oleh ; joko suyanto , se.mm ketua umum dewan pengurus pusat

34
LOGO Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia Melalui Penguasaan Teknologi Informasi Pada Industri Keuangan Disampaikan dalam acara : Seminar Nasional Universitas Gunadarma, 23 Mei 2012 Oleh ; Joko Suyanto, SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (PERBARINDO)

Upload: mahlah

Post on 29-Jan-2016

85 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia Melalui Penguasaan Teknologi Informasi Pada Industri Keuangan. Oleh ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (PERBARINDO). Disampaikan dalam acara : Seminar Nasional - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

LOGOPeningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia Melalui Penguasaan Teknologi Informasi Pada

Industri Keuangan

Disampaikan dalam acara :Seminar Nasional

Universitas Gunadarma, 23 Mei 2012

Oleh ;Joko Suyanto, SE.MM

Ketua UmumDewan Pengurus Pusat

Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia(PERBARINDO)

Page 2: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

Agenda Pembahasan

Overview Perkembangan Industri BPR

Tantangan Industri BPR

Upaya Membangun Kompetensi SDM Industri BPR

Model TI Harapan Industri BPR

Page 3: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

OVERVIEW PERKEMBANGAN

INDUSTRI BPR

Page 4: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

2008 2009 2010 2011 40969

32,44937,554

45,742

55,799 57,210

25,41528,001

33,844

41,099

43,557

Aset (Milyar Rp) Kredit (Milyar Rp)

10,18%

5,98%21,44%

20,87%

2,53%21,99%

21,80%15,73%

Sumber : Statistik BPR Konvensional (www.bi.go.id)

Perkembangan Aset dan KYD BPR

Pada Maret 2012, Aset dan Kredit yang disalurkan (KYD) Industri BPR tumbuh masing-masing sebesar 2,53% dan 5,98% dibandingkan Des 2011. Sedangkan dari Maret 2011 ke Maret 2012 (YoY), Aset dan KYD Industri BPR tumbuh masing-masing sebesar 20,18% dan 22.17 %.

Beberapa BPR mengalami pertumbuhan yang sangat pesat pada Tahun 2012, hingga melampui volume usaha dan modal Bank Umum Kecil, sekalipun dengan kegiatan usaha yang tetap terbatas pada penghimpunan dan penyaluran dana.

Page 5: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

2008 2009 2010 2011 40969

7,135 8,272 9,857 12,03512,328

14,204 17,28021,455

26,17427,08621,339

25,55231,312

38,209 39,414

Tabungan (Milyar Rp) Deposito (Milyar Rp)Total DPK (Milyar Rp)

Perkembangan Dana Masyarakat

19,74%

22,10% 2,43%21,66%

24,16%21,99%

3,48%

22,54%

22,03%3,15%

19,16%15,94%

Sumber : Statistik BPR Konvensional (www.bi.go.id)

2008 2009 2010 2011 40969

7,752,675 7,334,640 7,804,0008,551,718 8,560,083

387,444 401,368 413,082 424,840 426,958

2,717,516 2,823,0273,242,360 3,361,507 3,316,687

Tabungan (Rekening) Deposan (Rekening)Debitur (Rekening)

3,88%(1,33%)3,67%14,85%

9,58%(5.39%) 6,40%

3,59% 2,92% 2,85% 0,50%

0,10%

DPK yang terhimpun oleh BPR pada Mar 2012 mencapai Rp 39,4 Milyar. Jumlah tersebut naik 3,15% dibandingkan tahun 2011. Sedangkan bila dari Mar 2011 (YoY) tumbuh 19,59%.

Struktur Dana masih didominasi oleh Deposito (58,40%) dari Total Sumber Dana yang dihimpun. Deposito tumbuh 19,70 % dan Tabungan tumbuh 19.36% di Mar 2012 dibandingkan posisi Mar 2011.

Pertumbuhan nominal dana pihak ketiga berbanding lurus dengan pertumbuhan jumlah nasabahnya. Total Nasabah tabungan mencapai 8.560.083 Rekening dan Deposan 426.958 rekening. Tetapi jumlah debitur mengalami penurunan menjadi 3.316.687 rekening pada posisi Mar 2012.

Page 6: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

2008 2009 2010 2011 40969

920,327 1,127,799 1,263,070 1,407,320 1,440,173

36,660,78243,052,760

51,938,840

61,609,076 63,439,495

9,352,291 9,918,786 10,438,076 12,226,362 13,132,683

Tabungan/Penabung Deposito/Deposan KYD/Debitur

Rata-rata Dana dan KYD Per-Nasabah

17,44%

11,42% 2,33%

6,06% 5,24% 17,13% 7,41%

20,64%

18,62%2,97%

11,99%22,54%

Sumber : Statistik BPR Konvensional (www.bi.go.id)

Keberadaan BPR tetap sesuai dengan “khittahnya”, hal ini tercermin dari besaran dana dan kredit yang diberikannya. Rata-rata deposito Rp 63 juta/nasabah, rata-rata tabungan Rp 1,4 Juta/nasabah dan kredit yang disalurkan rata-rata Rp 13,1 juta/nasabah pada posisi Maret 2012.

Page 7: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

Rasio Keuangan BPR

Sumber : Statistik BPR Konvensional (www.bi.go.id)

Indikator 2008 2009 2010 2011 Mar 2012

LDR (%) 84,69 82,54 79,02 78,54 81,33

ROA (%) 2,73 2,61 3,16 3,32 3,71

ROE (%) 23,32 22,67 26,71 29,46 32,8

CAR (%) 21,38 24,17 30,01 26,88 29,74

BOPO (%) 82,2 81,82 80,97 79,47 79,04

NPL (%) 9,33 9,88 6,12 5,22 5,56

Rasio Keuangan Industri BPR sangat baik, hal ini terlihat pada indikator LDR, ROA, ROE, CAR dan BOPO dengan tingkat kualitas kredit (NPL) masih dalam batas normal.

Page 8: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

Kelembagaan Industri BPR

Sumber : Statistik BPR Konvensional (www.bi.go.id)

Jumlah BPR posisi Maret 2012 sebanyak 1.665 BPR, dengan jumlah jaringan kantor 4.217 kantor. terdiri dari 1.665 kantor pusat, 1.246 kantor cabang dan 1.306 Kantor Kas. Pembukaan kantor tersebut sangat dipengaruhi oleh besarnya volume usaha BPR.

Penyebaran BPR masih belum merata, 1.203 BPR (72,25%) berada di wilayah Jawa dan Bali, sisanya 462 BPR (27,75%) berada di luar Jawa dan Bali.

Mayoritas BPR berada pada aset diatas Rp 10 milyar.

15; 0.90% 255; 15.32%

369; 22.16%

1026; 61.62%

Total Aset BPR < 1Milyar Total aset BPR 1 sd 5 MilyarTotal Aset 5 sd 10 Milyar Total Aset BPR > 10 Milyar

Sebaran BPR Berdasarkan Aset (Mar 2011)

290

1,066

137

38 58 65 11

Sum

Jawa

Bali

NT

Kal

Sul

Pap/Mal

Sebaran BPR Berdasarkan Kepulauan (Mar 2012)

Page 9: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

Market Share Industri BPR

Jenis BankAset* Kredit* DPK*

Nominal(Milyar Rp)

Share(%)

Nominal(Milyar Rp)

Share(%)

Nominal(Milyar Rp)

Share(%)

Bank Persero 1.255.304 32,74 767.507 32,11 960.609 32,71

BUSN Devisa 1.473.521 38,43 921.763 38,57 1.187.610 40,44

BUSN Non Devisa 107.841 2,81 69.998 2,93 83.662 2,85

BPD 322.441 8,41 177.886 7,44 263.103 8,96

Bank Campuran 189.726 4,95 124.746 5,22 118.505 4,03

Bank Asing 279.278 7,28 141.249 5,91 150.454 5,12

Bank Umum Syariah 114.306 2,98 109.918 4,60 101.892 3,47

Unit Usaha Syariah 31.318 0,82 30.998 1,30 22.740 0,77

BPR 56.908 1,48 42.485 1,78 46.109 1,57

BPR Syariah 3.697 0,10 3.482 0,15 2.255 0,08

Total 3.834.340 100 2.390.032 100 2.936.939 100

Sumber : Statistik Perbankan Indonesia Februari 2012 * Data Februari 2012

Porsi aset BPR terhadap perbankan : 1,48% Porsi Kredit BPR terhadap perbankan : 1,78% Porsi DPK BPR terhadap Perbankan : 1,57% Porsi Kredit UMKM BPR – BPRS terhadap perbankan : 4,67%

45.94%

36.31%

3.85%

7.76%

1.38% 0.09% 4.67%

Bank Persero Bank DevisaBank Non Devisa BPDBank Campuran Bank AsingBPR - BPRS

Kredit UMKM Perbankan(Feb 2012)

Total Kredit UMKM : Rp 470.799 Milyar

Page 10: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

TANTANGAN INDUTSRI BPR

Page 11: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

• Kualitas Layanan• Efisiensi

TI SDM

PermodalanLikuiditas

Tantangan Industri BPR

Page 12: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

Bidang Teknologi Informasi

Permasalahan TI• Kemampuan Investasi• Keterbatasan SDM di

bidang TI• Pengaturan mengenai

Penerapan TI

Manfaat TI• Efektifitas pengambilan

keputusan dan monitoring bagi level manajemen

• Efisiensi operasional• Peningkatan kualitas

pelayanan

Tantangan Industri BPR

Page 13: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

Bidang Permodalan

Permasalahan Permodalan

• Mayoritas BPR memiliki modal disetor dibawah Rp 5 milyar• Penguatan Permodalan BPR sangat bergantung pada komitmen

pemilik untuk mengembangkan BPR.

Penguatan Permodalan , bertujuan untuk :

• Melakukan ekspansi kredit dengan peningkatan jangkauan layanan dan peningkatan share kredit BPR kepada pelaku UMKM.

• Untuk memberikan pelayan secara prima kepada nasabahnya, seperti TI dan perluasan jaringan kantor.

• Melakukan penyedian SDM yang berkulitas dengan ditunjang infrastruktur yang memadai

• Antisipasi resiko terkait aktifitas bisnis BPR

Tantangan Industri BPR

Page 14: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

Bidang Likuiditas

No Jenis Dana Nominal Porsi Suku Bunga

1 Tabungan (Milyar Rp) 12.328 26,58% 5,08%

2 Deposito (Milyar Rp) 27.086 58,40% 9,47%

3 Antar Bank Pasiva (Milyar Rp) 6.555 14,13% 12.21%

4 Pinjaman Diterima (Milyar Rp) 412 0,89% 10.73%

Total Sumber Dana 46.381

Sumber dana yang Mahal

Struktur dana BPR didominasi oleh sumber dana yang berharga mahal, yaitu deposito (58,40%), antar bank pasiva (14,13%) dan Pinjaman (0,89). Dengan tingkat suku bunga masing-masing 9,47%, 12,21% dan 10,73%.

Tabungan sebagai sumber dana yang relatif murah masih belum optimal dihimpun oleh BPR.

Biaya overhead BPR relatif tinggi sebagi konsekuensi atas ciri khas pelayan BPR berupa jemput bola.

“Tingginya cos of fund dan overhead cost BPR berdampak pada suku bunga kredit yang ditanggung

oleh debitur BPR”

Sumber : Statistik BPR Konvensional (www.bi.go.id)

Tantangan Industri BPR

Page 15: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

Bidang SDM

Integritas

• Integritas sebagian pemilik dan pengelola BPR yang masih perlu ditingkatkan agar memberikan sumbangan terhadap peningkatan kredibilitas dan kualitas kinerja BPR

• Integritas merupkan faktor penyebab dominan terhadap BPR dalam status pengawasan khusus maupun cabut izin usaha

Penerapan kode etik profesi Bankir BPR

Penguatan Internal audit

Kompetensi

• Proses rekrutment• Pelatihan dan Pengembangan SDM• Penempatan karyawan

Program sertifikasi Bekerjasama dengan

Perguruan Tinggi dalam rekrutmen dan pelatihan

Pemanfaatan TI untuk E-Learning

Tantangan Industri BPR

Page 16: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

UPAYA MEMBANGUN KOMPETENSI SDM

INDUSTRI BPR

Page 17: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

Tersedianya SDM yang berkualitas dan profesional

Adanya Regulasi yang kondusif

Pengawasan yang efektif

Teknologi informasi yang standardized

Modal yang memadai

FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN BPR

moral hazard SDM• pengurus / • pemegang saham /• karyawan.

SDM merupakan keunggulan daya saing yang berkesinambungan karena memiliki kompetensi manajerial, yaitu kemampuan untuk merumus-kan visi dan strategi perusahaan, serta kemam-puan untuk memperoleh dan mengerahkan sum-ber daya yang lain dalam rangka mewujudkan visi dan menerapkan strategi perusahaan.

KERUGIAN BPR /BPR DILIKUIDASI

Akibat dari

Customized Product

Kontrol Intern yang independen

Implementasi Sistem TI yang embeded Product dan User Friendly bagi pihak internal maupun eksternal

Customer Centric

Key Succes Faktor Keberhasilan BPR

Page 18: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

INSAN SDM BPR :

1. Good Corporate Gorvernance (GCG) / Integritas tinggi.

2. Kompetensi :• Orientasi masa kini dan masa depan• Berpengetahuan• Adaptif terhadap perubahan• Komitmen terhadap kualitas• Kreatif dan inovatif• Continuous improvement• Mampu menggunakan TI

MANAJEMEN SDM BPR :• Perencanaan SDM baik secara kualitas maupun

kuantitas serta kegiatan perancangan pekerjaan bagi SDM.

• Perolehan dan penempatan SDM yang meliputi rekrutmen, seleksi dan penempatan.

• Pengembangan SDM meliputi pengembangan karir dan kemampuan kerja SDM (termasuk kompetensi di bidang TI)

• Perancangan sistem pemberian penghargaan penilaian kinerja dan sistem balas jasa.

Agar SDM BPR memiliki daya saing maka baik dari sisi Insan SDM maupun manajemen harus memiliki hal-hal sbb. :

TARGET BISNIS PERUSAHAAN

TUJUAN AKHIR

Menciptakan SDM yang Kompeten

Page 19: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

Link and MatchPerbarindo dan PT

Pengembangan SDM1. Proses Rekrutmen SDM BPR melalui PT2. Kurikulum pendidikan yang spesifik tentang BPR3. Beasiswa S2 bagi Pengurus BPR4. Program Ektension bagi staf yang masih D35. Program SMU/SMK Plus, bagi calon SDM dari SMU/SMK/SederajatPengembangan TI6. Fasilitasi pembuatan Core Banking yang handal.7. Optimalisasi media TI untuk pembelajaran dan pengembangan SDM melalui E-

Learning dan lain-lain8. Pengembangan Website bagi BPR sebagai media promosi9. Hal lain yang terkait dengan pengembangan TI terkini

Pengembangan Kompetensi SDM

Industri BPR

Pengembangan TI Industri BPR

Perguruan Tinggi

Direksi (S1/S2)Kabid (S1)Staf (D3)SDM Pendukung (SMU/SMK Plus)

Core Banking yang handal dan Murah Aplikasi pembelajaran (E-Learning)Pengembangan Website

Daya Saing BPR MeningkatKinerja BPR membaikProduktivitas yang tinggiTarget bisnis tercapaiSDM semakin Sejahtera

Perbarindo

Skema Kerjasama Perbarindo dengan PT

Page 20: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

Penggunaan perangkat keras komputer Pemanfaatan jaringan komputer

(termasuk Internet) Sumber informasi Sarana komunikasi

Penggunaan perangkat lunak untuk beragam keperluan

E-Learning

Pemanfaatan TI dalam Pengembangan SDM

Page 21: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

Definisi E-Learning

E-Learning

• E-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu media yang digunakan adalah jaringan komputer.

• Dengan dikembangkannya di jaringan komputer memungkinkan untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web, sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet, inilah makanya system e-learning dengan menggunakan internet disebut juga internet enabled learning

Page 22: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

Pembelajaran dari mana dan kapan saja.

Bertambahnya Interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur.

Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas.

Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran.

Manfaat E-Learning

Page 23: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

Menghemat waktu proses belajar mengajar

Mengurangi biaya perjalanan

Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku)

Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas

Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan

Keuntungan E-Learning

Page 24: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

“Solusi Teknologi Informasi (TI) diyakini bisa menaikkan daya saing dari Bank

Perkreditan Rakyat (BPR) sehingga bisa membuat usaha tersebut menjadi lebih

agresif mengembangkan layanan.”

“Teknologi informasi menjadi salah satu faktor penunjang operasi BPR. Sayangnya, tidak semua BPR dapat

menyediakan TI yang memadai karena kendala biaya untuk investasi.”

Solusi IT bagi Industri BPR

Page 25: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

MODEL TI HARAPAN INDUSTRI BPR

Page 26: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

Aspek Bisnis : Implementasi teknologi dengan biaya yang

terjangkau / affordable dengan konsep shared infrastructure.

Penyediaan layanan dengan service level yang berkualitas berbasis teknologi.

Meningkatkan daya saing BPR melalui online banking.

Aspek Teknis : Infrastruktur yang aman, handal dan efisien. Pengembangan kapasitas sesuai dengan kebutuhan. Compliance terhadap standar yang berlaku, seperti

IT security, pelaporan dan sistem operasional lainnya.

ATM

OnlineBranch

EDC

Mobile

IVR

Internet

Dukungan TI Terhadap Industri BPR

Page 27: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

Laporan

• Informasi yang diterima lebih cepat dan akurat.• Transparansi laporan yang diterima lebih terjamin.• Data yang tersaji lebih lengkap dan real time sehingga lebih mudah dalam pengambilan keputusan.• Memudahkan laporan – laporan yang terintegrasi dengan Bank Indonesia (SID, LABUL BI).

Management Risk

• Manajemen bisa menganalisa resiko yang akan terjadi.• Manajemen bisa mengambil keputusan dengan cepat dan tepat berdasarkan informasi yang diterima.• Meminimalkan resiko fraud.

Harapan TI BPR (1)

Page 28: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

Pelayanan

• Efisiensi tenaga kerja.• Informasi yang diterima nasabah lebih cepat dan akurat.• Memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi.• Citra BPR meningkat.

Inovasi produk

• Produk yang ditawarkan kepada masyarakat menjadi lebih variatif.• Produk yang dibuat memudahkan untuk bekerja sama dengan pihak lain.• Memudahkan pengembangan produk dan jasa layanan.• Bisa membangun produk bersama.

Harapan TI BPR (2)

Page 29: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

Persaingan• Produk yang ditawarkan bisa lebih

flexibel.• BPR akan lebih efisien sehingga

produk lebih kompetitif.

Fee Based Income

•BPR dapat menerima pendapatan administrasi seperti biaya administrasi ATM dan jasa lainnya.•BPR dapat bekerjasama dengan pihak lain dalam payment point.

Harapan TI BPR (3)

Page 30: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

• Memberi kepercayaan kepada pihak lain untuk bekerja sama dengan BPR.

• Meningkatkan kepercayaan nasabah .• Cross selling.• Produk dan jasa layanan lebih variatif, pangsa

pasar lebih terbuka.

Pemasaran

• Proses konsolidasi antar kantor lebih cepat.• Mendorong dan mempermudah perluasan

jaringan kantor.Perluasan Jaringan

Harapan TI BPR (4)

Page 31: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

Inisiator

• Pembuatan produk bersama secara nasional berbasis TI.• Bekerjasama dengan lembaga lain dalam penelitian dan pengembangan produk

serta layanan berbasis TI.• Melakukan negosiasi dan MOU dengan Microsoft dalam pembelian lisensi

program.

Peran Perbarindo dalam Pengembangan TI BPR

Page 32: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

FasilitatorBekerja sama dengan vendor/Perguruan Tinggi yang berkompeten dibidang TI mengembangkan TI BPR

Sewa menyewa

Membeli Putus

Membeli dengan Angsuran

Bekerjasama dengan Vendor /Perguruan Tinggi TI mengembangkan produk TI BPR sesuai dengan

kemampuan dan kelas BPRBPR 1

BPR 2

BPR 3

Mengusulkan kebijakan-kebijakan yang mendukung penerapan TI

Peran Perbarindo dalam Pengembangan TI BPR

Page 33: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

Motivator

• Mengadakan training TI.• Memberikan sosialisasi mengenai pentingnya

TI.• Memberi informasi terkait pengembangan TI

melalui Media BPR.

Peran Perbarindo dalam Pengembangan TI BPR

Page 34: Oleh  ; Joko Suyanto , SE.MM Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat

LOGO