management krisis malaysia airlines

21
Management Krisis Public Relations Malaysia Airlines System Berhad Oleh: Lola Arisinta Pitaloka 41130219 Seftia Pratiwi 41130179 Kelas: 41.3A.01 Jurusan Public Relations Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika Jakarta 2015

Upload: jenny-martin

Post on 26-Dec-2015

344 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Makalah tugas management krisis

TRANSCRIPT

Page 1: Management Krisis Malaysia Airlines

Management Krisis Public Relations

Malaysia Airlines System Berhad

Oleh:

Lola Arisinta Pitaloka 41130219

Seftia Pratiwi 41130179

Kelas:

41.3A.01

Jurusan Public Relations

Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika

Jakarta

2015

Page 2: Management Krisis Malaysia Airlines

2

Daftar Isi

Daftar Isi …….……………………………………………………………….. 2

Pengantar ……………………………………………………………………. 3

A. Sejarah Perusahaan ……………………………………………….. 4

B. Pengertian Isu………………………………………………………. 5

C. Jenis Isu Malaysia Airlines……………………………………….. 5

D. Identifikasi Isu dan Krisis………………..……………………….. 6

E. Tahapan Krisis…………………………….………………………... 10

F. Penanganan Krisis MH-370 dan MH-17…………………………. 12

G. Tahap Resolusi……………………………………………………… 14

H. Pendekatan Management Public Relations……………………. 16

I. Komunikasi yang digunakan Malaysia Airlines……………….. 18

J. Kesimpulan…………………………………………………………… 18

K. Saran…………………………………………………………………... 19

L. SWOT………………………………………………………………….. 19

Penutup ……………………………………………………………………… 21

Page 3: Management Krisis Malaysia Airlines

3

Pengantar

Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan adalah

situasi krisis yang melanda perusahaan. Krisis perusahaan yang kini di

alami Malaysia Airlines, merupakan maskapai penerbangan nasional

Malaysia yang melayani berbagai rute domestik internasional dari pusat

operasinya di Kuala Lumpur International Airport (KLIA). Malaysia Airlines

adalah salah satu dari 6 maskapai di dunia yang mendapat penghargaan

bintang 5 dari Skytrax.

Hal ini merupakan Malaysia Airlines merupakan salah satu

penerbangan yang memiliki maskapai dengan layanan yang cemerlang.

Namun saat ini Malaysia Airlines sedang mengalami krisis kepercayaan

masyarakat. Dalam 5 bulan terakhir 2 maskapai Malaysia Airlines

mengalami kecelakaan. Kode penerbangan MH-370 yang hilang dan MH-

17 yang tertembak karena melewati jalur perang di Ukraina. Kasus

tersebut membuat citra Malaysia Airlines menjadi rusak dan perlu ada

tanggapan dari pihak perusahaan.

Terima Kasih,

Penulis

Page 4: Management Krisis Malaysia Airlines

4

A. Sejarah Perusahaan

Malaysia-Singapore Airlines, sebagian besar asset MSA menjadi

milik Singapore Airlines termasuk rute internasional yang berasal dari

Singapura. Pesawat Boeing 737 dan 707 dimiliki Singapura dan asset

Malaysia Airlines System hanyalah Fokker F27, rute domestic, dan

internasional yang berasal dari Malaysia. MAS mulai beroperasi pada

1 Oktober 1972.

Pesawat pertama MAS adalah DC-10 pada 1976 dan Boeing 747

pertama MAS datang pada 1982. Penggunaan nama Malaysia Airlines

dimulai pada tahun 1987. Malaysia Airlines memecahkan rekor

perjalanan terjauh dunia dari Seattle-Kuala Lumpur dengan pesawat

Boeing 777-200 ER dengan jarak 20.044 km dalam waktu 21 jam 23

menit pada 2 April 1997. Kemudian 42 Jam setelah lepas landas dari

Bandara Udara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia Airlines Boeing

777-200 ER tiba di Boeing Field, Seattle, Washington, Amerika Serikat.

Sehingga Boeing 777 dianggap sebagai pesawat penumpang paling

terjauh, teraman, dan berbadan lebar di dunia.

Untuk semakin memantapkan operasi, Malaysia Airlines

meluncurkan perusahaan penerbangan baru yang diberi nama Firefly

pada April 2007. Pada awalnya, Firefly beroperasi dengan dua

pesawat Fokker F50 dan memberikan layanan dua kali sehari dari

Bandara Internasional Bayan Lepas Pulau Pinang ke Kota Bharu,

Langkawi, Kuantan dan Kuala Terengganu, dengan tambahan ke

Phuket dan Koh Samui di selatan Thailand.

Firefly dioperasikan oleh Flyfirefly Sdn Bhd, anak perusahaan

Malaysia Airlines. Saat pertemuan IATA tahun 2011, maskapai ini

menyatakan akan masuk aliansi Oneworld. Pada 1 Februari 2013,

maskapai ini telah secara resmi menyertai aliansi Oneworld.

Page 5: Management Krisis Malaysia Airlines

5

B. Pengertian Isu

Menurut dua pakar di AS, Hainsworth dan Meng, sebuah issue

muncul “sebagai suatu konsekuensi atas beberapa tindakan yang

dilakukan, atau diusulkan untuk dilakukan, oleh satu atau beberapa

pihak yang dapat menghasilkan negosiasi dan penyesuaian sektor

swasta, kasus pengadilan sipil atau kriminal, atau dapat menjadi

masalah kebijakan publik melalui tindakan legislative atau

perundangan.”

Chase & Jones menggambarkan “issue” sebagai ‘sebuah masalah

yang belum terpecahkan yang siap diambil keputusannya’. Pakar lain

mengatakan bahwa dalam bentuk dasarnya, sebuah “issue“ dapat

didefinisikan sebagai ‘sebuah titik konflik antara sebuah organisasi

dengan satu atau lebih publiknya’ (‘a point of conflict between an

organization and one or more of its audicences’). (Regester & Larkin,

2003:42).

C. Jenis Isu Malaysia Airlines

Ada 2 Jenis isu yang dialami pihak Malaysia Airlines yaitu isu

internal dan eksternal. Pihak Malaysia Airlines harus segera

menangani isu tersebut karena akan merusak citranya dalam

masyarakat.

a. Internal

1) Kerugian yang begitu besar mencapai selama 3 tahun terakhir

ini, yaitu US$ 1.3 Miliar atau sekitar Rp 13 triliun.

2) Karyawan yang tidak bekerja optimal akibat krisis yang terjadi.

b. Eksternal

1. Persepsi publik yang menyebar luas sehingga terjadinya isu

pada masyarakat.

Page 6: Management Krisis Malaysia Airlines

6

2. Adanya isu maskapai yang rusak akibat pabrik pesawat yang

tidak optimal.

3. Salah penembakan rudal.

D. Identifikasi Isu dan Krisis

a. Meluasnya Isu

I. MH-370, Boeing 777-200

Isu timbul karena faktor-faktor yang menangani krisis tidak

segera mengontrol informasi. Jika terlalu hati-hati dan

kurangnya informasi yang secara resmi diperoleh, masyarakat

membuat cerita sendiri sesuai opini mereka. Oleh karena itu

pihak perusahaan harus segera memberikan klarifikasi

kepada publik. Isu yang timbul karena 5 faktor terjadinya krisis

tersebut antara lain;

1. Krisis Karena Produk yang Kurang Sempurna

Pesawat kode penerbangan diisukan hilang dengan

salah satunya dikarenakan kondisi pesawat yang

sebelumnya sudah mengalami kerusakan. Seolah-olah

dalam hal ini pihak perusahaan menyalahkan pihak pabrik

pembuatan pesawat yaitu perusahaan Boeing yang

membuat pesawat jenis Boeing 777-200 tersebut. Padahal

pesawat ini merupakan jenis pesawat teraman di dunia.

2. Krisis Karena Persepsi Publik

Hilangnya pesawat MH-370 membuat persepsi publik

meluas dalam lingkungan masyrakat. Adanya Pro Kontra

pada perusahaan ini semakin terlihat jelas. Ditambah lagi

dengan berita yang diterbitkan oleh berbagai macam

Page 7: Management Krisis Malaysia Airlines

7

media membuat persepsi publik semakin meluas dan

mengubah citra perusahaan ini menjadi rusak.

3. Krisis Karena Persaingan Bisnis

Di dalam kecelakaan persaingan bisnis semakin kuat,

pihak maskapai mungkin ada yang mengambil

keuntungan dari hilangnya pesawat ini. Persaingan bisnis

yang membuat kepercayaan masyarakat hilang pada

“brand” perusahaan tersebut.

4. Krisis Public Relations

Menangani kasus hilangnya pesawat kode

penerbangan MH-370 dianggap Public Relations

perusahaan ini sangat tidak cerdik dalam menangani

kasus. Memang awalnya mereka sudah mengklarifikasi

hilangnya pesawat walaupun belum ada kepastian

penyebabnya. Namun dalam kasus ini pihak Public

Relations perusahaan dianggap menutupi permasalahan

hilangnya pesawat. Hal ini dilakukan mungkin untuk

menjaga nama baik perusahaan, tetapi kenyataannya

justru pihak perusahaan ini tidak bisa menangani kasus

dengan baik.

5. Krisis Strategi

10 bulan kecelakaan MH-370 sudah berlalu dan

belum ada strategi yang bisa mencapai target perusahaan

untuk mengembalikan citra baiknya. Kerugian semakin

hari semakin bertambah. Bisa diprediksi perusahaan ini

akan mengalami kebangkrutan.

Page 8: Management Krisis Malaysia Airlines

8

II. MH-17, Boeing 747-400

1. Krisis Karena Persepsi Publik

Pesawat Malaysian Airlines dengan nomor

penerbangan MH 17 terjatuh di perbatasan Ukraina –

Rusia. Penyebabnya jelas: ditembak rudal. Memang

sempat terjadi perdebatan mengapa pesawat komersial

harus melalui wilayah udara negara yang tengah

berkonflik. Mengapa misalnya, Malaysia Airlines tak

mengikuti cara Garuda Indonesia dengan memutar jalan

ke tenggara dengan melewati Turki, daripada terbang

lurus melewati Ukraina.

Walaupun pihak ukraina yang salah sasaran. Namun

ketika mendengar bahwa rute maskapai lain tidak melewat

jalur yang sama dengan Malaysia Airlines hal ini

mengubah persepsi publik pun menjadi buruk. Malaysia

Airlines dianggap tidak memiliki keamanan jalur yang

dapat dipercaya.

2. Krisis Karena Persaingan Bisnis

Di dalam kecelakaan persaingan bisnis semakin kuat,

pihak maskapai mungkin ada yang mengambil

keuntungan dari hilangnya pesawat ini. Persaingan bisnis

yang membuat kepercayaan masyarakat hilang pada

“brand” perusahaan tersebut.

3. Krisis Public Relations

Menangani kasus kecelakaan yang dialami pesawat

kode penerbangan MH-17 dianggap Public Relations

perusahaan ini tidak cepat dalam menangani krisis.

Ditambah lagi dengan kasus sebelumnya yang dialami

MH-370 yang hilang, perusahaan ini sudah mengalami

krisis Public Relations.

Page 9: Management Krisis Malaysia Airlines

9

5. Krisis Strategi

Kecelakaan MH-17 dan hilangnya MH-370 sudah

berlalu dan belum ada strategi yang bisa mencapai target

perusahaan untuk mengembalikan citra baiknya. Kerugian

semakin hari semakin bertambah. Bisa diprediksi

perusahaan ini akan mengalami kebangkrutan.

b. Management Isu dan Prosesnya

Krisis yang dialami Malaysia Airlines dari pihak luar dan

dalam sudah mencapai tahap kronis. Opini dari masyarakat sudah

menyebar luas, isu sudah sulit dikendalikan. Jika tahap ini tidak

bisa dikendalikan dan diselesaikan dengan baik maka perusahaan

ini akan hilang. Di dalam krisis ini Public Relations Malaysia

Airlines harus memikirkan dengan cerdas, cermat, cepat, teliti,

sehingga isu dan opini di masyarakat yang sudah terbentuk

segera bisa ditangani dengan baik.

Penanganan ini harus dilakukan dengan beberapa tahap

karena banyaknya peristiwa yang membuat citra Malaysia Airlines

memburuk di masyarakat. Ditambah lagi dengan pihak Malaysia

Airlines yang dinilai tidak bisa menangani krisis ini dengan baik.

Malaysia Airlines terancam mengalami kebangkrutan.

c. Hubungan Antar Isu dan Krisis

Malaysia Airlines mengalami kecelakaan dan hilangnya

pesawat. Hal ini mengakibatkan muncul isu yang negatif pada

penilaian masyarakat terhadap perusahaan. Kemudian

perusahaan Malaysia Airlines mengalami krisis kepercayaan

karena persepsi publik, krisis persaingan bisnis, dan kesalahan

strategi bisnis.

Page 10: Management Krisis Malaysia Airlines

10

Krisis Strategi dan Public Relations, Malaysia Airlines

mengalami krisis strategi karena kinerja yang memburuk dan

Public Relations Malaysia Airlines yang kurang mengamati dan

menyelidiki permasalah. Lambat dalam memberikan klarifikasi

sehingga banyak pihak luar yang memberikan opini negatif

sehingga membuat perusahaan semakin memburuk.

E. Tahapan Krisis

a. Tahap Prodromal

Krisis Malaysia Airlines masuk ke dalam tahap Prodromal.

Adanya kecelakaan pesawat kode penerbangan MH-370 yang

hilang dan MH-17 yang mengalami kecelakaan penembakan rudal

membuat citra perusahaan ini jatuh.

b. Kasus Jelas Sekali

Kasus yang dialami Malaysia Airlines sangat jelas sekali.

Kasus sudah disebar oleh Media Massa lewat media cetak,

elektronik, isu sudah tersebar dan masyarakat sudah memberi

opini, terutama opini negatif.

c. Tahap Akut

Dalam menangani kasus 2 pesawat yang mengalami

kecelakaan itu. Pihak Malaysia Airlines dinilai tidak cepat

menanggapinya. Ditambah lagi dengan tindakan perusahaan yang

seolah-olah menutupi akibat kecelakaan tersebut. Tidak ada

klarifikasi yang jelas dari pihak perusahaan kepada masyarakat

dan keluarga korban. Hal tersebut dapat dilihat dalam progress

penjualan tiket yang menurun drastis dalam satu tahun ini. Hal ini

juga dinilai bahwa kepercayaan masyarakat sudah menghilang.

Page 11: Management Krisis Malaysia Airlines

11

d. Tahap Kronis

Kasus kecelakaan pesawat MH-370 dan MH-17 sudah

mencapai tahap kronis untuk perusahaan Malaysia Airlines. Tahap

kronis ini bisa dilihat dari kerugian yang mencapai 13 triliun,

adanya 6.000 karyawan yang dipecat, perginya para pemegang

saham, dan karyawan yang berkerja tidak optimal.

Menurut hasil riset menyatakan bahwa Malaysia Airlines

(MAS) mengalami krisis perusahaan dan ada menurut analisis

kami ada 5 faktor yang menyebabkan rusaknya citra perusahaan.

Hilangnya MH-370 pada bulan Februari 2014 membuat

kepercayaan masyarakat menghilang. Pada 10 bulan terakhir ini

Malaysia Airlines mengalami kecelakaan dan menghilang,

pesawat Boeing 777-200 dengan nomor penerbangan MH-370

mengalami kecelakaan dan sampai saat ini pesawat tidak

ditemukan. Kemudian jatuhnya MH-17 pada bulan Juli 2014 di

Ukraina membuat maskapai ini dalam masa krisis dan

kebangkrutan.

Namun, Malaysia Airlines bisa belajar dari sejumlah

maskapai penerbangan regional yang berhasil selamat dalam

kondisi yang hampir mirip. Dilansir dari AFP, maskapai

penerbangan yang selamat dari krisis antara lain adalah Garuda

Indonesia. Maskapai milik pemerintah Indonesia ini pernah

mengalami sejumlah masalah di tahun 1990-an dan 2000-an,

termasuk tingginya hutang.

Selain Garuda, Malaysia Airlines juga bisa belajar dari kasus

Korean Air, yang sempat bermasalah pada 1980-an dan 1990-an

karena sejumlah kecelakaan yang menewaskan sekitar 700 orang.

Pada Tahun 2000, maskapai ini menunjuk pensiunan Delta Air

yaitu Davis Greenberg sebagai bos barunya. Sekarang Korean Air

jadi maskapai terpandang di dunia. Analis penerbangan dari

Endau Analystics yang berbasis di Malaysia, yaitu Shukor Yusof

Page 12: Management Krisis Malaysia Airlines

12

mengatakan, pemerintah Malaysia dan Khazanah selaku BUMN

yang menjadi pemegang saham Malaysia Airlines bisa belajar dari

maskapai-maskapai yang pernah selamat dari krisis.

Malaysia Airlines juga diketahui mengalami kerugian

keuangan serius selama 3 tahun terakhir ini, yaitu US$ 1.3 Miliar

atau sekitar Rp 13 triliun. Maskapai MAS butuh bantuan dari

pemerintah seperti Garuda Indonesia dan Korean Air. Bahkan

menurut data Malaysia Airlines merugi US$ 1 juta-US$ 2 juta per

hari. Menurut data juga dengan kondisi kas saat ini, diperkirakan

maskapai ini hanya bisa mengudara sekitar 6 bulan saja. Usai dua

tragedi yang menimpa Malaysia Airlines, citra maskapai ini

menurun. Dikhawatirkan, penumpang makin meninggalkan

maskapai dan bisnisnya makin hancur. 2 kecelakaan yang dialami

Malaysia Airlines merupakan "Krisis Segera", Jenis krisis yang

paling ditakuti karena terjadi tiba-tiba dan tak terduga sehingga tak

ada waktu untuk melakukan penelitian dan perencanaan.

F. Penanganan Krisis MH-370 dan MH-17

Penyelidikan ditingkatkan Pihak perusahaan harus meningkatkan

penyelidikan terhadap isu yang dialami dan menyiapkan strategi untuk

mengembalikan citra perusahaan. Tahap ini ditandai dengan;

1. Perbaikan dan pemulihan sistem produksi

Perusahaan Malaysia Airlines harus melakukan pemulihan

terhadap sistem produksi yang sempat diisukan bahwa maskapai

MH-370 mengalami kerusakan sebelumnya. Malaysia Airlines

harus memulai dan menjamin keamanan setiap pesawat yang

akan digunakan dalam tahap sangat aman untuk digunakan.

Sedangkan MH-17 yang kita ketahui tidak pernah diisukan

adanya kerusakan pesawat namun memang adanya kesalahan

pada pihak luar. Tetapi hal ini juga merupakan krisis yang harus

Page 13: Management Krisis Malaysia Airlines

13

dialami pihak Malaysia Airlines. Maka daripada itu pihak

perusahaan harus melakukan tindakan untuk perbaikan dan

pemulihan produk dan jasa. Bisa melalui cara membeli maskapai

baru yang lebih canggih lalu mempresentasikannya kepada publik

melalui media partner.

2. Perbaikan pelayanan dan jasa

Perbaikan perusahaan Malaysia Airlines harus membuat

strategi pelayanan jasa untuk menarik pelanggan kembali, karena

telah turunnya angka penjualan tiket. Strategi ini dapat dilakukan

dengan cara mengadakan event, promo penerbangan, pesawat

yang dikemudikan oleh pilot handal, tim kerja yang bertanggung

jawab, adanya sumber daya manusia yang berpengalaman dan

bisa.

3. Perbaikan struktur dan management

Melakukan perbaikan struktur dan management dalam

mengelola perusahaan sangatlah penting. Melalukan pers

konference dan memperkenalkan struktur organiasi perusahan.

Menyebutkan prestasi apa saja yang sudah dicapai sehingga

pelanggan merasa terjamin menggunakan jasa Malaysia Airlines.

Membuat image perusahaan baik di mata masyarakat bisa

juga dengan cara mempresentasikan berapa banyak pilot dan tim

kerja. Kemudian menjelaskan pengalaman pilot selama

penerbangan. Memberitahu usia perusahaan dan menjelaskan

sejarah perusahaan.

Mengimplementasi stategi ini harus mengandung komunikasi

humas, yaitu; Credibility (Kredibilitas), Context (Konteks), Content

(Isi), Clarity (Kejelasan), Continuity dan Consistency

(Kesinambungan dan Konsisten), Channel (Saluran), Audience

Capability (Kesanggupan Khalayak).

Page 14: Management Krisis Malaysia Airlines

14

G. Tahap Resolusi

Melalui tahap ini pihak Malaysia Airlines harus memikirkan strategi

yang matang di setiap langkah penanganan resolusi, antara lain:

a. Kasus hilangnya pesawat MH-370

Kasus yang diberitakan kepada publik, bahwa pesawat

tersebut mengalami kecelakaan dan hilang. Akibat peristiwa ini

banyak isu muncul namun tidak bisa dipastikan kebenarannya.

Ada yang mengatakan bahwa kecelakaan ini akibat kelalaian

(human error) sampai kepada isu adanya teroris. Media tengah

menggiring Negara menara kembar ini terhadap zona merah

(bahaya). Bantuan dari beberapa Negara sepertinya semakin

membuat suasana dan citra terhadap maskapai ini dinilai tidak

cepat dan mampu menangani kasus ini sendirian. Ada beberapa

media seperti Metro TV, TV one, mengatakan bahwa pesawat

yang hilang ini pernah mengalami kerusakan sebelumnya. Hal ini

berakibat pada krisis kepercayaan dunia akan keamanan flight

transportasi milik negara tersebut. Harus diselidiki apakah hal

tersebut berasal dari pihak internal atau eksternal. Apakah

hilangnya pesawat ini karena kelalaian pilot, kerusakan sistem

pesawat atau benar adanya teroris. Cara resolusinya adalah:

1. Perbaikan dan pemulihan sistem pelayanan

Pihak Malaysia Airlines (MAS) dinilai menutup diri dalam

kasus MH-370 ini. Hal tersebut mengakibatkan banyaknya isu

yang muncul dan membuat citra MAS menjadi rusak. Public

Relations Malaysia Airlines harus siap dalam menangani

kasus ini. Kerugian yang dialami Malaysia Airlines sudah

mencapai 1.3 juta USD. Belajar dari kasus Garuda Indonesia

dan Korean Air, Malaysia Airlines perlu bantuan pemerintah

dan para pakar untuk mengembalikan citra maskapai ini.

Page 15: Management Krisis Malaysia Airlines

15

Apalagi memang sampai saat ini hilangnya pesawat belum

terungkap.

2. Perbaikan pelayanan jasa

Pihak Malaysia Airlines harus segera memperbaiki

pelayanannya. Terutama dalam penanganan krisis, Public

Relations Malaysia Airlines dinilai kurang cepat dalam

mengklarifikasi kasus. Maka dari itu perilaku tersebut

mengakibatkan isu negatif yang menyebar di masyarakat.

3. Keterampilan Manager

Keterampilan Managerial dituntut dalam kasus ini. Strategi

dilakukan untuk membuat masyarakat kembali lagi

mempercayai maskapai MAS sebagai sarana transportasi

mereka. Bisa melalui promosi yang dilakukan pihak Malaysia

Airlines, yang membuat masyarakat kembali tertarik untuk

menggunakan jasanya.

b. Kasus penembakan MH-17 di Ukraina

Public Relations Malasysia Airlines harus bertindak dengan

tanggap dan bertanggung jawab, mengkoordinasi tindakan dan

komunikasi. Krisis yang dialami MH-17 pada saat penembakan di

Ukraina memerlukan tanggapan dan tindakan segera yang

didukung oleh komunikasi. Lalu Public Relations Malaysia Airlines

harus terbuka dalam menangani kasus ini. Langkah pertama yang

harus dilakukan adalah:

1. Komunikasi yang efektif harus dirancang menurut situasi,

waktu, tempat dan khalayak. Public Relations harus hati-hati

memilih media dan teknik komunikasi yang digunakan dalam

jumpa Pers ini.

2. Gunakan media yang memiliki identifikasi paling dekat dengan

posisi khalayak

Page 16: Management Krisis Malaysia Airlines

16

3. Gunakan sumber komunikasi yang mempunyai kredibilitas

tinggi untuk khalayak yang menjadi topik komunikasi

4. Gunakan identifikasi kelompok khalayak ketika hasil

identifikasi tersebut dapat membantu mengembangkan

tanggapan yang positif dan dapat merubah pandangan

masyarakat terhadap perusahaan

H. Pendekatan Management Public Relations

Seorang Public Relations jika perusahaannya mengalami isu

negatif dan kemudian menyebabkan krisis. Ia harus cepat

mengklarifikasinya, tidak boleh menunda. Meskipun seorang Public

Relations tersebut belum mengetahui apa penyebabnya. Paling tidak

seorang Public Relations harus berani berbicara dihadapan publik

untuk menjelaskan apa yang sudah terjadi, walaupun Public Relations

belum mengetahui penyebabnya dan jika sudah mengetahui ia akan

memberitahukannya kepada publik. Jika terjadi krisis Public Relations

tidak boleh diam, sehingga banyak oknum-oknum yang mengambil

keuntungan dari krisis dan menyebarkan opini/isu negatif kepada

masyarakat.

Setiap kasus, isu, krisis, harus segera diselesaikan oleh Malaysia

Airlines, agar ketika mengalami peristiwa yang merugikan tidak ada

pihak yang menyebarkan isu dan opini negatif. Karena hal ini akan

berdampak besar kepada kelangsungan citra perusahaan. Banyak

yang akan mengambil keuntungan dari rusaknya citra perusahaan.

Oleh karena itu perusahaan harus memiliki Public Relations yang aktif,

kreatif, cekatan, cepat, dan jujur untuk dapat menjaga dan membantu

mengembalikan citra perusahaan yang rusak.

Penanganan krisis dalam kasus 2 maskapai ini, pihak perusahaan

menggelar konferensi pers. Pihak Malaysia Airlines seharusnya

Page 17: Management Krisis Malaysia Airlines

17

mengadakan konferensi pers untuk kasus yang dialami dan segera

memberikan klarifikasi atas kasus yang terjadi.

Kemudian Malaysia Airlines juga memberikan kesempatan kepada

Media yang ingin beropini untuk setiap kasus, akan dilakukan juga

tanya-jawab. Komunikasi ini yang perusahaan kami anggap sangat

efektif untuk menekan adanya isu dan opini negatif. Sehingga seluruh

masyarakat memahami akan terjadinya kasus. Jika memang ada

kasus yang diakibatkan oleh pihak Malaysia Airlines, Malaysia Airlines

harus siap menerima konsekuensi dan bertanggung jawab atas apa

yang terjadi. Menurut kami hal ini merupakan cara yang bijaksana dan

sejalan dengan visi/misi kami untuk mengutamakan pelanggan.

Konferensi Pers akan dilakukan pada:

Hari : Selasa, 9 Desember 2014

Pukul : 10.00 WIB s/d selesai

Tempat : Orkid Function Hall, Jakarta Pusat

Media yang akan diundang:

1. Media Cetak

Kompas Media, Detik Media, Seputar Indonesia, Media

International.

2. Media Elektronik

Radio RRI, reportase

Page 18: Management Krisis Malaysia Airlines

18

I. Komunikasi yang digunakan Malaysia Airlines

Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi

meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu,

yaitu:

a. Komunikator (siapa yang mengatakan), Pesan (mengatakan apa),

Media (melalui saluran/ channel/media apa), Komunikan (kepada

siapa), Efek (dengan dampak/efek apa).

b. Pola Komunikasi Sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses

penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan

menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah

memakai lambang sebagai media pertama.

Seorang komunikator menggunakan media ke dua dalam

menyampaikan komunikasi karena komunikan sebagai sasaran

berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat,

telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dsb

adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.

Proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang

dapat diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar, televisi,

radio, dsb.) dan media nirmassa (telepon, surat, megapon, dsb.).

J. Kesimpulan

Pelajaran sejak dini akan sangat mempengaruhi sikap dan

perilaku sosial seseorang dalam bermasyarakat. Bagaimana nanti

mereka bersikap dan berperilaku. Pengalaman pribadi, pengaruh

orang lain, pengaruh kebudayaan, media massa, pendidikan,

emosional merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi. Max Weber

mengemukakan bahwa perilaku memmpengaruhi aksi sosial dalam

masyarakat kemudian menimbulkan masalah-masalah.

Page 19: Management Krisis Malaysia Airlines

19

Sikap dan perilaku seseorang berbeda-beda. Perilaku biasanya

ditunjukkan dengan perasaan, tindakan, sikap keyakinan, kenangan,

atau rasa hormat terhadap orang lain. Manusia sebagai pelaku dari

perilaku sosial yang tidak bisa hidup tanpa orang lain. Manusia

memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk

berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia lain.

K. Saran

Sebagai penerus bangsa kita harus menjadi pribadi yang memiliki

sikap dan perilaku yang positif. Belajar mulai dari lingkungan kita

tinggal, saling mengingatkan satu dengan yang lain, saling

menghargai, dan bersama-sama bergotong-royong membangun

bangsa. Mari semua itu kita mulai dari diri kita sendiri, kita mulai

belajar dengan giat. Sehingga kita menjadi pilar-pilar kuat untuk

menopang sesama menuju kesuksesan.

L. SWOT

Kekuatan Kelemahan

1. MAS merupakan maskapai

yang sejak lama berdiri.

2. Maskapai yang digunakan

merupakan maskapai-maskapai

terbaik.

3. Pilot yang mengemudikan

merupakan pilot-pilot

berpengalaman

4. MAS merupakan pesawat yang

tepat waktu.

1. Lambat dalam menangani

krisis

2. Sumber daya manusia

yang tidak optimal

3. Tidak bisa mengklarisikasi

Krisis

Page 20: Management Krisis Malaysia Airlines

20

Peluang Ancaman

1. Memiliki banyak pelanggan.

2. Banyaknya prestasi dan

penghargaan yang bisa

dicapai.

3. Dipercayai masyarakat.

1. Hilangnya kepercayaan

publik

2. Bangkrut

3. Persaingan bisnis pada

perusahaan penerbangan

yang semakin ketat

Page 21: Management Krisis Malaysia Airlines

21

Penutup

Perilaku sosial merupakan yang sangat penting bagi kehidupan

masyarakat. Manusia saling ketergantungan satu dengan yang lain untuk

menjamin lingkungan hidup manusia. Manusia diharapkan bekerja sama,

saling menghormati dan saling bertoleransi satu dengan yang lain demi

terwujudnya keharmonisan. Sebagai makhluk yang memiliki akal dan

pikiran kita harus cerdas dalam menentukan mana hal yang buruk dan

yang baik untuk kita jalani.

Seperti contoh inspirasi di atas yang menjalankan sikap dan

perilaku dalam bermasyarakat sangat baik untuk dicontoh. Di tengah-

tengah masyarakat yang banyak mementingkan diri sendiri namun kisah

dari seorang ibu Janetta Arifienti di atas membuat pikiran kita sebagai

mahasiswa terbuka akan dibawa kemana pendidikan Indonesia ini.

Seseorang yang memiliki sikap dan perilaku sangat mulia untuk

membantu Negara mencerdaskan masyarakatnya.

Marilah kita kaum muda yang memiliki semangat juang yang tinggi

untuk dapat bersikap dan berperilaku yang positif untuk bersama-sama

membangun harapan yang indah dan menjadi berkat dimana pun kita

berada.