makalah sistem alat gerak manusia

30
TULANG RAWAN HIALIN di susun oleh: 1.RIYONO PINASTHI (09.06.0008) 2.HISNUL MA’ANI (09.06.0002) 3.Bq NUR ASIAH (08.06.0037 4. 1

Upload: riyono-pinasthi

Post on 10-Aug-2015

283 views

Category:

Documents


35 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Sistem Alat Gerak Manusia

TULANG RAWAN

HIALIN

di susun oleh:1.RIYONO PINASTHI (09.06.0008)

2.HISNUL MA’ANI (09.06.0002)

3.Bq NUR ASIAH (08.06.0037

4.

1

Page 2: Makalah Sistem Alat Gerak Manusia

UNIVERSITAS ISLAM AL AZHAR MATARAM

TAHUN AKADEMIK 2012-2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak

dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau

seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak

bila aka impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau  seluruh

bagian tubuhnya.  Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian

gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata.

Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun

dalam sistem gerak.

Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat

oleh kasat mata karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan.

Dengan demikian tidak dapat disamakan arti gerak pada seluruh

makhluk hidup. Gerak pada tumbuhan juga melibatkan alat gerak, tetapi

alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau rangsangan yang

mengenai sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut. Pembahasan gerak

pada tumbuhan akan lebih rinci pada bab selanjutnya di semester yang

akan datang.

Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam

yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot.

Kedua alat gerak ini akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan

sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.

Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan

pergerakkannya sendiri. Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel

2

Page 3: Makalah Sistem Alat Gerak Manusia

pada tulang, maka tulang-tulang pada manusia dan hewan akan diam

dan tidak dapat membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya.

Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan

yang besar dalam sistem gerak manusia dan hewan.

Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu

protein aktin dan myosin yang bergabung menjadi satu membentuk

aktomiosin. Dengan aktomiosin inilah otot dapat bergerak. Sehingga

pada saat otot menempel pada tulang dan bergerak dengan otomatis

tulang juga akan bergerak.

Dengan memiliki aktomiosin ini maka otot mempunyai sifat yang

lentur/fleksibel dan mempunyai kemampuan untuk memendekkan

serabut ototnya (pada saat kontraksi) dan memanjangkan serabut

ototnya (pada saat relaksasi/kembali pada posisi semula)

3

Page 4: Makalah Sistem Alat Gerak Manusia

BAB II

PEMBAHASAN

A. SISTEM GERAK

Manusia dalam kesehariannya banyak melakukan aktivitas seperti bekerja,

berlari , berjalan, duduk dan berdiri.  Untuk melakukan kegiatan tersebut

tubuh manusia ditunjang dengan adanya rangka.  Rangka terdapat di dalam

tubuh manusia. Rangka manusia dewasa dibangun oleh 206 ruas tulang

dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi sesuai dengan fungsinya.  Dengan

adanya rangka, maka manusia termasuk ke dalam kelompok vertebrata.

Bentuk tubuh manusia tidak terlepas dari peran rangka.  Tinggi badan

seseorang dipengaruhi oleh panjang dan ukuran tulang-tulang penyusun

tubuhnya.  Tulang dibantu dengan adanya otot dan persendian, maka tubuh

manusia dapat bergerak.  Sebagian besar pembentukan sel darah juga terjadi

di dalam sumsum tulang.  Tulang juga merupakan organ yang mengandung

mineral kalsium paling banyak diantara organ tubuh lainnya.

Sistem rangka melakukan banyak fungsi penting diantaranya menyusun

bentuk tubuh, perlindungan, gerakan tubuh, membentuk sel-sel darah, dan

tempat penyimpanan mineral.

B. FUNGSI RANGKA

Rangka tubuh manusia dibentuk oleh tulang-tulang yang berjumlah 206

buah, membentuk kerangka yang kaku dengan jaringan-jaringan dan

organ-organ yang melekat padanya

Sistem rangka melindungi organ-organ vital seperti otak yang dilindungi

oleh tulang tengkorak, paru-paru dan jantung dilindungi oleh tulang

dada dan tulang rusuk.

4

Page 5: Makalah Sistem Alat Gerak Manusia

Gerakan tubuh terbentuk dari kerjasama antara sistem rangka dengan

yaitu sistem musculo-skeletal

Rangka merupakan tempat melekatnya otot melalui perantaraan tendon.

Antara tulang yang satu dengan tulang yang lain dikaitkan dengan

perantaraan ligamen. Hubungan antara dua tulang disebut sendi.

C. SENDI

Sendi atau artikulasi adalah hubungan antara dua tulang. Berdasarkan

gerakannya sendi dibedakan menjadi 3 jenis: sendi mati, sendi kaku dan

sendi gerak Sendi mati (sinarthrosis), karakter dari sendi ini adalah

hubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lain sangat dekat, dan

hanya dipisahkan oleh serabut jaringan ikat. Sendi sinarthrosis ini terdapat

pada hubungan antara tulang-tulang tengkorak yang dikaitkan oleh sutura

Sendi kaku (Amfiathrosis), karakterisitik dari sendi ini adalah tulang dengan

tulang dihubungkan oleh tulang rawan hialin. Contoh sendi ini terdapat pada

hubungan antara tulang rusuk dengan tulang dada yang dihubungkan oleh

tulang rawan hialin.

Sendi gerak (Diarthrosis), sebagian besar sendi yang terdapat dalam tubuh

manusia adalah sendi gerak. Terdapat enam jenis sendi yang termasuk sendi

gerak yaitu:

1. Sendi engsel

Pada sendi engsel, kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos

satu. Gerakannya hanya satu arah seperti gerak engsel pintu. Contoh sendi

pada siku (hubungan antara tulang humerus/lengan atas dengan

tulang radius ulna/pengumpil hasta, dan hubungan antara tulang

femur/paha dengan tulang tibia fibula /kering betis) sendi pada mata kaki,

dan sendi antar ruas jari

2. Sendi putar

5

Page 6: Makalah Sistem Alat Gerak Manusia

Pada sendi putar, ujung tulang satu mengitari ujung tulang lain. Bentuk

seperti ini memungkinkan gerakan rotasi dengan satu poros. Contoh sendi

antara tulang hasta/ulna dengan tulang pengumpil/radius.

3. Sendi Pelana atau sendi sela

Pada sendi pelana, kedua ujung tulang membentuk sendi berbentuk

pelana dan berporos dua, tetapi dapat bergerak lebih bebas seperti

gerakan orang naik kuda. Contoh sendi antara tulang telapak tangan

dengan tulang pergelangan tangan.

4. Sendi peluru

Pada sendi peluru, kedua ujung tulang berbentuk lekuk dan bonggol.

bentuk ini memungkinkan gerakan bebas ke segala arah dan dapat

berporos tiga. Contoh sendi antara tulang humerus/lengan atas dengan

tulang gelang bahu, dan sendi antara tulang gelang panggul dengan tulang

femur /paha.

D. PEMBAGIAN RANGKA TUBUH MANUSIA

Sistem skeletal adalah sistem yang terdiri dari tulang (rangka) dan struktur

yang membangun hubungan (sendi) di antara tulang-tulang tersebut. Secara

umum fungsi dari sistem skeletal adalah:

1. Menyediakan bentuk untuk menopang tubuh,

2. Sebagai alat gerak pasif,

3. Melindungi organ-organ internal dari trauma mekanik,

4. Menyimpan dan melindungi sumsum tulang selaku sel hemopoietic (red

bone marrow),

5. Menyediakan tempat untuk menyimpan kelebihan kalsium, dan

6. Menyimpan lemak (yellow bone marrow).

6

Page 7: Makalah Sistem Alat Gerak Manusia

Pada manusia, rangka dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu rangka

aksial (membentuk sumbu tubuh, meliputi tengkorak, kolumna vertebra, dan

toraks) dan rangka apendikular (meliputi ekstremitas superior dan inferior).

A.Rangka/Skeleton

Tulang-tulang  yang bergabung menjadi satu kasatuan disebut rangka atau

skeleton. Berdasarkan letaknya skeleton dibedakan menjdi 2 jenis :

1. Eksoskeleton

Yaitu rangka yang terdapat di luar tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis

ini terdapat hampir di semua jenis Invertebarta tingkat rendah kecuali

Protozoa, Invertebrata tingkat tinggi kecuali Phyllum Mollusca, Class

Chepalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.

2. Endoskeleton

Yaitu rangka yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat pada seluruh Vertebrata, Class Pisces, Amphia, Reptilia, Aves dan Mammalia (PARAM) kecuali Reptilia jenis Kura-kura dan Penyu. Selain itu terdapat juga di pada hewan Invertebrata Phyllum Mollusca, Class Cephalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi

Tulang (jaringan oseosa) adalah sejenis jaringan ikat kaku yang menyususn sebagian besar kerangka dewasa. Matriksnya mengandung unsure anorganik, terutama kalsium fosfat, yang merupakan lebih kurang sua pertiga berat tulang. Secara makroskopik, tulang itu berbentuk spongiosa (kanselosa) atau kompak (padat). Perbedaan keduannya tergantung pada jumlah relative zat padat dan ukuran serta jumlah celah-celah padanya. Keduanya mengandung unsure histologis sama; sel-sel tulang 9 sel osteoprogenitor, osteoblas, osteosit, dan oteoklas) dan matriks. Osteosit terletak dalam rongga kecil atau lacuna dalam matriks, yang terdiri atas serta kolagen (osteo-kolagen) tergabung dalam berkas dengan substansi semen diantaranya yang mengandung garam anorganik. Secara khas, matriks ini tersusun dalam lapisan-lapisan atau lamen-lamen dan diterobos kanalikuli halus yang menghubungkan lacuna berdekatan dan untuk sebagian berisikan cabang sitoplama halus dari osteosit. Permukaan luar tulang dibungkus oleh selubung fibrosa (periosteum), dan lapis tipis jaringan ikat (endosteum) melapisi rongga sumsum dan sebagian pelapis meluas ke dalam sistem kanalikuli dari tulang kompak. (Leeson 1996:52)

Coba kita perhatikan pohon-pohon besar yang ada di sekitar kita. Walaupun bobot tubuhnya sangat berat, pohon-pohon tersebut dapat berdiri tegak di atas tanah. Hal itu disebabkan oleh adanya dinding sel yang keras pada sel-sel pohon

7

Page 8: Makalah Sistem Alat Gerak Manusia

(tumbuhan) tersebut. Manusia, seperti juga hewan, tidak memiliki dinding sel pada sel-sel tubuhnya. Kendati demikian, tubuh kita juga dapat berdiri tegak dan tidak jatih lunglai. Hal tersebut disebabkan tubuh kita memiliki suatu system penunjang yang dinamakan system rangka. System rangka merupakan kumpulan tulang penyususn dan penyokong tubuh kita. (Sri Pujianto 2008:63)

Kartilago hialin merupakan bagian terbesar dari kerangka embrio juga membantu pergerakan persendian, menguatkan saluran pernafasan,memberi kemungkinan pertumbuhan memanjang tulang pipa dan memberi kemungkinan tulang rusuk bergerak ketika kita masih bayi kita memiliki tangan yang mungil, kaki yang mungil dan semuanya serba mungil . Perlahan, ketika kita tumbuh dewasa semuanya membesar termasuk tulang kita dan ketika kita masih bayi kita memiliki sekitar 300 tulang. Namun ketika kita beranjak dewasa beberapa dari tulang-tulang ini ada yang melebur hingga akhirnya menjadi 206 tulang. Dari 206  tulang ini terdapat beberapa jenis tulang. Jenis-jenis tulang ini ada yang dibedakan berdasarkanmatriksnya dan ada yang berdasarkan jaringan dan sifat fisik (keras tidaknya) tulang. (Meylin 2008:23 )    

Tulang memiliki kombinasi sifat fisik luar biasa kuat dan tahan kompresi, dan sedikit elastic, dan sekaligus merupakan materi yang relative ringan. Pada semua tingkatan organisasi tulang, dari bentuk kasarnya sampai struktur submikroskopinya, konstruksinya menjamin kekuatan secara ekonomis (materi) dan berat minimal. Namun dengan segala kekuatan dan kekerasannya, tulang adalah materi hidup yang dinamis, secara tetap diperbaharui dan dikonstruksi ulang seumur hidup. Karena ada reorganisasi intern terus dan berespon terhadap kekuatan dari luar, maka dapat dimodifikasi melalui bedah dan alat bantu bedah tulang atau ortodontis. Bila tidak dipakai dapat berakibat atrofil disertai hilangnya sedikit substansi dan peningkatan pemakaian diserta hipertrofil, engan sedikit penambahan massa tulang. Tulang juga cukup responsive terhadap pengaruh metabolic, nutrisional, dan endokrin. (Fawcett 2002:174)

Menurut Sri Pujianto (2008:63), Tulang merupakan jaringan ikat keras yang membentuk rangka sebagian besar Vertebrata, termasuk manusia. Beberapa fungsi penting yang dimiliki oleh tulang adalah sebagai penipang dan pemberi bentuk tubuh, sebagai alat gerak pasif, sebagai pelindung organ-organ vital, sebagai tempat pembentukan sel-sel darah, dan sebagai cadangan mineral.

Menurut Annga (1998:21), Tulang atau kerangka adalah penopang tubuh Vertebrata. Tanpa tulang, pasti tubuh kita tidak bisa tegak berdiri. Tulang mulai terbentuk sejak bayi dalam kandungan, berlangsung terus sampai dekade kedua dalam susunan yang teratur. Pertumbuhan tulang selengkapnya terbentuk pada umur lebih kurang 30 tahun. Setelah itu ada juga perubahan yang disebut remodelling. Tulang merupakan reservoir terbesar dari kalsium dan phosphate. 99% kalsium terdapat di tulang (1000 gram) dari jumlah kalsium tubuh, sedangkan phosphate dalam tulang mencapai 90% dari phosphate dalam tubuh. Dari segi bentuk, tulang dapat dibagi menjadi: tulang pipa (seperti tulang hasta dan tibia), tulang pipih (seperti tulang rusuk, tulang dada), dan tulang pendek (tulang-tulang telapak tangan, pergelangan tangan).Menurut letaknya tulang dibagi dua, yaitu: Tengkorak (bagian kepala), dan rangka badan.

Menurut Sri Pujianto (2008:67), Sebagian besar tulang tubuh terbentuk melalui osifikasi, yaitu proses pertumbuhan kartilago menjadi tulang keras melalui sel-sel pembentukan tulang yang disebut osteoblas. Osteoblas merupakan

8

Page 9: Makalah Sistem Alat Gerak Manusia

sel-sel tulang yang aktif membelah, sedangkan osteosit adalah sel-sel tulang yang sudah berhenti membelah. Contoh tulang-tulang yang berasal dari kartilago adalah ruas-ruas tulang belakang. Tulang-tulang tengkorak dan klavikula (tulang selangka) tidak terbentuk dari osifikasi kartilago. Tulang-tulang itu disebut tulang-tulang dermal atau tulang-tulang membrane.tulang yang matang berada pada tahap keseimbangan dinamis, yaitu dihancurkan dan dibentuk kembali oleh sel-sel tulang. Proses ini memungkinkan tulang tumbuh dan beradaptasi secaar structural terhadap perubahan dalam penggunaan mekanis. Hal tersebut juga memungkinkan penyembuhan patah tulang. Tulang mulai tumbuh pada bayi yang masiih berada dalam kandungan dan terus tumbuh hingga seseorang mencapai umur 25 tahun. Sebagian besar rangka janin dalam kandungan berupa kartilago. Ketika janin berumur delapan bulan , sebagian besar kartilagonya mulai digantikan oleh tulang keras dalam proses yang disebut osifikasi (penulangan). Bagian lain dari rangka, seperti tulang pipih pada ubun-ubun tengkorak, mula-mula merupakan membrane dan secara bertahap berubah menjadi tulang keras, beberapa tetap berupa kartilago.

Menurut Gabriel (2002:21), Jaringan penyusun dan sifat-sifat fisik tulang dibedakan menjadi. Tulang rawan (Kartilago). Tulang rawan adalah tulang yang tidak mengandung pembuluh darah dan saraf kecuali lapisan luarnya (perikondrium). Tulang rawan memiliki sifat lentur karena tulang rawan tersusun atas zat interseluler yang berbentuk jelly yaitu condroithin sulfat yang didalamnya terdapat serabut kolagen dan elastin. Maka dari itu tulang rawan bersifat lentur dan lebih kuat dibandingkan dengan jaringan ikat biasa. Pada zat interseluler tersebut juga terdapat rongga-rongga yang disebut lacuna yang berisi sel tulang rawan.

Menurut Samuel (2009:1), Tulang rawan merupakan jaringan pengikat padat khusus yang terdiri atas sel kondrosit, dan matriks. Matrriks tulang rawan terdiri atas sabut-sabut protein yang terbenam di dalam bahan dasar amorf. Berdasarkan atas komposisi matriksnya ada 3 macam tulang rawan, yaitu : (1) tulang rawan hialin, yang terdapat terutama pada dinding saluran pernafasan dan ujung-ujung persendian; (2) tulang rawan elastis misalnya pada epiglotis, aurikulam dan tuba auditiva; dan (3) tulang rawan fibrosa yang terdapat pada anulus fibrosus, diskus intervertebralis, simfisis pubis dan insersio tendo-tulang.

Menurut Rahmat (2012:16), Beberapa penyakit umum yang mempengaruhi/ melibatkan tulang rawan tercantum di bawah ini.1.       Osteoartritis: Tulang rawan menutupi tulang (tulang rawan artikular) adalah menipis, akhirnya benar-benar usang, menghasilkan “tulang terhadap tulang” gerak sendi, mengurangi dan nyeri. Ost, mempengaruhi sendi terkena stres yang tinggi dan karena itu dianggap hasil dari “keausan” daripada penyakit yang benar. Hal ini diperlakukan oleh artroplasti, penggantian sendi dengan sendi sintetik sering dibuat dari paduan Stainless Steel (kobalt chromoly) dan High Polyethylene Berat Molekul (HMWPE). Kondroitin sulfat, suatu monomer dari bagian polisakarida dari proteoglikan, telah terbukti mengurangi gejala osteoartritis, mungkin dengan meningkatkan sintesis matriks ekstraseluler.2.       Trauma pecah atau detasemen: Tulang rawan di lutut sering rusak, dan sebagian dapat diperbaiki melalui terapi penggantian tulang rawan lutut3.       Achondroplasia: proliferasi kondrosit Mengurangi di piring epifisis tulang panjang selama masa bayi dan kanak-kanak, sehingga dwarfisme.

9

Page 10: Makalah Sistem Alat Gerak Manusia

4.       Costochondritis: Radang tulang rawan di tulang rusuk, menyebabkan nyeri dada.5.       Spinal disc herniasi: kompresi asimetris dari diskus intervertebralis pecah disc kantung-seperti, menyebabkan herniasi dari isi yang lembut. Hernia sering menekan saraf yang berdekatan dan menyebabkan nyeri punggung.6.       Kambuh polychondritis: penghancuran, mungkin autoimun, tulang rawan, terutama dari hidung dan telinga, menyebabkan pengrusakan. Kematian terjadi dengan sesak napas sebagai laring kehilangan kekakuan dan runtuh.

Menurut Leeson (1996: 51), Tulang rawan tumbuh dengan dua cara yaitu pertumbuhan interstilisial dan pertumbuhan aposisional. Pertumbuhan interstisial, yang terjadi pada tulang rawan yang relative muda yang mencakup lunak sehingga memungkinkan pengembangan dari dalam. Pertumbuhan aposisional, suatu proses penambahan lapis tulang rawan pada permukaannya alibat aktivitas lapis-dalam perikondrium, yaitu pembungkus fibrosa sekeliling tulang rawan.

Menurut Fawcett (2002:163), Tulang rawan agak terbatas keberadaanya dalam kehidupan pasca-lahir, namun tetap berperan penting dalam pertumbuhan memanjang tulang panjang ekstremitas. Bila tinggi dewasa telah tecapai, model tulang rawan dari tulang telah seluruhnya diganti oleh jaringan tulang kecuali lapisan yang bertahan seumur hidup pada permukaan sambungan dengan tulang lain.

Menurut Leeson (1996:52), Tulang rawan dewasa adalah jaringan non vaskuler dan digologkan berdasarkan perbedaan jenis dan jumlah serat yang terdapat didalam matriks, antara lain ;1.      Tulang rawan hialin, adalah jenis utama dan paling banyak dijumpai. Matriksnya mengandung serat-serat kolagen yang tidak tampak pada sijian biasa.2.      Tulang rawan elastin pada dasarnya serupa dengan tulang rawan hialin, memiliki lebih banyak serat elastin yang seringkali mengumpul pada dinding lacuna yang mengelilingi kondrosit.3.      Fibrokartilago, yang tidak pernah sendiri tetapi secara berangsur menyatu dengan tulang rawan hialin atau jaringan ikat padat fibrosa yang berdekatan, mengandung seerat-serat kolagen kasar didalam matriksnya. Serat-serat berjalan parallel dengan arah tarikan utama [pada struktur dimana fibrokartilago merupakan bagian darinya, dan kondrosit secara khas berderet diantara berkas kolagen, dengan sedikit matriks di sekitar sel.

Menurut Facwett (2002:172), Tulang rawan hialin sangat terbatas kemampuan pemulihannya. Sel-selnya tergantung pada difusi nutrient dan oksigen yang harus menempuh jarak lumayan melalui matriks. Jika aliran darah ke jaringan sekitar tulang rawan berkurang, sel-selnya dapat mati. Tulang rawan itu ekmudian dimasuki pembuluh darah dan fagosit dan matriksdiserap dan diganti oleh jaringan parut. Diduga bahwa kondrosit menghasilkan sebuah factor yang secara khas menghambat masuknya pembuluh darah. Ekstrak tulang rawan ternyata menekan vaskularisasi jarinagn yang umumnya dipakai dalam studi percobaan angiogenesis. Factor ini belum berhasil diisolasi dan dipelajari.

Menurut Sri Pujianto (2008:64), Tulang rawan hialin paling banyak ditemukan di dalam tubuh, misalnya pada hidung, trakea, bronkus, laring, ujung tulang rusuk, dan persendian. Matriks tulang rawan lebih banyak mengandung serabut elastin daripada serabut kolagen. Tulang rawan hialin juga merupakan penyusun rangka embrio,yang nantinya akan digantikan oleh tulang keras, kecuali ujung-ujung

10

Page 11: Makalah Sistem Alat Gerak Manusia

tulang rusuk dan persendian. Tulang rawan hialin memiliki penampakan seperti kaca (Yunani:hyalos = kaca) yang bening kebiruan.

Menurut Jhasri (2005:5), Hyaline cartilage merupakan permukaan akhir dari suatu tulang yang membentuk sendi synovial, yang disebut sebagai articular cartilage.   Articular cartilage  sangat berperan untuk memfasilitasi gerakan pada sendi dan dapat menyesuaikan dengan tekanan yang terjadi pada persendian.Cartilage terdiri atas unsur air, jaringan kollagen, sel cartilage (Chondrocytes).Tidak terdapat suplai saraf dan pembuluh darah.Kebutuhan akan oksigen dan nutrisi didapatkannya dari jaringan disekitarnya.

Menurut Facwett (2002:170), Tulang rawan elastik ditemukan pada telinga luar, dinding liang telinga dan liang eustachi,epiglotis, dan tulang rawan kornikulata dan keneioform dari larin. Ia berbeda dari tulang hialin karena lebih keruh, warna kuning, dan ebih fleksibel. Tulang rawan elastic tidak berkembang dari pusat kondrifikasi yang sangat seluler namun didaerah jaringan ikat primitiv yang mengandung sel mesenkim dan berkas serat yang tidak memiliki ciri kolagen maupun elastin. Serat biasa ini biasa memperoleh ciri pemulasan elastin dan sel-sel mesenkim menyusut cabang-cabangnya dan berkembang menjadi kondrosit, mensekresi matriks di sekitarnya dan sekitar serat. Pemadatan jaringan ikat sekitar tepian membentuk perikondrium. Meskipun matriksnya kurang banyak dibandingkan tulang rawan hialin, ia sama pentingnya bagi sifat mekanik jaringan. Hal ini secara dramatis diperlihatkan dalam percobaan sederhana berikut. Bila papain mentah disuntikkan secara intravena ke dalam kelinci muda, proteoglikan matriks mengalami degradasi sebagian dan telinganya jatuh. Tetapi kondrosit dengan cepat berespon dengan mensekresikan komponen matriks baru dan telinganya sebagian besar pulih kembali dalam 48 jam.

Menurut Anonim1 (2010 : 2), Tulang rawan fibrosa; tulang yang mengandung banyak sekali bundel-bundel serat kolagen sehingga tulang rawan fibrosa sangat kuat dan lebih kaku. Tulang ini dapat kita temukan pada discus diantara tulang vertebrae dan pada simfisis pubis diantara 2 tulang pubis.

Menurut Facwett (2002 : 171), Fibrikartilago sangat mirip jaringan ikat padat teratur dan keduannya sering menyatu tanpa batas tegas di antaranya. Jadi fibrokartilago ditemukan pada tempat insersi ligament dan tendo pada tulang. Sebagai gantinya fibroblast fusiform, kondrosit dikellingi sedikit matriks tulang rawan tersusun berbaris diantara berkas parallel serat kolagen tipe-I. sebagian besar fibrokartilago dalam tubh ditemukan dalam diskus intervertebralis yang merupakan seperlima panjang tulang belakang. Vertebra memiliki lapis tipis tulang rawan hialin pada permukaan superior dan interiornya. Diantara lapis tulang rawan vertebra berturutan terdapat diskus intervertebralis dengan materi gelatinosa lunak dipusatnya, yaitu nucleus pulposus, dibatasi tepiannya oleh cincin fibrokartilago kuat, disebut annulus fibrosus.

Menurut Leeson (1996:53), Akhirnya, dengan meluasnya penulangan, seluruh tulang rawan diganti dengan tulang, kecuali pada dua tempat. Tulang rawan tetap pada ujung bebas berupa tulang rawan sendi dan berupa lempengan, yaitu lempeng atau diskus epifiser, diantara pusat penulangan primer dan sekunder. Bila tidak ada pet=rtumbuhan lagi, diskus epifiser telah diganti oleh tulang. Di kemudian hari, akibat terjadinya remodeling luas, tulang spongios awal hamper seuruhnya diganti dengan tulang kompak.

11

Page 12: Makalah Sistem Alat Gerak Manusia

Menurut Gabriel (2002:30), Tulang saling berhubungan melalui persendian. Tulang disusun oleh sel-sel tulang, zat kapur, fosfor, dan zat perekat. Ruang bekas sel-sel tulang yang telah mati disebut Lakuna. Hewan invertebrate memiliki rangka luar (eksoskeleton) yang berfungsi sebagai pelindung tubuh bagian dalam. Sedangkan pada hewan vertebrata memiliki rangka dalam.

Menurut Sri Pujianto (2008:68), Rangka yang menopang tubuh orang dewasa umumnya terdiri atas 206 tulang dan dapat dibagi menjadi dua kelompok uatama, yaitu rangka aksial dan rangka apendikuler. Rangka aksila adalah tulang-tulang yang membentuk sumbu tubuh, yaitu tengkorak, tulang belakang, dan tulang rusuk. Adapun rangka apendikuler adalah tulang-tulang anggota tubuh yang secara umum berfunsi menggerakkan tubuh. Rangka apendikuler tersusun atas tulang-tulang kaki, gelang bahu, dan gelang panggul.

Menurut Facwett (2002:180), Tulang kompak tersusun atas periosteum (Luar) dan endosteum (Dalam) yang berbatasan dengan sumsum tulang. Periosteum berupa jaringan ikat padat tidak teratur. Endosteum mempunyai komponen-komponen yang sama dengan periosteum hanya lebih tipis. Berbatasan denga periosteum terdapat lamella tulang sirkumferensial luar (lamella periosteum) yang terdiri atas lamella tulang yang tersusun sejajar dengan permukaan luar tulang, sedangkan berbatasan dengan endosteum terdapat lamella tulang sirkumferensial dalam (lamella endosteum) yang terdiri atas lemela tulang yang sejajar dengan permukaan dala tulang. Pada tulang kompak dikenal system Haves. System Havers dibangun oleh saluran Haves yang dikelilingi oleh lamella Haves secara konsentris. Diantara lamella havers terdapat rongga-rongga kecil yang disebut lacuna, tempet osteosit. Kanalikuli adalah saluran-saluan halus dalam matriks, merupakan tempat uluran sitoplasma osteosit. Diantara system havers terdapat lamella tulang yang tersusun tidak teratur disebut lamella intersisial. Lacuna juga terdapat diantara lamella intersisial, lamela tulang sirkumferensisl luar dan lamella sirkumfernsial dalam.

Menurut Anonim2 (2011:1), Permukaan trakea dilapisi oleh epitel respirasi. Terdapat kelenjar serosa pada lamina propria dan tulang rawan hialin berbentuk C (tapal kuda), yang mana ujung bebasnya berada di bagian posterior trakea. Cairan mukosa yang dihasilkan oleh sel goblet dan sel kelenjar membentuk lapisan yang memungkinkan pergerakan silia untuk mendorong partikel asing. Sedangkan tulang rawan hialin berfungsi untuk menjaga lumen trakea tetap terbuka. Pada ujung terbuka (ujung bebas) tulang rawan hialin yang berbentuk tapal kuda tersebut terdapat ligamentum fibroelastis dan berkas otot polos yang memungkinkan pengaturan lumen dan mencegah distensi berlebihan.

Menurut Sri Pujianto (2008:67), Berdasarkan bentuknya, tulang dapat dibedakan menjadi lima macam antara lain :1.      Tulang PipaTulang pipa adalah suatu tabung tulang kompak dengan tulang spons didalamnya. Sesuai dengan namanya, tulang ini berbentuk seperti pipa, yaitu bulat, panjang, dan berongga. Rongga tulang pipa berisi sumsum kuning dan sumsum merah. Fungsi utama tulang pipa adalah sebagai pengungkit dan penyokong, serta untuk gerak.2.      Tulang PipihTulang ini berbentuk pipih dan tersusun atas dua lapis tulang kompak yang dipisahkan oleh tulang spons. Rongga didalamnya berisi sumsum merah. Fungsi

12

Page 13: Makalah Sistem Alat Gerak Manusia

utamanya adalah sebagai pelindung organ penting, seperti otak, jantung, paru-paru, dan kantong kemih. Namun, beberapa jenis tulang pipih, seperti tulang belikat, dan tulang panggul, merupakan tempat perlekatan otot.3.      Tulang PendekTulang ini berbentuk pendek, bulat, atau menyerupai kubus. Bagian luar tulang pendek dibentuk oleh lapisan tipis tulang kompak. Bagian dalamnya disusun oleh tulang spons dengan rongga-rongga yang berisi sumsum merah. Tulang pendek berfungsi untuk menyerap goncangan yang keras dan terdapat pada persendian yang kompleks, seperti pada persendian lutut, dan mata kaki. Selain itu, tulang pendek juga berfungsi sebagai penyerap jika teerjadi suatu tekanan.4.      Tulang Tak Berbentuk (Tulang Tak Beraturan)Dinamakan tulang tak beraturan karena bentuk tulang ini bermacam-macam dan sulit dideskripsikan. Tulang tak beraturan merupakan tulang yang tidak berpasangan dan terdapat pada bidang sumbu tubuh. Fungsi tulang ini adalah sebagai pelindung, penyokong, dan tempat perlekatan otot.5.      Tulang SesamoidTulang sesamoid (diambil dari bahasa inggris, sesame = biji wijen) adalah tulang kecil yang dianggap memiliki bentuk seperti biji wijen. Tulang ini terdapat didalam tendon yang menghubungkan tulang ke otot. Fungsi tulang sesamoid adalah untuk mengurangi pergeseran tendon atau perubahan jalur tendon.

Menurut Annga (1998:25), Dalam pembentukan tulang atau juga dalam proses penyembuhan kerusakan tulang, maka tulang yang tumbuh tersebut bersifat muda atau tulang primer yang bersifat sementara karena nantinya akan diganti dengan tulang sekunder. Jaringan tulang ini berupa anyaman, sehingga disebut sebagai woven bone. Merupakan komponen muda yang tersusun dari serat kolagen yang tidak teratur pada osteoid. Woven bone terbentuk pada saat osteoblast membentuk osteoid secara cepat seperti pada pembentukan tulang bayi dan pada dewasa ketika terjadi pembentukan susunan tulang baru akibat keadaan patologis.

Pembentukan Tulang

13

Page 14: Makalah Sistem Alat Gerak Manusia

Pembentukan tulang terjadi segera setelah terbentuk tulang rawan

(kartilago). Kartilago dihasilkan dari sel-sel mensenkima. Setelah kartilago

terbentuk, bagian dalamnya akan berongga dan terisi osteoblas. Osteoblas

juga menempati jaringan seluruhnya dan membentuk sel-sel tulang.

Sel-sel tulang dibentuk dari arah dalam ke luar atau proses

pembentukannya konsentris. Setiap satuan sel tulang mengelilingi suatu

pembuluh darah dan saraf membentuk suatu sistem yang disebut Sistem

Havers.

Berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah putih

Fungsi Tulang

Tulang – tulang pada manusia selain menyusun rangka, juga mempunyai

fungsi lain, yaitu:

a) Memberi bentuk tubuh

b) Melindungi alat tubuh yang vital,

c) Menahan dan menegakkan tubuh

d) Tempat perlekatan otot

e) Tempat menyimpan mineral terutama kalsium dan posfor

f) Tempat pembentukan sel darah

14

Page 15: Makalah Sistem Alat Gerak Manusia

g) Tempat penyimpan energy, yaitu berupa lemak yang ada di sumsum

kuning

B.Menurut jenisnya tulang pada manusia dapat dibedakan menjadi 2,

yaitu:

a. Tulang Rawan (kartilago)

Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan, ruang antar sel tulang

rawan banyak  mengandung zat perekat dan sedikit zat kapur, bersifat

lentur. Tulang rawan banyak terdapat pada tulang anak kecil dan pada

orang dewasa banyak terdapat pada ujung tulang rusuk, laring, trakea,

bronkus, hidung, telinga, antara ruas-ruas tulang belakang. Proses

perubahan tulang rawan menjadi tulang keras, disebut osifikasi.

Tulang rawan bersifat bingkas dan lentur serta terdiri atas sel- sel rawan

yang dapat menghasilkan matriks berupa kondrin. Pada anak – anak

jaringan tulang rawan banyak mengandung matriks. Pada orang dewasa

tulang rawan hanya terdapat pada beberapa tempat , misalnya cuping

hidung, cuping telinga, antara tulang rusuk dan tulang dada, sendi- sendi

tulang, antar ruas tulang belakang, pada cakra epifis. Matriks tulang rawan

merupakan campuran protein dengan polisakarida yang disebut kondrin.

Tulang rawan ada tiga tipe yaitu: hialin, elastik dan serat.

1) Tulang Rawan Hialin

Matriksnya memiiki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman

halus dan rapat. Terdapat pada saluran pernapasan dan ujung tulang rusuk.

Tulang rawan hialin bening seperti kaca.

Tulang rawan hialin

Tulang rawan hialin terdiri atas serabut kolagen yang terbenam dalam bahan dasar

yang bening sepeti kaca dan ulet. Kuat dan elastic dan dijumpai menutupi ujung

tulang pipa sebagai tulang rawan sendi. Juga pada tulang rawan iga, pada hidung,

15

Page 16: Makalah Sistem Alat Gerak Manusia

laring, takea, dan pada bronkus supaya tetap terbuka. Juga membentuk tulang

rawan sementara yang kemudian akan dibentuk menjadi tulang. Pada embrio dan

janin yang sedang tumbuh bertugas sebagai penyangga sementara untuk

mendukung jarinagn lainnya sampai berbentuk tulang rawan yang

menggantikannya. Sel tulang rawan hialin pada dasarnya disusun dalam

kelompok-kelompok kecil didalam matriks yang kuat.(Jhasri 2005:11

Tulang rawan hialin segar berwarna putih dan tembus cahaya, terdapat di :

ujung tulang iga, ujung tulang panjang, permukaan sendi, rangka embrio, rangka

saluran pernapasan dari hidung sampai bronkus. Zat amof intersel terutama

mengandung serabut kolagen tetapi tidak kelihatan dalam pengecatan rutin karena

serabut kolagen berbentuk fibril halus dan mempunyai indeks bias yang hampir

sama dengan indeks bias zat dasar amorf, glikoaminoglikan merupakan unsur

utama penyusun matrik amorf tulang rawan. Sel tulang rawan ( kondrosit )

merupakan sumber pembentuk matriks tulang rawan, apabila ada kematian sel

tulang rawan akan diikuti rapuhnya matrik bila tidak ada perbaikan oleh kondrosit

yang ada, hal ini terlihat pada pertumbuhan tulang keras pada tempat yang

sebelumnya adalah tulang rawan dimana kematian kondrosit diikuti rapuhnya

matrik tulang rawan. Perikondrium adalah sumber bagi kondrosit, karena pada

perikondrium ditemuka selsel tulang rawan muda yang bersifat embrional yaitu

kondroblas, kerusakan sel tulang rawan segera akan memicu terjadinya

perkembangan kondroblas menjadi sel tulang rawan baru untuk mengganti

kematian kondrosit, kerusakan jaringan tulang rawan akan segera diperbaiki oleh

pertumbuhan sel baru dari perikondrium.

16

Page 17: Makalah Sistem Alat Gerak Manusia

Gambar 15 : Rulang rawan hialin, kondrosit kebanyakan dalam bentuk kelompok

isogenik

17

Page 18: Makalah Sistem Alat Gerak Manusia

Gambar 16 : Gambar skematis penyusunan molekul tulang rawan

18

Page 19: Makalah Sistem Alat Gerak Manusia

Gambar 17 : Gambar daerah peralihan kondrosit dari lapisan perikondrium

19

Page 20: Makalah Sistem Alat Gerak Manusia

Gambar 18 :Histogenesis tulang rawan hialin secara aposisional

2) Tulang Rawan Elastik

Susunan polikandrium, matriks , sel dan lacuna tulang rawan elastic sama

dengan tulang rawan hialin. Akan tetapi serat kolagen tulang rawan elastic

tidak tersebar dan nyata seperti pada tulang rawan hialin. Bentuk serat –

serat elastic bergelombang . tulang rawan elastic terdapat pada epiglottis

dan bagian luar telinga.

3) Tulang Rawan Fibrosa (Fibrokartilago) / Serat

Matriksnya mengandung serabut kolagen kasar dan tidak teratur; terletak

di perlekatan ligamen, sambungan tulang belakang, dan simfisis pubis.

Sifat khas dari tulang rawan ini adalah lakuna – lakunanya bulat atau bulat

telur dan berisi sel – sel (kondrosit)

a.      Tulang (osteon)

20

Page 21: Makalah Sistem Alat Gerak Manusia

Bersifat keras dan berfungsi menyusun berbagai sistem rangka.tersusun dari

bagian – bagian sebagai berikut:

a) Ostreoprogenator, merupakan sel khusus yaitu derivate mesenkima

yang memiliki potensi mitosis yang mampu berdiferensiasi menjadi

osteoblas terdapat dibagian luar membrane ( periosteum)

b) Osteoblas merupakan sel tulang muda yang akan membentuk

osteosit.

c) Osteosit merupakan sel – sel tulang dewasa.

d) Osteoklas merupakan sel yang berkembang dari monosit dan

terdapat disekitar permukaan tulang . fungsi osteoklas untuk

perkembangan, pemeliharaan , perawatan dan perbaikan tulang.

21

Page 22: Makalah Sistem Alat Gerak Manusia

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, Feri. “Sistem Gerak Manusia” http://www.docstoc.com/docs

/25972416/ Sistem-Alat-Gerak (Diakses tanggal 26 September 2011)

Zaifbio. “Sistem Gerak Manusia” http://zaifbio.wordpress.com/2010/04/29/

sistem-gerak-manusia/ (Diakses tangga; 26 September 2011)

Junqueira L.C; Carneiro J. 1980 : Basic Histology. Medical School University of

Virginia

Anonim1 2010.Jaringan-Tulanghttp://www.gudangmateri.com/2010/07/jaringan-penyusun-dan-matrix-tulang.html . Artikel .diakses 29/03/2012Anonim2 2011.Sistem Pernapasanhttp://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/histologi-sistem-pernapasan/. Artikel .diakses 29/03/2012

Don W,Fawcett.2002. Buku Ajar Histologi.Buku Kedokteran EGC.-ed.12.-Jakarta : xix-889 hlmGabriel.2002.Jaringan Tulanghttp://gabriel.sentra-edukasi.com/2011/06/jaringan-tulang.html. Artikel .diakses 30/03/2012

Jhasri.2005.Tulang Rawanhttp://jhasri21.wordpress.com/2010/03/09/jaringan-tulang-rawan/. Atikel .diakses 30/03/2012

Lisa.1999.Tulang Kompakhttp://lisa.wordpress.com/tag/biologi/. Artikel .diakses 29/03/2012

Leeson,C.Roland.1996.Buku Ajar Histologi.Buku Kedokteran EGC.-ed.5.-Jakarta : xi-622 hlm

Meylin 2008.Sains Biologi.Ganeca Exact.Bandung : vi+130 hlmNani,Rahmat.2012.Sistem Gerakhttp://rahmatnani.wordpress.com/2012/02/20/tulang-rawan/. Artikel .diakses 29/03/2012

Pujianto, Sri.2008.Menjelajah Dunia Biologi 2.Tiga Serangkai.Solo : xii-324 hlm Sinaga,Samuel.2009.Histologihttp://muel-muel.blogspot.com/2009/02/tulang-rawan-kartilago.html. Artikel .diakses 29/03/2012

Victor P.Eroschenko.2003.Atlas Histologi.EGC.Jakarta : xiv-361 hlm

22

Page 23: Makalah Sistem Alat Gerak Manusia

23