pendekar baja

Upload: neinoza-aja

Post on 04-Feb-2018

326 views

Category:

Documents


23 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Pendekar Baja

    1/877

  • 7/21/2019 Pendekar Baja

    2/877

    ENDEKAR BAJA

    Wu Lin Wai Shi

    Karya : Gu Long

    Saduran: Gan KL

    Jilid 1

    Cuaca buruk, salju bertebaran, bumi seakan akan dilapisi permadani putih, selepas matamemandang, ribuan li terbentang, hanya putih melulu tanpa warna lain setitik pun.

    Jauh di luar kota Kay-hong, di bawah hujan salju yang lebat, tertampak dua ekor kuda

    dibedal kencang, penunggang kuda di depan mengenakan mantel berbulu tebal, keduatangannya tersembunyi di dalam lengan baju. Kudanya gagah tapi penunggangnyakelihatan lesu dan ogah-ogahan, kepalanya mengenakan topi kulit rase yang sudah butut,topinya ditarik rendah hingga tidak jelas raut mukanya.

    Kuda yang mengintil di belakangnya juga ditunggangi satu orang, tapi orang ini mendekammelintang di punggung kuda, kiranya sesosok mayat yang telah kaku. Karena hawa dingin,maka wajahnya masih segar dan kelihatan seperti masih hidup, pakaiannya perlente,warna dan coraknya segar dan baru, sekujur tubuhnya tidak kelihatan ada bekas luka,wajahnya masih mengulum senyum, agaknya dia mati dengan tenteram seolah-olah matidengan enak.

    Entah dari mana datangnya kedua penunggang kuda ini, tapi arah tujuannya adalahsebuah perkampungan besar yang terkenal di luar kota Kay-hong. Kini penunggang kudadi depan sudah dapat melihat perkampungan besar dan megah yang ditujunya.

    Perkampungan ini terletak di sebelah barat parit pelindung kota, ada ratusan wuwunganyang memenuhi tanah seluas beberapa puluh hektare, perkampungan seluas ini ditandaidengan pintu gerbang yang tidak pernah tertutup sepanjang tahun.

    alju di depan pintu gerbang tampak penuh bekas tapal kuda, tapi tidak kelihatanbayangan seseorang pun, lewat pintu gerbang itu masuk ke halaman rumah, di bawah

    emper kiri terdapat sebuah papan yang penuh bertempelan maklumat besar-kecil dengangaya tulisan yang berbeda, kertasnya ada yang sudah kuning dan tulisan pun lunturkarena dimakan waktu.

    !emasuki pintu kecil di sebelah kanan orang akan berada dalam pekarangan yangmenghadap ruang kecil, ruangan yang kosong tanpa pajangan dan perabot kecualideretan peti-peti mati, ada belasan peti mati, semuanya masih baru dan belum dipelitur,seakan-akan di sini memang tersedia peti mati entah untuk dijual atau persediaan untukpenduduk kampung. Padahal hawa amat dingin, tapi tidak kelihatan ada api di dalamruangan, dua orang lelaki berpakaian hitam tampak nongkrong di atas peti mati di deretanpaling depan, kedua orang ini duduk berhadapan sambil minum arak.

  • 7/21/2019 Pendekar Baja

    3/877

    "iga guci arak sudah menggeletak di lantai, tapi kedua orang ini tidak kelihatan mabuk,padahal perawakan mereka kurus kering, berwajah kaku dingin, selintas pandang takubahnya wajah patung, tampang kedua orang hampir mirip satu dengan yang lain, merekaterus minum seperti berlomba saja dan tanpa bicara. #rang di sebelah kiri buntung lengankanannya sebatas siku, tangan yang buntung itu dipasangi sebuah gancu besar warnahitam legam, beratnya belasan kati, setiap kali gancunya bergerak seperti hendak

    menggantol bolong peti mati, tapi yang digantol hanyalah sebutir kacang yang kecil terusdilontarkan ke dalam mulut, lepek wadah kacang sedikit pun tidak tersentuh.

    $aki-laki satunya lagi bertubuh utuh, tapi setiap kali habis meneguk secangkir araktubuhnya lantas terbungkuk-bungkuk dan batuk, namun tetap tidak kapok, secangkir demisecangkir arak dituang lagi ke dalam perut, agaknya biar batuk sampai mampus juga tidakakan berhenti minum. %upanya dia lebih rela mati daripada pantang minum arak.

    $ewat serambi di sebelah kiri akan sampai ke ruang pendopo, api unggun tampakberkobar di dalam pendopo, di situ berderet delapan meja penuh hidangan, semuanyahidangan kelas satu, ada delapan meja, tapi hanya untuk tujuh orang.

    "ujuh orang masing-masing menduduki sebuah meja, maklum, rupanya ketujuh orang initidak mau duduk di sebelah bawah yang lain, maka tidak ada yang duduk bersama satumeja.

    &sia ketujuh orang ini paling-paling baru tiga puluhan, tapi sikap dan tingkah merekakelihatan angkuh, seperti orang gede layaknya. Ketujuh orang ini ada lelaki dan juga adaperempuan, ada padri, ada preman, ada yang menyandang pedang, ada yang membawakantong kulit, yang sama adalah sorot mata mereka berkilat tajam, jelas $wekang merekacukup tinggi, jelas mereka adalah jago-jago muda dunia persilatan. Kelihatannya ketujuhorang ini satu sama lain tidak saling kenal, tapi juga seperti sudah kenal, mereka pastibukan datang dari satu tempat, tapi kini serentak berada di tempat ini, entah untuk apa

    mereka kemari'

    (i belakang pendopo, melewati sebuah serambi pula dan belok ke kanan terdapat sebuahbangunan lain, suasana sepi, ruangan di sebelah kiri tertutup rapat namun tercium bauobat.

    esaat kemudian tertampak seorang anak dengan rambut digelung kundai membuka pintukeluar dengan membawa kaleng obat. Kini daun pintu terbentang lebar, tertampak dalamruang itu ada tiga orang tua beruban. eorang bermuka kurus kuning, duduk di atasranjang sambil memeluk selimut tebal, agaknya sudah lama dia rebah di tempat tidurkarena mengidap sakit. eorang lagi berperawakan tinggi besar, gagah dan tampan,

    alisnya tegak, matanya besar bercahaya, kedua tangannya putih bersih laksana batukemala, walau usianya sudah lanjut, namun masih terbayang bekas ketampanan masamudanya dulu.

    #rang ketiga bertubuh kekar, pundaknya lebar, dadanya bidang berotot, jenggotnya kaku,matanya bundar laksana mata singa, hawa sedingin ini, tapi dia hanya mengenakan bajutipis, baju di depan dadanya terbuka lebar lagi. Kalau rambut dan jenggotnya tidakberuban, siapa percaya usianya sudah tua'

    "iga orang ini duduk di depan ranjang, di ujung ranjang sana ada sebuah meja pendekbertumpuk buku-buku catatan, di sampingnya adalah belasan ikat pinggang dari berbagai

  • 7/21/2019 Pendekar Baja

    4/877

    jenis kain dan warna yang berbeda. )aktu itu si kakek berjenggot pendek kaku itu sedangmembuka ikat pinggang itu satu per satu, setiap ikat pinggang ditempeli kertas.

    ementara kakek bertubuh tinggi itu memegang pensil dan kertas, ia mencatat apa yangtertera di atas kertas tempelan itu, tiada yang tahu apa ini tulisan itu, namun kelihatanmuka ketiga orang ini sangat prihatin dengan dahi berkerut.

    elang sekian lamanya, terdengar kakek tinggi itu menghela napas, katanya. *+ertahun-tahun berjerih payah, mengeluarkan biaya yang tidak terhitung banyaknya, namun yangberhasil kita kumpulkan juga cuma ini saja, semoga ....* tiba-tiba dia batuk perlahan danmenghentikan kata-katanya, jelas hatinya tertekan, entah apa yang dikhawatirkannya.

    "api orang tua yang sakit malah tertawa, ujarnya, *asil yang kita peroleh ini tidakterhitung kecil, yang jelas kita sudah berusaha sekuat tenaga, kuyakin pada suatu hariusaha kita akan berhasil.*

    *Plak*, tiba-tiba kakek berjenggot kaku berkeplok sekali, katanya lantang, *&capan "oakomemang benar, bagaimanapun keparat itu hanya seorang saja, memangnya dia mampu

    mencaplok kita bertiga'*

    Kakek tinggi tersenyum, ucapnya, *epuluh tahun terakhir ini, ketujuh jago paling top di+u-lim kini sudah menunggu di ruang depan. +ila Kungu ketujuh orang ini benar samahebat seperti nama besar mereka, dengan gabungan kekuatan mereka bertujuh, kuyakinusaha kita ada harapan, yang kukhawatirkan adalah mereka masih berusia muda, masing-masing suka membawa kemauannya sendiri, satu sama lain tidak mau mengalah, jadisukar bekerja sama.*

    ementara itu, kedua kuda sudah tiba di depan perkampungan, laki-laki bermantel tebal itumelompat turun dari kudanya lalu menghampiri kuda yang lain, memanggul mayat itu terus

    masuk ke halaman.

    $angkahnya perlahan malas seperti tidak bertenaga, tapi tangan yang mengempit mayatitu seperti tidak mengeluarkan tenaga, dia mirip kaum gelandangan yang hidup miskin, tapikedua ekor kuda yang jempolan itu ditinggalkan begitu saja, biar kuda itu dicuri orang jugatidak jadi soal.

    $angsung dia mendekati dinding penahan angin, dengan kemalas-malasan dia mendorongtopi bulunya hingga kelihatan raut mukanya, kiranya dia seorang pemuda tampan,mulutnya mengulum senyum walau sikapnya tidak acuh, seperti tidak peduli akan segalasesuatu di sekitarnya, tapi siapa pun bila melihat tampangnya pasti tertarik dan bersimpatikepadanya.

    anya pedang panjang yang tergantung di pinggangnya dengan sarung pedangnya yangkelihatan kotor dan dekil, sehingga timbul kesan orang meski pedang itu senjata yangdapat membunuh orang, tapi berada di pemuda ini rasanya tidak perlu ditakuti lagi.

    Kertas-kertas yang ditempel di dinding itu ternyata semuanya maklumat tentang orang-orang atau penjahat yang sedang dicari atau diuber, di mana tercantum nama, umur danasal usulnya, kejahatan yang pernah dilakukan, dan berapa besar upah yang dapatditerima bagi siapa pun yang dapat membekuknya hidup atau mati, semua penjahat yangdicari adalah gembong-gembong yang kelewat batas kejahatannya.

  • 7/21/2019 Pendekar Baja

    5/877

    (ari maklumat itu dapatlah disimpulkan bahwa akhir-akhir ini tidak sedikit jumlah penjahatyang mengganas di kalangan Kangouw, maklumat itu bukan ditandatangani oleh pihakpenguasa yang berwenang, tapi adalah pemberitahuan dari pemilik atau majikanperkampungan besar ini, Jin-gi-ceng.

    "ernyata Cengcu dari Jin-gi-ceng ini berani memberi upah besar bagi siapa saja yangberhasil menangkap penjahat yang tercantum dalam maklumat ini, ini memang sesuaidengan nama besar perkampungan itu, Jin-gi-ceng atau perkampungan yangmengutamakan keadilan dan cinta kasih.

    Pemuda miskin ini langsung mendekati maklumat yang sudah luntur dan paling lamaditempel di situ, di mana tertulis

    $ay Jiu-hong, /0 tahun, dari aliran Kong-tong, bersenjata ruyung, tujuh puluh tiga iang-bun-ting paku pencabut nyawa2 dalam kantong kulitnya adalah salah satu dari sembilanbelas jenis senjata rahasia paling ganas di +u-lim. #rang ini bukan saja licik dan licin,

    banyak akal muslihatnya, keji, jahat, merampok dan membunuh korban yangdiperkosanya, segala macam kejahatan dilakukannya. elama tujuh tahun, setiap bulansedikitnya satu kali melakukan kejahatan besar, siapa saja bila dapat membekuknya matiatau hidup, akan mendapat upah lima ratus tahil perak, janji pasti ditepati.

    "ertanda Jin-gi Cengcu

    Pemuda miskin itu menyobek maklumat itu terus masuk ke pekarangan di sebelah kanan.3gaknya sudah sering dia kemari, maka haal jalannya, kedua laki-laki kurus berbaju hitamyang bermuka kaku seperti patung itu menoleh waktu pemuda ini melangkah masuk,mereka saling pandang terus berdiri bersama.

    Perlahan si pemuda turunkan mayat itu di atas lantai, lalu menggeliat, telapak tanganterulur, dia minta upah.

    $aki-laki berbaju hitam yang bertangan buntung menggantol mayat itu serta mengamatimukanya sejenak, sorot matanya yang semula dingin tampak bercahaya, dia kempit mayatitu dan melangkah keluar dengan setengah berlari, laki-laki berbaju hitam yang lainmenuang secangkir arak dan disodorkan. "anpa bicara pemuda itu menerimanya danditenggak habis, sejak bertemu ketiga orang ini tidak pernah bicara, seolah-olah orangbisu.

    $aki-laki lengan buntung membawa mayat itu ke belakang, baru dia tiba di pekarangan,

    kakek tinggi tegap di dalam kamar telah membuka pintu, melihat dia datang, tanyanyadengan tertawa, *iapa pula orang ini'*

    $aki-laki buntung melemparkan mayat itu ke tanah bersalju, lalu jari telunjuknya menuding.

    Kakek itu memburu maju dan memeriksanya sejenak, segera dia berseru girang, *ah,$ay Jiu-hong4*

  • 7/21/2019 Pendekar Baja

    6/877

    Kakek berjenggot pendek berlari keluar, ia pun bersorak senang, *3pa' am-jiu-longserigala tiga tangan2 akhirnya terbunuh juga' "hian memang !ahaadil, siapa yangmembunuhnya'*

    *!anusia,* sahut lelaki buntung berbaju hitam.

    Kakek berewok tertawa, makinya, *Keparat, memangnya bapakmu tidak tahu manusia

    yang membunuhnya' Kau kira tikus celurut mampu merenggut jiwanya' (asar, bicara sajatidak becus ....*

    +elum habis ucapannya, tiba-tiba gancu di tangan kanan lelaki baju hitam terayun, anginmenderu, belum serangan tiba, hawa dingin sudah menyambar. (engan terkejut kakekberewok melompat mundur, walau perawakannya besar dan kekar, tapi gerak-geriknya

    juga tangkas, meski dia sudah berkelit dengan cepat, tak urung baju di depan dadanyatersambar oleh gancu orang.

    anya menyerang sekali dan si baju hitam tidak melanjutkan serangan lagi.

    Keruan kakek berewok naik pitam, makinya gusar, *(irodok, main serang, kalau bapakmusedikit lambat berkelit, apakah dadaku tidak sobek' Kau anjing ....*

    *amte, tutup mulut,* tiba-tiba kakek sakit membentak, *bukankah kau tahu watak $engam, kau justru memaki dia, kan cari penyakit'*

    Kakek berewok tergelak, katanya, *3ku hanya berkelakar, memangnya dia mampumemukul aku. $eng am, bila kau mampu memukulku, anggaplah kau memang lihai.*

    )ajah dan sikap $eng am tetap kaku dan dingin, dia tidak menghiraukan ocehan siberewok, langsung dia mendekati pembaringan, katanya, *$ima ratus tahil perak4*+erbareng mendadak tangannya terayun balik memukul pundak si berewok, kali ini diagunakan telapak tangan dan tidak memakai gancu, sebab serangan dengan telapaktangan tidak mengeluarkan suara.

    Kontan si berewok kena dipukul terpental dan menumbuk dinding. "api sigap sekali siberewok berdiri lagi dengan bertolak pinggang, bukan dia yang menggelelok, tapi tembokitu yang retak, dengan mendelik dia memaki pula, *+edebah, mau berkelahi ya'* sembaribicara dia terus menyingsing lengan baju.

    Kakek tinggi cepat memburu ke tengah, katanya bengis, *amte, adatmu kembali sepertianak kecil lagi'*

    *3ku kan hanya tanya ....* omel si berewok.

    *"ak perlu tanya lagi,* ujar kakek tinggi, *dari keadaan kematian $ay Jiu-hong, kan dapatkau duga dia pasti terbunuh oleh pemuda aneh itu'*

    *iapa dia'* tanya orang tua yang rebah di pembaringan.

    *"iada yang tahu siap she dan namanya,* ujar si kakek tinggi, *juga tiada yang tahu asalusul Kungunya. "api dalam setahun ini dia sudah menyerahkan tujuh mayat orang yangsudah lama kita uber. "ujuh gembong penjahat yang sekian tahun tak bisa dibekuk danupahnya pun tinggi, bukan saja kejahatan mereka kelewat batas, buas, licik dan

  • 7/21/2019 Pendekar Baja

    7/877

    berkepandaian tinggi pula, entah dengan cara bagaimana pemuda itu dapat membunuhmereka.*

    #rang tua sakit berkerut kening, katanya, *udah tujuh kali dia kemari, ternyata kalianmasih belum kenal siapa dia'*

    *etiap kali datang, tak pernah dia mengucap lebih dari sepuluh patah kata, kutanya siapa

    namanya, dia hanya tertawa dan menggeleng tanpa menjawab,* tutur si kakek jangkung.

    "iba-tiba kakek berewok tertawa geli, katanya, *)atak kerbaunya ternyata mirip $eng am,tapi mendingan dia, masih mau tertawa dan geleng kepala, kalau $eng am sungguhmenyebalkan, mukanya kaku dingin seperti mayat saja.*

    !elotot $eng am, cepat si berewok melompat mundur dengan tertawa, orang tua yangsakit ikut tertawa geli, katanya kemudian, *ari ini dari mana kau tahu pemuda itu pulayang datang'*

    Kakek tinggi memberi penjelasan, *etiap korban yang dibunuhnya wajahnya pasti

    mengulum senyuman aneh. etiap kali pasti kuperiksa dengan saksama, aku tidak habismengerti dengan cara apa dia bunuh para korbannya.*

    #rang tua sakit termenung, si berewok dan si jangkung berdiri diam dan tak beranibersuara pula.

    Kembali $eng am ulurkan tangannya dan berkata, *$ima ratus tahil4*

    i berewok tertawa, katanya, *Kan bukan kau yang mau terima uang, kenapa buru-buru'*

    Kedua orang ini perang mulut lagi, tapi orang tua sakit tetap tenggelam dalam lamunannyaseperti tidak mendengar apa-apa, sesaat baru dia angkat kepala, katanya perlahan,

    *Kurasa pemuda ini pasti punya asal usul luar biasa. Kebetulan dia telah datang, tiadasalahnya kita mengundangnya untuk membantu usaha kita ... $eng am, pergilah danundang dia makan minum di pendopo ....*

    *$ima ratus tahil4* kembali $eng am berucap singkat.

    #rang tua sakit tertawa, *(i sinilah kebaikan $eng am, tak peduli persoalan apa yang kausuruh kerjakan, tak peduli siapa kau, jangan harap akan minta kelonggarannya. etiappatah katanya takkan berubah, aku sendiri pun jangan harap akan menggoyahkankeyakinan ... Jite, lekas ambil uang, tapi setelah $eng am menyerahkan uang, anak mudaitu jangan dibiarkan pergi.*

    etelah menerima uang, tanpa bicara $eng am putar badan terus keluar.

    i berewok tertawa pula, katanya, *+udak lebih galak dari majikannya, sungguh jarang adadi dunia ini.*

    #rang tua sakit menarik muka, katanya dengan sungguh-sungguh, *(engan Kungumereka berdua, jika tidak mengingat hubungan orang tuanya dengan aku pada masa dulu,mana mereka sudi menetap di sini dengan merendahkan derajat mereka' amte, kenapakau menganggapnya sebagai budak'*

  • 7/21/2019 Pendekar Baja

    8/877

    *3h, aku hanya bergurau saja,* ujar si berewok, *hanya anak kura-kura yangmenganggapnya budak.*

    Kakek tinggi tersenyum sambil mengawasi orang tua sakit, katanya, *Jika kau ingin amtebicara dengan halus, kukira jauh lebih sukar daripada suruh $eng am berbicara.*

    elama itu pemuda miskin tadi dan lelaki berbaju hitam tetap tidak berbicara, namun

    mereka sudah duduk berhadapan, secangkir demi secangkir mereka seperti berlombaminum, setiap menghabiskan secangkir arak lelaki baju hitam lantas terbatuk-batuk,akhirnya pemuda rudin ini minum makin cepat dan banyak, dengan cepat guci kosong dilantai telah bertambah dua.

    ambil mengempit bungkusan uang di sebelah kanan, gancu $eng am menyeret mayatdengan langkah lebar datang kembali, langsung dia lemparkan buntalan uang ke atas petimati, lalu menghampiri peti yang lain serta membuka tutupnya, sekali ayun gancunya,mayat itu dilemparkan ke dalam peti mati, lalu dia duduk di lantai yang dingin danmenenggak arak lagi.

    Kembali si pemuda miskin menghabiskan tiga cangkir arak, lalu meraih buntalan uang,sambil tertawa dia memberi hormat terus berdiri. "api mendadak $eng am berkelebatmengadang di depannya. Keruan pemuda itu berkerut kening, sinar matanya seperti inginbertanya, *3da apa'*

    "erpaksa $eng am buka suara, *Cengcu mengundangmu makan di pendopo.*

    *3h, mana aku berani,* ujar si pemuda.

    +eruntun $eng am mengucapkan beberapa patah kata dan rasanya sudah terlalu banyakbicara maka dia tidak mau omong lagi, waktu pemuda itu menggeser ke kiri, segera ia punmengadang ke kiri, bila pemuda itu menyingkir ke kanan, dia juga mengadang ke kanan.

    3khirnya si pemuda tersenyum lebar, entah cara bagaimana dia bergerak, sekaliberkelebat, tahu-tahu ia sudah berada di belakangnya $eng am, ketika $eng ammembalik tubuh hendak mengejar, pemuda itu sudah berada di kaki tembok luar sana, iamengulap tangan kepada $eng am sambil tertawa.

    !erasa tidak sanggup menyusul orang, tiba-tiba $eng am ayun gancu terus mengeprukke batok kepala sendiri. udah tentu pemuda itu kaget, cepat ia melompat balik, belum tibadi tempat, angin pukulannya telah mendampar lebih dulu, kontan gancu $eng am tergetar

    miring, namun kulit kepalanya tetap tergores luka dan mengeluarkan darah, cukup parahjuga goresan ujung gancunya itu, tulang kepalanya sampai kelihatan.

    Kaget dan heran pula si pemuda, tanyanya, *Kenapa kau berbuat demikian'*

    (arah mencucur membasahi pundak $eng am, sama sekali ia tidak mengerutkan kening,seperti tidak merasakan apa-apa dia berkata pendek, *Kau pergi, aku mati4*

    i pemuda melenggong, akhirnya menggeleng dan menghela napas, katanya, *3ku tidakpergi dan kau tidak mati4*

  • 7/21/2019 Pendekar Baja

    9/877

    *5kut aku4* kata $eng am, lalu dia mendahului putar badan dan masuk ke dalam. (iabawa si pemuda ke pendopo.

    *(uduk4* katanya, tanpa melirik kepada orang-orang yang sudah berada dalam pendopo,lalu tinggal pergi.

    i pemuda memandang orang menghilang di luar pintu, sesaat dia masih melenggong,

    akhirnya ia tertawa getir sendiri, sekenanya dia tarik sebuah kursi, lalu duduk di bagiansamping. (ilihatnya di bagian atas duduk seorang wesio berusia tiga puluhan,mengenakan jubah warna hijau, tampangnya kereng, sikapnya serius, duduk dengantegak dan membusungkan dada, kedua tangan ditaruh di atas paha, sejak mula tidak bukasuara, matanya menatap jauh ke depan, ada orang duduk di sampingnya juga seperti tidakdilihatnya sama sekali.

    i pemuda tertawa padanya dan melihat orang tidak mengacuhkannya, dia juga tidakpeduli, ia angkat poci dan menuang secangkir arak hendak diminumnya sendiri.

    "iba-tiba padri jubah hijau itu membentak dengan suara tertahan, *Jika mau minum arak,

    jangan duduk semeja denganku.*

    i pemuda melenggong, lalu tersenyum, katanya, *+aiklah.*

    5a batal minum arak, dan berpindah ke meja lain.

    6ang duduk di meja kedua adalah seorang pemuda tampan berpakaian mewah, sebelumpemuda rudin ini duduk di depannya, segera dia berkata dengan ketus, *3ku pun tidaksuka melihat orang minum arak4*

    *#,* pemuda rudin itu pun tanpa banyak bicara dan langsung menuju ke meja ketiga.

    !eja ketiga berduduk seorang gadis jelita berpakaian serbaputih, dengan tajam dingin diaawasi kedatangan si pemuda, ia berkerut kening dan cemberut, ternyata pemuda rudin inicukup tahu diri, segera dia menuju meja keempat.

    eorang "ojin kurus kering mendadak berdiri, *Cuh, cuh ....* tiba-tiba dia meludahi setiaphidangan yang berada di depan mejanya, lalu dia duduk kembali dengan tenangnya.

    (engan tersenyum si pemuda mengawasi "ojin kurus ini, ia menuju meja kelima.

    6ang duduk di meja kelima ini adalah seorang pemuda bertampang jelek, badan gembrot,dua uci-uci besar menonjol di kedua pipinya, rambutnya semrawut seperti rumput kering,

    seperti tidak ada orang lain di sekitarnya dia tengah melahap seluruh hidangan yangtersedia, sayur di atas meja hampir habis disikatnya seorang diri.

    Kini si pemuda rudin yang berkerut kening, tengah ragu, tiba-tiba dari meja sebelahseorang tertawa dan berkata, *audara yang gemar minum arak, silakan duduk di sini4*

    i pemuda menoleh, dilihatnya yang bicara adalah seorang pengemis bermata satu,mukanya burik, pakaiannya penuh tambalan dan dekil, dengan tertawa lagi melambaikantangan kepadanya, jarak masih jauh, tapi hidung si pemuda sudah mengendus bau apakdan kecut dari badan si pengemis, mungkin tidak pernah mandi dan ganti pakaian, tapi

  • 7/21/2019 Pendekar Baja

    10/877

    tanpa berkerut kening langsung pemuda itu duduk di kursi yang ditunjuk, katanya dengantertawa, *+anyak terima kasih.*

    Pengemis mata satu berkata, *3da hasratku mengajak 3nda minum sepuasnya, sayangarak dalam poci sudah kosong. !ari silakan lahap saja hidangan ini.*

    $alu dia angkat sumpit, giginya yang kuning tampak menjijikkan, lebih dulu dia kecup ujung

    sumpit, lalu dia jepit sepotong daging dan diangsurkan ke piring di depan si pemuda, tanpaperiksa si pemuda makan daging itu.

    +egitu lahap dia mengunyah daging itu, jangankan daging itu disumpit oleh si pengemis,umpama daging itu direbut dari mulut anjing juga akan dilahapnya.

    (i sebelah lagi meja ketujuh, berduduk seorang laki-laki bermuka merah, lagi mengawasisi pemuda yang serbatak-acuh terhadap segala sesuatu itu, agaknya dia sangat tertariksehingga duduk melongo dan lupa minum arak.

    eorang kacung cilik berbaju hijau tiba-tiba berlari masuk membawakan dua poci arak

    langsung mendekati meja si pengemis, katanya dengan tertawa, *!aa, terlambatmengantar arak4*

    $alu dia isi penuh cangkir kedua orang yang duduk berhadapan ini.

    i pemuda tersenyum, *"erima kasih4* dia merogoh saku dan mengeluarkan seikat uangbernilai seratus tahil terus diangsurkan ke tangan si kacung cilik.

    Kacung itu melongo, katanya tergagap, *5ni ... apa ini'*

    i pemuda tertawa, katanya, *&ang ini kuberi untuk beli sepatu.*

    !engawasi uang perak di tangannya, kacung itu terkesima sekian lamanya, katanyakemudian, *"api ... tapi ....* mendadak dia putar badan terus berlari pergi.

    "idak sedikit dia melihat pemuda hartawan yang royal, tapi belum ada yang sekalimemberi persen sebanyak ini.

    Pengemis bermata satu angkat cangkirnya, katanya, *audara memang royal, mari minumsecangkir ini4*

    Keduanya angkat cangkir dan menghabiskan arak masing-masing. !endadak pengemismata satu menahan suara, katanya, *(alam beberapa hari ini Cayhe juga ada keperluan

    mendesak, entah saudara ....*

    +elum habis orang bicara, si pemuda sudah merogoh keluar empat ikat uang perak danditaruh di atas meja, katanya sambil mendorongnya ke depan orang, *Jumlah sekadarnyaini silakan saudara terima dengan senang hati.*

    $ima ratus tahil perak itu diperolehnya dengan tidak gampang, tapi semudah itu diaberikan uang jerih payahnya kepada orang yang baru dikenalnya.

  • 7/21/2019 Pendekar Baja

    11/877

    $ekas pengemis mata satu meraih uang perak itu terus disimpan dalam baju, katanyasambil menghela napas, *!estinya Cayhe perlu enam ratus tahil, masa saudara sekikir ini,hanya memberi empat ratus tahil'*

    i pemuda tersenyum, segera dia membuka mantel kulit berbulu, katanya, *!antelku inimesti sudah tua, kukira nilainya cukup dua ratus tahil, boleh saudara mengambilnya pula.*

    etelah menerima mantel itu, si pengemis mengelus-elusnya lalu meniup bulunya, katanyakemudian, *+ulunya masih baik, sayang sudah terlalu tua ....* lalu dibolak-balik beberapakali mantel itu, *paling banyak dapat digadaikan untuk seratus lima puluh tahil, harusdipotong lagi rentenya lima belas tahil .... 3i, apa boleh buat4*

    Padahal orang belum pernah kenal padanya, namun sudi memberi uang dan barang, tapipengemis ini masih kurang puas, mengucap terima kasih pun tidak.

    "ernyata si pemuda juga tidak peduli, kini hanya baju tipis saja yang melekat di badannya,ternyata dia seperti tidak merasa dingin, dengan tertawa dia minum arak pula.

    $aki-laki bermuka merah di meja samping mendadak menggebrak meja, makinya dengansuara keras, *+angsat yang tidak tahu malu. Kalau tidak berada di Jin-gi-ceng, orang sheKiau pasti menghajar adat padamu4*

    !endelik mata tunggal si pengemis, bentaknya, *3nak busuk, siapa yang kau maki'*

    ambil angkat cangkirnya laki-laki muka merah berdiri, serunya gusar, *!emaki kau, mauapa'*

    "ampang si pengemis kelihatan garang dan bengis, tapi melihat orang lebih galak daripadadirinya, tiba-tiba dia malah tertawa, ujarnya, *#, kiranya memaki aku. +aik, aku memangpantas dimaki ....*

    Keruan pemuda miskin tadi melenggong, juga merasa geli.

    $aki-laki muka merah segera menghampirinya dan menepuk pundaknya, lalu menudingpengemis mata satu dan berkata, *audara, orang ini suka menindas yang lemah tapitakut pada yang kuat, di mana dan kapan saja dia suka merugikan orang lain, tanpa sebabkau memberi uang kepadanya, dia justru memaki kau kikir, manusia macam dia bukankahlebih rendah dari binatang'*

    Pengemis mata satu anggap tidak mendengar dan melihat, dia angkat cangkir danhabiskan araknya sendiri, gumamnya, *3rak bagus, arak enak4 3rak tanpa bayar, siapa

    yang tak mau minum sampai puas, kan tolol dia4*

    $aki-laki muka merah naik pitam, dia melototi si pengemis.

    !endadak perempuan gembrot bertampang jelek tertawa, katanya dari tempat duduknya,*Kiau-ngoko, orang ini memang terlalu, tapi sudah kau maki dia habis-habisan, sungguhkasihan, boleh kau ampuni saja.*

    )ajahnya jelek dan tubuhnya buntak, tapi suaranya ternyata merdu menggetar sukma.

  • 7/21/2019 Pendekar Baja

    12/877

    $aki-laki bermuka merah, Kiau 7go, mendengus, katanya, *+aik, mengingat oa-sikoh,hmm ... sudahlah.*

    (engan penasaran dia kembali ke tempatnya dan duduk kembali di kursinya.

    oa-sikoh tertawa, katanya, *Kiau-ngoko memang serbaadil, melihat orang dirugikan, dialebih marah daripada orang yang tertipu ....*

    "ojin kurus tiba-tiba menyela, *6ang bersangkutan diam saja, orang lain malah mencak-mencak. aha, buat apa.*

    !elihat tabiat orang-orang yang hadir ini serbaaneh, si pemuda jadi ketarik, wajahnyatetap mengulum senyum, dia tetap tidak banyak komentar.

    !endadak gelak tertawa ramai berkumandang di belakangnya, kata seseorang, *!aabikin kalian menunggu agak lama4* di tengah gelak tertawanya, kakek tinggi tegap keluardengan langkah lebar.

    Pengemis mata satu mendahului berdiri menyambut, katanya dengan tertawa, *Kalaumenunggu orang lain, siapa mau. "api menunggu Cianpwe, umpama Cayhe harusmenunggu setahun juga tidak menjadi soal.*

    Kakek tinggi tergelak, Katanya, *3ha, Kim-tayhiap terlalu rendah hati.*

    5a memandang para hadirin, lalu menambahkan, *ari ini dapat mengundang "hian-hoat"aysu dari "hian-liong-si di 7go-tay-san, "oan-hong "otiang pimpinan ian-toh-koan dariCengsia, oa-san-giok-li nona $iu 8iok-ji, 8iok-bin-yau-khim Ji 6ok-gi, Ji-tayhiap, iong-say singa jantan2 dari "iang-pek-san, Kiau-ngohiap, Kiau-jiu-lan-sim oa-sikoh, Kian-gi-yong-wi dari Kay-pang, Kim Put-hoan, Kim-tayhiap bertujuh, sungguh Cayhe amatberbahagia dan bersyukur, apalagi masih ada saudara ....*sorot matanya tertuju kepada sipemuda miskin, lalu sambungnya dengan tertawa, *audara yang masih muda dan gagahperkasa ini, bolehkah memberi tahu she dan namamu'*

    "oan-hong-cu, si "ojin kurus kering menjengek, *m, kaum keroco mana setimpaldisejajarkan dengan kami'*

    *+etul,* si pemuda segera menimpali dengan tertawa. *Cayhe memang kaum keroco.*

    Kakek tinggi tertawa, katanya, *Kalau 3nda tidak mau memperkenalkan diri, aku tidakmemaksa, terus terang aku amat kagum pada Kungumu.*

    !endengar tokoh +u-lim kenamaan ini memuji Kungu pemuda lusuh ini, para hadirinsama melirik kepadanya, namun mereka agak curiga dan tidak percaya. )alau si pemudatidak unjuk rasa bangga atau senang, tapi di hadapan tujuh jago top dunia persilatan masakini, sedikit pun dia tidak unjuk kerendahan dirinya, dia hanya tersenyum tak acuh, lalututup mulut lagi.

    "iba-tiba oa-san-giok-li $iu 8iok-ji berkata, *Cianpwe mengundang kami kemari, entahada petunjuk apa'*

    Pakaiannya serbaputih laksana salju, lehernya dibalut selendang bulu rase warna putihjuga sehingga kelihatan lebih anggun dan molek, membikin orang mabuk melihatnya.

  • 7/21/2019 Pendekar Baja

    13/877

    *Pertanyaan nona $iu memang tepat,* ujarnya si kakek tinggi, *memang ada suatu urusan,maka kuundang kalian kemari, akan kuminta bantuan kalian untuk ikutmenanggulanginya.*

    +ola mata $iu 8iok-ji mengerling tajam, katanya dengan tersenyum manis, *Kami tidakberani menerima permohonanmu, ada soal apa silakan $i-locianpwe jelaskan saja.*

    *3sal mula persoalannya, kukira kalian juga sudah tahu,* demikian ucap si kakek tinggi.*"api supaya kalian maklum, terpaksa kujelaskan lagi ....* ia merandek sejenak, *eolah-olah sudah menjadi tradisi sejak dulu, setiap tiga belas tahun pasti terjadi sekali huru-haradi dunia persilatan4 embilan tahun yang lalu pernah terjadi pula huru-hara yangmenggemparkan, dalam jangka waktu empat bulan ada enam belas perguruan silat barumuncul di kalangan Kangouw, dihitung rata-rata setiap bulan ada terjadi sembilan puluhempat pertandingan atau duel maut, seratus delapan puluh pertikaian berdarah dan rata-rata ada sebelas orang yang menjadi korban, entah berapa banyak pula yang gugur tanpadiketahui ....* sampai di sini dia menghela napas panjang, *Padahal kekacauan yang terjadidi +u-lim itu satu dengan yang lain mempunyai alasan yang serupa, tapi sejak musimdingin tahun itu, kejadian justru tambah kacau, semakin porak-poranda.*

    Karena membayangkan peristiwa masa lalu yang mengenaskan itu, sorot mata kakektinggi ini tampak rawan dan guram, agak lama dia termangu lalu menyambung, *Karenasejak hari raya "iongciu tahun itu, dalam +u-lim mendadak tersiar berita yang amatmengejutkan, katanya +u-te-po-kam, kitab yang berisi tujuh puluh dua pelajaran Kunguluar dalam ciptaan +u-te wesio yang pernah menggetarkan +u-lim pada seratus tahunyang lalu, ternyata disembunyikan di puncak ui-gan-hong di eng-san.*

    (ia minum arak seceguk untuk membasahi tenggorokannya, lalu menyambung, *Entahdari mana asal mula berita itu, namun +u-te-po-kam memang teramat menarik setiap insanpersilatan, maka kaum persilatan sama percaya akan kebenaran berita itu, siapa pun ingin

    memilikinya. +egitu berita itu tersiar, berbondong-bondong kaum persilatan datang keeng-san, menurut kabar yang tersiar di Kangouw, sepanjang jalan menuju eng-sankuda yang mati di tengah perjalanan karena kelelahan ada ratusan ekor banyaknya.(emikian pula jago +u-lim yang berhati tamak, bila bertemu dengan orang yang jugahendak pergi ke eng-san lantas saling labrak, sebab mati seorang kan berarti kurangsatu saingan dan bertambah kesempatan baginya untuk merebut +u-te-po-kam itu. (anyang paling mengenaskan adalah para pelancong atau pe9iarah yang tidak tahu apa-apa,banyak yang ikut menjadi korban teror orang-orang yang tidak bertanggung jawab.*

    ampai di sini ceritanya, wajah Kiau 7go dan oa-sikoh tampak sedih dan haru,sebaliknya sikap Kim Put-hoan dan "oan-hong-cu tetap tenang saja.

    (engan sedih si kakek tinggi menghela napas, katanya pula, *3khir bulan sebelas, saljusudah bertebaran di angkasa, setiap orang berlomba supaya setindak lebih cepat sampaidi eng-san, meski di tengah jalan melihat mayat saudara, istri atau bapaknya sekalipun

    juga tidak dihiraukan, mayat bergelimpangan dibiarkan ditelan salju atau dibuat pesta porakawanan serigala. +elakangan baru kutahu jago kosen +u-lim yang mati dalam perjalananke eng-san ada seratus delapan puluh lebih, tiga di antaranya adalah cikal bakal sesuatualiran. Peristiwa itu telah membuat nama seorang jadi terkenal, sebab orang ini relamengorbankan tenaga dan waktunya, sepanjang jalan ia mengumpulkan mayat sertamenguburkannya.*

  • 7/21/2019 Pendekar Baja

    14/877

    !endadak Ji 6ok-gi menyela, *3pakah orang itu yang dijuluki +an-keh-seng-hud Ca 8iok-koan'*

    *+etul,* sahut si kakek jangkung, *pengetahuan Ji-siauhiap ternyata cukup luas ....*

    Ji 6ok-gi merasa bangga, katanya, *Pernah kudengar cerita guruku, katanya tindak tandukCa-tayhiap sangat jujur dan berbudi luhur, kaum persilatan sama menghormat dan

    mengaguminya, sayang sekali ia pun menemui ajalnya dalam peristiwa eng-san itu,malah kematiannya amat mengenaskan, mukanya hancur oleh "hian-hun-ngo-bian,senjata rahasia paling jahat dan beracun, kepalanya menjadi sebesar ember .... 3i,agaknya "hian tidak mau melindungi mereka yang baik hati, sungguh sayang.*

    Karena dipuji berpengetahuan luas, Ji 6ok-gi tambah mencerocos dan apa yangdiketahuinya segera dibeberkan seluruhnya, dia yakin si kakek tinggi akan memberi pujianpula kepadanya.

    "ak tersangka si kakek hanya diam saja, entah berduka atau marah, sesaat kemudian diabaru berkata perlahan, *+agi kaum persilatan yang punya sedikit pengetahuan, waktu itu

    tentu akan berpikir melulu kekuatan sendiri jelas tak mungkin bisa merebut +u-te-po-kamitu, maka tidak sedikit yang berkomplot dan membentuk kelompok dan mendirikan serikat,orang-orang yang berhati culas dan licik lantas menghasut dan mengadu domba.

    ebetulnya banyak yang kurang berminat pada nama dan kedudukan, akhirnya terseretjuga oleh kawan atau saudara seperguruan untuk membantu dan terpaksa terjun dalampertikaian itu. !aklumlah ada golongan penjahat berhasrat merebut +u-te-po-kam itusupaya dapat malang melintang di Kangouw. (emikian pula para pendekar menjadikhawatir, bila pusaka itu jatuh ke tangan orang jahat, dunia tentu tidak akan aman, makamereka saling berlomba untuk merebut pusaka itu dengan cara masing-masing. (alam

    jangka tiga hari, ada dua ratusan jago top dunia persilatan yang berkumpul di ui-gan-

    hong, yang berkepandaian rendah sudah menemui ajal di bawah puncak, maka yangberhasil mencapai puncak itu jelas adalah pesilat kelas tinggi.*

    3gaknya si kakek jangkung memang pandai pidato, rangkaian ceritanya pun menarik,suaranya mantap bertenaga, terdengar dia melanjutkan, *Jago top persilatan itu datangdari berbagai penjuru, di antara mereka termasuk Ciangbunjin tujuh aliran besar,gembong-gembong iblis yang sudah lama mengasingkan diri pun tidak sedikit jumlahnya.(ua ratusan orang yang terbagi dalam dua puluh tujuh kelompok itu mengadakanpertempuran atau duel sengit secara bergilir ....*

    ampai di sini dia menghela napas, *(alam sembilan belas hari itu, puncak ui-gan-hongdiliputi hawa pedang melulu, tiada burung terbang ke sana atau binatang berkeliaran,siapa pun dia, betapa tinggi Kungunya, asal sudah berada di ui-gan-hong, maka janganharap bisa tenteram sekejap pun, sebab setiap gerak langkah bisa jadi mengundang maut,umpamanya "iong-ciu-kiam-kek mati pada saat dia makan, disergap orang. +an-seng-toJi-lopiauthau terpenggal kepalanya pada waktu tidur, maka siapa takkan kebat-kebitmenjaga keselamatan sendiri dalam suasana yang menegangkan itu, sampai makan dantidur pun menjadi persoalan bagi mereka.

    Pertempuran sengit yang berlangsung beberapa hari, ditambah ketegangan yangmencekam, banyak menimbulkan tekanan jiwa bagi mereka, orang yang biasanya berjiwaluhur bukan mustahil bertindak keji dan buas, 8iok-hian-cu, Ciangbunjin atau ketua eng-

  • 7/21/2019 Pendekar Baja

    15/877

    san-pay selama lima hari lima malam tidak makan dan minum, setelah merobohkan enamlawan tangguh, tiba-tiba jadi gila, Ciok-ki "otiang yang menjadi sahabat kentalnya jugatiba-tiba dibunuhnya, lalu dia terjun ke dalam jurang mengakhiri hayatnya.*

    *Prang*, tiba-tiba ada cangkir arak jatuh dan pecah, kiranya saking tegang mendengarkan,tangan oa-sikoh jadi gemetar dan cangkir yang dipegangnya terlepas. adirin jugaterkesima mendengar cerita itu, suara cangkir pecah yang mendadak ini pun membikinkaget mereka.

    Perlahan si kakek jangkung merapatkan pelupuk matanya, *etelah bertempur mati-matianselama sembilan belas hari, dua ratus jago kosen di ui-gan-hong tinggal sebelas orangsaja yang masih hidup, nama sebelas orang ini pun terluka parah, $wekang dan Kungumereka tidak lagi bertahan seperti semula. Jago inti seluruh +u-lim boleh dikatakan telahgugur dalam peristiwa itu.

    elama lima ratusan tahun, tidak jarang terjadi pertempuran besar-kecil di kalanganKangouw, tapi korban yang jatuh paling besar terjadi pada peristiwa eng-san itu.*

    ampai di sini ceritanya, matanya yang terpejam tampak cucurkan dua baris air mata.

    Perlu diketahui bahwa kakek tinggi ini dulu bergelar Put-pay-sin-kiam pedang sakti takterkalahkan2 $i "iang-ceng, sementara orang tua sakit itu adalah "hian-ki-te-ling bumisakti rahasia alam2, Jin-tiong-ci-kiat manusia genius di antara sesama2 Ki "i, dan siberewok Khi-tun-to-gu kalau marah menelan kerbau2 $ian "hian-hun, ketiga orang tua inimengangkat saudara.

    !ereka adalah tiga orang di antara kesebelas orang yang masih hidup dalam peristiwaeng-san itu. +etapa seram dan mengerikan kejadian masa itu, sampai sekarang masihmengirik bila mengenang dan membicarakannya.

    3gak lama keadaan pendopo itu menjadi sunyi, akhirnya $i "iang-ceng bersuara pula,*6ang paling menyakiti hati adalah kejadian itu sendiri hakikatnya hanyalah suatu tipumuslihat belaka. 3ku bersama Ki-toako, $ian-samte, ong-hoat "aysu dari iau-lim, "hian-hian "otiang dari +u-tong, dan pendekar besar sakti Kiu-ciu-ong im "hian-kun akhirnyatiba di gua tempat penyimpanan pusaka itu. Kala itu kami berenam sudah kehabisantenaga, dengan kekuatan kami baru berhasil menggeser batu besar yang menyumbatmulut gua, ternyata gua itu kosong melompong, di atas dinding tertulis huru besar warnamerah darah yang berbunyi :K3$537 "E%"5P&: ....*

    Kejadian sudah beberapa tahun berselang, tatkala mengucap kedua patah kata itu, masihterasa betapa penasaran hatinya, suara pun gemetar.

    ambil mendongak dia menghela napas panjang, lalu meneruskan, *!elihat tulisan besaritu, kecuali Ki-toako, kami jatuh pingsan saking gusar dan penasaran. )aktu aku siumankembali, kudapati im-tayhiap dan ong-hoat "aysu ternyata sudah ... sudah mati di dalamgua .... "ernyata kedua pendekar besar ini amat malu dan kecewa, mengingat korban yang

    jatuh sebanyak itu, mereka sedih bukan main, akhirnya menumbukkan kepala ke dindingdan mati seketika dengan kepala pecah, luka "hian-hian "otiang paling parah, sekuattenaga dia meronta meninggalkan tempat itu kembali ke +u-tong-san, sayang lukanya takbisa disembuhkan akhirnya ia pun meninggal. "inggal kami tiga bersaudara ... kami masih

  • 7/21/2019 Pendekar Baja

    16/877

    tamak hidup sampai sekarang ....* suaranya tersendat tak mampu meneruskan ceritanyapula.

    (ari berita yang tersiar di kalangan Kangouw, para hadirin sudah tahu akan kejadian itu,kini mendengar ulang cerita itu dari mulut orang yang langsung bersangkutan denganperistiwa itu, tak urung mereka sama terbeliak, pemuda rudin itu pun tertunduk lesu sambilmemejamkan mata.

    !endadak si inga Jantan Kiau 7go menggebrak meja, serunya, *!ati-hidup adalahsuratan takdir, namun ada perbedaan enteng dan beratnya. +ahwa $i-locianpwe masihhidup, namun harus menanggung tugas kewajiban seberat gunung, mana boleh diartikansebagai tamak hidup. +ila $i-locianpwe juga gugur dalam peristiwa eng-san itu, sekarangJin-gi-ceng mana bisa berdiri untuk membela dan menegakkan keadilan di duniaKangouw.*

    $i "iang-ceng menghela napas, ujarnya, *(alam tragedi di eng-san itu, meski golonganputih dan aliran hitam banyak yang gugur namun jago-jago kelas dua dari aliran putih,sembilan di antara sepuluh juga ikut gugur, orang-orang golongan hitam kebanyakan licin

    dan licik, melihat situasi tidak menguntungkan, tidak sedikit yang mengundurkan diri daripertarungan sengit itu, maka pihak mereka sedikit yang jatuh korban, hingga yang jahatlebih kuat dari kaum pendekar, bila situasi dunia persilatan berubah jadi begini, bukankahdosa kami bertiga akan bertambah besar' Karena itu, bersama Ki-toako kami gunakanupah besar untuk menghukum dan membekuk durjana-durjana besar itu, kuyakin usahakami tadi bukan saja akan membakar semangat kaum pendekar, bagi kalangan hitammereka, demi memperoleh upah besar itu, tentu mereka juga akan saling bunuh sendiri.*

    oa-sikoh menghela napas, katanya, *Ki-locianpwe memang tidak malu dipandangsebagai orang pintar nomor satu dalam dunia persilatan.*

    *3kan tetapi untuk menunjang usaha besar ini kami memerlukan dana yang besar, kamibertiga telah mondar-mandir ke sana kemari untuk mencari dana dan donatur, delapanbelas keluarga besar yang kaya raya bersedia merogoh kantongnya, namun jumlahnyamasih terbatas. yukurlah keturunan Kiu-ciu-ong im-tayhiap suruh orang menjual seluruhharga peninggalan pendekar besar itu dan diantar kemari. im-tayhiap berasal darikeluarga bangsawan, punya kedudukan tinggi di kalangan pemerintahan, dapatlahdibayangkan betapa besar harta peninggalan keluarganya, kurasa sejak 9aman dulubelum pernah ada orang yang berhati sosial sebesar ini kepada kepentingan kaum +u-lim.*

    inga Jantan Kiau 7go berkeplok sambil memuji, *7ama besar im-tayhiap tersohor di

    seluruh jagat, tak nyana anak didiknya ternyata juga berjiwa besar, di mana sekarangorang itu' #rang she Kiau ingin sekali bersahabat dengan dia.*

    $i "iang-ceng menghela napas, ucapnya, *Kami bertiga juga sudah tanya kepadapengantar harta keluarga im itu tentang jejak im-kongcu, supaya kami bisa langsungmenyatakan terima kasih kepadanya, tapi orang itu bilang setelah im-kongcu menjualharta benda dan membubarkan keluarga, seorang diri lantas merantau entah ke mana.(an yang patut dipuji adalah im-kongcu itu masih bocah berusia belasan tahun, namunsudah punya kesadaran dan berjiwa besar, siapa takkan kagum dan menaruh hormatkepadanya.*

  • 7/21/2019 Pendekar Baja

    17/877

    oa-san-giok-li $iu 8iok-ji menghela napas, katanya, *Entah gadis siapa dapat menikahdengan pemuda seperti dia, tidak sia-sialah hidupnya ....*

    8iok-bin-yau-khim in-kiam-jiu Ji 6ok-gi menceletuk dengan nada dingin, *Pemuda gagahperkasa yang dermawan seperti ini, tidak cuma im-kongcu saja.*

    $iu-8iok-ji melirik hina, jengeknya, *3pa kau pun termasuk di antaranya'*

    Pemuda rudin tertawa dan menceletuk, *udah tentu Ji-heng ini termasuk satu diantaranya.*

    Ji 6ok-gi mendelik gusar, semprotnya, *!emangnya kau setimpal memanggilku Ji-heng'*

    *6a, ya, tidak setimpal, maa, maa ....* pemuda miskin itu tertawa geli.

    $iu 8iok-ji melirik si pemuda, jengeknya, *$elaki tak berguna, sungguh memalukan kaumlelaki saja.*

    "api pemuda itu anggap tidak mendengar. ebaliknya alis inga Jantan Kiau 7go berkerut,agaknya dia ingin membela. (emikian pula oa-sikoh mengerling tajam ke arah sipemuda, sorot matanya tampak kagum dan memuji.

    ebelum orang lain bicara pula, $i "iang-ceng berdehem sekali, lalu berkata, *udahsembilan tahun kami tiga bersaudara menguasai Jin-gi-ceng. elama sembilan tahun ini,musuh yang menyerbu kemari ada ratusan kali, sembilan dari sepuluh bagian Kungu kamibersaudara telah lenyap, kalau tidak dibantu oleh para sahabat dan pembantu setiaterutama $eng-keh-heng-te saudara keluarga $eng2, Jin-gi-ceng mungkin sejak lamasudah bubar. &pah yang telah dikeluarkan oleh Jin-gi-ceng ada puluhan laksa tahil, tapimodal utama yang berhasil kami kumpulkan sejak mula belum pernah berkurang sepeserpun, semua ini berkat usaha $eng-jite yang pandai mengatur dan berdagang, setahunpenuh dia mondar-mandir keluar, keuntungan sudah cukup untuk biaya pengeluaransehari-hari.

    Ketiga saudara ini bekerja keras, bukan saja mereka tidak mengejar nama dan pangkat,juga tidak memikirkan keuntungan pribadi, bahwa Jin-gi-ceng dapat tegak berdiri sepertisekarang juga berkat tunjangan mereka. Kami bertiga justru hanya memboncengkeberhasilan mereka saja, kalau dibicarakan sungguh memalukan dan harus disesalkan.*

    *$i-locianpwe terlalu merendah ....*ujar $iu 8iok-ji. *Engkau malam ini mengundang)anpwe kemari, entah ada petunjuk apa'*

    *+ahwa pusaka terpendam di eng-san dulu hanya merupakan muslihat, tapi setelahperistiwa eng-san itu memang diketahui harta peninggalan yang tak ternilai banyaknya.*

    Kim Put-hoan terbeliak, serunya, *arta apa'*

    *(ua ratus jago kosen yang mampu naik ke ui-gan-hong semua adalah orang-orangternama, Kungu mereka berbeda, orang-orang itu tahu setelah mencapai tempat tujuan,harapan hidup kemungkinan sangat tipis, khawatir Kungu sendiri putus turunan, makatidak sedikit yang telah meninggalkan buku catatan tentang pelajaran silat dan harta bendayang mereka miliki, padahal di antara mereka banyak yang tidak punya murid atau

  • 7/21/2019 Pendekar Baja

    18/877

    keturunan, bila punya keturunan juga sudah gugur di tengah perjalanan, maka menjadimasalah bagi mereka kepada siapa harus menyerahkan warisannya itu, akhirnya merekamenyembunyikan peninggalan itu di suatu tempat rahasia, jika diri sendiri kelak tidak bisamengambilnya, biarlah ditemukan oleh siapa saja yang berjodoh ....

    )aktu itu nama +an-keh-seng-hud Ca 8iok-koan sedang tenar-tenarnya, kaum persilatansama memuji tindakannya yang gagah dan bajik, apalagi biasanya Ca 8iok-koan memangsuka bersahabat dan tidak kikir mengeluarkan duit, para kesatria ternama di kalanganKangouw tidak sedikit yang bersahabat dengan dia, maka pada waktu menyembunyikanbarang peninggalan mereka, siapa pun tiada yang merahasiakan hal ini di hadapannya,malah banyak yang sengaja menunjukkan tempat penyimpanan peninggalan itukepadanya, jika mereka mati mereka titip supaya peninggalannya itu diatur semestinya.*

    $i "iang-ceng menghela napas pula, lalu menyambung, *etelah tragedi eng-san itu, diantara sebelas orang yang masih hidup juga ada tujuh orang yang pasrahkan peninggalanmereka kepada Ca 8iok-koan. +ahwa akhirnya mereka masih hidup sudah tentu akanmengambil pulang barang peninggalan mereka itu, tak nyana setiba mereka di tempatpenyimpanan, barang mereka itu sudah hilang. (i tempat penyimpanan itu mereka hanya

    menemukan secarik kertas kecil dan tertulis dua huru :kalian tertipu:.*

    %entetan peristiwa akibat tragedi di eng-san itu ternyata merupakan rahasia yang belumdiketahui orang banyak, maka hadirin sama tersirap darahnya, seru Ji 6ok-gi dengantergagap, *"api ... bukankah Ca-cianpwe sudah mati keracunan ....*

    *"iada orang yang menyaksikan bahwa Ca 8iok-koan benar-benar sudah mati, bukanmustahil dia sengaja mencopot baju sendiri dan dipakaikan pada mayat orang lain,apalagi, setelah Ki-toako memerhatikan gaya tulisannya, huru :kalian tertipu: itu ternyatamirip dengan tulisan tangan Ca 8iok-koan, lalu kami menyelidiki lebih cermat tentangberita adanya pusaka terpendam di ui-gan-hong di eng-san itu, enam orang di antara

    sepuluh orang mendengar berita itu dari mulut Ca 8iok-koan. Para jago kosen +u-lim itupercaya kepada Ca 8iok-koan, maka di luar sadar mereka berita itu tersiar semakin luasdan santer di luaran, makin luas juga makin terasa benar.*

    "erunjuk rasa gemas pada wajahnya, katanya pula, *3gaknya dia sudah lamamerencanakan siasat licik ini, bahwa dia berbuat demikian, bukan saja bisamenghancurkan kekuatan +u-lim hingga dia dapat merajai dunia persilatan, sekaligusmenjadikan berbagai ilmu silat kelas tinggi yang waktu itu menjagoi dunia persilatanselanjutnya putus turunan, sebaliknya dia yang memperoleh peninggalan ilmu silat danharta tokoh-tokoh besar itu, mendapat re9eki nomplok dan malang melintang di jagat inidan tiada yang mampu menandingi dia. elama beberapa tahun ini, dia tidak pernah

    muncul, tentunya sedang memperdalam dan mempelajari berbagai Kungu aliran-aliranbesar itu. Kuyakin dalam waktu dekat ini bila latihannya sudah sempurna, pasti dia akankeluar kandang.*

    !encelus perasaan semua orang, siapa pun tak berani buka suara.

    3khirnya "hian-hoat "aysu dari 7go-tay-san angkat bicara, *Kalau betul demikiankejadiannya, maka Ca 8iok-koan sungguh terhitung manusia durjana dan laknat dikalangan +u-lim. 7amun semua ini tanpa bukti, jelas tidak mungkin menuduh biang keladidari tragedi itu adalah Ca 8iok-koan, entah $i-locianpwe sependapat tidak denganpendapatku ini'* suaranya kalem tapi lantang, pendapatnya adil dan jujur, sejak ong-hoat

  • 7/21/2019 Pendekar Baja

    19/877

    "aysu dari iau-lim gugur, memang tidak malu dia dianggap sebagai padri agung nomorsatu di +u-lim masa kini, nama besarnya sekarang sudah lebih unggul daripadaCiangbunjin iau-lim-pay Jin-sim "aysu.

    *+agus sekali uraian "aysu, bagus sekali. 5tulah salah satu sebab kenapa kamimengundang kalian berkumpul di sini .... "iga tahun kemudian kami mengetahuimunculnya seorang aneh di luar perbatasan 8iok-bun-koan, jejak orang ini tidak tentu,

    jahat atau baik tidak pasti. 6ang menarik perhatian adalah orang ini membekal inti ilmusilat dari berbagai aliran terkemuka, setiap kali turun tangan selalu berbeda jurusserangannya, pernah orang menyaksikan, sekaligus dia melancarkan ilmu silat ajaran +u-tong, iau-lim, 8o-bi, Kong-tong dan Kun-lun, lima aliran besar yang tidak pernahdiwariskan kepada sembarangan orang, padahal Ciangbunjin kelima aliran besar sendiri

    juga belum pernah mempelajari ilmu yang dia mainkan itu.*

    adirin saling pandang, perasaan tertekan, darah tersirap.

    *(an lagi sepak terjangnya teramat luar biasa, hidupnya mewah, suka beroya-oya, setiapperjalanannya selalu diikuti ratusan pembantu, biaya yang dikeluarkan dengan sendirinya

    sangat besar, setiap hari mendekati sepuluh ribu tahil perak. ejak muncul tiada orangtahu nama dan asal usulnya, jarang orang tahu di mana tempat tinggalnya yang pasti,hanya jelas bahwa dia datang dari luar perbatasan, di sana dia mengumpulkan manusia

    jahat sebagai komplotannya, sekarang kekuatannya makin melebar, kabarnya sudahmerembes ke daerah "ionggoan, agaknya berambisi mencaplok dunia ini.*

    *!ungkinkah orang itu Ca 8iok-koan adanya'* tanya Ji 6ok-gi.

    *+egitu orang muncul, Ki-toako sudah curiga bahwa orang itu mungkin 8iok-koan, orangsegera kami sebarkan untuk menyelidiki jejaknya dan mencari tahu asal usulnya, tidaksedikit bahan yang kami terima tentang riwayat hidup Ca 8iok-koan, semakin banyak

    bahan yang berhasil dikumpulkan, semakin besar keyakinan kami bahwa orang itumemang patut dicurigai, tapi juga menakutkan.*

    *+etul,* ucap "hian-hoat "aysu setelah merenung sejenak, *orang-orang di seluruh jagatsama tahu jiwa pendekar +an-keh-seng-hud Ca 8iok-koan, tapi bagaimana sejarahriwayat hidupnya sebelum dia ternama, jarang ada yang tahu.*

    *!ungkinkah ketenaran namanya itu juga merupakan muslihat keji'* cetus Ji 6ok-gi pula.

    Kata $i "iang-ceng, *Kami telah menghabiskan lima puluh laksa tahil perak, mengerahkanribuan orang, akhirnya berhasil juga membentuk suatu ikhtisar riwayat hidupnya. +aru sajakami selesai menurut catatan hasil penyelidikan kami itu, boleh silakan kalian

    memeriksanya dulu, lalu dirundingkan lagi bersama.*

    (ia lantas menggantung segulung kertas di atas dinding dan membeberkan ke bawah,habis itu dia berpaling keluar jendela, agaknya dia berjaga-jaga bila ada orang yang tidakberkepentingan mendadak menerjang masuk.

    aat itu si kacung kecil berbaju hijau berjalan masuk membawa pensil dan kertas sertadibagikan kepada kedelapan tamu.

  • 7/21/2019 Pendekar Baja

    20/877

    8ulungan kertas itu terdiri dari dua lembar, lebarnya lebih setombak, bentuknya miriplukisan, pigura keluarga bangsawan yang sering menghiasi ruang tamu. (i atas kertaspenuh tertulis huru kecil. 6ang sebelah kiri begini bunyinya

    7ama ebelum berumur dua puluh bernama Ca $iang, dua puluh sampai dua puluh enambernama Ca 5ng-bing, dua puluh enam sampai tiga puluh tujuh bernama Ca $ip, setelahtiga puluh tujuh bernama Ca 8iok-koan.

    3sal usul 3yah bernama Ca 5t-ping, hartawan besar di #k-tiong, ibunya bernama $i iau-jui, gundik ketujuh Ca 5t-ping, punya enam belas saudara, Ca 8iok-koan adalah yangtermuda. ejak kecil sudah kelihatan cerdas, suka menirukan suara orang maka dia asihberbahasa banyak daerah, sejak ternama mengaku sebagai orang asal "iongciu dansemua orang percaya. )aktu Ca 8iok-koan berusia empat belas, tiga puluh orang anggotakeluarganya mati secara misterius dalam sehari, Ca 8iok-koan mewarisi harta kekayaanorang tuanya, maka dia bebas bergaul dan bersahabat dengan komplotan )an-yang #h-tiap-pay, komplotan penjahat yang sering merampok, membunuh dan memerkosa, tigatahun kemudian warisan keluarganya ludes untuk oya-oya, sejak itu Ca 8iok-koanmencukur rambut menjadi wesio.

    Perguruan &sia tujuh belas masuk biara iau-lim menjadi padri pencari kayu bakar dandipekerjakan di dapur, karena mencuri belajar Kungu akhirnya diusir dari perguruan. &siadua puluh karena kemahiran bicaranya dia mendapat kepercayaan "hian-lam-it-kiam uiong-siu, Pangcu dari Cap-ji-lian-hoan-oh dua belas pelabuhan2 dan diterima sebagaimurid, selama enam tahun belajar, Ca 8iok-koan mengadakan hubungan gelap dengangundik gurunya, suatu ketika menyikat harta simpanan u iong-siu dan minggat bersamagundik gurunya. aking gusar u iong-siu mengerahkan seluruh anggotanya untukmengejar jejaknya, karena terdesak, terpaksa Ca 8iok-koan lari keluar perbatasan, gundikgurunya, Kim-yan, diserahkan kepada ek-mo iblis cabul2 Jit-sim-ang sebagai upeti untukdapat diterima dalam perguruan baru ini, dalam waktu sepuluh tahun ternyata dia berhasil

    meyakinkan Kungu Jit-sim-pay dengan sempurna. )aktu itu Jit-sim-ang juga matimendadak, maka Ca 8iok-koan kembali ke "ionggoan, kini dia muncul sebagai pendekarberbudi luhur yang rela berkorban demi membantu orang lain, pertama dia merangkulorang-orang gagah di daerah kedua sungai besar, Cap-ji-lian-hoan-oh berhasil disikatnyahabis, "hian-lam-it-kiam terbunuh hingga namanya terkenal.*

    )ajah !ukanya putih bersih seperti batu giok jade, kemala2 ujung alisnya agak melambaike bawah, hidungnya seperti paruh elang, bibir tebal, nasu berahinya besar, dua ujungbibir terdapat tahi lalat kecil, tepat di tengah alisnya terdapat uci-uci, pandai berdandan,suka mengenakan pakaian mutakhir dengan potongan badan yang atletis, suka warnaungu. Kedua tangannya mulus terpelihara baik seperti tangan orang perempuan, jari

    tengah mengenakan cincin emas bermata 9amrud, setiap bicara suka menggerakkantangan untuk memamerkan kebersihan dan keindahan tangannya.

    obi suka minum arak, makan bakmi dengan iringan arak !o-tay, Ko-liang dan "ik-yap-ceng yang keras. idangan yang digemari adalah panggang keong sawah, tiram gorengatau daging ular, daging babi pantang makan. !ahir menunggang kuda, sering seorangdiri mencongklang kuda sekencang angin hingga kuda mati di bawah cambukan, sukaberjudi, taruhannya besar. uka berburu, terutama memburu wanita cantik, nasunyaterlalu besar, setiap malam takkan puas sebelum tidur dengan dua orang perempuan.

  • 7/21/2019 Pendekar Baja

    21/877

    Ciri-ciri !ahir bicara dan pidato, pandai menyelami perasaan orang, tokoh ternama akanmerasa rugi bila tidak bersahabat dengan dia, bila bicara selalu tersenyum, habismembunuh orang pasti mencuci bersih kedua tangannya, senjata yang digunakan bisaternoda darah terus dibuang, mahir menggambar dan ahli tulis-menulis.

    (alam gulungan kertas ini memuat riwayat singkat Ca 8iok-koan, hidupnya memangbanyak gaya ragamnya, para hadirin sama berubah air mukanya demi membaca riwayathidupnya ini.

    ementara tulisan pada sebelah kanan berbunyi

    7ama Penduduk di luar perbatasan 8iok-bun-koan biasa memanggilnya *oan-hi-ong*raja gembira2, nama aslinya tidak jelas.

    3sal usul "idak jelas.

    Perguruan "idak jelas, namun mahir Kungu berbagai aliran yang biasanya dirahasiakan.

    )ajah 3lisnya melambai ke bawah, memelihara jenggot, hidungnya bengkok, sukaberdandan, setiap hari ada juru rawat yang menyisir rambut dan jenggotnya, perawakantinggi, pakaiannya pilihan, hidupnya mewah, kalau bicara suka mengelus jenggot-

    jenggotnya, mulus tangannya indah, jari tengah tangan kiri mengenakan tiga cincin emasbermata 9amrud, cincin itu merupakan senjata kemahirannya.

    obi &kuran minumnya cukup mengejutkan, suka hidangan yang aneh-aneh, pantangdaging babi, setiap perjalanan selalu dikerumuni perempuan cantik. ering berjudi denganhartawan besar atau buaya darat yang berkuasa dengan taruhan besar.

    Ciri-ciri Pandai bicara, suka tertawa, royal dan suka menjamu tamu, biaya hidupnyasepuluhan ribu tahil setiap hari, suka menjaga kebersihan, tidak peduli siapa pun tamunyabila kelihatan kotor kontan diusirnya. Pengikutnya ada tiga puluh enam pasukan kilat,semua adalah pemuda-pemuda kekar yang mahir menunggang kuda, bersenjata pedang,

    jurus ilmu pedangnya hanya tiga belas permainan, tapi gerak tipunya teramat keji dan lihai,meski jago +u-lim yang paling kosen juga jarang yang mampu melawan ketiga belas jurusilmu pedangnya.

    (i samping itu terdapat pula empat duta besar yang merupakan orang kepercayaan oan-hi-ong yang disebut duta arak, duta warna, duta harta, dan duta hawa. !ereka adalahanak buah oan-hi-ong yang paling dipercaya, jarang berada di sampingnya karenakeempat duta ini masing-masing mengemban tugas istimewa.

    (uta arak bertugas mencari arak bagus, arak mahal, arak yang jarang ada di dunia ini.(uta warna bertugas mengumpulkan perempuan cantik. (uta harta mengurus kekayaandan mencari dana untuk biaya hidup sehari-hari. anya duta hawa saja yang selalu beradadi kiri-kanan oan-hi-ong, bila orang berani kurang ajar di hadapan oan-hi-ong, dutahawa akan segera memenggal kepalanya. Keempat duta punya tabiat yang berlainan dananeh, memiliki Kungu tinggi yang tidak terukur lihainya.

    abis membaca data-data yang tercantum di atas kertas itu, para hadirin sama dudukterlongong, sampai sekian lama mereka mulai mencatat di atas kertas yang diterimamasing-masing.

  • 7/21/2019 Pendekar Baja

    22/877

    3khirnya $i "iang-ceng berkata pula dengan suara berat, *3pakah kalian sudah melihattitik terang persamaan antara kedua orang ini'*

    Ji 6ok-gi suka jual lagak, dia mendahului bicara, *3da tiga belas titik persamaan dari keduaorang ini. )ajah putih, alis melambai, hidung bengkok, perawakan tinggi, tangan bagus,pakaian mewah, suka minum arak, gemar paras ayu, suka judi, senang hidangan aneh-aneh, pantang daging babi, jari tangan mengenakan cincin berbatu, bila bicara disertaigerakan tangan ... mengelus jenggot juga termasuk gerak tangan bukan'* sekaligus diasebutkan ketiga belas persamaan itu, maka wajahnya menampilkan rasa bangga.

    "ak tersangka oa-san-giok-li $iu 8iok-ji tiba-tiba menceletuk dengan dingin, *!asih adadua hal yang belum kau sebut.*

    *(ua hal apa'* tanya Ji 6ok-gi sambil berkerut kening.

    *+ibir Ca 8iok-koan tebal dan ada tahi lalat di ujung bibirnya, oan-hi-ong justrumemelihara jenggot. (i tengah alis Ca 8iok-koan ada uci-uci, di tengah alis oan-hi-ongternyata terdapat bekas luka. Kedua tanda ini kelihatannya tidak ada persamaannya, tapi

    bila mau diperhatikan orang akan tahu persamaannya. (an lagi kedua orang sama-samasuka bicara dan tertawa, suka bersahabat dan bergaul, maka gampang sekali menemukantitik persamaannya, aku segan membicarakannya,* demikian tutur $iu 8iok-ji.

    !erah muka Ji 6ok-gi, katanya, *#, apa betul begitu'* segera dia berpaling sambil angkatcangkirnya dan menenggak habis isinya, melirik pun dia tidak sudi kepada $iu 8iok-ji.

    *3pa yang dibeberkan Ji-siauhiap memang benar, nona $iu juga sangat cermat. "apikecuali semua itu, masih banyak persoalan lain yang perlu diperhatikan,* ujar $i "iang-ceng.

    )ajah $iu 8iok-ji jadi merah, *# ... apa iya'*

    *Kalian boleh periksa, semua orang yang ada hubungan dekat dengan Ca 8iok-koan, baikayah bunda atau saudara kandung juga tidak terkecuali, kematian mereka selalu terjadisecara misterius, kuyakin pasti ada sangkut pautnya dengan perbuatan Ca 8iok-koan, darisini dapat kita menilai bahwa dia berjiwa kejam dan keji. ejak terjadinya tragedi di eng-san, tidak sedikit pelajaran silat dan harta benda yang diperoleh Ca 8iok-koan, oan-hi-ong kaya raya dan mahir berbagai cabang ilmu silat. +ahwa Ca 8iok-koan berani meracunmati orang tua dan sanak saudaranya sendiri, mengkhianati perguruan dan mendurhakaiguru, sampai teman tidur juga dia rebut dari tangan orang lain, lalu diberikan pula kepadaorang lain lagi, menjual teman adalah soal sepele baginya,* nada bicara $i "iang-cengmasih keras, sorot matanya beringas, *dari berbagai persamaan yang meyakinkan ini,

    masuk di akal kalau kita berkesimpulan bahwa Ca 8iok-koan adalah oan-hi-ong danoan-hi-ong adalah Ca 8iok-koan.*

    etelah para hadirin ikut menganalisis data-data itu, mereka pun sependapat, akhirnya"hian-hoat "aysu mengangguk, katanya sambil merangkap kedua tangan, *#rang ini sukaoya-oya, nasunya besar, kelak pasti akan mati terbakar oleh perbuatan sendiri.*

    *"aysu memang betul,* ucap $i "iang-ceng, *justru karena orang ini mengidap nasu yangluar biasa, maka tidak segan-segan dia melakukan kejahatan yang mendirikan bulu roma.Kalau kita menunggu dan membiarkan dia mampus karena ganjaran perbuatannya sendiri,

  • 7/21/2019 Pendekar Baja

    23/877

    rasanya terlalu lama dan akan terlambat, entah berapa banyak jiwa manusia akan menjadikorban kekejamannya lagi.*

    "hian-hoat "aysu manggut-manggut, ia menghela napas dan tidak bersuara lagi.

    *+ahwa kami mengundang kalian kemari adalah karena ingin mohon bantuan kalian untukmembongkar rahasia orang itu. #rang itu memang terlampau jahat, kejam dan berbahaya,

    tapi kalian adalah jago top dunia persilatan, kalau kalian sudi bekerja sama dan bantu-membantu, kurasa tidak sukar melenyapkan bisul bencana di kemudian hari.* etelah $i"iang-ceng mengutarakan maksudnya, suasana pendopo tetap sunyi, wajah merekakelihatan suram dan perasaan tertekan, ada yang tertunduk, ada yang menengadah,merenung atau terlongong, ada pula yang berkerut alis sambil ketuk-ketuk meja dengan

    jari tangannya.

    esaat kemudian Kim Put-hoan buka suara, *&mpama kita berhasil menyikat oan-hi-ong,lalu harta kekayaannya itu akan jatuh ke tangan siapa'*

    ekilas $i "iang-ceng meliriknya, katanya tersenyum, *arta miliknya itu kebanyakan hasil

    tidak halal, setelah dia mati berarti tiada pemiliknya, adalah pantas kalau dibagikan kepadakalian sama rata.*

    *anya itu saja' "idak ada yang lain'* tanya Kim Put-hoan.

    *Kecuali itu Jin-gi-ceng juga menyiapkan upah sebesar sepuluh laksa tahil perak.*

    Kim Put-hoan tertawa, katanya sambil menggosok telapak tangan, *Kalau begini urusan inidapat dipertimbangkan.*

    egera dia habiskan arak serta menelan sepotong daging.

    Kiau 7go menjengek hina, katanya, *Kiranya manusia tamak yang merah matanya bilamelihat uang, mungkin setelah mampus juga masih minta uang.*

    Kim Put-hoan tertawa lebar, mulutnya berkecap-kecap, serunya, *3h, terima kasih ataspujianmu.*

    8iok-bin-yau-khim Ji 6ok-gi sejak tadi melamun dengan menengadah, pembicaraan orangseperti tidak diperhatikannya, tiba-tiba dia bergumam, *oal ini memang serbasulit, tapiinilah kesempatan baik untuk angkat nama ....* mendadak dia gebrak meja dan berteriak,*+aiklah, siapa berhasil membunuh oan-hi-ong, sepantasnya dianugerahi gelar jagonomor satu.*

    *&mpama benar demikian, gelar jago nomor satu juga tidak bakal kau rebut,* demikianejek $iu 8iok-ji.

    *3pa iya' .... ehehe4* Ji 6ok-gi menyeringai, akhirnya dia termenung pula.

    uasana dalam pendopo kembali hening, akhirnya "oan-hong-cu, pimpinan ian-toh-koandari Cengsia bergelak tertawa sambil mendongak, *$ucu, lucu, menggelikan, sungguhmenggelikan4*

  • 7/21/2019 Pendekar Baja

    24/877

    (ia bergelak tertawa, tapi mukanya tetap kaku dingin, suara tertawanya juga bernadamenggoda.

    *Entah adakah hal yang kurang benar sehingga "otiang tertawa'* tanya $i "iang-ceng.

    *3pakah 3nda menghendaki orang-orang ini bekerja sama dan bersatu padu'* tanya "oan-hong-cu.

    *+egitulah maksud kami,* sahut $i "iang-ceng.

    "oan-hong-cu menyeringai, katanya, *Coba lihat para orang gagah ini, kalau bukankemaruk harta tentu gila pangkat, adakah di antaranya pernah memikirkan kepentinganumum' Jika menginginkan orang-orang ini bekerja sama, hehehe, kurasa jauh lebih sukardaripada mencampur minyak dengan air.*

    $i "iang-ceng menghela napas sambil mengerut alis, lama dia bungkam.

    3khirnya Kiau-jiu-lan-sim oa-sikoh yang banyak akalnya buka suara dengan tersenyum,

    *3pa yang dikatakan "oan-hong "otiang memang beralasan, tapi kalau dikatakan di sinitiada orang yang memikirkan kepentingan umum, kurasa pendapatnya kurang objekti,jangankan orang lain, umpamanya Kiau-ngoko kita ini, biasanya suka membantu orangkecil dan menegakkan kebenaran, kapan dia pernah bekerja untuk kepentingan sendiri'*

    *m, hmk ....* "oan-hong-cu hanya mendengus beberapa kali dengan mata mendelik.

    *3palagi ....* oa-sikoh meneruskan pidatonya, *umpama betul setiap orang hanyamemikirkan kepentingan pribadinya, tapi bila urusan menyangkut untung-ruginya, bukanmustahil akan tiba saatnya mereka akan bersatu padu.*

    *Pendapat oa-sikoh memang lain daripada yang lain,* puji $i "iang-ceng.

    !endadak dilihatnya "hian-hoat "aysu berdiri, serunya bengis, *!anusia sejenis Ca 8iok-koan memang pantas dibunuh, aku sendiri tidak akan mundur setapak pun dalam usahamulia ini, tapi jika aku harus bekerja sama dengan orang-orang ini, tak usah saja. !aa,kumohon diri4* sambil mengebas lengan baju dia siap tinggal pergi.

    Pada saat itulah terdengar derap kaki kuda yang ramai dengan suara keleningan kuda,cepat sekali tiba di luar perkampungan, tapi tidak berhenti, agaknya kuda danpenunggangnya terus menerobos ke dalam pintu gerbang.

    erta-merta "hian-hoat "aysu menghentikan langkahnya, air muka para hadirin pun

    berubah, serempak mereka bergerak, seperti berlomba lari saja mereka berlari ke depanpintu.

    5lmu silat $i "iang-ceng sudah surut karena luka-lukanya dulu, ternyata gerakannya masihcukup gesit dan tidak mau kalah dari yang lain, sambil mendorong pintu selangkah dialebih cepat menerobos keluar. erunya dengan suara kereng, *#rang dari mana yangberkunjung ke perkampungan kami'*

    +elum habis dia bicara, tertampak delapan ekor kuda menerobos masuk ke pekarangandalam, kedelapan ekor kuda semua tinggi dan gagah, berwarna cokelat gilap, mesti hawaamat dingin, kelihatannya kuda-kuda itu bergerak dengan tangkas, penunggangnya

  • 7/21/2019 Pendekar Baja

    25/877

    berseragam hitam ketat, mengenakan topi bambu dan berikat pinggang sutera kuning,mengenakan mantel berbulu warna hijau, kaki dibalut lapisan kulit, bersepatu kain. 3listebal, kulit muka merah, meski turun salju, tapi sikap mereka kelihatan gagah danmembusung dada, sedikit pun tidak jeri terhadap apa pun.

    Kesembilan orang yang keluar dari pendopo dapat menilai orang, selintas pandangmereka tahu bahwa kedelapan laki-laki penunggang kuda ini memiliki Kungu yang tidakrendah, tentu tidak sembarangan asal usulnya.

    ebelum $i "iang-ceng memperoleh jawabnya, tiba-tiba angin berkesiur, tahu-tahu $engam telah mengadang di depan kuda. Perawakannya tidak besar, tapi dia mengadang didepan delapan kuda seolah-olah pandang sebelah mata kepada pihak lawan, dengandingin dia membentak, *"idak mau turun, enyah dari sini4*

    uaranya tegas, sikapnya garang, kalau kaget sepantasnya kedelapan orang menjadigusar, tak nyana kedelapan orang itu tetap bercokol di atas kudanya tanpa bergerak,bukan saja tidak mengunjuk rasa kaget atau marah, mereka tetap duduk tegak sepertipatung dengan pandangan lurus ke depan.

    "ernyata $eng am juga tidak terkejut atau heran, wajahnya tetap kaku, tanpa bicara lagi,mendadak lengan kirinya terayun, gancunya dengan telak menggantol paha kuda palingdepan. !eski kudanya terlatih baik, mana kuat menahan tarikan gancu, sambil meringkikkuda itu roboh ke samping, $eng am tidak berhenti, kontan kakinya menendang,tendangannya tampaknya sukar mengenai penunggang kuda itu, tapi entah bagaimanaorang itu toh tertendang mencelat jauh, kuda roboh orangnya pun jatuh.

    Kejadian ini terlalu mendadak, betapa cepat gerakan serangan yang dilancarkan $engam, sungguh secepat kilat.

    Jilid ;

    "api ketujuh kuda dan penunggang yang lain tetap diam bergeming, seperti tidakmendengar atau melihat kejadian yang dialami rekannya. ikap diam mereka sungguhmengejutkan, jika bukan orang yang terlatih baik dan selalu mematuhi disiplin, manamereka bisa bersikap setenang ini'

    #rang banyak terbeliak kaget. abis menjatuhkan seekor kuda, $eng am bergerak pulahendak menyikat kuda kedua. "ubuhnya seperti robot saja, tidak punya rasa kasihan samasekali, asal dia sudah menangani sesuatu pekerjaan, sebelum beres tugasnya tidak mauberhenti, peduli apa pun yang akan dihadapinya, tak pernah dia mundur.

    *"ahan4* mendadak $i "iang-ceng berseru.

  • 7/21/2019 Pendekar Baja

    26/877

    8ancu $eng am yang terayun seketika berhenti di udara, segera ia mundur tiga tindak.ebat sekali $i "iang-ceng melompat ke depan, katanya dengan suara bengis, *audaradatang dari mana' 3da keperluan apa datang ke perkampungan kami'*

    Kim Put-hoan segera menceletuk dengan suara dingin, *etiba di Jin-gi-ceng juga beranimain terjang, tidak turun dari kuda, memangnya kalian mengandalkan pamor siapa beranikurang ajar di sini'*

    Ketujuh laki-laki itu tetap tidak bersuara, tapi dari luar segera berkumandang suaraseorang yang berkata dengan sepatah demi sepatah, *3pa yang kuingin berbuat, oranglain tidak berhak ikut campur4*

    ombong sekali nadanya, namun suaranya nyaring merdu, semerdu kicau burung kenari.

    Kun Put-hoan segera memicingkan mata, ujarnya, *3duh merdunya, agaknya seorangcewek manis4*

    $alu dia berpaling ke arah Ji 6ok-gi, katanya dengan tertawa, *Ji-heng, inilah kesempatan

    baik bagimu4*

    Ji 6ok-gi menarik muka, katanya ketus, *3h, jangan bergurau4*

    "idak urung dia membetulkan topi dan menarik pakaian, sikapnya dibuat segagahmungkin.

    ementara itu sebuah kereta yang hanya terlihat dalam lukisan masuk ditarik empat ekorkuda putih, dua lelaki kekar berseragam hitam pegang tali kendali, dua lagi berpakaiansutera berjalan di sisi kereta.

    $i "iang-ceng berkerut alis, ia diam saja mengawasi kereta itu berhenti di depan undakan

    pendopo, akhirnya dia menegur, *"indakan demikian apa tidak terlalu lancang'4*

    *Peduli apa denganmu'* orang dalam kereta menanggapi dengan ketus.

    !eski sabar dan biasanya bisa menekan emosi tak urung kali ini $i "iang-ceng naik pitam,serunya gusar, *3pa nona tahu siapa majikan perkampungan ini'*

    "ernyata orang di dalam kereta tambah marah, teriaknya keras, *+uka pintu, buka pintu ...biar aku turun bicara dengan dia.*

    (ua laki-laki berpakaian sutera hijau yang berdiri di sisi kereta cepat lari ke belakang dan

    mengambil sapu dengan gagang bambu panjang, sebelum membuka pintu kereta merekamenyapu bersih tanah di depan kereta yang menuju ke undakan, lalu dari dalam keretakeluar dua pelayan cilik berambut dikepang dua dengan menggotong permadani merahterus digelar di bawah kereta.

    Kim Put-hoan berpangku tangan, mata tunggalnya jelalatan, sikapnya seperti orang inginmenonton keramaian. ebaliknya Ji 6ok-gi melotot, wajah $iu 8iok-ji menampilkan sikapmengejek, ia membatin, *8adis dari mana berani bertingkah sekasar ini, berani kurang ajardi Jin-gi-ceng, tentu punya asal usul yang luar biasa, bagaimana sih tampangnya'*

  • 7/21/2019 Pendekar Baja

    27/877

    oal lain tidak dipedulikan $iu 8iok-ji, tapi gadis itu cantik atau tidak akan menjadiperhatiannya, maka dia pentang lebar matanya mengawasi pintu kereta.

    (alam kereta tiba-tiba berkumandang tertawa keras, seorang bocah cilik setinggi tiga kakidengan pakaian serbamerah mendadak melompat keluar sambil tertawa lebar, tampang

    dan dandanannya mirip anak perempuan, namun gelak tertawanya jelas bukan suaraperempuan. +ocah ini pendek kecil gemuk buntak, kedua tangannya putih halus,rambutnya dikucir menjadi puluhan banyaknya, semuanya tegak memenuhi kepala, bukanpakaiannya saja yang berwarna merah, sepatu, kaus kaki, dan sapu tangan, semuanyaberwarna merah, tapi mukanya ditutup sebuah topeng setan, hanya kelihatan kedua bolamatanya yang bundar, sekilas pandang orang akan menyangka dia itu bola api.

    $iu 8iok-ji betul-betul kaget, *"adi ... apakah tadi kau'* tanyanya tak tahan.

    +ocah merah itu cekikikan, katanya, *ihi, Jitkohnio belum lagi keluar, tunggu sebentar,beliau jauh lebih cantik daripadamu4*

    "idak pernah terbayang oleh $iu 8iok-ji bahwa bocah ini masih kecil tapi punya pikirandewasa, karena isi hatinya kena dikatai orang, keruan dia jengah, semprotnya, *etan cilik,siapa peduli dia cantik atau jelek'*

    +elum habis dia bicara, mendadak pandangannya terasa silau, sesosok bayangan putihtahu-tahu sudah berdiri di atas permadani, cukup melihat tubuhnya yang ramping dengangaun panjang putih yang membelit tubuhnya, perpaduan baju putih dengan permadanimerah sungguh kontras dan memesona, belum lagi wajahnya yang cantik molek sungguhsukar dilukiskan, kalau tidak menyaksikan dengan mata sendiri, siapa mau percaya bahwadi dunia ini ada gadis secantik bidadari.

    +iasanya $iu 8iok-ji suka bangga bahwa kecantikannya tiada bandingannya, tapi dihadapan nona ini, dia merasa dirinya seperti bintang berbanding rembulan.

    !aka jengeknya, *+etul, memang cantik, tapi biarpun secantik bidadari juga tidak bolehkurang ajar terhadap Jin-gi-cengcu' 7ona berdasar apa berani bertingkah di sini' 5nginkudengar alasanmu'*

    *+erdasar apa pula kau ingin tahu'* jawab gadis berbaju putih tidak kalah galaknya. *Cobajelaskan dulu alasanmu.*

    *Pertanyaan nona $iu memang benar, aku pun ingin mengajukan pertanyaan serupa.*

    tukas $i "iang-ceng.

    *!emangnya kau marah'* tanya si gadis baju putih.

    )ajah $i "iang-ceng sedingin es, ia tidak menjawab. !endadak gadis itu tertawaterpingkal-pingkal, semula dingin, begitu tertawa ternyata semanis madu, lelaki berhatibaja pun akan luluh dan takkan tega bertindak keras kepadanya.

    etelah puas tertawa, tiba-tiba dia angkat jari telunjuk dan menggores pipi, katanya, *5dih,malu ah, setua ini, masih marah-marah kepada anak kecil, memalukan4*

  • 7/21/2019 Pendekar Baja

    28/877

    ikapnya jenaka, gerak-geriknya nakal, perawakan dan bentuk badannya kelihatan sudahberusia dua puluhan, tapi tingkah lakunya sekarang mirip bocah belasan tahun.

    !elihat perubahan yang mendadak ini, semua orang sama terpesona, $i "iang-cengmelenggong, katanya bingung, *Kau ... kau ....*

    +iasanya dia bersikap tegas, sekarang entah kenapa jadi gelagapan.

    *$i-jisiok,* kata si gadis baju putih, *masa engkau tidak mengenalku lagi'*

    *3ku ... sungguh sudah pangling padamu,* ucap $i "iang-ceng.

    *embilan tahun yang lalu ... coba kau ingat-ingat kembali ....*

    *3ku tidak ingat lagi ....* ujar $i "iang-ceng sambil mengerut kening.

    *Kukira engkau orang tua memang sudah linglung. Pada suatu hari hujan sembilan tahunyang lalu, engkau kehujanan hingga basah kuyup dan mampir ke rumahku ....*

    *e, Cu ... jadi kau ini putri tunggal keluarga Cu itu'* tukas $i "iang-ceng.

    *+etul,* seru gadis baju putih sambil berkeplok, *akulah gadis cilik yang menangisberguling-guling di lantai karena tidak diberi gula-gula itu ....* sembari bicara dia majumenghampiri $i "iang-ceng, jari-jarinya terulur untuk meraba jenggot orang, lalu berkatapula dengan senyum menggiurkan, *Kalau engkau orang tua masih marah juga, bolehlahkau lampiaskan kepadaku saja, mau maki atau hendak pukul boleh terserah, toh aku inikeponakan nakal yang jelas takkan melawan.*

    elama malang melintang di dunia Kangouw dulu, entah berapa kali $i "iang-cengmengalami gelombang besar dan kecil, tidak jarang berhadapan dengan musuh lihai, tapi

    menghadapi gadis belia ini dia jadi kehilangan akal, rasa marahnya jadi entah tersapu kemana, dengan tertawa getir dia berkata, *Eh, tak terasa waktu telah lalu dengan cepat,tahu-tahu "itli keponakan2 sudah sebesar ini, apakah ayahmu baik-baik saja'*

    *+elakangan ini orang yang minta uang kepada beliau semakin banyak, mau tidak maubeliau harus merogoh kantong, hingga rambut kepalanya sekarang hampir botak.*

    $i "iang-ceng tahu siat ayahnya, mendengar banyolan anak dara itu, dia tertawa geli,katanya, *embilan tahun yang lalu, demi berdirinya Jin-gi-ceng pernah kami mintabantuan kepada ayahmu, akhirnya meski ayahmu rela menyumbang dua laksa tahil emas,tapi kulihat mukanya seperti merasa sangat sakit ....*

    *!emangnya, setelah kalian pulang, ayah menyesal sampai tiga hari tiga malam, makanpun tidak punya selera lagi, arak pun terasa sayang diminum. !aka dia selalu hidupsederhana untuk menambal kerugian kedua-laksa tahil emas itu, yang celaka adalahanggota keluarganya, bila ingin makan enak harus main sembunyi di dapur ....*

    $i "iang-ceng tertawa geli, sambil menggandeng tangan si nona diajaknya ke pendopo,orang banyak sama terpesona oleh gaya manis gadis belia ini, tanpa merasa semua ikutkembali ke dalam, sampai "hian-hoat "aysu yang sudah mau pergi juga urung, padahalbiasanya dia tidak suka bergurau, sekarang ia pun tersenyum-senyum.

  • 7/21/2019 Pendekar Baja

    29/877

    Kim Put-hoan berada paling belakang, diam-diam dia menarik lengan baju Ji 6ok-gi,katanya setengah berbisik, *Kelihatannya gadis itu anak hartawan, yaitu putri tunggal Cu-lothau kakek Cu2 yang kaya raya itu.*

    *6a, pasti tidak salah lagi,* sahut Ji 6ok-gi.

    *"ampaknya kesempatan kita bekerja sama sudah tiba saatnya.*

    *Kerja sama apa'*

    *Ji-heng bertampang begini cakap, bila kuatur sedikit tipu daya, mustahil dara cantik itutakkan terpelet olehmu. "atkala mana bukan saja Ji-heng dapat untung harta dan binirupawan, hingga kaum persilatan pasti sama iri terhadapmu, dan aku pun akanmemperoleh sedikit keuntungan di belakangmu.*

    "ampak senang wajah Ji 6ok-gi, tapi tiba-tiba dia mengerut alis, katanya, *Kurasa agaksukar ....*

    8emerdep sinar mata Kim Put-hoan, melihat sikap orang agak ragu, cepat dia menukas,*3panya yang sukar' Jangan-jangan Ji-heng merasa dirimu tidak setimpal mempersuntingdia, maka kau tidak berani bertindak'*

    (engan membusungkan dada Ji 6ok-gi berkata, *iapa bilang aku tidak berani'*

    *Pukul besi mumpung panas, kalau mau beraksi harus segera dilakukan,* demikian bujukKim Put-hoan.

    !endadak seorang berteriak di belakang, *+inatang, dua ekor binatang4*

    Ji 6ok-gi dan Kim Put-hoan kaget, serentak mereka membalik tubuh, tampak anak buntak

    berbaju merah tadi berdiri dengan bertolak pinggang, dan mata melototi mereka.

    *+inatang, apa katamu'* +entak Kim Put-hoan.

    *Kubilang kau ini binatang4* maki anak merah itu. !endadak dia melompat sambilmengayun tangan, betapa cepat gerakannya, belum lagi terlihat jelas, *plak*, pipi kiri KimPut-hoan tahu-tahu kena gampar.

    ebagai tokoh yang sudah terkenal di Kangouw, ternyata mukanya kena digamparseorang bocah cilik, sungguh sukar dipercaya bila tidak menyaksikan sendiri.

    Kim Put-hoan gusar dan kaget, makinya, *+inatang cilik4*

    Jari tangannya serupa cakar burung segera mencengkeram, tak tahunya bayangan merahtiba-tiba berkelebat, anak merah itu sudah menyelinap masuk pendopo.

    *Celaka4* seru Ji 6ok-gi khawatir, *pembicaraan kita telah didengar setan cilik itu.*

    egera dia putar tubuh dan hendak ngacir.

    $ekas Kim Put-hoan menariknya, katanya, *"akut apa' %encana sudah jadi, betapa punharus dilaksanakan.*

  • 7/21/2019 Pendekar Baja

    30/877

    3pa boleh buat, Ji 6ok-gi diam saja diseret masuk ke pendopo. ementara itu bocahmerah itu sudah berdiri di samping si gadis berbaju putih, melihat mereka masuk, segeradia bertepuk sambil berteriak, *7ah, dua ekor binatang itu masuk.*

    *ei, anak kecil tidak boleh sembarangan omong4* tegur $i "iang-ceng.

    3nak merah itu berkata, *Kedua orang ini berkomplot dan berunding cara bagaimana

    hendak menipu Jitkohnio, supaya dapat bini dan harta, engkau orang tua harus memberikeadilan, bukankah kedua orang ini adalah binatang'*

    $i "iang-ceng batuk-batuk beberapa kali, mulut tidak bicara, tapi matanya menatap tajammereka.

    Ji 6ok-gi merah jengah, sedangkan Kim Put-hoan bermuka tebal, sikapnya tetap tak acuhseperti tidak terjadi apa-apa, kelihatannya malah bangga.

    *iapakah kedua orang ini'* tanya Jitkohnio nona ketujuh2 dengan muka cemberut.

    +erputar mata $iu 8iok-ji, segera dia mendahului bersuara, *+iarlah kuperkenalkan, orangini bergelar Kian-gi-yong-wi berani bertindak demi keadilan2 Kim Put-hoan, kecuali itu diamasih punya dua gelar lain, yaitu Kian-ci-gan-kay melihat uang mata terbuka2 dan Kian-li-bang-gi mendapat untung lupa kebenaran2, kedua gelar yang belakangan ini jauh lebihtersohor di kalangan Kangouw.*

    *6a, juga lebih cocok daripada julukan yang pertama,* tukas Jitkohnio.

    $ekas Kim Put-hoan merangkap kedua tangan, katanya sambil menjura, *3h, nona terlalumemuji.*

    $iu 8iok-ji cekikik geli, katanya, *"ebal muka Kim-tayhiap ini memang tiada bandingannyadi kolong langit, dibacok pedang atau golok juga tidak mempan.*

    *Cis, lalu siapa lagi yang satu'* tanya Jitkohnio.

    *6ang satu ini jauh lebih tersohor. 8elarannya panjang, 8iok-bin-yau-khim in-kiam-jiuwajah kemala memetik harpa, si pedang sakti2 Ji 6ok-gi. !aksudnya, meski kelihatan tolol6ok-gi2, padahal otaknya encer dan cerdik, malah lebih pandai dibandingkan orang lain.*

    Jitkohnio mengawasi orang, mendadak dia terpingkal-pingkal, katanya sambil menuding Ji

    6ok-gi, *Jadi kedua orang ini kepingin makan daging angsa' $ucu, sungguh menggelikan,manusia begini juga setimpal disebut tujuh jago kosen dari +u-lim, apakah orang lain maumengakui mereka'*

    )ajah Ji 6ok-gi yang pucat seketika merah padam.

    *ampah persilatan,* Kiau 7go mencaci maki. *"idak tahu malu.*

    *Cuh,* tiba-tiba "oan-hong "otiang membuang ludah.

    !uka "hian-hoat "aysu bertambah kelam.

  • 7/21/2019 Pendekar Baja

    31/877

    $iu 8iok-ji menghela napas, *+ila tahu di antara ketujuh jago kosen ada manusia sebejatini, aku sih lebih suka namaku dicoret saja dari deretan tujuh jago kosen.*

    +elum habis dia bicara, Ji 6ok-gi sudah putar tubuh dan berlari pergi.

    Kim Put-hoan biasanya hanya garang di depan yang lemah dan kuncup nyalinya di depanorang yang kuat, kini mau tidak mau hatinya terbakar juga, batinnya, *+iarpun anak dara

    ini banyak duit, apakah ilmu silatnya bisa lebih tinggi daripadaku' +iar tuan besarmumenghajar adat padamu.*

    +iasanya dia tidak mau bertindak bila keadaan tidak meyakinkan dirinya pasti akanmenang. !aka setelah berpikir lagi, cepat dia menyusul Ji 6ok-gi serta menariknya kebelakang pintu.

    Ji 6ok-gi mengentak kaki, omelnya, *Kau ... kau bikin aku malu saja, mau apa lagi kau tarikaku kemari'*

    Jawab Kim Put-hoan dengan dingin, *3pa urusan selesai begini saja'*

    Ji 6ok-gi mendesis, *!emangnya mau apa kalau tidak selesai'*

    Kim Put-hoan menatapnya, katanya kalem, *Jika aku jadi dirimu, menghadapi cewek yangbegitu menggiurkan, umpama kepalaku bocor juga akan kukejar terus sampai kena, kalauputus asa dan menarik diri di tengah jalan, bukankah memalukan malah'*

    *!emalukan'* Ji 6ok-gi melenggong, akhirnya menghela napas panjang, *3i, ditertawakanorang juga pantas. i dia tidak tertarik padaku, buat apa ....*

    *"olol,* omel Kim Put-hoan sambil menghela napas, *siapa bilang dia tidak tertarikpadamu'*

    J5 6ok-gi melengak, katanya dengan tergagap, *"api ... kalau dia tertarik padaku ... manabisa ... mana bisa menghinaku. 3i, sudahlah, sudahlah ....* kembali dia hendak putartubuh.

    Kim Put-hoan menghela napas, katanya, *3gaknya kau masih hijau terhadap perempuan,masa tidak bisa kau tangkap perasaan seorang perempuan'*

    "anpa ditarik lagi, tiba-tiba Ji 6ok-gi menghentikan langkah, maka Kim Put-hoanmelanjutkan, *&mpama orang menaksir padamu, memangnya di depan orang banyakberani dia bicara blak-blakan'*

    +erkedip mata Ji 6ok-gi, *6a, beralasan juga ....*

    *Ketahuilah, isi hati orang perempuan sukar dijajaki, semakin dia naksir padamu, dia justrusengaja hendak menyiksamu, ingin menguji kemurnian cintamu, jika kalau mundur dimedan laga, bukankah kau sia-siakan maksud baiknya'*

    Ji 6ok-gi terbujuk, katanya riang, *6a betul4 $alu menurut pendapat saudara, bagaimanaaku harus bertindak'*

    *(engan cara lunak kita gagal, boleh gunakan kekerasan4*

  • 7/21/2019 Pendekar Baja

    32/877

    *Kekerasan ... mana boleh pakai kekerasan'*

    *!emangnya kau tidak tahu bahwa pada umumnya perempuan pengagum orang gagah.Kesatria setampan kau, mustahil orang tidak akan kagum padamu'*

    Ji 6ok-gi berkeplok, serunya senang, *+etul, tanpa petunjuk Kim-heng, hampir saja iautemengabaikan kesempatan baik. "api ... pakai kekerasan bagaimana, tolong Kim-heng

    menjelaskan.*

    *3sal kau tidak mundur di medan laga, tapi mempertahankan garis depan denganku,urusan lain boleh kau bertindak menurut petunjukku nanti,* segera dia mendahuluimelangkah masuk pula.

    "erbakar semangat Ji 6ok-gi, segera dia betulkan pakaiannya, dengan langkah lebar,dengan membusungkan dada dan menegakkan kepala, dia melangkah balik lagi kependopo.

    ementara itu $i "iang-ceng tengah berkelakar dengan Jitkohnio.

    "erhadap $i "iang-ceng, Jitkohnio memang bersikap ramah, manja, dan jenaka, tapiterhadap orang lain ternyata dia bersikap tak acuh. "hian-hoat "aysu pun tidak diahiraukan.

    emula orang banyak merasa suka padanya, kini setelah melihat sikap angkuhnya,mereka jadi mendongkol. "hian-hoat "aysu berdiri dan siap tinggal pergi. (emikian pulaorang lain juga ingin tinggal pergi saja.

    ementara itu $i "iang-ceng sedang berkata, *Kedatanganmu ini secara sengaja atau

    kebetulan mampir saja'*

    Jitkohnio cekikikan, katanya, *epantasnya kubilang sengaja kemari untuk menyampaikansalam kepada engkau orang tua, tapi aku tak dapat berdusta, harap engkau tidak marahpadaku.*

    *+aiklah, jadi kau hanya kebetulan mampir ke sini'*

    *Juga bukan mampir saja. 3ku datang mencari orang.*

    *iapa' 3pa dia berada di sini'* tanya $i "iang-ceng.

    *6a, di pendopo ini,* sahut si nona.

    !endengar pembicaraan ini, hadirin batal pergi. !aklum, dalam pendopo hanya adabeberapa orang saja, bahwa nona jelita anak hartawan ini jauh-jauh datang kemari untukmencari orang, sudah tentu mereka tertarik, ingin tahu siapa yang sedang dicarinya.

    "hian-hoat "aysu membatalkan niatnya pergi, timbul juga rasa ingin tahunya, diamembatin, *!ungkin sejak lama dia mengagumi nama besarku, maka kedatangannyahendak minta petunjuk kepadaku'*

  • 7/21/2019 Pendekar Baja

    33/877

    )aktu dia angkat kepala, dilihatnya hadirin yang lain juga bersikap aneh, agaknya punyamaksud yang sama seperti dirinya.

    +ercahaya mata $i "iang-ceng, katanya dengan tersenyum, *Jago-jago kosen seduniasekarang berada di pendopo ini, entah siapa yang iantitli cari'*

    "anpa berpaling, jari si gadis yang runcing tiba-tiba menuding ke sana, *(ia itulah4*

    "anpa terasa para hadirin menoleh mengikuti arah yang dituding, jari telunjuknya yangputih halus dengan kukunya yang panjang bercat merah ternyata menuding ke arah