masa tiga kerajaan besar

29
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setelah khalifah Abbasiyah di Baghdad runtuh akibat serangan tentara Mongol, kekuatan politik Islam mengalami kemunduran secara drastis. Wilyah kekukasaannya tercabik-cabik dalam beberapa kerajaan kecil yang satu sama lain bahkan saling memerangai. Beberapa peninggalan budaya dan peradaban Islam banyak yang hancur akibat serangan bangsa Mongol itu. Namun, kemalangan tidak berhenti sampai disitu. Timur Lenk, sebagaimana telah disebut, mengahancurkan pusat-pusat kekuasaan Islam yang lain. Keadaan politik umat Islam secara keseluruhan baru mengalami kemajuan kembali setelah muncul dan berkembangnya tiga kerajaan besar: Usmani di Turki, Mughal di India, dan Syafawi di Persia. Kerajaan Usmani, disamping yang pertama berdiri, juga yang terbesar dan paling lama bertahan dibanding dua kerajaan lainnya. B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana sejarah tentang Kerajaan Usmani? 2. Bagaimana sejarah tentang Kerajaan Mughal? 1

Upload: yusuf

Post on 30-Jun-2015

2.330 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Masa Tiga Kerajaan Besar

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setelah khalifah Abbasiyah di Baghdad runtuh akibat serangan tentara

Mongol, kekuatan politik Islam mengalami kemunduran secara drastis.

Wilyah kekukasaannya tercabik-cabik dalam beberapa kerajaan kecil yang

satu sama lain bahkan saling memerangai. Beberapa peninggalan budaya dan

peradaban Islam banyak yang hancur akibat serangan bangsa Mongol itu.

Namun, kemalangan tidak berhenti sampai disitu. Timur Lenk, sebagaimana

telah disebut, mengahancurkan pusat-pusat kekuasaan Islam yang lain.

Keadaan politik umat Islam secara keseluruhan baru mengalami

kemajuan kembali setelah muncul dan berkembangnya tiga kerajaan besar:

Usmani di Turki, Mughal di India, dan Syafawi di Persia. Kerajaan Usmani,

disamping yang pertama berdiri, juga yang terbesar dan paling lama bertahan

dibanding dua kerajaan lainnya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana sejarah tentang Kerajaan Usmani?

2. Bagaimana sejarah tentang Kerajaan Mughal?

3. Bagaimana sejarah tentang Kerajaan Syafawi?

C. TUJUAN PEMBAHASAN

1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah tentang Kerajaan Usmani

2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah tentang Kerajaan Mughal

3. Untuk mengetahui bagaimana sejarah tentang Kerajaan Syafawi

1

Page 2: Masa Tiga Kerajaan Besar

BAB II

PEMBAHASAN

Masa Tiga Kerajaan Besar (1500 – 1800 M)

A. KERAJAAN USMANI

1. Asal-usul Dinasti Usmani

Dinasti Usmani berasal dari suku bangsa pengembara Qoyigh

Oghuz, salah satu anak suku Turk yang mendiami sebelah barat gurun

Gobi, yang dipimpin oleh Sulaiman. Dia mengajak anggota sukunya lain

ke arah barat dan meminta perlindungan kepada Jalaludin, pemimpin

Dinasti Khawarizm di Transoxiana (Maa Waroa al-Nahr). Tatkala Dinasti

Saljuk berperang melawan Romawi Timur (Bizantium), Ertogrol ibn

Sulaiman membantunya sehingga Dinasti Saljuk mengalami kemenangan.1

Atas jasa baik itu, Sultan Alaudin II (Sultan Dinasti Saljuk saat itu)

menghadiahkan sebidang tanah di Asia kecil yang berbatasan dengan

Bizantium. Sejak itu mereka terus membina wilayah barunya dan memilih

kota Syukud sebagai ibukota.

Ertoghrol meninggal dunia tahun 1289 M. Kepemimpinannya

dilanjutkan oleh Usman, putranya. Usman memerintah antara tahun 1290

– 1326 M. Sebagaimana ayahnya, ia banyak berjasa kepada Sultan

Alaudin II dengan keberhasilannya menduduki benteng-benteng

Bizantium yang berdekatan dengan kota Broessa. Pada tahun 1300 M,

bangsa Mongol menyerang kerajaan Saljuk dan sultan alaudin terbunuh.

Kerajaan Saljuk Rum ini kemudian terpecah-pecah dalam beberapa

kerajaan kecil. Usman-pun menyatakan kemerdekannya dan berkuasa

penuh atas daerah yang didudukinya. Sejak itulah kerajaan Usmani

dinyatakan berdiri. Penguasa pertamanya adalah Usman yang sering

1 Siti Maryam dkk, Sejarah Peradaban Islam – Dari Masa Klasik Hingga Modern, Yogyakarta: LESFI, 2003. Cet. II. hal. 127-128

2

Page 3: Masa Tiga Kerajaan Besar

disebut Usman I.2 Dinasti Usmani berkuasa kurang lebih selama tujuh

abad. Adapun sultan-sultannya adalah sebagai berikut:3

No. NAMA LAHIR/MENINGGALTAHUN

MEMERINTAH123456789101112131415161718192021222324252627282930313233343536

Usman IOrkhanMurad IBayazid IMuhammad IMurad IIMuhammad IIBayazid IISalim ISulaiman ISalim IIMurad IIIMuhammad IIIAhmad IMustafa IUsman IIMustafa IMurad IVIbrahimMuhammad IVSulaiman IIAhmad IIMustafa IIAhmad IIIMahmud IUsman IIIMustafa IIIAbdul Hamid ISalim IIIMustafa IVMahmud IIAbdul MajidAbdul AzizAbdul Hamid IIMuhammad VMuhammad VI

1258 – 1323/13241288 – 13591326 – Juni 13891360 – 8 Maret 14031379/1389 – 26 Mei 14031403/1404 – 3 Feb 145130 Mar 1432 – 3 Mei 14811447/1448 – 26 Mei 15121466/1467 – 22 Sep 15206 Nop1494 – 5 Sept 156630 Mei 1524 – 13 Des 15744 Juli 1546 – 14 Jan 159526 Mei 1566 – 22 Des 161718 Apr 1590 – 22 Nop 16171592 – 20 Jan 16393 Nov 1604 – 20 Mei 16221592 – 20 Jan 163927 Juli 1612 – 9 Feb 16404 Nov 1615 – 18 Agust 16482 Jan 1642 – 6 Jan 169315 Apr 1642 – 23 Jun 16911 Agust 1642 – 8 Feb 16935 Juni 1664 – 29 Des 170312 Des 1673 – Juni 17372 Agust 1696 – 14 Des 17542 Jan 1699 – 30 Okt 175728 Jan 1717 – 21 Jan 177420 Mar 1725 – 7 Apr 178924 Des 1761 – 29 Juli 18088 Sep 1774 – 16 Nov 180820 Juli 1785 – 1 Juli 183923 Apr 1823 – 24 Juni 18619 Feb 1830 – 4 Juni 187422 Sept 1842 – 10 Feb 19183 Nov 1844 – 2 Juli 19182 Feb 1861 – 15 Mei 1926

1300 – 13261326 – 13591359 – 13891389 – 14031402 – 14211421 – 14511451 – 14811481 – 15121512 – 15201520 – 15661566 – 15741574 – 15951595 – 16031603 – 16171617 – 16181618 – 16221622 – 16231623 – 16401640 – 16481648 – 16871687 – 16911691 – 16951695 – 17031703 – 17301730 – 17541754 – 17571757 – 17731773 – 17891789 – 18071807 – 18081808 – 18391839 – 18611861 – 18761876 – 19091909 – 19181918 – 1823

2. Perluasan Wilayah

2 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam – Dirasah Islamiyah II, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2008. hal. 130

3 Siti Maryam dkk, Opcit, hal. 129

3

Page 4: Masa Tiga Kerajaan Besar

Setelah Usman mengumumkan dirinya sebagai Padisyah al-

Usmani (Raja besar keluarga Usman) pada tahun 699 H (1300 M) dia

memulai memperluas wilayah kerajaannya. Untuk mendukung hal itu,

Orkhan membentuk pasukan tangguh/pasukan baru yang dikenal

Inkhisyariyah (Janissary). Pasukan Inkhisyariyah adalah tentara Dinasti

Usmani yang terdiri dari bangsa Georgia dan Armeria yang baru masuk

Islam. Pada masa Orkhan, ia berhasil menaklukkan Broessa (Turki), Izmir

(Asia kecil), san Ankara.4

Ketika Murod I, pengganti Orkhan berkuasa (761 H/1359 M – 789

H/1389 M), selain memantapkan keamanan dalam negeri, ia melakukan

perluasan daerah ke benua Eropa. Ia menaklukkan Andrianopel (kemudian

dijadikan ibukota kerajaan yang baru) Macedona, Sopia, Saloia dan

seluruh wilayah utara Yunani. Merasa cemas terhadap ekspansi tersebut,

Paus mengobarkan semangat perang. Pasukan Eropa yang dipimpin

Sijisman Raja Horgaria disiapkan, namun Sultan Bayazid I (1389 – 1043

M) pengganti Murad I, dapat menghancurkan pasukan sekutu Kristen

Eropa tersebut.5

Pada tahun 1402, Dinasti Usmani di bawah pemerintahan Bayazid

I digempur oleh pasukan Timur Lenk (Penguasa Mongol) yang jumlahnya

tidak kurang dari 800.000.- orang, sementara pasukan Bayazid I 120.000,-

orang. Dalam pertempuran itu Bayazid kalah (kemudian tewas dalam

penjara), berikut sejumlah besar pasukannya. Akibat kekalahan itu wilayah

Usmani hampir seluruhnya jatuh ke tangan Timur Lenk. Kekalahan

tersebut menyebabkan perpecahan diantara putra-putra Bayazid I yaitu

Muhammad I (Muhammad/Elebi, Isa, Sulaiman, dan Musa). Muhammad I

berhasil membangaun kekuatan kembali, sehingga ia dapat mengalahkan

saudara-saudaranya. Usahanya ialah untuk mengembalikan kekuasaan

yang hilang selama pendudukan Timur Lenk. Tahun 1421 Muhammad I

4 Ibid, hal. 130-1315 Badri Yatim, Opcit. hal. 131

4

Page 5: Masa Tiga Kerajaan Besar

meninggal dan digantikan oleh Murad II. Ekspansi pada masa Murad II

diteruskan sampai ke wilayah Venesia, Salonika dan Horgaria.

Puncak ekspansi terjadi pada masa Muhammad II yang dikenal

dengan gelar al-Fatih (Sang Penakluk). Kota penting yang ditaklukkan

adalah Constatinopel (1453) ibukota Romawi Timur, yang namanya

diubah menjadi Istanbul (Tahta Islam). Hal ini menyebabkan mudahnya

tentara Usmani menaklukkan wilayah Serbia, Albaria, dan Horgania.

Faktor penyebab kesuksesan Dinasti Usmani dalam perluasan

wilayah Islam6, yaitu:

1. Kemampuan orang-orang Turki dalam strategi perang terkombinasi

dengan cita-cita memperoleh ghonimah (harta rampasan perang).

2. Sifat dan karakter orang Turki yang selalu ingin maju dan tidak pernah

diam serta gaya hidupnya yang sederhana

3. Semangat jihad dan ingin mengembangkan Islam

4. Letak Istanbul yang sangat strategis sebagai ibukota kerajaan

5. Kondisi kerajaan-kerajaan disekitarnya yang kacau

3. Hasil Peradaban

Bidang Militer dan Pemerintahan

1) Kekuatan militer yang kuat dengan terbentuknya pasukan

Inkisyariyah pada masa pemerintahan Orkhan, kelompok militer

Thaujiah yaitu tentara kaum Feodal yang dikirim kepada pemerintah

pusat. Angkatan laut-pun dibentuk karena punya peranan besar dalam

perjalanan ekspansi Turki Usmani.

2) Dalam mengelola wilayah yang luas, sultan-sultan Turki Usmani

senantiasa bertindak tegas. Dalam struktur pemerintahan, sultan

sebagai penguasa tertinggi, dibantu oleh Shadr al-Azm (Perdana

menteri) yang membawahi pasya (Guberbur). Di bawahnya terdapat

beberapa oarang al-Zanaziq/al-Alawiyah (Bupati).

6 Siti Maryam dkk, Opcit, hal. 130-131

5

Page 6: Masa Tiga Kerajaan Besar

Bidang Ilmu Pengetahuan dan Budaya

1) Dalam bidang intelektual Islam kita tidak menemukan ilmuwan

terkemuka dari Turki Usmani, karena mereka lebih mementingkan

bidang kemiliteran. Namun demikian mereka banyak berkiprah dalam

pengembangan seni arsitektur Islam berupa bangunan-bangunan

masjid yang indah seperti Masjid al-Muhammadi (Masjid Jami’ Sultan

Muhammad al-Fatih), Masjid Agung Sulaiman dan Masjid Abi Ayyub

al-Anshari. Aya Sophia merupakan masjid yang terkenal karena

keindahan kaligrafinya yang asalnya adalah gereja kristen.7

2) Dalam bidang pendidikan, Sinasti Usmani mengantarkan pada

pengorganisasian sebuah sistem pendidikan madrasah yang tersebar

luas. Madrasah Usmani pertama didirikan di Izmir (1331) dengan

mendatangkan Ulama dari Iran dan Mesir dibeberapa wilayah

teritorial yang baru. Madrasah tingkat terendah mengajarkan nahwu

(tata bahasa Arab) dan Sharaf (Sintaksis), Manthiq (Logika), Teologi,

astronomi, Geometri, dan Retorika. Perguruan tingkatan tertinggi

mengajarkan Hukum dan Teologi.8

4. Kemunduran Turki Usmani

Proses Kemunduran Turki Usmani

Setelah sultan Sulaiman al-Qoruni wafat (1566 M), kerajaan

Usmani mulai memasuki fase kemundurannya. Sulaiman al-Qoruni

digantikan oleh Salim II (1566 – 1573 M) yang pada masanya armada laut

Usmani kalah dari armada laut Kristen yang menyebabkan jatuhnya

Turisia ke tangan musuh. Baru masa sultan Murad III, Turisia dapat

direbut kembali tahun 1575 M walaupun sultan Murad III (1574 - 1595 M)

berkepribadian jelek dan suka menuruti hawa nafsunya, kerajaan Usmani

pada masanya berhasil menyerbu Kaukasus dan menguasai Tiflis di laut

Hitam (1577 M), merampas kembali Tabliz, ibukota Syafawi,

7 Badri Yatim, Opcit. hal. 134-1368 Siti Maryam dkk, Opcit, hal. 137

6

Page 7: Masa Tiga Kerajaan Besar

menundukkan Georgia, mencampuri urusan dalam negeri Polandia dan

mengalahkan gubernur Bosnia (1593 M). Namun, jeleknya moral sultan

menyebabkan timbulnya kekacauan dalam negeri.

1) Sultan Muhammad III (1595 – 1603 M): Kekacauan dalam negeri

semakin parah, dan Austria berhasil memukul mundur Turki Usmani.

2) Ahmad I (1603 – 1617 M): Sempat bangkit untuk memperbaiki

keadaan namun kejayaan Usmani dimata bangsa Eropa memudar.

3) Mustafa I (1617 – 1618 M): Situasi semakin memburuk

4) Usman II (1618 - 1622 M): Persia bangkit dan merebut wilayahnya

5) Murad IV (1623 – 1640 M): Mencoba menyusun dan menertibkan

pemerintahan, dan pasukan Jenissari berhasil dikuasai kembali.

6) Ibrahim (1640 – 1648 M): Venetia mengusir Turki Usmani dari

Cyprus dan Creta tahun 1645 M

7) Mulai tahun 1661 sedikit demi sedikit wilayah Turki Usmani mulai

direbut oleh negara-negara Eropa.

8) Pada tahun 1699 M terjadi “Perjanjian Karlowith” yang isinya

memaksa sultan untuk menyerahkan seluruh Hargoria, sebagian besar

Slovenia dan Croasia kepada Hapsburg dan Hemenietz, Padolia,

Ukraina, Morea, dan sebagian Dalmatia kepada orang-orang Venetia.

9) Mustafa III (1757 – 1774 M): Mengalahkan tentara Rusia kemali dan

mengkonsolidasi kekuatannya.

10) Abdul Hamid (1774 – 1789 M): Merupakan orang yang lemah, hingga

terjadi “Perjanjian Kinarja” dengan Catherine II dari Rusia yang berisi:

(1) Kerajaan Usmani harus menyerahkan benteng-benteng di Laut

Hitam kepada Rusia dan memberi izin armada Rusia untuk melintasi

selat yang menghubungkan Laut Hitam dengan Laut Putih, dan (2)

Kerajaan Usmani mengakui kemerdekaan Kirman (Crimea).

Demikianlah proses kemunduran yang terjadi di kerajaan Usmani

selama dua abad lebih setelah ditinggal sultan Slaiman al-Qoruni. Tidak

ada tanda-tanda membaik sampai paroh pertama abad ke-19 M. Oleh

7

Page 8: Masa Tiga Kerajaan Besar

karena itu satu persatu negeri-negeri di Eropa yang pernah dikuasai

kerajaan memerdekakan diri.

Ditambah pemberontakan-pemberontakan yang terjadi di kerajaan

Usmani ketika ia mengalami kemunduran menjadi faktor penyebab

hancurnya kerajaan Usmani. Gerakan ini berlanjut sampai abad 19 dan 20

M. Gerakan pembaharuan politik di pusat pemerintahan juga menjadi

faktor penyebab lain. Kerajaan Usmani berakhir dengan berdirinya

Republik Turki tahun 1924 M.9

Penyebab Kerajaan Usmani Mengalami Kemunduran

1) Wilayah kekuasaan yang sangat luas

2) Heterogenitas penduduk

3) Kelemahan para penguasa

4) Budaya pungli

5) Pemberontakan tentara Jenissari

6) Merosotnya ekonomi

7) Terjadinya stagnansi dalam lapangan ilmu dan teknologi.10

B. KERAJAAN SYAFAWI

1. Asal-usul Kerajaan Syafawi

Kerajaan Syafawi berdiri sejak 1503-1722 M.11 Kerajaan Syafawi

berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di

Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama tarekat Syafawiyah, didirikan pada

waktu yang hampir bersamaan dengan kerajaan Usmani. Nama

Syafawiyah diambil dari nama pendirinya, Syafi al-Din12 (1252-1334) dan

nama Syafawi itu terus dipertahankan sampai tarekat ini menjadi gerakan

9 Badri Yatim, Opcit. hal. 163-16610 Ibid, hal. 167-16811 Dedi Supriadi, Sejarah Peradaban Islam, Bandung, CV. Pustaka Setia, 2008. Cet. X.

hal. 25212 Syekh Safiuddin Ardabeli (Ensiklopedi Islam, Jakarta, PT. Ikrar Mandiri Abadi, 2003,

Jilid 4, Cet. 11. hal. 196

8

Page 9: Masa Tiga Kerajaan Besar

politik. Bahkan nama itu terus dilestarikan setelah gerakan ini berhasil

mendirikan kerajaan.13

Berikut silsilah raja-raja kerajaan Syafawi:14

Safi al-Din (1252-1334 M)

Sadar al-Din Musa (1334-1339 M)

Khawaja Ali (1339-1427 M)

Ibrahim (1427 - 1447 M)

Juneid (1447 - 1460 M)

Haidar (1460 - 1494 M)

1. Ismail (1501 - 1524 M)

3. Tahmasp I (1524 -1576 M)

4. Muhammad Khudabanda (1577 - 1787 M)

5. Abbas I (1588 - 1628 M)

6. Safi Mirza (1628 – 1642 M)

7. Abbas II (1642 - 1667 M)

8. Sulaiman (1667 - 1694 M)

9. Husein (1694 - 1722 M)

10.Tahmasp II (1722 - 1732 M)

11. Abbas III (1732 - 1736 M)

Kecenderungan memasuki dunia politik, itu mendapat wujud

konkretnya pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460). Dinasti

Syafawi memperluas gerakannya dengan menambahkan kegiatan politik

pada kegiatan keagamaan. Perluasan kegiatan keagamaan ini

menimbulkan konflik antara Juneid dengan penguasa Kara Koyunlu

(Domba Hitam), salah satu suku bangsa Turki yang berkuasa di wilayah

itu. Dalam konflik tersebut, Juneid kalah dan diasingkan ke suatu tempat.

Dari tempat baru ini ia mendapat perlindungan dari penguasa Diyar Baki,

13 Badri Yatim, Opcit. hal. 13814 Ibid. hal. 146

9

Ali (1494 - 1501 M)

2. Ismail II (1576 - 1577 M)

Page 10: Masa Tiga Kerajaan Besar

Ak-Koyunlu, juga salah satu suku bangsa Turki. Ia tinggal di istana Uzun

Hasan, yang ketika itu menguasai sebagian besar Persia.15 Pada tahun 1460

M, ia mencoba merebut Sircassia tetapi pasukan pimpinannya dihadang

oleh tentara Sirwan dan ia terbunuh dalam pertempuran tersebut.

Ketika itu anak Juneid, Haidar masih kecil dan dalam pengasuhan

Uzun Hasan. Ketika itu kepemimpinan gerakan Syafawi baru bisa

diserahkan kepadanya secara resmi. Pada tahun 1470 M. Hubungan Haidar

dengan Uzun hasan semakin erat setelah Haidar mengawini salah seorang

putri Uzun Hasan. Dari perkawinan ini lahirlah Ismail yang dikemudian

hari menjadi Kerajaan Syafawi di Persia.16

2. Perluasan Wilayah

Di bawah pimpinan Ismail, pada tahun 1501 M, pasukan Qizilbash

(Baret Merah) menyerang dan mengalahkan Ak-Koyunlu di Sharur, dekat

bnakhchiran. Pasukan ini terus berusaha memasuki dan menakhlukkan

Tabriz, Ibu Kota Ak-Koyunlu dan berhasil merebut serta mendudukinya.

Di kota ini Ismail memproklamasikan dirinya sebagai raja pertama Dinasti

Syafawi. Ia disebut juga Ismail I.

Ismail I berkuasa sekitar 23 tahun (1501-1524). Pada sepuluh tahun

pertama ia berhasil memperluas wilayah kekuasaannya. Ia dapat

menghancurkan sisa-sisa kekuasaan Ak-Koyunlu di Hamadan (1503 M),

menguasai propinsi kaspia si Nazandaran, Gurgan dan Yazd (1505-1507

M) Baghdad dan daerah barat daya Persia (1508 M), Sirwan (1509 M),

dan Khurasan (1510 M). Hanya dalam waktu sepuluh tahun itu wilayah

kekuasaannya sudah meliputi seluruh Persia dan bagian timur Bulan Sabit

Subur (Fortile Crescent).

Peperangan dengan Turki Usmani terjadi pada tahun 1514 di

Chaldiran, dekat Tabriz. Karena keunggulan organisasi militer kerajaan

Usmani, dalam peperangan ini Ismail mengalami kekalahan, malah Turki

15 Ibid. hal. 13916 Ibid. hal. 140

10

Page 11: Masa Tiga Kerajaan Besar

Usmani di bawawh pimpinan Sultan Salim dapat menduduki Tabriz.

Kerajaan Syafawi terselamatkan dengan pulangnya Sultan Usmani ke

Turki karena terjadi perpecahan dikalangan militer Turki di negerinya.

Rasa permusuhan dengan kerajaan Usmani terus berlangsung

sepeninggal Ismail. Peperangan antara dua kerajaan besar Islam ini terjadi

beberapa kali pada zaman pemerintahan Tahmasp I (1524 - 1576 M),

Ismail II (1576 - 1577 M) dan Muhammad Khudabanda (1577 - 15873 M).

Pada masa tiga raja tersebut, kerajaan Syafawi dalam keadaan lemah.

Disamping karena sering terjadi peprangan melawan kerajaan Usmani

lebih kuat, juga karena sering terjasi pertentangan antara kelompok-

kelompok di dalam negeri.

Kondisi memprihatinkan ini baru bisa diatasi setelah raja Syafawi

kelima, Abbas I naik tahta (1588 - 1628 M).17 Langkah-langkah yang

ditempuh oleh Abbas I untuk memulihkan politik kerajaan Syafawi

adalah:

a. Mengadakan pembenahan administrasi dengan cara pengaturan dan

pengontrolan dari pusat

b. Pemindahan ibukota ke Isfahan

c. Berudaha menghilangkan dominasi pasukan Qiziblash atas kerajaan

Syafawi dengan cara membentuk pasukan baru yang anggotanya

terdiri atas budak-budak yang berasal dari tawanan perang bangsa

Georgia, Armenia, dan Sircassia yang telah ada sejak Raja Tahm I.

d. Mengadakan perjanjian damai dengan Turki Usmani

e. Berjanji tidak akan menghina tiga khalifah dalam khutbah jum’at.18

3. Hasil Peradaban

a. Bidang Ekonomi

Stabilitas politik kerajaan Syafawi pada masa Abbas I ternyata telah-

17 Ibid. hal. 141-14218 Dedi Supriadi, Opcit. hal. 254-255

11

Page 12: Masa Tiga Kerajaan Besar

memacu perkembangan perekonomian Syafawi, lebih-lebih setelah

kepulauan Hurmuz dikuasai dan pelabuhan Gumrun diubah menjadi

Bandara Abbas. Di samping sektor perdagangan, kerajaan Syafawi

juga mengalami kemajuan di sekitar pertanian terutama di daerah

Bulan Sabit Subur.

b. Bidang Ilmu Pengetahuan

Ada beberapa ilmuwan yang selalu hadir di majlis Istora:

1) Baha al-Din al-Syerazi generalis ilmu pengetahuan

2) Sadr al-Din al-Syerazi seoranga filosof

3) Muhammad Baqir ibn Muhammad Damad seorang filsof, ahli

sejarah, teolog, dan seorang yang pernah mengadakan observasi

mengenai kehidupan lebah-lebah.

c. Bidang pembangunan Fisik dan Seni

Pada bidang pembangunan fisik yakni dibangunnya Isfahan sebagai

ibukota kerajaan menjadi kota yang sangat indah dengan taman-taman

wisata yang sangat menarik. Ketika Abbas I wafat, di Isfahan terdapat

162 Masjid, 48 Akademi, 1802 Penginapan, dan 273 Pemandian

umum.

Pada bidang seni, kemajuan nampak begitu terlihat dalam gaya

arsitektur bangunan-bangunannya, seperti terlihat pada Masjid Syah

(1611 M), dan Masjid Syaikh Lutf Allah (1603 M).19

4. Kemunduran Kerajaan Syafawi

Sepeninggal Abbas I, kerajaan Syafawi berturut-turut diperintah oleh

enam raja, yang pada masa raja-raja tersebut kondisi kerajaan Syafawi

tidak menunjukkan grafik naik dan berkembang, tetapi justru

19 Badri Yatim, Opcit. hal. 144-1145

12

Page 13: Masa Tiga Kerajaan Besar

memperlihatkan kemunduran yang akhirnya membawa kepada

kehancuran.20

Penyebab kemunduran dan kehancuran kerajaan Syafawi adalah:

a. Konflik berkepanjangan di kerajaan Usmani

b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin kerajaan

Syafawi

c. Pasukan Ghulam yang dibentuk Abbas I tidak memiliki semangat

perang tinggi seperti Qizilblash

d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di

kalangan keluarga istana.21

C. KERAJAAN MUGHAL

1. Asal-usul Kerajaan Mughal

Kerajaan Mughal didirikan oleh Zahirudin Babur (1526 - 1530 M).

Secara Geneologis Babur merupakan cucu Timur Lenk (dari pihak ayah)

dan keturunan Jengis Khan (dari pihak ibu). Ekspansinya ke India dimulai

dengan menundukkan penguasa setempat yaitu Ibrahim Lodi dengan

bantuan Alam Khan (paman Lodi) dan gubernurLahore. Tahun 1525 M ia

berhasil menguasai punjab dan meneruskannya ke Delhi tahun 1526 M.

Sejak saat itu babur dapat menguasai India dan mendirikan dinasti Mughal

yang beribukota di Delhi.22 Kerajaan Mughal mulai berkuasa sejak 1526

sampai 1707 M. kerajaan ini memiliki sultan-sultan yang besar dan

terkenal pada abad ke-17 yaitu Akbar (1556 – 1606 M), Jengahir (1605 –

1627 M), dengan permaisurinya Nur Janah, Syah jehan (1628 – 1658 M),

dan Aurengzeb (1659 - 1707 M).23

2. Kekuasaan Mughal

20 Ibid. hal. 15621 Ibid. hal. 158-15922 Siti Maryam dkk, Sejarah Peradaban Islam – Dari Masa Klasik Hingga Modern,

Yogyakarta: LESFI, 2003. Cet. II. hal. 18423 Dedi Supriadi, Sejarah Peradaban Islam, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2008. Cet. X.

hal. 261

13

Page 14: Masa Tiga Kerajaan Besar

Penguasa Mughal setelah Babur adalah Nashirudin Humayun atau

lebih dikenal dengan Humayun (1530 – 1540 dan 1555 - 1556 M),

putranya sendiri. Sepanjang pemerintahannya kondisi negera tidak stabil,

karena banyak terjdi perlawanan dari musuh-musuhnya. Kekuasaan

Humayun dilanjutkan oleh anaknya, Akbar Khan. Gelarnya Sultan Abdul

Fath Jalaludin Akbar Khan. Sewaktu naik tahta berumur 5 tahun dan

memerintah India selama 50 tahun (1556 - 1605 M). Karena usianya masih

muda, pemerintahan diserahkan kepada Bairam Khan. Masa pemerintahan

Akbar penuh dengan ekspansi, sehingga wilayah dinasti Mughal semakin

luas. Daerah-daerah yang berhasil ditaklukkan adalah Chundar, Ghand,

Khashmir, Chitar, Behar, Gujarat, Orissa, Deccan, Gawilganj, Ahmad

Nagar dan Ashgar.

Sistem pemerintahan Akbar adalah militeristik. Pemerintah pusat

dipegang oleh raja, sedangkan pemerintah daerah dipegang oleh Sipah

Salar atau kepala komandan. Sedangkan subdistik dikepalai Faudjar atau

komandan. Dalam bidang agama Akbar menciptakan Din –i-Ilahi yaitu

menjadikan semua agama yang ada di India menjadi satu, tujuannya

adalah stabilitas politik.

Penguasa Mughal ketiga adalah Jahangir, putra Akbar (1605 –

1628 M). Jahangir adalah penganut Ahlussunnah Wal Jama’ah, sehingga

Din –i-Ilahi yang dibentuk ayahnya menjadi hilang pengaruhnya.

Pemerintahan Jahangir juga diwarnai dengan pemberontakan di Ambar

yang tidak mampu dipadamkan.

Penguasa selanjutnya adalah Shah Jehar, putra Jahangir (1627 –

1658 M). pemerintahannya diwarnai dengan timbulnya pemberontakan

dan perselisihan di kalangan keluarganya sendiri.

Aurangzeb menjadi penguasa Mughal setelah berhasil

memenangkan perang saudara. Masa pemerintahannya berlangsung mulai

tahun 1658 - 1707 M. Dia bergelar Alamgir padshah Ghazi. Di akhir

pemerintahannya dia berhasil menguasai Deccar, Bangla, dan Aud.

14

Page 15: Masa Tiga Kerajaan Besar

Aurangzeb adalah penguasa Mughal pertama yang membalik kebijakan

konsiliasi dengan Hindu. Diantara kebijakannya adalah melarang

minuman keras, perjudian, prostitusi, penggunaan narkotika (1659 M).

Tindakan Aurangzeb tersebut menyulut kemurahannya orang-

orang Hindu. Hal inilah yang akhirnya menimbulkan pemberontakan di

masanya. Namun karena Aurangzeb sangat kuat, pemberontakan itupun

dapat dipadamkan. Meskipun pemberontakan-pemberontakan tersebut

dapat dipadamkan, tetapi tidak sepenuhnya tuntas. Hal ini terbukti ketika

Aurangzeb meninggal (1118 H/1707 M) banyak propinsi-propinsi yang

letaknya jauh dari pusat kerajaan memisahkan diri.

Penguasa-penguasa Mughal setelah Aurangzeb tidak berdaya dan

tidak mampu mengembalikan supremasi Mughal. Masa pemerintahan

yang pendek dan banyaknya pemberontakan serta lemahnya kekuatan

menjadi faktor penyebab kemunduran Mughal. Penguasa-penguasa

Mugahal sesudah Aurangzeb antara lain: Bahadur Syah (1707 - 1712 M),

Jhandar Shah (1712 - 1713 M), Azim-us Shah (1713 M), Farukh Syiyar

(1713 – 1719 M), Muhammad Syah (1719 - 1748 M).24

3. Hasil Peradaban

a. Bidang Ekonomi

Kerajaan Mughal dapat mengembangkan program pertanian,

pertambangan, dan perdagangan. Di sektor pertanian, komunikasi

antara pemerintah dan petani diatur dengan baik. Hasil pertanian yang

terpenting adalah biji-bijian, padi, kacang, tebu, sayur-sayuran,

rempah-rempah, tembakau, kapas, nila, dan bahan-bahan celupan.

b. Bidang Seni

1) Karya seni yang menonjol adalah karya sastra gubahan penyair

istana, baik yang berbahasa Persia maupun India.

24 Siti Maryam dkk, Opcit, hal. 186-187

15

Page 16: Masa Tiga Kerajaan Besar

2) Karya-karya arsitektur yang indah dan

mengagumkan antara lain:

- Istana Fatpur Sikri di Sikri, Cila dan Masjid-masjid yang indah

pada masa Akbar

- Taj Mahal di Agra, Masjid Raya Delhi dan Istana Indah di

Lahore pada masa Syah Jehan.25

c. Bidang Ilmu Pengetahuan

Pada masa Shah Jehan didirikan sebuah perguruan tinggi di Delhi.

Jumlah ini semakin bertambah ketika pemerintahan dipegang oleh

Aurangzeb. Dibidang ilmu agama berhasil dikodifikasikan hukum

Islam yang dikenal dengan sebutan Fatawa –i-Alamgiri.26

4. Kemunduran Kerajaan Mughal

Penyebab kemunduran kerajaan Mughal:

a. Terjadi strategi dalam pembinaan kekuatan militer sehingga operasi

militer Inggris di wilayah-wilayah pantai tidak dapat segera dipantau

oleh kekuatan maritime Mughal. Begitu juga kekuatan pasukan darat.

Bahkan, mereka kurang terampil dalam mengoperasikan persenjataan

Mughal sendiri.

b. Kemerosotan moral dan hidup mewah di kalangan elit politik yang

mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan uang Negara.

c. Pendekatan Aurangzeb yang terlampau “kasar” dalam melaksanakan

ide-ide puritan dan kecenderungan asketisnya, sehingga konflik antar

agama sangat sukar diatasi oleh sultan-sultan sesudahnya.

d. Semua pewaris tahta kerajaan pada paruh terakhir adalah orang-orang

lemah dalam bidang kepemimpinan.27

25 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam – Dirasah Islamiyah II, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2008. hal. 150-151

26 Siti Maryam dkk, Opcit, hal. 18527 Badri Yatim, Opcit, hal. 163

16

Page 17: Masa Tiga Kerajaan Besar

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Dinasti Usmani berasal dari suku bangsa pengembara Qoyigh Oghuz,

beribukota di Syukud. Pada tahun 1300 M, Kerajaan Usmani dinyatakan

berdiri. Penguasa pertamanya adalah Usman yang sering disebut Usman I.

Dinasti Usmani berkuasa kurang lebih selama tujuh abad, dengan sekitar 36

sultan selama kekuasaannya. Pasukan Janissary bentukan Orkhan yang

terkenal tangguh merupakan pasukan pertama yang berhasil menaklukkan

beberapa wilayah sehingga daerah kekuasaan Usmani semakin luas.

Peradaban yang dihasilkan meliputi bidang militer, pemerintahan, ilmu

pengetahun dan budaya. Kemunduran Usmani dimulai ketika wafatnya sultan

Sulaiman al-Qoruni tahun 1566 M.

2. Kerajaan Syafawi berdiri sejak 1503-1722 M. Kerajaan Syafawi berasal dari

sebuah gerakan tarekat Syafawiyah, yang didirikan di Ardabil. Nama

Syafawiyah diambil dari nama pendirinya, Syafi al-Din. Nama Syafawi itu

terus dipertahankan sampai tarekat ini menjadi gerakan politik, bahkan hingga

gerakan ini berhasil mendirikan kerajaan. Hasil peradaban kerajaan Syafawi

meliputi bidang ekonomi, ilmu pengetahuan, bagunan fisik dan seni.

Kemunduran Syafawi berturut-turut sepeninggal Abbas I.

3. Kerajaan Mughal didirikan oleh Zahirudin Babur (1526 - 1530 M). dan

Peradaban yang diukir oleh kerajaan Mughal yakni pada bidang ekonomi,

seni, dan ilmu pengetahuan. Kemunduran Kerajaan Mughal disebabkan karena

terjadi strategi dalam pembinaan kekuatan, kemerosotan moral dan hidup

mewah di kalangan elit politik, pendekatan Aurangzeb yang terlampau “kasar”

dalam melaksanakan ide-idenya, semua pewaris tahta kerajaan adalah orang

yang lemah dalam bidang kepemimpinan.

17

Page 18: Masa Tiga Kerajaan Besar

Daftar Pustaka

Ensiklopedi Islam, Jilid 4, Cet. 11. 2003, PT. Ichtiar Baru van Hoeve : Jakarta

Maryam dkk, Siti. Sejarah Peradaban Islam - Dari Masa Klasik Hingga Modern.

Cet. II. 2003. LESFI : Yogyakarta.

Supriadi, Dedi. Sejarah Peradaban Islam. Cet. X. 2008. CV. Pustaka Setia :

Bandung.

Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam – Dirasah Islamiyah II. 2008. PT.

Rajagrafindo Persada : Jakarta.

18