laporan tetap kesadahan polsri

Upload: muhammad-arifin

Post on 07-Mar-2016

397 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

laptap

TRANSCRIPT

LAPORAN TETAP PRAKTIKUMKIMIA TERAPAN

Penentuan Asam Lemak Bebas (ALB) pada Miyak Goreng

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

Fauzia(061440412035)Gede Marawijaya(061440411703)M. Ari Bastari(061440411704)Muhammad Arifin(061440411705)M. Ariq Perdana(061440411706)Nila Wulandari(061440411708)Nur Azizah Yasmin(061440411709)

KELAS : I EGCDOSEN PEMBIMBING: Ir. H. Sahrul Effendy, M.T

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANGTAHUN PELAJARAN 2014-2015

ANALISIS AIR (PENENTUAN KESADAHAN/ION Ca2+)

1. TUJUAN PERCOBAANMampu melakukan penentuan kesadahan pada sampel air dengan metoda titrasi kompleks.

2. PERINCIAN KERJA- Standardisasi larutan EDTA- Penentuan kesadahan (ion Ca2+)

3. Dasar TeoriKesadahan dalam air terutama disebabkan oleh ion-ion Ca2+ dan Mg2+, juga oleh Mn2+,Fe2+ dan semua kation bermuatan dua. Air yang kesadahannya tinggi biasanya terdapat paada air tanah di daerah yang bersifat kapur, di mana Ca2+ dan Mg2+ berasal.Air sadah mengakibatkan konsumsi sabun lebih tinggi, karena adanya hbungan kimiawi antara ion kesadahan dengan dengan molekul sabun menyebbkan sifat sbun/deterjen hilang. Kelebihan ion Ca2+ serta ion CO32-(salah satu ion alkalinity) mengakibatkan terbentuknya kerak pada dinding pipa yang disebabkan oleh endapan kalsium karbonat CaCO3. Kerak ini akan mengurangi penampang basah dari pipa dan menyulitkan pemanasan air dalam ketel.Kesadahan air dapat ditentukan dengan titrasi langsng dengan menggunakan indicator Eriochrome Black T atau Calmagite. Sebelumnya EDTA distandardisasi dengan larutan standar kalsium, biasanya standar primer yang digunakan adalah CaCO3. Etilen Diamin Tetra Asetat:

EDTA merupakan suatu senyawa yang membentuk kompleks 1:1 dengan ion logam, larut dalam air dan karenanya dapat digunakan sebagai titran logam EDTA juga merupakan logam seksidentat yang berpotensi, yang dapat berkoordinasi dengan ion logam dengan pertolongan kedua nitrogen dan empat gugus karboksil. Misalnya dengan ion kobalt,membentuk kompleks EDTA oktahidrat.Pada titrasi ini indicator yang digunakan adalah indicator metalokromik yang merupakan senyawa organic berwarna, yang membentuk kelat dengan ion loga. Khelatnya mempunyai warna yang berbeda dengan warna indicator bebasnya.Struktur Eriochrome Black T :

Tingkat kesadahan sementara biasanya dapat diturunkan dengan pemanasan, untuk derajat kesadahan biasanya diukur dalam ppm (parts per million), atau derajat kesadahan Jerman, Derajat kesadahan Prancis dan Inggris. Berikut adalah kriteria selang kesadahan yang biasa dipakai: 0 - 4 dH, 0 - 70 ppm : sangat rendah (sangat lunak) 4 - 8 dH, 70 - 140 ppm : rendah (lunak) 8 - 12 dH, 140 - 210 ppm : sedang12 - 18 dH, 210 - 320 ppm : agak tinggi (agak keras)18 - 30 dH, 320 - 530 ppm : tinggi (keras)

Penggolongan air atas dasar kesadahan Prancis :AirKesadahan ( F)Contoh

Sangat Lunak0 4Hujan

Lunak4 8Air yang mengandung mineral

Sedang8 12Toleransi air minum menurut WHO

Agak Sadah12 18Air danau dan sungai

Sadah18 30Air dari batuan gamping

Sangat Sadah > 30Air kapur dalam bawah tanah

4. ALAT YANG DIGUNAKAN1. Labu ukur 250ml, 500 ml1,12. Erlenmeyer 250 ml63. Buret 24. Gelas kimia 250 ml25. Pipet ukur 10 ml, 25 ml1,16. Bola karet27. Pipet tetes28. Corong29. Kaca arloji210. Spatula2

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN CaCO3.pa 0,1 gram/250 ml Dinatrium dihidrogen EDTA dihidrat 1 gram MgCl2.6H2O 0,05 gram HCl 5 ml Indicator eriochrome black T2 ml Aquadest secukupnya Larutan buffer pH 1025 ml

6. LANGKAH KERJA6.1 Pembuatan larutan EDTA Menimbang 1 gram dinatrium dihidrogen EDTA dihidrat dan 0,025 gram Memasukkan ke dalam gelas kimia 100 ml,melarutkan dalam airMemindahkan ke dalam labu ukur 250 ml,menambahkan air sampai250 ml. Menghomogenkan

6.2 Pembuatan larutan buffer Melarutkan 3,375 amonium klorida dalam 28,5 ml amonium hidroksida pekat Mengencerkan sampai 50 ml dalam gelas ukur 50 ml. pH larutan sedikit lebih besar dari 10.

6.3 Standarisasi larutan natrium EDTA Memipet 25 ml larutan kalsium karbonat ke dalam erlenmeyer 250 ml Menambahkan 5 ml larutan buffer Menambahkan 5 tetes indiaktor eriochrom black T Menitrasi larutan EDTA,hingga warna merah anggur berubah menjadi biru,warna merah harus lenyap sama sekali6.4 Penentuan kesadahan Memipet 25 ml air sampel dalam Erlenmeyer 250 ml Menambahkan 1 ml bufferMenambahkan 5 tetes indicator -Menitrasikan dengan larutan baku EDTA sampai terjadi perubahan warna dari merah anggur menjadi biru6. Data Pengamatan1) Standardisasi larutan EDTANomor PercobaanVolume analitVolume titranPerubahan warna

125 ml35 mlMerah anggur menjadi biru

225 ml34,5 mlMerah anggur menjadi biru

volume titran rata-rata= 35 ml + 34,5 ml 2= 34,75 ml

2) Penentuan kesadahan pada sample airPercobaanVolume analitVolume titranPerubahan warna

125 ml1,3 mlMerah anggur menjadi biru, dan terdapat endapan putih keruh

225 ml1,5 mlMerah anggur menjadi biru, dan terdapat endapan putih keruh

Volume titran rata-rata = 1,3 ml + 1,5 ml 2 = 1,4 ml

Reaksi yang terjadi adalah : Mg2+(aq) + EBT(aq) [Mg-EBT]2+(aq) biru langit merah anggur Reaksi tresebut di atas merupakan reaksi pada saat indikator EBT ditambahkan pada sampel air dimana EBT mengomplek ion Mg2+ sehingga warnanya berubah dari biru langit menjadi merah anggur, pada saat ini larutan benar-benar berwarna merah anggur karena pada sampel air terdapat ion Mg2+ yang lebih mudah dikompleksi oleh EBT dari pada ion Ca2+. [Mg-EBT]2+ (aq) + H2Y2- (aq) MgY2-(aq) + 2H+ (aq) + EBT(aq) Merah anggur biru langit7. Perhitungan1) Standardisasi larutan EDTA

mg CaCO3= V EDTA X N EDTABE CaCO3

0,1 gram X 1000mg/gr X 25ml/100 ml=34,75 ml X N EDTA 50,045 mgekN EDTA =0,0143 mgek/ml

2) Penentuan kesadahan

mg CaCO3= V EDTA X N EDTA X BE CaCO3

= 1,4 ml X 0,0143 mgek/ml X 50,045 mg/mgek

mg CaCO3 = 1,002 miligram

CaCO3 (ppm)= 1,002 miligram X 1000ml/liter

25 ml

mg CaCO3(ppm) = 40,08 mg/liter

7. Analisa PercobaanPada percobaan ini dapat dianalisis bahwaKesadahan air menunjukkan angka CaCO3 yang menunjukkan ukuran bagi air sadah yang tinggi dimana akan mengakibatkan terbentuknya kerak pada pipa yang disebabkan oleh endapan CaCO3, kerak ini akan mengurangi penampang basah dari pipa dan meyulitkan pemanasan air dalam mketel.Kesadahan dalam air terytama disebabkan adanya ion Ca2+ dan mg2+. Kesdahan air dapat ditentukan dengan titran langsung dengan menggunakan EDTA sertaindikator buffer dan indicator eriochrome Black T. Pada saat pembuatan larutan buffer di gunakan campuran antara ammonium klorida dengan ammonium hidroksida pekat. Pada larutan baku CaCl2 CaCO3 harus dikeringkan selama 30 menit didalam oven. Lalu dilakukan penambahan Hcl 1:1 yaitu 5 ml aquadest dan 5 ml HCl. Penetesan HCl tersebut samapai larutan CaCO3 sampai warnanya menjadi bening dan tidak terdapat endapan serta bergejolak.Pada standardisasi larutan EDTA menggunakan CaCl2 yang telah dicampur indicator Eriochrome black T dan buffer. Pada saat titrasi didapat volume titran sebanyak 34,5 ml dan 35 ml. lalu perubahaan warna yang terjadi adalah dari merah anggur menjadi biru.Pada penentuan kesadahan sampel air yang mengandung ion Ca2+, ditambahkan 1 ml larutan buffer dan 5 tetes indicator eriochrome Black T. perubahan warna yang terjadi setelah dititrasi yaitu dari merah anggur menjadi biru. Serta terdapat endapan keruh, volume titran yang didapat adalah 1,3 ml dan 1,5 ml.8. Kesimpulan - kesadahan dalam air disebabkan adanya ion-ion Ca2+ dan Mg2+, juga Mn2+, Fe2+ dan semua kation bermuatan dua.- kesadahan dapat dilakukan dengan titrasi langsung dengan EDTA sebagai titran dan menggunakan indicator black T, standar primernya ialah CaCO3.- Standardisasi EDTANormaliatas= 0,0143 mgek/ml Mg CaCO3 yang didapat dari percobaan adalah 40,08 ppm

Volume titran1). Standardisasi=34,75 ml2). Kesadahan=1,4 ml

9. Pertanyaan

1. Apakah yang dimaksud deengan kompleksometri?Kompleksometri adalah jenis titrasi dimana titran dan titrat saling mengkompleks. Jadi membentuk hasil berupa kompleks. Titrasi kompleksometri adalah salah satu metode kuantutatif dengan memanfaatkan reaksi kompleks antara ligan dengan ion logam utamanya, yang umum adalah EDTA.

2. Jelaskan istilah-istilah berikut:

a. Kompleks inertSuatu kompleks yang mengalami subtitusi ngugus ligan yang sangat lambat disebut juga non labil.b. Kelat logamCincicn heterositik yang terbentuk oleh interajsi suatu ion logam dengan dua atau lebih gugus fungsional dalam logamc. PenopenganPengguanaan suatu reagensia utnuk membentuk suatu kompleks stabil dengan sebuah ion yang tanpa pembentukan itu ion akan menyangga reaksi yang diingnkan.d. Ligan heksidentatLigan yang mengadung enam buah atom donor pasangan elektro yang emlalui kedua atom N dan empat atom O.e. Bilangan koordinasiBanyakanya ikatan yang dibentuk oleh suatu atom sentral dalam suatu kompleks.

3. Sebuah contoh murni CaCO3 seberat 0,2428 gram dilariutkan dalam asam klorida dan diencerkan menjadi 250 ml dalam suatu botolk ukur. Sebuah aliokot 50 ml memerlukan 42,74 ml. larutan EDTA untuk titrasi, hitung molaritas larutan EDTA

Diketahui: gr sampel= 0,2428 gramVolume sampel = 250 mlVolume alikot = 50 mlVolume EDTA =42,74 mlBerat moilekul=100,09 gr/molDitanya: Molekul EDTA =?

Jawab:

Gr CaCO3=gram alikot V CaCO3V alikot

0,2428 gram=gram alikot

250 ml50 ml

Gram alikot=0,04856 gram

Gram alikot= V EDTA X M EDTA

BM CaCO3

0,04856 gr=0,04272 liter X M EDTA

100,09 gr/mol

M EDTA=0,1135 mol/liter

10. Daftar Pustaka - Jobsheet Kimia Analisa Dasar (ANALISIS AIR PENENTUAN KESADAHAN/ION ).2010.Teknik Kimia.POLSRI.Palembang- http://febri1ka.blogspot.com/2011/12/analisis-air-penentuan-kesadahan.html

Gambar Alat

Erlenmeyer Labu ukur

Bola karetCorong

SpatulaGelas kimia Pipet ukur Biuret

Kaca Arloji