metode dakwah ustadz dr. umay maryunani,...

79
METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MA DI PONDOK PESANTREN DARUL ‘AMAL SUKABUMI Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Disusun oleh : DERA DESEMBER NIM: 104051001893 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M

Upload: nguyenquynh

Post on 20-Jun-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MA

DI PONDOK PESANTREN DARUL ‘AMAL SUKABUMI

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Disusun oleh :

DERA DESEMBER

NIM: 104051001893

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M

Page 2: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MA

DI PONDOK PESANTREN DARUL ‘AMAL SUKABUMI

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Disusun oleh :

DERA DESEMBER

NIM: 104051001893

Pembimbing,

Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA

NIP. 19710412 200003 2 001

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M

Page 3: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi ini berjudul Metode Dakwah Ustadz DR. Umay Maryunani, MA di

Pondok Pesantren Terpadu Darul ‘Amal Sukabumi telah diujikan dalam sidang

munaqasah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta pada 23 Maret 2011.

Skripsi ini telah diterima sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana

Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta, 23 Maret 2011

SIDANG MUNAQASAH

Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,

Drs. Jumroni, MSi Dra.Umi Musyarrofah,MA

NIP.19630515 199203 1 006 NIP.19710816 199703 2 002

Anggota,

Penguji I, Penguji I,

Dra.Umi Musyarrofah,MA H. Mulkanasir, M.Pd

NIP. 19710816 199703 2 002 NIP. 19550101 198302 1 001

Pembimbing,

Dra. Musfirah Nurlaily, MA.

NIP. 19710412 200003 2 001

Page 4: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

i

ABSTRAK

Dera Desember

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Metode Dakwah DR. Ustadz Umay Maryunani MA Di Pondok Pesantren

Darul ‘Amal Sukabumi

Secara hakekat dakwah Islamiyah merupakan aktualisasi iman yang

dimanifestasikan dalam suatu kegiatan manusia yang mengarah kepada nilai-nilai

ajaran Islam, kegiatan dakwah merupakan suatu aktivitas yang mulia, di mana

setiap muslim dapat melakukan amar ma’ruf nahi munkar, sehingga tujuan

dakwah yang hakiki yakni membentuk khairul ummah dapat terwujud, yaitu

seorang yang mampu menjalankan ajaran Islam dalam segi kehidupan.

Menjalankan aktivitas dakwah memerlukan metode agar dakwah lebih efektif.

Dari konteks di atas, timbul pertanyaan: Bagaimana metode dakwah yang

dilakukan ustadz Umay Maryunani di pondok pesantren Darul ‘Amal Sukabumi?

Apa hambatan dalam metode dakwah ustadz Umay Maryunani serta bagaimana

solusinya?

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan pendekatan

kualitatif deskriptif. Di mana data yang didapatkan adalah melalui beberapa

sumber referensi bacaan, observasi, wawancara, dan analisis data. Penulis meneliti

dengan mengumpulkan data melalui observasi langsung ke lapangan, terlibat

langsung dengan mad’u mengikuti jalannya dakwah, kemudian melalui

wawancara dengan Ustadz DR. Umay Maryunani dan Ustadz Dede

Muharmansyah S.Psi, dan menganalisis hasil observasi. Penelitian ini berlangsung

selama tiga bulan.

Ustadz Umay Maryunani adalah da’i dan ulama yang cukup berpengaruh

di kota Sukabumi. Dalam metode pembinaan dakwah, beliau menggunakan

metode dakwah bil lisan, melalui metode ceramah, metode tanya jawab,

praktek/demostrasi, dan metode halaqoh. Metode Dakwah Bil Qolam

menggunakan media tulisan seperti menulis buku dan artikel. Metode Dakwah bil

hal dalam berbagai bidang diantaranya : Bidang keagamaan dan pendidikan,

bidang layanan sosial kemasyarakatan, bidang peternakan dan perikanan, serta

bidang pertanian dan perkebunan.

Penulis menganalisis Metode Dakwah Ustadz Umay Maryunani Di

Pondok Pesantren melalui pengamatan dan penelitian ini kesimpulannya bahwa

dengan keilmuan keagamaan yang tinggi, istiqomah dan contoh amal perbuatan,

beliau berhasil melaksanakan dakwahnya dengan baik dan benar.

Page 5: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

ii

KATA PENGANTAR

Ucapan rasa syukur selalu saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa, Dialah Allah yang telahn memberikan berbagai macam nikmat kepada umat-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah dan membuat tugas akhir dalam

bentuk tulisan skripsi ini dengan baik meskipun ada beberapa kendala yang

membuat skripsi ini sempat tertunda. Namun, alhamdulillah akhirnya dapat

terselesaikan juga.

Shalawat serta salam kita limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW,

beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya sampai yaumil qiyamah. Dengan

berkatnyalah yang telah menyebarkan agama Islam hingga sampai kepada kita

yang berupa kebenaran yang nyata serta mendidik umat manusia melalui contoh

yang baik (Uswatun Khasanah).

Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir selama menempuh jenjang

pendidkan di perguruan tinggi, dan juga sebagai persyaratan dalam mencapai

gelar Sarjana Sosial Islam (S.sos.I) di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak berhutang budi kepada

berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis sangat perlu

menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. H.Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi. Bapak Drs. Wahidin Saputra, MA selaku PUDEK I, bapak

Drs. H.Mahmud Djalal, MA selaku PUDEK II dan bapak Drs.Study Rizal LK,

MA selaku PUDEK III, terima kasih telah memberikan dorongan dan motivasi

kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

Page 6: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

iii

2. Bapak Drs. Jumroni, M.Si selaku ketua jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam, terima kasih atas masukan dan idenya ketika hendak menyusun skripsi

ini.

3. Ibu Hj. Umi Musyarrofah, MA selaku sekretaris jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam yang telah memberikan banyak kemudahan dalam birokrasi

kepada penulis.

4. Ibu Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA sebagai Dosen Pembimbing penulis yang

telah memberikan waktu dan keikhlasan serta kesungguhannya dalam

membimbing dan memberikan pendidikan mental dan memberikan ilmunya

kepada penulis sejak proposal hingga terselesainya skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang selama ini

telah memberikan ilmunya dengan tulus dan ikhlas sehingga penulis mengerti

akan makna hidup dan memberikan bekal kehidupan untuk penulis

mengarungi hidup kelak, semoga ilmu yang telah diberikan bermanfaat bagi

penulis dan masyarakat luas.

6. Staf Perpustakaan dan Staf TU di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, yang telah membantu penulis mendapatkan referensi dan

kemudahan dalam surat menyurat.

7. Seluruh staf Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan kemudahan bagi penulisn untuk mendapatkan referensi dan

buku-buku selama penulis kuliah dan selama penulis menyelesaikan skripsi

ini.

8. Teruntuk kedua orang tuaku, Bapak Apidin Suanda dan Ibu Juju

Julaeha.Terima kasih atas segala kasih sayang yang diberikan. Maafkan dera

telat menyelesaikan skripsi ini, dera baru sadar pembelajaran yang sangat

keras yang di berikan kepada dera ternyata untuk kemajuan kedepan.

Page 7: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

iv

9. Buat kakakku tercinta, T’Yenti, Aa Ade Ruswanda , Aa Agus beserta istri.

Terima kasih atas dukungan moral dan materi yang telah diberikan. Tak lupa

keponakanku, Cici, Dede Syifa, dan Angga Fadhil. Senyum kalian

mengajarkan arti kebahagiaan dan keikhlasan.

10. Teruntuk T’Ratna, terima kasih yang tak terhingga atas nasehat dan

bantuannya sehingga skripsi ini cepat selesai. Dan juga untuk Tubagus

Rahmat dan Ratih atas do’anya.

11. Buat Neng Susum Sumiati S.Pd.I, ternyata menunggu itu harus dengan

kesabaran dan ketulusan hati.

12. Teman-teman seperjuanganku di KPI 2004, terima kasih atas kebersamaan

selama 4 tahun di kampus.

13. Kepada Ustadz Umay Maryunani, terima kasih atas kesediaan untuk

wawancara ini. Dan juga kepada Ustadz Dede Muharamsyah S.Psi, selaku

Ketua Pengurus Yayasan yang bersedia memberikan data tentang seluk beluk

Pondok Pesantren Darul ‘Amal Sukabumi.

14. Alumni Pondok Pesantren Darul Amal Sukabumi yang berada di Ciputat,

terima kasih atas pinjaman buku dan dokumen lainnya yang sangat berguna

bagi penulis.

15. Dan semua pihak yang yang telah memberikan bantuan sehingga penulisan ini

dapat terselesaikan dengan baik.

Demikianlah ucapan terima kasih ini yang penulis sampaikan, semoga

amal baik bapak, ibu, saudara dan teman-teman diterima oleh Allah SWT.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang

memerlukannya. Amin.

Ciputat, 21 Maret 2011

Penulis

Page 8: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.................................... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 4

D. Metodologi Penelitian ........................................................... 5

E. Tinjauan Pustaka ................................................................... 8

F. Sistematika Penulisan ........................................................... 8

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Metode................................................................................... 10

1. Pengertian Metode .......................................................... 10

2. Macam-macam metode umum ........................................ 11

B. Dakwah ................................................................................. 12

1. Pengertian dakwah .......................................................... 12

2. Hukum Dakwah dan Tujuan Dakwah ............................. 17

3. Metode Dakwah .............................................................. 19

4. Media Dakwah ................................................................ 25

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Profil Ustadz Umay Maryunani ........................................... 26

1. Lahir ................................................................................ 26

Page 9: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

vi

2. Pendidikan ....................................................................... 27

3. Status ............................................................................... 27

4. Karya ............................................................................... 28

5. Kegiatan/Aktivitas........................................................... 29

B. Hubungan Ustadz DR. Umay Maryunani, MA dengan

Pondok Pesantrean Darul ‘Amal Sukabumi .......................... 30

C. Gambaran Umum Ponpes Darul ‘Amal Sukabumi ............... 31

1. Latar Belakang Berdirinya Yayasan ............................... 31

2. Visi, Misi, dan Tujuan ..................................................... 35

3. Sarana Pondok Pesantren ................................................ 37

4. Pengurus Pondok Pesantren ............................................ 39

BAB IV METODE DAKWAH

USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MA

A. Prinsip Dasar metode Dakwah ............................................ 42

1. Prinsip Dakwah ............................................................... 43

2. Dakwah bil lisan .............................................................. 46

3. Dakwah bil qolam ........................................................... 56

4. Dakwah bil hal ................................................................ 58

B. Hambatan dan Solusi............................................................. 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 62

B. Saran ...................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 65

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 10: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Secara hakikat dakwah Islamiyah merupakan aktualisasi iman yang

dimanifestasikan dalam kegiatan manusia beriman dalam masyarakat melalui

secara tertentu, demi terwujudnya ajaran Islam dalam segala segi kehidupan,

kegiatan tersebut sering disampaikan secara individu ataupun kelompok

melalui berbagai metode dan sarana yang bertujuan memberi perubahan

dalam segi kehidupan.1

Dakwah merupakan suatu aktifitas yang mulia, menjadi kewajiban

bagi setiap muslim, bertujuan untuk memberikan informasi tentang Islam dan

mengajak orang lain agar bersedia melakukan tindakan-tindakan yang

mencerminkan nilai-nilai Islam.2 Dakwah pada hakekatnya merupakan upaya

mempengaruhi kepribadian baik secara individu maupun kolektif. Dakwah

dapat dilakukan dengan cara bil-lisan yang lebih banyak memfokuskan pada

penekanan informatif persuasif dan cara bil-hal yang lebih menekankan pada

hal-hal bersifat praktis yang mampu merangsang agar mad’unya lebih cepat

melakukan perubahan dalam kegiatan sehari-hari.3

1Toto Jumantoro, Psikologi Dakwah Dengan Aspek-Aspek Kejiwaan yang Qur’ani,

Wonosobo: Jakarta, 2001. H.xiii 2 Ismah Salmah, Strategi Dakwah di Era Millenium, Jurnal Kajian Dakwah dan Budaya,

(Jakarta :UIN Syarif Hidayatullah, 2004), vol.5.h.3 3 Djamal Abidin ASS, Komunikasi dan Bahasa Dakwah, (Jakarta : Gema Insani Press,

1996), cet.ke-1, h.1

Page 11: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

2

Dalam sejarah perubahan masyarakat, mubaligh memang memiliki

peran yang sangat besar dan universal. Ia nyaris memiliki andil dalam setiap

lini dan detik dalam perubahan masyarakat (social Engineering) yang

bermuara pada kesadaran kolektif masyarakat untuk melakukan perubahan.

Maka mubaligh dinyatakan sebagai sumber dan inspirasi perubahan.4

Dengan ini, saya meneliti mengenai metode dakwah Ustadz Umay

Maryunani di Pondok Pesantren Terpadu Darul ‘Amal Sukabumi.

Ustadz Umay Maryunani adalah seorang da’i yang sangat dikenal di

masyarakat luas karena beliau mampu memberikan suatu ajaran berupa

pendidikan yang baik terhadap masyarakat dengan cara ataupun metode yang

beliau miliki. Seperti ceramah agama di mimbar, pengajian di majelis-majelis

taklim, dan diskusi mengenai agama yang beliau lakukan.

Ustadz Umay Maryunani juga mempunyai keistimewaan ketika

sedang memberikan ceramahnya yakni dengan menggunakan gaya bahasa

khas tersendiri yakni lemah lembut dan santun.

Ustadz Umay Maryunani adalah seorang da’i yang memahami betul

tentang permasalahan agama dan mengetahui betul situasi apa yang

dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat.

Menurut Ustadz Umay Maryunani, manusia yang diberikan

pengetahuan lebih terutama dalam agama harus dapat mengaplikasikannya

kepada masyarakat terutama masyarakat yang awam akan ilmu agama. Beliau

mempunyai tujuan dalam berdakwah yakni membawa kepada ajaran agama

4 Fathiy Syamsuddin, Menguatkan Peran dan Fungsi Peran Ulama, Majalah Al-Wa’ie,

no.80 (April 2007), h.13

Page 12: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

3

Allah SWT dan mampu membawa kepada keimanan dan ketakwaan kepada

Allah SWT, menurut beliau beriman dan bertakwa kepada Allah SWT

merupakan prinsip dalam ajaran Islam. Konsep tentang orang yang beriman

dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan Hadits sangat akurat

untuk dimanifestasikan dalam kehidupan yang riil secara individu, keluarga,

masyarakat, dan bangsa.

Menurut Ustadz Umay Maryunani dalam dakwah dibutuhkan orang

yang mampu berbuat dan bertanggung jawab karena dakwah merupakan

proses menuju perubahan yang lebih baik, dan dibutuhkan kesabaran dan

perjuangan.5

Dalam upaya meninjau bagaimana format metode dakwah seorang

da’i dalam menyampaikan pesan kepada mad’unya, maka penulis tertarik

untuk mengkajinya dalam bentuk skripsi yang berjudul “Metode Dakwah

Ustadz DR. Umay Maryunani, MA Di Pondok Pesantren Terpadu Darul

„Amal Sukabumi”. Dan penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai

dakwah yang dilakukan beliau di lingkungan pondok pesantren terpadu Darul

‘Amal Sukabumi.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Pada uraian latar belakang di atas dapat dipahami bahwa batasan

masalah hanya pada metode dakwah Ustadz Umay Maryunani Di Pondok

Pesantren Terpadu Darul’Amal Sukabumi saja.

5 Wawancara Pribadi, ustadz Umay Maryunani, tanggal 18 November 2010.

Page 13: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

4

Berdasarkan pembatasan di atas, maka perumusan permasalahan yang

akan diteliti adalah sebagai berikut :

1. Apa saja metode dakwah yang diterapkan Ustadz Umay Maryunani di

Pondok Pesantren Terpadu Darul ‘Amal Sukabumi?

2. Apa saja hambatan yang dihadapi dalam metode dakwah Ustadz Umay

Maryunani serta cara penanggulangannya?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana metode dakwah yang diterapkan Ustadz

Umay Maryunani di pondok pesantren Darul ‘Amal Sukabumi.

b. Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi serta cara

penanggulangannya.

2. Manfaat Penelitian

a. Secara teoritis, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat berguna

bagi pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam

upaya mengembangkan studi komunikasi dan dakwah. Sehingga

pesan-pesan dakwah dapat diterima oleh masyarakat sesuai dengan

tujuan.

b. Secara praktis, dengan adanya penelitian ini mampu menambah

wawasan aktivitas akademi dann praktisi dakwah agar dapat

mengembangkan metode dakwahnya di lapangan serta dakwah yang

disampaikan mudah dimengerti dan diterima mad’u dengan

menggunakan metode yang ada.

Page 14: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

5

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

metode penelitian kualitatif, yang dalam prosedur penelitiannya dapat

menghasilkan analisis data deskiptif berupa kata kata tertulis atau lisan

dari orang orang yang dapat diamati.

Ada tiga pertimbangan mengapa penulis menggunakan metode

tersebut adalah: Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah

apabila berhadapan dengan kenyataan ganda. Kedua, metode ini

menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dengan yang

diteliti. Dan ketiga,metode ini lebih peka dan dapat menyesuaikan diri

dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terdapat pola-pola nilai

yang dihadapi.6

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penulis melakukan penelitian ini pada bulan November 2010-

februari 2011. Sedangkan tempat penelitian ini adalah Pondok Pesantren

Terpadu Darul ‘Amal Sukabumi.

3. Subyek dan Obyek Penelitian

Dalam penelitian ini, subyek yang diamati adalah Ustadz Umay

Maryunani dengan obyek penelitian adalah mad’u di Pondok Pesantren

Terpadu Darul’ Amal Sukabumi.

6Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2010), h.4

Page 15: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

6

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi:

a. Observasi

Observasi adalah suatu cara penelitian untuk memperoleh data

dalam bentuk pengamatan dan pencatatan dengan sistematis tentang

fenomena yang diselidiki.7

Dalam penelitian ini, observasi dilakukan terhadap metode

dakwah yang dilakukan Ustadz Umay Maryunani, kemudian dilakukan

pengamatan langsung terhadap mad’u di Pondok Pesantren Terpadu

Darul ‘Amal Sukabumi.

b. Wawancara

Salah satu metode pengumpulan data adalah wawancara yaitu

mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada

responden.8

Untuk mendapatkan data objektif penulis melakukan

wawancara langsung terhadap Ustadz Umay Maryunani serta ustadz

Dede Muharamsyah S.Psi. selaku Ketua Pengurus Yayasan.

c. Dokumentasi

Adalah merupakan teknik yang juga dilakukan baik

berdasarkan buku, makalah, atau sumber literatur-literatur lainnya agar

data yang diperoleh lengkap dan akurat. Data tersebut adalah data

sekunder.

7Muhammad Natsir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), h.234.

8Mari Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survey, (Jakarta: LP3ES,

1989).

Page 16: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

7

5. Pengolahan Data

Setelah data diperoleh, langkah selanjutnya adalah pengolahan data

dengan proses editing yaitu mempelajari kembali berkas-berkas data yang

telah terkumpul, sehingga keseluruhan berkas itu dapat diketahui dan

dapat dinyatakan baik serta dapat disiapkan untuk proses selanjutnya.

Teknik yang dilakukan dari hasil pencatatan data adalah sebagai

berikut:

a. Data dan informasi yang didapat melalui observasi yakni mengamati

objek penelitian secara langsung menggunakan seluruh alat indera

kemudian penulis mengumpulkan data secara akurat, dengan mencatat

fenomena (kejadian) dan perilaku yang terlibat dalam objek.

b. Data dan Informasi yang diperoleh melalui wawancara yakni peneliti

menyalin hasil wawancara ke dalam catatan lapangan kemudian

memberikan tanggapan pada bagian-bagian penting.

c. Data yang didapatkan melalui dokumentasi, yakni digunakan sebagai

bahan dan kerangka analisis dalam menimbang dan menguraikan hasil

penelitian ke dalam skripsi ini.

6. Pedoman Penulisan

Adapun pedoman penulisan ini mengacu pada buku Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang diterbitkan

CeQDa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007.

Page 17: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

8

E. Tinjauan Pustaka

Setelah penulis melakukan peninjauan dan menelusuri perpustakaan

Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, penulis mendapat referensi dari

beberapa skripsi yang membahas tentang metode dakwah, diantaranya :

1. “Metode Dakwah Yusuf Mansyur, yang membahas mengenai metode

dakwah Yusuf Mansyur mengenai konsep sedekah, Wisata hati, dan

mengenai penerapan metode dakwah Yusuf mansyur. Penyusun Agus

Salim Wahid Lulusan 2007 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. “Metode Dakwah KH.Kosim Nurseha, yang membahas mengenai konsep

metode dakwah KH.Kosim Nurseha, Penerapan metode dakwah, serta

hambatan dan penanggulangannya. Penyusun Muhammad Maulana

Lulusan 2008 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kelebihan dari skripsi yang penulis teliti adalah lebih cenderung

mengarah pada Metode dakwah yang digunakan Ustadz DR. Umay MA, di

Pondok Pesantren Darul ‘Amal Sukabumi, dengan tempat dan objek penelitian

yang berbeda dengan beberapa penelitian tentang metode dakwah sebelumnya,

khususnya pada kajian metode dakwah yang tertera di atas.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan dalam skripsi ini, penulis membagi

pembahasan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan. Dalam bab ini penulis akan menjelaskan latar belakang

masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

Page 18: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

9

BAB II Tinjauan teoritis. Dalam Bab ini akan dijelaskan tentang pengertian

metode, macam-macam metode umum, pengertian dakwah, Macam-macam

metode dakwah, serta metode dakwah.

BAB III Gambaran Umum. Bab ini akan membahas Profil Ustadz Umay

Maryunani yang meliputi kelahiran, pendidikan , status, karya-karya, serta

aktivitas Ustadz Umay Maryunani, Hubungan Ustadz Umay Maryunani, MA

dengan Pondok Pesantren Darul ‘Amal Sukabumi, Latar belakang sejarah

berdirinya Yayasan, Visi, misi, dan Tujuan Berdirinya Pondok Pesantren

Terpadu Darul ‘Amal Sukabumi, Sarana Pondok Pesantren Terpadu Darul

‘Amal Sukabumi, Struktur Pengurus Pondok Pesantren Terpadu ‘Amal

Sukabumi

BAB IV Temuan dan Analisis Data. Dalam bab ini akan menganalisis

tentang metode dakwah yang diterapkan Ustadz Umay Maryunani, serta

Hambatan Metode dakwah dan cara penanggulangannya.

BAB V Penutup. Dalam penutup ini penulis akan berusaha memberikan

kesimpulan dari keseluruhan bahasan skripsi ini serta saran terhadap tujuan

dan manfaat yang diharapkan dapat diambil dari tulisan ini.

DAFTAR PUSTAKA

Page 19: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

10

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Metode

1. Pengertian Metode

Dari segi bahasa metode berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri

dari dua kata yaitu “meta” (melalui) dan “hodos” (jalan, cara). Dengan

demikian kita dapat artikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang

harus dilalui untuk dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sumber yang lain

menyebutkan bahwa metode berasal dari bahasa Jerman “methodica”,

artinya ajaran tentang metode. Dalam bahasa Yunani metode berasal dari

kata methodos artinya jalan, yang dalam bahasa Arab disebut thariq.1

Metode berasal dari Inggris : methode yang artinya “cara” yaitu

suatu cara untuk mencapai sutu cita-cita. Metode lebih umum dari teknik

yang dalam bahasa Inggrisnya : Technique. Dalam the concise Oxford

Dictionary (1995) dinyatakan bahwa method is a special from of

procedure esp. in any branch of mental activity. Technique adalah a means

or method of achieving one’s purpose, esp. skill fully yang maknanya

sesuatu alat atau cara untuk tujuan dengan cekatan atau praktis.1

Pengertian yang lain metode adalah “Cara teratur yang digunakan

untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang

1 Wardi Bahtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997), cet.Ke-1,

h.59.

Page 20: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

11

dikehendaki cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan

suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang dikehendaki atau ditentukan.”2

Dalam pengertian harfiahnya, “Metode adalah jalan yang harus

dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi pengertian hakiki dari

metode adalah segala sarana yang digunakan untuk tujuan yang diinginkan

baik sarana tersebut secara fisik maupun non fisik. Sedangkan menurut

Arif Burhan, metode adalah menunjukkan pada proses, prinsip serta

prosedur yang digiunakan untuk mendekati masalah dan mencari jawaban

atas masalah tersebut.3

Dari berbagai pengertian tentang metode di atas, maka dapat

penulis pahami bahwa metode adalah suatu cara atau jalan yang harus

dilalui dalam melaksanakan proses bimbingan agar tercapai tujuan yang

diharapkan.

2. Macam-Macam Metode Umum

a. Metode Historis

Metode historis disebut juga metode dokumenter, karena

penelitian yang dilakukan adalah pada dokumen yang telah silam.

Metode historis, sebagaimana juga metode lainnya bermula dari

menemukan masalah dan berakhir dengan generalisasi. Oleh karena itu

pula metode historis memerlukan hipotesis dengan teknik analisis

dokumenter dan teknik analisis statistik, memerlukan bermacam-

macam rumus statistik dan analisis (Rakhmat, 1984: 331).

2 Tim Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus

BesarBahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), Cet.Ke-1, Edisi Tiga, h.740. 3 Arif Burhan, Pengantar Metode Kualitatif, (Surabaya: Usaha Nasional, 1992), h.17.

Page 21: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

12

b. Metode Deskriptif

Metode deskriptif digunakan untuk menghimpun data aktual.

Terdapat dua pengertian, yang pertama mengartikannya sebagai

kegiatan pengumpulan data dengan melukiskannya sebagaimana

adanya, tidak diiringi dengan ulasan atau pandangan atau analisis dari

penulis. Deskripsi semacam ini berguna untuk menacari masalah

sebagaimana halnya hasil penelitian pendahuluan atau eksplorasi.

c. Metode Eksperimen

Metode Eksperimen adalah cara melakukan penelitian dengan

percobaan, yaitu melakukan manipulasi variabel-variabel

eksperimental; mencari hubungan antara beberapa variabel dengan satu

variabel, atau satu variabel dengan satu variabel lain.

d. Metode Survai

Metode survai bertujuan mengumpulkan data sederhana dalam

rangka menguji survai juga bisa melangkah lebih jauh, yaitu

mempelajari fenomena, menerangkan dan menjelaskannya, baik untuk

keperluan praktis maupun untuk keperluan teoritis.

B. Dakwah

1. Pengertian Dakwah

Da’wah secara etimologi, berasal dari kata da’a (دعا ) fi’il madi

dan yad’u (يدعو ) fi’il mudari’ yang artinya memanggil, mengundang,

mengajak, menyeru, dan mendorong.4

4 Warson Munawir, Kamus Al-Munawir (Surabaya: Pustaka Progresif, 1994), h.439.

Page 22: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

13

Menurut para ahli bahasa kata dakwah ini mempunyai beberapa

pengertian yang diantaranya adalah :

a. Mengharap dan berdo’a kepada Allah SWT, misalnya da’allahu (Q.S:

Al-Qur’an Al-Baqarah 2: 186)

Artinya: ”Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang

Aku. Maka (jawablah) Bahwasanya Aku adalah dekat. Aku

mengabulkan permohonan orang yang mendo’akan apabila

ia berdoa itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah

mereka beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada

dalam kebenaran.”

b. Mendorong seseorang untuk memeluk sesuatu keyakinan tertentu (Q.S

: Al-Baqarah 2: 221)

Artinya: “Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik,

sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang

mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia

menarik hatimu. dan janganlah kamu menikahkan orang-

orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum

mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih

baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu.

mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke

surga dan ampunan dengan izin-Nya. dan Allah

menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya)

kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.

Page 23: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

14

Selain itu pula Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Ali-Imran

ayat 104 yang berbunyi :

Artinya. Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang

menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan

mencegah dari yang munkar [217]; merekalah orang-orang

yang beruntung.

Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa kita sebagai umat muslim

harus melakukan kewajiban berdakwah. Menyeru kepada kebaikan dan

mencegah kemungkaran. Dalam melakukan aktivitas dakwah haruslah

berpandangan positif.

Arti kata dakwah seperti itu dapat diketahui pada arti ayat-ayat Al-

Qur’an sebagai berikut:

a. Surat Fatir : 3

Artinya: “Sesungguhnya syetan itu adalah musuh bagimu, maka

anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya syetan-

syetan hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi

penghuni neraka yang menyala-nya.” (Q.S.Fatir (35): 6).

b. Surat Al-Baqarah : 23

Page 24: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

15

Artinya: “Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran

yang kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad),

buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan

ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-

orang yang benar.(Q.S.Al-Baqarah:23)

c. Surat Al-Baqarah : 221

Artinya: Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik,

sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang

mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia

menarik hatimu. dan janganlah kamu menikahkan orang-

orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum

mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih

baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu.

mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga

dan ampunan dengan izin-Nya. dan Allah menerangkan ayat-

ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya

mereka mengambil pelajaran.

Sedangkan arti dakwah menurut pandangan beberapa pakar atau

ilmuwan adalah sebagai berikut :

a. Pendapat Bakhial Khauli yang dikutip dari Ghazali Darussalam,

dakwah adalah satu proses menghidupkan peraturan-peraturan Islam

dengan maksud memindahkan umat dari satu keadaan kepada keadaan

lain.5

b. Pendapat Syeikh Ali Mahfudz, dakwah adalah mengajak manusia

untuk mengerjakan kebaikan dan mengikuti petunjuk, menyuruh

mereka berbuat baik dan melarang mereka dari perbuatan jelek agar

5 Ghazali Darussalam, Dinamika Ilmu Dakwah Islamiyah, Malaysia; Nur Niaga

SDN.BHD,1996, Cet.1.h.5.

Page 25: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

16

mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat6. Pendapat ini juga

selaras dengan pendapat al-Ghazali7 bahwa amar ma’ruf nahi munkar

adalah inti gerakan dakwah dan penggerak dalam dinamika masyarakat

Islam.

Adapun pengertian dakwah secara terminologi menurut beberapa

ahli selain yang sudah dijelaskan di atas di antaranya adalah H.M. Arifin

dalam buku Ilmu Pendidikan Islam mengatakan definisi dakwah sebagai

kegiatan menyeru baik dalam bentuk lisan, tulisan maupun tingkah laku

dan lain sebagainya yang dilakukan secara individual atau kelompok.

Supaya timbul dalam dirinya suatu pengetahuan kesadaran, sikap

penghayatan serta pengalaman terhadap ajaran agama, sebagai pesan yang

disampaikan kepada mereka tanpa unsur paksaan.

Amrullah Ahmad menyatakan dalam buku Dakwah Aktual bahwa

pada hakikatnya dakwah Islam merupakan : “Usaha mengaktualisasikan

nilai-nilai imani atau teologis dalam suatu sistem kegiatan manusia

beriman dalam bidang kemasyarakatan yang dilakukan secara teratur

untuk mempengaruhi cara merasa, berfikir, bersikap dan bertingkah laku

dalam tataran realitas individu dan sosial kultural dalam rangka

mewujudkan nilai Islam di semua kehidupan dengan menggunakan cara-

cara tertentu.8

Sementara Didin Hafidudin mengatakan bahwa kegiatan dakwah

adalah suatu aktivitas yang mulia di mana setiap muslim dapat melakukan

6Abdul Kadir Sayid Abd.Rauf, Dirasah Fid Dakwah al-Islamiyah, Kairo; Dar El-Tiba’ah

al-Mahmadiyah,1987, Cet.1, h.10 7Beliau adalah seorang ulama besar, pemkir muslim zaman klasik, hidup sampai awal

abad ke-12, pendapatnya dituangkan dalam kitabnya yang sangat terkenal yaitu Ihya Ulumuddin. 8 Amrullah Ahmad, Dakwah Aktual, (Jogyakarta: PLP2M, 1985), cet. Ke-2 h.3.

Page 26: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

17

amar ma’ruf nahi munkar sehingga dapat tercipta tujuan dakwah yang

hakiki yakni membentuk khairul ummah. Karena pada dasarnya hakikat

dakwah merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang ditanggung

oleh para pengemban dakwah untuk mengukuhkan sasaran-sasaran

dakwah agar masuk ke jalan Allah SWT. Secara bertahap menuju

kehidupan yang Islami.9

2. Hukum Dakwah dan Tujuan Dakwah

Perintah berdakwah bagi setiap muslim sudah ditegaskan dengan

jelas dalam Al-Qur’an berikut rincian prinsip-prinsip metode dakwahnya

sebagai berikut :

Artinya: “Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan cara hikmah

(bijaksana) dan dengan ajaran yang baik, dan berdiskusilah

dengan mereka menurut cara yang sebaik-baiknya.

Sesungguhnya Tuhanmu lebih mengetahui tentang siapa yang

tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui

tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang

mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. (Q.S.An-

Nahl 16: 125)

Dari ayat di atas jelaslah bahwa kita diwajibkan untuk menyeru

(berdakwah), kepada sesama umat muslim dengan cara yang ditentukan,

yaitu dengan cara bijaksana. Kita harus berdakwah kepada orang lain

dengan tidak melalui paksaan. Mengajak kepada kebaikan atau jalan

menuju Ridho-Nya.

9Didin Hafidudin, Dakwah Aktual, (Jakarta: Gema Insani Press, 1998), h.77.

Page 27: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

18

Dalam setiap aktivitas pasti kita melakukannya demi satu tujuan.

Sama halnya dengan aktivitas dakwah yang wajib dijalankan oleh

manusia, pastilah untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan di sini diartikan

sebagai sesuatu yang ingin dicapai dalam kadar tertentu dengan segala

usaha yang diarahkan kepadanya. Dalam tujuan memiliki 4 batasan yaitu

hal yang hendak dicapai, jumlah atau kadar yang diinginkan, kejelasan

tentang yang ingin dicapai dan arah yang ingin dituju.10

Kegiatan dakwah adalah satu rangkaian kegiatan dalam rangka

mencapai tujuan tertentu. Tujuan ini dimaksudkan untuk memberi arah,

pedoman bagi gerak langkah aktivitas dakwah tanpa tujuan yang jelas

seluruh aktivitas dakwah akan sia-sia. Karena itu para pelaku dakwah

harus memahami tujuan kegiatannya untuk mengambil langkah yang tepat

dalam proses dakwah.

Pendapat lain juga dikemukakan oleh Toto Tasmara bahwa tujuan

dakwah adalah untuk menegakkan ajaran Islam kepada setiap insan baik

individu maupun masyarakat sehingga ajaran tersebut mampu mendorong

suatu perbuatan yang sesuai dengan ajaran Islam tersebut.11

Dakwah memiliki tujuan yang berorientasi kepada perilaku

manusia (akhlak).

Dakwah akan mencapai tujuannya manakala ajaran Islam yang

berupa norma-norma yang menuntun orang agar berbuat baik dan

menjauhi perbuatan buruk dapat direalisasikan dengan baik.

10

Zainal Muhtarom, Dasar-dasar Manajemen Dakwah Islam, (Yogyakarta:Al-Amin

Press, 1996), Cet Ke-1, h.3. 11

Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah Islam,(Jakarta: Gema Insani Press, 1987), Cet.

Ke-1.h.7.

Page 28: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

19

3. Metode Dakwah

Al-Qur’an merupakan sumber utama rujukan dakwah. Al-Qur’an

banyak mengemukakan metode dakwah untuk dijadikan panduan oleh para

Da’i, yang tersebut dalam firman Allah Swt, sebagaimana telah penulis

sebutkan beserta terjemahannya pada hal 17-18, menunjukkan tata cara atau

metode menjalankan dakwah atau seruan terhadap manusia, sebagai berikut:

a. Metode Al-Hikmah (Kebijaksanaan)

Kata “hikmah” sering disebut dalam Al-Qur’an baik dalam bentuk

nakiroh maupun ma’rifat. Bentuk masdarnya adalah “hukman” yang

diartikan secarartikmakna aslinya adalah mencegah. Jika dikaitkan dengan

hukum berarti mencegah dari kezhaliman, jika dikaitkan dengan dakwah

berarti menghindari hal-hal yang kurang relevan da;am melaksanakan

tugas dakwah.

Hikmah dalam bahasa Arab berarti kebijaksanaan, pandai, adil,

lemah lembut, kenabian, sesuatu yang mencegah kejahilan dan kerusakan,

keilmuan, dan pemaaf. Perkataan hikmah seringkali diterjemahkan dalam

pengertian bijaksana yaitu suatu pendekatan hikmah seringkali pihak objek

dakwah mampu melaksanakan apa yang didakwahkan atas kemauannya

sendiri, tidak ada paksaan, konflik, maupun rasa ketakutan.12

Menurut M. Abduh, seperti yang dikutip H. Munzier Suparta, MA.

Dalam buku metode dakwah berpendapat bahwa, hikmah mengetahui

rahasia dan faedah di dalam tiap-tiap hal. Hikmah juga didunakan dalam

12

Hamka, tafsir al-Azhar, (Jakarta : Pustaka Panjimas, 1983), h.321.

Page 29: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

20

arti ucapan yang sedikit lafazh akan tetapi banyak makna ataupun

diartikan meletakkan sesuatu pada tempat atau semestinya.13

Dalam bahasa komunikasi, hikmah ini menyangkut situasi total

yang mempengaruhi sikap pihak komunikan. Dengan kata lain, dapat

dikatakan bahwa apa yang disebut dengan bil hikmah itu merupakan suatu

metode pendekatan komunikasi yang dilakukan atas dasar persuasif.14

Jadi, perkataan hikmah (kebijaksanaan) itu bukan saja dengan ucapan

mulut, melainkan termasuk juga tindakan, perbuatan, dan keyakinan, serta

peletakkan sesuatu pada tempatnya.

Ibnu Qoyyim dalam buku At-Tafsirul Qoyyim berpendapat

bahwa pengertian hikmah yang paling tepat adalah yang seperti

dilakukan oleh mujahid dan Malik yang mendefinisikan bahwa

hikmah adalah pengetahuan tentang kebenaran dan

pengamalannya, ketepatan dalam perkataan dan kebenarannya. Hal

ini tidak dapat dicapai kecuali dengan memahami al-Qur’an,

mendalami Syariat-syariat Islam serta hakikat iman.15

Dari pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa al-hikmah

adalah merupakan kemampuan da’i dalam memilih dan menyeleraskan

teknik dakwah dengan kondisi objektif mad’u. Di samping itu juga al-

Hikmah merupakankemampuan da’I dalam menjelaskan doktrin-doktrin

Islam serta realitas yang ada dengan argumentasi logis dan bahasa yang

komunikatif. Oleh karena itu, al-hikmah adalah sebagai sebuah sistem

yang menyatukan antara kemampuan teoritis dan praktis dalam dakwah.16

13

M.Munir, Metode Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009), h.9. 14

Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta : Gaya Media Pratama, 1997), cet Ke-1,

h.43. 15

Ibnu Qoyyim, At Tafsirul Qoyyim, h.226 16

Hamka, Tafsir al-Azhar, (Jakarta : Pustaka Panjimas, 1983), h.321.

Page 30: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

21

b. Al-Mau’idzatil Hasanah (Nasehat yang baik)

Secara bahasa, mau’izhah hasanah terdiri dari dua kata, mau’izhah

dan hasanah. Kata mau’izhah berasal dari kata wa’adza-ya’idzu

wa’idzatan yang berarti : nasihat, bimbingan, pendidikan dan peringatan17

,

sementara hasanah merupakan kebalikkan dari sayyi’ah yang artinya

kebaikan lawannya kejelekkan.

Adapun pengertian secara istilah, ada beberapa pendapat antara

lain:

1) Menurut Iman Abdullah bin Ahmad an-Nasafi yang dikutip oleh

Hasanuddin adalah “Perkataan-perkataan yang tidak tersembunyi bagi

mereka, bahwa engkau memberikan nasehat dan menghendaki manfaat

kepada mereka atau dengan al-Qur’an.18

2) Menurut Abdul Hamid al-Bilali al-Mau’izhah al-hasanah merupakan

salah satu manhaj (metode) dalam dakwah untuk mengajak ke jalan

Allah dengan memberikan nasehat atau membimbing dengan lemah

lembut agar mereka mau berbuat baik.

3) Mau’izhah hasanah dapatlah diartikan sebagai ungkapan yang

mengandung unsur bimbingan, pendidikan, pengajaran, kisah-kisah,

berita gembira, peringatan, pesan-pesan positif (wasiat) yang bisa

dijadikan pedoman dalam kehidupan agar mendapatkan keselamatan

dunia dan akhirat.

17

Lois Ma’luf, Munjid al-Lughah wa A’lam, (Beirut : Dar Fikr, 1986), h.907 18

Hasanuddin, Hukum Dakwah, (Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h.37.

Page 31: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

22

4) Al-Mau’idzatil hasanah artinya memberi nasehat pada orang lain

dengan cara yang baik, berupa petunjuk-petunjuk ke arah kebaikan

dengan bahasa yang baik yang dapat mengubah hati. 19

Agar nasehat

tersebut dapat diterima, berkenan di hati, enak didengar, menyentuh

perasaan, tulus difikiran, menghadapi sikap kasar, dan tidak boleh

mencaci atau menyebut kesalahan audiens, sebagai pihak objek

dakwah.

c. AL-Mujadalah Bi-al Lati Hiya Ahsan(berdebat dengan cara yang lebih

baik)

Dari segi etimologi (bahasa) lafazh mujadalah diambil dari kata

“jadala”(جدل ) yang bermakna memintal, memilit. Apabila ditambahkan

alif pada huruf jim yang mengikuti wazan faala (ج) ”njaa dala“ ,( فعل)

dapat bermakna berdebat, dan “mujadalah” perdebatan.20

Kata “Jadala” dapat bermakna menarik tali dan mengikatnya guna

menguatkan sesuatu. Orang yang berdebat bagaikan menarik, dengan

ucapan untuk meyakinkan lawannya dengan menguatkan pendapatnya

melalui argumentasi yang disampaiakan.21

Dari segi istilah (terminologi) terdapat beberapa pengertian al-

Mujadalah (al-Hiwar) dari segi istilah. Al-Mujadalah (al-Hiwar) berarti

upaya tukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara sinergis, tanpa

adanya suasana yang mengharuskan lahirnya permusuhan diantara

19

H. Munzier Suparta, Metode Dakwah, (Jakarta : Kencana, 2003), Cet.ke-1, h.18. 20

Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah,(Lentera Hati, 2000), cet.ke-1, h.553. 21

Munzir Suparta, cet ke-2.h.19

Page 32: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

23

keduanya.22

Kalau terpaksa timbul perbantahan antara da’i dan mad’u atau

pertukaran pikiran yang disebut polomik, maka dapat direlakan lagi,

pilihan jalan yang sebaik-baiknya, disadarkan dan diajak kepada jalan

pikiran yang benar, sehingga dia menerima.23

Tujuan berdebat bukan

untuk bertengkar dan menyakiti hati lawan, tetapi untuk meluruskan

akidah yang batil. Bermujadalah merupakan salah satu teknik terbaik

dalam dakwah. Bermujadalah juga mempunyai tujuan untuk menguji

sejauh mana kebenaran Islam yang coba diketengahkan kepada orang lain.

Sebagai contoh dalam mujadalah, yaitu bertahan dengan baik,

dengan jalan yang sebaik-baiknya dalam bermujadalah, antara lain dengan

perkataan yang lugas, tidak dengan ucapan yang kasar atau dengan

mempergunakan sesuatu (perkataan) yang dapat menyadarkan hati,

membangun jiwa dan menerangi akal pikiran, ini merupakan penolakan

bagi orang yang enggan melakukan perdebatan dalam agama.

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa, al-

Mujadalah merupakan tukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak

dengan menggunakan argumen yang kuat tak terbantahkan, tidak

melahirkan permusuhan dengan tujuan agar lawan menerima pendapat

yang diajukan.

Ada beberapa bentuk metode dakwah praktis sebagaimana

dikemukakan oleh Asmuni Syukir, adalah sebagai berikut: 24

22

Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, (Lentera Hati, 2000), cet, ke-1, h.553. 23

Hamka, h.321. 24

Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam,(Surabaya:Al-Ikhlas, 1983),

h.104.

Page 33: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

24

a. Metode Ceramah (retorika dakwah)

Ceramah adalah suatu teknik atau metode dakwah yang banyak

diwarnai oleh ciri karakteristik bicara oleh seseorang da’i/mubaligh

pada suatu aktivitas dakwah. Ceramah dapat pula bersifat propaganda,

kampanye, berpidato (retorika), khutbah, sambutan, mengajar dan

sebagainya.

b. Metode Tanya-Jawab

Metode tanya jawab adalah penyampaian materi dakwah

dengan cara mendorong sasarannya (obyek dakwah) untuk menyatakan

sesuatu masalah yang dirasa belum dimengerti dan mubaligh/da’i

sebagai penjawabnya.

c. Debat (mujadalah)

Mujadalah selain sebagai dasanama (sinonim) dari istilah

dakwah, dapat juga sebagai salah satu metode dakwah. Debat sebagai

metode dakwah pada dasarnya mencari kemenangan, dalam arti

menunjukkan kebenaran dan kehebatan Islam. Dengan kata lain debat

adalah mempertahankan pendapat dan idiologinya agar pendapat dan

idiologinya itu diakui kebenaran dan kehebatannya oleh musuh (orang

lain).

d. Percakapan Antar Pribadi (Percakapan Bebas)

Percakapan antara pribadi atau individual conference adalah

percakapan bebas antara seseorang da’i atau mubaligh dengan

individu-individu sebagai sasaran dakwah. Percakapan pribadi

bertujuan untuk menggunakan kesempatan yang baik di dalam

percakapan atau mengobrol (ngomong bebas) untuk aktivitas dakwah.

e. Metode Demonstrasi

Berdakwah dengan cara memperlihatkan suatu contoh, baik

berupa benda, peristiwa, perbuatan dan sebagainya dapat dinamakan

bahwa seorang da’i yang bersangkutan menggunakan metode

demonstrasi. Artinya suatu metode dakwah, di mana seorang da’i

memperlihatkan sesuatu atau mementaskan sesuatu terhadap

sasarannya (massa), dalam rangka mencapai tujuan dakwah yang ia

inginkan.

f. Metode Dakwah Rasulullah

Muhammad Rasulullah saw. Seorang da’i internasional,

pembawa agama Islam dari Allah untuk seluruh alam. Beliau di dalam

membawa missi agamanya menggunakan berbagai macam metode

antara lain : dakwah di bawah tanah, dakwah secara terang-terangan,

politik pemerintah, surat menyurat, dan peperangan.

g. Pendidikan Dan Pengajaran Agama

Pendidikan dan pengajaran dapat pula dijadikan sebagai

metode dakwah. Sebab dalam definisi dakwah telah disebutkan bahwa

dakwah dapat diartikan dengan dua sifat, yakni bersifat pembinaan

(melestarikan dan membina agar tetap beriman) dan pengembangan

(sasaran dakwah).

Page 34: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

25

h. Mengunjungi Rumah (Silaturahmi/home visit)

Metode dakwah yang dirasa efektif juga untuk dilaksanakan

dalam rangka mengembangkan maupun membina Ummat Islam ialah

metode dakwah dengan mengunjungi rumah obyek dakwah atau

disebut dengan metode silaturahmi atau home visit.

4. Media Dakwah

Metode dakwah artinya cara-cara yang dipergunakan oleh seorang da’i

untuk menyampaikan materi dakwah, yaitu al-Islam atau serentetan kegiatan

untuk mencapai tujuan tertentu.

Dakwaah dapat dilakukan melalui beberapa media diantaranya adalah

media lisan berupa ceramah, seminar, simposium, diskusi, khutbah, sarasehan,

brainstorming dan lain-lain, tulisan berupa buku, majalah, surat kabar,

spanduk, pamflet, lukisan-lukisan dan lain-lain, bil-hal berupa perilaku yang

sopan sesuai dengan ajaran al-Islam, memelihara lingkungan, mencari nafkah

dengan tekun, ulet, sabar, semangat, kerja keras, menolong sesama manusia,

misalnya mendirikan rumah sakit, mendirikan dan memelihara anak yatim

piatu, mendirikan lembaga pendidikan, mendirikan pusat-pusat pencaharian

nafkah seperti pabrik, pusat perbelanjaan dan lain-lain, meliputi berbagai

sektor kehidupan.25

25

Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Ciputat: Logos, 1997), h.34.

Page 35: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

26

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Profil Ustadz Umay Maryunani

1. Lahir

Ustadz Umay Maryunani lahir di kampung Selajati,

Bojonggenteng, Jampangkulon, Sukabumi, pada tanggal 7 Juli 1954.

Beliau adalah anak yatim yang ditinggalkan oleh ayahandanya yang

terbunuh oleh Gerombolan DI/TII. Ketika itu beliau masih berada dalam

kandungan yang berumur sekitar 6 bulan. Berkat kegigihan dan kesabaran

perjuangan hidup dan do‟a ibunya yaitu Hj. Juarsih maka lahirlah seorang

anak yang selanjutnya debesarkan dengan penuh kasih sayang dalam

kesederhanaan.

Pada suatu sore, Ibunya berpesan pada anaknya agar malam nanti

tidak tidur di Masjid, tapi tidur di rumah. Dan pada waktu tengah malam

anaknya dibangunkan, diajak ke kamar lalu shalat malam. Setelah itu

disela isak tangis, ibunya memohon maaf kepadanya, karena tidak mampu

menyekolahkan, sebagai tebusannya ibunya berjanji akan mencurahkan

do‟a baginya sambil terbata ibunya berfatwa: “Hidup memang harus

mulia, dan kalau mati masuk surga” mulia bisa dengan harta, kita orang

miskin, mulia bisa dengan turunan raden, kita rakyat jelata, mulia bisa

dengan rupa kita orang biasa, yang paling mungkin untuk kita bisa

menjadi mulia hanya dengan ilmu, tuntutlah itu!“.

Page 36: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

27

Maka dengan motivasi yang diberikan ibunya, beliau dengan

tekun, kerja keras dan ulet menuntut ilmu kepada beberapa orang kyai

sambil tinggal di pesantren, di samping itu dengan tekun pula menuntut

iilmu di sekolah. Baik pesantren atau sekolah yang berada di Desa

Jampangkulon sampai ke pesantren dan sekolah yang berada di kota

sukabumi.

2. Pendidikan Ustadz DR. Umay Maryunani, MA

Di bawah ini adalah daftar riwayat pendidikan Ustadz Umay

Maryunani, antara lain:

a. SDN Bojong Genteng, Jampang Kulon, ( 1967)

b. Madrasah Diniyah Miftahul Huda, Bojong Waru (1967)

c. PGA-P Al-Ma‟arif, Jampang Kulon (1971)

d. Pondok Pesantren Mekarsari, Cinagen (1971)

e. Madrasah „Aliyah Al-Masthuriyah, Tipar, Sukabumi (1974)

f. SP-IAIN Syarif Hidayatullah, Pacet, Cianjur (1975)

g. Pondok Pesantren Salafi, Siqayaturrahman, Sukabumi (1976)

h. Sarjana S1 Syariah PTIQ, Jakarta (1983)

i. Sarjana S1 Jurusan Qadha, IAIN Syahid Jakarta (1987)

j. Magister Agama (S2) Pendidikan Islam UMJ (1999)

k. Doktor UNJ, Jurusan Manajemen Pendidikan (2009)

3. Status Ustadz Umay Maryunani

Ustadz Umay menikahi gadis pujaannya yang bernama Hj.Lili

Yulfiah putri seorang kepala KUA (Kantor Urusan Agama) kecamatan

Page 37: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

28

Jampang Kulon Sukabumi, pada tahun 1980. Alhamdulillah, sudah

dikaruniai empat orang anak, di antaranya :

a. Iswah Maruly (27 tahun) sedang menempuh pendidikan S2

b. Rifky Ridwan Maruly (25 tahun), sudah menyandang gelar Master

Science di ITB

c. Faiz Isbah Maruly (21 tahun), sebagai entrepreneur di bidang musik.

d. Neng Niela Hamimatu Maruly (19 tahun), menempuh kuliah di ITB

4. Karya-Karya Ustadz Umay Maryunani

Ustadz Umay yang aktif menulis, telah menghasilkan karya-karya

yang patut diperhitungkan dalam dunia dakwah. Diantaranya adalah

sebagai berikut :

a. Merawat Anak yatim dalam hukum Islam (1979)

b. Modernisasi Tata Laksana Zakat dalam Syari‟at Islam (1983)

c. Perkembangan Pemikiran Ulama Tentang Shalat Jum‟at (1987)

d. Manajemen Masjid dalam Naungan Al-Qur‟an dan Al-Sunnah (1990)

e. Do‟a-do‟a dari al-Qur‟an dan Al-Sunnah (1991)

f. Manasik Haji dan Do‟a-do‟a Lengkap (1992)

g. Panduan Shalat 1-2 (1993)

h. Keluarga Sakinah dalam naungan al-Qur‟an dan Al-Sunnah (1994)

i. Perjalanan Manusia dalam Informasi al-Qur‟an (1995)

j. Paket Kursus Tafhim al-Qur‟an 1-7 (1996)

k. Guru dalam perspektif al-Qur‟an (Thesis Magister) (1999)

l. Hidup Hanief Ala Ibrahim Bagi Umat Muhammad (2004)

Page 38: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

29

m. Harta, Kedudukannya dalam Islam (2007)

n. Pembuka gerbang Al-Qur‟an (2008)

o. Ketika Manusia Telah Berjanji kepada Allah (2008)

p. Aku Bangga paham Al-Qur‟an (2010)

5. Kegiatan/Aktivitas Ustadz Umay Maryunani

Ustadz Umay Maryunani sudah aktif sejak menyelesaikan kuliah di

Jakarta. Di bawah ini adalah daftar kegiatan dan aktivitas beliau hingga

sampai saat ini, di antaranya adalah :

a. Guru Tafsir al-Qur‟an, Masjid Agung Al-Azhar (1983-1990)

b. Dosen Tafsir dan Hadits, PTIQ Jakarta (1983-1990)

c. Dosen Islamologi PTIK, Jakarta (1984-1990)

d. Direktur Masjid Jami‟ YARSI Jakarta (1990-1996)

e. Pengajar Kursus Tafhim al-Qur‟an YADSI al-„Urwatul Wustqa (1996-

Sekarang)

Dengan berbagai pengalaman tersebut, akhirnya Ustadz Umay

Maryunani mengaplikasikan dakwahnya dengan mendirikan beberapa

lembaga keagamaan, Diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Tahun 1982, Mendirikan Majelis Mudzakarah Ulama-Umara

Darul‟Amal di Jampang Kulon, Sukabumi

b. Tahun 1992, mendirikan Yayasan Pendidikan & Sosial Islam (YAPSI)

Darul „Amal, di Selajati, Jampang kulon, Sukabumi yang mengelola

Pondok Pesantren Terpadu, Santunan Anak Asuh, Pembinaan

Ekonomi Umat.

Page 39: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

30

c. Tahun 1996, mendirikan Yayasan Da‟wah & Sosial Islam (YADSI)

“al-Urwatul Wustqa”, di Jakarta, yang menyelenggarakan Kursus

Tafhim Al-Qur‟an, menyantuni kaum dhu‟afa.

d. Tahun 1999, sebagai Ketua Badan Pengurus Yayasan Al-Ma‟shum

Mardhiyah, di Galudra, Cugenang, Cianjur, yang mengelola Pondok

Pesantren Terpadu.

e. Tahun 2000, mendirikan Yayasan Masjid Jami‟ Rawasari, yang

mengelola TKA & TPA Al-Rawdhah, membangun Masjid Jami‟ Al-

Nizham, Rawasari.

f. Tahun 2000, membuka Cabang Yayasan al-„Urwatul Wustqa, di Tegal

Mulyo Klaten Utara, yang mengelola Pesantren Tahfizh al-Qur‟an.

g. Tahun 2001, membuka cabang Yayasan al-„Urwatul Wustqa, di desa

Beruk Jatiyoso, Karang Anyar, Jawa Tengah, yang mengkoordinir para

Da‟i di desa-desa terpencil di sekitar Gunung Lawu.

B. Hubungan Ustadz DR. Umay Maryunani MA dengan Pondok Pesantren

Darul Amal Sukabumi

Sejak tahun 1982, Ustadz DR.Umay Maryunani, MA merencanakan

lembaga sejak tahun 1982 melalui pengajian bulanan dan santri kalong yang

diasuh oleh kakak kandungnya, H. Nanang Saprudin, S.Pd. Akhirnya, pada

tahun 1992, Ustadz DR Umay Maryunani, MA mendirikan Yayasan

Pendidikan & Sosial Islam (YAPSI) Darul „Amal Sukabumi, dengan

mengelola :

Page 40: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

31

1. Pondok Pesantren Terpadu

2. Santunan Anak Asuh

3. Pembinaan Ekonomi Umat

Selama 19 tahun Pondok Pesantren Darul „Amal Sukabumi 9 sekolah

dari semua jenjang pendidikan kecuali perguruan tinggi yang masih dalam

proses, dan juga mengelola usaha-usaha guna membantu pembiayaan sekolah-

sekolah tersebut, dari mulai perdagangan (Ribhi Barka Mart), perikanan (lele

dan nila), perkebunan jati, pertanian (padi) serta mengelola layanan sosial

kemasyarakatan. Yayasan Pondok Pesantren Darul „Amal Sukabumi ini

adalah Yayasan yang dianggap paling berhasil di antara Yyayasan lain yang

didirikan oleh Ustadz DR. Umay Maryunani, MA.

C. Gamabaran Umum Pondok Pesantren Darul ‘Amal Sukabumi

1. Latar Belakang Berdirinya Yayasan

Yayasan Pendidikan & Sosial Islam (YAPSI) Darul „Amal berdiri

sebagai lembaga yang berbadan hukum pada tanggal 25 Januari 1992

melalui akta notaris Hj. Rahmah Arie Soetardjo, SH. di Jakarta, setelah

sebelumnya Ketua Badan Pendirinya mensosialisasikan rencana

pembentukan lembaga sejak tahun 1982 melalui pengajian bulanan dan

santri kalong yang diasuh oleh kakak kandungnya.

Sepanjang perjalanan menuntut ilmu yang penuh dengan

keprihatinan, terbentuklah hastrat dan cita-citanya, bahwa :

Page 41: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

32

a. Anak desa yang menuntut ilmu di kota, harus kembali membangun

desanya, sebab kalau tidak, maka desa akan tetap terbelakang dan

ketinggalan, sebagaimana pesan al-Quran surat 9 (At-Taubah): 122 ;

Artinya: tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan

perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di

antara mereka beberapa orang untuk memperdalam

pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi

peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali

kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.

b. Betapa banyak di desa anak miskin dan yatim tetapi secara intelegensia

potensial, karena faktor ekonomi, mereka tidak mampu melanjutkan

dan mengembangkan potensi dirinya melalui pendidikan formal.

Mereka terpaksa terus berada dalam lingkaran kebodohan, kemiskinan

dan keterbelakangan. Dari sini muncul tekadnya, beliau harus berpihak

kepada kaum dhua‟fa (yang lemah) dan memperjuangkan perubahan

nasib mereka. Karena kalau tidak, maka menurut al-Quran ia termasuk

pendusta agama,Q.S.107 (Al-Maun) : 2-3 ;

Artinya: Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak

menganjurkan memberi Makan orang miskin.

Page 42: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

33

c. Diilhami oleh firman Allah SWT. Dalam Q.S.3 (Ali Imran): 112 ;

Artinya: Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali

jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali

(perjanjian) dengan manusia[218], dan mereka kembali

mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi

kerendahan. yang demikian itu[219] Karena mereka kafir

kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan

yang benar. yang demikian itu[220] disebabkan mereka

durhaka dan melampaui batas.

Bahwa Allah akan menimpakan dua bencana kepada manusia,

dimana dan kapan pun mereka berada. Yaitu Al-Dzillah (kehinaan) dan Al-

Maskanah (kemiskinan), lalu Allah menawarkan dua solusi untuk

mengatasi dua bencana itu, yaitu Hablun minAllah (tali dari Allah),

Hablun min al-Nas (Tali dari manusia). Menurutnya, manusia dalam

kehinaan, jika mereka kafir, musyrik dan fasiq kepada Allah, dapat diatasi

dengan memasyarakatkan Iman, Islam dan Ihsan. Sementara Kemiskinan

meliputi kebodohan, kefakiran, serta keterbelakangan dapat diatasi dengan

Tali (hubungan dengan) dari manusia, yakni dengan kepedulian yang

pintar kepada saudaranya yang masih bodoh, yang kaya kepada

suadaranya yang miskin, serta yang sudah berperadaban tinggi memajukan

suadaranya yang masih terbelakang.

Page 43: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

34

Dengan ayat-ayat Al-Quran di atas, telah merasuk jiwanya dan

membulatkan tekad beliau, untuk :

a. Merealisir rasa syukur kepada Allah SWT serta berterimakasih kepada

orang-orang tua asuh yang telah menghantarkan beliau kepada keadaan

sekarang yang patut disyukuri, yaitu dengan berfihak kepada kaum

yatim dan dhu‟afa dalam bentuk bantuan sosial pendidikan.

b. Membangun desa dengan da‟wah,pendidikan dan sosial Islam.

c. Menjadikan dirinya sebagai jembatan umat, antara muslim yang berada

di kota dengan muslim yang beradadi desa.

Itulah latar belakang berdirinya Pondok pesantren Darul Amal

yang sampai dengan tahun 2010 ini sudah mengelola 9 sekolah dari semua

jenjang pendidikan kecuali perguruan tinggi yang masih dalam proses, dan

juga mengelola usaha-usaha guna membantu pembiayaan sekolah-sekolah

tersebut, dari mulai perdagangan (Ribhi Barka Mart), perikanan (lele dan

nila), perkebunan jati, pertanian (padi) serta mengelola layanan sosial

kemasyarakatan dengan membantu biaya sekolah 360 anak SMP dan SMA

yang tidak mampu, serta membantu biaya kuliah anak-anak cerdas tapi

tidak mampu yang sampai saat ini sudah 18 Sarjana S1, 1 Master, dan 26

mahasiswa aktif.1

1 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Dede Muharamsyah, S.Psi Tanggal 16 Desember

2010

Page 44: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

35

2. Visi, Misi, dan Tujuan

Visi :

Terselenggaranya Lembaga Pendidikan yang membentuk generasi

Muslim yang kuat aqidahnya, taat syari‟ahnya, mulia akhlaknya, terpadu

dengan unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

Misi:

a. Meyadarkan manusia khusunya peserta didik terhadap status dirinya

sebagai makhluk yang diciptakan untuk beribadah, baik secara

individual maupun sosial

b. Menyadarkan manusia, khususnya peserta didik sebagai khalifah Allah

di muka bumi, yang harus berbuat ishlah (baik dan damai) tidak berbuat

ifsad (kerusakan) di bumi serta mempersiapkan hidup akhirat tanpa

melupakan dunia.

c. Mempertinggi kualitas spiritual untuk bekal hidup ukhrawi, dengan

keimanan dan ketaqwaan serta kualitas hidup duniawi dengan

penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kerja keras.

d. Memenuhi seruan Allah serta mempersiapkan kader penerus misi

Rasulullah yang selalu siap menolong agama Allah untuk memperoleh

pertolongannya.

e. Membentuk sebaik-baik umat yang menyeru ma‟ruf dan mencegah

munkar.

Page 45: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

36

f. Mempersiapkan kader umat dan kader bangsa yang berkualitas dan

memiliki orientasi hidup seimbang antara pemenuhan kebutuhan hidup

material duniawi dan spiritual ukhrawi.

g. Menyediakan sarana dan wahana bagi setiap hamba Allah yang hendak

investasi dunia dan akhirat.

Tujuan Berdirinya Pondok Pesantren Terpadu Darul ‘Amal

a. Membina manusia seutuhnya melalui olah rasa (membina kehalusan

budi pekerti dan ketenangan kalbu dengan media masjid dan sanggar

seni), olah rasio ( membina kecerdasan berfikir dan beramal, melalui

media sekolah, laboratorium, perpustakaan), olah raga (membina

kebugaran jasmani, melalui lapangan olahraga dan kerja bhakti fisik).

b. Menjunjung tinggi cita-cita pendidikan Islam, yaitu mensosialisasikan

ajaran Islam kepada peserta didik, sehingga generasi demi generasi

ajaran itu dapat membumi pada umat pemeluknya, dimana pada

gilirannya akan melahirkan sumber daya manusia yang unggul di segala

bidang kehidupan dunia, bahkan sampai akhirat, sehingga target

bahagia dunia dan akhirat menjadi fakta dalam kenyataan bukan

sekedar kumandang do‟a.

c. Mencetak insan yang beriman dan berilmu pengetahuan melalui

pendidikan dan pengajaran terpadu, antara sekolah umum (TK, SD,

SMP, SMA) yang di dalamnya memadukan kurikulum diknas dengan

kurikulum Pesantren Terpadu Darul „Amal.

Page 46: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

37

d. Membantu program pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan

sesuai dengan amanat UUD 45 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa

dengan pola sekolah terpadu

e. Membantu kaum dhu‟afa (fakir miskin) agar dapat mengenyam

pendidikan dengan cara memberikan beasiswa ash-Habuddar.

f. Memberikan pemahaman dan wawasan keagamaan bagi masyarakat

sekitar dengan pelaksanaan pengajian bulanan setiap hari Ahad awal

bulan.

3. Sarana Pondok Pesantren Darul Amal

Komponen Pondok pesantren Darul Amal yang merupakan sebagai

penunjang berjalannya roda kepesantrenan sanagatlah banyak, karena

sesuatu yang berjalan tidak didukung oleh unsur lainnya maka akan jalan

ditempat.

Alhamdulillah sampai saat ini, sudah memiliki lahan 13,7

Hektare untuk pengembangan kampus dan sarana penunjangnya,

sedangkan sarana yang sudah berhasil diwujudkan adalah sebagai berikut:

No Sarana

Jumlah

Ruang

Kapasitas

Jumlah

Lantai

Kondisi

1 Masjid -

2.500

jamaah

3 lantai Permanen

2

Gedung SMP-SMA-

Pes

24 ruang 700 siswa 3 lantai Permanen

3 Gedung TK-SD 9 ruang 270 siswa 1 lantai Permanen

Page 47: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

38

4

Laboratorium IPA &

Bhs

2 ruang @ 35 siswa

5 Life Skill Menjahit 1 ruang 12 siswa

6 Life Skill Musik 1 ruang 1 grup band

7 Asrama Pa Makkah 41 kamar 184 santri 2 lantai Permanen

8 Asrama Pi Madinah 20 kamar 100 santri 2 lantai Permanen

9 Asrama Pi Khadijah 5 kamar bsr 83 santri 1 lantai Permanen

10

Asrama Pa Abu

Bakar

6 kamar bsr 100 santri 2 lantai Permanen

11

Asrama Pi Umi

Kultsum

10 kamar 100 santri 2 lantai Permanen

12 Dapur

1 ruang

besar

- Permanen

13 Ruang Makan Putra 2 ruang 250 santri Sementara

14 Ruang Makan Putri 1 ruang 287 santri Permanen

15 Penggilingan Padi 1 unit 1 mesin

16 Mini Market RB 1 unit - 1 lantai Permanen

17 Lapangan Sepakbola 1 buah Standar

18 Lapangan Volley 4 buah Standar

19 Lapangan Basket 1 buah Standar

20 Lapangan Badminton 3 buah Sementara

21 Lintasan Atletik 1 buah Proses

Page 48: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

39

22 Perumahan Guru 15 rumah 15 keluarga Permanen

23 Fasilitas Motor 3 unit

24 Tanah Sawah +/- 7 ha

25 Tanah Darat +/- 7,7ha

4. Pengurus Pondok Pesantren Darul Amal Sukabumi

Pendiri Yayasan

Ketua : DR. Umay Maryunani, MA

Anggota : H. Nanang Saprudin, S.Pd.

H. Maas

H. Obar Sobari

KH. E. Komarudin

M. Saepulloh

Pembina Yayasan

Ketua : DR. H. Umay M. DJa‟far Shiddieq, MA.

Anggota : Drs. H. Sudarmadi

Drs. H. Ishak Hasibuan

Drs. H. Yayat Priyatna

Mayjen (purn) H. Adjat Sudrajat, MPH.

Pengawas Yayasan

Ketua : H. Nanang Saprudin, S.d.

Anggota : H. Memed Syafe‟i, S.Pd.I.

KH. E. Komarudin

Page 49: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

40

Pengurus Yayasan

Ketua : H. Dede Muharamsyah, S.Psi.

Sekretaris : Badrudin, S.Pd.I.

Wk. Sekretaris : Hudaya, S.Pd.I.

Bendahara : Ahmad Muzaeni, S.Psi.

Wk. Bendahara : Watna Wati, SE.

Anggota : Purwa Herwanda

L. Jamaludin

A. Fuad Fauzi, S.Pd.I.

Satuan Upaya

1. Pondok Pesantren Terpadu Darul ‘Amal

Kepala Pesantren : H. Memed Syafe‟i, S.Pd.I.

Wakapes Kurikulum : Durrotun Nafisah, S.Ag.

Pembina OSTDA : Nasrullah, S.H.I.

Kaur TU : Kankan Sopyan, S.Sos.I.

Kepala UPBA : Hikmatullah, SHI.

Kepala UPTQ : Supyana, S.Th.I.

Koord. Pengemb Diri : Solihin, S.Sos.I.

2. SMA Terpadu Darul ‘Amal

Kepala Sekolah : Uyeh Baluqia, M.Pd.

Wakase Kurikulum : Enur Nuraeni, S.Pd.

Wakase Kesiswaan : Pirmansyah, S.Pd.

Kaur TU : Drs. Rusman Mulyana

Page 50: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

41

3. SMP Terpadu Darul ‘Amal

Kepala : H. Nanang Saprudin, S.Pd.

Wakase Kurikulum : Marsidik Soewadji

Wakase Kesiswaan : Lukman, S.Ag.

Kaur TU : Dodo Widodo, S.Pd.

4. SD Darul ‘Amal

Kepala : Lukman, S.Ag.

Kaur TU : Risnawati

5. MI Darul ‘Amal

Kepala : Solihin, S.Sos.I.

Kaur TU : Susum Sumiati, S.Pd.I

6. TK Darul ‘Amal

Kepala : Umma Azizah, S.Ag.

Kaur TU : Nurjannah, A.Ma.

7. Santunan Ashabuddar

Ketua : A. Fuad Fauzi, S.Pd.I.

Wakil : Supyana, S.Th.I.

Page 51: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

42

BAB IV

METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MA

A. Prinsip Dasar Metode Dakwah Ustadz Umay Maryunani Di Pondok

Pesantren Darul ‘Amal Sukabumi

Menurut Ustadz Umay Maryunani dakwah itu mengajak atau menyeru

pihak lain kepada sesuatu yang dikehendaki da‟i, maka da‟inya sendiri harus

terlebih dahulu mendudukkan dirinya itu seperti apa, adalah mustahil orang

lain akan mengikuti apa yang kita inginkan kalau kita sendiri merupakan

sosok yang tidak jelas, sifat dan karakternya.

Oleh karena itu seorang da‟i yang berhasil adalah dapat dipastikan

sebagai seorang yang memiliki kepribadian yang utuh, seperti sifat-sifat yang

wajib pada seorang Rasul, Shidiq, Amanah, Tabligh, dan Fathonah.

Kesemuanya itu baru dapat diwujudkan oleh yang dapat menyatukan

kata hatinya, dengan ungkapan lisannya, dan ungkapan lisannya diwujudkan

dalam amal perbuatannya, dengan kata lain “satunya hati, lisan dan

perbuatan”. Jangan berharap seorang da;I dapat didengar, apalagi diikuti,

ketika dia nifaq, yakni lain di mulut lain di hati, atau da‟I itu, dusta, yakni lain

di kata lain pula di fakta.

Metode dakwah yang diajarkan Ustadz Umay Maryunani adalah

dakwah harus sesuai dengan objeknya, dakwah kepada orang yang

berpendidikan tinggi (kaum intelektual) itu harus dengan al-Hikmah, yakni

mampu menyajikan ajaran agama dengan pendekatan yang rasional dan

Page 52: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

43

filosofis, menggali informasi dari yang tersurat dan juga yang tersirat,

sementara dakwah kepada orang yang berpendidikan menengah, dengan

mujadalah yakni menyampaikan informasi dengan disertai argumentasi yang

lebih baik dari yang dimiliki oleh objek dakwah, dan dakwah terhadap orang

awam, dengan al-mau‟izhatul hasanah, yakni pembelajaran yang baik, dengan

keteladanan dan nasehat-nasehat baik melalui I‟tibar dan percontohan.

Di masyarakat bawah, dakwah hendaknya disampaikan dengan bahasa

yang sederhana, mudah dipahami, dan diselingi dengan humor yang dapat

mencairkan suasana. Sebaliknya di kalangan masyarakat atas, dakwah

hendaknya disampaikan dengan metode yang lebih canggih. Ia tak bisa lagi

hanya dengan mengumbar humor sebagaimana di masyarakat bawah. Di

kalangan atas dakwah bisa dilakukan menggunakan bantuan teknologi modern

seperti audio visual.

1. Prinsip Dakwah

Dalam menyampaikan metode dakwah, Ustadz Umay Maryunani

menggunakan tujuh prinsip dakwah, antara lain:

a. Ikhlash, yakni hatinya bersih dari riya dan sum’ah, atau kepentingan

diri duniawi, seluruh aktivitas hidupnya diarahkan semata-mata ingin

mencari ridho Allah, atau menghindarkan dari murka-Nya. Ikhlash

inilah kekuatan yang paling dahsyat di mana Iblis sendiri bersumpah

tidak sanggup sudah masuk dalam benteng Allah, sehingga karenanya

mendapat proteksi dari pada-Nya, dalam aktivitas dakwah, Ikhlash

adalah menjadikan “Allah sebagai muara lima”, yakni kesadaran dan

Page 53: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

44

keyakinan berasal dari Allah, selalu berupaya di jalan Allah,

melakukan sesuatu semata-mata karena mencari ridho Allah dan

menghindarkan murka-Nya, berhasil atau tidak suatu pekerjaan semata

atas pertolongan Allah, dan akhirnya meyakini dan menyadari akan

kembali kepada Allah.

b. Yakin, yaitu percaya sepenuh hati bahwa janji dan ancaman Allah di

dalam al-Qur‟an atau melalui sabda-sabda Nabi itu pasti benar dan

akan terjadi.

c. Amanah, yaitu hidup dan semua fasilitas yang ada di tangan kita

sesungguhnya hanya titipan sementara dari Allah, kita terus menerus

diperintahkan untuk menunaikan amanah itu kepada yang berhak

menerimanya. Amanah inilah yang akan menghantarkan manusia

kepada keamanan hidupnya dari dunina sampai akhirat, sebaliknya

khianat, adalah awal belenggu bagi si pelaku.

d. Istiqomah, yaitu seorang da‟I itu hakikatnya adalah pejuang, pejuang

tidak akan pernah berhasil yang diperjuangkannya tanpa memiliki

sikap istiqomah, yang merupakan sinergi dari tiga sikap hidup;

konsisten, konsekuen, dan kontinyu. Konsisten, artinya teguh pendirian

memperjuangkan dan mempertahankan kebenaran, tidak mudah goyah

dan berubah. Konsekuen, yakni jujur dengan kewajiban dan hak, serta

siap menanggung resiko dari perjuangan. Kontinyu, artinya berbuat

secara terus menerus tanpa putus asa dan pantang menyerah. Kepada

mereka yang istiqomah ini Allah menjanjikan kemenangan dunia

akhirat.

Page 54: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

45

e. Syukur, yaitu terbuka hati dan akalnya bahwa semua kenikmatan

berasal dari Allah, lalu meluncurlah ungkapan pujian kepada-Nya, dan

mendayagunakan nikmat itu sesuai dengan fungsinya, serta

menjaganya dari perbuatan maksiat. Namun sayang, orang-orang yang

banyak bersyukur itu, sangat sedikit jumlahnya di sisi Allah. Hal lain

yang sering terlupakan adalah orang yang tidak berterima kasih kepada

manusia, pada hakikatnya dia tidak bersyukur kepada Allah. Orang

yang berbuat baik kepada-Nya, sesungguhnya dia adalah orang yang

dipercaya Allah untuk berbuat kebajikan, karenanya yang tidak

berterima kasih kepada orang itu, sama hal dengan tidak bersyukur,

adalah nikmatnya akan ditambah, dan akan dibebaskan dari azab

Allah.

f. Sabar, yaitu kemampuan menahan nafsu dari yang akan merugikan

diri atau orang lain, baik di dunia maupun di akhirat dengan terus

berusaha bekerja keras, tak kenal lelah dan tak pernah putus asa.

Dalam al-Qur‟an Allah menawarkan pertolongan-Nya (ma’unah)

kepada orang yang sabar dan shalat dalam QS. Al-Baqarah ayat 45-46.

Artinya : Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan

sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali

bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang

meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan

bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.

Page 55: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

46

Allah mendahulukan sabar dalam hal ini baru shalat, karena orang yang

bersabar akan ditolong di dunia, tanpa membedakan apakah dia orang yang

kafir maupun orang beriman, karena yang dimaksud dengan “sabar” dalam

ayat ini adalah “kerja keras”, yang meliputi :

a. Fokus terhadap apa yang sedang dikerjakan

b. Memberdayakan semua potensi secara optimal

c. Berusaha mencapai hasil yang maksimal

d. Itsar, yaitu mendahulukan atau memprioritaskan kepentingan umat yang

diurus selain di dalam masalah ibadah mahdoh. Ketika seorang da‟i selalu

berbuat Itsar untuk umat yang dibinanya, maka Allah akan

memprioritaskan kepentingan da‟i tersebut. Inilah yang dipraktekkan oleh

sahabat-sahabat anshor terhadap orang-orang muhajirin.

Beberapa metode yang digunakan oleh ustadz Umay Maryunani di

antaranya sebagai berikut:

2. Dakwah bil lisan

Dakwah bil lisan dapat berupa ceramah, tanya jawab, dan lain-lain.

Metode dakwah ustadz Umay Maryunani yang berkaitan dengan dakwah bil

lisan antara lain sebagai berikut:

a. Metode Ceramah

Sesuai yang dijelaskan dalam al-Qur‟an dalam surat An-Nahl ayat

125 bahwa ketika berdakwah serulah mereka dengan Hikmah adalah

perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak

dengan yang bathil. Setiap seorang yang berdakwah dalam penyampaian

Page 56: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

47

materi dakwahnya tentunya harus dibawakan dengan tegas dan benar agar

mad‟u yang diseru dan memahami betul apa yang disampaikan. Dan harus

berani mengatakan kebenaran walaupun itu terasa pahit pada diri seorang

pendakwah.

Yang kedua dalam al-Qur‟an yaitu penyampaian harus dengan

Mauizhah Hasanah adalah memberikan contoh yang baik. Dalam diri

seorang pendakwah harus mempunyai dan wajib mempunyai karakter ini

agar seorang pendakwah tidak dikatakan orang yang munafik artinya

ketika berdakwah mengajak dan memerintahkan seperti ini tetapi untuk

realisasinya dalam kehidupannya tidak terapkan ini yang ditakutkan oleh

setiap pendakwah atau da‟i.

Yang ketiga adalah Mujadalah Bil Lati Hiya Ahsan. Dalam

penerapan metode ini dengan cara yang lemah lembut dan juga baik.

Bukan dengan cara saling menjatuhkan antar satu dengan yang lain.

Penyampaian materi harus mempunyai sikap bijaksana, tegas,

sehingga dapat menarik simpati dari jama‟ah dan yang terpenting materi

yangdiberikan berupa nasehat-nasehat serta dibarengi dengan

mencontohkannya di dalam kehidupan sehari-hari.

Metode beliau juga lebih mengarah kepada ilmiah, objektif, dan

selalu menjelaskan dengan logika. Dikatakana lebih ilmiah yakni diukur

dari beberapa segi ilmu baik ilmu umum maupun agama yang dihasilkan

dari penelitian, ataupun tentunya sesuai penjelasan dan tafsir yang ada di

al-Qur‟an dan al-Hadits agar referensi yang diberikan jelas. Objektif dalam

Page 57: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

48

penyampaian tidak mengada-ada, dan memang terdapat sumbernya,

artinya sesuai dengan apa yang ada dalama al-Qur‟an dan al-Hadits dan

beliau selalu menjelaskan menggunakan dengan logika tentunya sesuai

penalaran manusia. Karena dalam Al-Qur‟an dan al-Hadits dan beliau

selalu menjelaskan menggunakan dengan logika tentunya sesuai penalaran

manusia. Karena dalam al-Qur‟an banyak contoh yang mungkin tidak

mudah dicerna manusia dengan logika tentunya bisa membuka fikiran

manusia melalui penjelasan dan diberikan contoh yang simpel dan mudah

dipahami. Contoh penjelasan beliau dalam al-Qur‟an bahwa yang halal itu

jelas dan yang haram itu jelas seperti daging ayam itu halal, dan daging

babi itu haram maka untuk memakannya haram dan diantaranya keduanya

disebut subhat (samar-samar) dan dilarang kepada manusia untuk

mendekati sesuatu yang subhat karena sesuatu yang subhat mendekati

keharaman. Oleh karena itu bagi masyarakat yang belum mengerti apa itu

subhat, maka kita selaku da‟i harus memberikan penjelasan dan

pengarahan agar mereka mengetahui betul apa yang dimaksudkan dalam

al-Qur‟an. Oleh karena itu bagi masyarakat yang awam ataupun yang

kurang memahami kita harus memberikan satu contoh yang fleksibel dan

mudah dipahami tentunya dengan menggunakan logika yang logis.

Contohnya seseorang yang memiliki kebun yang berdampingan dengan

kebun orang lain, suatu ketika menemukan buah di perbatasan kebun.

Buah itu mungkin jatuh dari tanaman tetangganya atau mungkin dari

tanamannya sendiri. Menurut sebagian Mazhab Hanafi, Maliki, dan

Page 58: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

49

Syafi‟i, hukum memakan buah milik orang lain tanpa izin adalah jelas

haramnya, tetapi karena tidak jelas apakah buah itu miliknya atau milik

orang lain maka buah itu dimasukkan dalam kategori harta syubhat. Oleh

karena itu, meninggalkannya adalah lebih baik dan lebih aman dari celaan

agama.

Beliau mempunyai gaya bahasa yang khas dan gaya bahasa ini

biasanya muncul ketika beliau sedang berpidato dan ketika sedang

menjelaskan satu masalah. Gaya bahasa beliau sejuk dan tutur katanya

lembut, inilah yang menjadi kunci sukses beliau ketika berdakwah.

Dalam penyampaian materi metode ceramah ini beliau biasanya

memberikan materi dalam bentuk uraian dan penjelasan secara lisan oleh

beliau yang sedang dibahas, sedangkan jama‟ah duduk melihat,

mendengarkan dan menyimak apa yang disampaikan da‟i.

Dengan cara ini beliau memberikan ceramah dan para jama‟ah

mendengarkan, dan adapula dari jamaah yang mencatat apabila ada materi

yang perlu ditulis agar mudah juga dipraktekkan.

Biasanya Ustadz Umay Maryunani mempunyai pembahasan

khusus dalam pemberian materi-materi ceramah beliau yakni berkenaan

dengan Tafsir al-Qur‟an, Tauhid dan Ketakwaan, Fiqih, dan materi yang

lainnya. Beliau mempunyai ciri khas dalam ceramah selain beliau

menggunakan logika dalam pembahasan ceramah beliau juga mempunyai

gaya bahasa yang lembut dan sejuk sehingga mad‟u yang mendengarkan

merasa enak apabila beliau sedang ceramah, dan tak lupa juga beliau

Page 59: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

50

selalu diiringi dengan humor dan canda agar para mad‟u yang

mendengarkan tidak merasa jenuh dan monoton karna ini adalah bagian

resep para da‟i dalam berpidato diiringi dengan humor yang mendidik.

Dengan penerapan metode ini banyak sekali membawa hasil yang

diinginkan seorang da‟i.1

b. Metode Tanya Jawab

Metode ini adalah metode pelengkap dari metode ceramah dan

biasanya dibawakan ketika setelah selesai memberikan ceramah. Dan

biasanya diberikan waktu oleh seorang da‟i untuk bertanya, bilamana ada

materi yang diberikan terdapat ketidakpahaman mad‟u yang

mendengarkan. Dengan adanya metode sudah dapat dikatakan

berkomunikasi efektif dan lebih akrab.

Metode ini dimaksudkan untuk melayani masyarakat sesuai dengan

kebutuhannya. Sebab dengan bertanya berarti orang ini mengerti dan dapat

mengamalkannya. Oleh karena itu jawaban pertanyaan sangat diperlukan

kejelasan dan pembahasan sedalam-dalamnya metode ini sering juga

dilakukan oleh Rasulullah SAW dengan malaikat Jibril AS.

Dalam metode ini biasanya mad‟u suka bertanya mengenai sesuatu

masalah yang dirasakan belum dimengerti ketika da‟i menjelaskan materi,

dan yang menjawab atas pertanyaan mad‟u adalah da‟i yang

menyampaikan materi tersebut. Metode Tanya jawab ini diaplikasikan

untuk melayani kebutuhan jama‟ah atau mad‟u dan menjelaskan tentang

1Nanang Saprudin, Wawancara Pribadi, Jampang Kulon 18 November 2010.

Page 60: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

51

hal-hal yang berkenaan dengan materi yang sedang dibahas, juga untuk

mengurangi kesalahpahaman jama‟ah.2

Metode ini menjadi sangat akurat karena sebagai pendalaman

materi dalam kegiatan pengajian. Dalam kegiatan yang sedemikian rupa

terjalin hubungan yang erat antara seorang da‟i dan mad‟unya, mengenai

permasalahan agama.

Metode ini bersumber dari Q.S.An-Nahl: 125 yakni mujadalah bil

lati hiya ahsan. Metode ini harus diterapkan secara baik dan tidak saling

menjatuhkan. Karena metode ini sangat merangsang daya pikir seorang

mad‟u.

Metode ini pasti hampir setiap da‟I menerapkannya, karena sangat

efisien sekali untuk membantu mad‟u memahami apa yang dijelaskan da‟I.

Biasanya setelah da‟I memberikan materi melalui ceramah, maka da‟I

akan memberikan waktu pada jama‟ah untuk bertanya, bilamana ada

materi yang belum dipahami. Dengan adanya metode ini diharapkan da‟I

dan para jama‟ah dapat berkomunikasi secara efektif.

Dan biasanya jama‟ah akan melontarkan beberapa pertanyaan-

pertanyaan kepada da‟I yang berkaitan langsung dengan materi dan

pembahasan yang telah disampaikan. Walaupun terkadang dalam metode

ini banyak pertanyaan yang keluar dari topik yang dibahas. Dan yang

paling terpenting seorang da‟I harus mempersiapkan bahan-bahan materi

yang akan dibahas.

2Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), h.124

Page 61: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

52

Kelebihan Metode Tanya Jawab Ustadz Umay Maryunani

diantaranya :

1) Dapat dipergunakan sebagai komunikasi dua arah (interaksi antara da‟I

dan mad‟u).

2) Bila tanya jawab sebagai selingan ceramah, maka audien atau forum

dapat hidup (aktif).

3) Timbulnya perbedaan pendapat terjawab antara audien.

4) Mendorong audien (objek dakwah) lebih aktif dan bersungguh-

sungguh hidup (aktif).

5) Da‟I dapat mengetahui dengan mudah tingkatan pengetahuan dan

pengalaman.

6) Meningkatkan martabat dan harga diri da‟I jika semua pertanyaan

dapat dijawab dengan baik.

Kekurangan Metode Tanya jawab yang digunakan Ustadz Umay

Maryunani diantaranya :

1) Bila diantara dan mad‟u terdapat perbedaan pendapat maka akan

memakan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan

permasalahannya.

2) Biasanya seorang da‟i mempunyai penilaian kepada seorang mad‟u

apabila jawaban da‟i kurang jelas atau mengena maka akan terjadi

pemikiran yang meremehkan da‟i.

3) Biasanya seorang mad‟u sulit untuk mengerti atau menyimpulkan

seluruh isi materi pembicaraan seorang da‟i.

Page 62: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

53

Oleh karena itu dibutuhkan penguasaan materi yang sangat mendalam

agar seorang da‟i bisa menjawab persoalan yang ditanyakan audiens

atau mad‟u. Semua ini akan menjadi tantangan seorang da‟i.

c. Metode Demonstrasi/Praktek

Metode ini biasanya digunakan apabila ada materi ceramah yang

belum jelas dikarenakan pemahaman orang berbeda-beda ada yang cepat

menangkap materi yang disampaikan da‟I ada pula yang lemah dalam daya

tangkap. Maka metode praktek disini sangat diperlukan sekali memang

ada beberapa materi yang sulit dipahami. Contoh mengenai tata cara

wudhu yang benar, shalat, thaharah. Dan banyak lagi pembahasan yang

memerlukan praktek.

Di sinilah fungsi seorang da‟I dibutuhkan untuk memberikan

uswah dan pelajaran yang baik yaitu dengan cara mempraktekkan apa

yang mad‟u belum memahami. Karena tanpa adanya pembinaan seorang

da‟I terkadang mad‟u banyak mengerjakan tanpa ilmunya. Contoh orang

shalat tetapi hanya sekedar shalat tanpa adanya kehati-hatian dalam

menjalankannya. Adapun dari cara ini akan suatu hasil yang sangat baik

yakni keseragaman dalam pelaksanaan ibadah tentunya sesuai apa yang

dijelaskan al-Qur‟an dan al-Hadits.

Penerapan metode ini mungkin sudah setiap kali beliau terapkan

pada saat beliau memberikan pembahasan mengenai shalat, tata cara

berwudhu, tata cara mengurus jenazah yang baik dan benar maka ustadz

Umay mencontohkan dan melakukan praktek bersama mad‟u.

Page 63: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

54

Metode ini sebagai pelengkap dari metode ceramah dan Tanya

jawab biasanya diterapkan apabila ada keterangan yang memang harus

dipraktekkan langsung, dan digunakan materi tersebut.

Metode ini didapatkan dan seringkali didapat ketika beliau sedang

mengadakan diskusi dengan mad‟u mengenai seputar permasalahan agama

yang menyangkut masalah fiqih.

Metode ini diterapkan ketika shalat berjamaah di masjid Pondok

Pesantren. Jadi, mad‟u secara langsung melihat dan mempraktekkan tata

cara shalat wajib tersebut. Contoh lain, yaitu praktek tata cara mengurus

jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, sampai shalat jenazah secara

berjamah. Biasanya menggunakan alat peraga patung yang menyerupai

manusia. Adapun metode ini terdapat kelebihan dan kekurangan

diantaranya :

Kelebihan Metode Demonstrasi/Praktek Ustadz Umay Maryunani :

1) Dapat memudahkan da‟i dalam penyampaian materi yang disampaikan

sehingga penerapan mad‟u dapat direalisasikan langsung oleh

audiens/mad‟u.

2) Da‟i akan lebih dihormati karena selain penyampaiannya jelas dan

ternyata dalam hal praktek menguasai materi yang dibawakan.

Kekurangan Metode Demonstrasi/Praktek yang digunakan Ustadz

Umay Maryunani :

1) Mad‟u tidak merasa yakin terhadap apa yang disampaikan da‟i

diakibatkan praktek yang dilakukan da‟i kurang dipahami apalagi tidak

sesuai dengan pembahasan.

Page 64: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

55

2) Timbulnya praduga yang tidak menyenangkan kepada da‟i.

d. Metode Halaqoh atau membaca kitab bersama

Metode halaqoh yaitu biasanya beliau membacakan kitab tertentu,

sementara jama‟ah mendengarkan, lalu membaca bersama dan menirukan.

Jadi dalam metode ini da‟i membaca kitab terlebih dahulu kemudian

jama‟ah menirukan apa yang akan dibaca da‟i.

Dengan diaplikasikannya metode ini diharapkan agar mad‟u yang

kurang dalam membaca dapat menirukan apa yang dibaca da‟i terutama

dalam membaca dapat menirukan apa yang dibaca da‟i terutama dalam

membaca huruf hijaiyah, makhroj huruf, dan panjang pendek bacaan.

Meskipun mad‟u umumnya sudah mahir menguasai dasar membaca al-

Qur‟an ini, tetapi akan lebih baik mengulas kembali agar lebih fasih.

Metode ini juga diselingi dengan metode ceramah, jadi setelah da‟i

membaca dan mad‟u menirukan apa yang akan dibaca da‟i kemudian

dilanjutkan dengan penjelasan dan uraian yang sedang dibahas

disampaikan da‟i dengan ceramah biasanya disajikan dalam metode

halaqoh ini adalah tafsir dan hadits. Beliau sering menerapkan metode ini

di beberapa majelis taklim yang beliau pimpin.

Dalam metode halaqoh ini, ustadz umay menyempatkan waktu

khusus seminggu sekali yaitu pada hari senin jam 16.00-18.00 WIB di

Pondok Pesantren Darul Amal Sukabumi.

Page 65: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

56

3. Dakwah bil Qolam

Bila ditelusuri di dalam tafsir Departemen Agama RI disebutkan

bahwa definisi dakwah bil qalam adalah mengajak manusia dengan cara

bijaksana kepada jalan yang benar menurut perintah Allah SWT, lewat seni

tulisan.3

Pada zaman sekarang model dakwah seperti ini sudah mulai efektif

untuk direalisasikan. Mengingat kemajuan teknologi informasi yang

memungkinkan seseorang berkomunikasi secara intens dan menyebabkan

pesan dakwah bisa menyebar seluas-luasnya, maka dakwah lewat tulisan

mutlak dimanfaatkan oleh subjek dakwah.4

Metode ini sebagai metode yang sangat efektif untuk mengikuti

perkembangan zaman yang sekarang sangat pesat sekali. Oleh karena itu

dibutuhkan media dakwah yang sangat membantu sekali.

Contoh biasanya beliau menulis buku-buku Islam. Diantaranya adalah

sebagai berikut:

a. Merawat Anak yatim dalam hukum Islam, tahun 1979

b. Modernisasi Tata Laksana Zakat dalam Syari‟at Islam, 1983

c. Perkembangan Pemikiran Ulama Tentang Shalat Jum‟at, 1987

d. Manajemen Masjid dalam Naungan Al-Qur‟an dan Al-Sunnah,1990

e. Do‟a-do‟a dari al-Qur‟an dan Al-Sunnah, 1991

f. Manasik Haji dan Do‟a-do‟a Lengkap, 1992

3Departemen Agama RI, Proyek Penggandaan Kitab Suci Al-Qur‟an, Al-Qur‟an dan

Tafsirnya, jilid XI, juz 29 (Jakarta : YPPA, 1995), h.255. 4Jalaluddin Rahmat, Islam Aktual : Refleksi Sosial Cendekiawan Muslim, (Bandung:

Mizan, 1998), h.172.

Page 66: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

57

g. Panduan Shalat 1-2, 1993

h. Keluarga Sakinah dalam naungan al-Qur‟an dan Al-Sunnah, 1994

i. Perjalanan Manusia dalam Informasi al-Qur‟an, 1995

j. Paket Kursus Tafhim al-Qur‟an 1-7, 1996

k. Guru dalam perspektif al-Qur‟an (Thesis Magister), 1999

l. Hidup Hanief Ala Ibrahim Bagi Umat Muhammad, 2004

m. Harta, Kedudukannya dalam Islam, 2007

n. Pembuka gerbang Al-Qur‟an, 2008

o. Ketika Manusia Telah Berjanji kepada Allah, 2008

p. Aku Bangga paham Al-Qur‟an, 2010

Dengan adanya media tulis ini sangat memudahkan sekali dan

membantu agar dakwah bisa dirasakan semua khalayak. Dan biasanya sangat

mengena sekali bagi masyarakat luas karena dengan membaca kita dapat

memahami isi pesan yang ditulis. Tentunya diiringi dengan bahasa yang

mudah dipahami, tema yang menarik, dan isi pesan yang sangat bagus dan

mengena kepada masyarakat luas terutama tema yang sedang hangat-

hangatnya di masyarakat. Baik tema mengenai agama, ekonomi, maupun

politik tentunya dikaitkan kepada nilai-nilai agama. Dalam berdakwah dengan

tulisan juga perlu memperhatikan etika dalam membuat tulisan, bahasa yang

ringan, sederhana. Sistematis dan lain sebagainya serta tema tulisan yang

diangkat adalah yang membangkitkan rasa keagamaan.

Selain itu pula, Ustadz Umay selalu membuat artikel atau tulisan yang

di dalamnya berisikan ayat-ayat al-Qur‟an dan Hadist-hadist Nabi SAW yang

Page 67: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

58

dikonsep sebelum beliau menyampaikan dakwahnya. Contoh : Khutbah Idul

Adha 1424 H yang berjudul Hidup Hanief Ala Ibrahim Bagi Umat

Muhammad yang dibawakan di Masjid Agung Sunda Kelapa.

4. Dakwah bil-hal

Dakwah bil hal berupa perilaku yang sopan sesuai dengan ajaran al-

Islam. Serta perilaku yang bermanfaat dalam berbagai bidang kehidupan.

Dalam metode dakwah bil hal ini Ustadz Umay Maryunani menerapkannya

dalam berbagai hal, diantaranya sebagai berikut :

a. Dalam bidang Keagamaan dan Pendidikan

1) Mendirikan Majelis Mudzakarah Ulama-Umara Darul‟Amal di

Jampang Kulon, Sukabumi

2) Mendirikan Yayasan Pendidikan & Sosial Islam (YAPSI) Darul

„Amal, di Selajati, Jampang kulon, Sukabumi yang mengelola Pondok

Pesantren Terpadu, Santunan Anak Asuh, Pembinaan Ekonomi Umat.

3) Mendirikan Yayasan Da‟wah & Sosial Islam (YADSI) “al-Urwatul

Wustqa”, di Jakarta, yang menyelenggarakan Kursus Tafhim Al-

Qur‟an, menyantuni kaum dhu‟afa.

4) Sebagai Ketua Badan Pengurus Yayasan Al-Ma‟shum Mardhiyah, di

Galudra, Cugenang, Cianjur, yang mengelola Pondok Pesantren

Terpadu.

5) Mendirikan Yayasan Masjid Jami‟ Rawasari, yang mengelola TKA &

TPA Al-Rawdhah, membangun Masjid Jami‟ Al-Nizham, Rawasari.

Page 68: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

59

6) Membuka Cabang Yayasan al-„Urwatul Wustqa, di Tegal Mulyo

Klaten Utara, yang mengelola Pesantren Tahfizh al-Qur‟an.

7) Membuka cabang Yayasan al-„Urwatul Wustqa, di desa Beruk

Jatiyoso, Karang Anyar, Jawa Tengah, yang mengkoordinir para Da‟i

di desa-desa terpencil di sekitar Gunung Lawu.

b. Dalam bidang layanan sosial kemasyarakatan.

Selain mendirikan Pondok Pesantren Darul „Amal Sukabumi,

Ustadz Umay juga mengembangkan bidang layanan sosial

kemasyarakatan yang berasal dari para dermawan dan pendapatan pondok

pesantren. Layanan sosial kemasyarakatan ini bisa membantu biaya

sekolah 360 anak SMP dan SMA yang tidak mampu, serta membantu

biaya kuliah para mahasiswa cerdas tapi tidak mampu. Saat ini sudah ada

18 sarjana S-1, 1 Master, dan 26 mahasiswa aktif.

c. Dalam bidang pemberdayaan Ekonomi Umat

Dakwah di Pondok Pesantren bukan hanya dalam bidang

keagamaan saja, namun juga di bidang lain seperti contoh berikut ini:

1) Bidang Perdagangan

Dalam bidang perdagangan, Pondok Pesantren Darul‟Amal

mendirikan mini market yang diberi nama „Ribhi Barka Mart‟. Usaha

ini dikelola oleh para ustadz yang dibantu oleh para santri untuk

melatih menjadi seorang wira usaha. Mini market ini menjual berbagai

macam keperluan santri juga masyarakat sekitar Pondok Pesantren

Darul „Amal Sukabumi. Mulai dari kebutuhan sembilan bahan pokok,

Page 69: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

60

alat tulis dan kantor, sampai produk kerajinan dari hasil karya para

santri maupun warga sekitar pondok pesantren.

2) Bidang Peternakan dan Perikanan

Dalam bidang peternakan, Ustadz Umay merintis peternakan kambing

dan sapi. Kegiatan ini untuk menumbuhkan jiwa kemandirian para

santri dan guru. Jadi, di bantu para warga sekitar, pengelolaan ini

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan khususnya daging serta

menambah pendapatan Pondok Pesantren. Sedangkan dalam bidang

Perikanan, Ustadz Umay membuat kolam ikan lele dan nila. Kegiatan

ini dikelola bersama oleh santri, guru, dan warga sekitar.

3) Dalam bidang pertanian dan perkebunan

Dalam bidang pertanian, Ustadz Umay membeli tanah yang disediakan

untuk lahan pertanian padi. Bidang pertanian ini untuk memenuhi

swasembada pangan untuk kehidupan santri. Di bidang perkebunan,

Ustadz Umay mengelola perkebunan jati yang berada di samping area

pondok pesantren.

B. Hambatan-hambatan yang dihadapi serta Solusinya

Hambatan-hambatan yang dialami Ustadz Umay Maryunani

diantaranya :

1. Dalam menyampaikan dakwahnya beliau mengalami komunikasi yang

kurang terjalin dengan baik. Biasanya sering kali ditemui mad‟u yang

tidak memperhatikan atau tidak menyimak.

Page 70: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

61

2. Tingkat pemahaman mad‟u yang berbeda-beda.

3. Sulit untuk mengetahui pemahaman audien terhadap materi yang

disampaikan.

4. Biasanya seorang mad‟u sulit untuk mengerti atau menyimpulkan seluruh

isi materi pembicaraan seorang da‟i.

Solusi yang diterapkan Ustadz Umay Maryunani

1. Mensiasati isi pesan yang disampaikan beliau dengan humor yang pas

sehingga mad‟u tidak merasa bosan.

2. Penyampaian materi disampaikan dengan baik, audien/mad‟u akan dapat

mempelajari kandungan serta menghayati materi yang telah diceramahkan.

3. Untuk mad‟u yang kurang memahami biasanya dibuka tanya jawab.

4. Menjelaskan serta melengkapi isi materi yang kurang dipahami dengan

cara mempraktekkan materi yang disampaikan sehingga mad‟u merasa

jelas.

5. Penyampaian materi dibawakan dengan gaya bahasa yang khas, sopan,

santun, dan lemah lembut.

Maka bagi seorang penceramah tentunya harus mempunyai siasat

tersendiri ataupun metode tersendiri agar pesan yang diberikan dapat dipahami

para jamaah dan pesan yang dikemas pun harus mudah dipahami dan dicerna.

Sudah tentunya hambatan dalam memberikanpesan sering terjadi. Yang

terpenting memberikan solusi atau jalan keluarnya.5

5Ustadz Umay Maryunani, Wawancara Pribadi, Jakarta 18 Desember 2010

Page 71: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

62

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data-data yang telah diperoleh kemudian dilakukan

analisa, maka hasil uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya

tentang metode dakwah Ustadz DR. Umay Maryunani, MA Di Pondok

Pesantren Darul ‘Amal Sukabumi maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Metode Dakwah yang diterapkan anatara lain:

a. Metode Dakwah Bil Lisan

Ustadz Umay Maryunani menggunakan metode ceramah, metode

tanya jawab, praktek/demostrasi, dan metode halaqoh.

b. Metode Dakwah Bil Qolam

Ustadz Umay maryunani menggunakan media tulisan seperti menulis

buku dan artikel.

c. Metode Dakwah Bil Hal

Ustadz Umay Maryunani mengaplikasikannya dalam berbagai bidang

diantaranya adalah : Bidang keagamaan dan pendidikan, bidang

layanan sosial kemasyarakatan, bidang peternakan dan perikanan, serta

bidang pertanian dan perkebunan.

2. Hambatan yang dihadapi Ustadz Umay Maryunani dalam menyampaikan

metode dakwahnya antara lain : kurang efektifnya komunikasi yang

terjalin antara Ustadz Umay dengan mad’u, Tingkat pengetahuan mad’u

Page 72: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

63

yang berbeda-beda, Sulit untuk mengetahui pemahaman mad’u terhadap

materi yang disampaikan, serta Biasanya seorang mad’u sulit untuk

mengerti atau menyimpulkan seluruh isi materi pembicaraan seorang da’i.

Untuk menangani hal itu maka Ustadz Umay Maryunani mempunyai

solusi diantaranya : Mensiasati isi pesan yang disampaikan beliau dengan

humor yang pas sehingga mad’u tidak merasa bosan, Penyampaian materi

disampaikan dengan baik, audien/mad’u akan dapat mempelajari

kandungan serta menghayati materi yang telah diceramahkan, Untuk

mad’u yang kurang memahami biasanya dibuka tanya jawab, Menjelaskan

serta melengkapi isi materi yang kurang dipahami dengan cara

mempraktekkan materi yang disampaikan sehingga mad’u merasa jelas,

Penyampaian materi dibawakan dengan gaya bahasa yang khas, sopan,

santun, dan lemah lembut. Namun, sukses berdakwah di Pondok Pesantren

Darul ‘Amal Sukabumi, masih ada hambatan yang dihadapi oleh Ustadz

DR. Umay Maryunani, MA adalah berdakwah untuk keluarganya.

Memang diakui Ustadz Umay belum berhasil untuk mengajak salah satu

anaknya untuk kembali ke jalan dakwah. Namun, Ustadz Umay berusaha

untuk merangkul anaknya dengan pendekatann emosional dan komunikasi.

Page 73: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

64

B. Saran

Berdasarkan pengamatan terhadap penelitian Metode Dakwah Ustadz

Umay Maryunani Di Pondok Pesantren Terpadu Darul Amal Sukabumi

tersebut, penulis menyarankan :

1. Diharapkan Ustadz Umay Maryunani terus melaksanakan aktivitas

dakwahnya dan mempertahankan konsistensinya sebagai seorang da’i.

2. Untuk menjalin komunikasi yang lebih baik lagi kepada mad’u dengan

melakukan evaluasi terhadap ilmu dakwah yang sudah mad’u pelajari

secara kontinu.

3. Diharapkan Ustadz Umay Maryunani lebih mengembangkan metode

dakwahnya dalam komunikasi massa, seperti di radio, televisi, dan

internet.

4. Diharapkan lebih berkonsentrasi berdakwah di keluarga sendiri.

Page 74: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

65

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Djamal. Komunikasi dan Bahasa Dakwah.Jakarta : Gema Insani Press,

1996

Arifin,M. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1994

Ahmad, Amrullah. Dakwah Akt ual, Yogyakarta: PLP2M, 1985

Bahtiar, Wardi. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Logos, 1997

Burhan, Arif. Pengantar Metode Kualitatif, Surabaya: Usaha Nasional, 1992

Darussalam, Ghazali. Dinamika Ilmu Dakwah Islamiyah, Malaysia: Nur Niaga

SDN.BHD, 1996

Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahannya

Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren: Studi Tentang, Pandangan Hidup Kyai,

Jakarta: LP3ES, 1985

Dirdjosantoro, Pradjata. Memelihara Ummat Kyai Pesantren Kyai Langgar Jawa,

Yogyakarta, LkiS, 1999

Effendi, Joh. Ensiklopedi Nasional Indonesia

____________. Ensiklopedia Islam, Jakarta: PT. Ikhtiar Baru Van Haeve, 1994

Hafidudin, Didin. Dakwah Aktual, Jakarta: Gema Insani Press, 1998

Hamka, Tafsir Al-Azhar, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1998

Hasanuddin. Hukum Dakwah, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996

J.Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010

Jumantoro, Toto. Psikologi Dakwah Dengan Aspek-Aspek Kejiwaan yang

Qur’ani, Jakarta: Wonosobo, 2001

Lubis, Muhammad Ridwan, Pemikiran Soekarno Tentang Islam, Jakarta: CV.

Masagung, 1992

Ma’luf, Lois.Munjid al-Lughah wa A’lam, Beirut: Dar Fikr, 1988

Mahfudz, Sahal, Nuansa Fiqh Sosial, Yogykarta: LKiS, 2003

Page 75: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

66

_____________, Membangun Kemandirian Ummat di Pedesaan, Bogor:

Pesantren Pertanian Daarul Falah, 2000

Machendrawati, Nanih dan Agus Ahmad Syafei, Pengembangan Masyarakat

Islam; Dari Ideologi, Strategi, sampai Tradisi, Bandung: Remaja Rosda

Karya, 2001

Maryunani, Umay. Membangun Kemandirian Ummat di Pedesaan, Sukabumi,

PesantrenDarul Amal 2000

______________. Manusia Dalam Presfektif Al’qur’an

______________. Garis Besar Haluan Yayasan

______________. Panduan praktek pengabdian masyarakat bagi santri akhir

Muhtarom, Zainal. Dasar-Dasar Manajemen Dakwah Islam, Yogyakarta: Al-

Amin Press, 1996

Munawar, Ahmad Warsan. Al-Munir: Kamus Arab-Indonesia, Surabaya, Pustaka

Progressif, 1997

Mastuhu. Prinsip Pendidikan Pesantren, Jakarta: INIS, 1994

Ma’sud, Masdar F., Direktori Pesantren, Jakarta: P3M, 1986

Nasution, A.H., Pembangunan Moral Inti Pembangunan Nasional, Surabaya:

Bina Ilmu, 1995

Nata, Abudin metodologi pendidikan

___________, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi, Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2000

Natsir, Muhammad. Metode Penelitian Survey, Jakarta: LP3ES, 1989

Peodarminta, W.J.S., Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Prasodjo, Sudjoko, Profil Pesantren, Jakarta: P3M, 1983

Qoyyim, Ibnu. At Tafsirul Qoyyim

Rahardjo, M. Dawam, Pergulatan Dunia Pesantren Dari Bawah, Jakarta: P3M,

1985

Rais, Amin. Cakrawala Islam, (bandung: mizan, 1996), cet VII

Salmah, Ismah. Strategi Dakwah di Era Millenium; Jurnal Kajian Dakwah dan

Budaya, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2004

Page 76: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

67

Sayid Abdul Rauf, Abdul kadir. Dirasah Fid Dakwah al-Islamiyah, Kairo: Dar

El-Tiba’ah al-Mahmadiyah, 1987

Sayid Muhammad Nuh, Dakwah Fardiyah; Pendekatan Personal dalam

Berdakwah, (Solo: Era Intermedia, 2000) Cet-2

Shihab, Quraish. Tafsir al-Misbah, Jakarta: Lentera Hati, 2000

Singarimbun, Mari, dan Efendi Sofian. Metode Penelitian Survey, Jakarta:

LP3ES, 1989

Steenbrink, Karel A., Pesantren, Madrasah, Sekolah, Pendidikan dalam Kurun

Modern, Jakarta: LP3ES, 1994

Suparta, Munzir. Metode Dakwah, Jakarta: Kencana, 2003

Syamsuddin, Fathiy. Menguatkan Peran dan Fungsi Peran Ulama, Majalah al-

Wa’ie no.80 (April 2007

Syukir, Asmuni. Dasar-Dasr Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1983

Tasmara, Toto. Komunikasi Dakwah Islam, Jakarta: Gema Insani Press, 1987

Tim Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus

Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998

Peodarminta, W.J.S., Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Prasodjo, Sudjoko, Profil Pesantren, Jakarta: P3M, 1983

Wahjoetomo, Perguruan Tinggi Pesantren; Pendidikan Alternatif Masa Depan,

Jakarta: Gema Insani Press, 1997

Ziemek, Manfried, Pesantren dan Perubahan Sosial, Jakarta: P3M, 1986.

Page 77: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

65

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Djamal. Komunikasi dan Bahasa Dakwah.Jakarta : Gema Insani Press,

1996

Arifin,M. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1994

Ahmad, Amrullah. Dakwah Akt ual, Yogyakarta: PLP2M, 1985

Bahtiar, Wardi. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Logos, 1997

Burhan, Arif. Pengantar Metode Kualitatif, Surabaya: Usaha Nasional, 1992

Darussalam, Ghazali. Dinamika Ilmu Dakwah Islamiyah, Malaysia: Nur Niaga

SDN.BHD, 1996

Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahannya

Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren: Studi Tentang, Pandangan Hidup Kyai,

Jakarta: LP3ES, 1985

Dirdjosantoro, Pradjata. Memelihara Ummat Kyai Pesantren Kyai Langgar Jawa,

Yogyakarta, LkiS, 1999

Effendi, Joh. Ensiklopedi Nasional Indonesia

____________. Ensiklopedia Islam, Jakarta: PT. Ikhtiar Baru Van Haeve, 1994

Hafidudin, Didin. Dakwah Aktual, Jakarta: Gema Insani Press, 1998

Hamka, Tafsir Al-Azhar, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1998

Hasanuddin. Hukum Dakwah, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996

J.Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010

Jumantoro, Toto. Psikologi Dakwah Dengan Aspek-Aspek Kejiwaan yang

Qur’ani, Jakarta: Wonosobo, 2001

Lubis, Muhammad Ridwan, Pemikiran Soekarno Tentang Islam, Jakarta: CV.

Masagung, 1992

Ma’luf, Lois.Munjid al-Lughah wa A’lam, Beirut: Dar Fikr, 1988

Mahfudz, Sahal, Nuansa Fiqh Sosial, Yogykarta: LKiS, 2003

Page 78: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

66

_____________, Membangun Kemandirian Ummat di Pedesaan, Bogor:

Pesantren Pertanian Daarul Falah, 2000

Machendrawati, Nanih dan Agus Ahmad Syafei, Pengembangan Masyarakat

Islam; Dari Ideologi, Strategi, sampai Tradisi, Bandung: Remaja Rosda

Karya, 2001

Maryunani, Umay. Membangun Kemandirian Ummat di Pedesaan, Sukabumi,

PesantrenDarul Amal 2000

______________. Manusia Dalam Presfektif Al’qur’an

______________. Garis Besar Haluan Yayasan

______________. Panduan praktek pengabdian masyarakat bagi santri akhir

Muhtarom, Zainal. Dasar-Dasar Manajemen Dakwah Islam, Yogyakarta: Al-

Amin Press, 1996

Munawar, Ahmad Warsan. Al-Munir: Kamus Arab-Indonesia, Surabaya, Pustaka

Progressif, 1997

Mastuhu. Prinsip Pendidikan Pesantren, Jakarta: INIS, 1994

Ma’sud, Masdar F., Direktori Pesantren, Jakarta: P3M, 1986

Nasution, A.H., Pembangunan Moral Inti Pembangunan Nasional, Surabaya:

Bina Ilmu, 1995

Nata, Abudin metodologi pendidikan

___________, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi, Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2000

Natsir, Muhammad. Metode Penelitian Survey, Jakarta: LP3ES, 1989

Peodarminta, W.J.S., Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Prasodjo, Sudjoko, Profil Pesantren, Jakarta: P3M, 1983

Qoyyim, Ibnu. At Tafsirul Qoyyim

Rahardjo, M. Dawam, Pergulatan Dunia Pesantren Dari Bawah, Jakarta: P3M,

1985

Rais, Amin. Cakrawala Islam, (bandung: mizan, 1996), cet VII

Salmah, Ismah. Strategi Dakwah di Era Millenium; Jurnal Kajian Dakwah dan

Budaya, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2004

Page 79: METODE DAKWAH USTADZ DR. UMAY MARYUNANI, MArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21738/1/DERA DESEMBER-FDK.pdf · dan bertakwa kepada Allah SWT dalam al-Qur’an dan

67

Sayid Abdul Rauf, Abdul kadir. Dirasah Fid Dakwah al-Islamiyah, Kairo: Dar

El-Tiba’ah al-Mahmadiyah, 1987

Sayid Muhammad Nuh, Dakwah Fardiyah; Pendekatan Personal dalam

Berdakwah, (Solo: Era Intermedia, 2000) Cet-2

Shihab, Quraish. Tafsir al-Misbah, Jakarta: Lentera Hati, 2000

Singarimbun, Mari, dan Efendi Sofian. Metode Penelitian Survey, Jakarta:

LP3ES, 1989

Steenbrink, Karel A., Pesantren, Madrasah, Sekolah, Pendidikan dalam Kurun

Modern, Jakarta: LP3ES, 1994

Suparta, Munzir. Metode Dakwah, Jakarta: Kencana, 2003

Syamsuddin, Fathiy. Menguatkan Peran dan Fungsi Peran Ulama, Majalah al-

Wa’ie no.80 (April 2007

Syukir, Asmuni. Dasar-Dasr Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1983

Tasmara, Toto. Komunikasi Dakwah Islam, Jakarta: Gema Insani Press, 1987

Tim Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus

Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998

Peodarminta, W.J.S., Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Prasodjo, Sudjoko, Profil Pesantren, Jakarta: P3M, 1983

Wahjoetomo, Perguruan Tinggi Pesantren; Pendidikan Alternatif Masa Depan,

Jakarta: Gema Insani Press, 1997

Ziemek, Manfried, Pesantren dan Perubahan Sosial, Jakarta: P3M, 1986.