penginderaan jauh erna
TRANSCRIPT
PERAN PENGINDERAAN JAUH
DALAM PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
DISUSUN OLEH :
NAMA : ERNA SARI
NIM : 21215070
SEMESTER : III
UNIVERSITAS TERBUKA
2013 / 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan karunia-Nya.
Adapun penyajian makalah ini bertujuan untuk memperoleh nilai. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada kata-kata yang kurang pas dalam penyusunan
makalah ini kami mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya.
Dan kami menyampaikan banyak terima kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan makalah PERAN PENGINDERAAN JAUH PADA PERENCANAAN
PEMBANGUNAN ini, sehingga makalah dapat diselesaikan.
Raha November 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Maksud dan tujuan.............................................................................................1
1.3 Rumusan masalah..............................................................................................1
BAB II PENDAHULUAN......................................................................................3
2.1 Devinisi Penginderaan jauh................................................................................3
2.2 Jenis citra penginderaan......................................................................................2
2.3 Warna data pengideraan jauh.............................................................................3
2.4 Manfaat Penginderaan jauh.................................................................................4
2.5 keuntungan penggunaan penginderaan jauh.......................................................6
2.6 peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan.............................13
2.2 jenis citra penginderaan.......................................................................................8
BAB III PENUTUP..................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penginderaan jauh berkembang sangat pesat sejak lima dasawarsa terakhir ini.
Perkembangannya meliputi aspek sensor, wahana atau kendaraan pembawa sensor, jenis citra
serta liputan dan ketersediaannya, alat dan analisis data, dan jumlah pengguna serta bidang
penggunaannya.
Di Indonesia, penggunaan foto udara untuk survey pemetaan sumber daya telah dimulai oleh
beberapa instansi pada awal tahun 1970-an. Saat ini telah beredar banyak jenis satelit sumber
daya. Mulai dari negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Jepang, Rusia,
hingga negara-negara besar namun dengan pendapatan per kapita yang rendah seperti India
dan Republik Rakyat Cina. Berbagai satelit sumberdaya yang diluncurkan itu menawarkan
kemampuan yang bervariasi, dari resolusi spasial 0,6 meter (QuickBirth milik Amerika)
hingga sekitar 1,1 kilometer (NOAA-AVHRR juga milik Amerika Serikat). Berbagai negara
di Eropa, Amerika Utara, Amerika Latin, Asia dan bahkan Afrika telah banyak
memanfaatkan satelit itu untuk pembangunan
1.2 Maksud dan tujuan
Dengan mempelajari penginderaan jauh dan interpretasi citra diharapkan kita dapat
menumbuhkan kemampuan, sehingga mempunyai perspektif yang luas mengenai eksistensi
penginderaan jauh, baik pada masa lalu, masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memaparkan berbagai manfaat dari
penginderaan jauh di berbagai bidang baik di bidang geologi maupun yang lainnya. Sehingga
kita tahu apa itu penginderaan jauh, manfaat, fungsinya, dll.
1.3 Rumusan masalah
2.1 Definisi
2.2 Apa Jenis Citra Penginderaan Jauh
2.3 Apa Warna Data Penginderaan Jauh
2.4. Apa Manfaat Penginderaan Jauh di Bidang Geologi
2.5 Apa Keuntungan Penggunaan Penginderaan Jauh
2.6 Apa peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Beberapa Pengertian Penginderaan Jauh Oleh Para Ahli:
1. Lillesand and Kiefer
Penginderaan Jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang obyek, daerah
atau gejala dengan jalan menganalisis data yang didapat dengan menggunakan alat tanpa
kontak langsung terhadap obyek, daerah atau yang dikaji.
2. Lindgren
Penginderaan jauh adalah bermacam-macam teknik yang dikembangkan untuk mendapat
perolehan dan analisis informasi tentang bumi.
3. Sabins
Penginderaan jauh adalah suatu ilmu untuk memperoleh, mengolah dan menginterpretasi
citra yang telah direkam yang berasal dari interaksi antara gelombang elektromagnetik
dengan suatu obyek.
Dari pemaparan para ahli mengenai definisi Penginderaan jauh (remote sensing) dapat
disimpulkan bahwa Penginderaan jauh adalah suatu ilmu yang digunakan untuk mendapatkan
informasi mengenai permukaan bumi yang terdiri dari serangkaian komponen yang berupa
sumber tenaga, objek, sensor, data dan pengguna data.
2.2 Jenis Citra Penginderaan Jauh
1. Citra Foto (foto udara)
Foto udara direkam secara fotografik menggunakan kamera dan film sebagai detektornya.
Mempunyai karakteristik yaitu skala, geometri, dan informasi tepi foto udara yang
diaplikasikan untuk pemetaan dasar, aplikasi untuk sumber daya alam (Pertanian, hidrologi,
geologi, perubahan fungsi lahan). Contoh foto udara yaitu : Foto udara konvensional, foto
udara’small format’, dan foto udara digital
2. Citra Non Foto (citra satelit)
Citra satelit direkam berdasarkan penyiaman (scanning) secara elektronik pada pita magnetic.
Contoh :
1. NOAA adalah Satelit cuaca milik Amerika Serikat yang diluncurkan pada bulan Juni
1979. Hingga kini telah diluncurkan 10 seri satelit NOAA
2. Landsat adalah program observasi bumi tertua.,dimulai pada tahun 1972 dengan nama
ERTS-1, kemudian dilanjutkan dengan peluncuran seri ke-2 dengan nama baru yaitu
landsat
3. ASTER-Terra adalah satu bagian dari lima sensor yang terdapat pada satelit Terra
yang mengorbit sinkron dengan matahari
4. Ikonos adalah satelit yang diluncurkan pada 4 September 1999 di California, Amerika
Serikat, Ikonos merupakan citra dengan resolusi spasial paling tinggi
5. Quickbird adalah satelit yang diluncurkan menggunakan roket Boeing delta-11 pada
18 Oktober 2001 di California, Amerika Serikat
6. Hiperspektral (imaging spectrometri) adalah perolehan data dengan cara simultan
dengan jumlah saluran/band yang terlalu banyak dengaan panjang gelombang yang
sempit dan saling berdekatan.
7. Radar (radio detection) adalah system penginderaan jauh yang mengirim dan
menerima sinyal gelombang elektomagnetik
2.3 Warna Data Penginderaan Jauh
Warna merupakan satu dari Sembilan unsur interpretasi foto udara. Cahaya putih dapat
diuraikan menjadi tujuh warna dengan menggunakan optic, warna-warna itu dipisahkan
secara berurutan mulai panjang gelombang 0.4 – 0.7 um sama sepertiyang tampak pada
pelangi.
2.4 Manfaat
2.4.1 Manfaat Penginderaan Jauh Secara Umum
Tujuan utama dari penginderaan jauh adalah untuk mengumpulkan data sumber daya alam
dan lingkungan. Penginderaan jauh makin banyak dimanfaatkan karena berbagai macam
alasan sebagai berikut :
Citra dapat dibuat secara cepat meskipun pada daerah yang sulit ditempuh melalui
daratan, contohnya hutan, rawa dan pegunungan.
Citra menggambarkan obyek dipermukaan bumi dengan wujud dan letak objek mirip
dengan sebenarnya, gambar relatif lengkap, liputan daerah yang luas dan sifat gambar
yang permanen
Citra tertentu dapat memberikan gambar tiga dimensi jika dilihat dengan
menggunakan stereoskop. Gambar tiga dimensi itu sangat menguntungkan karena
menjyajikan model obyek yang jelas, relief lebih jelas, memungkinkan pengukuran
beda tinggi, pengukuran lereng dan pengukuran volume.
Citra dapat menggambarkan benda yang tidak tampak sehingga dimungkinkan
pengenalan obyeknya. Sebagai contoh adalah terjadinya kebocoran pipa bawah tanah.
Citra sebagai satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana.
2.4.2 Manfaat Penginderaan Jauh di Bidang Geologi
Geologi adalah suatu bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian yang mempelajari segala sesuatu
mengenai planet Bumi beserta isinya yang pernah ada. Merupakan kelompok ilmu yang
membahas tentang sifat-sifat dan bahan-bahan yang membentuk bumi, struktur, proses-proses
yang bekerja baik di dalam maupun diatas permukaan bumi yang telah, tengah dan akan
terjadi. Geologi dapat digolongkan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang komplek,
mempunyai pembahasan materi yang beraneka ragam namun juga merupakan suatu bidang
ilmu pengetahuan yang menarik untuk dipelajari. Ilmu ini mempelajari dari benda-benda
sekecil atom hingga ukuran benua, samudra, cekungan dan rangkaian pegunungan.
Seorang ahli geologi mempunyai tugas disamping melakukan penelitian-penelitian untuk
mengungkapkan misteri yang masih menyelimuti proses-proses yang berhubungan dengan
bahan-bahan yang membentuk bumi, gerak-gerak dan perubahan yang terjadi seperti gempa-
bumi dan meletusnya gunung api, juga mencari dan mencoba menemukan bahan-bahan yang
kita butuhkan yang diambil dari dalam bumi seperti bahan tambang dan minyak dan gas
bumi, seorang ahli geologi juga mempelajari sifat-sifat bencana alam, seperti
longsor,tsunami, gunung meletus, gempa-bumi dll; meraka dapat meramalkan dan memberi
tahu bagaimana cara menghindarinya.
Untuk dapat memahami ilmu geologi, pemahaman tentang konsep-konsep dan hukum-hukum
dalam ilmu geologi sangatlah penting dan merupakan dasar dalam mempelajari ilmu geologi.
Adapun hukum dan konsep geologi yang menjadi acuan dalam geologi antara lain adalah
konsep tentang susunan, aturan dan hubungan antar batuan dalam ruang dan waktu.
Pengertian ruang dalam geologi adalah tempat dimana batuan itu terbentuk sedangkan
pengertian waktu adalah waktu pembentukan batuan dalam skala waktu geologi. Konsep
uniformitarianisme (James Hutton), hukum superposisi (Steno), konsep keselarasan dan
ketidakselarasan, konsep transgresi-regresi, hukum potong memotong (cross cutting
relationship) dan lainnya. Oleh karena itu penginderaan jauh adalah salah satu teknologi yang
digunakan oleh ahli-ahli geologi.
Adapun manfaat penginderaan jauh di bidang geologi adalah
a. Melakukan pemetaan permukaan, di samping pemotretan dengan pesawat terbang dan
menggunakan aplikasi GIS.
b. Menentukan struktur geologi dan macam batuan.
c. Melakukan pemantauan daerah bencana (kebakaran), pemantauan aktivitas gunung berapi,
aktivitas tektonik dan pemantauan persebaran debu vulkanik.
d. Melakukan pemantauan distribusi sumber daya alam, seperti hutan (lokasi, macam,
kepadatan, dan perusakan), bahan tambang.
Perkembangan bentuk lahan ditentukan oleh proses pelapukan dan perkembangan tanah,
erosi, gerakan massa tanah, banjir, sedimentasi, abrasi marine, iklim, gelombang laut,
gravitasi bumi, dan biologi termasuk manusia. Ini merupakan proses eksogen. Perubahan
bentuk lahan berpengaruh terhadap kondisi tanah, tata air (hidrologi), potensi bahan tambang,
potensi bencana seperti banjir, erosi, dan longsor lahan, vegetasi, dan kegiatan manusia dalam
bidang pertanian, permukiman, kerekayasaan, industri, rekreasi, dan pertambangan. Analisis
tingkat bahaya erosi dilakukan dengan cara memperkirakan (memprediksi) laju erosi tanah
pada satuan-satuan lahan. Sedangkan untuk menghitung laju erosi tanah digunakan
pendekatan persamaan “Universal Soil Loss Equation” (USLE) yang dikembangkan oleh
Wischmeier dan Smith (1978) sebagai berikut:
A = RKLSCP
keterangan :
A = jumlah tanah yang hilang (ton/ha/tahun)
R = erosivitas hujan tahunan rata-rata (mm/jam)
K = indeks Erodibilitas Tanah
LS = Indeks Panjang dan Kemiringan Lereng
C = Pengelolaan Tanaman
Erosivitas Hujan merupakan kemampuan hujan untuk mengerosi tanah. Semakin tinggi nilai
erosivitas hujan suatu daerah, semakin besar pula kemungkinan erosi yang terjadi pada
daerah tersebut. Erodibilitas merupakan suatu ketahanan dari tanah yang yang menunjukkan
resistensi partikel tanah terhadap pengelupasan dan transportasi partikel-partikel tanah oleh
adanya energi kinetik air hujan dan ditentukan oleh sifat fisik dan kimia tanah serta vegetasi
penutup tanah, Adapun Pengaruh vegetasi penutup tanah terhadap erosi adalah
(1) melalui fungsi melindungi permukaan tanah dari tumbukan air hujan,
(2) menurunkan kecepatan air larian,
(3) menahan partikel-partikel tanah pada tempatnya dan
(4) mempertahankan kemantapan kapasitas tanah dalam menyerap air.
Wilayah yang mempunyai kriteria erosi sangat ringan seluas 13787.088 hektar (51,77%)
dengan jumlah erosi kurang dari 15 ton/ha/tahun banyak ditemukan di formasi
Karangsambung, di daerah basalt, dan gabro. Formasi Karangsambung merupakan suatu
formasi dengan tanah berupa lempung sehingga air susah untuk permeabilitas. Kriteria erosi
sedang mempunyai luasan sebesar 3804.078 hektar (14,28%) dengan jumlah erosi 60 sampai
180 ton/ha/tahun dan penyebarannya di sebelah barat dan timur pada DAS Lukulo Hulu. Dan
kriteria erosi berat mempunyai luasan sebesar 1564.231 hektar (5,87%) dengan jumlah erosi
180 sampai 480 ton/ha/tahun dan erosi sangat berat seluas 1399.518 hektar dengan jumlah
erosi lebih dari 480 ton/ha/tahun (5,26%).
2.5 KEUNTUNGAN PENGGUNAAN PENGINDERAAN JAUH
Baik diukur dari jumlah bidang penggunaan maupun frekuensinya, penggunaan penginderaan
jauh pada saat ini meningkat dengan pesat. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor dibawah
ini :.
Citra menggambarkan objek, daerah, dan gejala di permukaan bumi dengan wujud dan letak
objek yang mirip dengan wujud dan letaknya di permukaan bumi, relatif lengkap, meliputi
daerah yang luas, dan bersifat permanen. Wujud dan letak objek yang tergambar pada citra
mirip dengan wujud dan letaknya di permukaan bumi.
Citra merupakan sumber data multimatik karena citra dapat digunakan untuk pelbagai bidang,
seperti geografi, geologi, hidrologi, dan kehutanan. Penggunaan citra dapat menggambarkan
daerah yang luas.
B. Gambar Sistem Penginderaan Jauh
C. Komponen-Komponen Penginderaan Jauh
1. Sumber tenaga
Sumber tenaga utama dalam penginderaan jauh adalah sinar matahari. Jika proses
penginderaan jauh in dilakukan pada siang hari ( disebut sistem pasif). Jika proses
penginderaan jauh ini dilakukan pada malam hari, sumber tenaganya adalah sinar buatan
( disebut siste aktif )
2. Atmosfer
Keadaan atmosfer mempengaruhi tenaga dari sumbernya, baik tenaga dari atmosfer ke muka
bumi maupun dari mukia bumi ke atmosfer. Pengaruh atmosfer terhadap tenaga ini
disebabkan ole hemburan dan serapan atmosferik.
3. Interaksi antara Tenaga dan Benda di Muka Bumi
Interaksi antara tenaga elektromagnetik dan atmosfer akan membangkitkan pantulan
/pancaran sinyal yang selektif terhdap panjang gelombang.
4. Sensor
Sensor yang tepat untuk penginderaan jauh adalah apa yang disebut sensor sempurna. Tapi
tidak ada sensor yang sempurna, semua sensor nyata terbatas kepekaan spektralnya dan
terbatas kemampuannya untuk mengindra benda kecil di muka bumi.
5. Citra Foto
Citra foto adalah gambaran suatu objek yang dibuat dari pesawat udara dengan kamera udara
sebagai alat pemotret. Hasilnya dikenal dengan istilah foto udara.
6. Citra Non Foto
Citra non foto adalah gambaran suatu objek yang diambil dari satelit. Hasilnya dikenal
dengan istilah foto satelit.
7. Sistem Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari penginderaan jauh akan memberikan informasi tentang keadaan
fisik, kimiawi, dan biologi setiap objek yang diinginkan. Sebaiknya penanganan data hasil
penginderaan jauh dilakukan dengan bantuan mesin ( komputer/elektronik yang lain ).
8. Berbagai Pengguna Data
Tingkat keberhasilan terapan sistem penginderaan jauh juga ditentukan oleh pengguna data.
Para pengguna ini harus memiliki pengetahuan yang mendalam tenang disiplin ilmu masing-
masing maupaun cara pengumpulan sistem analisis data penginderaan jauh.
D. Hasil Penginderaan Jauh
Kegiatan penginderaan jauh ini memberikan produk /hasil yang berupa keluaran/citra.
Citra adalah gambaran suatu objek yang tampak pada cermin melalui lensa kamera/ hasil
penginderaan jauh yang telah dicetak. Citra dapat dibedakan menjadi 2 yaitu citra foto dan
citra non foto.
Citra foto adalah gambaran suatu objek yang dibuat dari pesawat udara dengan kemera udara
sebagai alat pemotret. Hasilnya dikenal dengan istilah foto udara.
Citra non foto adalah gambaran suatu objek yang diambil dari satelit. Hasilnya dikenal
dengan istilah foto satelit.
E. Perbedaan Citra Foto Dan Citra Non Foto
Jenis Citr
Variabel
Pembeda Citra Foto Citra Non Foto
Pengertian Gambaran suatu objek yang dibuat dari pesawat udara dengan kamera udara
sebagai alat pemotret Gambaran suatu objek yang diambil dari satelit
Hasil sensor detektor Foto udara
Kamera
Film Foto satelit, Penyiaman ( scaning ), Pita Magnetik, termistar, Foto konduktif, foto
Voltaik.
Proses mekanisme perekaman spektrum elektromagnetik Fotografer /kimiawi serentak
Spektrum tampak dan perluasannya Elektronik
Parsial
Spektrum tampak dan perluasan termal, serta gembang mikro
A. Alat Pengamat Citra
1. Alat pengamat Citra
Alat ini terdapat dalam bentuk yang paling sederhana berupa lensa pembesar sampai bentuk
yang paling rumit.
2. Alat pengamat Stereoskopik
Alat ini berupa stereoskopik yang dapat digunakan untuk pengamatan tiga dimensi atas citra
yang bertampalan.
B. Unsur Intrepretasi Citra
1. Bentuk
Bentuk dapat membantu untuk mengenali beberapa objek. Contoh : rumah mukim dari foto
udara dikenali dengan bentuk persegi panjang/kumpulan beberapa persegi panjang.
2. Ukuran
Baik ukuran relatif maupun ukuran mutlak adalah penting. Contoh : untuk membedakan
apakah suatu objek merupakan jalan raya/jalan setapak digunakan ukuran.
3. Rona
Objek yang berbeda mempunyai sifat pemantulan cahaya yang berbeda. Contoh yang jelas
yaitu sawah, antara sawah yang tergenang air dan sawah yag siap panen, rona pada citra /foto
berbeda.
Rona adalah tingkat kegelapan dan kecerahan objek dalam format hitam putih. Rona suatu
objek sangat dipengaruhi oleh karekteristik objek dan kondisi objek perekeman, jenis sensor,
cuaca, letak objek, bahan film yang digunakan, serta waktu pemotretan. Objek yang
mempunyai karakter banyak menyerap sinar dan sedikit memantulkan, akan berona gelap.
Sebaliknya, jika banyak memancarkan maupun memantulkan sinar kembali, rona objek
cerah. Objek yang tertutup oleh bayangan akan sulit diinterpretasi. Cuaca berawan akan
mempengaruhi kualitas keluaran data penginderaan jauh terutama citra
4. Pola
Berkaitan dengan susunan keruangan objek. Contoh susunan ruang antara pohon pada kebun
ketela dibandingkan dengan tumbuh-tumbuhan yang tumbuh alami terdapat perbedaan pola .
5. Bayangan
Bayangan penting bagi penafsir karena ada dua hal yang berlawanan ;
a. Bentuk bayangan menghasilkan suatu profil pandangan objkek yang dapat membantu.
b. Objek tertutup bayangan, memantulkan sinar sedikit tampak menyebabkan abjek sulit
dikenali.
Contoh gedung bertingkat pada foto udara tampak mempunyai bayangan sehingga dapat
diketahui bahwa objek tersebut merupakan gedung tinggi, tetapi daerah yang tertutup
bayangan tampak hitam sehingga sulit dikenali.
6. Letak topografi
Pengenalan letak topografi sangat penting bagi kajian fisik lahan. Ketinggian tempat relatif,
termasuk cir-ciri drainase ( penyaluran air) dapat menjadi petunjuk penting di dalam
meramalkan keadaan tanah.
7. Tekstur
Merupakan frekuensi perubahan rona dalam citra. Sebagai conoth tekstur rumput dengan
tekstur lahan yang ditanami jagung akan tampak jelas perbedaannya.
8. Situs
Suatu kenampakan yang dapat disimpulkan karena adanya indikatir yang menunjukkan letak.
Misalnnya sebuah kenampakan yang terletak di tepi rel kereta api dan mempunyai hubungan
dengan rel kereta api,maka dapat disimpulkan bahwa bangunan tersebut merupakan satsiun.
9. Asosiasi
Setiap jenis objek memiliki ciri-ciri tertentu. Hutan hujan tropis berasosiasii lebat,
pemukiman kota berasosiasi padat, dan jalan raya beraosiasi banyak kendaraan
10. Konvergensi bukti
Konvergensi bukti adalah penggunaan beberapa unsur intrepretasi citra shingga lingkupnya
menjadi semakin menyempit ke arah satu kesimpulan. Contoh tumbuhan dengan tajuk
berbentuk bintang, pohon tersebut jelas berupa pohon palma.
C. Manfat Citra Penginderaan Jauh
1. Dibidang meteorologi, citra dapat dugunakan untuk membantu menganalisis cuaca dan
peramalan /prediksi dengan menentukan daerah bertekanan tinggi , daerah bertekenan rendah,
darah hujan, daerah badai siklon, dan lain-lain.
2. Dibidang hidrologi, citra dapat digunakan untuk membantu menganalisis perairan darat
sehingga memudahkan perencanaan penggunaan daerah sehubungan dengan ketersediaan air.
3. Karena memberikan informasi tentang keadaan lahan, citra dapat digunakan untuk
membantu perencanaan tata guna tanah, misalnya untuk pemukiman, perindustrian, areal
pertanian, areal hutan.
4. Melalui jenis citra tertentu dan dengan menggunakan stereoskop, dari citra itu, dapat
diperoleh gambaran 3 dimensi. Gambaran ini sangat menguntungkan dlam berbagai hal,
antara lain :
Menyajikan model medan secara jelas
Keadaan relief lebih jelas
Memungkinkan pengukuran perbedaan ketinggian tempat
Memungkinkan volume benda yang ada, misalnya volume kayu
Memungkinkan pengukuran lereng guna menentukan kelas lahan.
5. Karekteristik objek yang todak tampak dimungkinkan dapat dikenali berdasarkan
perbedaan suhu, misalnya objek yang direkam dengan cara inframerah termal.
6. Citra dapat memberi petunjuk untuk pemetaan daerah bencana alam secara cepat pada saat
terjadi bencana, misalnya pemetaan, daerah gempa bumi, daerah banjir, daerah yang terkena
angin ribut /letusan gunung berapi.
7. Citra merupakan alat yang baik untuk memantau perubahan yang terjadi di suatu daerah ,
seperti pembukaan hutan, pemekaran kota, perubahan kualitas lingkungan.
8. Citra juga dapat digunakan utnu meramalkan keadaan dimasa yang akan datang dan
sekaligus untuk mencegah kemungkinan-kemungkinan kejadian dimasa-masa mendatang.
9. Bagi para peneliti, khususnya peneliti dibidang geografi sehingga memudahkan untuk
embuat suatu hubungan antara fenomena yang satu dengan fenomena yang lain serta
mengambil suatu keputusan. Selain itu, citra juga dapat digunakan untuk menjelaskan
keruangan baik secara parsial maupun secara kompleks.
D. Keunggulan citra penginderaan jauh
1. Citra dapat dibuat secara cepat walaupun link daerah sulit dijelajahi. Hal ini sangat penting
untuk pemetaan suatu daerah. Jika dilakukan secara manual, pemetaan itu memerlukan waktu
+ 50 tahun. Misalnya dengan citra sangat dimungkinkan selesai dalam waktu satu tahun.
2. Daerah jangkauan sangat luas.
3. Dengan demikian, citra dapat menghemat tenaga dan biaya
4. Ketelitian citra dapat dihandalkan, khususnya daerah terestrial/daratan.
2.6 PERAN PENGINDERAAN JAUH DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Manfaat Penginderaan Jauh Secara Umum
Tujuan utama dari penginderaan jauh adalah untuk mengumpulkan data sumber daya alam
dan lingkungan. Penginderaan jauh makin banyak dimanfaatkan karena berbagai macam
alasan sebagai berikut :
1. Citra dapat dibuat secara cepat meskipun pada daerah yang sulit ditempuh melalui
daratan, contohnya hutan, rawa dan pegunungan.
2. Citra menggambarkan obyek dipermukaan bumi dengan wujud dan letak objek mirip
dengan sebenarnya, gambar relatif lengkap, liputan daerah yang luas dan sifat gambar
yang permanen
3. Citra tertentu dapat memberikan gambar tiga dimensi jika dilihat dengan
menggunakan stereoskop. Gambar tiga dimensi itu sangat menguntungkan karena
menyajikan model obyek yang jelas, relief lebih jelas, memungkinkan pengukuran
beda tinggi, pengukuran lereng dan pengukuran volume.
4. Citra dapat menggambarkan benda yang tidak tampak sehingga dimungkinkan
pengenalan obyeknya. Sebagai contoh adalah terjadinya kebocoran pipa bawah tanah.
5. Citra sebagai satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana.
Adapun manfaat penginderaan jauh dibidang geologi adalah
Melakukan pemetaan permukaan, di samping pemotretan dengan pesawat terbang dan
menggunakan aplikasi GIS.
Menentukan struktur geologi dan macam batuan.
Melakukan pemantauan daerah bencana (kebakaran), pemantauan aktivitas gunung
berapi, aktivitas tektonik dan pemantauan persebaran debu vulkanik.
Melakukan pemantauan distribusi sumber daya alam, seperti hutan (lokasi, macam,
kepadatan, dan perusakan), bahan tambang
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
A. Penginderaan jauh adalah ilmu untuk mendapatkan informasi/menganalisis suatu
objek tanpa kontak langsung.
B. Komponen-komponen penginderaan jauh
1. Sumber tenaga
2. Atmosfer
3. Interaksi antara tenaga dan benda di muka bumi
4. Sensor
5. Citra foto
6. Citra non foto
7. Sistem pengolahan data
8. Berbagai pengguna data
C. Penginderaan jauh menghasilkan keluaran/citra
D. Perbedaan citra terletak pada pengertian, hasil, sensor, detektor, proses perekaman,
mekenisme perekaman dan spektrum elektromagnetik.
B. SARAN
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
- Sutrijat, Sumadi.(1999).Geografi I. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
- Drs. Sarimo, Eko.(2006).Buku Ajar Geografi. Surakarta : CITRA PUSTAKA
- Endarto, Danang.(2009).Geografi 3. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional