penggunaan media gulungan situasi untuk

25

Click here to load reader

Upload: phungnhan

Post on 12-Jan-2017

220 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGGUNAAN MEDIA GULUNGAN SITUASI UNTUK

PENGGUNAAN MEDIA GULUNGAN SITUASIUNTUK MENINGKATKAN KEMAHIRAN BERBICARA BAHASA ARAB

SISWA KELAS VIII MTs. NEGERI KEPANJEN

Dina Avia RizaMuhaiban

Khoirul Adib

MTs. Negeri Kepanjen, Jl. Sukoraharjo No.59 KepanjenE-mail: [email protected]

Abstrak:Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang kompleks, yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan. Dalam latihan berbicara yang sederhana secara teknis tidak dituntut harus selalu benar, tetapi latihan berbicara dalam pembelajaran wajib dituntut untuk berani dan tidak takut salah. Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemahiran berbicara bahasa Arab siswa dengan menggunakan media gulungan situasi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode permainan, khususnya permainan dengan menggunakan media gulungan situasi dapat meningkatkan kemahiran berbicara bahasa Arab siswa kelas VIII.E MTs. Negeri Kepanjen. Indikator meningkatnya berbicara bahasa Arab siswa adalah meningkatnya nilai rata-rata siswa dan prosentase keberhasilan siswa dari satu siklus ke siklus berikutnya, yakni pada siklus I:kurang dengan nilai 72, dan siklus II:cukup baik dengan nilai 84.Kata kunci: Media, Gulungan situasi, Peningkatan, kemahiran berbicara

Abstract: Speaking ability is the complex ability, which according to amount of knowledge and skills. In the speaking practice, not always expected to be true, but it was required to be more courageous and not afraid to be wrong. The direction of this research is creating situation roll media (Gulungan Situasi) can be used as a media Arabic Language learning in order to improve student's skill. The approach of this research is using Classroom Action Research (PTK). The results showed that application game method, especially games using situation roll media (Gulungan Situasi) already improve student’s proficiency in the Arabic speaking in Islamic Junior High School grades 8E State of Kepanjen. The Arabic speaking indicators in this research is the increased of average value and the percentage of successful students from one cycle to the next cycle, ie the cycles I: the less with value of 72 , and cycle II: pretty good with a value of 84.Key Words: Media, Gulungan Situasi, Improved

تتطلب ال��تي الجمة، الكف��اءة او الق��درة هي الكالم : مه��ارةالملخص تتطلب ال الكالم ت����دريب حالة في والمه����ارات، المع����ارف بعض عن

فوي. ولكن التع��بر والقوائد التراكيب ثبوت عن التالميذ في يل��زم الش�� ه��ذه من األخط��اء. والغ��رض عن اليخ��اف ان الكالم مه��ارة ت��دريبة باللغة الكالم مه��ارة في الطالب كف��اءة لتحس��ين هو الدراسة العربي

gulungan) وس��ائل باس��تخدام situasiه��ذه في المس��تخدم (. والمنهج ه��ذه من البحث (. ونت��ائجPTK) والكمى الكيفى طريقة إج��راء الدراسةgulungan) اللعبة وس�����ائل )اس�����تخدام الدراسة situasiبمدرسة )

Page 2: PENGGUNAAN MEDIA GULUNGAN SITUASI UNTUK

على "(. ي��دلE " الثامن الصف " فيKepanjen " الحكومية المتوسطة في الطالب كف��اءة معي��ار الكالم. واما مه��ارة في الطالب كف��اءة ان

الوس����ائل تلك إس����تخدام بعد آلخر دور من تزيد فإنها الكالم، مه����ارة ك��انت حيث ع��ام بش��كل الطالب نت��ائج إرتف��اع من يب��دو اللعبية. وذلك

الث��اني. وذلك ال��دور % في84 األول، ال��دور % في72 حوالي نتائجهمجدا. جيد إرتفاعها يعتبر

الكالم مهارة زيادة، ،gulungan situasi : وسائل،الرئيسية الكلمات

Page 3: PENGGUNAAN MEDIA GULUNGAN SITUASI UNTUK

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang kompleks, yang menuntut sejumlah

pengetahuan dan keterampilan. Untuk latihan berbicara yang sederhana secara teknis tidak

dituntut mencari topik yang terbaik, mengembangkannya dengan kalimat dan paragraf yang

tersusun dengan logis, serta dapat pula memilih kata yang tepat dan mengungkapkannya

dengan ejaan yang baik dan benar. (dalam Aflach, 2010)

Kemampuan pendidik dalam mengembangkan media pembelajaran merupakan

salah satu faktor penentu keberhasilan peserta didik dalam mencapai kompetensi yang

diharapkan, Beberapa hambatan dirasakan oleh peserta didik dengan pengembangan media

pembelajaran. Salah satunya adalah adanya keterbatasan dalam merancang dan menyusun

media pembelajaran serta belum memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai

untuk membuat sebuah media. Untuk itu perlu adanya suasana yang dapat menumbuhkan

minat siswa yang lebih dalam belajar bahasa Arab. Salah satu cara untuk menciptakan

suasana nyaman dan menyenangkan dalam pembelajaran adalah dengan bermain. Oleh

karena itu dibutuhkan suatu media pembelajaran yang dapat menarik minat dan

mengaktifkan semua siswa dalam proses belajar mengajar bahasa Arab.

Menurut Hidayat dan Tatang (dalam Asrori: 2009) ada beberapa pikiran yang

mendasari perlunya penggunaan permainan dalam proses belajar mengajar, yaitu: (1)

Permainan mampu menghilangkan kebosanan. (2) Permainan memberikan tantangan untuk

memecahkan masalah dalam suasana gembira. (3) Permainan menimbulkan semangat kerja

sama, sekaligus persaingan yang sehat. (4) Permainan membantu siswa yang lamban dan

kurang motivasi. (5) Permainan mendorong guru untuk selalu kreatif.

Media pembelajaran dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat anak.

Selain itu media juga dapat membantu guru dalam pembelajaran bahasa Arab. Media dapat

mewakili apa yang kurang mampu diucapkan oleh guru dalam kata-kata atau kalimat

tertentu, sehingga guru lebih mudah dalam mengajar. Media juga dapat berupa kartu,

papan, gambar maupun kalimat-kalimat berseri.

Melihat kenyataan tersebut, maka untuk mempercepat keberhasilan dalam

pembelajaran berbicara (كالم) bahasa Arab, bagi para siswa di sekolah perlu adanya usaha-

usaha yang kreatif dan inovatif dalam pembelajaran. Sehingga dapat menghasilkan gagasan

dan ide yang tergambar dalam kelompok kata yang berkaitan dan menuangkannya secara

Page 4: PENGGUNAAN MEDIA GULUNGAN SITUASI UNTUK

cepat tanpa mempertimbangkan kebenaran atau nilainya. Hal itu didasarkan pula bahwa

pada dasarnya gagasan pada diri anak itu mengalir dengan derasnya, namun karena

perubahan pola pembelajaran formal saat ini, gagasan-gagasan tersebut seolah-olah

tersendat dan tertahan.

Pada penelitian ini, dapat di simpulkan bahwasannya untuk membangkitkan

semangat siswa dalam belajar berbicara bahasa Arab adalah memberikan suatu permainan

dengan pembelajaran, peneliti akan menggunakan sebuah media yang dinamakan “Media

Gulungan Situasi” untuk mengajak siswa berlatih dalam berbicara bahasa Arab. Media

Gulungan Situasi dalam penelitian ini adalah sebuah sebuah gulungan yang di dalamnya

terdapat beberapa kalimat, dimana kalimat tersebut merupakan kalimat yang menjelaskan

suatu kegiatan seseorang.

Gulungan Situasi ini bertujuan agar siswa dapat melakukan suatu pembelajaran

dengan sebuah permainan, dimana permainan itu adalah permainan dialog semi bebas

dengan bermain peran sesuai dengan tema yang siswa pelajari. Dengan penggunaan media

Gulungan Situasi ini diharapkan dapat memunculkan sebuah gagasan/ ide siswa untuk

berlatih berbicara bahasa Arab, yaitu muncul dengan deras dan terus menerus. Karena

dengan penggunaan media Gulungan Situasi, siswa juga akan lebih kreatif untuk

mengembangkan sebuah kalimat sebagai acuan dalam membuat percakapan dengan

temannya. Dan dengan penggunaan Gulungan Situasi, maka siswa juga akan tumbuh rasa

kerjasama anatar temannnya. Peneliti mengambil media Gulungan Situasi ini, dikarenakan

peneliti berharap untuk mengetahui kelancaran siswa MTs. Negeri Kepanjen dalam

berbicara bahasa Arab.

Media Gulungan Situasi ini digunakan oleh peneliti, sebagai media yang digunakan

untuk meningkatkan kemahiran kalam (berbicara) siswa. Karena menurut peneliti, kalam

(berbicara) siswa sangat perlu dalam pembelajaran bahasa Arab untuk mengetahui sejauh

mana keberanian siswa dalam berlatih berbicara dengan menggunakan bahasa Arab tanpa

ada rasa takut salah mengenai aturan-aturan bahasa maupun terjemahannya.

Artikel ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan penggunaan media Gulungan

Situasi untuk meningkatkan kemahiran berbicara bahasa Arab siswa kelas VIII.E MTs.

Negeri Kepanjen, tepatnya mendeskripsikan tentang (1) perencanaan pembelajaran, (2)

Page 5: PENGGUNAAN MEDIA GULUNGAN SITUASI UNTUK

pelaksanaan pembelajaran, (3) peningkatan kemampuan berbicara dengan menggunakan

media Gulungan Situasi.

METODE

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan

penelitian tindakan kelas (Classroom Action Reserarch). (Arikunto. 2002) Subjek

penelitian adalah siswa siswi kelas VIII.E MTs. Negeri Kepanjen yang berjumlah 40

siswa, guru bahasa Arab, dan Kepala Madrasah MTs. Negeri Kepanjen, Instrument dalam

penelitian ini adalah lembar observasi, tes, pedoman wawncara, pencatatan lapangan.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah (1) tes, (2) observasi, (3)

wawancara, dan (4) pencatatan lapangan.

Menurut Supardi (2008:131) analisis data dalam penelitian kualitatif adalah data

yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa

tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap

siswa terhadap metode belajar yang baru (afektif), aktivitas siswa mengikuti pelajaran,

perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar dan sejenisnya.

Dalam analisis data pada penelitian ini adalah data kualitatif, dianalisis

menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan persentase yaitu:Persentase Skor

Rata-rata (SR) = X 100%.

Sedangkan data kuantitatif berupa skor tes akhir siklus akan dianalisis

menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif yaitu dengan mencari nilai rata-rata tes

akhir siklus siswa. Menurut Sudjana (2008:109), perumusan nilai rata-rata adalah sebagai

berikut: = Taraf keberhasilan dari aspek siswa ditentukan dengan melihat hasil

belajar siswa setiap akhir siklus. Nilai ketercapaian hasil belajar mempunyai tentang antara

0 - 100, kemudian akan dihitung berapa presentase jumlah siswa yang tuntas dalam

pembelajaran yaitu siswa yang mendapat nilai 70.Cara menghitung presentase adalah

sebagai berikut:

Page 6: PENGGUNAAN MEDIA GULUNGAN SITUASI UNTUK

Presentase tuntas belajar = x 100 %

HASIL PENELITIAN

Identifikasi Masalah

Peneliti juga memperoleh informasi mengenai: (1) kurikulum yang digunakan di

MTs. Negeri Kepanjen adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006, (2)

metode pembelajaran yang sudah digunakan dalam pembelajaran khiwar adalah teacher

center yakni guru yang menjadi pusat pembelajaran, (3) kemampuan berbicara siswa

dengan menggunakan bahasa Arab seimbang antara siswa yang mencapai nilai diatas SKM

dan dibawah SKM, (4) kondisi belajar siswa dalam mempelajari bahasa Arab yang

kondusif, khusunya pada pembelajaran maharoh kalam (berbicara). Beberapa siswa tidak

memerhatikan guru atau menirukan ungkapan yang disampaikan oleh guru ketika dalam

pembelajaran kalam (berbicara), sehingga dalam pembelajaran kalam (berbicara) masih

sangat kurang, (5) pembelajaran kalam (berbicara) tidak pernah diberikan nilai sendiri

dalam mengukur batas kemapuan siswa dalam berbicara, akan tetapi nilai kalam (berbicara)

di satukan dengan maharoh qiro’ah. Sehingga dalam pembelajaran maharoh kalam guru

tidak benar-benar tahu tentang batas kemampuan siswa dalam berbicara bahasa Arab secara

langsung.dan (6) sumber belajar yang dijadikan pegangan oleh siswa hanyalah buku

bahasa Arab kelas VIII semester gasal “Lembar Kompetensi Siswa Insan Cendekia” yang

disusun oleh Dra. Siti Mardliyah, tidak ada buku panduan siswa dalam pembelajaran

bahasa Arab.

Berdasarkan temuan pada penelitian pendahuluan dapat disimpulkan bahwa

permasalahan yang terjadi di kelas VIII.E terletak pada pemilihan metode pembelajaran

yang kurang tepat dan kurang memberikan latihan kepada siswa dalam kemahiran

berbicara, yang mengakibatkan siswa kurang termotivasi untuk berlatih berbicara bahasa

Arab.

Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti perlu melakukan perbaikan terhadap

metode yang digunakan dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas VIII.E.

Adapun metode yang digunakan oleh peneliti dalam rangka meningkatkan berbicara bahasa

Page 7: PENGGUNAAN MEDIA GULUNGAN SITUASI UNTUK

Arab siswa, yaitu dengan menggunakan metode permainan, yaitu bermain peran dengan

media Gulungan Situasi.

Perencanaan Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Gulungan Situasi

Pada penelitian ini, terlebih dahulu peneliti membuat RPP untuk setiap pertemuan

pada masing-masing siklus. Setelah selesai membuat RPP, peneliti membuat media yang

akan digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran. Adapun media yang digunakan dalam

penelitian ini adalah media Gulungan Situasi yang digunakan untuk menegtahui tingkat

kelancaran berbicara siswa serta memperkenalkan kosakata baru dalam sebuah kalimat

pada siswa dan media kertas gulungan yang digunakan dalam permainan Gulungan Situasi.

Kemudian, setelah selesai membuat RPP dan media pembelajaran, peneliti juga menyusun

lembar observasi aktivitas guru dan siswa, lembar catatan lapangan dan lembar tes siswa

dalam kemahiran berbicara.

Pelaksanaan Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Gulungan Situasi

Perencanaan

Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu peneliti mempersiapkan (1)

media pembelajaran, media pembelajaran ini dengan menggunakan kain kapas yang

berukuran 19x7 dan juga pipa yang berukuran 10cm. Selanjutnya, (2) membuat kalimat

yang sesuai dengan tema, ditulis ke dalam kain kapas. Pada kalimat tersebut disusun hanya

sebagai acuan dalam membuat khiwar secara bebas dengan bahasa siswa sendiri, yaitu

sesuai dengan kemampuan kosakata yang telah dimilki oleh siswa.

Selain itu, (3) untuk keperluan penyusunan data, peneliti menyusun lembar

observasi kegiatan siswa yang terdiri dari tahap awal, inti dan akhir proses pembelajaran.

(4) menyusun lembar observasi untuk kegiatan guru. Lembar observasi ini digunakan untuk

mengukur berjalannya kegiatan proses pembelajaran. Selain lembar observasi, (5) membuat

lembar catatan lapangan yang digunakan untuk mencatat hal- hal yang belum terekam

dalam lembar observasi.

Pelaksanaan

Page 8: PENGGUNAAN MEDIA GULUNGAN SITUASI UNTUK

Siklus I

dilaksanakan sebanyak 2x pertemuan

(1x45 menit) yang dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 29 September 2011 dan (2x45

menit) dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 5 Oktober 2011

Kegiatan Awal

guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa. Guru menyampaikan tujuan

belajar kepada siswa dengan cara memotivasi siswa untuk dapat mengikuti pelajaran

dengan baik, yaitu dengan cara mengajak siswa untuk merapikan dan menyiapkan dirinya

masing-masing, serta memberikan semangat kepada siswa. Kemudian guru mereview

materi yang sudah di ajarkan sebelumnya pada kemahiran membaca (qiro’ah) dan

melanjutkan materi yang akan diajarkan

Kegiatan inti

Kegiatan inti dimulai dengan guru menyiapkan beberapa gulungan kain yang di

dalamnya terdapat sebuah kalimat situasi kegiatan sehari-hari sesuai dengan tema. Guru

mulai membacakan prosedur atau aturan permainan dengan menggunakan Gulungan

Situasi, yaitu setelah siswa mengambil gulungan di dalam kotak, siswa mencari pasangan

temannya dengan mencari gulungan warna yang sama dengan temannya.

Setelah pembacaan prosedur dan melakukan tanya jawab dengan siswa, guru

meminta siswa untuk mengambil Gulungan Situasi yang ada di dalam kotak. Kemudian

siswa diminta untuk membuka masing-masing gulungan yang di dapatkan. Setelah siswa

mendapatkan teman pasangan dengan warna yang sama, siswa berkumpul sesuai dengan

teman yang memiliki warna yang sama. Pada setiap kelompok warna gulungan situasi,

terdiri atas empat orang. Kemudian, guru memberikan waktu kepada siswa untuk

mendiskusikan kalimat yang ada di dalam gulungan tersebut untuk di jadikan ke dalam

khiwar dengan batas waktu kurang lebih 15 menit untuk mempermudah siswa dalam

mempersiapkan khiwar yang akan di demonstrasikan. Setelah siswa selesai mendiskusikan

kalimat gulungan menjadi khiwar, siswa mempraktekkan khiwar tersebut di depan kelas.

Page 9: PENGGUNAAN MEDIA GULUNGAN SITUASI UNTUK

Kegiatan Akhir

Untuk mengakhiri kegiatan belajar mengajar, guru memberi kesimpulan tentang apa

yang telah disampaikan, yaitu kesimpulan tentang pengguanaan media gulungan situasi

serta materi yang ada di dalam gulungan situasi. Kemudian guru memberi kesempatan

kepada siswa untuk bertanya jika ada kesulitan atau ketidakfahaman tentang materi

pelajaran yang telah disampaikan oleh guru khusunya pada mufrodat yang baru

untuk mengungkapkan perasaan apa yang mereka rasakan setelah selesai belajar bahasa

Arab bersama. Mereka merasa senang dengan metode pembelajaran berbicara yang sudah

dilakukan. Karena metode yang digunakan dengan menggunakan permaiana, yaitu bermain

peran yang dapat membuat siswa banyak berekspresi.

Observasi

Observasi Kegiatan Guru

Hasil observasi menunjukkan bahwa ketika diterapkannya pembelajaran bahasa

Arab untuk keterampilan berbicara menggunakan media Gulungan Situasi, metode

pemakainnya sudah bagus, karena siswa lebih aktif dalam berlatih mereduksi kalimat demi

kalimat ke dalam khiwar, dan terjadi kerjasama antar kelompok dengan baik.

Akan tetapi, segi kelemahannya; (1) kelas menjadi ramai dan kurang sedikit tertib.

Menurut observer, (2) guru (peneliti) masih sulit dalam menguasai kelas, (3) serta suaranya

juga kurang keras, ketika keadaan siswa mulai ramai berdiskusi. Karena ada saja beberapa

siswa yang ramai sendiri tidak fokus dengan kelompoknya..

Observer juga memberikan masukan untuk ke depannya, agar dalam menggunakan

media Gulungan Situasi ini dapat berjalan lebih bagus lagi, yaitu (1) peneliti diminta untuk

membimbing dalam kelompok yang berdiskusi untuk membuat redaksi dan khiwar itu

duduknya tetap tertib. Dengan solusi yang lainnya, siswa di ajak ke luar kelas dalam

mereduksi kalimat khiwarnya, dan masuk ke dalam kelas, duduk seperti semula untuk

mempersiapkan nomor urut maju dalam memainkan perannya masing-masing. Sehingga,

ketika teman-temannya mempresentasikan ke depan, seluruh siswa dapat memahami serta

melihat dengan seksama dan baik, (2) lebih baiknya guru membacakan nama kelompok

Page 10: PENGGUNAAN MEDIA GULUNGAN SITUASI UNTUK

yang maju terlebih dahulu ketika sebelum pembelajaran dimulai, atau setelah membacakan

prosedur permainannya agar kelompok siswa sudah siap untuk maju ke depan, dan (3)

observer meminta kepada peneliti, untuk meminta siswanya membuat redaksi kalimat

khiwarnya dalam tulisan rangkap dua, sehingga observer dapat melihat tulisan siswa dan isi

khiwar yang di inginkan siswa sesuai dengan apa yang di demonstrasikan di depan kelas.

Observasi Kegiatan Siswa

Secara umum, siswa terlihat senang dan bersemangat dalam mempelajari berbicara

dengan menggunakan bahasa Arab. Hal ini mulai tampak ketika siswa mereduksi kalimat

yang ada di dalam Gulungan Situasi menjadi sebuah percakapan. Serta beberapa siswa

menyatakan bahwa media Gulungan Situasi ini lebih menarik, karena dengan bermain

drama sederhana, mereka dapat menampilkan ekspresinya secara bebas.

Akan tetapi karena kurangnya drill pada pemahaman kosa kata dalam kalimat yang

ada di dalam Gulungan Situasi, sebagian besar siswa tampak kesulitan dalam mereduksi

kalimat menjadi khiwar, dan sulit dalam membuat kalimat dari bahasa Indonesia ke dalam

bahasa Arab serta mereka mengeluhkan pada alokasi waktu untuk persiapan. Selain itu,

kebanyakan siswa masih malu dan kurang percaya diri dalam menyampaikan bicaranya ke

dalam bahasa Arab.

Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi oleh guru bidang studi, pada siklus I ini aktivitas

peneliti sebagai guru sudah baik dan telah menunjukkan adanya praktik pembelajaran

meskipun masih ada beberapa hal yang tertinggal. Dikarenakan banyaknya siswa yang

masih kesulitan dalam menerjemahkan dalam membuat kalimat, serta nilai semua siswa

yang belum mencapai SKM, baik nilai individu masing-masing siswa, nilai kelompok

siswa, maupun nilai rata-rata kelas, maka guru dan peneliti akan memperbaikinya pada

siklus selanjutnya.

Siklus II

dilaksanakan sebanyak 2x pertemuan

Page 11: PENGGUNAAN MEDIA GULUNGAN SITUASI UNTUK

(1x45 menit) yang dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 13 Oktober 2011 dan (2x45

menit) dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 19 Oktober 2011

Tahap ini merupakan rencana perbaikan dari tindakan siklus I. kegiatan yang

dilakukan adalah menentukan alternatif pemecahan masalah untuk mengatasi kekurangan-

kekurangan pada siklus I, baik dari segi PBM yang telah dilaksanakan, yaitu guru yang

kurang dapat menguasai kelas dengan suara yang lantang, latihan yang dilaksanakan oleh

siswa, yaitu latihan yang belum tercapai dalam mereduksi kalimat ke dalam khiwar,

maupun penggunaan media Gulungan Situasi.

Kegiatan Awal

guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa. Guru menyampaikan tujuan

belajar kepada siswa dengan cara memotivasi siswa untuk dapat mengikuti pelajaran

dengan baik, yaitu dengan cara mengajak siswa untuk merapikan dan menyiapkan dirinya

masing-masing, serta memberikan semangat kepada siswa. Kemudian guru mereview

materi yang sudah di ajarkan sebelumnya pada kemahiran membaca (qiro’ah) dan

melanjutkan materi yang akan diajarkan

Kegiatan inti

Pada pertemuan kedua siklus I, prosedur permainannya bahwa siswa mengambil

Gulungan Situasi dan mencari partnernya sesuai dengan warna, sedangkan pada pertemuan

kedua siklus II ini siswa diminta untuk mencari partnernya dengan menggunakan simbol

yang ada dalam kain Gulungan Situasi. Setelah semua siswa telah memahami prosedur

permainannya, siswa diminta untuk mengambil satu Gulungan Situasi pada setiap masing-

masing siswa yang sudah disipkan oleh guru. Materi yang disajikan pada pertemuan kedua

siklus dua ini terdapat lima sittuasi yang akan di tampilkan oleh siswa, yaitu di antaranya

situasi yang diilakukan pada waktu hari minggu, situais ketika liburan ke rumah nenek,

situasi ketika pulang sekolah, situasi din pasar, dan situasi keluarga di rumah.

Kemudian, siswa diminta untuk membuka Gulungan Situasi yang di dapatnya dan

mencari teman pasangan sesuai dengan prosedur yang telah dibacakan oleh guru, yaitu

Page 12: PENGGUNAAN MEDIA GULUNGAN SITUASI UNTUK

siswa mencari pasangan dialognya sesuai dengan simbol kain yang di dapatnya. Setelah

siswa menemukan masing-masing partnernya, siswa diberi waktu 10menit untuk

menyiapkan hasil dialognya di dalam kertas, supaya dalam memainkan masing-masing

perannya sudah siap dan lancar. dalam waktu 10 menit tersebut, siswa diminta untuk

membuat sebuah oercakapan sederhana sesuai dengan kalimat pancingan yang di dapatkan

dari Gulungan Situasi.

Setelah waktu yang dialokasikan telah selesai, guru memanggil kelompok siswa

sesuai dengan urutan simbol yang telah di tuliskan di papan tulis sampai kelompok simbol

terakhir. Guru juga memberikan uplous kepada seluruh anggota pada setiap akhir

permainan dialog selesai. Setelah pembelajaran percakapan (khiwar) dalam kemahiran

berbicara telah selesai, guru memberikan refleksi yaitu masukan dan saran pada seluruh

siswa tentang hasil dari tampilan yang sudah di mainkan di depan kelas. Kemudian, guru

memberikan ucapan “jayyid jiddan” kepada kelompok siswa yang dalam bermain perannya

sangat bagus dan sesuai serta menarik.

Kegiatan akhir

Untuk mengakhiri kegiatan belajar mengajar, guru memberi kesimpulan tentang apa

yang telah disampaikan, yaitu kesimpulan tentang pengguanaan media gulungan situasi

serta materi yang ada di dalam gulungan situasi. Kemudian guru memberi kesempatan

kepada siswa untuk bertanya jika ada kesulitan atau ketidak fahaman tentang materi

pelajaran yang telah disampaikan oleh guru khususnya pada mufrodat yang baru dan

setelah itu, guru meminta para siswa untuk mengungkapkan perasaan apa yang mereka

rasakan setelah selesai belajar bahasa Arab bersama. beberapa siswa mengatkan cukup puas

dan senang dengan metode pembelajaran menggunakan permainan gulungan situasi, karena

mereka dapat berlatih dalam membuat kalimat dan berbicara dalam bahasa Arab. Pada

materi siklus II siswa lebih leluasa dalam membuat kalimat, dikarenakan tema atau materi

yang dipelajari berkaitan dengan kehidupan sehari-hari di sekolah.

Observasi

Observasi Kegiatan Guru

Page 13: PENGGUNAAN MEDIA GULUNGAN SITUASI UNTUK

Hasil observasi menunjukkan bahwa ketika diterapkannya pembelajaran bahasa

Arab untuk keterampilan berbicara menggunakan media Gulungan Situasi pada siklus II

ini, metode pemakainnya sudah cukup bagus dan ada peningkatan, karena siswa sudah

lancar dan lebih aktif mereduksi kalimat demi kalimat ke dalam khiwar, dan terjadi

kerjasama antar kelompok dengan baik.

Akan tetapi, dalam setiap kelebihan, masih ada kekurangan. Yaitu, dari segi

kelemahannya kelas masih kurang sedikit tertib, meskipun tidak seperti pada pertemuan

kedua siklus I dulu. Untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya guru memberikan beberapa

peraturan yang lebih menantang lagi, seperti sejak awal masuk setelah pembacaan

prosedur, siswa dikondisikan dengan yel-yel atau permainan untuk meng”on”kan siswa.

Sehingga siswa akan lebih tertarik untuk belajar, serta ketika ada temannya yang tampil

bermain drama juga masih ada siswa yang masih sibuk untuk membicarakan kelompoknya

aatua menyiapkan kelompoknya yang nantinya akan maju. Sebaiknya untuk mengatasi itu,

guru hendaknya memberikan persetujuan dengan murid sebagai peraturan baru, yang masih

terdengar ngomong atau tidak memperhatikan temannya di depan kelas, maka ada hukuman

yang harus dilakukannya, seperti menyanyi berbahasa Arab atau yang lainnya. Sehingga

siswa akaan merasa lebih takut dan suasana akan semakin hangat. saja beberapa siswa yang

ramai sendiri tidak fokus dengan kelompoknya.

Observasi Kegiatan Siswa

Secara umum, siswa terlihat antusias dan bersemangat dalam mempelajari bahasa

Arab. Hal ini mulai tampak ketika wawancara dengan beberapa siswa menyatakan bahwa

media Gulungan Situasi ini sudah menarik dibandingkan dengan pertemuan yang lalu pada

siklus I. Karena mereka merasa lebih bebas memerankan dan membuat kalimat ke dalam

khiwar. Sebab tema yang di buat dalam Gulungan Situasi ini, yaitu “nasyaathun fil

madrosah ( المدرسة في lebih banyak untuk bisa mereduksi kalimat ke dalam ”(نشاط

khiwar, karena siswa merasa bahwa kegiatan yang ada dalam sekolah itu dapat digunakan

untuk banyak ditanyakan. sedangkan pada pertemuan yang lalu siklus I, tema yang di

dikeluarkan adaalah “as-saa’ah ”(الساعة) yang sedikit sulit untuk mengembangkan

kalimatnya ke dalam percakapan, karena terbatas untuk akan menanyakan

Page 14: PENGGUNAAN MEDIA GULUNGAN SITUASI UNTUK

PEMBAHASAN

Peningkatan penguasaan kemahiran berbicara siswa, dapat dilihat dari hasil tes

siswa ketika dalam berdialog di depan kelas. Jadi dapat disimpulkan, bahwasannya

penggunaan media Gulungan Situasi ini dapat meningkatkan kemahiran berbicara siswa

dengan menggunakan bahasa Arab. Karena dilihat dalam prakteknya siswa sangat antusias

dan bersemangat dalam belajar berbicara bahasa Arab, dikarenakan adanya metode yang

digunakan oleh peneliti sebagai motivasi siswa dalam belajar berbicara bahasa Arab dengan

menggunakan permainan.

Penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan bebrapa ahli, diantaranya,

Hidayat dan Tatang (dalam Asrori, 2009) yang menyimpulkan perlunya penggunaan

permainan dalam proses belajar mengajar, yaitu: (1) Permainan mampu menghilangkan

kebosanan. (2) Permainan memberikan tantangan untuk memecahkan masalah dalam

suasana gembira. (3) Permainan menimbulkan semangat kerja sama, sekaligus persaingan

yang sehat. (4) Permainan membantu siswa yang lamban dan kurang motivasi. (5)

Permainan mendorong guru untuk selalu kreatif.

Memperkuat teori tersebut, Ibrahim (1971:432) juga mengemukakan bahwa media

pengajaran sangat penting karena: (1) dapat membangkitkan rasa senang, gembira, dan

memperbarui semangat mereka.(2) dapat menimbulkan rasa suka hati siswa untuk sekolah,

dan (3) dapat menghidupkan pengajaran karena media pembelajaran membutuhkan gerak

dan karya.

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media Gulungan

Situasi untuk kemahiran berbicara bahasa Arab siswa terbukti mampu mendukung

peningkatan kemahiran berbicara bahasa Arab siswa. Dengan demikian, temuan penelitian

ini relevan mendukung teori beberapa ahli di atas yang menyatakan dalam pengajaran,

khususnya pembelajaran bahasa Arab idealnya disertai dengan suatu permainan. Hal ini

disebabkan permainan dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan rasa senang

siswa, motivasi siswa dalam belajar, serta dapat menghidupkan semangat dan antusias

siswa dalam belajar, khususnya belajar berbicara dengan menggunakan bahasa Arab.

Page 15: PENGGUNAAN MEDIA GULUNGAN SITUASI UNTUK

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Pelaksanaan pembelajaran berbicara bahasa Arab siswa dengan menggunakan media

Gulungan Situasi di MTs. Negeri Kepanjen, mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal

ini bisa dilihat dari rata-rata nilai siswa pada setiap siklus. Respon yang diberikan siswa

selama proses pembelajaran berbicara bahasa Arab siswa dengan menggunakan media

Gulungan Situasi, juga menunjukkan bahwa siswa merasa berani dalam mengucapkan atau

berbicara dengan menggunakan bahasa Arab. Sehingga perasaan takut siswa dalam

berbicara bahasa Arab sudah berkurang. Hal ini disebabkan adanya permainan dialog semi

bebas pada pembelajaran bahasa Arab.

Peningkatan penguasaan kemahiran berbicara siswa, dapat dilihat dari

hasil tes siswa ketika dalam berdialog di depan kelas. Jadi dapat disimpulkan,

bahwasannya penggunaan media Gulungan Situasi ini dapat meningkatkan

kemahiran berbicara siswa dengan menggunakan bahasa Arab. Karena dilihat

dalam prakteknya siswa sangat antusias dan bersemangat dalam belajar

berbicara bahasa Arab, dikarenakan adanya metode yang digunakan oleh

peneliti sebagai motivasi siswa dalam belajar berbicara bahasa Arab dengan

menggunakan permainan. Indikator meningkatnya berbicara bahasa Arab siswa

adalah meningkatnya nilai rata-rata siswa dan prosentase keberhasilan siswa

dari satu siklus ke siklus berikutnya, yakni pada siklus I:kurang dengan nilai 72,

dan siklus II:cukup baik dengan nilai 84.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka saran yang diberikan adalah

hendaknya guru mata pelajaran idealnya meningkatkan kualitas pembelajaran berupa

strategi pembelajaran, seperti permainan yang di contohkan dengan mmenggunakan media

Gulungan Situasi, untuk meningkatkan berbicara siswa, serta guru bahasa Arab hendaknya

Page 16: PENGGUNAAN MEDIA GULUNGAN SITUASI UNTUK

diharapkan dapat memilih metode dan strategi yang digunakan dalam pelaksanaan

pembelajaran berbicara siswa.

DAFTAR RUJUKAN

Asrori, Imam.2009. Aneka Permainan. Surabaya: Hilal Pustaka.

Aflach, Moh. 2010. PTK Bahasa Arab, (Online),

(http://ptk-skripsi.blogspot.com/2010/05/ptk-bhs-arab-3.html), diakses 5 September

2011.

Ainin, Mochammad. 2007. Metodologi Penelitian Bahasa Arab. Pasuruan : Hilal Pustaka.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta

Sanaky, Hujair AH. 2011. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.

Page 17: PENGGUNAAN MEDIA GULUNGAN SITUASI UNTUK