pemba has an

9
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Melanoma Maligna? 2. Apa etiologi dari Melanoma Maligna? 3. Bagaimana patofisiologi Melanoma Maligna? 4. Bagaimana manifestasi klinis Melanoma Maligna? 5. Bagaimana penatalaksanaan Melanoma Maligna? 6. Bagaimana asuhan keperawatan pada klien dengan Melanoma Maligna? 1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai proses pembelajaran mahasiswa dalam memahami penyakit kulit khusunya kanker kulit serta prenatalksanaannya. 1.3.2 Tujuan Khusus Tujuan untuk mahasiswa keperawatan yaitu untuk memahami defenisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, penatalaksanaan serta asuhan keperawatan melanoma maligna. Tujuan untuk perawat yaitu agar bisa memahami tentang melanoma maligna sehingga bisa memberikan asuhan keperawatan yang benar.

Upload: mai

Post on 18-Dec-2015

15 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

ASKEP MELANOMA

TRANSCRIPT

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan Melanoma Maligna?2. Apa etiologi dari Melanoma Maligna?3. Bagaimana patofisiologi Melanoma Maligna?4. Bagaimana manifestasi klinis Melanoma Maligna?5. Bagaimana penatalaksanaan Melanoma Maligna?6. Bagaimana asuhan keperawatan pada klien dengan Melanoma Maligna?

1.3 Tujuan1.3.1 Tujuan UmumTujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai proses pembelajaran mahasiswa dalam memahami penyakit kulit khusunya kanker kulit serta prenatalksanaannya.1.3.2 Tujuan KhususTujuan untuk mahasiswa keperawatan yaitu untuk memahami defenisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, penatalaksanaan serta asuhan keperawatan melanoma maligna. Tujuan untuk perawat yaitu agar bisa memahami tentang melanoma maligna sehingga bisa memberikan asuhan keperawatan yang benar.

BAB 2PEMBAHASAN2.1 Definisi Melanoma MalignaMelanoma adalah keganasan sel yang menghasilkan pigmen (melanosit) yang terletak terutama di kulit, tetapi juga ditemukan dimata, telinga, saluran pencernaan, leptomeninges, serta membrane mukosa oral dan kelamin. Melanoma hanya 4% dari semua kanker kulit, namun hal itu menyebabkan jumlah terbesar kematian terkait kanker kulit di seluruh dunia. Deteksi dini melanoma kulit adalah cara terbaik untuk mengurangi kematian. (Arif Mutaqqin, 2012). Melanoma maligna adalah tahi lalat atau bercak kecoklatan kulit yang ganas dan merupakan kanker kulit yang paling berbahaya. Kanker ini berkaitan dengan pajanan yang berlebihan terhadap radiasi ultra violet paling sering menyerang individu berkulit terang dan berambut pirang atau merah. Penyakit ini ditandai perubahan dalam warna, bentuk dan ukuran tahi lalat atau tahi lalat yang berdarah atau gatal. Prognosis bergantung pada ketebalan breslow penetapan stadium yang melibatkan penetuan status kelenjar limfe dengan biopsi kelenjar sentinel. Karsinoma sel basal atau ulkus rodens merupakan kanker kulit yang paling sering penyakit ini umum nya terkalit dengan pajanan terhadap sinar matahari yang berlansung bertahun-tahun. Misalnya individu yang bekerja di luar (pekerja bangunan) atau mereka yang berkulit terang dan tinggal di dekat khatulistiwa meskipun menyebabkan kerusakan lokal yang luas namaun kanker ini tidak pernah bermetatastis. Karsinoma sel skuamosa adalah sel kanker invasit yang jika di biarkan dapat bermetastatis. Terapi kanker ini mungkin eksisi yang luas. (Eksklopedia keperawatan: 2009 hal 334 335).

2.2 Etiologi Melanoma Malignaa. Sinar Matahari.Sinar matahari yang bersifat karsinogenik adalah sinar UVB. Lapisan ozon yang berada di atas bumi yang dianggap sebagai penahan sinar UVB sampai ke bumi. Meningkatnya pemakaian bahan-bahan kimia tertentu dapat menyebabkan lapisan ozon tersebut pecah sehingga mengakibatkan pancaran sinar UVB langsung mengenai bumi. Hal ini akan meningkatkan kejadian kanker kulit. Selain sinar matahari sinar pengion yang dipakai untuk pengobatan (radiasi atau radioterapi) juga dapat menimbulkan kanker kulit.

b. HereditasGenetic (ada sejak lahir) apabila orangtua mempunyai riwayat kanker kulit sehingga resiko penurunan penyakit kepada anak lebih besar.c. Umur.Wanita tidak sama dengan laki-laki dengan frekuensi tertinggi ditemukan pada umur 30-60 tahun, jarang pada anak.d. Iklim.Perubahan iklim dan penipisan lapisan ozon dapat memungkinkan lebih banyak sinar ultraviolet atau UV untuk mencapai permukaan bumi. Hal ini dapat menyebabkan kanker kulit.e. Ras Kulit.Seseorang yang berkulit cerah dan kurang berpigmen mempunyai resiko tinggi mendapat tumor melanoma maligna.

2.3 Patofisiologi Melanoma MalignaMelanoma bisa berawal sebagai pertumbuhan kulit baru yang kecil dan berpigmen pada kulit yang normal paling sering tumbuh pada kulit yang terpapar sinar matahari, tetapi hampir separuh kasus tumbuh dari tahi lalat yang berpigmen. Melanoma mudah menyebar kebagian tubuh yang jauh (metastase), dimana akan terus tumbuh dan menghancurkan jaringan. Semakin sedikit pertumbuhan melanoma ke dalam kulit, maka semakin besar peluang untuk menyembuhkannya, jika melanoma telah tumbuh jauh ke dalam kulit akan lebih mungkin menyebar melalui pembuluh getah bening dan pembuluh darah dan bisa menyebabkan kematian dalam beberapa bulan atau tahun. Perjalanan penyakit melanoma bervariasi dan tampaknya dipengaruhi oleh kekuatan pertahanan sistem kekebalan tubuh. Beberapa penderita yang keadaan kesehatannya baik bisa bertahan hidup selama bertahun-tahun meskipun melanomanya telah menyebar.2.4 Manifestasi Klinis Melanoma MalignaTanda-tanda terbentuknya melanoma: a. Bintik atau tahi lalat berpigmen (terutama yang berwarna hitam atau biru tua) yang semakin membesar b. Perubahan warna pada tahi lalat, terutama pigmentasi merah, putih dan biru di kulit sekelilingnya c. Perubahan pada kulit diatas bintik yang berpigmen, misalnya perubahan konsistensi atau bentuk d. Tanda-tanda peradangan pada kulit di sekitar tahi lalat. (Graham, R. 2005)Tahi lalat walaupun hanya satu dan kecil kadang dapat juga berubah menjadi ganas, dan dapat terjadi pada tahi lalat di bagian tubuh mana saja, walaupun yang sering adalah terutama di telapak kaki, kepala/wajah, leher, pinggang. Selain itu pada tahi lalat, yang mulai sering terasa gatal, mudah berdarah,ada borok atau luka yang sukar sembuh, harus juga lebih curiga.Yang harus diwaspadai apabila suatu tahi lalat curiga menjadi ganas adalah bila pada tahi lalat tersebut ditemukan tanda "ABCD" melanoma maligna, yaitu:A= Asimetrik, bentuknya tak beraturan.B= Border atau pinggirannya juga tidak rata. C= Color atau warnanya yang bervariasi dari satu area ke area lainnya. Bisa kecoklatan sampai hitam. Bahkan dalam kasus tertentu ditemukan berwarna putih, merah dan biru. D= Diameternya lebih besar dari 6 mm (Marwali, 2000).2.5 Penatalaksanaan Melanoma Malignaa. Pembedahanb. Perfusic. Imunologid. Operasi Eksisie. Kemoterapif. Radioterapi

BAB 3ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 KasusTn. B (62 tahun), seorang buruh bangunan memiliki tahi lalat di sebelah hidung bagian kiri berwarna hitam kehijau-hijauan, sering gatal dan dilakukan garukan yang mengakibatkan luka dan berair. Dibawa ke rumah Sakit, ternyata di diagnosa kanker kulit.Luka semakin lama semakin besar, pipi, hidung, dan bibir bawah juga menjadi luka.Kondisi luka sebagian kuning kehijauan dan berbau. Klien mengatakan nyeri dibagian yang luka Keluarga klien mengatakan bahwa nafsu makan Tn. B berkurang sehingga berat badannya menjadi turun. Keluarga klien mengatakan bahwa Tn. B hanya berdiam diri di rumah saja karena merasa malu kepada orang lain dengan keadaannya sekarang. Sekarang Tn. B hanya dibersihkan dengan Nacl 0,9%. HR: 110 , RR: 24, TD: 150/90 MmHg, T: 380C3.2 Pengkajian a. Identitas Nama : Tn.BUmur : 62 tahunJenis kelamin : laki-laki Pekerjaan ; buruh bangunanb. Keluhan UtamaPasien mengeluh nyeri dan terdapat lesi kulitc. Riwayat penyakit sekarang Tn B dibawa kerumah sakit dengan keluhan memiliki tahi lalat di sebelah hidung bagian kiri berwarna hitam kehijau-hijauan, sering gatal dan dilakukan garukan yang mengakibatkan luka dan berair.Luka semakin lama semakin besar, pipi, hidung, dan bibir bawah juga menjadi luka. Kondisi luka sebagian kuning kehijauan dan berbaud. Riwayat kesehatan laluPasien biasanya tidak pernah mengalami penyakit yang sama

3.3 Pemeriksaan Fisika. Status Kesehatan Umum.Kesadaran : Compos Mentis, Suara bicara : Tidak jelas,HR: 110 , RR: 24, TD: 150/90 MmHg, T: 380Cb. KepalaBentuk normal / simetris, tidak ada penonjolan, tidak ada trauma kepala.c. MukaBentuk simetris, terdapat luka daerah pipi.d. MataBentuk simetris, alis mata normal, kelopak mata tidak oedema, konjungtiva tidak ada perdarahan. e. TelingaTes suara bisik normal, tidak ada sekret, serum dan benda asing.f. HidungTerdapat luka disebelah hidung bagian kiri, Tidak ada polip.g. Mulut dan Faringtremor, tonsil tidak membesar, ada luka..