peningkatan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan menganyam di kelompok b taman kanak

31
PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TAMAN KANAK – KANAK KARTIKA V-15 LOA JANAN SAMARINDA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun,yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani. Agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Perkembangan Motorik adalah perkembangan dari unsur pengembangan dan pengendalian gerak tubuh. Perkembangan motorik berkembang dengan kematangan syarat dan otot. Perkembangan motorik pada anak meliputi motorik kasar dan halus.Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri (Widodo (2008). Perkembangan motorik adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus yang berkoordinasi dengan otak dalam melakukan

Upload: a-asep-sopandi

Post on 31-Oct-2015

2.349 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam Di Kelompok b Taman Kanak

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN

MENGANYAM DI KELOMPOK B TAMAN KANAK – KANAK KARTIKA V-15 LOA

JANAN SAMARINDA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada

anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun,yang dilakukan melalui pemberian

rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan

rohani. Agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Perkembangan Motorik adalah perkembangan dari unsur pengembangan dan pengendalian

gerak tubuh. Perkembangan motorik berkembang dengan kematangan syarat dan otot.

Perkembangan motorik pada anak meliputi motorik kasar dan halus.Motorik kasar

adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh

anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri (Widodo (2008).

Perkembangan motorik adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus yang

berkoordinasi dengan otak dalam melakukan sesuatu kegiatan. Motorik merupakan

perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara

susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord. Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan

otot- otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan

untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan,

mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya. Kedua kemampuan

tersebut sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal.Perkembangan motorik

Page 2: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam Di Kelompok b Taman Kanak

sangat dipengaruhi oleh organ otak.Lewat bermain terjadi stimulasi pertumbuhan otot-

ototnya ketika anak melompat, melempar, atau berlari. Selain itu anak bermain dengan

menggunakan seluruh emosi, perasaan, dan pikirannya.

Pendidikan di Taman kanak – kanak (TK) di laksanakan dengan prinsip “Bermain

sambil belajar, atau belajar seraya bermain”. Sesuai dengan perkembangan, oleh sebab itu

diharapkan seorang pendidik yang kreatif dan inovatif agar anak bisa merasa senang, tenang,

aman dan nyaman selama dalam proses belajar mengajar.

Dalam standar kompetensi kurikulum TK tercantum bahwa tujuan pendidikan

DiTaman Kanak-Kanak adalah membantu mengembangkan berbagai potensi anak baik

psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai – nilai agama, sosial emosional, kognitif,

bahasa, fisik/motorik, kemandirian, dan seni untuk memasuki pendidikan dasar.

Berdasarkan observasi di TK Kartika V-15 Loa Janan anak-anak menunjukkan keterlambatan

dalam keterampilan motorik halusnya dalam menganyam,yang ditandai dengan kurang

trampilanya siswa dalam pengembangan kreativitas menggunakan media kertas dalam

pembelajaran. Aktivitas anak dalam keterampilan menggerakan motorik halus dalam

perkembangan menganyam dari kreativitas anak masih belum trampil dengan

ketidakmaksimalan ini penyebabnya adalah pengelolaan kelas, yaitu penggunaan metode

dalam menumbuhkembangkan kreativitas anak dalam meningkatkan ketrampilan motorik

halusnya.Pendidikan di TK dalam pelaksanaan pembelajaran guru harus mempunyai

kemampuan menyesuaikan metode sesuai dengan karakteristik tujuan anak yang diberi

pembelajaran.

Untuk pengembangan kemampuan dasar anak dilihat dari kemampuan fisik/motoriknya

maka guru-guru TK Kartika V-15 Loa Janan akan membantu meningkatkan keterampilan

Page 3: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam Di Kelompok b Taman Kanak

fisik/motorik anak dalam hal memperkenalkan dan melatih gerakan motorik kasar dan halus

anak, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta

meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga dapatt menunjang

pertumbuhan jasmani yang kuat sehat dan terampil.

Sedangkan kompetensi dasar motorik anak TK yang diharapkan dapat dikembangkan guru

saat anak memasuki lembaga prasekolah/TK adalah anak mampu ;

Melakukan aktivitas fisik secara terkoordinasi dalam rangka kelenturan dan persiapan untuk

menulis, keseimbangan, kelincahan, dan melatih keberanian. Mengekspresikan diri dan

berkreasi dengan berbagai gagasan dan imajinasi dan menggunakan berbagai media/bahan

menjadi suatu karya seni. Untuk mengembangkan kemampuan motorik anak TK, guru dapat

menggunakan berbagai metode pembelajaran. 

Karakteristik mengembangkan kemampuan motorik anak di TK Kartika V-15 Loa Janan,

melatih gerakan – gerakan kasar dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola,

mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara

hidup sehat.

Lebih lanjut dalam menentukan metode untuk mengembangkan keterampilan motorik anak,

guru memperhatikan tempat kegiatan, apakah didalam ataukah diluar kelas, keterampilan apa

yang hendak dikembangkan melalui berbagai kegaiatan, serta tema dan pola yang dipilih

dalam kegiatan pembelajaran.

Misalnya untuk pengembangan motorik halus anak yang bertujuan agar anak dapat berlatih

menggerakan pergelangan tangan dengan menggambar dan mewarnai atau menggunting dan

menempel maka guru dapat memilih kegiatan yang dilakukan didalam kelas. 

Namun, guru perlu menyediakan semua peralatan yang diperlukan setiap anak, seperti kertas,

Page 4: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam Di Kelompok b Taman Kanak

gunting pensil warna atau buku – buku untuk pola yang akan digunting anak, jumlah

peralatan dan bahan diharapkan sesuai dengan jumlah anak sehingga setiap anak dapat

berlatih sendiri – sendiri.

Metode yang dipergunakan adalah metode kegaiatan yang dapat memacu semua kegiatan

motorik yang perlu dikembangkan anak seperti untuk kegaitan motorik halus anak dapat

diberikan aktivitas menggambar, melipat, membentuk, meronce dan sebagainya. .

Berikut ini diTK Kartika V-15 perencanaan pengembangan motorik anak, dimana guru

merencanakan bentuk evaluasi untuk pengembangan motorik halus anak. 

Tujuan kegiatan adalah untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak TK Kartika

V-15 dengan menganyam. Dari kegiatan ini anak berlatih menggerakkan pergelangan tangan

saat memegang kertas dan juga agar anak dapat menyalurkan perasaannya dan menciptakan

keindahan. 

Topik yang dipilih adalah keterampilan mengayam. Kegiatan akan dilaksanakan didalam

kelas. Guru pun sudah merencanakan langkah kegiatan apa saja yang akan dilakukannya

bersama anak- anak di kelas.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah di kemukakan diatas. Masalah penelitian ini dapat

dirumuskan “Bagaimana meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan

menganyam di kelompok B di TK Kartika V-15 Loa Janan ?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan motorik halus anak melalui kegiatan

menganyam di TK Kartika V-15 Loa Janan.

D. Manfaat Penelitian

Page 5: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam Di Kelompok b Taman Kanak

a. Bagi Siswa

Siswa mendapat pengalamaan langsung untuk mengembangkan koordinasi mata dan tangan

serta mengembangkan kreativitas anak dalam kegiatan menganyam yang menyenangkan.

b. Bagi Guru

Untuk menambah pengetahuan,keterampilan atau kegiatan guru dalam menggunakan metode

dan alat pembalajaran yang tepat.

c. Bagi sekolah

Memberikan masukan agar meningkatkan kualitas anak sehat rohani dan jasmani.

Page 6: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam Di Kelompok b Taman Kanak

BAB II

DASAR TEORI

A. Pembahasan tentang perkembangan Motorik Halus

1. Pengertian Perkembangan Motorik Halus

Menurut Moelichatoen (2004) motorik halus adalah “merupakan kegiatan yang

menggunakan otot – otot halus pada jari dan tangan. Gerakan ini keterampilan bergerak”.

Sedangkan menurut Nursalam (2005) perkembangan motorik halus adalah “kemampuan

anak untuk mengamati sesuatu dan melakukan gerak yang melibatkan bagian-bagian tubuh

tertentu dan otot-otot kecil,memerlukan koordinasi yang cermat serta tidak memerlukan

banyak tenaga.”

2. Fungsi Perkembangan Motorik Halus

Menurut Mudjito (2007) mencatat beberapa alasan tentang fungsi perkembangan motorik

halus yaitu:

1. Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan

senang.

2. Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi helpessness (tidak

berdaya) pada bulan – bulan pertama kehidupannya. 

3. Melalui keterampilan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan

Page 7: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam Di Kelompok b Taman Kanak

sekolah.

3. Perkembangan Motorik Halus Anak

Karakter perkembangan motorik halus menurut Mudjito (2007) keterampilan motorik halus

yang paling utama adalah:

a. Pada saat anak usia 3 tahun,kemampuan gerak halus anak blum berbeda dari kemampuan

gerak halus anak bayi.

b. Pada usia 4 tahun,koordinasi motorik halus anak secara substansial sudah mengalami

kemajuan dan gerakannya sudah lebih cepat,bahkan cenderung sempurna.

c. Pada usia 5 tahun,koordinasi motorik anak sudah lebih sempurna lagi tangan,lengan,dan

tubuh bergerak d bawah koordinasi mata.

d. Pada akhir masa kanak-kanak usia 6 tahun ia belajar bagaimana menggunakan jemari dan

pergelangan tangannya untuk menggunakan ujung pensil.

Gerakan motorik halus adalah bila gerakan hanya melibatkan bagian-bagin tubuh tertentu

saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil,seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan

dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan

tangan yang cermat. Gerakan motorik halus yang terlihat saat usia TK,antara lain adalah anak

mulai dapat menyikat giginya, menyisir, memakai sepatu sendiri, dan sebagainya.

Perkembangan motorik merupakan proses memperoleh keterampilan dan pola gerakan yang

dapat dilakukan anak. Misalnya dalam kemampuan motorik kasar anak belajar menggerakan

seluruh atau sebagian besar anggota tubuh, sedangkan dalam mempelajari kemampuan

motorik halus anak belajar ketepatan koordinasi tangan dan mata. Anak juga belajar

menggerakan pergelangan tangan agar lentur dan anak belajar berkreasi dan berimajinasi.

Semakin baiknya gerakan motorik halus anak membuat anak dapat berkreasi, seperti

Page 8: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam Di Kelompok b Taman Kanak

menggunting kertas, menyatukan dua lembar kertas,menganyam kertas,tapi tidak semua anak

memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan pada tahap yang sama.Dalam melakukan

gerakan motorik halus anak juga memerlukan dukungan keterampilan fisik serta kematangan

mental ( Sujiono, metode perkembangan fisik ).

4. Faktor – Faktor Motorik Anak

Faktor – faktor yang membantu meningkatkan motorik anak yang dapat dilakukan oleh

guru :

1. Menyediakan peralatan atau lingkungan yang memungkinkan anak melatih keterampilan

motoriknya.

2. Setiap anak memiliki jangka waktu sendiri dalam menguasai suatu keterampilan.

3. Aktivitas fisik anak yang bervariasi, yaitu aktivitas fisik untuk bermain dan bergembira

sambil menggerakkan anggota tubuh.

4. Aktivitas fisik anak dapat mencapai kemampuan yang diharapkan sesuai dengan

perkembangannya. 

B. Menganyam.

1. Pengertian Menganyam.

Menganyam adalah suatu kegiatan keterampilan yang bertujuan untuk menghasilkan aneka

benda/barang pakai dan benda seni, yang dilakukan dengan cara saling menyusupkan atau

menumpang tindihkan bagian – bagian pita anyaman secara bergantian. Menganyam adalah

kegiatan menjalinkan pita atau iratan yang disusun menurut arah dan motip tertentu.

Menganyam diartikan juga suatu teknik menjalinkan lungsi dengan pakan. Lungsi adalah pita

/ iratan anyaman yang letaknya tagak lurus terhadap si penganyam.Pakan adalah pita / iratan

yang di susupkan pada lungsi dan arahnya berlawanan / melintang terhadap lungsi.

Page 9: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam Di Kelompok b Taman Kanak

Menurut arah sumbu dan jumlah pita/iratan yang disusupkan dapat dibedakan: anyaman dua

sumbu, anyaman tiga sumbu dan anyaman empat sumbu. Anyaman dua sumbu atau anyaman

silang memiliki ciri yaitu menampilkan jalinan pita/iratan yang saling tegak lurus atau

miring. Misalnya anyaman silang tunggal/enam warek dan anyaman silang ganda/enam

kepang. 

Anyaman tiga sumbu cirinya yaitu akan menghasilkan bentuk anyaman jarang/renggang

dengan ciri menampilkan pola segi enam beraturan. Anyaman empat sumbu dibuat dengan

menggunakan empat sumbu yaitu ada yang tegak, mendatar dan ada yang miring sehingga

akan menampilkan ciri bentuk pola anyaman segi delapan beraturan.

Anyaman dua sumbu, anyaman tiga sumbu dan anyaman empat sumbu ini selanjutnya dapat

dikembangkan menjadi berbagai macam motip anyaman kombinasi. Misalnya anyaman pita,

anyaman dasar setali, anyaman model udang, anyaman hias dan lainnya.

Adapun kerativitas menganyam di TK yang dimaksudkan adalah keterampilan dalam

melakukan aktivitas pratek membuat motif anyaman dasar sederhana, anyaman kombinasi

dengan menggunakan bahan kertas berwarna, pita, janur, daun pisang dan lainnya. Dalam

penerapannya diperlihatkan bahan dan motif anyaman yang disesuaikan dengan kondisi

setempat dan tingkat kemampuan anak TK. 

2. Bahan dan Alat untuk kerajinan menganyam.

a. Bahan Anyam.

Beberapa macam jenis bahan anyam yang dapat digunakan dalam kegiatan praktek

keterampilan di TK adalah :

1. Kertas.

Kertas yang digunakan untuk praktek menganyam di TK adalah jenis kertas yang cukup tebal

Page 10: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam Di Kelompok b Taman Kanak

sehingga akan lebih mudah dalam penggunaannya dan bisa menghasilkan bentuk anyaman

yang baik.

Jenis kertas tersebut yaitu kertas gambar, kertas manila, kertas buffalo, kertas asturo, kertas

bewarna/hias, kertas kalender dan lainnya.

2. Daun Pisang

Penggunaan daun pisang pada kegiatan praktek menganyam digunakan untuk mencoba

membuat motip/bentuk anyaman yang bersifat sementara. Gunakan daun pisang yang sudah

cukup tua dan lembarannya cukup lebar. Dalam penggunaanya daun pisang dirobek

mengikuti serat daun dengan ukuran antara 1 cm – 2 cm, kemudian dibentuk anyaman sesuai

motip yang diinginkan. Selain anak terampil menganyam kegiatan ini dapat mempraktekkan

karakter daun pada anak.

3. Daun Kelapa (Janur)

Penggunaan bahan daun kelapa (janur) pada kegiatan praktek keterampilan di TK antara lain

dapat dilakukan untuk melatih anak membuat anyaman yang berbentuk anyaman pita,

anyaman yang berupa lembaran/motif anyaman tunggal, anyaman ganda, dan lainnya.

4. Pita

Bahan yang digunakan untuk membuat anyaman yaitu pita kado (pita sintesis) dan bukan pita

kain. Lebar pita disesuaikan dengan bentuk anyaman yang akan dibuat.

5. Plastik.

Plastik sebagai bahan anyaman telah dirancang sengaja untuk bahan anyaman. Adapun besar

kecilnya telah dirancang sesuai dengan tujuannya. Plastik sebagai bahan kerajinan anyam

banyak dijumpai atau dijual di toko – ditoko alat tulis, bentuknya seperti sedotan minuman

dengan pewarnaan langsung, sehingga anda tidak perlu mewarnai lagi.

Page 11: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam Di Kelompok b Taman Kanak

6. Karet.

Demikian juga dengan karet sebagai bahan anyaman telah dirancang sengaja sebagai bahan

kerajinan anyam. Bahan ini dapat dijumpaui di took alat tulis dengan bentuk lembaran –

lembaran, sehingga apabila akan dipakai harus dipotong – potong terlebih dahulu

menggunakan gunting atau cutter.

7. Bahan anyaman lainnya dapat disesuaikan dengan ketersediaan dilingkungan sekitar dan

tingkat kemudahan dalam penggunaanya. Misalnya bahan alam seperti daun panda, enceng

gondok, iratan bamboo, pitrit (iratan rotan) dan sebagainya.

b. Alat

Peralatan menganyam yang digunakan yaitu :

1. Gunting digunakan untuk memotong lembaran kertas yang akan digunakan untuk

membuat bagian – bagian anyaman.

2. pisau cutter digunakan untuk memotong dan membelah bahan anyaman bamboo dan rotan.

3. alat ukur yaitu penggaris yang digunakan untuk menentukan ukuran panjang dan lebar

sewaktu menyiapkan bagian – bagian anyaman.

4. bahan pembantu yaitu lem kertas dan lainnya.

3. Manfaat Menganyam.

Menganyam banyak kegunaanya bagi anak TK,selain mempunyai unsur pendidikan juga

untuk mengembangkan koordinasi mata dan tangan,antara lain:

1. Anak dapat mengenal kerajinan tradisional yang ditekuni oleh masyarakat indonesia.

2. Guna untuk melatih motorik halus anak.

Page 12: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam Di Kelompok b Taman Kanak

3. Melatih sikap emosi anak dengan baik.

4. Dapat terbina ekspresinya yang tumbuh dari pribadinya sendiri,bukan karena pengaruh

dari orang lain.

5. Dapat mengungkapkan perasaannya yang selama ini masih mengendap.

6. Dapat membangkitkan minat anak.

7. Anak menjadi terampil dan kreatif.

8. Dapat membantu tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya.

9. Dapat bermanfaat bagi perkembangan anak.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas atau PTK Penelitian ini bertujuan

untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak melalui menganyam di kelompok B

Taman Kanak – kanak Kartika V-15 Loa Janan.

Page 13: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam Di Kelompok b Taman Kanak

B. Subjek Penelitian

Rencana penelitian ini akan dilakukan pada siswa kelompok B di TK Kartika V-15 pada

tahun ajaran 2010/2011 yang terdiri dari 16 siswa.

C. Setting Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelompok B Taman Kanak – kanak

Kartika V-15 Loa Janan waktu pelaksanaan semester II tahun ajaran 2010/2011.

D. Faktor Yang Diteliti.

Faktor yang diteliti dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini yang diteliti adalah :

1. Anak didik, yaitu kreativitas dan partisipasi anak dalam proses pembelajaran melalui

metode kreativitas menganyam yang disesuaikan pada tema saat pembelajaran tersebut.

2. Guru yaitu kemampuan guru dalam mengembangkan keterampilan menganyam pada anak

dengan pembelajaran yang menyenangkan.

E. Rancangan dan Pelaksanaan Tindakan.

Rencana dan Pelaksanaan dalam penelitian Tindakan Kelas yang akan dilaksanakan yaitu :

1. Persiapan Tindakan

Penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan merupakan sebuah proses pembelajaran

dalam meningkatkan partisipasi dan hasil belajar anak melalui kegiatan kelompok dalam

kegiatan metode keterampilan menganyam. 

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dengan dua siklus, tiap – tiap siklus dilaksanakan

sesuai dengan perubahan partisipasi dan kompetensi yang dicapai, berdasarkan perencanaan

yang telah didesain sebelumnya. 

Untuk mengetahui kompetensi dan hasil dari metode tersebut dilakukan prosedur penilaian

serta kemampuan anak dalam berkomunikasi dengan guru selanjutnya didiskusikan dengan

Page 14: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam Di Kelompok b Taman Kanak

guru lain yang mengamati terhadap kegiatan yang dilaksanakan untuk didiskusikan hasilnya

dengan tujuan sebagai perbaikkan. Sedangkan untuk mengetahui partisipasi anak dalam

KBM ( Kegiatan Belajar Mengajar) dilakukan pengamatan keterlibatan anak selama proses

kegiatan berlangsung disekolah.

a. Perencanaan Tindakan.

Penelitian dilakukan di TK Kartika Loa Janan Kelompok B yang berjumlah 16 anak. Tema

yang diambil dalam penerapan pembelajaran yaitu meningkatkan perkembangan motorik

halus anak melalui metode keterampilan menganyam. Rencana tindakan tersebut meliputi hal

– hal sebagai berikut :

1. Pembuatan lembar instrument penelitian. 

2. Membuat SKM (Satuan Kegiatan Mingguan) dan RKH (Rencana Kegiatan Harian).

3. Mempersiapkan media pembelajaran.

4. Mempersiapkan materi pembelajaran untuk dibagikan kepada anak.

5. Membuat evaluasi setiap tahap hasil penelitian, agar dapat mengetahui hasil dari penelitian

tindakan kelas.

6. Mempersiapkan dan menentukan lokasi pembelajaran yang sesuai tema pada hari itu.

b. Pelaksanaan Tindakan.

Pelaksanaan tindakan kelas dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran di TK Kartika Loa

Janan dengan melibatkan anak didik secara langsung guna membahas pembelajaran yang

sesuai dengan tema tersebut agar anak aktif dalam kegiatan metode keterampilan

menganyam.

Dengan proses pembelajaran tidak hanya didalam ruangan kelas atau lingkungan kelas,

namun juga kegiatan diluar, yaitu seperti orientasi yang dilaksanakan satu bulan sekali. 

Page 15: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam Di Kelompok b Taman Kanak

c. Pengamatan

Dalam tahap ini dilakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan kelas dengan

menggunakan lembar pengamatan yang telah disiapkan.

d. Refleksi 

Kegiatan refleksi diawali dengan memeriksa catatan yang diperoleh dari pengamatan

penelitian, sehingga dapat mengetahui apakah metode keterampilan menganyam dapat

membantu mengembangkan motorik halus anak. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat

mengetahui titik kelemahan maupun kelebihan sehingga dapat menentukan upaya perbaikan

pada setiap siklus berikutnya. Proses ini akan berlangsung dua siklus, sesuai dengan rencana

yang telah ditetapkan.

2. Tahapan Siklus

Adapun tahapan siklus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Siklus Satu

Tahapan Perencanaan pada siklus satu diawali dengan melakukan langkah – langkah

pembelajaran dengan membuat Rencana Kegiatan Harian yang dipersiapkan sebelum

kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada siklus satu dilaksanakan dua kali pertemuan dalam

satu minggu.

Tahapan Pelaksanaan dalam siklus satu dilaksanakan proses belajar mengajar dengan

kegiatan keterampilan menganyam. Guru memberikan contoh kepada anak.

Tahapan observasi pada siklus satu dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi.

Tahapan Refleksi pada siklus satu merupakan kegiatan untuk mengemukakan apa yang sudah

dilakukan. Kegiatan mengevaluasi, analisis, penjelasan, penyimpulan, dan identifikasi tindak

Page 16: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam Di Kelompok b Taman Kanak

lanjut dalam perencanaan siklus selanjutnya. Pada siklus satu anak masih belum

meyelesaikan tugas latihan yang dicontohkan guru.

b. Siklus Dua

Tahapan Perencanaan pada siklus dua diawali dengan melakukan langkah – langkah

pembelajaran dengan membuat Rencana Kegiatan Harian yang dipersiapkan sebelum

kegiatan pembelajaran berlangsung.

Pada siklus dua dilaksanakan tiga kali pertemuan dalam Rencana Kegiatan Harian dan

menyiapkan sarana pendukung.

Tahapan Pelaksanaan pada siklus dua dilaksanakan proses belajar mengajar dengan aspek

kegiatan menganyam. Guru menunjukkan peragaan dan mencontohkan cara menganyam agar

anak lebih semangat mengikuti kegiatan keterampilan menganyam. Dalam pelaksanaan

peneliti dibantu satu orang guru dan satu orang kepala sekolah.

Tahapan Observasi pada siklus dua dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi,

Tanya jawab kepada anak tentang keterampilan menganyam.

Tahapan Refleksi pada siklus dua merupakan kegiatan mengevaluasi, analisis, penjelasan,

penyimpulan. Perhatian anak tercurah pada pekerjaan keterampilan menganyam,anak dapat

mengikuti dan bisa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. 

a. Siklus Tiga

Siklus III merupakan pendalaman materi yang telah diberikan pada tindakan siklus I dan II.

Dalam pelaksanaannya siklus III Difokuskan pada aspek ekspresi anak pada kesesuaian

kegiatan menganyam. Tindakan siklus III merupakan hasil akhir dari proses pembelajaran

pada tindakan I dan II. Tindakan siklus I dilaksanakan pada 2 kali pertemuan, tindakan siklus

II dilaksanakan 5 kali putaran dan tindakan siklus III dilaksanakan 2 kali pertemuan.

Page 17: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam Di Kelompok b Taman Kanak

Untuk mengetahui behasil tidaknya dalam suatu proses belajar mengajar dilakukan tes

praktek. Tes praktek dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan anak dalam hal

menguasai cara menganyam.

Untuk melihat berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran diadakan evaluasi akhir dan

pencatatan selama proses kegiatan berlangsung.

Suatu pembelajaran diadakan evaluasi akhir dan pencatatan selama proses kegiatan

berlangsung. Adapun Bagan Penelitian Tindakan Kelas setiap siklus adalah sebagai berikut :

SIKLUS I

SIKLUS II

Gbr : Alur Penelitian Tindakan Kelas dengan tahap pelaksanaan dan pengamatan bersama. 

F. Instrumen Penelitian.

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari hal - hal sebagai berikut :

Page 18: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam Di Kelompok b Taman Kanak

1. SKM (Satuan Kegiatan Mingguan) dan RKH (Rencana Kegiatan Harian) adalah perangkat

pembelajaran sebagai pedoman guru dalam mengajar yang memuat kompetensi dasar,

indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, alat peraga

dan penilaian.

2. Lembar Observasi Anak.

Lembar observasi ini digunakan untuk memantau setiap perkembangan motorik halus anak

dalam menggunakan metode keterampilan menganyam.

3. Lembar Observasi Guru.

Lembar observasi ini disusun untuk memantau perkembangan dari proses pembelajaran yang

dilakukan oleh guru. Penguasaan terhadap metode keterampilan menganyam serta

penguasaan guru dalam penerapan metode tersebut.

4. Pedoman Evaluasi Guru.

Pedoman evaluasi guru disusun dan digunakan oleh guru untuk mengevaluasi anak guna

mengetahui hasil dari metode yang dilaksanakan oleh guru, agar dapat mengetahui

perkembangan motorik halus anak selanjutnya.

5. Jurnal guru. 

Jurnal guru digunakan untuk mengevaluasi metode keterampilan menganyam yang dilakukan

oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung agar dapat diketahui hasil yang

digunakan dikelas dalam metode keterampilan tersebut.

G. Teknik Pengumpulan Data.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dan diperoleh berupa :

Page 19: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam Di Kelompok b Taman Kanak

1. Observasi yaitu pengamatan yang bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu

masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau pembuktian terhadap informasi / keterangan

yang diperoleh sebelumnya. 

2. Wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan

kepada subyek yang diteliti.

3. Dokumentasi yaitu berupa dokumen-dokumen baik berupa dokumen primer maupun

skunder yang menunjang proses pembelajaran.

H. Teknik Analisis Data.

Teknik analisis data disusun berdasarkan buku penelitian tindakan kelas yang disusun oleh

Zainal Aqib 2009/115 yaitu data yang diperoleh melalui observasi persiklus selama 2 kali

pertemuan analisis dalam menentukan kelebihan atau kelemahan tindakan. Melalui kegiatan

refleksi, setiap indikator dicermati sehingga diperoleh kesimpulan untuk program perbaikan

pada siklus berikutnya.

Data yang diperoleh melalui lembar kegiatan atau lembar evaluasi yang merupakan hasil

komunikasi guru dan anak setiap pertemuan pembelajaran dalam setiap siklus lalu

dipersentasikan berapa siswa yang dapat aktif dan merespon dalam metode keterampilan

menganyam sehingga perkembangan motorik halus anak dapat tercapai selama kurang lebih

30 menit. 

Data ini untuk mengetahui perkembangan anak secara umum. Sebaliknya untuk

mendapatkan data peningkatan kemampuan anak setiap individu, penelitian membuat catatan

khusus pencapaian anak setiap siklus, hal ini sesuai dengan Satuan Kegiatan Mingguan

(SKM) dan Rencana Kegiatan Harian (RKH).

Page 20: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam Di Kelompok b Taman Kanak

Adapun pelaksanaan pembelajaran dalam mengembangkan motorik halus anak dengan

metode keterampilan menganyam dilakukan berhasil jika pembelajaran itu minimal

mencapai 70% - 80% yang berarti (berkembang sesuai harapan) dari sejumlah anak yang ada

dikelas yang dirumuskan dalam tiap keberhasilan pembelajaran dengan pedoman penilaian

hasil kemampuan anak dalam partisipan yang disampaikan oleh guru.

Nilai Rata – rata = Jumlah Nilai Anak X 100%

Jumlah Anak

DAFTAR PUSTAKA

Aswin Hadis, Fawzin (2003). Perkembangan Anak Dalam Prespektif Pendidikan Anak Usia

Dini. Buletin PADU Vol. 2 No. 01, April 2003, ISSN 1693-1947.

Cut Kamaril. (2007). Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan Tangan, Jakarta:Depdiknas.

Kurikulum TK dan RA (2004). Standar Kompetensi. Jakarta: Direktorat Pendidikan TK dan

SD,Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Dapertemen Pendidikan Nasional.

Moeslichatoen R. (1999). Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rineka Cipta.

Oho Garha. (1983). Seni Rupa, Media Pengajaran dengan Kreativitas, Jakarta:Depdikbud.

Resjoyo. (1992). Pendidikan Seni Rupa, Jakarta:Erlangga.

Seri Ayah Bunda. (2001). Balita dan Masalah Perkembangannya, Jakarta: Gaya Favorit

Page 21: Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam Di Kelompok b Taman Kanak

Press.

Seri Ayah Bunda. (2002). Dari A sampai Z tentang Perkembangan Anak. Jakarta:Gaya

Favorit Press.

Sides Suelyarto (1984). Bambu Sinar Pengetahuan. Jakarta.

Sumanto (2006). Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak. Jakarta.

Suwito (1994). Keterampilan Anyaman Rotan Kalimantan Timur.

Zainal Aqib (2009). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD,SLB,dan TK.CV YRAMA

WIDYA Bandung.