melakukan prosedur pengelasan pematrian pemotongan dengan panas dan pemanasan

Download Melakukan Prosedur Pengelasan Pematrian Pemotongan Dengan Panas Dan Pemanasan

If you can't read please download the document

Upload: muhammad-sudee

Post on 26-Oct-2015

1.134 views

Category:

Documents


47 download

TRANSCRIPT

KODE MODUL

OPKR-10-006 C

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BODI OTOMOTIF

MELAKUKAN PROSEDUR PENGELASAN,

PEMATRIAN, PEMOTONGAN DENGAN

PANAS DAN PEMANASAN

BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM

DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

2004

KATA PENGANTAR

Modul

MELAKUKAN PROSEDUR PENGELASAN, PEMATRIAN,

PEMOTONGAN DENGAN PANAS DAN PEMANASAN

dengan kode

OPKR 10 006 C ini disusun untuk dijadikan pedoman praktis bagi guru

maupun siswa SMK bidang keahlian bodi otomotif. Modul ini disusun

berdasarkan kompetensi yang diharapkan dari keluaran SMK bidang

keahlian bodi otomotif, sesuai dengan kurikulum berbasis kompetensi dari

Dikmenjur Republik Indonesia. Sebagai upaya menambah wawasan siswa

dalam mempelajari metode masking pengecatan ini, perlu sekali dilakukan

kunjungan industri ke bengkel perbaikan body kendaraan maupun industri

karoseri kendaraan.

Selanjutnya penyusun mengucapkan selamat belajar, semoga modul

ini dapat turut andil dalam rangka mencerdaskan Bangsa Indonesia,

menjadi bangsa yang berkompetensi sesuai dengan bidang profesinya

masing-masing

Penyusun menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan modul

ini, sehingga saran dan masukan yang konstruktif sangat penyusun

harapkan. Semoga modul ini banyak memberikan manfaat untuk

mempelajari bodi kendaraan.

Yogyakarta, Desember 2004

Penyusun.

Tim Fakultas Teknik

Universitas Negeri Yogyakarta

iii

DAFTAR ISI MODUL

Halaman

HALAMAN SAMPUL

i

HALAMAN FRANCIS

ii

KATA PENGANTAR

iii

DAFTAR ISI

iv

PETA KEDUDUKAN MODUL

vi

PERISTILAHAN/

GLOSSARY

viii

I.

PENDAHULUAN

1

A.

DESKRIPSI 1

B.

PRASYARAT

1

C.

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1

1.

Petunjuk Bagi Siswa

1

2.

Petunjuk Bagi Guru

2

D.

TUJUAN AKHIR

3

E.

KOMPETENSI

5

F.

CEK KEMAMPUAN

8

II.

PEMELAJARAN

9

A.

RENCANA BELAJAR SISWA

9

B.

KEGIATAN BELAJAR

11

1.

Kegiatan Belajar 1 : Pengelasan Busur Api (Acetelyne) dan

11

Pengelasan Busur Cahaya (Las Listrik), Kesehatan Kerja

dan Lingkungan

a.

Tujuan kegiatan belajar 1 11

b.

Uraian materi 1

11

c.

Rangkuman 1

23

d.

Tugas 1

23

e.

Tes formatif 1

24

f.

Kunci jawaban formatif 1

25

g.

Lembar kerja 1

26

iv

2.

Kegiatan Belajar 2 : Prosedur Pengelasan Las Busur Api

27

dan Las Busur Cahaya Elektroda Terbungkus

a.

Tujuan kegiatan belajar 2 27

b.

Uraian materi 2

27

c.

Rangkuman 2

53

d.

Tugas 2

53

e.

Tes formatif 2

54

f.

Kunci jawaban formatif 2

55

g.

Lembar kerja 2

58

3.

Kegiatan Belajar 3 : Pematrian 59

a.

Tujuan kegiatan belajar 3 59

b.

Uraian materi 3

59

c.

Rangkuman 3

79

d.

Tugas 3

82

e.

Tes formatif 3

82

f.

Kunci jawaban formatif 3

83

g.

Lembar kerja 3

85

III. EVALUASI

86

A.

PERTANYAAN

86

B.

KUNCI JAWABAN

88

C.

KRITERIA KELULUSAN

93

IV.PENUTUP

94

DAFTAR PUSTAKA

95

v

PETA KEDUDUKAN MODUL

A. Diagram Pencapaian Kompetensi

Diagram ini menunjukkan tahapan urutan pencapaian kompetensi yang dilatihkan pada siswa dalam kurun waktu tiga

tahun. Modul Memilih, Mempersiapkan dan Menggunakan Hiasan/

Trim

Berperekat merupakan modul untuk

membentuk kompetensi memilih dan menggunakan hiasan/

Trim

berperekat.

OPKR

OPKR

10-0098

10-016C

OPKR

60-018C

OPKR

OPKR

OPKR

OPKR

OPKR

10-017C

10-010C

60-008C

10-006C

60-019C

OPKR

OPKR

OPKR

10-013C

60-007C

60-029A

OPKR

60-016C

OPKR

OPKR

OPKR

OPKR

OPKR

60-031A

OPKR

OPKR

60-013C

60-011C

60-009C

60-012C

60-002C

60-006C

OPKR

60-037A

OPKR

60-036A

OPKR

60-050A

OPKR

60-051A

Keterangan

OPKR 10-009B. Pembacaan dan pemahaman gambar teknik

OPKR 10-016C. Mengikuti Prosedur Keselamatan. Kesehatan Keria dan

Lingkungan.

OPKR 10-017C. Penggunaan dan Pemeliharaan Peralatan dan

Perlengkapan Tempat Kerja.

OPKR 10-010C. Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur.

OPKR 10-013C. Pelaksanaan pemeriksaan keamanan/kelayakan

kendaraan

OPKR 10-006C. Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian,

pemotongan dengan panas dan pemanasan

OPKR 60-002C. Melaksanakan pekerjaan sebelum perbaikan

OPKR 60-006C. Melepas, menyimpan dan mengganti/memasang panel-

panel bodi kendaraan, bagian-bagian panel

dan perangkat tambahannya

OPKR 60-012C. Mempersiapkan permukaan untuk pengecatan ulang

OPKR 60-007C. Melepas dan mengganti/melepas peli ndung moulding,

transfer/gambar hiasan, stiker dan decal/lis, spoile

OPKR 60-008C. Melepas dan mengganti rangkaian/listrik/unit elektronik

OPKR 60-013C. Mempersiapkan bahan dan peralatan pengecatan

OPKR 60-011C. Melaksanakan prosedur masking

OPKR 60-009C. Memasang perapat komponen kendaraan

OPKR 60-016C. Mempersiapkan komponen kendaraan untuk perbaikan

pengecatan kecil

OPKR 60-037A. Mempersiapkan dan mengecat komponen-komponen

plastik

OPKR 60-018C. Pelaksanaan pengkilatan dan pemolesan

OPKR 60-019C. Memilih dan menggunakan hiasan/

Trim

berperekat

OPKR 60-029A. Membuat (fabrikasi) komponen fiberglas/bahan

komposit

OPKR 60-030A. Memperbaiki komponen finberglas/bahan komposit

OPKR 60-031A. Memperbaiki komponen bodi menggunakan dempul

timah (lead wiping)

OPKR 60-038A. Melaksanakan pemasangan anti karat dan peredam

suara

OPKR 60-050A Membersihkan permukaan kaca

OPKR 60-051A. Melakukan pembersihan setempat permukaan luar/

dalam

vii

PERISTILAHAN /

GLOSSARY

Welding

adalah : Pengelasan ; proses menyambung dua buah logam

atau lebih dengan mengadakan ikatan metalurgi dibawah

pengaruh panas.

Las acetelyne

adalah : proses pengelasan dengan memanfaatkan gas

acetelyne (gas karbid) sebagai bahan bakarnya.

Regulator las

adalah : alat yang digunakan untuk mengatur tekanan,

baik tekanan gas acetelyne maupun gas oksigen.

Las Listrik

adalah : proses pengelasan dengan memanfaatkan suhu yang

tinggi dari busur listrik sebagai sumber panas.

Penetrasi

adalah : dampak bakar atau daya tembus pengelasan, baik las

acetelyne maupun las listrik.

Deposit

adalah : endapan dari dua ligam yang mencair pada saat

dipanaskan sampai pada titik lebur kamudian didinginkan.

Fluks

adalah : lapisan pada elektrode yang berfungsi melindungi cairan

lasan dari reaksi terhadap oksigen atmosfer, memudahkan

penyulutan dll.

Penetrasi

adalah : daya tembus/ rembes cat kepada masking paper dan

masking tape.

Pematrian

adalah : suatu cara penyambungan bahan logam di bawah

pengaruh penyaluran panas dengan pertolongan imbuhan logam

atau campuran logam yang mudah melebur (patri) yang titik

leburnya berada di bawah ti tik lebur bahan dasar yang akan

disambungkan.

viii

BAB I

PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI

Modul ini berisi materi praktis tentang Prosedur pengelasan,

pematrian, pemotongan dengan panas dan pemanasan yang meliputi :

tujuan dan K3L, Pengertian umum, metode dan prosedur, dan langkah-

langkah yang harus diperhatikan dalam prosedur pengelasan,

pematrian, pemotongan dengan panas dan pemanasan. Semua yang

kami kupas dalam modul ini membahas tentang informasi penting yang

dikemas secara sistematis disertai tugas-tugas praktis untuk diketahui

siswa SMK program keahlian Teknik Body Otomotif. Harapannya

setelah mempelajari modul ini siswa dapat memahami prosedur yang

benar dari prosedur pengelasan, pematrian, pemotongan dengan panas,

dan pemanasan. Kompetensi yang terdapat dalam modul ini banyak

dipakai dalam industri karoseri kendaraan baik sekala besar maupun

kecil, bahkan dalam bengkel -bengkel perbaikan body yang banyak

tersebar di Nusantara ini. Siswa yang sudah memiliki kompetensi dalam

modul ini dapat bekerja di bengkel perbaikan body (Body repair)

kendaraan maupun industri karoseri kendaraan. Dalam akhir

pembelajaran modul ini perlu diadakan Kunjungan Industri agar siswa

mengetahui secara langsung penggunaan kompetensi dalam modul ini

di lapangan serta untuk membuka wawasan kewirausahaan siswa.

B.

PRASYARAT

Dari peta kedudukan modul dalam halaman depan modul ini dapat

diketahui beberapa kompetensi sebagai prasarat siswa dalam

mempelajari modul ini yakni :

1.

Pembacaan dan pemahaman gambar teknik.

1

2.

Mengikuti prosedur keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan.

3.

Penggunaan dan Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkan Tempat

Kerja.

4.

Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur.

5.

Melepas dan mengganti rangkaian/listrik/unit elektronik.

Dengan penguasaan kompetensi prasarat diatas siswa dapat dengan

mudah mempelajari kompetensi Masking Pengecatan ini.

C.

Petunjuk Penggunaan Modul

1.

Petunjuk bagi Siswa :

a.

Bacalah modul ini dengan seksama dan pahami setiap topik secara

berurutan, karena isi dari modul ini saling keterkaitan antara

kegiatan belajar satu dengan yang lainnya.

b.

Kerjakan Tugas pada modul ini dan laporkan tugas anda kepada

guru pendamping/instruktur. Jika tugas dinyatakan belum baik

ulangi kembali sampai dinyatakan baik.

c.

Kerjakan tes formatif dalam modul ini tanpa melihat kunci

jawabannya. Cocokkan dengan kunci jawaban. Jika masih

terdap at kesalahan ulangi kembali sampai tidak terdapat

kesalahan.

d.

Siapkan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja serta

lingkungan di ruang kerja anda sebelum anda melaksanakan

praktek.

e.

Jangan cepat puas dengan hasil praktek anda, coba lagi sampai

mendapatkan kualitas pekerjaan yang sempurna.

f.

Jika ada yang kurang jelas tanyakan pada instruktur/guru

pembimbing anda.

g.

Jika anda sudah dapat menguasai modul ini baik materi maupun

prakteknya, mintalah evaluasi kompetensi dan surat keterangan

sertifikasi pada guru pendamping/instruktur.

2

2.

Petunjuk bagi Guru :

a.

Bantulah peserta diklat dalam merencanakan (Planing) proses

belajar.

b.

Instruktur/Guru wajib mendampingi siswa dalam mempelajari

modul ini.

c.

Koreksilah tugas dan hasil latihan yang dikerjakan siswa dengan

baik, berilah respon pada siswa anda supaya siswa lebih

bersemangat.

d.

Awasi (Controlling) peserta diklat dalam mempelajari modul ini.

e.

Guru bertugas mengorganisasikan (Organizing) peserta diklat

untuk memudahkan siswa dalam belajar.

f.

Jika siswa dipandang sudah mampu menguasai materi modul ini

Guru bertugas meng-evaluasi (Evaluasing) peserta diklat dan

berilah

surat keterangan serifikasi keahlian/ kompetensi

tentang Masking Pengecatan.

g.

Untuk memudahkan guru dalam penilaian hasil latihan siswa, Guru

wajib membuat

kriteria penilaian

yang berisi sub-sub

kompetensi siswa. Berilah angka penilaian pada setiap butir

kompetensi tersebut (contoh kriteria penilaian terlampir).

D.

Tujuan Akhir

Tujuan akhir dari pembelajaran modul ini adalah :

1.

Siswa mampu menyebutkan peralatan keselamatan kerja dan

memiliki kompetensi dalam melaksanakan langkah keselamatan dan

kesehatan kerja serta lingkungan dengan baik.

2.

Siswa mampu menyebutkan bahan dan peralatan Pengelasan,

Pematrian, Pemotongan dengan panas dan pemanasan serta

menjelaskan fungsi dari peralatan tersebut.

3.

Siswa memiliki kompetensi sebagai berikut :

3

a.

Menjelaskan Peralatan dan bahan yang dipakai pada prosedur

pengelasan, pematrian, pemotongan dengan panas dan

pemanasan dengan benar.

b.

Menjelaskan langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam

prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan panas dan

pemanasan dengan benar.

c.

Menjelaskan prosedur pengelasan dan melakukan pengelasan

dengan prosedur yang benar.

d.

Menjelaskan prosedur pematrian dan melakukan Pematrian

dengan benar.

e.

Menjelaskan dan melaksanakan prosedur Pemotongan dengan

panas dengan benar.

4

E.

Kompetensi

Modul ini membentuk kompetensi Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian pemotongan dengan panas dan

pemanasan. Sedangkan subkompetensi yang ingin dicapai dapat dijabarkan seperti dibawah ini :

KOMPETENSI : Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian pemotongan dengan panas dan pemanasan.

KODE : OPKR-10-006.C

DURASI : 140 Jam @ 45 menit

SUB

MATERI POKOK PEMELAJARAN

KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

1. Pelaksanaan

Prosedur pengelasan dilak-

Melaksanakan prosedur

Pengelasan

Undang-undang tentang

Mengakses, memahami

prosedur

sanakan tanpa menyebab-

pengelasan, pematrian,

dilaksana-kan

K3L

dan menerapkan

pengelasan

kan kerusakan terhadap

pemotongan dengan panas

tanpa menyebab-

Persyaratan keamanan

informasi teknik

komponen atau sistem

dan pemanasan sesuai

kan kerusakan ter-

perlengkapan kerja

Menggunakan peralatan

lainnya

instruksi perbaiakan pada

hadap komponen

Persyaratan keselamatan

dan perlengkapan yang

Informasi yang benar di-

jasa pelayanan pemelihara-

atau sistem lainnya

diri (contoh, asap

sesuai

akses dari spesifikasi pabrik

an/servis dan perbaikan

beracun/ timah hitam

Menerapkan

dan dipahami

kompetensi umum

beracun)

persyaratan

Seluruh kegiatan pengelas-an

(mengacu pada unit OPKR-

Tipe dari logam- logam

keselamatan diri

dilaksanakan berdasar-kan

60-001C untuk pengelasan

yang sesuai dengan

Menerapkan as etelin

SOP (Standard Operation

yang se-suai pada

pene-rapannya

oxy (las karbit) dan

Prosedure)

pera-turan K3L

kompetensi bodi

Prosedur pengelasan

prosedue pengelasan

(Keselamatan, Kesehatan

kendaraan)

(

oxy , arc

, dan MIG

arc (las busur)

Kerja dan Ling-kungan) yang

dan/atau TIG)

berlaku, dan

Prosedur pematrian

prosedur/kebijakan perusa-

Prosedur pemotongan

haan

dengan panas

Prosedur pemanasan

SUB

MATERI POKOK PEMELAJARAN

KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

2. Pelaksanaan

Prosedur pematrian dimati-

Melaksanakan prosedur

Pematrian

Undang-undang tentang

Mengakses, memahami

prosedur

kan tanpa menyebabkan

pengelasan, pematrian,

dilaksana-kan

K3L

dan menerapkan

pematrian

kerusakan terhadap kompo-

pemotongan dengan panas

tanpa menyebab-

Persyaratan keamanan

informasi teknik

nen atau sistem lainnya

dan pemanasan sesuai

kan kerusakan ter-

per-lengkapan kerja

Menggunakan peralatan

Informasi yang benar di-

instruksi perbaiakn pada

hadap komponen

Persyaratan keselamatan

dan perlengkapan yang

akses dari spesifiaksi pabrik

jasa pelayanan

atau sistem lainnya

diri (contoh, asap

sesuai

dan dipahami

pemeliharaan/ servis dan

beracun/ timah hitam

Menerapkan

Seluruh kegiatan pematrian

perbaikan kompe-tensi

beracun)

persyaratan

dilaksanakan berdasarkan

umum (mengacu pada unit

Tipe dari logam- logam

keselamatan diri

SOP (Standard Operatiron

OPKR-60-001C untuk

yang sesuai dengan

Menerapkan prosedur

Prosedure

) peraturan K3L

pengelasan yang sesuai

pene-rapannya

pematrian

(Keselamatan, Kesehatan

pada kompetensi bodi

Prosedur pengelasan

Kerjsa dan Lingkungan) yang

kendaraan)

(

oxy, arc

, dan MIG

berlaku dan prosedur/

dan/atau TIG)

kebijakan perusahaan

Prosedur pematrian

Prosedur pemotongan

dengan panas

Prosedur pemanas

3. Pelaksanaan

Prosedur pemotongan

Melaksanakan prosedur

Pemotongan

Undang-undang tentang

Mengakses, memahami

prosedur

dengan panas dimatikan

pengelasan, pematrian,

dengan panas

K3L

dan menerapkan

pemotongan

tanpa menyebabkan ke-

pemotongan dengan panas

dilaksanakan tanpa

Persyaratan keamanan

informasi teknik

dengan panas

rusakan terhadap kompo-nen

dan pemanasan sesuai

menyebabkan

perlengkapan kerja

Menggunakan peralatan

atau sistem lainnya

instruksi perbaiakn pada

kerusakan

Persyaratan keselamatan

dan perlengkapan yang

Informasi yang benar di-

jasa pelayanan

terhadap

diri (contoh, asap

sesuai

akses dari spesifiaksi pabrik

pemeliharaan/ servis dan

komponen atau

beracun/ timah hitam

Menerapkan

dan dipahami

perbaikan kompe-tensi

sistem lainnya

beracun)

persyaratan

Seluruh kegiatan pemo-

umum (mengacu pada unit

Tipe dari logam- logam

keselamatan diri

tongan dengan panas di-

OPKR-60-001C untuk

yang sesuai dengan

Menerapkan prosedur

laksanakan berdasarkan SOP

pengelasan yang sesuai

pene-rapannya

pe-motongan dengan

(Standard Operatiron

pada kompetensi bodi

Prosedur pengelasan

panas

Prosedure) peraturan K3L

kendaraan)

(oxy, arc

, dan MIG

(Kesela-matan, Kesehatan

dan/atau TIG)

Kerja dan Lingkungan) yang

Prosedur pematrian

berlaku dan prosedur/

Prosedur pemotongan

kebijakan perusahaan

dengan panas

Prosedur pemana

SUB

MATERI POKOK PEMELAJARAN

KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

4. Pelaksanaan

Prosedur pemanasan dilak-

Melaksanakan prosedur

Pemanasan

Undang-undang tentang

Mengakses, memahami

prosedur

sanakaan tanpa menyebab-

pengelasan, pematrian,

dilaksana-kan

K3L

dan menerapkan

pemanasan

kan kerusakan terhadap

pemotongan dengan panas

tanpa menyebab-

Persyaratan keamanann

informasi teknik

komponen atau sistem

dan pemanasan sesuai

kan kerusakan ter-

perlengkapan kerja

Menggunakan peralatan

lainnya

instruksi perbaiakn pada

hadap komponen

Persyaratan keselamatan

dan perlengkapan yang

Informasi yang benar di-

jasa pelayanan

atau sistem lainnya

diri (contoh, asap

sesuai

akses dari spesifiaksi pabrik

pemeliharaan/ servis dan

beracun/ timah hitam

Menerapkan

dan dipahami

perbaikan kompe-tensi

beracun)

persyaratan

Seluruh kegiatan pemanas-an

umum (mengacu pada unit

Tipe dari logam- logam

keselamatan diri

suhu dilaksanakan

OPKR-60-001C untuk

yang sesuai dengan

Menerapkan prosedur

berdasarkan

SOP (Standard

pengelasan yang sesuai

pene-rapannya

pemanasan

Operatiron Prosedure)

pada kompetensi bodi

Prosedur pengelasan

peraturan K3L (Keselamat-

kendaraan)

(oxy, arc

, dan MIG

an, Kesehatan Kerjsa dan

dan/atau TIG)

Lingkungan) yang berlaku

Prosedur pematrian

dan prosedur/kebijakan

Prosedur pemotongan

perusahaan

dengan panas

Prosedur pemana

F.

Cek Kemampuan

Sebelum mempelajari modul

OPKR -60-011 C

, isilah dengan cek list (

?

) kemampuan yang telah dimiliki peserta diklat

dengan sikap jujur dan dapat dipertanggung jawabkan :

Jawaban

Bila jawaban

No. Kompetensi Ya Tidak

Ya, kerjakan

Menyebutkan peralatan keselamatan kerja dan memiliki kompetensi

1.

dalam melaksanakan langkah keselamatan dan kesehatan kerja serta

lingkungan

menyebutkan bahan dan peralatan Pengelasan, Pematrian,

2.

Pemotongan dengan panas dan pemanasan serta menjelaskan fungsi

dari peralatan

Menjelaskan Peralatan dan bahan yang dipakai pada prosedur

3.

pengelasan, pematrian, pemotongan dengan panas dan pemanasan

Menjelaskan langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam

4.

prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan panas dan

pemanasan

5.

Menjelaskan prosedur pengelasan dan melakukan pengelasan

6.

Menjelaskan prosedur pematrian dan melakukan Pematrian

Menjelaskan dan melaksanakan prosedur Pemotongan dengan

7.

panas

Apabila peserta diklat menjawab

Tidak

, pelajari modul ini!

BAB II

PEMELAJARAN

A.

RENCANA BELAJAR SISWA

Rencanakan setiap kegiatan belajar anda dengan mengisi tabel di

bawah ini dan mintalah bukti belajar kepada guru jika telah selesai

mempelajari setiap kegiatan belajar.

Alasan

Paraf

Jenis Kegiatan Tgl Waktu Tempat

Belajar

Perubahan

Guru

A.

Penjelasan Umum

Menjelaskan Kesela-matan

dan Kesehatan Kerja dan

Lingkungan secara umum

Menjelaskan secara umum

tentang penge-lasan,

pemotongan, pematrian

dan pema- nasan yang

meliputi kegunaan dan

keun-tungannya.

Menjelaskan perenca-naan

prosedur penge-lasan yang

meliputi : ketebalan

bahan, jenis sambungan,

proses pengelasan &

alasan keputusan

pengambil-an prosedur

penge-lasan.

B.

Pengelasan Acetelyne

Menjelaskan tentang

pengelasan Acetelyne yang

meliputi : pengertian,

peralatan dan kegunaan.

Menjelaskan teknik

pengelasan Acetelyne

C.

Pengelasan Arc/busur

Menjelaskan penge-lasan

Arc/busur yang meliputi :

pengertian, peralatan dan

keguna-an.

Menjelaskan teknik pe-

ngelasan Arc/busur

D.

Pematrian

Menjelaskan penger-tian,

peralatan dan kegunaan

pematrian

9

Menjelaskan teknik pe-

matrian dengan patri lunak

dan patri keras

E.

Pemotongan dengan panas

Menjelaskan pengertian,

peralatan dan kegunaan

pemotongan

Menjelaskan teknik

pemotongan logam dengan

panas

F.

Pemanasan

Menjelaskan pengertian,

peralatan dan kegunaan

pema-nasan

Menjelaskan teknik pe-

manasan logam.

10

B.

KEGIATAN BELAJAR

1.

Kegiatan Belajar 1 : Pengelasan Busur Api (Acetelyine)

dan Pengelasan Busur Cahaya (Las

Listrik), Kesehatan Kerja dan

Lingkungan (K3L)

a.

Tujuan Kegiatan Belajar 1

Setelah mempelajari topik ini diharapkan siswa mampu :

1).

Mengetahui langkah-langkah umum K3L dalam pengelasan,

pematrian, pemotongan dengan panas dan pemanasan.

2).

Menjelaskan pengertian las secara umum, penggunaan las

dan keuntungan pengelasan.

3).

Menjelaskan macam-macam las dengan benar.

4).

Menjelaskan macam-macam kampuh sambungan las.

b.

Uraian Materi 1

1). Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan

Setiap pekerjaan hendaknya selalu mengutamakan

Keselamatan, Kesehatan Kerja dan lingkungan. Apalah artinya

sebuah kemajuan zaman (modernisasi) tetapi selalu mengancam

keselamatan dan kesehatan jiwa manusia dan merusak lingkungan.

Cepat atau lambat kemajuan itu akan menghancurkan kehidupan

manusia itu sendiri, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Oleh karena itu Negara kita mempunyai Undang-undang tentang

keselamatan kerja yang melindungi hak kelangsungan hidup manusia

dan kelestarian alam.

Dalam kaitannya kerja body kendaraan perlu diketahui langkah-

langkah yang berhubungan dengan K3L (keselamatan, kesehatan

kerja dan lingkungan). Langkah-langkah umum K3L antara lain :

11

a).

Letak, bentuk dan lay out bangunan/bengkel harus sesuai

dengan K3L. Hal ini dibuktikan dengan ijin Pemerintah tentang

pendirian bangunan.

b).

Adanya SPL (Saluran Pembuangan Limbah) yang menjamin K3L

atau pengelolaan limbah industri yang sesuai dengan ketentuan

Pemerintah.

c).

Perlu diadakan penyuluhan tentang K3L dari instansi yang

berwenang kepada semua warga bengkel atau sekolah (dalam

hal ini SMK Program Diklat Body Kendaraan). Dengan demikian

warga sekolah dapat sadar terhadap pentingnya langkah K3L.

Langkah beserta peralatan K3L secara khusus pada pengelasan,

Pematrian, pemotongan dengan panas dan pemanasan sebagian

sudah ada dalam penyampaian materi pada modul ini.

2). Pengertian umum tentang pengelasan, pematrian

Menurut Duetch Industrie Normen (DIN) las adalah ikatan

metalurgi pada sambungan logam atau paduan logam yang

dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Las merupakan

sambungan setempat dan untuk mendapatkan keadaan lumer atau

cair dipergunakan energi panas. Dari keterangan tersebut mengelas

adalah menyatukan dua bagian logam atau lebih dengan

mengadakan ikatan metalurgi dibawah pengaruh panas. Untuk

mendapatkan ikatan metalurgi ada banyak cara dilakukan, yakni :

a).

Logam yang disambung dipanasi sampai pada suhu tertentu

yang terletak dibawah atau diatas sedikit titik lebur, kemudian

logam yang disatukan dengan cara ditekan atau dipukul (las

Tekan).

b).

Logam yang disambung bersama-sama dengan bahan tambah

(apabila diperlukan) dicairkan (las busur cair).

12

c).

Bahan tambah dicairkan kemudian diletakkan pada logam yang

disambung (pada Pematrian).

Keuntungan penggunaan las adalah :

a).

Konstruksi sambungan las mudah dilakukan.

b).

Waktu pengerjaan sambungan las relatif lebih cepat.

c).

Bahan lebih hemat.

d).

Konstruksi lebih ringan.

e).

Diperoleh bentuk sambungan yang lebih estetis (indah).

Dari pengertian pengelasan secara umum diatas, maka cara

pengelasan dibedakan menjadi beberapa macam, yakni :

a).

Las Tekan

(1).

Las Resistansi Listrik

(2).

Las Tempa

(3).

Las Tekan yang lain

b).

Las Cair

(1).

Las Gas

(2).

Las Cair Busur Listrik

(a).

Elektrode tak terumpan (Las TIG/Wolfram)

(b).

Elektrode Terumpan

Las Busur pelindung Gas (Las MIG, Las CO2)

Las Busur pelindung Fluks (elektrode terbungkus,

elektrode Inti, elektrode rendam.

Las Busur tanpa pelindung

(c).

Las Termit

(d).

Las Terak

(e).

Las Cair yang lain.

13

(3).

Pematrian

(a).

Patri Keras

(b).

Patri Lunak.

3). Kualitas Hasil Pengelasan

Kualitas hasil pengelasan ditentukan oleh beberapa faktor

antara lain : Teknik Pengelasan, bahan logam yang disambung,

pengaruh panas serat jenis kampuh yang tepat.

a). Teknik Pengelasan

Faktor yang mempengaruhi kualitas las pada pengelasan ini

adalah posisi mengelas, bentuk kampuh sambungan, kecepatan

mengelas, brander las yang dipakai (untuk las gas), ukuran elektrode

(las Busur).

b). Bahan logam yang disambung

Logam yang dipanasi sampai keadaan lumer/meleleh, maka

pada proses pendinginan kembali akan terjadi perubahan sifat

elastisitas logam, jika didinginkan secara perlahan logam akan

menjadi kenyal dan jika didinginkan mendadak (dengan cepat)

logam akan menjadi getas. Logam yang dipanasi tersebut akan

mengalami perubahan komposisi kimia yang terkandung, trutama

unsur karbon (C). Logam yang meleleh pada temperatur tinggi akan

lebih banyak mengandung gas dari pada logam yang meleleh pada

temperatur rendah, dan berakibat logam menjadi keropos. Untuk

menghindari keropos tersebut maka sewaktu pengelasan perlu diberi

bahan fluks (bahan pelindung). Perlu diketahui pula bahwa logam

yang disambung diusahakan mempunyai titik lebur yang sama,

sehingga proses penyambungannya menjadi sempurna.

14

c). Pengaruh Panas

Akibat pengaruh panas terjadi ekspansi dan pemuaian,

sehingga menimbulkan tegangan-tegangan skunder yang tidak

diinginkan. Pada proses pendinginan logam lasan yang meleleh/cair

akan menjalani proses pembekuan. Selama pembekuan akan terjadi

reaksi pemisahan (retak), terbentuk lobang halus, serta

terbentuknya oksida-oksida. Reaksi pemisahan ada beberapa macam

yakni : (a) pemisahan makro, yaitu : terjadinya perubahan pada

garis lebur menuju ke garis sumbu las, (b) pemisahan gelombang,

yaitu : terputusnya gelombang manik las, dan (c) pemisahan mikro,

yaitu : terjadinya perubahan komponen dalam satu pijar atau bagian

dari satu pilar.

d). Macam-macam Kampuh Sambungan Las

Pada rancang bangun suatu konstruksi ada berbagai macam

bentuk kampuh sambungan las. Dalam uraian ini dibedakan menjadi

tiga kelompok kampuh sambungan las yakni : kampuh lurus, kampuh

sudut, dan kampuh Te.

c. = 0 c. = 2-3 mm c. = 2-3 mm

s. = 1-2 mm s. = 2-6 mm s. = 4-6 mm

c. : jarak logam s. : Tebal logam

(a). I Tertutup (b). I Terbuka (c). I Terbuka Lebar

55

- 70

c. = 0 c. = 2 3 mm c. = 2-3 mm

t. = 3 mm t. = 3 mm t. = 3 mm

s. = 6-26 mm s. = 6-26 mm s. = 6-26 mm

t. : Tinggi bidang sentuh

(d). Kampuh Ve (e). Ve Celah (f). Ve Tumpul

15

s. = 12-40 mm s. = 12-40 mm s. = 12-40 mm

(g). Kampuh Ka (h). Kampuh Eks (i). Kampuh 2/3 Eks

(j). Kampuh U (k). Kampuh U (l) Kampuh Dobel U

Gambar 1.

Kampuh sambungan Las bentuk LURUS

(a). Kampuh Sudut Membujur (b). Kampuh Sudut Melintang

(c). Kampuh Sudut Terbuka (d). Kampuh Sudut tertutup

16

(e). Kampuh Kowak (f). Kampuh Lubang

Gambar 2.

Macam-macam Kampuh Sambungan Sudut

(a). Kampuh Te Tumpul (b). Te - Ve

(c). Kampuh Te Ka (d). Kampuh Te U

Gambar 3 .

Macam-macam kampuh sambungan Te.

17

4). Perencanaan Prosedur Pengelasan

Untuk merencanakan prosedur pengelasan perlu diketahui

beberapa jenis logam dan jenis pengelasan yang biasa dipakai.

a).

Pengelasan Besi.

(1).

Klasifikasi

Bahan loga ferro biasanya mengandung karbon 0 s.d 4,5%

dan dibagi dalam tiga golongan yaitu : besi (kadar CO : 0

0,008%), baja (kadar CO : 0,008 2,0%), dan besi cor (kadar

CO 2,0 4,5%). Dalam besi kandungan karbon dan unsur

paduan sangat rendah, karena itu besi tidak dapat dikeraskan

dengan pendinginan celup. Besi tempa adalah besi yang

mengandung terak silikat antara 2 4%, besi ingot adalah besi

yang murni. Keduanya adalah besi dengan kadar karbon rendah

yang diproses secara khusus untuk penggunaan tertentu.

(2).

Jenis las yang dipakai

Pengelasan besi tempa : Las Busur Elektrode Terbungkus

dengan suhu rendah. Pengelasan besi ingot : las Busur Elektrode

Terbungkus dengan suhu tinggi.

b).

Pengelasan Baja Karbon

(1).

Klasifikasi

Baja karbon : paduan besi dan karbon dengan sedikit

Si,Mn,P,S dan Cu. Sifatnya tergantung dari kadar karbonnya,

sehingga dibedakan menjadi baja karbon tinggi (kadar karbon

0,45 1,70%) dan baja karbon rendah (kadar karbon kurang

dari 0,30%).

(2).

Jenis las yang dipakai

Baja karbon rendah : baja yang mudah dilas sehingga

dapat dipakai semua teknik pengelasan. Hasil pengelasannya

sangat tergantung dari kesempurnaan langkah persiapan.

18

Baja karbon tinggi : karena mudah menjadi keras dan

hidrogen difusi menyebabkan baja karbon tinggi peka terhadap

retak las. Oleh karena itu perlu dilakukan pemanasan mula. Baja

ini dapat dilas dengan las busur, tetapi pemilihan elektrode harus

diperhatikan (lihat tabel)

Ta bel 1.

Pemilihan Elektrode Terbungkus untuk Baja Karbon

c).

Pengelasan Baja Cor

(1).

Klasifikasi :

Lihat tabel berikut untuk mengetahui paduan baja cor dan

penggunaannya :

Tabel 2.

Klasifikasi Baja karbon Cor

Jenis Baja Cor Unsur Panduan

Tahan Aus 0,40