panduan herpetofauna beratus kalteng

Upload: backlight-destro

Post on 31-Oct-2015

262 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

  • Amfibi & Reptil BOSF-1

    Panduan LapanganAmfibi & Reptil di Areal Mawas

    Propinsi Kalimantan Tengah(Catatan di Hutan Lindung Beratus)

    YAYASAN PENYELAMATAN ORANGUTAN BORNEOTHE BORNEO ORANGUTAN SURVIVAL FOUNDATIONEmail : [email protected] : www.orangutan.or.idMawas Kalteng:Jl. Raya Galaxi No. 211 Palangkaraya Kalimantan Tengah, 73122

    Editor: Profesor Dr Djoko T. Iskandar, Firman SyahKredit foto: Firman Syah, Giyanto, Gondanisam, RizaMarlon, dan penulis

  • 2-Amfibi & Reptil BOSF

    PENGANTAR

    Indonesia merupakan kawasan tropis yang dipengaruhi olehdua benua yaitu; Asia dan Australia. Hal ini antara lain jugamenjadikan kawasan ini kaya akan keanekaragaman florafauna. Walaupun demikian informasi mengenai kekayaanflora dan fauna belum banyak dipublikasikan di Indone-sia, khususnya mengenai amfibi & reptil.

    The Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF)berdiri pada tahun 1991. BOSF merupakan organisasinirlaba yang bergerak dibidang konservasi danpenyelamatan oragutan Borneo (Pongo pygmaeus). BOSF jugamendukung upaya pemulihan habitat, peningkatankesehatan dan ekonomi masyarakat disekitar lokasi kerja,melalui program yang telah dan sedang berlangsung sepertipenanaman jelutung (Diera sp), karet dan rotan.

    Beberapa lokasi yang dikelola BOSF di Kalimantan yaitu;Hutan Lindung Sungai Wain pada saat ini telah diserahkankembali kepada Departemen Kehutanan, Hutan LindungGunung Beratus, dan dalam upaya penyelamatan orangu-tan sebagai dari gangguan habitat maka di KalimantanTengah maka BOSF mendirikan Pusat Rehabilitasi Oran-gutan di Nyaru Menteng dan sebagian telah dilepasliarkandi bekas areal lahan gambut sejuta hektar di Blok AB ataulebih dikenal areal mawas gambar 1.

    Hanya sebagian kecil masyarakat Indonesia mengenalamfibi dan reptil dengan baik, meskipun satwa tersebutsecara nyata telah dimanfaatkan sebagai sumber proteinhewani, obat-obatan, bahan baku kerajinan kulit, maupunbinatang kesayangan. Sebagian besar masyarakat takutbertemu binatang tersebut, terutama ular yang dianggapsebagai binatang yang sangat menakutkan. Hal inidisebabkan oleh sedikitnya hasil-hasil penelitian yangdipublikasikan secara populer untuk meningkatkanpemahaman masyarakat terhadap peran besar kedua kelassatwa tersebut di alam, yaitu sebagai pengendali seranggasekaligus penyetimbang populasi hama pertanian.

    Buku ini dirancang untuk memberikan kemudahan bagipara teknisi lapangan BOSF, kehutanan, pecinta alam, paraguru dan siswa, untuk mengidentifikasi jenis-jenis amfibidan reptil yang dijumpai di lapangan atau lingkungan

  • Amfibi & Reptil BOSF-3

    sekitarnya. Apabila dikemudian hari ada jenis yang tidakdijumpai dalam buku ini, berarti jenis tersebut merupakaninformasi tambahan dari daftar jenis yang telah ada, dandapat mencatatnya di dalam halaman catatan.

    Perubahan nama jenis terus terjadi dan berlangsung secaracukup pesat, sehingga sering membingungkan para penelitipemula karena tidak sesuai dengan buku panduan yangsering di jumpai. Untuk itu Penulis masih menggunakannama lama, dan tetap mencantumkan nama baru yangsudah berubah, sehingga mudah-mudahan cara inimembantu pengamat dilapangan.

    Buku ini memuat gambar setiap jenisnya, ukuran, ciri-cirimorfologi, habitat, dan persebaran masing-masing jenis diareal BOSF Kalimantan Tengah, dan di areal reintroduksiorangutan di Hutan Lindung Gunung Beratus KalimantanTimur. Buku ini diharapkan dapat menambah wawasantentang satwa amfibi dan reptil di kawasan hutan tropisKalimantan, serta merangsang para siswa dan mahasiswauntuk melakukan penelitian khususnya amfibi dan reptil,sehingga menambah khazanah pengetahuan mengenai florafauna tropis di Indonesia.

    Medan, Februari 2008Penyusun,

    Mistar

  • 4-Amfibi & Reptil BOSF

    DAFTAR ISI

    Pengantar ...............................................................................2Daftar Isi dan gambar...............................................................4Bab I. Pendahuluan.................................................................8Bab II. Mengenal Amfibi dan Reptil .................................14Bab III. Kapan dan dimana mencari Amfibi dan Reptil...................................................................................................17Bab IV. Bangsa Anura ..........................................................21

    IV.1. Famili Megophryidae..................................21IV.2. Famili Bufonidae ......................................22IV.3. Famili Dicroglossidae.................................31IV.4. Famili Microhylidae .................................38IV.5. Famili Ranidae ..........................................39IV.6. Famili Rhacophoridae ..............................44

    Bab V. Sub-Bangsa Lacertilia (bunglon, cicak, kadal,biawak)..................................................................................50

    V.1. Famili Gekkonidae ....................................50V.2. Famili Agamidae ........................................55V.3. Famili Lacertidae .......................................60V.4. Famili Scincidae .........................................61V.5. Famili Varanidae ........................................63

    Bab VI. Sub-Bangsa Ophidia (Ular) ....................................65VI.1. Famili Pythonidae ...................................65VI.2. Famili Xenopeltidae ................................67VI.3. Famili Acrochordidae..............................68VI.4. Famili Colubridae ....................................69VI.5. Famili Elapidae ........................................84VI.6. Famili Crotalidae .....................................85

    Bab VII. Bangsa Chelonii (kura-kura, bulus)...................87VII.1. Famili Geoemydidae...............................87VII.2. Famili Trionychidae ...............................92

    Bab VIII. Bangsa Crocodylia (buaya)................................95VIII.1. Famili Crocodylidae .............................95

    Bab IX. Menghindari dan penanganan gigitan ular ..........97Ucapan Terima Kasih .......................................................101Daftar Pustaka .....................................................................102Kamus singkat ...................................................................104Indek ..................................................................................106Lampiran. Daftar jenis-jenis amfibi dan reptil di areal BOSFKalimantan ..........................................................................114Perihal Penulis ....................................................................118

    Daftar Gambar1. Peta Lokasi Areal Mawas

  • Amfibi & Reptil BOSF-5

    2. Dampak Kebakaran Hutan 20013. Nepenthes ampullaria4. Kayu ulin yang ditebang kemudian ditinggalkan karena berlubang5. Jalan papan untuk monitoring flora fauna, dan gambut6. Kolam atau genangan di hutan merupakan tempat ideal7. Kolam adalah tempat utama katak pohon meletakkan telur8. Leptolalax gracilis*9. Ansonia jenis baru*10. Ansonia leptopus*11. Ansonia minuta*12. Ansonia spinulifer*13. Bufo asper14. Bufo divergens15. Bufo quadriporcatus16. Bufo juxtasper17. Pedostibes hosii (betina)18. Pedostibes hosii (jantan)19. Pedostibes rugosus*20. Pseudobufo subasper21. Fejervarya cancrivora22. Fejervarya limnocharis23. Limnonectes ibanorum*24. Limnonectes kuhlii25. Limnonectes leporinus*26. Limnonectes malesianus27. Limnonectes paramacrodon28. Occidozyga baluensis29. Occidozyga laevis30. Microhyla berdmorei31. Meristogenys whiteheadi*32. Rana baramica33. Rana chalconota34. Rana hosii35. Rana nicobariensis36. Rana picturata37. Staurois natator38. Nyctixalus pictus39. Polypedates colletti40. Polypedates colletti (pola totol)41. Polypedates leucomystax42. Polypedates macrotis43. Polypedates otilophus44. Rhacophorus pardalis45. Cyrtodactylus malayanus

  • 6-Amfibi & Reptil BOSF

    46. Cyrtodactylus sp47. Gekko monarchus48. Gekko smithi49. Gehyra mutilata50. Hemydactylus frenatus51. Aphaniotis ornata52. Bronchocela cristatella53. Draco melanopogon54. Draco quinquefasciatus55. Draco sumatranus56. Gonocephalus borneensis57. Gonocephalus grandis58. Takydromus sexlineatus59. Dasia vittata*60. Eutropis multifasciata61. Varanus salvator62. Python curtus63. Python reticulatus64. Xenopeltis unicolor65. Achrochordus javanicus66. Ahaetulla prasina67. Boiga dendrophila68. Dendrelaphis caudolineatus69. Dendrelaphis formosus70. Dendrelaphis pictus71. Gonyosoma oxycephalum72. Homalopsis buccata73. Astenodipsas laevis74. Lepturophis albofuscus75. Macrophisthodon flaviceps76. Macrophisthodon rhodomelas77. Psammodynastes pictus78. Ptyas fuscus79. Rhabdophis chrysargos80. Rhabdophis conspicillata81. Xenelaphis hexagonotus82. Xenochrophis trianguligerus83. Maticora bivirgata84. Ophiophagus hannah85. Tropidolaemus wagleri86. Cuora amboinensis (dorsal)87. Cuora amboinensis (ventral)88. Cyclemys oldhamii (dorsal)89. Cyclemys oldhamii (ventral)90. Heosemys spinosa91. Malayemys subtrijuga

  • Amfibi & Reptil BOSF-7

    92. Callagur borneensis93. Callagur borneensis (ventral)94. Amyda cartilagenea95. Dogania subplana96. Tomistoma schlegelii

    * endemik Kalimantan (Borneo)

  • 8-Amfibi & Reptil BOSF

    BAB I. PENDAHULUAN

    Pulau Borneo atau dikenal dengan Pulau Kalimantanmerupakan salah satu dari lima pulau besar di Asia Tenggaradengan luas 575.000 km2. Pulau ini secara administrasiterbagi atas tiga Negara yaitu; Kerajaan Malaysia,Kesultanan Brunei Darussalam, dan Republik Indonesia.Wilayah Indonesia terdiri dari empat propinsi yaitu;Kalimantan Barat (dengan ibukota Pontianak), KalimantanTengah (Palangkaraya), Kalimantan Selatan (Banjarmasin),dan Kalimantan Timur (Samarinda).

    Propinsi Kalimanan Tengah dengan luas 15.800 km2,jumlah penduduk 1.8 juta (sensus 2000), denganpertambahan jumlah penduduk rata-rata 2,7% pertahundari tahun 1990 dan 2000. Kalimantan Tengah di dominasioleh suku Dayak. Secara geografi terletak antara 045Lintang Utara 330 Lintang Selatan sampai 111-116 BujurTimur.

    Rawa gambut merupakan kawasan yang berkaraktermenarik, karena mengandung air sekitar 90%. Hal ini berartibahwa gambut mempunyai kemampuan menyerap airsampai sembilan kali dari volumenya sendiri. Oleh karenaitu, pada saat tidak ada hujan, kawasan gambut dapatmenjadi sumber air bagi kawasan yang lebih rendah danberperan sebagai penyangga hidrologi. Karena pentingnyaperanan gambut dalam menjaga ketersedian dankesetimbangan air, maka pengelolaannya telah diatur olehKeppres No. 32 tahun 1990. Dalam Keppres tersebutdinyatakan bahwa lahan gambut dengan ketebalan lebih

    Gambar 1. Peta Areal Mawas-Kalimantan Tengah

  • Amfibi & Reptil BOSF-9

    dari tiga meter dan terletak di hulu sungai atau rawatermasuk dalam kriteria dilindungi. Lapisan-lapisan gambutdan hutannya yang meliputi propinsi ini merupakan salahsatu dari penyerap karbon terbaik di dunia, dengan tingkatpertumbuhan gambut antara 0,5-1,3 cm/pertahun atausekitar 290-670 gC/m2/tahun atau, rata-rata kapasitaspenyerapan tahunan sekitar 4.105 ton C/km2. Karenakemampuan penyerapan karbon ini, dalam waktu dekatkapasitas ini akan memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggikarena masalah yang berkaitan dengan pemanasan global(Herman & Meijaard, 2001).

    Laju kerusakan hutan rawa gambut, sangat cepat terjadiketika dimulainya proyek PLG (Proyek Lahan Gambut)sejuta hektar yang diawali pada tahun 1990, dan dihentikanpada tahun 1998. Kebakaran hutan yang terjadi pada tahun1997 dan 2001, turut membantu percepatan laju kerusakanhutan seperti pada gambar 2.

    Hutan rawa gambut Kalimantan tidak saja penting sebagaipenyangga hidrologi, penyerap karbon, tetapi jugamerupakan tempat tinggal bagi banyak flora dan fauna.Hasil survei keanekaragaman hayati yang telah dilakukanoleh BOSF diperoleh; Mamalia 49 jenis, Burung 201 jenisdari 41 famili, ikan 44 jenis dari 13 famili, amfibi 15 jenisdari 4 famili, dan reptil 43 spesis dari 15 famili (lihat lampiran1). Hasil studi ini juga menemukan jenis baru dari kelompokamfibi dari famili Bufonidae dari marga Ansonia.

    Studi vegetasi hanya pada tingkat pohon diperoleh 239 jenisdari 47 famili, banyak jenis-jenis flora memerlukan

    Gambar 2. Dampak kebakaran hutan tahun 2001

    Foto:

    Mist

    ar_B

    OSF

  • 10-Amfibi & Reptil BOSF

    penggalian lebih dalam lagi, salah satunya adalah tumbuhanpemakan serangga atau kantong semar (Nepentes sp),tumbuhan ini adalah salah satu indikator tanah asam gambar3.

    Data-data survei tersebut akan digunakan untukmendukung BOSF dalam rangka mempersiapkan langkah-langkah persiapan negoisasi dengan pihak public CarbonOffset dan dalam rangka Debt for Nature Swap di Blok Ebekas PLG atau dikenal areal Mawas. Yayasan BOSFberdasarkan surat Persetujuan Prinsip GubernurKalimantan Tengah No 38/GUB-VII/2002 yangmenyebutkan Persetujuan Program PengembanganKawasan Hutan di Blok E (Program Mawas) untuk tujuankonservasi hutan. Program Deft for Nature Swap dan Car-bon Offset yang akan dilaksanakan oleh BOS Foundation.

    Kawasan rawa gambut tidak saja penting sebagai tatahidrologi, flora dan fauna, tetapi jauh lebih penting bagikehidupan manusia, tempat ribuan manusiamenggantungkan kehidupannya dan juga sebagai dayadukung transportasi bagi sungai-sungai seperti SungaiBarito, dan Sungai Kapuas.

    Hutan Lindung Gunung Beratus

    Lokasi ini sedianya tidak dimasukkan dalam buku ini, tetapiatas pertimbangan manfaat yang dapat diambil bagi petugaslapangan yang berada di bawah pengelolaan BOSF sehinggahasilnya seperti yang Anda baca. Hutan Lindung GunungBeratus dikelilingi oleh dua Hak Pengusahaan Hutan yaitu;

    Gambar 3. Nepenthes ampullaria

    Foto:

    Mist

    ar_B

    OSF

  • Amfibi & Reptil BOSF-11

    PT. Indonesian Timber Corporation International (ITCI),dan PT. Balikpapan Forestry Industries (BFI). Di dalamkawasan ini terdapat satu desa yaitu; Desa Pemantas. HutanLindung Beratus secara administratif termasuk dalam duaKabupaten yaitu: Kabupaten Pasir dan Kabupaten KutaiBarat.

    Hasil survei di kawasan Hutan Lindung Gunung Beratusdiperoleh 41 jenis terdiri atas amfibi 28 jenis, dari 5 famili,dan reptil 13 jenis, dari 7 famili. Kawasan ini mendapattekanan yang sangat mengerikan karena merupakan salahsatu pusat persebaran kayu ulin (Eusideroxylon zwaageri),bahkan penebang tidak tahu batang dengan kualitas baikatau tidak berlubang, gambar 4 merupakan salah satukekurangtahuan penebang. Menariknya hutan perbukitanterbuka khususnya hutan sekunder banyak ditumbuhipohon bandang atau palem lontar (Barasodendron borneensis),palem tersebut merupakan sumber makanan yang sangat

    penting bagi orangutan ketika buah menjadi jarang.Berbagai upaya telah, dan sedang dilakukan oleh BOSFoundation untuk upaya penyelamatan orangutan danhabitatnya antara lain:

    Proyek Reintroduksi Orangutan Wanariset(BOS-Wanariset) didirikan tahun 1991 di KalimantanTimur merupakan proyek pertama. Di BOS-Wanariset,orangutan bekas peliharaan (hasil sitaan maupun yangdiserahkan oleh masyarakat), menjalani proses karantinauntuk pemeriksaan kesehatannya, karena orangutan sering

    Gambar 4. Kayu Ulin yang ditebang kemudian ditinggalkan karenaberlubang

  • 12-Amfibi & Reptil BOSF

    tertular oleh penyakit manusia antara lain; hepatitis,tubercolesis (TBC), dan terinfeksi parasit. Setelah melaluiproses karantina, orangutan perlu belajar sosialisasi sebelumdilepas-liarkan dihabitatnya. Pusat reintroduksi jugadidirikan di Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah. Pelepasan dilakukan pada lokasi kawasan yangdilindungi. Pelepas-liaran bersifat permanen, tetapidukungan manusia masih diperlukan, dan secara bertahapdikurangi atau dihilangkan pada waktu orangutan telahdianggap mandiri. Beberapa lokasi pelepasan orangutanyang lakukan oleh BOSF adalah:

    Hutan Lindung Sungai Wain, saat ini telahdiserahkan ke Departemen Kehutanan.Hutan Lindung Gunung Beratus-Kalimantan Timur.Blok AB-Bekas Proyek Lahan GambutSejuta Hektar-Kalimantan Tengah.

    Penelitian orangutan liar dilakukan di StasiunPenelitian Tuanan, Kecamatan Tuanan, Kabupaten Kapuas,Provinsi Kalimantan Tengah. Penelitian tidak hanya terbataspada pada orangutan saja, tapi terhadap satwa liar lainnya(mamalia, burung, amfibi, reptil, dan ikan), flora atautumbuhan. Selain itu juga dilakukan monitoring pohon-pohon yang terdapat di sekitar jalur-jalur penelitian, danlahan gambut. Jalur papan adalah salah satu jalan utamapenelitian di Stasiun Penelitian Tuanan dan pos penilitianrawa gambut Danau Begantung seperti pada gambar 5.

    Menyadari bahwa, pekerjaanmenyelamatkan orangutanbukanlah pekerjaan mudahdan murah, maka upayakerjasama dari Pemerintah,Lembaga SwadayaMasyarakat, PerguruanTinggi, dan masyarakatsekitar lokasi telah dan akanterus dilakukan, antara lain:

    M e l a k u k a npenyadaran (awareness)tentang penyelamatan oran-gutan dan habitatnya, baik Gambar 5. Jalan papan untukmonitoring flora fauna, dan gambut.

    Foto:

    Mist

    ar_B

    OSF

  • Amfibi & Reptil BOSF-13

    melalui kunjungan ke sekolah-sekolah, desa-desa baik secaralangsung maupun melalui media (leaflet dan poster). Melakukan kerjasama dengan DepartemenKehutanan, Kepolisian dan Pengadilan dalam upayapenegakan hukum terhadap pihak-pihak yang berusahamemiliki orangutan. Melakukan pelatihan tekhnik budidaya rotan danperikanan telah dan akan terus dilakukan khususnya dilokasi Kalimantan Tengah, karena hampir tidak mungkinmengembangkan pertanian di hutan yang berair asam. Reboisasi hutan yang pernah terbakar dengantanaman hutan asli termasuk jelutung, dan tanaman hutanlainnya, telah dan terus dilakukan sebagai upaya ekonomialternatif pada masa depan bagi masyakat sekitar kawasanuntuk memanen getahnya.

  • 14-Amfibi & Reptil BOSF

    BAB II. MENGENAL AMFIBI DANREPTIL

    Amfibi seperti kata harfiahnya yaitu; amphi-ganda, bios-hidup artinya adalah hewan yang hidup di dua alam yaitu:air dan darat. Amphibia adalah salah satu hewan bertulangbelakang (vertebrata) yang suhu tubuhnya tergantung padasuhu lingkungan atau ectoterm, mempunyai kulit licin danberkelenjar serta tidak bersisik. Sebagian besar amfibimempunyai anggota gerak dengan jari-jari. Telurnya tidakbercangkang, dan diletakkan dalam air atau tempat yanglembab untuk menghindari kekeringan. Kalimantan dihunioleh paling sedikit 155 jenis, termasuk kodok primitif yaitu;Borbourula kalimantanensis.

    Para ahli memperkirakan terdapat sekitar 6000-10000 jenisamphibia di dunia, dan menurut (Mattison, 2005) terdapat5.359 terbagi atas 3 bangsa:

    1. Gymmophiona (Apoda); lebih dikenal dengan sisilia 159 jenis. Bangsa ini terdiri dari dua marga yaitu;Caudacaecilia yang terdiri dari empat jenis, tersebar luas diIndia, Indo-China, Malaysia, Philipina dan Kawasan Indo-nesia bagian barat Sumatera dan Kalimantan. MargaIchthyophis sekitar 30 jenis tersebar di Jawa, Sumatera danKalimantan. Bangsa ini mempunyai bentuk tubuh seperticacing dengan kepala dan mata tampak jelas. Aktif padamalam hari dan membutuhkan perairan yang jernih sebagaihabitatnya. Jenis ini sulit dijumpai karena hidup di sungai-sungai kecil maupun besar pada stadium larva yaitu ekormasih terdapat bagian tubuh seperti sirip di bagian ekor,dan kemudian akan mereduksi setelah dewasa dan hidupdalam liang-liang tanah.

    2. Urodela (Caudata); salamander dan newt 400 jenis,anggota jenis tidak terdapat di Indonesia. Daerah terdekatPersebaran salamander adalah Vietnam, Laos dan Thai-land Utara.3. Anura; katak dan kodok 4.800 jenis, lebih dari 500jenis di antara terdapat di Indonesia. Di Indonesia bangsaini mempunyai sebaran yang luas dari Sumatera hinggaPapua.

    Reptilia, berbeda dengan amphibia yang tidak bersisik,seluruh reptilia merupakan hewan bersisik dan telurnya

  • Amfibi & Reptil BOSF-15

    mempunyai cangkang kapur (calcareous). Selain mempunyaikuning telur, embrio reptilia mempunyai membran ekstraembrional seperti pada burung dan mammalia. Reptiliamenurut (Mattison, 2005) terdapat lebih dari 8.000 jenis didunia, terbagi atas 4 bangsa, dan 3 anak bangsa sebagaiberikut:

    1. Chelonii (Testudines); kura-kura, penyu 238 jenis2. Rhynchocephalia; tuatara 2 jenis3. Squamata dibagi menjadi 3 anak bangsa;

    a. Amphisbaenia, kadal cacing (worn lizard) 168 jenisb. Sauria (Lacertilia), kadal 4.700 jenisc. Serpentes (Ophidia), ular 2.900 jenis

    4. Crocodylia, Aligator dan buaya 22 jenis

    Bentuk dan ukuran tubuh amfibi dan reptil sangat beragam.Amfibi misalnya berukuran paling kecil kurang dari 1 cm,dan beberapa jenis mempunyai ukuran lebih dari 50 cm,begitupun dengan reptil mulai kurang dari 3 cm, danbeberapa jenis dapat mencapai 10 meter atau lebih.

    Amfibi dan reptil mempunyai daerah persebaran yangsangat luas di dunia, menempati semua benua kecualiAntartika, dapat dijumpai dari dari laut, sungai, darat, tepipantai, hutan dataran rendah sampai pegunungan, namundemikian bukan berarti setiap jenis amfibi dan reptil dapatdijumpai di semua tempat. Beberapa jenis amfibi dan reptilmemiliki daerah sebaran yang sempit dan terbatas, kadanghanya dijumpai pada tipe habitat spesifik, sehingga jenis-jenis yang mempunyai habitat spesifik sangat baikdigunakan sebagai jenis indikator terjadinya perubahanlingkungan.

    Turun atau hilangnya populasi jenis yang habitat spesifikmenandakan adanya perubahan kualitas lingkungan padalokasi tersebut, meskipun perubahan yang terjadi mungkintidak terlalu tampak. Sering kali kita mengabaikanperubahan kualitas lingkungan dalam skala yang kecil danbaru tersadar ketika perubahan yang terjadi telah menjadibesar. Oleh sebab itu jenis amfibi dan reptil mempunyaihabitat spesifik sangat bermanfaat untuk memberikanperingatan dini terjadinya perubahan lingkungan.

    Secara umum daerah hidup amfibi dibagi tiga yaitu:Pertama, adalah amfibi yang dapat berasosiasi dengan

  • 16-Amfibi & Reptil BOSF

    manusia seperti: permukiman, sawah, kolam dan berbagaitipe lain yang dibuat manusia. Paling sedikit ada delapanjenis yang diketahui berasosiasi dengan manusia antara lain:Bufo melanostictus, Fejervarya cancrivora, Fejervarya limnocharis,Rana erythraea, Rana nicobariensis, Kaloula baleata, K. pulchradan Polypedates leucomystax. Jenis lainnya merupakan amfibiyang tinggal hutan primer maupun hutan sekunder.Kedua, adalah amfibi yang terdapat di daerah peralihanantara hutan dan permukiman seperti; Bufo divergens, Bufoqaudriporcatus, Rana picturata, Leptomantis appendiculatus,Rhacophorus pardalis, Rhacophorus nigropalmatus.Ketiga, secara umum amfibi menempati habitat hutanprimer.

    Reptilia dari sub-bangsa Lacertilia sebagian yang berasosiasidengan lingkungan manusia sampai di sekitar kebun yangtidak monokultur antara lain: Hemidactylus frenatus, Gehyramutilata, Gekko monarchus, Bronchocela cristatella, Dracosumatranus, Eutropis multifasciata, selebihnya merupakanpenghuni hutan primer maupun sekunder.

    Bangsa Chelonii (Testudines) atau kura-kura, hampir tidakada yang dapat berasosiasi dengan manusia, namun seringdiadopsi sebagai binatang kesayangan oleh masyarakatperkotaan, umumnya bila dijumpai di sekitar permukimanakan segara di tangkap, untuk dimakan atau untuk dijual,karena biasanya sudah ada yang bersedia menampunghewan tersebut.

    Bangsa Crocodylia (buaya), tidak ada satupun dari anggotajenis ini yang benar-benar dapat bersahabat denganmanusia. Walaupun dipelihara biasanya pemilik melakukanperlindungan yang ketat, karena dianggap berbahaya.Kulitnya mempunyai nilai jual yang tinggi terutama sebagaibahan baku kerajinan kulit. Usaha penangkaran telah danterus dilakukan di banyak tempat jenis ini terdapat,khususnya buaya muara (Crocodylus porosus). Buaya sapit(Tomistoma schlegelii) dianggap sebagai teman bagi pencariikan karena dapat dijadikan indikator keberadaan ikan, lebihdari itu kulitnya kurang diminati oleh pelaku pasar.

    Sub-bangsa ular paling banyak variasinya, bahkan ada yangsudah maju, dan sebagian masih primitif dalam hal jenis.Semua jenis ular yang terdapat di areal BOSF termasukular darat, walaupun banyak yang hidup di air tawar seperti;Acrochordus javanicus, Enhydris doriae, Homalopsis buccata.

  • Amfibi & Reptil BOSF-17

    BAB III. KAPAN DAN DIMANAMENCARI AMFIBI DAN REPTIL

    Pencarian amfibi dan reptil dapat dilakukan secarabersamaan karena binatang tersebut hidup pada habitatyang hampir sama. Pencarian dapat dilakukan sepanjangsiang dan malam hari, namun demikian perlu memilihwaktu-waktu tertentu. Amfibi dan reptil mempunyai duapola aktivitas yaitu; aktif siang hari (diurnal) dan aktifdimalam hari (nocturnal). Oleh karena itu waktu yangdianggap paling tepat untuk pencarian adalah waktuperalihan antara siang dan malam hari yaitu; pagi antarapukul 05.00 sampai 11.00, dan malam hari pukul 18.00 atausatu jam setelah gelap sampai pukul 22.00.

    Di mana mencari amfibi dan reptil?. Seperti disebutkansebelumnya, amfibi dan reptil hidup di air dan darat, namundemikian kita harus memilih tempat-tempat yang didugasebagai habitatnya. Antara lain, sungai-sungai besarmaupun kecil, kolam-kolam kecil (gambar 6), kubanganhewan, kayu lapuk, dan akar banir yang terakumulasi denganserasah daun.

    Amfibi dan reptil digolongkan berdasarkan tempat yangumumnya ditemukan adalah: 1) Akuatik, kelompok hewanyang sepanjang hidupnya terdapat di perairan. 2) Arbo-real, hewan yang hidup di atas pohon. 3) Terrestrial,kelompok hewan yang sepanjang hidupnya di ataspermukaan tanah. 4) Fossorial, hewan yang hidup dalamlubang-lubang tanah. Pemahaman dan pengetahuan habi-

    Gambar 6. Kolam atau genangan di hutan merupakan tempat ideal

    Foto:

    Mist

    ar_K

    EM

  • 18-Amfibi & Reptil BOSF

    tat, relung amfibi dan reptil akan memudahkan untukmenemukan hewan-hewan yang akan dicari atau jenis-jenistarget. Untuk pemahaman yang baik, seseorangmemerlukan waktu orientasi lapangan sekitar 3 hingga 15hari tergantung pada kondisi lapangan dan pemahamandasar pengamat.

    Menyusuri sungai-sungai kecil yang masih tertutup tajukrapat pada malam hari merupakan waktu yang tepat untukmenemukan banyak jenis amfibi, bunglon maupun ular.Kolam-kolam kecil, kubangan babi ditengah hutan,genangan-genangan air menyerupai kolam, sangat idealsebagai lokasi pengamatan terutama pada musim berbiaktempat sebagian besar katak pohon akan turun ke pinggirankolam untuk meletakkan telur (gambar 7).

    Berjalan di dataran ataupunggungan bukit,merupakan tempat yangbaik untuk mencari jenis-jenis amfibi maupunreptil yang mempunyaihabitat dan relung yangspesifik. Misalnya katakmulut sempit(Metaphrynella sundana)hanya menempatilubang-lubang pohonyang berisi air. Banir-banir pohon kayu besar,kayu mati dan lapuk jugamerupakan tempat yangsangat baik untuk mencari beberapa jenis kadal, cicak danular untuk mencari makan atau meletakan telur, istirahatatau bersembunyi.

    Ancaman utama terhadap amfibi dan reptil adalahpenyusutan dan hilangnya habitat. Hal ini pada umumnyadisebabkan oleh; pembukaan hutan untuk di konversimenjadi areal pertanian, perkebunan, dan pemukiman.Selain itu, pemanenan yang berlebihan merupakanpenyebab utama penurunan populasi, di KalimantanTengah khususnya sekitar Sungai Kapuas dan Barito,walaupun tidak ada data pasti seberapa besar suatu populasimengalami penurunan.

    Gambar 7. Kolam adalah tempat utamakatak pohon meletakkan telur

    Foto:

    Mist

    ar_K

    EM

  • Amfibi & Reptil BOSF-19

    Memang tidak ada satu lembagapun di sekitar areal mawasyang melakukan monitoring perdagangan kura-kura,perkiraan penurunan populasi dapat dianalisis denganmewawancarai penduduk yang berprofesi pencari ikan danmerangkap pemburu kura-kura, secara umum merekabilang sepuluh tahun lalu dalam dua atau tiga hari sudahdidapatkan satu sampan kura-kura dari berbagai jenis, dansekarang paling banyak tiga sampai lima ekor sehari.Perburuan untuk diperdagangkan merupakan ancamanyang sangat besar bagi kelestariannya, sampai saat ini kura-kura dan bulus merupakan jenis reptil yang paling banyakdiburu dan diekspor ke negara-negara Asia Timur sepertiCina dan Taiwan untuk dikonsumsi daging, dan ke negara-negara Eropa dan Amerika untuk dipelihara.

    Di sekitar areal mawas Kalimantan Tengah beberapa jenisamfibi dan reptil yang diburu untuk komsumsi maupundiperdangkan antara lain; (Cyclemys oldhamii, Heosemys spinosa,Cuora amboinensis, Orlitia borneensis, Dogania subplana, Amydacartilaginea, Pelochelys cantori, Varanus salvator), ular kadut(Acrochordus javanicus) hanya dikomsusi, dan katak puru rawa(Pseudobufo subasper) berdasarkan informasi masyarakatMantangai ditangkap untuk dijual berupa kulit maupunhidupan dengan ukuran minimum 5 cm.

    Untuk memastikan laju penurunan suatu spesies memangmemerlukan monitoring jangka panjang terutama padapedagang pengumpul tingkat pertama, pengumpul tingkatkedua, sehingga penurunan spesies yang diburu dapattermonitor dengan baik. Hal ini penting untuk membantupemerintah dalam pengambilan kebijakan ekport.

    Tidak dapat dipungkiri, bahwa hampir semua lahan yangdapat dijangkau dan dapat dibudidayakan, terutama hutandataran rendah. Pada saat ini, kebanyakan hutan sudahdikonversi atau dijadwalkan untuk dikonversi, yang tersisatinggal daerah-daerah yang kurang diminati olehpemerintah daerah atau pelaku industri seperti halnya hutanrawa karena berbiaya mahal, namun demikian bukan berartitidak ada masalah dengan penebangan. Hutan rawa yangdekat permukiman atau dekat dari sungai besar bolehdikatakan sudah tidak ada kayu besar lagi. Di areal mawas,kondisi ini jelas sangat memprihatinkan dan perlu segeradiatasi dan dicari solusi. Rendahnya pemahaman pentingnyakeberadaan jenis flora fauna dalam kesatuan vegetasi yangdinamakan hutan sangatlah berperan dalam proses

  • 20-Amfibi & Reptil BOSF

    penghancuran kekayaan sumber daya alam yang kita miliki.

    Berangkat dari kepedulian tersebut maka Bornean Oran-gutan Survival Foundation mencoba memberikankontribusi dengan menerbitkan buku Panduan PengamatanAmfibi & Reptil di Kalimantan Tengah dan catatan di HutanLindung Beratus, dengan harapan akan mengubahpemahaman masyarakat terutama disekitar areal BOSF.Buku mengenai informasi hewan amfibi dan reptil sangatpenting untuk digunakan mengevaluasi sumber daya alamdengan prinsip kelanjutan. Secara khusus buku ini jugadiharapkan dapat memberikan pemahaman baru terhadappentingnya keberadaan amfibi dan reptil dalam menjagakeseimbangan alam serta menghapus mitos-mitos yangselama ini berkembang di masyarakat disekitar lokasi kerjamawas. Misalnya mitos kalau digigit bunglon akan berakibatkematian, jika terkena kencing (urine) amfibi berakibatkebutaan, cecak di kalangan orang Dayak tabu untukdisentuh dan yang paling utama minimnya pengetahuantentang ular berbisa, sehingga sering dijumpai ular yangmati sia-sia.

  • Amfibi & Reptil BOSF-21

    BAB IV. BANGSA ANURA(Katak, Sisilia, Salamander)

    Kelas amfibi terdiri dari tiga bangsa yaitu: Pertama, Caudataatau salamander merupakan, satu-satunya amfibi yang tidakterdapat di Indonesia. Daerah terdekat yang di huni sala-mander adalah Vietnam, Laos dan Thailand Utara. Kedua,Gymnophiona atau sesilia, adalah amfibi seperti cacing,kepala dan mata yang tanpak jelas. Ketiga, Anura yang pal-ing umum dijumpai dan dikenal dengan nama katak ataukodok. Di Kalimantan bangsa ini terdiri dari tujuh familiyaitu: Bombinatoridae, Megophryidae, Bufonidae,Microhylidae, Dicroglossidae, Rhacophoridae dan Ranidae.Enam famili yang disebut terakhir terdapat dalam areal kerjaBOSF.

    BAB IV.1. FAMILI MEGOPHRYIDAE

    Famili Megophryidae merupakan kelompok katak serasah,terdiri dari empat marga yaitu: Leptobrachella, Leptobrachium,Leptolalax, dan Megophrys. Satu marga terdapat dalam arealBOSF di Beratus. Walaupun demikian, diyakini masihterdapat marga dan anggota jenis yang akan dijumpai, jikapencarian dilakukan pada habitat yang lebih baik dan waktuyang tepat.

    Marga Leptolalax

    Marga ini dicirikan oleh tubuh yang umumnya langsing,kulit licin, kaki langsing dan panjang, jari kaki hampir tidakberselaput, ujung jari tanpa pelebaran dan lompatannyatidak begitu jauh. Marga ini terdiri dari enam jenis diKalimantan, yaitu: Leptolalax arayai, L. dringi, L. hamidi, L.maurus, L. pictus, dan L. gracilis. Jenis yang disebut terakhirterdapat dalam areal BOSF Beratus.

    Sarawak Slender Litter Frog (Gb. 8) Leptolalax gracilis

    Katak berukuran antara 31-48 mm, jari kaki belakangberselaput pada bagian dasar saja, pada bagian siku kakidepan selalu berwarna cerah, dan sangat kontras denganbagian lengan atas dan bawah yang berwarna coklat tua.Katak serasah aktif pada malam hari, hidup di lantai hutan,kadang-kadang dijumpai di cabang tumbuhan tingkat herba.

  • 22-Amfibi & Reptil BOSF

    Dijumpai dihutan primer dan hutan sekunder pada daerahyang berbukit.Persebaran: Kalimantan (BOSF; Bukit Bukit 515), SungaiNakan, Sungai Buan, Sebuku-Sembakung, Taman NasionalBukit Baka-Bukit Raya, Malinau.

    BAB IV.2. FAMILI BUFONIDAE

    Famili Bufonidae beranggotakan enam marga di Borneoyaitu; Ansonia, Bufo, Leptophryne, Pedostibes, Pelophryne, danPseudobufo. Empat marga di antaranya terdapat areal BOSFyaitu: Ansonia, Bufo, Pedostibes, dan Pseudobufo. Tiga margaterdapat di areal Beratus, dan tiga marga terdapat diKalimantan Tengah. Semua anggota famili ini dicirikan olehkulit berbintil-bintil dipermukaan anggota tubuhnya.

    Marga Ansonia

    Marga dengan anggota 12 jenis di Borneo yaitu: Ansoniaanotis, A. albomaculata, A. guibei, A. hanitschi, A. longidigita,A. torrentis, A. platysoma, A. latidisca, A. fuliginea, A. minuta,A. leptopus, A. spinulifer, dan satu jenis baru dari areal MawasKalimantan Tengah. Tiga jenis terdapat di areal Beratusdan dua jenis dijumpai di Kalimantan Tengah.

    Peat-Swamp Slender Toad (Gb. 9) Ansonia jenis baruKodok berbentuk selinder, jantan berukuran antara 17-20mm, dan betina berukuran antara 20-23 mm, merupakanyang terkecil dari seluruh anggota marga Ansonia. Warna,tubuh bagian atas berwarna terang, tertutup oleh strip gelap

    Gambar 8. Leptolalax gracilis

    Foto:

    Mist

    ar_K

    EM

  • Amfibi & Reptil BOSF-23

    sampai mendekati hitam seragam, totol kemerahan dipanggul, sisi kepala dan leher. Bibir dengan warna terangmelintang, dan dibawah mata. Ventral abu-abu terang, tidakada totol berwarna terang dikerongkongannya atau dibawah kaki depan. Beberapa totol di perut, ventral, danbagian kaki belakang. Tekstur; bagian dorsal, lateral, kepaladan kaki depan tertutup oleh bintil membulat tanpa kera-tin, bintil seperti duri hanya terlihat pada bagian tarsus,bagian bawah tertutup oleh bintil-bintil.Persebaran: Camp Lui, Danau Begantung, Madara, StasiunPenelitian Tuanan.

    Brown Slender Toad (Gb. 10) Ansonia leptopusKodok berukuran 30-65 mm, jari-jari seluruhnya berujungbulat, jari kaki belakang berselaput hingga tigaperempatbagian. Jantan mempunyai satu baris duri kecil dibagian

    Gambar 10. Ansonia leptopus

    Foto:

    Mist

    ar_N

    US-

    ITB

    Gambar 9. Ansonia jenis baru

    Foto:

    Mist

    ar_B

    OSF

  • 24-Amfibi & Reptil BOSF

    dagu berwarna oranye atau coklat, bagian sisi biasanyadengan warna lebih gelap. Hidup di hutan primer sampaihutan sekunder pada ketinggian dibawah 600 mdpl. Saatmusim berbiak sangat mudah dijumpai di sungai-sungaikecil, jantan bersuara dalam kelompok dari tepi sungai ataubebatuan ditengah sungai. Sangat umum dijumpai padamalam hari, menjelang bulan purnama dan bersuarasepanjang malam.

    Persebaran: Kalimantan (BOSF; Bukit 515), Sungai Buan,Sungai Nakan, Sebuku-Sembakung, Taman Nasional BukitBaka-Bukit Raya.

    Dwarf Slender Toad (Gb. 11) Ansonia minuta

    Kodok berukuran 20-28 mm. Jantan mempunyai jari kakibelakang berselaput penuh, betina hanya tigaperempatbagian, ujung jari kaki depan terluar melebar. Tekstur, tubuhbagian atas berbintil-bintil bulat. Jantan dewasa mempunyaidua atau tiga baris duri kecil berwarna kuning. Warna, tubuhberwarna coklat dengan spot berwarna oranye atau kuningpada bagian punggung. Hidup dalam hutan primer dataranrendah, dengan topografi berbukit pada ketinggian dibawah700 mdpl. Sering dijumpai pada tumbuhan tingkat herba,dan pakis-pakis dengan ketinggian kurang satu meter daripermukaan tanah.

    Persebaran: Kalimantan Tengah (BOSF; SP-Tuanan,Madara), Kalimantan Barat (Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya, Taman Nasional Betung Kerihun), SungaiBuan, Sungai Nakan, Namuk Dump, Kalimantan Timur(Maruwai)

    Gambar 11. Ansonia minuta

    Foto:

    Mist

    ar_N

    US-

    ITB

  • Amfibi & Reptil BOSF-25

    Spiny Slender Toad (Gb. 12) Ansonia spinulifer

    Kodok berukuran 30-45 mm, tubuh hampir seluruhnyapenuh dengan bintil-bintil berduri yang berujung sedikitkemerahan. Jari-jari seluruhnya berujung bulat, jari kakibelakang tidak berselaput. Bagian atas kepala dan tubuhberwarna hitam dengan noktah berwarna oranye berbentukoval atau berlian dibagian tengah antar bahu. Seringdijumpai bersuara pada semak dan herba disepanjang sungaikecil berarus kecil yang jernih dan berbatu di hutan primerpada ketinggian dibawah 700 m dpl.Persebaran: Kalimantan (BOSF; Gunung Bendolan, Bukit515), Kalimantan Barat (Taman Nasional Bukit Baka-BukitRaya, Taman Nasional Betung Kerihun), Kalimantan Timur(Sebuku-Sembakung, Maruwai, Sungai Buan).

    Marga Bufo

    Marga Bufo terdiri dari lima jenis di Kalimantan, empat jenisdi antaranya terdapat di areal BOSF yaitu: Bufo asper, B.divergens, B. juxtasper dan B. quadriporcatus. Marga ini dicirikanoleh badan penuh bintil kasar, dan kelenjar paratoid jelas.

    River Toad (Gb. 13) Bufo asper Nama sekarang PhrynoidisasperaKodok berukuran panjang antara 70-140 mm, kelenjarparatoid berbentuk bulat atau oval, panjang tidak sampaidua kali lebarnya, semua jari kaki belakang berselaput hinggaujung kecuali jari keempat yang merupakan jari terpanjang.Warna tubuh umumnya berwarna coklat tua atau hitam.Hidup dalam hutan primer dan sekunder tua dataran

    Gambar 12. Ansonia spinulifer

    Foto:

    Mist

    ar_N

    US-

    ITB

  • 26-Amfibi & Reptil BOSF

    rendah, selalu dijumpai di pinggiran sungai besar maupunkecil, jarang dijumpai didarat yang jauh dari air.

    Persebaran: Kalimantan (BOSF; Sungai Bongan, Bukit515), Sungai Buan, Sebuku-Sembakung, Taman NasionalBukit Baka-Bukit Raya.

    Crested Toad (Gb. 14) Bufo divergens Nama sekarangIngerophrynus divergens

    Kodok berukuran panjang antara 28-55 mm, kelenjarparatoid berbentuk batang di belakang mata dan biasanyadiikuti dengan sebaris bintil-bintil kasar dan keras. Panjangkelenjar ini kurang dari 3 kali lebarnya. Jari-jari kaki belakangtidak berselaput. Warna tubuh biasanya coklat kemerahan

    Gambar 14. Bufo divergens

    Gambar 13. Bufo asper

    Foto:

    Mist

    ar_C

    I-NSC

  • Amfibi & Reptil BOSF-27

    dengan garis putih memanjang dari ujung mulut hinggabagian atas anal tepat ditengah tubuh bagian atas. Tersebarluas dari pinggiran sungai sampai punggungan bukit, aktifdi lantai hutan dataran rendah primer maupun sekunderhingga ketinggian 700 m dpl. Individu dewasa berbiak disungai kecil yang dangkal atau kolam-kolam air hujan ditengah hutan.Persebaran: Kalimantan (BOSF; Sungai Bongan), DataranLingau, Sungai Nakan, Sungai Buan), Kutai.

    Swamp Toad (Gb. 15) Bufo quadriporcatus Nama sekarangIngerophrynus quadriporcatus

    Kodok puru berukuran panjang antara 28-52 mm, tubuhgemuk pendek, moncong pendek, menyempit dengansepasang tonjolan kecil antar mata, kelenjar paratoid panjangsampai sisi tubuh. Tekstur, seluruh permukaan kulitberbintil-bintil. Warna, tubuh berwarna coklat sampaikehitaman tanpa motif. Hidup di lantai hutan, dekat sungaiatau sekitar genangan air untuk berbiak, hutan rawa. Musimberbiak sekitar satu minggu sebelum atau sesudah bulanpurnama.Persebaran: Kalimantan (BOSF; Danau Begantung,Madara).

    Giant River Toad (Gb. 16) Bufo juxtasper Nama sekarangPhrynoidis juxtasperaKodok berukuran panjang antara 90-215 mm, kelenjarparatoid dengan panjang empat kali lebarnya terletak tepatdi belakang mata, kepala lebar dan pendek. Seluruh jarikaki belakang kecuali jari keempat berselaput hingga keujungnya. Warna tubuh umumnya abu-abu tua, hitam atau

    Gambar 15. Bufo quadriporcatus

  • 28-Amfibi & Reptil BOSF

    coklat, kadang-kadang mempunyai totol berwarna gelapdibagian atas tubuhnya. Hidup dalam hutan primer atausekunder tua dataran rendah sampai pegunungan, dari tepilaut hingga ketinggian 1600 mdpl. Sering dijumpaidipinggiran sungai besar maupun kecil berbatu saat berbiak,individu dewasa kadang dijumpai di atas bukit yang jauhdari air.Persebaran: Kalimantan (BOSF; Sungai Bongan, GunungBendolan), Sungai Buan, Taman Nasional Bukit Baka-BukitRaya.

    Marga Pedostibes

    Kodok puru pohon beranggotakan empat jenis yaitu;Pedostibes evereti, P. hosii, P. maculatus, dan P. rugosus. Marga inicirikan oleh kaki depan panjang dan ujung jarinya sepertikatak pohon barangkali adaptasi dari marga ini untuk hiduparboreal, dua jenis dijumpai di areal BOSF Beratus.

    Brown Tree Toad (Gb. 17 & 18) Pedostibes hosiiKodok puru pohon berukuran panjang antara 53-105 mm,bagian belakang mata terdapat lipatan kulit yang kerasbiasanya bersambungan dengan kelenjar paratoid kecilberbentuk bulat. Jari kaki belakang berselaput penuh kecualijari keempat, bagian ujung jari sedikit melebar. Jari kakidepan berselaput hanya pada bagian pangkal dan ujungjarinya mempunyai bantalan lunak yang sedikit lebar.Tekstur kulit bagian atas kepala halus. Warna, jantanberwarna coklat kecuali bagian bawah tubuh, betinaberwarna coklat gelap atau kehijauan sampai hitam dengan

    Gambar 16. Bufo juxtasper

    Foto:

    Mist

    ar_F

    FI-A

    P

  • Amfibi & Reptil BOSF-29

    bintik-bintik kuning. Hidup dalam hutan primer dataranrendah sampai ketinggian 600 mdpl. Malam menjelangbulan purnama diketahui musim berbiak, suaranya sangatumum terdengar dari pinggiran sungai, dan selebihnya dihabiskan di tengah hutan.Persebaran: Kalimantan (BOSF; Sungai Bongan, Bukit 515,Camp Beratus), Sungai Buan, Taman Nasional Bukit Baka-

    Bukit Raya.

    Marbled Forest Toad (Gb.19) Pedostibes rugosusKodok puru pohon berukuran panjang antara 74-95 mm,mempunyai kelenjar paratoid yang besar berbentuk telur.Ujung jari melebar dan tumpul, jari kaki belakang semuanyaberselaput hingga bagian ujung kecuali jari keempat. Warnaumumnya hijau terang dengan bintik-bintik berwarna coklatatau coklat kemerahan. Hidup dalam hutan primer yang

    Gambar 18. Pedostibes hosii (jantan) Foto

    : Mist

    ar_N

    US-

    ITB

    Gambar 17. Pedostibes hosii (betina)

    Foto:

    Mist

    ar_N

    US-

    ITB

  • 30-Amfibi & Reptil BOSF

    berbukit pada ketinggian 150-1050 mdpl, aktif pada malamhari dan hidup di pohon di tengah hutan, biasanya padatumbuhan tingkat herba, pada musim berbiak dapatdijumpai di pinggiran sungai kecil yang jernih dan berbatu.Hidup dalam hutan primer dataran rendah.Persebaran: Kalimantan (BOSF; Bukit 515), Sungai Buan.

    Marga Pseudobufo

    Marga kodok puru yang hidup di rawa-rawa sekitar muarasungai besar, danau dataran rendah, beranggotakan satujenis yaitu; Pesudobufo subasper. Marga ini dicirikan olehseluruh kaki belakang berselaput penuh, dan hidungmenghadap keatas. Menempati habitat rawa-rawa yangberhubungan dengan sungai besar.

    Aquatic Swamp Toad (Gb. 20) Pseudobufo subasperKodok puru rawa berukuran tubuh antara 77-155 mm,

    Gambar 19. Pedostibes rugosus

    Foto:

    Mist

    ar_K

    EM

    Gambar 20. Pseudobufo subasper

    Foto:

    Mist

    ar_B

    OSF

  • Amfibi & Reptil BOSF-31

    berbadan tegap, kepala kecil, hidung diatas moncong, kakipanjang dan ramping, ujung jari kaki depan tumpul,berselaput pada bagian dasar, kaki belakang berselaputpenuh sampai piringan sendi. Warna, tubuh bagian atas danbagian sisi coklat, bergaris kekuningan sampai kuning terangbertemu dibagian belakang, perut kekuningan,kerongkongan spesimen jantan berwarna hitam dan betinakekuningan. Spesimen dewasa ditemukan mengapung diantara genangan dibawah tumbuhan pinggiran pantai danhutan rawa yang berasosiasi dengan sungai besar.Persebaran: Kalimantan (BOSF; Blok AB, DanauBegantung, Mantangai, Sungai Keranen Baru).

    BAB IV.3. FAMILI DICROGLOSSIDAEFamili Dicroglossidae ini merupakan katak dengan anggotajenis berbentuk gemuk, otot kaki belakang besar dan kuatdan kakinya umumnya dengan ujung jari yang membulat,jarang sekali dengan pelebaran ujung jari. Sedikitnya empatmarga terdapat di Kalimantan yaitu: Fejervarya, Ingerana,Limnonectes, Occidozyga. Tiga marga di antaranya terdapatdalam areal BOSF.

    Marga FejervaryaMarga beranggotakan sekitar 15 jenis di Kawasan Indo-Australia, Kalimantan diwakili oleh dua jenis yaitu; Fejervaryacanrivora, dan Fejervarya limnocharis. Dicirikan oleh kulittertutup oleh bintil-bintil memanjang, tidak terdapatsepasang lipatan di daerah dagu pada spesimen jantan, tidakterdapat pertumbuhan geligi. Umumnya dijumpai padahabitat yang telah terganggu.Mangrove Frog (Gb. 21) Fejervarya canrivora Sinonim Ranacancrivora

    Gambar 21. Fejervarya canrivora

    Foto:

    Mist

    ar_B

    OSF

  • 32-Amfibi & Reptil BOSF

    Katak berukuran panjang antara 51-82 mm, jari kakibelakang berselaput hingga setengah bagian, hanya terdapatsatu bintil metatarsal bagian dalam. Tekstur, bagian belakangdan tepi mempunyai lipatan-lipatan kulit pendek danberbintil. Umumnya berwarna coklat dengan tandaberwarna lebih gelap. Umumnya dijumpai di habitat hutanprimer maupun sekunder dataran rendah, rawa, sawah,bahkan air payau.

    Persebaran: Kalimantan (BOSF; Blok AB, DanauBegantung, Madara, Sungai Bongan, Gunung Bendolan,Camp Beratus), Sungai Namuk, Sungai Buan.

    Grass Frog (Gb. 22) Fejervarya limnocharis Sinonim Ranalimnocharis

    Katak berukuran panjang antara 32-58 mm, jenis ini miripdengan Fejervarya cancrivora satu hal yang membedakanadalah F. limnocharis mempunyai dua bintil metatarsal danF. cancrivora hanya satu bintil metatarsal bagian dalam, selainukuran yang lebih kecil dan kepala yang lebih lancip. Jenisini menempati habitat yang telah terganggu pada daerahdataran rendah sampai pegunungan dataran rendah.Persebaran: Kalimantan (BOSF; Gunung Bendolan),Sungai Buan, Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya.

    Marga Limnonectes

    Katak berukuran medium sampai raksasa, kulit bervariasidari halus, berkerut-kerut sampai berbintil-bintil.Kalimantan diwakili 12 jenis yaitu; Limnonectes asperatus, L.finchi, L. ibanorum, L. ingeri, L. kenepaiensis, L. kuhlii, L. laticeps,

    Gambar 22. Fejervarya limnocharis

    Foto:

    Mist

    ar_F

    FI-A

    P

  • Amfibi & Reptil BOSF-33

    L. leporinus, L. malesianus, L. palavanensis, L. paramacrodon, L.rhacodus, dari 50 jenis yang telah diketahui, lima jenis terdapatdi areal BOSF. Marga ini dicirikan oleh adanya lipatansupratimpanik yang jelas, terdapat pertumbuhan geligi padaspesimen jantan. Menempati habitat beragam dari hutanrawa, hutan primer sampai hutan sekunder.

    Rough-Backed River Frog (Gb. 23) Limnonectes ibanorumSinonim Rana ibanorum

    Katak berukuran panjang antara 80-101 mm, jari kaki depanbulat melekuk dan tanpa selaput meskipun mempunyai kulityang dapat membuka dan melipat pada bagian tepi darijari kedua dan ketiga, jari kaki belakang berselaput hinggaruas terakhir. Tekstur, tubuh bagian belakang mempunyaideretan-deretan lipatan kulit yang tersusun paralel.Umumnya berwarna coklat, tenggorokan dan dadaberwarna keputihan dengan noktah berwarna gelap. Umumdijumpai pada sungai-sungai yang jernih, berbatu dan lebar(10-30 m), di jumpai dalam hutan primer maupun hutansekunder tua.Persebaran: Kalimantan (BOSF; Sungai Bongan, Bukit515), Sungai Buan, Sungai Namuk, Taman Nasional BukitBaka-Bukit Raya.

    Kuhs Creek Frog (Gb. 24) Limnonectes kuhlii Sinonim RanakuhliiKatak berukuran panjang antara 44-67 mm, terkesanpendek dan gempal, jari kaki belakang berselaput hinggaujung jari. Tekstur tubuh biasanya diliputi bintil kecil danbulat seperti bintang, bagian atas tubuh berwarna abu-abuhingga hitam dan memiliki pola garis yang berwarna lebih

    Gambar 23. Limnonectes ibanorum

    Foto:

    Mist

    ar_N

    US-

    ITB

  • 34-Amfibi & Reptil BOSF

    gelap. Dagu dan tenggorokan berbintik-bintik rapat. Hidupdalam hutan primer sampai sekunder tua pada daerahberbukit dari tepi pantai hingga pegunungan padaketinggian hingga 1600 mdpl, sering dijumpai pada sungai-sungai beraliran sedikit tenang.Persebaran: Kalimantan (BOSF; Sungai Bongan, GunungBendolan, Bukit 515), Sungai Buan, Sungai Nakan, SungaiNamuk, Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya.

    Giant River Frog (Gb. 25) Limnonectes leporinus Sinonim Ranaleporina

    Katak berukuran antara 90-125 mm, kepala nampakruncing, jari kaki belakang berselaput penuh. Warna, tubuhberwarna coklat kemerahan hingga coklat, selalu terdapatgaris berwarna coklat tua atau hitam antara lubang hidung

    Gambar 25. Limnonectes leporinus

    Foto:

    Mist

    ar_B

    OSF

    Foto:

    Mist

    ar_F

    FI-A

    P

    Gambar 24 Limnonectes kuhlii

  • Amfibi & Reptil BOSF-35

    hingga mata. Hidup di hutan primer hingga hutanterganggu, dijumpai dari permukaan laut sampai 750 mdpl.Umum dijumpai pada sungai-sungai besar maupun kecil,dengan dasar sungai pasir atau kerikil, jantan biasanyamembuat cekungan-cekungan disungai berpasir padamusim berbiak dimana betina akan meletakkan telur.

    Persebaran: Kalimantan (BOSF; Sungai Bongan, GunungBendolan, Bukit Bukit 515, Camp Beratus), Sungai Namuk,Sungai Buan, Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya.

    Peat Swamp Frog (Gb. 26) Limnonectes malesianus SinonimRana malesianaKatak berukuran panjang antara 70-150 mm, kaki besardan mantap, kaki belakang berselaput renang sampai jariketiga dan keempat, bergelombang pada bagian ujungnya.Tekstur, kulit halus, beberapa bintil-bintil tumpul padabagian belakang dan sisi. Warna biasanya kemerahan,terdapat garis coklat gelap menutupi separuh daritimpanum, kadang-kadang terdapat bintil-bintil di atas mata,tenggorokan dan kepala berbintik hitam. Menempati habi-tat beragam dari hutan rawa, hutan dataran rendah primermaupun sekunder.Persebaran: Kalimantan (BOSF; Sungai Keranen Baru).

    Lesser Swamp Frog (Gb. 27) Limnonectes paramacrodonSinonim Rana paramacrodonKatak berukuran panjang mencapai 66 mm, jari kakibelakang jelas, ujung jari dengan sedikit pelebaran, kakibelakang berselaput penuh, kecuali jari kaki keempat.Tekstur, bagian atas berbintil-bintil kasar, dengan satu atau

    Gambar 26. Limnonectes malesianus

    Foto:

    Mist

    ar_L

    MU

  • 36-Amfibi & Reptil BOSF

    dua lipatan memanjang, lipatan supratimpanik kasar, bagianbawah tubuh halus. Warna, coklat gelap bagian atas denganterdapat garis antar mata berwarna kekuningan, garis ver-tebral sisi kepala berwarna terang, kaki belakang terdapatgaris berwarna gelap memotong, kadang terdapat garisberwarna krem dari moncong sampai ventral menyambungdengan kaki belakang, kerongkongan abu-abu, perutkeputihan, bagian tengah perut berwarna kekuningan. Dijumpai dalam hutan rawa sampai pegunungan dataranrendah, sering dijumpai daerah hutan sekunder.

    Persebaran: Kalimantan (BOSF; Begantung Dalam, SungaiBinjai), Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya.

    Marga OccidozygaMarga katak beranggotakan sekitar 11 jenis di KawasanIndo-Australia yaitu; Occidozyga baluensis, O. celebensis, O.diminutivus, O. floresianus, O. laevis, O. lima, O. martensii, O.magnapustulosus, O. semipalmatus, O. sumatranus, O. vittatus. Duajenis terdapat di Kalimantan yaitu; Occidozyga laevis dan O.baluensis, kedua jenis terdapat di areal BOSF. Aggota jenisini dicirikan oleh mata kearah dorsal, lipatan dorsalateraldibawah mata, bawah paha, selangkang dan sisi tubuh.Hidup dikolam-kolam kecil ditengah hutan sekunder danprimer, kadang dijumpai disekitar serasah daun yang basahpada anak-anak sungai.

    Seep Frog (Gb. 28) Occidozyga baluensisKatak berukuran panjang mencapai 15-35 mm, tubuhgemuk, moncong membulat, jari kaki belakang berselaputrenang hingga tiga perempat. Tekstur, bagian punggungterdapat lipatan kulit berbentuk huruf U terbalik. Warna,

    Foto:

    Mist

    ar_B

    OSF

    Gambar 27. Limnonectes paramacrodon

  • Amfibi & Reptil BOSF-37

    coklat tua pada bagian punggung, dan berwarna lempungdibagian atas kepala hingga tengkuk, ventral bertotol gelap.Katak ini dapat dijumpai hampir disemua tempat dimanaterdapat air menggenang dihutan primer maupun sekunder,biasanya hanya bagian kepala yang nampak dari permukaanair.Persebaran: Kalimantan (BOSF; Sungai Bongan), DataranLingau, Sungai Buan.

    Yellow-Bellied Puddle Frog (Gb. 29) Occidozyga laevisKatak berukuran panjang mencapai 48 mm, tubuh gemukpendek, mata terletak pada bagian atas, dan menonjol. Jarikaki berselaput penuh sampai bagian ujung jari kaki, garislateral masih tampak pada spesimen dewasa. Tekstur kulittertutup oleh bintil-bintil seperti mutiara menutup seluruh

    Gambar 28. Occidozyga baluensis

    Foto:

    Mist

    ar_K

    EM

    Gambar 29. Occidozyga laevis

    Foto:

    Mist

    ar_B

    OSF

  • 38-Amfibi & Reptil BOSF

    permukaan tubuh. Warna kehijauan, bagian bawah dengansepasang garis gelap berbentuk L di atas bagian bawahpaha, dagu terdapat sepasang garis gelap. Selalu ditemukandalam jumlah banyak disawah-sawah, rawa-rawa berenangdengan mata di atas permukaan air, jantan bersuara siangdan malam.Persebaran: Kalimantan (BOSF; Danau Begantung, SP-Tuanan, Sungai Keranen Baru, Madara, Sungai Bongan,Gunung Bendolan).

    BAB IV.4. FAMILI MICROHYLIDAE

    Famili katak bermulut sempit dengan anggota lima margayaitu: Kaloula, Calluella, Kalophrynus, Metaphrynellla, danMicrohyla. Satu marga terdapat di areal BOSF, diyakini masihakan terjadi penambahan jenis pada masa depan.

    Marga Microhyla

    Marga dengan empat anggota jenis di Kalimantan: Microhylaborneensis, M. petrigena, M. perparva, dan M. berdmorei, satujenis terdapat di areal BOSF, marga ini dicirikan oleh mulutsempit, gendang telinga tidak tampak. Semua anggotamarga Microhyla spp, makanan utamanya adalah semut ataurayap, dijumpai dalam hutan primer, hutan sekunder,bahkan sering dijumpai disekitarpermukiman.

    Berdmores Narrow Mouthed Frog (Gb. 30) MicrohylaberdmoreiKatak berukuran antara 24-32 mm, ujung mulut yangtumpul dan kaki belakang yang panjang, ujung jari kaki

    Gambar 30. Microhyla berdmorei Foto

    : Mist

    ar_L

    MU

  • Amfibi & Reptil BOSF-39

    belakang agak melebar, berselaput penuh hingga ujung jarikecuali jari keempat. Warna coklat terang atau coklat abu-abu dengan tanda berwarna hitam terletak di antara matadan tengah punggung. Hidup di lantai hutan hutan primersampai hutan sekunder dataran rendah.Persebaran: Kalimantan (BOSF, Sungai Bongan, GunungBendolan, Bukit 515), Dataran Lingau.

    BAB IV.5. FAMILI RANIDAE

    Famili Ranidae ini merupakan katak dengan anggota jeniscukup banyak, sedikitnya empat marga terdapat diKalimantan yaitu: Huia, Meristogenys, Rana, Staurois. Tigamarga terdapat dalam areal BOSF, meskipun perhitungansekarang seluruhnya ada tujuh marga.

    Marga MeristogenysMarga katak hidup di air deras, menempati habitat hutanprimer sampai hutan sekunder, terdapat sekitar sembilanjenis di Kalimantan (Borneo) yaitu: Meristogenys amoropalamus,M. jerboa, M. kinabaluensis, M. macropthalmus, M. orphnocnemis,M. phaeomerus, M. Poecillus, dan M. whiteheadi. Satu jenisterdapat di areal BOSF. Marga ini dicirikan habitus slen-der, tidak ada lipatan di ujung jari kaki, timpanum dalamtapi tidak cekung. Umumnya menghuni sungai yang berarusderas, namun kadang dijumpai di perbukitan.

    Whiteheads Torrent Frog (Gb. 31) Meristogenys whiteheadiKatak berukuran panjang antara 50-91 mm, tubuh ramp-ing, kaki belakang sangat panjang, jari kaki belakangberselaput penuh, timpanum tidak begitu dalam. Warna,umumnya coklat gelap bagian atas, biasanya terdapat garis

    Gambar 31. Meristogenys whiteheadi

    Foto:

    Mist

    ar_B

    OSF

  • 40-Amfibi & Reptil BOSF

    hitam dari depan mata sampai hidung, sisi lebih terang,kaki coklat gelap dengan garis memotong yang lebih terang,bagian bawah perut putih dan kerongkongan bertotolcoklat. Menempati habitat hutan primer sampai hutansekunder, dijumpai di sungai-sungai perbukitan di bawahketinggian 750 mdpl.Persebaran: BOSF (Bukit 515), Sabah, Serawak.

    Marga RanaMarga Rana mempunyai anggota jenis terbanyak diKawasan Indo-Australia sekitar 63 jenis, ukuran tubuhnyasangat bervariasi, menempati berbagai tipe habitat dari tepisungai besar, rawa, sawah dan di lantai hutan. Marga inidicirikan oleh ujung jari membesar, lipatan dorslateral. Diareal BOSF dijumpai sedikitnya lima jenis dari 10 jenis yangada di Kalimantan.

    Brown Marsh Frog (Gb. 32) Rana baramica Nama sekarangPulchrana baramicaKatak berukuran panjang antara 40-65 mm, kulitberkelenjar, kepala lebar, jari kaki depan dan belakangdengan keping pelebaran yang relatif kecil, sepertiga jarikaki belakang berselaput. Tekstur kulit kasar berkelenjar,tertutup dengan bintil-bintil yang relatif besar dan rata, sisitubuh juga tertutup oleh bintil-bintil. Warna, secara umumberwarna coklat dengan warna kehitaman, kemerahan ataukehijauan dengan bintik-bintik gelap, terutama pada bagiansisi tubuh, bagian bawah coklat kekuningan kotor. Habitat,hutan rawa, hutan dataran rendah, dalam hutan sekunder

    Gambar 32. Rana baramica

    Foto:

    Mist

    ar_B

    OSF

  • Amfibi & Reptil BOSF-41

    maupun primerPersebaran: Kalimantan (BOSF; Blok AB, Danau

    Begantung, SPT-Tuanan, Sungai Keranen Baru, Madara,Sungai Binjai), Sebuku-Sembakung.White-Lipped Frog (Gb. 33) Rana chalconota Nama sekarangHydrophylax ranicepsKatak berukuran panjang antara 33-59 mm, kepalameruncing, gendang telinga sangat jelas berwarna coklat,jari kaki belakang berselaput penuh kecuali jari keempat.Ujung jari kaki belakang dan depan sedikit melebarberbentuk cakram bulat. Warna tubuh umumnya hijau padasiang hari dan kecoklatan coklat pada malam hari, bibiratas berwarna putih keperakan paling tidak mulai dari bawahmata hingga ujung mulut, sisi bawah kaki belakang berwarnakemerahan. Hidup dalam hutan primer hingga terganggu,dan di sekitar pemukiman. Biasanya bersuara di semak ataupohon kecil, dan sering dijumpai di kolam- kolam tepisungai atau genangan air.Persebaran: Kalimantan (BOSF; Danau Begantung, SungaiKeranen Baru, Sungai Bongan, Gunung Bendolan, BukitBukit 515), Namuk Dam, Sungai Buan.

    Poisonous Rock Frog (Gb. 34) Rana hosii Nama sekarangOdorrana hosiiKatak berukuran panjang antara 45-100 mm, jari kakibelakang berselaput penuh kecuali jari kaki keempat, ujungjari terdapat bantalan berbentuk cakram. Warna, umumnyaberwarna hijau pada bagian punggung dan coklat dibagiansisi tubuh biasanya mempunyai lipatan kulit sepanjang tepipunggung, variasi warna cukup banyak untuk jenis ini.Hidup di hutan primer, hutan sekunder, sampai hutan

    Gambar 33. Rana chalconota

    Foto:

    Mist

    ar_I

    TB-N

    US

  • 42-Amfibi & Reptil BOSF

    terganggu, dijumpai pada ranting semak atau bebatuandipinggiran sungai beraliran sedikit deras dengan dasarsungai berbatu dan jernih.Persebaran: Kalimantan (BOSF; Sungai Bongan, GunungBendolan), Sungai Namuk, Sungai Buan, Taman NasionalBukit Baka-Bukit Raya.

    Cricket Frog (Gb. 35) Rana nicobariensis Nama sekarangSylvirana nicobarienisKatak berukuran panjang antara 37-53 mm, kepala terlihatramping, tubuh berbentuk oval, jari kaki belakangberselaput separuh bagian. Tekstur, tubuh bagian atasmempunyai lipatan-lipatan kulit yang terputus-putus kearahbelakang. Warna tubuh biasanya coklat keabu-abuan hinggacoklat dengan noktah-noktah hitam pada bagian punggung.Hidup pada habitat yang telah terganggu bahkan terdapatdisekitar pemukiman dimana terdapat air tergenang atau

    Foto:

    Mist

    ar_C

    I-NSC

    Gambar 34. Rana hosii

    Gambar 35. Rana nicobariensis

    Foto:

    Mist

    ar_F

    FI-A

    P

  • Amfibi & Reptil BOSF-43

    mengalir lambat.Persebaran: Kalimantan (BOSF; Gunung Bendolan),Sungai Buan.Spotted Stream Frog (Gb. 36) Rana picturata Nama sekarang

    Pulchrana picturataKatak berukuran panjang antara 33-68 mm, kepalaberbentuk segitiga, ujung jari sedikit lebih lebar dari ruasterakhir, jari kaki belakang berselaput lebih dari separuhbagian. Warna, tubuh coklat tua hingga hitam dengannoktah-noktah berwarna kuning pada bagian punggung,sisi tubuh dan kaki. Hidup di hutan primer sampai hutansekunder pada ketinggian antara 0 sampai 750 mdpl. Selaludijumpai di tepian sungai-sungai berukuran kecil dansedang, pada tumbuhan herba atau akar, kadang-kadangdijumpai agak jauh dari sungai.

    Persebaran: Kalimantan (BOSF; Sungai Bongan, GunungBendolan, Bukit Bukit 515, Camp Beratus), DataranLingau, Sungai Namuk, Sungai Nakan, Sungai Buan,Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya.

    Marga StauroisMarga katak beranggotakan tiga jenis terdapat diKalimantan yaitu: Staurois latopalmatus, S. tuberilinguis, danS. natator, satu jenis dijumpai di areal BOSF. Jenis inidijumpai di sungai-sungai yang tertutup kanopi, berbatu,berarus deras dan berair jernih, dijumpai dalam hutanprimer, dan sekunder tua.

    Black-Spotted Rock Frog (Gb. 37) Staurois natator Namasekarang Staurois guttatus

    Gambar 36. Rana picturata

    Foto:

    Mist

    ar_B

    OSF

  • 44-Amfibi & Reptil BOSF

    Katak berukuran panjang antara 29-55 mm, kepalameruncing dan tubuh yang ramping. Jari kaki belakangberselaput penuh hingga ujung jari. Warna, tubuh bagianatas berwarna hijau keunguan dengan noktah-noktah hitambesar, tubuh bagian bawah berwarna hijau kekuningan ataukuning lemon. Tiga jari sebelah dalam kaki belakang danselaputnya berwarna kebiruan. Hidup di hutan primersampai sekunder tua, dijumpai disepanjang sungai beraliranderas, jernih dan berbatu, sering ditemukan dalam jumlahbanyak mengelilingi air terjun pada tumbuhan tingkatbawah dan sapling.Persebaran: Kalimantan (BOSF; Bukit 515), Sungai Namuk,Sungai Nakan, Sungai Buan, Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya, Maruwai, Malinau.

    BAB IV.6. FAMILI RHACOPHORIDAE

    Kelompok Katak Pohon dengan anggota empat margayaitu: Nyctixalus, Philautus, Polypedates, Rhacophorus, tiga margadijumpai di areal BOSF, semua anggota jenis hidup dihutankecuali Polypedates leucomystax yang telah beradaptasi denganlingkungan manusia.

    Marga Nyctixalus

    Marga dengan anggota tiga jenis di Asia Tenggara, satujenis terdapat di Kalimantan, semua jenis dicirikan denganpupil mata warna putih menyambung dengan separuh mata.

    Cinnamon Frog (Gb. 38) Nyctixalus pictus

    Gambar 37. Staurois natator

    Foto:

    Mist

    ar_N

    US-

    ITB

  • Amfibi & Reptil BOSF-45

    Katak pohon berukuran panjang antara 30-34 mm, mulutrelatif panjang, ujung jari melebar membentuk bantalanyang berukuran lebih kecil dari diameter timpanum, jarikaki belakang berselaput hingga separuh bagian. Kulit dipermukaan kepala, punggung, dan kaki kasar dengan bintil-bintil seperti duri. Tubuh berwarna coklat kemerahandengan bintik-bintik berwarna putih, bagian kepala di antaralubang hidung hingga pupil mata terdapat garis putus-putusberwarna putih, pupil mata bagian atas berwarna putih.Hidup dalam hutan primer, sekunder dataran rendah,sampai pegunungan dataran rendah sampai ketinggian 1650mdpl., dijumpai di semak-semak atau pohon kecil 1-3 mdari atas tanah.

    Persebaran: Kalimantan (BOSF; Gunung Bendolan),Sungai Buan, Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya.

    Marga Polypedates

    Marga Polypedates beranggotakan empat jenis di Kalimantanyaitu: Polypedates colletti, P. leucomystax, P. macrotis dan P.otilophus, dicirikan tidak adanya lipatan cincin di ujung jarikaki depan, dan tekstur kulit halus, semua anggotanyaadalah penghuni hutan primer maupun sekunder dataranrendah kecuali Polypedates leucomystax yang telah berasosiasidengan lingkungan manusia.

    Collets Tree Frog (Gb. 39 & 40) Polypedates colletti

    Katak pohon berukuran panjang antara 44-77 mm, kepalasegitiga, dan moncong runcing, warna pola seperti jam pasirberwarna coklat tua biasanya terdapat di bagian atas

    Gambar 38 Nyctixalus pictus

  • 46-Amfibi & Reptil BOSF

    punggung, namun kadang-kadang terdapat pola lain, sejauhini baru di areal Mawas dijumpai pola totol seperti terlihatpada gambar 40. Hidup dalam hutan primer maupunsekunder dataran rendah, rawa gambut, jarang ditemukanmengelompok disuatu tempat.Persebaran: Kalimantan (BOSF; Danau Begantung, SPT-Tuanan, Madara), Dataran Lingau, Sungai Nakan, Sungai

    Buan, Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya.Four-Lined Tree Frog (Gb. 41) Polypedates leucomystaxKatak pohon berukuran panjang antara 37-75 mm, tubuhmemipih, terdapat lipatan kulit diatas timpanum, warnatubuh bervariasi dari coklat muda hingga tua biasanyaterdapat empat sampai enam garis hitam memanjang darimoncong sampai ventral. Hidup dalam hutan sekundersampai permukiman, kadang-kadang masuk sekitar rumahkarena tertarik akan kehadiran serangga dibawah lampu.

    Gambar 40. Polypedates colletti (motif totol di Area Mawas)

    Foto:

    Mist

    ar_B

    OSF

    Gambar 39. Polypedates colletti

    Foto:

    Mist

    ar_B

    OSF

  • Amfibi & Reptil BOSF-47

    Persebaran: Kalimantan (BOSF; Madara, Sungai Bongan,Gunung Bendolan), Sungai Kelian.

    Dark-Eared Tree Frog (Gb. 42) Polypedates macrotis

    Katak pohon berukuran panjang antara 45-85 mm, kepalasegitiga, mata relatif besar. Tubuh berwarna coklat kayupada bagian punggung dan coklat pada bagian kepala,mempunyai garis coklat tua mulai dari belakang matamenutupi timpanum, dan menipis ke arah belakang terusmemanjang tepi punggung. Kadang-kadang mempunyaisepasang garis hitam pada bagian punggung. Hidup dalamhutan primer maupun hutan sekunder. Umum dijumpaipada habitat kolam-kolam kecil dalam jumlah banyak, dihutan sekunder pada vegetasi bagian bawah, berasosiasidengan Rhacophorus pardalis, Polypedates otilophus.

    Gambar 41. Polypedates leucomystax

    Foto:

    Mist

    ar_B

    OSF

    Gambar 42. Polypedates macrotis

    Foto:

    Mist

    ar_B

    OSF

  • 48-Amfibi & Reptil BOSF

    Persebaran: Kalimantan (BOSF; SPT-Tuanan, Madara,Sungai Bongan, Gunung Bendolan), Dataran Lingau,Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya.

    File-Eared Tree Frog (Gb. 43) Polypedates otilophus

    Katak pohonberukuran panjangantara 64-97 mm,kepala segitiga,terdapat lipatan kulitkeras dan bergerigipada bagian atastimpanum, jari kakibelakang berselaputhingga separuh bagian,lutut dan siku terdapattonjolan kulit sepertiduri. Warna, seluruhpermukaan tubuhberwarna coklat mudaatau kuning dengangaris berwarna hitamdari kepala hingga

    punggung, bagian dalam paha terdapat 8-12 garis hitam.Hidup dalam hutan primer dan hutan sekunder dataranrendah, bahkan disekitar kebun, dijumpai dari permukaanlaut sampai pada ketinggian 1000 mdpl.

    Persebaran: Kalimantan (BOSF; Sungai Bongan), DataranLingau, Sungai Buan, Taman Nasional Bukit Baka-BukitRaya.

    Marga Rhacophorus

    Semua anggota katak pohon hidup dalam hutan primermaupun hutan sekunder, terdapat 14 jenis di Kalimantanyaitu: Rhacophorus angulirostris, R. baluensis, R. cyanopunctatus,R. everetti, R. fasciatus, R. harrissoni, R. nigropalmatus, R.reinwardti, R. rufipes, R. appendiculatus, R. dulitensis, R. gauni, R.kajau, R. pardalis, sejauh ini hanya dijumpai satu jenis diareal BOSF.

    Harlequin Tree Frog (Gb. 44) Rhacophorus pardalisKatak pohon berukuran panjang antara 39-71 mm,moncong yang bulat, jari kaki belakang dan tiga jari terluar

    Gambar 43. Polypedates otilophus

  • Amfibi & Reptil BOSF-49

    Gambar 44. Rhacophorus pardalis

    Foto:

    Mist

    ar_N

    US-

    ITB

    kaki depan berselaput penuh, bagian lengan terdapatpelebaran kulit memanjang, tumit juga terdapat pelebarankulit yang bulat. Tubuh, berwarna coklat kemerahan sampaiberwarna gelap, dengan bagian pinggir tubuh berbintik-bintik hitam kadang-kadang terdapat bintik kuning atau birupada bagian atas tumit dan punggung. Warna perutnya padaumumnya krem dengan jala berwarna merah. Hidup dalamhutan primer maupun sekunder dataran rendah, seringdijumpai dipinggiran sungai-sungai yang mengalir lambatsampai agak deras, lebih umum pada kolam-kolam kecilbekas kubangan atau jalan logging.

    Persebaran: Kalimantan (BOSF; Sungai Bongan, GunungBendolan), Dataran Lingau, Sungai Buan, Taman NasionalBukit Baka-Bukit Raya.

  • 50-Amfibi & Reptil BOSF

    BAB V. SUB-BANGSA LACERTILIA(Tokek, Cicak, Bunglon, Kadal, Biawak)

    Sub-bangsa Lacertilia di Kawasan Indo-Australia terdapatsembilan famili yaitu: Agamidae, Anguidae, Dibamidae,Gekkonidae, Lacertidae, Lanthanotidae, Scincidae,Uromastycidae dan Varanidae. Sedikitnya lima familiterdapat di areal BOSF.

    Lacertilia dicirikan oleh sepasang organ kopulasi, analmelintang terbuka, gigi tidak dalam alveoli, bagian tempo-ral tanpa atau dengan satu sisik temporal (bagian tubuhantara kepala dan anggota tubuh), tidak ada tulang distal,tulang quadrate (tulang mengeras mulai dari ujung poste-rior) menyambung sampai ke tengkorak.

    Menempati habitat beragam mulai dari hutan primer,sekunder dataran rendah sampai hutan pegunungan,bahkan dijumpai di permukiman.

    BAB V.1. FAMILI GEKKONIDAE

    Famili Gekkonidae berangotakan 11 marga di Indonesia,yaitu; Aeluroscalabotes, Cnemaspis, Cosymbotus, Cyrtodactylus,Gehyra, Gekko, Hemidactylus, Hemiphyllodactylus, Lepidodactylus,Luperosaurus, Ptychozoon, dicirikan oleh tubuh pipih, matatidak bisa tertutup, lidah dengan ujung membulat tumpul.Sedikitnya empat marga dijumpai di areal BOSF.

    Marga Cyrtodactylus

    Marga Cyrtodactylus sedikitnya diwakili delapan jenis diKalimantan yaitu; Cyrtodactylus baluensis, C. consubrinus, C.coverniculus, C. ingeri, C. malayanus, C. matsui, C. pubisulcus, danC. yoshii. Marga ini dicirikan dengan jari berbentuk selinder,kuku tumbuh di antara sisik besar pada jari, ujung jarimembentuk kurva. Menempati habitat hutan primer sampaihutan sekunder. Tersebar luas dari Asia Selatan sampaiPapua.

    Malayan Gecko (Gb. 45) Cyrtodactylus malayanusCicak hutan berukuran panjang tubuh 72 mm, ekor 95 mm,batas abu-abu atau coklat dibagian atas, tanda coklat gelapmemotong, kepala dengan totol berbentuk simetrik, dipisaholeh abu-abu sampai putih, garis gelap lebar dari mata

  • Amfibi & Reptil BOSF-51

    sampai tengkuk, tidak bertemu dengan lainnya, setiap sisikmempunyai totol berwarna coklat, bagian bawah tubuhkekuningan, ekor biasanya terdapat sepuluh gelangberwarna coklat. Hidup dalam hutan primer maupun hutansekunder kadang-kadang sampai jauh dari pinggiran sungai.Persebaran: Kalimantan (BOSF; Bukit 515), Sungai Namuk,Sungai Buan, Sungai Nakan.

    Tuanan Gecko (Gb. 46) Cyrtodactylus sp

    Cicak hutan berukuran sedang, mirip dengan C. pubisculus,sayangnya sejauh ini sangat sedikit spesimen yang bisaditangkap, karena memang sedikit sulit untuk menangkapdi hutan rawa, karena terlalu cepat bersembunyi di semakyang rapat.Persebaran: Kalimantan (BOSF; Camp Lui, DanauBegantung, ST-Tuanan).

    Gambar 45. Cyrtodactylus malayanus

    Foto:

    Mist

    ar_K

    EM

    Gambar 46. Cyrtodactylus sp

    Foto:

    Mist

    ar_B

    OSF

  • 52-Amfibi & Reptil BOSF

    Marga GekkoMarga tokek beranggotakan tiga jenis di Kalimantan yaitu;Gekko gecko, G. monarchus, dan G. smithi. Dua jenis diketahuidi areal BOSF. Marga ini dicirikan adanya sepasang sisikdibawah dagu (maxillary), sisik bawah ekor besar, lamellaetunggal, semua jari berkuku, kecuali jari pertama, bagianatas tubuh biasanya berbintil kasar. Menempati habitathutan sampai permukiman. Tersebar luas dari Jepang, Cina,India, Philipina sampai Indonesia.

    Spotted House Gecho (Gb. 47) Gekko monarchus

    Tokek rumah berukuran panjang mencapai 95 mm, danekor 110 mm. Tubuh berbintil-bintil berbentuk kerucuttajam, tenggorokan dengan sisik datar, bagian bawah tubuhbersisik sedang, dan tumpang tindih, jantan dengan femo-ral pore berpasangan panjang tiga puluh dua sampai empatpuluh. Ekor selinder, sedikit gepeng, bulatan cincin (ring)tertutup oleh bintil-bintil, setiap ring tersusun oleh dua belassampai empat belas baris sisik atas, tungkai berbintil-bintil,lamellae berlekuk. Warna abu-abu, bintil-bintil hitam, duapasang bintil memanjang tubuh bagian atas, ekor gelap ataudengan garis berwarna terang, bagian bawah keputihan,setiap sisik terdapat titik coklat gelap. Menempati habitatpermukiman.Persebaran: Kalimantan (Mantangai)

    Large Forest Gecko (Gb. 46) Gekko smithiTokek berukuran panjang moncong sampai ventralmencapai 180 mm. Warna mata dan bagian dorsal biru,kadang-kadang abu-abu, garis putih memotong di

    Gambar 47. Gekko monarchus

    Foto:

    Mist

    ar_P

    anE

    co

  • Amfibi & Reptil BOSF-53

    tengkorak kepala dan sepanjang tubuh. Hidup dalam hutanprimer, hutan sekunder, sampai sekitar hunian manusia.Persebaran: Kalimantan (BOSF; SPT-Tuanan).

    Marga Gehyra

    Marga beranggotakan sekitar sembilan jenis dikawasanIndo-Australia. Satu jenis terdapat di Kalimantan yaitu;Gehyra mutilata. Marga cicak rumah dicirikan adanya jarikuat, kuku bisa ditarik kedalam (retractile). Tersebar luasdari India, Australia bahkan sampai di Meksiko.

    Four-Clawed House Gecko (Gb. 49) Gehyra mutilataCicak rumah berukuran dari moncong sampai ventral 98mm, ekor 96 mm, bibir atas 8-11 sisik, tiga pasang sisik didagu, terdapat sepasang garis berbentuk kurva. Warna,tubuh bagian atas abu-abu atau merah kecoklatan seragam

    Gambar 49. Gehyra mutilata

    Foto:

    Mist

    ar_K

    EM

    Gambar 48.Gekko smithi

    Foto:

    Mist

    ar_F

    FI-A

    P

  • 54-Amfibi & Reptil BOSF

    atau variasi dengan coklat gelap, kadang-kadang dengantotol putih memanjang teratur dibagian belakang, bagianbawah tubuh biasanya putih kotor, habitat terdapatdirumah-rumah, berburu serangga di sekitar lampu.Persebaran: (BOSF; Desa Betampang), tersebar luas di Asiabahkan sampai ke Benua Amerika.

    Marga Hemidactylus

    Marga cicak beranggotakan empat jenis di Kawasan IndoAustralia yaitu; Hemidactylus brookii, H. frenatus, H. platyurus,H. garnoti, satu jenis terdapat di areal BOSF. MargaHemidactylus dicirikan dengan jari berselaput atau tidak,semua jari berkuku, sisik bawah kaki terpisah, sisik bagianatas seragam. Tersebar luas di semua benua.

    House Gecko (Gb. 50) Hemidactylus frenatus Nama sekarangCosymbotus frenatus

    Cicak berukuran dari moncong sampai ventral tubuh 65mm, ekor 69 mm, bibir atas 10-12, ekor membulat. Warna,abu-abu atau kemerahan sampai coklat bagian atas, seragamatau dengan bercak berwarna gelap, kepala abu-abubercampur warna coklat, garis coklat terang diujung atassisi kepala, sebelah mata, kadang-kadang menyambungsampai sisi tubuh, bagian bawah keputihan, kadang-kadangdengan total coklat. Umum dijumpai disekitar pemukiman,di pohon-pohon, pagar-pagar, rumah atau bangunandisekitar hutan.

    Persebaran: Kalimantan (BOSF; Desa Betampang, Camp

    Gambar 50. Hemidactylus frenatus

    Foto:

    Mist

    ar_B

    OSF

  • Amfibi & Reptil BOSF-55

    Beratus, Camp Lui).

    BAB V.2. FAMILI AGAMIDAE

    Famili Agamidae atau bunglon terdapat 17 marga dikawasan Indo-Australiayaitu: Acanthosaura, Aphaniotis,Chlamydosaurus, Complicitus, Calotes, Dendragama, Diporophora,Draco, Gonocephalus, Harpesaurus, Hydrosaurus, Hypsicalotes,Lophocalotes, Physignathus, Phoxophr ys, Pseudocalotes,Thaumatorhynchus, Uromastycida. Sedikitnya empat margaterdapat di areal BOSF. Semua anggota famili aktif padasiang hari. Menempati habitat hutan primer, hutansekunder, dan pinggiran hutan.

    Marga Aphaniotis

    Marga beranggotakan tiga jenis yaitu: Aphaniotis acuutirostris,A. fusca, dan A. ornata. Dicirikan adanya tonjolan kecildiujung moncong, dan pangkal ekor membulat.Persebarannya terbatas di Kalimantan, Sumatera, danSemenanjung Malaysia.

    Ornate Lesser Agamid (Gb. 51) Aphaniotis ornataBunglon berukuran kerdil, ukuran moncong sampai ven-tral antara 54-57 mm, dan panjang ekor antara 102-115mm. Sisik menonjol di rostral, sisik dorsal terpisah. Warnaumumnya kecoklatan, kepala dan anggota tubuh kadang-kadang dengan sedikit kehijauan. Betina dengan dua barisberwarna terang di antara mata, dan warna gelap disekitarmata. Umumnya dijumpai pada tumbuhan tingkat sedling-

    Gambar 51. Aphaniotis ornata

    Foto:

    Mist

    ar_I

    TB-N

    US

  • 56-Amfibi & Reptil BOSF

    sapling dalam hutan primer maupun hutan sekunder.Persebaran; Kalimantan (BOSF; SPT-Tuanan), HuluMahakam, Kutai, Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya.

    Marga Bronchocela

    Marga beranggotakan lima jenis di Kawasan Sunda Besaryaitu; Bronchocela cristatella, B. celebensis, B. hayeki, B. intermediadan B. jubata, satu jenis dijumpai di areal BOSF. Dicirikanadanya lipatan disisi leher, sisik dorsal seragam. Umumnyadijumpai disekitar hutan sekunder muda, sampai sekitarkebun. Tersebar luas di Asia Tenggara sampai Papua.

    Green Crested Lizard (Gb. 52) Bronchocela cristatellaBunglon bertubuh ramping dan kuat, ukuran tubuhmencapai 130 mm, ekor 440 mm, surai berdiri tegak pendekdibagian tengkuk berjumlah antara 6-10 sisik. Warna, tubuhhijau seragam dengan merah atau coklat bertukarkekuningan, abu-abu coklat atau hitam, timpanum kelihatanjelas berwarna coklat tua, tenggorokan atas berkantongkecil, selama musim berbiak jantan berwarna keemasan,merah atau merah tua di bagian bibir, pipi dan tenggorokan.Habitat, umum di jumpai dihutan sekunder, belukar bahkandi permukiman.Persebaran: Kalimantan (BOSF; Madara, Sungai Bongan,Gunung Bendolan), Dataran Lingau, Sungai Kelian, SungaiNakan, Sungai Buan, Taman Nasional Bukit Baka-BukitRaya.

    Marga Draco

    Gambar 52. Bronchocela cristatella

    Foto:

    Mist

    ar_K

    EM

  • Amfibi & Reptil BOSF-57

    Marga cicak terbang beranggotakan sekitar 15 jenis diKalimantan, dari 24 jenis yang dilaporkan terdapat diKawasan Indo-Australia antara lain: Draco beccarii, D. biaro,D. cornutus, D. cristatellus, D. fimbriatus, D. formasus, D.haematopogon, D. hennigi, D. lineatus, D. maximus, D. melanopogon,D. obscurus, D. quinquefasciatus, D. rhytisma, D. teniopterus, D.walkeri, dan D. sumatranus, sedikitnya tiga jenis terdapatdalam areal BOSF. Marga Draco dicirikan oleh tubuh pipih,patagium (sayap) terbuka pada sisi tubuh ketika terbang,dan terlipat saat istirahat, timpanum jelas, tertutup oleh sisik,terdapat kantong didagu, ekor panjang. Persebaran dari In-dia sampai kepulauan Indo-Australia.

    Black-Bearded Gliding Dragon (Gb. 53) Draco melanopogonCicak terbang berukuran badan 80 mm, ekor 145 mm, sisikkepala halus, bibir atas berjumlah antara 11 sampai 14,kantong gular satu setengah atau satu tiga perempat panjangkepala. Warna, tubuh bagian atas berwarna coklat, totolgelap atau garis hitam memotong pada sisi tubuh dantengkuk, bahu dan kaki belakang, patagium berwarna hitamdi bagian atas dengan totol kuning, bagian bawah tidakterdapat totol, bagian bawah tubuh totol coklat, kantonggular hitam pada spesimen jantan, betina abu-abu. Habi-tat, umum dijumpai dalam hutan primer, hutan sekunder,dan kebun-kebun dipinggiran hutan.Persebaran: Kalimantan (BOSF; Madara), Namuk Dump,Sungai Buan, Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya.

    Five-Banded Gliding Dragon (Gb. 54)Draco quinquefasciatusCicak terbang berukuran badan 53-105 mm, ekor 82-160

    Gambar 53. Draco melanopogon

    Foto:

    Mist

    ar_F

    FI-A

    P

  • 58-Amfibi & Reptil BOSF

    mm, moncong kecil, lebih panjang dari diamater mata, bibiratas 11-15, kantong gular panjang, sekitar dua kali panjangkepala, jantan dengan lipatan kecil di tengkuk. Warna, tubuhbagian atas merah kecoklatan, sayap bagian atas merahdengan warna terang memanjang pada bagian dasar, bagianbawah lima garis hitam beberapa mengecil, kadangmenyambung dengan bagian belakang, bagian bawah tubuhkecoklatan, kerongkongan kehijauan dengan totol coklat.Hidup dari hutan rawa gambut sampai hutan dataranrendah.Persebaran: Kalimantan (BOSF; Camp Lui), TamanNasional Bukit Baka-Bukit Raya.

    Sumatran Gliding Dragon (Gb. 55) Draco sumatranus

    Gambar 55. Draco sumatranus

    Foto:

    Mist

    ar_F

    FI-A

    P

    Gambar 54. Draco quinquefasciatus

    Foto:

    Mist

    ar_B

    OSF

  • Amfibi & Reptil BOSF-59

    Cicak terbang berukuran panjang dari moncong sampaiventral 85 mm, ekor mencapai 135 mm, moncong sedikitlebih panjang dari lingkar mata, hidung datar, menghadapke atas, sisik kepala tidak rata, sudut depan sekitar matakasar, bibir atas 7-10, kantong gular lebih panjang darikepala, jantan dengan kepala lebih rendah, sisik dorsal kasardan tidak teratur, dua kali lebih besar dari sisik ventral,sepasang sisik lateral lebar. Warna, tubuh bagian atas coklatterang, totol berombak coklat kemerahan, totol hitamantara kepala dan mata, satu ditengkuk, sayap spesimenjantan oranye dan bagian bawah biru, spesimen betinakuning dan biru kekuningan dengan totol hitam ataupotongan garis yang tidak teratur, kerongkongan hitam,kantong gular kuning atau oranye pada spesimen jantan,spesimen betina hijau atau kebiruan, bervariasi denganhitam. Umum dijumpai dipinggiran hutan atau sekitarpermukiman, dimana terdapat pohon-pohon yang tidakmonokultur.Persebaran: Kalimantan (BOSF; SP-Tuanan, Madara), zonapenyangga Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya.

    Marga Gonocephalus

    Marga Gonocephalus beranggotakan enam jenis diKalimantan yaitu; Gonocephalus borneensis, G. doriae, G. denzeri,G. grandis, G. liogaster, G. megalepis. Dua jenis dijumpai diareal BOSF. Marga ini dicirikan oleh; badan ramping, sisikventral lebih besar dari sisik dorsal, sisik dorsal biasanyaterdapat sisik kasar tersebar dipermukaan tubuh.Menempati habitat dari hutan primer sampai hutansekunder. Tersebar terbatas di sunda besar dan Philipina.

    Gambar 56. Gonocephalus borneensis

    Foto:

    Giya

    nto_

    BOSF

  • 60-Amfibi & Reptil BOSF

    Bornean Agamid (Gb. 56) Gonocephalus borneensisBunglon berukuran panjang dari moncong sampai ventral130 mm, ekor 275 mm, sisik berwarna putih, kantong gu-lar terdapat lingkaran hitam lebar, ekor terdapat lingkarancincin selang-seling hitam dan putih, bawah tubuhkekuningan. Hidup dalam hutan primer maupun sekunder,aktif siang hari di kanopi bawah, malam hari (istirahat)dijumpai tumbuhan tingkat sapling.Persebaran: Kalimantan (BOSF; Gunung Bendolan, SungaiBinjai), Dataran Lingau, Waste Dump 1280, Sungai Buan,Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya.

    Triangle Head Chamaelion (Gb. 57) Gonocephalus grandisUkuran panjang dari moncong sampai ventral 55 mm, ekor405 mm, moncong lebih panjang daripada lingkar mata,bibir atas dan bawah 10 atau 13, surai bagian atasnyaterpisah. Warna, coklat atau hijau pudar bagian atas, seragamatau bergais-garis melintang, bagian sisi bergaris coklat atauberbintik-bintik kuning, betina mempunyai garis gelap daribelakang mata sampai timpanum bertemu dengan warnaterang, bagian bawah kecoklatan atau kekuningan,tenggorokan kadang-kadang dengan garis gelap. Hidupdihutan primer sampai hutan sekunder.Persebaran: Kalimantan (BOSF; Bukit Bukit 515), TamanNasional Bukit Baka-Bukit Raya.

    BAB V.3. FAMILI LACERTIDAE

    Kadal berbentuk ramping, beranggotakan satu marga dansatu jenis yaitu; Takydromus sexlineatus. Famili ini dicirikan

    Gambar 57. Gonocephalus grandis

    Foto:

    Mist

    ar_F

    FI-A

    p

  • Amfibi & Reptil BOSF-61

    adanya sisik kepala yang simetris, sisik rata, dan panjangekor lebih dari 4,5 kali panjang moncong sampai ventral.Menempati habitat semak, dan rerumputan dipinggiranhutan.Marga TakydromusMarga ini dicirikan tubuh ramping, dan ekor sangat panjang,sisik konsisten sepasang pada; frontonasal, praefrontal, fr-ontoparietal, parietal, hidung berbatasan dengan sisik na-sal pada sisik pertama, sisik tumpul.

    Asian Grass Lizard (Gb. 58) Takydromus sexlineatusKadal bertubuh selinder dengan panjang dari moncongsampai ventral 52-60 mm, ekor 4,5 kali panjang tubuhnya,sisik enam sampai delapan baris di leher. Warna, tubuhbagian atas abu-abu atau kehijauan, dengan warna metalik,sisi tubuh dengan totol kehijauan, bawah tubuh kekuninganatau kehijauan. Menempati habitat terbuka di rerumputanyang tinggi, umumnya di areal bekas kebun atau bekaskebakaran.Persebaran: Kalimantan (BOSF; Camp Lui, Mantangai).

    BAB V.4. FAMILI SCINCIDAE

    Famili Scincidae atau kadal-kadalan dengan anggotasembilan marga yaitu: Brachymeles, Dasia, Emoa, Lamprolephis,Lipinia, Eutropis, Riopa, Sphenomorphus, Tropidophorus. Duamarga dijumpai di areal BOSF.

    Marga Dasia

    Foto:

    Riza

    Mar

    lon

    Gambar 58. Takydromus sexlineatus

  • 62-Amfibi & Reptil BOSF

    Marga Dasia beranggotakan sedikitnya empat jenis yaitu;Dasia grisea, D. olivaceae, D. semicincta, dan D. vittata, dicirikanoleh sisik dorsal kasar, sisik supraocular 4, terdapat sisiksupranasal, kaki belakang menjangkau sikut kaki depanapabila ditekan, terdapat garis melintang di bagian tubuhdan sangat jelas pada spesimen anakan. Menempati habi-tat hutan sekunder, hutan primer, dan kadang dijumpaidisekitar permukiman dimana terdapat kayu besar yangberlubang. Tersebar dari India, Srilanka, Vietnam Selatan,

    Jawa, Sumatera dan Kalimantan.

    Tree Skink (Gb. 59) Dasia vittata Sinonim ApterygodonvittatumKadal pohon berukuran panjang dari moncong sampai ven-tral 96 mm, ekor mencapai 108 mm, sisik supraocular lima,bibir atas tujuh sampai delapan, sisik keliling tubuh sekitar30 baris. Warna, bagian depan moncong dan badan hitam,garis berwarna kekuningan dari moncong sampai panggulkaki depan atau lebih sedikit, ventral kehijauan atau putihkehijauan. Dijumpai diatas pohon berukuran besar yangbercelah atau berlubang di hutan sekunder tua, dan hutanrawa.Persebaran: Kalimantan (BOSF; Gunung Bendolan,Begantung Dalam, SP-Tuanan), Banjarmasin, Kinabalu.

    Marga EutropisMarga Eutropis lebih dikenal dengan Mabuya beranggotakandelapan jenis di Kawasan Indo-Australia yaitu; Eutropisindeprensa, E. longicaudata, E. macularia, E. multicarinata, E.multifasciata, E. novemcarinata, E. rudis, E. rugifera, dan lima

    Gambar 59. Dasia vittata Foto

    : Firm

    ansya

    _BO

    SF

  • Amfibi & Reptil BOSF-63

    jenis terdapat di Kalimantan. Marga Eutropis dicirikansupraocular empat, sisik kasar, tidak ada pola dibagian dor-sal. Sejauh ini Kawasan BOSF diketahui satu jenis.

    Common Sun Skink (Gb. 60) Eutropis multifasciataKadal berukuran panjang moncong sampai ventral 130 mm,ekor mencapai 220 mm, sisik keliling badan 30-34, kakibelakang mencapai kaki depan (axilla). Warna, coklat atauhijau zaitun bagian atas atau seragam, bagian sisi kadang-kadang membentuk garis hitam memanjang, garis berwarnaoranye pada spesimen dewasa, panggul coklat gelap denganterang, bagian bawah tubuh kebiruan, leher kadang-kadangputih atau kebiruan. Umum dijumpai dalam hutansekunder, kebun, bahkan mendekati permukiman,berjemur di pagi hari.Persebaran: Kalimantan (BOSF; Blok AB, DanauBegantung, SPT-Tuanan, Sungai Keranen Baru, Madara,Gunung Bendolan, Camp Beratus).

    BAB. V.5. FAMILI VARANIDAE

    Famili Varanidae atau biawak hanya mempunyai satu margayaitu Varanus, beranggotakan sekitar 28 jenis di kawasanIndo-Australia. Kalimantan terdapat tiga jenis yaitu; Varanusdumerili, V. rudicollis dan V. salvator. Famili ini dicirikan olehtidak mempunyai kantong gular, mata bulat, kaki depandan belakang kokoh, lidah panjang menggarpu, satu jenisterdapat di areal BOSF. Menempati habitat terbuka disungai-sungai besar atau kanal. Tersebar luas di AsiaTenggara.

    Gambar 60. Eutropis multifasciata Foto

    : Mist

    ar_B

    irdlif

    e Ind

    onesi

    a

  • 64-Amfibi & Reptil BOSF

    Marga VaranusMarga Varanus dicirikan oleh tubuh gepeng, spesimendewasa berukuran lebih dari 100 cm, jari kaki depan danbelakang kokoh, kepala panjang tanpa kantong gular dan

    surai. Spesimen anakan umumnya arboreal, dan setelahdewasa umumnya teristrial, namun kadang dijumpai diataspohon untuk mencari mangsa.

    Water Monitor (Gb. 61) Varanus salvatorBiawak berukuran panjang dari moncong sampai ventrallebih dari 100 cm, ekor 130 cm, hidung oval, terdapat sisikmemotong dari orbit sampai ujung moncong, sisik ventralberjumlah 85-95, sisik supraocular 4-8. Warna, tubuh bagiandorsal coklat atau hitam, totol kuning memotong tubuh,bagian bawah tubuh kuning. Umum dijumpai dalam hutanprimer maupun sekunder bahkan sampai disekitarpermukiman yang tidak jauh dari perairan.

    Persebaran: Kalimantan