peningkatan hasil belajar tema 1 subtema 2 … · dalam meningkatkan hasil belajar tema 1 indahnya...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA 1 SUBTEMA 2
MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN TRADISIONAL
PADA SISWA KELAS IV SD N PUREN YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Fransiska Bernaliminata
NIM : 141134169
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Dengan kerendahan hati karya ini saya persembahkan kepada:
Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dalam setiap langkah hidupku.
Bunda Maria yang selalu mendengarkan dan mengabulkan permohonanku
melalui doa Novena Tiga Salam Maria.
Ayahku tercinta Yohanes Brand dan Almarhum Ibuku tercinta Yustina Lita
yang selalu bekerja keras, menjadi inspirasiku, dan selalu mendoakanku dalam
setiap langkahku.
Ketiga saudaraku Yohanes Brusel, Yohanes Brusada dan Fransiska Brasilinata
yang selalu mendukung, menyemangati dan menjadi penasehat bagiku.
Herman Hartoyo yang selalu mendukung dan menyemangatiku dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
Teman-teman tercinta Siska Rizki Briliani, Fransiska Rina Anggraini, Beata
Vita. E. P, Wulan Listiani dan Maria Goreti Ratri yang selalu bersedia
mendukung dan memberikan motivasi.
Teman-teman satu kontrakan Cornelia Melinda, Carolina, Kristin Tehas dan Ira
yang selalu memberi semangat dan dukungan.
Teman-teman satu payung yang telah berkenan membagikan informasi dan
saling berbagi.
Dosen dan staf karyawan PGSD yang dengan setia melayani dan
membimbingku.
Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang menjadi wadah
dalam mempersiapkan masa depanku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Jika kamu tidak suka sesuatu, ubahlah! Jika tidak bisa, maka ubahlah cara
pandanganmu tentangnnya.
(Maya Angelou)
Serahkan segala rencanamu kepada Tuhan, maka terlaksanalah segala
rencanamu.
(Amsal 16;3)
Tak selamanya langit itu kelam, suatu saat pasti akan cerah juga. Hiduplah
dengan sejuta harapan, habis gelap akan terbitlah terang.
(Rhoma Irama)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA 1 SUBTEMA 2
MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN TRADISIONAL PADA
SISWA KELAS IV SD N PUREN YOGYAKARTA
Fransiska Bernaliminata
Universitas Sanata Dharma
2018
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas
IV SD N Puren Yogyakarta pada Tema 1 Subtema 2 dan didorong oleh
keterbatasan guru dalam memilih metode pembelajaran. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui proses penerapan metode permainan tradisional
dalam meningkatkan hasil belajar Tema 1 Indahnya Kebersamaan Subtema 2
Kebersamaan dalam Keberagaman pada siswa kelas IV SD N Puren
Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018. Penelitian ini merupakan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yang berlangsung selama dua siklus pembelajaran.
Siklus I dilaksanakan pada 12 Desember 2017 menggunakan permainan
tradisional ular naga panjang sedangkan siklus II dilaksanakan pada tanggal 16
Desember 2017 dengan menggunakan permainan tradisional bakiak. Setiap
siklus memiliki masing-masing empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas IV SD
N Puren Yogyakarta yang berjumlah 31 siswa yang terdiri dari 14 orang siswa
laki-laki dan 17 orang siswa perempuan.
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah berupa soal
evaluasi yang terdiri dari soal pilihan ganda dan isian singkat. Selain itu
peneliti juga melakukan observasi dan wawancara guna mengumpulkan fakta-
fakta yang terjadi di lapangan sebagai data pendukung penelitian. Hasil
penelitian menunjukan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa dari
kondisi awal, siklus I, hingga siklus II. Rata-rata hasil belajar pada kondisi
awal sebesar 66,77 dengan persentase ketuntasan sebesar 58,06%. Setelah
dilakukan tindakan siklus I nilai rata-rata mengalami peningkatan menjadi
73,51% dengan persentase ketuntasan sebesar 64,51%. Sedangkan hasil
perolehan nilai rata-rata pada siklus II meningkat lagi menjadi 82,90 dengan
persentase 83,84%.
Kata kunci: Hasil Belajar, Permainan Tradisional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE INCREASEOF LEARNING OUTCOME THEME 1 SUBTHEME 2
USING TRADITIONAL GAMES METHOD ON FOURTH GRADE
STUDENT OF PUREN YOGYAKARTA ELEMENTERI SCHOOL
FransiskaBernaliminata
Sanata Dharma University
2018
The background of this research is the low level of learning outcomes
fourth grade students of SD N Puren Yogyakarta from theme 1 subtheme 2 and
encouraged by the limit of teachers in choosing learning method. This research
is intended to know the process of application traditional games method to
increase student’s learning outcomes of Theme 1 The Beauty of Togetherness
Subtheme 2 Togetherness in Diversity on fourth grade students of SD N Puren
Yogyakarta school year 2017/2018. The kind of this research is Classroom
Action Research (CAR) which last for two learning cycles. The cycle 1 was
held on December 12, 2017 using Ular Naga Panjang traditional games while
cycle 2 held on December 16,2017 using Bakiak traditional games.
Eachcycleconsist of planning, implementing, observation, and evaluation. The
subject of this research are 31 fourth grade students of SD N Puren
Yogyakarta consist of 14 boys and 17 girls.
The instrument which used in this research is evaluation questions
consist of multiple choice questions and essays questions. In addition,
researcher also did observation and interview to collected facts which
happened outside as supporting data research. The result of this research
showing the increase of learning outcomes from cycle 1 until cycle 2. In the
beginning, the average of learning outcomes is 66,77 with completeness
percentage 58,09 %. After cycle 1, the average isincreased to 73,51 % with
completeness percentage 64,51 %. While the average result in cycle 2 is
increased to 82,90 with 83,84 %.
Keyword :Learning Outcomes, Traditional Games
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan rahmat-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Tema 1 Subtema 2 Menggunakan Metode
Permainan Tradisional Pada Siswa Kelas IV SD N Puren Yogyakarta” ini
dengan baik.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik berkat adanya bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai
pihak. Karena itu, perkenankanlah peneliti menyampaikan ucapan terimakasih
dengan setulus hati kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M. Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD
Universitas Sanata Dharma.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD Universitas
Sanata Dharma.
4. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Pd., M.A. selaku dosen pembimbing I
yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Andreas Erwin Prasetya, M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Kepala Sekolah SD N Puren yang telah memberikan izin penelitian.
7. Wali kelas IV SD N Puren yang telah membantu selama penelitian.
8. Para guru dan staf karyawan SD N Puren yang telah memberi dukungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
9. Siswa-siswi SD N Puren yang turut membantu dalam penelitian.
10. Kedua orang tua yang selalu memberikan semangat dan dukungan.
11. Kekasihku yang selalu menyemangati dan menginspirasi.
12. Sahabat dan teman yang selalu mendukung dan menyemangati.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
berbagai pihak. Semoga skripsi ini berguna bagi pembaca sekaligus dapat
menjadi sumber belajar dan dapat meningkatkan pengetahuan pembaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................... iv
HALAMAN MOTTO ........................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............... vii
ABSTRAK ............................................................................................ viii
ABSTRACT ............................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ........................................................................... x
DAFTAR ISI ......................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xvii
DAFTAR GRAFIK ............................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................. 7
1.5 Definisi Operasional ............................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................... 10
2.1 Teoriyang Mendukung ............................................................. 10
2.1.1 Hasil Belajar ................................................................. 10
2.1.2 Metode Pembelajaran ................................................... 13
2.1.3 Permainan Tradisional ................................................. 14
2.1.4 Kurikulum 2013 dan Implementasinya ........................ 26
2.2 Penelitian yang Relevan ........................................................... 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2.3 Kerangka Berpikir .................................................................... 39
2.4 Hipotesis Tindakan................................................................... 40
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................ 41
3.1 Jenis Penelitian ......................................................................... 44
3.2 Setting Penelitian ...................................................................... 44
3.2.1 Tempat.......................................................................... 44
3.2.2 Waktu ........................................................................... 44
3.2.3 Subjek Penelitian .......................................................... 44
3.2.4 Objek Penelitian ........................................................... 45
3.3 Rencana Penelitian ................................................................. 45
3.3.1 Persiapan ...................................................................... 45
3.3.2 Rencana Setiap Siklus .................................................. 46
3.4 Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 51
3.4.1 Tes ................................................................................ 51
3.4.2 NonTes ......................................................................... 52
3.4.3 Wawancara ................................................................... 52
3.4.4 Observasi ...................................................................... 52
3.4.5 Dokumentasi ................................................................ 53
3.5 Instrumen Penelitian ............................................................... 53
3.5.1 Soal Tes ........................................................................ 53
3.5.2 Pedoman Wawancara ................................................... 55
3.5.3 Lembar Observasi ........................................................ 56
3.5.4 Dokumentasi ................................................................ 56
3.6 Teknik Pengujian Instrumen ................................................... 57
3.6.1 Validitas ....................................................................... 57
3.6.2 Reliabilitas ................................................................... 72
3.7 Teknik Analisis Data .............................................................. 76
3.7.1 Analisis Data Kuantitatif .............................................. 76
3.7.2 Analisis Data Statistik Deskriptif ................................. 77
3.7.3 Analisis Data Kualitatif ................................................ 77
3.8 Indikator Keberhasilan ........................................................... 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB IV PEMBAHASAN ..................................................................... 79
4.1 Hasil Penelitian ....................................................................... 79
4.1.1 Tindakan Siklus I ......................................................... 79
4.1.2 Tindakan Siklus II ........................................................ 83
4.2 Hasil Tindakan ........................................................................ 87
4.2.1 Hasil Belajar Siklus I ................................................... 88
4.2.2 Hasil Belajar Siklus II .................................................. 88
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 97
BAB V PENUTUP ................................................................................ 102
5.1 Kesimpulan ............................................................................. 102
5.2 Keterbatasan Penelitian .......................................................... 102
5.3 Saran ....................................................................................... 103
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 104
LAMPIRAN .......................................................................................... 106
BIODATA PENELITI ........................................................................... 233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Uji Kelayakan Soal Evaluasi .................................. 54
Tabel 3.2 Pedoman Wawancara Guru Kelas ......................................... 55
Tabel 3.3 Lembar Pedoman Observasi .................................................. 56
Tabel 3.4 Pedoman Dokementasi .......................................................... 57
Tabel 3.9 Standar Penilaian Skala 5
Menurut Widoyoko ( 2014: 262) ........................................................... 58
Tabel 3.10 Hasil Validasi RPPTH Siklus I ........................................... 59
Tabel 3.11Hasil Validasi RPPTH Siklus II ........................................... 60
Tabel 3.12 Hasil Validasi Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus I .......... 62
Tabel 3.13 Hasil Validasi Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus II ......... 63
Tabel 3.14 Hasil Validasi Soal Evaluasi Isian Singkat Siklus I ............ 64
Tabel 3.15 Hasil Validasi Soal Evaluasi Isian Singkat Siklus II ........... 65
Tabel 3.16 Hasil Uji Keterbacaan Soal Evaluasi Siklus I ..................... 66
Tabel 3.17 Hasil Uji Keterbacaan Soal Evaluasi Siklus II .................... 67
Tabel 3.5 Hasil Uji Validasi Soal Pilihan Ganda Siklus I ..................... 68
Tabel 3.6 Hasil Uji Validasi Soal Pilihan Ganda Siklus II ................... 69
Tabel 3.7 Hasil Uji Validasi Soal Isian Singkat Siklus I ....................... 70
Tabel 3.8 Hasil Uji Validasi Soal Pilihan Ganda Siklus II ................... 71
Tabel 3.18 Tingkat Reliabilitas ............................................................. 72
Tabel 3.19 Hasil Reliabilitas Pilihan Ganda Siklus I ............................ 73
Tabel 3.20 Hasil Reliabilitas Pilihan Ganda Siklus II ........................... 73
Tabel 3.21 Hasil Reliabilitas Isian Singkat Siklus I .............................. 73
Tabel 3.22 Hasil Reliabilitas Isian Singkat Siklus II ............................. 74
Tabel 3.23 Soal Evaluasi Untuk Penelitian ........................................... 74
Tabel 3.24 Kisi-Kisi Soal Evaluasi ....................................................... 75
Tabel 3.25 Indikator Keberhasilan Penelitian ....................................... 78
Tabel 4.1 Kondisi Awal Ulangan Harian .............................................. 87
Tabel 4.2 HasilNilai Evaluasi Siklus I .................................................. 88
Tabel 4.3 Hasil Nilai Evaluasi Siklus II ................................................ 88
Tabel 4.4 Perbandingan NilaiHasil Belajar Siklus I dan II ................... 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel 4.5 Perbandingan Nilai Siklus I dan II
Dengan Indikator Keberhasilan ............................................................. 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Arena Permaian Ular Naga Panjang Modifikasi ............... 22
Gambar 2.2 Arena Permaian Bakiak Modifikasi .................................. 26
Gambar 2.3 Skema Penelitian Yang Relevan ....................................... 38
Gambar 3.1 Siklus Penelitian TindakanKelas
(Arikunto, 2010: 137) ............................................................................ 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Perbandingan Rata-Rata Peningkatan Hasil Belajar ............ 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Penelitian .................................................................. 107
Lampiran 2 RPPTH Siklus I .................................................................. 109
Lampiran 3 RPPTH Siklus II ................................................................ 126
Lampiran 4 LKS Siklus I ....................................................................... 161
Lampiran 5 LKS Siklus II ..................................................................... 163
Lampiran 6 Soal Evaluasi Siklus I Sebelum Validasi ........................... 165
Lampiran 7 Soal Evaluasi Siklus II Sebelum Validasi .......................... 170
Lampiran 8 Soal Evaluasi Siklus I Setelah Validas .............................. 176
Lampiran 9 Soal Evaluasi Siklus II Setelah Validasi ............................ 179
Lampiran 10 Hasil Validasi RPPTH Siklus I ........................................ 182
Lampiran 11 Hasil Validasi RPPTH Siklus II ....................................... 188
Lampiran 12 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus I .............................. 194
Lampiran 13 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus II ............................. 198
Lampiran 14 Hasil Validasi Keterbacaan Soal Evaluasi Siklus I ......... 202
Lampiran 15 Hasil Validasi Keterbacaan Soal Evaluasi Siklus II ........ 204
Lampiran 16 Hasil Perhitungan SPSS Validitas
Pilihan Ganda Siklus I ........................................................................... 206
Lampiran 17 Hasil Perhitungan SPSS Validitas
Pilihan Ganda Siklus II .......................................................................... 209
Lampiran 18 Hasil Perhitungan SPSS Isian Singkat Siklus I ............... 212
Lampiran 19 Hasil Perhitungan SPSS Isian Singkat Siklus II .............. 214
Lampiran 20 Hasil Reliabilitas Pilihan Ganda Siklus I ......................... 216
Lampiran 21 Hasil Reliabilitas Pilihan Ganda Siklus II ....................... 217
Lampiran 22 Hasil Reliabilitas Isian Singkat Siklus I .......................... 218
Lampiran 23 Hasil Reliabilitas Isian Singkat Siklus II ......................... 219
Lampiran 24 Contoh LKS Siklus I ........................................................ 220
Lampiran 25 Contoh LKS Siklus II ...................................................... 221
Lampiran 26 Contoh Hasil Pekerjaan Siswa Siklus I ............................ 222
Lampiran 27 Contoh Hasil Pekerjaan Siswa Siklus II .......................... 223
Lampiran 28 Hasil Wawancara ............................................................. 224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
Lampiran 29 Hasil Observasi ................................................................ 225
Lampiran 30 Hasil Wawancara Tidak Terstruktur ................................ 226
Lampiran 31 Observasi Tidak Terstruktur
Berupa Cacatan Anekdot ....................................................................... 227
Lampiran 32 Data Kondisi Awal ........................................................... 228
Lampiran 33 Data Hasil Belajar Siklus I ............................................... 229
Lampiran 34 Data Hasil Belajar Siklus II ............................................. 230
Lampiran 35 Foto-Foto Selama Kegiatan ............................................. 231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.
Bagian-bagian dari bab I akan dijelaskan sebagai berikut:
1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu tujuan Nasional Bangsa Indonesia di dalam Pembukaan
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 adalah untuk
menciptakan kehidupan bangsa yang cerdas. Pencapaian tujuan nasional
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dilakukan melalui jalur pendidikan.
Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia sebagai upaya yang dapat
mempercepat perkembangan potensi manusia. Peran pendidikan dapat
mempengaruhi perkembangan fisik, mental, emosional, moral, serta keimanan
dan ketakwaan manusia (Makmun, 2007: 6). Dalam upaya menumbuhkan,
memajukan, serta mencerdaskan kehidupan bangsa penyelenggaraan dan
pelaksanaan proses pendidikan harus terus ditingkatkan, guru harus mampu
menciptakan keakraban dengan siswa sehingga dalam memberikan pelajaran
mudah diterima oleh siswa, guru mampu membuat hubungan yang terjalin
dengan akrab antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Sebab dengan
keakraban dapat mempengaruhi hasil belajar siswa (Murniati 2009: 47-48).
Salah satu upaya peningkatan hasil belajar siswa dilakukan dengan
mengelola faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar menurut Purwanto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
(2015: 28) secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Upaya untuk mengoptimalkan pembelajaran
merupakan tugas dan tanggung jawab yang pokok bagi seorang guru. Selain
merupakan amanat yang tersirat di dalam perundangan, meningkatkan
profesionalisme merupakan bagian yang terpenting dalam upaya
mengembangkan idealisme dan profesionalisme bagi seorang guru (Mulyasa,
2009: 189). Guru hendaknya memperhatikan keadaan siswa dalam kegiatan
pembelajaran untuk menjamin bahwa siswa dapat menerima dan menguasai
pembelajaran dengan baik, sehingga kegiatan belajar yang dilakukan oleh
siswa menghasilkan perubahan-perubahan dalam dirinya. Menurut Bloom
(dalam Sudjana, 2010: 22) belajar dikelompokan ke dalam kawasan Kognitif,
Afektif dan Psikomotor. Adapun keberhasilan dalam suatu pembelajaran
dapat ditentukan oleh nilai ketuntasan siswa untuk melihat seberapa jauh
siswa menguasai tujuan pembelajaran.
Oleh karena itu, kemampuan guru dalam merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran memungkinkan siswa dapat mencapai tujuan
yang ditetapkan secara optimal. Di samping itu, pembelajaran yang efektif
juga dipengaruhi oleh lingkungan belajar, hubungan sosial emosional antar
siswa dan siswa dengan guru. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran biasanya ditandai dengan perolehan nilai pada setiap akhir
pembelajaran dengan memperhatikan standar nilai yang telah ditentukan oleh
guru (Fitriana, 2013: 98).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Dari beberapa masalah penyebab rendahnya hasil belajar siswa
berdasarkan hasil observasi yang dilakukukan pada siswa kelas IV SD N
Puren Yogyakarta pada tanggal 10 Desember 2017 dalam pembelajaran Tema
1. Indahnya Kebersamaan Subtema 2. Kebersamaan dalam keberagaman
pembelajaran ke 3 dan 6, peneliti menemukan permasalahan yang dialami
oleh siswa kelas IV yaitu rendahnya hasil belajar siswa. Peneliti melihat
bahwa penyebab rendahnya hasil belajar siswa SD N Puren Yogyakarta yang
pertama adalah siswa kurang berkonsentrasi pada saat pembelajaran
berlangsung. Hal ini terlihat ketika guru menerangkan materi di depan kelas,
siswa cenderung lebih asik dengan kegiatannya sendiri atau mengganggu
temannya yang lain.
Penyebab selanjutnya adalah siswa kurang menyukai metode yang
digunakan guru saat mengajar. Guru lebih banyak menggunakan metode
ceramah saat melaksanakan pembelajaran di kelas sehingga peneliti melihat
bahwa penggunaan metode ceramah tidak cocok digunakan saat pembelajaran
berlangsung. Hal ini sama dengan pendapat yang diungkapkan oleh wali kelas
IV pada saat peneliti melakukan wawancara. Beliau mengatakan bahwa
dengan menggunakan metode ceramah, pembelajaran tidak dapat berjalan
dengan optimal karena akan menyebabkan siswa merasa bosan dan tidak bisa
fokus dalam belajar. Rendahnya hasil belajar siswa didukung dengan nilai
siswa yang dapat dilihat pada buku nilai. Kondisi awal siswa ini dilihat dari
rata-rata penilaian belajar pada Tema 1. Indahnya Kebersamaan Subtema 2.
Kebersamaan dalam keberagaman pembelajaran ke 3 dan 6. Dari KKM (70)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
siswa yang mencapai KKM di kelas IV hanya 66,77% atau 18 siswa,
sedangkan siswa yang belum mencapai KKM sebesar 41,93% atau 13 siswa
dari 31 orang jumlah siswa di kelas. Dari hasil pencapaian KKM tersebut
menunjukkan bahwa perlu adanya perbaikan agar hasil belajar dapat
meningkat.
Peneliti melihat bahwa siswa SD Negeri Puren Yogyakarta
menginginkan sebuah proses pembelajaran yang berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari terkait kebiasaan atau kebudayaan setempat.
Berdasarkan pemahaman tersebut, upaya yang dilakukan oleh peneliti adalah
dengan mencoba melakukan pembelajaran menggunakan metode permainan
tradisional ular naga panjang yang dimodifikasi pada siklus I dan permainan
tradisional bakiak yang dimodifikasi pada siklus II. Berdasarkan pada
permasalahan yang peneliti temui pada saat melakukan observasi, siswa
terlihat bosan dalam mengikuti pembelajaran dan cenderung pasif karena guru
menggunakan metode ceramah. Oleh karena itu, peneliti kali ini ingin
menggunakan metode permainan tradisional ular naga panjang dan bakiak
yang dimodifikasi, agar siswa terlibat aktif dan tidak pasif. Dengan bermain,
peneliti menganggap bahwa penggunaan metode berceramah akan berkurang,
karena siswa sendiri yang akan terjun langsung terlibat dalam proses
pembelajaran sehingga siswa tidak mengalami kebosanaan pada saat proses
pembelajaran. Sujarno (dalam Yuniharto, 2011: 44) mengungkapkan bahwa
permainan dan anak-anak merupakan dua hal yang berbeda tetapi satu dengan
yang lainnya tidak dapat dipisahkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Permainan tradisional khususnya ular naga panjang dan bakiak yang
dimodifikasi memiliki arti yang sangat penting dalam menumbuhkan sikap,
perilaku, dan keterampilan pada diri seorang anak. Beberapa makna luhur
yang terkandung di dalam kebudayaan seperti nilai agama, nilai edukatif,
norma, dan etika. Di dalam permainan tradisional yang dilakukan oleh anak,
semua kegiatan menjadi bagian penting dan strategis yang akan membangun
seluruh potensi yang dimiliki anak secara menyeluruh (Khasanah, 2011: 54).
Penggunaan metode permainan tradisional diharapkan mampu menjadi
solusi dalam pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Seperti yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yaitu Indriarso
(2013) dalam penelitian tindakan kelas yang berjudul “Studi Deskriptif
Terhadap Permainan Anak Yang Berpengaruh Terhadap Kecerdasan
Emosional Anak Menurut Tinjauan Guru”, penelitian ini berkaitan dengan
penggunaan media permainan tradisional. Penelitian yang dilakukan berfokus
pada hasil yang diperoleh pada penggunaan permainan tradisional terhadap
kecerdasan emosional siswa. Awalnya hasil belajar siswa dinyatakan rendah
yaitu sebanyak 13 dari 31 siswa belum mencapai KKM (70). Namun, dengan
menggunakan metode permainan anak, hasil belajarnya pun meningkat pada
siklus I sebanyak 20 siswa mencapai nilai KKM dan pada siklus II sebanyak
26 siswa telah mencapai KKM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Berdasarkan latar belakang masalah dan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Indriarso (2013), peneliti terdorong untuk menggunakan
model pembelajaran dengan metode permainan tradisional guna
meningkatkan hasil belajar siswa dengan membuat penelitian yang berjudul
“Peningkatan Hasil Belajar Tema 1 Subtema 2 Menggunakan Metode
Permainan Tradisional Pada Siswa Kelas IV SD N Puren Yogyakarta”.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah penggunaan metode permainan tradisional dapat meningkatkan
hasil belajar pada siswa kelas IV SD N Puren Yogyakarta tahun ajaran
2017/2018 pada Tema 1. Indahnya Kebersamaan Subtema 2.
Kebersamaan dalam keberagaman?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Meningkatkan Hasil Belajar Tema 1 Subtema 2 Menggunakan Metode
Permainan Tradisional pada Siswa Kelas IV SD N Puren Yogyakarta
tahun ajaran 2017/2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi siswa
1.4.1.1 Melalui penelitian ini siswa kelas IV SD N Puren Yogyakarta tahun
ajaran 2017/2018 dapat mempelajari Tema 1. Indahnya Kebersamaan
Subtema 2. Kebersamaan dalam keberagaman dengan menggunakan
metode permainan tradisional.
1.4.1.2 Siswa mendapatkan pengalaman baru belajar dengan memanfaatkan
metode pembelajarn yang mampu memudahkan siswa dalam proses
pembelajaran.
1.4.2 Bagi guru
1.4.2.1 Guru mitra dapat mengetahui dan menyusun sendiri metode
pembelajaran berbasis permainan tradisional.
1.4.2.2 Sebagai refrensi guru dalam menerapkan teori belajar yang menarik
dalam pembelajaran.
1.4.2.3 Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi guru di
SD N Puren Yogyakarta dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
1.4.3 Bagi Sekolah
1.4.3.1 Diharapkan dapat memberikan masukan mengenai metode belajar
yang digunakan dalam pembelajaran di sekolah SD N Puren
Yogyakarta sehingga proses pembelajaran di kelas menjadi efektif
dan hasil belajar siswa akan meningkat.
1.4.3.2 Sekolah dapat mengembangkan sendiri metode pembelajaran yang
mengakomodasi permainan tradisional lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1.4.4 Bagi Peneliti
1.4.4.1 Peneliti mendapatkan pengalaman langsung tentang cara penggunaan
permainan tradisional dalam pembelajaran.
1.4.4.2 Peneliti mendapatkan wawasan dan bekal untuk menyusun sendiri
berbagai sub tema pembelajaran yang lain berbasis permainan
tradisional.
1.5 Definisi Operasional
1.5.1 Hasil belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam memahami suatu
materi pembelajran yang dinyatakan dalam jumlah skor atau nilai yang
diukur dari hasil belajar ranah kognitif (pengetahuan) yang berupa
kemampuan dan kemahiran intelektual.
1.5.2 Metode pembelajaran adalah suatu langkah atau cara yang
dipergunakan oleh tenaga pendidik dalam menyampaikan materi ajar di
dalam proses belajar mengajar guna mencapai tujuan pembelajaran.
1.5.3 Permainan tradisional adalah suatu kegiatan bermain baik
menggunakan alat bantu atau tidak yang memiliki nilai budaya yang
luhur secara turun-temurun dan cenderung mengangkat kebudayaan
lokal dan lingkungan setempat.
1.5.4 Permainan tradisional modifikasi adalah metode yang digunakan dalam
proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa yang bertujuan
memudahkan penyampaian materi pembelajaran kepada siswa dan
dengan tetap memperhatiakn nilai-nilai kebudayaan khususnya pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
permainan tradisional ular naga panjang dan permainan tradisional
bakiak.
1.5.5 Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang terintegrasi dan menekankan
pada pendidikan karakter dalam diri manusia dan menunjukan kualitas
sumber daya manusia yang baik bagi bangsa.
1.5.5.1 Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang
mengintegrasikan beberapa bidang mata pelajajaran sehingga dapat
memberikan pengalaman bermakna bagi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab II ini berisi landasan teori yang berisi teori-teori yang mendukung,
penelitian yang relevan dan kerangka berpikir serta hipotesis tindakan.
2.1 Teori-teori yang Mendukung
2.1.1 Hasil Belajar
Berikut ini merupakan penjelasan dari pengertian hasil belajar dan
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar.
2.1.1.1 Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan baru yang diperoleh siswa
setelah mengikuti proses belajar-mengajar tentang mata pelajaran tertentu
(Supratiknya, 2012: 5). Hasil belajar yang diperoleh melalui proses belajar
dapat berupa kemampuan baru sama sekali maupun penyempurnaan atau
pengembangan dari suatu kemampuan yang telah dimiliki (Winkle, 2014: 62).
Sedangkan Susanto (2013: 5) mengungkapkan bahwa hasil belajar adalah
perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut
aspek kognitif, afektif, psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar. Hasil
belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari
materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari tes
mengenal sejumlah materi tertentu.
Menurut beberapa pendapat tentang hasil belajar, maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
setelah melalui kegiatan belajar yang aktif. Kemampuan baru yang lebih
ditekankan kepada pengetahuan, pemahaman, sikap, dan keterampilan.
Hasil belajar yang diharapkan diperoleh oleh siswa setelah proses belajar
mengajar selesai adalah kemampuan kognitif (Pengetahuan). Hasil belajar
kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan, dan
kemahiran intelektual. Penelitian ini berfokus pada hasil belajar kognitif karena
peneliti melihat pada kondisi awal atau data awal yang diperoleh bahwa hasil
belajar kognitif siswa kelas IV SD N Puren Yogyakarta masih tergolong
rendah. Sedangkan hasil belajar afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan)
berdasarkan data hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti
sudah tergolong baik. Dengan demikian, peneliti ingin berfokus meningkatkan
hasil belajar kognitif dengan menggunakan metode pembelajaran yang
dianggap sesuai dengan kebutuhan siswa dengan berusaha mencari faktor yang
menjadi penyebab rendahnya hasil belajar kognitif (pengetahuan) siswa.
2.1.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut slemanto (2003: 123) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
hasil belajar secara garis besar ada dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.
A. Faktor Internal
a. Faktor jasmaniah (faktor psikologi) yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh. Hal yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan,
pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya. Faktor psikologis baik
yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri atas :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
1. Faktor intelektif yang meliputi .
a) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat.
b) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.
2. Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti
sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri.
a) Faktor kematangan fisik maupun psikis
B. Faktor Eksternal
a. Faktor Sosial yang terdiri atas :
1. Lingkungan keluarga
2. Lingkungan sekolah
3. Lingkungan masyarakat
4. Lingkungan kelompok
b. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi,
kesenian.
c. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar dan iklim.
d. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dipengaruhi
oleh dua faktor yaitu faktor internal yang berasal dari dalam diri sendiri yang
meliputi kondisi fisik, kepribadian, kecerdasan dan kematangan. Sedangkan
faktor eksternal yang berasal dari luar individu, yang meliputi keluarga,
kerabat, guru dan lingkungan sekitar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2.1.2 Metode Pembelajaran
Menurut Heriawan, dkk (2012: 74) metode pembelajaran adalah suatu
pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang digunakan oleh tenaga pendidik
atau guru yang disusun dalam bentuk kegiatan yang nyata dan praktis untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Yamin (dalam Suprihatiningrum, 2013: 281),
mengatakan bahwa metode pembelajaran merupakan teknik penyajian yang
dikuasi oleh guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada
siswa di dalam kelas, baik secara individu maupun kelompok agar
pembelajaran tersebut dapat diserap, dipelajari, dan dipahami oleh siswa
dengan baik. Sedangkan menurut Wagner (2008: 138) Metode pembelajaran
merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan proses
belajar mengajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Berdasarkan uraian pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
metode pembelajaran merupakan suatu upaya atau strategi yang digunakan
oleh guru pada proses pembelajaran, guna menyampaikan atau menjelaskan
materi ajar dalam mencapai tujuan pembelajaran. Penelitian yang dilakukan
kali ini adalah metode pembelajaran inovatif yakni berupa permainan
tradisional yang dimodifikasi.
2.1.3 Permainan Tradisional
Berikut ini merupakan penjelasan dari pengertian permainan tradisional,
manfaat permainan tradisional, permainan tradisional ular naga panjang yang
asli dan yang dimodifikasi dalam pembelajaran dan permainan tradisional
Bakiak yang asli dan yang dimodifikasi dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2.1.3.1 Pengertian Permaianan Tradisional
Bermain merupakan aktivitas manusia yang menyenangkan. Bermain
bukan karena paksaan dari orang lain, tetapi karena pilihan anak itu sendiri,
sehingga dalam bermain anak tidak perlu mendapat sanjungan atau pujian.
Sementara menurut Padmonodewo (dalam Larasati, 2009: 29), menjelaskan
bahwa bermain merupakan kegiatan yang sangat penting bagi anak Melalui
bermain dimungkinkan anak akan berpikir lebih kreatif, menghubungkan satu
peristiwa dengan peristiwa lain yang pernah dialaminya, dan membuatnya
lebih mampu mengekspresikan perasaan dan pikirannya. Dengan bermain,
anak akan menemukan kekuatan dan kelemahan, keterampilan, minat,
pemikiran, dan perasaannya dalam bermain.
Ketika anak bermain anak dapat belajar norma-norma sosial yang ada
dalam kehidupan masyarakat, mengenal nilai budaya dan lainnya. Dengan
bermain, anak dapat belajar banyak tentang pergaulan yang nantinya dapat
berguna untuk menunjukkan jalan hidup dan kepribadiannya Boedhisantoso
(dalam Yuniharto, 2011: 45)
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bermain merupakan
kegiatan yang sangat penting bagi anak. Dengan bermain, anak akan
menemukan kekuatan dan kelemahan, keterampilan, minat, pemikiran, dan
perasaannya. Dengan bermain anak dapat belajar norma-norma sosial yang ada
dalam kehidupan masyarakat, mengenal nilai budaya dan lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2.1.3.2 Manfaat Permainan Tradisional
Rogers & Sawyer’s (dalam Iswinarti, 2010: 42) mengemukakan bahwa
hingga pada anak usia sekolah bermain bagi anak memiliki arti yang sangat
penting. Adapun manfaat dalam bermain bagi anak, yaitu sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemampuan problem solving pada anak.
2. Menstimulasi perkembangan bahasa dan kemampuan verbal.
3. Mengembangkan keterampilan sosial.
4. Merupakan wadah pengekspresian emosi.
Mutiah (2010: 67-68) juga mengemukakan bahwa permainan dan
bermain memiliki banyak fungsi dan manfaat bagi anak, khususnya dalam
menstimulasi tumbuh kembang, fungsi yang dimaksud antara lain seperti
berikut:
1. Permainan sebagai sarana menumbuhkan kemampuan sosial pada anak.
2. Bermain memungkinkan anak untuk berinteraksi dengan lingkungan
sosialnya yang dapat mengajarkan anak untuk mengenal dan menghargai
orang lain.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat permainan
tradisional dapat melatih kemampuan anak dalam berinteraksi, menumbuhkan
sikap menghargai orang lain, mampu mengendalikan emosi, mengembangkan
kreativitas, dan melatih perkembangan berbahasa dan kemampuan verbal.
2.1.3.3 Permainan Tradisional Ular Naga Panjang
Berikut adalah penjelasan tentang permainan tradisional ular naga
panjang yang belum dimodifikasi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
A. Pengertian
Menurut Sundari (2014: 84-89) “Ular naga panjangnya bukan kepalang,
berjalan-jalan selalu riang kemari, umpan yang lezat itulah yang dicari, ini dia
nya yang terbelakang”. ini adalah lagu yang biasa dinyanyikan oleh anak-anak
pada saat bermain ular naga. Ular naga diketahui keberadaanya sudah ada sejak
zaman dahulu, permainan yang membutuhkan pemain yang banyak ini adalah
permainan turun temurun yang tidak begitu jelas asal usul dan seperti apa
kejadian dibalik permainan ini, yang pasti permainan ini punya nilai sejarah
tersendiri. Nama ular naga karena dalam permainan ini pemain membuat
barisan memanjang yang diibaratkan seperti ular, naga adalah hewan yang
keberadaanya tidak pasti, yang jelas nama ular naga diambil sebagai cara
bermain.
B. Cara Bermain
a. Anak-anak berbaris bergandengan memegang 'buntut', yakni anak yang
berada di belakang sambil berbaris dan memegang bahu atau pinggang
anak yang berada di depannya. Seorang anak yang lebih besar, atau
paling besar, bermain sebagai "induk" dan berada paling depan dalam
barisan. Kemudian dua anak lagi yang cukup besar bermain sebagai
"gerbang", dengan berdiri berhadapan dan saling berpegangan tangan di
atas kepala.
b. Barisan akan bergerak melingkar kian kemari, sebagai Ular Naga yang
berjalan-jalan dan terutama mengitari "gerbang" yang berdiri di tengah-
tengah halaman, sambil menyanyikan lagu. Pada saat-saat tertentu sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
dengan lagu, Ular Naga akan berjalan melewati "gerbang". Pada saat
terakhir, ketika lagu habis, seorang anak yang berjalan paling belakang
akan 'ditangkap' oleh "gerbang".
c. Setelah itu, si "induk" dengan semua anggota barisan berbaris di
belakangnya akan berdialog dan berbantah-bantahan dengan kedua
"gerbang" perihal anak yang ditangkap. Seringkali perbantahan ini
berlangsung seru dan lucu, sehingga anak-anak ini saling tertawa. Sampai
pada akhirnya, anak yang tertangkap disuruh memilih di antara dua
pilihan, dan berdasarkan pilihannya, ditempatkan di belakang salah satu
"gerbang".
d. Permainan akan dimulai kembali dengan terdengarnya nyanyian,
e. Ular Naga kembali bergerak dan menerobos gerbang, dan lalu ada lagi
seorang anak yang ditangkap. Perbantahan lagi, demikian berlangsung
terus, hingga "induk" akan kehabisan anak dan permainan selesai.
Lagu
Lagu ini dinyanyikan oleh semua pemain, termasuk si "gerbang", yakni
pada saat barisan bergerak melingkar atau menjalar. Adpun lagunya sebagai
berikut:
Ular naga panjangnya bukan kepalang
Menjalar-jalar selalu kian kemari
Umpan yang lezat, itu yang dicari
Kini dianya yang terbelakang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Kemudian, sambil menerobos "gerbang", barisan mengucap "kosong -
kosong - kosong" berkali-kali hingga seluruh barisan lewat, dan mulai lagi
menjalar dan menyanyikan lagu di atas. Demikian berlaku dua atau tiga kali.
Pada kali yang terakhir menerobos "gerbang", barisan mengucap "isi - isi - isi"
berkali-kali, hingga akhir barisan dan anak yang terakhir di buntut ular
ditangkap ("gerbang" menutup dan melingkari anak terakhir dengan tangan-
tangan mereka yang masih berkait).
Dialog
Kemudian terjadilah dialog dan perbantahan antara "induk" (I) dengan
kedua "gerbang" (G). Dialog ini mungkin berbeda-beda dari satu tempat ke
tempat lain, dan bahkan juga berbeda-beda sesuai improvisasi si induk dan si
gerbang setiap kali seorang anak ditangkap.
I : "Mengapa anak saya ditangkap ?"
G :"Karena menginjak-injak pohon jagung.. "
I :"Bukankah dia sudah kuberi (bekal) nasi ?"
G :"Nasinya sudah dihabiskan "
G2 :(menyeletuk) "Anaknya rakus, sih... "
I :"Bukankah dia membawa obor ?"
G :"Wah, obornya mati tertiup angin.. "
I :"Bukankah .... ?"
G :"..... ", dan seterusnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Sampai akhirnya si induk menyerah dalam perbantahan. Kemudian,
untuk meyakinkan kokohnya "penjara" yang dihadapinya, si induk biasanya
menanyakan: (Sambil menepuk/menunjuk salah satu lengan si "gerbang")
I :"Ini pintu apa ?"
G :"Pintu besi !"
I :"Yang ini ?", (menepuk tangan yang lain)
G :"Pintu api !"
I :"Ini ?" (menunjuk tangan yang lain lagi)
G :"Pintu air !",
I :"Dan ini ?" (menunjuk tangan yang terakhir)
G :"Pintu duri !"
Putus asa, yakin bahwa "penjara" tak tertembus, si induk kemudian
menoleh kepada anaknya:
I :"Kau mau pilih 'bintang' atau 'bulan' ?"
A :"Bintang !"
Dan kemudian anak yang malang itu ditempatkan di belakang salah satu
"gerbang", yang digelari 'bintang'. Kemudian Permainan mulai lagi.
C. Manfaat
Dari aktivitas berputar, saling berpegangan tangan dan berdebat dengan
orang lain, akan terlihat manfaat permainan ular naga, yaitu :
a. Semakin mempererat ikatan kita dengan teman.
b. Belajar berbagi dan belajar bagaimana mempertahankan teman kita.
c. Belajar menjadi pemimpin yang baik bagi adik-adik kita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
d. Kebersamaan dan menghargai orang lain tanpa menghiraukan adannya
kemenangan atau kekalahan yang diperoleh pada saat bermain.
D. Penerapan Permainan Ular Naga Panjang dalam Pembelajaran
Berikut di bawah ini akan dijelaskan penerapan modifikasi permainan
ular naga panjang dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Alat yang digunakan:
1. telephone kaleng
2. lagu
b. Tempat bermain:
1. halaman atau lapangan
c. Pemain
Siswa dalam satu kelas
d. Cara bermain:
1) Siswa diberikan bacaan tentang permainan ular naga panjang oleh
guru.
2) Pilih 2 orang yang akan menjadi induk. induk ini pada awal
permainan akan berperan sebagai gerbang.
3) Sisa pemain berbaris saling memegang pundak teman yang berada
di depannya.
4) Sembari menyanyikan lagu ular naga, para pemain yang berbaris
berputar mengitari gerbang.
5) Saat lagu sudah habis, maka pemain yang berada di dalam gerbang
akan tertangkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
6) Ketika ada pemain yang tertangkap, maka gerbang akan
menanyakan sebuah pilihan. Pilihan yang diberikan akan
menentukan diinduk mana si pemain yang tertangkap akan ikut.
Saat memberikan pertanyaan ini, pastikan pemain lain yang belum
tertangkap tidak mendengar sehingga mereka memberikan
pertanyaan dengan cara menggunakan telephone kaleng.
7) Lakukan berulang-ulang hingga semua pemain yang berbaris habis
tertangkap.
8) Setelah pemain sudah habis tertangkap, maka pemain akan terbagi
kedalam dua kelompok sesuai dengan pilihan masing-masing
melalui telephone kaleng.
9) Permainan dilakukan seperti semula dengan memilih 2 orang
sebagai gerbang dan 1 orang sebagai induk di setiap kelompoknya
dan melakukan pertukaran gerbang antara induk 1 dan induk 2,
sehingga yang menjadi gerbang pada induk satu adalah gerbang dari
induk 2 dan demikian sebaliknya.
10) Permainan dilanjutkan dengan kedua induk saling memperebutkan
dan mempertahankan ekor dari setiap induk. Permainan berakhir
saat salah satu induk hanya tersisa induknya. Induk yang memiliki
anggota paling banyak adalah pemenangnya.
11) kelompok yang menang akan mendapatkan reward berupa pujian
dari guru dan tepuk tangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
E. Gambar arena permainan Ular Naga Panjang
Gambar 2.1 Arena Permainan Ular Naga Panjang Modifikasi
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa permainan ular
naga panjang yang dilakukan dengan cara berbaris memanjang sanbil
bernyanyi dengan memilih dua orang sebagai gerbang yang akan menjadi
induk 1 dan induk 2. Permainan ular naga panjang dilakukan secara
berkelompok dan dapat dilakukan di dalam ruangan maupun di luar ruangan
atau lapangan. Permainan ini juga dapat digunakan dalam pembelajaran
dengan modifikasi tertentu sesuai dengan kebutuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2.1.3.4 Permainan Tradisional Bakiak
Berikut adalah penjelasan tentang permainan tradisional bakiak yang
belum dimodifikasi:
A. Pengertian
Mulyani (2016: 126) Bakiak panjang atau yang sering disebut terompa
galuak di Sumatera Barat adalah terompah deret dari papan bertali karet yang
panjang. Sepasang bakiak minimal memiliki tiga pasang sandal atau dimainkan
tiga anak. Bakiak sebenarnya permainan tradisional anak-anak di Sumatera
Barat. Anak-anak dari Sumatera Barat yang dilahirkan hingga pertengahan
tahun 1970-an, sering dan biasa memainkan bakiak atau terompah panjang ini.
Bahkan, bakiak panjang ini menjadi salah satu mata acara permainan yang
dilombakan dalam 17 Agustusan di tingkat kelurahan dan kecamatan.
B. Cara bermaian
1) Setiap tim minimal beranggotakan tiga orang pemain atau lebih.
2) Fasilitator memberikan instruksi kepada setiap tim bahwa tim yang dapat
kembali ketempat start adalah pemenangnya.
3) Setiap tim diberikan waktu sekitar tiga menit untuk mendiskusikan strategi
masing-masing.
4) Tim yang paling cepat kembali ketempat start adalah tim yang menjadi
pemenang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
C. Manfaat
Dalam setiap langkah kehidupan, kita mempunyai banyak sekali pilihan-
pilihan hidup, banyaknya pilihan hidup berarti banyak pula yang harus menjadi
pertimbangan kita. Sering sekali kita menjadi bimbang dalam memilih mana
yang terbaik oleh karena itu, melangkah dengan tegas, memilih dengan penuh
perhitungan namun mantap, akan menjadikan kita semakin tegas melangkah.
Jika ada hambatan pada masalah pemahaman dengan keluarga, maka
samakanlah langkah terlebih dahulu agar kelak ketika kita berjalan, keluarga
kita tidak menjadi hambatan. Tidak samanya langkah akan membahayakan diri
kita dan keluarga, sehingga sering kali kita gagal dalam sesuatu justru karena
keluarga kita yang tidak sama melangkah dengan kita, atau tidak sevisi.
D. Penerapan Permainan Bakiak dalam Pembelajaran
Berikut ini dijelaskan penerapan modifikasi permainan bakiak dalam
pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Alat yang digunakan
1) bakiak dengan ukuran (1) meter untuk ukuran 3-5 orang dalam satu
tim.
b. Tempat bermain
Halaman atau lapangan
c. Pemain
Siswa dalam dalam satu kelas dibagi menjadi 2 kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
E. Cara bermain
a. Siswa menerima bacaan tentang permainan bakiak yang diberikan oleh
guru.
b. Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari dua kelompok.
c. Masing-masing kelompok berdiri diatas bakiak yang terdiri dari 5 orang.
d. Siswa diberikan waktu beberapa menit untuk saling berdiskusi mengenai
strategi permainan.
e. Setiap kelompok berdiri di garis start dengan mendengarkan aba-aba
yang di berikan oleh guru.
f. Kelompok yang sudah sampai pada garis finish harus mengambil
bendera dan kembali ke garis start. Kemudian dilakukan secara
bergantian.
g. Kelompok yang paling cepat habis dan mengumpulkan bendera paling
banyak dinyatakan sebagai pemenang.
h. Kelompok yang menang mendapatkan reward berupa tepuk tangan dan
pujian dari guru dan teman-teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
F. Gambar Arena Permainan Bakiak
Gambar 2.2 Arena permainan Bakiak
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulankan bahwa permainan
bakiak adalah permainan yang dilakukan dengan cara berkelompok dan estapet
,setiap tim harus berjalan dari garis start dengan menggunakan bakiak yang
terdiri dari 5 orang siswa hingga menuju garis finish , setelah tiba di garis
finish siswa harus kembali ke garis start dan bergantian dengan teman satu tim.
Permaian tradidional bakiak juga dapat dilakukan dalam pembelajaran dengan
modifikasi tertentu sesuai dengan kebutuhan.
2.1.4 Kurikulum 2013 dan Implementasinya
Berikut ini merupakan penjelasan dari pengertian kurikulum 2013,
pendekatan tematik terpadu, pengertian RPP dan pengertian pendekatan
saintifik.
S
t
a
r
t
F
i
n
i
s
h
Tim 1
Tim 2
1, 2, 3, 4, 5
Bendera
1, 2, 3, 4, 5
1, 2, 3, 4, 5
1, 2, 3, 4, 5
Siswa
Siswa
Menuju garis finish
Menu jugaris finish
Kembali ke garis start
Kembali ke garis start
Siswa
Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2.1.4.1 Pengertian Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang baru diterapkan pada tahun
2013/2014. Pengembangan kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tahun 2004 dan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006. Titik fokus kurikulum 2013 adalah
peningkatan dan penyeimbangan soft skill dan hard skill yang meliputi asfek
kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan (Fadilah, 2014:16).
Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan pola pikir, penguatan proses
pembelajaran, dan penyesuaian beban belajar agar mampu menjamin
kesesuaian antara tujuan yang diinginkan dengan hasilnya. Penyempurnaan
kurikulum 2013 diharapkan dapat menjadi jawaban atas globalisasi bagi dunia
pendidikan.
2.1.4.2 Pendekatan Tematik Terpadu
Kurikulum 2013 merupakan pendekatan tematik terpadu sebagai
pendekatan dalam proses pembelajaran di tingkat Sekolah Dasar. Pendekatan
tematik integratif menurut Kemendikbud (2014: 16) mempunyai ciri sebagai
berikut:
a. Berpusat pada anak.
b. Memberikan pengalaman langsung kepada anak.
c. Muatan pembelajaran menyatu dalam suatu pemahaman kegiatan
pembelajaran.
d. Menyajikan konsep dari segi pembelajaran dalam suatu proses pembelajaran
satu dengan yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
e. Keterpaduan berbagai muatan pembelajaran bersifat luwes.
f. Hasil belajar dapat berkembang menyesuaikan hasil belajar siswa.
Perubahan kurikulum 2013 dilandasi berbagai hal, antara lain landasan
yuridis, teoritis dan konseptual. Dari definisi di atas peneliti menyimpulkan
bahwa pendekatan tematik terpadu adalah sebuah pendekatan yang
mengusahakan keterkaitan antar bidang studi, antar konsep, antar pokok
bahasan dan antar tema. Pendekatan tematik terpadu dapat memberikan
kebermaknaan bagi siswa. Kebermaknaan tersebut dikarenakan pembelajaran
tematik terpadu mengusahakan siswa memperoleh pembelajaran secara
holistik, bermakna dan otentik.
2.1.4.3 Pengertian RPP
Permendikbud No. 81A Tahun 2013 lampiran IV tentang implementasi
kurikulum pedoman umum pembelajaran (Kemendikbud, 2013: 37) tahap
pertama dalam pembelajaran menurut standar proses adalah perencanaan
pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Permendikbud No. 56 Tahun 2013 tentang
standar proses, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana
kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP
dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema mengacu pada
silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya
mencapai Kompetensi Dasar (KD).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan suatu rencana
yang menggambarkan prosedur dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan
pembelajaran berdasarkan KD yang ditetapkan dalam standar isi dan
dijabarkan dalam silabus (Mulyasa, 2014: 212). Pendapat lain mengemukakan
bahwa RPP merupakan skenario pembelajaran yang menjadi pegangan bagi
guru untuk memyampaikan, menyelenggarakan, dan mengevaluasi hasil
kegiatan pembelajaran (Fadillah, 2014: 144). Kesimpulan RPP dalam
kurikulum 2013 yaitu penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk
setiap muatan pembelajaran.
2.1.4.4 Pengertian Pendekatan Saintifik
Pendekatan yang digunakan dalam pengembangan kurikulum 2013
adalah dengan pendekatan saintifik (ilmiah). Penerapan pendekatan saintifik
dalam proses pembelajaran mempunyai alasan bahwa informasi bisa berasal
dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru.
Proses pembelajaran dapat dipandang menjadi suatu proses ilmiah. Pendekatan
saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap,
keterampilan dan pengetahuan (Kemendikbud, 2014: 18). Kondisi
pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintifik diharapkan tercipta
untuk mendorong peserta didik. Pendekatan saintifik sejalan dengan
pendekatan keterampilan proses yang di maksud oleh Semiawan (1987: 14-15).
Pendekatan saintifik Kurikulum 2013 menurut Permendikbud No. 81A
Tahun 2013 lampiran IV, proses pembelajaran terdiri atas lima pembelajaran
pokok yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
a. Mengamati: membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan
alat) untuk mengidentifikasi hal-hal yang ingin diketahui. Mengamati
dengan indra (membaca, mendengar, menyimak, melihat, menonton, dan
sebagainya) dengan atau tanpa alat.
b. Menanya: mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yan tidak dipahami dari
apa yang diamati. Membuat dan mengajukan pertanyaan, tanya jawab,
berdiskusi tentang informasi yang belum dipahami, informasi tambahan
yang ingin diketahui, atau sebagai klarifikasi.
c. Mengumpulkan informasi/eksperimen: melakukan eksperimen, membaca
sumber lain dan buku teks, mengati objek/ kejadian/ aktivitas, wawancara
dengan narasumber. Mengeksplorasi, mencoba, berdiskusi,
mendemonstrasikan, meniru bentuk/gerak, melakukan eksperimen,
membaca sumber lain selain buku teks, mengumpulkan data dari
narasumber melalui angket, wawancara, memodifikasi/ menambahi/
membandingkan.
d. Mengasosiasikan/mengolah informasi: siswa mengolah informasi yang
sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/
eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati kegiatan mengumpulkan
informasi. Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan, menganalisis data
dalam bentuk membuat kategori, mengasosiasi atau menghubungkan
fenomena/ informasi yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola, dan
menyimpulkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
e. Mengominukasikan: siswa menyiapkan hasil pengamatan, kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.
Menyajikan laporan dalam bentuk bagan, diagram atau grafik; menyusun
laporan tertulis, dan menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan
kesimpulan secara lisan.
Pendekatan saintifik pada kurikulum 2013, pada dasarnya merujuk pada
suatu proses pembelajaran yang menuntun siswa untuk menemukan sendiri
jawaban dari permasalahan yang dihadapinya. Siswa menghadapi
permasalahan tersebut dengan mengedepankan ide-ide kreatif siswa, sehingga
dapat mengembangkan kemampuan siswa secara holistik mulai dari
pengetahuan siswa, pengembangan sikap, sampai dengan keterampilan.
2.1.4.5 Tema 1 Subtema 2
Berikut akan dijabarkan pemetaan KI dan KD, materi pembelajaran, dan
deskrifsi pelaksanaan pembelajaran pada Tema 1 Subtema 2 kelas IV SD.
A. Pemetaan Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar
1. Kompetensi Inti
KI1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
KI3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya ) dan menanya berdasarkan rasa ingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
2. Kompetensi Dasar
PKN
1.4. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2.4. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3.4. Memahami berbagai bentuk keberagaman suku, bangsa, sosial, dan budaya
di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.
4.4 Bekerja sama dalam berbagai bentuk keberagaman suku, bangsa, sosial,
dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.
Bahasa Indonesia
3.1. Menunjukkan gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari
teks lisan, tertulis, atau visual.
4.1 Menata Informasi yang didapat dari teks berdasarkan keterhubungan antar
gagasan kedalam kerangka tulis.
IPA
3.1. Memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya
dengan indra pendengaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
4.1 Menyajikan laporan hasil pengamatan percobaan atau observasi tentang
sifat - sifat bunyi.
PJOK
3.1. Memahami prosedur variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor,
dan manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam permainan bola besar sederhana dan atau tradisional.
4.1 Mempraktikkan prosedur variasi pola gerak dasar lokomotor, non-
lokomotor, dan manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam permainan bola besar sederhana dan atau tradisional.
B. Materi
Terdapat 3 mata pembelajaran yang diterapkan khususnya pada
pembelajaran 3 siklus I adapun mata pelajaran tersebut adalah:
a. Bahasa Indonesia : Gagasan pokok, gagasan pendukung dan peta pikiran
b. IPA : Sifat-sifat bunyi
c. PJOK : Keterampilan gerak dasar (Lokomotor,
nonlokomotor, manipulatif).
Dan terdapat 3 mata pembelajaran yang diterapkan pada pembelajaran 6
siklus II adapun mata pelajaran tersebut adalah:
a. Bahasa Indonesia : Gagasan pokok, gagasan pendukung dan peta pikiran
b. PKN : Kebersamaan dalam keberagaman di lingkungan
rumah dan sekolah.
c. PJOK : Keterampilan gerak dasar (lokomotor,
nonlokomotor, manipulatif).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
C. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran tematik dilaksanakan selama 8x 65 menit
(satu hari pembelajaran). Dalam satu hari pembelajaran mencakup 3 materi
pembelajaran yang diberikan secara bersamaan dan saling berkaitan
(terintegrasi) antara mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran yang
lainnya khususnya pada pembelajaran 3 dan 6 pada Tema 1 Subtema 2 pada
siswa kelas IV SD N Puren Yogyakarta.
2.2 Penelitian yang Relevan
Terdapat tiga penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu
penelitian yang dilakukan Indriarso (2013), Khasanah (2015) dan Chintia
(2017). Ketiga penelitian ini mempunyai variabel yang sama yaitu
menggunakan metode dalam peningkatan hasil pembelajaran, penelitian ini
meneliti tentang kecerdasan emosional, stimulus aspek perkembangan anak
usia dini dan keaktifan belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar,
sedangkan peneliti menggunakan pembelajaran tematik secara terintegrasi.
Indriarso (2013) melakukan penelitian tindakan kelas pada SD Kanisius
Kenalan semester 1 Tahun ajaran 2013/2014 “Studi Deskriptif terhadap
permainan anak yang berpengaruh terhadap kecerdasan emosional anak
menurut tinjauan guru”. Dalam penelitian ini permainan anak dapat
meningkatkan kecerdasan emosi anak. Permainan memberikan kontribusi pada
pengembangan kecerdasan emosional anak untuk aspek-aspek mengenali
emosi diri mengelola emosi diri, dan mengenali emosi orang lain dan untuk
kontribusi pada perkembangan kelima aspek kecerdasan emosional pada anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri,
mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan dengan baik. Adapun
hasil belajar pada pra siklus hanya sebanyak 17 atau 53,12% siswa yang
berhasil mencapai KKM (70) dari 32 siswa. Kemudian pada siklus I
meningkat menjadi 24 atau 75% siswa yang berhasil mencapai KKM.
Selanjutnya pada siklus II meningkat lagi hingga 27 atau 84,37% siswa yang
berhasil mencapai KKM.
Dari hasil penelitian yang dijelaskan terkait dengan penggunaan metode
bermain dalam proses pembelajaran. Peneliti melihat bahwa terdapat
peningkatan kecerdasan emosi pada anak hal tersebut dapat dilihat dari angka
keberhasilan yang diperoleh pada setiap siklus mengalami peningkatan.
Berdasarkan keberhasilan yang telah dicapai oleh peneliti sebelumnya, peneliti
juga akan menggunakan metode permainan tradisional dalam meningkatkan
hasil belajar siswa dengan harapan akan mencapai target keberhasilan seperti
yang telah dilaksanakan oleh peneliti yang sebelumnya.
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Khasanah (2015) pada SD
Bina Anak Soleh Tahun Pelajaran 2015/2016 “Permainan tradisional sebagai
media stimulus aspek perkembangan anak usia dini”. Dalam penelitian ini
peneliti menemukan masalah yang dialami oleh para siswa terutama pada
masalah perkembangan anak, peneliti beranggapan bahwa dengan
menggunakan permainan dalam pembelajaran maka akan memudahkan siswa
dalam belajar karena dengan bermain, maka siswa akan berhubungan langsung
dan mencoba langsung dengan media dan alat yang akan digunakan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
pembelajaran. Adapun data yang diperoleh pada saat prasiklus adalah hanya
terdapat 50% dari 30 siswa yang berhasil mencapai KKM (70). Selanjutnya
pada siklus satu mengalami peningkatan hingga mencapai 76,66% siswa yang
mencapai nilai KKM. dan dari siklus I meningkat lagi pada siklus II menjadi
86,66% siswa yang berhasil mencapai nilai KKM.
Dari hasil penelitian yang dijelaskan peneliti melihat bahwa pada
penelitian yang menggunakan metode permainan tradisional sebagai media
stimulus aspek perkembangan anak usia dini mengalami keberhasilan. Peneliti
memilih metode permainan tradisional dengan tujuan agar mempermudah
siswa dalam proses pembelajaran pada anak. Hal tersebut dapat dilihat dari
angka keberhasilan yang diperoleh pada setiap siklus mengalami peningkatan.
Sehingga berdasarkan keberhasilan yang telah dicapai oleh peneliti
sebelumnya, peneliti juga akan menggunakan metode permainan tradisional
dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan harapan akan mencapai target
keberhasilan seperti yang telah dilaksanakan oleh peneliti yang Sebelumnya.
Terakhir penelitian Chintia (2017) “Pengaruh keaktifan belajar dan
motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VII B SMP Kanisius
Kalasan pada pokok bahasan operasi aljabar menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II ajaran 2016/2017 (S07)”. Peneliti
melakukan penelitian terhadap pengaruh motivasi belajar dengan hasil belajar
siswa, pada penelitian ini peneliti menemukan masalah yang berkaitan dengan
kurangnya motivasi belajar siswa sehingga berpengaruh dengan hasil belajar
siswa. Oleh sebab itu peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
tipe jigsaw II, dengan tujuan agar siswa mampu belajar dan memperoleh hasil
belajar dengan baik, karena dengan tipe jigsaw maka antar siswa akan saling
bekerja sama dan saling bersosialisasi dan dibantu dengan dukungan dari
tenaga pendidik (guru) oleh sebab itu dengan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw II ini diharapkan siswa mampu memilki motivasi belajar yang baik
sehingga bisa berpengaruh baik terhadap hasil belajar. Hasil penelitian tersebut
diperoleh pada saat kondisi awal hanya 60,71% yang dinyatakan tuntas dari
28 siswa. Selanjutnya pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 78,57%
dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 89,28%.
Dari hasil penelitian tersebut penelitian yang berjudul pengaruh motivasi
belajar terhadap hasil belajar siswa. Peneliti melihat kurangnya motivasi
belajar dan berpengaruh terhadap hasil belajar pada siswa, sehingga peneliti
memilih model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw 2 dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa. Penelitian mengalami keberhasilan dan
berdasarkan keberhasilan yang telah dicapai oleh peneliti sebelumnya, peneliti
kali ini juga akan menggunakan metode permainan tradisional yang
dimodifikasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan harapan akan
mencapai target keberhasilan seperti yang telah dilaksanakan oleh peneliti
yang sebelumnya.
Terdapat tiga penelitian yang relevan yang telah peneliti jelaskan yaitu
Indriarso (2013), Khasanah (2015) dan Chintia (2017) yang meliputi tentang
penggunaan metode dalam peningkatan hasil belajar siswa. Dapat disimpulkan
bahwa penggunaan metode pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
membantu dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya penggunaan
metode permainan. Selain itu juga metode yang sesuai dengan kebutuhan siswa
akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, sehingga penelitian kali ini
akan berfokus pada peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan
metode permainan tradisional ular naga panjang dan permainan tradisioanal
bakiak yang dimodifikasi dalam pembelajaran. Skema penelitian dapat dilihat
pada gambar 2.3 sebagai berikut:
Gambar 2.3 Skema Penelitian yang Relevan
Indriarso (2013)
“Studi Deskriptif terhadap
permainan anak yang berpengaruh
terhadap kecerdasan emosional
anak menurut tinjauan guru”.pada
SD Kanisius Kenalan semester 1
Tahun ajaran 2013/2014
2013/2014.
Khasanah (2015)
Permainan tradisional sebagai media
stimulus aspek perkembangan anak
usia dini pada SD Bina Anak Soleh
Tahun Pelajatran 2015/2016.
Chintia ( 2017)
Pengaruh keaktifan belajar dan
motivasi belajar terhadap hasil belajar
siswa kelas VII B SMP Kanisius
Kalasan pada poko bahasan operasi
aljabar menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II
ajaran 2016/2017 (S07).
Peningkatan Hasil
Belajar Tema 1 Subtema
2 Menggunakan Metode
Permainan Tradisional
Pada Siswa Kelas IV SD
N Puren Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2.3 Kerangka Berpikir
Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian yang relevan maka
kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran merupakan
kegiatan pokok dari keseluruhan proses pendidikan. Berhasil atau tidaknya
tujuan pembelajaran yang dicapai, tergantung dari berhasil atau tidaknya
proses pembelajaran yang dialami oleh peserta didik. Selain itu hal tersebut
tidak lepas dari faktor pendukungnya yaitu guru, siswa, pemilihan, dan
penggunaan metode pembelajaran juga menunjang keberhasilan pembelajaran
pada siswa kelas IV SD N Puren Yogyakarta, karena metode pembelajaran
dapat digunakan untuk mempermudah transfer pengetahuan dan agar
pembelajaran lebih menyenangkan karena dengan penggunaan metode
pembelajaran akan membantu menarik perhatian peserta didik terhadap bahan
pelajaran yang dipelajari dan jika diperhatikan secara terus menerus akan
menimbulkan minat yang diikuti rasa senang (Julianto, 2012: 130).
Hal ini menguatkan bahwa dengan menggunakan media permainan
tradisional merupakan metode pembelajaran yang cocok digunakan dalam
upaya meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas IV SD N Puren
Yogyakarta. Sehingga ada dugaan bahwa pembelajaran melalui pelaksanaan
permainan tradisional dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Strategi
permainan dapat memudahkan guru memonitor perilaku dan kemajuan siswa.
Maka peneliti memiliki tujuan untuk membuat sesuatu yang berbeda saat
mengajarkan tentang materi pembelajaran pada tema 1 subtema 2. Peneliti
menggunakan metode permainan tradisional untuk membuat siswa kelas IV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
SD N Puren Yogyakarta lebih bersemangat untuk belajar. Pembelajaran ini
juga bisa dilakukan di luar kelas untuk menghilangkan kejenuhan mereka yang
selalu di dalam kelas saat belajar. Permainan yang akan digunakan yaitu
permainan tradisional. Dengan permainan tersebut diharapkan siswa memiliki
motivasi untuk belajar dan membuat pembelajaran menjadi menyenangkan
sehingga terjadi peningkatan hasil belajar pada siswa.
2.4 Hipotesis Tindakan
Metode permainan tradisional dapat meningkatkan hasil belajar tema 1
subtema 2 pada siswa kelas IV SD N Puren Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab III ini berisi metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian. Metode penelitian membahas jenis penelitian, setting penelitian,
persiapan penelitian, rencana tindakan, instrumen penelitian, teknik
pengumpulan data, instrumen pengumpulan data dan teknik analisis data serta
indikator keberhasilan.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris, yaitu Classrom Action
Research, yang berarti penelitian dengan melakukan tindakan yang dilakukan
oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk
memperbaiki kinerjanya sebagai guru menurut Susanto (2013: 6). Tujuan dari
PTK ini adalah meningkatkan dan/ memperbaiki kualitas pembelajaran di
sekolah (Arikunto, 2010: 4). Penelitian tindakan kelas juga merupakan
kebutuhan bagi guru dalam meningkatkan profesionalitasnya sebagai guru.
Basrowi dan Suwandi (dalam Nuryati, 2008: 26).
Penelitian yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Tema 1 Subtema 2
Menggunakan Metode Permainan Tradisional Pada Siswa Kelas IV SD N
Puren Yogyakarta” merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model yang
digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis dan Taggart. Penelitian
akan dilakukan dalam dua siklus. Model penelitian tindakan kelas Kemmis dan
Mc.Taggart (Arikunto, 2010: 137) dapat dilihat pada gambar 3.1. berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2010:137)
Selanjutnya Arikunto (2010: 17- 20) menjelaskan alur penelitian model
Kemmis dan Mc.Taggart sebagi berikut:
1. Perencanaan
Dalam melakukan penelitian, peneliti mempersiapkan untuk
mengidentifikasi masalah, mengkaji kompetensi dasar dan materi pokok
pembelajaran, mempersiapklan silabus, menyusun rencana pelaksanaa
pembelajaran (RPP), menyusun alat dan bahan yang diperlukan untuk
pembelajaran. (a) Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokok pembelajaran
yang mengalami permasalahan, (b) Mengambil tindakan yang diharapkan
mampu menghasilkan dampak ke arah perbaikan program, (c) Mempersiapkan
silabus. Silabus yang disusun dengan mengambil standar kompetensi dari tiga
kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum kelas IV semester 1 yang sesuai
dengan permasalah yang diteliti, (d) Menyusun Rencana Persipan
Pembelajaran (RPP) tiap siklus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
2. Pelaksanaan
Jika semua persiapan dan perencanaan sudah siap maka peneliti akan
melaksanakan perencanaannya. Sedangkan untuk mengetahui tindakan tersebut
sudah sesuai rencana maka peneliti harus melakukan pengamatan. Pelaksanaan
menggunakan metode permainan anak yaitu agar siswa terlibat aktif semua
dalam proses pembelajaran dan tidak mengalami kebosanan seperti saat di
dalam kelas yang hanya duduk diam mendengarkan guru yang sedang
menerangkan di depan kelas. Tindakan yang dilakukan yaitu mengajak anak
keluar kelas menuju ke tempat yang lebih luas untuk bermain dengan kartu
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Pengamatan
Peneliti dibantu observer untuk mengamati perilaku anak. Pengamatan
dilakukan dengan panduan catatan lapangan atau catatan apa saja yang akan
diamati peneliti dan observer untuk mengumpulkan data tentang dampak
tindakan dari awal sampai akhir. Observasi dilakukan untuk mengamati
bagaimana partisipasi anak pada saat mengikuti pembelajaran menggunakan
metode permainan tradisional.
4. Refleksi
Refleksi merupakan pengukuran tindakan kelas terhadap hasil penelitian
dan refleksi berkaitan dengan proses sealama pembelajaran beserta dampak
yang muncul setelah kita melakukan tindakan tersebut. Refleksi juga bertujuan
untuk mengetahui apa saja yang perlu kita perbaiki untuk siklus berikutnya
supaya tidak terjadi kesalahan yang sama pada siklus selanjutnya. Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
dilakukan setelah guru selesai melakukan tindakan. Dalam tahapan ini juga
dikaji ulang secara baik menggunakan catatan lembar observasi.
3.2 Setting Penelitian
Setting penelitian ini meliputi tempat penelitian, waktu penelitian, subjek
dan objek penelitian yang akan dijelaskan di bawah ini:
3.2.1 Tempat
Penelitaian ini dilaksanakan di SD N Puren Daerah Istimewa Yogyakarta
tahun ajaran 2017/2018. Tepatnya di Jl. Tantular 93, Condongcatur, Depok,
Sleman, Yogyakarta. Tlp. (0274) 540 886. Dengan 13 tenaga kependidikan dan
dengan siswa/siswi dari kelas 1-6 yang rata-rata kelas terdisi dari 31
siswa/siswi.
3.2.2 Waktu
Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018.
Mulai dari bulan September sampai dengan Febuari.
3.2.3 Subjek penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Puren Yogyakarta tahun ajaran
2017/2018. Partisipan dalam penelitian ini adalah kelas IV dengan jumlah
siswa 31 yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Dengan
melihat keadaan siswa yang berbeda gender, berasal dari berbagai daerah yang
berbeda, dan memiliki karakteristik yang berbeda sehingga menyebabkan
siswa/siswi dikelas tersebut meiliki kebutuhan yang berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
3.2.4 Objek penelitian
Objek penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas IV SD N Negeri Puren
Yogyakarta pada Tema 1 Subtema 2 dengan menggunakan metode permainan
tradisional.
3.3 Rencana Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti mempersiapkan berbagai hal
yang akan diperlukan dalam penelitian yang meliputi persiapan dan rencana
setiap siklus. Berikut dibawah ini penjelasannya.
3.3.1 Persiapan
Persiapan pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas IV SD
N Puren Yogyakarta sebagai berikut:
1. Peneliti meminta izin kepada Kepala Sekolah dan guru kelas IV SDN Puren
Yogyakarta untuk melaksanakan penelitian.
2. Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas IV SD N Puren
Yogyakarta.
3. Peneliti melakukan observasi dalam kelas guna mengetahui kondisi
pembelajaran yang sedang berlangsung.
4. Peneliti menarik kesimpulan dari hasil wawancara dan observasi yang telah
dilakukan, selanjutnya peneliti mengidentifikasi permasalahan yang terjadi.
5. Peneliti mengkaji kompetensi dasar, materi pokok, menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran serta menyiapkan dan menyusun instrumen
pengumpulan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
6. Peneliti melakukan validasi rencana pelaksanaan pembelajaran dan validasi
soal evaluasi serta uji keterbacaan soal oleh siswa.
7. Peneliti menyiapkan media dan sarana yang mendukung dalam
pembelajaran.
8. Peneliti melaksanakan penelitian di kelas IV SD N Puren Yogyakarta.
3.3.2 Rencana Setiap Siklus
Penelitian ini akan dilakukan sebanyak dua siklus. Masing-masing siklus
dilakukan dalam satu kali pertemuan. Alokasi waktu penelitian adalah satu hari
pembelajaran yaitu 8 x 35 menit. Berikut penjelasan dari masing-masing
siklus:
3.3.2.1 Tindakan siklus I
1. Perencanaan
Menyusun dan mempersiapkan perangkat pembelajaran seperi RPP,
media yang mendukung pemebelajaran, LKS dan soal evaluasi.
2. Pelaksanaan siklus 1
a. Kegiatan Awal
1) Salam pembuka
2) Doa dan absensi
3) Motivasi: peneliti mengajak siswa untuk bernyanyi.
4) Apersepsi: peneliti dan siswa saling bertanya jawab tentang permainan
tradisional.
5) Orientasi: peneliti menyampaiakan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
b. Kegiatan Inti
1) pembentukan tim:
semua siswa membentuk satu tim permainan terlebih dahulu yang
kemudian akan terbagi kedalam 2 tim permainan
2) Penyampaian informasi:
a) Peneliti menjelaskan tentang permainan ular naga panjang.
b) Peneliti membagikan teks bacaan beserta gambar permainan ular naga
panjang kepada siswa.
c) Siswa diminta untuk bertanya terkait teks bacaan (Mengamati).
d) peneliti meminta siswa untuk menentukan gagasan pokok dan
gagasan pendukung dari teks bacaan.
3) Tahap Permainan
a) Siswa diajak ke lapangan untuk melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan metode permainan tradisional.
b) Peneliti menjelaskan aturan permainan ular naga panjang (Menalar)
c) Siswa diminta untuk melakukan permainan ular naga panjang
(Mencoba).
d) Setelah melakukan permainan siswa diminta untuk mengerjakan LKS
secara berkelompok (3 - 4 orang ) dalam satu kelompok.
e) Salah satu siswa maju kedepan mewakili kelompok untuk
mempresentasikan hasil pengerjaan LKS (Mengkomunikasikan)
f) Siswa juga diminta untuk mengerjakan soal evaluasi secara individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
c. Kegiatan penutup
1) Siswa bersama dengan bimbingan peneliti membuat kesimpilan terkait
pembelajaran hari ini.
2) Peneliti meminta siswa untuk merefleksikan pembelajaran yang telah
dilakukan.
3) Salam penutup
4) Doa penutup
3. Observasi dan Pemantauan
Observasi dan pemantauan dilakukan oleh peneliti selama proses
pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan dengan mengisi lembar
observasi yang sudah disiapkan. Lembar observasi digunakan untuk
mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam belajar dan mengamati
pelaksanaan tindakan.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan berdasarkan hasil evaluasi yang telah didiskusikan
dengan pendidik. Dari hasil refleksi, peneliti mencatat berbagai kekurangan
dan hambatan yang perlu diperbaiki, sehingga dapat dijadikan perbaikan pada
siklus berikutnya. Kegiatan refleksi yang akan dilakukan adalah:
1. Mengumpulkan data.
2. Mengenalisis data yang diperoleh.
3. Menyimpulkan hasil evaluasi tindakan siklus I, apabila hasil evaluasi
menunjukan belum adanya peningkatan hasil belajar maka perlu dilakukan
perbaikan pada tindakan berikutnya (Siklus II).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
3.3.2.2 Tidakan Siklus 1I
1. Perencanaan
Menyusun dan mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti RPP,
media yang mendukung pembelajaran, LKS dan soal evaluasi.
2. Pelaksanaan
a. Kegiatan Awal
1) Salam pembuka
2) Doa dan absensi
3) Motivasi: peneliti mengajak siswa untuk bernyanyi.
4) Apersepsi: peneliti dan siswa salingbertanya jawab tentang permainan
tradisional.
5) Orientasi: peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
b. Kegiatan Inti
1) pembentukan tim:
Siswa dibagi kedalam 2 kelompok.
2) Penyampaian informasi:
a) Peneliti menjelaskan tentang permainan bakiak.
b) Peneliti membagikan teks bacaan beserta gambar permainan bakiak
kepada siswa (Mengamati).
c) siswa diminta untuk bertanya terkait teks bacaan (Menanya)
d) peneliti meminta siswa untuk menentukan gagasan pokok dan
gagasan pendukung dari teks bacaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
3) Tahap Permainan
a) Siswa diajak ke lapangan untuk melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan metode permainan tradisional.
b) Peneliti menjelaskan aturan permainan bakiak.
c) Siswa diminta untuk melakukan permainan bakiak (Mencoba)
d) Setelah melakukan permainan siswa diminta untuk mengerjakan LKS
secara berkelompok (3-4 orang) dalam satu kelompok (Menalar).
e) Salah satu siswa maju kedepan mewakili kelompok untuk
mempresentasikan hasil pengerjaan LKS (Mengkomunikasikan)
f) Siswa juga diminta untuk mengerjakan soal evaluasi secara individu.
c. Kegiatan penutup
1) Siswa bersama dengan bimbingan peneliti membuat kesimpilan terkait
pembelajaran hari ini.
2) Peneliti meminta siswa untuk merefleksikan pembelajaran yang telah
dilakukan.
3) Salam penutup
4) Doa penutup
3. Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran
berlangsung. Observasi dilakukan dengan mengisi lembar observasi yang
sudah dipersiapkan. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan siswa dalam belajar dan mengamati pelaksanaan tindakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
4. Refleksi
Refleksi dilakukan berdasarkan hasil evaluasi yang telah didiskusikan
dengan siswa. Dari hasil refleksi, peneliti mencatat berbagai kekurangan dan
hambatan yang perlu diperbaiki, sehingga dapat dijadikan perbandingan pada
siklus sebelumnya. Kegiatan refleksi yang akan dilakukan adalah:
1. Mengumpulkan data.
2. Mengenalisis data yang diperoleh.
3. Menyimpulkan hasil evaluasi tindakan siklus II, dan melakukan
perbandingan pada tindakan siklus I.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data. Menurut Arikunto (2007 : 161) tahap ini
merupakan tahapan yang sangat penting karena dengan pengumpulan data
maka akan mendapat hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes dan non tes. Teknik tes berupa
soal evaluasi sedangkan teknik non tes berupa wawancara, observasi dan
dokumentasi. Adapun teknik penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:
3.4.1 Tes
Menurut Margono (2010: 170) tes adalah seperangkat alat yang
digunakan kepada seseorang untuk mendapatkan jawaban yang akan dijadikan
sebagai dasar dalam penetapan skor berupa angka. Pada penelitian ini peneliti
menggunakan soal evaluasi berbentuk pilihan ganda dan isian singkat. Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
evaluasi yang dilakukan oleh peneliti ini bertujuan untuk mengukur hasil
belajar yang akan di capai oleh siswa.
3.4.2 Non Tes
3.4.2.1 Wawancara
Menurut Sukmadidata (dalam Yuniharto, 2010: 216) wawancara adalah
metode pengmbilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang
responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka yang
dilakukan secara lisan. Teknik wawancara yang digunakan peneliti untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang pelaksanaan pembelajaran dikelas
dilakukan terhadap guru dan siswa untuk mengetahui kebutuhan guru dan
siswa terkait pelaksanaan pembelajran dikelas. Wawancara dilakukan secara
tidak terstruktur pada tahap awal pengumpulan data dan kemudian untuk
memperoleh data yang lebih rinci, peneliti melakukan wawancara secara
terstruktur dengan menyusun kisi-kisi pedoman secara terstruktur.
3.4.2.2 Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengikuti prosese suatu kegiatan menurut Sugiyono (2012: 145). Peneliti
melakukan observasi pada proses pembelajran oleh guru kelas IV di SD tempat
pelaksanaan penelitian. Observasi tersebut dilakukan untuk memperoleh data
awal penelitian mengenai proses pembelajaran di sekolah tersebut. Peneliti
juga melakukan observasi terhadap siswa kelas IV di SD yang sedang diteliti
sebagai acuan untuk memperoleh data awal dalam pelaksanaan penelitian.
Selain itu peneliti juga melakukan observasi pada saat uji coba terbatas karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
peneliti ingin mengetahui keefektifan metode pembelajran yang akan
digunakan terhadap pembelajaran.
3.4.2.3 Dokumentasi
Dokumen dan arsip mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan fokus
penelitian merupakan salah satu sumber data yang penting dalam penelitian.
Dokumen yang dimaksud dapat berupa dokumen tertulis, gambar/foto, atau
film audio-visual. Data statistik, laporan penelitian sebelumnya, tulisan-tulisan
ilmiah merupakan dokumen penting yang perlu ditelusuri untuk memperkaya
data yang dikumpulkan (Sandjaja, 2006: 58-59). Dokumentasi yang yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data awal nilai ulangan harian siswa.
Sedangkan tujuan dari dokumentasi adalah untuk melengkapi pengumpulan
data dan sebagai acuan dalam pelaksanaan tindakan.
3.5 Instrumen penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat ukur dalam penelitian dalam
mengumpulkan serta memperoleh data (Sugiyono, 2010). Adapun beberapa
pedoman yan peneliti gunakan untuk mengumpulkan data adalah sebagai
berikut.
3.5.1 Soal Tes
Peneliti menyusun beberapa soal evalusi untuk uji kelayakan. Apabila
soal evaluasi tersebut bisa memenuhi syarat pada saat uji kelayakan makan
soal evaluasi dinyatakan dapat digunakan dalam penelitian. Namun sebaliknya
apabila tidak memenuhi syarat pada saat uji kelayakan maka soal tersebut tidak
bisa digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menyusun soal
evaluasi untuk siklus I sebanyak 25 pilihan ganda dan 10 isian singkat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
demikian pula pada siklus II. Berikut adalah tabel kisi-kisi soal evaluasi yang
akan diuji kelayakannya:
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Uji Kelayakan Soal Evaluasi
SIKLUS Kompetensi Dasar Ranah Indikator No.Soal
SIKLUS
I
3.2 Menunjukkan
gagasan
pokok dan gagasan
pendukung yang
diperoleh dari teks
lisan, tertulis, atau
visual.
C4 3.2.1 Mengidentifikasi
gagasan pokok
dan gagasan
pendukung setiap
paragraph dari
teks tulis.
PG:
1,2,3,4,5,
6,7,8,9,10
Isian
singkat:
1,2,3
3.2 Memahami sifat-
sifat bunyi melalui
pengamatan dan
keterkaitannya
dengan indra
pendengaran.
C2 3.2.1 Menyebutkan
sifat-sifat bunyi
menggunakan
indra
pendengaran.
PG:
11,12,13,
14
Isian
singkat:
4,5,6,7,8
3.2 Memahami prosedur
variasi pola gerak
dasar lokomotor,
non-lokomotor, dan
manipulative sesuai
dengan konsep
tubuh, ruang, usaha,
dan keterhubungan
dalam permainan
bola besar sederhana
dan atau tradisional.
C2 3.2.2 Menjelaskan
permainan ular
naga panjang
sebagai salah satu
bentuk permainan
tradisional yang
mempraktikan
variasi pola gerak
dasar lokomotor.
PG:
15,16,17,
18,19,20,
21,22,23,
24,25
Isian
singkat:
9,10
SIKLUS
II
3.5 Memahami berbagai
bentuk keberagaman
suku, bangsa, sosial,
dan budaya di
Indonesia yang
terikat persatuan dan
kesatuan.
C2 3.5.2 Menunjukan
kegiatan yang
mencerminkan
sikap kerja sama
dalam
keberagaman
agama.
PG:
1,2,3,4,5,
6,7,8,9
Isian
singkat:
6,7
3.6 Memahami prosedur
variasi pola gerak
dasar jalan, laro,
C2 3.6.1 Mengemukakan
prosedur variasi
pola gerak dasar
PG:
10,11,12,
13,14,15,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
lompat dan lempar
melalui permainan /
olahraga yang di
modifikasi dan atau
olahraga tradisional.
jalan, lari, lompat
melalui
permainan
bakiak.
16,17,18,
19
Isian
singkat:
3,4,5
3.1 Menemukan gagasan
pokok dan gagasan
pendukung yang
diperoleh dari teks
lisan, tulis, atau
visual
C2 3.1.1 Menentukan
gagasan pokok
dan gagasan
pendukung yang
diperoleh dari
teks tulis untuk
membuat
ringkasan.
PG:
20,21,22,
23,24,25
Isian
singkat:
1,2,8,9,10
Peneliti melakukan perhitungan uji kelayakan soal dengan menggunakan
aplikasi SPPSS 16 guna mengetahui soal-soal yang layak dan dapat digunakan
dalam penelitian. Selain itu, peneliti menyusun kembali kisi-kisi soal untuk
evaluasi siklus I dan siklus II berdasarkan soal-soal yanag dianggap layak.
3.5.2 Pedoman Wawancara
Instrumen pedoman wawancara digunakan untuk menggali informasi dari
guru. Berikut adalah pedoman wawancara yang digunakan peneliti.
Tabel 3.2 Pedoman Wawancara Guru Kelas
No Pertanyaan
1. 111 1 Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran di SD N Puren?
2 2 Bagaimana kondisi kelas ketika pembelajaran sedang berlangsung?
3 Bagaimana interaksi guru dengan peserta didik ketika proses pembelajaran
berlangsung ?
4 4 Hambatan apa saja yang dialami guru maupun peseta didik dalam proses
pembelajaran ?
5. 5 Bagaimana Bapak/Ibu mengatasi kendala tersebut?
6. 6 Strategi pembelajaran yang seperti apa yang di terapkan dalam pembelajran ?
7 Bagaimana penggunaan metode yang diterapkan oleh guru dalam pembelajaran?
8. 8 Apakah penggunaan metode dalam pembelajaran dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa?
9. 9 Apakah hasil belajar siswa sudah mencapai KKM?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
3.5.3 Lembar observasi
Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati bagaimana proses
pembelajaran berlangsung pada kelas IV SD Negeri Puren Yogyakarta.
Lembar observasi merupakan lembar yang berisi pedoman dalam pelaksanaan
observasi siswa selama proses pembelajaran dengan cara memberi tanda
centang (√) pada lembar observasi yang sudah dibuat. Berikut ini adalah kisi-
kisi lembar observasi yang peneliti susun :
Tebel 3.3 Pedoman Observasi
No Hal yang diamati Iya Tidak
1. Guru menyiapkan perangkat pembelajaran
2. Guru membuka pembelajaran
3. Guru memberi motivasi dan apersepsi
4. Guru menggunakan suatu pendekatan
5. Guru mampu mengelola kelas dengan baik
6. Guru menguasai materi pembelajaran
7. Guru menggunakan suatu pendekatan
8. Guru menggunakan metode pembelajaran yang inovatif
9. Siswa kurang berpasrtisipasi dalam pembelajaran
10. Siswa kurang berantusias dan kurang mampu menerima
pembelajaran dengan baik
11. Siswa memiliki sikap yang baik,jujur dan sopan
12. Siswa memiliki keterampilan yang baik
13. Guru memberikan soal evaluasi di akhir pembelajaran
14. Guru menutup pembelajaran
3.5.4 Dokumentasi
Peneliti menggunakan dokumentasi untuk memperkuat gambaran
aktivitas proses pembelajaran secara nyata yang diperoleh oleh peneliti. Dalam
hal ini, dokumen yang yang digunakan peneliti adalah merupakan data asli dari
kondiri awal. Untuk lebih jelas data dapat dilihat pada lampiran 32.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 3.4 Pedoman Dokumentasi
Siswa Nilai Perolehan
Tuntas Tidak Tuntas
Laki-laki 11 3
Perempuan 8 9
3.6 Teknik Pengujian Instrumen
Teknik pengujian instrumen dalam penelitian ini meliputi uji validitas
dan uji reabilitas. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
3.6.1 Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dari suatu
instrumen. Arikunto (dalam Yuniharto, 2011: 83) menjelaskan bahwa,
“validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen”. maksud dari pengertian tersebut adalah Suatu
skala atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang
tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau
memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran
tersebut. Sedangkan tes yang memiliki validitas rendah akan menghasilkan
data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran. Sejalan dengan pengertian
tersebut suatu instrumen dikatakan valid atau sah apabila memiliki validitas
tinggi, sebaliknya instrumen yang tidak valid berarti memiliki validitas rendah
Taniredja & Muljono (dalam Yuniharto, 2011: 83). Sugiyono (2015: 123)
membagi validitas menjadi dua yang akan digunakan dalam penelitian yaitu
validitas isi dan validitas konstruk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
3.6.1.1 Content Validity (Validitas Isi)
Sugiyono (2015: 129) Validitas isi digunakan untuk instrumen yang
berbentuk test. Pengujian validitas ini dilakukan dengan membandingkan
antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Peneliti
melakukan validasi isi degan cara menyebarkan instrumen penelitian kepada 2
validator yakni wali kelas IV dan wali kelas V. Pengujian validitas isi ini
dilakukan dengan membandingkan antara instrumen dengan isi atau rancangan
yang telah ditetapkan. Adapun validasi isi ini berpedoman pada standar
penilaian skala 5 menurut Widoyoko (2014: 265).
Tabel 3.5 Standar Penilaian Skala 5 menurut Widoyoko (2014: 265)
Berdasarkan tabel di atas penelitian menentukan jarak skor dengan
interval 1- 5 dengan kualifikasi sebagai berikut:
1. = Sangat Kurang
2. = Kurang
3. = Cukup
4. = Baik
5. = Sangat Baik
Peneliti bersama dengan kelompok sepakat bahwa jika memperoleh nilai
rata-rata >1,80 – 2,60 maka perlu dilakukan revisi.
Skor Klasifikasi
4,20 - 5 Sangat Baik Sangat Menguasai Sangat Terampil
3,40 - 4, 20 Baik Menguasai Terampil
2,60 -3,40 Cukup Cukup Menguasai Cukup Terampil
1,80- 2,60 Kurang Kurang Menguasai Kurang Terampil
1 - 1,80 Sangat Kurang Tidak Menguasai Tidak Terampil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
3.6.1.2 Hasil Validasi Permukaan RPPTH
Tabel 3.6 Hasil Validasi Isi RPPTH Siklus I
No Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Validator Rata-
rata 1 2
A Identitas Mata Pelajaran
1. Terdapat :Satuan Pendidikan, kelas, semmester, program/
program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran/
subtema, jumlah pertemuan
5 5 5
B Perumusan Indiktaor
1. Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar 5 4 4,5
2. Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan
kompetensi yang diukur
5 4 4,5
3. Kesesuaian rumusan dengan aspek pengetahuan 4 4 4
4. Kesesuaian rumusan dengan aspek keterampilan 4 4 4
C Perumusan Tujuan pembelajaran
1. Kesesuaian dengan indikator 4 4 4
2. Kesesuaian perumusan dengan aspek, Audience,
Behaviour, Conditional, dan Degree
4 4 4
D Pemilihan Materi Ajar
1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 4 4 4
2. Kesesuaian dengan karateristik peserta didik 4 4 4
3. Keruntutan uraian materi ajar 4 3 3,5
E Pemilihan Sumber Belajar
1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 4 4 4
2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran 4 4 4
3. Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 4 5 4,5
4. Kesesuaian dengan karateristik peserta didik 4 4 4
F Pemilihan media belajar
1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 5 4 4,5
2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran 4 4 4
3. Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 4 4 4
4. Kesesuaian dengan karateristik peserta didik 4 4 4
G Metode pembelajaran
1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 5 4 4,5
2. Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 4 4 4
3. Kesesuaian dengan karateristik peserta didik 4 4 4
H Skenario pembelajaran
1 Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup
dengan jelas
5 5 5
2. Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan saintifik (
Mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasikan informasi, mengomunikasikan)
5 5 5
3. Kesesuaian dengan metode pembelajaran 5 4 4,5
4. Kesesuaian kegiatan dengan sistematika/ ketentuan maetri 4 5 4,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Hasil validasi RPPTH siklus I pada tabel Tabel 3.6 dapat diperoleh
jumlah skor yang diberikan oleh validator 1 adalah 130 dengan nilai rata-rata
4,19 termasuk kedalam kriteria “Baik”. Sedangkan validator 2 memberikan
jumlah skor 125 dengan nilai rata-rata 4,03 termasuk kedalam kriteria “Baik”.
Berdasarkan uaraian tersebut dapat disimpulkan bahwa RPPTH siklus I dapat
dikatakan memiliki kategori “Baik” berdasarklan nilai rata-rata yang diberikan
oleh validator.
Tabel 3.7 Hasil Validasi Isi RPPTH Siklus II
5. Kesesuaian alokasi waktu kegiatan pendahuluan, kegiatan
inti, kegiatan penutup, dengan cakupan materi
5 4 4,5
I Rancangan Penilaian Autentik
1 Kesesuaian bentuk, teknik, dan instrumen dengan
indikator pencapaian kompetensi
4 4 4
2. Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen penilaian
sikap
5 5 5
3. Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen penilaian
pengetahuan
4 4 4
4. Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen penilaian
keterampilan
4 4 4
Jumlah skor 130 125 131,5
Rata-rata 4,19 4,03 4,24
Kriteria Baik Baik Baik
NO Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Validator Rata
-rata 1 2
A Identitas Mata Pelajaran
1. Terdapat : Satuan Pendidikan, kelas, semmester, program/
program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran/
subtema, jumlah pertemuan
5 5 5
B Perumusan Indiktaor
1. Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar 5 5 5
2. Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan
kompetensi yang diukur
5 4 4,5
3. Kesesuaian rumusan dengan aspek pengetahuan 4 5 4
4. Kesesuaian rumusan dengan aspek keterampilan 4 4 4
C Perumusan Tujuan pembelajaran
1. Kesesuaian dengan indikator 5 4 4,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
5
2. Kesesuaian perumusan dengan aspek, Audience, Behaviour,
Conditional, dan Degree
4 4 4
D Pemilihan Materi Ajar
1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 4 5 4,5
2. Kesesuaian dengan karateristik peserta didik 4 4 4
3. Keruntutan uraian materi ajar 4 4 4
E Pemilihan Sumber Belajar
1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 4 4 4
2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran 4 4 4
3. Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 4 5 4,5
4. Kesesuaian dengan karateristik peserta didik 5 4 4,5
F Pemilihan media belajar
1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 4 4 4
2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran 4 4 4
3. Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 4 4 4
4. Kesesuaian dengan karateristik peserta didik 4 4 4
G Metode pembelajaran
1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 5 4 4,5
2. Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 4 4 4
3. Kesesuaian dengan karateristik peserta didik 4 4 4
H Skenario pembelajaran
1 Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup
dengan jelas
5 5 5
2. Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan saintifik
(Mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasikan informasi, mengomunikasikan)
4 4 4
3. Kesesuaian dengan metode pembelajaran 5 4 4,5
4. Kesesuaian kegiatan dengan sistematika/ ketentuan maetri 4 5 4,5
5. Kesesuaian alokasi waktu kegiatan pendahuluan, kegiatan
inti, kegiatan penutup, dengan cakupan materi
5 4 4,5
I Rancangan Penilaian Autentik
1 Kesesuaian bentuk, teknik, dan instrumen dengan indikator
pencapaian kompetensi
4 4 4
2. Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen penilaian
sikap
4 5 4,5
3. Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen penilaian
pengetahuan
4 4 4
4. Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen penilaian
keterampilan
4 4 4
Jumlah skor 129 128 132,5
Rata-rata 4,16 4,12 4,27
Kriteria Baik Baik Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Hasil validasi RPPTH siklus II pada tabel Tabel 3.7 dapat diperoleh
jumlah skor yang diberikan oleh validator 1 adalah 129 dengan nilai rata-rata
4,16 termasuk kedalam kriteria “Baik”. Sedangkan validator 2 memberikan
jumlah skor 128 dengan nilai rata-rata 4,12 termasuk kedalam criteria “Baik”.
Berdasarkan uaraian tersebut dapat disimpulkan bahwa RPPTH siklus II dapat
dikatakan memiliki kategori “Baik” berdasarklan nilai rata-rata yang diberikan
oleh validator.
Berdasarkan hasil validasi RPPTH siklus I dan siklus II yang diberikan
oleh kedua validator. Dapat disimpulkan bahwa bahwa RPPTH siklus I dan
siklus II yang telah disusun dianggap baik dan dapat digunakan pada saat
pelaksanaan penelitian.
3.6.1.3 Hasil Validasi Isi Soal Evaluasi
Tabel 3.8 Hasil Validasi Isi Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus I
NO KRITERIA PENILAIAN Validator
1 2
A MATERI
1 Soal sesuai dengan indicator 4 4
2 Membuat harus berfikir kritis 5 5
3 Mempunyai tujuan jawaban soal yang jelas 4 4
B KONSTRUKSI
1 Pokok soal dirumuskan secara jelas dan tegas 4 4
2 Rumusan soal dan rumusan jawaban hanya merupakan
pernyataan yang diperlukan saja
4 4
3 Pokok soal tidak menunjuk ke arah jawaban yang benar 4 4
4 Pokok soal tidak mengandung pernyataan negatif ganda 4 4
5 Cakupan jawaban tidak terlalu universal sehingga mudah di
temukan.
4 4
6 Panjang rumusan jawaban relatif sama 4 4
7 Kosa kata jawaban yang berbentuk waktu kejadian dapat disusun
secara kronologis
4 5
8 Grafik, gambar, tabel dan diagram yang terdapat pada soal jelas
berfungsi
4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
9 Butir soal tidak tergantung pada jawaban sebelumnya 4 4
C BAHASA
1 Soal menggunakan bahasa sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia 5 4
2 Bahasa yang digunakan komunikatif 4 5
3 Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat 4 5
4 Pilihan jawaban tidak mengulang kata/frasa yang bukan
merupakan satu kesatuan pengertian
4 4
Jumlah skor 70 72
Rata-rata 4,11 4,23
Kriteria Baik Baik
Validasi soal evaluasi pilihan ganda siklus I pada tabel 3.8 dapat
diperoleh jumlah skor yang diberikan oleh validator 1 adalah 70 dengan nilai
rata-rata 4,11 termasuk kedalam kriteria “Baik”. Sedangkan perolehan jumlah
nilai yang diberikan oleh validator 2 adalah 72 dengan nilai rata-rata 4,23
termasuk kedalam kriteria “Sangat Baik”. Berdasarkan uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa nilai hasil perolehan yang diberikan oleh kedua validator
adalah memiliki kategori “Baik” dengan melihat rata-rata skor yang diberikan.
Tabel 3.9 Hasil Validasi Isi Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus II
NO KRITERIA PENILAIAN Validator
1 2
A MATERI
1 Soal sesuai dengan indicator 4 4
2 Membuat harus berfikir kritis 4 4
3 Mempunyai tujuan jawaban soal yang jelas 4 4
B KONSTRUKSI
4 Pokok soal dirumuskan secara jelas dan tegas 4 4
1 Rumusan soal dan rumusan jawaban hanya merupakan
pernyataan yang diperlukan saja
4 4
2 Pokok soal tidak menunjuk ke arah jawaban yang benar 4 4
3 Pokok soal tidak mengandung pernyataan negatif ganda 4 4
4 Cakupan jawaban tidak terlalu universal sehingga mudah di
temukan.
4 5
5 Panjang rumusan jawaban relatif sama 4 4
6 Kosa kata jawaban yang berbentuk waktu kejadian dapat disusun
secara kronologis
4 5
7 Grafik, gambar, tabel dan diagram yang terdapat pada soal jelas
dan berfungsi
4 4
8 Butir soal tidak tergantung pada jawaban sebelumnya 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
C BAHASA
1 Soal menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia
4 5
2 Bahasa yang digunakan komunikatif 4 4
3 Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat 4 4
4 Pilihan jawaban tidak mengulang kata/frasa yang bukan
merupakan satu kesatuan pengertian
4 5
Jumlah skor 68 71
Rata-rata 4,05 4,17
Kriteria Baik Baik
Validasi soal evaluasi pilihan ganda siklus I pada tabel 3.9 dapat
diperoleh jumlah skor yang diberikan oleh validator 1 adalah 69 dengan nilai
rata-rata 4,05 termasuk kedalam kriteria “Baik”. Sedangkan perolehan jumlah
nilai yang diberikan oleh validator 2 adalah 71 dengan nilai rata-rata 4,17
termasuk kedalam kriteria “Baik”. Berdasarkan uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa nilai hasil perolehan yang diberikan oleh kedua validator
adalah memiliki kategori “Baik” dengan melihat rata-rata skor yang diberikan.
Tabel 3.10 Hasil Validasi Isi Soal Evaluasi Isian Singkat Siklus I
NO Kriteria Penilaian Validator
1 2
A. MATERI
1. Soal sesuai dengan indikator. 5 4
2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sudah sesuai. 4 4
3. Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis
sekolah/tingkat kelas.
5 4
B. KONSTRUKSI
4. Ada petunjuk yang jelas tentang mengerjakan soal. 5 5
5. Pokok soal dirumuskan secara jelas. 4 5
6. Tabel/ grafik/ gambar sejenisnya disajikansecara jelas. 4 5
C. BAHASA
7. Kalimat soal menggunakan Bahasa Indonesia yang baku. 5 4
8. Rumusan kalimat soal komunikatif. 4 4
9. Tidak menimbulkan kata yang menimbulkan penafsiran ganda
atau salah pengertian.
4 4
10. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat. 5 5
Jumlah skor 45 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Rata-rata 4,5 4,4
Kriteria Baik Baik
Hasil validasi soal evaluasi isian singkat siklus I pada tabel 3.10 dapat
dilihat jumlah skor yang diperoleh dari validator1 adalah 45 dengan nilai rata-
rata 4,5 termasuk dalam kriteria “Baik”. Sedangkan nilai perolehan dari
validator 2 adalah 44 dengan nilai rata-rata 4,4 termasuk dalam criteria “Baik”.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa soal evaluasi isian singkat
siklus I termasuk kategori “Baik” sehingga layak untuk dijadikan sebagai soal
dalam penelitian.
Tabel 3.11 Hasil Validasi Isi Soal Evaluasi Isian Singkat Siklus II
No. Kriteria Penilaian Validator
1 2
A. MATERI
1. Soal sesuai dengan indikator. 5 5
2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sudah sesuai. 4 4
3. Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis
sekolah/tingkat kelas.
5 4
B. KONSTRUKSI
4. Ada petunjuk yang jelas tentang mengerjakan soal. 5 5
5. Pokok soal dirumuskan secara jelas. 5 5
6. Tabel/ grafik/ gambar sejenisnya disajikansecara jelas. 4 5
C. BAHASA
7. Kalimat soal menggunakan Bahasa Indonesia yang baku. 5 4
8. Rumusan kalimat soal komunikatif. 4 4
9. Tidak menimbulkan kata yang menimbulkan penafsiran ganda
atau salah pengertian.
5 4
10. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat. 5 5
Jumlah skor 47 41
Rata-rata 4,7 4,1
Kriteria Baik Baik
Hasil validasi soal evaluasi isian singkat siklus I pada tabel 3.11 dapat
dilihat jumlah skor yang diperoleh dari validator1 adalah 47 dengan nilai rata-
rata 4,7 termasuk dalam criteria “Baik”. Sedangkan nilai perolehan dari
validator 2 adalah 41 dengan nilai rata-rata 4,1 termasuk dalamkriteria “Baik”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa soal evaluasi isian singkat
siklus I termasuk kategori “Baik” sehingga layak untuk dijadikan sebagai soal
dalam penelitian.
Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh kedua validator terhadap
soal pilihan ganda dan isian singkat pada siklus I dan siklus II, dapat
disimpulkan bahwa soal evaluasi tersebut dianggap baik. Sehingga peneliti
dapat menggunakan soal evaluasi tersebut untuk penelitian.
3.6.1.4 Hasil Validasi Isi Uji Keterbacaan Soal
Peneliti melakukan uji keterbacaan soal siklus I dan siklus II kepada dua
orang siswa kelas V untuk setiap siklus. Uji keterbacaan soal ini dimaksudkan
agar mengukur tingkat pemahaman siswa sesuai dengan jenjang sekolah.
Selain itu bertujuan agar siswa benar-benar memahami maksud dan tujuan
dari soal evaluasi yang diberikan. Adapun berikut adalah hasil uji coba
keterbacaan soal evaluasi siklus I dan siklus II.
Tabel 3.12 Hasil Validasi Isi Uji Keterbacaan Soal Evaluasi Siklus I
No Kriteria Penilaian Validator
1 1 2
A. SOAL PILIHAN GANDA
1. Bahasa yang digunakan mudah dipahami. 4 3
2. Petunjuk pengerjaan jelas. 5 5
3. Kalimat pada pertanyaan jelas. 4 4
4. Kalimat pada pilihan jawaban jelas. 4 4
5. Hanya ada satu jawaban benar 4 4
6. Pertanyaan dan jawaban saling berhubungan 4 4
7. Teks bacaan membantu menjawab soal. 4 3
B. SOAL ISIAN SINGKAT
8. Bahasa yang digunakan mudah dipahami. 4 4
9. Petunjuk pengerjaan jelas. 4 5
10. Pertanyaan mudah dipahami. 4 4
11. Teks bacaan membantu menjawab soal 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Jumlah skor 45 44
Rata-rata 4,09 4,00
Kriteria Baik Baik
Berdasarkan tabel 3.12 dapat dilihat hasil dari uji keterbacaan soal
evaluasi siklus I dimana validator 1 memberikan jumlah nilai 45 dengan rata-
rata 4,09 dikategorikan “Baik”. Sedangkan validator 2 memberikan jumlah
nilai 44 dengan rata-rata 4,00 dikategorikan “Baik”.
Tabel 3.13 Hasil Validasi Isi Uji Keterbacaan Soal Evaluasi Siklus II
Berdasarkan tabel 3.13 dapat dilihat hasil dari uji keterbacaan soal
evaluasi siklus I dimana validator 1 memberikan jumlah nilai 43 dengan rata-
rata 3,90 dikategorikan “Baik”. Sedangkan validator 2 memberikan jumlah
nilai 44 dengan rata-rata 4,00 dikategorikan “Baik”.
No Kriteria Penilaian Validator
1 2
A. SOAL PILIHAN GANDA
1. Bahasa yang digunakan mudah dipahami. 4 3
2. Petunjuk pengerjaan jelas. 4 5
3. Kalimat pada pertanyaan jelas. 4 4
4. Kalimat pada pilihan jawaban jelas. 4 4
5. Hanya ada satu jawaban benar 4 4
6. Pertanyaan dan jawaban saling berhubungan 4 4
7. Teks bacaan membantu menjawab soal. 4 3
B. SOAL ISIAN SINGKAT
8. Bahasa yang digunakan mudah dipahami. 4 4
9. Petunjuk pengerjaan jelas. 4 5
10. Pertanyaan mudah dipahami. 4 4
11. Teks bacaan membantu menjawab soal 3 4
Jumlah skor 43 44
Rata-rata 3,90 4,00
Kriteria Baik Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Berdasarkan hasil validasi yang diberikan oleh kedua valoidator untuk uji
coba keterbacaan soal evaluasi siklus I dan silus II yang berbentuk soal pilihan
ganda dan soal isian singkat. Peneliti menyimpulkan bahwa soal evaluasi
tersebut dianggap baik dan siswa mampu untuk memahami soal sehingga dapat
digunakan sebagai soal evaluasi dalam pelaksanaan penelitian.
3.6.1.1 Construct Validity (Validitas Konstruksi)
Menurut Sugiyono (2015: 125) Validitas konstruk merupakan validitas
yang diestimasi lewat pengujian dengan analisis rasional atau lewat (judgement
expert). Dalam penelitian ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-
aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu. Berdasarkan
pengalaman empiris di lapangan, maka diteruskan dengan uji coba instrumen.
Instrumen tersebut dicobakan pada sampel darimana populasi diambil. Setelah
data ditabulasikan kemudian validasi konstruksi dilakukan dengan analisis
faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total
3.6.1.2 Hasil Uji Validasi Permukaan Soal Pilihan Ganda
Tabel 3.14 Hasil Uji Validasi Permukaan Soal Pilihan Ganda Siklus I
No R Tabel R Hitung SPSS Validasi 0,005
1 0,361 0,584 Valid
2 0,361 0,198 Tidak Valid
3 0,361 0,438 Valid
4 0,361 0,598 Valid
5 0,361 0,574 Valid
6 0,361 0,408 Valid
7 0,361 0,322 Tidak Valid
8 0,361 0,487 Valid
9 0,361 0,097 Tidak Valid
10 0,361 0,323 Tidak Valid
11 0,361 -136 Tidak Valid
12 0,361 0,540 Valid
13 0,361 0,435 Valid
14 0,361 0,147 Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
15 0,361 -040 Tidak Valid
16 0,361 0,577 Valid
17 0,361 0,334 Tidak Valid
18 0,361 0,482 Valid
19 0,361 0,348 Tidak Valid
20 0,361 0,494 Valid
21 0,361 0,584 Valid
22 0,361 0,584 Valid
23 0,361 0,500 Valid
24 0,361 0,559 Valid
25 0,361 0,551 Valid
Berdasarkan tabel di atas, hasil uji validasi 25 soal pilihan ganda pada
siklus I adalah sebanyak 16 item soal dinyatakan valid yaitu pada nomor soal
1, 3, 4, 5, 6, 8, 12, 13, 16, 18, 20,21,22,23,24 dan 25. Sementara 9 item soal
yang tidak valid yaitu pada nomor soal 2, 7, 9, 10, 11, 14, 15,17 dan 19.
Setelah melihat hasil validasi tersebut, peneliti menentukan soal yang akan
digunakan dalam penelitian siklus I yaitu 16 soal dari 25 soal. Adapun soal
yang dinyatakan valid adalah soal yang memenuhi syarat dan soal tersebut
mencakup seluruh idikator.
Tabel 3.15 Hasil Uji Validasi Permukaan Soal Pilihan Ganda Siklus II
No R Tabel R Hitung SPSS Validasi 0,005
1 0,361 0,315 Tidak Valid
2 0,361 0,419 Valid
3 0,361 0,298 Tidak Valid
4 0,361 0,502 Valid
5 0,361 0,091 Tidak Valid
6 0,361 0,422 Valid
7 0,361 0,237 Tidak Valid
8 0,361 0,291 Tidak Valid
9 0,361 0,303 Tidak Valid
10 0,361 0,111 Tidak Valid
11 0,361 0,446 Valid
12 0,361 0,373 Valid
13 0,361 0,525 Valid
14 0,361 0,400 Valid
15 0,361 0,296 Tidak Valid
16 0,361 0,498 Valid
17 0,361 0,231 Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Berdasarkan tabel di atas, hasil uji validasi 25 soal pilihan ganda pada
siklu II adalah sebanyak 12 item soal dinyatakan valid yaitu pada nomor soal 2,
4, 6, 11, 12, 13, 14, 16, 21, 23, 24 dan 25. Sementara 13 item soal yang tidak
valid yaitu pada nomor soal 1, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 15, 17, 18, 19, 20 dan 22.
Setelah melihat hasil validasi tersebut, peneliti menentukan soal yang akan
digunakan dalam penelitian siklus II yaitu 12 soal dari 25 soal. Adapun soal
yang dinyatakan valid adalah soal yang memenuhi syarat dan soal tersebut
mencakup seluruh idikator.
Tabel 3.16 Hasil Uji Validasi Permukaan Soal Isian Singkat Siklus I
NO R Tabel R Hitung SPSS Validasi 0,005
1 0,361 0,531 Valid
2 0,361 0,018 Tidak Valid
3 0,361 0,532 Valid
4 0,361 0,531 Valid
5 0,361 0,476 Valid
6 0,361 0,104 Tidak Valid
7 0,361 0,542 Valid
8 0,361 0,368 Valid
9 0,361 0,648 Valid
10 0,361 0,294 Tidak Valid
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa dari 10 item soal 7
item soal yang dinyatakan valid pada siklus I yaitu soal nomor 1, 3, 4, 5,7, 8
dan 9. Sedangkan soal yang dinyatakan tidak valid adalah pada soal nomor 2, 6
18 0,361 0,306 Tidak Valid
19 0,361 0,034 Tidak Valid
20 0,361 0,306 Tidak Valid
21 0,361 0,416 Valid
22 0,361 0,305 Tidak Valid
23 0,361 0,546 Valid
24 0,361 0,395 Valid
25 0,361 0,473 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
dan 10. Dengan demikian soal yang akan digunakan pada saat melakukan
penelitian pada siklus I adalah 7 item soal dari 15 soal. Adapun soal yang
dinyatakan valid adalah soal yang memenuhi syarat dan soal tersebut
mencakup seluruh idikator.
Tabel 3.17 Hasil Uji Validasi Permukaan Soal Isian Singkat Siklus II
No R Tabel R Hitung SPSS Validasi 0,005
1 0,361 0,202 Tidak Valid
2 0,361 0,236 Tidak Valid
3 0,361 0,381 Tidak Valid
4 0,361 0,560 Valid
5 0,361 0,485 Valid
6 0,361 0,406 Valid
7 0,361 0,404 Valid
8 0,361 0,329 Tidak Valid
9 0,361 0,737 Valid
10 0,361 0,714 Valid
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa dari 10 item soal 6
item soal yang dinyatakan valid yaitu pada siklus II yaitu soal nomor 4, 5, 6, 7,
9 dan 10. Sedangkan soal yang dinyatakan tidak valid adalah pada soal nomor
1, 2, 3 dan 8. Dengan demikian soal yang akan digunakan pada saat melakukan
penelitian pada siklus II adalah 6 item soal dari 15 soal. Adapun soal yang
dinyatakan valid adalah soal yang memenuhi syarat dan mencakup seluruh
idikator.
Item yang dinyatakan valid apabila R Hitung > R tabel dan item
dinyatakan valid apabila memenuhi syarat dan mencakup seluruh indikator.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan soal-soal yang dianggap valid
dan tidak valid. Pada siklus I soal pilihan ganda yang dianggap valid yaitu pada
soal nomor 1, 3, 4, 5, 6, 8, 12, 13, 16, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25 dan soal isian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
singkat pada soal nomor 1, 3, 4, 5,7, 8 dan 9. Sedangkan pada siklus II, soal
yang dinyatakan valid pada soal pilihan ganda adalah soal nomor 2, 4, 6, 11,
12, 13, 14, 16, 21, 23, 24, 25 dan soal isian singkat pada soal nomor 4, 5, 6, 7,
9 dan 10.
3.6.2 Reliabilitas
Pengujian reliabilitas suatu instrumen juga diperlukan dalam penelitian
ini. Tujuannya adalah untuk memeperkuat hasil pengukuran suatu instrumen.
Sugiyono (2011: 122) mengungkapkan bahwa, “Reliabilitas instrumen
merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen”. Instrumen yang valid
adalah instrumen yang dapat diuji reabilitasnya. Jadi walaupun instrumen yang
valid umumnya pasti reliabel, tetapi pengujian reliabilitas instrumen tetap perlu
dilakukan.
3.6.2.1 Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui reliabilitas instrumen
pembelajaran berupa soal evaluasi. Cara mencari reliabilitas soal evaluasi
dapat menggunakan metode Alpha Cronbach (Purwanto, 2009: 175). Hasil
penelitian dari uji reliabilitas ini berpedoman pada tabel kriteria koefisien
reliabilitas menurut Sugiyono (2011: 131). Nilai masing-masing dan tingkat
reliabilitasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.18 Tingkat Reliabilitas
Interval Koefisien
Reliabilitas
Kualifikasi
0,91-1,00 Sangat tinggi
0,71-0,90 Tinggi
0,41-0,70 Cukup
0,21-0,40 Rendah
Negatif -0,21 Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 3.19 Hasil Reliabilitas Pilihan Ganda Siklus I
Cronbach’s Alpha N of Item
0,851 25
Berdasarkan tabel di atas cronbach’s alpha dari 25 soal pilihan ganda
yang dibagikan adalah 0,851, jika dilihat dari tabel kategori reliabilitas maka
soal pilihan ganda pada siklus I tersebut tersebut termasuk kedalam kategori
“Reliabel Tinggi”. Oleh sebab itu, soal tersebut dapat dipergunakan dalam
penelitian.
Tabel 3.20 Hasil Reliabilitas Pilihan Ganda Siklus II
Berdasarkan tabel di atas cronbach’s alpha dari 25 soal pilihan ganda
yang dibagikan adalah 0,691, jika dilihat dari tabelkategori reliabilitas maka
soal pilihan ganda pada siklus II tersebut tersebut termasuk kedalam kategori
“Reliabel Tinggi”. Oleh sebab itu, soal tersebut dapat dipergunakan dalam
penelitian.
Tabel 3.21 Hasil Reliabilitas Isian Singkat Siklus I
Berdasarkan tabel di atas cronbach’s alpha dari 15 soal isian singkat
yang dibagikan adalah 0,590, jika dilihat dari tabel kategori reliabilitas maka
soal isian singkat pada siklus I tersebut tersebut termasuk kedalam kategori
“Reliabel Tinggi”. Oleh sebab itu, soal tersebut dapat dipergunakan dalam
penelitian.
Cronbach’s Alpha N of Item
0,691 25
Cronbach’s Alpha N of Item
0,590 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel 3.22 Hasil Reliabilitas Isian Singkat Siklus II
Cronbach’s Alpha N of Item
0,603 15
Berdasarkan tabel di atas cronbach’s alpha dari 15 soal isian singkat
yang dibagikan adalah 0,603, jika dilihat dari table kategori reliabilitas maka
soal isian singkat pada siklus I1 tersebut tersebut termasuk kedalam kategori
“Reliabel Tinggi”. Oleh sebab itu, soal tersebut dapat dipergunakan dalam
penelitian.
Setelah melakukan serangkaian uji validitas dan uji reliabilitas pada soal
evaluasi dan melihat hasilnya, kemudian peneliti menentukan soal-soal yang
akan dipergunkan pada saat melakukan penelitian. Adapun soal-soal yang
digunakan adalah soal-soal yang “Valid” dan “Reliabel” serta dapat mewakili
indikator-indikator ketercapaian aspek kognitif dalam pembelajaran. Berikut
adalah tabel daftar dan kisi-kisi yang di pergunakan pada saat penelitian.
Tabel 3.23 Soal Evaluasi Untuk Penelitian
Siklus Pilihan Ganda Isian Singkat
Siklus I 1, 3, 4, 5, 6, 8, 12, 13, 16, 18,
20,21,22,23,24 dan 25
1, 3, 4, 5,7, 8 dan 9
Siklus II 2, 4, 6, 11, 12, 13, 14, 16, 21,
23, 24 dan 25
4, 5, 6, 7, 9 dan 10
Tabel di atas adalah soal-soal yang dinyatakan valid. Oleh sebab itu
peneliti menyusun kembali soal-soal beserta kisi-kisinya sesuai dengan hasil
validitas dan reliabilitas. Berikut ini adalah tabel perubahan kisi-kisi soal
evaluasi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 3.24 Tabel Perubahan Kisi-Kisi Soal Evaluasi
SIKLUS Kompetensi Dasar Ranah Indikator No.Soal
SIKLUS
I
3.3 Menunjukkan
gagasan pokok dan
gagasan pendukung
yang diperoleh dari
teks lisan, tertulis,
atau visual.
C4 3.3.1 Mengidentifikasi
gagasan pokok dan
gagasan pendukung
setiap paragraph dari
teks tulis.
Pilgan:
1,3,4,5,6,
8,
Isian
singkat:
1,3
3.4 Memahami sifat-sifat
bunyi melalui
pengamatan dan
keterkaitannya
dengan indra
pendengaran.
C2 4.1.1 Menyebutkan sifat-
sifat bunyi
menggunakan indra
pendengaran.
Pilgan:
12,13
Isian
singkat:4
,5,7,8
3.6 Memahami prosedur
variasi pola gerak
dasar lokomotor,
non-lokomotor, dan
manipulative sesuai
dengan konsep
tubuh, ruang, usaha,
dan keterhubungan
dalam permainan
tradisional.
C2 3.6.1 Menjelaskan
permainan ular naga
panjang sebagai salah
satu bentuk
permainan tradisional
yang mempraktikan
variasi pola gerak
dasar lokomotor.
Pilgan:
16,18,19,
21,22,23,
24,25
Isian
singkat:
9
SIKLUS
II
3.7 Memahami
berbagai bentuk
keberagaman suku,
bangsa, sosial, dan
budaya di
Indonesia yang
terikat persatuan
dan kesatuan.
C2 3.7.1 Menunjukan kegiatan
yang mencerminkan
sikap kerja sama
dalam keberagaman
agama.
Pilgan:
2,3,4,5,7,
8,9
Isian
singkat:
6,7
3.8 Memahami
prosedur variasi
pola gerak dasar
jalan, laro, lompat
dan lempar melalui
permainan /
olahraga yang di
modifikasi dan atau
olahraga
tradisional.
C2 3.8.1 Mengemukakan
prosedur variasi pola
gerak dasar jalan, lari,
lompat melalui
permainan bakiak.
Pilgan:
11,12,13,
14,16,18
Isian
singkat:4
,5
3.9 Menemukan
gagasan pokok dan
gagasan pendukung
yang diperoleh dari
teks lisan, tulis,
atau visual.
C2 3.9.1 Menentukan gagasan
pokok dan gagasan
pendukung yang
diperoleh dari teks
tulis untuk membuat
ringkasan.
Pilgan:
21,22,23,
24,25
Isian
singkat:
9,10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik yang dipakai peneliti pada saat melakukan analisis data ini ada
tiga macam yaitu kuantitatif, statistik, dan kualitatif. Berikut di bawah ini
adalah penjelasannya.
3.7.1 Analisis Data Kuantitatif
Pada penelitian yang dilakukan data kuantitatif yang dimaksud oleh
peneliti adalah nilai hasil evaluasi pada setiap siklus. Kemudian data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Adapun
analisis deskriptif yang dilakukan adalah dengan mencari skor rata-rata dan
menghitung peningkatan presentase pada setiap siklus.
Skor rata-rata pada penelitian ini adalah skor dari hasil soal evaluasi pada
siklus I dan siklus II. Berikut cara untuk menghitung skor rata-rata :
M = ∑
M = skor rata-rata
∑ = Jumlah skor seluruh siswa
N = Banyak siswa
Presentase peningkatan hasil belajar adalah presentase jumlah siswa yang
telah mencapai nilai KKM (70). Adapun cara menghitung presentase siswa
yang telah mencapai KKM adalah sebagai berikut:
P = ∑
P = Skor rata-rata
∑ = Jumlah skor seluruh siswa
N = Banyak siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
3.7.2 Analisis Data Statistik Deskriptif
Statistik deskriftif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskrifsikan data yang telah terkumpul tanpa bermaksud
untuk membuat kesimpulan yang mengandung makna secara umum atau
generalisasi (Sugiyono, 2016: 147). Pada penelitian ini peneliti melakukan data
statistik deskriptif dengan mendeskripsikan hasil belajar siswa dengan
membandingkan kondisi awal dengan siklus I dan membandingkan hasil siklus
I dengan siklus II. Kemudian peneliti membuat kesimpulan terkait dengan
perolehan hasil penelitian.
3.7.3 Analisis Data Kualitatif
Sugiyono (2016:243) mengatakan bahwa data yang diperoleh pada
analisis data kualitatif adalah merupkan data yang diperoleh dari berbagai
sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-
macam (tringulasi). Kemudian di analisis secara terus-menerus sehingga
datanya jenuh. Analisis data kualititaif yang digunakan dalam penelitian ini
adalah peneliti menjelaskan informasi berbentuk kalimat yang berkaitan
dengan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti baik secara
terstruktur maupun tidak terstruktur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
3.8 Indikator Keberhasilan
Padaa saat ingin menentukan indikator keberhasilan, peneliti
mendiskusikan terlebih dahulu bersama dengan guru kelas guna menentuakan
target pencapaian nilai pada siklus I dan siklus II. Kemudian penelitian akan
dikatakan berhasil apabila berhasil mencapai nilai yang telah ditargetkan dan
terjadi peningkatan hasil belajar dari kondisi awal, siklus I hingga siklus II.
Berikut adalah Indikator tingkat keberhasilan belajar:
Tabel 3.25 Target Persentase Keberhasilan Penelitian
Variabel Indikator Kondisi
Awal
Tindakan Keterangan
Siklus
I
Siklus
II
Hasil
Belajar
Rata-rata
kelas
66,77 70 80 Jumlah nilai seluruh
siswa dibagi jumlah
seluruh siswa.
Presentase
hasil belajar
siswa
58,06% 61,29% 77,41% Jumlah siswa yang
mencapai KKM dibagi
jumlah seluruh siswa
dikali 100.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
BAB IV
PEMBAHASAN
Bab IV pada penelitian ini berisi tentang hasil penelitian dan
pembahasannya.
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dilakukan pada 12
Desember 2017 dengan menggunakan permainan tradisional ular naga
panajang dengan alokasi waktu 8 x 35 menit (1 hari pembelajaran). Sedangkan
siklus II dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2017 menggunkan permainan
tradisional bakiak dengan alokasi waktu 8 x 35 menit. Masing-masing dari
setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi
dan refleksi. Berikut dibawah ini adalah hasil penelitian yang dapat dilihat:
4.1.1 Tindakan Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2017 dalam satu
pertemuan dengan alokasi waktu 8 x 35 menit (1 hari pertemuan).
4.1.1.1 Perencanaan
Dalam perencanaan peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang
dibutuhkan dalam penelitian. Persiapan tersebut meliputi:
1. RPPTH
Peneliti menyususn RPPTH untuk kelas IV semester gasal mengenai
tema 1 Indahnya kebersamaan Subtema 2 Kebersamaan dalam
keberagaman Pembelajaran 3 muatan pelajaran yang terkait adalah
PJOK, Bahasa Indonesia, dan IPA. Penyusunan RPPTH siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
didasarkan pada pembelajaran dengan pendekatan Tematik Integratif,
Saintifik model Cooperative Learning tipe Team Games Tournament.
2. LKS
Peneliti menyusun LKS sesuai dengan materi yang kan disampaikan.
LKS Dikerjakan secara berkelompok ketika melakukan permainan ular
naga panjang dengan tujuan agar siswa dapat saling bertukar pikiran
dengan teman yang lain serta pengetahuan siswa menjadi lebih luas.
3. Soal Evaluasi
Peneliti menyusun soal evaluasi yang terdiri dari 23 soal terdiri dari 16
soal pilihan ganda dan 7 soal isian singkat yang sebelumnya telah uji
validitasnya terlebih dahulu sebelum diujikan kepada siswa kelas IV SD
N Yogyakarta.
4. Media Pembelajaran
Peneliti menyusun media pembelajaran yaitu mainan telephone yang
terbuat dari 2 buah kaleng yang dihubungkan dengan benang sebagai
media yang mendukung pembelajaran yang berkaitan dengan materi
pembelajaran IPA mengenai perambatan bunyi serta menyiapkan teks
bacaan dan gambar mengenai permainan ular naga panjang.
4.1.1.2 Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, kegiatan pembelajaran dilakukan dalam satu
kali pertemuan dengan alokasi waktu 8 x 35 menit (1 hari pembelajaran).
Pembelajaran pada siklus I ini adalah Tema 1 Subtema 2 Pembelajaran 3
terkait dengan materi pembelajarn Bahasa Indonesia, IPA dan PJOK. Kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
diawali dengan membangkitkan motivasi belajar siswa dengan cara mengajak
siswa untuk bernyanyi. Selanjutnya, peneliti melakukan tanya jawab dengan
siswa dengan memberikan teks bacaan terkait permainan ular naga panjang.
Siswa diminta untuk mengamati teks bacaan dan bertanya bila menemukan hal
yang kurang dimengerti, kemudian siswa diminta untuk menemukan gagasan
pokok dan gagasan pendukung yang ada pada teks bacaan permainan
tradisional ular naga panjang. Peneliti meminta siswa untuk saling berdiskusi
bersama dengan kelompok yang terdiri dai 3-4 orang.
Peneliti mengajak siswa untuk keluar dari kelas untuk belajar sambil
bermain di halaman sekolah. Peneliti menjelaskan terkait aturan dalam
permainan ular naga panjang yang akan dimainkan. Siswa membuat satu
kelompok besar yang kemudian akan terbagi kedalam dua kelompok selama
permainan berlangsung. Setelah semua siswa melakukan permainan, siswa
diminta untuk mengerjakan LKS secara berkelompok yang terdiri dari 3-4
orang. Setelah semua kegiatan berjalan dengan baik salah satu siswa mewakili
kelompok maju kedepan untuk mempresentasikan hasil pekerjaan mereka.
Kemudian siswa istirahat selama 15 menit, setelah istirahat siswa kembali ke
dalam kelas dan mengerjakan soal evaluasi terkait materi pembelajaran.
Setelah siswa mengerjakan soal evaluasi guru menanyakan kepada siwa terkait
perasaan dan hambatan-hambatan apa yang mereka alami setelah
melaksanakan pembelajaran, kemudian guru menutup pembelajaran dengan
mengucap salam dan doa penutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
4.1.1.3 Observasi dan Pengumpulan Data
Pada saat pembelajaran siklus I berlangsung, peneliti juga melakukan
observasi. Observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah observasi tidak
terstruktur. Observasi dibantu oleh guru kelas selaku mitra penelitian. Adapun
tujuan dari observasi ini adalah untuk mengamati proses pelaksanaan tindakan
dan mencatat kejadian-kejadian menarik dalam bentuk catatan anekdot. Hasil
observasi tidak terstruktur dapat dilihat pada lampiran 31. Selain itu peneliti
juga mengambil data kuantitatif yaitu berupa nilai evaluasi siklus I untuk
mengetahui hasil belajar siswa.
Peneliti mengamati bahwa siswa kelas IV menjadi lebih aktif berdiskusi,
bekerjasama, dan bersikap sportif. Namun ada pula beberapa kendala yang
yang dihadapi peneliti salah satunya yaitu ada siswa laki-laki yang tidak mau
bergabung dengan anggota kelompok yang bukan menjadi pilihannya.
Kemudian peneliti menjelaskan bahwa semua anggota sama dan wajib
berpartisipasi dengan berbagai macam cara. Akhirnya dibantu dengan anggota
yang lain yang menunjukan sikap mau menerima dan saling berbagi, siswa
tersebut mau mencoba permainan dengan kelompok.
4.1.1.4 Refleksi
Setelah pelaksanaan siklus I selesai, peneliti peneliti melakukan refleksi
terhadap pelaksanaan siklus I. Peneliti melihat hasil observasi untuk
mengetahui kekurangan dan kelebihan yang di peroleh selama pelaksanaan
tindakan siklus I. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti
menemukan beberapa masalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
1. Kondisi lapangan bermain yang kurang nyaman.
2. Ada siswa yang tidak mau bermain ular naga panjang dengan alasan
tidak cocok dengan kelompoknya.
3. Ada siswa yang tidak memperhatikan guru menjelaskan aturan
permainan ular naga panjang sehingga mengalami kebingungan ketika
melakukan permainan.
4. Ada siswa yang senang mengganggu teman lain yang sedang bermain.
Berdasarkan refleksi pada siklus I, maka peneliti perlu melakukan revisi
sekaligus rancanagan untuk siklus II agar dapat berjalan lebih baik
dibandingkan siklus I. Revisi dan rancangannya dalah sebgaai berikut:
1. Peneliti berusaha menciptakan tempat bermain yang nyaman.
2. Peneliti memberi penjelasan kepada siswa pentingnnya menunjukan
sikap menghargai dan mau memperhatikan orang lain yang sedang
berbicara.
3. Peneliti memberikan motivasi kepada siswa agar mampu menunjukan
sikap toleransi dan bekerjasama dengan baik bersama kelompok.
4. Peneliti menjelaskan kepada siswa untuk konsentrasi saat bermain dan
tidak menimbulkan kegaduhan yang merugikan orang lain.
4.1.2 Tindakan Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2017 dalam satu kali
pertemuan dengan alokasi waktu 8 x 35 menit (1 hari pertemuan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
4.1.2.1 Perencanaan
Dalam perencanaan peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang
dibutuhkan dalam penelitian. Persiapan tersebut meliputi:
1. RPPTH
Peneliti menyususn RPPTH untuk kelas IV semester gasal mengenai
tema 1 Indahnya kebersamaan Subtema 2 Kebersamaan dalam
keberagaman Pembelajaran 6 muatan pelajaran yang terkait adalah
PJOK, Bahasa Indonesia, dan PKN. Penyusunan RPPTH siklus I
didasarkan pada pembelajaran dengan pendekatan Tematik Integratif,
Saintifik model Cooperative Learning tipe Team Games Tournament.
2. LKS
Peneliti menyusun LKS sesuai dengan materi yang kan disampaikan.
LKS Dikerjakan secara berkelompok ketika melakukan permainan
bakiak dengan tujuan agar siswa dapat saling bertukar pikiran dengan
teman yang lain serta pengetahuan siswa menjadi lebih luas.
3. Soal Evaluasi
Peneliti menyusun soal evaluasi yang terdiri dari 18 soal terdiri dari 12
soal pilihan ganda dan 6 soal isian singkat yang sebelumnya telah uji
validitasnya terlebih dahulu sebelum diujikan kepada siswa kelas IV SD
N Yogyakarta.
4. Media Pembelajaran
Peneliti menyusun media pembelajaran yaitu mainan bakiak yang terbuat
dari kayu dan karet sebagai media yang mendukung pembelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
berkaitan dengan materi pembelajaran PJOK mengenai keterampilan
gerak dasar serta menyiapkan teks bacaan dan gambar mengenai
permainan bakiak.
4.1.2.2 Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, kegiatan pembelajaran dilakukan dalam satu
kali pertemuan dengan alokasi waktu 8 x 35 menit (1 hari pembelajaran).
Pembelajaran pada siklus II ini adalah Tema 1 Subtema 2 Pembelajaran 3
terkait dengan materi pembelajaran Bahasa Indonesia, PKN dan PJOK.
Kegiatan diawali dengan membangkitkan motivasi belajar siswa dengan cara
mengajak siswa untuk bernyanyi. Selanjutnya, peneliti melakukan tanya jawab
dengan siswa dengan memberikan teks bacaan terkait permainan bakiak. Siswa
diminta untuk mengamati teks bacaan dan bertanya bila menemukan hal yang
kurang dimengerti, kemudian siswa diminta untuk menemukan gagasan pokok
dan gagasan pendukung yang ada pada teks bacaan permainan tradisional
bakiak. Peneliti meminta siswa untuk saling berdiskusi bersama dengan
kelompok yang terdiri dai 3-4 orang.
Peneliti mengajak siswa untuk keluar dari kelas untuk belajar sambil
bermain di halaman sekolah. Peneliti menjelaskan terkait aturan dalam
permainan bakiak yang akan dimainkan. siswa dibagi kedalam dua kelompok.
Setelah semua siswa melakukan permainan, siswa diminta untuk mengerjakan
LKS secara berkelompok yang terdiri dari 3-4 orang. Setelah semua kegiatan
berjalan dengan baik salah satu siswa mewakili kelompok maju kedepan untuk
mempresentasikan hasil pekerjaan. Kemudian siswa istirahat selama 15 menit,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
setelah istirahat siswa kembali kedalam kelas dan mengerjakan soal evaluasi
terkait materi pembelajaran. Setelah siswa mengerjakan soal evaluasi guru
menanyakan kepada siwa terkait perasaan dan hambatan-hambatan apa yang
mereka alami setelah melaksanakan pembelajaran, kemudian guru menutup
pembelajaran dengan mengucap salam dan doa penutup.
4.1.1.3 Observasi dan Pengumpulan Data
Pada saat pembelajaran siklus II berlangsung, peneliti juga melakukan
observasi. Observasi yang dilakukan adalah observasi tidak terstruktur.
Observasi dibantu oleh guru kelas selaku mitra penelitian. Adapun tujuan dari
observasi ini adalah untuk mengamati proses pelaksanaan tindakan dan
mencatat kejadian-kejadian menarik dalam bentuk catatan anekdot. Hasil
observasi tidak terstruktur dapat dilihat pada lampiran 3.2. Selain itu peneliti
juga mengambil data kuantitatif yaitu berupa nilai evaluasi siklus II untuk
mengetahui hasil belajar siswa.
Peneliti mengamati bahwa siswa kelas IV menjadi mampu menerapkan
keterampilan gerak dasar dengan baik, bekerjasama, dan bersikap sportif.
Sedangkan Kendala yang terjadi pada siklus sebelumnya terlihat mulai bisa
teratasi pada siklus II. Hal ini terjadi karena guru berusaha memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang ada sebelumnya dan kemampuan siswa untuk
mendengarkan dan memperbaiki kesalahan-kesalah yang terjadi, sehingga
siklus II bisa berjalan dengan baik dengan kekompakan yang dibangun, strategi
yang disusun, dan bagaimana mereka berdiskusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
4.1.1.4 Refleksi
Peneliti dibantu dengan teman sejawat berdiskusi mengenai tindakan
yang telah dilaksanakan pada siklus II. Dari hasil diskusi dapat disimpulkan
proses pembelajaran menjadi lebih baik daripada siklus II. Adapun perbaikan
yang dialami adalah:
1. Siswa meneunjukan sikap mau menerima dan menghargai orang lain.
2. Siswa menunjukan sikap sportivitas saat bermain.
4.2 Hasil Tindakan
Kondisi awal hasil belajar siswa didapat dari nilai rata-rata dan
persentase ketuntasan nilai ulanagn harian dengan KKM 70. Berikut adalah
kondisi awal hasil belajar siswa:
Tabel 4.1 Kondisi Awal Ulangan Harian Tema 1 Subtema 2 Kelas IV
Ajaran 2017/2018
Keterangan Hasil
Jumlah siswa 31
Jumlah nilai 2070
Rata-rata 66,77
Nilai tertinggi 91
Nilai terendah 47
Persentase siswa tuntas 58,06%
Persentase siswa tidak tuntas 41,93%
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat total nilai dari 31 siswa adalah 2070
dengan nilai rata-rata 66,77 % sedangkan persentase siswa yang mendapat nilai
tuntas atau mencapai KKM sebesar 41,93%. Melihat cukup tinggi persentase
siswa yang mengalami ketidaktuntasan, peneliti akhirnya melaksanakan
penelitian dengan menggunakan metode permainan tradisional pada Tema 1
Subtema 2. Berikut adalah nilai hasil belajar:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
4.2.1 Hasil Belajar Siklus I
Tabel 4.2 Hasil Nilai Evaluasi Siklus I
Keterangan Hasil
Jumlah siswa 31
Jumlah nilai 2279
Rata-rata 73,51
Nilai tertinggi 94
Nilai terendah 47
Persentase siswa tuntas 64,51%
Persentase siswa tidak tuntas 36,66%
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat total nilai dari 31 siswa adalah 2279
dengan nilai rata-rata 73,51 % sedangkan persentase siswa yang mendapat nilai
tuntas adalah sebanyak 20 siswa atau sebesar 64,51%. Sedangkan sebanyak 11
dari 31 atau 33,66% siswa yang belum mencapai KKM. Selanjutnya untuk
melihat data hasil belajar evaluasi siklus I secara lengkap dapat dilihat pada
lampiran 33.
4.2.2 Hasil Belajar Siklus II
Tabel 4.3 Hasil Nilai Evaluasi Siklus II
Berdasarkan tabel 4.3 total nilai dari 31 siswa adalah 2570 dengan nilai
rata-rata 82,90. Sedangkan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar
83,87%. Dan sebanyak 5 dari 31 atau sekitar 16,12% siswa belum mencapai
KKM. Selanjutnya untuk melihat data hasil belajar evaluasi siklus II secara
lengkap dapat dilihat pada lampiran 34.
Keterangan Hasil
Jumlah siswa 31
Jumlah nilai 2570
Rata-rata 82,90
Nilai tertinggi 97
Nilai terendah 50
Persentase siswa tuntas 83,87%
Persentase siswa tidak tuntas 16,12%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel 4.4 Perbandingan Nilai Siklus I dan II
NO NAMA SISWA
Penilaian
Siklus I Siklus II
1 Ad 88 88
2 Nov 78 70
3 Zi 88 88
4 As 62 88
5 Mut 94 97
6 Bar 70 77
7 De 59 62
8 Far 91 94
9 Il 88 91
10 Fi 88 88
11 Ka 85 97
12 Ri 50 50
13 Ro 74 85
14 Mu 88 88
15 Put 50 80
16 Kh 85 94
17 Kei 59 62
18 Nan 94 94
19 Nez 47 82
20 Ni 50 91
21 An 77 88
22 Kh 94 94
23 Ray 62 80
24 Vi 50 62
25 Rid 82 88
26 Ry 62 85
27 Iq 94 94
28 Sy 56 56
29 Sya 77 91
30 Yun 49 77
31 Ad 88 97
Jumlah 2279 2570
Rata rata 73,51 82,90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan dan penurunan
hasil belajar siswa mulai dari siklus I hingga siklus II. Apabila dilihat dari
jumlah nilai siswa dalam satu kelas, memang terdapat peningkatan mulai dari
siklus I hingga pada siklus II. Begitu pula dengan rata-rata kelas yang
mengalami peningkatan yaitu mulai dari siklus I sebesar 70,67 kemudian
meningkat pada siklus II menjadi 82,90.
Namun apabila dilihat dari nilai yang diperoleh siswa, ada yang
mengalami peningkatan dan ada juga yang mengalami penurunan dari siklus I
dan siklus II. Berdasarkan data, siswa yang mengalami peningkatan sebanyak
22 siswa. Sebanyak 19 siswa mengalami peningkatan dengan baik sedangkan 3
siswa mengalami peningkatan namun dengan nilai perolehan masih di bawah
KKM.
Adapun tabel indikator pencapaian penelitian yang telah disusun oleh
peneliti dari kondisi awal, target capaian, dan kondisi akhir setelah pelaksanaan
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5 Hasil Perbandingan
Perubahan Indikator Kondisi
Awal
Target
Siklus I
Hasil
Siklus I
Target
Siklus II
Hasil
Siklus II
Hasil
Belajar
Nilai rata-
rata kelas
66,77
70
73,51
80
82,90
Jumlah
siswa yang
mencapai
KKM
18
19
20
24
26
Presentase
hasil
belajar
siswa
58,06%
61,29%
64,51%
77,41%
83,84%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Berdasarkan tabel 4.5 indikator pencapaian, dapat diketahui bahwa
pelaksanaan siklus I dan siklus II sudah mencapai target bahkan melampaui
target capaian yang telah peneliti tetapkan. Adanya peningkatan hasil belajar
siswa kelas IV SD N Puren Yogyakarta terbukti dari data nilai hasil belajar
siklus I dan siklus II. Sebelum dilakukan tindakan, hasil rata-rata nilai siswa
pada Tema 1 Subtema 2 hanya 66,77 dengan 18 siswa yang mencapai KKM
dan persentase ketuntasan 58,06%. Dari hasil tes yang diperoleh pada siklus I
dan II dapat diketahui bahawa nilai hasil belajar siswa secara keseluruhan
mengalami peningkatan. Hasil tes pada siklus I menunjukan bahwa rata-rata
kelas meningkat menjadi 73,51. Sebanyak 20 siswa telah berhasil mencapai
KKM dengan persentase 64,51%. Sedangkan hail tes pada siklus II meningkat
menjadi 82,90. Sebanyak 26 siswa telah berhasil mencapai KKM dengan
persentase 83,84%.
Hasil perolehan yang dicapai pada siklus II ini membuat peneliti
merasakan keberhasilan yang dicapai cukup memuaskan, sehingga peneliti
memutuskan untuk tidak melanjutkan pada siklus berikutnya dan cukup
berhenti pada siklus II karena peneliti merasa kekurangan yang ada pada siklus
I sudah bisa di perbaiki pada siklus II. Adapun kekurangan yang dimaksud
adalah permainan yang dimainkan kurang menarik perhatian siswa mengingat
lapangan tempat bermain yang panas terkena sinar matahari, sehingga hasil
belajar pada siklus I belum bisa berjalan semaksimal mungkin. Kemudian pada
siklus II peneliti memilih tempat bermain yang lebih nyaman agar siswa bisa
menikmati permainan dan fokus dalam bermain, didukung pula permainan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
yang digunakan pada siklus II sangat menarik perhatian siswa dan siswa sangat
menggemari permainan yang digunakan. Sehingga pada akhirnya siklus II bisa
berjalan dengan lancar dan tingkat keberhasilan siswa bisa mencapai target
maksimal.
Untuk memperjelas peningkatan hasil belajar pada tabel diatas dapat juga
dilihat dengan grafik peningkatan. Berikut grafik perbandingan persentase rata-
rata ketuntasan belajar pada kondiri awal, siklus I dan II.
Grafik 4.1 Perbandingan Nilai Rata-rata Peningkatan Hasil Belajar
Berdasarkan tabel 4.5 dan grafik 4.1 terdapat peningkatan rata-rata nilai
hasil belajar mulai dari kondisi awal, siklus I hingga pada siklus II. Rata-rata
nilai hasil belajar mulai pada kondisi awal sebesar 58,06 kemudian meningkat
pada siklus I menjadi 77,4 peningkatan tersebut sebesar 6,74. Apabila dilihat
66,77 70
73,51
80 82,9
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
KONDISI
AWAL
TARGET
SIKLUS I
SIKLUS I TARGET
SIKLUS II
SIKLUS II
Nilai Rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
dari peningkatan persentase ketuntasan pada kondisi awal sebesar 58,06%
kemudian meningkat pada siklus I sebesar 64,51%. Besar peningkatan
persentase tersebut adalah 6,45%. Selanjutnya rata-rata hasil belajar siklus I
meningkat pada siklus II, dari 73,51 menjadi 82,90. Besar peningkatan tersebut
adalah sebesar 9,39. Apabila dilihat dari persentase peningkatan siklus I ke
siklus II adalah 64, 51% menjadi 83,84%. Besar peningkatannya adalah
19,36%.
Siklus I dan II mengalami peningkatan. Bila dibandingkan dengan target
pencapaian nilai pada indikator keberhasilan yang telah ditargetkan oleh
peneliti. Peningkatan hasil belajar yang dicapai oleh siswa tentunya semakin
membuktikan bahwa permainan tradisional mampu meningkatkan hasil belajar
siswa, pernyataan ini sejalan dengan Subagiyo (dalam Mulyani, 2016: 49-52)
yang menyebutkan bahwa manfaat permainan tradisional salah satunya adalah
mampu mengembangkan kecerdasan intelektual anak. Permainan tradisional
membantu anak untuk mengembangkan kecerdasan intelektualnya, sebab pada
permainan yang dimainkan mampu mewakili wawasan anak terhadap berbagai
macam pengetahuan yang akan diperoleh.
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa siswa mengalami peningkatan
baik secara signifikan, tetap, ataupun mengalami penurunan. Terdapat pula
siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar namun belum memenuhi
KKM. Siswa yang mengalami peningkatan secara signifikan adalah sebanyak
15 orang, siswa tersebut diantaranya adalah Ad, Yun, Sya, Ry, Ray, An, Vi,
Ni, Nez, Put, Ro, Ka, De, Bar dan As. Siswa tersebut diatas mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
peningkatan secara signifikan karena berdasarkan obeservasi yang peneliti
lakukan siswa tersebut di atas memiliki semangat belajar yang tinggi, mereka
sangat berantusias dan mau bertanya apabila mengalami kesulitan. Sehingga
siswa tersebut mampu mencapai hasil atau nilai sesuai dengan apa yang
mereka usahakan. Tidak hanya mengalami peningkatan secara signifikan ada
pula siswa yang memperoleh nilai atau hasil belajar tetap diantaranya dalah Sy,
Iq, Kh, Nan, Mu, Ri, Fi, Zi dan Ad. Berdasarkan pengamatan peneliti hal
tersebut terjadi karena siswa tersebut di atas hanya mengharapkan nilai
ketuntasan bukan lebih kepada usaha untuk meningkatkan kualitas diri. Hal
tersebut terjadi kepada siswa salah satunya yang berinisial Sy. Sy mengatakan
kepada temannya bahwa “sudahlah jangan terlalu pusing mengerjakan soal,
yang penting kita bisa memperoleh niliai tuntas”. Menurut hasil pengamatan
peneliti inilah salah satu penyebab nilai siswa tetap dan tidak mengalami
peningkatan
Selain itu ada pula siswa yang mengalami peningkatan namun masih
memperoleh nilai di bawah KKM. Siwa tersebut diantaranya adalah Vi, Kei
dan Des. Ada beberapa alasan siswa tersebut belum bisa menacapai KKM
diantaranya adalah faktor intelegensi. Berdasarkan informasi yang peneliti
terima dari guru kelas, siswa tersebut diatas memang pada dasarnya memiliki
kecerdasan yang rendah dibandingkan dengan teman-temannya yang lain.
Peneliti melihat bahwa siswa yang tersebut diatas kurang bersemangat dan
kurang memiliki motivasi belajar, hal tersebut terlihat pada saat semua siswa
asik bermain berbeda halnya yang terjadi dengan siswa yang tersebut diatas,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
mereka cenderung pasif dan sibuk dengan kegiatannya sendiri. Kemudian
peneliti juga menyadari bahwa penyebab lain adalah timbul dari dalam diri
peneliti sendiri, peneliti kurang mampu menyampaikan tujuan pembelajaran
dengan baik sehingga masih ada siswa yang kurang bisa memahami
pembelajaran dengan baik.
Selain terdapat siswa yang mengalami peningkatan ada pula siswa yang
mengalami penurunan nilai dari siklus I ke siklus II adapun siswa tersebut
adalah No. Pada saat proses pembelajaran berlangsung peneliti mencatat
bahwa penyebab yang ditemukan dibalik menurunya nilai No dari 78 menjadi
62. Ternyata peneliti menemukan bahwa No kurang serius mengerjakan soal
evaluasi, hal ini terbukti ketika dia mengerjakan soal pada siklus II bagian
pilihan ganda dan isian singkat tidak dikerjakan secara keseluruhan, No hanya
mengerjakan yang ia rasa cukup bisa untuk di kerjakan dan itupun tidak semua
yang dikerjakan bisa benar. Selain itu peneliti juga menyadari kekurangan
yang dimiliki oleh peneliti dalam hal mengkondisikan siswa. Hal tersebut
didukung dengan adanya masukan dari guru kelas terkait dengan kesulitan
dalam penguasaan kelas.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti menyimpulkan beberapa penyebab
peningkatan dan penurunan hasil belajar siswa. Penyebab peningkatan hasil
belajar adalah, 1) siswa mampu mengikuti pembelajaran dengan baik. 2) siswa
mengerti dengan baik maksud dan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh
peneliti. 3) lokasi permainan yang menunjang permainan. 4) permainan yang
sesuai dengan yang diminati oleh siswa sehingga mampu untuk mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
soal evaluasi dengan baik. 5) peneliti sangat berperan penting dalam membantu
siswa untuk meningkatkan hasil belajar. Jadi, kemampuan peneliti dalam
membimbing siswa pada saat melakukan pembelajaran akan berdampak
dengan hasil belajar siswa.
Peneliti juga menyadari kemungkinan penyebab yang membuat hasil
belajar siswa menurun, diantaranya adalah peneliti kurang mampu
mengkondisikan suasana belajar dengan baik dan peneliti kurang mampu
menyampaikan maksud dan tujuan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan
siswa. Sehingga berakibat pada hasil belajar yang menurun ataupun hasil
belajar yang mengalami peningkatan namun masih mencapai dibawah KKM.
Selain itu hambatan yang disebabkan oleh siswa sendiri adalah, kemampuan
dalam mengerjakan soal evaluasi yang kurang baik, tidak serius dalam
mengerjakan, hanya mengerjakan bagaian yang dirasa mampu untuk
dikerjakan. Hal ini menyebabkan siswa mengalami penurunan pada siklus II.
Penyebab lain yang dikemukakan oleh guru adalah faktor intelegensi,
dimana siswa mengalami peningkatan namun masih dibawah KKM, Hal ini
karena siswa memiliki tingkat kecerdasan yang rendah sehingga siswa
mengalami kesulitan untuk memperoleh nilai tuntas. Guru juga
mengungkapkan faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar adalah karena
diakhir pembelajaran siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi
sedangkan sebelumnya siswa sudah terlalu asik dengan permainan yang
mereka lakukan sehingga untuk mengerjakan soal mereka akan cenderung
tidak maksimal dan tidak bersungguh-sungguh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
4.3 Pembahasan
Peneliti melakukan Penelitian Tindalan Kelas. Penelitian ini terbagi
kedalam dua siklus. Setiap siklus terbagi kedalam empat tahap penelitian yaitu
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Tujuan penelitian ini adalah
meningkatkan hasil belajar Tema 1 Subtema 2 Pembelajaran 3 dan 6 siswa
kelas IV SD N Puren Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018 dengan
menggunakan metode permainan tradisional. Peneliti mengukur hasil belajar
siswa menggunakan soal evaluasi yang terdisi dari soal pilihan ganda dan isian
singkat. Penelitian ini berfokus pada penilaian kognitif, namun peneliti juga
melakukan pengamatan terhadap perubahan sikap dan keterampilan siswa
untuk memperkuat data hasil penelitian siswa. Hasil belajar kondisi awal
diperoleh dari nilai ulangan harian pada tahun ajaran 2017/2018.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan di SD N Puren
Yogyakarta sebesar 70. KKM ditetapkan berdasarkan hasil musyawarah guru
mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang
memiliki karakteristik hampir sama. Sesuai dengan peraturan Menteri
Pendidikan Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2007
Tentang Standar Penilaian Pendidikan bab F tentang Penilaian oleh satuan
Pendidikan pasal 1 disebutkan, bahwa dalam menentukan KKM setiap mata
pelajaran, adalah dengan memperhatikan karakteristik siswa, karakteristik mata
pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melaui rapat dewan pendidik
(Widoyoko, 2014: 265).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Setelah melaksanakan siklus I, peneliti melanjutkan penelitian siklus II
karena dapat dilihat berdasarkan refleksi pada siklus I meskipun telah
mencapai nilai sesuai yang telah ditetapkan oleh peneliti dan telah mengalami
peningkatan dari kondisi awal, namun masih belum bisa dikatakan bahwa
sepenuhnya berhasil karena masih terdapat kekurangan-kekurangan yang harus
diperbaiki sehingga peneliti memutuskan untuk melanjutkan pada siklus II.
Siklus II ini dilakukan sama seperti tahapan yang telah dilakukan pada siklus I
yang kemudian melihat hasil dari refleksi.
Peneliti mencatat bahwa peningkatan yang di alami oleh siswa tidak
hanya pada peningkatan kognitif (hasil belajar), namun peneliti juga mencatat
dalam bentuk psikomotor dan afektif dari siswa ketika siswa melakukan
permainan tradidional siklus I dan siklus II. Perubahan pada siklus I adalah
aspek psikomotor yang berkaitan dengan fisik. Pada kondisi awal peneliti
menemukan bahwa banyak siswa yang kurang aktif bergerak, pasif dan tidak
mempunyai daya tahan tubuh yang baik terutama bagi para siswa yang
perempuan. Namun pada saat melakukan permaian ular naga panjang tanpa
disadari semua siswa terlibat aktif dalam bermain, mereka bernyanyi bersama,
mereka mampu menyelesaikan permainan dengan baik. Dan secara tidak
langsung mereka telah berlatih melakukan gerak dasar lokomotor dan non
lokomotor. Sedangkan pada saat melakukan permainan bakiak siswa juga
melakukan gerak dasar lokomotor, non lokomotor dan manipulatif seperti
berjalan, menunduk, mengayun, dan menangkap. Selain itu juga siswa berlatih
untuk saling bekerjasama didalam kelompok, mengatur strategi permaina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
dengan baik dengan memperhatikan kepentingan dan keputusan bersama.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan permainan tradisional
mampu mengembangkan kecerdasan psikomotor pada siswa. Hal ini sejalan
dengan Subagiyo (dalam Mulyani, 2016: 49-52) yang mengatakan permainan
tradisional mempunyai manfaat dalam mengembangkan kecerdasan kinestetik
pada anak.
Peneliti juga mencatat perubahan afektif pada siswa. Berdasarkan dari
pengamatan dan informasi yang diterima oleh peneliti bahwa siswa kelas IV
sering kali tidak bisa mengontrol diri pada sata bermain terutama terjadi pada
siwa laki-laki yang senang mencari keributan dan mengganggu teman yang
lain. Sama halnya dengan siswa perempuan yang tidak memiliki rasa
kebersamaan, mereka cenderung hanya ingin bermain bersama dengan teman
yang dia rasa cocok dengan dirinya. Namun pada saat melakukan permainan
tradisional peneliti mencatat dan menemukan beberapa perubahan pada siswa
kelas IV diantaranya adalah mampu bekerjasama dengan baik, saling berbagi,
mentaati aturan dalam permainan, mampu mendengarkan pendapat orang lain
dan bersikap sportif dalam bermain. Sebagai contoh sikap kebersamaan yang
baik adalah tercermin pada sikap siswa perempuan yang bernama Na yang
akan melaksanakan permainan ular naga panjang, ketika teman-temannya
sedang ribut untuk pembagian kelompok karena hanya ingin berada pada
kelompok yang mereka inginkan namun berbeda dengan sikap yang ditunjukan
oleh Na, karena menurut Na berada di kelompok manapun akan
menyenangkan asalkan bisa saing bekerjasama dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Sedangkan pada saat melakukan permaina bakiak, peneliti mencatat
siswa mudah untuk saling berkomunikasi dan saling membantu. Contohnya
ketika kelompok mereka bergabung antara siswa laki-laki dan siswa
perempuan, mereka mampu menjalalin kerjasama yang baik dan mampu untuk
saling membantu teman yang mengalami kesulitan tanpa harus meembedakan
gender. Kemudian peneliti juga mencatat bahwa setiap kelompok berusaha
untuk bisa memenangkan permainan, setiap kelompok berusaha dengan baik,
berjuang bersama kelompok, dan tentunya tetap memperhatikan aturan-aturan
yang berlaku.
Berdasarkan daftar nilai siklus I dan siklus II, peneliti mencatat bahwa
ada beberapa penyebab meningkatnya hasil belajar siswa tersebut, diantaranya
adalah siswa yang mengalami peningkatan adalah siswa yang mengikuti proses
pembelajaran dengan baik. Hal ini tampak pada saat melakukan permainan
tradisional bakiak, mereka tampak antusias dalam memlakukan permainan
dibandingkan dengan siklus I yang tampak kurang antusias dari para siswa.
Adapun hambatan yang dialami pada saat pelaksanaan siklus I adalah permaian
yang dimainkan kurang menarik perhatian siswa dan kurang diminati oleh
siswa, adapun penyebab lain adalah kondisi lapangan bermain yang panas
terik sehingga siswa kurang bersemangat. Berbeda dengan siklus II dengan
menggunakan permainan tradisional bakiak, permainan berjalan dengan baik
karena siswa sangat meminati permainan yang digunakan dan kondisi bermain
yang berada di lapangan yang nyaman dan hanya sedikit terkena panas
matahari. Pada siklus II ini pula peneliti berusaha membimbing siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
tetap meningkatkan semangat mereka dalam melakukan permainan membantu
membimbing bila siswa mengalami kesulitan, mengingatkan untuk
mengerjakan LKS, dan mengingatkan untuk mengerjakan soal evaluasi dengan
baik. Sehingga siswa terdorong untuk mengerjakan soal evaluasi siklus II lebih
baik daripada siklus I.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi
peningkatan hasil belajar Tema 1 Subtema 2 Pembelajaran 3 dan 6 pada siswa
kelas IV SD N Puren Yogyakarta dengan menggunakan metode permainan
tradisional. Dalam hal ini, terbukti dari meningkatnya rata-rata dan persentase
ketuntasan KKM. Sejalan dengan yang diungkapkan oleh Cahyono (dalam
Mulyani, 2016: 48-49) bahwa permainan tradisional memiliki nilai-nilai luhur
dan pesan moral yang dapat mengembangkan kecerdasan efektif pada siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Metode permainan tradisional dapat meningkatkan hasil belajar Tema 1
Subtema 2 pada siswa kelas IV SD N Puren Yogyakarta. Hal tersebut
bisa dilihat dari hasil perolehan nilai hasil belajar mulai pada kondisi
awal sebesar 58,06 kemudian meningkat pada siklus I menjadi 77,4
peningkatan tersebut sebesar 6,74. Apabila dilihat dari peningkatan
persentase ketuntasan pada kondisi awal sebesar 58,06% kemudian
meningkat pada siklus I sebesar 64,51%. Besar peningkatan persentase
tersebut adalah 6,45%. Selanjutnya rata-rata hasil belajar siklus I
meningkat pada siklus II, dari 73,51 menjadi 82,90. Besar peningkatan
tersebut adalah sebesar 9,39. Apabila dilihat dari persentase peningkatan
siklus I ke siklus II adalah 64, 51% menjadi 83,84%. Besar
peningkatannya adalah 19,36%.
5.2 Keterbatasan Penelitian
5.2.1 Waktu yang diberikan sekolah pada saat melakukan penelitian hanya satu
hari pertemuan untuk setiap siklus atau 8 x 35 menit untuk satu siklus
pembelajaran.
5.2.2 Cuaca yang tidak mendukung pada saat pelaksanaan penelitian.
5.2.3 Kurangnya pendampingan dari wali kelas IV sebagai mitra kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
5.3 Saran
5.3.1 Sekolah memberikan ijin dan Menyesuaikan waktu sesuai dengan
kebutuhan penelitian, agar penelitian dapat berlangsung secara maksimal
dan sesuai dengan harapan peneliti.
5.3.2 Peneliti mempersiapkan tempat lain sebagai pilihan kedua pada saat
pelaksanaan penelitian guna menghindari kejadian-kejadian yang tidak
terduga.
5.3.3 Wali kelas selaku mitra kerja hendaknya membantu mendampingi dan
mengawasi pada saat penelitian berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Penelitian tindakan 2010. Yogyakarta: Aditya Media.
Arikunto, S. (2014). Penelitian tindakan untuk guru, kepala sekolah dan
pengawas. Yogyakarta: Aditya Media.
Fadillah, M. (2014). Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran SD/MI,
SMP/MTS, & SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz.
Kemendikbud. (2014). Kegemaranku: Buku guru edisi revisi. Jakarta:
Depdikbud.
Kemendikbud. (2014). Materi pelatihan guru implementasi kurikulum 2013
Tahun 2014 SD Kelas I. Jakarta: Depdikbud.
Kurniati, E. (2016). Permainan tradisional dan perannya dalam
mengembangkan keterampilan sosial anak. Jakarta: Prenadamedia Group.
Makmun. (2007). Perencanaan suatu pendekatan konperehensif. Bandung; PT
Remaja Rosdakarya.
Margono, S. (2010). Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Mulyani. (2013). 45 Permainan tradisional anak indonesia. Yogyakarta:
Langensari Publishing.
Mulyani, N. (2016). Super asyik permainan tradisional anak indonesia.
Yogyakarta: Diva Press.
Nugroho, Y. A. (2011). Olah data dengan SPSS. Yogyakarta: Katalok Dalam
Terbitan.
Nurgiyantoro. (2010). Penilaian pembelajaran bahasa berbasis kompetensi.
Yogyakarta: BPFE.
https://www.google.com/search?q=arena+permainan+ular+naga+panjang&client
=ms-opera-
mobile&channel=new&espv=1&prmd=inmv&source=Inms&tbm=isch&sa
=X&ved=0ahUKEwiR-
J7crlTbAhXLMo8KHZeUAZoQ_AUIESgB#imgrc=mPUgkal4L9I0jM:(di
unduh pada hari Jumat, 11 Mei 2018 pukul 19.56)
Purwanto. (2009). Evaluasi hasil belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Purwanto. (2014). Evaluasi hasil belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sudjana. (2005). Metode statistika. Bandung: Tarsito.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Sudjana. (2013). Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Sudjana. (2013). Penilaian proses hasil belajar mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset.
Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif,
kualitataif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2015). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabet.
Sugiyono. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Supratiknya. (2010). Penilaian hasil belajar dengan teknik nontes. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Suprihatiningrum, J. (2013). Strategi pembelajaan teori dan aplikasi.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Susanto. (2013). Teori belajar dan pembelajaan di sekolah dasar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Widoyoko, E. (2014). Penilaian hasil pembelajaran di sekolah. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Yuniharto. (2011). Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran harian
(RPPTH) berbasis permainan tradisional kelas I SD pada subema gemar
bernyanyi dan menari. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 1 Surat Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 2 RPPTH Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN NEGERI PUREN
Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 (Satu)
Tema : 1. Indahnya Kebersamaan
Sub Tema : 2. Kebersamaan dalam Keberagaman
Pembelajaran : 3
Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia, IPA dan PJOK
Alokasi Waktu : 8 x 35 menit
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
KI 3: Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4: Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Kompetensi Dasar Indikator
Bahasa Indonesia
3.1 Menunjukkan gagasan pokok dan
gagasan pendukung yang diperoleh
dari teks lisan, tertulis, atau visual.
4.1 Menata Informasi yang didapat
dari teks berdasarkan
keterhubungan antar gagasan
kedalam kerangka tulis.
3.1.1 Mengidentifikasi gagasan pokok dan
gagasan pendukung setiap paragraph
dari teks tulis.
4.1.1 Menyajikan gagasan utama dan
gagasan pendukung setiap paragraph
dari teks tulis dalam bentuk peta
pikiran.
IPA
3.1 Memahami sifat-sifat bunyi
melalui pengamatan dan
keterkaitannya dengan indra
pendengaran.
4.1 Menyajikan laporan hasil
pengamatan percobaan atau
observasi tentang sifat - sifat bunyi
3.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bunyi
menggunakan indra pendengaran.
4.1.1 Menyampaikan laporan secara lisan
tentang sifat sifat bunyi.
PJOK
3.1 Memahami prosedur variasi pola
gerak dasar lokomotor, non-
lokomotor, dan manipulative
sesuai dengan konsep tubuh,
ruang, usaha, dan keterhubungan
dalam permainan bola besar
sederhana dan atau tradisional.
4.1 Mempraktikkan prosedur variasi
pola gerak dasar lokomotor, non-
lokomotor, dan manipulatif sesuai
dengan konsep tubuh, ruang,
usaha, dan keterhubungan dalam
permainan bola besar sederhana.
3.1.1 Menjelaskan permainan ular naga
panjang sebagai salah satu bentuk
permainan tradisional yang
mempraktikan variasi pola gerak dasar
lokomotor.
4.1.1 Mempraktikan permainan ular naga
panjang sebagai salah satu bentuk
permainan tradisional yang
mempraktikan variasi pola gerak dasar
lokomotor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Bahasa Indonesia
1. Setelah membaca teks bacaan mengenai permainan tradisional ular naga panjang,
siswa mampu mengidentifikasi gagasan pokok dan gagasan pendukung setiap
paragraph dengan benar.
2. Melalui kegiatan individu siswa mampu menyajikan gagasan utama dan gagasan
pendukung setiap paragraf dari teks tulis bacaan ular naga panjang dengan baik.
IPA
3. Setelah percobaan, siswa mampu menyebutkan minimal 5 sifat-sifat bunyi yang
terkait dengan telinga sebagai alat pendengaran.
4. Melalui kegiatan individu siswa mampu menyampaikan laporan secara lisan
mengenai sifat sifat bunyi dengan benar.
PJOK
5. Melalui kegiatan kelompok siswa mampu menjelaskan aturan dalam permainan ular
naga panjang sebagai salah satu bentuk permainan tradisional yang mempraktikan
variasi pola gerak dasar lokomotor dengan tepat.
6. Melalui kegiatan kelompok siswa mampu, mempraktikan permainan ular naga
panjang sebagai salah satu bentuk permainan tradisional yang mempraktikan variasi
pola gerak dasar lokomotor dengan benar.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Bahasa Indonesia : Gagasan Pokok, Gagasan Pendukung, Peta pikiran
IPA : Sifat-sifat bunyi dan kaitannya dengan indra pendengaran
PJOK : Variasi Pola Gerak Dasar Gerak Lokomotor
E. METODE, MODEL DANPEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
Pendekatan: Saintifik
Model : Kooperatif Learning, Tipe STAD (Student Teams Achievement
Division)
Metode : Permainan Tradisional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
F. Media, Alat/Bahan , dan Sumber Pembelajaran
1. Media Pembelajaran
Teks Bacaan, Gambar , LKS
2. Alat/Bahan Pembelajaran
Alat tulis.
3. Sumber Belajar :
Kemendikbud. 2016. Buku Guru Tema 1. sub tema 2 .pembelajaran 3. Hal. 105-114.
Jakarta : Kemendikbud.
Kemendikbud. 2016. Buku Siswa Tema 1. sub tema 2 .pembelajaran 3. Hal. 99-108.
Jakarta : Kemendikbud.
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskrifsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Pembuka:
1. Salam, Berdoa, dan Presensi
Motivasi :
2. Siswa diingatkan kembali tentang
keragaman permainan tradisional
Indonesia seperti Benteng dan Gobak
Sodor yang telah mereka mainkan pada
minggu sebelumnya.
3. Guru menerangkan cara bermain ular
naga panjang yang telah dipersiapkan
sebelumya.
Apersepsi :
4. Guru mengajukan pertanyaan pembuka.
Siapakah diantara kalian yang
mengetahui jenis permainan
tradisional Ular naga panjang?
Siswa yang mengangkat tangannya
diminta untuk menerangkan secara
singkat tentang jenis permainan
tersebu
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Orientasi :
5. Guru memberikan penguatan informasi
tentang permainan Ular Naga Panjang
dan gerak dasar yang dipraktikkan
dalam permainan tersebut.
6. Guru menyampaikan tema dan tujuan
yang akan di capai.
Kegiatan
Inti
7. Siswa melakukan permainan ular naga
panjang di luar kelas sesuai dengan
aturan dan instruksi yang sudah di
jelaskan oleh guru dan dengan
memperhatikan pola gerak yang di
gunakan dalam bermain ular naga
panjang.
8. Salah satu siswa membaca teks bacaan
tentang permainan tradisional Ular
Naga Panjang. Sementara siswa yang
lain mendengarkan dan mengamati
bacaan (Mengamati)
9. Siswa bersama dengan kelompok yang
terdiri dari 3- 4 orang diberikan LKS
(Menalar)
10. Siswa melakukan permainan Ular Naga
Panjang dengan memperhatikan aturan-
aturan yang ada (Mencoba)
11. Siswa yang tertangkap memilih
kelompok mana yang dia inginkan
biasanya guru bertanya kelompok 1
atau 2 dengan menggunakan telephone
kaleng
12. Jika siswa berhasil menjawab
pertanyaan maka akan bergabung
(Menalar)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
bersama teman kelompok yang dipilih
13. Siswa melanjutkan permainan dengan
sportif
14. Setelah selesai melakukan
permainan,siswa kembali ke kelas
untuk kegiatan selanjutnya.
15. Guru menanyakan kepada siwa terkait
perasaan mereka selama melaksanakan
permainan Ular Naga Panjang
(Menanya)
16. Guru meminta salah satu siswa untuk
menceritakan dan melaporkan hasil
kegiatan selama melakukan permainan
dan prcobaan (Mengkomunikasikan)
17. Guru bersama dengan siswa
merefleksikan kegiatan yang telah
dilaksanakan bersama.
18. Guru memberikan soal evaluasi
Penutup
19. Siswa di bawah bimbingan guru di beri
penguatan tentang materi dan membuat
kesimpulan bersama
20. Guru memberikan post tes lisan.
21. Pembelajaran ditutup dengan berdoa.
15 Menit
H. Teknik Penilaian
No
Mata
Pelajaran
Ranah
Teknik
Penilaian
Bentuk Penilaian
Instrumen
(terlampir)
1 PJOK Afektif Observasi Pedoman Observasi Pengamatan
2
PJOK
IPA
Psikomotor
Kinerja
Skala penilaian
Rubrik penilaian
3
PJOK
Bahasa
Indonesia
IPA
Kognitif
Tes tertulis
Pilihan ganda,
Jawaban Singkat
Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 1
Pemetaan KD dan Indikator
Tema 1. Subtema 2.
Pembelajaran 3
Kompetensi Dasar
Bahasa Indonesia
3.1 Menunjukkan gagasan
pokok dan gagasan
pendukung yang
diperoleh dari teks
lisan, tertulis, atau
visual
4.1 Menata Informasi yang
didapat dari teks
berdasarkan
keterhubungan antar
gagasan kedalam
kerangka tulis
Indikator
3.1.1 Mengidentifikasi
gagasan pokok dan
gagasan pendukung
setiap paragraph dari
teks tulis
4.1.1 Menyajikan gagasan
utama dan gagasan
pendukung setiap
paragraph dari teks
tulis dalam bentuk
peta pikiran
IPA
3.1 Memahami sifat-
sifat bunyi melalui
pengamatan dan
keterkaitannya
dengan indra
pendengaran
4.1 Menyajikan laporan
hasil pengamatan
percobaan atau
observasi tentang
sifat - sifat bunyi
Indikator
3.1.1 Menyebutkan
sifat-sifat bunyi
menggunakan
indra pendengaran
4.1.1 Menyampaikan
laporan secara
lisan tentang sifat
sifat bunyi.
PJOK
3.1 Memahami Memahami prosedur
variasi pola gerak dasar
lokomotor, non-lokomotor, dan
manipulative sesuai dengan
konsep tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam permainan
bola besar sederhana dan atau
tradisional
4.1 Mempraktikkan prosedur variasi
pola gerak dasar lokomotor, non-
lokomotor, dan manipulatif
sesuai dengan konsep tubuh,
ruang, usaha, dan keterhubungan
dalam permainan bola besar
sederhana dan atau tradisional.
Indikator
3.1.1 Menjelaskan permainan ular
naga panjang sebagai salah satu
bentuk permainan tradisional
yang mempraktikan variasi pola
gerak dasar lokomotor.
4.1.1 Mempraktikan permainan ular
naga panjang sebagai salah satu
bentuk permainan tradisional
yang mempraktikan variasi pola
gerak dasar lokomotor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 2
Materi Pembelajaran
A. Gerak Dasar merupakan gerak pengulangan yang dilakukan terus-menerus dari
kebiasaan serta menjadikannya sebagai dasar dari pengalaman lingkungan mereka.
Pengembangan gerak dasar merupakan suatu proses untuk memperoleh gerak yang
senantiasa berkembang berdasarkan: (1) proses pengembangan syaraf dan otot yang juga
di pengaruhi oleh keturunan, (2) akibat dari pengalaman gerak sebelumnya, (3)
pengalaman gerak saat ini, (4) gerak yang digambarkan dalam kaitannya dengan pola
gerak tertentu.
Di saat sebelum usia sekolah dasar, manusia sudah dapat mengendalikan gerak kasar
dan setelah pada usia sekolah dasar terjadi perkembangan signifikan dalam pengendalian
koordinasi yang lebih baik dan melibatkan otot yang lebih kecil atau yang disebut gerak
halus. Secara umum Gerak dasar dari manusia itu adalah berjalan, berlari, melompat dan
melempar.
B. Pola Gerak Dasar adalah bentuk gerakan-gerakan sederhana yang bisa dibagi kedalam
tiga bentuk gerak sebagai berikut:
1. Gerak Lokomotor (gerakan berpindah tempat) dimana bagian tubuh tertentu bergerak
atau berpindah tempat. Misalnya jalan, lari dan lompat.
2. Gerak non-Lokomotor (gerakan tidak berpindah tempat) dimana sebagian anggota
tubuh tertentu saja yang digerakkan namun tidak berpindah tempat. Misalnya
mendorong, menarik, menekuk dan memutar
3. Gerak Manipulatif dimana ada sesuatu yang digerakkan. Misalnya melempar,
menangkap, menyepak, memukul dan gerakan lain yang berkaitan dengan lemparan
dan tangkapan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
C. Berbagai Gerak Dasar
1. Gerak Lokomotor
a. Berjalan
Jalan adalah suatu gerakan melangkah ke segala arah yang dilakukan oleh siapa saja
dan tidak mengenal usia.
b. Berlari
Berlari merupakan perkembangan dari gerakan berjalan. Perbedaanya terletak pada
irama ayunan langkah. Pada gerakan lari iramanya lebih cepat dan saat-saat tertentu
kedua kaki tidak menginjak tanah.
c. Melompat
Lompat adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari satu titik ke titik lain yang
lebih jauh atau tinggi dengan ancang-ancang lari cepat atau lambat dengan
menumpu satu aki dan mendarat dengan kaki/anggota tubuh lainnya dengan
keseimbangan yang baik. aktivitas dalam posisi tubuh tetap di tempat.
2. Gerak Non-lokomotor
a. Mendorong menolak dari bagian belakang atau bagian depan. Contoh; Mendorong
tembok.
b. Menarik menghela (supaya dekat, maju, ke atas, ke luar). Contoh; permainan tarik
tambang.
c. Menekuk melipat ( barang yg agak kaku). Contoh: angkat kaki kanan sambil ditekuk
membentuk sudut 90 derajat.
d. Memutar menggerakkan supaya berputa. Contoh: putar kedua lengan di depan
badan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
3. Gerak Manipulatif
a. Melempar
Melempar adalah gerakan mengarahkan satu benda yang dipegang dengan cara
mengayunkan tangan ke arah tertentu. Gerakan ini dilakukan dengan menggunakan
kekuatan tangan dan lengan serta memerlukan koordinasi beberapa unsur gerakan.
b. Menangkap
Awal dari usaha untuk menangkap yang dilakukan adalah berupa gerakan tangan
untuk menghentikan suatu benda yang mengulir di lantai dan benda yang ada di
dekatnya.
c. Menyepak
Gerakan menyepak adalah gerakan yang mempertahankan keseimbangan tubuh
dalam posisi berdiri pada satu kaki sementara satu kaki lainnya diangkat dan diayun
ke depan.
d. Memukul
Gerakan memukul, misalnya memukul bola, dilakukan dengan cara sebagai berikut;
mula-mula anak berusaha mengayunkan tangannya dengan lengan lurus ke arah
depan atas. Selanjutnya gerakan akan berkembang dan mampu memukul bola dari
samping ke arah depan serta memukul bola di atas kepala.
Bagi pecinta pendidikan jasmani olahraga istilah gerak lokomotor, non-lokomotor
dan gerak manipulatif bukan lagi merupakan hal yang baru. Ke-tiga pola gerak dasar
diatas sudah sering kita dengar dan sudah dihapal diluar kepala.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
4. Kombinasi Gerak Dasar
Telah dikemukakan bahwa gerak dasar dari manusia itu adalah berjalan, berlari,
melompat dan melempar. Kombinasi gerak dasar merupakan pengembangan dari gerak
dasar yang diterapkan dan dikembangkan melalui berbagai variasi gerakan dasar.
Kombinasi gerak dasar bertujuan untuk membina dan meningkatkan kebugaran
jasmani, maupun untuk meningkatkan prestasi optimal pada suatu cabang olahraga.
Bentuk-bentuk kombinasi gerak dasar, antara lain:
1. Berbagai kombinasi jalan dan lari
Contoh; jalan dengan langkah panjang, kemudian lari secepat-cepatnya
2. Kombinasi lari dan lompat
Contoh; lari pelan-pelan, pada batas yang telah ditentukan lompat ke atas setinggi
tingginya
3. Kombinasi lari dan lempar
Contoh; lari secepat-cepatnya sambil membawa bola. Pada batas tertentu lemparkan
bola
4. Kombinasi jalan, lari dan lompat
Contoh; berjalan biasa, bila ada tanda lari secepatnya kemudian lompat di atas bak pasir
5. Kombinasi jalan, lari dan lempar
Contoh; jalan beberapa meter, kemudian lari dan berhenti lemparkan bola mengenai
sasaran
6. Kombinasi gerakan togok, lengan, bahu dan kaki
7. Contoh; meliuk-liukkan badan, mendorong benda yang tidak bergerak (tembok).
8. Gerak dasar dalam berbagai bentuk jalan
Contoh; menirukan cara berjalan salah satu binatang atau raksasa di dalam wayang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
5. Gagasan Pokok, Gagasan Pendukung, Peta Pikiran, dan Ringkasan
1. Gagasan Pokok
Adalah Ide utama yang di bahas dalam suatu bacaan, dapat berupa kalimat inti atau
berupa pokok paragraf.
2. Gagasan Pendukung
Adalah uraian tambahan kalimat yang menjelaskan gagasan pokok.
3. Peta Pikiran
Berikut hal-hal yang diperhatikan pada metode Mind Mapping.
a. Pastikan teman utama terletak di tengah-tengah Contohnya: apabila kita sedang
mempelajari pelajaran perkembangan hidup makhluk hidup baik manusia, tumbuhan
dan hewan, maka tema utamanya adalah Siklus Kehidupan.
b. Dari tema utama, akan muncul tema-tema turunan yang masih berkaitan dengan
tema utama.
Dari tema utama, akan muncul tema turunan yang masih berkaitan dengantema
utama “siklus kehidupan”, maka tema-tema turunandapat terdiri dari: manusia,
ayam,katak, dll.
c. Cari hubungan antara setiap tema dan tandai dengan garis, warna ataui simbol Dari
setiap tema.
Turunan pertama akan muncul lagi tema turunan kedua, ketiga dan seterusnya. Maka
langkah berikutnya adalah mencari hubungan yang ada antara setiap tema turunan.
Pola-pola hubungan ini akan membantu kita memahami topik yang sedang kita baca.
Selain itu Peta Pikiran yang telah dimodifikasi dengan simbol dan lambang yang
sesuai dengan selera kita, akan jauh lebih bermakna dan menarik dibandingkan Peta
Pikiran yang “miskin warna”.
d. Gunakan huruf besar
Huruf besar akan mendorong kita untuk hanya menuliskan poin-poin penting saja di
Peta Pikiran. Selain itu, membaca suatu kalimat dalam gambar akan jauh lebih
mudah apabila dalam huruf besar dibandingkan huruf kecil. Penggunaan huruf kecil
bisa diterapkan pada poin-poin yang sifatnya menjelaskan poin kunci.
e. Buat peta pikiran dikertas polos dan hilangkan proses edit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Ide dari Peta Pikiran adalah agar kita berpikir kreatif. Karenanya gunakan kertas
polos dan jangan mudah tergoda untuk memodifikasi Peta Pikiran pada tahap-tahap
awal. Karena apabila kita terlalu dini melakukan modifikasi pada Peta Pikiran, maka
sering kali fokus kita akan berubah sehingga menghambat penyerapan pemahaman
tema yang sedang kita pelajari.
f. Sisakan ruangan untuk penambahan tema.
Peta Pikiran yang bermanfaat biasanya adalah yang telah dilakukan penambahan
tema dan modifikasi berulang kali selama beberapa waktu. Setelah menggambar
Peta Pikiran versi pertama, biasanya kita akan menambahkan informasi, menulis
pertanyaan atau menandai poin-poin penting. Karenanya selalu sisakan ruang di
kertas Peta Pikiran untuk penambahan tema.
1. Cara Membuat Ringkasan
1. Membaca Naskah Asli
a. Baca naskah asli sekali atau dua kali, kalau perlu berulang kali.
b. Mengetahui kesan umum (inti) dari tulisan.
c. Mengetahui maksud dan sudut pandangan penulis naskah asli.
2. Mencatat Gagasan Utama
a. Baca tulisan bagian demi bagian sambil mencatat gagasan pokok.
b. Gagasan pokok yang telah dicatat digunakan untuk menyusun ringkasan.
3. Gunakan Kalimat Baru
a. Gunakan kesan umum (inti) untuk membuat ringkasan.
b. Urutan isi disesuaikan dengan naskah asli.
c. Kalimat dalam ringkasan sebaiknya menggunakan kalimat baru.
d. Semua kalimat baru harus menggambarkan tulisan asli.
4. Ketentuan Tambahan
a. Susun ringkasan dalam kalimat tunggal.
b. Ringkas kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Sifat-Sifat Bunyi
1. Gelombang bunyi memerlukan medium
Karena bunyi merupakan gelombang yang bergerak, maka dalam pergerakannya,
gelombang bunyi memerlukan media penghantar, sebagaimana yang telah disampaikan
di atas. Tanpa adanya media penghantar yang berupa zat gas, cair, dan padat,
gelombang bunyi tidak dapat tersampaikan.
Contohnya adalah astronot di luar angkasa yang hampa udara. Di ruang hampa
udara, bunyi tidak dapat terdengar, meski ada sumber bunyinya. Ini karena di luar
angkasa tidak ada media penghantar bunyi (dalam hal ini udara).
2. Gelombang bunyi dapat dipantulkan
Di antara sifat-sifat bunyi adalah dapat mengalami pemantulan (refleksi), ini karena
bunyi merupakan gelombang longitudinal, sifat umum gelombang (seperti wi-fi,
ombak, dll) adalah dapat dipantulkan. Begitu juga dengan bunyi.
Sebagaimana jenis gelombang yang lain, hukum pemantulan pada bunyi juga sama,
yaitu sudut datang = sudut pantul. Inilah mengapa jika kamu berbicara di ruangan
tertutup, akan terjadi yang namanya gema (gaung), itu karena pantulan yang dihasilkan
bersamaan dengan bunyi asli.
3. Gelombang bunyi dapat dibiaskan
Salah satu sifat gelombang yang juka berlaku pada bunyi adalah mengalami pembiasan
(refraksi). Contohnya adalah fenomena petir yang terdengar lebih keras pada malam
hari dibanding siang. Ini karena suhu udara atas pada siang hari lebih dingin dibanding
suhu udara bawah. Sementara pada malam hari sebaliknya. Suhu udara yang lebih
panas menyebabkan bunyi mengalami pembiasan, sehingga suara yang dihasilkan tidak
sekeras suara aslinya.
4. Gelombang bunyi termasuk gelombang longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar/sama dengan
arah getarnya. Maksudnya, jika arah getarnya ke arah kanan, maka gelombang bunyi ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
akan merambat ke arah kanan sampai mengecil, mengecil, dan kemudian habis. Seperti
ombak.
5. Gelombang bunyi mengalami pelenturan
Gelombang bunyi dapat mengalami pelenturan (difraksi) dengan mudah. Ini karena
gelombang bunyi di udara memiliki panjang dalam rentang sentimeter sampai beberapa
meter. Nah, gelombang yang panjang itu akan lebih mudah mengalami difraksi.
Contohnya adalah ketika kita mendengar suara mesin mobil di belokan, meski kita
belum melihat mobilnya, tapi kita sudah dapat mendengar suaranya. Ini karena
gelombang bunyi lebih dulu sampai kepada penerima ketimbang kecepatan mobil.
6. Gelombang bunyi mengalami perpaduan
Salah satu sifat dari sifat-sifat bunyi adalah dapat mengalami perpaduan (interferensi).
Maksudnya adalah, bunyi yang kita dengar dari dua buah sumber yang berbeda, namun
apabila memiliki frekuensi yang sama, maka kita akan mendengarnya lebih keras lagi.
Contohnya, dua buah loudspeaker atau headset menyetel sebuah lagu. Biasanya,
speaker atau headset tersebut akan memisahkan antara suara 1 dengan suara 2 nya.
Meski begitu, kita tidak kesulitan mendengarnya karena suara 1 dan suara 2 masih
memiliki frekuensi yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 3
Cara bermain Ular Naga Panjang
1. Siswa bersama dengan yang lainnya membentuk barisan memanjang seperti bentuk
naga dengan tangan memegang bahu teman yang berada di depannya
2. Ada 2 siswa yang bertugas sebagai penjaga atau membentuk pntu gerbang dengan
merentangkan kedua tangan keatas dan saling bergenggaman.
3. Siswa bersama-sama menyanyikan lagu “Ular Naga Panjang”
4. Siswa yang tertangkap mendapatkan pilihan untuk masuk k kelompok 1 atau 2
5. guru bertanya dengan menggunakan telephone kaleng
6. Jika siswa menjawab maka ia akan bergabung dengan salah satu kelompok
7. demikian seterusnya semua siswa saling bersaing untuk memperbanyak anggota
kelompoknya
8. setelah terbentuk 2 kelompok , masing –masing kelompok melakukan permainan.
9. kelompok akan dinyatakan kalah apabila anggotanya cepat habis dan tertangkap semua.
10. Waktu bermain sela 30 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 4
Teks Bacaan
Permainan Tradisional Ular Naga Panjang
Permainan ular naga panjang biasanya dimainkan dikala sore hari oleh banyak anak
disuatu tempat yang luas. Dua orang akan berperan sebagai penjaga gerbang dengan cara
berhadapan dan mennyatukan kedua tangan mereka. Anak-anak yang lain akan berbaris
berurutan dari yang tinggi ke yang rendah berperan sebagai ular naga yang panjang. Anak
yang berada dibelakang temannya berpegangan pada pinggang teman di depannya. Ular
naga panjang ini kemudian berjalan sesuai arahan anak yang paling depan dan menerobos
gerbang sambil menyanyikan sebuah lagu:
Ular naga panjangnya bukan kepalang
Menjalar-jalar selalu kian kemari
Umpan yang lezat, itu yang dicari
Kini dianya yang terbelakang
Dan suatu ketika gerbang akan menutup dan menjerat salah satu anak. Kedua anak
yang berperan sebagai gerbang akan berdebat untuk memengaruhi anak yang terjerat agar
memilih salah satu dari mereka dan berdiri dibelakang mereka. Begitu seterusnya hingga
seluruh anak terjerat. Permainan ular naga ini sangat baik untuk mengembangkan
kecerdasan emosional anak. Ular naga juga dapat menjadi sarana untuk melatih anak
dalam bekerja sama melalui interaksi yang terjadi. Selain itu anak akan lebih mengerti
tentang bagaimana cara menghargai orang lain, merasakan kekalahan dan kemenangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 5
Lembar Kerja Siswa
(LKS)
Nama :
Kelas :
Kerjakanlah Soal berikut ini dengan baik dan benar!
1. Permainan Ular Naga Panjang termasuk kedalam jenis permainan ………
2. Percobaan dengan menggunakan telephone kaleng menunjukan bahwa sifat
bunyi….............
3. Agar permainan bisa berjalan dengan baik maka kita harus………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 6
Soal Evaluasi
Nama :
Kelas :
Kerjakanlah soal berikut ini dengan cara memberi tanda (X) pad asalah satu
jawaban yang paling tepat!
1. Gerakan berpindah tempat dimana bagian tubuh tertentu bergerak atau berpindah
tempat, disebut gerak............
a. Lokomotor
b. Nonlokomotor
c. Manipulatif
d. Bebas
2. Gerak dimana ada sesuatu yang digerakkan, disebut gerak...............
a. Lokomotor
b. Nonlokomotor
c. Manipulative
d. Bebas
3. Gerak Lokomotor adalah ……….
a. Gerakan berpindah tempat
b. Gerakan bergerak di tempat
c. Gerakan diam di tempat
d. Tidak bergerak
4. Gerak Nonlokomotor adalah ……….
a. Gerakan berpindah tempat
b. Gerakan bergerak di tempat
c. Gerakan diam di tempat
d. Tidak bergerak
5. Gerak manipulatif adalah ……….
a. Gerakan berpindah tempat
b. Gerakan bergerak di tempat
c. Gerakan dimana ada sesuatu yang di gerakan
d. Tidak bergerak
6. Salah satu contoh gerak Non-lokomotor adalah……
a. Jalan ditempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
b. Berlari
c. Berjalan
d. Melempar
7. Gagasan Pendukung disebut juga dengan ..........
a. Gagasan sasaran
b. Gagasan yang menjadi pendukung pernyataan
c. Gagasan utama dari suatu bacaan
d. Kalimat singkat dari seluruh bacaan
8. Ringkasan adalah……
a. kalimat singkat gabungan dari ide pokok, ide pendukung yang mencakup seluruh
pokok bahasan
b. Kalimat yang menjadi ide utama/pokok
c. Bacaan singkat
d. Rangkaian kalimat yang tersusun menjadi satu kesatuan
9. Frekuensi bunyi yang dapat di denga telinga manusia dalam kondisi normal adalah.....
a. 200Hz- 2000kHz
b. 20Hz- 200kHz
c. 20.000 Hz- 200.000 kHz
d. 20 Hz- 20.000 Hz
10. Apa yang harus kamu lakukan agar indera pendengaranmu tetap sehat dan bisa
berfungsi dengan baik .............
a. Merawat dan membersihkannya
b. Membirkannya
c. Mendengarkan musik dengan volume yang keras
d. Menggunakan headset secara terus menerus
11. Secara umum telinga manusia terbagi kedalam tiga bagian yaitu ........
a. Telinga siput, telinga bawah, telinga luar
b. Telinga dalam , telinga atas telinga bawah
c. Telinga luar, telinga tengah, telinga dalam
d. Telinga depan, telinga belakang, telinga dalam
12. Bunyi ledakan dapat di ketahui dengan indera............
a. Penciuman
b. Getaran
c. Peraba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
d. Pendengaran
13. Berikut adalah bahan yang digunakan sebagai penghubung telephone kaleng…
a. Kayu
b. Daun
c. Benang
d. Kertas
14. Pada saat melakukan telephone menggunakan kaleng hendaknya posisi benang harus..
a. Berliku-liku
b. Lurus
c. Melengkung
d. Kendor
15. Pada saat melakukan percobaan melalui telephone genggam dapat terbukti bahwa…
a. Bunyi merambat lurus melalui benda padat
b. Bunyi merambat melalui kaleng
c. Bunyi merambat melalui getaran
d. Bunyi merambat melalui benda keras
16. Pada saat menggunakan telephone kaleng juga bisa melatih……….
a. Kerjasama dan kekreatifan
b. Kemampuan individu
c. Keberanian
d. kepintaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
II. kerjakanlah soal berikut dengan baik dan benar!
1. Berjalan merupakan contoh dari gerak………
2. Gerak Lokomotor, Non-lokomotor dan Manipulatif termasuk gerak............
3. Uraian tambahan kalimat yang menjelaskan gagasan pokok adalah.........
4. Pada teks bacaan tentang permainan Ular Naga Panjang. Tuliskan gagasan pokok dari
paragraf 1!
Paragraf 1..............................
5. Ringkasan adalah……..
6. Peta pikiran adalah…….
7. Salah satu contoh sifat bunyi adalah……..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 7
Rubrik Penilaian
A. Aspek Apektif
PJOK
Kriteria Amat Baik (3) Baik (2) Cukup (1)
Bekerjasama
bersama, dan
menunjukan sikap
sportif pada saat
bermain
Sangat Mampu
bekerjasama
bersama, dan
menunjukan sikap
sportif pada saat
bermain
Mampu
bekerjasama
bersama, dan
menunjukan sikap
sportif pada saat
bermain
Kurang mampu
bekerjasama
bersama, dan
menunjukan sikap
sportif pada saat
bermain
B. Aspek Kognitif
Mata
Pelajaran
Indikator
No. Soal
Pilihan Ganda Essai
PJOK 3.1.2 Menjelaskan permainan ular naga
panjang sebagai salah satu bentuk
permainan tradisional yang
mempraktikan variasi pola gerak dasar
lokomotor.
1,2,3,4,5,6,7,8,9,
10,
1,2,3
Bahasa
Indonesia
3.1.2 Mengidentifikasi gagasan pokok dan
gagasan pendukung setiap paragraph dari
teks tulis
11.12.13.14 4,5,6,7
,8
IPA 3.1.2 Menyebutkan sifat-sifat bunyi
menggunakan indra pendengaran
15,16,17,18,19,2
0,21,22,23,24,25
9,10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Kunci Jawaban
I. Pilihan Ganda
1. A 6.A 11. C 16. A
2. C 7. B 12. D
3. A 8. A 13. C
4. B 9. D 14. B
5. C 10. A 15. A
II. Essai
1. Lokomotor
2. Dasar
3. Gagasan pendukung
4. Permainan ular naga panjang biasanya dimainkan dikala sore hari oleh banyak anak
disuatu tempat yang luas.
5. Tulisan singkat merupakan gabungan dari gagasan pokok dan gagasan pendukung.
6. Penggabungan dari gagasan pokok dan pendukung yang dibuat dalam sebuah bagan.
7. Merambat lurus melalui benda padat
Catatan soal I dan II : Soal benar skor 1
Soal salah skor 0
Nilai =
x 100=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
C. Aspek Psikomotor
Bahasa Indonesia
Kriteria Amat Baik (3) Baik (2) Cukup (1)
Meringkas teks
tulis berdasarkan
gagasan pokok
berdasarkan teks
dalam bentuk
peta pikiran
Mampu meringkas
teks tulis berdasarkan
gagasan pokok
berdasarkan teks tulis
dengan baik dan
benar dalam bentuk
petapikiran.
Kurang mampu
meringkas teks tulis
berdasarkan gagasan
pokok berdasarkan
teks tulis dengan
baik dan benar
dalam bentuk
petapikiran.
Tidak mampu
meringkas teks tulis
berdasarkan gagasan
pokok berdasarkan
teks tulis dengan baik
dan benar dalam
bentuk petapikiran.
PJOK
Kriteria Amat Baik (3) Baik (2) Cukup (1)
Mempraktekan
gerak-gerak
dasar dalam
bermain ular
naga panjang
Mampu
mempraktekan
gerak-gerak dasar
dalam bermain ular
naga panjang dengan
baik
Kurang mampu
mempraktekan
gerak-gerak dasar
dalam bermain ular
naga panjang dengan
baik
Tidak mampu
mempraktekan
gerak-gerak dasar
dalam bermain ular
naga panjang dengan
baik
IPA
Kriteria Amat Baik (3) Baik (2) Cukup (1)
Membuat laporan
lisan hasil
percobaan
tentang sifat sifat
bunyi
Mampu Membuat
laporan lisan hasil
percobaan tentang
sifat sifat bunyi
dengan baik dan
benar.
Kurang mampu
Membuat laporan
lisan hasil percobaan
tentang sifat sifat
bunyi dengan baik
dan benar
Tidak mampu
Membuat laporan
lisan hasil percobaan
tentang sifat sifat
bunyi dengan baik
dan benar.
Keterangan :
A ( Amat Baik ) = > 85
B ( Baik ) = 75 - 84
C ( Cukup ) = < 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 8
Lembar Penilaian
No. Nama
Siswa
Performan Jumlah
skor Nilai
Afektif Kognitif Psikomotor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 4 RPPTH Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD NEGERI PUREN
Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 (Satu)
Tema : 1. Indahnya Kebersamaan
Sub Tema : 2. Kebersamaan dalam Keberagaman
Pembelajaran : 6
Muatan Pelajaran : PKN, Bahasa Indonesia, PJOK
Alokasi Waktu : 6 x 35 menit
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca dan menanya ) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak
mulia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
B. Kompetensi Dasar, Indikator
Kompetensi Dasar Indikator
PKN
1.4 Menerima dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya.
2.4 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru
3.4 Memahami berbagai bentuk keberagaman
suku, bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia
yang terikat persatuan dan kesatuan.
4.4 Bekerja sama dalam berbagai bentuk
keberagaman suku, bangsa, sosial, dan budaya
di Indonesia yang terikat persatuan dan
kesatuan.
1.4.1 Menunjukan sikaf selalu bersyukur
dengan apa yang di anutnya.
2.4.1 Menunjukan sikap peduli terhadap
temanyag berbeda
3.4.1 Menunjukan kegiatan yang
mencerminkan sikap kerja sama
dalam keberagaman agama.
4.4.1 Melaksanakan kegiatan yang
mencerminkan sikap kerja sama
dalam keberaga agama
PJOK
3.5 Memahami prosedur variasi pola gerak dasar
jalan, laro, lompat dan lempar melalui
permainan / olahraga yang di modifikasi dan
atau olahraga tradisional.
4.5 Mempraktikkan prosedur variasi pola gerak
dasar jalan, lari, lompat, dan lempar melalui
permainan / olahraga yang dimodifikasi dan
atau olahraga tradisional.
3.5.1 Mengemukakan prosedur variasi
pola gerak dasar jalan, lari, lompat
melalui permainan bakiak.
4.5.1 Mempraktikkan prosedur variasi
pola gerak dasar jalan, lari, lompat
melalui permainan bakiak.
Bahasa Indonesia
3.1 Menemukan gagasan pokok dan gagasan
pendukung yang diperoleh dari teks lisan,
tulis, atau visual
4.1 Menata informasi yang didapat dari teks
berdasarkan keterhubungan antar gagasan ke
dalam kerangka tulis.
3.1.1 Menentukan gagasan pokok dan
gagasan pendukung yang diperoleh
dari teks tulis untuk membuat
ringkasan.
4.1.1 Menyusun teks tulis berdasarkan
gagasan pokok dan gagasan
pendukung berdasarkan teks tulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Secara individu siswa mampu menunjukan minimal 2 kegiatan yang mencerminkan
sikap kerja sama dalam keberagaman agama dengan.
2. Secara individu siswa mampu melaksanakan kegiatan yang mencerminkan sikap
kerja sama dalam keberaga agama dengan baik.
3. Setelah berdiskusi dan mengamati peragaan dari guru, siswa mampu mengemukakan
prosedur variasi pola gerak dasar jalan, lari, lompat melalui permainan bakiak
dengan teknik yang benar.
4. Setelah berdiskusi dan mengamati peragaan dari guru, siswa mampu mempraktikkan
variasi pola gerak dasar jalan, lari, lompat melalui permainan bakiak dengan teknik
yang benar.
5. Setelah membaca teks permainan tradisional bakiak, siswa mampu menentukan
gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks tulis untuk
membuat ringkasan.
6. Setelah membaca teks permaianan tradisional bakiak, siswa mampu menyusun teks
tulis berdasarkan gagasan pokok dan gagasan pendukung berdasarkan teks tulis.
D. MATERI PEMBELAJARAN
PKN : Sikap kerja sama dalam keberagaman
Bahasa Indonesia : Gagasan pokok dan gagasan pendukung
PJOK : Gerak dan pola dasar dalam bermain
(Gerak lokomotor dan nonlokomotor )
E. METODE, MODEL DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Model : Kooperatif Learning, Tipe STAD (Student Teams Achievement
divosion)
Metode : Permaian Tradisional
I. Media, alat/bahan , dan sumber pembelajaran
4. Media Pembelajaran
Permaianan Tradisional Anak, Teks Bacaan, Gambar , PPT, LKS
5. Alat/Bahan Pembelajaran
Alat tulis.
6. Sumber Belajar :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Kemendikbud. 2016. Buku Guru Tema 1. sub tema 2 .pembelajaran 6. Hal. 131-
145. Jakarta : Kemendikbud.
Kemendikbud. 2016. Buku Siswa Tema 1. sub tema 2 .pembelajaran 6. Hal. 121-
127. Jakarta : Kemendikbud.
J. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskrifsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Pembukaan:
1. Salam, Berdoa, dan Presensi
Motivasi :
2. Siswa diingatkan kembali tentang
keragaman yang ada di Indonesia, dan
pentingnya mewujudkan sikap saling
menghargai dan menghormati
keberagaman.
Apersepsi :
3. Guru mengajukan pertanyaan:
Apakah kamu pernah bekerja
sama dengan orang yang berbeda-
beda?
Sikap apa yang perlu kamu
tunjukkan ketika bekerja sama?
Orientasi :
4. Guru memberikan penguatan
informasi tentang permainan
tradisional dan gerak dasar lokomotor
jalan yang dipraktikkan dalam
permainan bakiak. guru
menyampaikan tema dan tujuan yang
akan di capai.
15 menit
5. Siswa diminta mengamati gambar dan
teks bacaan tentang permainan Bakiak
(Mengamati)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Kegiatan Inti
6. Siswa berdiskusi bersama dengan
temannya terkait permainan bakiak
(Menanya)
7. Siswa keluar kelas untuk
melaksanakan permainan bakiak,
dengan menggunakan media yang
sudah dipersiapkan sebelumnya.
8. Siswa dibagi kedalam 2 kelompok
besar, untuk saling berlomba
melakukan permainan bakiak,
9. Siswa bermain bersama dalam
kelompok, saling bekerjasama dan
memperhatikan keterampilan gerak
dasar yang digunakan (Mencoba)
10. Bagi pemain yang sampai pada garis
finish akanmendapat soal
11. Pada akhir permainan siswa
menjawab soal bersama dengan
kelompok (Menalar)
12. Permainan dilakukan dengan cara
estapet , dan bagi kelompok yang
lebih cepat menyelesaikan permainan
mendapatkan point tambahan dari
guru.
13. Setelah permainan selesai siswa
kembali kedalam kelas, dan guru
meminta salah satu siswa
menceritakan pengalaman selama
bermain dan bagaimana cara bermain
yang baik agar bisa menang
(Mengkomunikasikan)
14. Siswa di bawah bimbingan guru
merefleksikan kegiatan selama proses
250 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
pembelajaran.
15. Siswa diberikan soal evaluasi
Penutup
16. Siswa di bawah bimbingan guru di
beri penguatan tentang materi dan
membuat kesimpulan bersama.
17. Guru memberikan tugas kepada
siswa untuk membaca pembelajaran
halaman berikutnya pada buku siswa.
18. Pembelajaran ditutup dengan berdoa.
15 Menit
K. Teknik Penilaian
No
Mata Pelajaran
Ranah
Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian
Instrumen
(terlampir)
1
PKN
Afektif
Observasi
Pedoman
observasi
Pengamatan
2
PJOK
Psikomotor
Kinerja
Skala penilaian
Rubrik penilaian
3
PKN
PJOK
Bahasa Indonesia
Kognitif
Tes tertulis
Pilihan ganda,
isian singkat
Soal dan kunci
jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lampiran 1
Pemetaan KD dan Indikator
Lampiran 4
Lampiran 2
Materi Pembelajaran
Tema1, subtema 2
Pembelajaram ke 6
PKN
1.4 Menerima dan
menjalankan ajaran
agama yang dianutnya.
2.4 Memiliki perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan
percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru
3.2 Memahami berbagai
bentuk keberagaman
suku, bangsa, sosial, dan
budaya di Indonesia yang
terikat persatuan dan
kesatuan.
4.2 Bekerja sama dalam
berbagai bentuk
keberagaman suku,
bangsa, sosial, dan
budaya di Indonesia yang
terikat persatuan dan
kesatuan.
Indikator
1.4.1 Menunjukan sikaf
selalu bersyukur
dengan apa yang di
anutnya.
2.4.1 Menunjukan sikap
peduli terhadap
temanyag berbeda.
3.2.1 Menunjukan kegiatan
yang mencerminkan
sikap kerja sama dalam
keberagaman agama.
4.2.1 Melaksanakan kegiatan
yang mencerminkan
sikap kerja sama dalam
keberaga agama
Bahasa Indonesia
3.1 Menemukan gagasan
pokok dan gagasan
pendukung yang
diperoleh dari teks lisan,
tulis, atau visual
4.1 Menata informasi yang
didapat dari teks
berdasarkan
keterhubungan antar
gagasan ke dalam
kerangka tulis.
Indikator
3.1.1 Menentukan gagasan
pokok dan gagasan
pendukung yang
diperoleh dari teks tulis
untuk membuat
ringkasan.
4.1.1 Menyusun teks tulis
berdasarkan gagasan
pokok dan gagasan
pendukung
berdasarkan teks tulis.
PJOK
3.5 Mmemahami prosedur
variasi pola gerak dasar
jalan, laro, lompat dan
lempar melalui permainan /
olahraga yang di modifikasi
dan atau olahraga
tradisional.
4.5 Mempraktikkan prosedur
variasi pola gerak dasar
jalan, lari, lompat, dan
lempar melalui permainan /
olahraga yang dimodifikasi
dan atau olahraga
tradisional.
Indikator
3.5.1 Mengemukakan prosedur
variasi pola gerak dasar
jalan, lari, lompat melalui
permainan bakiak.
4.5.1 Mempraktikkan prosedur
variasi pola gerak dasar
jalan, lari, lompat melalui
permainan bakiak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran 2
Materi Pembelajaran
D. Pengertian Kerjasama
Kerjasama ialah sebuah pekerjaan yang dilakukan oleh dua orang atau juga
lebih agar bisa mencapai tujuan ataupun target yang sebelumnya sudah direncanakan
dan juga disepakati secara bersama. Atau juga kerjasama bisa diartikan sebagai
sebuah tindakan-tindakan di dalam pekerjaan yang dilakukan oleh dua orang ataupun
lebih agar bisa mencapai tujuan serta demi keuntungan bersama.
Biasanya di dalam sebuah perusahaan atau juga lembaga-lembaga kerjasama
tim sudah menjadi sebuah kebutuhan agar dapat mewujudkan keberhasilan di dalam
mencapai tujuan. Kerjasama sebuah tim yang akan menjadi sebuah dorongan sebagai
energi ataupun motivasi bagi setiap individu yang juga tergabung di dalam sebuah tim
kerja. Jika sebuah kerjasama tim bisa berjalan secara baik, maka sebuah kelancaran di
dalam berkomunikasi ataupun rasa bertanggung jawab kepada setiap individu yang
ada di dalam sebuah tim kerja akan dapat terbentuk.
1. Cara-Cara Untuk Membina Kerjasama
Sebuah kerjasama dapat dilakukan jika cara yang digunakan sudah tepat, untuk itu
pembahasan yang selanjutnya ialah membahas tentang cara membuat kerjasama yang akan
di bahas berikut ini.
1. Menentukan Sebuah Tujuan
2. Menyiapkan profil
3. Membuat sebuah pesan yang positif
4. Menghargai setiap pendapat dan juga kebiasaan rekan kerja
5. Selalu fokus kepada kualitas
6. Menawarkan bantuan
7. Menunjukan antusiasme
2. Bentuk-Bentuk Kerjasama
1. Saling membantu
2. Terjadinya tawar menawar
3. Muncul sikaf tolenransi
Agar terciptanya kerjasama antar umat beragama berjalan dengan baik, maka
hendaknya saling menghargai satu sama lain, menerapkan sikap toleransi beragama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
dan tidak saling membeda-bedakan. Apalagi kita sebagai warga indonesia yang
memiliki banyak anutan agama yang berbeda-beda, harus saling menghargai dan tidak
saling menjelek-jelekan agama orang lain karena hal itu dapat menimbulkan konflik
dan kecemburuan sosial sehingga dapat menimbulkan hal yang tidak diinginkan untuk
terjadi. Untuk itu kita perlu saling menjaga sikap masing-masing dengan kesadaran
diri pribadi, tnpa mengikuti egoisme. Kerjasama umat beragama bisa dijaling dengan
berbagai cara seperti dialog, diskusi, mengadakan suatu kegiatan, atau pertemuan
antar agama, silaturahmi dan lain sebagainya.
3. Manfaat dari Kerjasama
1. Dapat mempererat ikatan kerjasama
2. Menumbuhkan sebuah semangat persatuan
3. Pekerjaan bisa lebih cepat selesai
4. Pekerjaan menjadi lebih ringan.
4. Contoh Teks bacaan sikap bekerjasama antar umat beragama
kami dan teman teman sekolah bekerja sama membersihkan kelas atau disebut
piket kelas. kami saling membantu sesama karena kita tidak mau terjadi bertengkar
kami hanya ingin hidup rukun dan tentram . lalu kami di beri tahu oleh ibu guru agar
kerja sama membersihkan sekolah . lalu kami mebersihkan meja,kursi,papan tulis,dan
lain lain .
kami membersihkan lantai sekolah dengan menyapu,mengepel kami
menyeprotkan wangi wangian ,agar sekolah kami wangi dan harum .kami bekerja sama
mengangkat meja meja dan kursi kursi kelas ke lapangan ,agar mudah dibersihkan di
kemoceng dan di lap dengan lap basah . setelah itu kami bergotong royong
memindahkan meja meja dan kursi kursi kelas ,saat kami semua sudah selesai kami
memandang sekolah dan terlihat indah, wangi, dan bersih .
sekolah kami di beritaukan ,sekolah terbersih dan indah karena warga warga
sekolah sangat bertanggung jawab menjaga kebersihan kebersihan sekolah .dan kami
sangat bangga pada saat itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
E. Gerak Dasar Lokomotor, Nonlokomotor Dan Manipulatif.
Gerak Dasar merupakan gerak pengulangan yang dilakukan terus-menerus dari
kebiasaan serta menjadikannya sebagai dasar dari pengalaman lingkungan mereka.
Pengembangan gerak dasar merupakan suatu proses untuk memperoleh gerak yang
senantiasa berkembang berdasarkan: (1) proses pengembangan syaraf dan otot yang juga
di pengaruhi oleh keturunan, (2) akibat dari pengalaman gerak sebelumnya, (3)
pengalaman gerak saat ini, (4) gerak yang digambarkan dalam kaitannya dengan pola
gerak tertentu.
Di saat sebelum usia sekolah dasar, manusia sudah dapat mengendalikan gerak kasar
dan setelah pada usia sekolah dasar terjadi perkembangan signifikan dalam pengendalian
koordinasi yang lebih baik dan melibatkan otot yang lebih kecil atau yang disebut gerak
halus. Secara umum Gerak dasar dari manusia itu adalah berjalan, berlari, melompat dan
melempar.
F. Pola Gerak Dasar adalah bentuk gerakan-gerakan sederhana yang bisa dibagi kedalam
tiga bentuk gerak sebagai berikut:
Gerak Lokomotor (gerakan berpindah tempat) dimana bagian tubuh tertentu
bergerak atau berpindah tempat. Misalnya jalan, lari dan lompat.
Gerak non-Lokomotor (gerakan tidak berpindah tempat) dimana sebagian anggota
tubuh tertentu saja yang digerakkan namun tidak berpindah tempat. Misalnya
mendorong, menarik, menekuk dan memutar
Gerak Manipulatif dimana ada sesuatu yang digerakkan. Misalnya melempar,
menangkap, menyepak, memukul dan gerakan lain yang berkaitan dengan lemparan
dan tangkapan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
BERBAGAI GERAKAN DASAR
A. Gerak Lokomotor
1. Berjalan
Jalan adalah suatu gerakan melangkah ke segala arah yang dilakukan oleh siapa saja
dan tidak mengenal usia.
2. Berlari
Berlari merupakan perkembangan dari gerakan berjalan. Perbedaanya terletak pada
irama ayunan langkah. Pada gerakan lari iramanya lebih cepat dan saat-saat tertentu
kedua kaki tidak menginjak tanah.
3. Melompat
Lompat adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari satu titik ke titik lain yang
lebih jauh atau tinggi dengan ancang-ancang lari cepat atau lambat dengan
menumpu satu aki dan mendarat dengan kaki/anggota tubuh lainnya dengan
keseimbangan yang baik. aktivitas dalam posisi tubuh tetap di tempat.
B. Gerak Non-lokomotor
1. Mendorong
menolak dari bagian belakang atau bagian depan. Contoh; Mendorong tembok
2. Menarik
menghela (supaya dekat, maju, ke atas, ke luar). Contoh; permainan tarik tambang
3. Menekuk
melipat ( barang yg agak kaku). Contoh: angkat kaki kanan sambil ditekuk
membentuk sudut 90 derajat.
4. Memutar
menggerakkan supaya berputar (berpusing). Contoh; putar kedua lengan di muka
badan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
C. Gerak Manipulatif
1. Melempar
Melempar adalah gerakan mengarahkan satu benda yang dipegang dengan cara
mengayunkan tangan ke arah tertentu. Gerakan ini dilakukan dengan menggunakan
kekuatan tangan dan lengan serta memerlukan koordinasi beberapa unsur gerakan.
2. Menangkap
Awal dari usaha untuk menangkap yang dilakukan adalah berupa gerakan tangan
untuk menghentikan suatu benda yang mengulir di lantai dan benda yang ada di
dekatnya.
3. Menyepak
Gerakan menyepak adalah gerakan yang mempertahankan keseimbangan tubuh
dalam posisi berdiri pada satu kaki sementara satu kaki lainnya diangkat dan diayun
ke depan.
4. Memukul
Gerakan memukul, misalnya memukul bola, dilakukan dengan cara sebagai berikut;
mula-mula anak berusaha mengayunkan tangannya dengan lengan lurus ke arah
depan atas. Selanjutnya gerakan akan berkembang dan mampu memukul bola dari
samping ke arah depan serta memukul bola di atas kepala.
Bagi pecinta pendidikan jasmani olahraga istilah gerak lokomotor, non-
lokomotor dan gerak manipulatif bukan lagi merupakan hal yang baru. Ke-tiga pola
gerak dasar diatas sudah sering kita dengar dan sudah dihapal diluar kepala. Di
dalam perkuliahan penulis sering mengatakan “sungguh terlalu” bagi Mahasiswa
Pendidkan jasmani olahraga yang tidak mengetahui dan tidak pernah mendengar
sama sekali istilah lokomotor, non-lokomotor dan manipulatif. Sekali lagi “sungguh
terlalu”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
KOMBINASI GERAK DASAR
Telah dikemukakan bahwa gerak dasar dari manusia itu adalah berjalan, berlari,
melompat dan melempar. Kombinasi gerak dasar merupakan pengembangan dari gerak
dasar yang diterapkan dan dikembangkan melalui berbagai variasi gerakan dasar.
Kombinasi gerak dasar bertujuan untuk membina dan meningkatkan kebugaran jasmani,
maupun untuk meningkatkan prestasi optimal pada suatu cabang olahraga.
Bentuk-bentuk kombinasi gerak dasar, antara lain;
1. Berbagai kombinasi jalan dan lari
Contoh; jalan dengan langkah panjang, kemudian lari secepat-cepatnya
2. Kombinasi lari dan lompat
Contoh; lari pelan-pelan, pada batas yang telah ditentukan lompat ke atas setinggi-
tingginya
3. Kombinasi lari dan lempar
Contoh; lari secepat-cepatnya sambil membawa bola. Pada batas tertentu lemparkan
bola
4. Kombinasi jalan, lari dan lompat
Contoh; berjalan biasa, bila ada tanda lari secepatnya kemudian lompat di atas bak
pasir
5. Kombinasi jalan, lari dan lempar
Contoh; jalan beberapa meter, kemudian lari dan berhenti lemparkan bola mengenai
sasaran
6. Kombinasi gerakan togok, lengan, bahu dan kaki
Contoh; meliuk-liukkan badan, mendorong benda yang tidak bergerak (tembok).
7. Gerak dasar dalam berbagai bentuk jalan
Contoh; menirukan cara berjalan salah satu binatang atau raksasa di dalam wayang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Gagasan Pokok, Gagasan Pendukung dan Ringkasan
2. Gagasan Pokok
Adalah Ide utama yang di bahas dalam suatu bacaan, dapat berupa kalimat inti atau
berupa pokok paragraf.
3. Gagasan Pendukung
Adalah uraian tambahan kalimat yang menjelaskan gagasan pokok.
4. Cara Membuat Ringkasan
2. Membaca Naskah Asli
d. Baca naskah asli sekali atau dua kali, kalau perlu berulang kali.
e. Mengetahui kesan umum (inti) dari tulisan.
f. Mengetahui maksud dan sudut pandangan penulis naskah asli.
5. Mencatat Gagasan Utama
a. Baca tulisan bagian demi bagian sambil mencatat gagasan pokok.
b. Gagasan pokok yang telah dicatat digunakan untuk menyusun ringkasan.
6. Gunakan Kalimat Baru
a. Gunakan kesan umum (inti) untuk membuat ringkasan.
b. Urutan isi disesuaikan dengan naskah asli.
c. Kalimat dalam ringkasan sebaiknya menggunakan kalimat baru.
d. Semua kalimat baru harus menggambarkan tulisan asli.
7. Ketentuan Tambahan
c. Susun ringkasan dalam kalimat tunggal.
d. Ringkas kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Lampiran 3
Cara Bermain Bakiak
Indonesia kaya akan keragaman permainan tradisional yang menarik dan menantang.
Bakiak atau Terompah Bakuak berasal dari Sumatera Barat, adalah salah satu jenis
permainan tradisional Indonesia yang memerlukan kerja sama dan kekompakan para
pemainnya. Dengan melakukan permainan Bakiak, diharapkan siswa akan semakin terlatih
dalam melakukan kerja sama dan kekompakan.
1. Siswa dibagi kedalam 2 kelompok besar
2. Masing-masing kelompok melakukan permainan bakiak dengan cara berjalan dr
garis start-finish, kemudian kembali lagi ke garis start.
3. Permainan dilakukan secara estapet dalam kelompok
4. Kelompok yang sampai di garis finis mendapatkan soal dari guru
5. Soal dijawab di akhir permainan hingga semua peserta selesai mengikuti permainan
6. Permainan dilakukan secara sportif dan tetap memperhatikan kerjasama yang baik.
7. Bagi kelompok yang mampu menjawab soal dengan baik dan benar akan
mendapatkan point tambahan dari guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Lampiran 4
Teks Bacaan
Di Indonesia "Bakiak" adalah salah satu permainan tradisional. Bahannya dibuat dari
kayu panjang seperti seluncur es yang sudah dihaluskan (diamplas, red:banjar) dan diberi
beberapa selop diatasnya, biasanya untuk 2-3 orang. Memainkan bakiak biasanya secara
berkelompok atau tim, yang masing-masing tim berlomba untuk sampai ke finish.
Permainan ini menguji ketangkasan, kepemimpinan, kerja sama, kreatifitas, wawasan serta
kejujuran.
"Bakiak" sebenarnya permainan tradisional anak-anak di Sumatera Barat. Anak-anak
dari Sumatera Barat yang dilahirkan hingga pertengahan tahun 1970-an, sering dan biasa
memainkan bakiak atau terompah panjang ini. Bakiak panjang atau yang sering
disebut terompa galuak di Sumatera Barat adalah terompah deret dari papan bertali karet
yang panjang. Sepasang 'bakiak' minimal memiliki tiga pasang sandal atau dimainkan tiga
anak. Biasanya juga untuk diperlombakan di tingkat kecamatan dan kelurahan pada 17
Agustusan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Lampiran 5
Lembar Kerja Siswa
(LKS)
Nama :
Kelas :
Kerjakanlah soal berikut dengan tepat dan benar!
1. Sikap apa yang harus kamu lakukan pada saat melakukan permainan bakiak?
2. Sebutkan contoh gerak yang dilakukan pada saat bermain bakiak!
3. Ceritakan bagaimana perasaanmu pada saat melakukan permainan bakiak!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Lampiran 6
Soal Evaluasi
Nama :
Kelas :
Kerjakanlah soal berikut ini dengan cara memberi tanda (X) pada salah satu jawaban
yang paling tepat!
1. Manfaat apa yang kita peroleh jika kita bekerjasama ...............
a. Pekerjaan menjadi mudah
b. Pekerjaan terbengkalai
c. Merasa puas
d. Senang
2. Kegiatan apa yang memerlukan kerjasama di lingkungan sekolah adalah ..........
a. Makan
b. Piket kelas
c. Mengerjakan soal ulangan
d. Mencuci tangan
3. Kebudayan masyarakat yang berbedaa-beda merupakan.............bagi bangsa Indonesia
a Penghalang
b. Penghambat
c. Kekayaan
d. Tradisi
4. Gerak dimana ada sesuatu yang digerakkan, di sebut gerak...............
a. Lokomotor
b. Nonlokomotor
c. Manipulatif
d. Bebas
5. Gerak Lokomotor adalah ……….
a. Gerakan berpindah tempat
b. Gerakan bergerak di tempat
c. Gerakan diam di tempat
d. Tidak bergerak
6. Gerak Nonlokomotor adalah ……….
a. Gerakan berpindah tempat
b. Gerakan bergerak di tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
c. Gerakan diam di tempat
d. Tidak bergerak
7. Gerak manipulatif adalah ……….
a. Gerakan berpindah tempat
b. Gerakan bergerak di tempat
c. Gerakan dimana ada sesuatu yang di gerakan
d. Tidak bergerak
8. Salah satu contoh gerak Non-lokomotor adalah……
a. Jalan ditempat
b. Berlari
c. Berjalan
d. Melempar
9. Gagasan Pendukung disebut juga dengan ..........
a. Gagasan sasaran
b. Gagasan yang menjadi pendukung pernyataan
c. Gagasan utama dari suatu bacaan
d. Kalimat singkat dari seluruh bacaan
10. Peta pikiran adalah…………
a. Gabungan dari gagasan pokok dan gagasan pendukung
b. Ringkasan singkat
c. Gagasan pokok dan pendukung yang dibuat kedalam sebuah bagan pemikiran atau
peta pikiran
d. Kalimat gabungan daris eluruh bacaan
11. Pada saat menuliskan kalimat harus memperhatikan penggunaan tanda baca agar
terciptannya tulisan yang………..
a. Baik
b. Singkat
c. Menarik dan mudah di pahami
d. Rapi
12. Kalimat singkat yang mencakup beberapa kalimat utama dan pendukung disebut…….
a. Ringkasan
b. Ide pokok
c. Gagasan pendukung
d. Peta pikiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
II. Kerjakanlah soal berikut ini dengan baik dan benar!
1. Melestarikan kebudaya merupakan salah satu wujud……….
2. Gerak Lokomotor, Non-lokomotor dan Manipulatif termasuk gerak............
3. Apabila kita ingin dihargai oleh orang lain maka kita harus……
4. Pada teks bacaan tentang permainan bakiak. Tuliskan gagasan pokok dari paragraf 1!
Paragraf 1...................
5. Ringkasan adalah……..
6. Peta pikiran…….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Lampiran 7
Iinstrumen Penilaian
1. Aspek Afektif
PKN
Sikap Amat Baik (3) Baik (2) Cukup (1)
Kerjasama di
lingkungan
rumah dan
lingkungan
sekolah
Mampu menunjukan
sikap menghargai
perbedaan dan
bekerjasama dengan
baik pada saat
melakukan permainan
bakiak.
Kurang Mampu
menunjukan sikap
menghargai perbedaan
dan bekerjasama
dengan pada saat
melakukan permainan
bakiak.
Tidak menunjukan
sikap menghargai
perbedaan dan
bekerjasama dengan
baik pada saat
melakukan
permainan bakiak.
2. Aspek Kognitif
Mata
Pelajaran
Indikator No.Soal
Pilihan
Ganda
Essai
PKN 3.5.2 Menunjukan kegiatan yang
mencerminkan sikap kerja sama dalam
keberagaman agama.
1,2,3,4,5,6,7,
8,9
7,8
PJOK 3.5.1. Mengemukakan prosedur variasi pola
gerak dasar jalan, lari, lompat melalui
permainan bakiak.
10,11,12,13,1
4,15,16,17,18
,19
3,4,5,
Bahasa
Indonesia
3.1.2 Menentukan gagasan pokok dan gagasan
pendukung yang diperoleh dari teks tulis
untuk membuat ringkasan.
20,21,22,23,2
4,25
1,2,8,9,10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Kunci Jawaban
I.Pilihan Ganda
1. A 6. B 11. C
2. B 7. C 12. A
3. C 8. A
4. C 9. B
5. A 10. C
II. Essai
1. Cinta kebudayaan
2. Dasar
3. Berperilaku baik
4. Di Indonesia permainan bakiak adalah salah satu permainan tradisional
5. Kalimat singkat yang merupakan penggabungan dari gagasan pokok dan pendukung
6. Gabungan dari gagasan pokok dan pendukung yang disajikan salam bentuk bagan.
Cacatan : soal benar 1
Soal salah 0
Nilai
x 100=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
3. Aspek Psikomotor
Bahasa Indonesia
Kriteria Amat Baik (3) Baik (2) Cukup(1)
Meringkas teks tulis
berdasarkan gagasan
pokok berdasarkan
teks tulis.
Mampu meringkas
teks tulis berdasarkan
gagasan pokok
berdasarkan teks tulis
dengan baik dan
benar.
Kurang mampu
meringkas teks tulis
berdasarkan gagasan
pokok berdasarkan
teks tulis dengan baik
dan benar.
Tidak mampu
meringkas teks tulis
berdasarkan gagasan
pokok berdasarkan
teks tulis dengan baik
dan benar.
PJOK
Kriteria Amat Baik (3) Baik (2) Cukup (1)
Mempraktekan
gerak-gerak dasar
dalam bermain
bakiak
Mampu
mempraktekan
gerak-gerak dasar
dalam bermain
bakiak dengan baik
Kurang mampu
mempraktekan
gerak-gerak dasar
dalam bermain
bakiak dengan baik
Tidak mampu
mempraktekan
gerak-gerak dasar
dalam bermain
bakiak dengan baik
Keterangan :
A ( Amat Baik ) = > 85
B ( Baik ) = 75 - 84
C ( Cukup ) = < 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Lampiran 8
Lembar Penilaian
No. Nama
Siswa
Performan Jumlah
skor Nilai
Sikap Pengetahuan Keterampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Lampiran 4 LKS Siklus I
Teks Bacaan
Permainan Tradisional Ular Naga Panjang
Permainan ular naga panjang biasanya dimainkan dikala sore hari oleh banyak anak
disuatu tempat yang luas. Dua orang akan berperan sebagai penjaga gerbang dengan cara
berhadapan dan mennyatukan kedua tangan mereka. Anak-anak yang lain akan berbaris
berurutan dari yang tinggi ke yang rendah berperan sebagai ular naga yang panjang. Anak
yang berada dibelakang temannya berpegangan pada pinggang teman di depannya. Ular
naga panjang ini kemudian berjalan sesuai arahan anak yang paling depan dan menerobos
gerbang sambil menyanyikan sebuah lagu:
Ular naga panjangnya bukan kepalang
Menjalar-jalar selalu kian kemari
Umpan yang lezat, itu yang dicari
Kini dianya yang terbelakang
Dan suatu ketika gerbang akan menutup dan menjerat salah satu anak. Kedua anak
yang berperan sebagai gerbang akan berdebat untuk memengaruhi anak yang terjerat agar
memilih salah satu dari mereka dan berdiri dibelakang mereka. Begitu seterusnya hingga
seluruh anak terjerat. Permainan ular naga ini sangat baik untuk mengembangkan
kecerdasan emosional anak. Ular naga juga dapat menjadi sarana untuk melatih anak
dalam bekerja sama melalui interaksi yang terjadi. Selain itu anak akan lebih mengerti
tentang bagaimana cara menghargai orang lain, merasakan kekalahan dan kemenangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Lembar Kerja Siswa
(LKS)
Nama :
Kelas :
Kerjakanlah Soal berikut ini dengan baik dan benar!
1. Permainan Ular Naga Panjang termasuk kedalam jenis permainan ………
2. Percobaan dengan menggunakan telephone kaleng menunjukan bahwa sifat
bunyi….............
3. Agar permainan bisa berjalan dengan baik maka kita harus………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Lampiran 5 LKS Siklus II
Teks Bacaan
PERMAINAN TRADISIONAL BAKIAK
Di Indonesia "Bakiak" adalah salah satu permainan tradisional. Bahannya dibuat dari
kayu panjang seperti seluncur es yang sudah dihaluskan (diamplas, red:banjar) dan diberi
beberapa selop diatasnya, biasanya untuk 2-3 orang. Memainkan bakiak biasanya secara
berkelompok atau tim, yang masing-masing tim berlomba untuk sampai ke finish.
Permainan ini menguji ketangkasan, kepemimpinan, kerja sama, kreatifitas, wawasan serta
kejujuran.
"Bakiak" sebenarnya permainan tradisional anak-anak di Sumatera Barat. Anak-anak
dari Sumatera Barat yang dilahirkan hingga pertengahan tahun 1970-an, sering dan biasa
memainkan bakiak atau terompah panjang ini. Bakiak panjang atau yang sering
disebut terompa galuak di Sumatera Barat adalah terompah deret dari papan bertali karet
yang panjang. Sepasang 'bakiak' minimal memiliki tiga pasang sandal atau dimainkan tiga
anak. Biasanya juga untuk diperlombakan di tingkat kecamatan dan kelurahan pada 17
Agustusan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Lampiran 5
Lembar Kerja Siswa
(LKS)
Nama :
Kelas :
Kerjakanlah soal berikut dengan tepat dan benar!
1. Sikap apa yang harus kamu lakukan pada saat melakukan permainan bakiak?
2. Sebutkan contoh gerak yang dilakukan pada saat bermain bakiak!
3. Ceritakan bagaimana perasaanmu pada saat melakukan permainan bakiak!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Lampiran 6 Soal Evaluasi Siklus I Sebelum Validasi
Soal Evaluasi
Nama :
Kelas :
Kerjakanlah soal berikut ini dengan cara memberi tanda (X) pad asalah satu
jawaban yang paling tepat!
1. Gerakan berpindah tempat dimana bagian tubuh tertentu bergerak atau berpindah
tempat, disebut gerak............
a. Lokomotor
b. Nonlokomotor
c. Manipulatif
d. Bebas
2. Gerakan tidak berpindah tempat dimana sebagian anggota tubuh tertentu saja yang
digerakkan namun tidak berpindah tempat, disebut gerak ..............
a. Lokomotor
b. Nonlokomotor
c. Manipulative
d. Bebas
3. Gerak dimana ada sesuatu yang digerakkan, disebut gerak...............
a. Lokomotor
b. Nonlokomotor
c. Manipulative
d. Bebas
4. Gerak Lokomotor adalah ……….
a. Gerakan berpindah tempat
b. Gerakan bergerak di tempat
c. Gerakan diam di tempat
d. Tidak bergerak
5. Gerak Nonlokomotor adalah ……….
a. Gerakan berpindah tempat
b. Gerakan bergerak di tempat
c. Gerakan diam di tempat
d. Tidak bergerak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
6. Gerak manipulatif adalah ……….
a. Gerakan berpindah tempat
b. Gerakan bergerak di tempat
c. Gerakan dimana ada sesuatu yang di gerakan
d. Tidak bergerak
7. Yang termasuk kedalam 3 jenis gerak dasar adalah………
a. Bebas, lokomotor, manipilatif
b. Lokomotor, manipulatif, nonlokomotor
c. Melayang, manipulatif, lokomotor
d. Berjalan, berlari, lokomotor
8. Salah satu contoh gerak Non-lokomotor adalah……
a. Jalan ditempat
b. Berlari
c. Berjalan
d. Melempar
9. Salah satu contoh gerak Lokomotor adalah……
a. Jalan ditempat
b. Berlari
c. Membungkuk
d. melempar
10. Yang termasuk kedalam contoh gerak maniputatif adalah……
a. Jalan ditempat, berjalan, membungkuk
b. Berlari, melompat, melempar
c. Berjalan, laari, mengayun
d. Melempar, menangkap, mengayun
11. Gagasan pokok disebut juga dengan gagasan..........
a. Gagasan sasaran
b. Gagasan bantuan
c. Gagasan utama
d. Gagasan pendukung
12. Gagasan Pendukung disebut juga dengan ..........
a. Gagasan sasaran
b. Gagasan yang menjadi pendukung pernyataan
c. Gagasan utama dari suatu bacaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
d. Kalimat singkat dari seluruh bacaan
13. Ringkasan adalah……
a. kalimat singkat gabungan dari ide pokok, ide pendukung yang mencakup seluruh
pokok bahasan
b. Kalimat yang menjadi ide utama/pokok
c. Bacaan singkat
d. Rangkaian kalimat yang tersusun menjadi satu kesatuan
14. Peta pikiran adalah…………
a. Gabungan dari gagasan pokok dan gagasan pendukung
b. Ringkasan singkat
c. Gagasan pokok dan pendukung yang dibuat kedalam sebuah bagan pemikiran atau
peta pikiran
d. Kalimat gabungan daris eluruh bacaan
15. Benda-benda dapat mengeluarkan bunyi karena benda tersebut .........
a. Bergerak
b. Bergetar
c. Bersuara
d. berbicara
16. Frekuensi bunyi yang dapat di denga telinga manusia dalam kondisi normal adalah.....
a. 200Hz- 2000kHz
b. 20Hz- 200kHz
c. 20.000 Hz- 200.000 kHz
d. 20 Hz- 20.000 Hz
17. Penggunaan telephone genggang termasuk kedalam jenis sifat bunyi……..
a. Bergetar
b. Merambat lurus
c. Merambat melalui benda cair
d. Merambat melalui cahaya
18. Apa yang harus kamu lakukan agar indera pendengaranmu tetap sehat dan bisa
berfungsi dengan baik .............
a. Merawat dan membersihkannya
b. Membirkannya
c. Mendengarkan musik dengan volume yang keras
d. Menggunakan headset secara terus menerus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
19. Organ tubuh manusia yang berfungsi sebagai indera pendengaran adalah......................
a. Telinga
b. Kepada
c. Gendang telinga
d. Rumah siput
20. Secara umum telinga manusia terbagi kedalam tiga bagian yaitu ........
a. Telinga siput, telinga bawah, telinga luar
b. Telinga dalam , telinga atas telinga bawah
c. Telinga luar, telinga tengah, telinga dalam
d. Telinga depan, telinga belakang, telinga dalam
21. Bunyi ledakan dapat di ketahui dengan indera............
a. Penciuman
b. Getaran
c. Peraba
d. Pendengaran
22. Berikut adalah bahan yang digunakan sebagai penghubung telephone kaleng…
a. Kayu
b. Daun
c. Benang
d. Kertas
23. Pada saat melakukan telephone menggunakan kaleng hendaknya posisi benang harus..
a. Berliku-liku
b. Lurus
c. Melengkung
d. Kendor
24. Pada saat melakukan percobaan melalui telephone genggam dapat terbukti bahwa…
a. Bunyi merambat lurus melalui benda padat
b. Bunyi merambat melalui kaleng
c. Bunyi merambat melalui getaran
d. Bunyi merambat melalui benda keras
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
25. Pada saat menggunakan telephone kaleng juga bisa melatih……….
a. Kerjasama dan kekreatifan
b. Kemampuan individu
c. Keberanian
d. kepintaran
II. kerjakanlah soal berikut dengan baik dan benar!
1. Berjalan merupakan contoh dari gerak………
2. Gerak Manipulatif adalah……….
3. Gerak Lokomotor, Non-lokomotor dan Manipulatif termasuk gerak............
4. Uraian tambahan kalimat yang menjelaskan gagasan pokok adalah.........
5. Pada teks bacaan tentang permainan Ular Naga Panjang. Tuliskan gagasan pokok dari
paragraf 1!
Paragraf 1..............................
6. Pada teks bacaan tentang permainan Ular Naga Panjang. Tuliskan gagasan pokok dari
paragraf 2!
Paragraf 2..............................
7. Ringkasan adalah……..
8. Peta pikiran adalah…….
9. Salah satu contoh sifat bunyi adalah……..
10. Menutup telinga pada saat mendengar suara getaran yang sangat keras merupakan
contoh sikap yang…….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Lampiran 7 Soal Evaluasi Siklus II Sebelum Validasi
Soal Evaluasi
Nama :
Kelas :
Kerjakanlah soal berikut ini dengan cara memberi tanda (X) pada salah satu jawaban
yang paling tepat!
1. Kegiatan yang memerlukan kerjasama di lingkungan rumah adalah....
a. Makan
b. Mandi
c. Belajar
d. Membersihkan rumah
2. Manfaat apa yang kita peroleh jika kita bekerjasama ...............
a. Pekerjaan menjadi mudah
b. Pekerjaan terbengkalai
c. Merasa puas
d. Senang
3. Macam-macam keberagaman yang ada di Indonesia adalah..............
a. Kehidupan
b. Suku, agama, ras dan budaya
c. Penampilan
d. perasaan
4. Kegiatan apa yang memerlukan kerjasama di lingkungan sekolah adalah ..........
a. Makan
b. Piket kelas
c. Mengerjakan soal ulangan
d. Mencuci tangan
5. Sikap apa yang harus kita lakukan saat bekerjasama..............
a. Saling menolong
b. Acuh tak acuh
c. Membiarka orang lain bekerja
d. Berdiam diri saja
6. Kebudayan masyarakat yang berbedaa-beda merupakan.............bagi bangsa Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
a. Penghalang
b. Penghambat
c. Kekayaan
d. Tradisi
7. Dengan menghargai dan menghormati orang yang berbeda, maka akan terjadi
hubungan yang..........
a. Memalukan
b. Harmonis
c. Bermusuhan
d. Abadi
8. Semboyan negara Indonesia adalah...............
a. Gotong royong
b. Hidu rukun
c. Hidup membudaya
d. Bhineka Tunggal Ika
9. Gerakan berpindah tempat dimana bagian tubuh tertentu bergerak atau berpindah
tempat, di sebut gerak............
a. Lokomotor
b.Nonlokomotor
c.Manipulatif
d.Bebas
10. Gerakan tidak berpindah tempat dimana sebagian anggota tubuh tertentu saja yang
digerakkan namun tidak berpindah tempat, di sebut gerak ..............
a. Lokomotor
b. Nonlokomotor
c. Manipulatif
d. Bebas
11. Gerak dimana ada sesuatu yang digerakkan, di sebut gerak...............
a. Lokomotor
b. Nonlokomotor
c. Manipulatif
d. Bebas
12. Gerak Lokomotor adalah ……….
a. Gerakan berpindah tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
b. Gerakan bergerak di tempat
c. Gerakan diam di tempat
d. Tidak bergerak
13. Gerak Nonlokomotor adalah ……….
a. Gerakan berpindah tempat
b. Gerakan bergerak di tempat
c. Gerakan diam di tempat
d. Tidak bergerak
14. Gerak manipulatif adalah ……….
a. Gerakan berpindah tempat
b. Gerakan bergerak di tempat
c. Gerakan dimana ada sesuatu yang di gerakan
d. Tidak bergerak
15. Yang termasuk kedalam 3 jenis gerak dasar adalah………
a. Bebas, lokomotor, manipilatif
b. Lokomotor, manipulatif, nonlokomotor
c. Melayang, manipulatif, lokomotor
d. Berjalan, berlari, lokomotor
16. Salah satu contoh gerak Non-lokomotor adalah……
a. Jalan ditempat
b. Berlari
c. Berjalan
d. Melempar
17. Salah satu contoh gerak Lokomotor adalah……
a. Jalan ditempat
b. Berlari
c. Membungkuk
d. Melempar
18. Yang termasuk kedalam contoh gerak maniputatif adalah……
a. Jalan ditempat, berjalan, membungkuk
b. Berlari, melompat, melempar
c. Berjalan, laari, mengayun
d. Melempar, menangkap, mengayun
19. Gerakan menangkap bola di sebut dengan gerak………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
a. Komutatif
b. Lokomotor
c. Manipulatif
d. nonlokomotor
20. Gagasan pokok disebut juga dengan gagasan..........
a. Gagasan sasaran
b. Gagasan bantuan
c. Gagasan utama
d. Gagasan pendukung
21. Gagasan Pendukung disebut juga dengan ..........
a. Gagasan sasaran
b. Gagasan yang menjadi pendukung pernyataan
c. Gagasan utama dari suatu bacaan
d. Kalimat singkat dari seluruh bacaan
22. Ringkasan adalah……
a. Kalimat singkat gabungan dari ide pokok, ide pendukung yang mencakup seluruh
pokok bahasan
b. Kalimat yang menjadi ide utama/pokok
c. Bacaan singkat
d. Rangkaian kalimat yang tersusun menjadi satu kesatuan
23. Peta pikiran adalah…………
a. Gabungan dari gagasan pokok dan gagasan pendukung
b. Ringkasan singkat
c. Gagasan pokok dan pendukung yang dibuat kedalam sebuah bagan pemikiran atau
peta pikiran
d. Kalimat gabungan daris eluruh bacaan
24. Pada saat menuliskan kalimat harus memperhatikan penggunaan tanda baca agar
terciptannya tulisan yang………..
a. Baik
b. Singkat
c. Menarik dan mudah di pahami
d. Rapi
25. Kalimat singkat yang mencakup beberapa kalimat utama dan pendukung disebut…….
a. Ringkasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
b. Ide pokok
c. Gagasan pendukung
d. Peta pikiran
II. Kerjakanlah soal berikut ini dengan baik dan benar!
1. Uraian tambahan kalimat yang menjelaskan gagasan pokok adalah.........
2. Berjalan merupakan contoh dari gerak…..
3. Gerak Manipulatif adalah……….
4. Melestarikan kebudaya merupakan salah satu wujud……….
5. Gerak Lokomotor, Non-lokomotor dan Manipulatif termasuk gerak............
6. Apabila kita ingin dihargai oleh orang lain maka kita harus……
7. Pada teks bacaan tentang permainan bakiak. Tuliskan gagasan pokok dari paragraf 1!
Paragraf 1...................
8. Pada teks bacaan tentang permainan bakiak. Tuliskan gagasan pokok dari paragraf 2!
Paragraf 2....................
9. Ringkasan adalah……..
10. Peta pikiran…….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Lampiran 8 Soal Siklus I Setelah Validasi
Soal Evaluasi
Nama :
Kelas :
Kerjakanlah soal berikut ini dengan cara memberi tanda (X) pad asalah satu
jawaban yang paling tepat!
1. Gerakan berpindah tempat dimana bagian tubuh tertentu bergerak atau berpindah
tempat, disebut gerak............
a. Lokomotor
b. Nonlokomotor
c. Manipulatif
d. Bebas
2. Gerak dimana ada sesuatu yang digerakkan, disebut gerak...............
a. Lokomotor
b. Nonlokomotor
c. Manipulative
d. Bebas
3. Gerak Lokomotor adalah ……….
a. Gerakan berpindah tempat
b. Gerakan bergerak di tempat
c. Gerakan diam di tempat
d. Tidak bergerak
4. Gerak Nonlokomotor adalah ……….
a. Gerakan berpindah tempat
b. Gerakan bergerak di tempat
c. Gerakan diam di tempat
d. Tidak bergerak
5. Gerak manipulatif adalah ……….
a. Gerakan berpindah tempat
b. Gerakan bergerak di tempat
c. Gerakan dimana ada sesuatu yang di gerakan
d. Tidak bergerak
6. Salah satu contoh gerak Non-lokomotor adalah……
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
a. Jalan ditempat
b. Berlari
c. Berjalan
d. Melempar
7. Gagasan Pendukung disebut juga dengan ..........
a. Gagasan sasaran
b. Gagasan yang menjadi pendukung pernyataan
c. Gagasan utama dari suatu bacaan
d. Kalimat singkat dari seluruh bacaan
8. Ringkasan adalah……
a. kalimat singkat gabungan dari ide pokok, ide pendukung yang mencakup seluruh
pokok bahasan
b. Kalimat yang menjadi ide utama/pokok
c. Bacaan singkat
d. Rangkaian kalimat yang tersusun menjadi satu kesatuan
9. Frekuensi bunyi yang dapat di denga telinga manusia dalam kondisi normal adalah.....
a. 200Hz- 2000kHz
b. 20Hz- 200kHz
c. 20.000 Hz- 200.000 kHz
d. 20 Hz- 20.000 Hz
10. Apa yang harus kamu lakukan agar indera pendengaranmu tetap sehat dan bisa
berfungsi dengan baik .............
a. Merawat dan membersihkannya
b. Membirkannya
c. Mendengarkan musik dengan volume yang keras
d. Menggunakan headset secara terus menerus
11. Secara umum telinga manusia terbagi kedalam tiga bagian yaitu ........
a. Telinga siput, telinga bawah, telinga luar
b. Telinga dalam , telinga atas telinga bawah
c. Telinga luar, telinga tengah, telinga dalam
d. Telinga depan, telinga belakang, telinga dalam
12. Bunyi ledakan dapat di ketahui dengan indera............
a. Penciuman
b. Getaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
c. Peraba
d. Pendengaran
13. Berikut adalah bahan yang digunakan sebagai penghubung telephone kaleng…
a. Kayu
b. Daun
c. Benang
d. Kertas
14. Pada saat melakukan telephone menggunakan kaleng hendaknya posisi benang harus..
a. Berliku-liku
b. Lurus
c. Melengkung
d. Kendor
15. Pada saat melakukan percobaan melalui telephone genggam dapat terbukti bahwa…
a. Bunyi merambat lurus melalui benda padat
b. Bunyi merambat melalui kaleng
c. Bunyi merambat melalui getaran
d. Bunyi merambat melalui benda keras
16. Pada saat menggunakan telephone kaleng juga bisa melatih……….
a. Kerjasama dan kekreatifan
b. Kemampuan individu
c. Keberanian
d. kepintaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
II. kerjakanlah soal berikut dengan baik dan benar!
1. Berjalan merupakan contoh dari gerak………
2. Gerak Lokomotor, Non-lokomotor dan Manipulatif termasuk gerak............
3. Uraian tambahan kalimat yang menjelaskan gagasan pokok adalah.........
4. Pada teks bacaan tentang permainan Ular Naga Panjang. Tuliskan gagasan pokok dari
paragraf 1!
Paragraf 1..............................
5. Ringkasan adalah……..
6. Peta pikiran adalah…….
7. Salah satu contoh sifat bunyi adalah……..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Lampiran 9 Soal Siklus II Setelah Validasi
Soal Evaluasi
Nama :
Kelas :
Kerjakanlah soal berikut ini dengan cara memberi tanda (X) pada salah satu
jawaban yang paling tepat!
13. Manfaat apa yang kita peroleh jika kita bekerjasama ...............
e. Pekerjaan menjadi mudah
f. Pekerjaan terbengkalai
g. Merasa puas
h. Senang
14. Kegiatan apa yang memerlukan kerjasama di lingkungan sekolah adalah ..........
e. Makan
f. Piket kelas
g. Mengerjakan soal ulangan
h. Mencuci tangan
15. Kebudayan masyarakat yang berbedaa-beda merupakan.............bagi bangsa Indonesia
a Penghalang
e. Penghambat
f. Kekayaan
g. Tradisi
16. Gerak dimana ada sesuatu yang digerakkan, di sebut gerak...............
a. Lokomotor
b. Nonlokomotor
c. Manipulatif
d. Bebas
17. Gerak Lokomotor adalah ……….
a. Gerakan berpindah tempat
b. Gerakan bergerak di tempat
c. Gerakan diam di tempat
d. Tidak bergerak
18. Gerak Nonlokomotor adalah ……….
a. Gerakan berpindah tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
b. Gerakan bergerak di tempat
c. Gerakan diam di tempat
d. Tidak bergerak
19. Gerak manipulatif adalah ……….
a. Gerakan berpindah tempat
b. Gerakan bergerak di tempat
c. Gerakan dimana ada sesuatu yang di gerakan
d. Tidak bergerak
20. Salah satu contoh gerak Non-lokomotor adalah……
a. Jalan ditempat
b. Berlari
c. Berjalan
d. Melempar
21. Gagasan Pendukung disebut juga dengan ..........
a. Gagasan sasaran
b. Gagasan yang menjadi pendukung pernyataan
c. Gagasan utama dari suatu bacaan
d. Kalimat singkat dari seluruh bacaan
22. Peta pikiran adalah…………
a. Gabungan dari gagasan pokok dan gagasan pendukung
b. Ringkasan singkat
c. Gagasan pokok dan pendukung yang dibuat kedalam sebuah bagan pemikiran atau
peta pikiran
d. Kalimat gabungan daris eluruh bacaan
23. Pada saat menuliskan kalimat harus memperhatikan penggunaan tanda baca agar
terciptannya tulisan yang………..
a. Baik
b. Singkat
c. Menarik dan mudah di pahami
d. Rapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
24. Kalimat singkat yang mencakup beberapa kalimat utama dan pendukung disebut…….
a. Ringkasan
b. Ide pokok
c. Gagasan pendukung
d. Peta pikiran
II. Kerjakanlah soal berikut ini dengan baik dan benar!
1. Melestarikan kebudaya merupakan salah satu wujud……….
2. Gerak Lokomotor, Non-lokomotor dan Manipulatif termasuk gerak............
3. Apabila kita ingin dihargai oleh orang lain maka kita harus……
4. Pada teks bacaan tentang permainan bakiak. Tuliskan gagasan pokok dari paragraf 1!
Paragraf 1...................
5. Ringkasan adalah……..
6. Peta pikiran…….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Lampiran 10 Hasil Validasi RPPTH Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Lampiran 11 Hasil Validasi RPPTH Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
Lampiran 12 Hasil Validasi Soal Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
Lampiran 13 Hasil Validasi Soal Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
Lampiran 14 Hasil Validasi Keterbacaan Soal Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Lampiran 15 Hasil Validasi Keterbacaan Soal Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
Lampiran 16 Hasil Perhitungan SPSS Validitas PG Siklus I
Correlations
soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 soal6 soal7 soal8 soal9 soal10 soal11 soal12 soal13 soal14 soal15 soal16 soal17 soal18 soal19 soal20 soal21 soal22 soal23 soal24 soal25 jumlah
soal1 Pearson Correlation 1 .085
.709*
* .312 .312 .031 .139 .391* -.056 .346 .208 .031 .208 .106 .049 .312 .172 .196 .172 .109 .569** .402* .234 .217 .138 .584**
Sig. (2-tailed) .656 .000 .093 .094 .871 .465 .032 .767 .061 .271 .871 .271 .578 .797 .093 .363 .300 .363 .568 .001 .028 .212 .250 .466 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal2 Pearson Correlation .085 1 .059 .080 .384* .000 -.056 .144 .028 .000 -.272 .000 .272 .059 -.144 -.120 .110 -.144 -.027 .080 -.056 -.183 -.129 .000 .442* .198
Sig. (2-tailed) .656 .755 .674 .036 1.000 .767 .447 .884 1.000 .146 1.000 .146 .755 .447 .527 .563 .447 .885 .674 .767 .334 .498 1.000 .014 .295
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal3 Pearson Correlation .709*
* .059 1 .171 .455* -.098 .106
.463*
* .059 .073 .024 -.098 .073 -.270 .000 .171 .015 .154 .308 -.043 .709** .098 .327 .098 .036 .438*
Sig. (2-tailed) .000 .755 .366 .012 .608 .578 .010 .755 .702 .899 .608 .702 .149 1.000 .366 .939 .416 .097 .822 .000 .608 .078 .608 .849 .015
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal4 Pearson Correlation .312 .080 .171 1 .251 .351 .109 .069 -.320 .196 -.131 .351 .196 .171 -.069 .423* .053 .347 -.145 .423* .312 .351 .247 .351 .294 .598**
Sig. (2-tailed) .093 .674 .366 .182 .057 .568 .716 .084 .299 .491 .057 .299 .366 .716 .020 .782 .061 .444 .020 .093 .057 .188 .057 .115 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal5 Pearson Correlation .312 .384* .455* .251 1 .150 -.107 .190 .384* -.067 -.291 .331 .202 -.132 -.048 .449* .321 .095 .050 .251 .591** -.030 .472** .331 .572** .574**
Sig. (2-tailed) .094 .036 .012 .182 .428 .574 .314 .036 .724 .118 .074 .285 .486 .803 .013 .083 .617 .794 .182 .001 .875 .008 .074 .001 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal6 Pearson Correlation .031 .000 -.098 .351 .150 1 .031 -.063 -.183 .089 -.149 .760** .089 -.098 .063 .351 .331 .253 -.030 .351 .031 .520** .176 .520** .447* .408*
Sig. (2-tailed) .871 1.000 .608 .057 .428 .871 .740 .334 .638 .432 .000 .638 .608 .740 .057 .074 .177 .875 .057 .871 .003 .352 .003 .013 .025
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal7 Pearson Correlation .139 -.056 .106 .109 -.107 .031 1 .245 -.056 .208 -.254 .031 .208 -.045 .342 .109 .312 .196 .172 .109 -.005 .217 .234 .217 -.035 .322
Sig. (2-tailed) .465 .767 .578 .568 .574 .871 .193 .767 .271 .176 .871 .271 .812 .064 .568 .094 .300 .363 .568 .980 .250 .212 .250 .856 .083
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal8 Pearson Correlation .391* .144
.463*
* .069 .190 -.063 .245 1 .144 .283 .000 -.063 .566** .154 -.100 .069 -.095 .200 .333 .069 .245 .126 .223 .316 .177 .487**
Sig. (2-tailed) .032 .447 .010 .716 .314 .740 .193 .447 .130 1.000 .740 .001 .416 .599 .716 .617 .289 .072 .716 .193 .505 .236 .089 .350 .006
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal9 Pearson Correlation -.056 .028 .059 -.320 .384* -.183 -.056 .144 1 -.272 .181 .000 .136 .208 .000 .080 .247 .000 -.027 -.120 .085 -.183 .193 .000 -.068 .097
Sig. (2-tailed) .767 .884 .755 .084 .036 .334 .767 .447 .146 .337 1.000 .473 .270 1.000 .674 .188 1.000 .885 .527 .656 .334 .307 1.000 .721 .608
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
Correlations
soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 soal6 soal7 soal8 soal9 soal10 soal11 soal12 soal13 soal14 soal15 soal16 soal17 soal18 soal19 soal20 soal21 soal22 soal23 soal24 soal25 jumlah
soal10 Pearson Correlation .346 .000 .073 .196 -.067 .089 .208 .283 -.272 1 .111 -.089 .333 .364* -.283 .000 -.202 .424* .336 .000 .069 .447* .079 .089 .167 .323
Sig. (2-tailed) .061 1.000 .702 .299 .724 .638 .271 .130 .146 .559 .638 .072 .048 .130 1.000 .285 .019 .069 1.000 .716 .013 .679 .638 .379 .082
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal11 Pearson Correlation .208 -.272 .024 -.131 -.291 -.149 -.254 .000 .181 .111 1 -.149 -.111 .267 -.236 -.131 -.291 .000 -.067 -.131 -.023 .149 -.184 -.149 -.167 -.136
Sig. (2-tailed) .271 .146 .899 .491 .118 .432 .176 1.000 .337 .559 .432 .559 .154 .210 .491 .118 1.000 .724 .491 .904 .432 .331 .432 .379 .474
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal12 Pearson Correlation .031 .000 -.098 .351 .331
.760*
* .031 -.063 .000 -.089 -.149 1 .089 -.098 .063 .614** .511** .253 .150 .614** .217 .280 .388* .520** .447* .540**
Sig. (2-tailed) .871 1.000 .608 .057 .074 .000 .871 .740 1.000 .638 .432 .638 .608 .740 .000 .004 .177 .428 .000 .250 .134 .034 .003 .013 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal13 Pearson Correlation .208 .272 .073 .196 .202 .089 .208
.566*
* .136 .333 -.111 .089 1 .364* .000 .000 -.067 .424* -.067 .196 -.069 .268 -.079 .089 .333 .435*
Sig. (2-tailed) .271 .146 .702 .299 .285 .638 .271 .001 .473 .072 .559 .638 .048 1.000 1.000 .724 .019 .724 .299 .716 .152 .679 .638 .072 .016
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal14 Pearson Correlation .106 .059 -.270 .171 -.132 -.098 -.045 .154 .208 .364* .267 -.098 .364* 1 -.154 -.043 -.132 .463** -.132 -.043 -.196 .098 -.189 -.098 .036 .147
Sig. (2-tailed) .578 .755 .149 .366 .486 .608 .812 .416 .270 .048 .154 .608 .048 .416 .822 .486 .010 .486 .822 .299 .608 .317 .608 .849 .438
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal15 Pearson Correlation .049 -.144 .000 -.069 -.048 .063 .342 -.100 .000 -.283 -.236 .063 .000 -.154 1 .347 .238 -.200 -.333 .347 .049 .253 .111 .063 -.177 -.040
Sig. (2-tailed) .797 .447 1.000 .716 .803 .740 .064 .599 1.000 .130 .210 .740 1.000 .416 .061 .206 .289 .072 .061 .797 .177 .558 .740 .350 .835
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal16 Pearson Correlation .312 -.120 .171 .423* .449* .351 .109 .069 .080 .000 -.131 .614** .000 -.043 .347 1 .449* .139 .053 .712** .515** .351 .711** .614** .294 .577**
Sig. (2-tailed) .093 .527 .366 .020 .013 .057 .568 .716 .674 1.000 .491 .000 1.000 .822 .061 .013 .465 .782 .000 .004 .057 .000 .000 .115 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal17 Pearson Correlation .172 .110 .015 .053 .321 .331 .312 -.095 .247 -.202 -.291 .511** -.067 -.132 .238 .449* 1 -.048 .050 .251 .172 -.030 .313 .511** .067 .334
Sig. (2-tailed) .363 .563 .939 .782 .083 .074 .094 .617 .188 .285 .118 .004 .724 .486 .206 .013 .803 .794 .182 .363 .875 .092 .004 .724 .072
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal18 Pearson Correlation .196 -.144 .154 .347 .095 .253 .196 .200 .000 .424* .000 .253 .424* .463** -.200 .139 -.048 1 .095 .139 .196 .253 .111 .063 .177 .482**
Sig. (2-tailed) .300 .447 .416 .061 .617 .177 .300 .289 1.000 .019 1.000 .177 .019 .010 .289 .465 .803 .617 .465 .300 .177 .558 .740 .350 .007
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal19 Pearson Correlation .172 -.027 .308 -.145 .050 -.030 .172 .333 -.027 .336 -.067 .150 -.067 -.132 -.333 .053 .050 .095 1 .053 .312 -.030 .313 .150 .067 .348
Sig. (2-tailed) .363 .885 .097 .444 .794 .875 .363 .072 .885 .069 .724 .428 .724 .486 .072 .782 .794 .617 .782 .094 .875 .092 .428 .724 .060
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
Correlations
soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 soal6 soal7 soal8 soal9 soal10 soal11 soal12 soal13 soal14 soal15 soal16 soal17 soal18 soal19 soal20 soal21 soal22 soal23 soal24 soal25 jumlah
soal20 Pearson Correlation .109 .080 -.043 .423* .251 .351 .109 .069 -.120 .000 -.131 .614** .196 -.043 .347 .712** .251 .139 .053 1 .312 .351 .479** .351 .294 .494**
Sig. (2-tailed) .568 .674 .822 .020 .182 .057 .568 .716 .527 1.000 .491 .000 .299 .822 .061 .000 .182 .465 .782 .093 .057 .007 .057 .115 .005
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal21 Pearson Correlation .569*
* -.056
.709*
* .312
.591*
* .031 -.005 .245 .085 .069 -.023 .217 -.069 -.196 .049 .515** .172 .196 .312 .312 1 .217 .562** .217 .138 .584**
Sig. (2-tailed) .001 .767 .000 .093 .001 .871 .980 .193 .656 .716 .904 .250 .716 .299 .797 .004 .363 .300 .094 .093 .250 .001 .250 .466 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal22 Pearson Correlation .402* -.183 .098 .351 -.030
.520*
* .217 .126 -.183 .447* .149 .280 .268 .098 .253 .351 -.030 .253 -.030 .351 .217 1 .176 .280 .224 .484**
Sig. (2-tailed) .028 .334 .608 .057 .875 .003 .250 .505 .334 .013 .432 .134 .152 .608 .177 .057 .875 .177 .875 .057 .250 .352 .134 .235 .007
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal23 Pearson Correlation .234 -.129 .327 .247
.472*
* .176 .234 .223 .193 .079 -.184 .388* -.079 -.189 .111 .711** .313 .111 .313 .479** .562** .176 1 .388* .118 .500**
Sig. (2-tailed) .212 .498 .078 .188 .008 .352 .212 .236 .307 .679 .331 .034 .679 .317 .558 .000 .092 .558 .092 .007 .001 .352 .034 .534 .005
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal24 Pearson Correlation .217 .000 .098 .351 .331
.520*
* .217 .316 .000 .089 -.149 .520** .089 -.098 .063 .614** .511** .063 .150 .351 .217 .280 .388* 1 .447* .559**
Sig. (2-tailed) .250 1.000 .608 .057 .074 .003 .250 .089 1.000 .638 .432 .003 .638 .608 .740 .000 .004 .740 .428 .057 .250 .134 .034 .013 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal25 Pearson Correlation .138 .442* .036 .294
.572*
* .447* -.035 .177 -.068 .167 -.167 .447* .333 .036 -.177 .294 .067 .177 .067 .294 .138 .224 .118 .447* 1 .551**
Sig. (2-tailed) .466 .014 .849 .115 .001 .013 .856 .350 .721 .379 .379 .013 .072 .849 .350 .115 .724 .350 .724 .115 .466 .235 .534 .013 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
jumlah Pearson Correlation .584*
* .198 .438*
.598*
*
.574*
* .408* .322
.487*
* .097 .323 -.136 .540** .435* .147 -.040 .577** .334 .482** .348 .494** .584** .484** .500** .559** .551** 1
Sig. (2-tailed) .001 .295 .015 .000 .001 .025 .083 .006 .608 .082 .474 .002 .016 .438 .835 .001 .072 .007 .060 .005 .001 .007 .005 .001 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-
tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
Lampiran 17 Hasil Perhitungan SPSS Validitas PG Siklus II
Correlations
soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 soal6 soal7 soal8 soal9 soal10 soal11 soal12 soal13 soal14 soal15 soal16 soal17 soal18 soal19 soal20 soal21 soal22 soal23 soal24 soal25 jumlah
soal1 Pearson Correlation 1 -.066 -.257 .029 -.463** .426* .000 -.154 .263 .132 .073 .327 -.043 .099 .206 .400* .327 -.045 -.218 .117 .029 .356 .000 .106 .000 .315
Sig. (2-tailed) .730 .171 .878 .010 .019 1.000 .416 .160 .486 .702 .078 .822 .604 .274 .028 .078 .812 .247 .539 .878 .053 1.000 .578 1.000 .090
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal2 Pearson Correlation -.066 1 .429* .262 .053 .223 .373* .213 .148 .071 .151 .202 .207 .148 -.066 -.113 .024 .167 .151 -.111 -.040 -.185 .053 .480** -.107 .419*
Sig. (2-tailed) .730 .018 .162 .780 .236 .042 .258 .436 .709 .426 .284 .272 .436 .730 .552 .901 .378 .426 .560 .833 .329 .780 .007 .575 .021
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal3 Pearson Correlation -.257 .429* 1 -.026 .139 -.053
.555*
* .347 -.015 .343 .000 .015 .712** .429* -.043 .049 -.216 -.095 -.392* -.170 -.026 -.320 .347 .109 .139 .298
Sig. (2-tailed) .171 .018 .891 .465 .782 .001 .061 .938 .064 1.000 .935 .000 .018 .822 .797 .251 .618 .032 .368 .891 .084 .061 .568 .465 .110
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal4 Pearson Correlation .029 .262 -.026 1 .236 .126 -.047 .094 -.040 -.144 .134 .200 .170 .111 .175 .134 .042 .157 .267 .205 .196 .355 .094 .157 .236 .502**
Sig. (2-tailed) .878 .162 .891 .209 .508 .804 .619 .833 .448 .481 .289 .368 .560 .355 .481 .825 .407 .153 .276 .298 .055 .619 .407 .209 .005
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal5 Pearson Correlation -
.463*
*
.053 .139 .236 1 -.238 -.200 .250 -.107 .048 .000 -.056 .139 .053 -.309 -.354 -.223 -.245 .283 -.094 .520** .000 .250 -.098 .100 .091
Sig. (2-tailed) .010 .780 .465 .209 .206 .289 .183 .575 .803 1.000 .770 .465 .780 .097 .055 .236 .193 .130 .619 .003 1.000 .183 .607 .599 .632
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal6 Pearson Correlation .426* .223 -.053 .126 -.238 1 -.095
-
.381* .375* -.086 .067 .164 .145 .071 .132 .269 .323 -.033 .067 .413* .126 .302 .190 .107 -.095 .422*
Sig. (2-tailed) .019 .236 .782 .508 .206 .617 .038 .041 .651 .724 .385 .444 .709 .486 .150 .081 .864 .724 .023 .508 .105 .314 .574 .617 .020
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal7 Pearson Correlation .000 .373*
.555*
* -.047 -.200 -.095 1 .250 -.107 -.095 .141 -.056 .555** .373* .309 .177 .279 .049 -.283 -.236 -.331 -.433* .100 .196 -.050 .237
Sig. (2-tailed) 1.000 .042 .001 .804 .289 .617 .183 .575 .617 .456 .770 .001 .042 .097 .350 .136 .797 .130 .209 .074 .017 .599 .300 .793 .208
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal8 Pearson Correlation -.154 .213 .347 .094 .250
-
.381* .250 1 .213 .190 .141 .279 .347 .213 -.154 -.177 -.056 .196 -.141 -.236 .094 .000 .100 -.098 .100 .291
Sig. (2-tailed) .416 .258 .061 .619 .183 .038 .183 .258 .314 .456 .136 .061 .258 .416 .350 .770 .300 .456 .209 .619 1.000 .599 .607 .599 .118
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal9 Pearson Correlation .263 .148 -.015 -.040 -.107 .375* -.107 .213 1 .223 .000 .202 .207 .148 -.230 .264 -.154 .010 -.151 .191 .262 .123 .053 -.146 -.107 .303
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
Correlations
soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 soal6 soal7 soal8 soal9 soal10 soal11 soal12 soal13 soal14 soal15 soal16 soal17 soal18 soal19 soal20 soal21 soal22 soal23 soal24 soal25 jumlah
Sig. (2-tailed) .160 .436 .938 .833 .575 .041 .575 .258 .236 1.000 .284 .272 .436 .221 .159 .415 .956 .426 .311 .162 .517 .780 .441 .575 .104
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal10 Pearson Correlation .132 .071 .343 -.144 .048 -.086 -.095 .190 .223 1 -.067 .005 .145 .375* -.308 .101 -.313 -.033 -.202 .009 -.009 -.110 -.095 -.172 .048 .111
Sig. (2-tailed) .486 .709 .064 .448 .803 .651 .617 .314 .236 .724 .978 .444 .041 .097 .596 .092 .864 .285 .962 .962 .563 .617 .363 .803 .560
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal11 Pearson Correlation .073 .151 .000 .134 .000 .067 .141 .141 .000 -.067 1 -.079 .196 .302 .364* .167 .236 .208 .067 .000 .134 .000 .000 .346 .141 .446*
Sig. (2-tailed) .702 .426 1.000 .481 1.000 .724 .456 .456 1.000 .724 .679 .299 .105 .048 .379 .208 .271 .726 1.000 .481 1.000 1.000 .061 .456 .013
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal12 Pearson Correlation .327 .202 .015 .200 -.056 .164 -.056 .279 .202 .005 -.079 1 .015 .024 -.017 -.079 .068 .071 -.079 -.200 .200 .354 .279 .071 .279 .373*
Sig. (2-tailed) .078 .284 .935 .289 .770 .385 .770 .136 .284 .978 .679 .935 .901 .928 .679 .720 .710 .679 .289 .289 .055 .136 .710 .136 .042
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal13 Pearson Correlation -.043 .207
.712*
* .170 .139 .145
.555*
* .347 .207 .145 .196 .015 1 .650** .171 .294 .015 -.095 -.392* .026 .170 -.120 .347 -.095 .139 .525**
Sig. (2-tailed) .822 .272 .000 .368 .465 .444 .001 .061 .272 .444 .299 .935 .000 .366 .115 .935 .618 .032 .891 .368 .527 .061 .618 .465 .003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal14 Pearson Correlation .099 .148 .429* .111 .053 .071 .373* .213 .148 .375* .302 .024 .650** 1 -.066 .452* .024 .010 -.151 .040 -.191 -.339 .053 .010 -.107 .400*
Sig. (2-tailed) .604 .436 .018 .560 .780 .709 .042 .258 .436 .041 .105 .901 .000 .730 .012 .901 .956 .426 .833 .311 .067 .780 .956 .575 .029
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal15 Pearson Correlation .206 -.066 -.043 .175 -.309 .132 .309 -.154 -.230 -.308 .364* -.017 .171 -.066 1 .218 .327 .106 -.073 .262 -.117 .059 .154 .106 .309 .296
Sig. (2-tailed) .274 .730 .822 .355 .097 .486 .097 .416 .221 .097 .048 .928 .366 .730 .247 .078 .578 .702 .161 .539 .755 .416 .578 .097 .112
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal16 Pearson Correlation .400* -.113 .049 .134 -.354 .269 .177 -.177 .264 .101 .167 -.079 .294 .452* .218 1 .118 .138 -.167 .367* -.033 .102 .354 .311 .354 .498**
Sig. (2-tailed) .028 .552 .797 .481 .055 .150 .350 .350 .159 .596 .379 .679 .115 .012 .247 .534 .466 .379 .046 .861 .591 .055 .094 .055 .005
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal17 Pearson Correlation .327 .024 -.216 .042 -.223 .323 .279 -.056 -.154 -.313 .236 .068 .015 .024 .327 .118 1 .234 -.079 .116 -.116 -.129 .111 .071 -.056 .231
Sig. (2-tailed) .078 .901 .251 .825 .236 .081 .136 .770 .415 .092 .208 .720 .935 .901 .078 .534 .212 .679 .542 .542 .498 .558 .710 .770 .219
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal18 Pearson Correlation -.045 .167 -.095 .157 -.245 -.033 .049 .196 .010 -.033 .208 .071 -.095 .010 .106 .138 .234 1 .069 .259 .018 .085 -.098 .139 .196 .306
Sig. (2-tailed) .812 .378 .618 .407 .193 .864 .797 .300 .956 .864 .271 .710 .618 .956 .578 .466 .212 .716 .167 .923 .656 .607 .465 .300 .100
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal19 Pearson Correlation -.218 .151
-
.392* .267 .283 .067 -.283 -.141 -.151 -.202 .067 -.079 -.392* -.151 -.073 -.167 -.079 .069 1 .267 .134 .000 -.141 .208 -.141 .034
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
Correlations
soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 soal6 soal7 soal8 soal9 soal10 soal11 soal12 soal13 soal14 soal15 soal16 soal17 soal18 soal19 soal20 soal21 soal22 soal23 soal24 soal25 jumlah
Sig. (2-tailed) .247 .426 .032 .153 .130 .724 .130 .456 .426 .285 .726 .679 .032 .426 .702 .379 .679 .716 .153 .481 1.000 .456 .271 .456 .857
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal20 Pearson Correlation .117 -.111 -.170 .205 -.094 .413* -.236 -.236 .191 .009 .000 -.200 .026 .040 .262 .367* .116 .259 .267 1 .071 .055 .189 -.157 .047 .306
Sig. (2-tailed) .539 .560 .368 .276 .619 .023 .209 .209 .311 .962 1.000 .289 .891 .833 .161 .046 .542 .167 .153 .708 .775 .317 .407 .804 .100
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal21 Pearson Correlation .029 -.040 -.026 .196 .520** .126 -.331 .094 .262 -.009 .134 .200 .170 -.191 -.117 -.033 -.116 .018 .134 .071 1 .491** .378* .018 .378* .416*
Sig. (2-tailed) .878 .833 .891 .298 .003 .508 .074 .619 .162 .962 .481 .289 .368 .311 .539 .861 .542 .923 .481 .708 .006 .039 .923 .039 .022
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal22 Pearson Correlation .356 -.185 -.320 .355 .000 .302
-.433*
.000 .123 -.110 .000 .354 -.120 -.339 .059 .102 -.129 .085 .000 .055 .491** 1 .144 .085 .433* .305
Sig. (2-tailed) .053 .329 .084 .055 1.000 .105 .017 1.000 .517 .563 1.000 .055 .527 .067 .755 .591 .498 .656 1.000 .775 .006 .447 .656 .017 .102
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal23 Pearson Correlation .000 .053 .347 .094 .250 .190 .100 .100 .053 -.095 .000 .279 .347 .053 .154 .354 .111 -.098 -.141 .189 .378* .144 1 .342 .550** .546**
Sig. (2-tailed) 1.000 .780 .061 .619 .183 .314 .599 .599 .780 .617 1.000 .136 .061 .780 .416 .055 .558 .607 .456 .317 .039 .447 .064 .002 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal24 Pearson Correlation .106
.480*
* .109 .157 -.098 .107 .196 -.098 -.146 -.172 .346 .071 -.095 .010 .106 .311 .071 .139 .208 -.157 .018 .085 .342 1 .196 .395*
Sig. (2-tailed) .578 .007 .568 .407 .607 .574 .300 .607 .441 .363 .061 .710 .618 .956 .578 .094 .710 .465 .271 .407 .923 .656 .064 .300 .031
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal25 Pearson Correlation .000 -.107 .139 .236 .100 -.095 -.050 .100 -.107 .048 .141 .279 .139 -.107 .309 .354 -.056 .196 -.141 .047 .378* .433* .550** .196 1 .473**
Sig. (2-tailed) 1.000 .575 .465 .209 .599 .617 .793 .599 .575 .803 .456 .136 .465 .575 .097 .055 .770 .300 .456 .804 .039 .017 .002 .300 .008
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
jumlah Pearson Correlation .315 .419* .298
.502*
* .091 .422* .237 .291 .303 .111 .446* .373* .525** .400* .296 .498** .231 .306 .034 .306 .416* .305 .546** .395* .473** 1
Sig. (2-tailed) .090 .021 .110 .005 .632 .020 .208 .118 .104 .560 .013 .042 .003 .029 .112 .005 .219 .100 .857 .100 .022 .102 .002 .031 .008
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the
0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05
level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
Lampiran 18 Hasil Perhitungan SPSS Validitas Isian Singkat Siklus I
Correlations
soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 soal6 soal7 soal8 soal9 soal10 jumlah
soal1 Pearson Correlation 1 .111 -.089 .333 .364* -.283 .000 -.202 .424
* .336 .531
**
Sig. (2-tailed) .559 .638 .072 .048 .130 1.000 .285 .019 .069 .003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal2 Pearson Correlation .111 1 -.149 -.111 .267 -.236 -.131 -.291 .000 -.067 .018
Sig. (2-tailed) .559 .432 .559 .154 .210 .491 .118 1.000 .724 .923
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal3 Pearson Correlation -.089 -.149 1 .089 -.098 .063 .614**
.511**
.253 .150 .532**
Sig. (2-tailed) .638 .432 .638 .608 .740 .000 .004 .177 .428 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal4 Pearson Correlation .333 -.111 .089 1 .364* .000 .000 -.067 .424
* -.067 .531
**
Sig. (2-tailed) .072 .559 .638 .048 1.000 1.000 .724 .019 .724 .003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal5 Pearson Correlation .364* .267 -.098 .364
* 1 -.154 -.043 -.132 .463
** -.132 .476
**
Sig. (2-tailed) .048 .154 .608 .048 .416 .822 .486 .010 .486 .008
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal6 Pearson Correlation -.283 -.236 .063 .000 -.154 1 .347 .238 -.200 -.333 .104
Sig. (2-tailed) .130 .210 .740 1.000 .416 .061 .206 .289 .072 .586
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal7 Pearson Correlation .000 -.131 .614**
.000 -.043 .347 1 .449* .139 .053 .542
**
Sig. (2-tailed) 1.000 .491 .000 1.000 .822 .061 .013 .465 .782 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal8 Pearson Correlation -.202 -.291 .511**
-.067 -.132 .238 .449* 1 -.048 .050 .368
*
Sig. (2-tailed) .285 .118 .004 .724 .486 .206 .013 .803 .794 .045
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal9 Pearson Correlation .424* .000 .253 .424
* .463
** -.200 .139 -.048 1 .095 .648
**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
Sig. (2-tailed) .019 1.000 .177 .019 .010 .289 .465 .803 .617 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal10 Pearson Correlation .336 -.067 .150 -.067 -.132 -.333 .053 .050 .095 1 .294
Sig. (2-tailed) .069 .724 .428 .724 .486 .072 .782 .794 .617 .114
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Jumlah Pearson Correlation .531**
.018 .532**
.531**
.476**
.104 .542**
.368* .648
** .294 1
Sig. (2-tailed) .003 .923 .002 .003 .008 .586 .002 .045 .000 .114
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
Lampiran 19 Hasil Perhitungan Validitas SPSS Isian Singkat Singkat II
Correlations
soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 soal6 soal7 soal8 soal9 soal10 jumlah
soal1 Pearson Correlation 1 -.238 -.200 .250 -.107 .048 .000 -.056 .139 .053 .202
Sig. (2-tailed) .206 .289 .183 .575 .803 1.000 .770 .465 .780 .283
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal2 Pearson Correlation -.238 1 -.095 -.381* .375
* -.086 .067 .164 .145 .071 .236
Sig. (2-tailed) .206 .617 .038 .041 .651 .724 .385 .444 .709 .210
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal3 Pearson Correlation -.200 -.095 1 .250 -.107 -.095 .141 -.056 .555**
.373* .381
*
Sig. (2-tailed) .289 .617 .183 .575 .617 .456 .770 .001 .042 .038
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal4 Pearson Correlation .250 -.381* .250 1 .213 .190 .141 .279 .347 .213 .560
**
Sig. (2-tailed) .183 .038 .183 .258 .314 .456 .136 .061 .258 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal5 Pearson Correlation -.107 .375* -.107 .213 1 .223 .000 .202 .207 .148 .485
**
Sig. (2-tailed) .575 .041 .575 .258 .236 1.000 .284 .272 .436 .007
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal6 Pearson Correlation .048 -.086 -.095 .190 .223 1 -.067 .005 .145 .375* .406
*
Sig. (2-tailed) .803 .651 .617 .314 .236 .724 .978 .444 .041 .026
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal7 Pearson Correlation .000 .067 .141 .141 .000 -.067 1 -.079 .196 .302 .404*
Sig. (2-tailed) 1.000 .724 .456 .456 1.000 .724 .679 .299 .105 .027
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal8 Pearson Correlation -.056 .164 -.056 .279 .202 .005 -.079 1 .015 .024 .329
Sig. (2-tailed) .770 .385 .770 .136 .284 .978 .679 .935 .901 .076
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal9 Pearson Correlation .139 .145 .555**
.347 .207 .145 .196 .015 1 .650**
.737**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
Sig. (2-tailed) .465 .444 .001 .061 .272 .444 .299 .935 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal10 Pearson Correlation .053 .071 .373* .213 .148 .375
* .302 .024 .650
** 1 .714
**
Sig. (2-tailed) .780 .709 .042 .258 .436 .041 .105 .901 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
jumlah Pearson Correlation .202 .236 .381* .560
** .485
** .406
* .404
* .329 .737
** .714
** 1
Sig. (2-tailed) .283 .210 .038 .001 .007 .026 .027 .076 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
Lampiran 20 Hasil Perhitungan Reliabilitas PG Siklus I
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.851 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
Lampiran 21 Hasil Perhitungan Reliabilitas PG Siklus II
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.691 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
Lampiran 22Hasil Perhitungan Reliabilitas Isian Singkat Siklus I
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.590 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
Lampiran 23 Hasil Perhitungan Reliabilitas Isian Singkat Siklus II
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.603 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
Lampiran 24 Contoh Hasil Pekerjaan LKS Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
Lampiran 25 Contoh Hasil Pekerjaan LKS Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
Lampiran 26 Contoh Hasil Pekerjaan Sisiwa Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
Lampiran 27 Contoh Hasil Pekerjaan Sisiwa Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
Lampiran 28 Hasil Wawancara
NO PERTANYAAN PENELITI JAWABAN NARASUMBER
1. Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran di SD N
Puren?
Bisa berjalan dengan baik, siswa bisa mengikuti pembelajaran
2. Bagaimana kondisi kelas ketika pembelajaran sedang
berlangsung?
Kelas bisa dikondisikan dengan baik apabila materi yang diberikan
menarik dan menggunakan media yang menarik.
3. Bagaimana interaksi guru dengan peserta didik ketika
proses pembelajaran berlangsung
Interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa bisa berjalan dengan baik.
4. Hambatan apa saja yang dialami guru maupun peseta didik
dalam proses pembelajaran ?
Hambatan bagi guru adalah penggunaan media yangkurang menarik
perhatian siswa. sedangkan hambatan pada diri siswa adalah siswa
cenderung tidak bisa berfrokus dalam waktu yang lama.
5. Bagaimana Bapak/Ibu mengatasi kendala tersebut? Guru berusaha menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dengan
memanfaatkan segala bentuk media yang bisa mendukung.
6. Strategi pembelajaran yang seperti apa yang di terapkan
dalam pembelajran ?
Mengajak siswa untuk belajar diluar dan menegnali lingkungan sekitar
sekolah.
7. Bagaimana penggunaan metode yang diterapkan oleh guru
dalam pembelajaran?
Bisa membantu semangat siswa belajar( berpengaruh pada peningkatan
hasil belajar).
8. Apakah penggunaan metode dalam pembelajaran dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa?
Ya bisa, karena dengan metode pembelajaran yang sesuai siswa terkesan
untuk tidak mudah bosan.
9. Apakah hasil belajar siswa sudah mencapai KKM? Sebagian besar siswa sudah bisa mencapai KKM, namun masih ada
beberapa siswa yang memang memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
Lampiran 29 Hasil Observasi
No Hal yang diamati Ya Tidak
1. Guru menyiapkan perangkat pembelajaran
2. Guru membuka pembelajaran
3. Guru memberi motivasi dan apersepsi
4. Guru menggunakan suatu pendekatan
5. Guru mampu mengelola kelas dengan baik
6. Guru menguasai materi pembelajaran
7 Guru menggunakan metode pembelajaran yang inovatif
9 Siswa kurang berpasrtisipasi dalam pembelajaran
10 Siswa terlihat kurang berantusias dan kurang mampu
menerima pembelajaran dengan baik
11 Siswa memiliki sikap yang baik, jujur dan sopan.
12 Siswa memiliki keterampilan yang baik.
13 Guru memberikan soal evaluasi di akhir pembelajaran
14 Guru menutup pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
Lampiran 30 Hasil Wawancara Tidak Terstruktur
Narasumber : Pak Adji
1. Menurut pendapat bapak hambatan apa yang dialami siswa pada saat melakukan
pembelajaran?
2. Suasana pembelajaran seperti apa yang sebenarnya diinginkan oleh siswa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
Lampiran 31 Hasil Observasi Tidak Terstruktur
12-16 Desember 2017
1. Siswa bersemangat mengikuti permainan.
2. Siswa menjadi aktif bergerak seperti berjalan,berlari menangkap dan melompat.
3. siswa bisa mengontrol emosi dengan baik, saling bekerjasama dan mampu mentaati
aturan.
4. Ada beberapa siswa yang kurang mampu mengikuti kegiatanpembelajaran dengan baik
karena kondisi cuaca dan suasana yang tidak mendukung.
5. Peneliti masih kesulitan dalam mengendalikan kelas.
6. Tidak semua siswa mampu mengerjakan soal dengan serius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
Lampiran 32 Data Kondisi Awal
NO NAMA SISWA
Jenis
Kelamin
Penilaian
Keterangan
Kondisi
awal
1 Ad L 91 Tuntas
2 No P 72 Tuntas
3 Zid L 90 Tuntas
4 As P 53 Tidak tuntas
5 Mu P 76 Tuntas
6 Ba P 50 Tidak tuntas
7 De P 52 Tidak tuntas
8 Fa L 82 Tuntas
9 Il L 50 Tidak tuntas
10 Fi P 80 Tuntas
11 Ka P 50 Tidak tuntas
12 Ri L 75 Tuntas
13 Ro L 72 Tuntas
14 Mut P 50 Tidak tuntas
15 Pu P 48 Tidak tuntas
16 Kh P 74 Tuntas
1 7 Ke P 72 Tuntas
18 Na P 70 Tuntas
19 Ne L 50 Tidak tuntas
2 0 Ni L 84 Tuntas
21 An P 59 Tidak Tuntas
22 Kh L 70 Tuntas
2 3 Ra P 75 Tuntas
24 Vi L 50 Tidak tuntas
25 Ri L 70 Tuntas
2 6 Ry L 75 Tuntas
27 Iq L 70 Tuntas
28 Sy P 52 Tidak tuntas
29 Sya P 81 Tuntas
30 Yu P 47 Tidak tuntas
31 Ad L 80 Tuntas
Jumlah 2070
Rata rata 66,77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
Lampiran 33 Data Hasil Belajar Siklus I
NO NAMA SISWA
Jenis
Kelamin
Penilaian
Keterangan Siklus I
1 Ad L 88 Tuntas
2 No P 78 Tuntas
3 Zid L 88 Tuntas
4 As P 62 Tidak tuntas
5 Mu P 94 Tuntas
6 Ba P 70 Tuntas
7 De P 59 Tidak tuntas
8 Fa L 91 Tuntas
9 Il L 88 Tuntas
10 Fi P 88 Tuntas
11 Ka P 85 Tuntas
12 Ri L 50 Tidak tuntas
13 Ro L 74 Tuntas
14 Mut P 88 Tuntas
15 Pu P 50 Tidak tuntas
16 Kh P 85 Tuntas
17 Ke P 59 Tidak tuntas
18 Na P 94 Tuntas
19 Ne L 47 Tidak tuntas
20 Ni L 50 Tidak tuntas
21 An P 77 Tuntas
22 Kh L 94 Tuntas
23 Ra P 62 Tidak tuntas
24 Vi L 50 Tidak tuntas
25 Ri L 82 Tuntas
26 Ry L 62 Tidak tuntas
27 Iq L 94 Tuntas
28 Sy P 56 Tidak tuntas
29 Sya P 77 Tuntas
30 Yu P 49 Tuntas
31 Ad L 88 Tuntas
Jumlah 2191
Rata rata 70,67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
Lampiran 34 Hasil Belajar Siklus II
NO NAMA SISWA
Jenis
Kelamin
Penilaian
Keterangan Siklus II
1 Ad L 88 Tuntas
2 No P 62 Tidak tuntas
3 Zid L 88 Tuntas
4 As P 88 Tuntas
5 Mu P 97 Tuntas
6 Ba P 77 Tuntas
7 De P 62 Tidak tuntas
8 Fa L 94 Tuntas
9 Il L 91 Tuntas
10 Fi P 88 Tuntas
11 Ka P 97 Tuntas
12 Ri L 50 Tidak tuntas
13 Ro L 85 Tuntas
14 Mut P 88 Tuntas
15 Pu P 80 Tuntas
16 Kh P 94 Tuntas
17 Ke P 62 Tidak tuntas
18 Na P 94 Tuntas
19 Ne L 82 Tuntas
20 Ni L 91 Tuntas
21 An P 88 Tuntas
22 Kh L 94 Tuntas
23 Ra P 80 Tuntas
24 Vi L 62 Tidak tuntas
25 Ri L 88 Tuntas
26 Ry L 85 Tuntas
27 Iq L 94 Tuntas
28 Sy P 56 Tuntas
29 Sya P 91 Tuntas
30 Yu P 77 Tuntas
31 Ad L 97 Tuntas
Jumlah Nilai 2570
Rata-rata 82,90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
Lampiran 35 Foto-Foto Selama Kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
BIODATA PENELITI
Fransiska Bernaliminata merupakan anak ketiga dari empat
bersaudara. Lahir di Tanjung, 10 januari 1997. Peneliti
menyelesaikan Pendidikan TK di Tanjung Jelai Hulu.
Kemudian menyelesaikan pendidikan dasar di SD N 03
Tanjung. Selanjutnya, peneliti menyelesaikan Pendidikan
Menengah Pertama di SMP PL Tanjung dan Pendidikan
Menengah atas di SMA N 01 Ketapang. Pada tahun 2014,
peneliti melanjutkan pendidikan dengan mengambil
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Sanata Dharma. Peneliti menulis skripsi
dengan judul, “Peningkatan Hasil Belajar Tema 1 Subtema 2 Menggunakan Metode
Permainan Tradisional Pada Siswa Kelas IV SD N Puren Yogyakarta”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI