peltier

27
LAPORAN PRAKTIKUM RANCANG BANGUN KETEKNIKAN RANGKAIAN SENSOR SUHU (LM35 DAN TERMOKOPEL) DAN KARAKTERISTIK KELUARAN Oleh: Siti Zulleha NIM A1H009062

Upload: venny-rachman-part-ii

Post on 07-Aug-2015

139 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

peltier, rancang bangun keteknikan

TRANSCRIPT

Page 1: peltier

LAPORAN PRAKTIKUMRANCANG BANGUN KETEKNIKAN

RANGKAIAN SENSOR SUHU (LM35 DAN TERMOKOPEL)DAN KARAKTERISTIK KELUARAN

Oleh:Siti Zulleha

NIM A1H009062

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO

2012I. PENDAHULUAN

Page 2: peltier

A. Latar Belakang

Dunia elektronika mempunyai ikatan yang kuat dengan perkembangan

teknologi yang ada. Pesatnya kemajuan dalam dunia elektronika adalah bukti

berkembangnya teknologi. Dengan meningkatnya perkembangan teknologi, maka

akan menghadirkan kemudahan-kemudahan bagi kehidupan manusia khususnya

dalam penanganan pasca panen. Salah satu faktor penting dalam penanganan

pasca panen.adalah perubahan suhu. Tidak dapat dipungkiri manusia memiliki

faktor human error dalam memonitoring suhu secara terus menerus. Sehingga

munculah berbagai sensor suhu yang digunakan dalam penanganan pasca panen.

Manusia akan terus berupaya untuk menghasilkan teknologi-teknologi

terbaru untuk semakin mempermudah kegiatan hidupnya. Salah satu hasil

teknologi yang populer dan sangat membantu kehidupan manusia adalah

komputer. Dengan semakin adanya kemajuan teknologi, maka dapat dilakukan

pengembangan pemakaian komputer dengan menambah sebagian perangkat keras

dan pembuatan perangkat lain yang sesuai untuk tujuan yang diinginkan.

Perangkat keras tambahan disebut perangkat antarmuka (interface) yang berfungsi

menghubungkan peralatan perlengkapan tambahan dengan komputer.

Revolusi teknologi elektro khususnya dalam devais elektronika dewasa ini

menunjukkan perkembangan yang cukup pesat. Hal ini ditandai dengan

munculnya perangkat-perangkat elektronika yang sangat beragam, mulai dari

devais telekomunikasi, devais komunikasi data sampai dengan devais kendali

elektronika. Perkembangan devais elektronika berawal dari teknologi komponen

elektronika analog, komponen elektronika terintegrasi atau lazim disebut IC

(Integrated Circuit). Ada banyak sensor suhu yang dipakai dalam implementasi

sistem elektronika, salah satu contohnya adalah IC LM35 sebagai sensor suhu

yang teliti dan terkemas dalam bentuk Integrated Circuit (IC), dimana output

tegangan keluaran sangat linear berpadanan dengan perubahan suhu. Sensor ini

berfungsi sebagai pengubah dari besaran fisis suhu ke besaran tegangan yang

memiliki koefisien sebesar 10 mV/0C yang berarti bahwa kenaikan suhu 10C maka

akan terjadi kenaikan tegangan sebesar 10 mV.

Page 3: peltier

B. Tujuan

1. Memahami kerja dan pengukuran sensor suhu LM35.

2. Mengetahui karakteristik keluaran sensor suhu LM35.

3. Mendapatkan persamaan kalibrasi untuk sensor suhu LM35

Page 4: peltier

II. TINJAUAN PUSTAKA

Sensor adalah jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah besaran

mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik.

Sensor sering digunakan untuk pendeteksian pada saat melakukan pengukuran

atau pengendalian. Beberapa jenis sensor yang banyak digunakan dalam

rangkaian elektronik antara lain sensor cahaya, sensor suhu, dan sensor tekanan.

Pada saat ini, sensor tersebut telah dibuat dengan ukuran sangat kecil dengan orde

nanometer. Ukuran yang sangat kecil ini sangat memudahkan pemakaian dan

menghemat energi.

Istilah sensor digunakan untuk elemen yang menghubungkan sinyal untuk

kuantitasyang diukur. Istilah tranduser sering digunakan dalam istilah sensor.

Tranduser didefinisikan sebagai elemen ketika subyek yang mengalami perubahan

fisik relative dirubah. Sehingga, sebuah sistem pengukuran mungkin

menggunakan tranduser yang ditambahkan ke dalam sensor, pada bagian lain

dalam system untuk mengubah suatu bentuk sinyal ke bentuk sinyal yang lain.

Sensor suhu adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran panas

menjadi besaran listrik yang dapat dengan mudah dianalisis besarnya. Ada

beberapa metode yang digunakan untuk membuat sensor ini, salah satunya dengan

cara menggunakan material yang berubah hambatannya terhadap arus listrik

sesuai dengan suhunya.

Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi

untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan.

LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan

dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang

rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan

dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan

(Imas F P. 2009).

LM35 ialah sensor temperatur paling banyak digunakan untuk praktek,

karena selain harganya cukup murah, linearitasnya lumayan bagus. LM35 tidak

Page 5: peltier

membutuhkan kalibrasi eksternal yang menyediakan akurasi  ±¼°C  pada

temperatur  ruangan dan ±¾°C pada  kisaran  -55 sampai

+150°C. LM35 dimaksudkan untuk beroperasi pada -55° sampai +150°C,

sedangkan  LM35C pada  -40°C sampai +110°C, dan LM35D pada kisaran 0-

100°C. LM35D juga tersedia pada paket 8 kaki dan paket  TO-220. Sensor LM35

umumnya akan naik sebesar 10mV setiap kenaikan 1°C (300mV pada 30 °C).

Dalam keadaan normal, keluaran sensor dapat membaca kompresi suhu

1oC dengan kenaikan nilai tegangan sebesar 10 mV. Pada penempatannya LM35

dapat ditempelkan dengan perekat atau dapat pula disemen pada permukaan akan

tetapi suhunya akan sedikit berkurang sekitar 0,01 ºC karena terserap pada suhu

permukaan tersebut. Dengan cara seperti ini diharapkan selisih antara suhu udara

dan suhu permukaan dapat dideteksi oleh sensor LM35 sama dengan suhu

disekitarnya, jika suhu udara disekitarnya jauh lebih tinggi atau jauh lebih rendah

dari suhu permukaan, maka LM35 berada pada suhu permukaan dan suhu udara

disekitarnya (Imas F P. 2009).

Gambar 1. Bentuk Fisik LM 35

Sensor suhu LM35 berfungsi untuk mengkonversi besaran panas yang

ditangkap menjadi besaran tegangan. Jenis sensor suhu yang digunakan dalam

sistem ini adalah LM35, sensor ini memiliki presisi tinggi. Sensor ini sangat

sederhana dengan hanya memiliki buah 3 kaki. Kaki pertama IC LM35 dihubung

kesumber daya, kaki kedua sebagai output dan kaki ketiga dihubung ke ground

(Morris, Alan S. 2001).

Sensor LM35 bekerja dengan mengubah besaran suhu menjadi besaran

tegangan. Tegangan ideal yang keluar dari LM35 mempunyai perbandingan

100°C setara dengan 1 volt. Sensor ini mempunyai pemanasan diri (self heating)

kurang dari 0,1°C, dapat dioperasikan dengan menggunakan power supply tunggal

dan dapat dihubungkan antar muka (interface) rangkaian control (Pyzdek, T.

2003).

Page 6: peltier

III. METODOLOGI

A. Alat dan Bahan

1. Sensor LM35

2. Termometer standar (air raksa)

3. Multimeter

4. Heater dan air

5. Power Supply

6. Stopwatch

B. Cara Kerja

1. Mengambil satu buah sensor LM35, digambar dan dicatat untuk bentuk fisik

serta konfigurasi kaki/pinnya pada lembar data.

2. Mengambil satu unit power supply dan diatur tegangan 7,5 volt (besarnya

tegangan keluaran power supply dicatat)

3. Power supply dimatikan terlebih dahulu dan kabel konektor dipasang sesuai

posisi pin LM35 dengan power supply yaitu :

a. Kaki 1 dengan (+) power supply

b. Kaki 2 dengan probe merah multimeter (output)

c. Kaki 3 dengan (-) power supply dan probe hitam multimeter

4. Meletakan sensor LM35 dan termometer standar kedalam heater yang berisi

air. Diukur dan dicatat besarnya keluaran LM35 dan suhu terbaca pada

termometer standar sebelum sumber panas dihubungkan ke listrik PLN.

5. Menghubungkan sumber panas ke listrik PLN dan diukur besarnya keluaran

LM35 dan suhu yang terbaca pada thermometer standar tiap 15 detik sampai

mencapai suhu 95oC. Data pengukuran tersebut dicatat pada lembar data.

No Waktu LM35 (volt) Suhu Standar (C)

Page 7: peltier
Page 8: peltier

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Terlampir

B. Pembahasan

Perlatan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain sebagai berikut.

1. Sensor suhu LM35

Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi

untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan.

LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika

dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, Sensor ini mempunyai

pemanasan diri (self heating) kurang dari 0,1°C, dapat dioperasikan dengan

menggunakan power supply tunggal. LM35 juga mempunyai keluaran

impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan

mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak

memerlukan penyetelan lanjutan

Gambar 2. Sensor Suhu LM35

Gambar diatas menunjukan bentuk dari LM35 tampak depan dan tampak

bawah. 3 pin LM35 menujukan fungsi masing-masing pin diantaranya, pin 1

berfungsi sebagai sumber tegangan kerja dari LM35, pin 2 atau tengah

digunakan sebagai tegangan keluaran atau Vout dengan jangkauan kerja dari 0

Volt sampai dengan 1,5 Volt dengan tegangan operasi sensor LM35 yang

dapat digunakan antar 4 Volt sampai 30 Volt. Keluaran sensor ini akan naik

sebesar 10 mV setiap derajad celcius sehingga diperoleh persamaan sebagai

berikut :

Page 9: peltier

VLM35 = Suhu* 10 mV

Gambar 3. Rangkaian sensor LM35

Gambar diatas kanan adalah gambar skematik rangkaian dasar sensor suhu

LM35-DZ. Rangkaian ini sangat sederhana dan praktis. Vout adalah tegangan

keluaran sensor yang terskala linear terhadap suhu terukur, yakni 10 milivolt

per 1 derajad celcius. Jadi jika Vout = 530mV, maka suhu terukur adalah 53

derajad Celcius. Jika Vout = 320mV, maka suhu terukur adalah 32 derajad

Celcius. Tegangan keluaran ini bisa langsung diumpankan sebagai masukan

ke rangkaian pengkondisi sinyal seperti rangkaian penguat operasional dan

rangkaian filter, atau rangkaian lain seperti rangkaian pembanding tegangan

dan rangkaian Analog-to-Digital Converter.

Rangkaian dasar tersebut cukup untuk sekedar bereksperimen atau untuk

aplikasi yang tidak memerlukan akurasi pengukuran yang sempurna. Akan

tetapi tidak untuk aplikasi yang sesungguhnya. Terbukti dari eksperimen yang

telah saya lakukan, tegangan keluaran sensor belumlah stabil. Pada kondisi

suhu yang relatif sama, jika tegangan suplai diubah-ubah (dinaikkan atau

diturunkan), maka Vout juga ikut berubah. Jika nilainya berubah-ubah untuk

kondisi yang relatif tidak ada perubahan, maka alat ukur yang demikian ini

tidak dapat digunakan.

Karakteristik Sensor LM35 yaitu sebagai berikut.

1. Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan

dan suhu 10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam

celcius.

2. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC

seperti terlihat pada gambar 12.

3. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai

+150 ºC.

4. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.

5. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.

Page 10: peltier

6. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang

dari 0,1 ºC pada udara diam.

7. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1

mA.

8. Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.

Gambar 4. Grafik akurasi LM35 terhadap suhu

Sensor LM35 bekerja dengan mengubah besaran suhu menjadi besaran

tegangan. Tegangan ideal yang keluar dari LM35 mempunyai perbandingan

100°C setara dengan 1 volt. Sensor ini mempunyai pemanasan diri (self

heating) kurang dari 0,1°C, dapat dioperasikan dengan menggunakan power

supply tunggal dan dapat dihubungkan antar muka (interface) rangkaian

control yang sangat mudah.

IC LM35 sebagai sensor suhu yang teliti dan terkemas dalam bentuk

Integrated Circuit (IC), dimana output tegangan keluaran sangat linear

terhadap perubahan suhu. Sensor ini berfungsi sebagai pegubah dari besaran

fisis suhu ke besaran tegangan yang memiliki koefisien sebesar 10 mV /°C

yang berarti bahwa kenaikan suhu 1° C maka akan terjadi kenaikan tegangan

sebesar 10 mV.

Gambar 5. Rangkaian Sensor LM35

Secara prinsip sensor akan melakukan penginderaan pada saat perubahan

suhu setiap suhu 1 ºC akan menunjukan tegangan sebesar 10 mV. Pada

penempatannya LM35 dapat ditempelkan dengan perekat atau dapat pula di

semen pada permukaan akan tetapi suhunya akan sedikit berkurang sekitar

0,01 ºC karena terserap pada suhu permukaan tersebut. Dengan cara seperti

ini diharapkan selisih antara suhu udara dan suhu permukaan dapat dideteksi

oleh sensor LM35 sama dengan suhu disekitarnya, jika suhu udara

Page 11: peltier

disekitarnya jauh lebih tinggi atau jauh lebih rendah dari suhu permukaan,

maka LM35 berada pada suhu permukaan dan suhu udara disekitarnya .

Kelebihan dari sensor suhu LM35 antara lain sebagai berikut.

a. Rentang suhu yang jauh, antara -55 sampai +150 oC

b. Low self-heating, sebesar 0.08 oC

c. Beroperasi pada tegangan 4 sampai 30 V

d. Rangkaian tidak rumit

e. Tidak memerlukan pengkondisian sinyal

Selain kelebihan, sensor suhu LM35 mempunyai kekurangan yaitu sensor

suhu LM35 membutuhkan sumber tegangan untuk beroperasi.

2. Termometer air raksa

Termometer adalah alat untuk mengukur suhu. Thermometer analog bisa

juga disebut sebagai thermometer manual, karena cara pembacaannya masih

manual. Penggunaan air raksa sebagai bahan utama thermometer karena

koefisien muai air raksa terbilang konstan sehingga perubahan volume akibat

kenaikan atau penurunan suhu hampir selalu sama. Namun ada juga beberapa

termometer keluarga mengandung alkohol dengan tambahan pewarna merah.

Termometer ini lebih aman dan mudah untuk dibaca.

Jenis khusus termometer air raksa, disebut termometer maksimun, bekerja

dengan adanya katup pada leher tabung dekat bohlam. Saat suhu naik, air

raksa didorong ke atas melalui katup oleh gaya pemuaian. Saat suhu turun air

raksa tertahan pada katup dan tidak dapat kembali ke bohlam membuat air

raksa tetap didalam tabung. Pembaca kemudian dapat membaca temperatur

maksimun selama waktu yang telah ditentukan. Untuk mengembalikan

fungsinya, termometer harus diayunkan dengan keras. Termometer ini mirip

desain termometer medis.

Prinsp pengukuran dari termometer ini adalah air raksa yang ditempatkan

pada suatu tabung kaca. Tanda yang dikalibrasi pada tabung membuat

temperatur dapat dibaca sesuai panjang air raksa di dalam gelas, bervariasi

sesuai suhu. Untuk meningkatkan ketelitian, biasanya ada bohlam air raksa

pada ujung termometer yang berisi sebagian besar air raksa. Pengamat hanya

Page 12: peltier

membaca ketinggian air raksa yang memuai karena suhu pada tabung

termometer.

Air raksa akan membeku pada suhu -38.83 °C dan hanya dapat digunakan

pada suhu di atasnya. Air raksa, tidak seperti air, tidak mengeras saat

membeku sehingga tidak memecahkan tabung kaca, namun hanya

membuatnya sulit diamati ketika membeku. Penampil dari termometer ini

sangatlah sederhana, yaitu skala yang tercantum pada dinding tabung air

raksa. Skala ini dibuat sesua dengan koefisien muai dari air raksa tersebut.

Semakin panjang tabung dan semakin banyak garis skala yang dicantumkan,

maka termometer tersebut akan semakin akurat.

Alat ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca dengan

kandungan air raksa di ujung bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa ini

dibuat sedemikian rupa sehingga hampa udara. Jika temperatur meningkat,

Merkuri akan mengembang naik ke arah atas pipa dan memberikan petunjuk

tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan skala yang telah ditentukan.

Adapun cara kerja secara umum adalah sebagai berikut.

a. Sebelum terjadi perubahan suhu, volume air raksa berada pada kondisi

awal.

b. Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer direspon air raksa

dengan perubahan volume.

c. Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan

menyusut jika suhu menurun.

d. Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan

lingkungan.

Gambar 6. Termometer air raksa

3. Power supply

Power supply (catu daya) adalah sebuah perangkat yang memasok listrik

energi untuk satu atau lebih beban listrik. Power supply dapat didefinisikan

suatu sistem filter penyearah (rectifier-filter) yang mengubah tegangan AC

Page 13: peltier

menjadi tegangan DC murni. Banyak rangkaian catu daya  yang berlainan

yang dapat digunakan untuk pekerjaan tersebut. Komponen dasar yang

digunakan untuk rangkaian yang lebih sederhana adalah transformator,

penyearah (dioda), resistor, kapasitor, dan inductor. catu  yang diatur secara

lebih kompleks dapat menambahkan transistor atau trioda sebagai pengindra-

tegangan dan pengontrolan tegangan, ditambah dengan dioda zener atau

tabung VR untuk menyediakan tegangan acuan (reference). Sistem penyearah

sendiri dibagi menjadi dua, yaitu penyearah setengah gelombang dan

penyearah gelombang penuh. 

Pada dasarnya, fungsi utama dari power supply adalah mengubah aliran

listrik arus bolak-balik (AC) yang tersedia dari aliran listrik (di Indonesia,

PLN) menjadi arus listrik searah (DC) yang dibutuhkan oleh komponen pada

PC. Power supply termasuk dari bagian power conversion.

Gambar 7. Power Supply

4. Multimeter

Multimeter adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM

(Volt/Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan

(ohm-meter), maupun arus (amper-meter). Ketelitan alat ini sangat beragam

dan bergantung pada besar nilai maksimum yang mampu diukur. Ada dua

kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)

(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter

analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik

DC.

Multimeter analog lebih banyak dipakai untuk kegunaan sehari-hari,

seperti para tukang servis TV atau komputer kebanyakan menggunakan jenis

yang analog ini. Kelebihannya adalah mudah dalam pembacaannya dengan

tampilan yang lebih simple. Sedangkan kekurangannya adalah akurasinya

Page 14: peltier

rendah, jadi untuk pengukuran yang memerlukan ketelitian tinggi sebaiknya

menggunakan multimeter digital.

Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih

banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki

tambahan-tambahan satuan yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang

lebih banyak, tidak terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja. Multimeter

digital biasanya dipakai pada penelitian atau kerja-kerja mengukur yang

memerlukan kecermatan tinggi, tetapi sekarang ini banyak juga bengkel-

bengkel komputer dan servis center yang memakai multimeter digital.

Kekurangannya adalah susah untuk memonitor tegangan yang tidak stabil.

Jadi bila melakukan pengukuran tegangan yang bergerak naik-turun,

sebaiknya menggunakan multimeter analog.

Gambar 8. Gambar multimeter dan bagian-bagiannya

Keterangan :

1) Box multimeter

2) Cermin, untuk ketepatan membaca skala agar tidak terjadi kesalahan

3) Jarum indikator / jarum penunjuk

4) Pengatur jarum penunjuk agar jarum penunjuk berada di angka nol

sebelum memulai pengaturan

5) Terminal + (Positif)

6) Saklar pemilih untuk memilih alat ukur yang digunakan, jika ingin

mengukur resistansi maka saklar diarahkan ke pengukuran ohm meter

7) Terminal – (Negatif)

8) Probe, berfungsi untuk mengukur beban dengan meletakkannya pada

terminal + dan - atau pada output terminal + dan terminal -.

5. Stopwatch

Page 15: peltier

Stopwatch merupakan alat pengukur waktu. Stopwatch secara khas

dirancang untuk memulai dengan menekan tombol diatas dan berhenti

sehingga suatu waktu detik ditampilkan sebagai waktu yang berlalu.

Kemudian dengan menekan tombol yang kedua kemudian memasang lagi

stopwatch pada nol. Tombol yang kedua juga digunakan sebagai perekam

waktu. Stopwatch yang sering dipakai biasanya berketelitian 0,1 s atau 0,2 s.

Telepon genggam (HP) biasanya juga disertai fasilitas stopwatch. Ketelitian

stopwatch pada telepon genggam biasanya 0,01 s.

Gambar 9. Stopwatch

Konfigurasi rangkaian pada praktikum acara 1 ini adalah LM35 sebagai

sensor panas yang sensitif terhadap perubahan suhu dipasang pada project board.

Pemasangan ini dimaksudkan agar LM35 terintegerasi dengan komponen lain

agar mempermudah pengukuran pembacaan perubahan tegangan (volt) yang

dihasilkan oleh LM35 karena perubahan suhu disekitarnya. Pemasangan masing-

masing kaki LM35 berada pada masing-masin jalur yang tidak saling terkoneksi

agar tidak terjadi konsleting pada saat diberi daya listrik.

Untuk memberikan sumber tegangan LM35 digunakan power supply.

Power supply ini diatur dengan tegangan 7.5 V, tapi untuk benar-benar

memastikan bahwa tegangan power supply tersebut tepat 7.5 V perlu dilakukan

pengukuran tegangan (volt) terhadap power supply tersebut dengan menggunakan

multimeter. Apabila data pengukuran tegangan berbeda maka yang digunakan

adalah data yang terdapat pada hasil pengukuran.

Sebagai sumber panas yang akan diukur berasal dari heater yang

merupakan alat elektronik yang dapat merubah tegangan (volt) menjadi panas

yang biasa digunakan untuk memanaskan air. Termometer alkohol digunakan

untuk mengukur ketepatan suhu yang sebenarnya. Cara pelaksanaan

pengukurannya adalah thermometer dan LM35 yang sudah dilindungi dengan

plastik pelindung dicelupkan kedalam heater yang berisi air, kemudian catat

Page 16: peltier

perubahan suhu dan tegangan yang ditunjukan oleh thermometer dan volt meter,

Sehingga didapat hasil pengukuran dengan LM35 dapat dikalibrasikan dengan

pengukuran suhu dan dapat dicari persamaan kalibrasinya.

Karakteristik dari LM35 terhadap suhu adalah semakin besar suhu yang

terdeteksi maka tegangan yang dihasilkan akan menjadi semakin besar. Besarnya

tegangan yang dihasilkan oleh LM35 berbanding lurus dengan besarnya

perubahan suhu dan membentuk grafik linear.

Page 17: peltier

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Sensor suhu LM35 adalah komponen sensor suhu berukuran kecil seperti

transistor (TO-92). Komponen yang sangat mudah digunakan ini mampu

mengukur suhu hingga 100 ºC. Sensor suhu LM35 berfungsi untuk

mengkonversi besaran panas yang ditangkap menjadi besaran tegangan.

2. Karakteristik sensor LM35, diantaranya sebagai berikut.

a. Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan

suhu 10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.

b. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC

seperti terlihat pada gambar 2.2.

c. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.

d. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.

e. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.

f. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari

0,1 ºC pada udara diam.

g. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.

h. Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.

3. Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh LM35 berbanding lurus dengan

besarnya perubahan suhu dan membentuk grafik linear.

B. Saran

1. Asisten dimohon lebih mempersiapkan peralatan dalam praktikum ini,

terutama modul praktikum, sehingga praktikum dapat berjalan lebih lancar

dan cepat.

2. Asisten dimohon lebih menguasai materi yang akan disampaikan dalam

praktikum.

Page 18: peltier

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. termometer dan stopwatch. (On-line). http://www.wikipedia.com. Diakses 5 Januari 2012.

Anonim. 2007. Konfigurasi komponen elektronik. (On-line). http://www.mediaelektronik.com. Diakses 5 Januari 2012.

Candra, Robby. 2006. Alat Pemantau Suhu Ruangan Melalui Web Berbasiskan Mikrokontroler. Jurusan Sistem Komputer. Universitas Gunadarma

http://ilham99.ngeblogs.com/2009/10/04/pengertian-sensor/ Diakses 5 Januari 2012

http://telinks.wordpress.com/2010/04/09/rangkaian-sensor-suhu-lm35/.Diakses 5 Januari 2012

Parmono Imas Fatoni. 2009. Uji Kelayakan Melalui Karakterisasi Sensor LM35 dengan perbandingan Tegangan dan Suhu Berbasis Mikrokontroler atmega 8535l. Universitas Negeri Jakarta