nabi muhammad saw pernah bersabda bahwa islam akan pecah menjadi 73 golongan

32
73 Golongan Umat Nabi SAW Tentang Islam akan terpecah menjadi banyak golongan “Akan ada segolongan umatku yang tetap atas Kebenaran sampai Hari Kiamat dan mereka tetap atas Kebenaran itu.” HR. Bukhari dan Muslim. Rasulullah Saw lewat riwayat Sayidina Jabir Ibnu Abdullah R.A bersabda : “ Akan ada generasi penerus dari umatku yang akan memperjuangkan yang haq, kamu akan mengetahui mereka nanti pada hari kiamat, dan kemudian Isa bin Maryam akan datang, dan orang-orang akan berkata, “Wahai Isa, pimpinlah jamaa’ah (sholat), ia akan berkata, “Tidak, kamu memimpin satu sama lain, Allah memberikan kehormatan pada umat ini (Islam) bahwa tidak seorang pun akan memimpin mereka kecuali Rasulullah SAW dan orang-orang mereka sendiri.” Hadis tentang sejumlah 73 golongan yang terpecah dalam Islam Sayidina Abu Hurairah R.A meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Orang-orang Yahudi terpecah kedalam 71 atau 72 golongan, demikian juga orang-orang Nasrani, dan umatku akan terbagi kedalam 73 golongan.” HR. Sunan Abu Daud. Dalam sebuah kesempatan, Sayidina Muawiyah bin Abu Sofyan R.A berdiri dan memberikan khutbah dan dalam khutbahnya diriwayatkan bahwa dia berkata, “Rasulullah SAW bangkit dan memberikan khutbah, dalam khutbahnya beliau berkata, 'Millah ini akan terbagi ke dalam 73 golongan, seluruhnya akan masuk neraka, (hanya) satu yang masuk surga, mereka itu Al-Jamaa’ah, Al-Jamaa’ah. Dan dari kalangan

Upload: zahir-linda

Post on 04-Jul-2015

1.118 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Nabi Muhammad SAW Pernah Bersabda Bahwa Islam Akan Pecah Menjadi 73 Golongan

73 Golongan Umat Nabi SAW

Tentang Islam akan terpecah menjadi banyak golongan

“Akan ada segolongan umatku yang tetap atas Kebenaran sampai Hari Kiamat dan mereka tetap atas Kebenaran itu.” HR. Bukhari dan Muslim.

Rasulullah Saw lewat riwayat Sayidina Jabir Ibnu Abdullah R.A bersabda :

“ Akan ada generasi penerus dari umatku yang akan memperjuangkan yang haq, kamu akan mengetahui mereka nanti pada hari kiamat, dan kemudian Isa bin Maryam akan datang, dan orang-orang akan berkata, “Wahai Isa, pimpinlah jamaa’ah (sholat), ia akan berkata, “Tidak, kamu memimpin satu sama lain, Allah memberikan kehormatan pada umat ini (Islam) bahwa tidak seorang pun akan memimpin mereka kecuali Rasulullah SAW dan orang-orang mereka sendiri.”

Hadis tentang sejumlah 73 golongan yang terpecah dalam Islam

Sayidina Abu Hurairah R.A meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda :

“Orang-orang Yahudi terpecah kedalam 71 atau 72 golongan, demikian juga orang-orang Nasrani, dan umatku akan terbagi kedalam 73 golongan.” HR. Sunan Abu Daud.

Dalam sebuah kesempatan, Sayidina Muawiyah bin Abu Sofyan R.A berdiri dan memberikan khutbah dan dalam khutbahnya diriwayatkan bahwa dia berkata, “Rasulullah SAW bangkit dan memberikan khutbah, dalam khutbahnya beliau berkata, 'Millah ini akan terbagi ke dalam 73 golongan, seluruhnya akan masuk neraka, (hanya) satu yang masuk surga, mereka itu Al-Jamaa’ah, Al-Jamaa’ah. Dan dari kalangan umatku akan ada golongan yang mengikuti hawa nafsunya, seperti anjing mengikuti tuannya, sampai hawa nafsunya itu tidak menyisakan anggota tubuh, daging, urat nadi (pembuluh darah) maupun tulang kecuali semua mengikuti hawa nafsunya.” HR. Sunan Abu Daud.

Dari Sayidina Auf bin Malik R.A, dia berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda:"Yahudi telah berpecah menjadi 71 golongan, satu golongan di surga dan 70 golongan di neraka. Dan Nashara telah berpecah belah menjadi 72 golongan, 71 golongan di neraka dan satu di surga. Dan demi Allah yang jiwa Muhammad ada dalam tangan-Nya umatku ini pasti akan berpecah belah menjadi 73 golongan, satu golongan di surga dan 72 golongan di neraka." Lalu beliau ditanya: "Wahai Rasulullah Saw siapakah mereka ?" Beliau menjawab: "Al Jamaah." HR Sunan Ibnu Majah.

Page 2: Nabi Muhammad SAW Pernah Bersabda Bahwa Islam Akan Pecah Menjadi 73 Golongan

Sayidina Anas bin Malik R.A meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Orang-orang Bani Israil akan terpecah menjadi 71 golongan dan umatku akan terpecah kedalam 73 golongan, seluruhnya akan masuk neraka, kecuali satu, yaitu Al-Jamaa’ah.” HR. Sunan Ibnu Majah.

“Bahwasannya bani Israel telah berfirqah sebanyak 72 firqah dan akan berfirqah umatku sebanyak 73 firqah, semuanya akan masuk Neraka kecuali satu.” Sahabat-sahabat yang mendengar ucapan ini bertanya: “Siapakah yang satu itu Ya Rasulullah Saw?” Rasulullah Saw menjawab: ” Yang satu itu ialah orang yang berpegang sebagai peganganku dan pegangan sahabat-sahabatku R.A.” HR Imam Tirmizi.

Sayidina Abdullah Ibnu Amru R.A meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda : “Umatku akan menyerupai Bani Israil selangkah demi selangkah. Bahkan jika seseorang dari mereka menyetubuhi ibunya secara terang-terangan, seseorang dari umatku juga akan mengikutinya. Kaum Bani Israil terpecah menjadi 72 golongan. Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan, seluruhnya akan masuk neraka, hanya satu yang masuk surga.” Kami (para shahabat) bertanya, “Yang mana yang selamat ?” Rasulullah Saw menjawab, “ Yang mengikutiku dan para shahabatku.” HR Imam Tirmizi.

Diriwayatkan oleh Sayidina Abu Hurairah R.A bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Orang-orang Yahudi terbagi dalam 71 golongan atau 72 golongan dan Nasrani pun demikian. Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan.” HR Imam Tirmizi.

Diriwayatkan oleh Imam Thabrani, ”Demi Tuhan yang memegang jiwa Rasulullah Saw di tangan-Nya, akan berpecah umatku sebanyak 73 firqah, yang satu masuk Syurga dan yang lain masuk Neraka.” Bertanya para Sahabat: “Siapakah (yang tidak masuk Neraka) itu Ya Rasulullah Saw?” Rasulullah Saw menjawab: “Ahlussunnah wal Jamaah.”

Sayidina Mu’awiyah Ibnu Abu Sofyan R.A meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Ahlul kitab (Yahudi dan Nasrani) dalam masalah agamanya terbagi menjadi 72 golongan dan dari umat ini (Islam) akan terbagi menjadi 73 golongan, seluruhnya masuk neraka, satu golongan yang akan masuk surga, mereka itu Al-Jamaa’ah, Al-Jamaa’ah. Dan akan ada dari umatku yang mengikuti hawa nasfsunya seperti anjing mengikuti tuannya, sampai hawa nafsunya itu tidak menyisakan anggota tubuh, daging, pembuluh darah, maupun tulang kecuali semua mengikuti hawa nafsunya. Wahai orang Arab! Jika kamu tidak bangkit dan mengikuti apa yang dibawa Nabimu…” HR.Musnad Imam Ahmad.

Umat islam terpecah menjadi 7 golongan besar yaitu:

1. Mu'tazilah, yaitu kaum yang mengagungkan akal pikiran dan bersifat filosofis, aliran ini

Page 3: Nabi Muhammad SAW Pernah Bersabda Bahwa Islam Akan Pecah Menjadi 73 Golongan

dicetuskan oleh Washil bin Atho (700-750 M) salah seorang murid Hasan Al Basri.

Mu’tazilah memiliki 5 ajaran utama, yakni :

Tauhid. Mereka berpendapat :Sifat Allah ialah dzatNya itu sendiri.al-Qur'an ialah makhluk.Allah di alam akhirat kelak tak terlihat mata manusia. Yang terjangkau mata manusia bukanlah Ia.Keadilan-Nya. Mereka berpendapat bahwa Allah SWT akan memberi imbalan pada manusia sesuai perbuatannya.Janji dan ancaman. Mereka berpendapat Allah takkan ingkar janji: memberi pahala pada muslimin yang baik dan memberi siksa pada muslimin yang jahat.Posisi di antara 2 posisi. Ini dicetuskan Wasil bin Atha yang membuatnya berpisah dari gurunya, bahwa mukmin berdosa besar, statusnya di antara mukmin dan kafir, yakni fasik.Amar ma’ruf (tuntutan berbuat baik) dan nahi munkar (mencegah perbuatan yang tercela). Ini lebih banyak berkaitan dengan hukum/fikih.Aliran Mu’tazilah berpendapat dalam masalah qada dan qadar, bahwa manusia sendirilah yang menciptakan perbuatannya. Manusia dihisab berdasarkan perbuatannya, sebab ia sendirilah yang menciptakannya.

Golongan Mu'tazilah pecah menjadi 20 golongan.

2. Syiah, yaitu kaum yang mengagung-agungkan Sayyidina Ali R.A, mereka tidak mengakui khalifah Rasyidin yang lain seperti Khlifah Sayyidina Abu Bakar R.A, Sayidina Umar R.A dan Sayyidina Usman R.A bahkan membencinya. Kaum ini di sulut oleh Abdullah bin Saba, seorang pendeta yahudi dari Yaman yang masuk islam. Ketika ia datang ke Madinah tidak mendapat perhatian dari khalifah dan umat islam lainnya sehingga ia menjadi jengkel. Golongan Syiah pecah menjadi 22 golongan dan yang paling parah adalah Syi'ah Sabi'iyah.

3. Khawarij, yaitu kaum yang sangat membenci Sayyidina Ali R.A, bahkan mereka mengkafirkannya. Salah satu ajarannya Siapa orang yang melakukan dosa besar maka di anggap kafir. Golongan Khawarij Pecah menjadi 20 golongan.

4. Murjiah.

Al-Murji’ah meyakini bahwa seorang mukmin cukup hanya mengucapkan “Laailahaillallah” saja dan ini terbantah dengan pernyataan hadits bahwa dia harus mencari dengan hal itu wajah Allah, dan orang yang mencari tentunya melakukan segala sarananya dan konsekuensi-konsekuensi pencariannya sehingga dia mendapatkan apa yang dia cari dan tidak cukup hanya mengucapkan saja. Jadi menurut al-murji’ah bahwa cukup mengucapkan “Laailahaillallah” dan setelah itu dia berbuat amal apa saja tidak akan mempengaruhi

Page 4: Nabi Muhammad SAW Pernah Bersabda Bahwa Islam Akan Pecah Menjadi 73 Golongan

keimanannya, maka ini jelas bertentangan dengan hadits “dia mencari dengan itu wajah Allah”, maka ini adalah bentuk kesesatan al-murji’ah.Al-Mu’tazilah dan Al-Khawarij meyakini bahwa seorang yang melakukan dosa-dosa besar kekal didalam api neraka, dan ini terbantah dengan sabda Rasulullah Saw“sesungguhnya Allah mengharamkan atas api neraka orang yang mengucapkan Laailahaillallah”. Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah bahwasanya pengharaman api neraka membakar orang-orang yang mengucapkan “Laailahaillallah” itu ada dua, pertama pengharaman secara mutlak dan ini bagi orang yang mengucapkan “Laailahaillallah” dengan mendatangkan seluruh syarat-syaratnya, konsekuensi-konsekuensinya dan kandungan-kendungannya sehingga dia terlepas dari syirik besar, syirik kecil dan perbuatan-perbuatan dosa besar, kalaupun dia terjatuh kepada perbuatan dosa maka dia bertaubat dan tidak terus menerus diatasnya, maka orang yang sempurna tauhidnya seperti ini diharamkan api neraka untuk membakarnya secara mutlak, yakni dia tidak disentuh oleh api neraka sama sekali. Kemudian yang kedua, yaitu pengharaman yang tidak mutlak dan bersifat kurang, yang dimaksud yaitu pengharaman untuk kekal didalam api neraka, ini bagi orang-orang yang kurang tauhidnya sehingga dia terjatuh kedalam syirik kecil atau dosa-dosa besar yang dia terus menerus didalamnya, maka orang yang demikian ini diharamkan atas api neraka untuk membakarnya dalam jangka waktu yang kekal selama dia belum mengugurkan tauhidnya ketika didunia. Oleh karena itu pendapat al-mu’tazilah dan al-khawarij yang menyatakan bahwa pelaku dosa besar kekal didalam api neraka, ini adalah pendapat yang bertentangan dengan sunnah Rasulullah Saw.Tidak ada dzikir yang lebih utama didunia ini kecuali “Laailahaillallah”.Salah satu sebab dikabulkannya doa adalah dengan menggunakan sifat Allah dan nama-Nya, secara khusus memanggil Allah dengan uluhiyah-Nya, meminta dan berdoa kepada Allah dengan menyebutkan rububiyah-Nya.“Laailahaillallah” merupakan dzikr dan doa, disebut dengan doa karena orang yang mengucapkan “Laailahaillallah” mengharapkan ridha Allah dan ingin sampai kepada surga-Nya.

Golongan Murjiah pecah menjadi 5 golongan.

5. Najariyah, Kaum yang menyatakan perbuatan manusia adalah mahluk, yaitu dijadikan Tuhan dan tidak percaya pada sifat Allah yang 20. Golongan Najariyah pecah menjadi 3 golongan.

6. Al Jabbariyah, Kaum yang berpendapat bahwa seorang hamba adalah tidak berdaya apa-apa (terpaksa), ia melakukan maksiyat semata-mata Allah yang melakukan. Golongan Al Jabbariyah pecah menjadi 1 golongan.

7. Al Musyabbihah / Mujasimah, kaum yang menserupakan pencipta yaitu Allah dengan manusia, misal bertangan, berkaki, duduk di kursi. Golongan Al Musyabbihah / Mujasimah pecah menjadi 1 golongan.

Page 5: Nabi Muhammad SAW Pernah Bersabda Bahwa Islam Akan Pecah Menjadi 73 Golongan

Dan satu golongan yang selamat adalah Ahli Sunah Wal Jama'ah.

Ahli Sunah wal Jama'ah.

1. Pengertian.

Secara etimologi Ahli adalah kelompok/keluarga/pengikut. Sunah adalah perbuatan-perbuatan Rasulullah Saw yang diperagakan beliau untuk menjelaskan hukum-hukum Al Qur'an yang dituangkan dalam bentuk amalan. Al Jama'ah yaitu Al Ummah ( Al Munjid) yaitu sekumpulan orang-orang beriman yang di pimpin oleh imam untuk saling bekerjasama dalam hal urusan yang penting.

Menurut istilah Ahli Sunah wal Jama'ah adalah sekelompok orang yang mentaati sunah Rasulullah Saw secara berjama'ah, atau satu golongan umat islam di bawah satu komando untuk urusan agama islam sesuai dengan ajaran Rasulullah Saw dan para sahabatnya.

2.Syarat terbentuknya Al Jama'ah.

Secara singkat telah diterangkan oleh Sayyidina Umar RA: " Tidak ada islam kecuali dengan jama'ah, Tidak ada jama'ah kecuali dengan imam, Tidak ada imam kecuali dengan Bai'at, Tidak ada bai'at kalau tidak ada taat.

Dan bai'at bukanlah syahadat, sebagaimana yang diyakini oleh mereka yang salah, dan apalagi dengan pengkafiran diluar kelompok tersebut.

3. Terpeliharanya islam.

Dalam masa-masa kerusakan islam Allah menunjukkan kasih sayangnya dengan membangkitkan para mujadidnya setiap 100 tahun sekali yang meluruskan kembali pemahaman ajaran Rasulullah Saw sesuai dengan kebutuhan pemahaman mereka saat itu hingga turunnya masa imam Mahdi.

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa Islam akan pecah menjadi 73 Golongan, dan hanya satu yang masuk surga yaitu “Ahlussunnah wal Jamaah”. Arti dari “Ahlussunnah wal Jamaah” kurang lebihnya adalah mengikuti Qur’an dan

Page 6: Nabi Muhammad SAW Pernah Bersabda Bahwa Islam Akan Pecah Menjadi 73 Golongan

Hadist dengan mengikuti teladan para sahabat, tabiin dan ulama-ulama yang tidak pernah merubah dan membuat hal-hal yang baru dalam agama Allah SWT.

Saat Nabi Muhammad SAW berbicara, diyakini seluruh Muslim bahwa tidak mungkin keliru dan jika Beliau salah berucap niscaya segera di tegur Allah SWT melalui Jibril.

Ahlusunnah wal jama’ah adalah salah satu jalan pendekatan diri kepada Allah SWT yang perpegang kepada 4 (empat) :1. Al-Qur’an2. Hadits3. Ijma’4. QiyasArti Ahlussunnah wal jama’ah itu sendiri diambil dari Hadits Rasulullah SAW yang beliau sabdakan :“Islam akan menjadi terbagi menjadi 73 golongan, satu golongan yang masuk surga tanpa di hisab”, sahabat berkata : siapakah golongan tersebut ya Rasulullah ?, Nabi bersabda : “ Ahlussunnah wal jama’ah“.Yang kita tanyakan, apa itu Ahlussunnah wal jama’ah ?Semua golongan mengaku dirinya Ahlussunnah tetapi sebenarnya mereka bukan Ahlussunnah wal jama’ah karena banyak hal-hal yang mereka langgar yang mereka jalankan di dalam ajaran agama Islam, tetapi tetap mereka mengakui diri mereka yang benar. Sebenarnya kita harus mengetahui apa yang kita pelajari di dalam agama Islam atau yang kita amalkan di dalam Islam maka kita akan mengetahui kebenarannya di dalam ajaran Ahlussunnah wal jama’ah. Allah SWT telah mengucapkan di dalam surat Al Fatihah pada ayat yang 5 dan ayat yang ke 6, Allah SWT mengucapkan di dalam ayat yang ke 5 jalan yang lurus dan pada ayat yang ke 6 jalan-jalan mereka, yang kita tanyakan siapa mereka-mereka itu ?

Ulama Ahlussunnah wal jama’ah mereka bersepakat :1. Mereka adalah Nabi Muhammad SAW dan para sahabat-sahabatnya2. Penerus sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW yang dinamakan Tabi’in3. Tabi’-tabi’in adalah pengikut yang mengikuti orang yang belajar kepadasahabat Rasulullah SAW.4. Dan para ulama sholihin.

Page 7: Nabi Muhammad SAW Pernah Bersabda Bahwa Islam Akan Pecah Menjadi 73 Golongan

Yang ditanyakan siapa mereka para ulama sholihin itu ?

Ulama sholihin adalah ulama-ulama yang mengikuti jejak mereka di atas yang 3 dan ulama ini sangat banyak sekali di muka bumi maka mereka menamai dirinya atau golongannya dengan nama “Ahlussunnah wal jama’ah ”.Apa yang mereka ajarkan ?Kita akan mengenalkan mereka dengan kitab-kitabnya yang telah tersebar luas di dunia seperti Imam Ghozali, Imam Syafi’i, Imam Hambali, Imam Hanafi, Imam Maliki dan banyak daripada itu pula dari keturunan Rasulullah SAW yang menamai julukan mereka habaib atau habib, diantara mereka adalah Al habib Abdullah Bin Alwi Al Haddad yang satu diantara karangannya adalah Nashoihuddiyyah dan banyak lagi yang lainnya.

Cara-cara mereka akan lebih dekat kita kenal dengan amalan-amalan mereka yang sering kita dapati di tiap-tiap wilayah diantaranya mereka mendirikan perkumpulan dengan pembacaan sejarah Nabi Muhammad SAW yang dinamakan dengan “Maulid” dan pembacaan Do`a Qunut, Tahlil, Ratib, Ziarah Kubur, Pengadaan Haul para Aulia, Ini diantara amalan-amalan Ahli Sunah Wal Jama`ah.

Maka jika dijelaskan sangat panjang, silahkan anda membaca kitab/buku-buku yang dikarang oleh mereka dari karangan-karangan yang berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits-hadits Rasulullah SAW, kita akan mengetahui kebenaran ilmu mereka maka kita harus prihatin di zaman ini banyak sekali golongan-golongan yang akan menyesatkan umat manusia karena kebodohan dan kurangnya pengertian jalan yang mereka ikuti sehingga mereka terjerumus kedalam jalan golongan-golongan yang sesat, maka berhati-hatilah membawa diri kita dan keluarga kita agar kita tidak terjerumus kedalam golongan yang tidak ada jaminan dari Rasulullah SAW.

Faham Mahdi

Syi'ah danAhmadiyah

Page 8: Nabi Muhammad SAW Pernah Bersabda Bahwa Islam Akan Pecah Menjadi 73 Golongan

dalam Perspektif

oleh Drs. Muslih Fathoni, M.A.

Indeks Islam | Indeks Artikel | Tentang Penulis

ISNET Homepage | MEDIA Homepage |

Program Kerja | Koleksi | Anggota

 PAHAM MAHDI AHMADIYAH (5/6)oleh Drs. Muslih Fathoni, M.A. 2. MASALAH NUBUWWAT ATAU KENABIAN DAN KHATAMUL-ANBIYA' Dalam masalah kedua ini, terjadi perbedaan yang mendasarantara sekte Lahore dan sekte Qadiani. Bagi Ahmadiyahmasalah kenabian ini ada dua versi, yang pertamadiistilahkan sebagai Nubuwwah Tasyri'iyyah (kenabian yangmembawa Syari'at), dan kedua adalah Nubuwwah GairTasyri'iyyah (kenabian tanpa membawa syari'at). Selanjutnyadijelaskan bahwa kenabian versi kedua ini, meliputi NubuwwahMustaqillah (kenabian mandiri) dan Nubuwwah Gair Mustaqillah(kenabian yang tidak mandiri). Para nabi yang mandiri,adalah semua nabi yang datang sebelum nabi Muhammad SAW.,dimana mereka tidak perlu mengikuti Syari'at nabisebelumnya. Sedangkan yang dimaksud dengan nabi gairmustaqil (tidak mandiri) yaitu nabi yang mengikuti Syari'atnabi sebelumnya, seperti kenabian Mirza Ghulam Ahmad yangmengikuti syari'at Nabi Muhammad. Dengan demikian, menurutpaham Ahmadiyah, hanya nabi-nabi yang membawa syari'at

Page 9: Nabi Muhammad SAW Pernah Bersabda Bahwa Islam Akan Pecah Menjadi 73 Golongan

sajayang sudah berakhir, sedangkan nabi-nabi yang tidak membawasyari'at akan tetap berlangsung. Nabi mandiri dalam pandangan sekte Ahmadiyah Lahore, bisaberarti bahwa nabi jenis ini diberi wewenang oleh Tuhan atasdasar petunjuk-Nya, guna menghapus sebagian ajaran nabisebelumnya yang dipandang tidak sesuai lagi saat itu, ataudengan menambah ajaran baru sehingga syari'at itu menjadilebih sempurna. Terjadinya perubahan sedikit-sedikit darinabi-nabi yang datang kemudian, sehingga syari'atnya menjadilebih sempurna daripada syari'at yang dibawa nabi-nabisebelumnya, maka jenis kenabian yang seperti itu, merekaistilahkan dengan nabi mustaqil.32 Oleh karena itu, kata"nabi" mempunyai dua arti, yaitu arti secara lugawi dan artiistilahi, maka golongan Lahore ini berkesimpulan, bahwa nabiyang tidak membawa syari'at disebut nabi lugawi atau nabimajazi, yang pengertiannya ialah seorang yang mendapatberita dari langit atau dari Tuhan. Selanjutnya, nabi yangmembawa syari'at, mereka sebut nabi haqiqi, demikianlahpaham Lahore. Bagaimana status kenabian al-Mahdi Ahmadiyah di matapengikutnya? Dalam masalah ini, pandangan Ahmadiyah Lahoreagaknya berbeda dengan pandangan Ahmadiyah Qadian. Sekalipungolongan Lahore secara implisit memandangnya sebagai nabilugawi atau nabi majazi, namun mereka menolak paham golonganQadiani secara tegas. Dalam pandangan mereka, al-Mahdibukanlah nabi haqiqi, dia adalah Mujaddid (pembaharu) abadke 14 H. Akan tetapi dia mempunyai banyak persamaan dengannabi dalam hal ia (al-Mahdi) menerima wahyu atau berita

Page 10: Nabi Muhammad SAW Pernah Bersabda Bahwa Islam Akan Pecah Menjadi 73 Golongan

samawi (langit). Oleh sebab itu dalam akidah mereka secarategas menyatakan bahwa percaya kepada Mirza Ghulam Ahmadsebagai al-Mahdi dan al-Masih, bukan termasuk rukun iman,maka orang yang mengingkarinya tidak dapat dikatakankafir.33 Selanjutnya mereka juga berpandangan bahwa wahyuyang diterimanya hanyalah wahyu walayah atau wahyu kewaliandan menurut paham mereka, bahwa wahyu macam inilah yangtetap terbuka, agar dengan wahyu tersebut, imam ummatmanusia tetap hidup dan segar. Selain itu mereka beralasanbahwa Mirza atau al-Mahdi tidak pernah menyatakan dirinyasebagai nabi hakiki. Berbeda dengan paham kenabian sekte Qadiani, merekamemandang al-Mahdi al-Ma'hud (yang dijanjikan) sebagai nabidan rasul yang wajib diyakini dan dipatuhi perintahnya,sebagaimana nabi dan rasul yang lain. Menurut paham sekteini, seorang Qadiani tidak boleh membeda-bedakan antara nabiyang satu dengan yang lain, sebagaimana yang diajarkan olehal-Quran dan yang dipesankan Nabi Muhammad SAW., untukmengikuti al-Mahdi yang dijanjikan. Sekalipun demikian,paham kedua aliran tersebut, terdapat juga persamaannyayaitu mereka sepakat tentang berakhirnya nabi tasyri'i ataunabi mustaqil sesudah Nabi SAW. Dan penggunaan term wahyuselain al-Quran yang diturunkan Allah kepada siapa saja yangdikehendaki-Nya sesudah Rasulullah wafat. Adapun paham Mahdi Ahmadiyah mengenai Khatamul Anbiya' ataupenutup para nabi, golongan Lahore tampak tidak jauh berbedadengan paham Sunni. Artinya mereka benar-benar berkeyakinanbahwa Nabi Muhammad adalah penutup sekalian para nabi, baikyang baru maupun nabi yang lama, sebagaimana yang

Page 11: Nabi Muhammad SAW Pernah Bersabda Bahwa Islam Akan Pecah Menjadi 73 Golongan

dinyatakandalam al-Qur-an Surah al-Ahzab: 40. "Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seoranglaki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah danpenutup nabi-nabi ..." Dalam hubungan ini, Nabi pun menyatakan dalam sabdanya: "Dan sesungguhnya akan datang di kalangan ummatku tiga puluhpendusta, semuanya menganggap dirinya sebagai nabi, dan akuadalah penutup para nabi dan tidak ada lagi nabi sesudahku."(H.R. Bukhari) Penggunaan term nabi lugawi atau nabi majazi oleh golonganLahore, mungkin sekali dikarenakan oleh pengakuan Mirza(al-Mahdi) sebagai penjelmaan 'Isa al-Masih dan merasa telahberdialog langsung dengan Tuhan atau mukalamah mubasyarah,untuk menerima petunjuk-petunjuk-Nya. Akan tetapi bagi golongan Qadiani yang meyakini al-Mahdisebagai nabi yang harus ditaati ajaran-ajarannya, merekaberusaha keras mencari dalil-dalil dan memajukan mereka.Misalnya dengan menginterpretasikan Surah al-Ahzab: 40,sesuai dengan paham mereka, maupun dengan menggunakanhadis-hadis Nabi, disamping mereka menggunakan berbagaipendapat 'Ulama' Sunni yang dapat menopang kekuatan hujjah(argumen) mereka Menurut paham kaum Qadiani, berita akan datangnya kembaliNabi 'Isa a.s., sebagai yang diriwayatkan dari hadis-hadissahih adalah jelas. Sekalipun 'Isa tidak membawa syari'atbaru, bahkan harus mengikuti syari'at Nabi Muhammad, namundia (al-Mahdi) tetap sebagai nabi gair mustaqil atau nabiyang tidak mandiri. Oleh sebab itu, kata "Khatam

Page 12: Nabi Muhammad SAW Pernah Bersabda Bahwa Islam Akan Pecah Menjadi 73 Golongan

an-Nabiyyin" mereka artikan sebagai nabi yang paling muliadan paling sempurna dari sekalian para nabi, tapi bukansebagai penutup para nabi. Selanjutnya mereka mengajukanargumen bahwa kata, [kata-kata Arab], menurut bahasa Arab,apabila kata [kata-kata Arab] dirangkai dengan kataberikutnya yang berbentuk jamak adalah mempunyai arti pujianseperti mulia, utama, dan lain sebagainya.34 Sebagai contoh,mereka mengemukakan sabda Nabi yang ditujukan kepada 'Aliibn Abi Talib: "Aku (Muhammad) adalah Khatam (semulia-mulia) para nabi danengkau 'Ali adalah Khatam (semulia-mulia) para wali." Dalam hubungan ini, seorang propagandis Ahmadiyah Qadianmenyatakan bahwa kata [kata-kata Arab] dan [kata-kata Arab],artinya tidak ada nabi lagi sesudah Nabi Muhammad, yangmembawa syari'at baru. Dan kalau pun yang datang itu adalah'Isa a.s., yang sebelumnya sudah menjadi nabi, maka yangdemikian ini tidak akan dapat mematahkan pembuktian kami.Oleh karena itu, dua kata tersebut di atas, artinya bukan"akhir para nabi."35 Sebagaimana diketahui, kaum Sunni tidak mengenal istilahnabi gair tasyri'i, nabi majazi, nabi lugawi; maupun nabimustaqil atau gair mustaqil. Karena itu, jika terjadiperbenturan antara paham Sunni dan paham Ahmadiyah yangmengakibatkan pertentangan dan permusuhan yang hebat, diawal kelahiran sekte ini, adalah sesuatu yang sulitdihindarkan. Sekalipun paham Ahmadiyah Lahore tampak lebihmoderat daripada golongan Qadiani, rupanya golongan Lahorelebih cenderung berpegang pada sikap Mirza di awalkegiatannya sebagai al-Mahdi yang dijanjikan

Page 13: Nabi Muhammad SAW Pernah Bersabda Bahwa Islam Akan Pecah Menjadi 73 Golongan

sebagaimanadalam pernyataannya: "Dan dengan keperkasaan d an keagungan Allah, sesungguhnyaaku adalah mukmin, muslim, dan aku beriman kepada Allah,kitab-kitab, rasul-rasul, dan malaikat-Nya serta harikebangkitan sesudah kematian. Dan sesungguhnya RasulullahMuhammad adalah semulia-mulia para utusan dan penutup. paranabi. Dan sesungguhnya mereka (ummat Islam non-Ahmadiyah)telah membuat kedustaan pada diriku, bahwa orang ini (Mirza)telah mengaku menjadi nabi dan bicara tentang 'Isa ..."36 Dari pernyataan tersebut, tampak sikap pendiri aliranMahdiisme Ahmadiyah tidak senang dirinya dituduh mengakumenjadi nabi. Akan tetapi golongan Qadiani, rupanya lebihberpegang pada sikap Mirza, setelah ia mengalami pergeseranakidah. Sebagaimana pernyataannya yang disalin olehal-Maududi, dari buku yang ditulis oleh Mirza sendiri yangberjudul Haqiqat al-Wahyu sebagai berikut: "... Dan sesungguhnya Allah telah menentukan (pilihan-Nya)kepadaku dan tidak ada seorang pun diantara ummat inimemperoleh sebutan 'nabi' dan tidak ada pula seorang punyang memperoleh nama ini selain aku ..."37 Akan tetapi masih ada sesuatu yang cukup menggelitik untukdipertanyakan, yaitu apabila al-Mahdi ini adalah seorangnabi yang mendapat wahyu Allah atau seorang Wali, dalammenjalankan misi keagamaannya, sebagai yang diyakini olehkaum Ahmadiyah, mengapa ia sangat hormat dan tunduk kepadapemerintah kolonial Inggris yang kafir? Bahkan bekerja samauntuk menghantam saudara seagama dan memusuhinya. Sikapal-Mahdi yang agresif dan emosional dalam berbagai

Page 14: Nabi Muhammad SAW Pernah Bersabda Bahwa Islam Akan Pecah Menjadi 73 Golongan

tulisannya yang disiarkan, menunjukkan sifat dan sikap yangkurang tepat, sama sekali kurang layak dilakukan olehseorang yang dipandang sebagai wali apalagi sebagai nabiatau rasul. Sedangkan sifat dan sikap 'Isa a.s., Nabi untukBani Israil dahulu, sangat santun dan ramah terhadap orangyang beriman. Sebagai misal adalah serangan al-MahdiAhmadiyah ini terhadap sesama Muslim yang menolak sarannya,ia mengatakan: "Setiap orang yang menyalahi (paham)ku, maka dia adalahNasrani, Yahudi, musyrik (tergolong) penghuni-penghunineraka. Setiap laki-laki yang tidak mencari dan tidak masukke dalam jema'ah yang berbaitat kepadaku dan terus-menerusmenentangku, maka dia adalah menentang Allah dan Rasul-Nya,dan dia tergolong penghuni neraka."38 Demikian pula halnya dengan pernyataan-pernyataan parapengikutnya yang telah menunjukkan sikap permusuhannya,seperti yang diungkapkan oleh al-Maududi, bahwa kaumMuslimin dari kalangan menengah dan awam, sejak lamamenginginkan diisolasikannya kaum Qadiani dari komunitasMuslim, dan menjadikan mereka sebagai kaum minontasnon-Muslim sehingga mereka tidak bisa lagi mencaci-maki kaumMuslimin. Senada dengan keinginan tersebut, adalah tuntutanMuhammad Iqbal, dalam sebuah risalahnya yang terkenal,berjudui Islam and Ahmadisme.39 Demikian al-Maududi.  (bersambung 6/6) -------------------------------------------------Faham Mahdi Syi'ah dan Ahmadiyah dalam PerspektifDrs. Muslih Fathoni, M.A.Edisi 1 Cetakan 1 (1994)PT. RajaGrafindo PersadaJln. Pelepah Hijau IV TN.I No.14-15

Page 15: Nabi Muhammad SAW Pernah Bersabda Bahwa Islam Akan Pecah Menjadi 73 Golongan

Telp. (021) 4520951 Kelapa Gading PermaiJakarta Utara 14240

Seorang ustaz membacakan kitab di masjid memberitahu jemaah, Islam mengharuskan poligami. Justeru, lelaki yang berkemampuan boleh berkahwin lebih daripada satu.

Namun, di sebalik itu, media memaparkan pelbagai pertubuhan bukan kerajaan (NGO) terutama yang berkaitan dengan wanita membantah poligami.

Polemik antara hukum agama, adat dan emosi manusia nyata memberi kekeliruan kepada sebahagian umat Islam, apatah lagi mereka yang baru berjinak-jinak dengan Islam.

Apakah pantas hukum yang dibenarkan Allah boleh dicantas oleh mulut manusia hanya sekadar mahu membela atau menjaga hak asasi wanita?

Apakah buruk sangat poligami sehingga wanita begitu 'jijik' dan meluat apabila ada golongan lelaki menyebut istilah itu?

Keharusan poligami jelas terkandung dalam al-Quran tetapi segelintir umat Islam sukar menerimanya sehingga menganggap ia 'jerat kehidupan'.

Islam satu-satunya agama di bumi yang membenarkan poligami secara bersistem manakala agama dan fahaman lain tidak, malah masyarakat bukan Islam melihatnya sebagai menindas golongan wanita.

Tetapi, hairanlah apabila membabitkan aktiviti persundalan, menyimpan wanita dan gejala sosial, ia seperti satu restu.

Poligami adalah perkataan Greek (http://en.wikipedia.org/wiki/Polygamy), merujuk kepada perkahwinan seorang lelaki dengan lebih seorang isteri dan dalam Islam, ia dibenarkan sehingga empat isteri dalam suatu masa.

"Maka berkahwinlah dengan sesiapa yang kamu berkenan dari perempuan dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu bimbang tidak dapat berlaku adil, maka (berkahwinlah dengan) seorang sahaja atau (kahwinilah) hamba-hamba perempuan yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat supaya kamu tidak melakukan kezaliman." (Al-Quran, surah an-Nisa': Ayat 3)

Pada zaman Jahiliyah, poligami berlaku tanpa batasan dan ketika itu lelaki mempunyai ramai isteri, malah ada yang mempunyai ratusan isteri.

"Apabila Ghailan ats-Tsaqafi memeluk Islam, dia mempunyai 10 isteri. Maka Nabi s.a.w berkata kepadanya: Pilihlah dari isteri-isterimu itu empat orang saja dan ceraikanlah yang selebihnya itu."

Riwayat ini dikeluarkan oleh Imam Syafie, Imam Ahmad, Tarmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Abu Syaibah, Daruqutni dan Baihaqi, seperti diterangkan dalam kitab Halal dan Haram Dalam Islam, karya Dr Yusuf al-Qardawi.

Pihak yang membantah poligami perlu faham, ia hukum agama. Justeru, apabila berbicara atau memberi pendapat, mereka perlu berhati-hati.

Page 16: Nabi Muhammad SAW Pernah Bersabda Bahwa Islam Akan Pecah Menjadi 73 Golongan

Walaupun Islam membenarkan poligami, bukanlah bermakna ia boleh diamalkan sesuka hati, sehingga mengakibatkan kezaliman di pihak wanita.

Al-Qardawi dalam kitab terbabit menjelaskan, syarat yang ditetapkan Islam mengenai poligami ialah berlaku adil terhadap dua isterinya atau lebih dalam makan minum, pakaian, rumah, tempat tidur dan nafkahnya.

"Barangsiapa yang tidak yakin dirinya dapat menunaikan hak-hak itu, haramlah baginya berkahwin lebih dari seorang isteri," katanya.

Menurut seorang ulama Amerika Utara, Syeikh Muhammad Nur Abdullah, poligami dibenarkan Islam dan bukannya untuk disalah guna.

"Ia hanya dibenarkan kepada sesiapa yang mampu melayani semua isterinya dengan adil dan saksama," katanya melalui laman Islamonline.

Nabi Muhammad s.a.w bersabda, maksudnya: "Barangsiapa yang mempunyai dua orang isteri, lalu dia condong kepada yang satu dari yang lain, nanti dia datang di hari kiamat dengan menyeret sebelah lambungannya dalam keadaan senget atau berat sebelah." (Riwayat Ashabussunan, Ibnu Hibban dan Hakim)

Condong sebelah yang diancam dalam hadis itu ialah disebabkan keremehan terhadap hak isteri-isteri, bukannya kerana kecenderungan hati kepada mereka kerana kecenderungan hati tidak dikategorikan dalam keadilan.

Al-Qardawi berkata, di antara lelaki ada yang kuat keinginannya untuk mendapatkan keturunan tetapi dia dikurniakan seorang isteri yang tidak dapat melahirkan anak kerana penyakit atau mandul (tidak dapat melahirkan anak).

Justeru, lebih baik si suami berkahwin lagi kepada seorang wanita yang bakal memberikannya zuriat supaya keturunannya kekal tetapi harus mengekalkan akad isteri pertama dan menjamin haknya.

"Ada pula lelaki yang kuat keinginan gharizahnya, bergejolak nafsu seksnya, akan tetapi dia dikurniai seorang isteri yang lemah nafsunya atau menghidap penyakit atau datang haid untuk tempoh yang panjang.

"Bagaimanapun, suaminya tidak sanggup menanggung nafsu untuk bersama isterinya, apakah tidak wajar dia berkahwin dengan seorang wanita yang halal baginya daripada dia meraba wanita yang jalang dan haram buatnya," katanya.

Menurutnya, ada ketika bilangan wanita lebih ramai daripada lelaki, seperti selepas perang dan dari itu timbul maslahat masyarakat dan wanita sendiri agar mereka lebih baik dimadukan daripada hidup tanpa kasih sayang suami.

Penceramah bebas, Ahmad Shukri Yusof, berkata masyarakat Islam jangan menolak keharusan poligami menggunakan emosi kerana ia soal hukum.

"Soal hukum tidak perlu dibincangkan dan dipolemikkan apatah lagi membabitkan emosi.

Page 17: Nabi Muhammad SAW Pernah Bersabda Bahwa Islam Akan Pecah Menjadi 73 Golongan

"Kita harus membincangkan bagaimana untuk berlaku adil, bukannya hanya pandai mengatakan poligami itu tidak adil," katanya.

Bagaimanapun, beliau berpendapat tidak perlu menubuhkan kelab untuk menggalakkan poligami.

Amalan poligami adalah ubat bagi menangani masalah umat manusia. Oleh kerana kebaikan itu, Islam memutuskan ia suci.

"Dan siapa lagi yang hukumnya lebih baik daripada hukum Allah, bagi kaum yang menyakini." (Al-Quran, surah al-Maidah:50)

Tetapi peraturan suci lagi baik inilah yang ditolak oleh Barat dan konconya, sehingga ia kelihatan janggal untuk bertapak di dalam masyarakat Islam sendiri, manakala norma yang bukan-bukan mendapat tempat pula.

Poligami dilarang di sisi undang-undang di sesetengah negara Muslim yang tidak mengamalkan undang-undang Islam dalam peraturan perkahwinan, seperti Azerbaijan, Bosnia, Tunisia dan Turki (http://en.wikipedia.org/wiki/Polygamy).

Menurut sumber itu, dalam dunia moden Islam, amalan poligami lazimnya diamalkan di negara yang mengamalkan ajaran Islam sejati seperti Arab Saudi, Timur dan Barat Afrika seperti di Sudan yang diberikan galakan oleh presiden kerana tingginya populasi wanita.

"Di antara 22 negara ahli Liga Arab, Tunisia melarang poligami. Bagaimanapun, ia tidak dipersetujui kebanyakan negara Arab yang menerima pengaruh barat dan sekular seperti Syria, Mesir, Morocco dan Lubnan."

Menurut Ahli Majlis Fiqah Amerika Utara, Sheikh Muhamad al-Hanooti, realitinya susah untuk mendapati seorang daripada 10,000 Muslim yang berkahwin lebih daripada seorang isteri.

"Dalam masyarakat bukan Islam, lebih daripada 65 peratus lelaki yang berkahwin mempunyai hubungan dengan lebih dua, tiga dan empat wanita, bahkan 45 peratus wanitanya mengadakan hubungan di luar perkahwinan.

"Mereka menerima perzinaan, tetapi tidak menerima alternatif untuk mengangkat martabat manusia melalui poligami."

Di Malaysia, menurut portal Jabatan Kemajuan Islam Malaysia, dalam undang-undang keluarga Islam, poligami dibenarkan dengan syarat suami hendaklah mendapat kebenaran bertulis daripada Mahkamah Syariah terlebih dahulu.

Terdapat dua ayat al-Quran yang membincangkan isu poligami. Surah Al-Nisa', ayat 3

menyatakan:

"Dan jika kamu takut tidak berlaku adil terhadap anak-anak yatim, maka berkahwinlah

dengan perempuan yang kamu berkenan, dua, tiga, atau empat. Tetapi jika kamu

bimbang tidak akan berlaku adil (Antara isteri-isteri kamu), maka (berkahwinlah dengan)

Page 18: Nabi Muhammad SAW Pernah Bersabda Bahwa Islam Akan Pecah Menjadi 73 Golongan

seorang sahaja...Yang demikian itu adalah lebih dekat, (untuk mencegah) supaya kamu

tidak melakukan kezaliman.''

Kemudian dalam ayat 129 surah yang sama, Allah berfirman seterusnya;

"Dan kamu tidak akan dapat berlaku adil antara isteri-isteri kamu, sekalipun kamu

bersungguh-sungguh (hendak melakukannya).''

Menurut dua ayat di atas, poligami lebih dilihat kepada satu tanggungjawab dan

sekatan untuk memastikan keadilan terhadap balu dan anak-anak yatim. Tetapi

poligami yang berlaku sekarang kebanyakannya adalah tidak menurut asas ini.

Mengikut perundangan syariah di Malaysia, kaum lelaki dibenarkan berpoligami tetapi

beliau haruslah memenuhi beberapa syarat. Setiap negeri mempunyai syarat yang

berbeza berkaitan poligami. Contohnya di negeri Perak, suami yang hendak

berpoligami tidak perlu memohon kebenaran mahkamah. Tetapi lain halnya di Selangor

dan Kuala Lumpur. Di kedua-dua negeri ini, suami yang ingin berpoligami hendaklah

mendapatkan kebenaran Mahkamah Syariah terlebih dahulu.

Di Selangor, seorang suami yang ingin memohon untuk kebenaran berpoligami perlu

mengikuti sesi kaunseling untuk perbincangan, nasihat dan untuk mendapatkan

panduan berumah tangga. Beliau harus mengisi borang IB, iaitu borang permohonan

berpoligami dan membuat Akuan Bersumpah dengan membawa dua orang saksi lelaki.

 

Mahkamah Syariah akan memberi satu tarikh bagi membicarakan permohonan suami.

Ini menurut seksyen 23 Undang-Undang Keluarga Islam (negeri Selangor) 2003. Dalam

mendapatkan kebenaran mahkamah, ada beberapa faktor yang akan dipertimbangkan.

Menurut seksyen 23(4) faktor-faktor yang dipertimbangkan ini antaranya adalah

mengapa poligami itu patut dan perlu, pendapatan suami, tanggungannya, yang sedia

ada dan yang akan ditanggungjawabkan dan sama ada izin atau pandangan isteri sedia

ada telah diperoleh.

Apa yang dimaksudkan di sini adalah Mahkamah Syariah akan juga mengambil kira

perasaan isteri dalam perkahwinan poligami yang dirancang oleh suami. Ia bukanlah

bermakna bahawa sekiranya isteri sedia ada tidak bersetuju, Mahkamah Syariah akan

turut tidak bersetuju. Persetujuan isteri hanyalah salah satu perkara yang akan

Page 19: Nabi Muhammad SAW Pernah Bersabda Bahwa Islam Akan Pecah Menjadi 73 Golongan

dipertimbangkan oleh mahkamah. Mahkamah Syariah masih boleh memberi kebenaran

bagi suami untuk berpoligami sekiranya isteri sedia ada tidak bersetuju ke atas

permohonan poligami suami.

Salah satu seksyen (5) yang baru di dalam enakmen ini adalah Mahkamah Syariah

hendaklah memanggil suami, isteri sedia ada, bakal isteri, wali kepada bakal isteri dan

mana-mana pihak yang mahkamah fikir patut untuk memberi keterangan tentang

perkahwinan poligami ini.

Perkara ini membolehkan perkahwinan ini diketahui oleh semua pihak yang terbabit dan

tidak berada di dalam keadaan rahsia. Ia dapat mengelakkan kes-kes di mana isteri

sedia ada tidak mengetahui suami telah berkahwin lain, suami yang menipu mengenai

status kahwinnya yang sebenar kepada bakal isteri, suami berbohong dalam borang

permohonan kahwin dan ketidakadilan ke atas anak-anak kerana tidak mendapat

nafkah secukupnya.

Adalah wajar bagi mahkamah untuk memanggil isteri sedia ada bagi memberi

keterangan terhadap permohonan poligami suaminya. Ini kerana isteri sedia ada sudah

bertahun-tahun bersama suaminya dan dia lebih arif terhadap prilaku suami daripada

orang lain. Tentu sekali sekiranya suami adalah seorang yang suka mendera, menipu

atau berbohong dia tidak layak untuk berpoligami.

Persoalan kemampuan suami untuk berlaku adil antara isteri-isteri adalah penting untuk

ditentukan dan tiada siapa yang lebih layak memberi pandangan selain daripada isteri

sedia ada. Suami yang mahu berpoligami haruslah tidak menganggu nafkah keluarga

sedia ada.

Dalam kes Rajmah Lwn Abdul Wahab (1990) 7 JH 171, Jawatankuasa Ulang Bicara

Syariah Selangor telah menolak permohonan poligami kerana suami telah gagal untuk

membuktikan kemampuan kewangannya untuk berpoligami.

Sememangnya terdapat kes di mana suami tidak memberitahu isteri sedia ada

mengenai permohonan poligaminya. Sekiranya suami berkahwin di luar negara maka

dia hanya perlu mendaftarkan perkahwinan poligami tersebut.

Proses pengesahan adalah berlainan dari perbicaraan poligami dan isteri sedia ada

tidak perlu dipanggil untuk hadir.

Juga sekiranya suami berkahwin di negeri lain dari tempat dia tinggal, contohnya

Page 20: Nabi Muhammad SAW Pernah Bersabda Bahwa Islam Akan Pecah Menjadi 73 Golongan

sekiranya dia menetap di Selangor dan memohon untuk berkahwin di Perlis. Undang-

undang Syariah di Malaysia adalah berdasarkan tempat dan bermakna keperluan

syarat yang ada di Selangor adalah tidak terpakai di Perlis. Oleh itu, isteri sedia ada

tidak perlu dipanggil.

Justeru adalah perlu bagi keseragaman undang-undang syariah di Malaysia,

bersamaan dengan undang-undang sivil. Apalagi kita merupakan satu Negara dan oleh

itu tidak perlu adanya berlainan undang-undang syariah di setiap negeri. ia juga

memudahkan masyarakat Islam kita.

Di dalam jangka masa 10 tahun dari tahun 1995 hingga 2004, jumlah tertinggi jumlah

poligami ialah pada tahun 2002 iaitu 2,604 pasangan, manakala yang paling sedikit

ialah pada tahun 2004 iaitu 651 pasangan. Di antara semua negeri-negeri di Malaysia,

Kelantan negeri-negeri lain dengan 1,331 pasangan, manakala yang paling sedikit ialah

Wilayah Persekutuan Labuan dengan 4 pasangan. Di Melaka tiada kes yang dilapurkan.

Perangkaan ini dipetik dari sumber JAKIM. Pembaca yang berminat mengetahui

perincian statistik tersebut boleh membaca di link laman wen JAKIM ini:

Perbincangan poligami selalu menyedot perhatian. Istilah yang telah dipraktekkan sejak ribuan tahun dulu, tetap hangat hingga saat ini. Ibarat buah durian, ia akan menyakiti orang yang tertimpa karena durinya yang tajam, namun tetap diburu karena sensasinya yang luar biasa. Akankan poligami bernasib sama dengan ‘perceraian’ yang halal tapi dibenci ?.

Poligami juga salah satu peristiwa fenomenal di Indonesia. Mulai dari kisah pengusaha Wong Solo, Aa Gym dan Syekh Puji (Semarang) serta mungkin masyarakat lain yang tidak tersentuh media. Sebelum Poligami menjadi hal yang sembrono, pemikiran dari Ustad Wahfiuddin ini perlu kita renungkan tentang arti Poligami sebenarnya. Simak perbincangan tentang sejarah dan

arti Poligami.

Apa makna poligami menurut ustad ?

Poligami dari sisi sejarah, sebenarnya sebagai pintu darurat dalam situasi darurat sosial tertentu. Ia adalah pintu pengaman saja. Bahkan perlu saya tegaskan, sesungguhnya poligami itu bukan bersumber dari ajaran Islam. Islam yang dibawa Muhammad sejak awal abad ke -7, dan diangkat jadi Rasul umur 40 tahun sekitar 609 M, sementara praktek poligami di dunia sudah terjadi sebelum abad ke tujuh. Saat itu menjadi hal wajar di berbagai peradaban dengan istilah selir dan lain-lain.

Page 21: Nabi Muhammad SAW Pernah Bersabda Bahwa Islam Akan Pecah Menjadi 73 Golongan

Dalam hukum nikah itu kita kenal ada lima kategori, wajib, sunnah, mubah, makruh dan haram, apakah ini juga berlaku dalam hukum poligami ?

Ya itu sama, ahkamul khamsah itu berlaku bagi semua bentuk perbuatan manusia. Jadi semuanya bisa masuk kategori lima itu. Kalau dilihat dalam kitab Fiqh Sunnahnya Sayyid Sabiq pun dibagi lima, dan pernikahan itu ada yang haram.

Poligami yang diwajibkan seperti apa ?

Dalam kasus-kasus darurat sosial yang begitu tinggi. Misalnya, ketika tahun 1992 Muslim Bosnia dihabisi oleh orang Serbia dan Kroasia. Perempuan dan anak-anak diungsikan, laki-laki yang berperang. Setelah perang usai ternyata banyak perempuan yang jadi janda dan yatim, karena banyak lelaki gugur di medan perang. Dalam situasi seperti itu, Majelis Ulama Bosnia memerintahkan lelaki muslim untuk berpoligami, karena minimnya jumlah lelaki.

Bagaimanakah sejarah poligami di kalangan bangsa Arab ?

Kaum Arab Quraisy itu mobilitasnya tinggi sekali, mereka tinggal di lembah Bakka yang dikelilingi gurun pasir Hijaz. Mereka hidup dengan hanya menggembalakan ternak di gurun pasir yang sedemikian gersang. Kalau mereka mau lebih makmur, mereka harus berdagang, sementara pusat perdagangan saat itu hanya ada dua, Syam di utara (pedagang Romawi dan Persia), di selatan ada Yaman (pedagang Madagaskar, dan timur jauh). Itulah dua daerah perdagangan yang paling dekat.

Mereka menemui dua musim. Kalau Mekkah dingin mereka ke Yaman, dan kalau panas, mereka ke Syam, seperti disebutkan dalam surat Al-Quraisy. Karena dagang dengan medan demikian berat, terjadilah peperangan dengan penyamun dan begal serta dituntut kekuatan fisik. Maka rata-rata yang dagang adalah kaum laki-laki. Dan banyak pula yang terbunuh menghadapi medan yang ganas.

Lantas muncullah kondisi, pertama, janda dan anak-anak terlantar siapa yang mengurus, kedua, karena dagang mereka dalam kabilah-kabilah dan laki-laki banyak yang mati, maka armada perang makin kecil, armada dagang melemah, maka harus diperbanyak lagi jumlah anak laki-laki untuk menjaga kontinyuitas kabilah. Disitulah laki-laki yang tersisa harus banyak kawin dengan banyak perempuan, supaya melahirkan anak laki-laki yang banyak, memperkuat armada perang dan dagang.

Nah, poligami disitu diperlukan. Ini gambaran Arab saat itu. Poligami adalah tuntutan dari sebuah keadaan zaman, yang saat itu didominasi patriarkis, dominasi kekuatan laki-laki berdasarkan fisik. Tentu saja dalam poligami seperti itu akan muncul banyak distorsi, perlakuan yang tidak semestinya.

Karena jumlah istri yang begitu banyak, maka tidak semuanya mendapatkan perlakuan yang baik. Lantas anak-anak pun menjadi serba terlantar. Orang cenderung mengabaikan anak yatim karena cenderung mengurus anak dan keluarganya sendiri. Jadi, apa yang tadinya wajar, terjadi

Page 22: Nabi Muhammad SAW Pernah Bersabda Bahwa Islam Akan Pecah Menjadi 73 Golongan

secara alami, tetapi setelah terjadi distorsi dan penyimpangan, datanglah Islam untuk melakukan koreksi.

Maka ketika Al-Qur’an bicara poligami, sebenarnya Qur’an bukan mendorong untuk menikah lebih dari satu menjadi dua, tiga dan empat. Tetapi dari poligami yang belasan disuruh memaksimumkan menjadi empat. Dan empat pun disaratkan berbuat adil, kalau tidak bisa ya cukup satu saja. Jadi kalau kita baca ayat-ayatnya, justru logika yang terbalik, dari delapan menjadi satu, bukan satu menjadi delapan.

Konteks matsna wa tsulatsa juga seperti sejarah itu ?

Ya, maka banyak orang yang ngomong ayat poligami itu dalam an-Nisa:3, padahal ini salah. Sebab ayat tiga berawal dari huruf waw athafwain khiftum ..jadi harus lihat ayat 2, juga lihat ayat 1. Lantas mana ayat poligami?. Harus dijawab ayat 1,2 dan 3. Ayat 1 berbicara ittaquu,taqwa. Ayat 2, peduli pada anak yatim. Ayat 3 memang ada kata fankikhuuu, tetapi bersyarat, in khiftum … itu syaratnya keadilan. Dan kalau dicermati ayat 3 ini yang lebih fokus adalah perlakuan adil dan tidak menelantarkan anak yatim. Dan poligami disinggung hanya sebagai pilihan solusi, bukan topik utama.

Topik utamanya adalah bicara taqwa, keadilan dan perlindungan anak yatim. Demi bisa berbuat

adil pada anak yatim, kawini ibunya. Kenapa ?. Sebab seringkali orang sulit berbuat adil pada

anak yatim. Anak yatim itu anak orang lain. Besok kita tua memang dia mau menolong kita ?.

Tapi kalau nolongin anak sendiri, besok tua ada harapan. Maka kawini ibunya, dan anak itu

menjadi anakmu juga.

Umat Islam yang ingin berkahwin lebih daripada satu diingatkan tidak

menjadikan perempuan bakal mereka kahwini sebagai barangan untuk

berseronok saja. Sebaliknya mereka hendaklah menjadikan perempuan sebagai

insan yang boleh menenangkan hati, selain berniat untuk meramaikan umat

Nabi Muhammad pada akhirat kelak.

Hasrat seseorang itu untuk berkahwin lebih satu dibenarkan oleh hukum syarak

jika ia mampu dari segi zahir dan batin malah, mampu juga untuk berlaku adil

antara kedua-dua pihak. Hal itu dijelaskan melalui al-Quran dalam firman Allah

yang bermaksud: "Jika kamu takut bahawa kamu tak akan berlaku adil

mengenai anak yatim, maka kahwinilah olehmu perempuan yang baik bagimu,

dua, tiga atau empat orang. Tetapi jika kamu takut, bahawa kamu tiada akan

berlaku adil, maka kahwinilah seorang saja." – (Surah An-nisa, ayat 3)

Peruntukan undang-undang di Malaysia juga tidak melarang seseorang itu

Page 23: Nabi Muhammad SAW Pernah Bersabda Bahwa Islam Akan Pecah Menjadi 73 Golongan

berkahwin lagi satu tetapi dengan syarat hendaklah mendapat kebenaran

bertulis daripada mahkamah terlebih dulu.

Sebagai contoh, merujuk Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Selangor, 2003

Seksyen 23 (1) memperuntukkan: "Tiada seorang pun lelaki semasa wujudnya

suatu perkahwinan boleh, kecuali dengan mendapat kebenaran terlebih dulu

secara bertulis daripada mahkamah, membuat akad nikah perkahwinan yang

lain dengan perempuan lain."

Seksyen 23 (4) Enakmen yang sama menyatakan bahawa permohonan

seseorang itu untuk berpoligami hendaklah dikemukakan kepada mahkamah

mengikut cara yang ditetapkan dan hendaklah mengandungi perkara berikut:

Suatu ikrar (akuan) yang menyatakan alasan mengapa perkahwinan

dicadangkan itu patut atau perlu;

Pendapatan pemohon pada masa itu;

Butir komitmennya dan kewajipan tanggungan kewangannya yang patut

ditentukan;

Bilangan orang tanggungannya (isteri atau isteri-isteri sedia ada dan

anak) termasuk orang yang akan menjadi orang tanggungannya berikutan

dengan perkahwinan dicadangkan itu;

Pandangan isteri atau isteri-isterinya sedia ada sudah diperoleh atau tidak

terhadap perkahwinan yang dicadangkan itu.

Mengikut seksyen 23 (5) enakmen yang sama, mahkamah selepas menerima

permohonan akan memanggil pemohon, isteri atau isteri-isterinya sedia ada,

bakal isteri, wali kepada bakal isteri dan orang lain yang mahkamah

berpandangan boleh memberi keterangan di atas permohonan poligami itu.

Kes itu hendaklah didengar secara tertutup. Mahkamah boleh memberi

kebenaran kepada pemohon jika mahkamah berpuas hati bahawa pemohon

memenuhi kesemua syarat ditetapkan. Jika permohonan tidak memuaskan hati,

mahkamah boleh menolak permohonan untuk berkahwin lagi satu.

INFO: Syarat poligami:

Perkahwinan yang dicadangkan itu patut atau perlu, memandang antara lain,

hal berikut iaitu kemandulan, keuzuran jasmani, tidak layak dari segi jasmani

Page 24: Nabi Muhammad SAW Pernah Bersabda Bahwa Islam Akan Pecah Menjadi 73 Golongan

untuk persetubuhan, sengaja ingkar mematuhi perintah untuk pemulihan hak

persetubuhan atau gila di pihak isteri atau isteri-isteri sedia ada;

Pemohon mempunyai kemampuan yang membolehkan dia menanggung,

seperti dikehendaki hukum syarak, semua isteri dan orang tanggungannya,

termasuk orang yang akan menjadi tanggungannya berikutan perkahwinan

dicadangkan itu;

Pemohon berupaya memberi layanan adil kepada semua isterinya mengikut

kehendak hukum syarak;

Perkahwinan yang dicadangkan tidak akan menyebabkan darar syarie kepada

isteri atau isteri isteri sedia ada. Syarat di atas hendaklah dibuktikan oleh

pemohon keseluruhannya, jika pemohon gagal membuktikan syarat itu,

mahkamah boleh untuk tidak membenarkan permohonan pemohon berkahwin

lagi satu.

Dalam hal ini, walaupun ada persetujuan di pihak isteri atau isteri sedia ada

mahkamah masih boleh untuk tidak membenarkan permohonan pemohon

sehingga mahkamah berpuas hati dengan syarat di atas terlebih dulu dipenuhi.

Syarat yang dibuat penggubal undang-undang bukan bertujuan menafikan hak

pemohon serta hasrat isteri-isteri pemohon sedia ada, sebaliknya untuk

menjaga hak isteri atau isteri-isteri dan bakal isteri termasuk anak supaya tidak

terabai nafkah hingga menyebabkan ketidakadilan kepada mereka. Masalah

tidak akan timbul jika pemohon seorang berkemampuan dari segi

kewangannya.

Apa ditimbulkan di sini adalah apabila pemohon itu tidak mempunyai

kemampuan serta pendapatan yang baik. Dibimbangi semata-mata bagi

menjaga hasrat seseorang untuk berkahwin berlaku kemudaratan lebih berat

seperti pengabaian nafkah terhadap isteri serta anak.

Harus diingat, perkahwinan bukan terarah kepada hawa nafsu saja sebaliknya ia

diselangi tanggung jawab yang besar serta amanah Allah yang harus dipikul

suami. Tanggungjawab memberi nafkah terletak di bahu suami selain mendidik

isteri serta anak ilmu dunia dan akhirat

Page 25: Nabi Muhammad SAW Pernah Bersabda Bahwa Islam Akan Pecah Menjadi 73 Golongan