plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk filebahasa, sas isusun oleh isabet inang...
TRANSCRIPT
P
KEPEMBEN
SISWKAL
Pro
PROGRAM S
ESALAHANTUKAN WA KELALIMANTA
DiajuM
ogram Studi
STUDI PEND
JURU
FAKULT
U
AN PENUKATA PA
AS XI SMAN BARA
ukan untuk MMemperoleh G
Pendidikan
D
El
0
DIDIKAN BA
SAN PENDID
TAS KEGURU
UNIVERSITA
YO
ULISAN DADA KAR
MA ST. YOAT, TAHU
SKRIPSI
Memenuhi SaGelar SarjanBahasa, Sas
isusun Oleh
lisabet Inang
051224010
AHASA, SAS
DIKAN BAH
UAN DAN IL
AS SANATA
OGYAKARTA
2011
DALAM DRANGAN OHANES KUN AJARA
alah Satu Sya Pendidikan
stra Indonesi
:
g
STRA INDON
HASA DAN S
LMU PENDI
A DHARMA
A
DIKSI DANARGUME
KETAPANAN 2010/2
yarat n ia, dan Daera
NESIA, DAN
SENI
IDIKAN
N ENTASI NG 011
ah
N DAERAH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
P
KEPEMBEN
SISWKAL
Pro
PROGRAM S
ESALAHANTUKAN WA KELALIMANTA
DiajuM
ogram Studi
STUDI PEND
JURU
FAKULT
U
AN PENUKATA PA
AS XI SMAN BARA
ukan untuk MMemperoleh G
Pendidikan
D
El
0
DIDIKAN BA
SAN PENDID
TAS KEGURU
UNIVERSITA
YO
i
ULISAN DADA KAR
MA ST. YOAT, TAHU
SKRIPSI
Memenuhi SaGelar SarjanBahasa, Sas
isusun Oleh
lisabet Inang
051224010
AHASA, SAS
DIKAN BAH
UAN DAN IL
AS SANATA
OGYAKARTA
2011
DALAM DRANGAN OHANES KUN AJARA
alah Satu Sya Pendidikan
stra Indonesi
:
g
STRA INDON
HASA DAN S
LMU PENDI
A DHARMA
A
DIKSI DANARGUME
KETAPANAN 2010/2
yarat n ia, dan Daera
NESIA, DAN
SENI
IDIKAN
N ENTASI NG 011
ah
N DAERAH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Persembahan
Tiada kata terindah yang dapat kuucap selain puji dan syukur. Skripsiku ini
kupersembahkan untuk:
1. Yesus Kristus dan Bunda Maria yang tidak pernah berhenti menyertai
tiap langkahku,
2. Bapak, Ibu, Kakak, dan Adikku tercinta
3. Keponakanku, Brigita Daria Tuto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Moto
Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. (Filipi 4:13)
Jangan sia-siakan waktu Anda untuk ragu-ragu dan takut. Laksanakanlah
pekerjaan yang ada di depan mata, sebab tugas saat ini yang dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya akan menjadi persiapan terbaik untuk masa-masa yang
akan datang.
(Ralph Waldo Emerson)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telag disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 4 Mei 2011 Penulis Elisabet Inang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Elisabet Inang
Nomor mahasiswa : 051224010
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Kesalahan Penulisan dalam Diksi dan Pembentukan Kata pada Karangan
Argumentasi Siswa Kelas XI SMA St. Yohanes Ketapang, Kalimantan Barat,
Tahun Ajaran 2010/2011
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 4 Mei 2011
Yang menyatakan
Elisabet Inang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Inang, Elisabet. 2011. Kesalahan Penulisan dalam Diksi dan Pembentukan Kata pada Karangan Argumentasi Siswa Kelas XI SMA St. Yohanes Ketapang, Kalimantan Barat Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi S-1. FKIP-PBSID. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini mengkaji kesalahan penulisan dalam diksi dan pembentukan kata pada karangan argumentasi siswa kelas XI SMA St. Yohanes Ketapang Kalimantan Barat tahun ajaran 2010/2011. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kesalahan penulisan dalam diksi dan pembentukan kata yang mencakup: (1) kesalahan kata asing dan kata serapan, (2) kesalahan kata baku dan nonbaku, (3) kesalahan afiksasi, (4) kesalahan reduplikasi, dan (5) kesalahan pemajemukan.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Melalui metode deskriptif kualitatif peneliti melakukan analisis terhadap kesalahan yang terdapat pada data yang ada, kemudian mendeskripsikan hal yang ditemukan sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan. Sumber data dalam karangan ini adalah karangan siswa kelas XI SMA St. Yohanes Ketapang, Kalimantan Barat tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 90 orang. Ada 4 siswa yang tidak hadir pada saat pengambilan data. Dari 86 karangan yang dapat diteliti sebanyak 79 karangan karena ada 7 karangan yang tidak memenuhi syarat sebagai karangan argumentasi. Data dalam penelitian ini berupa kata-kata seluruh kalimat karangan argumentasi siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tugas membuat karangan argumentasi sebanyak tiga paragraf.
Dari analisis data diperoleh sebanyak 198 kesalahan dari 79 karangan, yang meliputi: (1) kesalahan penulisan dalam diksi (177) dan (2) kesalahan pembentukan kata (21). Kesalahan penulisan dalam diksi meliputi, kesalahan unsur dari bahasa asing (11), kesalahan unsur asing yang pengucapan dan penulisannya telah disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia (7), kesalahan aspek ortografi (115), dan kesalahan ragam bahasa (44). Kesalahan pembentukan kata mencakup: kesalahan afiksasi, meliputi: kesalahan pembentukan kata dengan meN- (3), kesalahan pembentukan kata dengan ber- (1), kesalahan pembentukan kata dengan di- (9), kesalahan pembentukan kata dengan akhiran-nya (2), kesalahan pembentukan kata dengan ber-an (1). Kesalahan pembentukan kata dengan reduplikasi (5).
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti memberikan saran kepada (1) Guru Bahasa Indonesia, agar lebih banyak memberikan latihan berbahasa dengan bimbingan secara terus-menerus mengenai penulisan kata yang tepat dan benar dalam diksi dan pembentukan kata beserta alasannya agar dimengerti oleh siswa, (2) SMA St.Yohanes Ketapang, agar menyediakan buku-buku yang berkaitan dengan pengajaran berbahasa, dan (3) Peneliti Lain, agar meneliti dua sekolah dengan kota yang berbeda, agar dapat diketahui adanya perbedaan antara sekolah yang satu dengan lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Inang, Elisabet. 2011. The Mistakes on the Diction Writing and the Words
Forming in the Argumentative Composition of the Students of Grade XI of SMA St. Yohanes Ketapang, West Kalimantan, Year 2010/2011. Undergraduate Thesis (S-1). Yogyakarta: Sanata Dharma University.
This research studied the mistakes on the diction writing and the words
forming in the argumentative compositions made by the students of grade XI of SMA St. Yohanes Ketapang, West Kalimantan, year 2010/2011. The aim of this research is to describe the mistakes on the diction writing and the words forming which include the mistakes on: (1) the foreign and absorbed words, (2) the standard and nonstandard words, (3) the affixation, (4) reduplication, and (5) compounding.
This is a descriptive-qualitative research. Thus, the writer conducted an analysis on the mistakes in the provided data and described the findings based on the problems formulated. The source of the data was the compositions made by the total of 90 students of grade XI of SMA St. Yohanes Ketapang, West Kalimantan, year 2010/2011. There were four students who were absent during the data collection. From the 86 compositions collected, seven were not the argumentative composition. Therefore, there were 79 compositions left to be researched. The data of this research is all words of sentences contained in students argumentation essay. The instrument used in this research was the assignment of making three-paragraph argumentative composition.
From the data analysis, its found 198 mistakes from 79 compositions, which cover the mistakes on diction writing (177) and words forming (21). The mistakes on diction include the mistake on the elements of the foreign words (11), the mistake on the foreign elements which pronunciation and writing have been adjusted to the rules of Bahasa Indonesia (7), the mistake on the orthography aspect (115), and the mistake on the language variety (44). As for the words forming, the mistakes were on the affixation, such as the mistake in forming words with prefix meN- (3), with prefix ber- (1), with prefix di- (9), with suffix –nya (2), and with affix ber-an (1); and lastly, the mistake on the words forming with reduplication (5).
Based on the results above, the writer proposes some suggestions to the teachers of Bahasa Indonesia is expected to give more exercises on language with a continuous guidance about the corect and proper word process of writing in diction and words forming together with the reasons understood by the students; SMA St. Yohanes Ketapang to provide the books related to the language teaching; and other researchers to conduct researches in two schools of different cities in order to find differences among those schools.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas Rahmat Tuhan yang memampukan penulis
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Kesalahan Penulisan dalam Diksi dan
Pembentukan Kata pada Karangan Argumentasi Siswa Kelas XI SMA St.Yohanes,
Ketapang, Kalimantan Barat Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa, Sastra
Indonesia, dan Daerah di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan
dan dukungan banyak pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih
yang tulus kepada:
1. Bapak Dr. Y. Karmin, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sabar
dan tulus membimbing penulis selama proses penyusunan skripsi ini,
2. Bapak Drs. G. Sukadi, selaku Dosen Pembimbing II yang dengan sabar dan
tulus membimbing penulis selama penyusunan skripsi ini,
3. Ibu Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku Kaprodi PBSID,
4. Bapak dan Ibu Dosen PBSID yang telah membimbing penulis selama belajar
di PBSID,
5. Drs. Br. Petrus I Wayan Parsa, FIC.,MA., selaku Kepala Sekolah SMA
St. Yohanes, Ketapang Kalimantan Barat, yang telah memberi izin penelitian
kepada penulis dalam rangka penyusunan skripsi ini,
6. Ibu Galeh Eka Suciaty, S.Pd. selaku Guru Pamong Kelas XI SMA
St.Yohanes, Ketapang Kalimantan Barat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Siswa kelas XI IPS 2 dan IPS 4 SMA St. Yohanes Ketapang, yang telah
membantu penulis untuk menjadi subjek penelitian.
8. F.X. Sudadi selaku staf di sekretariat PBSID yang selama ini telah membantu
dalam melayani dan memberikan kemudahan dalam administrasi.
9. Bapak dan Ibuku tercinta, Hendrikus Sara dan Margareta Are yang selalu
menjadi penyemangat dalam hidupku, tidak pernah lelah mendoakan dan
menguatkanku dalam menyelesaikan skripsi ini,
10. Kakakku Rosalia Seti dan adikku Theofilus Lanang, serta keponakanku
Brigita Daria Tuto, kalian merupakan anugerah terindah yang diberikan
Tuhan kepadaku,
11. Bapak Joseph Ara dan Ibu Maryam, yang tidak henti-hentinya memberikan
dukungan kepadaku,
12. Suryanti dan Marselina Riol, saudara angkatku, yang telah memberikan
semangat,
13. Suster Benedicte yang telah menjadi orangtua yang selalu membimbing dan
mendoakanku,
14. Teman-teman PBSID angkatan 2005, Prima, Nita, Reni, Deta, Weni, Novi,
Refti, Ana, Natania, Yeni, Maria, Ony kalian memberikan pengalaman
berharga dalam hidupku,
15. Teman-teman seasramaku, Windy, Siska, Icha, Tasya, Zhazha, Veni, Wiwid,
Trisna, Weni kalian telah memberikan warna dalam hidup dan pergaulanku,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
16. Semua pihak yang telah mendukung, semoga Tuhan membalas semua
kebaikan kalian.
Demikianlah ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya penulis haturkan
kepada semua orang yang telah menjadi bagian dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Walau demikian, semoga apa yang disampaikan dalam skripsi ini kelak berguna
bagi semua pihak.
Yogyakarta, 4 Mei 2011
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH SKRIPSI .......... vii
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
ABSTRACT ......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 4
1.5 Batasan Istilah .................................................................................. 5
1.6 Sistematika Penyajian ...................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 8
2.1 Penelitian yang Relevan ................................................................... 8
2.2 Kajian Teori ...................................................................................... 10
2.2.1 Kesalahan Berbahasa ..................................................................... 10
2.2.2 Diksi ............................................................................................... 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2.2.3 Kata Asing dan Kata Serapan .................................................................... 13
2.2.4 Kata Baku dan Nonbaku ............................................................... 15
2.2.4.1 Aspek Fonologis ............................................................... 15
2.2.4.2 Aspek Ortografi ................................................................ 16
2.2.4.3 Aspek Jati Diri Kata .......................................................... 16
2.2.4.4 Ragam Bahasa ................................................................... 19
2.2.5 Pembentukan Kata ......................................................................... 20
2.2.5.1 Afiksasi ............................................................................. 20
2.2.5.2 Reduplikasi ....................................................................... 22
2.2.5.3 Pemajemukan .................................................................... 24
2.2.6 Karangan Argumentasi .................................................................. 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 28
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................. 28
3.2 Subjek Penelitian .............................................................................. 28
3.3 Sumber Data dan Data Penelitian ..................................................... 29
3.4 Instrumen Penelitian ......................................................................... 29
3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 30
3.6 Teknik Analisis Data ........................................................................ 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 32
4.1 Deskripsi Data .................................................................................. 32
4.2 Analisis Data .................................................................................... 35
4.2.1 Kesalahan Ketepatan dalam Pemilihan Kata ................................ 35
4.2.2 Kesalahan Kesesuaian dalam Pemilihan Kata .............................. 36
4.2.2.1 Kesalahan Aspek Ortografi ........................................................ 36
4.2.2.2 Kesalahan Aspek Ragam Bahasa ............................................... 37
4.2.3 Kesalahan Afiksasi ........................................................................ 37
4.2.4 Kesalahan Reduplikasi .................................................................. 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
4.3 Pembahasan .................................................................................................. 41
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 44
5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 44
5.2 Implikasi ........................................................................................... 45
5.3 Saran ................................................................................................. 46
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 47
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... 49
BIODATA .......................................................................................................... 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Tabel perbedaan kesalahan dan kekeliruan ............................................. 12
Tabel 2 Contoh kata serapan ................................................................................ 14
Tabel 3 Kesalahan diksi ....................................................................................... 33
Table 4 Kesalahan pembentukan kata .................................................................. 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Data Kesalahan Penulisan dalam Diksi dan Pembentukan Kata ......................... 49
Daftar Kata Serapan .............................................................................................. 62
Lampiran 2
Instrumen Penelitian ............................................................................................. 64
Contoh Karangan Argumentasi Siswa ................................................................. 83
Lampiran 3
Surat Ijin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma .......................................... 84
Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ............................................... 85
Biodata ................................................................................................................. 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa
adalah alat komunikasi antar-anggota masyarakat, berupa lambang bunyi ujaran,
yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Keraf, 1991: 2). Sejak manusia
dilahirkan, bahasa sudah digunakan untuk menyampaikan apa yang dirasakan,
dipikirkan dan diinginkan. Dalam proses komunikasi, manusia menggunakan
bahasa sebagai alat untuk menyampaikan idenya. Mustakim (1994:1) mengatakan
dalam kehidupan bermasyarakat, manusia dapat menyatakan keberadaan dirinya,
mengekspresikan kepentingan, menyatakan pendapat dan mempengaruhi orang
lain.
Kata merupakan salah satu unsur dasar bahasa yang paling penting. Kata-
kata dapat digunakan untuk berpikir, menyatakan perasaan, serta gagasan. Dengan
kata-kata orang menjalin persahabatan, dua bangsa melakukan perjanjian
perdamaian dan kerja sama. Dengan kata-kata pula mungkin suatu pertengkaran
bahkan peperangan dimulai (Akhadiah, 1989: 82). Memilih kata yang tepat untuk
menyampaikan gagasan, terutama melalui tulisan merupakan suatu pekerjaan
yang sangat sulit. Semakin banyak kata yang dikuasai seseorang, semakin banyak
pula ide atau gagasan yang dikuasainya dan yang sanggup diungkapkannya
(Keraf, 2006: 21).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Karangan merupakan media komunikasi antara penulis dan pembaca.
Akan tetapi, komunikasi hanya akan berlangsung dengan baik selama pembaca
mengartikan kata dan rangkaian kata-kata yang sesuai dengan maksud penulis.
Jika pembaca mempunyai tafsiran yang berbeda dengan tafsiran penulis tentang
kata atau rangkaian kata-kata yang dipakai, komunikasi itu akan terputus. Maka,
akan terjadi salah paham, kesenjangan komunikasi. Oleh karena itu, perlu berhati-
hati dalam memilih kata-kata yang dipergunakan di dalam tulisan
(Akhadiah, 1989: 83)
Agar dapat mengungkapkan gagasan, perasaan, dan pikiran secara tepat
dalam berbahasa baik lisan maupun tertulis, pemakaian bahasa hendaknya
memenuhi beberapa kriteria dalam pemilihan kata. Kriteria yang dimaksud adalah
ketepatan dan kesesuaian. Ketepatan dalam pemilihan kata terkait dengan
konsep, logika, dan gagasan yang akan ditulis dalam karangan. Kesesuaian dalam
pemilihan kata menyangkut kecocokan antara kata yang dipakai dengan situasi
yang akan diciptakan sehingga tidak mengganggu suasana batin, emosi, atau
psikis, atau penulis dan pembacanya, pembicara dan pendengarnya
(Widjono, 2007: 100-101).
Peneliti ingin meneliti kesalahan berbahasa siswa, agar kesalahan itu dapat
diketahui lebih awal. Dengan demikian, guru dapat segera mengambil tindakan
untuk memecahkan masalah kebahasaan siswanya. Maka, pada penelitian
kebahasaan ini, peneliti membatasi masalah penelitian pada kesalahan
pembentukan kata yang meliputi afiksasi, reduplikasi, dan komposisi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
kesalahan penulisan dalam diksi yang meliputi ketepatan dalam pemilihan kata
(kata asing dan kata serapan) dan kesesuaian dalam pemilihan kata (kata baku dan
non baku).
Peneliti memilih karangan argumentasi karena karangan argumentasi
menerangkan fakta-fakta sedemikian rupa sehingga dapat menunjukkan apakah
suatu pendapat atau suatu hal benar atau tidak. Tulisan argumentatif bersifat kritis
dan logis. Oleh karena itu, dengan fakta yang benar dapat dirangkaikan suatu
penuturan yang logis menuju kepada suatu kesimpulan yang dapat
dipertanggungjawabkan (Keraf, 2007: 3-4). Dalam menulis karangan argumentasi
penulis harus berusaha untuk menyampaikan pendapatnya secara teratur dan
kritis, hal ini sesuai dengan sifat ragam bahasa baku yaitu kecendikiaan yang lebih
mengungkapkan penalaran atau pemikiran yang teratur, logis, dan masuk akal
(Alwi, 2003: 14).
Subjek penelitian ini adalah siswa SMA kelas XI St. Yohanes Ketapang
tahun ajaran 2010/2011. Peneliti memilih siswa SMA kelas XI karena siswa kelas
XI sudah mendapat teori mengenai karangan argumentasi pada waktu kelas X.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan ini dirumuskan sebagai
berikut.
1) Kesalahan penulisan dalam diksi apa saja yang terdapat pada karangan
argumentasi siswa kelas XI SMA St. Yohanes, Ketapang, Kalimantan Barat,
tahun ajaran 2010/2011?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2) Kesalahan pembentukan kata (afiksasi, reduplikasi, dan pemajemukan) apa
saja yang terdapat pada karangan argumentasi siswa kelas XI SMA
St. Yohanes, Ketapang, Kalimantan Barat, tahun ajaran 2010/2011?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang hendak dicapai dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Mendeskripsikan kesalahan penulisan dalam diksi yang ada pada karangan
argumentasi siswa kelas XI SMA St. Yohanes, Ketapang, Kalimantan Barat,
tahun ajaran 2010/2011.
2) Mendeskripsikan kesalahan pembentukan kata (afiksasi, reduplikasi, dan
pemajemukan) pada karangan argumentasi siswa kelas XI SMA St. Yohanes,
Ketapang, Kalimantan Barat, 2010/2011.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa
calon guru bahasa Indonesia, guru Bahasa Indonesia (kelas XI SMA St. Yohanes
Ketapang), dan peneliti lain.
1) Bagi mahasiswa calon guru bahasa Indonesia
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada mahasiswa
calon guru bahasa Indonesia mengenai pilihan kata dan pembentukan kata. Selain
itu, penelitian ini juga dapat digunakan dalam pengajaran. Guru diharapkan
mampu menggunakan pilihan kata yang tepat secara maksimal di dalam proses
belajar mengajar dan menggunakan pembentukan kata yang tepat pula.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2) Bagi guru Bahasa Indonesia (kelas XI SMA St. Yohanes Ketapang)
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada guru Bahasa
Indonesia mengenai kesalahan penulisan dalam diksi dan pembentukan kata yang
dilakukan siswa SMA kelas XI. Dengan demikian, guru dapat memberikan
motivasi dan memacu siswa untuk meningkatkan kemampuan dalam memilih kata
yang tepat sewaktu berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis.
3) Bagi Peneliti lain
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan sumber acuan
sehingga dapat mengembangkan penelitian selanjutnya yang lebih baik.
1.5 Batasan Istilah
Berikut ini diuraikan beberapa istilah yang akan digunakan dalam
penelitian ini agar terjadi kesatuan pemahaman yang mempermudah mencerna
dan memahami penelitian ini.
a. Kesalahan
“Kesalahan adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan tidak betul
menurut norma, tidak menurut aturan yang ditentukan.” (Hastuti, 1989: 75).
b. Afiksasi
“Afiksasi adalah proses pembubuhan afiks pada suatu bentuk, baik tunggal
maupun kompleks, untuk membentuk kata.” (Ramlan, 1979: 30).
c. Reduplikasi
Proses pengulangan merupakan peristiwa pembentukan kata dengan jalan
mengulang bentuk dasar, baik seluruhnya maupun sebagian, baik bervariasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
fonem maupun tidak, baik berkombinasi dengan afiks maupun tidak.”
(Masnur, 2007: 48).
d. Komposisi
“Komposisi merupakan gabungan dari dua kata atau lebih yang
membentuk suatu kesatuan arti.”(Keraf, 1991: 154).
e. Diksi
Diksi adalah ketepatan dan kesesuaian dalam memilih kata untuk
menyampaikan suatu gagasan (Keraf, 1984: 24).
f. Kata asing dan kata serapan
Kata asing ialah unsur-unsur bahasa asing yang masih dipertahankan
bentuk aslinya karena belum menyatu dengan bahasa Indonesia sedangkan
kata-kata atau unsur-unsur serapan ialah unsur-unsur bahasa asing yang telah
disesuaikan dengan wujud/struktur bahasa Indonesia (Akhadiah, 1989: 90).
g. Kata baku dan kata nonbaku
Kata baku adalah kata yang penggunaanya dalam komunikasi baik lisan
maupun tertulis, sesuai dengan kaidah atau ragam bahasa yang telah
ditentukan/dilazimkan. Kata nonbaku ialah kata yang penggunannya dalam
berkomunikasi baik lisan maupun tertulis, tidak sesuai dengan kaidah/ragam
bahasa yang telah ditentukan/dilazimkan (Soedjito, 1988: 44).
h. Karangan argumentasi
Karangan argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk
mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka percaya dan
akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh para penulis atau
pembicara (Keraf, 2007: 3).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.6 Sitematika Penyajian
Bab I Pendahuluan, berisi latar belakang masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian. Bab II Landasan
Teori, berisi penelitian yang relevan dan kajian teori yang meliputi (1) kesalahan
berbahasa (2) perbedaan kesalahan dan kekeliruan, (3) diksi, (4) ketepatan
pemilihan kata, (5) kesesuaian pemilihan kata, (6) afiksasi, (7) reduplikasi, dan
(8) pemajemukan. Bab III Metodologi Penelitian, berisi jenis penelitian, subjek
penelitian, sumber data dan data penelitian, instrumen penelitian, teknik
pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab IV berisi deskripsi data, analisis
data, dan pembahasan hasil penelitian. Bab V berisi kesimpulan, implikasi hasil
penelitian, dan saran-saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini diuraikan beberapa penelitian yang relevan dan teori-teori
yang akan digunakan sebagai landasan berpikir dalam penelitian ini.
2.1 Penelitian yang Relevan
Peneliti memperoleh dua penelitian terdahulu yang dilakukan oleh peneliti
lain. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Lodovika Meci (2006) dengan judul
Kesalahan Pemakaian Kata Ditinjau dari Teori Komponen Makna pada
Karangan Siswa Kelas X SMA Kolose De Britto Yogyakarta Tahun Ajaran
2005/2006. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kesalahan kata yang
mencakup: (1) kesalahan diksi, (2) kesalahan makna akibat kesalahan bentuk kata,
dan (3) kesalahan pemakaian kata berdasarkan jenis kata dalam karangan siswa.
Hasil penelitian menampilkan sebanyak 267 kesalahan. Kesalahan-kesalahan itu
meliputi: (1) kesalahan diksi sebanyak 224, (2) kesalahan makna akibat kesalahan
bentuk kata sebanyak 43 kesalahan.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Imaculata Sri Purwaningrum
(1998) dengan judul Kesalahan Berbahasa Siswa Kelas 1 dan Kelas II SMA
Katolik di Kotamadya Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan meneliti (1) tipe-tipe
kesalahaan berbahasa, (2) sebab-sebab kesalahan, (3) perbedaan tipe kesalahan
berbahasa dan sebab-sebabnya antara kelas I dan kelas II. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa (1) tipe-tipe kesalahan meliputi beberapa tataran, yaitu
tataran kata atau diksi, frase, klausa, dan kalimat. Tataran kata atau diksi meliputi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
perubahan unsur-unsur tertentu, kata-kata yang mubazir, dan kata-kata yang tidak
tepat pemakaiannya. Tataran frase hanya meliputi kelompok kata yang tidak
sesuai dengan hukum D-M beserta kekecualiannya. Tataran klausa meliputi
kelengkapan dan urutan unsur-unsurnya. Tataran kalimat menyangkut masalah
kalimat tunggal dan kalimat majemuk, (2) kesalahan-kesalahan tersebut karena
kurangnya pengertian siswa terhadap kaidah, adanya interferensi bahasa daerah
dan bahasa asing, hiperkorek, analogi yang keliru, sikap tidak serius,
(3) perbedaan tipe kesalahan antara kelas I adalah kata-kata mubazir, sedangkan
kelas II adalah kata-kata yang tidak tepat pemakaiannya. Perbedaan sebab-sebab
kesalahan antara kelas I dan kelas II terletak pada sikap sembrono, sikap
sembrono pada kelas I menduduki urutan kelima, sedangkan kelas II menduduki
urutan keempat.
Penelitian pertama meneliti kesalahan pemakaian kata ditinjau dari teori
komponen makna, penelitian kedua meneliti seluruh kesalahan berbahasa. Kedua
penelitian tersebut dapat digunakan sebagai referensi dalam penelitian kesalahan
penulisan dalam diksi dan pembentukan kata. Penelitian ini lebih pada kesalahan
berbahasa tertulis yang dilakukan siswa dalam berbahasa, meliputi pembentukan
kata yang meliputi afiksasi, reduplikasi, dan pemajemukan) dan penulisan dalam
diksi (pilihan kata) yang meliputi ketepatan dalam pemilihan kata (kata asing dan
kata serapan) dan kesesuaian dalam pemilihan kata (kata baku dan non baku).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2.2 Kajian Teori
2.2.1 Kesalahan Berbahasa
Dalam proses belajar bahasa, sering terdapat penyimpangan yang dibuat oleh
pembelajar. Penyimpangan yang terjadi dapat berupa kesalahan dan kekeliruan.
Di bawah ini akan dijelaskan perbedaan kesalahan dan kekeliruan.
a. Kesalahan
Kesalahan “error” disebabkan oleh faktor kompetensi, yang biasanya
terjadi secara konsisten (Tarigan & Tarigan, (1988: 76-77). Kesalahan disebabkan
oleh kompetensi kebahasaan siswa yang bersifat sistematis dan terjadi pada
tempat-tempat tertentu. Pada umumnya kesalahan menunjukkan tingkat
kemampuan kebahasaan siswa (Nurgiyantoro, 2001: 192). Tarigan & Tarigan
(1988: 75-76) mengatakan kesalahan disebabkan oleh faktor kompetensi, yang
berarti siswa memang belum memahami sistem bahasa yang digunakan.
Kesalahan merupakan sisi yang mempunyai cacat pada ujaran atau tulisan.
Oleh karena itu, kesalahan merupakan bagian-bagian konversasi atau komposisi
yang menyimpang dari norma baku atau norma terpilih dari performansi bahasa
orang dewasa (Tarigan dan Tarigan, 1988: 141). Menurut Hastuti (1989: 75),
kesalahan merupakan apa yang dilakukan tidak betul, tidak menurut norma, tidak
menurut aturan yang ditentukan. Kesalahan dideskripsikan sebagai sebuah
‘gelincir’; yaitu suatu tindakan yang kurang disertai sikap berhati-hati. Hal
tersebut disebabkan oleh sifat terburu-buru ingin sampai pada tujuan. S.K. Sharma
(1977:22 via Hastuti, 1989: 74) mengatakan kesalahan disebabkan oleh sejumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
faktor ekstralinguistik, semacam kegagalan ingatan, emosi yang meningkat,
kelelahan mental atau fisik dan lain-lain.
Kesalahan dapat berlangsung lama jika tidak diperbaiki. Biasanya
perbaikan akan dilakukan oleh guru melalui pengajaran remedial, latihan, praktek,
dan sebagainya. Kesalahan merupakan gambaran terhadap pemahaman siswa akan
sistem bahasa yang sedang dipelajarinya. Jika pemahaman siswa akan sistem
bahasa yang dipelajarinya kurang, kesalahan akan sering terjadi dan akan
berkurang apabila tahap pemahaman semakin meningkat (Tarigan dan Tarigan
1988: 76).
b. Kekeliruan
Kekeliruan adalah proses psikologis yang menandai seseorang khilaf
menerapkan teori atau norma bahasa yang ada pada dirinya (Hastuti, 1989: 75).
Nurgiyantoro (2001:192) mengatakan kekeliruan (mistakes) berbahasa lebih
berhubungan dengan masalah penampilan (performance). Oleh karena itu
kekeliruan merupakan penyimpangan pemakaian bahasa yang sifatnya insidental
dan tidak sitematis, tidak terjadi pada daerah-daerah tertentu. Kekeliruan dapat
berupa salah ucap atau salah tulis yang disebabkan oleh faktor-faktor kelelahan,
emosi, dan kerja acak-acakan. Kekeliruan dapat dialami oleh penutur asli maupun
penutur asing. Tarigan dan Tarigan (1988: 75) mengatakan bahwa kekeliruan
bersifat acak, berarti dapat terjadi pada setiap tataran linguistik. Kekeliruan dapat
diperbaiki oleh siswa dengan memusatkan perhatian. Dengan memusatkan
perhatian, maka kekeliruan tidak bersifat lama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Agar lebih jelas, Tarigan dan Tarigan (1988: 75) menggambarkan secara
ringkas perbandingan antara kesalahan dan kekeliruan.
Tabel Perbedaan Kesalahan dan Kekeliruan
Kategori
Sudut pandang
Kesalahan
Kekeliruan
1. Sumber
2. Sifat
3. Durasi
4. Sistem Linguistik
5. Hasil
6. Perbaikan
Kompetensi
Sistematis
Agak Lama
Belum Dikuasai
Penyimpangan
Dibantu oleh guru: latihan,
pengajaran remedial
Performansi
Tidak Sistematis
Sementara
Sudah Dikuasai
Penyimpangan
Siswa sendiri:
pemusatan perhatian
Dalam penelitian ini peneliti tidak meneliti kekeliruan pemakaian kata
pada karangan siswa. Penelitian ini lebih tertuju pada kesalahan berbahasa tertulis
yang dilakukan siswa dalam berbahasa, meliputi pembentukan kata (afiksasi,
reduplikasi, dan pemajemukan) dan penulisan dalam diksi (pilihan kata) yang
meliputi ketepatan dalam pemilihan kata (kata asing dan kata serapan) dan
kesesuaian dalam pemilihan kata (kata baku dan nonbaku).
2.2.2 Diksi
Diksi atau pilihan kata adalah kata-kata yang digunakan untuk
mengungkapkan suatu ide atau gagasan, yang meliputi persoalan fraseologi, gaya
bahasa, dan ungkapan. Fraseologi mencakup persoalan kata-kata dalam
penyusunannya serta menyangkut cara-cara khusus yang berbentuk ungkapan-
ungkapan. Pilihan kata bukan hanya membahas mengenai ketepatan pemakaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
kata, tetapi juga membahas apakah kata yang dipilih itu dapat diterima atau tidak,
sehingga tidak merusak suasana yang ada (Keraf, 1980:23-24).
Pemilihan kata harus dilakukan secara tepat dan sesuai karena dalam
kegiatan berbahasa pilihan kata merupakan aspek yang sangat penting. Pilihan
kata yang tidak tepat menyebabkan ketidakefektifan bahasa yang digunakan serta
dapat mengganggu kejelasan informasi yang disampaikan. Dalam pemakaiannya
kata-kata itu dirangkaikan menjadi kelompok kata, klausa, dan kalimat.
Akhadiah, (1989: 83) mengemukakan bahwa dalam memilih kata ada dua
persyaratan pokok yang harus diperhatikan, yaitu aspek ketepatan dan kesesuaian.
Persyaratan ketepatan menyangkut makna, aspek logika kata-kata; kata-kata yang
dipilih harus secara tepat mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan. Secara
khusus ketepatan pilihan kata akan membahas tentang kata asing atau kata
serapan. Kesesuaian dalam pemilihan kata menyangkut kecocokan antara kata-
kata yang dipakai dengan kesempatan/situasi dan keadaan pembaca. Secara
khusus kesesuaian dalam pilihan kata ini akan membahas kata-kata baku dan
nonbaku.
2.2.3 Kata Asing dan Kata Serapan
Kata asing ialah kata-kata yang berasal dari bahasa asing yang masih
dipertahankan bentuk aslinya karena belum menyatu dengan bahasa Indonesia.
Contohnya, kata option. Kata serapan ialah unsur-unsur bahasa asing yang telah
disesuaikan dengan wujud/struktur bahasa Indonesia. Kata-kata semacam ini
dalam proses morfologi diperlakukan sebagai kata asli (Akhadiah, 1989: 90).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Contoh kata serapan menurut buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah
(2001: 60).
Tabel Kata Asing dan Kata Serapan
Kata-kata yang tidak ditulis miring, yang terdapat pada tabel di atas
merupakan contoh kata serapan. Kata serapan harus digunakan secara berhati-hati
serta makna dan cara penulisannya harus dipahami agar kata-kata tersebut dapat
digunakan secara tepat.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 0543a/U/1987 tanggal 9 September 1987, taraf integrasi unsur
serapan kata asing dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan sebagai
berikut.
1) Unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa
Indonesia, seperti: reshuffle, shuttle cock, I’exploitation de I’homme par
I’homme. Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi
pengucapannya masih mengikuti cara asing.
2) Unsur pinjaman yang pengucapannya dan penulisannya disesuaikan
dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya
Istilah Asing Istilah Indonesia yang Dianjurkan
faeces amputation decibel marathon oxygen chemistry dysentery energy horizon narcotic
feses amputasi desibel maraton oksigen kimia disentri energi horizon narkotik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat
dibandingkan dengan bentuk aslinya.
2.2.4 Kata-kata Baku dan Nonbaku
Kata baku adalah kata yang penggunaannya dalam komunikasi baik lisan
maupun tertulis, sesuai dengan kaidah atau ragam bahasa yang telah ditentukan
/dilazimkan, sedangkan kata nonbaku ialah kata yang penggunannya dalam
berkomunikasi baik lisan maupun tertulis, tidak sesuai dengan kaidah/ragam
bahasa yang telah ditentukan/dilazimkan (Soedjito, 1988: 44).
Menurut Sabariyanto (1994: 366), ada beberapa aspek yang dapat
digunakan untuk mengetahui ketidakbakuan kata, yaitu aspek fonologis, aspek
ortografi, aspek jati diri kata, dan ragam bahasa.
2.2.4.1 Aspek fonologis
Perbedaan fonem-fonem pada kata tertentu dapat dipergunakan untuk
membedakan kebakuan dan ketidakbakuan kata. Berikut ini contoh kata baku dan
tidak baku dalam aspek fonologis.
Baku Tidak Baku
privat/privat prifat/prifat/
presensi/presεnsi prisensi/prisεnsi/
primitif/primitive primitip/primitip
praktik/praktik/ praktek/praktεk
Kata praktek tidak baku karena mengandung fonem /ε/ sebagai ganti
fonem /i/ pada kata praktik, kata prisensi tidak baku karena mengandung fonem /i/
sebagai ganti fonem /e/ pada kata presensi, kata primitip tidak baku karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
mengandung fonem /p/ sebagai ganti fonem /f/ pada kata primitif, dan kata prifat
tidak baku karena mengandung fonem /f/ sebagai ganti fonem /v/ pada kata privat.
2.2.4.2 Aspek ortografi
Perbedaan ortografi atau huruf pada kata-kata tertentu dapat digunakan
untuk membedakan kebakuan dan ketidakbakuan kata.
Berikut ini contoh kebakuan dan ketidakbakuan kata dalam aspek
ortografi.
(1a) Di Supermarket tersebut banyak prodek yang tidak layak pakai.
(2a) Penanaman padi di sawah tersebut, sangatlah produktip.
(3a) Ana sedang membaca propil Soeharto.
Kata prodek (1a), produktip (2a), dan propil (3a) pada kalimat di atas
seharusnya:
(1b) Di supermarket tersebut banyak produk yang tidak layak pakai.
(2b) Penanaman padi di sawah tersebut, sangatlah produktif.
(3b) Ana sedang membaca profil Soeharto
Kata prodek (1a), produktip (2a), dan propil (3a) merupakan kata tidak
baku berdasarkan aspek ortografi. Kata produk (1b), produktif (2b), dan profil
(3b) merupakan contoh penggunaan kata baku berdasarkan aspek ortografi.
2.2.4.3 Aspek jati diri kata
Jati diri kata dapat dipergunakan untuk membedakan kata baku dan tidak
baku. Dalam hal ini bentuk yang baku adalah bahasa Indonesia, sedangkan bentuk
yang tidak baku ialah kata bahasa yang lain. Kata tidak baku bahasa lain, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
1) Kata bahasa Jawa
Contoh:
(4a) Wajah Maria pucet ketika melihat darah.
(5a) Tolong diputer lagi ban motor itu!
(6a) Candi Prambanan selalu rame pengunjungnya, apalagi saat libur
sekolah.
(7a) Puser anak itu kotor sekali.
Kata pucet (4a), puter (5a), rame (6a), dan puser (7a) pada kalimat di
atas seharusnya:
(4b) Wajah Maria pucat ketika melihat darah.
(5b) Tolong diputar lagi ban motor itu!
(6b) Candi Prambanan selalu ramai pengunjungnya, apalagi saat libur
sekolah.
(7b) Pusar anak itu kotor sekali.
Kata pucet (4a), puter (5a), rame (6a), dan puser (7a) merupakan kata
tidak baku karena masih menggunakan bahasa Jawa. Kata pucat (4b), putar
(5b), ramai (6b), dan pusar (7b) merupakan kata baku.
2) Kata bahasa Belanda/Inggris
Contoh:
(8a) Bu Nuning mengambil raport Dian di SD Kanisius.
(9a) Pertengkaran hebat yang terjadi antara kakak beradik itu harus
diselesaikan secara ratio.
(10a) Permainan yang diambilnya sangat riskant untuk dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Kata raport (8a), ratio (9a),riskant (10a), pada kalimat di atas
seharusnya:
(8b) Bu Nuning mengambil rapor Dian di SD Kanisius.
(9b) Pertengkaran hebat yang terjadi antara kakak beradik itu harus
diselesaikan secara rasio.
(10b) Permainan yang diambilnya sangat riskan untuk dilakukan
Kata raport (8a), ratio (9a), riskant (10a) merupakan contoh penggunaan
kata yang tidak baku karena masih menggunakan bahasa Belanda/Inggris
sedangkan kata rapor (8b), rasio (9b), riskan (10b) merupakan kata baku.
3) Kata bahasa Arab
Contoh:
(11a) Lagu ruhani yang dibawakan oleh Mike Mohede sangat
menyentuh hati.
(12a) Sebaiknya penomoran pada makalah itu menggunakan angka
Rumawi.
Kata ruhani (11a), Rumawi (12a), pada kalimat di atas seharusnya:
(11b) Lagu rohani yang dibawakan oleh Mike Mohede sangat
menyentuh hati.
(12b) Sebaiknya penomoran pada makalah itu menggunakan angka
Romawi.
Kata ruhani (11a) dan Rumawi (12 a) adalah contoh penggunaan kata
yang tidak baku karena masih menggunakan bahasa Arab, sedangkan kata rohani
(11b) dan Romawi (12b) merupakan contoh penggunaan kata baku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2.2.4.4 Ragam Bahasa
Ragam bahasa ada bermacam-macam, misalnya ada ragam bahasa resmi,
dan ragam bahasa santai, ragam tulis dan ragam lisan, serta ragam bahasa baku
dan ragam tidak baku. Kata baku dan tidak baku berikut ini dibedakan oleh
ragamnya.
Contoh:
(13a) Tota dihukum ayahnya, karena males pergi ke sekolah.
(14a) Ayo kita kerja bakti membersihkan kampung kita!
(15a) Sejak umur empat tahun, Shinta diajarkan untuk nabung.
(16a) Tiada usaha yang percumah.
(17a) Rudal buatan Korea Utara nyasar ke perumahan penduduk.
Kata males (13a), ayo (14a), nabung (15a), percumah (16a), dan nyasar (17a)
pada kalimat di atas seharusnya:
(13b) Tota dihukum ayahnya, karena malas pergi ke sekolah.
(14b) Mari kita kerja bakti membersihkan kampung kita!
(15b) Sejak umur empat tahun, Shinta diajarkan untuk menabung.
(16b) Tiada usaha yang percuma.
(17b) Rudal buatan Korea Utara menyasar ke perumahan penduduk.
Kata males (13a), ayo (14a), nabung (15a), percumah (16a), nyasar
(17a) merupakan contoh kata yang tidak baku karena menggunakan ragam
bahasa santai, sedangkan kata malas (13b), mari (14b), menabung (15b),
percuma (16b), menyasar (17b) merupakan kata baku dengan menggunakan
ragam bahasa resmi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2.2.5 Pembentukan Kata
Menurut Masnur (2007:35), dalam bahasa Indonesia, peristiwa
pembentukan kata ada tiga macam, yaitu:
(1) pembentukan kata dengan menambahkan morfem afiks pada bentuk dasar,
(2) pembentukan kata dengan mengulang bentuk dasar,
(3) pembentukan kata dengan menggabungkan dua atau lebih bentuk dasar.
2.2.5.1 Afiksasi
Afiksasi adalah proses pembubuhan afiks pada sesuatu bentuk bahasa,
baik bentuk tunggal maupun bentuk kompleks, untuk membentuk kata
(Ramlan, 1979:30). Menurut Ramlan (1979:30-31), bentuk dasar adalah bentuk
yang dilekati afiks atau bentuk yang menjadi dasar pembentukan bagi bentuk yang
lebih besar. Sebagai contoh bentuk dasar kata berjalan ialah jalan, bentuk dasar
kata berkepemimpinan ialah kepemimpinan. Dalam proses pembubuhan afiks,
bentuk dasar merupakan salah satu dari unsur langsung yang bukan afiks. Afiks
merupakan bentuk linguistik pada suatu kata yang merupakan unsur langsung
yang bukan kata dan bukan pokok kata, yang memiliki kesanggupan melekat pada
bentuk-bentuk lain untuk membentuk kata atau pokok kata baru. Sebagai contoh
kata minuman. Kata minuman ini terdiri dari dua unsur langsung, yaitu kata
minum, yang merupakan bentuk bebas, dan –an yang merupakan bentuk terikat.
Maka morfem –an merupakan afiks. Afiks dibagi menjadi empat yaitu prefiks
(awalan), infiks (sisipan), sufiks (akhiran), simulfiks.
Menurut Masnur (2007: 26-27) prefiks dalam bahasa Indonesia yaitu
meN-, ber-, di-, ter-, peN-, pe-, se-, per-, ke- . Berikut contoh pemakaian prefiks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
meN- + batu = membatu
ber- + sepeda = bersepeda
di- + sapu = disapu
ter- + surat = tersurat
peN- + tari = penari
pe- + tani = petani
se- + kelas = sekelas
per- + besar = perbesar
ke- + sana = kesana
Menurut Niknik (2007: 121) infiks bahasa Indonesia yaitu –el-, -er-, -em-,
-in-. Berikut contoh pemakaian infiks.
-el- + tunjuk = telunjuk
-er- + sabut = serabut
-em- + kilau = kemilau
-in- + kerja = kinerja
Menurut Keraf (1991: 137) sufiks adalah morfem nondasar yang secara
struktural dilekatkan pada akhir sebuah kata dasar. Sufiks yang ada dalam bahasa
Indonesia adalah –kan, -i, -an, -nya dan sejumlah sufiks serapan yang terbatas
distribusinya seperti –man, -wan, -wati.
menaik + -kan = menaikkan
memasuk + -i = memasuki
manis + -an = manisan
obat + -nya = obatnya
seni + -man = seniman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
seni + -wati = seniwati
negara + -wan = negarawan
Konfiks merupakan afiks yang sebagian terletak di depan bentuk dasar,
dan sebagian lagi terletak di belakang bentuk dasar (Ramlan, 1979: 34).
Menurut M. Ramlan konfiks dalam bahasa Indonesia adalah ke-an, peN-
an, per-an, ber-an, dan se-nya.
aman + ke-an = keamanan
ambil + peN-an = pengambilan
hitung + per-an = perhitungan
pakaian + ber-an = berpakaian
harus + se-nya = seharusnya
2.2.5.2 Pengulangan (Reduplikasi)
Pengulangan merupakan proses pembentukan kata dengan jalan
mengulang bentuk dasar, baik seluruhnya maupun sebagian, baik bervariasi fonem
maupun tidak, baik berkombinasi dengan afiks maupun tidak (Masnur, 2007: 48).
Menurut Masnur (2007: 52) berdasarkan cara mengulang bentuk dasarnya,
pengulangan dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu pengulangan seluruh,
pengulangan sebagian, pengulangan yang berkombinasi dengan pembubuhan
afiks, dan pengulangan dengan perubahan fonem.
(1) Pengulangan seluruh
Pengulangan seluruh ialah pengulangan bentuk dasar secara
keseluruhan, tanpa berkombinasi dengan pembubuhan afiks dan tanpa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
perubahan fonem. Berikut ini contoh pengulangan seluruh dalam
bahasa Indonesia.
batu -----------> batu-batu
sembilan -----------> sembilan-sembilan
persatuan -----------> persatuan-persatuan
(2) Pengulangan sebagian
Pengulangan sebagian ialah pengulangan bentuk dasar secara sebagian,
tanpa perubahan fonem. Menurut Ramlan (1979: 42) pengulangan
sebagian, bentuk dasar tidak diulang seluruhnya tetapi hampir semua
bentuk dasar pengulangan golongan bentuk ini berupa bentuk
kompleks.
Berikut contoh pengulangan sebagian dalam bahasa Indonesia.
memanggil -----------> memanggil-manggil
menulis -----------> menulis-nulis
mengukur -----------> mangukur-ukur
berkata -----------> berkata-kata
(3) Pengulangan yang berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks.
Pada pengulangan ini bentuk dasar disertai dengan penambahan afiks
secara bersama-sama atau serentak dan bersama-sama pula mendukung
satu arti. Berikut ini adalah contoh pengulangan dengan pembubuhan
afiks dalam bahasa Indonesia.
rumah -----------> rumah-rumahan
kuda -----------> kuda-kudaan
kuning -----------> kekuning-kuningan
hijau -----------> kehijau-hijauan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
(4) Pengulangan dengan perubahan fonem
Pengertiannya adalah pengulangan bentuk dasar dengan disertai
perubahan fonem. Kata ulang dengan golongan ini hanya sedikit
ditemukan dalam bahasa Indonesia.
Misalnya: gerak -----------> gerak-gerik
sayur -----------> sayur-mayur
serba -----------> serba-serbi
ramah -----------> ramah-tamah
2.2.5.3 Proses Pemajemukan
Pemajemukan ialah gabungan dari dua kata atau lebih yang membentuk
suatu kesatuan arti (Keraf, 1991: 154). Misalnya: jantung hati, panjang tangan,
mata air, kambing hitam, rumah besar, dan orangtua.
Menurut Ramlan (1979: 48), untuk membedakan bentuk mana yang
merupakan kata majemuk dan bentuk mana yang tidak merupakan kata mejemuk.
Ciri-ciri sebagai berikut.
1) Salah satu atau semua unsurnya berupa pokok kata.
Pokok kata ialah bentuk linguistik yang tidak dapat berdiri sendiri dalam
tuturan biasa dan secara gramatis tidak memiliki sifat bebas, yang dapat dijadikan
bentuk dasar bagi semua kata. misalnya bentuk-bentuk juang, temu, alir, lomba,
dan sebagainya. Bentuk linguistik yang unsurnya berupa kata dan pokok kata, atau
pokok kata semua, berdasarkan ciri ini merupakan kata majemuk. Misalnya
bentuk kolam renang. Bentuk kolam merupakan kata, sedangkan renang
merupakan pokok kata. Maka bentuk tersebut termasuk kata majemuk. Contoh-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
contoh lain, misalnya pasukan tempur, barisan tempur, medan tempur, lomba lari,
kamar kerja, terima kasih.
2) Unsur-unsurnya tidak mungkin dipisahkan, atau tidak mungkin diubah
strukturnya.
Bentuk kursi malas kelihatannya sama dengan orang malas, keduanya
terdiri dari kata benda atau kata sifat, tetapi apabila diteliti, kedua bentuk tersebut
berbeda. Pada orang malas, dapat disisipkan kata yang sebagai penanda di antara
kedua unsurnya, menjadi orang yang malas, tetapi unsur-unsur pada kursi malas
tidak dapat dipisahkan. Bentuk kursi yang malas, kursi itu malas, tidak terdapat
dalam pemakaian bahasa Indonesia. Demikian, berdasarkan ciri ini, kursi malas
merupakan kata majemuk, sedangkan orang malas merupakan frase.
2.2.6 Karangan Argumentasi
Karangan argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk
mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka percaya dan akhirnya
bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh para penulis atau pembicara
(Keraf, 2007: 3). Pengarang berusaha agar hubungan antara berbagai macam fakta
dengan ide yang akan dikemukakan harus kelihatan logis dan kritis. Dengan
argumentasi pengarang berusaha menyusun fakta-fakta, agar dapat menunjukkan
apakah suatu pendapat atau cara dibenarkan atau tidak.
Terdapat tiga bagian inti karangan argumentasi. Pertama adalah bagian
pendahuluan yang membahas pentingnya persolan itu dibahas, latar belakang
historis yang mempunyai hubungan langsung dengan persoalan yang akan
diargumentasikan sehingga pembaca dapat memperoleh pengertian dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
mengenai hal tersebut, dan terakhir adalah penetapan secara tepat titik
ketidaksepakatan yang akan diargumentasikan. Kedua, bagian tubuh argumentasi
berisi pembahasan masalah dengan menyajikan fakta-fakta yang dapat diuji
kebenarannya dengan cara induksi, deduksi, dan analogi. Ketiga, simpulan yang
berisi kesimpulan-kesimpulan suatu pembahasan (Niknik, 2007: 245).
Menurut Sulistyowati (2001: 24-25), sebuah karangan argumentasi harus
memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Untuk meyakinkan pembaca, pengarang lebih menekankan pada alasan,
contoh, dan bukti.
b. Gaya penulisan harus meyakinkan pembaca atau pendengar sehingga
tujuan tercapai.
c. Bahasa yang digunakan harus bersifat rasional, denotatif (arti
sesungguhnya), dan objektif.
d. Fakta digunakan untuk membuktikan kebenaran.
Gorys Keraf (2007: 101-102), mengemukakan dasar yang harus
diperhatikan sebagai titik tolak karangan argumentasi yaitu:
a. pengarang harus mengetahui sedikit tentang subjek atau hal-hal yang akan
dikemukakan sekurang-kurangnya mengenai prinsip-prinsip ilmiahnya,
b. pengarang harus bersedia mempertimbangkan pandangan-pandangan atau
pendapat-pendapat yang bertentangan dengan pendapatnya sendiri,
c. penulis harus berusaha untuk mengemukakan pokok persoalannya dengan
jelas,
d. penulis harus menyelidiki persyaratan mana yang masih diperlukan bagi
tujuan-tujuan lain yang tercakup dalam persoalan yang akan dibahasnya,
dan sampai di mana kebenaran dari pernyataan yang telah dirumuskannya
itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Melalui uraian mengenai karangan argumentasi di atas dapat disimpulkan
bahwa karangan argumentasi merupakan tulisan yang ingin mempengaruhi
pembaca agar pembaca mengubah sikap mereka dan menyesuaikan dengan sikap
penulis. Terdapat tiga bagian inti karangan argumentasi yaitu bagian pendahuluan,
tubuh argumentasi, dan kesimpulan. Dalam menulis karangan argumentasi,
pengarang harus memperhatikan gaya penulisan, bahasa dan fakta yang digunakan
serta menekankan alasan yang dikemukakan. Pengarang juga harus
memperhatikan titik tolak karangan argumentasi yaitu mengetahui sedikit tentang
subjek, mempertimbangkan pandangan-pandangan, dan mengemukakan pokok
persoalannya dengan jelas sehingga tujuan untuk meyakinkan pembaca dapat
tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian dengan judul Kesalahan Penulisan dalam Diksi dan
Pembentukan Kata pada Karangan Argumentasi Siswa Kelas XI SMA St.
Yohanes Ketapang, Kalimantan Barat, Tahun Ajaran 2010/2011 ini termasuk
jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif hanya
berdasarkan pada fakta-fakta yang ada untuk mendeskripsikan secara sistematis,
faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan
antarfenomena yang diselidiki; tidak ada maksud untuk mancari atau menjelaskan
hubungan-hubungan, membuat ramalan, menguji hipotesis, atau menentukan
makna dan implikasi (Nazir, 1983: 63). Penelitian ini tidak bermaksud menguji
hipotesis tertentu tetapi hanya menggambarkan “apa adanya” tentang kesalahan
diksi dan kesalahan pembentukan kata yang meliputi ketepatan dalam pemilihan
kata dan kesesuaian dalam pemilihan kata serta afiksasi, reduplikasi dan
pemajemukan.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA St. Yohanes Ketapang,
Kalimantan Barat, Tahun Ajaran 2010/2011. Objek yang diteliti adalah kesalahan
penulisan dalam diksi dan pembentukan kata dalam karangan argumentasi yang
dibuat pembelajar kelas XI SMA St. Yohanes Ketapang. Peneliti memilih siswa
SMA kelas XI karena siswa kelas XI sudah mendapat teori mengenai karangan
argumentasi pada waktu kelas X.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3.3 Sumber Data dan Data Penelitian
Sumber data penelitian ini berupa karangan argumentasi siswa kelas XI
SMA St. Yohanes Ketapang tahun ajaran 2010/2011. Siswa yang diteliti adalah
siswa kelas XI IPS 2 dengan jumlah 43 siswa dan kelas XI IPS 4 dengan jumlah
44 siswa. Data dalam penelitian ini berupa kata-kata seluruh kalimat karangan
argumentasi siswa kelas XI SMA St. Yohanes Ketapang tahun ajaran 2010/2011.
Data yang diperoleh oleh peneliti digunakan untuk menjawab rumusan masalah.
Dari hasil karangan argumentasi siswa tersebut, dapat diketahui jenis kesalahan
diksi dan pembentukan kata apa saja yang dibuat oleh siswa.
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri. Untuk mendapatkan
karangan, siswa diberi tugas untuk menyusun karangan argumentasi. Sebelum
siswa mengerjakan soal, peneliti memberi pengantar bahwa karangan harus
menggunakan bahasa baku. Siswa harus mengarang dalam tiga paragraf karena
karangan argumentasi harus memiliki pendahuluan, isi, pembuktian (tubuh
argumentasi) dan kesimpulan atau ringkasan. Alasan peneliti mengambil tema
karangan “Perlukan Pelajar Memiliki Facebook?“ karena pada saat ini facebook
merupakan suatu hal yang dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari.
Berikut petunjuk penulisan karangan:
1. Tulislah nama, kelas, dan nomor urut Anda di sudut kanan atas pada kertas
karangan!
2. Buatlah karangan berisi pendapatmu mengenai facebook dengan tema
karangan “Perlukah Pelajar Memiliki Facebook?”
3. Karangan dibuat di atas kertas folio bergaris!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
4. Panjang karangan minimal tiga paragraf!
5. Waktu yang tersedia untuk menulis karangan 2 jam pelajaran (2 X 45
menit).
6. Jagalah kebersihan dan kerapian dalam tulisan Anda!
Selamat mengerjakan.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Data diperoleh dengan cara peneliti memberi tugas kepada siswa untuk
menyusun karangan argumentasi dengan tema yang telah ditentukan. Penelitian
dilakukan hanya satu kali, yaitu pada hari Rabu, 3 November 2010. Penelitian
untuk kelas XI IPS 2 pada pukul 07.00-08.30 WIB dan kelas XI IPS 4 pada pukul
09.15-10.45 WIB. Setelah sumber data terkumpul, selanjutnya peneliti melakukan
proses pengumpulan data. Langkah-langkah pengumpulan data dilakukan sebagai
berikut.
1) Mengumpulkan karangan siswa.
2) Membaca karangan siswa.
3) Menggarisbawahi kesalahan penulisan dalam diksi dan pembentukan
kata pada karangan argumentasi siswa.
4) Memasukkan data kesalahan ke dalam tabel data.
3.6 Teknik Analisis Data.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis isi.
Analisis isi adalah suatu teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang
dapat ditiru (replicabel) dan sahih data dengan memperhatikan konteksnya
(Krippendorff, 1991: 15).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini, sebagai berikut.
1) Membaca dan meneliti karangan argumentasi siswa.
2) Mengelompokkan jumlah kesalahan ke bagian yang lebih khusus sesuai
dengan jenis-jenis kesalahan pembentukan kata yang meliputi: (a) kesalahan
afiksasi, (b) kesalahan reduplikasi, (c) kesalahan komposisi dan kesalahan
diksi yang meliputi ketepatan dalam pemilihan kata (kata asing dan kata
serapan) dan kesesuaian dalam pemilihan kata (kata baku dan nonbaku).
3) Memberikan kode sesuai dengan jenis kesalahan, yaitu kesalahan
pembentukan afiksasi (A), kesalahan pembentukan reduplikasi (R),
kesalahan pembentukan pemajemukan (P) dan kesalahan penulisan dalam
diksi (DI).
4) Menghitung frekuensi kesalahan siswa sesuai dengan jenis-jenis kesalahan
pembentukan kata (afiksasi, reduplikasi, dan pemajemukan) dan kesalahan
penulisan dalam diksi yang meliputi ketepatan dalam pemilihan kata (kata
asing dan kata serapan) dan kesesuaian dalam pemilihan kata (kata baku dan
nonbaku) yang dibuat oleh siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data
Berdasarkan langkah-langkah penelitian pada bab III, peneliti akan
menyajikan data yang dikumpulkan mengenai kesalahan penulisan dalam diksi
dan pembentukan kata pada karangan argumentasi siswa kelas XI, SMA
St.Yohanes Ketapang. Analisis kesalahan penulisan dalam diksi dan pembentukan
kata sebagaimana diuraikan di atas, secara garis besar dikelompokkan menjadi 3
jenis, yaitu (1) kesalahan ketepatan (dalam) pemilihan kata yang mencakup kata
asing dan kata serapan, (2) kesalahan kesesuaian (dalam) pemilihan kata yang
mencakup aspek kata baku dan nonbaku yang meliputi kesalahan aspek ortografi,
kesalahan aspek jati diri kata, dan kesalahan aspek ragam bahasa, (3) kesalahan
pembentukan kata yang mencakup kesalahan afiksasi, kesalahan reduplikasi, dan
kesalahan pemajemukan.
Data yang terkumpul berupa hasil karangan argumentasi siswa sebanyak
86 karangan yang diambil dari dua kelas dengan jumlah siswa 90 orang. Ada 4
siswa yang tidak hadir pada saat pengambilan data. Dari 86 karangan yang dapat
diteliti sebanyak 79 karangan karena ada 7 karangan yang tidak memenuhi syarat
sebagai karangan argumentasi.
Hasil penelitian kesalahan penulisan dalam diksi dan pembentukan kata
pada karangan argumentasi siswa kelas XI SMA St. Yohanes yang diperoleh akan
diuraikan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Kesalahan penulisan dalam diksi dan pembentukan kata pada karangan
argumentasi siswa kelas XI SMA St. Yohanes Ketapang, menurut jenis
kesalahannya diperoleh sebanyak 198, yang meliputi: (1) kesalahan penulisan
dalam diksi 177, (2) kesalahan pembentukan kata sebanyak 21 kesalahan. Kedua
jenis kesalahan di atas masih dikelompokkan lagi menjadi bagian yang lebih
khusus. Berikut rincian masing-masing bagian kesalahan diksi dan pembentukan
kata.
Berdasarkan uraian di atas, berikut tabel-tabel dengan jumlah kesalahan
yang telah dikelompokkan menurut dengan jenis kesalahannya.
Tabel 1
Kesalahan Penulisan dalam Diksi
No. Kesalahan ketepatan dalam pemilihan kata yang mencakup kata asing dan kata serapan
Jumlah
1. Kesalahan unsur asing 11
2. Kesalahan unsur serapan 7
No. Kesalahan kesesuaian dalam pemilihan kata yang mencakup aspek kata baku dan nonbaku
Jumlah
1. Kesalahan ortografi 115
2. Kesalahan ragam bahasa 44
Jumlah 177
Kesalahan yang terdapat pada tabel 1 menunjukkan bahwa kesalahan
penulisan dalam diksi pada karangan argumentasi yang dibuat oleh siswa kelas XI
SMA St.Yohanes Ketapang sebanyak 177 kesalahan. Kesalahan penulisan dalam
diksi tersebut meliputi: (1) kesalahan unsur asing ada 11, (2) kesalahan unsur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
serapan ada 7, (3) kesalahan ortografi ada 115 dan (4) kesalahan ragam bahasa
ada 44.
Tabel 2
Kesalahan Pembentukan Kata
No. Kesalahan Afiksasi Jumlah
1. Kesalahan pembentukan meN- 3
2. Kesalahan pembentukan ber- 1
3. Kesalahan pembentukan di- 9
5. Kesalahan pembentukan akhiran -nya 2
6. Kesalahan pembentukan ber-an 1
No. Kesalahan Reduplikasi
1. Kesalahan pembentukan reduplikasi 5
Jumlah 21
Kesalahan yang terdapat pada tabel 2 menunjukkan bahwa kesalahan
pembentukan kata pada karangan argumentasi siswa kelas XI SMA
St.Yohanes diperoleh sebanyak 21 buah. Kesalahan pembentukan kata tersebut
meliputi: (1) kesalahan pembentukan kata dengan meN- ada 3, (2) kesalahan
pembentukan kata dengan ber- ada 1, (3) kesalahan pembentukan kata dengan di-
ada 9, (4) kesalahan pembentukan kata dengan akhiran -nya ada 2, kesalahan
pembentukan kata dengan ber-an ada 1 dan kesalahan pembentukan kata dengan
reduplikasi diperoleh sebanyak 5 kesalahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
4.2 Analisis Data
Bagian ini akan menganalisis kesalahan penulisan dalam diksi dan
pembentukan kata pada karangan argumentasi siswa kelas XI SMA St.Yohanes,
Ketapang. Analisis tersebut meliputi kesalahan ketepatan dalam pemilihan kata
yang mencakup kesalahan unsur asing dan serapan, kesalahan kesesuaian dalam
pemilihan kata yang mencakup kesalahan kata baku dan nonbaku, dan kesalahan
pembentukan kata yang meliputi kesalahan afiksasi, reduplikasi dan
pemajemukan. Oleh karena itu, dari seluruh jenis kesalahan yang ditemukan, akan
diambil masing-masing satu kesalahan yang sudah dianalisis sebagai contoh.
4.2.1 Kesalahan ketepatan dalam pemilihan kata
4.2.1.1 Kesalahan unsur asing yang penulisannya belum terserap ke dalam bahasa
Indonesia
Kata yang mengandung kesalahan unsur asing yang penulisannya belum
terserap ke dalam bahasa Indonesia terdapat dalam kalimat:
(83) Sebelum adanya facebook kita mengenal frienster yang dulu cukup
marak di masyarakat.
Pada kalimat di atas terdapat kesalahan penulisan unsur asing yang belum
terserap ke dalam bahasa Indonesia yaitu kata frienster. Penulisan yang benar
adalah friendster. Berikut pembetulannya.
(83) Sebelum adanya facebook kita mengenal friendster yang dulu cukup
marak di masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
4.2.1.2 Kesalahan unsur asing yang pengucapan dan penulisannya telah
disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.
Kata yang mengandung kesalahan unsur asing yang penulisannya belum
sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesaia terdapat dalam kalimat:
(85) Dengan adanya facebook, pergaulan dalam komunikasi lebih luas dan
wawasan kita lebih terbuka sehingga pelajar-pelajar lebih termotifasi untuk
belajar..
Pada kalimat di atas terdapat kesalahan unsur asing yang pengucapan dan
penulisannya telah disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia yaitu kata
termotifasi. Kata termotifasi berasal dari kata motivasi. Menurut KBBI dan daftar
unsur serapan bahwa v tetap ditulis v. Maka, kata termotifasi ditulis menjadi
termotivasi. Berikut pembetulan kalimatnya.
(85) Dengan adanya facebook, pergaulan dalam komunikasi lebih luas dan
wawasan kita lebih terbuka sehingga pelajar-pelajar lebih termotivasi
untuk belajar..
4.2.2 Kesalahan Kesesuaian dalam Pemilihan Kata
4.2.2.1 Kesalahan Aspek Ortografi
Kata yang mengandung kesalahan aspek ortografi terdapat dalam kalimat:
(5) Facebook merupakan wadah bagi si pengguna untuk saling
berkomunikasi antar sesama dalam dunia maya, sebagai tampat untuk
mencari atau mendapatkan teman-teman baru…
Pada kalimat di atas terjadi kesalahan dalam aspek ortografi pada kata
tampat. Pada kata tampat terjadi kesalahan dalam pemakaian huruf vokal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Seharusnya vokal /a/ diganti dengan vokal /e/. Maka kata tampat menjadi tempat.
Berikut pembetulan kalimat:
(5) Facebook merupakan wadah bagi si pengguna untuk saling
berkomunikasi antar sesama dalam dunia maya, sebagai tempat untuk
mencari atau mendapatkan teman-teman baru…
4.2.2.2 Kesalahan Aspek Ragam Bahasa
Kata yang mengandung kesalahan aspek ragam bahasa terdapat dalam
kalimat:
(83)…tergantung pada diri kita gimana kita menggunakan facebook
tersebut…
Pada kalimat di atas terjadi kesalahan aspek ragam bahasa, yang terdapat
pada kata gimana. Kata gimana merupakan ragam bahasa santai, oleh karena itu
tidak baik digunakan dalam karangan ilmiah. Oleh sebab itu kata gimana diganti
dengan kata bagaimana, sehingga sangat baik untuk sebuah tulisan dalam
karangan ilmiah. Berikut perbaikannya.
(83)…tergantung pada diri kita bagaimana kita menggunakan facebook
tersebut…
4.2.3 Kesalahan Afiksasi
4.2.3.1 Kesalahan pembentukan kata dengan meN-
(67) Pelajar boleh memiliki facebook untuk memambah wawasan…
Kata memambah mengalami kesalahan pembentukan kata dengan prefiks
meN-. Kata memambah berasal dari kata tambah. Fonem /N/ pada meN- berubah
menjadi fonem /n/ apabila bentuk dasarnya berawal dengan fonem /t/. Berikut
pembetulan kata di atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
(67) Pelajar boleh memiliki facebook untuk menambah wawasan…
4.2.3.2 Kesalahan pembentukan kata dengan ber-
Kata yang mengandung kesalahan pembentukan ber- terdapat dalam kalimat:
(64) Facebook memiliki beberapa fungsi yaitu bisa membuat kita memiliki
banyak teman, dapat saling ber tukar informasi sesama teman…
Pada kalimat di atas terdapat kesalahan pembentukan awalan ber- yang
terdapat pada kata ber tukar. Kata ber tukar berasal dari kata tukar. Kata bertukar
memiliki makna ‘melakukan suatu tindakan’, sehingga prefiks ber- dan kata tukar
tidak ditulis terpisah. Oleh karena itu kata ber tukar ditulis menjadi bertukar.
Berikut pembetulan kalimat di atas.
(64) Facebook memiliki beberapa fungsi yaitu bisa membuat kita memiliki
banyak teman, dapat saling bertukar informasi sesama teman…
4.2.3.3 Kesalahan pembentukan kata dengan di-
Kata yang mengandung kesalahan pembentukan di- terdapat dalam kalimat:
(23)…facebook sangat di minati oleh masyarakat terutama bagi para pelajar…
Pembentukan kata yang menggunakan di- sebagai afiks seharusnya tidak
ditulis terpisah karena penulisan di- yang terpisah merupakan kata depan. Berikut
perbaikannya:
(23)…facebook sangat diminati oleh masyarakat terutama bagi para pelajar…
4.2.3.4 Kesalahan pembentukan kata dengan akhiran –kan
Kata yang mengandung kesalahan pembentukan akhiran -kan terdapat
dalam kalimat:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
(46) Coba kita membayang kan orang-orang yang bergabung dalam facebook,
mereka adalah orang-orang yang sebagian besar mempunyai wawasan luas.
Pada kalimat di atas terdapat kesalahan pembentukan akhiran –kan yang
terdapat pada kata membayang kan. Kata membayang kan, berasal dari kata
bayang. Kata bayang mendapat awalan meN- dan akhiran –kan. Sehingga dalam
penulisan kata tersebut tidak dipisah. Berikut perbaikan kalimat di atas.
(46) Coba kita membayangkan orang-orang yang bergabung dalam facebook,
mereka adalah orang-orang yang sebagian besar mempunyai wawasan luas.
4.2.3.5 Kesalahan pembentukan kata dengan akhiran –nya
Kata yang mengandung kesalahan pembentukan sufiks –nya yang terdapat
dalam kalimat:
(15) …facebook memiliki dampak yang sangat besar bagi pelajar, seperti pada saat membuka aplikasi game, para pelajar bisa lupa waktu dalam penggunaanya.
Pada kalimat di atas terdapat kesalahan pembentukan akhiran –nya yang
terdapat pada kata pengguanaanya. Kata penggunaanya berasal dari kata guna.
Fonem /n/ pada sufiks –nya yang terdapat pada kata penggunaanya tidak hilang
ketika bertemu dengan konfiks peN-an. Sufiks –nya pada kata penggunannya
berfungsi membentuk kata keterangan. Berikut pembetulannya.
(15) …facebook memiliki dampak yang sangat besar bagi pelajar, seperti pada saat membuka aplikasi game, para pelajar bisa lupa waktu dalam penggunaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
4.2.3.6 Kesalahan pembentukan kata dengan ber-an
Kata yang mengandung kesalahan pembentukan konfiks ber-an terdapat
dalam kalimat:
(57) …janganlah terlalu mudah dibohongi oleh seseorang untuk
ber kenalan di facebook lalu melakukan hal-hal yang tidak baik.
Pada kalimat di atas terdapat kesalahan konfiks ber-an pada kata ber
kenalan. Kata berkenalan berasal dari kata kenal. Jika ditambah dengan konfiks
ber-an, maka akan menjadi kata berkenalan. Kata berkenalan menyatakan
“tindakan itu dilakukan oleh dua pihak yang saling mengenai. Dengan demikian
afiks ini menyatakan ‘saling’. Oleh karena itu, prefiks ber- tidak ditulis terpisah
dengan kata kenalan. Berikut perbaikannya.
(57) …janganlah terlalu mudah dibohongi oleh seseorang untuk
berkenalan di facebook lalu melakukan hal-hal yang tidak baik.
4.2.4 Kesalahan pembentukan kata dengan Reduplikasi
Kata yang mengandung kesalahan reduplikasi terdapat dalam kalimat:
(59)…facebook dapat membuka wawasan kita sehingga dapat mengetahui
perkembang-perkembangan zaman…
Pada kalimat di atas terdapat kesalahan reduplikasi pada kata perkembang-
perkembangan. Kata perkembangan berasal dari kata dasar kembang dan
mengalami pembentukan kata dengan reduplikasi yaitu pengulangan yang
berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks per-an. Pengulangan pada kata
perkembangan seharusnya menggunakan pengulangan seluruhnya tanpa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
menghilangkan fonem. Pada pengulangan tidak disertai dengan pengurangan
bentuk dasarnya, hasil pengulangan kata tersebut menjadi perkembangan-
perkembangan. Jadi perbaikan pada kalimat di atas adalah:
(59)… facebook dapat membuka wawasan kita sehingga dapat mengetahui
perkembangan-perkembangan zaman…
4.3 Pembahasan
Dari hasil penelitian, masih terdapat kesalahan penulisan dalam diksi dan
pembentukan kata pada karangan argumentasi siswa kelas XI di SMA
St. Yohanes Ketapang, Kalimantan Barat. Kesalahan yang ditemukan adalah
kesalahan unsur serapan, kesalahan unsur asing, kesalahan ortografi, kesalahan
ragam bahasa, kesalahan afiksasi, dan kesalahan reduplikasi.
Pada penelitian ini kesalahan penulisan dalam diksi yang lebih banyak
ditemukan dari pada kesalahan pembentukan kata. Secara umum peneliti
menemukan kesalahan kesesuaian dalam pemilihan kata yang meliputi kata baku
dan nonbaku sebanyak 159 kesalahan yang terdiri dari kesalahan aspek ortografi
sebanyak 115 kesalahan dan kesalahan aspek ragam bahasa sebanyak 44
kesalahan. Kesalahan kesesuaian dalam pemilihan kata umunya disebabkan
karena siswa kurang cermat dalam memilih kata yang hampir sama bunyinya
namun berbeda dalam penulisannya, seperti kata jaman dengan zaman, pikiran
dan fikiran; pemakaian kata percakapan sehari-hari yang digunakan dalam situasi
santai, seharusnya tidak digunakan dalam sebuah karangan ilmiah yang biasanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
menggunakan aspek ragam bahasa resmi dan baku, seperti kata ketimbang, kalo,
gimana, jadul.
Kesalahan ketepatan dalam pemilihan kata mencakup kata asing dan kata
serapan ditemukan sebanyak 18 kesalahan, yang terdiri dari kesalahan unsur asing
yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia sebanyak 11
kesalahan dan kesalahan unsur asing yang pengucapan dan penulisannya telah
disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia sebanyak 7 kesalahan. Kesalahan
kata asing dan kata serapan pada umumnya disebabkan karena kurangnya
pemahaman siswa mengenai kata yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia.
Kata asing yang belum terserap ke dalam bahasa Indonesia dan pengucapannya
masih mengikuti cara asing dan di dalam penulisan siswa tidak mengurangi atau
mengubah salah satu huruf, seperti kata yahoo messenger seharusnya yahoo
messenger; faceboox seharusnya facebook. Pengetahuan yang terbatas mengenai
kata asing yang sudah tererap ke dalam bahasa Indonesia seperti negative,
tehnologi, motifasi.
Pembentukan kata yang meliputi afiksasi, reduplikasi dan pemajemukan,
yang tidak memiliki kesalahan hanya proses pemajemukan. Kesalahan afiksasi
sebanyak 16 kesalahan dan kesalahan reduplikasi sebanyak 5 kesalahan saja.
Kesalahan afiksasi dan reduplikasi disebabkan karena kurangnya pengertian siswa
terhadap kaidah kebahasan. Kesalahan afiksasi yang paling banyak ditemukan
adalah kesalahan pembentukan kata dengan di- pada kata di minati, di kunjungi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Jika dibandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lodovika
Meci (2006) dan Imaculata Sri Purwaningrum (1998), hasil penelitian ini
mempunyai beberapa persamaan mengenai faktor-faktor penyebab kesalahan
berbahasa siswa, yaitu kurangnya pengetahuan dan pemahaman siswa mengenai
kaidah bahasa. Penelitian yang dilakukan Lodovika Meci (2006) memberikan
alasan mengenai kesalahan yang dilakukan oleh siwa kelas X SMA Kolose De
Britto bahwa siswa masih kurang memahami penggunaan kata yang tepat dan
sesuai dengan konteks pemakaian bahasa, siswa kurang mengerti mengenai
pemakaian dan pembentukan kata yang ditinjau dari makna. Penelitian yang
dilakukan Imaculata Sri Purwaningrum (1998), tidak menyebutkan faktor-faktor
penyebab kesalahan berbahasa siswa, tetapi hanya memberikan alasan bahwa
kesalahan yang dibuat siswa disebabkan karena kurangnya pengertian siswa
terhadap kaidah, adanya interferensi bahasa daerah, adanya interferensi bahasa
asing, hiperkorek, analogi yang keliru, dan sikap tidak serius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut. Hasil penelitian kesalahan penulisan dalam
diksi dan pembentukan kata pada karangan argumentasi siswa kelas XI SMA
St.Yohanes Ketapang, Kalimantan Barat sebanyak 198 kesalahan dari 86
karangan, yang meliputi: (1) kesalahan penulisan dalam diksi ada 177 dan
kesalahan pembentukan kata ada 21.
Kesalahan penulisan dalam diksi dan pembentukan kata di atas
dikelompokkan lagi menjadi bagian yang lebih khusus. Kesalahan penulisan
dalam diksi meliputi: (1) kesalahan unsur asing yang penulisannya belum terserap
ke dalam bahasa Indonesia ada 11, (2) kesalahan unsur asing yang pengucapan
dan penulisannya telah disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia ada 7, (3)
kesalahan aspek ortografi ada 115 (4) kesalahan ragam bahasa ada 44. Kesalahan
pembentukan kata ada 21 kesalahan, mencakup: kesalahan afiksasi yang meliputi:
(5) kesalahan pembentukan meN- ada 3, (6) kesalahan pembentukan ber- ada 1,
(7) kesalahan pembentukan di- ada 9, (8) kesalahan pembentukan akhiran -nya
ada 2, kesalahan pembentukan ber-an ada 1, dan (9) kesalahan pembentukan
reduplikasi ada 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
6.2 Implikasi Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih banyak kesalahan penulisan
dalam diksi dan pembentukan kata yang dilakukan oleh siswa kelas XI SMA
St. Yohanes dalam menulis karangan argumentasi. Ada beberapa implikasi yang
dapat dikemukakan, tentunya dapat membantu guru dalam kegiatan pengajaran
berbahasa.
Kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh siswa adalah kesalahan
kesesuaian dalam pemilihan kata yang mencakup aspek kata baku dan kata
nonbaku, terutama kesalahan aspek ortografi. Hal ini menunjukkan bahwa siswa
kurang mengerti dan kurang memahami diksi. Implikasi penelitian ini adalah
perlu diadakan peningkatan teori-teori dan latihan mengenai kata ataupun kosa
kata serta latihan tentang pembentukan kata agar pengetahuan siswa mengenai
diksi dan pembentukan kata semakin meningkat sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang diinginkan.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan latihan-latihan dengan
menggunakan empat keterampilan berbahasa yaitu, menulis, membaca, berbicara
dan mendengarkan sehingga pembelajar tidak hanya mengetahui tentang kata
secara pasif namun dapat menggunakannya dalam setiap keterampilan berbahasa.
Motivasi dan pendekatan guru terhadap siswa ditingkatkan lagi agar memudahkan
siswa menerima materi yang diajarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
6.3 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka
peneliti mengajukan saran kepada guru bahasa Indonesia, SMA St. Yohanes
Ketapang, dan peneliti lain.
1) Guru Bahasa Indonesia
Untuk menghindari kesalahan berbahasa, peneliti menyarankan agar guru
lebih banyak memberikan latihan berbahasa dengan bimbingan secara terus
menerus mengenai penulisan kata yang tepat dan benar dalam diksi dan
pembentukan kata beserta alasannya agar dimengerti oleh siswa. Dengan
demikian, siswa dapat menyampaikan gagasan dengan tepat dan dapat dimengerti
oleh pembaca/pendengar. Hal tersebut diajukan oleh peneliti karena kurangnya
pemahaman siswa mengenai pemakaian diksi dan pembentukan kata.
2) SMA St. Yohanes Ketapang, Kalimantan Barat
Pihak sekolah perlu memperhatikan dan menyediakan buku-buku yang
berkaitan dengan pengajaran berbahasa, agar dapat digunakan untuk memenuhi
fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar (KBM). Buku-buku tersebut
misalnya tentang morfologi, sintaksis dan diksi. Hal ini digunakan untuk
membantu siswa menambah pengetahuan dan kemampuannya dalam berbahasa.
3) Peneliti lain
Penelitian ini hanya meneliti satu sekolah sehingga perlu dikembangkan
penelitian yang lebih luas. Peneliti dapat meneliti dua sekolah dengan kota yang
berbeda sehingga dapat diketahui bagimana perbedaan antara sekolah yang satu
dengan sekolah yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti. 1989. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Depdikbud, 1997. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Balai Pustaka.
Depdiknas, 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jakarta: Balai Pustaka.
Hastuti, P.H. Sri. 1989. Sekitar Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: Mitra Gama Widya.
Keraf, Gorys.1984. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Keraf, Gorys. 2006. Diksi dan Gaya Bahasa. Ende: Arnoldus Nusa Indah.
Keraf, Gorys.1991. Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia. Jakarta: Grasindo.
Keraf, Gorys.2007. Argumentasi dan Narasi. Komposisi Lanjutan III. Jakarta: Gramedia.
Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia.
Krippendorff, Klaus. 1991. Analisis Isi: Pengantar Teori dan Metodologi. Jakarta: Rajawali Pers.
Kuntarto, M. Niknik. 2007. Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Masnur, Muslich. 2007. Tata Bentuk Bahasa Indonesia: Kajian ke Arah Tatabahasa Deskriptif. Malang: Bumi Aksara.
Meci, Lodovika. 2006. Kesalahan Pemakaian Kata Ditinjau dari Komponen Makna pada Karangan Siswa Kelas X SMA Kolose De Britto Yogyakarta Tahun Ajaran 2005/2006. Sripsi PBSID, FKIP, Sanata Dharma Yogyakarta.
Moeliono, Anton M. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Mustakim. 1994. Membina Kemampuan Bahasa. Jakarta: PT Gramedia.
Nazir, Moh. 1983. Metode Penelitian. Jakarta Timur: Ghalia Indonesia.
Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Purwaningrum, Imaculata, Sri. 1998. Kesalahan Berbahasa Siswa Kelas I dan Kelas 2 SMA Katolik di Kotamadya Yogyakarta. Skripsi S1. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Ramlan, M. 1979. Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: U.P Karyono.
Sabariyanto, Dirgo. 1994. Mengapa Disebut Bentuk Baku dan Tidak Baku. Yogyakarta: Mitra Gama Widya.
Sulistyowati, Lidia Dela. 2001. Kemampuan Siswa Kelas III SLTP Stella Duce II Yogyakarta tahun ajaran 2000/2001 dalam Membuat Paragraf Argumentasi. Skripsi S1. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Soedjito. 1988. Kosa Kata Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan. 1988. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Widjono. 2007. Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengmbangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
A. Data Kesalahan Penulisan dalam Diksi
1. Kesalahan ketepatan dalam pemilihan kata yang meliputi kata asing dan kata serapan.
No Data
Kesalahan unsur asing yang penulisannya belum terserap ke dalam bahasa Indonesia
Pembetulan
K.02 …sebuah web yang merupakan situs jejaring sosial…
…sebuah website yang merupakan situs jejaring sosial…
K.13 …seseorang juga dapat berbagi perasaannya melalui meng-apdate status…
…seseorang juga dapat berbagi perasaannya melalui meng-update status…
K.16 …jejaring sosial yang berkembang dan diciptakan oleh manusiaseperti yahoo mesengger..
…jejaring sosial yang berkembang dan diciptakan oleh manusia seperti yahoo messenger…
K.16 …beralih lagi ke twiter yang saat ini sedang populer.
…beralih lagi ke twitter yang saat ini sedang populer.
K.47 …melakukan penyalahgunaan pada facebok…
…melakukan penyalahgunaan pada facebook…
K.50 …gunakanlah facebok dengan baik dan benar.
…gunakanlah facebook dengan baik dan benar.
K.52 …tujuan menggunakan facebok kita dapat…
…tujuan menggunakan facebook kita dapat…
K.69 …bisa lewat komentar maupun pesan dan chating…
…bisa lewat komentar maupun pesan dan chatting…
K.74 …seseorang untuk memiliki faceboox…
…seseorang untuk memiliki facebook…
K.74 …bahwa dengan adanya faceboox… …bahwa dengan adanya facebook… K.74 …tidak memiliki faceboox
tersebut… …tidak memiliki facebook tersebut…
K.74 …sangat tidak tertarik untuk memiliki faceboox…
…sangat tidak tertarik untuk memiliki facebook…
K.83 …sebelum adanya facebook kita mengenal frienster…
…sebelum adanya facebook kita mengenal friendster…
No. Data
Kesalahan unsur asing yang pengucapan dan penulisannya telah disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia
Pembetulan
K.31 Dari sisi negativ facebook membuat orang ketagihan…
Dari sisi negatif facebook membuat orang ketagihan…
K.31 Masyarakat hanya memandang Masyarakat hanya memandang sisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
sisi negativ saja sehingga… negatif saja sehingga… K.35 …facebook juga masuk dalam
pelajaran “Tehnologi… …facebook juga masuk dalam pelajaran “Teknologi…
K.45 …pengembangan kemampuan kita dalam penggunaan tenologi.
…pengembangan kemampuan kita dalam penggunaan teknologi.
K.73 Pelajar harus tetap focus dengan belajarnya.
Pelajar harus tetap fokus dengan belajarnya.
K.85 …sehingga pelajar-pelajar lebih termotifasi untuk belajar..
…sehingga pelajar-pelajar lebih termotivasi untuk belajar..
K.67 Facebook dapat menimbulkan dampak negativ.
Facebook dapat menimbulkan dampak negatif.
2. Kesalahan kesesuaian dalam pemilihan kata yang meliputi kata baku dan tidak baku.
a. Aspek Ortografi
No. Data
Kesalahan Aspek Ortografi Pembetulan
K.05 …sebab seorang pelajar yang aktifitas kesehariannya..
…sebab seorang pelajar yang aktivitas kesehariannya..
K.0 5 …sebagai tampat untuk mencari atau mandapatkan teman-teman baru…
…sebagai tempat untuk mencari atau mandapatkan teman-teman baru…
K.05 …banyak pengguna facebook yang salah pengartian…
…banyak pengguna facebook yang salah pengertian…
K.05 Komunikasi yang terjatin dalam dunia maya dapat berdampak pada hal yang positif dan hal negatif.
Komunikasi yang terjalin dalam dunia maya dapat berdampak pada hal yang positif dan hal negatif.
K.06 …facebook itu perlu karna dapat mengenal orang dan dikenal…
…facebook itu perlu karena dapat mengenal orang dan dikenal…
K.07 …dianggap sebagai kebutuhan pokok sehari-hari pada jaman sekarang ini.
…dianggap sebagai kebutuhan pokok sehari-hari pada zaman sekarang ini.
K.08 …banyak yang berfikiran seperti itu…
…banyak yang berpikiran seperti itu..
K.14 Diantaranya sebut saja internet yang mempunyai layan…
Diantaranya sebut saja internet yang mempunyai layanan…
K.14 …dapat mengoperasikan layanan internet yang mana terdapat layan…
…dapat mengoperasikan layanan internet yang mana terdapat layanan…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
K.14 Layan facebook diciptakan untuk membantu kita dalam…
Layanan facebook diciptakan untuk membantu kita dalam…
K.15 Kini facebook sudah sampai pada para pelajar dalam negri maupun luar negri…
Kini facebook sudah sampai pada para pelajar dalam negeri maupun luar negeri…
K.15 Para masyarakat mengangap bahwa facebook…
Para masyarakat menganggap bahwa facebook…
K.15 Penggunaan facebook memang mengasikan dan seru…
Penggunaan facebook memang mengasyikkan dan seru…
K.15 …kapan kita menggunakanya di saat yang tepat…
…kapan kita menggunakannya di saat yang tepat…
K.16 …kita perlu bertukar fikiran dan saling melengkapi satu sama lain.
…kita perlu bertukar pikiran dan saling melengkapi satu sama lain.
K.16 …tempat yang paling tepat untuk para pelajar bertukar fikiran…
…tempat yang paling tepat untuk para pelajar bertukar pikiran…
K.16 Tidak hanya bertukar fikiran… Tidak hanya bertukar pikiran… K.12 Prilaku pelajar yang seperti itu
mengurangi waktu mereka unutk belajar.
Perilaku pelajar yang seperti itu mengurangi waktu mereka unutk belajar.
K.19 Kita lihat berbagaimacam foto dan vidio-vidio …
Kita lihat berbagaimacam foto dan video-video …
K.23 …tidak ingin dibilang ketinggalan jaman oleh temannya…
…tidak ingin dibilang ketinggalan zaman oleh temannya…
K.23 Kebanyakan pelajar jaman sekarang ini menyalahgunakan…
Kebanyakan pelajar zaman sekarang ini menyalahgunakan…
K.25 Facebook saat ini menjadi incaran para siswa dan mahasiswa kususnya…
Facebook saat ini menjadi incaran para siswa dan mahasiswa khususnya…
K.27 Lewat facebook juga kita banyak mempunya teman…
Lewat facebook juga kita banyak mempunyai teman…
K.27 Melalui facebook kita lebih mengenal bertapa luasnya dunia ini…
Melalui facebook kita lebih mengenal betapa luasnya dunia ini…
K.32 …facebook di kalangan pelajar bisa dikatan perlu…
…facebook di kalangan pelajar bisa dikatakan perlu…
K.32 Pelajar juga bisa mengetahui informasi-informasi teractual dan terbaru.
Pelajar juga bisa mengetahui informasi-informasi teraktual dan terbaru.
K.34 Di jaman yang sudah maju ini… Di zaman yang sudah maju ini… K.34 Tapi lambat laun dengan seiringnya
jaman… Tapi lambat laun dengan seiringnya zaman…
K.34 Facebook akai baik bila digunakan Facebook akan baik bila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
dengan baik pula sehingga tidak ada penyalahgunaan tentang facebook …
digunakan dengan baik pula sehingga tidak ada penyalahgunaan tentang facebook …
K.35 Dengan facebook pelajar dapat menemukan inforasi…
Dengan facebook pelajar dapat menemukan informasi…
K.35 Jika kita membuka facebook dan lupa menutup atau mengeluarkanya…
Jika kita membuka facebook dan lupa menutup atau mengeluarkannya…
K.35 …pengusaha juga dapat menggunakan facebook untuk mendukung kelacaran bisnis mereka…
…pengusaha juga dapat menggunakan facebook untuk mendukung kelancaran bisnis mereka…
K.35 Kita juga dapat memasukan vidio yang kita inginkan…
Kita juga dapat memasukkan video yang kita inginkan…
K.37 Ada berbagai alasa mengapa facebook menjadi jaringan yang banyak…
Ada berbagai alasan mengapa facebook menjadi jaringan yang banyak…
K.39 Facebook juga dapat membuat para pelajar lebih boros karena harus membeli pulsa untuk mengakses facebook melalui telpon seluler.
Facebook juga dapat membuat para pelajar lebih boros karena harus membeli pulsa untuk mengakses facebook melalui telepon seluler.
K.43 Salah satunya menggangu dan mengurangi jam belajar siswa…
Salah satunya mengganggu dan mengurangi jam belajar siswa…
K.45 …kita bisa mencari informasi di luar kota atau di luar negri…
…kita bisa mencari informasi di luar kota atau di luar negeri…
K.45 …yang melanjutkan sekolah di luar kota atau di luar negri…
…yang melanjutkan sekolah di luar kota atau di luar negeri…
K.46 Dalam hal ini kita akan mendapat wawasan baru dan isfirasi…
Dalam hal ini kita akan mendapat wawasan baru dan insfirasi…
K.46 …kita berbagi sama orang-orang yang mungkin di luar kota kita sendri.
…kita berbagi sama orang-orang yang mungkin di luar kota kita sendiri.
K.46 Kita bisa mengenal hal-hal baru, gudang saran dan isfirasi yang mungkin…
Kita bisa mengenal hal-hal baru, gudang saran dan insfirasi yang mungkin…
K.47 …melalui facebook itu sangat mempermudahkan mereka untuk tau…
…melalui facebook itu sangat mempermudahkan mereka untuk tahu…
K.47 …jika tidak memiliki alamat facebook pada masa modern ini,
…jika tidak memiliki alamat facebook pada masa modern ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
maka itu ketinggalan jaman. maka itu ketinggalan zaman. K.50 …tidak boleh dilakukan secara
sembarangan karna… …tidak boleh dilakukan secara sembarangan karena…
K.51 Dalam era sekarang ini alat komunikasi sudah semangking cangih dan kecangihannya itu dapat mengangu…
Dalam era sekarang ini alat komunikasi sudah semakin canggih dan kecangihannya itu dapat menggangu…
K.51 Dalam dunia sekarang ini facebook sudah terkenal di masyakat dan itu dapat menyebabkan masyakat tergangu karna…
Dalam dunia sekarang ini facebook sudah terkenal di masyarakat dan itu dapat menyebabkan masyarakat terganggu karena…
K.51 …melihat facebook seseorang bisa teropsepsi untuk melihat…
…melihat facebook seseorang bisa terobsesi untuk melihat…
K.52 …pelajar banyak menggunakan handphone untuk facebook karna…
…pelajar banyak menggunakan handphone untuk facebook karena…
K.53 Pada jaman sekarang ini sudah tidak jamannya lagi…
Pada zaman sekarang ini sudah tidak zamannya lagi…
K.53 Hal itu disebabkan semakin berkembangnya IPTEK pada jaman sekarang.
Hal itu disebabkan semakin berkembangnya IPTEK pada zaman sekarang.
K.53 …dengan adanya suatu program yang dikeluarakan oleh para pengembang teknologi kemajuan jaman…..
…dengan adanya suatu program yang dikeluarakan oleh para pengembang teknologi kemajuan zaman…..
K.57 Facebook banyak digunakan oleh para pelajar SMP, SMA, dan mahasiswa karna facebook merupakan…
Facebook banyak digunakan oleh para pelajar SMP, SMA, dan mahasiswa karena facebook merupakan…
K.57 Facebook juga sangat berguna untuk mencari informasi tentang segala hal yang mukin belum…
Facebook juga sangat berguna untuk mencari informasi tentang segala hal yang mungkin belum…
K.57 Facebook dalam dunia nyata juga berpengaruh pada para pelajar yang mukin…
Facebook dalam dunia nyata juga berpengaruh pada para pelajar yang mungkin…
K.57 …tetapi harus sadar juga bahwa banyak hal yang mukin bisa menjerumuskan…
…tetapi harus sadar juga bahwa banyak hal yang mungkin bisa menjerumuskan…
K.57 Hal yang kurang baik karna berfacebook…
Hal yang kurang baik karena berfacebook…
K.58 …bukan hanya kalangan pelajar …bukan hanya kalangan pelajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
saja yang menggunaka… saja yang menggunakan… K.58 …untuk tau lebih banyak
informasi.. …untuk tahu lebih banyak informasi..
K.59 Menurut saya, seorang siswa atau pelajar boleh memiliki facebook, karena untuk menghilangkan stres, bosan, dan untuk refesing….
Menurut saya, seorang siswa atau pelajar boleh memiliki facebook, karena untuk menghilangkan setres, bosan, dan untuk refresing….
K.60 Ketika seseorang hidup dalam dunia gelobal, seperti sekarang ini, tentunya banyak tuntutanya.
Ketika seseorang hidup dalam dunia global, seperti sekarang ini, tentunya banyak tuntutannya.
K.63 Facebook adalah suatu hiburan bagi para pelajar maupun masyarat lain.
Facebook adalah suatu hiburan bagi para pelajar maupun masyarakat lain.
K.65 Seiring dengan kamajuan zaman… Seiring dengan kemajuan zaman…
K.65 Hampir semua orang di dunia mengunakan facebook…
Hampir semua orang di dunia menggunakan facebook…
K.65 Jika seorang pelaja mempunyai facebook…
Jika seorang pelajar mempunyai facebook…
K.66 …karena fikiran mereka sudah tercemar dengan…
…karena pikiran mereka sudah tercemar dengan…
K.66 Facebook tidak perlu dimiliki oleh pelajar karena facebook hanya dapat merusak fikiran-fikiran…
Facebook tidak perlu dimiliki oleh pelajar karena facebook hanya dapat merusak pikiran-pikiran…
K.67 …teman yang diinginkan, baik yang dari luar kota, bahkan dari luar negri.
…teman yang diinginkan, baik yang dari luar kota, bahkan dari luar negeri.
K.68 Menurut saya, siswa tidak harus terfokus pada facebook atau yang lainya..
Menurut saya, siswa tidak harus terfokus pada facebook atau yang lainnya..
K.68 Jadi kesimpulanya kita/pelajar boleh memiliki facebook…
Jadi kesimpulannya kita/pelajar boleh memiliki facebook…
K.69 Pelajar perlu memiliki facebook karena membantu dalam beriteraksi…
Pelajar perlu memiliki facebook karena membantu dalam berinteraksi…
K.69 …menyusaikan pendapat-pendapat yang ada…
…menyesuaikan pendapat-pendapat yang ada…
K.70 Saya sendiri sebagai pelajar menggembari facebook.
Saya sendiri sebagai pelajar menggemari facebook.
K.72 …sebagai pelajar kita hendaknya semakin selektif dalam
…sebagai pelajar kita hendaknya semakin selektif dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
berkemonikasi… berkomunikasi… K.73 Karena facebook dapat membuat
seseorang lupa akan sesuatu yang harus dikerjaka.
Karena facebook dapat membuat seseorang lupa akan sesuatu yang harus dikerjakan.
K.73 …bertemu dengan lama, walau hanya dengan melihat potonya…
…bertemu dengan lama, walau hanya dengan melihat fotonya…
K.73 Dengan facebook kita dapat memiliki bayak teman…
Dengan facebook kita dapat memiliki banyak teman…
K.73 Tetapi sepenting-pentinya facebook tidak layak digunakan oleh pelajar.
Tetapi sepenting-pentingnya facebook tidak layak digunakan oleh pelajar.
K.74 Ada juga yang bertanggapan bahwa apabila seseorang memiliki…
Ada juga yang beranggapan bahwa apabila seseorang memiliki…
K.74 Kalau salah menggunakan facebook orang-orang akan berfikir…
Kalau salah menggunakan facebook orang-orang akan berpikir…
K.74 Facebook bisa membuat pelajar menjadi malas dan melupakan kewajibanya.
Facebook bisa membuat pelajar menjadi malas dan melupakan kewajibannya.
K.79 Biasany dalam penggunaan facebook adalah para pelajar dan orang dewasa.
Biasanya dalam penggunaan facebook adalah para pelajar dan orang dewasa.
K.81 Kita dapat ikut berpatisipasi walaupun hanya…
Kita dapat ikut berpartisipasi walaupun hanya…
K.82 …facebook tidak begitu perlu bagi pelajar karna banyak dampak negatifnya.
…facebook tidak begitu perlu bagi pelajar karena banyak dampak negatifnya.
K.85
…wawasan kita bisa lebih terbuka sehingga pelajar-pelajar termotifasi untuk belajar…
…wawasan kita bisa lebih terbuka sehingga pelajar-pelajar termotivasi untuk belajar…
K.06 Facebook digunakan oleh hampir semua orang di dalam negri muapun di luar negri.
Facebook digunakan oleh hampir semua orang di dalam negeri muapun di luar negeri.
K.16 …saya setuju baha pelajar perlu memiliki facebook.
…saya setuju bahwa pelajar perlu memiliki facebook.
K.16 …jaganlah memandang sesuatu dari segi negatifnya…
…janganlah memandang sesuatu dari segi negatifnya…
K.29 Oleh sebab itu, perlu difikirkan lagi jika kita para pelajar ini berhubung dengan facebook…
Oleh sebab itu, perlu dipikirkan lagi jika kita para pelajar ini berhubung dengan facebook…
K.67 …salah satu sarana atau alat …salah satu sarana atau alat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
komunikasi moderen. komunikasi modern.
b. Ragam Bahasa
No. Data
Kesalahan Aspek Ragam Bahasa Pembetulan
K.02 Toh, tanpa facebook pun kita tetap dapat hidup seperti biasanya…
Jadi, tanpa facebook pun kita tetap dapat hidup seperti biasanya…
K.03 Mereka mengelabui korbannya dengan iming-iming seperti uang, handphone…
Mereka mengelabui korbannya dengan janji-janji seperti uang, handphone…
K.06 …waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar malah digunakan untuk bermain facebook.
…waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar malah digunakan untuk bermain facebook.
K.16 Kalau membicarakan tentang facebook….
Jika membicarakan tentang facebook….
K.17 Nah ,mengenai internet ini… Oleh karena itu, mengenai internet ini…
K.17 Apa sih facebook itu? Apakah facebook itu? K.17 Nah, perlukah pelajar memiliki
facebook? Oleh karena itu, perlukah pelajar memiliki facebook?
K.06 Karena kita pun belum tau untuk berhenti menjadi pengguna…
Karena kita pun belum mengerti untuk berhenti menjadi pengguna…
K.19 Tentu kita sudah tau atau mengenal yang namanya facebook.
Tentu kita sudah tahu atau mengenal yang namanya facebook.
K.19 Kita tau bahwa facebook adalah Kita tahu bahwa facebook adalah K.02 Jika tidak memiliki facebook
berarti orang tersebut kuno atau jadul.
Jika tidak memiliki facebook berarti orang tersebut kuno atau ketinggalan zaman.
K.06 …dapat memberikan lebih banyak hal posotif ketimbang negatifnya.
…dapat memberikan lebih banyak hal posotif daripada negatifnya.
K.12 Pelajar memakai facebook seiring dengan perkembangan mereka.
Pelajar menggunakan facebook seiring dengan perkembangan mereka.
K.12 Jika tidak menggunakan facebook maka akan merasa malu dan tidak gaul.
Jika tidak menggunakan facebook maka akan merasa malu dan dianggap tidak mengikuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
perkembangan zaman.
K.19 Bahkan terkadang mereka hanya membuka facebook ketimbang bekerja.
Bahkan terkadang mereka hanya membuka facebook daripada bekerja.
K.19 Jadi, tidak heran kalo masyarakat umum atau pelajar..
Jadi, tidak heran apabila masyarakat umum atau pelajar..
K.19 Masyarakat umum atau pelajar harus tau yang namanya facebook…
Masyarakat umum atau pelajar harus tahu yang namanya facebook…
K.19 Maka tidak heran lagi kalo facebook itu sekarang…
Maka tidak heran lagi apabila facebook itu sekarang…
K.19 …anak gadis yang hilang lantaran pergaulan di facebook.
…anak gadis yang hilang karena pergaulan di facebook.
K.20 …malah membuat para pelajar semakin…
…justru membuat para pelajar semakin…
K.25 …jika tidak memiliki facebook dirinya merasa gengsi…
…jika tidak memiliki facebook dirinya merasa tidak percaya diri.…
K.27 …bisa tahu gimana keadaan mereka.
…bisa tahu bagaimana keadaan mereka.
K.28 …sebagai sarana kejahatan yaitu dengan komunikasi lewat obrolan -obrolan.
…sebagai sarana kejahatan yaitu dengan komunikasi lewat percakapan-percakapan.
K.34 Dengan kita mengenal facebook kita tidak akan gaptek…
Dengan kita mengenal facebook kita tidak akan ketinggalan teknologi…
K.35 Facebook dapat juga dikatakan sebagai biodata kita dan alat curhat…
Facebook dapat juga dikatakan sebagai biodata kita dan alat mencurahkan isi hati…
K.73 Seperti yang saya bilang tadi, facebook memiliki pengaruh…
Seperti yang saya beritahu tadi, facebook memiliki pengaruh…
K.83 …tergantung kepada diri kita gimana kita menggunakan facebook tersebut..
…tergantung kepada diri kita bagimana kita menggunakan facebook tersebut..
K.15 …lupa belajar, berolahraga karena kasyikan mengobrol…
…lupa belajar, berolahraga karena terlalu asyik membicarakan…
K.16 Saking banyaknya dan canggihnya teknologi…
Karena banyaknya dan canggihnya teknologi…
K.20 Saking majunya teknologi…. Karena majunya teknologi… K.03 Toh, tanpa facebook pun kita tetap
dapat menjalani… Maka, tanpa facebook pun kita tetap menjalani…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
K.13 ...membuat seseorang betah bertahan lama..
...membuat seseorang mampu bertahan lama..
K.27 Jika ada facebook, pasti banyak punya teman…
Jika ada facebook, pasti banyak mempunyai teman…
K.32 Menurutku, pelajar perlu memiliki facebook.
Menurut saya, pelajar perlu memiliki facebook.
K.40 ...facebook yang kita miliki atau yang kita pakai…
...facebook yang kita miliki atau yang kita gunakan…
K.40 …mengakibatkan si pelajar menjadi tidak PD.
…mengakibatkan si pelajar menjadi tidak percaya diri.
K.47 …facebook hanya dianggap sarana untuk menghilangkan rasa gengsi...
…facebook hanya dianggap sarana untuk menghilangkan rasa tidak percaya diri...
K.49 ...hanya untuk menampilkan foto-foto mereka yang bersifat lebay.
...hanya untuk menampilkan foto-foto mereka yang bersifat berlebihan.
K.72 Memang sekarang ini, kita hidup dan bergelanyut…
Memang sekarang ini, kita hidup dan bergantung…
K.83 Dengan adanya facebook kita juga bisa berkomunikasi gokil-gokilan…
Dengan adanya facebook kita juga bisa berkomunikasi gokil-gokilan.
B. Data Kesalahan Pembentukan Kata
1. Kesalahan Afiksasi
a) Kesalahan Pembentukan Kata dengan meN-
No. Data
Kesalahan Pembentukan Pembetulan
K.67 Pelajar boleh memiliki facebook untuk memambah wawasan…
Pelajar boleh memiliki facebook untuk menambah wawasan…
K.30 …sesungguhnya facebook memiliki dampak-dampak yang bisa merubah pribadi…
…sesungguhnya facebook memiliki dampak-dampak yang bisa mengubah pribadi…
K.64 …ada pekerjaan rumah selalu ditunda, ada ulangan tidak belajar, akhirnya ulangan menyontek.
…ada pekerjaan rumah selalu ditunda, ada ulangan tidak belajar, akhirnya ulangan mencontek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
b) Kesalahan Pembentukan Kata dengan ber-
No. Data
Kesalahan Pembentukan Pembetulan
K.64 Facebook memiliki beberapa fungsi yaitu bisa membuat kita memiliki banyak teman, dapat saling ber tukar informasi sesama teman…
Facebook memiliki beberapa fungsi yaitu bisa membuat kita memiliki banyak teman, dapat saling bertukar informasi sesama teman…
c) Kesalahan Pembentukan kata dengan di-
No. Data
Kesalahan Pembentukan Pembetulan
K.07 …berkomunikasi dengan facebook seringkali di salahgunakan…
…berkomunikasi dengan facebook seringkali disalahgunakan..
K.12 …tapi tidak dapat di bayangkan mulai dari jam…
…tapi tidak dapat dibayangkan mulai dari jam…
K.23 …facebook sangat di minati oleh masyarakat terutama bagi para pelajar…
…facebook sangat diminati oleh masyarakat terutama bagi para pelajar…
K.57 Dalam dunia nyata facebook banyak di gunakan oleh pelajar.
Dalam dunia nyata facebook banyak digunakan oleh pelajar.
K.58 Facebook adalah jaringan internet yang banyak di gunakan…
Facebook adalah jaringan internet yang banyak digunakan…
K.58 …sarana pertemanan yang paling banyak di gunakan oleh masyarakat.
…sarana pertemanan yang paling banyak digunakan oleh masyarakat.
K.64 …facebook banyak di kunjungi oleh seluruh…
…facebook banyak dikunjungi oleh seluruh…
K.70 …facebook memang sering di salahgunakan…
…facebook memang sering disalahgunakan…
K.67 …dapat di simpulkan bahwa menggunakan facebook tidak boleh…
…dapat disimpulkan bahwa menggunakan facebook tidak boleh…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
d) Kesalahan Pembentukan Kata dengan akhiran –kan
No. Data
Kesalahan Pembentukan Pembetulan
K.46 Coba kita membayang kan orang-orang yang bergabung dalam facebook, mereka adalah orang-orang yang sebagian besar mempunyai wawasan luas.
Coba kita membayangkan orang-orang yang bergabung dalam facebook, mereka adalah orang-orang yang sebagian besar mempunyai wawasan luas.
e) Kesalahan Pembentukan Kata dengan akhiran –nya
No. Data
Kesalahan Pembentukan Pembetulan
K.15 …facebook memiliki dampak yang sangat besar bagi pelajar, seperti pada saat membuka aplikasi game, para pelajar bisa lupa waktu dalam penggunaannya.
…facebook memiliki dampak yang sangat besar bagi pelajar, seperti pada saat membuka aplikasi game, para pelajar bisa lupa waktu dalam penggunaannya.
K.64 …satu dengan yang lainya… …satu dengan yang lainya…
f) Kesalahan Pembentukan Kata dengan ber-an
No. Data
Kesalahan Pembentukan Pembetulan
(57) …janganlah terlalu mudah dibohongi oleh seseorang untuk ber kenalan di facebook lalu melakukan hal-hal yang tidak baik.
…janganlah terlalu mudah dibohongi oleh seseorang untuk berkenalan di facebook lalu melakukan hal-hal yang tidak baik.
2. Kesalahan Pembentukan Kata dengan Reduplikasi
No. Data
Kesalahan Pembentukan Pembetulan
K.01 …untuk saling menilai dan memberikan masukan-masukkan kepada teman-teman…
…untuk saling menilai dan memberikan masukan-masukan kepada teman-teman…
K.08 …jika digunakan oleh orang2 yang tidak bertanggung jawab…
…jika digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
K.59 …kita dapat mengetahui perkembang-perkembangan zaman…
…kita dapat mengetahui perkembangan-perkembangan zaman…
K.60 …kita dapat banyak mengenal tema-teman…
…kita dapat banyak mengenal teman-teman…
K.82 …pelajar siswa/i seperti penculikan…
…pelajar siswa-siswi seperti penculikan…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Berikut ini daftar unsur serapan bahasa Indonesia berdasarkan Surat
Keputusan Direktorat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,
Nomor 0543a/U/1987 tanggal 9 September 1987.
Tabel 1
Daftar Kata Serapan
Kaidah Unsur Asing Unsur Serapan Belanda) menjadi a paal, baal, octaaf oktaf ae tetap ae jika bervariasi dengan e
aerobe, aerodinamics aerob, aerodinamika
ae, jika bervariasi dengan e, menjadi e
haemoglobin, haematite
hemoglobin, hematit
ai tetap ai trailer, caisson trailer, caisson au tetap au tautomer, caustic tautomer, caustic c di muka a, u, o dan konsonan menjadi k
cubik, coup kubik, kup
c di muka e, i, oe dan y menjadi s
cent, circulation sen, sirkulasi
cc di muka o, u dan konsonan menjadi k
acculturation, acclamation
akulturasi, aklamasi
cc di muka e dan i menjadi ks accent, vaccine aksen, vaksin cch dan ch di muka a, o, dan konsonan menjadi k
cholera, technique kolera, teknik
ch yang lafalnya c menjadi c Check, China Cek, Cina e tetap e effect, description efek, deskripsi ea tetap ea idealist, habeas idealis, habeas ee (Belanda) menjadi e stratosfeer, systeem stratosfer, sistem ei tetap ei eicossane, eidetic eikosan, eidetik eo tetap eo streo, geometry streo, geometri eu tetap eu neutron, eugenol neutron, eugenol f tetap f faktor, fanatic faktor, fanatik gh menjadi g sorghum sorgum gue menjadi ge igue, gigue ige, gige i pada awal suku kata di muka vokal tetap i
ion, iota ion, iota
ie (Belanda) menjadi i jika politiek, riem Politik, rim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
lafalnya i ie tetap ie jika lafalnya bukan i variety, pasien varietas, pasien kh (Arab) tetap kh Khusus, akhir khusus, akhir ng tetap ng congres, linguistics kongres, linguistik oe (oi Yunani) menjadi e oestrogen, oenology estrogen, enologi oo (Belanda) menjadi o komfoor, provoost kompor, provos oo (Inggris) menjadi u cartoon, proof kartun, pruf oo (vokal ganda) tetap oo Zoology,coordination zoology, koordinasi ou menjadi u jika lafalnya u gouverneur, coupon gubernur, kupon ph menjadi f phase, physiology fase, fisiologi ps tetap ps pseudo, psyciatry pseudo, psikiatri pt tetap pt pterosaur, ptyalin Pterosaur, ptialin q menjadi k aquarium, equator akuarium, ekuator rh menjadi r rhythm, rhetoric ritme, retorika sc di muka a, o, u, dan konsonan menjadi sk
scutella, scriptie skutela, skripsi
sc di muka e, i, dan y menjadi s scenography, scintillation
senografi, sintilasi
sch di muka vokal menjadi sk schema skema t di muka i menjadi s jika lafalnya s
action, patient aksi, pasien
th menjadi t thrombosis, methode trombosis, metode u tetap u unit, structure unit, struktur ua tetap ua dualism, aquarium dualisme, akuarium ue tetap ue duet, suede duet, sued ui tetap ui equinox, conduite ekuinoks, konduite uo tetap uo quorum, quota kuorum, kuota uu menjadi u Prematuur, vacuun Premature, vakum v tetap v vitamin, televisi vitamin, televisi x pada awal kata tetap x xenon, xyilophone xenon, xilofon x pada posisi lain menjadi ks Taxi, latex Taksi, lateks xc di muka e dan i menjadi ks excess, excitation ekses, eksitasi xc di muka a, o, u, dan konsonan menjadi ksk
excursive, exclusive ekskursif, eksklusif
y tetap y jika laflnya y yen, yuan yen, yuan y menjadi i jika lafalnya i propyl, psychology propil, psikologi z tetap z zodiac, zygote zodiak, zigot
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Instrumen Penelitian Kesalahan Penulisan dalam Diksi dan Pembentukan Kata pada Karangan Argumentasi Siswa Kelas XI SMA St. Yohanes Ketapang,
Kalimantan Barat, Tahun Ajaran 2010/2011
Berikut petunjuk penulisan karangan.
1. Tulislah nama, kelas, dan nomor urut Anda di sudut kanan atas pada kertas karangan!
2. Buatlah karangan berisi pendapatmu mengenai facebook dengan tema karangan “Perlukah Pelajar Memiliki Facebook”.
3. Karangan dibuat di atas kertas folio bergaris!
4. Panjang karangan minimal tiga paragraf!
5. Waktu yang tersedia untuk menulis karangan 2 jam pelajaran (2 X 45 menit).
6. Jagalah kebersihan dan kerapian dalam tulisan Anda!
Selamat mengerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
BIOGRAFI
Elisabet Inang, lahir di Ketapang, Kalimantan Barat, pada tanggal 9
Mei 1987. Pendidikan dasar diperoleh di SD Negeri 39 Manjau,
Ketapang, Kalimantan Barat, lulus pada tahun 1999. Pendidikan
Menengah Pertama di SMP Usaba 2 (sekarang St. Agustinus) Ketapang, lulus pada
tahun 2002. Pendidikan menengah atas di SMA St. Yohanes, Ketapang, lulus pada
tahun 2005. Tahun itu juga melanjutkan studi ke Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta dan terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. Tugas
akhir ditempuh dengan penulisan skripsi dengan judul Kesalahan Penulisan dalam
Diksi dan Pembentukan Kata pada Karangan Argumentasi Siswa Kelas XI SMA St.
Yohanes Ketapang, Kalimantan Barat Tahun Ajaran 2010/2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI