plak

28
PLAK Kalau Anda punya permintaan unik kepada seorang peri cantik untuk menjadi invisible, tapi punya banyak teman dan punya kuasa untuk menghancurkan, barangkali Anda akan disihir menjadi plak. Apa sih sebenarnya plak itu, kenapa benda tak terlihat ini begitu perkasa sehingga dapat menghancurkan kekerasan email yang mencapai 400 skala vickers? Email? Ya..plak adalah lapisan yang menempel pada gigi. Begini ceritanya. Dalam tubuh manusia, tubuh ditutupi oleh bakteri, di permukaan luar dan dalam. Namun dalam teori kehidupan dunia yang selalu seimbang, dibanyak tempat, bakteri berdampingan dengan tenang antara bakteri baik dan bakteri yang buruk, sehingga hasil akhirnya keberadaan bakteri tidak merugikan tubuh . Mulut dengan suasana yang hangat, basah dan kadang-kadang berisi makanan, mendukung kehidupan berbagai jenis bakteri, diantaranya jenis streptokokus. Beberapa jenis streptokokus bisa menyebabkan radang tenggorokan, demam dan penyakit lainnya, tetapi jenis yang biasanya ditemukan di dalam mulut mempunyai sifat yang lebih jinak. Streptokokus tertentu ini yang terdapat di dalam mulut mempunyai kemampuan untuk melekatkan diri pada permukaan yang keras. Begitu bakteri ini terdapat di sana, bakteri akan berkembang biak sampai terbentuk kelompok yang cukup besar, namun karena tembus pandang, tidak dapat dilihat dengan mata biasa. Nah setelah kelompok Steptokokus berkumpul, maka akan ikut pula menempel jenis bakteri yang lain ikut bergabung termasuk jenis bakteri yang tipis dan panjang. Protein yang berasal dari air ludah juga ikut gabung. Nggak ada elo nggak rame, katanya. Makanya setelah beberapa jam kelompok ini menjadi semakin luas. Setelah beberapa jam, permukaan gigi yang mula-mula bersih, dapat dilapisi oleh campuran tadi. Campuran ini disebut plak.

Upload: dealily

Post on 06-Feb-2016

48 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

plak adalah

TRANSCRIPT

Page 1: PLAK

PLAK

Kalau Anda punya permintaan unik kepada seorang peri cantik untuk menjadi invisible,

tapi punya banyak teman dan punya kuasa untuk menghancurkan, barangkali Anda

akan disihir menjadi plak.

Apa sih sebenarnya plak itu, kenapa benda tak terlihat ini begitu perkasa sehingga dapat

menghancurkan kekerasan email yang mencapai 400 skala vickers? Email? Ya..plak

adalah lapisan yang menempel pada gigi. Begini ceritanya.

Dalam tubuh manusia, tubuh ditutupi oleh bakteri, di permukaan luar dan dalam. Namun

dalam teori kehidupan dunia yang selalu seimbang, dibanyak tempat, bakteri

berdampingan dengan tenang antara bakteri baik dan bakteri yang buruk, sehingga hasil

akhirnya keberadaan bakteri tidak merugikan tubuh .

Mulut dengan suasana yang hangat, basah dan kadang-kadang berisi makanan,

mendukung kehidupan berbagai jenis bakteri, diantaranya jenis streptokokus. Beberapa

jenis streptokokus bisa menyebabkan radang tenggorokan, demam dan penyakit

lainnya, tetapi jenis yang biasanya ditemukan di dalam mulut mempunyai sifat yang

lebih jinak. Streptokokus tertentu ini yang terdapat di dalam mulut mempunyai

kemampuan untuk melekatkan diri pada permukaan yang keras. Begitu bakteri ini

terdapat di sana, bakteri akan berkembang biak sampai terbentuk kelompok yang cukup

besar, namun karena tembus pandang, tidak dapat dilihat dengan mata biasa. Nah

setelah kelompok Steptokokus berkumpul, maka akan ikut pula menempel jenis bakteri

yang lain ikut bergabung termasuk jenis bakteri yang tipis dan panjang. Protein yang

berasal dari air ludah juga ikut gabung. Nggak ada elo nggak rame, katanya. Makanya

setelah beberapa jam kelompok ini menjadi semakin luas. Setelah beberapa jam,

permukaan gigi yang mula-mula bersih, dapat dilapisi oleh campuran tadi. Campuran ini

disebut plak.

Perhatikan dengan sungguh-sungguh bahwa dalam penjelasan tadi tidak disebutkan

makanan sama sekali. Plak dapat terbentuk dengan atau tanpa makanan.

Cobalah melakukan suatu percobaan. Beberapa jam setelah Anda menyikat gigi, tapi

sebelum makan, lewatkan kuku jari Anda pada permukaan gigi Anda dan setelah itu

amati kuku Anda. Anda akan melihat bahwa kuku Anda dilekati sedikit materi yang

berwarna abu-abu keputih-putihan dan lengket- itulah plak.

Banyak orang percaya termasuk juga dokter gigi, bahwa tujuan dari menyikat gigi

adalah untuk membersihkan sisa makanan. Ini benar, karena ada jenis makanan tertentu

Page 2: PLAK

yang memang melekat pada gigi, misalnya biskuit manis, tetapi dengan atau tanpa

makanan pun plak adalah penyebab penyakit gigi dan gusi.

TUJUAN DARI PENYIKATAN GIGI TERUTAMA ADALAH UNTUK MEMBERSIHKAN

PLAK 

Meskipun makanan tidak begitu berpengaruh dalam pembentukan plak, makanan

tertentu dapat membuat komposisi plak berbeda, katakanlah makanan yang

mengandung gula. Bakteri streptokokus yang melekat pada permukaan gigi,

menggunakan gula untuk mendapat energi, dengan akibat yang membahayakan untuk

gigi. Sebagian gula juga diubah menjadi substansi lengket yang disebut glukan (suatu

polimer dari molekul gula sederhana seperti glukosa dan fruktosa). ’Perekat glukan’ ini

tidak mudah larut dan membuat plak semakin tebal, membantu bakteri unuk melekat

pada permukaan keras di dalam mulut dan membantu melindungi plak dari aksi

pembersihan air liur. Glukan ini juga dapat diubah kembali menjadi gula oleh bakteri dan

kemudian digunakan sebagai sumber energi.

Seperti yang dapat Anda lihat, plak adalah campuran kompleks, dan untuk

mempelajarinya melibatkan ratusan ahli selama bertahun-tahun. Lapisan sebelah dalam

dari plak berbeda dengan lapisan di luarnya. Komposisi plak berbeda pada satu bagian

dengan bagian lain dari sebuah gigi, begitupun pada 1 gigi dengan gigi yang lainnya,

karena adanya sedikit perbedaan lingkungan mikroskopis. Plak yang sudah lama juga

berbeda dengan plak yang baru terbentuk. Meskipun berbeda, tanpa adanya plak,

penyakit kerusakan gigi beserta penyakit gusi tidak akan terjadi.

Jadi bila plak begitu penting dihilangkan dari permukaan gigi pada saat pembersihan,

apakah mission imposible untuk mengetahui bahwa plak sudah hengkang dari

permukaan gigi, karena plak itu tidak dapat dilihat? Simak ’Bagaimana Menghilangkan

Plak’, untuk mengetahuinya. Kemudian apa hubungannya plak dengan gigi berlubang

dan bagaimana cara kerja plak yang lembut dan transparan ini dapat menghancurkan

email yang demikian keras? Baca di artikel ’Runtuhnya  Sang Email’.

Referensi :  Besford, John, Mengenal Gigi Anda, Ed.2, 1996, hal10-13

Drg C.Maulani©16-02-2006

Page 3: PLAK

Runtuhnya Sang Email

 Gigi seperti yang telah dibahas dalam artikel Crunchy, merupakan gabungan dari email

dan dentin. Kedua materi gigi ini mendapatkan kekerasan dari kristal garam kalsium

(terutama kalsium hidroksi apatit) yang diendapkan dalam serabut-serabut yang amat

halus. Email tersusun atas kristal-kristal yang lebih banyak sehingga lebih keras dan

lebih jernih. Di dalam kristal-kristal kalsium juga ada mineral lain dalam jumlah kecil,

antara lain fluor.

Kebanyakan garam-garam mineral ini terbentuk sebelum gigi erupsi (muncul di dalam

rongga mulut), sehingga gigi keras dan kuat menahan tekanan pengunyahan.

Salah satu ciri umum dari semua garam mineral adalah bahwa garam ini larut dalam air,

meskipun dalam jumlah yang sedikit. Jika ada asam, kelarutan  mineral ini akan semakin

meningkat; dan jika terdapat dalam jumlah yang amat besar, maka kelarutan mineral ini

meningkat tajam. Karena garam merupakan komposisi utama dari gigi, gigi menjadi

sangat rentan terhadap asam.

Jadi seperti halnya di dalam film, setiap yang pahlawan atau musuh yang perkasa pasti

ada kelemahan yang membuatnya kalah, maka kelemahan si email perkasa ini adalah

asam. 

Asam ini mengandung dua pengertian. Pertama asam dari makanan/minuman yang

asam seperti jeruk, minuman bersoda atau asam dari lambung pada orang yang sering

muntah (penderita anorexia nervosa/bulimia nervosa, seperti yang dialami Lady Diana,

muntah-muntah sesudah makan untuk menjaga berat badan atau pada orang yang

sedang hamil). Asam ini  menyapu semua permukaan gigi. Meskipun bisa saja asam

lambung atau asam sitrus dari makanan ini hanya berkontak dengan gigi dalam periode

waktu yang sangat singkat, tetapi bila ini berlangsung bertahun-tahun email gigi tetap

dapat terlarut.

Asam kedua dihasilkan dari plak. Plak bisa menghasilkan asam karena bakteri yang

menempel menggunakan gula jika ada, sebagai bahan makanan. Gula memberikan

energi untuk pertumbuhan, untuk dapat hidup dan untuk menghasilkan glukan. Tetapi

alih-alih dari pemecahan rantai komposisi gula menjadi karbondioksida dan air seperti

yang dilakukan oleh tubuh, banyak produk pemecahan ini yang berupa asam. Asam ini

meningkat konsentrasinya dalam lapisan plak yang lengket,  terlindung dari proses

netralisasi atau efek buffer dari air liur, dan berada pada tempat yang sempurna untukk

melarutkan gigi, atau proses demineralisasi. Ini adalah awal runtuhnya sang email.

Page 4: PLAK

Mulanya hanya sedikit kristal yang larut dan membuat daerah kecil pada permukaan

email menjadi berpori (tampak sebagai bercak putih, jika Anda dapat melihatnya).

Biasanya terjadi di antara dua gigi atau pada dasar cekungan gigi. Banyak dokter gigi

juga memerlukan foto Rontgen untuk menemukan awal kerusakan gigi tadi.

Pada tahap ini permukaan kristal gigi masih didukung oleh lapisan tipis protein dan

proses demineralisasi masih dapat dipulihkan kembali, dengan jalan pembentukan ulang

dari kristal. Jika gigi dapat dipertahankan kebersihannya dari plak dan konsumsi gula

dikurangi, proses remineralisasi pada daerah tersebut dapat terjadi dengan adanya

deposit kristal dari mineral-mineral yang terdapat pada air liur. Dengan kata lain, ada

aliran mineral keluar dari gigi dan aliran mineral masuk ke dalam gigi dari air liur. Dalam

proses remineralisasi, ’aliran yang masuk’ lebih besar daripada ’aliran yang keluar’ dari

gigi.

Perlu Anda ketahui bahwa kerusakan gigi yang masih amat dini tadi dapat diatasi tanpa

menggunakan tambalan pada gigi, yaitu dengan mengendalikan plak serta konsumsi

gula yang rendah, serta dengan keberadaan fluor pada permukaan gigi (yang diperoleh

dari pasta gigi, air minum, atau pengolesan fluor pada gigi)

Bila terdapat plak dan konsumsi gula yang berlebihan, produksi asam yang akan

meningkat dan lebih banyak kristal mineral yang larut pada suatu bagian permukaan

gigi daripada bagian permukaan gigi lainnya. Jika cukup banyak kristal yang larut,

protein yang sangat halus yang berfungsi sebagai pelindung permukaan gigi juga dapat

rusak. Jika hal ini terjadi, proses remineralisasi tidak mungkin terjadi lagi dan mulai

terlihat lubang gigi.

Mulanya lubang gigi tersebut sangat kecil, hanya sekilas terlihat oleh mata telanjang,

tetapi kerena bagian dalam dan samping akan langsung dilapisi oleh plak, proses

pelarutan kristal mineral akan berlanjut sehingga lubang gigi dapat bertambah besar.

Lubang gigi tersebut dapat mencapai akhir lapisan email. Bahkan sebelum hal ini terjadi,

asam yang berdifusi di antara kristal-kristal email sudah mulai melarutkan dentin

dibawahnya. Karena sifat dentin lebih lunak (lebih sedikit kandungan kristalnya

dibandingkan dengan email), proses kerusakan gigi berlangsung lebih cepat

dibandingkan pada email, dengan lubang melebar di bagian bawahnya.

Perubahan lain yang terjadi  pada tahap ini adalah kemungkinan gigi mulai sakit. Email

tidak sensitif terhadap rangsang sakit, sehingga kerusakan lapisan email tidak

menyebabkan rasa sakit.

Page 5: PLAK

Nah begitulah terjadinya kerusakan email yang sedemikian keras ternyata bertekuk lutut

pada asam. Jadi untuk mempertahankan kekerasan email, jauhkan mulut dari asam

(atau netralisir dengan makanan basa seperti keju), atau kurangi frekuensi gigi terkena

asam serta jauhkan gigi Anda dari plak. Karena plak selalu terbentuk dengan sendirinya,

berarti sering-sering membersihkan gigi dari plak adalah salah satu cara menjaga email

dari musuhnya yakni asam. Sudahkah sekarang Anda melepas plak yang melekat pada

email Anda hari ini? Saya beri waktu pada Anda untuk itu.

Kelanjutan proses gigi berlubang pada dentin dan berlanjut ke ruang pulpa, akan

dibahas dalam artikel berikutnya. Bagaimana membersihkan plak secara benar akan

dibahas dalan artikel ’Bagaimana Menghilangkan Plak’.

Referensi : Besford, John, Mengenal Gigi Anda, Ed.2, 1996, hal 14-8

Drg C.Maulani©16-02-2006

Page 6: PLAK

Bagaimana Menghilangkan Plak

Perawatan gigi yang benar adalah menghilangkan plak, baik dengan sikat gigi maupun

dengan benang untuk membersihkan gigi (dental floss). Pembersihan plak sebenarnya

membutuhkan latihan, karena bentuk dan susunan gigi setiap orang berbeda-beda  dan

kemampuan pembersihan orang terhadap giginya pun berbeda. Caranya adalah dengan

memberikan warna pada air kumur, yang mudah adalah pewarna makanan warna merah

yang diberikan sedikit pada air kumur. Kumur-kumur sejenak, dan lihat gigi di depan

cermin. Merah-merah pada lidah, gusi maupun jaringan lunak, abaikan saja. Lihat warna

merah pada jaringan keras gigi. Umumnya terkumpul warna merah disekitar leher gigi.

Itulah plak. Kenapa sebelumnya tidak terlihat? Karena plak transparan, tidak bisa dilihat

dengan mata secara biasa. Bila diwarnai, baru terlihat. Bersihkanlah gigi dengan sikat

gigi seperti biasa, tanpa melihat cermin. Dalam latihan ini tidak perlu memakai pasta

gigi. Setelah kumur-kumur (air putih biasa) lihat kembali hasilnya di depan cermin.

Daerah gigi yang masih terlihat merah itulah yang selama ini terabaikan. Sikat kembali

warna merah di semua bagian gigi, tidak perlu keras-keras, tekanan sedang saja, tapi

menjangkau seluruh bagian. Setelah kumur-kumur, lihat kembali hasilnya di depan

cermin. Demikian sampai seluruh gigi bersih. Latihan pembersihan gigi dengan

pewarnaan ini perlu dilakukan setidaknya sampai 4 kali pada hari-hari berikutnya sampai

ahli dalam setiap pembersihan meliputi semua bagian gigi. Bila sudah terbiasa, maka

lakukan pewarnaan plak setiap sebulan sekali atau 3 bulan sekali untuk mengecek

ketrampilan pembersihan gigi sendiri.

Untuk menyikat gigi, gunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut dan sikat perbatasan

gigi dan gusi dengan arah bulu 450 terhadap kantong gusi, supaya kantong gusi yang

mempunyai kedalaman normal 2-4 mm menjadi bersih dari plak. Setelah sikat gigi,

bersihkan sisi gigi yang berkontak dengan gigi tetangganya menggunakan dental floss.

Potong benang sepanjang kira-kira 25 cm, lilitkan pada jari telunjuk kiri dan kanan.

Masukkan diantara gigi dan gerakan dengan arah ke atas dan ke bawah. Untuk yang

merasa sulit menggunakan jari, saat ini ada alat bantu dental floss yang alatnya mirip

huruf Y dengan benang diantaranya. Mirip ketapel .

Pembersihan plak selain harus dikuasai oleh pemilik gigi yang normal dan sehat, juga

wajib dikuasai oleh pemakai gigi tiruan cekat yang didalamnya termasuk pemakai crown,

gigi tiruan jembatan (bridge) dan implan. Sebab rehabilitasi dalam kedokteran gigi

(penambalan, pembuatan gigi tiruan) tidak menghilangkan penyebab timbulnya

Page 7: PLAK

kerusakan gigi. Pola makan dan perawatan sehari-harilah yang menjaga gigi dan mulut

Anda tetap sehat seterusnya.

Drg C.Maulani@16-02-2006

Proses Terbentuknya PLAK

Plak adalah suatu deposit lunak yang mengandung berbagai macam kumpulan mikroorganisma pada permukaan

gigi. Satu gram plak dalam gigi dapat mengandung 2x 10 pangkat 11. Plak memiliki komposisi sbb :

1 Komposisi kimia.

- Seluler dan aseluler.

- 20% bentuk padat dan 80% air. terdiri dari :

a. Protein 45%

b. Karbohidrat 15%

c. Lipid 12 %

2 Komposisi Bakteri.

Subgingival 1011/ gram

Bakteri yg tetap bertahan pd epitel 108 /ML saliva

Proses terbentuknya plak :

1. Pembentukan Pelikel

2. Kolonisasi awal

3. Kolonisasi sekunder

4. Maturasi plak

1. Pembentukan pelikel

Beberapa saat setelah pembersihan gigi terbentuk lapisan tipis dari protein saliva, sebagian besar glikoprotein,

disimpan pada permukaan gigi (baik itu pada restorasi dan gigi tiruan). Lapisan ini, disebut pelikel saliva

acquired, yang tipis (0,5 μm), lembut, tidak berwarna dan transparan. Melekat pada permukaan gigi dan dapat

dihilangkan hanya dengan gesekan ringan. Terdapat elektrostatik antara hidroxiapati dan komponen saliva

seperti glikoprotein. Pada awal pembentukan pelikel masih terbebas dari bakteri.

Pelikel saliva berfungsi sebagai pelindung. Pelikel juga membatasi difusi dari produk asam dari hasil

pemecahan glukosa. Pelikel ini juga mampu mengikat ion organk yang lain seperti fluoride yang dapat

meningkatkan remineralisasi. Pelikel juga mengandung antibakteri antara lain Ig G, Ig A, Ig M, komplemen dan

lisosim.Dental pelikel terbentuk pada permukaan yang juga menyediakan substrat yang mendukung akumulasi

bakteri pada bentukan plak.

Page 8: PLAK

2. Kolonosasi awal

Sangat cepat, hanya beberapa menit, setelah itu pelikel langsung terdeposit oleh populasi bakteri. Bakteri dapat

terdeposit secara langsung pada enamel tetapi selalu terjadi perlekatan dengan pelikel dan agregasi bakteri juga

dilapisi oleh glikoprotein saliva.

Bakteri yang pertama-tama mengkoloni permukaan gigi yang dibalut pelikel adalah didominasi oleh

mikroorganisma fakultatif gram-positif, seperti Actinomyces viscosus,Streptococcus mutans dan Streptococcus

sanguis. Pengkoloni awal tersebut melekat ke pelikel dengan bantuan adhesin, yaitu molekul spesifik yang

berada pada permukaan bakteri. Massa plak kemudian mengalami pematangan bersamaan dengan pertumbuhan

bakteri yang telah melekat, maupun kolonisasi dan pertumbuhan spesies lainnya. Dalam perkembangannya

terjadi perubahan ekologis pada biofilm, yaitu peralihan dari lingkungan awal yang aerob dengan spesies

bakteri fakultatif gram-positif menjadi lingkungan yang sangat miskin oksigen dimana yang dominan adalah

mikroorganisme anaerob gram-negatif

3. Kolonisasi sekunder dan pematangan plak

Kolonisasi sekunder ini memasukkan plak pada bagian belakang bentukan dari plak utama dan mengambil

keuntungan dari perubahan lingkungan yang terjadi sebagai hasil dari pertumbuhan dan metabolisme plak

utama. Pertama-tama, pda proses ini, terdapat sisa ruang intersisial dibentuk oleh interaksi bakteri dengan gram

negatif kokus seperti jenis Neisseria dan Veilonella. Kedua, setelah 4-7 hari sebagai tanda pembentukan plak

yaitu adanya inflamasi gingiva yang terus berkembang. Selama proses ini kondisi lingkungan akan berubah

secara bertahap sehingga menyebabkan perubahan selektif yang lebih jauh. Hal ini termasuk pembukaan sulkus

gingiva yang merupakan bagian dari pertumbuhan bakteri yang lebih dalam ditandai dengan aliran cairan dari

sulkus gingiva. Ini merupakan hasil penyediaan nutrisi dari serum yang lebih dalam. Hal ini memungkinkan

bakteri lain yang memilki kebutuhan metabolisme berbeda untuk masuk kedalam plak dan ini termasuk gram

negatif rods seperti jenis Prevotella, Porphyromonas, Capnocytophaga, Fusobacterium dan Bacteroides. Setelah

7-14 hari kompleksibilitas dari plak semakin meningkat lebih jauh dengan adanya gambaranbakteri motil

seperti Spirocaeta dan vibros. Interaksi bakteri yang lebih jauh mengakibatkan perbedaan jumlah dan jenisnya.

Interaksi yang menimbulkan perlekatan bakteri pengkoloni sekunder ke bakteri pengkoloni awal dinamakan

koagregasi. Pada stadium akhir pembentukan plak, yang dominan adalah koagregasi diantara spesies gram-

negatif, misalnya koagregasi Fusobacterium nucleatum dengan Porphyromonas gingivalis

4. Maturasi plak

Dalam waktu 2 minggu plak menjadi mature. Plak yang matur merupakan kumpulanyang penuh dengan

segudang jenis bakteri indigenous dan ini membuat kesulitan jenis bakteri exogenous untuk berkolonisasi.

Page 9: PLAK

Di antara milyaran bakteri tersebut, Streptococccus mutans merupakan bakteri yang menyebabkan pembusukan

dan menyebabkan lubang pada gigi. Bakteri ini menghasilkan suatu enzim khusus yang dikenal dengan glukosil

transferase yang berkerja secara spesifik dalam penguraian sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa (sukrosa

merupakan jenis gula yang kita konsumsi sehari-hari). Enzim ini selanjutnya akan merombak glukosa yang

telah diuraikan tadi menjadi suatu polisakarida yang disebut dengan dextran. Plak gigi (dental plaque), atau

disebut juga dengan karang gigi, merupakan sejumlah besar dextran yang menempel pada enamel gigi dan

menjadi media pertumbuhan bagi berbagai jenis bakteri tersebut.

Pembentukan plak gigi ini merupakan langkah awal dalam proses pembusukan gigi. Hasil penguraian sukrosa

yang kedua adalah fruktosa. Bakteri Lactobacillus bravis mengubah fruktosa menjadi asam laktat melalui

serangkaian reaksi glikolisis dan fermentasi. Terbentuknya asam laktat akan menyebabkan penurunan pH pada

permukaan gigi. Suasana asam ini menyebabkan  kalsium dari enamel gigi akan terurai atau rusak.

Secara alamiah kita memproduksi 1 liter air liur setiap hari yang berguna  mengurangi keasaman mulut. Akan

tetapi, plak gigi yang terbentuk tidak bisa diuraikan oleh air liur tersebut. Plak gigi ini menahan keberadaan

bakteri. Akibatnya asam laktat akan tetap terbentuk dan tetap akan merusak enamel gigi.

Menggosok gigi secara teratur dapat membantu mengurangi pembentukan plak gigi. Mengurangi konsumsi

makanan dan minuman yang mengandung sukrosa juga merupakan langkah pencegahan kerusakan gigi.

Kontrol kesehatan gigi secara berkala merupakan salah satu langkah menjaga kesehatan gigi.

Faktor Yang Menyebabkan Penyakit Periodontal

Faktor penyebab penyakit periodontal dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor lokal (ekstrinsik) dan  faktor

sistemik (intrinsik). Faktor lokal merupakan penyebab yang berada pada lingkungan disekitar gigi, sedangkan

faktor sistemik dihubungkan dengan metabolisme dan kesehatan umum.  Kerusakan tulang dalam penyakit

periodontal terutama disebabkan oleh faktor lokal yaitu inflamasi gingiva dan trauma dari oklusi atau gabungan

keduanya. Kerusakan yang disebabkan oleh inflamasi gingiva mengakibatkan pengurangan ketinggian tulang

alveolar, sedangkan trauma dari oklusi menyebabkan hilangnya tulang alveolar pada sisi permukaan akar.

Faktor Lokal

1.       Plak Bakteri

Plak bakteri merupakan suatu massa hasil pertumbuhan mikroba yang melekat erat pada permukaan gigi dan

gingiva bila seseorang mengabaikan kebersihan mulut. Berdasarkan letak huniannya, plak dibagi atas supra

gingival yang berada disekitar  tepi gingival dan plak sub-gingiva yang berada apikal dari dasar gingival.

Bakteri yang terkandung dalam plak di daerah sulkus gingiva mempermudah kerusakan jaringan. Hampir semua

penyakit periodontal berhubungan dengan plak bakteri dan telah terbukti  bahwa plak bakteri bersifat toksik.

Bakteri dapat menyebabkan penyakit periodontal secara tidak langsung dengan jalan :

a.       Meniadakan mekanisme pertahanan tubuh.

b.      Mengurangi pertahanan jaringan tubuh

Page 10: PLAK

c.       Menggerakkan proses immuno patologi.

Meskipun penumpukan plak bakteri merupakan penyebab utama terjadinya gingivitis, akan tetapi masih banyak

faktor lain sebagai penyebabnya yang merupakan multifaktor, meliputi interaksi antara mikroorganisme pada

jaringan periodontal dan kapasitas daya tahan tubuh.

2.       Kalkulus

Kalkulus terdiri dari plak bakteri dan merupakan suatu massa yang mengalami pengapuran, terbentuk pada

permukaan gigi secara alamiah. Kalkulus merupakan pendukung penyebab terjadinya gingivitis (dapat dilihat 

bahwa  inflamasi terjadi  karena  penumpukan  sisa makanan yang berlebihan) dan lebih banyak terjadi pada

orang dewasa, kalkulus bukan  penyebab utama terjadinya penyakit periodontal. Faktor penyebab timbulnya

gingivitis adalah plak bakteri yang tidak bermineral, melekat pada permukaan kalkulus, mempengaruhi gingiva

secara tidak langsung.

3.       Impaksi makanan

Impaksi makanan (tekanan akibat penumpukan sisa makanan) merupakan keadaan awal yang dapat

menyebabkan terjadinya penyakit periodontal. Gigi yang berjejal atau miring merupakan tempat penumpukan

sisa makanan dan juga tempat terbentuknya plak, sedangkan gigi dengan oklusi yang baik mempunyai daya self

cleansing yang tinggi.

Tanda-tanda yang berhubungan dengan terjadinya impaksi makanan yaitu

a. perasaan tertekan pada daerah proksimal.

b. rasa sakit yang sangat dan tidak menentu.

c. Inflamasi gingiva dengan perdarahan dan daerah  yang terlibat sering berbau.

d. resesi gingiva

e. pembentukan abses periodontal menyebabkan  gigi dapat bergerak dari soketnya, sehingga terjadinya

kontak prematur saat berfungsi dan sensitif terhadap perkusi.

f. kerusakan tulang alveolar dan karies pada akar

4.       Pernafasan Mulut

Kebiasaan bernafas melalui mulut  merupakan salah  satu kebiasaan buruk. Hal ini sering dijumpai secara

permanen atau sementara. Permanen misalnya pada anak dengan kelainan saluran pernafasan, bibir maupun

rahang, juga karena kebiasaan membuka mulut terlalu lama.  Sementara misalnya pada penderita pilek dan

beberapa anak dengan gigi depan atas protrusi sehingga mengalami kesulitan menutup bibir.

Keadaan ini menyebabkan viskositas (kekentalan) saliva akan bertambah pada permukaan gingiva maupun

permukaan gigi, aliran saliva berkurang, populasi bakteri bertambah banyak, lidah dan palatum menjadi kering

dan akhirnya memudahkan terjadinya penyakit periodontal.

5.       Sifat fisik makanan

Page 11: PLAK

Sifat fisik makanan merupakan hal yang penting karena makanan yang bersifat lunak seperti bubur atau

campuran semiliquid membutuhkan sedikit pengunyahan, menyebabkan debris lebih mudah melekat disekitar

gigi dan bisa berfungsi sebagai sarang bakteri serta memudahkan pembentukan karang gigi.

Makanan yang mempunyai sifat fisik keras dan kaku dapat juga menjadi massa yang sangat lengket bila

bercampur dengan ludah. Makanan yang demikian tidak dikunyah secara biasa tetapi dikulum di dalam mulut

sampai lunak bercampur dengan ludah atau makanan cair, penumpukan makanan ini akan memudahkan

terjadinya penyakit.

Makanan yang baik untuk gigi dan mulut adalah yang mempunyai sifat self cleansing dan berserat yaitu

makanan yang dapat membersihkan gigi dan jaringan mulut secara lebih efektif, misalnya sayuran mentah yang

segar, buah-buahan dan ikan yang sifatnya tidak melekat pada permukaan gigi.

6.       Iatrogenik Dentistry

Iatrogenik Dentistry merupakan iritasi yang ditimbulkan karena pekerjaan dokter gigi yang tidak hati-hati dan

adekuat sewaktu melakukan perawatan pada gigi dan jaringan sekitarnya sehingga mengakibatkan kerusakan

pada jaringan sekitar gigi, misalnya :

Ketika melakukan preparasi klas II amalgam. Preparasi bagian proksimal, pemakaian matriks dan

penambalan menggantung dapat menyebabkan kerusakan jaringan periodontal bila tidak berhati-hati.

Adaptasi atau kontak yang salah, juga dapat menyebabkan  terjadi penyakit periodontal.

Ketika melakukan pencabutan, dimulai dari saat penyuntikan, penggunaan bein sampai tang pencabutan

dapat menimbulkan rusaknya gingiva bila tidak hati – hati

Penyingkiran karang gigi (manual atau ultra skeler) juga harus berhati-hati, karena dapat menimbulkan

kerusakan jaringan gingiva.

7.   Trauma dari oklusi

Trauma dari oklusi menyebabkan kerusakan jaringan periodonsium, tekanan oklusal yang menyebabkan

kerusakan jaringan disebut  traumatik oklusi.

Trauma dari oklusi dapat disebabkan oleh :

Perubahan-perubahan tekanan oklusal   Misal adanya gigi yang elongasi, pencabutan gigi yang tidak

diganti, kebiasaan buruk seperti bruksim, clenching.

Berkurangnya kapasitas periodonsium untuk menahan tekanan oklusal

Kombinasi keduanya.

Faktor Sistemik

Respon jaringan terhadap bakteri, rangsangan kimia  serta fisik dapat diperberat oleh keadaan sistemik. Untuk

metabolisme jaringan dibutuhkan material-material seperti hormon, vitamin, nutrisi  dan oksigen. Bila

keseimbangan material ini terganggu dapat mengakibatkan gangguan lokal yang berat. Gangguan keseimbangan

tersebut dapat berupa kurangnya materi mempertahankan kesehatan jaringan tersebut sehingga terjadi reaksi

inflamasi (defisiensi memperlemah jaringan).

Page 12: PLAK

Faktor-faktor sistemik ini meliputi :

1.       Demam yang tinggi

Pada anak-anak sering terjadi penyakit periodontal selama menderita demam  yang tinggi, (misal disebabkan

pilek, batuk  yang parah). Hal ini disebabkan anak yang sakit tidak dapat melakukan pembersihan mulutnya

secara optimal dan makanan yang diberikan biasanya  berbentuk cair. Pada keadaan ini saliva dan debris

berkumpul pada mulut menyebabkan mudahnya terbentuk plak dan terjadi penyakit periodontal.

2.       Defisiensi vitamin

Di antara banyak vitamin, vitamin C sangat berpengaruh pada jaringan periodontal, karena fungsinya dalam

pembentukan serat jaringan ikat. Defisiensi vitamin C sendiri sebenarnya tidak menyebabkan penyakit

periodontal, tetapi adanya iritasi lokal menyebabkan jaringan kurang dapat

3.       Drugs atau obat-obatan

Obat-obatan dapat menyebabkan hiperplasia, hal ini sering terjadi pada anak-anak penderita epilepsi yang

mengkomsumsi obat anti kejang, yaitu phenytoin (dilantin). Dilantin bukan penyebab langsung penyakit

jaringan periodontal, tetapi hiperplasia gingiva memudahkan  terjadinya penyakit.

4.       Hormonal

Penyakit periodontal dipengaruhi oleh hormon steroid. Peningkatan hormon estrogen dan progesteron selama

masa remaja  dapat memperhebat inflamasi margin gingiva bila ada faktor lokal penyebab penyakit periodontal.

Description (Indonesia): Plak gigi adalah agen utama penyebab penyakit karies gigi dan penyakit periodontal

yang merupakan penyakit gigi dan jaringan lunak mulut yang paling sering dijumpai, dan di Indonesia dengan

prevalensi 70-80% yang dilaporkan dalam profil Kesehatan Gigi dan Mulut pada Pelita VI. Plak gigi mempunyai

komposisi yang sangat kompleks, secara garis besar terdiri atas bahan padat (organik dan anorganik) dan air.

Bahan padat organik dan anorganik plak didominasi oleh mikroorganisme yaitu 70% yang diperkirakan

sebanyak 400 spesies bakteri ada didalamnya. Bakteri di dalam plak dapat memsak permukaan gigi serta

jaringan pendukungnya tergantung dari jenis bakteri dan bahan makanan yang ada pada plak. Bahan makanan

yang manis dan lengket terutama sukrosa dapat menghasilkan asam, sebagai hasil dari metabolisme bakteri

Streptococcus muians yang dapat mengakibatkan proses demineralisasi kalsium dan fosfat dari email gigi.

Selain itu, dalam pertumbuhannya bakteri jenis anaerob gram negatif seperti Porphyromonas gingiva/is juga

menghasilkan enzim-enzim, endotoksin dan antigen yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan periodontal.

Pembentukan plak gigi merupakan suatu proses yang kompleks, diawali dengan pembentukan pelikel

kemudian kolonisasi bakteri serta pematangan dari plak yang menjadikan plak lebih bersifat patogen dengan

dibantu peranan dari saliva, bakteri dan konsumsi diet

Page 13: PLAK

Plak gigi adalah lapisan lembut yang terbentuk dari campuran antara makrofag, leukosit, enzim, komponen

anorganik, matriks ekstraseluler, epitel rongga mulut yang mengalami deskuamasi, sisa-sisa makanan serta

bakteri yang melekat di permukaan gigi.1,2

Bakteri yang berperan penting dalam pembentukan plak gigi adalah bakteri dari genus Streptococcus, yaitu

bakteri Streptococcus mutans yang ditemukan dalam jumlah besar pada penderita karies. Bakteri

Streptococcus mutans memiliki enzim glikosiltransferase yang dapat mengubah sakarosa saliva menjadi

polisakarida ekstraseluler (PSE) melalui proses glikosilasi. Polisakarida ekstraseluler ini akan membentuk suatu

matriks di dalam plak dimana bakteri dapat melekat.3,4

Di Indonesia, tanaman obat telah banyak digunakan untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan, dan

diperkirakan terdapat ribuan jenis tanaman yang bermanfaat untuk pengobatan termasuk pengobatan gigi

dan mulut, satu diantaranya adalah teh hijau, yang banyak mengandung katekin. Katekin yang terkandung di

dalam teh hijau (terutama epi-katekin, epi-katekin galat, epigallo-katekin, epigallo-katekin galat dan gallo-

katekin), dipercaya mampu mengurangi pembentukan plak gigi dengan dua mekanisme, yaitu; a) membunuh

bakteri penyebab, seperti Streptococcus mutans, dan b) menghambat aktivitas enzim glikosiltransferase dari

bakteri.5-8

Penelitian ini diharapkan dapat membuktikan bahwa indeks plak gigi pada kelompok perlakuan yang diberi teh

hijau lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol, sehingga menjadi dasar informasi bahwa konsumsi

teh hijau dapat digunakan sebagai salah satu upaya mengurangi pembentukan plak gigi

Struktur dan komposisi dental plak

Dental plak dapat diklasifikasikan secara garis besar antara lain; plak supragingiva dan plak subgingiva. Plak

supragingiva ditemukan pada atau diatas margin gingiva dan dimungkinkan juga kontak langsung dengan

margin gingiva. Sedangkan plak subgingiva ditemukan dibawah margin gingiva, antara gigi dengan sulkus

gingiva yang dialiri oleh cairan sulkus tersebut yang bersal dari sekresi sulkus tersebut.

Dental plak memilki kandungan utama mikroorganisme dan dimana 1 gram plak dapat mengandung sekitar 2 x

1011 jenis bakteri. Berdasarkan hasil estimasi lebih dari 325 jenis bakteri berbeda yang ditemukan pada plak.

Dan secara potensial lebih dari 500 jenis bakteri yang diketahui berasal dari sampel rongga mulut.

Mikroorganisme nonbakterial juga ditemukan pada plak seperti jenis Mikoplasma, ragi, protozoa dan virus.

Mikroorganisme yang berasal dari matriks ekstraseluler juga mengandung sel-sel tubuh seperti sel epitel dan

leukosit.

Diperkirakan 70-80% plak mengandung mikroba dan matriks ekstraseluler. Matriksintraseluler yang

mengandung sekitar 20% massa plak, juga mengandung organic dan anorganic yang berasal dari saliva, cairan

sulkus gingiva dan produk-produk bakteri. Kandungan organicnya seperti polisakarida, protein, glikoprotein

Page 14: PLAK

dan lemak. Pada umumnya karbohidrat di produksi oleh bakteri sebagai dextran; ada juga beberapa levan dan

galaktosa. Pada prinsipnya komponen anorganicnya seperti kalsium, posphor, magnesium, sodium, potasium,

dan fluoride. Garam ornagic yang dikandung sangat besar terdapat pada permukaan lidah dan dibawah

insisivus. Ion kalsium melakukan merupakan perantara ikatan antara baktri yang satu dengan bakteri yang lain

dengan pelikel. Komponen Bahan organic dan anorganic terbesar dihasilkan oleh saliva yang juga berperan

dalam meningkatkan kandungan mineral, massa plak ini dapat terkalsifikasi menjadi kalkulus.

Pembentukan Plak

Tahap Pembentukan plak Supragingiva antara lain:

Pembentukan Pelikel

Kolonisasi awal

Kolonisasi sekunder dan maturasi plak

Pembentukan pelikel

Beberapa saat setelah pembersihan gigi terbentuk lapisan tipis dari protein saliva, sebagian besar glikoprotein,

disimpan pada permukaan gigi (baik itu pada restorasi dan gigi tiruan). Lapisan ini, disebut pelikel saliva

acquired, yang tipis (0,5 μm), lembut, tidak berwarna dan transparan. Melekat pada permukaan gigi dan dapat

dihilangkan hanya dengan gesekan ringan. Terdapat elektrostatik antara hidroxiapati dan komponen saliva

seperti glikoprotein. Pada awal pembentukan pelikel masih terbebas dari bakteri.

Perbedaan kandungan yang lebih spesifik dari pelikel pada permukaan yang berbeda dan

penelitian menyatakan pelikel muda yang terdapat pada enamel (2 jam) menunjukkan adanya kandungan

asam amino yang berbeda dengan asam amino yang terdapat pada saliva. Hal ini merupakan suatu indikator

bahwa pembentukan pelikel bersal dari penyerapan selektif makromolekul saliva.

Pelikel saliva berfungsi sebagai pelindung. Pada awalnya, glikoprotein saliva dan calsium saliva dan ion

phospat diserap pada permukaan enamel dimana proses ini merupakan kompensasi dari hilangnya gigi oleh

atrisi dan erosi. Pelikel juga membatasi difusi dari produk asam dari hasil pemecahan glukosa. Pelikel ini juga

mampu mengikat ion organk yang lain seperti fluoride yang dapat meningkatkan remineralisasi. Pelikel juga

mengandung antibakteri antara lain Ig G, Ig A, Ig M, komplemen dan lisosim.

Dental pelikel terbentuk pada permukaan yang juga menyediakan substrat yang mendukung akumulasi bakteri

pada bentukan plak. Fungsi yang tepat dari beberapa komponen individu dari saliva pada pembentukan plak

tidak begitu jelas dan jumlah potensial dari hasil pengitungan antara 80 atau lebih dari komponen saliva dan

500 atau lebih jenis bakteri yang berada pada rongga mulut yang sanagt luas. Dapat dipercaya bahwa

beberapa komponen dari saliva membantu pembentukan plak yaitu keterlibatan aglutinin bakteri atau oleh

Page 15: PLAK

karena aksi dari substrat nutrisi, sementara kelompok mikroba yang lain berikatan dengan permukaan gigi.

Berbagai macam bentuk interaksi bakteri dengan saliva antara lain:

Bakteri dapat mengikat reseptor yang berada pada pelikel melalui perlekatan. Meskipun, pada komponen

yang sama terbebas dari saliva juga mengikat bakteri dan menghalangi pengikatannya dengan gigi dan

membersihkannya dari rongga mulut.

Komponen saliva juga berinteraksi dengan bakteri melalui berbagai macam pengikatan yang menyebabkan

aglutinasi yang mampu meningkatkan kemampuannya dalam membersihkan rongga mulut. Jalan terkecil dari

agregasi bakteri mungkin berikatan dengan gigi.

Beberapa komponen saliva toksik terhadap bakteri dan mampu melisiskan membran sel bakteri tersebut.

Komponen saliva juga berperan sebagai penyedia sumber nutrisi dari bakteri.

Kolonosasi awal

Sanagat cepat, hanya membutuhkan waktu beberapa menit, setelah itu pelikel langsung terdeposit oleh

populasi bakteri. Bakteri dapat terdeposit secara langsung pada enamel tetapi selalu terjadi perlekatan

dengan pelikel dan agregasi bakteri juga dilapisi oleh glikoprotein saliva. Pada orang primitif dimana dietnya

yang alami dari makan yang keras dan berserat pada permukaan oklusal dan area kontak dari subjek cukup

mengenai seluruh permukaan sehingga deposit bakteri sangat minimal. Ketika dietnya lunak gigi yang

digunakan hanya terkena sedikit atau tidak sama sekali dan mendorong terjadinya deposit dari bakteri.

Akumulasi terbesar pada sisi yang tersembunyi pada bagian yang tidak terkena gesekan dan pergerakan dari

lidah. Pada regio interdental yang berada dibawah daerah kontak merupakan sisi yang memiliki ketebalan plak

terbesar.

Pada beberapa jam pertama jenis Streptokokkus dan sedikit perlekatan dari Actinomyces pada pelikel yang

merupakan awal dari kolonisasi. Selama jam pertama pada beberapa hari terjadi pertumbuhan dari populasi

bakteri dan menyebar keluar dari permukaan gigi dimana dibawah pemeriksaan mikroskop elektron terlihat

bentukan organisme tersebut seperti skyscrapers, pada satu lapisan yang terbaik dari permukaan gigi

tersebut. Terdapat kolom pararel dari bakteri yang dipisahkan oleh ruang sempit dan proses pertumbuhan

plak tersebut merupakan deposisi dari jenis baru dalam bentuk ruang. Terdapat deposit jenis baru yang

melekat merupakan perintis bakteri yang menggunakan molekul spesifik dan mekanismenya. Pada awal ini,

jenis bakteri yang baru dari saliva atau sekitar membran mukosa yang muncul pada bakterei secara alami dari

permukaan gigi dan perlekatan oleh interaksi dengan kesiapan perlekatan bakteri plak. Hubungan ini diketahui

sebagai coagregasi intergenerik dan merupakanperantara terhadap perlekatan spesifik dari protein dimana

terjadi antara sel-sek tersebut.

Pembentukan plak supragingiva juga dipelopori oleh bakteri dengan kemampuannya membentuk polisakarida

Page 16: PLAK

ekstraseluler yang diikuti dengan berikatan pada gigi dan yang lainnya termasuk pada Streptokokkus mitior, S.

Sanguis, Actinomyces dan A. Naeslundi.

Dua tahap pembentukan plak ini membutuhkan waktu dalam 2 hari. Pertumbuhan plak disebabkan karena

ikatan multi[likasi internal dan deposisi pada permukaan gigi. Meskipun, multiplikasi internal sangat lambat

samapai plak menjadi matur.

Kolonisasi sekunder dan maturasi plak

Kolonisasi sekunder ini memasukkan plak pada bagian belakang bentukan dari plak utama dan mengambil

keuntungan dari perubahan lingkungan yang terjadi sebagai hasil dari pertumbuhan dan metabolisme plak

utama. Pertama-tama, pda proses ini, terdapat sisa ruang intersisial dibentuk oleh interaksi bakteri seperti

yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu dengan gram negatif kokus seperti jenis Neisseria dan Veilonella.

Kedua, setelah 4-7 hari sebagai tanda pembentukan plak yaitu adanya inflamasi gingiva yang terus

berkembang. Selama proses ini kondisi lingkungan akan berubah secara bertahap sehingga menyebabkan

perubahan selektif yang lebih jauh. Hal ini termasuk pembukaan sulkus gingiva yang merupakan bagian dari

pertumbuhan bakteri yang lebih dalam ditandai dengan aliran cairan dari sulkus gingiva. Ini merupakan hasil

penyediaan nutrisi dari serum yang lebih dalam. Hal ini memungkinkan bakteri lain yang memilki kebutuhan

metabolisme berbeda untuk masuk kedalam plak dan ini termasuk gram negatif rods seperti jenis Prevotella,

Porphyromonas, Capnocytophaga, Fusobacterium dan Bacteroides. Setelah 7-14 hari kompleksibilitas dari plak

semakin meningkat lebih jauh dengan adanya gambaranbakteri motil seperti Spirocaeta dan vibros. Interaksi

bakteri yang lebih jauh mengakibatkan perbedaan jumlah dan jenisnya. Pada kolonisasi sekunder ini juga

bentuk dari beberapa kelompok bakteri yang berasal dari plak subgingiva pada pembentukan selanjutnya.

Jadi, sebuah mikroflora yang didirikan dengan adanya sebuah keseimbangan dari organisme atau ekosistem

mikroba pada permukaan gigi. Plak yang matur merupakan kumpulanyang penuh dengan segudang jenis

bakteri indigenous dan ini membuat kesulitan jenis bakteri exogenous untuk berkolonisasi. Jadi dental plak,

seperti flora indigenous pada kulit, rongga mulut dan membran mukosa lainnya dan yang terdapat dalam usus,

yang sangat protektif dalam pencegahan masuknya spesies patogen.

Moore et al. (1982) memilki hubungan 166 jenis bakteri yang berbeda berasal dari plak supragingiva.

Menariknya penelitian ini dari 150 anak dengan umur 8-11 tahun menunjukkan adanya mikroorganisme

patogen termasuk Porphyromonas gingivalis, Pro0vetella intermedia dan provetella nigrecens didalam rongga

mulut mereka. Juga ditemukan dua dari tiga yang diisolasi terdapat subjek gen pembawa erm (F),

erythromycin-resisten dantet, tetracycline-resisten.

Pada klinis tingkat dental plak sangat lunak, lapisan yang tidak terkalsifikasi merypakan tempat akumulasi

bakteri dan perlekatan gigi dengan objek yang lain seperti restorasi, gigi tiruan, dan kalkulus. Pada lapisan tipis

Page 17: PLAK

inihampir terlihat dan dapat diperlihatkan hanya dengan menggunakn disclosing sgent. Lapisan ini terlihat

adanya deposit warna kekuningan atau abu-abu yang tidak dapat dihilangkang hanya dengan berkumur atau

dengan irigasi tetapi dengan menggunakan sikat gigi. Hal semacam ini sering ditemukan pada permukaan

organ pengunyahan dari bagian yang tidak bergigi sampai pada bagian yang bergigi, ketika pembentukan

deposit terjadi.

Deposit plak dan Intake makanan

Plak akan terbentuk pada pasien dan makanan binatang yang berasal dari saluran perut, meskipun jumlahnya

terbatas. Terdapat beberapa perdebatan mengenai frekuensi dari makanan atau jumlah makanan yang

dimakan mempengaruhi jumlah deposit plak. Meskipun bakteri plak menggunakan nutrisi yang dapat

didifusikan secara mudah ke dalam bentuk plak sepertilarutan gula, sukrosa, fruktosa, glukosa, maltosa, dan

laktosa. Mungkin juga karbohidrat yang dapat menjadi substrat dari bakteri.

Dextran merupakan bagian terpenting dari produksi bakteri ekstraseluler karena berhubungan dengan

kemampuan larutnya dan perlekatannya terhadap plak. Hal ini dapat diproduksi dari sukrosa pada diet dan

pengaruhnya terhadap deposisi plak dan metabolismenya.

Plak lebih mudah terbentuk pada saat tidur dibandingkan pada saat makan karena adanya aksi mekanikal

selama proses makan ditambah rangsangan aliran saliva yang dapat mengurangi deposisi dari plak. Makanan

yang keras, kasar dan berserat dapat mengurangi pembentukan plak dan faktor ini digunakan dalam penelitian

produksi dari plak. Gingivitis pada anjing dapat disebabkan oleh makanan yang lunak dan dimakan dalam

waktu yang pendek selama 4 hari.

Meskipun masih terdapat perbedaan mengenai keuntungan pembersihan dengan mengunakan buah apel,

seledri dan wortel, lebih baik dibandingkan dengan hidangan yang biasa disajikan. Keikutsertaan pengunyahan

vigorous yang merupakan prodksi alami dari gigi yang mengenai seluruh permukaan oklusal dan

interproksimal dimana terdapat deposit yang sangat sedikit.

Materi Alba

Berwarna kekuningan atau putih, lunak, merupakan deposit yang diabaikan dalam rongga mulut.

Kandunganny adalah suatu massa dengan mikroorganisme, sel epitel yang terdeskuamasi, sisa makanan,

leukosit ditambah deposit dari saliva. Strukturnya mirip tetapi tidak seperti plak dan dapat dengan mudah

dihilangkan hanya dengan menggunakan semprotan air.

Page 18: PLAK

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

P l a k

1 . Penertian Plak 

Plak adalah suatu endapan lunak yang terdiri atas kumpulan bakteri yangberkembang biak di atas suatu matriks,

yang terbentuk dan melekat erat padapermukaan gigi, apa bila seseorang menabaikan kebersihan gigi dan

mulutnya(Djuita, 1989).Plak adalah suatu endapan lunak dan basah yang terdiri dari kuman (Plak b a s a h

k a r e n a b a n y a k a i r n y a ) p l a k a k a n t u m b u h d a n m e l e k a t e r a t p a d a permukaan gigi bila

kita mengabaikan kebersihan mulut dan gigi. Jumlah kira-k i r a 2 5 0 j u t a / m g p l a k b a s a h . K u m a n -

k u m a n y a n g h i d u p d i d a l a m p l a k   membutuhkan makanan juga mengeluarkan kotoran.

Ada kumanmembutuhkan O2 untuk pernafasan dan mengeluarkan CO2. Dapat dikatakanbahwa didlam plak

terjadi suatu pertukaran zat (metabolisme) danmenghasilkan zat-zat tertentu sebagai hasil metabolisme tersebut.

Jadi didalamplak terdap suatu kumpulan kuman yang hidup. Berlomba-lomba

mencarimakan ,mencari oksigen,mengeluarkan zat-zat metabolik sehingga menyebabkan suatu

penyakit (Nio. 1987).2.

Proses terbentuknya plak 

Plak biasanya terbentuk pada supra ginginval pada permukaan gigi didaerah 1/3 ginginval.

Penumpukkan terutama pada pada permukaan gigi retak, kasar pada tepi tambalan yang menggantung.

Pembentukannya sama banyak pada rahang atas dan rahang bawah. Lebih banyak pada daerah posterior,

lebihsedikit pada permukaa lingual (Nio, 1987).3.

Faktor yang mempengaruhi pembentukan plak.

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan plak sama dengan faktor yangmempengaruhi pertumbuhan kuman-

kuman membutuhkan tempat yang aman,waktu untuk berkembang biak dan makan untuk hidup.Faktor-faktor

yang mempengaruhi pembentukan plak ( Nio, 1987)a . L i n g k u n g a n f i s i o l o g i s

1 ) A n a t o m i s g i g i 2 ) P o s i s i

g i g i 3 ) S t r u k t u r p e r m u k a a n g i g i 4 )

G e s e k a n p e n g u n y a h a n b . D i e t m a k a n s e h a r i -

h a r i c . L i n g k u n g a n s e k i t a r   1 )

S a l i v a 2 ) L a m a n y a w a k t u y a n g

d i p e r l u k a n 3 ) F a k t o r m a k a n a n