makalah tafsir ((tafsir surah al-baqarah (ayat 21), surah ar-ruum (ayat 30), surah al-luqman (ayat...

10
A. SURAH AL-BAQARAH (AYAT 21) 21. Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang Telah menciptakanmu dan orang- orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa, Hal diatas merupakan seruan kepada semua manusia ialah untuk beribadah kepada tuhan yang telah menciptakan mereka dan orang-orang yang sebelum mereka. Tuhan yang sendirian dalam menciptakan, karena itu wajiblah ia ditunggalkan dalam beribadah. Dan, ibadah itu memiliki tujuan yang harus mereka capai dan mereka wujudkan, yaitu “agar kamu bertaqwa….” agar kamu memiliki potret manusia pilihan di antara potret-potret manusia, potret orang-orang yang ahli ibadah dan bertaqwa kepada Allah, yang menunaikan hak rububiyah Sang Maha Pencipta. Maka, mereka hanya beribadah kepada mereka dari bumi dan dari langit, yang tiada tandingan dan tiada sekutu begi-Nya, ‘Dialah yang menciptakan bumi sebagai hamparan bagimu…” Suatu ungkapan yang menunjukkan pemberian aneka warna kemudahan dalam kehidupan manusia di muka bumi ini, dan menunjukkan bahwa bumi disediakan bagi mereka untuk menjadi tempat tinggal yang menyenangkan dan tempat berlindung yang melindungi bagaikan hamparan. Manusia lupa kepada hamparan yang telah dibentangkan Allah untuk mereka sepanjang 1

Upload: tanzil-al-khair

Post on 28-Jul-2015

1.362 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH TAFSIR ((Tafsir Surah Al-Baqarah (Ayat 21), Surah Ar-Ruum (Ayat 30), Surah Al-Luqman (Ayat 23-24))

A. SURAH AL-BAQARAH (AYAT 21)

21. Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang Telah menciptakanmu dan orang-orang yang

sebelummu, agar kamu bertakwa,

Hal diatas merupakan seruan kepada semua manusia ialah untuk beribadah

kepada tuhan yang telah menciptakan mereka dan orang-orang yang sebelum mereka.

Tuhan yang sendirian dalam menciptakan, karena itu wajiblah ia ditunggalkan dalam

beribadah. Dan, ibadah itu memiliki tujuan yang harus mereka capai dan mereka

wujudkan, yaitu “agar kamu bertaqwa….”

agar kamu memiliki potret manusia pilihan di antara potret-potret manusia, potret

orang-orang yang ahli ibadah dan bertaqwa kepada Allah, yang menunaikan hak

rububiyah Sang Maha Pencipta. Maka, mereka hanya beribadah kepada mereka dari bumi

dan dari langit, yang tiada tandingan dan tiada sekutu begi-Nya,

‘Dialah yang menciptakan bumi sebagai hamparan bagimu…”

Suatu ungkapan yang menunjukkan pemberian aneka warna kemudahan dalam

kehidupan manusia di muka bumi ini, dan menunjukkan bahwa bumi disediakan bagi

mereka untuk menjadi tempat tinggal yang menyenangkan dan tempat berlindung yang

melindungi bagaikan hamparan. Manusia lupa kepada hamparan yang telah dibentangkan

Allah untuk mereka sepanjang kebutuhan mereka. Mereka lupa terhadap kesesuaian yang

telah dijadikan Allah pada bumi ini untuk ditundukkan-Nya pula buat mereka sarana-

sarana kesenangan dan kenikmatan. Kalau tidak ada kesesuaian (keserasian), maka tidak

mungkin mereka dapat hisup di bintang dengan mendapat kemudahan dan ketenangan

seperti ini. Kalau tidak ada satu unsur saja dari unsur-unsur kehidupan di bintang ini

niscaya tidaklah manusia dapat hisup di lingkungan yang tidak menjamin mereka untuk

hidup itu. Seandainya ada salah satu saja dari unsur udara yang kurang dari kadar yang

ditentukan, niscaya sangat sulit bagi manusia untuk menarik napas. Kecuali, seandainya

mereka ditakdirkan dapat hisup dengan tiadanya salah satu unsur udara itu.

1

Page 2: MAKALAH TAFSIR ((Tafsir Surah Al-Baqarah (Ayat 21), Surah Ar-Ruum (Ayat 30), Surah Al-Luqman (Ayat 23-24))

B. SURAH AR-RUM (AYAT 30)

30. Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah

Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah

Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui[1168],

[1168] fitrah Allah: maksudnya ciptaan Allah. manusia diciptakan Allah mempunyai

naluri beragama yaitu agama tauhid. kalau ada manusia tidak beragama tauhid, Maka

hal itu tidaklah wajar. mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantara pengaruh

lingkungan.

Pada ayat diatas, Al-qur’an selesai berbicara tentang perkara mereka yang

mengikuti hawa nafsu mereka yang bergejolak itu. Kemudian berbicara kepada rasulullah

agar beliau berpegang teguh dengan agama Allah yang konstan dan yang bersandar kepada

fitrah Allah yang telah Allah gariskan bagi manusia. Dan ia adalah akidah yang satu dan

kostan. Juga tak ada perpecahan jalan bersamanya seperti terpecahnya kaum musyrikin

dalam kelompok-kelompok dan golongan, bersama hawa nafsu dan dorongan diri.

Pengarahan ini untuk menghadapkan wajah kepada agama yang larus yang datang

pada waktunya dan pada tempatnya, setelah perjalanan-perjalanan tadi dalam dhamir

semesta dan panoramanya, serta dalam kedalaman diri dan fitrahnya telah siap untuk

menerimanya, sebagaimana hati yang menyimpang telah kehilangan seluruh hujjah dan

dalilnya. Sehingga, ia berdiam diri dalam keadaan kehabisan bekal dan senjata. Dan, ini

adalah kuasa kekuatan yang ditampilkan oleh Al-Quran. Kekuasaan yang tak dapat

dilawan oleh hati dan tak dapat ditolak oleh jiwa.

“maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah....”

Menghadaplah kepada-Nya dengan lurus. Agama ini adalah penjaga dari hawa

nafsu yang terpecah-pecah yang tak berdiri di atas kebenaran, dan tak mendasarkan diri

kepada ilmu pengetahuan. Tapi, semata mengikuti syahwat dan dorongan diri tanpa

2

Page 3: MAKALAH TAFSIR ((Tafsir Surah Al-Baqarah (Ayat 21), Surah Ar-Ruum (Ayat 30), Surah Al-Luqman (Ayat 23-24))

batasan dan tanpa petunjuk. Hadapkanlah wajahmu kepada agama yang lurus, dengan

memalingkannya dari semua yang selain-Nya, dan lurus pada larangannya, tidak kepada

selainnya,

“..(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah

itu....”

Dengan ini, Al-Quran mengaitkan antara fitrah jiwa manusia denga tabiat agama

ini. Keduanya berasal dari Allah. Keduanya sesuai dengan namus wujud. Dan keduanya

selaras dengan yang lain dalam tabiat dan arahnya. Allah yang menciptakan hati manusia

itulah yang menurunkan agama ini kepadanya. Untuk mengaturnya, menggerakkannya,

dan mengobati sakitnya serta meluruskannya dari penyimpangan. Dia Mahatahu tentang

makhluk yang Dia ciptakan dan Dia Maha Lembut dan Maha Mengetahui. Fitrah itu

sesuatu yang konstan, demikian pula agama Allah itu konstan,

“.. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.....”

Maka, jika jiwa manusia itu menyimpang dari fitrahnya, tak ada yang dapat

mengembalikannya kecuali agama ini yang selaras dengan fitrahnya itu. Fitrah manusia

dan fitrah wujud.

“ ....(Itulah) agama yang lurus. Tetapi, kebanyakan manusia tidak mengetahui...”

(ar-Ruum : 30)

Sehingga, mereka mengikuti hawa nafsu mereka tanpa bekal ilmu pengetahuan

dan sesat dari jalan yang lurus.

Maka, pengarahan untuk menghadapkan wajah kepada agama yang lurus,

meskipun hal itu ditunjukkan kepada Rasulullah, namun yang dimaksud adalah seluruh

kaum beriman. Oleh karena itu, pengarahan ini terus berlangsung kepada mereka sambil

menjelaskan detail makna menghadapkan wajah kepada agama yang lurus.

C. SURAH AL-LUQMAN (AYAT 23-24)

3

Page 4: MAKALAH TAFSIR ((Tafsir Surah Al-Baqarah (Ayat 21), Surah Ar-Ruum (Ayat 30), Surah Al-Luqman (Ayat 23-24))

23. Dan barangsiapa kafir Maka kekafirannya itu janganlah menyedihkanmu. Hanya

kepada Kami-lah mereka kembali, lalu kami beritakan kepada mereka apa yang Telah

mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala isi hati.

24. Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, Kemudian kami paksa mereka

(masuk) ke dalam siksa yang keras.

Ayat di atas menerangkan tentang suatu perkara yang disertai dengan pengaruh

yang diambil dari hubungan manusia dengan langit dan bumi serta apa yang ada di

dalamnya dari kenikmatan yang telah ditundukkan oleh manusia. Namun, mereka malah

tidak bersyukur kepadanya.

Perkara ini dimulai dari ayat ke 20, yang dalam suasana pengaruh yang seperti itu,

tampak sekali bahwa berdebat tentang Allah adalah perkara yang sangat mungkar dan

diingkari oleh fitrah serta dibuang jauh-jauh oleh hati yang lurus, setelah itu diikuti dengan

pengingkaran sikap kekufuran dan kejumudan.

Dan ini adalah sikap yang bodoh dan layak dihapuskan. Oleh karena itu

dipaparkanlah perkara balasan di akhirat yang berhubungan erat dengan perkara iman dan

kekufuran. Dan, ia mngisyaratkan tentang ilmu Allah yang Maha Luas dan terperinci.

“Barang siapa kafir, maka kekafirannya itu janganlah menyedihkanmu. Hanya

kepada kamilah mereka kembali, lalu kami beritahukan kepada mereka apa yang telah

mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala isi hati.” (Luqman: 23)

Kemudian diikuti pula dengan pemaparan tentang ancaman yang sangat

menakutkan,

“Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian kami paksa mereka

(masuk ke dalam siksa yang keras.” (Luqman: 24)

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN

4

Page 5: MAKALAH TAFSIR ((Tafsir Surah Al-Baqarah (Ayat 21), Surah Ar-Ruum (Ayat 30), Surah Al-Luqman (Ayat 23-24))

II. DAFTAR ISI

III. SURAH AL-BAQARAH (AYAT 21)………………………..1

IV. SURAH AR-RUUM (AYAT 30) …………………............... 2

V. SURAH AL-LUQMAN (AYAT 23-24)…………… …….…. 4

VI. DAFTAR PUSTAKA

5

Page 6: MAKALAH TAFSIR ((Tafsir Surah Al-Baqarah (Ayat 21), Surah Ar-Ruum (Ayat 30), Surah Al-Luqman (Ayat 23-24))

DAFTAR PUSTAKA

1. QUTHB, Sayyid. Tafsir fi Zhilalil Quran dibawah naungan Al-Quran jilid 1 dan 9 Jakarta : Gema Insani Press, cet. 1. 2004

6

Page 7: MAKALAH TAFSIR ((Tafsir Surah Al-Baqarah (Ayat 21), Surah Ar-Ruum (Ayat 30), Surah Al-Luqman (Ayat 23-24))

PENDAHULUAN

Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita

nikmat kesehatan dan nikmat keimanan, semoga kita semua mendapat

hidayah dari-Nya di Akhirat kelak.

Shalawat beserta kita curah ke baginda Nabi Muhammad SAW.

Yang telah menerangi dunia ini menjadi terang-benderang dengan budi

pekertinya, perjuangannya, untuk menjauhkan umat manusia dari

kegelapan/kejahiliyahan.

Sebelumnya penyusun ucapkan terima kasih kepada dosen

pembimbing yang telah menyampaikan ilmu pengetahuan kepada

kami, sehingga kami dapat mengembangkan ilmu yang telah diberikan

kepada kami selaku mahasiswa.

Adapun isi makalah ini membahas tentang “Tafsir surah Al-

baqarah (ayat 21), surah Ar-Ruum (ayat 30), surah al-Luqman (ayat 23-

24)” yang ini semua tidak akan terlaksana tanpa adanya bantuan dari

teman-teman mahasiswa sekalian. Dan kami selaku penyusun sangat

mengharap kritikan dan saran apabila terdapat kesalahan dan

kekurangan dalam ketikan ataupun hal-hal lainnya. Hanya kepada Allah

lah kami mohon ampun. Sekian dan terima kasih.

Tanggal 12 Desember 2008

TIM PENYUSUN

7