pembuatan bedak padat
DESCRIPTION
Formulasi dan cara pembuatan sediaan bedak padatTRANSCRIPT
KOSMETIK BEDAK PADAT ( BEDAK KOMPAK )
A. Dasar TeoriBedak adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk memulas kulit wajah
dengan sentuhan artistic untuk meningkatkan penampilan wajah.Bedak padat adalah sediaan kosmetik berupa padatan, lembut homogeny, mudah
disapukan merata pada kulit dengan spon.Compact powder adalah lose powder yang dipres menjadi bentuk cake.
Komposisi bahan-bahan pengikat (binder) memperbesar adhesi pada kulit. Compact powder harus melekat dengan mudah ke powder puff, cdan cake itu harus cukup padat sehingga tidak pecah dalam kondisi pemakaian biasa
Pada dasarnya bahan dasar yang terkandung dalam bedak padat adalah identik dengan yang digunakan dalam bedak tabur. Namun, terdapat 2 karakteristik untuk bedak padat yang mana tidak terdapat dalam bedak tabur, kemampuan mengikat dan mudah lepas.
Dasar dari padatan bedak harus dapat dikempa dengan mudah, kemudian bersatu bersama dan tidak bergelombang atau retak di bawah kondisi penggunaan yang normal. Untuk mencapai kondisi ini bahan pengikat dibutuhkan.
Bedak padat juga harus memiliki sifat mudah lepas ketika digosokkan dengan spons bedak; ini harus mudah terlepas kepada pengguna bedak. Tekanan yang terlalu rendah akan menghasilkan padatan yang sangat mudah hancur; tekanan yang terlalu besar akan menghasilkan padatan yang keras yang mana tidak mudah terlepas Fungsi bedak
1. Memberikan kesan kelembutan2. Dapat menutupi cacat ringan seperti pori terlalu besar, kulit kuarang rata,
bintik/bintik halus3. Menghilangkan kilauan kulit
Karakeristik bedakAdapun demikian bedak (Face powder) harus memiliki ciri – cirri sebagai berikut:
1. Covering powder; kemampuan menutupi cacat pada kulit seperti kulit berkilau,
pori-pori yang membesar, dan cacat kulit yang kecil yang dapat membuat kulit
tidak sempurna.
2. Slip; kemampuan dari penyebarannya diatas kulit tanpa memaksa dan
memberikan sensasi halus yang dapat menggunakan tiupan atau sikat.
3. Adhesiveness; kemampuan untuk dapat melekat pada kulit dan tidak menghilang
dalam waktu yang singkat untuk menghindari pemakaian kembali.
4. Absorbansy; kemampuan mengabsorbsi hasil sekresi kulit (keringat dan minyak)
tanpa menunjukan tanda tanda adanya penyerapan.
5. Bloom; kemampuan memberikan hasil akhir berupa sensasi beludru dan
menyerupai buah persik.
6. konsistensi dari bedak yang memberikan efek seperti badut haruslah tidak
terjadi. Penampilannya harus transparan.
Bahan pengikat pada pembuatan bedakBeberapa jenis bahan pengikat yang digunakan dalam bedak wajah adalah
bervariasi dan banyak. Oleh karena itu, terdapat 5 tipe dasar pengikat yang digunakan :
1. Pengikat kering Pengikat kering seperti logam stearat (Zink atau Magnesium) stearat telah
didiskusikan dalam bagian bedak tabur. Penggunaan dari pengikat kering dibutuhkan untuk meningkatkan tekanan bagi kompaknya bedak padat.
2. Pengikat minyak Minyak tunggal, seperti minyak mineral isopropil miristat dan turunan
lanolin, dapat sangat berguna untuk dicampurkan dalam formula sebagai pengikat. Mereka ditemukan digunakan secara luas dalam banyak formula bedak padat.
3. Pengikat larut airPengikat larut air yang biasa digunakan di masa lalu umumnya adalah
larutan gum seperti tragakan, karaya, dan arab. Dalam kategori ini, sintetik seperti PVP (Polyvinylpyrolidone) metil selulosa, karboksil metil selulosa juga telah digunakan dalam larutan air. Suatu pengawet penting dalam medium gum dan berguna dalam semua larutan pengikat dari tipe ini untuk mengatasi pertumbuhan bakteri.
4. Pengikat tidak larut air Pengikat tidak larut air digunakan secara luas dalam bedak padat. Minyak
mineral, lemak ester dari segala tipe, dan turunan lanolin, dapat digunakan dan dicampur dengan jumlah yang baik dari air untuk membantu pembentukan bedak padat yang halus dan kompak. Penambahan bahan pembasah akan membantu untuk menyeragamkan distribusi kelembaban bedak.
5. Pengikat emulsi
Karena kesulitan tercapainya keseragaman penggunaan pengikat tidak larut air dalam bedak padat, peneliti telah mengembangkan bahan pengikat emulsi yang sekarang digunakan dengan luas. Seperti emulsi yang mengizinkan distribusi yang seragam baik pada fase minyak maupun fase air, yang mana penting dalam kepuasan pengempaan serbuk. Karena pengikat emulsi tidak akan kehilangan kelembaban secepat pengikat tidak larut air, penggunaannya mengizinkan prosedur pembuatan yang lebih halus. Penggunaan dari minyak dalam bentuk emulsi bermaksud untuk mencegah penggumpalan yang dapat muncul ketika minyak tunggal digunakan sebagai pengikat dalam bedak wajah.
Cara pembuatan bedak padatTahap awal pada proses pembuatan untuk bedak tabur maupun bedak tekan
adalah sama, namun pada jenis kedua diperlukan penambahan zat pengikat pada tahap awal maupun akhir, ataupun dengan parfume.1. penambahan warna
Tahap penting dalam proses pembuatan produk bedak berwarna adalah disperse pewarna yang homogen dalam basis putih. Dispersi tergantung pada efisiensi alat pencampur dan karakter fisik bahan dalam campuran bedak. Homogenitas dispersi pigmen diperoleh dengan melewatkan pigmen dan talk melalui hammer mill. Alat ini akan memecah gumpalan pigmen, yang kemudian distabilkan dengan pelapisan oleh partikel talk. Sekarang terdapat beberapa jenis peralatan yang mengganti keberadaan hammer mill. Yang pertama, vertical vortex mixer, yang mengurangi ukuran partikel dengan tumbukan antar partikel. Selain itu, high spee mixer, yang dikenal dengan plough-shear device.
2. pembuatan dasar bedakBahan dasar putih pertama dicampur dalam blender stainless-steel ribbon-
type. Waktu pencampuran awal dapat selama 20 menit hingga 3 jam, tergantung jenis mixer, kapasitas, dan ukuran batch. Selanjutnya, penambahan warna dan pencampuran dengan dasar putih. Campuran ini kemudan diaduk hingga homogen. Pada bedak tabor, penambahan parfum ditambahkan pada saat terakhir. Penambahan parfum dilakukan dengan penyemprotan pada pencampuran. Untuk bedak yang dikompres, zat pengikat juga ditambahkan pada tahap ini. Akhirnya, warna diji kembali sesuai standard an dilakukan perbaikan, jika perlu. Jika digunakan bahan dasar mica dalam formulasi maka maka diperlukan kehati-hatian agar platelet yang mudah pecah tidak rusak saat proses pembuatan. Pemeriksaan warna dilakukan dengan memindahkan sejumlah kecil dari massa tersebut dan mencampur kembali dengan warna yang sesuai. Kemudian ditambahkan kembali dan dicampr kembali dan dilakukan uji warna kembali.
Campuran yang telah selesai diperiksa kemudian dimasukkan pada kantung polyethylene untuk penyimpanan, untuk memperoleh serbuk bedak yang halus,
diserbukkan. Serbuk telah siap dan memasuki tahap selanjutnya, untuk bedak tabur dimasukkan pada kemasan dan dikempa untuk compct powder.
3. proses pengempaanTerdapat tiga prosedur berbeda yang digunakan untuk memperoleh compct
powder: wet moulding (pelelehan basah), damp compressing (pengempaan lembap), dan pengempaan kering. Metode yang paling sering digunakan adalah pengempaan kering.
Untuk proses pengempaan kering terdapat mesin yang sering digunakan yaitu pneumatics digunakan pada Air-Mite press;hydraulics oleh Alite, tipe ram yang ditekan pada serbuk seperti pada Kemwall press; dan Ve-Tra-Co press dimana penekan dapat mencampur.
Terdapat 3 prosedur umum yang digunakan dalam industri pembuatan bedak padat :
a. Kempa BasahProses kempa basah metode kempa lembab dan metode kempa kering.
Proses kempa basah sekarang tidak dipakai lagi di USA, dan kebanyakan perusahaan kosmetik menggunakan proses kempa lembab atau proses kering dalam pembuatan bedak padat.
Dalam proses pengempaan, jumlah yang kecil dari lapisan Paris digunakan dalam kombinasi dalam bedak. Campuran dibuat dalam bentuk seperti pasta dengan air dan dicetak dalam cetakan. Permukaan bagian atas dari pasta dilapisi dengan suatu pengadhesif, kemudian dikempa ke bawah dengan logam yang berukuran cocok atau plat gelas di mana tablet melekat. Tablet tersebut kemudian dikeringkan dan dilepaskan dari cetakan.
b. Kempa LembabMetode kempa lembab, basis bedak, pewarna, dan parfum dicampur
sampai seragam. Campuran kemudian dibasahkan dengan cairan pengikat, kemudian dicampur sampai mencapai massa plastis yang sesuai. Serbuk kemudian disaring dan dilewatkan ke dalam mesin pengempa. Tablet jadi dikeringkan pada temperatur yang sesuai.
c. Kempa KeringMetode kempa kering, basis bedak, pewarna, dan parfum dicampur dan
campuran serbuk dapat dilembabkan dengan pengikat ; campuran kemudian dicampur secara keseluruhan dan serbuk dikempa.
Klasifikasi Bedak (Face powder)
Ada dua bentuk utama dari bedak. Loose Face Powder digunakan secara langsung
dengan menggunakan suatu tiupan atau sikat yang besar atau ditransfer kesuatu
wadah khusus dimana dapat dibawa disuatu tas tangan dan digunakan suatu spons
atau gembungan kecil yang juga sesuai dengan wadahnya. Untuk mencegah
kebocoran maka permukaannya ditutupi dengan penutup mesh nylon. Dalam bentuk
yang kedua, adalah suatu bedak yang dipadatkan atau dimampatkan dengan suatu
agen pengikat yang digunakan dalam pembuatannya.
B. Pra formulasi Resep standar ( formularium kosmetik hal 187)
Resep rancangan
Monografi bahan
Malang, 09 april 2015
R / sengoksida 16,7
Kaolin ringan 33,5
Talek 33,3
Magnesium karbonat 16,5
Parfum q.s
Zat warna q.s
Malang, 09 april 2015
R / sengoksida 16,7
Kaolin ringan 33,5
Talek 33,3
Magnesium karbonat 16,5
Magnesium stearat 15
Titaniumoksida 2
1. SengoksidaPemerian : serbuk amorf, sangat halus ; putih atau putih kekuningan ; tidak berbau ; tidak berasa ; lambat laun menyerap karbindioksida diudaraKelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%)P ; larut dalam asam mineral encer ; dan dalam larutan alkali hidroksida.Khasiat dan penggunaan : antiseptikum localAlasan pemilihan bahan : sebagai bahan pengopak yang biasa digunakan dalam formulasi bedak wajah. zink oksida juga memiliki beberapa sifat terapeutik dan membantu menghilangkan kecacatan pada kulit. Namun, penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan kulit kering.
2. Kaolin ringan
Pemerian : serbuk ringan ; putih ; bebas dari butiran kasar ; tidak berbau ; tidak
mempunyai rasa ; licin
Khasiat dan penggunaan : zat tambahan ; penyerap
Konsentrasi : kurang dari 25%
Alasan pemilihan bahan : Warna dari kaolin yang digunakan harus secerah
mungkin. Agar memberikan efek cerah pada wajah selain itu kaolin juga
mempunyai daya serap yang baik.
3. Talek Pemerian : serbuk hablur ; sangat halus licin ; mudah melekat pada kulit ; bebas dari butiran warna putih atau putih kelabuKelarutan : tidak larut dalam hamper semua pelarutKhasiat dan penggunaan : bahan dasar pembuatan bedakAlasan pemilihan bahan : talk merupakan bahan dasar dari segala macam formulasi bedak modern karena mempunyai sifat yang sangat luar biasa yaitu mudah menyebar dan kekuatan menutupi yang rendah. Untuk bedak wajah talk harus putih dan tidak berbau dengan rasa halus.
4. Magnesium karbonatPemerian : Alasan pemilihan bahan : Magnesium karbonat memiliki sifat absorben yang baik dan terbukti memiliki sifat mendistribusi parfum yang baik. Kerapatannya adalah bagian dari lapisan magnesium karbonat, kualitas yang mana memberikan perkembangan pada tipe kehalusan dari bedak.
5. Magnesium stearatPemerian : Serbuk halus berwarna putih,bau samar rasa khasKelarutan : Praktis tidak larut dalam etanol,etanol 95%,eter dan air ,sedikit larut dalm benzen hangat,dan etanol hangat 95%
Inkompabilitas : Inkompatibel dengan asam kuat,basa, garam besi.Hindari pencampuran dengan bahan yang teroksidasi kuat.Mg stearat 2233tidak dapat digunakan dalam produk yang mengandung aspirin,beberapa vitamin dan garam besi. Alasan pemilihan bahan : Untuk bedak wajah, stearat harus memiliki kualitas yang tinggi untuk mencegah timbulnya keasaman, bau yang tidak diinginkan. Sifat yang paling penting dari magnesium stearat adalah sifat adhesif dan anti air. Magnesium stearat juga biasa digunakn untuk pengikat pada bedak agar tidak mudah retak bedak yang di`hasilkan. Penggunaan yang berlebihan, stearat dapat menyebabkan noda dan efek jerawat pada kulit. Konsentrasi :
6. Parfum7. Zat warna
Perhitungan bahan1. Jumlah semua bahan : 1122. Sengoksida
16,7 / 112 X 15 = 2,23g3. Kaolin ringan
33,5 / 112 X 15 = 4,48g4. Talek
33,3 / 112 X 15 = 4,45g5. Magnesium karbonat
16,5 / 112 X 15 = 2,20g6. Magnesium stearat
15 / 112 X 15 = 2g7. Titaniumoksida
2 / 112 X 15 = 0,26gC. Evaluasi Sediaan
Pengawasan Mutu dan Praktik Laboratory Suatu formula dimulai dari riset dan pengembangan laboratorium, dan setelahnya
di evaluasi di alam laboratorium pengawasan mutu. Tiap rumusan yang akan dikembangkan harus dilakukan uji intensive laboratorium untuk mengatasi masalah yang mungkin terjadi ketika akan diperkenalkan pada konsumen. Yang paling sering di lakukan pada uji pengawasan mutu ini yaitu pengujian panel. Selain itu, dilakukan uji pengujian stabilitas untuk produk yang disimpan dalam waktu yang lama.
Waktu penyimpanan merupakan salah satu factor yang menentukan dalam laboratorium modern. Namun, mutu produk adalah factor yang utama, dan terlalu cepat (buru-buru) akan menimbulkan masalah. Terkadang diperlukan juga kecepatan dengan ketelitian untuk detil menyeluruh.
Shade control dan Lighting
control adalah salah satu dari aspek yang mengancam dalam pengendalian mutu bedak. Variasi antar batch yang sama terjadi, dan titik yang tepat dimana untuk mempertimbangkan suatu batch baru dapat menjadi pilihan komersil walau kadang-kadang sukar untuk ditentukan. Pengendalian produksi harus sedemikan rupa sehingga shade-nya tidak berbeda dari yang baku.
Ada beberapa cara shade control suatu bedak, tetapipada dasarnya melibatkan dua prosedur. Pertama adalah perbandingan penampilan bedak suatu baku ketika diratakan pada suatu latar belakang (warna kulit wajah); Cara kedua yaitu mengevaluasi warna adalah dengan membandingkan pada warna standard warna kulit wajah. Harus ditekankan bahwa warna kulit merupakan pertimbangan shade control, dan juga cara pemakaian dan evaluasi konsumen.
Sebagai contoh harus disimpan di tempat gelap untuk menghindari warna bedak memudar.
Dispersi Warna
Pewarna pada bedak wajah haruslah terdispersi secara homogen dalam dasar
bedak. Tidak boleh ditemukan adanya lapisan warna atau ketidakbercampuran pada
dispersi bedak yang menyebabkan pulverisasi yang jelek atau pengeluaran warna
keseragaman pada bedak dapat dengan mudah diperiksa dengan menyebarkannya
pada kertas putih dan diuji dengan kaca pembesar. Jika terdapat ketidakseragaman
yang terdeteksi, proses selanjutnya untuk memperoleh pengembangan warna
maksimal harus diperoleh dalam homogenitas.
Pay Off
Hasil dari bedak harus selalu diperiksa pada kulit. Jika tekanan pada cake terlalu
besar, bedak yang dihasilkan tidak akan tersapu bersih dengan mudah, dan akan ada
gaya adhesi yang tidak cukup dari bahan terhadap puff. Jika tekanannya terlalu
rendah, cake akan menjadi lembek dan mempunyai kecenderungan menjadi remuk
dan pecah.
Uji Tekanan
Pada bedak tekanan yang diberikan secara alami haruslah rata, dengan adanya
kantung-kantung udara akan membuat cake menjadi mudah pecah. Keseragaman dan
kekerasan dari cake sebaiknya diperiksa dengan penetrometer. Pemeriksaan pada
table sebaiknya diambil dari berbagai segi untuk meyakinkan bahwa produk cukup
keras dan tekanan yang diberikan seragam.
Tes Keretakan
Langkah yang paling baik terhadap kecenderungan bedak menjadi pecah adalah
dengan menjatuhkan bedak pada permukaan kayu beberapa kali pada ketinggian 8-
10 inci. Jika cake yang dihasilkan tidak rusak, mengindikasikan bahwa
kekompakannya lulus uji dan dapat disimpan tanpa menghasilkan hal-hal yang tidak
memuaskan.