leng kap
DESCRIPTION
REFARAT LENGKAPTRANSCRIPT
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 1/125
BAB I
ETIKA DAN HUKUM
DALAM KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
I. Pendahuluan
Etik merupakan prinsip yang menyangkut baik dan buruk dalam hubungan dengan oranglain, sedangkan hukuni menyangkut prinsip benar dan salah. Etik merupakan studi tentang
perilaku, karakter dari motif yang baik serta ditekankan pada penetapan apa yang baik dan
berharga bagi semua orang.
Secara umum, terminologi etik dan moral aclalah sama, Etik memiliki terminologi yang
berbeda dengan moral bila istilah etik mengarahkan terminologinya untuk penyelidikan filosofis
atau kajian tentang masalah atau dilema tertentu. Moral mendeskripsikan perilaku aktual,
kebiasaan dan kepercayaan sekelompok orang atau kelompok tertentu. Etik juga dapat digunakan
untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara hidup, sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip dan
standar seseorang yang mempengaruhi perilaku profesional. Etik merupakan istilah yang
digunakan untuk merefleksikan apa yang seharusnya manusia berperilaku terhadap orang lain.
Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri, melainkan membutuhkan hidup
bersama dalam masyarakat. Dalam melaksanakan hidup bermasyarakat tersebut, berlangsung
interaksi yang intensif antar anggota masyarakat. Agar interaksi berlangsung tanpa benturan dan
dapat mendatangkan manfaat optimal, diperlukan adanya pengaturan berprilaku setiap warga
masyarakat Bentuk pengaturan prilaku yang dimaksud banyak macamnya, untuk masyarakat
profesi kesehatan antara lain tercantum dalam
! "ode etik profesi kesehatan.
"ode etik profesi kesehatan mencakup aturan dan etika yang dipakai dalam dunia kesehatan.
Aturan ini juga mencakup tananan perilaku sebaiknya seorang perawat baik ditempat kerjamaupun didalam masyarakat.
! #ukum kesehatan.
#ukum kesehatan mencakup aturan$aturan dalam bidang medis yang mencakup cara
melakukan suatu tindakan kepada korban. #ukum kesehatan ini diberlakukan baik kepada
dokter maupun perawat.
II. Kode Etik Profei Keehatan
Etik berasal dari kata %ethics& yang berarti prinsip moral (moral e principles) atau aturan
berprilaku (rules of conduct). 'rinsip moral dan(atau aturan berprilaku tersebut dihimpun dalam
suatu pedoman )code* yang disebut kode etik (code of ethics*."ode etik adalah suatu pedoman yang mengandung norma$norma dalara berprilaku. "ode
etik yang berlaku untuk warga profesi disebut kode etik profesi. Setiap profesi mempunyai kode
etik profesi. "ode etik profesi disusun oleh warga profesi. Sanksi pelanggaran kode etik profesi
ditegakkan oleh warga profesi sendiri.
"ode etik profesi kesehatan adalah kode etik yang ditemukan dan berlaku bagi kalangan profesi
kesehatan. Sebagai contoh dokter yang memiliki kode etik yang berlaku bagi dokter sendiri dan
1
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 2/125
juga perawat juga memiliki kode etiknya tersendiri. Dibandingkan dengan profesi lain, kode etik
profesi kesehatan adalah kode etik yang tertua.
A. Teori Etik
!. Utilitarian
Menurut pandangan aliran utilitarian bahwa kebenaran atau kesalahan dari tindakan
tergantung dari konsekwensi atau akibat tindakan +ontoh Mempertahankan kehamilan
yang beresiko tinggi dapat menyebabkan hal yang tidak menyenangkan, nyeri atau korban
gawat daruratan pada semua hal yang terlibat, tetapi pada dasarnya hal tersebut bertujuan
untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayinya.
". Deontolo#i
'endekatan deontologi berarti juga aturan atau prinsip. 'rinsip$prinsip tersebut antara
lain autonomy, informed consent, alokasi sumber$sumber, dan euthanasia. ntuk
mengimplementasikan suatu tindakan agar supaya dilakukan informed consent dan dalam
melakukan informed consent otonomy korban dan keluarga menduduki prioritas utama.
B. Ti$e%ti$e Etik
!. Bioetik
Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontro-ersi dalam etik,
menyangkut masalah biologi dan pengobatan. ebih lanjut, bioetik difokuskan pada
pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu kehidupan, bioteknologi,
pengobatan, politik, hukum, dan theology.
'ada lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan e-aluasi etik pada moralitas
treatment atau ino-asi teknologi, dan waktu pelaksanaan pengobatan pada manusia. 'ada
lingkup yang lebih luas, bioetik menge-aluasi pada semua tindakan moral yang mungkin
membantu atau bahkan membahayakan kemampuan organisme terhadap perasaan takut dannyeri, yang meliputi semua tindakan yang berhubungan dengan pengobatan dan biologi. /su
dalam bioetik antara lain peningkatan mutu genetik, etika lingkungan, pemberian
pelayanan kesehatan.
Berdasarkan paragraf sebelumnya, bioetik lebih berfokus pada dilema yang
menyangkut perawatan kesehatan modem, aplikasi teori etik dan prinsip etik terhadap
masalah$masalah pelayanan kesehatan.
". Etik di Klinik Keehatan (Clinical Ethics)
Etik pada tatanan klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada
masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien. +ontoh clinical ethics adanya
persetujuan atau penolakan, dan bagaimana seseorang sebaiknya merespon permintaan
petugas kesehatan yang kurang bermanfaat )sia$sia*.
&. Etik Ke$era'atan (Nurin# Ethi)*
Etik keperawatan merupakan bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang
isu etik dan dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk mendapatkan
2
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 3/125
keputusan etik. Berdasarkan kepada etik keperawatan tersebut seorang perawat melakukan
tindakan yang dianggap baik secara keilmuan dan kondisi korban gawat darurat.
+. Prini$%$rini$ Etik Dala, Kondii Ga'at Darurat
0erdapat enam prinsip etik yang harus dicermati oleh petugas kesehatan saat melakukan
inter-ensi meliputi otonomi, Beneficience )berbuat baik*, keadilan )justice*, tidak merugikan
)nonmalficience*, kejujuran )-eracity*, menepati janji )fidelity*, memelihara kerahasiaan
)confidentiality*, dan akuntabilitas )accountability*. Berikut ini adalah uraian tentang prinsip$
prinsip etik dimaksud.
!. -tono,i (Autonomy)
Disebut juga dengan istilah menghormati martabat manusia (respect for person). 'rinsip
otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa indi-idu mampu berpikir logis dan mampu
membuat keputusan sendiri. 1rang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan
membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus
dihargai oleh orang lain.'rinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai
persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. 1tonomi merupakan hak
kemandirian dan kebebasan indi-idu yang menuntut pembedaan diri. 'raktek profesional
merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak$hak klien dalam membuat keputusan
tentang perawatan dirinya.
". Beruat aik {Beneficience)
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. "ebaikan, memerlukan
pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan
peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. 0erkadang, dalam situasi pelayanankesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi.
&. Keadilan ( Justice*
'rinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain yang
menjunjungprinsip$prinsip moral, legal dan kemanusiaan. 2ilai ini direfleksikan dalam
prkatek profesional ketika perawatbekeija untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar
praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
/. Tidak ,eru#ikan ( Nonmalficience*
'rinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya(cedera fisik dan psikologis pada klien.'rinsip ini mengajarkan kepada kita memilih tindakan yang paling sedikit bahayanya untuk
korban atau yang paling kecil efek sampingnya.
0. Ke1u1uran (Veracity*
'rinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. 2ilai ini diperlukan oleh pemberi
pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk
3
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 4/125
meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. 'rinsip veracity berhubungan dengan kemampuan
seseorang untuk mengatakan kebenaran. /nformasi harus ada agar menjadi akurat,
komprensensif dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang
ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan.
3alaupun demikian, terdapat beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk
kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau
adanya hubungan patemalistik bahwa 4doctors knows best& sebab indi-idu memiliki
otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan informasi penuh tentang kondisinya.
"ebenaran merupakan dasar dalam membangun hubungan saling percaya.
2. Mene$ati 1an1i (Fidelity) ,
'rinsip fidelity dibutuhkan indi-idu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap
orang lain. 'erawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia
klien. "etaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen
yang dibuatnya. "esetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang
menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan
kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan korban gawat
daruratan.
7. Karahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga pri-asi
klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh
dibaca dalam rangka pengobatan klien. 0idak ada seorangpun dapat memperoleh
informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusitentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang
klien dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari.
3. Akuntailita ( Accountaility*
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat
dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali. 'enerapan prinsip etik ini
tergantung pada kondisi tertentu yang harus menjadi pertimbangan. Satu prinsip menjadi
lebih penting dan sah untuk digunakan dengan mengorbankan prinsip yang lain (prima
facie).
III. Huku,
#ukum adalah suatu aturan yang mengatur prilaku setiap anggota masyarakat yang bersifat
memaksa yang ditetapkan oleh pemerintah. 5enis$jenis hukum diantaranya
6. #ukum administrasi i7in sarana pelayanan kesehatan, i7in menyelenggarakan praktik
kesehatan
4
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 5/125
8. #ukum pidana perbuatan yang bertentangan dan atau membahayakan kepentingan
umum
9. #ukum perdata perbuatan yang merugikan orang lain
A. Huku, Keehatan
#ukum kesehatan adalah bagian dari hukum umum yang mengatur prilaku setiap
anggota masyarakat, utamanya anggota masyarakat kesehatan, yang terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan mencakup
6. Aspek administrasi
8. Aspek pidana
9. Aspek perdata
B. Manfaat Huku, Keehatan
Dalam pelayanan kesehatan dan perkembangan ilmu kesehatan, hukum kesehatan bermanfaat untuk
6. Memberikan kepastian dan perlindungan hukum kepada penyelenggara pelayanan
kesehatan.
8. Memberikan kepastian dan perlindungan hukum kepada pemakai jasa pelayanan
kesehatan.
9. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan,
:. Memantapkan penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan.
;. Mendorong perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan
+. Ruan# Lin#ku$ Huku, Keehatan0erkait dengan macam, jumlah dan perkembangan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan di suatu negara. ntuk /ndonesia, secara umum dapat dikelompokkan atas <
macam lingkup hukum kesehatan yaitu mencakup
6. Sarana 'elayanan "esehatan
8. 0enaga "esehatan
9. "omoditi "esehatan
:. 'erikatan #ukum
;. 'endidikan dan pelatihan tenaga kesehatan
=. 'engobatan 0radisional
>. Masalah kesehatan "husus
<. embaga peradilan
KERANGKA DAN MATERI HUKUM KE4EHATAN
5
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 6/125
N- RUANG
LINGKUP
MA+AM5A4PEK MATERI HUKUM
6 Sarana 'elayanan ?S, 'uskesmas, Balkesmas,'oli,
Apotik, 1ptik, ab, '', 'B,Dinkes, SM "es, @ay "es,
Donor "es
Standaridisasi, #ak,
"ewajiban, "ewenangan,Akreditasi, isensi, Sanksi
8 0enaga "esehatan Medis, "eperawatan,
"efarmasian, "esehatan
Masyarakat, i7i, "eterapianfisik, "eteknisan Medik
Standaridisasi, #ak,
"ewajiban, "ewenangan,
sertifikasi, registrasi, lisensi,sanksi
9 "omoditi
kesehatan
Sediaan armasi, Alat kesehatan,
komoditi lain
Standardisasi, lisensi,
produksi, distribusi, sanksi
: 'erikatan #ukum Sarana yankes, nakes$ korban,
nake$askes, askes korban
#ak, kewajiban,
penyelesaian sengketa
; Diklat 0enaga
"esehatan
5enjang, kurikulum, sarana,
tenaga, metoda
Standardisasi, lisensi,
akreditasi, sanksi
= 'engobatan0radisional
"eterampilan, ramuan, tenagadalam, ajaran agama, supra
natural
Standardisasi, hak,kewajiban, kewenangan,
sertifikasi, lisensi, sanksi
> Masalah
"esehatan "husus
3abah, imunisasi, kesehatan
lingkungan, aborsi, transplantasiorgan, eutanasia, bedah mayat
Standardisasi, hak,
kewajiban, sanksi,kewenangan, prosedur
< embaga'eradilan
embaga, tenaga, Dasar hukum, tata cara,sanksi
I6. Ke$era'atan Ga'at Darurat
"eperawatan gawat darurat adalah bagian dari asuhan keperawatan yang berhadapan
dengan korban yang berada dalam keadaan gawat darurat )emergensi, kritis*. Asuhan
keperawatan gawat darurat atau emergensi saat ini diselenggarakan di nit awat Darurat
(Emergency Care Unit) dan atau di ruang rawat pada korban yang mengalami kondisi gawat
darurat. 2amun bila kita cermati rentang praktik gawat darurat, maka kondisi gawat darurat
dapat terjadi di Cuar rumah sakit atau di komunitas )pra hospital dan post hospital* serta di rumah
sakit sendiri )in hospital*.
"arena asuhan keperawatan gawat darurat merupakan bagian dari asuhan keperawatan
yang terkait dengan penyelenggaran pelayanan kesehatan, baik di masyarakat maupun di rumah
sakit. Maka secara keseluruhan pada asuhan keperawatan gawat darurat juga berlaku aspek etis
)kode etik keperawatan* dan aspek hukum )hukum kesehatan*.
6. A$ek Eti Ke$era'atan Ga'at Darurat
Aspek etis keperawatan gawat darurat terkait dengan prinsip etik bahwa dalam kondisi
gawat darurat otonomi korban dan keluarganya menempati posisi yang menentukan. "hususnya
bila korban sadar atau keluarga ada mendampingi korban. 0etpi disisi lain bila korban tidak sadar
dan tidak ada keluarga yang mendampingi, maka prinsip memilih tindakan yang paling
6
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 7/125
menguntungkan korban dapat menjadi suatu prioritas secara etis.
A. Huun#an Pera'at den#an Koran
Diyakini bahwa perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat
dan martabat manusia, keunikan korban dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan,
kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut sertakedudukan sosial. 'erawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara
suasana lingkungan yang menghormati nilai$nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup
beragama dari korban.
0anggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan, asuhan
keperawatan. 'erawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan
tugas yang dipercayakan kepadanya, kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.
B. Huun#an Pera'at den#an Praktik
'erawat memelihara dan meningkatkan kompetensi dihidang keperawatan melalui belajar
terus menerus. 'erawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai
kejujuran profesional yang menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan sesuai
dengan kebutuhan korban.
'erawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan
mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi,
menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain.'erawat senantiasa menjunjung
tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu menunjukkan perilaku profesional
+. U$a7a Men)e#ah Pelan##aran Kode Etik
ntuk terselenggaranya asuhan keperawatan gawat darurat yang baik, pasal$pasal yang
tercantum dalam kode etik keperawatan tersebut harus dapat dilaksanakan secara utuh dan
konsekuen. 'elaksanaan kode etik profesi yang baik, la7imnya memerlukan pembinaan dan
pengawasan.
Sehingga untuk pembinaan dan pengawasan keterlaksanaan etika profesi pada tatanan
praktek maka perlu dibentuk Majelis "ehormatan Etika 'rofesi pada setiap organisasi profesi.
Dengan deminkian anggota profesi yang melanggar kode etik profesi akan mendapatkan sanksi
profesi dan pembinaan kode etik profesi.
D. A$ek Huku, Ke$era'atan Ga'at DaruratAspek hukum keperawatan gawat darurat terkait dengan perikatan hukum mencakup
6. "orban datang atau dibawa ke sarana pelayanan kesehatan
8. 'erawat berkewajiban memberikan pertolongan kepada korban
9. 0erjadi perikatan hukum antara korban dan perawat dalam bentuk kontrak terapeutik
(contract therapeutic)
Masalah yang sering terjadi dalam kontrak terapeutik adalah ketidak puasan korban yang salah
7
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 8/125
satu penyebabnya adalah malpraktik (malpractice).
E. Mal%Praktik Ke$era'atan
Malpraktik dalam praktik kperawatan adalah setiap kesalahan profesional yang diperbuat
oleh seorang perawat karena menyelenggarakan asuhan keperawatan dibawah standar yang
sebenarnya secara rata$rata danmasuk akal, dapat dilakukan oleh setiap perawat dalam situasi
dan ataupun tempat yang sama )modifikasi dari A. #oekema, 6<6*
8. Kriteria Mal%Praktik Ke$era'atan
"riteria teijadinya malpraktik dalam pelayanan keperawatan )modifikasi dari Bemard
"night, 6>8* memenuhi tiga unsur yaitu
6. Adanya kewajiban memberikan asuhan keperawatan kepada korban
8. Adanya pelanggaran terhadap kewajiban yang seharusnya dilakukan terhadap korban
9. Sebagai akibat pelanggaran kewajiban tersebut, timbul kerugian pada korban
G. U$a7a Men)e#ah Mal$raktik Dala, Pela7anan Ga'at Darurat
ntuk mencegah terjadinya malpraktik dalam pelayanan gawat darurat maka, ada tiga hal
pokok yang harus dilakukan, yakni
6. Melaksanakan inform consent pada korban yang gawat darurat )emergensi, kritis*
sering tidak diperlukan
8. Melaksanakan semua tindakan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
9. Mengisi catatan keperawatan (dient record) yang lengkap
Baik atau tidaknya pelayanan gawat darurat ditentukan antara lain oleh baik atau tidaknya
prilaku perawat pada waktu menyelenggarakan pelayanan gawat darurat. 'engaturan prilaku
perawat, antara lain tercantum dalam "ode Etik "eperawatan serta hukum kesehatan.ntuk asuhan keperawatan gawat darurat, pengaturan aspek etis tercantum dalam pasal$
pasal kode etik keperawatan. Sedangkan untuk aspek hukum tercantum dalam pasal$pasal yang
mengatur perikatan hukum. Apabila kedua pengaturan ini dapat diterapkan dengan sebaik$
baiknya, akan dapat dicegah terjadinya keadaan yang tidak diinginkan korban )antara lain berupa
malpraktik*
8
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 9/125
BAB II
TRIA4E
!. Pen#ertian Triae
Triase berasal dari bahasa prancis trier bahasa inggris triage dan diturunkan dalam
bahasa /ndonesia triase yang berarti sortir. @aitu proses khusus memilah pasien berdasar
beratnya cedera atau penyakit untuk menentukan jenis perawatan gawat darurat. "ini istilah
tersebut la7im digunakan untuk menggambarkan suatu konsep pengkajian yang cepat dan
berfokus dengan suatu cara yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia,
peralatan serta fasilitas yang paling efisien terhadap 6FF juta orang yang memerlukan
perawatan di D setiap tahunnya. Sistem triase mulai dikembangkan mulai pada akhir
tahun 6;F$an seiring jumlah kunjungan D yang melampaui kemampuan sumber daya
yang ada untuk melakukan penanganan segera. 0ujuan dari triase dimanapun dilakukan, bukan saja supaya bertindak dengan cepat dan waktu yang tepat tetapi juga melakukan yang
terbaik untuk pasien. Dimana triase dilakukan berdasarkan pada AB+DE, beratnya cedera,
jumlah pasien yang datang, sarana kesehatan yang tersdia serta kemungkinan hidup pasien.
". Ketra,$ilan Triae
"etrampilan Dalam 'enilaian triase
'enilaian triase terdiri dari
a* Primary survey prioritas )AB+* untuk menghasilkan prioritas / dan seterusnya.
b* Secondary survey pemeriksaan menyeluruh )#ead to 0oe* untuk menghasilkan prioritas /,
//, ///,F dan selanjutnya.
c* Monitoring korban akan kemungkinan terjadinya perubahan perubahan pada )A,B,+*
derajat kesadaran dan tanda -ital lainnya. 'erubahan prioritas karena perubahan kondisi
korban. 'enanganan pasien D perawat dalam pelaksanaan triase harus sesuai dengan
protap pelayanan triase agar dalam penanganan pasien tidak terlalu lama.
'rotap dalam triase.
a* 'asien datang diterima petugas ( paramedis D.
b*Diruang triase dilakukan anamnese dan pemeriksaan singkat dan cepat )selintas* untuk
menentukan derajat kegawatannya.
9
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 10/125
c* Bila jumlah penderita(korban yang ada lebih dari ;F orang, maka triase dapat dilakukan di
luar ruang triase )di depan gedung /D*.
d* 'enderita dibedakan menurut kegawatnnya dengan memberi kode warna
6. Segera$ Immediate )merah*. 'asien mengalami cedera mengancam jiwa yang
kemungkinan besar dapat hidup bila ditolong segera. MisalnyaTension
pneumothora! distress pernafasan )??G 9FH(mnt*, perdarahan internal, dsb.
8. 0unda$ "elayed )kuning* 'asien memerlukan tindakan defintif tetapi tidak ada
ancaman jiwa segera. Misalnya 'erdarahan laserasi terkontrol, fraktur tertutup
pada ekstrimitas dengan perdarahan terkontrol, luka bakar G8;I luas permukaan
tubuh, dsb.
9. Minimal )hijau*. 'asien mendapat cedera minimal, dapat berjalan dan menolong
diri sendiri atau mencari pertolongan. Misalnya aserasi minor, memar dan
lecet, luka bakar superfisial.
:. Epetant )hitam* 'asien mengalami cedera mematikan dan akan meninggal
meski mendapat pertolongan. Misalnya uka bakar derajat 9 hampir diseluruh
tubuh, kerusakan organ -ital, dsb. 'enderita(korban mendapatkan prioritas
pelayanan dengan urutan warna merah, kuning, hijau, hitam.
;. 'enderita(korban kategori triase merah dapat langsung diberikan pengobatan
diruang tindakan D. 0etapi bila memerlukan tindakan medis lebih lanjut,
penderita(korban dapat dipindahkan ke ruang operasi atau dirujuk ke rumah sakit
lain.=. 'enderita dengan kategori triase kuning yang memerlukan tindakan medis lebih
lanjut dapat dipindahkan ke ruang obser-asi dan menunggu giliran setelah pasien
dengan kategori triase merah selesai ditangani.
>. 'enderita dengan kategori triase hijau dapat dipindahkan ke rawat jalan, atau bila
sudah memungkinkan untuk dipulangkan, maka penderita(korban dapat
diperbolehkan untuk pulang.
<. 'enderita kategori triase hitam dapat langsung dipindahkan ke kamar jena7ah.
BAB III
INITIAL A44E4MENT
'eranan EMS menempati posisi kritis, karena nasib pasien ditentukan oleh kecepatan
10
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 11/125
keterampilan dan keputusan petugas di lapangan. J#olden $our% dimulai dari saat kejadian.
"eterlambatan umumnya disebabkan organisasi yang tidak baik. 'roses penyelamatan harus
cepat dan efisien, dimulai dengan memanggil ambulan. 0indakan cepat bukan berarti terburu$
buru, tetapi memaksimumkan harapan hidup pasien dengan melakukan enam tahap panggilan
ambulan secara tepat yaitu
6 'redispatch
Merupakan tahap pertama yang sering diremehkan. "emampuan menemukan
tempat kejadian, mencari jalan terdekat , dan kesiapan kenderaan harus diperhatikan.
'etugas harus siap memilih jalan tercepat dan aman utnuk mencapai tempat kejadian.
'etugas perlu mengenal route alternati-e jika terdapat kemacatan, gangguan cuaca atau
keadaan lain yang dapat mengganggu perjalanan. 0idak perlu mengemudi, yang penting
persiapan kenderaan dan alatan.
8 Dispatch
'etugas harus mempunyai informasi cukup untuk menjawab panggilan secara cepat
a 5enis panggilan
?incian apa yang terjadi, berapa korban dan calon korbanK Apakah tempat
kejadian berbahayaK 'eralatan apa yang diperlukanK b Alamat yang tepat
5ika alamat tepat tidak diketahui paling tidak arah yang tepat dan terdekat.
c 0elpon ulang
'enentuan lokasi sangat penting, diperlukan radio$telpon yang dapat
menghubungi tempat kejadian
9 Berangkat ke tempat kejadian
+epat, hati$hati, pemilihan route yang tepat merupakan standar mutu dalam
mencapai pasien. Berhubungan dengan dispatcher untuk memperoleh informasi lanjutan,
bantuan tenaga dan peralatan jika diperlukan.
11
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 12/125
: 0indakan di tempat kejadian
"eamanan diutamakan, periksa sebelum seluruh keadaan pada waktu tiba.
E-aluasi, resusitasi dan perlakuan pasien menurut prioritas pemerikasaan B0S.
; Menuju rumah sakit
'ilihan jalan dan rumah sakit sesuai protokol setempat. 'enolong yang paling
berpengalaman berada di sisi pasien, melakukan tindakan dan monitoring. Beritahu pusat
pengatur medik jiak terjadi perubahan memburuknya kondisi pasien selama perjalanan,
fasilitas yang akan diperlukan, perkiraan waktu tiba dan kebutuhan lain. 'ersiapan rumah
sakit termasuk dokter bedah, kamar operasi dan petugas lain. "ehilangan waktu di rumah
sakit sama fatalnya degan prahospital.
= 0indakan tiba di rumah sakit
0indakan selama di ambulan tetap dikerjakan sampai diambil alih oleh petugas
rumah sakit. 'asien tidak boelh ditinggalkan begitu saja. aporan diserahkan ke perawat
atau dokter yang menerima. +atatan meliputi tempat kejadian, mekanisme cedera,
obser-asi(cedera yang dicurigai, tindakan yang telah dikerjakan dan perubahan kondisi
pasien. Setelah selesai tugas kenderaan kembali ke tempat siaga.
A. PEMERIK4AAN TRAUMA
'emeriksaan di tempat kejadian dimulai dari persiapan sebelumnya. "egagalan
persiapan untuk tindakan awal dapat membahayakan penderita dan penolong.
!. TINDAKAN AWAL DI TEMPAT KE9ADIAN
a. 4+ENE 4UR6E:
6 'eriksa keadaan sekitarnya apakah ada keadaan yang membahayakan. Ambulan
diparkir di tempat terdekat dan aman. Apakah aman mendekati pasienK
0unggu(usahakan aman memasuki lokasi pasienC Apakah pasien perlu segera
dipindahkan karena keadaan bahayaK 5angan membahayakan diri sendiri, berpikir
sebelum bertindak. 'erhatikan alat$alat apa yang diperlukan pasien.
8 'erhatikan jumlah pasien.
12
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 13/125
a 5ika lebih dari satu pasien, panggil bantuan ambulan lain. Satu ambulan
diperlukan untuk seorang penderita serius. #ubungi medikal kontrol jika
diperlukan protokol disaster.
b Apakah semua pasien sudah diberikan penjelasanK 5ika pasien tidak sadar dan
tidak ada saksi di tempat kejadian cari identitas dan informasi yang ada. 'eriksa
tempat kejadian untuk pasien yang lain, terutama pada malam hari atau kondisi
kurang terang.
9 +atat mekanisme cedera.
: Apakah pasien memerlukan eHtrikasiK Apakah diperlukan alat khusus untuk eHtrikasi.
". PERALATAN DA4AR5E4EN4IAL
5ika memungkinkan bawa semua peralatan dasar. ntuk mencegah pemborosan waktu.
'eralatan yang diperlukan adalah
a ong Back Board dan imobilisasi kepala.
b /mobilisasi leher.
c 1ksigen dan alat jalan nafas )termasuk suction*
d 0rauma boH )alat bantu, tensi meter, stetoskop dan lain$lain*
e Alat proteksi diri bagi penolong.
&. PEMERIK4AAN PA4IEN DAN PRI-RITA4 TINDAKAN
'emeriksaan dimulai dari pasien yang terberat didahulukan, kecuali bila pasien
dalam jumlah banyak maka digunakan prosedur M+/ )Multiple +asualty /ncident* .
'emeriksaan dilakukan dengan cepat dan hati$hati, karena perlakuan kasar akan
menambah cedera. Agar penggunan waktu efisien, maka pemeriksaan prahospital dan
tindakan dibagi dalam : tahap, tiap tahap didasarkan atas prioritas. 'enentuan prioritas ini
yang menjadi dasar sistem pelayanan pasien trauma )trauma care*.
13
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 14/125
/. PRIMAR: TRAUMA 4UR6E:
'rimary sur-ey adalah pemeriksaan cepat untuk menentukan kondisi yang mengancam
jiwa. #al ini dipakai untuk membuat keputusan kondisi kritis, tindakan, dan kecepatan
transport. 'emeriksaan ini harus diselesaikan dalam waktu dua menit atau kurang, dan
tidak ada yang boleh menghentikan primary sur-ey kecuali sumbatan jalan napas dan
henti jantung. angguan pernapasan selain sumbatan bukan indiakasi untuk menunda
primary sur-ey. 'erdarahan besar perlu segera dikontrol.
rutan pemeriksaan yang harus diingat dalam melakukan primary sur-ey
6 ihat situasi keseluruhan pasien pada waktu mendekati pasien.
8 'eriksa airway, control + spine, dan tindakan kesadaran awal
9 'eriksa pernapasan.
: 'eriksa sirkulasi.
; 'eriksa abdomen, pel-is dan ekstremitas.
0. TINDAKAN KRITI4 DAN KEPUTU4AN TRAN4P-R
Dengan selesainya primary sur-ey maka cukup informasi untuk menentukan kondisi
pasien. 'asien dalam kondisi kritis segera ditranspor. mumnya tindakan dikerjakan
selama transpor. 0indakan yang dikerjakan di tempat adalah menghilangkan sumbatan
jalan napas, menghentikan perdarahan besar, menutup luka terbuka dinding thoraks,
hiper-entilasi, dan dekompresi %tension pneumotoraks&. mumnya tindakan lainnya
dapat ditunda sampai pasien di dalam ambulan dan segera ditranspor. 3aktu dalam
golden hour harus dimanfaatkan secara bijaksana, pada pasien kritis tidak ada waktu yang
tersisa.
2. 4E+-NDAR: TRAUMA 4UR6E:
Secondary sur-ey dikerjakan secara tepat untuk memeriksa cedera seluruhnya, yang
terlihat maupun yang tersembunyi. 'emeriksaan ini menentukan tindakan$ tindakan yang
perlu dikerjakan. Semua penemuan dicatat. 'ada ponderosa kritis secondary sur-ey
14
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 15/125
dikerjakan selama transportasi. 5ika pada primary sur-ey tidak terdapat kondisi kritis,
secondary sur-ey dikerjakan di tempat kejadian. 3alaupun pasien dalam keadaan stabil,
secondary sur-ey di tempat kejadian jika mungkin tidak boleh lebih dari tiga menit.
'rioritas pemeriksaan pada secondary sur-ey
6 0anda -ital
8 ?iwayat dan kejadian trauma
9 'emeriksaan dari kepala sampai ke kaki
: Balut bidai
; Monitor terus menerus
;. PENANGANAN KRITI4 DAN PENILAIAN ULANG (REA44E44MENT*
0erdiri dari tindakan yang dikerjakan di tempat kejadian atau selama transportasi,
reassessment sur-ey disertai komunikasi dengan pusat pengendali medic. ?eassessment
sur-ey adalah pemeriksaan untuk mengetahui kondisi pasien. 'rioritas pemeriksaan pada
reassessment sur-ey adalah
6 0indakan kesadaran
8 5alan napas
9 Breathing
: 2adi, 0D, 3arna kulit dan suhu
; 'emeriksaan abdomen
= 'emeriksaan yang berhubungan dengan cederanya
> 'eriksa hasil tindakan
3 KEPUTU4AN TRAN4P-R DAN INTER6EN4I KEADAAN KRITI4
ntuk menetapkan pasien termasuk criteria oad and o, berdasarkan kondisi kritis
15
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 16/125
berikut ini
6 0rauma kepala dengan penurunan kesadaran
8 Sumbatan jalan napas yang tidak dapat diatasi secara mekanik ) suction, forceps*
9 "eadaan yang membuat pernapasan tidak adekuat
a uka terbuka dinding dada
b lail chest
c 0ension pneumotoraks
d 0rauma tumpul dada yang luas
i 0rauma dengan henti jantung dan pernapasan
ii Syok
a 'erdarahan
b Spinal
c "ontusi miokard
d 0amponade jantung
Daftar ini dapat disederhanakan pada kondisi dengan gejala sebagai berikut
6 'enurunan kesadaran
8 'ernapasan tidak normal
9 Syok
: "eadaan yang dapat dengan cepat jatuh dalam syokL
a 2yeri dan distensi perut
b 'el-is tidak stabil
c raktur femur bilateral
16
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 17/125
5ika terdapat pasien yang memenuhi kriteria tersebut, segera pindahkan ke atas
BackBoard sekaligus periksa punggung pada saat melakukan %log roll&. Berikan oksigen
dana bawa ke ambulan untuk segera dirujuk ke rumah yang mempunyai fasilitas memadai
untuk kasus tersebut. 'erlu dingat bahwa waktu harus dimanfaatkan selama golden hour
setiap tindakan harus bermanfaat.
0indakan yang tidak bersifat life saving seperti balut bidai tidak boleh menganggu
transportasi. #ubungi pusat control medic segera, sehingga persiapan dapat dilakukan
sebelum pasien datang. 5ika pada primary sur-ey tidak ditemukan keadaan kritis, pindahkan
pasien di atas backboard dan lakukan secondary sur-ey. Dengan perkecualian
6 'ertimbangan mekanisme cedera sebelum menyatakan pasien stabil.
8 'enderita tidak kritis semua fraktur dibidai sebelum diletakkan diatas backboard.
< PENDERITA KRITI4 DAN PEMERIK4AAN ULANG
0indakan kritis merupakan semua inter-ensi yang dikerjakan berdasarkan pemeriksaan.
#al ini dikerjakan mulai dari tempat kejadian dan selama tranportasi.
6 'enatalaksaan jalan napas, semua penderita kritis harus mendapatkan oksigen.
Dengan memperhatikan tindakan selanjutnya seperti intubasi, tambahan -entilasi,
dikompresi dari tension pneumotoraks, suction, stabilisasi frail chest dan lain$ lain.
8 'asang monitor, dikerjakan selama transport, tidak boleh membuang waktu di tempat
kejadian.
9 'asang infuse )/ line* harus selalu dikerjakan selam transport.
: Balut dan bidai, penutupan luka dan pemasangan bidai dikerjakan selama transport
untuk menghemat waktu dalam Jgolden hourN kecuali perdarahan yang perlu diatasi
segera dilakukan balut tekan. 'enderita kritis dibidai diatas long spine board.
'emeriksaan ulang dikerjakan setiap ; menit pada pasien kritis dan setiap 6; menit pada
pasien stabil. 'emeriksaan ini dikerjakan setiap saat jika terdapat penurunan atau
memburuknya keadaan. +atat secara tepat apa yang dilihat dan dikerjakan. +atat kondisi
pasien selama tranportasi, catat waktu tindakan dikerjakan dalam formulir pencatatan.
17
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 18/125
!= HUBUNGAN DENGAN PU4AT K--RDINA4I
5ika menghadapi penderita kritis sangat penting menghubungi pusat control medis yang
bertugas. "arena untuk persiapan tim bedah memerlukan waktu, dan bagi penderita kritis
tidak ada waktu untuk menunggu. Diberitahukan perkiraan tiba, kondisi pasien dan
kebutuhan saat pasien tiba.
Reuitai Kardio$ul,oner
Air'a7 jalan nafas dibebaskan dari lidah yang turun ke belakang dengan posisi kepala
ekstensi,kalau perlu dipasang pipa orofaring atau pipa endotrakheal, bersihkan sisa
muntahan, darah, lendir atau gigi palsu. /si lambung dikosongkan melalui pipa
nasograstrik untuk menghindarkan aspirasi muntahan.Breathin# akibat dari gangguan pernafasan dapat terjadi hipoksia dan hiperkapnia.
0indakan dengan pemberian oksigen kemudian cari danatasi faktor penyebab dan kalau
perlu memakai -entilator.
+ir)ulation #ipotensi menimbulkan iskemik yang dapat mengakibatkan kerusakan
sekunder. 5arang hipotensi disebabkan oleh kelainan intrakranial, kebanyakan oleh faktor
ekstrakranial yakni berupa hipo-olemi akibat perdarahan luar atau ruptur alat dalam,
trauma dada disertai tamponade jantung atau peumotoraks dan syok septik. 0indakannya
adalah menghentikan sumber perdarahan, perbaikan fungsi jantung dan mengganti darah
yang hilang dengan kristaloid, koloid atau darah.
a. Tera$i Diuretik
Diuretik -,otik (Mannitol "=>* ? +airan ini menurunkan 0/" dengan menarik air
dari jaringan otak normal melalui sawar otak yang masih utuh kedalam ruang intra-askuler. Bila
tidak terjadi diuresis pemberiannya harus dihentikan.+ara pemberiannya Bolus F,;$6
gram(kgBB dalam 8F menit dilanjutkan F,8;$F,; gram(kgBB, setiap = jam selama 8:$:< jam.
Monitor osmolalitas tidak melebihi 96F m1Sm.
Loo$ Diuretik ? urosemid dapat menurunkan 0/" melalui efek menghambat
pembentukan cairan cerebrospinal dan menarik cairan interstitial pada edema sebri.
18
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 19/125
'emberiannya bersamaan manitol mempunyai efek sinergik dan memperpanjang efek osmotik
serum oleh manitol. Dosis :F mg(hari(i-.
. Tera$i Bariturat (8enoarital*
0erapi ini diberikan pada kasus$ksus yang tidak responsif terhadap semua jenis terapi
yang tersebut diatas.+ara pemberiannya Bolus 6F mg(kgBB(i- selama F,; jam dilanjutkan 8$9
mg(kgBB(jam selama 9 jam, lalu pertahankan pada kadar serum 9$: mgI, dengan dosis sekitar 6
mg("gBB(jam. Setelah 0/" terkontrol, 8F mm#g selama 8:$:< jam, dosis diturunkan bertahap
selama 9 hari.
). Poii Ke$ala
'enderita cedera kepala berat dimana 0/" tinggi posisi tidurnya ditinggikan bagian
kepala sekitar 8F$9F, dengan kepala dan dada pada satu bidang, jangan posisi fleksi atau
leterofleksi, supaya pembuluh -ena daerah leher tidak terjepit sehingga drainase -ena otak
menjadi lancar.
Penilaian A'al ( !rimary "ur#ey*
'rimary sur-ey merupakan suatu penilaian dan prioritas terapi berdasarkan jenis
perlukaan, tanda$tanda -ital, dan mekanisme trauma. 'roses ini merupakan tahap awal
penanganan trauma dan usaha untuk mengenali keadaaan yang mengancam nyawa terlebih
dahulu, dengan ketentuan mengikuti urutan yang diawali oleh %A& ) &ir'ay) yaitu menjaga
air'ay dengan kontrol ser-ikal, kemudian %B& ) reathing) yaitu menjaga pernapasan dengan
-entilasi, %+& )Circulation) yaitu dengan kontrol perdarahan, %D& ) "isaility* yaitu dengan
menilai status neurologis pasien, dan %E& ) Eposure(environmental control) dilakukan dengan
membuka pakaian penderita, tetapi cegah hipotermi.
Air$ay@ den#an kontrol erikal (cer#ical s%ine control *
@ang pertama harus dinilai adalah kelancaran jalan napas. /ni meliputi pemeriksaan adanya
obstruksi jalan napas yang dapat disebabkan benda asing, fraktur tulang wajah, fraktur
mandibula atau maksila, fraktur laring atau trakea. saha untuk membebaskan air'ay harus
melindungi -ertebrae cer-ical. Dalam hal ini dapat dimulai dengan melakukan chin lift atau *a'
thrust . 'ada penderita yang dapat berbicara dapat dianggap bahwa jalan napas bersih.
• 2ilai suara stridor dan(atau disfonia à jika ada maka dicurigai adanya cedera trakea atau
struktur di dekatnya
19
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 20/125
• 2ilai pasien agitasi, sianosis dan &obtundation& )apatis* à secara tidak langsung
menunjukkan adanya gangguan -entilasi atau oksigenasi yg tidak adekuat pada pasien yg
menyebabkan hipoksia atau hiperkarbia
• 2ilai fraktur wajah à dapat menyebabkan perdarahan atau obstruksi jalan nafas
• 0entukan apakah ada de-iasi trakea
• Buka mulut pasien à cari adanya abnormalitas seperti perdarahan dan pembengkakan
)bisa juga dengan menggunakan blade lidah*.
• 0anda adanya cedera ser-ikal
6 multi$system atau major trauma
8 gangguan kesadaran
9 blunt injury di atas kla-ikula
: nyeri leher, ekimosis atau deformitas
; defisit neurologis
Semua pasien trauma dgn atau tanpa cedera pada wajah harus dicurigai mengalami
cedera ser-ikal sampai bukti adanya cedera ser-ikal dapat ditemukan atau disingkirkan.
Penan#anan
a Masalah sering karena lidah sehingga timbul obstruksi pada pasien dengan posisi
supinasi dan tidak sadar à dapat dilakukan manu-er seperti +hin$ift atau 5aw 0hrust
atau menggunakan peralatan nasofaringeal atau orofaringeal.
b ?esusitasi dengan BM )ag+valve mas, * O ambu bag
c /ntubasi endotrakeal
d 0ranstracheal jet -entilation
e "rikotiroidostomi
Breathin& @ ,en1a#a $erna$aan den#an entilai
entilasi yang baik meliputi fungsi yang baik dari paru, dinding dada, dan diafragma.
Setiap komponen ini harus die-aluasi secara cepat. Dada penderita harus dibuka untuk melihat
ekspirasi pernafasan. Auskultasi dilakukan untuk memastikan masuknya udara ke dalam paru.
'erkusi dilakukan untuk menilai adanya udara atau darah dalam rongga pleura. /nspeksi dan
palpasi dapat memperlihatkan kelainan dinding dada yang mungkin mengganggu -entilasi.
ntuk menilai seberapa baik -entilasi dan oksigenasi pasien
• 'eriksa kesimetrisan suara nafas à dgn auskultasi
20
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 21/125
Suara nafas yg rendah pada salah satu sisi à mengindikasikan adanya pneumothora,s
atau hemothora,s
• +ari tanda Tension Pneumothora,s seperti de-iasi trakea, distensi -ena, penurunan suara
nafas pada sisi yg terkena, dan hipotensi
• 'erkusi à memeda,an pneumothora,s dan hemothora,s.
• 'alpasi thoraks à temuan krepitasi akan mengarah pada pneumothora
• 5ika ada erakan 2afas yg 'aradoks à curiga ada -lail Chest
• 5ika ada cedera toraks maka dapat terjadi Tension Pneumothora,s
Penan#anan
'ada saat menangani pasien trauma maka perlu diingat kemungkinan terjadinya keadaanseperti hipoksia, tension penumothoraks, open pneumothoraks, flail chest, massi-e hemothoraks
dan tracheo$bronchial tree disruption.
• Alasan pemberian oksigen pada pasien trauma à jika terdapat kecurigaan adanya trauma berat
serta kecurigaan terhadap syok dan ini merupakan suatu alasan empiris untuk terapi oksigen
• 0erdapat beberapa alat yg bisa digunakan dalam pemberian suplai oksigen diantaranya sebagai
berikut
a Dual$prong nasal cannules,Alat ini banyak digunakan karena sifatnya yg portable. 'enggunaan alat ini jika pasien
akan diberikan terapi oksigen aliran rendah dengan perkiraan aliran F,;$6,F per menit dengan
-olume efektif yg dapat diterima pasien yaitu F,8: per menit. Maksimal aliran yg harus
diberikan dengan alat ini yaitu kuran dari : per menit agar udara yg dialirkan dapat
dilembabkan terlebih dahulu
b Simple oHygen mask
Dengan menggunakan alat ini, keefektifannya hanya F,9;$F,;FI dari ; liter aliran per
menitnya. 'emberiannya harus dengan kekuatan aliran lebih dari ; liter per menit agar
memaksimalkan saturasi oksigen yg diberikan.
Mask with reser-oir bag( ambubagDiberikan pada pasien tanpa kemampuan bernapas atau bernapas parsial. "onsentrasi
oksigen yg dihasilkan sekitar lebih dari F,; liter tiap kali hembusan.
c enturi$type mask
Memberikan suplai aliran oksigen tinggi dan dapat mengirimkan konsentrasi oksigen F,;
liter melalui trakhea.
21
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 22/125
Circulation@ den#an kontrol $erdarahan (hemorrha&e control *
a olume darah dan cardiac output . 0erdapat 9 penemuan klinis yang dalam hitungan detik dapat
memberikan informasi mengenai keadaan hemodinamik, yaitu tingkat kesadaran, warna kulit,
dan nadi.6 0ingkat kesadaran
Bila -olume darah menurun, perfusi otak dapat berkurang, yang akan mengakibatkan penurunan
kesadaran.
8 3arna kulit
3arna kulit dapat membantu diagnosis hipo-olemia. 3ajah pucat keabu$abuan dan kulit
ekstremitas yang pucat merupakan tanda hipo-olemia.
9 2adi 2adi yang cepat dan kecil merupakan tanda hipo-olemia, walaupun dapat disebabkan oleh
keadaan yang lain. 2adi yang tidak teratur biasanya merupakan tanda gangguan jantung. 0idak
ditemukannya pulsasi dari arteri besar merupakan pertanda dilakukannya resusitasi segera.
b 'erdarahan.'erdarahan eksternal dihentikan dengan penekanan pada luka. Spalk udara ) pneumatic
splinting device* juga dapat digunakan untuk mengontrol perdarahan. Tourniuet sebaiknya
jangan dipakai karena merusak jaringan dan menyebabkan iskemia distal, sehingga tourniuet
hanya dipakai bila ada amputasi traumatik.
Penan#anan
a Stop 'erdarahan
'emberian cairan intra -ena dapat dilakukan untuk penggantian cairan, terutama karena
perdarahan. 0ipe cairan kristaloid seperti ? dapat dijadikan pilihan terapi.
Bila pasien ditemukan dalam kondisi syok maka dapat diarahkan pada syok karena
perdarahan dan harus dibantu dengan pemberian transfusi darah.
Bila ditemukan indikasi dilakukannya tindakan pembedahan maka dapat segera dilakukan
laparotomy.
b Akses -ena untuk cairan, dll
c ?esusitasi cairan
Tael ".!. 0abel kelas perdarahan
22
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 23/125
'isaility@ tatu neurolo#i
Menjelang akhir primary survey dilakukan e-aluasi terhadap keadaan neurologis secara cepat.
@ang dinilai disini adalah tingkat kesadaran, ukuran dan reaksi pupil, tanda$tanda lateralisasi,
dan tingkat )le-el* cedera spinal.
'enurunan kesadaran dapat disebabkan penurunan oksigenasi atau( dan penurunan perfusi ke
otak, atau disebabkan trauma langsung pada otak. Tael ".". #lasgo' Coma Scale
23
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 24/125
Penan#anan
a #al yg perlu diperhatikan adalah timbulnya keadaan hipoksia dan hipotensi akibat adanya
trauma otak.
b 5ika +S pasien G maka dilakukan intubasi.
c 'ada cedera otak berat maka dapat diberi sedasi, antikon-ulsan, peningkatan posisi
kepala 9F derajat.
E%osure en#ironmental control @ uka a1u $enderita@ teta$i teta$ )e#ah hi$oter,i.
'enderita harus dibuka keseluruhan pakaiannya, sering dengan cara menggunting guna
memeriksa dan e-aluasi penderita. Setelah pakaian penderita dibuka, penting untuk diselimuti
agar penderita tidak kedinginan dan hipotermi. #arus dipakaikan selimut hangat, rungan cukup
hangat dan diberikan cairan intra$-ena yang sudah dihangatkan.
'eriksa hal$hal yang mungkin terlewat pada pemeriksaan sebelumnya, misalnya perlukaan pada
tubuh yang tertutup pakaian, darah yang keluar dari ME atau anus, dan lain$lain.
BAB I6
MANA9AMEN 9ALAN NA8A4
( AIRWA: MANA9EMENT*
Pendahuluan
Manajemen jalan nafas bagian dari manajemen Bantuan hidup dasar selain dari
manajemen pernafasan dan manajemen sirkulasi, memastikan jalan nafas bebas merupakan sarat
mutlak untuk penatalaksanaan selanjutnya. 5alan nafas yang bebas memastikan proses masuknya
oksigen dari udara luar ke al-eoli dan pengeluaran +18)hasil metabolisme* dari al-eoli ke udara
luar lancar. 5alan nafas yang tidak bebas menyebabkan proses masuknya oksigen ke al-eoli dan
pengeluaran +18 dari al-eoli ke udara luar terganggu, yang mana kita kenal dengan keadaan
#ipoksia dan #iperkarbia, yang jika tidak di tangani dengan cepat mengakibatkan kegagalan dari
semua organ P organ tubuh, terutama organ jantung, otak dan paru$paru.
Manajemen jalan nafas merupakan pengetahuan dan ketrampilan yang harus dimiliki oleh
setiap insan yang terlibat dalam masalah kegawatdaruratan medis. 0erutama pada penderita
24
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 25/125
trauma dan non trauma yang mengalami gangguan respirasi berupa obstruksi jalan nafas dan
gangguan -entilasi. Dengan memastikan jalan nafas yang bebas, respirasi yang adekuat, dan
sirkulasi darah yang baik penolong telah mencegah bahaya hipoksia pada penderita trauma.
Salah satu yang paling ditakuti dan memerlukan penangangan segera pada penderita
trauma adalah trauma jalan nafas. Beberapa penyebab trauma pada jalan nafas diantaranya,
trauma tumpul dan tajam pada maksilofasial dan leher, trauma inhalasi, dan ingesti 7at$7at kimia
yang korosif. 0rauma pada daerah ini akan menyebabkan perdarahan, penekanan akibat
pembengkakan jaringan lunak, diskontinuitas jaringan tulang dan jaringan lunak yang
menyebabkan gangguan pada patensi jalan nafas. 'ada awalnya akan terjadi gangguan patensi
jalan nafas parsial yang apabila tidak ditangani segera akan berubah menjadi obstruksi total yang
mengancam jiwa.
'erlunya penanganan jalan nafas defenitif pada pasien trauma didasarkan pada penilaian
cepat terhadap kondisi pasien seperti trauma inhalasi yang akan mengalami perburukan akibat
edema jalan nafas atas dalam 8: jam pertama tentunya memerlukan penangan jalan nafas dini.
Men#enali Gan##uan 9alan Nafa
5alan nafas yang normal dapat dinilai dengan gerak dada yang normal, suara nafas yang
bersih, tidak ada suara tambahan pernafasan seperti suara mendengkur, berkumur$kumur, serak
atau parau, pernafasan tidak melibatkan otot$otot bantu pernafasan atau memerlukan posisi
tertentu agar nyaman untuk bernafas.
saha nafas yang tidak adekuat dapat diakibatkan oleh faktor intrinsik seperti perdarahan
intrakranial atau ekstrinsik seperti o-erdosis obat$obat opiat. angguan -entilasi dapat dikenali
dengan tidak adekuatnya naik dan turun nya dada. Suatu penilaian yang cermat meliputi
frekuensi pernafasan, pola pernafasan, penggunaan otot bantu pernafasan, adanya suara
tambahan pernafasan perlu dilakukan untuk mendeterminasi gangguan jalan nafas dan
pernafasan yang terjadi.
Apabila penderita sadar dan dapat berbicara seperti biasa dapat disimpulkan bahwa untuk
sementara jalan nafas penderita baik. Apabila penderita dapat menjawab pertanyaan secara baik
maka dapat disimpulkan jalan nafas baik, pernafasan baik, dan pefusi ke otak baik. Bila pasien
dijumpai menolak untuk berbaring maka harus dicurigai kemungkinan adanya gangguan pada
pernafasan. 'enderita trauma kepala dapat mengalami penurunan kesadaran dan hal ini beresiko
25
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 26/125
tinggi pada gangguan patensi jalan nafas. Bila +S penderita G <, penangan jalan nafas defenitif
harus dilakukan untuk menjamin patensi jalan nafas, menjamin oksigenasi dan -entilasi, dan
menghindarkan resiko aspirasi.
'enanganan jalan nafas perlu mendapat perhatian terutama pada penderita trauma dengan
trauma wajah yang menyebabkan fraktur dan dislokasi maksilofasial, a-ulse gigi, fraktur
mandibula bilateral yang dapat menyebabkan lidah jatuh ke belakang pada posisi terlentang,
laserasi pada daerah wajah, leher yang mengenai struktur trakea dan jaringan lunak disekitarnya,
perdarahan yang aktif, regurgitasi cairan lambung, dan edema laring yang akut.
0anda$tanda objektif sumbatan jalan nafas dapat dikenali dengan metode melihat )loo, *,
mendengar )listen*, dan meraba ) feel *.
!. Melihat (loo* *
'enolong harus melihat apakah penderita mengalami suatu keadaan agitasi, apatis, dan
tercekik. Agitasi, gaduh gelisah, dan irritabilitas menunjukkan pasien dalam keadaan
hipoksia. Apatis dan tampak bodoh memberi kesan adanya hiperkarbia. Sianosis dapat
dijumpai apabila penderita mengalami hipoksemia yang berat dan dapat dilihat di ujung$
ujung jari, bibir, mukosa, dan kulit. "emudian penolong harus melihat apakah ada
retraksi dan penggunaan otot$otot bantu pernafasan )suprasternal, suprakla-ikular,
interkostal dan subkostal*, pernafasan cuping hidung, posisi tripod , hal ini menandakan
penderita dalam keadaan distress pernafasan )air hunger *. "emudian penolong dapat
menilai frekuensi pernafasan, tipe pernafasan, apakah ada tipe pernafasan mata gergaji
) see sa'* yang menunjukkan suatu obstruksi total jalan nafas. Adanya sumbatan benda
asing pada jalan nafas bagian atas dapat dilihat dengan penderita seperti tercekik,
terbatuk, tidak dapat bersuara, dan memegang leher seperti tercekik serta tampak
kelihatan panik.
". Menden#ar (liten*
'enderita yang dapat berbicara normal dapat dikatakan jalan nafasnya bebas. Adanya
suara nafas tambahan menunjukkan abnormalitas. Suara mendengkur ) snoring *
disebabkan jatuhnya pangkal lidah, pada penderita dengan penurunan kesadaran, terjadi
penurunan tonus otot$otot penyangga lidah, hal ini mengakibatkan lidah jatuh ke
posterior dan menyebabkan sumbatan jalan nafas. Suara berkumur$kumur )gurgling*
26
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 27/125
menandakan adanya cairan yang berkumpul di orofaring dan hipofaring, hal ini bisa
terjadi pada gangguan dalam refleks menelan pada penderita penurunan kesadaran dan
adanya darah pada trauma maksilofasial. Suara bersiul )cro'ing * menunjukkan adanya
sumbatan parsial pada laring, mungkin akibat adanya benda asing yang teraspirasi atau
adanya edema laring pada pasien$pasien anafilaksis atau trauma inhalasi pada luka bakar.
Suara parau )hoarseness, dysphonia* menunjukkan adanya gangguan pada laring,
gangguan pada ner-us recurrent laryng.
&. Meraa (feel*
'enolong dapat meraba trakea penderita untuk menentukan apakah posisi trakea medial
atau terjadi de-iasi ke kanan atau ke kiri. Adanya de-iasi menunujukkan keadaan
abnormal yang bisa disebabkan pneumo thoraks pada penderita trauma dada. Selain itu
meraba dapat menilai adanya krepitasi yang dapat merupakan tanda adanya emfisema
subkutan akibat cedera laring atau trakea.
Me,eakan 9alan Nafa Den#an Tan$a Alat
Ada dua manu-er manajamen jalan nafas yang dapat dilakukan untuk membebaskan
jalan nafas tanpa menggunakan alat. Manu-er tersebut adalah head+tilt chin+lift dan *a'+thrust.
#ead$tilt +hin$lift adalah maneu-er primer yang digunakan untuk membebaskan jalan
nafas pada penderita nontrauma. 'ada teknik ini penolong menggunakan dua tangan untuk
mengekstensikan leher penderita dan membebaskan jalan nafas. Satu tangan memberikan
tekanan kearah bawah terhadap dahi penderita, bersamaan dengan itu jari telunjuk dan jari
tengah tangan kedua mengangkat dagu. Manu-er ini akan mengangkat pangkal lidah dari faring
bagian posterior.
27
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 28/125
ambar 6 #ead 0ilt
ambar 8 +hin ift
5aw 0hrust adalah maneu-er yang digunakan untuk membebaskan jalan nafas pada
penderita trauma terutama penderita dengan cedera tulang leher karena maneu-er ini dilakukan
tanpa gerakan ekstensi leher. Manu-er ini menggerakan lidah ke anterior bersama dengan
mandibula. 'enolong berdiri di bagian kepala pasien, penumpu tapak tangan kedua tangan
diletakkan pada regio parieto oksipitalis pada sisi samping, kemudian sudut mandibula di pegang
dengan jari$jari tangan dan digerakkan kearah anterior.
28
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 29/125
ambar 9. 5aw 0hrust
/mmobilisasi pada tulang leher merupakan tambahan pada manajemen jalan nafas, hal ini
disebabkan karena maneu-er membebaskan jalan nafas menyebabkan pergerakan pada tulang
leher. Apapun pilihan penolong dalam hal ini, penolong wajib menstabilkan tulang leher dengan
menggunakan collar race. "egagalan dalam menstabilkan tulang leher meningkatkan cedera
neurologis pada penderita trauma tulan leher sebesar > P 6F kali. Apabila jumlah penolong
banyak, maka maneu-er manual in+line staili/ation ) MI0S * lebih dianjurkan daripada
menggunakan alat, hal ini dikarenakan collar race dapat mengganggu penolong saat maneu-er
membebaskan jalan nafas )collar race harus dikendurkan* dan dapat meningkatkan tekanan
intrakranial akibat obstruksi aliran balik -ena$-ena di leher.
-PA (-ro$harn#eal Air'a7*
'ipa 1rofaringeal digunakan pada pasien yang tidak dapat mempertahankan jalan nafas
dan sudah tidak respon terhadap rangsangan. 'ada pasien yang masih mempunyai refleH 'ipa
1rofaringeal akan mencetuskan rasa tidak nyaman dan menyebabkan muntah dan aspirasi. 1'A
memiliki kontur kur-a dengan penghalang gigitan dan sirip pada bagian mulut, hal ini bertujuan
untuk menyesuaikan kontur lidah dan mencegah terjadinya obstruksi pada 1'A dantergelincirnya 1'A ke dalam rongga mulut. 1'A memiliki berbagai ukuran yang disesuaikan
dengan umur dan ukuran rahang, sebelum menginsersikan 1'A, penolong harus mengukur
terlebih dahulu agar 1'A yang digunakan sesuai. 1'A yang terlalu pendek mengakibatkan
obstruksi karena penekanan lidah akan menutupi orofaring, sedangkan 1'A yang telalu panjang
akan mengakibatkan obstruksi langsung 1'A ke pangkal epiglottis. kuran 1'A yang sesuai
29
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 30/125
adalah dengan menghitung jarak pinggir bibir dengan sudut mandibula.
anbar : 1ro 'harnygeal Airway
Ada dua cara menginsersikan 1'A, cara pertama adalah dengan menggunakan spatula
lidah, lidah di tekan dengan spatula lidah kemudian 1'A di insersikan sesuai dengan kontur
lidah. +ara kedua adalah dengan menginsersikan 1'A berlawanan arah dengan kontur lidah,
setelah ujung 1'A menyentuh palatum 1'A diputar 6<F derajat lalu didorong lebih ke dalam.
Setelah menginsersikan 1'A, penolong harus memastikan tidak ada gangguan -entilasi maupun
obstruksi pada pasien, apabila hal ini ditemukan 1'A harus dicabut dan direposisi.
Nao$harn#eal Air'a7 (NPA*
2'A digunakan pada pasien yang tidak toleran terhadap penggunaan 1'A, pasien dengan
trismus atau rahang yang sulit dibuka, dan pada pasien semi koma yang masih mempunyai refleH
dan masih peka rangsang. Seperti 1'A, 2'A juga memiliki beberapa ukuran, sebelum
menginsersi penolong harus mengukur diameter dan panjang 2'A, diameter 2'A dapat
diprediksi dengan membandingkan diameter 2'A dengan jari kelingking, sedangkan panjang
2'A dapat diukur dari lubang hidung ke sudut mandibula. kuran 2'A yang terlalu panjang
akan menyebabkan ujung pipa masuk ke muara esophagus dan menyebabkan distensi lambung.
#al yang harus diperhatikan pada saat insersi adalah pemberian lubrikan, -asokonstriktor dananestesi lokal akan lebih menambah kenyamanan dan kemudahan menginsersi 2'A. 2'A
dikontra indikasikan pada pasien cedera kepala dengan dugaan fraktur basis kranii karena pernah
dilaporkan kejadian migrasi 2'A ke intra kranial.
30
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 31/125
ambar ; 2aso 'harngeal Airway
Mana1e,en $ernafaan den#an ,en##unakan 6entilai den#an Balon Reuitai5 Ba#ale Mak
ag valve mas, memiliki beberapa bagian yaitu bag(balon yang dapat mengembang
sendiri ) self+inflating ag * dan valve non rereathing . Alat ini dapat memberikan -entilasi
tekanan positif untuk membantu pasien yang mengalami gangguan -entilasi.
ambar = Bag al-e Mask
kuran masker harus disesuaikan dengan anatomi korban, karena ukuran masker yang
tidak sesuai akan menyebabkan cedera pada mata dan kebocoran pada sisi$sisi masker. Masker
harus menutupi area hidung, lipatan naso labial dan bagian atas dagu. angkah$langkah dalama
menggunakan alat ini
31
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 32/125
a. 'asang masker kedap dan ketat sambil mempertahankan jalan nafas dengan head tilt chin
lift, letakkan ibu jari tangan kiri pada pinggir atas masker, sedangkan jari telunjuk pada
pinggir bawah masker, beri tekanan ke bawah yang bertujuan membuat masker ketat dan
kedap.
b. 5ari 9,:, dan ; diletakkan pada korpus mandibula dan sudut mandibula berturutan dan
lakukan gerakan head tilt chin lift dengan tiga jari ini.
c. 0angan penolong yang lain memijat balon resusitasi, apabila menggunakan teknik 6
penolong, bila ada 8 penolong maka penolong yang kedua hanya bertugas memijat balon,
sedangkan penolong pertama melakukan teknikyang pertama namun dengan kedua
tangan nya.
d. 'ada saat memberikan -entilasi tekanan positif, lihat pengembangan dada, -entilasi
dikatakan efektif apabila dada mengembang naik turun,
ambar > 0eknik 8 penolong )kiri*,0eknik 6 penolong )kanan*
Beberapa tips yang dapat diaplikasikan pada saat memberikan -entilasi tekanan positif
dengan bag -al-e mask
6. /nsersi 1'A sesegera mungkin untuk mempermudah penanganan jalan nafas jika pasien
tidak memiliki refleks batuk dan refleks menelan
8. olume tidal yang baik adalah apabila dada naik pada saat diberikan -entilasi
9. 0eknik dengan dua orang dapat dilakukanan jika penolong kesulitan dalam memberikan
sungkup dan -entilasi yang baik
32
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 33/125
:. Sungkup yang sesuai, pegangan tangan dan keadaan ketat dan kedap diperlukan untuk
memberikan -entilasi yang baik
BAB 6
8I4I-L-GI DA4AR 9ANTUNG
Cardiac output adalah -olume darah per menit yang dipompa oleh jantung dan
ditentukan oleh hasil detak jantung dan stro,e volume. Stroke -olume atau jumlah darah yang
dipompa dengan setiap kontraksi jantung secara klasik ditentukan dengan )6* preload , )8*
kontraksi miokard, dan )9* afterload .
Preload berarti -olume pengembalian darah ke jantung, dan ditentukan oleh pengisian
-ena, keadaan -olume darah, dan perbedaan antara tekanan sistemik -ena rata$rata dan tekanan
atrial kanan. 'erbedaan tekanan ini menentukan aliran -ena. Sistem -ena dapat dianggap sebagai
tempat penampungan atau sistem kapasitans dimana -olume darah dapat dibagi dalam dua
komponen. "omponen pertama yaitu -olume darah yang tetap tinggal di dalam tempat
penampungan )sirkuit kapasitans* bila tekanan di dalam sistemnya nol, dan tidak menyumbang
kepada tekanan -ena sistemik rata$rata.
"omponen kedua yang lebih penting, mewakili -olume -ena yang menyumbang pada
tekanan -ena sistemik rata$rata. #ampir >FI dari seluruh -olume darah diperkirakan berada di
sirkuit -ena. #ubungan antara -olume darah -ena dan tekanan -ena penting untuk diperhatikan,
karena kenaikan tekanan inilah yang mengakibatkan terjadinya arus -ena dan karena itu
mendorong -olume pengembalian darah -ena ke jantung. "ehilangan darah mengakibatkan
komponen kedua ini kehabisan darah -ena, mengurangi tekanan -ena, dan akibatnya adalah
mengurangi pengembalian darah -ena ke jantung.
olume darah -ena yang dikembalikan ke jantung menentukan panjang serabut otot
miokard setelah pengisian -entrikel pada akhir diastol. 'anjang serabut otot berhubungan dengan
sifat$sifat kontraktilitas otot miokard menuurt #ukum Starling. "ontraktilitas miokard adalah pompa yang menjalankan sistem ini. &fterload )beban sesudahnya* adalah tahanan pembuluh
darah sistemik )perifer* atau, dengan kata lain, tahanan terhadap arus darah ke perifer.
He,odina,ik
'enanganan hemodinamik bertujuan memperbaiki penghantaran oksigen )D18* dalam
33
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 34/125
tubuh yang dipengaruhi oleh curah jantung )+1*, #b, dan saturasi oksigen )Sa18*. Apabila
penghantaran oksigen mengalami gangguan akibat +1 menurun, diperlukan penanganan tepat
yang berprinsip memperbaiki stro,e volume secara berurutan preload , kemudian afterload dan
terakhir kontraktilitas. Di samping itu, juga perlu dipertimbangkan transfusi darah pada keadaan
#b rendah dan pemberian oksigen yang cukup.
D-" C +- +a-" !==
+a-" C H 4a-" 5!== !@&/ (ada 7an# k C !@&;*
D-" C +- H 4a-" !@&/
Gaa,ar ".!. 4ke,a -$ti,aliai Pen#hantaran -ki#en $adaKondii 47ok
"eterangan
#? heart rate )frekuensi denyut jantung*
S stro,e volume )-olume sekuncup*
M1 mechanical ventilation )-entilasi mekanis*
Pe,antauan He,odina,ik
Beberapa metode yang dapat digunakan untuk menilai hemodinamik, yaitu
a. !ulmonary artery catheter )Swan$an7*
Dapat digunakan untuk menilai beberapa parameter )lihat tabel di bawah*.
34
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 35/125
Tael ".!. Para,eter nor,al he,odina,ik ,elalui !ulmonary Artery Catheter
Para,eter Nilai Nor,al
R6P ( +i&ht Ventricular !ressure* 8$< mm#g
PAP ( !ulmonary Arterial !ressure* Sistolik 8F$9F mm#g
Diastolik Q?A'PA-P ( !ulmonary Artery ,cclusion !ressure* Sistolik 8F$9F mm#g
Diastolik ;$6; mm#g
+- (Cardiac ,ut%ut * ;$= (Min
P+WP ( !ulmonary Ca%illary -ed&e !ressure* <$68 mm#g
46R ( "ystemic Vascular +esistance* <FF$68FF dyne.sec(m;
P6R ( !ulmonary Vascular +esistance* 68F$8FF dyne.sec(m;
b. Central #enous catheter
Dapat digunakan untuk menilai +' )Central 1enous Pressure* dengan nilai normal 8$<
mm#g.
c. Arterial catheter
Dapat digunakan untuk mengukur tekanan darah, dapat pula untuk mengambil darah arteri
untuk analisis gas darah.
d. !ulse oimetry
Dapat digunakan untuk menilai saturasi oksihemoglobin )Sp18*.
e. Darah
Dapat digunakan untuk menilai kadar asam laktat, gula darah, elektrolit, hemoglobin,
hematokrit, leukosit, dan koagulasi.
+urah jantung atau Cardiac 2utput )+1* merupakan -ariabel hemodinamik yang penting
dan tersering dinilai pada pasien /+. #ingga kini penilaian hemodinamik, khususnya +1masih
dianggap penting dalam manajemen pasien$pasien /+, bahkan disarankan sudah perlu dinilai
sejak pasien belum masuk /+. +1 dipengaruhi oleh denyut jantung ) $eart 3ate(#?* dan
-olume sekuncup )Stro,e 1olume(S*.
+- C HR 46
35
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 36/125
"eterangan
Cardiac out%ut )+1* adalah -olume darah yang dipompa oleh tiap -entrikel per menit.
eart rate )#?* adalah jumlah denyut jantung per menit.
"tro*e #olume )S* adalah -olume darah yang dipompa oleh jantung per denyut.
Stro,e volume dipengaruhi oleh preload! afterload dan kontraktilitas. Preload adalah
-olume darah -entrikel pada akhir fase diastolik )end diastolic volume*. &fterload adalah tekanan
dinding -entrikel kiri yang dibutuhkan untuk melawan tahanan terhadap ejeksi darah dari
-entrikel pada saat sistolik. Biasanya dianggap sebagai tahanan terhadap outflo' dan dinyatakan
sebagai systemic vascular resistance )S?*. "ontraktilitas sangat tergantung pada preload dan
afterload .
Preload dapat dinilai dari Central 1enous Pressure)+'*. +' menunjukkan right
ventricular end diastolic pressure. +' rendah menunjukkan -olume intra-askuler rendah, yang
berkaitan dengan 'A1' ) Pulmonary &rtery 2cclusion Pressure* rendah dan preload rendah.
&fterload dapat dinilai dari S ystemic 1ascular 3esistance )S?* atau Systemic 1ascular
3esistance Inde )S?/* dan Pulmonary 1ascular 3esistance )'?*. S?, S?/ ataupun '?
yang rendah menandakan adanya afterload yang rendah. S? dan S?/ dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut.
"eterangan
S? Systemic 1ascular 3esistance
MA' Mean &rterial Pressure
+' Central 1enous Pressure
S?/ Systemic 1ascular 3esistance Inde
36
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 37/125
+/ Cardiac Inde
+1 Cardiac 2utput
BSA ody Surface &rea
0B 0inggi badan )cm*
BB Berat badan )kg*
37
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 38/125
BAB 6I
4:-K
I. Definii 47ok
Syok adalah suatu keadaan dimana pasokan darah tidak mencukupi untuk kebutuhan
organ$organ di dalam tubuh. Syok juga didefinisikan sebagai gangguan sirkulasi yang
mengakibatkan penurunan kritis perfusi jaringan -ital atau menurunnya -olume darah yang
bersirkulasi secara efektif. 'ada hewan yang mengalami syok terjadi penurunan perfusi jaringan,
terhambatnya pengiriman oksigen, dan kekacauan metabolisme sel sehingga produksi energi oleh
sel tidak memadai. Apabila sel tidak dapat menghasilkan energi secara adekuat, maka sel tidak
akan berfungsi dengan baik sehingga pada gilirannya akan menimbulkan disfungsi dan
kegagalan berbagai organ, akhirnya dapat menimbulkan kematian.,6F
'ada syok yang kurang parah, kompensasi tubuh dapat berupa peningkatan laju jantung
dan konstriksi pembuluh darah perifer )keduanya secara refleks*, sehingga hal tersebut dapat
memelihara tahanan perifer dan aliran$aliran darah dan organ$organ -ital. "etika syok bertambah
parah, kompensasi ini akan gagal.6F
II. Klaifikai 47ok Berdaarkan Etiolo#i
Etiologi spesifik syok tidak diketahui, tetapi syok dapat terjadi karena stress yang serius,
misalnya karena trauma yang hebat, kegagalan jantung, perdarahan, terbakar, anestesi, infeksi
berat, obstruksi intestinal, anemia, dehidrasi, anafilaksis, dan intoksikasi.
A. Syok hipo-olemik( 1ligemik
#ipo-olemia berarti berkurangnya -olume darah. 'erdarahan adalah penyebab paling
sering dari syok hipo-olemia. Syok hipo-olemia juga dapat disebabkan karena kehilangan
plasma pada obstruksi usus halus dan pasien yang mengalami luka bakar hebat.66
B. Syok kardiogenik
Syok kardiogenik disebabkan karena disfungsi dari miokardial atau gagalnya jantung
untuk mengalirkan darah. Dapat terjadi dari trauma tumpul jantung, emboli udara, atau infark
akibat trauma yang agak jarang terjadi.68
+. Syok obstruktif ekstrakardiak
38
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 39/125
"egagalan perfusi dan suplai oksigen berkaitan dengan terganggunya mekanisme aliran
balik darah oleh karena meningkatnya tekanan intrathorakal atau terganggunya aliran keluar
arterial jantung )emboli pulmoner, emboli udara, hipertensi pulmoner, tamponade perikardial,
perikarditis konstriktif* ataupun keduanya oleh karena obstruksi mekanis.68
D. Syok distributif
a. Syok Septik
Syok septik atau dulunya dikenal dengan %keracunan darah& diakibatkan karena infeksi
bakteri yang menyebar luas ke banyak daerah tubuh, penyebarannya melalui darah dan
menyebabkan kerusakan jaringan yang luas. Syok septik akibat trauma jarang terjadi. 2amun
apabila kedatangan penderita ke fasilitas kegawatdaruratan tertunda untuk beberapa jam,
masalah ini mungkin terjadi kematian.
b. Syok neurogenikSyok neurogenik disebabkan karena hilangnya tonus -asomotor secara tiba$tiba diseluruh
tubuh dan menyebabkan dilatasi -ena yang sangat besar.66
c. Syok anafilaktik dan syok histamin
Syok ini disebabkan oleh suatu reaksi antigen$antibodi dimana hasil akhirnya akan
menghasilkan histamin atau bahan seperti histamin.
#istamin akan menyebabkan 6* Dilatasi -ena, mengakibatkan penurunan aliran balik -ena secara nyata.
8* Dilatasi arteriol, mengakibatkan tekanan arteri menurun.
9* Meningkatkan permeabilitas kapiler, menyebabkan kehilangan cairan dan protein ke
dalam jaringan secara cepat.66
39
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 40/125
ambar Syok Berdasarkan Etiologi69
A. 47ok Hi$oole,ik Definii
Syok hipo-olemik merupakan kondisi medis atau bedah dimana terjadi kehilangan cairan
dengan cepat yang berakhir pada kegagalan beberapa organ )multiple organ*, disebabkan oleh
-olume sirkulasi yang tidak adekuat dan berakibat pada perfusi yang tidak adekuat.
Etiolo#i
a. 'enyebab trauma dapat terjadi oleh karena trauma tembus atau trauma benda tumpul.
0rauma yang sering menyebabkan syok hemoragik adalah sebagai berikut laserasi dan
ruptur miokard, laserasi pembuluh darah besar, dan perlukaan organ padat abdomen, fraktur
pel-is dan femur, dan laserasi pada tengkorak. b. "elainan pada pembuluh darah yang mengakibatkan banyak kehilangan darah antara lain
aneurisma, diseksi, dan malformasi arteri$-ena.
40
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 41/125
c. "elainan pada gastrointestinal yang dapat menyebabkan syok hemoragik antara lain
perdarahan -arises oesofagus, perdarahan ulkus peptikum, Mallory$3eiss tears, dan fistula
aortaintestinal.
d. "elainan yang berhubungan dengan kehamilan, yaitu kehamilan eltopik terganggu, plasenta
pre-ia, dan solutio plasenta. Syok hipo-olemik akibat kehamilan ektopik pada pasien
dengan tes kehamilan negatif jarang terjadi, tetapi pernag dilaporkan.
Kondii%kondii 7an# ,ene,$atkan $aien $ada riiko 7ok hi$oole,ik.
• 'erdarahan
• 0rauma
• Diuresis
• Diare "ronis
•Muntah$muntah
Patofiiolo#i
5ika terjadi perdarahan, hal ini akan menurunkan tekanan pengisian pembuluh darah rata$
rata sehingga menurunkan aliran darah balik ke jantung yang akhirnya menurunkan curah
jantung. +urah jantung yang rendah dibawah normal akan menimbulkan beberapa kejadian pada
organ
a. Mikrosirkulasi
"etika curah jantung menurun, maka tahanan -ascular sistemik berusaha meningkatkan
tekanan sistemik untuk mencukupi perfusi ke jantung dan otak melebihi organ lain, khususnya
/0. Disaat MA' jatuh Q =F mm#g, aliran ke organ akan menurun drastis sehingga fungsi sel
disemua organ terganggu.
b. 2euroendokrin
#ipo-olemia, hipotensi dan hipoksia dapat dideteksi oleh baroreseptor dan kemoreseptor
tubuh. "edua reseptor tadi berperan dalam respon autonom tubuh yang mengatur perfusi serta
substrak lain.
c. "ardio-askular
0iga -ariabel seperti pengisian atrium, tahanan terhadap tekanan )ejeksi* -entrikel dan
kontraktilitas miokard, bekerja keras dalam mengontrol -olume sekuncup. +urah jantung,
41
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 42/125
penentu utama dalam perfusi jaringan, adalah hasil kali -olume sekuncup dan frekuensi jantung.
#ipo-olemi menyebabkan penurunan pengisian -entrikel, yang pada akhirnya menurunkan
-olume sekuncup. Suatu peningkatan frekuensi jantung sangat bermanfaat namun memiliki
keterbatasan mekanisme kompensasi untuk mempertahankan curah jantung.
d. astrointestinal
Akibat aliran darah yang menurun ke jaringan intestinal, maka terjadi peningkatan
absorbsi endotoksin yang dilepaskan oleh bakteri gram negatif yang mati di dalam usus. #al ini
memicu -asodilatasi serta peningkatan metabolisme dan bukan memperbaiki nutrisi sel dan
menyebabkan depresi jantung.
e. injal
agal ginjal akut adalah satu komplikasi dari syok dan hipoperfusi, frekuensi terjadinya
sangat jarang karena cepatnya pemberian cairan pengganti. @ang banyak terjadi adalah nekrosis
tubuler akut akibat interaksi antara syok, sepsis dan pemberian obat yang nefrotoksik seperti
aminoglikosida dan media kontras angiografi. Secara fisiologi, ginjal mengatasi hipoperfusi
dengan mempertahankan garam dan air. 'ada saat aliran darah di ginjal berkurang, tahanan
arteriol aferen meningkat untuk mengurangi laju filtrasi glomerulus, yang bersama$sama dengan
aldosteron dan -asopresin bertanggung jawab terhadap menurunnya produksi urin.
Peruahan He,odina,ik terhada$ 47ok hi$oole,i!/
Syok hipo-olemik dapat disebabkan oleh perdarahan atau kehilangan cairan non$perdarahan
lainnya. "ehilangan cairan ini menyebabkan penurunan -olume intra-askular, dimana hal ini
akan berujung pada -olume pembuluh -ena akan berkurang sehingga venous return atau yang
disebut juga preload ikut menurun. 'enurunan -olume preload! menurut hukum rank Starling,
akan berpengaruh pada stro,e volume yang merupakan komponen penyusun dari besarnya
cardiac output , selain irama jantung )heart rate*, dimana akan terjadi penurunan cardiac output
secara keseluruhan. Akibat selanjutnya adalah penurunan tekanan darah yang diiringi dengan
penurunan rerata tekanan arteri )mean arterial pressure* yang mengganggu perfusi jaringan,
bahkan dapat menimbulkan kegagalan organ yang meluas jika tidak segera ditangani.
"ompensasi penurunan tekanan darah terjadi saat baroreseptor mendeteksi hal ini, sehingga
terjadi peningkatan stimulasi simpatis di otak yang memicu pengeluaran epinefrin dari medulla
adrenal dengan tujuan meningkatkan tekanan darah. Epinefrin bekerja pada jantung dan
42
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 43/125
pembuluh darah arteri serta -ena. "erja epinefrin pada jantung akan menyebabkan peningkatan
kontraktilitas dan irama jantung. Sementara itu, -asokonstriksi arteri akan meningkatkan
resistensi -askular sistemik (systemic vascular resistance(S?* dan -asokonstriksi -ena
menambah venous return.
Manifetai Klini
a. #ipo-olemia ringan )Q 8F I -olume darah* takikardia ringan dengan sedikit gejala yang
tampak.
b. #ipo-olemia sedang )8F$:F I dari -olemia darah* pasien cemas, takikardia jelas
tampak. 0D bisa normal saat berbaring namun dapat ditemukan hipotensi ortostatik.c. #ipo-olemia berat gejala klasik syok akan muncul, 0D menurun drastis dan tidak stabil
meski berbaring, takikardi hebat, oliguria, agitasi atau bingung.6F
Manifestasi umum syok hipo-olemik
a. "ecemasan atau agitasi b. "ulit teraba dingin
c. "ebingungan
d. 1utput urin menurun sampai tidak adae. "elelahan
f. 'ale skin color
g. 2afas cepat
h. Berkeringat dingin
Mana1e,en 47ok Hi$oole,ik
0ujuan pengelolaan syok adalah mencapai normalisasi parameter hemodinamik melalui
resusitasi, dengan tujuan akhir adalah meningkatkan hantaran dan penggunaaan oksigen oleh
jaringan dan sel. 0atalaksana utama pengelolaan adalah berdasarkan asic 0ife Support dan
&dvanced life Support! kemudian tetapkan diagnosis, batasi kerusakan dan terafi definitif
berdasarkan penyakit yang mendasari syok. Arah utama pengelolaan dimulai dari kontrol jalan
nafas untuk pemberian -entilasi dan oksigenasi, resusitasi cairan untuk menggantikan -olume
sirkulasi bagi jenis syok yang membutuhkan )terutama hipo-olemik* dan pengelolaan hipotensi
dan asidemia, serta pemberian obat$obat inotropik, antiaritmia dan diuretik untuk memperbaiki
daya pompa jantung, obat$obat -asoaktif untuk perbaikan tonus -askuler.
Tael Para,eter $en)a$aian tera$i reuitai 7ok
ariabel parameter syok 2ilai 'encapaian
43
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 44/125
Mean Arterial 'ressure )MA'* R<: mm#g
+entral enous pressure )+'* R9 cm #8F
#emoglobin )#b* R< gr(d
'ulmonary +apillary 3edge 'ressure
)'+3'*
Rmm#g
+ardiac /ndeH )+/* R:,;6(mn(m8
eft entriculer Stroke 3ork )S3* R;; m(beat(m8
#eart ?ate )#?* G6FF beat(minute
0emperature <$6F6
MiHed enous 1Hygen 0ension )'-F8* R9; mm#g
1Hygen EHtraction 96 I
Blood olume )EBT;FFml(>Fkg*
"adar laktat F,96$> mg(ml
Deli-eri F8 )D18* R=FF ml(mn.m8 )normal*
"onsumsi F8)18* R6>F ml(mn.m8 )9F I normal*
0ujuan utama manajemen syok hipo-olemi adalah resusitasi -olume intra-askular dengan
target optimalkan tekanan darah, nadi, dan perfusi organ. Bila hipo-olemi telah teratasi baru
boleh diberikan -asoaktif agent )dopamine, dobutamine*.
'engenalan dan resusitasi yang cepat dari perfusi adalah kunci pencegahan disfungsi organ$
multifel dan kematian. 'ada semua syok, manajemen jalan nafas dan pernafasan untuk
memastikan oksigenasi pasien adalah baik, kemudian resusitasi cepat dengan infus cairan.
Beberapa langkah tatalaksana syok hipo-olemi dibawah ini6. /nfus cepat kristaloid untuk ekspansi -olumeintra-askular melalui kanula -ena besar
)dapat lebih satu tempat* atau melalui -ena sentral. 'ada perdarahan maka dapat
diberikan 9$: kali dari jumlah perdarahan. Setelah pemberian 9 liter disusul dengan
transfusi darah. Secara bersamaan sumber perdarahan harus dikontrol
8. ?esusitasi tidak komplit sampai base eHcess dan serum laktat kembali normal. 'asien
syok hipo-olemik berat dengan resusitasi cairan akan terjadi penumpukan cairan di
rongga ketiga
9. asokonstriksi jarang diperlukan pada syok hipo-olemik murni.:. 'A+ sangat menolong untuk petunjuk resusitasi syok berat.
47ok Kardio#enik
Definii
Syok kardiogenik didefinisikan sebagai adanya tanda$tanda hipoperfusi jaringan yang
44
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 45/125
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 46/125
obstruksi pembuluh darah besar dan gangguan katup yang menyebabkan gangguan pengisian
) filling * jantungL syok terjadi akibat disfungsi sistolik dan diastolik. angguan fungsi ini
disebabkan gangguan kontraksi jantung, yang akhirnya menyebabkan penurunan tekanan darah.
Seperti yang dijelaskan pada syok hipo-olemik, penurunan tekanan darah merangsang sistem
simpatis -ia baroreseptor sehingga akan terjadi peningkatan irama jantung, kontraktilitas, S?
dan venous return. 'erbedaannya dari syok hipo-olemik, tekanan -ena sentral mengalami
peningkatan akibat bendungan pada jantung, sehingga disebut juga syok kongestif.
Manifetai klini
a. 'asien /MA nyeri dada akut dan memiliki riwayat '5" sebelumnya
b. 'asien dengan aritmia mengeluh adanya palpitasi, presinkop, sinkop atau merasa irama
jantung berhenti sejenak.c. 0ekanan sitolik turun sampai GF mm#g bahkan sampai <F mm#g
d. Denyut jantung meningkat dan rapid pulsee. rekuensi pernapasan meningkat )rapid erathing * akibat kongesti paru
f. 'emeriksaan dada, dijumpai ronkhi
g. 'eningkatan distensi -ena$-ena di leher h. /rama gallop
i. 'asien berkeringat banyak sampai kulit basah
j. "ulit dingin
k. 'enurunan status mental kehilangan kemampuan konsentrasi dan kehilangan kesiagaan.
Dia#noi
Syok kardiogenik dapat didiagnosa dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis didapat pasien menegluh sesak nafas dan rasa nyeri
daerah thorak. Dari pemeriksaan fisik didapat adanya tanda$tanda syok seperti gangguan
sirkulasi perifer pucat, ekstremitas dingin, nadi cepat dan halus tekanan darah rendah, -ena
perifer kolaps, serta dari pemeriksaan penunjang dijumpainya adanya penyakit jantung, seperti
infark miokard yang luas, gangguan irama jantung, rasa nyeri daerah thorak, atau adanya emboli
paru, tamponade jantung, kelainan katub atau sekat jantung dan +' rendah.
'emeriksaan penunjang bisa dilakukan dengan Electrocardiogram )E+*L SonogramL
Scan jantungL "ateterisasi jantungL ?ontgen dadaL En7im heparL Elektrolit oksimetri nadiL
ADAL "reatininL Albumin ( transferin serum dan #SD.
Mana1e,en 47ok Kardio#enik
46
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 47/125
0ujuan utama adalah memperbaiki fungsi miokardium dan sirkulasi. Bila +ardiac output
)+1* menurun, B' menurun, S? menurun, maka diberi dobutamine ;Ug(kg(min. 'ada keadaan
tekanan darah sangat rendah harus diberikan obat yang berefek inotropik dan -asopresor yaitu
norepineprin. Dibawah ini terdapat beberapa prinsip tatalaksana pada syok kardiogenik
6. 1ptimalkan prabeban dengan infus cairan
8. 1ptimalkan kontraktilitas jantung dengan inotropes sesuai keperluan, seimbangkan
kebutuhan oksigen jantung. Dapat dipakai dobutamin, amrinone dan obat -asoaktif lain.9. Sesuaikan pascabeban untuk memaksimalkan +1. Dapat dipakai -asokonstriktor bila
pasien hipotensi dengan S? rendah. 'asien syok kardiogenik mungkin membutuhkan
-asodilatasi untuk menurunkan S?, tahanan pada aliran darah dari jantung yang
lemah. Dapat dipakai nitroprusside dan nitroglycerin
:. Diberikan diuretik bila jantung dekompensasi
;. 'A+ dianjurkan dipasang untuk penunjuk terapi=. 'enyakit jantung yang mendasari harus diidentifikasi dan diobati.
47ok Anafilaktik
Definii
AnaphylaHis )@unani, Ana O jauh dari dan phylaHis O perlindungan*. Anafilaksis berarti
menghilangkan perlindungan. Anafilaksis adalah reaksi alergi umum dengan efek pada beberapa
sistem organ terutama kardio-askular, respirasi, kutan dan gastro intestinal yang merupakan
reaksi imunologis yang didahului dengan terpaparnya alergen yang sebelumnya sudah
tersensitisasi. Syok anafilaktik)O shock anafilactic * adalah reaksi anafilaksis yang disertai
hipotensi dengan atau tanpa penurunan kesadaran. Syok anafilaktik disebabkan oleh reaksi alergi
ketika pasien yang sebelumnya sudah membentuk antibodi terhadap benda asing )anti gen*
mengalami reaksi antigen$antibodi.
Patofiiolo#i
Syok ini disebabkan karena masuknya antigen yang sangat sensitif untuk seseorang ke
dalam sirkulasi sehingga menyebabkan suatu reaksi antigen$antibodi. Efek utamanya ialah,
basofil dalam darah dan sel mast dalam jaringan perkapiler melepaskan histamine, histamin
tersebut menyebabkan
47
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 48/125
a. "enaikan kapasitas -ascular akibat dilaatsi -ena sehingga menyebabkan penurunan
-enous return secara nyata
b. Dilatasi arteriol sehingga tekanan arteri emnjadi sangat menurun
c. Meningkatnya permeabilitas -ascular mengakibatkan hilangnya cairan dan protein
kedalam ruang jaringan secara cepat.d. #asil akhirnya merupakan suatu penurunan yang luar biasa pada aliran -alik -ena
sehingga menimbulkan syok serius8.
Ge1ala dan Tanda 47ok Anafilaktik
Tael Ge1ala dan tanda anafilaki erdaarkan or#an aaran.!=
4ite, Ge1ala dan tanda
U,u,
'rodormal
esu, lemah, rasa tak enak yang sukar dilukiskan, rasa tak
enak di dada dan perrut, rasa gatal di hidung dan palatum.
Pernafaan
#idung
aring
idah
#idung gatal, bersin dan tersumbat
?asa tercekik, suara serak. Sesak nafas, stridor, edema,
spasme
Edema
Bronkus Batuk, sesak, mengi, spasmeKardioakular 'ingsan, sinkop, palpitasi, takikardia, hipotensi. 'ada E"
tampak gelombang 0 datar, terbalik, atau tanda$tanda
infark miokard.
Gatrointetina
l
Disfagia, mual, muntah, kolik, diare yang kadang disertai
darah, peristaltik usus meninggi.
Kulit rtikaria, angioedema di bibir, muka atau ekstremitas.
Mata atal, lakrimasi
44P elisah, kejang
Mana1e,en 47ok Anafilaktik
0ujuan utama dalam memperbaiki syok anafilaktik adalah 6. Mencegah efek mediator
dengan menghambat sintesis dan pelepasan mediator serta blokade reseptor, 8. Mengembalikan
fungsi organ dan perubahan patofisiologi akibat mediator.
48
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 49/125
'rioritas tindakan utama adalah membebaskan jalan nafas dan memelihara -entilasi
adekuat akibat adanya obstruksi jalan nafas. 0indakan in-asif seperti intubasi endotrakeal dan
cricothyroidotomy atau tracheostomy dapat dilakukan. "eadaan hipo-olemik diatasi dengan
cairan koloid atau kristaloid sekaligus memperbaiki keadaan asidosis.
a. 0indakan wajib dan segera.
0indakan umum
6* Epinephrine )66,FFF*, F,8$F,; ml i.mL sampai 9 dosis dengan inter-al 6$; menit.
8* 0orniket proksimal dari suntikan atau sengatan(gigitan9* Epinephrine )66,FFF*, F,6$F,9 ml infiltrasi pada masuknya antigen
:* ntuk obstruksi atau henti nafas
;* Bebaskan jalan nafas pipa trakea, cricothyrodotomi atau trakheostomi=* 0erapi oksigen dan -entilasi mekanik
b. Sesudah penilaian klinik
0indakan umum
6* Diphenhydramin 6,8; mg(kg sampai maksimum ;F mg i- atau im
8* #ydrocortison 8FF mg L deHamethason 6F mgL atau methy$prednisolone ;F mg i- tiap =
jam untuk 8:$:< jam.
9* +imetidine 9FF mg, i- antara 9$; menit
ntuk hipotensi
6* Epinephrine )66,FFF*, i ml dalam ;FF ml saline dengan F,;$8,F ml(menit atau 6$:
Ug(menit melalui -ena sentral8* 2ormal saline, ringer laktat atau koloid untuk ekspansi -olume
9* e-arterenol bitartrate : mg dalam 6,FFF ml D;3 dengan 8$68 Ug(menit i-
:* lukagon ) bila pasien memakai terapi penyekat beta*, 6 mg(ml i- bolus atau infus,
atau 6 mg( D;3 dengan kecepatan ;$6; ml(menit.
47ok Neuro#enik
Definii
Merupakan bentuk dari syok distributif yang terjadi akibat kegagalan pusat -asomotor
karena hilangnya tonus pembuluh darah secara mendadak di seluruh tubuh.
Etiolo#i
• 0rauma medula spinalis dengan Vudriplegia atau paraplegia )syok spinal*
• ?angsangan hebat yang kurang menyenangkan seperti rasa nyeri hebat pada fraktur
tulang
• ?angsangan pada medula spinalis seperti penggunaan obat anestesi spinal(lumbal
49
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 50/125
• 0rauma kepala ) terdapat gangguan pada pusat otonom*
• Suhu lingkungan yang panas, terkejut, dan takut.
Patofiiolo#i
• #ilangnya tonus -asomotor penurunan -enous tone )dilatasi -ena* penumpukan
darah di -ena.• ?eaksi -aso-agal berlebihan -asodilatasi menyeluruh di regio splanikus perfusi ke
otak berkurang
• ?angsangan parasimpatis ke jantung memperlambat kecepatan denyut jantung dan
menurunkan rangsangan simpatis ke pembuluh darah. +ontoh gangguan emosional
sinkop
• 'asien dengan nyeri hebat, stress, emosi dan ketakutan meningkatkan -asodilatasi
karena mekanisme refleks yang tidak jelas yang menimbulkan -olume sirkulasi yang
tidak efektif dan terjadi sinkop.6F
Peruahan He,odina,ik terhada$ 47ok Neuro#enik
Salah satu ciri khas syok distributif adalah penurunan resistensi -askular sistemik, hal ini
juga didapati pada syok neurogenik. #ilangnya tonus simpatis, misalnya pada cedera spinal,
menyebabkan -asodilatasi -ena dan arteri. ena ka-a yang turut mengalami -asodilatasi dan
pengumpulan darah di pembuluh darah -ena perifer berakibat pada penurunan venous return,
yang akan menurunkan end diastolic volume dan stro,e volume. 'enurunan cardiac output terjadi
tidak hanya karena penurunan dari stro,e volume, tetapi juga oleh dominasi sistem parasimpatis
yang menyebabkan penurunan heart rate. 1leh karena itu, ciri khas lain dari syok neurogenik
adalah keadaan hipotensi tanpa takikardi atau -asokontriksi kulit.6F
Manifetai Klini
#ampir sama dengan syok pada umumnya tetapi pada syok kardiogenik tedapat tanda
tekanan darah turun, nadi tidak bertambah cepat, bahkan dapat lebih lambat )bradikardi* kadang
disertai dengan adanya defisit neurologis berpa Vuadriplegia atau paraplegia. Sedangkan pada
keadaan lanjut, sesudah pasien menjadi tidak sadar, barulah nadi bertambah cepat. "arena
terjadinya pengumpulan darah di dalam arteriol, kapiler dan -ena, maka kulit terasa agak hangat
dan cepat berwarna kemerahan.
Mana1e,en 47ok Neuro#enik
"onsep dasar untuk syok distributif adalah dengan pemberian -asoaktif seperti fenilefrin dan
50
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 51/125
efedrin, untuk mengurangi daerah -askuler dengan penyempitan sfingter prekapiler dan -ena
kapasitan untuk mendorong keluar darah yang brkumpul ditempat tersebut.
6. Baringkan pasien dengan posisi kepala lebih rendah dari kaki )posisi 0rendelenburg*
8. 'ertahankan jalan nafas dengan memberikan oksigen, sebaiknya dengan menggunakan
masker. 'ada pasien dengan distress dan hipotensi yang berat, penggunaan endotrakheal
tube dan -entilator mekanik sangat dianjurkan.
9. ntuk keseimbangan hemodinamik, sebaiknya ditunjang dengan resusitasi cairan. +airan
kristaloid seperti 2a+l F, I atau ringer laktat sebaiknya diberikan per infus secara cepat
8;F$;FF cc bolus dengan pengawasan yang cermat terhadap tekanan darah, akral, turgor
kulit, dan urin output untuk menilai respon terhadap terapi.
:. Bila tekanan darah dan perfusi perifer tidak segera pulih, berikan obat$obat -asoaktif
)adrenergik, agonis alfa yang kontraindikasi bila ada perdarahan seperti ruptur lien*
Do$a,inMerupakan obat pilihan pertama. 'ada dosisR 6F mcg(kg(menit, berefek serupa dengan
norepinefrin. 5arang terjadi takikardi.
Nore$ine$rin
1bat ini merupakan obat yang terbaik karena pengaruh -asokonstriksi perifernya lebih bsar
dari pengaruh terhadap jantung )palpitasi*. 'emberian obat ini dihentikan bia tekanan
darahsudah normal kembali. Awasi pemberian obat ini pada wanita hamil, karena dapat
mneimbulkan kontraksi otot$otot uterus.
E$inefrin
Efek -asokonstriksi perifer sama kuat dengan pengaruhnya terhadap jantung sebelum
pemberian obat ini harus diperhatikan dulu bahwa pasien tidak mengalami syok hipo-olemik.
'erlu diingat obat yang dapat menyebabkan -asodilatasi perifer tidak boleh diberikn pada
pasien syok neurogenik.
Douta,in
Berguna jika tekanan darah rendah yang diakibatkan oleh menurunnya cardiac output.
Dobutamin dapat menurunkan tekanan darah melalui -asodilatasi perifer.
Ko,$likai 47ok
Selain bertambahnya kerja miokardium dan kebutuhan terhadap oksigen, terjadi beberapa
perubahan lain. Metabolisme anaerob diinduksi oleh syok sehingga miokardium tidak dapat
51
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 52/125
mempertahankan cadangan fosfat berenergi tinggi )A0'* dalam kadar normal, dan kontraktilitas
-entrikel akan makin terganggu. #ipoksia dan asidosis menghambat pembentukan energi dan
mendorong berlanjutnya kerusakan sel$sel miokardium. "edua faktor ini juga menggeser kur-a
fungsi -entrikel ke bawah dan kekanan yang akan semakin menekan kontraktilitas dan dapat
berakibat gangguan sebagai berikut
a. angguan injal
b. angguan 'ernafasanc. angguan ungsi hati
d. angguan Saluran cerna
e. "oagulasi /ntra-askular Diseminata )D/+*
Pro#noi 47ok
'rognosis berbeda$beda sesuai asal dan lama syok terjadi. 1leh karena itu, <F I pasienmuda )meskipun tidaksehat* dengan syok hipo-olemik berhasil bertahan hidup melalui
penatalaksanaan yang tepat, sementara syok kardiogenik yang disertai infark miokard
luas atau syok gram negatif menimbulkan angka kematian sebesar >; I, meskipun
dengan perawatan yang tercanggih.8
Ake 6akular
Akses -askulat harus segera, dan sebaiknya memakai 8 kateter intra$-ena yang besar )minimum no. 6= 0empat untuk akses -ena adalah berturut P turut 6* -ena perifer,
8* -ena sectie )-enus cut down, -enoclysis dan 9* -ena sentral. 'ada anak kecil
kurang = tahun, cara intra$oseeus dapat dicoba sebelum -ena sentral. @ang paling
mementukan untuk askes -ena adalah keterampilan petugas.
Pe,erian +airan A'al
+airan elektrolit yang isotonic dipakai pada awal resusitasi. +airan jenis ini
)sementara* akan menambah -olume intra$-askular lebih stabil karena akan mengisi
cairan inter$selular serta intra$selular. +airan ?inger actatce merupakan pilihan
pertama. +airan 2a+/ F, I )normal saline* adalah pilihan keduam namun pada
pemeberian yang masif akan mengakibatkan asidosis hiperkloremik, terutama apabila
disertai gangguan hasil ginjal. Diberikan bolus secepatnya )%loading, los$
52
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 53/125
klem&*.Dosis adalah 6$8 liter untuk dewasa, dan 8Fcc(kg BB untuk anak. "orban
gawat darurat di obser-asi selama diguyur, dan keputusan korban gawat daruratnya
akan diapakan harus didasarkan pada respon korban gawat darurat terhadap cairan.
Ealuai Reuitai +airan dan Perfui -r#an
ekala dan tanda yang dipakai untuk diagnosis syok, juga dipakai untuk hasil
resusitasi."embalinya tekanan darah, tekanan nadi dan denyut nadi adalah tanda
bahwa sirkulasi membaik.2amun tanda di atas tidak menandakan perfusi
organ.'erbaikan kesadaran dan keadaan kulit menunjukkan perbaikan perfusi namun
sulit dihitung secara kuantifikasi.@ang paling baik adalah hasil urin(jam )9F$;
cc(jam*.
0E?A'/ @A2 D/BE?/"A2 D/DASA?"A2 'ADA ?ES'12 0E?#ADA'
?ESS/0AS/ +A/?A2 DA2 SA#A #EM1S0AS/S
0erapi selanjutnya didasarkan pada respon korban gawat darurat terhadap resusitasi
cairan. Dengan melihat dengan korban gawat darurat dapat dikenali korban darurat
yang perdarahannya lebih besar dari pada yang dilihan dan juga korban gawat darurat
yang perdarahan masih berlangsung.5uga dapatdihindarkan pemberian darah
hemodinamik normal&."orban gawat darurat yang hemodinamik stabil dapat tetap
tachycardia, tachypneu, dan digluria, jelas tetap dalam keadaan under$perfused dan
tidak cukup resusitasi."orban gawat darurat hemodinamik normal menunjukkan
perfusi jaringan yang baik.
Bentuk Re$on Terhada$ Reuitai +airan
a. Re$on )e$at (terhada$ reuitai )airan*
Sebagaian kecil korban gawat darurat akan bersepon baik terhadap resusitasi cairan.#emodinamik menjadi stabil dan normal bila sudah selesai pemberian bolus dan tetesan
diperlambat."elompok ini kehilangan darah G8FI -olume darah.0idak diperlukan pemberian
bolus cairan atau darah lebih lanjut, walapun darah harus tetap disediakan. "onsultasi bedah
tetap diperlukan
. Re$on e,entara
53
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 54/125
Sebagian besar korban gawat darurat akan berespon terhadap pemberian cairan, namun
bila tetesan diperlambat hemodinamik korban gawat darurat menurun kembali karena kehilangan
darah yangmasih berlangsung, dan resusitasi yang tidak cukup. 5umlah kehilangandarah pada
kelompok ini adalah antara 8F P :F I -olume darah.'emberian cairan pada kelompok ini harus
diteruskan, demikian pula pemberian darah.?espon terhadap pemberian darah menentukan
korban gawat darurat mana yang memerlukan operasi segera.
). Re$on ,ini,al atau tan$a re$on
3alaupun sudah diberikan cairan dan darah cukup, tetap tanpa respom, ini menandakan
perlunya opreasi sangat segera.#arus tetap diwaspadai kemungkinan syok non$hemoragik seperti
tamponade jantung atau kontusio ninkard.
Tranfui Darah
'emberian darah tergantung respon korban gawat darurat terhadap pemberian cairan
seperti diterangkan sebelumnya.'ada fase 'ra$'S 5arang dilakukan pemberian transufi
darah.0ransfusi darah la7imnya diberikan di pelayanan kesehatan, namun demikian apabila
memang dibutuhkan dapat diberikan di rumah sakit lapangan.
BAB 6II
BALUT BIDAI
54
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 55/125
Men#hentikan Perdarahan
+ara menghentikan perdarahan yang benar pada korban gawat darurat adalah
6. Menekan dengan jari tangan
8. 'enekanan dengan kain bersih atau sapu tangan pada luka, bila ada kasa steril lebih baik
9. akukan balut 0ekan
:. 0ourniVuet P hanya pada keadaan tertentu
55
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 56/125
Menekan den#an kain erih atau a$u tan#an
unakan sapu tangan yang sudah di setrika dan belum dipakai, lipatan bagian dalam
dianggap bersih.Diletakan bagian yang bersih tersebut langsung diatas luka dan
tekanlah.'erdarahan dapat berhenti dan pencemaran oleh kuman$kuman dapat dihindarkan.
56
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 57/125
Tourniuet
'emasangantourniVuet hanya pada keadaan tertentu, yaitu bila anggota badan bagian atas
tangan atau anggota bagian bawah pada kaki terputus.
angkah P langkah pemasangantourniVuet yaitu
6. 0utup ujung tungkai yang putus dengan kain bersih
8. Bagian tangan(kaki yang putus dimasukkan ke dalam kantong plastic yang berisies dan
dibawa bersama$sama korban ke rumah sakit, kemungkinan ada harapan untuk
disambung kembali.
Balut dan Bidai
0ujuan pemasangan balut dan badai adalah mencegah atau menghindari terjadinya
pencemaran kuman kedalam suatu luka. Alat P alat yang dibutuhkan untuk pemasangan balut
bidai yaitu kain segitiga, perban dan balut cepat.
57
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 58/125
58
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 59/125
Bidai
Bidai adalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan atau fiksasi tulang
yang patah.0ujuan pemasangan bidai adalah mencegah pergerakan tulang yang patah. Syarat
pemasangan bidai adalah bidai harus dapat mempertahankan kedudukan 8 sendi tulang didekat
tulang yang patah dan pemasangan bidai tidak boleh terlalu kencang atauketat, karena akan
merusak jaringan tubuh.
Alat P alat yang diperlukan dalam pemasangan bidai adalah
• Anggota badan sendiri
• 'apan, bamboo, dahan
• "arton, majalah, kain
• Bantal, guling, selimut
59
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 60/125
• Air splint
• acuum matras
60
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 61/125
BAB 6III
4U+TI-NING
DE8INI4I
Suatu tindakan untuk membersihkan jalan nafas dengan memakai kateter penghisap melaluiendotracheal tube)E00* dan trachestomy tube )00* pada saluran pernafasan bagian atas.
#arus dilakukan steril untuk mencegah terjadinya nosokomial pneumonia.
MET-DE 4U+TI-N
6. 1'E2 S+0/12'ada tehnik suction terbuka dilakukan pelepasan E00 dari tubing -entilator kemudian
memasukkan suction kateter disposibel dalam tube yang sudah terbuka.
8. +1SE S+0/120ehnik suction tertutup kateter suction dilapisi dengan plastik steril dan disambungkan ke
E00, 'ada tehnik ini oksigenasi, support -entilasi dan pemberian 'EE' yang tinggi tetap bisa
dipertahankan, tehnik ini juga dapat mencegah infeksi nosokomial.
61
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 62/125
Close suction Open suction
TU9UAN
ntuk membebaskan jalan nafas Mengurangi retensi sputum dan merangsang batuk
Mencegah terjadinya infeksi paru
INDIKA4I
6.Sekret pada jalan nafas
8.Dugaan aspirasi dari lambung dan sekresi jalan nafas bagian atas
9.'ada saat auskultasi ditemukan suara nafas tambahan:.'eningkatan peak airway pressure pada pasien yang terpasang -entilator
;.'eningkatan frekuensi pernafasan atau batuk
=.'enurunan saturasi oksigen secara tiba$tiba
K-MPLIKA4I
?espiratory arrest
+ardiac arrest
Disritmia
#ypertensi atau hipotensi
62
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 63/125
'eningkatan 0/"
Broncospasme
'erdarahan
#ypoHemia
'neumonia
PER4IAPAN
6. 'ersiapan pasien Berikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
'osisi pasien diatur sesuai dengan kebutuhan
8. 'ersiapan petugas Bila pasien menggunakan -entilasi mekanik )petugas harus 8 orang* open suction
&. Peria$an alat
-$en u)tion
Mesin suction
+ateter suction sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan
#andscoen steril
Alas dada ) handuk*
Alas penutup mata
"om berisi cairan 2a+ F,I atau air steril
"om berisi kasa steril
Ambubag
2ierbekken
0es lung
Masker +L-4E 4U+TI-N
+lose kateter suction
2acl atau air steril
"ateter open suction untuk oral dan nasal
mesin suction
Sarung tangan non steril
masker
Spuit ; cc,6F cc
PR-4EDUR TINDAKAN
a. +uci tangan sebelum melakukan tindakan b. 'utar -acum regulator pada posisi 6FF P 68F mm#g
c. Monitor hemodinamik pasien sebelum,selama dan sesudah tindakan suction
d. 0ehnik suction terbuka Siapkan cairan 2acl steril sebanyak 6FF cc dalam com steril
63
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 64/125
unakan sarung tangan steril
Buka pangkal kateter suction
0arik kateter suction dari bungkusnya
0ehnik suction tertutup
Sambungkan selang suction dengan kateter suction tertutup
e. Beri hiperoksigenasi pada pasien selama 9F detik 0ekan tombol 18 suction pada -entilator dengan tangan kiri atau
2aikkan i18 6FFI
epaskan -entilator dari E00 atau traechostomy tube lalu hubungkan dengan
Ambubag kemudian berikan nafas sebanyak ; P = kali selama 9F detik
f. Masukkan kateter suction sampai pada karina dengan hati$hati dan cepat, lalu tarik 6 cm
)suction dalam keadaan off*.g. akukan suction dengan cara menarik kateter suction sambil memutar kateter suction
keluar selama Q 6F detik
h. Beri hiperoksigenasi selama 9F detik )seperti pada langkah e*i. angkah f dan g dapat diulang bila sekret banyak dan kondisi pasien dapat ditoleransi.
j. Bila pasien tidak dapat mentoleransi, lakukan langkah sebagai berikut 'astikan oksigen 6FFI telah diberikan
'ertahankan 'EE' selama melakukan suction. Beri 'EE' -al-e bila memberikan
hiperoksigenasi dengan menggunakan Ambu Bag #iper-entilasi dapat diberikan bila pasien tidak toleran hanya dengan pemberian
hiperoksigenasi baik dengan ambu bag maupun -entilator.
k. Bilas kateter suction dengan menggunakan cairan 2a+l F,I steril sampai bersih.
l. Bila sekret pada jalan napas sudah bersih, lakukan suction melalui nasal atau oral. unakan
kateter suction yang terpisah pada tehnik suction tertutup.m. epaskan sarung tangan lalu matikan mesin suction
n. ?eposisi pasien
o. +uci tangan p. Mengobser-asi dan mencatat
ital sign
#ypoksia
'erdarahan
Disrimia
Sputum warna$jumlah$konsistensi Pbau
V "aji suara nafas pasien
HAL%HAL :ANG HARU4 DIPERHATIKAN Suction pada jalan nafas dilakukan hanya bila ada indikasi klinik dan bukan tindakan
yang rutin Sebelum tindakan suction harus diberikan hiperoksigenasi terlebih dahulu
0ekanan suction tidak boleh terlalu tinggi karena dapat merusak mucosa pada tracea
'ada pasien yang banyak produksi sekresi perlu dilakukan postural drainase dan perkusi.
#idrasi yang adekuat dan pemberian humidifikasi dapat mengencerkan sekret
64
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 65/125
'emberian 2acl pada saat suction tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan
kontaminasi pada jalan nafas bagian bawah Diameter suction tidak boleh melebihi setengah dari diameter E00
"erja dengan menggunakan teknik 9 A.
6. Aseptik
8. Autromatik 9. Asianotik
0ekanan penghisap
'ada bayi =F$<F mmhg
'ada anak <F$68F mmhg
'ada dewasa 6FF$6;F mmhg
caranya periksa tekanan dengan menutup lobang kateter suction yang ada disamping cateter
Pen#hia$an dan Alat Pen#hia$ (4u)tion 4u)tion Dei)e*
'atensi jalan nafas dapat terganggu akibat adanya benda asing berupa 7at cair padaorofaring dan hipofaring. #al ini ditandai dengan adanya suara tambahan nafas menyerupai
orang yang sedang berkumur$kumur ) gurgling *. Benda asing yang sering menimbulkan
gangguan patensi jalan nafas pada pasien trauma adalah darah pada cedera maksilofasial,
muntahan, dan air liur. "orban yang mengalami penurunan kesadaran akan kehilangan reflek
untuk menjaga jalan nafas seperti menelan dan batuk, hal ini akan menimbulkan berkumpulnya
cairan di daerah orofaring dan hipofaring yang berpotensi mengganggu patensi jalan nafas.
Bahaya lain yang ditimbulkan akibat terkumpulnya benda asing ini adalah aspirasi pneumonia,
apabila sekret terdorong atau terhirup ke dalam trakea.
'enghisapan adalah metode yang menggunakan peralatan -akum untuk menghisap
benda$benda asing berupa 7at cair. Setiap unit penghisap terdiri atas sumber penghisap, kontainer
pengumpul untuk material yang dihisap, tabung dan kateter penghisap. Sistem ini dapat
terintegrasi bersama instalasi gas medis, maupun portable yang dapat dibawa ke tempat kejadian.
'erlu diperhatikan bahwa pada saat penghisapan dapat terjadi refleks muntah hal ini dapat
terjadi akibat stimulasi ner-us -agus yang terlaetak di dinding faring, -agal refleks ini ditandai
dengan penurunan frekuensi jantung )bradikardia* sampai kolaps kardio-askular, sehingga
diperlukan kehati$hatian untuk tidak menghisap lebih dari beberapa detik dalam satu waktu dan
jangan pernah kehilangan pandangan dari ujung penghisap. Bagian$bagian dari unit penghisap
meliputi
a. 'ipa(selang penghisap(
65
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 66/125
'ipa yang digunakan dalam unit penghisap harus berdinding tebal, tidak mudah tertekuk,
transparan, memiliki diamteter yang besar dan panjang yang optimal untuk dapat
menjangkau pasien.
. jung penghisap(Suction Tip
5enis ujung penghisap yang banyak digunakan adalah rigid tip atau nama lain nya
%7an,auer &. jung penghisap ini dianjurkan untuk menghisap benda asing di rongga
mulut dan orofaring karena bentuknya yang kaku akan mempermudah penghisapan, dan
penolong dapat mudah mengarahkan tip ke daerah yang akan dihisap, jenis tip ini juga
memiliki diameter lubang yang lebih besar bila dibandingkan dengan kateter elastik.
ambar 69 @ankauer )kiri* Elastic Suction )kanan*
c. "ateter penghisap
"ateter penghisap adalah selang plastic yang terbuat dari bahan sintetik yang fleksibel.
"ateter jenis ini didesain untuk digunakan dalam situasi dimana ujung penghisap kaku
tidak dapat menjangkau daerah benda yang akan dihisap. "ateter lunak ini dapat
dilewatkan dalam 1'A, 2'A, dan pipa endotrakea.
d. "ontainer pengumpul
Semua unit harus memiliki container pengumpul yang tidak mudah pecah, tranparan dan
mudah dilepas dan didekontaminasi. nit penghisap juga harus memiliki container berisi
air bersih untuk membilas kateter penghisap dan selang penghisap dari material yang
dihisap.
66
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 67/125
ambar 6: Suction de-ice )kiri*, 'ortabel Suction de-ice )kanan*
0eknik penghisapan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan penghisapan
6* Alat pelindung diri harus dipakai pada saat melakukan tindakan menghisapan untuk
melindungi diri dari bahaya penyakit infeksi menular
8* 'astikan unit penghisap sudah terhubung dengan sumber arus, dan pastikan unit
penghisap menyala dengan cara menghisap air dalam container yang telah disediakan.
Apabila air terhisap kencang, maka unit penghisap siap digunakan.
9* 'osisi pasien yang dianjurkan adalah miring, atau paling tidak arahkan kepala sedikit
miring agar cairan terkumpul di salah satu sisi dalam pipi untuk mempermudah
menge-akuasi cairan.
:* Dianjurkan untuk mengukur panjang kateter penghisap. 'anjang kateter penghisap yang
harus dimsukkan sebanding dengan jarak antara sudut mulut dengan lobules telinga.
ntuk penghisap kaku hal ini tidak rutin dilakukan.
;* 'erlahan dan tanpa tekanan masukkan ujung kateter penghisap ke daerah terkumpulnya
sekret, dalam hal ini diperlukan kehati$hatian agar tidak merusak mukosa rongga mulut.
=* 5angan pernah melakukan penghisapan lebih dari 6; detik, "arena tindakan berlama$
lama dalam menghisap akan menstimulasi -agal refleks dan pasien membutuhkan
suplementasi oksigen karena -entilasi dan oksigenisasi dihentikan pada saat menghisap
>* 5angan lupa menekan lubang -akum untuk menciptakan tekanan negatif, tarik perlahan
kateter, berhenti sejenak apabila di daerah tersebut banyak dijumpai cairan kemudian
67
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 68/125
tarik perlahan$lahan, untuk cairan yang lebih kental, buatlah maneu-er memutar untuk
melepaskan cairan dari ujung tip.
<* #entikan tindakan penghisapan apabila pasien mulai tidak nyaman atau terjadi batuk atau
muntah
* "ateter penghisap tidak boleh dimasukkan ke hidung, terutama pada pasien dengan
dugaan fraktur basis kranii, hal ini akan meningkatkan resiko infeksi akibat migrasi
kateter intrakranial dan tekanan negati-e yang dihasilkan akan menyedot organ
intrakranial.
68
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 69/125
69
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 70/125
BAB IF
RE4U4ITA4I 9ANTUNG PARU
?esuscitation guideline atau pedoman untuk resusitasi bisa dilihat dari berbagai sumber.
Seperti dari &dvance Cardiac 0ife Support )A+S*, &dvance Trauma 0ife Support )A0S*,
European 3esucitation Council )E?+*, Primary Trauma Care )'+0* dan sebagainya. Salah satu pedoman yang sering dipakai adalah E?+. E?+ sendiri merupakan organisasi yang bertempat di
Eropa dan mengeluarkan perdoman resusitasi setiap ; tahun untuk update berdasar pada ilmu$
ilmu dan penelitian baru.'enanganan untuk ?esusitasi dibagi menjadi beberapa kategori dimulai dari asic life
support! advanced life support serta penanganan paska resusitasi.
+ardiac arrest sering terjadi pada berbagai belahan dunia, baik di 2egara maju maupun
berkembang. Secara kasar diambil rata$rata insidensi cardiac arrest 6(6FF.FFF penduduk populasi. Di Eropa saja, sudden cardiac arrest menjadi salah satu penyebab utama kematian
denan angka berkisar antara 9;F.FFF$>FF.FFF kejadian pertahun.
'enanganan yang cepat memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan
penyelamatan, sehingga perkembangan resusitasi untuk pasien cardiac arrest semakin lamasemakin menekankan kepada kecepatan untuk segera memulai tindakan resusitasi.
?esusitasi sendiri selain dilakukan oleh tim medis yang ahli, masyarakat umum jugaharus diperkenalkan dan dapat melakukan tindakan pertolongan pertama tersebut. 1leh karena
itu pedoman resusitasi harus diusahakan sesederhana mungkin dan dapat dengan mudah
dilakukan tanpa mengurangi keefektifannya.'ada saat ini dalam penanganan resusitasi penggunaan alat yang modern seperti AED
sudah sangat la7im dipakai dan digunakan, karena banyak terdapat di berbagai tempat umum
pada 2egara maju. #al ini sangat berbeda dengan 2egara berkembang, dimana AED merupakan
alat langka, bahkan D+$Shock yang merupakan alat wajib untuk sebuah rumah sakit masih sukar didapatkan.
BA4I+ LI8E 4UPP-RT
• 'enolong memulai resusitasi jantung paru otak )?5'1* bila pasien tidak responsif dan
tidak bernafas. asping tidak boleh menyebabkan penundaan ?5'1 karena gasping
bukanlah pernafasan normal, dan menjadi tanda dari henti jantung.
• Memulai assessment awal, penolong dapat memulai ?5'1 dengan kompresi dada
daripada dengan membuka airway dan memberikan nafas bantuan.
• Semua penolong, baik terlatih maupun tidak, harus memberikan kompresi dada terhadap
korban henti jantung.
• 'erhatian yang lebih terhadap pemberian kompresi dada dengan kualitas yang baik tetap
sangan penting. Dimana penolong harus mendorong kuat sampai kedalam sedikitnya ;
cm dengan kecepatan 6FF kali kompresi permenit, membiarkan dada menghentak balik
dengan penuh, dan meminimalkan interupsi terhadap kompresi dada.
70
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 71/125
• 'enolong yang terlatih memberikan -entilasi dengan menggunakan rasio
kompresi-entilasi 9F8
• ntuk penolong yang tidak terlatih, tim medis dapat menginstruksikan ?5'1 hanya untuk
kompresi dada saja melalui telepon.
Berjuta$juta orang meninggal secara premature tiap tahunnya akibat cardiac arrest )henti
jantung* tiba$tiba pada penjuru dunia, yang sering disertai oleh penyakit jantung koroner. Secarakasar diambil rata$rata terjadi insidensi henti jantung per 6FF.FFF populasi dilaporkan untuk
kasus dewasa dan berbagai umur. 'ada daerah Eropa sendiri, sudden cardiac arrest )S+A*
menjadi salah satu penyebab utama kematian dengan angka 9;F.FFF$>FF.FFF indi-idu pertahun.
"emungkinan besar banyak korban menunjukkan gambaran -entricular fibrillation )* ataurapid -entricular tachycardia )0* saat terjadi serangan, tapi pada saat E" terpasang oleh tim
medis, gambaran tersebut memburuk menjadi asistol. Bila ritme jantung direkam sesaat setelah
serangan, terutama pada tempat yang memiliki automated eHternal defibrillation )AED*, banyaknya pasien dengan berkisar antara ;I sampai =;I. Banyak pasien S+A bisa selamat
bila orang disekitar bertindak cepat selagi masih dijumpai, tapi keberhasilan resusitasi akan berkurang apabila ritme memburuk menjadi asistol.
?ekomendasi penanganan untuk cardiac arrest adalah ?5'1 yang segera )kombinasi
kompresi jantung dan bantuan nafas* dan defibrillasi elektrik yang segera. "ebanyakan henti
jantung yang bukan berasal dari jantung termasuk dro'ning )tenggelam* dan asfiHia. 'ada banyak daerah di dunia dro'ning termasuk ke dalam salah satu penyebab utama kematian, dan
bantuan nafas sangat penting dalam keberhasilan resusitasi terhadap korban ini.
".!. +hain of 4urial
"onsep rantai keselamatan nyawa )Chain of Survival * ini meringkaskan langkah$langkah
penting dalam keberhasilan resusitasi.
Ga,ar !. 4ke,a +hain of 4urial
6. Pengenalan dini terhadap cardiac arrest hal ini termasuk pengenalan nyeri dada yang
berasal dari jantungL pengenalan bahwa henti jantung telah terjadiL pemanggilan bala
bantuan dengan segera dengan menghubungi nomor emergensi local. Mengenali nyeri
dada jantung penting, karena kemungkinan henti jantung terjadi akibat konsekwensi akut
71
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 72/125
miokard iskemi sekitar 86$99I pada jam pertama setelah onset dari gejala. "etika
ambulans dihubungi sebelum korban terjatuh atau terkena serangan, kehadiran ambulans
yang segera akan meningkatkan kemungkinan nyawa terselamatkan.
6. CP3 segera8 ?5'1 yang sesegera mungkin akan meningkatkan dua sampai tiga kali lipat
keberhasilan penyelamatan dari S+A. Melakukan kompresi jantung saja lebih baik daripada tidak melakukan ?5'1 sama sekali. Apabila orang disekitar tidak terlatih
dengan ?5'1, tindakan kompresi dada saja sebaiknya dilakukan selagi menunggu
kedatangan tim bantuan yang professional.
9. "efirillasi segera8 ?5'1 ditambah dengan defibrillasi dalam 9$; menit dari serangan
akan memberikan angka survival rate setinggi :$>;I. Dimana tiap menit dari
keterlambatan pemberian defibrillasi mengurangi nilai keberhasilan sekitar 6F$68I.
:. Penanganan advanced life support dan pas,a resusitasi yang terstandar. Dimana kualitas
penanganan selama fase paska resusitasi menentukan hasil akhirnya. 0erapi hipotermiasekarang menjadi terapi yang ditetapkan karena memberikan sumbangan yang besar
terharap keberhasilan sur-i-al dengan hasil neurologis yang baik.
"orban henti jantung memerlukan ?5'1 sesegera mungkin. 0indakan ini akan
memberikan aliran darah yang walaupun kecil tapi penting untuk jantung dan otak. #al ini juga
akan meningkatkan kemungkinan sebuah syok defibrillasi akan menghilangkan danmembantu jantung meneruskan ritme dan cardiac output yang efektif. "ompresi jantung akan
sangat penting bila tindakan syok elektrik tidak dapat diberikan dalam hitungan menit setelah
terjadinya serangan. 'ada menit$menit pertama setelah hilangnya , ritme jantung mungkin
akan lambat, dan kekuatan kontraksi lemah, sehingga kompresi jantung dapat diteruskan sampai
fungsi jantung yang baik kembali.
".". Ran#kaian Bai) Life 4u$$ort De'aa
72
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 73/125
Bagi korban dewasa, rangkaian BS dapat
dilihat dari skema berikut )br.8*, yang
terdiri dari tindakan berikut ini.6. 'astikan penolong, korban dalam
keadaan aman
8. 'eriksa respons korban, dengan
menggoyangkan bahu dan bertanya
kuat terhadap koban.
9. Bila ada respon korban dibiarkan
ke posisi awal sambil mencari tahu
apa permasalahannya dan
memeriksanya secara berkala. Bila
tidak ada respon, segera panggil
bala bantuan, dan posisikan korbanterlentang kemudian membuka
jalan nafas dengaan head tilt dan
chin lift.
:. Menjaga jalan nafas terbuka dan
memeriksa pernafasan dengan
look, listen and feel. 'ada menit$
menit pertama setelah henti
jantung, korban bisa masih bernafas pelan, atau bernafas termegap$megap, lambat.
5angan samakan hal ini dengan pernafasan normal. ook, listen, feel tidak boleh lebih
dari 6F detik untuk memastikan
korban bernafas atau tidak, dan bila
ada keraguan anggap tidak normal.
;. Bila bernafas spontan dan normal posisikan ke posisi pemulihan )recovery*, sedang bila
pernafasan tidak normal atau tidak ada segera panggil bala bantuan untuk mencari dan
membawa AED bila tersedia, atau gunakan telepon genggam untuk memanggil bala
bantuan.
Mulai kompresi dada
- Berlutut di samping korban
- etakkan tumit salah satu tangan pada pertengahan dada korban
- etakkan tumit tangan yang lain di atas tangan pertama
73
Gambar 2. Skema BLS
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 74/125
- Saling kaitkan jari$jari tangan dan pastikan tekanan tidak diberikan pada tulang iga
korban, pastikan lengan lurus. 5angan berikan tekanan di abdomen atas atau bagian
bawah dari tulang sternum.
- 'osisikan diri -ertical di atas dada korban dan tekan sternum sedalam ; cm.
- Setelah tiap kompresi, lepaskan semua tekanan
pada dada tanpa melepaskan kontak antara
tangan dan dada korbanL di ulang dengan
kecepatan 6FF H(menit )tidak melebihi 68F
H(menit*
- 3aktu untuk kompresi dan pelepasan sebaiknya
memiliki jumlah waktu yang sama.
=. "ombinasi kompresi dada dengan nafas bantuan
- Setelah 9F kompresi bebaskan jalan nafas
dengan menggunakan head tilt dan chin lift
- 0utup hidung dengan menjepitnya
menggunakan jari telunjuk dan jempol tangan
yang menyangga kening.
- Biarkan mulut terbuka, tetapi tetap pertahankan chin lift
- Ambil nafas normal dan letakkan mulut menutup mulut korban dan pastikan tertutup
erat.
- #embuskan nafas ke dalam mulut sambil
melihat dada korban naik, dengan waktu sekitar 6 detik dalam pernafasan biasa.
- 'ertahankan head tilt dan chin lift,
jauhkan mulut anda dari mulut korban
dan perhatikan dada korban turun
ketika udara keluar.
- langi berikan nafas bantuan untuk
total dua kali nafas bantuan, tanpa
lebih dari ; detik untuk jumlah waktu
keseluruhan. "emudian letakkan
kembali tangan ke dada korban dan
berikan kembali kompresi dada 9F
kali.
74
Gambar 3. Head Tilt & ChinLift
Gambar . Look! Listen! "eel
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 75/125
- anjutkan pemberian kompresi dada dan nafas bantuan dengan rasio 9F8.
- Berhenti bila korban mulai terbangun bergerak, membuka mata dan bernafas normal.
>. 5angan hentikan resusitasi sebelum
- 0im bantuan ahli datangL atau
- "orban mulai sadar bergerak, membuka mata dan bernafas normalL atau
- 'enolong letih.
75
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 76/125
76
Gambar #. $osisi %ecoer'
Gambar (. )emposisikanposisi recoer'
mbar *. $emberian nafas
mbar *. $osisi tan+an din+ah sternum
Gambar ,. $osisi-ompresi ada
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 77/125
".&. Me,eakan 1alan nafa
5aw thrust tidak direkomendasikan untuk penolong yang tidak ahli karena lebih susah
untuk dipelajari dan dilakukan sehingga akhirnya dapat menimbulkan pergerakan spinal. 1leh
karena itu penolong bisa melakukan maneu-er head tilt dan chin lift untuk korban terluka
maupun tidak.0idak ada penelitian yang menge-aluasi penggunaan rutin % finger s'eep& untuk
membebaskan jalan nafas bila tidak adanya obstruksi jalan nafas yang tidak tampak, dan ada beberapa laporan kasus yang menyebutkan bahwa tindakan ini mencederai korban atau penolong
pada saat maneu-er ini. 1leh karena itu finger s'eep harus dihindari, dan benda padat pada jalan
nafas baru dikeluarkan secara manual bila terlihat.
"./. Pen#enalan +ardia) Arret
'enilaian henti jantung yang dilakukan oleh penolong dan time medis sebaiknya
menggunakan kombinasi terhadap tidak adanya respon dan denyut nadi yang tidak dijumpai atauabnormal. 'alpasi denyut nadi saja sebagai indikator tunggal ada atau tidaknya henti jantung
tidak dianjurkan. Agonal gasp atau pernafasan megap biasa terjadi pada kejadian henti jantungdan tidak boleh dianggap sebagai pernafasan normal. 'ernafasan termegap$megap terdapatsekitar :FI pada menit$menit pertama korban henti jantung, dan bila dikenali sebagai tanda
henti jantung serta tindakan +'? segera dilakukan maka tingkat keberhasilan dalam pertolongan
lebih tinggi. Sehingga public umum maupun tim medis harus mengerti untuk mengenali gaspsebagai salah satu tanda henti jantung.
".0. Pernafaan antuan A'al
'ada korban cardiac arrest primer )non$asfiksia* darah arteri tidak bergerak dan tetap
tersaturisasi oleh oksigen selama beberapa menit. Bila +'? dilakukan dalam beberapa menit,
oHygen content tetap cukup, dan penghantaran oksigen miokard dan otak lebih terbatasi olehcardiac output yang menurun dibandingkan daripada kurangnya oksigen di paru dan darah arteri.
1leh karena itu, pada awalnya -entilasi kurang begitu penting dibandingkan kompresi dada.
'ada korban dewasa yang membutuhkan +'?, ada kecenderungan yang tinggi penyebab primernya berasal dari jantung. ntuk menekankan kepentingan kompresi dada,
direkomendasikan bahwa +'? dimulai dengan kompresi dada daripada -entilasi awal, dan waktu
sebaiknya tidak terbuang untuk memeriksa mulut dari benda asing kecuali pernafasan bantuantidak mampu menyebabkan dada pasien naik.
".2. 6entilai
Selama +'?, tujuan -entilasi adalah untuk mempertahankan oksigenasi yang cukup dan
mengeluarkan +18. olum tidal, frekwensi nafas dan konsentrasi oksigen inspirasi yang optimaldalam mencapai tujuan ini tidak diketahui dengan jelas. ?ekomendasi saat ini berdasarkan bukti$
bukti sebagai berikut6. Selama +'?, aliran darah ke paru$paru berkurang drastic, sehingga rasio -entilasi$
perfusi bisa dipertahankan dengan -olume tidal dan frekwensi nafas yang lebih
rendah dibanding normal.
77
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 78/125
8. #iper-entilasi berbahaya karena menyebabkan peningkatan tekanan intrathorakal,
yang mengurangi -enous return ke jantung dan mengurangi cardiac output.
9. 0erhentinya kompresi dada )seperti untuk memeriksa ritme jantung atau untuk
memeriksa denyut nadi* merusak kemungkinan untuk sur-i-al.
:. "etika jalan nafas tidak terjaga, -olume tidal sebanyak 6 menghasilkan distensi
gaster yang signifikan dibandingkan dengan -olume tidal ;FF ml.
;. ow minute$-entilation )lebih rendah dari -olume tidal dan frekwensi nafas normal*
dapat mempertahankan oksigenasi dan -entilasi yang efektif selama +'?. 'ada +'?
korban dewasa, -olume tidal sekitar ;FF$=FF ml )=$> ml(kgBB* direkomendasikan.
?ekomendasi pada saat ini adalah, penolong memberikan tiap bantuan nafas sekitar 6detik, dengan -olume yang cukup untuk menaikkan dada korba, tapi mencegah pemberian nafas
yang terlampau cepat dan kuat. 3aktu untuk memberikan kedua nafas bantuan tidak melebihi ;
detik. ?ekomendasi ini digunakan pada semua bentuk -entilasi selama +'?, termasuk mulut$ke$mulut dan -entilasi bag$mask dengan atau tanpa penambahan oksigen.
".;. Ko,$rei Dada
"ompresi dada menghasilkan aliran darah dengan meningkatkan tekanan intrathorakal
dan dengan secara langsung menekan jantung. 3alaupun kompresi jantung, dilakukan dengan
baik, dapat menimbulkan tekanan sistolik dengan puncak =F$<F mm#g, tekanan diastolic tetaprendah dan tekanan MA' jarang melebihi :F mm#g. "ompresi dada menghasilkan jumlah
aliran darah ke otak dan miokard yang kecil tapi sangat penting dan meningkatkan kemungkinan
keberhasilan defibrillasi.
Beberapa rekomendasi yang dapat diberikan berdasarkan penelitian adalah
6. 0iap kompresi dilakukan, letakkan tangan tanpa penundaan pada tengah dada.
8. "ecepatan kompresi dada sekitar 6FF H(menit.
9. 'astikan kedalaman kompresi setidaknya ; cm tercapai
:. Biarkan dada kembali ke posisi semula setelah tiap kompresi, jangan bertumpu pada
dada selama fase relaksasi dari kompresi dada.
;. Ambil perbandingan jumlah waktu yang sama untuk kompresi dan relaksasi.
=. Minimalkan terhentinya kompresi dada untuk memastikan bahwa korban menerima
paling sedikitnya =F H kompresi tiap menit.
>. 5angan hanya mengandalkan denyut carotid atau yang lainnya sebagai batas efektif
aliran darah arteri selama kompresi dada.
3alaupun kecepatan kompresi dada sekitar 6FF H(menit, jumlah nyata yang diberikan
selama kompresi tiap menit selama +'? akan berkurang akibat pemberhentian selama pembeian
78
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 79/125
bantuan nafas dan analisa AED. 'aling sedikitnya =F kompresi dada harus dapat diberikan
selama tiap menit.
"arena takut mencelakai, kelelahan dan keterbatasan kekuatan otot sering menyebabkan penolong memberikan tekanan selama kompresi dada kurang dalam dibandingkan dengan yang
direkomendasikan. Ada bukti yang menunjukkan bahwa tekanan kompresi sedalam ; cm akan
memberikan kemungkinan yang lebih besar terhadap terjadinya ?1S+ dibanding dengankedalam : cm atau kurang. Akan tetapi, bahkan pada korban dewasa yang berbadan besar,
kompresi dada sebaiknya tidak melebihi kedalaman = cm. Dari sebuah penelitian dimana korban
yang tidak mengalami arrest mendapatkan kompresi dada, 68I mengalami kesakitan tapi hanya8I yang mengalami fraktur dan tidak ada kerusakan gangguan organ dalam.
Membiarkan dada kembali ke bentuk semula setelah tiap kompresi akan memberikan
hasil -enous return yang lebih baik dan dapat meningkatkan keefektifan dari +'?.
".3. Poii Re)oer7
Ada beberapa -ariasi terhadap posisi reco-ery, masing$masing dengan kelebihannyasendiri, sehingga bisa dinyatakan bahwa tidak ada satu posisi yang sempurna untuk semua
korban. 'osisi pasien harus stabil, mendekati posisi lateral dengan kepala terfiksir, dan tanpa adatekanan pada dada untuk menahan pernafasan. 'osisi reco-ery yang dianjurkan adalah sebagai berikut, dimana bila korban sudah dipertahankian pada suatu posisi reco-ery selama lebih dari 9F
menit, maka korban harus diputar ke posisi yang berlawanan untuk melepaskan tekanan pada
lengan bagian bawah.
".<. Reuitai $ada anak%anak dan koran ten##ela,
ntuk korban dengan cardiac arrest primer yang mendapatkan +'? dengan kompresi
dada saja, kandungan oksigen akan berkurang dalam 8$: menit setelah tindakan +'?. Setelah itukombinasi kompresi dada dengan -entilasi akan menjadi sangat penting. Setelah terjadinya
serangan akibat arrest asfiksia, kombinasi kompresi dada dan -entilasi penting untuk dimulai
langsung pada saat awal resusitasi. 1leh karena itu beberapa modifikasi urutan untuk korbandewasa akan membuatnya lebih dapat diterima untuk penggunaannya pada anak$anak.
- Berikan ; bantuan nafas awal sebelum memulai kompresi dada
- 'enolong yang sendirian harus memberikan +'? paling sedikit 6 menit sebelum
meminta bala bantuan.
- "ompresi dada paling sedikit sepertiga dari kedalamannyaL gunakan 8 jari untuk bayi
di bawah 6 tahunL gunakan 6 atau 8 tangan untuk anak di atas 6 tahun seperlunya
untuk mencapai kedalaman kompresi yang cukup.
Modifikasi yang sama ini juga dapat meningkatkan hasil outcome untuk pasien$pasientenggelam.
".!=. Defirillai
Defibrillasi merupakan kunci penting dalam ?antai keselamatan )+hain of Sur-i-al* dan
merupakan salah satu inter-ensi yang menunjukkan adanya perbaikan dalam cardiac arrest
79
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 80/125
(0. 'ada daerah yang maju, penggunaan Automated EHternal Defibrillators )AED* semakin
banyak dapat digunakan, sehubungan dengan semakin banyaknya AED disebarluaskan pada
daerah$daerah umum. AED memiliki mikroprosesor yang dapat menganalisa beberapagambaran E", termasuk frekwensi dan amplitude baik pada orang dewasa maupun anak$anak.
Analisa ritme jantung yang dihasilkan juga sangat akurat.
80
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 81/125
81
Gambar ,. Skema Tindakan /0
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 82/125
BAB !. ADULT AD6AN+E LI8E 4UPP-RT
&.!. Penan#anan koran di ru,ah akitSebuah algoritme untuk penanganan awal serangan henti jantung di dalam rumah
sakit dapat dijelaskan dengan gambaran
Ga,ar ;. 4ke,a Penan#anan 4+A $ada koran di ru,ah akit
- Awali +'? di dalam rumah sakit dengan seseorang memulai +'? sementara yang
lain memanggil tim resusitasi dan mengambil peralatan resusitasi dan defibrillator.
- Berikan kompresi dada 9F diikuti dengan -entilasi 8.
- Minimalkan perhentian kompresi dan usahakan kualitas kompresi yang baik.
- Memberikan kompresi dada yang baik untuk waktu yang lama cukup melelahkanL
dengan interupsi yang minimal, penolong bergantian memberikan kompresi tiap 8
menit.
- 'ertahankan jalan nafas dan -entilasi paru$paru dengan peralatan yang terbaik
yang tersegera mungkin bisa didapat. /ntubasi trake sebaiknya hanya dilakukan
oleh mereka yang terlatih, kompeten dan berpengalaman dalam hal ini.
82
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 83/125
- Berikan waktu inspirasi 6 detik dan berikan cukup -olume untuk menghasilkan
kenaikan dada normal. Berikan tambahan oksigen supplemental secepatnya.
- Bila korban sudah diintubasi, lanjutkan kompresi dada tanpa berhenti )kecuali
untuk defibrillasi atau pemeriksaan denyut nadi ketika diindikasikan*, dengan
kecepatan sedikitnya 6FF H(menit, dan -entilasi paru sebanyak 6F H(menit. #indari
hiper-entilasi )frekwensi dan -olume tidal yang berlebihan*, yang dapat
memperburuk hasil outcome. entilasi mekanis bisa menghemat kerja penolong
dan memastikan frekwensi dan -olume -entilasi yang cukup.
- Bila defibrillator datang, segera pasang paddle pada pasien dan analisa ritme
jantung. Berhenti sebentar untuk memeriksa ritme jantung. Dengan defibrillator
manual, bila ritme adalah (0, isi muatan defibrillator sementara orang lain
tetap meneruskan kompresi dada. "etika defibrillator telah terisi, hentikan
kompresi dada untuk sementara, pastikan semua penolong sudah tidak berdekatan
dengan korban, kemudian berikan satu kali syok.
- Segera lakukan kompresi dada sesaat setelah tindakan defibrillasi untuk
meminimalkan pemberhentian terhadap kompresi dada, tanpa terlebih dahulu
memeriksa ritme E" korban.
- Segera pasang jalur intra-ena bila sudah ada cukup penolong dan obat$obatan
resusitasi.
- sahakan untuk meminimalkan pemberhentian kompresi dada, karena interupsi
yang sebentarpun akan memperburuk hasil outcome dan segala daya upaya harusdilakukan untuk memastikan kompresi tetap berlangsung secara kontinu.
'enggunaan End 0idal +18 monitoring bisa membantu untuk mengindikasikan
kualitas +'? walau nilai target optimal untuk E0+18 selama +'? belum
ditetapkan, nilai dibawah 6F mm#g sering disertai oleh kegagalan mencapai
return of spontaneous circulation )?1S+*.
&.". Al#orit,e Adan)e Life 4u$$ort
?itme jantung disertai dengan henti jantung dibagi menjadi dua grup shockable
rhythms )-entricular fibrillation(pulseless -entricular tachycardia )(0** dan non$
shockable rhythms )asystole dan pulseless electrical acti-ity )'EA**. 'erbedaan prinsip dalam
penanganan kedua grup aritmia ini adalah kebutuhan dalam melakukan defibrillasi pada
pasien dengan (0.
83
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 84/125
Ga,ar 3. Al#orit,e AL4
Bila sudah dipastikan pasien mengalami henti jantung, segera panggil bala bantuan
)termasuk permintaan untuk defibrillator* dan lakukan +'?, dimulai dengan rasio kompresi
dada-entilasi 9F8. "etika defibrillator sudah datang, lanjutkan kompresi dada sambil
pemasangan paddle. /dentifikasi ritme jantung.
&.&. Rit,e 4ho)kale (6856T*
- Bila (0 sudah dikonfirmasi, isi muatan defibrillator sementara penolong lain
tetap melakukan kompresi dada. ketika defibrillator sudah terisi, hentikan
84
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 85/125
kompresi dada, pastikan penolong tidak bersentuhan dengan pasien dan berikan
satu kali syok )9=F 5 monophasic atau 6;F$8FF 5 biphasic*.
- 0anpa menilai ritme atau meraba denyut nadi, lanjutkan kompresi 9F8 segera
setelah syok. Bahkan bila usaha defibrillasi berhasil dalam mengembalikan ritme
perfusi, dibutuhkan waktu agar sirkulasi pasca syok baik menetap dan jarang
sekali denyut nadi terpalpasi segera setelah defibrillasi. Sebagai tambahan,
keterlambatan dalam mencoba mempalpasi denyut nadi akan membahayakan
miokardium bila ritme perfusi belum tercapai.
- anjutkan +'? selama 8 menit, kemudian berhenti sementara untuk menilai
ritmeL bila masih (0, berikan syok kedua )9=F 5 monofasik atau 6;F$9=F 5
bifasik*. "embali lanjutkan kompresi dada segera setelah syok.
- anjutkan +'? selama 8 menit, kemudian berhenti sementara untuk menilai
ritmeL bila masih (0, berikan syok ketiga )9=F 5 monofasik atau 6;F$9=F 5
bifasik*. "embali lanjutkan kompresi dada segera setelah syok. Bila akses
intra-ena(intraoseus sudah ada, berikan adrenalin 6 mg dan amiodarone 9FF mg
ketika kompresi dilanjutkan. Bila ?1S+ tidak tercapai pada syok ketiga ini,
adrenalin akan meningkatkan aliran darah miokard dan dapat meningkatkan
keberhasilan defibrillasi pada syok berikutnya. Bila ?1S+ tercapai setelah syok
ketiga ada kemungkinan pemberian bolus adrenalin akan menimbulkan takikardia
dan hipertensi dan memicu kembali terjadinya . Akan tetapi, konsentrasi
plasma adrenalin pada umumnya akan tinggi segera setelah ?1S+, dan cedera
akibat penambahan adrenalin eksogen masih belum diteliti.
- Beri adrenalin 6 mg setiap 9$; menit sampai ?1S+ tercapai.
&./. Rit,e Non%ho)kale (PEA dan aitol*
'ulseless electrical ati-ity )'EA* didefinisikan sebagai henti jantung ketika ada
akti-itas elektrik yang biasanya menyertai denyut nadi yang dapat teraba. 'ada pasien ini
sering ada kontraksi miokardial mekanis, tetapi sudah terlampau lemah untuk
menghasilkan denyut nadi yang dapat teraba atau tekanan darah.
Bila pada awalnya dijumpai ritme 'EA atau asistol, segera mulai +'? 9F8 dan beri
adrenalin 6 mg segera ketika akses -ena didapat. Bila asistol yang muncul, tanpa
menghentikan +'?, pastikan elektroda terpasang baik. Bila proteksi jalan nafas sudah
terpasang, lakukan kompresi dada tanpa berhenti untuk pemberian -entilasi. Setelah +'?
8 menit, periksa ritme jantung kembali. Bila asistol menetap, lanjutkan +'? segera. Bila
ritme yang teratur dijumpai, coba periksa denyut nadi, bila tidak dijumpai atau
meragukan, lanjutkan +'?. Berikan adrenalin 6 mg )/(/1* setiap siklus pemeriksaan
ritme )sekitar 9$; menit* ketika akses -ascular sudah didapatkan. Bila denyut nadi
dijumpai, lakukan penanganan paska resusitasi.
Bila ada keraguan apakah ritme jantung shockable atau non$shockable, jangan berikan
defibrillasiL akan tetapi berikan kompresi dada dan -entilasi.
&.0. Pen7ea reerile 7an# erin# ter1adi
'enyebab re-ersible yang sering terjadi atau faktor yang memberatkan dimana
85
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 86/125
diperlukan penanganan spesifik, harus dipertimbangkan dalam sebuah henti jantung.
'enyebab ini dibagi menjadi dua grup berdasarkan huruf awal mereka antara # atau 0.
Em%at
Minimalkan resiko #ipoksia dengan memastikan paru$paru pasien di-entilasi baik
dengan 6FFI oksigen selama +'?. 'astikan kenaikan dinding dada yang baik dan suaranafas bilateral.
'EA yang disebabkan oleh #ipo-olemia biasanya disebabkan oleh perdarahan yang
berat. Dimana hal ini sering diawali dengan trauma, perdarahan gastrointestinal atau rupture
sebuan aneurisma aorta. +airan intra-ascular yang dihangatkan harus diberikan cepat
dibarengi dengan persiapan untuk operasi emergensi untuk menghentikan perdarahan
#iperkalemia, hipokalemia, hipokalsemia, asidemia dan kelainan metabolic lain bisa
dideteksi dengan tes biokimia atau melalui riwayat penyakit pasien, seperti gagal ginjal.
+alsium chloride intra-ena diindikasikan bila terdapat hiperkalemia, hipocalsemia dan
o-erdosis +a channel$blocker.
+uriga kondisi hipotermia pada korban$korban tenggelam.
Em%at /
0ension pneumothoraH bisa menjadi penyebab utama 'EA dan bisa menyertai usaha
pemasangan ++. Segera lakukan dekompreesi dengan thorakosintesis, dan pemasangan
drainase.
0amponade jantung agak sulit untuk didiagnosa karena tanda khas -ena leher yang
distensi dan hipotensi biasanya dikaburkan dengan kejadian arrest itu sendiri. #enti jantung
setelah trauma dada tembus dikhawatrkan terjadi tamponade dan diindikasikan untuk sebuah
perikardiosentesis atau thorakotomi resusitasi.
Bila tidak ada riwayat spesifik, kemungkinan substansi toksik atau terapeutik bisa
dibuktikan melalui pemeriksaan laboratorium.
'enyebab paling sering dari thromboemboli atau obstruksi sirkulasi mekanis adaemboli paru berat. Bila emboli paru kemungkinan merupakan penyebab henti jantung,
pertimbangkan pemberian obat fibrinolitik secepatnya.
&.2. Pre)ordial thu,$
Sebuah precordial thump memiliki resiko yang rendah untuk mengubah sebuah ritme
shockable dan kemungkinan berhasil bila diberikan dalam hitungan detik setelah terjadinya
onset dari ritme shockable. 0indakan ini hanya bermanfaat bila beberapa klinisi hadir saat
kejadian melihat arrest dan defibrillator tidak ada didekatnya. Sehingga secara praktis,
precordial thump kemungkinan bisa dipakai pada lingkungan departemen emergensi atau
/+.'recrordial thump harus dilakukan segera setelah konfirmasi henti jantung dan oleh
tim medis yang terlatih. Dengan menggunakan sisi ujung ulnar yang digenggam erat,
memberikan hantaman tajam ke sternum bagian bawah dari ketinggian 8F cm, kemudian
ditarik cepat untuk menciptakan stimulus seperti impuls. 5arang sekali ada laporan yang
menyebutkan perubahan ritme perfusi menjadi non$perfusi akibat precordial thump.
&.;. 9alan nafa dan entilai
Segera berikan -entilasi buatan segera untuk pasien manapun yang tidak memiliki
-entilasi spontan atau tidak cukup. entilasi udarah ekspirasi efektif, tapi konsentrasi oksigen
ekspirasi hanya 6=$6>I, sehingga harus diganti secepatnya dengan -entilasi yang ditambah
dengan oksigen.Dalam mempertahankan dan menjaga jalan nafas, intubasi trakeal tetap merupakan
86
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 87/125
tehnik yang paling diandalkan, tetapi hanya dilakukan dengan orang yang sudah terlatih dan
memiliki pengalaman dalam melaksanakan tehnik ini. 'ersonil yang ahli dalam melakukan
intubasi dapat melakukan laringoskopi dan intubasi tanpa menghentikan kompresi dadaL
dimana perhentian singkat mungkin dibutuhkan saat tube dimasukkan melewati -ocal cord,
tetapi pemberhentian ini tidak boleh melebihi 6F detik. Bahkan untuk mencegah terjadi
berhentinya kompresi dada, usaha intubasi dapat ditunda sampai setelah terjadinya ?1S+.Setelah intubasi, pastikan posisi tube dan amankan letaknya. Beri -entilasi paru dengan 6F
H(menitL jangan menghiper-entilasi pasien. "ompresi dada dapat diteruskan dengan
kecepatan 6FF H(menit tanpa berhenti saat -entilasi. 'enghentian dalam kompresi jantung
akan menyebabkan tekanan perfusi koroner menurun drastic, dan dalam meneruskan kembali
kompresi ada waktu yang tertunda untuk mengembalikan tekanan perfusi koroner. "ompresi
dada yang terus menerus tanpa berhenti akan memberikan tekanan perfusi koroner rata$rata
yang jauh lebih tinggi.
Bila tidak ada personil yang ahli dalam melakukan tindakan intubasi, alat jalan nafas
supraglottik )cth, laryngeal mas, air'ay* dapat digunakan sebagai tindakan alternati-e.
'enggunaan -entilator mekanik selama +'? masih belum banyak diteliti. entilasi
otomatis ini dapat memberikan aliran gas yang konstan pada pasien selama inspirasi, dansering disertai dengan batasan tekanan untuk mencegah paru dari barotraumas. entilator
otomatis ini harus diatur untuk menghantarkan -olume tidal =$> ml(kgBB sebanyak 6F
H(menit.
&.3. Ake intraena dan oat%oatan
"onsentrasi puncak obat akan lebih tinggi dan waktu sirkulasi akan lebih pendek bila
obat$obatan emergensi diberikan melalui kateter -ena sentral bila dibandingkan dengan kanul
perifer, sehingga pemberian obat lebih menguntungkan bila diberikan melalui central -enous
catheter )++*. Akan tetapi pemasangan ++ akan interupsi tindakan +'? dan bisa disertai
dengan beberapa komplikasi. 'emasangan kanul -ena perifer membutuhkan waktu yang lebihcepat, lebih mudah dan lebih aman. 'emberian obat melalui perifer harus disertai flush(guyur
cairan sedikitnya 8F cc cairan dan ele-asi ekstremitas sekitar 6F$8F detik untuk memfasilitasi
penghantaran obat ke sirkulasi sentral. Bila pemasangan akses intra-ena sulit atau tidak dapat
dipasang, bisa dipertimbangkan rute intraosseous, baik pada anak$anak maupun orang
dewasa.
"onsentrasi plasma obat$obatan yang diberikan melalui tracheal tube tidak dapat
diperkirakan, dan dosis trakea yang optimal dari kebanyakan obat masih belum diketahui.
'emberian obat melalui rute trakeal tidak lagi dianjurkan mengingat konsentrasi plasma yang
tidak dapat diandalkan.
Adrenaline
Adrenalin tetap merupakan agen primer simpatomimetik untuk penanganan henti
jantung selama :F tahun ini. "erja alfa adrenergicnya, efek -asokonstriksinya akan
menyebabkan -aasokonstriksi sistemik, yang akan meningkatkan tekanan perfusi koroner dan
serebral. "erja beta$adrenergik dari adrenalin )inotropik, khronotropik* dapat meningkatkan
aliran darah koroner dan serebral, tapi peningkatan ini beriringan dengan peningkatan
konsumsi oksigen miokard, arritmia -entrikel ektopik, hipoksemia transient akibat shunting
arteri-ena pulmonal, gangguan mikrosirkulasi, dan disfungsi paska cardiac arrest.
3alaupun data percobaan pada manusia masih sedikit, penggunaan adrenalin masih
direkomendasikan, berdasarkan data binatang dan peningkatan short$term sur-i-al pada
manusia. "erja adrenergic alfa dari adrenalin akan menyebabkan -asokonstriksi, dimana akan
meningkatkan tekanan miokardial dan perfusi serebral. Aliran darah koroner yang lebih tinggiakan meningkatkan frekuensi dan amplitudo dari gelombang dan dapat meningkatkan
87
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 88/125
kemungkinan perbaikan sirkulasi ketika defibrillasi dilakukan. Dosis optimal dari adrenalin
belum diketahui dan tidak ada data yang mendukung pemberian dosis berulang. 'ada +'?
untuk (0 adrenalin diberikan pada syok elektrik ketiga setelah kompresi dada
dilanjutkan, dan diulang tiap 9$; menit selama henti jantung, tanpa menginterupsi +'? saat
pemberian obat.
Dosis awal pemberian adrenalin adalah 6 mg. Bila ?1S+ sudah terjadi, dosis yangkecil dari adrenalin dapat mencetus takikardia, iskemik miokard, 0 dan . Sehingga
apabila ritme perfusi sudah dapat dicapai, pemberian adrenalin tambahan harus
diperhitungkan dan diberikan dengan dosis titrasi untuk mencapai tekanan darah yang
diharapkan. 'emberian ;F Mg intra-ena biasanya cukup untuk kebanyakan pasien hipotensi.
Amiodarone
Amiodarone merupakan obat anti arritmia yang menstabilisasi membrane yang akan
meningkatkan durasi potensial dan periode refraksi pada miokard atrial dan -entricular.
"onduksi atrio-entrikular akan melambat. Amiodarone memiliki kerja inotropik negati-e dan
menyebabkan -asodilasi perifer melalui efek blockade alfa non$kompetitif.
Mengikuti tiga syok awal, amiodarone dalam yang membandel akanmeningkatkan outcome jangka pendek dari sur-i-al dari tempat kejadian sampai masuk
rumah sakit dibandingkan dengan placebo atau lidokain. Amiodaron juga tampak
meningkatkan respon defibrillasi pada pasien dengan atau 0. /ndikasi amiodarone
diindikasikan pada (0 yang membandel, pada 0 dengan hemodinamik stabil dan
takiaritmia resisten lain.
Menurut consensus ahli, bila (0 tetap membandel setelah syok elektrik ketiga,
berikan 9FF mg amiodaron bolus didilusikan dengan dekstrose ;I menjadi 8F cc. Dosis
tambahan 6;F mg dapat diberikan untuk f(0 yang rekuren atau membandel, diikuti dengan
infuse FF mg selama 8: jam. idokain 6mg(kgBB dapat diberikan sebagai alternati-e bila
amiodaron tidak tersedia, tetapi jangan berikan lidokain bila amiodaron telah diberikan
sebelumnya. 'emberian amiodarone dapat menyebabkan thrombophlebitis bila diberikan
melalui -ena periferL gunakan -ena sentral bila ++ sudah terpasang, bila tidak, gunakan
-ena perifer besar dan diikuti dengan pengguyuran yang banyak.
0idocaine
idocaine merupakan obat anti arritmia yang direkomendasikan bila sediaan
amiodarone tidak tersedia. Diberikan dengan dosis awal 6FF mg )6$6.; mg(kgBB* untuk
(0 membandel setelah tiga kali syok. Beri tambahan bolus ;F mg bila diperlukan. 0otal
dosis tidak boleh melebihi 9 mg(kgBB pada jam pertama.
1a&nesium
'enggunaan rutin untuk magnesium pada henti jantung tidak meningkatkan
keselamatan pasien, dan tidak dianjurkan pada pasien henti jantung kecuali ada kecurigaan
torsades de pointes. Magnesium diindikasikan pada -entricular atau supra-entrikular
takikardia yang disertai dengan hipomagnesia, torsades de pointes dan toksisitas digoksin.
Berikan dosis awal intra-ena 8 g secara perifer selama lebih dari 6$ 8 menitL bisa diulang
setelah 6F$6; menit.
Atro%in
88
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 89/125
Atropin akan mengantagonis kerja asetilkolin neurotransmitter parasimpatik pada
reeseptor muskarinik. /a akan memblok efek ner-us -agus pada SA node dan A node,
meningkatkan sinus otomatisasi dan memfasilitasi konduksi A node.
Asistol pada henti jantung biasanya akibat patologi miokard primer daripada tonus
-agal yang berlebihan. 'emberian atropine untuk asistol dan 'EA tidak lagi
direkomendasikan karena beberapa penelitian terbaru tidak menunjukkan adanya keuntungandalam penggunaan atropine pada keadan henti jantung. Atropin diindikasikan pada bradikardi
sinus, atrial atau nodal ketika kondisi hemodinamik pasien tidak stabil.
Bi*aronat
#enti jantung akan menyebabkan asidosis respiratori dan metabolic akibat
perpindahan gas paru tidak terjadi dan metabolism selular menjadi anaerobic. 'enanganan
terbaik asidemia pada henti jantung adalah dengan kompresi dada, dan melalui -entilasi.
Selama henti jantung, nilai ADA akan menyesatkan dan tidak menggambarkan kondisi
asam$basa jaringan, dimana analisa darah -ena sentral bisa lebih mewakilkan p# jaringan.'emberian rutin sodium bikarbonat selama henti jantung dan +'? atau setelah terjadi ?1S+
tidak direkomendasikan. Beri sodium bikarbonat );F mmol* bila henti jantung disertai dengan
hiperkalemia atau o-erdosis antidepresan trisiklik.
Firinolisis
ormasi thrombus adalah penyebab yang biasa menyebabkan terjadinya henti jantung,
kebanyakan akibat iskemia miokard akut diikuti oleh okklusi arteri koroner oleh thrombus,
tapi juga bisa oleh pelepasan thrombus -ena akibat emboli paru.
3alaupun beberapa penelitian klinis kecil dan laporan kasus tidak menunjukkan peningkatan komplikasi perdarahan dengan penggunaan thrombolisi selama +'? pada
cardiac arrest non$traumatic, sebuah penelitian skala besar dan meta analisis telah
menunjukkan peningkatan resiko perdarahan intracranial disertai dengan pemberian rutin
fibrinolisis selama cardiac arrest non$traumatik. ibrinolisis yang berhasil pada resusitasi
jantung paru biasanya diikuti dengan outcome neurologis yang baik.
0erapi fibrinolisis sebaiknya tidak digunakan secara rutin pada henti jantung.
'ertimbangkan penggunaan terapi fibrinolisis bila henti jantung terbukti disebabkan atau
dicurigai akibat emboli paru akut.
Cairan intra#ena
#ipo-olemia merupakan penyebab re-ersible yang berpotensi menimbulkan henti
jantung. Berikan cairan infuse dengan cepat bila hipo-olemia dicurigai. 'ada awal stadium
resusitasi tidak ada keuntungan yang jelas terhadap penggunaan koloid, oleh karena itu
sebaiknya gunakan F.I 2a+l atau ?. #indari cairan dekstrose, karena akan teredistribusi
dari ruang intra-ascular dengan cepat dan menyebabkan hiperglikemia yang akan
memperburuk outcome neurologis setelah henti jantung. Bila hipo-olemia tidak dijumpai,
pemberian infuse yang berlebihan dapat membahayakan. unakan cairan intra-ena untuk
mengguyur pemberian obat ke sirkulasi sentral.
Arrit,ia $aka )ardia) arret
/dentifikasi yang baik dan penanganan yang tepat terhadap arritmia pada pasien
89
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 90/125
critically ill bisa mencegah terjadinya atau terulangnya henti jantung setelah ?1S+. 'rinsip
penanganan pasien dengan arritmia harus mengikuti pendekatan AB+DE. Elemen penting
dalam hal ini adalah menangani gejala$gejala berbahaya dengan pemberian oksigen tinggi,
pemasangan jalur intra-ena dan monitoring. 'erbaiki gangguan elektrolit, dan penyebab$
penyebab terjadinya arritmia.
1bser-asi dan penanganan terhadap arritmia terdiri dari dua faktor yakni kondisi pasien )stabil atau tidak* dan bentuk dari arritmia )takikardia atau bradikardia*. 'enanganan
arritmia ini dapat dilihat melalui skema berikut ini
90
G a m b a r # 3
. / l + o r i t m e $ e n a n + a n
a n T a k i k a r d i a
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 91/125
91
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 92/125
92
Gambar 1. /l+oritme$enan+anan Bradikardia
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 93/125
PENANGANAN PA4KA RE4U4ITA4I
?1S+ yang berhasil merupakan langkah pertama dalam tujuan pemulihan sempurna
dari henti jantung. 'roses patofisiologi kompleks yang terjadi ketika iskemia tubuh terjadiselama henti jantung dan respon reperfusi berikutnya mengikuti resusitasi yang berhasil
dinyatakan sebagai syndrome paska henti jantung. Banyak pasien ini membutuhkan bantuan
organ multiple dan penanganan yang mereka terima setelah periode paska resusitasi ini akan
sangat mempengaruhi outcome neurologis nantinya.
/.!. 4indro,a $aka )ardia) arret
Sindroma paska cardiac arrest termasuk cedera otak paska cardiac arrest, disfungsi
miokard paska cardiac arrest, respon reperfusi(iskemia sistemik, dan patologi penyebab yang
membandel. "eparahan dari sindroma ini akan ber-ariasi sesuai durasi dan penyebab henti
jantung. #al ini bisa tidak timbul sama sekali bila henti jantung singkat. +edera otak paska
cardiac arrest bisa seperti koma, kejang, mioklonus, berbagai tingkat gangguan neurologis
dan brain death. +edera otak paska cardiac arrest bisa diperberat dengan gagal sirkulasi
mikro, gangguan autoregulasi, hiperkarbia, hiperoksia, pireksia, hiperglikemia dan kejang.
angguan miokard yang signifikan sering terjadi setelah henti jantung tapi biasanya
membaik setelah 8$9 hari. /skemia tubuh(reperfusi akibat henti jantung akan mengakti-asi
jalur immunologis dan koagulasi yang akan menimbulkan gagal organ multiple dan
meningkatkan resiko infeksi. 1leh karena itu, sindroma paska cardiac arrest memiliki banyak
pola yang mirip dengan sepsis termasuk deplesi -olume intra-ascular dan -asodilatasi.
/.". 9alan nafa dan $ernafaan
'asien yang mengalami periode singkat henti jantung dan respon segera terhadap pengobatan fungsi serebral normal bisa segera kembali. 'asien ini tidak membutuhkan
intubasi trakea dan -entilasi tapi sebaiknya diberikan oksigen melalui facemask. #ipoksemia
dan hiperkarbia bisa meningkatkan timbulnya henti jantung dan menyebabkan cedera otak
sekunder. Sesaat setelah saturasi oksigen darah arteri bisa didapatkan, sebaiknya dilakukan
titrasi konsentrasi oksigen inspirasi untuk mempertahankan saturaasi oksigen darah arteri
pada :$<I.
'ertimbangkan intubasi trachea, sedasi dan -entilasi control pada pasien dengan
gangguan fungsi serebral. #ipokarbia akan menyebabkan -asokonstriksi serebral dan
penurunan aliran darah otak. Setelah henti jantung, hipokapnoe disebabkan oleh
hiper-entilasi menimbulkan iskemia serebral. 'engaturan -entilasi untuk mencapai
normokarbia menggunakan parameter end tidal '+18 dan nilai ADA.'asang gastric tube untuk mendekompresi perut L dimana distensi gaster disebabkan
oleh bantuan -entilasi saat +'? ketika jalan nafas belum diamankan.
akukan foto thoraks untuk memeriksa posisi tube trachea dan catheter -ena central,
awasi tanda$tanda odem paru, dan periksa apakah ada komplikasi akibat +'? seperti
pneumothoraks yang disebabkan oleh fraktur iga.
/.&. 4irkulai
angguan miokardial paska henti jantung sering menyebabkan ketidak stabilan
hemodinamik, yang mengakibatkan hipotensi, cardiac indeH yang rendah dan arritmia.
Ekokardiografi awal bisa memungkinkan kita untuk mengetahui tingkat kerusakanmiokardial. 'ada /+ pemasangan arterial line untuk monitoring tekanan darah secara
93
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 94/125
berkelanjutan sangat penting. 'enanganan cairan, inotropik dan -asopresor bisa dituntun oleh
tekanan darah, heart rate, urin output dan nilai klirens laktat plasma dan saturasi oksigen -ena
sentral. Bila penanganan dengan resusitasi cairan dan obat -asoaktif tidak mampu
menyokong sirkulasi, pertimbangkan pemasangan intra$aortic balloon pump. 'emberian
infuse dengan jumlah besar pada pasien sindroma paska cardiac arrest dapat ditoleransi
dengan sangat baik. 3alaupun early goal directed therapy sangat berperan dalam penanganansepsis, dan telah diusulkan sebagai strategi penanganan setelah henti jantung, tidak ada
penelitian lebih lanjut yang dapat memperkuat strategi ini untuk dipakai secara rutin pada
henti jantung.
'emulihan fungsional yang baik disertai dengan tekanan darah yang lebih tinggi pada
8 jam pertama setelah ?1S+. sahakan MA' pasien stabil dengan target mendapatkan urin
outpu yang cukup )6cc(kgBB* dan nilai laktat plasma yang normal atau berkurang. #asil
outcome yang baik ditunjukkan pada penelitian dimana target MA' pasien diusahakan paling
rendah =;$>; mm#g dan paling tinggi sekitar F$6FF mm#g. 'enting juga untuk
dipertimbangkan bahwa hipotermia dapat meningkatkan urin output dan mengganggu klirens
laktat.
Segera setelah henti jantung biasanya terjadi periode hiperkalemia. 'elepasankatekolamin endogen setelah itu akan menyebabkan perpindahan kalium intrasellular kalium,
menyebabkan hipokalemia, yang dapat menimbulkan terjadinya arritmia -entrikel. Berikan
kalium untuk mempertahan konsentrasi kalium diantara :$:.; mmol(l.
/./. Perfui ereral
Segera setelah ?1S+ akan ada periode hyperemia serebral. Setelah cardiac arrest
asfiksia, odem otak ringan akan terjadi setelah ?1S+ tapi jarang disertai dengan peningkatan
klinis yang rele-an dalam meningkatkan tekanan intracranial. Seperti yang telah didiskusikan
sebelumnya, pertahankan tekanan MA' normal pasien.
/.0. 4edai
3alaupun umumnya sedasi dan -entilasi pasien berkisar paling sedikit 8: jam setelah
?1S+, belum ada data yang cukup untuk mendukung waktu yang terbaik untuk -entilasi,
sedasi dan pelumpuh otot setelah henti jantung. 'asien harus disedasi baik selama
penanganan -entilasi mekanik dan hipotermia terapeutik, sehingga durasi pemberian sedari
dipengaruhi oleh penanganan ini. Biasanya kombinasi opioid dan hipnotik sering dipakai.
/.2. Penan#anan ke1an#
"ejang atau mioklonus atau keduanya terjadi pada ;$6;I pasien dewasa yang
mengalami ?1S+ dan 6F$:FI pada pasien yang mengalami koma. "ejang akanmeningkatkan metabolism otak sampai 9 kali lipat dan dapat menyebabkan cedera otak.
Segera atasi dengan pemberian ben7odia7epine, fenitoin, propofol atau barbiturate.
'enanganan maintenans harus dimulai setelah terjadi pertama sekali bila penyebab
pendukung potensial )cth, perdarahan intracranial, gangguan elektrolit* telah
dikesampingkan.
/.;. Penan#anan #lukoa
Ada hubungan yang kuat terhadap glukosa darah yang tinggi setelah resusitasi henti
jantung dengan hasil outcome neurologis yang buruk. "adar glukosa darah sebaiknya
dipertahankan dibawah 6<F mg(dl. 'encegahan hiperglikemia dengan penanganan glukosa
darah yang intensif juga tidak dianjurkan karena tidak menunjukkan perbaikan yangsignifikan terhadap kesembuhan pasien dan mudah menyebabkan hipoglikemia dibandingkan
94
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 95/125
dengan penanganan glukosa darah yang kon-ensional.
/.3. Penan#anan uhu
'eriode hipertermia biasa terjadi pada :< jam pertama setelah henti jantung.
Sebaiknya hipertermia yang terjadi setelah henti jantung diberikan penanganan antipiretik
atau pendinginan aktif. Dari sebuah penelitian pada binatang dan manusia hipotermia ringan bersifat neuroportektif dan meningkatkan outcome setelah periode iskemia$hipoksia serebral.
'endinginan menekan jalur yang menyebabkan kematian sel seperti apoptosis. #ipotermia
mengurangi cerebral metabolic rate oHygen )+M?18* sekitar =I setiap penurunan 6 + dan
menurunkan pelepasan asam amino eksitatori dan radikal bebas.
Ada bukti yang cukup kuat untuk mendukung penggunaan terapi hipotermia pada
pasien henti jantung yang koma disebabkan oleh . 'endinginan dimulai sejak timbul
?1S+ dengan suhu berkisar 98$9:+ dan dipetahan selama 68$8: jam. 'emberian 9F
cc(kgBB cairan ? :+ akan menurunkan 6.;+ suhu basal tubuh.
Beberapa kontraindikasi untuk hipotermia termasuk infeksi sistemik berat, gagal
organ multiple dan gangguan koagulopati sebelumnya*.
95
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 96/125
BAB F
EKG
Elektrokardio#rafi adalah ilmu yang mempelajari aktifitas listrik jantung.
Sedangkan Elektrokardio#ra, ( EKG * adalah suatu grafik yang menggambarkan rekaman
listrik jantung. "egiatan listrik jantung dalam tubuh dapat dicatat dan direkam melaluielektroda elektroda yang dipasang pada permukaan tubuh. E" sangat berguna dalam
membantu menegakkan diagnosa beberapa penyakit jantung, akan tetapi klinis pasien tetap
merupakan pegangan yang penting dalam menegakkan diagnosa, sebab sering kelainan E"
ditemukan pada orang normal atau sebaliknya gambaran E" normal didapatkan pada orang
yang menderita kelainan jantung. 1leh sebab itu dalam A+S selalu ditekankan adanya
istilah 2 'on3t treat the monitor ut treat the %atient 2
E" sangat berguna dalam menentukan kelainan seperti berikutL angguan irama
jantung )Disritmia*, #ipertrofi Atrium W entrikel, /skemia(/nfark otot jantung, 'erikarditis,
efek beberapa obat$obatan terutama digitalis dan antiaritmia, kelainan elektrolit yang juga
dapat menyebabkan kelainan E" serta untuk menilai fungsi pacu jantung.
Buku ini dibuat sebagai bahan materi kursus &dvanced Cardiac 0ife Support , oleh
sebab itu buku ini tidak membahas E" secara keseluruhan, buku ini hanya akan membahas
mengenai aritmia jantung dengan tujuan agar peserta kursus A+S dapat dengan cepat
mengenali gambaran aritmia dan selanjutnya dapat memberikan pengobatan sesuai dengan
algoritmenya.
Sebelum sampai dengan interpretasi E", berikut akan dibahas dulu mengenai
!. 4ANDAPAN EKG
A. Sandapan bipolar
B. Sandapan nipolar
". KERTA4 EKG
&. KUR6A EKG
A. elombang '
B. elombang X?S
+. elombang 0
D. elombang
E. /nter-al '? . Segmen S0
/. +ara ,enilai EKG tri$
"AN'A!AN EK4
ntuk memperoleh rekaman E", dipasang elektroda elektroda di kulit pada tempat tempat
tertentu. okasi penempatan elektroda ini penting, karena penempatan yang salah akan
menghasilkan pencatatan yang berbeda.
0erdapat 8 jenis sandapan ) % ead %* pada E".6. Sandapan bipolar
96
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 97/125
8. Sandapan unipolar
"anda%an i%olar
Dinamakan sandapan bipolar karena sandapan ini hanya merekam perbedaan potensial dari 8
elektroda, sandapan ini ditandai dengan angka romawi /, // dan ///.• Sandapan /
Merekam beda potensial antara tangan kanan
dengan tangan kiri )A*,dimana tangan kanan bermuatan )$* dan tangan kiri bermuatan
)T*.
• Sandapan //
Merekam beda potensial antara tangan kanan )?A*dengan kaki kiri )*, dimana tangan
kanan bermuatan )$* dan kaki kiri bermuatan )T*.
• Sadapan ///
Merekam beda potensial antara tangan kiri )A*, dengan kaki kiri )*, dimana tangan
kiri bermuatan )$ * dan kaki kiri bermuatan )T*.
"etiga sandapan ini dapat digambarkan sebagai sebuah segitiga sama sisi )segi tiga
E5N/,VEN *
4ANDAPAN UNIP-LAR
Sandapan unipolar ini terdiri dari 8, yaitu
sandapan unipolar ekstremitas dan unipolar prekordial.
".!!. 4anda$an uni$olar ektre,ita
Merekam besar potensial listrik pada satu ekstremitas, elektroda eksplorasi diletakkan pada
ekstremitas yang akan diukur. abungan elektroda elektroda pada ekstremitas lain
membentuk elektroda indiferen ) potensial F *.
• Sandapan a?
Merekam potensial listrik pada tangan kanan )?A*, dimana tangan kanan bermuatan )T*,
tangan kiri dan kaki kiri membentuk elektroda indiferen.
• Sandapan a
Merekam potensial listrik pada tangan kiri )A*, dimana tangan kiri bermuatan )T*,
tangan kanan dan kaki kiri membentuk elektroda indiferen.
• Sandapan a
Merekam potensial listrik pada kaki kiri )*, dimana kaki kiri bermuatan )T*, tangankanan dan tangan kiri membentuk elektroda indiferen.
"anda%an uni%olar %re*ordial
Merekam besar potensial listrik jantung dengan bantuan elektroda eksplorasi yang
ditempatkandi beberapa tempat pada dinding dada. Elektroda indiferen diperoleh dengan
menggabungkan ketiga elektroda ekstremitas.
Sandapan 6 ?uang interkostal /
garis sternal kananSandapan 8 ?uang interkostal /
97
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 98/125
garis sternal kiri
Sandapan 9 'ertengahan antara 8
dan :
Sandapan : ?uang interkostal
garis midkla-ikula kiri
Sandapan ; Sejajar : garis aksiladepan
Sandapan = Sejajar : garis aksila
tengah
ambar 6. Sandapan E"
mumnya perekaman E" lengkap dibuat 68 sandapan )lead*, akan tetapi pada keadaan
tertentu perekaman dibuat sampai >, <, atau 9?, :?.
;E3T&S E;#
"ertas E" merupakan kertas grafik yang terdiri dari garis hori7ontal dan -ertical dengan jarak 6 mm. aris yang lebih tebal terdapat pada setiap ; mm. aris hori7ontal
98
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 99/125
menggambarkan waktu dimana 6 mm O F,F: detikL→ ;mm O F,8F detik. aris -ertikal
menggambarkan -oltase dimana 6 mm O F,6 mili-oltL→6F mm O 6 mili-olt.
'ada praktek sehari hari perekaman dibuat dengan kecepatan 8; mm(detik. "alibrasi yang
biasa dilakukan adalah 6 mili-olt yang menghasilkan defleksi setinggi 6F mm. 'ada keadaantertentu kalibrasi dapat diperbesar yang akan menghasilkan defleksi 8F mm atau diperkecil
yang akan menghasilkan defleksi setinggi ; mm. #al ini harus dicatat pada pada kertas hasil
rekaman, sehingga tidak menimbulkan interpretasi yang salah bagi yang membacanya.
ambar 8. "ertas E"
KUR6A EKG
"ur-a E" menggambarkan proses listrik yang terjadi pada Atrium dan entrikel
'roses listrik ini terdiri dari
99
Gambar 2
Kertas EKG
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 100/125
6. Depolarisasi Atrium
8. ?epolarisasi Atrium
9. Depolarisasi entrikel
:. ?epolarisasi entrikel
Sesuai dengan proses listrik jantung, setiap hantaran pada E" normal memperlihatkan 9
proses listrik yaitu L depolarisasi Atrium, depolarisasi entrikel dan repolarisasi entrikel.
?epolarisasi Atrium umumnya tidak terlihat pada E" karena disamping intensitasnya kecil
juga repolarisasi Atrium waktunya bersamaan dengan depolarisasi entrikel yang mempunyai
intensitas yang jauh lebih besar.
"ur-a E" normal terdiri dari gelombang ', X, ?, S dan 0 serta kadang kadang terlihat
gelombang . Selain itu juga ada beberapa inter-al dan segmen E"
Gelo,an# P
Merupakan gambaran proses depolarisasi Atrium
2ilai normal $ ebar ≤ F,68 detik
$ 0inggi ≤ F,9 mili-olt
$ Selalu ) T * di ead //
$ Selalu ) $ * di ead a?
Gelo,an# R4
Merupakan gambaran proses depolarisasi entrikel
2ilai normal $ ebar F,F= P F,68 detik
$ 0inggi tergantung
sandapan ) lead *
elombang X?S terdiri dari gelombang X, ? dan S
#elomang < adalah defleksi negatif pertama pada gelombang X?S.
2ilai normal gelombang X adalah
$ ebar < F,F: detik
$ Dalamnya < 6(9 tinggi ?
elombang X abnormal disebut gelombang 6 %atholo&is.
#elomang 3 adalah defleksi positif pertama pada gelombang X?S. mumnya gelombang
X?S positif di /, //, ; dan =. Di lead a?, 6 dan 8 biasanya hanya kecil atau tidak
ada samasekali.
#elomang S adalah defleksi negatif setelah gelombang ?.
Di lead a?, 6 dan 8, gelombang S terlihat lebih dalam, di lead :, ; dan = makin
berkurang dalamnya.
100
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 101/125
Gelo,an# T
Merupakan gambaran proses repolarisasi entrikel. mumnya gelombang 0 positif, di
hampir semua lead kecuali di a?
Gelo,an# U
Adalah defleksi positif setelah gelombang 0 dan sebelum gelombang ' berikutnya.
'enyebab timbulnya gelombang masih belum diketahui, namun diduga timbul akibat
repolarisasi lambat sistem konduksi /nter-entrikuler.
Interal PR
/nter-al '? diukur dari permulaan gelombang ' sampai permulaan gelombang X?S. 2ilai
normal berkisar antara F,68 P F,8F detik. /ni merupakan waktu yang dibutuhkan untuk depolarisasi Atrium dan jalannya impuls melalui berkas #is sampai permulaan depolarisasi
entrikel.
4e#,en 4T
Segmen S0 diukur dari akhir gelombang X?S sampai permulaan gelombang 0. segmen ini
normalnya isoelektris, tetapi pada lead prekordial dapat ber-ariasi dari $ F,; sampai T8mm.
Segmen S0 yang naik diatas garis isoelektris disebut "/ ele#asi dan yang turun dibawah garis
isoelektris disebut "/ de%resi.
101
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 102/125
ambar 9. E" 6 beat
+ARA MENGINTERPRETA4IKAN EKG 4TRIP
6. 0entukan iramanya teratur atau tidak, dengan cara melihat jarak antara X?S satu
dengan X?S yang lain jaraknya sama atau tidak.
8. 0entukan frekuesi jantung ) $eart rate*
Menghitung frekuensi jantung ) #? * melalui gambaran E" dapat dilakukan dengan 9 cara
a. 9FF
5umlah kotak besar antara ? P ?N
b. 6;FF
5umlah kotak kecil antara ? P ?N
c. Ambil E" strip sepanjang = detik, hitung jumlah gelombang X?S dalam = detik tsbkemudian dikalikan dengan 6F atau ambil dalam 68 detik dan kalikan dengan ;.
9. 0entukan gelombang ' normal atau tidak, juga lihat apakah setiap gelombang ' selalu
diikuti gelombang X?S K ) ' X?S * K
:. 0entukan inter-al '? normal atau tidak K
;. 0entukan gelombang X?S normal atau tidak K
/rama E" yang normal impuls )sumber listrik* nya berasal dari 2odus SA, maka iramanya
disebut dengan irama Sinus )Sinus 3hythm *.
"riteria /rama Sinus normal adalah
$ /rama 0eratur
$ rekuensi jantung ) #?* =F P 6FF kali(menit
$ elombang ' 2ormal, setiap gelombang ' selalu diikuti gel X?S, 0
$ /nter-al '? 2ormal )F,68 $ F,8F detik*
$ elombang X?S 2ormal ) F,F= $ F,68* detik
102
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 103/125
/rama yang tidak mempunyai kriteria tersebut di atas disebut &3ITMI& atau "IS3ITMI&.
Aritmia terdiri dari aritmia yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan impuls atau
aritmia dapat terjadi juga dikarenakan oleh gangguan penghantaran impuls.
Beera$a )ontoh #a,aran arit,ia 7an# dieakan oleh ter#an##un7a $e,entukan
i,$ul.
TAKHIKARDI 4INU4 ( 4T *
"riteria
$ /rama 0eratur
$ rekuensi > 6FF P 6;F Y(menit
$ elombang ' 2ormal, setiap gel ' selalu diikuti gel X?S, 0$ /nter-al '? 2ormal
$ elombang X?S 2ormal
BRADIKARDI 4INU4 ( 4B *
"riteria
$ /rama 0eratur
$ rekuensi ) #? * < =F Y(menit
$ elombang ' 2ormal, setiap gel ' selalu diikuti gel X?S
$ /nter-al '? 2ormal
$ elombang X?S 2ormal
ARITMIA 4INU4
"riteria
$ /rama 0idak teratur
$ rekuensi ) #? * Biasanya antara =F P 6FF kali(menit
$ elombang ' 2ormal, setiap gel ' selalu diikuti gel X?S,0
$ /nter-al '? 2ormal
$ elombang X?S 2ormal
"5N" A++E"/
"riteri
$ 0erdapat episode hilangnya satu atau lebih gelombang ',X?S dan 0
$ /rama 0eratur, kecuali pada yang hilang
$ rekuensi ) #? * Biasanya < =F kali(menit
$ elombang ' 2ormal, setiap gel ' selalu diikuti gel X?S
$ /nter-al '? 2ormal
103
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 104/125
$ elombang X?S 2ormal
#ilangnya gel ',X?S, 0 tidak menyebabkan kelipatan jarak antara ? P ?N
Beera$a )ontoh #a,aran EKG
/rama Sinus 2ormal
Bradikardi Sinus
0akikardi Sinus
Aritmia Sinus
Sinus &rrest
104
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 105/125
EK4TRA4I4T-L ATRIAL
( AE45PAB5PA+ *
"riteria
Ekstrasistol selalu mengikuti irama dasar
$ /rama 0idak teratur, karena ada gelombang yang timbul lebih dini$ rekuensi )#? * 0ergantung irama dasarnya
$ elombang ' Bentuknya berbeda dari gel ' irama dasar
$ /nter-al '? Biasanya normal, bisa juga memendek
$ elombang X?S 2ormal
TAKHIKARDI 4UPRA6ENTRIKEL
( 46T *
"riteria $ /rama 0eratur
$ rekuensi ) #? * 6;F P 8;F kali(menit
$ elombang ' Sukar karena bersatu dengan gel 0.
"adang gelombang ' terlihatkecil
$ /nter-al '? 0idak dapat dihitung atau memendek
$ elombang X?S 2ormal
Ekstrasistol Atrial
0akikardi Supra entrikel
8LUTTER ATRIAL ( A8L *"riteria
105
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 106/125
$ /rama Biasanya teratur bisa juga tidak
$ rekuensi ) #? * Ber-ariasi
$ elombang ' Bentuknya seperti gigi gergaji, dimana gelombang ' timbulnya
teratur dan dapat dihitung, 'X?S O 86, 96 atau : 6
$ /nter-al '? 0idak dapat dihitung$ elombang X?S 2ormal
8IBRILA4I ATRIAL ( A8 *
"riteria
$ /rama 0idak teratur
$ rekuensi ) #? * Ber-ariasi
$ elombang ' 0idak dapat diidentifikasikan$ /nter-al '? 0idak dapat dihitung
$ elombang X?S 2ormal
lutter Atrial
ibrilasi Atrial
IRAMA 9UN+TI-NAL ( 9R *
"riteria
$ /rama 0eratur
$ rekuensi ) #? * :F P =F Y(menit$ elombang ' 0erbalik didepan di belakang atau menghilang
106
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 107/125
$ /nter-al '? "urang dari F,68 detik atau tidak ada
$ elombang X?S 2ormal
EK4TRA4I4T-L 9UN+TI-NAL ( 9E4 *"riteria
$ /rama 0idak teratur, karena ada gelombang yang timbul lebih dini
$ rekuensi ) #? * 0ergantung irama dasarnya
$ elombang ' 0idak normal, sesuai dengan letak asal impuls
$ /nter-al '? Memendek atau tidak ada
$ elombang X?S 2ormal
TAKHIKARDI 9UN+TI-NAL ( 9T *
"riteria $ /rama 0eratur
$ rekuensi ) #? * > 6FF Y(menit
$ elombang ' 0erbalik di depan, belakang atau menghilang
$ /nter-al '? < F,68 detik atau tidak ada
$ elombang X?S 2ormal
IRAMA IDI-6ENTRIKULER ( I6R *
"riteria
$ /rama 0eratur
$ rekuensi ) #? * 8F P :F Y(menit
$ elombang ' 0idak terlihat
$ /nter-al '? 0idak ada
$ elombang X?S > F,68 detik
/rama 5unctional
0akikardi 5unctional
107
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 108/125
/rama /dio-entrikuler
EK4TRA4I4T-L 6ENTRIKEL
( 6E45P6B5P6+ *
"riteria
$ /rama 0idak teratur, karena ada gelombang yang timbul dini
$ rekuensi ) #? * 0ergantung irama dasarnya
$ elombang ' 0idak ada,
$ /nter-al '? 0idak ada
$ elombang X?S > F,68 detik
ima ) ; * bentuk Ekstrasistol entrikel yang berbahaya
6. Ekstrasistol entrikel > = kali(menit
8. Ekstrasistol entrikel igemini
9. Ekstrasistol entrikel Multifocal
:. Ekstrasistol entrikel Consecutif
;. Ekstrasistol entrikel 3 on T
TAKHIKARDI 6ENTRIKEL ( 6T *
"riteria
$ /rama 0eratur
$ rekuensi ) #? * > 6FF Y(menit
$ elombang ' 0idak terlihat
$ /nter-al '? 0idak ada
$ elombang X?S > F,68 detik
8IBRILA4I 6ENTRIKEL ( 68 *
"riteria
108
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 109/125
$ /rama 0idak teratur
$ rekuensi ) #? * 0idak dapat dihitung
$ elombang ' 0idak ada
$ /nter-al '? 0idak ada
$ elombang X?S 0idak dapat dihitung, bergelombang W tidak teratur 8 macam
6. ibrilasi entrikel kasar )Coarse*
8. ibrilasi entrikel halus ) -ine*
Beberapa contoh gambaran aritmia yang disebabkan oleh terganggunya penghantaran impuls.
BL-K 4IN-ATRIAL ( 4A BL-K *
"riteria $ 0erdapat episode hilangnya satu atau lebih gelombang ', X?S,0
$ /rama 0eratur, kecuali pada yang hilang
+ -re,uensi 8 iasanya < 4= >?menit
$ elombang ' 2ormal, Setiap gel ' selalu diikuti gel X?S
$ /nter-al '? 2ormal
$ elombang X?S 2ormal
BL-K ATRI-6ENTRIKULER DERA9AT !
"riteria
$ /rama 0eratur
$ rekuensi ) #? * Biasanya antara =FP 6FF kali( menit
$ elombang ' 2ormal, setiap gel ' selalu diikuti gel X?S
$ /nter-al '? Memanjang > F,8F detik
$ elombang X?S 2ormal
TIPE M-BIT ! (WEN+HEBA+H*
"riteria
$ /rama 0idak teratur
$ rekuensi =F P 6FF kali( menit atau G =F
$ elombang ' 2ormal, tetapi ada satu gel ' yang tidak diikuti gel X?S
dalam satu siklus
$ /nter-al '? Makin lama makin panjang sampai ada gel ' yang tidak
diikuti gel X?S, kemudian siklus berulang
$ elombang X?S 2ormal
BL-K ATRI-6ENTRIKULER DERA9AT " TIPE M-BIT "
"riteria
109
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 110/125
$ /rama 0idak teratur
$ rekuensi ) #? * Biasanya < =F kali(menit
$ elombang ' 2ormal, ada satu atau lebih gel ' yang tidak diikuti gel X?S
$ /nter-al '? 2ormal( memanjang secara konstan kemudian ada blok
$ elombang X?S 2ormal
BL-K ATRI-6ENTRIKULER DERA9AT & ( TA6B *
"riteria
$ /rama 0eratur
$ rekuensi ) #? * < =F Y(menit
$ elombang ' 2ormal, akan tetapi gel ' W gel X?S berdiri sendiri,
sehingga gel ' kadang P kadang diikuti, kadang tidak
$ /nter-al '? Berubah ubah(tidak ada
$ elombang X?S 2ormal( > F,68 detik
Ekstrasistol entrikel
Ekstrasistol entrikel Bigemini
Ekstrasistoentrikel Multifo,al
110
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 111/125
Ekstrasistol entrikel Consecutif
Ekstrasistol entrikel 3 on T
0akikardi entrikel
ibrilasi entrikel
Sinus Blok
111
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 112/125
A blok derajat /
A blok derajat // tipe 6
A blok derajat // tipe 8
A blok derajat ///
112
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 113/125
BAB FI
TRAUMA
9eni Trau,a
uka pada kulit dan tulang dapat menunjukkan lokasi )area* dimana terjadi trauma
+edera yang tampak pada kepala bagian luar terdiri dari dua, yaitu secara garis besar adalah
trauma kepala tertutup dan terbuka. 0rauma kepala tertutup merupakan fragmen$fragmen
tengkorak yang masih intak atau utuh pada kepala setelah luka. The rain and Spinal Cord
2rgani/ation 8FF, mengatakan trauma kepala tertutup adalah apabila suatu pukulan yang
kuat pada kepala secara tiba$tiba sehingga menyebabkan jaringan otak menekan tengkorak.
0rauma kepala terbuka adalah yaitu luka tampak luka telah menembus sampai kepada
dura mater. "emungkinan kecederaan atau trauma adalah seperti berikutL
a* raktur
Menurut &merican &ccreditation $ealth Care Commission, terdapat : jenis fraktur yaitu
simple fracture! linear or hairline fracture! depressed fracture! compound fracture.
'engertian dari setiap fraktur adalah sebagai berikut
a. Simple retak pada tengkorak tanpa kecederaan pada kulit
b. 0inear or hairline retak pada kranial yang berbentuk garis halus tanpa depresi,
distorsi dan J splintering N.
c. "epressed retak pada kranial dengan depresi ke arah otak.
d. Compound retak atau kehilangan kulit dan splintering pada tengkorak. Selain retak
terdapat juga hematoma subdural.
113
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 114/125
0erdapat jenis fraktur berdasarkan lokasi anatomis yaitu terjadinya retak atau kelainan
pada bagian kranium. raktur basis kranii retak pada basis kranium. #al ini memerlukan gaya
yang lebih kuat dari fraktur linear pada kranium. /nsidensi kasus ini sangat sedikit dan hanya
pada :I pasien yang mengalami trauma kepala berat. 0erdapat tanda$tanda yang
menunjukkan fraktur basis kranii yaitu rhinorrhea )cairan serobrospinal keluar dari rongga
hidung* dan gejala raccoon%s eye )penumpukan darah pada orbital mata*. 0ulang pada
foramen magnum bisa retak sehingga menyebabkan kerusakan saraf dan pembuluh darah.
raktur basis kranii bisa terjadi pada fossa anterior, media dan posterior.
raktur maHsilofasial adalah retak atau kelainan pada tulang maHilofasial yang merupakan
tulang yang kedua terbesar setelah tulang mandibula. raktur pada bagian ini boleh
menyebabkan kelainan pada sinus maHilari.
b* uka memar )kontosio*
uka memar adalah apabila terjadi kerusakan jaringan subkutan dimana pembuluh
darah )kapiler* pecah sehingga darah meresap ke jaringan sekitarnya, kulit tidak rusak,
menjadi bengkak dan berwarna merah kebiruan. uka memar pada otak terjadi apabila otak
menekan tengkorak. Biasanya terjadi pada ujung otak seperti pada frontal, temporal dan
oksipital. "ontusio yang besar dapat terlihat di CT+Scan atau M?/ ) Magnetic 3esonance
Imaging * seperti luka besar. 'ada kontusio dapat terlihat suatu daerah yang mengalami
pembengkakan yang di sebut edema. 5ika pembengkakan cukup besar dapat mengubah
tingkat kesadaran.
c* aserasi )luka robek atau koyak*
uka laserasi adalah luka robek tetapi disebabkan oleh benda tumpul atau runcing.
Dengan kata lain, pada luka yang disebabkan oleh benda bermata tajam dimana lukanya akan
tampak rata dan teratur. uka robek adalah apabila terjadi kerusakan seluruh tebal kulit dan
jaringan bawah kulit. uka ini biasanya terjadi pada kulit yang ada tulang dibawahnya pada
proses penyembuhan dan biasanya pada penyembuhan dapat menimbulkan jaringan parut.
d* Abrasi
uka abrasi yaitu luka yang tidak begitu dalam, hanya superfisial. uka ini bisa
mengenai sebagian atau seluruh kulit. uka ini tidak sampai pada jaringan subkutis tetapi
akan terasa sangat nyeri karena banyak ujung$ujung saraf yang rusak.
114
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 115/125
e* A-ulsi
uka a-ulsi yaitu apabila kulit dan jaringan bawah kulit terkelupas,tetapi sebagian
masih berhubungan dengan tulang kranial. Dengan kata lain intak kulit pada kranial terlepas
setelah kecederaan.
Trau,a Multi$el
0rauma multipel atau politrauma adalah apabila terdapat 8 atau lebih kecederaan
secara fisikal pada regio atau organ tertentu, dimana salah satunya bisa menyebabkan
kematian dan memberi impak pada fisikal, kognitif, psikologik atau kelainan psikososial dan
disabilitas fungsional. 0rauma kepala paling banyak dicatat pada pasien politrauma dengan
kombinasi dari kondisi yang cacat seperti amputasi, kelainan pendengaran dan penglihatan,
post+traumatic stress syndrome dan kondisi kelainan jiwa yang lain )1eterans $ealth
&dministration Transmittal Sheet *.
Trau,a Ke$ala
a* 0rauma "epala ?ingan
Dengan Skala "oma lasgow R68, tidak ada kelainan dalam CT+scan, tiada lesi
operatif dalam :< jam rawat inap di ?umah Sakit. 0rauma kepala ringan atau cedera kepala
ringan adalah hilangnya fungsi neurologi atau menurunnya kesadaran tanpa menyebabkan
kerusakan lainnya. +edera kepala ringan adalah trauma kepala dengan +S 6; )sadar penuh*
tidak kehilangan kesadaran, mengeluh pusing dan nyeri kepala,
hematoma, laserasi dan abrasi. +edera kepala ringan adalah cedara otak karena tekanan atau
terkena benda tumpul. +edera kepala ringan adalah cedera kepala tertutup yang ditandai
dengan hilangnya kesadaran sementara. 'ada penelitian ini didapat kadar laktat rata$rata pada
penderita cedera kepala ringan 6,; mmol(.
b* 0rauma "epala Sedang
Dengan Skala "oma lasgow $ 68, lesi operatif dan abnormalitas dalam CT+scan
dalam :< jam rawat inap di ?umah Sakit.' asien mungkin bingung atau somnolen namun
tetap mampu untuk mengikuti perintah sederhana )S" $69*. 'ada suatu penelitian
penderita cedera kepala sedang mencatat bahwa kadar asam laktat rata$rata 9,6; mmol(.
c* 0rauma "epala Berat
115
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 116/125
Dengan Skala "oma lasgow G dalam :< jam rawat inap di ?umah Sakit. #ampir
6FFI cedera kepala berat dan ==I cedera kepala sedang menyebabkan cacat yang permanen.
'ada cedera kepala berat terjadinya cedera otak primer seringkali disertai cedera otak
sekunder apabila proses patofisiologi sekunder yang menyertai tidak segera dicegah dan
dihentikan. 'enelitian pada penderita cedera kepala secara klinis dan eksperimental
menunjukkan bahwa pada cedera kepala berat dapat disertai dengan peningkatan titer asam
laktat dalam jaringan otak dan cairan serebrospinalis )+SS* ini mencerminkan kondisi
asidosis otak. 'enderita cedera kepala berat, penelitian menunjukkan kadar rata$rata asam
laktat 9,8; mmol(.
Tanda%tanda klini 7an# da$at ,e,antu ,endia#noa adalah?
a. Battle sign )warna biru atau ekhimosis dibelakang telinga di atas os mastoid*
b. #emotipanum )perdarahan di daerah menbran timpani telinga*
c. 'eriorbital ecchymosis )mata warna hitam tanpa trauma langsung*
d. ?hinorrhoe )cairan serobrospinal keluar dari hidung*
e. 1torrhoe )cairan serobrospinal keluar dari telinga*
Tanda%tanda atau #e1ala klini untuk 7an# trau,a ke$ala rin#an
a. 'asien tertidur atau kesadaran yang menurun selama beberapa saat kemudian sembuh.
b. Sakit kepala yang menetap atau berkepanjangan.
c. Mual atau dan muntah.
d. angguan tidur dan nafsu makan yang menurun.
e. 'erubahan keperibadian diri.
f. etargik.
Tanda%tanda atau #e1ala klini untuk 7an# trau,a ke$ala erat
a. Simptom atau tanda$tanda cardinal yang menunjukkan peningkatan di otak menurun atau
meningkat.
b. 'erubahan ukuran pupil )anisokoria*.
c. 0riad +ushing )denyut jantung menurun, hipertensi, depresi pernafasan*.
d. Apabila meningkatnya tekanan intrakranial, terdapat pergerakan atau posisi abnormalekstrimitas.
116
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 117/125
Pen7ea Trau,a Ke$ala
Mekani,e Ter1adin7a Ke)ederaan
Beberapa mekanisme yang timbul terjadi trauma kepala adalah seperti translasi yang
terdiri dari akselerasi dan deselerasi. Akselerasi apabila kepala bergerak ke suatu arah atau
tidak bergerak dengan tiba$tiba suatu gaya yang kuat searah dengan gerakan kepala, maka
kepala akan mendapat percepatan )akselerasi* pada arah tersebut.
Deselerasi apabila kepala bergerak dengan cepat ke suatu arah secara tiba$tiba dan
dihentikan oleh suatu benda misalnya kepala menabrak tembok maka kepala tiba$tiba terhenti
gerakannya. ?otasi adalah apabila tengkorak tiba$tiba mendapat gaya mendadak sehingga
membentuk sudut terhadap gerak kepala. "ecederaan di bagian muka dikatakan fraktur
maksilofasial.
Pen7ea Trau,a Ke$ala
Menurut rain In*ury &ssociation of &merica, penyebab utama trauma kepala adalah
karena terjatuh sebanyak 8<I, kecelakaan lalu lintas sebanyak 8FI, karena disebabkan
kecelakaan secara umum sebanyak 6I dan kekerasan sebanyak 66I dan akibat ledakan di
medan perang merupakan penyebab utama trauma kepala.
"ecelakaan lalu lintas dan terjatuh merupakan penyebab rawat inap pasien trauma
kepala yaitu sebanyak 98,6 dan 8,< per6FF.FFF populasi. "ekerasan adalah penyebab ketiga
rawat inap pasien trauma kepala mencatat sebanyak >,6 per6FF.FFF populasi di Amerika
Serikat. 'enyebab utama terjadinya trauma kepala adalah seperti berikut
a* "ecelakaan alu intas
"ecelakaan lalu lintas adalah dimana sebuah kenderan bermotor bertabrakan dengan
kenderaan yang lain atau benda lain sehingga menyebabkan kerusakan atau kecederaan
kepada pengguna jalan raya.
b* 5atuh
Menurut "BB/, jatuh didefinisikan sebagai )terlepas* turun atau meluncur ke bawah dengan
cepat karena gra-itasi bumi, baik ketika masih di gerakan turun maupun sesudah sampai ke
tanah.
c* "ekerasan
Menurut "BB/, kekerasan didefinisikan sebagai suatu perihal atau perbuatan seseorang atau
kelompok yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain, atau menyebabkan kerusakan
fisik pada barang atau orang lain )secara paksaan*
117
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 118/125
Trau,a erikal@ atan# otak dan tulan# elakan#
0rauma yang diakibatkan kecelakaan lalu lintas, jatuh dari tempat yang tinggi serta
pada akti-itas olahraga yang berbahaya boleh menyebabkan cedera pada beberapa bagian ini.
Antara kemungkinan kecederaan yang bisa timbul adalah seperti berikut
! "erusakan pada tulang ser-ikal +6$+>L cedera pada +9 bisa menyebabkan pasien apnu.
+edera dari +:$+= bisa menyebabkan pasien kuadriplegi, paralisis hipotonus tungkai atas dan
bawah serta syok batang otak.
! raktur #angman terjadi apabila terdapat fraktur hiperekstensi yang bilateral pada tapak
tulang ser-ikal +8.
! 0ulang belakang torak dan lumbar bisa diakibatkan oleh cedera kompresi dan cederadislokasi.
! Spondilosis ser-ikal juga dapat terjadi.
! +edera ekstensi yaitu cedera J@hiplashN terjadi apabila berlaku ekstensi pada tulang
ser-ikal.
Trau,a torak
0rauma toraks bisa terbagi kepada dua yaitu cedera dinding toraks dan cedera paru.
a* +edera dinding torak seperti berikut
! 'atah tulang rusuk.
! +edera pada sternum atau J steering 'heel N.
! -lail chest.
! 2pen Asuc,ing% pneumothora.
b* +edera pada paru adalah seperti berikut
! 'neumotoraks.
! hematorak.
! Sucutaneous(S<) dan mediastinal emphysema.
! "ontusio pulmonal.
! #ematom pulmonal.
! Emboli paru.
118
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 119/125
Trau,a ado,inal
0rauma abdominal terjadi apabila berlaku cedera pada bagian organ dalam dan bagian luar
abdominal yaitu seperti berikut
! "ecederaan yang bisa berlaku pada kuadran kanan abdomen adalah seperti cedera pada
organ hati, pundi empedu, traktus biliar, duodenum dan ginjal kanan.
! "ecederaan yang bisa berlaku pada kuadran kiri abdomen adalah seperti cedera pada organ
limpa, lambung dan ginjal kiri.
! "ecederaan pada kuadran bawah abdomen adalah cedera pada salur ureter, salur uretral
anterior dan posterior, kolon dan rektum.
! "ecederaan juga bisa terjadi pada organ genital yang terbagi dua yaitu cedera penis dan
skrotum.
Tun#kai ata
0rauma tungkai atas adalah apabila berlaku benturan hingga menyebabkan cedera dan
putus ekstrimitas. +edera bisa terjadi dari tulang bahu, lengan atas, siku, lengan bawah,
pergelangan tangan, jari$jari tangan serta ibu jari.
Tun#kai a'ah
"ecederaan yang paling sering adalah fraktur tulang pel-ik. +edera pada bagian lain
ekstrimitas bawah seperti patah tulang femur, lutut atau patella, ke arah distal lagi yaitu
fraktur tibia, fraktur fibula, tumit dan telapak kaki.
119
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 120/125
BAB FII
TERAPI ELEKTRIK
A. 'E2DA#A20erapi elektrik )D+ Shock* adalah tindakan yang dilakukan terhadap korban gawat
darurat yang mengalami gangguan irama jantung dengan menggunakan alat yang dinamakan
defibrillator. 0ujuan terapi elektrik adalah untuk membuat irama jantung menjadi asystole,
sehingga SA 2ode )pacemaker* dapat berfungsi kembai secara efektif.
Defibrillator sebagai alat terapi elektrik memiliki beberapa kegunaan, diantaranya
adalah untuk 'emantauan irama jantung, dDefibrilasi, "ardio-ersi dan 'acu jantung
transkutan )0ranscutaneous 'acemaker*.
B. 5enis Defibrilators
6. 1tomatis Eksternal Defibrilators )AED*
• Sangat praktis karena penggunaannya tidak memerlukan pelatihan medis khusus.
• Biasanya ditemukan di tempat P tempat umum, misalnya kantor, bandara, stasiun
kereta, pusat perbelanjaan.
• Alat mampu menganalisis irama jantung dan menentukan jenis tindakan yang
sesuai dengan kebutuhannya
• 2amun alat ini tidak dpat diganti secara manual dan dapat mengambil 6F $8F
detik untuk menentukan aritmia.
8. Semi$Automated AEDs Semi$1tomatis AED
• /ni mirip dengan AED tetapi dapat dignti secara manual dan biasanya memiliki
tampilan E"
• Alat ini lebih banyak digunakakn oelh paramedic.
• Alat ini juga memiliki kemampuan untuk kecepatan menganalisis irama jantung.
9. Standar dengan monitor P mungkin mono phasic tau biphasic
:. 0rans-enous or implanted 0rans-enous atau implant.
+. 'erbedaan antara system Monophasic atau Biphasic
6. Dalam system monophasic, arus perjalanan listrik hanya dalam satu arah P dari satu
paddle ke yang lain.
8. Dlam system Biphasic, perjalanan arus listrik dari paddle positif dan kemudian ke
paddle negati-e dan kembali lagi ke positif dan ini terjadi beberapa kali.
9. uncangan Biphasic menyampaikan satu siklus setiap 6F milidetik. Dengan demikianluka bakar dan kerusakan miokard lebih sedikit terjadi.
120
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 121/125
:. Dengan guncangan monophasic, tingkat keberhasilan shock pertama dalam srangan
jantung karena ritme shockabe hanya =FI, sedangkan dengan guncangan biphasic, ini
meningkatkan sampai FI.
;. 2amun, keberhasilan defibrillator biphasic lebih baik dari defibrillator monophasic
belum secara konsisten dilaporkan
D. 'adle -ersion electrode tambalan
6. 'addle yang pada awalnya digunakan, saat ini penggunaannya sedang digantikan oleh
elektode adhesi-e.
8. Adhesi-e ditempatkan paing sering anterio$apikal$patch interior berjalan di bawah
kla-ikula kanan dan patch apical kiri bawah.
9. 'erekat elekroda lebih baik, karena alat tersebut menempel pada dinding dada,
shingga tidak ada kekacauan dengan jelly.
:. 'addle memerlukan setidaknya 6F kg tekanan, dan tidak diperlukan dengan perangkat
elektroda.
;. Adhesi-e elektrod E" juga tidak menimbulkan bekas luka bakar.
=. Adhesi-e ini juga lebih aman, karena tidak diperlukan operator P meskipun, sebelum pemakaian shock, penting untuk memastikan bahwa pasien benar P benar
memerlukan atau dalam kondisi aritmia mengancam jiwa.
E. "ode 6, 8, 9 pada mesin defibrillator
Semua mesin defibrillator secara standar mencantumkan kode angka 6, 8, 9 pada
mesin dengan warna yang berbeda pada setiap angkanya.
6. Angka 6, umumnya digunakan sebagai kode untuk joule selector, atau menentukan
jumlah joule yang dibutuhkan. Bila dalam alat tersebut terlihat nagka 6 berwarna biru,
maka bisa dilihat sector joule pada alat berwarna biru.
8. Angka 8, digunakan sebagai kode untuk mencharge energi joule yang telah ditentukan
kedalam paddle, angka 8, akan terdapat pada badan alat dan pegangan paddle bagian
apical. Dengan maksud untuk mempermudah menambah ulang energy bila akan
dilakukan defibrilasi berturut turut tanpa bantuan operator.
9. Angka 9, sebagai tombol penembak atau del-er energy dari paddle ke tubuh pasien,
tombol berada pada ujung pegangan paddle kiri dan kanan apical dan strelnum
. 0ingkat energy untuk defibrilasi )biasanya ditulis di mesin*
6. Monophasic P pada resusitasi cardiopulmonary )+'?* algoritma merekomendaasikan
guncangan pertama dimulali pada nagka 9=F 5 dan diulangi pada 9=F 5.
8. Biphasic P algoritma +'? merekomendasikan guncangan awalnya dari 6;F P 8FF 5
dan guncangan berikutnya 6;F P 9=F 5.
. Xuick ook( 'emantauan irama jantung secara singkat
'ada kondisi aritmia mengancam jiwa, tidak mustahil pasien dating engan kondisi
tidak sadar dan belum terpasang monitor untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya terjadi.
'ada kondisi ini diperlukan monitor dengan cepat ( Vuick look. @aitu tindakan yang tidak
membutuhkan waktu lama memasang electrode untuk melihat kondisi jantung.
ntuk memantau irama jantung dengn defibrillator dapat menggunakan paddle pada
situasi emergensi atau menggunakan electrode, letak electrode diusahakan tidak mengganggu
tempat peletakan paddle apabila terapi listrik dibutuhkan, pilihlah lead yang memperlihatkan
gelombang P gelombang E" yang jelas, biasanya pada lead // morfologi gelombang E"
lebih baik karena ead // searah dengan sumbu jantung.
121
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 122/125
#. Defibrilasi
Defibrilasi adalah tindakan penibatan dengan menggunakan aliran listrik secara
asinkron. 0indakan ini adalah tindakan dalam kegawatdaruratan jantung. Defibrilasi
dilakukan untuk memperbaiki aritmia yang mengancam kehiduan termasuk fibrilasi -enrikel
jantung dan serangan jantung. Defibrilasi P adalah pengoatan untuk aritmia yang mengancam
jiwa dimana pasien tidak memiliki denyut nadi, yaitu fibrilasi -entrikel )* atau pulselesstakikardia -entricular )0*.
/ndikasi defibrilasi L
6. entrikel fibrilai
• Sering ditemukan pada kasus henti jantung )cardiac arrest*
• 5antung tidak dapat melakukan fungsi kontraksinya )hanya bergetar saja*
• Biasanya didahului dengan 0
• "eadaan ini dapat menyebabkan kematian
• 'ertolongan D+ Shock sesegera mungkin )jangan menunda tindakan ini*• 0indakan sama seperti pada entrikel takhikardi )0* tanpa denyut nadi
• "arena gawatnya keadaan, D+ Shock yang tersedia harus dalam keadaan
unsychroni7ed
8. entrikel 0akhikardia )0* tanpa nadi
• Dapat terjadi pada orang dewasa, tua ataupun pada anak muda
• 'ada anak P anak usia muda sering tidak ditemukan adanya gangguan struktur
jantung sebagai penyebab 0.
• 'ada kasus khusus dapat ditemukan pada usia muda.
• 'ada usia dewasa P tua adanya gangguan struktur jantung pada 0 seringditemukan. Sebagai contoh pada kasus 'enyakit 5antung "oroner )'5"*,
kardiomiopati yang dilatasi, kardimiopati hipertropik obstruktif.
• 0 biasanya didahului dengan timbulnya lebih dari 9 ekstra systole dari -entrikel
yang berturutan.
• ebar X?S lebih dari 68F msec )consecuti-e -entricular eHtra systole*
• 0 yang timbul dapat berupa satu bentuk ?BBB ataupun BBB.
• Dapat berlangsung dengan atau tanpa gangguan hemodinamik yang berarti.
• "eadaan ini merupakan kasus gawat darurat ddengan pertolongan segera.
• entrikel takhikardi dengan hemodinamik yang stabil pemilihan obat P obat anti
Arithmia / diutamakan.• entrikel takhikardi dengan gangguan hemodinamik dengan henti jantung,
therapy elektrik dengan D+ shock merupakan ilihan utama.
• entrikel takhikadi tanpa nadi paling sering ditemukan pada kasus henti jantung.
9. 'enyakit 5antung "oroner )Acute +oronary Syndrome*
• Merupakan salah satu penyebab terjadinya -entrikel takhikardi.
• 'ada kasus infark miokard akut, -entrikel takhikardi dapat timbu dalam 8: jam
pertama dengan mengakibatkan angka kematian yang tinggi.
• Beberapa obat anti aritmia dapat menyebabkan -entrikel takhikardi.
• 'ertolongan pertama pada -entrikel takhikardi pemberian D+ Shock janganditunda.
122
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 123/125
:. 'ulseless Electrical Acti-ity )'EA*
• "eadaan ditandai dengan adanya akti-itas listrik dari jantung yang terukur
dimonitor, tapi tidak terasa adanya denyut nadi.
• Dulu dikenal dengan EMD para ahli merubah menjadi 'EA )lebih luas
cangkupannya*
• "ontraksi obat jantung masih terjadi, tapi tidak cukup kuat untuk menyebabkan
teraturnya denyut jantung nadi
• Dapat berupa idio-entrikuler, -enricular escpe berdiastolik.
• 'EA dengan X?S yang leba dan nadi yang rendah biasanya prognostic yang
buruk.
• 'EA dengan X?S yang sempit prognosa baik.
• Mencari penyebab penting meskipun kasus tersebut berat.
• 'ada kasus tertentu dapat timbul respon yang baik.
;. Asystole
• Ditandai dengan tidak adanya akti-itas listrik dari jantung
• Di monitor didapat hanya dalam bentuk garis lurus.
• #ati P hati yang halus dapat menyerupai keadaan ini, monitor E" harus
diperhatikan dengan benar.
• 0eknik pertolongan berbeda antar a dengan 0
• EAD yang lepas dapat memberikan gambar sama dengan
• , 'EA sering didahului adanya asistol, juga pada kasus A Block derajat ///
yang tanpa Escape 'eace Maker.
Energy yang diperukan 9F joule )mono fasik*, 68F$8FF joue )bifasik*. Alat yang
diperlukan adalah defibrillator, jelly E" atau electrode pad dan trolley emergency.
'rosedur Defibrilasi
ntuk melakukan defibrilasi maka langkah P langkah yang perlu dikerjakan sebagai berikut
6. akukan dulu proses resusitasi
8. #idupkan defibrillator
9. 'ilih energy yag dibutuhkan )9=F joule untuk monofasik dan 68F$8FF joule untuk
bifasik*
:. 'ilih lead %paddles& melalui tombol lead select
;. Beri jelly pada kedua paddle dengan rata dan ban$nya
=. etakkan paddle pada sternum dan apeks sesuai petunjuk pada paddle
>. 0ekan tombol pengisi energy )charge* pada paddle apeks atau pada unit defibrillator <. Setelah energy yang diharapkan terisi, alat sudah siap untuk digunakan, berikan aba P
aba %alat siap, saya siap, area korban clear&. 'astikan penolong tidak bersentuhan
dengan korban, dan tidak ada orang yang lain bersentuhan dengan korban atau tempat
tidur korban.
. Beri tekanan pada kedua paddle sekitar 6F$68 kilogram.
6F. 2ilai kembali irama pada kedua monitor, apabila tetaap atau 0 tanpa nadi tekan
tombol discharge pade kedua paddle secara bersamaan.
66. 2ilai irama jantung setelah dilakukan defibrilasi, jika masih tetap (0 tanpa nadi,
segera lakukan resusitasi jantung paru)?5'*, dan defibrilasi dapat dilakukan( diulang
stiap 8 menit, kemudian lanjutkan ketahap A+S.
Apabila irama jantung yang muncul setelah defibrilasi adalah irama yang terorganisir yaituada gelombang X?S$nya, maka segera ck nadi karotis korban, jika tidak ada nadi lakukan
123
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 124/125
?5' dan lanjutkan ketahap A+S )Ad-anced +ardiac ife Support*.
/. "ardio-ersi
"ardio-ersi adalah setiap proses yang berujuan untuk mengkon-ersi aritmia kembali
ke irama sinus. "ardio-ersi listrik digunakan ketika pasien memiliki denyut nadi tapi tidak
stabil, atau kardio-ersi kimia dengan obat telah gagal atau tidak mungkin berhasil. #al ini juga dilakukan alam kasus P kasus yang tidak gawat, misalnya fibrilasi atrial )A* untuk
mencoba untuk mengembalikan ritme kembali ke sinus.
'engertian lain, kardio-erssi adalah tindakan pengobatan dengan menggunakan aliran
listrik secara sinkron, atinya energy listrik akan dilepaskan secara sinkron dengan gelombang
%?&. /ndikasi kardio-ersi adalah entrikel takhikardi, Supra entrikel 0akhikardi )S0*,
Atrila fibrilasi, dan Atrial flutter.
'ada kasus ini menjadi indikasi untuk dilakukan kardio-ersi jika keadaan
hemodinamik tidak stabil, yang ditandai dengan adanya penurunan tekanan darah )hipotensi*,
korban mengeluh berdebar, pusing, pandangan mata berkunang$ kunang, lemas, keringat
dingin, rasa mau pingsan atau sampai terjadi pingsan.
Energy yang dibutuhkan untuk kasus S0 tidak stabil dimulai dari ;F joule, jika tidak respon dapat ditingkatkan jadi 6FF,6;F, 8FF, 9FF sampai 9=F joulee. ntuk kasus 0 tidak
stabil energy yang dibutuhkan mulai dari 6FF joule, jika tidak respon dapat ditingkatkan
menjadi 8FF, 9FF sampai 9=F joule.
"ardio-ersi dilakukan pada kondisi
6. "egawatdaruratan.
"on-ersi tachycardia dengan tanda P tanda serius yang berhubungan dengan ( gejala
)nyeri dada, edema paru, hipotensi, perubahan status mental*.
8. Direncanakan ( elektif.
"on-ersi fibrilasi atrium stabil atau flutter yang lebih dari :< jam durasi.
'ertimbangkan pemberian antikoagulasi untuk setidaknya 9 minggu sebelum
kardio-ersi pilihan untuk mengurangi resiko embolisasi dari trombi atrium. Awal
kardio-ersi dapat diperiksa echokardiografi 0EE pada pasien yang dicurigai adanya
thrombus pada atrium.
'endidikan pasien sebelum tindakan kardio-ersi
6. 5elaskan prosedur indikasi, hasil yang diharapkan dan komplikasi yang mungkin, serta
setiap alternati-e )obat mungkin tanpa kardio-ersi* kepada pasien.
8. Menjawab setiap pertanyaan pasien mungkin memiliki.
9. Memperoleh persetujuan tertulis untuk proseur ini.
'rosedur kardio-ersi
6. 5elaskan kepada korban dan keluarganya mengenai rencana tindakan, tujuan, manfaat
dan resiko tindakan kardio-ersi.
8. 5ika korban dan keluarga setuju, didokumentasikan dengan menggunakan %informed
consent&.
9. 5ika korban sadar berikan sedasi terlebih ahulu, dan siapkan alat Palat resusitasi
:. #idupkan defibrillator.
;. 'ilih energy yang dibutuhkan, mulai ;F joule untuk S0 dan 6FF joule untuk 0.
=. 'ilih modus sinkron lalu kedua paddle diberi jelly dengan rata dan banyak.
>. etakkan paddle pada sternum dan apeks sesuai petunjuk pada paddle.
<. 0ekan tombol pengisi energy )charge* pada paddle apeks atau pada unit defibrillator.
124
7/17/2019 Leng Kap
http://slidepdf.com/reader/full/leng-kap-568e85e2adbb3 125/125
. Setelah energy yang diharapkan terisi, alat sudah siap untuk digunakan, berikan aba P
aba %alat siap, saya siap, area korban clear&. 'astikan penolong tidak bersentuhan
dengan korban dan tidak ada orang lain yang bersntuhan dengan korban atau tempat
tidur korban.
6F. Berikan tekanan 6F $68 kilogram pada kedua paddle.
66. 2ilai kembali irama pada monitor, bila masih S0 atau 0, tekan tombol dischargesecara besamaan pada kedua paddle modus sinkron tidak terganggu. 'erhatikan
monitor dan nilai kembali irama jantung korban.
68. 5angan tergesa P gesa untuk mengangkat paddle setelah melepaskan energy listrik,
supaya modus sinkron tidak terganggu. 'erhatikan monitor dan nilai kembali irama
jantung korban.
"omplikasi, 'encegahan W Manajemen
6. +edera jaringan lunak. Adanya cairan )cairan tubuh, obat P obatan, atau cairan /
dapat menyebabkan luka bakar termal karena arus listrik ke jaingan kulit*. ntuk
meminimalkan potensial komplikasi yang terjadi, pastikan bahwa cairan tubuh yang
ada diermukaan kuit dengan menyeka cairan dari kulit sebelum upaya defibrilasidilakukan.
8. +edera epicardial dari cedera listrik )angsung tidak panas pada diterapkan*. unakan
tingkat energy minimal yang direkomendasikan untuk meminimalkan cedera.
9. uka bakar.