penggunaan mta

4
PENGGUNAAN MTA (MINERAL TRIOXIDE AGGREGATE) SEBAGAI BAHAN PENGISI SALURAN AKAR PADA GIGI INSISVUS LATERALIS KIRI MAKSILA DENGAN PERFORASI SALURAN AKAR Gigi anterior yang mengalami perubahan warna merupakan problema estetika yang dapat mempengaruhi perubahan penampilan. Hal ini dapat disebabkan karena terjadinya nekrosis pulpa. Perawatan saluran akar untuk nekrosis pulpa merupakan pilihan perawatan terutama bila terjadi perubahan warna gigi. Namun di dalam perawatan itu sendiri, perforasi menjadi masalah dan harus ditutup terlebih dahulu untuk dapat melanjutkan perawatan kembali. Bahan yang dianjurkan untuk menutup perforasi saluran akar yaitu MTA. Mineral Trioxide Aggregate (MTA) mempunyai kelebihan ketika digunakan sebagai bahan obturasi saluran akar karena sifat fisikokimianya yang kuat dan bioaktifnya. MTA merupakam bubuk halus yang bahan utamanya adalah trikalsium oksida dan silikat oksida yang dengan hidrasi akan membentuk koloid gel dan mengeras dalam 3 jam. Bahan ini (Pro-Root MTA; Densply Tulsa dental, Tulsa, OK) pertama kali diperkenalkan sebagai bahan penutup pada perforasi gigi dan sebagai bahan penutup pada perforasi gigi dan sebagai bahan pengisi saluran akar apikal pada bedah endodontik. MTA juga dapat digunakan untuk bahan capping (penutup) yang efektif terhadap dentin dan cementum dan meningkatkan biologic repair dan regenerasi dari ligamen periodontal (PDL). Tujuan perawatan kasus ini adalah untuk menganalisa sejauh mana keberhasilan obturasi saluran akar gigi anterior kiri atas disertai perforasi pada setengah koronal saluran akar dengan menggunakan bahan Mineral Trioxide Aggregate (MTA). Kasus Tanggal 3 Maret 2010, seorang pasien pria, umur 23 tahun datang ke klinik spesialis FKG UGM. Pasien mengeluh giginya berubah warna dan ingin diputihkan.

Upload: thomas-purba

Post on 07-Dec-2014

128 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penggunaan Mta

PENGGUNAAN MTA (MINERAL TRIOXIDE AGGREGATE) SEBAGAI BAHAN PENGISI SALURAN AKAR PADA GIGI INSISVUS LATERALIS KIRI MAKSILA DENGAN

PERFORASI SALURAN AKAR

Gigi anterior yang mengalami perubahan warna merupakan problema estetika yang dapat mempengaruhi perubahan penampilan. Hal ini dapat disebabkan karena terjadinya nekrosis pulpa. Perawatan saluran akar untuk nekrosis pulpa merupakan pilihan perawatan terutama bila terjadi perubahan warna gigi. Namun di dalam perawatan itu sendiri, perforasi menjadi masalah dan harus ditutup terlebih dahulu untuk dapat melanjutkan perawatan kembali. Bahan yang dianjurkan untuk menutup perforasi saluran akar yaitu MTA.

Mineral Trioxide Aggregate (MTA) mempunyai kelebihan ketika digunakan sebagai bahan obturasi saluran akar karena sifat fisikokimianya yang kuat dan bioaktifnya. MTA merupakam bubuk halus yang bahan utamanya adalah trikalsium oksida dan silikat oksida yang dengan hidrasi akan membentuk koloid gel dan mengeras dalam 3 jam. Bahan ini (Pro-Root MTA; Densply Tulsa dental, Tulsa, OK) pertama kali diperkenalkan sebagai bahan penutup pada perforasi gigi dan sebagai bahan penutup pada perforasi gigi dan sebagai bahan pengisi saluran akar apikal pada bedah endodontik. MTA juga dapat digunakan untuk bahan capping (penutup) yang efektif terhadap dentin dan cementum dan meningkatkan biologic repair dan regenerasi dari ligamen periodontal (PDL).

Tujuan perawatan kasus ini adalah untuk menganalisa sejauh mana keberhasilan obturasi saluran akar gigi anterior kiri atas disertai perforasi pada setengah koronal saluran akar dengan menggunakan bahan Mineral Trioxide Aggregate (MTA).

KasusTanggal 3 Maret 2010, seorang pasien pria, umur 23 tahun datang ke klinik spesialis FKG UGM. Pasien mengeluh giginya berubah warna dan ingin diputihkan.

Pemeriksaan Obj. gigi 22 terdapat tamb. Klas IV besar sampai ke palatal dan berubah warna. Sonderen (-), perkusi (-), palpasi (-) tes termal (-), Electic pulp test (EPT) (-). OH Baik. Ro terdapat gambaran Radiopaque pada ½ saluran akar koronal dan kelainan periapikal.Rencana Perawatan: PSA + Fiber + Jacket Porselen fuse Metal

Prosedur PerawatanKunjungan pertama: pemeriksaan subjektif, objektif dan radiograf, dan membuat rekam medis dan inform concern perawatan.Perawatan dimulai dengan PSA dengan urut-urutan:

- Pemasangan Rubber Dam- Pembukaan kamar pulpa dengan bur endo no.2 dan buang tumpatan di ½ koronal saluran

akar dgn bur bulat panjang.- Pembersihan jaringan pulpa dengan barbed broach dan irigasi NaOCl 5,2%- Keringkan dengan paperpoint

Page 2: Penggunaan Mta

- Pengukuran panjang kerja dan preparasi inisial (IAF) dgn step back dgn K-File- Stelah preparasi, disadari terjadi perforasi pada setengah koronal sal.akar- Dilakukan Ro-fo untuk mengetahui arah perforasi, namun tidak terlihat- Dilakukan preparasi stepback- Dressing Ca(OH)2 VITAPEX ke sal. Akar hingga kamar pulpa. - Tutup cavit- Diambil Ro-fo kembali, Bahan pengisi Ca(OH)2 keluar dari lateral ½ koronal saluran

akar ----> terlihat adanya perforasi- Direncanakan pada kunjungan selanjutnya, Obturasi dengan MTA dan Gutaperca

Kunjungan II (10 Maret 2010/ 1 minggu)- Bersihkan saluran akar dari Ca(OH)2 dengan NaoCl 5,2% + K-File- Obturasi dgn MTA, Serbuk MTA diaduk dgn Aquadest hingga kental sperti pasir- Dengan MAP (MTA carrier), MTA diletakkan pada 1/3 saluran akar ---> kondensasi dgn

hand plugger hingga perforasi tertutup- Setelah perforasi tertutup, obturasi dilanjutkan dengan gutaperca hingga orifice- Tutup GIC

Kunjungan III (17 Maret 2010) - Kontrol obturasi, dilakukan pem. Subjektif dan Objektif.

EVALUASI HASIL PERAWATAN

Sebulan setelah perawatan dilakukan evaluasi, Pemeriksaan Subjektif : tidak ada keluhanPemeriksaan Objektif : Perkusi, palpasi tidak ada apa-apa dan tambalan GIC baik.Ro-fo : lesi tampak mengecil

PEMBAHASAN

Perforasi saluran akar menyebabkan kerusakan ligamen periodontal dan menyebabkan resorpsi tulang. Pada kasus ini, MTA digunakan sebagai bahan obturasi untuk memicu regenerasi lig. Periodontal dan menutup perforasi pada spertiga tengah sal.akar.MTA memiliki sifat:

- Biokompatibel- Tidak toxic- Tidak larut cairan- Tidak teresorbsi- Radiopaque- Bakteriostatik- Memicu regenerasi radiculer

Page 3: Penggunaan Mta

Ketidakberhasilan PSA karena kebocoran mikro, cleaning and shaping yg tidak adekuat, obturasi yg buruk, dan terdapat lesi yg besar, dapat ditangani dengan MTA.