mohammad aris m ( 13-050 ).docx

21
LAPORAN PRAKTIKUM 1 VOLT METER Oleh : Mohammad Aris M 131910201050 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO STRATA 1 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JEMBER 2015

Upload: arismunandar

Post on 03-Oct-2015

246 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM 1VOLT METER

Oleh :

Mohammad Aris M131910201050

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO STRATA 1FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS JEMBER2015

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum1. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja dari voltmeter2. Mahasiswa mampu memahami cara penggunaan dari voltmeter

1.2 Latar BelakangVoltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. Dengan ditambah alat multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan pengukuran alat voltmeter berkali-kali lipat. Gaya magnetik akan timbul dari interaksi antar medan magnet dan kuat arus. Gaya magnetic tersebut akan mampu membuat jarum alat pengukur voltmeter bergerak saat ada arus listrik. Semakin besar arus listrik yang mengelir maka semakin besar penyimpangan jarum yang terjadi.

BAB IILANDASAN TEORI2.1 Landasan TeoriVoltmeter terdiri dari galvanometer dan hambatan seri atau multiplier. Galvanometer menggunakan prinsip hukum Lorentz, dimana interaksi antara medan magnet dan kuat arus akan menimbulkan gaya magnetik. Gaya magnetik inilah yang menggerakan jarum penunjuk sehingga menyimpang saat dilewati oleh arus yang melewati kumparan. Makin besar kuat arus akan makin besar penyimpangannya, dan Volmeter DC dirancang dari galvanometer.

Pada dasarnya volmeter DC dapat kita dibangun dari sebuah galvanometer. Dapat kita lakukan dengan menambah sebuah tahanan yang dipasang secara seri dengan galvanometer. Tahanan yang kita pasang ini juga sering dikenal dengan tahanan pengali (multiplier). Fungsi dari tahanan yang dipasang yaitu untuk membatasi arus yang mengalir pada alat ukur agar tidak melebihi arus skala penuh (Idp).

BAB IIIMETODOLOGI PRAKTIKUM3.1 Gambar Rangkaian

3.2 Alat dan Bahan

1. VU DC

2. Jumper

3. Resistor

4. Potensiometer

5. Voltmeter analog

1. Power Supply

3.3 Prosedur Praktiku1. Membuat rangkaian seperti gambar pada rangkaian percobaan.2. Menghubungkan catu daya DC dengan rangkaian yang telah dirakit.3. Menentukan R1 alat ukur terlebih dahulu.4. Dengan dasar teori yang ada, menentukan terlebih dahulu nilai dari Rpot A, Rpot B.5. Mencatat setiap perubahan yang terjadi.6. Membuat gambar yang tertera pada Vu meter dan AVO meter.7. Membandingkan dengan alat ukur atau AVO meter yang ada

BAB IV ANALISA DATA4.1 Data Hasil PraktikumRange (v)VU pictureAVO picture

2,51

2

2,5

104

7

9

5010

20

25

4.2 PerhitunganDiketahui : Rm = 0,85 KR1 = 0,98 KRpot = 5,24 KE= 3 VIdp = = = = 0,42 mA1. Range = 2,5 VDiketahui : E range = 2,5 VIdp= 0,42 mARm = 0,85 KR1 = 0,98 KRtot = == 5,95 KRpot= Rtot Rm R1= 5,95 0,85 0,98= 4,12 K2. Range = 10 VDiketahui :E range = 10 VIdp= 0,42 mARm = 0,85 KR1 = 0,98 KRtot = = = 23,8 KRpot= Rtot Rm R1= 23,8 0,85 0,98= 21,97 K3. Range = 50 VDiketahui : E range= 50 VIdp= 0,42 mARm = 0,85 KR1 = 0,98 KRtot = = = 119,04 KRpot= Rtot Rm R1= 119,04 0,85 0,98= 117,21 K4. Range = 250 VDiketahui : E range= 250 VIdp= 0,42 mARm = 0,85 KR1 = 0,98 KRtot = = = 595,23 KRpot= Rtot Rm R1= 595,23 0,85 0,98= 593,4 K5. Range = 1000 VDiketahui : E range= 1000 VIdp= 0,42 mARm = 0,85 KR1 = 0,98 KRtot = = = 2380,95 KRpot= Rtot Rm R1= 2380,95 0,85 0,98= 2379,12 K

4.3 Analisa PembahasanTegangan listrik atau yang sering disebut voltage adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik. Tegangan listrik dinyatakan dalam satuan volt (V). Voltmeter merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik. Voltmeter terdiri dari galvanometer dan hambatan seri atau multiplier. Galvanometer menggunakan prinsip kerja hukum lorentz, dimana interaksi antara medan magnet dan kuat arus listrik menimbulkan gaya magnetik. Gaya magnetik inilah yang menggerakkan jarum penunjuk sehingga bergerak menyimpang saat dilewati oleh arus yang melewati kumparan. Makin besar kuat arus yang mengalir maka makin besar penyimpangannya dan voltmeter DC dirancang dari galvanometer.Pada dasarnya, voltmeter DC dapat kita buat dari galvanometer dengan menambah sebuah tahanan yang dipasang seri dengan galvanometer. Tahanan yang dipasang seri ini sering dikenal dengan tahanan pengali (multiplier). Fungsi dari tahanan pengali yaitu untuk membatasi arus yang mengalir pada alat ukur agar tidak melebihi arus skala penuh (Idp).Praktikum mengenai alat ukur voltmeter ini bertujuan supaya mahasiswa mampu memahami prinsip kerja dari voltmeter, dan mampu memahami cara penggunaan dari voltmeter. Untuk membuat voltmeter, maka dibutuhkan beberapa peralatan dan bahan seperti berikut ini : Power supply, Voltmeter analog (AVO meter), Potensiometer, Resistor 1K , VU DC, dan Jumper. Langkah langkah yang harus dilakukan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut : Menyiapkan peralatan dan bahan. Kemudian membuat rangkaian seperti pada gambar rangkaian percobaan. Kemudian menghubungkan catu daya DC dengan rangkaian yang telah dirakit. Kemudian mengkalibrasi VU DC agar sesuai dengan skala yang kita inginkan dengan menentukan tahanan potensiometer terlebih dahulu. Sesuai dasar teori yang ada, maka tentukan terlebih dahulu nilai dari R pot 1, R pot 2, dan R pot 3 yang dalam praktikum kali ini menggunakan potensio sebagai penggantinya karena bisa di diatur besar hambatannya.Kemudian mencatat setiap perubahan yang terjadi dan membuat gambar yang tertera pada VU meter dan AVO meter. Kemudian membandingkan hasil praktikum dengan alat ukur atau AVO meter yang ada.Langkah untuk mendapatkan nilai Idp yaitu dengan membagi tegangan sumber yang sebesar 3 volt dengan hasil penjumlahan dari nilai Rm, R1, dan Rpot awal yang masing-masing bernilai 0,85 Kohm, 0,98 Kohm, dan 5,24 Kohm. Nilai Idp yang didapat dari perhitungan yaitu sebesar 0,42 mA. Nilai Idp kemudian digunakan untuk mendapatkan nilai R tot . Nilai Rtot didapat dengan membangi nilai Erannge dengan nilai Idp. Pada percobaan pertama nilai Erange sebesar 2,5 yang kemudian dibagi nilai Idp yang diketahui bernilai 0,42 mA sehingga diketahui nilai Rtot sebesar 5,95 Kohm. Dari nilai Rtot tersebut diketahui nilai Rpot pada range 2,5 (Rpot1) dengan mengurangkan nilai Rtot dengan besar nilai Rm dan R1, sehingga diketahui besar nilai Rpot1 sebesar 4,12 Kohm. Langkah selanjutnya potensio diputar hingga potensiometer menunjukan angka 4,12 Kohm. Ketika nilai potensio telah diatur langkah selanjutnya yaitu mengatur tegangan pada power supply, dimulai dari tegangan 1 volt. Kemudian ketika jarum pada VU dan Avo bergerak dan menunjukkan angka tertentu maka diambil gambar dari kedua alat ukur tersebut. Setelah itu, tegangan ditambahkan menjadi 2 volt kemudian diambil lagi gambar dari jarum pada Avo dan VU yang bergerak menunjukkan suatu nilai. Kemudian tegangan diganti menjadi tegangan tertinggi yang mampu dicapai pada range 2,5 yaitu tegangan 2,5 volt. Langkah berikutnya sama seperti sebelumnya yaitu diambil gambar dari kedua alat ukur yang digunakan.Pada percobaan kedua nilai Erange sebesar 10. Nilai Erange tersebut yang kemudian dibagi nilai Idp yang sebelumnya telah diketahui bernilai 0,42 mA sehingga diketahui nilai Rtot sebesar 23,8 Kohm. Dari nilai Rtot tersebut diketahui nilai Rpot pada range 10 (Rpot2) sebesar 21,97 Kohm. Selanjutnya potensio diputar hingga potensiometer menunjukan angka 21,97 Kohm. Langkah yang harus dilakukan selanjutnya yaitu mengatur tegangan pada power supply, dimulai dari tegangan 4 volt. Kemudian ketika jarum pada VU dan Avo bergerak dan menunjukkan angka tertentu maka diambil gambar dari kedua alat ukur tersebut. Setelah itu, tegangan ditambahkan menjadi 7 volt kemudian diambil lagi gambar dari jarum pada Avo dan VU yang bergerak menunjukkan suatu nilai. Kemudian tegangan dinakkan lagi menjadi 9 volt. Langkah berikutnya sama seperti sebelumnya yaitu diambil gambar dari kedua alat ukur yang digunakan ketika jarum telah bergerak pada angka tertentu.Pada ketiga nilai Erange sebesar 50. Seperti pada percobaan sebelumnya nilai Erange tersebut yang kemudian dibagi nilai Idp yang telah diketahui bernilai 0,42 mA sehingga didapatkan nilai Rtot sebesar 119,04 Kohm. Dari nilai Rtot tersebut diketahui nilai Rpot pada range 50 (Rpot3) dengan cara yang sama seperti sebelumnya yaitu mengurangkan nilai Rtot dengan besar nilai Rm dan R1, sehingga diketahui besar nilai Rpot3 sebesar 117,21 Kohm. Kemudian seperti sebelumnya potensio diputar hingga potensiometer menunjukan angka 117,21 Kohm. Ketika nilai potensio telah diatur langkah selanjutnya yaitu mengatur tegangan pada power supply, dimulai dari tegangan 10 volt. Setelah jarum pada VU dan Avo bergerak dan menunjukkan angka tertentu maka diambil gambar dari kedua alat ukur tersebut. Selanjutnya tegangan ditambahkan menjadi 20 volt kemudian diambil lagi gambar dari jarum pada Avo dan VU yang bergerak menunjukkan suatu nilai. Setelah itu tegangan dinakkan lagi menjadi 25 volt. Langkah berikutnya sama seperti sebelumnya yaitu diambil gambar dari kedua alat ukur yang digunakan ketika jarum telah bergerak pada angka tertentu.Untuk range 250 dan 1000 tidak dilakukan percobaan pada rangkaian hanya dilakukan perhitungan saja. Untuk range 250 nilai Rtot sebesar 595,23 Kohm yang kemudian diketahui nilai Rpot sebesar 593,4 Kohm. Sementara untuk range 1000 didapatkan nilai Rtot sebesar 2380,95 Kohm yang selanjutnya digunakan untuk perhitungan nilai Rpot. Nilai Rpot dari range 1000adalah sebesar 2379,12 Kohm.Dikarenakan terbatasnya potensiometer dan kapasitas tahanan potensiometer pada laboratorium maka yang dapat diukur pada praktikum. Pada setiap range, voltmeter yang kita buat dicoba untuk mengukur tegangan tertentu sesuai dengan tabel data. Kemudian diambil gambar menggunakan kamera pada VU meter dan AVO meter analog untuk dibandingkan hasil jarum voltmeter buatan kami dengan voltmeter buatan pabrik.Berdasarkan hasil foto yang sudah didapatkan maka setelah dibandingkan antara voltmeter buatan kami dengan voltmeter analog pada AVO meter menunjukkan pada setiap range dan setiap tegangan yang diukur menunjukkan hasil bahwa posisi jarum VU meter dengan AVO meter analog selalu berada pada posisi yang sama.Kurang akuratnya hasil pengukuran dan perhitungan disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain seperti kurang memenuhi prosedur atau langkah langkah kerja, kurang tepat dalam mengukur tahanan potensiometer, kurang teliti dalam menghitung, dan keadaan peralatan dan bahan yang kurang baik karena sudah dipakai berulang kali praktikum.

BAB V PENUTUP5.1 KesimpulanBerdasarkan hasil data praktikum yang sudah kami lakukan mengenai praktikum membuat voltmeter, maka dapat disimpulkan bahwa :1. Semakin besar range yang akan kita gunakan dalam pengukuran, maka besar tahanan seri harus semakin besar.2. Semakin besar arus listrik yang mengalir pada rangkaian maka jarum akan bergerak menyimpang semakin besar.3. Hasil foto dalam pengukuran pada VU meter dengan AVO meter analog selalu mennjukkan posisi jarum yang sama. Hal ini menunjukkan range pada VU meter sama dengan range pada AVO meter analog.4. Pada range 10 nilai potensio yang harus diatur sebesar 21,97 Kohm5. Pada range 250 nilai potensio yang harus diatur sebesar 593,4 Kohm6. Jarum akan melebihi skala maksimal jika tegangan yang diukur melebihi kemampuan range. Misalkan tegangan 15 V diukur dengan range 10 V maka jarum bergerak menyimpang melebihi skala maksimal dan tidak dapat terbaca.

BIODATA PRAKTIKANPRAKTIKUM KE 1MATA PRAKTIKUM PENGUKURAN LISTRIK

3x4

1. Nama : Mohammad Aris M2. Tempat Tanggal Lahir: Mojokerto,24 oktober 19943. NIM: 1319102010504. Nomor HP/PIN BB: 085607592324/768e59c25. Email: [email protected]. Alamat dijember: Jl.Sumatra 15 no 407. Alamat Asal: Jl.Melati ,Ngoro -Mojokerto

BIODATA ASISTENPRAKTIKUM KE 1MATA PRAKTIKUM PENGUKURAN LISTRIK

3x4

1. Nama : Widya Ika Pravita2. Tempat Tanggal Lahir: Jember, 16 Mei 19933. NIM:1119102010574. Nomor HP/PIN BB: 08980450508 / 513E95695. Email:[email protected]. Alamat dijember: Jl. Mawar 6 no.6 Jember7. Alamat Asal: Jl. Mawar 6 no.6 Jember