mekanisme gerak pada manusia

3
Mekanisme Gerak pada Manusia Rangsangan (impuls) yang mengenai tubuh diterima oleh organ reseptor untuk diteruskan ke pusat saraf. Dari pusat saraf akan disampaikan tanggapan (respon) ke organ efektor. Respon ini biasanya berbentuk gerakan. Proses perambatan impuls ini meliputi cara merambat melalui sel saraf dan sinapsis. 1. Perambatan impuls melalui sel saraf Rambatan impuls melalui serabut saraf terjadi dalam bentuk pulsa elektrik. Alur impuls yang terjadi yaitu: Impuls – dendrit – badan sel saraf – neurit – keluar melewati sinapsis Perambatan impuls ini terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel saraf. Sel saraf pada saat beristirahat bagian luarnya merupakan kutub positif, sedangkan bagian dalamnya kutub negatif. Adanya rangsang dari organ reseptor menyebabkan pembalikan beda potensial (depolarisasi), sehingga terjadi perambatan gelombang sesuai beda potensial. Variasi kecepatan perambatan gelombang dipengaruhi oleh diameter akson dan ada atau tidaknya selubung mielin, yaitu antara 1 sampai 120 m per detik. Pengembalian posisi kepada posisi awal memerlukan waktu sekitar 1/500 sampai 1/1000 detik. Stimulus yang lemah (threshold) tidak dapat menghasilkan impuls yang dapat merubah potensial listrik, tetapi sebaliknya jika stimulus kuat maka impuls akan dihantarkan sampai ujung akson dan diteruskan kepada sel saraf yang lainnya. 2. Perambatan impuls melalui sinapsis Ujung akson sel saraf membentuk tonjolan sinapsis yang berisi sitoplasma (cairan sel). Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat membran kecil (vesikula sinapsis) yang berisineurotransmitter. Pada saat impuls sampai pada ujung neuron, maka vesikula melepaskan neurotransmitter. Contoh neurotransmitter yaitu asetilkolin (terdapat di seluruh tubuh),noradrenalin (terdapat di sistem saraf simpatik), dopamin dan serotonin (terdapat di otak).

Upload: bella-rrapunzel-volkadot

Post on 28-Dec-2015

130 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mekanisme Gerak Pada Manusia

Mekanisme Gerak pada Manusia

Rangsangan (impuls) yang mengenai tubuh diterima oleh organ reseptor untuk diteruskan ke pusat saraf. Dari pusat saraf akan disampaikan tanggapan (respon) ke organ efektor. Respon ini biasanya berbentuk gerakan. Proses perambatan impuls ini meliputi cara merambat melalui sel saraf dan sinapsis.

1. Perambatan impuls melalui sel saraf

Rambatan impuls melalui serabut saraf terjadi dalam bentuk pulsa elektrik. Alur impuls yang terjadi yaitu:

Impuls – dendrit – badan sel saraf – neurit – keluar melewati sinapsis

Perambatan impuls ini terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel saraf. Sel saraf pada saat beristirahat bagian luarnya merupakan kutub positif, sedangkan bagian dalamnya kutub negatif. Adanya rangsang dari organ reseptor menyebabkan pembalikan beda potensial (depolarisasi), sehingga terjadi perambatan gelombang sesuai beda potensial.

Variasi kecepatan perambatan gelombang dipengaruhi oleh diameter akson dan ada atau tidaknya selubung mielin, yaitu antara 1 sampai 120 m per detik. Pengembalian posisi kepada posisi awal memerlukan waktu sekitar 1/500 sampai 1/1000 detik. Stimulus yang lemah (threshold) tidak dapat menghasilkan impuls yang dapat merubah potensial listrik, tetapi sebaliknya jika stimulus kuat maka impuls akan dihantarkan sampai ujung akson dan diteruskan kepada sel saraf yang lainnya.

2. Perambatan impuls melalui sinapsis

Ujung akson sel saraf membentuk tonjolan sinapsis yang berisi sitoplasma (cairan sel). Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat membran kecil (vesikula sinapsis) yang berisineurotransmitter. Pada saat impuls sampai pada ujung neuron, maka vesikula melepaskan neurotransmitter. Contoh neurotransmitter yaitu asetilkolin (terdapat di seluruh tubuh),noradrenalin (terdapat di sistem saraf simpatik), dopamin dan serotonin (terdapat di otak). Penempelan asetilkolin pada reseptor menyebabkan terjadinya impuls pada sel saraf berikutnya dengan bantuan enzim asetilkolinesterase.

Page 2: Mekanisme Gerak Pada Manusia

Perambatan impuls dari sel saraf motorik ke otot pada organ efektor melalui sinapsis. Sinapsis ini berbentuk cawan dan mengelilingi sel otot. Otot yang bergerak dapat menggerakkan organ. Berdasarkan alur stimulus, gerak dibedakan menjadi dua yaitu gerak biasa dan gerak refleks. Gerak biasa disadari oleh tubuh sedangkan gerak refleks terjadi dalam waktu yang cepat dan spontan dilakukan tubuh.

Gerak Biasa

Urutan impuls pada gerak biasa berbeda dengan pada gerak refleks. Urutan jalannya impuls pada gerak biasa yaitu:

Stimulus pada organ reseptor – sel saraf sensorik – otak – sel saraf motorik – respon pada organ efektor

Gerak Refleks

Gerak refleks terjadi secara otomatis terhadap rangsangan tanpa kontrol dari otak sehingga dapat berlangsung dengan cepat. Gerak refleks terjadi tidak disadari terlebih dahulu atau tanpa dipengaruhi kehendak. Contoh gerak refleks seperti mengangkat tangan ketika terkena api, mengangkat kaki ketika tertusuk duri, berkedip ketika ada benda asing yang masuk ke mata, bersin serta batuk.

Urutan perambatan impuls pada gerak refleks yaitu:

Stimulus pada organ reseptor – sel saraf sensorik – sel penghubung (asosiasi) pada sumsum tulang belakang – sel saraf motorik – respon pada organ efektor.

Jalan pintas pada gerak refleks yang memungkinkan terjadinya gerakan dengan cepat disebut lengkung refleks. Macam gerak refleks yaitu refleks otak dan refleks sumsum tulang belakang. Refleks otak terjadi apabila saraf penghubung (asosiasi) terdapat di dalam otak, seperti gerak mengedip atau mempersempit pupil pada saat ada cahaya yang masuk ke mata. Refleks sumsum tulang belakang terjadi apabila sel saraf penghubung terdapat di dalam sumsum tulang belakang seperti refleks pada lutut.

Ciri gerak refleks yaitu:

1. Dapat diramalkan jika rangsangannya sama2. Memiliki tujuan tertentu bagi organisme tersebut3. Memiliki reseptor tertentu dan terjadi pada efektor tertentu4. Berlangsung cepat, tergantung pada jumlah sinapsis yang dilalui impuls5. Spontan, tidak dipelajarai dulu6. Fungsi sebagai pelindung dan pengatur tingkah laku hewan7. Respon terus menerus dapat menyebabkan kelelahan

Macam refleks: refleks spinal (pada sumsum tulang belakang), refleks medulla (pada sumsum lanjutan), refleks cerebellar (melibatkan otak kecil), refleks superfisial (melibatkan kulit dan lain-lain), refleks miotatik (pada otot lurik), serta refleks visceral (berhubungan dengan dilatasi pupil dan denyut jantung).

Depdiknas. 2008. Mekanisme Gerak. Jakarta: Postekkom depdiknas