pengaruh variasi diameter kawat dan jumlah gulungan

6
JURNAL ILMIAH CORE IT e-ISSN: 2548-3528 p-ISSN: 2339-1766IJCCS, Vol.x, No.x, JSSN: 1978-1520 Pengaruh Variasi Diameter Kawat dan Jumlah Gulungan Terhadap Kuat Arus dan Tegangan pada Sistem Pengisian Serta Penerangan Sepeda Motor Kapasitas 110 CC Pengaruh Variasi Diameter Kawat dan Jumlah Gulungan Terhadap Kuat Arus dan Tegangan pada Sistem Pengisian Serta Penerangan Sepeda Motor Kapasitas 110 CC Kristian Tarigan Universitas Darma Agung e-mail: [email protected] Abstrak Spul ( Stator Coil ) sangat penting bagi sistem kelistrikan yang berfungsi untuk menghasilkan arus listrik, arus listrik ini dibutuhkan untuk melayani sistem kelistrikan sepeda motor. Sistem pengisian dan sistem penerangan ini lah yang keluar dari spul. Besarnya arus yang hasilkan oleh spul tergantung dari diameter kawat dan jumlah gulungan yang terbuat dari tembaga yang bersifat sebagai penghantar arus listrik dan tidak mengalami korosi. Kawat standart yang dipakai adalah kawat dengan diameter 0.80 mm, di uji dengan memperbesar diameter 1.05 mm dan diperkecil dengan diameter 0.50 mm. Jumlah gulungan 27 untuk penerangan serta jumlah gulungan 50 untuk pengisian. Dalam melakukan penyusunan Tugas Akhir, penulis terlebih dahulu melakukan analisa dilapangan dengan menggunakan dua metode yaitu : keluhan dari konsumen, reperensi buku panduan, kegiatan di lapangan. Penelitian dilakukan dengan mengganti kumparan sesuai dengan kebutuhan. Hasil penelitian yang dihasilkan perubahan yang signifikan terhadap kuat arus dan tegangan. Namun dari hasil penelitian diambil kesimpulan semakin besar diameter dan jumlah gulungan menghasilkan perbedaan dengan yang standart. Kata Kunci : Magnet, Kumparan, Sistem Kelistrikan 1. Pendahuluan Sepeda motor pada saat ini telah menjadi modal transportasi yang paling digemari oleh masyarakat. Hal ini didukung dengan berlomba-lombanya para produsen sepeda motor dalam memproduksi sepeda motor dengan berbagai macam model, teknologi serta strategi pemasaran yang sangat menerik oleh para dealer-dealer resmi. Perawatan yang sederhana serta tidak membutuhkan biaya perawatan yang terlalu tinggi juga menambah alasan bagi masyarakat luas untuk memilih sepeda motor sebagai modal transportasi. Maka tidak heran jumlah kendaraan bermotor di indonesia pada 2018 lalu mencapai 104,211 juta unit. Dalam suatu sepeda motor juga terdapat banyak sistem yang juga perlu memerlukan pemahaman untuk menunjang dalam pengoperasian dan perbaikan apabila terjadi kerusakan. Salah satu sistem yang ada pada sepeda motor adalah sistem kelistrikan, dimana sistem kelistrikan sepeda motor terbagi atas sistem pengapian, sistem pengisian, sistem penerangan, sistem stater, dan sistem lampu tanda-tanda. Sistem ini sangat penting bagi pengendara meskipun hanya tambahan atau pendukung. Sistem pengisian berfungsi untuk mengisi ulang baterai, Sistem penerangan berfungsi untuk lampu besar, Sistem pengapian berfungsi untuk menghidupkan mesin, sistem stater berfungsi untuk menggerakkan mesin sebagai penggerak mula, sistem lampu tanda-tanda untuk indikator. Sehingga pemahaman tentang sistem kelistrikan sepeda motor sangat diperlukan untuk menganalisis dan mengatasi gangguan. Salah satu dari sistem ini sangat penting terhadap keselamatan mengendarai sepeda motor.Lampu adalah komponen yang paling penting ketika kita mengendarai pada malam hari, lampu yang kurang terang mengakibatkan pandangan di depan menjadi tidak jelas dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan.Lampu yang tidak terang sangat dipengaruhi oleh kuat arus yang dihasilkan oleh kumparan yang berhubungan langsung terhadap magnet. Kecelakaan yang terjadi pada kenderaan bermotor sangat banyak di akibatkan penerangan yang tidak sempurna. Selain sistem penerangan ada dua sistem lagi yang bersumber dari spul yaitu sistem pengapian dan pengisian yang sama pentingnya pada kenderaan bermotor. Kelistrikan yang dihasilkan oleh spul dapat ditingkatkan dengan cara yang bermacam, salah satu cara dengan memperbesar diameter kawat dan menambah jumlah gulungan kumparan dari yang standar, diameter kawat dan penambahan jumlah gulungan kumparan sangat signifikan terhadap sistem kelistrikan. Kuat arus adalah Pengaruh diameter kawat dan Penambahan Jumlah Gulungan Spul Terhadap

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Variasi Diameter Kawat dan Jumlah Gulungan

JURNAL ILMIAH CORE IT e-ISSN: 2548-3528 p-ISSN: 2339-1766IJCCS, Vol.x, No.x, JSSN: 1978-1520 n 308

Pengaruh Variasi Diameter Kawat dan Jumlah Gulungan Terhadap Kuat Arus dan Tegangan pada Sistem Pengisian Serta Penerangan Sepeda Motor Kapasitas 110 CC

Pengaruh Variasi Diameter Kawat dan Jumlah Gulungan Terhadap Kuat Arus dan Tegangan pada Sistem Pengisian

Serta Penerangan Sepeda Motor Kapasitas 110 CC

Kristian Tarigan Universitas Darma Agung

e-mail: [email protected]

Abstrak

Spul ( Stator Coil ) sangat penting bagi sistem kelistrikan yang berfungsi untuk menghasilkan arus listrik, arus listrik ini dibutuhkan untuk melayani sistem kelistrikan sepeda motor. Sistem pengisian dan sistem penerangan ini lah yang keluar dari spul. Besarnya arus yang hasilkan oleh spul tergantung dari diameter kawat dan jumlah gulungan yang terbuat dari tembaga yang bersifat sebagai penghantar arus listrik dan tidak mengalami korosi. Kawat standart yang dipakai adalah kawat dengan diameter 0.80 mm, di uji dengan memperbesar diameter 1.05 mm dan diperkecil dengan diameter 0.50 mm. Jumlah gulungan 27 untuk penerangan serta jumlah gulungan 50 untuk pengisian. Dalam melakukan penyusunan Tugas Akhir, penulis terlebih dahulu melakukan analisa dilapangan dengan menggunakan dua metode yaitu : keluhan dari konsumen, reperensi buku panduan, kegiatan di lapangan. Penelitian dilakukan dengan mengganti kumparan sesuai dengan kebutuhan. Hasil penelitian yang dihasilkan perubahan yang signifikan terhadap kuat arus dan tegangan. Namun dari hasil penelitian diambil kesimpulan semakin besar diameter dan jumlah gulungan menghasilkan perbedaan dengan yang standart.

Kata Kunci : Magnet, Kumparan, Sistem Kelistrikan 1. Pendahuluan

Sepeda motor pada saat ini telah menjadi modal transportasi yang paling digemari oleh masyarakat. Hal ini didukung dengan berlomba-lombanya para produsen sepeda motor dalam memproduksi sepeda motor dengan berbagai macam model, teknologi serta strategi pemasaran yang sangat menerik oleh para dealer-dealer resmi. Perawatan yang sederhana serta tidak membutuhkan biaya perawatan yang terlalu tinggi juga menambah alasan bagi masyarakat luas untuk memilih sepeda motor sebagai modal transportasi. Maka tidak heran jumlah kendaraan bermotor di indonesia pada 2018 lalu mencapai 104,211 juta unit.

Dalam suatu sepeda motor juga terdapat banyak sistem yang juga perlu memerlukan pemahaman untuk menunjang dalam pengoperasian dan perbaikan apabila terjadi kerusakan. Salah satu sistem yang ada pada sepeda motor adalah sistem kelistrikan, dimana sistem kelistrikan sepeda motor terbagi atas sistem pengapian, sistem pengisian, sistem penerangan, sistem stater, dan sistem lampu tanda-tanda. Sistem ini sangat penting bagi pengendara meskipun hanya tambahan atau pendukung. Sistem pengisian berfungsi untuk mengisi ulang baterai, Sistem penerangan berfungsi untuk lampu besar, Sistem pengapian berfungsi untuk menghidupkan mesin, sistem stater berfungsi untuk menggerakkan mesin sebagai penggerak mula, sistem lampu tanda-tanda untuk indikator. Sehingga pemahaman tentang sistem kelistrikan sepeda motor sangat diperlukan untuk menganalisis dan mengatasi gangguan. Salah satu dari sistem ini sangat penting terhadap keselamatan mengendarai sepeda motor.Lampu adalah komponen yang paling penting ketika kita mengendarai pada malam hari, lampu yang kurang terang mengakibatkan pandangan di depan menjadi tidak jelas dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan.Lampu yang tidak terang sangat dipengaruhi oleh kuat arus yang dihasilkan oleh kumparan yang berhubungan langsung terhadap magnet. Kecelakaan yang terjadi pada kenderaan bermotor sangat banyak di akibatkan penerangan yang tidak sempurna. Selain sistem penerangan ada dua sistem lagi yang bersumber dari spul yaitu sistem pengapian dan pengisian yang sama pentingnya pada kenderaan bermotor.

Kelistrikan yang dihasilkan oleh spul dapat ditingkatkan dengan cara yang bermacam, salah satu cara dengan memperbesar diameter kawat dan menambah jumlah gulungan kumparan dari yang standar, diameter kawat dan penambahan jumlah gulungan kumparan sangat signifikan terhadap sistem kelistrikan. Kuat arus adalah Pengaruh diameter kawat dan Penambahan Jumlah Gulungan Spul Terhadap

Page 2: Pengaruh Variasi Diameter Kawat dan Jumlah Gulungan

n

Pengaruh Variasi Diameter Kawat dan Jumlah Gulungan Terhadap Kuat Arus dan Tegangan pada Sistem Pengisian Serta Penerangan Sepeda Motor Kapasitas 110 CC

309

Kuat Arus Pada Sistem Kelistrikan Sepeda Motor 110 cc. banyaknya muatan listrik yg mengalir pada suatu penghantar dalam waktu satu detik. Satuan kuat arus listrik adalah ampere (A).

2. Metode

Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Dengan metode eksperimen ini dapat diartikan metode peneilitian ini digunakan utuk mencari pengaruh tertentu terhadap yang lain dalam kondisi terkendali pada bagian pendahulan telah menunjukkan batasan dan ruang lingkup penelitian. 1. Hanya Merubah Diameter kawat terhadap penamabahan kuat arus pada sistem pengisian serta

penerangan, Adapun diameter kawat yang digunakan adalah : 0.50 mm,0.80 mm dan 1.05 mm. 2. Hanya Merubah Jumlah gulungan terhadap penamabahan tegangan pada sistem pengisian serta

penerangan, Adapun jumlah gulungan yang digunakan adalah : 50 gulungan dan 27 gulungan 3. Hanya mengukur kuat arus dan tegangan pada sistem pengisian serta penerangan 4. Putaran mesin 1300 Rpm, 3000 Rpm dan 5000 Rpm. 3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Hasil penelitian kuat arus dan tegangan pada sistem pengisian Analisa data pada penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pengumpulan data dan tahap pengolahan data, pengumpulan data meliputi kegiatan pengujian dan pengambilan data pengolahan data meliputi pengelompokan data.

Tabel 1. Hasil Penelitian Kuat Arus pada Sistem Pengisian

Gambar 1. Grafik Penelitian Kuat Arus pada Sistem Pengisian

Page 3: Pengaruh Variasi Diameter Kawat dan Jumlah Gulungan

n

Pengaruh Variasi Diameter Kawat dan Jumlah Gulungan Terhadap Kuat Arus dan Tegangan pada Sistem Pengisian Serta Penerangan Sepeda Motor Kapasitas 110 CC

310

Tabel 2. Hasil Penelitian Tegangan pada Sistem Pengisian

Gambar 2. Grafik Hasil Penelitian Tegangan pada Sistem Pengisian

Page 4: Pengaruh Variasi Diameter Kawat dan Jumlah Gulungan

n

Pengaruh Variasi Diameter Kawat dan Jumlah Gulungan Terhadap Kuat Arus dan Tegangan pada Sistem Pengisian Serta Penerangan Sepeda Motor Kapasitas 110 CC

311

3.2. Hasil penelitian kuat arus dan tegangan pada sistem penerangan Tabel 3. Hasil Penelitian Kuat Arus pada Sistem Penerangan

Gambar 3. Grafik Hasil Penelitian Kuat Arus pada Sistem Penerangan

Page 5: Pengaruh Variasi Diameter Kawat dan Jumlah Gulungan

n

Pengaruh Variasi Diameter Kawat dan Jumlah Gulungan Terhadap Kuat Arus dan Tegangan pada Sistem Pengisian Serta Penerangan Sepeda Motor Kapasitas 110 CC

312

Tabel 4. Hasil Penelitian Tegangan pada Sistem Penerangan

Gambar 4. Grafik Hasil Penelitian Tegangan pada Sistem Penerangan

4. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian dengan perubahan diameter kawat dan jumlah gulungan yang berdeda dapat diambil kesimpulan : Kesimpulan 1. a) Terjadi penambahan kuat arus apabila diameter kawat diperbesar menjadi 1.05 mm pada sistem

pengisian dan penerangan. b) Terjadi pengurangan kuat arus apabila diameter kawat diperkecil menjadi 0.50 mm pada sistem

pengisian, untuk penerangan kuat tidak berubah.

Page 6: Pengaruh Variasi Diameter Kawat dan Jumlah Gulungan

n

Pengaruh Variasi Diameter Kawat dan Jumlah Gulungan Terhadap Kuat Arus dan Tegangan pada Sistem Pengisian Serta Penerangan Sepeda Motor Kapasitas 110 CC

313

c) Pada putaran 1300 dengan jumlah gulungan 27 tegangan tidak ada perubahan dari jumlah gulungan yang di tambah menjadi 50.

Kesimpulan 2. a) Terjadi penambahan kuat arus apabila diameter kawat diperbesar menjadi 1.05 mm pada sistem

pengisian dan penerangan. b) Terjadi pengurangan kuat arus apabila diameter kawat diperkecil menjadi 0.50 mm pada sistem

pengisian dan pengisian. c) Pada putaran 3000 dengan jumlah gulungan 27 tegangan bertambah naik ketika jumlah gulungan

ditambah menjadi 50. Kesimpulan 3 a) Terjadi penambahan kuat arus apabila diameter kawat diperbesar menjadi 1.05 mm pada sistem

pengisian dan penerangan. b) Terjadi pengurangan kuat arus apabila diameter kawat diperkecil menjadi 0.50 mm pada sistem

pengisian dan pengisian. c) Pada putaran 5000 denngan jumlah gulungan 27 tegangan bertambah naik ketika jumlah gulungan

ditambah menjadi 50. Daftar Pustaka [1] Arif hidayatulah S.Pd, 2011, Sistem Kelistrikan Mesin Pada Sepeda Motor, Anggota IKAPI

Nomor : 080 [2] PT.Astra Honda Motor. 2003. Pedoman Pemilik Sepeda Motor, Jakarta [3] Julius, 2009, Buku Kelistrikan Sepeda Motor, Jakarta