laporanb
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 LAPORANB
1/11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini penggunaan berbagai macam jenis material sangat beragam. Namun, karena
banyaknya penggunaan material yang memiliki sifat khusus yang diinginkan dengan
pemanfaatan energi yang lebih optimal, dibuatlah material komposit. Komposit
merupakan material yang sudah banyak digunakan saat ini. Terutama untuk
penggunaan pada benda yang membutuhkan sifat spesifik yang tinggi, seperti
kekakuan dan kekuatan spesifik. Contoh penggunaan komposit salah satunya adalah
material untuk pesawat terbang karena sifat komposit yang ringan namun kuat dan
kaku.
Untuk mempermudah memperkirakan hasil dari pembuatan komposit, dibuat
pemodelan untuk menghitung sifat yang dimiliki oleh komposit yang akan disusun.
emodelan tersebut juga dapat dipakai untuk memperkirakan sifat kkomposit saat
terkena pembebanan.
Sebagai mahasiswa teknik material, sudah pasti harus memiliki kemampuan yag baik
untuk dapat menyusun dan mendesain material komposit sehingga penggunaan
material komposit tersebut dapat bekerja dengan optimal.
1.2 Tujuan
!enentukan pengaruh jenis komposit dan cara penyusunannya terhadap pembebanan
yang dialami laminat dengan aplikasi "#N$%!.
-
7/25/2019 LAPORANB
2/11
BAB II
TEORI DASAR
!aterial komposit adalah material yang terdiri dari gabungan & atau lebih jenis
material yang dapat dibedakan secara makro yang memiliki sifat gabungan dari
material penyusunnya yang dipengaruhi oleh komposisi material penyusun tersebut.
Komposit tersusun atas laminat laminat. $aminat adalah gabungan dari lamina lamina
yang yang dapat disusun orientasinya untuk mendapatkan sifat yang diinginkan.
$amina adalah plat datar ataupun lengkung yang disusun oleh matriks dan lembaran
fiber.
ersamaan yang sering dipakai dalam perhitungan sifat material komposit adalah
hukum hooke.
klijklij C =
ij ' komponen dari tegangan tarik
Laminat terdiri dari berbagai
lamina
-
7/25/2019 LAPORANB
3/11
kl ' komponen dari regangan tarik
Cijkl ' komponen dari konstanta elastis tarik
i,j,k,l ' (,&,)
Komposit merupakan material yang bersifat orthotropic. ada perhitungan teori
laminat klasik, asumsi komposit adalah*
!empunyai ) bidang simetris.
Konstanta pada hukum hooke ada +.
ada perhitungan teori laminat klasik terdapat langkah langkah yang harus dilakukan.
$angkah lagkah tersebut dapat dijelaskan engan skema teori laminat klasik.
Skema Teori $aminat Klasik
-
7/25/2019 LAPORANB
4/11
ersamaan yang digunakan untuk mencari nilaipembebanan pada laminat dapat
dijelaskan dengan persamaan matriks berikut *
N ' tegangan normal
! ' tegangan bending
% ' matriks kekakuan bidang beban dan regangan-
' matriks kekakuan bidang momen dengan kelengkungan-
Sumber: Slide Material
-
7/25/2019 LAPORANB
5/11
/ ' matriks kekakuan kopel
ada komposit terdapat & kriteria kegagalan. Kriteria tersebut adalah *
(. 0irst ly 0ailure 00-
Kriteria ini menjelaskan saat suatu lamina pada suatu laminat gagal untuk
pertama kali karena tidak mampu menahan beban.
&. $ast ly 0ailure $0-
Kriteria ini menjelaskan saat lamina terakhir pada suatu laminat gagal untuk
terakhir kali dan menjadikan laminat tersebut gagal seluruhnya karena laminat
tidak mampu menahan beban.
F C 9 0
F C 0
F P F
F C 0 d e g r a d e d
F C 9 0 d e g r a d e d
L P F
-
7/25/2019 LAPORANB
6/11
BAB IV
ANALISIS DATA
ada percobaan laminat klasik, dilakukan pemodelan komposit dengan memakai
perangkat lunak "#N$%! untuk memprediksi sifat sifat laminat dengan parameter
lamina yang diinginkan. ada latihan (, konstanta teknik laminat yang dimodelkan
terjadi perubahan apabila material yang digunakan, orientasi, dan susunan lamina
dirubah. 1al ini dapat membuktikan kemampuan desain yang luas pada material
komposit dengan menggunakan perubahan susunan orientasi dan susunan lamina
komposit. engan kemampuan desain yang luas tersebut, biaya pembuatan komposit
untuk menahan pembebanan dapat dimaksimalkan dan mengurangi biaya produksi.
ada latihan &, dilakukan pemodelan pemberian beban higrothermal dengan asumsi
pada temperatur &2C dan mencari pengaruhnya terhadap komposit. ada komposit
U, pembebanan higrothermal tersebar merata pada komposit. 1al tersebut terjadi
karena pada komposit U tidak ada perbedaan orientasi dan susunanya simetris
sehingga tegangan yang terjadi homogen dan tidak berbeda beda. ada U tidak
terdapat tegangan geser karena pada komposit tersebut orientasinya simetris sehingga
kopel tidak terjadi dan menyebabkan tegangan geser bernilai 3. /erbeda dengan
komposit U yang simetris. Komposit U yang tidak simetris memiliki tegangan
geser. Tegangan geser tersebut timbul karena adanya perbedaan orientasi susunan
lamina yang menyebabkan tegangan geser terjadi, sehingga pada komposit terjadi
pembebanan geser yang membuat munculnya tegangan yang berbeda beda di setiap
lamina pada laminat komposit. ada komposit 4!56#po7y 896)3,8653-s terlihatperilaku yang sama terhadap pengaruh perbedaan orientasi dan susunan lamina pada
laminat komposit. emberian tegangan kemudian dimodifikasi dengan pemberian :
kondisi pembebanan. embebanan tersebut adalah pembebanan tarik biaksial, geser,
momen bending, dan momen torsi. ada pembebanan tarik biaksial terjadi perbedaan
-
7/25/2019 LAPORANB
7/11
perilaku lamina karena adanya perbedaan orientasi pada susunannya, jika arah gaya
tegak lurus dengan arah seratnya, regangan yang terjadi akan menjadi lebih besar
karena kekuatan lamina yang turun akibat pembebanan yang idak sesuai dengan arah
serat. ada lamina yang berorientasi sama menyebabkan tidak terjadinya tegangan
dan regangan normal karena hanya ada efek kopel dan tidak menyebabkan terjadinya
tegangan normal. ada pembebanan bending tegangan terbesar terjadi di permukaan
laminat dan terjadi pada lamina terluar. ada pembebanan momen torsi, tegangan
geser dihasilkan dan memberikan pembebanan pada komposit. embebanan geser
terlihat paling besar di permukaan uar laminat. apat disimpilkan pada percobaan
pemberian pembebanan ini, pada komposit dengan orientasi simetris tidak dihasilkan
tegangan geser akibat tidak terjadinya kopel. Sedangkan pada komposit yang
asimetris yang memiliki orientasi berbeda terjadi efek kopel yang menyebabkan
adanya tegangan geser.
ada latihan ), rasio tegangan pada laminat komposit dicari untuk menentuka
kegagalan lamina lamina pada laminat tersebut. Kondisi pembebanan diberikan ada
komposit yang ingin dimodelkan. Kondisi tersebut adalah pembebanan tarik tarik,
tarik tekan, tekan tarik, dan tekan tekan. ada komposit /6N2232 U terlihat adanya
pembebanan yang homogen karena tidak ada perbedaan orientasi antar laminatnya.
!enurut teori kegagalan berdasarkan rasio tegangan, pada komposit /6N2232 terjadi
kegagalan saat pembebanan tekan tarik dan tarik tarik, karena rasionya melebihi (.
Kegagalan yang terjadi, terjadi bersamaan di semua laminanya karena pembebanan
yang homogen pada laminat tersebut. /erbeda jika orientasinya drubah menjadi 896
:2-s kegagalan terjadi pada kondisi pembebanan tarik tekan dan tekan tarik. Namun,
efek kegagalannya sama yaitu, gagal pada semua lamina secara bersamaan karenahomogen. ada 4!56#po7y 896)3,8653-s terlihat tidak menunjukan adanya
kegagalan karena nilai rasio tegangan yang dihaasilkan tidak melebihi (.
-
7/25/2019 LAPORANB
8/11
-
7/25/2019 LAPORANB
9/11
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
.1 Ke!"#$ulan
;enis material, orientasi serat, dan penyusunan lamina merupakan faktor penting yang
akan mempengaruhi nilai konstanta teknik dari laminat. engaruh tersebut juga akan
mempengaruhi perilaku komposit jika diberikan pembebanan.
.2 Saran
emodelan dilakukan dengan menggunakan animasi, ataupun gambar yang
memperlihatkan bagaimana perilaku laminat akan menambah pengetahuan dan
memperkuat konsep.
-
7/25/2019 LAPORANB
10/11
DA%TAR PUSTAKA
Slide r. 4r. 1ermawan ;udawisastra
Theory.= &3(5.
Slide r. 4r. >achman Setiawan
Composites.= &332
-
7/25/2019 LAPORANB
11/11
LAMPIRAN
TU&AS SETELAH PRAKTIKUM
(. Untuk konstanta teknik yang sama dapat dibuat dengan susunan 3,53,3,53,3,
sedangkan untuk konstanta bending dapat dibuat dengan susunan 6:2,:2,6:2-s&. ) ;enis pembebanan diberikan kepada$aminat %S6)23( 3&, :2, 6:2, +3-s
a. $oad case ( * ada arah ( dan & terjadi pembebanan torsi dan
bendingb. $oad case & * !erujuk kepada sifat pembebanan higrotermal yang
menunjukan bahwa tegangan normal terbesar dialami oleh lamina
dengan serat orientasi 3 dan +3 derajat, dan tegangan geser terbesar
dialami oleh lamina dengan orientasi :2 derajat, dapat disimpulkan
bahwa pada kondisi ini laminat terkena pembebanan higrothermal
c. $oad case ) * $aminat terkana pembebanan tarik dan higrothermal
). a. $oad case ( * engan memperhatikan nilai rasio tegangan (9>, lapisan yang
mengalami kegagalan pertama kali adalah lapisan ( bawah
b. $oad case & * engan memperhtikan nilai rasio tegangan (9>, lapisan yang
mengalami kegagalan pertama kali adalah lapisan ? dan : atas
dan bawah.