leng kap

125
BAB I ETIKA DAN HUKUM DALAM KEPERAW A TA N GAW A T DARURAT I. Pendahuluan Etik merupakan prins ip yang menyang kut baik dan buruk dalam hubungan dengan orang lain, sedangkan hukuni menyangkut prinsip benar dan salah. Etik merupakan studi tentang  perilaku, karakter dari motif yang baik serta ditekankan pada penetapan apa yang baik dan  berharga bagi semua orang. Secara umum, terminologi etik dan moral aclalah sama, Etik memiliki terminologi yang  berbeda den gan moral bila istilah etik mengarahkan terminologinya untuk penyelidikan filosofis ata u kaj ian tentang mas ala h atau dil ema ter tent u. Mor al mendes kri psi kan per ila ku akt ual, kebiasaan dan kepercayaan sekelompok orang atau kelompok tertentu. Etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara hidup, sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip dan sta nda r seseor ang yang mempeng aruhi per ila ku profes ion al. Eti k mer upa kan ist ila h yang digunakan untuk merefleksikan apa yang seharusnya manusia berperilaku terhadap orang lain. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri, melainkan membutuhkan hidup  bersama dalam masyarakat. Dalam melaksanakan hidup bermasyarakat tersebut, berlangsung interaksi yang intensif antar anggota masyarakat. Agar interaksi berlangsung tanpa benturan dan dapat mendatangkan manfaat optimal, diperlukan adanya pengaturan berprilaku setiap warga masyarakat Bentuk pengaturan prilaku yang dimaksud banyak macamnya, untuk masyarakat  profesi kesehatan antara lain tercantum dalam ! "ode et ik pr of es i kese hatan. "ode etik profesi kesehatan mencakup aturan dan etika yang dipakai dalam dunia kesehatan. Aturan ini juga mencakup tananan perilaku sebaiknya seorang perawat baik ditempat kerja maupun didalam masyarakat. ! #ukum kesehatan. #uku m kes ehat an mencakup aturan$at uran dalam bidang med is yang mencaku p car a melakukan suatu tindakan kepada korban. #ukum kesehatan ini diberlakukan baik kepada dokter maupun perawat. II. Kod e Etik Pro fei Keeh ata n Etik berasa l dari kata %ethic s& yang berar ti prinsip moral (moral e principles) atau aturan  berprilaku (rules of conduct). 'rinsip moral dan(atau aturan berprilaku tersebut dihimpun dalam suatu pedoman ) code* yang disebut kode etik (code of ethics*. "ode etik adalah suatu pedoman yang mengan dung norma$norma dalar a berpr ilaku . "ode etik yang berlaku untuk warga profesi disebut kode etik profesi. Setiap profesi mempunyai kode etik profesi. "ode etik profesi disusun oleh warga profesi. Sanksi pelanggaran kode etik profesi ditegakkan oleh warga profesi sendiri. "ode etik profesi kesehatan adalah kode etik yang ditemukan dan berlaku bagi kalangan profesi kesehatan. Sebagai contoh dokter yang memiliki kode etik yang berlaku bagi dokter sendiri dan 1

Upload: franz-josef-tarigan

Post on 07-Jan-2016

73 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

REFARAT LENGKAP

TRANSCRIPT

Page 1: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 1/125

BAB I

ETIKA DAN HUKUM

DALAM KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

I. Pendahuluan

Etik merupakan prinsip yang menyangkut baik dan buruk dalam hubungan dengan oranglain, sedangkan hukuni menyangkut prinsip benar dan salah. Etik merupakan studi tentang

 perilaku, karakter dari motif yang baik serta ditekankan pada penetapan apa yang baik dan

 berharga bagi semua orang.

Secara umum, terminologi etik dan moral aclalah sama, Etik memiliki terminologi yang

 berbeda dengan moral bila istilah etik mengarahkan terminologinya untuk penyelidikan filosofis

atau kajian tentang masalah atau dilema tertentu. Moral mendeskripsikan perilaku aktual,

kebiasaan dan kepercayaan sekelompok orang atau kelompok tertentu. Etik juga dapat digunakan

untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara hidup, sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip dan

standar seseorang yang mempengaruhi perilaku profesional. Etik merupakan istilah yang

digunakan untuk merefleksikan apa yang seharusnya manusia berperilaku terhadap orang lain.

Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri, melainkan membutuhkan hidup

 bersama dalam masyarakat. Dalam melaksanakan hidup bermasyarakat tersebut, berlangsung

interaksi yang intensif antar anggota masyarakat. Agar interaksi berlangsung tanpa benturan dan

dapat mendatangkan manfaat optimal, diperlukan adanya pengaturan berprilaku setiap warga

masyarakat Bentuk pengaturan prilaku yang dimaksud banyak macamnya, untuk masyarakat

 profesi kesehatan antara lain tercantum dalam

! "ode etik profesi kesehatan.

"ode etik profesi kesehatan mencakup aturan dan etika yang dipakai dalam dunia kesehatan.

Aturan ini juga mencakup tananan perilaku sebaiknya seorang perawat baik ditempat kerjamaupun didalam masyarakat.

! #ukum kesehatan.

#ukum kesehatan mencakup aturan$aturan dalam bidang medis yang mencakup cara

melakukan suatu tindakan kepada korban. #ukum kesehatan ini diberlakukan baik kepada

dokter maupun perawat.

II. Kode Etik Profei Keehatan

Etik berasal dari kata %ethics& yang berarti prinsip moral (moral e principles)  atau aturan

 berprilaku (rules of conduct). 'rinsip moral dan(atau aturan berprilaku tersebut dihimpun dalam

suatu pedoman )code* yang disebut kode etik (code of ethics*."ode etik adalah suatu pedoman yang mengandung norma$norma dalara berprilaku. "ode

etik yang berlaku untuk warga profesi disebut kode etik profesi. Setiap profesi mempunyai kode

etik profesi. "ode etik profesi disusun oleh warga profesi. Sanksi pelanggaran kode etik profesi

ditegakkan oleh warga profesi sendiri.

"ode etik profesi kesehatan adalah kode etik yang ditemukan dan berlaku bagi kalangan profesi

kesehatan. Sebagai contoh dokter yang memiliki kode etik yang berlaku bagi dokter sendiri dan

1

Page 2: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 2/125

 juga perawat juga memiliki kode etiknya tersendiri. Dibandingkan dengan profesi lain, kode etik 

 profesi kesehatan adalah kode etik yang tertua.

A. Teori Etik 

!. Utilitarian

Menurut pandangan aliran utilitarian bahwa kebenaran atau kesalahan dari tindakan

tergantung dari konsekwensi atau akibat tindakan +ontoh Mempertahankan kehamilan

yang beresiko tinggi dapat menyebabkan hal yang tidak menyenangkan, nyeri atau korban

gawat daruratan pada semua hal yang terlibat, tetapi pada dasarnya hal tersebut bertujuan

untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayinya.

". Deontolo#i

'endekatan deontologi berarti juga aturan atau prinsip. 'rinsip$prinsip tersebut antara

lain autonomy, informed consent, alokasi sumber$sumber, dan euthanasia. ntuk 

mengimplementasikan suatu tindakan agar supaya dilakukan informed consent dan dalam

melakukan informed consent otonomy korban dan keluarga menduduki prioritas utama.

B. Ti$e%ti$e Etik 

!. Bioetik 

Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontro-ersi dalam etik,

menyangkut masalah biologi dan pengobatan. ebih lanjut, bioetik difokuskan pada

 pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu kehidupan, bioteknologi,

 pengobatan, politik, hukum, dan theology.

'ada lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan e-aluasi etik pada moralitas

treatment atau ino-asi teknologi, dan waktu pelaksanaan pengobatan pada manusia. 'ada

lingkup yang lebih luas, bioetik menge-aluasi pada semua tindakan moral yang mungkin

membantu atau bahkan membahayakan kemampuan organisme terhadap perasaan takut dannyeri, yang meliputi semua tindakan yang berhubungan dengan pengobatan dan biologi. /su

dalam bioetik antara lain peningkatan mutu genetik, etika lingkungan, pemberian

 pelayanan kesehatan.

Berdasarkan paragraf sebelumnya, bioetik lebih berfokus pada dilema yang

menyangkut perawatan kesehatan modem, aplikasi teori etik dan prinsip etik terhadap

masalah$masalah pelayanan kesehatan.

". Etik di Klinik Keehatan (Clinical Ethics)

Etik pada tatanan klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada

masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien. +ontoh clinical ethics  adanya

 persetujuan atau penolakan, dan bagaimana seseorang sebaiknya merespon permintaan

 petugas kesehatan yang kurang bermanfaat )sia$sia*.

&. Etik Ke$era'atan (Nurin# Ethi)*

Etik keperawatan merupakan bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang

isu etik dan dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk mendapatkan

2

Page 3: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 3/125

keputusan etik. Berdasarkan kepada etik keperawatan tersebut seorang perawat melakukan

tindakan yang dianggap baik secara keilmuan dan kondisi korban gawat darurat.

+. Prini$%$rini$ Etik Dala, Kondii Ga'at Darurat

0erdapat enam prinsip etik yang harus dicermati oleh petugas kesehatan saat melakukan

inter-ensi meliputi otonomi, Beneficience )berbuat baik*, keadilan )justice*, tidak merugikan

)nonmalficience*, kejujuran )-eracity*, menepati janji )fidelity*, memelihara kerahasiaan

)confidentiality*, dan akuntabilitas )accountability*. Berikut ini adalah uraian tentang prinsip$

 prinsip etik dimaksud.

!. -tono,i (Autonomy)

Disebut juga dengan istilah menghormati martabat manusia (respect for person). 'rinsip

otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa indi-idu mampu berpikir logis dan mampu

membuat keputusan sendiri. 1rang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan

membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus

dihargai oleh orang lain.'rinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai

 persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. 1tonomi merupakan hak 

kemandirian dan kebebasan indi-idu yang menuntut pembedaan diri. 'raktek profesional

merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak$hak klien dalam membuat keputusan

tentang perawatan dirinya.

". Beruat aik {Beneficience)

Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. "ebaikan, memerlukan

 pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan

 peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. 0erkadang, dalam situasi pelayanankesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi.

&. Keadilan ( Justice*

'rinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain yang

menjunjungprinsip$prinsip moral, legal dan kemanusiaan. 2ilai ini direfleksikan dalam

 prkatek profesional ketika perawatbekeija untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar 

 praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.

/. Tidak ,eru#ikan ( Nonmalficience*

'rinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya(cedera fisik dan psikologis pada klien.'rinsip ini mengajarkan kepada kita memilih tindakan yang paling sedikit bahayanya untuk 

korban atau yang paling kecil efek sampingnya.

0. Ke1u1uran (Veracity*

'rinsip veracity  berarti penuh dengan kebenaran. 2ilai ini diperlukan oleh pemberi

 pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk 

3

Page 4: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 4/125

meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. 'rinsip veracity berhubungan dengan kemampuan

seseorang untuk mengatakan kebenaran. /nformasi harus ada agar menjadi akurat,

komprensensif dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang

ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang

 berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan.

3alaupun demikian, terdapat beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk 

kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau

adanya hubungan patemalistik bahwa 4doctors knows best& sebab indi-idu memiliki

otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan informasi penuh tentang kondisinya.

"ebenaran merupakan dasar dalam membangun hubungan saling percaya.

2. Mene$ati 1an1i (Fidelity) ,

'rinsip fidelity dibutuhkan indi-idu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap

orang lain. 'erawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia

klien. "etaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen

yang dibuatnya. "esetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang

menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan

kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan korban gawat

daruratan.

7. Karahasiaan (Confidentiality)

Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga pri-asi

klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh

dibaca dalam rangka pengobatan klien. 0idak ada seorangpun dapat memperoleh

informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusitentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang

klien dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari.

3. Akuntailita ( Accountaility*

Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat

dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali. 'enerapan prinsip etik ini

tergantung pada kondisi tertentu yang harus menjadi pertimbangan. Satu prinsip menjadi

lebih penting dan sah untuk digunakan dengan mengorbankan prinsip yang lain (prima

 facie).

III. Huku,

#ukum adalah suatu aturan yang mengatur prilaku setiap anggota masyarakat yang bersifat

memaksa yang ditetapkan oleh pemerintah. 5enis$jenis hukum diantaranya

6. #ukum administrasi i7in sarana pelayanan kesehatan, i7in menyelenggarakan praktik 

kesehatan

4

Page 5: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 5/125

8. #ukum pidana perbuatan yang bertentangan dan atau membahayakan kepentingan

umum

9. #ukum perdata perbuatan yang merugikan orang lain

A. Huku, Keehatan

#ukum kesehatan adalah bagian dari hukum umum yang mengatur prilaku setiap

anggota masyarakat, utamanya anggota masyarakat kesehatan, yang terkait dengan

 penyelenggaraan pelayanan kesehatan mencakup

6. Aspek administrasi

8. Aspek pidana

9. Aspek perdata

B. Manfaat Huku, Keehatan

Dalam pelayanan kesehatan dan perkembangan ilmu kesehatan, hukum kesehatan bermanfaat untuk

6. Memberikan kepastian dan perlindungan hukum kepada penyelenggara pelayanan

kesehatan.

8. Memberikan kepastian dan perlindungan hukum kepada pemakai jasa pelayanan

kesehatan.

9. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan,

:. Memantapkan penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan.

;. Mendorong perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan

+. Ruan# Lin#ku$ Huku, Keehatan0erkait dengan macam, jumlah dan perkembangan penyelenggaraan pelayanan

kesehatan di suatu negara. ntuk /ndonesia, secara umum dapat dikelompokkan atas <

macam lingkup hukum kesehatan yaitu mencakup

6. Sarana 'elayanan "esehatan

8. 0enaga "esehatan

9. "omoditi "esehatan

:. 'erikatan #ukum

;. 'endidikan dan pelatihan tenaga kesehatan

=. 'engobatan 0radisional

>. Masalah kesehatan "husus

<. embaga peradilan

KERANGKA DAN MATERI HUKUM KE4EHATAN

5

Page 6: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 6/125

N- RUANG

LINGKUP

MA+AM5A4PEK MATERI HUKUM

6 Sarana 'elayanan ?S, 'uskesmas, Balkesmas,'oli,

Apotik, 1ptik, ab, '', 'B,Dinkes, SM "es, @ay "es,

Donor "es

Standaridisasi, #ak,

"ewajiban, "ewenangan,Akreditasi, isensi, Sanksi

8 0enaga "esehatan Medis, "eperawatan,

"efarmasian, "esehatan

Masyarakat, i7i, "eterapianfisik, "eteknisan Medik 

Standaridisasi, #ak,

"ewajiban, "ewenangan,

sertifikasi, registrasi, lisensi,sanksi

9 "omoditi

kesehatan

Sediaan armasi, Alat kesehatan,

komoditi lain

Standardisasi, lisensi,

 produksi, distribusi, sanksi

: 'erikatan #ukum Sarana yankes, nakes$ korban,

nake$askes, askes korban

#ak, kewajiban,

 penyelesaian sengketa

; Diklat 0enaga

"esehatan

5enjang, kurikulum, sarana,

tenaga, metoda

Standardisasi, lisensi,

akreditasi, sanksi

= 'engobatan0radisional

"eterampilan, ramuan, tenagadalam, ajaran agama, supra

natural

Standardisasi, hak,kewajiban, kewenangan,

sertifikasi, lisensi, sanksi

> Masalah

"esehatan "husus

3abah, imunisasi, kesehatan

lingkungan, aborsi, transplantasiorgan, eutanasia, bedah mayat

Standardisasi, hak,

kewajiban, sanksi,kewenangan, prosedur 

< embaga'eradilan

embaga, tenaga, Dasar hukum, tata cara,sanksi

I6. Ke$era'atan Ga'at Darurat

"eperawatan gawat darurat adalah bagian dari asuhan keperawatan yang berhadapan

dengan korban yang berada dalam keadaan gawat darurat )emergensi, kritis*. Asuhan

keperawatan gawat darurat atau emergensi saat ini diselenggarakan di nit awat Darurat

(Emergency Care Unit) dan atau di ruang rawat pada korban yang mengalami kondisi gawat

darurat. 2amun bila kita cermati rentang praktik gawat darurat, maka kondisi gawat darurat

dapat terjadi di Cuar rumah sakit atau di komunitas )pra hospital dan post hospital* serta di rumah

sakit sendiri )in hospital*.

"arena asuhan keperawatan gawat darurat merupakan bagian dari asuhan keperawatan

yang terkait dengan penyelenggaran pelayanan kesehatan, baik di masyarakat maupun di rumah

sakit. Maka secara keseluruhan pada asuhan keperawatan gawat darurat juga berlaku aspek etis

)kode etik keperawatan* dan aspek hukum )hukum kesehatan*.

6. A$ek Eti Ke$era'atan Ga'at Darurat

Aspek etis keperawatan gawat darurat terkait dengan prinsip etik bahwa dalam kondisi

gawat darurat otonomi korban dan keluarganya menempati posisi yang menentukan. "hususnya

 bila korban sadar atau keluarga ada mendampingi korban. 0etpi disisi lain bila korban tidak sadar 

dan tidak ada keluarga yang mendampingi, maka prinsip memilih tindakan yang paling

6

Page 7: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 7/125

menguntungkan korban dapat menjadi suatu prioritas secara etis.

A. Huun#an Pera'at den#an Koran

Diyakini bahwa perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat

dan martabat manusia, keunikan korban dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan,

kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut sertakedudukan sosial. 'erawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara

suasana lingkungan yang menghormati nilai$nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup

 beragama dari korban.

0anggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan, asuhan

keperawatan. 'erawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan

tugas yang dipercayakan kepadanya, kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan

ketentuan hukum yang berlaku.

B. Huun#an Pera'at den#an Praktik 

'erawat memelihara dan meningkatkan kompetensi dihidang keperawatan melalui belajar 

terus menerus. 'erawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai

kejujuran profesional yang menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan sesuai

dengan kebutuhan korban.

'erawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan

mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi,

menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain.'erawat senantiasa menjunjung

tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu menunjukkan perilaku profesional

+. U$a7a Men)e#ah Pelan##aran Kode Etik 

ntuk terselenggaranya asuhan keperawatan gawat darurat yang baik, pasal$pasal yang

tercantum dalam kode etik keperawatan tersebut harus dapat dilaksanakan secara utuh dan

konsekuen. 'elaksanaan kode etik profesi yang baik, la7imnya memerlukan pembinaan dan

 pengawasan.

Sehingga untuk pembinaan dan pengawasan keterlaksanaan etika profesi pada tatanan

 praktek maka perlu dibentuk Majelis "ehormatan Etika 'rofesi pada setiap organisasi profesi.

Dengan deminkian anggota profesi yang melanggar kode etik profesi akan mendapatkan sanksi

 profesi dan pembinaan kode etik profesi.

D. A$ek Huku, Ke$era'atan Ga'at DaruratAspek hukum keperawatan gawat darurat terkait dengan perikatan hukum mencakup

6. "orban datang atau dibawa ke sarana pelayanan kesehatan

8. 'erawat berkewajiban memberikan pertolongan kepada korban

9. 0erjadi perikatan hukum antara korban dan perawat dalam bentuk kontrak terapeutik 

(contract therapeutic)

Masalah yang sering terjadi dalam kontrak terapeutik adalah ketidak puasan korban yang salah

7

Page 8: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 8/125

satu penyebabnya adalah malpraktik (malpractice).

E. Mal%Praktik Ke$era'atan

Malpraktik dalam praktik kperawatan adalah setiap kesalahan profesional yang diperbuat

oleh seorang perawat karena menyelenggarakan asuhan keperawatan dibawah standar yang

sebenarnya secara rata$rata danmasuk akal, dapat dilakukan oleh setiap perawat dalam situasi

dan ataupun tempat yang sama )modifikasi dari A. #oekema, 6<6*

8. Kriteria Mal%Praktik Ke$era'atan

"riteria teijadinya malpraktik dalam pelayanan keperawatan )modifikasi dari Bemard

"night, 6>8* memenuhi tiga unsur yaitu

6. Adanya kewajiban memberikan asuhan keperawatan kepada korban

8. Adanya pelanggaran terhadap kewajiban yang seharusnya dilakukan terhadap korban

9. Sebagai akibat pelanggaran kewajiban tersebut, timbul kerugian pada korban

G. U$a7a Men)e#ah Mal$raktik Dala, Pela7anan Ga'at Darurat

ntuk mencegah terjadinya malpraktik dalam pelayanan gawat darurat maka, ada tiga hal

 pokok yang harus dilakukan, yakni

6. Melaksanakan inform consent pada korban yang gawat darurat )emergensi, kritis*

sering tidak diperlukan

8. Melaksanakan semua tindakan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan

9. Mengisi catatan keperawatan (dient record) yang lengkap

Baik atau tidaknya pelayanan gawat darurat ditentukan antara lain oleh baik atau tidaknya

 prilaku perawat pada waktu menyelenggarakan pelayanan gawat darurat. 'engaturan prilaku

 perawat, antara lain tercantum dalam "ode Etik "eperawatan serta hukum kesehatan.ntuk asuhan keperawatan gawat darurat, pengaturan aspek etis tercantum dalam pasal$

 pasal kode etik keperawatan. Sedangkan untuk aspek hukum tercantum dalam pasal$pasal yang

mengatur perikatan hukum. Apabila kedua pengaturan ini dapat diterapkan dengan sebaik$

 baiknya, akan dapat dicegah terjadinya keadaan yang tidak diinginkan korban )antara lain berupa

malpraktik*

8

Page 9: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 9/125

BAB II

TRIA4E

!. Pen#ertian Triae

Triase berasal dari bahasa prancis trier bahasa inggris triage dan diturunkan dalam

 bahasa /ndonesia triase yang berarti sortir. @aitu proses khusus memilah pasien berdasar 

 beratnya cedera atau penyakit untuk menentukan jenis perawatan gawat darurat. "ini istilah

tersebut la7im digunakan untuk menggambarkan suatu konsep pengkajian yang cepat dan

 berfokus dengan suatu cara yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia,

 peralatan serta fasilitas yang paling efisien terhadap 6FF juta orang yang memerlukan

 perawatan di D setiap tahunnya. Sistem triase mulai dikembangkan mulai pada akhir 

tahun 6;F$an seiring jumlah kunjungan D yang melampaui kemampuan sumber daya

yang ada untuk melakukan penanganan segera. 0ujuan dari triase dimanapun dilakukan, bukan saja supaya bertindak dengan cepat dan waktu yang tepat tetapi juga melakukan yang

terbaik untuk pasien. Dimana triase dilakukan berdasarkan pada AB+DE, beratnya cedera,

 jumlah pasien yang datang, sarana kesehatan yang tersdia serta kemungkinan hidup pasien.

". Ketra,$ilan Triae

"etrampilan Dalam 'enilaian triase

'enilaian triase terdiri dari

a* Primary survey prioritas )AB+* untuk menghasilkan prioritas / dan seterusnya.

 b* Secondary survey pemeriksaan menyeluruh )#ead to 0oe* untuk menghasilkan prioritas /,

//, ///,F dan selanjutnya.

c*  Monitoring korban akan kemungkinan terjadinya perubahan perubahan pada )A,B,+*

derajat kesadaran dan tanda -ital lainnya. 'erubahan prioritas karena perubahan kondisi

korban. 'enanganan pasien D perawat dalam pelaksanaan triase harus sesuai dengan

 protap pelayanan triase agar dalam penanganan pasien tidak terlalu lama.

'rotap dalam triase.

a* 'asien datang diterima petugas ( paramedis D.

 b*Diruang triase dilakukan anamnese dan pemeriksaan singkat dan cepat )selintas* untuk 

menentukan derajat kegawatannya.

9

Page 10: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 10/125

c* Bila jumlah penderita(korban yang ada lebih dari ;F orang, maka triase dapat dilakukan di

luar ruang triase )di depan gedung /D*.

d* 'enderita dibedakan menurut kegawatnnya dengan memberi kode warna

6. Segera$ Immediate )merah*. 'asien mengalami cedera mengancam jiwa yang

kemungkinan besar dapat hidup bila ditolong segera. MisalnyaTension

 pneumothora! distress pernafasan )??G 9FH(mnt*, perdarahan internal, dsb.

8. 0unda$ "elayed )kuning* 'asien memerlukan tindakan defintif tetapi tidak ada

ancaman jiwa segera. Misalnya 'erdarahan laserasi terkontrol, fraktur tertutup

 pada ekstrimitas dengan perdarahan terkontrol, luka bakar G8;I luas permukaan

tubuh, dsb.

9.  Minimal )hijau*. 'asien mendapat cedera minimal, dapat berjalan dan menolong

diri sendiri atau mencari pertolongan. Misalnya aserasi minor, memar dan

lecet, luka bakar superfisial.

:.  Epetant )hitam* 'asien mengalami cedera mematikan dan akan meninggal

meski mendapat pertolongan. Misalnya uka bakar derajat 9 hampir diseluruh

tubuh, kerusakan organ -ital, dsb. 'enderita(korban mendapatkan prioritas

 pelayanan dengan urutan warna merah, kuning, hijau, hitam.

;. 'enderita(korban kategori triase merah dapat langsung diberikan pengobatan

diruang tindakan D. 0etapi bila memerlukan tindakan medis lebih lanjut,

 penderita(korban dapat dipindahkan ke ruang operasi atau dirujuk ke rumah sakit

lain.=. 'enderita dengan kategori triase kuning yang memerlukan tindakan medis lebih

lanjut dapat dipindahkan ke ruang obser-asi dan menunggu giliran setelah pasien

dengan kategori triase merah selesai ditangani.

>. 'enderita dengan kategori triase hijau dapat dipindahkan ke rawat jalan, atau bila

sudah memungkinkan untuk dipulangkan, maka penderita(korban dapat

diperbolehkan untuk pulang.

<. 'enderita kategori triase hitam dapat langsung dipindahkan ke kamar jena7ah.

BAB III

INITIAL A44E4MENT

'eranan EMS menempati posisi kritis, karena nasib pasien ditentukan oleh kecepatan

10

Page 11: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 11/125

keterampilan dan keputusan petugas di lapangan. J#olden $our% dimulai dari saat kejadian.

"eterlambatan umumnya disebabkan organisasi yang tidak baik. 'roses penyelamatan harus

cepat dan efisien, dimulai dengan memanggil ambulan. 0indakan cepat bukan berarti terburu$

 buru, tetapi memaksimumkan harapan hidup pasien dengan melakukan enam tahap panggilan

ambulan secara tepat yaitu

6 'redispatch

Merupakan tahap pertama yang sering diremehkan. "emampuan menemukan

tempat kejadian, mencari jalan terdekat , dan kesiapan kenderaan harus diperhatikan.

'etugas harus siap memilih jalan tercepat dan aman utnuk mencapai tempat kejadian.

'etugas perlu mengenal route alternati-e jika terdapat kemacatan, gangguan cuaca atau

keadaan lain yang dapat mengganggu perjalanan. 0idak perlu mengemudi, yang penting

 persiapan kenderaan dan alatan.

8 Dispatch

'etugas harus mempunyai informasi cukup untuk menjawab panggilan secara cepat

a 5enis panggilan

?incian apa yang terjadi, berapa korban dan calon korbanK Apakah tempat

kejadian berbahayaK 'eralatan apa yang diperlukanK b Alamat yang tepat

5ika alamat tepat tidak diketahui paling tidak arah yang tepat dan terdekat.

c 0elpon ulang

'enentuan lokasi sangat penting, diperlukan radio$telpon yang dapat

menghubungi tempat kejadian

9 Berangkat ke tempat kejadian

+epat, hati$hati, pemilihan route yang tepat merupakan standar mutu dalam

mencapai pasien. Berhubungan dengan dispatcher untuk memperoleh informasi lanjutan,

 bantuan tenaga dan peralatan jika diperlukan.

11

Page 12: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 12/125

: 0indakan di tempat kejadian

"eamanan diutamakan, periksa sebelum seluruh keadaan pada waktu tiba.

E-aluasi, resusitasi dan perlakuan pasien menurut prioritas pemerikasaan B0S.

; Menuju rumah sakit

'ilihan jalan dan rumah sakit sesuai protokol setempat. 'enolong yang paling

 berpengalaman berada di sisi pasien, melakukan tindakan dan monitoring. Beritahu pusat

 pengatur medik jiak terjadi perubahan memburuknya kondisi pasien selama perjalanan,

fasilitas yang akan diperlukan, perkiraan waktu tiba dan kebutuhan lain. 'ersiapan rumah

sakit termasuk dokter bedah, kamar operasi dan petugas lain. "ehilangan waktu di rumah

sakit sama fatalnya degan prahospital.

= 0indakan tiba di rumah sakit

0indakan selama di ambulan tetap dikerjakan sampai diambil alih oleh petugas

rumah sakit. 'asien tidak boelh ditinggalkan begitu saja. aporan diserahkan ke perawat

atau dokter yang menerima. +atatan meliputi tempat kejadian, mekanisme cedera,

obser-asi(cedera yang dicurigai, tindakan yang telah dikerjakan dan perubahan kondisi

 pasien. Setelah selesai tugas kenderaan kembali ke tempat siaga.

A. PEMERIK4AAN TRAUMA

'emeriksaan di tempat kejadian dimulai dari persiapan sebelumnya. "egagalan

 persiapan untuk tindakan awal dapat membahayakan penderita dan penolong.

!. TINDAKAN AWAL DI TEMPAT KE9ADIAN

a. 4+ENE 4UR6E:

6 'eriksa keadaan sekitarnya apakah ada keadaan yang membahayakan. Ambulan

diparkir di tempat terdekat dan aman. Apakah aman mendekati pasienK

0unggu(usahakan aman memasuki lokasi pasienC Apakah pasien perlu segera

dipindahkan karena keadaan bahayaK 5angan membahayakan diri sendiri, berpikir 

sebelum bertindak. 'erhatikan alat$alat apa yang diperlukan pasien.

8 'erhatikan jumlah pasien.

12

Page 13: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 13/125

a 5ika lebih dari satu pasien, panggil bantuan ambulan lain. Satu ambulan

diperlukan untuk seorang penderita serius. #ubungi medikal kontrol jika

diperlukan protokol disaster.

 b Apakah semua pasien sudah diberikan penjelasanK 5ika pasien tidak sadar dan

tidak ada saksi di tempat kejadian cari identitas dan informasi yang ada. 'eriksa

tempat kejadian untuk pasien yang lain, terutama pada malam hari atau kondisi

kurang terang.

9 +atat mekanisme cedera.

: Apakah pasien memerlukan eHtrikasiK Apakah diperlukan alat khusus untuk eHtrikasi.

". PERALATAN DA4AR5E4EN4IAL

5ika memungkinkan bawa semua peralatan dasar. ntuk mencegah pemborosan waktu.

'eralatan yang diperlukan adalah

a ong Back Board dan imobilisasi kepala.

 b /mobilisasi leher.

c 1ksigen dan alat jalan nafas )termasuk suction*

d 0rauma boH )alat bantu, tensi meter, stetoskop dan lain$lain*

e Alat proteksi diri bagi penolong.

&. PEMERIK4AAN PA4IEN DAN PRI-RITA4 TINDAKAN

'emeriksaan dimulai dari pasien yang terberat didahulukan, kecuali bila pasien

dalam jumlah banyak maka digunakan prosedur M+/ )Multiple +asualty /ncident* .

'emeriksaan dilakukan dengan cepat dan hati$hati, karena perlakuan kasar akan

menambah cedera. Agar penggunan waktu efisien, maka pemeriksaan prahospital dan

tindakan dibagi dalam : tahap, tiap tahap didasarkan atas prioritas. 'enentuan prioritas ini

yang menjadi dasar sistem pelayanan pasien trauma )trauma care*.

13

Page 14: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 14/125

/. PRIMAR: TRAUMA 4UR6E:

'rimary sur-ey adalah pemeriksaan cepat untuk menentukan kondisi yang mengancam

 jiwa. #al ini dipakai untuk membuat keputusan kondisi kritis, tindakan, dan kecepatan

transport. 'emeriksaan ini harus diselesaikan dalam waktu dua menit atau kurang, dan

tidak ada yang boleh menghentikan primary sur-ey kecuali sumbatan jalan napas dan

henti jantung. angguan pernapasan selain sumbatan bukan indiakasi untuk menunda

 primary sur-ey. 'erdarahan besar perlu segera dikontrol.

rutan pemeriksaan yang harus diingat dalam melakukan primary sur-ey

6 ihat situasi keseluruhan pasien pada waktu mendekati pasien.

8 'eriksa airway, control + spine, dan tindakan kesadaran awal

9 'eriksa pernapasan.

: 'eriksa sirkulasi.

; 'eriksa abdomen, pel-is dan ekstremitas.

0. TINDAKAN KRITI4 DAN KEPUTU4AN TRAN4P-R 

Dengan selesainya primary sur-ey maka cukup informasi untuk menentukan kondisi

 pasien. 'asien dalam kondisi kritis segera ditranspor. mumnya tindakan dikerjakan

selama transpor. 0indakan yang dikerjakan di tempat adalah menghilangkan sumbatan

 jalan napas, menghentikan perdarahan besar, menutup luka terbuka dinding thoraks,

hiper-entilasi, dan dekompresi %tension pneumotoraks&. mumnya tindakan lainnya

dapat ditunda sampai pasien di dalam ambulan dan segera ditranspor. 3aktu dalam

golden hour harus dimanfaatkan secara bijaksana, pada pasien kritis tidak ada waktu yang

tersisa.

2. 4E+-NDAR: TRAUMA 4UR6E:

Secondary sur-ey dikerjakan secara tepat untuk memeriksa cedera seluruhnya, yang

terlihat maupun yang tersembunyi. 'emeriksaan ini menentukan tindakan$ tindakan yang

 perlu dikerjakan. Semua penemuan dicatat. 'ada ponderosa kritis secondary sur-ey

14

Page 15: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 15/125

dikerjakan selama transportasi. 5ika pada primary sur-ey tidak terdapat kondisi kritis,

secondary sur-ey dikerjakan di tempat kejadian. 3alaupun pasien dalam keadaan stabil,

secondary sur-ey di tempat kejadian jika mungkin tidak boleh lebih dari tiga menit.

'rioritas pemeriksaan pada secondary sur-ey

6 0anda -ital

8 ?iwayat dan kejadian trauma

9 'emeriksaan dari kepala sampai ke kaki

: Balut bidai

; Monitor terus menerus

;. PENANGANAN KRITI4 DAN PENILAIAN ULANG (REA44E44MENT*

0erdiri dari tindakan yang dikerjakan di tempat kejadian atau selama transportasi,

reassessment sur-ey disertai komunikasi dengan pusat pengendali medic. ?eassessment

sur-ey adalah pemeriksaan untuk mengetahui kondisi pasien. 'rioritas pemeriksaan pada

reassessment sur-ey adalah

6 0indakan kesadaran

8 5alan napas

9 Breathing

: 2adi, 0D, 3arna kulit dan suhu

; 'emeriksaan abdomen

= 'emeriksaan yang berhubungan dengan cederanya

> 'eriksa hasil tindakan

3 KEPUTU4AN TRAN4P-R DAN INTER6EN4I KEADAAN KRITI4

ntuk menetapkan pasien termasuk criteria oad and o, berdasarkan kondisi kritis

15

Page 16: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 16/125

 berikut ini

6 0rauma kepala dengan penurunan kesadaran

8 Sumbatan jalan napas yang tidak dapat diatasi secara mekanik ) suction, forceps*

9 "eadaan yang membuat pernapasan tidak adekuat

a uka terbuka dinding dada

 b lail chest

c 0ension pneumotoraks

d 0rauma tumpul dada yang luas

i 0rauma dengan henti jantung dan pernapasan

ii Syok  

a 'erdarahan

 b Spinal

c "ontusi miokard

d 0amponade jantung

Daftar ini dapat disederhanakan pada kondisi dengan gejala sebagai berikut

6 'enurunan kesadaran

8 'ernapasan tidak normal

9 Syok  

: "eadaan yang dapat dengan cepat jatuh dalam syokL

a 2yeri dan distensi perut

 b 'el-is tidak stabil

c raktur femur bilateral

16

Page 17: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 17/125

5ika terdapat pasien yang memenuhi kriteria tersebut, segera pindahkan ke atas

BackBoard sekaligus periksa punggung pada saat melakukan %log roll&. Berikan oksigen

dana bawa ke ambulan untuk segera dirujuk ke rumah yang mempunyai fasilitas memadai

untuk kasus tersebut. 'erlu dingat bahwa waktu harus dimanfaatkan selama golden hour 

setiap tindakan harus bermanfaat.

0indakan yang tidak bersifat life saving   seperti balut bidai tidak boleh menganggu

transportasi. #ubungi pusat control medic  segera, sehingga persiapan dapat dilakukan

sebelum pasien datang. 5ika pada primary sur-ey tidak ditemukan keadaan kritis, pindahkan

 pasien di atas backboard dan lakukan secondary sur-ey. Dengan perkecualian

6 'ertimbangan mekanisme cedera sebelum menyatakan pasien stabil.

8 'enderita tidak kritis semua fraktur dibidai sebelum diletakkan diatas backboard.

< PENDERITA KRITI4 DAN PEMERIK4AAN ULANG

0indakan kritis merupakan semua inter-ensi yang dikerjakan berdasarkan pemeriksaan.

#al ini dikerjakan mulai dari tempat kejadian dan selama tranportasi.

6 'enatalaksaan jalan napas, semua penderita kritis harus mendapatkan oksigen.

Dengan memperhatikan tindakan selanjutnya seperti intubasi, tambahan -entilasi,

dikompresi dari tension pneumotoraks, suction, stabilisasi frail chest dan lain$ lain.

8 'asang monitor, dikerjakan selama transport, tidak boleh membuang waktu di tempat

kejadian.

9 'asang infuse )/ line* harus selalu dikerjakan selam transport.

: Balut dan bidai, penutupan luka dan pemasangan bidai dikerjakan selama transport

untuk menghemat waktu dalam Jgolden hourN kecuali perdarahan yang perlu diatasi

segera dilakukan balut tekan. 'enderita kritis dibidai diatas long spine board.

'emeriksaan ulang dikerjakan setiap ; menit pada pasien kritis dan setiap 6; menit pada

 pasien stabil. 'emeriksaan ini dikerjakan setiap saat jika terdapat penurunan atau

memburuknya keadaan. +atat secara tepat apa yang dilihat dan dikerjakan. +atat kondisi

 pasien selama tranportasi, catat waktu tindakan dikerjakan dalam formulir pencatatan.

17

Page 18: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 18/125

!= HUBUNGAN DENGAN PU4AT K--RDINA4I

5ika menghadapi penderita kritis sangat penting menghubungi pusat control medis yang

 bertugas. "arena untuk persiapan tim bedah memerlukan waktu, dan bagi penderita kritis

tidak ada waktu untuk menunggu. Diberitahukan perkiraan tiba, kondisi pasien dan

kebutuhan saat pasien tiba.

Reuitai Kardio$ul,oner

Air'a7 jalan nafas dibebaskan dari lidah yang turun ke belakang dengan posisi kepala

ekstensi,kalau perlu dipasang pipa orofaring atau pipa endotrakheal, bersihkan sisa

muntahan, darah, lendir atau gigi palsu. /si lambung dikosongkan melalui pipa

nasograstrik untuk menghindarkan aspirasi muntahan.Breathin#  akibat dari gangguan pernafasan dapat terjadi hipoksia dan hiperkapnia.

0indakan dengan pemberian oksigen kemudian cari danatasi faktor penyebab dan kalau

 perlu memakai -entilator.

+ir)ulation  #ipotensi menimbulkan iskemik yang dapat mengakibatkan kerusakan

sekunder. 5arang hipotensi disebabkan oleh kelainan intrakranial, kebanyakan oleh faktor 

ekstrakranial yakni berupa hipo-olemi akibat perdarahan luar atau ruptur alat dalam,

trauma dada disertai tamponade jantung atau peumotoraks dan syok septik. 0indakannya

adalah menghentikan sumber perdarahan, perbaikan fungsi jantung dan mengganti darah

yang hilang dengan kristaloid, koloid atau darah.

a. Tera$i Diuretik 

Diuretik -,otik (Mannitol "=>* ? +airan ini menurunkan 0/" dengan menarik air 

dari jaringan otak normal melalui sawar otak yang masih utuh kedalam ruang intra-askuler. Bila

tidak terjadi diuresis pemberiannya harus dihentikan.+ara pemberiannya Bolus F,;$6

gram(kgBB dalam 8F menit dilanjutkan F,8;$F,; gram(kgBB, setiap = jam selama 8:$:< jam.

Monitor osmolalitas tidak melebihi 96F m1Sm.

Loo$ Diuretik ?  urosemid dapat menurunkan 0/" melalui efek menghambat

 pembentukan cairan cerebrospinal dan menarik cairan interstitial pada edema sebri.

18

Page 19: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 19/125

'emberiannya bersamaan manitol mempunyai efek sinergik dan memperpanjang efek osmotik 

serum oleh manitol. Dosis :F mg(hari(i-.

. Tera$i Bariturat (8enoarital*

0erapi ini diberikan pada kasus$ksus yang tidak responsif terhadap semua jenis terapi

yang tersebut diatas.+ara pemberiannya Bolus 6F mg(kgBB(i- selama F,; jam dilanjutkan 8$9

mg(kgBB(jam selama 9 jam, lalu pertahankan pada kadar serum 9$: mgI, dengan dosis sekitar 6

mg("gBB(jam. Setelah 0/" terkontrol, 8F mm#g selama 8:$:< jam, dosis diturunkan bertahap

selama 9 hari.

). Poii Ke$ala

'enderita cedera kepala berat dimana 0/" tinggi posisi tidurnya ditinggikan bagian

kepala sekitar 8F$9F, dengan kepala dan dada pada satu bidang, jangan posisi fleksi atau

leterofleksi, supaya pembuluh -ena daerah leher tidak terjepit sehingga drainase -ena otak 

menjadi lancar.

Penilaian A'al ( !rimary "ur#ey*

'rimary sur-ey  merupakan suatu penilaian dan prioritas terapi berdasarkan jenis

 perlukaan, tanda$tanda -ital, dan mekanisme trauma. 'roses ini merupakan tahap awal

 penanganan trauma dan usaha untuk mengenali keadaaan yang mengancam nyawa terlebih

dahulu, dengan ketentuan mengikuti urutan yang diawali oleh %A& ) &ir'ay) yaitu  menjaga

air'ay dengan kontrol ser-ikal, kemudian %B& ) reathing) yaitu menjaga pernapasan dengan

-entilasi, %+& )Circulation) yaitu dengan kontrol perdarahan, %D& ) "isaility* yaitu dengan

menilai status neurologis pasien, dan %E& ) Eposure(environmental control) dilakukan dengan

membuka pakaian penderita, tetapi cegah hipotermi.

 Air$ay@ den#an kontrol erikal (cer#ical s%ine control *

@ang pertama harus dinilai adalah kelancaran jalan napas. /ni meliputi pemeriksaan adanya

obstruksi jalan napas yang dapat disebabkan benda asing, fraktur tulang wajah, fraktur 

mandibula atau maksila, fraktur laring atau trakea. saha untuk membebaskan air'ay  harus

melindungi -ertebrae cer-ical. Dalam hal ini dapat dimulai dengan melakukan chin lift  atau *a'

thrust . 'ada penderita yang dapat berbicara dapat dianggap bahwa jalan napas bersih.

•  2ilai suara stridor dan(atau disfonia à jika ada maka dicurigai adanya cedera trakea atau

struktur di dekatnya

19

Page 20: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 20/125

•  2ilai pasien agitasi, sianosis dan &obtundation& )apatis* à  secara tidak langsung

menunjukkan adanya gangguan -entilasi atau oksigenasi yg tidak adekuat pada pasien yg

menyebabkan hipoksia atau hiperkarbia

•  2ilai fraktur wajah à dapat menyebabkan perdarahan atau obstruksi jalan nafas

• 0entukan apakah ada de-iasi trakea

• Buka mulut pasien à cari adanya abnormalitas seperti perdarahan dan pembengkakan

)bisa juga dengan menggunakan blade lidah*.

• 0anda adanya cedera ser-ikal

6 multi$system atau major trauma

8 gangguan kesadaran

9 blunt injury di atas kla-ikula

: nyeri leher, ekimosis atau deformitas

; defisit neurologis

Semua pasien trauma dgn atau tanpa cedera pada wajah harus dicurigai mengalami

cedera ser-ikal sampai bukti adanya cedera ser-ikal dapat ditemukan atau disingkirkan.

Penan#anan

a Masalah sering karena lidah sehingga timbul obstruksi pada pasien dengan posisi

supinasi dan tidak sadar à dapat dilakukan manu-er seperti +hin$ift atau 5aw 0hrust

atau menggunakan peralatan nasofaringeal atau orofaringeal.

 b ?esusitasi dengan BM )ag+valve mas, * O ambu bag

c /ntubasi endotrakeal

d 0ranstracheal jet -entilation

e "rikotiroidostomi

   Breathin& @ ,en1a#a $erna$aan den#an entilai

entilasi yang baik meliputi fungsi yang baik dari paru, dinding dada, dan diafragma.

Setiap komponen ini harus die-aluasi secara cepat. Dada penderita harus dibuka untuk melihat

ekspirasi pernafasan. Auskultasi dilakukan untuk memastikan masuknya udara ke dalam paru.

'erkusi dilakukan untuk menilai adanya udara atau darah dalam rongga pleura. /nspeksi dan

 palpasi dapat memperlihatkan kelainan dinding dada yang mungkin mengganggu -entilasi.

ntuk menilai seberapa baik -entilasi dan oksigenasi pasien

• 'eriksa kesimetrisan suara nafas à dgn auskultasi

20

Page 21: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 21/125

Suara nafas yg rendah pada salah satu sisi à mengindikasikan adanya  pneumothora,s

atau hemothora,s

• +ari tanda Tension Pneumothora,s seperti de-iasi trakea, distensi -ena, penurunan suara

nafas pada sisi yg terkena, dan hipotensi

• 'erkusi à memeda,an pneumothora,s dan hemothora,s.

• 'alpasi thoraks à temuan krepitasi akan mengarah pada pneumothora

• 5ika ada erakan 2afas yg 'aradoks à curiga ada -lail Chest 

• 5ika ada cedera toraks maka dapat terjadi Tension Pneumothora,s

Penan#anan

'ada saat menangani pasien trauma maka perlu diingat kemungkinan terjadinya keadaanseperti hipoksia, tension penumothoraks, open pneumothoraks, flail chest, massi-e hemothoraks

dan tracheo$bronchial tree disruption.

• Alasan pemberian oksigen pada pasien trauma à jika terdapat kecurigaan adanya trauma berat

serta kecurigaan terhadap syok dan ini merupakan suatu alasan empiris untuk terapi oksigen

• 0erdapat beberapa alat yg bisa digunakan dalam pemberian suplai oksigen diantaranya sebagai

 berikut

a Dual$prong nasal cannules,Alat ini banyak digunakan karena sifatnya yg portable. 'enggunaan alat ini jika pasien

akan diberikan terapi oksigen aliran rendah dengan perkiraan aliran F,;$6,F per menit dengan

-olume efektif yg dapat diterima pasien yaitu F,8: per menit. Maksimal aliran yg harus

diberikan dengan alat ini yaitu kuran dari : per menit agar udara yg dialirkan dapat

dilembabkan terlebih dahulu

 b Simple oHygen mask 

Dengan menggunakan alat ini, keefektifannya hanya F,9;$F,;FI dari ; liter aliran per 

menitnya. 'emberiannya harus dengan kekuatan aliran lebih dari ; liter per menit agar 

memaksimalkan saturasi oksigen yg diberikan.

Mask with reser-oir bag( ambubagDiberikan pada pasien tanpa kemampuan bernapas atau bernapas parsial. "onsentrasi

oksigen yg dihasilkan sekitar lebih dari F,; liter tiap kali hembusan.

c enturi$type mask 

Memberikan suplai aliran oksigen tinggi dan dapat mengirimkan konsentrasi oksigen F,;

liter melalui trakhea.

21

Page 22: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 22/125

  Circulation@ den#an kontrol $erdarahan (hemorrha&e control *

a olume darah dan cardiac output . 0erdapat 9 penemuan klinis yang dalam hitungan detik dapat

memberikan informasi mengenai keadaan hemodinamik, yaitu tingkat kesadaran, warna kulit,

dan nadi.6 0ingkat kesadaran

Bila -olume darah menurun, perfusi otak dapat berkurang, yang akan mengakibatkan penurunan

kesadaran.

8 3arna kulit

3arna kulit dapat membantu diagnosis hipo-olemia. 3ajah pucat keabu$abuan dan kulit

ekstremitas yang pucat merupakan tanda hipo-olemia.

9 2adi 2adi yang cepat dan kecil merupakan tanda hipo-olemia, walaupun dapat disebabkan oleh

keadaan yang lain. 2adi yang tidak teratur biasanya merupakan tanda gangguan jantung. 0idak 

ditemukannya pulsasi dari arteri besar merupakan pertanda dilakukannya resusitasi segera.

 b 'erdarahan.'erdarahan eksternal dihentikan dengan penekanan pada luka. Spalk udara ) pneumatic

 splinting device* juga dapat digunakan untuk mengontrol perdarahan. Tourniuet   sebaiknya

 jangan dipakai karena merusak jaringan dan menyebabkan iskemia distal, sehingga tourniuet 

hanya dipakai bila ada amputasi traumatik.

Penan#anan

a Stop 'erdarahan

'emberian cairan intra -ena dapat dilakukan untuk penggantian cairan, terutama karena

 perdarahan. 0ipe cairan kristaloid seperti ? dapat dijadikan pilihan terapi.

Bila pasien ditemukan dalam kondisi syok maka dapat diarahkan pada syok karena

 perdarahan dan harus dibantu dengan pemberian transfusi darah.

Bila ditemukan indikasi dilakukannya tindakan pembedahan maka dapat segera dilakukan

laparotomy.

 b Akses -ena untuk cairan, dll

c ?esusitasi cairan

  Tael ".!. 0abel kelas perdarahan

22

Page 23: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 23/125

   'isaility@ tatu neurolo#i

Menjelang akhir  primary survey dilakukan e-aluasi terhadap keadaan neurologis secara cepat.

@ang dinilai disini adalah tingkat kesadaran, ukuran dan reaksi pupil, tanda$tanda lateralisasi,

dan tingkat )le-el* cedera spinal.

'enurunan kesadaran dapat disebabkan penurunan oksigenasi atau( dan penurunan perfusi ke

otak, atau disebabkan trauma langsung pada otak.  Tael ".". #lasgo' Coma Scale

23

Page 24: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 24/125

Penan#anan

a #al yg perlu diperhatikan adalah timbulnya keadaan hipoksia dan hipotensi akibat adanya

trauma otak.

 b 5ika +S pasien G maka dilakukan intubasi.

c 'ada cedera otak berat maka dapat diberi sedasi, antikon-ulsan, peningkatan posisi

kepala 9F derajat.

   E%osure en#ironmental control @ uka a1u $enderita@ teta$i teta$ )e#ah hi$oter,i.

'enderita harus dibuka keseluruhan pakaiannya, sering dengan cara menggunting guna

memeriksa dan e-aluasi penderita. Setelah pakaian penderita dibuka, penting untuk diselimuti

agar penderita tidak kedinginan dan hipotermi. #arus dipakaikan selimut hangat, rungan cukup

hangat dan diberikan cairan intra$-ena yang sudah dihangatkan.

'eriksa hal$hal yang mungkin terlewat pada pemeriksaan sebelumnya, misalnya perlukaan pada

tubuh yang tertutup pakaian, darah yang keluar dari ME atau anus, dan lain$lain.

BAB I6

MANA9AMEN 9ALAN NA8A4

( AIRWA: MANA9EMENT*

Pendahuluan

Manajemen jalan nafas bagian dari manajemen Bantuan hidup dasar selain dari

manajemen pernafasan dan manajemen sirkulasi, memastikan jalan nafas bebas merupakan sarat

mutlak untuk penatalaksanaan selanjutnya. 5alan nafas yang bebas memastikan proses masuknya

oksigen dari udara luar ke al-eoli dan pengeluaran +18)hasil metabolisme* dari al-eoli ke udara

luar lancar. 5alan nafas yang tidak bebas menyebabkan proses masuknya oksigen ke al-eoli dan

 pengeluaran +18 dari al-eoli ke udara luar terganggu, yang mana kita kenal dengan keadaan

#ipoksia dan #iperkarbia, yang jika tidak di tangani dengan cepat mengakibatkan kegagalan dari

semua organ P organ tubuh, terutama organ jantung, otak dan paru$paru.

Manajemen jalan nafas merupakan pengetahuan dan ketrampilan yang harus dimiliki oleh

setiap insan yang terlibat dalam masalah kegawatdaruratan medis. 0erutama pada penderita

24

Page 25: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 25/125

trauma dan non trauma yang mengalami gangguan respirasi berupa obstruksi jalan nafas dan

gangguan -entilasi. Dengan memastikan jalan nafas yang bebas, respirasi yang adekuat, dan

sirkulasi darah yang baik penolong telah mencegah bahaya hipoksia pada penderita trauma.

Salah satu yang paling ditakuti dan memerlukan penangangan segera pada penderita

trauma adalah trauma jalan nafas. Beberapa penyebab trauma pada jalan nafas diantaranya,

trauma tumpul dan tajam pada maksilofasial dan leher, trauma inhalasi, dan ingesti 7at$7at kimia

yang korosif. 0rauma pada daerah ini akan menyebabkan perdarahan, penekanan akibat

 pembengkakan jaringan lunak, diskontinuitas jaringan tulang dan jaringan lunak yang

menyebabkan gangguan pada patensi jalan nafas. 'ada awalnya akan terjadi gangguan patensi

 jalan nafas parsial yang apabila tidak ditangani segera akan berubah menjadi obstruksi total yang

mengancam jiwa.

'erlunya penanganan jalan nafas defenitif pada pasien trauma didasarkan pada penilaian

cepat terhadap kondisi pasien seperti trauma inhalasi yang akan mengalami perburukan akibat

edema jalan nafas atas dalam 8: jam pertama tentunya memerlukan penangan jalan nafas dini.

Men#enali Gan##uan 9alan Nafa

5alan nafas yang normal dapat dinilai dengan gerak dada yang normal, suara nafas yang

 bersih, tidak ada suara tambahan pernafasan seperti suara mendengkur, berkumur$kumur, serak 

atau parau, pernafasan tidak melibatkan otot$otot bantu pernafasan atau memerlukan posisi

tertentu agar nyaman untuk bernafas.

saha nafas yang tidak adekuat dapat diakibatkan oleh faktor intrinsik seperti perdarahan

intrakranial atau ekstrinsik seperti o-erdosis obat$obat opiat. angguan -entilasi dapat dikenali

dengan tidak adekuatnya naik dan turun nya dada. Suatu penilaian yang cermat meliputi

frekuensi pernafasan, pola pernafasan, penggunaan otot bantu pernafasan, adanya suara

tambahan pernafasan perlu dilakukan untuk mendeterminasi gangguan jalan nafas dan

 pernafasan yang terjadi.

Apabila penderita sadar dan dapat berbicara seperti biasa dapat disimpulkan bahwa untuk 

sementara jalan nafas penderita baik. Apabila penderita dapat menjawab pertanyaan secara baik 

maka dapat disimpulkan jalan nafas baik, pernafasan baik, dan pefusi ke otak baik. Bila pasien

dijumpai menolak untuk berbaring maka harus dicurigai kemungkinan adanya gangguan pada

 pernafasan. 'enderita trauma kepala dapat mengalami penurunan kesadaran dan hal ini beresiko

25

Page 26: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 26/125

tinggi pada gangguan patensi jalan nafas. Bila +S penderita G <, penangan jalan nafas defenitif 

harus dilakukan untuk menjamin patensi jalan nafas, menjamin oksigenasi dan -entilasi, dan

menghindarkan resiko aspirasi.

'enanganan jalan nafas perlu mendapat perhatian terutama pada penderita trauma dengan

trauma wajah yang menyebabkan fraktur dan dislokasi maksilofasial, a-ulse gigi, fraktur 

mandibula bilateral yang dapat menyebabkan lidah jatuh ke belakang pada posisi terlentang,

laserasi pada daerah wajah, leher yang mengenai struktur trakea dan jaringan lunak disekitarnya,

 perdarahan yang aktif, regurgitasi cairan lambung, dan edema laring yang akut.

0anda$tanda objektif sumbatan jalan nafas dapat dikenali dengan metode melihat )loo, *,

mendengar )listen*, dan meraba ) feel *.

!. Melihat (loo* *

'enolong harus melihat apakah penderita mengalami suatu keadaan agitasi, apatis, dan

tercekik. Agitasi, gaduh gelisah, dan irritabilitas menunjukkan pasien dalam keadaan

hipoksia. Apatis dan tampak bodoh memberi kesan adanya hiperkarbia. Sianosis dapat

dijumpai apabila penderita mengalami hipoksemia yang berat dan dapat dilihat di ujung$

ujung jari, bibir, mukosa, dan kulit. "emudian penolong harus melihat apakah ada

retraksi dan penggunaan otot$otot bantu pernafasan )suprasternal, suprakla-ikular,

interkostal dan subkostal*, pernafasan cuping hidung, posisi tripod , hal ini menandakan

 penderita dalam keadaan distress pernafasan )air hunger *. "emudian penolong dapat

menilai frekuensi pernafasan, tipe pernafasan, apakah ada tipe pernafasan mata gergaji

) see sa'* yang menunjukkan suatu obstruksi total jalan nafas. Adanya sumbatan benda

asing pada jalan nafas bagian atas dapat dilihat dengan penderita seperti tercekik,

terbatuk, tidak dapat bersuara, dan memegang leher seperti tercekik serta tampak 

kelihatan panik.

". Menden#ar (liten*

'enderita yang dapat berbicara normal dapat dikatakan jalan nafasnya bebas. Adanya

suara nafas tambahan menunjukkan abnormalitas. Suara mendengkur ) snoring *

disebabkan jatuhnya pangkal lidah, pada penderita dengan penurunan kesadaran, terjadi

 penurunan tonus otot$otot penyangga lidah, hal ini mengakibatkan lidah jatuh ke

 posterior dan menyebabkan sumbatan jalan nafas. Suara berkumur$kumur )gurgling*

26

Page 27: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 27/125

menandakan adanya cairan yang berkumpul di orofaring dan hipofaring, hal ini bisa

terjadi pada gangguan dalam refleks menelan pada penderita penurunan kesadaran dan

adanya darah pada trauma maksilofasial. Suara bersiul )cro'ing * menunjukkan adanya

sumbatan parsial pada laring, mungkin akibat adanya benda asing yang teraspirasi atau

adanya edema laring pada pasien$pasien anafilaksis atau trauma inhalasi pada luka bakar.

Suara parau )hoarseness, dysphonia* menunjukkan adanya gangguan pada laring,

gangguan pada ner-us recurrent laryng.

&. Meraa (feel*

'enolong dapat meraba trakea penderita untuk menentukan apakah posisi trakea medial

atau terjadi de-iasi ke kanan atau ke kiri. Adanya de-iasi menunujukkan keadaan

abnormal yang bisa disebabkan pneumo thoraks pada penderita trauma dada. Selain itu

meraba dapat menilai adanya krepitasi yang dapat merupakan tanda adanya emfisema

subkutan akibat cedera laring atau trakea.

Me,eakan 9alan Nafa Den#an Tan$a Alat

Ada dua manu-er manajamen jalan nafas yang dapat dilakukan untuk membebaskan

 jalan nafas tanpa menggunakan alat. Manu-er tersebut adalah head+tilt chin+lift  dan *a'+thrust.

#ead$tilt +hin$lift adalah maneu-er primer yang digunakan untuk membebaskan jalan

nafas pada penderita nontrauma. 'ada teknik ini penolong menggunakan dua tangan untuk 

mengekstensikan leher penderita dan membebaskan jalan nafas. Satu tangan memberikan

tekanan kearah bawah terhadap dahi penderita, bersamaan dengan itu jari telunjuk dan jari

tengah tangan kedua mengangkat dagu. Manu-er ini akan mengangkat pangkal lidah dari faring

 bagian posterior.

27

Page 28: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 28/125

ambar 6 #ead 0ilt

ambar 8 +hin ift

5aw 0hrust adalah maneu-er yang digunakan untuk membebaskan jalan nafas pada

 penderita trauma terutama penderita dengan cedera tulang leher karena maneu-er ini dilakukan

tanpa gerakan ekstensi leher. Manu-er ini menggerakan lidah ke anterior bersama dengan

mandibula. 'enolong berdiri di bagian kepala pasien, penumpu tapak tangan kedua tangan

diletakkan pada regio parieto oksipitalis pada sisi samping, kemudian sudut mandibula di pegang

dengan jari$jari tangan dan digerakkan kearah anterior.

28

Page 29: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 29/125

ambar 9. 5aw 0hrust

/mmobilisasi pada tulang leher merupakan tambahan pada manajemen jalan nafas, hal ini

disebabkan karena maneu-er membebaskan jalan nafas menyebabkan pergerakan pada tulang

leher. Apapun pilihan penolong dalam hal ini, penolong wajib menstabilkan tulang leher dengan

menggunakan collar race. "egagalan dalam menstabilkan tulang leher meningkatkan cedera

neurologis pada penderita trauma tulan leher sebesar > P 6F kali. Apabila jumlah penolong

 banyak, maka maneu-er manual in+line staili/ation  ) MI0S * lebih dianjurkan daripada

menggunakan alat, hal ini dikarenakan collar race dapat mengganggu penolong saat maneu-er 

membebaskan jalan nafas )collar race harus dikendurkan* dan dapat meningkatkan tekanan

intrakranial akibat obstruksi aliran balik -ena$-ena di leher.

-PA (-ro$harn#eal Air'a7*

'ipa 1rofaringeal digunakan pada pasien yang tidak dapat mempertahankan jalan nafas

dan sudah tidak respon terhadap rangsangan. 'ada pasien yang masih mempunyai refleH 'ipa

1rofaringeal akan mencetuskan rasa tidak nyaman dan menyebabkan muntah dan aspirasi. 1'A

memiliki kontur kur-a dengan penghalang gigitan dan sirip pada bagian mulut, hal ini bertujuan

untuk menyesuaikan kontur lidah dan mencegah terjadinya obstruksi pada 1'A dantergelincirnya 1'A ke dalam rongga mulut. 1'A memiliki berbagai ukuran yang disesuaikan

dengan umur dan ukuran rahang, sebelum menginsersikan 1'A, penolong harus mengukur 

terlebih dahulu agar 1'A yang digunakan sesuai. 1'A yang terlalu pendek mengakibatkan

obstruksi karena penekanan lidah akan menutupi orofaring, sedangkan 1'A yang telalu panjang

akan mengakibatkan obstruksi langsung 1'A ke pangkal epiglottis. kuran 1'A yang sesuai

29

Page 30: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 30/125

adalah dengan menghitung jarak pinggir bibir dengan sudut mandibula.

anbar : 1ro 'harnygeal Airway

Ada dua cara menginsersikan 1'A, cara pertama adalah dengan menggunakan spatula

lidah, lidah di tekan dengan spatula lidah kemudian 1'A di insersikan sesuai dengan kontur 

lidah. +ara kedua adalah dengan menginsersikan 1'A berlawanan arah dengan kontur lidah,

setelah ujung 1'A menyentuh palatum 1'A diputar 6<F derajat lalu didorong lebih ke dalam.

Setelah menginsersikan 1'A, penolong harus memastikan tidak ada gangguan -entilasi maupun

obstruksi pada pasien, apabila hal ini ditemukan 1'A harus dicabut dan direposisi.

Nao$harn#eal Air'a7 (NPA*

 2'A digunakan pada pasien yang tidak toleran terhadap penggunaan 1'A, pasien dengan

trismus atau rahang yang sulit dibuka, dan pada pasien semi koma yang masih mempunyai refleH

dan masih peka rangsang. Seperti 1'A, 2'A juga memiliki beberapa ukuran, sebelum

menginsersi penolong harus mengukur diameter dan panjang 2'A, diameter 2'A dapat

diprediksi dengan membandingkan diameter 2'A dengan jari kelingking, sedangkan panjang

 2'A dapat diukur dari lubang hidung ke sudut mandibula. kuran 2'A yang terlalu panjang

akan menyebabkan ujung pipa masuk ke muara esophagus dan menyebabkan distensi lambung.

#al yang harus diperhatikan pada saat insersi adalah pemberian lubrikan, -asokonstriktor dananestesi lokal akan lebih menambah kenyamanan dan kemudahan menginsersi 2'A. 2'A

dikontra indikasikan pada pasien cedera kepala dengan dugaan fraktur basis kranii karena pernah

dilaporkan kejadian migrasi 2'A ke intra kranial.

30

Page 31: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 31/125

ambar ; 2aso 'harngeal Airway

Mana1e,en $ernafaan den#an ,en##unakan 6entilai den#an Balon Reuitai5 Ba#ale Mak 

 ag valve mas,   memiliki beberapa bagian yaitu bag(balon yang dapat mengembang

sendiri ) self+inflating ag * dan valve non rereathing . Alat ini dapat memberikan -entilasi

tekanan positif untuk membantu pasien yang mengalami gangguan -entilasi.

ambar = Bag al-e Mask 

kuran masker harus disesuaikan dengan anatomi korban, karena ukuran masker yang

tidak sesuai akan menyebabkan cedera pada mata dan kebocoran pada sisi$sisi masker. Masker 

harus menutupi area hidung, lipatan naso labial dan bagian atas dagu. angkah$langkah dalama

menggunakan alat ini

31

Page 32: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 32/125

a. 'asang masker kedap dan ketat sambil mempertahankan jalan nafas dengan head tilt chin

lift, letakkan ibu jari tangan kiri pada pinggir atas masker, sedangkan jari telunjuk pada

 pinggir bawah masker, beri tekanan ke bawah yang bertujuan membuat masker ketat dan

kedap.

 b. 5ari 9,:, dan ; diletakkan pada korpus mandibula dan sudut mandibula berturutan dan

lakukan gerakan head tilt chin lift dengan tiga jari ini.

c. 0angan penolong yang lain memijat balon resusitasi, apabila menggunakan teknik 6

 penolong, bila ada 8 penolong maka penolong yang kedua hanya bertugas memijat balon,

sedangkan penolong pertama melakukan teknikyang pertama namun dengan kedua

tangan nya.

d. 'ada saat memberikan -entilasi tekanan positif, lihat pengembangan dada, -entilasi

dikatakan efektif apabila dada mengembang naik turun,

ambar > 0eknik 8 penolong )kiri*,0eknik 6 penolong )kanan*

Beberapa tips yang dapat diaplikasikan pada saat memberikan -entilasi tekanan positif 

dengan bag -al-e mask

6. /nsersi 1'A sesegera mungkin untuk mempermudah penanganan jalan nafas jika pasien

tidak memiliki refleks batuk dan refleks menelan

8. olume tidal yang baik adalah apabila dada naik pada saat diberikan -entilasi

9. 0eknik dengan dua orang dapat dilakukanan jika penolong kesulitan dalam memberikan

sungkup dan -entilasi yang baik 

32

Page 33: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 33/125

:. Sungkup yang sesuai, pegangan tangan dan keadaan ketat dan kedap diperlukan untuk 

memberikan -entilasi yang baik 

BAB 6

8I4I-L-GI DA4AR 9ANTUNG

Cardiac output   adalah -olume darah per menit yang dipompa oleh jantung dan

ditentukan oleh hasil detak jantung dan stro,e volume. Stroke -olume atau jumlah darah yang

dipompa dengan setiap kontraksi jantung secara klasik ditentukan dengan )6*  preload , )8*

kontraksi miokard, dan )9* afterload .

 Preload  berarti -olume pengembalian darah ke jantung, dan ditentukan oleh pengisian

-ena, keadaan -olume darah, dan perbedaan antara tekanan sistemik -ena rata$rata dan tekanan

atrial kanan. 'erbedaan tekanan ini menentukan aliran -ena. Sistem -ena dapat dianggap sebagai

tempat penampungan atau sistem kapasitans dimana -olume darah dapat dibagi dalam dua

komponen. "omponen pertama yaitu -olume darah yang tetap tinggal di dalam tempat

 penampungan )sirkuit kapasitans* bila tekanan di dalam sistemnya nol, dan tidak menyumbang

kepada tekanan -ena sistemik rata$rata.

"omponen kedua yang lebih penting, mewakili -olume -ena yang menyumbang pada

tekanan -ena sistemik rata$rata. #ampir >FI dari seluruh -olume darah diperkirakan berada di

sirkuit -ena. #ubungan antara -olume darah -ena dan tekanan -ena penting untuk diperhatikan,

karena kenaikan tekanan inilah yang mengakibatkan terjadinya arus -ena dan karena itu

mendorong -olume pengembalian darah -ena ke jantung. "ehilangan darah mengakibatkan

komponen kedua ini kehabisan darah -ena, mengurangi tekanan -ena, dan akibatnya adalah

mengurangi pengembalian darah -ena ke jantung.

olume darah -ena yang dikembalikan ke jantung menentukan panjang serabut otot

miokard setelah pengisian -entrikel pada akhir diastol. 'anjang serabut otot berhubungan dengan

sifat$sifat kontraktilitas otot miokard menuurt #ukum Starling. "ontraktilitas miokard adalah pompa yang menjalankan sistem ini.  &fterload   )beban sesudahnya* adalah tahanan pembuluh

darah sistemik )perifer* atau, dengan kata lain, tahanan terhadap arus darah ke perifer.

He,odina,ik 

'enanganan hemodinamik bertujuan memperbaiki penghantaran oksigen )D18* dalam

33

Page 34: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 34/125

tubuh yang dipengaruhi oleh curah jantung )+1*, #b, dan saturasi oksigen )Sa18*. Apabila

 penghantaran oksigen mengalami gangguan akibat +1 menurun, diperlukan penanganan tepat

yang berprinsip memperbaiki  stro,e volume secara berurutan  preload , kemudian afterload dan

terakhir kontraktilitas. Di samping itu, juga perlu dipertimbangkan transfusi darah pada keadaan

#b rendah dan pemberian oksigen yang cukup.

D-" C +- +a-" !==

+a-" C H 4a-" 5!== !@&/ (ada 7an# k C !@&;*

D-" C +- H 4a-" !@&/

Gaa,ar ".!. 4ke,a -$ti,aliai Pen#hantaran -ki#en $adaKondii 47ok 

"eterangan

#? heart rate )frekuensi denyut jantung*

S stro,e volume )-olume sekuncup*

 M1 mechanical ventilation )-entilasi mekanis*

Pe,antauan He,odina,ik 

Beberapa metode yang dapat digunakan untuk menilai hemodinamik, yaitu

a.  !ulmonary artery catheter )Swan$an7*

Dapat digunakan untuk menilai beberapa parameter )lihat tabel di bawah*.

34

Page 35: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 35/125

Tael ".!. Para,eter nor,al he,odina,ik ,elalui !ulmonary Artery Catheter 

Para,eter Nilai Nor,al

R6P ( +i&ht Ventricular !ressure* 8$< mm#g

PAP ( !ulmonary Arterial !ressure* Sistolik 8F$9F mm#g

Diastolik Q?A'PA-P ( !ulmonary Artery ,cclusion !ressure* Sistolik 8F$9F mm#g

Diastolik ;$6; mm#g

+- (Cardiac ,ut%ut * ;$= (Min

P+WP ( !ulmonary Ca%illary -ed&e !ressure* <$68 mm#g

46R ( "ystemic Vascular +esistance* <FF$68FF dyne.sec(m;

P6R ( !ulmonary Vascular +esistance* 68F$8FF dyne.sec(m;

 b. Central #enous catheter 

Dapat digunakan untuk menilai +' )Central 1enous Pressure* dengan nilai normal 8$<

mm#g.

c.  Arterial catheter 

Dapat digunakan untuk mengukur tekanan darah, dapat pula untuk mengambil darah arteri

untuk analisis gas darah.

d.  !ulse oimetry

Dapat digunakan untuk menilai saturasi oksihemoglobin )Sp18*.

e. Darah

Dapat digunakan untuk menilai kadar asam laktat, gula darah, elektrolit, hemoglobin,

hematokrit, leukosit, dan koagulasi.

+urah jantung atau Cardiac 2utput )+1* merupakan -ariabel hemodinamik yang penting

dan tersering dinilai pada pasien /+. #ingga kini penilaian hemodinamik, khususnya +1masih

dianggap penting dalam manajemen pasien$pasien /+, bahkan disarankan sudah perlu dinilai

sejak pasien belum masuk /+. +1 dipengaruhi oleh denyut jantung ) $eart 3ate(#?* dan

-olume sekuncup )Stro,e 1olume(S*.

+- C HR 46

35

Page 36: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 36/125

"eterangan

Cardiac out%ut )+1* adalah -olume darah yang dipompa oleh tiap -entrikel per menit.

 eart rate )#?* adalah jumlah denyut jantung per menit.

 "tro*e #olume )S* adalah -olume darah yang dipompa oleh jantung per denyut.

Stro,e volume dipengaruhi oleh  preload! afterload dan kontraktilitas.  Preload adalah

-olume darah -entrikel pada akhir fase diastolik )end diastolic volume*. &fterload adalah tekanan

dinding -entrikel kiri yang dibutuhkan untuk melawan tahanan terhadap ejeksi darah dari

-entrikel pada saat sistolik. Biasanya dianggap sebagai tahanan terhadap outflo' dan dinyatakan

sebagai systemic vascular resistance )S?*. "ontraktilitas sangat tergantung pada  preload dan

afterload .

 Preload dapat dinilai dari Central 1enous Pressure)+'*. +' menunjukkan right 

ventricular end diastolic pressure. +' rendah menunjukkan -olume intra-askuler rendah, yang

 berkaitan dengan 'A1' ) Pulmonary &rtery 2cclusion Pressure* rendah dan preload rendah.

 &fterload dapat dinilai dari S ystemic 1ascular 3esistance )S?* atau Systemic 1ascular 

 3esistance Inde )S?/* dan  Pulmonary 1ascular 3esistance )'?*. S?, S?/ ataupun '? 

yang rendah menandakan adanya afterload yang rendah. S? dan S?/ dapat dihitung dengan

rumus sebagai berikut.

"eterangan

S? Systemic 1ascular 3esistance

MA'  Mean &rterial Pressure

+' Central 1enous Pressure

S?/ Systemic 1ascular 3esistance Inde

36

Page 37: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 37/125

+/ Cardiac Inde

+1 Cardiac 2utput 

BSA  ody Surface &rea

0B 0inggi badan )cm*

BB Berat badan )kg*

37

Page 38: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 38/125

BAB 6I

4:-K 

I. Definii 47ok 

Syok adalah suatu keadaan dimana pasokan darah tidak mencukupi untuk kebutuhan

organ$organ di dalam tubuh. Syok juga didefinisikan sebagai gangguan sirkulasi yang

mengakibatkan penurunan kritis perfusi jaringan -ital atau menurunnya -olume darah yang

 bersirkulasi secara efektif. 'ada hewan yang mengalami syok terjadi penurunan perfusi jaringan,

terhambatnya pengiriman oksigen, dan kekacauan metabolisme sel sehingga produksi energi oleh

sel tidak memadai. Apabila sel tidak dapat menghasilkan energi secara adekuat, maka sel tidak 

akan berfungsi dengan baik sehingga pada gilirannya akan menimbulkan disfungsi dan

kegagalan berbagai organ, akhirnya dapat menimbulkan kematian.,6F

'ada syok yang kurang parah, kompensasi tubuh dapat berupa peningkatan laju jantung

dan konstriksi pembuluh darah perifer )keduanya secara refleks*, sehingga hal tersebut dapat

memelihara tahanan perifer dan aliran$aliran darah dan organ$organ -ital. "etika syok bertambah

 parah, kompensasi ini akan gagal.6F

II. Klaifikai 47ok Berdaarkan Etiolo#i

Etiologi spesifik syok tidak diketahui, tetapi syok dapat terjadi karena stress yang serius,

misalnya karena trauma yang hebat, kegagalan jantung, perdarahan, terbakar, anestesi, infeksi

 berat, obstruksi intestinal, anemia, dehidrasi, anafilaksis, dan intoksikasi.

A. Syok hipo-olemik( 1ligemik 

#ipo-olemia berarti berkurangnya -olume darah. 'erdarahan adalah penyebab paling

sering dari syok hipo-olemia. Syok hipo-olemia juga dapat disebabkan karena kehilangan

 plasma pada obstruksi usus halus dan pasien yang mengalami luka bakar hebat.66

B. Syok kardiogenik 

Syok kardiogenik disebabkan karena disfungsi dari miokardial atau gagalnya jantung

untuk mengalirkan darah. Dapat terjadi dari trauma tumpul jantung, emboli udara, atau infark 

akibat trauma yang agak jarang terjadi.68

+. Syok obstruktif ekstrakardiak 

38

Page 39: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 39/125

"egagalan perfusi dan suplai oksigen berkaitan dengan terganggunya mekanisme aliran

 balik darah oleh karena meningkatnya tekanan intrathorakal atau terganggunya aliran keluar 

arterial jantung )emboli pulmoner, emboli udara, hipertensi pulmoner, tamponade perikardial,

 perikarditis konstriktif* ataupun keduanya oleh karena obstruksi mekanis.68

D. Syok distributif 

a. Syok Septik 

Syok septik atau dulunya dikenal dengan %keracunan darah& diakibatkan karena infeksi

 bakteri yang menyebar luas ke banyak daerah tubuh, penyebarannya melalui darah dan

menyebabkan kerusakan jaringan yang luas. Syok septik akibat trauma jarang terjadi. 2amun

apabila kedatangan penderita ke fasilitas kegawatdaruratan tertunda untuk beberapa jam,

masalah ini mungkin terjadi kematian.

 b. Syok neurogenikSyok neurogenik disebabkan karena hilangnya tonus -asomotor secara tiba$tiba diseluruh

tubuh dan menyebabkan dilatasi -ena yang sangat besar.66

c. Syok anafilaktik dan syok histamin

Syok ini disebabkan oleh suatu reaksi antigen$antibodi dimana hasil akhirnya akan

menghasilkan histamin atau bahan seperti histamin.

#istamin akan menyebabkan 6* Dilatasi -ena, mengakibatkan penurunan aliran balik -ena secara nyata.

8* Dilatasi arteriol, mengakibatkan tekanan arteri menurun.

9* Meningkatkan permeabilitas kapiler, menyebabkan kehilangan cairan dan protein ke

dalam jaringan secara cepat.66

39

Page 40: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 40/125

ambar Syok Berdasarkan Etiologi69

A. 47ok Hi$oole,ik Definii

Syok hipo-olemik merupakan kondisi medis atau bedah dimana terjadi kehilangan cairan

dengan cepat yang berakhir pada kegagalan beberapa organ )multiple organ*, disebabkan oleh

-olume sirkulasi yang tidak adekuat dan berakibat pada perfusi yang tidak adekuat.

Etiolo#i

a. 'enyebab trauma dapat terjadi oleh karena trauma tembus atau trauma benda tumpul.

0rauma yang sering menyebabkan syok hemoragik adalah sebagai berikut laserasi dan

ruptur miokard, laserasi pembuluh darah besar, dan perlukaan organ padat abdomen, fraktur 

 pel-is dan femur, dan laserasi pada tengkorak. b. "elainan pada pembuluh darah yang mengakibatkan banyak kehilangan darah antara lain

aneurisma, diseksi, dan malformasi arteri$-ena.

40

Page 41: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 41/125

c. "elainan pada gastrointestinal yang dapat menyebabkan syok hemoragik antara lain

 perdarahan -arises oesofagus, perdarahan ulkus peptikum, Mallory$3eiss tears, dan fistula

aortaintestinal.

d. "elainan yang berhubungan dengan kehamilan, yaitu kehamilan eltopik terganggu, plasenta

 pre-ia, dan solutio plasenta. Syok hipo-olemik akibat kehamilan ektopik pada pasien

dengan tes kehamilan negatif jarang terjadi, tetapi pernag dilaporkan.

Kondii%kondii 7an# ,ene,$atkan $aien $ada riiko 7ok hi$oole,ik.

• 'erdarahan

• 0rauma

• Diuresis

• Diare "ronis

•Muntah$muntah

Patofiiolo#i

5ika terjadi perdarahan, hal ini akan menurunkan tekanan pengisian pembuluh darah rata$

rata sehingga menurunkan aliran darah balik ke jantung yang akhirnya menurunkan curah

 jantung. +urah jantung yang rendah dibawah normal akan menimbulkan beberapa kejadian pada

organ

a. Mikrosirkulasi

"etika curah jantung menurun, maka tahanan -ascular sistemik berusaha meningkatkan

tekanan sistemik untuk mencukupi perfusi ke jantung dan otak melebihi organ lain, khususnya

/0. Disaat MA' jatuh Q =F mm#g, aliran ke organ akan menurun drastis sehingga fungsi sel

disemua organ terganggu.

 b. 2euroendokrin

#ipo-olemia, hipotensi dan hipoksia dapat dideteksi oleh baroreseptor dan kemoreseptor 

tubuh. "edua reseptor tadi berperan dalam respon autonom tubuh yang mengatur perfusi serta

substrak lain.

c. "ardio-askular 

0iga -ariabel seperti pengisian atrium, tahanan terhadap tekanan )ejeksi* -entrikel dan

kontraktilitas miokard, bekerja keras dalam mengontrol -olume sekuncup. +urah jantung,

41

Page 42: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 42/125

 penentu utama dalam perfusi jaringan, adalah hasil kali -olume sekuncup dan frekuensi jantung.

#ipo-olemi menyebabkan penurunan pengisian -entrikel, yang pada akhirnya menurunkan

-olume sekuncup. Suatu peningkatan frekuensi jantung sangat bermanfaat namun memiliki

keterbatasan mekanisme kompensasi untuk mempertahankan curah jantung.

d. astrointestinal

Akibat aliran darah yang menurun ke jaringan intestinal, maka terjadi peningkatan

absorbsi endotoksin yang dilepaskan oleh bakteri gram negatif yang mati di dalam usus. #al ini

memicu -asodilatasi serta peningkatan metabolisme dan bukan memperbaiki nutrisi sel dan

menyebabkan depresi jantung.

e. injal

agal ginjal akut adalah satu komplikasi dari syok dan hipoperfusi, frekuensi terjadinya

sangat jarang karena cepatnya pemberian cairan pengganti. @ang banyak terjadi adalah nekrosis

tubuler akut akibat interaksi antara syok, sepsis dan pemberian obat yang nefrotoksik seperti

aminoglikosida dan media kontras angiografi. Secara fisiologi, ginjal mengatasi hipoperfusi

dengan mempertahankan garam dan air. 'ada saat aliran darah di ginjal berkurang, tahanan

arteriol aferen meningkat untuk mengurangi laju filtrasi glomerulus, yang bersama$sama dengan

aldosteron dan -asopresin bertanggung jawab terhadap menurunnya produksi urin.

Peruahan He,odina,ik terhada$ 47ok hi$oole,i!/

Syok hipo-olemik dapat disebabkan oleh perdarahan atau kehilangan cairan non$perdarahan

lainnya. "ehilangan cairan ini menyebabkan penurunan -olume intra-askular, dimana hal ini

akan berujung pada -olume pembuluh -ena akan berkurang sehingga venous return atau yang

disebut juga preload  ikut menurun. 'enurunan -olume preload! menurut hukum rank Starling,

akan berpengaruh pada  stro,e volume  yang merupakan komponen penyusun dari besarnya

cardiac output , selain irama jantung )heart rate*, dimana akan terjadi penurunan cardiac output 

secara keseluruhan. Akibat selanjutnya adalah penurunan tekanan darah yang diiringi dengan

 penurunan rerata tekanan arteri )mean arterial pressure* yang mengganggu perfusi jaringan,

 bahkan dapat menimbulkan kegagalan organ yang meluas jika tidak segera ditangani.

"ompensasi penurunan tekanan darah terjadi saat baroreseptor mendeteksi hal ini, sehingga

terjadi peningkatan stimulasi simpatis di otak yang memicu pengeluaran epinefrin dari medulla

adrenal dengan tujuan meningkatkan tekanan darah. Epinefrin bekerja pada jantung dan

42

Page 43: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 43/125

 pembuluh darah arteri serta -ena. "erja epinefrin pada jantung akan menyebabkan peningkatan

kontraktilitas dan irama jantung. Sementara itu, -asokonstriksi arteri akan meningkatkan

resistensi -askular sistemik (systemic vascular resistance(S?* dan -asokonstriksi -ena

menambah venous return.

Manifetai Klini

a. #ipo-olemia ringan )Q 8F I -olume darah* takikardia ringan dengan sedikit gejala yang

tampak.

 b. #ipo-olemia sedang )8F$:F I dari -olemia darah* pasien cemas, takikardia jelas

tampak. 0D bisa normal saat berbaring namun dapat ditemukan hipotensi ortostatik.c. #ipo-olemia berat gejala klasik syok akan muncul, 0D menurun drastis dan tidak stabil

meski berbaring, takikardi hebat, oliguria, agitasi atau bingung.6F

Manifestasi umum syok hipo-olemik

a. "ecemasan atau agitasi b. "ulit teraba dingin

c. "ebingungan

d. 1utput urin menurun sampai tidak adae. "elelahan

f. 'ale skin color 

g. 2afas cepat

h. Berkeringat dingin

Mana1e,en 47ok Hi$oole,ik 

0ujuan pengelolaan syok adalah mencapai normalisasi parameter hemodinamik melalui

resusitasi, dengan tujuan akhir adalah meningkatkan hantaran dan penggunaaan oksigen oleh

 jaringan dan sel. 0atalaksana utama pengelolaan adalah berdasarkan  asic 0ife Support dan

 &dvanced life Support!  kemudian tetapkan diagnosis, batasi kerusakan dan terafi definitif 

 berdasarkan penyakit yang mendasari syok. Arah utama pengelolaan dimulai dari kontrol jalan

nafas untuk pemberian -entilasi dan oksigenasi, resusitasi cairan untuk menggantikan -olume

sirkulasi bagi jenis syok yang membutuhkan )terutama hipo-olemik* dan pengelolaan hipotensi

dan asidemia, serta pemberian obat$obat inotropik, antiaritmia dan diuretik untuk memperbaiki

daya pompa jantung, obat$obat -asoaktif untuk perbaikan tonus -askuler.

Tael Para,eter $en)a$aian tera$i reuitai 7ok 

ariabel parameter syok 2ilai 'encapaian

43

Page 44: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 44/125

Mean Arterial 'ressure )MA'* R<: mm#g

+entral enous pressure )+'* R9 cm #8F

#emoglobin )#b* R< gr(d

'ulmonary +apillary 3edge 'ressure

)'+3'*

Rmm#g

+ardiac /ndeH )+/* R:,;6(mn(m8

eft entriculer Stroke 3ork )S3* R;; m(beat(m8

#eart ?ate )#?* G6FF beat(minute

0emperature <$6F6

MiHed enous 1Hygen 0ension )'-F8* R9; mm#g

1Hygen EHtraction 96 I

Blood olume )EBT;FFml(>Fkg*

"adar laktat F,96$> mg(ml

Deli-eri F8 )D18* R=FF ml(mn.m8 )normal*

"onsumsi F8)18* R6>F ml(mn.m8 )9F I normal*

0ujuan utama manajemen syok hipo-olemi adalah resusitasi -olume intra-askular dengan

target optimalkan tekanan darah, nadi, dan perfusi organ. Bila hipo-olemi telah teratasi baru

 boleh diberikan -asoaktif agent )dopamine, dobutamine*.

'engenalan dan resusitasi yang cepat dari perfusi adalah kunci pencegahan disfungsi organ$

multifel dan kematian. 'ada semua syok, manajemen jalan nafas dan pernafasan untuk 

memastikan oksigenasi pasien adalah baik, kemudian resusitasi cepat dengan infus cairan.

Beberapa langkah tatalaksana syok hipo-olemi dibawah ini6. /nfus cepat kristaloid untuk ekspansi -olumeintra-askular melalui kanula -ena besar 

)dapat lebih satu tempat* atau melalui -ena sentral. 'ada perdarahan maka dapat

diberikan 9$: kali dari jumlah perdarahan. Setelah pemberian 9 liter disusul dengan

transfusi darah. Secara bersamaan sumber perdarahan harus dikontrol

8. ?esusitasi tidak komplit sampai base eHcess dan serum laktat kembali normal. 'asien

syok hipo-olemik berat dengan resusitasi cairan akan terjadi penumpukan cairan di

rongga ketiga

9. asokonstriksi jarang diperlukan pada syok hipo-olemik murni.:. 'A+ sangat menolong untuk petunjuk resusitasi syok berat.

47ok Kardio#enik 

Definii

Syok kardiogenik didefinisikan sebagai adanya tanda$tanda hipoperfusi jaringan yang

44

Page 45: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 45/125

Page 46: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 46/125

obstruksi pembuluh darah besar dan gangguan katup yang menyebabkan gangguan pengisian

) filling * jantungL syok terjadi akibat disfungsi sistolik dan diastolik. angguan fungsi ini

disebabkan gangguan kontraksi jantung, yang akhirnya menyebabkan penurunan tekanan darah.

Seperti yang dijelaskan pada syok hipo-olemik, penurunan tekanan darah merangsang sistem

simpatis -ia baroreseptor sehingga akan terjadi peningkatan irama jantung, kontraktilitas, S? 

dan venous return. 'erbedaannya dari syok hipo-olemik, tekanan -ena sentral mengalami

 peningkatan akibat bendungan pada jantung, sehingga disebut juga syok kongestif.

Manifetai klini

a. 'asien /MA nyeri dada akut dan memiliki riwayat '5" sebelumnya

 b. 'asien dengan aritmia mengeluh adanya palpitasi, presinkop, sinkop atau merasa irama

 jantung berhenti sejenak.c. 0ekanan sitolik turun sampai GF mm#g bahkan sampai <F mm#g

d. Denyut jantung meningkat dan rapid pulsee. rekuensi pernapasan meningkat )rapid erathing * akibat kongesti paru

f. 'emeriksaan dada, dijumpai ronkhi

g. 'eningkatan distensi -ena$-ena di leher h. /rama gallop

i. 'asien berkeringat banyak sampai kulit basah

 j. "ulit dingin

k. 'enurunan status mental kehilangan kemampuan konsentrasi dan kehilangan kesiagaan.

Dia#noi

Syok kardiogenik dapat didiagnosa dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan

 pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis didapat pasien menegluh sesak nafas dan rasa nyeri

daerah thorak. Dari pemeriksaan fisik didapat adanya tanda$tanda syok seperti gangguan

sirkulasi perifer pucat, ekstremitas dingin, nadi cepat dan halus tekanan darah rendah, -ena

 perifer kolaps, serta dari pemeriksaan penunjang dijumpainya adanya penyakit jantung, seperti

infark miokard yang luas, gangguan irama jantung, rasa nyeri daerah thorak, atau adanya emboli

 paru, tamponade jantung, kelainan katub atau sekat jantung dan +' rendah.

'emeriksaan penunjang bisa dilakukan dengan Electrocardiogram )E+*L SonogramL

Scan jantungL "ateterisasi jantungL ?ontgen dadaL En7im heparL Elektrolit oksimetri nadiL

ADAL "reatininL Albumin ( transferin serum dan #SD.

Mana1e,en 47ok Kardio#enik 

46

Page 47: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 47/125

0ujuan utama adalah memperbaiki fungsi miokardium dan sirkulasi. Bila +ardiac output

)+1* menurun, B' menurun, S? menurun, maka diberi dobutamine ;Ug(kg(min. 'ada keadaan

tekanan darah sangat rendah harus diberikan obat yang berefek inotropik dan -asopresor yaitu

norepineprin. Dibawah ini terdapat beberapa prinsip tatalaksana pada syok kardiogenik

6. 1ptimalkan prabeban dengan infus cairan

8. 1ptimalkan kontraktilitas jantung dengan inotropes sesuai keperluan, seimbangkan

kebutuhan oksigen jantung. Dapat dipakai dobutamin, amrinone dan obat -asoaktif lain.9. Sesuaikan pascabeban untuk memaksimalkan +1. Dapat dipakai -asokonstriktor bila

 pasien hipotensi dengan S? rendah. 'asien syok kardiogenik mungkin membutuhkan

-asodilatasi untuk menurunkan S?, tahanan pada aliran darah dari jantung yang

lemah. Dapat dipakai nitroprusside dan nitroglycerin

:. Diberikan diuretik bila jantung dekompensasi

;. 'A+ dianjurkan dipasang untuk penunjuk terapi=. 'enyakit jantung yang mendasari harus diidentifikasi dan diobati.

47ok Anafilaktik 

Definii

AnaphylaHis )@unani, Ana O jauh dari dan phylaHis O perlindungan*. Anafilaksis berarti

menghilangkan perlindungan. Anafilaksis adalah reaksi alergi umum dengan efek pada beberapa

sistem organ terutama kardio-askular, respirasi, kutan dan gastro intestinal yang merupakan

reaksi imunologis yang didahului dengan terpaparnya alergen yang sebelumnya sudah

tersensitisasi. Syok anafilaktik)O shock anafilactic * adalah reaksi anafilaksis yang disertai

hipotensi dengan atau tanpa penurunan kesadaran. Syok anafilaktik disebabkan oleh reaksi alergi

ketika pasien yang sebelumnya sudah membentuk antibodi terhadap benda asing )anti gen*

mengalami reaksi antigen$antibodi.

Patofiiolo#i

Syok ini disebabkan karena masuknya antigen yang sangat sensitif untuk seseorang ke

dalam sirkulasi sehingga menyebabkan suatu reaksi antigen$antibodi. Efek utamanya ialah,

 basofil dalam darah dan sel mast dalam jaringan perkapiler melepaskan histamine, histamin

tersebut menyebabkan

47

Page 48: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 48/125

a. "enaikan kapasitas -ascular akibat dilaatsi -ena sehingga menyebabkan penurunan

-enous return secara nyata

 b. Dilatasi arteriol sehingga tekanan arteri emnjadi sangat menurun

c. Meningkatnya permeabilitas -ascular mengakibatkan hilangnya cairan dan protein

kedalam ruang jaringan secara cepat.d. #asil akhirnya merupakan suatu penurunan yang luar biasa pada aliran -alik -ena

sehingga menimbulkan syok serius8.

Ge1ala dan Tanda 47ok Anafilaktik 

Tael Ge1ala dan tanda anafilaki erdaarkan or#an aaran.!=

4ite, Ge1ala dan tanda

U,u,

'rodormal

esu, lemah, rasa tak enak yang sukar dilukiskan, rasa tak

enak di dada dan perrut, rasa gatal di hidung dan palatum.

Pernafaan

#idung

aring

idah

#idung gatal, bersin dan tersumbat

 ?asa tercekik, suara serak. Sesak nafas, stridor, edema,

spasme

Edema

Bronkus Batuk, sesak, mengi, spasmeKardioakular 'ingsan, sinkop, palpitasi, takikardia, hipotensi. 'ada E"

tampak gelombang 0 datar, terbalik, atau tanda$tanda

infark miokard.

Gatrointetina

l

Disfagia, mual, muntah, kolik, diare yang kadang disertai

darah, peristaltik usus meninggi.

Kulit rtikaria, angioedema di bibir, muka atau ekstremitas.

Mata atal, lakrimasi

44P elisah, kejang

Mana1e,en 47ok Anafilaktik 

0ujuan utama dalam memperbaiki syok anafilaktik adalah 6. Mencegah efek mediator 

dengan menghambat sintesis dan pelepasan mediator serta blokade reseptor, 8. Mengembalikan

fungsi organ dan perubahan patofisiologi akibat mediator.

48

Page 49: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 49/125

'rioritas tindakan utama adalah membebaskan jalan nafas dan memelihara -entilasi

adekuat akibat adanya obstruksi jalan nafas. 0indakan in-asif seperti intubasi endotrakeal dan

cricothyroidotomy atau tracheostomy dapat dilakukan. "eadaan hipo-olemik diatasi dengan

cairan koloid atau kristaloid sekaligus memperbaiki keadaan asidosis.

a. 0indakan wajib dan segera.

0indakan umum

6* Epinephrine )66,FFF*, F,8$F,; ml i.mL sampai 9 dosis dengan inter-al 6$; menit.

8* 0orniket proksimal dari suntikan atau sengatan(gigitan9* Epinephrine )66,FFF*, F,6$F,9 ml infiltrasi pada masuknya antigen

:* ntuk obstruksi atau henti nafas

;* Bebaskan jalan nafas pipa trakea, cricothyrodotomi atau trakheostomi=* 0erapi oksigen dan -entilasi mekanik 

 b. Sesudah penilaian klinik 

0indakan umum

6* Diphenhydramin 6,8; mg(kg sampai maksimum ;F mg i- atau im

8* #ydrocortison 8FF mg L deHamethason 6F mgL atau methy$prednisolone ;F mg i- tiap =

 jam untuk 8:$:< jam.

9* +imetidine 9FF mg, i- antara 9$; menit

ntuk hipotensi

6* Epinephrine )66,FFF*, i ml dalam ;FF ml saline dengan F,;$8,F ml(menit atau 6$:

Ug(menit melalui -ena sentral8* 2ormal saline, ringer laktat atau koloid untuk ekspansi -olume

9* e-arterenol bitartrate : mg dalam 6,FFF ml D;3 dengan 8$68 Ug(menit i-

:* lukagon ) bila pasien memakai terapi penyekat beta*, 6 mg(ml i- bolus atau infus,

atau 6 mg( D;3 dengan kecepatan ;$6; ml(menit.

47ok Neuro#enik 

Definii

Merupakan bentuk dari syok distributif yang terjadi akibat kegagalan pusat -asomotor 

karena hilangnya tonus pembuluh darah secara mendadak di seluruh tubuh.

Etiolo#i

• 0rauma medula spinalis dengan Vudriplegia atau paraplegia )syok spinal*

• ?angsangan hebat yang kurang menyenangkan seperti rasa nyeri hebat pada fraktur 

tulang

• ?angsangan pada medula spinalis seperti penggunaan obat anestesi spinal(lumbal

49

Page 50: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 50/125

• 0rauma kepala ) terdapat gangguan pada pusat otonom*

• Suhu lingkungan yang panas, terkejut, dan takut.

Patofiiolo#i

• #ilangnya tonus -asomotor   penurunan -enous tone )dilatasi -ena*  penumpukan

darah di -ena.• ?eaksi -aso-agal berlebihan -asodilatasi menyeluruh di regio splanikus  perfusi ke

otak berkurang

• ?angsangan parasimpatis ke jantung  memperlambat kecepatan denyut jantung dan

menurunkan rangsangan simpatis ke pembuluh darah. +ontoh gangguan emosional

sinkop

• 'asien dengan nyeri hebat, stress, emosi dan ketakutan   meningkatkan -asodilatasi

karena mekanisme refleks yang tidak jelas yang menimbulkan -olume sirkulasi yang

tidak efektif dan terjadi sinkop.6F

Peruahan He,odina,ik terhada$ 47ok Neuro#enik 

Salah satu ciri khas syok distributif adalah penurunan resistensi -askular sistemik, hal ini

 juga didapati pada syok neurogenik. #ilangnya tonus simpatis, misalnya pada cedera spinal,

menyebabkan -asodilatasi -ena dan arteri. ena ka-a yang turut mengalami -asodilatasi dan

 pengumpulan darah di pembuluh darah -ena perifer berakibat pada penurunan venous return,

yang akan menurunkan end diastolic volume dan stro,e volume. 'enurunan cardiac output  terjadi

tidak hanya karena penurunan dari stro,e volume, tetapi juga oleh dominasi sistem parasimpatis

yang menyebabkan penurunan heart rate. 1leh karena itu, ciri khas lain dari syok neurogenik 

adalah keadaan hipotensi tanpa takikardi atau -asokontriksi kulit.6F

Manifetai Klini

#ampir sama dengan syok pada umumnya tetapi pada syok kardiogenik tedapat tanda

tekanan darah turun, nadi tidak bertambah cepat, bahkan dapat lebih lambat )bradikardi* kadang

disertai dengan adanya defisit neurologis berpa Vuadriplegia atau paraplegia. Sedangkan pada

keadaan lanjut, sesudah pasien menjadi tidak sadar, barulah nadi bertambah cepat. "arena

terjadinya pengumpulan darah di dalam arteriol, kapiler dan -ena, maka kulit terasa agak hangat

dan cepat berwarna kemerahan.

Mana1e,en 47ok Neuro#enik 

"onsep dasar untuk syok distributif adalah dengan pemberian -asoaktif seperti fenilefrin dan

50

Page 51: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 51/125

efedrin, untuk mengurangi daerah -askuler dengan penyempitan sfingter prekapiler dan -ena

kapasitan untuk mendorong keluar darah yang brkumpul ditempat tersebut.

6. Baringkan pasien dengan posisi kepala lebih rendah dari kaki )posisi 0rendelenburg*

8. 'ertahankan jalan nafas dengan memberikan oksigen, sebaiknya dengan menggunakan

masker. 'ada pasien dengan distress dan hipotensi yang berat, penggunaan endotrakheal

tube dan -entilator mekanik sangat dianjurkan.

9. ntuk keseimbangan hemodinamik, sebaiknya ditunjang dengan resusitasi cairan. +airan

kristaloid seperti 2a+l F, I atau ringer laktat sebaiknya diberikan per infus secara cepat

8;F$;FF cc bolus dengan pengawasan yang cermat terhadap tekanan darah, akral, turgor 

kulit, dan urin output untuk menilai respon terhadap terapi.

:. Bila tekanan darah dan perfusi perifer tidak segera pulih, berikan obat$obat -asoaktif 

)adrenergik, agonis alfa yang kontraindikasi bila ada perdarahan seperti ruptur lien* 

Do$a,inMerupakan obat pilihan pertama. 'ada dosisR 6F mcg(kg(menit, berefek serupa dengan

norepinefrin. 5arang terjadi takikardi.

  Nore$ine$rin

1bat ini merupakan obat yang terbaik karena pengaruh -asokonstriksi perifernya lebih bsar 

dari pengaruh terhadap jantung )palpitasi*. 'emberian obat ini dihentikan bia tekanan

darahsudah normal kembali. Awasi pemberian obat ini pada wanita hamil, karena dapat

mneimbulkan kontraksi otot$otot uterus.

  E$inefrin

Efek -asokonstriksi perifer sama kuat dengan pengaruhnya terhadap jantung sebelum

 pemberian obat ini harus diperhatikan dulu bahwa pasien tidak mengalami syok hipo-olemik.

'erlu diingat obat yang dapat menyebabkan -asodilatasi perifer tidak boleh diberikn pada

 pasien syok neurogenik.

  Douta,in

Berguna jika tekanan darah rendah yang diakibatkan oleh menurunnya cardiac output.

Dobutamin dapat menurunkan tekanan darah melalui -asodilatasi perifer.

Ko,$likai 47ok 

Selain bertambahnya kerja miokardium dan kebutuhan terhadap oksigen, terjadi beberapa

 perubahan lain. Metabolisme anaerob diinduksi oleh syok sehingga miokardium tidak dapat

51

Page 52: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 52/125

mempertahankan cadangan fosfat berenergi tinggi )A0'* dalam kadar normal, dan kontraktilitas

-entrikel akan makin terganggu. #ipoksia dan asidosis menghambat pembentukan energi dan

mendorong berlanjutnya kerusakan sel$sel miokardium. "edua faktor ini juga menggeser kur-a

fungsi -entrikel ke bawah dan kekanan yang akan semakin menekan kontraktilitas dan dapat

 berakibat gangguan sebagai berikut

a. angguan injal

 b. angguan 'ernafasanc. angguan ungsi hati

d. angguan Saluran cerna

e. "oagulasi /ntra-askular Diseminata )D/+*

Pro#noi 47ok 

'rognosis berbeda$beda sesuai asal dan lama syok terjadi. 1leh karena itu, <F I pasienmuda )meskipun tidaksehat* dengan syok hipo-olemik berhasil bertahan hidup melalui

 penatalaksanaan yang tepat, sementara syok kardiogenik yang disertai infark miokard

luas atau syok gram negatif menimbulkan angka kematian sebesar >; I, meskipun

dengan perawatan yang tercanggih.8

Ake 6akular

Akses -askulat harus segera, dan sebaiknya memakai 8 kateter intra$-ena yang besar )minimum no. 6= 0empat untuk akses -ena adalah berturut P turut 6* -ena perifer,

8* -ena sectie )-enus cut down, -enoclysis dan 9* -ena sentral. 'ada anak kecil

kurang = tahun, cara intra$oseeus dapat dicoba sebelum -ena sentral. @ang paling

mementukan untuk askes -ena adalah keterampilan petugas.

Pe,erian +airan A'al

+airan elektrolit yang isotonic dipakai pada awal resusitasi. +airan jenis ini

)sementara* akan menambah -olume intra$-askular lebih stabil karena akan mengisi

cairan inter$selular serta intra$selular. +airan ?inger actatce merupakan pilihan

 pertama. +airan 2a+/ F, I )normal saline* adalah pilihan keduam namun pada

 pemeberian yang masif akan mengakibatkan asidosis hiperkloremik, terutama apabila

disertai gangguan hasil ginjal. Diberikan bolus secepatnya )%loading, los$

52

Page 53: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 53/125

klem&*.Dosis adalah 6$8 liter untuk dewasa, dan 8Fcc(kg BB untuk anak. "orban

gawat darurat di obser-asi selama diguyur, dan keputusan korban gawat daruratnya

akan diapakan harus didasarkan pada respon korban gawat darurat terhadap cairan.

Ealuai Reuitai +airan dan Perfui -r#an

ekala dan tanda yang dipakai untuk diagnosis syok, juga dipakai untuk hasil

resusitasi."embalinya tekanan darah, tekanan nadi dan denyut nadi adalah tanda

 bahwa sirkulasi membaik.2amun tanda di atas tidak menandakan perfusi

organ.'erbaikan kesadaran dan keadaan kulit menunjukkan perbaikan perfusi namun

sulit dihitung secara kuantifikasi.@ang paling baik adalah hasil urin(jam )9F$;

cc(jam*.

0E?A'/ @A2 D/BE?/"A2 D/DASA?"A2 'ADA ?ES'12 0E?#ADA'

?ESS/0AS/ +A/?A2 DA2 SA#A #EM1S0AS/S

0erapi selanjutnya didasarkan pada respon korban gawat darurat terhadap resusitasi

cairan. Dengan melihat dengan korban gawat darurat dapat dikenali korban darurat

yang perdarahannya lebih besar dari pada yang dilihan dan juga korban gawat darurat

yang perdarahan masih berlangsung.5uga dapatdihindarkan pemberian darah

hemodinamik normal&."orban gawat darurat yang hemodinamik stabil dapat tetap

tachycardia, tachypneu, dan digluria, jelas tetap dalam keadaan under$perfused dan

tidak cukup resusitasi."orban gawat darurat hemodinamik normal menunjukkan

 perfusi jaringan yang baik.

Bentuk Re$on Terhada$ Reuitai +airan

a. Re$on )e$at (terhada$ reuitai )airan*

Sebagaian kecil korban gawat darurat akan bersepon baik terhadap resusitasi cairan.#emodinamik menjadi stabil dan normal bila sudah selesai pemberian bolus dan tetesan

diperlambat."elompok ini kehilangan darah G8FI -olume darah.0idak diperlukan pemberian

 bolus cairan atau darah lebih lanjut, walapun darah harus tetap disediakan. "onsultasi bedah

tetap diperlukan

. Re$on e,entara

53

Page 54: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 54/125

Sebagian besar korban gawat darurat akan berespon terhadap pemberian cairan, namun

 bila tetesan diperlambat hemodinamik korban gawat darurat menurun kembali karena kehilangan

darah yangmasih berlangsung, dan resusitasi yang tidak cukup. 5umlah kehilangandarah pada

kelompok ini adalah antara 8F P :F I -olume darah.'emberian cairan pada kelompok ini harus

diteruskan, demikian pula pemberian darah.?espon terhadap pemberian darah menentukan

korban gawat darurat mana yang memerlukan operasi segera.

). Re$on ,ini,al atau tan$a re$on

3alaupun sudah diberikan cairan dan darah cukup, tetap tanpa respom, ini menandakan

 perlunya opreasi sangat segera.#arus tetap diwaspadai kemungkinan syok non$hemoragik seperti

tamponade jantung atau kontusio ninkard.

Tranfui Darah

'emberian darah tergantung respon korban gawat darurat terhadap pemberian cairan

seperti diterangkan sebelumnya.'ada fase 'ra$'S 5arang dilakukan pemberian transufi

darah.0ransfusi darah la7imnya diberikan di pelayanan kesehatan, namun demikian apabila

memang dibutuhkan dapat diberikan di rumah sakit lapangan.

BAB 6II

BALUT BIDAI

54

Page 55: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 55/125

Men#hentikan Perdarahan

+ara menghentikan perdarahan yang benar pada korban gawat darurat adalah

6. Menekan dengan jari tangan

8. 'enekanan dengan kain bersih atau sapu tangan pada luka, bila ada kasa steril lebih baik 

9. akukan balut 0ekan

:. 0ourniVuet P hanya pada keadaan tertentu

55

Page 56: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 56/125

Menekan den#an kain erih atau a$u tan#an

unakan sapu tangan yang sudah di setrika dan belum dipakai, lipatan bagian dalam

dianggap bersih.Diletakan bagian yang bersih tersebut langsung diatas luka dan

tekanlah.'erdarahan dapat berhenti dan pencemaran oleh kuman$kuman dapat dihindarkan.

56

Page 57: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 57/125

Tourniuet

'emasangantourniVuet hanya pada keadaan tertentu, yaitu bila anggota badan bagian atas

tangan atau anggota bagian bawah pada kaki terputus.

angkah P langkah pemasangantourniVuet yaitu

6. 0utup ujung tungkai yang putus dengan kain bersih

8. Bagian tangan(kaki yang putus dimasukkan ke dalam kantong plastic yang berisies dan

dibawa bersama$sama korban ke rumah sakit, kemungkinan ada harapan untuk 

disambung kembali.

Balut dan Bidai

0ujuan pemasangan balut dan badai adalah mencegah atau menghindari terjadinya

 pencemaran kuman kedalam suatu luka. Alat P alat yang dibutuhkan untuk pemasangan balut

 bidai yaitu kain segitiga, perban dan balut cepat.

57

Page 58: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 58/125

58

Page 59: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 59/125

Bidai

Bidai adalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan atau fiksasi tulang

yang patah.0ujuan pemasangan bidai adalah mencegah pergerakan tulang yang patah. Syarat

 pemasangan bidai adalah bidai harus dapat mempertahankan kedudukan 8 sendi tulang didekat

tulang yang patah dan pemasangan bidai tidak boleh terlalu kencang atauketat, karena akan

merusak jaringan tubuh.

Alat P alat yang diperlukan dalam pemasangan bidai adalah

• Anggota badan sendiri

• 'apan, bamboo, dahan

• "arton, majalah, kain

• Bantal, guling, selimut

59

Page 60: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 60/125

• Air splint

• acuum matras

60

Page 61: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 61/125

BAB 6III

4U+TI-NING

DE8INI4I

Suatu tindakan untuk membersihkan jalan nafas dengan memakai kateter penghisap melaluiendotracheal tube)E00* dan trachestomy tube )00* pada saluran pernafasan bagian atas.

#arus dilakukan steril untuk mencegah terjadinya nosokomial pneumonia.

MET-DE 4U+TI-N

6. 1'E2 S+0/12'ada tehnik suction terbuka dilakukan pelepasan E00 dari tubing -entilator kemudian

memasukkan suction kateter disposibel dalam tube yang sudah terbuka.

8. +1SE S+0/120ehnik suction tertutup kateter suction dilapisi dengan plastik steril dan disambungkan ke

E00, 'ada tehnik ini oksigenasi, support -entilasi dan pemberian 'EE' yang tinggi tetap bisa

dipertahankan, tehnik ini juga dapat mencegah infeksi nosokomial.

61

Page 62: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 62/125

Close suction Open suction

TU9UAN

ntuk membebaskan jalan nafas Mengurangi retensi sputum dan merangsang batuk 

Mencegah terjadinya infeksi paru

INDIKA4I

6.Sekret pada jalan nafas

8.Dugaan aspirasi dari lambung dan sekresi jalan nafas bagian atas

9.'ada saat auskultasi ditemukan suara nafas tambahan:.'eningkatan peak airway pressure pada pasien yang terpasang -entilator 

;.'eningkatan frekuensi pernafasan atau batuk 

=.'enurunan saturasi oksigen secara tiba$tiba

K-MPLIKA4I

?espiratory arrest

+ardiac arrest

Disritmia

#ypertensi atau hipotensi

62

Page 63: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 63/125

'eningkatan 0/" 

Broncospasme

'erdarahan

#ypoHemia

'neumonia

PER4IAPAN

6. 'ersiapan pasien Berikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan

'osisi pasien diatur sesuai dengan kebutuhan

8. 'ersiapan petugas Bila pasien menggunakan -entilasi mekanik )petugas harus 8 orang* open suction

&. Peria$an alat

-$en u)tion

Mesin suction

+ateter suction sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan

#andscoen steril

Alas dada ) handuk*

Alas penutup mata

"om berisi cairan 2a+ F,I atau air steril

"om berisi kasa steril

Ambubag

 2ierbekken

0es lung

Masker +L-4E 4U+TI-N

+lose kateter suction

 2acl atau air steril

 "ateter open suction untuk oral dan nasal

 mesin suction

 Sarung tangan non steril

 masker 

 Spuit ; cc,6F cc

PR-4EDUR TINDAKAN

a. +uci tangan sebelum melakukan tindakan b. 'utar -acum regulator pada posisi 6FF P 68F mm#g

c. Monitor hemodinamik pasien sebelum,selama dan sesudah tindakan suction

d. 0ehnik suction terbuka Siapkan cairan 2acl steril sebanyak 6FF cc dalam com steril

63

Page 64: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 64/125

unakan sarung tangan steril

Buka pangkal kateter suction

0arik kateter suction dari bungkusnya

0ehnik suction tertutup

  Sambungkan selang suction dengan kateter suction tertutup

e. Beri hiperoksigenasi pada pasien selama 9F detik 0ekan tombol 18 suction pada -entilator dengan tangan kiri atau

 2aikkan i18 6FFI

epaskan -entilator dari E00 atau traechostomy tube lalu hubungkan dengan

Ambubag kemudian berikan nafas sebanyak ; P = kali selama 9F detik 

f. Masukkan kateter suction sampai pada karina dengan hati$hati dan cepat, lalu tarik 6 cm

)suction dalam keadaan off*.g. akukan suction dengan cara menarik kateter suction sambil memutar kateter suction

keluar selama Q 6F detik 

h. Beri hiperoksigenasi selama 9F detik )seperti pada langkah e*i. angkah f dan g dapat diulang bila sekret banyak dan kondisi pasien dapat ditoleransi.

 j. Bila pasien tidak dapat mentoleransi, lakukan langkah sebagai berikut 'astikan oksigen 6FFI telah diberikan

'ertahankan 'EE' selama melakukan suction. Beri 'EE' -al-e bila memberikan

hiperoksigenasi dengan menggunakan Ambu Bag #iper-entilasi dapat diberikan bila pasien tidak toleran hanya dengan pemberian

hiperoksigenasi baik dengan ambu bag maupun -entilator.

k. Bilas kateter suction dengan menggunakan cairan 2a+l F,I steril sampai bersih.

l. Bila sekret pada jalan napas sudah bersih, lakukan suction melalui nasal atau oral. unakan

kateter suction yang terpisah pada tehnik suction tertutup.m. epaskan sarung tangan lalu matikan mesin suction

n. ?eposisi pasien

o. +uci tangan p. Mengobser-asi dan mencatat

ital sign

#ypoksia

'erdarahan

Disrimia

Sputum warna$jumlah$konsistensi Pbau

V "aji suara nafas pasien

HAL%HAL :ANG HARU4 DIPERHATIKAN Suction pada jalan nafas dilakukan hanya bila ada indikasi klinik dan bukan tindakan

yang rutin Sebelum tindakan suction harus diberikan hiperoksigenasi terlebih dahulu

0ekanan suction tidak boleh terlalu tinggi karena dapat merusak mucosa pada tracea

'ada pasien yang banyak produksi sekresi perlu dilakukan postural drainase dan perkusi.

#idrasi yang adekuat dan pemberian humidifikasi dapat mengencerkan sekret

64

Page 65: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 65/125

'emberian 2acl pada saat suction tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan

kontaminasi pada jalan nafas bagian bawah Diameter suction tidak boleh melebihi setengah dari diameter E00

"erja dengan menggunakan teknik 9 A.

  6. Aseptik 

  8. Autromatik   9. Asianotik 

0ekanan penghisap

'ada bayi =F$<F mmhg

'ada anak <F$68F mmhg

'ada dewasa 6FF$6;F mmhg

  caranya periksa tekanan dengan menutup lobang kateter suction yang ada disamping cateter 

Pen#hia$an dan Alat Pen#hia$ (4u)tion 4u)tion Dei)e*

'atensi jalan nafas dapat terganggu akibat adanya benda asing berupa 7at cair padaorofaring dan hipofaring. #al ini ditandai dengan adanya suara tambahan nafas menyerupai

orang yang sedang berkumur$kumur ) gurgling *. Benda asing yang sering menimbulkan

gangguan patensi jalan nafas pada pasien trauma adalah darah pada cedera maksilofasial,

muntahan, dan air liur. "orban yang mengalami penurunan kesadaran akan kehilangan reflek 

untuk menjaga jalan nafas seperti menelan dan batuk, hal ini akan menimbulkan berkumpulnya

cairan di daerah orofaring dan hipofaring yang berpotensi mengganggu patensi jalan nafas.

Bahaya lain yang ditimbulkan akibat terkumpulnya benda asing ini adalah aspirasi pneumonia,

apabila sekret terdorong atau terhirup ke dalam trakea.

'enghisapan adalah metode yang menggunakan peralatan -akum untuk menghisap

 benda$benda asing berupa 7at cair. Setiap unit penghisap terdiri atas sumber penghisap, kontainer 

 pengumpul untuk material yang dihisap, tabung dan kateter penghisap. Sistem ini dapat

terintegrasi bersama instalasi gas medis, maupun portable yang dapat dibawa ke tempat kejadian.

'erlu diperhatikan bahwa pada saat penghisapan dapat terjadi refleks muntah hal ini dapat

terjadi akibat stimulasi ner-us -agus yang terlaetak di dinding faring, -agal refleks ini ditandai

dengan penurunan frekuensi jantung )bradikardia* sampai kolaps kardio-askular, sehingga

diperlukan kehati$hatian untuk tidak menghisap lebih dari beberapa detik dalam satu waktu dan

 jangan pernah kehilangan pandangan dari ujung penghisap. Bagian$bagian dari unit penghisap

meliputi

a. 'ipa(selang penghisap(

65

Page 66: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 66/125

'ipa yang digunakan dalam unit penghisap harus berdinding tebal, tidak mudah tertekuk,

transparan, memiliki diamteter yang besar dan panjang yang optimal untuk dapat

menjangkau pasien.

. jung penghisap(Suction Tip

5enis ujung penghisap yang banyak digunakan adalah rigid tip  atau nama lain nya

%7an,auer &. jung penghisap ini dianjurkan untuk menghisap benda asing di rongga

mulut dan orofaring karena bentuknya yang kaku akan mempermudah penghisapan, dan

 penolong dapat mudah mengarahkan tip ke daerah yang akan dihisap, jenis tip ini juga

memiliki diameter lubang yang lebih besar bila dibandingkan dengan kateter elastik.

ambar 69 @ankauer )kiri* Elastic Suction )kanan*

c. "ateter penghisap

"ateter penghisap adalah selang plastic yang terbuat dari bahan sintetik yang fleksibel.

"ateter jenis ini didesain untuk digunakan dalam situasi dimana ujung penghisap kaku

tidak dapat menjangkau daerah benda yang akan dihisap. "ateter lunak ini dapat

dilewatkan dalam 1'A, 2'A, dan pipa endotrakea.

d. "ontainer pengumpul

Semua unit harus memiliki container pengumpul yang tidak mudah pecah, tranparan dan

mudah dilepas dan didekontaminasi. nit penghisap juga harus memiliki container berisi

air bersih untuk membilas kateter penghisap dan selang penghisap dari material yang

dihisap.

66

Page 67: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 67/125

ambar 6: Suction de-ice )kiri*, 'ortabel Suction de-ice )kanan*

0eknik penghisapan

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan penghisapan

6* Alat pelindung diri harus dipakai pada saat melakukan tindakan menghisapan untuk 

melindungi diri dari bahaya penyakit infeksi menular 

8* 'astikan unit penghisap sudah terhubung dengan sumber arus, dan pastikan unit

 penghisap menyala dengan cara menghisap air dalam container yang telah disediakan.

Apabila air terhisap kencang, maka unit penghisap siap digunakan.

9* 'osisi pasien yang dianjurkan adalah miring, atau paling tidak arahkan kepala sedikit

miring agar cairan terkumpul di salah satu sisi dalam pipi untuk mempermudah

menge-akuasi cairan.

:* Dianjurkan untuk mengukur panjang kateter penghisap. 'anjang kateter penghisap yang

harus dimsukkan sebanding dengan jarak antara sudut mulut dengan lobules telinga.

ntuk penghisap kaku hal ini tidak rutin dilakukan.

;* 'erlahan dan tanpa tekanan masukkan ujung kateter penghisap ke daerah terkumpulnya

sekret, dalam hal ini diperlukan kehati$hatian agar tidak merusak mukosa rongga mulut.

=* 5angan pernah melakukan penghisapan lebih dari 6; detik, "arena tindakan berlama$

lama dalam menghisap akan menstimulasi -agal refleks dan pasien membutuhkan

suplementasi oksigen karena -entilasi dan oksigenisasi dihentikan pada saat menghisap

>* 5angan lupa menekan lubang -akum untuk menciptakan tekanan negatif, tarik perlahan

kateter, berhenti sejenak apabila di daerah tersebut banyak dijumpai cairan kemudian

67

Page 68: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 68/125

tarik perlahan$lahan, untuk cairan yang lebih kental, buatlah maneu-er memutar untuk 

melepaskan cairan dari ujung tip.

<* #entikan tindakan penghisapan apabila pasien mulai tidak nyaman atau terjadi batuk atau

muntah

* "ateter penghisap tidak boleh dimasukkan ke hidung, terutama pada pasien dengan

dugaan fraktur basis kranii, hal ini akan meningkatkan resiko infeksi akibat migrasi

kateter intrakranial dan tekanan negati-e yang dihasilkan akan menyedot organ

intrakranial.

68

Page 69: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 69/125

69

Page 70: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 70/125

BAB IF

RE4U4ITA4I 9ANTUNG PARU

?esuscitation guideline atau pedoman untuk resusitasi bisa dilihat dari berbagai sumber.

Seperti dari  &dvance Cardiac 0ife Support   )A+S*,  &dvance Trauma 0ife Support   )A0S*,

 European 3esucitation Council  )E?+*, Primary Trauma Care )'+0* dan sebagainya. Salah satu pedoman yang sering dipakai adalah E?+. E?+ sendiri merupakan organisasi yang bertempat di

Eropa dan mengeluarkan perdoman resusitasi setiap ; tahun untuk update berdasar pada ilmu$

ilmu dan penelitian baru.'enanganan untuk ?esusitasi dibagi menjadi beberapa kategori dimulai dari asic life

 support! advanced life support serta penanganan paska resusitasi.

+ardiac arrest sering terjadi pada berbagai belahan dunia, baik di 2egara maju maupun

 berkembang. Secara kasar diambil rata$rata insidensi cardiac arrest 6(6FF.FFF penduduk  populasi. Di Eropa saja, sudden cardiac arrest menjadi salah satu penyebab utama kematian

denan angka berkisar antara 9;F.FFF$>FF.FFF kejadian pertahun.

'enanganan yang cepat memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan

 penyelamatan, sehingga perkembangan resusitasi untuk pasien cardiac arrest semakin lamasemakin menekankan kepada kecepatan untuk segera memulai tindakan resusitasi.

?esusitasi sendiri selain dilakukan oleh tim medis yang ahli, masyarakat umum jugaharus diperkenalkan dan dapat melakukan tindakan pertolongan pertama tersebut. 1leh karena

itu pedoman resusitasi harus diusahakan sesederhana mungkin dan dapat dengan mudah

dilakukan tanpa mengurangi keefektifannya.'ada saat ini dalam penanganan resusitasi penggunaan alat yang modern seperti AED

sudah sangat la7im dipakai dan digunakan, karena banyak terdapat di berbagai tempat umum

 pada 2egara maju. #al ini sangat berbeda dengan 2egara berkembang, dimana AED merupakan

alat langka, bahkan D+$Shock yang merupakan alat wajib untuk sebuah rumah sakit masih sukar didapatkan.

BA4I+ LI8E 4UPP-RT

• 'enolong memulai resusitasi jantung paru otak )?5'1* bila pasien tidak responsif dan

tidak bernafas. asping tidak boleh menyebabkan penundaan ?5'1 karena gasping

 bukanlah pernafasan normal, dan menjadi tanda dari henti jantung.

• Memulai assessment awal, penolong dapat memulai ?5'1 dengan kompresi dada

daripada dengan membuka airway dan memberikan nafas bantuan.

• Semua penolong, baik terlatih maupun tidak, harus memberikan kompresi dada terhadap

korban henti jantung.

• 'erhatian yang lebih terhadap pemberian kompresi dada dengan kualitas yang baik tetap

sangan penting. Dimana penolong harus mendorong kuat sampai kedalam sedikitnya ;

cm dengan kecepatan 6FF kali kompresi permenit, membiarkan dada menghentak balik 

dengan penuh, dan meminimalkan interupsi terhadap kompresi dada.

70

Page 71: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 71/125

• 'enolong yang terlatih memberikan -entilasi dengan menggunakan rasio

kompresi-entilasi 9F8

• ntuk penolong yang tidak terlatih, tim medis dapat menginstruksikan ?5'1 hanya untuk 

kompresi dada saja melalui telepon.

Berjuta$juta orang meninggal secara premature tiap tahunnya akibat cardiac arrest  )henti

 jantung* tiba$tiba pada penjuru dunia, yang sering disertai oleh penyakit jantung koroner. Secarakasar diambil rata$rata terjadi insidensi henti jantung per 6FF.FFF populasi dilaporkan untuk 

kasus dewasa dan berbagai umur. 'ada daerah Eropa sendiri, sudden cardiac arrest )S+A*

menjadi salah satu penyebab utama kematian dengan angka 9;F.FFF$>FF.FFF indi-idu pertahun.

"emungkinan besar banyak korban menunjukkan gambaran -entricular fibrillation )* ataurapid -entricular tachycardia )0* saat terjadi serangan, tapi pada saat E" terpasang oleh tim

medis, gambaran tersebut memburuk menjadi asistol. Bila ritme jantung direkam sesaat setelah

serangan, terutama pada tempat yang memiliki automated eHternal defibrillation )AED*, banyaknya pasien dengan berkisar antara ;I sampai =;I. Banyak pasien S+A bisa selamat

 bila orang disekitar bertindak cepat selagi masih dijumpai, tapi keberhasilan resusitasi akan berkurang apabila ritme memburuk menjadi asistol.

?ekomendasi penanganan untuk cardiac arrest   adalah ?5'1 yang segera )kombinasi

kompresi jantung dan bantuan nafas* dan defibrillasi elektrik yang segera. "ebanyakan henti

 jantung yang bukan berasal dari jantung termasuk dro'ning   )tenggelam* dan asfiHia. 'ada banyak daerah di dunia dro'ning  termasuk ke dalam salah satu penyebab utama kematian, dan

 bantuan nafas sangat penting dalam keberhasilan resusitasi terhadap korban ini.

".!. +hain of 4urial

"onsep rantai keselamatan nyawa )Chain of Survival * ini meringkaskan langkah$langkah

 penting dalam keberhasilan resusitasi.

Ga,ar !. 4ke,a +hain of 4urial

6.  Pengenalan dini terhadap cardiac arrest  hal ini termasuk pengenalan nyeri dada yang

 berasal dari jantungL pengenalan bahwa henti jantung telah terjadiL pemanggilan bala

 bantuan dengan segera dengan menghubungi nomor emergensi local. Mengenali nyeri

dada jantung penting, karena kemungkinan henti jantung terjadi akibat konsekwensi akut

71

Page 72: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 72/125

miokard iskemi sekitar 86$99I pada jam pertama setelah onset dari gejala. "etika

ambulans dihubungi sebelum korban terjatuh atau terkena serangan, kehadiran ambulans

yang segera akan meningkatkan kemungkinan nyawa terselamatkan.

6. CP3 segera8 ?5'1 yang sesegera mungkin akan meningkatkan dua sampai tiga kali lipat

keberhasilan penyelamatan dari S+A. Melakukan kompresi jantung saja lebih baik daripada tidak melakukan ?5'1 sama sekali. Apabila orang disekitar tidak terlatih

dengan ?5'1, tindakan kompresi dada saja sebaiknya dilakukan selagi menunggu

kedatangan tim bantuan yang professional.

9. "efirillasi segera8 ?5'1 ditambah dengan defibrillasi dalam 9$; menit dari serangan

akan memberikan angka  survival rate  setinggi :$>;I. Dimana tiap menit dari

keterlambatan pemberian defibrillasi mengurangi nilai keberhasilan sekitar 6F$68I.

:. Penanganan advanced life support dan pas,a resusitasi yang terstandar. Dimana kualitas

 penanganan selama fase paska resusitasi menentukan hasil akhirnya. 0erapi hipotermiasekarang menjadi terapi yang ditetapkan karena memberikan sumbangan yang besar 

terharap keberhasilan sur-i-al dengan hasil neurologis yang baik.

"orban henti jantung memerlukan ?5'1 sesegera mungkin. 0indakan ini akan

memberikan aliran darah yang walaupun kecil tapi penting untuk jantung dan otak. #al ini juga

akan meningkatkan kemungkinan sebuah syok defibrillasi akan menghilangkan danmembantu jantung meneruskan ritme dan cardiac output  yang efektif. "ompresi jantung akan

sangat penting bila tindakan syok elektrik tidak dapat diberikan dalam hitungan menit setelah

terjadinya serangan. 'ada menit$menit pertama setelah hilangnya , ritme jantung mungkin

akan lambat, dan kekuatan kontraksi lemah, sehingga kompresi jantung dapat diteruskan sampai

fungsi jantung yang baik kembali.

".". Ran#kaian Bai) Life 4u$$ort De'aa

72

Page 73: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 73/125

Bagi korban dewasa, rangkaian BS dapat

dilihat dari skema berikut )br.8*, yang

terdiri dari tindakan berikut ini.6. 'astikan penolong, korban dalam

keadaan aman

8. 'eriksa respons korban, dengan

menggoyangkan bahu dan bertanya

kuat terhadap koban.

9. Bila ada respon korban dibiarkan

ke posisi awal sambil mencari tahu

apa permasalahannya dan

memeriksanya secara berkala. Bila

tidak ada respon, segera panggil

 bala bantuan, dan posisikan korbanterlentang kemudian membuka

 jalan nafas dengaan head tilt dan

chin lift.

:. Menjaga jalan nafas terbuka dan

memeriksa pernafasan dengan

look, listen and feel. 'ada menit$

menit pertama setelah henti

 jantung, korban bisa masih bernafas pelan, atau bernafas termegap$megap, lambat.

5angan samakan hal ini dengan pernafasan normal. ook, listen, feel tidak boleh lebih

dari 6F detik untuk memastikan

korban bernafas atau tidak, dan bila

ada keraguan anggap tidak normal.

;. Bila bernafas spontan dan normal posisikan ke posisi pemulihan )recovery*, sedang bila

 pernafasan tidak normal atau tidak ada segera panggil bala bantuan untuk mencari dan

membawa AED bila tersedia, atau gunakan telepon genggam untuk memanggil bala

 bantuan.

Mulai kompresi dada

- Berlutut di samping korban

- etakkan tumit salah satu tangan pada pertengahan dada korban

- etakkan tumit tangan yang lain di atas tangan pertama

73

Gambar 2. Skema BLS

Page 74: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 74/125

- Saling kaitkan jari$jari tangan dan pastikan tekanan tidak diberikan pada tulang iga

korban, pastikan lengan lurus. 5angan berikan tekanan di abdomen atas atau bagian

 bawah dari tulang sternum.

- 'osisikan diri -ertical di atas dada korban dan tekan sternum sedalam ; cm.

- Setelah tiap kompresi, lepaskan semua tekanan

 pada dada tanpa melepaskan kontak antara

tangan dan dada korbanL di ulang dengan

kecepatan 6FF H(menit )tidak melebihi 68F

H(menit*

- 3aktu untuk kompresi dan pelepasan sebaiknya

memiliki jumlah waktu yang sama.

=. "ombinasi kompresi dada dengan nafas bantuan

- Setelah 9F kompresi bebaskan jalan nafas

dengan menggunakan head tilt dan chin lift

- 0utup hidung dengan menjepitnya

menggunakan jari telunjuk dan jempol tangan

yang menyangga kening.

- Biarkan mulut terbuka, tetapi tetap pertahankan chin lift

- Ambil nafas normal dan letakkan mulut menutup mulut korban dan pastikan tertutup

erat.

- #embuskan nafas ke dalam mulut sambil

melihat dada korban naik, dengan waktu sekitar 6 detik dalam pernafasan biasa.

- 'ertahankan head tilt dan chin lift,

 jauhkan mulut anda dari mulut korban

dan perhatikan dada korban turun

ketika udara keluar.

- langi berikan nafas bantuan untuk 

total dua kali nafas bantuan, tanpa

lebih dari ; detik untuk jumlah waktu

keseluruhan. "emudian letakkan

kembali tangan ke dada korban dan

 berikan kembali kompresi dada 9F

kali.

74

Gambar 3. Head Tilt & ChinLift

Gambar . Look! Listen! "eel

Page 75: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 75/125

- anjutkan pemberian kompresi dada dan nafas bantuan dengan rasio 9F8.

- Berhenti bila korban mulai terbangun bergerak, membuka mata dan bernafas normal.

>. 5angan hentikan resusitasi sebelum

- 0im bantuan ahli datangL atau

- "orban mulai sadar bergerak, membuka mata dan bernafas normalL atau

- 'enolong letih.

75

Page 76: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 76/125

76

Gambar #. $osisi %ecoer'

Gambar (. )emposisikanposisi recoer'

mbar *. $emberian nafas

mbar *. $osisi tan+an din+ah sternum

Gambar ,. $osisi-ompresi ada

Page 77: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 77/125

".&. Me,eakan 1alan nafa

5aw thrust tidak direkomendasikan untuk penolong yang tidak ahli karena lebih susah

untuk dipelajari dan dilakukan sehingga akhirnya dapat menimbulkan pergerakan spinal. 1leh

karena itu penolong bisa melakukan maneu-er head tilt dan chin lift untuk korban terluka

maupun tidak.0idak ada penelitian yang menge-aluasi penggunaan rutin % finger s'eep& untuk 

membebaskan jalan nafas bila tidak adanya obstruksi jalan nafas yang tidak tampak, dan ada beberapa laporan kasus yang menyebutkan bahwa tindakan ini mencederai korban atau penolong

 pada saat maneu-er ini. 1leh karena itu finger s'eep harus dihindari, dan benda padat pada jalan

nafas baru dikeluarkan secara manual bila terlihat.

"./. Pen#enalan +ardia) Arret

'enilaian henti jantung yang dilakukan oleh penolong dan time medis sebaiknya

menggunakan kombinasi terhadap tidak adanya respon dan denyut nadi yang tidak dijumpai atauabnormal. 'alpasi denyut nadi saja sebagai indikator tunggal ada atau tidaknya henti jantung

tidak dianjurkan. Agonal gasp atau pernafasan megap biasa terjadi pada kejadian henti jantungdan tidak boleh dianggap sebagai pernafasan normal. 'ernafasan termegap$megap terdapatsekitar :FI pada menit$menit pertama korban henti jantung, dan bila dikenali sebagai tanda

henti jantung serta tindakan +'? segera dilakukan maka tingkat keberhasilan dalam pertolongan

lebih tinggi. Sehingga public umum maupun tim medis harus mengerti untuk mengenali gaspsebagai salah satu tanda henti jantung.

".0. Pernafaan antuan A'al

'ada korban cardiac arrest primer )non$asfiksia* darah arteri tidak bergerak dan tetap

tersaturisasi oleh oksigen selama beberapa menit. Bila +'? dilakukan dalam beberapa menit,

oHygen content tetap cukup, dan penghantaran oksigen miokard dan otak lebih terbatasi olehcardiac output yang menurun dibandingkan daripada kurangnya oksigen di paru dan darah arteri.

1leh karena itu, pada awalnya -entilasi kurang begitu penting dibandingkan kompresi dada.

'ada korban dewasa yang membutuhkan +'?, ada kecenderungan yang tinggi penyebab primernya berasal dari jantung. ntuk menekankan kepentingan kompresi dada,

direkomendasikan bahwa +'? dimulai dengan kompresi dada daripada -entilasi awal, dan waktu

sebaiknya tidak terbuang untuk memeriksa mulut dari benda asing kecuali pernafasan bantuantidak mampu menyebabkan dada pasien naik.

".2. 6entilai

Selama +'?, tujuan -entilasi adalah untuk mempertahankan oksigenasi yang cukup dan

mengeluarkan +18. olum tidal, frekwensi nafas dan konsentrasi oksigen inspirasi yang optimaldalam mencapai tujuan ini tidak diketahui dengan jelas. ?ekomendasi saat ini berdasarkan bukti$

 bukti sebagai berikut6. Selama +'?, aliran darah ke paru$paru berkurang drastic, sehingga rasio -entilasi$

 perfusi bisa dipertahankan dengan -olume tidal dan frekwensi nafas yang lebih

rendah dibanding normal.

77

Page 78: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 78/125

8. #iper-entilasi berbahaya karena menyebabkan peningkatan tekanan intrathorakal,

yang mengurangi -enous return ke jantung dan mengurangi cardiac output.

9. 0erhentinya kompresi dada )seperti untuk memeriksa ritme jantung atau untuk 

memeriksa denyut nadi* merusak kemungkinan untuk sur-i-al.

:. "etika jalan nafas tidak terjaga, -olume tidal sebanyak 6 menghasilkan distensi

gaster yang signifikan dibandingkan dengan -olume tidal ;FF ml.

;. ow minute$-entilation )lebih rendah dari -olume tidal dan frekwensi nafas normal*

dapat mempertahankan oksigenasi dan -entilasi yang efektif selama +'?. 'ada +'? 

korban dewasa, -olume tidal sekitar ;FF$=FF ml )=$> ml(kgBB* direkomendasikan.

?ekomendasi pada saat ini adalah, penolong memberikan tiap bantuan nafas sekitar 6detik, dengan -olume yang cukup untuk menaikkan dada korba, tapi mencegah pemberian nafas

yang terlampau cepat dan kuat. 3aktu untuk memberikan kedua nafas bantuan tidak melebihi ;

detik. ?ekomendasi ini digunakan pada semua bentuk -entilasi selama +'?, termasuk mulut$ke$mulut dan -entilasi bag$mask dengan atau tanpa penambahan oksigen.

".;. Ko,$rei Dada

"ompresi dada menghasilkan aliran darah dengan meningkatkan tekanan intrathorakal

dan dengan secara langsung menekan jantung. 3alaupun kompresi jantung, dilakukan dengan

 baik, dapat menimbulkan tekanan sistolik dengan puncak =F$<F mm#g, tekanan diastolic tetaprendah dan tekanan MA' jarang melebihi :F mm#g. "ompresi dada menghasilkan jumlah

aliran darah ke otak dan miokard yang kecil tapi sangat penting dan meningkatkan kemungkinan

keberhasilan defibrillasi.

Beberapa rekomendasi yang dapat diberikan berdasarkan penelitian adalah

6. 0iap kompresi dilakukan, letakkan tangan tanpa penundaan pada tengah dada.

8. "ecepatan kompresi dada sekitar 6FF H(menit.

9. 'astikan kedalaman kompresi setidaknya ; cm tercapai

:. Biarkan dada kembali ke posisi semula setelah tiap kompresi, jangan bertumpu pada

dada selama fase relaksasi dari kompresi dada.

;. Ambil perbandingan jumlah waktu yang sama untuk kompresi dan relaksasi.

=. Minimalkan terhentinya kompresi dada untuk memastikan bahwa korban menerima

 paling sedikitnya =F H kompresi tiap menit.

>. 5angan hanya mengandalkan denyut carotid atau yang lainnya sebagai batas efektif 

aliran darah arteri selama kompresi dada.

3alaupun kecepatan kompresi dada sekitar 6FF H(menit, jumlah nyata yang diberikan

selama kompresi tiap menit selama +'? akan berkurang akibat pemberhentian selama pembeian

78

Page 79: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 79/125

 bantuan nafas dan analisa AED. 'aling sedikitnya =F kompresi dada harus dapat diberikan

selama tiap menit.

"arena takut mencelakai, kelelahan dan keterbatasan kekuatan otot sering menyebabkan penolong memberikan tekanan selama kompresi dada kurang dalam dibandingkan dengan yang

direkomendasikan. Ada bukti yang menunjukkan bahwa tekanan kompresi sedalam ; cm akan

memberikan kemungkinan yang lebih besar terhadap terjadinya ?1S+ dibanding dengankedalam : cm atau kurang. Akan tetapi, bahkan pada korban dewasa yang berbadan besar,

kompresi dada sebaiknya tidak melebihi kedalaman = cm. Dari sebuah penelitian dimana korban

yang tidak mengalami arrest mendapatkan kompresi dada, 68I mengalami kesakitan tapi hanya8I yang mengalami fraktur dan tidak ada kerusakan gangguan organ dalam.

Membiarkan dada kembali ke bentuk semula setelah tiap kompresi akan memberikan

hasil -enous return yang lebih baik dan dapat meningkatkan keefektifan dari +'?.

".3. Poii Re)oer7

Ada beberapa -ariasi terhadap posisi reco-ery, masing$masing dengan kelebihannyasendiri, sehingga bisa dinyatakan bahwa tidak ada satu posisi yang sempurna untuk semua

korban. 'osisi pasien harus stabil, mendekati posisi lateral dengan kepala terfiksir, dan tanpa adatekanan pada dada untuk menahan pernafasan. 'osisi reco-ery yang dianjurkan adalah sebagai berikut, dimana bila korban sudah dipertahankian pada suatu posisi reco-ery selama lebih dari 9F

menit, maka korban harus diputar ke posisi yang berlawanan untuk melepaskan tekanan pada

lengan bagian bawah.

".<. Reuitai $ada anak%anak dan koran ten##ela,

ntuk korban dengan cardiac arrest primer yang mendapatkan +'? dengan kompresi

dada saja, kandungan oksigen akan berkurang dalam 8$: menit setelah tindakan +'?. Setelah itukombinasi kompresi dada dengan -entilasi akan menjadi sangat penting. Setelah terjadinya

serangan akibat arrest asfiksia, kombinasi kompresi dada dan -entilasi penting untuk dimulai

langsung pada saat awal resusitasi. 1leh karena itu beberapa modifikasi urutan untuk korbandewasa akan membuatnya lebih dapat diterima untuk penggunaannya pada anak$anak.

- Berikan ; bantuan nafas awal sebelum memulai kompresi dada

- 'enolong yang sendirian harus memberikan +'? paling sedikit 6 menit sebelum

meminta bala bantuan.

- "ompresi dada paling sedikit sepertiga dari kedalamannyaL gunakan 8 jari untuk bayi

di bawah 6 tahunL gunakan 6 atau 8 tangan untuk anak di atas 6 tahun seperlunya

untuk mencapai kedalaman kompresi yang cukup.

Modifikasi yang sama ini juga dapat meningkatkan hasil outcome untuk pasien$pasientenggelam.

".!=. Defirillai

Defibrillasi merupakan kunci penting dalam ?antai keselamatan )+hain of Sur-i-al* dan

merupakan salah satu inter-ensi yang menunjukkan adanya perbaikan dalam cardiac arrest

79

Page 80: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 80/125

(0. 'ada daerah yang maju, penggunaan Automated EHternal Defibrillators )AED* semakin

 banyak dapat digunakan, sehubungan dengan semakin banyaknya AED disebarluaskan pada

daerah$daerah umum. AED memiliki mikroprosesor yang dapat menganalisa beberapagambaran E", termasuk frekwensi dan amplitude baik pada orang dewasa maupun anak$anak.

Analisa ritme jantung yang dihasilkan juga sangat akurat.

80

Page 81: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 81/125

81

Gambar ,. Skema Tindakan /0

Page 82: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 82/125

BAB !. ADULT AD6AN+E LI8E 4UPP-RT

&.!. Penan#anan koran di ru,ah akitSebuah algoritme untuk penanganan awal serangan henti jantung di dalam rumah

sakit dapat dijelaskan dengan gambaran

Ga,ar ;. 4ke,a Penan#anan 4+A $ada koran di ru,ah akit

- Awali +'? di dalam rumah sakit dengan seseorang memulai +'? sementara yang

lain memanggil tim resusitasi dan mengambil peralatan resusitasi dan defibrillator.

- Berikan kompresi dada 9F diikuti dengan -entilasi 8.

- Minimalkan perhentian kompresi dan usahakan kualitas kompresi yang baik.

- Memberikan kompresi dada yang baik untuk waktu yang lama cukup melelahkanL

dengan interupsi yang minimal, penolong bergantian memberikan kompresi tiap 8

menit.

- 'ertahankan jalan nafas dan -entilasi paru$paru dengan peralatan yang terbaik 

yang tersegera mungkin bisa didapat. /ntubasi trake sebaiknya hanya dilakukan

oleh mereka yang terlatih, kompeten dan berpengalaman dalam hal ini.

82

Page 83: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 83/125

- Berikan waktu inspirasi 6 detik dan berikan cukup -olume untuk menghasilkan

kenaikan dada normal. Berikan tambahan oksigen supplemental secepatnya.

- Bila korban sudah diintubasi, lanjutkan kompresi dada tanpa berhenti )kecuali

untuk defibrillasi atau pemeriksaan denyut nadi ketika diindikasikan*, dengan

kecepatan sedikitnya 6FF H(menit, dan -entilasi paru sebanyak 6F H(menit. #indari

hiper-entilasi )frekwensi dan -olume tidal yang berlebihan*, yang dapat

memperburuk hasil outcome. entilasi mekanis bisa menghemat kerja penolong

dan memastikan frekwensi dan -olume -entilasi yang cukup.

- Bila defibrillator datang, segera pasang paddle pada pasien dan analisa ritme

 jantung. Berhenti sebentar untuk memeriksa ritme jantung. Dengan defibrillator 

manual, bila ritme adalah (0, isi muatan defibrillator sementara orang lain

tetap meneruskan kompresi dada. "etika defibrillator telah terisi, hentikan

kompresi dada untuk sementara, pastikan semua penolong sudah tidak berdekatan

dengan korban, kemudian berikan satu kali syok.

- Segera lakukan kompresi dada sesaat setelah tindakan defibrillasi untuk 

meminimalkan pemberhentian terhadap kompresi dada, tanpa terlebih dahulu

memeriksa ritme E" korban.

- Segera pasang jalur intra-ena bila sudah ada cukup penolong dan obat$obatan

resusitasi.

- sahakan untuk meminimalkan pemberhentian kompresi dada, karena interupsi

yang sebentarpun akan memperburuk hasil outcome dan segala daya upaya harusdilakukan untuk memastikan kompresi tetap berlangsung secara kontinu.

'enggunaan End 0idal +18 monitoring bisa membantu untuk mengindikasikan

kualitas +'? walau nilai target optimal untuk E0+18 selama +'? belum

ditetapkan, nilai dibawah 6F mm#g sering disertai oleh kegagalan mencapai

return of spontaneous circulation )?1S+*.

&.". Al#orit,e Adan)e Life 4u$$ort

?itme jantung disertai dengan henti jantung dibagi menjadi dua grup shockable

rhythms )-entricular fibrillation(pulseless -entricular tachycardia )(0** dan non$

shockable rhythms )asystole dan pulseless electrical acti-ity )'EA**. 'erbedaan prinsip dalam

 penanganan kedua grup aritmia ini adalah kebutuhan dalam melakukan defibrillasi pada

 pasien dengan (0.

83

Page 84: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 84/125

Ga,ar 3. Al#orit,e AL4

Bila sudah dipastikan pasien mengalami henti jantung, segera panggil bala bantuan

)termasuk permintaan untuk defibrillator* dan lakukan +'?, dimulai dengan rasio kompresi

dada-entilasi 9F8. "etika defibrillator sudah datang, lanjutkan kompresi dada sambil

 pemasangan paddle. /dentifikasi ritme jantung.

&.&. Rit,e 4ho)kale (6856T*

- Bila (0 sudah dikonfirmasi, isi muatan defibrillator sementara penolong lain

tetap melakukan kompresi dada. ketika defibrillator sudah terisi, hentikan

84

Page 85: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 85/125

kompresi dada, pastikan penolong tidak bersentuhan dengan pasien dan berikan

satu kali syok )9=F 5 monophasic atau 6;F$8FF 5 biphasic*.

- 0anpa menilai ritme atau meraba denyut nadi, lanjutkan kompresi 9F8 segera

setelah syok. Bahkan bila usaha defibrillasi berhasil dalam mengembalikan ritme

 perfusi, dibutuhkan waktu agar sirkulasi pasca syok baik menetap dan jarang

sekali denyut nadi terpalpasi segera setelah defibrillasi. Sebagai tambahan,

keterlambatan dalam mencoba mempalpasi denyut nadi akan membahayakan

miokardium bila ritme perfusi belum tercapai.

- anjutkan +'? selama 8 menit, kemudian berhenti sementara untuk menilai

ritmeL bila masih (0, berikan syok kedua )9=F 5 monofasik atau 6;F$9=F 5

 bifasik*. "embali lanjutkan kompresi dada segera setelah syok.

- anjutkan +'? selama 8 menit, kemudian berhenti sementara untuk menilai

ritmeL bila masih (0, berikan syok ketiga )9=F 5 monofasik atau 6;F$9=F 5

 bifasik*. "embali lanjutkan kompresi dada segera setelah syok. Bila akses

intra-ena(intraoseus sudah ada, berikan adrenalin 6 mg dan amiodarone 9FF mg

ketika kompresi dilanjutkan. Bila ?1S+ tidak tercapai pada syok ketiga ini,

adrenalin akan meningkatkan aliran darah miokard dan dapat meningkatkan

keberhasilan defibrillasi pada syok berikutnya. Bila ?1S+ tercapai setelah syok 

ketiga ada kemungkinan pemberian bolus adrenalin akan menimbulkan takikardia

dan hipertensi dan memicu kembali terjadinya . Akan tetapi, konsentrasi

 plasma adrenalin pada umumnya akan tinggi segera setelah ?1S+, dan cedera

akibat penambahan adrenalin eksogen masih belum diteliti.

- Beri adrenalin 6 mg setiap 9$; menit sampai ?1S+ tercapai.

&./. Rit,e Non%ho)kale (PEA dan aitol*

'ulseless electrical ati-ity )'EA* didefinisikan sebagai henti jantung ketika ada

akti-itas elektrik yang biasanya menyertai denyut nadi yang dapat teraba. 'ada pasien ini

sering ada kontraksi miokardial mekanis, tetapi sudah terlampau lemah untuk 

menghasilkan denyut nadi yang dapat teraba atau tekanan darah.

Bila pada awalnya dijumpai ritme 'EA atau asistol, segera mulai +'? 9F8 dan beri

adrenalin 6 mg segera ketika akses -ena didapat. Bila asistol yang muncul, tanpa

menghentikan +'?, pastikan elektroda terpasang baik. Bila proteksi jalan nafas sudah

terpasang, lakukan kompresi dada tanpa berhenti untuk pemberian -entilasi. Setelah +'? 

8 menit, periksa ritme jantung kembali. Bila asistol menetap, lanjutkan +'? segera. Bila

ritme yang teratur dijumpai, coba periksa denyut nadi, bila tidak dijumpai atau

meragukan, lanjutkan +'?. Berikan adrenalin 6 mg )/(/1* setiap siklus pemeriksaan

ritme )sekitar 9$; menit* ketika akses -ascular sudah didapatkan. Bila denyut nadi

dijumpai, lakukan penanganan paska resusitasi.

Bila ada keraguan apakah ritme jantung shockable atau non$shockable, jangan berikan

defibrillasiL akan tetapi berikan kompresi dada dan -entilasi.

&.0. Pen7ea reerile 7an# erin# ter1adi

'enyebab re-ersible yang sering terjadi atau faktor yang memberatkan dimana

85

Page 86: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 86/125

diperlukan penanganan spesifik, harus dipertimbangkan dalam sebuah henti jantung.

'enyebab ini dibagi menjadi dua grup berdasarkan huruf awal mereka antara # atau 0.

 Em%at  

Minimalkan resiko #ipoksia dengan memastikan paru$paru pasien di-entilasi baik 

dengan 6FFI oksigen selama +'?. 'astikan kenaikan dinding dada yang baik dan suaranafas bilateral.

'EA yang disebabkan oleh #ipo-olemia biasanya disebabkan oleh perdarahan yang

 berat. Dimana hal ini sering diawali dengan trauma, perdarahan gastrointestinal atau rupture

sebuan aneurisma aorta. +airan intra-ascular yang dihangatkan harus diberikan cepat

dibarengi dengan persiapan untuk operasi emergensi untuk menghentikan perdarahan

#iperkalemia, hipokalemia, hipokalsemia, asidemia dan kelainan metabolic lain bisa

dideteksi dengan tes biokimia atau melalui riwayat penyakit pasien, seperti gagal ginjal.

+alsium chloride intra-ena diindikasikan bila terdapat hiperkalemia, hipocalsemia dan

o-erdosis +a channel$blocker.

+uriga kondisi hipotermia pada korban$korban tenggelam.

 Em%at / 

0ension pneumothoraH bisa menjadi penyebab utama 'EA dan bisa menyertai usaha

 pemasangan ++. Segera lakukan dekompreesi dengan thorakosintesis, dan pemasangan

drainase.

0amponade jantung agak sulit untuk didiagnosa karena tanda khas -ena leher yang

distensi dan hipotensi biasanya dikaburkan dengan kejadian arrest itu sendiri. #enti jantung

setelah trauma dada tembus dikhawatrkan terjadi tamponade dan diindikasikan untuk sebuah

 perikardiosentesis atau thorakotomi resusitasi.

Bila tidak ada riwayat spesifik, kemungkinan substansi toksik atau terapeutik bisa

dibuktikan melalui pemeriksaan laboratorium.

'enyebab paling sering dari thromboemboli atau obstruksi sirkulasi mekanis adaemboli paru berat. Bila emboli paru kemungkinan merupakan penyebab henti jantung,

 pertimbangkan pemberian obat fibrinolitik secepatnya.

&.2. Pre)ordial thu,$

Sebuah precordial thump memiliki resiko yang rendah untuk mengubah sebuah ritme

shockable dan kemungkinan berhasil bila diberikan dalam hitungan detik setelah terjadinya

onset dari ritme shockable. 0indakan ini hanya bermanfaat bila beberapa klinisi hadir saat

kejadian melihat arrest dan defibrillator tidak ada didekatnya. Sehingga secara praktis,

 precordial thump kemungkinan bisa dipakai pada lingkungan departemen emergensi atau

/+.'recrordial thump harus dilakukan segera setelah konfirmasi henti jantung dan oleh

tim medis yang terlatih. Dengan menggunakan sisi ujung ulnar yang digenggam erat,

memberikan hantaman tajam ke sternum bagian bawah dari ketinggian 8F cm, kemudian

ditarik cepat untuk menciptakan stimulus seperti impuls. 5arang sekali ada laporan yang

menyebutkan perubahan ritme perfusi menjadi non$perfusi akibat precordial thump.

&.;. 9alan nafa dan entilai

Segera berikan -entilasi buatan segera untuk pasien manapun yang tidak memiliki

-entilasi spontan atau tidak cukup. entilasi udarah ekspirasi efektif, tapi konsentrasi oksigen

ekspirasi hanya 6=$6>I, sehingga harus diganti secepatnya dengan -entilasi yang ditambah

dengan oksigen.Dalam mempertahankan dan menjaga jalan nafas, intubasi trakeal tetap merupakan

86

Page 87: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 87/125

tehnik yang paling diandalkan, tetapi hanya dilakukan dengan orang yang sudah terlatih dan

memiliki pengalaman dalam melaksanakan tehnik ini. 'ersonil yang ahli dalam melakukan

intubasi dapat melakukan laringoskopi dan intubasi tanpa menghentikan kompresi dadaL

dimana perhentian singkat mungkin dibutuhkan saat tube dimasukkan melewati -ocal cord,

tetapi pemberhentian ini tidak boleh melebihi 6F detik. Bahkan untuk mencegah terjadi

 berhentinya kompresi dada, usaha intubasi dapat ditunda sampai setelah terjadinya ?1S+.Setelah intubasi, pastikan posisi tube dan amankan letaknya. Beri -entilasi paru dengan 6F

H(menitL jangan menghiper-entilasi pasien. "ompresi dada dapat diteruskan dengan

kecepatan 6FF H(menit tanpa berhenti saat -entilasi. 'enghentian dalam kompresi jantung

akan menyebabkan tekanan perfusi koroner menurun drastic, dan dalam meneruskan kembali

kompresi ada waktu yang tertunda untuk mengembalikan tekanan perfusi koroner. "ompresi

dada yang terus menerus tanpa berhenti akan memberikan tekanan perfusi koroner rata$rata

yang jauh lebih tinggi.

Bila tidak ada personil yang ahli dalam melakukan tindakan intubasi, alat jalan nafas

supraglottik )cth, laryngeal mas, air'ay* dapat digunakan sebagai tindakan alternati-e.

'enggunaan -entilator mekanik selama +'? masih belum banyak diteliti. entilasi

otomatis ini dapat memberikan aliran gas yang konstan pada pasien selama inspirasi, dansering disertai dengan batasan tekanan untuk mencegah paru dari barotraumas. entilator 

otomatis ini harus diatur untuk menghantarkan -olume tidal =$> ml(kgBB sebanyak 6F

H(menit.

&.3. Ake intraena dan oat%oatan

"onsentrasi puncak obat akan lebih tinggi dan waktu sirkulasi akan lebih pendek bila

obat$obatan emergensi diberikan melalui kateter -ena sentral bila dibandingkan dengan kanul

 perifer, sehingga pemberian obat lebih menguntungkan bila diberikan melalui central -enous

catheter )++*. Akan tetapi pemasangan ++ akan interupsi tindakan +'? dan bisa disertai

dengan beberapa komplikasi. 'emasangan kanul -ena perifer membutuhkan waktu yang lebihcepat, lebih mudah dan lebih aman. 'emberian obat melalui perifer harus disertai flush(guyur 

cairan sedikitnya 8F cc cairan dan ele-asi ekstremitas sekitar 6F$8F detik untuk memfasilitasi

 penghantaran obat ke sirkulasi sentral. Bila pemasangan akses intra-ena sulit atau tidak dapat

dipasang, bisa dipertimbangkan rute intraosseous, baik pada anak$anak maupun orang

dewasa.

"onsentrasi plasma obat$obatan yang diberikan melalui tracheal tube tidak dapat

diperkirakan, dan dosis trakea yang optimal dari kebanyakan obat masih belum diketahui.

'emberian obat melalui rute trakeal tidak lagi dianjurkan mengingat konsentrasi plasma yang

tidak dapat diandalkan.

 Adrenaline

Adrenalin tetap merupakan agen primer simpatomimetik untuk penanganan henti

 jantung selama :F tahun ini. "erja alfa adrenergicnya, efek -asokonstriksinya akan

menyebabkan -aasokonstriksi sistemik, yang akan meningkatkan tekanan perfusi koroner dan

serebral. "erja beta$adrenergik dari adrenalin )inotropik, khronotropik* dapat meningkatkan

aliran darah koroner dan serebral, tapi peningkatan ini beriringan dengan peningkatan

konsumsi oksigen miokard, arritmia -entrikel ektopik, hipoksemia transient akibat shunting

arteri-ena pulmonal, gangguan mikrosirkulasi, dan disfungsi paska cardiac arrest.

3alaupun data percobaan pada manusia masih sedikit, penggunaan adrenalin masih

direkomendasikan, berdasarkan data binatang dan peningkatan short$term sur-i-al pada

manusia. "erja adrenergic alfa dari adrenalin akan menyebabkan -asokonstriksi, dimana akan

meningkatkan tekanan miokardial dan perfusi serebral. Aliran darah koroner yang lebih tinggiakan meningkatkan frekuensi dan amplitudo dari gelombang dan dapat meningkatkan

87

Page 88: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 88/125

kemungkinan perbaikan sirkulasi ketika defibrillasi dilakukan. Dosis optimal dari adrenalin

 belum diketahui dan tidak ada data yang mendukung pemberian dosis berulang. 'ada +'? 

untuk (0 adrenalin diberikan pada syok elektrik ketiga setelah kompresi dada

dilanjutkan, dan diulang tiap 9$; menit selama henti jantung, tanpa menginterupsi +'? saat

 pemberian obat.

Dosis awal pemberian adrenalin adalah 6 mg. Bila ?1S+ sudah terjadi, dosis yangkecil dari adrenalin dapat mencetus takikardia, iskemik miokard, 0 dan . Sehingga

apabila ritme perfusi sudah dapat dicapai, pemberian adrenalin tambahan harus

diperhitungkan dan diberikan dengan dosis titrasi untuk mencapai tekanan darah yang

diharapkan. 'emberian ;F Mg intra-ena biasanya cukup untuk kebanyakan pasien hipotensi.

 Amiodarone

Amiodarone merupakan obat anti arritmia yang menstabilisasi membrane yang akan

meningkatkan durasi potensial dan periode refraksi pada miokard atrial dan -entricular.

"onduksi atrio-entrikular akan melambat. Amiodarone memiliki kerja inotropik negati-e dan

menyebabkan -asodilasi perifer melalui efek blockade alfa non$kompetitif.

Mengikuti tiga syok awal, amiodarone dalam yang membandel akanmeningkatkan outcome jangka pendek dari sur-i-al dari tempat kejadian sampai masuk 

rumah sakit dibandingkan dengan placebo atau lidokain. Amiodaron juga tampak 

meningkatkan respon defibrillasi pada pasien dengan atau 0. /ndikasi amiodarone

diindikasikan pada (0 yang membandel, pada 0 dengan hemodinamik stabil dan

takiaritmia resisten lain.

Menurut consensus ahli, bila (0 tetap membandel setelah syok elektrik ketiga,

 berikan 9FF mg amiodaron bolus didilusikan dengan dekstrose ;I menjadi 8F cc. Dosis

tambahan 6;F mg dapat diberikan untuk f(0 yang rekuren atau membandel, diikuti dengan

infuse FF mg selama 8: jam. idokain 6mg(kgBB dapat diberikan sebagai alternati-e bila

amiodaron tidak tersedia, tetapi jangan berikan lidokain bila amiodaron telah diberikan

sebelumnya. 'emberian amiodarone dapat menyebabkan thrombophlebitis bila diberikan

melalui -ena periferL gunakan -ena sentral bila ++ sudah terpasang, bila tidak, gunakan

-ena perifer besar dan diikuti dengan pengguyuran yang banyak.

 0idocaine

idocaine merupakan obat anti arritmia yang direkomendasikan bila sediaan

amiodarone tidak tersedia. Diberikan dengan dosis awal 6FF mg )6$6.; mg(kgBB* untuk 

(0 membandel setelah tiga kali syok. Beri tambahan bolus ;F mg bila diperlukan. 0otal

dosis tidak boleh melebihi 9 mg(kgBB pada jam pertama.

 1a&nesium

'enggunaan rutin untuk magnesium pada henti jantung tidak meningkatkan

keselamatan pasien, dan tidak dianjurkan pada pasien henti jantung kecuali ada kecurigaan

torsades de pointes. Magnesium diindikasikan pada -entricular atau supra-entrikular 

takikardia yang disertai dengan hipomagnesia, torsades de pointes dan toksisitas digoksin.

Berikan dosis awal intra-ena 8 g secara perifer selama lebih dari 6$ 8 menitL bisa diulang

setelah 6F$6; menit.

 Atro%in

88

Page 89: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 89/125

Atropin akan mengantagonis kerja asetilkolin neurotransmitter parasimpatik pada

reeseptor muskarinik. /a akan memblok efek ner-us -agus pada SA node dan A node,

meningkatkan sinus otomatisasi dan memfasilitasi konduksi A node.

Asistol pada henti jantung biasanya akibat patologi miokard primer daripada tonus

-agal yang berlebihan. 'emberian atropine untuk asistol dan 'EA tidak lagi

direkomendasikan karena beberapa penelitian terbaru tidak menunjukkan adanya keuntungandalam penggunaan atropine pada keadan henti jantung. Atropin diindikasikan pada bradikardi

sinus, atrial atau nodal ketika kondisi hemodinamik pasien tidak stabil.

 Bi*aronat 

#enti jantung akan menyebabkan asidosis respiratori dan metabolic akibat

 perpindahan gas paru tidak terjadi dan metabolism selular menjadi anaerobic. 'enanganan

terbaik asidemia pada henti jantung adalah dengan kompresi dada, dan melalui -entilasi.

Selama henti jantung, nilai ADA akan menyesatkan dan tidak menggambarkan kondisi

asam$basa jaringan, dimana analisa darah -ena sentral bisa lebih mewakilkan p# jaringan.'emberian rutin sodium bikarbonat selama henti jantung dan +'? atau setelah terjadi ?1S+

tidak direkomendasikan. Beri sodium bikarbonat );F mmol* bila henti jantung disertai dengan

hiperkalemia atau o-erdosis antidepresan trisiklik.

Firinolisis

ormasi thrombus adalah penyebab yang biasa menyebabkan terjadinya henti jantung,

kebanyakan akibat iskemia miokard akut diikuti oleh okklusi arteri koroner oleh thrombus,

tapi juga bisa oleh pelepasan thrombus -ena akibat emboli paru.

3alaupun beberapa penelitian klinis kecil dan laporan kasus tidak menunjukkan peningkatan komplikasi perdarahan dengan penggunaan thrombolisi selama +'? pada

cardiac arrest non$traumatic, sebuah penelitian skala besar dan meta analisis telah

menunjukkan peningkatan resiko perdarahan intracranial disertai dengan pemberian rutin

fibrinolisis selama cardiac arrest non$traumatik. ibrinolisis yang berhasil pada resusitasi

 jantung paru biasanya diikuti dengan outcome neurologis yang baik.

0erapi fibrinolisis sebaiknya tidak digunakan secara rutin pada henti jantung.

'ertimbangkan penggunaan terapi fibrinolisis bila henti jantung terbukti disebabkan atau

dicurigai akibat emboli paru akut.

Cairan intra#ena

#ipo-olemia merupakan penyebab re-ersible yang berpotensi menimbulkan henti

 jantung. Berikan cairan infuse dengan cepat bila hipo-olemia dicurigai. 'ada awal stadium

resusitasi tidak ada keuntungan yang jelas terhadap penggunaan koloid, oleh karena itu

sebaiknya gunakan F.I 2a+l atau ?. #indari cairan dekstrose, karena akan teredistribusi

dari ruang intra-ascular dengan cepat dan menyebabkan hiperglikemia yang akan

memperburuk outcome neurologis setelah henti jantung. Bila hipo-olemia tidak dijumpai,

 pemberian infuse yang berlebihan dapat membahayakan. unakan cairan intra-ena untuk 

mengguyur pemberian obat ke sirkulasi sentral.

Arrit,ia $aka )ardia) arret

/dentifikasi yang baik dan penanganan yang tepat terhadap arritmia pada pasien

89

Page 90: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 90/125

critically ill bisa mencegah terjadinya atau terulangnya henti jantung setelah ?1S+. 'rinsip

 penanganan pasien dengan arritmia harus mengikuti pendekatan AB+DE. Elemen penting

dalam hal ini adalah menangani gejala$gejala berbahaya dengan pemberian oksigen tinggi,

 pemasangan jalur intra-ena dan monitoring. 'erbaiki gangguan elektrolit, dan penyebab$

 penyebab terjadinya arritmia.

1bser-asi dan penanganan terhadap arritmia terdiri dari dua faktor yakni kondisi pasien )stabil atau tidak* dan bentuk dari arritmia )takikardia atau bradikardia*. 'enanganan

arritmia ini dapat dilihat melalui skema berikut ini

90

   G  a  m   b  a  r   #   3

 .   /   l  +  o  r   i   t  m  e   $  e  n  a  n  +  a  n

  a  n   T  a   k   i   k  a  r   d   i  a

Page 91: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 91/125

91

Page 92: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 92/125

92

Gambar 1. /l+oritme$enan+anan Bradikardia

Page 93: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 93/125

PENANGANAN PA4KA RE4U4ITA4I

?1S+ yang berhasil merupakan langkah pertama dalam tujuan pemulihan sempurna

dari henti jantung. 'roses patofisiologi kompleks yang terjadi ketika iskemia tubuh terjadiselama henti jantung dan respon reperfusi berikutnya mengikuti resusitasi yang berhasil

dinyatakan sebagai syndrome paska henti jantung. Banyak pasien ini membutuhkan bantuan

organ multiple dan penanganan yang mereka terima setelah periode paska resusitasi ini akan

sangat mempengaruhi outcome neurologis nantinya.

/.!. 4indro,a $aka )ardia) arret

Sindroma paska cardiac arrest termasuk cedera otak paska cardiac arrest, disfungsi

miokard paska cardiac arrest, respon reperfusi(iskemia sistemik, dan patologi penyebab yang

membandel. "eparahan dari sindroma ini akan ber-ariasi sesuai durasi dan penyebab henti

 jantung. #al ini bisa tidak timbul sama sekali bila henti jantung singkat. +edera otak paska

cardiac arrest bisa seperti koma, kejang, mioklonus, berbagai tingkat gangguan neurologis

dan brain death. +edera otak paska cardiac arrest bisa diperberat dengan gagal sirkulasi

mikro, gangguan autoregulasi, hiperkarbia, hiperoksia, pireksia, hiperglikemia dan kejang.

angguan miokard yang signifikan sering terjadi setelah henti jantung tapi biasanya

membaik setelah 8$9 hari. /skemia tubuh(reperfusi akibat henti jantung akan mengakti-asi

 jalur immunologis dan koagulasi yang akan menimbulkan gagal organ multiple dan

meningkatkan resiko infeksi. 1leh karena itu, sindroma paska cardiac arrest memiliki banyak 

 pola yang mirip dengan sepsis termasuk deplesi -olume intra-ascular dan -asodilatasi.

/.". 9alan nafa dan $ernafaan

'asien yang mengalami periode singkat henti jantung dan respon segera terhadap pengobatan fungsi serebral normal bisa segera kembali. 'asien ini tidak membutuhkan

intubasi trakea dan -entilasi tapi sebaiknya diberikan oksigen melalui facemask. #ipoksemia

dan hiperkarbia bisa meningkatkan timbulnya henti jantung dan menyebabkan cedera otak 

sekunder. Sesaat setelah saturasi oksigen darah arteri bisa didapatkan, sebaiknya dilakukan

titrasi konsentrasi oksigen inspirasi untuk mempertahankan saturaasi oksigen darah arteri

 pada :$<I.

'ertimbangkan intubasi trachea, sedasi dan -entilasi control pada pasien dengan

gangguan fungsi serebral. #ipokarbia akan menyebabkan -asokonstriksi serebral dan

 penurunan aliran darah otak. Setelah henti jantung, hipokapnoe disebabkan oleh

hiper-entilasi menimbulkan iskemia serebral. 'engaturan -entilasi untuk mencapai

normokarbia menggunakan parameter end tidal '+18 dan nilai ADA.'asang gastric tube untuk mendekompresi perut L dimana distensi gaster disebabkan

oleh bantuan -entilasi saat +'? ketika jalan nafas belum diamankan.

akukan foto thoraks untuk memeriksa posisi tube trachea dan catheter -ena central,

awasi tanda$tanda odem paru, dan periksa apakah ada komplikasi akibat +'? seperti

 pneumothoraks yang disebabkan oleh fraktur iga.

/.&. 4irkulai

angguan miokardial paska henti jantung sering menyebabkan ketidak stabilan

hemodinamik, yang mengakibatkan hipotensi, cardiac indeH yang rendah dan arritmia.

Ekokardiografi awal bisa memungkinkan kita untuk mengetahui tingkat kerusakanmiokardial. 'ada /+ pemasangan arterial line untuk monitoring tekanan darah secara

93

Page 94: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 94/125

 berkelanjutan sangat penting. 'enanganan cairan, inotropik dan -asopresor bisa dituntun oleh

tekanan darah, heart rate, urin output dan nilai klirens laktat plasma dan saturasi oksigen -ena

sentral. Bila penanganan dengan resusitasi cairan dan obat -asoaktif tidak mampu

menyokong sirkulasi, pertimbangkan pemasangan intra$aortic balloon pump. 'emberian

infuse dengan jumlah besar pada pasien sindroma paska cardiac arrest dapat ditoleransi

dengan sangat baik. 3alaupun early goal directed therapy sangat berperan dalam penanganansepsis, dan telah diusulkan sebagai strategi penanganan setelah henti jantung, tidak ada

 penelitian lebih lanjut yang dapat memperkuat strategi ini untuk dipakai secara rutin pada

henti jantung.

'emulihan fungsional yang baik disertai dengan tekanan darah yang lebih tinggi pada

8 jam pertama setelah ?1S+. sahakan MA' pasien stabil dengan target mendapatkan urin

outpu yang cukup )6cc(kgBB* dan nilai laktat plasma yang normal atau berkurang. #asil

outcome yang baik ditunjukkan pada penelitian dimana target MA' pasien diusahakan paling

rendah =;$>; mm#g dan paling tinggi sekitar F$6FF mm#g. 'enting juga untuk 

dipertimbangkan bahwa hipotermia dapat meningkatkan urin output dan mengganggu klirens

laktat.

Segera setelah henti jantung biasanya terjadi periode hiperkalemia. 'elepasankatekolamin endogen setelah itu akan menyebabkan perpindahan kalium intrasellular kalium,

menyebabkan hipokalemia, yang dapat menimbulkan terjadinya arritmia -entrikel. Berikan

kalium untuk mempertahan konsentrasi kalium diantara :$:.; mmol(l.

/./. Perfui ereral

Segera setelah ?1S+ akan ada periode hyperemia serebral. Setelah cardiac arrest

asfiksia, odem otak ringan akan terjadi setelah ?1S+ tapi jarang disertai dengan peningkatan

klinis yang rele-an dalam meningkatkan tekanan intracranial. Seperti yang telah didiskusikan

sebelumnya, pertahankan tekanan MA' normal pasien.

/.0. 4edai

3alaupun umumnya sedasi dan -entilasi pasien berkisar paling sedikit 8: jam setelah

?1S+, belum ada data yang cukup untuk mendukung waktu yang terbaik untuk -entilasi,

sedasi dan pelumpuh otot setelah henti jantung. 'asien harus disedasi baik selama

 penanganan -entilasi mekanik dan hipotermia terapeutik, sehingga durasi pemberian sedari

dipengaruhi oleh penanganan ini. Biasanya kombinasi opioid dan hipnotik sering dipakai.

/.2. Penan#anan ke1an#

"ejang atau mioklonus atau keduanya terjadi pada ;$6;I pasien dewasa yang

mengalami ?1S+ dan 6F$:FI pada pasien yang mengalami koma. "ejang akanmeningkatkan metabolism otak sampai 9 kali lipat dan dapat menyebabkan cedera otak.

Segera atasi dengan pemberian ben7odia7epine, fenitoin, propofol atau barbiturate.

'enanganan maintenans harus dimulai setelah terjadi pertama sekali bila penyebab

 pendukung potensial )cth, perdarahan intracranial, gangguan elektrolit* telah

dikesampingkan.

/.;. Penan#anan #lukoa

Ada hubungan yang kuat terhadap glukosa darah yang tinggi setelah resusitasi henti

 jantung dengan hasil outcome neurologis yang buruk. "adar glukosa darah sebaiknya

dipertahankan dibawah 6<F mg(dl. 'encegahan hiperglikemia dengan penanganan glukosa

darah yang intensif juga tidak dianjurkan karena tidak menunjukkan perbaikan yangsignifikan terhadap kesembuhan pasien dan mudah menyebabkan hipoglikemia dibandingkan

94

Page 95: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 95/125

dengan penanganan glukosa darah yang kon-ensional.

/.3. Penan#anan uhu

'eriode hipertermia biasa terjadi pada :< jam pertama setelah henti jantung.

Sebaiknya hipertermia yang terjadi setelah henti jantung diberikan penanganan antipiretik 

atau pendinginan aktif. Dari sebuah penelitian pada binatang dan manusia hipotermia ringan bersifat neuroportektif dan meningkatkan outcome setelah periode iskemia$hipoksia serebral.

'endinginan menekan jalur yang menyebabkan kematian sel seperti apoptosis. #ipotermia

mengurangi cerebral metabolic rate oHygen )+M?18* sekitar =I setiap penurunan 6 + dan

menurunkan pelepasan asam amino eksitatori dan radikal bebas.

Ada bukti yang cukup kuat untuk mendukung penggunaan terapi hipotermia pada

 pasien henti jantung yang koma disebabkan oleh . 'endinginan dimulai sejak timbul

?1S+ dengan suhu berkisar 98$9:+ dan dipetahan selama 68$8: jam. 'emberian 9F

cc(kgBB cairan ? :+ akan menurunkan 6.;+ suhu basal tubuh.

Beberapa kontraindikasi untuk hipotermia termasuk infeksi sistemik berat, gagal

organ multiple dan gangguan koagulopati sebelumnya*.

95

Page 96: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 96/125

BAB F

EKG

Elektrokardio#rafi   adalah ilmu yang mempelajari aktifitas listrik jantung.

Sedangkan Elektrokardio#ra, ( EKG * adalah suatu grafik yang menggambarkan rekaman

listrik jantung. "egiatan listrik jantung dalam tubuh dapat dicatat dan direkam melaluielektroda elektroda yang dipasang pada permukaan tubuh. E" sangat berguna dalam

membantu menegakkan diagnosa beberapa penyakit jantung, akan tetapi klinis pasien tetap

merupakan pegangan yang penting dalam menegakkan diagnosa, sebab sering kelainan E"

ditemukan pada orang normal atau sebaliknya gambaran E" normal didapatkan pada orang

yang menderita kelainan jantung. 1leh sebab itu dalam A+S selalu ditekankan adanya

istilah 2 'on3t treat the monitor ut treat the %atient 2

E" sangat berguna dalam menentukan kelainan seperti berikutL angguan irama

 jantung )Disritmia*, #ipertrofi Atrium W entrikel, /skemia(/nfark otot jantung, 'erikarditis,

efek beberapa obat$obatan terutama digitalis dan antiaritmia, kelainan elektrolit yang juga

dapat menyebabkan kelainan E" serta untuk menilai fungsi pacu jantung.

Buku ini dibuat sebagai bahan materi kursus  &dvanced Cardiac 0ife Support , oleh

sebab itu buku ini tidak membahas E" secara keseluruhan, buku ini hanya akan membahas

mengenai aritmia jantung dengan tujuan agar peserta kursus A+S dapat dengan cepat

mengenali gambaran aritmia dan selanjutnya dapat memberikan pengobatan sesuai dengan

algoritmenya.

Sebelum sampai dengan interpretasi E", berikut akan dibahas dulu mengenai

!. 4ANDAPAN EKG

A. Sandapan bipolar  

B. Sandapan nipolar  

". KERTA4 EKG

&. KUR6A EKG

A. elombang '

B. elombang X?S

+. elombang 0

D. elombang

E. /nter-al '?  . Segmen S0

/. +ara ,enilai EKG tri$

 "AN'A!AN EK4 

ntuk memperoleh rekaman E", dipasang elektroda elektroda di kulit pada tempat tempat

tertentu. okasi penempatan elektroda ini penting, karena penempatan yang salah akan

menghasilkan pencatatan yang berbeda.

0erdapat 8 jenis sandapan ) % ead %* pada E".6. Sandapan bipolar  

96

Page 97: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 97/125

8. Sandapan unipolar  

 "anda%an i%olar 

Dinamakan sandapan bipolar karena sandapan ini hanya merekam perbedaan potensial dari 8

elektroda, sandapan ini ditandai dengan angka romawi /, // dan ///.• Sandapan /

Merekam beda potensial antara tangan kanan

dengan tangan kiri )A*,dimana tangan kanan bermuatan )$* dan tangan kiri bermuatan

)T*.

• Sandapan //

Merekam beda potensial antara tangan kanan )?A*dengan kaki kiri )*, dimana tangan

kanan bermuatan )$* dan kaki kiri bermuatan )T*.

• Sadapan ///

Merekam beda potensial antara tangan kiri )A*, dengan kaki kiri )*, dimana tangan

kiri bermuatan )$ * dan kaki kiri bermuatan )T*.

"etiga sandapan ini dapat digambarkan sebagai sebuah segitiga sama sisi )segi tiga

 E5N/,VEN  *

4ANDAPAN UNIP-LAR 

Sandapan unipolar ini terdiri dari 8, yaitu

sandapan unipolar ekstremitas dan unipolar prekordial.

".!!. 4anda$an uni$olar ektre,ita

Merekam besar potensial listrik pada satu ekstremitas, elektroda eksplorasi diletakkan pada

ekstremitas yang akan diukur. abungan elektroda elektroda pada ekstremitas lain

membentuk elektroda indiferen ) potensial F *.

• Sandapan a?

Merekam potensial listrik pada tangan kanan )?A*, dimana tangan kanan bermuatan )T*,

tangan kiri dan kaki kiri membentuk elektroda indiferen.

• Sandapan a

Merekam potensial listrik pada tangan kiri )A*, dimana tangan kiri bermuatan )T*,

tangan kanan dan kaki kiri membentuk elektroda indiferen.

• Sandapan a

Merekam potensial listrik pada kaki kiri )*, dimana kaki kiri bermuatan )T*, tangankanan dan tangan kiri membentuk elektroda indiferen.

 "anda%an uni%olar %re*ordial 

Merekam besar potensial listrik jantung dengan bantuan elektroda eksplorasi yang

ditempatkandi beberapa tempat pada dinding dada. Elektroda indiferen diperoleh dengan

menggabungkan ketiga elektroda ekstremitas.

Sandapan 6 ?uang interkostal /

garis sternal kananSandapan 8 ?uang interkostal /

97

Page 98: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 98/125

  garis sternal kiri

Sandapan 9 'ertengahan antara 8

dan :

Sandapan : ?uang interkostal

garis midkla-ikula kiri

Sandapan ; Sejajar : garis aksiladepan

Sandapan = Sejajar : garis aksila

tengah

ambar 6. Sandapan E"

mumnya perekaman E" lengkap dibuat 68 sandapan )lead*, akan tetapi pada keadaan

tertentu perekaman dibuat sampai >, <, atau 9?, :?.

 ;E3T&S E;#

"ertas E" merupakan kertas grafik yang terdiri dari garis hori7ontal dan -ertical dengan jarak 6 mm. aris yang lebih tebal terdapat pada setiap ; mm. aris hori7ontal

98

Page 99: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 99/125

menggambarkan waktu dimana 6 mm O F,F: detikL→ ;mm O F,8F detik. aris -ertikal

menggambarkan -oltase dimana 6 mm O F,6 mili-oltL→6F mm O 6 mili-olt.

'ada praktek sehari hari perekaman dibuat dengan kecepatan 8; mm(detik. "alibrasi yang

 biasa dilakukan adalah 6 mili-olt yang menghasilkan defleksi setinggi 6F mm. 'ada keadaantertentu kalibrasi dapat diperbesar yang akan menghasilkan defleksi 8F mm atau diperkecil

yang akan menghasilkan defleksi setinggi ; mm. #al ini harus dicatat pada pada kertas hasil

rekaman, sehingga tidak menimbulkan interpretasi yang salah bagi yang membacanya.

ambar 8. "ertas E"

KUR6A EKG

"ur-a E" menggambarkan proses listrik yang terjadi pada Atrium dan entrikel

'roses listrik ini terdiri dari

99

Gambar 2

Kertas EKG

Page 100: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 100/125

6. Depolarisasi Atrium

8. ?epolarisasi Atrium

9. Depolarisasi entrikel

:. ?epolarisasi entrikel

Sesuai dengan proses listrik jantung, setiap hantaran pada E" normal memperlihatkan 9

 proses listrik yaitu L depolarisasi Atrium, depolarisasi entrikel dan repolarisasi entrikel.

?epolarisasi Atrium umumnya tidak terlihat pada E" karena disamping intensitasnya kecil

 juga repolarisasi Atrium waktunya bersamaan dengan depolarisasi entrikel yang mempunyai

intensitas yang jauh lebih besar.

"ur-a E" normal terdiri dari gelombang ', X, ?, S dan 0 serta kadang kadang terlihat

gelombang . Selain itu juga ada beberapa inter-al dan segmen E"

Gelo,an# P

Merupakan gambaran proses depolarisasi Atrium

 2ilai normal $ ebar ≤ F,68 detik 

$ 0inggi ≤ F,9 mili-olt

$ Selalu ) T * di ead //

$ Selalu ) $ * di ead a? 

Gelo,an# R4

Merupakan gambaran proses depolarisasi entrikel

 2ilai normal $ ebar F,F= P F,68 detik 

$ 0inggi tergantung

  sandapan ) lead *

elombang X?S terdiri dari gelombang X, ? dan S

#elomang < adalah defleksi negatif pertama pada gelombang X?S.

 2ilai normal gelombang X adalah

$ ebar < F,F: detik 

$ Dalamnya < 6(9 tinggi ? 

elombang X abnormal disebut gelombang 6 %atholo&is.

#elomang 3  adalah defleksi positif pertama pada gelombang X?S. mumnya gelombang

X?S positif di /, //, ; dan =. Di lead a?, 6 dan 8 biasanya hanya kecil atau tidak 

ada samasekali.

#elomang S  adalah defleksi negatif setelah gelombang ?.

Di lead a?, 6 dan 8, gelombang S terlihat lebih dalam, di lead :, ; dan = makin

 berkurang dalamnya.

100

Page 101: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 101/125

Gelo,an# T

Merupakan gambaran proses repolarisasi entrikel. mumnya gelombang 0 positif, di

hampir semua lead kecuali di a? 

Gelo,an# U

Adalah defleksi positif setelah gelombang 0 dan sebelum gelombang ' berikutnya.

'enyebab timbulnya gelombang masih belum diketahui, namun diduga timbul akibat

repolarisasi lambat sistem konduksi /nter-entrikuler.

Interal PR 

/nter-al '? diukur dari permulaan gelombang ' sampai permulaan gelombang X?S. 2ilai

normal berkisar antara F,68 P F,8F detik. /ni merupakan waktu yang dibutuhkan untuk depolarisasi Atrium dan jalannya impuls melalui berkas #is sampai permulaan depolarisasi

entrikel.

4e#,en 4T

Segmen S0 diukur dari akhir gelombang X?S sampai permulaan gelombang 0. segmen ini

normalnya isoelektris, tetapi pada lead prekordial dapat ber-ariasi dari $ F,; sampai T8mm.

Segmen S0 yang naik diatas garis isoelektris disebut "/ ele#asi  dan yang turun dibawah garis

isoelektris disebut "/ de%resi.

101

Page 102: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 102/125

ambar 9. E" 6 beat

+ARA MENGINTERPRETA4IKAN EKG 4TRIP

6. 0entukan iramanya teratur atau tidak, dengan cara melihat jarak antara X?S satu

dengan X?S yang lain jaraknya sama atau tidak.

8. 0entukan frekuesi jantung ) $eart rate*

Menghitung frekuensi jantung ) #? * melalui gambaran E" dapat dilakukan dengan 9 cara

a. 9FF 

5umlah kotak besar antara ? P ?N

 b. 6;FF

  5umlah kotak kecil antara ? P ?N

c. Ambil E" strip sepanjang = detik, hitung jumlah gelombang X?S dalam = detik tsbkemudian dikalikan dengan 6F atau ambil dalam 68 detik dan kalikan dengan ;.

9. 0entukan gelombang ' normal atau tidak, juga lihat apakah setiap gelombang ' selalu

diikuti gelombang X?S K ) ' X?S * K

:. 0entukan inter-al '? normal atau tidak K

;. 0entukan gelombang X?S normal atau tidak K

/rama E" yang normal impuls )sumber listrik* nya berasal dari 2odus SA, maka iramanya

disebut dengan irama Sinus )Sinus 3hythm *.

"riteria /rama Sinus normal adalah

$ /rama 0eratur 

$ rekuensi jantung ) #?* =F P 6FF kali(menit

$ elombang ' 2ormal, setiap gelombang ' selalu diikuti gel X?S, 0

$ /nter-al '? 2ormal )F,68 $ F,8F detik*

$ elombang X?S 2ormal ) F,F= $ F,68* detik 

102

Page 103: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 103/125

/rama yang tidak mempunyai kriteria tersebut di atas disebut  &3ITMI& atau "IS3ITMI&.

Aritmia terdiri dari aritmia yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan impuls atau

aritmia dapat terjadi juga dikarenakan oleh gangguan penghantaran impuls.

Beera$a )ontoh #a,aran arit,ia 7an# dieakan oleh ter#an##un7a $e,entukan

i,$ul.

TAKHIKARDI 4INU4 ( 4T *

"riteria

$ /rama 0eratur 

$ rekuensi > 6FF P 6;F Y(menit

$ elombang ' 2ormal, setiap gel ' selalu diikuti gel X?S, 0$ /nter-al '? 2ormal

$ elombang X?S 2ormal

BRADIKARDI 4INU4 ( 4B *

"riteria

$ /rama 0eratur  

$ rekuensi ) #? * < =F Y(menit

$ elombang ' 2ormal, setiap gel ' selalu diikuti gel X?S

$ /nter-al '? 2ormal

$ elombang X?S 2ormal

ARITMIA 4INU4

"riteria

$ /rama 0idak teratur  

$ rekuensi ) #? * Biasanya antara =F P 6FF kali(menit

$ elombang ' 2ormal, setiap gel ' selalu diikuti gel X?S,0

$ /nter-al '? 2ormal

$ elombang X?S 2ormal

 "5N" A++E"/ 

 

"riteri

$ 0erdapat episode hilangnya satu atau lebih gelombang ',X?S dan 0

$ /rama 0eratur, kecuali pada yang hilang

$ rekuensi ) #? * Biasanya < =F kali(menit

$ elombang ' 2ormal, setiap gel ' selalu diikuti gel X?S

$ /nter-al '? 2ormal

103

Page 104: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 104/125

$ elombang X?S 2ormal

#ilangnya gel ',X?S, 0 tidak menyebabkan kelipatan jarak antara ? P ?N

Beera$a )ontoh #a,aran EKG

/rama Sinus 2ormal

Bradikardi Sinus

0akikardi Sinus

Aritmia Sinus

Sinus &rrest 

104

Page 105: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 105/125

EK4TRA4I4T-L ATRIAL

( AE45PAB5PA+ *

"riteria

Ekstrasistol selalu mengikuti irama dasar 

$ /rama 0idak teratur, karena ada gelombang yang timbul lebih dini$ rekuensi )#? * 0ergantung irama dasarnya

$ elombang ' Bentuknya berbeda dari gel ' irama dasar

$ /nter-al '? Biasanya normal, bisa juga memendek 

$ elombang X?S 2ormal

TAKHIKARDI 4UPRA6ENTRIKEL

( 46T *

"riteria $ /rama 0eratur 

$ rekuensi ) #? * 6;F P 8;F kali(menit

$ elombang ' Sukar karena bersatu dengan gel 0.

  "adang gelombang ' terlihatkecil

$ /nter-al '? 0idak dapat dihitung atau memendek 

$ elombang X?S 2ormal

Ekstrasistol Atrial

0akikardi Supra entrikel

8LUTTER ATRIAL ( A8L *"riteria

105

Page 106: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 106/125

$ /rama Biasanya teratur bisa juga tidak  

$ rekuensi ) #? * Ber-ariasi

$ elombang ' Bentuknya seperti gigi gergaji, dimana gelombang ' timbulnya

teratur dan dapat dihitung, 'X?S O 86, 96 atau : 6

$ /nter-al '? 0idak dapat dihitung$ elombang X?S 2ormal

8IBRILA4I ATRIAL ( A8 *

"riteria

$ /rama 0idak teratur 

$ rekuensi ) #? * Ber-ariasi

$ elombang ' 0idak dapat diidentifikasikan$ /nter-al '? 0idak dapat dihitung

$ elombang X?S 2ormal

lutter Atrial

ibrilasi Atrial

IRAMA 9UN+TI-NAL ( 9R *

"riteria

$ /rama 0eratur 

$ rekuensi ) #? * :F P =F Y(menit$ elombang ' 0erbalik didepan di belakang atau menghilang

106

Page 107: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 107/125

$ /nter-al '? "urang dari F,68 detik atau tidak ada

$ elombang X?S 2ormal

EK4TRA4I4T-L 9UN+TI-NAL ( 9E4 *"riteria

$ /rama 0idak teratur, karena ada gelombang yang timbul lebih dini

$ rekuensi ) #? * 0ergantung irama dasarnya

$ elombang ' 0idak normal, sesuai dengan letak asal impuls

$ /nter-al '? Memendek atau tidak ada

$ elombang X?S 2ormal

TAKHIKARDI 9UN+TI-NAL ( 9T *

"riteria $ /rama 0eratur 

$ rekuensi ) #? * > 6FF Y(menit

$ elombang ' 0erbalik di depan, belakang atau menghilang

$ /nter-al '? < F,68 detik atau tidak ada

$ elombang X?S 2ormal

IRAMA IDI-6ENTRIKULER ( I6R *

"riteria

$ /rama 0eratur  

$ rekuensi ) #? * 8F P :F Y(menit

$ elombang ' 0idak terlihat

$ /nter-al '? 0idak ada

$ elombang X?S > F,68 detik 

/rama 5unctional

0akikardi 5unctional

107

Page 108: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 108/125

/rama /dio-entrikuler

EK4TRA4I4T-L 6ENTRIKEL

( 6E45P6B5P6+ *

"riteria

$ /rama 0idak teratur, karena ada gelombang yang timbul dini

$ rekuensi ) #? * 0ergantung irama dasarnya

$ elombang ' 0idak ada,

$ /nter-al '? 0idak ada

$ elombang X?S > F,68 detik 

ima ) ; * bentuk Ekstrasistol entrikel yang berbahaya

6. Ekstrasistol entrikel > = kali(menit

8. Ekstrasistol entrikel igemini

9. Ekstrasistol entrikel  Multifocal 

:. Ekstrasistol entrikel Consecutif  

;. Ekstrasistol entrikel 3 on T 

TAKHIKARDI 6ENTRIKEL ( 6T *

"riteria

$ /rama 0eratur 

$ rekuensi ) #? * > 6FF Y(menit

$ elombang ' 0idak terlihat

$ /nter-al '? 0idak ada

$ elombang X?S > F,68 detik 

8IBRILA4I 6ENTRIKEL ( 68 *

"riteria

108

Page 109: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 109/125

$ /rama 0idak teratur 

$ rekuensi ) #? * 0idak dapat dihitung

$ elombang ' 0idak ada

$ /nter-al '? 0idak ada

$ elombang X?S 0idak dapat dihitung, bergelombang W tidak teratur 8 macam

6. ibrilasi entrikel kasar )Coarse*

8. ibrilasi entrikel halus ) -ine*

Beberapa contoh gambaran aritmia yang disebabkan oleh terganggunya penghantaran impuls.

BL-K 4IN-ATRIAL ( 4A BL-K *

"riteria $ 0erdapat episode hilangnya satu atau lebih gelombang ', X?S,0

$ /rama 0eratur, kecuali pada yang hilang

+ -re,uensi 8 iasanya <   4= >?menit 

$ elombang ' 2ormal, Setiap gel ' selalu diikuti gel X?S

$ /nter-al '? 2ormal

$ elombang X?S 2ormal

BL-K ATRI-6ENTRIKULER DERA9AT !

"riteria

$ /rama 0eratur 

$ rekuensi ) #? * Biasanya antara =FP 6FF kali( menit

$ elombang ' 2ormal, setiap gel ' selalu diikuti gel X?S

$ /nter-al '? Memanjang > F,8F detik 

$ elombang X?S 2ormal

TIPE M-BIT ! (WEN+HEBA+H*

"riteria

$ /rama 0idak teratur 

$ rekuensi =F P 6FF kali( menit atau G =F

$ elombang ' 2ormal, tetapi ada satu gel ' yang tidak diikuti gel X?S

dalam satu siklus

$ /nter-al '? Makin lama makin panjang sampai ada gel ' yang tidak 

  diikuti gel X?S, kemudian siklus berulang

$ elombang X?S 2ormal

BL-K ATRI-6ENTRIKULER DERA9AT " TIPE M-BIT "

"riteria

109

Page 110: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 110/125

$ /rama 0idak teratur 

$ rekuensi ) #? * Biasanya < =F kali(menit

$ elombang ' 2ormal, ada satu atau lebih gel ' yang tidak diikuti gel X?S

$ /nter-al '? 2ormal( memanjang secara konstan kemudian ada blok 

$ elombang X?S 2ormal

BL-K ATRI-6ENTRIKULER DERA9AT & ( TA6B *

"riteria

$ /rama 0eratur 

$ rekuensi ) #? * < =F Y(menit

$ elombang ' 2ormal, akan tetapi gel ' W gel X?S berdiri sendiri,

sehingga gel ' kadang P kadang diikuti, kadang tidak 

$ /nter-al '? Berubah ubah(tidak ada

$ elombang X?S 2ormal( > F,68 detik 

Ekstrasistol entrikel

Ekstrasistol entrikel Bigemini

Ekstrasistoentrikel Multifo,al 

110

Page 111: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 111/125

Ekstrasistol entrikel Consecutif 

Ekstrasistol entrikel 3 on T 

0akikardi entrikel

ibrilasi entrikel

Sinus Blok 

111

Page 112: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 112/125

A blok derajat /

A blok derajat // tipe 6

A blok derajat // tipe 8

A blok derajat ///

112

Page 113: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 113/125

BAB FI

TRAUMA

9eni Trau,a

uka pada kulit dan tulang dapat menunjukkan lokasi )area* dimana terjadi trauma

+edera yang tampak pada kepala bagian luar terdiri dari dua, yaitu secara garis besar adalah

trauma kepala tertutup dan terbuka. 0rauma kepala tertutup merupakan fragmen$fragmen

tengkorak yang masih intak atau utuh pada kepala setelah luka. The rain and Spinal Cord 

2rgani/ation 8FF, mengatakan trauma kepala tertutup adalah apabila suatu pukulan yang

kuat pada kepala secara tiba$tiba sehingga menyebabkan jaringan otak menekan tengkorak.

0rauma kepala terbuka adalah yaitu luka tampak luka telah menembus sampai kepada

dura mater. "emungkinan kecederaan atau trauma adalah seperti berikutL

a* raktur 

Menurut &merican &ccreditation $ealth Care Commission, terdapat : jenis fraktur yaitu

 simple fracture! linear or hairline fracture! depressed fracture! compound fracture.

'engertian dari setiap fraktur adalah sebagai berikut

a. Simple retak pada tengkorak tanpa kecederaan pada kulit

 b.  0inear or hairline retak pada kranial yang berbentuk garis halus tanpa depresi,

distorsi dan J splintering N.

c.  "epressed  retak pada kranial dengan depresi ke arah otak.

d. Compound retak atau kehilangan kulit dan splintering  pada tengkorak. Selain retak 

terdapat juga hematoma subdural.

113

Page 114: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 114/125

0erdapat jenis fraktur berdasarkan lokasi anatomis yaitu terjadinya retak atau kelainan

 pada bagian kranium. raktur basis kranii retak pada basis kranium. #al ini memerlukan gaya

yang lebih kuat dari fraktur linear pada kranium. /nsidensi kasus ini sangat sedikit dan hanya

 pada :I pasien yang mengalami trauma kepala berat. 0erdapat tanda$tanda yang

menunjukkan fraktur basis kranii yaitu rhinorrhea )cairan serobrospinal keluar dari rongga

hidung* dan gejala raccoon%s eye )penumpukan darah pada orbital mata*. 0ulang pada

foramen magnum bisa retak sehingga menyebabkan kerusakan saraf dan pembuluh darah.

raktur basis kranii bisa terjadi pada fossa anterior, media dan posterior.

raktur maHsilofasial adalah retak atau kelainan pada tulang maHilofasial yang merupakan

tulang yang kedua terbesar setelah tulang mandibula. raktur pada bagian ini boleh

menyebabkan kelainan pada sinus maHilari.

 b* uka memar )kontosio*

uka memar adalah apabila terjadi kerusakan jaringan subkutan dimana pembuluh

darah )kapiler* pecah sehingga darah meresap ke jaringan sekitarnya, kulit tidak rusak,

menjadi bengkak dan berwarna merah kebiruan. uka memar pada otak terjadi apabila otak 

menekan tengkorak. Biasanya terjadi pada ujung otak seperti pada frontal, temporal dan

oksipital. "ontusio yang besar dapat terlihat di CT+Scan atau M?/ ) Magnetic 3esonance

 Imaging * seperti luka besar. 'ada kontusio dapat terlihat suatu daerah yang mengalami

 pembengkakan yang di sebut edema. 5ika pembengkakan cukup besar dapat mengubah

tingkat kesadaran.

c* aserasi )luka robek atau koyak*

uka laserasi adalah luka robek tetapi disebabkan oleh benda tumpul atau runcing.

Dengan kata lain, pada luka yang disebabkan oleh benda bermata tajam dimana lukanya akan

tampak rata dan teratur. uka robek adalah apabila terjadi kerusakan seluruh tebal kulit dan

 jaringan bawah kulit. uka ini biasanya terjadi pada kulit yang ada tulang dibawahnya pada

 proses penyembuhan dan biasanya pada penyembuhan dapat menimbulkan jaringan parut.

d* Abrasi

uka abrasi yaitu luka yang tidak begitu dalam, hanya superfisial. uka ini bisa

mengenai sebagian atau seluruh kulit. uka ini tidak sampai pada jaringan subkutis tetapi

akan terasa sangat nyeri karena banyak ujung$ujung saraf yang rusak.

114

Page 115: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 115/125

e* A-ulsi

uka a-ulsi yaitu apabila kulit dan jaringan bawah kulit terkelupas,tetapi sebagian

masih berhubungan dengan tulang kranial. Dengan kata lain intak kulit pada kranial terlepas

setelah kecederaan.

Trau,a Multi$el

0rauma multipel atau politrauma adalah apabila terdapat 8 atau lebih kecederaan

secara fisikal pada regio atau organ tertentu, dimana salah satunya bisa menyebabkan

kematian dan memberi impak pada fisikal, kognitif, psikologik atau kelainan psikososial dan

disabilitas fungsional. 0rauma kepala paling banyak dicatat pada pasien politrauma dengan

kombinasi dari kondisi yang cacat seperti amputasi, kelainan pendengaran dan penglihatan,

 post+traumatic stress syndrome dan kondisi kelainan jiwa yang lain )1eterans $ealth

 &dministration Transmittal Sheet *.

Trau,a Ke$ala

a* 0rauma "epala ?ingan

Dengan Skala "oma lasgow R68, tidak ada kelainan dalam CT+scan, tiada lesi

operatif dalam :< jam rawat inap di ?umah Sakit. 0rauma kepala ringan atau cedera kepala

ringan adalah hilangnya fungsi neurologi atau menurunnya kesadaran tanpa menyebabkan

kerusakan lainnya. +edera kepala ringan adalah trauma kepala dengan +S 6; )sadar penuh*

tidak kehilangan kesadaran, mengeluh pusing dan nyeri kepala,

hematoma, laserasi dan abrasi. +edera kepala ringan adalah cedara otak karena tekanan atau

terkena benda tumpul. +edera kepala ringan adalah cedera kepala tertutup yang ditandai

dengan hilangnya kesadaran sementara. 'ada penelitian ini didapat kadar laktat rata$rata pada

 penderita cedera kepala ringan 6,; mmol(.

 b* 0rauma "epala Sedang

Dengan Skala "oma lasgow $ 68, lesi operatif dan abnormalitas dalam CT+scan

dalam :< jam rawat inap di ?umah Sakit.' asien mungkin bingung atau somnolen namun

tetap mampu untuk mengikuti perintah sederhana )S" $69*. 'ada suatu penelitian

 penderita cedera kepala sedang mencatat bahwa kadar asam laktat rata$rata 9,6; mmol(.

c* 0rauma "epala Berat

115

Page 116: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 116/125

Dengan Skala "oma lasgow G dalam :< jam rawat inap di ?umah Sakit. #ampir 

6FFI cedera kepala berat dan ==I cedera kepala sedang menyebabkan cacat yang permanen.

'ada cedera kepala berat terjadinya cedera otak primer seringkali disertai cedera otak 

sekunder apabila proses patofisiologi sekunder yang menyertai tidak segera dicegah dan

dihentikan. 'enelitian pada penderita cedera kepala secara klinis dan eksperimental

menunjukkan bahwa pada cedera kepala berat dapat disertai dengan peningkatan titer asam

laktat dalam jaringan otak dan cairan serebrospinalis )+SS* ini mencerminkan kondisi

asidosis otak. 'enderita cedera kepala berat, penelitian menunjukkan kadar rata$rata asam

laktat 9,8; mmol(.

Tanda%tanda klini 7an# da$at ,e,antu ,endia#noa adalah?

a. Battle sign )warna biru atau ekhimosis dibelakang telinga di atas os mastoid*

 b. #emotipanum )perdarahan di daerah menbran timpani telinga*

c. 'eriorbital ecchymosis )mata warna hitam tanpa trauma langsung*

d. ?hinorrhoe )cairan serobrospinal keluar dari hidung*

e. 1torrhoe )cairan serobrospinal keluar dari telinga*

Tanda%tanda atau #e1ala klini untuk 7an# trau,a ke$ala rin#an

a. 'asien tertidur atau kesadaran yang menurun selama beberapa saat kemudian sembuh.

 b. Sakit kepala yang menetap atau berkepanjangan.

c. Mual atau dan muntah.

d. angguan tidur dan nafsu makan yang menurun.

e. 'erubahan keperibadian diri.

f. etargik.

Tanda%tanda atau #e1ala klini untuk 7an# trau,a ke$ala erat

a. Simptom atau tanda$tanda cardinal yang menunjukkan peningkatan di otak menurun atau

meningkat.

 b. 'erubahan ukuran pupil )anisokoria*.

c. 0riad +ushing )denyut jantung menurun, hipertensi, depresi pernafasan*.

d. Apabila meningkatnya tekanan intrakranial, terdapat pergerakan atau posisi abnormalekstrimitas.

116

Page 117: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 117/125

Pen7ea Trau,a Ke$ala

Mekani,e Ter1adin7a Ke)ederaan

Beberapa mekanisme yang timbul terjadi trauma kepala adalah seperti translasi yang

terdiri dari akselerasi dan deselerasi. Akselerasi apabila kepala bergerak ke suatu arah atau

tidak bergerak dengan tiba$tiba suatu gaya yang kuat searah dengan gerakan kepala, maka

kepala akan mendapat percepatan )akselerasi* pada arah tersebut.

Deselerasi apabila kepala bergerak dengan cepat ke suatu arah secara tiba$tiba dan

dihentikan oleh suatu benda misalnya kepala menabrak tembok maka kepala tiba$tiba terhenti

gerakannya. ?otasi adalah apabila tengkorak tiba$tiba mendapat gaya mendadak sehingga

membentuk sudut terhadap gerak kepala. "ecederaan di bagian muka dikatakan fraktur 

maksilofasial.

Pen7ea Trau,a Ke$ala

Menurut rain In*ury &ssociation of &merica, penyebab utama trauma kepala adalah

karena terjatuh sebanyak 8<I, kecelakaan lalu lintas sebanyak 8FI, karena disebabkan

kecelakaan secara umum sebanyak 6I dan kekerasan sebanyak 66I dan akibat ledakan di

medan perang merupakan penyebab utama trauma kepala.

"ecelakaan lalu lintas dan terjatuh merupakan penyebab rawat inap pasien trauma

kepala yaitu sebanyak 98,6 dan 8,< per6FF.FFF populasi. "ekerasan adalah penyebab ketiga

rawat inap pasien trauma kepala mencatat sebanyak >,6 per6FF.FFF populasi di Amerika

Serikat. 'enyebab utama terjadinya trauma kepala adalah seperti berikut

a* "ecelakaan alu intas

"ecelakaan lalu lintas adalah dimana sebuah kenderan bermotor bertabrakan dengan

kenderaan yang lain atau benda lain sehingga menyebabkan kerusakan atau kecederaan

kepada pengguna jalan raya.

 b* 5atuh

Menurut "BB/, jatuh didefinisikan sebagai )terlepas* turun atau meluncur ke bawah dengan

cepat karena gra-itasi bumi, baik ketika masih di gerakan turun maupun sesudah sampai ke

tanah.

c* "ekerasan

Menurut "BB/, kekerasan didefinisikan sebagai suatu perihal atau perbuatan seseorang atau

kelompok yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain, atau menyebabkan kerusakan

fisik pada barang atau orang lain )secara paksaan*

117

Page 118: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 118/125

Trau,a erikal@ atan# otak dan tulan# elakan#

0rauma yang diakibatkan kecelakaan lalu lintas, jatuh dari tempat yang tinggi serta

 pada akti-itas olahraga yang berbahaya boleh menyebabkan cedera pada beberapa bagian ini.

Antara kemungkinan kecederaan yang bisa timbul adalah seperti berikut

! "erusakan pada tulang ser-ikal +6$+>L cedera pada +9 bisa menyebabkan pasien apnu.

+edera dari +:$+= bisa menyebabkan pasien kuadriplegi, paralisis hipotonus tungkai atas dan

 bawah serta syok batang otak.

! raktur #angman terjadi apabila terdapat fraktur hiperekstensi yang bilateral pada tapak 

tulang ser-ikal +8.

! 0ulang belakang torak dan lumbar bisa diakibatkan oleh cedera kompresi dan cederadislokasi.

! Spondilosis ser-ikal juga dapat terjadi.

! +edera ekstensi yaitu cedera J@hiplashN terjadi apabila berlaku ekstensi pada tulang

ser-ikal.

Trau,a torak

  0rauma toraks bisa terbagi kepada dua yaitu cedera dinding toraks dan cedera paru.

a* +edera dinding torak seperti berikut

! 'atah tulang rusuk.

! +edera pada sternum atau J steering 'heel N.

! -lail chest.

! 2pen Asuc,ing% pneumothora.

 b* +edera pada paru adalah seperti berikut

! 'neumotoraks.

! hematorak.

! Sucutaneous(S<) dan mediastinal emphysema.

! "ontusio pulmonal.

! #ematom pulmonal.

! Emboli paru.

118

Page 119: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 119/125

Trau,a ado,inal

0rauma abdominal terjadi apabila berlaku cedera pada bagian organ dalam dan bagian luar 

abdominal yaitu seperti berikut

! "ecederaan yang bisa berlaku pada kuadran kanan abdomen adalah seperti cedera pada

organ hati, pundi empedu, traktus biliar, duodenum dan ginjal kanan.

! "ecederaan yang bisa berlaku pada kuadran kiri abdomen adalah seperti cedera pada organ

limpa, lambung dan ginjal kiri.

! "ecederaan pada kuadran bawah abdomen adalah cedera pada salur ureter, salur uretral

anterior dan posterior, kolon dan rektum.

! "ecederaan juga bisa terjadi pada organ genital yang terbagi dua yaitu cedera penis dan

skrotum.

Tun#kai ata

0rauma tungkai atas adalah apabila berlaku benturan hingga menyebabkan cedera dan

 putus ekstrimitas. +edera bisa terjadi dari tulang bahu, lengan atas, siku, lengan bawah,

 pergelangan tangan, jari$jari tangan serta ibu jari.

Tun#kai a'ah

"ecederaan yang paling sering adalah fraktur tulang pel-ik. +edera pada bagian lain

ekstrimitas bawah seperti patah tulang femur, lutut atau patella, ke arah distal lagi yaitu

fraktur tibia, fraktur fibula, tumit dan telapak kaki.

119

Page 120: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 120/125

BAB FII

TERAPI ELEKTRIK 

A. 'E2DA#A20erapi elektrik )D+ Shock* adalah tindakan yang dilakukan terhadap korban gawat

darurat yang mengalami gangguan irama jantung dengan menggunakan alat yang dinamakan

defibrillator. 0ujuan terapi elektrik adalah untuk membuat irama jantung menjadi asystole,

sehingga SA 2ode )pacemaker* dapat berfungsi kembai secara efektif.

Defibrillator sebagai alat terapi elektrik memiliki beberapa kegunaan, diantaranya

adalah untuk 'emantauan irama jantung, dDefibrilasi, "ardio-ersi dan 'acu jantung

transkutan )0ranscutaneous 'acemaker*.

B. 5enis Defibrilators

6. 1tomatis Eksternal Defibrilators )AED*

• Sangat praktis karena penggunaannya tidak memerlukan pelatihan medis khusus.

• Biasanya ditemukan di tempat P tempat umum, misalnya kantor, bandara, stasiun

kereta, pusat perbelanjaan.

• Alat mampu menganalisis irama jantung dan menentukan jenis tindakan yang

sesuai dengan kebutuhannya

•  2amun alat ini tidak dpat diganti secara manual dan dapat mengambil 6F $8F

detik untuk menentukan aritmia.

8. Semi$Automated AEDs Semi$1tomatis AED

• /ni mirip dengan AED tetapi dapat dignti secara manual dan biasanya memiliki

tampilan E"

• Alat ini lebih banyak digunakakn oelh paramedic.

• Alat ini juga memiliki kemampuan untuk kecepatan menganalisis irama jantung.

9. Standar dengan monitor P mungkin mono phasic tau biphasic

:. 0rans-enous or implanted 0rans-enous atau implant.

+. 'erbedaan antara system Monophasic atau Biphasic

6. Dalam system monophasic, arus perjalanan listrik hanya dalam satu arah P dari satu

 paddle ke yang lain.

8. Dlam system Biphasic, perjalanan arus listrik dari paddle positif dan kemudian ke

 paddle negati-e dan kembali lagi ke positif dan ini terjadi beberapa kali.

9. uncangan Biphasic menyampaikan satu siklus setiap 6F milidetik. Dengan demikianluka bakar dan kerusakan miokard lebih sedikit terjadi.

120

Page 121: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 121/125

:. Dengan guncangan monophasic, tingkat keberhasilan shock pertama dalam srangan

 jantung karena ritme shockabe hanya =FI, sedangkan dengan guncangan biphasic, ini

meningkatkan sampai FI.

;. 2amun, keberhasilan defibrillator biphasic lebih baik dari defibrillator monophasic

 belum secara konsisten dilaporkan

D. 'adle -ersion electrode tambalan

6. 'addle yang pada awalnya digunakan, saat ini penggunaannya sedang digantikan oleh

elektode adhesi-e.

8. Adhesi-e ditempatkan paing sering anterio$apikal$patch interior berjalan di bawah

kla-ikula kanan dan patch apical kiri bawah.

9. 'erekat elekroda lebih baik, karena alat tersebut menempel pada dinding dada,

shingga tidak ada kekacauan dengan jelly.

:. 'addle memerlukan setidaknya 6F kg tekanan, dan tidak diperlukan dengan perangkat

elektroda.

;. Adhesi-e elektrod E" juga tidak menimbulkan bekas luka bakar.

=. Adhesi-e ini juga lebih aman, karena tidak diperlukan operator P meskipun, sebelum pemakaian shock, penting untuk memastikan bahwa pasien benar P benar 

memerlukan atau dalam kondisi aritmia mengancam jiwa.

E. "ode 6, 8, 9 pada mesin defibrillator 

Semua mesin defibrillator secara standar mencantumkan kode angka 6, 8, 9 pada

mesin dengan warna yang berbeda pada setiap angkanya.

6. Angka 6, umumnya digunakan sebagai kode untuk joule selector, atau menentukan

 jumlah joule yang dibutuhkan. Bila dalam alat tersebut terlihat nagka 6 berwarna biru,

maka bisa dilihat sector joule pada alat berwarna biru.

8. Angka 8, digunakan sebagai kode untuk mencharge energi joule yang telah ditentukan

kedalam paddle, angka 8, akan terdapat pada badan alat dan pegangan paddle bagian

apical. Dengan maksud untuk mempermudah menambah ulang energy bila akan

dilakukan defibrilasi berturut turut tanpa bantuan operator.

9. Angka 9, sebagai tombol penembak atau del-er energy dari paddle ke tubuh pasien,

tombol berada pada ujung pegangan paddle kiri dan kanan apical dan strelnum

. 0ingkat energy untuk defibrilasi )biasanya ditulis di mesin*

6. Monophasic P pada resusitasi cardiopulmonary )+'?* algoritma merekomendaasikan

guncangan pertama dimulali pada nagka 9=F 5 dan diulangi pada 9=F 5.

8. Biphasic P algoritma +'? merekomendasikan guncangan awalnya dari 6;F P 8FF 5

dan guncangan berikutnya 6;F P 9=F 5.

. Xuick ook( 'emantauan irama jantung secara singkat

'ada kondisi aritmia mengancam jiwa, tidak mustahil pasien dating engan kondisi

tidak sadar dan belum terpasang monitor untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya terjadi.

'ada kondisi ini diperlukan monitor dengan cepat ( Vuick look. @aitu tindakan yang tidak 

membutuhkan waktu lama memasang electrode untuk melihat kondisi jantung.

ntuk memantau irama jantung dengn defibrillator dapat menggunakan paddle pada

situasi emergensi atau menggunakan electrode, letak electrode diusahakan tidak mengganggu

tempat peletakan paddle apabila terapi listrik dibutuhkan, pilihlah lead yang memperlihatkan

gelombang P gelombang E" yang jelas, biasanya pada lead // morfologi gelombang E"

lebih baik karena ead // searah dengan sumbu jantung.

121

Page 122: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 122/125

#. Defibrilasi

Defibrilasi adalah tindakan penibatan dengan menggunakan aliran listrik secara

asinkron. 0indakan ini adalah tindakan dalam kegawatdaruratan jantung. Defibrilasi

dilakukan untuk memperbaiki aritmia yang mengancam kehiduan termasuk fibrilasi -enrikel

 jantung dan serangan jantung. Defibrilasi P adalah pengoatan untuk aritmia yang mengancam

 jiwa dimana pasien tidak memiliki denyut nadi, yaitu fibrilasi -entrikel )* atau pulselesstakikardia -entricular )0*.

/ndikasi defibrilasi L

6. entrikel fibrilai

• Sering ditemukan pada kasus henti jantung )cardiac arrest*

• 5antung tidak dapat melakukan fungsi kontraksinya )hanya bergetar saja*

• Biasanya didahului dengan 0

• "eadaan ini dapat menyebabkan kematian

• 'ertolongan D+ Shock sesegera mungkin )jangan menunda tindakan ini*• 0indakan sama seperti pada entrikel takhikardi )0* tanpa denyut nadi

• "arena gawatnya keadaan, D+ Shock yang tersedia harus dalam keadaan

unsychroni7ed

8. entrikel 0akhikardia )0* tanpa nadi

• Dapat terjadi pada orang dewasa, tua ataupun pada anak muda

• 'ada anak P anak usia muda sering tidak ditemukan adanya gangguan struktur 

 jantung sebagai penyebab 0.

• 'ada kasus khusus dapat ditemukan pada usia muda.

• 'ada usia dewasa P tua adanya gangguan struktur jantung pada 0 seringditemukan. Sebagai contoh pada kasus 'enyakit 5antung "oroner )'5"*,

kardiomiopati yang dilatasi, kardimiopati hipertropik obstruktif.

• 0 biasanya didahului dengan timbulnya lebih dari 9 ekstra systole dari -entrikel

yang berturutan.

• ebar X?S lebih dari 68F msec )consecuti-e -entricular eHtra systole*

• 0 yang timbul dapat berupa satu bentuk ?BBB ataupun BBB.

• Dapat berlangsung dengan atau tanpa gangguan hemodinamik yang berarti.

•  "eadaan ini merupakan kasus gawat darurat ddengan pertolongan segera.

• entrikel takhikardi dengan hemodinamik yang stabil pemilihan obat P obat anti

Arithmia / diutamakan.• entrikel takhikardi dengan gangguan hemodinamik dengan henti jantung,

therapy elektrik dengan D+ shock merupakan ilihan utama.

• entrikel takhikadi tanpa nadi paling sering ditemukan pada kasus henti jantung.

9. 'enyakit 5antung "oroner )Acute +oronary Syndrome*

• Merupakan salah satu penyebab terjadinya -entrikel takhikardi.

• 'ada kasus infark miokard akut, -entrikel takhikardi dapat timbu dalam 8: jam

 pertama dengan mengakibatkan angka kematian yang tinggi.

• Beberapa obat anti aritmia dapat menyebabkan -entrikel takhikardi.

• 'ertolongan pertama pada -entrikel takhikardi pemberian D+ Shock janganditunda.

122

Page 123: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 123/125

:. 'ulseless Electrical Acti-ity )'EA*

• "eadaan ditandai dengan adanya akti-itas listrik dari jantung yang terukur 

dimonitor, tapi tidak terasa adanya denyut nadi.

• Dulu dikenal dengan EMD para ahli merubah menjadi 'EA )lebih luas

cangkupannya*

• "ontraksi obat jantung masih terjadi, tapi tidak cukup kuat untuk menyebabkan

teraturnya denyut jantung nadi

• Dapat berupa idio-entrikuler, -enricular escpe berdiastolik.

• 'EA dengan X?S yang leba dan nadi yang rendah biasanya prognostic yang

 buruk.

• 'EA dengan X?S yang sempit prognosa baik.

• Mencari penyebab penting meskipun kasus tersebut berat.

• 'ada kasus tertentu dapat timbul respon yang baik.

;. Asystole

• Ditandai dengan tidak adanya akti-itas listrik dari jantung

• Di monitor didapat hanya dalam bentuk garis lurus.

• #ati P hati yang halus dapat menyerupai keadaan ini, monitor E" harus

diperhatikan dengan benar.

• 0eknik pertolongan berbeda antar a dengan 0

• EAD yang lepas dapat memberikan gambar sama dengan

• , 'EA sering didahului adanya asistol, juga pada kasus A Block derajat ///

yang tanpa Escape 'eace Maker.

Energy yang diperukan 9F joule )mono fasik*, 68F$8FF joue )bifasik*. Alat yang

diperlukan adalah defibrillator, jelly E" atau electrode pad dan trolley emergency.

'rosedur Defibrilasi

ntuk melakukan defibrilasi maka langkah P langkah yang perlu dikerjakan sebagai berikut

6. akukan dulu proses resusitasi

8. #idupkan defibrillator 

9. 'ilih energy yag dibutuhkan )9=F joule untuk monofasik dan 68F$8FF joule untuk 

 bifasik*

:. 'ilih lead %paddles& melalui tombol lead select

;. Beri jelly pada kedua paddle dengan rata dan ban$nya

=. etakkan paddle pada sternum dan apeks sesuai petunjuk pada paddle

>. 0ekan tombol pengisi energy )charge* pada paddle apeks atau pada unit defibrillator <. Setelah energy yang diharapkan terisi, alat sudah siap untuk digunakan, berikan aba P 

aba %alat siap, saya siap, area korban clear&. 'astikan penolong tidak bersentuhan

dengan korban, dan tidak ada orang yang lain bersentuhan dengan korban atau tempat

tidur korban.

. Beri tekanan pada kedua paddle sekitar 6F$68 kilogram.

6F. 2ilai kembali irama pada kedua monitor, apabila tetaap atau 0 tanpa nadi tekan

tombol discharge pade kedua paddle secara bersamaan.

66. 2ilai irama jantung setelah dilakukan defibrilasi, jika masih tetap (0 tanpa nadi,

segera lakukan resusitasi jantung paru)?5'*, dan defibrilasi dapat dilakukan( diulang

stiap 8 menit, kemudian lanjutkan ketahap A+S.

Apabila irama jantung yang muncul setelah defibrilasi adalah irama yang terorganisir yaituada gelombang X?S$nya, maka segera ck nadi karotis korban, jika tidak ada nadi lakukan

123

Page 124: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 124/125

?5' dan lanjutkan ketahap A+S )Ad-anced +ardiac ife Support*.

/. "ardio-ersi

"ardio-ersi adalah setiap proses yang berujuan untuk mengkon-ersi aritmia kembali

ke irama sinus. "ardio-ersi listrik digunakan ketika pasien memiliki denyut nadi tapi tidak 

stabil, atau kardio-ersi kimia dengan obat telah gagal atau tidak mungkin berhasil. #al ini juga dilakukan alam kasus P kasus yang tidak gawat, misalnya fibrilasi atrial )A* untuk 

mencoba untuk mengembalikan ritme kembali ke sinus.

'engertian lain, kardio-erssi adalah tindakan pengobatan dengan menggunakan aliran

listrik secara sinkron, atinya energy listrik akan dilepaskan secara sinkron dengan gelombang

%?&. /ndikasi kardio-ersi adalah entrikel takhikardi, Supra entrikel 0akhikardi )S0*,

Atrila fibrilasi, dan Atrial flutter.

'ada kasus ini menjadi indikasi untuk dilakukan kardio-ersi jika keadaan

hemodinamik tidak stabil, yang ditandai dengan adanya penurunan tekanan darah )hipotensi*,

korban mengeluh berdebar, pusing, pandangan mata berkunang$ kunang, lemas, keringat

dingin, rasa mau pingsan atau sampai terjadi pingsan.

Energy yang dibutuhkan untuk kasus S0 tidak stabil dimulai dari ;F joule, jika tidak respon dapat ditingkatkan jadi 6FF,6;F, 8FF, 9FF sampai 9=F joulee. ntuk kasus 0 tidak 

stabil energy yang dibutuhkan mulai dari 6FF joule, jika tidak respon dapat ditingkatkan

menjadi 8FF, 9FF sampai 9=F joule.

"ardio-ersi dilakukan pada kondisi

6. "egawatdaruratan.

"on-ersi tachycardia dengan tanda P tanda serius yang berhubungan dengan ( gejala

)nyeri dada, edema paru, hipotensi, perubahan status mental*.

8. Direncanakan ( elektif.

"on-ersi fibrilasi atrium stabil atau flutter yang lebih dari :< jam durasi.

'ertimbangkan pemberian antikoagulasi untuk setidaknya 9 minggu sebelum

kardio-ersi pilihan untuk mengurangi resiko embolisasi dari trombi atrium. Awal

kardio-ersi dapat diperiksa echokardiografi 0EE pada pasien yang dicurigai adanya

thrombus pada atrium.

'endidikan pasien sebelum tindakan kardio-ersi

6. 5elaskan prosedur indikasi, hasil yang diharapkan dan komplikasi yang mungkin, serta

setiap alternati-e )obat mungkin tanpa kardio-ersi* kepada pasien.

8. Menjawab setiap pertanyaan pasien mungkin memiliki.

9. Memperoleh persetujuan tertulis untuk proseur ini.

'rosedur kardio-ersi

6. 5elaskan kepada korban dan keluarganya mengenai rencana tindakan, tujuan, manfaat

dan resiko tindakan kardio-ersi.

8. 5ika korban dan keluarga setuju, didokumentasikan dengan menggunakan %informed

consent&.

9. 5ika korban sadar berikan sedasi terlebih ahulu, dan siapkan alat Palat resusitasi

:. #idupkan defibrillator.

;. 'ilih energy yang dibutuhkan, mulai ;F joule untuk S0 dan 6FF joule untuk 0.

=. 'ilih modus sinkron lalu kedua paddle diberi jelly dengan rata dan banyak.

>. etakkan paddle pada sternum dan apeks sesuai petunjuk pada paddle.

<. 0ekan tombol pengisi energy )charge* pada paddle apeks atau pada unit defibrillator.

124

Page 125: Leng Kap

7/17/2019 Leng Kap

http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 125/125

. Setelah energy yang diharapkan terisi, alat sudah siap untuk digunakan, berikan aba P 

aba %alat siap, saya siap, area korban clear&. 'astikan penolong tidak bersentuhan

dengan korban dan tidak ada orang lain yang bersntuhan dengan korban atau tempat

tidur korban.

6F. Berikan tekanan 6F $68 kilogram pada kedua paddle.

66. 2ilai kembali irama pada monitor, bila masih S0 atau 0, tekan tombol dischargesecara besamaan pada kedua paddle modus sinkron tidak terganggu. 'erhatikan

monitor dan nilai kembali irama jantung korban.

68. 5angan tergesa P gesa untuk mengangkat paddle setelah melepaskan energy listrik,

supaya modus sinkron tidak terganggu. 'erhatikan monitor dan nilai kembali irama

 jantung korban.

"omplikasi, 'encegahan W Manajemen

6. +edera jaringan lunak. Adanya cairan )cairan tubuh, obat P obatan, atau cairan /

dapat menyebabkan luka bakar termal karena arus listrik ke jaingan kulit*. ntuk 

meminimalkan potensial komplikasi yang terjadi, pastikan bahwa cairan tubuh yang

ada diermukaan kuit dengan menyeka cairan dari kulit sebelum upaya defibrilasidilakukan.

8. +edera epicardial dari cedera listrik )angsung tidak panas pada diterapkan*. unakan

tingkat energy minimal yang direkomendasikan untuk meminimalkan cedera.

9. uka bakar.