manual book autocad land
TRANSCRIPT
Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005
1
1. Membuat Project baru
Untuk membuat file gambar pada Autocad Land Development Desktop terlebih dahulu membuat file "project "
terlebih dahulu , yaitu menyimpan basis data untuk semua modul berdasarkan proyek tersebut
Untuk membuat file gambar yang berbasis Project , pada Autocad Land Development , terlebih dahulu
membuka perintah : File New, selanjutnya pada layar akan ditampilkan sebagai berikut:
Misalnya nama file drawing yang akan dibuat adalah : Jalur 5.dwg, dan akan didefinisikan pula
nama project−nya jalur 5, dengan default direktori projectnya pada
C:\Land Projects\Jalur 5\Jalur 5.dwg ,
Selanjutnya inisiasi project dilakukan dengan mengisi Load setting , yaitu
− Memilih satuan Next
− Memilih unit satuan panjang dan sudut serta ketelitian angka desimal untuk jarak, sudut dan koordinat
, jika telah diisi sesuai dengan spesifikasi gambar maka klik Next
− Memilih skala gambar yang diinginkan untuk skala horizontal maupun vertikal
− Memilih sistim proyeksi dan zone UTM daerah survey yang dipetakan, kalau menggunakan koordinat
lokal pilih ˆno datum, no projection , selanjutnya next, tapi jika memakai sistim koordinat proyeksi
UTM , misalkan daerah survey di Jawa Barat maka dipilih pada ˆcategories −> Indonesia˜ dan Available
coordinates systems −> Indonesia, N Equator,102 to 108d East Indonesian Datum
− Memilih orientasi titik awal, jika tidak menggunakan next
− Memilih style text yang dipakai , biasanya dipilih Name style : milli , dan Style in this set 2 mm,
kemudian next
− Memilih border , jika tidak next
− Menyimpan setting tersebut , jika diperlukan untuk dipakai dikemudian bisa di save.
Inisiasi project selesasi.
Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005
2
2. Setting Titik
Karena pada dasaranya gambar yang dihasilkan adalah rangkaian dari beberapa titik hasil pengukuran
yang jumlahnya ratusan sampai dengan ribuan titik , maka terlebih dahulu dilakukan Pengesetan titik,
setelah meng−klik ˆpoint setting˜ pada layar akan ditampilkan :
Selanjutnya yang dilakukan adalah :
- Pada menu ˆcoords˜ dipilih sistim untul membuat ˆtoggle command.˜ merupakan urutan yang biasa diguna
kan , misalnya kita pilih X,Y
- Pada menu marker pilih simbol yang cocok untuk menampilkan titik
- Pada menu text pilih warna yang cocok untuk ditampilkan pada titik , dan dapat memilih tampilan grup
titik yang akan ditampilkan . Model titik biasanya ditampilakan sebagai berikut
Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005
3
Pada menu text pengguna bisa memilih apakah hanya elevasi saja yang ditampilkan atau semuanya , dan
juga memilih penyekalaan besarnya text pada titik , untuk pengukuran situasi dengan kerapatan ± 10 m
dan skala 1:1000 biasanya dipilih besarnya 0.8 units.
- Pengestan titik selesai Ok.
No titik
Posisi titik
Elevasi titik
Deskripsi
Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005
4
3. Beberapa Metode Entri data lapangan .
Untuk memudahkan surveyor dalam memasukan data lapangan yang dikemudian hari akan diolah menjadi
peta , terdapat 3 metoda
1. Mendownload data dari Total Station dengan memakai data collection link (modul Survey2i)
2. Mengentri data hasil ukuran (mis Poligon atau Tachimetri) langsung dengan memakai menu Traverse
atau sideshots entry (modul Survey2i)
3. Dihitung terlebih dahulu melalui Ms Excell, dan selanjutnya diimpor melalui fasilitas impor point
(semua modul).
Untuk mebuka modul ˆsurvey2i˜,terlebih dahulu pada menu ˆProject˜ ˜Menu Palettes˜ pilih ˆsurvey2i˜
˜load˜.
3.1 Setting untuk entri Data Poligon dan Situasi
Tujuan dari metoda ini adalah membuat data hasil pengukuran menggunakan alat manual (mis Theodolit
T2,T0) dapat ditampilkan secara digital.
1. Pada menu ˆData Collection/input˜ ˆTraverse Setting˜ pada Dialog box bisa dipilihsesuai dengan
data lapangan yang didapat, mis: untuk memasukan data manual poligon, yaitu pada menu Traverse
setting :
• Jika dilakukan pengukuran sudut vertikal , pilih Vertcal Angle
• Jika sudah mendapatkan hasil sudut horizontal rata−rata pada Horizontal Angle
Measurment pilih Angles right
• Pada command toggle pilih Elevations artinya akan muncul hasil elevasi , Face1 BS
Distance artinya jarak rata−rata yang dimasukan kedalam komputer.
2. Pada menu ˆData Collection/input˜ Sideshots setting pada ˆDialog Box˜
bisa dipilih sesuai dengan data lapangan yang didapat, mis: untuk memasukan data manual situasi
metoda Tachimetri , yaitu pada menu sideshots setting :
• Jika dilakukan pengukuran sudut vertikal , pilih Vertcal Angle
• Pada command toggle pilih Elevations artinya akan muncul hasil elevasi , Face BS
Distance artinya jarak rata−rata yang dimasukan kedalam komputer
3.2 Mengentri data dengan menggunakan metode Traverse/Sideshots entry.
Pada sub ˘bab ini akan disimulasikan bebrapa titik sebagai ilustrasi dalam memasukan data :
1. Memasukan data hasil ukuran poligon.
Syarat untuk mengentri data poligon adalah harus ada satu titik tetap dan satu azimuth awal
atau dua titik tetap yang telah diketahui koordinatnya.
Data Collection Input Traverse/sideshots Traverse entry
Kemudian pada Command Toggle akan ada perintah
− Enter point number of setup : <tempat berdiri alat yang telah diketahui koordinatnya> misal
nya titik tersebut titik no 1 enter
− Enter theodolite height: <tinggi alat dari permukaan tanah> diisi sesuai dengan tinggi alat
− Enter backsight point number: <titik ikatan r−eferensi > diisi titik nomor yang telah diketahui
koordinatnya .
− Enter foresight angle right: <sudut dalam > diisi sesuai dengan hasil rata rata ukuran sudut
tersebut.
Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005
5
− Enter foresight slope distance: <jarak miring> diisi sesuai dengan hasil rata−rata ukuran
jarak tersebut.
− Enter Foresight vertical angle:<Sudut vertikal> diisi sesuai dengan hasil rata−rata ukuran
sudut vertikal.
− Enter prism height:<tinggi target> diisi sesuai tinggi target
− Enter description: <deskripsi> disi deskripsi titik tersebut , mis ˆP3/dekat selokan˜
Selanjutnya akan ditamplikan titik baru , sesuai dengan hasil ukurannya .
− Advance to next setup (Yes/No)? <Yes>: pilih Yes, <titik berdiri alat yang baru> sesuai− kan
dengan nomor yang ada pada layar komputer atau otomatis akan membuat nomor ber− urutan
atau diisi sesuai dengan jenis titiknya.
2. Memasukan data hasil ukuran detail/situasi
Sesuai dengan rumus dasar pengukuran, bahwa untuk menentukan titik yang akan ditentukan
koordinatnya harus dihitung dari titik yang telah diketahui koordinatnya, demikian juga dalam
pemasukan data detail/situasi.
Data Collection Input Traverse/sideshots Sideshots entry
Kemudian pada Command Toggle akan ada perintah
− Enter point number of setup : <tempat berdiri alat yang telah diketahui koordinatnya> misal
nya titik tersebut titik no 1 enter
− Enter theodolite height: <tinggi alat dari permukaan tanah> diisi sesuai dengan tinggi alat
− Enter backsight point number: <titik ikatan referensi > diisi titik nomor yang telah diketahui
koordinatnya , atau jika memakai sisitim pengukuran memakai theodolit yang memakai bousoulle
maka nomor titik diisi dengan nomor yang tidak ada/tidak mungkin ada dalam ˆproject ˆ;
misal :diisi 10000, karena didefinisikan backsight pada titik yang belum ada koordinatnya maka
pada toggle command akan ada pertanyaan;
− Enter NE/<azimuth to backsight> (or NE): <azimuth ke backsight> disi 0
− Enter point number to start numbering from: <penomoran mulai dari nomor..> enter jika
setuju dengan nomor yang ditampilkan (otomatis) atau sesuai dengan sistim yang telah di
rencanakan mis, untuk titik detail mulai dari titik 700 dst.
− Enter foresight angle : <azimut atau sudut> disi sesuai data ukuran detail
− Enter foresight slope distance: <jarak miring> diisi sesuai dengan hasil rata−rata ukuran
jarak tersebut.
− Enter Foresight vertical angle:<Sudut vertikal> diisi sesuai dengan hasil rat−rata ukuran
sudut vertikal.
− Enter prism height:<tinggi target> diisi sesuai tinggi target
− Enter description: <deskripsi> disi deskripsi titik tersebut , mis ˆkiri/as selokan˜
pada layar akan ditamplikan titik baru , sesuai dengan hasil ukurannya Selanjutnya jika
alat tetap pada titik yang tetap maka akan muncul lagi toggle command , mulai dari : Enter
foresight angle , demikian perintah tersebut berulang. Jika akan berpindah pada titik baru
maka setelah ada toggle command Enter foresight angle , enter enter, akan muncul Enter
point number of setup (nomor tempat berdiri alat) .
Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005
6
3.3 Mengimpor data hasil ukuran dari Program ˆspreadsheet˜ (Excell,Lotus)
Untuk mengimport titik titik yang telah dihitung dari Excell , terlebih dahulu titik titik tersebut harusdi
sesuaikan formatnya, dalam program Autocad land development ada bermacam−macam format untuk
menampilkan titik sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Pada umumnya format yang dipakai adalah
format PENZD (comma delimitted) , artinya:
− Baris A (pada excell) untuk (P)oint /titik
− Baris B (pada excell) untuk (E)asting/ X
− Baris C (pada excell) untuk (N)orth/ Y
− Baris D (pada excell) untuk (Z) /Elevasi
− Baris E (pada excell) untuk (D)eskripsi
Menu import point ini ada pada seluruh modul Autocad Land Development.
Setelah disiapkan file dalam bentuk extension *.csv maka pada LDD2000i , point export/import point
format manager, pada dialog box pilih PENZD(comma delimitted). close, Selanjutnya Point export/
import point Import point, pada dialog box pilih PENZD(comma delimitted) untuk format dan pilih
direktori, nama file pada komputer yang akan diproses menjadi gambar.
Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005
7
Setelah itu muncul dialog box COGO database import option OK
Akan muncul sebaran titik hasil pengukuran (pada command toggle Z Enter E Enter).
Adapun untuk penarikan garis detail seperti jalan , sungai memakai fasilitas Autocad yaitu
PL (polyline) atau L (line).
Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005
8
4. Pemrosesan Digital Terrain Modell
Modul Terrain ini ada pada semua modul. Pada dasarnya pembentukan terrain adalah membuat titik−titik
pada sebaran yang telah di−entri tadi menjadi model 3 dimensi.
4.1.Pembentukan Terrain
Terrain Terrain Model Explorer, maka akan muncul dialog box, Manager Create Surface, click surface
(klik kanan) rename, untuk menamai surface baru, mis: Latihan OK.
Untuk membatasi titik−titik yang akan dijadikan model 3d terlebih dahulu membuat garis polyline yang
menjadi batas yang nanti akan didefinisikan sebagai Boundaries.
Dari dialog box yang diilustrasikan seperti gambar diatas , plilh Point Files <klik kanan>Add point from
autocad object point, Akan muncul pada toggle command
Select objects by [Entity/Layer] <Layer>: <pilih> E select object pilih titik yang akan dijadikan
digital terrain model (dipilih atau diblok).
Pada dialog box yang telah diberi nama latihan <klik kanan> Build, yang berarti membuat model
3 dimensi.
Sampai dengan perintah tadi , titik−titik tersebut sudah membentuk model 3d dan siap untuk dibuat
konturnya.
Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005
9
4.2. Pembuatan Kontur
Pada Terrain model explorer Create Contour muncul dialog box :
Dialog tersebut berisi:
- Surface <nama surface>
- Elevation range <titik tertinggi−terendah>
- Interval <interval kontur yang diinginkan>
- Contour style, standard, option style manager, muncul dialog box contour style manager contour
appearance smoothing options pilih derajat kehalusan dari 0−100. Ok
- Erase old contours (Yes/No) <Yes>
- Kontur akan muncul dengan interval yang diinginkan
4.3. Editing Kontur.
Hasil yang ditampilkan setelah di create kontur kadang−kadang kurang sesuai dengan keadaan yang se
venarnya dilapangan.
Proses lanjutan dari ˆCreate contour˜ yaitu edit surface
Surface edit surface import 3d lines , untuk memunculkan garis−garis interpolasi (Triangulated irreg
ular network) , garis−garis tersebut akan membentuk layer tersendiri yaitu srv−view.
Ada 6 metoda untuk mengedit contur tersebut . yaitu:
Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005
10
1. Add line , surface edit surface Add line , yaitu untuk menambah garis interpolasi pada titik yang
telah terikat oleh garis−garis interpolasi (tin).
2. Delete line , surface edit surface delete line , yaitu mengahapus garis yang tidak terpakai dalam
pembentukan kontur /terrain
3. Flip Face , surface edit surface flip face yaitu membalik arah garis
4. Add point surface edit surface add point ; yaitu menambah titik pada surface, sebelum menambah
titik tersebut, pada menu point addpoint manual ; northing/easting sehingga waktu penambahan
titik pada surface sesuai dengan tampilan pada drawing.
5. Delete point, Surface edit surface Delete point ; yaitu menghapus titik pada terrain.
6. Edit point, Surface edit surface edit point ; yaitu merubah elevasi yang ada pada data base
terrain.
Ke enam metoda tersebut dapat dilakukan simultan sesuai dengan kebutuhan , setiap selesai melakukan
edit surface maka perlu dilakukan kembali import 3d lines
4.4. Membuat label pada kontur.
Pembuatan label kontur dilakukan setelah semua proses editing surface telah selesai .
Terrain contour label End; yaitu mencatumkan label pada ujung garis kontur (1 kontur/single )
Terrain contour label group end ; yaitu mencantumkan label pada ujung garis (grup kontur)
Terrain contour label Interior ; yaitu mencantumkan label di dalam garis kontur sesuai keinginan
kita (1 kontur /single)
Terrain contour label group Interior : yaitu mencatumkan label di dalam garis kontur secara
bersamaan (grup)
Garis yang di-flip face
Kondisi sebelum Kondisi sesudah
Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005
11
5.Pembuatan Alinemen
5.1 Pendefinisian Alinemen
Penarikan Alinemen , khususnya alinemen Horizontal dilakukan setelah semua gambar kontur, detail,
simbol tidak ada perubahan lagi (fix).
Misalkan layer as alinemen didefinisikan sebagai layer AS, selanjutnya ditarik garis alinemen dengan
layer AS tadi memakai perintah line dengan jalur sesuai dengan medan yang ada .
Setelah garis rencana alinemen terbentuk, selanjutnya pada modul Land dektop 2000i complete direnca
nakan juga tikungan . Line/curve curve between two line, pada toggle command muncul Select first
tangent lalu pilih garis pertama yang berpotongan, select second tangent FACTOR[Length/Tangen
t/External/Degree/Chord/Mid/MDist/<Radius>]: r Radius <isi jari−jari yang sesuai dengan keadaan>, p
erintah tersebut rutin , adapun jika ada tikungan yang berjenis spiral pada menu Line/curve create s
pirals fit tangent−tangent, lalu akan muncul dialog box pada halaman berikutnya :
Misalkan dipilih tipe spiral−curve−spiral, spiral type clothoid Select line (or POints)<pilih garis
yang berpotongan 1> Select line (or POints)<pilih garis yang berpotongan 2> Enter radius
(or Degree): <isi jari−jari yang sesuai keadaan> Spiral A in (or Length): <pilih l> Spiral Length
in(or A): <isi panjang spiral>, perintah tersebut rutin /berulang .
Setelah rencana alinemen terbentuk (sudah dipasang jari−jari) maka Alignement Define from object
select entity <pilih awal sta> select object <pilih semua garis dan kurva pada alinemen> Specify
opposite corner: Select reference point (Enter for start), Akan muncul dialog box yang berisi
alignement name <diisi nama alinemen>
Description<disi deskripsi mengenai alinemen tsb>, starting station <STA awal, biasanya 0.000> enter
Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005
12
Tampilan yang akan muncul yaitu panjang alinemen , seperti contoh berikut ini Starting station: 0+000
Ending station: 1+231.378
Superelevation data created.
Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005
13
5.2. Stationing
Pencantuman label station dibuat sesuai dengan aturan yang berlaku , biasanya stationing per 50 m,
pada modul Civil design create station label <layer default dipilig semua> akan muncul dialog box
pada halaman berikutnya ,isi Station label increment , mis tiap 50 m Ok
Menu Alignement Create station label, maka akan muncul station beserta station label curva (TC,CT
,TS,ST) .
5.3. Membuat garis badan jalan dan lainnya.
Pada menu Alignement create offset, akan muncul dialog box dan diisi sesuai denan lebar badan jal
an yang direncanakan atau akan ditampilkan juga mis: bahu jalan, ROW.
Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005
14
6.Pembuatan Penampang memanjang
6.1. Pembuatan penampang memanjang
Penentuan skala h (horizontal) dan V (vertikal) untuk Penampang memanjang dilakukan pada saat
setting awal proyek , pada modul Civil design Profile Profile setting sampling <setting sampling
profil , jika akan dimunculkan penampang kiri dan kanan bisa diisi lebar kiri dan kanan sampling > Ok
Profile Profile setting EG layers , <akan muncul dialog box untuk menset layer tanah asli pada
profil> OK
Profile Profile setting FG Layers, <akan muncul dialog box untuk menset layer tanah rencana pada
profil > OK
Profile Profile setting Label and prefix , <akan muncul dialog box untuk menset nama layer sesuai
nama alinemen > Ok
Profile Profile setting Value, >akan muncul dialog box untuk menset nilai label text pada sumbu
Vertikal dan Horizontal> Ok
Kemudian dilakukan ˆprofilling˜ terhadap alinemen yang telah terbentuk berdasarkan ˆsurface˜−nya
Profile Surface set current surface <memilih surface yang aktif>
Profile existing ground sample from surface select alignement <memilih alinemen yang diaktifkan
untuk dijadikan potongan memanjang, klik di ˆspace˜ yang kosong akan muncul dialog box , pilih alinemen,
akan muncul dialog box seperti di halaman berikut
Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005
15
Alignment Name: aZZ Number: 2 Descr:
Starting Station: 0.000 Ending Station: 700.000
Beginning station <0.000>:
Ending station <700.000>:
<profilling selesai>
Setelah ˆprofilling˜ selesai potongan memanjang siap untuk ditampilkan Profiles creeate profile full
profile <akan tampil dialog box yang berisikan
- Station Range
- Datum elevation entry
- Profiles creation parameter
- Grid creation
OK
6.2 Membuat Rencana potongan memanjang
Setelah terbentuk potongan memanjang tanah eksisting selanjutnya dilakukan penarikan rencana pada
potongan memanjang tadi , untuk mendapatkan alinemen vertikal .
Pada menu civil design
Profiles FG centerline tangent set current layer <untuk menset layer sesuai dengan alinemen>
Profiles FG centerline tangent create tangent < untuk membuat rencana grid> select current layer
<pilih alnemen yang akan dijadikan rencana desain profil memanjangnya> Alignment Name: as2
Number: 3 Descr:Starting Station: 270400.000 Ending Station: 274021.534
Start Station: 270+400 Existing Elevation: 67.8566
<contoh pada alinemen yang sudah ada>
Select point (or Station): <mulai penarikan grid berdasarkan titik atau sta, kalau point dengan mouse
klik titik awal rencana kalau (S)tation sta awal mulai dari sta Select (station/exit/undo/length)
<pilih metoda yang dipakai dalam penarikan grid yaitu berdasarkan (point dengan memakai mouse,
(S)tationing,atau (L)ength) selanjutnya jika berdasarkan point (di klik) perintah tersebut akan rutin
(berulang).
Jika telah semua gambar telah dibuat rencana gridnya maka alinemen vertikal tersebut akan
direncanakan kurva vertikal (PVI) Profile FG Vertical , akan muncul dialog box seperti pada gambar
Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005
16
Terdapat 9 metoda untuk penentuan PVI , misalnya yang dipakai metoda no 1 (metoda panjang kurva/legth)
Ok select incoming tangent <pilih garis arah masuk> selct outgoing tangent <pilih garis arah
keluar> Length of curve <isi panjang kurva) , selanjutnya pada perpotongan tadi akan terbentuk
kurva vertikal, selanjutnya perintah ini merupakan perintah rutin (berulang).
Selanjutnya dilakukan pendefinisian alinemen verikal
Profiles FG vertical alignement define FG centerline , < akan muncul hanya alinemen bertikal ,
pilih awal alinemen> Select object , < pilih seluruh obyek dengan cara diblok> akan muncul
Specify opposite corner: 7 found
Select objects: 4 CL PVI’s found.
Selanjutnya untuk menapilkan label PVI:
Profiles FG vertical alignement Import, <akan muncul label pvi, label grid dan label elevasi rencana>
Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005
17
7. Membuat Potongan Melintang
7.1 Membuat Potongan melintang pada permukaan tanah asli
Cross section surface select surface < pilih surface yang aktif adalm proyek>
Cross section Existing ground sample from surface, akan muncul dialog box :
Dialog box tersebut menset antara lain:
− Lebar cross yang akan ditampilakan
− Interval station uyang akan dibuat cross sectionnnya
− Check list untuk sampling pada TC, CT , SC,CS
OK
Setelah itu akan muncul tampilan pada layar:
Alignment Name: Acho Number: 1 Descr:
Starting Station: 0.000 Ending Station: 1794.956
Beginning station <0.000>:
Ending station <1794.956>:
Group: Acho Section: 1794.955898
Starting station: 0+000 Ending station: 1+794.956
You have sampled sections for 1794.956 meters of alignment.
Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005
18
Dari proses tersebut diatas kita sudah membuat cros section pada permukaan tanah existing dan belum
diplotkan .
7.2. Membuat Template
Dalam membuat template terdapat dua metoda yaitu langsung dari program LDD2000i dan manual,
terlebih dahulu harus ditentukan bentuk dari template dimana yang digambar hanya badan jalan dan bahu
jalan .
Untuk memudahkan pengertian membuat template , maka akan dijabarkan metoda secara manual.
Metoda manual ini menggunakan perintah ˆline˜ pada autocad , sesuai dengan bentuk template tersebut.
Setelah terbentuk template, pada skala V dan H yang sama gunakan menu
Cross Section Draw template (gunakan Osnap endpoint) starting point <ikuti garis yang ada dan
harus tertutup>
Dalam template tersebut, misalnya terdapat 3 agregat/bahan yang di pakai maka akan ada 3 kali perintah
draw template.
Setelah drawing template selesai maka pada menu Cross section Template define template pick finnish
ground reference popint <klik as dari rencana pada template tersebut> Is template symmetrical [Yes/No]
<Yes>: Select template surfaces.<memilih bagian dari agregat setelah selesai memilih agregat akan
muncul dialog box> Select objects:
Surface type [Normal/Subgrade] <Normal>:
Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005
19
Pada dialog box pilih agregat yang sesuai, misalnya untuk permukaan atas dipilih Asphalt, jika tidak ada
dalam daftar maka menu New material <isi sesuai dengan namanya>. Setelah selesai maka akan muncul
tampilan pada layar Pick connection point out: <Osnap on> <pilih ujung garis yang akan dijadikan acuan
sebagai ujung saluran samping> Datum number <1>: Pick datum points (left to right): <Osnap on>
<klik dengan osnap pada end point pada connection point out tadi ikuti dari kiri ke kanan sampai ke finnish
ground refernce point tadi .akan muncul dialog box subassembly attachment Ok save template (yes/no)
yes Template name <isi nama> define another template (yes/no) <no>
Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005
20
7.3 Memasang Template pada Cross section.
Cross section design Control Edit design control select alignement < pilih alinemen untuk
mengaktifkan> Muncul dialog box Enter station range OK , muncul Dialog Box
Klik Template Control
Klik template , pilih template yang mau di aktifkan
Klik Datum. pilih datum no 1 Ok
Kemudian Klik Ditches (saluran)
Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005
21
Pilih
− Type saluran untuk kiri atau kanan misalnya kondisi untuk galian maupun timbunan (cut/fill)
− Foreslope (kemiringan saluran) , 1 untuk 1:1 , 2 untuk 2:1 , 0.5 untuk 1:2
− Depth (dalam dasar saluran) isi sesuai rencana
− Pilih depth from hinge
− Base width (isi lebar saluran) Ok
Klik Slopes (kemiringan)
Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005
22
− Fill type , kondisi timbunan pilih simple/depth/stepped pilih untuk kondisi kiri dan kanan
− Isi kemiringan , (seperti contoh pada saluran )
− Cut type , kondisi Galian pilih simple/depth/stepped pilih untuk kondisi kiri dan kanan
− Isi kemiringan , (seperti contoh pada saluran
OK
Klik Benches
Diisi untuk kondisi kiri dan kanan
− Tinggi benches dari ujung saluran
− Lebar benches
− Kemiringan mendatar benches.
OK
Pemrosesan cross section selesai
Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005
23
7.4Memasang Super elevasi
Pada Cross section design control Super elevation parameter akan muncul dialog box
Klik Super elevation calculation, dan Crown removal by runout distance. Ok
Edit Data
Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005
24
Pada dialog edit data tersebut sudah otomatis sta yang merupakan TC , CT , SC, Atau CS yang diisi
yaitu :
− E Value (harga E , yang dihitung berdasarkan fungsi antara) V (kecepatan ) dan R (Jari−jari))
− Method ,Metoda super elevasi yang dipilih)
− Runoff , merupakan harga dari ¼ Ls
− Runout , merupakan harga dari ¾ Ls
OK
Pada menu Template edit template <pilih template yang aktif> pick insertion point Edsrf/SAve/eXit
/ASsembly/Display/SRfcon/Redraw <eXit>: sr Connect/Datum/Redraw/Super/Topsurf/TRansition/eXit
<eXit>: s outer left super elevation point < klik ujung kanan sebagai ujung rotasi dari super elevasi>
Inner refernce super elevation point <klik rencana as > Outer right rollover point <klik ujung kanan
terluar> Ok
Perintah tersebut sama untuk kondisi sebelah kanan .
7.5 Menampilkan Cross pada layar
Cross section section plot all
Alignment Name: Acho Number: 1 Descr:
Starting Station: 0.000 Ending Station: 1794.956
Beginning station <0.000>:
Ending station <1794.956>:
Sheet origimn point <klik tempat pada ruang kosong untuk menampilkan Cross tsb>
Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005
25
8.Menampilkan Volume
8.1 Menampilakn volum cut and fill
Cross Section total volume output volume table
Alignment Name: Acho Number: 1 Descr:
Starting Station: 0.000 Ending Station: 1794.956
Volume computation type [Prismoidal/Avgendarea] <Avgendarea>:
Use of curve correction [Yes/No] <Yes>:
Use of volume adjustment factors [Yes/No] <Yes>:
Cut adjustment factor <1.00>:
Fill adjustment factor <1.00>:
Beginning station <0.000>:
Ending station <1794.956>: Pick insertion point < klik dimana tabel volume akan ditampilkan di laayar> ,
jika akan dibaca pada file notepad , Cross Section total volume output To File Alignment Name:
Acho Number: 1 Descr:
Starting Station: 0.000 Ending Station: 1794.956
Volume computation type [Prismoidal/Avgendarea] <Avgendarea>:
Use of curve correction [Yes/No] <Yes>:
Use of volume adjustment factors [Yes/No] <Yes>:
Cut adjustment factor <1.00>:
Fill adjustment factor <1.00>:
Beginning station <0.000>:
Ending station <1794.956>: output file name <output.prn> , isi nama file .
8.2 Menampilkan volume template
Crossa section surface volume output Template surface
Alignment Name: Acho Number: 1 Descr:
Starting Station: 0.000 Ending Station: 1794.956
Volume computation type [Prismoidal/Avgendarea] <Avgendarea>:
Use of curve correction [Yes/No] <Yes>:
Use of volume adjustment factors [Yes/No] <Yes>:
Cut adjustment factor <1.00>:
Fill adjustment factor <1.00>:
Output file name <output.prn>: Acho
Printing to file (append): Acho
Beginning station <0.000>:
Ending station <1794.956>:
Passing through sections determining the surface conditions...
Station: 1+794.956
Selanjutnya bisa dibuka pada notepad