penggunaan alat peraga dakon matematika untuk …etheses.uinmataram.ac.id/1440/1/pirna...

139
PENGGUNAAN ALAT PERAGA DAKON MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA KELAS V MI AN-NAJAH SESELA KECAMATAN GUNUNGSARI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 OLEH PIRNA WAHYUNI NIM. 151.149.183 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK) UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN) MATARAM 2017/2018

Upload: trinhthuy

Post on 09-Aug-2019

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENGGUNAAN ALAT PERAGA DAKON MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR

    MATEMATIKA KELAS V MI AN-NAJAH SESELA KECAMATAN GUNUNGSARI

    TAHUN PELAJARAN 2017/2018

    OLEH

    PIRNA WAHYUNI

    NIM. 151.149.183

    JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)

    UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN) MATARAM

    2017/2018

  • ii

    PENGGUNAAN ALAT PERAGA DAKON MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR

    MATEMATIKA KELAS V MI AN-NAJAH SESELA KECAMATAN GUNUNGSARI

    TAHUN PELAJARAN 2017/2018

    Skripsi

    Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Mataram

    Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh

    Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd)

    OLEH

    PIRNA WAHYUNI

    151.149.183

    JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

    FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)

    UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN)

    MATARAM

    2017/2018

  • iii

    KEMENTERIAN AGAMA RI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

    FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Kampus I : Jln. Pendidikan No. 35 Telp. (0370) 621298-625337 (Fax625337) Mataram Kampus II : Jln. Gajah Mada No.- Telp (0370) 620783-620780 (fax 620784) Jempong -

    Mataram

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Skripsi oleh: Pirna Wahyuni, NIM: 151.149.183 dengan judul, “Penggunaan Alat

    Peraga Dakon Matematika Untuk Meningkatkan Minat Belajar Matematika Kelas

    V MI An-Najah Sesela Kecamatan Gunungsari Tahun Pelajaran 2017/2018” telah

    memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji.

    Disetujui pada tanggal:

    Pembimbing I Pembimbing II

    Drs. H. Ridwan, M.Pd Mulhamah, M.Pd NIP. 196512311994031020 NIP. 198712312015032001

  • iv

    KEMENTERIAN AGAMA RI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

    FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Kampus I : Jln. Pendidikan No. 35 Telp. (0370) 621298-625337 (Fax625337) Mataram Kampus II : Jln. Gajah Mada No.- Telp (0370) 620783-620780 (fax 620784) Jempong -

    Mataram

    NOTA DINAS

    Mataram, 05 Juli 2018

    Hal : Ujian Skripsi

    Yang Terhormat

    Rektor UIN Mataram

    Di Mataram

    Assalamu’alaikum, Wr. Wb.

    Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan

    koreksi maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara:

    Nama Mahasiswa : Pirna Wahyuni

    Nim : 151.149.183

    Jurusan/Prodi : PGMI/FTK

    Judul : Penggunaan Alat Peraga Dakon Matematika Untuk

    Meningkatkan Minat Belajar Matematika Kelas V MI

    An-Najah Sesela Kecamatan Gunungsari Tahun

    Pelajaran 2017/2018

    Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam siding munaqasyah skripsi

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram. Oleh karena itu, kami

    berharap agar skripsi ini dapat segera dimunaqasyahkan.

    Wassalammu’alaikum, Wr. Wb.

    Pembimbing I Pembimbing II

    Drs. H. Ridwan, M.Pd Mulhamah, M.Pd NIP. 196512311994031020 NIP. 198712312015032001

  • vi

    KEMENTERIAN AGAMA RI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

    FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Kampus I : Jln. Pendidikan No. 35 Telp. (0370) 621298-625337 (Fax625337) Mataram Kampus II : Jln. Gajah Mada No.- Telp (0370) 620783-620780 (fax 620784) Jempong -

    Mataram

    HALAMAN PENGESAHAN

    Skripsi yang berjudul “Penggunaan Alat Peraga Dakon Matematika Untuk

    Meningkatkan Minat Belajar Matematika Kelas V MI An-Najah Sesela

    Kecamatan Gunungsari Tahun Pelajaran 2017/2018” yang diajukan oleh PIRNA

    WAHYUNI, Nim. 151.149.183 Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

    (PGMI) Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Mataram, telah di Munaqasyah-

    kan pada hari rabu 18 juli 2018, dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk

    mencapai gelar sarjana pendidikan.

    Dewan Munaqasyah

    1. Drs. H. Ridwan, M.Pd :

    (Ketua Sidang/Pemb. I)

    2. Mulhamah, M.Pd :

    (Sekertaris Sidang/Pemb. II)

    3. Dr. Ahmad Sulhan, M.Pd.I :

    (Penguji I)

    4. Dr. Akhmad Asy’ari, M.Pd :

    (Penguji II)

    Mengetahui,

    Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

    Dr. Hj. Lubna, M.Pd

    NIP. 196812311993032008

  • vii

    MOTTO

    “bekerja Keras dan Bersikap Baik, maka Hal Yang Luar Biasa akan

    terjadi”.

  • viii

    PERSEMBAHAN

    Dengan Penuh Cinta Skripsi ini Kupersembahkan :

    Untuk kedua orang tuaku tercinta (Bapak Ruba’i) dan (Ibu Pauzah) yang tidak

    pernah berhenti dan putus asa memberiku dukungan dan selalu ikhlas

    mendo’akanku selama ini.

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Assalamu’alaikum wr. wb

    Segala puji bagi Allah SWT. yang telah menciptakan langit dengan tujuh

    lapisan dan yang telah menjadikan bumi terhampar, yang menjadikan siang

    sebagai penghidupan bagi manusia dan malam sebagai selimut (istirahat) sehingga

    peneliti dapat menyelesaikan Proposal yang berjudul “Penggunaan Alat Peraga

    Dakon Matematika Untuk Meningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas

    V MI An-Najah Sesela Kecamatan Gunungsari Tahun Pelajaran 2017/2018” dapat

    terselesaikan dengan baik.

    Dengan selesainya Proposal penelitian tidak lepas dari dukungan serta

    bimbingan dari banyak pihak yang telah dengan sabar membimbing peneliti.

    Terima kasih ini peneliti sampaikan kepada.

    1. Bapak Drs. H. Ridwan, M. Pd., selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu

    Mulhamah M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II.

    2. Bapak Dr. H. Mutawali, MA selaku Rektor UIN Mataram

    3. Ibu Dr. Hj. Lubna M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN

    Mataram

    4. Seluruh Dosen PGMI dan seluruh Dosen UIN Mataram.

    5. Kedua orang tua saya bapak Ruba’i dan inak Pauzah, adik-adik saya a. Khairul

    Firaz dan Ahmad Zamroni, serta keluarga yang selalu mendoakan dan

    mendukung saya selama saya menuntut ilmu hingga bias menyelesaikan

    pendidikan saya dan selalu bersemangat untuk menyelesaikan proposal ini

  • x

    6. Sahabat-sahabat saya kelas E PGMI T.A 2014 yang selalu memberikan support

    dan dukungan kepada saya.

    7. Serta orang-orang terdekat saya seperti Ikbal, Lily Septiani, Novia Elyanti, Siti

    Hardianti Sastra, Manen Putriani, Mulyaningsih, dan Husniati.

    Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Proposal ini jauh dari

    kesempurnaan, maka saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat

    diharapkan demi penyempurnaan selanjutnya.

    Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua urusan dan

    semoga Proposal Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi

    penulis dan para pembaca pada umunya semoga Allah SWT meridhoi dan

    mencatat sebagai ibadah disisinya. Amin

    Mataram, 2018

    Penulis

  • xi

    DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL .... .............................................................................. i HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... iii NOTA DINAS PEMBIMBING ..................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... v PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ........................................................... vi HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... viii KATA PENGANTAR ................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................. x DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv ABSTRAK ...................................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

    A. Latar Belakang ......................................................................... 1 B. Sasaran Tindakan .................................................................... 5 C. Rumusan Masalah ................................................................... 5 D. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6 E. Manfaat dan Hasil Penelitian.................................................... 6

    BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................... 7 A. Alat Peraga Dakon Matematika ............................................... 7

    1. Pengertian Alat Peraga ........................................................ 7 2. Pengertian Alat Peraga Dakon Matematika ......................... 7 3. Langkah Pembelajaran Dengan Menggunakan Alat Peraga

    Dakon Matematika ............................................................... 10 4. Kelebihan Dan Kekurangan Dibandingkan Alat Peraga

    Yang Lain ............................................................................ 10 B. Minat Belajar ............................................................................ 11

    1. Pengertian Minat .................................................................. 11 2. Pengertian Belajar ................................................................ 13 3. Indikator Peningkatan Minat Belajar ................................... 13

    C. Pembelajaran Matematika MI .................................................. 14 1. Pengertian Matematika ....................................................... 14 2. Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika ......................... 15 3. Materi Matematika MI kelas V ............................................ 16 4. Metode Pembelajaran Matematika dan Alat Peraga

    matematika MI ..................................................................... 18 BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 23

    A. Setting Penelitian ...................................................................... 23 B. Sasaran Penelitian ..................................................................... 24 C. Rencana Tindakan .................................................................... 24

    1. Siklus I ................................................................................. 25

  • xii

    a) Perencanaan .................................................................... 25 b) Pelaksanaan ..................................................................... 26 c) Pengamatan ..................................................................... 27 d) Refleksi ........................................................................... 28

    2. Siklus II ................................................................................ 28 D. Jenis Instrumen Dan Penggunaannya ....................................... 29

    1. Observasi ............................................................................ 29 2. Angket atau Kuesioner ....................................................... 30 3. Dokumentasi ....................................................................... 30

    E. Pelaksanaan Tindakan .............................................................. 30 F. Cara Pengamatan (Monitoring) ................................................ 31 G. Analisis Data Dan Refleksi ...................................................... 31

    1. Penilaian Rata-Rata ............................................................. 32 2. Menghitung Skor Aktifitas Guru ......................................... 32 3. Menghitung skor aktifitas siswa .......................................... 33

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 35 A. Deskripsi Setting Penelitian ...................................................... 35

    1. Sejarah Berdirinya Madrasah .............................................. 35 2. Letak Geografis Madrasah ................................................... 36 3. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah ......................................... 37 4. Sarana dan Prasarana ........................................................... 37 5. Struktur Organisasi MI An-Najah Sesela ............................ 39

    B. Hasil Penelitian ......................................................................... 44 1. Siklus I ................................................................................. 45 2. Siklus II ................................................................................ 55

    C. Pembahasan .............................................................................. 64 BAB V PENUTUP ..................................................................................... 68

    A. Kesimpulan.............................................................................. 68 B. Saran ........................................................................................ 69

    JADWAL PENELITIAN DAFTAR PUSTAKA

  • xiii

    PENGGUNAAN ALAT PERAGA DAKON MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR

    MATEMATIKA KELAS V MI AN-NAJAH SESELA KECAMATAN GUNUNGSARI TAHUN PELAJARAN

    2017/2018

    Oleh : Pirna Wahyuni

    ABSTRAK

    Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang menarik, kreatif, inovatif, dan menyenangkan dengan berbagai strategi, metode dan alat peraga yang akan digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran berlangsung untuk menghindari kebosanan dari siswa pada saat belajar. Dengan penggunaan alat peraga dakon matematika dalam proses pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan minat belajara siswa pada mata pelajaran matematika pada materi KPK dan FPB serta mempermudah guru dalam mengelola keadaan kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan minat belajar melalui penggunaan alat peraga dakon matematika pada mata pelajaran matematika kelas V MI An-Najah Sesela Tahun Pelajaran 2017/2018. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas menggunakan 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas V MI An-Najah Sesela dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang. Teknik analisa data berupa angket minat belajar dan data aktifitas guru serta aktifitas siswa. Sedangkan instrumen penelitian ini adalah lembar observasi dan angket minat belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan alat peraga dakon matematika dapat meningkatkan minat belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan minat belajar dari siklus I ke siklus II yaitu nilai rata-rata skor minat siswa pada angket siklus I adalah 68,6 dengan nilai presentase angket dikatakan berminat sebanyak 75%. Sedangkan pada angket siklus II adalah 69,8 dengan nilai presentase angket dikatakan berminat sebanyak 90%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga dakon matematika dapat meningkatkan minat belajar matematika siswa kelas V MI An-Najah Sesela kecamatan Gunungsari Tahun Pelajaran 2017/2018.

    Kata Kunci : Minat Belajar, Alat Peraga Dakon Matematika

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam

    segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan berlangsung dalam segala

    lingkungan hidup baik yang khusus diciptakan untuk kepentingan pendidikan

    maupun yang ada dengan sendirinya. Pendidikan berlangsung seumur hidup

    disetiap saat selama ada pengaruh lingkungan.1

    Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.2 Dunia pendidikan pada masa sekarang ini semakin berkembang, mulai

    dari sarana dan prasarana termasuk juga strategi dan model pembelajaran yang

    digunakan untuk membelajarkan siswa sehingga tujuan pembelajaran tersebut

    bisa tercapai. Dengan demikian strategi maupun media yang digunakan dalam

    proses pembelajaran saling mendukung untuk menumbuhkan minat belajar

    siswa itu sendiri karena dengan adanya strategi maupun media akan lebih

    menarik dalam suatu proses pembelajaran terutama dalam pelajaran

    matematika.

    1Abdul Kadir, Dasar-Dasar Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2012),

    hlm. 59. 2Direktorat jendral pendidikan islam, departeman agama RI, Undang-undang dan

    peraturan pemerintah RI tentang pendidikan 2006, hlm.7.

  • 2

    Belajar itu sendiri menurut Skinner (dalam Barlow, 1985), mengartikan belajar sebagai suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Menurut Hilgard & Bower dalam bukunya Theories of Learning (1975) mengemukakan bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan atau keadaan-keadaan sesaat seorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat dan sebagainya). Dan menurut C.T. Morgan dalam Introduction to Psychology (1962) merumuskan belajarsebagai suatu perubahan yang relatif dalam menetapkan tingkah laku sebagai akibat atau hasil dari pengalaman yang lalu.3 Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar itu adalah suatu proses usaha

    yang dilakukan secara sadar oleh seseorang untuk mendapatkan suatu

    perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dan

    lingkungannya. Dan untuk mendapatkan minat dari belajar itu sendiri juga

    sangat dibutuhkan motivasi atau dorongan belajar supaya minat belajar yang

    diinginkan bisa memuaskan dan mendapatkan hasil belajar yang lebih baik.

    Minat itu sendiri merupakan faktor internal pada setiap individu yang

    dapat menunjang belajar siswa. “Minat yang menunjang belajar ialah minat

    kepada bahan/mata pelajaran dan kepada guru yang mengajarnya.4

    Minat sangat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar seorang

    siswa. Siswa yang mempunyai minat belajar yang tinggi maka akan

    menunjukkan semangat belajar yang luar biasa. Dengan adanya minat belajar

    dalam diri siswa maka akan menimbulkan keingintahuan dan kesenangan

    dalam diri siswa untuk terus belajar. Belajar yang tidak disertai minat mungkin

    3M. Sobri Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT Refika Aditama, 2007),

    hlm. 5-6. 4Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), hlm. 84.

  • 3

    tidak sesuai dengan bakat, tidak sesuai dengan kebutuhan, tidak sesuai dengan

    kecakapan dan tidak sesuai dengan tipe-tipe khusus anak yang menimbulkan

    problema pada dirinya. Karena itu di dalam pelajaran pun tidak pernah terjadi

    proses dalam otak, akibatnya timbul kesulitan.5

    Dengan demikian, minat sangat besar perannya dalam kegiatan belajar

    di sekolah, karena minat berperan sebagai motivating force yaitu sebagai

    kekuatan yang akan mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang minat

    (sikapnya senang) kepada mata pelajaran, proses pembelajaran dan guru yang

    mengajarkannya, maka akan terdorong terus untuk tekun belajar. Berbeda

    dengan siswa yang sikapnya hanya menerima pelajaran, mereka hanya tergerak

    untuk mau belajar tetapi sulit untuk bisa terus tekun karena tidak ada

    pendorongnya.6

    Rendahnya minat belajar siswa di MI An-Najah Sesela sangat

    dipengaruhi oleh kurangnya perhatian siswa pada saat proses pembelajaran

    berlangsung, hal itu dikarenakan kurang kreatifitas guru dalam mengontrol

    keadaan kelas dan terlalu monoton ketika menyampaikan materi dalam proses

    pembelajaran sehingga membuat siswa bosan di dalam kelas. Hal itu juga

    menyebabkan siswa banyak main-main di dalam kelas dan banyak yang

    mengantuk.7

    Kurangnya alat peraga dalam suatu proses pembelajaran juga akan

    mempengaruhi minat belajar siswa itu sendiri. Terutama dalam pelajaran

    matematika ini dalam proses pembelajarannya tidak menggunakan media/alat

    5M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997) hlm. 235

    6Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan..., hlm. 85. 7Kartini, Wawancara, Sesela Gunungsari, 9 januari 2018.

  • 4

    peraga, ketika proses pembelajaran berlangsung beberapa dari siswa itu

    mengeluh bosan dengan pelajaran ini kemudian guru mencoba mengajar

    menggunakan alat peraga yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan

    dan setelah itu siswa terlihat antusias dalam proses pembelajaran karena

    mereka merasa belajar menggunakan alat peraga itu lebih menarik. Oleh

    karena itu minat belajar siswa terlihat lebih baik disaat menggunakan alat

    peraga dibandingkan tidak menggunakn alat peraga dan hasil belajar mereka

    juga lebih baik setelah penggunaan alat peraga tersebut.

    Alat peraga itu sendiri adalah segala sesuatu yang dapat digunakan

    untuk menyatakan pesan merangsang pikiran, perasaan dan perhatian dan

    kemauan siswa yang di mana menghadirkan benda konkret yang dibuat,

    dihimpun atau disusun secara sengaja digunakan untuk membantu

    menanamkan atau mengembangkan konsep matematika sehingga dapat

    mendorong proses belajar dari siswa.8 Alat peraga dakon matematika ini

    merupakan alat bantu selain menggunakan rumus biasa menghitung

    menggunakan pohon faktor dalam menentukan KPK dan FPB yang digunakan

    guru untuk menyelesaikan permasalahan dalam mengerjakan soal matematika

    khususnya dalam materi KPK dan FPB sehingga pelajaran itu bisa

    diselesaikan. Keunggulan alat peraga dakon matematika disini adalah bisa

    menarik perhatian siswa dan semangat siswa dalam proses pembelajaran.

    Proses pembelajaran yang kurang berpariasi dari guru dan kurangnya

    media/alat peraga dari sekolah bahkan kurangnya kreatifitas dari seorang guru

    8H. Rostina Sundayana, Media dan alat Peraga Dalam Pembelajaran Matematika,

    (Bandung: Alvabeta cv, 2016), hlm. 7.

  • 5

    dalam proses pembelajaran sangat berdampak pada minat belajar dari siswa itu

    sendiri. Akan tetapi jika guru itu kreatif dalam membuat alat peraga sesuai

    dengan materi yang akan dibelajarkan kepada siswanya maka proses

    pembelajaran akan terlihat lebih menarik dan itu bisa menarik perhatian serta

    minat belajar dari siswa itu sendiri.9

    Adanya alat peraga dakon yang digunakan dalam pelajaran matematika,

    maka akan terlihat gejala-gejala positif yang diwujudkan pada sikap dan

    perilaku siswa terhadap proses pembelajaran matematika. Sehingga pada

    akhirnya minat belajar matematika siswa menjadi lebih baik.

    Berdasarkan masalah di atas, peneliti ingin melakukan penelitian

    dengan judul: “Penggunaan Alat Peraga Dakon Matematika Untuk

    Meningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas V Mi An-Najah

    Sesela Kecamatan Gunungsari Tahun Pelajaran 2017/2018.”

    B. Sasaran Tindakan

    Dalam penelitian ini yang menjadi sasaran peneliti adalah guru dalam

    rangka memperbaiki kinerja dari guru itu sendiri karena penggunaan alat

    peraga dakon matematika dari guru masih sangat kurang, dan siswa kelas V

    dengan jumlah siswa 15 orang untuk meningkatkan minat belajar Matematika

    siswa dengan menggunakan alat peraga dakon matematika.

    C. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas peneliti dapat

    merumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana Penggunaan Alat Peraga

    9Baitirrohi, Wawancara, Sesela Gunung Sari, 8 Januari 2018.

  • 6

    Dakon Matematika Dalam Meningkatkan Minat Belajar Matematika Kelas V

    MI An-Najah Sesela Kecamatan Gunungsari Tahun Pelajaran 2017/2018.”

    D. Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah “Untuk mengetahui

    peningkatkan Minat Belajar Matematika Menggunakan Alat Peraga Dakon

    Matematik Pada Kelas V MI An-Najah Sesela Kecamatan Gunungsari Tahun

    Pelajaran 2017/2018.”

    E. Manfaat dan Hasil Penelitian

    Adapun manfaat dalam penelitian ini antara lain:

    a. Guru dapat meningkatkan minat belajar dari siswa menggunakan alat peraga

    dakon matematika

    b. Untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran di madrasah yang bersangkutan

    c. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan dan informasi baru mengenai

    pengetahuan tentang minat yang harus dimiliki oleh siswa. Sehingga dengan

    demikian, dapat memberikan masukan dan pembekalan untuk proses

    pembelajaran selanjutnya.

  • 7

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Alat Peraga Dakon Matematika

    1. Pengertian Alat Peraga

    Alat peraga itu sendiri adalah segala sesuatu yang dapat digunakan

    untuk menyatakan pesan, merangsang pikiran, perasaan, dan perhatian dan

    kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar para siswa itu

    sendiri.10

    Menurut Ruseffendi (1992), alat peraga adalah alat yang menerangkan atau mewujudkan konsep matematika, sedangkan pengertian alat peraga matematika menurut Pramudjono (1995) adalah benda konkret yang dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep matematika. Jadi alat peraga merupakan alat bantu yang digunakan oleh guru

    dalam suatu proses pembelajaran untuk menyelesaikan suatu permasalahan

    dan untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif.

    2. Pengertian Alat Peraga Dakon Matematika

    Alat peraga dakon dikenal juga dengan sebutan congklak. Permainan

    tradisional ini identik dengan permainan anak perempuan karena anak-anak

    perempuan yang banyak memainkannya. Pada zaman dahulu, dakon

    biasanya dimainkan di beranda rumah atau di bawah pohon rindang

    beralaskan tikar.11

    10Rostina Sundayana, Media dan alat Peraga Dalam Pembelajaran Matematika,

    (Bandung: Alvabeta cv, 2016), hlm. 7. 11Keen Achroni, Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak Melalui Permainan

    Tradisional, (Jogjakarta: Javalitera, 2012), hlm. 63

    7

  • 8

    Untuk biji dakon dapat digunakan biji sawo, biji karet, kerikil,

    cangkang kerang, atau kelereng. Biji dakon ini harus berjumlah 98 atau

    sesuai dengan yang kita butuhkan.12 Akan tetapi seiring berkembangnya

    zaman dakon ini juga bisa digunakan dalam proses belajar mengajar pada

    mata pelajaran matematika sebagai alat peraga sesuai kebutuhan. Salah

    satunya dakon ini juga bisa digunakan untuk menentukan faktor persekutuan

    terbesar (FPB) dan soal kelipatan persekutuan terkecil (KPK).13

    Cara memainkannya adalah dengan cara meletakkan biji-biji dakon

    satu per satu di dalam lubang dakon sesuai dengan kelipatan atau perkalian

    faktor. Syaratnya siswa harus hafal kelipatan dan perkalian yang sudah

    diajarkan. Misalnya untuk menentukan KPK 2 dan 3, siswa harus

    meletakkan biji dakon sejumlah kelipatan 2 di lubang-lubang baris pertama

    sesuai nomor lubang dakon dan kelipatan dua, yaitu 2, 4, 6, 8, dan

    seterusnya begitu juga dengan kelipatan 3.14 Jadi dapat disimpulkan bahwa

    alat peraga dakon matematika itu adalah alat peraga yang dikembangkan

    oleh guru itu sendiri sesuai kebutuhan untuk menyampaikan materi yang

    akan disampaikan dalam proses pembelajaran.

    a. Bahan dan alat yang di gunakan membuat alat peraga dakon

    matematika

    Alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:

    12Ibid. 13Rostina Sundayana, Media dan alat Peraga..., hlm 122. 14Ibid. hlm. 123.

  • 9

    Gunting, Spidol, Lem, Paku payung, Kelereng / biji-bijian, Gelas

    Minuman, Styrofoam, dan kertas origami.15

    b. Cara Pembuatan

    Cara pembuatan alat peraga dakon matematika sebagai berikut:

    a. Siapkan sterofom yang akan digunakan sebagai alat dasar tempat

    menempelkan bahan lain yang akan digunakan

    b. Potong kertas origami ukuran 6 cm x 6 cm sebanyak 24 kemudian

    tulis angka 1 sampai 24 di atas kertas origami tersebut dengan spidol.

    c. Tempelkan nomor-nomor 1 sampai 24 yang sudah dibuat tadi

    kemudian bentuk 3 sejajar yang masing-masing berisikan 8.

    d. Kemudian susun gelas tersebut sebanyak 24 juga kemudian taruhkan

    masing-masing 1 gelas pada tiap nomor yang telah ditempelkan tadi.

    e. Untuk kelerengn/ biji-bijiannya kumpulkan/siapkan secukupnya untuk

    bisa digunakan dalam proses pembelajaran menggunakan media

    tersebut.16

    Gambar 1

    Alat Peraga Dakon Matematika

    15http://Miftahkhoirinnisa./dakon-matematika-dakota.html?m=1,diakses tanggal 14 Maret

    2017, pukul 17:19 16 Ibid.

  • 10

    3. Langkah Pembelajaran Dengan Menggunakan alat Peraga Dakon

    Matematika

    a. Tentukan KPK dari 2 dan 3

    Masukkan kelereng / biji-bijian yang pertama kedalam gelas yang

    termasuk kelipatan dari dua yakni letakkan kelereng kedalam gelas yang

    berlabel nomor 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20,...

    Lalu masukkan kelereng yang kedua kedalam gelas yang termasuk

    kelipatan dari 3 yakni pada gelas yang berlabel nomor 3, 6, 9, 12, 15, 18,

    21, 24,... Kemudian guru menjelaskan kepada peserta didik bahwa (6, 12,

    18,...) adalah kelipatan persekutuan dari 2 dan 3. Dan dari kelipatan

    persekutuan tersebut bilangan yang terkecil adalah 6. Jadi KPK dari 2

    dan 3 adalah 6.

    b. Mencari FPB dari 6 dan 8

    Faktor dari 6: 1,2,3,6

    Faktor dari 8: 1,2,4,8

    Berarti masukkan kelereng/ biji-bijian yang pertama ke dalam gelas

    untuk faktor dari 6 kedalam gelas yang berlabel (1, 2, 3, 6). Kemudian

    masukkan lagi kelereng yang kedua ke dalam gelas untuk faktor 8

    kedalam gelas yang berlabel (1, 2, 4, 8). Kemudian perhatikan gelas yang

    berisi 2 biji kelereng pada gelas yang sama. Gelas yang berisi 2

    kelereng yaitu gelas yang berlabel 1 dan 2. Sehingga dapat ditentukan

    bahwa FPB dari 6 dan 8 adalah 2, karena 2 lebih besar dari 1.17

    4. Kelebihan Dan Kekurangan Dibandingkan Alat Peraga Yang Lain

    a. Kelebihan

    Alat peraga dakon matematika ini Lebih menarik minat belajar

    siswa disaat proses pembelajaran berlangsung. Dari segi bentuk alat

    peraga ini dibandingkan dengan alat peraga yang lain terlihat lebih

    17Ibid.

  • 11

    menarik dengan bentuk dan warna kertas yang bervariasi untuk membuat

    alat peraga dakon matematika ini.

    b. Kekurangan

    Alat peraga ini cukup sulit dibuat dibandingkan dengan alat peraga yang

    lain karena alat peraga ini membutuhkan lebih banyak alat dan bahan

    untuk membuat alat peraga dakon matematika ini.

    B. Minat Belajar

    1. Pengertian Minat

    Minat pada dasarnya penerimaan akan suatu hubungan antara diri

    sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan

    tersebut maka semakin besar minat”. Tidak adanya minat belajar seorang

    anak terhadap suatu pelajaran akan timbul kesulitan belajar. Belajar yang

    tidak ada minatnya mungkin tidak sesuai dengan bakatnya, tidak sesuai

    dengan kebutuhan, dan tidak sesuai dengan kecakapan.18

    Menurut Alisuf minat adalah kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus-menerus, minat ini erat kaitannya dengan perasaan senang terhadap sesuatu, orang yang senang terhadap sesuatu berarti ia sikapnya senang kepada sesuatu.

    Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara

    diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat hubungan tersebut,

    semakin besar minat. Minat (interest) diartikan kecenderungan dan

    kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.19 Jadi

    18Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004),

    hlm. 83. 19Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja

    Rosdakarya, 2010), hlm. 133.

  • 12

    dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan tetap yang dapat

    dimiliki seseorang untuk memperhatikan dan mengenang bebrapa kegiatan

    yang dialaminya sehingga memiliki rasa senang.

    Minat memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar,

    karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa,

    maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya. Jika siswa berminat

    terhadap kegiatan belajar mengajar, maka hampir dapat dipastikan proses

    belajar mengajar akan berjalan dengan baik. Dengan demikian, maka tahap-

    tahap awal suatu proses belajar mengajar hendaknya dimulai dengan usaha

    membangkitkan minat. Minat harus dijaga selama proses belajar mengajar

    berlangsung, karena minat itu sangat mudah hilang jika guru tidak berusaha

    semaksimal mungkin dalam proses belajar mengajar tersebut.

    a. Ciri-Ciri Minat

    Terdapat ciri-ciri minat antara lain sebagai berikut:

    1) Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental. Minat di semua bidang berubah selama terjadi perubahan fisik dan mental, misalnya perubahan minat dalam hubungannya dengan perubahan manusia.

    2) Minat tergantung pada kesiapan belajar. Kesiapan belajar merupakan salah satu penyebab meningkatnya minat seseorang.

    3) Minat tergantung pada kesempatan belajar. Kesempatan belajar merupakan faktor yang sangat berharga, sebab tidak semua orang dapat menikmatinya.

    4) Perkembangan minat mungkin terbatas. Keterbatasan ini mungkin dikarenakan keadaan fisik yang tidak memungkinkan.

    5) Minat dipengaruhi budaya. Budaya sangat mempengaruhi karena jika budaya sudah mulai luntur mungkin minat akan ikut luntur.20

    20Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana,

    2016), hlm. 62-63.

  • 13

    2. Belajar

    a. Pengertian Belajar

    Belajar adalah proses perubahan perilaku, akibat interaksi individu

    dengan lingkungannya.21 Belajar juga merupakan suatu proses usaha

    yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

    laku yang secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

    dalam interaksi dengan lingkungannya.22 Belajar juga dapat diartikan

    sebagai suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk

    memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya

    sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya.23

    Dari pengertian minat dan belajar di atas dapat disimpulkan bahwa

    minat belajar itu merupakan rasa, keinginan dan ketertarikan seseorang

    terhadap sesuatu seperti guru dan mata pelajaran itu. Dan untuk

    menumbuhkan minat belajar itu seseorang harus mempunyai dorongan

    atau motivasi untuk bisa menyukai pelajaran tersebut. 24

    3. Indikator Peningkatan Minat Belajar

    a. Perkembangan fisik dan mental

    b. Kesiapan belajar

    c. Kesempatan belajar

    21 Sumiati, Metode Pembelajaran, (Bandung: CV Wahana Prima. 2008), hlm. 38. 22Daryanto, Belajar dan Mengajar, (Bandung: Yrama Widya, 2010), hlm. 2 23 M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT Refika Aditama 2007),

    hlm. 5 24http://www.peragapendidikan.com/sd_kit_ips.html/ Media Pembelajaran, diakses

    tanggal 10 Januari 2018, pukul 12.50.

  • 14

    C. Pembelajaran Matematika MI

    1. Pengertian Pembelajaran Matematika MI

    Matematika adalah sebuah ilmu pasti yang memang selama ini

    menjadi induk dari segala ilmu pengetahuan di dunia ini. Semua kemajuan

    zaman dan perkembangan kebudayaan dan peradaban manusia selalu tidak

    terlepas dari unsur matematika ini. Tanpa ada matematika, peradaban

    manusia tidak akan pernah mencapai kemajuan seperti sekarang. Dari

    perspektif tersebut, menjadi sangat ironis sekali jika ada sebagian orang

    yang menganggap matematika sebagai layaknya hantu yang harus dijauhi.25

    Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta

    didik mulai dari sekolah dasar. Hal ini dimaksudkan untuk membekali

    mereka dengan kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif

    serta kemampuan bekerja sama. Dalam membelajarkan matematika kepada

    peserta didik, apabila guru masih menggunakan paradigma pembelajaran

    satu arah, yaitu umumnya dari guru ke peserta didik, maka guru akan lebih

    mendominasi pembelajaran. Dengan demikian, pembelajaran cenderung

    monoton sehingga sehingga mengakibatkan peserta didik merasa jenuh dan

    tersiksa. Oleh karena itu, dalam membelajarkan matematika kepada peserta

    didik, guru hendaknya lebih memilih berbagai variasi pendekatan, strategi,

    metode yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan pembelajaran yang

    direncanakan akan tercapai. Perlu diketahui bahwa baik atau tidaknya suatu

    pemilihan model pembelajaran akan tergantung tujuan pembelajarannya,

    25Abdul Halim Fathani, Matematika Hakikat & Logika, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,

    2012), hlm. 5.

  • 15

    kesesuaian dengan materi pembelajaran, tingkat perkembangan peserta

    didik, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta

    mengoptimalkan sumber-sumber belajar yang ada.26

    Pembelajaran matematika di tingkat SD harus mencakup: belajar

    penemuan, belajar bermakna dan belajar konstruktivisme. Maksud belajar

    penemuan di sini adalah siswa harus menemukan sendiri berbagai

    pengetahuan yang diperlukan. Siswa disajikan materi bukan dalam bentuk

    akhir dan tidak diberitahukan penyelesaiannya. Berikutnya yang dimaksud

    belajar bermakna adalah belajar memahami apa yang sudah diperoleh, dan

    dikaitkan dengan keadaan lain sehingga apayang dipelajarinya akan lebih

    dimengerti. Yang terakhir adalah belajar konstruktivisme maksudnya

    pengetahuan dilakukan sendiri oleh siswa, guru sebagai fasilitatir dan

    menciptakan iklim yang kondusif. Ketiga macam belajar tersebut saling

    melengkapi dalam pembelajaran matematika.27

    2. Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika

    Ruang lingkup pelajaran matematika di sekolah dasar ke dalam

    beberapa uraian sebagai berikut:

    Menurut Depdiknas, kompetensi atau kemampuan umum pembelajaran matematika di sekolah dasar sebagai berikut: (a) melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian,pembagian beserta operasi campurannya, termasuk yang melibatkan pecahan, (b) menentukan sifat dan unsur berbagai bangun datar dan bangun ruang sederhana, termasuk penggunaan sudut, keliling, alas dan volume, (c) menentukan sifat simetri kesebangunan dan system koordinat, (d) menggunakan pengukuran:

    26 Daryanto, Inovasi Pembelajaran Efektif, (Bandung: Yrama Widya, 2013), hlm. 411-

    412 27Haeruman, Model Pembelajaran Matematika, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007)

    hlm. 5.

  • 16

    satuan, kesetaraan antar satuan dan penaksiran pengukuran, (e) menentukan dan menafsirkan data sederhana, seperti: ukuran tinggi, rendah, rata-rata, modus, mengumpulkan data dan menyajikannya, (f) memecahkan masalah, melakukan penalaran dan mengkomunikasikan gagasan secara matematika.28 Berdasarkan ruang lingkup yang telah dijelaskan diatas, dapat

    disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran matematika adalah agar siswa

    mampu dalam berhitung, mampu memecahkan permasalahan dalam

    matematika serta dapat menyelesaikannya dengan cara yang tepat.

    Berdasarkan penjabaran aspek-aspek ruang lingkupmatematika diatas yang

    menjadi pokok bahasan peneliti adalah penggunaan alat peraga dakon

    matematika untuk meningkatkan minat belajar matematika siswa.

    3. Materi Matematika MI Kelas V

    a. Materi Matematika

    1) KPK dan FPB

    2) Pecahan

    3) Perkalian dan pembagian pecahan

    4) Perbandingan dan skala

    5) Bangun datar

    6) Bangun ruang

    Dari materi matematika yang ada pada kelas V MI peneliti

    memfokuskan pada materi KPK dan FPB untuk di bahas dalam proses

    pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dakon matematika. Alat

    28Ahmad susanto, Teori Belajar dan pembelajaran di Sekolah Dasar, (Kencana Prenada

    Media Grup, 2013), hlm. 189-190.

  • 17

    peraga dakon matematika digunakan oleh guru dalam proses

    pembelajaran berlangsung untuk menentukan KPK dan FPB.

    b. Pengertian KPK dan FPB

    KPK merupakan kependekan dari kelipatan persekutuan terkecil

    sedangkan FPB merupakan faktor persekutuan terbesar.

    1) Menentukan FPB dan KPK

    FPB= Faktor Persekutuan Terbesar

    KPK= Kelipatan Persekutuan Terkecil

    Langkah-langkah menentukan FPB dan KPK bilangan 12 dan 32:

    Menentukan FPB

    a) Faktor dari 12 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 12.

    b) Faktor dari 32 adalah 1, 2, 4, 8, 16, 32.

    c) Faktor persekutuan 12 dan 32 adalah 1, 2, dan 4.

    d) Dari faktor persekutuan tersebut yang terbesar adalah 4.

    e) Jadi, FPB dari 12 dan 32 adalah 4.

    Menentukan KPK

    a) Kelipatan dari 12 adalah 12, 24, 36, 48, 60, 72, 84, 96, 108,...

    b) Kelipatan dari 32 adalah 32, 64, 96, 128,...

    c) Kelipatan persekutuan terkecil dari 12 dan 32 adalah 96.29

    29KTSP, Matematika untuk SD/MI Semester 1, 2006. hlm. 5-6.

  • 18

    4. Metode Pembelajaran Matematika MI dan Alat Peraga dalam

    Pembelajaran Matematika

    Pembelajaran matematika yang baik mensyaratkan penggunaan

    metode-metode pembelajaran yang bervariasi. Penggunaan suatu metode

    tergantung pada: Topik, Tingkat kecakapan dan minat siswa, Bakat guru,

    Gaya mengajar guru. 30 Adapun metode pembelajaran antara lain adalah

    metode Ceramah, Tanya jawab, Diskusi, Demonstrasi.31

    Penggunaan alat peraga dakon matematika ini dalam proses

    pembelajaran sangat membutuhkan kreatifitas dari guru itu sendiri supaya

    bisa menarik perhatian siswa untuk mengikuti pelajaran dengan baik.

    Sebelum memulai pembelajaran menggunakan alat peraga dakon

    matematika terlebih dahulu guru melakukan persiapan alat peraga yang akan

    digunakan. Kemudian setelah alat peraga disiapkan guru

    mendemonstrasikan alat peraga kepada siswa supaya siswa bisa memahami

    bagaimana proses penggunaan alat peraga tersebut. Setelah

    mendemonstrasikan alat peraga kemudian guru menjelaskan materi

    menggunakan alat peraga dakon matematika kemudian setelah penjelasan

    materi itu selesai guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

    mencoba mengerjakan soal yang diberikan guru menggunakan alat peraga

    dakon matematika.

    a. Metode Pembelajaran Matematika

    30T. Wakiman, Alat Peraga Pendidikan Matematika I, (Yogyakarta: Jurusan Pendidikan

    Dasar dan Prasekolah fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, 2001:, hlm. 9. 31Ibid, hlm . 9.

  • 19

    1) Metode Ceramah

    Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan

    pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung

    kepada sekelompok siswa. Metode ceramah juga merupakan metode

    yang sampai saat ini sering digunakan oleh setiap guru atau instruktur.

    Hal ini selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga

    adanya faktor kebiasaan baik dari guru ataupun siswa. Guru biasanya

    belum merasa puas manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran

    tidak melakukan ceramah.32

    2) Metode Tanya Jawab

    Metode Tanya jawab ddapat dinilai sebagai metode yang tepat,

    apabila pelaksanaannya ditujukan untuk:

    a) Meninjau ulang pelajaran atau ceramah yang lalu, agar siswa

    memusatkan lagi perhatiannya

    b) Menyelingi pembicaraan agar tetap mendapat perhatian siswa

    c) Mengarahkan pengamatan dan pemikiran mereka.33

    3) Metode Diskusi

    Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan

    siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah

    memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah

    32Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2013),

    hlm. 147. 33Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia. 2011), hlm. 157-158

  • 20

    dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu

    keputusan.34

    4) Metode Demonstrasi

    Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan

    memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu

    proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar

    tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari

    penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi

    peran siswa hanya sekedar memerhatikan, akan tetapi demonstrasi

    dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Dalam strategi

    pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung

    keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri.35

    Metode-metode yang diatas adalah metode yang biasa digunakan

    oleh guru dalam proses pembelajarandi kelas yang dimana pada

    pembelajaran matematika.

    Sedangkan alat peraga dalam pembelajaran matematika juga

    sangat banyak seperti alat peraga Dakon Matematika digunakan pada

    materi KPK dan FPB, jam sudut, kartu bilangan, dan masih banyak alat

    peraga yang lain. Alat peraga ini bias dibuat sesuai kreatifitas guru

    dalam proses pembelajaran dan alat peraga juga harus disesuaikan

    dengan materi yang akan disampaikan.

    34Wina Sanjaya, Strategi…., hlm. 154. 35Ibid., hlm. 152.

  • 21

    b. Alat Peraga Dalam Pembelajaran Matematika

    1) Dakon Matematika

    Alat peraga dakon dikenal juga dengan sebutan congklak.

    Permainan tradisional ini identik dengan permainan anak perempuan

    karena anak-anak perempuan yang banyak memainkannya. Pada zaman

    dahulu, dakon biasanya dimainkan di beranda rumah atau di bawah

    pohon rindang beralaskan tikar.36

    Untuk biji dakon dapat digunakan biji sawo, biji karet, kerikil,

    cangkang kerang, atau kelereng. Biji dakon ini harus berjumlah 98 atau

    sesuai dengan yang kita butuhkan.37 Akan tetapi seiring berkembangnya

    zaman dakon ini juga bisa digunakan dalam proses belajar mengajar

    pada mata pelajaran matematika sebagai alat peraga sesuai kebutuhan.

    Salah satunya dakon ini juga bisa digunakan untuk menentukan faktor

    persekutuan terbesar (FPB) dan soal kelipatan persekutuan terkecil

    (KPK).38

    2) Jam Sudut

    Jam sudut merupakan alat peraga yang digunakan untuk

    memahami cara membaca jam, pengenalan jenis sudut dan pengenalan

    besar sudut. Alat peraga ini terdiri dari angka 1 hingga angka 12,

    lengkap dengan 2 jarum jam seperti layaknya jam asli. Jam sudut

    36Keen Achroni, Mengoptimalkan Tumbuh...., hlm. 63 37Ibid. 38Rostina Sundayana, Media dan alat Peraga..., hlm 122.

  • 22

    terdidri dari dua lingkaran dimana lingkaran pertama dipakai sebagai

    papan jam dan lingkaran kedua dipakai mengukur besarnya sudut.39

    3) Kartu Bilangan

    Kartu bilangan adalah kartu yang berisi angka-angka atau

    bilangan yang digunakan dalam pembelajaran matematika. Kegunaan

    alat peraga kartu bilangan ini adalah sebagai berikut: pertama

    memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik.

    Kedua mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera. Ketiga

    penggunaan alat peraga secara tepat dan bervarisi. Dan yang keempat

    alat peraga dapat mengatasi perbedaan sifat dan pengalaman yang ada

    pada peserta didik.40

    Dari beberapa alat peraga yang ada di atas, dalam pembelajaran

    matematika ada beberapa materi yang menggunkan alat peraga dalam proses

    pembelajaran dan ada beberapa materi juga yang tidak menggunakan alat

    peraga dalam proses pembelajaran matematika matematika.

    39Contoh alat peraga matematika sebagai alat peraga edukatif saat KBM dalam

    https:/.google weblight.com//guru digital.id/contoh-alat-peraga-matematika-edukatif diakses tanggal 18 maret 2018

    40Marini, Upaya Peningkatan prestasi belajar matematika materi perkalian dan pembagian menggunakan metode kartu bilangan” pada siswa kelas II semester 2 MI Ma’rif Plampang Tahun 2013/2014, (Skripsi, FITK UIN Yogyakarta, 2014), hlm.12.

  • 23

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Setting Penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian

    tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif

    terhadap berbagai tindakan yang dilakukan guru yang sekaligus sebagai

    peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penelitian terhadap

    tindakan nyata di dalam kelas berupa kegiatan belajar mengajar, untuk

    memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Adapun tujuan

    dilaksanakan PTK diantaranya meningkatkan kualitas pendidik atau pengajaran

    yang diselenggarakan oleh guru atau peneliti itu sendiri sehingga tidak ada lagi

    permasalah di kelas.41

    Suhardjono (2007:58) mendefinisikan penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dikelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Rustam dan Mundilarto (2004:1) mendefinisikan penelitian tindakan kelas adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.42 Oleh karena itu, dapat disimpulkan penelitian tindakan kelas (PTK)

    merupakan penelitian yang bersifat reparatif. Artinya, penelitian yang

    dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran agar siswa bisa mencapai

    hasil yang maksimal.

    41Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), hlm. 201-

    201 42 M. Asrori, Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta: Multi Press, 2009), hlm. 9

    23

  • 24

    Setting penelitian menjelaskan lokasi dan gambaran tentang kelompok

    siswa atau objek yang dikenai tindakan. Tidak ada sampel populasi dalam

    PTK. Jadi, subjek penelitian adalah satu kelas secara keseluruhan.43

    B. Sasaran Penelitian

    Sasaran penelitian adalah perubahan apa yang diinginkan dari subyek

    yang akan dikenai tindakan, yakni tingkat yang diharapkan. Berdasarkan

    pengertian di atas maka sasaran penelitian ini adalah dapat meningkatkan minat

    belajar siswa melalui penggunaan alat peraga dakon matematika pada siswa

    kelas V pada mata pelajaran Matematika MI An-Najah sesela tahun pelajaran

    2017/2018.

    C. Rencana Tindakan

    Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yang

    direncanakan akan dilaksanakan dalam 2 siklus. Peneliti ingin mengetahui

    peningkatan minat belajar siswa dari siklus I ke siklus II melalui anget minat

    belajar siswa. Dan dilakukan secara berulang-ulang, setiap siklus terdiri atas

    empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.44

    Tahap-tahap tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

    43Suyadi, Panduan Penelitian Tindakan Kelas, (Jogjakarta: Diva Press, 2010) hlm. 83-84. 44Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), hlm.

    16

    Rerencanaan

  • 25

    Gambar 2

    Siklus Penelitian Tindakan

    1. Siklus I

    a. Perencanaan

    Perencanaan menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana,

    oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian

    tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara

    pihak yang melakukan tindakan dari pihak yang mengamati proses

    jalannya tindakan.

    Cara ini dikatakan ideal karena adannya upaya untuk mengurangi

    unsur subjektivitas pengamat serta mutu kecermatan amatan yang

    Pelaksanaan Siklus 1 Refleksi

    Pengamatan

    Pelaksanaan Refleksi

    Perencanaan

    Siklus 2

    Pengamatan

    Siklus Berikutnya

  • 26

    dilakukan. Dengan mudah dapat diterima bahwa pengamatan yang

    diarahkan pada diri sendiri biasanya kurang teliti dibandingkan dengan

    pengamatan yang dilakukan terhadap hal-hal yang berada di luar diri,

    karena adanya unsur subjektivitas yang mudah berpengaruh, yaitu

    cenderung mengunggulkan dirinya.45

    Dalam tahap menyusun rancangan, peneliti menentukan titik-titik

    atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk

    diamati, kemudian membuat instrumen pengamatan untuk membentuk

    peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Jika

    yang digunakan dalam penelitian ini bentuk terpisah, yaitu peneliti dan

    pelaksana guru adalah orang yang berbeda, dalam tahap menyusun

    rancangan harus ada kesepakatan antara keduanya. Oleh karena itu

    pelaksana guru adalah pihak yang paling berkepentingan untuk

    meningkatkan kinerja, maka pemilihan strategi pembelajaran disesuaikan

    supaya tujuan pembelajaran bisa tercapai.

    b. Pelaksanaan

    Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan

    pada tahap satu, yaitu bertindak dikelas. Hendaknya perlu diingat pada

    tahap ini, tindakan harus sesuai dengan rencana, tetapi harus terkesan

    alamiah dan tidak direkayasa. Hal ini akan berpengaruh dalam proses

    refleksi pada tahap empat nanti dan supaya hasilnya dapat disinkronkan

    45Ibid, hlm. 138

  • 27

    dengan maksud semula.46 Pada tahap perencanaan ini peneliti

    merencanakan kegiatan untuk menerapkan alat peraga dakon matematika

    yang akan di ajarkan oleh guru kepada siswanya. Peneliti merencanakan

    supaya guru mendemonstarsikan alat peraga dakon matematika tersebut

    sebelum diberikan contoh soal.

    c. Pengamatan

    Pengamatan, yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat.

    Sebetulnya sedikit kurang tepat jika pengamatan ini dipisahkan dengan

    pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan pada

    waktu tindakan sedang dilaksanakan. Jadi keduanya berlangsung dalam

    waktu yang sama. Sebutan tahap 2 diberikan untuk memberikan peluang

    kepada guru pelaksana yang berstatus juga sebagai pengamat. Ketika

    guru tersebut sedang melakukan tindakan, karena hatinya menyatu

    dengan kegiatan, tidak akan sempat meneliti peristiwanya ketika sedang

    terjadi. Oleh karena itu, kepada guru pelaksana yang berstatus sebagai

    pengamat ini untuk melakukan “pengamatan balik” terhadap apa yang

    terjadi ketika tindakan berlangsung.47

    Pada tahap pengamatan ini peneliti mengamati proses

    pembelajaran yang berlangsung didalam kelas mulai dari kegiatan guru

    menjelaskan menggunakan alat peraga dakon matematika sampai minat

    belajar siswa ketika guru menerapkan alat petaga dakon matematika

    untuk menyelesaikan soal yang ada.

    46Suyadi, Panduan Penelitian Tindakan Kelas, (Jogjakarta: Diva Press, 2011), hlm. 62. 47Suharsimi Arikunto, Prosedur..., hlm. 139

  • 28

    d. Refleksi

    Refleksi, yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali kegiatan

    yang sudah terjadi. Istilah “refleksi” sebenarnya lebih tepat dikenakan

    ketika guru pelaksanaan sudah selesai melakukan tindakan, kemudian

    berhadapan dengan peneliti dan subjek peneliti (dalam hal ini siswa-

    siswa yang diajar), untuk bersama-sama mendiskusikan implementasi

    rencana tindakan.48

    Dimana pada saat refleksi ini guru melakukan atau mendiskusikan

    apa yang telah diterapkan atau diajarkan pada saat menggunakan alat

    peraga dakon matematika supaya guru dan peneliti bisa mengetahui

    sejauh mana pemahaman dan minat belajar siswa pada saat menggunakan

    alat peraga dakon matematika.

    2. Siklus II

    Pelaksanaan yang dilakukan pada siklus II sama dengan

    pelaksanaan siklus I. Akan tetapi perbedaan pelaksanaan pada siklus II ini

    merupakan penyempurnaan pada siklus sebelumnya berdasarkan hasil

    refleksi.

    D. Jenis Instrumen dan Penggunaannya

    48Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

    Cipta, 2010), hlm.137-190.

  • 29

    Instrumen pengumpulan data merupakan alat bantu yang digunakan

    oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian. Adapun dalam penelitian

    ini, data diambil dengan menggunakan instrumen penelitian yaitu:

    1. Observasi

    Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

    mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya

    dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti.49

    Seperti yang telah dikemukakan pada bahasan tentang model PTK,

    observasi sebagai alat pemantau merupakan bagian yang tidak terpisahkan

    dari tindakan setiap siklus. Dalam PTK observasi bisa dilakukan untuk

    memantau guru dan untuk memantau siswa. Sebagai alat pemantau kegiatan

    guru, observasi digunakan untuk mencatat setiap tindakan yang dilakukan

    guru sesuai dengan masalah dalam PTK itu sendiri. Misalnya mengamati

    dan mencatat setiap tindakan yang dilakukan guru dalam setiap siklus atau

    tindakan pembelajaran sesuai dengan fokus masalah. Dari hasil pengamatan

    itu dapat ditemukan berbagai kelemahan sehingga dapat ditindaklanjuti

    untuk diperbaiki pada siklus berikutnya.

    Jadi, observasi dalam PTK adalah kegiatan pengumpulan data yang

    berupa proses perubahan kinerja proses belajar mengajar (PBM).50 Peneliti

    mengadakan observasi untuk mengamati dan mencatat langsung

    pelaksanaan penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran

    berlangsung.

    49Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 86. 50Kunandar, Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengalaman Profesi

    Guru, (Jogjakarta: Rajawali Pers, 2011), hlm. 73.

  • 30

    2. Angket Atau Kuesioner

    Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

    memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

    pribadinya, atau hal-hal yang mereka ketahui.

    Kuesioner digunakan untuk menyebut metode maupun instrumen,

    jadi dalam menggunakan metode angket atau kuesioner instrumen yang

    dipakai adalah angket atau kuesioner.51

    3. Dokumentasi

    Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel

    berupa catatan, transkip, notulen rapat, proses belajar mengajar, agenda, dan

    lain-lain. Peneliti menggunakan dokumentasi untuk mengetahui bagaimana

    keadaan madrasah sebelum peneliti melakukan proses belajar mengajar

    menggunakan alat peraga dan sesuadah menggunakan alat peraga.

    E. Pelaksanaan Tindakan

    Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini mencakup beberapa lingkup

    penelitian bertujuan untuk membatasi penelitian dalam memperlancar proses

    pelaksanaan penelitian.

    1. Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di MI An-Najah Sesela, Kecamatan Gunung Sari

    2. Waktu Penelitian

    51Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

    Cipta, 2010), hlm.194.

  • 31

    Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap minggu ke-2 bulan April

    2018 sampai dengan minggu ke-4 bulan Mei 2018 tahun pelajaran

    2017/2018.

    3. Subjek Penelitian

    Subjek penelitiannya adalah siswa kelas V MI An-Najah sesela.

    4. Objek Penelitian

    Objek dalam penelitian ini adalah Alat Peraga Dakon Matematika.

    F. Cara Pengamatan (Monitoring)

    Pengamatan dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung.

    Pengamatan dilaksanakan secara kolaborasi dengan teman sejawat dan guru

    mata pelajaran matematika MI An-Najah Sesela dengan menggunakan lembar

    observasi yang sudah disiapkan. Adapun yang diamati adalah bagaimana

    pelaksanaan tindakan, bagaimana guru menyajikan pembelajaran, bagaimana

    sikap siswa dalam pembelajaran, dan apakah proses pembelajaran sudah sesuai

    dengan tujuan yang ingin dicapai.

    G. Analisis Data dan Refleksi

    Untuk mengetahui keefektifan suatu alat peraga dalam kegiatan

    pembelajaran, perlu dilakukan analisis data. Pada penelitian tindakan kelas ini,

    diginakan analisis deskripsi kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang

    bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data diperoleh

    dengan tujuan untuk mengetahui minat belajar siswa dalam pelajaran

    matematika yang dicapai oleh siswa dan untuk respon siswa terhadap kegiatan

    pembelajaran, serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

  • 32

    Untuk analisis tingkat keberhasilan atau persentase ketuntasan belajar

    siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung pada tiap siklusnya,

    dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap

    akhir siklus. Analisis ini dihitung menggunakan statistik sederhana berikut ini:

    1. Penilaian Rata-Rata Minat Belajar Siswa

    Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa, kemudian dibagi

    dengan jumlah siswa kelas tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata. Nilai

    rata-rata ini didapat dengan menggunakan rumus:52

    � =∑�

    ∑�

    Keterangan:

    X : nilai rata-rata

    ∑X : jumlah semua skor angket

    ∑N : jumlah siswa

    2. Menghitung Skor Aktifitas Guru

    Data tentang aktivitas guru dianalisis secara deskriptif kualitatif.

    Indikator tentang aktifitas guru yang diamati adalah sebanyak 10 indikator

    dan setiap indikator memilki1 deskriptor. Adapun cara penskoran sebagai

    berikut:

    a) Skor 0 diberikan jika tidak ada deskriptor yang tanpak

    b) Skor 1 diberikan jika ada deskriptor yang tanpak

    Data hasil pengamatan aktivitas guru dianalisis dengan

    menggunakan rumus:

    52Zainal Aqib dkk, Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB, dan TK (Bandung:

    Yrama Widya, 2008), hlm. 204.

  • 33

    P= �

    � x 100%

    Ket:

    F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya.

    N = Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu).

    P = Angka persentase.53

    Tabel 1 kriteia Hasil Data Aktivitas Guru

    Rerata skor Kategori

    86 – 100 Sangat Baik

    76 – 85 Baik

    66 – 75 Cukup Baik

    10 – 65 Kurang Baik

    3. Menghiting Skor Aktifitas Siswa

    Observasi aktivitas siswa diamati oleh satu orang pengamat dengan,

    menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. Data hasil pengamatan

    siswa dianalisis dengan menggunakan rumus:

    NP = �

    �� x 100%

    Ket: NP = Nilai persen Yang dicari

    R = Skom mentah yang diperoleh siswa

    SM = Skor maksimum 54

    53Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajagafindo Persada, 2010),

    hlm. 43.

  • 34

    Tabel 2 kriteria Hasil Data Aktivitas Siswa

    Rerata skor Kategori

    86% – 100% Sangat Baik

    76% – 85% Baik

    66% – 75% Cukup Baik

    10% – 65% Kuang Baik

    4. Kriteria Minat Belajar

    Dalam penelitian ini skor perolehan angket masing-masing siswa

    dikatakan termasuk berminat setidaknya mendapat skor pada rentang 61-80.

    Penentuan skor angket perolehan individual ini didapatkan dari perhitungan

    median dan skor perolehan tertinggi dan terendah dengan jumlah soal

    angket sebanyak 20 butir. Skala minat yang digunakan 1-5, dimana skor

    terendah adalah 20 (20 x 1 = 20), sedangkan skor tertinggi 100 (20 x 5 =

    100). Dengan demikian, mediannya adalah (20 + 100) / 20 = 60. Jika dibagi

    empat kategori maka akan diperoleh tingkatan minat sebagai berikut.55

    Tabel 3 Perolehan Skor Angket

    Perolehan Skor Kategori

    20 – 40 Tidak Berminat

    41 – 60 Kurang Berminat

    54 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, hlm. 43. 55Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), hlm.

    233-134.

  • 35

    61 – 80 Berminat

    81 – 100 Sangat Berminat

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Setting Penelitian

    1. Sejarah Berdirinya Madrasah

    Madrasah Ibtida’iyah An-Najah Sesela berdiri pada tahun 1954 yang

    dirintis oleh TGH. Abdul Halim Dengan persetujuan Mudirul‘Am Ponpes

    Islahuddiny Kediri TGH. Ibrahim, Pada awal berdirinya Madrasah An-

    Najah ini yang menjadi pelaksana hariannya ialah putra dari TGH. Abdul

    Halim yaitu TGH. M. Anwar dibantu oleh TGH. A. Ja’far Untuk lebih

    menonjolkan identitas lembaga Pendidikan Islam tersebut Madrasah

    Ibtida’iyah An-Najah digabungkan pada satu wadah yaitu Ponpes dengan

    nama Pondok Pesantren Al-Halimy, nama ini diambil dari nama pendiri itu

    sendiri yaitu TGH. Abdul Halim.

    Tabel 4 Daftar kepala Madrasah Ibtidaiyah Annajah56

    No Nama Kepala Madrasah Tahun Menjabat

    1. TGH. A. Sanusi 1954-1967 2. TGH. A. Subki Rais 1967-1980 3. Ust. Suhaimi 1980-1995 4. Ust. Tirmizi, S.Pd.I 1995-2006 5. Ust. Jalaludin, S.Pd.I 2006-2011

    56Dokumentasi Arsip MI Annajah Sesela, dikutip pada tanggal 25 April 2018

  • 36

    6. Ustzah. Sabtiyah, S.Pd.I 2011-2013 7. Ust. Ramudin, S.Pd.I 2013- Sampai Sekarang

    Dalam perkembangannya secara kontinu MI An-Najah Sesela

    semakin menunjukkan eksistensinya dalam kegiatan pendidikan. Hal ini

    dapat dilihat dari jumlah siswa yang dari tahun ke tahun cenderung

    mengalami peningkatan. Sehingga pada saat ini MI An-Najah Sesela

    mampu menampung siswa sebanyak 249 siswa yang tersebar ke dalam 12

    kelas dan didukung oleh 21 orang staf pengajar (guru).57

    Dari jumlah tersebut dapat dipredeksikan bahwa MI An-Najah

    Sesela akan terus mengalami peningkatan mengingat kepercayaan

    masyarakat terhadap sekolah tersebut meningkat ditambah dengan

    kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dimasa sekarang ini.

    2. Letak Geografis Madrasah

    Secara geografis letak MI An-Najah Sesela, yang beralamatkan di

    jalan Patimura Sesela, Kab. Lombok Barat sangat strategis karena berada

    dipinggir jalan sehingga akses menuju MI An-Najah Sesela sangat mudah

    dijangkau oleh masyarakat sekitar desa Sesela maupun masyarakat yang

    ada diluar wilayah desa Sesela. Untuk lebih jelasnya, dapat dijelaskan

    bahwa MI An-Najah Sesela yang berada di jalan Patimura dengan batas-

    batas wilayah sebagai berikut :

    a. Sebelah Barat : Perumahan Penduduk

    b. Sebelah Selatan : Kali dan Sawah Penduduk

    57 Dokumentasi Arsip MI Annajah Sesela, dikutip pada tanggal 26 April 2018.

    35

  • 37

    c. Sebelah Timur : Perumahan Penduduk

    d. Sebelah Utara : Jalan raya dan Masjid Al-Halimy

    3. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah

    a. Visi Madrasah

    Mendidik generasi baru menjadi manusia yang beriman kepada Allah

    SWT dan menuntaskan wajib belajar 9 tahun

    b. Misi Madrasah

    1) Membentuk pribadi muslim yang sejati dan berpegang teguh terhadap

    ajaran Allah SWT

    2) Membentuk pribadi muslim yang siap menghadapi tantangan zaman

    3) Membentuk pribadi muslim yang unggul dan memiliki potensi

    dibidang iptaq dan iptek

    4) Membentuk pribadi muslim yang teguh, beakhlaq mulia dan siap

    untuk mandiri

    c. Tujuan Madrasah

    1) Terciptanya sumber daya manusia (SDM)) di MI An-Najah bagi guu,

    karyawan dan siswa-siswi

    2) Dapat mengajarkan agama dari hasil proses pembelajaran dan

    pembiasaan dalam kehidupan

  • 38

    3) Menjadi madrasah yang diharapkan masyarakat yang bakal bisa

    mencetuskan talenta dibidang keagamaan.

    4. Sarana dan Prasarana

    Setiap lembaga pendidikan dalam melaksanakan proses

    pembelajaran tentu hendaknya didukung oleh berbagai komponen yang

    terkait dengan pendidikan seperti sarana dan prasarana yang merupakan

    salah satu komponen dari beberapa komponen dalam pendidikan dan

    pengajaran yang membentuk suatu sistem yaitu satu kesatuan yang utuh.

    Sarana dan prasarana memiliki peran dan mamfaat yang sangat besar

    guna menunjang dan mendukung proses pembelajaran. Adapun sarana dan

    prasarana yang ada di MI An-Najah Sesela dapat dilihat pada tabel dibawah

    ini.

    Tabel 5 Jumlah Sarana dan Prasarana MI An-Najah Sesela58

    Tahun Pelajaran 2017/2018

    No Sarana dan Prasarana Jumlah Ruang kelas 12 ruang Meja kursi guru 8 stel Meja kursi siswa 120 stel Kursi tamu 1 stel Meja kursi TU 1 stel Meja perpustakaan 2 buah Kursi perpustakaan 2 buah Papan tulis 12 buah Almari 9 buah

    10 Rak buku 7 buah 1 Peta dunia 1 buah 2 1 buah 3 Komputer 2 buah

    14 Tape Recorder 1 buah 15 Alat Peraga Matematika 4 buah

    58 Dokumentasi Arsip MI An-Najah Sesela, dikutip pada tanggal 28 April 2018

  • 39

    16 Alat peraga IPA 3 buah 17 Ruang guru 1 ruang 18 Ruang kepala sekolah 1 ruang 19 Lapangan 1 lapangan 20 1 ruang 21 Dapur 1 ruang 22 WC/Kamar mandi 7 ruang 23 Printer 1 buah

    5. Struktur organisasi MI An-Najah Sesela

    Kepala sekolah Ramuddin S.Pd.I

    Bendahara Nurjannah B, S.Pd.I

    Tata Usaha Misbah S.Pd.I

    Jabatan

    Guru kelas

    I A dan 1B

    Sabtiyah S. Pd.I

    dan Siti Hafsah S.Pd.

    Guru kelas IIA dan II

    B Baitirrohi S.Pd

    dan Siti Mariyam S.Pd.I

    Guru kelas III A dan

    III B Nurjannah

    B S.Pd.I dan

    Nurjannah

    B, S.Pd.I

    Guru kelas IV A dan IV

    B

    Misbah S.Pd.I

    dan

    Musleh S.Pd.I

    Guru kelas VA dan V

    B H. A.

    Sanusi, S.Pd.I

    dan H. Sulhan

    S.Sos.I

    : H. A.

    Guru kelas

    VI A dan VI B

    Hj.Kartini

    S.Pd.I dan

    Johaeriah

    S.Pd.I

    PEMBINA

    DPH Yayasan Ponpes Al-Halimy

  • 40

    Gambar 3 Struktur Organisasi MI An-Najah SeselaTahun pelajaran 2017/2018.59

    a. Keadaan guru

    Dengan mempertimbangkan jumlah siswa yang cukup banyak,

    maka untuk mengayomi dan pembinaan siswa dibutuhkan tenaga

    pengajar yang memadai dan profesional guna mewujudkan Out Put yang

    berkualitas sehingga bisa berkompetensi secara secara maksimal sesuai

    dengan kebutuhan dan tuntutan zaman sekarang ini. Kedudukan guru

    dalam konteks yang demikian sangatlah penting, mengingat merekalah

    yang secara langsung berhadapan dengan siswa. Untuk lebih lancarnya

    proses pembelajaran, maka MI An-Najah Sesela memiliki tenaga

    pengajar (guru) sebanyak 21 orang yang mengampu berbagai bidang

    studi. Dan tenaga staf Pegawai sebanyak 4 orang Lebih jelasnya keadaan

    guru dan staf pegawai MI An-Najah dapat dilihat pada tebel dibawah ini:

    Tabel 6 Data Guru MI An-Najah Sesela Tahun 2017/2018

    No Nama/NIP Pendidikan Terakhir

    Jabatan Mata Pelajaran

    1 Ramudin.S.Pd.I S.1 KEPALA Qur’an

    Hadits

    2 Tirmizi.S.Pd.I 197212312003121034

    S.1 TU Matematika

    3 Nurjannah.B.S.P.d.I S.1 BENDAHARA I P S

    4 A.Sanusi.S.Pd.I S.1 WAKASEK Aq. Akhlak 5 Sabtiyah S.Pd.I S.1 GTY Guru Kelas 6 Ahmad Fikri.S.Pd.I S.1 GTY Guru Kelas 7 Juhaeriah.S.Pd S.1 GTY Guru Kelas 8 M. Husni.A.Md D.3 GTY Guru Kelas 9 Baitirrohi.S.Pd S.1 GTY IPA 10 Siti Hafsah.S.Pd S.1 GTY Guru Kelas

    59Dokumen Arsip MI An-Najah Sesela dikutip pada tanggal 29 April 2018.

  • 41

    11 Hj.Kartini.S.Pd S.1 GTY P K N 12 H.Sulhan.S.Sos.I S.1 GTY Guru Kelas 13 Marhamah.S.Pd.I S.1 GTY Guru Kelas 14 Siti Mariyam.S.Pd.I S.1 GTY Guru Kelas 15 Musleh.S.Pd.I S.1 GTY Guru Kelas 16 Nurhidayah MAN GTY Guru Kelas 17 Siti Masyitah.S.Pd.I S.1 GTY Guru Kelas 18 H.Alwi.S.Pd.I S.1 GTY Guru Kelas 19 Misbah MAN GTY Guru Kelas 20 Laela Istiqomah. S.Pd.I S.1 GTY Guru Kelas 21 Wardatun Waro’ah MAN GTY Guru Kelas

    Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas

    melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.

    Tugas dan tanggung jawab seorang guru meliputi :

    a. Membuat perangkat pengajaran, Program tahunan atau semester, Program

    satuan pelajaran, Program rencana pengajaran, Program mingguan guru,

    LKS, Melaksanakan kegiatan pembelajaran, Melaksanakan kegiatan

    penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umu, ulangan akhir,

    Melaksanakan analisis hasil ulangan harian, menyusun dan melaksanakan

    program perbaikan dan pengayaan, mengisi daftar nilai siswa,

    melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan-pengetahuan) kepada

    guru lain dalam proses belajar mengajar, Membuat alat peraga, Menumbuh

    kemangkan sikap menghargai karya seni, Mengikuti kegiatan

    pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum, Melaksanakan tugas

    tertentu sekolah, Mengadakan pengembangan program pengajaran yang

    menjadi tanggung jawabnya, Membuat catatan tentang kemajuan hasil

    belajar siswa, Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai

    pembelajaran, Mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang praktikum.

  • 42

    b. Keadaan siswa

    Siswa adalah komponen pendidikan yang menempati kedudukan

    sentral dalam proses belajar mengajar. Relevan dengan pernyataan tersebut

    di atas bahwa siswalah yang menjadi pokok persoalan dan menjadi tumpuan

    perhatian. Siswa mempunyai pngaruh besar terhadap lancarnya proses

    belajar mengajar, sehingga kemauan dan kemampuan siswa di dalam proses

    belajar di kelas yang sangat membantu guru dalam mencapai tujuan belajar

    yang diharapkan.

    Siswa merupakan salah satu komponen dalam suatu lembaga

    pendidikan bahwa siswa merupakan kunci utama yang paling penting

    menentukan maju mundurnya suatu lembaga pendidikan, selain itu juga

    siswa merupakan sasaran (objek) dari tujuan pendidikan yang berorientasi

    kepada pengajaran. Oleh karena itu keadaan dan peran aktif siswa sangat

    mutlak diperlukan dalam proses pembelajaran.

    MI An-Najah Sesela hingga saat ini mampu menampung siswa

    sebanyak 249 orang siswa. Jumlah ini merupakan jumlah yang cukup

    banyak, mengingat MI An-Najah Sesela bukan sekolah satu-satunya di desa

    Sesela. Untuk lebih jelasnya jumlah siswa di MI An-Najah Sesela dapat

    dilihat pada tabel berikut ini:

    Tabel 7 Data Siswa MI An-Najah Sesela Tahun Pelajaran 2017/2018

    No Kelas Jenis Kelamin

    Jumlah Laki-laki Perempuan

    1. I 18 19 37

    2. II.A 12 13 25 II.B 10 14 26

  • 43

    3. III.A 11 9 20 III.B 9 11 20 III.C 10 8 18

    4. IV.A 8 10 18 IV.B 11 8 19

    5. V.A 8 7 15 V.B 6 10 16

    6. VI.A 11 6 17 VI.B 12 6 18

    Jumlah Akhir 126 121 249

    Siswa kelas V yang menjadi sasaran penelitian untuk penelitian ini bisa

    dilihat datanya dari tabel berikut ini.

    Tabel 8 Data siswa kelas V A MI An-Najah Sesela Tahun pelajaran 2017/2018.60

    No Nama Siswa Jenis Kelamin 1 Dhea fadhila silmi P 2 Elen rasika P 3 Silva febrianti P 4 Dina rozana P 5 Daefi atika rani P 6 Nila kunuzu amwalina P 7 Alki mawaddah P 8 Iranatul Aulia P 9 Alkasanaya P 10 Vina Vania P 11 Nurlaeli P 12 Haelan nursuha P 13 Tazkiah P 14 Sulistiani P 15 Amalia rahmadani P 16 Sirli maulidia P 17 Suci handini P 18 Rara Zumura P 29 Nada nayyiroh P 20 Rabiatul Adawiyah P

    60Dokumen Arsip MI An-Najah Sesela, dikutip pada tanggal 7 mei 2018

  • 44

    c. Keadaan Fisik Sekolah

    Dari hasil obsrvasi yang dilakukan selama melakukan kegiatan

    Penelitian dapat dikatakan bahwa keadaan fisik MI An-Najah Sesela

    dibangun dengan kontruksi permanen dan memiliki fasilitas yang

    mendukung/memadai.

    Bangunan/gedungnya bisa dikatakan sudah sangat bagus karena

    semua ruang kelas satu sampai enam bisa dikatakan masih layak untuk

    digunakan untuk proses pembelajaran, begitupun dengan ruang kepala

    sekolah, ruang guru, ruang perpustakaan. Hal ini menunjukkan bahwa MI

    An-Najah Sesela sudah bisa bersaing dengan MI lainnya. Terbukti dengan

    terakreditasinya dengan akreditasi B, ini patut dibanggakan oleh kita semua.

    MI An-Najah Sesela terletak di Desa Sesela Kecamatan Gunungsari

    Kabupaten Lombok Barat.

    Tabel 9 Keadaan Gedung/Bangunan MI An-Najah Sesela yang mendukung proses

    pembelajaran

    No Jenis Ruang Milik

    Rusak Ringan

    Rusak Berat

    Jumlah

    1 Ruang Kelas 6 3 3 12

    2 Ruang Perpustakaan 1 0 0 1

    3 Laboraturium IPA

    - - - -

    4 Ruang Kepala Sekolah 1 0 0 1

    5 Ruang Guru 1 0 0 1 6 UKS - - - -

    7 WC 1 2 2 5

  • 45

    B. Hasil Penelitian

    Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk menerapkan alat peraga

    dakon matematika dalam rangka meningkatkan minat belajar siswa pada mata

    pelajaran matematika. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus, setiap siklus

    terdiri dari dua kali pertemuan. Pertemuan pertama untuk menyampaikan

    materi, dan pada pertemuan kedua setelah penyampaian materi kemudian

    dilanjutkan untuk pengisian angket minat belajar. Subyek penelitian ini adalah

    siswa kelas V MI An-Najah Sesela tahun pelajaran 2017/2018 dengan jumlah

    siswa 22 orang. Pada penelitian ini, data keterlaksanaan RPP dalam proses

    pembelajaran diperoleh dari lembar observasi, sedangkan data untuk

    mengetahui minat siswa diperoleh melalui angket yang dilakukan pada setiap

    akhir siklus.

    Adapun uraian keterlaksanaan penelitian tindakan pada penelitian ini

    diuraikan sebagai berikut :

    1. Siklus I

    Proses pembelajaran pada siklus 1 dilaksanakan dalam dua kali

    pertemuan. Dua kali pertemuan untuk menyampaikan materi dan setelah

    selesai penyampaian materi pada pertemuan kedua guru melakukan kegiatan

    untuk pengisian angket minat belajar. Setiap pertemuan memiliki alokasi

    waktu selama 2 x 35 menit.

  • 46

    a. Tahap Perencanaan Tindakan

    Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan beberapa hal yang akan

    digunakan dalam penelitian ini, peneliti menyiapkan alat peraga dan

    instrumen yang akan digunakan seperti:

    1) Menyiapkan alat peraga dakon matematika.

    2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I.

    3) Menyusun lembar observasi aktivitas guru siklus I.

    4) Menyusun lembar observasi aktivitas siswa siklus I.

    5) Menyiapkan angket minat belajar siswa siklus I.

    b. Tahap pelaksaaan tindakan

    Setelah semua perencaaan tindakan selesai, maka dilakukan

    tindakan, pada tahap ini dilakukan proses belajar mengajar dengan

    berpedoman pada tahap perencanaan yang telah disusun.

    1) Pertemuan pertama

    Pertemuan pertama untuk siklus 1 ini dilakukan pada hari

    Rabu tanggal 25-26 April 2018. Guru mengawali kegiatan

    pembelajaran pada pertemuan pertama dengan mengucapkan salam

    ketika masuk kelas, dilanjutkan dengan menyuruh siswa untuk berdoa

    kemudian mempersiapkan alat peraga dakon matematika, menyiapkan

    lembar observasi aktivitas siswa dan guru, ringkasan materi di meja

    guru.

    Sebelum memulai pelajaran siswa biasanya berbaris di depan

    kelas sebelum masuk kelas, siswa berdoa terlebih dahulu kemudian

  • 47

    masuk kelas dengan rapi dan tertib. Guru membuka pelajaran dengan

    melakukan beberapa kegiatan seperti menanyakan kabar kepada siswa

    dan kesiapan belajar siswa terlebih dahulu, mengecek kehadiran

    siswa.

    Gambar 4

    Kegiatan Guru Saat Menjelaskan

    Selanjutnya guru menjelaskan materi KPK dan FPB

    menggunakan alat peraga dakon matematika kemudian mencontohkan

    cara menentukan KPK dan FPB menggunakan alat peraga dakon

    matematika dan cara menggunakan alat peraga. Setelah itu, guru

    memberikan beberapa soal dan meminta beberapa siswa untuk maju

    mempraktikkan kembali apa yang telah dicontohkan oleh guru.

    2) Pertemuan kedua

    Tahap pelaksanaan tindakan pada pertemuan kedua siklus I ini

    dilaksanakan pada hari kamis 16 April 2018. Adapun proses belajar

    mengajar yang dilakukan sama dengan pertemuan pertama.

    Guru mengawali kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua

    dengan mengucapkan salam, menyiapkan mental dan fisik siswa

    untuk belajar seperti menanyakan kabar, memotivasi siswa dengan

    mengajaknya untuk tepuk semangat, serta melakukan apersepsi

  • 48

    mengenai materi yang telah disampaikan sebelumnya misalnya

    “Apakah ada di antara kalian yang masih ingat tentang materi yang

    kita pelajari pertemuan sebelumnya?

    Gambar 5

    Kegiatan Siswa Mengerjakan Soal

    Pada kegiatan inti guru memberikan beberapa soal dan

    mempersilahkan siswa yang siap maju untuk mengerjakan kedepan

    dengan menggunakan alat peraga dakon matematika yang sudah

    disiapkan oleh guru. Siswa memperagakan cara menentukan KPK dan

    FPB menggunakan dakon matematika. Setelah siswa selesai

    mengerjakan soal yang diberikan oleh guru kemudian guru

    menanyakan kepeda siswa bagaiaman pemahaman mereka

    mengerjakan soal menggunakan alat peraga dakon matematika.

    Gambar 6

    Kegiatan Siswa Mengisi Angket

  • 49

    Sebelum pelajaran ditutup observer membagikan angket minat

    belajar kemudian siswa diminta mengisi angket minat belajar yang

    sudah disiapkan. Sebelum mulai mengisi angket guru terlebih dahulu

    memberikan arahan kepada siswa tentang tata cara pengisian angket.

    Setelah itu guru dan siswa menutup pelajaran dengan salam dan do’a.

    c. Tahap Observasi

    Observasi siklus I dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan

    tindakan yakni ketika proses belajar mengajar berlangsung. Adapun yang

    menjadi obyek observasi adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh

    guru dan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung dengan

    mengisi lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya.

    1) Hasil observasi aktivitas guru

    Hasil observasi aktivitas guru diperoleh dari pengamatan

    langsung terhadap aktivitas mengajar guru selama proses belajar

    mengajar berlangsung dapat dilihat pada (lampiran 2 dan 3). Adapun

    data hasil observasi aktivitas guru pada siklus I dapat dilihat pada

    tabel di bawah ini:

    Tabel 10 Rekap nilai aktivitas guru siklus I pertemuan pertama dan kedua

    No Pertemuan Jumlah skor

    Persentase Skor

    Kategori

    1 Pertama 6 60% Kurang Baik

    2 Kedua 7 70% Cukup Baik

  • 50

    Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa hasil Persentase skor

    aktivitas guru yaitu sebagai berikut:

    a) Pertemuan pertama

    Untuk mengetahui hasil Persentase aktivitas guru pertemuan

    pertama dengan menggunakan rumus:

    P = ∑�

    ∑� x 100%

    P = �

    �� x 100%

    P = 60 kategori kurang baik

    Ket:

    P = Persentase aktivitas guru

    ∑A = Jumlah aspek yang teramati

    ∑N = Jumlah keseluruhan aspek yang teramati

    b) Pertemuan Kedua

    Untuk mengetahui hasil Persentase aktivitas guru pertemuan

    kedua dengan menggunakan rumus:

    P = ∑�

    ∑� x 100%

    P = �

    �� x 100%

    P = 70 kategori cukup baik

    Ket:

    P = Persentase aktivitas guru

    ∑A = Jumlah aspek yang teramati

    ∑N = Jumlah keseluruhan aspek yang teramati

    2) Data observasi aktivitas siswa

  • 51

    Hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari pengamatan

    langsung terhadap aktivitas mengajar guru selama proses belajar

    mengajar berlangsung dan dapat dilihat pada (lampiran 4 dan 5).

    Adapun data hasil observasi aktivitas guru pada siklus I dapat dilihat

    pada tabel di bawah ini:

    Tabel 11 Rekap nilai aktivitas siswa siklus I Pertemuan Pertama dan kedua

    No Pertemuan Jumlah

    skor Persentase

    Skor Kategori

    1 Pertama 47 69,11% Cukup Baik

    2 Kedua 55 80,9% Baik

    Dari tabel 11 d