paradigma keperawatan transkultural · manusia manusia adalah individu, keluarga atau kelompok yang...

22
PARADIGMA KEPERAWATAN TRANSKULTURAL Ns. IGYP, S.Kep, M.Kes

Upload: trinhdung

Post on 06-Mar-2019

244 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

PARADIGMA KEPERAWATAN

TRANSKULTURAL

Ns. IGYP, S.Kep, M.Kes

Paradigma

Paradigma adalah suatu cara

dalam mempersepsikan atau

memandang sesuatu.

Paradigma menjelaskan

sesuatu dalam memahami

suatu tingkah laku.

Keperawatan

merupakan suatu bentuk pelayanan yang profesional, yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, dengan bentuk pelayanan mencakup biopsikososio-spiritual yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit dalam siklus kehidupan manusia.

Paradigma Keperawatan

Suatu cara pandang

yang mendasar atau

cara kita melihat,

memikirkan, memberi

makna, menyikapi

dan memilih tindakan

terhadap fenomena

yang ada dalam

keperawatan .

Paradigma memiliki fungsi antara lain:

Menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan

yang melingkupi profesi keperawatan sebagai aspek

pendidikan dan pelayanan keperawatan, praktik dan

organisasi profesi.

Membantu individu dan masyarakat untuk memahami

dunia keperawatan dan membantu untuk memahami

setiap fenomena yang terjadi disekitar kita.

Empat Komponen Paradigma

Keperawatan

Empat Komponen Paradigma

Keperawatan

1. Manusia

Manusia adalah individu, keluarga atau kelompok yang memiliki Nilai -nilai dan norma -norma yang diyakini dan berguna untuk menetapkan pilihan dan melakukan pilihan

Menurut Leininger (1984) manusia memiliki kecenderungan untuk mempertahankan budayanya pada setiap saat dimanapun dia berada (Geiger and Davidhizar, 1995)

Next…

Manusia memiliki akal fikiran, perasaan, kesatuan

jiwa dan raga, mampu beradaptasi dan

merupakan kesatuan sistem yang saling

berinteraksi, interelasi dan interdependensi.

Jadi, konsep manusia menurut paradigma

keperawatan adalah manusia sebagai sistem

terbuka, sistem adaptif , personal dan interpersonal

yang secara umum dapat dikatakan holistik atau

utuh.

Empat Komponen Paradigma

Keperawatan 2. Sehat

Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang dimiliki klien dalam mengisi kehidupannya, terletak pada rentang sehat dan sakit.

Kesehatan merupakan suatu keyakinan, nilai, pola kegiatan dalam konteks budaya yang digunakan untuk menjaga dan memelihara keadaan seimbang/sehat yang dapat diobservasi dalam aktivitas sehari-hari.

Klien dan perawat mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin mempertahankan keadaan sehat dalam rentang sehat -sakit yang adaptif (Andrew and Boyle, 1995).

Salah satu ukuran yang dipakai untuk mengukur tingkat atau status kesehatan adalah rentang sehat sakit (sehat optimal – kematian)

Empat Komponen Paradigma

Keperawatan

3. Lingkungan

Lingkungan didefinisikan sebagai

keseluruhan fenomena yang

mempengaruhi perkembangan,

kepercayaan dan perilaku klien.

Lingkungan dipandang sebagai

suatu totalitas kehidupan dimana

klien dengan budayanya saling

berinteraksi.

Lingkungan Fisik

(Physical Enviroment)

Merupakan lingkungan dasar/alami

Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien

Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan, Tempat tidur harus mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah

Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri.

Lingkungan psikologi

(Psychologi Enviroment)

Kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien.

Oleh karena itu ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya.

Komunikasi dengan pasien dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru atau terputus-putus.

Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya.

Selain itu membicarkan kondisi-kondisi lingkungan dimana dia berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik

Lingkungan Sosial

(Social Environment)

Observasi dari lingkungan sosial

terutama hubungan yang spesifik,

kumpulan data-data yang spesifik

dihubungkan dengan keadaan

penyakit, sangat penting untuk

pencegahan penyakit.

Dengan demikian setiap perawat

harus menggunakan kemampuan

observasi dalam hubungan sosial

Meningkatkan pola interaksi yang

sehat dengan klien.

Empat Komponen Paradigma

Keperawatan

4. Keperawatan

Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian

kegiatan pada praktik keperawatan yang diberikan

kepada klien sesuai dengan latar belakang budayanya.

Asuhan keperawatan ditujukan memandirikan individu

sesuai dengan budaya klien

Asuhan keperawatan diberikan karena adanya

kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan,

serta kurang kemauan menuju kepada kemampuan

melaksanakan kegiatan sehari – hari secara mandiri.

Keperawatan

1. Keperawatan menganut pandangan yang holistik terhadap manusia yaitu Ketuhanan Manusia sebagai makhluk bio – psiko – sosial – spiritual dan kultural.

2. Kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistik dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia memberi perhatian kepada klien serta menjunjung tinggi keadilan bagi semua manusia.

3. Keperawatan bersifat universal dalam arti tidak dibedakan atas ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etnik, agama, aliran politik dan status ekonomi sosial.

4. Keperawatan adalah bagian integral dari pelayanan kesehatan

5. Keperawatan menganggap klien sebagai partner aktif dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam memberikan asuhan keperawatan.

Hubungan Keempat Komponen Paradigma

Keperawatan Transkultural

Lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi

kesehatan dimana apabila lingkungan itu kotor maka

kesehatan manusia akan terganggu sehingga manusia

perlu merawat dirinya atau membutuhkan perawatan

dari orang lain. Keperawatan dengan lingkungan

juga sangat berpengaruh dimana jika seseorang

sedang rehabilitasi maka akan memerlukan

lingkungan yang bersih.

Strategi

Strategi I : Perlindungan/mempertahankan

budaya

Strategi II : Mengakomodasi/negosiasi budaya

Strategi III : Mengubah/mengganti budaya klien

Strategi I

Perlindungan/Mempertahankan Budaya

Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya

pasien tidak bertentangan dengan kesehatan.

Perencanaan dan implementasi keperawatan

diberikan sesuai dengan nilai-nilai yang relevan

yang telah dimiliki klien sehingga klien dapat

meningkatkan atau mempertahankan status

kesehatannya, misalnya : budaya berolah raga

setiap pagi

Strategi II

Mengakomodasi/negosiasi budaya

Intervensi dan implementasi keperawatan pada

tahap ini dilakukan untuk membantu klien

beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih

menguntungkan kesehatan.

Perawat membantu klien agar dapat memilih dan

menentukan budaya lain yang lebih mendukung

peningkatan kesehatan, misalnya klien sedang hamil

mempunyai pantang makan yang berbau amis,

maka ikan dapat diganti dengan sumber protein

hewani yang lain.

Strategi III

Mengubah/mengganti budaya klien

Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya

yang dimiliki merugikan status kesehatan

Perawat berupaya merestrukturisasi gaya hidup

klien yang biasanya merokok menjadi tidak

merokok.

Pola rencana hidup yang dipilih biasanya yang

lebih menguntungkan dan sesuai dengan keyakinan

yang dianut.