panduan mtq mahasiswa nasional 13

39
BUKU PEDOMAN MUSABAQAH TILAWATIL QUR’AN MAHASISWA NASIONAL XIII TAHUN 2013 DI PADANG, SUMATERA BARAT DITJEN DIKTI KEMDIKBUD UNIVERSITAS ANDALAS-UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Upload: roro-fisika

Post on 03-Jan-2016

153 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

BUKU PEDOMAN MUSABAQAH TILAWATIL QUR’AN

MAHASISWA NASIONAL XIII TAHUN 2013 DI PADANG, SUMATERA BARAT

DITJEN DIKTI KEMDIKBUD UNIVERSITAS ANDALAS-UNIVERSITAS

NEGERI PADANG

Page 2: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa. Serta mengembangkan potensi peserta

didik agar manjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Salah satu prinsip penyelenggaraan pendidikan adalah pendidikan

diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan, tidak diskriminatif

dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai

kultural, dan kemjemukan bangsa.

Dalam rangka mewujudkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam tujuan

pendidikan nasional itu, maka perlu adanya pembinaan mental dan spiritual

bagi mahasiswa sebagai upaya untuk meningkatkan ketaqwaan kepada

Tuhan Yang Maha Esa dengan pemahaman dan penghayatan terhadap isi

kandungan Al-Qur’an. Salah satu sarana mewujudkan hal itu adalah

menyelenggarakan kegiatan MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional.

Agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka perlu

disusun suatu pedoman yang dapat dipakai sebagai acuan untuk

penyelenggaraan kegiatan.

Page 3: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

B. DASAR

1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Undang-Undang Republik Indonesia No.12 Th. 2012 Tentang Pendidikan

Tinggi

3. Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Dalam

Negeri No. 182A tahun 1988 dan No. 48 Tahun 1988 tentang Organisasi

Lembaga PengembanganTilawatil Qur’an (LPTQ)

4. Keputusan Menteri Pendidikan & Kebudayaan No. 155/0/1998 tentang

Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi

5. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No.

1177.1/DIKTI/Kep/2012 tanggal 29 Juni 2012 tentang Penyelenggara

MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional XIII Tahun 2013

C. TEMA

Membentuk Mahasiswa yang Beriman, Bertakwa dan

Berakhlaqulkarimah(berakhlak mulia dan santun).

D. TUJUAN

MTQ Nasional antarperguruan Tinggi se-Indonesia Tahun 2013 memiliki

tujuan sebagai berikut :

1. Meningkatkan pemahaman Al-Qur’an di kalangan mahasiswa melalui

pendalaman dan pengamalan isi kandungan Al-Qur’an dalam

kehidupan.

Page 4: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

2. Mengaktualisasikan nilai-nilai kandungan Al-Qur’an di kalangan

Mahasisiwa dalam kehidupan.

3. Meningkatkan Ukhuwwah Islamiyah melalui budaya baca Al-Qur’an

pada MTQ antarperguruan tinggi se-Indonesia.

4. Melestarikan seni dan budaya bangsa Indonesia berkenaan dengan Al-

Qur’an.

E. SASARAN

1. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa mengembangkan

kemampuannya melalui kegiatan MTQ Mahasiswa.

2. Terjalinnya silaturrahim antarmahasiswa perguruan tinggi se-Indonesia.

II. KETENTUAN UMUM

A. WAKTU DAN TEMPAT

1. MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional XIII diadakan pada tanggal 24-29 Juni

2013 di Universitas Andalas (Unand) dan Universitas Negeri Padang (UNP)

di Padang, Sumatera Barat.

2. Sekretariat MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional XIII tahun 2013 :

a. Sekretariat Kampus Universitas Andalas Limau Manis telp./Fax (0751)

71303

Page 5: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

b. Sekretariat Kampus Universitas Negeri Padang, Jl. Prof.Dr. Hamka Air

Tawar Padang telp. (0751) 7055601 Fax. (0751) 7055628

c. website mtqmn13.unand.ac.id dan mtqmn13.unp.ac.id

d. e-mail: [email protected] dan [email protected]

B. KEPANITIAAN

Kepanitiaan MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional XIII terdiri dari :

1. Panitia pengarah (Steering Committee/SC)

Panitia Pengarah(SC) dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direktur

Jenderal Pendidikan Tinggi yang berfungsi untuk memberikan arahan dan

memandu penyelenggaraan MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional.

2. Panitia Pelaksana

Universitas Andalas dan Universitas Negeri Padang sebagai panitia

pelaksana dengan dukungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Pemerintah

Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat, dan melibatkan unsur Perguruan

Tinggi, LPTQ Pusat dan LPTQ Provinsi seluruh Indonesia, serta instansi

yang terkait.

C. AKOMODASI DAN KONSUMSI

1. Panitia menanggung akomodasi dan konsumsi semua peserta dan dua

orang ofisial selama pelaksanaan MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional XIII.

Page 6: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

2. Bagi kafilah yang membawa official melebihi ketentuan pada butir 1

(satu), panitia akan membantu untuk pemesanan akomodasi dan

konsumsi dengan ketentuan biaya ditanggung masing-masing kafilah.

3. Informasi tentang hotel dan penginapan yang ada di Padang dapat

dilihat pada lampiran.

D. TRANSPORTASI DAN KESEHATAN

1. Biaya transportasi dari daerah asal peserta ke Padang dan sebaliknya

ditanggung oleh kafilah masing-masing.

2. Tuan rumah menyediakan transportasi penjemputan (setiap kafilah)

yang baru datang. Jadwal penjemputan berdasarkan waktu dan tempat

(Bandara Internasional Minangkabau) sesuai dengan surat dari pimpinan

kafilah secara tertulis melalui surat atau email sebelum pelaksanaan

MTQ.

3. Panitia menyediakan kendaraan untuk mengantar peserta setiap kafilah

yang akan pulang ke Bandara Internasional Minangkabau sesuai jadwal

kepulangan. Jadwal ini disampaikan secara tertulis paling lambat 3 hari

sebelum hari kepulangan.

4. Antar-jemput bagi peserta (mahasiswa dan official) dari dan kembali ke

penginapan disediakan panitia sesuai jadwal.

5. Panitia menyediakan dokter, perawat untuk pelayanan kesehatan selama

pelaksanaan MTQ.

Page 7: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

E. PENGHARGAAN DAN HADIAH

1. Panitia Pelaksana berkewajiban memberikan penghargaan berupa

sertifikat kepada para pemenang, peserta, official dan para dewan

hakim.

2. Panitia pelaksana berkwajiban memberikan trofi dan dana pembinaan

bagi juara I, II dan III sesuai dengan kemampuan anggaran perguruan

tinggi pelaksana.

3. Bagi juara I seluruh bidang MTQ mahasiswa mendapat beasiswa dari

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. (Dengan catatan:

mahasiswa juara I berasal dari perguruan tinggi yang berada di bawah

naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI).

III. PESERTA

A. PENGERTIAN

1. Peserta adalah mahasiswa aktif yang terdaftar pada perguruan tinggi.

2. Peserta adalah mahasiswa Program Diploma dan Strata 1, dengan umur

maksimum 24 tahun terhitung Juni 2013 ketika MTQ XIII berlangsung

B. PERSYARATAN UMUM

1. Peserta adalah mahasiswa yang masih aktif di perguruan tinggi

dibuktikan dengan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) atau Surat aktif dan

surat pembayaran SPP terakhir pada tahun pelaksanaan kegiatan .

Page 8: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

2. Peserta harus mendapatkan Surat rekomendasi atau Surat Tugas yang

dikeluarkan oleh Pimpinan Perguruan Tinggi

3. Khusus bagi Perguruan Tinggi Agama, seperti Universitas Islam Negeri

(UIN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN), dan Sekolah Tinggi Agama

Islam Negeri (STAIN) dan Fakultas/Program Studi Agama dari Perguruan

Tinggi Negeri maupun swasta lainnya, hanya diperbolehkan mengikuti

jenis lomba:

a. Musabaqah Syarhil Qur’an

b. Musabaqah Khaththil Qur’an

c. Musabaqah Karya Tulis Ilmiah Kandungan Al-Qur’an

d. Debat Ilmiah Kandungan Al-Qur’an dalam Bahasa Arab

e. Debat Ilmiah Kandungan Al-Qur’an dalam Bahasa Inggris

4. Mahasiswa peserta harus terdaftar dan tergabung dalam satu kafilah

Universitas yang bersangkutan.

5. Setiap peserta hanya boleh mengikuti 1 (satu) bidang musabaqah.

6. Setiap kafilah wajib mengikuti bidang musabaqah tilawatil Qur’an,

kecuali perguruan tinggi yang telah disebutkan dalam poin 3.

7. Musabaqah yang bersifat beregu harus beranggotakan mahasiswa yang

berasal dari satu perguruan tinggi yang sama.

8. Peserta yang telah mendapat pengesahan dari panitia tidak dapat diganti.

Page 9: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

9. Panitia memberikan ID Card kepada peserta yang telah memenuhi

persyaratan.

10. Peserta dinyatakan gugur apabila tidak memenuhi persyaratan.

11. Peserta yang pernah menjadi pemenang satu pada satu bidang lomba

MTQ Mahasiswa Nasional sebelumnya tidak dibenarkan mengikuti pada

bidang yang sama pada MTQ Mahasiswa Nasional XIII.

C. PERSYARATAN KHUSUS

Bidang musabaqah adalah bidang-bidang yang dilombakan dalam kegiatan

MTQ Mahasiswa Nasional terdiri atas:

1. Musabaqah Tilawatil Qur’an wajib diikuti oleh setiap kafilah yang terdiri

dari seorang qari’ dan qari’ah.

2. Musabaqah Tilawatil Qur’an dapat diikuti setiap kafilah yang terdiri dari

seorang putra dan seorang putri.

3. Musabaqah Tilawatil Qur’an 1 juz (juz 1 atau juz 30) dapat diikuti oleh

setiap kafilah yang terdiri dari seorang Hafizh (putra) dan seorang

Hafizhah (putri).

4. Musabaqah Tilawatil Qur’an 2 juz (dari juz 2 –juz3) dapat diikuti oleh

setiap kafilah yang terdiri dari seorang Hafizh (putra) dan seorang

Hafizhah (putri).

Page 10: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

5. Musabaqah Tilawatil Qur’an 5 juz (dari juz 1 –juz 5) dapat diikuti oleh

setiap kafilah yang terdiri dari seorang Hafizh (putra) dan seorang

Hafizhah (putri).

6. Musabaqah Qira’ah Sab’ah (Riwayat Warsy dan Qalun) dapat diikuti oleh

setiap kafilah yang terdiri dari seorang (putra) dan seorang (putri).

7. Musabaqah Fahmil Qur’an dapat diikuti setiap kafilah yang terdiri dari

tiga orang untuk setiap regu (putra semua atau putri semua atau

campuran).

8. Musabaqah Syarhil Qur’an dapat diikuti setiap kafilah yang terdiri dari

tiga orang untuk setiap regu (putra semua atau putri semua atau

campuran) terdiri dari seorang pembaca ayat Al-Qur’an dengan bacaan

mujawwad, seorang sebagai saritilawah dan seorang sebagai

pensyarah.

9. Musabaqah Khaththil Qur’anterdiri dari satu bidang, yaitu: bidang

dekorasi. Setiap kafilah terdiri dari seorang Khathath (putra) dan seorang

Khathathah (putri).

10. Musabaqah Karya Tulis Ilmiah kandungan Al-Qur’an dapat diikuti setiap

kafilah secara perorangan (putra atau putri) atau beregu, yang terdiri

dari putra semua atau putri semua, atau campuran (maksimal terdiri 3

orang).

11. Musabaqah Debat Ilmiah kandungan Al-Qur’an dalam bahasa Arab dapat

diikuti setiap kafilah secara grup (2 orang) putra/putri atau campuran.

Page 11: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

12. Musabaqah Debat Ilmiah kandungan Al-Qur’an dalam bahasa Inggris

dapat diikuti setiap kafilah secara grup (2 orang) putra/putri atau

campuran.

D. OFISIAL

1. Ofisial adalah personil pendamping kafilah yang tidak ikut berlomba

yang mempunyai tugas tertentu dalam menunjang keperluan para

peserta lomba.

2. Ofisial dapat berasal dari kalangan mahasiswa atau dosen atau

pembimbing/pendamping mahasiswa lainnya.

3. Jumlah Ofisial yang didaftarkan dan yang ditanggung penginapan oleh

Panitia hanya 2 orang dari masing-masing kafilah.

IV. KETENTUAN MUSABAQAH

A. BIDANG MUSABAQAH

Perguruan tinggi pelaksana MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional harus

melaksanakan 11 (sebelas) bidangmusabaqah, yaitu:

1. Musabaqah Tilawatil Qur’an atau Lomba Membaca Al-Qur’an, sebagai

musabaqah utama dengan bacaan mujawwad.

2. Musabawah Tartilil Qur’an atau Lomba Tadarrus Al-Qur’an, dengan bacaan

murattal.

Page 12: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

3. Musabaqah Hifzhil Qur’an atau Lomba Menghafal Al-Qur’an 1 juz (juz 1

atau juz 30).

4. Musabaqah Hifzhil Qur’an atau Lomba Menghafal Al-Qur’an 2 juz (juz 2 dan

juz 3).

5. Musabaqah Hifzhil Qur’an atau Lomba Menghafal Al-Qur’an 5 juz (juz 1s/d

juz 5).

6. Musabaqah Qira’ah Sab’ah (Riwayat Warsy dan Qalun).

7. Musabaqah Fahmil Qur’an atau Lomba Pemahaman Al-Qur’an.

8. Musabaqah Syarhil Qur’an atau Lomba analisis Al-Qur’an.

9. Musabaqah Khaththil Qur’an atau Lomba menulis Indah Al-Qur’an

(kaligrafi).

10. Musabaqah Karya Tulis Ilmiah kandungan Al-Qur’an.

11. Debat Kandungan Al-Qur’an dalam Bahasa Arab.

12. Debat Kandungan Al-Qur’an dalam Bahasa Inggris.

Musabaqah dilaksanakan dalam dua babak, yaitu babak penyisihan dan babak

final, kecuali cabang Musabaqah Fahmil Qur’an yang dilaksanakan dalam tiga

babak (penyisihan, semi final dan final).

Maqra’ atau soal musabaqah dibuat oleh Tim yang ditunjuk dan ditentukan

oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang terdiri dari unsur Perguruan

Tinggi dan LPTQ Pusat.

Page 13: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

B. BIDANG MUSABAQAH WAJIB

Bidang musabaqah wajib adalah bidang musabaqah yang harus diikuti oleh

setap perguruan tinggi (kafilah) yaitu:

Musabaqah Tilawatil Qur’an atau Lomba Membaca Al-Qur’an dengan bacaan

mujawwad.

C. BIDANG MUSABAQAH PILIHAN

Bidang musabaqah pilihan adalah bidang musabaqah yang dapat diikuti

semuanya atau dipilih sebagian saja oleh peserta dalam satu kafilah

(perguruan tinggi umum)

Bidang musabaqah pilihan, antara lain:

1. Musabaqah tartilil Qur’an atau Lomba Tadarrus Al-Qur’an

2. Musabaqah Hifzhil Qur’an atau Lomba Menghafal Al-Qur’an 1 juz (juz 1

atau juz 30)

3. Musabaqah Hifzhil Qur’an atau Lomba Menghafal Al-Qur’an 2 juz (juz 2

atau juz 3)

4. Musabaqah Hifzhil Qur’an atau Lomba Menghafal Al-Qur’an 5 juz (juz 1s/d

juz 5)

5. Musabaqah Qira’ah Sab’ah (Riwayat Warsy dan Qalun).

6. Musabaqah Fahmil Qur’an atau Lomba Pemahaman Al-Qur’an.

7. Musabaqah Syarhil Qur’an atau Lomba analisis Al-Qur’an.

Page 14: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

8. Musabaqah Khaththil Qur’an atau Lomba menulis Indah Al-Qur’an

(Kaligrafi).

9. Musabaqah Karya Tulis Ilmiah kandungan Al-Qur’an.

10. Debat Ilmiah Kandungan Al-Qur’an dalam Bahasa Arab

11. Debat Ilmiah Kandungan Al-Qur’an dalam Bahasa Inggris

D. SISTEM SELEKSI

1. Tingkat Perguruan Tinggi

a. Seleksi di tingkat perguruan tinggi ditentukan oleh masing-masing

pimpinan perguruan tinggi sesuai dengan bidang musabaqah yang

dilombakan.

b. Hasil seleksi dijadikan acuan pimpinan di perguran tinggi bidang

kemahasiswaan untuk menentukan mahasiswa terbaik yang akan

diikutsertakan dalam seleksi tingkat nasional.

2. Tingkat Nasional

a. Seleksi di tingkat nasional ditentukan berdasarkan ketentuan yang

ditetapkan dalam pedoman ini.

b. Hasil Lomba MTQ akan dijadikan acuan oleh Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi untuk mengikuti MTQ pada tingkat ASEAN, atau

Asia, atau Internasional, apabila ada peluang untuk itu.

Page 15: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

E. KETENTUAN SETIAP BIDANG

1. Musabaqah Tilawatil Qur’an atau Lomba Membaca Al-Qur’an

a. Musabaqah Tilawatil Qur’an adalah bidang lomba membaca Al-Qur’an

dengan bacaan mujawwad, yaitu bacaan Al-Qur’an yang

mengandung nilai ilmu membaca (tajwid), seni (lagu dan suara) etika

(adab) membaca.

b. Qira’ah (bacaan) yang dilombakan adalah qira’ah Imam Ashim

riwayat Hafs dengan martabat mujawwad.

c. Maqra’ (materi bacaan) dari juz 1 – 30. Dalam babak penyisihan

peserta wajib membaca maqra’ yang ditetapkan oleh panitia dan

pada babak final peserta finalis mengajukan 3 (tiga) maqra’ pilihan,

kemudian dewan hakim menetapkan salah satu dari tiga maqra’

tersebut untuk dibaca finalis.

d. Jumlah lagi minimal 5 (lima) lagu dengan lagu pertama adalah lagu

Bayati/Husaini.

e. Tahapan Musabaqah

1) Babak Penyisihan

a) Maqra’ ditetapkan oleh panitia kurang lebih 12 jam sebelum

tampil

b) Penentuan giliran tampil setap hari dilakukan sebelum acara

musabaqah

Page 16: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

c) Waktu tampil lomba: 8 – 9 menit

2) Babak Final

a) Finalis diharuskan mengajukan tiga maqra pilihannya yang

diambil dari juz yang berbeda.

b) Maqra’ yang diajukan oleh finalis harus disampaikan dewan

hakim 12 (dua belas) jam sebelum tampil dan akan

ditetapkan satu dari tiga maqra’ yang diajukan finalis sesaat

sebelum tampil

c) Maqra’ yang dibaca pada babak final harus berbeda dengan

maqra’yang dibaca pada babak penyisihan

d) Pada saat tampil, finalis membaca mushaf bukan dihafal

e) Waktu lomba : 10 – 12 menit

2. Musabaqah Tartilil Qur’an

a. Musabaqah Tartilil Qur’an adalah lomba membaca Al-Qur’an secara

tadarrus dengan menggunakan qira’ah Imam ‘Ashim riwayat Hafs dan

martabat murattal. Panjang bacaan ditentukan atas dasar banyaknya

bacaan bukan lama waktu membaca.

b. Peserta bersifat perorangan terdiri dari putra (Qari) dan Putri

(Qari’ah)

c. Materi musabaqah adalah maqra. Yang ditentukan langsung oleh

Dewan Hakim pada saat peserta naik mimbar tilawah.

Page 17: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

d. Tahapan Musabaqah

1) Babak Penyisihan

a) Maqra’ yang dibaca ditetapkan oleh Dewan Hakim pada saat

tampil sesuai dengan nomor urut tampil yang telah

ditentukan

b) Penentuan giliran tampil setap hari dilakukan sebelum acara

musabaqah

c) Waktu tampil : 5 – 7 menit

2) Babak Final

a) Maqra’ yang dibaca ditetapkanoleh Dewan Hakim pada saat

tampil, namun berbeda dengan maqra’ yang dibaca pada saat

babak penyisihan.

b) Penentuan giliran tampil setiap hari dilakukan sebelum acara

musabaqah

c) Waktu tampil : 5 – 7 menit

3. Musabaqah Fahmil Qur’an

a. Musabaqah Fahmil Qur’an adalah jenis lomba pemahaman atau

pendalaman Al-Qur’an dengan penekanan pada pengungkapan ilmu

Al-Qur’an dan pemahaman kandungan ayat dalam bentuk cerdas

cermat.

b. Peserta beregu (tiga orang) yang terdiri atas seorang juru bicara dan

dua orang pendamping.

Page 18: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

c. Musabaqah dilakukan dengan menampilkan minimal tiga regu,

dengan sistem gugur dalam babak penyisihan, semi final, dan final.

d. Materi pokok, yaitu materi kuliah pendidikan agama Islam di

perguruan tinggi yang meliputi aqidah, syariah, akhlak, ulumul

Qur’an, bahasa Arab, Inggris dan Indonesia menerjemahkan Al-

Qur’an, Hadis, Kemasyarakatan, lingkungan hidup, kependudukan,

kesejahteraan, kerukunan, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan lain-

lain.

e. Materi tambahan meliputi ilmu tajwid, manjelaskan/mensyarahkan

maksud ayat, ilmu tafsir, kisah-kisah dalam Al-Qur’an, sejarah Islam

(Tarikh), sejarah perkembangan Islam di Indonesia, dan lain-lain.

f. Materi disajikan dalam bentuk soal yang terdiri atas dua macam,

yaitu soal regu dan soal lontaran (rebutan). Pelaksanaan secara rinci

akan dijelaskan oleh panitia pada pertemuan teknis.

g. Tahapan Musabaqah

1) Persiapan

Tahap ini diawali dengan pendaftaran regu dan penentuan urutan

tampil.

2) Pelaksanaan

a) Penentuan materi

Setiap regu memperoleh soal regu sebanyak 10 soal dengan

cara mengambil amplop soal yang telah disediakan. Selain itu

Page 19: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

dalam setiap penampilan diberikan soal lontaran sebanyak 10

soal yang diperebutkan oleh setiap regu yang tampil.

b) Penampilan

Posisi meja regu ditentukan 30 menit sebelum lomba dimulai.

c) Lamanya Penampilan

Lama penampilan tidak dihitung dengan waktu, melainkan

dengan berakhirnya pertanyaan lontaran terakhir.

3) Babak Semi Final dan Babak Final

a) Peserta yang tampil pada babak semi final adalah peserta

yang memperoleh nilai tertinggi pada babak penyisihan yang

pengaturannya disesuaikan dengan jumlah peserta.

b) Peserta yang tampil pada babak final adalah peserta yang

memperoleh nilai tertinggi pada babak semi final.

4. Musabaqah Syarhil Qur’an

a. Musabaqah Syarhil Qur’an adalah bidang musabaqah yang

mengungkapkan isi kandungan Al-Qur’an dengan cara menampilkan

bacaan, puitisasi/terjemah dan uraian yang menunjukan kesatuan yang

serasi.

b. Peserta terdiri atas tiga orang (boleh laki-laki semua atau perempuan

semua atau campuran), seorang pembaca ayat, seorang pembaca

terjemah/puitisasi, dan seorang pengungkap isi kandungan Al-Qur’an.

Page 20: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

c. Materi musabaqah adalah berbagai topik yang memiliki landasan ayat-

ayat Al-Qur’an yang terdiri atas aqidah, ibadah, akhlak,

kemasyarakatn/muamalah, dan lainnya.

d. Tahapan Musabaqah

1) Persiapan

Tahap ini dawali dengan pendaftaran regu dan penentuan urutan

tampil. Adapun penentuan topik bahasan ditetapkan sehari

sebelum tampil.

2) Pelaksanaan

a) Peserta tampil berdasarkan nomor urut tampil.

b) Waktu penampilan selama 15 – 17 menit

3) Tata cara penampilan

a) Setiap peserta tampil di panggung secara bersama dalam satu

regu

b) Ucapan salam disampaikan oleh pensyarah di awal dan diakhir

penampilan

c) Urutan penyajian adalah pembaca ayat, penerjemah, dan

pensyarah. Pensyarah bisa berfungsi sebagai pengatur teknik

panggung

4) Babak Final

a) Penentuan regu yang masuk babak final berdasakan

perolehan nilai tertinggi, yaitu sebanyak 3 (tiga) regu

Page 21: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

b) Materi pokok bahasan (topik) diberikan paling cepat 5 (lima)

jam sebelum tampil dengan diundi dan materi (Topik)

tersebut berbeda dengan yang disajikan pada babak

penyisihan

c) Majelis Hakim menentukan nilai regu berdasarkan urutan nilai

tertinggi.

5. Musabaqah Khaththil Qur’an

a. Musabaqah Khaththil Qur’an adalah bidang musabaqah menulis indah

Al-Qur’an yang menekankan kebenaran dan keindahan tulisan menurut

kaidah khath yang baku. Golongan yang dimusabaqahkan adalah

golongan dekorasi.

b. Peserta bersifat perorangan (putra dan putri)

c. Materi musabaqah adalah ayat-ayat tertentu yang akan disampaikan

panitia pada saat pelaksanaan musabaqah dengan menggunakan

kombinasi gaya tulisan khath seperti Naskhi, Riq’iy, Tsulutsi, Diwani,

farisi, Kufi dan Diwani Jali.

d. Tempat lomba merupakan arena tertutup dan antar peserta harus

diberikan jarak (berjauhan), menghadap ke satu arah (tidak

berhadapan).

e. Perlengkapan peserta seperti meja, kursi, dan media papan/triplek

disiapkan panitia, sedangkan mistar, cat berwarna, pena gambar dan

perlengkapan lainnya disiapkan peserta yang bersangkutan.

Page 22: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

f. Tahapan Musabaqah

1) Persiapan

Penentuan meja peserta dilaksanakan 30 menit sebelum

musabaqah dimulai.

2) Pelaksanaan

a) Peserta ditempatkan sesuai dengan nomor peserta pada meja

dan peserta mendapatkan perlengkapan.

b) Panitia membagikan ayat-ayat Al-Qur’an yang dilombakan

c) Waktu yang disediakan selama 8 jam

3) Babak Penyisihan diikuti oleh seluruh peserta

4) Babak final diikuti oleh peserta yang memperoleh nilai tertinggi

pada babak penyisihan, yang terdiri dari 3 orang peserta Putra dan

3 orang peserta putri. Waktu yang disediakan 8 jam

5) Majelis Hakim menentukan nilai berdasarkan urutan nilai tertinggi

6. Musabaqah Hifzhil Qur’an 1 juz, 2 juz dan 5 juz

a. Musabaqah Hifzhil Qur’an adalah bidang musabaqah menghafal Al-

Qur’an dengan bacaan murattal dan menggunakan qira’ah Imam Ashim

riwayat Hafs serrta Mushaf Bahriah (Al-Qur’an Pojok)

b. Peserta terdiri putra (Hafizh) dan putri (Hafizhah)

c. Materi pertanyaan yang diambil untuk 1 juz adalah juz 1 atau juz

30.Adapun untuk 2 juz adalah juz 2 dan juz 3 dengan panjang bacaan

Page 23: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

ditentukan, sedangkan untuk 5 juz adalah juz 1 sampai dengan juz 5

dengan panjang bacaan ditentukan Dewan Hakim berdasarkan

lamanya waktu membaca. Jumlah pertanyaan untuk masing-masing

peserta sebanyak 3 soal untuk babak penyisihan dan 4 soal untuk

babak final.

d. Tahapan Musabaqah

1) Babak Penyisihan

a) Paket soal ditentukan pada saat akan tampil

b) Penentuan giliran tampil setiap hari dilakukan sebelum acara

musabaqah

2) Babak Final

a) Paket soal ditentukan pada saat akan tampil

b) Penentuan giliran tampil sebelum acara final dilaksanakan

7. Musabaqah Karya Tulis Ilmiah Kandungan Al-Qur’an

a. Peserta Musabaqah Karya Tulis Ilmiah Kandungan Al-Qur’an dapat

diikuti oleh perorangan atau beregu, maksimal 3 orang.

b. Setiap kafilah hanya berhak mengirimkan 1 (satu) karya tulis ilmiah

yang ditulis sesuai dengan jumlah peserta yang mengikutinya.

c. Tema Karya Tulis Ilmiah

1) Al-Qur’an, ekonomi dan entrepreneurship

2) Al-Qur’an, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

3) Al-Qur’an dan daya saing bangsa

4) Al-Qur’an, karakter bangsa, dan akhlaq mulia

Page 24: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

5) Al-Qur’an dan anti-korupsi

d. Judul karya tulis : bebas dengan mengacu pada kelima tema di atas.

e. Sifat dan isi tulisan, pembimbingan, dan pedoman penulisan karya

tulis mengacu pada pedoman umum Lomba Karya Tulis Mahasiswa

(LKTM) yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

8. Musabaqah Qira’ah Sab’ah (Riwayat Warsy dan Qalun)

a. Musabaqah Qira’ah Sab’ah adalah musabaqah membaca Al Qur’an

dengan menggunakan ragam bacaan yang mempunyai nilai sanad

mutawatir yang dinisbatkan kepada imam qira’ah tujuh. Dalam

musabaqah ini hanya menggunakan qira’ah riwayat Warsy dan Qalun.

b. Maqra’ (materi bacaan) dari juz 1 – 30. Dalam babak penyisihan

peserta wajib membaca maqra’ yang ditetapkan oleh panitia dan

pada babak final peserta finalis mengajukan 3 (tiga) maqra’ pilihan.

Kemudian dewan hakim menetapkan salah satu dari tiga maqra’

tersebut untuk dibaca finalis

c. Daftar maqra’ qira’ah babak penyisihan dan babak final akan

ditentukan 2 bulan sebelum pelaksanaan dan akan diupload di

website panitia pelaksana: mtqmn13.unand.ac.id dan

mtqmn13.unp.ac.id

d. Jumlah lagu minimal 5 (lima) lagu.Diawali lagu Bayati dengan 3 (tiga)

tangga nada

Page 25: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

e. Tahapan Musabaqah

1) Babak Penyisihan

a) Maqra’ ditetapkan oleh panitia 12 jam sebelum tampil

b) Penentuan giliran tampil setiap hari dilakukan sebelum acara

musabaqah

c) Waktu lomba 9 – 10 menit

2) Babak Final

a) Finalis diharuskan mengajukan tiga maqra’ pilihannya yang

diambil dari Juz yang berbeda.

b) Maqra’ yang diajukan oleh finalis harus disampaikan kepada

majelis hakim dua belas jam sebelum tampil dan akan

ditetapkan satu dari tiga maqra’ yang diajukan finalis 30 menit

sebelum tampil.

c) Maqra’ yang dibaca pada babak final harus berbeda dengan

maqra’ yang dibaca pada babak penyisihan.

d) Pada saat tampil, finalis membaca mushaf bukan dihafal.

e) Waktu lomba 10 – 12 menit

9. Debat Ilmiah Kandungan Al Qur’an dalam Bahasa Arab

a. Debat Ilmiah Kandungan Al-Qur’an dalam bahasa Arab adalah

Perdebatan tentang suatu masalah yang disampaikan secara nalar dan

Page 26: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

afgumentatif dalam bahasa Arab yang di dalamnya mengandung

unsur-unsur nilai yang bersumber dari nilai Al-Qur’an dan Hadits Nabi.

b. Peserta Musabaqah ini diikuti beregu yang terdiri dari 2 orang anggota

c. Setiap kafilah hanya berhak mengirimkan 1 regu

d. Tema Debat Ilmiah Kandungan Al-Qur’an Dalam Bahasa Arab adalah:

1. Al-Qur’an, ekonomi dan entrepreneurship

2. Al-Qur’an, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

3. Al-Qur’an dan daya saing bangsa

4. Al-Qur’an, karakter bangsa, dan akhlaq mulia

5. Al-Qur’an dan anti-korupsi

e. Judul Debat Ilmiah Kandungan Al Qur’an akan diberitahukan sebulan

sebelum pelaksanaan musabaqah

f. Metode debat menggunakan sistem NUEDC (National University of

English Debating Championship) yang diterbitkan oleh Direktorat

Pendidikan Tinggi khusus diperuntukkan dalam pelaksanaan MTQ

Mahasiswa Nasional

g. Waktu Debat : 30 menit

10. Debat Ilmiah Kandungan Al-Qur’an Dalam Bahasa Inggris

a. Debat Ilmiah Kandungan Al-Qur’an dalam bahasa Inggris adalah

Perdebatan tentang suatu masalah yang disampaikan secara nalar dan

afgumentatif dalam bahasa Inggris yang di dalamnya mengandung

unsur-unsur nilai yang bersumber dari nilai Al-Qur’an dan Hadits Nabi.

Page 27: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

b. Peserta Musabaqah ini diikuti beregu yang terdiri dari 2 orang anggota

c. Setiap kafilah hanya berhak mengirimkan 1 regu

d. Tema Debat Ilmiah Kandungan Al Qur’an Dalam Bahasa Arab adalah:

1. Al-Qur’an, ekonomi dan entrepreneurship

2. Al-Qur’an, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

3. Al-Qur’an dan daya saing bangsa

4. Al-Qur’an, karakter bangsa, dan akhlaq mulia

5. Al-Qur’an dan anti-korupsi

e. Judul Debat Ilmiah Kandungan Al Qur’an akan diberitahukan sebulan

sebelum pelaksanaan musabaqah

f. Metode debat menggunakan sistem NUEDC (National University of

English Debating Championship) yang diterbitkan oleh Direktorat

Pendidikan Tinggi khusus diperuntukkan dalam pelaksanaan MTQ

Mahasiswa Nasional

g. Waktu Debat : 30 menit

V. PERHAKIMAN

A. PENGERTIAN

1. Perhakiman adalah ketentuan dan proses pelaksanaan penilaian terhadap

penampilan dan penyajian peserta dalam musabaqah dan penetapan hasil

musabaqah

Page 28: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

2. Hakim adalah perorangan yang melakukan penilaian terhadap penampilan

pserta dan penetapan hasil musabaqah

3. Majelis Hakim adalah tim penilai musabaqah yang bertanggungjawab

terhadap bidang musabaqah tertentu

4. Dewan hakim adalah tim penilai yang bertanggungjawab terhadap semua

bidang musabaqah

5. Jumlah anggota majelis hakim disetiap bidang disesuaikan dengan

kebutuhan

6. Panitera adalah perangkat perhakiman yang bertugas menyelenggarakan

administrasi majelis hakim

7. Tim pengawas adalah satuan kerja pengawasan yang menyangkut

perhakiman dengan komposisi Ketua, Wakil ketua, Sekretaris dan Anggota

sesuai kebutuhan. Tim pengawas Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa

Tingkat Nasional ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi

B. ORGANISASI PERHAKIMAN

Organisasi perhakiman adalah aparat pelaksana yang bertugas menilai

terhadap penampilan dan penyajian peserta Musabaqah yang selanjutnya

disebut Dewan Hakim, terdiri dari:

1. Unsur Pimpinan Dewan Hakim terdiri dari:

a. Ketua Dewan Hakim

b. Wakil Ketua Dewan Hakim

Page 29: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

c. Sekretaris Dewan Hakim

d. Wakil Sekretaris Dewan Hakim

e. Ketua Majelis Hakim

2. Unsur Majelis Dewan Hakim

a. Ketua Majelis yang merangkap sebagai anggota

b. Anggota Majelis Hakim yang melakukan penilaian

c. Panitera

C. PEMBENTUKAN DEWAN HAKIM DAN PENGAWAS MTQ

1. Dewan Hakim dan Tim Pengawas dibentuk berdasarkan Surat keputusan

yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi

2. Dewan Hakim dan Tim Pengawas dibentuk menjelang musabaqah dan

berakhir sampai selesai kegiatan

3. Seluruh anggota Dewan Hakim sebelum melaksanakan tugas, dilantik dan

mengangkat sumpah dihadapan pejabat yang berwenang.

4. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk mengangkat seorang Hakim

pada MTQ Mahasiswa tingkat Nasional adalah sebagai berikut:

1. Memiliki kapasitas ilmu pengetahuan dan keahlian yang memadai dalam

perhakiman sesuai materi yang akan dinilai.

2. Bersikap jujur, adil, objektif dan bertanggungjawab dalam melaksanakan

penilaian.

Page 30: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

3. Teliti dan cermat serta tidak melakukan perbuatan yang tercela di dalam

memberikan nilai

4. Memperhatikan latar belakang pendidikan, faktor usia, kesehatan

jasmani dan rohani.

D. TUGAS DAN WEWENANG DEWAN HAKIM

1. Pimpinan Dewan

a. Ketua Dewan Hakim

1) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan Majelis Hakim dalam

melaksanakan tugasnya

2) Melakukan pengawasan internal terhadap semua anggota Dewan

Hakim

3) Membagi tugas kepada Ketua Majelis Hakim dengan bidang-bidang

penilaian tertentu

4) Membuat tata tertib Dewan Hakim

5) Memimpin rapat pleno Dewan Hakim dan melakukan simulasi

6) Menetapkan dan mengumumkan peserta baik perorangan maupun

beregu yang berhak mengikuti babak final

7) Menetapkan urutan juara pada babak final dan juara umum melalui

rapat koordinasi dan rapat paripurna

Page 31: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

8) Membacakan keputusan Dewan Hakim tentang para juara dan juara

umum pada acara penutupan MTQ Mahasiswa Nasional

9) Melaporkan secara tertulis hasil Musabaqah kepada Direktur jenderal

Pendidikan Tinggi melalui Ketua Panitia

10) Apabila Ketua Dewan Hakim berhalangan, maka tugas dan

wewenangnya dilaksanakan oleh Wakil Ketua Dewan

b. Wakil Ketua Dewan Hakim

1) Membantu Ketua Dewan dalam melaksanakan tugasnya

2) Mewakili Ketua Dewan untuk menjalankan tugas dan wewenangnya

apabila Ketua Dewan berhalangan.

c. Sekretaris Dewan Hakim

1) Melaksanakan tugas keadministrasian Dewan

2) Mencatat segala sesuatu yang berkaitan dengan penilaian

3) Menyiapkan draf Surat Keputusan (SK) tentang pemenang lomba

baik untuk juara dan juara umum

d. Wakil Sekretaris Dewan Hakim

1) Membantu Sekretaris Dewan Hakim dalam melaksankaan tugasnya

2) Mewakili Sekretaris Dewan Hakim untuk menjalankan tugas dan

kewenangannya, apabila Sekretaris Dewan Hakim berhalangan.

e. Anggota Dewan Hakim

Page 32: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

Membantu pekerjaan yang ditugaskan oleh Ketua atau Wakil ketua

Dewan Hakim, maupun oleh Sekretrais atau Wakil Sekretaris Dewan

Hakim

2. Pimpinan Majelis

a. Ketua Majelis Hakim

1. Mengkoordinir seluruh kegiatan para Hakim dalam melakukan penilaian

untuk satu bidang lomba

2. Menentukan peserta yang berhak untuk mengikuti seleksi lebih lanjut,

maupun yang dinyatakan sebagai pemenang untuk satu bidang lomba

3. Melaporkan hasil penilaian secara tertulis kepada Ketua Dewan Hakim

4. Menetapkan seorang Hakim penilai untuk bertugas sebagai pengatur

waktu atau sebagai Hakim penanya.

b. Panitera Majelis Hakim

1. Melaksanakan keadministrasian Majelis Perhakiman

2. Mencatat segala sesuatu yang berkaitan dengan penilaian dalam satu

rangkaian lomba

c. Anggota Majelis (Hakim)

1. Menilai penampilan peserta yang dilakukan secara individual

2. Melaporkan hasil penilaian secara tertulis kepada Ketua Majelis

Page 33: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

E. KETENTUAN KEJUARAAN

1. Penentuan Finalis

a. Majelis Hakim menentukan 3 (tiga) peserta yang memperoleh nilai

tertinggi sebagai finalis

b. Anggota Majelis Hakim yang berasal dari daerah yang sama dengan

perguruan tinggi mahasiswa peserta final, maka harus diganti dengan

anggota Majelis Hakim yang lain yang berbeda provinsi dan perguruan

tinggi.

c. Jika terdapat dua orang atau lebih peserta yang nilainya sama, maka

ketentuan finalisnya didasarkan pada nilai tertinggi bidang penilaian

pertama, jika masih sama didasarkan pada nilai tertinggi bidang

penilaian urutan ke dua dan seterusnya. Jika masih sama

dimungkinkan adanya finalis lebih dari 3 (tiga)

2. Penentuan Pemenang

a. Berdasarkan rangking nilai para finalis yang ditentukan oleh Majelis

Hakim, maka peserta yang mendapat nilai tertinggi dinyatakan sebagai

pemenang pertama dan seterusnya sesuai dengan rangking.

b. Apabila terdapat dua atau lebih finalis yang memperoleh nilai yang

sama, maka pemenangnya ditetapkan berdasarkan ketentuan yang

telah diatur dalam penentuan finalis

3. Penentuan Juara Umum

Page 34: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

a. Juara umum ditetapkan oleh Dewan Hakim melalui sidang pleno,

bukan oleh Majelis Hakim

b. Juara umum adalah peserta yang memperoleh jumlah nilai tertinggi

dari semua jenis bidang lomba dengan perolehan angka sebagai

berikut:

1) Pemenang pertama nilai 5 poin

2) Pemenang kedua nilai 3 poin

3) Pemenang ketiga nilai 1 poin

c. Apabila nilai juara umum ada yang sama, maka juaranya ditetapkan

berdasarkan nilai tertinggi dari bidang Musabaqah Tilawah Qur’an.

Apabila masih terjadi kesamaan nilai, maka penentuan berdasarkan

nilai tertinggi sesuai dengan urutan pada bidang musabaqah yang telah

ditentukan dalam buku pedoman ini.

d. Apabila bidang musabaqah yang diperlombakan pesertanya kurang dari

10 (sepuluh) utusan atau wakil dari semua peserta (kafilah), maka

bidang musabaqah tersebut tidak diperhitungkan dalam penentuan

juara umum.

Page 35: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

VI. PENUTUP

A. PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN

1. Upacara pembukaan dan penutupan dilakukan sesuai dengan protokoler yang

berlaku di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

2. Upacara pembukaan dilaksanakan pada hari pertama dan penutupan

dilakukan pada hari terakhir kegiatan MTQ, dicantumkan dalam jadwal yang

disusun kemudian.

3. Tempat Upacara pembukaan dan penutupan akan dilaksanakan Ruang

Terbuka (lapangan kampus Universitas Andalas/Universitas Negeri Padang)

atau jika kondisi kurang mendukung maka akan dilaksanakan di auditorium

Universitas yang kapasitasnya disesuaikan dengan jumlah peserta upacara

yang hadir.

4. Upacara pembukaan secara resmi dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan, sedangkan upacara penutupan dilakukan oleh pejabat dari

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi atau pimpinan instansi/lembaga yang

ditunjuk oleh Ditjen Dikti Kemendikbud.

5. Apabila upacara pembukaan secara resmi akan dilakukan oleh pejabat yang

bukan berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, maka perlu

mendapat persetujuan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

6. Susunan acara pembukaan dan penutupan agar dikonsultasikan dengan

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Page 36: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

B. BENDERA

MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional mempunyai bendera khusus yang terbuat dari

kain berwarna putih perak berlogo khusus bertuliskan MTQ Mahasiswa Nasional.

C. LAIN-LAIN

Perguruan Tinggi pelaksana MTQ Mahasiswa Tingkat nasional harus membuat

laporan lengkap, baik yang berkaitan dengan pertanggungjawaban keuangan

maupun kegiatan/program ke Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan,

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, paling lambat 1 (satu) bulan setelah

pelaksanaan kegiatan selesai.

D. PESERTA DAN OFISIAL

1. Pendaftaran Peserta

a. Pendaftaran peserta ke Panitia MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional – XIII

paling lambat tanggal 31 Mei 2013 dengan mengirimkan formulir daftar

peserta yang telah diisi dan telah direkomendasikan oleh pimpinan

Perguruan Tinggi secara online atau via fax (0751-71303/7055628) dan e-

mail ([email protected]; [email protected]).

Page 37: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

b. Pendaftaran tidak dipungut biaya

Kalifah yang telah tiba di Kota Padang agar segera menghubungi Panitia

MTQ Mahasiswa Nasional di Universitas Negeri Padang Telp. (0751)

7055601 dan/atau Universitas Andalas Telp. (0751) 71303; Contact Person:

1. Dr. Tesri, Maydeliza, MS., M,Sc. (081363490466)

2. Dr. Helmi Hasan, M.Pd. (08126700546)

3. Drs. Amril Amir, M.Pd. (08126628578)

4. Zulkarnaini, SSi, MT. (085668959367)

5. Azhari Suir, SE. (081267162463)

6. Drs. Sudiro Sembiring (081374078740)

7. Dr. Ir. Adrinal, MS (081363335659)

2. Jumlah Peserta dan Ofisial

1) Peserta utusan masing-masing Perguruan Tinggi Umum adalah sebagai

berikut:

a) Bidang Musabaqah Tilawatil Al-Qur’an berjumlah 2 Orang (1 Qari dan 1

Qari’ah)

b) Bidang Musabaqah Tartil Qur’an berjumlah 2 Orang (1 Qari dan 1 Qari’ah)

c) Bidang Musabaqah Hifzhil Qur’an 1 juz berjumlah 2 Orang (1 Hafizh 1 juz

dan 1 Hafizhah 1 juz)

d) Bidang Musabaqah Hifzhil Qur’an 2 juz berjumlah 2 Orang (1 Hafizh 2 juz

dan 1 Hafizhah 2 juz)

Page 38: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

e) Bidang Musabaqah Hifzhil Qur’an 5 juz berjumlah 2 Orang (1 Hafizh 5 juz

dan 1 Hafizhah 5 juz)

f) Musabaqah Qira’ah Sab’ah (Riwayat Warsy dan Qalun) berjumlah 2 Orang

(1 Qari’ dan 1 Qari’ah)

g) Bidang Musabaqah Fahmil Qur’an 1 Regu (3 Orang)

h) Bidang Musabaqah Syarhil Qur’an 1 Regu (3 Orang)

i) Bidang Musabaqah Khaththil Qur’an berjumlah 2 Orang (1 Khatthath dan 1

Khatthathah)

j) Bidang Karya Tulis Ilmiah Kandungan Al-Qur’an 1 dan atau 2 Orang

peserta

k) Bidang Debat Kandungan Al-Qur’an dalam bahasa Arab 1 Regu (2 Orang)

l) Bidang Debat Kandungan Al-Qur’an dalam bahasa Inggris 1 Regu (2

Orang)

m) Akomodasi ofisial yang ditanggung oleh Panitia Pelaksana hanya 2 orang

dari masing-masing perguruan tinggi .

3. Catatan

Seluruh kafilah diharapkan tiba di Padang pada tanggal 22 Juni 2013 dan

membawa bendera Perguruan Tinggi masing-masing, Jas/Jaket almamater

dan pakaian adat daerah yang akan digunakan pada acara pawai ta’aruf.

Page 39: Panduan MTQ Mahasiswa Nasional 13

E. SANKSI

1. Persiapan

a. Peserta yang tidak memenuhi persyaratan tidak mendapat pengesahan

dan tidak berhak tampil

b. Peserta yang diketahui menggunakan persyaratan palsu gugur hak

tampilnya dan perguruan tinggi pengirim akan dilaporkan ke Ditjen

Dikti untuk ditindaklanjuti

2. Pelaksanaan

Peserta yang tampil dan melanggar ketentuan tampil dianggap gugur

penampilannya

LAMPIRAN-LAMPIRAN