pembuatan indeks kata kunci artikel jurnal …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PEMBUATAN INDEKS KATA KUNCI ARTIKEL JURNAL ILMIAH DI
PDII-LIPI (PUSAT DOKUMENTASI DAN INFORMASI ILMIAH
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA)
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Madya (A.Md) dalam Bidang
PROGRAM STUDI D
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
i
PEMBUATAN INDEKS KATA KUNCI ARTIKEL JURNAL ILMIAH DI
LIPI (PUSAT DOKUMENTASI DAN INFORMASI ILMIAH
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA)
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Vokasi Ahli Madya (A.Md) dalam Bidang Ilmu Perpustakaan
Disusun oleh :
WIJI LESTARI
D 1809057
PROGRAM STUDI DIPLOMA III ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
PEMBUATAN INDEKS KATA KUNCI ARTIKEL JURNAL ILMIAH DI
LIPI (PUSAT DOKUMENTASI DAN INFORMASI ILMIAH
Vokasi Ahli
PERPUSTAKAAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
SURAT PERNYATAAN
ORISINALITAS KARYA ILMIAH
Saya mahasiswa Program Studi Diploma III Perpustakaan Fakultas Ilmu
Sosial dan ilmu Politik UNS Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas
Akhir
JUDUL : Pembuatan Indeks Kata Kunci Artikel Jurnal Ilmiah
di PDII-LIPI (Pusat Dokumentasi dan Informasi
Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)
PEMBIMBING : Drs. Haryanto, M.Lib.
yang bertanda tangan di bawah ini,
N A M A : Wiji Lestari
N I M : D 1809057
TANGGAL DIUJI : 25 Mei 2012
Menyatakan bahwa Tugas Akhir (TA) yang saya susun adalah benar – benar
karya saya sendiri. Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah – olah hasil pemikiran
saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku di
Fakultas termasuk pencabutan gelar Vokasi yang telah saya peroleh.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan
apabila dikemudian hari terbukti melakukan kebohongan maka saya sanggup
menanggung segala konsekuensinya.
Surakarta, 25 Mei 2012
Wiji Lestari NIM D 1809057
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai Sivitas Akademik Universitas Sebelas Maret Surakarta, saya yang
bertanda tangan di bawah ini :
NAMA : Wiji Lestari
NIM : D 1809057
Program Studi : Diploma III Ilmu Perpustakaan
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jenis Karya : Tugas Akhir
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan
kepada Universitas Sebelas Maret Surakarta Hak Bebas Royalti Noneksklusif
(Nonexclusive Royalty Free Right ) atas Tugas Akhir saya yang berjudul:
Pembuatan Indeks Kata Kunci Artikel Jurnal Ilmiah di PDII-LIPI (Pusat
Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia).
Beserta instrument/desain/perangkat (jika ada). Berhak menyimpan,
mengalihkan bentuk, mengalihmediakan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, serta mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis (Author) dan Pembimbing sebagai co
Author atau pencipta dan juga sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya secara sadar tanpa
paksaaan dari pihak manapun.
Dibuat di : Surakarta Pada Tanggal : 25 Mei 2012 Wiji Lestari NIM D 1809057
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
Lakukan apa yang kamu sukai dan apa yang kamu kuasai.
(Blasius Sudarsono)
Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.
(Aristoteles)
Kemenangan yang seindah – indahnya dan sesukar – sukarnya yang boleh
direbut oleh manusia ialah menundukan diri sendiri.
(Ibu Kartini )
Fokuslah dengan apa yang menjadi tanggung jawabmu sekarang ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
Penulis persembahkan Tugas Akhir ini kepada:
{ Bapak dan Ibuku tercinta yang selalu memberikan motivasi dan doa
untukku.
{ Kakak pertamaku yang telah membiayai perkuliahanku selama ini
{ Pak Blasius Sudarsono MLS yang selalu memberikan arahan, bimbingan
dan motivasi kepada penulis selama magang maupun dalam pembuatan
Tugas Akhir ini
{ Sahabat-sahabat yang penulis sayangi yang selalu memberikan motivasi
{ Almamaterku tercinta
{ Semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan Tugas Akhir
ini tanpa bisa penulis sebutkan satu per satu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
Abstrak
Wiji Lestari, D1809057, 2012. Pembuatan Indeks Kata Kunci Artikel Jurnal Ilmiah di PDII-LIPI (Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). Tugas Akhir: Program Studi Diploma III Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Indeks kata kunci artikel jurnal ilmiah merupakan suatu petunjuk yang berupa kata kunci yang dijadikan sebagai pedoman penelusuran oleh pencari informasi bahwa informasi yang lengkap maupun terkait dapat ditemukan pada sumber yang ditunjuk dalam hal ini artikel jurnal ilmiah. Tujuan dalam pembuatan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui prosedur yang dilakukan dalam pembuatan indeks kata kunci artikel jurnal ilmiah di PDII-LIPI, mengetahui fungsi dari indeks kata kunci artikel jurnal ilmiah, mengetahui kendala yang dihadapi dalam pembuatan indeks kata kunci jurnal ilmiah, dan upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala yang dihadapi dalam pembuatan indeks kata kunci artikel jurnal ilmiah. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode observasi, pengamatan berperan serta, dokumentasi, wawancara, dan studi pustaka.
Hasil yang dari kegiatan magang yaitu mengetahui langkah-langkah yang
dilakukan dalam pembuatan indeks kata kunci artikel jurnal ilmiah sudah sesuai dengan pedoman pengindeksan jurnal pada umumnya yang dimulai dari membaca judul dan abstrak artikel, membuat konsep kata kunci, kemudian dicocokkan ke thesaurus, dikoreksi oleh analis, dan setelah itu menentukan bidang artikel jurnal ilmiah. Fungsi dari indeks kata kunci adalah sebagai petunjuk atau memudahkan dalam penelusuran artikel pangkalan data jurnal ilmiah yang dimiliki PDII-LIPI, dan menunjukkan subyek yang lebih spesifik dari artikel jurnal ilmiah. Dalam pelaksanaannya ada kendala yang dihadapi yaitu kendala dalam bahasa, sulit menentukan kata kunci yang tepat, dan sulitnya menentukan kategori artikel jurnal ilmiah. Sedangkan upaya yang dilakukan yaitu dengan cara memanfaatkan alat bantu berupa kamus, bertanya dan diskusi dengan analis yang ada pada bagian indeks. Kata kunci: Indeks kata kunci, artikel, jurnal ilmiah,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’ alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Penyusunan Tugas Akhir
dengan judul “PEMBUATAN INDEKS KATA KUNCI ARTIKEL JURNAL
ILMIAH DI PDII-LIPI (PUSAT DOKUMENTASI DAN INFORMASI ILMIAH
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA)” ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa banyaknya dukungan dari beberapa pihak dalam
menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis
dalam menyelesaikan Tugas Akhir.
2. Bapak Drs. Haryanto, M.Lib., selaku Ketua Program Studi Diploma III Ilmu
Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas
Maret Surakarta dan selaku pembimbing serta penguji Tugas Akhir.
3. Bapak Prof. Drs. Pawito, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Ibu Endang Martini S.Pd., M.Si, selaku penguji Tugas Akhir.
5. Bapak Muhammad Sholihin, S.Ag., SIP., selaku pembimbing akademik.
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi DIII Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah
memberikan banyak ilmu dan pengetahuan kepada penulis.
7. Ibu Ir. Sri Hartinah, M.Si., selaku Pimpinan PDII-LIPI yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk Praktek Kerja PUSDOKINFO.
8. Bapak Blasius Sudarsono MLS, yang telah memberikan bimbingan dan
arahan di PDII-LIPI.
9. Bapak Budi Nugroho, S.Si., M.T., selaku pembimbing saat penulis
melakukan kegiatan Praktek Kerja PUSDOKINFO di PDII-LIPI.
10. Ibu Mahmudah, BA, dan Ibu Dra. Yupi Royani, M.Hum., yang telah
memberikan bimbingan dan pengetahuan di Bagian Indeks di PDII-LIPI.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
11. Seluruh staf dan karyawan PDII-LIPI.
12. Seluruh teman – teman kuliah Program Studi Diploma III Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
angkatan 2009.
Akhirnya penulis berharap semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi pembaca
yang berkepentingan.
Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Surakarta, 25 Mei 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………. i
PERNYATAAN………………………………………………………..... ii
PENGESAHAN …………………………………………………………. iii
HALAMAN MOTTO ………………..…………………………………. iv
PERSEMBAHAN ………………………………………………………. v
ABSTRAK ....………..…………………………………………………... vi
KATA PENGANTAR ………………………………………………….. viii
DAFTAR ISI ……………………………………………………….…… x
DAFTAR TABEL ………………………………………………….…… xiii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………….… xiv
DAFTAR BAGAN ……………………………………………………… xv
GAMBAR DIAGRAM ............................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………… xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ……………………………………………….... 1
1.2. Rumusan Masalah ………………………………………………4
1.3. Tujuan Penulisan ……………………….....................………… 5
1.4. Metode Pengumpulan Data ……………………………………. 5
1.5. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Pengumpulan Data…………… 7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka……………………….…….............…………. 9
2.2. Landasan Teori…………………………................................…. 11
BAB III GAMBARAN UMUM PDII-LIPI
3.1. Sejarah PDII-LIPI……………... ………………………............ 22
3.2. Visi dan Misi PDII-LIPI.……………………………………… 28
3.3. Tugas dan Fungsi PDII-LIPI...………………….….….……..... 28
3.4. Struktur Organisasi PDII-LIPI...………………….….……….... 29
3.5. Sumber Daya Manusia (SDM).……………………………….... 31
3.6. Layanan Informasi PDII-LIPI.………………………………..... 31
3.7. Denah Lokasi PDII-LIPI....……………………………….……..36
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Analisa Masalah……………...……………………..………….. 37
4.2. Langkah-langkah yang dilakukan dalam Pembuatan Indeks
Kata Kunci Jurnal Ilmiah di PDII-LIPI ...................................... 38
4.3. Fungsi dari Indeks Kata Kunci Artikel Jurnal Ilmiah di
PDII-LIPI……………......……...….......................…................. 45
4.4. Kendala yang dihadapi dalam Pembuatan Indeks Kata Kunci
Artikel Jurnal Ilmiah di PDII-LIPI ….......................................... 47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
4.5. Upaya yang dilakukan untuk Menghadapi Kendala dalam
Pembuatan Indeks Kata Kunci Artikel Jurnal Ilmiah di
PDII-LIPI ..................................................................................... 49
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 51
B. Saran ........................................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Jumlah pegawai PDII tahun 2010......................................……. 31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Denah Lokasi PDII-LIPI.....……………………………….... 36
Gambar 4.1. Tampilan ISJD.........................……………………..….……..47
Gambar 4.2. Tampilan menu pencarian menggunakan keyword.....………..47
Gambar 4.3. Tampilan hasil pencarian...…………………….……………...53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1. Struktur Organisasi …………………...……………………….…30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 2.1. Diagram sistem informasi perpustakaan...………………….…. 15
Diagram 4.1. Dokumentasi literatur ………………….............................…… 44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Tugas
Lampiran 2 Form Penilaian Kuliah Kerja Pusdokinfo
Lampiran 3 Surat Keterangan Magang
Lampiran 4 Jadwal Magang
Lampiran 5 Laporan Periodik
Lampiran 6 Lampiran Konsep Kata Kunci
Lampiran 7 Jenis-jenis Thesaurus
Lampiran 8 Bidang Artikel Jurnal Ilmiah di PDII-LIPI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
PDII-LIPI (Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia) merupakan sebuah lembaga yang mempunyai tugas
pokok melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan
pedoman, pemberian bimbingan teknis, penyusunan rencana dan program,
pelaksanaan penelitian, pelayanan serta evaluasi, dan penyusunan laporan di
bidang dokumentasi dan informasi ilmiah. Tugas pokok tersebut tercantum
dalam Surat Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Nomor : 1151/M/2001 tanggal 5 Juni 2001 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, khususnya pada pasal 325.
Pada intinya, tugas pokok PDII-LIPI adalah membina serta memberikan
jasa di bidang dokumentasi dan informasi ilmiah. Tugas dokumentasi yang
dilakukan PDII-LIPI adalah dokumentasi terhadap dokumen-dokumen yang
masuk atau dalam hal ini dokumentasi literatur. Hal ini dijelaskan oleh
Bapak Blasius Sudarsono. Istilah dokumentasi ini biasanya sering dikaitkan
dengan perpustakaan, akan tetapi dapat diketahui bahwa dokumentasi
memang bukan seperti perpustakaan umumnya yang menyelenggarakan
berbagai layanan. Tugas yang dilakukan pada bagian dokumentasi di PDII-
LIPI lebih ditekankan pada layanan teknis (technical services). Hasil dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
pendokumentasian ini nantinya akan didistribusikan ke perpustakaan PDII-
LIPI.
Beliau juga menjelaskan bahwa PDII-LIPI juga mempunyai tugas
pemberian nomor ISSN (International Standar Serial Number) untuk
terbitan-terbitan dalam negeri. Oleh karena itu, sampai sekarang PDII-LIPI
menjadi Pusat Nasional (National Centre) ISSN. Hasil dari pendaftaran
ISSN inilah PDII-LIPI memiliki koleksi terbitan berseri terbanyak dan
terlengkap. Koleksi terbitan berseri tersebut salah satunya adalah jurnal
ilmiah. Jurnal ilmiah yang dimiliki PDII-LIPI didokumentasikan dan diolah
secara terperinci supaya mudah diakses masyarakat.
Pengalaman penulis saat melaksanakan kegiatan magang di PDII-LIPI
melihat bahwa pengolahan jurnal ilmiah di PDII-LIPI tidak hanya untuk
penyediaan koleksi di perpustakaan. Ada dua macam pengolahan jurnal
ilmiah di PDII-LIPI yaitu pengolahan jurnal ilmiah terjilid dan pengolahan
artikel jurnal ilmiah. Pengolahan jurnal ilmiah terjilid yang dilaksanakan
PDII-LIPI dimaksudkan untuk mengolah jurnal ilmiah yang sudah dijilid
dalam periode tertentu dan didistribusikan untuk penjajaran jurnal ilmiah di
perpustakaan PDII-LIPI. Sedangkan pengolahan artikel jurnal ilmiah yang
dilakukan di PDII-LIPI dimaksudkan untuk mengolah jurnal ilmiah
berdasarkan tiap-tiap artikel supaya dibuatkan indeks kata kunci artikel
tersebut guna menyiapkan pangkalan data jurnal ilmiah di PDII-LIPI.
Pangkalan data jurnal ilmiah disiapkan untuk membuat indeks jurnal ilmiah.
Kegiatan ini dilakukan pada bagian indeks dengan tugas membuat deskripsi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
isi dari artikel jurnal ilmiah dengan membuat kata kunci yang tepat untuk
mewakili isi artikel.
Kegiatan deskripsi isi dokumen dengan memilih istilah yang paling
tepat yang mampu mewakili isi dokumen disebut pengindeksan. Istilah yang
dipilih ini berasal dari kosa kata bahasa dokumenter dan ditata untuk
memudahkan penyusunan berkas untuk keperluan penelusuran. Kegiatan
tersebut menjadikan pengindeksan sebagai kegiatan sentral sistem
dokumentasi untuk simpan dan temu balik informasi. (Sulistyo Basuki,
1992:3).
Kata kunci yang dibuat oleh pengindeks dimaksudkan untuk
mengungkapkan isi informasi dari sebuah dokumen. Pembuatannya
dilakukan dengan menggunakan pedoman standar (thesaurus) berdasarkan
bidang ilmu yang diolah. Proses pembuatan kata kunci tidak dapat
dilakukan berdasarkan perasaan pengindeks, karena keseragamannya
dituntut sebagai cerminan dari bagian ilmu yang sedang diproses.
Pengindeks harus membaca dengan cermat isi dokumen yang akan diolah,
sehingga kata kunci yang dihasilkannya benar-benar menjelaskan isi
dokumen tersebut. (Tri Margono, 2000:22).
Berbeda dengan lembaga informasi lainnya, jurnal ilmiah jarang
diproses terperinci seperti apa yang dilakukan di PDII-LIPI. Biasanya jurnal
ilmiah hanya diproses untuk dijajarkan di rak perpustakaan saja, sehingga
tidak spesifik untuk mengolah artikel yang ada di dalam jurnal ilmiah. Oleh
karena itu penulis tertarik untuk membahasnya dalam penulisan Tugas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Akhir mengenai bagaimana pengolahan artikel jurnal ilmiah yang ada di
PDII-LIPI dengan pembahasan khusus mengenai pembuatan indeks kata
kunci artikel jurnal ilmiah. Sehingga dalam penulisan Tugas Akhir ini
penulis mengambil judul “PEMBUATAN INDEKS KATA KUNCI
ARTIKEL JURNAL ILMIAH DI PDII-LIPI (PUSAT
DOKUMENTASI DAN INFORMASI ILMIAH LEMBAGA ILMU
PENGETAHUAN INDONESIA”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis merumuskan beberapa
rumusan masalah mengenai pengolahan jurnal ilmiah di PDII-LIPI. Adapun
rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1.2.1. Langkah-langkah apa sajakah yang dilakukan dalam pembuatan
indeks kata kunci artikel jurnal ilmiah di PDII-LIPI?
1.2.2. Apakah fungsi dari indeks kata kunci artikel jurnal ilmiah di PDII-
LIPI?
1.2.3. Kendala apa sajakah yang dihadapi dalam pembuatan indeks kata
kunci artikel jurnal ilmiah di PDII-LIPI?
1.2.4. Upaya apa sajakah yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang
dihadapi dalam pembuatan indeks kata kunci jurnal ilmiah di PDII-
LIPI?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan Tugas Akhir adalah sebagai berikut:
1.3.1. Untuk mendiskripsikan tentang langkah-langkah yang dilakukan
dalam pembuatan indeks kata kunci jurnal ilmiah di PDII-LIPI
1.3.2. Untuk mendiskripsikan fungsi dari indeks kata kunci artikel jurnal
ilmiah di PDII-LIPI.
1.3.3. Untuk mendiskripsikan tentang kendala yang dihadapi dalam
pembuatan indeks kata kunci artikel jurnal ilmiah di PDII-LIPI
1.3.4. Untuk mendiskripsikan tentang upaya yang dilakukan untuk
mengatasi kendala dalam pembuatan indeks kata kunci artikel jurnal
ilmiah di PDII-LIPI.
1.4. Metode Pengumpulan Data
1.4.1. Metode Observasi
Metode observasi adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan melalui suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-
pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran
(Abdurrahmat Fathoni, 2006; 104). Di sini penulis melakukan
pengamatan secara langsung dalam proses pembuatan indeks kata
kunci artikel jurnal ilmiah yang ada di PDII-LIPI. Sehingga dari
hasil obeservasi inilah penulis mendapatkan data-data yang dapat
dipercaya dan aktual.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
1.4.2. Metode Pengamatan Berperan Serta (Participant-observation)
Metode pengamatan berperan serta ini dapat dikatakan sebagai
teknik pengumpulan data dimana peneliti melakukan peran serta
sebagai partisipan dalam latar belakang budaya obyek yang diteliti.
(Ahmad Tanzeh dan Suyitno, 2006:137). Melalui metode ini, penulis
terlibat secara khusus dalam proses pembuatan indeks kata kunci
artikel jurnal ilmiah di PDII-LIPI. Sehingga dengan adanya
partisipasi ini penulis dapat mengetahui bagaimana langkah-langkah
membuat indeks kata kunci artikel jurnal ilmiah dengan benar.
1.4.3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan
cara mencatat berbagai kegiatan atau peristiwa pada waktu yang lalu.
(W. Gulo, 2002 : 123). Pengumpulan data melalui dokumentasi ini
penulis lakukan dengan cara mengumpulkan dokumen berupa
brosur, file profil PDII-LIPI dan dokumen lain. Metode ini penulis
gunakan untuk memperoleh data-data mengenai gambaran umum
PDII-LIPI dan data-data mengenai bagaimana langkah-langkah
pembuatan indeks kata kunci artikel jurnal ilmiah di PDII-LIPI.
1.4.4. Metode Wawancara
Metode wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara
peneliti dan responden. (W. Gulo, 2002:116). Di sini penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
melakukan komunikasi langsung dengan pustakawan pada bagian
indeks yang ada di PDII-LIPI. Proses wawancara ini penulis
gunakan untuk mengetahui tentang fungsi dari indeks kata kunci
artikel jurnal ilmiah di PDII-LIPI.
1.4.5. Metode Studi Pustaka
Metode studi pustaka adalah cara pengumpulan data yang
digunakan sebagai acuan dan rujukan dalam pengolahan data dan
menafsirkannya harus dilakukan dengan tolak ukur berupa teori-teori
yang diterima kebenarannya di dalam berbagai literatur (H. Nawawi,
1994: 23). Melalui metode ini, penulis menggunakan pustaka atau
literatur sebagai rujukan dalam penulisan tugas akhir ini seperti data-
data yang diambil dari buku, jurnal ilmiah, maupun internet.
1.5. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Pengumpulan Data
Waktu pelaksanaan pengumpulan data untuk penulisan laporan Tugas
Akhir dilaksanakan bersamaan dengan waktu pelaksanaan Kuliah Kerja
Media (KKM) dengan jangka waktu selama 2 bulan yaitu pada tanggal 15
Februari 2012 sampai dengan 13 April 2012. Sedangkan lokasi tempat
pengumpulan data dilaksanakan di PDII-LIPI (Pusat Dokumentasi dan
Infromasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). Lokasi tersebut
beralamat di Jl. Jenderal Gatot Subroto 10, Jakarta 12710, PO. Box 4298,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Jakarta 12042, Telp. +62 21 5733465, Faks. +62 21 5733467. Email: admin-
@pdii.lipi.go.id, http:/www.pdii.lipi.go.id.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka
Pembuatan kata kunci artikel jurnal ilmiah belum banyak dilakukan
pada lembaga informasi yang ada di Indonesia. Dengan adanya pembuatan
indeks kata kunci artikel jurnal ilmiah dimaksudkan suatu informasi yang
dibutuhkan dapat ditemukan menggunakan suatu petunjuk yang berupa
indeks kata kunci. Oleh karena itu penulis tertarik untuk membahas tentang
pembuatan indeks kata kunci artikel jurnal ilmiah dengan melihat beberapa
studi kasus tentang indeks guna mengetahui bahwa yang penulis bahas
dalam penulisan Tugas Akhir ini berbeda dengan studi kasus sebelumnya.
Studi kasus pertama ditulis oleh Iskandar Sulaeman yang diterbitkan
pada jurnal Al-Maktabah di Jakarta pada tahun 2000. Artikel ini berjudul
“Tatacara penyusunan indeks”. Dalam artikelnya dibahas mengenai teknik
dan mekanisme penyusunan indeks, kriteria indeks yang baik dan nasihat
bagi pemula, dan ragam kegiatan mengindeks. Ragam kegiatan mengindeks
yang disebutkan adalah mengindeks buku, mengindeks majalah maupun
mengindeks terbitan lain.
Studi kasus kedua yang ditulis oleh Mucklis yang diterbitkan oleh
Universitas Sumatera Utara di Medan pada tahun 2002. Kertas karyanya
berjudul tentang “Prinsip-prinsip pengindeksan artikel majalah : suatu
analisis terhadap indeks majalah di PDII-LIPI”. Masalah yang dibahas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
adalah mengenai bagaimana struktur indeks majalah PDII-LIPI, pola
penyusunan indeks majalah PDII-LIPI, ruang lingkup indeks majalah PDII-
LIPI, dan cara penelusuran melalui indeks majalah di PDII-LIPI. Hasil dari
kertas karyanya disebutkan bahwa:
1. Indeks majalah digunakan untuk menelusur artikel berdasarkan judul, topik atau subyek artikel yang terdapat dalam suatu majalah
2. Indeks Majalah PDII-LIPI disusun berdasarkan kelompok subyek yang terdiri dari serbaneka ilmu, filsafat dan psikologi, ilmu-ilmu sosial, bahasa, ilmu pengetahuan murni dan matematika, ilmu pengetahuan terapan, kesenian, kesusastraan dan retorik, geografi dan sejarah, kelompok subyek disusun atau dikelas menurut “Dewey Decimal Classification” (DDC)
3. Struktur data atau informasi bibliografis pada indeks majalah PDII-LIPI terdiri dari tiga unsur yaitu tajuk atau heading, modifikasi, dan lokator
4. Pola penyusuan indeks majalah PDII-LIPI menggunakan dua sistem berurutan yaitu alfabetis dan numerikal
5. Indeks majalah PDII-LIPI disusun atas lima macam indeks berdasarkan indeks menurut klasifikasi, indeks pengarang, indeks utama, indeks subyek, dan indeks geografi. (Mucklis, 2002 : 38)
Studi kasus ketiga ditulis oleh Ganda Asiroha Sitohang yang
diterbitkan oleh Universitas Sumatera Utara di Medan pada tahun 2009.
Kertas karyanya berjudul “Komparatif indeks subjek pada The Journal Of
Knee Surgery dengan hasil indeks subjek dari Dalil Zipf’s”. Masalah yang
dibahas bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbandingan indeks subjek
yang dihasilkan dengan Dalil Zipf’s dengan indeks subjek yang terdapat
dalam artikel-artikel The Journal Of Knee Surgery Volume 21, Issu 2, 3 dan
4 Tahun 2008. Hasil kertas karyanya disebutkan bahwa:
“Berdasarkan data yang diperoleh bahwa 24 artikel yang relevan, sedangkan relevan marginal dan tidak marginal masing-masing 6 artikel dengan hasil pengindeksan automatis (menggunakan dalil Zipf’s). Dan hasil rekapitulasi data diproleh 66% yang relevan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
sedangkan relevan marginal dan tidak relevan masing-masing 16%.” (Ganda Asiroha Sitohang, 2009) Melihat ketiga uraian tersebut, maka penulis memiliki ketertarikan
tersendiri untuk membahas mengenai pembuatan indeks kata kunci artikel
jurnal ilmiah yang ada di PDII-LIPI.
2.2. Landasan Teori
2.1.1. Pengertian Dokumentasi
Pengertian dokumentasi menurut Sedarmayanti dalam bukunya
Tata Kearsipan dengan Memanfaatkan Teknologi Modern (2003 :
11). Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa “Dokumentasi adalah
suatu usaha aktif atau rangkaian pekerjaan yang bertugas
mengumpulkan, menyusun, menyelidiki/meneliti dan mengolah serta
memelihara bahan, guna menyiapkan informasi yang bermanfaat.”
Sementara itu pengertian dokumentasi yang lebih khusus
dibahas dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 1961 Bab I tentang Dokumentasi pada pasal 1. Yang
dimaksud dengan "Dokumentasi" dalam Peraturan Presiden ini ialah
Dokumentasi Pustaka. Penjelasan dari pasal tersebut adalah
“Istilah "Dokumentasi" dalam Peraturan Presiden ini diartikan khusus "Dokumentasi Pustaka" atau "Dokumentasi Literair" dan untuk menegaskan bahwa "dokumentasi benda" (dokumentatie corporeel) yang termasuk bahan-bahan dokumentasi bagi museum-museum dan gudang-gudang tidaklah termasuk dalam Peraturan Presiden ini.”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Pengertian lain mengenai dokumentasi dari Kamus Bahasa
Indonesia (2008 : 362) yaitu “Dokumentasi adalah pengumpulan,
pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan informasi dalam bidang
pengetahuan. “
Setelah melihat beberapa uraian di atas, maka pengertian
dokumentasi yang penulis maksud dalam Tugas Akhir ini adalah
suatu rangkaian kegiatan mengumpulkan, menyusun, memilih,
mengolah, dan menyimpan serta memelihara bahan pustaka guna
menyiapkan informasi yang bermanfaat. Dan dokumentasi dalam
Tugas Akhir ini lebih ditekankan dalam dokumentasi bahan pustaka
yang berupa jurnal ilmiah.
2.1.2. Pengertian Indeks Kata Kunci
Kata “indeks” dalam Kamus Kepustakawanan Indonesia karya
Lasa HS (2009 : 110) berasal dari Bahasa Inggris yaitu indicate
berarti menunjukkan. Kata ini juga berasal dari Bahasa Latin yaitu
indicare yang berarti menunjukkan/to show. Jadi indeks dapat
diartikan sebagai petunjuk yang berupa angka, huruf, maupun tanda
lain untuk memberikan pengarahan kepada pencari informasi bahwa
yang lebih lengkap maupun informasi yang terkait dapat ditemukan
pada sumber yang ditunjuk tadi.
Dalam kamus tersebut disebutkan pula bahwa arti “kata kunci
adalah kata yang digunakan sebagai pedoman dalam penelusuran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
topik, subyek, judul, atau nama orang dalam suatu sumber informasi,
daftar, katalog, dan lainnya.” (Lasa HS, 2009 : 141)
Maka setelah melihat uraian di atas, pengertian indeks kata
kunci yang penulis maksud dalam Tugas Akhir ini adalah suatu
petunjuk yang berupa kata kunci yang dijadikan sebagai pedoman
penelusuran oleh pencari informasi bahwa informasi yang lengkap
maupun terkait dapat ditemukan pada sumber yang ditunjuk dalam
hal ini artikel jurnal ilmiah.
2.1.3. Pengertian Jurnal
Jurnal yang sering disebut majalah ilmiah merupakan bagian
dari terbitan berkala. Jurnal juga merupakan bagian terpenting dari
koleksi ilmiah karena mempublikasikan hasil-hasil penelitian atau
percobaan baru. Pengertian jurnal menurut Lasa HS (2009 : 128),
dalam Kamus Kepustakawanan Indonesia disebutkan bahwa:
“Jurnal sebenarnya merupakan publikasi ilmiah yang memuat informasi tentang hasil kegiatan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi minimal harus mencakup kumpulan/kumulasi pengetahuan baru, pengamatan empiris, dan pengembangan gagasan/usulan.”
Sedangkan pengertian jurnal yang lebih khusus dipaparkan
oleh Yuyu Yulia (2010 : 1.13) yaitu “majalah ilmiah atau jurnal
biasanya memuat tulisan-tulisan/artikel ilmiah dan rubrik-rubrik lain
yang masih ada kaitannya dengan masalah keilmiahan.”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Pengertian jurnal yang lebih luas dalam buku Harrod’s
Librarians’ glossary of terms used in librarianship, documentation
and the book crafts and reference book (Leonard Montague Harrod,
1983 : 424) menyebutkan bahwa:
“Journal 1. A newspaper or periodical. Particularly a periodical issued by a society or institution and containing news, proceedings, transactions and reports of work carried out in a particular field. 2. A record of a person’s activities day by day”
Melihat uraian tersebut di atas, dapat diartikan bahwa jurnal adalah
1) Sebuah surat kabar atau terbitan berkala. Terutama terbitan
berkala yang dikeluarkan oleh masyarakat atau lembaga dan
mengandung berita, prosiding, transaksi dan laporan pekerjaan yang
telah dilakukan dalam bidang tertentu; 2) Sebuah catatan harian
mengenai kegiatan seseorang sehari-hari.
Setelah melihat beberapa uraian mengenai pengertian jurnal di
atas, maka penulis menyimpulkan bahwa pengertian jurnal yang
penulis maksud dalam Tugas Akhir ini yaitu jurnal yang merupakan
hasil publikasi ilmiah atau terbitan berkala yang memuat informasi
dalam bidang tertentu yang dilakukan oleh masyarakat atau lembaga
tertentu. Dalam hal ini jurnal yang dimaksud adalah jurnal terbitan
dalam negeri yang sudah mempunyai Nomor ISSN.
2.1.4. Pembuatan Indeks Jurnal
Jurnal ilmiah biasanya diterbitkan untuk mempercepat
komunikasi ilmiah antar ilmuwan dan menjadi dokumen yang sangat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
diperlukan oleh ilmuwan. Perkembangan jumlah jurnal ilmiah yang
diterbitkan di Indonesia semakin meningkat dalam periode tertentu.
Hal ini mengakibatkan adanya kesulitan dalam pengolahan jurnal
karena semakin banyaknya jumlah jurnal ilmiah yang diterbitkan.
Sehingga jurnal ilmiah harus diolah sedemikian rupa supaya mudah
ditemukan kembali. Agar jurnal dapat ditemukan dengan mudah,
maka biasanya jurnal tersebut dibuatkan wakil atau dalam hal ini
ciri-ciri yang mewakili jurnal. Menurut Yuyu Yulia (2010 : 1.39),
untuk menggambarkan tentang bagaimana penyiapan wakil
dokumen dari bahan pustaka masuk ke perpustakaan sampai siap
digunakan oleh pemakai dapat digambarkan dalam suatu diagram
sistem informasi yaitu sebagai berikut:
Diagram 2.1. Diagram Sistem Informasi Perpustakaan
Sumber : Buku Pengelolaan Terbitan Berseri
Melihat diagram di atas, dapat diketahui bahwa kegiatan
analisis dokumen dapat disebut sebagai pengindeksan. Kemudian
dapat dilihat pada bagian input berlangsung proses pengindeksan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
yang bertujuan mencatat ciri-ciri dokumen sehingga diperoleh wakil
ringkasnya. Sedangkan pada bagian output berlangsung proses temu
kembali melalui penelusuran untuk mencocokkan apa yang
dikehendaki pengguna. Pada bagan di atas juga disebutkan bahwa
wakil dokumen sama dengan indeks. Indeks yang dapat dibuat
berupa indeks subyek, indeks pengarang, indeks kata kunci, indeks
geografi atau sejenisnya. Jadi pada intinya, kegiatan pembuatan
indeks bisa disebut dengan pengindeksan.
Pengertian pengindeksan menurut Sulistyo Basuki (1992 : 93),
disebutkankan bahwa
“Pengindeksan adalah kegiatan deskripsi isi dokumen dengan memilih istilah paling tepat yang mampu mewakili isi dokumen. Istilah yang dipilih ini berasal dari kosa kata bahasa dokumenter dan ditata untuk memudahkan penyusunan berkas untuk keperluan penelusuran.” Pengindeksan jurnal sama hampir sama dengan pengindeksan
buku. Dalam pengindeksan, pengindeks harus terbiasa dengan proses
pengindeksan. (Jacqueline A Kalley, 2005 : 107). Sehingga dalam
mengindeks jurnal harus berpegang pada pedoman pengindeksan
yang baik dan benar. Berikut ini ada beberapa pedoman dalam
pengindeksan jurnal yang disebutkan dalam buku Indexing for
Southern Africa: a manual compiled in celebration of ASAIB’s first
decade karya Jacqueline A Kalley (2005 : 107) yaitu :
1. Baca judul
2. Baca judul artikelnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
3. Baca abstrak/ringkasan yang sering ditampilkan diawal artikel
4. Lihatlah bibliografi
5. Baca dan pindai artikel
6. Tentukan istilah indeksnya (baik salah satunya menggunakan
bahasa alami/natural dari teks atau menggunakan kosakata yang
terkontrol)
7. Lihatlah istilah indeksnya sekilas setelah mereka sudah
ditentukan dan putuskan apakah istilah itu akan memandu
pengguna pada artikel atau apakah istilah itu
mewakili/mempresentasikan isi dari artikel itu?
8. Kerjakan sesuai dengan kebijakan pengindeksan terbitan berkala
(indexing policy of the periodicals).
Perlu diingat dalam pemilihan istilah indeks, tidak boleh
seenaknya sendiri mengikuti perasaan pengindeks. Sehingga istilah
yang dipilih harus sesuai dan konsisten mengikuti pedoman dalam
mengindeks. Dalam buku The A.I.D. Thesaurus: keywords used to
index documents included in the A.I.D. Development Information
System (1991 : xii), disebutkan ada beberapa pedoman yang harus
diikuti dalam memilih istilah indeks yaitu “Be Specific, Be Objective,
Be Consistent, Be Exhaustive”
1. Be Specific (spesifik)
Dalam pemilihan istilah indeks, harus memilih istilah yang
paling spesifik atau lebih khusus untuk menjelaskan subyek.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Halini sangat diutamakan karena spesifisitas merupakan aturan
dasar pengindeksan dan memastikan relevansi yang lebih besar
dalam pengambilan dokumen. Contohnya sebuah laporan yang
membahas tentang pengembangan buku teks harus diindeks
dengan “Textbook” bukan dengan istilah yang lebih luas
(broader term) “Educational materials”
2. Be Objective (obyektif)
Dalam menerjemahkan konsep menjadi istilah indeks,
pengindeks haruslah obyektif untuk menghindari interpretasi
subjektif atau kritik. Sebagai contoh, jika dokumen tentang
penggunaan pestisida baru, tetapi tidak membahas dampak
terhadap lingkungannya atau potensinya terhadap bahaya
kesehatan, maka pengindeks tidak harus menambahkan
deskripsi dari konsep-konsep tersebut.
3. Be Consistent (konsisten)
Jika mengindeks beberapa dokumen tentang subjek yang sama,
maka pengindeks harus menggunakan deskriptor/kata kunci
yang sama pula. Sehingga dalam mengindeks perlu menekankan
untuk lebih taat asas atau konsisten dalam penggunaan istilah.
4. Be Exhaustive (lengkap)
Dalam mengindeks harus melihat kelengkapan pentingnya topik
utama. Indeks yang dikeluarkan saat mengindeks haruslah
lengkap, tetapi tidak harus dibahas secara rinci. Sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
apabila dokumen tersebut ditelusur kembali langsung dapat
menunjuk dokumen tersebut menggunakan beberapa pilihan
indeks yang sudah dibuat.
Dalam pembuatan indeks juga memerlukan penugasan istilah
pengindeksan (dikenal sebagai deskriptor) dengan menggunakan
bahasa alami dari entitas atau disiplin subyek, atau dengan
menggunakan kata dalam bentuk kosakata terkontrol seperti
thesaurus. (Jacqueline A Kalley, 2005 : 57). Istilah atau deskriptor
yang dipilih haruslah diterjemahkan ke dalam bahasa dokumenter.
(Sulistyo Basuki, 1992 : 96). Bahasa dokumenter atau bahasa
pengindeksan menurut Jennifer Rowley (1988 : 52) menyebutkan
ada tiga kategori yaitu:
1. Bahasa terkendali (controlled indexing language)
2. Bahasa bebas (free indexing language)
3. Bahasa alami (natural indexing language)
Dijelaskan pula bahwa dalam bahasa terkendali, istilah-istilah
yang menggambarkan tentang informasi yang terkandung dalam
dokumen sudah tersusun dalam suatu daftar bahasa pengindeksan
terabjad seperti tajuk subyek dan thesaurus. Dengan memanfaatkan
tajuk subyek dan thesaurus maka akan memberikan istilah indeks
yang baku sehingga tidak rancau. Thesaurus biasanya mencakup
bidang-bidang keilmuan tertentu, namun selalu mencerminkan
hubugan hirarki dari bagian-bagian sampai sub bagian dari bidang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
ilmu tertentu tersebut. Sedangkan bahasa bebas merupakan bahasa
yang didasarkan pada penggunaan semua kata atau istilah yang
cocok. Sementara itu, bahasa alami adalah bahasa pengindeksan
yang didasarkan pada bahasa yang digunakan dalam dokumen,
seperti istilah yang terdapat pada judul, abstrak, dan isi teks.
2.1.5. Fungsi dan Tujuan Pembuatan Indeks
Dalam buku Pengelolaan Terbitan Berkala karya Lasa HS
(1994 : 62) menjelaskan bahwa “untuk memudahkan pencarian suatu
topik yang terdapat dalam suatu atau beberapa majalah perlu
dibuatkan petunjuk. Petunjuk ini sering disebut dengan indeks.” Jadi
berdasarkan pendapat tersebut indeks difungsikan sebagai petunjuk
dalam pencarian suatu topik dalam majalah supaya mudah
ditemukan. Untuk lebih jelasnya mengenai fungsi-fungsi dibuatnya
petunjuk atau indeks, Lasa HS (1994 : 63-64) juga menyebutkan
bahwa:
“Indeks disusun dan dipersiapkan sedemikian rupa dengan harapan agar dapat difungsikan sebagai: 1. Petunjuk yang memberikan pengarahan kepada pembaca
bahwa informasi yang lebih lengkap dapat ditemukan pada sumber yang ditunjuk itu. Dengan bantuan indeks ini, suatu subyek, nama orang, nama tempat dapat segera ditemukan dengan tepat.
2. Mengungkapkan suatu masalah secara lengkap dan detail. Dengan petunjuk yang disiapkan itu dapat diketahui suatu persoalan secara lengkap. Sebab indeks itu disusun untuk mengungkapkan suatu subyek, topik yang mungkin sekali terdapat pada berbagai sumber.”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Sementara itu tujuan dari pembuatan indeks atau pengindeksan
adalah menjawab pertanyaan pemakai mengenai tujuan sebuah
dokumen serta apa manfaatnya baginya. Untuk menjawab
pertanyaan tersebut biasanya pengindeks mengingat tajuk umum
berupa subjek, ancangan, cara, waktu, dan ruang. (Sulistyo Basuki,
1992 : 96).
Melihat fungsi dan tujuan indeks di atas, maka fungsi dan
tujuan indeks dalam Tugas Akhir ini yaitu sebagai sarana atau
petunjuk dalam pencarian atau penelusuran informasi yang berupa
artikel yang terkandung di dalam jurnal ilmiah. Sehingga dalam
pembuatan indeks artikel jurnal ilmiah harus dilaksanakan sesuai
prosedur yang sudah ditetapkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
BAB III
GAMBARAN UMUM INSTITUSI
3.1. Sejarah PDII-LIPI
Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (PDII-LIPI) merupakan lembaga yang bertugas melaksanakan
pembinaan dan pemberian jasa di bidang dokumentasi dan informasi ilmiah.
PDII-LIPI awalnya bernama Pusat Dokumentasi Ilmiah Nasional(PDIN).
PDIN dibentuk berawal dari terbentuknya bagian dokumentasi pada tahun
1956 seiring dibentuknya MIPI (Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia).
Tugas utama bagian ini adalah menyediakan informasi tentang kegiatan
penelitian MIPI, baik di Indonesia maupun luar negeri, dan menyebarkan
informasi tersebut ke lembaga-lembaga penelitian. Dengan perkataan lain,
bagian ini mempunyai tanggung jawab untuk menyebarkan informasi
melalui layanan perpustakaan dan dokumentasi tidak hanya untuk peneliti
MIPI namun juga untuk peneliti lain di luar MIPI. Orang pertama yang
menjabat Kepala Bagian Dokumentasi adalah Luwarsih Pringgoadisurjo.
Modal awal yang dimiliki bagian dokumentasi adalah buku-buku dan
majalah terjilid peninggalan Organisasi Penelitian Ilmu Pengetahuan Alam
(OPIPA). Penambahan koleksi bagian ini didapatkan dengan cara membeli
dan tukar-menukar dengan lembaga penelitian di Indonesia maupun asing.
Mengingat pentingnya pusat dokumentasi untuk menunjang kegiatan
penelitian di Indonesia, pada tahun 1957, MIPI untuk pertama kalinya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
menyampaikan visi tentang dokumentasi. Hal ini disampaikan oleh Ketua
MIPI yaitu Prof. Dr. Sarwono Prawirohardjo pada Konferensi MIPI I
tanggal 7-9 Januari 1957 di Bandung. Beliau mengajukan sebuah prasaran
mengenai kerja MIPI di masa depan. Beliau menyebutkan delapan tugas dan
kewajiban MIPI, salah satu diantaranya adalah untuk menyelenggarakan
pendaftaran kepustakaan dan benda-benda lain yang berharga untuk ilmu
pengetahuan yang terdapat di Indonesia. Kemudian tugas itu dipertegas lagi
dalam penjelasan beliau tentang 6 titik berat yang perlu diperhatikan dalam
menjalankan fungsi MIPI, salah satu diantaranya adalah meletakkan dasar
supaya MIPI menjadi salah satu pusat dokumentasi dan penerangan
mengenai soal-soal bertalian dengan ilmu pengetahuan.
Menindaklanjuti keinginan beliau untuk membentuk pusat
dokumentasi ini, beliau menugaskan Sekretaris Umum Biro MIPI untuk
mengudang para profesional yang terdiri dari pustakawan, dokumentalis,
arsiparis dan ilmuwan untuk membentuk Panitia Pembentukan Pusat
Dokumentasi Ilmiah Nasional dengan tugas mempersiapkan pendirian pusat
dokumentasi ilmiah nasional. Di samping itu, beliau juga menugaskan Prof.
Ir. H. Johannes untuk berkunjung ke Indian National Scientific
Documentation Center (INDOSOC) di kota New Delhi. Pada tanggal 21
April 1959, panitia dilantik dan rapat pertama yang dipimpin oleh Sekretaris
Biro MIPI. Susunan panitia tersebut adalah sebagai berikut:
Ketua : Drs. Moh. Ali (Kepala Arsip Negara)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Sekretaris : Luwarsih Pringgoadisurjo (Pejabat Kepala Bagian
Dokumentasi Biro MIPI)
Anggota : - Khow Giok Po (Lembaga Pers dan Pendapat Umum)
- RMA Anis (Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan
Kebudayaan)
- Rusinah Pamuntjak (Kepala Perpustakaan Sejarah,
Politik dan Sosial)
- Gusti Endeng (Dokumentasi Markas Besar AURI)
- Abubakar Hadi (Arsip Negara)
Keterlibatan beliau dalam kepanitiaan tersebut hanya berlangsung
selama 3 bulan. Pada tanggal 1 Juni beliau berangkat belajar ke Amerika
Serikat. Selama 2 tahun belajar pada “George Peabody College”. Tugas
beliau sebagai Sekretaris dan Pejabat Kepala Bagian Dokumentasi
digantikan oleh Winarti Patraningrat.
Pada akhir tahun 1959, panitia tersebut datang dengan resolusi yang
secara umum merencanakan apa yang harus dikerjakan oleh pusat
dokumentasi. Panitia memberikan konsensus dan menyatakan bahwa
membentuk pusat dokumentasi ilmiah nasional adalah penting.
Direkomendasikan juga agar MIPI meminta kesediaan United Nations
Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) untuk
membantu dalam kegiatan-kegiatannya seperti pelatiahan untuk staf,
pembelian peralatan, dan mengundang konsultan untuk mengadakan studi
kelayakan guna mendirikan pusat dokumentasi di Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Seperti halnya INDOSOC dan Thai National Documentation Center
(TNDC), pendirian pusat dokumentasi di Indonesia juga mendapat bantuan
dari UNESCO. Ini ditandai dengan diterimanya permintaan MIPI agar
UNESCO mengirimkan konsultannya yang bernama Dr. Walter T. Lorch
untuk mengadakan studi kelayakan di Indonesia. Ahli dokumentasi tersebut
mengunjungi Indonesia pada bulan Januari dan Agustus 1961. Tugas utama
Dr. Lorch adalah mengetahui apakah diperlukan pusat informasi di bidang
ilmu-ilmu dasar dan terapan, dan untuk menyelidiki kondisi-kondisi lokal
dan kemungkinan yang ada yang harus diambil untuk dipertimbangkan
untuk pendirian pusat seperti ini.
Selain mengunjungi MIPI, Dr. Lorch juga mengunjungi beberapa
perpustakaan khusus di Indonesia. Dia menemukan bahwa beberapa layanan
dokumentasi yang ada di Indonesia sudah dikelola dengan baik. Namun
demikian, dia merekomendasikan agar pusat dokumentasi yang akan
dibentuk berada di bawah MIPI dengan tugas utama melayani kebutuhan
induk organisasinya. Dia juga mengharapkan agar pusat dokumentasi yang
akan dibentuk menjalankan peran nasional dan merekomendasikan bidang
dokumentasi MIPI menjadi pusat dokumentasi untuk memenuhi kebutuhan
informasi semua lembaga penelitian dan masyarakat ilmiah serta dalam
pengembangan industri. Mencatat kurangnya koleksi hasil penelitian di
Indonesia, Dr. Lorch merekomendasikan agar bagian dokumentasi
bekerjasama dengan perguruan tinggi dan lembaga penelitian untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
mengkoordinir semua koleksi penelitian di berbagai perguruan tinggi dan
perpustakaan penelitian lainnya.
Dalam mempersiapkan berdirinya PDIN-MIPI, Pejabat Kepala Bagian
Dokumentasi, Winarti Patraningrat melaksanakan kunjungan selama 2 bulan
(22 Oktober-31 Desember 1961) ke perpustakaan khusus di lingkungan
Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO)
serta perpustakaan lainnya. Pada bulan September 1962 beliau
mendapatkan beasiswa UNESCO untuk mengunjungi Pakistan National
Scientific and Technological Documentation Center (PANSDOC) dan
National Documentation Center of Egypt di Kairo. Setelah itu Winarti pergi
ke London untuk mengikuti kursus yang diorganisir oleh Association of
Special Libraries and Information Bureaux (ASLIB), dan kemudian ke
Paris untuk mempelajari pusat dokumentasi dari Centre National de la
Recherche Scientifique. Beliau juga mengirimkan beberapa staf
dokumentasi untuk belajar di sekolah perpustakaan di Jakarta. Pada tahun
1964 staf bagian dokumentasi yang bernama Indijah dan Zultanawar
mendapatkan beasiswa UNESCO untuk latihan kerja di pusat dokumentasi
di Jerman dan paris selama satu tahun. Sebagai kontribusi Bagian
Dokumantasi dalam rangka menunjang kegiatan penelitian MIPI, dan
karena rekomendasi Lorch, Bagian Dokumentasi dibentuk menjadi Pusat
Dokumentasi Ilmiah Nasional (PDIN). Mastini Hardjo-Prakoso, mantan
Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, menyatakan dengan
jelas bahwa Ibu Winarti lah yang merintis pendirian PDIN. PDIN tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
hanya melayani kegiatan penelitian MIPI, tetapi juga bertindak sebagai
pusat nasioal untuk informasi iptek di Indonesia.
PDIN didirikan pada tanggal 1 juni 1965 berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Research Nasional No. 107/M/Kpts/Str/65. Menteri
Research Nasional waktu itu adalah Dr. Sudjono D. Pusponegoro.
Kemudian pada tanggal 31 Juli 1965 Menteri Research Nasional
meresmikan PDIN di alamat yang baru yaitu di Jl. Raden Saleh 43, Jakarta
Pusat. Pada hari yang sama Winarti Patraningrat juga dilantik sebagai
Direktur PDIN. Tugas utama yang dibebankan kepada PDIN adalah
menyediakan bahan bacaan untuk keperluan daripada lembaga-lembaga
research di Indonesia. Tugas ini mengarahkan peran PDIN sebagai
perpustakaan ilmiah. Tujuan didirikan PDIN adalah untuk memberikan
layanan informasi iptek kepada masyarakat pada umumnya dan ilmiah
khususnya. Untuk menjalankan tujuan ini, PDIN dibagi menjadi empat
pusat yaitu Pusat Bibliografi, Pusat Perpustakaan, Pusat Reproduksi, dan
bagian Tata Usaha. Pada tahun 1967 MIPI bergabung dengan Lembaga
ResearchNasional dan mengubah MIPI menjadi Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI). Dengan adanya perubahan bentuk organisasi ini, PDIN
berada di bawah Deputi Ketua Bidang Teknologi. Dana yang diperoleh
PDIN dari LIPI berasal dari dana rutin dan pembangunan.
Pada tahun 1986 PDIN resmi berubah menjadi PDII-LIPI seiring
dengan reorganisasi LIPI. Tugas pokok pun juga berubah menjadi :
melaksanakan pembinaan dan pemberian jasa di bidang dokumentasi dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
informasi ilmiah sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Ketua LIPI.
Sehingga tugas ini lebih mengarah pada dokumentasi dan informasi ilmiah,
bukan ke perpustakaan ilmiah lagi.
Uraian-uraian sejarah di atas penulis ambil dari tulisan yang berjudul
“Jejak Langkah Perjalanan PDIN-LIPI, 1965-1986” karya Mulni A. Bachtar
dalam Jurnal Baca: jurnal dokumentasi dan informasi, volume 29, nomor 1,
tahun 2005 yang diterbitkan oleh PDII-LIPI.
3.2. Visi dan Misi PDII-LIPI
Visi PDII-LIPI yang tercantum dalam Rencana Strategis Pusat
Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (2003-2007) yaitu:
“Menjadi Institusi terdepan di bidang dokumentasi dan informasi
ilmiah dalam rangka ikut membangun masyarakat yang adil, cerdas,
kreatif, integratif, dan dinamis berbasis ilmu pengetahuan dan
teknologi yang humanistik.”
Sehingga untuk mewujudkan visi tersebut, PDII-LIPI mempunyai misi
yaitu:
“Melaksanakan pemberian jasa, penelitian, dan pengembangan di
bidang dokumentasi dan informasi ilmiah.”
3.3. Tugas dan Fungsi PDII-LIPI
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia Nomor : 1151/M/2001 tanggal 5 Juni 2001 tentang Organisasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
dan Tata Kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, khususnya pada
pasal 325 disebutkan bahwa PDII mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan pedoman, pemberian
bimbingan teknis, penyusunan rencana dan program, pelaksanaan
penelitian, pelayanan serta evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang
dokumentasi dan informasi ilmiah.
Selanjutnya pada pasal 326 disebutkan bahwa dalam melaksanakan
tugas tersebut PDII-LIPI menyelenggarakan fungsi antara lain :
3.3.1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang dokumentasi dan
informasi ilmiah;
3.3.2. Penyusunan pedoman, pemberian bimbingan teknis, pelaksanaan dan
pelayanan di bidang dokumentasi dan informasi ilmiah;
3.3.3. Penyusunan rencana, program, serta pelaksanaan penelitian di
bidang dokumentasi dan informasi ilmiah;
3.3.4. Pengelolaan sarana teknis dokumentasi dan informasi ilmiah;
3.3.5. Evaluasi dan penyusunan laporan penelitian dan pelayanan
dokumentasi dan informasi ilmiah; dan
3.3.6. Pelaksanaan urusan tata usaha
3.4. Struktur Organisasi PDII-LIPI
Untuk menjalankan fungsinya, berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara No 138/M.PAN/5/2001 tertanggal 31 Mei
2001 tentang restrukturisasi dan Surat Keputusan Kepala LIPI No.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
1151/M/2001 tanggal 5 Juni 2001 tentang organisasi dan tata kerja LIPI,
bentuk Struktur Organisasi PDII-LIPI terdiri atas Bidang Dokumentasi,
Bidang Informasi, Bidang Pengembangan Sistem Pengelolaan Dokinfo,
Bidang Sarana Teknis, Bagian Tata Usaha, dan Kelompok Jabatan
Fungsional. Struktur organisasi di PDII-LIPI yaitu :
Bagan 3.1.
Struktur Organisasi PDII-LIPI
Sumber : PDII-LIPI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
3.5. Sumber Daya Manusia (SDM)
PDII-LIPI memiliki sumber daya manusia yang berkompeten dalam
bidang dokumentasi dan informasi dengan berbagai latar belakang
pendidikan. Jumlah pegawai PDII pada tahun 2010 sebanyak 150 orang.
Berikut tabel jumlah pegawai PDII berdasar tingkat pendidikannya:
Tabel 3.1. Tabel jumlah pegawai PDII tahun 2010
No. Tingkat Pendidikan Jumlah 1. SD 4 orang 2. SMP 5 orang 3. SMA 55 orang 4. Diploma III (DIII) 19 orang 5. Sarjana (S1) 41 orang 6. Master (S2) 21 orang
Jumlah 150 orang
Sumber: PDII-LIPI
3.6. Layanan Informasi PDII-LIPI
Pemberian layanan informasi dimaksudkan agar masyarakat dapat
mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan bidang dan minatnya, baik
tentang sejarah maupun perkembangan ilmu pengetahuan yang ada di
Indonesia maupun luar negeri. Tersedia berbagai jasa informasi yang dapat
digunakan untuk menunjang kegiatan penelitian dan pengembangan,
konsultasi, industri, termasuk usaha kecil dan menengah, serta belajar dan
mengajar. Layanan atau jasa informasi ilmiah yang disediakan PDII-LIPI
antara lain:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
3.6.1. Jasa Perpustakaan
Perpustakaan PDII-LIPI memiliki koleksi yang cukup lengkap
di bidang iptek, termasuk ilmu-ilmu sosial. Koleksi berupa buku,
majalah, laporan penelitian, tesis, disertasi, paten, surat kabar, serta
literatus sekunder seperti bibliografi, majalah indeks, dan sari
karangan. Selain dalam bentuk tercetak, juga terdapat koleksi dalam
bentuk mikrofis/mikrofilm dan CD-ROM. PDII-LIPI juga
berlangganan majalah iptek dalam dan luar negeri serta menerima
hadiah majalah Indonesia dan dari luar negeri. Perpustakaan PDII-
LIPI dibuka pada hari Senin-Sabtu pukul 08.30-15.30 WIB.
3.6.2. Jasa Penelusuran Informasi Ilmiah
Jasa ini memberikan kumpulan daftar pustaka dengan atau
tanpa abstrak/sari karangan dari publikasi yang pernah diterbitkan.
Penelusuran dilakukan secara manual atau elektronik (OPAC, CD-
ROM, dan Internet). Penelusuran melalui internet dapat diakses
melalui website PDII-LIPI dengan alamat www.pdii.lipi.go.id.
3.6.3. Jasa Kesiagaan Informasi
Jasa ini ditujukan peneliti dan dosen yang ingin mengikuti
perkembangan informasi iptek terbaru. Sumber informasi yang
digunakan meliputi majalah ilmiah luar negeri dan sumber sekunder
lainnya. Jasa yang disediakan adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
3.6.3.1.Buletin Informasi Kilat
Buletin informasi kilat ini berupa daftar isi/sari karangan dari
majalah ilmiah luar negeri sesuai permintaan pelanggan.
3.6.3.2.Paket Kesiagaan Informasi
Paket kesiagaan informasi ini berupa kumpulan informasi
terbaru sesuai dengan bidang yang dipilih. Informasi yang
dicakup meliputi informasi dalam dan luar negeri dalam
bentuk artikel majalah, sari karangan, paten, laporan hasil
penelitian, dan lain-lain. Paket akan dikirim setiap bulan
selama masa berlangganan.
3.6.3.3.Penyedia Dokumen
PDII-LIPI membantu masyarakat pemakai untuk memperoleh
karangan lengkap dalam bentuk artikel majalah, laporan
penelitian, paten dan makalah seminar dari koleksi PDII-
LIPI.
3.6.4. Jasa Kemasan Informasi
Jasa ini menyediakan informasi yang diolah dan dianalisis dari
berbagai sumber informasi yang dikemas dalam bentuk tercetak
maupun elektronik. Bentuk kemasan informasi di PDII-LIPI antara
lain:
3.6.4.1.Paket Informasi Teknologi Industri (PITI)
PITI merupakan kumpulan informasi baru dan surut
mengenai suatu topik yang bersumber dari publikasi dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
dan luar negeri, seperti paten, laporan penelitian, makalah
seminar, dan artikel jurnal ilmiah.
3.6.4.2.Analisis informasi
Analisis informasi merupakan analisis dari berbagai publikasi
mengenai suatu topik yang menjadi issue nasional dan
mendorong tumbuhnya inovasi teknologi.
3.6.4.3.Pohon industri
Pohon industri merupakan hasil analisis terhadap komoditas
yang dapat dikembangkan menjadi bermacam-macam produk
yang bernilai ekonomi (diversifikasi produk).
3.6.4.4.CD-ROM dari produk kemasan informasi
CD-ROM ini memuat kumpulan informasi digital tentang
topik tertentu.
3.6.4.5.Tebitan informasi aktual
PDII-LIPI menerbitkan informasi yang dianalisis dari
berbagai terbitan mengenai suatu topik tertentu yangsedang
hangat dibicarakan di masyarakat dalam bentuk antara lain :
a. Info Ristek merupakan informasi yang disajikan dalam
bentuk review/tinjauan dari hasil-hasil penelitian yang
pernah ada dan dapat memberikan masukan solusi untuk
suatu permasalahan. Contoh : Tempurung kelapa sawit,
Polio, Gizi Buruk, Flu burung, Pengganti formalin,
Demam berdarah, Bahaya aflaktosin dalam makanan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
b. Fokus Informasi yang disajikan bagi masyarakat yang
ingin mengikuti perkembangan informasi iptek Indonesia
secara berkesinambungan dalam bentuk kumpulan
abstrak. Tersedia dalam 16 bidang ilmu yaitu kimia,
biologi, rekayasa, lingkungan hidup, teknologi pangan,
ekonomi, hukum, politik, manajemen, pendidikan,
komputer, dokumentasi informasi dan perpustakaan,
farmasi, kesehatan, perempuan dan anak, dan budidaya
perairan
3.6.5. Jasa Pemberian ISSN
Jasa ini merupakan jasa yang melakukan kegiatan pemberian
ISSN (International Standards Serial Number). ISSN diberikan
kepada terbitan berseri seperti jurnal ilmiah, majalah, surat kabar,
warta, buletin, laporan penelitian, dan prosiding seminar. PDII-LIPI
sebagai Pusat Nasional ISSN untuk Indonesia yang berpusat di Paris,
memiliki tugas dan wewenang untuk memberikan ISSN dan
melakukan pemantauan atas seluruh publikasi terbitan berseri yang
diterbitkan di Indonesia. Untuk mempermudah dan mempercepat
proses pelayanan ISSN, telah tersedia akses pendaftaran ISSN secara
online. Sebagai hasi pemberian ISSN, PDII-LIPI memiliki koleksi
jurnal ilmiah yang cukup lengkap. Jurnal didokumentasikan dan
diseminasikan melalui indeks artikel majalah ilmiah Indonesia agar
dapat diakses oleh masyarakat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
3.7. Denah Lokasi
Gambar 3.1.
Denah Lokasi PDII-LIPI
Sumber : www.pdii.lipi.go.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Analisa Masalah
PDII-LIPI merupakan sebuah lembaga yang menjadi pusat
dokumentasi nasional. Seperti yang sudah dijelaskan oleh Bapak Blasius
Sudarsono pada bab sebelumnya, bahwa dokumentasi yang dilaksanakan
PDII-LIPI adalah dokumentasi literatur. Beliau juga mempunyai sebuah
konsep dokumentasi literatur yang digambarkan dengan diagram berikut ini:
Diagram 4.1. Dokumentasi Literatur
Sumber : Jurnal BACA (Blasius Sudarsono, 2005:64)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Melihat diagram tersebut penulis menyimpulkan bahwa proses
dokumentasi yang dilaksanakan PDII-LIPI terdiri dari beberapa kegiatan
yang menghasilkan suatu basis data atau pangkalan data. Dan diharapkan
dengan adanya proses dokumentasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk
kemudahan akses melalui basis data atau pengkalan data tersebut.
Dalam diagram tersebut disebutkan ada kegiatan indeks. Kegiatan ini
yang akan penulis jelaskan dalam pembahasan Tugas Akhir. Kegiatan ini
merupakan kegiatan mengolah jurnal ilmiah yang diolah berdasarkan tiap-
tiap artikel supaya dibuatkan indeks guna menyiapkan pangkalan data jurnal
ilmiah di PDII-LIPI. Pembuatan indeks tersebut salah satunya adalah
pembuatan indeks kata kunci. Pangkalan data terpasang (database online)
yang dimiliki PDII-LIPI bernama ISJD (Indonesian Scientific Journal
Database) dengan alamat website isjd.pdii.lipi.go.id. Sehingga pembuatan
indeks kata kunci artikel jurnal ilmiah sangat dibutuhkan untuk meyiapkan
pangkalan data tersebut.
4.2. Langkah-langkah yang dilakukan dalam Pembuatan Indeks Kata
Kunci Artikel Jurnal Ilmiah di PDII-LIPI
Berdasarkan pengalaman penulis di Bagian Indeks, penulis
mengetahui bagaimana langkah-langkah dalam pembuatan indeks kata
kunci artikel jurnal ilmiah. Langkah-langkah tersebut yaitu sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
4.1.1. Membaca judul dan abstrak dari setiap artikel dalam jurnal ilmiah.
Hal ini dilakukan untuk mencari informasi-informasi yang
yang terkandung di dalam artikel. Tidak hanya itu, membaca isi
seluruh artikel juga diperlukan untuk mengetahui kandungan isi
artikel tersebut. Membaca isi artikel dilakukan apabila informasi
yang terkandung dalam artikel tidak tersirat di abstrak. Sehingga
untuk mengetahui isi kandungan artikel tersebut, analis harus mau
membaca isi artikel.
4.1.2. Membuat konsep kata kunci apa saja yang akan dikeluarkan dari satu
artikel untuk dijadikan indeks kata kunci.
Setelah membaca judul maupun abstrak dari artikel jurnal
ilmiah, kemudian analis menyiapkan beberapa konsep kata kunci.
Konsep tersebut terdiri dari beberapa istilah yang dipilih. Dalam
pembuatan konsep ini, analis harus bisa memilih mana istilah yang
spesifik untuk mewakili isi artikel. Sehingga analis tidak boleh
seenaknya sendiri dalam memilih istilah. Dan untuk pemilihan istilah
yang akan dikeluarkan sebagai kata kunci artikel juga harus
konsisten.
4.1.3. Mencocokkan istilah yang ada di dalam konsep ke dalam thesaurus.
Konsep-konsep istilah yang sudah dibuat kemudian
diterjemahkan ke dalam kosa kata terkontrol (controlled vocabulary)
seperti yang tercantum di dalam thesaurus. Thesaurus digunakan
dalam pembuatan indeks kata kunci dimaksudkan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
menyeragamkan istilah. Thesaurus yang digunakan untuk pembuatan
indeks kata kunci artikel jurnal ilmiah ada 14 macam thesaurus.
Untuk jenis-jenis thesaurus yang digunakan dalam pembuatan
indeks kata kunci artikel jurnal ilmiah dapat dilihat pada lampiran 7.
Sehingga dalam pembuatan indeks kata kunci ini harus bisa memilih
thesaurus mana yang sesuai dengan bidang artikel yang diolah.
Berikut ini akan penulis sajikan contoh pembuatan indeks kata kunci
artikel jurnal ilmiah. Contohnya yaitu sebagai berikut:
4.1.3.1. Judul artikel : Identifikasi jenis tumbuhan paku kelas
equisetinae di Bugeng Desa Illu, Kecamatan Pantar Barat,
Kabupaten Alor
4.1.3.2. Abstrak :
Rahimah Makka, 2009. Identifikasi Jenis Tumbuhan
Paku Kelas Equisetinae di Bugeng Desa Illu, Kecamatan
Pantar Barat, Kabupaten Alor. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Kupang. Pembimbing (I) Dr. M. Jafar
Umar, M.Sc., (II) Umar Ali, S.P.d, M.Pd.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis
tumbuhan paku kelas equisetinae di rawa-rawa Bugeng
Desa Illu Kecamatan Pantar Barat Kabupaten Alor.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Penelitian ini berlangsung selama dua bulan yakni bulan
April sampai Mei 2009.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode jelajah. Dengan metode ini pengambilan specimen
dilakukan dengan menjelajahi rawa-rawa Bugeng. Dalam
penelitian ini tumbuhan paku kelas equisetinae yang
dijumpai hanya satu jenis yaitu Equisetum arvense.
4.1.3.3. Dari judul dan abstrak di atas dapat diketahui bahwa inti
dari artikel tersebut menjelaskan tentang penelitian untuk
mengetahui jenis tumbuhan paku kelas equisetinae di
Bugeng Desa Illu Kecamatan Pantar Barat Kabupaten
Alor dan yang ditemukan hanya satu jenis yaitu equisetum
arvense. Sehingga konsep kata kunci yang penulis buat
yaitu: equisetum;equisetum arvense; Pantar Barat,
Kecamatan; Alor, Kabupaten.
Dalam konsep tersebut penulis akan mengambil
istilah “equisetum” dan “equisetum arvense”. Kemudian
istilah tersebut dicocokkan ke dalam Agrovoc Thesaurus.
Rincian istilah “equisetum” sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Sedangkan rincian “equisetum arvense” yaitu sebagai
berikut:
Dari uraian tersebut penulis akan menjelaskan terlebih
dahulu mengenai Descriptor, Used For (UF), Narrower
Term (NT), Related Term (RT). Penjelasannya yaitu
sebagai berikut:
a. Descriptor = istilah yang digunakan sebagai kata
kunci
b. UF = menunjukkan bahwa istilah yang dipilih atau
deskriptor, seperti di dalam contoh di atas,
Equisetum, ini ditempatkan untuk Horsetail. Namun
ini bukanlah sebagai deskriptor.
c. NT = menunjukkan istilah yang lebih spesifik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
d. RT = menunjukkan istilah-istilah dimana deskriptor
memiliki hubungan makna
Setelah melihat uraian di atas dapat dilihat ada
istilah yang lebih spesifik yang disebutkan pada NT
(Narrower Term). Istilah tersebut menyebutkan
“equisetum arvense”. Karena pada artikel tersebut lebih
spesifik membahas tentang tumbuhan paku jenis ini, maka
kata kunci yang sebaiknya digunakan adalah “Equisetum
arvense”, bukan “Equisetum”. Apabila memakai
“Equisetum”, hanya menyebutkan nama ilmiah dari
tumbuhan paku saja dan belum spesifik ke jenis tumbuhan
paku tersebut. Jadi kata kunci yang lebih spesifik yang
penulis pilih yaitu kata “Equisetum arvense”.
Kemudian untuk nama daerah/tempat penelitian
seperti kecamatan atau kabupaten harus disebutkan juga
sebagai kata kunci. Ibu Mahmudah, BA, menjelaskan
kepada penulis bahwa “penulisan nama daerah harus
ditulis dengan pola misalnya Alor, Kabupaten”. Sehingga
untuk artikel di atas, nama daerah yang harus disebutkan
yaitu Pantar Barat, Kecamatan; Alor, Kabupaten.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
4.1.4. Konsep yang sudah penulis buat kemudian dikoreksi oleh analis di
Bagian Indeks
Setelah selesai membuat konsep, penulis menyerahkan konsep
tersebut kepada analis. Konsep yang sudah penulis buat di atas
kemudian dikoreksi oleh seorang analis bernama Dra. Yupi Royani,
M.Hum.. Dari konsep tersebut dikoreksi menjadi: Equisetum
arvense; equisetinae; Pantar Barat, Kecamatan; Alor, Kabupaten.
Kemudian beliau menjelaskan, kata equisetinae disebutkan karena
dalam artikel tersebut menyebutkan ada nama ilmiah equisetinae dan
menjadi pokok dalam pembahasan, maka istilah tersebut juga
dijadikan kata kunci. Dan setelah dicocokkan ke dalam thesaurus
ternyata istilah itu tidak ada, namun istilah tersebut harus tetap
dikeluarkan.Selesai dikoreksi, maka dapat diketahui kata kunci yang
tepat yaitu dengan urutan Equisetum arvense; Equisetinae; Pantar
Barat, Kecamatan; Alor, Kabupaten.
4.1.5. Setelah menentukan kata kunci, kemudian menentukan bidang dari
artikel jurnal ilmiah.
Setelah kata kunci selesai ditentukan, bidang atau bidang yang
mencakup artikel juga harus ditentukan. PDII-LIPI mengelompokkan
bidang-bidang artikel jurnal ilmiah ke dalam 48 bidang. Untuk daftar
48 bidang artikel jurnal ilmiah dapat dilihat pada lampiran 8. Sebagai
contohnya untuk judul artikel di atas penulis memasukkan bidang
artikel ke dalam bidang “Pertanian”. Namun setelah dikoreksi, bidang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
yang benar ternyata bidang “Biologi” karena pembahasannya lebih
spesifik identifikasi jenis tumbuhan paku.
4.3. Fungsi dari Indeks Kata Kunci Artikel Jurnal Ilmiah di PDII-LIPI
Hasil dari pembuatan indeks kata kunci artikel jurnal ilmiah adalah
berupa indeks kata kunci. Proses pembuatannya dimaksudkan untuk
menyiapkan pangkalan data jurnal ilmiah PDII-LIPI. Sehingga dengan
adanya indeks kata kunci yang sudah dibuat supaya dapat berperan sebagai
alat temu kembali informasi yang ada di dalam pangkalan data tersebut.
Untuk lebih jelasnya mengenai fungsi dari indeks kata kunci artikel jurnal
ilmiah di PDII-LIPI yaitu sebagai berikut:
4.3.1. Indeks kata kunci dijadikan sebagai petunjuk dalam penelusuran atau
memudahkan di dalam penelusuran artikel.
Dengan adanya indeks kata kunci diharapkan bisa menjadi
petunjuk yang dapat mengarahkan pembaca bahwa artikel yang akan
dicari dapat ditemukan menggunakan petunjuk yang berupa indeks
kata kunci tersebut. Berdasarkan wawancara penulis dengan Ibu
Mahmudah, BA, dijelaskan bahwa “fungsi dibuatnya indeks kata
kunci digunakan untuk memudahkan dalam penelusuran artikel
jurnal ilmiah menggunakan kata kunci”. Dengan adanya indeks kata
kunci, maka pengguna dapat diarahkan untuk menelusur pangkalan
data jurnal PDII-LIPI melalui keyword atau kata kunci. Adapun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
contoh cara penelusuran artikel jurnal ilmiah menggunakan kata
kunci yaitu sebagai berikut:
4.3.1.1. Buka alamat website isjd.pdii.lipi.go.id
4.3.1.2. Muncul tampilan seperti di bawah ini:
Gambar 4.1. Tampilan ISJD
Sumber : isjd.pdii.lipi.go.id
4.3.1.3. Pilihlah menu pencarian dengan keyword dan masukkan
kata kunci “equisetum arvense” seperti tampilan berikut
ini:
Gambar 4.2.
Tampilan menu pencarian menggunakan keyword
Sumber : isjd.pdii.lipi.go.id
Klik Cari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
4.3.1.4. Klik Cari, maka akan muncul hasil pencarian seperti
berikut ini:
Gambar 4.3. Tampilan hasil pencarian
Sumber : isjd.pdii.lipi.go.id
4.3.2. Indeks kata kunci mempunyai fungsi menunjukkan subyek yang
lebih spesifik dari artikel jurnal ilmiah. Sehingga isi atau inti dari
pembahasan yang ada di dalam artikel dapat diketahui melalui
subyek yang berupa kata kunci tersebut.
4.4. Kendala yang dihadapi dalam Pembuatan Indeks Kata Kunci Artikel
Jurnal Ilmiah di PDII-LIPI
Dalam pembuatan indeks kata kunci artikel jurnal ilmiah di PDII-LIPI
penulis sering menghadapi beberapa kendala. Adapun kendala-kendala yang
sering penulis hadapi dalam pembuatan indeks kata kunci artikel jurnal
ilmiah yaitu sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
4.4.1. Kendala Bahasa
Kata kunci yang dibuat adalah kata kunci dalam Bahasa
Inggris. Sedangkan penguasaan Bahasa Inggris penulis belum
maksimal, sehingga hal ini menjadikan suatu kendala bagi penulis
dalam pembuatan indeks kata kunci jurnal ilmiah.
4.4.2. Sulit dalam menentukan kata kunci yang tepat
Dalam pembuatan indeks kata kunci, penulis sering
menemukan kendala seperti ini. Misalnya saja untuk artikel di
bidang kimia, penulis sering kesulitan untuk membuat kata kunci
pada bidang ini. Saat penulis sudah menentukan beberapa kata kunci
dan mencocokkannya ke dalam thesaurus, kemudian saat dikoreksi
masih saja ada beberapa kata kunci yang kurang tepat.
4.4.3. Sulit dalam menentukan bidang artikel jurnal ilmiah
Dalam pembuatan indeks kata kunci artikel jurnal ilmiah,
penulis sering mengalami kendala dalam menentukan bidang yang
lebih cocok untuk artikel jurnal ilmiah yang sedang diolah. Selain itu
penulis juga sering salah dalam menentukan bidang artikel. Misalnya
saja untuk bidang artikel yang membahas tentang anak-anak,
seringkali penulis memasukkan ke dalam bidang sosial. Padahal
bidang tentang anak-anak, rumah tangga, maupun masalah wanita
seharusnya masuk ke dalam bidang wanita. Hal ini penulis ketahui
setelah dijelaskan oleh Ibu Mahmudah, BA.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
4.5. Upaya yang dilakukan untuk Menghadapi Kendala dalam Pembuatan
Indeks Kata Kunci Artikel Jurnal Ilmiah di PDII-LIPI
Upaya-upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam
pembuatan indeks kata kunci artikel jurnal ilmiah di PDII-LIPI yaitu
sebagai berikut:
4.5.1. Memanfaatkan alat bantu berupa kamus
Untuk mengatasi kendala bahasa biasanya penulis
memanfaatkan alat bantu berupa kamus. Kamus yang digunakan ada
Kamus Bahasa Indonesia – Inggris dan Kamus Bahasa Inggris –
Indonesia. Dengan kamus-kamus ini penulis sedikit terbantu untuk
mengatasi kesulitan bahasa yang sering penulis hadapi.
4.5.2. Bertanya dan diskusi dengan analis di Bagian indeks
Untuk kendala apabila istilah yang ditentukan dalam konsep
tidak ditemukan dalam thesaurus dan kendala sulitnya menentukan
bidang, penulis biasanya langsung bertanya dan melakukan diskusi
dengan analis yang ada di Bagian Indeks. Analis yang mampu
menjawab kesulitan penulis biasanya langsung memberikan rujukan
kepada penulis untuk mencari kata kunci yang disarankan ke
thesaurus tertentu. Kemudian untuk kesulitan penentuan bidang
artikel biasanya penulis dijelaskan dan diarahkan tentang bagaimana
menentukan bidang yang lebih tepat. Selain itu, hasil pembuatan
indek kata kunci yang sudah penulis buat biasanya dikoreksi oleh
analis. Kemudian apabila banyak kesalahan maka analis langsung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
mengarahkan penulis tentang mana kata kunci yang tepat dan mana
kata kunci yang tidak tepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang sudah dibahas dalam Bab IV, penulis
mengambil kesimpulan sebagai berikut:
5.1.1. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan indeks kata
kunci artikel jurnal ilmiah di PDII-LIPI sudah sesuai dengan
pedoman pengindeksan jurnal pada umumnya. Langkah-langkah
tersebut yaitu dimulai dari membaca judul dan abstrak artikel,
membuat konsep kata kunci, kemudian dicocokkan ke thesaurus,
dikoreksi oleh analis, dan setelah itu menentukan bidang artikel
jurnal ilmiah.
5.1.2. Fungsi dibuatnya indeks kata kunci artikel jurnal ilmiah di PDII-LIPI
juga sudah sesuai dengan fungsi indeks pada umumnya yaitu
dijadikan sebagai petunjuk dalam penelusuran atau memudahkan
dalam penelusuran artikel pangkalan data jurnal ilmiah yang dimiliki
PDII-LIPI, dan indeks kata kunci menunjukkan subyek yang lebih
spesifik dari artikel jurnal ilmiah.
5.1.3. Kendala yang dihadapi dalam pembuatan indeks kata kunci artikel
jurnal ilmiah di PDII-LIPI yaitu kendala dalam bahasa, sulit
menentukan kata kunci yang tepat, dan sulitnya menentukan bidang
artikel jurnal ilmiah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
5.1.4. Upaya yang dilakukan untuk mengadapi kendala dalam pembuatan
indeks kata kunci jurnal ilmiah di PDII-LIPI yaitu dengan cara
memanfaatkan alat bantu berupa kamus, bertanya dan diskusi dengan
analis yang ada pada Bagian Indeks.
5.2. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan untuk PDII-LIPI (Pusat
Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)
yaitu sebagai berikut:
5.2.1. Semoga tim thesaurus PDII-LIPI segera menerbitkan thesaurus
bidang IPTEK guna menambah alat bantu dalam pembuatan indeks
kata kunci artikel jurnal ilmiah.
5.2.2. Semoga thesaurus online yang ada di website isjd.pdii-lipi.go.id
dapat dimanfaatkan dengan baik dalam pembuatan indeks kata kunci
artikel jurnal ilmiah.