pedoman dpp 2009

Upload: kristiyono-fl

Post on 09-Oct-2015

889 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

PEDOMAN PELAKSANAAN DEWAN PASTORAL PAROKI (DPP) SANTO THOMAS tahun 2009

TRANSCRIPT

  • i

    PEDOMAN PELAKSANAAN DEWAN PASTORAL PAROKI

    (DPP) SANTO THOMAS

    Dewan Pastoral Paroki Santo Thomas 2009

    ii

  • ii

    Edisi Revisi III

    PEDOMAN PELAKSANAAN DEWAN PASTORAL PAROKI SANTO THOMAS

    Cetakan Pertama (1997) dicetuskan oleh Rm. T. Suhardi dengan konsep Pelayanan Terpadu dan Menyeluruh yang kemudian disusun oleh FX. Djoko Pranowo (editor), Augustinus R. Dahar, JF. Liest Pranowo, yang disyahkan oleh Bapak Uskup Mgr. Michael C. Angkur pada tanggal 26 Oktober 1996 pada Perayaan Ekaristi Penutupan Lustrum I Paroki Santo Thomas, sebagai edisi ad experimentum (sementara, percobaan) . Cetakan Kedua (2003) merupakan edisi revisi pertama oleh Tim Penyusun yang terdiri atas : A. Sapto Apriyanto (editor), Ign. Marcell W. (Wakil Ketua I Bidang Liturgi), A. Djaswadi (Wakil Ketua II Bidang Non Liturgi), P. Trimo Syukur, Christina Titin Kurniawati (Sekretaris DPP 2003-2006), P. Suandi Halim, FX. Gus Djuwanto (anggota DPP 2003-2006), atas penugasan dari Ketua Dewan Pastoral Paroki Rm. Joseph Hardjono sehingga edisi ini menjadi edisi revisi (pertama) resmi. Cetakan ketiga (2006) merupakan edisi revisi kedua oleh Tim Penyusun yang terdiri atas : TA. Bhinukti Prapto N (editor), A. Sapto Apriyanto (Sekretaris DPP 2003-2009), Ign. Marcell W. (Wakil Ketua I Bidang Liturgi 2003-2009), A. Djaswadi (Wakil Ketua II Bidang Non Liturgi 2003-2006), Robby Loho (Wakil Ketua II Bidang Non Liturgi 2006-2009), Y. Waluyo (Ketua Stasi 2004-2009), Augustinus R. Dahar (Ketua Bidang Sosial Ekonomi DP Santo Thomas 1994-1997), R.J. Sudarman (Sekretaris Stasi), Herianto ATH (Wakil Ketua DP 1997-2000), Ign. Harry Respatiyo (Seksi Liturgi DPP 2000-2003), FX Djoko Pranowo (Ketua Bidang Pastoral DP 1994-1997) atas penugasan dari Ketua Dewan Pastoral Paroki Rm. Joseph Hardjono, sehingga edisi ini menjadi edisi revisi (kedua) resmi. Cetakan keempat (2009) merupakan edisi revisi ketiga oleh Tim Penyusun yang terdiri atas : Herianto, ATH; FX. Djoko Pranowo; Adrianus Meliala; P. Trimo Syukur; JB. Sumartana HS; Sr. Gabriela atas penugasan Ketua Dewan Pastoral Parok RD. Christohorus Lamen Sani sehingga edisi ini menjadi edisi revisi (ketiga) resmi. Diterbitkan oleh : Dewan Pastoral Paroki Santo Thomas Kelapa Dua,

    Keuskupan Bogor. Cetakan IV : Kelapa Dua - Depok, Juli, 2009

    Untuk Kalangan sendiri

    ii

  • iii

    PAROKI SANTO THOMAS

    PENGANTAR

    Gereja sebagai communio atau dalam bahasa sehari-hari kita sebut persekutuan, merupakan Jatidiri yang diharapkan menjadi "roh" dari segala aktualisasi Gereja. Dengan roh communio ini, berbagai macam kegiatan Gereja diharapkan semakin nyata menghadirkan Gereja sebagai komunitas yang hidup. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut diperlukan sejumlah pedoman untuk menjaga kesatuan communio.

    Dalam arus-arus zaman yang terus berubah, ketika pribadi manusia dapat terbawa arus dan tenggelam dalam kerumunan tanpa nama, mengembangkan gereja sebagai persekutuan paguyuban-paguyuban yang hidup, menjadi tuntutan yang keluar dari tugas perutusan untuk menghadirkan Kerajaan Allah di dunia ini. Dengan menghayati semangat Injil, paguyuban-paguyuban kristiani menjadi lebih hidup, karena menawarkan nilai-nilai yang bisa berbeda dengan semangat zaman ini.

    Pilihan untuk mengembangkan pemahaman mengenai Gereja sebagai persekutuan paguyuban-paguyuban tersebut, dilengkapi dengan habitus baru yaitu perubahan pola (paradigma) dalam cara merasa, cara berpikir, cara melihat, cara memahami, cara mendekati, cara bertindak dan cara berelasi yang benar. Pemahaman kontekstual mengenai Gereja hendaknya dapat dikembangkan sampai pada tingkat terapan untuk melaksanakan tata penggembalaan yang mengikutsertakan, mengembangkan, dan memberdayakan seluruh umat beriman.

    Gereja akan semakin dapat dipercaya dengan kekhasan dalam memberi pelayanan. Pelayanan yang murah hati perlu dikembangkan dan dilaksanakan. Sebab, pelayanan yang murah hati ini bersumber pada Allah yang rahim, di mana Ia memberikan yang terbaik, yakni Putra-Nya sendiri, kepada kita manusia. Pelayanan yang murah hati itu menjadi nyata bila diwujudkan dalam kerelaan berbagi waktu, tenaga, pikiran, perhatian tanpa memperhitungkan untung-rugi materi sebagai yang utama.

    iii

  • iv

    Untuk melaksanakan karya tersebut diperlukan Pedoman Pelaksanaan Dewan Pastoral Paroki. Sejak tahun 1997, Buku Pedoman Pelaksanaan Dewan Pastoral Paroki telah disusun dan telah dua kali direvisi, yaitu pada tahun 2003 dan tahun 2006. Tahun 2009 Buku Pedoman Pelaksanaan Dewan Pastoral Paroki, dievaluasi dan direvisi untuk disesuaikan dengan keadaan perkembangan zaman. Buku Pedoman ini diperuntukkan bagi seluruh jajaran Pengurus Dewan Pastoral Paroki Pleno dan juga bagi umat untuk membangun habitus baru dalam mewujudnyatakan hadirnya Kerajaan Allah.

    Sangat dianjurkan Buku Pedoman ini disosialisasikan, dipelajari, dan dipahami, serta di amalkan terutama para anggota pengurus DPP Pleno dan seluruh umat di paroki Santo Thomas ini, sehingga Buku Pedoman ini benar-benar dapat menjadi sarana roh communio hadir dalam memberikan pelayanan yang murah hati.

    Sebagai pedoman, buku ini belum sempurna, apabila ada saran/ masukan demi berkembangnya tugas pelayanan di Paroki Santo Thomas ini, akan selalu kami terima dengan senang hati.

    Kami mengucapkan terima kasih Kepada semua pihak yang telah bersama dalam kebersamaan bekerja membantu sampai terwujudnya buku pedoman ini.

    Akhirnya, agar seluruh umat berani dengan tegar berenang dalam arus gelombang perkembangan zaman ini, maka kerja sama saling melengkapi antar warga Gereja menjadi sangat penting. Oleh karena itu, pada bagian akhir pengantar ini, disampaikan sapaan pastoral, yaitu Bersama dalam kebersamaan menuju Gereja yang merasul

    Kelapa Dua, 6 Juli 2009 Pastor Kepala Paroki Santo Thomas,

    RD. Christophorus L. Sani

    iv

  • v

    PEMBUKAAN

    ARAH KEBIJAKAN PASTORAL PAROKI SANTO THOMAS

    TAHUN 2009

    Kesatuan dan Karunia yang berbeda-beda (Ef. 4 : 2-7)

    Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) 2000 mengumandangkan kata kunci komunitas basis sebagai cara baru hidup menggereja. Gereja Keuskupan Bogor sebagai bagian dari Gereja Universal menindaklanjuti dengan menyelenggarakan Sidang Sinode Keuskupan Bogor 2002, dan memilih cara baru mengge-reja dengan Membangun Komunitas Basis menuju Gereja yang Merasul. Dengan membangun komunitas basis diharapkan dapat menumbuhkembang-kan adanya komunitas-komunitas umat beriman yang terbuka membentuk jaringan komunitas dan kerja sama yang saling melengkapi. Dengan membangun komunitas-komu-nitas itupun perlu disadari bahwa telah mengembangkan suatu gerakan iman ke dalam (= membangun komunitas basis kristiani (KBK) atau komunitas basis gerejani (KBG), yaitu paguyuban atas dasar iman akan Kristus) sekaligus juga suatu gerakan iman keluar (= mem-bangun komunitas basis masyarakat atau manusiawi (KBM), yaitu paguyuban atas dasar kemasyarakatan/ kemanusiaan). Gereja Katolik di Paroki Santo Thomas Kelapa Dua sebagai bagian dari Gereja Partikular yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan keadaan setempat, satu kesatuan dengan paroki-paroki lain di Keuskupan Bogor berupaya untuk menerapkan hasil sinode tersebut. Upaya tersebut dilaksanakan dalam suatu lokakarya sosialisasi dan aplikasi Sinode Keuskupan Bogor 2002, di Wisma Hijau, 30 Nopember 2003. Dalam lokakarya ini, Paroki Santo Thomas mencoba melihat permasalahan-permasalahan, keprihatinan-keprihatinan, peluang-peluang dan tantangan-tantangan yang terdapat di dalam berbagai bidang pelayanan karya pastoral. Tindak Lanjut Sinode 2002 telah memberikan potret nyata tentang kehidupan menggereja umat beriman pasca Sinode 2002. Hasil Survai

    v

  • vi

    tahun 2005, gambaran tentang keadaan dan perkembangan Keuskupan Bogor selama kurang lebih 12 tahun terakhir, serta masukan-masukan dari dekenat-dekenat yang diperoleh pada saat sosialisasi hasil survai menjadi materi pokok pembahasan lebih lanjut dalam persidangan-persidangan Temu Pas-toral (TEPAS) yang berlangsung tanggal 24-27 Oktober 2007. Akhirnya, setelah dilengkapi dengan berbagai masukan dari para peserta sidang selama Temu Pastoral itu, lahirlah Rumusan Kebi-jakan Pastoral Keuskupan Bogor 2007. Dalam persiapannya Paroki Santo Thomas mengadakan refleksi diri dengan melihat hasil potret nyata kehidupan menggereja pasca Sinode 2002, dan hasilnya berupa hasil refleksi dan usulan program kegiatan yang akan dijadikan landasan Paroki Santo Thomas Kelapa Dua dalam menentukan wajah Gereja serta mewujudkan pelayanan karya pastoral di masa depan. Oleh karena itu, Paroki Santo Thomas Kelapa Dua di dalam upaya me-wujudkan masa depannya tersebut, menyeleng-garakan Rapat Kerja Dewan Pastoral Paroki Tahun 2008 untuk menyusun Rencana Kerja dan Anggaran tahun 2009, dengan tema Bekerja sama dalam Kebersamaan Menuju Gereja yang Merasul. Tema ini dimaksudkan sebagai landasan dalam upaya mewujudkan Komunitas Basis di Paroki Santo Thomas Kelapa Dua menuju Gereja yang Merasul. Semangat gereja perdana dan Rasul Paulus juga dijadikan landasan untuk bekerjasama dalam kebersamaan menuju gereja yang merasul Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua. Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. (Ef. 4:2-7) Dengan semangat Paulus dan dalam mengisi tahun Paulus, kita patut menyebut kembali semua hal yang kita peroleh bersama-sama lewat Kristus dan lewat karya Roh Kudus. Kita bersama memiliki banyak hal kesamaan seperti dalam hal kita dipanggil pada kesatuan, cinta kasih dan damai. Selain itu, karunia-karunia yang kita terima diharapkan oleh Kristus untuk dapat dipersembahkan demi pelayanan komunitas, sebagaimana batu-

    vi

  • vii

    batu membangun suatu bangunan, dimana bangunan yang dibangun bukan bangunan biasa atau bait suci (2:19-22) tetapi tubuh Kristus sendiri atau manusia sempurna yang dibentuk dari jutaan anggota yang sekarang membentuk umat manusia dan akan terus ditambahkan di masa depan. Suatu saat nanti akan bersatu membentuk Manusia Sempurna dengan anggota yang tak terbatas lagi. Dengan menerapkan landasan biblis tersebut di atas, ke dalam tataran operasional maka roh atau semangatnya akan mengalir di segala segi kebijakan pastoral pada tingkat pelaksana (key actor), program-program DPP serta seluruh umat. Bertolak dari semua itu, serta untuk mewujudkan visi dan misi Paroki Santo Thomas yang sesuai dengan teladan Gereja Perdana, Paroki Santo Thomas Kelapa Dua memusatkan perhatiannya pada tiga segi, yaitu : segi kerohanian, segi non-kerohanian serta harta benda dan keuangan.

    VISI Visi Paroki Santo Thomas mengacu Visi Keuskupan Bogor, yaitu :

    Paroki Santo Thomas Kelapa Dua menjadi communio dari aneka komunitas basis yang beriman mendalam, solider dan dialogal,

    memasyarakat dan misioner

    Communio Yaitu suatu persekutuan, paguyuban dan persaudaraan yang : a. memelihara hubungan kesatuan dengan Allah melalui Yesus Kristus

    dalam Roh Kudus; b. memelihara hubungan kesatuan dengan Gereja Universal, Gereja

    Partikular dan antar umat sendiri; c. memelihara hubungan kesatuan dengan orang-orang lain, dengan

    kebudayaan dan agama-agama lain.

    Komunitas Basis Yaitu satuan umat yang : a. relatif kecil dan mudah berkumpul secara berkala untuk

    mendengarkan Sabda Tuhan; b. berbagi pengalaman dan masalah hidup sehari-hari dan mencari

    pemecahan-nya dalam terang Kitab Suci;

    vii

  • viii

    c. berusaha mengambil bagian dan mewujudkan misi Yesus Kristus. Beriman mendalam Umat Paroki Santo Thomas Kelapa Dua yang beriman mendalam : a. umat yang mempunyai hubungan akrab dengan Allah; b. hidupnya selalu meneladan hidup Yesus dan dijiwai oleh Roh Kudus; c. iman yang merasuk dalam hati dan budi, mendarah daging dalam diri

    pribadi serta nampak dalam sikap dan perilaku.

    Solider Umat Paroki Santo Thomas Kelapa Dua berusaha : a. memiliki kepekaan dan melibatkan diri dalam keprihatinan

    masyarakat, terutama terhadap kaum yang lemah dan tersisih dalam perjuangan mencapai kehidupan yang lebih baik;

    b. memiliki kepedulian terhadap kelestarian dan keutuhan lingkungan hidup;

    c. turut merasakan kegembiraan dan kecemasan sesama.

    Dialogal Umat Paroki Santo Thomas Kelapa Dua menyadari bahwa : a. Gereja bagaikan sakramen keselamatan yang diutus untuk

    membangun relasi dengan sesama yang berbeda budaya, suku, asal, dan agama/keyakinan dalam usaha menciptakan kerukunan dan persaudaraan yang sejati;

    b. Gereja bersama seluruh anggota masyarakat berusaha membangun tatanan masyarakat yang lebih bersatu dan bersaudara, serta melihat orang lain sebagai teman seperjalanan menuju dunia yang lebih baik.

    Memasyarakat Umat Paroki Santo Thomas Kelapa Dua yang memasyarakat adalah : a. Umat yang hadir, melibatkan diri, dan berperan aktif dalam

    membangun masyarakat; b. Umat yang imannya bertumbuh dan berakar dalam budaya setempat; c. Umat yang kehadirannya tidak menjadi orang asing bagi masyarakat

    di sekelilingnya;

    viii

  • ix

    d. Umat yang mampu menjadi garam, ragi dan terang dunia, menjadi saksi Kristus di tengah masyarakat, diterima dan disenangi orang lain karena sifatnya yang baik dan terpuji.

    Misisioner Umat Paroki Santo Thomas Kelapa Dua yang misioner adalah : a. umat yang siap sedia diutus mewartakan Kabar Gembira dan

    membagikan cinta kasih, b. umat yang juga ikut bertanggungjawab secara nyata terhadap

    perkembangan Gereja di daerah Cimanggis-Depok, Keuskupan Bogor, Gereja di Indonesia dan seluruh dunia.

    MISI Paroki Santo Thomas Kelapa Dua mengadirkan Kerajaan Allah dengan mengabdikan diri secara aktif, meningkatkan relasi dan

    mutu keimanan, meningkatkan martabat manusia, melalui penataan mekanisme dan organisasi serta pemberdayaan potensi umat basis

    Paroki Santo Thomas Kelapa Dua

    Paroki adalah persekutuan umat beriman kristiani yang dibentuk secara tetap dalam Gereja Partikular dan yang reksa pastoralnya, di bawah Uskup diocesan, dipercayakan kepada Pastor Paroki sebagai gembalanya sendiri. Oleh Pastor Paroki yang dipanggil mengambil bagian dalam pelayanan Kristus, untuk menjalankan tugas mengajar, menguduskan dan memimpin jemaat bekerjasama dengan imam-imam lainnya dibantu kaum beriman kristiani awam menurut norma tertentu. Semua itu disatukan dalam Roh Kudus melalui Sabda dan Perayaan Ekaristi, sehingga terbentuk Gereja Paroki yang didalamnya Gereja Kristus yang satu, kudus, katolik dan apostolik sungguh-sungguh hadir dan berkarya. (bdk.KHK 1985, Kan 515; 519) Menghadirkan Kerajaan Allah Paroki Santo Thomas Kelapa Dua berusaha untuk menjadikan nilai-nilai kristiani sungguh-sungguh terwujud, dan secara nyata dihayati sebagai dasar, pedoman, dan tujuan dalam hidup dan karya sehari-hari oleh Gereja itu sendiri dan masyarakat sekitarnya.

    ix

  • x

    Mengabdikan diri secara aktif Paroki santo Thomas Kelapa Dua berusaha menjadikan hidup dan karya sebagai pelayanan bagi orang lain dalam mengembangkan hidup, iman, dan penghayatannya. Pelayanan tersebut dilaksanakan bukan dengan menunggu adanya permintaan, anjuran atau paksaan, tetapi proaktif-atas inisiatif sendiri, bersifat mendatangi dan menawarkan, serta terdorong oleh gerakan hati yang tulus. Prinsipnya hanya dengan melayani dan memberikan diri kepada sesama, dirinya semakin berkembang kearah kepenuhannya.

    Meningkatkan relasi dan mutu keimanan Paroki Santo Thomas Kelapa Dua berusaha untuk menghidupkan kembali relasi iman yang solider dan dialogal diantara sesama saudara seiman. Selain itu juga berupaya meningkatkan mutu iman kekristenannya sehingga komunitas basis kristiani menjadi lebih baik dan dapat diandalkan sebagai dasar membangun komunitas basis manusiawi.

    Meningkatkan martabat manusia Paroki Santo Thomas Kelapa Dua akan memusatkan perhatiannya pada manusia, perkembangan pribadi dan imannya. Hak dan kewajiban asasi bukan hanya diperhatikan dan dibela dari berbagai tantangan yang menghambat atau merusaknya, melainkan didukung dan dipromosikan dengan menciptakan atau mengadakan apa yang perlu untuk perkembangannya.

    Penataan mekanisme dan organisasi Paroki Santo Thomas Kelapa Dua berusaha : a. membenahi tata organisasi Dewan Pastoral Paroki; b. membenahi mekanisme kerja organisasi Dewan Pastoral Paroki; c. menepati keputusan-keputusan yang diambil oleh Dewan Pastoral

    Paroki; d. melaksanakan keputusan-keputusan atas dasar komitmen moral

    untuk pelayanan pastoral yang terpadu. e. bekerja sama dalam kebersamaan untuk mewujudkan komunitas

    basis gereja yang merasul.

    x

  • xi

    Pemberdayaan Potensi Umat Basis Umat basis itu bukan hanya obyek pelayanan, tetapi juga subyek pelayanan. Karena di dalam umat basis ini tersimpan sumber daya yang kaya akan potensi, talenta, dan karunia. Oleh karena itu, umat basis ini hendaknya dijaga, dirawat dan diatur agar sumber daya itu tidak segera habis, melainkan tetap ada dan menghasilkan. Diupayakan juga agar sumber daya itu semakin meningkat dalam jumlah dan mutunya. Belajar terus menerus dan sikap kreatif harus terus diupayakan agar sumber daya sungguh-sungguh relevan, mendukung dan berdaya guna bagi hidup, kelangsungan, serta perkembangan pribadi dan iman manusia yang semakin lama semakin banyak jumlahnya.

    KEBIJAKAN PASTORAL

    Visi dan Misi Paroki yang telah dirumuskan diatas akan diwujudkan dengan meneladan Jemaat Gereja Perdana. Mereka menyadari bahwa mereka diutus menjadi Saksi Yesus Kristus untuk mewartakan Kerajaan Allah sampai keujung bumi. Mereka hidup bersatu dalam persekutuan, persaudaraan, kebersamaan, saling melayani dalam kasih, tekun dalam doa bersama dan beribadat dan melaksanakan tugas dengan setia, sehingga mereka disukai semua orang (bdk.Kis.2:41-47, 4:32-37). Untuk mewujudkan visi dan misi yang sesuai dengan teladan Gereja Perdana tersebut, Paroki Santo Thomas Kelapa Dua memusatkan perhatiannya pada tiga segi, yaitu : segi kerohanian, segi non-kerohanian serta harta benda dan keuangan. Berdasarkan ketiga segi perhatian tersebut, maka tersusulah Kebijakan Pastoral Paroki Santo Thomas Kelapa Dua, sebagai berikut : 1. Meningkatkan relasi pengurus dengan basisnya (Dewan Pastoral

    Paroki dengan seksi-seksinya, stasi, wilayah, lingkungan, organisasi serta umat);

    2. Meningkatkan mutu para pelaku (key actors) (imam, biarawan/biarawati dan awam) dengan meningkatkan kualitas imannya;

    3. Penataan mekanisme dan organisasi (menata kembali organisasi dan penerapan pelayanan pastoral);

    4. Pendayagunaan sarana dan prasarana untuk berpastoral (membentuk tim pastoral, membuat pedoman kerja seksi-seksi, menyediakan alat-alat yang mendukung karya pastoral).

    xi

  • xii

    POKOK PERHATIAN

    Paroki Santo Thomas Kelapa Dua akan memberikan perhatian khusus dengan prioritas pada bidang-bidang sebagai berikut :

    1. Perhatian kepada kaum muda a. Pendampingan kaum muda diperlukan karena, kaum muda ini

    memainkan peranan penting untuk membangun masyarakat dan gereja masa depan;

    b. Paroki hendaknya menciptakan hidup gerejawi dan kemasyarakatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai dasar manusiawi tempat kaum muda menemukan identitasnya;

    c. Paroki hendaknya memperhatikan pendampingan kaum muda dengan menggalakkan pertemuan-pertemuan, pelatihan-pelatihan, kaderisasi, peningkatan pengetahuan tentang iman dan kebangsaan yang mengandung unsur pembentukan sikap batin dan mental yang solider dengan sesamanya;

    d. Paroki hendaknya menyediakan tempat, waktu, tenaga dan kemudahan lain serta hati yang lapang bagi kaum muda dan memberi mereka kepercayaan untuk terlibat langsung dalam pelbagai kegiatan Gereja dan kemasyarakatan.

    2. Perhatian kepada Kehidupan Keluarga yang perlu terus menerus diyakinkan bahwa : a. Penyelesaian masalah keluarga, pertama-tama merupakan

    tanggung-jawab keluarga itu sendiri, sedangkan lembaga di luarnya hanyalah unsur penunjang saja;

    b. Orang tua adalah pendidik pertama dan utama bagi anak-anak mereka. Pendidikan itu meliputi pendidikan fisik, kepribadian, pengetahuan, sosial, iman dan moral;

    c. Kehidupan beragama dan teladan hidup yang baik dari orang tua dalam keluarga merupakan warisan yang paling berharga bagi anak-anak. Dari keluarga inilah diharapkan benih-benih panggilan yang tangguh;

    d. Pendampingan terhadap pasangan keluarga muda secara teratur;

    e. Pendampingan khusus dan terus menerus terhadap pasangan yang hidup dalam perkawinan campur.

    f. Pendampingan kepada orang tua lanjut usia (lansia). xii

  • xiii

    3. Perhatian khusus kepada orang-orang yang lemah, miskin, tak berdaya dan tertindas, baik dikalangan umat katolik sendiri maupun saudara-saudara yang lain (option for to the poor). Untuk itu : a. Paroki harus memberikan perhatian, tempat dan kemudahan bagi

    yang miskin dan papa dalam pelayanan sosial, kesehatan, dan pendidikan;

    b. Paroki harus memberdayakan umat khususnya kaum buruh dan yang kurang mampu lainnya melalui pelatihan dan pendampingan berwirausaha, berkoperasi, dan meningkatkan ekonomi rumah tangga;

    c. Paroki harus meningkatkan solidaritas antar umat agar yang kaya membantu yang miskin seraya mengembangkan spiritualitas sosial, yaitu bahwa Tuhan telah menitipkan saudara-saudara yang miskin kepada kita.

    4. Perhatian terhadap kehidupan sosial politik a. Paroki hendaknya menyadari bahwa sebagai Gereja yang hidup

    di dalam masyarakat pluralis baik dalam religi, kultur maupun ras. b. Paroki wajib ikut serta dengan jujur dan tanpa pamrih

    memperjuangkan kesejahteraan umum, kebenaran dan keadilan, menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan bangsa serta secara khusus membanun solidaritas dengan warga masyarakat;

    c. Untuk meningkatkan peran aktif umat Katolik dalam kehidupan sosial-politik, maka Paroki Santo Thomas Kelapa Dua berusaha : 1) Mendorong dan memajukan martabat serta tanggungjawab

    kaum awam dalam menggereja dan memasyarakat; 2) Mendampingi kaum awam agar dapat menjalankan panggilan

    mereka mencari dan menghadirkan Kerajaan Allah dengan mengurus hal-hal duniawi dan mengaturnya menurut kehendak Allah serta mempersiap-kan diri untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial politik;

    3) Menanamkan dan memperkuat penghayatan yang terpadu antara iman kristiani dan wawasan kebangsaan sebagai motivasi dasar;

    4) Menghimpun dan mendayagunakan profesi kaum awam dalam bidang sosial politik dan menjalin kerjasama yang baik untuk menghadapi tantangan dan permasalahan yang dihadapi dari waktu ke waktu;

    xiii

  • xiv

    5) Mendampingi tokoh-tokoh awam yang aktif dalam lembaga-lembaga politik dan menjalin kerjasama yang baik untuk dapat mengenali dan mengerti situasi serta kondisi masyarakat secara tepat.

    xiv

  • xv

    DAFTAR ISI Hal JUDUL

    KATA PENGANTAR iii PEMBUKAAN v DAFTAR ISI xv BAB I PENGERTIAN 1 BAB II DEWAN PASTORAL PAROKI 4 1 Nama. Wilayah dan Kedudukan 4 1.1. Nama 4 1.2. Wilayah 4 1.3. Kedudukan 4 2. Tujuan, Fungsi, Wewenang dan Tanggungjawab 4 2.1. Tujuan 4 2.2. Fungsi 5 2.3. Wewenang dan Tanggungjawab 5 3 Organisasi 5 3.1. Dewan Pastoral Paroki Harian 6 3.2. Dewan Pastoral Paroki Inti 6 3.3. Dewan Pastoral Paroki Pleno 6 4 Pemilihan Pengurus 7 4.1 Syarat-Syarat Sebagai Anggota Pengurus 7 4.2. Pemilihan Pengurus Dewan Pastoral Paroki 8 5 Pengangkatan Dan Masa Jabatan Pengurus 9 6 Tugas dan Tanggungjawab DPP 10 6.1. Tugas Umum 10 6.2 Dewan Pastoral Paroki Harian 11 6.3. Dewan Pastoral Paroki Inti 11 6.4. Dewan Pastoral Paroki Pleno 12 6.5. Ketua Dewan Pastoral Paroki 12 6.6. Wakil Ketua Dewan Pastoral Paroki 13 6.7. Sekretaris Dewan Pastoral Paroki 13 6.8. Bendahara Dewan Pastoral Paroki 14 6.9. Anggota Dewan Pastoral Paroki 15 6.10 Koordinator Bidang 16 6.11 Bidang Peribadatan 16 6.12 Bidang Pewartaan dan Kesaksian 17 6.13 Bidang Pelayanan 17 6.14 Bidang Kepemudaan 17 6.15. Tugas Umum dan Tanggungjawab Seksi 18 6.16. Seksi Liturgi 18

    xv

  • xvi

    6.17 Prodiakon 19 6.18 Putra Altar 19 6.19 Koor/Dirigen 20 6.20 Pemazmur 20 6.21 Organis 21 6.22 Lektor-lektris 21 6.23 Tata Tertib dan Persembahan 21 6.24 Dekorasi dan Tata Bunga 22 6.25. Seksi Katekese 22 6.26. Seksi Kerasulan Kitab Suci 23 6.27. Seksi Kerasulan Keluarga 23 6.28. Seksi Komunikasi Sosial (Komsos) 24 6.29. Seksi Kerasulan Awam dan Hubungan Antar

    Agama dan Kepercayaan (Kerawam dan HAK) 24

    6.30 Seksi Panggilan dan Karya Misiioner 25 6.31. Seksi Keadilan dan Perdamaian 25 6.32 Seksi Pengembangan Sosial Ekkonomi (PSE) 25 6.33 Seksi Pendidikan (OTA) 26 6.34 Seksi Pemberdayaan SDM 26 6.35. Seksi Rumah Tangga 26 7 Kepanitiaan/Tim Kerja 27 7.1. Tugas Kepanitiaan/Tim Kerja 27 7.2. Tanggungjawab Kepanitian/Tim Kerja 27 8 Tugas dan Tanggungjawab Perkumpulan dan

    Organisasi 27

    8.1. Perkumpulan/Kelompok Katolik 27 8.2. Organisasi Katolik 28

    BAB III STASI 29 1. Batas Pelayanan dan Kedudukan 29 1.1. Batas Pelayanan 29 1.2. Kedudukan 29 2. Tujuan, Fungsi, dan Wewenang 29 2.1. Tujuan 29 2.2. Fungsi 29 2.3. Wewenang 30 3. Tugas dan Tanggungjawab 30 3.1. Tugas 30 3.2. Tanggungjawab 30 4. Kepengurusan 31 5. Uraian Tugas dan Tanggungjawab Pengurus 31

    xvi

  • xvii

    5.1. Ketua Stasi 31 5.2. Sekretaris 32 5.3. Bendahara Stasi 33 5.4 Koordinator Bidang 34 5.5 Bidang Peribadatan 34 5.6 Bidang Pewartaan dan Kesaksian 35 5.7 Bidang Pelayanan 35 5.8 Bidang Kepemudaan 35 5.9 Seksi-seksi 36 5.10 Pemilihan Pengurus Stasi 36 5.11 Pengangkatan dan Masa Jabatan Pengurus 37 5.12. Kepanitiaan Stasi 37

    BAB IV WILAYAH 38 1. Batas Pelayanan dan Kedudukan 38 1.1. Batas Pelayanan 38 1.2. Kedudukan 38 2. Tujuan, Fungsi, dan Wewenang 38 2.1. Tujuan 38 2.2. Fungsi 38 2.3. Wewenang 38 3. Susunan Pengurus 39 4. Pemilihan Pengurus 39 4.1. Pimpinan dan peserta rapat pemilihan pengurus 39 4.2 Tata Cara Pemilihan Pengurus 39 4.3. Susunan Acara Rapat Pemilihan Pengurus 40 5. Pengangkatan dan Masa Jabatan Pengurus 41 6. Tugas dan Tanggungjawab Pengurus 41 7. Uraian Tugas dan Tanggungjawab Pengurus 42 7.1. Ketua Wilayah 42 7.2. Sekretaris 43 7.3. Bendahara 44 7.4. Koordinator Peribadatan 45 7.5. Koordinator Pewartaan dan Kesaksian 45 7.6. Koordinator Pelayanan 47 7.7. Koordinator Kepemudaan 47 8. Kepanitiaan 48 8.1. Kepanitian Tingkat Wilayah 48 8.2 Kepanitian Tingkat Paroki 48

    xvii

  • xviii

    BAB V LINGKUNGAN 50 1. Batas Pelayanan dan Kedudukan 50 1.1. Batas Pelayanan 50 1.2. Kedudukan 50 2. Tujuan, Fungsi, dan Wewenang 50 2.1. Tujuan 50 2.2. Fungsi 50 2.3. Wewenang 50 3. Susunan Pengurus 50 4. Pemilihan Pengurus 51 4.1. Pimpinan dan peserta pemilihan pengurus 51 4.2 Tata Cara Pemilihan Pengurus Lingkungan 51 4.3. Susunan Acara Rapat Pemilihan Pengurus 51 5. Pengangkatan dan Masa Jabatan Pengurus 52 6. Tugas dan Tanggungjawab Pengurus 53 6.1. Tugas Lingkungan 53 6.2. Tanggungjawab Lingkungan 54 7. Uraian Tugas dan Tanggungjawab Pengurus 54 7.1. Ketua Lingkungan 54 7.2. Sekretaris 55 7.3. Bendahara 56 7.4. Rukun 57 7.5 Seksi Liturgi 57 7.6 Seksi Koor dan Tata Tertib 58 7.7. Sekisi Pewartaan 59 7.8. Seksi Pelayanan 60

    BAB VI SUASANA DAN TATA KERJA 62 1 Suasana Kerja 62 2. Rapat 62 3. Pimpinan dan laporan Rapat 63 4. Keputusan rapat 63 5. Tata cara mengambil keputusan 64

    BAB VII KETENTUAN PERALIHAN DAN PENUTUP 65 1. Ketentuan Peralihan 65 2. Penutup 65

    Daftar Referensi 66 Lampiran 1 : Badan Dewan Pastoral Paroki 67 Lampiran 2 : Daftar Stasi, Wilayah, dan Lingkungan 68

    xviii

  • 1

    BAB I PENGERTIAN

    1. Paroki Paroki adalah sebagian dari umat dalam suatu keuskupan yang penggembalaannya diserahkan kepada seorang imam, Pastor Kepala Paroki, di bawah pimpinan Uskup (KHK kan. 515 1). Daerah reksa pastoral paroki ditentukan melalui Surat Keputusan Uskup dengan batas-batas geografis yang jelas. 2. Stasi Stasi adalah persekutuan lingkungan-lingkungan dan/atau wilayah-wilayah yang berdekatan dan memiliki tempat ibadat tersendiri untuk Perayaan Ekaristi setiap hari Minggu, tetapi penggembalaannya masih dilaksanakan oleh Pastor Paroki atau Pastor lain dari paroki yang bersangkutan.

    3. Wilayah Wilayah adalah sebagian dari umat dalam paroki, yang terdiri dari 3 sampai dengan 6 Lingkungan yang letaknya berdekatan, dengan batas pelayanan yang ditentukan oleh Dewan Pastoral Paroki, menurut batas-batas administrasi pemerintahan dan /atau batas-batas geografis yang memudahkan komunikasi antar umat setempat.

    4. Lingkungan Lingkungan adalah sebagian dari umat dalam "wilayah", yang terdiri dari 25 sampai dengan 50 kepala keluarga (KK), berdomisili dalam batas-batas geografis yang memudahkan komunikasi antara satu dengan lainnya. 5. Rukun Rukun adalah sebagian dari umat dalam "lingkungan", yang terdiri dari 10 sampai dengan 15 kepala keluarga (KK) dan berdomisili di tempat-tempat yang secara geografis cukup berdekatan.

    6. Tokoh Awam Tokoh awam adalah orang-orang katolik yang karena keahlian, kedudukan dan relasinya dalam masyarakat dan keterlibatannya dalam lingkup kegerejaan, mempunyai wibawa dan dapat memberi sumbangan yang bermanfaat bagi perkembangan paroki.

  • 2

    7. Pastor Kepala Paroki Pastor Kepala Paroki adalah pastor yang diberi tugas dan tanggungjawab oleh Uskup untuk memimpin dan mengepalai paroki.

    8. Pastor Pembantu Pastor pembantu adalah rekan sekerja Pastor Kepala yang diberi tugas oleh Uskup untuk membantu Pastor Kepala dalam menggembalakan umat paroki.

    9. Dewan Pastoral Paroki Dewan Pastoral Paroki adalah suatu badan gerejawi yang dibentuk berdasarkan keputusan Uskup, yang di dalamnya para wakil umat dan para gembala secara bersama-sama mengambil bagian sesuai dengan bentuk hidup (forma vivendi), tugas, dan keadaannya masing-masing dalam memikirkan, memutuskan, dan melaksanakan kegiatan yang perlu dan bermanfaat untuk mewartakan Sabda Tuhan, mengembangkan rahmat Allah, membimbing umat agar dapat menghayati, mengungkapkan, dan mengamalkan imannya (bdk. kan. 536 i) Dewan Pastoral Paroki ditata dalam bentuk Dewan Pastoral Paroki Harian, Dewan Pastoral Paroki Inti dan Dewan Pastoral Paroki Pleno.

    10. Dewan Pastoral Paroki Harian Dewan Pastoral Paroki Harian adalah pengurus yang melaksanakan tugas kegiatan sehari-hari Dewan Pastoral Paroki. Dewan Pastoral Paroki Harian terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, dan Bendahara Dewan Pastoral Paroki, Pastor Pembantu, dan beberapa Anggota yang dipilih dari Dewan Pastoral Paroki. 11. Dewan Pastoral Paroki Inti Dewan Pastoral Paroki Inti adalah Wadah Koordinatif yang terdiri dari Pengurus Dewan Pastoral Paroki Harian, Diakon, Ketua Stasi, Koordinator Bidang, dan Ketua Wilayah serta dan beberapa Anggota yang dipilih dari Dewan Pastoral Paroki. 12. Dewan Pastoral Paroki Pleno Dewan Pastoral Paroki Pleno adalah Rapat yang semua pengurus dan anggotanya diundang. Dewan Pastoral Paroki Pleno terdiri dari Dewan Pastoral Paroki Inti, para Ketua Lingkungan, para Ketua Seksi dan subseksi, wakil sekolah katolik, wakil biara, wakil organisasi dan perkumpulan katolik, dan tokoh-tokoh awam yang ada di paroki

  • 3

    13. Koordinator Bidang Koordinator Bidang adalah badan yang dibentuk untuk mengkoordinir Seksi dan Subseksi sesuai bidang pelayanannya.

    14. Seksi dan Subseksi Seksi adalah badan yang dibentuk untuk melaksanakan tugas Dewan Pastoral Paroki. Subseksi adalah badan yang dibentuk untuk membantu pelaksanaan tugas seksi. 15. Organisasi dan Perkumpulan Katolik Organisasi dan perkumpulan katolik adalah organisasi dan perkumpulan yang salah satu basis kegiatannya adalah paroki. 16. Biarawan/biarawati Biarawan/biarawati adalah para peserta hidup bakti yang hidup dalam komunitas religius di dalam biara.

  • 4

    BAB II DEWAN PASTORAL PAROKI

    1. Nama, Wilayah dan Kedudukan

    1.1. Nama Paroki Santo Thomas didirikan pada tanggal 23 Maret 1991 dengan nama pelindung Santo Thomas. Nama badan yang mengelola Paroki Santo Thomas disebut : DEWAN PASTORAL PAROKI SANTO THOMAS.

    1.2. Wilayah Wilayah Paroki Santo Thomas meliputi sebagian Kecamatan Cimanggis dan sebagian Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. 1.3. Kedudukan a. Kedudukan Paroki Santo Thomas adalah sebagai bagian dari

    Keuskupan Bogor dalam batas-batas teritorial tertentu yang diputuskan oleh Bapak Uskup.

    b. Tempat kedudukan Gereja, pastoran, serta gedung paroki terletak di. Ksatrian Amji Atak Korps Brimob POLRI, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok.

    2. Tujuan, Fungsi, Wewenang dan Tanggungjawab 2.1. Tujuan Dewan Pastoral Paroki bertujuan: a. Mewujudkan panggilan Umat Allah dalam hidup, kesucian, dan misi

    Gereja Universal di Paroki dibawah koordinasi Gereja Partikular atau Keuskupan.

    b. Tercapainya tata penggembalaan umat malalui pelibatan, pengembangan dan pemberdayaan seluruh umat dalam hidup dan karya untuk menemukan ungkapan dan perwujudan iman yang khas.

    c. Tercapainya hubungan dengan siapa pun yang berkehendak baik dengan membangun kerjasama hubungan antar agama dan kepercayaan, mengembangkan pola hidup dan pola pikir dalam masyarakat yang majemuk, dan memperhatikan yang yang kecil, lemah, miskin, dan tersingkir.

  • 5

    2.2. Fungsi Dewan Pastoral Paroki berfungsi untuk :

    a. Membantu Pastor Paroki sebagai Gembala jiwa jiwa (bdk. CD 30; kan. 519) dan mewakili umat beriman dalam karya pastoral paroki.

    b. Memikirkan, mengembangkan, merencanakan, memutuskan, mengusahakan pelaksanaan, mengevaluasi, dan mempertanggung-jawabkan kegiatan pastoral yang perlu dan bermanfaat bagi kehidupan paroki. Kegiatan pastoral yang dimaksud meliputi pengajaran (munus docendi), pengudusan (munus sanctificandi), dan pemerintahan atau kepemimpinan (munus regendi).

    c. Mengusahakan peningkatan persekutuan hidup kristiani (koinonia), pewartaan Sabda (kerygma), perayaan liturgi/sakramen (liturgia), pelayanan kepada yang membutuhkan terutama orang miskin (diakonia), dan perwujudan kesaksian iman (martyria) sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.

    d. Mengupayakan bentuk serta cara sosialisasi dan implementasi kebijakan pastoral keuskupan dalam paroki.

    2.3. Wewenang dan Tanggungjawab a. Dewan Pastoral Paroki berwenang mengambil keputusan reksa

    pastoral paroki dalam kesatuan dengan Arah Dasar Pastoral Keuskupan.

    b. Dewan Pastoral Paroki bertanggungjawab atas pelaksanaan keputusan reksa pastoral paroki kepada umat paroki (Dewan Pastoral Paroki Pleno) dan Uskup.

    3. Organisasi Dalam mewujudkan terlaksananya panggilan umat Allah untuk berperan aktip dalam karya pastoral paroki dan hidup bermasyarakat, Paroki memiliki badan organisasi yang terdiri dari Dewan Pastoral Paroki; Stasi; Wilayah; Lingkungan.

    Dewan Pastoral Paroki memiliki 3 (tiga) badan, yaitu : a. Dewan Pastoral Paroki Harian; b. Dewan Pastoral Paroki Inti; c. Dewan Pastoral Paroki Pleno.

  • 6

    3.1. Dewan Pastoral Paroki Harian Susunan Kepengurusan Dewan Pastoral Paroki Harian terdiri dari : a. Ketua Dewan Pastoral Paroki Harian, ex officio dijabat oleh Pastor

    Kepala Paroki. b. Wakil Ketua c. Sekretaris, seorang atau lebih. d. Bendahara, seorang atau lebih e. Anggota, terdiri dari : Pastor Pembantu;

    3.2. Dewan Pastoral Paroki Inti terdiri dari : a. Dewan Pastoral Paroki Harian b. Koordinator-koordinator Bidang c. Ketua-ketua Wilayah.

    3.3. Dewan Pastoral Paroki Pleno terdiri dari : a. Dewan Pastoral Paroki Inti b. Ketua-ketua Lingkungan d. Ketua-ketua Seksi DPP: Liturgi. Prodiakon. Lektor/Lektris. Putra Altar. Organis. Dirigen/Koor Pemazmur. Tata Tertib dan Persembahan. Dekorasi Tata bunga Katekese. Kerasulan Kitab Suci. Kerasulan Keluarga. Komunikasi Sosial (Komsos).

  • 7

    Kerasulan Awam dan Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan (Kerawam dan HAK). Panggilan dan Karya Misioner Keadilan dan Perdamaian Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE). Rumah Tangga

    e. Ketua-ketua /Organisasi / Perkumpulan Katolik kelompok yang kedudukannya sebagai seksi dalam DPP: Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Cabang Santo

    Thomas. Kelompok Karyawan Muda Katolik (KKMK). Muda-mudi katolik (Mudika) / OMK Koperasi Kredit Perkumpulan Dana Kematian Yusuf Arimatea Persekutuan Doa Karismatik Katolik Persatuan Guru Katolik Yayasan Pendidikan Katolik. Legio Maria. Lansia Organisasi/Perkumpulan katolik lainnya sesuai perkembangan.

    4. Pemilihan Pengurus 4.1. Syarat-Syarat Sebagai Anggota Pengurus Syarat-syarat sebagai Pengurus dan Anggota Dewan Pastoral Paroki adalah sebagai berikut: a. Teguh imannya dan baik kesusilaannya, memiliki bakat dan

    kesediaan untuk bekerjasama demi pengembangan paroki/ stasi/wilayah/lingkungan.

    b. Tertarik untuk mengembangkan misi Gereja atau Paroki/Stasi/Wilayah/ Lingkungan demi pelayanan kepada mereka yang kecil.

    c. Bijaksana dan punya kerelaan untuk menghargai pendapat atau pandangan orang lain demi kebaikan bersama.

    d. Mau merelakan waktu untuk pertemuan dan kegiatan bersama.

  • 8

    e. Sudah dibaptis dan sudah menerima sakramen penguatan (Krisma) serta diterima dalam Gereja Katolik serta tidak sedang menjalani hukuman Gereja.

    f. Memiliki semangat untuk membangun kesatuan umat. g. Memiliki pengalaman dalam menggereja dan bermasyarakat. 4.2. Pemilihan Pengurus Dewan Pastoral Paroki Tata laksana Pemilihan Pengurus dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : a. Pemilihan Anggota Pengurus Dewan Pastoral Paroki, dilaksanakan

    oleh Panitia Pemilihan yang dibentuk atau ditugaskan oleh Dewan Pastoral Paroki, dan disahkan oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki.

    b. Pencalonan Anggota Pengurus Dewan Pastoral Paroki diajukan oleh lingkungan melalui wilayah, kecuali Ketua ex officio adalah Pastor Kepala Paroki.

    c. Cara Pemilhan Pengurus dan Anggota Dewan Pastoral Paroki dilaksanakan dengan sistem formatur.

    d. Jumlah formatur ditentukan oleh Dewan Pastoral Paroki Harian. e. Anggota formatur adalah perwakilan resmi dari wilayah dan stasi. f. Anggota formatur ditetapkan oleh Dewan Pastoral Paroki Harian,

    kecuali ketua formatur adalah ex officio Pastor Kepala Paroki. g. Formatur diberi tugas dan wewenang menyusun kepengurusan

    Dewan Pastoral Paroki Harian dan Seksi-Seksi. h. Susunan kepengurusan/strukrtur organisasi yang akan dipilih,

    ditetapkan, dan disahkan oleh Dewan Pastoral Paroki Harian. i. Panitia Pemilihan bertugas dan berwewenang menyusun calon

    tetap Anggota Pengurus Dewan Pastoral Paroki Harian dan Seksi-seksi dan menyerahkan kepada Tim Formatur serta mensosialisasikannya, bagi calon yang tidak termasuk dalam susunan calon tetap secara otomatis dinyatakan gugur dan dikembalikan ke Wilayah dan/atau Lingkungan yang mengajukan.

    j. Tim Formatur memilih Anggota Pengurus Dewan Pastoral Paroki Harian dan Seksi-seksi, kecuali Ketua ex officio adalah Pastor Kepala Paroki. Apabila Pastor Kepala Paroki menghendaki calon di luar calon-calon yang diajukan oleh Wilayah, maka Pastor Kepala Paroki berwewenang menunjuk calon dan memberitahukan kepada Wilayah dan/atau Lingkungan bersangkutan.

  • 9

    k. Susunan Pengurus hasil kerja formatur ditetapkan oleh Dewan Pastoral Paroki Pleno, kemudian diusulkan kepada Bapak Uskup untuk disahkan dan dilantik.

    l. Anggota Pengurus Dewan Pastoral Paroki masih menjalankan tugasnya, sampai dengan pelantikan pengurus baru.

    m. Waktu pemilihan dan pelantikan Anggota Dewan Pastoral Paroki Harian dan Seksi-Seksi dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus.

    5. Pengangkatan Dan Masa Jabatan Pengurus a. Pengurus Dewan Pastoral Paroki, disahkan dan dilantik oleh Bapak

    Uskup dengan Surat Keputusan atas dasar usulan dari Pastor Kepala Paroki.

    b. Pengurus Sub Seksi, diangkat dan disahkan dengan Surat Keputusan oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki.

    c. Ketua-ketua Organisasi dan Perkumpulan/Kelompok Katolik, diangkat dan disahkan sebagai anggota Dewan Pastoral Paroki Pleno dengan Surat Keputusan oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki.

    d. Ketua Dewan Pastoral Paroki berhak mengangkat dan mengesahkan pengurus tambahan setelah mendengar saran dari Dewan Pastoral Paroki Harian.

    e. Masa jabatan Anggota Dewan Pastoral Paroki berlaku untuk jangka waktu tiga tahun, dan dapat. dipilih lagi untuk masa bakti berikutnya paling banyak satu kali lagi pada jabatan yang sama atau sejajar.

    f. Tahun kerja Dewan Pastoral Paroki terhitung mulai 1 Juli sampai dengan 30 Juni 3 (tiga) tahun berikutnya dan/atau setelah pelantikan pengurus baru.

    g. Masa jabatan anggota Dewan Pastoral Paroki berakhir apabila: Masa jabatannya telah habis; Yang bersangkutan meninggal dunia; Pindah dari Wilayah Paroki Santo Thomas; Mengundurkan diri dan diterima oleh Dewan Pastoral Paroki

    Harian; Diberhentikan oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki setelah

    mendengar saran dari Dewan Pastoral Paroki Harian.

  • 10

    Terkena hukuman gerejawi ekskomunikasi atau interdik (kan.1331-1332).

    h. Ketua Dewan Pastoral Paroki berhak mengangkat dan mengesahkan pejabat pengganti apabila ada yang mengundurkan diri.

    6. Tugas dan Tanggungjawab Dewan Pastoral Paroki 6.1. Tugas Umum a. Menggerakkan dan mengkoordinasi keterlibatan umat dan dalam

    terang iman yang meliputi bidang-bidang: Perayaan Liturgi / Sakramen (Liturgia) Pewartaan Sabda (Kerygma) Kesaksian Iman (Martyria) Pelayanan kepada yang membutuhkan terutama orang miskin

    (diakonia) Peningkatan persekutuan hidup rohani (Koinonia) Penggembalaan dan tata organisasi (Poimenik)

    b. Merencanakan arah pelayanan karya pastoral sesuai dengan Visi dan Misi Paroki, yaitu : Visi Paroki adalah Paroki Santo Thomas Kelapa Dua menjadi

    communio dari aneka komunitas basis yang beriman mendalam, solider dan dialogal, memasyarakat dan misioner. Misi Paroki adalah Paroki Santo Thomas Kelapa Dua

    mengadirkan Kerajaan Allah dengan mengabdikan diri secara aktif, meningkatkan relasi dan mutu keimanan, meningkatkan martabat manusia, melalui penataan mekanisme dan organisasi serta pemberdayaan potensi umat basis.

    c. Memutuskan masalah-masalah dan kebutuhan yang dihadapi Dewan Pastoral Paroki dan berusaha untuk memenuhinya dan atau mencarikan jalan keluarnya;

    d. Melaksanakan keputusan yang telah diambil, baik oleh Dewan Pastoral Paroki sendiri atau oleh yang ditugaskan;

    e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan keputusan agar kelemahan-kelemahan dapat diatasi dan kekuatan-kekuatan diperbesar untuk mencapai kemajuan;

    f. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas penggembalaan

  • 11

    dalam rangka menciptakan persekutuan hidup kristiani dalam gereja dan masyarakat.

    6.2 Dewan Pastoral Paroki Harian Tugas dan Tanggungjawab Dewan Pastoral Paroki Harian adalah : a. Mewakili Dewan Pastoral Paroki dalam menjalin hubungan dengan

    Keuskupan, Paroki lain dan instansiinstansi resmi yang lain; b. Melaksanakan kegiatan pelayanan pastoral dan hal-hal keparokian

    yang berhubungan dengan administrasi dan kesekretariatan secara konkret;

    c. Menyelenggarakan rapat-rapat Dewan Pastoral Paroki serta pertemuan-pertemuan lain yang di nilai perlu demi kemajuan dan perkembangan karya pastoral paroki;

    d. Mempersiapkan rapat atau pertemuan dengan kemungkinan membentuk panitia tersendiri (ad hoc);

    e. Mengundang rapat Dewan Pastoral Paroki Inti atau Dewan Pastoral Paroki Pleno atau sebagian secara berkala;

    f. Menginventarisasi karya-karya pastoral di paroki terutama mengenai tempat, bentuk, dan kegiatannya;

    g. Menginventarisasi, menjaga dan mengelola harta benda paroki; h. Memberikan laporan tahunan kepada Uskup.

    6.3 Dewan Pastoral Paroki Inti Tugas dan Tanggungjawab Dewan Pastoral Paroki Inti adalah : a. Menentukan kebijakan dan menyusun rencana program jangka

    pendek dan jangka panjang kegiatan karya pastoral paroki, dan menyampaikan kepada Dewan Pastoral Paroki Pleno;

    b. Mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan pastoral di paroki, stasi, wilayah, dan para seksi;

    c. Mengkoordinasikan dan melaksanakan program kegiatan pastoral yang telah disahkan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan program kerjanya kepada Dewan Pastoral Paroki Pleno sekurang-kurangnya setahun sekali;

    d. Mengadakan rapat secara rutin, diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan dan dalam Rapat Dewan Pastoral Paroki Inti, setiap wilayah melaporkan secara tertulis apa yang sedang terjadi di setiap lingkungan dalam Wilayahnya;

  • 12

    e. Menyampaikan informasi mengenai keadaan dan keperluan Dewan Pastoral Paroki Inti kepada Pengurus Stasi, Wilayah dan Lingkungan;

    6.4 Dewan Pastoral Paroki Pleno Tugas dan Tanggungjawab Dewan Pastoral Paroki Pleno adalah : a. Menentukan prioritas reksa pastoral Paroki jangka panjang dan

    jangka pendek . b. Menilai, melengkapi, memperbaiki dan mengesahkan rencana kerja

    yang disampaikan oleh Dewan Pastoral Paroki Inti menjadi Program Kerja Dewan Pastoral Paroki;

    c. Menerima dan menanggapi laporan kegiatan Dewan Pastoral Paroki Inti;

    d. Mengusulkan nama-nama calon pengurus dan anggota Dewan Pastoral Paroki untuk periode berikutnya.

    6.5. Ketua Dewan Pastoral Paroki Tugas dan Tanggungjawab Ketua Dewan Pastoral Paroki adalah : a. Mengusahakan persatuan seluruh umat Paroki sebagai wujud

    paguyuban atau communio yang hidup; b. Mengusahakan agar pelayanan sakramental dan sakramentali

    dapat berjalan dengan baik; c. Mengusahakan agar pembinaan iman umat dapat berjalan dengan

    baik; d. Bersama dengan anggota Dewan Pastoral Paroki mengkoordinasi

    kegiatan Paroki dan memberikan pengarahan kepada semua aktivis Paroki;

    e. Bersama dengan anggota Dewan Pastoral Paroki mengevaluasi dan menganalisa keadaan, menemukan arah dan menyusun konsep rencana kerja Paroki dan mengupayakan pelaksanaannya;

    f. Bersama dengan anggota Dewan Pastoral Paroki menggusahakan dana dan mengaturnya secara baik guna menunjang kegiatan Paroki;

    g. Menyerahkan hasil kolekte kepada Dana Solidaritas Pastoral Keuskupan Bogor sesuai dengan peraturan Keuskupan Bogor;

    h. Mengadakan rapat-rapat: Rapat Pengurus Dewan Pastoral Paroki paling sedikit satu kali dalam satu bulan; Rapat Dewan Pastoral

  • 13

    Paroki Inti diselenggarakan paling sedikit satu kali dalam tiga bulan; Rapat Dewan Pleno paling sedikit satu kali dalam enam bulan.

    6.6. Wakil Ketua Dewan Pastoral Paroki Tugas dan Tanggungjawab Wakil Ketua Dewan Pastoral Paroki adalah : a. Membantu dan bermitra dengan Ketua Dewan Pastoral Paroki

    dalam semua tugasnya; b. Bersama dengan pengurus Dewan Pastoral Paroki Harian

    mengkoordinasikan kegiatan Paroki; c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Dewan

    Pastoral Paroki; d. Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab kepada Ketua

    Dewan Pastoral Paroki.

    6.7. Sekretaris Dewan Pastoral Paroki Tugas Sekretaris Dewan Pastoral Paroki adalah : Melaksanakan tugas bidang administrasi kesekretariatan dan bidang keorganisasian untuk kepentingan Dewan Pastoral Paroki yaitu : a. Tugas bidang administrasi kesekretariatan yaitu ; Surat-menyurat Mendokumentasikan surat masuk dan surat keluar. Membuat dan menyampaikan undangan pertemuan/rapat

    kepada yang bersangkutan. Membuat notulen dan/atau risalah rapat dan menyampaikan

    kepada para peserta pertemuan/rapat. Mendokumentasikan data warga. Mendokumentasikan kegiatan pelayanan karya pastoral yang

    dilaksanakan oleh Dewan Pastoral Paroki . Mendokumentasikan Keputusan-keputusan yang di ambil oleh

    Dewan Pastoral Paroki. Mempersiapkan acara dan penyelenggaraan pertemuan/rapat

    Dewan Pastoral Paroki; b. Tugas bidang keorganisasian yaitu ; Memotivasi, mendorong dan memastikan bahwa seluruh

    anggota Dewan Pastoral Paroki melaksanakan tugasnya sesuai

  • 14

    dengan Pedoman, sistem dan peraturan yang berlaku.serta Rencana Kerja Tahunan yang telah disetujui. Secara periodik mengevaluasi pedoman, sistem dan peraturan-

    peraturan Dewan Pastoral Paroki Santo Thomas, dan menyampaikan hasil evaluasi kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki, agar dapat dilakukan revisi/ penyempurnaan.

    c. Menyusun. dan mengajukan Rencana Kerja dan Anggaran Keuangan untuk keperluan kesekretariatan dan keorganisasian;

    d. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya; e. Menyusun laporan kegiatan kepengurusan Dewan Pastoral Paroki; f. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Dewan

    Pastoral Paroki.

    Tanggungjawab Sekretaris Dewan Pastoral Paroki adalah : a. Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab kepada Ketua

    Dewan Pastoral Paroki; b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan

    anggaran keuangan; c. Memberikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas

    dan penggunaan keuangan secara periodik kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki.

    d. Menyusun laporan kegiatan Paroki secara periodik (6 bulan sekali) dan disampaikan dalam rapat Dewan Pastoral Paroki Pleno dan Ketua Dewan Pastoral Paroki.

    6.8. Bendahara Dewan Pastoral Paroki Tugas Bendahara Dewan Pastoral Paroki adalah : a. Menyelenggarakan administrasi keuangan Paroki sesuai dengan

    dasar-dasar manajamen Keuangan. b. Membukukan setiap penerimaan dan pengeluaran keperluan rutin

    gereja/pastoran/PGPM dalam Buku Kas sesuai dengan sistem Akuntansi Paroki yang berlaku.

    c. Menerima semua perolehan uang yang berasal dari kolekte, APP, donatur, Penyumbang perorangan, amplop persembahan, bantuan dari luar untuk keperluan gereja/ pastoral/sosial/PGPM mencatat dalam buku kas dan menyetorkan ke rekening Bank Dewan

  • 15

    Pastoral Paroki/PGPM dan atau menyampaikan kepada pihak tertentu sesuai dengan maksud pemberi.

    d. Membuat rancangan anggaran belanja tahunan Dewan Pastoral Paroki dan diajukan untuk disetujui dalam pertemuan/rapat Dewan Pastoral Paroki dan disahkan oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki.

    e. Bersama Ketua menandatangani cheque-cheque untuk mengambil uang dari Bank, sesuai anggaran yang telah disetujui oleh Dewan Pastoral Paroki.

    f. Membuat laporan pertanggungjawaban di bidang keuangan dan inventaris Paroki secara periodik (6 bulan sekali) untuk disahkan oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki.

    Tanggungjawab Bendahara Dewan Pastoral Paroki adalah : a. Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab kepada Ketua

    Dewan Pastoral Paroki; b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan

    anggaran keuangan; c. Memberikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas

    dan penggunaan keuangan secara periodik kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki.

    d. Menyusun laporan keuangan Paroki secara periodik (6 bulan sekali) dan disampaikan kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki.

    6.9. Anggota Dewan Pastoral Paroki Tugas Anggota Dewan Pastoral Paroki adalah : a. Membantu menyampaikan pemikiran dan gagasan kepada Ketua

    Dewan Pastoral Paroki untuk memperlancar pelaksanaan tugas-tugas Dewan Pastoral Paroki.

    b. Melakukan tugas-tugas khusus yang diberikan oleh Pengurus Dewan Pastoral Paroki Harian.

    c. Memantau dan memotivasi Seksi-Seksi/Panitia/Bagian/Tim agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, dan melaporkan perkembangannya kepada Rapat Pengurus Dewan Pastoral Paroki Harian, sekurang kurangnya 3 bulan sekali.

  • 16

    6.10 Koordinator Bidang Tugas Umum dan tanggungjawab Koordinator Bidang adalah : a. Membantu dan bermitra dengan Ketua Dewan Pastoral Paroki

    dalam semua tugasnya; b. Mengkoordinir seksi yang ada di bawahnya dan mengkoordinasikan

    Organisasi/Perkumpulan dalam melaksanakan kegiatan karya pastoral sesuai dengan bidang kerjanya

    c. Mewakili seksi dalam rapat Dewan Pastoral Paroki Inti; d. Menyusun rencana kerja dan anggaran keuangan berdasarkan

    usulan dari seksi di bawahnya sesuai bidang kerjanya. e. Menyusun laporan kegiatan bidangnya; f. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Dewan

    Pastoral Paroki. g. Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab kepada Ketua

    Dewan Pastoral Paroki. h. Bertanggungjawab mengenai kelancaran pelaksanaan tugas seksi

    di bawahnya.

    6.11 Bidang Peribadatan Tugas Koordinator Bidang Peribadatan adalah : a. Membantu dan bermitra dengan Ketua Dewan Pastoral Paroki

    dalam Bidang Peribadatan; b. Mengkoordinir seksi-seksi yang ada di bawahnya sesuai dengan

    Bidang Peribadatan; Seksi Liturgi, Prodiakon, Putra Altar, Koor/Dirigen, Pemazmur, Organis, Lektor-lektris, Tata-tertib dan Persembahan, dekorasi dan Tata Bunga serta Perkumpulan PDKK, Legio Maria.

    c. Menyusun rencana kerja dan anggaran keuangan berdasarkan usulan dari seksi dibawahnya Bidang Peribadatan.

    d. Menyusun laporan kegiatan Bidang Peribadatan; e. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Dewan

    Pastoral Paroki.

  • 17

    6.12 Bidang Pewartaan dan Kesaksian Tugas Koordinator Bidang Pewartaan dan Kesaksian adalah : a. Membantu dan bermitra dengan Ketua Dewan Pastoral Paroki

    dalam Bidang Pewartaan dan Kesaksian; b. Mengkoordinir seksi-seksi yang ada di bawahnya sesuai dengan

    Bidang Pewartaan dan Kesaksian; Seksi Katekese, Kerasulan Kitab Suci, Kerasulan Keluarga, Komunikasi Sosial, Kerasulan Awam dan Hubungan Antar Kepercayaan, Panggilan dan Misioner, Keadilan dan Perdamaian, serta Perkumpulan BIA, BIR, KEP, Guru Agama.

    c. Menyusun rencana kerja dan anggaran keuangan berdasarkan usulan dari seksi dibawahnya Bidang Pewartaan dan Kesaksian.

    d. Menyusun laporan kegiatan Bidang Pewartaan dan Kesaksian; e. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Dewan

    Pastoral Paroki.

    6.13 Bidang Pelayanan Tugas Koordinator Bidang Pelayanan adalah : a. Membantu dan bermitra dengan Ketua Dewan Pastoral Paroki

    dalam Bidang Pelayanan b. Mengkoordinir seksi-seksi yang ada di bawahnya sesuai dengan

    Bidang Peribadatan; Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi, Pendidikan dan OTA, Pemberdayaan SDM, serta Perkumpulan Lansia, Koperasi, PDKYA.

    c. Menyusun rencana kerja dan anggaran keuangan berdasarkan usulan dari seksi dibawahnya Bidang Pelayanan.

    d. Menyusun laporan kegiatan Bidang Pelayanan;

    6.14 Bidang Kepemudaan Tugas Koordinator Bidang Kepemudaan adalah : a. Mengkoordinasikan kegiatan pembinaan dan pendampingan

    terhadap kaum muda; b. Bekerjasama dan berkoordinasi dengan Koordinator Kepemudaan

    wilayah/pendamping mudika wilayah untuk melaksanakan pembinaan dan pendampingan kaum muda;

    c. Menyelenggarakan retret, rekoleksi, seminar, lokakarya yang berkaitan dengan kehidupan kaum muda baik dalam menggereja maupun bermasyarakat dan bernegara;

  • 18

    d. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran keuangan kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki serta menyelenggarakannya;

    e. Mengevaluasi pelaksanaan kerja. 6.15. Tugas Umum dan Tanggungjawab Seksi a. Merencanakan dan menyelenggarakan program kegiatan dan

    anggaran keuangan; b. Berkoordinasi dengan seksi lain dan bekerjasama

    organisasi/perkumpulan katolik dan non katolik; c. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran biaya

    kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki ; melalui Koordinator Bidang yang bersangkutan

    d. Mengevaluasi pelaksanaan kerja; e. Memberikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas

    dan penggunaan keuangan secara periodik kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki melalui Koordinator Bidang yang bersangkutan.

    f. Dalam melaksanakan tugasnya, seksi Liturgi bertanggungjawab kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki melalui Koordinator Bidang yang bersangkutan;

    g. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan anggaran keuangan;

    6.16. Seksi Liturgi Tugas Seksi Liturgi adalah : a. Menyusun jadwal tugas terpadu pelayanan liturgi pada Hari Minggu,

    Jumat Pertama, Hari Raya Natal, Paskah, dan hari raya yang disamakan dengan hari minggu, secara terpadu berdasarkan tahun liturgi;

    b. Menyiapkan buku panduan perayaan peribadatan, meliputi: Perayaan Ekaristi, Ibadat Sabda, Jalan Salib, dsb;

    c. Berkoordinasi dengan koster, mempersiapkan peralatan dan perlengkapan ibadat : Buku Perayaan Ekaristi, teks-teks, lilin altar, hosti, anggur, piala, sibori, taplak altar, pakaian Perayaan Ekaristi, pakaian prodiakon, pakaian lektor, pakaian putra altar, tata suara serta peralatan dan perlengkapan ibadat lainnya;

    d. Berkoordinasi dengan koster dalam pemeliharaan peralatan dan perlengkapan liturgi;

  • 19

    e. Bekerjasama dan berkoordinasi dengan Panitia yang dibentuk oleh Dewan Pastoral Paroki, organisasi/Perkumpulan katolik, wilayah, lingkungan, dalam penyelenggaraan kegiatan perayaan peribadatan atau yang berhubungan dengan liturgi;

    f. Bekerjasama dengan organisasi/Perkumpulan katolik dan sub seksi, menyelenggarakan rekoleksi, penataran atau kursus untuk para petugas liturgi;

    6.17 Seksi Prodiakon Tugas Seksi Prodiakon adalah : a. Menyusun jadwal tugas pelayanan Prodiakon sebagai pembantu

    Imam untuk menerimakan komuni dalam Perayaan Ekaristi pada hari minggu, jumat pertama, hari raya natal dan paskah, dan hari raya lainnya yang disamakan dengan hari minggu, jadwal disampaikan kepada seksi liturgi/bidang peribadatan untuk disusun jadwal liturgi terpadu, serta membantu Pastor mengirim dan menerimakan komuni untuk orang sakit;

    b. Mengadakan pembinaan dan pendampingan anggota prodiakon, dengan menyelenggarakan rekoleksi, retret, penataran dan ziarah;

    c. Anggota Prodiakon membantu pengurus Lingkungan dan Wilayah untuk memimpin upacara penguburan, ibadat sabda dan tugas lainnya yang berhubungan dengan ibadat;

    d. Lingkup pelayanan prodiakon terbatas dalam paroki tempat ia diangkat dengan Surat Keputusan Uskup untuk jangka waktu 3 tahun dan dapat diangkat kembali;

    e. Pengurus Prodiakon dipilih langsung oleh anggota, Ketua mewakili dalam pertemuan bidang peribadatan, dan Dewan Pastoral Paroki Pleno.

    6.18 Seksi Putra Altar Tugas Seksi Putra Altar adalah : a. Menyusun jadwal tugas pelayanan dalam Perayaan Ekaristi pada

    hari minggu, jumat pertama, hari raya natal dan paskah, dan hari raya lainnya yang disamakan dengan hari minggu, jadwal disampaikan kepada seksi liturgi/bidang peribadatan untuk disusun jadwal liturgi terpadu

    b. Mengadakan pembinaan dan pendampingan anggota Putra Altar, dengan menyelenggarakan latihan rutin,rekoleksi, retret, penataran ziarah dan rekreasi;

  • 20

    c. Mengadakan pendataan anggota dan menambah anggota baru dari lingkungan-lingkungan;

    d. Pengurus Putra Altar dipilih langsung oleh anggota, Ketua mewakili dalam pertemuan bidang peribadatan, dan Dewan Pastoral Paroki Pleno

    6.19 Seksi Koor/Dirigen Tugas Seksi Koor/Dirigen adalah : a. Mendata dan menyusun jadwal tugas koor dan dirigen lingkungan/

    wilayah/ sekolah katolik/ kelompok/perkumpulan/organisasi katolik, dalam Perayaan Ekaristi pada hari minggu, jumat pertama, hari raya natal dan paskah, dan hari raya lainnya yang disamakan dengan hari minggu, jadwal disampaikan kepada seksi liturgi/bidang peribadatan untuk disusun menjadi jadwal liturgi terpadu;

    b. Mengadakan pembinaan dan pendampingan terhadap para dirigen, dengan menyelenggarakan pelatihan, penataran, rekoleksi, retret, dll;

    c. Memilih nyanyian Perayaan Ekaristi sesuai dengan kalender liturgi atau tema Perayaan Ekaristi;

    6.20 Seksi Pemazmur Tugas Seksi Pemazmur adalah : a. Menyusun jadwal tugas pelayanan dalam Perayaan Ekaristi pada

    hari minggu, jumat pertama, hari raya natal dan paskah, dan hari raya lainnya yang disamakan dengan hari minggu, jadwal disampaikan kepada seksi liturgi/bidang peribadatan untuk disusun jadwal liturgi terpadu

    b. Mengadakan pembinaan dan pendampingan anggota pemazmur, dengan menyelenggarakan latihan rutin, rekoleksi, retret, penataran;

    c. Mengadakan pendataan anggota dan menambah anggota baru dari lingkungan, sekolah katolik/kelompok/ perkumpulan/organisasi katolik;

    d. Pengurus pemazmur dipilih langsung oleh anggota, Ketua mewakili dalam pertemuan bidang peribadatan, dan Dewan Pastoral Paroki Pleno

  • 21

    6.21 Seksi Organis Tugas Seksi Organis adalah ; a. Menyusun jadwal tugas pelayanan dalam Perayaan Ekaristi pada

    hari minggu, jumat pertama, hari raya natal dan paskah, dan hari raya lainnya yang disamakan dengan hari minggu, jadwal disampaikan kepada seksi liturgi/bidang peribadatan untuk disusun jadwal liturgi terpadu

    b. Mengadakan pembinaan dan pendampingan organis, dengan menyelenggarakan latihan rutin, rekoleksi, retret, penataran;

    c. Mengadakan pendataan anggota dan menambah anggota baru dari lingkungan, sekolah katolik/kelompok/ perkumpulan/organisasi katolik

    d. Pengurus pemazmur dipilih langsung oleh anggota, Ketua mewakili dalam pertemuan bidang peribadatan, dan Dewan Pastoral Paroki Pleno

    6.22 Seksi Lektor-lektris Tugas Seksi Lektor-lektris adalah : a. Menyusun jadwal tugas pelayanan dalam Perayaan Ekaristi pada

    hari minggu, jumat pertama, hari raya natal dan paskah, dan hari raya lainnya yang disamakan dengan hari minggu, jadwal disampaikan kepada seksi liturgi/bidang peribadatan untuk disusun jadwal liturgi terpadu

    b. Mengadakan pembinaan dan pendampingan Lektor-lektris, dengan menyelenggarakan latihan rutin, rekoleksi, retret, penataran;

    c. Mengadakan pendataan anggota dan menambah anggota baru dari lingkungan, sekolah katolik/kelompok/ perkumpulan/organisasi katolik

    d. Pengurus pemazmur dipilih langsung oleh anggota, Ketua mewakili dalam pertemuan bidang peribadatan, dan Dewan Pastoral Paroki Pleno

    6.23 Seksi Tata-tertib dan Persembahan Tugas Seksi Tata-tertib dan Persembahan adalah : a. Menyusun jadwal tugas tata tertib, persembahan dan kolektan

    lingkungan/ wilayah/ sekolah katolik/ kelompok/ perkumpulan /organisasi katolik, dalam Perayaan Ekaristi pada hari minggu, jumat pertama, hari raya natal dan paskah, dan hari raya lainnya

  • 22

    yang disamakan dengan hari minggu, jadwal disampaikan kepada seksi liturgi/bidang peribadatan untuk disusun jadwal liturgi terpadu;

    b. Petugas tata tertib mengatur tempat duduk umat selama perayaan ekaristi berlangsung, mengumpulkan kolekte dan mengatur umat dalam menyambut komuni;

    c. Memeriksa dan memastikan bahwa kotak persembahan, dan kantong kolekte sudah disiapkan;

    d. Sesudah Perayaan Ekaristi, petugas membawa kotak kolekte ke pastoran dan menghitung hasil kolekte, kemudian menyerahkan kepada Bendahara Paroki;

    6.24 Seksi Dekorasi dan tata bunga Tugas Seksi Dekorasi dan tata bunga adalah : a. Menyusun jadwal tugas Dekorasi dan tata bunga lingkungan-

    lingkungan, dalam Perayaan Ekaristi pada hari minggu, jumat pertama, hari raya natal dan paskah, dan hari raya lainnya yang disamakan dengan hari minggu, jadwal disampaikan kepada seksi liturgi/bidang peribadatan untuk disusun jadwal liturgi terpadu;

    b. Memeriksa dan memastikan bahwa altar dan ruangan gereja telah dihias;

    6.25. Seksi Katekese Tugas Seksi Katekese adalah : a. Mengkoordinasikan, perkumpulan/kelompok dan sub seksi yang

    berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan pengajaran iman, meliputi: guru agama, koordinator Peribadatan Stasi/Wilayah dan seksi liturgi Lingkungan, seksi lain, organisasi katolik dan yayasan pendidikan katolik; serta Panitia yang dibentuk oleh Dewan Pastoral Paroki;

    b. Merencanakan, menyelenggarakan pengajaran iman berdasarkan Kitab Suci dan ajaran gereja bagi calon baptis, penerima komuni pertama dan krisma;

    c. Menyusun dan menentukan jadwal, kurikulum, buku panduan dan pengajar untuk pengajaran calon baptis, komuni pertama dan krisma;

    d. Bekerjasama dengan seksi lain (Seksi Kerasulan Kitab Suci) dan Panitia yang dibentuk oleh Dewan Pastoral Paroki menyiapkan bahan pendalaman iman dan pembekalan kepada para pemandu

  • 23

    pendalaman iman di Wilayah/ Lingkungan, pada masa prapaskah, adven, dan bulan Kitab Suci, dan lain-lain;

    e. Menyelenggarakan rekoleksi, seminar, penataran kursus bagi para guru agama dan petugas katekese wilayah dan lingkungan;

    f. Memperhatikan pelajaran agama katolik yang diselenggarakan sekolah-sekolah katolik maupun non katolik di wilayah paroki.

    6.26. Seksi Kerasulan Kitab Suci (KKS) Tugas Seksi Kerasulan Kitab Suci (KKS) adalah : a. Mengkoordinasikan kegiatan yang berkaitan dengan upaya

    pengenalan dan pengamalan Kitab Suci; b. Menyusun bahan pendalaman Kitab Suci dan memberi pembekalan

    kepada para pemandu pendalaman Kitab Suci di wilayah dan lingkungan;

    c. Bekerjasama dengan Seksi Katekese, Panitia yang dibentuk oleh Dewan Pastoral Paroki, wilayah, lingkungan mengadakan pendalaman Kitab Suci pada masa prapaskah, adven, dan pada bulan Kitab Suci, dan lain-lain;

    d. Bekerjasama dengan seksi lain, wilayah dan lingkungan, mengadakan bimbingan kepada umat untuk lebih mengenal Sabda Tuhan;

    e. Menyelenggarakan rekoleksi, seminar, penataran, kursus Kitab Suci;.

    6.27. Seksi Kerasulan Keluarga Tugas Seksi Kerasulan Keluarga adalah : a. Mengkoordinasikan kegiatan yang berkaitan dengan upaya

    pembinaan kehidupan keluarga; b. Menyelenggarakan kursus persiapan perkawinan; c. Menyusun dan menentukan jadwal, kurikulum buku panduan dan

    pengajar untuk pengajaran/ kursus persiapan perkawinan; d. Pembinaan dan pendampingan terhadap keluarga muda; e. Mengadakan pendidikan kehidupan keluarga, remaja, dewasa, dan

    kesejahteraan keluarga; f. Mengadakan konsultasi keluarga, seksualitas, hukum dan

    psikologis;

  • 24

    6.28. Seksi Komunikasi Sosial (Komsos) Tugas Seksi Komunikasi Sosial adalah : a Mengelola informasi dan komunikasi melalui media cetak, media

    elektronik dan forum komunikasi sebagai sarana komunikasi antar umat dan pewartaan;

    b Menyelenggarakan atau mengirim umat untuk mengikuti seminar, lokakarya, penataran maupun kursus dalam bidang komunikasi;

    c Bekerjasama dengan Panitia yang dibentuk oleh Dewan Pastoral Paroki, untuk menginformasikan dan mensosialisasikan kegiatan kepanitiaan;

    6.29. Seksi Kerasulan Awam Dan Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan (Kerawam dan HAK)

    Tugas Seksi Kerasulan Awam dan Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan adalah : a. Mengkoordinasikan kegiatan yang berkaitan dengan upaya

    pengamalan semangat awam serta upaya pengenalan dan pengamalan hidup beragama;

    b. Bekerjasama dengan seksi lain. wilayah dan lingkungan, mendampingi dan memotivasi kaum awam agar mengerti, menyadari dan memahami akan peran dan panggilan khasnya dalam Gereja dan masyarakat, serta kehidupan berbangsa dan bernegara;

    c. Menyelenggarakan rekoleksi, seminar dan penataran untuk kelompok kerasulan awam;

    d. Menjalin hubungan dengan gereja-gereja lain (oekumene), serta membina hubungan kerjasama, dialog dengan pimpinan agama dan kepercayaan lain;

    e. Bekerjasama dengan seksi lain, wilayah dan lingkungan, membina umat agar mengusahakan terbinanya hubungan dan kerukunan dengan saudara-saudara yang beragama dan berkepercayaan lain dalam kehidupan sehari-hari;

    6.30 Seksi Panggilan Dan Karya Misioner Tugas Seksi Panggilan dan Karya Misioner adalah :

  • 25

    a. Mengkoordinasikan kegiatan yang berkaitan dengan upaya menyadarkan seluruh umat perperan serta dalam menumbuh kembangkan panggilan imam, biarawan-biarawati dan hidup bakti lainnya, serta tanggungjawabnya terhadap evangelisasi baru;

    b. Bekerjasama dengan Seksi lain, seminari, biara, Putra Altar wilayah dan lingkungan, menyelenggarakan kegiatan untuk menarik minat kaum muda menerima panggilan imam, biarawan-biarawati dan hidup bakti lainnya, terutama dalam pekan panggilan;

    c. Memberikan pendampingan dan motivasi kepada para keluarga calon imam, biarawan dan biarawati;

    d. Mengkoordinasikan, perkumpulan/kelompok dan sub seksi yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan pengajaran/ pendampingan Bina Iman Anak dan Bina Iman Remaja, meliputi: guru agama, koordinator Peribadatan Stasi/Wilayah, seksi lain, organisasi katolik dan yayasan pendidikan katolik;

    6.31. Seksi Keadilan dan Perdamaian Tugas Seksi Keadilan dan Perdamaian adalah;

    Menyadarkan umat beriman akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara dan mendorongnya untuk memperjuangkannya dalam kehidupan sehari-hari.

    6.32. Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Tugas Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) adalah : a Mengkoordinasikan kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan

    sosial ekonomi; b Menjadi koordinator kegiatan Aksi Puasa Pembangunan (APP) dan

    Aksi Adven Pembangunan. c Bekerjasama dan berkoordinasi dengan seksi lain dan pihak ketiga,

    untuk mengadakan pelayanan sosial karitatif dan sosial ekonomi. d Melaksanakan kegiatan untuk mendorong pengembangan sosial

    ekonomi dan meningkatkan penghasilan keluarga; e Menyelenggarakan seminar, lokakarya, kursus ketrampilan,

    penataran yang berkaitan dengan pengembangan ekonomi rumah tangga, sosial ekonomi dan meningkatkan penghasilan;

    6.33. Seksi Pendidikan dan OTA Tugas Seksi Pendidikan dan OTA adalah :

  • 26

    a. Mengkoordinasikan kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan pendidikan;

    b. Bekerjasama dan berkoordinasi dengan seksi lain dan pihak ketiga, untuk membantu anak-anak agar memperoleh pendidikan baik formal maupun non formal, dengan berbagai kemudahan atau biaya sesuai dengan kemampuan paroki;

    c. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran keuangan kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki.

    d. Mengevaluasi pelaksanaan kerja. 6.34. Seksi Pemberdayaan SDM Tugas Seksi Pemberdayaan SDM adalah : a. Mengkoordinasikan perencanaan dan penyelenggaraan kegiatan di

    bidang pendidikan formal dan non formal, baik yang merupakan program seksi pemberdayaan SDM maupun dalam merealisasikan program dari seksi lain atau organisasi/perkumpulan katolik;

    b. Mengkoordinasikan atas pembinaan dan mempersiapkan kader-kader pimpinan umat/gereja dan pimpinan masyarakat;

    c. Membantu Pastor Paroki dalam mengkoordinir, memadukan program-program kerja serta pelaksanaan kegiatan karya pastoral Dewan Pastoral Paroki dengan Organisasi/perkumpulan katolik yang ada didalam Paroki;

    6.35. Seksi Rumah Tangga Tugas Seksi Rumah Tangga adalah : a Mengelola ekonomi rumah tangga pastoran; b Mengatur pengadaan makanan dan minuman untuk pastor dan

    tamu-tamu Paroki; c Melaksanakan pengadaan, pengaturan, perawatan dan pencatatan

    sarana dan prasarana rumah tangga pastoran dan harta benda gereja;

    d Melaksanakan pengelolaan Aula Paroki;

    7. Kepanitiaan/Tim Kerja

  • 27

    Dewan Pastoral Paroki dapat membentuk dan menetapkankan Kepanitiaan/Tim Kerja yang disyahkan oleh Dewan Pastoral Paroki Harian.

    7.1. Tugas Kepanitiaan/Tim Kerja a. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran keuangan

    sesuai dengan tugas dan tujuan dibentuknya Kepanitiaan/Tim Kerja kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki dan/atau Dewan Pastoral Paroki Harian.

    b. Mengundang rapat seksi Dewan Pastoral Paroki yang terkait dengan bidang kerja dari Kepanitiaan/Tim Kerja.

    c. Melaksanakan tugas rencana kerja dan anggaran keuangan yang telah disetujui .

    7.2. Tanggungjawab Kepanitian/Tim Kerja a. Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab kepada Ketua

    Dewan Pastoral Paroki dan/atau Dewan Pastoral Paroki Harian; b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan

    anggaran keuangan; c. Memberikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas

    dan penggunaan keuangan kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki dan/atau Dewan Pastoral Paroki Harian;

    8. Tugas dan Tanggungjawab Perkumpulan dan Organisasi 8.1. Perkumpulan/Kelompok Katolik a. Melaksanakan kegiatan karya pastoral paroki sesuai dengan tujuan

    perkumpulan/kelompok yang bersangkutan. Peran sertanya disesuaikan dengan kebijakan dan dibawah Koordinasi Dewan Pastoral Paroki.

    b. Membangun kerjasama antar Perkumpulan/Kelompok Katolik dan/atau antara Perkumpulan/Kelompok Katolik dengan Wilayah atau Lingkungan untuk perkembangan umat dan masyarakat.

    c. Tugas dan tanggungjawab selengkapnya sesuai dengan pedoman atau aturan masing-masing Perkumpulan

  • 28

    8.2. Organisasi Katolik a. Membantu kegiatan karya pastoral di Paroki, Wilayah dan

    Lingkungan sesuai dengan anggaran dasar organisasinya. Bentuk bantuan dan peran sertanya hendaknya sesuai dengan kebijakan dan di bawah koordinasi Dewan Pastoral Paroki;

    b. Membangun kerjasama antar Kelompok Kategorial dan/atau Kelompok Kategorial dengan Wilayah atau Lingkungan untuk perkembangan umat dan masyarakat;

    c. Tugas dan tanggungjawab selengkapnya sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga masing-masing organisasi.

  • 29

    BAB III S T A S I

    1. Batas Pelayanan dan Kedudukan 1.1. Batas Pelayanan a. Batas teritorial Stasi ditetapkan dengan Surat Keputusan oleh

    Dewan Pastoral Paroki dengan memperhatikan batas-batas pemerintahan sipil.

    1.2. Kedudukan a. Stasi adalah salah satu badan yang dibentuk oleh Dewan Pastoral

    Paroki sebagai Koordinator Wilayah, Lingkungan, Kelompok, Perkumpulan dan Organisasi katolik yang berbasis di Stasi;

    b. Stasi berkedudukan di wilayah Paroki dan tata penggembalaannya masih dilaksanakan oleh Pastor Paroki atau Pastor lain dari Paroki;

    c. Ketua Stasi, mempunyai kedudukan sebagai Anggota Pengurus Dewan Pastoral Paroki Harian;

    2. Tujuan, Fungsi, dan Wewenang 2.1. Tujuan Stasi dibentuk dengan tujuan : a. Menyelenggarakan tata penggembalaan yang melibatkan,

    mengembangkan, dan memberdayakan seluruh umat dalam rangka persiapan menjadi Paroki;

    b. Mengkoordinasikan Wilayah-wilayah, Lingkungan-lingkungan, Kelompok-Kelompok, Perkumpulan dan Organisasi Katolik dalam mewujudkan panggilan Umat Allah untuk meningkatkan kemandirian dan berperan aktip dalam hidup menggereja dan bermasyarakat.

    2.2. Fungsi Fungsi Stasi adalah :

    a. Membantu Pastor Paroki dan Dewan Pastoral Paroki dalam penyelenggaraan dan pengembangan karya pastoral;

    b. Mengupayakan terbinanya persaudaraan dan koordinasi antar kelompok di Stasi dalam melaksanakan panggilan dan tugas perutusan gereja, baik sebagai warga gereja maupun masyarakat;

  • 30

    c. Mengupayakan peningkatan kemandirian umat di Stasi.

    2.3. Wewenang a. Stasi berwenang mengambil keputusan reksa pastoral Stasi dalam

    kesatuan dengan Arah Dasar Pastoral Paroki dan bertanggungjawab atas pelaksanaan keputusan kepada umat Stasi, dan Paroki.

    3. Tugas dan Tanggungjawab 3.1. Tugas

    Tugas Stasi adalah : b. Mengkoordinasikan Wilayah dan Lingkungan serta Organisasi dan

    Perkumpulan/Kelompok Katolik yang berkaitan dengan pelayanan dan kegiatan karya pastoral di Stasi;

    c. Menyampaikan hasil rapat Dewan Pastoral Paroki Harian maupun Inti dalam Rapat Pleno Stasi.

    d. Menyelenggarakan kegiatan karya pastoral; Perayaan Peribadatan, Katekese, Kerasulan Kitab Suci, Kerasulan Awam dan HAK, Kerasulan Keluarga, Panggilan dan Karya Misioner serta Pengembangan Sosial Ekonomi;

    e. Melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap kaum muda Stasi (Mudika dan Rekat);

    f. Menyediakan media komunikasi, sebagai sarana komunikasi antar umat dan perwartaan;

    g. Mengadakan, mengatur, menggunakan, merawat dan menyimpan Inventaris dan peralatan serta perlengkapan liturgi milik Stasi;

    h. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran biaya Kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki;

    i. Mengevaluasi pelaksanaan kerja setiap 6 bulan.

    3.2. Tanggungjawab Tanggungjawab Stasi adalah : a. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan

    anggaran keuangan kepada Rapat Pleno Stasi dan Ketua Dewan Pastoral Paroki;

  • 31

    b. Memberikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan penggunaan keuangan secara periodik kepada Rapat Pleno Stasi dan Ketua Dewan Umum Pastoral Paroki.

    4. Kepengurusan Kepengurusan Stasi terdiri dari : a Ketua; b Sekretaris, c Bendahara, d Koordinator Bidang Peribadatan; e Koordinator Bidang Pewartaan dan Kesaksian; f Koordinator Bidang Pelayanan; g Koordinator Bidang Kepemudaan; h Seksi-seksi : Liturgi; Tata Tertib dan Persembahan/kolektan Dekorasi dan Tata Bunga Katekese; Kerasulan Kitab Suci;. Kerasulan Awam dan Hubungan Antar Agama dan

    Kepercayaan (Kerawam dan HAK); Kerasulan Keluarga; Panggilan dan Karya Misioner; Komunikasi Sosial; Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE); Rumah Tangga.

    5. Uraian Tugas dan Tanggungjawab Pengurus 5.1. Ketua Stasi Tugas Ketua Stasi adalah : a. Memimpin dan mengkoordinasikan Pengurus Wilayah, Lingkungan,

    Organisasi dan Perkumpulan/Kelompok Katolik, yang berkaitan dengan kegiatan penyelenggaraan dan pengembangan karya pastoral di dalam Stasi;

  • 32

    b. Memimpin rapat-rapat terutama Rapat Pleno Stasi; c. Menyampaikan hasil rapat Dewan Pastoral Paroki Harian maupun

    Inti kepada Anggota Pengurus Stasi serta Ketua-ketua Wilayah dan Lingkungan di dalam Stasi;

    d. Membantu menyelesaikan masalah yang ada di Wilayah dan Lingkungan di dalam Stasi;

    Tanggungjawab Ketua Stasi adalah : a. Dalam melaksanakan tugasnya Ketua Stasi bertanggungjawab

    kepada Rapat Pleno Stasi dan Ketua Dewan Pastoral Paroki. b. Bertanggungjawab atas perencanaan, pelaksanaan, dan

    pengawasan kegiatan karya pelayanan pastoral di Stasi. c. Menyampaikan laporan secara periodik atas keuangan dan

    kegiatan karya pelayanan pastoral yang dilaksanakan kepada Rapat Pleno Stasi, dan Ketua Umum Dewan Pastoral Paroki.

    5.2. Sekretaris Tugas Sekretaris Stasi adalah : a. Berkoordinasi dengan Sekretaris Wilayah dan Sekretaris

    Lingkungan, yang berkaitan dengan tugas dan kegiatan administrasi kesekretariatan.

    b. Melaksanakan pelayanan administrasi kesekretariatan dan administrasi umat yang diperlukan untuk kepentingan Stasi; Surat-menyurat Mendokumentasikan surat masuk dan surat keluar. Membuat dan menyampaikan undangan rapat Stasi kepada

    yang bersangkutan. Membuat notulen dan/atau risalah rapat Stasi dan

    mendistribusikan kepada yang bersangkutan. Mendokumentasikan data warga. Mendokumentasikan kegiatan pelayanan karya pastoral yang

    dilaksanakan oleh Stasi. Mendokumentasikan Keputusan-keputusan yang di ambil oleh

    Stasi dan Dewan Pastoral Paroki. c. Mempersiapkan acara dan penyelenggaraan rapat Stasi.

  • 33

    d. Menyusun. dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan baik untuk bidangnya maupun untuk Stasi.

    e. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya. f. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Stasi.

    Tanggungjawab Sekretaris Stasi adalah : a. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua

    Stasi. b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan

    anggaran keuangan; c. Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan

    bidangnya dan Stasi secara periodik, baik untuk kepentingan Stasi maupun untuk Dewan Pastoral Paroki.

    5.3. Bendahara Stasi Tugas Bendahara Stasi adalah : a. Menyelenggarakan administrasi keuangan Stasi sesuai dengan

    dasar-dasar manajamen Keuangan. b. Membukukan setiap penerimaan dan pengeluaran keperluan rutin

    Stasi dalam Buku Kas sesuai dengan sistem pembukuan yang berlaku.

    c. Menerima semua perolehan uang yang berasal dari kolekte, APP, donatur, Penyumbang perorangan, amplop persembahan, bantuan dari luar untuk keperluanStasi, dan mencatat dalam buku kas serta menyetorkan ke rekening Bank Stasi dan atau menyampaikan kepada pihak tertentu sesuai dengan maksud pemberi.

    d. Membuat rancangan anggaran belanja tahunan Stasi dan diajukan untuk disetujui dalam pertemuan/rapat Pleno Stasi serta disahkan oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki.

    e. Bersama Ketua menandatangani cheque-cheque untuk mengambil uang dari Bank, sesuai anggaran yang telah disetujui oleh Stasi.

    f. Membuat laporan pertanggungjawaban di bidang keuangan Stasi secara periodik (6 bulan sekali) kepada Ketua Stasi untuk disahkan.

    Tanggungjawab Bendahara Stasi adalah : a. Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab kepada Ketua

    Stasi;

  • 34

    b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan anggaran keuangan;

    c. Memberikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan penggunaan keuangan secara periodik kepada Ketua Stasi, bendahara Umum dan Ketua Dewan Pastoral Paroki;

    5.4. Koordinator Bidang Tugas Umum dan tanggungjawab Koordinator Bidang adalah : a. Membantu dan bermitra dengan Ketua Stasi dalam semua

    tugasnya; b. Mengkoordinir seksi-seksi yang ada di bawahnya dan

    mengkoordinasikan Organisasi /Perkumpulan dalam melaksanakan kegiatan karya pastoral sesuai dengan bidang kerjanya;

    c. Dalam mengembangkan pelayanan pastoral, apabila dianggap perlu koordinator bidang dapat membentuk seksi dan /atau sub seksi;

    d. Menyusun rencana kerja dan anggaran keuangan berdasarkan usulan dari seksi-seksi di bawahnya sesuai bidang kerjanya;

    e. Menyusun laporan kegiatan bidangnya; f. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Stasi; g. Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab kepada Ketua

    Stasi; h. Bertanggungjawab mengenai kelancaran pelaksanaan tugas seksi

    di bawahnya.

    5.5. Bidang Peribadatan Tugas Koordinator Bidang Peribadatan adalah : a. Membantu dan bermitra dengan Ketua Dewan Pastoral Paroki

    dalam Bidang Peribadatan; b. Mengkoordinir seksi-seksi yang ada di bawahnya sesuai dengan

    Bidang Peribadatan; Seksi Liturgi, Tata-tertib dan Persembahan, dekorasi dan Tata Bunga;

    c. Menyusun rencana kerja dan anggaran keuangan berdasarkan usulan dari seksi-seksi dibawah Bidang Peribadatan;

    d. Menyusun laporan kegiatan Bidang Peribadatan; e. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Dewan

    Pastoral Paroki.

  • 35

    5.6. Bidang Pewartaan dan Kesaksian Tugas Koordinator Bidang Pewartaan dan Kesaksian adalah : a. Membantu dan bermitra dengan Ketua Stasi dalam Bidang

    Pewartaan dan Kesaksian; b. Mengkoordinir seksi-seksi yang ada di bawahnya sesuai dengan

    Bidang Pewartaan dan Kesaksian; Seksi Katekese, Kerasulan Kitab Suci, Kerasulan Keluarga, Komunikasi Sosial, Kerasulan Awam dan Hubungan Antar Kepercayaan, Panggilan dan Misioner.;

    c. Menyusun rencana kerja dan anggaran keuangan berdasarkan usulan dari seksi-seksi dibawah Bidang Pewartaan dan Kesaksian.

    d. Menyusun laporan kegiatan Bidang Pewartaan dan Kesaksian; e. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Stasi

    5.7. Bidang Pelayanan Tugas Koordinator Bidang Pelayanan adalah : a. Membantu dan bermitra dengan Ketua Stasi dalam Bidang

    Pelayanan; b. Mengkoordinir seksi-seksi yang ada di bawahnya sesuai dengan

    Bidang Peribadatan; Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi, serta Perkumpulan Lansia, Koperasi,;

    c. Menyusun rencana kerja dan anggaran keuangan berdasarkan usulan dari seksi-seksi dibawah Bidang Pelayanan.

    d. Menyusun laporan kegiatan Bidang Pelayanan;

    5.8. Bidang Kepemudaan Tugas Koordinator Bidang Kepemudaan adalah : a. Mengkoordinasikan kegiatan pembinaan dan pendampingan

    terhadap kaum muda; b. Bekerjasama dan berkoordinasi dengan Koordinator Kepemudaan

    wilayah/ pendamping mudika wilayah untuk melaksanakan pembinaan dan pendampingan kaum muda;

    c. Menyelenggarakan retret, rekoleksi, seminar, lokakarya yang berkaitan dengan kehidupan kaum muda baik dalam menggereja maupun bermasyarakat dan bernegara;

    d. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran keuangan kepada Ketua Stas iserta menyelenggarakannya;

  • 36

    e. Mengevaluasi pelaksanaan kerja. 5.9. Seksi-seksi Tugas dan Tanggungjawab Seksi-seksi adalah : a. Tugas seksi-seksi di Stasi mengacu pada tugas seksi-seksi Dewan

    Pastoral Paroki terkait, dalam ruang lingkup pelayanan di Stasi. b. Dalam mengembangkan pelayanan pastoral, apabila dianggap

    perlu Sekai dapat membentuk sub seksi c. Seksi-seksi di Stasi bertanggungjawab kepada Ketua Stasi 5.10. Pemilihan Pengurus Stasi

    a. Pemilihan Anggota Pengurus Stasi, dilaksanakan oleh Panitia Pemilihan yang dibentuk atau ditugaskan oleh Pengurus Stasi, dan disahkan oleh Rapat Pleno Stasi (Pengurus Stasi, Ketua-ketua Wilayah, Ketua-ketua Lingkungan, dan Ketua-ketua Organisasi dan Perkumpulan/Kelompok Katolik).

    b. Calon Anggota Pengurus Stasi diajukan oleh Wilayah dan Lingkungan, apabila calon yang diajukan oleh Wilayah dan Lingkungan dianggap kurang memenuhi syarat, maka Panitia Pemilihan dan Pengurus Stasi mempunyai hak dan wewenang untuk mengajukan calon lain dengan memberitahukan kepada Ketua Wilayah dan Lingkungan yang bersangkutan.

    c. Cara pemilhan anggota pengurus Stasi dilaksanakan dengan sistem formatur.

    d. Jumlah formatur ditentukan oleh Pengurus Stasi. e. Anggota formatur dipilih dalam Rapat Pleno Stasi, yang

    memperoleh suara terbanyak sebagai Ketua Formatur dan Ketua Stasi terpilih.

    f. Formatur diberi tugas dan wewenang menyusun kepengurusan Stasi lengkap dengan seksi-seksi berdasarkan calon yang diajukan oleh wilayah dan lingkuangn;.

    g. Susunan kepengurusan yang akan dipilih, ditetapkan oleh Pengurus Stasi dan disahkan oleh Rapat Pleno Stasi.

    h. Susunan Pengurus Stasi hasil kerja formatur ditetapkan oleh Rapat Pleno Stasi, kemudian diusulkan Kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki untuk disahkan dan dilantik.

  • 37

    i. Pengurus Stasi, masih menjalankan tugasnya sampai dengan pelantikan pengurus baru;

    j. Waktu pemilihan dan pelantikan pengurus stasi dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni.

    5.11. Pengangkatan dan Masa Jabatan Pengurus

    a. Pengurus Stasi, diangkat dan disahkan dengan Surat Keputusan oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki atas dasar usulan dari Stasi yang bersangkutan.

    b. Masa jabatan Pengurus Stasi berlaku untuk jangka waktu tiga tahun, dan dapat dipilih lagi untuk masa bakti berikutnya paling banyak satu kali pada jabatan yang sama atau sejajar.

    c. Tahun kerja Pengurus Stasi terhitung mulai 1 Juli sampai dengan 30 Juni 3 (tiga) tahun berikutnya.

    d. Masa jabatan Anggota Pengurus Stasi berakhir apabila: Masa jabatannya telah habis; Yang bersangkutan meninggal dunia; Pindah dari Stasi yang bersangkutan; Mengundurkan diri; Diberhentikan oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki atas dasar

    usulan dari Stasi yang bersangkutan dan setelah mendengar saran dari Dewan Pastoral Paroki Harian.

    e. Ketua Dewan Pastoral Paroki berhak mengangkat dan mengesahkan pejabat pengganti apabila ada yang mengundurkan diri, atas dasar usulan dari Stasi yang bersangkutan.

    5.12. Kepanitiaan Stasi Stasi dapat membentuk dan menetapkankan kepanitiaan yang disyahkan oleh Dewan Pastoral Paroki.

  • 38

    BAB IV WILAYAH

    1. Batas Pelayanan dan Kedudukan

    1.1. Batas Pelayanan a. Batas teritorial Wilayah ditetapkan dengan Surat Keputusan oleh

    Dewan Pastoral Paroki dengan memperhatikan batas-batas pemerintahan sipil.

    1.2. Kedudukan a. Wilayah adalah salah satu badan yang dibentuk oleh Dewan

    Pastoral Paroki sebagai Koordinator Lingkungan, dan Ketua Wilayah sebagai Anggota Dewan Pastoral Paroki Inti.

    2. Tujuan, Fungsi dan Wewenang 2.1. Tujuan a. Mewujudkan koordinasi dengan Lingkungan-Lingkungan di

    Wilayahnya dalam mewujudkan panggilan Umat Allah untuk berperan aktip dalam hidup menggereja dan bermasyarakat.

    2.2. Fungsi a. Bersama Pastor Wilayah mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan

    pastoral dalam lingkungan-lingkungan di wilayahnya agar dapat terlaksana dengan baik;

    b. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan kegiatan-kegiatan pastoral di lingkungan-lingkungan wilayahnya kepada Dewan Pastoral Paroki melalui ketuanya;

    c. Menyampaikan hasil rapat Dewan Pastoral Paroki dan pertemuan-pertemuan lain yang berhubungan dengan kemajuan dan perkembangan karya pastoral Paroki pada umum