perjanjian kredit dan jaminannya.doc

11
 PERJANJIAN KREDIT DAN JAMINANNYA Disampaikan pada mata kuliah Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis ni!ersitas "am#un$ Man$kurat Ban%armasin &'() Arran$ed #* + Padlah Ri*adi, -E, Ak Per%an%ian Kredit dan Jaminann*a Pen$antar Dal am kehidupan sehari -ha ri, man usi a ter kadang membut uhka n bant uan dana bai k unt uk  pemenuhan kebutuhannya maupun untuk modal usahanya. Bantuan dan a tersebut bisa diperoleh melalui pinjaman dari bank atau lembaga pembiayaan seperti leasing. Adapun pinjaman dari  bank atau lembaga pembiayaan inilah yang disebut dengan kredit. Pemberian kredit oleh bank atau lembaga pembiayaan didasarkan pada perjanjian yaitu perjanjian kredit. Suatu perjanjian kredit melibatkan para pihak yang terdiri dari pihak yang meminjamkan atau kreditur dan pihak yang meminj am ata u debi tur. Per janjia n kre dit itu sendir i ber akar dari per jan jia n pinjam- meminjam.. Dalam pemberian kredit terkandung resiko yaitu pihak yang meminjam atau debitur tidak mampu melunasi kredit pada waktunya dan untuk memperkecil resiko itu biasanya kreditur meminta jaminan kepada debitur. Jaminan inilah yang kemudian menjadi sumber dana bagi  pelunasan kredit dalam hal debitur tidak mampu melunasi kredit yang diterimanya. Ber ikut ini aka n diurai kan hal -ha l yang ber kai tan deng an aspek- aspek dar i kegi ata n kre dit sehingga pembaca akan mendapat pemahaman lebih lanjut. Aspek-Aspek ang Perlu Diketahui !asyarakat Perihal Perjanjian "redit dan Permasalahannya Pengertian "redit, "redit dilihat dari sudut bahasa berarti kepercayaan, dalam arti bahwa apabila seseorang mendapatkan #asilitas kredit, maka orang atau badan usaha tersebut telah mendapatkan kepercayaan dari pemberi kredit. Pengertian kredit menurut Pasal $%$$& '' (o.$)*$++ tentang Perubahan Atas '' (o. *$++ tentang Perbankan %'' Perbankan&, sebagai berikut/ “Kredit adal ah pen yed iaan uan g at au tagi han yang dap at di persamakan denga n itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain  yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”.

Upload: padlah-riyadi-se-ak

Post on 09-Oct-2015

163 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Humum Komersil

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 Perjanjian Kredit dan Jaminannya.doc

    1/11

    PERJANJIAN KREDIT DAN JAMINANNYA

    Disampaikan pada mata kuliah Pendidikan Profesi Akuntansi

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis ni!ersitas "am#un$ Man$kurat

    Ban%armasin

    &'()Arran$ed #* + Padlah Ri*adi, -E, Ak

    Per%an%ian Kredit dan Jaminann*a

    Pen$antar

    Dalam kehidupan sehari-hari, manusia terkadang membutuhkan bantuan dana baik untukpemenuhan kebutuhannya maupun untuk modal usahanya. Bantuan dana tersebut bisa diperoleh

    melalui pinjaman dari bank atau lembaga pembiayaan seperti leasing. Adapun pinjaman dari

    bank atau lembaga pembiayaan inilah yang disebut dengan kredit. Pemberian kredit oleh bank

    atau lembaga pembiayaan didasarkan pada perjanjian yaitu perjanjian kredit. Suatu perjanjiankredit melibatkan para pihak yang terdiri dari pihak yang meminjamkan atau kreditur dan pihak

    yang meminjam atau debitur. Perjanjian kredit itu sendiri berakar dari perjanjian pinjam-meminjam.. Dalam pemberian kredit terkandung resiko yaitu pihak yang meminjam atau debitur

    tidak mampu melunasi kredit pada waktunya dan untuk memperkecil resiko itu biasanya kreditur

    meminta jaminan kepada debitur. Jaminan inilah yang kemudian menjadi sumber dana bagi

    pelunasan kredit dalam hal debitur tidak mampu melunasi kredit yang diterimanya.

    Berikut ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan aspek-aspek dari kegiatan kreditsehingga pembaca akan mendapat pemahaman lebih lanjut.

    Aspek-Aspek ang Perlu Diketahui !asyarakat Perihal Perjanjian "redit dan Permasalahannya

    Pengertian "redit, "redit dilihat dari sudut bahasa berarti kepercayaan, dalam arti bahwa apabila

    seseorang mendapatkan #asilitas kredit, maka orang atau badan usaha tersebut telah mendapatkan

    kepercayaan dari pemberi kredit. Pengertian kredit menurut Pasal $%$$& '' (o.$)*$++ tentangPerubahan Atas '' (o. *$++ tentang Perbankan %'' Perbankan&, sebagai berikut/

    Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

    berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain

    yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu

    dengan pemberian bunga.

  • 5/19/2018 Perjanjian Kredit dan Jaminannya.doc

    2/11

    Dari pengertian diatas, dapat ditemukan adanya unsur-unsur dalam kredit yaitu antara lain/

    $. "epercayaan, yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa kredit tersebut akan dibayar

    kembali oleh si penerima kredit dalam jangka waktu tertentu yang telah diperjanjikan.

    . 0aktu, yaitu bahwa pemberian kredit dengan pembayaran kembali tidak dilakukan pada

    waktu yang bersamaan melainkan dipisahkan oleh tenggang waktu.

    1. 2esiko, yaitu bahwa setiap pemberian kredit mempunyai resiko akibat adanya jangkawaktu yang memisahkan antara pemberian kredit dengan pembayaran kembali. Semakin

    panjang jangka waktu kredit semakin tinggi resiko kredit tersebut.

    3. Prestasi, atau obyek kredit itu tidak saja diberikan dalam bentuk uang, tetapi juga dapat

    berbentuk barang atau jasa. (amun dalam obyek kredit yang menyangkut uanglah yangsering dijumpai dalam praktek perkreditan.

    4. Perjanjian "redit

    Setiap kredit yang telah disetujui dan disepakati antara pemberi kredit dan penerima kredit wajib

    dituangkan dalam bentuk perjanjian yaitu perjanjian kredit. Dalam Pasal $1$1 "itab '' 5ukum

    Perdata %"'5Per& menyebutkan bahwa suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana

    satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.

    Dari perjanjian tersebut timbul suatu hubungan hukum antara dua pihak yang membuatnya yangdinamakan perikatan. 5ubungan hukum yaitu hubungan yang menimbulkan akibat hukum yang

    dijamin oleh hukum atau undang-undang. Apabila salah satu pihak tidak memenuhi hak dan

    kewajiban secara sukarela maka salah satu pihak dapat menuntut melalui pengadilan.

    Sedangkan yang dimaksud dengan perikatan adalah suatu hubungan hukum antara dua orangatau dua pihak, dimana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu hal dari pihak yang lain dan

    pihak yang lain berkewajiban untuk memenuhi tuntutan itu. Pihak yang menuntut sesuatu disebut

    kreditur sedangkan pihak yang berkewajiban memenuhi tuntutan disebut debitur.

    6stilah perjanjian kredit secara de#initi# tidak dikenal di dalam '' Perbankan, namun biladitelaah lebih lanjut mengenai pengertian kredit dalam '' Perbankan tercantum kata-kata

    persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam. "ata-kata tersebut menegaskan bahwa

    hubungan kredit adalah hubungan kontraktual %hubungan yang berdasar pada perjanjian& yang

    berbentuk pinjam-meminjam. Perjanjian kredit itu sendiri mengacu pada perjanjian pinjam-meminjam.

    Pasal $43 "'5 Perdata

    Perjanjian pinjam-meminjam ialah perjanjian dengan mana pihak yang satu memberikankepada pihak yang lain suatu jumlah tertentu barang-barang yang menghabis karena

    pemakaian, dengan syarat bahwa pihak yang belakangan ini akan mengembalikan sejumlahyang sama dari macam dan keadaan yang sama pula.

    0alaupun perjanjian kredit berakar dari perjanjian pinjam-meminjam, tetapi perjanjian kredit

    berbeda dengan perjanjian pinjam-meminjam dalam "'5 Perdata.

  • 5/19/2018 Perjanjian Kredit dan Jaminannya.doc

    3/11

    Syarat Sahnya Perjanjian "redit

    Pembuatan suatu perjanjian kredit harus memenuhi syarat-syarat supaya perjanjian tersebut

    diakui dan mengikat para pihak yang membuatnya.

    Pasal $1) "'5Per menentukan 3 %empat& syarat untuk sahnya suatu perjanjian, yaitu/

    %$& Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya/ !aksudnya bahwa para pihak yang membuatperjanjian telah sepakat atau setuju mengenai hal-hal pokok dari perjanjian yang dibuat."esepakatan itu dianggap tidak ada apabila sepakat itu diberikan karena

    kekeliruan*kekhila#an atau diperolehnya dengan paksaan atau penipuan.

    %& "ecakapan untuk membuat suatu perikatan/ !aksudnya cakap adalah orang yang sudah

    dewasa, sehat akal pikiran dan tidak dilarang oleh suatu peraturan perundang-undanganuntuk melakukan suatu perbuatan tertentu. 7rang-orang yang dianggap tidak cakap untuk

    melakukan perbuatan hukum yaitu/

    %a& 7rang-orang yang belum dewasa. !enurut Pasal $11) "'5Per jo. Pasal 3 '' (o.

    $*$+3 tentang Perkawinan, orang belum dewasa adalah anak dibawah umur $ tahun

    atau belum pernah melangsungkan pernikahan 8

    %b& 7rang-orang yang ditaruh dibawah pengampuan. !enurut Pasal $11) jo. Pasal 311"'5 Perdata yaitu orang yang telah dewasa tetapi dalam keadaan dungu, gila, mata

    gelap dan pemboros 8

    %c& 7rang-orang yang dilarang undang-undang untuk melakukan perbuatan hukum

    tertentu, misalnya orang yang telah dinyatakan pailit oleh pengadilan.

    Jika pihak dalam suatu perjanjian kredit adalah suatu perseroan terbatas %P9& maka syaratkecapakan ini terpenuhi apabila P9 tersebut telah disahkan oleh !enteri "ehakiman dan telah

    dida#tarkan dalam da#tar perusahaan serta diumumkan dalam 9ambahan Berita (egara 26.

    %1& Suatu hal tertentu 8 Artinya dalam membuat perjanjian, apa yang diperjanjikan harus jelas

    sehingga hak dan kewajiban para pihak bisa ditetapkan.%3& Suatu sebab yang halal8 Artinya suatu perjanjian harus berdasarkan sebab yang halal atau

    yang diperbolehkan oleh undang-undang. "riteria atau ukuran sebab yang halal adalah

    perjanjian yang dibuat tidak boleh bertentangan dengan undang-undang, kesusilaan dan

    ketertiban umum.

    Syarat $ dan dinamakan syarat subyekti#, karena mengenai subyek yang mengadakan

    perjanjian. Sedangkan syarat ke 1 dan 3 dinamakan syarat obyekti#, karena mengenai obyek yangdiperjanjikan dalam perjanjian. "alau syarat-syarat subyekti# tidak dipenuhi, maka perjanjiannya

    dapat dibatalkan oleh hakim atas permintaan pihak yang tidak cakap, atau yang memberikan

    kesepakatan secara tidak bebas. Selama tidak dibatalkan perjanjian tersebut tetap mengikat.

    Sedangkan kalau syarat-syarat obyekti# yang tidak dipenuhi maka perjanjiannya batal demihukum yang artinya dari semula dianggap tidak pernah ada sehingga tiada dasar untuk saling

    menuntut di muka hakim %pengadilan&.

    Pihak-Pihak Dalam Perjanjian "redit

    Adapun pihak-pihak dalam perjanjian kredit antara lain/

    %$& Pihak Pemberi "redit atau kreditur.

  • 5/19/2018 Perjanjian Kredit dan Jaminannya.doc

    4/11

    Pihak pemberi kredit atau kreditur adalah bank atau lembaga pembiayaan lain selain bank

    misalnya perusahaan leasing8

    %& Pihak Penerima "redit atau debitur.

    Pihak penerima kredit atau debitur adalah pihak yang dapat bertindak sebagai subyek hukum.

    Subyek hukum adalah sesuatu badan yang mempunyai hak dan kewajiban untuk melakukan

    suatu perbuatan hukum, baik perbuatan sepihak maupun perbuatan dua pihak.

    Pada dasarnya subyek hukum terdiri dari/

    %a& manusia %person&

    %b& badan hukum %rechtpersoon& misalnya Perseroan 9erbatas %P9&.

    Pasal $%& '' Perbankan/

    Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

    menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

    rangka meningkatkan tara# hidup rakyat banyak.

    :ungsi Perjanjian "redit

    Perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian yang khusus baik oleh kreditur maupun oleh

    debitur, karena perjanjian kredit mempunyai #ungsi yang sangat penting dalam pemberian,pengelolaan maupun penatalaksanaan kredit itu sendiri.

    :ungsi dari perjanjian kredit, yaitu/

    %$& Perjanjian kredit ber#ungsi sebagai perjanjian pokok/ Artinya perjanjian kredit merupakan

    sesuatu yang menentukan batal atau tidak batalnya perjanjian lain yang mengikutinya,

    misalnya perjanjian pengikatan jaminan8

    %& Perjanjian kredit ber#ungsi sebagai alat bukti mengenai batasan-batasan hak dan kewajiban

    di antara kreditur dan debitur8

    %1& Perjanjian kredit ber#ungsi sebagai alat untuk melakukan monitoring kredit.

    Bentuk Perjanjian "redit

    Dalam prakteknya ada bentuk perjanjian kredit, yaitu/

    %$& Perjanjian kredit yang dibuat dibawah tangan, atau dinamakan akta di bawah tangan. Artinya

    perjanjian pemberian kredit oleh bank kepada nasabahnya hanya dibuat diantara mereka

    %kreditur dan debitur& tanpa notaris. (amun pada prakteknya dalam perjanjian kredit bank, akta

    dibawah tangan ini disiapkan dan dibuat sendiri oleh bank kemudian ditawarkan kepada debituruntuk disepakati. 'ntuk mempermudah dan mempercepat kerja bank, biasanya bank sudah

    menyiapkan #ormulir perjanjian dalam bentuk standar yang isi, syarat-syarat dan ketentuannyadisiapkan terlebih dahulu secara lengkap yang kemudian disodorkan kepada setiap calon-calondebitur untuk diketahui dan dipahami dalam rangka penandatanganan perjanjian kredit tersebut.

    Jadi calon debitur mau atau tidak mau, dengan terpaksa atau sukarela, harus menerima semua

    persyaratan yang tercantum dalam #ormulir kredit walaupun ia tidak setuju terhadap pasal-pasaltertentu. 5al tesebut dikarenakan calon debitur sangat membutuhkan kredit atau berada pada

    posisi lemah.

  • 5/19/2018 Perjanjian Kredit dan Jaminannya.doc

    5/11

    %& Perjanjian kredit yang dibuat oleh dan dihadapan notaris, yang dinamakan akta otentik atau

    akta notariil. Pihak yang menyiapkan dan membuat perjanjian ini adalah seorang notaris, namun

    dalam praktek semua syarat dan ketentuan perjanjian kredit disiapkan oleh kreditur kemudiandiberikan kepada notaris untuk dirumuskan dalam akta notariil. !emang notaris dalam membuat

    perjanjian hanyalah merumuskan apa yang diinginkan para pihak dalam bentuk akta notariil atau

    akta otentik.

    Pasal $3 "'5 Perdata/

    Akta dibawah tangan adalah surat atau tulisan yang dibuat oleh para pihak tidak melaluiperantaraan pejabat yang berwenang %pejabat umum& untuk dijadikan alat bukti.

    Beberapa hal yang perlu diketahui dalam perjanjian yang dibuat di bawah tangan %akta di bawah

    tangan& dan di hadapan notaris %akta otentik atau notariil&, yaitu/

    Akta otentik mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna. Artinya akta otentik dianggap

    sah dan benar tanpa perlu membuktikan atau menyelidiki keabsahan tanda tangan pihak-pihak

    tersebut. Apabila akta otentik diajukan sebagai alat bukti di depan hakim kemudian pihak lawan

    membantah akta tersebut maka pihak pembantah yang harus melakukan pembuktian kebenaranbantahannya.

    Akta di bawah tangan mempunyai kekuatan hukum pembuktian seperti juga akta otentik, jika

    tanda tangan yang ada dalam akta tersebut diakui oleh yang menandatangani. 'ntuk pembuktiandi depan hakim, jika salah satu pihak mengajukan bukti akta di bawah tangan, dan akta tersebut

    dibantah oleh pihak lawannya, maka pihak yang mengajukan akta di bawah tangan itu yang

    harus mencari bukti tambahan %misalnya saksi-saksi&. 6ni dimaksudkan untuk membuktikanbahwa akta di bawah tangan yang diajukan sebagai alat bukti tersebut benar-benar

    ditandatangani oleh pihak yang membantah. Supaya akta di bawah tangan tidak mudah dibantah

    atau disangkal kebenaran tanda tangan yang ada dalam akta tersebut dan untuk memperkuat

    pembuktian di depan hakim, maka akta yang dibuat dibawah tangan sebaiknya dilakukanlegalisasi. Dengan adanya legalisasi oleh notaris atas akta di bawah tangan maka kekuatan

    hukum pembuktian akta tersebut seperti akta otentik.

    Pasal $; "'5 Perdata/

    Akta otentik adalah akta yang didalam bentuk yang ditentukan oleh undang-undang yang dibuat

    oleh atau dihadapan pegawai yang berkuasa %pegawai umum& untuk itu, ditempat dimana aktadibuatnya ang dimaksud dengan pegawai yang berkuasa atau pegawai umum antara lain

    notaris, hakim, juru sita pada pengadilan, pegawai catatan sipil atau pegawai "antor 'rusan

    Agama %"'A&, Pejabat Pembuat Akta 9anah %PPA9&.

  • 5/19/2018 Perjanjian Kredit dan Jaminannya.doc

    6/11

    "omposisi Perjanjian "redit

    "omposisi perjanjian kredit pada umumnya terdiri dari 3 bagian, yaitu /

    %$& Judul/ Judul dalam suatu akta perjanjian kredit mutlak adanya, sehingga setiap orang yang

    berkepentingan melihat akan dengan mudah mengetahui bahwa akta yang mereka lihat

    adalah suatu akta perjanjian kredit.

    %& "omparisi/ "omparisi yaitu bagian dari suatu akta yang memuat keterangan tentangorang*pihak yang bertindak mengadakan perbuatan hukum. Penuangannya adalah berupa

    uraian terperinci tentang identitas, yang meliputi nama, pekerjaan dan domisili para pihak8

    dasar hukum yang memberi kewenangan yurudis untuk bertindak dari para pihak dankedudukan para pihak.

    %1& 6si/ 6si merupakan bagian dari perjanjian kredit yang di dalamnya dimuat hal-hal yang

    diperjanjikan para pihak. 5al-hal yang perlu diatur dalam perjanjian kredit antara lain

    mencakup/

    %a& jumlah kredit8

    %b& jangka waktu kredit8

    %c& bunga kredit8

    %d& penggunaan kredit8

    %e& cara pengembalian kredit8

    %#& jaminan kredit8

    %g& kelalaian debitur atau wanprestasi8

    %h& hal-hal yang harus dilakukan debitur8

    %i& pembatasan terhadap tindakan8

    %j& asuransi barang jaminan8

    %k& pernyataan dan jaminan8

    %l& perselisihan dan penyelesaian sengketa8

    %m& keadaan memaksa8

    %n& pemberitahuan dan komunikasi8

    %o& perubahan dan pengalihan.

    %3& Penutup/ !erupakan bagian atau tempat dimuatnya hal-hal antara lain/ pilihan domisili

    hukum para pihak, tempat dan tanggal perjanjian ditandatangani dan tanggal mulai berlakunyaperjanjian.

    Jaminan "redit

    Secara umum jaminan kredit diartikan sebagai penyerahan kekayaan atau pernyataan

    kesanggupan seseorang untuk menanggung pembayaran kembali suatu utang. Jadi pada dasarnya

    seluruh harta kekayaan debitur menjadi jaminan dan diperuntukkan bagi pemenuhan kewajiban

    kepada semua kreditur secara bersama-sama, sebagaimana diatur pada Pasal $$1$ "'5Per yangberbunyi/

    Segala kebendaan si berutang, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak, baik yang

    sudah ada maupun yang baru akan ada di kemudian hari, menjadi tanggungan untuk segala

    perikatan perseorangan.

  • 5/19/2018 Perjanjian Kredit dan Jaminannya.doc

    7/11

    Jaminan kredit sangat diperlukan dalam pemberian kredit untuk menghindarkan resiko debitur

    tidak melunasi kreditnya. Selain jaminan berupa keyakinan atas kemampuan debitur untuk

    melunasi utangnya, bank juga mengutamakan agunan dalam pemberian kredit sebagaimanadiatur dalam Pasal $ %1& '' Perbankan yang berbunyi/ agunan adalah jaminan tambahan

    yang diserahkan nasabah debitur dalam rangka pemberian fasilitas kredit atau pembiayaan

    berdasarkan prinsip syariah.

    Agunan diperlukan oleh kreditur %bank& karena merupakan salah satu upaya untukmengantisipasi resiko yang mungkin timbul dalam tenggang waktu antara pelepasan dan

    pelunasan kredit tersebut. Bila debitur lalai melunasi kredit yang diberikan maka bank dapat

    menarik kembali dana yang disalurkan dengan meman#aatkan agunan tersebut. Agunan ataujaminan tambahan ini dapat berupa /

    $. Jaminan materiil %berwujud&, yang berupa barang-barang bergerak atau benda tetap misalnya

    tanah dan bangunan, mesin, kapal laut, mobil, perhiasan dan lain-lain.

    . Jaminan immateriil %tak berwujud&, misalnya tagihan piutang, serti#ikat deposito, tabungan,

    obligasi, saham, dan lain-lain.

    "reditur dan pemilik jaminan harus membuat perjanjian untuk penyerahan jaminan kredit yangdisebut perjanjian pengikatan jaminan. Semua perjanjian pengikatan jaminan bersi#at accessoirartinya eksistensi atau keberadaan perjanjian pengikatan jaminan tergantung pada perjanjian

    pokoknya yaitu perjanjian kredit. Perjanjian pengikatan jaminan bukan merupakan perjanjian

    yang berdiri sendiri tetapi tergantung pada perjanjian kredit sebagai perjanjian pokok sehinggaperjanjian kredit harus dibuat terlebih dahulu baru kemudian perjanjian pengikatan jaminan. Jika

    perjanjian kredit berakhir karena kreditnya telah dilunasi atau berakhir karena sebab lain maka

    berakhir pula perjanjian pengikatan jaminan. (amun jika perjanjian pengikatan jaminan cacatdan batal karena suatu sebab hukum, misalnya barang jaminan musnah atau dibatalkan karena

    pemberi jaminan tidak berhak menjaminkan, maka perjanjian kredit sebagai perjanjian pokok

    tidak batal dan debitur tetap harus melunasi hutangnya sesuai perjanjian kredit.

    Jenis-Jenis Pengikatan Jaminan "redit

    Jenis-jenis jaminan yang diterima kreditur* bank yaitu/

    %$& Jaminan Perorangan yaitu penanggungan utang atau borgtoch danindemnity8

    %& Jaminan "ebendaan, antara lain/

    %a& Jaminan atas benda bergerak seperti =adai dan :idusia

    %b& Jaminan atas benda tidak bergerak seperti 5ipotik dan 5ak 9anggungan

    Penanggungan 'tang %Borgtocht&

    Dasar hukum penanggungan utang atau borgtocht diatur dalam Pasal $)-$4) "'5Per.

    Pengertian penanggungan utang atau borgtochtmenurut Pasal $) "'5Per dapat diartikan

    sebagai suatu perjanjian dimana seorang pihak ketiga, guna kepentingan si berpiutang %kreditur&mengikatkan diri untuk memenuhi perjanjian si berutang %debitur& manakala orang ini sendiri

    %debitur& tidak memenuhinya %wanprestasi&. 'ntuk memudahkan pengertian borgtocht dapatdilihat dari ilustrasi sebagai berikut/

    Bank %kreditur& memberikan kredit sebesar $ miliar rupiah kepada P9 > %debitur& berdasar

    perjanjian kredit dengan jangka waktu $ tahun. 'ntuk menjamin atau menanggung pembayaran

    kembali hutang P9 >, Bank %kreditur& meminta kepada pihak ketiga yaitu komisaris bernama A

    dan direktur bernama B untuk menjadi penjamin atau penganggung utang P9 >. "emudian B9(

  • 5/19/2018 Perjanjian Kredit dan Jaminannya.doc

    8/11

    mengadakan perjanjian penjaminan atau penanggungan utang %borgtocht& dengan A dan B untuk

    menjamin atau menanggung utang P9 > jika P9 > lalai membayar utangnya.

    :idusia

    '' (o. 3*$+++ tentang Jaminan :idusia selanjutnya disingkat '' :idusia, merupakan dasar

    hukum pengaturan Jaminan :idusia. Sedangkan 9ata ?ara Penda#taran Jaminan :idusia dan

    Biaya Pembuatan Akta Jaminan :idusia diatur dalam PP (o.; 9ahun ))).

    :idusia ialah pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan

    bahwa benda yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik

    benda.

    Jaminan #idusia adalah hak jaminan atas benda bergerak baik yang berwujud maupun yang tidakberwujud dan benda tidak bergerak khususnya bangunan yang tidak dapat dibebani hak

    tanggungan yang tetap berada dalam penguasaan pemberi #idusia, sebagai acuan bagi pelunasan

    utang tertentu yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada penerima #idusia terhadap

    kreditur lainnya.

    Pembebanan benda dengan jaminan #idusia harus dibuat dengan akta notaris dalam bahasaindonesia, yang disebut akta Jaminan :idusia.

    Jaminan #idusia tidak mengenal peringkat jaminan #idusia. '' :idusia menegaskan bahwa

    obyek jaminan #idusia yang telah dida#tar di "antor Penda#taran :idusia tidak dibolehkan untuk

    dibebani #idusia lagi atau #idusia ulang kepada kreditur lain. Apabila terjadi suatu benda dibebanilebih dari satu perjanjian #idusia maka hak yang didahulukan diberikan kepada kreditur yang

    lebih dahulu menda#tarkannya pada kantor penda#taran #idusia.

    Jaminan #idusia yang diatur dalam '' :idusia mempunyai si#at-si#at sebagai berikut/

    %$& Jaminan #idusia mempunyai si#at accesoir. Artinya, jaminan #idusia bukan hak yang

    berdiri sendiri tetapi lahirnya keberadaannya atau hapusnya tergantung perjanjianpokoknya.

    %& Jaminan #idusia mempunyai si#at droit de suite.

    Si#at droit de suiteartinya penerima jaminan #idusia*kreditur mempunyai hak mengikuti benda

    yang menjadi objek jaminan #idusia dalam tangan siapapun benda itu berada. 5al ini berarti

    bahwa dalam keadaan debitur lalai, maka kreditur sebagai pemegang jaminan #idusia tidak

    kehilangan haknya untuk mengeksekusi obyek #idusia walaupun obyek tersebut telah dijual dandikuasai oleh pihak lain.

    %1& Jaminan #idusia memberikan hak preferent. Artinya, kreditur sebagai penerima #idusia

    memiliki hak yang didahulukan %preferent& terhadap kreditur lainnya untuk menjual atau

    mengeksekusi benda jaminan #idusia dan hak didahulukan untuk mendapatkan pelunasan

    hutang dari hasil eksekusi benda jaminan #idusia tersebut dalam hal debitur cidera janjiatau lalai membayar hutangnya.

    %3& Jaminan #idusia untuk menjamin utang yang telah ada atau akan ada.

    !aksudnya, utang yang dijamin pelunasannya dengan #idusia harus memenuhi syarat

    sesuai ketentuan Pasal '' :idusia yaitu/

    %a& 'tang yang telah ada yaitu besarnya utang yang ditentukan dalam perjanjian kredit8

    %b& 'tang yang akan timbul di kemudian hari yang telah diperjanjikan dalam jumlah

    tertentu8

  • 5/19/2018 Perjanjian Kredit dan Jaminannya.doc

    9/11

    %c& 'tang yang pada saat eksekusi dapat ditentukan jumlahnya berdasarkan perjanjian

    kredit yang menimbulkan kewajiban memenuhi suatu prestasi.

    %4& Jaminan #idusia dapat menjamin lebih dari satu utang.

    !aksudnya, bahwa benda jaminan #idusia dapat dijaminkan oleh debitur kepada

    beberapa kreditur yang secara bersama-sama memberikan kredit kepada seorang debitur

    dalam satu perjanjian kredit. "etentuan mengenai hal ini diatur pada Pasal '' :idusia."etentuan tersebut harus dipandang berbeda dengan ketentuan Pasal $ '' :idusia

    dimana pemberi #idusia dilarang melakukan #idusia ulang terhadap benda yang menjadiobjek #idusia yang sudah terda#tar.

    %;& Jaminan #idusia mempunyai kekuatan eksekutorial.

    !aksudnya, "reditur sebagai penerima #idusia mempunyai hak untuk mengeksekusi

    benda jaminan bila debitur cidera janji. @ksekusi tersebut dapat dilakukan atas kekuasaan

    sendiri atau tanpa putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap. 5al iniditegaskan dalam Pasal $4 '' :idusia yang pada intinya menyatakan bahwa di dalam

    Serti#ikat Jaminan :idusia yang mencantumkan kata-kata Demi "eadilan Berdasarkan

    "etuhanan ang !aha @sa mempunyai kekuatan eksekutorial yang sama dengan

    putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.%& Jaminan #idusia mempunyai si#at spesialitas dan publisitas.

    Si#at spesialitas adalah uraian yang jelas dan rinci mengenai obyek jaminan #idusia dalamakta jaminan #idusia. Sedangkan si#at publisitas adalah berupa penda#taran akta jaminan

    #idusia yang dilakukan di "antor Penda#taran :idusia.

    %& Jaminan #idusia berisi hak untuk melunasi utang.

    Si#at ini sesuai dengan #ungsi setiap jaminan yang memberikan hak dan kekuasaan

    kepada kreditur untuk mendapatkan pelunasan dari hasil penjualan jaminan tersebut biladebitur cidera janji dan bukan untuk dimiliki kreditur. "etentuan ini bertujuan untuk

    melindungi debitur dari tindakan sewenang-wenang kreditur. Seandainya debitur setuju

    mencantumkan janji bahwa benda yang menjadi obyek #idusia akan menjadi milik

    debitur jika debitur cidera janji maka janji semacam itu batal demi hukum atau dianggaptidak pernah ada.

    %+& Jaminan #idusia meliputi hasil benda yang menjadi obyek jaminan #idusia dan klaim

    asuransi.

    %$)& 7byek jaminan #idusia berupa benda-benda bergerak berwujud dan tidak berwujud,

    benda tidak bergerak yang tidak dapat dibebani dengan hak tanggungan, sertabenda- benda yang diperoleh di kemudian hari.

    7byek atau benda-benda yang dapat dibebani jaminan #idusia antara lain/

    %$& Benda bergerak berwujud. ?ontohnya/ kendaraan bermotor seperti mobil, bus, truck,

    sepeda motor dan lain-lain8 mesin-mesin pabrik yang tidak melekat pada tanah*bangunanpabrik8 perhiasan8 alat inCentaris kantor8 kapal laut berukuran dibawah )m8 perkakasrumah tangga seperti tC, tape, kulkas, mebel, dan lain-lain8 alat-alat pertanian8 dan lain

    sebagainya.

    %& Barang bergerak tidak berwujud. ?ontohnya/ wesel8 serti#ikat deposito8 saham8 obligasi8

    deposito berjangka8 dan lain sebagainya.

  • 5/19/2018 Perjanjian Kredit dan Jaminannya.doc

    10/11

    %1& 5asil dari benda yang menjadi obyek jaminan baik benda bergerak berwujud atau benda

    bergerak tidak berwujud atau hasil dari benda tidak bergerak yang tidak dapat dibebani

    hak tanggungan.

    %3& "laim asuransi dalam hal benda yang menjadi obyek jaminan #idusia diasuransikan.

    %4& Benda tidak bergerak khusunya bangunan yang tidak dapat dibebani hak tanggungan,

    yaitu hak milik satuan rumah susun di atas tanah hak pakai atas tanah negara danbangunan rumah yang dibangun di atas tanah orang lain.

    %;& Benda-benda termasuk piutang yang telah ada pada saat jaminan diberikan maupun

    piutang yang diperoleh kemudian hari.

    9ahap-tahap pembebanan #idusia adalah sebagai berikut/

    %$& 9ahap Pertama merupakan tahap dimana dibuatnya perjanjian pokok yang berupaperjanjian kredit.

    %& 9ahap kedua berupa pembebanan benda dengan jaminan #idusia yang ditandai dengan

    pembuatan akta jaminan #idusia. Dalam akta penjaminan #idusia memuat antara lain hari,

    tanggal dan waktu pembuatan8 identitas para pihak8 data perjanjian pokok #idusia, uraian

    obyek #idusia, nilai penjaminan, dan nilai obyek jaminan #idusia.

    %1& 9ahap ketiga merupakan tahap penda#taran akta jaminan #idusia di "antor Penda#taran:idusia. "antor Penda#taran :idusia kemudian menerbitkan Serti#ikat Jaminan :idusia

    yang diserahkan kepada kreditur sebagai penerima #idusia.

    5apusnya Jaminan :idusia disebabkan peristiwa-peristiwa sebagai berikut yaitu/

    %$& 5apusnya utang yang dijamin dengan #idusia.

    %& Pelepasan hak atas jaminan #idusia oleh penerima #idusia %kreditur&.

    %1& !usnahnya benda yang menjadi obyek jaminan #idusia.

    Perlu diperhatikan juga bahwa '' :idusia menganut larangan milik beding, dimana setiap janji

    yang memberikan kewenangan kepada Penerima :idusia untuk memiliki benda yang menjadiobyek Jaminan :idusia apabila debitor cidera janji adalah batal demi hokum

    Ru%ukan dan -um#er.sum#er/

  • 5/19/2018 Perjanjian Kredit dan Jaminannya.doc

    11/11

    Djumhana, !uhamad. ))). 5ukum Perbankan Di 6ndonesia. Bandung/ ?itra Aditya Bakti.

    5arahap, !. ahya. Penyelesaian Sengketa !agang "elalui #rbitrasedalam Earia Peradilan

    9ahun E666 (o. , Januari $++1.

    FFFG, !. ahya. ));. 2uang