m engung kap tra gedi hu ffickinng -...

51
M MELAL DI BAL D MENGUNG LUI PEMBE LAI PERLI Diajukan ke untuk Me Progr K GKAP TRA ERIAN LA INDUNGA YO LILIA NIM pada Progra emenuhi Sa Gela ram Studi In Konsentrasi B YO AGEDI HU AYANAN K AN REHAB OGYAKAR Oleh: ANA HASI M. 16 203 1 TESIS am Pascasa alah Satu Sy ar Magister nterdisciplin Bimbingan OGYAKAR 2018 UMAN TRA KONSELIN BILITASI S RTA IBUAN 0 127 arjana UIN S yarat guna M of Arts nary Islamic Konseling RTA AFFICKIN NG PSIKO SOSIAL W Sunan Kalij Memperoleh c Studies Islam NG OSOSIAL WANITA jaga h

Upload: hatu

Post on 26-Jul-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

M

MELAL

DI BAL

D

MENGUNG

LUI PEMBE

LAI PERLI

Diajukan ke untuk Me

Progr

K

GKAP TRA

ERIAN LA

INDUNGA

YO

LILIA NIM

pada Prograemenuhi Sa

Gelaram Studi In

Konsentrasi B

YO

AGEDI HU

AYANAN K

AN REHAB

OGYAKAR

Oleh: ANA HASI

M. 16 203 1

TESIS

am Pascasaalah Satu Syar MagisternterdisciplinBimbingan

OGYAKAR 2018

UMAN TRA

KONSELIN

BILITASI S

RTA

IBUAN 0 127

arjana UIN Syarat guna Mof Arts nary IslamicKonseling

RTA

AFFICKIN

NG PSIKO

SOSIAL W

Sunan KalijMemperoleh

c Studies Islam

NG

OSOSIAL

WANITA

jaga h

Page 2: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

xiii  

PERSEMBAHAN

Tesis ini penulis persembahkan kepada almamater tercinta

Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

Page 3: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

xiv  

MOTTO

Teruslah Tingkatkan Kualitas Dirimu dan Sebarlah Manfaat Dimanapun Kamu

Berada Sekalipun Hal itu Membuatmu Sakit Karena yang Demikian Lebih Baik

Bagimu daripada Hanya Sekedar Hidup Maka Binatang Pun Bisa.

Page 4: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang
Page 5: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang
Page 6: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang
Page 7: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang
Page 8: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang
Page 9: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

v  

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya kasus human trafficking yang terjadi, sedangkan masyarakat awam masih banyak yang belum memahami tentang human trafficking ini, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengungkap tragedi human trafficking melalui perjalanan dan pengalaman seorang korban agar diketahui dampak psikososial yang muncul pada korban human traffikcing, serta bantuan/layanan yang diberikan guna menyembuhkan korban dari trauma akibat human trafficking yang dialaminya dengan harapan seseorang yang pernah menjadi korban human trafficking masih berhak mendapatkan masa depan yang lebih baik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologik dengan metode wawancara, observasi, dan dokumen. Adapun hasil dalam penelitian ini, korban terjerat dalam kasus human trafficking karena faktor ekonomi dan pendidikan yang rendah, serta kurangnya perhatian dari keluarga. Selain itu, jenis human trafficking pada topik ini masuk pada kategori eksploitasi seksual, dengan serangkaian perjalanan dan pengalaman yang dialami korban menyebabkan korban mengalami perubahan psikologis seperti halnya teringat akan peristiwa menyedihkan di masa lalunya, merasa seolah-olah peristiwa menyedihkan itu terulang kembali, terkadang mudah marah, dan hal ini mengganggu kenyamanan hidupnya. Sehingga Balai Perlindungan Rehabilitasi Sosial Wanita Yogyakarta dan psikolog memberikan bantuan melalui layanan konseling psikososial dengan tujuan korban human trafficking sehat secara psikologis dan sosial bahkan psikolog telah memberikan konseling secara eklektik dalam konseling sesuai kebutuhan klien, seperti konseling behavioral, dan konseling humanistik. Selain itu, beragam kegiatan di BPRSW yang dapat membantu korban tersebut dalam menyembuhkan lukanya dan menghadirkan kembali harapan masa depan yang lebih baik.

Kata kunci: Mengungkap tragedi, human trafficking, layanan konseling psikososial

Page 10: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

vi  

vi  

KATA PENGANTAR

 

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Ilahi Rabbi, Allah

SWT, yang telah memberikan segala Nikmat dan Karunia-Nya sehingga penulis

mendapat kemudahan menyelesaikan tesis ini. Shalawat dan Salam tak lupa

penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, beserta

umatnya yang senantiasa mengikuti Beliau hingga akhir zaman. Serta terimakasih

yang sedalam-dalamnya terkhusus kepada ayah dan ibu ku sayang yang telah

memberi cinta, kasih, dan sayangnya kepada penulis dan mendukung sepenuhnya

serta selalu mendoakan penulis agar dilancarkan studi nya sampai pada

penyelesaian tesis ini.

Selain itu, penulis menyadari masih begitu banyak pihak yang telah

memberikan dukungan, masukan pemikiran, dan doa, sehingga tesis ini dapat

terselesaikan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister pada Program

Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Maka pada kesempatan ini penulis

mengucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat:

1. Prof. KH. Yudian Wahyudi, Ph.D., selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Prof. Noorhaidi Hasan, M.A., M.Phil., Ph.D., selaku Direktur Program

Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Ro’fah, M.A., Ph.D., selaku Ketua Program Studi dan jajarannya atas segala

kebijaksanaannya memudahkan urusan administrasi sampai perkuliahan

penulis selesai.

Page 11: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

vii  

vii  

4. Zulkipli Lessy, S. Ag., S.Pd., M. Ag., MSW., Ph.D selaku dosen pembimbing

tesis yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan petunjuk-petunjuknya

kepada penulis, sehingga tesis ini dapat selesai.

5. Segenap Dosen dan Staf Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta, terkhusus kepada para dosen yang pernah mengampuh

mata kuliah di kelas. Terimakasih atas curahan ilmu pengetahuan, motivasi,

dan inspirasi, sehingga penulis memiliki cara pandang baru yang sebelumnya

tidak penulis dapatkan.

6. Segenap pegawai, pekerja sosial, konselor dan warga binaan Balai

Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita Yogyakarta, yang telah

memudahkan penulis melakukan penelitian.

7. Keluarga tercinta, kakak tersayangku Almarhumah Desmiana Hasibuan, S.Pd

yang selama hidupnya selalu memotivasi penulis untuk terus maju dan

berkembang, Abang Kandungku Hadi Surya Hasibuan dan Kakakku Semiana

Hasibuan, M.Pd yang senantiasa mendengar serta memberi masukan bagi

penulis selama menyelesaikan studi ini. Adikku tersayang harapanku Rizki

Fauzan Hasibuan sebagai penyemangat penulis untuk sukses.

8. Teman-temanku konsentrasi bimbingan dan konseling Islam angkatan 2016,

terkhusus teman-teman BKI A yang selama ini telah menjadi teman dan

keluarga yang baik, mengisi dan mewarnai hari-hari penulis dengan begitu

banyak pengalaman dan kenangan, dukungan dan doa, canda dan tawa, suka

dan duka, serta hal-hal yang inspiratif lainnya. Jazakumullah Ahsanal Jaza!

Page 12: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

viii  

viii  

9. Terkhusus teman-temanku Salman Al-Farizi, Devi Adriany, Asriana Harahap,

Nurintan Muliani, yang selama ini selalu membantu penulis dalam penelitian

dan menemani serta mewarnai hari-hari penulis di kala suka dan duka.

Jazakumullah Ahsanal Jaza!

Penulis menyadari banyaknya kekurangan dan kelemahan pada penulisan

tesis ini. Maka penulis sangat berharap segala kritik dan saran yang konstruktif

dari para pembaca demi kesempurnaan tesis ini. Akhirnya, semoga tesis ini

dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan akademik yang dapat dipergunakan

sebaik-baiknya bagi semua akademisi yang membutuhkannya. Amin.

Yogyakarta, 27 Mei 2018

Penulis,

Liliana Hasibuan., S.Sos. I NIM. 1620310127

 

Page 13: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

vii  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................ ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ............................................................. iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ....................................................................... iv

ABSTRAK ......................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

DAFTAR ISI...................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... ix

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 9

D. Kajian Pustaka ............................................................................. 10

BAB II. KERANGKA TEORI

A. Human Trafficking

1. Pengertian Human Trafficking ............................................. 22

2. Jenis-Jenis Human Trafficking ............................................. 25

3. Abuse dalam Trafficking ...................................................... 33

4. Gangguan Psikologis Pada Korban Trafficking ................... 37

B. Psikososial

1. Teori Psikososial .................................................................. 41

2. Konseling Psikososial .......................................................... 68

BAB III. METODE PENELITIAN DAN PROFIL BPRSW

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ................................................. 75

B. Sumber Data................................................................................ 76

C. Instrumen Pengumpulan Data ..................................................... 78

D. Teknik Analisis Data ................................................................... 83

E. Profil BPRSW ............................................................................. 86

Page 14: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

viii  

1. Sejarah .................................................................................. 87

2. Visi dan Misi ........................................................................ 88

3. Sasaran BPRSW ................................................................... 88

4. Alur Rujukan ........................................................................ 89

5. Pelayanan BPRSW ............................................................... 90

6. Sarana dan Prasarana BPRSW ............................................. 95

7. Struktur Organisasi ............................................................... 96

8. Program ................................................................................ 97

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. Pengalaman dan Perjalanan Korban Human Trafficking ........... 101

B. Kondisi Psikososial Korban Human Trafficking ........................ 108

C. Peran BPRSW Sebagai Lembaga Bantuan ................................ 119

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................ 126

B. Saran .......................................................................................... 127

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 128

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 15: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

viii  

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel

Isi

Hal

Tabel 1 Tahap Perkembangan Kepribadian Psikososial

67

Tabel 2

Alur Rujukan BPRSW Yogyakarta

89

Tabel 3

Mekanisme dan Prosedur Pelayanan BPRSW Yogyakarta

94

Tabel 4

Struktur Organisasi

96

Page 16: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

ix  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Baliho Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita Yogyakarta

Lampiran 2 Profil BPRSW

Lampiran 3 Peta Lokasi BPRSW Yogyakarta

Lampiran 4 Ruang Khusus Wawancara/Konsultasi

Lampiran 5 Wisma Bunda

Lampiran 6 Mekanisme Pelayanan di BPRSW

Lampiran 7 Ruang Penginapan Peneliti

Lampiran 8 Foto setelah wawancara dengan Ibu Sri (Pimpinan BPRSW)

Lampiran 9 Foto setelah wawancara dengan Ibu Ati (Kepala Seksi Perlindungan Rehabilitasi)

Lampiran 10 Ruang Olahan Pangan

Lampiran 11 Shelthered Workshop

Lampiran 12 Ruang Jahit

Lampiran 13 Ruang Praktik Bordir dan Poliklinik

Lampiran 14 Ruang Batik

Lampiran 15 Ruang Salon

Lampiran 16 Berbagai Kegiatan di BPRSW

Lampiran 17 Kurva Alumni BPRSW

Page 17: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hari ini kita banyak mendengar kasus human trafficking tersebar di

masyarakat mulai dari penculikan hingga janji pemberian pekerjaan yang layak

namun ternyata korbannya dijadikan budak seks dan bekerja secara tidak

manusiawi, bahkan pengambilan organ tertentu dari diri korban seperti jantung,

hati, atau ginjal untuk diperjualbelikan sampai hilangnya nyawa korban

tersebut. Selain itu, korban human trafficking dapat mengalami gangguan

mental seperti hilangnya rasa percaya diri, takut yang berkepanjangan, depresi

berat, putus asa sampai percobaan bunuh diri.

Human trafficking merupakan aktivitas perdagangan yang tidak seperti

biasanya dimana kebanyakan orang awam hanya mendengar yang

diperjualbelikan adalah barang tertentu namun dalam human trafficking yang

diperjualbelikan adalah manusia dengan tujuan yang sama yaitu memperoleh

keuntungan darinya. Bila memperdagangkan barang tertentu dianggap legal

dan boleh-boleh saja maka berbeda halnya dengan perdagangan manusia

dimana jelas tidak boleh menurut aturan manapun karena hal ini sangat

merugikan objek perdagangan yang disebut dengan korban human trafficking,

dan kebanyakan dari kalangan perempuan dan anak-anak. Hal ini disebabkan

adanya ketimpangan stereotype gender dan tingkat usia dimana banyak yang

menganggap bahwa perempuan dan anak-anak itu adalah kaum yang lemah

dan laki-laki berkuasa atas perempuan serta anak-anak.

Page 18: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

2

Banyaknya kalangan perempuan dan anak-anak menjadi korban human

trafficking dapat dilihat menurut laporan Kantor Menteri Koordinator

Kesejahteraan Rakyat bahwa International Organization for Migration (IOM)

telah memulangkan 3.127 korban human trafficking, baik yang terjadi di dalam

negeri maupun di luar negeri. Data tahun 2005-2007 (terbit April 2008) bahwa

dari 3.127 korban tersebut, lima orang adalah bayi, 801 anak-anak, 2.321

dewasa, dan sebagian besar korban (88,9%) adalah perempuan. Disini jelas

terlihat bahwa perempuan merupakan korban terbanyak dalam kasus human

trafficking. Jumlah korban tersebar di lima lokasi besar, yaitu Kalimantan Barat

(707 korban), Jawa Barat (650), Jawa Timur (384), Jawa Tengah (340), dan

Nusa Tenggara Barat (217 korban). Jumlah itu diperkirakan terus meningkat

jika penanganannya tidak diatasi secara serius.1

Data pasti human trafficking sesungguhnya sulit diketahui layaknya

fenomena gunung es sebagai bentuk perdagangan gelap. Data human

trafficking hanya terbaca pada kasus-kasus yang dilaporkan saja, sementara

realitas yang sebenarnya sulit diungkap, kemungkinan lebih besar dari jumlah

yang dilaporkan. Pelaku perdagangan manusia (trafficker) yang dengan cepat

berkembang menjadi suatu sindikat lintas-batas negara, dengan sangat halus

menjerat korban, tetapi dengan sangat kejam mengeksploitasinya dengan

1 Siti Hariti Sastriyani, “Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Trafficking di

Kabupaten Kapuas Hulu,” Marwah: Jurnal Perempuan, Agama dan Jender , Vol 9 No. 2 (2010),

3-5.

Page 19: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

3

berbagai cara sehingga korban menjadi tidak berdaya untuk membebaskan

diri.2

Faktor utama human trafficking pada perempuan adalah kemiskinan

akut dan langkanya kesempatan kerja sehingga mendorong jutaan wanita

Indonesia untuk bermigrasi keluar ataupun dalam negeri guna menghidupi diri

mereka dan keluarga mereka sendiri. Kemiskinan akibat multi-krisis,

kurangnya kesempatan kerja, dan peluang berusaha menyebabkan orangtua

tega menjual anaknya. Keadaan ekonomi keluarga yang sangat lemah,

pendidikan yang sangat rendah, serta gaya hidup konsumtif, keinginan untuk

hidup layak, dan kemampuan yang minim menyebabkan perempuan terjebak

dalam prostitusi, dikurung oleh mucikari, dan ini adalah bentuk lain dari

perdagangan manusia.3

Perempuan dan anak-anak rentan menjadi korban human trafficking

dibanding laki-laki sebab dianggap lemah dan dapat diperlakukan sesuai

keinginan oleh pelaku (trafficker). Diantara perempuan yang menjadi korban

human trafficking biasanya akan dan telah dijual kepada seorang mucikari

untuk dijadikan budak seks. Sebagian perempuan korban human trafficking

dijual kepada seorang majikan yang biasanya akan dan telah dipekerjakan

sebagai pembantu rumah tangga tanpa diberikan upah atau diberikan upah

dengan jumlah yang sangat sedikit, tidak sesuai dengan hasil usaha yang

seharusnya diperoleh. Hal ini sama halnya dengan definisi trafficking menurut

2 Thika Marliana, “Kajian Tentang Pengalaman Hidup Perempuan Korban Trafficking

dalam Perspektif Kesehatan Jiwa,” Tesis, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia,

(2012), 20-21. 3 Ibid.

Page 20: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

4

konvensi internasional yang diratifikasi oleh lebih 150 negara termasuk

Indonesia. 4

Trafficking adalah : “salah satu bentuk perbudakan modern yang disertai

dengan proses perekrutan atau pengangkutan atau penindasan atau

penampungan atau penerimaan dengan cara ancaman atau paksaan atau

penculikan atau penipuan atau penyalahgunaan kekuasaan untuk tujuan

prostitusi atau kekerasan atau eksploitasi seksual atau kerja paksa dengan upah

yang tidak layak atau praktek lain serupa perbudakan”.5

Selain perempuan, anak-anak juga kerap menjadi korban human

trafficking dan dijadikan sebagai pengemis jalanan dengan pengawasan yang

cukup ketat agar anak-anak tersebut tidak bisa melarikan diri, bahkan tidak

jarang anak-anak perempuan yang menginjak usia remaja juga dijual kepada

mucikari untuk dijadikan budak seks. Anak-anak yang harusnya masih bermain

dengan anak-anak lain seusianya, serta mereka sebagai harapan bangsa

mestinya masih duduk di bangku sekolah untuk belajar dengan tenang dan

mendapatkan pendidikan dengan baik untuk menggantung cita-cita dan tujuan

hidupnya kelak agar bisa berguna bagi diri tetapi terjerat sebagai korban human

trafficking.

Baru-baru ini salah satu stasiun televisi menampilkan suatu program

yang menghadirkan 30 partisipan dari beragam kasus, diantaranya terdapat dua

kasus human trafficking dalam dua episode. Kasus human trafficking pertama

menampilkan partisipan dari sisi pelaku human trafficking. Sedangkan kasus

human trafficking kedua menampilkan partisipan dari sisi korban human

trafficking. Adapun dari sisi pelaku pada kasus pertama human trafficking

4 Ibid.

5 Siti Hariti Sastriyani, “Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Trafficking di

Kabupaten Kapuas Hulu,” Marwah: Jurnal Perempuan, Agama dan Jender , Vol 9 No. 2 (2010),

2.

Page 21: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

5

terlihat seorang partisipan pemuda berumur 19 tahun yang mengaku pernah

menculik seorang bocah berumur lima tahun dengan rencana akan

diperdagangkan tetapi karena anak tersebut terus berontak akhirnya pemuda ini

menghabiskan nyawa si anak.6

Sedangkan dari sisi korban human trafficking pada kasus kedua di atas

seorang partisipan gadis berusia 18 tahun dihadirkan dan bercerita tentang

pengalamannya ketika berusia 14 tahun demi menghidupi ibunya yang sedang

sakit dan adik-adiknya, maka ia rela mengamen di jalanan sampai malam, dan

saat ia hendak pulang ke rumahnya tiba-tiba muncul dua orang preman lalu ia

dipaksa untuk mengikuti mereka tetapi ia tetap berusaha menolak dan meminta

pertolongan. Sayangnya tak seorang pun datang menolong, lantas gadis ini

dibawa secara paksa oleh preman-preman tersebut untuk diperkosa dan

diserahkan kepada seorang mucikari hingga gadis tersebut diperdagangkan dan

dijadikan budak seks selama bertahun-tahun. Hal ini benar-benar membuat hati

miris bahkan tayangan ini merupakan tayangan paling memilukan dan

membuat tangis pemirsa.7

Dari beberapa paparan tersebut dapat dilihat betapa berbahayanya

human trafficking namun masih banyak yang belum mengetahui bagaimana

sebenarnya proses human trafficking itu terjadi sehingga peneliti ini merasa

tertarik untuk mengungkap tragedi human trafficking karena human trafficking

sendiri akan memberikan dampak negatif terhadap korban terutama dampak

terhadap psikososial korban.

6 Host Robby Purba dalam program berjudul “Karma” di Stasiun TV Antv, Tayang pukul

23.00-24.00 wib, Episode 09 Februari 2018. 7 Ibid., Episode 10 Februari 2018.

Page 22: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

6

Perdagangan dan eksploitasi manusia menyebabkan berbagai masalah

psikososial diantaranya perasaan menderita, kesengsaraan lahir dan batin,

perasaan tak berdaya serta kehilangan harga diri sebagai manusia. Masalah

tersebut semakin parah jika perdagangan dan eksploitasi manusia diarahkan

untuk pelacuran. Seringkali bukan hanya korban secara langsung yang

mengalami perasaan ini, tetapi juga orang-orang terdekat, seperti keluarga,

ayah, ibu, dan saudara-saudaranya, yang pada gilirannya menimbulkan

kesengsaraan dan keprihatinan komunal dan berakibat terganggunya

kesejahteraan dan kenyamanan sosial.8

Gangguan kesehatan mental yang umumnya terjadi pada korban human

trafficking adalah gangguan post-traumatic stress disorder (PTSD). Selain

PTSD, banyak korban trafficking menderita kecemasan dan gangguan mood

termasuk serangan panik, gangguan obsesif kompulsif, dan gangguan depresi

berat. Satu studi melaporkan bahwa orang-orang yang selamat dari trafficker

mengalami kecemasan dengan gejala sebagai berikut: kegugupan (95%), panik

(61%), merasa tertekan (95%) dan keputusasaan tentang masa depan (76%).9

Hal ini diakibatkan perlakuan mengejutkan yang diterima oleh korban human

trafficking berupa ancaman dan eksploitasi serta mengakibatkan korban terjerat

dalam kasus tersebut. Saat korban human trafficking berada di tempat-tempat

jauh dari akar sosial dan keluarga yang selama ini memberikan rasa aman bagi

dirinya korban merasa tertekan dan terkejut atas apa yang dilaluinya selama

8 Thika Marliana, “Kajian Tentang Pengalaman Hidup Perempuan Korban Trafficking

dalam Perspektif Kesehatan Jiwa,” Tesis, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia,

(2012), 23. 9 Ibid., 24.

Page 23: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

7

jadi korban trafficking. Hal inilah yang mengakibatkan dampak yang luar biasa

bagi perkembangan psikologi korban. Trauma yang dirasakan oleh korban

perdagangan perempuan mengacu pada pengalaman-pengalaman mengagetkan

dan menyakitkan. Trauma lebih dari sekedar perasaan stress yang sering kita

alami sehari-hari. Dibalik trauma pasti ada serangkaian peristiwa yang sangat

menekan, terjadi secara tiba-tiba di luar kendali korban, menghinakan martabat

dan harkat diri korban, dan sekaligus mengancam jiwa atau kehidupan

dirinya.10

Perilaku para korban ini juga menunjukkan karakteristik seperti gagap

jika ditanya, menangis, mengalami kesulitan tidur di malam hari, sering

melamun, dan tidak berani bergaul. Di antara dampak psikologis yang

ditimbulkan oleh kejahatan perdagangan manusia, menurut Gugus Tugas

Nasional Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang,

adalah korban akan mengalami kecemasan dengan tingkat depresi tertentu,

perasaan bersalah, dan kehilangan kepercayaan diri untuk mampu hidup

bersama masyarakat umum. Selain itu juga ada kekhawatiran akan masa

depannya yang suram karena terputusnya pendidikan formal serta

ketidakmampuan atau tidak memiliki keterampilan yang dapat mendukung

kehidupannya di masa yang akan datang.11

Sedangkan dampak sosialnya

adalah korban mengalami kesulitan dalam melakukan penyesuaian diri dengan

lingkungan sosial. Kemungkinan dampak lainnya adalah gejala stress

pascatrauma yaitu gejala yang berhubungan dengan pengalaman traumatis

10

Ibid. 11

Ibid., 3.

Page 24: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

8

selama menjadi korban perdagangan meliputi flashback, pikiran pelecehan

yang terulang, mimpi buruk, menghindari setiap mengingat pengalaman

traumatik mereka, reaksi emosional atau fisik tiba-tiba ketika teringat peristiwa

traumatis, atau tidak bisa mengingat beberapa detail dari pengalaman mereka.12

Penulis ini akan studi bagaimana layanan konseling psikososial terhadap

korban human trafficking supaya keadaan psikososial korban kembali normal,

serta memiliki semangat akan harapan masa depan. Penelitian ini dilaksanakan

di Balai Perlindungan Rehabilitasi Sosial Wanita (BPRSW). Tema dalam

penelitian ini berkaitan erat dengan masalah sosial, terutama perempuan yang

dianggap rentan terhadap kasus human trafficking maka BPRSW sebagai unit

pelaksana tekhnis daerah Yogyakarta yang dibentuk untuk menangani

permasalahan sosial khusus perempuan, dianggap tepat sebagai lokasi

penelitian ini. Saat observasi awal, pihak BPRSW menyampaikan bahwa

disana ada seorang korban human trafficking berinisial EN sehingga penulis

menjadikan EN sebagai subjek dalam penelitian ini. EN dikategorikan oleh

pihak BPRSW sebagai korban human trafficking berdasarkan asesment dan

referal kasus yang telah dilakukan oleh pihak BPRSW sebelumnya.

Adapun penelitian ini akan eksplorasi bagaimana perjalanan dan

pengalaman korban human trafficking selama menjadi sandera dari trafficker

dalam rangka pemberian layanan konseling psikososial. Topik yang akan

diangkat yaitu memberikan pelayanan konseling psikososial bagi korban

human trafficking agar korban memiliki semangat dan harapan masa depan

12

Ibid., 4.

Page 25: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

9

demi keberlangsungan hidupnya yang lebih baik tanpa dipengaruhi oleh masa

lalu dan mampu mengatasi permasalahan pribadi dan sosial yang muncul

supaya potensi permasalahan pribadi dan sosial yang menjadikan korban

human trafficking semakin berlarut dalam kecemasan dan keterpurukan bisa

diatasi dengan baik sesuai harapan yaitu menjadikan individu korban human

trafficking menjadi pribadi yang utuh dengan memiliki hubungan sosial yang

baik.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengalaman dan perjalanan korban selama di trafficking?

2. Bagaimana dampak human trafficking terhadap psikososial korban?

3. Apa bentuk layanan yang diberikan oleh Badan Perlindungan Rehabilitasi

Sosial Wanita agar psikososial korban human trafficking kembali pulih

untuk menggapai harapan masa depan yang lebih cerah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi lebih dalam tentang

pengalaman dan perjalanan korban trafficking dan memahami bagaimana

dampak human trafficking terhadap psikososial korban serta mengetahui

bagaimana layanan yang diberikan oleh Badan Perlindungan Rehabilitasi

Sosial Wanita kepada psikososial korban human trafficking supaya ia kembali

pulih serta semangat menatap tentang harapan masa depan.

Penelitian ini bermanfaat dari segi teoritis yaitu untuk dapat

mengembangkan konsep-konsep dan teori-teori yang telah ada berkenaan

dengan layanan psikososial dan human trafficking, dan bagi para peneliti

Page 26: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

10

selanjutnya dapat dijadikan sebagai konsep dasar atau kajian lebih lanjut untuk

mengembangkan penelitian selanjutnya serta untuk pengembangan keilmuan

kedepannya berkenaan dengan topik tersebut.

Sedangkan dari segi praktis hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai

desain dan bahan evaluasi oleh pekerja sosial dan konselor maupun lembaga-

lembaga sosial yang melayani wanita korban human trafficking untuk

menyusun program-program yang dapat membantu korban human trafficking

guna peningkatan mutu pelayanan terbaik termasuk dalam pemberian layanan

konseling psikososial bagi korban human trafficking secara khusus serta dapat

dijadikan tambahan pengetahuan berkenaan dengan pengalaman korban human

trafficking dan bahan renungan maupun pelajaran guna mencegah keluarga

terjerat kasus human trafficking dan pedoman untuk pemberian bantuan bagi

korban human trafficking kepada masyarakat pada umumnya.

D. Kajian Pustaka

Beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian yang

akan dilakukan akan dipaparkan sebagai berikut:

1. Penelitian Siti Hariti Sastriyani berjudul “Perlindungan Perempuan

dan Anak Korban Trafficking di Kabupaten Kapuas Hulu”

menyimpulkan bahwa pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu beserta

masyarakat setempat telah mencegah tindak kejahatan human

trafficking dengan berbagai cara diantaranya sosialisasi kepada

masyarakat di tingkat kecamatan dan desa untuk mencegah anak-anak

perempuan mereka putus sekolah dan terdorong untuk bekerja di kota

Page 27: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

11

besar atau luar negeri. Dibentuknya bagian pemberdayaan perempuan

pada pemerintahan Kabupaten Kapuas Hulu dan adanya rencana

strategis pemberdayan perempuan sehingga pengarusutamaan gender

dapat berjalan dengan baik.13

Kemudian Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi mensosialisasikan masalah ketenagakerjaan, khususnya

pengawasan terhadap tindak pidana perdagangan manusia dan

mengentaskan kemiskinan secara terpadu serta memprioritaskan

program pendidikan dan kesehatan sebab faktor yang mempengaruhi

terjadinya human trafficking adalah kemiskinan dan rendahnya

pendidikan.

Upaya perlindungan korban tindak pidana perdagangan

perempuan dan anak yang dilakukan oleh pihak pemerintah kabupaten

tersebut adalah penanganan kasus secara cepat bekerjasama dengan

yang berwajib dan memanfaatkan lembaga daerah yang turut menjadi

pemerhati dan pelayanan dan penampungan terhadap korban tindak

perdagangan.14

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan

terletak pada topik human trafficking, sedangkan perbedaannya jika

pada penelitian ini human trafficking dikaji dari sudut pandang

pemberian perlindungan dari Pemerintah Daerah Kapuas Hulu,

dimana dalam hal ini, perlindungan lebih kepada penyerahan

13

Siti Hariti Sastriyani, “Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Trafficking di

Kabupaten Kapuas Hulu,” Marwah: Jurnal Perempuan, Agama dan Jender , Vol 9 No. 2 (2010),

17. 14

Ibid.

Page 28: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

12

keputusan tindak pidana yang berwajib sementara penelitian yang

akan dilakukan dilihat dari layanan konseling yang diberikan oleh

pihak lembaga sosial yaitu BPRSW dan sebisa mungkin tidak

melibatkan yang berwajib karena sorotan peneliti disini adalah bagian

psikososial korban, dan dalam pandangan peneliti ini korban akan

merasa lebih nyaman bila hanya dengan konseling yang dilakukan

oleh ahli baik itu konselor maupun psikolog dengan penuh empati dan

memegang teguh etika pekerja sosial tanpa melibatkan pihak yang

berwajib.

2. Penelitian Thika Marliana berjudul “Kajian tentang Pengalaman

Hidup Perempuan Korban Trafficking dalam Perspektif Kesehatan

Jiwa” mengkaji pengalaman korban human trafficking dari segi ilmu

kesehatan jiwa, menemukan tujuh tema besar yang sesuai dengan

tujuan penelitian, yaitu: 1) motivasi utama korban trafficking bekerja

keluar negri, 2) peran keluarga dalam pengambilan keputusan kerja

sebagai TKW, 3) rendahnya perlindungan bagi tenaga kerja

perempuan, 4) strategi melepaskan diri dari jeratan trafficker, 5)

trafficking sebagai penderitaan tanpa akhir, 6) hikmah penderitaan

korban trafficking, dan 7) kebutuhan penghargaan perempuan korban

trafficking. Simpulannya, pengalaman hidup perempuan korban

Page 29: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

13

trafficking didapatkan melalui kondisi penderitaan dan pendalaman

nilai spiritual. 15

Adapun persamaan dengan penelitian ini terletak pada kesamaan

pengkajian pengalaman korban human trafficking namun, pada

penelitian ini, subtema pengalaman korban dikaji dari sudut pandang

ilmu kesehatan sedangkan penelitian yang akan dilakukan fokus pada

subtema pengalaman korban human trafficking dikaji dari aspek

psikososialnya. Singkatnya, perbedaannya terletak pada subtema dari

pembahasan pengalaman korban human trafficking. Dan, kontribusi

penelitian yang akan dilakukan ini terlihat bagaimana pengalaman

korban human trafficking mempengaruhi pada pemberian bantuan

layanan konseling psikososial yang akan membantu korban dengan

harapan masa depan yang lebih baik lagi.

3. Penelitian Wahyuni berjudul “Peranan UPTD Panti Sosial Karya

Wanita Harapan Mulia Samarinda dalam Menangani Kasus Human

Trafficking Khususnya Perempuan” menjelaskan peranan UPTD

terhadap kasus trafficking dimana pelayanan teknis yang diberikan

meliputi pendidikan agama, budi pekerti, bimbingan fisik, dan

keterampilan. Selain itu, penyantunan dalam bentuk rumah aman bagi

korban trafficking juga diberikan dengan bantuan dana dari APBD.

Bimbingan dan konsultasi dilakukan oleh psikolog agar korban tidak

mengalami trauma. Motivasi sosial diberikan sejak korban trafficking

15

Thika Marliana, “Kajian Tentang Pengalaman Hidup Perempuan Korban Trafficking

dalam Perspektif Kesehatan Jiwa,” Tesis, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia,

(2012), 123.

Page 30: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

14

datang di panti. Konseling psikolog diberikan oleh psikolog yang

bertugas menangani kebutuhan bimbingan dan konseling. Bimbingan

keterampilan dalam bentuk membuat kerajinan. Bimbingan sosial dan

etika dalam rangka perubahan sikap dan perilaku dan tidak kembali ke

lingkungan yang dulu dan pelaksanaannya. Bimbingan mental

keagamaan diberikan seperti mengaji dan shalat.16

Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan

dilaksanakan terletak pada kesamaan korban human trafficking di

lembaga sosial namun perbedaannya dalam penelitian ini adalah

bagaimana peran lembaga berkaitan dengan korban secara umum

dengan keterlibatan proses hukum dan semuanya dibahas secara apa

adanya. Namun, dalam penelitian yang akan dilaksanakan ini, peran

lembaga hanya dibahas melalui layanan konseling psikososial secara

mendalam agar fokus pada penyelesaian masalah yang diharapkan

dalam penyelesaian masalah psikososial korban human trafficking

melalui pengkajian terhadap pengalaman korban tersebut sehingga hal

ini akan memberikan kontribusi keilmuan secara mendalam terkait

penelitian yang akan dilaksanakan.

4. Penelitian Rizka Ari Satriani dan Tamsil Muis berjudul “Studi

Tentang Perdagangan Manusia (Human Trafficking) pada Remaja

Putri Jenjang Sekolah Menengah di Kota Surabaya” menunjukkan

bahwa penyebab utama trafficking, proses perekrutan, dan pola

16

Wahyuni, “ Peranan UPTD Panti Sosial Karya Wanita Harapan Mulia Samarinda

dalam Menangani Kasus Human Trafficking Khususnya Perempuan,” Journal Pembangunan

Sosial, Vol 4 No 1 (2016), 12.

Page 31: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

15

perdagangan manusia yang terjadi pada remaja putri jenjang sekolah

menengah disebabkan oleh ketidakharmonisan dalam keluarga dan

adanya pengaruh negatif.17

Sedangkan modus operandi yang

digunakan oleh calo trafficker dalam melancarkan aksinya adalah

dengan cara merayu, mengiming-imingi korban dengan pendapatan

yang menggiurkan yang terorganisir sedemikian rupa. Selain itu,

fungsi konselor belum maksimal dan perlu ditingkatkan dalam rangka

menciptakan remaja putri di lingkungan sekolah menengah yang siap

menghadapi era globalisasi.18

Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang akan dilaksanakan

dimana penelitian ini memiliki sub-pembahasan dari penyebab hingga

cara trafficker menarik korban. Sedangkan penelitian yang akan

dilakukan termasuk dalam pengkajian pengalaman korban dan

dilengkapi dengan layanan yang diberikan dalam aspek psikososial

korban human trafficking.

5. Penelitian I Gede Suryadi dan Suatra Putrawan berjudul

“Perlindungan Korban Kejahatan Perdagangan Manusia Sebagai

Wujud Perlindungan Hak Asasi Manusia” menyatakan bahwa

perlindungan hukum korban kejahatan dari segi HAM, dan

perlindungan terhadap perempuan dan anak merupakan salah satu

17

Rizka Ari Satriani dan Tamsil Muis,” Studi Tentang Perdagangan Manusia (Human

Trafficking) Pada Remaja Putri Jenjang Sekolah Menengah di Kota Surabaya”, Jurnal Bimbingan

Konseling, Vol 04 No 1 (2013), 9. 18 Ibid.

Page 32: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

16

perwujudan hak untuk hidup, hak untuk bebas dari perhambaan

(servitude) atau perbudakan (slavery).19

Adapun kesamaan penelitian terdahulu ini dengan penelitian

yang akan dilaksanakan yaitu sama membahas mengenai human

trafficking, sedang perbedaannya penelitian ini dikaji dari sudut

pandang hukum terhadap perlindungan hak asasi manusia terhadap

korban human trafficking. Sementara penelitian yang akan

dilaksanakan dilihat dari aspek konseling.

6. Penelitian Antik Bintari dan Nina Djustiana berjudul “Upaya

Penanganan Korban dan Pencegahan Tindak Perdagangan Orang di

Kabupaten Indramayu” memaparkan bagaimana usaha pencegahan

tindak perdagangan orang dari sudut ilmu pemerintahan seperti

keterbatasan informasi dan pengetahuan calon tenaga kerja mengenai

sistem ketenagakerjaan (prosedur, job, negara tujuan), kurang adanya

perlindungan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia dan negara

tujuan kepada tenaga kerja (larangan pemukulan, asuransi,

pendidikan, kesehatan, pemerkosaan, dll); tidak efektifnya perangkat

hukum di tingkat daerah (seperti Perda) untuk melindungi tenaga kerja

dan mencegah terjadinya trafficking20

. Berbeda halnya dengan

penelitian ini mengkaji pelayanan konseling yang diberikan kepada

19

I Gede Suryadi dan Suatra Putrawan, “Perlindungan Korban Kejahatan Perdagangan

Manusia Sebagai Wujud Perlindungan Hak Asasi Manusia”, Jurnal Hukum Pidana Fakultas

Hukum Universitas Udayana, Vol 1 No 1 (2014), 5. 20

Antik Bintari dan Nina Djustiana, “Upaya Penanganan Korban dan Pencegahan Tindak

Perdagangan Orang (Human Trafficking) di Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat,”

CosmoGov, Vol 1, No. 1 (2017), 23.

Page 33: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

17

korban human trafficking ditinjau dari aspek psikologis dan sosial

bukan dari ilmu pemerintahan seperti penelitian sebelum ini.

7. Penelitian Sanofta D.J. Ginting berjudul “Kebijakan Hukum Pidana

dalam Menanggulangi Tindak Pidana Perdagangan Orang (Human

Trafficking)” menyimpulkan bentuk-bentuk dan faktor-faktor

penyebab dari tindak pidana perdagangan orang dari tahun-ke-tahun

mengalami perkembangan yakni dengan bertambah banyaknya cara

orang untuk melakukan perdagangan orang dan semakin banyak

korban. Begitu juga dengan pengaturan hukum mengenai tindak

pidana perdagangan orang yang telah ada, misalnya Undang-Undang

No. 21 Tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang.

Dalam aturan tersebut sudah terdapat sanksi yang berat terhadap

pelaku tindak pidana perdagangan orang, tetapi para penegak hukum

kurang menegakkan hukum berdasarkan keadilan yang ada serta

dalam kebijakan hukum pidana untuk menanggulangi tindak pidana

perdagangan orang masih kurang baik dalam pelaksanaannya.21

Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang akan dilaksanakan

sekalipun memiliki kesamaan dalam membahas human trafficking,

namun penelitian ini dikaji dari sudut pandang tindak pidana hukum

sementara penelitian yang akan dilaksanakan dikaji dari sudut

pandang konseling.

21

Sanofta DJ Gunting, Nurmala Waty, dan Alwan Alwan, “Kebijakan Hukum Pidana

Dalam Menanggulangi Tindak Pidana Perdagangan Orang (Human Trafficking),” Jurnal

Mahupiki, Vol 2, No. 1 (2013), 16.

Page 34: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

18

8. Penelitian Latipun berjudul “Pemulihan Trauma Berbasis Komunitas:

Pengalaman Indonesia dalam Intervensi Trauma Massal” membahas

bagaimana peran konseling komunitas dalam rangka pemulihan

trauma khususnya masalah pribadi korban yang secara langsung akan

mempengaruhi sosial korban bencana di Indonesia.22

Dari hal ini terlihat objek kesamaan kajian yaitu pribadi dan

sosial korban namun yang menjadi pembeda penelitian ini dengan

penelitian yang akan dilaksanakan adalah jika penelitian ini subjeknya

adalah korban bencana alam di Indonesia maka penelitian yang akan

dilaksanakan subjeknya adalah korban human trafficking.

9. Penelitian Emmi Kholilah Harahap berjudul “Layanan Bimbingan dan

Konseling Pribadi Sosial dalam Meningkatkan Keterampilan

Hubungan Sosial Siswa” menjelaskan pemberian layanan bimbingan

dan konseling pribadi sosial para guru BK menggunakan layanan

dasar, layanan responsif, dan perencanaan individual. Pelaksanaan

layanan bimbingan dan konseling pribadi sosial di sekolah dapat lebih

dioptimalkan dan dikembangkan agar lebih baik, sehingga dapat

mengarahkan peserta didik untuk dapat menyesuaikan dirinya sendiri

sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat di lingkungan

masyarakat sekitar.23

22

Latipun, “Pemulihan Trauma Berbasis Komunitas: Pengalaman Indonesia dalam

Intervensi Trauma Massal,” Jurnal Sains dan Praktik Psikologi, Vol 2, No. 3 (2014), 7. 23

Emmi Kholilah Harahap, “Layanan Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial dalam

Meningkatkan Keterampilan Hubungan Sosial Siswa”, Tajdid, Vol XIV, No 2, (2015), 29.

Page 35: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

19

Penelitian ini menggunakan layanan konseling pribadi sosial dan

penelitian yang akan dilaksanakan memiliki kemiripan yaitu

menggunakan layanan konseling psikososial tetapi berbeda karena,

dalam penelitian ini, layanan diberikan kepada siswa di sekolah tanpa

harus punya pengalaman menjadi korban kekerasan atau kejahatan

sebelumnya sementara penelitian kami layanan diberikan kepada

korban kejahatan yang memiliki pengalaman buruk sebelumnya

sebagai korban human trafficking.

10. Penelitian Umi Kalsum berjudul “Hubungan Dukungan Sosial dan

Trait Kecemasan dengan Trauma pada Korban Perdagangan Manusia”

menginformasikan bahwa dukungan sosial berhubungan secara

signifikan dengan trauma dengan arah hubungan negatif atau

berbanding terbalik dengan trauma. Trait kecemasan juga

berhubungan secara signifikan dengan trauma dan memiliki arah

hubungan yang berbanding lurus dengan trauma. Informasi lainnya

adalah trait kecemasan bisa diposisikan sebagai variabel moderator

yang befungsi untuk memperkuat atau memperlemah hubungan antara

dukungan sosial dengan trauma. Dalam penelitian ini, fungsi trait

kecemasan sebagai moderator adalah memperlemah hubungan

dukungan sosial dengan trauma. 24

Hasil penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan hipotesis

penelitian yaitu terdapat hubungan negatif antara dukungan sosial

24

Umi Kalsum, “Hubungan Dukungan Sosial dan Trait Kecemasan dengan Trauma pada

Korban Perdagangan Manusia”, Sains dan Praktik Psikologi, Vol 2 No 3, (2014), 10.

Page 36: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

20

dengan trauma yang dimoderasi oleh trait kecemasan pada korban

perdagangan manusia.25

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

hubungan sosial dan trait kecemasan dengan trauma pada korban

perdagangan manusia sementara penelitian yang akan dilakukan

adalah untuk mengetahui pengalaman korban selama di trafficking

dalam rangka memberikan pelayanan konseling untuk aspek

psikososial korban human trafficking tersebut.

Dari semua penelitian sebelumnya terlihat jelas bahwa

penelitian yang akan dilakukan ini topiknya sedikit dilakukan oleh

penelitian-penelitian sebelumnya. Namun yang menjadi pembeda dari

semua penelitian sebelumnya adalah penelitian-penelitian sebelumnya

lebih banyak berbicara human trafficking dari sudut pandang hukum,

kajian perlindungan korban human trafficking berdasarkan HAM dan

hukum pidana. Selain itu, kajian terdahulu sedikit yang

menghubungkan human trafficking dengan layanan konseling

psikososial sekalipun para peneliti sebelumnya telah berbicara sedikit

mengenai dampak psikologis dan sosial korban human trafficking

pada sub-bahasan mereka. Namun, untuk menjadikan human

trafficking dan psikososial sebagai topik utama untuk dikaji lebih

lanjut belum ada. Adanya dampak psikososial terhadap korban human

trafficking yang diketahui lewat penelitian sebelumnya menunjukkan

adanya keterkaitan yang cukup erat antara human trafficking dan

25

Ibid.

Page 37: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

21

psikososial, dan inilah yang menjadi menarik dibahas lebih lanjut

sebab penelitian-penelitian sebelumnya tidak melihat keterkaitan ini.

Dampak psikososial tersebut merupakan hal yang diterima oleh

korban yang dapat mengganggu kehidupannya sehingga ia

membutuhkan bantuan yang dapat membantunya menyembuhkan efek

negatif akibat trafficking. Dan, diantara bentuk bantuan tersebut

adalah konseling, salah satunya, konseling psikososial dijadikan

program bantuan kepada korban human trafficking. Sehingga disini

akan diungkap tragedi human trafficking dalam pemberian layanan

konseling psikososial pada korban human trafficking.

Page 38: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

126

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini memberikan gambaran perjalanan dan pengalaman wanita

korban human trafficking secara individual dan kompleks. Dari pengalaman

dan perjalanan wanita korban human trafficking tersebut, terlihat bahwa human

trafficking dipicu oleh faktor ekonomi dan pendidikan yang rendah, serta

minimnya peran keluarga. Selain itu, kasus human traffikcing yang dialami

individu tersebut masuk dalam kategori eksploitasi seksual, dimana hal ini

memberikan dampak trauma secara psikologis dan sosial yang mengganggu

kenyamanan hidup korban, sehingga korban membutuhkan pertolongan untuk

membantu ia menyelesaikan gejala-gejala trauma tersebut agar ia mampu

menjalani hidupnya kembali dengan tenang.

Adapun bantuan yang diterima oleh korban berasal dari pihak Balai

Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita Yogyakarta. Dengan program

bimbingan mental, dan prinsip mengeluarkan korban yang siap secara mental

dan sosial, serta dengan visi terwujudnya wanita yang bermanfaat, berguna,

dan mandiri. Melalui kehadiran psikolog di BPRSW, korban telah menerima

layanan konseling untuk membantu ia menyembuhkan luka traumanya. Korban

telah mendapatkan layanan konseling psikososial dimana ia dikonseling untuk

sehat secara psikologis dan sosial bahkan, korban telah diberi pendekatan

konseling secara eklektik dari BPRSW tepatnya melalui psikolog. Selain itu,

pihak BPRSW telah memberikan beragam bantuan dan latihan/kegiatan untuk

Page 39: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

127

kemandiriannya, agar korban mampu hidup mandiri dan menemukan harapan

masa depan yang lebih baik setelah keluar dari BPRSW sesuai harapan.

B. Saran

Peneliti ini mengakui bahwa dalam penyusunan tesis ini, referensi berupa

jurnal cukup banyak. Namun, referensi berupa buku sangat minim disebabkan

masih sedikit penulis yang menuangkan idenya dalam sebuah buku berkaitan

dengan topik penelitian ini. Selain itu, dari referensi sebelumnya, kajian human

trafficking ditemukan kebanyakan membahas dari sudut pandang hukum saja.

Sehingga diharapkan kepada pemerhati human trafficking, agar lebih mengkaji

human trafficking dari sudut pandang yang lebih luas.

Dari hasil penelitian, peneliti ini menemukan faktor penyebab human

trafficking berasal dari ekonomi dan pendidikan yang rendah, serta minimnya

peran keluarga. Sehingga diharapkan kepada setiap keluarga agar

memperhatikan tiap anggota keluarganya, supaya tidak terjerat pada kasus

seperti ini. Dan kepada pemerintahan di negara ini, agar membuat kebijakan-

kebijakan yang mampu meningkatkan perekonomian rakyatnya, serta

meratakan pendidikan yang baik, khususnya mereka yang berada di daerah

yang jauh dari jangkauan pemerintah. Untuk menghindari warga negara

Indonesia menjadi korban human trafficking baik di negara sendiri maupun di

negara lain.

Page 40: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

128

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. 2009.

Ari Satriani, Rizka dan Muis, Tamsil. ”Studi Tentang Perdagangan Manusia

(Human Trafficking) Pada Remaja Putri Jenjang Sekolah Menengah di

Kota Surabaya”. Jurnal BK Unesa. Vol 04 No 1, 2013.

Astrid, A Fauziah. “Pemberitaan Human Trafficking (Perdagangan Manusia)

dalam Surat Kabar Elektronik di Lima Negara Asean”. Jurnal Komunikasi

Kareba. Vol 1, No 3, 2011.

Ayriza, Yulia. Psikologi Kepribadian Erik H. Erikson. Bandung: Remaja

Rosdakarya. 2010.

B. Miles, Matthew dan Huberman, A. Michael. Qualitative Data Analisys. terj.

Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Islam Press. 1992.

Bintari, Antik dan Djustiana, Nina. “Upaya Penanganan Korban dan Pencegahan

Tindak Perdagangan Orang (Human Trafficking) di Kabupaten Indramayu,

Jawa Barat”. CosmoGov. Vol 1, No. 1, 2017.

Bungin, Burhan. Analisa Data Kualitatif: Pemahaman Filosofis Kearah

Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003.

Corey, Gerald. Theori and Practice of Counseling and Psychotherapy. terj. E.

Koeswara. Bandung: Eresco. 1988.

Dja‟far, Likman, Yulianti & Arkanuddin. “ Perdagangan (Trafficking) Perempuan

Etnis Tionghoa Melalui Perkawinan Pesanan di Kota Singkawang”. Jurnal

Tesis PMIS-UNTAN-PSS. 2013.

Eddy, Supriyadi Widodo. Perdagangan Manusia dan Rancangan KUHP. Jakarta:

Elsam. 2005.

Emzir, Dr. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: Raja

Grafindo Persada. 2012.

Engel, J.D. ”Persepsi Masyarakat Batam Terhadap Perdagangan Perempuan dan

Anak-Anak”. Jurnal Studi Pembangunan Interdisiplin. Vol 2, No 3. 2007.

Fahruddin, Adi. “Masalah dan Rehabilitasi Psikososial Anak yang

Diperdagangkan”. Research Gate: Universiti Malaysia Sabah (UMS).

Agustus 2016.

Page 41: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

129

Farhana. Aspek Hukum Perdagangan Orang di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.

2010.

Gadd, David dan Jefferson, Tony. Psychosocial Criminology. terj. Teguh Wahyu

Utomo dan Rianayati Kusmini Pancasari. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

2013.

Ghony, M. Djunaidi dan Almanshur, Fauzan. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Yogyakarta: Ar-Ruzz. 2012.

Gibson, Robert L. & Mitchell, Marianne H. Introduction to Counseling and

Guidance. Terj. Yudi Santoso. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2011.

Gunting, Sanofta DJ Waty, Nurmala dan Alwan, Alwan. “Kebijakan Hukum

Pidana Dalam Menanggulangi Tindak Pidana Perdagangan Orang (Human

Trafficking)”. Jurnal Mahupiki. Vol 2, No. 1, 2013.

Harahap, Emmi Kholilah. “Layanan Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial

dalam Meningkatkan Keterampilan Hubungan Sosial Siswa”. Tajdid. Vol

XIV, No 2, 2015.

Herdiansyah, Haris. Wawancara, Observasi, dan Focus Groups. Jakarta: Raja

Grafindo Persada. 2013.

Jarvis, Matt. Teori-Teori Psikologi: Pendekatan Modern untuk Memahami

Perilaku, Perasaan dan Pikiran Manusia. terj. SPA-Teamwork. Bandung:

Nusa Media. 2000.

Kalsum, Umi. “Hubungan dukungan sosial dan trait kecemasan dengan trauma

pada korban perdagangan manusia”. Jurnal Sains dan Praktik Psikologi.

Vol 2, No 3, 2014.

Latipun. “Pemulihan trauma berbasis komunitas: Pengalaman Indonesia dalam

intervensi trauma massal”. Jurnal Sains dan Praktik Psikologi. Vol 2, No.

3, 2014.

Lessy, Zulkipli. “Pengantin Pesanan Pos (Mail Order Bride): Modus Operandi

Human Trafficking di Indonesia”. Musawa. Vol 4, No 3. 2006.

Majelis Permusyawaratan Republik Indonesia. Undang-Undang (UU)

Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PTPPO). Pasal 1 ayat

1.

Marliana, Thika. “Kajian Tentang Pengalaman Hidup Perempuan Korban

Trafficking dalam Perspektif Kesehatan Jiwa”. Tesis, Fakultas Ilmu

Keperawatan Universitas Indonesia, 2012.

Page 42: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

130

Mashudi, Farid. Psikologi Konseling. Yogyakarta: Ircisod, 2013.

McLeod, John. Pengantar Konseling: Teori dan Studi Kasus. terj. A. K. Anwar.

Jakarta: Kencana. 2006.

Moleong, Lexi J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

2005.

Ningsih, Siti Zuliya & Satiningsih. “Pengalaman Hidup Seorang Remaja Putri

Korban Trafficking dalam Bentuk Eksploitasi Seksual”. Jurnal Jurnal

Psikologi Teori & Terapan. Vol 4, No 1. 2013.

Nurhayati, Siti. “Aspek Hukum Perlindungan Saksi dan Korban Perdagangan

Anak (Human Trafficking)”. Yudisia: Jurnal Pemikiran Hukum dan

Hukum Islam. Vol 6, No 1. 2015.

Purba, Robby. “ Karma”. Stasiun TV Antv. Jakarta: tayang pukul 23.00-24.00

wib, episode 09 Februari 2018.

Ramadhani, Yulaika. “ Human Trafficking”. ed. Maulida Sri Handayani. Sosial

Budaya. http//: Artikel tentang Kekerasan dalam Human Trafficking.co.id.

Diakses Minggu, 24 Maret 2018.

Riendravi, Scania. ”Perkembangan Psikososial Anak”. Bagian/SMF Psikiatri

Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/ Rumah Sakit Umum Pusat

Sanglah Denpasar.

Riyawati, Agustino. “Analisis Gejala dan Faktor Pemicu Depresi Korban

Perdagangan Perempuan (Woman Trafficking): Studi Kasus Klien Counter

Trafficking Unit International Organization For Migration (CTU IOM) Rs.

Polri Sukanto”. Skripsi, Konsentrasi Kesejehteraan Sosial UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. 2008.

Rosenberg, Ruth. Perdagangan Perempuan dan Anak di Indonesia. Jakarta:

Usaid. 2003.

Salim dan Syahrum. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Cita Pustaka

Media. 2007.

Sastriyani, Siti Hariti. “Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Trafficking di

Kabupaten Kapuas Hulu”. Marwah: Jurnal Perempuan, Agama dan

Jender. Vol 9, No 2, 2010.

Sikwan, Agus. “Perdagangan Perempuan Antarnegara: Perdagangan Amoi di

Kota Singkawang Kalimanan Barat”. Populasi. Vol 2, No 2. 2006.

Page 43: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

131

Simanjuntak, Junihot M. “Teori Psikososial Erik Erikson dan Aplikasinya Bagi

Pembinaan Orang Dewasa Tengah Baya di Gereja”.

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2102731-teori

perkembangan-psikososial-erikson. Diakses 15 April 2018.

Suryadi, I Gede dan Putrawan, Suatra. “Perlindungan Korban Kejahatan

Perdagangan Manusia Sebagai Wujud Perlindungan Hak Asasi Manusia”.

Jurnal Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Udayana. Vol 1 No 1,

2014.

Tohirin. Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan

Konseling. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2012.

Wahyuni. “Peranan UPTD Panti Sosial Karya Wanita Harapan Mulia Samarinda

dalam Menangani Kasus Human Trafficking (Perdagangan Manusia)

Khususnya Perempuan”. Journal Pembangunan Sosial. Vol 4 No 1, 2016.

Widiastuti, Tri Wahyu. “Upaya Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang

(Trafficking)”. Jurnal Wacana Hukum. Vol 09, No 01. 2010.

Yusuf, Muri. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan Penelitian Gabungan.

Jakarta: Prenada Media. 2015.

Page 44: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

1  

PEDOMAN WAWANCARA, OBSERVASI, DAN DOKUMEN

Judul: Mengungkap Tragedi Human Trafficking Melalui Pemberian Layanan

Konseling Psikososial di Badan Perlindungan Rehabilitasi Sosial Wanita Yogyakarta.

A. Rumusan Masalah

1. Apa pengalaman dan perjalanan korban selama di trafficking?

2. Bagaimana dampak human trafficking terhadap psikososial korban?

3. Apa bentuk layanan yang diberikan oleh Badan Perlindungan Rehabilitasi Sosial

Wanita agar psikososial korban human trafficking kembali pulih untuk menggapai

harapan masa depan yang lebih cerah?

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi lebih dalam tentang pengalaman dan

perjalanan korban trafficking dan memahami bagaimana dampak human trafficking

terhadap psikososial korban serta mengetahui bagaimana layanan yang diberikan oleh

Badan Perlindungan Rehabilitasi Sosial Wanita kepada psikososial korban human

trafficking supaya ia kembali pulih serta semangat menatap tentang harapan masa depan.

Penelitian ini bermanfaat dari segi teoritis dapat mengembangkan konsep-konsep

dan teori-teori yang telah ada berkenaan dengan layanan psikososial dan human trafficking

dan bagi para peneliti selanjutnya dapat dijadikan sebagai konsep dasar atau kajian lebih

lanjut untuk mengembangkan penelitian selanjutnya serta untuk pengembangan

keilmuan kedepannya berkenaan dengan topik tersebut.

Sedangkan dari segi praktis dapat dijadikan sebagai desain dan bahan evaluasi oleh

pekerja sosial maupun lembaga-lembaga sosial yang melayani wanita korban human

trafficking untuk menyusun program-program yang dapat membantu korban human

trafficking guna peningkatan mutu pelayanan terbaik termasuk dalam pemberian layanan

Page 45: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

2  

konseling psikososial bagi korban human trafficking secara khusus serta dapat dijadikan

tambahan pengetahuan berkenaan dengan pengalaman korban human trafficking dan

bahan renungan maupun pelajaran guna mencegah keluarga terjerat kasus human

trafficking dan pedoman untuk pemberian bantuan bagi korban human trafficking kepada

masyarakat pada umumnya.

Adapun pedoman wawancara, observasi, dan dokumen sebagai berikut.

Informan: Korban Human Trafficking I

Sub Fokus Penelitian: Mengeksplor lebih dalam bagaimana perjalanan dan pengalaman

korban selama di trafficking

No Aspek Pertanyaan Jawaban

1 Masa kecil Cita2 waktu kecil

Pengalaman masa kanak2

2 Keluarga Kondisi keluarga/ekonomi

3 Pendidikan Jenjang pendidikan

4 Lingkungan Kondisi lingkungan

5 Asmara Hubungan asmara

6 Spritual Pemahaman spritual

7 Trafficking Berawal darimana

Dijadikan sebagai apa

Kondisi hati/perasaan

Kegiatan saat di trafficking

Hal yang terfikirkan

Kabur atau gimana

Peran keluarga

Page 46: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

3  

Perubahan yang terjadi

Efek pd hati,fikiran,perilaku

Tanggapan sosial

Saat memasuki BPRSW

Kondisi Lingkup BPRSW

Perlakuan pihak BPRSW

Peran Psikolog

Perubahan yg terjadi

Efek Psikososial

Harapan masa depan

Informan: Konselor/ Psikolog

Sub Fokus Penelitian: Pemberian layanan konseling psikososial pada korban

korban selama di trafficking

No Aspek Pertanyaan Jawaban

1 Pribadi Motivasi jadi Psikolog

Latarbelakang pendidikan

Status

Keluarga Psikolog

Kaitan masa lalu

Pengalaman 1 jd Psikolog

Klien yg ditangani

Pertama di BPRSW

Kondisi lingkup BPRSW

Page 47: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

4  

Respon penghuni BPRSW

Peran keluarga

2 Korban HT Kondisi korban

Respon pertama pd korban

Kondisi psikis

Kondisi sosial

Perubahan yang terjadi

Efek pd hati,fikiran,perilaku

Tanggapan sosial

Perlakuan pihak BPRSW

Program di BPRSW

Efek Psikososial

Layanan yg diberikan

Bentuk layanan

Teori/ Pendekatan

Proses bantuan/ lama

Efek yg terjadi

Psikis dan sosial

Harapan masa depannya

Page 48: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

5  

Informan: Pihak BPRSW (Pimpinan/Pegawai)

Sub Fokus Penelitian: Layanan yang diberikan oleh BPRSW agar psikososial korban

human trafficking kembali pulih dan semangat untuk menggapai harapan masa depan yang

lebih cerah.

No Aspek Pertanyaan Jawaban

1 Profil Bprsw Latarbelakang berdiri

Visi dan Misi

Profil Pendiri

Program

Dana

Respon Penghuni

Respon masyarakat sekitar

Progres kerja pegawai

Evaluasi

2 Pimpinan Latarbelakang pimpinan

Peran pimpinan

Pimpinan dimata penghuni

Progres kerja pimpinan

Harapan kedepan

3 Korban HT Tanggapan pimpinan

Pemahaman ttg psikososial

Usaha yg dilakukan

Kenyataan

Page 49: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

Lammpiran 1 Baliho Balai Perlind

dungan dan Reh

habilitasi Sosial Wanita Yogyaakarta

Page 50: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama : Liliana Hasibuan

Tempat/tgl. Lahir : Goti, 25 Mei 1994

Alamat rumah : Jl. Tengku H. Rizal Nurdin km 10. Desa Goti,

Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota

Padangsidimpuan, Provinsi Sumatera Utara.

Nama Ayah : Abu Daud Hasibuan

Nama Ibu : Adelina Harahap

HP : 081262138094

Email : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan

1. Tahun 2000-2006 : SD Negeri No. 200510 Desa Goti, Kecamatan

Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan, Provinsi Sumatera

Utara

2. Tahun 2006-2009 : SMP Swasta Nurul ‘Ilmi, Kota Padangsidimpuan,

Provinsi Sumatera Utara

3. Tahun 2009-2012 : SMA Swasta Nurul ‘Ilmi, Kota Padangsidimpuan,

Provinsi Sumatera Utara

4. Tahun 2012-2016 : IAIN Kota Padangsidimpuan, Provinsi Sumatera

Utara

5. Tahun 2016-2018 : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

C. Pengalaman Kerja dan Organisasi

1. Praktik Pengalaman Lapangan di Lapas Kelas IIB Kota

Padangsidimpuan, Provinsi Sumatera Utara.

2. Praktik Keterampilan Konseling di Lapas Kelas IIB Kota

Padangsidimpuan, Provinsi Sumatera Utara.

Page 51: M ENGUNG KAP TRA GEDI HU FFICKINNG - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/33928/1/1620310127_BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA...korban dari trauma akibat human trafficking yang

3. Wakil Kementerian Publikasi dan Jurnal Ilmiah pada Organisasi

Kemahasiswaan Pascasarjana UIN SUKA Yogyakarta tahun 2017.

4. Ketua Kementerian Riset dan Teknologi pada Senat Mahasiswa (SEMA)

IAIN Padangsidimpuan tahun 2014.

5. Sekretaris pada Dewan Mahasiswa (DEMA) Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi IAIN Padangsidimpuan tahun 2015.

6. Peserta Seminar dan Pelatihan Filologi Penulisan Ilmiah Tahun 2015 di

IAIN Padangsidimpuan.

7. Pernah mengajar di Sekolah Muhammadiyah Sapen Yogyakarta.

D. Minat Keilmuan : Peneliti ahli dalam bidang konseling, psikologi, dan

sosial.

E. Karya Ilmiah

1. Tesis, Mengungkap Tragedi Human Trafficking Melalui Pemberian

Layanan Konseling Psikososial di Balai Perlindungan Rehabilitasi

Sosial Wanita Yogyakarta.

2. Skripsi, Peranan Orangtua dalam Membina Perkembangan Emosi Pada

Masa Remaja di Desa Goti Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara.

3. Jurnal, Pemahaman dan Perilaku Keagamaan Generasi Millenial Saat

Ini dan Kaitannya dengan Konseling Sufistik.

4. Jurnal, Antara Emansipasi dan Peran Ganda Perempuan (Analisa Fakta

Sosial Terhadap Kasus Ketimpangan Gender).

5. Jurnal, Relaksasi Untuk Mengatasi Kecemasan Pribadi Pada Mahasiswa

Pascasarjana UIN SUKA Yogyakarta.

6. Artikel, (Counseling and Killed) Pendekatan Person-Centered

Mengungkap Motif Pembunuhan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas

IIB Padangsidimpuan Sumatera Utara.