luka semalam hasina binti harits credit title filekini hanya tinggal kami berdua saja di dalam...

29
Luka Semalam Hasina binti harits CREDIT TITLE Judul : Luka Semalam Penulis : Hasina binti harits Penerjemah : Mata Malaikat Kompilasi ke dalam Ebook Mata Malaikat Ebook Publisher Sukabumi, Minggu, 15 Mei 2011 http://arzellita.wordpress.com DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.................. 01. DUNIA KEDUAKU............... 02. LUKA SEMALAM................ 03. RUMAH ITU DUNIAKU......... 04. SEGALANYA UNTUKMU....... 05. SEBUAH KEPULANGAN........ 06. SUATU KEMAAFAN............ 07. EPILOG........................... ULASAN NOVEL...................... BIBLIOGRAFI......................... DUNIA KEDUAKU "Siappp...!!!" "Terima kasih, Bu." "Sama-sama. Jangan lupa siapkan tugas yang ibu berikan tadi." pinta Bu Halimah, wali kelas tempatku menuntut ilmu.

Upload: buiminh

Post on 09-Apr-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Luka Semalam Hasina binti harits CREDIT TITLE fileKini hanya tinggal kami berdua saja di dalam kelas. Teman-teman yang lain semuanya sudah pulang. "Ah kalo bercanda, pasti kesitu terus.Sudahlah?

Luka Semalam

Hasina binti harits

CREDIT TITLE

Judul : Luka Semalam

Penulis : Hasina binti harits

Penerjemah : Mata Malaikat

Kompilasi ke dalam Ebook Mata Malaikat Ebook Publisher

Sukabumi, Minggu, 15 Mei 2011

http://arzellita.wordpress.com

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................

01. DUNIA KEDUAKU...............

02. LUKA SEMALAM................

03. RUMAH ITU DUNIAKU.........

04. SEGALANYA UNTUKMU.......

05. SEBUAH KEPULANGAN........

06. SUATU KEMAAFAN............

07. EPILOG...........................

ULASAN NOVEL......................

BIBLIOGRAFI.........................

DUNIA KEDUAKU

"Siappp...!!!"

"Terima kasih, Bu."

"Sama-sama. Jangan lupa siapkan tugas yang ibu berikan tadi."

pinta Bu Halimah, wali kelas tempatku menuntut ilmu.

Page 2: Luka Semalam Hasina binti harits CREDIT TITLE fileKini hanya tinggal kami berdua saja di dalam kelas. Teman-teman yang lain semuanya sudah pulang. "Ah kalo bercanda, pasti kesitu terus.Sudahlah?

"Baik Bu!!!" sahut teman-temanku sambil memberi sebuah

senyuman dan diiringi dengan tawa kecil.

Barangkali mereka sudah tidak sabar untuk pulang ke rumah

atau bermain ke tempat lain setelah seharian lelah memeras

otak di sekolah. Kadang-kadang aku ingin menjadi seperti

mereka. Hidup mereka dipenuhi dengan kegembiraan. Alangkah

bahagianya jika aku mampu menjadi seperti mereka. Kalau aku

dapat keluar dari situasi ini, akulah manusia yang paling

bahagia. Namun rasanya semua ini tidak akan terjadi. Mungkin

apa yang telah aku lalui selama ini terlalu sulit atau aku yang

terlalu takut untuk menghadapi kenyataan hidup ini.

Apakah aku terlalu memikirkan tentang kehidupan yang

belum pasti ini? Apa yang pernah terjadi dalam hidupku ini

masih tidak dapat dilupakan? Apa aku seorang yang pendendam

ataukah aku terlalu belajar dari setiap kesalahan? Terlalu

berat untuk ku menghadapinya. Apalagi untuk melupakannya.

Apa yang telah tersurat untukku, aku terima seadanya, andai

itu bisa mengobati hati ini.

Kadang-kadang aku merasa terlalu letih untuk meneruskan

kehidupan ini. Aku hanya berserah kepada-Mu Ya Allah. Andai

inilah ketentuan-Mu.

"Haaah?!!" Aku tersentak dari lamunan. Jantungku terasa bagai

tercabut dari dudukannya ketika seorang sahabatku

mengagetkanku.

"Ah Ana, ngagetin aja. Untung aku ngak punya penyakit

jantung. Hampir aja copot jantungku."

Aku mengurut dada yang berdegup kencang.

Page 3: Luka Semalam Hasina binti harits CREDIT TITLE fileKini hanya tinggal kami berdua saja di dalam kelas. Teman-teman yang lain semuanya sudah pulang. "Ah kalo bercanda, pasti kesitu terus.Sudahlah?

"Suruh siapa juga kamu melamun. Sampai nggak melihat aku

datang. Lain kali ajak, ajak-ajak aku kalau mau melamun

hahaha..." sahut Ana sambil tertawa renyah.

"Mikirin pacar ya?? Hm rupanya dah punya cowok ya? Teganya

kamu ngak cerita ma aku huhuhu." cibir Ana lagi.

"Ah kamu... Nggak ada bosennya mengejekku. Siapa yang punya

cowok?? Emangnya kamu yang tiada hari tanpa cowok. Aku ngak

berminat ma cowok. Buang-buang waktu aja ngak ada

maknanya." cibirku pada sahabat baikku itu.

"Biasa...kan Orang cantik namanya juga. Ya harus punya cowok

banyak lah hahaha." balas Ana

"Emangnya kamu ngak ada yang naksir. Eh bukannya Mamat

naksir kamu, atau hahaha??" lanjut Ana

Kelas yang sunyi seketika menjadi berisik oleh gelak tawa kami.

Kini hanya tinggal kami berdua saja di dalam kelas. Teman-

teman yang lain semuanya sudah pulang.

"Ah kalo bercanda, pasti kesitu terus.Sudahlah? males aku

ngeladeninnya." ucapku sambil mengambil tas dan melangkah

meninggalkan sahabatku itu.

Malas aku melayani cerita dongeng sahabatku itu. Makin

dilayani makin panjang pula ceritanya. Aku tertawa sendiri di

dalam hati.

"Alaah... Janganlah marah adik manis. Aku cuma bercanda kok!!

Tunggu aku Tina..!!"

Aku hanya mencebikkan bibirku ke arahnya.

Itulah Suhana Suhaimi. Sahabat baikku yang selalu

menemaniku ke mana saja ku pergi. Dialah satu-satunya

sahabat yang sangat memahamiku. Kami sudah seperti gula dan

semut.

Page 4: Luka Semalam Hasina binti harits CREDIT TITLE fileKini hanya tinggal kami berdua saja di dalam kelas. Teman-teman yang lain semuanya sudah pulang. "Ah kalo bercanda, pasti kesitu terus.Sudahlah?

Mungkin karena kami mempunyai kisah hidup yang hampir sama,

pernah dilukai oleh orang yang disayangi. Kami menangis dan

tertawa bersama.

"Mau shalat atau makan dulu?"

"Kita makan dulu lah.. Perutku dah keroncongan nich. Setelah

itu, baru kita shalat. Tapi kita ke perpustakaan

dulu, nyimpen tas." jawabku. "Oke, aku ikut aja. Dah telat

nich.."

Kami mempercepat langkah menuju ke perpustakaan. Langit

kelihatan cerah sekali dengan awan-awan yang berarak

memecah kilauan panas mentari seperti ingin melindungi bumi

ini dari pancaran teriknya.

Aku tersenyuman kecil. Inilah duniaku. Dunia ciptaan Tuhan

yang Maha Agung. Setiap hari selepas pulang sekolah aku selalu

menghabiskan waktuku di perpustakaan hingga petang. Ana dan

buku-buku di perpustakaan itulah yang menjadi teman setiaku .

Dan aku adalah penunggu perpustakaan yang setia?

LUKA SEMALAM

Hujan turun dengan derasnya menimpa dedaunan hijau dan

terus jatuh memercik ke tanah gersang.

Air itu mengalir membentuk aliran kecil seolah-olah sungai

yang sedang mengalir lesu membawa sebuah epilog luka yang

maha dalam. Langit yang terbentang luas tanpa tiang diwarnai

dengan pancaran cahaya menakutkan bak kaca yang retak

menjerit memecah gendang telinga. Kesunyian dan keheningan

malam tenggelam dalam amukan itu.

Page 5: Luka Semalam Hasina binti harits CREDIT TITLE fileKini hanya tinggal kami berdua saja di dalam kelas. Teman-teman yang lain semuanya sudah pulang. "Ah kalo bercanda, pasti kesitu terus.Sudahlah?

"Aku tetap dengan keputusanku. Kamu mau setuju atau tidak,

itu bukan urusanku. Aku tetap akan menikah dengan Zaharah.

Toh seorang lelaki diperbolehkan untuk menikahi lebih dari

seorang perempuan. Kenapa kamu sulit menerima kenyataan ini,

Noriah?" Bentak ayah dengan keras.

"Kenapa Abang perlakukan saya seperti ini? Saya sudah

mengorbankan segala-galanya hanya untuk mengabdikan diri

kepada Abang. Saya layani abang bagaikan raja." bergetar

suara umi. Matanya berkaca. Pipi tergenang oleh air mata.

Aku hanya bisa meperhatikan dari dalam kamar. Ada titisan

jernih yang mengalir di pipiku.

Pedih hati ini. Kata-kata itu cukup menusuk jiwa wanita yang

amat aku sayangi itu. Aku tau perkataan ayah itu menorehkan

luka yang maha dalam bagi Ummi. Setiap butir katanya

menusuk jantungku, mengundang bara bagiku, menerkam setiap

sudut perasaanku.

"Kalau Abang tak mau mempedulikan perasaan saya, Abang

fikirkanlah perasaan anak-anak kita. Saya tak ingin anak-anak

kita terluka. Cukuplah abang yang mengecewakan kami selama

ini. Jangan Abang tambahkan lagi kebencian anak-anak. Mereka

sudah cukup kecewa dengan sikap Abang. Jangan Abang

tambahkan lagi racun dalam diri mereka." luap Ummi dengan

penuh kekecewaan.

Ahh.... betapa besarnya kasih Ummi kepada anak-anaknya.

Apakah ayah tidak mempunyai perasaan sedikitpun?

Hatiku merintih pilu. Aku mengerti perasaan Ummi sekarang

ini. Ummi sudah cukup terluka dengan permintaan lelaki yang

amat disayanginya itu. Mana ada seorang wanita yang sanggup

berbagi kasih dengan wanita lain apalagi Ummi sudah lebih lima

Page 6: Luka Semalam Hasina binti harits CREDIT TITLE fileKini hanya tinggal kami berdua saja di dalam kelas. Teman-teman yang lain semuanya sudah pulang. "Ah kalo bercanda, pasti kesitu terus.Sudahlah?

belas tahun menghabiskan sisa hidupnya hanya untuk menjadi

seorang isteri yang setia untuk suaminya. Tidak adakah

permintaan lain dari ayah yang bisa membahagikan kami selain

itu? Aku sebagai anaknya pun tidak bisa menerima sikap ayah

itu. Tidak bisakah ayah mengerti perasaan umi sekarang ini

atau ayah terlalu buta untuk menilai semua itu.

"Ahh.... Aku tidak peduli. Aku adalah ayah mereka. Mereka

wajib patuh pada keputusanku. Kalau mereka menentang, aku

tahu itu pasti kamu yang memprovokasi." ucap ayah.

"Selama ini pun kamu yang menghasut mereka supaya membenci

aku. Apa Kau kira aku tak tahu hah??!!"

"Sampai hati Abang menuduh saya seperti itu."

Ummi memandang sekilas ke arah ku. Ummi sadar bahwa aku

telah memperhatikannya sejak tadi. Aku tahu apa yang umi

fikirkan. Aku tahu siapa yang ayah maksudkan itu. Ya Tuhanku,

berdosakah aku karena telah membenci seorang lelaki yang

selalu saja membuat Ummi menangis? Berdosakah aku karena

memusuhi lelaki itu hanya karena dalamnya sayangku kepada

wanita itu?Berdosakah aku menyayangi Ummi melebihi segala-

galanya? Berdosakah aku? berdosakah aku Ya Allah?

"Jangan fikir kau sudah merasa baik, Noriah. Hati anak bisa

kau racuni dengan kebencian terhadapku."

"Kenapa abang tak menyadari kesalahan abang sendiri?? Seolah

adalah manusia suci yang tak pernah berbuat salah. Selalu kami

yang disalahkan." tuding Ummi dengan pipi basah dengan air

mata kelukaan.

"Jangan berdalih. Aku malas melayani kau dan anak-anak. Aku

adalah suamimu. Kau wajib menurut pada ucapanku. Aku sudah

Page 7: Luka Semalam Hasina binti harits CREDIT TITLE fileKini hanya tinggal kami berdua saja di dalam kelas. Teman-teman yang lain semuanya sudah pulang. "Ah kalo bercanda, pasti kesitu terus.Sudahlah?

membuat keputusan. Aku akan menikah dengan Zaharah.

Muktamad!" keras suara ayah.

"Abang tega memperlakukan kami seperti ini?" rayu ibu penuh

harapan.

Bicara umi terhenti ketika terdengar suara rengekan adikku,

Hakim yang sedang tidur di hujung ranjang. Rengekan itu

semakin keras dan aku segera berlari mendapatkan adik

kecilku yang baru sembilan bulan mengenal dunia ciptaan

Tuhan yang Maha Agung ini.

Ayah bergegas bangun meninggalkan Ummi di ruang tamu yang

sepi sendirian. Pintu dihempasnya dengan kuat.

Braakk?! Serasa tercabut jantungku ini.

"Abang? Abang?" panggil Ummi, Sayu.

Lalu terdengar suara mesin mobil ayahku yang keluar dari

garasi. Lama-kelamaan bunyi itu semakin menghilang ditelan

kegelapan malam. Di luar hujan bertambah deras seolah turut

merasakan emosi ibuku, mungkin ikut simpati dengan nasib

kaluargaku ini. Biarlah ayah pergi daripada terus-terusan

melukai hati wanita kesayanganku itu.

Setiap kata yang tersembur dari mulutnya hanya menambahkan

lagi epilog duka bagi Ummiku.

"Biarkanlah lelaki itu pergi mendapatkan kebahagiaannya."

gumam hati kecilku.

Aku dan Ummi saling berpandangan dengan mata yang berkaca-

kaca. Ummi memeluknya erat Hakim yang sedang ku gendong.

Untuk sesaat, Hakim pun turut memeluk erat Ummi. Dia belum

mengerti apa-apa. Malahan aku sendiri tidak mau dia mengerti

apa-apa pun karena kenyataan ini teramat pedih dan pahit.

Page 8: Luka Semalam Hasina binti harits CREDIT TITLE fileKini hanya tinggal kami berdua saja di dalam kelas. Teman-teman yang lain semuanya sudah pulang. "Ah kalo bercanda, pasti kesitu terus.Sudahlah?

RUMAH ITU DUNIAKU

"Assalamualaikum, umi"

"Waalaikummussalam. Sudah pulang, apa nggak ke

perpustakaan dulu?" Tanya Umi. Mungkin ia hairan melihat aku

pulang lebih cepat hari ini.

"Lagi males. Lagipula Tina rindu pada Ummi," kataku diiringi

tawa kecil.

"Halah... Beneran kangen? Jangan-jangan mau curhat karena

berantem ma pacar hehehe" goda Ummi.

"Ah Ummi... Kayak nggak tau watak anak sendiri aja. Hanya umi

saja buah hatiku. Ngak ada yang kedua, ketiga." Balasku

diiringi dengan tawa.

"Umi masak apa hari ini? Hakim ngak pulang sekolah lagi ya?"

Tanyaku.

"Sudah.. Tapi sudah hilang lagi entah kemana. Mungkin ke

rumah Mak Ida. Biasalah, adik kamu tu, main aja kerjaanya

sampai lupa makan. Pergi mandi sana!! Jangan lupa shalat. Nanti

kita makan sama-sama."

"Baiklah, umiku sayang... Nanti selesai shalat, Tina panggil

Hakim untuk makan bersama." balasku ringkas sambil

meninggalkan umi di dapur.

Lalu aku memanjat anak tangga satu per satu menuju kamarku.

"Alangkah baiknya jika aku dapat berbaring dan tidur dulu. Aku

merasa ranjangku memanggil-manggil namaku, mungki rindu

pada tuannya." cetus hati kecilku.

Tapi aku harus mandi dan solat dahulu. Ummi sudah

menungguku di bawah.

Page 9: Luka Semalam Hasina binti harits CREDIT TITLE fileKini hanya tinggal kami berdua saja di dalam kelas. Teman-teman yang lain semuanya sudah pulang. "Ah kalo bercanda, pasti kesitu terus.Sudahlah?

"Aduh... Perut ini mulai keroncongan." aku mengomel sendirian.

Bahagia sekali aku hari ini. Adikku, Hakim yang tidak habis-

habis bercerita itu dan ini. Ada kalanya tidak masuk akal

ceritanya. Ada saja yang lucunya. Jika tidak disimak nanti ia

merajuk. Dialah teman setiaku di rumah ini. Umi pun asyik

sibuk di dapur. Maklumlah, kakak baru saja cuti. Ada saja yang

hendak dimasaknya.

Kakakku sedang menolong umi di dapur. Sudah dua bulan kakak

tidak pulang. Mungkin ia sibuk.

"Sedang nonton film apa, Tin?" Tanya Kak Joe.

Aku tidak tahu kapan kakak muncul di hadapanku. Tiba-tiba

saja ia sudah berdiri di sebelahku. Di tangannya ada setoples

kue pisang, kue kesukaannya.

"Eh, kak Joe. duduklah. Banyak betul kue nya, kayak bakal

habis sendirian aja." godaku.

"Harus habis lah... Lihat dulu donk yang bikinnya, umi

kesayangan kita kan? Nanti Kita makan sama-sama. Bagus gak

filmnya?"

"Baguslah.... Kalau ngak, buat apa Tina nak tonton." balasku

diiringi tawa kecil.

"Berapa hari disini Kak??" Tanyaku ringkas

"Tiga hari aja dik. Hari Minggu kakak sudah harus berangkat

lagi. Banyak tugas yang harus diselesaikan. Pulang kesini pun

karena kangen sama umi dan kalian."

"Untuk bisa masuk USM harus lulus baik ya kak?"

"Makanya gigihlah berusaha wahai adiku. Sayank!"

"Harus seperti apa pelajarannya, OK atau KO?"

"Mesti Ok donk..!! Tina kan pelajar harapan sekolah. Ops...

harapan negara."

Page 10: Luka Semalam Hasina binti harits CREDIT TITLE fileKini hanya tinggal kami berdua saja di dalam kelas. Teman-teman yang lain semuanya sudah pulang. "Ah kalo bercanda, pasti kesitu terus.Sudahlah?

Aku dan kakak terus tertawa memecah keheningan malam.

"Kalau ada masalah dalam pelajaran jangan malu-malu untuk

bertanya pada kakak.Mumpung kakak ada disini."

Itulah kakakku. Insan yang tidak pernah berhenti memberi

dorongan dan motivasi kepadaku. Aku ingin menjadi seorang

yang berhasil dalam hidupku. Aku mau membuktikan kepada

lelaki itu bahwa kami bisa hidup tanpanya, malah hidup kami

lebih bahagia kini. Ummi pun sudah memiliki butik sendiri,

sekarang ini. Apa yang Ummi sediakan untuk kami sudah lebih

dari cukup. Aku sangat bersyukur kepada-Mu Tuhanku. Engkau

telah melimpahkan rezeki-Mu kepada keluargaku. Alhamdulillah

"Hakim, ayo makan kue." panggil umi.

Hakim menggeleng. Aku tahu benar adikku itu tidak suka makan

pisang. Apapun makanan yang dibuat dari pisang pasti

ditolaknya tanpa berfikir panjang. Dia lebih suka menghabiskan

waktu dengan bermain. Walau begitu, aku akan pastikan setiap

PR sekolahnya sudah disiapkan terlebih dahulu. Selah itu

barulah dia boleh bermain.

"Mengasyikan kalau hari seperti ini. Makan kue sambil nonton

tv." tiba-tiba Kak Joe bersuara.

Aku hanya tersenyum mendengar kata-kata yang terbit dari

mulut Kak Joe. Umi turut merajut senyuman. Kami sekeluarga

terus tenggelam dengan kebahagiaan yang terasa hari ini.

Alangkah bahagianya kami sekeluarga ketika ini. Aku menjadi

lupa dengan kisah lalu yang amat pahit. Setelah ku telan segala

lara ini, aku percaya bahwa hanya Engkaulah satu-satunya yang

tidak pernah mengecewakan hamba-Mu

Page 11: Luka Semalam Hasina binti harits CREDIT TITLE fileKini hanya tinggal kami berdua saja di dalam kelas. Teman-teman yang lain semuanya sudah pulang. "Ah kalo bercanda, pasti kesitu terus.Sudahlah?

Kebahagiaanku saat ini telah menutup sedikit kisah duka itu.

Aku bahagia kini. Rumah ini adalah duniaku dan keluargaku ini

adalah nyawaku.

SEGALANYA UNTUKMU

Memang sulit antukku gambarkan perasaan ini Kecewa, sedih

dan pilu bercampur baur sehingga aku tidak dapat berkata apa-

apa saat ini. Bibirku seakan terkunci, Lidahku kelu untuk

berkata-kata. Aku merasa ingin selalu menangis dan menjerit

sekuatnya agar semua orang tahu perasaanku saat ini. Aku

ingin memuntahkan semua kelukakaan yang telah lama membara

dihidupku ini. Apakah aku sedang bermimpi? Atau hanya ilusi

semata? Namun, aku tau semua ini adalah kenyataan. Sebuah

kenyataan yang amat pahit untuk ku telan.

Keputusan umi untuk menerima lelaki itu kembali ke pangkuan

kami sangat sukar untuk aku terima. Kenapa Ummi sanggup

menerimanya kembali? Sedangkan lelaki itu sudah cukup

mengecewakannya. Aku tidak mengerti, namun aku tahu Ummi

terlalu menyayangi lelaki itu. Aku tidak ingin Ummi berkorban

lagi karena sudah terlalu banyak berkorban untuk lelaki itu dan

Ummi selalu terluka pada akhirnya.

Kenapa ayah kembali lagi pada saat kami mulai melupakannya?

Kenapa? Apa yang keluargaku lalui selama ini telah banyak

memberikan pelajaran kepadaku. Sesungguhnya hanya

Engkaulah yang mengetahui segala apa yang bersarang di dalam

hati ini, tentang kepahitan, ketakutan, kepedihan,

kesengsaraan, kerisauan, kebahagian dan tentang tawa ria.

Tuhanku, apakah aku terlalu belajar dari kesalahan atau aku

Page 12: Luka Semalam Hasina binti harits CREDIT TITLE fileKini hanya tinggal kami berdua saja di dalam kelas. Teman-teman yang lain semuanya sudah pulang. "Ah kalo bercanda, pasti kesitu terus.Sudahlah?

terlalu berhati-hati dengan hidup ini sehingga aku merasa

takut sekali untuk menghadapinya lagi?? Aku takut ini akan

terulang lagi. Ya Allah, Berikanlah petunjuk-Mu.

Aku masih ingat kata-kata yang keluar dari mulut Ummi siang

tadi. Aku tidak tahu apakah itu berita gembira atau

sebaliknya?

"Ayah akan kembali kepangkuan kita, Tina. ?

Wanita yang selama ini sudah cukup banyak berkorban untuk

anak-anaknya itu dengan tenang menyampaikan berita itu. Aku

tersentak dan tertegun. Aku merasa tidak percaya mendengar

kata-kata tersebut. Apakah kata-kata itu hanya sebuah

gurauan? Namun raut wajah Ummi tidak menggambarkan

sedang bergurau. Aku mencoba waspada dari kelukaan yang

mungkin akan datang lagi secara tiba-tiba. Aku tidak mengerti

kenapa berita itu yang harus aku terima pada pagi ini. Apakah

tidak ada berita lain yang lebih bisa membahagiakan aku

sekarang ini?

"Bagaimana dengan Ummi?" Aku bertanya dengan sesekali

mendengus perlahan.

Ummi terdiam. Mungkin mengerti dengan apa yang bersarang di

dalam hatiku atau menyadari bahwa berita itu tidaklah

bermakna bagiku.

Aku mencoba menyembunyikan perasaanku sebab aku tidak

mau umi tersingggung dengan sikapku ini. Aku menghampiri umi

dan duduk disebelahnya. Suasana di ruang tamu menjadi sunyi

seketika.

"Apa pendapat Tina?"

Umi memandangku dengan penuh tanda tanya. Aku tidak mampu

untuk membalas pandangannya dan Akupun tidak mampu untuk

Page 13: Luka Semalam Hasina binti harits CREDIT TITLE fileKini hanya tinggal kami berdua saja di dalam kelas. Teman-teman yang lain semuanya sudah pulang. "Ah kalo bercanda, pasti kesitu terus.Sudahlah?

menjawab pertanyaannya yang menurutku sangat sulit ku

jawab. Hatiku sangat kecewa.

"Ayah sudah banyak berubah Tina. Dia ingin menebus

kesalahannya selama ini. Lagipula ayah sudah bercerai dengan

wanita itu. Ayah tak bahagia dengan perkawinannya itu. Semua

itu adalah kesalahan besar bagi ayah, meninggalkan kita dan

menikah dengan wanita itu. Ayah ingin kembali ke pangkuan

kita Tina, ? jelas umi

"Jadi, Ummi mau balikan lagi?" Tanyaku.

"Ummi hanya memikirkan anak-anak Ummi. Ummi tahu anak-

anak Ummi menginginkan sebuah keluarga yang sempurna dan

bahagia seperti orang lain. Ummi tidak ingi anak-anak Ummi

hidup tanpa seorang ayah di sisinya. Umi tidak ingin kalian

kehilangan kasih sayang seorang ayah. Ummi ingin anak-anak

Ummi bahagia seperti orang lain. Umim....." Ummi tidak dapat

meneruskan kata-katanya.

Ahh aku tahu apa yang Ummi mau katakan. Ummi pasti mau

menerima ayah kembali. Mataku mula berkaca-kaca. Hatiku

amat pedih sekali seperti diiris dengan pisau.

Ingin menebus kesalahan dulu. Kasih sayang seorang ayah?aku

lebih bahagia tanpanya. Jerit hati kecilku.

"Tapi Ummi, sanggupkah Ummi menerima lelaki yang telah

banyak mengecewakan kita selama ini? Apakah umi telah lupa

semua itu? Anak-anak umi lebih bahagia tanpanya sekarang.

Kita dapat hidup tanpanya selama ini. Malah hidup kita

sekeluarga lebih baik jika dibandingkan dengan dulu. Kenapa

kita menggadaikan semua ini hanya untuk menerima ayah

kembali? Kenapa umi?" Bergetar suaraku tidak dapat menahan

kesedihan yang selama ini aku coba lupakan.

Page 14: Luka Semalam Hasina binti harits CREDIT TITLE fileKini hanya tinggal kami berdua saja di dalam kelas. Teman-teman yang lain semuanya sudah pulang. "Ah kalo bercanda, pasti kesitu terus.Sudahlah?

"Kenapa dia kembali lagi setelah dia tumbuhkan benih-benih

kebencian dalam diri Tina, umi. Tina ngak bisa.." Suaraku

tersendat karena tidak dapat menahan kesedihan. Aku tidak

dapat meneruskan kata-kataku lagi. Air mataku mengalir

dengan deras. Aku tidak bisa menahan perasaanku lagi

sekarang ini. Aku tidak mau umi terluka mendengar setiap

butir bicaraku. Kulihat Ummi turut menangis.

"Ummi faham perasaan Tina. Umi tau Tina nggak bisa

memaafkan ayah tapi sampai kapan Tina mau terus begini,

menyimpan dendam yang tak menguntungkan siapapun?? Malah

Tina sendiri yang akan terseksa." bujuk Ummi sambil menyeka

air mataku.

"Tina harus belajar memaafkan ayah. Jika Ummi bisa

melakukannya, kenapa Tina ngak bisa? Ummi tahu, anak umi

seorang yang kuat. Ummi tahu anak Ummi bukanlah seorang

yang kejam sehingga tidak bisa memaafkan orang lain. Dendam

bisa memakan diri sendiri, Tina. Ummi menyayangi anak-anak

Ummi. Tina harus ingat, ayah juga menyayangi anak-anaknya.

Karena sayangilah ayah yang sadar akan kesalahannya dan mau

berubah. Ayah perlu dukungan kita, Tina."

"Tapi umi..."

"Sudahlah Tina. Ummi tidak akan memaksa Tina. Umi faham

perasaan Tina. Mungkin Tina perlukan waktu untuk menerima

semua ini."

"Ummi...." panggilku.

"Ya sayang?"

"Tina akan coba, jika ini dapat membahagiakan Ummi. Ummi

rujuklah kembali dengan ayah. Tina akan mencoba

memaafkannya. Tina akan mencoba umi."

Page 15: Luka Semalam Hasina binti harits CREDIT TITLE fileKini hanya tinggal kami berdua saja di dalam kelas. Teman-teman yang lain semuanya sudah pulang. "Ah kalo bercanda, pasti kesitu terus.Sudahlah?

"Tina..." Sebelum sempat umi menghabiskan kata-katanya aku

telah memeluk Ummi erat-erat dengan airmata yang

membanjir.

"Tina hanya ingin Ummi bahagia. Tina terima apapun keputusan

Ummi. Maafkan Tina kalau kata-kata Tina tadi melukai hati

Ummi. Tina menyayangi Ummi."

"Terima kasih, Tina."

"Tina akan mencoba Ummi" Aku mencoba meyakinkan Ummi

sekali lagi walaupun aku sendiri tidak yakin dapat melakukan itu

semua.

"Maafkan Tina, Ummi. Tina tidak mampu lakukan itu semua."

Getus hati kecilku.

Aku dan Ummi terus berpelukan melepaskan segala duka yang

kami pendam selama ini. Aku dapat merasakan kehangatan

kasih sayang Ummi ketika ini, wanita yang sangat berarti dalam

hidupku. Terima kasih Ummi. Terima kasih karena tidak pernah

berhenti mencurahkan kasih sayang dan perhatianmu untuk

anak-anakmu. Anakmu

melakukan ini semua hanyalah karenamu, andai ia bisa

membahagiakanmu. Kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku juga.

Selama aku berpijak di bumi ini, selama itu pula aku tidak akan

berhenti melakukan apa saja untuk kebahagiaannya.Segalanya

adalah untukmu, umi.

SEBUAH KEPULANGAN

Aku tidak tahu mengapa aku begitu gelisah hari mi Setiap

sudut kamar"'tidur aku rasakan sedang mentertawakanku. Aku

bingung. Dapatkah aku menerima kepulangan lelaki itu?

Page 16: Luka Semalam Hasina binti harits CREDIT TITLE fileKini hanya tinggal kami berdua saja di dalam kelas. Teman-teman yang lain semuanya sudah pulang. "Ah kalo bercanda, pasti kesitu terus.Sudahlah?

Dapatkah aku menunaikan janjiku pada Ummi? Dapatkah aku

hidup bersamanya lagi? Aku begitu resah. Ketakutan terus

menyelinap masuk ke dalam setiap sudut diri ini. Takut epilog

duka semalam berulang lagi.

Tuhan tolong aku. Aku harus kuat demi Ummi. Aku harus

menunaikannya.

"Entahlah Ana. Sampai sekarang aku ngak bisa lupa. Mungkin

aku takut menghadapi masa depan yang tak pasti ini." curhatku

penuh perasaan pada sahabatku, Ana.

"Kamu wajib mencoba memaafkan ayahmu, Tina."

"Sampai kapan kamu mau menyimpan dendam? Sampai kapan

juga kamu akan terus hidup begini? sehingga semua lelaki kau

jadikan musuh," sahut Ana lagi.

Kadangkala aku ingin menjadi dirimu, Ana. Walaupun kami punya

kisah yang sama, namun dia tetap kuat. Malah, semua itu tidak

mempengaruhi hidupnya.

Ana pernah mengatakan kepadaku, buat apa kita perlu

mengorbankan diri kita hanya karena kesalahan orang lain. Kita

tidak perlu mengorbankan masa depan kita karena kesalahan

mereka. Malah, kita perlu bangkit dari kekecewaan untuk

menggapai masa depan yang gemilang. Aku harus berpedoman

pada kata-kata itu. Aku harus menjadi lebih kuat.

"Tina cepat turun. Ayah dan Ummi sudah sampai nich...!!"

Aku tersentak dari lamunan ketika mendengar suara Kak Joe

memekik memanggil namaku.

Keadaan di bawah sungguh riuh. Mungkin menyambut dan

merayakan kepulangan ayah. Entah kenapa kakiku terasa berat

untuk melangkah. Aku mengatur langkahku menuruni anak

tangga. Aku mencoba menyembunyikan perasaanku saat ini. Aku

Page 17: Luka Semalam Hasina binti harits CREDIT TITLE fileKini hanya tinggal kami berdua saja di dalam kelas. Teman-teman yang lain semuanya sudah pulang. "Ah kalo bercanda, pasti kesitu terus.Sudahlah?

tidak mau Ummi tersinggung dengan sikapku ini. Tanpa sadar

aku telah berdiri berhadapan dengan Ummi dan ayah. Hatiku

menjadi gundah. Apakah yang harus aku katakan? Hatiku terus

menjerit. Tuhan tolonglah hamba-Mu ini.

"Tina, salam ayah dan Ummi," Kak Joe berbisik di telingaku.

Kak Joe mengerti perasaanku ketika kini.

Kemudian aku menyambut tangan ayah, menyalaminya dan

mencium tangan yang selama hampir tujuh tahun sudah tidak

aku sentuh. Lalu aku menyambut pula tangan Ummi,

memeluknya erat. Pandanganku mulai berkaca. Aku tidak dapat

menahan lagi perasaanku ini. Tanpa sadar tetesan

jernih sudah mulai mengalir membasahi pipiku. Aku rasakan

begitu pilu sekali. Umi menguatkan lagi pelukannya untuk

memberi kekuatan kepadaku. Semua pandangan terarah

kepadaku.

Umi mendekatkan mulutnya ke telingaku lalu berkata secara

berbisik, "Kuatkan semangat, Tina. Ummi dengan ayah

senantiasa menyayangi kamu semua."

"Setelah itu. Mari kita makan. Semua orang sudah menunggu."

tutur Bibi Ima, adik umiku yang baru saja menikah empat bulan

lalu.

Ummi menyeka air mataku. Ayah hanya memperhatikan sikapku

dan umi. Sesekali aku memandang ke arah ayah. Aku selalu

melarikan pandangan mataku jika ayahpun sedang

memandangku. Ada senyuman yang terukir di bibir ayah. Sudah

lama aku tidak melihat senyuman itu.

"Sudahlah, mari kita makan. Tidak baik membiar orang

menunggu," ayah mengatur katanya.

Page 18: Luka Semalam Hasina binti harits CREDIT TITLE fileKini hanya tinggal kami berdua saja di dalam kelas. Teman-teman yang lain semuanya sudah pulang. "Ah kalo bercanda, pasti kesitu terus.Sudahlah?

Aku hanya mengikuti langkah Ummi menuju meja makan.

Masing-masing sudah tidak sabar lagi untuk menahan selera,

barangkali tidak tahan menahan lapar. Keadaan yang tadinya

keheningan menjadi ramai. Masing-masing bercerita dengan

ceritanya masing-masing. Mungkin gembira dengan bersatunya

kembali keluargaku. Sedikit banyak perasaanku telah terobati

dengan suasana kali ini. Disetiap sudut aku dapat merasakan

sedang ikut merayakan kepulangan ayahku ke pangkuan

keluarganya.

Tanpa ku sadari sebuah senyuman terukir di bibirku. Hatiku

berbunga riang melihat ibu tidak henti-henti mengukir

senyuman dah tadi. Aku tahu Ummi sedang bahagia saat ini.

"Tina akan mencoba Ummi. Tina takkan mengecawakan umi.

bathinku.

SUATU KEMAAFAN

Sudah lebih dua bulan ayah kembali ke pangkuan kami: tetapi

aku masih tidak dapat menyesuaikan diri. Sukar untuk

ku memulai kehidupan baru ini dan melenyapkan segala

kenangan lalu yang begitu pahit dalam kehidupanku. Aku

merasa begitu asing dengan kehidupan baru ini. Apakah aku

terlalu belajar dari kesalahan ataukah aku seorang yang

pendendam?

Ayah pergi pada saat kami memerlukannya dan dia kembali lagi

ketika kami telah bahagia tanpanya. Ya Allah, apakah ini satu

hukuman ataukah suatu anugerah? Fikiranku sangsi.

Page 19: Luka Semalam Hasina binti harits CREDIT TITLE fileKini hanya tinggal kami berdua saja di dalam kelas. Teman-teman yang lain semuanya sudah pulang. "Ah kalo bercanda, pasti kesitu terus.Sudahlah?

Ahh.... Aku mengeluh panjang. Mataku sulit dipejamkan malam

ini. Aku merasa gelisah, seperti ada sesuatu yang buruk akan

terjadi. Jam di sebelahku sudah menunjukkan pukul 2.30 pagi.

Aneka perkara bermain di fikiranku. Ketakutan, kerisauan dan

lain-lain. Aku membaca surah al-Fatihah, Al ikhlas, Al Falaq, An

nas berulang kali, namun aku masih tidak dapat

memejamkankan mata ini. Malah, perasaanku semakin tak

karuan. Ketakutan semakin menyelubungi hati ini. Aku tidak

pernah merasa seperti ini.

Kemudian aku menggapai Al-Quran dan meletaknya di sebelah

bantal. Baru saja hendak melelapkan mata, aku mendengar

bunyi sesuatu di arah jendela kamarku. Aku hanya

memperhatikan dari dalam kamar. Aku tak berani untuk

mendekati jendela, apalagi turun dari ranjang ini.

Dadaku semakin bergemuruh seolah aku dapat mendengar

debaran jantung ini. Apa lagi ujian dari-Mu Tuhanku?

Aku mencoba mengamati apa yang ada di balik jendela itu,

namun aku tidak dapat melihat apa-apapun. Keadaannya gelap

sekali.

"Mungkin kucing" Fikirku mencoba menenangkan diri.

Aku kembali merebahkan badan dan memejam mata ini. Entah

kenapa aku masih saja merasa gelisah. Kembali ku lemparkan

pandanganku ke arah jendela.

"Astarfirruallahalazim." Aku begitu terkejut ketika melihat

daun jendela tiba-tiba saja sudah terbuka, padahal aku telah

menutup dan menguncinya sebelum tidur tadi.

Dadaku kembali berdebar kencang. Aku merasa takut sekali.

Lidahku kelu tidak bisa berkata-kata. Aku hanya mampu

berdoa saja. "Ya Allah, Engkau lindungilah hamba-Mu ini, amin."

Page 20: Luka Semalam Hasina binti harits CREDIT TITLE fileKini hanya tinggal kami berdua saja di dalam kelas. Teman-teman yang lain semuanya sudah pulang. "Ah kalo bercanda, pasti kesitu terus.Sudahlah?

Aku melihat kelihatan seorang lelaki memasuki kamarku melalui

jendela disertai bau busuk yang tercium oleh hidungkan.

Namun, aku begitu takut untuk bersuara atau menjerit

memanggil ayahku. Aku takut lelaki itu bertindak

agresif jika aku menjerit. Aku hanya memperhatikan tindak

tanduknya sambil pura-pura tertidur.

Lelaki itu berjalan ke arah lemari. Wajahnya tak dapat ku lihat

dengan jelas karena keadaannya gelap sekali.

Aku hanya memikirkan nyawaku saat ini. Aku hanya mampu

berdoa meminta pertolongan pada Tuhan. Fikiranku

menerawang jauh memikirkan ajalku yang mungkin akan

berakhir pada hari ini.

Ya Allah... jauhkanlah aku dari malapetaka ini. Jika memang

sampai ajalku sudah dekat, maka ambillah nyawa ini dengan

baik.

Aku juga berdoa kepada Tuhan agar lelaki itu tidak menyadari

kehadiranku ketika ini walau mungkin harapanku ini hanyalah

khayalan semata.

"Ambillah apa yang kau mau, tapi jangan kau ganggu aku,"

ucapku dalam hati.

Tiba-tiba saja lelaki itu berjalan ke arah ranjang tempat aku

berbaring.

Ya Allah lindungilah hamba-Mu ini.

Lelaki itu menyentuh ujung kakiku perlahan. Barangkali ingin

mengetahui aku terjaga ataupun masih nyenyak tertidur. Ia

pun menyentuh lenganku. Aku semakin takut.

Kemarahanku meledak ketika ia terus menyentuh bagian

tubuhku yang lain. Pantang bagiku seorang lelaki yang tidak

memiliki ikatan apa-apa denganku, menyentuhku.

Page 21: Luka Semalam Hasina binti harits CREDIT TITLE fileKini hanya tinggal kami berdua saja di dalam kelas. Teman-teman yang lain semuanya sudah pulang. "Ah kalo bercanda, pasti kesitu terus.Sudahlah?

"Mau apa, hah?!" jeritku.

Ku lihat lelaki itu terkejut dengan teriakanku. Secepat kilat ia

berlari menuju jendela dan hilang ditelan kegelapan malam.

Aku berlari menuju kamar Ummi. Pintu kamarnya ku ketuk

keras sekali sambil menjerit memanggil-manggil ayah.

"Ada apa Tina? Apa yang jadi?" Tanya ayah.

"Ada pencuri masuk kamar Tina." jawabku lemah.

Ayah memelukku. Ketakutan yang aku rasakan sedikit demi

sedikit hilang dalam pelukannya. Aku dapat merasakan kasih

sayang ayah yang maha dalam ketika dalam pelukannya. Ummi

memburu ke arahku.

"Tina tidak apa-apa?" Ummi bertanya padaku.

"Tidak apa-apa, Ummi." Suaraku bergetar menjawab

pertanyaan Ummi itu.

Umi masih belum puas dengan jawabanku. Sehingga beliau

terus menanyaiku. Aku hanya menggelengkan kepala berulang

kali. Air mataku semakin deras keluar. Ayah masih memelukku

erat melihat keadaanku dan mencoba menenangkan keadaan.

"Sudahlah... Tina cuma shock, Jangan kita tanyai banyak-

banyak dulu." kata ayah cuba menenangkan aku dan Ummi.

"Coba lihat Hakim di kamarnya, Nor." pinta ayah.

Ummi melihat Hakim, takut terjadi apa-apa kepadanya. Ayah

pun memeriksa keadaan rumah untuk memastikan keadaan

benar-benar aman untuk kami sekeluarga. Setelah itu ayah

menghubungi pihak polisi untuk mendapatkan bantuan

keamanan.

Tiba-tiba aku merasakan bahwa apa yang baru saja terjadi

barusan adalah suatu petunjuk dari Allah s.w.t. Aku sadar kini,

orang yang terlintas di fikiranku saat aku dalam ketakutan

Page 22: Luka Semalam Hasina binti harits CREDIT TITLE fileKini hanya tinggal kami berdua saja di dalam kelas. Teman-teman yang lain semuanya sudah pulang. "Ah kalo bercanda, pasti kesitu terus.Sudahlah?

adalah ayah. Itulah nama yang keluar daripada mulutku ketika

aku menjerit memanggilnya. Terima kasih Ya Allah. Engkau

telah menunjukkan aku jalan untuk memberi maaf pada ayah.

Aku bersyukur kepada-Mu.

Keesokan harinya ayah memberitahu aku dan Ummi bahwa

pihak kepolisian sudah menangkap lelaki yang masuk rumahku

itu. Aku dan Ummi cukup terkejut ketika ayah yang

menceritakan, bahwa pencuri itu adalah seorang residivis yang

sering keluar masuk penjara karena kasus yang sama.

"Betulkah Bang?" Tanya Ummi

"Ya... pihak kepolisian yang menjelaskannya pada abang tadi.

Kalau ngak salah lelaki itu berasal dah Sabah. Tinggal di

Semenanjung baru lima bulan ini,"

"Oh, begitu."

Aku hanya mendengarkan saja percakapan ayah dan Ummi,

sebab aku tidak tahu apa yang harus aku katakan saat ini. Ayah

juga telah menceritakan kejadian ini pada Kak Joe. Kak Joe

sangat terkejut mendengar kabar tersebut. Hakim juga sudah

tidak berani lagi bermain sendirian di luar rumah. Ummi dan

ayah sangat bersyukur karena tidak terjadi sesuatu yang

buruk kepadaku. Aku bersyukur kepada Tuhan

karena melindungiku. Aku yakin Allah senantiasa bersama

hamba-Nya.

"Tumben Tina diam aja?" Tegur umi.

"Mungkin Tina masih trauma. Tina jangan takut ya? Ayah dan

Ummi sentiasa ada di samping Tina. Ayah bersyukur sekali

tidak terjadi apa-apa pada Tina."

Aku ingin menangis ketika mendengar kata-kata yang keluar

dari mulut ayah. Ada sekeping senyuman yang terukir di bibir

Page 23: Luka Semalam Hasina binti harits CREDIT TITLE fileKini hanya tinggal kami berdua saja di dalam kelas. Teman-teman yang lain semuanya sudah pulang. "Ah kalo bercanda, pasti kesitu terus.Sudahlah?

lelaki itu. Dialah lelaki pertama yang aku kenal. Dialah lelaki

pertama yang aku panggil ketika Ummi melahirkanku. Lelaki itu

adalah ayahku. Air mataku mengalir tanpa diduga.

"Kenapa Tina menangis? Sudah jangan takut. Penjahatnya

sudah tertangkap kok.!!" bujuk ayah.

Umi hanya memandangku.

"Tina minta maaf ayah. Tina...." Aku tidak dapat meneruskan

kata-kata karena tidak dapat menahan kesedihan. Suaraku

bergetar.

"Maaf atas apa? Perasaan Tina ngak berbuat salah apa-apa

pada ayah." tanya ayah heran.

"Tina minta maaf karena membenci ayah selama ini. Tina minta

maaf ayah."

Kemudian aku menggapai tangan ayah dan menciumnya. Aku

merasa sangat bersalah karena telah membenci ayah selama

ini. Aku sangat menyesal karena selama bertahun-tahun aku

memusuhinya. Ya Allah... Ampunilah dosa-dosaku ini.

"Sudahlah Tina. Tina tidak bersalah. Ayah lah yang seharusnya

minta maaf pada kalian sebab ayah telah banyak melukai hati

Ummi dan kalian. Selama ini ayah salah menilai mana permata,

dan mana kaca. Ayah minta maaf, Tina."

Aku melihat ada air mata jernih yang mengalir di pipi ayah.

Akupun memeluk ayah dan Ummi. Aku tidak dapat menahan

kesedihan ini. Ummi ikut menangis. Hatiku kini berbunga,

mekar kuntumnya membawa sinar kebahagiaan. Aku bahagia

kini.

EPILOG

Page 24: Luka Semalam Hasina binti harits CREDIT TITLE fileKini hanya tinggal kami berdua saja di dalam kelas. Teman-teman yang lain semuanya sudah pulang. "Ah kalo bercanda, pasti kesitu terus.Sudahlah?

Sudah setahun lebih aku berada di Universitas Pendidikan

Sultan Idris ini. "Dulunya aku begitu sulit untuk menyesuaikan

diri di sini, tetapi kini Alhamdulillah, aku tidak lagi merasa

janggal, bahkan aku merasa menjadi lebih berdikari di sini. Aku

sudah mulai mampu beradaptasi dengan bumi Tanjong Malim ini.

Dahulu duniaku hanyalah rumah dan sekolah. Sekarang aku

sadar, duniaku tidaklah sesempit itu.

"Hello...Assalamualaikum Ummi."

"Waalaikummussalam" Ku dengar suara Ummi di ujung telpon

sana.

"Bagaimana kabar Ummi ,ayah dan Hakim sehat kan?" Tanyaku

ingin tahu.

"Alhamdulillah, Kami semua sehat. Tina juga sehat kan?"

"Sehat, Ummi," jawabku pendek.

Aku dan umi kemudian berbincang tanpa arah melalui telepon.

Inilah rutinitasku disetiap akhir pekan. Aku akan menghabiskan

waktu malamku dengan menghubungi keluarga di kampung. Ada

saja cerita yang mau aku sampaikan pada Ummi dan ayah.

Tentang pelajaran, teman-teman, dosen yang cerewet dan

banyak lagi yang ingin aku bagi bersama.

Kini, aku sangat bahagia dan semoga kebahagiaan ini tidak akan

lagi hilang dari hidupku. Amiiin.

Kebahagiaan yang ada didunia ini hanyalah bersifat sementara.

Walau begitu, nikmati kebahagiaan itu selagi kita

merasakannya. Sesungguhnya kebahagiaan itu tidak pernah

meninggalkan kita, tetapi kita sendiri yang selalu lupa untuk

menjaganya. Malah, kita yang lari meninggalkan kebahagiaan

itu.

Page 25: Luka Semalam Hasina binti harits CREDIT TITLE fileKini hanya tinggal kami berdua saja di dalam kelas. Teman-teman yang lain semuanya sudah pulang. "Ah kalo bercanda, pasti kesitu terus.Sudahlah?

Hargailah sesuatu yang kita miliki, agar kita jangan menyesal

nanti. Kebahagiaan adalah anugerah dari Allah. Jagalah ia

seperti menjaga nyawa kita sendiri.

Kehidupan yang singkat ini sepatutnya dipenuhi dengan

kebahagiaan dan keindahan, bukannya penuh dengan

kekecewaan dan kepahitan. Kehidupan ini memang dipenuhi oleh

kekejaman dan kesulitan. Jika kita tidak kuat, pasti kita akan

menjadi pecundang di pertengahan jalan, tenggelam dalam

lautan yang luas, lemas dalam alunan gelombang kehidupan ini

dan kalah sebelum sempat berjuang. Oleh sebab itu, kita harus

tabah menempuhnya. Biar setinggi apapun kita harus

menggapainya. Biar sejauh apapun perjalanan itu, kita harus

melaluinya. Biar seluas lautan kita harus merenanginya. Biarpun

sukarnya sebuah perjuangan itu, kita harus menguatkan tekad,

kita harus meneruskan kehidupan ini dan membuktikan bahwa

semua ini bukanlah

penghalang untuk menjejakkan langkah menuju masa depan

yang gemilang.

Kehidupan ini adalah sebuah perjuangan yang akan menuju

sebuah titik akhir. Hanya mereka yang tabah saja, yang dapat

membina masa depan yang indah. Tiada kemenangan tanpa

perjuangan. Jangan menjadikan kesalahan orang lain sebagai

penyebab kegagalan kita. Tiada guna kita mengorbankan masa

depan hanya karena kesalahan orang lain. Jadikanlah kesalahan

lalu sebagai dorongan dan motivasi untuk menggapai

kesuksesan.

-TAMAT-

Page 26: Luka Semalam Hasina binti harits CREDIT TITLE fileKini hanya tinggal kami berdua saja di dalam kelas. Teman-teman yang lain semuanya sudah pulang. "Ah kalo bercanda, pasti kesitu terus.Sudahlah?

ULASAN NOVEL

1.0 Kesan psikologi dan emosi korban perceraian.

1.1 Menurut kajian David Mahl, University of Texas, perceraian

orangtua dapat memberi kesan pada perkembangan emosi

anak-anak ketika ia dewasa. Hal ini jelas tergambar dalam diri

Tina. Tina menganggap semua lelaki adalah musuhnya, terutama

adalah ayahnya yang telah meninggalkan keluarganya karena

menginginkan wanita lain. Di samping itu, Tina juga telah

menjadikan dunianya begitu sempit. Dunianya hanyalah

keluarga dan sekolahannya. Keadaan ini telah memaksa Tina

menjadi seorang yang pendendam.

1.2 Tina juga mengalami kebimbangan dalam dirinya.

Kebimbangan (anxiety) adalah penting dalam teori psikoanalisis

Freud. Menurut Sigmund Freud, kerisauan ialah suatu situasi

tegang yang memotivasi seseorang untuk bertingkah laku.

Terdapat tiga jenis kebimbangan, iaitu:

• Kebimbangan realiti yaitu Kebimbangan yang ditimbulkan oleh

ketakutan pada dunia

nyata.

Kebimbangan neurotik yaitu Ketakutan yang berasal dari

perasaan yang tidak dapat menahan naluri untuk melakukan

suatu keburukan moral.

Kebimbangan moral Timbul ketika seseorang melakukan

sesuatu yang melawan hati kecilnya.

Page 27: Luka Semalam Hasina binti harits CREDIT TITLE fileKini hanya tinggal kami berdua saja di dalam kelas. Teman-teman yang lain semuanya sudah pulang. "Ah kalo bercanda, pasti kesitu terus.Sudahlah?

Dalam hal ini, Tina telah mengalami tahap kebimbangan realiti

dan moral. Pada tahap kebimbangan realiti, Tina takut untuk

berhadapan dengan masa depannya yang belum pasti. Dia

trauma dengan peristiwa hitam dalam hidupnya akan terulang

lagi, yaitu dikecewakan oleh orang yang ia sayangi. Tina juga

takut untuk menerima ayahnya kembali karena ragu ayahnya itu

akan meninggalkan keluarganya sekali lagi.

Pada tahap kebimbangan moral pun, Tina selalu berada dalam

keadaan gelisah ketika ayahnya kembali ke pangkuan

keluarganya. Situasi ini terjadi karena Tina terpaksa menerima

ayahnya hanya untuk membahagiakan ibunya, sedangkan dia

sendiri tidak dapat menerima ayahnya kembali. Di sini, Tina

telah melakukan satu tindakan yang berlawanan dengan

kemauannya. Hal ini telah menyebabkan terjadinya konflik

dalam diri Tina.

2.0 Mekanisme membela diri ( Self Defence Mechanism )

Dalam teori Freud, mekanisme membela diri untuk melindungi

seseorang dari tekanan perasaan dan kerisauan yang dianggap

sebagai reaksi normal terhadap tekanan perasaan yang dialami.

Mekanisme membela diri yang digunakan oleh Tina di dalam

novel ini adalah dalam situasi sublimasi (sublimation). Sublimasi

ialah situasi dimana seseorang menukar suatu kekecewaan pada

suatu tingkah laku yang bermoral dan dipandang tinggi oleh

masyarakat. Dalam hal

ini, Tina yang kecewa dan terluka dengan sikap ayahnya telah

menjadikan peristiwa pahit itu sebagai rangsangan (stimulus)

dan sumber inspirasi dalam pelajarannya. Tina ingin

membuktikan kepada ayahnya bahwa dia sekeluarga bisa hidup

Page 28: Luka Semalam Hasina binti harits CREDIT TITLE fileKini hanya tinggal kami berdua saja di dalam kelas. Teman-teman yang lain semuanya sudah pulang. "Ah kalo bercanda, pasti kesitu terus.Sudahlah?

tanpa kehadiran ayahnya, malah kehidupan mereka jauh lebih

baik. Tina telah menjadikan luka semalam itu sebagai satu

motivasi dalam hidupnya untuk meraih kesuksesan dalam

hidupnya.

3.0 Hubungan kekeluargaan dalam Islam.

Berapa kalipun air dibelah, ia tidak akan putus adalah

perumpamaan yang sering digunakan untuk menggambarkan

kekuatan ikatan silaturrahim antara ahli keluarga. Dalam al-

Quran dan hadis berkali-kali disebutkan betapa pertalian

dalam keluarga sangat penting. Malah, Nabi Muhammad s.a.w

pernah menyatakan bahwa orang yang sengaja memutuskan

ikatan silaturrahim, ia tidak termasuk umatnya. Dalam hal ini,

perkara ini ada dibangkitkan dalam perhubungan Tina dan

keluarganya. Dapat di lihat di sini betapa Kak Joe dan ibu Tina

senantiasa memberi semangat dan kekuatan kepadanya untuk

melihat masa depan dengan cobaan hidup.

Selain itu, hubungan antara seorang ayah dengan anaknya juga

tidak akan terputus walaupun orangtua telah berpisah. Pada

mulanya, Tina tidak dapat menerima kehadiran ayahnya

kembali. Namun, Tina telah mengubah sikapnya dengan

memaafkan ayahnya ketika menyadari hakikat ini. Bahkan dia

telah memohon maaf karena sikapnya itu. Tina merasa sangat

berdosa sekali karena memusuhi ayahnya selama ini.

BIBLIOGRAFI

Aina Emir (2004) Seharum Kasih. Shah Alam: Alaf 21

Sendirian Berhad.

Page 29: Luka Semalam Hasina binti harits CREDIT TITLE fileKini hanya tinggal kami berdua saja di dalam kelas. Teman-teman yang lain semuanya sudah pulang. "Ah kalo bercanda, pasti kesitu terus.Sudahlah?

Carolyn Keene (2000). Nancy Drew: False Impressions. Great

Britain: Pocket Books.

Norhayati Berahim (2001). Egois. Petaling Jaya: Alaf 21

Sendirian Berhad.

Norzailina Nordin (2002). Untukmu Permata Hatiku. Petaling

Jaya: Alaf 21 Sendirian Berhad.

Shahnon Ahmad (1998). Seluang Menodak Baung. Kuala

Lumpur: Utusan Publications & Distributors Sdn. Bhd. Suppiah

Nachiappan, Ramlah

Jantan & Abdul Aziz Abdul Shukor (2008). Psikologi

Pendidikan. Shah Alam: Oxford Fajar Sdn. Bhd.

William Shakespeare (2004). The Winter?s Tale. New Delhi:

Fortune Books.