panduan mtq mahasiswa nasional 13
TRANSCRIPT
BUKU PEDOMAN MUSABAQAH TILAWATIL QUR’AN
MAHASISWA NASIONAL XIII TAHUN 2013 DI PADANG, SUMATERA BARAT
DITJEN DIKTI KEMDIKBUD UNIVERSITAS ANDALAS-UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Serta mengembangkan potensi peserta
didik agar manjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Salah satu prinsip penyelenggaraan pendidikan adalah pendidikan
diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan, tidak diskriminatif
dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai
kultural, dan kemjemukan bangsa.
Dalam rangka mewujudkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam tujuan
pendidikan nasional itu, maka perlu adanya pembinaan mental dan spiritual
bagi mahasiswa sebagai upaya untuk meningkatkan ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa dengan pemahaman dan penghayatan terhadap isi
kandungan Al-Qur’an. Salah satu sarana mewujudkan hal itu adalah
menyelenggarakan kegiatan MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional.
Agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka perlu
disusun suatu pedoman yang dapat dipakai sebagai acuan untuk
penyelenggaraan kegiatan.
B. DASAR
1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Republik Indonesia No.12 Th. 2012 Tentang Pendidikan
Tinggi
3. Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Dalam
Negeri No. 182A tahun 1988 dan No. 48 Tahun 1988 tentang Organisasi
Lembaga PengembanganTilawatil Qur’an (LPTQ)
4. Keputusan Menteri Pendidikan & Kebudayaan No. 155/0/1998 tentang
Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi
5. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No.
1177.1/DIKTI/Kep/2012 tanggal 29 Juni 2012 tentang Penyelenggara
MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional XIII Tahun 2013
C. TEMA
Membentuk Mahasiswa yang Beriman, Bertakwa dan
Berakhlaqulkarimah(berakhlak mulia dan santun).
D. TUJUAN
MTQ Nasional antarperguruan Tinggi se-Indonesia Tahun 2013 memiliki
tujuan sebagai berikut :
1. Meningkatkan pemahaman Al-Qur’an di kalangan mahasiswa melalui
pendalaman dan pengamalan isi kandungan Al-Qur’an dalam
kehidupan.
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai kandungan Al-Qur’an di kalangan
Mahasisiwa dalam kehidupan.
3. Meningkatkan Ukhuwwah Islamiyah melalui budaya baca Al-Qur’an
pada MTQ antarperguruan tinggi se-Indonesia.
4. Melestarikan seni dan budaya bangsa Indonesia berkenaan dengan Al-
Qur’an.
E. SASARAN
1. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa mengembangkan
kemampuannya melalui kegiatan MTQ Mahasiswa.
2. Terjalinnya silaturrahim antarmahasiswa perguruan tinggi se-Indonesia.
II. KETENTUAN UMUM
A. WAKTU DAN TEMPAT
1. MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional XIII diadakan pada tanggal 24-29 Juni
2013 di Universitas Andalas (Unand) dan Universitas Negeri Padang (UNP)
di Padang, Sumatera Barat.
2. Sekretariat MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional XIII tahun 2013 :
a. Sekretariat Kampus Universitas Andalas Limau Manis telp./Fax (0751)
71303
b. Sekretariat Kampus Universitas Negeri Padang, Jl. Prof.Dr. Hamka Air
Tawar Padang telp. (0751) 7055601 Fax. (0751) 7055628
c. website mtqmn13.unand.ac.id dan mtqmn13.unp.ac.id
d. e-mail: [email protected] dan [email protected]
B. KEPANITIAAN
Kepanitiaan MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional XIII terdiri dari :
1. Panitia pengarah (Steering Committee/SC)
Panitia Pengarah(SC) dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direktur
Jenderal Pendidikan Tinggi yang berfungsi untuk memberikan arahan dan
memandu penyelenggaraan MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional.
2. Panitia Pelaksana
Universitas Andalas dan Universitas Negeri Padang sebagai panitia
pelaksana dengan dukungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Pemerintah
Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat, dan melibatkan unsur Perguruan
Tinggi, LPTQ Pusat dan LPTQ Provinsi seluruh Indonesia, serta instansi
yang terkait.
C. AKOMODASI DAN KONSUMSI
1. Panitia menanggung akomodasi dan konsumsi semua peserta dan dua
orang ofisial selama pelaksanaan MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional XIII.
2. Bagi kafilah yang membawa official melebihi ketentuan pada butir 1
(satu), panitia akan membantu untuk pemesanan akomodasi dan
konsumsi dengan ketentuan biaya ditanggung masing-masing kafilah.
3. Informasi tentang hotel dan penginapan yang ada di Padang dapat
dilihat pada lampiran.
D. TRANSPORTASI DAN KESEHATAN
1. Biaya transportasi dari daerah asal peserta ke Padang dan sebaliknya
ditanggung oleh kafilah masing-masing.
2. Tuan rumah menyediakan transportasi penjemputan (setiap kafilah)
yang baru datang. Jadwal penjemputan berdasarkan waktu dan tempat
(Bandara Internasional Minangkabau) sesuai dengan surat dari pimpinan
kafilah secara tertulis melalui surat atau email sebelum pelaksanaan
MTQ.
3. Panitia menyediakan kendaraan untuk mengantar peserta setiap kafilah
yang akan pulang ke Bandara Internasional Minangkabau sesuai jadwal
kepulangan. Jadwal ini disampaikan secara tertulis paling lambat 3 hari
sebelum hari kepulangan.
4. Antar-jemput bagi peserta (mahasiswa dan official) dari dan kembali ke
penginapan disediakan panitia sesuai jadwal.
5. Panitia menyediakan dokter, perawat untuk pelayanan kesehatan selama
pelaksanaan MTQ.
E. PENGHARGAAN DAN HADIAH
1. Panitia Pelaksana berkewajiban memberikan penghargaan berupa
sertifikat kepada para pemenang, peserta, official dan para dewan
hakim.
2. Panitia pelaksana berkwajiban memberikan trofi dan dana pembinaan
bagi juara I, II dan III sesuai dengan kemampuan anggaran perguruan
tinggi pelaksana.
3. Bagi juara I seluruh bidang MTQ mahasiswa mendapat beasiswa dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. (Dengan catatan:
mahasiswa juara I berasal dari perguruan tinggi yang berada di bawah
naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI).
III. PESERTA
A. PENGERTIAN
1. Peserta adalah mahasiswa aktif yang terdaftar pada perguruan tinggi.
2. Peserta adalah mahasiswa Program Diploma dan Strata 1, dengan umur
maksimum 24 tahun terhitung Juni 2013 ketika MTQ XIII berlangsung
B. PERSYARATAN UMUM
1. Peserta adalah mahasiswa yang masih aktif di perguruan tinggi
dibuktikan dengan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) atau Surat aktif dan
surat pembayaran SPP terakhir pada tahun pelaksanaan kegiatan .
2. Peserta harus mendapatkan Surat rekomendasi atau Surat Tugas yang
dikeluarkan oleh Pimpinan Perguruan Tinggi
3. Khusus bagi Perguruan Tinggi Agama, seperti Universitas Islam Negeri
(UIN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN), dan Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri (STAIN) dan Fakultas/Program Studi Agama dari Perguruan
Tinggi Negeri maupun swasta lainnya, hanya diperbolehkan mengikuti
jenis lomba:
a. Musabaqah Syarhil Qur’an
b. Musabaqah Khaththil Qur’an
c. Musabaqah Karya Tulis Ilmiah Kandungan Al-Qur’an
d. Debat Ilmiah Kandungan Al-Qur’an dalam Bahasa Arab
e. Debat Ilmiah Kandungan Al-Qur’an dalam Bahasa Inggris
4. Mahasiswa peserta harus terdaftar dan tergabung dalam satu kafilah
Universitas yang bersangkutan.
5. Setiap peserta hanya boleh mengikuti 1 (satu) bidang musabaqah.
6. Setiap kafilah wajib mengikuti bidang musabaqah tilawatil Qur’an,
kecuali perguruan tinggi yang telah disebutkan dalam poin 3.
7. Musabaqah yang bersifat beregu harus beranggotakan mahasiswa yang
berasal dari satu perguruan tinggi yang sama.
8. Peserta yang telah mendapat pengesahan dari panitia tidak dapat diganti.
9. Panitia memberikan ID Card kepada peserta yang telah memenuhi
persyaratan.
10. Peserta dinyatakan gugur apabila tidak memenuhi persyaratan.
11. Peserta yang pernah menjadi pemenang satu pada satu bidang lomba
MTQ Mahasiswa Nasional sebelumnya tidak dibenarkan mengikuti pada
bidang yang sama pada MTQ Mahasiswa Nasional XIII.
C. PERSYARATAN KHUSUS
Bidang musabaqah adalah bidang-bidang yang dilombakan dalam kegiatan
MTQ Mahasiswa Nasional terdiri atas:
1. Musabaqah Tilawatil Qur’an wajib diikuti oleh setiap kafilah yang terdiri
dari seorang qari’ dan qari’ah.
2. Musabaqah Tilawatil Qur’an dapat diikuti setiap kafilah yang terdiri dari
seorang putra dan seorang putri.
3. Musabaqah Tilawatil Qur’an 1 juz (juz 1 atau juz 30) dapat diikuti oleh
setiap kafilah yang terdiri dari seorang Hafizh (putra) dan seorang
Hafizhah (putri).
4. Musabaqah Tilawatil Qur’an 2 juz (dari juz 2 –juz3) dapat diikuti oleh
setiap kafilah yang terdiri dari seorang Hafizh (putra) dan seorang
Hafizhah (putri).
5. Musabaqah Tilawatil Qur’an 5 juz (dari juz 1 –juz 5) dapat diikuti oleh
setiap kafilah yang terdiri dari seorang Hafizh (putra) dan seorang
Hafizhah (putri).
6. Musabaqah Qira’ah Sab’ah (Riwayat Warsy dan Qalun) dapat diikuti oleh
setiap kafilah yang terdiri dari seorang (putra) dan seorang (putri).
7. Musabaqah Fahmil Qur’an dapat diikuti setiap kafilah yang terdiri dari
tiga orang untuk setiap regu (putra semua atau putri semua atau
campuran).
8. Musabaqah Syarhil Qur’an dapat diikuti setiap kafilah yang terdiri dari
tiga orang untuk setiap regu (putra semua atau putri semua atau
campuran) terdiri dari seorang pembaca ayat Al-Qur’an dengan bacaan
mujawwad, seorang sebagai saritilawah dan seorang sebagai
pensyarah.
9. Musabaqah Khaththil Qur’anterdiri dari satu bidang, yaitu: bidang
dekorasi. Setiap kafilah terdiri dari seorang Khathath (putra) dan seorang
Khathathah (putri).
10. Musabaqah Karya Tulis Ilmiah kandungan Al-Qur’an dapat diikuti setiap
kafilah secara perorangan (putra atau putri) atau beregu, yang terdiri
dari putra semua atau putri semua, atau campuran (maksimal terdiri 3
orang).
11. Musabaqah Debat Ilmiah kandungan Al-Qur’an dalam bahasa Arab dapat
diikuti setiap kafilah secara grup (2 orang) putra/putri atau campuran.
12. Musabaqah Debat Ilmiah kandungan Al-Qur’an dalam bahasa Inggris
dapat diikuti setiap kafilah secara grup (2 orang) putra/putri atau
campuran.
D. OFISIAL
1. Ofisial adalah personil pendamping kafilah yang tidak ikut berlomba
yang mempunyai tugas tertentu dalam menunjang keperluan para
peserta lomba.
2. Ofisial dapat berasal dari kalangan mahasiswa atau dosen atau
pembimbing/pendamping mahasiswa lainnya.
3. Jumlah Ofisial yang didaftarkan dan yang ditanggung penginapan oleh
Panitia hanya 2 orang dari masing-masing kafilah.
IV. KETENTUAN MUSABAQAH
A. BIDANG MUSABAQAH
Perguruan tinggi pelaksana MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional harus
melaksanakan 11 (sebelas) bidangmusabaqah, yaitu:
1. Musabaqah Tilawatil Qur’an atau Lomba Membaca Al-Qur’an, sebagai
musabaqah utama dengan bacaan mujawwad.
2. Musabawah Tartilil Qur’an atau Lomba Tadarrus Al-Qur’an, dengan bacaan
murattal.
3. Musabaqah Hifzhil Qur’an atau Lomba Menghafal Al-Qur’an 1 juz (juz 1
atau juz 30).
4. Musabaqah Hifzhil Qur’an atau Lomba Menghafal Al-Qur’an 2 juz (juz 2 dan
juz 3).
5. Musabaqah Hifzhil Qur’an atau Lomba Menghafal Al-Qur’an 5 juz (juz 1s/d
juz 5).
6. Musabaqah Qira’ah Sab’ah (Riwayat Warsy dan Qalun).
7. Musabaqah Fahmil Qur’an atau Lomba Pemahaman Al-Qur’an.
8. Musabaqah Syarhil Qur’an atau Lomba analisis Al-Qur’an.
9. Musabaqah Khaththil Qur’an atau Lomba menulis Indah Al-Qur’an
(kaligrafi).
10. Musabaqah Karya Tulis Ilmiah kandungan Al-Qur’an.
11. Debat Kandungan Al-Qur’an dalam Bahasa Arab.
12. Debat Kandungan Al-Qur’an dalam Bahasa Inggris.
Musabaqah dilaksanakan dalam dua babak, yaitu babak penyisihan dan babak
final, kecuali cabang Musabaqah Fahmil Qur’an yang dilaksanakan dalam tiga
babak (penyisihan, semi final dan final).
Maqra’ atau soal musabaqah dibuat oleh Tim yang ditunjuk dan ditentukan
oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang terdiri dari unsur Perguruan
Tinggi dan LPTQ Pusat.
B. BIDANG MUSABAQAH WAJIB
Bidang musabaqah wajib adalah bidang musabaqah yang harus diikuti oleh
setap perguruan tinggi (kafilah) yaitu:
Musabaqah Tilawatil Qur’an atau Lomba Membaca Al-Qur’an dengan bacaan
mujawwad.
C. BIDANG MUSABAQAH PILIHAN
Bidang musabaqah pilihan adalah bidang musabaqah yang dapat diikuti
semuanya atau dipilih sebagian saja oleh peserta dalam satu kafilah
(perguruan tinggi umum)
Bidang musabaqah pilihan, antara lain:
1. Musabaqah tartilil Qur’an atau Lomba Tadarrus Al-Qur’an
2. Musabaqah Hifzhil Qur’an atau Lomba Menghafal Al-Qur’an 1 juz (juz 1
atau juz 30)
3. Musabaqah Hifzhil Qur’an atau Lomba Menghafal Al-Qur’an 2 juz (juz 2
atau juz 3)
4. Musabaqah Hifzhil Qur’an atau Lomba Menghafal Al-Qur’an 5 juz (juz 1s/d
juz 5)
5. Musabaqah Qira’ah Sab’ah (Riwayat Warsy dan Qalun).
6. Musabaqah Fahmil Qur’an atau Lomba Pemahaman Al-Qur’an.
7. Musabaqah Syarhil Qur’an atau Lomba analisis Al-Qur’an.
8. Musabaqah Khaththil Qur’an atau Lomba menulis Indah Al-Qur’an
(Kaligrafi).
9. Musabaqah Karya Tulis Ilmiah kandungan Al-Qur’an.
10. Debat Ilmiah Kandungan Al-Qur’an dalam Bahasa Arab
11. Debat Ilmiah Kandungan Al-Qur’an dalam Bahasa Inggris
D. SISTEM SELEKSI
1. Tingkat Perguruan Tinggi
a. Seleksi di tingkat perguruan tinggi ditentukan oleh masing-masing
pimpinan perguruan tinggi sesuai dengan bidang musabaqah yang
dilombakan.
b. Hasil seleksi dijadikan acuan pimpinan di perguran tinggi bidang
kemahasiswaan untuk menentukan mahasiswa terbaik yang akan
diikutsertakan dalam seleksi tingkat nasional.
2. Tingkat Nasional
a. Seleksi di tingkat nasional ditentukan berdasarkan ketentuan yang
ditetapkan dalam pedoman ini.
b. Hasil Lomba MTQ akan dijadikan acuan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi untuk mengikuti MTQ pada tingkat ASEAN, atau
Asia, atau Internasional, apabila ada peluang untuk itu.
E. KETENTUAN SETIAP BIDANG
1. Musabaqah Tilawatil Qur’an atau Lomba Membaca Al-Qur’an
a. Musabaqah Tilawatil Qur’an adalah bidang lomba membaca Al-Qur’an
dengan bacaan mujawwad, yaitu bacaan Al-Qur’an yang
mengandung nilai ilmu membaca (tajwid), seni (lagu dan suara) etika
(adab) membaca.
b. Qira’ah (bacaan) yang dilombakan adalah qira’ah Imam Ashim
riwayat Hafs dengan martabat mujawwad.
c. Maqra’ (materi bacaan) dari juz 1 – 30. Dalam babak penyisihan
peserta wajib membaca maqra’ yang ditetapkan oleh panitia dan
pada babak final peserta finalis mengajukan 3 (tiga) maqra’ pilihan,
kemudian dewan hakim menetapkan salah satu dari tiga maqra’
tersebut untuk dibaca finalis.
d. Jumlah lagi minimal 5 (lima) lagu dengan lagu pertama adalah lagu
Bayati/Husaini.
e. Tahapan Musabaqah
1) Babak Penyisihan
a) Maqra’ ditetapkan oleh panitia kurang lebih 12 jam sebelum
tampil
b) Penentuan giliran tampil setap hari dilakukan sebelum acara
musabaqah
c) Waktu tampil lomba: 8 – 9 menit
2) Babak Final
a) Finalis diharuskan mengajukan tiga maqra pilihannya yang
diambil dari juz yang berbeda.
b) Maqra’ yang diajukan oleh finalis harus disampaikan dewan
hakim 12 (dua belas) jam sebelum tampil dan akan
ditetapkan satu dari tiga maqra’ yang diajukan finalis sesaat
sebelum tampil
c) Maqra’ yang dibaca pada babak final harus berbeda dengan
maqra’yang dibaca pada babak penyisihan
d) Pada saat tampil, finalis membaca mushaf bukan dihafal
e) Waktu lomba : 10 – 12 menit
2. Musabaqah Tartilil Qur’an
a. Musabaqah Tartilil Qur’an adalah lomba membaca Al-Qur’an secara
tadarrus dengan menggunakan qira’ah Imam ‘Ashim riwayat Hafs dan
martabat murattal. Panjang bacaan ditentukan atas dasar banyaknya
bacaan bukan lama waktu membaca.
b. Peserta bersifat perorangan terdiri dari putra (Qari) dan Putri
(Qari’ah)
c. Materi musabaqah adalah maqra. Yang ditentukan langsung oleh
Dewan Hakim pada saat peserta naik mimbar tilawah.
d. Tahapan Musabaqah
1) Babak Penyisihan
a) Maqra’ yang dibaca ditetapkan oleh Dewan Hakim pada saat
tampil sesuai dengan nomor urut tampil yang telah
ditentukan
b) Penentuan giliran tampil setap hari dilakukan sebelum acara
musabaqah
c) Waktu tampil : 5 – 7 menit
2) Babak Final
a) Maqra’ yang dibaca ditetapkanoleh Dewan Hakim pada saat
tampil, namun berbeda dengan maqra’ yang dibaca pada saat
babak penyisihan.
b) Penentuan giliran tampil setiap hari dilakukan sebelum acara
musabaqah
c) Waktu tampil : 5 – 7 menit
3. Musabaqah Fahmil Qur’an
a. Musabaqah Fahmil Qur’an adalah jenis lomba pemahaman atau
pendalaman Al-Qur’an dengan penekanan pada pengungkapan ilmu
Al-Qur’an dan pemahaman kandungan ayat dalam bentuk cerdas
cermat.
b. Peserta beregu (tiga orang) yang terdiri atas seorang juru bicara dan
dua orang pendamping.
c. Musabaqah dilakukan dengan menampilkan minimal tiga regu,
dengan sistem gugur dalam babak penyisihan, semi final, dan final.
d. Materi pokok, yaitu materi kuliah pendidikan agama Islam di
perguruan tinggi yang meliputi aqidah, syariah, akhlak, ulumul
Qur’an, bahasa Arab, Inggris dan Indonesia menerjemahkan Al-
Qur’an, Hadis, Kemasyarakatan, lingkungan hidup, kependudukan,
kesejahteraan, kerukunan, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan lain-
lain.
e. Materi tambahan meliputi ilmu tajwid, manjelaskan/mensyarahkan
maksud ayat, ilmu tafsir, kisah-kisah dalam Al-Qur’an, sejarah Islam
(Tarikh), sejarah perkembangan Islam di Indonesia, dan lain-lain.
f. Materi disajikan dalam bentuk soal yang terdiri atas dua macam,
yaitu soal regu dan soal lontaran (rebutan). Pelaksanaan secara rinci
akan dijelaskan oleh panitia pada pertemuan teknis.
g. Tahapan Musabaqah
1) Persiapan
Tahap ini diawali dengan pendaftaran regu dan penentuan urutan
tampil.
2) Pelaksanaan
a) Penentuan materi
Setiap regu memperoleh soal regu sebanyak 10 soal dengan
cara mengambil amplop soal yang telah disediakan. Selain itu
dalam setiap penampilan diberikan soal lontaran sebanyak 10
soal yang diperebutkan oleh setiap regu yang tampil.
b) Penampilan
Posisi meja regu ditentukan 30 menit sebelum lomba dimulai.
c) Lamanya Penampilan
Lama penampilan tidak dihitung dengan waktu, melainkan
dengan berakhirnya pertanyaan lontaran terakhir.
3) Babak Semi Final dan Babak Final
a) Peserta yang tampil pada babak semi final adalah peserta
yang memperoleh nilai tertinggi pada babak penyisihan yang
pengaturannya disesuaikan dengan jumlah peserta.
b) Peserta yang tampil pada babak final adalah peserta yang
memperoleh nilai tertinggi pada babak semi final.
4. Musabaqah Syarhil Qur’an
a. Musabaqah Syarhil Qur’an adalah bidang musabaqah yang
mengungkapkan isi kandungan Al-Qur’an dengan cara menampilkan
bacaan, puitisasi/terjemah dan uraian yang menunjukan kesatuan yang
serasi.
b. Peserta terdiri atas tiga orang (boleh laki-laki semua atau perempuan
semua atau campuran), seorang pembaca ayat, seorang pembaca
terjemah/puitisasi, dan seorang pengungkap isi kandungan Al-Qur’an.
c. Materi musabaqah adalah berbagai topik yang memiliki landasan ayat-
ayat Al-Qur’an yang terdiri atas aqidah, ibadah, akhlak,
kemasyarakatn/muamalah, dan lainnya.
d. Tahapan Musabaqah
1) Persiapan
Tahap ini dawali dengan pendaftaran regu dan penentuan urutan
tampil. Adapun penentuan topik bahasan ditetapkan sehari
sebelum tampil.
2) Pelaksanaan
a) Peserta tampil berdasarkan nomor urut tampil.
b) Waktu penampilan selama 15 – 17 menit
3) Tata cara penampilan
a) Setiap peserta tampil di panggung secara bersama dalam satu
regu
b) Ucapan salam disampaikan oleh pensyarah di awal dan diakhir
penampilan
c) Urutan penyajian adalah pembaca ayat, penerjemah, dan
pensyarah. Pensyarah bisa berfungsi sebagai pengatur teknik
panggung
4) Babak Final
a) Penentuan regu yang masuk babak final berdasakan
perolehan nilai tertinggi, yaitu sebanyak 3 (tiga) regu
b) Materi pokok bahasan (topik) diberikan paling cepat 5 (lima)
jam sebelum tampil dengan diundi dan materi (Topik)
tersebut berbeda dengan yang disajikan pada babak
penyisihan
c) Majelis Hakim menentukan nilai regu berdasarkan urutan nilai
tertinggi.
5. Musabaqah Khaththil Qur’an
a. Musabaqah Khaththil Qur’an adalah bidang musabaqah menulis indah
Al-Qur’an yang menekankan kebenaran dan keindahan tulisan menurut
kaidah khath yang baku. Golongan yang dimusabaqahkan adalah
golongan dekorasi.
b. Peserta bersifat perorangan (putra dan putri)
c. Materi musabaqah adalah ayat-ayat tertentu yang akan disampaikan
panitia pada saat pelaksanaan musabaqah dengan menggunakan
kombinasi gaya tulisan khath seperti Naskhi, Riq’iy, Tsulutsi, Diwani,
farisi, Kufi dan Diwani Jali.
d. Tempat lomba merupakan arena tertutup dan antar peserta harus
diberikan jarak (berjauhan), menghadap ke satu arah (tidak
berhadapan).
e. Perlengkapan peserta seperti meja, kursi, dan media papan/triplek
disiapkan panitia, sedangkan mistar, cat berwarna, pena gambar dan
perlengkapan lainnya disiapkan peserta yang bersangkutan.
f. Tahapan Musabaqah
1) Persiapan
Penentuan meja peserta dilaksanakan 30 menit sebelum
musabaqah dimulai.
2) Pelaksanaan
a) Peserta ditempatkan sesuai dengan nomor peserta pada meja
dan peserta mendapatkan perlengkapan.
b) Panitia membagikan ayat-ayat Al-Qur’an yang dilombakan
c) Waktu yang disediakan selama 8 jam
3) Babak Penyisihan diikuti oleh seluruh peserta
4) Babak final diikuti oleh peserta yang memperoleh nilai tertinggi
pada babak penyisihan, yang terdiri dari 3 orang peserta Putra dan
3 orang peserta putri. Waktu yang disediakan 8 jam
5) Majelis Hakim menentukan nilai berdasarkan urutan nilai tertinggi
6. Musabaqah Hifzhil Qur’an 1 juz, 2 juz dan 5 juz
a. Musabaqah Hifzhil Qur’an adalah bidang musabaqah menghafal Al-
Qur’an dengan bacaan murattal dan menggunakan qira’ah Imam Ashim
riwayat Hafs serrta Mushaf Bahriah (Al-Qur’an Pojok)
b. Peserta terdiri putra (Hafizh) dan putri (Hafizhah)
c. Materi pertanyaan yang diambil untuk 1 juz adalah juz 1 atau juz
30.Adapun untuk 2 juz adalah juz 2 dan juz 3 dengan panjang bacaan
ditentukan, sedangkan untuk 5 juz adalah juz 1 sampai dengan juz 5
dengan panjang bacaan ditentukan Dewan Hakim berdasarkan
lamanya waktu membaca. Jumlah pertanyaan untuk masing-masing
peserta sebanyak 3 soal untuk babak penyisihan dan 4 soal untuk
babak final.
d. Tahapan Musabaqah
1) Babak Penyisihan
a) Paket soal ditentukan pada saat akan tampil
b) Penentuan giliran tampil setiap hari dilakukan sebelum acara
musabaqah
2) Babak Final
a) Paket soal ditentukan pada saat akan tampil
b) Penentuan giliran tampil sebelum acara final dilaksanakan
7. Musabaqah Karya Tulis Ilmiah Kandungan Al-Qur’an
a. Peserta Musabaqah Karya Tulis Ilmiah Kandungan Al-Qur’an dapat
diikuti oleh perorangan atau beregu, maksimal 3 orang.
b. Setiap kafilah hanya berhak mengirimkan 1 (satu) karya tulis ilmiah
yang ditulis sesuai dengan jumlah peserta yang mengikutinya.
c. Tema Karya Tulis Ilmiah
1) Al-Qur’an, ekonomi dan entrepreneurship
2) Al-Qur’an, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
3) Al-Qur’an dan daya saing bangsa
4) Al-Qur’an, karakter bangsa, dan akhlaq mulia
5) Al-Qur’an dan anti-korupsi
d. Judul karya tulis : bebas dengan mengacu pada kelima tema di atas.
e. Sifat dan isi tulisan, pembimbingan, dan pedoman penulisan karya
tulis mengacu pada pedoman umum Lomba Karya Tulis Mahasiswa
(LKTM) yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
8. Musabaqah Qira’ah Sab’ah (Riwayat Warsy dan Qalun)
a. Musabaqah Qira’ah Sab’ah adalah musabaqah membaca Al Qur’an
dengan menggunakan ragam bacaan yang mempunyai nilai sanad
mutawatir yang dinisbatkan kepada imam qira’ah tujuh. Dalam
musabaqah ini hanya menggunakan qira’ah riwayat Warsy dan Qalun.
b. Maqra’ (materi bacaan) dari juz 1 – 30. Dalam babak penyisihan
peserta wajib membaca maqra’ yang ditetapkan oleh panitia dan
pada babak final peserta finalis mengajukan 3 (tiga) maqra’ pilihan.
Kemudian dewan hakim menetapkan salah satu dari tiga maqra’
tersebut untuk dibaca finalis
c. Daftar maqra’ qira’ah babak penyisihan dan babak final akan
ditentukan 2 bulan sebelum pelaksanaan dan akan diupload di
website panitia pelaksana: mtqmn13.unand.ac.id dan
mtqmn13.unp.ac.id
d. Jumlah lagu minimal 5 (lima) lagu.Diawali lagu Bayati dengan 3 (tiga)
tangga nada
e. Tahapan Musabaqah
1) Babak Penyisihan
a) Maqra’ ditetapkan oleh panitia 12 jam sebelum tampil
b) Penentuan giliran tampil setiap hari dilakukan sebelum acara
musabaqah
c) Waktu lomba 9 – 10 menit
2) Babak Final
a) Finalis diharuskan mengajukan tiga maqra’ pilihannya yang
diambil dari Juz yang berbeda.
b) Maqra’ yang diajukan oleh finalis harus disampaikan kepada
majelis hakim dua belas jam sebelum tampil dan akan
ditetapkan satu dari tiga maqra’ yang diajukan finalis 30 menit
sebelum tampil.
c) Maqra’ yang dibaca pada babak final harus berbeda dengan
maqra’ yang dibaca pada babak penyisihan.
d) Pada saat tampil, finalis membaca mushaf bukan dihafal.
e) Waktu lomba 10 – 12 menit
9. Debat Ilmiah Kandungan Al Qur’an dalam Bahasa Arab
a. Debat Ilmiah Kandungan Al-Qur’an dalam bahasa Arab adalah
Perdebatan tentang suatu masalah yang disampaikan secara nalar dan
afgumentatif dalam bahasa Arab yang di dalamnya mengandung
unsur-unsur nilai yang bersumber dari nilai Al-Qur’an dan Hadits Nabi.
b. Peserta Musabaqah ini diikuti beregu yang terdiri dari 2 orang anggota
c. Setiap kafilah hanya berhak mengirimkan 1 regu
d. Tema Debat Ilmiah Kandungan Al-Qur’an Dalam Bahasa Arab adalah:
1. Al-Qur’an, ekonomi dan entrepreneurship
2. Al-Qur’an, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
3. Al-Qur’an dan daya saing bangsa
4. Al-Qur’an, karakter bangsa, dan akhlaq mulia
5. Al-Qur’an dan anti-korupsi
e. Judul Debat Ilmiah Kandungan Al Qur’an akan diberitahukan sebulan
sebelum pelaksanaan musabaqah
f. Metode debat menggunakan sistem NUEDC (National University of
English Debating Championship) yang diterbitkan oleh Direktorat
Pendidikan Tinggi khusus diperuntukkan dalam pelaksanaan MTQ
Mahasiswa Nasional
g. Waktu Debat : 30 menit
10. Debat Ilmiah Kandungan Al-Qur’an Dalam Bahasa Inggris
a. Debat Ilmiah Kandungan Al-Qur’an dalam bahasa Inggris adalah
Perdebatan tentang suatu masalah yang disampaikan secara nalar dan
afgumentatif dalam bahasa Inggris yang di dalamnya mengandung
unsur-unsur nilai yang bersumber dari nilai Al-Qur’an dan Hadits Nabi.
b. Peserta Musabaqah ini diikuti beregu yang terdiri dari 2 orang anggota
c. Setiap kafilah hanya berhak mengirimkan 1 regu
d. Tema Debat Ilmiah Kandungan Al Qur’an Dalam Bahasa Arab adalah:
1. Al-Qur’an, ekonomi dan entrepreneurship
2. Al-Qur’an, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
3. Al-Qur’an dan daya saing bangsa
4. Al-Qur’an, karakter bangsa, dan akhlaq mulia
5. Al-Qur’an dan anti-korupsi
e. Judul Debat Ilmiah Kandungan Al Qur’an akan diberitahukan sebulan
sebelum pelaksanaan musabaqah
f. Metode debat menggunakan sistem NUEDC (National University of
English Debating Championship) yang diterbitkan oleh Direktorat
Pendidikan Tinggi khusus diperuntukkan dalam pelaksanaan MTQ
Mahasiswa Nasional
g. Waktu Debat : 30 menit
V. PERHAKIMAN
A. PENGERTIAN
1. Perhakiman adalah ketentuan dan proses pelaksanaan penilaian terhadap
penampilan dan penyajian peserta dalam musabaqah dan penetapan hasil
musabaqah
2. Hakim adalah perorangan yang melakukan penilaian terhadap penampilan
pserta dan penetapan hasil musabaqah
3. Majelis Hakim adalah tim penilai musabaqah yang bertanggungjawab
terhadap bidang musabaqah tertentu
4. Dewan hakim adalah tim penilai yang bertanggungjawab terhadap semua
bidang musabaqah
5. Jumlah anggota majelis hakim disetiap bidang disesuaikan dengan
kebutuhan
6. Panitera adalah perangkat perhakiman yang bertugas menyelenggarakan
administrasi majelis hakim
7. Tim pengawas adalah satuan kerja pengawasan yang menyangkut
perhakiman dengan komposisi Ketua, Wakil ketua, Sekretaris dan Anggota
sesuai kebutuhan. Tim pengawas Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa
Tingkat Nasional ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
B. ORGANISASI PERHAKIMAN
Organisasi perhakiman adalah aparat pelaksana yang bertugas menilai
terhadap penampilan dan penyajian peserta Musabaqah yang selanjutnya
disebut Dewan Hakim, terdiri dari:
1. Unsur Pimpinan Dewan Hakim terdiri dari:
a. Ketua Dewan Hakim
b. Wakil Ketua Dewan Hakim
c. Sekretaris Dewan Hakim
d. Wakil Sekretaris Dewan Hakim
e. Ketua Majelis Hakim
2. Unsur Majelis Dewan Hakim
a. Ketua Majelis yang merangkap sebagai anggota
b. Anggota Majelis Hakim yang melakukan penilaian
c. Panitera
C. PEMBENTUKAN DEWAN HAKIM DAN PENGAWAS MTQ
1. Dewan Hakim dan Tim Pengawas dibentuk berdasarkan Surat keputusan
yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
2. Dewan Hakim dan Tim Pengawas dibentuk menjelang musabaqah dan
berakhir sampai selesai kegiatan
3. Seluruh anggota Dewan Hakim sebelum melaksanakan tugas, dilantik dan
mengangkat sumpah dihadapan pejabat yang berwenang.
4. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk mengangkat seorang Hakim
pada MTQ Mahasiswa tingkat Nasional adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kapasitas ilmu pengetahuan dan keahlian yang memadai dalam
perhakiman sesuai materi yang akan dinilai.
2. Bersikap jujur, adil, objektif dan bertanggungjawab dalam melaksanakan
penilaian.
3. Teliti dan cermat serta tidak melakukan perbuatan yang tercela di dalam
memberikan nilai
4. Memperhatikan latar belakang pendidikan, faktor usia, kesehatan
jasmani dan rohani.
D. TUGAS DAN WEWENANG DEWAN HAKIM
1. Pimpinan Dewan
a. Ketua Dewan Hakim
1) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan Majelis Hakim dalam
melaksanakan tugasnya
2) Melakukan pengawasan internal terhadap semua anggota Dewan
Hakim
3) Membagi tugas kepada Ketua Majelis Hakim dengan bidang-bidang
penilaian tertentu
4) Membuat tata tertib Dewan Hakim
5) Memimpin rapat pleno Dewan Hakim dan melakukan simulasi
6) Menetapkan dan mengumumkan peserta baik perorangan maupun
beregu yang berhak mengikuti babak final
7) Menetapkan urutan juara pada babak final dan juara umum melalui
rapat koordinasi dan rapat paripurna
8) Membacakan keputusan Dewan Hakim tentang para juara dan juara
umum pada acara penutupan MTQ Mahasiswa Nasional
9) Melaporkan secara tertulis hasil Musabaqah kepada Direktur jenderal
Pendidikan Tinggi melalui Ketua Panitia
10) Apabila Ketua Dewan Hakim berhalangan, maka tugas dan
wewenangnya dilaksanakan oleh Wakil Ketua Dewan
b. Wakil Ketua Dewan Hakim
1) Membantu Ketua Dewan dalam melaksanakan tugasnya
2) Mewakili Ketua Dewan untuk menjalankan tugas dan wewenangnya
apabila Ketua Dewan berhalangan.
c. Sekretaris Dewan Hakim
1) Melaksanakan tugas keadministrasian Dewan
2) Mencatat segala sesuatu yang berkaitan dengan penilaian
3) Menyiapkan draf Surat Keputusan (SK) tentang pemenang lomba
baik untuk juara dan juara umum
d. Wakil Sekretaris Dewan Hakim
1) Membantu Sekretaris Dewan Hakim dalam melaksankaan tugasnya
2) Mewakili Sekretaris Dewan Hakim untuk menjalankan tugas dan
kewenangannya, apabila Sekretaris Dewan Hakim berhalangan.
e. Anggota Dewan Hakim
Membantu pekerjaan yang ditugaskan oleh Ketua atau Wakil ketua
Dewan Hakim, maupun oleh Sekretrais atau Wakil Sekretaris Dewan
Hakim
2. Pimpinan Majelis
a. Ketua Majelis Hakim
1. Mengkoordinir seluruh kegiatan para Hakim dalam melakukan penilaian
untuk satu bidang lomba
2. Menentukan peserta yang berhak untuk mengikuti seleksi lebih lanjut,
maupun yang dinyatakan sebagai pemenang untuk satu bidang lomba
3. Melaporkan hasil penilaian secara tertulis kepada Ketua Dewan Hakim
4. Menetapkan seorang Hakim penilai untuk bertugas sebagai pengatur
waktu atau sebagai Hakim penanya.
b. Panitera Majelis Hakim
1. Melaksanakan keadministrasian Majelis Perhakiman
2. Mencatat segala sesuatu yang berkaitan dengan penilaian dalam satu
rangkaian lomba
c. Anggota Majelis (Hakim)
1. Menilai penampilan peserta yang dilakukan secara individual
2. Melaporkan hasil penilaian secara tertulis kepada Ketua Majelis
E. KETENTUAN KEJUARAAN
1. Penentuan Finalis
a. Majelis Hakim menentukan 3 (tiga) peserta yang memperoleh nilai
tertinggi sebagai finalis
b. Anggota Majelis Hakim yang berasal dari daerah yang sama dengan
perguruan tinggi mahasiswa peserta final, maka harus diganti dengan
anggota Majelis Hakim yang lain yang berbeda provinsi dan perguruan
tinggi.
c. Jika terdapat dua orang atau lebih peserta yang nilainya sama, maka
ketentuan finalisnya didasarkan pada nilai tertinggi bidang penilaian
pertama, jika masih sama didasarkan pada nilai tertinggi bidang
penilaian urutan ke dua dan seterusnya. Jika masih sama
dimungkinkan adanya finalis lebih dari 3 (tiga)
2. Penentuan Pemenang
a. Berdasarkan rangking nilai para finalis yang ditentukan oleh Majelis
Hakim, maka peserta yang mendapat nilai tertinggi dinyatakan sebagai
pemenang pertama dan seterusnya sesuai dengan rangking.
b. Apabila terdapat dua atau lebih finalis yang memperoleh nilai yang
sama, maka pemenangnya ditetapkan berdasarkan ketentuan yang
telah diatur dalam penentuan finalis
3. Penentuan Juara Umum
a. Juara umum ditetapkan oleh Dewan Hakim melalui sidang pleno,
bukan oleh Majelis Hakim
b. Juara umum adalah peserta yang memperoleh jumlah nilai tertinggi
dari semua jenis bidang lomba dengan perolehan angka sebagai
berikut:
1) Pemenang pertama nilai 5 poin
2) Pemenang kedua nilai 3 poin
3) Pemenang ketiga nilai 1 poin
c. Apabila nilai juara umum ada yang sama, maka juaranya ditetapkan
berdasarkan nilai tertinggi dari bidang Musabaqah Tilawah Qur’an.
Apabila masih terjadi kesamaan nilai, maka penentuan berdasarkan
nilai tertinggi sesuai dengan urutan pada bidang musabaqah yang telah
ditentukan dalam buku pedoman ini.
d. Apabila bidang musabaqah yang diperlombakan pesertanya kurang dari
10 (sepuluh) utusan atau wakil dari semua peserta (kafilah), maka
bidang musabaqah tersebut tidak diperhitungkan dalam penentuan
juara umum.
VI. PENUTUP
A. PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN
1. Upacara pembukaan dan penutupan dilakukan sesuai dengan protokoler yang
berlaku di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
2. Upacara pembukaan dilaksanakan pada hari pertama dan penutupan
dilakukan pada hari terakhir kegiatan MTQ, dicantumkan dalam jadwal yang
disusun kemudian.
3. Tempat Upacara pembukaan dan penutupan akan dilaksanakan Ruang
Terbuka (lapangan kampus Universitas Andalas/Universitas Negeri Padang)
atau jika kondisi kurang mendukung maka akan dilaksanakan di auditorium
Universitas yang kapasitasnya disesuaikan dengan jumlah peserta upacara
yang hadir.
4. Upacara pembukaan secara resmi dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, sedangkan upacara penutupan dilakukan oleh pejabat dari
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi atau pimpinan instansi/lembaga yang
ditunjuk oleh Ditjen Dikti Kemendikbud.
5. Apabila upacara pembukaan secara resmi akan dilakukan oleh pejabat yang
bukan berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, maka perlu
mendapat persetujuan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
6. Susunan acara pembukaan dan penutupan agar dikonsultasikan dengan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
B. BENDERA
MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional mempunyai bendera khusus yang terbuat dari
kain berwarna putih perak berlogo khusus bertuliskan MTQ Mahasiswa Nasional.
C. LAIN-LAIN
Perguruan Tinggi pelaksana MTQ Mahasiswa Tingkat nasional harus membuat
laporan lengkap, baik yang berkaitan dengan pertanggungjawaban keuangan
maupun kegiatan/program ke Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan,
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, paling lambat 1 (satu) bulan setelah
pelaksanaan kegiatan selesai.
D. PESERTA DAN OFISIAL
1. Pendaftaran Peserta
a. Pendaftaran peserta ke Panitia MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional – XIII
paling lambat tanggal 31 Mei 2013 dengan mengirimkan formulir daftar
peserta yang telah diisi dan telah direkomendasikan oleh pimpinan
Perguruan Tinggi secara online atau via fax (0751-71303/7055628) dan e-
mail ([email protected]; [email protected]).
b. Pendaftaran tidak dipungut biaya
Kalifah yang telah tiba di Kota Padang agar segera menghubungi Panitia
MTQ Mahasiswa Nasional di Universitas Negeri Padang Telp. (0751)
7055601 dan/atau Universitas Andalas Telp. (0751) 71303; Contact Person:
1. Dr. Tesri, Maydeliza, MS., M,Sc. (081363490466)
2. Dr. Helmi Hasan, M.Pd. (08126700546)
3. Drs. Amril Amir, M.Pd. (08126628578)
4. Zulkarnaini, SSi, MT. (085668959367)
5. Azhari Suir, SE. (081267162463)
6. Drs. Sudiro Sembiring (081374078740)
7. Dr. Ir. Adrinal, MS (081363335659)
2. Jumlah Peserta dan Ofisial
1) Peserta utusan masing-masing Perguruan Tinggi Umum adalah sebagai
berikut:
a) Bidang Musabaqah Tilawatil Al-Qur’an berjumlah 2 Orang (1 Qari dan 1
Qari’ah)
b) Bidang Musabaqah Tartil Qur’an berjumlah 2 Orang (1 Qari dan 1 Qari’ah)
c) Bidang Musabaqah Hifzhil Qur’an 1 juz berjumlah 2 Orang (1 Hafizh 1 juz
dan 1 Hafizhah 1 juz)
d) Bidang Musabaqah Hifzhil Qur’an 2 juz berjumlah 2 Orang (1 Hafizh 2 juz
dan 1 Hafizhah 2 juz)
e) Bidang Musabaqah Hifzhil Qur’an 5 juz berjumlah 2 Orang (1 Hafizh 5 juz
dan 1 Hafizhah 5 juz)
f) Musabaqah Qira’ah Sab’ah (Riwayat Warsy dan Qalun) berjumlah 2 Orang
(1 Qari’ dan 1 Qari’ah)
g) Bidang Musabaqah Fahmil Qur’an 1 Regu (3 Orang)
h) Bidang Musabaqah Syarhil Qur’an 1 Regu (3 Orang)
i) Bidang Musabaqah Khaththil Qur’an berjumlah 2 Orang (1 Khatthath dan 1
Khatthathah)
j) Bidang Karya Tulis Ilmiah Kandungan Al-Qur’an 1 dan atau 2 Orang
peserta
k) Bidang Debat Kandungan Al-Qur’an dalam bahasa Arab 1 Regu (2 Orang)
l) Bidang Debat Kandungan Al-Qur’an dalam bahasa Inggris 1 Regu (2
Orang)
m) Akomodasi ofisial yang ditanggung oleh Panitia Pelaksana hanya 2 orang
dari masing-masing perguruan tinggi .
3. Catatan
Seluruh kafilah diharapkan tiba di Padang pada tanggal 22 Juni 2013 dan
membawa bendera Perguruan Tinggi masing-masing, Jas/Jaket almamater
dan pakaian adat daerah yang akan digunakan pada acara pawai ta’aruf.
E. SANKSI
1. Persiapan
a. Peserta yang tidak memenuhi persyaratan tidak mendapat pengesahan
dan tidak berhak tampil
b. Peserta yang diketahui menggunakan persyaratan palsu gugur hak
tampilnya dan perguruan tinggi pengirim akan dilaporkan ke Ditjen
Dikti untuk ditindaklanjuti
2. Pelaksanaan
Peserta yang tampil dan melanggar ketentuan tampil dianggap gugur
penampilannya
LAMPIRAN-LAMPIRAN