penulisankarya ilmiah - contoh jurnal darjito 3

184
i SKRIPSI PENCIPTAAN KARYA PRODUKSI PENERAPAN DEVELOPING SHOT DALAM PRODUKSI DOKUMENTER TELEVISI POTRET INDONESIA EDISI “MERAJUT HARAPAN DI BALIK RAMUAN” Oleh Anissa Puspaningtyas 011 10 143 324 SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA “MMTC” YOGYAKARTA

Upload: diana-amelia-bagti

Post on 11-Apr-2017

499 views

Category:

Education


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

i

SKRIPSI PENCIPTAAN KARYA PRODUKSI

PENERAPAN DEVELOPING SHOT DALAM PRODUKSI

DOKUMENTER TELEVISI POTRET INDONESIA

EDISI “MERAJUT HARAPAN DI BALIK RAMUAN”

Oleh

Anissa

Puspaningtyas 011 10

143 324

SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

“MMTC” YOGYAKARTA

2015

Page 2: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

ii

SKRIPSI PENCIPTAAN KARYA PRODUKSI

PENERAPAN DEVELOPING SHOT DALAM PRODUKSI

DOKUMENTER TELEVISI POTRET INDONESIA

EDISI “MERAJUT HARAPAN DI BALIK RAMUAN”

Oleh:

Anissa Puspaningtyas NIM.

011 10 143 324Program Studi Manajemen Produksi Pemberitaan

Telah disetujui oleh:Tim Pembimbing Skripsi Penciptaan Karya

Produksi Sekolah Tinggi Multi Media “MMTC” Yogyakarta Pada Hari Jum’at, 07 Agustus 2015

Pembimbing Utama Dra. Nunuk Parwati, M.M

Pembimbing Pendamping Dardjito Chadori, S.E., M.A

Mengetahui, Ketua Program Studi

D r a. D w i Kor i na R ela w ati, M.A NIP. 196610081990032004

Page 3: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

ii

SKRIPSI PENCIPTAAN KARYA PRODUKSI

PENERAPAN DEVELOPING SHOT DALAM PRODUKSI

DOKUMENTER TELEVISI POTRET INDONESIA

EDISI “MERAJUT HARAPAN DI BALIK RAMUAN”

Oleh:

Anissa Puspaningtyas NIM.

011 10 143 324Program Studi Manajemen Produksi Pemberitaan

Telah diujikan dan disetujui oleh:Tim Penguji Skripsi Penciptaan Karya Produksi

Sekolah Tinggi Multi Media “MMTC” Yogyakarta Pada Hari Jum’at, 07 Agustus 2015

Ketua Penguji Dra. Nunuk Parwati, M.M

Anggota Penguji Dardjito Chadori, S.E.,

M.A Anggota Penguji Dr. Drs. Sudono, M.Si

Anggota Penguji Shinto Dwi R, S.Sos., S.H., M.A

Mengetahui,Pembantu Ketua I Bidang Akademik

D r a. Rak h m a w ati, M .M NIP.

196401181990032003

Page 4: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

3

KEASLIAN KARYA

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Anissa Puspaningtyas

Program Studi : Manajemen Produksi

Pemberitaan NIM : 011 10 143 324

Jurusan : Penyiaran

Judul Tugas Akhir : Penerapan Developing Shot Dalam Produksi

Dokumenter Televisi Potret Indonesia

Edisi “Merajut Harapan di Balik Ramuan”

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi penciptaan karya produksi ini

adalah asli dan tidak mencontoh karya orang lain kecuali pada bagian

yang saya ambil sebagai acuan. Pernyataan ini saya buat dengan

sebenarnya dan saya bersedia menerima sanksi apabila dikemudian

hari diketahui tidak benar.

Yogyakarta, 7 Agustus 2015

Penulis

Anissa Puspaningtyas

Page 5: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

4

PERSEMBAHAN

Saya persembahkan karya ini untuk kedua orang tua saya; Purgiyatno dan

Siti Nur Azizah,kakak saya; Yunika Nurfitriana,

berkat doa dan perjuangannya selama ini saya dapat menyelesaikan karya ini.

Juga saya persembahkan kepada Tim Potret Indonesia;

sebagai hadiah atas semangat dan perjuangannya hingga terselesaikan karya ajaib ini.

Andhika Rithma Espinoza;

Sebagai ucapan terima kasih atas semangat dan dukungannya.

Bukan hanya sebuah karya, namun sebagai hasil dan

tanda cinta terima kasih kepada mereka.

Page 6: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

5

MOTTO

When you started out in a team, you have to get the

teamwork going and then you get something back

(Michael Schumacher)

Teruslah berusaha mengejar apa yang kita

inginkan, sampai kita tidak tahu letak dimana

batas kemampuan kita

Page 7: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

6

ABSTRAK

PENERAPAN DEVELOPING SHOT DALAM PRODUKSI DOKUMENTER TELEVISI POTRET INDONESIA EDISI “MERAJUT HARAPAN DI BALIK RAMUAN”

Oleh: Anissa Puspaningtyas

Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun- daunan, kulit batang, dan buah. Karya produksi “Merajut Harapan di Balik Ramuan” mengangkat tentang perjuangan seorang ibu yang berjualan jamu keliling berlokasi di Semarang, Jawa Tengah dengan format dokumenter. Tujuan program acara ini adalah memberikan informasi kepada audience melalui visual tentang perjuangan hidup bu Mariyem di tengah era moderenisasi.Sebagai pengarah acara, penulis menerapkan teknik developing shot yang merupakan teknik pengambilan gambar dengan mengkombinasikan seluruh pergerakan obyek, fokus lensa, framming, pan, tilt, untuk mendukung pergerakan kamera ke dalam satu gerakan untuk membuat shot yang dinamis. Program dokumenter ini memberikan pengetahuan kepada masyarakat melalui shot yang dinamis menggunakan teknik developing shot dengan latar belakang perjuangan hidup bu Mariyem di tengah era moderenisasi.

Kata kunci: Dokumenter, Developing Shot, Pengarah Acara

Page 8: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga

penulis mampu menyelesaikan Skripsi yang berjudul Penerapan

Developing Shot dalam Produksi Dokumenter Televisi

Potret Indonesia Edisi “Merajut Harapan di Balik Ramuan”.

Skripsi ini sebagai syarat untuk menyelesaikan jenjang

pendidikan Diploma IV pada Sekolah Tinggi Multi Media “ MMTC”

Yogyakarta.

Dalam proses pembuatan Skripsi Penciptaan Karya

Produksi ini penulis mendapat banyak masukan dan dukungan dari

berbagai pihak. Oleh karena, itu penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Prof. Drs. Kamsul Abraha, Ph.D selaku Ketua Sekolah Tinggi

Multi Media “MMTC” Yogyakarta.

2. Dra. Rakhmawati, MM selaku Pembantu Ketua I Bidang

Akademik Sekolah Tinggi Multi Media “MMTC” Yogyakarta.

3. Dra. Nunuk Parwati, MM selaku Ketua Jurusan Penyiaran

Sekolah Tinggi Multi Media “MMTC” Yogyakarta.

4. Dra. Dwi Korina Relawati, MA selaku Ketua Program

Studi Manajemen Produksi Pemberitaan.

5. Dra. Nunuk Parwati, MM dan Dardjito Chadori, SE., MA

selaku dosen pembimbing.

Page 9: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

8

6. Para dosen di Sekolah Tinggi Multi Media “MMTC” Yogyakarta

yang telah memberi ilmu serta mengajar penulis dalam bidang

broadcasting.

7. Para pembimbing praktik di Sekolah Tinggi Multi Media

“MMTC” Yogyakarta.

8. Orang tua beserta dan keluarga besar atas dukungan dan doanya.

9. Tim Potret Indonesia yang telah berjuang bersama dalam

produksi dokumenter ini.

10. Andhika Rithma Espinoza untuk semangat dan dukungannya.

11.Teman – teman Manarita, Matekstosi, dan Manaprodsi

angkatan 10.

12.Seluruh pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan

karya produksi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi penciptaan karya produksi ini

masih jauh dari sempurna, sehingga penulis mengharapkan kritik dan

saran yang membangun dari semua pihak. Penulis berharap semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta, 7 Agustus 2015

Anissa Puspaningtyas

Page 10: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

9

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... iHALAMAN PENGESAHAN......................................................................... iiHALAMAN KEASLIAN KARYA ..................................................................iiiHALAMAN PERSEMBAHAN .....................................................................ivHALAMAN MOTTO.....................................................................................vABSTRAK ..................................................................................................viKATA PENGANTAR .................................................................................viiDAFTAR ISI ............................................................................................... ixDAFTAR GAMBAR ....................................................................................xiDAFTAR TABEL .......................................................................................xii

BAB I . PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penciptaan .................................................................................1B. Rumusan Ide Penciptaan ...................................................................................41. Konsep Judul 4

2. Judul Karya2.1. Kategori Karya 5

2.2. Format Program Acara .......................................................62.3. Nama Program Acara ........................................................7

2.4. Sub Format Program Acara ................................................................................72.5. Tujuan Acara 9

2.6. Durasi .................................................................................92.7. Target Audience 102.8. Penyiaran 102.9. Karakteristik Produksi .......................................................................................11

2.10. Narasumber ...................................................................112.11. Lokasi Penciptaan ..........................................................122.12. Kerabat Kerja .................................................................12

C. Orisinalitas ....................................................................................13D. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Penciptaan .....................................................................172. Manfaat Penciptaan ..........................................................................................17

BAB II . LANDASAN TEORI PENCIPTAAN

A. Kajian Pustaka1. Teori Developing Shot ...............................................................192. Komposisi Gambar ....................................................................233. Pengarah Acara .........................................................................314. Dokumenter ...............................................................................33

Page 11: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

10

B. Kajian Sumber Penciptaan1. Sumber Informasi Primer............................................................362. Sumber Informasi Sekunder.......................................................38

BAB III . PROSES PENCIPTAAN

A. Ide Penciptaan1. Inti Gagasan 432. Sinopsis 44

3. Treatment...................................................................................454. Shooting List 455. Jadwal Pelaksaan Produksi...............................................................................45

B. Media, Peralatan, dan Teknik Produksi1. Media 462. Peralatan 46

3. Teknik Produksi..........................................................................54

C. Tahapan Penciptaan1. Pra Produksi 552. Produksi 563. Paska Produksi..................................................................................................584. Konsep Penayangan..........................................................................................60

BAB IV . PEMBAHASAN KARYA

A. Deskripsi Karya..................................................................................................61B. Analisis dan Sintesis Karya................................................................................63

BAB V . PENUTUP

A. Kesimpulan 74B. Saran 75

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................76

LAMPIRAN................................................................................................781. Treatment.......................................................................................792. Shooting List...................................................................................923. Jadwal Produksi..............................................................................994. Dokumentasi.................................................................................100

Page 12: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

11

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 – Cover Eagle Award Edisi Metro TV.......................................14Gambar 2 – Cover Indonesia Bagus NET.................................................15Gambar 3 – Cover Lentera Indonesia NET...............................................16Gambar 4 – Extreme Long Shot...............................................................24Gambar 5 – Very Long Shot.....................................................................25Gambar 6 – Long Shot..............................................................................26Gambar 7 – Knee Shot.............................................................................26Gambar 8 – Medium Shot.........................................................................27Gambar 9 – Medium Close Up..................................................................28Gambar 10 – Close Up.............................................................................29Gambar 11 – Big Close Up.......................................................................29Gambar 12 – Extreme Close Up...............................................................30Gambar 13 – Zoom H4N...........................................................................54Gambar 14 – MS plang Simpang Lima.....................................................64Gambar 15 – VLS keramaian Lawang Sewu............................................64Gambar 16 – Long Shot lingkungan sekitar..............................................65Gambar 17 – Medium Shot bu Mariyem...................................................65Gambar 18 – Long Shot Aktifitas Bu Mariyem..........................................66Gambar 19 – Long Shot Bu Mariyem.......................................................67Gambar 20 – Long Shot Menawarkan Jamu............................................67Gambar 21 – Medium Close Up Bu Mariyem dan Pembeli......................68Gambar 22 – Long Shot Bu Mariyem ke Kebun.......................................68Gambar 23 – Medium Shot Bu Mariyem...................................................69Gambar 24 – Long Shot Bu Mariyem........................................................69Gambar 25 – Knee Shot Mencari Kayu Bakar..........................................70Gambar 26 – Long Shot bu Mariyem........................................................70Gambar 27 – Long Shot lokasi mencari kunyit.........................................70Gambar 28 – Long Shot bu Mariyem........................................................71Gambar 29 – Medium Shot Kantun Saputra.............................................71

Page 13: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 – Tabel Peralatan ........................................................................46Tabel 2 – Rincian Anggaran .....................................................................48Tabel 3 – Spesifikasi Canon 5D Mark II ...................................................50Tabel 4 – Treatment .................................................................................79Tabel 5 – Shooting List ............................................................................92Tabel 6 – Jadwal Produksi .......................................................................99

Page 14: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

1

BAB I

PE

NDAHULUAN

A. Latar Belakang Penciptaan

Bagi masyarakat Indonesia, racikan jamu tradisional

merupakan salah satu warisan budaya yang tak ternilai

harganya. Jika awalnya jamu tradisional hanya dijadikan sebagai

ramuan obat, kini jamu tradisional banyak digunakan untuk

meningkatkan stamina, melangsingkan dan menjadi minuman

sehari-hari yang bermanfaat bagi tubuh maupun kecantikan.

Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari

Indonesia. Belakangan populer dengan sebutan herba atau

herbal. Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari

tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan, kulit

batang, dan buah. Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu

ditambah madu sebagai pemanis agar rasanya lebih dapat

ditoleransi peminumnya.

Program dokumenter ini mengangkat tentang perjuangan

seorang ibu yang berjualan jamu keliling berlokasi di Semarang,

Jawa Tengah, yang di jaman modern sekarang mulai jarang

dan mulai meninggalkan jamu tradisional. Materi tersebut

menjadi wacana yang menarik dan dapat memberikan

pengetahuan bagi audience. Penulis menggunakan format

Page 15: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

2

dokumenter dengan mempertimbangkan bahwa, dokumenter

merupakan film yang

Page 16: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

3

menceritakan sebuah kejadian nyata dengan kekuatan ide

kreatornya dalam merangkai gambar-gambar menarik

(sinematography) menjadi istimewa secara keseluruhan dengan

mempertimbangkan unsur realitas (fakta dan data).

Sisi kehidupan bu Mariyem saat menjual jamu

tradisional inilah yang menginspirasi untuk diangkat dalam karya

dokumenter. Hal ini mengkaji dari tulisan Prakosa (2008:123),

documentary berasal dari kata document, sebuah film yang

menggambarkan kejadian nyata, kehidupan dari seseorang,

suatu periode dalam sejarah, atau barangkali sebuah rekaman

dari suatu cara hidup makhluk.

Dalam produksi ini penulis bertindak sebagai pengarah

acara. Dari ide yang ada, penulis bertugas untuk

menerjemahkannya menjadi konsep audio visual. Konsep ini

disusun menjadi sebuah alur cerita yang dapat mengirim pesan

kepada khalayak. Untuk itu, daya imajinatif serta rasa kreatif

menjadi hal penting dalam mengkonsep sebuah sajian televisi

yang terdiri dari unsur audio dan visual. Menurut Morisson

(2005:283), “Seorang pengarah acara harus memiliki jiwa

kepemimpinan, pengetahuan luas, termasuk pengetahuan teknis,

memiliki jiwa seni, cepat mengambil keputusan”.

Visual merupakan elemen penting yang harus ada dalam

tayangan televisi. Peran visual adalah

mempresentasikan

Page 17: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

4

kenyataan yang ada dalam sebuah peristiwa dalam bentuk

gambar. Sehingga masyarakat dapat melihat secara langsung

peristiwa yang terjadi. Untuk itu, dalam merangkai gambar yang

ditayangkan seorang pengarah acara harus memiliki motivasi

pada setiap visualnya. Hal ini untuk mempengaruhi emosional

penonton, sehingga pesan yang diterima dapat tersampaikan

dengan baik.

Untuk menghasilkan komposisi yang baik, maka sebagai

seorang pengarah acara yang bekerja sama dengan director of

photography memperhatikan letak objek serta besarnya

headroom dalam sebuah frame, serta merekam kejadian yang saat

itu terjadi.

Produksi dokumenter televisi ini tidak menggunakan

narasi, jadi sebagai seorang Pengarah Acara, penulis dituntut

untuk menjelaskan kepada penonton hanya dengan visual.

Untuk mendapatkan kesan yang diinginkan, maka

penulis menekankan pada penggunaan teknik development shot,

yaitu mengkombinasi seluruh pergerakan obyek, fokus lensa,

framing, pan, dan tilt untuk mendukung pergerakan kamera ke

dalam satu gerakan untuk membuat shot yang dinamis.

Gambar – gambar dengan fokus yang tajam dan

memiliki kedalaman gambar dapat memperkuat tekanan

dramatik dari sebuah film dan untuk mendapatkan respon dari

penonton. Selain itu pergerakan kamera yang stabil, dan lembut

Page 18: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

5

diharapkan akan semakin memperkuat informasi dari dokumenter

tersebut, sehingga

Page 19: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

6

sangat cocok untuk diterapkan dalam produksi

program dokumenter.

Fokus penulis adalah mampu menyelaraskan komposisi

dan angle kamera dalam developing shot untuk memvariasikan

gambar yang akan ditayangkan. Karena gambar merupakan

medium yang mudah dicerna penonton secara langsung

sehingga informasi tayangan ini bisa menginspirasi dan dapat

diterima secara maksimal kepada penonton.

B. Rumusan Ide Penciptaan

1. Konsep Judul

Penulis sebagai pengarah acara mendapatkan konsep

judul Penerapan Developing Shot dalam Produksi Karya

Dokumenter Televisi “Potret Indonesia“ Edisi “Merajut

Harapan di Balik Ramuan.“

Produksi karya skripsi ini mengangkat tentang perjuangan

seorang ibu penjual jamu tradisional yang mulai

ditinggalkan dengan format dokumenter. Dalam produksi

dokumenter terdapat dua unsur pokok yang kemudian di

padukan, yaitu unsur gambar dan unsur suara (Fred

Wibowo,1997:97).

Dalam program dokumenter yang berjudul “Merajut

Harapan di Balik Ramuan” ini penulis menggambarkan

suasana dan pesan yang disampaikan agar penonton

Page 20: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

7

dapat menikmati

Page 21: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

8

suasana yang dibangun. Penulis menghadirkan suatu

dokumenter yang berpijak pada fakta dan data mengenai

perjuangan seorang penjual jamu tradisional dengan

mempertimbangkan sudut pengambilan gambar dan

komposisi yang berimbang.

Pengambilan judul diatas merujuk pada pendapat

Morissan (2010:104) yang mengatakan bahwa proses

pengambilan gambar adalah kegiatan yang sangat dinamis

dan penuh kreativitas.

2. Judul Karya

Karya Produksi dokumenter Televisi “Potret Indonesia“ edisi

“Merajut Harapan di Balik Ramuan“ ingin menjelaskan kepada

khalayak bahwa ada seorang ibu di daerah Semarang, Jawa

Tengah yang masih konsisten berjualan jamu tradisional. Ibu itu

masih mengandalkan sisi tradisionalitas pembuatan jamunya.

Konsep Karya

Program acara dokumenter televisi “Potret Indonesia“

edisi “Merajut Harapan di Balik Ramuan“, dijabarkan dalam

konsep sebagai berikut:

2.1 Kategori Karya

Kategori karya program acara “Potret Indonesia“

edisi “Merajut Harapan di Balik Ramuan“ merupakan

Page 22: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

9

karya produksi jurnalistik audio-visual yang tersusun

dari fakta atau peristiwa, Fred Wibowo (2007:147),

“sehingga khalayak merasakan betapa peristiwa itu

menjadi sangat bermakna (essensial) bagi suatu

lingkungan kehidupan, dengan memberikan penafsiran

lewat penyusunan fakta yang akhirnya memberikan

makna bagi fakta – fakta tersebut terhadap

lingkungannya.“

2.2 Format Program Acara

Format penyajian program acara adalah

dokumenter, dalam karya produksi ini menyajikan

tentang perjuangan seorang penjual jamu yang

proses pembuatan dilakukan secara tradisional. Karya

produksi dokumenter ini diharapkan mampu

memberikan informasi kepada masyarakat tentang

proses pembuatan jamu yang dilakukan secara

tradisional, dari awal mula rempah-rempah hingga

menjadi jamu yang siap saji.

Fred Wibowo (2007:146) “program dokumenter

adalah program yang menyajikan suatu kenyataan

berdasarkan pada fakta objektif yang memiliki nilai

esensial dan eksistensial, artinya menyangkut

kehidupan, lingkungan hidup, dan situasi nyata”.

Page 23: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

10

2.3 Nama Program Acara

Nama sebuah program harus mampu

memberikan gambaran isi program kepada penonton.

Oleh karena itu penulis memilih “Potret Indonesia“

sebagai nama program ini, yang memiliki arti

gambaran atau lukisan yang dibuat dengan kamera.

Sehingga secara umum, Potret Indonesia diartikan

penangkapan dengan kamera yang bertujuan untuk

menampilkan segala macam aspek kehidupan di wilayah

Indonesia.

Program Potret Indonesia merupakan program

yang menyajikan gambaran kehidupan masyarakat

Indonesia, baik mengenai budaya tradisional maupun

budaya modernnya.

2.4 Sub Format Program Acara

Program “Potret Indonesia” edisi “Merajut

Harapan di Balik Ramuan” disajikan dengan sub format

sebagai berikut:

Wawancara

Wawancara merupakan sebuah pertukaran

informasi antara pewawancara dengan yang

diwawancarai. Morissan (2008:42) menjelaskan

tentang wawancara adalah “tanya jawab antara reporter

Page 24: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

11

dengan

Page 25: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

12

narasumber, dengan tujuan untuk mendapatkan

penjelasan atau keterangan dari narasumber.”

Sedangkan menurut Basuki Sulistyo (2010:170)

wawancara adalah “tanya jawab antara pewawancara

dengan yang diwawancara untuk meminta

keterangan atau pendapat mengenai suatu hal.”

Dalam produksi dokumenter ini,

penulis mewawancarai:

2.4.1 Bu Mariyem, penjual jamu

Menjelaskan alasannya masih konsisten

menjual jamu.

2.4.2 Kantun Saputro, anak penjual jamu

Menjelaskan harapannya untuk ibu

kedepannya.

2.4.3 Bu Wiwit, tetangga bu Mariyem

Menjelaskan sosok bu Mariyem di

lingkungannya dan kegiatannya selain menjual

jamu.

2.4.4 Bu Suwarti, tetangga bu Mariyem

Menjelaskan sosok bu Mariyem di

lingkungannya dan kegiatannya selain menjual

Page 26: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

13

jamu.

Page 27: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

14

2.5 Tujuan Acara

Tujuan dokumenter televisi Program “Potret

Indonesia” edisi “Merajut Harapan di Balik Ramuan”

adalah sebagai berikut:

2.5.1 Memberikan informasi yang mendidik,

bermanfaat, dan menarik kepada pemirsa

tentang perjuangan hidup ibu penjual jamu yang

bisa menyekolahkan anaknya hingga ke

perguruan tinggi.

2.5.2 Mewujudkan ide Pengarah Acara dalam

penciptaan dokumenter televisi, tayangan yang

informatif dan inspiratif.

2.5.3 Menciptakan skripsi penciptaan karya produksi

yang dapat menyiaratkan melalui pesan visual

agar mengetahui perjuangan hidup seseorang di

tengah era moderenisasi.

2.6 Durasi

Program Dokumenter Televisi “Potret

Indonesia” edisi “Merajut Harapan di Balik Ramuan”

berdurasi total 16 menit, dikarenakan tayangan

dokumenter berisi data dan fakta memerlukan durasi

lebih lama daripada

Page 28: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

10

tayangan yang lain agar informasi dapat

tersampaikan dengan baik dan lengkap.

2.7 Target Audience

Jenis Kelamin : Pria dan Wanita

Usia : 17 – 60 tahun

(karena usia 17 – 60

tahun masih memiliki

kemampuan dalam

berfikir secara produktif

guna mencerna suatu

informasi yang akan

disampaikan)

Demografi : Semarang,

Indonesia Golongan Program Siaran : Remaja -

Dewasa

2.8 Penyiaran

Tayangan ini disiarkan setiap hari Minggu, jam

09.00 WIB. Pemilihan hari Minggu karena sesuai

dengan yang dijelaskan oleh Morissan (2009:258)

“ketersediaan audience pada akhir minggu (weekend)

yaitu hari Sabtu dan Minggu agar berbeda dengan hari

biasa. Secara teori, audience anak – anak dan dewasa

Page 29: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

10

tersedia pada setiap waktu siaran pada akhir minggu.

Page 30: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

11

2.9 Karakteristik Produksi

2.9.1 Menggunakan Multi Camera

2.9.2 Outdoor dan Indoor

2.9.3 Recorded

2.10 Narasumber

Narasumber merupakan orang – orang yang

memiliki keterlibatan secara langsung yang

membantu menjelaskan sesuai apa yang diketahui agar

nilai berita tetap menarik dan layak untuk disimak

oleh khalayak. Menurut Deddy Iskandar Muda

(2003:78) “narasumber merupakan seseorang yang

terlibat secara langsung, mengetahui atau seorang

pengamat atau ahli dibidangnya“.

Adapun sumber terkait antara lain:

2.10.1 Mariyem, Penjual Jamu

2.10.2 Kantun Saputra, Anak Penjual Jamu

2.10.3 Wiwit, Tetangga Bu Mariyem

2.10.4 Suwarti, Tetangga Bu Mariyem

Page 31: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

12

2.11 Lokasi Penciptaan

Lokasi penciptaan Produksi Dokumenter Televisi

“Potret Indonesia“ edisi “Merajut Harapan di Balik

Ramuan“ adalah:

2.11.1 Kampung Mbabrik, Semarang (kampung

penjual jamu)

2.11.2 Kawasan yang biasa dilalui penjual jamu

2.11.3 Tugu Semarang

2.11.4 Simpang Lima, Semarang

2.11.5 Lawang Sewu, Semarang

2.12 Kerabat Kerja

2.12.1 Produser :

Anissa

Puspaningtyas

2.12.2 Pengarah Acara :

Anissa Puspaningtyas

2.12.3 Reporter :

Anissa Puspaningtyas

Andhika Rithma Espinoza

Fajar Titis Setianto

Sa’adudin Nasih

Page 32: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

13

2.12.4 Penata Kamera :

Sa’adudin Nasih

2.12.5 Asisten Penata Kamera :

Andri Wahyu Setiawan

2.12.6 Loader :

Andhika Rithma Espinoza

2.12.7 Penata Gambar :

Andhika Rithma Espinoza

2.12.8 Penata Suara :

Fajar Titis Setianto

2.12.9 Asisten Penata Suara :

Fitrian Ade Murtanto

2.12.10 Grafis :

Fillias Lanang La Junta

2.12.11 Unit Manager :

Deo Pinto

C. Orisinalitas/ Keaslian Karya

Format Dokumenter Televisi Program “Potret Indonesia“

edisi “Merajut Harapan di Balik Ramuan“ ini merupakan hasil

pemikiran dan gagasan penulis bersama tim dengan melakukan

pendekatan atas karya dokumenter yang sudah ada sebelumnya.

Page 33: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

14

Pengemasan Dokumenter Televisi Program “Potret

Indonesia” edisi “Merajut Harapan di Balik Ramuan” menghadirkan

cerita yang dinamis dengan menceritakan visual secara

dramatis dan menggunakan ilustrasi music epic ditambah variasi

angle kamera serta dikemas mengadaptasi tayangan yang pernah

dipublikasikan sebagai acuan sehingga segala hal yang

dilakukan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Referensi karya audio visual tersebut adalah program acara:

1. Eagle Award Metrotv

Gambar 1: cover Eagle Awards Metro TV

Program acara televisi “Eagle”, episode Tangan

Kecil Cidurian di Metro TV. Program acara dokumenter

yang meliput berbagai tema kehidupan yang hadir di

sekitar masyarakat kita. Dokumenter ini menceritakan

kehidupan anak kecil yang bekerja keras menambang

pasir dan batu kali. Tayangan ini memberikan sajian

documenter dengan angel atau unsur pengambilan gambar

mengenai hal-hal yang sangat dekat dengan keseharian.

Page 34: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

15

2. Indonesia Bagus NET.

Gambar 2: cover Indonesia Bagus NET

Tayangan program yang disiarkan oleh televisi

swasta Net ini sangat menarik untuk dinikmati baik segi

cerita maupun audio visual yang dihasilkan. Program

feature dokumenter yang tidak hanya menampilkan

keindahan alam Indonesia tetapi juga keunikan kehidupan

berbudayanya. Program ini menampilkan penduduk asli

daerah tersebut sebagai narator sekaligus pembawa

cerita. Pencipta mengamati hasil dari pengarahan alur

cerita yang dihasilkan sangat dinamis dan berkarakter. Hal

tersebut akan menjadi acuan pencipta dalam

memproduksi karya dokumenter “Merajut Harapan di Balik

Ramuan”.

Page 35: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

16

3. Lentera Indonesia NET.

Gambar 3: cover Lentera Indonesia NET

Tayangan Lentera Indonesia juga merupakan

tayangan dari televisi swata NET, di program ini juga

menayangkan dokemeter yang sangat menarik dan

tayangan ini juga sangat dramatis, jadi bagi penulis

menjadi acuan dalam pembuatan dokumenter ”Merajut

Harapan di Balik Ramuan”.

Dari program – program tersebut, penulis

mendapatkan inspirasi bagaimana cara mengambil shot –

shot dengan angle dan komposisi yang pas sehingga

membuat penonton tidak bosan.

Sedangkan untuk pengemasannya, menggunakan

banyak statement narasumber sehingga meskipun tanpa

narasi, penonton tetap dapat memahami pesan yang

disampaikan melalui visual.

Page 36: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

17

D. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

Penciptaan Karya Tugas Akhir ini bertujuan untuk:

1.1 Menyajikan dokumenter eksposisi yang menarik

sehingga dapat mempengaruhi pemirsa lewat pesan

visual bahwa pentingnya menjaga warisan leluhur.

1.2 Mengoptimalkan peranan pengarah acara dalam

suatu produksi dokumenter agar pesannya dapat

tersampaikan dengan baik.

1.3 Memenuhi syarat kelulusan D4 Manajemen

Produksi Pemberitaan STMM Yogyakarta bagi

penulis.

2. Manfaat

2.1 Bagi Penulis

2.1.1 Menambah wawasan dan pegalaman penulis

dalam menciptakan program documenter

televisi.

2.1.2 Mengasah kemampuan Pengarah Acara

dalam mengkreasikan sajian gambar agar

memiliki nilai jurnalistik yang tinggi.

2.1.3 Menerapkan ilmu teori dan ilmu praktek

yang didapat selama perkuliahan.

2.1.4 Mengasah kreativitas pengarah acara dalam

membuat karya produksi di masa mendatang.

Page 37: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

18

2.2 Bagi Sekolah Tinggi Multi Media “MMTC” Yogyakarta

2.2.1 Untuk menambah arsip karya audio visual

STMM MMTC.

2.2.2 Menjadi bahan referensi dan pembelajaran

mahasiswa STMM MMTC.

2.2.3 Sebagai bahan evaluasi demi perkembangan

dan perbaikan dimasa dating khususnya dalam

meningkatkan kreativitas yang lebih baik

bagi para mahasiswa untuk penciptaan karya

Tugas Akhir.

2.3 Bagi Masyarakat

2.3.1 Mendapat tayangan yang inspiratif dan

informatif dari program acara dokumenter

televisi Program “Potret Indonesia” edisi

“Merajut Harapan di Balik Ramuan”.

2.3.2 Program dokumenter ini dapat memberikan

pengetahuan kepada masyarakat tentang

perjuangan hidup seorang penjual jamu.

Page 38: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

19

BAB II

LANDASAN TEORI PENCIPTAAN

A. Kajian Pustaka

Pada penciptaan karya produksi yang berjudul Penerapan

Developing Shot dalam Produksi Dokumenter Televisi Potret

Indonesia edisi “ Merajut Harapan di Balik Ramuan ” ini,

penulis menggunakan beberapa landasan penciptaan sebagai

pedoman, diantaranya :

1. Teori Developing Shot

Teknik developing shot adalah teknik pengambilan

gambar yang mengkombinasi seluruh pergerakan obyek,

fokus lensa, framing, pan, tilt, untuk mendukung pergerakan

kamera ke dalam satu gerakan untuk membuat shot yang

dinamis.

Macam - macam pergerakan kamera :

1.1 Panning

Adalah pengambilan gambar dengan

menggerakan badan kamera ke arah horizontal

tetapi tidak mengubah posisi kamera.

Page 39: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

20

1.1.1 Folowing Pan

Gerakan kamera mengikuti objek dari

kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri.

Melakukan folowing pan dalam keadaan

long shot akan mengakibatkan penonton

dapat melihat hubungan yang terjadi antara

objek dengan lingkungannya.

Pan Left : Gerakan kamera mengikuti

objek dari kiri ke kanan.

Pan Right : Gerakan kamera mengikuti

objek dari kanan ke kiri.

1.1.2 Survening Pan

Gerakan kamera secara perlahan-

lahan menyusuri pemandangan baik

pemandangan hanya sekelompok orang

atau pemandangan alam.

1.1.3 Interupted Pan

Gerakan halus tapi dengan tiba-tiba

dihentikan dengan maksud

menghubungkan dua buah objek dimana

objek tersebut terpisah satu dengan

lainnya

Page 40: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

21

1.1.4 Whipe Pan

Gerakan panning yang dilakukan

dengan cepat, sehingga tidak dapat

memperlihatkan rincian gambarnya.

Dengan whipe pan dapat menciptakan

hubungan yang dinamis atau komperatif

antar objek yang menghubungkan titik

pandang yang berbeda pada scene yang

sama.

1.2 Tilting

Adalah pengambilan gambar dengan

menggerakan badan kamera ke arah vertikal

tetapi tidak mengubah posisi kamera. Tujuan

dari tilting adalah menunjukan ketinggian atau

kedalaman dan adanya satu hubungan.

Tilt Up : gerak kamera secara vertikal dari bawah

ke atas.

Tilt Down : gerak kamera secara vertikal dari atas

ke bawah.

Page 41: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

22

1.3 Tracking

Adalah pengambilan gambar dengan

menggerakan badan kamera dengan arah maju

dan mundur atau depan belakang, bisa

dengan bantuan doly atau manual.

Track In : gerakan maju kedepan.

Track Out : gerakan mundur kebelakang.

1.4 Zooming

Adalah pengambilan gambar dengan

mengubah ukuran gambar dan sudut pandang

antara wide angle (W) dan telephoto (T)

dengan sentuhan tombol. Zooming

mempengaruhi perspektif dalam satu adegan,

oleh karena itu gerakan zooming harus

dilakukan dengan tujuan yang jelas.

1.5 Arching

Adalah pengambilan gambar dengan

menggerakan badan kamera mengelilingi objek

utama seperti lingkaran penuh. Dalam

melakukan arching kamera melakukan gerakan

sapuan sirkuler mengitari objek. Ukuran gambar

yang digunakan CU, MS atau LS selama

melakukan arching, tetapi ukuran gambar harus

senantiasa

Page 42: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

23

konstan dan lebih efektif bila tidak dilakukan

kombinasi ukuran gambar.

1.6 Pedestal dan Crane

Adalah pengambilan gambar dengan

menggerakan badan kamera menggunakan alat

penyangga pedestal/ crane.

1.7 Crabbing

Adalah pengambilan gambar dengan

cara menggerakan badan kamera menyamping.

1.8 Following

Adalah pengambilan gambar dengan

menggerakan badan kamera mengikuti objek

yang bergerak.

2. Komposisi Gambar

Komposisi gambar juga menentukan perhatian

penonton, karena dalam prinsip pengambilan gambar

tidak boleh meninggalkan terlalu banyak ruangan kosong

pada layar.

Andi Fachruddin (2012:153), menjelaskan ada

beberapa komposisi gambar lain, antara lain:

Type shot, pada saat memproduksi program televisi,

tipe pengambilan gambar akan disesuaikan dengan format

Page 43: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

24

program yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini akan

mempermudah proses penyampaian pesan, menghibur,

dan memberi makna yang efektif pada pemirsa televisi,

sehingga tipe pengambilan gambar yang menjadi dasar

pembuatan berbagai program acara televisi diantaranya

adalah :

Developing shot, proses pengambilan gambar

dengan menggunakan seluruh pergerakan kamera

dengan berbagai angle.

Unsur dalam komposisi yang vital salah satunya

adalah framing, Gerald Millerson (1994:125), membagi

ukuran framing yang sering disebut jenis shot antara lain:

2.1 Extreme long shot

Gambar 4. Extreme long shotSumber : dokumen pribadi

Digunakan untuk menggambil gambar yang

sangat-sangat jauh, panjang, luas dan berdimensi

lebar. Menekankan pada setiap perekaman scene

perlu memberikan shot-shot yang dapat

memperkenalkan seluruh lokasi adegan dan isi

Page 44: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

25

cerita.

Page 45: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

26

Biasanya, Extreme Long Shot digunakan untuk

komposisi gambar indah dan panorama.

2.2 Very long shot

Gambar 5. Very long shotSumber : dokumen pribadi

Digunakan untuk menggambarkan panjang,

lebar dan dimensi yang luas dalam latar tempat

penceritaan. Namun lebih sempit dari extreme long

shot sehingga pemirsa masih dapat mengidentifikasi

bentuk warna dan kontur subjek.

2.3 Long shot

Gambar 6. Long shotSumber : dokumen pribadi

Page 46: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

27

Ukuran Long Shot adalah gambar manusia

seutuhnya dari ujung rambut hingga ujung sepatu.

Bentuk shot yang lebih sempit dari very long shot.

Biasanya Long Shot dikenal sebagai Landscape

format yang menghantarkan mata penonton

kepada keleluasaan suatu suasana dan obyek.

2.4 Knee shot

Gambar 7. Knee shotSumber : dokumen pribadi

Yaitu ukuran shot yang menyajikan citra subjek

yang lebih utuh, pada manusia berupa komposisi

gambar dari ujung kepala hingga lutut kaki. Batas

frame tepat dibawah lutut atau diatasnya, tergantung

jenis kelamin dan pakaian subjek serta dinamisasi

pergerakan kamera.

Page 47: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

28

2.5 Medium shot

Gambar 8. Medium shotSumber : dokumen pribadi

Ukuran shot dengan batas anatomis pada

subjek manusia dari ujung kepala hingga pinggang,

sehingga ekpresi dari aktor sudah Nampak

walaupun belum mendetail.

2.6 Medium Close up

Gambar 9 . Medium Close UpSumber : dokumen pribadi

Medium Close up dapat dikategorikan sebagai

komposisi “Potret Setengah Badan” dengan latar

belakang yang masih bisa dinikmati. Medium Close

up justru memperdalam gambar dengan lebih

menunjukan profil dari obyek yang direkam.

Page 48: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

29

2.7 Close up

Gambar 10. Close upSumber : dokumen pribadi

Dengan batasan anatomis dari leher hingga

ujung kepala, bisa juga diartikan sebagai

komposisi gambar yang “ Fokus kepada Wajah”.

Komposisi Close up memotong di sekitar bagian atas

dada subjek hingga di bawah dagu, sehingga

bagian pundak subjek masih terlihat. Close up

digunakan sebagai komposisi gambar yang paling

baik untuk menggambarkan emosi atau reaksi

seseorang dalam sebuah adegan.

2.8 Big close up

Gambar 11. Big close upSumber : dokumen pribadi

Page 49: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

30

Komposisi big close up memotong bagian

atas dahi subjek, sedangkan pada bagian bawah

sedikit diatas dagu. Ukuran shot yang lebih sempit

dari close up sehingga dapat memperlihatkan

perkembangan perubahan mata, kerutan wajah,

emosi dan ekpresi dari sang aktor.

2.9 Extreme close up

Gambar 12. Extreme close upSumber : dokumen pribadi

Ukuran shot yang paling sempit sehingga

hanya membatasi anatomi salah satu indera

manusia saja (mata, telinga, hidung atau organ

lainnya). Sehingga memaksa perhatian pemirsa

untuk mengamati gestur dan bahasa tubuh yang

harus diketahui.

Sudut kamera atau angle kamera memiliki fungsi

dalam penyampaian shot, Baksin (2006:124), menyebutkan

ada empat camera angle, yaitu:

Page 50: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

30

2.1 Bird eye view, adalah suatu teknik pengambilan

gambar yang dilakukan dengan posisi kamera

diatas ke tinggian objek yang direkam.

2.2 High angle, merupakan pengambilan gambar dari

atas objek, dengan high angle, maka objek

terlihat lebih kecil.

2.3 Low angle, menggambarkan seseorang yang

berwibawa atau berpengaruh tidak bisa

menggunakan high angle karena kesan yang

ditimbulkan akan melenceng, maka yang tepat

adalah low angle.

2.4 Eye level, adalah teknik pengambilan gambar

yang sejajar dengan objek.

3. Pengarah Acara

Penulis memilih pengarah acara pada produksi

karya tugas akhir ini. Pengarah acara adalah denyut nadi

sebuah program dan seseorang yang memimpin sebuah

produksi hingga proses editing.

Sedangkan definisi Pengarah Acara menurut Andi

Fahruddin, (2012:60) seseorang yang bertanggung jawab

secara teknis pelaksanaan produksi program televisi,

Pengarah Acara bertugas di lapangan untuk mengendalikan

produksi yang ditanganinya.

Page 51: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

31

Pengarah Acara adalah seseorang yang ditunjuk

untuk bertanggung jawab secara teknis pelaksanaan

produksi suatu program acara. Pengarah acara

merupakan peran yang sangat strategis dalam sebuah

produksi televisi, karena pengarah acara sangat

berpengaruh dalam menentukan jalannya sebuah produksi.

Pengarah Acara menurut JB Wahyudi (1996:54),

seorang yang bertanggung jawab secara teknis

melaksanakan produksi satu mata acara siaran atau

program acara siaran.

Mengutip Naratama, (2004:2) Sutradara televisi

adalah sebutan bagi seseorang yang mempunyai profesi

menyutradarai program acara televisi baik untuk drama

maupun non drama, dalam produksi single maupun multi

kamera.

Pengarah Acara berperan melakukan liputan audio

visual berdasarkan perencanaan gambar yang akan diambil.

Pengarah Acara menginterpretasikan naskah seorang

Produser menjadi suatu bentuk, dan susunan gambar

dan suara, sehingga hasil karyanya dapat benar – benar

dinikmati. Seorang Pengarah Acara menggunakan sistem

rekaman gambar elektronik, baik untuk single camera

maupun untuk multi camera.

Page 52: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

32

Darwanto (2006:2003) mengatakan, Pengarah

Acara harus selalu mengembangkan daya kreativitasnya,

untuk dapat dituangkan dalam bentuk rencana kerjanya

disamping itu harus mampu menjalin kerjasama dengan

pihak lain, dalam usaha menuju keberhasilan tugasnya.

Dari teori – teori diatas dapat disimpulkan seorang

Pengarah Acara merupakan sosok vital dalam sebuah

produksi televisi, mulai dari pra produksi, produksi, hingga

paska produksi, peran Pengarah Acara tetap dibutuhkan.

4. Dokumenter

Dokumenter adalah program informasi yang

bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun

disajikan dengan menarik. Menceritakan mengenai suatu

tempat, kehidupan atau sejarah seorang tokoh, kehidupan

atau sejarah suatu masyarakat (misalnya suku terasing)

atau kehidupan hewan dipadang rumput dan sebagainya.

(Morissan, M.A. 2008: 28).

Program dokumenter adalah program yang

menyajikan suatu kenyataan berdasarkan pada fakta

objektif yang memiliki nilai esensial dan ekstensial,

artinya menyangkut kehidupan, lingkungan hidup, dan

situasi nyata. Berusaha menyajikan sesuatu yang

sebagaimana mestinya,

Page 53: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

33

meski menyajikannya suatu secara obyektif itu hampir

tidak mungkin. (Fred Wibowo 2009:146).

Menurut Andi Fahrudin (2012:316), mengatakan

karya dokumenter merupakan film yang menceritakan

sebuah kejadian nyata dengan kekuatan ide kreatornya

dalam merangkai gambar – gambar menarik menjadi

istimewa secara keseluruhan.

Dokumenter diciptakan menggunakan kejadian

atau keadaan yang sebenarnya, senada dengan Frank E.

Beaver (1994:119), Film dokumenter biasanya di –shot

disebuah lokasi nyata, tidak menggunakan actor dan

temanya berfokus pada subyek – subyek seperti sejarah,

ilmu pengetahuan, sosial atau lingkungan, dengan tujuan

dasar untuk memberi pencerahan, infomasi, pendidikan,

melakukan persuasi, dan memberi wawasan tentang

dunia yang kita tinggali.

Dari beberapa pengertian itulah penulis

menggunakan format dokumenter untuk mengemas sajian

program dokumenter televisi “Merajut Harapan di Balik

Ramuan”, yang termasuk ke dalam tipe edukasi. Program

acara tersebut dibuat untuk menambah pengetahuan

penonton.

Dalam bukunya, (Fred Wibowo 2009:149) juga

mengatakan bahwa, dalam produksi dokumenter

Page 54: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

34

terdapat

Page 55: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

35

dua unsur pokok yang kemudian dipadukan, yaitu unsur

gambar dan unsur suara. Unsur gambar atau visual

terdiri dari berbagai materi, antara lain: rangkaian kejadian,

kepustakaan, pernyataan, wawancara, dokumen, layar

kosong/ silhouette. Unsur kedua merupakan unsur suara

atau sound terdiri dari : narasi atau reporter,

synchronous sound, sound effect, musik atau lagu, kosong

atau sepi.

Selain itu, menurut Nova Kristiana (2007:89), “ untuk

mendukung alur dokumenter diperlukan eye catcher yang

merupakan elemen yang berfungsi menarik, mengikuti

mata pengamat pada titik tertentu, untuk mengamati lebih

dalam dan memahami isi pesan”.

Dokumenter memiliki karakteristik sendiri dalam

penyampaiannya, Andi Fahruddin (2012:320) menjelaskan

tipe pemaparan dokumenter:

4.1 Dokumenter Eksposisi, adalah dokumenter yang

paling konvensional, ciri khasnya menggunakan

narrator sebagai penutur tunggal.

4.2 Dokumenter Observasi, tidak menggunakan

narrator sebagai pengisi suara, konsentrasi pada

dialog antar subjek. Produser posisinya sebagai

observer, alur penceritaannya cenderung datar.

Page 56: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

36

4.3 Dokumenter Interaktif, dimana produser berperan

aktif, adegan komunikasi antara sutradara dengan

subyeknya terlihat jelas.

4.4 Dokumenter Refleksi, menggambarkan mata

kamera bagaikan mata film yang merekam berbagai

realitas. Fokusnya berada pada pengemasan proses

pembuatan shooting.

4.5 Dokumenter Performatif, fokusnya adalah kemasan.

Kemasan harus semenarik mungkin, alurnya

lebih diperhatikan.

B. KAJIAN SUMBER PENCIPTAAN

Kajian sumber penciptaan merupakan deskripsi tentang

berbagai hal yang mendukung data dalam menciptakan karya.

Sumber-sumber karya dokumenter yang diperoleh dan diamati

oleh pencipta mulai dari pembentukan ide/ gagasan dan konsep

karya penciptaan adalah sebagai berikut :

1. Sumber Informasi Primer

Menurut Septiawan Santana (2003:224), “sumber

informasi primer diartikan sebagai sumber pokok yang

diperoleh secara langsung dari sumber asli. Sumber

informasi primer sebagai berikut:

Page 57: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

37

1.1 Wawancara

1.1.1 Mariyem, Penjual Jamu

“ Saya masih konsisten dengan

berjualan jamu tradisional karena saya sudah

menjualnya selama kurang lebih 22 tahun. Dari

hasil berjualan jamu ini saya bisa

menyekolahkan anak – anak saya. Bagi saya

berjualan jamu sudah seperti kehidupan saya

sendiri. Saya senang berjualan jamu, walaupun

hasilnya tidak seberapa tapi saya menikmatinya.

1.1.2 Kantun Saputro, Anak Penjual Jamu

“ Ibu itu sosok malaikat yang telah

melahirkan aku dan membesarkan aku. Aku

ingin mengangkat derajat seorang ibu dan

membahagiakannya.”

1.1.3 Wiwit, Tetangga bu Mariyem

“ Jamunya bu Mariyem itu menjadikan

badan saya segar. Jamunya juga bersih, dan

disajikan dengan benar – benar

mengandalkan sisi tradisionalnya. “

Page 58: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

38

1.1.4 Suwarti, Tetangga bu Mariyem

“ Bu Mariyem itu kalau lagi nggak

jualan jamu, pergi ngeladang di sawah. “

1.2 Observasi

Menurut Laksono (2010:272), “observasi sendiri

memang lebih dikenal dikalangan jurnalis media

cetak, yang biasanya dikaitkan dengan verifikasi fisik

atas objek liputannya”. Karena itu, observasi berarti

aktivitas jurnalis menggunakan semua panca inderanya

untuk mencari informasi atau menemukan fakta di

lapangan.

2. Sumber Informasi Sekunder/ Dokumentasi

Sumber informasi sekunder digunakan sebagai sumber

pendukung dari informasi primer. Septiawan Santana

(2003:230), sumber – sumber sekunder ini berisi informasi yang

telah dipublikasikan dan dapat diakses secara umum. Berikut ini

adalah sumber pendukung yang didapatkan oleh penulis,

diantaranya:

2.1 Buku Cetak

2.1.1 Tanaman Obat Indonesia, karya Prof. dr. H.

Azwar Agoes, DAFK, Sp.FK(K)

Salah satu bagian dari buku ini adalah

Page 59: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

39

membahas tentang tanaman obat yang

berkhasiat untuk pengobatan tradisional. Buku ini

juga memuat

Page 60: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

40

Program Menteri Kesehatan, yaitu “Saintifikasi

Jamu” (upaya dan proses pembuktian ilmiah

jamu melalui penelitian berbasis pelayanan

kesehatan).

2.1.2 Jamu Sakti Mengobati Penyakit, karya

Koko Handoyo

Buku ini mengulas tentang segala hal

yang berhubungan dengan jamu. Mulai dari

farmakologi jamu hingga fakta – fakta unik

seputar jamu yang memiliki khasiat yang luar

biasa serta berbagai panduan praktis meramu

jamu sebagai pengobatan yang efektif.

2.1.3 Resep dan Khasiat Jamu Tradisional

Nusantara, karya Soedarsono Djojoseputro

Buku ini akan mengungkap rahasia jamu dari

berbagai penjuru nusantara. Lengkap dengan

resep dan ramuan pencegah dan penyembuh

penyakit.

2.1.4 1001 Khasiat dan Manfaat Jamu Godog

untuk Segala Macam Penyakit, karya Faisal M.

Sakri

Buku ini memberikan informasi yang

Page 61: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

41

lengkap, runtut, dan praktis mengenai jamu

godog. Buku ini juga menjelaskan dasyatnya

khasiat jamu,

Page 62: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

42

cara membuat dan mengkonsumsi jamu, bahan

– bahan dasar pembuatan jamu, menyiapkan

jamu godog, cara merebus ramuan jamu godog

dan anka resep atau racikan jamu godog.

2.2 Internet

2.2.1 w w w . m anf a a t bu a hd au n. b lo g spo t .c o m / 2 0 1 3/ 1 1/ma n f a a t -

ja mu - b eras - ken c ur - un t uk. h t m l ? m = 1

Minyak atsiri yang dikandung kencur diklaim

memiliki banyak senyawa yang bermanfaat,

diantaranya adalah :

2.2.1.1 Menyegarkan tubuh

2.2.1.2 Menambah stamina

2.2.1.3 Meredakan sakit

2.2.1.4 Mengobati masuk angin hingga migraine

2.2.1.5 Mencegah jerawat

2.2.2 w w w . id. m . w ik i pedia.o r g / w ik i /J am u

Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional

dari Indonesia. Belakangan lebih popular dengan

sebutan herba/ herbal. Jamu dibuat dari bahan –

bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan, seperti

rimpang (akar – akaran), daun – daunan, kulit batang, dan

buah.

Page 63: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

40

2.2.3 w w w . in d onesi a .tra v el/id/de s tinati o n/ 4 57/ y o g yakarta / artic l e/

328/ j a m u - ja w a - tra d is i onal - m an f a a t - d a n - khas i a t - y an g -

di w ar i ska n - t u ru n - t e m urun

Khasiat jamu sangatlah beragam bergantung

pada jenis racikan bahannya. Lebih banyak jamu

dimanfaatkan untuk merawat kecantikan dan kesehatan

dari luar maupun dalam. Jamu juga dikenal tidak

beracun dan tanpa efek samping, khasiatnya telah teruji

oleh waktu.

Page 64: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

41

BAB III

PROSES PENCIPTAAN

A. Ide Penciptaan

1. Inti Gagasan

Menurut Fachrudin (2012: 336) “Setiap program

televisi dimulai dari ide yang menjadi dasar pijakan untuk

pekerjaan selanjutnya, sehingga penentuan cerita bisa fokus

namun tetap berkembang sesuai hasil penelusuran dan

situasi di lapangan”.

Dalam produksi dokumenter televisi “Merajut Harapan

di Balik Ramuan” penulis sebagai pengarah acara bertugas

untuk menerjemahkannya menjadi konsep audio visual. Konsep

ini disusun menjadi sebuah alur cerita yang dapat mengirim

pesan kepada khalayak. Untuk itu, daya imajinatif serta rasa

kreatif menjadi hal penting dalam mengkonsep sebuah sajian

televisi yang terdiri dari unsur audio dan visual.

Tayangan televisi merupakan karya audio visual yang

kreatif, inovativ serta memiliki estetika. Salah satu hal yang

harus diperhatikan adalah estetika gambar. Seorang

pengarah acara dalam memvisualkan imajinasinya melalui

media gambar juga harus memahami teori developing shot,

seperti panning,

Page 65: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

42

tilting, tracking, zooming, arching, pedestal, crane, crabbing, dan

following.

Dalam karya produksi ini penulis fokus pada

developing shot, dimana setiap gambar yang diambil harus

mengkombinasi seluruh pergerakan obyek, fokus lensa,

framing, pan, tilt, untuk mendukung pergerakan kamera ke

dalam satu gerakan membuat shot yang dinamis.

2. Sinopsis

Sinopsis adalah “ringkasan cerita dari program yang

diinginkan, harus singkat, padat, dan dimengerti oleh siapapun

juga” (Andi Fachrudin. 2012 : 348).

Berikut sinopsis karya skripsi penciptaan karya

“Potret Indonesia” berjudul “Merajut Harapan di Balik Ramuan”.

Dewasa ini, banyak orang yang melupakan tradisi

dan beralih ke hal yang lebih modern. Salah satu dari tradisi

yang mulai terlupakan ialah jamu tradisional yang kini

tergantikan dengan adanya jamu buatan pabrik yang lebih

bersifat instan.

Namun, ada seorang ibu yang berasal dari

Semarang, Jawa Tengah yang masih konsisten dengan

berjualan jamu. Beliau masih mengutamakan tradisionalitas

pembuatan jamu, mulai dari bahan – bahannya maupun cara

pembuatannya.

Page 66: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

43

Setiap hari ibu Mariyem berjuang menjual jamu

tradisionalnya melalui jalanan yang berliku dan tanpa

Page 67: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

44

mengeluh. Kondisi jalan yang rusak parah ditambah cuaca

Semarang yang sangat panas tak menyurutkan niat bu

Mariyem menjualkan jamunya.

Setelah dari pagi membuat jamu dan menjualkannya,

sore harinya bu Mariyem mencari kayu bakar di hutan

untuk digunakan membuat jamu keesokan harinya. Namun

beliau melakukannya dengan ikhlas, semangatnya

menjualkan jamu tradisional tak pernah padam.

3. TREATMENT

(terlampir)

4. Shooting List

(terlampir)

5. Jadwal Pelaksanaan Produksi

(terlampir)

Page 68: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

45

B. Media, Peralatan dan Teknik Produksi

1. Media

Media yang akan penulis beserta tim gunakan dalam

karya dokumenter ini adalah televisi. Televisi merupakan

media audio – visual yang berarti sebuah program harus

memperhatikan kualitas gambar dan juga suara. Hal ini

menjadi tantangan bagi penulis dan tim untuk mewujudkan

program televisi yang dapat diterima oleh masyarakat.

2. Peralatan

Peralatan yang dibutuhkan dalam penciptaan karya

produksi ini meliputi :

Tabel 1. Tabel Peralatan

ALAT TIPE JUMLAH

Kamera

DSLR Canon EOS 5D Mark II 1 unit

Lensa Canon wide 11 – 16 mm 1 unit

Lensa Canon fix 50 mm 1 unit

Lensa Canon Tele 70 – 200 mm 1 unit

Lensa Canon Standar 18 – 55 mm 1 unit

Batterai kamera 5D 2 unit

Charger Batterai 5D 1 unit

Memory CF Extreme 2 unit

Page 69: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

46

Tripod Takara 2 unit

Slider Cam 1 unit

Glade Cam 1 unit

Portal 1 unit

Card Reader 1 unit

GoPro Hero 1 unit

Lighting1. LED Portable 2 unit

2. Perleng 4 unit

Audio

Condensor Microphone 1 unit

Audio Recorder Zoom H4n 1 unit

Headphone 1 unit

Kabel XLR Male – Female 1 unit

Memory SD Card 1 unit

Page 70: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

47

Tabel 2. Rincian Anggaran

No Nama Barang Jumlah Tipe Keterangan Harga

1 Lensa Tele 1 unit 70-200 mm Sewa / 3 hari Rp 450.000

2 Tripod kamera 2 unit Libec Sewa / 3 hari Rp 60.000

3 Batrai audio 7

Pasang

Alkaline AA

1,5 volt

Beli Rp. 50.000

4 Clipon

Wireless

1 unit - Sewa / 3 hari Rp 375.000

5 Portal 1 unit 2 meter Sewa / 3 hari Rp 450.000

6 Fee

narasumber

1 orang - Bu Mariyem Rp.300.000

7 Konsumsi 5 orang - @20.000/ 3 hari Rp.300,000

8 Biaya tak

terduga

- - - Rp.200,000

9 Transportasi 1 mobil Luxio Jogjakarta –

Semarang PP

Rp.150.000

TOTAL ANGGARAN RP.2.335.000

Page 71: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

48

Adapun alasan menggunakan alat-alat tersebut diatas

adalah:

2.1 Kamera DSLR Canon 5D

Didital Single Lens Rflex (DSLR) Canon 5D yaitu

kamera foto yang sudah dilengkapi dengan fitur

perekam Video. Karena kamera ini merupakan DSLR

maka dapat dengan mudah penggunaan mengganti lensa

sesuaikan menurut kebutuhan. Sensor penangkap cahaya

yang dipakai adalah Cmos dengan ukuran 36,0 mm x

24.0 mm dan mampu menghasilkan gambar mencapai

21.1 megapixel. Kamera Canon 5D ini memiliki banyak

pilihan format perekaman seperti:

2.1.1 Full High Definition ( 1920x1080 )

mampu merekam gambar 25 frame atau 24

per detik

2.1.2 High Definition 1280 x 720 mampu

merekam gambar 50 frame per detik

2.1.3 Standar format 4:3 ( 640 x 480 ) dapat

merekam gambar 50 frame per detik.

Page 72: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

49

Tabel 3. Spesifikasi Canon DSLR 5D Mark II

Alat Spesifikasi

Type Resolusi 21.1 Megapixel dengan sensor CMOS

APS-C, menghasilkan gambar resolusi tinggi

super quality dan detail.

Image type JPEG, RAW, JPEG+RAW, MOV,sRAW1,sRAW2

DIGIC 4 Imaging Processor’s 14-bit A/D,

memberikan kecepatan pemrosesan hasil

gambar yang cepat dan tepat serta menjaga

detail dan warna tetap halus.Automatic Image

Brightness

Correction

Auto Lighting Optimizer with Face Detection

Auto Lighting Optimizer dengan 4 fungsi

pengaturan : standar, rendah, kuat dan

nonaktifkan. Menganalisa kecerahan subjek

foto, dan secara otomatis memperbaiki bagian-

bagian gelap untuk membuat lebih cerah.Recording size Full HD Video capture resolusi

1920×1080

dengan frame rate yang fleksibel (30p 25p &

24p), 1280 x 720:50fps / 60fps and 640 x

480:50fps / 60fps (SD / movie crop) hingga

4GB per klip dengan output HDMI (CEC

compliant) untuk tampilan HD dan video stills.

Page 73: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

50

External

microphone in

terminal

3.5mm dia. Stereo mini jack

AF Points Dengan 9 point auto focus(AF) tingkat akurasi

yang tinggi

Monitor Size and

Dots

LCD Wide, 3.0-inch (3:2) Clear View LCD(1,

040,000 dots)

ISO Speed

(Recommended

exposure

index)

ISO 100 – 6400 (whole-stop increments), ISO

expansion 12800. In Basic Zone modes, Auto ISO

sets the ISO auto matically with in 100 – 3200

the minimum ISO speed when (highlight tone

priority) is enabled Will Be ISO200 In Creative

Zones, ISO Auto’s upper limit (ISO 400 – 6400)

2.2 Tripod Camera

Tripod merupakan alat bantu yang berfungsi untuk

menyangga badan kamera ketika pengambilan gambar

berlangsung agar stabil dan tidak “terinterverensi” oleh

gerakan tubuh. Selain itu berguna untuk mendapatkan titik

horizontal atau kamera dalam keadaan balance. Tripod

juga digunakan dalam pengambilan gambar yang

mengharuskan melakukan pergerakan baik badan atau

lensa kamera seperti : pan, tilt, pedestal.

Page 74: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

50

2.3 Lensa

Produksi dokumenter ini menggunakan lensa kamera

DSLR dengan rincian sebagai berikut :

2.3.1 Canon 11-16mm, F : 2,8

Penggunaan lensa ini digunakan untuk

mendapatkan gambaran yang luas dan lebar.

2.3.2 Canon 50mm IS II, F : 1.4

Lensa ini digunakan dalam berbagai frame

yang menampilkan profil sesorang dengan bukaan

yang besar lensa ini berkekuatan untuk menciptakan

depth of field yang tajam.

2.3.3 Canon 70-200mm IS, F : 2.8

Lensa ini memiliki focal lenght yang besar

sehingga dalam penggunanya dapat dimanfaatkan

ketika jarak antara cameraman dan objek berada

cukup jauh, dengan lensa ini jarak tersebut bukan

menjadi masalah. Lensa dengan tipe zoom ini

memberikan keleluasaan cameraman dalam

membuat frame.

2.4 Slider Camera

Slider membantu pengambilan gambar terlihat

bagus. Dengan pergerakan crab left dan crab right. Alat

ini juga bisa melakukan track in dan track out.

Page 75: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

51

2.5 Lighting LED Lamp

Dalam produksi dokumenter ini lighting yang

digunakan adalah LED light. Lampu ini memiliki cahaya

yang cukup terang dan memiliki colour temperature

daylight. Lampu ini juga merupakan lampu portable

sehingga pengaplikasianya tidak memakan waktu dan

tidak membebani cameraman dalam mengejar momen.

2.6 Audio Recorder Portable Zoom H4N

Gambar 13. Zoom H4N

Audio recorder portable ini sangat mudah dibawa dan

penggunanya dirasa cukup tepat untuk menutupi

kekurangan kualitas audio DSLR, sehingga nantinya suara

yang dihasilkan juga berkualitas.

3. Teknik Produksi

Proses perekaman menggunakan dua kamera,

dilakukan secara langsung menggunakan memori yang

tersedia di masing-masing kamera. Penggunaan dua

kamera dimaksudkan agar setiap adegan yang dilakukan

tidak ada yang terlewatkan atau di backup oleh kamera

kedua tersebut.

Page 76: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

52

Penggunaan dua kamera juga berguna untuk

menghemat waktu pada saat pengambilan gambar.

Dalam produksi dokumenter ini, terdapat berbagai

jenis komposisi agar secara estetis gambar-gambar dapat

memberikan informasi dan pesan. Pemilihan shot yang

bertujuan untuk memperkuat tekanan nilai estetis pada film

dokumenter ini akan diperoleh melalui insert shot pada

objek sehingga menghasilkan dinamika gambar yang

berkesinambungan.

C. Tahapan Penciptaan

1. Pra Produksi

Tahapan pra produksi merupakan tahapan awal dalam

memulai kegiatan produksi. Penulis sebagai pengarah

acara pada tanggal 9 Maret 2015 dan 13 April 2015, telah

melaksanakan observasi ke rumah bu Mariyem di

Semarang, Jawa Tengah mengenai pembuatan jamu dari

bahan – bahan mentah dengan cara ditumbuk dan didihkan

hingga menjadi jamu yang siap untuk dijual dan perjuangan

bu Mariyem menjualkan jamunya dengan berjalan kaki.

Hasil yang didapat dalam observasi, penulis sebagai

pengarah acara membutuhkan lebih dari satu kamera, hal

ini dikarenakan jarak tempuh bu Mariyem menjual jamu yang

jauh sekitar 10 kilometer, memungkinkan banyak terjadi

Page 77: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

53

momen

Page 78: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

54

didalamnya. Oleh karena itu, diputuskan untuk

menggunakan tiga kamera agar momen tersebut tidak

terlewatkan. Penulis yang memiliki tugas sebagai pengarah

acara menganalisis treatment serta mengembangkannya

menjadi konsep produksi dengan membuat shot list. Penulis

berdiskusi dengan Director of Photography tentang konsep

gambaran yang akan divisualkan, dan menentukan angle -

angle kamera yang akan diambil sesuai dan kemudian

dituangkan dalam bentuk shot list.

2. Produksi

Proses produksi karya dokumenter berlangsung

selama empat hari. Berikut ini rincian proses produksi:

2.1 Senin, 20 April 2015

Hari pertama, penulis bersama tim produksi menuju

Simpang Lima, Semarang untuk mengambil shot

timelapse Masjid Baiturrahman dan suara keramaian

kota Semarang.

Setelah itu, menuju ke Lawang Sewu dan Tugu Muda

untuk mengambil shot timelapse keramaian dan

kondisi kemacetan lalu lintas Semarang, tim juga

mengambil audio atmosphere. Pengambilan visual

kemacetan menggunakan teknik developing shot yaitu

menggunakan portal dan slider.

Page 79: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

55

Kemudian penulis bersama tim produksi menuju

rumah bu Mariyem untuk memberitahu bahwa besok

akan mulai di ambil gambar dari awal proses pembuatan

hingga kegiatan bu Mariyem sampai malam hari.

2.2 Selasa, 21 April 2015

Hari kedua, penulis bersama tim melakukan

kegiatan pengambilan gambar awal proses pembuatan

jamu tradisional hingga kegiatan bu Mariyem setelah

berjualan jamu. Kegiatan pengambilan gambar ini

dimulai sejak pukul 04.30 hingga 19.00 WIB.

Pengambilan gambar dimulai dengan mengambil

visual bu Mariyem berangkat ke Musholla untuk

shalat Shubuh, dilanjutkan pengambilan visual proses

pembuatan jamu hingga proses pembuatan jamu

selesai dengan menerapkan developing shot

menggunakan slide dan flycam.

Penulis bersama tim ikut perjuangan bu Mariyem

dalam menjualkan jamunya hingga jamunya habis,

pengambilan dilakukan dengan cara follow

narasumber dengan menggunakan flycam.

Setelah menjualkan jamu, mengikuti bu Mariyem

mencari kunyit dan kayu bakar di kebun. Kegiatan

selanjutnya adalah mengikuti bu Mariyem

membeli

Page 80: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

56

bahan – bahan pembuatan jamu menggunakan flycam

dan slide.

Sore harinya, kegiatan bu Mariyem adalah

menyapu halaman. Pengambilan menggunakan flycam

dan camera still.

2.3 Rabu, 22 April 2015

Hari ketiga, penulis bersama tim produksi mengambil

established lingkungan rumah penjual jamu, serta

shot tambahan seperti anak – anak yang sedang

bermain.

Sore harinya, mengambil wawancara dengan bu

Mariyem, putranya, dan opini tetangga bu Mariyem.

Pengambilan gambar menggunakan lensa wide,

slider dan portal untuk menimbulkan kesan gambar yang

luas.

2.4 Kamis, 23 April 2015

Hari terakhir, penulis bersama tim produksi

mengambil shot tambahan untuk timelapse di kota

Semarang.

3. Pasca Produksi

Pada tahapan ini penulis sebagai pengarah acara

melakukan pengecekan terhadap stok gambar yang ada

dan disesuaikan dengan kebutuhan gambar yang diperlukan.

Page 81: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

57

Gambar - gambar kemudian dikelompokkan ke dalam

folder

Page 82: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

58

secara terpisah, sesuai dengan kebutuhan masing-masing

sequence. Pemilihan gambar disesuaikan dengan konsep isi

treatment tanpa meninggalkan asas sinema rush copy yaitu

menggambarkan realita yang ada. Pada sequence 1 dipilih

gambar yang menggambarkan identitas kota Semarang.

Gambar yang dipilih memiliki variasi tipe shoot berdasarkan

variasi developing shot, mulai dari long shoot kota Semarang

dan timelapse Tugu Muda sebagai simbol identik Semarang.

Pada sequence 2 penulis memilih gambar - gambar

kegiatan bu Mariyem sebelum membuat jamu berdasarkan

variasi developing shot. Atmosphere dan original sound

diambil menggunakan H4N dan H1N.

Sementara untuk sequence 3, penulis memilih gambar

- gambar proses pembuatan jamu. Pemilihan gambar

memiliki penekanan pada tipe long shoot berdasarkan variasi

developing shot dengan motivasi untuk melihatkan proses

pembuatan jamu serta gambar close up untuk

menyampaikan adegan - adegan dramatik di dapur.

Paska pemilihan gambar yang ada, penulis melakukan

koordinasi dengan editor untuk membedah treatment serta

shotlist untuk kebutuhan editing. Kegiatan editing dilakukan

secara dua tahap, off line dan on line. Kegiatan editing off

line

Page 83: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

59

adalah memotong/ membuang video yang tidak di perlukan

dan menyusun adegan per adegan di setiap sequence.

Sementara editing on line memasukkan judul, memberi effect,

backsound, chargent.

D. Konsep Penayangan

Program acara Potret Indonesia setiap hari Minggu, jam

09.00 WIB. Pemilihan hari Minggu karena sesuai dengan yang

dijelaskan oleh Morissan (2009:258) “ketersediaan audience

pada akhir minggu (weekend) yaitu hari Sabtu dan Minggu agar

berbeda dengan hari biasa. Secara teori, audience anak – anak

dan dewasa tersedia pada setiap waktu siaran pada akhir minggu.

Program dikemas secara sederhana tanpa menggunakan

presenter, dalam durasi 16 menit. Pesan yang disampaikan

bersifat tersirat dari setiap visual yang ada dipadukan dengan

ilustrasi musik.

Page 84: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

60

BAB IV

PEMBAHASAN KARYA

A. Deskripsi Karya

Penulis sebagai pengarah acara dalam skripsi karya

produksi ini mengangkat judul “Penerapan Developing Shot

dalam Produksi Dokumenter Televisi Potret Indonesia edisi

Merajut Harapan di Balik Ramuan”. Tayangan televisi merupakan

karya audio-visual yang kreatif, inovativ serta memiliki estetika.

Dalam tugasnya, seorang pengarah acara harus dapat

menginterpetasikan ide dari produser untuk dijadikan sebuah

tayangan audio visual.

Visual merupakan satu hal yang sangat penting dalam

karya dokumenter ini. Peran visual disini sebagai media

penyampai pesan. Untuk itu pengarah acara harus dapat

merangkai gambar dan ilustrasi musik yang tepat agar mampu

menarik minat penonton untuk menikmatinya.

Karya dokumenter Potret Indonesia diawali dengan Id’s

Program “Potret Indonesia” berupa visual dan grafis

bermuatkan contoh keaneka ragaman budaya Indonesia serta

semangat persatuan dari ragam masyarakatnya.

Karya dokumenter ini secara garis besar terbagi dalam

tiga sequence. Sebelum memasuki sequence pertama, penulis

menyusun eye catcher berupa cuplikan-cupikan gambar

yang

Page 85: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

61

menarik. Secara garis besar berikut penjabaran dari ketiga

sequence tersebut.

1. Sequence pertama, mendeskripsikan mengenai kemacetan

dan modernisasi kota Semarang. Sequence ini lebih bersifat

informatif. Berisi visual yang menggambarkan kota

Semarang. Pada bagian awal ini juga di tampilkan aktifitas

pembuatan jamu serta disisipi statement dari bu Mariyem.

2. Sequence kedua, mendeskripsikan perjuangan bu Mariyem

menjual jamunya. Bagian ini lebih di dominasi oleh

interaksi antara bu Mariyem dengan pembelinya sebagai

pengantar informasi.

3. Sequence ketiga, mendeskripsikan tentang harapan baru

keluarga bu Mariyem. Di bagian awal sequence menyajikan

visual bu Mariyem mencari kunyit dan kayu bakar di kebun.

Berikutnya, ditayangkan visual bu Mariyem membeli bahan

– bahan pembuatan jamu dan kegiatan saat sore hari di

rumahnya. Di akhir sequence sekaligus pengantar menuju

credit tittle ditayangkan statement dari Kantun Saputro, putra

bu Mariyem tentang harapan untuk kedepannya dan

cuplikan beauty shoot dan quote yang diiringi ilustrasi musik.

Page 86: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

60

B. Analisis dan Sintesis Karya

Tahapan produksi suatu acara dari perencanaan, produksi,

hingga pasca produksi telah dilalui penulis dan tim. Penulis

sebagai pengarah acara telah berperan dalam setiap tahapan

produksi tersebut terutama dalam penerjemahan ide menjadi alur

cerita dan penyusunan visual. Selain itu, konsep pengambilan

gambar pada produksi ini merupakan peliputan kegiatan bu

Mariyem tanpa ada unsur dirrecting. Hal ini mengacu pada

sistem rush copy, bahwa visual yang ada adalah sebuah realita.

Berikut analisa karyanya.

Pada bagian awal, sebelum memasuki sequence 1, terlebih

dahulu ditayangkan eye catcher. Eye catcher bersisi potongan-

potongan gambar untuk menggugah rasa penasaran pemirsa

agar tetap melihat tayangan ini. Visual yang disajikan pada eye

catcher ini adalah potongan-potongan gambar bu Mariyem saat

proses pembuatan jamu hingga saat menjual jamunya.

Tipe shot yang digunakan mengkombinasikan medium

shot dan close up untuk menampilkan ekspresi dan beberapa long

shot untuk melihatkan lingkungan dan jalan yang dilalui oleh bu

Mariyem. Hal ini mengacu bahwa medium shot bertujuan

untuk menunjukkan subyek lebih detail, dan juga menunjukkan

emosi subyek.

Page 87: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

61

1. Sequence 1 (Ramuan Tradisional Jamu)

Sequence ini menjelaskan mengenai ramuan tradisional

jamu. Visual yang ditayangkan adalah aktivitas pembuatan

jamu secara tradisional. Berikut shot-shot yang dipilih dalam

sequence ini beserta analisanya:

Gambar 14. MS plang Simpang Lima

Visual diatas merupakan opening sequence 1. Pemilihan

medium shot (sesuai dengan teori pada halaman 28) sebagai tipe

shot dalam visual ini untuk melihatkan lokasi pengambilan karya.

Pengambilan gambar ini menggunakan teknik panning

left untuk menunjukan kesan gambar yang dinamis dan menarik

(sesuai dengan materi developing shot pada halaman 20).

Gambar 15. VLS keramaian Lawang Sewu

Gambar ini menggunakan tipe very long shot (sesuai

dengan teori halaman 26) untuk menunjukkan keramaian lokasi

penciptaan karya. Pemilihan visual ini menggunakan teknik tilting

Page 88: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

62

up (sesuai

Page 89: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

63

dengan materi developing shot pada halaman 22) untuk

menunjukan kemegahan Lawang Sewu sebagai ciri khas kota

Semarang.

Gambar 16. Long Shot lingkungan sekitar

Menurut Fachrudin, pengarah acara bertanggung jawab

mengubah sebuah konsep atau naskah menjadi bentuk audio

visual. Dalam visual diatas dipilih tipe long shot (sesuai

dengan materi pada halaman 27), hal ini untuk memberikan

gambaran kepada penonton mengenai lingkungan sekitar rumah

penjual jamu.

Pengambilan visual diatas menggunakan teknik panning left

(sesuai dengan materi developing shot pada halaman 20)

untuk menunjukkan luasnya lingkungan dan aktifitas warga sekitar

rumah penjual jamu.

Gambar 17. Medium shot bu Mariyem

Page 90: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

64

Penggunaan tipe Medium shot (sesuai materi pada halaman

28) pada gambar diatas, agar pemirsa dapat fokus

melihat pembuatan jamu secara tradisional yaitu menggunakan

kayu bakar.

Pengambilan gambar ini menggunakan teknik crabe right

(sesuai dengan materi developing shot pada halaman 24)

untuk menunjukkan dapur tempat pembuatan jamu.

Pada sequence 1 tidak terdapat banyak pengambilan

gambar menggunakan developing shot karena saat pembuatan

jamu bu Mariyem tidak banyak bergerak dan dapur juga sempit.

2. Sequence 2 (Perjuangan Bu Mariyem)

Sequence ini membahas tentang proses perjuangan bu

Mariyem dalam menjual jamunya. Sequence ini lebih ke

informasi yang menunjukkan perjuangan dan interaksi antara bu

Mariyem dengan para pembelinya. Untuk menggambarkan hal

tersebut penulis menyusun gambar-gambar berikut:

Gambar 18. Long Shot aktivitas bu Mariyem

Tipe shot yang digunakan adalah long shot untuk lebih

membuat detail penonton dalam melihat aktivitas bu Mariyem

menjual jamunya.

Page 91: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

65

Pengambilan visual ini menggunakan teknik crabe right

untuk menunjukkan lokasi tempat bu Mariyem menjualkan jamunya.

Gambar 19. Long shot bu Mariyem

Gambar ini menggunakan tipe long shot dengan

pengambilan eye level. Pengambilan gambar eye level untuk

melihatkan lingkungan yang dilewati oleh bu Mariyem untuk

menjual jamunya.

Pengambilan gambar ini menggunakan teknik following

objek (sesuai dengan materi developing shot pada halaman

24) untuk mengikuti bu Mariyem menjualkan jamu.

Gambar 20. Long shot menawarkan jamu

Pemilihan tipe long shot pada visual diatas untuk

melihatkan bu Mariyem yang sedang menawarkan jamunya.

Page 92: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

66

Gambar 21. Medium Close up bu Mariyem dan pembelinya

Pengambilan visual ini menggunakan teknik crabe. Tipe shot

yang digunakan medium close up (sesuai dengan teori pada

halaman 27). Hal ini untuk dapat lebih mendeskripsikan

interaksi antara bu Mariyem dan pembelinya.

3. Sequence 3 (Harapan Baru Keluarga bu Mariyem)

Bagian pertama sequence ini menjelaskan tentang bu

Mariyem yang mencari kunyit dan kayu bakar, dilanjutkan

dengan bu Mariyem yang membeli bahan – bahan pembuatan

jamu. Berikutnya disisipi statement Kantun Saputra, putra bu

Mariyem tentang harapan kedepannya. Berikut ini gambar-gambar

yang dapat menjelaskan sequence ini.

Gambar 22. Long shot bu Mariyem ke kebun

Visual ini akan melihatkan bu Mariyem yang akan mencari

kunyit dan kayu bakar di kebun. Penulis memilih visual ini

untuk menggambarkan lokasi jalan yang dilalui bu Mariyem ke

kebun

Page 93: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

67

dengan menggunakan teknik following objek. Gambar-gambar

kelanjutan yang ada adalah gambaran setiap sudut kebun

tempat mencari kunyit dan kayu bakar.

Gambar 23. Medium shot bu Mariyem

Gambar 24. Long Shot Bu Mariyem

Pemilihan gambar diatas adalah menggunakan komposisi

gambar Medium Shot dan Long Shot dengan teknik crabe

untuk menunjukkan lokasi bu Mariyem saat mencari kunyit.

Page 94: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

68

Gambar 25. Knee shot mencari kayu bakar

Gambar 26. Long shot bu Mariyem

Gambar 27. Long shot lokasi mencari kunyit

Pemilihan visual ini menggunakan teknik tilting,

menunjukkan lokasi bu Mariyem saat mencari kunyit untuk

pembuatan jamu tradisionalnya.

Page 95: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

69

Gambar 28. long shot bu Mariyem

Visual ini menggunakan tipe long shot untuk

menunjukkan lokasi sekitar bu Mariyem. Pengambilan gambar ini

menggunakan teknik following objek untuk mengikuti bu

Mariyem saat membeli bahan – bahan jamu.

Gambar 29. Medium shot Kantun Saputra

Visual ini menggunakan tipe medium shot untuk

melihatkan detail wajah Kantun Saputra saat memberikan

statement.

Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa karya

produksi ini memiliki kelebihan meskipun mengalami hambatan.

Hal tersebut dijadikan penulis sebagai pelajaran untuk produksi

selanjutnya agar menghasilkan karya yang lebih berkualitas.

Berikut uraian kelebihan dan hambatan karya produksi ini.

Page 96: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

70

1. Kelebihan

Dokumenter televisi Potret Indonesia edisi Merajut

Harapan di Balik Ramuan memiliki kelebihan sebagai

berikut.

1.1 Karya ini memiliki kronologis waktu yang diperkuat

dengan statement bu Mariyem sebagai

narasumber utama dalam karya ini.

1.2 Merupakan karya jurnalistik yang menyajikan

gambar sesuai realita di lapangan tanpa ada

unsur pengadeganan.

1.3 Dikemas dengan pemilihan shot, komposisi,

serta kamera angle yang disajikan secara ringan,

proporsional, dan menarik sehingga memiliki

nilai artistik serta pesan yang informatif.

1.4 Gambar visual diambil menggunakan kamera

DSLR Cannon 5D dan Cannon 60D yang memiliki

kualitas full HD sehingga hasil gambarnya bagus.

1.5 Pengemasan karya visual didukung dengan

original sound dan ilustrasi musik yang

membawa suasana seolah-olah pemirsa juga

berada di sana.

Page 97: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

70

2. Hambatan

Dokumenter televisi Potret Indonesia edisi Merajut

Harapan di Balik Ramuan, menemui beberapa

hambatan sebagai berikut.

2.1 Cuaca yang kurang mendukung seperti

mendung sehingga proses pengambilan gambar

harus ditunda mempertimbangkan keamanan alat.

2.2 Banyaknya moment yang ada tidak dapat yang

di cover oleh 3 kameraman.

Page 98: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penciptaan karya produksi “Merajut Harapan di Balik

Ramuan” bertujuan untuk memberikan informasi kepada

masyarakat melalui shot yang dinamis menggunakan teknik

developing shot yang mengkombinasikan seluruh pergerakan

objek, fokius lensa, framing, pan, dan tilt. Karya ini berformat

dokumenter dengan genre documenter profile yang

memberikan informasi kepada masyarakat tentang perjuangan

seorang ibu di daerah Semarang, Jawa Tengah yang di era

moderenisasi ini masih konsisten menjual jamu tradisional.

Dokumeter ini disajikan dengan bahasa visual dan original sound.

Skripsi dengan judul Penerapan Developing Shot dalam

Produksi Dokumenter Televisi “Potret Indonesia” edisi “Merajut

Harapan di Balik Ramuan” secara garis besar menguraikan

tentang peran penulis sebagai pengarah acara yang bertugas

untuk mengimplementasikan ide atau gagasan produser kedalam

konsep audio visual. Pengarah acara memiliki peran dan

tanggung jawab agar mendapatkan rangkaian visual yang

menarik. Hal tersebut penulis lakukan pada saat

mengkoordinasikan kebutuhan gambar kepada kameraman

dan

Page 99: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

72

mengarahkan mereka untuk menangkap gambar yang memiliki

nilai estetis.

Tayangan bersifat ringan, inspiratif, dan menghibur

karena menayangkan gambar dengan musik yang sesuai.

Pengemasan topik ini dipenuhi dengan gambar-gambar

developing dengan memperhatikan unsur-unsurnya seperti

komposisi, arah gambar, dan pergerakan gambar.

B. Saran

Untuk mengubah ide menjadi sebuah karya audio

visual diperlukan beberapa tahapan atau proses, yaitu pra

produksi, produksi, dan pasca produksi. Dalam tahapan proses

tersebut ditemui beberapa hambatan. Untuk itu penulis

menyampaikan saran agar setiap hambatan menjadi pelajaran

bagi penciptaan karya selanjutnya.

1. Pentingnya penelusuran dalam pra produksi untuk mengetahui

kondisi yang ada di lapangan sehingga mempermudah proses

produksi.

2. Pentingnya komunikasi dan koordinasi antar kru selama

proses pra hingga pasca produksi.

3. Penggunaan alat sebaiknya disesuaikan dengan spot yang ada

di lapangan sehingga lebih efisien dan tidak mengganggu

kenyamanan produksi.

Page 100: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

73

DAFTAR PUSTAKA

Baskin, Askurifai. 2006. Jurnalistik Televisi: Teori dan Praktik. Simbiosa

Rekatama Media: Bandung.

Beaver, Frank. 1994. Dictionary of The Film Terms. an Imprint of Simon &

Schuster Macmillan: New York.

Darwanto. 2006. Produksi Karya Televisi. MMTC: tidak diterbitkan.

Fachruddin, Andi. 2012. Dasar Dasar Produksi Televisi.

Kencana.

Prenada Media Grup: Jakarta.

Kristiana, Nova. 2009. Peranan Eye Catcher dalam Iklan dan

Masalah Pencariannya. Jurnal Nirmala: Jakarta.

Laksono, Dhandy Dwi. 2010. Jurnalisme Investigasi. Mizan Group:

Jakarta Morissan. 2005. JurnalistikTelevisi Mutakhir.

Ramdina Prakasa:

Tangerang.

--------------. 2008. Manajemen Media Penyiaran. Kencana Prenada

Media Group: Jakarta.

--------------. 2008. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Kencana Prenada

Media Group: Jakarta.

--------------. 2009. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio

& Televisi. Kencana Prenada Media Group: Jakarta.

Muda, Deddy Iskandar. 2005. Jurnalistik Televisi: Menjadi Reporter

Professional. Remaja Rosdakarya: Bandung.

Page 101: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

74

Naratama. 2004. Menjadi Sutradara Televisi dengan Single dan Multi

Camera. PT Gramedia Widiasarana Indonesia: Jakarta.

Thompson, Roy. 2001. Grammar of The Shot. Copyright Licensing

Agency: London.

Wahyudi, Jb. 1996. Dasar Dasar Jurnalistik Radio dan Televisi. Pustaka

Utama Graffiti: Jakarta.

Wibowo, Fred. 2009. Teknik Produksi Program Televisi. Pinus Book

Publisher: Yogyakarta.

Page 102: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

75

LAMPIRAN 1. TREATMENT

TREATMENT

POTRET INDONESIA

Kategori Program : Informasi

Mata Acara : Potret Indonesia

Judul : Merajut Harapan di

Balik Ramuan

Format : Dokumenter

Durasi : 16 menit

Pengarah Acara : Anissa

Puspaningtyas

NO VISUAL AUDIO DUR

1 Colour Bar Tune 5”

2 Count Down Count Down 5”

3 Clapper Blank 5”

4 Blank Blank 5”

5 Id’s Program Ilustrasi Musik 10”

6 Eye catcher Ilustrasi Musik 25”

Page 103: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

76

- Timelapse Lawang

Sewu

- Lingkungan

rumah bu

Mariyem

- Kayu bakar

- Bahan jamu

- Bu Mariyem

mengolah

jamu

- Wajah bu Mariyem

- Bu Mariyem 7 SI:

Merajut Harapan di

Balik Ramuan

Ilustrasi Music 5”

SEGMENT 1 “RAMUAN TRADISIONAL JAMU”

7 Cue:

- Timelapse

Masjid Simpang

Lima

Blank

5”

8 Cue:

- Plang Simpang

Lima

Ilustrasi Musik 15”

Page 104: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

77

- Visual kemaceta

a. Lawang Sewu

b. Tugu Muda

- Lampu lalu lintas

- Timelapse

Tugu Muda

- Lingkungan

penjual

jamu

- Rumah

penjual jamu10 Cue:

Timelapse Sunrise Blank

5”

11 Cue:

- Wudhu

- Masjid

- Bu Mariyem

berjalan ke

depan

- Memakai mukena

- Mengambil

sajadah

- Berjalan ke luar

- Masjid

---------------- ORIGINAL

SOUND ----------------

- Adzan Shubuh

- Sandal

- Air wudhu

- Berdoa

40”

Page 105: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

78

- Orang shalat di

masjid

12 Cue:

Timelapse rumah

gelap ke terang

Ilustrasi Musik 5”

13 Cue:

- Bu Mariyem

membawa

kayu bakar

- Dapur

- Meletakkan

kayu bakar di

pawon

- Kayu bakar

- Pawon

- Korek api

- Mulai

menyalakan api

- Api

------------------ ILUSTRASI

MUSIK ---------------

---------------- ORIGINAL

SOUND ----------------

- Kegiatan di dapur

----------------------SOUND

BITE --------------------

1. Kenapa lebih

memilih berjualan

jamu?

2. Ibu memulai

jualan jamu sejak

kapan?

20”

40”

Page 106: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

79

bu?

4. Ibu mendapatkan

ilmu tentang jamu

dari siapa? Turun

temurun atau belajar

sendiri?14 Cue:

- Dapur

- Bu Mariyem mulai

meracik jamu

beras kencur

- Bahan yang

ditumbuk

- Wajah bu Mariyem

- Perasan

bahan jamu

- Panci

- Pawon

- Api

------------------ ILUSTRASI

MUSIK ---------------

----------------- ORIGINAL

SOUND ---------------

- Persiapan

membuat jamu

----------------------SOUND

BITE --------------------

1. Mengapa tidak

menggunakan kompor

gas?

2. Apa yang pertama

dipersiapkan

untuk membuat

jamu?

20”

40”

Page 107: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

80

3. Bahan apa saja yang

dibutuhkan untuk

membuat jamu beras

kencur?

4. Bagaimana

proses

pembuatannya?15 Cue:

- Keranjang jamu

- Wajah bu Mariyem

- Mengocok

botol jamu

- Botol jamu

- Jamu yang

dimasukkan

ke dalam botol

- Air panas

yang

dimasukkan

ke botol

------------------ ILUSTRASI

MUSIK ---------------

----------------- ORIGINAL

SOUND ---------------

- Kegiatan

pembuatan jamu

----------------------SOUNDBITE --------------------

1. Dalam sehari

biasanya menjual

berapa botol jamu?

2. Selalu laku semua

bu’ jualannya itu ?

10”

40”

Page 108: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

81

3. Bagaimana kalau

dalam sehari jamunya

tidak habis?

SEGMENT 2 “PERJUANGAN BU MARIYEM”

16 Cue:

- Bu Mariyem

bersiap – siap

menjualkan

jamu

- Memakai kebaya

- Dapur

- Menggendong

keranjang

- Bu Mariyem

- Mengambil caping

- Bu Mariyem

- Berjalan ke luar

------------------ ILUSTRASI

MUSIK ---------------

----------------- ORIGINAL

SOUND ---------------

- Persiapan bu

Mariyem berangkat

menjual jamu

------------------------SOUND

BITE ------------------

1. Ibu berangkat

jualan jam berapa?

2. Ibu jualan jamunya

kedaerah mana

saja?

3. Selalu habis di

daerah itu?

10”

40”

Page 109: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

82

4. Ibu berjualan jamu

sampai jam berapa?

17 Cue:

- Follow bu

Mariyem

menjualkan jamu

(berangkat sampai

pulang)

- Interaksi

dengan pembeli

- Jamu yang

dituangkan

ke gelas

- Pembeli

meminum jamu

- Pembeli

membayar

jamu

------------------ ILUSTRASI

MUSIK ---------------

------------------ ORIGINAL

SOUND --------------

- Bu Mariyem

menawarkan

jamu kepada para

pembeli

2’ 30”

18 SI:

Wiwit

Tetangga bu

-----------------------SOUND

BITE -------------------

1. Bu Mariyem selain

jualan jamu

30”

Page 110: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

83

Mariyem

SI:

Suwarti

Tetangga bu

Mariyem

kegiatannya apa

saja bu?

2. Di lingkungan

sekitar, bu Mariyem

orangnya

bagaimana?

SEGMENT 3 “ HARAPAN BARU KELUARGA BU MARIYEM ”

19 Cue:

- Kaki Bu Mariyem

- Membawa

keranjang, arit,

dan garpu

tanah

- Berjalan ke kebun

- Sampai kebun

------------------ ILUSTRASI

MUSIK ---------------

------------------- ORIGINAL

SOUND -------------

- Bu Mariyem

berjalan ke

kebun

----------------------SOUND

BITE --------------------

1. Ibu sekarang

umurnya berapa

10”

40”

Page 111: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

84

tahun?

2. Apakah anak –

anak ibu tidak ada

yang membantu?

20 Cue:

- Kebun

- Wajah bu Mariyem

- Mencari kunyit

- Kunyit

- Keranjang kunyit

- Mencari

kayu bakar

- Kayu bakar

- Menata

kayu bakar

- Meletakkan

kayu bakar

------------------ ILUSTRASI

MUSIK ---------------

------------------- ORIGINAL

SOUND -------------

- Bu Mariyem

mencari kunyit

dan kayu bakar

-----------------------SOUND

BITE -------------------

1. Itu kunyit ibu

tanam sendiri?

2. Pernah berpikir

untuk berhenti

jualan jamu

tidak bu?

10”

50”

Page 112: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

85

3. Kenapa nyari

kayunya disini bu?

Ini kebun milik ibu?

4. Apa doa ibu

untuk

kedepannya?

5. Anak – anak

ibu bekerja?

6. Ibu hanya

berjualan jamu ini 21 Cue:

- Mengambil

keranjang

kunyit

- Turun ke sungai

- Mencuci kunyit

- Memakai sandal

- Menyunggi

kayu bakar dan

keranjang

kunyit

- Jalan pulang

- Rumah

- Meletakkan

kayu bakar,

------------------ ILUSTRASI

MUSIK ---------------

------------------- ORIGINAL

SOUND -------------

- Bu Mariyem

mencuci

kunyit

- Bu Mariyem

pulang ke rumah

-----------------------SOUND

BITE -------------------

20”

40”

Page 113: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

86

kunyit

- Bu Mariyem

1. Dari dulu ibu hanya

berjualan jamu?

2. Sampai sekarang

ibu tetap

konsisten

berjualan jamu?

3. Ibu masih

mempunyai uneg

– uneg?

22 Cue:

- Bu Mariyem

keluar rumah

- Kaki bu Mariyem

- Berjalan

ke warung

- Membeli

bahan jamu

- Penjual

- Bu Mariyem

- Bahan pembuatan

jamu

- Pulang ke rumah

------------------ ILUSTRASI

MUSIK ---------------

------------------ ORIGINAL

SOUND --------------

- Bu Mariyem

membeli bahan

pembuatan

jamu

----------------------SOUND

BITE --------------------

1. Apa harapan ibu

20”

40”

Page 114: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

87

- Kaki bu Mariyem

- Rumah

- Bu Mariyem

untuk kedepannya?

2. Jadi ibu hanya

ingin berjualan

jamu saja?

23 Cue:

- Rumah

- Menyapu halaman

- Wajah bu Mariyem

- Sampah

- Keranjang sampah

- Daun

- Korek api

- Membakar

sampah

------------------ ILUSTRASI

MUSIK ---------------

------------------ ORIGINAL

SOUND --------------

- Bu Mariyem

menyapu

halaman dan

membakar

sampah

20”

40”

------------------------SOUND

BITE ------------------

1. Anak ibu sekarang

ada dimana saja?

2. Laki – laki

semuanya bu?

Page 115: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

88

3. Sekarang anak –

anak ibu bekerja

dimana saja?

24 SI:

Kantun Saputra

Putra bu Mariyem

-----------------------SOUND

BITE -------------------

1. Menurut mas, ibu

itu sosok yang

bagaimana?

2. Apa harapan

mas, untuk ibu

kedepannya?

30”

24 Cue:

- Rumah

bu

Mariyem

- Anak – anak yang

sedang bermain

- Kelereng

- Anak perempuan

- Lingkungan

rumah bu

------------------ ILUSTRASI

MUSIK ---------------

------------------- ORIGINAL

SOUND -------------

- Anak – anak yang

sedang bermain

di halaman rumah

20”

25 Cue:

Timelapse rumah dari

10”

Page 116: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

89

terang ke gelap Blank

26 - Lampu teplok

- Quotes

Ilustrasi Musik 10”

28 Credit Title Ilustrasi Musik 20”

29 Id’s Program Id’s Program 10”

TOTAL DURASI 16’

Page 117: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

90

Lampiran 2. Shooting List

Tabel 5. Shooting List

Shooting List Produksi

Dokumenter Televisi

Kategori Acara Informasi

Format Acara Dokumenter

Mata Acara Potret Indonesia

Durasi 16 menit

Pengarah Acara AnissaPuspaningtyas

Produser AnissaPuspaningtyas

NO Type Shot Movement Detail Dur

EYE CATCHER

1 VLS Still Lawang Sewu 4”

2 LS Crabe Left Rumah 2”

3 CU Track In Api 1”

4 CU Still Rempah 2”

5 CU Still Menumbuk Jamu 2”

6 MCU Still Bu Mariyem 1”

7 FSFollow Over

SholderBu Mariyem tampak

belakang2”

8ECU

Still Tangan bu Mariyemmenuang jamu

1”

9 BCU Still Raut wajah bu Mariyem 1”

10MS

Follow MS Bu Mariyem jalan tampakdepan

1”

Page 118: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

91

11MCU

Follow OverSholder

Bu Mariyem jalan tampakbelakang

1”

12KS

Still Bu Mariyem berjalanmelalui jembatan

1”

13 CU Still Kaki bu Mariyem 1”

14 LS Over Sholder Bu Mariyem jalan 1”

15 ECU Still Mencari kunyit 1”

16 MCU Still Wajah bu Mariyem 1”

17 LS Track In Bu Mariyem mencari kunyit 1”

18 VLSOver Sholder Bu Mariyem turun

ke sungai1”

19LS

Still Bu Mariyem berjalanpulang

1”

20 CU Still Wajah bu Mariyem 8”

SEGMENT 1

21 VLS Crabe Right Masjid 5”

22 LS Panning Left Tulisan Simpang Lima 1”

23 LS Still Halte 1”

24 CU Still Keramaian 1”

25 CU Panning Left Keramaian 1”

26 VLS Tilting Up Lawang Sewu 2”

27 LS Tilting Up Lawang Sewu 1”

28 LS Crabe Left Lawang Sewu 3”

29 VLS Panning Left Tugu Muda 2”

30 VLS Still Timelapse Keramaian Tugu Muda

2”

Page 119: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

92

31 LS Panning Left Anak kecil bermain 3”

32 VLS Tilting Down Rumah bu Mariyem 3”

33 LS Still Timelapse Sunrise 6”

34 MS Still Wudhu 4”

35 VLS Crabe Right Orang adzan 5”

36 VLS Crabe Left Memakai mukena 7”

37 MS Still Memakai mukena 10”

38 CU Still Mengambil Sajadah 1”

39 LS Crabe Left Mengambil Sajadah 4”

40 LS Crabe Right Masjid 2”

41 KS Still Orang Shalat 4”

42 LS Still Timelapse Rumah 5”

43CU

Still Bu Mariyem menentengkayu

4”

44 LS Track Out Bu Mariyem masuk dapur 4”

45 MS Still Bu Mariyem masuk dapur 3”

46 LS Track Out Bu Mariyem masuk dapur 6”

47 KS Crabe Left Bu Mariyem 3”

48 CU Still Membakar kayu 4”

49 MS Crabe Right Bu Mariyem menata kayu 3”

50 CU Still Kayu bakar 2”

51KS

Track In Bu Mariyem membakarkayu

2”

52 CU Still Tumbukan jamu 3”

53 FS Track In Bu Mariyem membuat 4”

Page 120: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

93

jamu

54 CU Still Tumbukan jamu 2”

55FS

Track In Bu Mariyem membuatjamu

4”

56 MCU Still Bu Mariyem menata kayu 2”

57 FS Still Bu Mariyem menata kayu 3”

58 MCU Still Bu Mariyem 4”

59 FS Still Bu Mariyem menata kayu 4”

60 MCU Still Bu Mariyem 5”

61 CU Still Panci 2”

62 FS Still Membuat jamu 2”

63 CU Still Bu Mariyem 2”

64CU

Still Bu Mariyem memerasjamu

4”

65 CU Still Bu Mariyem 6”

66FS

Still Bu Mariyem memerasjamu

3”

67 CU Still Bu Mariyem 2”

68 CU Track Out Kayu 8”

69 FS Still Menuangkan jamu ke botol 4”

70 CU Still Menuangkan jamu 4”

71 CU Still Bu Mariyem 5”

72 FS Still Bu Mariyem 9”

73 CU Still Bu Mariyem 3”

74 MS Track In Menuangkan jamu 4”

Page 121: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

94

75 CU Still Menuangkan jamu 2”

76 MS Still Menuangkan jamu 2”

77 CU Still Bu Mariyem 1”

78 CU Still Menuangkan jamu 2”

79 FS Still Menuangkan jamu 11”

80 CU Still Botol jamu 3”

81 CU Still Bu Mariyem 4”

SEGMENT 2

82 FS Crabe Left Memakai Kebaya 5”

83 CU Still Memakai Kebaya 4”

84 MCU Crabe Right Memakai Kebaya 4”

85 FS Follow FS Menggendong Jamu 13”

86 MCU Still Bu Mariyem berstatement 5”

87 KS Follow KS Menggendong Jamu 10”

88 MCU Still Bu Mariyem berstatement 3”

89MCU

Follow MCU Bu Mariyem memakaicaping

12”

90 LS Still Bu Mariyem keluar rumah 6”

91 LS Crabe Right Bu Mariyem keluar rumah 2”

92 MS Panning Right Bu Mariyem berjalan 7”

93 KS Panning Left Bu Mariyem berjalan 8”

94FS

Still Bu Mariyem menawarkanjamu

2”

95LS

Crabe Left Bu Mariyem menjualkanjamu

3”

Page 122: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

95

96MCU

Still Bu Mariyem membuatjamu untuk pelanggan

3”

97 CU Tilting Up Bu Mariyem 10”

98 MCUStill Bu Mariyem membuat

jamu untuk pelanggan

3”

99 CU Still Pelanggan bu Mariyem 4”

100 MCU Still Bu Mariyem 9”

101 LSCrabe Left Bu Mariyem menggendong

jamu4”

102MCU

Still Bu Mariyem menggendongjamu

6”

103LS

Crabe Right Bu Mariyem menggendongjamu

4”

104MCU

Still Bu Mariyem menggendongjamu

5”

105 CU Crabe Right Kaki bu Mariyem berjalan 2”

106KS

Over Sholder Bu Mariyem melewatijembatan

4”

107LS

Follow OverSholder

Bu Mariyem berjalan kerumah pelanggan

12”

108 CUFollow Over

SholderPelanggan 2”

109 MS Still Interaksi Pelanggan 2”

110 CU Track In Interaksi Pelanggan 3”

111 FS Still Interaksi Pelanggan 3”

112FS

Still Bu Mariyem melewatijembatan

6”

113 CU Crabe Left Bu Mariyem menjualkan 5”

Page 123: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

96

jamu

114CU

Tilting Up Pelanggan membayarjamu

26”

115 FS Tilting Up Bu Mariyem berjalan 5”

116 CU Still Jamu 11”

117 LS Still Bu Mariyem berjalan 1”

118 CU Still Wajah bu Mariyem 5”

119 MS Still Pelanggan meminum jamu 2”

120 CU Still Pelanggan minum jamu 3”

121 MS Still Pelanggan meminum jamu 3”

122 FS Over Sholder Bu Mariyem berjalan 2”

123 MS Track Out Interaksi bu Mariyem 2”

124 LS Still Interaksi bu Mariyem 3”

125 CU Still Pelanggan 3”

126 LS Still Interaksi bu Mariyem 3”

127 VLS Track In Bu Mariyem berjalan 12”

128 MS Follow Bu Mariyem berjalan 3”

129 VLSTilting Up Lingkungan rumah bu

Mariyem7”

130 LS Over Sholder Bu Mariyem masuk rumah 5”

131 MS Still Wawancara Bu Wiwit 3”

132 MS Still Wawancara Bu Suwarti 11”

133 MS Still Wawancara Bu Wiwit 2”

134 MS Still Wawancara Bu Suwarti 7”

SEGMENT 3

Page 124: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

97

135 CU Still Kaki bu Mariyem 3”

136 VLS Over Sholder Bu Mariyem menuju kebun 16”

137 FS Over Sholder Bu Mariyem menuju kebun 11”

138 CU Still Wajah bu Mariyem 4”

139 LS Still Bu Mariyem masuk kebun 5”

140FS

Crabe Right Bu Mariyem mencangkultanah

4”

141 MS Tilting Up Bu Mariyem 6”

142 CU Still Bu Mariyem mencari kunyit 3”

143 LS Tilting Down Bu Mariyem mencari kunyit 6”

144 CU Still Wajah bu Mariyem 3”

145 CU Still Tangan bu Mariyem 6”

146 MS Still Bu Mariyem 4”

147 CU Still Bu Mariyem mencari kunyit 1”

148 FS Track In Bu Mariyem mencari kunyit 8”

149 CU Still Wajah bu Mariyem 4”

150 LS Tilting Up Lingkungan sekitar 4”

151 LS Panning Left Bu Mariyem mencari kayu 5”

152 MS Still Bu Mariyem 5”

153 MCU Still Bu Mariyem 1”

154 CU Still Kayu 1”

155 MS Still Bu Mariyem 6”

156 CU Still Kayu 1”

157 MCU Still Bu Mariyem 1”

Page 125: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

98

158 MS Tilting Up Bu Mariyem menali kayu 9”

159 MS Still Bu Mariyem menali kayu 4”

160FS

Follow FS Bu Mariyem berjalan kearah sungai

16”

161 VLS Tilting Down Sungai 1”

162 MSOver Sholder Bu Mariyem menuruni

sungai6”

163 FSTilting Up Bu Mariyem

membersihkan kunyit

5”

164CU

Crabe Left Bu Mariyem mengambilsendal

6”

165LS

Panning Right Bu Mariyem berjalanmembawa kayu dan kunyit

2”

166 CU Crabe Left Kaki bu Mariyem 3”

167 FSOver Sholder Bu Mariyem meletakan

kayu6”

168 FS Still Ayam 3”

169LS

Follow LS Bu Mariyem berjalanmenuju warung

9”

170 CU Still Kaki bu Mariyem 3”

171MS

Still Bu Mariyem menujuwarung

4”

172MS

Over Sholder Bu Mariyem masukwarung

1”

173 MS Still Bu Mariyem statement 7”

174MS

Still Bu Mariyem membelibahan

8”

175 VLS Crabe Left Bu Mariyem berjalan 2”

Page 126: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

99

menuju rumah

176FS

Follow Bu Mariyem berjalanmenuju rumah

5”

177 CU Still Kaki bu Mariyem 4”

178 LS Crabe Right Bu Mariyem menuju rumah 5”

179 MCU Still Bu Mariyem Statement 6”

180 LS Tilting Down Rumah bu Mariyem 8”

181 MS Still Bu Mariyem menyapu 7”

182 FSFollow Over

SholderBu Mariyem menyapu 4”

183 CU Still Sampah 1”

184 MS Still Bu Mariyem menyapu 3”

185 CU Panning Right Sampah 6”

186 MS Still Bu Mariyem 2”

187 MS Tilting Up Keruk sampah 3”

188MS

Follow OverSholder

Bu Mariyem membuangsampah

5”

189 CU Still Dedaunan 11”

190 CU Still Tangan bu Mariyem 2”

191 MS Still Bu Mariyem 17”

192 MS Still Statement Kantun Saputra 3”

193 MS Still Statement Kantun Saputra 14”

194 LS Tilting Up Rumah bu Mariyem 5”

195 FSStill Anak kecil bermain

kelereng1”

Page 127: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

100

196 CU Still Kelereng 1”

197 CU Still Wajah anak kecil 1”

198 CU Still Wajah anak kecil 1”

199 MS Still Anak Kecil 1”

200 LS Tilting Up Lingkungan sekitar 8”

201 LS Still Rumah bu Mariyem 7”

Page 128: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

101

LAMPIRAN 3

No. Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

PRA PRODUKSI

1PembentukanTim

2 Ide

3Rapat IPematangan Konsep

4 Riset

5Rapat IIRincian Anggaran

6Rapat III Jadwal Produksi

7DesignProgram

8DesignProduksi

9 Sinopsis10 Treatment11 List Alat

PRODUKSI

12ShootingMontage

13Shooting Kegiatan Narasumber

14ShootingWawancara

PASCA PRODUKSI15 Editing Offline16 Editing Online17 Mixing18 Review19 Mastering

Page 129: PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3

102

LAMPIRAN 4. DOKUMENTASI