pengertian, sifat dan fungsi keperamukaan · web viewjika dikibarjkan bersama panji presiden /wakil...

56
SEJARAH PRAMUKA Sejarah Pramuka Dunia Riwayat hidup Baden Powell Lahir tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang meninggal ketika Stephenson masih kecil. Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan menarik diantaranya : a. Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak ibunya. b. Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan lain-lainnya. c. Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik, bersandiwara, berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai teman-temannya. d. Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta keberhasilan melatih panca indera kepada Kimball O’Hara. e.Terkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan. f. Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu. Pengalaman ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi Tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik. William Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu. Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris, diajak berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari. Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Pada tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika. Sejarah Kepramukaan Sedunia Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout. Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau. Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book Bina Satuan Tahun 2009 angkt XXI–XXII Racana Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Purwokerto 1

Upload: others

Post on 02-Feb-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Pengertian, Sifat dan Fungsi Keperamukaan

SEJARAH PRAMUKA

Sejarah Pramuka Dunia

Riwayat hidup Baden Powell

     Lahir tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang meninggal ketika Stephenson masih kecil.

    Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan menarik diantaranya :

                a. Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak ibunya.

                b. Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan lain-lainnya.

                c. Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik, bersandiwara, berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai teman-temannya.

                d. Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta keberhasilan melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.

                e.Terkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.

                f. Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.

    Pengalaman ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi Tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik.

    William Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu.

    Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris, diajak berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.

Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Pada tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.

 

Sejarah Kepramukaan Sedunia

                                Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.

                                Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau.

                                Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.

                                Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.

                                Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).

                Tahun 1924 Jambore II            di Ermelunden, Copenhagen, Denmark

                Tahun 1929 Jambore III          di Arrow Park, Birkenhead, Inggris

                Tahun 1933 Jambore IV           di Godollo, Budapest, Hongaria

                Tahun 1937 Jambore V            di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda

                Tahun 1947 Jambore VI           di Moisson, Perancis

                Tahun 1951 Jambore VII         di Salz Kamergut, Austria

                Tahun 1955 Jambore VIII        di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris

                Tahun 1959 Jambore IX          di Makiling, Philipina

                Tahun 1963 Jambore X            di Marathon, Yunani

                Tahun 1967 Jambore XI          di Idaho, Amerika Serikat

                Tahun 1971 Jambore XII         di Asagiri, Jepang

                Tahun 1975 Jambore XIII        di Lillehammer, Norwegia

                Tahun 1979 Jambore XIV        di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan

                Tahun 1983 Jambore XV         di Kananaskis, Alberta, Kanada

                Tahun 1987 Jambore XVI        di Cataract Scout Park, Australia

                Tahun 1991 Jambore XVII       di Korea Selatan

                Tahun 1995 Jambore XVIII     di Belanda

                Tahun 1999 Jambore XIX        di Chili, Amerika Selatan

                Tahun 2003 Jambore XX         di Thailand

 

                                Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.

                                Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.

                                Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.

                                Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.

Sejarah gerakan pramuka di Indonesia

Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).

   Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).

   Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.

     Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.

   Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.

   Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan

   Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)

Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).

    Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.

      Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya.

Perkembangan Gerakan Pramuka

     Ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya seperti tersebut di atas ternyata banyak membawa perubahan sehingga pramuka mampu mengembangkan kegiatannya. Gerakan pramuka ternyata lebih kuat organisasinya dan cepat berkembang dari kota ke desa.

     Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis Pembimbing yang dijalankan di tiap tingkat, dari tingkat Nasional sampai tingkat Gugus Depan. Mengingat kira-kira 80 % penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 75 % adalah petani maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan Pramuka menganjurkan supaya para pramuka mengadakan kegiatan di bidang pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan Masyarakat. Maka tahun 1966 Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan instruksi bersama pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian diikuti munculnya saka Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari. Untuk menghadapi problema sosial yang muncul maka pada tahun 1970 menteri Transmigrasi dan Koperasi bersama dengan Ka Kwarnas mengeluarkan instruksi bersama tentang partisipasi gerakan pramuka di dalam penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan pramuka dilanjutkan dengan berbagai kerjasama untuk peningkatan kegiatan dan pembangunan bangsa dengan berbagai instansi terkait. 

SALAM PRAMUKA

Dalam Gerakan Pramuka terdapat tiga jenis salam, yaitu salam biasa, salam hormat, dan salam janji.

Fungsi Salam untuk melahirkan disiplin, tata tertib yang mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat ke dalam maupun ke luar, yang hanya dapat dicapai dengan adanya saling menyampaikan penghormatan yang dilakukan secara tertib, sempurna dan penuh keikhlasan.

1. Salam Biasa

Dipergunakan apabila seorang pramuka jumpa dengan pramuka lain, untuk pertama kali atau yang terakhir kali pada hari itu. Siapa yang melihat dulu dialah yang harus memberi salam terlebih dahulu tanpa aba-aba, tidak pandang pangkat, tua maupun muda Salam tersebut dapat diberikan sambil berjalan, sedang duduk, naik sepeda ataupun kendaraan. Jadi tidak harus berdiri.

Cara memberikan salam adalah dengan mengayunkan tangan kan ke arah pelipis kanan. Kelima jari rapat dan lurus dengan lengan ke bawah. Telapak tangan menghadap ke bawah, ujung jari telunjuk menyentuh pelipis. Lengan kanan atas membuata siku-siku pada ketiak. Siku kita agak ke depan sedikit. Jika tangan kanan membawa tongkat , maka tongkat itu diangkat lurus ke atas kira-kira sepuluh cm. Tangan kiri letakkan merata ke depan dada dengan telapa tangan menghadap bawah dan ujung ibu jari menempel pada tongkat. Jika tangan kanan membawa atau memegang sesuatu, kita boleh hanya kepala saja atau mengucapkan salam ataupun melambaikan tangan kiri.

2. Salam Hormat

Salam ini dipergunakan apabila seorang pramuka bertemu dengan seorang yang wajib dihormati, melihat bendera merah putih sedang dikibarkan atau diturunkan. Kalau kebetulan sedang mengerjakan sesuatu , lalu mendengar tanda sang merah putih dikibarkan atau diturunkan, maka dia harus berhenti sebentar dari kesibukannya, segera berdiri tegak di tempat menghadap bendera dan memberi salam hormat mengikuti naik dan turunnya Sang Merah Putih. mendengar lagu Indonesia Raya, kalau ikut menyanyi tidak perlu memberi salam bertemu jenazah. Cara memberikan salam sama dengan salam biasa tetapi badan harus tegak dengan sikap sempurna.

3. Salam Janji

Dipergunakan apabila seorang pramuka mendengar temannya mengucapkan Janji Tri Satya. Begitu mendengarkan ucapan "demi kehormatanku aku berjanji......" maka semua Pramuka yang hadir wajib memberikan Salam Janji secara otomatis walaupun tanpa aba-aba.

Cara memberi salam sama dengan salam hormat. Jika tangan kanan membawa tongkat, maka tongkat itu dipegang tangan kiri dan dimiringkan bagian atasnya ke kiri. Kemudian dengan tangan kana memberikan salam janji, sesudah

LAMBANG GERAKAN PRAMUKA

Lambang gerakan pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan cita-cita setiap anggota Gerakan Pramuka.

                Lambang tersebut diciptakan oleh Bapak Soehardjo Admodipura, seorang pembina Pramuka yang aktif bekerja di lingkungan Departemen Pertanian dan kemudian digunakan sejak 16 Agustus 1961. Lambang ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972.

 

Bentuk dan Arti Kiasan

                Bentuk lambang gerakan pramuka itu adalah Silhouette tunas kelapa. Arti kiasan lambang gerakan pramuka :

1.Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.

2.Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia.

3.Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan diri dalam mesy dimana dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun juga.

4.Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan dia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.

5.Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.

6.Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan negara Republik Indonesia serta kepada umat manusia.

Penggunaan Lambang

Lambang gerakan pramuka dapat digunakan pada panji, bendera, papan nama kwartir dan satuan, tanda pengenal administrasi gerakan pramuka. Penggunaan tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan meningkatkan kegiatan gerakan pramuka sesuai dengan kiasan yang ada pada lambang gerakan pramuka tersebut.

Gambar lambang gerakan pramuka 

PENGERTIAN, SIFAT, DAN FUNGSI KEPERAMUKAAN

Kepanduan telah berkembang pesat lebih dari 140 negara di Dunia. Organisasi-organisasi Kepanduan Internasional adalah organisasi yang independent, tetapi biasa bertemu setiap dua tahun sekali dalam Boy Scouts World Conference. Biro kepanduan sedunia (The Boy Scout World Breau) berada di Janewa, Swizerland, berfungsi sebagai sekretariat organisasi. Kegiatan pertemuan besar Internasional yang disebut Jambore dilaksanakan setiap empat tahun sekali. Gerakan ini bermula di Inggris tahun 1907 oleh Sir Robert Baden-Powell.

Organisasi kepanduan adalah kegiatan yang paling banyak menghabiskan waktunya di alam terbuka. Berkemah merupakan program tetap organisasi yang di dalamnya terkandung program konservasi alam, kehutanan, pertanian, aksi social, dan bhakti pada masyarakat.

Sifat kepramukaan ada tiga, yaitu:

1. Nasional, artinya Kepramukaan itu diselenggarakan di masing-masing negara disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing negara tersebut.

2. Internasional, artinya Kepramukaan harus dapat mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antar sesama anggota kepanduan (Pramuka) dan sebagai sesama manusia.

3. Universal, artinya Kepramuakan itu dapat berlaku untuk siapa saja serta berlaku di mana saja.

Seperti halnya dengan sifat dan fungsi kepramukaan juga terdiri dari tiga fungsi, yaitu:

1. Merupakan kegiatan yang menarik yang mengandung pendidikan, bagi anak-anak, remaja, dan pemuda.

2. Merupakan suatu pengabdian (job) bagi para anggota dewasa yang merupakan tugas yang memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian.

3. Merupakan alat (means) bagi masyarakat, negara atau organisasi, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, alat bagi organisasi atau Negara untuk mencapai tujuannya.

Istilah Gerakan Pramuka adalah nama organisasi yang merupakan suatu wadah proses pendidikan Kepramukaan yang ada di Indonesia, sebelum tahun 1961, di Indonesia pernah berdiri puluhan bahkan ratusan organisasi kepanduan. Seperti: Pandu Rakyat Indonesia (PRI), Kepanduan Bangsa Indnesia (KBI), Hizbul Waton (HW), Pandu Kesultanan (PK), Wira Tamtama dan lain-lain.

Kepramukaan merupakan proses pendidikan luar lingkungan sekolah dan di luar keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan yang sasaran akhirnya pembentukan watak.

Sementara itu, The World Organization of Scout Movement (WOSM) menyatakan bahwa Kepramukaan adalah :

1. Pendidikaan Sepanjang Hayat

Artinya, Kepramukaan merupakan pelengkap pendidikan sekolah dan pendidikan dalam keluarga, mengisi kebutuhan peserta didik yang tidak terpenuhi oleh kedua pendidikan tersebut. Kepramukaan mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik, minat untuk melakukan penjelajahan/penelitian, penemuan dan keinginan untuk tahu.

2. Kegiatan Kaum Muda

Artinya, Kepramukaan adalah suatu gerakan, suatu proses, suatu aktivitas yang dinamis dan selalu bergerak maju. Kepramukaan sebagai proses pendidikan dalam bentuk kegiatan bagi remaja dan pemuda itu dimanapun dan kapanpun selalu berubah sesuai dengan kepentingan, kebutuhan dan kondisi setempat. Peserta didik Pramuka memberikan darma baktinya sesuai kebutuhan masyarakat setempat.

3. Rekreasi yang Edukatif

Artinya, Kepramukaan sebagai proses pendidikan dalam bentuk kegiatan menggunakan tata cara rekreasi dalam mencapai tujuan dan sasarannya kegiatan itu harus dirasakan oleh peserta didik sebagai suatu yang menyenangkan, menarik, tidak menjemukkan, bukan paksaan. Kepramukaan bukan sekedar rekreasi. Dengan rekreasi itu, peserta didik dikembangkan mental, fisik, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan rasa sosial serta spiritual.

4. Terbuka Bagi Siapapun

Artinya, sesuai dengan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang diterapkan oleh penemu Kepramukaan, Lord Baden Powell, Kepramukaan itu terbuka untuk siapapun dengan tidak memandang suku, agama, ras dan golongan.

5. Tantangan Bagi Orang Dewasa

Artinya, dalam Kepramukaan orang dewasa tidak hanya memperoleh kesempatan untuk beribadah atau memberikan pengabdian, membantu kaum muda, tapi juga menghadapi tantangan dalam membina interaksi dan saling pengertian dengan kaum muda, serta dalam memahami kaum muda. Dalam pengabdiannya itu orang dewasa (Pembina) akan memperoleh pelatihan dan pengalaman yang sangat berharga yangdapat meningkatkan kualitas sumber daya potensi yang dimilikinya.

6. Kesukarelaan

Artinya, Kesukarelaan merupakan ketentuan konstitusional keanggotaan organisasi gerakan Kepramukaan di seluruh dunia. Gerakan Pramuka yang keanggotaannya tidak berdasarkan kesukarelaan bukanlah organisasi gerakan Kepramukaan dan menjadi anggota organisasi gerakan Kepramukaan dan tidak menjadi anggota WOSM (World Organization Scouting Movement-Mabes di Jenewa Swiss). Seorang yang menjadi anggota Gerakan Pramuka kalau ia sukarela menerima, menerapkan ketentuan moral Gerakan Pramuka berupa kode kehormatan Pramuka Tri Satya dan Dasa Darma serta secara sukarela mengucapkan Tri Satya dan mengamalkannya.

7. Non Politik dan Non Pemerintah

Artinya, Gerakan Kepramukaan sebagai organisasi pendidikan, tidak dan harus tidak menjadi bagian atau mewakili partai politik atau organisasi apapun pemerintah dan instansinya. Namun para Pramuka didorong untuk memberikan pengabdian yang konstruktif kepada masyarakat, bangsa dan negara. Setiap Pramuka disiapkan untuk menjadi warga negara yang bermoral tinggi, sehat mental fisiknya dan mengabdikan dirinya bagi masyarakat, bangsa dan negara.

8. Metode

Artinya, Kepramukaan merupakan cara Pembinaan dan pengembangan sumberdaya manusia/potensi/akhlak, budi pekerti kaum muda, yang dilaksanakan dengan metode Kepramukaan. Metode Kepramukaan diterapkan dalam semua kegiatan dengan cara:

a. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka

b. Belajar sambil mengerjakan, peserta didik berpartisipasi aktif bersama rekannya dalam setiap kegiatan yang diikutinya.

c. Kegiatan Kelompok Kecil dilakukan dalam kelompok kecil untuk mengembangkan kepemimpinan, keterampilan kelompok, team work, dan rasa tanggungjawab pribadi.

d. Kegiatan di alam terbuka dimana terjadi kontak dengan alam seisinya merupakan proses pembelajaran lingkungan yang kaya dimana keadaan alam kreativitas dan penemuan berpadu menimbulkan petualangan dan tantangan. Pemberian anugerah karya merupakan dorongan bagi peserta didik untuk berkarya.

9. Norma Hidup

Artinya, Kepramukaan sebagai proses pendidikan, merupakan norma hidup yang mengandung nilai spiritual. Nilai hidup yang menekankan pada upaya mengutamakan nilai spiritual dalam kehidupan dan penghidupan di atas kehidupan material.

10. Nilai sosial

Artinya, mendorong peserta didik untuk melibatkan diri dalam pembangunan masyarakat, menghormati dan menghargai orang lain dan integritas alam seisinya. Dengan Kepramukaan mempromosikan kerukunan dan kedamaian lokal maupun internasional, serta memupuk saling pengertian dan kerjasama.

11. Nilai Pribadi

Artinya, membina dan mengembangkan rasa tanggungjawab pribadi serta membangkitkan hasrat peserta didik untuk bersikap dan bertindak laku yang bertanggungjawab.

12. Sifat Kepramukaan

Artinya, Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan yang keanggotaannya bersifat sukarela, yang timbul dari dalam hati sanubarinya, tanpa paksaan dan tekanan tidak membedakan suku, agama, ras dan golongan.

a. Gerakan Pramuka bukan organisasi kekuatan politik, bukan bagian dari salah satu organisasi politik dan tidak menjalankan kegiatan politik praktis.

b. Gerakan Pramuka ikut serta membantu masyarakat dalam melaksanakan pembangunan di bidang pendidikan, khususnya pendidikan luar sekolah dan di luar keluarga.

c. Gerakan Pramuka menjamin kemerdekaan tiap-tiap anggotanya memeluk agama dan kepercayaannya masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya masing-masing.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Kepramukaan bersifat : Nasional, Internasional dan Universal.

13. Fungsi Kepramukaan

Artinya, Gerakan Pramuka berfungsi sebagai lembaga pendidikan luar sekolah dan diluar sekolah dan diluar keluarga serta sebagai wadah Pembinaan dan pengembangan generasi muda, dengan menerapkan prinsip dasar Kepramukaan dan metode Kepramukaan serta sistem among, yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa serta masyarakat Indonesia.

Dapat juga dikatakan bahwa fungsi Kepramukaan adalah.

PERMAINAN, bagi peserta didik (permainan yang menyenangkan, menarik, menantang, dan mengandung pendidikan).

PENGABDIAN, bagi orang dewasa yang memerlukan keikhlasan, ketulusan dalam mengabdikan dirinya untuk peserta didik.

ALAT UNTUK MENCAPAI TUJUAN, (untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka).

Pramuka sebagai pelopor/penggerak PERUBAHAN DALAM MASYARAKAT. Mau dibawa kemana Pramuka? Sebenarnya sudah tersirat di dalam lagu Hymne Pramuka.

KODE KEHORMATAN GERAKAN PRAMUKA

Kode kehormatan adalah suatu norma atau nilai-nilai luhur dalam kehidupan para anggota Gerakan Pramuka yang merupakan standar atau tingkah laku seorang anggota Gerakan Pramuka. Kode kehormatan di kalangan Gerakan Pramuka, terdiri atas janji (satya) yang berupa Trisatya dan ketentuan moral (darma) berupa Dasa Darma.

TRISATYA

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan mengamalkan Pancasila.

2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.

3. Menepati Dasadarma.

Dalam Trisatya ada enam kewajiban, yaitu:

1. Kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Kewajiban terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Kewajiban terhadap Pancasila.

4. Kewajiban terhadap sesama hidup.

5. Kewajiban terhadap masyarakat.

6. Kewajiban terhadap Dasa Darma.

Ada perbedaan Trisatya penggalang dan Trisatya Penegak, yaitu pada golongan penggalang tercantum kalimat “mempersiapkan diri membangun masyarakat” dan pada Penegak dan Pandega kalimat tersebut berubah menjadi “ikut serta membangun masyarakat”.

DASADARMA

Pramuka itu:

1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.

3. Patriot yang sopan dan kesatria.

4. Patuh dan suka bermusyawarah

5. Rela menolong dan tabah

6. Rajin, terampil dan gembira.

7. Hemat, cermat dan bersahaja.

8. Disiplin, berani dan setia

9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.

10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

Di dalam Dasa Darma, ada banyak sikap hidup (pola tingkah laku) sehari-hari, seperti:

1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

· Menjalankan ibadah menurut agam dan kepercayaannya masing-masing

· Patuh dan berbakti kepada orangtua

· Sayang kepada saudara, dsb.

2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.

· Menjaga kebersihan lingkungan

· Ikut menjaga kelestarian lingkungan

· Membantu fakir misin, anak terlantar, dan orag tua, dsb.

3. Patriot yang sopan dan kesatria.

· Mengikuti upacara bendera

· Ikut serta dalam bela Negara

· Belajar di sekoalah dengan baik, dsb.

4. Patuh dan suka bermusyawarah

· Patuh kepada orang tua, guru, dan pembina.

· Berusaha mufakat dalam musyawarah

· Tidak mengambil keputusan yang tergesa-gesa tanpa bermusyawarah, dsb.

5. Rela menolong dan tabah

· Berusaha menolong orang yang terkena musibah

· Tabah dalam menghadapi musibah dan kesulitan

· Tidak banyak mengeluh dan tak mudah putus asa, dsb.

6. Rajin, terampil dan gembira.

· Selalu hadir dalam pelatihan pramuka

· Dapat membuat berbagai macam kerajianan

· Selalu riang gembira dalam setiap melakukan kegiatan atau pekerjaan tersebut, dsb.

7. Hemat, cermat dan bersahaja.

· Tidak boros dan bersikap hidup mewah

· Teliti dalam melakukan sesuatu

· Bersikap hidup sederhana, tidak berlebih-lebihan, dsb.

8. Disiplin berani dan setia

· Selalu menepati waktu yang ditentukan

· Mendahuukan kewajiban dari pada hak

· Tidak pernah ragu-ragu dalam bertindak, dsb.

9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.

· Menjalankan segala sesuatu dengan sikap bersungguh-sungguh

· Tidak pernah mengecewakan orang lain

· Bertanggung jawab dalam setiap tindakan,dsb.

10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

· Berusaha untuk berkata baik dan benar dan tidak pernah berbohong

· Tidak pernanh menyusahkan atau mengganggu orang lain.

· Berbuat baik kepada orang tua, dsb.

Kode Kehormatan Pramuka

1) Makna Kode Kehormatan Pramuka yang disebut satya / janji adalah :

· Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan.

· Tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela menerapkan dan mengamalkan janji.

· Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna mengembangkan visi, intelektualitas, emosi, sosial, dan spiritual, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat lingkungannya.

2) Makna Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk ketentuan moral yang disebut darma merupakan :

· Alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk mengembangkan budi pekerti luhur.

· Upaya memberi pengalaman praktis.

· Landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan melalui Kepramukaan.

· Kode Etik organisasi Gerakan Pramuka.

3) Pengertian Kode Kehormatan Gerakan Pramuka adalah :

· Kode Kehormatan adalah suatu norma / ukuran kesadaran mengenai akhlak (budi pekerti) yang tersimpan dalam hati orang sebagai akibat karena orang tersebut tahu akan harga dirinya.

· Kode Kehormatan Pramuka adalah suatu norma dalam kehidupan Pramuka yang merupakan ukuran atau standar tingkah laku Pramuka di masyarakat.

4) Kode Kehormatan Pramuka terdiri atas :

a. SATYA PRAMUKA, merupakan janji yang diucapkan secara suka rela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaannya.

b. DARMA PRAMUKA, adalah alat proses pendidikan diri yang progesif untuk mengembangkan budi pekerti luhurjuga sebagai landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan melalui Kepramukaan yang kegiatan mendorong Pramuka manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, memiliki rasa kebersamaan dan kegotong royong.

Kode kehormatan Gerakan Pramuka untuk masing-masing golongan usia itu berbeda-beda disesuaikan dengan perkembangan rohani dan jasmani masing-masing golongan anggota gerakan Pramuka, yaitu:

1. Siaga (7-10 tahun)

: janji

→DWI SATYA

: Darma→DWI DARMA

2. Penggalang (11-15 tahun): janji

→TRI SATYA

: Darma→DASA DARMA

3. Penegak (16-20 tahun)

: janji

→TRI SATYA

: Darma→DASA DARMA

4. Pandega (21-25 tahun)

: janji

→TRI SATYA

: Darma→DASA DARMA

5. Anggota Dewasa

: janji

→TRI SATYA

: Darma→DASA DARMA

Kode Kehormaan bagi Anggota Siaga

1. Janji yang disebut Dwi Satya yang berbunyi sebagai berikut:

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

· Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara KeSatuan Republik Indonesia dan mengikuti Tata Krama keluarga

· Setiap hari berbuat kebajikan.

2. Ketentuan moral disebut Dwi Darma selengkapnya berbunyi

1. Siaga Berbakti kepada Ayah Bundanya

2. Siaga berani dan tidak putus asa

Kode Kehormatan bagi Pramuka Penggalang

1. Janji yang disebut Tri Satya yang berbunyi sebagai berikut :

Demi kehormatanku akau berjanji akan bersungguh-sungguh

· Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila

· Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat

· Menepati Dasa Darma

2. Ketentuan Moral yang disebut Dasa Darma yang selengkapnya berbunyi :

Pramuka itu :

1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Cinta Alam dan kasih sayang sesama manusia

3. Patriot yang sopan dan ksatria

4. Patuh dan suka bermusyawarah

5. Rela menolong dan tabah

6. Rajin terampil dan gembira

7. Hemat cermat dan bersahaja

8. Disiplin berani dan setia

9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya

10. Suci dalam pikiran berkataan dan perbuatan

Kode kehormatan bagi Penegak, Pandega dan Anggota Dewasa

1. Janji yang disebut Tri Satya yang berbunyi sebagai berkut:

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh

· Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila

· Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat

· Menepati Dasa Darma

2. Ketentuan moral yang disebut Dasa Darma (sama seperti Pramuka Penggalang) yang selengkapnya berbunyi :

Pramuka itu :

1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Cinta Alam dan kasih sayang sesama manusia

3. Patriot yang sopan dan ksatria

4. Patuh dan suka bermusyawarah

5. Rela menolong dan tabah

6. Rajin terampil dan gembira

7. Hemat cermat dan bersahaja

8. Disiplin berani dan setia

9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya

10. Suci dalam pikiran berkataan dan perbuatan

Motto Gerakan Pramuka

Motto adalah semboyan yang diciptakan dalam usaha untuk memberikan semangat (spirit) kepada anggota dalam visi dan misi lembaga.

Motto Pembina Pramuka ”IKHLAS BAKTI BINA BANGSA BER BUDI BAWA LAKSANA”

Motto Gerakan Pramuka merupakan motto tetap dan tunggal bagi Gerakan Pramuka ”SATYAKU KUDARMAKAN, DARMAKU KUBAKTIKAN ”

Motto Gerakan Pramuka merupakan bagian terpadu proses pendidikan untuk meningkatkan setiap anggota Gerakan Pramuka bahwa setiap mengikuti kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan kode kehormatan Pramuka.

SEJARAH DAN PENGGUNAAN BENDERA SANG MERAH PUTIH

A. Sejarah Bendera Merah Putih digunakan

1. Pada tahun 1292 tentara Jayakatwang mengibarkan bendera Merah Putih, ketika berperang melawan kekuasaan Kertanegara dari Singosari.

2. Di Majapahit, pada saat pemerintahan Hayam Wuruk terdapat peninggalan yang menunjukkan bahwa warna merah dan putih adalah warna yang dimuliakan masyarakat kala itu.

3. Di Kerajaan Melayu Minangkabau yang dipimpin oleh Maharaja Adityawarman (abad 14) menggunakan bendera merah putih yang melambangkan:

· Merah: Para Hulubalang yang menjalankan pemerintahan

· Putih: Para Alim Ulama yang menjalankan agama

· Hitam: Para Penghulu adat yang menjalankan adat istiadat Minangkabau.

4. Warna merah putih dikenal dengan sebutan “Gula Kelapa” yang berarti makanan yang mengandung nilai kekuatan yang sangat tinggi.

5. Dalam babad tanah Jawa yang disebut Babad Mentawis disebutkan ketika sultan agung menyerang negeri Pati tentaranya bernaung di bawah bendera Merah Putih “Gula Kelapa”

6. Tanggal 17 agustus 1945 bendera Merah Putih dikibarkan saat momentum Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia. Pada saat inilah pertama kalinya Sang Merah Putih sebagai Bendera Kebangsaan berkibar di bumi Indonesia merdeka.

B. Peraturan penggunaan Bendera Merah Putih (PP No 40 Thn 1958)

1. Bendera Merah Putih berbentuk segi empat panjang, bagian atas berwarna merah dan bagian bawah berwarna putih.

2. Bendera Merah Putih dikibarkan mulai pagi hari sampai dengan terbenamnya matahari (06.00-18.00).

3. Sebagai lencana dipasang di dada kiri.

4. Untuk penutup peti jenazah (pejabat Negara, angkatan militer, dan WNI yang mendapat penghormatan).

5. Penaikan atau penurunan perlahan dan khidmat, tidak boleh menyentuh tanah. Jika dipasang setengah tiang maka dinaikkan penuh terlebih dahulu baru diturunkan.

6. Penghormatan dilakukan saat penaikan dan penurunan.

7. Bila dipasang dengan bendera Negara lain, Bendera Merah Putih berada diselah kanan. Jika berhadapan dengan Negara asing dipasang di tengah (bila ganjil) dan di tengah sebelah kanan (jika genap)

8. Jika dikibarjkan bersama panji presiden /wakil presiden maka diletakkan disebelah kanan (bila 1 panji) dan di tengah (bila 2 panji).

9. Bila dikibarkan dengan panji orang maka diletakkan didepan panji orang dan lebih besar dari pada panji orang.

SEJARAH DAN PERATURAN LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA

Lagu Indonesia Raya adalah ciptaan Wage Rudolph Soepratman. Beliau seorang guru dan pernah menjadi wartawan Kaoem Moeda dan pengarang buku. Merupakan putra dari Sersan Instruktur Mas Senen Bastroseohardjo yang lahir di Jatinegara pada tanggal 9 Maret 1903 dan meninggal pada malam selasa 16 Agustus 1938 di Surabaya. Lagu ini adalah persembahan untuk masyarakat dalam Kongres Pemuda Indonesia tanggal 28 Oktober 1928 di gedung Indonesia Club, Jl. Kramat 106 Jakarta. Disana adalah pertama kalinya lagu Indonesia raya diperdengarkan. Lagu Indonesia Raya digunakan sebagai pembakar semangat dalam setiap pertemuan organisasi, parpol, dll. Setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, lagu Indonesia Raya ditetapkan sebagai lagu Kebangsaan Indonesia. Lagu Indonesia Raya ditetapkan dalam UUDS tahun 1950 pasal 3 ayat 2.

Lagu Indonesia Raya diatur dengan Peraturan Pemeritah no 44 tahun1958 tentang Kebangsaan Indonesia Raya, meliputi: ketetapan umum, penggunaan lagu Indonesia Raya, Penggunaan lagu bersamaan lagu kebangsaan asing, tata tertib penggunaan lagu serta aturan hukum.

PERATURAN BARIS BERBARIS (P.B.B)  

Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI .

a)  Bubar

Aba-aba : Bubar - JALAN

Pelaksanaannya;

Pemberian  aba aba tersebut dilaksanakan dalam keadaan sikap sempurna. Setelah melakukan penghormatan kemudian balik kanan dan setelah menghitung dua hitungan  dalam hati, lalu bubar.

b) Jalan di tempat

Aba-aba: Jalan ditempat - GERAK

Pelaksaannya:

Gerakan dimulai dengan mengangkat kaki kiri, lutut berganti-ganti diangkat, paha rata-rata, ujung kaki menuju ke bawah, tempo langkah sesuai dengan langkah biasa, badan tegak, pandangan mata tetap ke depan, lengan dirapatkan pada badan (tidak melenggang)

Dari jalan ke tempat berhenti.

Aba-aba : Henti – GERAK

Pelaksanaannya:

Pada aba-aba pelaksanaan dapat dijatuhkan kaki kiri/kanan,pada hitungan ke dua kaki kiri/kanan diharapkan pada kaki kiri/kanan dan kembali ke sikap sempurna.

c)  Membuka/menutup barisan.

Aba-aba : Buka barisan – JALAN

Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri membuat satu langkah ke samping kanan dan kiri, sedang regu tangah tetap di tempat.

Catatan :

Membuka barisan gunanya untuk memudahkan pemeriksaan.

Tutup barisan

Aba-aba :tutup barisan – JALAN

Pelaksanannya :

Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri membuat satu langkah kembali ke samping kanan dan kiri, sedang regu tengah tetap ditempat.

 

Gerakan berjalan dengan panjang tempo dan macam langkah

 

Macam langkah

Panjangnya

Tempo

1.

Langkah biasa

65cm

120 tiap menit

2.

Langkah tegap

65cm

120 tiap menit

3.

Langkah perlahan

40cm

30 tiap menit

4.

Langkah kesamping

40cm

70 tiap menit

5.

Langkah ke belakang

40cm

70 tiap menit

6.

Langkah ke depan

60cm

70 tiap menit

7.

Langkah di waktu lari

80cm

A.  MAJU – JALAN

Dari sikap sempurna

Aba-aba : Maju – JALAN

Pelaksanaannya:

1)  Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diayunkan ke depan, lutut lurus, telapak kaki diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi ± 15 cm, kemudian dihentakkan ke tanah dengan jarak setengah langkah dan selanjutnya berjalan dengan langkah biasa.

2)  Langkah pertama dilakukan dengan melenggangkan lengan kanan ke depan 90°, lengan kiri 30° ke belakang, pada langkah selanjutnya lengan atas dan bawah lurus dilenggangkan ke depan 45°, dan ke belakang 30°.

Seluruh anggota meluruskan barisan ke depan dengan melihat pada belakang leher.

Dilarang keras : berbicara-melihat kanan/kiri

Pada waktu melenggangkan tangan supaya jangan kaku.

B.  LANGKAH BIASA

1)  Pada waktu berjalan, kepala dan badan seperti pada waktu sikap sempurna. Waktu mengayunkan kaki ke depan lutut dibengkokkan sedikit (kaki tidak boleh diseret). Kemudian diletakkan ke tanah menurut jarak yang telah ditentukan.

2)  Cara melangkahkan kaki seperti pada waktu berjalan biasa. Pertama tumit diletakkan di tanah selanjutnya lurus ke depan dan ke belakang di samping badan. Ke depan 45°, ke belakang 30°. Jari-jari tangan digenggam, dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menhadap ke atas.

C. LANGKAH TEGAP

1)  Dari sikap sempurna

Aba-aba : Langkah tegap – JALAN

Pelaksanaannya :

Mulai berjalan dengan kaki kiri, langkah pertama selebar setengah langkah, selanjutnya seperti jalan biasa (panjang dan tempo) dengan cara kaki dihentakkan terus menerus tetapi tidak dengan berlebih-lebihan, telapak kaki rapat dan sejajar dengan tanah, lutut kaki tidak boleh diangkat tinggi. Bersama dengan langkah pertama lengan dilenggangkan lurus ke depan dan ke belakang di samping badan, (lengan tangan 90° ke depan dari 30° ke belakang). Jari-jari tangan digenggam dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap ke atas.

2)  Dari langkah biasa

Aba-aba : Langkah tegap – JALAN

Pelaksanaannya :

Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah, ditambah satu langkah selanjtnya mulai berjalan seperti tersebut pasa butir 1.

3)  Kembali ke langkah biasa

Aba-aba : Langkah biasa – JALAN

Pelaksanaannya :

Aba-aba diberikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah ditambah satu langkah dan mulai berjalan dengan langkah biasa, hanya langkah pertama…….

Catatan :Dalam lsedang berjalan cukup menggunakan aba-aba peringatan : Langkah tegap/langkah biasa-JALAN, pada tiap-tiap perubahan langkah (tanpa kata maju).

D. LANGKAH PERLAHAN

1) Untuk bergabung (mengantar jenazah dalam upacara kemiliteran)

Aba-aba : Langkah perlahan maju – JALAN

Pelaksanaannya :

a)  Gerakan dilakukan dengan sikap sempurna

b)  Pada aba-aba “jalan”, kaki kiri dilangkahkan ke depan, setelah kaki kiri menapak di tanah segera disusul dengan kaki kanan ditarik ke depan dan ditahan sebentar di sebelah mata kaki kiri, kemudian dilanjutkan ditatapkan kaki kanan di depan kaki kiri.

c)  Gerakan selanjutnya melakukan gerakan-gerakan seperti semula.

Catatan :

- Dalam keadaan sedang berjalan, aba-aba adalah “langkah perlahan JALAN” yang diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di tanah ditambah selangkah dan kemudian mulai berjalan dengan langkah perlahan.

- Tapak kaki pada saat menginjak tanah tidak dihentakkan, tetapi diletakkan rata-rata untuk lebih khidmat.

2) Berhenti dalam langkah perlahan

Aba-aba : Henti – GERAK

Pelaksanaannya :

E. LANGKAH KE SAMPING

Aba-aba : ……..Langkah ke kanan/kiri – JALAN

Pelaksanaannya :

Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri/kanan dilanjutkan ke samping kanan/kiri sepanjang 40 cm. Selanjutnya kaki kiri/kanan dirapatkan pada kaki kiri/kanan.Sikap badan tetap seperti pada sikap sempurna, sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.

F. LANGKAH KE BELAKANG

Aba-aba : ……..Langkah ke belakang – JALAN

Pelaksanaannya :

Pada aba-aba pelaksanaan, peserta melangkah ke belakang mulai kaki kiri menurut panjangnya langkah dan sesuai dengan tempo yang telah ditentukan, menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Lengan tidak boleh dilenggangkan dan sikap badan seperti dalam sikap sempurna. Sebanyka-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.

G.  LANGKAH KE DEPAN

Aba-aba : …….Langkah ke depan – JALAN

Pelaksanaannya :

Pada aba-aba pelaksanaan, peserta melangkahkan kaki ke depan mulai dengan kaki kiri menurut panjangnya langkah dan tempat yang telah ditentukan, menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Gerakan kaki seperti gerakan langkah tegap dan dihentikan dan sikap seperti sikap sempurna. Sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.

H. LANGKAH DI WAKTU LARI

1)  Dari sikap sempurna

Aba-aba : Lari maju – JALAN

Pelaksanaannya:

Aba-bab peringatan ke dua tangan dikepalkan dengan lemas dan diletakkan di pinggang sebelah depan dengan punggung tangan menghadap keluar, ke dua siku sedikit ke belakang, badan agak dicondongkan ke depan. Pada aba-aba pelaksanaan, dimulai lari dengan menghentakkan kaki kiri setengah langkah dan selanjutnya menurut panjang langkah dan tempo yang ditentukan dengan kaki diangkat secukupnya. Telapak kaki diletakkan dengan ujung telapak kaki terlebih dahulu, lengan dilenggangkan secara tidak kaku.

2)  Dari langkah biasa

Aba-aba : Lari – JALAN

Pelaksanaannya:

Aba-aba peringatan pelaksanaannya sama dengan ayat 1. Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh ke tanah kemudian ditambah satu langkah, selanjutnya berlari menurut ketentuan yang ada.

3) Kembali ke langkah biasa

Aba-aba : Langkah biasa – JALAN

Pelaksanaannya :

Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh ke tanah ditambah tiga langkah, kemudian berjalan dengan langkah biasa, dimuali dengan kaki kiri dihentakkan; bersama dengan itu kedua lengan digenggam.

Catatan :

Untuk berhenti dari keadaan berlari aba-aba seperti langkah biasa henti – GERAK. Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ke tanah ditambah tiga langkah, selanjutnya kaki dirapatkan kemudian kedua kepal tangan diturunkan untuk mengambil sikap sempurna.

I. LANGKAH MERDEKA

1) Dari langkah biasa

Aba-aba : Langkah merdeka – JALAN

Anggota berjalan bebas tanpa terikat pada ketentuan panjang, tempo dan ketentuan langkah. Atas pertimbangan Pimpinan, anggota dapat dijinkan untuk membuat sesuatu yang dalam keadaan lain terlarang (antara lain berbicara, buak topi, menghapus keringat). Langkah merdeka biasanya dilakukan untuk menempuh jalan jauh/diluar kota/lapangan yang tidak rata. Anggota tetap dilarang meninggalkan barisan.

2)  Kembai ke langkah biasa

Untuk melaksanakan gerakan ini lebih dahulu harus diberikan ……………….samakn langkah. Setelah langkah barisan sama, Pemimpin dapat memberikan aba-aba peringatan dan pelaksanaan.

3)  Aba-aba : Langkah biasa – JALAN

Pelaksanaannya :

Seperti tersebut pada petunjuk dari langkah tegap ke langkah biasa.

J.  GANTI LANGKAH

Aba-aba : Ganti langkah – JALAN

Pelaksanaannya :

Gerakan dapat dilakukan pada waktu langkah biasa/tegap. Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri di tanah kemudian ditambah satu langkah. Sesudah ujung kaki kiri/kanan yang sedang di belakang dirapatkan pada badan. Untuk selanjutnya disesuaikan dengan langkah baru yang disamakan. Kemudian gerakan ini dilakukan dalam satu hitungan.

Beberapa Contoh Bentuk-Bentuk Barisan

1). Berderet

1. Berdiri tegap

2. Kedua lengan tangan di samping badan

3. Kedua kaki rapat

4. Pandangan lurus ke depan

5. Rentangkan atau bentangkan kedua lengan tangan di samping badan setinggi bahu

2). Lingkaran Besar

1. Berdiri tegap

2. Kedua lengan tangan di samping badan

3. Kedua kaki rapat

4. Pandangan lurus ke depan

5. Gerakan kedua lengan tangan ke atas, jari-jari lengan tangan di atas kepala atau membentuk lingkaran dengan kedua lengan tangan.

3). Lingkaran Kecil

1. Berdiri tegap

2. Kedua lengan tangan di samping badan

3. Kedua kaki rapat

4. Pandangan lurus ke depan

5. Kedua ujung jari telunjuk dan ibu jari dipertemukan di atas kepala.

4). Setengah Lingkaran

1. Berdiri tegap

2. Kedua lengan tangan di samping badan

3. Kedua kaki rapat

4. Pandangan lurus ke depan

5. Kedua lengan digerakkan di samping badan ke depan (dimuka badan).

5). Angkare

1. Berdiri tegap

2. Kedua lengan tangan di samping badan

3. Kedua kaki rapat

4. Pandangan lurus ke depan

5. Kedua telapak tangan mengepal dan ditegakkan ke atas sebatas siku.

6). Perlombaan

1. Berdiri tegap

2. Kedua lengan tangan di samping badan

3. Kedua kaki rapat

4. Pandangan lurus ke depan

5. Kedua tangan mengepal lurus ke depan.

7). Barisan Berbanjar

1. Berdiri tegap

2. Kedua lengan tangan di samping badan

3. Kedua kaki rapat

4. Pandangan lurus ke depan

5. Tangan kanan mengepal kedepan, tangan kiri ditegakkan ke atas setinggi siku menunjukkan banjar yang ditentukan.

8). Barisan Bersaf

1. Berdiri tegap

2. Kedua lengan tangan di samping badan

3. Kedua kaki rapat

4. Pandangan lurus ke depan

5. Tangan kanan mengepal ke samping (setinggi bahu), tangan kiri ditegakkan ke atas setinggi siku menunjukkan bilangan deret yang ditentukan.

MORSE

Morse dapat dilakukan dengan:

· suara / bunyi: misal dengan peluit, trompet atau yang lain.

· Sinyal /nyala : dengan senter, lampu, api dan lilin.

· Gerak : asap, lambaian tangan dan kedipan mata

· Tulisan : denga sandi, kode dsb.

· Denyut listrik: pada kabel telegraph.

Rumah Morse

E

T

I

A

N

M

S

U

R

W

D

K

G

O

H

V

F

-

L

-

P

J

B

X

C

Y

Z

Q

-

KH

Keterangan : …….: Titik : Strip

Huruf morse

1. Huruf yang terdiri dari titik (.) saja, yaitu:

E = .

I = ..

S =...

H = ….

2. Huruf yang terdiri dari garis (-) saja, yaitu:

T = -

M = --O =---KH =----

3. Huruf yang berlawanan, terdiri dari:

A = .-berlawanan dengan

N = -.

U = ..-berlawanan dengan

D = -..

V = …-berlawanan dengan

B = -…

W = .--berlawanan dengan

G = --.

P = .--.berlawanan dengan

X = -..-

R = .-.berlawanan dengan

K = -.-

4. Huruf yang berbalikan, terdiri dari:

Y =-.--berbalikan denganQ = --.-

L = .-..berbalikan denganF = --.-

5. Huruf yang tidak ada lawannya, terdiri dari:

J = .---

C = -.-.

Z = --..

Morse angka (dengan lima titik atau strip)

1 = .----

6 = -….

2 = ..---

7 = --…

3 = …--

8 = ---..

4 = ….-

9 = ----.

5 = …..

0 = -----

Tanda baca (dengan enam titik atau strip)

Titik = ……

tanda Tanya = ..--..

Titik koma = -.-.-.

tanda petik = .----.

Koma = .-.-.-

tanda titik dua = ---…

PETA PITA

Peta ada beberapa macam diantaranya peta pita dan peta perjalanan. Disebut peta pita karena kertas yang digunakan digulung seperti mesin tik. Tetapi pada umumnya kita menggunakan kertas biasa.

Tujuan pembuatan peta pita ini adalah untuk menggambarkan keadaan perjalanan yang telah dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya.

                Peralatan yang dipersiapkan dalam pembuatan peta pita ini adalah :

                1. Pensil Teknik 2B

                2. Penggaris panjang

                3. Kertas pita peta

                4. Kompas bidik

                5. Meja kerja

Cara membuat peta pita:

Pada halaman pertama kertas laporan, cantumkan:

3 Kepada siapa laporan ditujukan.

3 Siapa yang membuat laporan ( identitas lengkap)

3 Keterangan atau data laporan seperti tanggal pembuatan, cuaca, tempat dan sebagainya.

Pada halaman berikutnya, dibuat peta pita dengan:

1. Halaman dibagi menjadi 7 ruang/kolom, untuk:

a) kolom ke 1: nomor

b) kolom ke 2 : waktu perjalanan

c) kolom ke 3 : laporan perjalanan (dari bawah)

d) kolom ke 4 : jarak yang ditempuh (dalam m)

e) kolom ke 5 : arah (jurusan 3 angka/kompas)

f) kolom ke 6 : gambar peta pita (untuk bagian sisi kiri dan kanan jalan)

g) kolom ke 7 : menulis keterangan-keterangan

2. Menulis laporan dibuat dari bawah ke atas

3. Setiap berbelok, kita membuat garis pembatas sebagai tandakita berubah/barganti arah

4. Gambar-gambar (tanda medan) diambil dari tanda-tanda peta topografi

5. Jika ada hal-hal penting/bangunan bersejarah yang menarik kita dapat menggambarnya dalam kertas khusus/halaman lain.

6. Menghitung jarak dapat menggunakan tongkat atau langkah kaki atau taksiran kita.

Peta perjalanan hampir sama dengan peta pita, tetapi dibuat dalam bentuk yamg lain. Pengerjaannya dan cara-caranya tidak jauh beda dengan cara-cara pengerjaan laporan peta pita. Keterangan yang harus ada dalam peta perjalanan:

1. Jarak pada peta perjalanan diskalakan.

Contoh: setiap 100 m di atas tanah menjadi 10 cm dalam kertas.

2. Titik sasaran harus ditetapkan sebelum bergerak.

3. Mulailah membuat peta perjalanan ditengah kertas dan tandailah tempat permulaan dengan huruf A kemudian tempat ke dua dengan B dan seterusnya.

4. Hitung (taksir) jarakyang ditempuh dan rubahlah kedalam skala.

5. Cantumkan tanda-tanda peta topografi.

6. Arah utura selalu di atas.

PETA PERJALANAN

Tujuannya untuk menggambarkan keadaan atau kondisi suatu lapangan dan daerah sekitarnya dalam skala yang lebih kecil.

                                Peralatan yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan peta lapangan ini adalah :

                1.             Pensil Teknik 2B

                2.             Penggaris panjang

                3.             Busur derajat

                4.             Kertas buffalo

                5.             Kompas bidik

                6.             Meja kerja

 

Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan peta lapangan.

1. Penentuan Skala

    Hal ini berkaitan erat dengan luas lapangan yang akan digambar dan kertas gambar yang akan dipergunakan sehingga apa yang ada di lapangan dan daerah sekitarnya yang dekat dengan lapangan tersebut dapat tergambar semuanya.

2. Penentuan Batas dan Sudut Batas Lapangan

    Setelah diketahui batas lapangannya maka batas-batas tersebut dibidik dari tengah lapangan dengan kompas bidik untuk diketahui berapa sudut batas lapangan tersebut. Penggambaran peta lapangan harus menghadap ke utara.

3. Pengukuran Jarak dari Pusat ke Sudut Batas Lapangan

    Pengukuran ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu agar diketahui dengan pasti jarak antara pusat dengan sudut lapangan dan juga jarak antara sudut yang satu dengan sudut yang lainnya.

4. Penggambaran lapangan

    Pengerjaan terakhir adalah menggambarkan sket yang telah didapat dari pengukuran-pengukuran tadi ke dalam kertas gambar. Untuk mempermudah pemberian keterangan diberi penomeran pada tiap sudut dan keterangan lainnya.

 

Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan gambar peta lapangan berikut :

PETA PANORAMA

Tujuan dari pembuatan peta panorama ini adalah untuk menggambarkan keadaan suatu daerah dengan range atau sudut pandang tertentu.

                                Peralatan yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan peta panorama ini adalah :

                1.  Pensil Teknik 2B

                2.  Penggaris panjang

                3.  Kertas buffalo

                4.  Kompas bidik

                5.  Meja kerja

 

Yang harus diperhatikan dalam pembuatan peta panorama ini adalah :

1. Arah Pandang atau Sudut Pandang

       Batas sudut pandang yang diberikan dalam pembuatan peta panorama dapat berupa satu sudut atau dua sudut sebagai arah untuk penggambaran panorama atau pemandangannya. Untuk dua sudut pandang tidak akan menjadi masalah yang berarti karena kita tinggal membidik sudut yang telah ditetapkan tersebut untuk batas penggambaran panorama. Untuk satu sudut pandang maka untuk menentukan batas sudut pandang yang akan kita gunakan untuk menggambar panorama kita harus menambahkan sudut tersebut dengan 30  untuk daerah kanan dan mengurangi sudut tersebut dengan 30  untuk daerah kiri. Kemudian baru menggambar peta panoramanya.

2.  Penggambaran Batas Daerah

     Setelah diketahui batas daerah yang akan digambar, maka langkah selanjutnya adalah membuat sket batas daerah satu dengan daerah lainnya, antara satu perbukitan dengan perbukitan atau perumahan dan lain sebagainya. Untuk penggambaran sket ini dibuat setipis mungkin karena hanya untuk pembatas dalam pembatas dalam penafsiran nanti.

3.  Pembuatan Arsiran

      Untuk pembuatan arsiran ini merupakan tahapan penting dalam membuat peta panorama. Yang perlu diperhatikan adalah untuk daerah yang dekat dengan pandangan kita maka arsirannya dibuat berdekatan

sekali, demikian seterusnya sampai pada daerah terjauh atau lapis paling atas dibuat renggang. Arsiran horisontal dipergunakan untuk daerah lautan, arsiran tegak atau vertikal untuk gunung, sedangkan untuk daerah yang landai (seperti perumahan, pepohonan) maka arsirannya dibuat agak miring (mendekati horisontal), untuk daerah yang agak curam (seperti perbukitan atau jurang terjal) maka arsiran dibuat miring mendekati tegak.

4. Pembuatan Arah Utara

    Arah utara ini diperlukan untuk mengetahui posisi menggambar kita dan juga sekaligus sebagai koreksi apakah arah yang digambar itu sudah benar. Biasanya arah utara dibuat pada posisi pojok kiri atas dengan gambar anak panah dan arahnya disesuaikan dengan arah kompas

5 Penulisan Sudut Batas dan Keterangan Batas

                                Untuk sudut pandang sebelah kiri dan kanan hendaknya dicantumkan sekaligus dengan keterangan gambar yang sesuai dengan keadaan kemudian jangan lupa untuk memberikan penomeran pada masing-masing daerah sehingga mempermudah untuk pemberian keterangan nantinya.

Untuk lebih jelasnya kita lihat contoh berikut ini.

No. Tenda: ……………

Nama Regu: ……………

Tempat

: …………………

Titik Sasaran: …………………

Cuaca

: …………………

Suhu

: …………………

Arah angin

: …………………

Waktu

: …………………

Tanggal

: …………………

Keterangan :

A. …………………

B. …………………

C. …………………

D. …………………

Keterangan arsiran :

Lebih Jauh

(Renggang)

Jauh

(Agak Renggang)

Agak Jauh

(Agak Rapat)

Dekat

(Rapat sekali)

KETERAMPILAN MENAKSIR

1. Menaksir Lebar

a. Tetapkan titik A di seberang (bisa pohon, batu).

b. Tetapkan tempat berdiri kita sebagai Titik B (posisi B lurus dengan A).

c. Kemudian berjalanlah ke kiri sebanyak 10 langkah dan tetapkanlah sebagai titik C.

d. Dari titik C berjalanlah sebanyak 5 langkah (setengah jarak BC) lalu tetapkanlah sebagai D.

e. Dari titik D kita berjalan menjauh untuk mencari titik E. berhentilah jika E sudah sejajar dengan C dan A dalam satu garis lurus.

Dengan demikian untuk menaksir lebar kita gunakan rumus:

AB = 2 . DE

Catatan: CD = 1/2 BC

2. Menaksir Tinggi

a. Berjalanlah dari objek (pohon, tiang) sejauh 11 langkah dan sebutlah sebagai titik B.

b. Dari titik B maju sekitar 1 meter dan sebutlah sebagai C

c. Di Titik C kita intai ujung pohon / tiang dengan menggunakan tongkat. Perhatikan tinggi pohon itu terletak dimana pada tongkat dan sebutlah sebagai D (tinggi ujung pohon yang ada di tongkat) dan tinggi pohon sebagai E

Maka rumusnya adalah

AE = 12 . BD

3. Menaksir Kecepatan

Menaksir kecepatan arus sungai

Tentukan dua titik di tepi sungai, sebutlah sebagai A dan B. Jaraknya sekitar 2 – 10 m (lintasan airnya). Dari titik A hanyutkan benda yang ringan dan benda itu akan terbawa ke titik B. Hitung waktu dari Titik A sampai ke Titik B.

Maka rumusnya adalah Jarak

Waktu

Catatan: hasilnya adalah dengan menggunakan satuan m / detik

4. Menaksir Berat

      Untuk mengetahui berat diperlukan salah satu barang yang telah kita ketahui beratnya misalkan botol berisi air. Gambar penaksiran beratnya sebagai berikut :

                dimana :

                                                X = berat yang ditaksir

                                                Y = berat yang diketahui

                Rumus :

                                                X = Y x

PENGETAHUAN KEPRAMUKAAN

Kiasan Dasar

Tingkkatan Pramuka ada 6 yaitu:

1. Istilah SIAGA adalah masa menyiagakan masyarakat dalam menghadapi pemerintah Kolonial Belanda dalam merintis kemerdekaan RI. Ditandai dengan masa Kebangkitan Nasinal 20 Me 1908.

2. Istilah PENGGALANG adalah masa menggalang persatuan dan kesatuan pemuda, Sumpah Pemuda 28 Oktber 1928.

3. Istilah PENEGAK adalah masa menegakkan Negara kesatuan republik Indonesia dengan Proklamasi, 17 Agustus 1945.

4. Istilah PANDEGA adalah masa memandegani mengelola pambangunan dan memngisinya.

5. Istilah PEMBINA adalah membina Bangsa dan Negara.

6. Istilah ANDALAN adalah para pemimpin yang bisa diandalkan.

Kemudian kiasan pada masing-masing golongan yang mengkiaskan tingkat-tingkat yang ada, yaitu:

1. Arti kiasan goolongan siaga (S): kemudian segeralah kita mulai pembangunan yang membutuhkan bantuan kesadaran yang tinggi dan pemetaan yang baik.

a) Siaga Mula,

b) Siaga Bantu, dan

c) Siaga Tata.

2. Arti Penggalang (G) : bangsa kita mencari ramuan kemudian dirakit atau disusun kemudian kita terapkan dalam pembangunan bangsa dan Negara.

a) Penggalang Ramu,

b) Penggalang Rakit, dan

c) Penggalang Terap.

3. Arti kiasan Penengak (T) : dalam pembangunan kita membutuhkan bantara-bantara atau ajudan, pengawas, kader pembangunan yang kuat, baik. Terampil dan bermoral yang sanggup melaksanakan pembangunan.

a) Penegak Bantara dan

b) Penegak Laksana.

4. untuk golongan Pandega, hanya terdiri dari satu tingkatan saja.

Prinsip Dasar Kepramukaan

Prinsip dasar kepramukaan adalah:

1) Iman dan takwa kepada Tuhan Yang MAha Esa;

2) Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;

3) Peduli terhadap diri pribadinya;

4) Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.

STRUKTUR ORGANISASI PRAMUKA

Setiap organisasi baik organisasi sosial, politik maupun kepemudaan pasti mempunyai susunan pengurus yang berbeda satu dengan yang lainnya. Tingkat kedudukan dan kewenangan pengurus suatu organisasi berbeda-beda. Demikian pula dengan organisasi Gerakan Pramuka, dimana setiap pengurusnya memiliki kedudukan dan kewenangan yang tidak sama. Dengan demikian, maka perlu dibuat struktur organisasi Gerakan Pramuka.

Struktur organisasi Gerakan Pramuka merupakan suatu kerangka yang berupa bagan atau skema yang menggambarkan tingkatan-tingkatan organisasi gerakan Pramuka mulai dari bawah sampai dengan yang paling atas beserta mekanisme kerjanya.

Tujuan Adanya Struktur Organisasi Gerakan Pramuka

Dengan struktur organisasi Gerakan Pramuka, maka mekanisme kerja organisasi Gerakan Pramuka dapat lebih terarah dan sistematis sehingga mendukung tercapainya tujuan Gerakan Pramuka. Karena itu struktur organisasi Gerakan Pramuka dapat dijadikan pegangan dan sekaligus pedoman di dalam mengelola Gerakan Pramuka.

Dengan struktur organisasi Gerakan Pramuka, maka dapat dihindari terjadinya tumpang tindih (kerancuan) dalam pelaksanaan tugas, kewenangan dan tanggungjawab dari masing-masing kwartir. Yang terpenting untuk diperhatikan, keberadaan struktur organisasi Gerakan Pramuka adalah adanya kesadaran, ketaatan dan kepatuhan bersama untuk melaksanakan struktur organisasi Gerakan Pramuka secara objektif dan sesuai dengan aturan main yang telah disepakati bersama.

Manfaat Struktur Organisasi Gerakan Pramuka

Keberadaan struktur Gerakan Pramuka bagi para anggota Pramuka memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah.

1. Dijadikan pedoman didalam menjalankan roda organisasi.

2. Dijadikan acuan didalam menjalankan tugas dan kewenangan pengurus organisasi.

3. Sebagai acuan didalam menjalankan kerjasama dengan organisasi diatasnya atau dibawahnya.

UPACARA

Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan peraturan yang wajib dilaksanakan dengan khidmat dan tertib, sehingga merupakan kegiatan teratur untuk menciptakan kebiasaan yang mengarah kepada budi pekerti luhur.

Dasar hukum Upacara dalam Gerakan Pramuka diatur menurut Keputusan Kwartir Nasional nomor 178 Tahun 1979 yaitu tentang Petunjuk Penyelenggaraan Upacara Dalam Gerakan Pramuka

Setiap upacara dalam kegiatan Gerakan Pramuka mengandung unsur – unsur pokok sebagai berikut :

a. Bentuk barisan yang digunakan oleh peserta upacara selalu disesuaikan dengan perkembangan jiwa peserta didik.

b. Bentuk barisan upacara pada Satuan Siaga adalah Lingkaran karena perhatian dan perkembangan jiwanya masih terpusat pada orang tua atau Pembina.

c. Bentuk barisan upacara pada Satuan Penggalang adalah Angkare karena perhatian dan perkembangan jiwanya telah mulai terbuka.

d. Bentuk barisan upacara pada Satuan Penegak dan Pandega adalah Bersaf karena perhatian dan perkembangan jiwanya sudah terbuka luas.

e. Jika peserta upacara itu terdiri dari dua golongan atau lebih maka bentuk barisan yang digunakan ditentukan oleh Pembina Upacara atau Pengatur Upacara sesuai dengan keadaan setempat.

Penghormatan kepada Bendera Merah Putih dilakukan :

a. Pada waktu Pengibaran Bendera dan Penurunan Bendera (Penyimpanan) Sang Merah Putih.

b. Pada waktu Bendera Merah Putih dibawa masuk atau keluar dari ruangan upacara.

GOLONGAN SIAGA

Macam-macam Upacara dalam Perindukan Siaga:

1) Upacara Pembukaan Latihan

2) Upacara Penutupan Latihan

3) Upacara Pelantikan

Bentuk Upacara

Usia Siaga (7-10 tahun) sesuai dengan perkembangan kejiwaanya yang masih memusatkan pandangan dan pemikiranya kepada keluarga, maka upacara dalam Perindukan Siaga menggunakan bentuk lingkaran.

Yanda /Bunda sebagai pusat lingkaran perindukan, sdangkan Pak Cik dan Bu Cik akan mendampingi para Siaga pada lingkaran perindukan

Keterangan gambar:

: Bunda/ Yanda

: PBU/ Sulung

: Pemimpin Barung

: Wakil Pemimpin Barung

: Bu Cik/ Pak Cik

A. Langkah-langkah Upacara Pembukaan dan Penutupan Latihan Siaga

1. Upacara Pembukaan Latihan

a. Menyiapakan Alat-alat:

· Bendera Merah Putih

· Standar Bendera

· Teks Pancasila

· Teks Dwi Darma

b. Perindukan Siaga dikumpulkan dalam bentuk lomba oleh Yanda/ Bunda, Pak Cik / Bu Cik memeriksa kebersihan anak-anak untuk memilih Barung terbaik

2. Jalanya Upacara

a. Pemimpin Upacara memanggil anggota Perindukan Siaga, membuat lingkaran besar mengelilingi standar Bendera.

Pemimpin Upacara memenggil “ Siagaaaaa... “ yang dijawab dengan “ Siapppp....”

b. Pemimpin Upacara menjemput Pembina Upacara ( Yanda / Bunda )

c. Pembina Upacara memasuki lingkaran upacara melalui pintu kemudian pemimpin upacara berhadapan dengan Pembina Upacara dengan Standar Bendera ada di tengah / diantara mereka berdua

d. Pembantu Pembina ( Pak Cik / Bu Cik ) berada di sela-sela Barung

e. Pemimpin Upacara mengambil bendera Merah Putih. Ketika sampai di garis lingkaran tanpa aba-aba seluruh peserta upacara memberi hormat kepada sang Merah Putih. Pemimpin Upacara meletakan bendera Merah Putih di standar bendera. Pemimpin Upacara memberi hormat kepada sang merah putih, kemudian menurunkan tangan diikuti seluruh peserta upacara

f. Pembina Upacara membaca Pancasila diikuti oleh seluruh peserta upacara

g. Pemimpin Upacara membaca Dwi Darma ditirukan seluruh peserta upacara

h. Pemimpin Upacara kembali ke Barungnya

i. Pengumuman dari Pembina Upacara

j. Pengucapan Doa oleh Pembina Upacara

k. Upacara pembukaan latihan selesai, dilanjutkan dengan latihan

3. Upacara Penutupan Latihan

a. Pemimpin upacara memanggil anggota perindukan Siaga membentuk lingkaran

b. Pemimpin upacara menjemput Pembina

c. Pemimpin upacara menyimpan bendera Merah Putih, sebelum mengambil bendera pemimpin memberi hormat terlebih dahulu. Begitu Pemimpin upacara mengambil bendera, seluruh peserta memberi hormat kepada Sang Merah Putih. Ketika bendera sampai di pintu lingkaran tanpa aba – aba penghormatan selesai

d. Pembina upacara memberi pesan – pesan / amanat

e. Upacara ditutup oleh Pembina upcara dengan pengucapan doa

4. Upacara Pelantikan

Upacara pelantikan dilaksanakan dalam rangka upacara pembukaan latihan, jalannya upacara :

a. Upacara pembukaan latihan dilaksanakan seperti biasa, setelah pembacaan Pancasila oleh Pembina dan pembacaan Dwi Darma oleh Pemimpin upcara, kemudian Pembina Upacara mengumumkan bahwa ada seorang Siaga yang akan dilantik

b. Pemimpin Barung mengantar Siaga yang akan dilantik

c. Pembantu Pembina ( Pak Cik / Bu Cik ) maju ke tengah lingkaran membawa atribut pelantikan

d. Pembina Upacara mengadakan tanya jawab mengenai ujian SKU kepada Siaga yang akan dilantik

e. Pembina Upacara menyuruh Siaga yang akan dilantik untuk berdoa

f. Pembina Upacara berjabatan tangan dengan Siaga yang akan dilantik dengan memegang ujung Merah Putih. Semula tangan Pembina di bawah, menjelang pengucapan janji Pembina membalikkan tangan

g. Pembina Upacara menuntun Siaga mengucap Dwi Satya. Anggota Perindukan memberi hormat ketika pengucapan janji

h. Pemasangan atribut pelantikan, bergantian mulai dari Pembina, Pembantu Pembina

i. Penghormatan kepada Siaga yang baru dilantik oleh Perindukan dipimpin oleh Pemimpin Upacara

j. Pengucapan doa oleh Pembina Upacara

k. Upacara Pelantikan selesai, dilanjutkan dengan latihan

B. Macam-Macam Permainan Siaga

a. Mempertahankan Keseimbangan

tiap barung berderet ke belakang, tiap anggota barung berjalan ke tempat yang sudah ditetapkan dan kembali semula dengan sebuah / dua buah buku di atas kepala. Jika buku jatuh dia harus mulai lagi. Barung yag terlebih dulu selesai menjadi pemenangnya

b.Menangkap Ular

perindukan dalam bentuk lingkaran. Seorang Siaga di luar lingkaran menjadi ular dan menraik seutas tali panjang sebagai ekornya.

Ular menepuk punggung seorang Siaga dalam lingkaran dan lari, dikejar oleh Siaga tadi. Ular lari ke tempat yang ditinggalkan oleh Siaga tadi, sedangkan Siaga berusaha memegang ekor ular, sebelum ia sampai di tempat tujuannya kalau ekornya dapat dipegang ia menggantikan menjadi ular, jika tidak ular mencari mangsa lain.

C. Wisata

Anak usia Siaga ( 7 - 10 tahun ) pada umumnya mempunyai kecenderungan ingin mengetahui dunia luar yang lebih banyak, oleh karena itu Gerakan Pramuka menggunakan wisata sebagai salah satu alat pendidikan.

Adapun tujuan diadakan wisata antara lain :

a.Menambah pengetahuan dan pengalaman anak

b.Meningkatkan rasa taqwa kepada Tuhan

c.Mengembangkan rasa cinta tanah air

d.Menimbulkan rasa indah dan fantasi anak

e.Memperluas lingkungan hidup anak

f.Menimbulkan kesegaran, kebebasan dan variasi hidup pada anak.

Sedangkan bentuk wisata adalah bepergian keluar dalam rombongan yang dipimpin oleh beberapa orang Pembinanya ( Bunda, Yanda, Bu Cik, Pak Cik ) menuju tempat – tempat yang berguna bagi pendidikan Siaga

GOLONGAN PENGGALANG

Perlengkapan Upacara Untuk Satuan Pramuka Penggalang

1. Bendera Merah Putih dan tali

2. Tiang bendera ( 3 tongkat yang disambung)

3. Teks Pancasila/Teks Dasa Darma/Sandi Ambalan/Ren

Bentuk Upacara Golongan Penggalang

.

Susunan Upacara latihan Penggalang:

1. pratama Membariskan pasukannya membentuk Angkare

2. pratama menyiapkan pasukan

3. pratama menjemput Pembina (laporan)

4. Pembina memasuki lapangan upacara

5. Penghormatan kepada Pembina

6. Penyerahan pasukan dari pratama ke Pembina

7. Pengibaran bendera merah putih

8. Pembacaan pancasila

9. Pembacaan dasa dharma

10. Amanat Pembina upacara dan memimpin do’a

11. Penyerahan pasukan dari Pembina ke pratama

12. Penghormatan kpada pembina

13. Upacara selesai Pembina meninggalkan tempat

14. Pratama mengistirahatkan pasukan

API UNGGUN

Sejarah

a. Sejak zaman dahulu nenek moyang kita tidak akan pernah melupakan api unggun sebagai penghangat badan dan pengusir binatang buas. Disamping itu api unggun juga berguna sebagai media pertemuan untuk musyawarah, menghakimi pelanggaran, bergembira, pesta dan Pembinaan.

b. Cara berapi unggun nenek moyang kita itu perlu ditumbuh kembangkan dalam kegiatan Kepramukaan sebagai alat pendidikan.

Bentuk-Bentuk Api Unggun

- Api Unggun Asli

Api unggun asli adalah api unggun yang bahannya dari kayau bakar atau bahan bakar lain yang dapat menyala dengan besar dan diselenggarakan di tempat terbuka.

- Api Unggun Tiruan

Api unggun tiruan adalah api unggun yang bahannya dari lampu listrik, lampu teplok atau lilin.

Sifat-Sifat Api Unggun

- Api Unggun Resmi

Api unggun resmi adalah api unggun yang dilaksanakan untuk acara-acara resmi, misalnya pelantikan, pelepasan anggota Satuan dan sebagainya. Api unggun dilaksanakan dengan lebih khidmat, suasana gembira agak dikurangi.

- Api Unggun Biasa

Api unggun biasa adalah api unggun yang merupakan rangkaian/bagian dari kegiatan besar, misalnya persami, jambore, raimuna dan sebagainya. Api unggun lebih bersifat hiburan, sehingga suasananya lebih gembira. Para peserta mendapatkan kesempatan untuk menampilkan atraksi secara spontanitas dan bebas namun batas norma-norma kesopanan dan ketertiban.

Macam-Macam Bentuk Api Unggun

Bentuk Api Unggun

Contoh Gambar

1. Bentuk Piramida Segitiga

Kayu kering disusun segitiga sama sisi, makin keatas segitiganya semakin kecil, sehingga ditengah tumpukan kayu terdapat rongga. Dirongga tersebut ditaruh bahan yang mudah terbakar, misalnya jerami, sekam yang sudah disiram minyak tanah dan sebagainya

2. Bentuk Piramida Bujur Sangkar

Cara penyusunan kayu dan bahan bakar sama dengan bentuk piramida segitiga, hanya bentuknya saja bujur sangkar.

3. Bentuk Pagoda Tegak

Kayu basah dan kering ditata tegak, disandarkan pada gawangnya yang tidak mudah terbakar, misalnya kayu/bambu basah. Di dalam rongga ditaruh bahan bakar yang mudah terbakar. Bentuk ini yang paling sering dipakai.

4. Bentuk Pagoda Roboh

Kayu kering ditetapkan di tanah, ujung-ujungnya bertemu di tengah sehingga pangkalnya diluar membentuk lingkaran. Agar ujungnya cepat terbakar, ditempat pertemuan tersebut dapat dibuat lubang dan diberi bahan bakar yang mudah terbakar.

5. Bentuk Kursi

Dua kayu basah dipancangkan agak berjauhan dan agak condong ke belakang. Kayu-kayu disusun sedemikian rupa sehingga membentuk kursi. Bentuk ini digunakan apabila angin bertiup agak kencang dari satu arah.

2. Syarat-Syarat Tempat Api Unggun

a. Medan terbuka, misalnya lapangan yang cukup luas

b. Permukaan tanah rata

c. Tanahnya kering

d. Suasana sekitarnya cukup tenang

e. Terlindung dari tiupan angin kencang

f. Apabila tempat api unggun berumput yang bagus, misalnya taman, maka rumput dipindahkan dulu dari tempat nyala api, atau diberi alas batang pisang.

g. Hindari benda lain ikut terbakar (hutan)

3. Nilai-Nilai Pendidikan Dari Api Unggun

a. Mempererat persaudaraan

b. Memupuk kerjasama (gotong royong)

c. Meningkatkan rasa keberanian dan percaya diri

d. Menciptakan suasana kebebasan dan kegembiraan

e. Memupuk kedisiplinan

f. Mengembangkan bakat

KOMPAS DAN ARAH MATA ANGIN

1. KOMPAS

Kompas adalah sebuah alat yang berbentuk bulat untuk menetapkan/menunjukkan arah mata angin.

a. Macam-macam Kompas

Berdasarkan fungsinya kompas dibagi menjadi beberapa macam, yaitu :

1. Kompas biasa, yaitu kompas yang hanya dilengkapi jarum penunjuk arah.

2. Kompas bidik biasa, yaitu kompas bidik yang dilengkapi dengan jarum dan angka pembagian derajat.

3. Kompas prisma, yaitu kompas bidik yang dilengkapi dengan sebuah prisma.

4. Kompas geologi, yaitu kompas yang dilengkapi dengan cermin dan klino-meter.

b. Bagian-bagian penting dari Kompas :

1. Dial, adalah permukaan kompas dimana tertera angka derajat dan huruf mata angin.

2. Visir, adalah lubang dengan kawat halus untuk membidik sasaran.

3. Kaca Pembesar, digunakan untuk melihat derajat Kompas.

4. Jarum Penunjuk adalah alat yang menunjuk Utara Magnet.

5. Tutup Dial dengan dua garis bersudut 450 yang dapat diputar.

6. Alat Penyangkut adalah tempat ibu jari untuk menopang kompas saat membidik.

 

Angka-angka yang ada di kompas dan istilahnya

 

                North              =              Utara                     =              0

                North East              =              Timur Laut              =              45

                East                        =              Timur                     =              90

                South East              =              Tenggara                =              135

                South                      =              Selatan                   =              180

                South West              =              Barat Daya             =              225

                West                       =              Barat                      =              270

                North West              =              Barat Laut               =              325

 

Cara Menggunakan Kompas

1.  Letakkan kompas anda di atas permukaan yang datar. setelah jarum kompas tidak bergerak lagi, maka jarum tersebut menunjuk ke arah utara magnet.

2.   Bidik sasaran melalui visir dengan kaca pembesar. Miringkan sedikit letak kaca pembesar, kira-kira 50  di mana   berfungsi untuk membidik ke arah visir dan mengintai angka pada dial.3.   Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca pembesar, luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah dilihat melalui kaca pembesar

2. ARAH MATA ANGIN

Keterangan :

U

: Utara= 0o

TL

: Timur Laut= 45o

T

: Timur

= 90o

TG

: Tenggara= 135o

S

: Selatan= 180o

BD

: Barat Daya= 225o

B

: Barat

= 270o

BL

: Barat Laut= 315o

TALI TEMALI DAN KEGUNAANNYA

Tali adalah bendanya

Simpul adalah menyambung antara tali dengan tali

Ikatan adalah menyambung antara tali dengan benda lain (umpamanya kayu/bambu,dsb)

Macam-Macam Simpul:

No.

Nama Simpul/Ikatan dan Kegunaan

1.

MENYUSUK TALI

Kegunaan : - Untuk membuat agar ujung tali tidak lepas terurai.

· Untuk menyambung 2 bh tongkat untuk tiang bendera.

2.

SIMPUL MATI

Kegunaan : - Untuk menyambung dua tali yang sama besar dalam keadaan kering.

- Untuk Mematikan tali (ikatan terakhir dalam tali-menali.

3.

SIMPUL HIDUP

Kegunaan : Untuk mengikatkan tali pada tiang tetapi mudah utk

dibuka kembali.

4.

SIMPUL PANGKAL

Kegunaan : Untuk memulai suatu ikatan, mengikatkan tali pada tiang atau membuat tandu/dragbar.

5.

SIMPUL ANYAM

Kegunaan : Untuk menyambung 2 tali yg tidak sama besar dalam keadaan kering.

6.

SIMPUL ANYAM GANDA

Kegunaan : Untuk menyambung dua tali yang tidak sama besar dalam keadaan basah.

7.

SIMPUL TIANG

Kegunaan : Utk mengikat leher binatang agar tdk terjerat & msh dpt bergerak bebas.

8.

SIMPUL JANGKAR

Kegunaan : Utk membuat tandu, menalikan pasak, mengikat cincin

& menarik balok.

9.

SIMPUL LASO

Kegunaan : Untuk menjerat binatang.

10.

SIMPUL KEMBAR

Kegunaan : Untuk menyambung 2 utas tali yg sama besar dalam keadaan basah.

11.

SIMPUL ERAT

Kegunaan : Untuk memendekkan tali tanpa harus memotongnya.

12.

SIMPUL TAMBAT

Kegunaan : Untuk memulai suatu ikatan/menyeret

balok.

13.

IKATAN PALANG

Kegunaan : Utk mengikat 2 bh tongkat/tiang yg posisinya berpalangan, menyiku

14.

KATAN SILANG

Kegunaan : Utk mengikat 2 bh tongkat/tiang yg posisinya bersilangan.

SEMAPHORE

Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan menggunakan 2 bendera, dimana masing-masing bendera tersebut berukuran 45 cm x 45 cm. Sedangkan warna yang sering dipergunakan adalah merah dan kuning dengan warna merah selalu berada dekat tangkainya.Ukuran bendera Semaphore : 45x45 cm, panjang tongkat 50 cm / menyesuaikan.

Keterangan :

A = 1

B = 2

C = 3

D = 4

E = 5

F = 6

G = 7

H = 1 – 2

I = 1 – 3

K = 1 – 4

L = 1 – 5

M = 1 – 6

N = 1 – 7

O = 2 – 3

P = 2 – 4

Q = 2 – 5

R = 2 – 6

S = 2 – 7

T = 3 – 4

U = 3 – 5

Y = 3 – 6

J = 4 – 6

V = 4 – 7

W = 5 – 6

X = 5 - 7

Z = 6 - 7

METODE PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT

Pertolongan Pertama adalah pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit/cedera yang memerlukan penanganan medis dasar.

Tujuannya adalah untuk menyelamatkan jiwa penderita, mencegah cacat, memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan.

Sebagai seorang penolong hal-hal yang pertama kali harus dilakukan sewaktu menemukan korban adalah sebagai berikut:

a. Penilaian Keadaan

· Memperoleh gambaran umum tentang kejadian yang terjadi, yaitu kondisi korban saat itu, kemungkinan yang terjadi, cara mengatasi

· Keselamatan korban, dan penolong

· Mekanisme cedera

· Mengenali dan mengatasi gangguan yang mengancam korban

· Stabilkan korban

b. Penilaian Dini

· Kesan umum terjadi karena trauma, penyakit bawaan atau yang lainnya

· Respon yaitu untuk mengetahui korban itu sadar atau tidak. Ini dapat dilakukan dengan cara respon suara (si penolong melakukan tepuk tangan), menyentuh (menepuk pipi korban, mencubit tangan korban). Apablia korban tidak ada respon dapat dilakukan dengan cara membuka jalan napas dengan cara tekan dahi angkat dagu.

· Cek napas korban apakah masih ada atau tidak.

· Cek nadi korban ada atau tidak, normal atau tidak. Ini dilakukan pada leher, pergelangan tangan, lipatan paha selama 15 detik. Ferekuensi Nadi normal manusia dewasa 60-90 per menit.

c. Pemeriksaan Fisik

Dilakukan dengan melihat kondisi fisik korban/penderita pada bagian tubuh:

· Tulang tengkorak (dahi, pelipis, mata, hidung, pipi, kepala)

· Leher apakah ada kelainan (dengan menyamakan dengan leher si penolong)

· Tulang badan atas (bahu, selangka, dada, pinggang)

· Perut (apakah ada pendarahan di dalam)

· Tulang badan bawah (pinggul, tungkai atas, tungkai bawah, pergelangan kaki, punggung kaki, telapak kaki, jari kaki)

· Tangan (lengan atas, siku, lengan bawah, pergelangan tangan, punggung tangan, telapak tangan, jari tangan).

· Perubahan warna kulit

Tujuannya adalah apakah tidak ada pendarahan ataupun luka pada tubuh seperti tulang mencuat keluar, pendarahan, memar, terkilir dan lain sebagainya.

d. Riwayat Penderita

Setelah melakukan pemeriksaan dini lakukan dengan mencatat informasi tentang penderita dari kartu identitas yang ada pada korban, bertanya kepada orang sekitar (bila tidak sadar). Apabila sadar tanyakan kepada korban tentang keluhan korban, obat, makanan/minuman terakhir, penyakit, alergi yang dialami, kejadian.

e. Pemeriksaan Berkala

Pemeriksaan berkala dilakukan denga tujuan agar korban yang sudah ditolong tidak mengalami lagi keluhan atau gangguan dan mempermudah proses penyembuhan. Apabila korban sudah stabil pemeriksaan berkala dilakukan setiap 15 menit, tapi bila belum stabil maka dilkakukan tiap 5 menit.

Dalam pemeriksaan berkala hal yang dilakukan adalah;

· Melihat kembali jalan napas (napas, frekuensi napas)

· Frekuensi dan kualitas nadi

· Keadaan kulit

· Check secara teliti

· Pembalutan dan pembidaian

· Komunikasi dengan penderita

f. Pelaporan

Setelah semua hal diatas dilakukan maka buat segera catatan tentang:

· Kondisi korban (awal, setelah diobati)

· Kejadian yang terjadi

· Segera lapor kepada pihak terkait

· Polisi dengan menelpon 110

· Ambulance dengan menelpon 118

Gambar untuk cara menutup (membalut luka terlampir) dalam lampiran

Jenis jenis Luka

1. Luka berdasarkan sebabnya

a. Luka iris

b. Luka gigitan

c. Luka gores

d. Luka bakar

e. Luka tusuk

f. Luka akibat bahan kimia

2. Luka berdasarkan tempat luka tersebut

a. Luka dalam

b. Luka luar

Cara pertolongan terhadap luka

a. Hentikan pendarahan

b. Usapkan obat merah atau yodium

c. Berilah Sulfatilamide podwer dan jangan sampai kena air

d. Tutuplah dengan kain kasa yang kering dan steril

Penyakit menular

1. Malaria

Penyebab plasmodium oleh nyamuk anopheles. Jenisnya malaria tropicana dan tertiana serta quartana

2. Demam berdarah

Penyebabnya adalah virus dengue yang dibawa oleh nyamuk aides aigepti

3. Tipes

Penularan melalui makanan dan minuman. Penderita ini harus banyak makan dan minaum serta istirahat yang cukup

4. kolera

penyebab bakteri kolera. Penularan melalui makanan dan minuman

5. Influenza

Penularan melalui pernapasan

6. C