penyearah bridge 1 fasa terkendali 2

5
40 PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI FAKULTAS TEKNIK UNP JOBSHEET/LABSHEET JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : VIII PROGRAM STUDI :DIV WAKTU : 2 x 50 MENIT MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA 1/ TEI051 TOPIK : PENYEARAH BRIDGE SATU FASA TERKENDALI PENUH I. TUJUAN 1. Mahasiswa terampil merangkai penyearah satu fasa full bridge terkendali penuh menggunakan SCR 2. Mahasiswa dapat memahami karakteristik penyearah satu fasa full bridge terkendali penuh dengan berbagai variasi beban 3. Mahasiswa dapat menggambarkan bentuk gelombang arus dan tegangan penyearah satu fasa full bridge terkendali penuh pada berbagai variasi beban II. TEORI SINGKAT Penyearah bridge satu fasa terkendali menggunakan empat buah SCR sebagai saklar dayanya. Skema penyearah bridge satu fasa terkendali penuh diperlihatkan pada Gambar 1(a). Bentuk gelombang input dan outputnya ditunjukkan oleh Gambar 1(b). a. Skema rangkaian (b) Bentuk gelombang saat beban R Gambar 1. Penyearah bridge satu fasa terkendali penuh (c) Bentuk gelombang saat beban RL Saat tegangan sumber pada siklus positif, thyristor T 1 dan T 2 terbias maju; dan jika thyristor-thyristor ini dinyalakan secara bersamaan pada ωt = α, arus akan mengalir ke beban melalui T 1 dan T 2 . Selama setengah siklus tegangan masukan negatif, thyristor T 3 dan T 4 akan terbias maju; dan jika gate thyristor T 3 dan T 4 diberi pulsa, maka arus akan mengalir ke beban melalui T 3 dan T 4. Tegangan keluaran rata-rata dapat ditentukan dari : ( ) [ ] α π α α π α ω π ω ω π + + = = t V t td V V m m dc cos 2 2 sin 2 2 ( ) α π cos 2 m V =

Upload: pudanindraejr

Post on 13-Jul-2016

42 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

yaa

TRANSCRIPT

Page 1: Penyearah Bridge 1 Fasa Terkendali 2

40

PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI FAKULTAS TEKNIK UNP JOBSHEET/LABSHEET JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : VIII PROGRAM STUDI :DIV WAKTU : 2 x 50 MENIT MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA 1/ TEI051

TOPIK : PENYEARAH BRIDGE SATU FASA TERKENDALI PENUH

I. TUJUAN

1. Mahasiswa terampil merangkai penyearah satu fasa full bridge terkendali penuh menggunakan SCR

2. Mahasiswa dapat memahami karakteristik penyearah satu fasa full bridge terkendali penuh dengan berbagai variasi beban

3. Mahasiswa dapat menggambarkan bentuk gelombang arus dan tegangan penyearah satu fasa full bridge terkendali penuh pada berbagai variasi beban

II. TEORI SINGKAT

Penyearah bridge satu fasa terkendali menggunakan empat buah SCR sebagai saklar dayanya. Skema penyearah bridge satu fasa terkendali penuh diperlihatkan pada Gambar 1(a). Bentuk gelombang input dan outputnya ditunjukkan oleh Gambar 1(b).

a. Skema rangkaian (b) Bentuk gelombang saat beban R

Gambar 1. Penyearah bridge satu fasa terkendali penuh (c) Bentuk gelombang saat beban RL Saat tegangan sumber pada siklus positif, thyristor T1 dan T2 terbias maju; dan

jika thyristor-thyristor ini dinyalakan secara bersamaan pada ωt = α, arus akan mengalir ke beban melalui T1 dan T2. Selama setengah siklus tegangan masukan negatif, thyristor T3 dan T4 akan terbias maju; dan jika gate thyristor T3 dan T4 diberi pulsa, maka arus akan mengalir ke beban melalui T3 dan T4. Tegangan keluaran rata-rata dapat ditentukan dari :

( ) [ ] απα

απ

α

ωπ

ωωπ

++

−== ∫ tV

ttdVV mmdc cos

22

sin22 ( )α

πcos

2 mV=

Page 2: Penyearah Bridge 1 Fasa Terkendali 2

41

Arus dc : dcdc

VIR

= dan daya dc : dc dc dcP V I=

Vdc bervariasi dari 2Vm/π ke - 2Vm/π sesuai dengan variasi sudut penyalaan α dari 0 sampai π. Tegangan rata-rata keluaran maksimum adalah Vdm = 2Vm/π dan tegangan

keluaran rata-rata ternormalisasi adalah : αcos==dm

dcn V

VV

Nilai rms tegangan keluaran diberikan oleh

( )1/ 2

2 22 sin2rms mV V td t

π α

α

ω ωπ

+⎡ ⎤= ⎢ ⎥⎣ ⎦

sin 22

2mV

απ α

π

⎛ ⎞− +⎜ ⎟⎝ ⎠=

Dengan beban yang resistif murni, thyristor T1 dan T2 akan tersambung dari α ke π, dan thyristor T3 dan T4 akan tersambung dari α + π ke 2π.

Arus rms : rmsrms

VIR

= , daya ac : ac rms rmsP V I= dan factor bentuk : rms

dc

VFFV

=

Faktor ripel : 2 1RF FF= − , Faktor kegunaan trafo : dc

s s

PTUFV I

=

dengan 2s

VmV = dan ss

VIR

=

III. BAHAN DAN ALAT

1. Power Supply (60-132) 2. Thyristor control panel (70-220) 3. Resistor load (67-142) 4. Induktor load (67-300) 5. Kapasitor load (67-201) 6. Moving Iron Volmeter/Amperemeter AC/DC 0-3 A (68-114) 7. Digital Volmeter/Amperemeter AC/DC (68-116) 8. Osiloscop Double Beam 9. Kabel jumper

IV. LANGKAH KERJA

1. Membuat rangkaian penyearah satu fasa terkendali setengah gelombang a. Buatlah rangkaian sesuai dengan diagram rangkaian seperti yang ditunjuk

kan oleh Gambar 2.

Gambar 2. Rangkaian percobaan

Page 3: Penyearah Bridge 1 Fasa Terkendali 2

42

b. Buat rangkaian power suplai untuk output satu fasa dengan tegangan 200 Volt, seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 3.

Gambar 3. Rangkaian power suplay

2. Percobaan dengan beban Resistor

a. Posisikan semua saklar kapasitor dalam kondisi OFF dan posisikan induktor dalam keadaan terhubung singkat dengan menghubungkan terminal link.

b. Posisikan selektor penyalaan sudut pada posisi 0-180°. c. Posisikan semua saklar resistor dalam kondisi ON, sehingga resistor

memiliki nilai 182 Ω d. Kalibrasi osiloskop e. Posisikan tegangan referensi penyalaan SCR pada posisi 0 f. Hubungkan power suplai ke sumber g. Hidupkan Thyristor control panel (70-220) dan Power Suplply (60-132)

dengan menekan pushbutton ON h. Variasikan tegangan referensi penyalaan SCR mulai dari 0 sampai 10 Volt,

seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1 i. Amati bentuk gelombang arus dan tegangan yang ditunjukkan oleh

osiloskop. Untuk melihat tegangan input, pindahkan rangkaian osiloskop ke sisi input.

j. Moving Iron Volmeter/Amperemeter AC/DC 0-3 A (68-114) digunakan untuk melihat nilai rms tegangan dan arus, sedangkan Digital Volmeter /Amperemeter AC/DC (68-116) digunakan untuk melihat nilai rata-rata arus dan tegangan.

k. Catat nilai puncak, rms dan nilai rata-rata dari arus dan tegangan dalam Tabel 1.

3. Percobaan dengan beban Resistor dan Induktor a. Posisikan semua saklar kapasitor dalam kondisi OFF dan lepaskan hubung-

an terminal link induktor. b. Setting nilai induktor dalam keadaan minimum dan buat nilai menjadi 700

mH saat rangkaian sudah beroperasi c. Ulangi langkah e sampai j pada percobaan 2 dan masukkan hasil

pengamatan ke dalam tabel 2.

4. Percobaan dengan beban Resistor dan Kapasitor a. Posisikan saklar kapasitor dalam kondisi ON (10 µF) dan pasang hubungan

terminal link induktor .

Page 4: Penyearah Bridge 1 Fasa Terkendali 2

43

b. Posisikan semua saklar resistor dalam kondisi ON, sehingga resistor memiliki nilai 182 Ω

c. Ulangi langkah e sampai j pada percobaan 2 dan masukkan hasil penga matan ke dalam tabel 3

Tabel 1. Hasil Percobaan Beban R Vref SCR

Input Output Bentuk Gelombang Vrms Irms Vm Vrms Vdc Irms Idc Vs Vout Iout

0 2 4 6 8 10

Tabel 2. Hasil Percobaan Beban RL

Vref SCR

Input Output Bentuk Gelombang Vrms Irms Vm Vrms Vdc Irms Idc Vs Vout Iout

0 2 4 6 8 10

Tabel 3. Hasil Percobaan Beban RC

Vref SCR

Input Output Bentuk Gelombang Vrms Irms Vm Vrms Vdc Irms Idc Vs Vout Iout

0 2 4 6 8 10

V. TUGAS

Buatlah laporan sementara berdasarkan hasil praktek yang telah anda dapatkan, kemudian buatlah laporan lengkap untuk dikumpul minggu depan

VI. ANALISIS

1. Hitung nilai rms dan nilai rata-rata tegangan dan arus pada percobaan diatas. 2. Hitung daya output DC, daya output AC, efisiensi, komponen tegangan AC,

factor bentuk, factor ripple dan factor kegunaan trafo. 3. Tentukan sudut penyalaan kedua SCR pada setiap variasi tegangan referensi

penyalaan SCR 4. Tentukan sudut pemadaman SCR pada beban R, RL dan RC

Page 5: Penyearah Bridge 1 Fasa Terkendali 2

44

Gambar 4. Konfigurasi rangkaian pada panel

Gambar 5. Konfigurasi rangkaian pada panel thyristor