plagiat merupakan tindakan tidak … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya...

181
i PENGARUH IKLAN TELEVISI CELEBRITY ENDORSER TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF PADA REMAJA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun Oleh : Yovidia Yofran Very Agista 109114052 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: phamhanh

Post on 01-Aug-2019

232 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

i

PENGARUH IKLAN TELEVISI CELEBRITY ENDORSER TERHADAP

PEMBELIAN IMPULSIF PADA REMAJA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun Oleh :

Yovidia Yofran Very Agista

109114052

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

iv

HALAMAN MOTTO

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi

nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan

permohonan dengan ucapan syukur” - Filipi 4 : 6 –

“Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada

upah bagi usahamu” – 2 Tawarikh 15 : 7 –

“If you can’t fly, then run. If you can’t run, then walk. If you can’t walk,

then crawl. But whatever you do, you have to keep moving forward.”

–Martin Luther King Jr.-

“When you want something, all the universe conspires in helping you to

achieve it” – Paulo Coelho –

“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan

kekekalan dalam hati mereka” – Pengkotbah 3 : 11 –

“Have courage and be kind” -Cinderella –

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan bagi:

Allah Bapa di Surga, Tuhan Yesus Kristus, dan Bunda Maria

sahabat terbaik yang selalu ada dan setia menemani di segala keadaan dan di

setiap langkah, serta tak henti-hentinya menolong dan mengabulkan segala

permohonanku yang terucap maupun yang tidak terucap

Orang-orang terkasih, keluarga, sahabat, teman, rekan, saudara yang sudah

banyak mendukung dan tak henti-hentinya memberikan perhatian serta kasih

sayang kepadaku

Thanks a lot :)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

vii

PENGARUH IKLAN TELEVISI CELEBRITY ENDORSER TERHADAPPEMBELIAN IMPULSIF PADA REMAJA

Yovidia Yofran Very Agista

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklan televisi celebrity endorserterhadap pembelian impulsif pada remaja. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalahpembelian impulsif pada remaja yang ditimbulkan oleh iklan televisi celebrity endorser lebihtinggi daripada pembelian impulsif pada remaja yang ditimbulkan oleh iklan televisi non celebrityendorser. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i angkatan 2015 Fakultas PsikologiUniversitas Sanata Dharma. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 38 orang. Bentuk penelitian iniadalah eksperimen dengan desain within-subject dan menggunakan counterbalancing. Dalampenelitian eksperimen ini, subjek dibagi menjadi dua kelompok. Analisis data dalam penelitian inimenggunakan paired sample t-test. Hasil untuk uji hipotesis adalah t = 11,019 dan Sig. 1-tailed =0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak yang berarti pembelian impulsif padaremaja yang ditimbulkan oleh iklan televisi celebrity endorser lebih tinggi daripada pembelianimpulsif pada remaja yang ditimbulkan oleh iklan televisi non celebrity endorser.

Kata kunci : iklan televisi celebrity endorser, pembelian impulsif, remaja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

viii

THE INFLUENCE OF TELEVISION CELEBRITY ENDORSERCOMMERCIALS TO IMPULSIVE BUYING IN ADOLESCENTS

Yovidia Yofran Very Agista

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the effects of television celebrity endorsercommercials to impulsive buying in adolescents. The hypothesis stated in this research was theimpulsive buying rate which is caused by television celebrity endorser commercials in adolescentswas higher than impulsive buying which is caused by television non celebrity endorsercommercials. The subject of this research was the first year students (2015) of Psychology FacultySanata Dharma University. There were 38 students involved as the participants of this research.This research used within-subject and counterbalancing experimental research design. In thisresearch, the participants were divided into two groups. Paired sample t-test was used as dataanalysis technique of this study. The result were t = 11,019 and Sig. 1-tailed = 0,000 (p<0,05).This result shows that Ho was rejected, which means the impulsive buying rate which is caused bytelevision celebrity endorser commercials in adolescents was higher than impulsive buying whichis caused by television non celebrity endorser commercials.

Key words: television celebrity endorser commercials, impulsive buying, adolescents

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih saya ucapkan kepada Allah Bapa dan Putera-

Nya Yang Kudus Tuhan Yesus Kristus, serta Bunda Maria atas segala penyertaan

dan pendampingan selama proses pengerjaan skripsi ini. Pada proses penulisan

skripsi ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Tarsisius Priyo Widiyanto, M.Si. selaku Dekan Fakultas

Psikologi Universitas Sanata Dharma.

2. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si. selaku Kepala Program Studi Fakultas

Psikologi Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Lusia Pratidarmanastiti, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya

menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi,

semangat ibu akan selalu menjadi panutan saya.

4. Dosen Pembimbing Akademik selama tiga semester sekaligus Dosen

Pembimbing Skripsi saya, Ibu Passchedona Henrietta Puji Dwi Astuti

Dian Sabbati, S.Psi., M.A. yang selalu sabar, menerima, dan memberi

waktu, pemikiran, arahan, bimbingan kepada saya selama proses penulisan

skripsi ini. Terima kasih banyak mbak atas semuanya.

5. Ibu Dewi Soerna Anggraeni, M.Psi., dan Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si.

selaku dosen penguji skripsi atas bimbingan, pemikiran, diskusi, dan

arahan bagi semakin sempurnanya skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

xi

6. Dosen-dosen Fakultas Psikologi yang telah banyak memberikan ilmu,

pengetahuan, pengalaman, dan arahan selama saya menyelesaikan studi

saya, pertahankan relasi yang hangat dengan mahasiswa ya Pak, Bu.

7. Seluruh staff Fakultas Psikologi: ibu saya di Psikologi Bu Nanik yang

selalu baik dan memberkati saya dengan cara yang unik pas ketemu, Mas

Gandung, Pak Gik, Mas Muji (Glory Glory MU, makasih banyak Mas

Muj) dan Mas Doni, penulis ucapkan banyak terima kasih untuk bantuan,

kepedulian, dan keramahannya, penulis juga meminta maaf apabila sering

merepotkan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perkuliahan.

8. Mami, Papi, Mama, alm. Papa, adek bongsor Bitta Amanda yang selalu

berantem sama saya, alm. Buk Uti, alm. Engkung, alm. Eyang Kakung

Suradi, Eyang Uti Suradi, alm. Eyang Buyut, dan seluruh keluarga besar

saya yang senantiasa mendoakan, mendukung, menyemangati, memotivasi

penulis sampai skripsi ini selesai. Terima kasih telah memberikan penulis

cinta yang tulus, tak henti-hentinya saya bersyukur memiliki keluarga ini.

9. Para mendhes Maria Nana, Lidwina Evira, Maria Fiona, dan Gracia Hoyi

yang selalu menyemangati, mendukung, membantu, memberi saran,

menyamakan langkah, berbagi canda tawa, keceriaan, kesusahan, kegilaan,

nge-panitia bareng, nge-usda bareng, dan liburan bareng, sukses semua

yes! love yaaa so much ndes.

10. Sahabat, teman, rekan psikologi Viga bundo, Koleta Yovi partner

kelompok abadi, Dita Mbak Ndut; Grup Colour Run: Chatarina Ninda,

Agnes Dita, Helen, Dian; Lucia Anin (kakak pertama), Theodora Esti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

xii

(kakak kedua), Pudji, Tista, Daning, Tutut, Riska, Maya, Ninda Nidya,

Tita, Sandi, Mega, Uli, Sheilla Ardistia, Tari, Sondra, Rosari, Astrid

Rosaria, Keket, Luna, Vica, Yutti, Vian, Rachel, Lolla, Pino, Ghea,

Vienna, Engger, Dion, cik Vivin, Tyas, Ayuk Bondink, Lala, Saktya, Icha,

Rere, Elis, Adhi, Gung Is, yang selalu memberi semangat, selalu bercanda,

berbagi kisah, kulineran bareng, japok bareng, jumat pertama bareng,

kepanitiaan bareng, liburan bareng, berdinamika bersama, dan mendukung

satu sama lain selama ini. Thanks a lot gaes :))

11. Keluarga kedua saya P2TKP: Pak Toni, Pak Adi, Mbak Thia, Pak Tius, Sr.

Dewi, Pak Landung, Mbak Dyah, Anju, Lito, Bella, Anin, Lukas, Natasya,

Ester, Christy, Pudar, Ardi, Retha, Stanis, Cia, Lenny, Jejes, Dimas, Tiara,

Pipit, Sashey, dan Estu yang telah memberikan pengalaman, pengetahuan,

dan relasi yang tidak akan pernah saya dapatkan dari tempat lain.

Terkhusus untuk geng gong peduatekape Bianca, Wuri, Grace, Rika, Fiona

Damanik yang telah memberikan keceriaan, pertumbuhan mental, asupan

logistik, ngerjain skripsi bareng, pasca rabuan, dan kelas acting bagi

penulis. Terkhusus pula untuk kembaran saya Wuri yang selalu sukarela

dan setia menemani penulis ketika proses pengambilan data, makasih

banyak wuray. Peluk satu-satu, love yaaa.

12. Teman-teman padepokan sepaket seperjuangan bimbingan Mbak Etta:

Agnes, Astrid, Martha Atek, Celly, Chacha, Yohana, Gerry, Lukas, Vivin,

Nana Krisna, Nana Paramita, Ninda, Loren, Angel yang telah dengan setia

dan sabar berjuang bersama-sama sampai pada akhirnya kita semua lulus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

xiii

Terkhusus untuk Atek (partner setia sejak AKSI), Emilia Astrid, dan Celly

Olivia Islan, rekan seperjuangan ujian, misa harian, dan berburu tanda

tangan yudisium, terimakasih sudah banyak menyamakan langkah

bersama penulis. Semangat dan semoga kita semua sukses ya gaes!

13. Teman-teman sejak jaman berjuang: Indie, Ajeng, Mela, Tira, Monic, Anis

ucup, Yoshinta, Desi, Novi, Septi, Wulan, Resti, Yunita karena tidak lelah

memberikan warna baru, kebahagiaan, dan pertanyaan “kapan lulus yop?”

kepada penulis sehingga penulis dapat termotivasi setiap harinya.

14. Teman-teman DPMF Psikologi 2012-2013 karena mau berbagi keceriaan,

ngelembur hore koding angket, berproses bersama dan mengembangkan

fakultas kita untuk menjadi semakin baik. Semangat cah!

15. Seluruh subjek penelitian, teman-teman mahasiswa/i angkatan 2015 kelas

B dan D Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang bersedia

direpotkan dan mendukung keberhasilan karya ini, selalu semangat dan

terus berjuang untuk mimpi kalian semua. Selamat berdinamika di

Psikologi teman-teman :)

16. Bapak Drs. Ign. Agus Putranto, M.Si., dan Ibu F. Anita Herawati, M.Si.,

dosen Komunikasi Pemasaran dan Periklanan Universitas Atma Jaya

Yogyakarta, Bapak T. M. Raditya Hernawa, M.Psi., dan Bapak R.

Landung Eko P., dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma,

selaku professional judge yang telah menyempatkan diri untuk membantu

penulis dalam melakukan validasi alat ukur yang digunakan dalam

penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

xiv

17. Diri saya sendiri karena telah mau berjuang selama dua puluh dua bulan

untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Terimakasih atas kerjasama, niat,

semangat, motivasi, kemauan untuk berjuang, mata lelah, punggung pegel,

otak capek, akhirnya tugas ini dapat diselesaikan dengan sangat baik.

Seringkali kita mengatakan “selamat pagi, selamat malam, semoga tidur

nyenyak, dan semangat ya” untuk orang lain, tapi tanpa kita sadari diri kita

juga memerlukan perhatian dan semangat dari diri sendiri. (Jang Jae Yeol -

It’s Okay, It’s Love, 2014). Jadi, jangan lupa untuk menyayangi dan

memperhatikan diri sendiri seperti kita menyayangi orang lain ;)

18. Universitas dan Perpustakaan Sanata Dharma, laptop Dell saya, Google,

para peneliti sebelumnya, penulis buku, penemu program SPSS, dan

seluruh fotokopian di sekitaran kampus yang telah membuat skripsi ini

menjadi baik dan semakin baik.

19. Seluruh pihak yang belum dapat penulis ucapkan satu persatu. Semoga

Tuhan selalu menyertai kalian.

Penulis memohon maaf apabila terdapat hal-hal yang tidak berkenan.

Penulis juga menyadari kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa,

sehingga peneliti sangat terbuka dengan kritik dan saran dari siapa pun.

Terimakasih.

Yogyakarta, 15 Februari 2016

(Yovidia Yofran Very Agista)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .............................. ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ......................................................... iii

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

ABSTRACT ....................................................................................................... viii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ..................... ix

KATA PENGANTAR ...................................................................................... x

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xv

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xx

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xxi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ...xxii

BAB I: PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 11

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 11

D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 11

1. Manfaat Teoritis .......................................................................................... 11

2. Manfaat Praktis ........................................................................................... 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

xvi

BAB II: LANDASAN TEORI ...................................................................... 12

A. Pembelian Impulsif (Impulsive Buying)....................................................... 12

1. Definisi Pembelian Impulsif ................................................................... 12

2. Aspek- aspek Pembelian Impulsif........................................................... 14

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pembelian Impulsif ......................... 16

B. Iklan Televisi Celebrity Endorser................................................................ 21

1. Definisi Iklan .......................................................................................... 21

2. Elemen-Elemen Iklan Televisi ................................................................ 22

3. Fungsi Iklan............................................................................................. 24

4. Iklan Celebrity Endorser......................................................................... 25

C. Remaja ....................................................................................................... 31

1. Definisi Remaja ..................................................................................... 31

2. Aspek-Aspek Perkembangan Remaja.................................................... 33

D. Dinamika Pengaruh antara Iklan Televisi Celebrity Endorser dengan

Pembelian Impulsif pada Remaja ................................................................ 36

E. Skema Pengaruh Iklan Televisi Celebrity Endorser terhadap Pembelian

Impulsif pada Remaja .................................................................................. 42

F. Hipotesis Penelitian …………………………………………………….….42

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 43

A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 43

B. Identifikasi Variabel Penelitian ................................................................... 44

1. Variabel Tergantung .............................................................................. 44

2. Variabel Bebas ....................................................................................... 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

xvii

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian .................................................... 45

1. Pembelian Impulsif pada Remaja ......................................................... 45

2. Iklan Televisi Celebrity Endorser ........................................................ 46

D. Subjek Penelitian ........................................................................................ 47

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data .......................................................... 48

1. Kuesioner Pembelian ........................................................................... 48

2. Skala Pembelian Impulsif .................................................................... 49

3. Iklan Televisi Celebrity Endorser......................................................... 52

F. Prosedur Penelitian ...................................................................................... 55

G. Validitas dan Reliabilitas ............................................................................ 59

1. Validitas Alat Ukur .............................................................................. 59

2. Seleksi Iklan ......................................................................................... 61

3. Reliabilitas Alat Ukur .......................................................................... 63

a. Reliabilitas Iklan Televisi Celebrity Endorser (R1) dan Iklan Televisi

Non Celebrity Endorser (R2) .......................................................... 63

H. Metode Analisis Data................................................................................... 64

1. Uji Asumsi ........................................................................................... 64

a. Uji Normalitas................................................................................. 64

b. Uji Homogenitas ............................................................................. 65

2. Uji Hipotesis ........................................................................................ 65

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 66

A. Persiapan Penelitian .................................................................................. 66

1. Perijinan............................................................................................... 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

xviii

2. Persiapan Ruang Eksperimen ............................................................. 66

3. Persiapan Subjek Penelitian................................................................ 68

4. Jadwal Persiapan Penelitan................................................................. 69

5. Permohonan Ijin, Kesediaan, Bantuan, dan Pemberian Informasi kepada

Subjek Penelitian ................................................................................ 70

B. Deskripsi Subjek Penelitian ...................................................................... 71

C. Deskripsi Data Penelitian ......................................................................... 75

D. Pelaksanaan Penelitian............................................................................... 77

E. Hasil Penelitian.......................................................................................... 81

1. Uji Reliabilitas Skala Pembelian Impulsif ........................................... 81

2. Uji Asumsi ........................................................................................... 81

a. Uji Normalitas................................................................................ 81

b. Uji Homogenitas ............................................................................ 82

3. Uji Hipotesis ........................................................................................ 83

F. Pembahasan ............................................................................................... 84

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 91

A. Kesimpulan ............................................................................................ 91

B. Keterbatasan Penelitian........................................................................... 92

C. Saran ..................................................................................................... 92

1. Bagi Remaja ...................................................................................... 92

2. Bagi Perusahaan ................................................................................ 93

3. Bagi Peneliti Selanjutnya .................................................................. 93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

xix

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 94

LAMPIRAN ...................................................................................................... 99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

xx

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Seleksi Iklan Professional Judgment ...................................................... 62

Tabel 2. Reliabilitas Iklan ..................................................................................... 63

Tabel 3. Jadwal Persiapan Penelitian…………………………………………….70

Tabel 4. Deskripsi Usia Subjek Penelitian............................................................ 72

Tabel 5. Deskripsi Jenis Kelamin Subjek Penelitian ............................................ 72

Tabel 6. Deskripsi Intensitas Waktu Menonton Televisi Subjek Penelitian ........ 72

Tabel 7. Deskripsi Intensitas Pengalaman Subjek Penelitian dalam Menonton

Iklan yang Ditayangkan .......................................................................... 73

Tabel 8. Deskripsi Sikap Subjek Penelitian terhadap Produk Baru dalam Iklan

Televisi ................................................................................................... 73

Tabel 9. Deskripsi Ketertarikan Jenis Iklan SubjekPenelitian ............................. 74

Tabel 10. Perbandingan Mean Teoritik dan Mean Empirik Kelompok Iklan

Televisi Celebrity Endorser dan Kelompok Iklan Televisi Non Celebrity

Endorser.................................................................................................. 76

Tabel 11. Pelaksanaan Penelitian Eksperimen......................................................77

Tabel 13. Uji Asumsi Normalitas Data Penelitian ................................................ 81

Tabel 14. Uji Asumsi Homogenitas Data Penelitian…………………………….82

Tabel 15. Uji Hipotesis Data Penelitian................................................................ 83

Tabel 16. Deskripsi Data Penelitian……………………………………………...83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

xxi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Pemikiran Dinamika Pengaruh Iklan Televisi Celebrity

Endorser terhadap Pembelian Impulsif pada Remaja..................... 42

Gambar 2. Lay Out Ruangan Penelitian Eksperimen (R. Observasi dan R.

Psikologi Umum)…………………………………………………..68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

xxii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data dan Hasil Seleksi Iklan Professional Judgment ........................99

Lampiran 2. Data dan Hasil Penelitian Eksperimen ............................................108

Lampiran 3. Skala Interval Survei Iklan ..............................................................118

Lampiran 4. Skala Pembelian Impulsif ................................................................130

Lampiran 5. Gambar Video Iklan Televisi Celebrity Endorser dan Iklan Televisi

Non Celevrity Endorser ..................................................................148

Lampiran 6. Dokumentasi Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian……………...153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Utami dan Sumaryono

(2008) terhadap remaja di Yogyakarta, ditemukan bahwa dalam proses

pembelian yang bersifat rasional, konsumen melakukan pertimbangan yang

cermat dan mengevaluasi sifat produk secara fungsional. Namun, tak

selamanya konsumen melakukan pembelian secara rasional. Terkadang muncul

pembelian yang lebih didasari oleh faktor emosi. Konsumen sering kali

membeli suatu produk karena dorongan emosional yang sangat kuat dan tiba-

tiba. Hal ini digolongkan dalam pembelian impulsif (impulsive buying) (Utami

& Sumaryono, 2008).

Pada bulan Juni 2013, Nielsen melaporkan hasil penelitian bahwa

jumlah konsumen di Indonesia dengan perilaku pembelian impulsif semakin

meningkat. Hasil survei tersebut diperoleh melalui wawancara langsung

dengan 1804 responden di 5 kota besar Indonesia. Terdapat beberapa indikasi

yang menunjukkan bahwa tingkat pembelian impulsif di Indonesia semakin

meningkat, diantaranya konsumen seringkali tidak membuat perencanaan

barang yang akan dibelanjakan, membeli barang tambahan yang tidak

direncanakan, dan selalu membeli barang tambahan meskipun telah

merencanakan barang-barang yang akan dibeli (AC Nielsen dalam

Kramadibrata, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

2

Pengertian dari pembelian impulsif adalah pembelian yang tidak

rasional dan diasosiasikan dengan pembelian yang cepat dan tidak

direncanakan, diikuti oleh konflik pikiran, dan dorongan emosional

(Verplanken & Herabadi, 2001). Pembelian impulsif dapat terjadi apabila

seseorang mengalami dorongan secara tiba-tiba, begitu kuat atau bersifat

powerful, terjadi terus menurus yang mengakibatkan timbulnya keinginan

untuk melakukan pembelian, dan sulit untuk menolak dorongan yang muncul

tersebut (Rook, 1987; Solomon, 1994; Arnould, Price, & Zinkhan, 2002).

Rook (1987) menyatakan bahwa pembelian impulsif memiliki

konsekuensi negatif terhadap konsumen yang melakukannya. Konsekuensi-

konsekuensi yang dapat diterimanya adalah mendapatkan kesulitan keuangan

setelah melakukan pembelian impulsif, mengalami kekecewaan terhadap

barang yang sudah dibeli, dan mendapat ketidaksetujuan mengenai barang

yang dibeli dari orang-orang di lingkungan sekitar seperti teman ataupun orang

tua. Hal ini menyebabkan terganggunya hubungan atau relasi harmonis antara

konsumen itu sendiri dengan teman, keluarga, dan juga orang tua sebagai

bentuk konsekuensi dari perilaku pembelian impulsif yang mereka lakukan

tersebut.

Pembelian impulsif dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni faktor

dalam diri (internal) dan faktor diluar diri (eksternal). Faktor dalam diri

(internal) terdiri dari kepribadian seseorang (Karbasivar & Yarahmadi, 2011;

Shahjehan, Qureshi, Zeb, & Saifullah, 2012; Verplanken & Herabadi, 2001;

Verplanken & Sato, 2011), usia (Ghani, Imran, & Jan, 2011; Lin & Lin, 2005),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

3

gender (Utami & Sumaryono, 2008; Gasiorowska, 2011; Lin & Chuang, 2005),

harga diri (Djudiyah, 2002; Hadjali, Salimi, & Ardestani, 2012; Marretha,

2013), kontrol diri (Utami & Sumaryono, 2008; Baumeister, 2002), dan mood

(Verplanken & Herabadi, 2001; Rook, 1987; Herabadi, Verplanken, &

Knippenberg, 2009).

Faktor di luar diri (eksternal) yang dapat mempengaruhi pembelian

impulsif terdiri dari konformitas (Sihotang, 2009; Astasari & Sahrah, 2009;

Marretha, 2013), lingkungan toko (Verplanken & Herabadi, 2001; Virvilaite,

Saladiene, & Zvinklyte, 2011), harga, pelayanan, dan perkembangan teknologi

termasuk adanya iklan pada media massa cetak dan elektronik (Youn & Faber;

Harmanciouglu; Schiffman; Michael, William, & Pandit, dalam

Muruganantham & Bhakat, 2003).

Pembelian impulsif dapat terjadi pada masa dan rentang usia berapa

pun. Rawling, Boldero, dan Wiseman (dalam Ghani, Imran, & Jan, 2011)

menyatakan bahwa orang-orang muda cenderung lebih impulsif dibandingkan

mereka yang lebih tua. Penelitian yang dilakukan Lin dan Lin (2005) yang

menggunakan subjek remaja dengan rentang usia 15 hingga 19 tahun

menunjukkan hasil bahwa remaja dengan usia 19, 15, dan 17 tahun memiliki

skor tinggi dalam pembelian impulsif.

Hasil penelitian Rawling, Boldero, dan Wiseman (dalam Ghani, Imran,

& Jan, 2011), serta Lin dan Lin (2005) tersebut dapat diperkuat dengan sebuah

artikel yang dipublikasikan oleh Jawa Pos bahwa 20,9% dari 1.074 responden

remaja yang berstatus sebagai pelajar yang berdomisili di Jakarta dan Surabaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

4

mengaku pernah mempergunakan uang SPP mereka untuk membeli barang

yang mereka incar ataupun hanya semata-mata untuk bersenang-senang saja

(Jawa Pos dalam Sihotang, 2009). Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan

dari Nurasyiah dan Budiwati (dalam Setyawati, 2010) yang menyatakan bahwa

remaja memiliki tingkat konsumsi untuk kebutuhan yang bersifat kesenangan

lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan pengeluaran remaja untuk

kebutuhan belajar. Berdasarkan fenomena ini, dapat dikatakan bahwa

pembelian impulsif tidak hanya terjadi pada konsumen yang telah memiliki

penghasilan saja, namun para remaja yang berstatus sebagai pelajar dan belum

berpenghasilanpun juga dapat melakukan pembelian secara impulsif. Oleh

karena itu, pihak marketing sering kali menjadikan remaja sebagai bagian

terpenting dalam target pemasaran mereka (Lin & Chuang, 2005; Lin & Chen,

2012; Johnstone dalam Utami & Sumaryono, 2008).

Menurut Santrock (2007), remaja merupakan masa peralihan dari masa

anak-anak menuju masa dewasa yang dimulai dari usia 10 sampai 13 tahun,

dan berakhir pada usia 18 sampai 22 tahun. Pada masa ini, remaja mengalami

perkembangan yang cukup pesat baik secara fisik, psikologis, dan juga

sosioemosional (Santrock, 2007). Pada aspek fisik, terjadi perubahan-

perubahan dalam diri remaja diantaranya terjadi perubahan hormon seksual

yang menimbulkan rasa tidak nyaman dan seringkali mengakibatkan mereka

terlalu fokus pada kondisi fisiknya saja. Remaja juga memiliki minat yang

tinggi akan penampilan termasuk daya tarik dan bentuk tubuh yang sesuai

dengan jenis kelamin (Virvilaite, Saladiene, & Zvinklyte, 2011). Keadaan fisik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

5

pada remaja ini dilihat sebagai suatu hal yang penting yang mengakibatkan

ketika keadaan fisik (citra diri) tidak sesuai dengan yang diinginkan, maka

akan menimbulkan perasaan tidak puas, kurang percaya diri, dan rendahnya

harga diri sehingga mereka akan melakukan apa saja untuk terlihat sama

dengan identitas dan citra diri idealnya (Santrock, 2003; Papalia, Old, &

Feldmen, 2008; Monks, Knoers, & Haditono, 2002).

Pada masa remaja, mereka seringkali mengalami emosi yang kurang

stabil, dimana remaja cenderung berpikir secara abstrak dan tergesa-gesa

(Santrock, 2003). Pada masa remaja, peran peer group atau teman sebaya

sangatlah kuat. Hal ini mengakibatkan remaja cenderung melakukan pembelian

secara impulsif untuk mendapatkan penerimaan dari lingkungan sosialnya

(Rook & Fisher, 1995). Ratner dan Khan (dalam Setiawati, 2004) dalam

penelitiannya menemukan bahwa konsumen remaja membeli suatu produk

bukan berdasarkan kebutuhan mereka, akan tetapi karena adanya pendapat dari

orang lain yang dirasa penting bagi mereka.

Terkait dengan harapan untuk mendapat penerimaan dari lingkungan

sosialnya, remaja seringkali melakukan imitasi dan mengadopsi penampilan

dan gaya hidup selebritis yang dikaguminya. Remaja seringkali menjadikan

selebritis yang dikaguminya sebagai pedoman dalam gaya hidup, penampilan,

dan bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. Selebritis dinilai memiliki

citra diri yang kuat, baik, dan positif, serta memiliki daya pikat fisik tersendiri

yang dapat mempengaruhi remaja sehingga ia dapat terlihat menarik, sesuai

dengan citra diri idealnya, dan diakui oleh lingkungan sosialnya yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

6

menimbulkan rasa puas, senang, percaya diri, dan meningkatnya harga diri

mereka. Oleh karena itu, ketika melihat iklan yang ditampilkan oleh selebritis

yang dikaguminya, maka remaja akan cenderung membeli produk-produk yang

ditawarkannya agar rasa senang, puas, dan percaya diri dalam dirinya dapat

terpenuhi (Hergenhahn & Olson, 2009; Goldsmith, Paul, & Madden, 2000;

Kamins, 1989; Rex, 1997). Hal ini diperkuat oleh pernyataan Hausman (dalam

Virvilaite, Saladiene, & Zvinklyte, 2011) bahwa motif dasar dari perilaku

hedonis pada pembelian impulsif adalah pemuasan perasaan kesenangan,

kepuasan, percaya diri, sesuatu yang baru, kejutan, dan kedekatan emosional

dengan lingkungan sosial.

Beberapa peneliti menyatakan bahwa remaja yang memiliki harga diri

yang rendah karena citra diri yang negatif dan kebiasaan remaja untuk

mengikuti keinginan memperindah penampilan, memiliki daya tarik, dan

bentuk tubuh yang sesuai dengan jenis kelamin, serta perkembangan fashion,

memiliki relasi yang positif terhadap kecenderungan pembelian impulsif (Han

dalam Virvilaite, Saladiene, & Zvinklyte, 2011; Djudiyah, 2002; Hadjali,

Salimi, & Ardestani, 2012; Marretha, 2013). Hal ini mengakibatkan remaja

akan melakukan apa saja termasuk pembelian impulsif terhadap produk-produk

yang ditawarkan oleh selebritis yang dikaguminya untuk memperindah

penampilan, memiliki daya tarik, meningkatkan harga diri, dan citra diri yang

positif guna memenuhi hasrat pemenuhan rasa senang, puas, dan percaya

dirinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

7

Para konsumen, termasuk konsumen remaja seringkali membeli barang-

barang yang bukan berdasarkan kebutuhan mereka, barang-barang tersebut

cenderung dibeli hanya karena adanya dorongan yang kuat dan keinginan

sesaatnya saja. Barang-barang yang dibelinyapun bermacam-macam jenisnya

(Rook, 1987; Solomon, 1994; Arnould, Price, & Zinkhan, 2002). Berkaitan

dengan hal tersebut, pada tahun 2009 Herabadi, Verplanken, dan Knippenberg

(dalam Verplanken & Sato, 2011) melakukan observasi dan wawancara kepada

para konsumen dengan berbagai macam rentang usia di berbagai department

store untuk mengetahui macam-macam produk yang sering kali menimbulkan

perilaku pembelian impulsif. Berdasarkan penelitian tersebut, didapatkan hasil

bahwa produk-produk yang sering kali menimbulkan perilaku impulsif

diantaranya pakaian, barang-barang yang berhubungan dengan hobi, aksesoris

pribadi, dan produk kecantikan serta perawatan tubuh. Selain itu, Verplanken

dan Sato pada tahun 2011 juga melakukan penelitian yang serupa dengan

Herabadi guna mencari tahu produk-produk yang menimbulkan perilaku

pembelian impulsif pada konsumen. Berdasarkan penelitian tersebut,

ditemukan bahwa barang-barang yang sering kali menimbulkan pembelian

impulsif pada konsumen adalah perhiasan atau aksesoris, parfum, pakaian dan

perlengkapan olahraga, serta makanan (junk food dan snack yang kurang sehat)

(Verplanken & Sato, 2011).

Menurut Miller dan Stern (dalam Hodge, 2004), pembelian impulsif

dapat disebabkan karena konsumen tiba-tiba teringat untuk melakukan

pembelian suatu produk, dimana produk tersebut pernah ia beli sebelumnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

8

ataupun ia pernah melihat produk tersebut dalam suatu iklan tertentu.

Berdasarkan pernyataan tersebut, banyak perusahaan yang akan mengerahkan

inovasi dan kreativitasnya untuk mempromosikan produk dan jasanya agar

para konsumen membeli produk dan jasa yang mereka tawarkan. Para

produsen biasanya akan melakukan berbagai bentuk komunikasi pemasaran

seperti periklanan, promosi penjualan, publikasi hubungan masyarakat (press

release), penjualan personal, dan pemasaran langsung guna memperkenalkan

produk-produk dan jasa mereka. Para produsen seringkali menggunakan

bidang periklanan dalam memasarkan produk-produk mereka. Hal ini

dikarenakan media komunikasi pemasaran periklanan dianggap cukup mampu

menjadikan sebuah produk dikenal secara luas oleh khalayak (Sulaksana dalam

Riansyah, 2012).

Terkait dengan pembuatan iklan yang memiliki daya tarik yang kuat

terhadap perilaku membeli konsumen, Shimp (2003) menyatakan terdapat

beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk membuat suatu iklan menjadi

menarik, yakni: menjadikan selebritis sebagai endorser, menggunakan sisi

humor, pemakaian rasa bersalah, dan memakai unsur seksual. Schiffman dan

Kanuk (2008) menyatakan bahwa para pemasang iklan sering kali

menggunakan daya tarik selebritis dan kelompok rujukan yang serupa lainnya

untuk berkomunikasi dengan pasar-pasar mereka. Schiffman dan Kanuk (2008)

menambahkan bahwa penggunaan selebritis dan kelompok rujukan lainnya ini

dinilai efektif oleh para pemasang iklan, identifikasi ini mungkin didasarkan

pada kekaguman (terhadap seorang atlit), pada aspirasi (seorang selebritis atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

9

terhadap suatu gaya hidup), pada empati (terhadap seseorang atau situasi), atau

pada pengakuan (terhadap seseorang – sejati atau meniru-niru – atau terhadap

suatu situasi).

Salah satu jenis iklan yang seringkali dibuat oleh pihak perusahaan

adalah iklan dengan penggunaan public figure. Salah satu jenis public figure

yang kerap digunakan oleh pihak perusahaan untuk membuat iklan guna

menarik niat beli konsumen adalah selebritis. Pringle dan Binet (2005)

menyatakan bahwa penggunaan selebritis dapat membantu pengiklan untuk

mendapatkan perhatian dari publik. Penggunaan selebritis dinilai lebih dapat

menimbulkan perhatian kepada khalayak sehingga informasi yang disampaikan

mendapatkan perhatian.

Menurut McCracken (1989) celebrity endorser merupakan seseorang

yang diketahui oleh masyarakat luas dan menggunakan kepopulerannya untuk

mengiklankan suatu produk berkaitan dengan tujuan pemasaran dan periklanan

suatu perusahaan. Celebrity endorser menyampaikan pesan kepada konsumen

mengenai informasi dan merek produk. Celebrity endorser memiliki peran

yang cukup besar bagi suatu produk, karena celebrity endorser merupakan

seseorang yang berperan untuk memberikan informasi kepada konsumen

sekaligus sebagai pelaku persuasi. Perusahaan harus memilih celebrity

endorser yang cocok atau sesuai untuk menyampaikan pesan iklan kepada

target audience sehingga pesan tersebut dapat diterima dengan baik oleh

konsumen. McCracken (1989) menambahkan bahwa melalui pesan yang

disampaikan oleh celebrity endoser tersebut, konsumen akan dapat membentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

10

suatu opini dan kemudian akan meneruskan opini tersebut sesuai persepsinya,

dengan demikian diharapkan konsumen akan memperoleh kesadaran terhadap

produk.

Shimp (2003) menyatakan bahwa penjualan produk meningkat akibat

penggunaan selebritis sebagai bintang iklan (celebrity endorser), sikap dan

persepsi konsumen bertambah ketika selebriti mendukung produk tersebut.

Selebriti lebih disukai daripada orang biasa dalam menyampaikan pesan iklan

(Kamins, 1989). Selebritis dinilai memiliki citra spesifik yang dapat

membedakannya dari orang biasa. Hal ini mengakibatkan banyak orang yang

memberikan respek dan sering kali mengadopsi penampilan dan gaya hidup

selebriti yang dikaguminya. Oleh karena itu, iklan yang menggunakan selebriti

sebagai pembawa pesan mudah diterima oleh para penggemar dan pengagum

sang selebriti itu sendiri.

Beberapa peneliti sebelumnya menyatakan bahwa jenis iklan celebrity

endorser memiliki hubungan yang signifikan terhadap minat dan niat membeli

konsumen, namun belum terdapat satupun penelitian terdahulu yang meneliti

tentang jenis iklan tersebut dengan pembelian impulsif. Berdasarkan hal

tersebut, penulis tertarik untuk meneliti apakah iklan televisi yang

menggunakan celebrity endorser dapat berpengaruh secara signifikan terhadap

pembelian impulsif pada remaja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

11

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang dapat

disusun adalah :

Apakah iklan televisi celebrity endorser memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap pembelian impulsif pada remaja?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh iklan televisi Celebrity Endorser terhadap pembelian impulsif pada

remaja.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan informasi dan

pengetahuan dalam bidang ilmu Psikologi Konsumen mengenai iklan

celebrity endorser dan pembelian impulsif pada remaja.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Perusahaan

Hasil dari penelitian ini dapat memberikan sebuah gambaran bagi

perusahaan mengenai iklan celebrity endorser dan pembelian impulsif

pada calon konsumen mereka.

b. Bagi Konsumen Remaja

Hasil dari penelitian ini dapat memberikan informasi dan bahan

evaluasi untuk para remaja ketika melakukan suatu pembelian atau

berbelanja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pembelian Impulsif (Impulsive Buying)

1. Definisi Pembelian Impulsif

Pembelian impulsif merupakan aktivitas pembelian yang tidak

terencana yang dilakukan tanpa melakukan pertimbangan dan tidak

berdasarkan pada penilaian atau evaluasi tertentu terhadap produk atau

manfaat dari produk yang dibeli (Rook, 1987). Rook (1987) juga

menambahkan bahwa pembelian impulsif muncul karena keinginan

membeli atas dasar kesenangan semata tanpa memikirkan cara yang

ditempuh untuk memperolehnya. Pembelian impulsif dapat terjadi apabila

seseorang mengalami dorongan secara tiba-tiba, begitu kuat atau bersifat

powerful, terjadi terus menurus yang mengakibatkan timbulnya keinginan

untuk melakukan pembelian, dan sulit untuk menolak dorongan yang

muncul tersebut (Rook, 1987; Solomon, 1994; Arnould, Price, & Zinkhan,

2002).

Pembelian impulsif dianggap sebagai gaya spesial dari pembelian

yang tidak terencana, diaktifkan oleh stimulus visual (biasanya produk)

dan dilakukan dalam waktu yang sangat singkat (Piron & Stern dalam

Gasiorowska, 2011). Pembelian impulsif mencakup tiga fitur utama yakni

pembelian yang tidak direncanakan, sulit untuk mengontrol, dan disertai

dengan respon emosional (Rook dalam Verplanken & Sato, 2011).

Verplanken dan Herabadi (2001) menyatakan bahwa pembelian impulsif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

13

merupakan pembelian yang tidak rasional dan diasosiasikan dengan

pembelian yang cepat dan tidak direncanakan, diikuti oleh konflik pikiran,

dan dorongan emosional.

Rook (1987) menyatakan bahwa pembelian impulsif memiliki

konsekuensi negatif terhadap konsumen yang melakukannya.

Konsekuensi-konsekuensi yang dapat diterimanya adalah mendapatkan

kesulitan keuangan setelah melakukan pembelian impulsif, mengalami

kekecewaan terhadap barang yang sudah dibeli, dan mendapat

ketidaksetujuan mengenai barang yang dibeli dari orang-orang di

lingkungan sekitar seperti teman ataupun orang tua.

Berdasarkan beberapa definisi pembelian impulsif tersebut, maka

dapat disimpulkan bahwa pembelian impulsif merupakan suatu aktivitas

pembelian yang dilakukan secara spontan, tanpa perencanaan, dan

pertimbangan terhadap penilaian serta kegunaan dari produk yang dibeli

karena didasari oleh kepuasan sesaat. Pembelian impulsif disebabkan

karena adanya stimulus tertentu yang membuat seseorang membeli produk

yang ditawarkan tanpa memandang cara yang ditempuh untuk

memperolehnya. Pembelian impulsif sering kali menyebabkan seseorang

kesulitan finansial, merasa kecewa dan menyesal terhadap barang yang

sudah dibeli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

14

2. Aspek- aspek Pembelian Impulsif

Verplanken dan Herabadi (2001) menyatakan bahwa perilaku

pembelian impulsif didasari oleh dua aspek yaitu aspek kognitif dan aspek

afektif.

a. Aspek Kognitif

Menurut Verplanken dan Herabadi (2001), aspek kognitif dalam

pembelian impulsif merupakan kecenderungan konsumen yang kurang

mampu mempertimbangkan, memikirkan, dan merencanakan sesuatu

ketika melakukan pembelian. Selain itu, aspek kognitif termasuk kondisi

sebelum melakukan pembelian, seperti tingkat perencanaan dan adanya

alasan untuk membeli barang tertentu (Verplanken & Herabadi, 2001).

Pada aspek kognitif, konsumen cenderung mudah terpengaruh oleh harga

produk yang ditawarkan dan keuntungan yang diperoleh ketika membeli

produk tersebut (Herabadi, Verplanken, & Knippenberg, 2009). Hal ini

diperkuat oleh pernyataan Coley dan Burgess (2003) bahwa pada proses

kognitif pembeli yang impulsif, ketika ia melihat produk dan harga yang

ditawarkan maka akan muncul keinginan untuk membeli produk tersebut

tanpa memikirkannya secara matang sehingga ia akan memutuskan untuk

membeli produk tersebut dengan cepat.

b. Aspek Afektif

Aspek afektif dalam pembelian impulsif berkaitan dengan emosi,

minat, dan sikap konsumen. Pada aspek afektif meliputi beberapa hal

yakni dorongan emosional yang muncul setelah konsumen membeli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

15

barang atau produk tanpa rencana yang biasanya diliputi oleh perasaan

bahagia, senang, dan rasa menyesal atau bersalah (Verplanken &

Herabadi, 2001). Coley dan Burgess (2003) menyatakan bahwa pada aspek

afektif, konsumen melakukan pembelian impulsif disebabkan oleh adanya

perasaan bahagia dan gembira ketika menginginkan suatu barang atau

produk untuk dibeli dan merasa sulit untuk meninggalkan keinginannya

tersebut. Hal ini mengakibatkan konsumen merasa harus membeli barang

atau produk tersebut guna memuaskan keinginannya.

Aspek afektif merupakan aspek yang dinilai paling kuat melekat

dalam diri konsumen pada saat melakukan pembalian impulsif (Hirschman

& Holbrook dalam Herabadi, Verplanken, Knippenberg, 2009). Para

peneliti tersebut menjelaskan bahwa kekuatan dari aspek afektif ini

disebabkan oleh adanya mood positif yang dimiliki oleh konsumen. Mood

positif tersebut meliputi perasaan tertarik atau suka, senang, loyal,

bersemangat, dan merasa berharga pada saat melakukan pembalian

impulsif. Adanya mood positif dalam diri individu dapat mendorong

konsumen untuk melakukan pembelian impulsif (Rook, 1987; Rook &

Gardner dalam Herabadi, Verplanken, & Knippenberg, 2009; Coley &

Burgess, 2003).

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada

aspek kognitif, konsumen seringkali melakukan pembelian impulsif

dikarenakan konsumen kurang mempertimbangkan, memikirkan, dan

merencanakan untuk membeli suatu barang atau produk sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

16

Sedangkan, pada aspek afektif konsumen seringkali melakukan pembelian

impulsif dikarenakan konsumen memiliki perasaan bahagia dan gembira

ketika menginginkan suatu barang atau produk untuk dibeli dan merasa

sulit untuk meninggalkan keinginannya tersebut sehingga konsumen

merasa harus membeli barang atau produk tersebut.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pembelian Impulsif

Secara umum, pembelian impulsif dipengaruhi oleh dua faktor,

yakni faktor internal dan faktor eksternal.

a. Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor-faktor yang terdapat dalam diri

individu. Pada tahun 2012, Shahjehan, Qureshi, Zeb, dan Saifullah

melakukan penelitian mengenai hubungan antara kepribadian dengan

perilaku pembelian impulsif dan kompulsif pada konsumen. Hasil dari

penelitian tersebut memperlihatkan bahwa terdapat hubungan antara

kepribadian dan pembelian impulsif pada konsumen. Hal ini diperkuat

dengan hasil beberapa penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa

kepribadian dapat mempengaruhi pembelian impulsif pada diri konsumen

(Karbasivar & Yarahmadi, 2011; Verplanken & Herabadi, 2001;

Verplanken & Sato, 2011). Menurut Rook dan Fisher (1995), kepribadian

diprediksikan lebih dapat menunjukkan perilaku pembelian impulsif

daripada sifat-sifat lainnya.

Usia merupakan salah satu faktor internal dalam diri konsumen

yang dapat mempengaruhi perilaku pembelian impulsif. Rawling, Boldero

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

17

dan Wiseman (dalam Ghani, Imran & Jan, 2011) menyatakan bahwa orang

muda akan cenderung lebih impulsif atau melakukan pembelian impulsif

lebih tinggi daripada para orang tua dan orang lanjut usia. Hal ini

diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Wood (dalam Ghani,

Imran, & Jan, 2011), yang menunjukkan hasil bahwa akan terdapat

peningkatan dalam perilaku pembelian impulsif pada usia 18 hingga 39

tahun dan akan terjadi penurunan perilaku pembelian impulsif setelah

umur 39 tahun. Terkait dengan usia muda, pada penelitian Lin dan Lin

(2005) yang menggunakan subjek remaja dengan rentang usia 15 hingga

19 tahun memperlihatkan hasil bahwa remaja yang berusia 19 tahun

menempati peringkat pertama dalam perilaku pembelian impulsif, disusul

oleh remaja dengan usia 15 tahun, dan remaja yang berusia 17 tahun.

Dalam beberapa penelitian sebelumnya, didapatkan hasil bahwa

gender atau jenis kelamin juga dapat mempengaruhi munculnya pembelian

impusif pada konsumen (Utami & Sumaryono, 2008; Gasiorowska, 2011;

Lin & Chuang, 2005). Terdapat perbedaan gaya belanja antara laki-laki

dan perempuan yang dapat mempengaruhi kecenderungan pembelian

impulsif pada diri mereka (Gasiorowska, 2011). Dari segi waktu dan

lamanya berbelanja, perempuan lebih lama dalam melihat-lihat produk

saat berbelanja dibandingkan laki-laki (Gasiorowska, 2011). Hal ini

diperkuat oleh pernyataan bahwa kesenangan dalam berbelanja dinilai

merupakan perilaku yang wajar secara sosial dilakukan oleh perempuan

dibandingkan laki-laki (Gasiorowska, 2011). Sesuai dengan pernyataan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

18

Gasiorowska, Lin dan Chuang (2005) menyatakan bahwa remaja putri

cenderung lebih impulsif daripada remaja putra karena remaja putri

terbiasa untuk melakukan kegiatan pembelian yang lebih tinggi

dibandingkan remaja putra.

Pembelian impulsif pada diri konsumen juga dapat dipengaruhi

oleh harga diri mereka. Semakin rendah tingkat harga diri konsumen,

maka akan semakin tinggi pembelian impulsif yang dilakukannya.

Begitupun sebaliknya, semakin tinggi tingkat harga diri konsumen, maka

akan semakin rendah pula pembelian impulsif yang dilakukannya

(Djudiyah, 2002; Hadjali, Salimi, & Ardestani, 2012; Marretha, 2013).

Salah satu hal yang dapat mempengaruhi pembelian impulsif pada

konsumen adalah kontrol diri yang dimilikinya. Kontrol diri merupakan

perasaan bahwa seseorang dapat membuat keputusan dan mengambil

tindakan yang efektif untuk menghasilkan akibat yang diinginkan dan

menghindari akibat yang tidak diinginkan (Rodin dalam Utami &

Sumaryono, 2008). Terkait dengan pembelian impulsif, seseorang yang

memiliki kontrol diri yang rendah, kurang dapat menahan setiap stimulus

yang mendukung pembelian impulsif, mudah dipengaruhi dan tidak dapat

mengelola dirinya, maka akan menyebabkan terjadinya pembelian

impulsif. Sebaliknya, sesorang yang memiliki kontrol diri yang baik, maka

ia akan membeli produk sesuai dengan kebutuhan jangka panjangnya

(Baumeister, 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

19

Selain faktor-faktor internal tersebut, mood konsumen merupakan

salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku pembelian impulsif.

Seseorang yang memiliki mood yang positif biasanya akan lebih mudah

tertarik, senang, loyal, bersemangat, dan merasa bahagia ketika melakukan

perilaku pembelian impulsif (Verplanken & Herabadi, 2001) dibandingkan

orang lain yang memiliki mood yang negatif (Rook, 1987; Rook &

Gardner dalam Herabadi, Verplanken, & Knippenberg, 2009).

b. Faktor eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang terdapat di luar diri

individu. Verplanken dan Herabadi (2001) menyatakan bahwa tampilan,

penyajian produk, dan penambahan backsound musik dalam sebuah took

dapat meningkatkan kenyamanan konsumen dalam berbelanja yang

mengarahkan konsumen untuk melakukan perilaku pembelian impulsif.

Virvilate, Saladiene, dan Zvinklyte (2011) menambahkan bahwa stimulus

lain yang diberikan oleh toko seperti penampilan barang, dekorasi

ruangan, dan warna yang menarik juga dapat mempengaruhi konsumen

untuk melakukan pembelian impulsif. Selain itu, Kaur dan Singh (dalam

Muruganantham & Bhakat, 2003) juga menemukan bahwa penambahan

musik, bau, dan aroma, serta rasa dari suatu produk dapat mempengaruhi

konsumen untuk melakukan pemeblian impulsif.

Ewert (dalam Monks, Knoers, & Haditono, 2002) menyatakan

bahwa kelompok memiliki pengaruh yang besar dalam pemberian norma

perilaku individu sehingga apabila suatu kelompok dalam situasi membeli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

20

impulsif, maka anggotanya akan cenderung berperilaku serupa. Pada

penelitian Sihotang (2009), Astasari dan Sahrah (2009), dan Marretha

(2013), menunjukkan bahwa konformitas memiliki pengaruh dan

hubungan yang signifikan dengan pembelian impulsif. Dalam penelitian-

penelitian tersebut dijelaskan bahwa semakin tinggi tingkat konformitas

individu, maka semakin tinggi pula pembelian impulsif yang

dilakukannya. Begitupun sebaliknya, semakin rendah tingkat konformitas

individu, maka semakin rendah pula pembelian impulsif yang

dilakukannya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa konformitas

merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi

munculnya perilaku pembelian impulsif pada diri individu.

Selain lingkungan, susasana toko, dan konformitas, harga menarik

yang ditawarkan oleh toko, pelayanan dan teknik promosi yang diberikan

oleh pelayan toko, promosi penawaran dan pemanfaatan perkembangan

teknologi modern yang semakin inovatif dan kreatif, serta media iklan

(cetak dan elektronik) dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan

pembelian impulsif (Youn & Faber; Harmanciouglu; Schiffman; Michael,

William, & Pandit, dalam Muruganantham & Bhakat, 2003). Hal ini

diperkuat oleh pernyataan Assael, 1998; Engel, Blackwell, dan Miniard,

1995; Loudon dan Bitta, 1993 (dalam Utami & Sumaryono, 2008) dan

Miller, 2002; Stern, 1962 (dalam Hodge, 2004) yang menyatakan bahwa

pembelian impulsif juga dapat disebabkan karena dorongan kuat akibat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

21

adanya ingatan yang muncul ketika teringat oleh iklan produk tersebut

(pada media massa cetak dan elektronik).

Berdasarkan beberapa faktor pembelian impulsif tersebut, dapat

disimpulkan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembelian

impulsif yaitu faktor internal yang terdiri dari kepribadian, usia, gender

atau jenis kelamin, harga diri, kontrol diri, dan mood. Sedangkan faktor

eksternal terdiri dari konformitas, lingkungan toko, harga, pelayanan, dan

perkembangan teknologi termasuk iklan media massa cetak dan elektronik.

B. Iklan Televisi Celebrity Endorser

1. Definisi Iklan

Iklan secara sederhana dapat didefinisikan sebagai pesan yang

menawarkan suatu produk yang ditujukan oleh masyarakat lewat suatu

media. Namun, untuk membedakannya dengan pengumuman biasa, iklan

lebih diarahkan untuk membujuk seseorang agar membeli (Kasali, 1992).

Iklan adalah suatu seni dari persuasi dan dapat pula didefinisikan sebagai

desain komunikasi yang dibiayai untuk mempersuasikan dan atau

mengkomunikasikan sesuatu (Copley, 2004).

Lee dan Johnson (2004) mendefinisikan periklanan sebagai

komunikasi komersil dan nonpersonal mengenai sebuah organisasi dan

produk-produknya yang ditransmisikan kepada khalayak target melalui

media yang bersifat masal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail

(pengeposan langsung), papan reklame, dan iklan yang ditempelkan pada

kendaraan umum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

22

Iklan ditujukan untuk mempengaruhi afeksi dan kognisi konsumen.

Secara praktik, iklan dianggap sebagai manajemen citra yang menciptakan

dan memelihara citra serta makna dalam benak konsumen (Peter & Olson,

1999). Kotler (2003) menyatakan bahwa periklanan merupakan bentuk

penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara nonpersonal oleh suatu

sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa iklan merupakan suatu

seni persuasi dan desain komunikasi yang dibiayai, berisikan pesan kepada

masyarakat melalui suatu media tertentu. Pesan yang dikomunikasikan

merupakan pesan yang sifatnya persuasif dan bertujuan untuk

mempengaruhi afeksi dan kognisi masyarakat dengan cara menciptakan

dan memelihara citra serta makna dalam benak masyarakat agar

masyarakat dapat tertarik untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan.

2. Elemen – Elemen Iklan Televisi

Wells, Burnett, dan Moriarty (1997) menyatakan bahwa sebuah iklan

televisi memiliki beberapa elemen, antara lain :

a. Video

Video adalah rangkaian adegan yang menceritakan sesuatu dimana

dalam rangkaian adegan tersebut dapat menampilkan emosi melalui

ekspresi, baik wajah maupun gesture dari model iklan tersebut.

b. Audio

Dalam audio terdapat tiga unsur di dalamnya, antara lain :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

23

1) Musik

Musik merupakan lantunan lagu yang menjadi latar dari sebuah

iklan, biasanya hal ini sebagai pendukung cerita dalam iklan

tersebut.

2) Suara

Suara di dalam iklan tidak hanya merupakan sebuah percakapan

saja, namun dapat juga merupakan suara dari narrator, yang dikenal

dengan voice over.

3) Sound effect

Sound effect merupakan efek suara tambahan yang digunakan untuk

mendukung sebuah adegan yang memerlukan penekanan khusus.

c. Talent

Model iklan merupakan unsur penting dalam sebuah iklan. Maka,

seorang model iklan akan membantu konsumen dalam mempersepsikan

iklan tersebut.

d. Props

Hal terpenting dalam sebuah iklan adalah produk yang akan dijual.

Sebuah iklan harus dapat mempresentasikan produk yang akan dijual.

e. Setting

Setting merupakan tempat dimana iklan diambil. Tempat ini dapat di

dalam ruangan (studio) atau dapat juga di alam terbuka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

24

f. Lighting

Pencahayaan dalam iklan haruslah tepat karena hal inilah yang dapat

menarik perhatian. Biasanya efek cahaya digunakan untuk menekankan

pada adegan atau barang tertentu.

g. Graphics

Elemen ini merupakan elemen pendukung agar iklan dapat terlihat lebih

menarik. Elemen ini biasa dibuat dengan komputer.

h. Pacing

Elemen ini merupakan cepat lambatnya tayangan adegan-adegan dalam

iklan.

3. Fungsi Iklan

Berikut ini merupakan beberapa fungsi iklan menurut Kotler (1989),

Kasali (1992), serta Lee dan Johnson (2004) :

a. Fungsi Informatif

Pada fungsi ini iklan berfungsi untuk memberikan alternatif

kepada konsumen mengenai informasi, ciri-ciri, ketersediaan, dan

keunggulan produk yang ditawarkan, serta lokasi penjualannya

sehingga akan menimbulkan adanya pilihan bagi konsumen. Dalam

hal ini, iklan bertujuan untuk mempengaruhi proses kognitif

konsumen. Melalui iklan, konsumen awalnya akan menyadari akan

produk yang ditawarkan, terjadi proses persepsi, pemahaman, dan

pengolahan data yang kemudian akan menyimpan data-data yang

telah diperoleh tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

25

b. Fungsi Persuasif

Fungsi persuasif dinilai sangatlah menonjol karena

bertujuan untuk mempengaruhi konsumen agar memiliki

kepercayaan yang tinggi dan pandangan positif terhadap produk

yang ditawarkan serta perusahaan pengiklan sehingga dapat

mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen. Ketika

melihat iklan, diharapkan konsumen dapat tersentuh aspek

afektifnya yang mengakibatkan terjadinya proses pengambilan

keputusan yang dimulai dengan pengenalan masalah sampai pada

proses mengambil keputusan untuk membeli ataupun tidak. Selain

itu, fungsi persuasif juga bertujuan untuk mengubah sikap

konsumen terhadap produk atau perusahaan pengiklan tersebut.

Dalam hal ini, sikap yang dimaksudkan adalah sikap percaya

bahwa produk yang ditawarkan adalah produk yang bermutu dan

diproduksi oleh perusahaan yang bonafid dan terpercaya.

c. Fungsi Pengingat

Dalam fungsi pengingat, iklan diharapkan dapat menjadi

alat bantu pengingat yang efisien bagi konsumen. Dengan adanya

iklan tersebut diharapkan konsumen dapat selalu mengingat

produk-produk yang ditawarkan sehingga konsumen akan tetap

membeli produk yang diiklankan tanpa memperdulikan merek-

merek pesaingnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

26

4. Iklan Celebrity Endorser

Celebrity endorser merupakan seorang pribadi baik itu aktor, artis,

maupun atlit yang dikenal masyarakat dan menjadi pujaan karena

prestasinya di suatu bidang dan digunakan dalam menyampaikan pesan

iklan yang dimaksudkan untuk menarik perhatian sehingga dapat

mempengaruhi konsumen yang disasar. Celebrity endorser dapat dikatan

sebagai salah satu contoh dari presenter atau orang yang

mempresentasikan suatu produk dalam iklan (Shimp, 2003). Pringle dan

Binet (2005) menambahkan bahwa penggunaan selebritis dapat membantu

pengiklan untuk mendapatkan perhatian dari publik. Penggunaan selebritis

dinilai lebih dapat menimbulkan perhatian kepada khalayak sehingga

informasi yang disampaikan mendapatkan perhatian.

Menurut McCracken (1989) sosok celebrity endorser merupakan

seseorang yang diketahui oleh masyarakat luas dan menggunakan

kepopulerannya untuk mengiklankan suatu produk berkaitan dengan

tujuan pemasaran dan periklanan suatu perusahaan. Celebrity endorser

menyampaikan pesan kepada konsumen mengenai informasi dan merek

produk. Celebrity endorser memiliki peran yang cukup besar bagi suatu

produk, karena celebrity endorser merupakan seseorang yang berperan

untuk memberikan informasi kepada konsumen sekaligus sebagai pelaku

persuasi.

Para pemasang iklan seringkali menggunakan daya tarik selebriti

dan kelompok rujukan yang serupa lainnya untuk berkomunikasi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

27

pasar-pasar mereka. Penggunaan selebritis dan kelompok rujukan lainnya

ini dinilai efektif oleh para pemasang iklan, identifikasi ini mungkin

didasarkan pada kekaguman (terhadap seorang atlit), pada aspirasi

(seorang selebritis atau terhadap suatu gaya hidup selebritis), pada empati

(terhadap seseorang atau situasi), atau pada pengakuan (terhadap

seseorang – sejati atau meniru-niru – atau terhadap suatu situasi)

(Schiffman & Kanuk, 2008).

Penjualan produk meningkat akibat penggunaan selebriti sebagai

bintang iklan (celebrity endorser), sikap, dan persepsi konsumen

bertambah ketika selebriti mendukung produk tersebut. Selebriti lebih

disukai daripada orang biasa dalam menyampaikan pesan iklan. Selebtiri

dinilai memiliki citra spesifik yang dapat membedakannya dari orang

biasa. Hal ini mengakibatkan banyak orang yang memberikan respek dan

sering kali mengadopsi penampilan dan gaya hidup selebriti yang

dikaguminya. Oleh karena itu, iklan yang menggunakan selebriti sebagai

pembawa pesan mudah diterima oleh para penggemar dan pengagum sang

selebriti itu sendiri (Shimp, 2003; Kamins, 1989).

Terkait dengan penggunaan selebriti sebagai model atau presenter

dalam suatu iklan, Rossiter dan Percy (1997) mengenalkan model VisCAP

karakter presenter untuk digunakan sebagai patokan dalam menentukan

model atau presenter yang digunakan dalam iklan. Dengan adanya model

VisCAP ini, diharapkan ketika menentukan celebrity endorser dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

28

iklan, perusahaan memilih selebritis atau public figure yang memenuhi

model VisCAP ini. Model VisCAP karakter presenter ini meliputi:

a. Visibility

Visibility ialah karakter dalam presenter yang menunjukkan

bahwa ia merupakan seorang yang dikenal baik atau dapat dengan

mudah dikenal oleh publik. Pada kriteria ini, selebritis atau artis,

aktor, dan atlit merupakan sosok yang paling banyak dikenali dan

akan mendapatkan visibility secara cepat oleh para konsumen,

sedangkan untuk orang atau karakter lainnya akan cenderung

mendapatkan visibility secara perlahan dalam iklan tersebut.

b. Credibility (kredibilitas)

Pada aspek credibility ini, dibagi menjadi dua aspek, yaitu:

1) Expertise (keahlian)

Expertise merupakan seberapa paham para presenter, dalam

hal ini selebritis atau artis, aktor, dan atlit terhadap produk yang

mereka bawakan. Keahlian ini juga dapat dipergunakan untuk

mencegah informasi yang terlalu berlebihan dan keliru, serta

guna membantu proses pengoperasian produk tersebut.

2) Objectivity (objektivitas)

Objectivity merupakan karakter mengenai reputasi presenter

dalam hal kejujuran dan ketulusan. Objectivity akan lebih

mudah ditemukan pada karakter presenter apabila produk yang

ditawarkannya sudah terlebih dahulu dipergunakan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

29

dirasakan betul manfaatnya. Dalam hal ini, objectivity dapat

dilihat dari gerakan mata, isyarat atau mimik wajah, suara, dan

kata-kata yang diucapkan.

c. Attraction (daya tarik)

Attraction juga dibagi menjadi dua aspek, diantaranya :

1) Likability (kesenangan)

Likability disini meliputi tampilan fisik yang menarik dan

kepribadian yang relevan dengan produk yang ditawarkan atau

diiklankan. Hal ini diperlukan karena presenter diharapkan

dapat menjadi stimulus positif yang berkontribusi pada

pelukisan motivasi.

2) Similarity (kemiripan atau kesamaan)

Similarity diperlukan untuk menunjukkan adanya kesamaan

antara presenter dengan konsumen sasaran. Dengan adanya

kesamaan tersebut, perusahaan ingin menunjukkan bahwa

presenter juga merupakan pengguna produk ataupun jasa yang

diiklankannya. Presenter juga dituntut untuk benar-benar

merepresentasikan diri ideal dari konsumen sasaran. Konsumen

sasaran harus diidentifikasi terlebih dahulu berdasarkan

emosinya agar perusahaan dapat menunjukkan karakter yang

memiliki gaya hidup yang serupa dengan konsumen sasaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

30

d. Power (kekuatan)

Power merupakan kemampuan untuk mempersuasi,

mengajak, mempengaruhi, dan memerintahkan konsumen sasaran

agar terjadi peningkatan dalam intensitas pembelian produk. Dalam

hal ini kekuatan presenter yang relevan merupakan hal penting

untuk mempengaruhi konsumen. Pada karakter power ini, dapat

pula digunakan karakter presenter yang ditakuti atau disegani

untuk mempengaruhi perilaku membeli konsumen karena apabila

dorongan untuk bertindak didasarkan pada ketakutan maka

karakter power juga akan sangat relevan bagi produk yang

ditawarkan.

Berdasarkan teori mengenai celebrity endorser tersebut, dapat

disimpulkan bahwa celebrity endorser adalah seseorang yang dikenal

masyarakat luas yang meliputi artis, aktor, atlit, maupun public figure

untuk mempersuasikan, mempresentasikan dan menyampaikan isi pesan

dari suatu iklan agar dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan

suatu pembelian.

Iklan celebrity endorser adalah iklan yang menggunakan artis,

aktor, atlit, maupun public figure yang dikenal masyarakat untuk

mempersuasikan, mempresentasikan dan menyampaikan isi pesan dari

suatu iklan agar dapat mempengaruhi afeksi dan kognisi masyarakat

dengan cara menciptakan dan memelihara citra serta makna dalam benak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

31

masyarakat agar masyarakat dapat tertarik untuk membeli barang atau jasa

yang ditawarkan.

Selain itu, ketika melakukan pemilihan celebrity endorser dalam

suatu iklan, perusahaan diharapkan memilih selebritis atau artis, aktor, dan

atlit yang telah memenuhi model VisCAP karakter presenter yang meliputi

visibility, credibility, attraction, dan power.

C. Remaja

1. Definisi Remaja

Masa remaja merupakan periode transisi perkembangan antara masa

kanak-kanak dengan masa dewasa yang melibatkan perubahan pada aspek

biologis, kognitif, dan sosioemosional (Santrock, 2007). Santrock (2007)

menambahkan definisi remaja sebagai masa peralihan dari masa anak-anak

menuju masa dewasa yang dimulai dari usia 10 sampai 13 tahun, dan

berakhir pada usia 18 sampai 22 tahun. Sejalan dengan Santrock, Papalia,

Olds, dan Feldman (2008) mendefinisikan remaja sebagai periode panjang

perjalanan dari masa kanak-kanak menuju kedewasaan. Papalia membagi

rentang usia remaja dimulai dari usia sekitar 10 atau 11 tahun atau bahkan

lebih awal, sampai masa remaja akhir usia 20 tahunan.

Menurut WHO, remaja merupakan masa dimana individu

berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual

sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual, mengalami

perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi

dewasa, serta terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

32

penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri (Muang-man dalam

Sarwono, 2013). WHO mengkategorikan usia remaja berkisar dari 10

sampai 20 tahun. WHO membagi rentang usia tersebut kedalam dua bagian

yakni remaja awal dari 10 sampai 14 tahun dan remaja akhir dari 15 sampai

20 tahun (Sarwono, 2013).

Di Indonesia sendiri batasan usia remaja secara umum berada pada

rentang usia 11 hingga 24 tahun dan belum menikah dengan beberapa

pertimbangan diantaranya (Sarwono, 2013):

a. Usia 11 tahun merupakan usia dimana pada umumnya tanda-tanda

seksual sekunder mulai tampak (kriteria fisik)

b. Pada masyarakat Indonesia, usia 11 tahun sudah dianggap sebagai akil

balig, baik menurut adat maupun agama (kriteria sosial).

c. Pada masa tersebut mulai muncul tanda-tanda penyempurnaan

perkembangan jiwa seperti tercapainya identitas diri, fase genital dari

perkembangan psikoseksual, dan tercapainya puncak perkembangan

kognitif maupun moral (kriteria psikologis).

d. Batas usia 24 tahun merupakan batas maksimal memberikan peluang

bagi mereka untuk masih menggantungkan diri pada orang tua, dan

memenuhi persyaratan kedewasaan baik secara sosial maupun psikologi

sehingga masih dapat digolongkan sebagai remaja.

e. Status perkawinan sangatlah menentukan karena pada umumnya arti

perkawinan masih sangat penting pada masyarakat Indonesia. Dalam

hal ini remaja didefinisikan sebagai seorang yang belum menikah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

33

Berdasarkan beberapa definisi remaja tersebut, dapat disimpulkan

bahwa remaja merupakan suatu masa transisi dari anak-anak menuju dewasa

yang mencakup perubahan perkembangan fisik, kognitif dan sosioemosi.

Masa remaja sendiri diawali dari usia 11 sampai 22 tahun yang dibagi

menjadi dua tahap perkembangan yaitu masa remaja awal dan masa remaja

akhir.

2. Aspek-aspek Perkembangan Remaja

a. Perkembangan Fisik

Sebagaimana diketahui pada permulaan masa remaja diawali

dengan perubahan-perubahan fisik yang disebut dengan pubertas. Pada

remaja, terjadi beberapa perubahan fisik yang dialami diantaranya

seperti pertambahan pada berat dan tinggi badan, terjadi kematangan

seksual seperti tumbuh bulu-bulu halus pada bagian tubuh, peningkatan

kelenjar minyak pada kulit yang menimbulkan jerawat, terjadi

menstruasi dan tumbuhnya payudara pada remaja putri, terjadi mimpi

basah dan penambahan ukuran penis pada remaja putra (Santrock,

2003; Sarwono, 2013).

Papalia, Old, dan Feldmen (2008) menambahkan bahwa dalam

masa remaja tersebut terjadi pula perubahan hormon termasuk pada

hormon seksual yang menimbulkan rasa tidak nyaman pada remaja dan

seringkali remaja menjadi terlalu fokus pada kondisi fisiknya saja.

Keadaan fisik pada remaja ini dilihat sebagai suatu hal yang penting

yang mengakibatkan ketika keadaan fisik tidak sesuai dengan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

34

diinginkan mereka, maka akan menimbulkan perasaan tidak puas dan

kurangnya rasa percaya diri (Santrock, 2003; Papalia, Old, & Feldmen,

2008; Monks, Knoers, & Haditono, 2002).

b. Perkembangan Kognitif

Piaget menyatakan bahwa remaja mengalami beberapa

perubahan dan kematangan kognitif yang disebut dengan tahap

operasional formal. Perubahan dan kematangan kognitif yang dimaksud

adalah terjadinya interaksi struktur otak yang telah sempurna, dan

lingkungan sosial yang semakin luas untuk melakukan eksperimentasi

yang memungkinkan remaja untuk berpikir secara abstrak, fleksibel,

kompleks, logis dan idealis, serta dapat memecahkan masalah secara

verbal (Santrock, 2007; Papalia, Old, & Feldmen, 2008).

Menurut Piaget, remaja memiliki sistem pengaturan dari dalam

pada sistem kognisinya. Sistem pengaturan ini ada dalam sepanjang

hidup remaja dan berkembang sesuai dengan perkembangan aspek-

aspek kognitifnya yang meliputi :

1) Kematangan, berkembangnya susunan syaraf sehingga fungsi-fungsi

indera menjadi lebih sempurna.

2) Pengalaman, dimana terjadi hubungan timbal balik dengan

lingkungannya

3) Transmisi sosial, terjadinya hubungan timbal balik dengan

lingkungan sosial melalui pengasuhan dan pendidikan orang tua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

35

4) Ekuilibrasi, yaitu sistem pengaturan diri yang mampu

mempertahankan keseimbangan dan penyesuaian diri terhadap

lingkungan (Gunarsa dalam Sarwono, 2013).

c. Perkembangan Sosial dan Emosi

Santrock (2002; 2003) menyatakan bahwa dalam hal sosial dan

emosi, remaja memiliki relasi sosial yang berbeda dari masa

perkembangan sebelumnya. Pada tahap ini, remaja cenderung memiliki

relasi yang lebih intim dengan teman sebaya daripada dengan orang

tuanya (Santrock, 2002; 2003). Remaja memiliki kebutuhan yang besar

untuk disukai dan diterima oleh teman sebaya atau kelompoknya. Remaja

cenderung merasa senang apabila dapat menjadi bagian dari

kelompoknya, begitupun sebaliknya remaja akan merasa sedih apabila ia

menerima penolakan dari teman sebaya dan kelompoknya (Santrock,

2002; 2003). Oleh karena itu, pengaruh teman sebaya dinilai sangat

penting pada masa remaja.

Remaja memiliki pengalaman emosional di dalam dirinya yang

meliputi perasaan senang, sedih, khawatir, keinginan untuk melakukan

sesuatu, dan memiliki pengamatan tertentu. Namun, emosi yang dimiliki

oleh para remaja cenderung kurang stabil. Para remaja biasanya

cenderung memiliki energi yang besar, dan emosi yang tinggi, namun

pengendalian dirinya belum sempurna (Santrock, 2011; Ali & Asrori,

2009). Hal ini membuat para remaja cenderung mengambil keputusan

dan menyelesaikan masalahnya berdasarkan suasa hati atau emosinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

36

pada saat itu. Ketika memiliki emosi yang tenang, remaja akan membuat

keputusan yang bijaksana, sedangkan ketika emosinya tidak tenang

keputusan yang diambilnya juga akan cenderung kurang bijaksana

(Santrock, 2007; 2011).

Berdasarkan teori-teori tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat

tiga aspek yang melekat pada masa perkembangan remaja yakni aspek

fisik, aspek kognitif, aspek sosial dan emosi. Aspek-aspek tersebut

memiliki pengaruh tersendiri bagi pemikiran, sikap, dan perilaku remaja

dalam berkehidupan sehari-hari.

D. Dinamika Pengaruh Antara Iklan Televisi Celebrity Endorser dengan

Pembelian Impulsif pada Remaja

Iklan merupakan komunikasi komersil dan nonpersonal mengenai sebuah

organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan kepada khalayak target

melalui media yang bersifat masal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct

mail (pengeposan langsung), papan reklame, dan iklan yang ditempelkan pada

kendaraan umum (Lee & Johnson, 2004). Kasali (1992) mendefinisikan iklan

secara sederhana sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan

oleh masyarakat lewat suatu media. Namun, untuk membedakannya dengan

pengumuman biasa, iklan lebih diarahkan untuk membujuk seseorang agar

membeli. Iklan sendiri ditujukan untuk mempengaruhi afeksi dan kognisi

konsumen (Kasali, 1992).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

37

Salah satu jenis iklan yang seringkali digunakan oleh para pemasang iklan

adalah iklan yang menggunakan daya tarik selebriti dan kelompok rujukan

yang serupa lainnya. Iklan jenis ini seringkali disebut dengan iklan celebrity

endorser. Celebrity endorser merupakan seorang pribadi baik itu aktor, artis,

maupun atlit yang dikenal masyarakat dan menjadi pujaan karena prestasinya

di suatu bidang dan digunakan dalam menyampaikan pesan iklan yang

dimaksudkan untuk menarik perhatian sehingga dapat mempengaruhi

konsumen yang disasar (Shimp, 2003).

Penggunaan selebritis dan kelompok rujukan lainnya dinilai lebih

efektif oleh para pemasang iklan, identifikasi ini didasarkan pada kekaguman

(terhadap seorang atlit), pada aspirasi (seorang selebritis atau terhadap suatu

gaya hidup selebritis), pada empati (terhadap seseorang atau situasi), atau pada

pengakuan (terhadap seseorang – sejati atau meniru-niru – atau terhadap suatu

situasi) (Schiffman & Kanuk, 2008).

Shimp dan Kamins menyatakan bahwa selebriti lebih disukai daripada

orang biasa dalam menyampaikan pesan iklan. Selebriti dinilai memiliki citra

spesifik yang dapat membedakannya dari orang biasa. Hal ini mengakibatkan

banyak orang yang memberikan respek dan seringkali mengadopsi penampilan

dan gaya hidup selebriti yang dikaguminya (Shimp, 2003; Kamins, 1989).

Iklan yang menggunakan selebriti sebagai pembawa pesan juga dinilai

lebih mudah diterima oleh para penggemar dan pengagum sang selebriti itu

sendiri (Shimp, 2003; Kamins, 1989). Oleh karena itu, iklan yang

menggunakan selebritis atau artis, aktor, dan atlit dinilai lebih dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

38

mempengaruhi pembelian impulsif pada konsumen. Hal ini diperkuat dengan

pernyataan Assael, 1998; Engel, Blackwell, dan Miniard, 1995; Loudon dan

Bitta, 1993 (dalam Utami & Sumaryono, 2008), serta Miller, 2002; Stern, 1962

(dalam Hodge, 2004) yang menyatakan bahwa pembelian impulsif dapat

disebabkan karena dorongan kuat akibat adanya ingatan yang muncul ketika

teringat oleh iklan produk tersebut, termasuk iklan celebrity endorser (pada

media massa cetak dan elektronik).

Pengertian dari pembelian impulsif adalah aktivitas pembelian tidak

terencana yang dilakukan tanpa melakukan pertimbangan dan tidak

berdasarkan pada penilaian atau evaluasi tertentu terhadap produk atau manfaat

dari produk yang dibeli. Pembelian impulsif muncul karena keinginan membeli

atas dasar kesenangan semata tanpa memikirkan cara yang ditempuh untuk

memperolehnya (Rook, 1987). Pembelian impulsif dapat terjadi apabila

seseorang mengalami dorongan secara tiba-tiba, begitu kuat atau bersifat

powerful, terjadi terus menerus yang mengakibatkan timbulnya keinginan

untuk melakukan pembelian, dan sulit untuk menolak dorongan yang muncul

tersebut (Rook, 1987; Solomon, 1994; Arnould, Price, & Zinkhan, 2002).

Senada dengan hal tersebut, Verplanken dan Herabadi (2001) menyatakan

bahwa pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak rasional dan

diasosiasikan dengan pembelian yang cepat dan tidak direncanakan, diikuti

oleh konflik pikiran, dan dorongan emosional.

Remaja dinilai merupakan konsumen yang paling sering melakukan

pembelian impulsif dikarenakan remaja memiliki tingkat konsumsi untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

39

kebutuhan yang bersifat kesenangan lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan

pengeluaran remaja untuk kebutuhan lainnya, termasuk kebutuhan untuk

belajar (Nurasyiah & Budiwati dalam Setyawati, 2010). Hal ini diperkuat oleh

sebuah temuan yang menyatakan bahwa remaja seringkali mempergunakan

uang SPP mereka untuk membeli barang yang mereka incar ataupun hanya

semata-mata untuk bersenang-senang saja (Jawa Pos dalam Sihotang, 2009).

Oleh karena itu, pihak marketing sering kali menjadikan remaja sebagai bagian

terpenting dalam target pemasaran mereka (Lin & Chuang, 2005; Lin & Chen,

2012; Johnstone dalam Utami & Sumaryono, 2008). Hal ini dikarenakan pada

masa tersebut, remaja mengalami emosi yang tinggi, kurang stabil, memiliki

pengendalian diri atau kontrol diri yang belum sempurna, dan cenderung

berpikir secara abstrak, serta tergesa-gesa dalam mengambil keputusan,

termasuk keputusan dalam membeli sehingga terciptalah perilaku pembelian

impulsif pada remaja yang cenderung kurang sesuai dengan kebutuhan jangka

panjangnya (Baumeister, 2002; Verplanken & Herabadi, 2001; Santrock, 2003;

2011; Ali & Asrori, 2009).

Pada masa remaja tersebut terjadi perubahan-perubahan fisik yang

disebut dengan pubertas. Dalam tahap perkembangan remaja, terjadi perubahan

hormon termasuk pada hormon seksual yang menimbulkan rasa tidak nyaman

dan seringkali menyebabkan remaja menjadi terlalu fokus pada kondisi

fisiknya saja (Papalia, Old, & Feldmen, 2008). Remaja juga memiliki minat

yang tinggi akan penampilan yang mencakup pakaian, perhiasan, daya tarik,

dan bentuk tubuh yang sesuai dengan jenis kelamin (Virvilaite, Saladiene, &

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

40

Zvinklyte, 2011). Keadaan fisik pada remaja ini dilihat sebagai suatu hal yang

penting yang mengakibatkan ketika keadaan fisik (citra diri) tidak sesuai

dengan yang diinginkan mereka, maka akan menimbulkan perasaan tidak puas,

kurang percaya diri, dan rendahnya harga diri yang dimilikinya sehingga

mereka akan melakukan apa saja untuk terlihat sama dengan identitas dan citra

diri idealnya (Santrock, 2003; Papalia, Old, & Feldmen, 2008; Monks, Knoers,

& Haditono, 2002).

Beberapa peneliti menyatakan bahwa remaja yang memiliki harga diri

yang rendah karena citra diri yang negatif dan kebiasaan remaja untuk

mengikuti keinginan memperindah penampilan, memiliki daya tarik, dan

bentuk tubuh yang sesuai dengan jenis kelamin, serta perkembangan fashion,

memiliki relasi yang positif terhadap kecenderungan pembelian impulsif (Han

dalam Virvilaite, Saladiene, & Zvinklyte, 2011; Djudiyah, 2002; Hadjali,

Salimi, & Ardestani, 2012; Marretha, 2013).

Remaja seringkali menjadikan selebritis yang dikaguminya sebagai

pedoman dalam gaya hidup, penampilan, dan bertingkah laku dalam kehidupan

sehari-hari. Hal ini dikarenakan selebritis dinilai memiliki citra diri yang kuat,

baik, dan positif, serta memiliki daya pikat fisik tersendiri yang dapat

mempengaruhi seseorang dalam berkehidupan sehari-hari. Remaja seringkali

mengadopsi, meniru, dan mengimitasi gaya hidup dan penampilan selebritis

yang dikaguminya agar terlihat menarik, sesuai dengan citra diri idealnya, dan

diakui oleh lingkungan sosialnya yang menimbulkan rasa puas, senang,

percaya diri, dan meningkatnya harga diri mereka. Terkait dengan hal tersbut,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

41

ketika melihat iklan yang ditampilkan oleh selebritis yang dikaguminya, maka

remaja akan cenderung membeli produk-produk yang ditawarkannya karena

selebritis tersebut dinilai kredibel dan sesuai dengan keinginan remaja untuk

menjadikan dirinya memiliki daya tarik fisik seperti selebritis pengiklannya

(Hergenhahn & Olson, 2009; Goldsmith, Paul, & Madden, 2000; Kamins,

1989; Rex, 1997).

Hausman (dalam Virvilaite, Saladiene, & Zvinklyte, 2011)

menambahkan bahwa motif dasar dari perilaku hedonis pada pembelian

impulsif adalah pemuasan perasaan kesenangan, kepuasan, percaya diri,

sesuatu yang baru, kejutan, dan kedekatan emosional dengan lingkungan sosial.

Hal ini mengakibatkan remaja akan melakukan hal apa saja untuk mengikuti

keinginan memperindah penampilan, memiliki daya tarik, dan bentuk tubuh

yang sesuai dengan jenis kelamin termasuk dengan melakukan pembelian

impulsif terhadap produk pada iklan yang menampilkan selebritis yang

dikaguminya tanpa memikirkan risiko dan konsekuensi yang akan

didapatkannya. Semakin sering remaja melihat iklan produk yang ditampilkan

oleh selebritis yang dikaguminya tersebut, maka akan semakin tinggi pula

kecenderungan remaja untuk melakukan pembelian impulsif terhadap produk

tersebut. Hal ini dilakukan oleh remaja semata-mata hanya untuk memenuhi

hasrat pemenuhan rasa senang, puas, dan percaya dirinya sesaat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

42

E. Skema Pengaruh Iklan Televisi Celebrity Endorser terhadap Pembelian

Impulsif pada Remaja

Gambar 1. Bagan pemikiran dinamika pengaruh iklan televisi celebrity endorserterhadap pembelian impulsif pada remaja

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah pembelian impulsif pada remaja

yang ditimbulkan oleh iklan televisi celebrity endorser lebih tinggi daripada

pembelian impulsif pada remaja yang ditimbulkan oleh iklan televisi non

celebrity endorser.

IKLAN TELEVISI

Iklan Non Celebrity EndorserIklan Celebrity Endorser

Remaja tidak melihatadanya selebritis yang

dikaguminya dalam iklansehingga kurang dapatmemenuhi rasa senang,puas, dan percaya diri

pada dirinya

Remaja dalam prosespencarian jati diri memiliki

emosi yang tidak stabil,kontrol diri rendah, danharga diri yang rendah

membuat merekamelakukan imitasi dan

mengadopsi penampilanserta gaya hidup selebritis

untuk memenuhi rasasenang, puas, dan percaya

dirinya

Pembelian impulsif padaremaja tinggi

Pembelian impulsif padaremaja rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah true experiment atau

eksperimen yang bersifat sungguhan. Menurut Solso dan MacLin (2008),

penelitian eksperimen adalah penyelidikan dimana minimal salah satu

variabel dimanipulasi untuk mempelajari hubungan sebab-akibat. Pengertian

lain dari eksperimen sungguhan menurut Suryabrata (2006) ialah sebuah

metode yang digunakan untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan

sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok

eksperimental, satu atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan

hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi

perlakuan.

Desain eksperimen yang akan digunakan adalah desain within-subject.

Seniati, Yulianto, dan Setiadi (2011) menyatakan bahwa desain within-

subject ini merupakan desain dimana subjek diberikan beberapa perlakuan

variabel bebas yang berbeda dan setiap subjek mendapat perlakuan yang

sama satu dengan yang lainnya. Dalam eksperimen ini juga akan

diberlakukan counterbalancing yang bertujuan untuk mengontrol urutan efek

(sequencing effect) yang timbul akibat pemberian beberapa perlakuan pada

masing-masing subjek penelitian. Adapun jenis counterbalancing yang akan

digunakan adalah intragroup counterbalancing dimana urutan perlakuan yang

berbeda diberikan kepada kelompok subjek yang berbeda atau yang sering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

44

disebut juga complete counterbalancing dimana menggunakan semua urutan

pengkondisian yang memungkinkan pada waktu yang sama (Seniati,

Yulianto, & Setiadi, 2011). Desain yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah :

Within-subject

Keterangan :

: perlakuan A – B (Iklan Celebrity Endorser – iklan non Celebrity

Endorser)

: perlakuan B – A (Iklan non Celebrity Endorser – Iklan Celebrity

Endorser)

: kelompok perlakuan A-B (Iklan Celebrity Endorser – Iklan non

Celebrity Endorser)

: kelompok perlakuan B-A (Iklan non Celebrity Endorser – Iklan

Celebrity Endorser)

B. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel Tergantung

Variabel tergantung merupakan variabel yang diukur untuk

mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lainnya (Azwar, 2009).

Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah Pembelian Impulsif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

45

2. Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang variasinya mempengaruhi

variabel lainnya (Azwar, 2009). Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah Iklan televisi Celebrity Endorser.

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Pembelian Impulsif pada Remaja

Pembelian impulsif pada remaja merupakan suatu aktivitas

pembelian oleh remaja yang dilakukan secara spontan, tanpa perencanaan,

dan pertimbangan terhadap penilaian serta kegunaan dari produk yang

dibeli karena didasari oleh kepuasan sesaat. Pada pembelian impulsif,

terdapat dua aspek yang meliputinya yakni aspek kognitif dan aspek

afektif.

Pada penelitian ini, pembelian impulsif pada remaja diukur dengan

menggunakan dua buah alat ukur. Alat ukur yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kuesioner pembelian dan skala pembelian impulsif.

Kuesioner pembelian digunakan untuk mengetahui perilaku membeli atau

tidak membeli yang dilakukan oleh subjek setelah melihat tayangan iklan

pada saat dilakukannya penelitian eksperimen. Skala pembelian impulsif

digunakan untuk mengetahui tingkat pembelian impulsif pada subjek.

Semakin tinggi nilai yang diberikan subjek penelitian, maka semakin

tinggi pembelian impulsif pada diri subjek, begitupun sebaliknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

46

2. Iklan Televisi Celebrity Endorser

Iklan celebrity endorser adalah iklan yang menggunakan artis,

aktor, atlit, maupun public figure yang dikenal masyarakat untuk

mempersuasikan, mempresentasikan dan menyampaikan isi pesan dari

suatu iklan agar dapat mempengaruhi afeksi dan kognisi masyarakat

dengan cara menciptakan dan memelihara citra serta makna dalam benak

masyarakat agar masyarakat dapat tertarik untuk membeli barang atau

jasa yang ditawarkan. Sedangkan, iklan non celebrity endorser adalah

iklan produk yang ditawarkan oleh perusahaan pengiklan, namun tidak

terdapat artis, aktor, atlit, maupun public figure yang menjadi presenter

untuk mempresentasikan produk.

Iklan televisi celebrity endorser menampilkan iklan televisi

celebrity endorser untuk beberapa produk tertentu dalam bentuk video.

Produk-produk yang ditampilkan dalam iklan tersebut berasal dari

delapan kategori produk yang berbeda, yang terdiri dari produk alas kaki,

pakaian, aksesoris pribadi, parfum, kosmetik dan perawatan tubuh,

produk yang berhubungan dengan hobi, dan makanan (junk food dan

snack yang kurang sehat). Sedangkan iklan televisi non celebrity endorser

menampilkan iklan televisi non celebrity endorser untuk beberapa produk

tertentu dalam bentuk video. Produk-produk yang terdapat dalam iklan

berasal dari delapan kategori produk yang sama seperti pada iklan televisi

celebrity endorser.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

47

D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini dipilih berdasarkan kriteria atau ciri spesifik

sebagai berikut :

1. Subjek penelitian termasuk ke dalam tahap perkembangan masa

remaja dengan rentang usia 11 sampai 22 tahun. Alasan pemilihan

subjek remaja dikarenakan menurut beberapa peneliti sebelumnya, usia

muda atau usia remaja merupakan rentang usia dimana tingkat

pembelian impulsif meningkat (Rawling, Boldero, & Wiseman dalam

Ghani, Imran, & Jan, 2011; Lin & Lin, 2005; Lin & Chuang, 2005; Lin

& Chen, 2012; Johnstone dalam Utami & Sumaryono, 2008).

2. Subjek penelitian merupakan penikmat siaran televisi yang pernah,

sering, atau bahkan selalu melihat tayangan iklan di televisi.

3. Subjek penelitian belum pernah menerima mata kuliah psikologi

eksperimen sehingga belum mengetahui gambaran dari penelitian

eksperimen tersebut.

Dalam penelitian ini, pemilihan subjek tersebut dilakukan dengan cara

cluster random sampling. Cluster random sampling menurut Kontour (2003)

merupakan pemilihan subjek penelitian dengan cara memilih salah satu atau

beberapa kelompok secara simple random sampling sebagai sampel. Subjek

dari penelitian ini adalah para mahasiswa semester satu Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma angkatan 2015 yang berada di dalam kelompok-

kelompok kelas salah satu mata kuliah yang kemudian akan dipilih dengan

cara mengundi beberapa kelas secara simple random sampling.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

48

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah

penyebaran skala dan eksperimen. Penulis menggunakan dua alat ukur dalam

penelitian ini yaitu kuesioner pembelian dan skala pembelian impulsif. Pada

alat ukur yang pertama yaitu kuesioner pembelian digunakan untuk

menunjukkan enam kategori produk yang disediakan agar subjek dapat

memilih produk mana yang akan ia beli atau tidak ia beli. Pada waktu

pelaksanaan eksperimen, subjek harus mengisi kuesioner pembelian ini

terlebih dahulu sebelum mereka mengisi skala pembelian impulsif. Alat ukur

yang kedua yaitu skala pembelian impulsif, digunakan untuk mengukur skor

pembelian impulsif subjek pada saat eksperimen dilaksanakan. Berikut ini

merupakan penjelasan dari setiap alat ukur yang akan digunakan dalam

penelitian ini :

1. Kuesioner pembelian

Kuesioner pembelian ini terdiri dari enam kategori produk yang

akan ditampilkan dalam video iklan. Pada masing-masing kategori

produk disediakan dua pilihan yaitu “Tidak Membeli” dan “Membeli”

disertai dengan dua kotak kosong di atas setiap pilihan tersebut sebagai

tempat pengisian jawaban subjek. Cara mengisi kuesioner ini adalah

dengan cara memberikan tanda centang (√) pada kotak tersebut

terhadap pilihan subjek untuk membeli atau tidak membeli produk

yang ditayangkan dalam iklan. Berikut merupakan bentuk dari

kuesioner pembelian tersebut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

49

a. Iklan 1

Produk alas kaki

Tidak Membeli Membeli

b. Iklan 2

Produk kosmetik dan

perawatan tubuh Tidak Membeli Membeli

c. Iklan 3

Produk aksesoris pribadi

Tidak Membeli Membeli

d. Iklan 4

Produk pakaian

Tidak Membeli Membeli

e. Iklan 5

Produk perlengkapan olahraga

Tidak Membeli Membeli

f. Iklan 6

Produk berkaitan dengan hobi

Tidak Membeli Membeli

2. Skala pembelian impulsif

Pada saat subjek memilih untuk membeli produk yang ditawarkan

dalam iklan, subjek kemudian diminta untuk memberikan respon

pembelian yang telah ia lakukan pada skala pembelian impulsif ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

50

Alat ukur skala pembelian impulsif ini dibuat oleh Hutapea (2013) dan

telah mengalami revisi oleh peneliti dan dosen pembimbing peneliti.

Revisi yang dilaksanakan oleh peneliti tersebut dilakukan dengan

menambahkan angka-angka dalam rentang nilai di setiap aspek tanpa

mengubah konten pada skala tersebut. Selain itu, peneliti juga

menambahkan keterangan mengenai arti dari angka-angka (1 sampai

7) pada setiap rentang nilai tersebut. Hal ini dimaksudkan agar para

subjek penelitian memiliki persepsi yang sama mengenai arti dari

setiap angka dalam rentang nilai tersebut sehingga diharapkan tidak

terjadi kebingungan dalam proses pengisian skala. Pada penelitian

Hutapea, reliabilitas skala pembelian impulsif ini adalah α = 0,960.

Koefisien ini dinyatakan reliabel karena koefisien reliabilitasnya

mendekati 1,00 (Azwar, 2011).

Skala ini terdiri dari lima aitem yang dibuat berdasarkan definisi,

kata kunci, atau ciri dari pembelian impulsif. Skala ini tergolong dalam

bentuk semantic differential scale yakni salah satu jenis skala penilaian

(rating scale) yang disusun untuk mengukur arti konatif dari objek,

peristiwa, dan konsep atau sikap (Osgood, Suci, & Tannenbaum dalam

Hutapea, 2013). Pada skala diferensi semantik ini, subjek diminta

untuk langsung memberikan bobot penilaian mereka terhadap suatu

stimulus menurut kata yang ada pada setiap kontinum dalam skala

(Azwar, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

51

Pada teknik ini, kontinum psikologis dibagi atas tujuh bagian yang

diberi nilai 1 sampai 7, dimulai dari kutub yang unfavorable sampai

dengan kutub yang favorable. Nilai 1 menunjukkan bahwa terdapat

sikap yang tidak favorabel dengan intensitas tinggi, sedangkan nilai 7

menunjukkan bahwa sikap yang favorabel dengan intensitas yang

tinggi pula (Azwar, 2005). Semakin kecil subjek memberikan nilai

pada skala ini, maka semakin rendah pula pembelian impulsif pada diri

subjek. Sebaliknya, apabila subjek memberikan nilai yang semakin

tinggi, maka semakin tinggi pula pembelian impulsif pada diri subjek.

Pada skala pembelian impulsif ini kata-kata yang berada di bagian kiri

kontinum merupakan kata-kata yang unfavorable, sedangkan kata-kata

yang berada di bagian kanan kontinum ini merupakan kata-kata yang

favorable.

Dalam memberikan respon terhadap stimulus dengan teknik

diferensi semantik ini, subjek diminta untuk menempatkan persepsinya

atau evaluasinya terhadap stimulus menurut masing-masing kata yang

ada pada ujung kontinum (Azwar, 2005). Pada alat ukur skala

pembelian impulsif ini, subjek diminta untuk memberikan tanda

lingkaran (O) pada salah satu ruang sesuai dengan respon subjek

terhadap produk yang dibelinya. Semakin subjek menempatkan tanda

lingkaran ke arah kiri kontinum, maka menunjukkan bahwa subjek

semakin tidak impulsif. Sebaliknya, apabila subjek semakin

menempatkan tanda lingkaran ke arah kanan kontinum, maka semakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

52

menunjukkan tingginya tingkat pembelian impulsif pada subjek.

Berikut merupakan bentuk skala pembelian impulsif :

a. Membutuhkan .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Menginginkan

b. Terencana .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Spontan /

Seketika

c. Berdasarkan .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Berdasarkan

rasa pertimbangan rasa senang

(senang jika

membeli)

d. Reflektif .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Antusias

ketika

membeli

e. Terpenuhi .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Terpenuhi

kebutuhan kepuasan

3. Iklan televisi celebrity endorser

Dalam melakukan pemilihan iklan televisi celebrity endorser,

peneliti memilih produk-produk yang sesuai dengan produk yang akan

ditampilkan. Produk-produk yang dipilih pada penelitian ini

merupakan produk-produk yang menyebabkan pembelian impulsif

diantaranya produk pakaian, alas kaki, produk yang terkait dengan

hobi, aksesoris, produk kosmetik atau perawatan tubuh, produk

perlengkapan olahraga, parfum, dan produk makanan yang kurang

sehat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

53

Pada saat dilaksanakannya penelitian ini, video iklan televisi

celebrity endorser dan iklan televisi non celebrity endorser akan

ditampilkan dengan menggunakan viewer dan layar LCD. Video iklan

televisi celebrity endorser dan iklan televisi non celebrity endorser

yang dipilih merupakan video iklan yang sudah pernah ditayangkan

pada program siaran televisi sebelumnya. Oleh karena itu, video iklan

televisi yang dipilih tersebut merupakan video iklan yang sebelumnya

sudah pernah dilihat subjek di media massa televisi. Pada setiap

kategori iklan, akan ditayangkan satu iklan televisi celebrity endorser

dan satu iklan televisi non celebrity endorser.

Peneliti memperoleh dan menentukan video-video yang digunakan

dalam penelitian ini dari situs internet. Peneliti mendapatkan video-

video tersebut dari situs pencarian video yakni www.youtube.com.

Video-video tersebut dipilih sesuai dengan kriteria video yang akan

digunakan dalam penelitian eksperimen ini.

Video iklan televisi celebrity endorser yang dipilih merupakan

video-video yang di dalamnya menampilkan selebritis/artis, aktor,

atlet, ataupun public figure yang dikenal oleh masyarakat, terdapat

pesan yang jelas, tidak terdapat bias gender terhadap sasaran

konsumen dalam iklan, dan video yang ditampilkan merupakan video

yang jelas dan menarik untuk ditonton. Sedangkan, iklan televisi non

celebrity endorser yang dipilih adalah video yang di dalamnya tidak

menampilkan selebritis/artis, aktor, atlet, ataupun public figure yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

54

dikenal oleh masyarakat, terdapat pesan yang jelas, tidak terdapat bias

gender terhadap sasaran konsumen dalam iklan, dan video yang

ditampilkan merupakan video yang jelas dan menarik untuk ditonton.

Iklan televisi celebrity endorser dan iklan televisi non celebrity

endorser yang dipilih merupakan iklan yang memiliki kesamaan

produk dan merek pada masing-masing jenis iklan. Hal ini

dimaksudkan agar subjek tidak memilih untuk membeli atau tidak

membeli produk yang ditawarkan dalam video berdasarkan mereknya,

melainkan berdasarkan pada perbedaan bentuk iklan yang ditayangkan

tersebut.

Peneliti memilih delapan jenis produk dan iklan berdasarkan

kriteria produk yang digunakan dalam penelitian. Oleh karena itu,

terpilihlah 16 video iklan yang terdiri dari 8 video iklan televisi

celebrity endorser dan 8 video iklan televisi non celebrity endorer

yang dijadikan calon iklan-iklan yang akan digunakan dalam penelitian

eksperimen ini. 16 video iklan tersebut kemudian disajikan dan

diberikan peniliannya secara objektif oleh para professional judge.

Peneliti memberikan skala interval survei iklan kepada para

professional judge untuk diberikan penilaian terhadap masing-masing

video iklan yang ditayangkan. Skala interval survei iklan ini dibuat

berdasarkan definisi dari iklan televisi celebrity endorser dan elemen-

elemen dalam iklan televisi. Skala interval survei iklan tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

55

disajikan dalam bentuk semantic differential scale yang terdiri dari

tujuh kontinum dengan nilai satu sampai tujuh per indikator iklannya.

F. Prosedur Penelitian

Pada penelitian ini, subjek dibagi menjadi dua kelompok dengan

pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada satu hari yang sama dan terdiri

dari dua sesi. Pada sesi pertama diberikan untuk kelompok dengan perlakuan

A-B, sedangkan sesi kedua diberikan untuk kelompok dengan perlakuan B-A.

Hal tersebut dilakukan untuk mengontrol adanya sequencing effect dengan

teknik intragroup counterbalancing.

1. Kelompok perlakuan A merupakan kelompok dengan perlakuan

menunjukkan iklan televisi celebrity endorser kepada subjek

penelitian, dengan jumlah subjek sebanyak 19 orang.

2. Kelompok perlakuan B merupakan kelompok dengan perlakuan

menunjukkan iklan televisi non-celebrity endorser kepada subjek

penelitian, dengan jumlah subjek sebanyak 19 orang.

Pada penelitian ini, peneliti memilih menggunakan ruangan yang

tertutup, nyaman, dan dengan pencahayaan yang cukup redup. Pintu dan

jendela pada ruangan yang digunakan ditutupi dengan tirai, serta lampu di

dalam ruangan dimatikan. Hal ini bertujuan agar subjek dalam penelitian

ini dapat fokus dan berkonsentrasi penuh pada iklan televisi yang disajikan

pada layar LCD melalui viewer. Ruang yang digunakan oleh peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

56

adalah Ruang Observasi dan Ruang Psikologi Umum Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma.

Sebelum dilaksanakannya eksperimen, peneliti dan eksperimenter

sebelumnya akan mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam

eksperimen, seperti viewer, layar lcd, laptop, video iklan, dan skala yang

akan diisi oleh subjek penelitian. Pada eksperimen ini, peneliti akan

dibantu oleh empat eksperimenter yang dibagi menjadi dua kelompok

eksperimenter yakni kelompok eksperimenter pertama untuk kelompok

perlakuan A-B dan kelompok eksperimenter kedua untuk kelompok

perlakuan B-A. Sebelum eksperimen dilaksanakan, peneliti akan

melakukan briefing dengan eksperimenter lainnya untuk membagi tugas

bagi masing-masing kelompok eksperimenter. Pada setiap kelompok

eksperimenter, eksperimenter 1 akan bertugas untuk mempersilakan

subjek penelitian untuk masuk ke dalam ruangan. Setelah seluruh subjek

penelitian berada di dalam ruangan, maka eksperimenter 1 akan

memberikan rapport, cover story, dan memberikan instruksi pengisian

skala. Sedangkan, eksperimenter 2 akan bertugas untuk melakukan

kegiatan operasional yakni membagikan skala untuk setiap perlakuan

(A/B) dan menayangkan video iklan sesuai dengan jenisnya (A/B). Selama

proses eksperimen berlangsung, peneliti akan bertugas sebagai pengambil

gambar dokumentasi seperlunya.

Waktu yang akan diberikan kepada subjek penelitian untuk melihat

tayangan iklan dan mengisi skala penelitian adalah ± 5 menit untuk setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

57

iklan yang ditayangkan. Oleh karena itu, waktu yang diperlukan oleh

eksperimenter untuk memberikan rapport, cover story, dan instruksi

pengisian skala penelitian adalah selama ± 60 menit.

Tahap-tahap pelaksanaan eksperimen adalah sebagai berikut:

1. Peneliti dan eksperimenter lainnya akan melakukan pengecekan

kembali kondisi ruangan dan alat-alat yang dibutuhkan selama proses

eksperimen. Para subjek penelitian yang sudah hadir, akan diminta

untuk menunggu kehadiran subjek lainnya di ruang tunggu yang sudah

disiapkan oleh peneliti sebelumnya.

2. Setelah subjek penelitian hadir sepenuhnya, peneliti membagi dua

kelompok subjek penelitian dengan cara mempersilakan 19 subjek

pertama untuk masuk ke dalam Ruang Observasi dan 19 subjek kedua

untuk masuk ke dalam Ruang Psikologi Umum.

3. Para subjek yang telah masuk ke dalam ruangan akan diminta untuk

duduk di tempat yang telah disiapkan dan eksperimenter 1 akan segera

memberikan rapport dan memberikan penjelasan mengenai tugas yang

akan mereka lakukan dalam penelitian ini.

4. Eksperimenter 1 akan memberikan cover story sebagai berikut :

“Pada kesempatan ini, kami mengharapkan bantuan teman-teman

sekalian untuk memberikan penilaian terhadap ketertarikan untuk

membeli dilihat dari iklan yang akan ditayangkan dalam bentuk video

pada viewer yang ada di depan ruangan ini”. Subjek akan diberikan

penjelasan bahwa subjek akan diberikan waktu selama ± 60 detik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

58

untuk melakukan pengisian skala penelitian. Hal ini dimaksudkan agar

subjek dapat mengisi skala penelitian dengan tidak tergesa-gesa agar

lebih sesuai, teliti, dan hati-hati dalam mengisi skala penelitian. Subjek

juga diminta untuk fokus pada bentuk iklan yang ditayangkan dan

reaksi mereka setelah melihat bentuk iklan tersebut, bukan kepada

merek, jenis produk, harga, kebutuhan atau kegunaan produk terhadap

subjek, dan dampak dari produk tersebut bagi subjek.

5. Video iklan akan ditayangkan secara satu persatu dan berurutan sesuai

dengan kelompok urutan penyajian video eksperimen (A/B).

6. Setelah menyaksikan video iklan tersebut, subjek segera diminta untuk

mengisi skala penelitian dengan cara memilih untuk membeli atau

tidak membeli produk yang ditampilkan. Apabila subjek memilih

untuk membeli, maka subjek akan diminta untuk mengisi skala

perilaku pembelian impulsif yang menyertainya. Hal ini dilakukan

secara terus-menerus hingga seluruh video A dan B selesai

ditunjukkan kepada subjek.

7. Setelah proses eksperimen berakhir, eksperimenter 1 akan melakukan

closing dengan mengucapkan terimakasih atas partisipasi dan bantuan

para subjek dalam penelitian ini dan kemudian mempersilakan subjek

untuk secara teratur keluar dari ruangan dan mengambil reward

sebagai ucapan terimakasih atas partisipasi mereka pada proses

pelaksanaan eksperimen tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

59

G. Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas Alat Ukur

Menurut Azwar (2011), validitas berasal dari kata validity yang

mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur

dalam melakukan fungsi ukurnya suatu tes alat instrument pengukur dapat

dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat tersebut menjalankan

fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud

dilakukannya pengukuran tersebut (Azwar, 2011). Validitas pada alat

ukur ini diuji dengan menggunakan validitas isi. Menurut Azwar (2011),

validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap

isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgment. Pada

penelitian ini, kuesioner pembelian dan skala pembelian impulsif telah

diuji oleh para professional judgment dalam penelitian Hutapea (2013)

sebelumnya dan diuji kembali oleh dosen pembimbing skripsi peneliti.

Selain kedua alat ukur tersebut, untuk validitas iklan yang dipakai

dalam penelitian ini juga menggunakan validitas isi. Pengukuran validitas

isi pada penelitian ini juga dilakukan dengan cara meminta penilaian dari

para professional judgment yang terdiri dari dosen pembimbing skripsi,

dosen ranah Psikologi Industri dan Organisasi Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yaitu Bapak R. Landung Eko P.,

M.Psi., dan Bapak T.M. Raditya Hernawa, M.Psi., serta dosen

Komunikasi Pemasaran dan Periklanan Program Studi Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

60

yaitu Bapak Drs. Ign. Agus Putranto, M.Si., dan Ibu F. Anita Herawati,

M.Si. Tujuan dari dilaksanakannya penilaian oleh para professional judge

ini adalah untuk meminta pendapat, penilaian, kritik, dan saran mengenai

iklan yang dipilih oleh peneliti dalam penelitian eksperimen ini agar iklan

yang dipilih merupakan iklan yang dapat menjalankan fungsi ukurnya

atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya

pengukuran ini.

Pelaksanaan professional judgment terhadap iklan-iklan yang akan

digunakan dalam penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5, 10, 11, dan

12 November 2015. Peneliti mendatangi para professional judge sesuai

dengan waktu dan tempat yang telah disepakati bersama. Peneliti

melakukan prosedur pelaksanaan yang sama kepada seluruh professional

judge. Pada awalnya, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dari

dilakukannya proses penilaian ini. Setelah itu, peneliti membagikan skala

interval survei iklan dan alat tulis kepada professional judge. Kemudian

peneliti menjelaskan maksud dari aspek-aspek yang diukur dalam skala

tersebut. Setelah selesai menjelaskan, peneliti mempersilakan professional

judge untuk memberikan pertanyaan terkait dengan aspek dan proses

penilaian nantinya. Setelah professional judge memahami dan siap untuk

memberikan penilaian, peneliti kemudian menampilkan satu persatu secara

berurutan iklan-iklan yang akan digunakan dalam penelitian eksperimen

nantinya. Setelah menonton tayangan video iklan, professional judge

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

61

kemudian diminta untuk memberikan penilaian mengenai video tersebut

secara satu-persatu dan berurutan.

Skala interval survei iklan ini dibuat dalam bentuk interval dengan

kontinum lima jenjang. Semakin ke kanan penilaian yang diberikan oleh

para professional judge, maka menunjukkan bahwa video iklan yang

ditayangkan semakin favorable dengan pernyataan yang tertera dalam

aspek-aspek penilaian tersebut. Sedangkan, semakin ke kiri penilaian yang

diberikan, maka video iklan yang ditayangkan semakin tidak favorable

dengan pernyataan yang tertera dalam masing-masing aspek penilaian.

Setelah selesai menonton video iklan dan memberikan penilaian

terhadap masing-masing iklan, peneliti kemudian meminta kritik dan saran

dari para professional judge terhadap masing-masing iklan atau terhadap

iklan secara keseluruhan. Peneliti kemudian mengucapkan terimakasih

atas waktu, kesempatan, dan bantuan yang diberikan oleh para

professional judge dalam rangka penyeleksian aitem alat ukur yang akan

digunakan nantinya.

2. Seleksi Iklan

Iklan-iklan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan iklan-

iklan yang telah dinilai sebelumnya oleh professional judge untuk

mengukur kelayakan alat ukur dalam penelitian ini. Iklan-iklan yang

dinilai dalam penyeleksian iklan ini terdiri dari dua jenis iklan yakni iklan

televisi celebrity endorser dan iklan televisi non celebrity endorser.

Penyeleksian iklan ini dihitung dengan menggunakan korelasi aitem total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

62

(rix) dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows. Adapun hasil

perhitungan seleksi iklan-iklan tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 1.Seleksi Iklan Professional Judgment

No Iklan Korelasi Aitem Total1 Iklan

TelevisiCelebrityEndorser

α = 0,697rix Iklan Alas Kaki A = 0,577

rix Iklan Kosmetik dan Perawatan Tubuh A = 0,843rix Iklan Aksesoris Pribadi A = 0,663

rix Iklan Pakaian A = 0,531rix Iklan Perlengkapan Olahraga A = 0,323

rix Iklan Parfum A = 0,131rix Iklan Produk Berkaitan dengan Hobi A = 0,821

rix Iklan Makanan (junk food) A = -0,1432 Iklan

TelevisiNon

CelebrityEndorser

α = 0,830rix Iklan Alas Kaki B = 0,790

rix Iklan Kosmetik dan Perawatan Tubuh B = 0,662rix Iklan Aksesoris Pribadi B = 0,826

rix Iklan Pakaian B = 0,555rix Iklan Perlengkapan Olahraga B = 0,555

rix Iklan Parfum B = 0,892rix Iklan Produk Berkaitan dengan Hobi B = 0,332

rix Iklan Makanan (junk food) B = 0,247

Berdasarkan hasil perhitungan seleksi video iklan televisi celebrity

endorser, terdapat dua aitem yang gugur karena kedua aitem tersebut

memiliki rix < 0,3 yaitu Iklan Parfum dan Iklan Makanan (junk food).

Sedangkan untuk video iklan televisi non celebrity endorser, terdapat satu

aitem yang gugur karena aitem tersebut memiliki rix < 0,3 yaitu Iklan

Makanan (junk food). Iklan produk parfum pada jenis iklan televisi non

celebrity endorser memiliki rix > 0,3, namun untuk mengimbangi jumlah

aitem iklan televisi celebrity endorser maka untuk iklan parfum pada jenis

iklan televisi non celebrity endorser juga digugurkan dan tidak digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

63

sebagai alat ukur dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil seleksi kedua

jenis iklan tersebut, dari delapan aitem iklan terpilihlah enam aitem iklan

dari masing-masing jenis iklan televisi yang akan digunakan dalam

penelitian eksperimen ini yaitu Iklan Alas Kaki, Iklan Kosmetik dan

Perawatan Tubuh, Iklan Aksesoris Pribadi, Iklan Pakaian, Iklan

Perlengkapan Olahraga, dan Iklan Produk Berkaitan dengan Hobi.

3. Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah alpha

cronbach karena penyajian satu bentuk skala hanya dikenakan sekali saja

pada sekelompok responden (single-trial administration) (Azwar, 2011).

Dalam penelitian ini, reliabilitas alat ukur dihitung dengan menggunakan

program SPSS 16.0 for windows, diantaranya:

a. Reliabilitas Iklan Televisi Celebrity Endorser (dengan

menampilkan selebritis) (R1) dan Iklan Televisi Non Celebrity

Endorser (tanpa menampilkan selebritis) (R2)

Hasil perhitungan kedua jenis iklan tersebut yang telah dihitung

dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows adalah sebagai

berikut:

Tabel 2.Reliabilitas Iklan

No. Jenis Iklan Reliabilitas1 Iklan Televisi Celebrity Endorser α = 0,8312 Iklan Televisi Non Celebrity Endorser α = 0,777

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

64

Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas tersebut, koefisien pada

iklan televisi celebrity endorser adalah α = 0,831 sehingga dinyatakan

reliabel. Menurut Azwar (2011), konsistensi yang sempurna memiliki

koefisien reliabilitas sebesar 1,00. Oleh sebab itu, koefisien α = 0,831

tergolong baik. Koefisien α = 0,831 berarti terdapat konsistensi

sebesar 83,1% pada hasil perhitungan alat ukur iklan celebrity

endorser tersebut. Sedangkan pada iklan televisi non celebrity

endorser, koefisiennya sebesar α = 0,777 sehingga dinyatakan

reliabel. Oleh karena itu, koefisien α = 0,777 tergolong cukup.

Koefisien α = 0,777 berarti terdapat konsistensi sebesar 77,7% pada

hasil perhitungan alat ukur iklan televisi non celebrity endorser

tersebut.

H. Metode Analisis Data

1. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal atau tidak

(Santoso, 2010). Pengujian normalitas dalam penelitian ini

menggunakan program SPSS 16.0 for windows untuk menguji

normalitas data penelitian di setiap kategori iklan. Pengujian

normalitas dalam suatu penelitian dapat mengunakan One Sample

Kolmogorov Smirnov dan One Sample Shapiro-Wilk. Uji normalitas

Kolmogorov Smirnov digunakan untuk menguji sebaran data dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

65

jumlah subjek penelitian lebih dari 50 orang. Sedangkan, uji

normalitas Shapiro-Wilk digunakan untuk menguji sebaran data

dengan jumlah subjek penelitian kurang dari 50 orang.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui apakah varian kelompok data sama atau berbeda.

(Priyatno, 2012). Uji homogenitas perlu dilakukan sebelum

melakukan analisis T-test dengan sampel independen. Apabila

kelompok varian dalam suatu penelitian tidak sama, bisa jadi

perbedaan yang dihasilkan dari uji hipotesis disebabkan oleh

perbedaan varian populasi tersebut (Santoso, 2010). Pengujian asumsi

homogenitas dalam penelitian ini akan menggunakan uji homogenitas

Levene’s Test dengan bantuan program SPSS 16.0 for Windows.

2. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Paired

Sample T-Test dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows untuk

membandingkan dua kelompok subjek dengan mencari mean atau rata-

rata dua skor antara kelompok-kelompok yang diuji.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

66

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian

1. Perijinan

Perijinan dalam penelitian ini dilakukan kepada beberapa pihak,

diantaranya:

a. Ibu P. Henrietta P.D.A.D.S., S.Psi., M.A. selaku dosen pengampu mata

kuliah Psikologi Komunikasi mahasiswa angkatan 2015 Fakultas

Psikologi Universitas Sanata Dharma untuk meminta ijin agar

mahasiswa/i yang mengambil mata kuliah Psikologi Komunikasi pada

kelas yang beliau ampu dapat membantu penelitian ini sebagai subjek

penelitian eksperimen.

b. Bapak Y.B. Cahya Widiyanto, S.Psi., M.Si. selaku Kepala Laboratorium

dan Bapak P. Mujiono selaku Penanggungjawab Laboratorium Fakultas

Psikologi Universitas Sanata Dharma dalam hal peminjaman ruangan

yaitu Ruang Observasi dan Ruang Psikologi Umum, serta dalam

peminjaman viewer, audio, dan screen.

2. Persiapan Ruang Eksperimen

Sebelum dilakukannya penelitian, ruangan dikontrol sedemikian

rupa untuk menghindari adanya extraneous variable yang mungkin akan

muncul dalam proses penelitian. Kontrol ruangan dibuat dengan cara

menjadikan ruangan redup dengan mematikan lampu-lampu yang terdapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

67

di dalam ruang penelitian. Namun, pada Ruang Observasi lampu bagian

belakang ruangan tidak dimatikan karena ruangan akan menjadi sangat

gelap apabila seluruh lampu di dalam ruangan dimatikan. Selain

mematikan lampu dalam ruangan, pintu ruangan juga ditutup

menggunakan tirai dan bilik penyekat agar subjek tidak terganggu

konsentrasinya dengan keadaan lingkungan luar di sekitar ruangan

penelitian. Jendela dalam kedua ruangan tersebut juga ditutup dengan

menggunakan tirai dan kain berbahan karpet agar cahaya dari luar ruangan

tidak masuk dan mengganggu kualitas gambar yang ditayangkan.

Tujuan dari dilakukannya peredupan cahaya di dalam ruangan

adalah untuk mempertahankan kualitas gambar dari video-video iklan yang

akan ditayangkan agar dapat terlihat dengan jelas. Dalam penelitian ini,

peneliti juga menggunakan speaker agar suara dari video iklan yang

ditayangkan dapat terdengar dengan jelas bagi seluruh subjek penelitian.

Hal ini juga dilakukan agar menghindari extraneous variable yang berupa

suara-suara lainnya dari luar ruangan yang dapat mengganggu konsentrasi

subjek.

Tempat duduk yang disediakan dalam penelitian eksperimen ini

berjumlah masing-masing 20 kursi pada setiap ruangannya. Berikut

merupakan lay out ruangan penelitian:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

68

viewer Kursi Eksperimenter 1 & 2

Gambar 2. Lay Out Ruangan Penelitian Eksperimen(R. Observasi dan R. Psikologi Umum)

3. Persiapan Subjek Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan 38 subjek penelitian. Subjek

dalam penelitian eksperimen ini merupakan mahasiswa/i angkatan 2015

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Peneliti mengambil subjek

eksperimen dengan cara mengundi dua kelas dari empat kelas (A,B,C,D)

salah satu mata kuliah wajib (mata kuliah Psikologi Komunikasi) angkatan

2015. Dua kelas yang keluar dalam undian adalah kelas B dan D. Pada

awalnya peneliti meminta ijin kepada dosen pengampu mata kuliah

tersebut untuk menjadikan para mahasiswa tersebut sebagai subjek

penelitian eksperimen. Setelah mendapatkan ijin dosen pengampu mata

kuliah, peneliti kemudian melakukan permohonan ijin, kesediaan, bantuan,

dan pemberian informasi mengenai penelitian yang peneliti lakukan

Layar

Pintu

Laptop

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

69

kepada seluruh mahasiswa kelas B dan D yang akan peneliti gunakan

sebagai subjek dalam penelitian ini.

Pada saat melakukan permohonan ijin, kesediaan, dan bantuan

tersebut, peneliti menjelaskan adanya penelitian lanjutan (eksperimen)

yang nantinya dilakukan pada tanggal yang akan ditetapkan. Peneliti juga

meminta bantuan para subjek yang nantinya akan terpilih dalam

pengundian subjek untuk mengikuti penelitian lanjutan (eksperimen)

tersebut. Pada saat permohonan ijin, kesediaan, bantuan, dan pemberian

informasi kepada subjek penelitian tersebut, peneliti memperoleh

sebanyak 79 data dari kedua kelas tersebut. Setelah itu, peneliti mengundi

secara acak 46 subjek untuk diminta bantuannya dalam penelitian lanjutan

tersebut, dari 46 subjek terdapat 38 subjek yang bersedia dan hadir dalam

penelitian eksperimen.

4. Jadwal Persiapan Penelitian

Jadwal dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

70

Tabel 3.Jadwal Persiapan Penelitian

No Pelaksanaan Tempat Jenis PenelitianJumlahSubjek

1Senin, 26 Oktober 2015

14.30 - 15.00 WIBK. 408

Permohonanijin, kesediaan,dan pemberian

informasi

40orang

2Selasa, 27 Oktober 2015

14.30 - 15.00 WIBK. 404

Permohonanijin, kesediaan,dan pemberian

informasi

39orang

3Kamis, 5 November 2015

08.00 - 08.30 WIB

R. KantorKerjasama danPromosi UAJY

ProfessionalJudgment

1 orang

4Selasa, 10 November 2015

12.00 - 12.30 WIB

R. DekanatFakultas Ilmu

Sosial dan IlmuPolitik UAJY

ProfessionalJudgment

1 orang

5Rabu, 11 November 2015

12.15 - 12.45 WIB

R. DosenFakultas

Psikologi USD

ProfessionalJudgment

1 orang

6 Kamis, 12 November 201510.30 - 11.00 WIB18.30 – 19.00 WIB

R. WakaprodiFakultas

Psikologi USD

ProfessionalJudgment

2 orang

R. DosenFakultas

Psikologi USD

5. Permohonan Ijin, Kesediaan, Bantuan, dan Pemberian Informasi

kepada Subjek Penelitian.

Permohonan ijin, kesediaan, bantuan, dan pemberian informasi

tersebut dilakukan pada tanggal 26 dan 27 Oktober 2015. Pelaksanaan

permohonan ijin, kesediaan, bantuan, dan pemberian informasi ini

diberikan setelah berakhirnya kelas mata kuliah tersebut. Pada awal ketika

peneliti masuk ke dalam kelas subjek, peneliti memberikan rapport dan

tujuan penelitian (meminta bantuan dan keterlibatan subjek dalam proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

71

pengambilan data pada tugas akhir) kepada seluruh subjek. Peneliti

kemudian menjelaskan bahwa nantinya beberapa subjek yang keluar

namanya dalam undian akan diminta bantuannya untuk mengikuti

penelitian lanjutan. Peneliti menyampaikan bahwa subjek-subjek yang

namanya keluar dalam undian akan dihubungi oleh peneliti untuk

diberikan informasi selengkapnya mengenai pelaksanaan penelitian

lanjutan tersebut (eksperimen). Peneliti juga melakukan promosi mengenai

apa saja manfaat yang akan mereka dapatkan ketika mengikuti penelitian

lanjutan nantinya agar subjek merasa tertarik dan antusias untuk

mengikutinya. Setelah menjelaskan seluruh hal tersebut, kemudian peneliti

mengucapkan terimakasih atas kesediaan dan keterlibatan subjek dalam

penelitian ini, peneliti juga membagikan kenang-kenangan untuk seluruh

subjek, dan undur diri dari kelas tersebut.

B. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini dipilih dengan cara cluster random sampling

dan kemudian diundi kembali dengan metode simple random sampling. Dari

empat kelas mata kuliah Psikologi Komunikasi (kelas A, B, C, dan D) dipilih

secara acak dua kelas dengan menggunakan sistem undian. Dua kelas yang

terpilih adalah kelas B dan D dengan jumlah subjek 79 mahasiswa. Kemudian

dari 79 mahasiswa tersebut diundi kembali dengan menggunakan cara simple

random sampling sebanyak 38 mahasiswa untuk menjadi subjek penelitian

eksperimen. Dalam penelitian ini, subjek akan diberikan treatment yang akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

72

dikontrol dengan menggunakan intragroup counterbalancing. Hal ini

dimaksudkan agar menghindari adanya sequencing effect yang dapat terjadi.

Jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 38 mahasiswa. Subjek

sejumlah 19 orang ditempatkan pada perlakuan A-B dan 19 orang lainnya

ditempatkan pada perlakuan B-A. Hal ini sesuai dengan pernyataan Myers

(2002) bahwa jumlah subjek dalam penelitian eksperimen paling tidak

berjumlah 15 hingga 20 orang untuk setiap kelompok perlakuan. Apabila

jumlah yang ada di bawah itu, maka akan mempersulit untuk menemukan

pengaruh dari variabel bebas, kecuali jika pengaruhnya sangatlah besar.

Berikut merupakan data mengenai demografis subjek penelitian :

Tabel 4.Deskripsi Usia Subjek Penelitian

No. Usia Jumlah Prosentase

1. 16 tahun 1 3%2. 17 tahun 5 13%3. 18 tahun 27 71%4. 19 tahun 5 13%

Tabel 5.Deskripsi Jenis Kelamin Subjek Penelitian

No. Jenis Kelamin Jumlah Prosentase1. Laki-laki 9 24%2. Perempuan 29 76%

Tabel 6.Deskripsi Intensitas Waktu Menonton Televisi Subjek Penelitian

No.Kuantitas Waktu Menonton

TelevisiJumlah Prosentase

1 Tidak Pernah 3 8%2 1-2 jam 17 45%3 3-4 jam 11 29%4 5 jam atau lebih 7 18%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

73

Terdapat 8% subjek yang mengaku tidak pernah menonton siaran televisi

setiap hari dikarenakan pada tempat tinggal mereka sekarang (kos) belum

terdapat media massa elektronik televisi sehingga mereka tidak dapat

menonton siaran televisi.

Tabel 7.Deskripsi Intensitas Pengalaman Subjek Penelitian dalam Menonton Iklanyang Ditayangkan

No.Kuantitas Pengalaman Menonton

IklanJumlah Prosentase

1 Belum Pernah 0 0%2 Jarang 5 13%3 Pernah 27 71%4 Sering 6 16%

Tabel 8.Deskripsi Sikap Subjek Penelitian terhadap Produk Baru dalam Iklan Televisi

No. Sikap terhadap Iklan Produk Baru Jumlah Prosentase1 Mencoba dan Membeli 23 61%2 Tidak Mencoba dan Tidak Membeli 15 39%

Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa terdapat 61% subjek

penelitian yang menyatakan bahwa mereka seringkali akan mencoba dan

membeli produk baru yang diiklankan dalam suatu siaran televisi. Hal ini

dikarenakan para subjek tertarik untuk mencobanya, ingin merasakan produk

baru tersebut, merasa penasaran dan ingin tahu manfaat dari produk baru

tersebut, ingin membeli produk baru tersebut dengan teman-temannya agar

dianggap tidak ketinggalan trend, dan ingin coba-coba dengan produk yang

ditawarkan tersebut. Sedangkan, 39% subjek menyatakan bahwa mereka

cenderung tidak akan mencoba dan membeli produk baru yang ditayangkan

dalam suatu siaran televisi. Para subjek menyatakan bahwa mereka tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

74

mencoba dan tidak membeli produk baru tersebut karena mereka merasa tidak

membutuhkan produk tersebut dan merasa sudah cocok dengan produk yang

mereka gunakan sekarang, terutama untuk produk kosmetik dan perawatan

tubuh.

Tabel 9.Deskripsi Ketertarikan Jenis Iklan Subjek Penelitian

No. Jenis Iklan Jumlah Prosentase

1Menampilkan Selebritis / artis / aktor / atlet /

public figure25 66%

2Tidak Menampilkan Selebritis / artis / aktor /

atlet / public figure3 8%

3 Jenis Iklan Lainnya 10 26%

Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa terdapat 66% subjek yang

lebih tertarik dan menyukai iklan yang menampilkan selebritis / artis / aktor /

atlet / public figure yang dikenalinya. Hal ini dikarenakan para subjek

penelitian berpendapat bahwa dengan adanya selebritis yang

mempresentasikan produk tersebut, iklan menjadi lebih menarik, iklan yang

menampilkan selebritis favorit akan mudah diingat dan diminati produknya,

adanya selebritis dalam iklan dapat menjadikan motivasi bagi mereka agar

dapat menjadi seperti selebritis yang mengiklankan produk tersebut (selebritis

pengiklan tampan dan cantik), iklan dinilai lebih terjamin dan terpercaya,

produk yang ditawarkan menjadi terlihat lebih bagus, iklan dinilai lebih

bermodal, dan lebih menambah nilai jual produk.

Sebanyak 26% subjek menyatakan bahwa mereka lebih tertarik terhadap

jenis iklan lainnya (bukan iklan selebritis dan iklan non selebritis). Hal ini

dikarenakan mereka lebih tertarik membeli produk yang lebih menampilkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

75

secara jelas keunggulan dan kualitas dari produk yang ditawarkan, iklan yang

menampilkan detail produk, iklan yang bertemakan romantisme dan humor,

iklan yang menampilkan perpaduan warna yang cerah dan menarik, dan iklan

yang disertai backsound yang enak didengar sehingga mudah diingat iklan

dan produknya.

Terdapat 8% subjek yang menyatakan lebih tertarik untuk membeli produk

yang tidak menayangkan selebritis dalam iklannya. Hal ini dikarenakan

mereka lebih tertarik pada iklan yang lebih berfokus pada produknya dan

bukan kepada selebritis yang menjadi model iklan tersebut.

C. Deskripsi Data Penelitian

Berikut merupakan hasil perhitungan mean teoretik pembelian impulsif :

Jumlah aitem : 5

Nilai minimum (min.) : 5 x 1 = 5

Nilai maksimum (max.) : 5 x 7 = 35

Mean teoretik (µ) : (min + max) / 2 = (5 + 35) / 2 = 20 (untuk

1 iklan televisi, untuk 6 iklan televisi :

6 x 20 = 120)

Untuk melihat besarnya perbedaan hasil skor mean teoretik dengan mean

empirik, maka dapat dilakukan uji perbedaan melalui one sample t-test

dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows. Berdasarkan

perhitungan tersebut, didapatkanlah hasil sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

76

Tabel 10.Perbandingan Mean Teoretik dan Mean Empirik Kelompok Iklan TelevisiCelebrity Endorser dan Kelompok Iklan Televisi Non Celebrity Endorser

No. KelompokSubjek

N MeanTeoretik

MeanEmpirik

T p Ket.

1.

Kelompok IklanTelevisiCelebrityEndorser

38

120

106,89 18,209 0,000 p<0,05

2.

Kelompok IklanTelevisi Non

CelebrityEndorser

38 69,05 13,233 0,000 p<0,05

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa

perolehan nilai signifikansi atau probabilitas (p) untuk perbandingan mean

teoretik dan mean empirik pada kelompok iklan televisi celebrity endorser

dan kelompok iklan televisi non celebrity endorser adalah sebesar 0,000.

Berdasarkan hal tersebut diketahui bahwa nilai p<0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean empirik

kelompok iklan televisi celebrity endorser dan kelompok iklan televisi non

celebrity endorser. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa subjek dalam

penelitian ini memiliki tingkat pembelian impulsif yang cenderung rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

77

D. Pelaksanaan Penelitian

Tabel 11.Pelaksanaan Penelitian Eksperimen

No. Pelaksanaan TempatJenis

PenelitianJumlahSubjek

1Sabtu, 14 November 2015

10.20 - 11.20 WIB

Ruang Observasidan Ruang

Psikologi UmumFakultasPsikologi

UniversitasSanata Dharma

Eksperimen38

subjek

Penelitian eksperimen dilaksanakan pada hari Sabtu, 14 November 2015

pukul 10.20 – 11.20 WIB. Pemilihan subjek eksperimen dilakukan dengan

cara mengundi secara acak dua dari empat kelas salah satu mata kuliah wajib

pada angkatan 2015. Dari 46 subjek yang terpilih, terdapat 38 subjek yang

bersedia dan hadir dalam penelitian eksperimen tersebut. Pembagian

kelompok perlakuan dalam penelitian eksperimen ini adalah 19 orang

pertama dipersilakan untuk memasuki ke Ruang Observasi dan mendapatkan

perlakuan AB (iklan televisi celebrity endorser – iklan televisi non celebrity

endorser), sedangkan 19 orang kedua dipersilakan memasuki Ruang

Psikologi Umum dan mendapatkan perlakuan BA (iklan televisi celebrity

endorser – iklan televisi non celebrity endorser). Hal ini dimaksudkan

sebagai bentuk counterbalancing.

Seluruh subjek penelitian diminta datang pada tempat pelaksanaan

eksperimen pada pukul 10.00 WIB. Pada awalnya penelitian eksperimen ini

akan dilaksanakan pada pukul 10.30 WIB, namun karena seluruh subjek

penelitian sudah hadir pada pukul 10.20 WIB maka eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

78

dilangsungkan pada pukul 10.20 WIB. Setiap subjek yang telah hadir, diminta

untuk memasuki ruangan sesuai dengan nama pembagian kelompok yang

tertera di pintu ruang penelitian. Pada saat menunggu subjek lainnya yang

belum hadir, peneliti dan para eksperimenter lainnya membangun rapport

terlebih dahulu dengan berkenalan dan bercengkrama bersama subjek diiringi

dengan musik yang dapat membangkitkan mood positif subjek.

Setelah seluruh subjek hadir, para eksperimenter (Ruang Observasi dan

Ruang Psikologi Umum) mulai melaksanakan tugas mereka masing-masing

secara sama. Eksperimenter 1 mulai memberikan rapport dan cover story

secara klasikal kepada seluruh subjek. Kemudian, eksperimen 2 mulai

membagikan skala dan alat tulis kepada subjek. Setelah dibagikan skala

tersebut, eksperimenter 1 menginstruksikan kepada subjek untuk membuka

skala perilaku pembelian impulsif tersebut pada bagian petunjuk pengisian

skala. Eksperimenter 1 mulai membacakan petunjuk pengisian skala tersebut

dan meminta subjek untuk membacanya serta menyimaknya dalam hati.

Setelah selesai membacakan petunjuk pengisian skala tersebut, eksperimenter

1 mempersilakan subjek untuk bertanya mengenai cara pengisian skala

tersebut. Kemudian, eksperimenter 1 mempersilakan subjek untuk mengisi

data diri yang tertera dalam skala tersebut terlebih dahulu sebelum video iklan

mulai ditayangkan.

Setelah seluruh subjek memahami dan siap untuk mulai mengisikan skala

tersebut, eksperimenter 1 kemudian memberikan instruksi kepada subjek

untuk menonton video iklan yang akan ditayangkan oleh eksperimenter 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

79

Setelah video iklan ditayangkan, eksperimenter 1 mulai memberikan instruksi

kepada seluruh subjek untuk mengisi skala pembelian impulsif tersebut

dengan cara memberikan penilaian dari pernyataan yang paling mewakili diri

subjek. Subjek penelitian diberikan waktu selama 60 detik untuk melakukan

pengisian skala. Pada setiap proses pengisian skala, setelah melihat bahasa

tubuh dari seluruh subjek penelitian, eksperimenter 1 selalu menanyakan

subjek penelitian apakah mereka sudah selesai mengerjakan atau belum.

Apabila para subjek penelitian sudah selesai melakukan pengisian skala,

eksperimenter 1 akan mulai menginstruksikan subjek untuk menghadap dan

fokus ke layar kembali melihat tayangan video iklan yang berikutnya. Hal ini

dilakukan hingga seluruh video iklan (A dan B) ditayangkan.

Pada saat seluruh subjek menyelesaikan pengisian skala pembelian

impulsif, eksperimenter 1 memberikan instruksi kepada subjek untuk meneliti

kembali apakah seluruh aitem pada masing-masing iklan telah terisi atau

belum. Eksperimenter 1 dan eksperimenter 2 kemudian mengumpulkan skala

pembelian impulsif tersebut dan membagikan data deskripsi subjek yang

digunakan untuk melengkapi data dari hasil skor skala pembelian impulsif

tersebut.

Data deskripsi subjek terdiri dari pertanyaan mengenai intensitas waktu

(berapa jam) subjek dalam menonton televisi, intensitas pengalaman (pernah

atau tidak pernah) subjek terhadap iklan-iklan yang ditayangkan, sikap subjek

terhadap produk-produk baru yang ditayangkan dalam iklan di televisi, dan

jenis iklan mana yang membuat subjek untuk lebih tertarik membeli produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

80

yang ditawarkan (iklan televisi yang menampilkan selebritis di dalamnya,

tidak menampilkan selebrits di dalamnya, atau jenis iklan yang lainnya). Data

deksripsi subjek tersebut diberikan pada akhir pertemuan agar tidak terjadi

bias dalam diri subjek dan agar subjek tidak mengetahui jenis iklan yang

nantinya akan ditayangkan dalam penelitian eksperimen. Subjek diberikan

waktu kurang lebih selama 10 menit untuk mengisi data deskripsi subjek

tersebut. Eksperimen 1 juga mengingatkan subjek untuk memeriksa jawaban

yang telah diisikan dalam data deskripsi subjek tersebut.

Pada saat seluruh subjek menyelesaikan pengisian data deskripsi subjek

tersebut, peneliti masuk ke Ruangan Observasi untuk menjelaskan jenis, latar

belakang, dan maksud dari dilakukannya penelitian eksperimen tersebut

dikarenakan pelaksanaan eksperimen di Ruang Observasi lebih dahulu selesai

dibandingkan dengan pelaksanaan eksperimen di Ruang Psikologi Umum.

Peneliti juga mengucapkan terimakasih kepada para subjek atas bantuan dan

partisipasi subjek dalam penelitian eksperimen ini. Peneliti dibantu dua

eksperimenter lainnya untuk membagikan reward berupa kenang-kenangan

dan snack untuk subjek. Peneliti membagikan sertifikat penelitian bagi

seluruh subjek penelitian satu minggu setelah dilaksanakannya penelitian

eksperimen tersebut. Peneliti juga melakukan hal yang sama terhadap seluruh

subjek yang ada di Ruang Psikologi Umum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

81

E. Hasil Penelitian

1. Uji Reliabilitas Skala Pembelian Impulsif

Pada alat ukur skala pembelian impulsif, perhitungan

reliabilitasnya menggunakan Alpha Cronbach dengan bantuan program

SPSS 16.0 for windows. Hasil dari perhitungan reliabilitas skala

pembelian impulsif adalah sebesar α = 0,894 sehingga dinyatakan

reliabel. Koefisien α = 0,894 tergolong baik. Koefisien α = 0,894 berarti

terdapat konsistensi sebesar 89,4% pada hasil perhitungan alat ukur skala

pembelian impulsif tersebut.

2. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Pada penelitian ini menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk

dengan bantuan perhitungan SPSS 16.0 for windows. Pengujian

normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji One Sample

Shapiro-Wilk dikarenakan jumlah subjek dalam penelitian ini hanya

38 subjek atau kurang dari 50 orang. Hasil perhitungan tersebut

adalah sebagai berikut:

Tabel 13.Uji Asumsi Normalitas Data Penelitian

Uji Asumsi

SkorIklan Televisi

Celebrity EndorserIklan Televisi

Non Celebrity EndorserShapiro-Wilk 0,962 0,964

Sig. 0,227 0,261

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

82

Berdasarkan data uji asumsi Shapiro-Wilk tersebut dapat

dijelaskan bahwa Sig. sebesar 0,227 dan 0,261. Hal ini menunjukkan

bahwa nilai signifikansi (Sig.) > 0,05 sehingga dapat dikatakan

bahwa data yang diperoleh memiliki sebaran data dan berdistribusi

normal (Santoso, 2010; Priyatno, 2012).

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan sebelum analisis t-test dengan

sampel independen. Data dinyatakan memiliki varian yang sama

apabila nilai p (Sig.) > 0,05 (Santoso, 2010; Priyatno, 2012). Uji

homogenitas Levene’s Test yang dilakukan dalam penelitian ini

menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for Windows. Hasil

perhitungan tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 14.Uji Asumsi Homogenitas Data Penelitian

Uji HomogenitasIklan Celebrity

EndorserIklan Non Celebrity

EndorserLevene Statistic 1,367 0,025Sig. 0,250 0,876

Berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas Levene’s Test

tersebut, dapat diketahui bahwa nilai Sig. sebesar 0,250 dan 0,867.

Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi (Sig.) > 0,05 sehingga

dapat dikatakan bahwa data dalam penelitian ini memiliki varian

yang sama atau homogen sehingga asumsi homogenitas terpenuhi

(Santoso, 2010; Priyatno, 2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

83

3. Uji Hipotesis

Pada penelitian ini menggunakan uji hipotesis Paired Sample T-

test dengan bantuan perhitungan SPSS 16.0 for windows. Hasil

perhitungan tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 15.Uji Hipotesis Data Penelitian

Uji Hipotesist 11,019

Sig. (1-tailed) 0,000

Berdasarkan data uji hipotesis Paired Sample T-test tersebut dapat

diketahui bahwa nilai t sebesar 11,019 dan nilai signifikansi sebesar

0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi (Sig.) < 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak. Dengan kata lain terdapat

pengaruh yang signifikan pada iklan televisi celebrity endorser terhadap

pembelian impulsif pada remaja.

Tabel 16.Deskripsi Data Penelitian

Iklan TelevisiCelebrity Endorser

Iklan Televisi NonCelebrity Endorser

Mean 106,89 69,05SD 36,188 32,167

Berdasarkan perhitungan pada tabel tersebut, didapatkan temuan

bahwa secara keseluruhan iklan televisi celebrity endorser memiliki nilai

mean dan SD yang lebih tinggi dibandingkan dengan perolehan hasil

iklan televisi non celebrity endorser. Perolehan mean iklan televisi

celebrity endorser sebesar 106,89. Sedangkan, perolehan mean iklan

televisi non celebrity endorser adalah sebesar 69,05. Nilai SD untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

84

iklan televisi celebrity endorser adalah sebesar 36,188. Sedangkan, nilai

SD untuk iklan televisi non celebrity endorser adalah sebesar 32,167.

Hal ini menunjukkan bahwa iklan televisi celebrity endorser memiliki

skor pembelian impulsif pada remaja yang lebih tinggi daripada skor

pembelian impulsif pada remaja terhadap iklan televisi non celebrity

endorser.

Pada data deskripsi subjek, menunjukkan hasil bahwa jumlah

subjek yang lebih tertarik membeli suatu produk dengan iklan televisi

celebrity endorser lebih besar daripada iklan televisi non celebrity

endorser dan iklan jenis lainnya (66% > 8% dan 66% > 26%). Dengan

demikian, hasil dari data deskripsi subjek tersebut dapat mendukung hasil

perbandingan perolehan mean antara iklan televisi celebrity endorser dan

iklan televisi non celebrity endorser.

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang

menyatakan bahwa pembelian impulsif pada remaja yang ditimbulkan

oleh iklan televisi celebrity endorser lebih tinggi daripada pembelian

impulsif pada remaja yang ditimbulkan oleh iklan televisi non celebrity

endorser, diterima.

F. Pembahasan

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah pembelian impulsif

pada remaja yang ditimbulkan oleh iklan televisi celebrity endorser lebih

tinggi daripada pembelian impulsif pada remaja yang ditimbulkan oleh iklan

televisi non celebrity endorser. Berdasarkan data uji hipotesis Paired Sample

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

85

T-test dapat diketahui bahwa nilai t sebesar 11,019 dan nilai signifikansi

sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi (Sig.) < 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh iklan televisi celebrity

endorser yang signifikan terhadap pembelian impulsif pada remaja. Selain

itu, pembelian impulsif pada remaja yang ditimbulkan oleh iklan televisi

celebrity endorser lebih tinggi daripada pembelian impulsif pada remaja yang

ditimbulkan oleh iklan televisi non celebrity endorser. Hal ini didasari oleh

perbandingan perhitungan mean antara iklan televisi celebrity endorser yang

lebih tinggi daripada iklan televisi non celebrity endorser (106,89 > 69,05)

Berdasarkan kedua data tersebut, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak.

Dengan kata lain hipotesis dalam penelitian ini diterima.

Hasil dari data tersebut diperkuat oleh pernyataan Stern (1962) bahwa

keberadaan iklan merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi

pembelian impulsif seseorang. Virvilaite, Saladiene, dan Bagdonaite (2009),

Assael, 1998; Engel, Blackwell, dan Miniard, 1995; Loudon dan Bitta, 1993

(dalam Utami & Sumaryono, 2008), serta Miller, 2002; Stern, 1962 (dalam

Hodge, 2004) juga menyatakan bahwa pembelian impulsif dapat disebabkan

karena dorongan kuat akibat adanya ingatan yang muncul ketika teringat oleh

iklan produk tersebut, termasuk iklan yang menggunakan selebritis atau artis,

aktor, dan atlet (pada media massa cetak dan elektronik), terutama apabila

selebritis yang mengiklankannya adalah selebritis favorit konsumen.

Schiffman dan Kanuk (2008) menyatakan bahwa penggunaan selebritis

dan kelompok rujukan lainnya dalam suatu iklan dinilai lebih efektif oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

86

para pemasang iklan. Hal ini didukung oleh Shimp dan Kamins yang

menyatakan bahwa selebriti lebih disukai daripada orang biasa dalam

menyampaikan pesan iklan. Penjualan produk pun juga dapat meningkat

akibat penggunaan selebriti sebagai bintang iklan (celebrity endorser), sikap,

dan persepsi konsumen bertambah ketika selebriti mendukung produk

tersebut. hal ini dikarenakan selebritis dinilai memiliki citra spesifik yang

dapat membedakannya dari orang biasa. Hal ini mengakibatkan banyak orang

yang memberikan respek dan seringkali mengadopsi penampilan dan gaya

hidup selebriti yang dikaguminya (Shimp, 2003; Kamins, 1989). Iklan yang

menggunakan selebriti sebagai pembawa pesan juga dinilai lebih mudah

diterima oleh para penggemar dan pengagum sang selebriti itu sendiri

(Shimp, 2003; Kamins, 1989).

Remaja seringkali mengadopsi, meniru, dan mengimitasi gaya hidup dan

penampilan selebritis yang dikaguminya agar terlihat menarik, sesuai dengan

citra diri idealnya, dan diakui oleh lingkungan sosialnya yang menimbulkan

rasa puas, senang, percaya diri, dan meningkatnya harga diri mereka.

Fenomena tersebut terjadi karena selebritis dinilai memiliki citra diri yang

kuat, baik, dan positif, serta memiliki daya pikat fisik tersendiri yang dapat

mempengaruhi seseorang dalam berkehidupan sehari-hari. Terkait dengan hal

tersebut, ketika melihat iklan yang ditampilkan oleh selebritis yang

dikaguminya, maka remaja akan cenderung membeli produk-produk yang

ditawarkannya karena selebritis tersebut dinilai kredibel dan sesuai dengan

keinginan remaja untuk menjadikan dirinya memiliki daya tarik dan citra fisik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

87

yang positif seperti selebritis pengiklannya, terutama apabila selebritis

pengiklan merupakan selebritis favoritnya (Hergenhahn & Olson, 2009;

Goldsmith, Paul, & Madden, 2000; Kamins, 1989; Rex, 1997).

Hasil tersebut didukung oleh temuan dari data deskripsi subjek bahwa

sebanyak 66% subjek menyatakan lebih tertarik dan menyukai iklan yang

menampilkan selebritis / artis / aktor / atlet / public figure yang dikenalinya.

Hal ini dikarenakan para subjek penelitian berpendapat bahwa dengan adanya

selebritis yang mempresentasikan produk tersebut, iklan menjadi lebih

menarik, iklan yang menampilkan selebritis favorit akan mudah diingat dan

diminati produknya, adanya selebritis dalam iklan dapat menjadikan motivasi

bagi mereka agar dapat menjadi seperti selebritis yang mengiklankan produk

tersebut (selebritis pengiklan tampan dan cantik), iklan dinilai lebih terjamin

dan terpercaya, produk yang ditawarkan menjadi terlihat lebih bagus, dan

lebih menambah nilai jual produk. Banyak subjek penelitian yang lebih

respek dan ingin mengadopsi penampilan serta gaya hidup selebritis

pengiklannya.

Hal tersebut dibuktikan dengan temuan data pada penelitian ini yang

menyatakan bahwa terdapat sebanyak 92% subjek memilih untuk membeli

produk perlengkapan olahraga, 84% subjek memilih membeli produk

aksesoris pribadi (jam tangan) dan pakaian, 68% subjek memilih untuk

membeli produk kosmetik dan perawatan tubuh, 63% subjek memilih untuk

membeli produk alas kaki yang ditampilkan oleh seluruh selebritis yang

terdapat pada masing-masing iklan televisi celebrity endorser agar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

88

berpenampilan sama dengan selebritis tersebut sehingga terlihat menarik,

sesuai dengan citra diri idealnya, dan diakui oleh lingkungan sosialnya. Selain

itu, sebanyak 92% subjek memilih untuk membeli produk berkaitan dengan

hobi (travelling) yang terdapat pada iklan televisi celebrity endorser karena

ingin terlihat serupa gaya hidupnya dengan selebritis yang dikaguminya

tersebut.

Remaja memiliki minat yang tinggi akan penampilan yang mencakup

pakaian, aksesoris atau perhiasan, daya tarik, dan bentuk tubuh yang sesuai

dengan jenis kelamin (Virvilaite, Saladiene, & Zvinklyte, 2011). Hal ini

dibuktikan dengan temuan dalam penelitian ini yang mendeskripsikan bahwa

sebesar 80% subjek memilih untuk membeli produk perlengkapan olahraga

yang meliputi pakaian, sepatu, dan perlengkapan olahraga lainnya yang

ditayangkan pada iklan televisi celebrity endorser dan iklan televisi non

celebrity endorser. Sebanyak 76% subjek memilih untuk membeli produk

aksesoris atau perhiasan pribadi (jam tangan) pada kedua jenis iklan tersebut.

Sebanyak 67% subjek memilih untuk membeli produk pakaian yang

ditampilkan dalam iklan-iklan tersebut. Selain itu, 55% subjek memilih untuk

membeli produk alas kaki yang ditampilkan pada kedua jenis iklan tersebut.

Keadaan fisik pada remaja ini dilihat sebagai suatu hal yang penting yang

mengakibatkan ketika keadaan fisik (citra diri) tidak sesuai dengan yang

diinginkan mereka, maka akan menimbulkan perasaan tidak puas, kurang

percaya diri, dan rendahnya harga diri yang dimilikinya sehingga mereka

akan melakukan apa saja untuk memperindah penampilan diri, terlihat sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

89

dengan identitas dan citra diri idealnya, termasuk dengan menggunakan

produk-produk tertentu yang dapat menunjang penampilan dirinya. (Santrock,

2003; Papalia, Old, & Feldmen, 2008, Han dalam Virvilaite, Saladiene, &

Zvinklyte, 2011; Djudiyah, 2002; Hadjali, Salimi, & Ardestani, 2012;

Marretha, 2013). Hal ini terbukti dengan temuan dalam penelitian ini yang

menjelaskan bahwa terdapat sebanyak 60% subjek memilih untuk membeli

produk kosmetik dan perawatan tubuh yang ditampilkan dalam iklan televisi

celebrity endorser dan iklan televisi non celebrity endorser guna menunjang

penampilan diri mereka.

Hal lainnya yang menyebabkan iklan televisi celebrity endorser

berpengaruh terhadap pembelian impulsif pada remaja dikarenakan kurang

adanya pertimbangan yang matang ketika membeli suatu produk. Hal ini juga

dikarenakan adanya keinginan untuk memenuhi rasa senang, rasa percaya

diri, dan kepuasan sesaat mereka. Hal ini didukung oleh pernyataan Rook dan

Fisher (1995) yang menyatakan bahwa pembelian impulsif ditandai dengan

terpikatnya harapan dari kepuasan yang ingin dipenuhi pada saat itu juga.

Rook (1987) menambahkan bahwa pembelian impulsif dilakukan tanpa

disertai oleh pertimbangan yang matang dan didasari atas rasa senang tanpa

peduli cara untuk mendapatkannya.

Hausman (dalam Virvilaite, Saladiene, & Zvinklyte, 2011) menyatakan

bahwa motif dasar dari perilaku hedonis pada pembelian impulsif adalah

pemuasan perasaan kesenangan, kepuasan, percaya diri, sesuatu yang baru,

kejutan, dan kedekatan emosional dengan lingkungan sosial. Hal ini didukung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

90

oleh pernyataan Nurasyiah dan Budiwati (dalam Setyawati, 2010) bahwa

remaja memiliki tingkat konsumsi untuk kebutuhan yang bersifat kesenangan

lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan pengeluaran remaja untuk

kebutuhan lainnya, termasuk kebutuhan untuk belajar sehingga remaja

disebut sebagai konsumen yang paling sering melakukan pembelian impulsif.

Remaja dinilai sebagai konsumen yang paling sering melakukan

pembelian impulsif juga dikarenakan pada masa tersebut, remaja mengalami

emosi yang tinggi, kurang stabil, memiliki pengendalian diri atau kontrol diri

yang belum sempurna, dan cenderung berpikir secara abstrak, serta tergesa-

gesa dalam mengambil keputusan, termasuk keputusan dalam membeli

sehingga terciptalah perilaku pembelian impulsif pada remaja yang cenderung

kurang sesuai dengan kebutuhan jangka panjangnya (Baumeister, 2002;

Verplanken & Herabadi, 2001; Santrock, 2003; 2011; Ali & Asrori, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

91

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data dari penelitian ini, hasil uji Paired Sample T-test

menunjukkan bahwa nilai t sebesar 11,019 dan nilai signifikansi (Sig. 1-

tailed) sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi (Sig.)

< 0,05 yang berarti terdapat pengaruh secara signifikan iklan televisi

celebrity endorser terhadap perilaku pembelian impulsif pada remaja.

Berdasarkan perbandingan perhitungan mean antara iklan televisi celebrity

endorser dan iklan televisi non celebrity endorser, didapatkan temuan

bahwa iklan televisi celebrity endorser memiliki nilai mean yang lebih

tinggi (106,89) dibandingkan dengan nilai mean iklan televisi non

celebrity endorser (69,05).

Berdasarkan hasil dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh iklan televisi celebrity endorser terhadap pembelian

impulsif pada remaja dan pembelian impulsif pada remaja yang

ditimbulkan oleh iklan televisi celebrity endorser lebih tinggi daripada

pembelian impulsif pada remaja yang ditimbulkan oleh iklan televisi non

celebrity endorser. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa

Ho ditolak. Dengan kata lain hipotesis dalam penelitian ini diterima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

92

B. Keterbatasan Penelitian

1. Pada data deskripsi subjek bagian intensitas pengalaman subjek

penelitian dalam menonton iklan yang ditayangkan, kurang diberikan

penjelasan mengenai keterangan rentang atau interval jumlah berapa

kali subjek menonton iklan yang ditayangkan dalam penelitian

eksperimen. Hal ini cenderung berdampak pada ketidakseragaman

persepsi subjek mengenai rentang dan arti dari kata jarang, pernah,

dan sering yang dimaksud.

2. Komposisi usia dan jumlah antara subjek laki-laki dan perempuan

tidak seimbang. Hal ini dikarenakan dalam penelitian ini

menggunakan metode pemilihan subjek dengan teknik cluster random

sampling sehingga komposisi usia dan jumlah antara subjek laki-laki

dan perempuan tidak dikontrol.

C. Saran

1. Bagi Remaja

Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan remaja dapat

melakukan refleksi atau evaluasi diri terhadap pembelian yang mereka

lakukan. Remaja diharapkan agar membeli suatu barang bukan

berdasar pada ada atau tidaknya selebritis pengiklan yang mereka

kagumi, namun membeli berdasarkan manfaat dan fungsi produk

tersebut guna memenuhi kebutuhan mereka. Remaja diharapkan agar

jangan sampai mengorbankan kebutuhan utama mereka sebagai pelajar

dan mahasiswa untuk membeli barang yang tidak diperlukan, barang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

93

yang mereka incar, atau hanya semata-mata untuk memenuhi

kesenangan dan kepuasan sesaat mereka saja.

2. Bagi Perusahaan

Bagi perusahaan pengiklan, hasil penelitian ini diharapkan dapat

digunakan sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi dalam rangka

membangun dan mempertahankan kepercayaan yang dimiliki

konsumen sehingga dapat memunculkan perilaku membeli dari para

konsumen terhadap produk yang ditawarkan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya, penulis sarankan untuk menambahkan

keterangan rentang atau interval jumlah berapa kali subjek menonton

iklan yang ditayangkan dalam penelitian eksperimen sehingga terjadi

keseragaman persepsi subjek mengenai rentang dan arti dari kata

jarang, pernah, dan sering yang dimaksudkan. Peneliti selanjutnya

juga diharapkan lebih memperhatikan komposisi subjek penelitian

dengan menambahkan variasi subjek berdasarkan usia dan jenis

kelamin. Hal ini ditujukan agar memperkaya hasil dari penelitian ini.

Hal ini juga dapat membantu meningkatkan validitas eksternal dalam

penelitian ini dengan melakukan pengulangan atau replika dari

penelitian eksperimen ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

94

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. & Asrori, M. 2009. Psikologi Remaja Pengembangan Peserta Didik(ed.ke-6). Jakarta : PT. Bumi Aksar.

Arnould, Price, & Zinkhan. (2002). Consumers First Edition. United States ofAmerica: Mc Graw Hill.

Astasari, A. R & Sahrah, A. (2009). Hubungan antara Konformitas denganPerilaku Membeli Impulsif pada Remaja Putri. Yogyakarta: FakultasPsikologi Universitas Wangsa Manggala Yogyakarta.

Azwar, S. (2005). Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2009). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Azwar, S. (2009). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2011). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Baumeister, R. F. (2002). Yielding to Temptation: Self-Control Failure, ImpulsivePurchasing, and Consumer Behavior. Journal of Consumer Research Vol.28, 670-676.

Coley, A. & Burgess, B. (2003). Gender Differences in Cognitive and AffectiveImpulsive Buying. Journal of Fashion Marketing and Management. Vol.7. No.3, pp 282-295.

Copley, P. (2004). Marketing Communications: Management Concepts andTheories, Cases and Practices. United Kingdom: Elsevier Butterworth,Heinemann, Oxford.

Djudiyah. (2002). Hubungan anatara Pemantauan Diri, Harga Diri, Materialisme,dan Uang Saku dengan Perilaku Pembelian Impulsif pada Remaja.Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi UniversitasGadjah Mada.

Gasiorowska, A. (2011). Gender As A Moderator Of Temperamental Causes OfImpulse Buying Tendency. Journal of Customer Behavior. Vol. 10, No.2,pp 119-142

Ghani, U., Imran, M., & Jan, F. A. (2011). The Impact of DemographicCharacteristics on Impulse Buying Behavior of Urban Consumers inPeshawar. International Journal of Academy Research 3(5), 286-289.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

95

Goldsmith, J. P., Paul, G. W., & Madden, T. J. (2000). The Impact of CorporateCredibility and Celebrity Credibility on Consumer Reaction toAdvertisements and Brands. Journal of Advertising, 29 (Fall) (3), 43-54.

Hadjali, H. R., Salimi, M., & Ardestani, M. S. (2012). Exploring Main FactorsAffecting on Impulsive Buying Behaviors. Journal of America Science8(1).

Herabadi, A. G., Verplanken, B., & van Knippenberg, A. (2009). ConsumptionExperience of Impulsive Buying in Indonesia: Emotional Arousal andHedonistic Considerations. Asian Journal of Social Psychology 12, 20-31.

Hergenhahn, B. R., & Olson, M. H. (2009). Theories of Learning, Edisi Ketujuh.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Hodge, R. (2004). Factors Influencing Impulse Buying During an OnlinePurchase Transaction. A Thesis (Tidak Diterbitkan). Canada: Universityof Waterloo.

Hutapea, M. F. N. (2013). Pengaruh Iklan Potongan Harga yang Melekat padaKartu Kredit terhadap Pembelian Impulsif Remaja Putri Pengguna KartuKredit. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas PsikologiUniversitas Sanata Dharma.

Kamins, M. A. (1989). Celebrity and Non-Celebrity Advertising in a Two-SidedContext. Journal of Advertising Research, (June/July), 34-42.

Karbasivar, A., & Yarahmadi, H. (2011). Evaluating Effective Factors onConsumer Impulse Buying Behaviour. Asian Journal of BusinessManagement Studies. 174-181.

Kasali, R. (1992). Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia.Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Kontour, R. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: PPM.

Kotler, P. (1989). Manajemen Pemasaran. Analisis, Perencanaan, danPengendalian, Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Kotler, P. (2003). Marketing Management, Fourth Edition. Jakarta: Indeks.

Kramadibrata, D. T. (2014). Hubungan Antara Pembelian Impulsif denganPenyesalan Pasca Pembelian pada Konsumen Sogo PVJ di Bandung.Skripsi (Tidak Diterbitkan). Jakarta: Departemen Psikologi Fakultas IlmuPendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

Lee, M., & Johnson, C. (2004). Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan dalamPerspektif Global. Jakarta: Prenada Media.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

96

Lin, C. H., & Chuang, S. C. (2005). The Effect of Individual Differences onAdolescents' Impulsive Buying Behavior. Adolescence 40(159), 551-558.

Lin, C. H., & Lin, H. M. (2005). An Exploration of Taiwanese Adolescents'Impulsive Buying Tendency. Adolescence 40(157), 215-223.

Lin, Y. H., & Chen, C. Y. (2012). Adolescent’s Impulse Buying: susceptibility toInterpersonal Influence and Fear of Negative Evaluation. Social Behaviorand Personality 40(3); ProQuest Sociology.

MacLin, M. K., & Solso, R. L. (2008). Experimental Psychology A CaseApproach. United States of America: Pearson Education, Inc.

Marettha, B. F. (2013). Peran Konformitas dalam Hubungan antara Harga Diridan Impulsive Buying pada Remaja Putri. Skripsi (Tidak Diterbitkan).Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

McCracken, G., (1989). Who Is The Celebrity Endorser? Cultural Foundations ofThe Endorsement Process. Journal of Consumer Research, 16(3), 310-321.

Monks, F. J., Knoers, A. M. P., & Haditono, S. R. (2002). PsikologiPerkembangan, Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.

Muruganantham, G., & Bhakat, R. S. (2003). A Review of Impulse BuyingBehavior. International Journal of Marketing Studies 5(3), 149-160.

Myers, A., & Hansen, C. (2002). Experimental Psychology. United States ofAmerica: Wadsworth.

Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2008). Human Development.Jakarta: Salemba Humanika.

Peter, J. P. & Olson, J. C. (1999). Consumer Behavior: Perilaku Konsumen danStrategi Pemasaran Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Pringle, H., & Binet, L. (2005). How Marketers Can Use Celebrities to Sell MoreEffectively. Journal of Consumer Behavior, 4(3), 201-214.

Priyatno, D. (2012). Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrikdengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media.

Rex, M. (1997). Source Expertise and Attractiveness of Celebrity Endorsers: aLiterature Review. Cyber Journal of Sport Marketing. Issn. 1327-6816.

Rook, D. W., & Fisher, R. J. (1995). Normative Influences on Impulsive BuyingBehavior. Journal of Consumer Research. Vol. 22.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

97

Rook, D. W. (1987). The Buying Impulse. Journal of Consumer Research 14,189-199.

Rossiter, J. R., & Percy, L. (1997). Advertising & Promotion Management. NewYork: Mc Graw Hill.

Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi dari Blog Menjadi Buku.Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.

Santrock, J. W. (2002). Life-Span Development: Perkembangan Masa HidupEdisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Santrock, J. W. (2003). Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.

Santrock, J. W. (2007). Remaja Edisi Kesebelas. Jakarta: Erlangga.

Santrock, J. W. (2011). Life-Span Development: Perkembangan Masa HidupEdisi 13 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Sarwono, S. W. (2013). Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Schiffman, L., & Kanuk, L. L. (2008). Perilaku Konsumen, Edisi Ketujuh.Jakarta: Indeks.

Seniati, L., Yulianto, A., & Setiadi, B. N. (2011). Psikologi Eksperimen. Jakarta:Indeks.

Setiawati, A. (2004). Peran Orang Tua dalam Sosialisasi Anak MenjadiKonsumen yang Bertanggung Jawab. Thesis. Program Studi GiziMasyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Sekolah Pascasarjana InstitutPertanian Bogor.

Setyawati, N. (2010). Hubungan antara Harga Diri dengan Perilaku Konsumtifpada Remaja. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Universitas MuhammadiyahSurakarta.

Shahjehan, A., Qureshi, J. A., Zeb, F., & Saifullah, K. (2012). The Effecy ofPersonality on Impulsive and Compulsive Buying Behaviors. AfricanJournal of Business Management Vol. 6(6), pp. 2187-2194,15 February,2012.

Shimp, T. A. (2003). Periklanan Promosi, Aspek Tambahan KomunikasiPemasaran Terpadu. Jakarta: Erlangga.

Sihotang, A. (2009). Hubungan antara Konformitas terhadap Kelompok TemanSebaya dengan Pembelian Impulsif. Skripsi (Tidak Diterbitkan). FakultasPsikologi Universitas Diponegoro Semarang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

98

Solomon, M. R. (1994). Consumer Behavior Second Edition. United States ofAmerica: A Division of Paramount Publishing.

Suryabrata, S. (2006). Metodologi Penelitian. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Utami, F. A., & Sumaryono. (2008). Pembelian Impulsif Ditinjau dari KontrolDiri dan Jenis Kelamin pada Remaja. Jurnal Psikologi Proyeksi Vol. 3No. 1, hal: 46-57.

Verplanken, B., & Herabadi, A. (2001). Individual Differences in Impulse BuyingTendency: Feeling and No Thinking. Europan Journal of Personality15, S71-S83.

Verplanken, B., & Sato, A. (2011). The Psychology of Impulse Buying: AnIntegrative Self-Regulation Approach. Journal Consumer Policy vol 34 ,197–210.

Virvilaite, R., Saladine, V., & Bagdonaite. (2009). Peculiarities of ImpulsiivePurchasing in the Market of Consumer Goods. Inezinerine Ekonomika-Engineering Economics, 2, 101-108.

Virvilaite, R., Saladiene, V., & Zvinklyte, J. (2011). The Impact of External andInternal Stimuli on Impulsive Purchasing. Ekonomika IR Vadyba vol 16,1329-1336.

Wells, W., Burnett, J., & Moriarty, S. (1997). Advertising Principles andPractises, Fourth Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

99

Lampiran 1.Data dan Hasil Seleksi Iklan

Professional Judgment

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

100

Iklan celebrity endorser

Keterangan :

A : Iklan celebrity endorser

B : Iklan non celebrity endorser

ProfessionalJudge

I A II A III A IV A V A VI A VII A VIII A

1 18 18 18 18 20 17 19 20

2 19 18 20 20 19 17 19 18

3 19 18 18 19 18 18 19 19

4 18 17 18 18 18 17 19 20

5 18 17 17 18 18 17 18 18

Iklan non

celebrity endorser

ProfessionalJudge

I B II B III B IV B V B VI B VII B VIII B

1 19 18 19 17 18 17 19 19

2 19 18 20 18 19 17 18 19

3 19 20 19 18 19 18 19 18

4 18 17 18 18 19 17 19 18

5 18 17 16 17 18 16 18 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

101

Keterangan :

I : Iklan alas kaki

II : Iklan kosmetik dan perawatan tubuh

III : Iklan aksesoris pribadi (jam tangan)

IV : Iklan pakaian

V : Iklan perlengkapan olahraga

VI : Iklan parfum

VII : Iklan berkaitan dengan hobi (travelling)

VIII : Iklan makanan (junk food)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

102

Scale : Iklan Televisi Celebrity Endorser (sebelum aitem digugurkan)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 5 100.0

Excludeda 0 .0

Total 5 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.697 .770 8

Summary Item Statistics

Mean Minimum Maximum Range

Maximum /

Minimum Variance N of Items

Item Means 18.300 17.200 19.000 1.800 1.105 .377 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

103

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

iklan 1 128.00 10.000 .577 . .642

iklan 2 128.80 9.200 .843 . .596

iklan 3 128.20 7.200 .663 . .583

iklan 4 127.80 8.700 .531 . .630

iklan 5 127.80 9.700 .323 . .686

iklan 6 129.20 11.700 .131 . .708

iklan 7 127.60 9.800 .821 . .619

iklan 8 127.40 12.300 -.143 . .806

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

104

Scale : Iklan Televisi Non Celebrity Endorser (sebelum aitem digugurkan)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 5 100.0

Excludeda 0 .0

Total 5 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.830 .846 8

Summary Item Statistics

Mean Minimum Maximum Range

Maximum /

Minimum Variance N of Items

Item Means 18.150 17.000 18.600 1.600 1.094 .340 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

105

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

iklan 1 126.60 17.300 .790 . .796

iklan 2 127.20 13.700 .662 . .800

iklan 3 126.80 10.700 .826 . .785

iklan 4 127.60 18.300 .555 . .816

iklan 5 126.60 18.300 .555 . .816

iklan 6 128.20 15.700 .892 . .773

iklan 7 126.60 19.300 .332 . .834

iklan 8 126.80 19.700 .247 . .841

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

106

Reliabilitas Iklan Televisi Celebrity Endorser (setelah aitem digugurkan)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 5 100.0

Excludeda 0 .0

Total 5 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.831 6

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

iklan 1 91.80 9.200 .662 .802

iklan 2 92.60 8.800 .800 .781

iklan 3 92.00 6.000 .839 .750

iklan 4 91.60 7.300 .745 .771

iklan 5 91.60 9.300 .293 .874

iklan 7 91.40 9.800 .607 .816

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

107

Reliabilitas Iklan Televisi Non Celebrity Endorser (setelah aitemdigugurkan)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 5 100.0

Excludeda 0 .0

Total 5 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.777 6

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

iklan 1 91.20 11.200 .736 .725

iklan 2 91.80 8.200 .642 .716

iklan 3 91.40 6.300 .736 .714

iklan 4 92.20 11.700 .587 .748

iklan 5 91.20 11.700 .587 .748

iklan 7 91.20 12.700 .307 .787

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

108

Lampiran 2.Data dan Hasil Penelitian Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

109

Subjek Iklan TelevisiCelebrity Endorser

Iklan Televisi NonCelebrity Endorser

KelompokPerlakuan

S1 131 61 1

S2 74 51 1

S3 114 35 1

S4 78 45 1

S5 67 69 1

S6 137 119 1

S7 106 67 1

S8 110 62 1

S9 111 52 1

S10 110 80 1

S11 170 134 1

S12 64 43 1

S13 154 125 1

S14 133 101 1

S15 120 24 1

S16 166 123 1

S17 131 61 1

S18 120 84 1

S19 62 45 1

S20 140 100 2

S21 106 57 2

S22 126 73 2

S23 52 23 2

S24 57 44 2

S25 50 48 2

S26 90 39 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

110

S27 77 54 2

S28 142 113 2

S29 39 10 2

S30 40 35 2

S31 135 95 2

S32 85 30 2

S33 116 87 2

S34 104 69 2

S35 118 93 2

S36 151 79 2

S37 162 125 2

S38 114 69 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

111

Uji Normalitas

Explore

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Iklan celebrity

endorser38 100.0% 0 .0% 38 100.0%

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Iklan celebrity

endorser.126 38 .133 .962 38 .227

a. Lilliefors Significance Correction

Explore

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Iklan non celebrity

endorser38 100.0% 0 .0% 38 100.0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

112

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Iklan non celebrity

endorser.106 38 .200* .964 38 .261

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Uji Homogenitas

Descriptives

Iklan

celebrity

endorser

N Mean

Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum MaximumLower Bound Upper Bound

AB 19 113.58 32.822 7.530 97.76 129.40 62 170

BA 19 100.21 38.991 8.945 81.42 119.00 39 162

Total 38 106.89 36.188 5.870 95.00 118.79 39 170

Test of Homogeneity of Variances

Iklan celebrity endorser

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.367 1 36 .250

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

113

Descriptives

Iklan non

celebrity

endorser

N Mean

Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for

Mean

Minimum MaximumLower Bound Upper Bound

AB 19 72.68 33.076 7.588 56.74 88.63 24 134

BA 19 65.42 31.702 7.273 50.14 80.70 10 125

Total 38 69.05 32.167 5.218 58.48 79.63 10 134

Test of Homogeneity of Variances

Iklan non celebrity

endorser

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.025 1 36 .876

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

114

T-Test

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 iklan celebrity endorser 106.89 38 36.188 5.870

iklan non celebrity endorser 69.05 38 32.167 5.218

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 iklan celebrity endorser &

iklan non celebrity endorser38 .814 .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

115

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig.Mean Std. Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 iklan celebrity

endorser - iklan non

celebrity endorser

37.842 21.171 3.434 30.884 44.801 11.019 37 .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

116

Perbandingan Mean Teoritik dan Mean Empirik

1. Perbandingan mean kelompok iklan televisi celebrity endorser dengan

mean teoritik

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

iklan celebrity

endorser38 106.89 36.188 5.870

One-Sample Test

Test Value = 120

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

iklan celebrity

endorser18.209 37 .000 106.895 95.00 118.79

2. Perbandingan mean kelompok iklan televisi non celebrity endorser

dengan mean teoritik

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

iklan non celebrity

endorser38 69.05 32.167 5.218

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

117

One-Sample Test

Test Value = 120

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

iklan non celebrity

endorser13.233 37 .000 69.053 58.48 79.63

3. Perbandingan mean keseluruhan subjek dengan mean teoritik

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Keseluruhan

subjek76 87.97 38.978 4.471

One-Sample Test

Test Value = 120

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Keseluruhan

subjek19.676 75 .000 87.974 79.07 96.88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

118

Lampiran 3.Skala Interval Survei Iklan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

119

Skala interval professional judgment

Nama :

Jenis Kelamin :

Komponen Penilaian :

1. Iklan celebrity endorser adalah iklan yang menggunakan artis, aktor, atlit,maupun public figure yang dikenal masyarakat untuk mempersuasikan,mempresentasikan dan menyampaikan isi pesan dari suatu iklan agar dapatmempengaruhi afeksi dan kognisi masyarakat dengan cara menciptakan danmemelihara citra serta makna dalam benak masyarakat agar masyarakat dapattertarik untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan. Pada saatmelakukan pemilihan celebrity endorser dalam suatu iklan, perusahaandiharapkan memilih selebritis atau artis, aktor, dan atlit yang telah memenuhimodel VisCAP karakter presenter yang meliputi visibility, credibility,attraction, dan power.

2. Iklan non celebrity endorser adalah iklan produk yang ditawarkan olehperusahaan pengiklan, namun tidak terdapat artis, aktor, atlit, maupun publicfigure yang menjadi presenter untuk mempresentasikan produk. Dalam iklannon celebrity endorser ini seringkali perusahaan pengiklan hanyamenampilkan produk yang ditawarkan dan atau menggunakan model atauorang biasa sebagai presenter dalam iklan tersebut.

3. Pesan merupakan faktor penting dalam suatu iklan. Pesan yangditampilkandalam iklan haruslah jelas dan menarik agar iklan dapat dimengerti pesannyaoleh konsumen. Pesan yang jelas dan menarik dapat menyampaikan tujuaniklan kepada konsumen dan dapat mengajak konsumen untuk membeliproduk yang ditawarkan.

4. Perbedaan gender dapat memberikan persepsi yang berbeda pada sebuahiklan. Konsumen seringkali akan memilih iklan yang dapat mewaikili jeniskelaminnya. Iklan yang digunakan diharapkan tidak memiliki bias gendersehingga dapat menimbulkan persepsi secara umum konsumen terhadap iklancelebrity endorser dan iklan non celebrity endorser ini.

5. Video merupakan salah satu elemen penting dalam suatu iklan. Video yangditayangkan dalam suatu iklan televisi haruslah jelas dan menarik. Hal iniditujukan agar konsumen dapat merasa tertarik dengan iklan yang merekalihat sehingga menimbulkan perilaku membeli dalam diri mereka terhadapproduk yang ditawarkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

120

Berilah penilaian anda pada setiap video iklan yang disajikan denganmelingkari salah satu angka pada masing-masing rentang angka.

Contoh :

1. Iklan celebrity endorser.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Tidak menampilkan selebritis Menampilkan

dalam iklan selebritis dalam iklan.

Jawab : Iklan Celebrity Endorser

1. Iklan Alas Kakia. Selebritis pengiklan

.-----.-----.-----.-----.-----.1 2 3 4 5

Tidak menampilkan selebritis Menampilkan selebritisdalam iklan dalam iklan

b. Pesan.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Pesan tidak jelas dan tidak Pesan jelas dan menarikmenarik

c. Gender.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Terdapat bias gender Tidak terdapat biasdalam iklan gender dalam iklan

d. Video.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Video tidak jelas dan tidak Video jelas danmenarik menarik

2. Iklan Kosmetik dan Perawatan Tubuha. Selebritis pengiklan

.-----.-----.-----.-----.-----.1 2 3 4 5

Tidak menampilkan selebritis Menampilkan selebritisdalam iklan dalam iklan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

121

b. Pesan.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Pesan tidak jelas dan tidak Pesan jelas dan menarikmenarik

c. Gender.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Terdapat bias gender Tidak terdapat biasdalam iklan gender dalam iklan

d. Video.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Video tidak jelas dan tidak Video jelas danmenarik menarik

3. Iklan Aksesoris Pribadi (Jam Tangan)a. Selebritis pengiklan

.-----.-----.-----.-----.-----.1 2 3 4 5

Tidak menampilkan selebritis Menampilkan selebritisdalam iklan dalam iklan

b. Pesan.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Pesan tidak jelas dan tidak Pesan jelas dan menarikmenarik

c. Gender.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Terdapat bias gender Tidak terdapat biasdalam iklan gender dalam iklan

d. Video.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Video tidak jelas dan tidak Video jelas danmenarik menarik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

122

4. Iklan Pakaiana. Selebritis pengiklan

.-----.-----.-----.-----.-----.1 2 3 4 5

Tidak menampilkan selebritis Menampilkan selebritisdalam iklan dalam iklan

b. Pesan.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Pesan tidak jelas dan tidak Pesan jelas dan menarikmenarik

c. Gender.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Terdapat bias gender Tidak terdapat biasdalam iklan gender dalam iklan

d. Video.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Video tidak jelas dan tidak Video jelas danmenarik menarik

5. Iklan Perlengkapan Olahragaa. Selebritis pengiklan

.-----.-----.-----.-----.-----.1 2 3 4 5

Tidak menampilkan selebritis Menampilkan selebritisdalam iklan dalam iklan

b. Pesan.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Pesan tidak jelas dan tidak Pesan jelas dan menarikmenarik

c. Gender.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Terdapat bias gender Tidak terdapat biasdalam iklan gender dalam iklan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

123

d. Video.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Video tidak jelas dan tidak Video jelas danmenarik menarik

6. Iklan Parfuma. Selebritis pengiklan

.-----.-----.-----.-----.-----.1 2 3 4 5

Tidak menampilkan selebritis Menampilkan selebritisdalam iklan dalam iklan

b. Pesan.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Pesan tidak jelas dan tidak Pesan jelas dan menarikmenarik

c. Gender.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Terdapat bias gender Tidak terdapat biasdalam iklan gender dalam iklan

d. Video.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Video tidak jelas dan tidak Video jelas danmenarik menarik

7. Iklan yang Berkaitan dengan Hobi (Travelling dengan MenggunakanPesawat)a. Selebritis pengiklan

.-----.-----.-----.-----.-----.1 2 3 4 5

Tidak menampilkan selebritis Menampilkan selebritisdalam iklan dalam iklan

b. Pesan.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Pesan tidak jelas dan tidak Pesan jelas dan menarikmenarik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

124

c. Gender.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Terdapat bias gender Tidak terdapat biasdalam iklan gender dalam iklan

d. Video.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Video tidak jelas dan tidak Video jelas danmenarik menarik

8. Iklan Makanan (Junk Food)a. Selebritis pengiklan

.-----.-----.-----.-----.-----.1 2 3 4 5

Tidak menampilkan selebritis Menampilkan selebritisdalam iklan dalam iklan

b. Pesan.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Pesan tidak jelas dan tidak Pesan jelas dan menarikmenarik

c. Gender.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Terdapat bias gender Tidak terdapat biasdalam iklan gender dalam iklan

d. Video.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Video tidak jelas dan tidak Video jelas danmenarik menarik

KRITIK dan SARAN :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

125

Iklan Non Celebrity Endorser1. Iklan Alas Kaki

a. Selebritis pengiklan.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Menampilkan selebritis Tidak menampilkandalam iklan selebritis dalam iklan

b. Pesan.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Pesan tidak jelas dan tidak Pesan jelas dan menarikmenarik

c. Gender.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Terdapat bias gender Tidak terdapat biasdalam iklan gender dalam iklan

d. Video.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Video tidak jelas dan tidak Video jelas danmenarik menarik

2. Iklan Kosmetik dan Perawatan Tubuha. Selebritis pengiklan

.-----.-----.-----.-----.-----.1 2 3 4 5

Menampilkan selebritis Tidak menampilkandalam iklan selebritis dalam iklan

b. Pesan.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Pesan tidak jelas dan tidak Pesan jelas dan menarikmenarik

c. Gender.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Terdapat bias gender Tidak terdapat biasdalam iklan gender dalam iklan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

126

d. Video.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Video tidak jelas dan tidak Video jelas danmenarik menarik

3. Iklan Aksesoris Pribadi (Jam Tangan)a. Selebritis pengiklan

.-----.-----.-----.-----.-----.1 2 3 4 5

Menampilkan selebritis Tidak menampilkandalam iklan selebritis dalam iklan

b. Pesan.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Pesan tidak jelas dan tidak Pesan jelas dan menarikmenarik

c. Gender.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Terdapat bias gender Tidak terdapat biasdalam iklan gender dalam iklan

d. Video.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Video tidak jelas dan tidak Video jelas danmenarik menarik

4. Iklan Pakaiana. Selebritis pengiklan

.-----.-----.-----.-----.-----.1 2 3 4 5

Menampilkan selebritis Tidak menampilkandalam iklan selebritis dalam iklan

b. Pesan.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Pesan tidak jelas dan tidak Pesan jelas dan menarikmenarik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

127

c. Gender.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Terdapat bias gender Tidak terdapat biasdalam iklan gender dalam iklan

d. Video.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Video tidak jelas dan tidak Video jelas danmenarik menarik

5. Iklan Perlengkapan Olahragaa. Selebritis pengiklan

.-----.-----.-----.-----.-----.1 2 3 4 5

Menampilkan selebritis Tidak menampilkandalam iklan selebritis dalam iklan

b. Pesan.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Pesan tidak jelas dan tidak Pesan jelas dan menarikmenarik

c. Gender.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Terdapat bias gender Tidak terdapat biasdalam iklan gender dalam iklan

d. Video.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Video tidak jelas dan tidak Video jelas danmenarik menarik

6. Iklan Parfuma. Selebritis pengiklan

.-----.-----.-----.-----.-----.1 2 3 4 5

Menampilkan selebritis Tidak menampilkandalam iklan selebritis dalam iklan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

128

b. Pesan.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Pesan tidak jelas dan tidak Pesan jelas dan menarikmenarik

c. Gender.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Terdapat bias gender Tidak terdapat biasdalam iklan gender dalam iklan

d. Video.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Video tidak jelas dan tidak Video jelas danmenarik menarik

7. Iklan yang Berkaitan dengan Hobi (Travelling dengan MenggunakanPesawat)

a. Selebritis pengiklan.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Menampilkan selebritis Tidak menampilkandalam iklan selebritis dalam iklan

b. Pesan.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Pesan tidak jelas dan tidak Pesan jelas dan menarikmenarik

c. Gender.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Terdapat bias gender Tidak terdapat biasdalam iklan gender dalam iklan

d. Video.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Video tidak jelas dan tidak Video jelas danmenarik menarik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

129

8. Iklan Makanan (Junk Food)a. Selebritis pengiklan

.-----.-----.-----.-----.-----.1 2 3 4 5

Menampilkan selebritis Tidak menampilkandalam iklan selebritis dalam iklan

b. Pesan.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Pesan tidak jelas dan tidak Pesan jelas dan menarikmenarik

c. Gender.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Terdapat bias gender Tidak terdapat biasdalam iklan gender dalam iklan

d. Video.-----.-----.-----.-----.-----.

1 2 3 4 5Video tidak jelas dan tidak Video jelas danmenarik menarik

KRITIK dan SARAN :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

130

Lampiran 4.Skala Pembelian Impulsif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

131

SKALA PENGUKURAN PSIKOLOGIS

Digunakan untuk Penyelesaian Tugas Akhir

Disusun oleh :

Yovidia Yofran Very Agista

109114052

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

131

SKALA PENGUKURAN PSIKOLOGIS

Digunakan untuk Penyelesaian Tugas Akhir

Disusun oleh :

Yovidia Yofran Very Agista

109114052

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

131

SKALA PENGUKURAN PSIKOLOGIS

Digunakan untuk Penyelesaian Tugas Akhir

Disusun oleh :

Yovidia Yofran Very Agista

109114052

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

132

Yogyakarta, November 2015

Kepada

Yth. Saudara/Saudari yang ikut berpartisipasi dalam penelitian ini

Terkait dengan penelitian yang saya lakukan dalam rangka penyusunan tugas akhir,

perkenankan saya memohon izin untuk meminta bantuan serta partisiapasi saudara/i untuk

merelakan waktunya dalam rangka mengisi skala yang saya bagikan.

Skala ini terdiri dari beberapa pernyataan yang dikelompokan dalam beberapa bagian.

Ketika merespon pernyataan-pernyataan tersebut, saya sangat berharap saudara/i untuk

mengisinya dengan sebenar-benarnya, apa adanya dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

keadaan saudara/i dalam kehidupan sehari-hari. Pada skala ini, tidak ada penilaian benar

atau salah. Data yang diberikan oleh saudara/i sangat terjaga kerahasiaanya.

Dalam pengisian skala ini, dimohon untuk selalu memperhatikan petunjuk pengerjaan

dan instruksi yang diberikan, karena hasil dari pengisian skala ini akan digunakan untuk

kepentingan akademik. Atas perhatian dan partisipasi saudara/i, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Yovidia Yofran Very Agista

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

133

PERNYATAAN KESEDIAAN

Dengan ini saya menyatakan kesediaan saya untuk mengisi skala ini tanpa adanya

paksaan ataupun tekanan dari pihak manapun, akan tetapi dengan sukarela demi membantu

terlaksananya penelitian ilmiah ini.

Semua respon yang saya berikan mewakili apa yang saya alami dalam kehidupan saya

sehari-hari dan bukan atas pandangan masyarakat pada umumnya. Saya juga memberikan ijin

agar jawaban saya dapat digunakan sebagai data untuk penelitian ilmiah ini.

Nama (Inisial) :

Usia :

Jenis Kelamin : L / P *

Nomor HP :

Tempat tinggal : dengan orang tua dengan saudara kos kontrak

lainnya______ **

Yogyakarta,……November 2015

(.………………….………………..)

* lingkari yang sesuai

** centang yang sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

134

PETUNJUK PENGERJAAN

Berikut ini terdapat kolom pernyataan terkait dengan apa yang anda rasakan dan andaalami setelah anda melihat video yang telah ditayangkan. Anda diminta untuk memilihmembeli barang sehubungan dengan keinginan pribadi anda atau tidak membeli barangtersebut berdasarkan apa yang terlintas pada pikiran anda pada saat itu juga.

Anda diminta untuk memberikan penilaian anda terhadap pernyataan-pernyataan yangdisajikan dengan memberikan tanda centang (√) pada kolom jawaban Membeli atau TidakMembeli dan tanda lingkaran (O) pada pernyataan lanjutan yang paling mewakilipikiran, keinginan, dan keadaan yang anda alami setelah melihat iklan yangditampilkan. Terdapat tujuh pilihan jawaban yang tersedia. Misalnya pada pernyataanpertama “Membutuhkan” dan “Menginginkan”, penjelasan setiap angkanya adalah sebagaiberikut :Angka 1 : jika anda Sangat Membutuhkan barang tersebutAngka 2 : jika anda Membutuhkan barang tersebutAngka 3 : jika anda Agak Membutuhkan barang tersebutAngka 4 : jika anda Antara Membutuhkan dan Menginginkan barang

tersebutAngka 5 : jika anda Agak Menginginkan barang tersebutAngka 6 : jika anda Menginginkan barang tersebutAngka 7 : jika anda Sangat Menginginkan barang tersebut

Contoh Cara Pengerjaan :

1) Membutuhkan .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Menginginkan

Ketika anda keliru memilih jawaban, silakan beri tanda sama dengan (=) padajawaban yang anda anggap salah dan mengganti pilihan jawaban dengan memberikan tandalingkaran (O) pada pilihan jawaban yang lebih sesuai.

Contoh koreksi :

1) Membutuhkan .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Menginginkan

Masing-masing orang memiliki jawaban yang berbeda untuk setiap pernyataan, olehsebab itu pilihlah jawaban yang paling sesuai untuk mewakili kesetujuan anda terhadappernyataan yang disajikan. Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah karena jawaban inimencerminkan diri anda sendiri. Pastikan tidak ada pernyataan yang terlewatkan.

Selamat Mengerjakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

135

Data Diri Seri : A

Berilah tanda centang (√) pada pernyataan “ Tidak Membeli” jika anda memilih untuktidak membeli produk yang ditampilkan atau berilah tanda centang (√) padapernyataan “Membeli” jika anda memilih untuk membeli produk yang ditampilkan :

A. Iklan 1 Produk alas kaki

Tidak Membeli Membeli

Jika anda memilih untuk Membeli, silakan anda memberikan tanda lingkaran (O) pada salahsatu ruang pada setiap pernyataan sesuai penilaian anda terhadap perilaku membeli yang barusaja anda lakukan :

a. Membutuhkan .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Menginginkan

b. Terencana .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Spontan/Seketika

c. Berdasarkan rasa .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Berdasarkan rasa

pertimbangan senang (senang

jika membeli)

d. Reflektif .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Antusias ketika membeli

e. Terpenuhi .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Terpenuhi

kebutuhan kepuasan

Jika anda memilih untuk Tidak Membeli, silakan anda menuliskan alasan mengapa anda tidak

melakukan pembelian:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

136

Berilah tanda centang (√) pada pernyataan “ Tidak Membeli” jika anda memilih untuktidak membeli produk yang ditampilkan atau berilah tanda centang (√) padapernyataan “Membeli” jika anda memilih untuk membeli produk yang ditampilkan :

B. Iklan 2 Produk perawatan tubuh

Tidak Membeli Membeli

Jika anda memilih untuk Membeli, silakan anda memberikan tanda lingkaran (O) pada salahsatu ruang pada setiap pernyataan sesuai penilaian anda terhadap perilaku membeli yang barusaja anda lakukan :

1) Membutuhkan .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Menginginkan

2) Terencana .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Spontan/Seketika

3) Berdasarkan rasa .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Berdasarkan rasa

pertimbangan senang (senang

jika membeli)

4) Reflektif .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Antusias ketika membeli

5) Terpenuhi .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Terpenuhi

kebutuhan kepuasan

Jika anda memilih untuk Tidak Membeli, silakan anda menuliskan alasan mengapa anda tidak

melakukan pembelian:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

137

Berilah tanda centang (√) pada pernyataan “ Tidak Membeli” jika anda memilih untuktidak membeli produk yang ditampilkan atau berilah tanda centang (√) padapernyataan “Membeli” jika anda memilih untuk membeli produk yang ditampilkan :

C. Iklan 3 Produk jam tangan

Tidak Membeli Membeli

Jika anda memilih untuk Membeli, silakan anda memberikan tanda lingkaran (O) pada salahsatu ruang pada setiap pernyataan sesuai penilaian anda terhadap perilaku membeli yang barusaja anda lakukan :

1) Membutuhkan .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Menginginkan

2) Terencana .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Spontan/Seketika

3) Berdasarkan rasa .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Berdasarkan rasa

pertimbangan senang (senang

jika membeli)

4) Reflektif .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Antusias ketika membeli

5) Terpenuhi .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Terpenuhi

kebutuhan kepuasan

Jika anda memilih untuk Tidak Membeli, silakan anda menuliskan alasan mengapa anda tidak

melakukan pembelian:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

138

Berilah tanda centang (√) pada pernyataan “ Tidak Membeli” jika anda memilih untuktidak membeli produk yang ditampilkan atau berilah tanda centang (√) padapernyataan “Membeli” jika anda memilih untuk membeli produk yang ditampilkan :

D. Iklan 4 Produk pakaian

Tidak Membeli Membeli

Jika anda memilih untuk Membeli, silakan anda memberikan tanda lingkaran (O) pada salahsatu ruang pada setiap pernyataan sesuai penilaian anda terhadap perilaku membeli yang barusaja anda lakukan :

1) Membutuhkan .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Menginginkan

2) Terencana .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Spontan/Seketika

3) Berdasarkan rasa .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Berdasarkan rasa

pertimbangan senang (senang

jika membeli)

4) Reflektif .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Antusias ketika membeli

5) Terpenuhi .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Terpenuhi

kebutuhan kepuasan

Jika anda memilih untuk Tidak Membeli, silakan anda menuliskan alasan mengapa anda tidak

melakukan pembelian:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

139

Berilah tanda centang (√) pada pernyataan “ Tidak Membeli” jika anda memilih untuktidak membeli produk yang ditampilkan atau berilah tanda centang (√) padapernyataan “Membeli” jika anda memilih untuk membeli produk yang ditampilkan :

E. Iklan 5 Produk perlengkapan olahraga

Tidak Membeli Membeli

Jika anda memilih untuk Membeli, silakan anda memberikan tanda lingkaran (O) pada salahsatu ruang pada setiap pernyataan sesuai penilaian anda terhadap perilaku membeli yang barusaja anda lakukan :

1) Membutuhkan .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Menginginkan

2) Terencana .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Spontan/Seketika

3) Berdasarkan rasa .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Berdasarkan rasa

pertimbangan senang (senang

jika membeli)

4) Reflektif .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Antusias ketika membeli

5) Terpenuhi .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Terpenuhi

kebutuhan kepuasan

Jika anda memilih untuk Tidak Membeli, silakan anda menuliskan alasan mengapa anda tidak

melakukan pembelian:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

140

Berilah tanda centang (√) pada pernyataan “ Tidak Membeli” jika anda memilih untuktidak membeli produk yang ditampilkan atau berilah tanda centang (√) padapernyataan “Membeli” jika anda memilih untuk membeli produk yang ditampilkan :

F. Iklan 6 Produk berkaitan dengan Hobi

Tidak Membeli Membeli

Jika anda memilih untuk Membeli, silakan anda memberikan tanda lingkaran (O) pada salahsatu ruang pada setiap pernyataan sesuai penilaian anda terhadap perilaku membeli yang barusaja anda lakukan :

1) Membutuhkan .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Menginginkan

2) Terencana .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Spontan/Seketika

3) Berdasarkan rasa .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Berdasarkan rasa

pertimbangan senang (senang

jika membeli)

4) Reflektif .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Antusias ketika membeli

5) Terpenuhi .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Terpenuhi

kebutuhan kepuasan

Jika anda memilih untuk Tidak Membeli, silakan anda menuliskan alasan mengapa anda tidak

melakukan pembelian:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

141

Seri : B

Berilah tanda centang (√) pada pernyataan “ Tidak Membeli” jika anda memilih untuktidak membeli produk yang ditampilkan atau berilah tanda centang (√) padapernyataan “Membeli” jika anda memilih untuk membeli produk yang ditampilkan :

A. Iklan 1 Produk alas kaki

Tidak Membeli Membeli

Jika anda memilih untuk Membeli, silakan anda memberikan tanda lingkaran (O) pada salahsatu ruang pada setiap pernyataan sesuai penilaian anda terhadap perilaku membeli yang barusaja anda lakukan :

1) Membutuhkan .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Menginginkan

2) Terencana .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Spontan/Seketika

3) Berdasarkan rasa .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Berdasarkan rasa

pertimbangan senang (senang

jika membeli)

4) Reflektif .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Antusias ketika membeli

5) Terpenuhi .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Terpenuhi

kebutuhan kepuasan

Jika anda memilih untuk Tidak Membeli, silakan anda menuliskan alasan mengapa anda tidak

melakukan pembelian:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

142

Berilah tanda centang (√) pada pernyataan “ Tidak Membeli” jika anda memilih untuktidak membeli produk yang ditampilkan atau berilah tanda centang (√) padapernyataan “Membeli” jika anda memilih untuk membeli produk yang ditampilkan :

B. Iklan 2 Produk perawatan tubuh

Tidak Membeli Membeli

Jika anda memilih untuk Membeli, silakan anda memberikan tanda lingkaran (O) pada salahsatu ruang pada setiap pernyataan sesuai penilaian anda terhadap perilaku membeli yang barusaja anda lakukan :

1) Membutuhkan .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Menginginkan

2) Terencana .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Spontan/Seketika

3) Berdasarkan rasa .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Berdasarkan rasa

pertimbangan senang (senang

jika membeli)

4) Reflektif .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Antusias ketika membeli

5) Terpenuhi .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Terpenuhi

kebutuhan kepuasan

Jika anda memilih untuk Tidak Membeli, silakan anda menuliskan alasan mengapa anda tidak

melakukan pembelian:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

143

Berilah tanda centang (√) pada pernyataan “ Tidak Membeli” jika anda memilih untuktidak membeli produk yang ditampilkan atau berilah tanda centang (√) padapernyataan “Membeli” jika anda memilih untuk membeli produk yang ditampilkan :

C. Iklan 3 Produk jam tangan

Tidak Membeli Membeli

Jika anda memilih untuk Membeli, silakan anda memberikan tanda lingkaran (O) pada salahsatu ruang pada setiap pernyataan sesuai penilaian anda terhadap perilaku membeli yang barusaja anda lakukan :

1) Membutuhkan .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Menginginkan

2) Terencana .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Spontan/Seketika

3) Berdasarkan rasa .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Berdasarkan rasa

pertimbangan senang (senang

jika membeli)

4) Reflektif .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Antusias ketika membeli

5) Terpenuhi .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Terpenuhi

kebutuhan kepuasan

Jika anda memilih untuk Tidak Membeli, silakan anda menuliskan alasan mengapa anda tidak

melakukan pembelian:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

144

Berilah tanda centang (√) pada pernyataan “ Tidak Membeli” jika anda memilih untuktidak membeli produk yang ditampilkan atau berilah tanda centang (√) padapernyataan “Membeli” jika anda memilih untuk membeli produk yang ditampilkan :

D. Iklan 4 Produk pakaian

Tidak Membeli Membeli

Jika anda memilih untuk Membeli, silakan anda memberikan tanda lingkaran (O) pada salahsatu ruang pada setiap pernyataan sesuai penilaian anda terhadap perilaku membeli yang barusaja anda lakukan :

1) Membutuhkan .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Menginginkan

2) Terencana .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Spontan/Seketika

3) Berdasarkan rasa .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Berdasarkan rasa

pertimbangan senang (senang

jika membeli)

4) Reflektif .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Antusias ketika membeli

5) Terpenuhi .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Terpenuhi

kebutuhan kepuasan

Jika anda memilih untuk Tidak Membeli, silakan anda menuliskan alasan mengapa anda tidak

melakukan pembelian:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

145

Berilah tanda centang (√) pada pernyataan “ Tidak Membeli” jika anda memilih untuktidak membeli produk yang ditampilkan atau berilah tanda centang (√) padapernyataan “Membeli” jika anda memilih untuk membeli produk yang ditampilkan :

E. Iklan 5 Produk perlengkapan olahraga

Tidak Membeli Membeli

Jika anda memilih untuk Membeli, silakan anda memberikan tanda lingkaran (O) pada salahsatu ruang pada setiap pernyataan sesuai penilaian anda terhadap perilaku membeli yang barusaja anda lakukan :

1) Membutuhkan .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Menginginkan

2) Terencana .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Spontan/Seketika

3) Berdasarkan rasa .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Berdasarkan rasa

pertimbangan senang (senang

jika membeli)

4) Reflektif .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Antusias ketika membeli

5) Terpenuhi .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Terpenuhi

kebutuhan kepuasan

Jika anda memilih untuk Tidak Membeli, silakan anda menuliskan alasan mengapa anda tidak

melakukan pembelian:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

146

Berilah tanda centang (√) pada pernyataan “ Tidak Membeli” jika anda memilih untuktidak membeli produk yang ditampilkan atau berilah tanda centang (√) padapernyataan “Membeli” jika anda memilih untuk membeli produk yang ditampilkan :

F. Iklan 6 Produk berkaitan dengan Hobi

Tidak Membeli Membeli

Jika anda memilih untuk Membeli, silakan anda memberikan tanda lingkaran (O) pada salahsatu ruang pada setiap pernyataan sesuai penilaian anda terhadap perilaku membeli yang barusaja anda lakukan :

1) Membutuhkan .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Menginginkan

2) Terencana .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Spontan/Seketika

3) Berdasarkan rasa .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Berdasarkan rasa

pertimbangan senang (senang

jika membeli)

4) Reflektif .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Antusias ketika membeli

5) Terpenuhi .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Terpenuhi

kebutuhan kepuasan

Jika anda memilih untuk Tidak Membeli, silakan anda menuliskan alasan mengapa anda tidak

melakukan pembelian:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

147

DATA DIRI

Nama / NIM :

Kelas :

Jenis Kelamin :

Uang Bulanan : Rp.

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang (X) sesuai dengankehidupan anda sehari-hari ketika menonton iklan dalam sebuah tayangan di televisi danketika berbelanja:

1. Saya biasanya menonton TV selama:

a. 1-2 jam perhari

b. 3-4 jam perhari

c. 5 jam atau lebih perhari

d. Tidak pernah

2. Berdasarkan iklan-iklan yang ditayangkan tadi, saya :

a. Belum pernah melihat iklan-iklan tersebut

b. Jarang melihat iklan-iklan tersebut

c. Pernah melihat iklan-iklan tersebut

d. Sering melihat iklan tersebut

3. Ketika melihat suatu produk yang baru dan ditayangkan iklannya di TV, saya biasanya

akan:

a. Mencoba dan membeli produk itu

Karena

b. Tidak mau mencoba dan tidak akan membeli produk itu

Karena

4. Saya akan lebih tertarik membeli iklan yang biasanya :

a. Menampilkan selebritis/artis/aktor/atlet sebagai model dalam iklan tersebut

Karena

b. Tidak menampilkan selebritis/artis/aktor/atlet sebagai model dalam iklan tersebut

Karena

c. Atau saya lebih menyukai iklan yang biasanya menampilkan

Periksalah kembali jawaban anda, jangan sampai ada yang terlewatkan.

Terimakasih atas kerjasamanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

148

Lampiran 5.Gambar Video Iklan Televisi Celebrity

Endorser dan Iklan Televisi NonCelebrity Endorser

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

149

1. Gambar Iklan Televisi Celebrity Endorser (Terpakai dalam Penelitian

Eksperimen)

a. Iklan alas kaki Homyped b. Iklan Pakaian Sophie Martin

c. Iklan Kosmetik dan Perawatan Tubuh Ponds Men & Women

d. Iklan Aksesoris Pribadi Jam Tangan Casio

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

150

e. Iklan Perlengkapan Olahraga Adidas

f. Iklan Produk Berkaitan dengan Hobi (Travelling) Garuda Indonesia

2. Gambar Iklan Televisi Non Celebrity Endorser (Terpakai dalam

Penelitian Eksperimen)

a. Iklan alas kaki Homyped b. Iklan Pakaian Sophie Martin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

151

c. Iklan Kosmetik dan Perawatan Tubuh Ponds Men & Women

d. Iklan Aksesoris Pribadi Jam Tangan Casio

e. Iklan Perlengkapan Olahraga Adidas

f. Iklan Produk Berkaitan dengan Hobi (Travelling) Garuda Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

152

3. Gambar Iklan Televisi Celebrity Endorser (Tidak Terpakai dalam

Penelitian Eksperimen)

a. Iklan Parfum AXE Black & Puteri Body Splash

b. Iklan Makanan ( Junk Food) KFC

4. Gambar Iklan Televisi Non Celebrity Endorser (Tidak Terpakai dalam

Penelitian Eksperimen)

a. Iklan Parfum AXE Black & Puteri Body Splash

b. Iklan Makanan ( Junk Food) KFC

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

153

Lampiran 6.Dokumentasi Persiapan dan

Pelaksanaan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

154

1. Dokumentasi Pelaksanaan Professional Judgment

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

155

2. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Eksperimen

a. Kelompok Eksperimen A-B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

156

b. Kelompok Eksperimen B-A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

157

SUMBER GAMBAR IKLAN

1. Iklan I alas kaki “Homyped”

a. Celeb : https://www.youtube.com/watch?v=_LLaGw1MooE

b. Non : https://www.youtube.com/watch?v=HAXkr_VArTg

2. Iklan II kosmetik dan perawatan tubuh “Ponds”

a. Men:

1) Celeb : https://www.youtube.com/watch?v=UZzceEagPqc

2) Non : https://www.youtube.com/watch?v=AKtRW-VQzfg

b. Women:

1) Celeb : https://www.youtube.com/watch?v=OdrJCRR9fpA

2) Non : https://www.youtube.com/watch?v=y3qK9Is7-f0

3. Iklan III aksesoris pribadi (jam tangan) “CASIO”

a. Men :

1) Celeb : https://www.youtube.com/watch?v=GdQhlRUbdRU

b. Women :

1) Celeb : https://www.youtube.com/watch?v=-TAvU1pY1D0

c. Non : https://www.youtube.com/watch?v=Pmd25W0jHd4

4. Iklan IV pakaian “Sophie Martin”

a. Celeb : https://www.youtube.com/watch?v=dCYEqQlKJZE

b. Non : https://www.youtube.com/watch?v=TAubSiCZBAw

5. Iklan V perlengkapan olahraga “ADIDAS”

a. Celeb : https://www.youtube.com/watch?v=QWhSaQovxm0

b. Non : https://www.youtube.com/watch?v=9PvtW0Uvnl0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

158

6. Iklan VI parfum “Puteri Body Splash Mustika Ratu” dan “AXE Black”

a. Men :

1) Celeb : https://www.youtube.com/watch?v=HxFW4A7YHOM

2) Non : https://www.youtube.com/watch?v=bZJW0yGMptc

b. Women :

1) Celeb : https://www.youtube.com/watch?v=HwFJrRafnXE

2) Non : https://www.youtube.com/watch?v=aYexA3jQQtQ

7. Iklan VII Produk berkaitan dengan hobi (travelling) “GARUDA

INDONESIA”

a. Celeb : https://www.youtube.com/watch?v=ZhsVGEgRQmY

b. Non : https://www.youtube.com/watch?v=xenbi-l3Tqs

8. Iklan VIII Makanan (junk food) “KFC”

a. Celeb : https://www.youtube.com/watch?v=oVZdY-Td4Ck

b. Non : https://www.youtube.com/watch?v=akPJNkKwwDI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK … selalu dengan sabar dan penuh semangat mengajar membantu saya menyelesaikan masa kuliah hingga akhirnya lulus. Terimakasih Bu Lusi, semangat ibu

159

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI