pokok-pokok pendidikan anak

Upload: iwan-hermawan

Post on 07-Apr-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 Pokok-Pokok Pendidikan Anak

    1/5

    P O K O K -P O K O K P E N D I D I K A N A N A KBAGIAN PERTAMA

    Ada banyak isyarat di dalam Al-Qur'an yang harus diperhatikan oleh setiap muslim. Satu dari

    sekian banyak isyarat itu adalah tentang pokok-pokok pendidikan anak yang dilakukan olehseorang ahli hikmah yang bernama Luqman. Allah Swt mengabadikan keberhasilan Luqmandalam mendidik anak-anaknya di dalam surat Luqman atau surat 31.

    Dalam tulisan yang singkat ini, ada 3 ayat yang perlu kita ambil sebagai pokok-pokok pendidikandari orang tua terhadap anak-anaknya. Allah berfirman yang artinya: Dan (ingatlah) ketikaLuqman berkata kepada anaknya diwaktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku,

    janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalahbenar-benar kezaliman yang besar". Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik)kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnyadalam keadaan lemah yangbertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepadadua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untukmempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka

    janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah

    jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, makakuberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (Luqman berkata): "Hai anakku,sesungguhnya jika ada (suatu perbuatan) seberat biji sawi dan berada dalam batu atau di langittau di bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah MahaHalus lagi Maha Mengetahui (QS 31:13-16).

    TIGA POKOK.

    Dari ayat di atas, sekurang-kurang ada tiga pokok pendidikan yang harus ditanamkan orang tuakepada anak-anaknya.

    1. Memiliki Tauhid Yang Mantap.

    Memiliki tauhid atau iman yang mantap merupakan sesuatu yang amat penting dalam kehidupanseorang muslim. Dengan iman yang mantap, seseorang akan memiliki akhlak yang mulia

    sebagaimana Rasulullah bersabda: Mukmin yang sempurna imannya, bagus akhlaknya (HR.Tirmidzi).

    Disamping itu dengan iman yang mantap, seorang mukmin akan memiliki rasa malu sehingga diatidak mau melakukan hal-hal yang bernilai maksiat sebagaimana sabda Rasulullah Saw: Malu itucabang dari iman.

    Dengan iman yang mantap, seorang mukmin juga suka memakmurkan masjid, baik membantupembangunannya secara fisik, memelihara kebersihan masjid itu, melaksanakan berbagaiaktivitas yang bermanfaat dan tentu saja suka shalat berjamaah di masjid, Rasulullah Sawbersabda:Apabila kamu melihat seseorang membiasakan datang ke masjid, maka saksikanlahdia itu sebagai seorang mukmin (HR. Tirmidzi dan Hakim).

    Masih begitu banyak sifat-sifat mukmin yang tidak mungkin kita sebutkan dalam tulisan yangsingkat ini, tegasnya dengan iman yang mantap, seseorang dengan senang hati akan

    menjalankan ketentuan-ketentuan Allah Swt dalam kehidupan ini, yang diperintah akan selaludikerjakannya dan yang dilarang akan ditinggalkannya. Oleh karena itu, dalam awal pembinaanpara sahabatnya, Rasulullah Saw lebih memprioritaskan pembinaan iman dan sebagaimanayang dilakukan Luqman terhadap anaknya, maka setiap orangtua pada zaman sekarang jugaharus memanamkan keimanan yang mantap kepada anak-anaknya, dengan iman yang mantapitu dijamin sang anak akan berlaku baik, dimanapun dia berada, kemanapun dia pergi danbagaimanapun situasi dan kondisinya.

    2. Berbuat Baik Kepada Orang Tua.

    Disamping iman yang mantap, yang harus ditanamkan oleh orangtua terhadap anaknya adalahberbuat baik kepada orang tua. Karena itu kepada para sahabatnya, Rasulullah Saw jugamenekankan agar mereka berbuat baik kepada orang tuanya, maka ketika ada sahabat bertanyatentang siapa yang harus dicintainya dalam hidup ini, beliau menjawab: "Allah dan Rasul-Nya".

    Lalu sahabat itu bertanya lagi: "siapa lagi ya Rasul". Rasul menjawab: "ibumu", jawaban inidikemukakan Rasul hingga tiga kali baru setelah itu: "bapakmu".

    Terhadap orang tua, jangankan sampai memukul atau menyakiti secara fisik, berkata "ah" sajasebagai penolakan terhadap keinginannya yang baik tidak boleh kita lakukan karena hal itusangat menyakitkan orang tua, Allah berfirman yang artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkansupaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibubapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanyasampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah sekali-kali kamu mengatakan

  • 8/3/2019 Pokok-Pokok Pendidikan Anak

    2/5

    kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlahkepada mereka perkataan yang mulia (QS 17:23).

    Meskipun demikian, di dalam surat Luqman diatas ditegaskan bahwa berlaku baik kepada orangtua tetap tidak boleh melanggar prinsip tauhid yang harus mentaati Allah diatas segalanya, makabila perintah dan keinginan orang tua bertentangan dengan ketentuan-ketentuan Allah, makakeinginan dan perintah itu tidak boleh kita penuhi, tapi tetap harus berlaku baik kepada orang

    tua.Ketaatan kepada orang tua punya arti yang sangat penting dalam kehidupan manusia,dengan taat pada orang tua, insya Allah seorang muslim akan memperoleh keberkahan dalamhidupnya karena Allah akan ridha kepadanya, dan bila seseorang dimurkai oleh orang tuanya,maka Allah juga tidak meridhainya. Rasulullah Saw bersabda: Ridha Allah terletak pada ridhaorang tua dan kemurkaan Allah terletak pada kemurkaan orang tua.

    3. Bertanggung Jawab Dalam Berbuat.

    Pokok pendidikan anak yang ketiga yang ditanamkan Luqman kepada anaknya adalah rasatanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya di dunia ini, karena seluruh yang dilakukan olehmanusia akan ada pertangungjawabannya di akhirat atau ada balasannya, amal baik akan dibalas dengan kebaikan dan amal buruk akan dibalas dengan keburukan. Di dalam ayat lain, Allahberfirman yang artinya: Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscayadia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsia pa yang mengerjakan kejahatan seberat

    dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula (QS 99:7-8).Dengan tertanamnya rasa tanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya, seorang anak insyaAllah akan berhati-hati dalam melakukan sesuatu agar tidak melakukan kesalahan meskipunkesalahan itu mengandung kenikmatan duniawi, peluang melakukannya besar dan tidak adaorang yang melihatnya, karena Allah Swt tentu maha melihat atas apa yang dilakukannya. Iniberarti ada rasa bertanggungjawab terhadap perbuatan seseorang sangat besar pengaruhpositifnya dalam kehidupan, karena dengan demikian masing-masing orang dalam mengontroldan mengendalikan dirinya sendiri.

    Dalam kaitan ini, seorang muslim sangat dituntut memiliki pengetahuan tentang mana yang bolehdan yang tidak boleh dilakukannya, tanpa mengetahui itu, bisa jadi seseorang melakukansesuatu yang sebenarnya tidak boleh dilakukannya atau tidak melakukan sesuatu padahal itumerupakan sesuatu yang mesti dilakukannya karena hidupnya dijalani dengan taklid atau ikut-

    ikutan saja yang tidak dibenarkan Allah Swt sebagaimana yang terdapat dalam Al-Qur'an yangartinya: Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuantentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintapertanggunganjawabnya (QS 17:36).

    Dari sini dapat kita simpulkan bahwa, Luqman merupakan seorang ahli hikmah yang patutditeladani dalam mendidik anak, agar sang anak menjadi anak yang shaleh.

    BAGIAN KEDUA

    Luqman, seorang ahli hikmah yang namanya diabadikan dalam Al-Qur'an juga menanamkan hal-hal penting lainnya dalam pendidikan terhadap anaknya sehingga sang anak menjadi anak yangshaleh. Allah memfirmankan nasihat Luqman kepada anaknya yang artinya: "Hai anakku,dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dariperbuatan yang munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya

    yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)" (QS 31:17).

    EMPAT POKOK

    Dari ayat di atas, sekurang-kurangnya, ada empat pokok pendidikan yang harus ditanamkankepada anak.

    1. Membiasakan Shalat

    Memerintahkan anak-anak untuk melakukan dan membiasakan shalat merupakan sesuatu yangamat penting dalam kehidupan mereka, karenanya hal itu juga ditekankan oleh Nabi kitaMuhammad Saw, di dalam suatu hadits beliau bersabda: Suruhlah anak-anakmu mengerjakanshalat ketika mereka berumur tujuh tahun. Dan pukullah mereka jika tak mau mengerjakannyaketika mereka telah berumur sepuluh tahun (HR. Abu Daud).

    Penegasan akan keharusan mendirikan shalat oleh setiap anak merupakan sesuatu yang sangatpenting untuk dilakukan orang tua terhadap anaknya, hal ini karena shalat memiliki kedudukanyang sangat penting, yakni sebagai tiang agama yang bila seorang muslim meninggalkannya,sebagaimana bangunan tanpa tiang, maka bangunan itu akan hancur dan ini berarti bisa hancur

    juga keislaman dirinya bahkan dia bisa jatuh ke derajat orang-orang kafir dalam arti dia sudahseperti orang kafir karena orang kafir itu tidak shalat. Pengaruh shalat itu sendiri dalamkehidupan seorang muslim juga sangat besar, yakni dapat mencegah dirinya dari perbuatan kejidan munkar sebagaimana firman Allah yang artinya: "dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalatitu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar" (QS 29:45).

  • 8/3/2019 Pokok-Pokok Pendidikan Anak

    3/5

    Dalam kaitan membiasakan anak untuk melakukan shalat, maka orang tua juga harusmembiasakan anaknya untuk terbiasa juga melakukan shalat berjamaah di masjid bagi anaknyayang laki-laki, hal ini tidak hanya akan memperoleh pahala yang jauh lebih besar, tapi jugamengandung didikan kemasyarakatan yang yang sangat tinggi, mulai dari interaksi, perkenalanhingga nantinya merintis dan menjalin kerjasama dengan masyarakat muslim dalam hal-hal yangbaik.

    Oleh karena itu orang tua zaman sekarang juga harus menjadi seperti Luqman terhadap anaknyayang amat menekankan agar sang anak melakukan shalat, apalagi banyak sekali hikmah shalatyang amat memberikan pengaruh positif dalam kehidupan seorang muslim.

    2. Melibatkan Anak Dalam Amar Ma'ruf.

    Kebaikan merupakan sesuatu yang pasti diketahui oleh setiap orang, maka kebaikan itu disebutjuga dengan ma'ruf yang artinya dikenal, namun karena manusia kadangkala terpengaruh ataudidominasi oleh hawa nafsunya, meskipun dia tahu bahwa kebaikan atau yang ma'ruf itu harusdilakukan tetap saja tidak dilakukannya, makanya di dalam Islam ada perintah untuk melakukanapa yang disebut dengan amar ma'ruf (memerintahkan yang baik) kepada orang lain.KalauLuqman menegaskan keharusan ini kepada anaknya, itu artinya ada pengaruh yang sangatpositif dalam diri seseorang, paling tidak dengan memerintahkan kebaikan pada orang lain, kitayang memerintah akan memiliki beban mental akan keharusan kita melakukan kebaikan itu,

    apalagi bila kita menganjurkan orang lain untuk melakukan kebaikan itu sementara kita sendiritidak melakukannya, maka Allah justeru akan memurkai kita, di dalam Al-Qur'an Allah berfirmanyang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamuperbuat. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tidak kamukerjakan" (QS 61:2-3).

    Bila seorang anak dilibatkan dalam memerintahkan kebaikan, kepada orang lain, paling tidak diaakan mencintai kebaikan itu untuk kepentingan dirinya sendiri.

    3. Melibatkan Anak Dalam Nahi Munkar.

    Sesuatu yang bathil atau tidak benar sebenarnya tiap orang telah mengetahuinya, maka manusiapada dasarnya akan selalu mengingkari segala bentuk yang tidak benar, ini sebabnya yang tidakbenar atau yang bathil itu disebut dengan munkar. Namun karena manusia seringkali dikuasaioleh hawa nafsunya, sesuatu yang mestinya diingkari malah dilakukannya. Oleh karena itu di

    dalam Islam ada perintah untuk melakukan nahi munkar (mencegah manusia dari kemungkinanmelakukan kemunkaran) dan seorang anak harus dilibatkan dalam aktivitas nahi munkar itu,karena tugas adalah tugas setiap muslim yang sejak kecil seorang anak sudah diikutsertakan didalamnya.

    Dengan melakukan tugas nahi munkar, paling tidak seseorang membenci pada kemunkaransehingga dia tidak akan melakukannya.Dalam melaksanakan tugas nahi munkar, seorangmuslim harus melakukannya sesuai dengan kemampuan masing-masing meskipun hanyadengan hatinya yakni dengan do'a agar seseorang tidak melakukan kemunkaran atau denganmenanamkan rasa benci terhadap kemunkaran itu di dalam hatinya, mencegah kemunkarandengan hati ini merupakan ukuran bagi selemah-lemahnya iman, Rasulullah Saw bersabda:Barangsiapa melihat kemunkaran, hendaklah dia mencegah dengan tangannya, bila tidakmampu hendaklah dia mencegah dengan lisannya dan bila tidak mampu juga hendaknya diamencegah dengan hatinya, itulah selemah-lemahnya iman (HR.Muslim).

    Dengan amar ma'ruf dan nahi munkar, seorang muslim berarti telah memenuhi kriteria sebagaiumat terbaik sebagaimana yang disebutkan Allah dalam Al-Qur'an yang artinya: "Kamu adalahumat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegahdari yang munkar dan beriman kepada Allah" (QS 3:110).

    4. Menanamkan Kesabaran Atas Kesulitan Hidup.

    Menjadi muslim yang baik, apalagi kalau terlibat dalam amar ma'ruf dan nahi munkar, tidak selalubisa berjalan mulus dalam menjalani kehidupan ini dalam arti sangat mungkin adanya hambatandan kesulitan-kesulitan hidup ini. Sejarah perjalanan umat manusia telah membuktikan kepadakita betapa banyak orang-orang yang melaksanakan amar ma'ruf dan nahi munkar harusmenghadapi berbagai kesulitan dalam hidupnya, mulai dari kesulitan dalam hubungan denganmanausia, kesulitan ekonomi sampai kepada nyawa yang terancam.

    Oleh karena itu sangat tepat apa yang dinasihatkan Luqman kepada anaknya agar sang anaksabar terhadap hal-hal yang menimpa dirinya sebagai konsekuensi dari keimanan danpembuktiannya, khususnya dalam hal amar ma'ruf dan nahi munkar. Nasihat ini memang sangatpenting agar seorang anak tidak putus dalam kesulitan hidupnya lalu menghalalkan segala carauntuk memperoleh sesuatu yang berarti telah meninggalkan prinsip yang diperjuangkannyadalam amar ma'ruf dan nahi munkar itu sendiri.

  • 8/3/2019 Pokok-Pokok Pendidikan Anak

    4/5

    Manakala seseorang memiliki kesabaran dalam hidupnya, maka Allah akan selalu bersamadengannya, Allah berfirman yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar danshalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar" (QS 2:153).

    Disamping itu, sabar juga menjadi salah satu kunci utama dalam mencapai keberhasilan dalamperjuangan menegakkan agama Allah di muka bumi ini, Allah berfirman yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga

    (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung" (QS 3:200).

    Dari sini semakin kita sadari bahwa mendidik anak agar menjadi shaleh atau muslim yang sejatibukanlah sesuatu yang mudah, karena itu diperlukan perhatian yang besar dari orang tuaterhadap anak-anaknya dalam proses pendidikan dan salah satu perhatian yang besar itu adalahdengan memberikan nasihat-nasihat yang padat makna sebagaimana yang dilakukan Luqmankepada anaknya, apalagi nasihat itu berangkat dari rasa kasih sayang yang dalam.

    BAGIAN KETIGA

    Dalam perjalanan hidup manusia, memiliki akhlak yang mulia merupakan sesuatu yang sangatpenting, dengan akhlak yang mulia itulah, seseorang akan tinggi martabatnya di hadapan AllahSwt. Allah berfirman yang artinya: "Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisiAllah adalah orang yang paling bertakwa diantara kamu" (QS 49:13).

    Bahkan seorang ulama yang bernama Syauqi Bey menyatakan bahwa maju dan mundurnyasuatu bangsa sangat tergantung pada akhlak yang dimiliki oleh bangsa itu. Lebih lengkap beliaumenyatakan: Nilai suatu umat (bangsa) diukur oleh tinggi atau rendah akhlak manusianya, kalauakhlak suatu bangsa itu hancur, maka hancurlah bangsa itu.

    Dalam kaitan itulah, Luqman menasihati anaknya agar berakhlak yang mulia. Hal inidikemukakan Allah dalam Al-Qur'an yang artinya: "Dan janganlah kamu memalingkan mukamudari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dansederhanakanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu, sesungguhnya seburuk-buruksuara ialah suara keledai" (QS 31:18-19).

    Dari ayat di atas, yang amat ditekankan oleh Luqman terhadap anaknya adalah jangan berlakusombong, baik dalam sikap dan tingkah laku maupun dalam perkataan. Orang yang sombong

    adalah orang yang merasa memiliki kelebihan dibanding orang lain lalu merendahkan danmenghina orang itu. Sedangkan sombong kepada Allah Swt adalah tidak mau menerimaketentuan-ketentuan Allah Swt dalam kehidupan ini. Ini menunjukkan bahwa sombongmerupakan salah satu sifat yang sangat tercela dalam pandangan Islam, karenanya orang yangsombong tidak akan dimasukkan ke dalam syurga, Rasulullah Saw bersabda: Tidak akan masuksyurga orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari sifat kesombongan (HR.Muslim).

    BERAKIBAT FATAL

    Sejarah telah menunjukkan kepada kita betapa orang-orang yang sombong baik dengan sikap,perbuatan maupun ucapannya mengalami akibat yang sangat fatal bagi dirinya sendiri danmembawa akibat buruk bagi orang lain, diantaranya adalah kesombongan iblis laknatullah yangtidak mau sujud (hormat) kepada Nabi Adam AS atas perintah Allah Swt. Ketika Allah bertanya:

    "Mengapa engkau tidak mau sujud". Dengan angkuh iblis menjawab: "Aku lebih baik dari dia, akudicipta dari api sedang dia dari tanah". Lebih lengkap kisah kesombongan iblis ini terdapat dalamfirman Allah yang artinya: "Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kamibentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "sujudlah kamu kepada Adam",maka merekapun bersujud kecuali Iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud. Allahberfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Akumenyuruhmu?". Iblis menjawab: "Aku lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan aku dari apisedang dia Engkau ciptakan dari tanah". Allah berfirman: "Turunlah kamu dari syurga itu; karenakamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya,maka keluarlah, sesungguhnya kamutermasuk orang-orang yang hina" (QS 7:11-14).

    Akibat dari kesombongan Iblis inilah, akhirnya dia bertekad untuk menjadi penggoda anak cucuAdam guna mengikutinya masuk ke dalam neraka. Maka muncullah kemudian manusia-manusiayang sombong di kemudian hari sebagai kader-kader dan pengikut iblis, misalnya Fir'aun yang

    begitu sombong hanya karena dia menjadi raja dan sebagian besar orang sudah tundukkepadanya, kesombongan Fir'aun sangat keterlaluan karena dia mengaku dirinya sebagai tuhan,ini diceritakan Allah dalam Al-Qur'an yang artinya: Dan berkata Fir'aun: "Hai pembesar-pembesarkaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Hamman untukkutanah liat, kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihatTuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orangpendusta" (QS 28:38).

  • 8/3/2019 Pokok-Pokok Pendidikan Anak

    5/5

    Kesombongan juga dilakukan oleh Karun yang karena hartanya banyak dia merasa semua itubukan dari Allah, tapi semata-mata karena hasil jerih payahnya sendiri berkat ilmu yangdimilikinya, maka Allah tidak suka kepada orang yang sombong seperti itu sehingga karun berikuthartanya diamblaskan oleh Allah ke dalam bumi sehingga melahirkan istilah harta karun yangdiperoleh manusia dari dalam tanah, padahal karun itu sudah diingatkan sebelumnya agar dia

    jangan berlaku sombong, tapi justru karun balik berkata dengan kata-kata yang menunjukkankesombongannya yang luar biasa. Kisah kesombongan Karun ini diceritakan Allah dalam surat AlQashash:76-82 dan pembaca bisa membacanya.

    Manusia berlaku sombong baik kepada Allah maupun kepada sesama manusia tatkala diamemperoleh kesenangan dan manusia menjadi putus asa tatkala memperoleh kesusahan danhingga kini kita dapatkan banyak sekali manusia yang seperti itu, di dalam Al-Qur'an Allahberfirman yang artinya: Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscayaberpalinglah dia: dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpakesusahan, niscaya dia berputus asa (QS 17:83).

    Kesombongan seperti itu berpangkal pada hati yang tidak sehat yang nantinya memancar dalamsikap yang angkuh, prilaku yang menunjukkan kesombongan dan ucapan yang tidak baik denganmerendahkan dan menyakiti hati orang lain serta meninggikan dirinya sendiri sehingga seolah-olah dia begitu senang. Oleh karena itu tatkala Lukman diminta untuk menyembelih seekorkambing lalu mengambil dari bagian tubuh kambing itu yang terbaik, lukman kemudian

    menyembelih seekor kambing lalu mengambil hati dan lidahnya dan menyerahkan kepada orangitu. Selanjutnya orang itu memerintahkan sekali lagi kepada Luqman untuk menyembelih seekorkambing dan mengambil bagian tubuh kambing itu yang terburuk, maka Luqmanpunmenyembelih lagi seekor kambing lalu mengambil hati dan lidahnya dan menyerahkannya padaorang itu. Tentu saja orang itu menjadi heran lalu bertanya kepada Luqman: "Mengapa ketikakuminta engkau menyerahkan bagian dari kambing yang terbaik dan yang terburuk kau serahkanhati dan lidahnya?". Luqman menjawab: "Seandainya itu tubuh manusia, maka itulah yangmembuat manusia bisa baik dan bisa buruk, hati dan lidah yang baik akan membuat manusia itubaik dan hati serta lidah yang buruk akan membuat manusia menjadi buruk".

    Begitulah memang dalam perjalanan hidup manusia, kita temukan ada manusia yang baikakhlaknya dan ada manusia yang buruk akhlaknya, semua bermuara pada hati dan lidah, itusebabnya Rasulullah Saw bersabda: Ketahuilah bahwa pada tubuh manusia ada sepotongdaging, bila daging itu baik, baiklah manusia itu dan bila buruk buruklah manusia itu, sepotongdaging itu adalah hati (HR. Bukhari dan Muslim).

    Sedangkan tentang lidah, amat mungkin seseorang masuk neraka karena lidahnya itu,Rasulullah Saw bersabda: Dan tidaklah wajah-wajah mereka dibenamkan kedalam api nerakamelainkan diakibatkan oleh lidah-lidah mereka (HR. Tirmidzi).

    Dengan demikian, harus kita sadari bahaya memiliki sifat sombong, baik di dunia yang dibencioleh manusia maupun di akhirat yang dimurkai Allah. Bahayanya sifat sombong ini berujung padapenolakan atau mendustakan ketentuan-ketentuan Allah Swt dengan hati yang senang sehinggaAllah Swt amat murka kepadanya, kemurkaan Allah terhadap orang-orang yang mendustakanketentuan-ketentuan-Nya dan menyombongkan diri terhadapnya tercermin dalam firman Allahyang artinya: Sesungguhnya orang-orang yang kmendustakan ayat-ayat Kami danmenyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan pintu-pintu langit (doa, taubatdan amalnya tidak diterima) dan tidak (pula) mereka masuk syurga hingga unta masuk ke lubang

    jarum. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan (QS7:40).

    Oleh karena itu, amat penting bagi orang tua untuk selalu menasihati anak-anaknya agar tidakberlaku sombong dalam kehidupan ini.