nuzulul qurannnn

30
Nuzulul Qur'an Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Langsung ke: navigasi , cari Nuzulul Qur'an yang secara harfiah berarti turunnya Al Qur'an (kitab suci agama Islam ) adalah istilah yang merujuk kepada peristiwa penting penurunan wahyu Allah pertama kepada nabi dan rasul terakhir agama Islam yakni Nabi Muhammad SAW. Daftar isi [sembunyikan ] 1 Wahyu, Waktu dan tempat kejadian 2 Sistematika Penyampaian Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW 3 Peringatan Nuzulul Qur'an 4 Ayat terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad S.A.W 5 Lihat pula 6 Referensi Wahyu, Waktu dan tempat kejadian[sunting ] Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah surat Al Alaq ayat 1-5 yang bila diterjemahkan menjadi : 1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya Saat wahyu ini diturunkan Nabi Muhammad SAW sedang berada di Gua Hira , ketika tiba-tiba Malaikat Jibril datang menyampaikan wahyu tersebut. Adapun mengenai waktu atau tanggal tepatnya kejadian tersebut, terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama, sebagian menyakini peristiwa tersebut terjadi pada bulan Rabiul Awal pada tanggal 8 atau 18 (tanggal 18 berdasarkan riwayat Ibnu

Upload: agus-triantoo

Post on 20-Jan-2016

69 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

h

TRANSCRIPT

Page 1: Nuzulul Qurannnn

Nuzulul Qur'anDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum DiperiksaLangsung ke: navigasi, cari

Nuzulul Qur'an yang secara harfiah berarti turunnya Al Qur'an (kitab suci agama Islam) adalah istilah yang merujuk kepada peristiwa penting penurunan wahyu Allah pertama kepada nabi dan rasul terakhir agama Islam yakni Nabi Muhammad SAW.

Daftar isi

[sembunyikan]

1 Wahyu, Waktu dan tempat kejadian 2 Sistematika Penyampaian Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW 3 Peringatan Nuzulul Qur'an 4 Ayat terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad S.A.W 5 Lihat pula 6 Referensi

Wahyu, Waktu dan tempat kejadian[sunting]

Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah surat Al Alaq ayat 1-5 yang bila diterjemahkan menjadi :

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya

Saat wahyu ini diturunkan Nabi Muhammad SAW sedang berada di Gua Hira, ketika tiba-tiba Malaikat Jibril datang menyampaikan wahyu tersebut. Adapun mengenai waktu atau tanggal tepatnya kejadian tersebut, terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama, sebagian menyakini peristiwa tersebut terjadi pada bulan Rabiul Awal pada tanggal 8 atau 18 (tanggal 18 berdasarkan riwayat Ibnu Umar), sebagian lainnya pada bulan Rajab pada tanggal 17 atau 27 menurut riwayat Abu Hurairah, dan lainnya adalah pada bulan Ramadhan pada tanggal 17 (Al-Bara' bin Azib) ,21 (Syekh Al-Mubarakfuriy) dan 24 (Aisyah, Jabir dan Watsilah bin Asqo' ) [1]

Sistematika Penyampaian Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW[sunting]

Page 2: Nuzulul Qurannnn

Sistimatika turunnya Al-qur'an kepada Nabi Muhammad SAW dengan cara:

1. Malaikat Jibril langsung memasukkan wahyu itu ke dalam hatinya. Dalam hal ini Nabi SAW tidak melihat apapun, hanya beliau merasa ayat tersebut sudah berada di dalam kalbunya. Mengenai hal ini Nabi mengatakan “Ruhul kudus (istilah lain untuk malaikat Jibril) mewahyukan kedalam kalbuku” [lihat surat (42) Asy Suura:51]

2. Malaikat menampakkan dirinya kepda Nabi SAW berupa seorang laki-laki yang mengucapkan kata-kata kepadanya sehingga beliau mengetahui dan hafal kata-kata itu.

3. Wahyu datang kepada Nabi SAW secara tiba-tiba seperti gemerincing lonceng. Cara inilah yang amat berat dirasakan oleh Nabi SAW. Kadang-kadang pada keningnya berpencaran keringat, meskipun turunya wahyu tersebut saat cuaca yang sangat dingin. Kadang- kadang unta beliau terpaksa berhenti dan duduk karena merasa amat berat, bila wahyu tersebut turun ketika beliau sedang naik unta. Cara seperti ini seperti dalam kisah di atas.

Peringatan Nuzulul Qur'an[sunting]

Sebagian muslim, memperingati waktu terjadinya peristiwa tersebut secara khusus. Di Indonesia setiap tanggal 17 Ramadhan, biasanya dilakukan ceramah atau pengajian khusus bertemakan Nuzulul Qur'an. Dilihat dari pada bulan yang disuruh kita berpuasa sebulan penuh maka turunnya Al Quran terjadi pada bulan ramadhan. Dan dilihat dari pada 10 hari terakhir pada bulan ramadhan turunnya lailatul qadar maka tentunya turunnya al quran terjadi pada 10 malam terakhir pada bulan ramadhan dan diikuti pada bulan2 selanjutnya. Dan menurut menurut musnad Imam Ahmad, turunnya Al-Qur'an pada tanggal 24 Ramadhan, namun masih ada perbedaan pendapat antara ulama. namun yang paling masyhur adalah tanggal 17 Ramadhan

Ayat terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad S.A.W[sunting]

Diriwayatkan bahwa surah Al-Maidah ayat 3 diturunkan pada waktu sesudah ashar yaitu pada hari Jumat di Padang Arafah pada musim haji terakhir [Wada].

Pada masa itu Rasulullah s.a.w. berada di Arafah di atas unta. Ketika ayat ini turun Rasulullah SAW. tidak begitu jelas menangkap isi dan makna yang terkandung dalam ayat tersebut. Kemudian Rasulullah SAW. bersandar pada unta beliau, dan unta beliau pun duduk perlahan-lahan.*

Page 3: Nuzulul Qurannnn

Setelah itu turun malaikat Jibril a.s. dan berkata: “Wahai Muhammad, sesungguhnya pada hari ini telah disempurnakan urusan agamamu, maka terputuslah apa yang diperintahkan oleh Allah SWT.dan demikian juga apa yang terlarang olehnya. Karena itu kamu kumpulkan para sahabatmu dan beritahu kepada mereka bahwa hari ini adalah hari terakhir aku bertemu denganmu.”

Setelah itu Malaikat Jibril a.s. pergi, maka Rasulullah SAW. pun berangkat ke Mekah dan terus pergi ke Madinah.Setelah Rasulullah SAW. mengumpulkan para sahabat beliau, maka Rasulullah SAW. pun menceritakan apa yang telah diberitahu oleh malaikat Jibril a.s. Ketika para sahabat mendengar hal yang demikian maka mereka pun gembira sambil berkata: “Agama kita telah sempurna. Agama kila telah sempuna.”

Namun ketika Abu Bakar r.a. mendengar keterangan Rasulullah SAW. itu, maka ia tidak dapat menahan kesedihannya maka ia pun kembali ke rumah lalu mengunci pintu dan menangis dengan kuat. Abu Bakar ra. menangis dari pagi hingga malam.

Kisah tentang Abu Bakar r.a. menangis telah sampai kepada para sahabat yang lain, maka berkumpullah para sahabat di hadapan rumah Abu Bakar r.a. dan mereka berkata: “Wahai Abu Bakar, apakah yang telah membuat kamu menangis sehingga begini sekali keadaanmu? Seharusnya kamu berasa gembira sebab agama kita telah sempurna.” Mendengarkan pertanyaan dari para sahabat maka Abu Bakar r.a. pun berkata: “Wahai para sahabatku, kalian semua tidak tahu tentang musibah yang menimpa kamu, tidakkah kalian tahu bahawa apabila sesuatu perkara itu telah sempurna menunjukkan bahwa perpisahan kita dengan Rasulullah SAW telah dekat. Hasan dan Husin menjadi yatim dan para isteri nabi menjadi janda.”

Setelah mereka mendengar penjelasan dari Abu Bakar r.a. maka sadarlah mereka akan kebenaran kata-kata Abu Bakar r.a., lalu mereka menangis. Tangisan mereka telah didengar oleh para sahabat yang lain, maka mereka pun terus beritahu Rasulullah s.a.w. tentang apa yang mereka lihat itu. Berkata salah seorang dari para sahabat: “Ya Rasulullah SAW., kami baru kembali dari rumah Abu Bakar r.a. dan kami mendapati banyak orang menangis dengan suara yang kuat di hadapan rumah beliau.” Ketika Rasulullah SAW. mendengar keterangan dari para sahabat, maka berubahlah muka Rasulullah SAW. dan dengan bergegas beliau menuju ke rumah Abu Bakar r.a..

Sesampainya Rasulullah SAW. di rumah Abu Bakar r.a., maka Rasulullah SAW. melihat para sahabatnya sedang menangis dan bertanya: “Wahai para sahabatku, mengapa kamu semua menangis?.” Kemudian Ali r.a. berkata: “Ya Rasulullah SAW., Abu Bakar r.a. mengatakan dengan turunnya ayat ini membawa tanda bahwa waktu wafatmu telah dekat. Benarkah ini ya Rasulullah?.” Lalu Rasulullah SAW. berkata: “Semua yang dikatakan oleh Abu Bakar r.a. adalah benar, dan sesungguhnya masa untuk aku meninggalkan kamu semua telah hampir dekat.”

Abu Bakar r.a. mendengar pengakuan Rasulullah SAW., maka ia pun menangis sekuat tenaganya sehingga ia jatuh pingsan, sementara Ali r.a. pula gemetar seluruh tubuhnya. Dan para sahabat yang lain menangis dengan sekuat-kuatnya yang mereka mampu..

Page 4: Nuzulul Qurannnn

Pada saat sudah dekat ajal Rasulullah SAW., beliau menyuruh Bilal azan untuk mengerjakan shalat, lalu berkumpul para Muhajirin dan Anshar di masjid Rasulullah SAW.. Kemudian Rasulullah SAW. menunaikan shalat dua raka’at bersama semua yang hadir. Setelah selesai mengerjakan shalat beliau bangun dan naik ke atas mimbar dan berkata:

“Alhamdulillah, wahai para muslimin, sesungguhnya saya adalah seorang nabi yang diutus dan mengajak orang kepada jalan Allah dengan izinnya. Dan saya ini adalah sebagai saudara kandung kalian, yang kasih sayang pada kalian semua seperti seorang ayah. Oleh karena itu kalau ada yang mempunyai hak untuk menuntutku, maka hendaklah ia bangun dan balaslah saya sebelum saya dituntut di hari kiamat.”

Rasulullah SAW. berkata demikian sebanyak 3 kali kemudian bangunlah seorang lelaki yang bernama ‘Ukasyah bin Muhshan dan berkata:

“Demi ayahku dan ibuku ya Rasulullah SAW, kalau anda tidak mengumumkan kepada kami berkali-kali sudah tentu saya tidak mau melakukan hal ini.”

Lalu ‘Ukasyah berkata lagi:

“Sesungguhnya dalam Perang Badar saya bersamamu ya Rasulullah, pada masa itu saya mengikuti unta anda dari belakang, setelah dekat saya pun turun menghampiri anda dengan tujuan supaya saya dapat mencium paha anda, tetapi anda telah mengambil tongkat dan memukul unta anda untuk berjalan cepat, yang mana pada masa itu saya pun anda pukul pada tulang rusuk saya. Oleh itu saya ingin tahu sama anda sengaja memukul saya atau hendak memukul unta tersebut.”

Rasulullah SAW. berkata: “Wahai ‘Ukasyah, Rasulullah SAW. sengaja memukul kamu.” [Rasulullah SAW melakukan pemukulan tersebut karena beliau tidak ingin dikultuskan oleh manusia termasuk sahabatnya itu. pen] Kemudian Rasulullah s.a.w. berkata kepada Bilal r.a.: “Wahai Bilal, kamu pergi ke rumah Fatimah dan ambilkan tongkatku ke mari.” Bilal keluar dari masjid menuju ke rumah Fatimah sambil meletakkan tangannya di atas kepala dengan berkata: “Rasulullah telah menyediakan dirinya untuk dibalas [diqishash].”

Setelah Bilal sampai di rumah Fatimah maka Bilal pun memberi salam dan mengetuk pintu. Kemudian Fatimah r.a. menyahut dengan berkata: “Siapakah di pintu?.” Lalu Bilal r.a. berkata: “Saya Bilal, saya telah diperintahkan oleh Rasulullah s.a.w. untuk mengambil tongkat beliau.” Kemudian Fatimah r.a. berkata: “Wahai Bilal, untuk apa ayahku minta tongkatnya.” Berkata Bilal r.a.: “Wahai Fatimah, Rasulullah s.a.w. telah menyediakan dirinya untuk diqishash.” Bertanya Fatimah. r.a. lagi: “Wahai Bilal, siapakah manusia yang sampai hatinya untuk menqishash Rasulullah SAW.?.” Bilal r.a. tidak menjawab pertanyaan Fatimah r.a., segeralah Fatimah r.a. memberikan tongkat tersebut, maka Bilal pun membawa tongkat itu kepada Rasulullah SAW.

Setelah Rasulullah SAW. menerima tongkat tersebut dari Bilal r.a. maka beliau pun menyerahkan kepada ‘Ukasyah. Bilal masuk sambil membawa cambuk dan memberikannya kepada Rasulullah SAW. Setelah itu, Bilal kembali ke tempat duduknya sambil menatap tajam

Page 5: Nuzulul Qurannnn

Ukasyah bin Muhsin. Namun, yang ditatap tetap tampak tenang dan tetap bergeming oleh kegelisahan di sekelilingnya. Orang seperti apakah Ukasyah ini? Bagaimana ia bisa sampai hati menuntut Rasul SAW. untuk menerima cambukannya? Bukankah Ukasyah juga tahu bahwa beliau saw. tidak sengaja? Bukankah Ukasyah juga tahu bahwa memaafkan itu jauh lebih mulia? Bukankah Ukasyah juga melihat bahwa Rasulullah saw. saat itu sudah berusia enam puluh tiga tahun? Bukankah keimanan Ukasyah kepada Allah dan Rasul-Nya sebagai pejuang Badar sudah tidak diragukan lagi? Kenapa bisa begini ya, Ukasyah? Kenapa? dipenuhi pikiran seperti itu, para sahabat Anshar dan Muhajirin menatap bolak-balik antara Rasulullah SAW. dan Ukasyah dengan perasaan tegang. Ketegangan itu berubah menjadi keheningan yang mencekam ketika Rasulullah SAW. memberikan cambuknya kepada Ukasyah. Begitu tangan Ukasyah bin Muhsin meraih cambuk dan menguraikannya dengan tenang dan perlahan, Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab berdiri serempak. Sorot mata keduanya yang biasa tenang kini menyala seperti sedang berhadapan dengan musuh di medan tempur. Mereka berdua berkata, “Hai Ukasyah! Kami sekarang berada di hadapanmu! Pukul dan qisaslah kami berdua sepuasmu dan jangan sekali-kali engkau pukul Rasulullah SAW.!” Suasana jadi mencekam sejenak karena Ukasyah tampak tidak mempedulikan mereka. Sementara Abu Bakar dan Umar tetap berdiri menantang. Namun, dengan lembut, Rasulullah SAW. berkata kepada kedua sahabat terkasihnya itu, “Duduklah kalian berdua. Allah telah mengetahui kedudukan kalian.” Hanya karena Rasulullah SAW yang berkatalah, maka Abu Bakar dan Umar duduk. Namun, mata mereka tetap menatap Ukasyah. Tiba-tiba, seseorang kemudian berdiri pula dan kembali menatap Ukasyah dengan pandangan menantang. Orang ini juga sangat dikasihi Rasulullah saw, lelaki gagah itu adalah Ali bin Abi Thalib yang langsung berkata, “Hai Ukasyah! Aku ini sekarang masih hidup di hadapan Nabi SAW. Aku tidak sampai hati melihat kalau engkau akan mengambil kesempatan qisas memukul Rasulullah. Inilah punggungku, maka qisaslah aku dengan tanganmu dan deralah aku semaumu dengan tangan engkau sendiri!” Namun, Ukasyah seolah tidak mendengar apa yang dikatakan Ali r.a. Tangannya terlihat semakin erat menggenggam cambuk. Setelah Ali berkata begitu, Rasulullah SAW. cepat-cepat menukasnya dan meminta Ali kembali duduk, “Allah Swt. telah tahu kedudukanmu dan niatmu, wahai Ali!” Setelah itu cucu Rasulullah Hasan dan Husin bangun dengan berkata: “Wahai ‘Ukasyah, bukankah kamu tidak tahu bahwa kami ini adalah cucu Rasulullah SAW., kalau kamu menqishash kami sama dengan kamu menqishash Rasulullah SAW.” Mendengar kata-kata cucunya Rasulullah SAW. pun berkata: “Wahai buah hatiku, duduklah kalian berdua.” Berkata Rasulullah s.a.w. “Wahai ‘Ukasyah pukullah saya kalau kamu hendak memukul.” Kemudian ‘Ukasyah berkata: “Ya Rasulullah SAW., anda telah memukul saya sewaktu saya tidak memakai baju.” Maka Rasulullah SAW. pun membuka baju, terlihatlah kulit baginda yang putih dan halus maka menangislah semua yang hadir.

seketika ‘Ukasyah melihat tubuh badan Rasulullah SAW. maka ia pun mencium beliau dan berkata; “Saya tebus anda dengan jiwa saya, ya Rasulullah SAW. siapakah yang sanggup memukul anda. Saya melakukan begini karena saya hendak menyentuh badan anda yang dimuliakan oleh Allah s.w.t dengan badan saya. Dan Allah s.w.t. menjaga saya dari neraka dengan kehormatanmu.” Kemudian Rasulullah SAW. berkata: “Dengarlah kamu sekalian, sekiranya kamu hendak melihat ahli syurga, inilah orangnya.”

Kemudian semua para jemaah bersalam-salaman atas kegembiraan mereka terhadap peristiwa yang sangat genting itu. Setelah itu para jemaah pun berkata: “Wahai ‘Ukasyah, inilah

Page 6: Nuzulul Qurannnn

keuntungan yang paling besar bagimu, engkau telah memperolehi derajat yang tinggi dan bertemankan Rasulullah s.a.w. di dalam syurga.”

Ketika ajal Rasulullah s.a.w hampir dekat maka beliau pun memanggil para sahabat ke rumah Siti Aisyah r.a. dan beliau berkata: “Selamat datang kamu semua semoga Allah s.w.t. mengasihi kamu semua, saya berwasiat kepada kamu semua agar kamu semua bertaqwa kepada Allah s.w.t. dan mentaati segala perintahnya. Sesungguhnya hari perpisahan antara saya dengan kamu semua hampir dekat, dan dekat pula saat kembalinya seorang hamba kepada Allah s.w.t dan menempatkannya di syurga. Kalau telah sampai ajalku maka hendaklah Ali yang memandikanku, Fadhl bin Abas hendaklah menuangkan air dan Usamah bin Zaid hendaklah menolong keduanya. Setelah itu kamu kafanilah aku dengan pakaianku sendiri apabila kamu semua menghendaki, atau kafanilah aku dengan kain yaman yang putih. Apabila kamu memandikan aku, maka hendaklah kamu letakkan aku di atas balai tempat tidurku dalam rumahku ini. Setelah itu kamu semua keluarlah sebentar meninggalkan aku. Pertama yang akan menshalatkan aku ialah Allah s.w.t [bahasa kiasan. pen], kemudian yang akan menshalati aku ialah Jibril a.s, kemudian diikuti oleh malaikat Israfil, malaikat Mikail, dan yang terakhir malaikat lzrail berserta dengan semua para pembantunya.Setelah itu baru kamu semua masuk bersama-sama mensholati aku.”

Manakala para sahabat mendengar ucapan yang sungguh menyayat hati itu maka mereka pun menangis dengan nada yang keras dan berkata: “Ya Rasulullah s.a.w. anda adalah seorang Rasul yang diutus kepada kami dan untuk semua, yang mana selama ini anda memberi kekuatan dalam memimpin kami dan sebagai Rasul yang meluruskan perkara kami. Apabila anda sudah tiada nanti kepada siapakah yang akan kami tanya setiap persoalan yang timbul nanti?.” Kemudian Rasulullah s.a.w. berkata: “Dengarlah para sahabatku, aku tinggalkan kepada kamu semua jalan yang benar dan jalan yang terang, dan telah aku tinggalkan kepada kamu semua dua penasehat yang satu pandai bicara dan yang satu diam. Yang pandai bicara itu ialah Al-Quran dan yang diam itu ialah maut. Apabila ada sesuatu persoalan yang rumit di antara kamu, maka hendaklah kamu semua kembali kepada Al-Quran dan Hadis-ku dan apabila hati kamu keras maka lembutkan dia dengan mengambil pelajaran dari mati.”

Setelah Rasulullah s.a.w. berkata demikian, maka sakit Rasulullah s.a.w. berawal. Dalam bulan safar Rasulullah s.a.w. sakit selama 18 hari dan sering dikunjungi oleh para sahabat. Menurut riwayat bahwa Rasulullah s.a.w. diutus pada hari Senin dan wafat pada hari Senin. Pada hari Senin penyakit Rasulullah s.a.w. bertambah berat, setelah Bilal r.a. selesaikan azan subuh, maka Bilal r.a. pun pergi ke rumah Rasulullah s.a.w.. Sesampainya Bilal r.a. di rumah Rasulullah s.a.w. maka Bilal r.a. pun memberi salam: “Assalaarnualaika ya rasulullah.” Lalu dijawab oleh Fatimah r.a.: “Rasulullah s.a.w. masih sibuk dengan urusan beliau.” Setelah Bilal r.a. mendengar penjelasan dari Fatimah r.a. maka Bilal r.a. pun kembali ke masjid tanpa memahami kata-kata Fatimah r.a. itu.

Ketika waktu subuh datang, lalu Bilal pergi sekali lagi ke rumah Rasulullah s.a.w. dan memberi salam seperti permulaan tadi, kali ini salam Bilal r.a. telah di dengar oleh Rasulullah s.a.w. dan baginda berkata; “Masuklah wahai bilal, sesungguhnya penyakitku ini semakin berat, oleh itu kamu suruhlah Abu Bakar menjadi imam shalat subuh berjamaah dengan mereka yang hadir.” Setelah mendengar kata-kata Rasulullah s.a.w. maka Bilal r.a. pun berjalan menuju ke masjid

Page 7: Nuzulul Qurannnn

sambil meletakkan tangan di atas kepala dengan berkata: “Aduh musibah.” Sesampai di masjid maka Bilal r.a. pun memberitahu Abu Bakar tentang apa yang telah Rasulullah s.a.w. katakan kepadanya.

Abu Bakar r.a. tidak dapat menahan dirinya apabila ia melihat mimbar kosong maka dengan suara yang keras Abu Bakar r.a. menangis sehingga ia jatuh pengsan. Melihat peristiwa ini maka riuh rendah dalam masjid, sehingga Rasulullah s.a.w. bertanya kepada Fatimah r.a.; “Wahai Fatimah apakah yang telah terjadi?.” Maka Fatimah r.a. pun berkata: “Kekacauan kaum muslimin, sebab anda tidak pergi ke masjid.” Kemudian Rasulullah s.a.w. memanggil Ali r.a. dan Fadhl bin Abas, lalu Rasulullah s.a.w. bersandar kepada keduanya untuk pergi ke masjid. Setelah Rasulullah s.a.w. sampai di masjid maka beliau pun bershalat subuh bersama dengan para jamaah.

Setelah selesai shalat subuh maka Rasulullah s.a.w. pun berkata: “Wahai kaum muslimin, kamu semua sentiasa dalam pertolongan dan pemeliharaan Allah, karena itu hendaklah kamu semua bertaqwa kepada Allah s.w.t. dan mengerjakan segala perintahnya. Sesungguhnya aku akan meninggalkan dunia ini dan kamu semua, dan hari ini adalah hari pertama aku di akhirat dan hari terakhir aku di dunia.”

Setelah berkala demikian maka Rasulullah s.a.w. pun pulang ke rumah beliau. Bunda Aisyah memandang Rasulullah saw. dengan penuh sayang. Biasanya, hati Bunda Aisyah dipenuhi kekaguman akan kegagahan suaminya tercinta itu. Sekarang, hati Bunda Aisyah dipenuhi rasa iba melihat suaminya itu dalam keadaan lemah dan sakit. Ingin rasanya Bunda Aisyah mencurahkan segala apa yang ada dalam dirinya untuk mengembalikan tenaga dan hidup suaminya. Namun, setelah kembali dari masjid, Rasulullah merasa bahwa setiap saat, badan beliau menjadi bertambah lemah. Hari itu tanggal 8 Juni tahun 632 M. Beliau meminta sebuah bejana berisi air dingin. Kemudian, meletakkan tangan beliau ke dalam air itu dan mengusapkan air ke wajahnya. Ada seorang laki-laki anggota keluarga Abu Bakar yang berkunjung dan membawa siwak. Beliau saw. memandang siwak itu demikian rupa yang menunjukkan bahwa beliau ingin bersiwak. Maka, Bunda Aisyah melunakkan ujung siwak itu dengan giginya, dan Rasulullah saw. pun menggosok dan membersihkan gigi beliau [Ini yang di maksud dalam Hadits bahwa ludah Bunda Aisyah bertemu dengan ludah Rasulullah SAW]. Kemudian Allah s.w.t. mewahyukan kepada malaikat lzrail: “Wahai lzrail, pergilah kamu kepada kekasihku dengan sebaik-baik rupa, dan apabila kamu hendak mencabut rohnya maka hendaklah kamu melakukan dengan cara yang paling lembut. Apabila kamu pergi ke rumahnya maka minta izinlah terlebih dahulu, kalau ia izinkan kamu masuk, maka masuklah kamu ke rumahnya dan kalau ia tidak izinkan kamu masuk maka hendaklah kamu kembali padaku.”

sesudah malaikat lzrail mendapat perintah dari Allah s.w.t. maka malaikal lzrail pun turun dengan menyerupai orang Arab Badui. Setelah malaikat lzrail sampai di depan rumah Rasulullah s.a.w. maka ia pun memberi salam,Tiba-tiba dari luar pintu terdengar suara orang berseru mengucapkan salam,”Bolehkah aku masuk?”Tanya si tetamu itu, ketika puteri Rasulullah,Fatimah az-zahra membuka pintu.

Tapi Fatimah tidak mengizinkannya.”maafkanlah,ayahku sedang deman” kata Fatimah.Pintu di tutup dan beliau kembali menemani ayahnya yang sedang berbaring di pembaringan. Kemudian

Page 8: Nuzulul Qurannnn

malaikat lzrail mengulangi lagi salamnya, dan kali ini seruan malaikat itu telah didengar oleh Rasulullah s.a.w

Rasululullah memandang puterinya itu dan bertanya,”siapakah itu wahai anakku?”

“Tak tahulah ayah,baru sekali ini saya melihatnya.” tutur Fatimah lembut.Lalu,Rasulullah menatap wajah puterinya itu dengan padangan yang menggetarkan.Renungannya cukup sayu seolah-olah bahagian demi bahagian wajah putrinya itu hendak dikenang. Bertanda bahwa beliau akan segera berpisah dengan putri kesayanganya itu.

“Ketahuilah anakku bahwa dialah yang mehapuskan kenikmatan sementara dialah yang memisahkan pertemuan di dunia.Dialah malaikat maut.” Kata-kata Rasulullah menyebabkan Fatimah ditimpa kesedihan yang amat sangat.

Ketika Rasullullah s.a.w. mendengar tangisan Fatimah r.a. maka beliau pun berkata: “Janganlah kamu menangis wahai anakku, engkaulah orang yang pertama dalam keluargaku akan bertemu denganku.” Fatimah-pun tersenyum. Kemudian Rasulullah s.a.w. pun menjemput malaikat lzrail masuk. Maka malaikat lzrail pun masuk dengan mengucap: “Assalamuaalaikum ya Rasulullah.” Lalu Rasulullah s.a.w. menjawab: “Wa alaikas saalamu, wahai lzrail engkau datang mengunjungiku atau untuk mencabut rohku?” Maka berkata malaikat lzrail: “Kedatangan saya adalah untuk mengunjungimu dan untuk mencabut rohmu, itupun kalau anda izinkan, kalau anda tidak izinkan maka aku akan kembali.” Berkata Rasulullah s.a.w.: “Wahai lzrail, di manakah kamu tinggalkan Jibril?” Berkata lzrail: “Saya tinggalkan Jibril di langit dunia, semua para malaikat sedang memuliakan dia.” [Malaikat Jibril adalah salah satu malaikat yang memiliki kedudukan paling utama].”Bolehkah aku minta Jibril untuk turun?” Kata Rasulullah SAW pada Izrail.

Tidak beberapa saat kemudian Jibril a.s. pun turun dan duduk dekat kepala Rasulullah s.a.w. Melihat kedatangan Jibril a.s. maka Rasulullah s.a.w. pun berkata: “Wahai Jibril, tahukah engkau bahwa ajalku sudah dekat” Berkata Jibril a.s.: “Ya aku memang tahu.” Rasulullah s.a.w. bertanya lagi: “Wahai Jibril, beritahu kepadaku kemuliaan yang menggembirakan aku disisi Allah s.w.t.” Berkata Jibril a.s.: “Sesungguhnya semua pintu langit telah dibuka, para malaikat bersusun rapi menanti rohmu dilangit. Semua pintu-pintu syurga telah dibuka, dan Semua bidadari sudah berhias menanti kehadiran rohmu.”

Berkata Rasulullah s.a.w.: “Alhamdulillah, Namun sesungguhnya, bukan itu yang kutanyakan. wahai Jibril, gembirakanlah aku dengan keadaan umatku pada hari Kiamat nanti.” [Inilah orang yang begitu mulia. Pada saat ajalnya telah menjelang dan diberi kabar gembira tentang kehormatan yang akan diterimanya di langit, justru ia baru akan bisa gembira jika telah mendengar kabar tentang nasib umatnya nanti,betapa besarnya kasih sayang Rasulullah saw. kepada kita] Kemudian Jibril berkata lembut menghibur dan menenangkan, “Aku beri engkau kabar gembira bahwa Allah Swt. telah berfirman, ‘Sesungguhnya, Aku telah mengharamkan surga bagi semua Nabi sebelum engkau memasukinya terlebih dahulu. Allah mengharamkan pula surga itu kepada sekalian umat manusia sebelum umatmu terlebih dahulu memasukinya.” [Betapa ruginya manusia yang dilahirkan sebagai umat Rasulullah SAW namun tidak taat pada risalahnya]. Maka, menarik napas legalah Rasulullah saw. Beliau bersabda, “Sekarang, barulah

Page 9: Nuzulul Qurannnn

senang hatiku dan hilang susahku.” Kemudian, Rasulullah saw. menoleh kepada Malaikat Maut dan bersabda: “Wahai lzrail, dekatlah kamu kepadaku.”

Setelah itu Malaikat lzrail pun memulai tugasnya, ketika roh nya sampai di dada, maka Rasulullah s.a.w. pun berkata: “Wahai Jibril, alangkah dahsyatnya rasa mati” Jibril a.s. memalingkan pandangan dari Rasulullah s.a.w. ketika mendengar kata-kata beliau itu. Melihat tingkah laku Jibril a.s tersebut .maka Rasulullah s.a.w. pun berkata: “Wahai Jibril, apakah kamu tidak suka melihat wajahku?” Jibril a.s. berkata: “Wahai kekasih Allah, siapakah yang sanggup melihat wajahmu dikala kamu dalam sakaratul maut?”

Anas bin Malik r.a. berkata: “Ketika roh Rasulullah s.a.w. telah sampai di dada beliau telah bersabda: “Aku wasiatkan kepada kamu agar kamu semua menjaga shalat dan apa-apa yang telah diperintahkan ke atasmu.” Ali r.a. berkata: “Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. ketika menjelang saat-saat terakhir, telah mengerakkan kedua bibir beliau sebanyak dua kali, dan saya meletakkan telinga, saya dengan Rasulullah s.a.w. berkata: “Umatku, umatku.”

Hikmah dari kisah : - Rasulullah adalah pemimpin yang bertanggung jawab dan tidak dzolim sehingga beliau merelakan tubuhnya untuk di qisash (di hukum balas),karena beliau takut pernah mendzolimi orang lain. - Rasulullah adalah pemimpin yang sangat di cintai umat dan para sahabatnya sehingga ketika mengetahui ajal Rasul sudah dekat menangislah semua sahabat. - Rasulullah sangat mencintai kita sebagai umatnya sehingga detik-detik terakhir menjelang wafat beliau berkata ummati,ummati sampai tiga kali,bukan keluarga beliau ataupun Istri-istri beliau. - Kematian adalah peristiwa yang dahsyat,sampai-sampai malaikat maut dengan lembut mencabut Roh baginda Rasulullah pun masih terasa sakit. - Download juga link ini bagaimana seorang ustadz dengan mudah melalui sakaratul mautnya, subhanalloh. Silakan Download Filenya kecil kok.

Kenali Diri, Cara Mudah Mengenal Allah

Di era sekarang, ketika Khilafah tak tegak, banyak manusia hidup tanpa mengenal Allah. Kehidupan dijalankan seolah hanya mengejar materi semata. Kesuksesan hidup

parameternya adalah keberhasilan menumpuk harta. Jika pintar, tapi tak kaya, pasti dicemooh. Alhasil banyak manusia kehilangan ketauhid-an dalam hidupnya. Bagaimana resep agar mudah mengenal Allah?

MAHKAMAH.CO, Jakarta,- Seorang konglomerat ternama, bertempat di bilangan Menteng, Jakarta. Suatu pagi yang asri, sang pengusaha sarapan dengan sang istri. Usianya yang renta, sekitar 83 tahun, dinikmati dengan sibuk menonton televisi berita pagi-pagi. Selepas sholat subuh, sang pengusaha keliling berjalan sebentar di pekarangannya yang lebar.

Kemudian mandi dan sarapan pagi. Sepagian itu dia sibuk memikirkan perusahaan raksasanya, agar tetap untung, tanpa harus rugi. Aktivitas keagamaan, hanya menjadi rutinitas biasa saja. Tak lebih.

Di rumahnya yang megah, tak ada anak dan cucu bersenda gurau. Sepi. Hanya di isi beberapa onggok barang mewah, guci mahal, jam dinding kuno berharga puluhan jutaan dan sofa-sofa bermerek mahal. Barang-barang mati itu yang menemani hidup sang pengusaha itu, saban hari.

Begitulah rutinitas sang pengumpul materi. Kehidupannya praktis jauh dari aktivitas keIslaman, walau dirinya menganut Islam, secara formil. "Saya hanya menikmati masa tua dengan begini," tutur orang terkaya nomor 38 se-Indonesia versi majalah Forbes ini kepada mahkamah.co, suatu hari, kala menyambangi rumahnya yang megah itu.

Page 10: Nuzulul Qurannnn

Memang di era seperti ini, tak sedikit manusia yang menjalani kehidupan demikian. Kehidupan dijalankan seolah tanpa kehadiran Allah. Manusia hanya butuh Allah tatkala dipikirkan, seperti yang diungkapkan Nietchze, sang filosof Jerman, abad 18.

Padahal, Imam Al Ghazali memberikan banyak tips agar manusia lebih mudah mengenal Allah. Karena setiap kehidupan manusia, selalu ada unsur kehadiran Allah, yang kini kerap dilupakan.

Berikut pandangan Imam Al Ghazali tentang "mengenal Allah".

Mengenal diri adalah kunci untuk mengenal Tuhan, sesuai ungkapan hadis: "Siapa yang mengenal dirinya, ia mengenal Tuhannya,†dan sebagaimana dikatakan Alquran: �Akan Kami tunjukkan ayat-ayat Kami di dunia ini dan dalam diri mereka agar kebenaran tampak bagi mereka. (TQS. 41: 53)

Ketahuilah, tak ada yang lebih dekat kepadamu kecuali dirimu sendiri. Jika kau tidak mengetahui dirimu sendiri, bagaimana bisa mengetahui yang lain. Pengetahuanmu tentang diri sendiri dari sisi lahiriah, seperti bentuk muka, badan, anggota tubuh, dan lainnya sama sekali tak akan mengantarmu untuk mengenal Tuhan. Sama halnya, pengetahuanmu mengenai karakter fisikal dirimu, seperti bahwa kalau lapar kaumakan, kalau sedih kau menangis, dan kalau marah kau menyerang, bukanlah kunci menuju pengetahuan tentang Tuhan. Bagaimana bisa kau mencapai kemajuan dalam perjalanan ini jika kau mengandalkan insting hewani serupa itu? Sesungguhnya pengetahuan yang benar tentang diri meliputi beberapa hal berikut:

Siapa aku dan dari mana aku datang? Ke mana aku akan pergi, apa tujuan kedatangan dan persinggahanku di dunia ini, dan di manakah kebahagiaan sejati dapat ditemukan? Ketahuilah, ada tiga sifat yang bersemayam dalam dirimu: hewan, setan, dan malaikat. Harus kautemukan, mana di antara ketiganya yang aksidental dan mana yang esensial. Tanpa menyingkap rahasia itu, kau tak akan temukan kebahagiaan sejati.

Kemudian Imam Al Ghazali memberikan sebuah perumpamaan yang matang. Dia menurutkan:

Untuk memahami lebih jauh perjuangan batin untuk benar-benar mengenal diri dan Tuhan, kita dapat melihat jasad kita sebagai sebuah kerajaan; jiwa sebagai rajanya dan indra beserta fakultas lain sebagai tentaranya. Akal bisa disebut perdana menterinya, syahwat sebagai pemungut pajak, dan amarah sebagai polisi.

Dengan alasan mengumpulkan pajak, syahwat selalu ingin merampas segala hal demi kepentingan sendiri, sementara amarah cenderung bersikap kasar dan keras. Pemungut pajak dan polisi harus selalu ditempatkan di bawah raja, tetapi tak mesti dibunuh atau ditindas, karena mereka punya peran tersendiri yang harus dipenuhinnya. Tetapi, jika syahwat dan amarah men-nguasai nalar maka jiwa pasti runtuh. Jiwa yang membiarkan fakultas-fakultas yang lebih rendah menguasai yang lebih tinggi ibarat orang yang menyerahkan bidadari kepada seekor anjing, atau seorang muslim kepada seorang raja kafir yang zalim.

Memelihara sifat-sifat setan, hewan, atau malaikat akan melahirkan watak yang bersesuaian dengannya yang di hari kiamat akan mewujud dalam rupa yang kasatmata, seperti syahwat menjadi babi, amarah menjadi anjing dan serigala, serta kesucian mewujud dalam rupa malaikat. Pendisiplinan moral bertujuan membersihkan hati dari karat syahwat dan amarah sehingga sebening cermin yang mampu memantulkan cahaya Ilahi.

Mungkin ada pembaca yang keberatan dan menanyakan, "Jika manusia diciptakan dengan sifat-sifat hewan, setan, dan malaikat, bagaimana kita bisa tahu bahwa sifat malaikat adalah esensi kita, sementara sifat hewan dan setan hanyalah aksidensi?"

Jawabannya, esensi setiap makhluk adalah ses¬suatu yang tertinggi dan khas dalam dirinya. Contohnya, kuda dan keledai adalah hewan pengangkut beban, tetapi kuda lebih unggul karena ia dipergunakan juga untuk perang. Jika tidak, kuda terpuruk hanya menjadi hewan pengangkut beban. Fakultas tertinggi dalam diri manusia adalah akal yang memampukannya merenung tentang Tuhan. Jika akal mendominasi maka ketika mati ia terbebas dari kecenderungan syahwat dan amarah sehingga dapat bergabung dengan para malaikat.

Dibandingkan dengan beberapa jenis hewan, manusia jauh lebih lemah. Berkat akal, ia dapat mengungguli mereka sebagaimana dikatakan Alquran: "Telah Kami tundukkan segala sesuatu di atas bumi untuk manusia" (Q. 45:13).

Sebaliknya, jika sifat hewani atau setan yang berkuasa maka setelah mati ia akan selalu menghadap ke bumi dan mendambakan kesenangan duniawi.

Page 11: Nuzulul Qurannnn

Betapa mengagumkan, jiwa rasional (akal) manusia berlimpah dengan pengetahuan dan kekuatan. Berkat keduanya ia dapat menguasai seni dan sains, mampu bolak-balik dari bumi ke angkasa secepat kilat, dapat memetakan langit dan mengukur jarak antarbintang. Berkat ilmu dan kekuatan ia juga dapat menangkap ikan dari lautan dan burung di udara, bahkan kuasa menundukkan binatang liar seperti gajah, unta, dan kuda. Panca indranya bagaikan lima pintu yang terbuka menghadap dunia luar. Namun yang paling menakjubkan dari semua ini adalah hatinya yang memiliki jendela terbuka ke dunia ruh yang gaib.

Dalam keadaan tidur, ketika saluran indranya tertutup, jendela ini terbuka menerima berbagai gambaran dari dunia gaib, yang kadang-kadang mengabarkan isyarat tentang masa depan. Hatinya bagaikan sebuah cermin yang memantulkan segala sesuatu di Lauh Mahfuzh. Tetapi, bahkan di saat tidur, pikiran-pikiran yang bersifat duniawi akan memburamkan cermin tersebut sehingga kesan-kesan yang diterimanya tidak jelas. Bagaimanapun, saat kematian datang, semua pikiran seperti itu akan sirna dan hakikat segala sesuatu tampak sejelas-jelasnya. Saat itulah yang dimaksud dalam ayat di atas:

Kamu lalai dari (hal) ini. Kami singkapkan tutup matamu sehingga penglihatanmu pada hari itu sangat tajam. (QS. 50: 22).

MAKHLUK BERNYAWA PASTI MENGALAMI MATI

Makhluk bernyawa pasti mengalami mati. Dan tibanya kematian seseorang tidak disangka-sangka. Memang kematian merupakan ketetapan Allah yang tidak bisa ditawar lagi. Sekalipun manusia tidak mengetahui kedatangan mati, namun yang jelas semua makhluk bernyawa pasti mengalami mati. Allah berfiman yg artinya:"Tiap-tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati" (QS. 3 : 185).

Semua makhluk Allah tak terkecuali akan musnah, sekalipun makhluk ghaib pada saatnya nanti. Hanya Allah yang maha kekal. Jika ajal menjeput kita, dimana anda berada pasti datang. Kematian seseorang tidak bisa ditunda dan diajukan sedikitpun dan memang semua itu sudah diatur sedemikian oleh Allah SWT.

Walaupun kita sembunyi digedung yang tinggi lagi kokoh, bila ajal tiba, maka kesembunyian itu tak ada artinya, dan pasti menemuinya maut. Allah berfirman : yang artinya:"Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di benteng yang tinggi lagi koko" (QS. 4 : 78).

Mati berarti terpisahnya antara jasad dan ruh dalam jangka waktu tertentu, karena pada saat manusia dibangkitkan dalam kuburnya maka ruh dan jasad akan menyatu kembali. Ketahuilah setelah ruh pisah dengan jasadnya, tidak berarti persoalan yang di hadapi selesai sampai di situ, akan tetapi, jasad dalam kubur ditanya oleh makaikat Munkar dan Nakir. Di alam kubur inilah manusia tidak lepas dari persoalan-persoalan ghoib lainya. Dan pada alam kubur itu manusia hidup yang ketiga tingkatan. Allah berfirman:"Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu kemudian kamu dimatikan dan dihidupkanNya kembali, kemudian kadaNyalah kamu dikembalikan" (QS. 2 : 28).

Page 12: Nuzulul Qurannnn

Manusia di alam kubur sifatnya sementara, karena alam kubur adalah sebagai penantian untuk menuju akhirat. Jadi setelah di alam kubur pada saat yang telah ditentukan Allah, manusia akan dibangkitkan. Allah berfirman:

"Setelah itu kami bangkitkan kamu sesudah kamu mati" (QS. 2 : 56)."Dan bahawasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubuq" (QS. 22 : 7).Setelah kita memahami firman Allah, maupun hadits Nabi Saw, maka kita haruslah menyadari betul, bahwa setiap makhluk yang bernyawa pasti mengalami mati. Dengan menyadari kejadian yang pasti menimpa seseorang, maka kita harus berusaha yang optimal untuk berlomba dalam amal kebajikan. Dan semua itu merupakan bekal untuk menghadapi kematian. Kebahagiaan yang akan dirasakan seseorang tergantung amal usaha yang baik tatkala hidup di dunia. Namun sebaliknya kehinaan serta kesengsaraan di alam kubur dan alam akhirat tergantung kejekan amal usahanya tatkala hidup di dunia. Jadi hidup di dunia inilah sebagai penentu beruntung atau celakanya seseorang di akhirat kelak. Karena dunia adalah tempat menanam untuk bekal di akhirat.

Tanbihun – Hari tua bagi sebagian orang merupakan hari yang menakutkan, dimana raga tak segagah waktu muda, otot tidak sekuat dulu lagi, pendapatan pun akan merosot tajam seiring usia yang sudah uzur. Senyum yang dulu memikat lawan jenis, kini tak ada lagi yang tertarik, tubuh yang dulu padat berisi bak biola, sekarang kendur, kulit yang dulu dirawat hampir tiap hari di salon, kini penuh keriput, mata yang berbinar berganti dengan mata yang agak rabun

Begitu lemahnya masa tua, sehingga banyak dari kita yang mempersiapkan hari tua dengan menabung, tak jarang orang lebih memilih menjadi PNS karena dianggap menjanjikan dimasa tua, ada uang pensiun yang bisa diandalkan. Bagi yang bukan pegawai negeri pun tak mau kalah, mereka mendaftar asuransi jaminan hari tua, yang tidak suka dengan sitem asuransi juga tak mau ketinggalan, mereka mengumpulkan sepeser demi sepeser dalam pundi-pundinya untuk bekal dihari tua.

Demikian semangatnya kita mempersiapkan bekal untuk hari tua kita, apakah kita juga sudah mempersiapkan bekal untuk kehidupan di akhirat kelak? padahal hari tua belum tentu datang kepada kita, setiap saat kita bisa saja dipanggil Yang Maha Kuasa. kematian senantiasa mengintai manusia, tak kenal usia, tak kenal waktu dan tempat, bila datang ajal tak lagi bisa diundur meski sedetik pun.

Lalu, bekal apa yang sudah kita persiapkan?

Iman yang sah, iman yang terbebas dari perkara-perkara yang membatalkan, seperti ragu atau benci terhadap syari’at Allah merupakan modal utama. Kemudian amal ibadah (amal sholih) akan menjadi

Page 13: Nuzulul Qurannnn

bekal untuk kehidupan kita kelak setelah kematian. Marilah kita mempersiapkan bekal untuk kehidupan yang tidak kenal mati. kehidupan yang abadi.(zid)

Oleh : Fadhil ZA

54- Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. ( Ar Ruum 54)

Ketika rambut telah memutih, langkah telah gontai, penglihatan telah kabur, pendengaran sayup sayup sampai, kulit mulai keriput, kecantikan dan ketampanan wajah telah memudar, berbagai penyakit mulai datang menyapa itulah saat datangnya hari tua. Allah menjadikan manusia dalam keadaan lemah kemudian tumbuh menjadi kuat, gagah, tampan dan cantik. Diantaranya ada yang wafat ketika kanak kanak, ada yang wafat ketika masih muda dan ada yang diwafatkan setelah usia lanjut. Bagi mereka yang diwafatkan ketika usia sudah lanjut akan mengalami kondisi lemah kembali seperti pada masa kanak kanak, bahkan diantaranya ada yang pikun dan kelakuannya sama seperti anak kecil. Itulah keadaan lemah dihari tua. Allah menyatakan hal itu dalam surat yasin ayat 68 :

68- Dan barang siapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian (nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan? (yasin 68)

Page 14: Nuzulul Qurannnn

Waktu terus berlalu, umur terus bertambah rambut mulai memutih, kemampuan ingatan, penglihatan, pendengaranpun mulai berkurang, berbagai penyakitpun mulai kerap menyapa itulah saat datangnya hari tua. Sudahkah kita siap menghadapinya?. Keadaan diatas adalah kondisi yang umum dihadapi oleh orang yang mencapai usia lanjut. Kita tidak pernah tahu kapan ajal datang menjemput kita, mungkin Allah berkenan memanjangkan usia kita hingga mencapai usia lanjut. Jika Allah memanjangkan usia kita sampai usia lanjut bersiaplah menghadapi berbagai kondisi yang harus dialami oleh para manula seperti tersebut diatas.

Pengaturan pola makan

Kemampuan metabolism tubuh untuk memproses makanan yang kita makan tentu tidak sama seperti ketika masih muda. Kita harus mulai mengurangi porsi makanan yang masuk disesuaikan dengan kebutuhan tubuh kita, yang aktifitasnya sudah banyak menurun. Ikutilah pola makan yang dianjurkan Rasulullah, sepertiga makanan, sepertiga air dan sepertiga udara, jangan pernah makan sampai kenyang. Makan kenyang hanya akan membebani lambung dan berbagai organ tubuh seperti ginjal, jantung, pankreas, yang pada akhirnya akan menimbulkan berbagai penyakit seperti diabetes, darah tinggi, penyumbatan pembuluh darah, stroke dan lain lain.

Hindari makanan yang mengandung lemak tinggi, dan rasa yang ekstrim seperti asin, manis, asam, pedas dan gurih. Hindari makanan fast food yang banyak dikonsumsi anak muda dewasa ini, semua makanan itu akan memperberat kerja organ tubuh dan dapat mempercepat proses kerusakan organ tubuh. Untuk mengendalikan selera makan sebaiknya dibantu dengan melakukan puasa sunat hari senen dan kamis sebagaimana yang dianjurkan Rasulullah. Umumnya orang yang mencapai usia lanjut dan tidak mampu mengendalikan selera makan sangat akrab dengan berbagai penyakit denegeratif seperti diabetes, darah tinggi, jantung koroner, asam urat, stroke, gagal ginjal dan lain sebagainya.

Olah raga ringan

Olah raga yang baik untuk orang usia lanjut adalah jalan santai, ada juga yang mengikuti senam pernapasan seperti taichi. Olah raga berat seperti tenis, badminton, sepak bola sebaiknya dihindari, kondisi tubuh yang mulai rapuh tidak mampu melakukan gerakan yang memerlukan kegesitan dan ketangkasan. Gerakan yang membutuhkan kegesitan dan ketangkasan tersebut kadangkala dapat

Page 15: Nuzulul Qurannnn

menimbulkan cedera otot dan engsel yang akibatnya dapat menimbulkan cacat fisik seperti pincang, syaraf terjepit, dan lain sebagainya.

Persiapan menghadapi hari tua

Setiap orang percaya bahwa hari tua itu pasti datang, karena mereka banyak melihat orang tua yang mencapai usia lanjut disekeliling mereka dengan berbagai kondisi dan keadaaannya. Ada yang hidup bahagia , dihormati dan berkecukupan dihari tua. Ada pula yang hidupnya melarat, sengsara, terlunta lunta serta dikucilkan dan terhina dihari tuanya. Dengan belajar dari semua itu maka sebagian besar manusia selalu berusaha mempersiapkan perbekalan untuk hidup dihari tua nanti. Deposito, Investasi, Asuransi, pola hidup sehat dan teratur dan lain sebagainya dipersiap-kan dengan sebaik baiknya untyuk menghadapi hari tua yang pasti datang.

Setiap orang percaya bahwa hari tua pasti datang, namun tidak semua orang percaya dan yakin bahwa ada kehidupan sesudah mati, yaitu kehidupan abadi diakhirat kelak. Karena itu tidak semua orang mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Sebagian besar manusia hanya merancang hidupnya untuk kehidupan sampai hari tua saja. Untuk apa bekerja keras, menabung, investasi pada berbagai perusahaan, deposito diberbagai bank, membangun rumah yang megah?? Untuk jaminan dihari tua…..jawabnya. Sedikit sekali manusia yang berfikir dan berusaha mempersiapkan diri untuk kehidupan diakhirat kelak. Kehidupan akhirat adalah kehidupan yang tersembunyi, belum ada orang yang pernah melihat dan kembali dari akhirat kedunia dan bercerita tentang kehidupan disana. Ini adalah masalah Iman dan keyakinan.

Fokus pada persiapan kehidupan akhirat

Datangnya hari tua adalah peringatan Allah bagi kita bahwa kehidupan kita didunia ini akan segera berakhir, kita akan segera pindah kepada kehidupan akhirat yang kekal dan abadi. Saat ajal hanya menunggu bilangan tahun, bulan, atau hari saja. Waktu yang kita lalui sudah jauh melampaui setengah umur kita. Kalau saat ini usia kita sudah 50 tahun sangat sulit bagi kita untuk dapat hidup 50 tahun lagi sebagaimana usia yang telah kita lalui. Kalau kita dapat hidup 25 atau 30 tahun lagi sudah termasuk luar

Page 16: Nuzulul Qurannnn

biasa. Dewasa ini sedikit sekali orang yang dapat mencapai usia diatas 80 tahun. Rata rata usia kebanyakan orang Indonesia saat ini adalah pada kisaran 60 tahun.

Sebagian umat Islam menjadikan umur Rasulullah sebagai acuan , beliau wafat pada usia sekitar 64 tahun. Jika usia sudah lebih dari umur Rasulullah berarti sudah mendapat bonus usia lebih. Bagi yang sudah mendekati umur Rasulullah , sebaiknya fokuskanlah kegiatan untuk mengumpulkan perbekalan bagi perjalan panjang diakhirat kelak. Allah mengingatkan hal tersebut dalam surat Al Hasyr ayat 18 :

18- Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. ( Al Hasyr 18)

Kita sudah cukup lama hidup malang melintang didunia ini, sekarang tanda datangnya ajal sudah nampak jelas, rambut yang mulai memutih,ingatan, penglihatan, pendengaran, yang mulai berkurang, kulit yang mulai keriput, kecantikan dan ketampanan yang mulai pudar, itulah isyarat datangnya ajal yang diberikan Allah kepada kita. Kalau kita masih fokus mengejar kehidupan dunia yang pasti segera akan kita tinggalkan dan melupakan kehidupan akhirat yang pasti segera datang, maka kita akan termasuk golongan orang yang lalai, rugi dan bodoh. Kelak ketika ajal datang meghampiri semua sudah terlambat, kita dipaksa meninggalkan dunia ini menuju kehidupan akhirat tanpa membawa perbekalan sedikitpun. Masa lalu tidak akan pernah kembali, masa yang akan datang pasti menghampiri. Hidup yang singkat didunia dilalui dengan sia – sia, hidup yang kekal dalam penderitaan selamanya diakhirat siap menghadang. Allah mengingatkan keadaan ini dengan firmannya pada surat At takatsur ayat 1-2:

1- Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, 2- sampai kamu masuk ke dalam kubur.

3- Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),

Page 17: Nuzulul Qurannnn

Perbanyak amalan sunah

Bagi anda yang sudah mendekati umur Rasulullah , disamping ibadah yang wajib seperti sholat 5 waktu, puasa ramadhan, zakat dan haji, perbanyaklah mengerjakan amalan sunah seperti sholat sunah rawatib 2 rakaat sebelum subuh, 2 rakaat sebelum dan sesudah dhuhur, 2 rakaat sebelum ashar, 2 rakaat sesudah maghrib dan 2 rakaat sebelum dan sesudah isya, sholat tahjud diakhir malam. Perbanyak zikir dan tasbih setiap pagi, petang dan malam hari. Rutin membaca Qur’an setiap hari. Perbanyak infak dan sedekah.

Biasanya pada usia lanjut kehidupan kita akan kembali seperti pada masa kanak kanak. Kita tidak lagi memikirkan kewajiban mencari nafkah, karena sudah ada tunjangan pensiun, tabungan hari tua atau jaminan dari anak2. Bagi yang beruntung terbebas dari kewajiban mencari nafkah dihari tua, merupakan suatu kesempatan yang baik untuk mengisi waktu luang dengan memperbanyak amal ibadah. Bagi mereka yang kurang beruntung hingga sampai hari tua masih harus bekerja keras memenuhi kebutuhan hidup sehari hari, perbanyaklah taubat dan sabar menghadapi hidup yang terasa keras dan kurang bersahabat ini. Berusahalah untuk mengerjakan ibadah sunah semampunya.

Sabar menghadapi cobaan hari tua

Akibat buruk dari pola hidup dan makan yang keliru dimasa muda biasanya akan muncul pada hari tua ini. Berbagai penyakit kerap menyapa, pengetahuan agamapun sangat minim, bahkan banyak diantaranya yang belum bisa membaca Al Qur’an. Sebagian orang tidak memiliki persiapan yang cukup untuk menghadapi hari tua sehingga terpaksa tetap bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari, walaupun badan dirasa sudah udzur. Sabarlah menghadapi semua itu. Proses ketuaan dan berkurangnya kemampuan tubuh tidak bisa kita hindari. Makan obat atau suplemen food hanya usaha lahiriah, semua itu pasti akan berakhir dengan datangnya ajal. Firman Allah dalam surat An Nahl ayat 96 :

Page 18: Nuzulul Qurannnn

96- Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. ( An Nahl 96)

Bersabar menghadapi berbagai penyakit yang datang menyapa, sabar menghadapi perjuangan hidup yang berat , selalu ingat dan bertawakkal pada Allah, itu memiliki nilai ibadah tersendiri, dan Allah pasti akan member balasan yang setimpal bagi orang yang sabar, sebagai mana yang dinyatakan Allah dalam surat An Nahl ayat 96 diatas.

Bagi anda yang masih muda , sehat dan kuat, ingatlah bahwa hari tua pasti datang, persiapkanlah diri untuk menghadapi hari tua itu. Namun jangan lupa ada sesuatu yang lebih dekat dari hari tua , yaitu ajal. Kita tidak pernah tahu kapan ajal mendatangi kita . Ajal bisa datang ketika kita masih kanak kanak, remaja , dewasa atau setelah mencapai usia lanjut kelak. Apa yang diingatkan Allah dalam surat Al Hasyr ayat 18 diatas berlaku bagi semua umur, anak-anak, remaja, dewasa maupun tua. Hidup adalah ketidak pastian, kematian adalah hal yang pasti datang. Tidak seorangpun tahu apa yang akan terjadi besok, tidak seorangpun tahu kapan ajalnya datang. Bersiaplah selalu menghadapi ajal yang pasti datang. Jangan tertipu hanya mengejar kekayaan, kemuliaan, kebanggaan duniawi.

Berbagai kondisi buruk dihari tua

Dalam surat Ar Ruum ayat 54 diatas Allah telah menyebutkan bahwa ia menjadikan manusia dari keadaan lemah, kemudian menjadi kuat, dan akhirnya menjadi lemah kembali sesudah kuat itu. Secara bertahap pada hari tua seluruh organ tubuh kita berangsur-angsur menurun kemampuannya. Satu persatu organ tubuh kita mengalami kerusakan yang terus berlanjut dengan kerusakan demi kerusakan pada organ tubuh yang lainnya. Kerusakan organ tubuh ini tentu saja menimbulkan rasa tidak nyaman bagi kita. Ini adalah kondisi yang tidak bisa kita elakan, betapapun kita rajin merawat dan memelihara tubuh kita. Semakin panjang usia kita semakin lama pula kita merasakan ketidak nyamanan akibat buruk dari tidak berfungsinya organ tubuh kita dengan baik.

Page 19: Nuzulul Qurannnn

Umur panjang adalah karunia yang diberikan Allah kepada kita, agar kita memiliki kesempatan untuk instospeksi diri, merenung kesalahan masa lalu kemudian bertaubat pada-Allah agar Dia mengampuni semua dosa dan kesalahan yang telah kita lakukan pada masa lalu. Berbagai penderitaan, kesakitan, kelemahan yang kita alami dihari tua adalah sarana untuk mensucikan diri kita dari berbagai dosa dan kekeliruan dimasa lalu. Bersabarlah menghadapi kelemahan dan kesulitan dihari tua, bertaubat pada Allah mohon ampun atas berbagai kesalahahan dimasa lalu. Mohon Rahmat-Nya agar diberi kesabaran menghadapi berbagai kesulitan dan kesukaran hari tua, dan dihapuskan semua dosa dan kesalahan dimasa lalu.

Sebagian orang ada yang tidak menyadari kesempatan yang diberikan Allah dengan usia panjang ini, mereka masih sibuk dengan urusan dunia. Panjang angan – angan telah melalaikan mereka dari mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Mereka masih sibuk mengembangkan usaha bisnisnya, kesibukan duniawi membuat mereka tidak sempat melakukan instrospeksi diri, mohon ampun dan meningkatkan ibadah pada Allah swt. Diantara mereka ada yang segera sadar ketika penyakit datang menyerang. Namun ada juga yang tidak segera sadar ketika penyakit mendatangi mereka, bahkan mereka mengumpat kesana kemari, mengeluh, menyalahkan berbagai pihak, bahkan mereka juga menyalahkan Allah yang telah mendatangkan penyakit pada mereka. Nau’dzubillahi min dzalika.

Jangan terjebak perbuatan musyrik

Berbagai macam penyakit adalah teman akrab yang selalu mengiringi datangnya hari tua. Atasilah berbagai penyakit yang datang secara syariah, hindari perbuatan musyrik yang menjanjikan kesembuhan secara ajaib bagi penyakit yang kita derita. Iman adalah harta yang paling berharga yang harus kita pertahankan sampai akhir hayat. Berobatlah kedokter, atau tabib yang tidak mengandung perbuatan musyrik. Hindari pengobatan yang mengandung perbuatan musyrik seperti dukun yang menggunakan bantuan jin, benda pusaka, serta ritual yang tidak ada tuntunan dari Rasulullah.

Penyakit yang dihadirkan dalam kehidupan kita adalah ujian keimanan dari Allah. Obat-obatan , dokter atau tabib hanya sarana untuk menyembuhkan, keputusan sembuh atau tidaknya ada pada Allah . Seorang dukun atau paranormal tidak akan mampu menyembuhkan penyakit tanpa izin Allah. Berusaha secara syariah dan bertawakallah pada Allah, hindari perbuatan musyrik dalam mencari kesembuhan. Keputusan sembuh atau tidaknya ada pada Allah, jagalah harta yang paling berharga yaitu Iman dan keyakinan pada Allah serta kehidupan akhirat. Jangan tertipu penyembuhan ajaib yang dijanjikan para dukun dan paranormal yang melakukan pengobatan dengan mencampur yang hak dan bathil.

Page 20: Nuzulul Qurannnn

Kesembuhan bukan tujuan utama, ridho Allah dan kemenangan akhirat itulah tujuan yang harus kita pertahankan. Orang yang sabar mengatasi penyakit yang diderita dan tetap istiqomah dengan cara yang sesuai syariah, jika datang ajalnya insya Allah akan wafat dalam Khusnul Khotimah. Orang yang tidak sabar kemudian berpaling dari Allah dan mencari pengobatan yang bercampur dengan kemusyrikan, maka ia akan wafat dalam su’ul khotimah. Nau’dzubillahi min dzalika.

Popularity: 5% [?]

Siklus kehidupan telah mengantarkan seorang anak, remaja dan dewasa menjadi

seorang yang tua. Tua yang dimaksud adalah dengan bertambahnya umur atau usia.

Masa tua adalah mas di mana raga mulai mengalami penurunan fungsinya. Jika dulu

ketika muda kita mampu mengangkat beban berat, melakukan perjalanan jauh dan

aktifitas lainnya kini dengan memasuki masa tua semua aktifitas yang memerlukan

tenaga ekstra sudah tidak mampu lagi dilakukan. Bahkan pada usia melebihi 65 tahun

fungsi dari otakpun mulai berkurang dan cenderung mengalami pikun.

Masa tua adalah masa di mana kenikmatan dari Allah ta'ala mulai dikurangi. Tak ada

yang bisa menahannya, kulit yang mulai keriput tidak bisa lagi dikencangkan, badan

yang dulu tegap kini sudah mulai sulit untuk melangkah dan otak yang dulu dapat

berpikir cemerlang kini mulai kehilangan kecerdasannya. Itulah masa tua dan setiap

kita pasti akan merasakannya, saya, anda dan semua pembaca akan mengalami yang

namanya tua. Bagaimana kita mempersiapkan kehidupan di masa tua? Atau bagaimana

kita menikmati masa tua?

Jika kita masih muda tentu dari sekarang hendaknya kita sudah mempersiapkan diri

untuk menghadapi masa tua. Menyiapkan perbekalan bagi masa-masa tidak berdaya.

Perbekalan yang dimaksud bukan hanya dengan mengumpulkan harta dan kekayaan.

Barangkali selama ini kita berpikir bahwa untuk menghadapi masa tua kita harus

mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya agar di masa tua bisa menikmatinya. Kita

menyisihkan pendapat kita sebagai tabungan di hari tua, kita juga membeli rumah,

tanah dan kendaraan untuk persiapan di hari tua. Benarkah demikian?

Tidak ada salahnya mengumpulkan kekayaan untuk bekal di masa tua selama itu

Page 21: Nuzulul Qurannnn

adalah dari penghasilan yang halal. Yang menjadi permasalahan adalah ketika kita

hanya terfokus mengumpulkan harta benda untuk bekal di masa tua, padahal

kebutuhan kita di masa tua bukan hanya harta. Ada perbekalan yang lebih utama dan

lebih mulia serta akan lebih bermanfaat di masa tua, perbekalan itu adalah ilmu

sebagai pondasi iman dan takwa.

Dengan ilmu inilah kita dapat menikmati masa tua dengan bahagia, harta tidak

menjamin masa tua akan sejahtera. Bisa jadi ketika harta kita melimpah justru menjadi

ajang rebutan keturunan kita. Ketika rumah kita banyak sulit bagi kita untuk

memelihara semuanya. Kendaraan yang mewah belum tentu bisa kita naiki di masa tua.

Hanya dengan ilmu kita bisa menikmati masa tua, ilmu yang menjadi dasar bagi iman

dan takwa yang akan membuat seseorang menjadi bijaksana di akhir kehidupannya.

Bagi yang sudah tua tentu akan merasakan bagaimana ilmu itu akan bermanfaat di

masa tuanya. Pemahaman yang mendalam tentang agama akan menjadikan masa tua

begitu mulia, penuh tawa bahagia dan mudah dalam menikmatinya. Menikmati masa

tua berarti menjadikan masa tua sebagai persiapan untuk masa berikutnya yaitu masa

penuh suka atau di duka di alam sana. Bersyukurlah bagi kita yang dapat menikmati

masa tua, karena dengan anugerah masa tua berarti kita telah diberikan kesempatan

untuk bertaubat dan mempersiapkan lebih banyak perbekalan untuk menghadapi

kematian.

Tidak semua orang dapat mengalami masa tua dengan bahagia, sebagian masa tua

justru menjadi bala' (cobaan). Ada orang tua yang semakin pikun sehingga menjadi

beban bagi anak-anaknya, yang lainnya semakin tua penyakitnya yang dirasa semakin

banyak. Ternyata masa tua menjadi semacam sesuatu yang mengerikan dan

menakutkan.

Pada beberapa wanita, masa tua menjadai momok yang menakutkan karena akan

melunturkan kecantikannya. Ketika masa tua mulai menjelang kecantikannya

memudar. Maka ia dengan berbagai usaha mencoba mengembalikan masa mudanya

walaupun harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Pada pria sebenarnya juga

tidak jauh berbeda, hanya mereka cenderung lebh dapat berpikir logis sehingga bisa

menerima kenyataan masa tua tersebut.

Banyak bersyukur adalah salah satu dari seni dalam menikmati masa tua, dengan

bersyukur akan tampak kepada begitu banyak kenikmatan Allah ta'ala yang telah kita

nikmati selama ini. Masa tua bukan hanya masa memanen namun ia juga masih dalam

Page 22: Nuzulul Qurannnn

masa menanam, ketika masa tua berakhir dan kita dihadapkan pada kematian itulah

awal masa panen kita.

Karena itu menikmati masa tua berarti mempersiapkannya dengan ilmu dan iman

sebagai perbekalan yang utama dan mulia. Ketika masa tua di depan mata nikmatilah

ia sebagai sebuah anugerah yang harus kita manfaatkan untuk kembali mempersiapkan

bekal menuju kematian. Berdoa agar terbebas dari masa tua yang tidak berguna adalah

solusi dalam mengadapinya. Inilah seni dalam menghadapi masa tua. Anda siap

menjadi tua? Wallahu a'lam.

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

0 C O M M E N T S :

P O S K A N K O M E N T A R

Please Uktub Your Ro'yi Here...

L I N K S T O T H I S P O S T

Buat sebuah Link

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda