nilai-nilai pendidikan akhlak dalam...

80
NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (SI) Oleh : UMI ROCHMATUL UMMAH 111 12 072 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2017 i

Upload: dinhcong

Post on 07-Mar-2019

250 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM

SURAT AL-FURQON AYAT 63-67

SKRIPSI

Disusun Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (SI)

Oleh :

UMI ROCHMATUL UMMAH

111 12 072

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

i

Page 2: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

ii

Page 3: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

iii

Page 4: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk
Page 5: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk
Page 6: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

MOTTO

“Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka

merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah

menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat

menolaknya dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

(Q.S al-Ra’d: 11)”

Vi

Page 7: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah dengan izin Allah SWT skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik. Skripsi ini penulis persembahkan untuk :

1. Ibu dan bapak tercinta yang selalu memberikan do‟a restu, kasih sayang,

mendidik dari kecil sampai sekarang serta memberikan dukungan baik moril

maupun materiil

2. Suami tercinta yang tak henti-hentinya memberikan dukungan apapun dalam

menyelesaikan skripsi ini dan yang selalu memberikan nasihat untuk selalu

sabar dalam meraih kesuksesan

3. Bapak Prof. Dr. Budiharjo, M. Ag, yang telah sabar dalam mengarahkan dan

memberikan masukan-masukan dalam menyusun skripsi ini.

4. Seluruh bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga, yang dengan

ikhlas membimbing dan mengarahkan penulis

5. Mbak Masruroh, Ika serta adik-adikku yang telah memberikan semangat serta

terimakasih telah memberikan motivasi

6. Teman-teman PAI B 2012 seperjuangan yang telah mengajari bagaimana

meraih kesuksesan serta motivasi dan dukungan

7. Teman-teman PPL SMK Muhammadiyah Plus Salatiga dan KKN 2016 yang

telah mengajari bagaimana kehidupan yang sesungguhnya dan tanggung

jawab

vii

Page 8: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pemurah, segala puji bagi-Nya yang

senantiasa melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya. Sholawat salam selalu tercurahkan

pada junjungan nabi Muhammad SAW, yang telah menyampaikan dan membimbing

ummat pada jalan yang diridhoi Allah, dengan semangat dalam menebarkan ilmunya

dan cahaya kemulyaannya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul “NILAI- NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL FURQON

AYAT 63-67”.

Alhamdulillah proses perjuangan dalam penyusunan skripsi ini telah penulis lalui

dengan baik. Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak. Selanjutnya pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

yang tulus dan ikhlas kepada :

1. Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Bapak Dr. Rahmat

Hariyadi, M.Pd.

2. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Bapak Suwardi, M.Pd.

3. Ketua Jurusan Tarbiyah Pendidikan Agama Islam Ibu Siti Rukhayati, M.Ag.

4. Dosen pembimbing Bapak Prof. Dr. Budiharjo, M.Ag. atas bimbingan, arahan

dan motivasi yang diberikan.

viii

Page 9: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

5. Bapak Dr. H. Miftahuddin, M.Ag. selaku pembimbing akademik.

6. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu

selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini.

7. Segenap keluarga tercinta yang memberikan semangat berupa moril, materil

dan spirit untuk menyelesaikan pendidikan ini.

8. Semua pihak yang ikut serta memberikan bantuan dan motivasi dalam

penulisan skripsi ini.

Akhirnya penulis hanya bisa berdo‟a, semoga amal dan kebaikan semua

pihak dapat diterima oleh Allah sebagai amal sholeh dan mendapatkan

balasan sebaik-baiknya.

Tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini melainkan hanya Allah yang

Maha Sempurna. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran kepada semua

pihak dalam penulisan skripsi ini. Penulis berharap semoga tulisan ini

bermanfaat dan berguna bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Salatiga, September 2017

Penulis

Umi Rochmatul Ummah

111-12-072

ix

Page 10: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

ABSTRAK

Ummah, Umi Rochmatul. 2017 Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam al-Qur‟an

Surat al-Furqon Ayat 63-67. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan

Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Pembimbing: Prof. Dr. Budiharjo, M.Ag

Kata Kunci: Nilai-nilai Akhlak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menelaah makna nilai-nilai

pendidikan akhlak yang terkandung dalam surat al-Furqon ayat 63-67. Pertanyaan

yang ingin diuraikan melalui penelitian ini adalah: 1). nilai-nilai pendidikan akhlak

yang Allah ajarkan kepada manusia (Hamba yanga beriman) melalui wahyu surat al-

Furqon ayat 63-67. 2). Bagaimana uraiaan para mufassir “yang telah penulis

tentukan” membahas tafsir surat al-Furqon ayat 63-67.

Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research), Yaitu

mengadakan penelitian dengan cara mempelajari dan membaca literatur-literatur yang

ada hubungannya dengan permasalahan yang menjadi objek penelitian. Studi

kepustakaan merupakan tehnik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaah

terhadap buku-buku, literatu-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada

hubungannya dengan masalah yang akan diteliti Pengambilan data yang berasal dari

buku-buku atau karya ilmiah di bidang tafsir, pendidikan yang relevan dengan

pembahasan ini, yakni dengan membaca, menganalisis dan dipahami untuk

selanjutnya dituangkan ke dalam skripsi ini.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan ahlak yang dapat diambil

dan diamalkan oleh setiap muslim yang menghendaki kehidupan yang baik di dunia

dan akhirat maka harus menjalankan yang Allah kehendaki dalam al-Qur‟an, setiap

manusia yang beriman (mu‟min) harus mengamalkan nilai-nilai akhlak yang

terkandung dalam surat al-Furqon ayat 63-67, sifat yang Allah jelaskan dalam ayat ini

pertama setiap hamba Allah yang beriman hendaknya selalu memiliki sifat tawadhu‟

baik dalam menjaga dirinya sendiri maupun bersikap tawadhu‟ dalam bersosial,

gambaran akhlak tawadu‟ yang sempurna telah dicontohkan oleh nabi Muhammad

SAW, mengisi anugrah malam yang Allah berikan dengan memperbanyak sujud

kepada Allah sebagai bentuk syukur atas nikmat yang telah diterima, selalu memohon

kepada Allah dengan do‟a-do‟a sebagai bentuk kepasrahan seorang hamba akan

balasan yang dijanjikan Allah, menanamkan ketaqwaan (rasa takut) atas balasan yang

kelak diberikan berupa neraka jahannam dan setiap hamba Allah yang beriman

hendaknya mebelanjakan nikmat rizqi yang Allah anugerahkan dengan cara dan porsi

yang sesuai dan berimbang (moderat).

x

Page 11: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… i

HALAMAN BERLOGO…………………………………….………………… ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………………………. iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN……………………………………. iv

PENGESAHAN………………………………………………………………… v

MOTTO…………………………………………………………………………. vi

PERSEMBAHAN ……………………………………………………………… vii

KATA PENGANTAR ………………………………………………………… viii

ABSTRAK……………………………………………………………………… x

DAFTAR ISI…………………………………………………………………… xi

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………… xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………… 1

B. Rumusan dan Batasan Masalah……………………………………………. 8

C. Tujuan dan manfaat Penelitian …………………………………………….. 8

D. Metode penelitian ………………………………………………………….. 9

1. Jenis Penelitian ……………………………………………………….... 9

2. Tekhnik Pengumpulan Data …………………………………………… 9

xi

Page 12: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

E. AnalisisData ……………………………………………………………….. 10

F. Sistematika Penulisan Skripsi ……………………………………………. 11

BAB II KOMPILASI AYAT SURAT AL-FURQON AYAT 63-67

A. Tafsir Al Furqon Karya Ahmad Musthofa Al Maraghy……………….. 14

B. Tafsir An-Nuur Karya Teungku Muhammad Hasbi

ash-Shiddieqy………………………………………………………….. 20

C. Tafsir Al-Misbah Karya M. Quraish Shihab …………………………. 23

BAB III MUNASABAH DAN ASBABUN NUZUL SURAT AL-FURQON

AYAT 63-67

A. Munasabah…………………………………………………………….. 35

1. Pengertian Munasabah……………………………………………… 35

2. Munasabah Antar Ayat…………………………………………….. 35

B. Asbabun Nuzul…………………………………………………………. 44

BAB IV PEMBAHASAN

A. Tafsir Al Furqon Karya Ahmad Musthofa Al- Maraghi………………. 46

1. Sifat hamba Allah dalam Berjalan………………………………….. 46

2. Sifat Hamba Allah terhadap Orang jahil……………………………….. 47

B. Tafsir An-Nuur teungku Muhammad Hasbhi ash-shidiqqi……………… 47

xii

Page 13: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

1. Sifat hamba Allah dalam Berjalan …………………………………. . 47

2. Sifat Hamba Allah terhadap Orang jahil………………………………… 48

C. Tafsir Al-Misbah Karya M. Quraish Shihab…………………………….. 48

1. Sifat hamba Allah dalam Berjalan…………………………………… 49

2. Sifat Hamba Allah terhadap Orang jahil …………………………… 49

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………………. 54

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xii

Page 14: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar SKK

2. Nota Pembimbing Skripsi

3. Lembar Konsultasi

4. Daftar Riwayat Hidup

Xiii

Page 15: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Islam adalah agama yang memberikan arti yang sangat penting bagi

kehidupan manusia, Islam lahir ketika peradaban dunia dan umat manusia dalam

keadaan yang sangat rendah, bahkan keaadaan itu begitu memprihatinkan baik

dalam hubungan manusia dengan tuhan-Nya maupun dalam hubungan manusia

dengan manusia serta manusia dengan lingkungan yaitu keaadaan yang

digambarkan dengan zaman kegelapan dan kebodohan (zaman jahiliyah).

Islam lahir dengan membawa dasar pokok yang menjadi pedoman bagi

kehidupan umat manusia baik untuk masa itu maupun untuk masa yang akan

datang, dasar pokok yang menjadi pedoman manusia tersebut yakni al-Qur‟an dan

al-Hadits yang didalamnya menguraikan dengan jelas tentang moral atau akhlak

dalam segala bentuk kegiatan manusia. Islam lahir dengan membawa tujuan

pendidikan yang agung yaitu menghasilkan manusia yang berguna bagi dirinya

dan masyarakat serta senang dan gemar mengamalkan dan mengembangkan

ajaran islam dalam berhubungan dengan Allah dan dengan manusia

sesamanya.(Tim Pembinaan Perguruan Tinggi Agama, 1983: 28). Ajaran-ajaran

yang disampaikan oleh Allah melalui nabinya yaitu nabi Muhammad saw selain

pengajaran secara umum namun, ajaran-ajaran islam lebih menitik beratkan pada

bagaimana kepribadian seorang muslim yang menjadikan nabi Muhammad saw

Page 16: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

sebagai suri tauladan bagi manusia yaitu dengan memberi contoh, melatih

keterampilan berbuat, memberi motifasi dan menciptakan lingkungan sosial yang

mendukung ide pembentukan pribadi muslim itu. (Tim Pembinaan Perguruan

Tinggi Agama, 1983: 27 ) .

Salah satu misi Muhammad yang diutus sebagai nabi dan rasul adalah

untuk menyempurnakan akhlak manusia karena mulia atau tidaknya seseorang

sangat bergantung kepada sejauh mana ia menampilkan dirinya dengan akhlak

yang agung. (H.Ahmad Yani 2014: 8) sebagai “uswatun hasanah” bagi umat

Islam apapun yang dilakukan oleh Rosulullah saw tidak akan salah apalagi

bertentangan dengan tatanan kemaslahatan manusia, hal demikian dapat terjadi

karena untuk sampai kearah penyempurnaan akhlak harus dilakukan secara

bertahap dengan melaksanakan ajaran dan petunjuk-petunjuk yang terkandung

dalam al-qur‟an. Allah berfirman dalam al-Qur‟an surat al-Qolam ayat 4 :

Artinya:Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang

agung.

Akhlak dalam Islam merupakan jalan hidup manusia yang paling

sempurna dan menuntun umat kepada roda kehidupan yang dapat menghantarkan

kepada kebahagiaan dan kesejahteraan, tujuan yang paling tinggi dari segala

tingkah laku manusia menurut pandangan Islam adalah mendapatkan ridho dari

Allah SWT. Sedangkan tuntunan dan petujuk dari semua ajaran yang dapat

menuntun manusia menuju kebahagian dan kesejahteraan itu terkandung dalam

al-Qur‟an karim, yakni al-Qur‟an sebagai sumber utama dan mata air yang

Page 17: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

memancarkan ajaran islam yang harus dipahami dan dipelajari oleh setiap muslim

yang menginginkan kehidupan sesuai yang di harapkan oleh ajaran agama islam

itu sendiri. Allah berfirman dalam surat al-Ahzab 21 :

Artinya:” Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang

baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.

Nabi agung Muhammad saw merupakan suri tauladan bagi umat manusia

yang segala sesuatu amaliyahnya hendaknya menjadi pedoman bagi umat muslim

yang benar-benar beriman dan yakin akan kebenaran yang beliau sampaikan,

kebenaran-kebenaran yang beliau sampaikan merupakan bentuk dari ilmu yang

semuanya bersumber dari kitab Allah (al-Qur‟an). Kebenaran nabi Muhammad

juga terdapat dalam firman Allah surat al-Kahfi ayat 110.

Artinya : “ Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti

kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu

adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan

Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia

Page 18: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya (Al-

Kahfi:110)”.

Nabi Muhammad sesungguhnya adalah manusia biasa yang diwahyukan

untuk membawa al-Qur‟an dan diperintahkan untuk memberitahu para umatnya

bahwa Tuhan adalah Tuhan yang Esa. Dalam hal ini selain kewajiban yang

berhubungan langsung dengan Allah “HablumminAllah” sebagai wujud

pengabdian seorang hamba dengan TuhanNya dengan melaksankan ibadah-

ibadah yang merupakan kewajiban bagi setiap hamba yang mengharapkan

balasan dan kedekatan dengan Tuhan, al-Qur‟an juga memberikan jalan atau pun

kunci bagaimana seorang hamba dapat memperoleh kebahagiaan akhirat yang

dapat di tempuh dengan beribadah atau beramal kebaikan kepada sesama.

Nilai-nilai akhlak itu bersumber atau berasal dari Allah, bukan buatan

manuasia. Allah telah mewahyukan Qur‟an yang berisi tentang nilai-nilai

pendidikan akhlak yang mulia kepada Nabi Muhammad saw.,yang kemudian

penjelasannya dipaparkan kepada sunnah Nabi saw. Nilai-nilai akhlak dan

pendidikan akhlak bagi muslim berdiri diatas tanggung jawab terhadap perkataan

dan perbuatan. Motif dalam diri manusia adalah persoalan yang tumbuh dalam

dirinya. Kenyataan bahwa pribadi muslim bertanggung jawab di hadapan Allah

atas semua yang diucapkan dan yang dikerjakan. Dalam al Qur‟an telah

dijelaskan dalam surat al Mudatstir ayat 38 yang berbunyi :

Page 19: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

Artinya : “Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah

dilakukannya” ( Q.S. Al Mudatstir : 38)

Oleh karenanya, sesungguhnya tantangan generasi mendatang merupakan

tantangan generasi yang teramat berat dan dilematik, pada satu sisi kemajuan

teknologi akan memberikan banyak kemudahan dan kesejahteraan baru bagi

manusia. Akan tetapi, kemajuan zaman dan teknologi juga seringkali membuat

lupa dengan tujuan penciptaan manusia yang hendaknya menjadi hamba yang

selalu bertaqwa kepada Allah.

Globalisasi telah menikung manusia. Kita bahkan miris dengan generasi muda

Islam, yang sebagian besar telah terpengaruh dengan budaya global yang negatif,

bebas dari nilai-nilai dan hanya mengejar kesenangan duniawi. Mereka telah

meninggalkan nilai-nilai moralitas Islam. Mereka terperosok dalam hedodis

(kesenangan dunia) dan melupakan religiusitas dan spiritualias. Padahal untuk

menggapai segala kenikmatan yang hakiki dan terhindar dari kemurkaan Allah

harus berahlakul karimah “ Akhlak berarti suatu kemantapan (jiwa) yang

menghasilkan perbuatan atau pengamalan dengan mudah, tanpa harus

direnungkan dan disengaja. Jika kemantapan itu sedemikian, sehingga

menghasilkan amal-amal yang baik yaitu amal yang terpuji menurut akal dan

syari‟ah maka ini disebut amal yang baik dan kebiasaan yang baik (M. Abul

Quasem, 1988: 81).

Page 20: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

Dengan kembali pada tujuan “ tujuan ialah sesuatu yang diharapkan tercapai

setelah sesuatu usaha atau kegiatan telah selesai, dengan melalui proses dan

pembiasaan serta tujuan pendidikan bukanlah suatu suatu benda yang bersifat

tetap dan statis, tetapi ia merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian

seseorang ( Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama/IAIN ; 1982/1983: 28),

dengan demikian maka setiap tujuan menjalani kehidupan ini harus disandarkan

pada tuntunan dan pedoman seorang muslim yakni al-Qur‟an.

Al Qur`an diturunkan untuk menjadi pegangan bagi mereka, yang in

gin mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Kandungan al Qur`an

berhubungan dengan hal-hal keimanan, ilmu pengetahuan, kisah-

kisah, filsafat, peraturan yang mengatur tingkah laku dan tata cara hidup man

usia, baik sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.

Dapat dikatakan bahwa dalam al Qur`an termuat seluruh aspek

pendidikan secara universal. Salah satu aspek pendidikan yang perlu

dikembangkan termuat dalam surat al Furqan pada kelompok ayat-ayat terakhir.

Kelompokayatinidimulai dari ayat ke 63 hingga 67 menampilkan ”ibadur

rahman”dengan sifat yang istimewa dan karakteristik khusus bagi hamba Al

lah.

Sehingga sifat-sifat mereka inilah yang menjadi contoh hidup yang realistis

bagi manusia yang dikehendaki islam. Sejalan dengan firman Allah yang

terkandung dalam surat al-furqon tersebut, Allah telah menggambarkan para

hamba-Nya yang merupakan hasil saringan dari sekian banyak umat manusia.

Page 21: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

Mereka adalah orang-orang yang keperibadianya baik, akhlak dan prilakunya

baik baik terhadap sesame umat Islam. Selain berintraksi dengan sesamnay

diwaktu siang mereka juga menunjukkan ketakwaanya di waktu malam, seperti

halnya mengerjakan sholat malam. Kesadaran dalam bentuk pengabdian mereka

wujudkan dengan ketaatan terhadap hal-hal yang menjadi larangan-Nya.

Ketaatan itu membawa mereka untuk selalu dekat dengan kebaikan dan

pintu taubat.Sebagaimana telah banyak diketahui bahwa singkatnyapelaksanaan

pendidikan bertujuan agar tercapai aspek manusia seutuhnya, yang

berakhlak mulia, mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat serta dimulai dengan

kesadaran manusia mengabdi dan takut kepada-

Nya. sifat agung itulah yang sebenarnya ingin diwujudkan dandikembangkan

dalam proses pendidikan. Hal ini terlihat dari perkataan Al Ghazali bahwa

pendidikan dalam prosesnya haruslah mengarah kepada pendekatan diri k

epada Allah dan kesempurnaan insani dan mengarahkan manusia untuk me

ncapai tujuan hidupnya yaitu bahagia dunia dan akhirat. Selain Al-Ghozali,

masih banyak pula tokoh-tokoh pendidikan yang mengemukakan tujuan

pendidikan yang hakiki. Berdasarkan paparan diatas penulis tertarik untuk

membahas dan mendalami tentang nilai-nilai pendidikan akidah dan akhlak

seorang muslim untuk mencapai dan mendapat gelar “‟ibadurrahman” yang

tertuang dalam surat al-Furqon ayat 63-67 tersebut dalam bentuk skripsi.

Diharapkan dengan penulisan ini dapat memberi wawasan nilai-nilai akhlak yang

telah digagas oleh al-Qur‟an jauh-jauh hari menurut pendapat para mufassir.

Page 22: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

Selain itu juga aplikasinya dalam menjalani kehidupan yang tidak hanya

berorientasi pada keduniaan saja melainkan keseimbangan antara dunia dan

akhirat. Maka penulis akan membahasnya dengan judul “ NILAI-NILAI

PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QUR‟AN SURAT AL-FURQON

AYAT 63-67

B. Rumusan dan Batasan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana isi kandungan surat al-Furqon ayat 63-67 ?

2. Bagaimana isi kandungan surat al-Furqon ayat 63-67 menurut para mufassir

dalam nilai pendidikan dan akhlak ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Adapun tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian ini adalah :

a. Penulis ingin mengetahui isi kandungan surat al-Furqon ayat 63-67.

b. Penulis ingin mengetahui isi kandungan surat al-Furqon ayat 63-67

menurut para mufasir dalam nilai pendidikan dan akhlak.

2. Adapun manfaat penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah :

a. Manfaat teoritis:

Menambah wawasan dan referensi keilmuan penulis tentang nilai-nilai

pendidikan dan akhlak dalam al-Qur‟an.

b. Manfaat praktis:

Page 23: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

Secara praktis pembahasan ini diharapkan bisa digunakan sebagai salah

satu pedoman dan acuan dalam penerapan nilai-nilai pendidikan dan

akhlak dalam kehidupan sehari-hari sesuai pedoman al-Qur‟an.

D. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengambil data dari pendapat

para ahli yang dituangkan dalam buku-buku, istilah ini biasanya disebut

library research (penelitian pustaka). Yaitu mengadakan penelitian dengan

cara mempelajari dan membaca literatur-literatur yang ada hubungannya

dengan permasalahan yang menjadi objek penelitian. Studi kepustakaan

merupakan tehnik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaah

terhadap buku-buku, literatu-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan

yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti (Nazir, 1985:111).

Pengambilan data yang berasal dari buku-buku atau karya ilmiah di bidang

tafsir, pendidikan yang relevan dengan pembahasan ini, yakni dengan

membaca, menganalisis dan dipahami untuk selanjutnya dituangkan ke dalam

skripsi ini.

2. Tehnik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data penulis menggunakan tehnik dokumentasi.

Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa

Page 24: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger,

agenda, dan sebagainya (Arikunto Suharsimi, 2010:274).

Dikarenakan metode ini bersifat library research dalam pengumpulan

data yang akan digunakan dalam penelitian, maka penulis membagi sumber

data menjadi dua, yaitu : Sumber data dalam penulisan ini terdiri dari sumber

primer dan sekunder.

a. Sumber primer dalam penulisan ini adalah al-Qur‟anul Karim yang

berkaitan dengan nilai-nilai pendidikan akhlak yaitu surat al-Furqon ayat

63-67 dan berbagai pendapat para mufasir.

b. Adapun sumber sekundernya adalah tafsir-tafsir al-Qur‟an yang berkaitan

dengan nilai-nilai pendidikan akhlak dan buku-buku lain yang relevan

dengan pembahasan skripsi.

E. Analisis Data

Dalam menganalisis data yang telah terkumpul penulis menggunakan

metode Muqaran. Metode Muqaran adalah metode tafsir al-Qur‟an dengan

cara membandingkan ayat dengan ayat yang lain, yaitu ayat yang mempunyai

kemiripan redaksi dalam dua masalah atau lebih, atau kasus yang berbeda dan

yang memiliki redaksi yang berbeda untuk masalah yang sama, atau

membandingkan ayat-ayat dengan hadits-hadits yang tampak bertentangan

serta membandingkan pendapat-pendapat Ulama Tafsir yang menyangkut

penafsiran al-Qur‟an (Budiharjo, 2012: 132).

Page 25: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

F. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

Untuk mempermudah dalam pembahasan penelitian, maka disusunlah

sistematika penulisan skripsi ini secara garis besar sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dikemukakan tentang latar belakang masalah

rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metode penelitian, analisis data dan sistematika penulisan

skripsi.

BAB II : KOMPILASI AYAT

Merupakan pemaparan hasil penelitian yang berupa telaah

terhadap Q.S al-Furqon ayat 63-67 yang meliputi pembahasan

dari para mufassir yang telah ditentukan

BAB III : MUNASABAH DAN ASBABUNNUZUL SURAT AL-

FURQON AYAT 63-67

Page 26: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

Pada bab ini akan diuraikan tentang pembahasan munasabah

dan asbabunnuzul antar ayat tafsir surat al-Furqon ayat 63-67

dengan ayat-ayat pada surat yang berkaitan dengan tema

pembahasan

BAB IV : PEMBAHASAN

Pada bab pembahasan ini akan diuraikan tentang analisis dari

setiap ayat yang dikemuakakan oleh masing-masing mufassir

yang kemudian ditarik kesimpulan dari tema pembahasan

tentang nilai akhlak yang terkandung dalam ayat tersebut.

BAB V : PENUTUP

Mengakhiri penulisan skripsi pada bab ke V akan diuraikan

mengenai kesimpulan akhir dari hasil penelitian, saran-saran

yang berhubungan dengan pihak-pihak terkait dari subyek

penelitian serta daftar pustaka.

Page 27: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

BAB II

KOMPILASI AYAT SURAT AL-FURQAN AYAT 63-67

Artinya :

63. Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang

berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil

menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung)

keselamatan.

64. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan

mereka.

65. Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, jauhkan azab Jahannam dari

kami, Sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal".

66. Sesungguhnya Jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat

kediaman.

67. Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak

berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-

tengah antara yang demikian.

Page 28: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

A. TAFSIR AL FURQON KARYA AHMAD MUSTOFA AL- MARAGHY

Artinya : Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-

orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-

orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang

mengandung) keselamatan.

Pada hamba Allah yang berhak menerima ganjaran dan pahala dari

Tuhanya ialah orang yang berjalan dengan tenang dan sopan, tidak

menghentak-hentakkan kaki maupun terompahnya dengan congklak dan

sombong.

Diriwayatkan bahwa Umar r.a melihat seorang budak berjalan dengan

sombong. Umar berkata, “ sesungguhnya berjalan dengan sombong itu adalah

berjalan yang dibenci, kecuali jika dilakukan di jalan Allah. Sesungguhnya

Allah telah memuji beberapa kaum.” Lalu dia membaca : wa „ibadur-

rahmanil-Lazzina yamsyuna „alal-ardi haunan,” maka bersikaplah sederhana

dalam kamu berjalan.”

Ibnu Abbas mengatakan, orang-orang Mu‟min yang berjalan itu adalah

ulama yang bersikap lemah-lembut, sopan dan menjaga kehormatanya.

Page 29: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

Mengenai gambaran nabi saw, dikatakan, apabila tergelincir beliau

mengangkat kakinya dengan kuat, beliau melangkah dengan sedikit condong

kedepan, berjalan dengan halus dan tenang, langkahnya lebar, dan apabila

berjalan, seakan ia sedang berada pada jalan yang menurun, yakni, beliau

mengangkat kakinya dengan cepat dan melebarkan langkahnya, berbeda

dengan orang yang berjalan dengan menyombongkan diri, semua itu beliau

lakukan dengan halus dan pasti tanpa tergesa-gesa, karena itu dikatakan,

seakan beliau berjalan pada jalan yang menurun. Demikian dikemukakan oleh

Al-qodi „iyad di dalam Asy-Syifa‟.

Ringkasan: mereka tidak sombong, tidak ingin meninggikan diri, tidak

pula ingin mengadakan kerusakan di muka bumi.

Artinya :” dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka

mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan”

Jika mereka disapa oleh orang-orang bodoh dengan perkataan yang

buruk, mereka tidak membalasnya dengan perkataan yang serupa, tetapi

memberi maaf dan hanya mengatakan yang baik, Rasulullah saw., jika

meNdapat perlakuan yang kasar dari orang yang jahil, hali itu membuat beliau

semakin penyantun,

Hasan al-Basri mengatakan, mereka adalah para penyantun yang tidak

jahil. Jika mereka dijahili, maka mereka bersikap penyantun dan tidak jahil.

Ini adlah sikap mereka di siang hari, bagaimana sikap mereka di malam hari?

Page 30: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

Sungguh malam yang paling baik, mereka meneguhkan keimanan dan

mengalirkan air mata, memohon kepada Allah agar dimerdekakan dari

perbudakan.

Ibnu „Arabi mengatakan, ketika itu kaum muslimin belum

diperintahkan untuk mengatakan salam kepada kaum musyrikin, beliau pula

dilarang untuk itu, tetapi mereka disuruh untuk memberi maaf dan

membiarkan perlakuan pada seorang jahil secara baik. Rasulullah saw. Bisa

berada ditempat-tempat pertemuan kaum musyrikin; beliau memberikan

salam kepada mereka dan mengadakan pendekatan kepada mereka tanpa

merayu-rayu.

Setelah mengemukakan mereka terhadap sesaman makhluk,

selanjutnya Allah mengemukakan hubungan mereka dengan-Nya.Orang-

orang yang bermalam dengan sujud dan berdiri untuk ibadah kepada Tuhan-

Nya; yakni mereka menghidupkan seluruh malam atau sebagianya dengan

shalat.

Artinya: Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan

berdiri untuk Tuhan mereka.

Diungkapkanya ibadah dengan bangun malam secara khusus, karena

ibadah pada malam lebih terhindar dari berlaku riya‟. Ibnu Abbas

mengatakan, barang siapa melaksanakan shalat dua rakaat atau lebih setelah

Page 31: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

salat isya‟ berarti ia telah bermalam dengan bangun bersujud kepada Allah.

Al-Kalbi mengatakan, barang siapa mengerjakan shalat dua raka‟at setelah

shalat Magrib dan empat raka‟at setelah Isya‟ berarti ia telah bermalam

dengan bangun bersujud kepada Allah.

Serupa dengan ayat tersebut ialah firman Allah dalam ayat-ayat

berikut:

Artinya : “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka

selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta

mereka menafkahkan apa apa rezki yang kami berikan.(As-sajdah,32:16)

Artinya: “Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam.Dan

selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar (Az-zariat,51: 17-

18)

Mereka Memohon Dipalingkan Dari Azab

Artinya: Sesungguhnya Jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan

tempat kediaman.

Page 32: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

Orang-orang yang memohon kepada Allah agar dia memalingkan

mereka dari azab jahannam dan penderitaannya yang sangat keras.

Di sini Allah memuji mereka, sekalipun mereka telah bergaul dengan

baik dengan sesama makhluk dan sungguh-sungguh beribadah dengan sang

Khaliq yang tidak mempunyai sekutu, namun mereka senatiasa takut kepada

azab-Nya dan berdo‟a agar dia memalingkan mereka darinya, tidak

menumpukkah harapan pada amal yang telah mereka lakukan. Hal ini

ditegaskan oleh Allah dalam firman-Nya yang lain:

Artinya: “ Dan orang-orang yang memberikan apa yang Telah mereka

berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) Sesungguhnya

mereka akan kembali kepada Tuhan mereka. (Al-Mu‟minun, 23:60)

Maksudnya: Karena tahu bahwa mereka akan kembali kepada Tuhan

untuk dihisab, Maka mereka khawatir kalau-kalau pemberian-pemberian

(sedekah-sedekah) yang mereka berikan, dan amal ibadah yang mereka

kerjakan itu tidak diterima Tuhan.

Kemudian Allah mengemukakan dengan dua alasan mengapa mereka

mengajukan permohonan itu :

Artinya: Sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal".

Page 33: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

Karena azab jahanam itu adalah kebinasaan yang kekal dan kerugian

yang pasti

Artinya: Sesungguhnya Jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap

dan tempat kediaman.

Karena, jahannam itu adalah seburuk-buruk tempat tinggal dan tempat

menetap. Mereka mengatakan demikian berdasarkan pengetahuan yang

mereka miliki. Mereka adalah orang yang paling tahu tentang besarnya apa

yang mereka mohon, maka hal itu lebih memudahkan mereka agar

memperolaeh apa yang mereka inginkan.

Setiap Yang Berhutang Akan Meninggalkan Hutangnya Kecuali Yang

berhutang Jahannam

Hasan mengatakan, mereka telah mengetahui betul bahwa setiap yang

berhutang akan lepas dari hutangnya, kecuali orang yang berhutang jahannam.

Muhammad bin Ka‟ab mengatakan Allah ta‟ala menyuruh mereka untuk

membayar harga surga di dunia tetapi mereka tidak membayarnya maka dia

mengambil pembayaran itu dan memasukkan mereka ke dalam neraka.

Artinya :”Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta),

mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan

itu) di tengah-tengah antara yang demikian”.

Page 34: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

Orang-orang yang tidak berlaku mubadzir didalam mengeluarkan

nafkah, maka tidak mengeluarkanya lebih dari kebutuhan, tidak pula kikir

terhadap diri mereka dan keluarga mereka sehingga mengabaikan kewajiban

terhadap mereka tetapi mereka mengeluarkanya secara adil dan pertengahan

dan sebaik-baik perkara adalah yang paling pertengahan.

Yazid bin Abu Habib mengatakan, mereka adalah para sahabat,

Muhammad saw yang tidak memakan makanan untuk bersenang-senang dan

berenak-enakan tidak pula mengenakan pakaian untuk keindahan, tetapi

mereka makan untuk menutupi kelaparan dan menguatkan mereka dalam

beribadah pada Tuhan, serta mengenakan pakaian untuk menutupi aurat dan

melindungi mereka dari panas serta dingin.

B. TAFSIR AN-NUUR KARYA TEUNGKU MUHAMMAD HASBHI ASH-

SHIDDIEQY

Artinya: “ Dan hamba-hamba Allah yang Rahman itulah yang berjalan

dimuka bumi dengan lemah lembut.”

Hamba-hamba Allah yang benar-benar mu‟min adalah mereka yang

berjalan dengan lemah lembut, tenang, dan khudhu‟. Mereka tidak

Page 35: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

memperlihatkan sikap sombong dan congkak (arogan), dan bergaul dengan

sesama secara akrab dan ramah.

Hal ini tidak memberi pengertian bahwa kita harus berjalan seperti orang

sakit berjalan, berpura-pura tunduk dengan maksud memperlihatkan kesalahan

diri. Tetapi yang dimaksud adalah berjalan dengan tidak memperlihatkan sikap

congkak dan takabur (besar kepala).

Inilah sifat pertama dari sifat hamba Allah yang mukhlis (ikhlas). Yang

berhak menerima pembalasan dan pahala dari Allah.

Artinya: ” dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka

mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.”

Jika mereka diganggu oleh orang-orang yang tidak berakal, mereka

menyambut gangguan (godaan) itu dengan cara yang baik dan simpatik, yaitu

dengan ucapan yang mengandung perdamaian. Tegasnya, mereka memberi

maaf. Ini adalah sikap yang kedua

Artinya: “ Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan

berdiri untuk Tuhan mereka.”

Page 36: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

Mereka yang bersembahyang pada malam hari, baik bersembahyang pada

seluruh atau sebagian malam. Dikhususkan “ibadah malam” disini karena ibadah

malam jauh dari sikap riya‟.

Ulama‟ salaf berkata : “ ayat ini mengandung pujian kepada orang yang

melakukan sembahyang malam dengan hati yang ikhlas untuk memperoleh

keridhoan Allah yang mulia.”inilah sifat yang ketiga.

Artinya: “Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, jauhkan azab

Jahannam dari kami, Sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal.”

Hamba-hamba Allah yang benar-benar beriman senantiasa dalam

ketakutan dan tidak merasa aman terhadap ancaman Allah. Maka, senantiasa

mereka menyebut nama Allah, mereka takut kepada azab-Nya, dan selalu

memohon: “wahai tuhan kami, palingkanlah kami dari azab jahannam yang

disediakan untuk orang-orang durhaka.” Inilah sifat keempat.

Allah selanjutnya menerangkan sebab-sebab, mengapa para mukmin yang

benar mengemukakan seperti itu.

Artinya: “ Sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal".

Page 37: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

Penyebab pertama, karena azab neraka adalah azab yang terus menerus

melekat, tidak sedikitpun dapat terpisah, dan bahkan membinasakan.

Artinya: “Sesungguhnya Jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap

dan tempat kediaman.”

Penyebab yang kedua, karena neraka itu adalah seburuk-buruk tempat

berteduh. Para mukmin meyakini benar bahwa neraka itu sangat buruk

keadaanya. Oleh karena itu, mereka terus berusaha dengan segala daya upaya

melakukan apa yang dikehendaki oleh ilmu itu, sehingga bisa terhindar dari azab

api neraka.

Artinya: “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka

tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-

tengah antara yang demikian.”

Hamba Allah yang benar-benar mukmin tidak akan melampaui batas

dalam menegeluarkan hartanya dan tidak pula berlaku kikir terhadap diri ataupun

terhadap keluarga. Mereka mengeluarkan nafkah secara seimbang, tidak

melampaui batas dan tidak pula sangat kurang dari batas. inilah dasar berhemat

yang dianjurkan oleh al-qur‟an. Inilah sifat yang kelima.

C. TAFSIR AL-MISBAH KARYA M. QURAISH SHIHAB

Page 38: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

Artinya: Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-

orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang

jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung)

keselamatan.

Rujuklah ke ayat 17 surah ini untuk memahami makna kata (عباد) „ibid.

Kata (الَزحوي) ar-Rahman telah penulis kemukakan pengertiannya pada ayat 26

surah ini. Rujuklah ke sana! Yang penulis ingin tambahkan di sini, adalah tentang

meneladani sifat ar-Rahman. Dalam buku Menyingkap Tabir ilahi, penulis

menguraikan hal tersebut antara lain dengan mengutip Imam Ghazali.

Menurut Hujjatul Islam itu, buah yang dihasilkan oleh peneladanan sifat

ar-Rahman pada diri seseorang akan menjadikannya memercikkan rahmat dan

kasih sayang kepada hamba-hamba Allah yang lengah, dan ini mengantarkan

mengalihkan mereka dari jalan kelengahan menuju Allah dengan memberikannya

nasihat secara lemah lembut, tidak dengan kekerasan. Dia akan memandang

orang-orang berdosa dengan pandangan kasih sayang bukan dengan gangguan

serta menilai setiap kedurhakaan yang terjadi di alam raya bagaikan kedurhakaan

terhadap dirinya, sehingga dia tidak menyisihkan sedikit upaya pun untuk

menghilangkannya sesuai kemampuannya, sebagai pengejawantahan dari

Page 39: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

rahmatnya terhadap si durhaka jangan sampai ia mendapatkan murka-Nya dan

kejauhan dari sisi-Nya.

Selanjutnya kemukakan di sana bahwa:. “Kita juga dapat berkata bahwa

seseorang yang menghayati bahwa Allah adalah Rahman (Pemberi rahmat kepada

makluk-makluk-Nya dalam kehidupan dunia), akan berusaha memantapkan pada

dirinya sifat rahmat dan kasih sayang, sehingga menjadi ciri kepribadiannya,

selanjutnya ia tak akan ragu atau segan mencurahkan rahmat kasih sayang itu

kepada semua manusia tanpa membedakan suku, ras atau agama maupun tingkat

keimanan, serta memberi pula rahmat dan kasih sayang kepada makhluk-makhluk

lain baik yang hidup maupun yang mati. Ia akan menjadi bagai matahari yang

tidak kikir atau bosan memancarkan cahaya dan kehangatannya, kepada siapa pun

dan dimanapun.

Kata ( اهىى ) haunan berarti lemah lembut dan halus. Patron kata yang

dipilih di sini, adalah mashdar/ indefinitenoun yang mengandung makna

“kesempurnaan”. Dengan demikian maknanya adalah penuh dengan

kelemahlembutan.

Sifat hamba-hamba Allah itu yang dilukiskan dengan ( يوشىى على االرض

yamsyuna „ala al-ardhi baunan/ berjalan di atas bumi dengan lemah lembut (هىًا

dipahami oleh banyak ulama dalam arti cara jalan mereka tidak angkuh atau

kasar. Dalam konteks cara jalan. Nabi saw. Mengigatkan agar seseorang tidak

berjalan dengan angkuh, membusungkan dada. Namun ketika beliau melihat

Page 40: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

seseorang berjalan menuju arena perang dengan penuh semangat dan terkesan

angkuh, beliua bersabda: “Sungguh cara jalan ini dibenci oleh Allah, kecuali

dalam situasi (perang) ini” (HR. Muslim).

Kini pada masa kesibukan dan kesemrautan lalu lintas kita dapat

memasukkan dalam pengertian kata ( اهىى ) haunan, disiplin lalu lintas dan

penghormatan terhadap rambu-rambunya. Tidak ada yang melanggar dengan

sengaja peraturan lalu lintas kecuali orang yang angkuh atau ingin menang sendiri

sehingga berjalan dengan cepat dengan melecehkan kiri dan kanannya.

Penggalan ayat ini bukan berarti anjuran untuk berjalan perlahan, atau

larangan tergesa-gesa. Nabi Muhammad saw. Dilukiskan sebagai yang berjalan

dengan gesit, penuh semangat, bagaikan turun dari dataran tinggi.

Seorang pemuda dilihat oleh Sayyidina „Umar ra. Berjalan melempem,

tanpa semangat bagaikan orang sakit. Beliau menghentikannya sambil bertanya

“Apakah engkau sakit?” setelah anak muda itu menjawab: “Tidak”. Sayyidina

„Umar ra. Menghardik dan memerintahkannya untuk berjalan dengan penuh

semangat.

Sementara ulama memahami kata (يوشىى) yamsyun/ mereka berjalan

pada ayat di atas dalam arti interaksi antar manusia. Pendapat ini dikaitkan

dengan QS. al-Baqoroh : 205 yang mencela para pendurhaka dengan firman-Nya :

Page 41: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

Artinya: “ Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi

untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan

binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan”.

Penganut pemahaman di atas memperhadapkan kata “berjalan” pada

kedua ayat tersebut. Kalau interaksi orang kafir dan amal-amalnya sangat buruk,

maka interaksi orang mukmin yang dilukiskan dengan kata haunan adalah baik

dan benar. Dengan demikian – menurut mereka – penggalan ayat tersebut tidak

sekedar menggambarkan cara jalan mereka, atau sikap mereka ketika berjalan

tetapi lebih luas lagi yakni bahwa melakukan interaksi dengan pihak lain dalam

bentuk yang sebaik-baiknya dan dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang

bermanfaat. Thabathaba‟I cenderung memahami penggalan ayat ini dalam

pengertian tersebut.

Kata الجاهلىى) ) al-jahilun adalah bentuk jamak dari kata (الجاهل) al-jahil

yang berambil dari kata (جهل) jahala. Ia digunakan al-Qur‟an bukan sekedar

dalam arti seorang yang tidak tahu, tetapi juga dalam arti pelaku yang kehilangan

control dirinya sehingga melakukan hal-hal yang tidak wajar, baik atas dorongan

nafsu, kepentingan sementara, maupun kepicikan pandangan. Istilah ini juga

digunakan dalam arti mengabaikan nilai-nilai ajaran Ilahi.

Page 42: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

Kata (سالها) salaman terambil dari akar kata (سلن) yang maknanya

berkisar pada keselamatan dan keselamatan dan keterhindaran dari segala yang

tercela. Menurut al-Biqa‟I keselamatan adalah batas antara keharmonisan/

kedekatan dengan perpisahan, serta batas antara rahmat dengan siksaan. Jika

dipahami dalam arti ini, maka ucapan tersebut mengandung pertengkaran dan

perkelahian antara kita. Ia dapat juga berarti ucapan as-salam yang maksudnya di

sini adalah sapaan perpisahan. Dengan demikian ini bearti bahwa hamba-hamba

ar-Rahman itu bila disapa oleh orang-orang jahil mereka meninggalkan tempat

menuju tempat lain dimana mereka tidak berinteraksi dengan sang jahil itu.

Sikap itu yang diambilnya karena seperti dikemukakan diatas salam/

keselamatan adalah batas antara keharmonisan/ kedekatan dengan perpisahan,

serta batas antara rahmat dengan siksaan. Inilah yang paling wajar atau batas

minimal yang diterima seorang jahil dari hamba Allah yang Rahman, atau

seorang penjahat dari kuasa. Itu dalam rangka menghindari kejahilan yang lebih

besar atau menanti waktu untuk lahirnya kemampuan mencegahnya.

Salah satu nasihat yang amat berharga disampaikan oleh Sayyidina Ja‟far

ash-Shadiq kepada „Unwan ra, yang datang meminta nasihatnya adalah. “Jika ada

yang datang kepadanya lalu berkata: “Jika engkau mengucapkan satu cercaan,

maka engkau mendengar dariku sepuluh”, maka jawablah: “Jika engkau

memakiku sepuluh, engkau tak mendengar dariku walau satu: Jika engkau

memakiku, maka bila makianmu benar, aku bermohon semoga Tuhan

Page 43: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

mengampuniku, dan bila keliru, aku bermohon semoga Tuhan mengampuniku.”

Nasihat itu demikian karena kata atau kalimat buruk diibaratkan sebagai indung

telur. Menanggapinya sama dengan membuahi indung telur itu dengan sperma.

Pertemuan keduanya melahirnya anak, atau kalimat baru yang beranak cucu. Ini

melahirkan perang kata-kata yang mengakibatkan putusnya hubungan atau

lahirnya kerusuhan dan perkelahian, atau paling tidak habisnya waktu dan

terbuangnya energi secara sia-sia. Tetapi bila tidak dijawab dan dibiarkan berlalu,

maka itu berarti ia tidak dibuahi, dan dengan demikian indung telur menjadi sia-

sia persis seperti haidh yang menjijikan.

AYAT 64

Artinya: “ Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan

berdiri untuk Tuhan mereka”

Setelah menjelaskan sifat „Ibad ar-Rahman di siang hari dalam interaksi

mereka dengan sesama manusia, kini diuraikan keadaan mereka di malam hari.

Ini merupakan sifat mereka yang kedua. Ayat di atas menyatakan: Dan di

samping sifat mereka yang disebut ini, orang-orang yang digelar „Ibad ar-

Rahman itu juga adalah mereka yang digelar „Ibad ar-Rahman itu juga adalah

mereka yang senantiasa ketika memasuki malam hari beribadah serta tulus demi

Page 44: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

untuk Tuhan Pemelihara mereka tanpa pamrih dalam keadaan sujud dan berdiri

yakni shalat.

Kata (و) wa / dan pada awal ayat ini dan ayat-ayat berikut

mengisyaratkan bahwa sifat yang disebut ini sebagaimana halnya sifat-sifat yang

lain secara berdiri sendiri merupakan sifat yang sangat terpuji dan itu saja telah

dapat menunjukkan betapa tinggi kedudukan mereka itu. Ia juga mengisyaratkan

bahwa mereka dikenal melalui sifat tersebut. Di dahulukannya kalimat (لزبَهن) li

rabbihim / demi untuk tuhan mereka atas (سَجدا) sujjadan / dalam keadaan sujud,

bertujuan menggaris bawahi keikhlasan mereka beribadah dan bahwa ibadah itu

tidak disertai dengan pamrih, bahkan dapat dikatakan bahwa ibadah mereka itu

semata-mata atas dorongan cinta kepada Allah swt, bukan untuk meraih surga-

Nya atau menghindar dari neraka-Nya.

Kata (يبتىى) yabitun terambil dari kata (بات) bata yang mengandung

makna keberadaan di waktu malam, baik dengan tidur maupun tidak.

Kata ( اسَجد ) sujjadan dan (قياها) qiyaman adalah bentuk jamak dari (ساجد)

sajid yakni sujud dan (قائن) qaim yakni berdiri. Berdiri dan sujud adalah dua

rukum shalat yang utama, dank arena itu banyak ulama memahami gabungan

kedua kata tersebut dalam arti sholat. Ada juga yang memahaminya lebih khusus

lagi yakni shalat tahajjud. Pendapat tersebut cukup beralasan, walau

memahaminya dalam pengertian umum di mana sholat termasuk adalah lebih

baik. Ini agar yang melakukan kegiatan positif yang mencerminkan sujud dan

Page 45: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

ketundukan kepada Allah dapat tercakup olehnya. Didahulukannya kata (سَجدا)

sujjadan padahal dalam shalat qayaman/ berdiri dilakukan setelah terlebih dahulu

berdiri, bukan saja untuk tujuan mempersamakan bunyi akhir masing-masing ayat

sebelum dan sesudahnya, tetapi yang lebih penting adalah untuk mengisyaratkan

betapa pentingnya dan dekatnya seseorang kepada Allah saat sujudnya dalam

shalat. Disisi lain ia juga merupakan sindiran kepada kaum musyrikin yang

enggan sujud dan patuh kepada ar-Rahman sebagaimana tercantum dalam ayat 60

yang lalu.

Dalam satu riwayat dinyatakan bahwa siapa yang shalat sunnah dua

rekaat setelah isya‟, maka dia telah dapat dinilai melaksanakan kandungan ayat

ini.

Perlu dicatat bahwa sifat pertama yang disandang oleh hamba-hamba

Allah itu yang disebut oleh ayat yang lalu adalah sifat mereka yang berkaitan

dengan makhluk, sedang disini adalah berkaitan dengan al-khalaq. Ini

mengisyaratkan pentingnya interaksi antar sesama makhluk serta perlunya

mendahulukan kepentingan mereka daripada ketaatan kepada Allah yang bersifat

sunah.

AYAT 65-66

Page 46: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

Artinya : Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, jauhkan azab

Jahannam dari kami, Sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal".

Sesungguhnya Jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat

kediaman.

Setelah ayat-ayat yang lalu menguraikan aktivitas Ibad ar-Rahmanpada

malam dan siang hari terhadap makhluk dan Khaliq ayat di atas menggambarkan

sikap kejiwaan mereka. Ayat yang menguraikan sifat ketiga hamba-hamba Allah

itu bagaikan menyatakan: Kendati akhlak mereka terhadap sesama makhluk

demikian terpuji, dan ibadah mereka kepada Allah demikian tulus dan baik,

namun mereka tetap prihatin. Keprihatinan dan rasa takut merka berdampingan

dengan harapan dan optimism mereka dan rasa takut mereka berdampingan

dengan harapan dan optimism mereka. Ini ditandai dengan permohonan mereka

yang diabadikan disini. Ayat diatas menyatakan: Dan di samping sifat yang

disebut sebelum ini, hamba-hamba Allah itu juga adalah orang-orang yang selalu

berkata karena takutnya kepada Allah: Tuhan kami, jauhkanlah dari kami siksa

neraka jahannam, karena kami sadar bahwa dosa kami sangat banyak, dan ibadah

kami tidak sempurna. Sesungguhnya siksanya adalah kebinasaan yang kekal.

Sesungguhnya ia yakni neraka Jahannam adalah seburuk-buruk tempat

menatap dan tempat kediaman

Permohonan agar dijauhkan dari siksa neraka, mengandung makna

permohonan untuk meningkatkan amal kebaikan mereka, serta pemeliharaan

Page 47: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

dari godaan setan, karena kedua hal itulah yang dapat menyelamatkan seseorang

dari siksa neraka.

Firman-Nya : ( غزاهااَى عذابها كاى ) inna „adzabaha kana gharaman/

Sesungguhnya siksanya adalah kebinasaan yang kekal, dapat dipahami sebagai

lanjutan ucapan hamba-hamba Allah itu, dan dapat juga merupakan komentar atas

ucapan mereka.

Kata (غزاها) gharaman adalah kebinasaan abadi. Kata ( اهستقزَ )

mustaqarran adalah tempat menetap, sedang ( اهقام ) muqaman adalah tempat

bermukin/ tinggal. Sementara ulama memahami yang pertama menunjukkan pada

pendurhaka yang hanya bermukim di neraka itu untuk beberapa waktu saja,

seperti halnya mereka yang durhaka tetapi mengakui keesaan Allah swt, sedang

yang kedua menunjukkan orang-orang yang akan menetap dan mantap dalam

siksa neraka itu. Pendapat ini mendapat hambatan dari penggunaan kedua kata itu,

juga ketika melukiskan penghuni surga pada ayat 76 berikut. Hamba-hamba Allah

yang dibicarakan oleh ayat 76 itu adalah hamba-hamba-Nya yang terpuji, dan

tentu saja mereka akan langsung dan segera masuk ke surga untuk selama-

lamanya. Tidak ada diantara mereka yang masuk setelah tersiksa, tidak ada juga

akan menanti sekian lama.

AYAT 67

Page 48: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

Artinya: “ Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta),

mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di

tengah-tengah antara yang demikian”

Setelah menyebutkan hubungan hamba-hamba Allah itu dengan makhluk

dan Khaliq, kini dilukiskan sifat mereka menyangkut harta benda. Ayat di atas

menyatakan bahwa: Dan mereka juga adalah orang-orang yang apabila bernafkah

yakni membelanjakan harta mereka, baik untuk dirinya, maupun keluarga atao

orang lain, mereka tidak berlebih-lebihan dan tidak pula kikir, dan adalah ia yakni

pembelanjaan mereka pertengahan antara keduanya.

Kata ( ايسزفى ) yusrifu terambil dari kata (سزف) sarf yaitu melampaui

batas kewajaran sesuai dengan kondisi yang bernafkah dan yang diberi nafkah.

Walaupun Anda kaya raya, namun Anda tercela jika memberi anak kecil melebihi

kebutuhannya, namun Anda tercela jika memberi seseorang ewasa yang butuh

lagi dapat bekerja, sebanyak pemberian Anda kepada sang anak itu.

Kata ( ايقتزو ) yaqturu adalah lawan dari ( ايسزفى ) yusrifu. Ia adalah

memberi kurang dari apa yang dapat diberikan sesuai dengan keadaan pemberi

dan penerima.

Ayat ini mengisyaratkan bahwa hamba-hamba Allah itu memiliki harta

benda sehingga mereka bernafkah dan bahwa harta itu mencukupi kebutuhan

mereka sehingga mereka dapat menyisihkan sedikit atau banyak dari harta

tersebut. Ini juga mengandung isyarat bahwa mereka sukses dalam usaha mereka

meraih kebutuhan hidup, bukannya orang-orang yang mengandalkan bantuan

Page 49: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

orang lain. Ini akan semakin jelas, jika kita sependapat dengan ulama yang

menegaskan bahwa nafkah yang dimaksud di sini adalah nafkah sunnah, bukan

nafkah wajib. Dengan alasan, bahwa berlebihan dalam nafkah terlarang atau

tercelah, sebagaimana sebaliknya, yakni walau sedikit sekali dari pengeluaran

harta yang bersifat haram adalah tercela.

Kata ( اقىام ) qawaman berarti adil, moderat dan pertengahan. Melalui

anjuran ini, Allah swt dan Rasul saw, mengantar manusia untuk dapat memelihara

hartanya, tidak memboroskan sehingga habis, tetapi dalam saat yang sama tidak

menahannya sama sekali sehingga mengorbankan kepentingan pribadi, keluarga

ataupun siapa yang butuh. Memelihara sesuatu yang baik termasuk harta

sehingga selalu tersedia dan berkelanjutan, merupakan perintah agama. Moderasi

dan sikap pertengahan yang dimaksud ini, adalah dalam kondisi normal dan

umum. Tetapi bila situasi menghendaki penafkahan seluruh harta, maka moderasi

dimaksud tidak berlaku. Sayyidina Abu Bakar ra. Menafkahkan seluruh hartanya

dan Sayyidina „Utsman ra, menafkahkan setengah dari miliknya, pada saat

mobilisasi umum dalam rangka persiapan perang. Ini karena berjihad menuntut

pengarahan semua kemampuan, hingga tujuan tercapai. Dengan kata lain,

moderasi itu hendaknya dilihat dari kondisi masing-masing orang dan keluarga

serta situasi yang dihadapi.

Page 50: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

BAB III

MUNASABAH DAN ASBABUN NUZUL

SURAT AL-FURQON 19: 63-67

A. MUNASABAH

1. Pengertian Munasabah

Kata munasabah berasal dari kata مناسبة –يناسب –ناسب yang berarti

hubungan sesuatu dengan sesuatu yang lain. Munasabah berarti

muqarabah )مقاربة) atau kedekatan dan kemiripan. Hal ini tentunya bisa

terjadi antara dua hal atau lebih, sedangkan kemiripan tersebut daoat

terjadi pada seluruh unsur-unsurnya, dapat juga terjadi pada sebagiannya

saja. Dengan demikian munasabah menurut istilah adalah adanya

kecocokan, kepantasan dan keserasian antara ayat dengan ayat atau surat

dengan surat, atau munasabah adalah kemiripan yang terdapat pada hal-

hal tertentu dalam al-Qur‟an baik pada surat maupun pada ayat-ayatnya

yang menghubungkan antara uraian yang satu dengan yang lainnya

(Budiharjo,2012: 39).

2. Munasabah Antar Ayat

munasabah antar ayat dalam al-Qur‟an, yaitu hubungan atau persesuaian

antara ayat yang satu dengan yang lain. Dengan penjelasan dan contoh

yang telah penulis kemukakan di atas.

Page 51: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

a. Munasabah surat al-Furqon ayat 63 dengan ayat pada surat yang

lain dalam al-Qur‟an

Artinya : Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-

orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-

orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang

mengandung) keselamatan.

Pada hamba Allah yang berhak menerima ganjaran dan pahala dari

Tuhanya ialah orang yang berjalan dengan tenang dan sopan, tidak

menghentak-hentakkan kaki maupun terompahnya dengan congklak dan

sombong.

Diriwayatkan bahwa Umar r.a melihat seorang budak berjalan dengan

sombong. Umar berkata, “ sesungguhnya berjalan dengan sombong itu adalah

berjalan yang dibenci, kecuali jika dilakukan di jalan Allah. Sesungguhnya

Allah telah memuji beberapa kaum.” Lalu dia membaca : wa „ibadur-

rahmanil-Lazzina yamsyuna „alal-ardi haunan,” maka bersikaplah sederhana

dalam kamu berjalan.”

Ibnu Abbas mengatakan, orang-orang Mu‟min yang berjalan itu adalah

ulama yang bersikap lemah-lembut, sopan dan menjaga kehormatanya.

Mengenai gambaran nabi saw, dikatakan, apabila tergelincir beliau

mengangkat kakinya dengan kuat, beliau melangkah dengan sedikit condong

Page 52: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

kedepan, berjalan dengan halus dan tenang, langkahnya lebar, dan apabila

berjalan, seakan ia sedang berada pada jalan yang menurun, yakni, beliau

mengangkat kakinya dengan cepat dan melebarkan langkahnya, berbeda

dengan orang yang berjalan dengan menyombongkan diri, semua itu beliau

lakukan dengan halus dan pasti tanpa tergesa-gesa, karena itu dikatakan,

seakan beliau berjalan pada jalan yang menurun. Demikian dikemukakan oleh

Al-qodi „iyad di dalam Asy-Syifa‟.

Yaitu dengan langkah yang tenang dan anggun, tidak sombong, dan

tidak angkuh. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-

Nya:

Artinya, Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi Ini dengan

sombong, Karena Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus

bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.

Cara jalan mereka tidak sombong, tidak angkuh, tidak jahat, dan tidak

takabur. Tetapi makna yang dimaksud bukanlah orang-orang mukmin itu

berjalan dengan langkah seperti orang sakit, karena dibuat-buat dan pamer.

Karena sesungguhnya penghulu anak Adam (yakni Nabi Saw.) apabila

berjalan seakan-akan sedang turun dari tempat yang tinggi (yakni dengan

langkah yang tepat) seakan-akan bumi melipatkan diri untuknya.

Page 53: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

Sebagian ulama Salaf memakruhkan berjalan dengan langkah yang

lemah dan dibuat-buat, sehingga diriwayatkan dari Umar bahwa ia melihat

seorang pemuda berjalan pelan-pelan. Maka ia bertanya, "Mengapa kamu

berjalan pelan? Apakah kamu sedang sakit?" Pemuda itu menjawab, "Tidak,

wahai Amirul Mu-minin." Maka Umar memukulnya dengan cambuk dan

memerintahkan kepadanya agar berjalan dengan langkah yang kuat.

Artinya :” dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka

mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan”

Jika mereka disapa oleh orang-orang bodoh dengan perkataan yang

buruk, mereka tidak membalasnya dengan perkataan yang serupa, tetapi

memberi maaf dan hanya mengatakan yang baik, Rasulullah saw., jika

meNdapat perlakuan yang kasar dari orang yang jahil, hali itu membuat beliau

semakin penyantun,

Hasan al-Basri mengatakan, mereka adalah para penyantun yang tidak

jahil. Jika mereka dijahili, maka mereka bersikap penyantun dan tidak jahil.

Ini adlah sikap mereka di siang hari, bagaimana sikap mereka di malam hari?

Sungguh malam yang paling baik, mereka meneguhkan keimanan dan

mengalirkan air mata, memohon kepada Allah agar dimerdekakan dari

perbudakan.

Page 54: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

Dalam surat Ali „imran dijelaskan tentang bagaimana sifat sabar

terhadap orang jahil yang tidak beriman kepada Allah.

Artinya; “ kamu pasti akan diuji dengan hartamu dan dirimu. Dan

pasti kamu akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari

orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang musrik

jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu

termasuk urusan yang (patut) diutamakan. (Ali „Imran/3: 186)

Ayat diatas mengingatkan kita bahwa cemoohan dan pelecehan dari

musuh-musuh islam selalu akan terjadi dan tidak akan terhenti. Kesan ini bisa

ditangkap dari penggunaan kata latublawunna ( kamu sungguh-sungguh akan

diuji ) yang menggunakan bentuk kata kerja mudhore‟ (masa kini dan masa

yang akan dating). Gangguan dan sikap melecehkan itu lahir akibat banyak

faktor. (Lajnah Penashihan Mushaf al-Qur‟an kementerian Agama RI, 2010:

320)

Dalam surat al-Muzzammil/73:10 juga dijelaskan:

Page 55: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

“ dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah

mereka dengan cara yang baik (al-Muzzammil/73:10)

Ayat ini berisi perintah kepada nabi Muhammad SAW agar ia

bersabar, yakni menahan diri, mengendalikan diri dan tidak bersikap reaktif

emosional terhadap ucapan-ucapan dari mereka yang tidak beriman. (Lajnah

Penashihan Mushaf al-Qur‟an Kementerian Agama RI, 2010: 321).

c. Munasabah surat al-Furqon ayat 64 dengan ayat pada surat yang lain

dalam al-Qur‟an

Artinya: Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri

untuk Tuhan mereka.

Diungkapkanya ibadah dengan bangun malam secara khusus, karena

ibadah pada malam lebih terhindar dari berlaku riya‟. Ibnu Abbas

mengatakan, barang siapa melaksanakan shalat dua rakaat atau lebih setelah

salat isya‟ berarti ia telah bermalam dengan bangun bersujud kepada Allah.

Al-Kalbi mengatakan, barang siapa mengerjakan shalat dua raka‟at setelah

shalat Magrib dan empat raka‟at setelah Isya‟ berarti ia telah bermalam

dengan bangun bersujud kepada Allah.

Page 56: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

Serupa dengan ayat tersebut ialah firman Allah dalam ayat-ayat berikut:

Artinya : “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu

berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka

menafkahkan apa-apa rezki yang kami berikan.(As-sajdah,32:16)

Artinya: “Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam.Dan selalu

memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar (Az-zariat,51: 17-18)

Bangun di malam hari setelah tidur, untuk kemudian melakukan shalat

tahajjud bukanlah hal yang mudah dilakukan. Tetapi apabila kita

membiasakan diri, maka secara otomatis pada saatnya kita akan terbangun,

sehingga hal seperti ini mudah saja untuk dilakukan. Mengapa tahajjud ini

penting? Karena jika ibadah dilakukan di tempat yang sepi, maka konsentrasi

kita akan lebih terpusat, dibandingkan ibadah di tengah keramaian.

Menurut pandangan para ulama, shalat tahajjud merupakan shalat

sunnat muakkad, yaitu shalat sunnat yang senantiasa dilakukan oleh

Rasulullah. Shalat sunnat tahajjud biasa dilakukan paling tidak dua raka‟at,

umumnya dilakukan delapan raka‟at, ditambah dengan witir tiga raka‟at.

Begitu besar pahala yang didapatkan oleh orang-orang yang senantiasa

Page 57: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

melaksanakan shalat tahajjud, karena tidak banyak orang yang mampu

melakukan shalat tahajjud itu pada setiap malamnya. (Lajnah Penashihan

Mushaf al-Qur‟an Kementerian Agama RI, 2010: 25).

d. Munasabah surat al-Furqon ayat 65-66 dengan ayat pada surat yang lain

dalam al-Qur‟an

Artinya: Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, jauhkan

azab Jahannam dari kami, Sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan

yang kekal".

Orang-orang yang memohon kepada Allah agar dia memalingkan mereka dari

azab jahannam dan penderitaannya yang sangat keras.

Di sini Allah memuji mereka, sekalipun mereka telah bergaul dengan baik

dengan sesama makhluk dan sungguh-sungguh beribadah dengan sang Khaliq

yang tidak mempunyai sekutu, namun mereka senatiasa takut kepada azab-

Nya dan berdo‟a agar dia memalingkan mereka darinya, tidak menumpukkah

harapan pada amal yang telah mereka lakukan. Hal ini ditegaskan oleh Allah

dalam firman-Nya yang lain:

Artinya: “ Dan orang-orang yang memberikan apa yang Telah mereka

berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) Sesungguhnya

mereka akan kembali kepada Tuhan mereka. (Al-Mu‟minun, 23:60)

Page 58: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

Maksudnya: Karena tahu bahwa mereka akan kembali kepada Tuhan untuk

dihisab, Maka mereka khawatir kalau-kalau pemberian-pemberian (sedekah-

sedekah) yang mereka berikan, dan amal ibadah yang mereka kerjakan itu

tidak diterima Tuhan.

Kemudian Allah mengemukakan dengan dua alasan mengapa mereka

mengajukan permohonan itu :

Artinya: Sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal".

Karena azab jahanam itu adalah kebinasaan yang kekal dan kerugian

yang pasti

Artinya: Sesungguhnya Jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap

dan tempat kediaman.

Karena, jahannam itu adalah seburuk-buruk tempat tinggal dan tempat

menetap. Mereka mengatakan demikian berdasarkan pengetahuan yang

mereka miliki. Mereka adalah orang yang paling tahu tentang besarnya

apa yang mereka mohon, maka hal itu lebih memudahkan mereka agar

memperolaeh apa yang mereka inginkan. Setiap Yang Berhutang Akan

Meninggalkan Hutangnya Kecuali Yang berhutang Jahannam.

Page 59: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

e. Munasabah surat al-Furqon ayat 67 dengan ayat pada surat yang lain

dalam al-Qur‟an

Artinya : “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka

tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di

tengah-tengah antara yang demikian”.

Apabila orang yang beriman yang ingin membelanjakan sesuatu, maka

ketika membelanjakannya dia tidak terlalu boros, dan juga tidak boleh

terlalu kikir, melainkan berada di tengah-tengah (moderat).(Ahmad

thib Raya, 2008: 3) Allah juga menjelaskan sikap moderat ini dalam

al-Qur‟an surat al-Isra‟:26

Artinya: Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan

haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan

janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.

(Q.S. al-Isra‟/17: 26).

B. ASBABUN NUZUL

Al-Qur‟an diturunkan Allah untuk menjadi petunjuk bagi manusia dalam

upaya mencapai kebahagian baik di dunia maupun di akhirat nanti. Oleh

karena itu, al-Qur‟an diturunkan sesuai dengan kebutuhan orang perorang dan

Page 60: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut, Departemen Agama RI (2009:228)

menyatakan bahwa al-Qur‟an ada pula yang turun tanpa sebab, dan ada pula

ayat-ayat yang diturunkan setelah terjadinya suatu peristiwa yang perlu

direspon atau persoalan yang perlu dijawab. Peristiwa atau persoalan yang

melatarbelakangi turun ayat itu disebut asbabun nuzul (sebab turun ayat).

Selaras dengan pernyataan di atas, Efendi dan Fathurrohman (2014: 77)

menyatakan bahwa al-Qur‟an turun dalam dua kategori, kategori pertama

yaitu al-Qur‟an turun tanpa sebab (ibtida‟i) yaitu ayat al-Qur‟an yang turun

atas dasar kehendak Allah semata. Kategori kedua, ayat al-Qur‟an turun

karena ada sebab, inilah yang popular disebut asbab al-nuzul.

Pada penelitian ini penulis tidak menemukan informasi mengenai asbabun

nuzul Q.S. al-Furqon: 63-67 seluruhnya baik dari sumber buku, internet

maupun sumber informasi lainnya karena pada kenyataannya tidak ada

penjelasan mengenai sejarah atau sebab turunnya ayat tersebut.

Page 61: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

BAB IV

PEMBAHASAN

Ayat 63

Artinya : “ Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah)

orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila

orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata

(yang mengandung) keselamatan”.

A. Tafsir al-Furqon karya Ahmad Musthofa Al- Maraghy

1. Sifat hamba Allah dalam berjalan

Pada ayat 63 menggambarkan bagaimana sifat „ibadurrahman yang di

kehendaki Allah Swt yang pada ayat ini mufasir menggambarkan sifat yang

dimaksud dengan hamba-hamba tuhan yang berjalan dimuka bumi dengan

rendah hati adalah dengan penggambaran akhlak Rasulullah Muhammad Saw

yang selalu menunjukkan sifat halus ,tenang, langkahnya lebar tanpa tergesa-

gesa ketika berjalan dalam keadaan yang menanjak ataupun jalan yang

banyak rintangan beliau berjalan seakan-akan berjalan pada jalan yang

menurun.

Page 62: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

2. Sifat hamba Allah terhadap orang jahil

Pada ahir ayat allah menyampaikan bagaimana Sifat yang harus ditampakkan

oleh hamba allah yang beriman ketika bertemu dengan orang jahil “ dan

apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata

(yang mengandung ) keselamatan, pada akhir ayat ini mufassir menerangkan

bagaimana sifat yang ditunjukkan Rasulullah Saw yang pada masa perjuangan

beliau dalam menegakkan agama Allah yang tiada henti mendapatkan

perlakuan yang tidak baik dari orang-orang jahil kafir Quraisy seperti contoh

yang di tuliskan mufassir ketika rasul mendapatkan sapaan dengan hujatan,

ketika rasul mendapat perlakuan yang kasar, maka Rasulullah tidak sekalimun

membalas dengan perlakuan yang sama, melainkan sifat yang ditunjukkan

adalah sifat sebalikya dengan membalas perlakuan itu dengan lemah lembut

dan semakin penyantun, sehingga tidak sedikit yang mengikuti ajaran

rasulullah karena keteladanan sifat yang ditunjukkan beliau.

B. Tafsir An-Nur karya Teungku Muhammad Hasbhi Ash-Shiddieqy

1. Sifat hamba Allah ketika berjalan

Dalam ayat ini mufassir mengambarkan bagaimana sifat seorang mu‟min

dalam berjalan adalah dengan lemah lembut, tenang, dan khudu‟ namun

berjalan yang dimaksud bukan berjalan menyerupai orang yang lemah

seakan-akan ia sakit berpura-pura tunduk dengan maksud

Page 63: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

memperlihatkan kesalahan diri, tetapi yang dimaksud adalah dengan tidak

memperlihatkan sikap congkak dan takabur (besar kepala).

2. Sifat hamba Allah terhadap orang jahil

Hamba allah yang beriman diterangkan oleh mufassir adalah hamba yang

apabila diganggu oleh orang tidak berakal (jahil) mereka menyabut

gangguan itu dengan cara yang baik dan simpatik yaitu dengan ucapan

yang, mengandung perdamaian.

C. Tafsir Al- Misbah karya M. Quraish Shihab

1. Sifat hamba Allah ketika berjalan

Dalam ayat ini mufssir menerangkan bagaimana makna yamsyu (berjalan)

dengan penggambaran cara berjalan dengan tidak angkuh atau kasar,

dalam konteks cara berjalan nabi saw, mengingatkan agar seseorang tidak

berjalan dengan angkuh dengan membusungkan dada. Namun ketika

beliau melihat seorang sahabat berjalan dengan penuh semangat dan

terkesan tergesa-gesa beliau mengatakan “ sungguh cara jalan ini dibenci

oleh allah, kecuali dalam situasi perang ini”.

Pada ayat ini juga mufassir menerangkan bagaimana makna kata “yamsyu

„alal ardhi haunan” dengan pengambaran yang lebih luas dalam keadaan

sekarang yakni makna “haunan” di implementasikan dalam bentuk

menjalankan aturan yang telah dibuat dan disepakati seperti disiplin lalu

lintas dan penghormatan terhadap rambu-rambunya. Tidak ada yang

melanggar dengan sengaja peraturan lalu lintas kecuali orang-orang yang

Page 64: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

angkuh atau ingin menang sendiri sehingga berjalan dengan cepat dengan

melecehkan kiri kananya.

Sementara itu mufassir juga menerangkan bagaimana pemahaman

sebagian ulama‟ yang menjelaskan bahwa kata “yamsyu” bermakna lebih

luas yakni mengandung arti interaksi antar manusia maupun dengan alam,

bahwa melakukan interaksi dengan pihak lain dengansebaik-baiknya dan

selalu mengedepankan manfaat dari setiap perjalanan atau kegiatan

interaksi tersebut.

2. Sifat hamba Allah terhadap orang jahil

Kata Jahil (jahilun) yang terdapat dalam ayat 63 ini diterangkan oleh

mufassir bukan sekedar dalam arti seorang yang tidak tahu, tetapi juga

dalam arti pelaku yang kehilangan control dirinya sehingga melakukan

hal-hal tidak wajar, atar dorongan nafsu, kepentingan sementara, maupun

kepicikan pandangan, dan mengabaikan kepentingan illahiyah.

Sedangkan kata salaman ( salaman) pada ahir ayat 63 bermakna berkisar

pada keselamatan dan keterhindaran dari segala yang tercela. Berkaitan

kat ini mufassir juga menuliskan bahwa keselamatan adalah batas antara

keharmonisan atau kedekatan dengan perpisahan, serta batas anrata rahmat

dengan siksaan dan juga makna as-salam bermakna sapaan perpisahan,

dengan demikian bahwa hamba Allah Ar-rahman itu bila disapa oleh

orang orang jahil mereka meninggalkan tempat menuju tempat lain

dimana memereka tidak berinteraksi dengan sang jahil itu.

Page 65: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

Maka mufassir menegaskan berinteraksi dengan orang jahil yang

disebutkan di atas adalah dengan tidak merespon atau menanggapi serta

membalas hujatan, kedengkian dan ketidak adilan karena membalas akan

menjadikan seorang mu‟min sama dengan mengikuti kejahilan dan ikut

dalam kesesatan.

Ayat 64

Artinya: Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan

berdiri untuk Tuhan mereka.

Pada ayat 64 (tulis ayat) semua mufasir menuliskan bagaimana sifat

(akhlak) seorang hamba terhadap Tuhanya dikala mengisi malam hari

baik seluruhnya maupun pada waktu tertentu yang dikerjakan dengan

penuh ketulusan, sebagai wujud pengabdian seorang hamba terhadap

tuhanyayang semata-mata atas dorongan cinta kepada Allah SWT.

Mufassir juga menyimpulkan bahwa ibadah ini adalah ibadah sholat pada

malam hari yang merupakan ibadah seorang mu‟min yang dikerjakan

dengan penuh ketulusan tanpa di sertai sifat riya‟ dan kesombongan.

Ayat 65

Page 66: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

Artinya: Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, jauhkan

azab Jahannam dari kami, Sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan

yang kekal".

Pada awal ayat 65 (tulis) ketiga mufassir mengambarkan bagaimana

sifat taqorrub seorang hamba Allah yang benar-benar mu‟min memiliki rasa

atau kehawatiran yang sama terhadap semua amal kebaikan yang telah mereka

lakukan, kalau-kalau pemberian-pemberian (sedekah-sedekah) yang mereka

berikan, dan amal ibadah yang mereka kerjakan tidak diterima Tuhan.

Keperihatinan dan rasa takut mereka berdampingan dengan harapan dan

optimism mereka, ini ditandai dengan permohonan mereka dalam bentuk doa

yang diabadikan dalam ayat ini “ Ya, Tuhan kami, jauhkan azab jahanam dari

kami”.

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa hamba yang mu‟min selalu merasa

bahwa amalan yang telah mereka lakukan belumlah cukup untuk dijadikan

jaminan mendapatkan surga, maka hamba-hamba ini selalu berharap dengan

do‟a dengan ucapan “ ya, Tuhan kami jauhkanlah kami dari siksa neraka

jahannam”.

Ayat 66

Page 67: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

Artinya: Sesungguhnya Jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan

tempat kediaman.

Pada ayat 66 (ditulis) di jelaskan bahwa hamba Allah yang mu‟min

sadar bahwa neraka jahannam adalah seburuk-buruk tempat kembali pada hari

akhir kelak, oleh karena itu, mereka terus berusaha dengan segala daya upaya

melakukan apa yang telah dikehendaki oleh ilmu atau pengetahuan yang

mereka miliki tentang daya upaya yang dapat menjauhkan dari balasan kekal

abadi di neraka jahannam.

Ayat 67

Artinya: Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta),

mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan

itu) di tengah-tengah antara yang demikian.

Pada ayat 67 dalam tafsir al-Maraghi dan tafsir An-Nuur kedua

mufassir menuliskan bagaimana sifat mu‟min dalam membelanjakan dan

menggunakan harta yang dimilikinya seperti yang Allah wahyukan dalam ayat

67, yaitu hamba Allah yang benar-benar mu‟min yidak akan melampaui batas

dalam mengeluarkan hartanya dan tidak pula berlaku kikir terhadap diri

ataupun terhadap keluarga. Mereka mengeluarkan nafkah secara seimbang

Page 68: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

tidak melampaui batas dan tidak pula sangat kurang dari batas, ini merupakan

dasar berhemat yang dianjurkan oleh al-Qur‟an.

Dalam tafsir Al-Misbah mufasir menuliskan lebih terperinci tentang

bagaimana cara seorang mu‟min dalam membelanjakan dan memanfaatkan

harta yang ia miliki sesuai dengan kondisi yang bernafkah dan yang diberi

nafkah, mufassir mencontohkan bagaimana cara memberi nafkah, anda tercela

jika memberi anak kecil melebihi kebutuhanya, namun anda tercela juka

memberi seorang dewasa yang butuh lagi dapat bekerja, sebanyak pemberian

anda kepada sang anak itu.

Dalam ayat ini mufassir juga menuliskan kandungan isi terkait dengan

bagaimana anjuran Rasulullah agar supaya kita berhemat dalam mengelola

harta yang dimiliki, dan juga terkandung bagaimana seorang yang mempunyai

harta yang telah ucup untuk kebutuhanya agar menyisihkan sebagian harta itu

untuk menjalankan amalan sunnah seperti berinfak sesuai kemampuan namun

tidak mengabaikan nafkah yang wajib untuk dirinya dan keluarganya sehingga

mengabaikan kepentingan pribadi.

Menafkahkan harta secara moderat (pertengahan) yaitu menafkahkan

harta dalam kondisi yang umum, meski demikian dalam situasi menghendaki

menafkahkan seluruh harta, maka moderasi dimaksud tidar berlaku. Mufassir

menuliskan bagaimana sahabat Abu Bakar menyumbangkan seluruh hartanya,

Page 69: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

dan sayyidina „Usman bin Affan menafkahkan setengah dari harta yang

dimilikinya. Dengan kata lain, modernisatau sifat petengahan ini hendaknya

dilihat dari kondisi masing-masing orang dan keluarga serta situasi yang

dihadapi.

Page 70: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Isi kandungan surat al-Furqon ayat 63-67 menurut para mufassir dalam nilai

pendidikan dan akhlak

Nilai pendidikan akhlak yang terkandung dalam surat al-Furqon mengacu

pada bagaimana penggambaran akhlak Rasulullah Muhammad Saw yang

selalu menunjukkan sifat halus, tenang, langkahnya lebar tanpa tergesa-gesa

ketika berjalan dalam keadaan yang menanjak ataupun jalan yang banyak

rintangan beliau berjalan seakan-akan berjalan pada jalan yang menurun.

Ketika rasul mendapatkan sapaan dengan hujatan dan mendapat perlakuan

yang kasar, maka Rasulullah tidak sekalipun membalas dengan perlakuan

yang sama, melainkan sifat yang ditunjukkan adalah sifat sebalikya dengan

membalas perlakuan itu dengan lemah lembut dan semakin penyantun,

sehingga tidak sedikit yang mengikuti ajaran rasulullah karena keteladanan

sifat yang ditunjukkan beliau dalam berinteraksi social dan bentuk toleransi

yang baik.

Kemudian bila di implementasikan dalam bentuk menjalankan aturan yang

telah dibuat dan disepakati seperti disiplin lalu lintas dan penghormatan

Page 71: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

terhadap rambu-rambunya. Tidak ada yang melanggar dengan sengaja

peraturan lalu lintas kecuali orang-orang yang angkuh atau ingin menang

sendiri sehingga berjalan dengan cepat dengan melecehkan kiri kananya.

Bentuk anjuran pemdidikan akhlak yang berupa wujud pengabdian seorang

hamba kepada tuhannya adalah ibadah sholat pada malam hari yang

merupakan ibadah seorang mu‟min yang dikerjakan dengan penuh ketulusan

tanpa di sertai sifat riya‟ dan kesombongan yang semata-mata hanya atas

dorongan cinta kepada Allah SWT, yang merupakan bentuk pendidikan dalam

disiplin dengan waktu yang telah Allah berikan.

Dalam hal pendidikan yang selalu muhasabah (introveksi diri), seorang

hamba yang beriman senantiasa memiliki rasa kehawatiran terhadap semua

amal kebaikan yang telah mereka lakukan, kalau-kalau pemberian-pemberian

yang mereka berikan, dan amal ibadah yang mereka kerjakan tidak diterima

Tuhan dan memahami bagaimana buruknya balasan yang berupa neraka

jahannam. Keperihatinan ini menjadikan motifasi untu selalu mendekatkan

diri kepada Allah SWT yang tercermin dari do‟a-do‟a yang selalu dipanjatkan.

Dalam anjuran selalu hidup dalam kesemimbangan penafkahan harta.

Hamba Allah yang benar-benar mu‟min tidak akan melampaui batas dalam

mengeluarkan hartanya dan tidak pula berlaku kikir terhadap diri ataupun

terhadap keluarga. Menafkahkan harta secara moderat (pertengahan) yaitu

menafkahkan harta dalam kondisi yang umum, meski demikian dalam situasi

Page 72: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

menghendaki menafkahkan seluruh harta, maka moderasi dimaksud tidar

berlaku. Mereka mengeluarkan nafkah secara seimbang tidak melampaui

batas dan tidak pula sangat kurang dari batas, ini merupakan dasar berhemat

yang dianjurkan oleh al-Qur‟an.

3. Saran

Sebagaimana tujuan Allah mengutus para Rasul-Nya ke muka bumi

ini adalah membenarkan sekaligus menyempurnakan akhlak manusia yang

pada saat itu akhlak manusia benar-benar dalam keadaan yang sangat

memprihatinkan, sampai-sampai predikat zaman pada saat sebelum datangnya

utusan Allah yang bernama Muhammad disebut zaman kebodohan

(jahiliyah). Predikat ini bukan karena rendahnya kualitas hidup manusia pada

saat itu, melainkan kualitas akhlak dan ketuhanan yang sangat buruk.

Dari penelitian ini penulis menyarankan sebagai berikut:

1. Untuk pendidik

Bagi pendidik yang semua tingkah laku selalu dijadikan fokus perhatian

atau model bagi peserta didiknya, hendaknya memahami bagaimana

karakter akhlak yang harus ditampilkan yang selalu mengacu pada yang

telah penulis sampaikan, serta menjadikan Nabi muhammd SAW sebagai

acuan atau suri tauladan sebagai referensi karakter akhlak.

Page 73: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

2. Untuk lembaga pendidikan

Lembaga pendidikan yang merupakan wadah yang sangat setrategis

dalam pembinaan, pendidikan dan pembentukan karakter peserta didik.

Hendaknya selalu mengemas setiap kurikulum dan tujuan

penyelenggaraan pendidikanya mengacu pada pembentukan katakter yang

sesuai dengan tuntunan yang telah penulis sajikan dalam skripsi ini,

sehingga selain kecerdasan dalam pelajaran peserta didik kuat dalam

nilai-nilai akhlak.

3. Untuk penulis

Bahwa hasil dari analisis penelitian tentang nilai-nilai pendidikan akhlak

dalam surat al-Furqon ayat 63-67 tidak hanya sebatas sebagai tugas dalam

sarat mendapatkan gelar, melaikan penulis harus menjadiakan hasil

penelitian ini sebagai pengetahuan yang bener-benar di implementasikan

dalam kehidupan sehari-hari. Dan semoga benar-benar dapat

melaksanakanya. Aamiin.

Page 74: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk
Page 75: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk
Page 76: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk
Page 77: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk
Page 78: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk
Page 79: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk
Page 80: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2034/1/SKRIPSI...NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Umi Rochmatul Ummah

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat, tanggal lahir : Boyolali, 19 Juni 1990

Agama : Islam

Alamat : Karangboyo, RT 03 RW 08, Kiringan, kec. Boyolali kab.

Boyolali

Riwayat pendidikan :

1. SD

SDN Kiringan 02 kec.Boyolali, lulus tahun 2002

2. SLTP

a. MTs Pembangunan Kikil, Arjosari, Pacitan, Jawa Timur, lulus tahun

2005

b. MTs Salafiyah PONPES Tremas, Arjosari, Pacitan, Jawa Timur, lulus

tahun 2008

3. SLTA

a. MA Pembangunan, Kikil, Arjosari, Pacitan, Jawa Timur, lulus tahun

2008

b. MA Mu‟adallah PONPES Tremas, Arjosari, Pacitan, Jawa Timur, lulus

tahun 2011

4. Pendidikan Tinggi

IAIN Salatiga ( Semester Akhir “Skripsi” )

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Boyolali, 31 Agustus 2017

Yang bertanda tangan,

( Umi Rochmatul Ummah )