laporan tahunan a new beginning · tinjauan operasional ... rapat umum pemegang saham general...

218
A New Beginning PT Surya Artha Nusantara Finance 2015 Laporan Tahunan Annual Report

Upload: buihanh

Post on 20-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

A New Beginning

2015

Lap

oran

Tahu

nan

An

nu

al Rep

ort

PT Surya Artha Nusantara Finance2015

Laporan TahunanAnnual Report

2015Laporan Tahunan

Annual Report

PT Surya A

rtha Nusantara Finance

PT Surya Artha Nusantara Finance18 Office Park 23rd FloorJl. T.B. Simatupang No.18 Jakarta 12520Tel. (021) 7817555 (H)Fax. (021) 7819111; (021) 78847224 (H)www.sanfinance.com

Page 2: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 1

A New Beginning

PT Surya Artha Nusantara Finance2015

Laporan TahunanAnnual Report

Page 3: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

2PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

VisiVision

4

MisiMission

4

Nilai-nilaiValues

4

Profil PerusahaanCompany Profile

5

Komposisi Pemegang SahamShareholders Composition

7

Struktur OrganisasiOrganization Structure

8

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

9

Ikhtisar ObligasiBonds Highlights

11

Realisasi Penggunaan Dana Obligasi Bonds Proceeds Realization

12

Nama dan Alamat Perusahaan Pemeringkat EfekRating Agency Names and Addresses

13

Nama dan Alamat Lembaga dan/atau Profesi PenunjangSupporting Institution and/or Profession Names and Addresses

13

Periode Penggunaan Auditor Eksternal & Biaya AuditExternal Auditor Period of Works & Audit Fee

13

Laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners Report

14

Laporan DireksiBoard of Directors Report

17

Profil Dewan KomisarisBoard of the Commissioners Profiles

20

Profil DireksiBoard of Directors Profiles

25

Peristiwa Penting 20152015 Event Highlights

30

Pembahasan dan Analisa ManajemenManagement Discussion and Analysis

31

Kondisi Makro EkonomiMacroeconomic Condition

31

Daftar IsiContents

Aspek PemasaranMarketing Aspect

32

Aspek KeuanganFinancial Aspect

32

AsetAssets

32

LiabilitasLiabilities

33

EkuitasEquity

34

Laba BersihNet Income

34

PendapatanRevenue

34

BebanExpenses

35

Arus KasCash Flows

35

Rasio-rasio dan Kolektabilitas PiutangRatios and Receiveable Collectability

36

Struktur PermodalanCapital Structure

37

Kebijakan Struktur ModalCapital Structure Policy

38

Perbandingan Struktur Permodalan Tahun 2014 dan 20152014 and 2015 Capital Structure Comparison

38

Perbandingan Target Awal Tahun dan Realisasi Tahun 2015, serta Proyeksi 20162015 Fiscal Year Target and Realization Comparison and 2016 Projection

38

Prospek Bisnis 20162016 Business Prospect

39

Kebijakan DividenDividend Policy

39

Informasi Material Investasi, Ekspansi, Merger, Akuisisi, dan Restrukturisasi Hutang/ModalInformation on Material Investment, Expansion, Merger, Acquisition, and Capital/Debt Restructuring

40

Informasi Material Transaksi AfiliasiInformation on Material Affiliate Transaction

40

Perubahan Peraturan dan Dampaknya Terhadap Kinerja PerusahaanChanges in Regulation and Its Impact Towards the Company’s Performance

40

Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan dan Dampaknya Terhadap Laporan KeuanganRecent Update on the Financial Accounting Standards and Its Impact Towards Financial Statements

41

Page 4: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 3

Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal Laporan AkuntanSubsequent Information & Material Fact

42

Tinjauan OperasionalOperational Review

43

Jenis PembiayaanFinancing Types

43

Portofolio NasabahCustomer Portfolio

44

Keuangan dan PendanaanFinancial and Funding

44

Sumber Daya ManusiaHuman Capital

45

Teknologi InformasiInformation Technology

49

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

50

Pernyataan dan Tujuan Penerapan Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance Commitment and Objectives

50

Rapat Umum Pemegang SahamGeneral Meeting of Shareholders

50

Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors

52

Komite AuditAudit Committee

56

Komite Nominasi dan RemunerasiRemuneration and Nomination Committee

58

Seketaris PerusahaanCorporate Secretary

60

Audit InternalInternal Audit

61

Sistem Pengendalian InternalInternal Control System

63

Manajemen Risiko Risk Management

63

Whistleblowing SystemWhistleblowing System

65

Penanganan PengaduanComplaints Handling

65

Kode Etik PerusahaanCode of Conduct

65

Implementasi Kode etikCode of Conduct’s Implementation

65

Etika bisnisBusiness Ethics

65

Etika KerjaWork Ethics

66

Perkara Penting yang Sedang DihadapiImportant Cases

66

Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan atau ManajemenShare Ownership Program

66

Entitas Anak, Perusahaan Asosiasi dan Perusahaan VenturaSubsidiaries, Associated Companies and Venture Companies

66

Kronologis pencatatan saham dan bursa efek tempat dicatatShare Listing and Stock Exchange Chronology

66

Sanksi Administratif yang Dikenakan kepada Perseroan, Anggota Dewan Komisaris dan Direksi oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Otoritas LainAdministration Charge imposed by the Financial Service Authorities to the Company, Board of Commissioner and Director members

66

Laporan Komite AuditAudit Committee Report

67

Profil Komite AuditAudit Committee Profiles

68

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

71

PenghargaanAwards

73

Alamat Kantor Pusat dan Kantor Selain CabangHead Office and Representative Offices Address

75

Pernyataan Dewan Komisaris dan DireksiStatement of the Board of Commissioners and the Board of Directors

77

Laporan KeuanganFinancial Statements

79

Referensi Otoritas Jasa KeuanganFinancial Services Authorities References

200

Page 5: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

4PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

Visi Vision

Menjadi perusahaan pembiayaan alat berat yang terdepan di Indonesia dengan menciptakan nilai yang bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

To become the leading heavy equipment financing company in Indonesia by creating excellent value for all stakeholders.

Misi Mission

Menyediakan jasa pembiayaan alat berat melalui hubungan yang berkesinambungan dengan para mitra bisnis.

Providing heavy equipment financing services through sustainable relationship with business partners.

Nilai-nilai Values

Memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan bersahabat dengan sikap dan cara yang proaktif dan responsif guna memenuhi kebutuhan pelanggan.

Providing a fast, accurate and friendly service with a proactive and responsive attitude in order to satisfy the customers’ need.

Melakukan proses kerja yang excellent guna memberikan solusi yang terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan.

Performing an excellent work process in order to give the best solution available to all stakeholders.

Menciptakan suasana kerja yang ceria dan kondusif bagi setiap insan agar dapat menumbuh-kembangkan kreativitas guna menghasilkan produktivitas kerja yang optimal.

Creating a cheerful and conducive work environment to all employees to grow and develop their creativity in order to bring out the optimal productivity.

FAST

FINE

FUN

Page 6: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 5

Profil PerusahaanPT Surya Artha Nusantara Finance (“Perseroan”) didirikan pada tanggal 25 Agustus 1983 dengan nama PT Sangga Loka Subur dan kemudian mengubah namanya menjadi PT Surya Artha Nusantara Leasing pada tahun 1984 dan mulai fokus pada pembiayaan alat berat.

Pada tahun 1989 kembali mengubah namanya menjadi PT Surya Artha Nusantara Finance dan memperoleh izin usaha sebagai lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia.

Perseroan merupakan sebuah perusahaan joint venture yang dimiliki oleh PT Astra International Tbk melalui anak perusahaannya yaitu PT Sedaya Multi Investama, dengan Marubeni Corporation Group, dengan komposisi saham masing-masing sebesar 60% dan 40%.

Perseroan aktif melakukan pemberian fasilitas pembiayaan atas alat-alat berat dan kendaraan pendukungnya pada segmen pertambangan, agro, kehutanan, konstruksi dan industri yang merupakan salah satu acuan pengelompokkan dalam portfolio pembiayaan Perseroan.

Dalam melakukan kegiatan usahanya, Perseroan mengandalkan jaringan pemasarannya yang per tanggal 31 Desember 2015 berjumlah 11 kantor selain kantor cabang yang tersebar di 5 wilayah di Indonesia yaitu DKI Jakarta, Jawa, Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi. Perseroan akan terus mengembangkan jaringan pemasaran yang lebih luas sejalan dengan perkembangan usaha Perseroan.

Untuk mendukung kegiatan usahanya tersebut, Perseroan memperoleh pendanaan dalam bentuk pinjaman bilateral, club deal atau sindikasi, serta melalui Pasar Modal melalui penerbitan Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Tahap III pada Oktober 2015 serta penerbitan Medium Term Notes SAN Finance VII pada April 2015.

Kegiatan Usaha

Berdasarkan Akta tertanggal 29-05-2015 (dua puluh sembilan Mei dua ribu lima belas) nomor 78, yang dibuat di hadapan KUMALA TJAHJANI WIDODO, S.H., M.H., M.Kn. Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan tertanggal 12-06-2015 (dua belas Juni dua ribu lima belas) nomor: AHU-0937214.AH.01.02.TAHUN 2015 dan pemberitahuan perubahan data Perseroan telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat tertanggal 12-06-2015 (dua belas Juni dua ribu lima belas) nomor AHU-AH.01.03-0940743, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. Menjalankan usaha-usaha di bidang Pembiayaan Investasi, yaitu pembiayaan untuk pengadaan barang-barang modal beserta jasa yang diperlukan untuk aktivitas usaha/investasi, rehabilitasi, modernisasi, ekspansi atau relokasi tempat usaha/investasi yang diberikan kepada debitur dalam jangka waktu lebih dari 2 (dua) tahun, yang wajib dilakukan dengan cara:

1. Sewa Pembiayaan;

2. Jual dan Sewa-Balik;

3. Anjak Piutang Dengan Pemberian Jaminan dari Penjual Piutang;

PT Surya Artha Nusantara Finance (“The Company”) was established on 25 August 1983, formerly known as PT Sangga Loka Subur and changed its name to PT Surya Artha Nusantara Leasing in 1984 and start focusing on financing heavy equipment.

Later in 1989, the Company changed its name again to PT Surya Artha Nusantara Finance and obtained a license to operate as a financial institution from the Minister of Finance of Republic of Indonesia.

The Company is a joint venture company owned by PT Astra International Tbk through its subsidiary, PT Sedaya Multi Investama along with Marubeni Corporation Group, with ownership of each at 60% and 40%.

The Company actively provides the financing facility of the heavy equipment and all of its supporting tools based on the mining, agro, forestry, construction and industry segment which is one of key segmentation in the Company’s financing portfolio.

In conducting its business activity, the Company relies on its marketing network in which had amounted to 11 offices excluding the branch office which spread in 5 regions such as DKI Jakarta, Java, Borneo, Sumatera, and Sulawesi as of 31 December 2015. The Company will continue to expand the marketing network in line with the development of the Company’s business.

To support the business activity, the Company received the funding in the form of bilateral loans, club deal or Syndicated Loan, as well as the Capital Market by the issuance SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase III in October 2015 and the issuance Medium Term Notes SAN Finance VII in April 2015.

Business Activities

Based on deed dated 29-05-2015 (twenty nine May two thousands and fifteen) no. 78, drawn up by notary KUMALA TJAHJANI WIDODO, S.H., M.H., M.Kn., which was approved by Indonesian Ministry of Justice and Human Rights based on the Decree no. AHU-0937214.AH.01.02.TAHUN 2015 on 12-06-2015 (twelve June two thousand and fifteen) in which the notification of the Company’s data alteration had been received and noted in Legal Agency Administration System by the Indonesia Ministry of Justice and Human Rights based on Letter dated 12-06-2015 (twelve June two thousand and fifteen) no. AHU-AH.01.03-0940743; the Company may conduct these following business activities:

a. Operating businesses in Invesment Financing sector, namely financing for procurement of capital goods and services as required for business/investment, rehabilitation, modernization, expansion or relocation of business/investment activities, rehabilitation, modernization, expansion or relocation of business/investment place as already given to the debtor within the period of more than 2 (two) years, that shall be made by way of:

1. Finance Lease;

2. Sale and Lease Back;

3. Factoring with Recourse;

Company Profile

Page 7: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

6PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

4. Pembelian dengan Pembayaran Secara Angsuran;

5. Pembiayaan Proyek;

6. Pembiayaan Infrastruktur dan/atau

7. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan.

b. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang Pembiayaan Modal Kerja, yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran-pengeluaran yang habis dalam satu siklus aktivitas usaha debitur dan merupakan pembiayaan dengan jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun, yang wajib dilakukan dengan cara:

1. Jual dan Sewa-Balik;

2. Anjak Piutang dengan Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang;

3. Anjak Piutang Tanpa Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang;

4. Fasilitas Modal Usaha; dan/atau

5. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan.

c. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang Pembiayaan Multiguna, yaitu pembiayaan untuk pengadaan barang dan/atau jasa yang diperlukan oleh debitur untuk pemakaian/konsumsi dan bukan untuk keperluan usaha (aktivitas produktif) dalam jangka waktu yang diperjanjikan, yang wajib dilakukan dengan cara:

1. Sewa Pembiayaan;

2. Pembelian dengan Pembayaran Secara Angsuran;

3. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan

d. Kegiatan usaha pembiayaan lain berdasarkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan.

Perseroan terus mengembangkan bisnisnya agar dapat selalu memenuhi kebutuhan customer yang terus berkembang. Adapun hingga saat ini, produk pembiayaan yang ditawarkan oleh Perseroan adalah:

1. Pembiayaan Investasi dengan cara Sewa Pembiayaan;

2. Pembiayaan Investasi dengan cara Jual dan Sewa Balik;

3. Pembiayaan Investasi dengan cara Anjak Piutang dengan Pemberian Jaminan dari Penjual Piutang;

4. Pembiayaan Investasi dengan cara Pembelian dengan Pembayaran Angsuran;

5. Pembiayaan Modal Kerja dengan cara Jual dan Sewa Balik;

6. Pembiayaan Modal Kerja dengan cara Anjak Piutang dengan Pemberian Jaminan dari Penjual Piutang;

7. Pembiayaan Modal Kerja dengan cara Anjak Piutang Tanpa Pemberian Jaminan dari Penjual Piutang;

8. Pembiayaan Modal Kerja dengan cara Fasilitas Modal Usaha.

4. Purchase with Payment by installment;

5. Project Financing;

6. Infrastructure Financing; and/or

7. Other Financing after first obtaining approval from the Financial Service Authority.

b. Operating businesses in the financing of Working Capital, namely financing to fulfill the need for expenses that are already used up within the business activity cycle of the debtor and being the financing with the period of at least 2 (two) years and shall be made by way of :

1. Sale and Lease Back;

2. Factoring with Recourse;

3. Factoring without Recourse;

4. Business Capital Facility; and/or

5. Other Financing after first obtaining approval from the Financial Service Authority.

c. Operating businesses in Multi-purposes financing, namely financing for procurement of goods and/or services as required by the debtor for use/consumption and not for business purposes (productive activity) within an agreed period, that shall be made by way of :

1. Finance Lease;

2. Purchase with payment by installment;

3. Any other financing after first obtaining approval from the Financial Service Authority

d. Any other financing business activity based on approval from the Financial Service Authority.

The Company keep developing its business in order to satisfy the ever-evolving customers’ needs. Up until now, the offered products of the Company includes:

1. Investment Financing through Finance Lease;

2. Investment Financing through Sale and Leaseback;

3. Investment Financing through Factoring with Recourse;

4. Investment Financing through Purchase with Payment by installment;

5. Business Capital Financing through Sale and Leaseback;

6. Business Capital Financing through the Factoring with Recourse;

7. Business Capital Financing through Factoring without Recourse;

8. Business Capital Financing through Business Capital Facility;

Page 8: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 7

Komposisi Pemegang SahamShareholders Composition

Komposisi Pemegang Saham Composition of the Shareholders

Nilai Nominal Rp 1.000 per sahamPar Value Rp 1.000 Per Share

Keterangan Jumlah SahamNumber of Stock

Jumlah Nilai NominalTotal Amount % Description

Modal Dasar 2.000.000.000 2.000.000.000.000 Authorized Capital

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 574.885.067 574.885.067.000 Issued & Fully Paid Capital

Pemegang Saham: Shareholders:

PT Sedaya Multi Investama 344.931.040 344.931.040.000 60 PT Sedaya Multi Investama

Marubeni Corporation 201.209.774 201.209.774.000 35 Marubeni Corporation

PT Marubeni Indonesia 28.744.253 28.744.253.000 5 PT Marubeni Indonesia

Sampai dengan 31 Desember 2015, tidak ada anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang tercatat memiliki saham Perseroan.

Until 31 December 2015, there is no member of the Board of Commissioners and/or Board of Directors listed as the Company’s shareholders.

Jardine Matheson Holding Limited(Public Company with Premium Listing in London)

Marubeni Asean Private Ltd

PT Marubeni Indonesia

Jardine Strategic Holdings Limited Bermuda(Public Company with Premium Listing in London)

Jardine Cycle & Carriage Limited(Public Company listed in Singapore)

PT Astra International Tbk(Public Company listed in Indonesia)

PT Sedaya Multi Investama

Marubeni Corporation(Public Company listed in Tokyo, Nagoya, Osaka)

100%

99.96%

5%

50.11%

74.77%

99.99%

60%

35%

Jardine Matheson Holding Limited(Public Company with Premium Listing in London)

Jardine Matheson Holding Limited Bermuda(Public Company with Premium Listing in London)

83.05%56.42%

Page 9: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

8PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

Struktur OrganisasiOrganization Structure

Pres

iden

t D

irec

tor

Bug

ie L

aksm

ana

Exe

cuti

ve S

ecre

tary

PD

CA

Leg

al, C

orp

ora

teS

ecre

tary

& C

om

plia

nce

Inte

rnal

Aud

it

Supp

lier

Rel

atio

n D

irec

tor

Har

ly S

etia

bud

i

Fina

nce

Div

isio

nC

redi

t &

IT

Div

isio

nC

. And

rija

nto

Hus

ein

Ala

tas

Fina

nce

Dir

ecto

rA

ndri

jant

oB

usin

ess

Dev

elop

men

t D

irec

tor

Yasu

aki Y

osh

iko

Hum

an C

apit

alD

ivis

ion

C: B

ugie

Lak

sman

a

Ass

et M

anag

emen

tD

ivis

ion

Nag

a S

ujad

y

Sup

riya

nto

Sale

s D

ivis

ion

C: N

aga

Suja

dy

Ope

rati

on D

irec

tor

C: C

onc

urre

nt

Page 10: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 9

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

*) Disajikan kembali dan telah direklasifikasi / Restated and has been reclassed.

Laporan Laba Rugi Komprehensif(dalam jutaan Rupiah) 2015  2014*  2013*  2012  Statements of Comprehensive Income

(in million Rupiah)

Pendapatan 676.736 764.851 867.861 913.894 Income

Beban 535.822 475.372 541.202 624.322 Expenses

Laba Kotor 140.914 289.479 326.659 289.572 Gross Income

Laba yang Diatribusikan kepada :         Profit Attributable to :

- Pemilik Entitas Induk - - - - - The Owners of the Parent

- Kepentingan Non Pengendali - - - - - Non-Controlling Interest

Laba Bersih 110.450 212.360 242.488 221.391 Net Income

Laba Komprehensif yang Diatribusikan kepada :        

Comprehensive Income Attributable to :

- Pemilik Entitas Induk - - - - - The Owners of the Parent

- Kepentingan Non Pengendali - - - - - Non-Controlling Interest

Laba Komprehensif 113.210 211.065 249.921 214.185 Comprehensive Income

Laba Bersih per Saham Dasar (Rupiah penuh) 192

369

422

385

Basic Earnings per Share (Full amount)

         

Laporan Posisi Keuangan 2015 2014* 2013* 2012 Statement of Financial Position

(dalam jutaan Rupiah)         (in million Rupiah)

ASET         ASSETS

Kas dan setara kas 1.249.562 1.703.196 915.690 407.002 Cash and cash equivalents

Investasi dalam sewa pembiayaan - bersih

3.479.034

4.889.753

5.508.860

5.875.813

Investment in direct finance leases - net

Piutang pembiayaan konsumen - bersih

834.858

93.678

180.976

243.148

Consumer financing receivables - net

Anjak Piutang - bersih 25.524 202.145 95.902 6.005 Factoring Receivables - net

Piutang pembiayaan modal usaha - bersih

920.529

-

-

-

Working capital financing - net

Beban dibayar dimuka dan piutang lain-lain 45.454 50.078 35.250 17.525

Prepaid expenses and other receivables

Aset tetap - bersih 57.970 4.768 4.972 5.230 Fixed assets - net of accumulated

Aset lain-lain 80.053 58.395 134.062 76.046 Others assets

JUMLAH ASET 6.692.984 7.002.013 6.875.712 6.630.769 TOTAL ASSETS

         

Page 11: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

10PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

LIABILITAS 2015 2014* 2013* 2012 LIABILITIES

Utang kepada pemasok - 5.637 13.408 87.140 Account payables to suppliers

Pinjaman yang diterima - bersih 4.974.471 5.425.222 5.384.646 5.223.970 Borrowings - net

Liabilitas pajak 5.581 7.440 13.548 25.651 Taxes liabilities

Hutang lain-lain dan beban yang masih harus dibayar 304.854 177.535 167.992 136.888

Other payables and accrued expenses

JUMLAH LIABILITAS 5.284.906 5.615.834 5.579.594 5.473.649 TOTAL LIABILITIES

JUMLAH EKUITAS 1.408.078 1.386.179 1.296.118 1.157.120 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 6.692.984 7.002.013 6.875.712 6.630.769 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

RASIO-RASIO 2015 2014 2013 2012 RATIOS

Laba Sebelum Pajak Penghasilan/Pendapatan (%) 21% 38% 38% 32%

Income Before Tax/ Total Income (%)

Laba Bersih/Pendapatan (%) 16% 28% 28% 24% Net Income/Total Income (%)

Laba Bersih/Ekuitas (%) 8% 15% 19% 19% Net Income/Equity (%)

Laba Bersih/Jumlah Aset (%) 2% 3% 4% 3% Net Income/Total Assets (%)

Pendapatan/Jumlah Aset (%) 10% 11% 13% 14% Income/Total Assets (%)

RASIO KEUANGAN 2015 2014 2013 2012 FINANCIAL RATIOS

Pinjaman terhadap Ekuitas (x) 3.53 3.91 4.15 4.51 Debt to Equity Ratio (x)

Total Liabilitas terhadap Ekuitas (%) 375% 405% 430% 473% Total Liabilities to Equity (%)

Total Liabilitas terhadap Aset (%) 79% 80% 81% 83% Total Liabilities to Assets (%)

Total Aset Lancar terhadap Liabilitas Lancar (%) 227% 199% 162% 168%

Total Current Assets to Current Liabilities (%)

RASIO PERTUMBUHAN 2015 2014 2013 2012 GROWTH RATIOS

Jumlah Pendapatan -12% -12% -5% 33% Total Income

Laba Bersih -48% -12% 10% 22% Net Income

Jumlah Aset -4% 2% 4% 20% Total Assets

Jumlah Liabilitas -6% 1% 2% 22% Total Liabilities

Jumlah Ekuitas 2% 7% 12% 12% Total Equity

Page 12: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 11

Ikhtisar ObligasiBonds Highlights

Nama

Name

Seri

Series

Jumlah (dalam miliar

Rupiah)

Amount (in

billion Rupiah)

Hasil Pemeringkatan Awal

Initial Rating

Periode Jatuh

Tempo

Due Period

Jatuh Tempo

Due

Jumlah Yang Belum Jatuh Tempo per

31 Desember 2015 (dalam miliar

Rupiah)

Outstanding Amount as of

31 December 2015 (in billion Rupiah)

Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap / SAN Finance Bond I Year 2011 with Fixed Interest Rate

A Rp 105 idA (Single A) dari PT Pemeringkat Efek

Indonesia / idA (Single A) from

PT Pemeringkat Efek Indonesia

370 hari / days

30 Januari / January 2012 -

B Rp 101 24 bulan / months

25 Januari / January 2013 -

C Rp 394 36 bulan / months

25 Januari / January 2014 -

Sub Total   Rp 600       -

Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap/ SAN Finance Bond II Year 2012 with Fixed Interest Rate

A Rp 553AA(idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia dan idAA- (Double A Mi-

nus) dari PT Pemering-kat Efek Indonesia /

AA(idn) from PT Fitch Ratings Indonesia and

idAA- (Double A Minus) from PT Pemeringkat Efek

Indonesia

370 hari / days

24 Januari / January 2013 -

B Rp 140 24 bulan / months

20 Januari / January 2014 -

C Rp 807 36 bulan / months

20 Januari / January 2015 -

Sub Total   Rp 1.500       -

Obligasi Berkelanjutan Tahap I SAN Finance Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap / SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase I Year 2013 with Fixed Interest Rate

A Rp 109

AA(idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia dan

idAA- (Double A Minus) dari PT Pemeringkat

Efek Indonesia / AA(idn) from PT Fitch Ratings Indonesia and

idAA- (Double A Minus) from PT Pemeringkat Efek

Indonesia

370 hari/days

5 Oktober / October 2014 -

B Rp 391 36 bulan / months

25 September / September

2016Rp 391

Sub Total   Rp 500       Rp 391

Obligasi Berkelanjutan Tahap II SAN Finance Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga Tetap / SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase II Year 2014 with Fixed Interest Rate

- Rp 1000

idAA- (Double A Minus) dari PT Pemeringkat Efek

Indonesia / idAA- (Double A Minus)

from PT Pemeringkat Efek Indonesia

36 bulan / months

16 Desember / December 2017 Rp 1000

Sub Total   Rp 1000       Rp 1000

Obligasi Berkelanjutan Tahap III SAN Finance Tahun 2015 dengan Tingkat Bunga Tetap / SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase III Year 2015 with Fixed Interest Rate

- Rp 500

idAA- (Double A Minus) dari PT Pemeringkat Efek

Indonesia / idAA- (Double A Minus)

from PT Pemeringkat Efek Indonesia

36 bulan / months

6 Oktober / October 2018 Rp 500

Sub Total   Rp 500       Rp 500

Page 13: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

12PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

Realisasi Penggunaan Dana Obligasi

Perseroan melakukan penerbitan Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap sebesar Rp 600 miliar pada bulan Januari 2011. Dimana hasilnya setelah dikurangi biaya–biaya emisi telah dipergunakan seluruhnya untuk modal kerja Perseroan. Pada tanggal 24 Januari 2014 Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap telah jatuh tempo dan dibayar penuh.

Perseroan melakukan penerbitan Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap sebesar Rp 1.500 miliar pada bulan Januari 2012. Dimana hasilnya setelah dikurangi biaya–biaya emisi telah dipergunakan seluruhnya untuk modal kerja Perseroan. Pada tanggal 20 Januari 2015 Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap telah jatuh tempo dan dibayar penuh.

Perseroan melakukan penerbitan Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2013 sebesar Rp 500 miliar pada bulan September 2013, Tahap II Tahun 2014 sebesar Rp 1.000 miliar pada bulan Desember 2014 dan Tahap III Tahun 2015 sebesar Rp500 miliar pada bulan Oktober 2015. Dimana untuk Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap I Tahun 2013, Tahap II Tahun 2014 dan Tahap III Tahun 2015 hasilnya setelah dikurangi biaya–biaya emisi telah dipergunakan seluruhnya untuk modal kerja Perseroan.

Atas penerbitan obligasi sebagaimana tersebut diatas, Perseroan telah melakukan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum kepada OJK, yang terakhir untuk periode pelaporan per tanggal 31 Desember 2015. Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum terakhir yang disampaikan oleh Perseroan pada tanggal 5 Januari 2016 dalam rangka pemenuhan Peraturan Bapepam dan LK No. X.K.4, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003.

Bonds Proceeds Realization

The Company issued SAN Finance Bond I Year 2011 with Fixed Interest Rate at the amount of Rp 600 billion in January 2011. The proceeds from SAN Finance Bonds I/2011 net off issuance costs was used for the Company’s money capital. On 24 January 2014, SAN Finance Bond I Year 2011 with Fixed Interest Rate had matured and fully paid.

The Company issued SAN Finance Bond II Year 2012 with Fixed Interest Rate at the amount of Rp 1.500 billion in January 2012. The proceeds from SAN Finance Bonds I/2011 net off issuance costs was used for the Company’s money capital. On 20 January 2015, SAN Finance Bond II Year 2012 with Fixed Interest Rate had matured and fully paid.

The Company Issued SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase I Year 2013 with Fixed Interest Rate at the amount of Rp 500 billion in September 2013, Phase II Year 2014 at the amount of Rp 1.000 billion in December 2014 and Phase III year 2015 at the amount of Rp 500 billion in October 2015. The proceeds from SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase I Year 2013, Phase II year 2014 and Phase III Year 2015 net of issuance costs was used for the Company’s money capital.

The Company had announced Public Offering’s Bonds Proceeds Realization as of 31 December 2015 to the FSA. It was reported on 5 January 2016 as required in the Bapepam Regulation and LK No. X.K.4, Appendix Decree of Bapepam’s Chairman and LK No. Kep-27/PM/2003 dated 17 July 2003.

Page 14: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 13

Periode Penggunaan Auditor Eksternal & Biaya Audit

External Auditor Period of Works & Audit Fee

Auditor Eksternal berkewajiban memberikan pendapat tentang kewajaran dan kesesuaian Laporan Keuangan dengan prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia.

Laporan Keuangan Perseroan periode 31 Desember 2015 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan. Biaya audit yang dibayarkan Perseroan atas Laporan Keuangan periode ini adalah sebesar Rp 588 juta, di luar Out of Pocket Expenses.

External auditor is obligated to provide the opinion regarding the Financial Statements’ fairness and appropriateness based on Indonesia’s accounting principle.

The Company Financial Report period of 31 December 2015, was audited by Public Accounting Firm of Tanudiredja, Wibisana & Rekan. The audit fees had cost the Company in total amount of IDR 588 million, excluding Out of Pocket Expenses

Nama dan Alamat Perusahaan Pemeringkat Efek Rating Agency Names and Addresses

Nama dan Alamat Lembaga dan/atau Profesi Penunjang

Supporting Institution and/or Profession Names and Addresses

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)Panin Tower Senanyan City, 17th floorJl. Asia Afrika Lot. 19Jakarta 10270, IndonesiaT +62 21 7278 2380F +62 21 7278 2370

PT Fitch Ratings IndonesiaDBS Bank Tower, 24th Floor, Suite 2403Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 3–5Jakarta 12940, IndonesiaT +62 21 2988 6800F +62 21 2988 6822

Adapun lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal Perseroan yang memberikan jasa secara berkala yaitu:

The details of supporting institution(s) and/or profession(s) which provide periodical services for the Company’s capital market are as follow:

Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member firm of PwC Global Network)

Plaza 89Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6

Jakarta 12940, Indonesia

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Gedung BRI II, 3th floor

Jl. Jend. Sudirman Kav. 44–46Jakarta 10210, Indonesia

T +62 21 570 9060/250 0124F +62 21 250 0093/251 1647

PT Kustodian Sentral Efek IndonesiaGedung Bursa Efek Indonesia, Tower 1, 5th floor

Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53Jakarta 12190, Indonesia

T +62 21 515 2855 F +62 21 5299 1199

Akuntan Publik/Public Accountant

Wali Amanat/Trustee Agen Pembayaran/Paying Agent

Page 15: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

14PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

Laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners Report

Para Pemegang Saham yang Terhormat,

Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan bimbingan-Nya selama tahun 2015. Kami juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemegang Saham dan seluruh pihak terkait atas kepercayaan yang diberikan kepada kami untuk menjalankan fungsi-fungsi pengawasan terhadap Direksi Perseroan dalam menjalankan kegiatan operasional Perseroan.

Penilaian Atas Kinerja Direksi Tahun 2015

Tahun 2015 adalah tahun yang memilki tantangan yang lebih besar bagi Perseroan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terutama akibat berlanjutnya krisis ekonomi global dan melemahnya Rupiah terhadap Dolar AS. Namun demikian Perseroan masih tetap mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 110 miliar, dimana angka pencapaian ini menunjukan penurunan dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 212 miliar. Pencapaian ini membuktikan bahwa Perseroan tetap mampu mempertahankan eksistensinya sebagai perusahaan pembiayaan alat berat terkemuka di Indonesia.

Kami memberikan apresiasi yang tinggi bagi Direksi dan segenap jajaran manajemen Perseroan yang secara berkelanjutan telah menjalankan fungsi pengelolaan Perseroan dengan baik.

Kami percaya bahwa konsistensi dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) oleh Direksi dan jajarannya akan terus meningkatkan nilai tambah bagi Pemegang Saham dan pihak pemangku kepentingan. Lebih dari itu, Good Corporate Governance (GCG) juga menjamin pertumbuhan Perseroan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, Dewan Komisaris mendukung penuh penerapan prinsip-prinsip GCG dan komitmen Direksi beserta jajaran manajemen serta karyawan Perseroan untuk terus mengembangkan budaya Perseroan yang sejalan dengan prinsip-prinsip GCG.

Dalam rangka memperkuat struktur pendanaan guna mendukung kinerja Perseroan, Perseroan telah melakukan penerbitan Obligasi Berkelanjutan I dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III Tahun 2015 senilai Rp 500 miliar. Perseroan juga menerbitkan Medium Term Notes VII di tahun 2015 dengan nilai total sebesar Rp 700 miliar. Di samping itu, Perseroan juga melakukan penarikan pinjaman offshore sebesar 45 juta Dolar.

Dewan Komisaris juga menyambut baik atas kinerja Perseroan dimana di tengah kondisi yang kurang menguntungkan, Perseroan tetap mampu mempertahankan peringkat perusahaan pada peringkat, Perseroan tetap mampu mempertahankan peringkat AA(idn) (Double A) dari Fitch Ratings dan peringkat idAA- (Double A Minus) dari Pefindo.

Fungsi Pengawasan Dewan Komisaris dan Komite

Pengawasan Dewan Komisaris terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku. Dewan Komisaris telah menjalankan fungsi pengawasan dan memberikan rekomendasi kepada Direksi demi memastikan Perseroan berjalan sesuai dengan arahan strategis yang ditentukan.

Dear Shareholders,

First of all, we would like to express our deepest gratitude to God Almighty for all the grace and guidance throughout 2015. We also would like to thank all of the stakeholders and relevance parties for the trust and support granted to conduct supervisory function in the Company’s Board of Directors in running the Company’s operation.

Board of Directors 2015 Assessment

2015 was a tough and challenging year for the Company to be gone through, especially with the looming global economic crisis and the weakening of Rupiah against the US Dollar. Nevertheless, the Company still able to book net profit of IDR 110 billion, the amount had decreased from previous year figure of IDR 212 billion. This achievement proves that the Company is more than able to maintain its existence as a leading Financial Company for heavy equipment in Indonesia.

We extend our appreciation to the Company’s Board of Directors and the managements whom executed the management functions effectively and continuously.

We believe that the Board of Directors consistency in implementing Good Corporate Governance will add the value for the Shareholders and stakeholders. Moreover, the implementation of Good Corporate Governance also ensures sustainable growth for the Company. Therefore, the Board of Commissioners fully supports the implementation of GCG principles and the commitment of the Board of Directors along with Staff and employees of the Company to strengthen the Company culture in accordance with GCG principles.

The Company issued SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase III Year 2015 with Fixed Interest Rate amounted IDR 500 billion in order to strengthened the funding structure and improve the Company’s performance. Medium Term Notes VII also issued in 2015 amounted to IDR 700 billion. Moreover, the Company also did offshore drawdown amounted to USD 45 million.

The Board of Commissioner also grateful that the Company is able to maintain AA(idn) (doubleA) Fitch rating and Pefindo’s idAA- (Double A Minus) in this disadvantageous situation.

Board of Commissioner and Committee’s Supervisory Function

The Directors’ duties and responsibilities had been supervised by the Board of Commissioners. The Board of Commissioners had perform their supervisory function and advising the Directors to ensure that the Company operates in the right direction.

Page 16: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 15

Selama tahun 2015, Komite Audit yang bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris telah melaksanakan fungsinya dengan baik. Komite Audit telah melakukan peninjauan dan pemantauan yang efektif menyangkut aspek transparansi, akuntabilitas serta kepatuhan Perseroan.

Adapun guna semakin meningkatkan fungsinya, Dewan Komisaris juga telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan pada tanggal 24 November 2015, yang bertugas membantu Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan atas pengelolaan sistem nominasi dan remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.

Perubahan Dewan Komisaris

Selama tahun 2015 telah terjadi 2 (dua) kali perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dimana pada tanggal 7 Januari 2015, Bapak Naoto Itakura telah mengundurkan diri dari jabatannya selaku Komisaris Perseroan dan untuk itu telah diangkat Bapak Akinobu Mizumoto sebagai Komisaris yang baru.

Selanjutnya terhitung sejak tanggal 15 April 2015, Bapak Susilo Sudjono dan Bapak Akinobu Mizumoto telah mengundurkan diri dari jabatannya masing-masing selaku Komisaris Perseroan, dan telah diangkat Bapak Hardi Montana selaku Komisaris Independen Perseroan. Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih kepada Bapak Naoto Itakura, Bapak Susilo Sudjono dan Bapak Akinobu MIzumoto atas segala kontribusi, pengarahan, kinerja, serta pengalamannya selama masa jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan.

Adapun berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan Nomor 78 tanggal 29 Mei 2015 yang dibuat dihadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., notaris di Jakarta, telah terjadi perubahan komposisi jumlah anggota Dewan Komisaris Perseroan, yang sebelumnya berjumlah 6 orang Komisaris menjadi 5 orang Komisaris dengan komposisi 1 orang Presiden Komisaris, 2 orang anggota Komisaris dan 2 orang Komisaris Independen. Komposisi anggota Dewan Komisaris telah sesuai dengan peraturan yang berlaku terkait keanggotaan Dewan Komisaris Perseroan.

Susunan Anggota Dewan Komisaris per tanggal 31 Desember 2015:

Presiden Komisaris : Djoko Pranoto SantosoKomisaris : Diana MakmurKomisaris : Jiro ItaiKomisaris Independen : Drs. H. Mohammad Husni, MMKomisaris Independen : Hardi Montana

Semua pejabat tersebut telah berpengalaman dan memiliki rekam jejak yang baik di industri jasa keuangan.

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara optimal dengan diantaranya melakukan penelaahan dan memberikan persetujuan atas rencana kerja Perusahaan tahun 2015 yang telah disampaikan Direksi, melakukan penelaahan secara berkala dan memberikan rekomendasi dan nasihat kepada Direksi atas kinerja Perseroan, melakukan penelaahan secara berkala dan memberikan arahan kepada komite-komite yang berada di bawahnya atas laporan yang disampaikan oleh komite-komite tersebut, dan memberikan nasihat kepada Direksi mengenai isu-isu penting yang mempengaruhi atau dapat mempengaruhi.

Audit Committee whom responsible to report directly to the Board of Commissioners had been carried out their duties well in 2015. They had been effectively observed and monitored regarding the Company’s transparency, accountability and compliance.

In order to enhance its functions to observe and monitor the nomination and remuneration system management, the Board of Commissioners established Nomination and Remuneration Committee in 24 November 2015.

Changes In The Board Of Commissioners

The Board of Commissioners’ structure had changed 2 (twice) throughout 2015 in which Mr. Naoto Itakura as the Company’s Commissioner had resigned on 7 January 2015 and replaced by Mr. Akinobu Mizumoto.

Effective on 15 April 2015, Mr. Susilo Sudjono and Mr. Akinobu Mizumoto had resigned as the Company’s Commissioners and replaced by Mr. Hardi Montana as the Company’s Independent Commissioner. The Board of Commissioner would like to express highest gratitude to Mr. Naoto Itakura, Mr. Susilo Sudjono and Mr. Akinobu Mizumoto for their contribution, guidance, performance and experience throughout their tenure as the Company’s Commissioners.

The Company’s Board of Commissioners composition had been changed based on the Deed of Statement of Shareholders’ Resolutions Number 78 dated 29 May 2015 drawn up by Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., notary in Jakarta, reduced from total of 6 persons to 5 with the composition of 1 President, 2 Commissioners, and 2 Independent Commissioners. This composition is in accordance with the Company’s Board of Commissioners member regulation.

The composition of the Company’s Board of Commissioners as of 31 December 2015 was as follows:

President Commissioner : Djoko Pranoto SantosoCommissioner : Diana MakmurCommissioner : Jiro ItaiIndependent Commissioner : Drs. H. Mohammad Husni, MMIndependent Commissioner : Hardi Montana

All of the above authorities are experienced and have an excellent track record in financial service industry.

The Board of Commissioners’ Duties and Responsibilities

The Board of Commissioners had optimally carried out their duties and responsibilities include reviewed and approved the 2015 Company’s business plan; periodically reviewed, recommended and advised the Company’s performance; periodically reviewed and advised report submitted by subordinate committee; and advised the Directors regarding important issues that might affecting the Company.

Page 17: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

16PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

Jakarta, Maret | March 2016Atas nama Dewan Komisaris PT Surya Artha Nusantara Finance

On behalf of the Board of Commissioners of PT Surya Artha Nusantara Finance

Djoko Pranoto SantosoPresiden Komisaris

President Commissioner

Proyeksi Tahun 2016

Melihat tantangan di tahun 2016 dipercaya kondisi dan situasi tidak jauh berbeda dengan tahun 2015. Harga minyak dunia dan komoditas yang masih rendah, lemahnya kurs Rupiah terhadap Dolar AS, serta kebijakan-kebijakan dalam pemerintahan yang baru merupakan beberapa isu yang mungkin masih akan mempengaruhi bisnis Perseroan di tahun 2016. Namun di sisi lain, dengan tetap adanya peluang di sektor infrastruktur, kehutanan dan industri, kemudian ditambah dengan semakin terbukanya kesempatan bagi perusahaan pembiayaan untuk mengelola lini bisnis pembiayaan yang lebih luas berdasarkan regulasi yang ada, menambah semangat dan kepercayaan diri Perseroan untuk menghasilkan pengaruh positif bagi perkembangan bisnis Perseroan.

Akhir kata, Dewan Komisaris kembali memberikan apresiasi yang tinggi kepada Direksi, manajemen dan seluruh karyawan Perseroan atas segala upaya dan kerja kerasnya yang pada akhirnya membuahkan hasil yang baik di tengah situasi yang penuh tantangan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para Pemegang Saham, Komite Audit, perbankan, mitra bisnis dan seluruh pihak atas kepercayaan, dukungan, kerjasama serta dedikasinya selama tahun 2015. Semoga kita dapat menyongsong tahun 2016 dengan lebih baik lagi.

2016 Projections

The conditions and circumstances in 2016 is believed will be as challenging as 2015. The price deterioration of oil and commodity and the weakening of Rupiah against US Dollar remains the biggest issue that will haunt the industry while the policies of the newly-elected government will be the issues that needs to be considerate. However, finding that many opportunities arise from Infrastructure, forestry, and industry sector and more available opportunity and regulations for non-depository financial institution to manage financial business, rekindle light of hope and the spirit to strive in producing positive outcome for the Company’s business.

Finally, the Board of Commissioners once again would like to express our highest appreciation to the Board of Directors, managements and all of our employees for all the efforts and hard work that is being poured out for the Company to survive in the midst of the unfavorable conditions. We also want to thank to the Shareholders, Audit Committee, banking, business partner, and all related parties for the trust, support, cooperation as well as the dedication in 2015. We do earnestly hope that 2016 will be a better year for us.

Page 18: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 17

Laporan DireksiBoard of Directors Report

Para Pemegang Saham yang Terhormat,

Kami panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang selalu membimbing dan memberi berkat-Nya sehingga Perseroan dapat melalui tahun 2015 dengan capaian kinerja yang cukup baik.

Kinerja Perseroan

Sepanjang tahun 2015, Perseroan masih mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 110 miliar, dimana angka pencapaian tersebut menunjukan penurunan dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 212 miliar. Pencapaian tersebut disertai dengan pencatatan nilai pembiayaan di tahun 2015 sebesar Rp 3,09 triliun atau sedikit meningkat sebesar 7% dari nilai pembiayaan tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp 2,8 triliun. Nilai tersebut berasal dari pembiayaan yang diberikan Perseroan terhadap 1.799 unit alat berat serta melalui program kerjasama lainnya dengan perusahaan Afiliasi.

Berlanjutnya kondisi yang kurang kondusif seperti krisis ekonomi global dan melemahnya rupiah terhadap dolar AS merupakan beberapa faktor yang menjadi kendala bagi Perseroan dalam mencapai kinerja di tahun 2015. Namun, kami tetap bangga karena kami telah berhasil melewati tahun 2015 ini yang penuh dengan tantangan berat.

Kebijakan Strategis 2015

Pada tahun 2015, untuk mencapai target yang telah ditetapkan, Perseroan telah memaksimalkan fungsi jaringan pemasaran. Di mana Perseroan mengembangkan produk-produk inovatif yang baru seperti anjak piutang dan penyediaan modal usaha. Di samping itu, dalam rangka memperkuat pengembangan Astra Value Chain, Perseroan menjalankan program pembiayaan bersama dengan anak perusahaan di grup Astra.

Dalam hal pemenuhan kebutuhan dana, Perseroan terus menjaga hubungan dengan bank dan lembaga keuangan lainnya. Perseroan melakukan diversifikasi sumber dan tipe pendanaan. Perseroan selalu menerapkan matching policy dan fully hedged policy untuk meminimalisasi risiko keuangan yang mungkin terjadi. Pendanaan Perseroan diperoleh melalui fasilitas pinjaman bilateral, pinjaman sindikasi, penerbitan Medium Term Notes (MTN), obligasi, dan pembiayaan bersama.

Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Dalam rangka menunjang pertumbuhan industri pembiayaan, Perseroan juga memiliki urgensi untuk menjadikan sumber daya manusia yang dimilikinya siap berkompetisi di kancah nasional maupun internasional. Pengembangan dan pengelolaan SDM di Perseroan difokuskan untuk mempersiapkan insan berkualitas serta menciptakan pribadi-pribadi luhur yang dapat memberikan kontribusi positif bagi nusa dan bangsa.

Dear Shareholders,

We would like to deliver our praises and gratitude to the God Almighty for the blessing and guidance which brings the good performance of the Company in 2015.

The Company’s Performance

Throughout 2015, the Company is able to book net profit of IDR 110 billion, although it had dropped from the amount of IDR 212 million in the previous year. The achievement comes along with the financing value at the amount of IDR 3.09 trillion or the increment of 7% from the previous year’s value which is amounted to IDR 2.8 trillion. It was resulted from financing over 1,799 heavy equipment unit and the other joint program with Affiliated companies.

An unfavorable condition in the industry caused by global economic crisis and the weakening rupiah against US dollar are few factors that impeded the Company to reach its best performance in 2015. However, we are still proud to have survived and passed the hard challenges in 2015.

2015 Strategic Policy

In 2015, the Company had maximized the function of marketing network in order to achieve the prospected target. The Company also developed new innovative products such as factoring and working capital. Besides, in order to strengthen the development of Astra Value Chain, the Company develops financing program with the help of subsidiary of Astra group.

The Company will continue to maintain good relationship with banks and other financial institution to fulfill the funding needs. The Company diversify the type of source and funding. The Company always implements matching policy and fully hedged policy to minimize financial risk that possibly occurs. The company’s funding obtained through bilateral loans, syndicated loan, the issuance of Medium Term Notes (MTN), bonds and joint financing.

Human Capital Management

In order to supports the growth of financing industry, the Company has the urgency to prepare its human resources to compete not only in national but also international stage. The development and the management of HR is focused on preparing competent employee for the Company and also creating the excellent individuals that positively contributing to society and nation.

Page 19: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

18PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

Wilayah cakupan mencapai 11 kantor selain kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan jumlah karyawan sebanyak 138 orang. Kondisi ini menjadi tantangan sendiri, terutama dalam hal pengembangan kompetensi. Namun Perseroan berhasil membuktikan bahwa dengan strategi dan kebijakan yang diambil, pengelolaan SDM menjadi lebih efektif. Perseroan sangat terbuka dalam memberi kesempatan bagi sumber daya manusianya untuk lebih mengembangkan potensi yang dimiliki dengan menyelenggarakan program-program pendidikan dan pelatihan.

Prospek Usaha 2016

Kondisi perekonomian nasional di tahun 2016 diprediksi masih belum menunjukkan perkembangan yang signifikan. Untuk itu, Perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi dan langkah antisipatif untuk menghadapi berbagai situasi dan kondisi yang kemungkinan akan terjadi.

Perseroan akan melakukan pembiayaan secara selektif dan dengan tingkat kehati-hatian yang sangat tinggi. Di samping itu, Perseroan juga akan meningkatkan penerapan manajemen risiko pembiayaan. Hal tersebut adalah salah satu langkah atau upaya yang dilakukan Perseroan untuk menghadapi prospek usaha di tahun 2016.

Dalam bidang usaha, Perseroan juga masih akan mencari adanya kemungkinan peluang bisnis yang baru yang sesuai dengan kebijakan OJK yang berlaku.

Tata Kelola Perusahaan

Mengingat tingkat kompleksitas bisnis yang semakin tinggi, Perseroan senantiasa menjunjung prinsip kehati-hatian melalui fungsi-fungsi yang dibentuk secara khusus untuk lebih memfasilitasi tercapainya pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik.

Kami juga sangat menyadari bahwa Perseroan bergerak di industri dengan risiko yang tinggi. Untuk itu pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik dari waktu ke waktu terus dievaluasi agar Perseroan dapat terus memenuhi seluruh perundangan yang berlaku di samping untuk menekan potensi kerugian yang dapat terjadi akibat sistem kontrol yang diharapkan tidak berfungsi dengan baik.

Perubahan Komposisi Anggota Direksi

Selama tahun 2015, komposisi anggota Direksi mengalami perubahan. Terhitung sejak tanggal 29 Mei 2015, Bapak Harly Setiabudi telah diangkat menjadi Direktur yang baru menggantikan Bapak Taketsugu Hori.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Taketsugu Hori yang telah memberikan kontribusi dan pengabdiannya kepada Perseroan dan selamat bergabung kami sampaikan kepada Bapak Harly Setiabudi. Demikian susunan anggota Direksi Perseroan per tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut :

Presiden Direktur : Bugie LaksmanaDirektur : AndrijantoDirektur : Naga SujadyDirektur : Yasuaki YoshinoDirektur : Harly Setiabudi

11 representative offices had spread across the nation, and currently, the Company owns a total of 138 employees. This condition has become the challenge of its own, especially in terms of competency development. However, the Company proves that with the right strategy and policy, management of HR could be more effective. By holding educational and training programs, The Company is open to the opportunity for its human resources to enhance their potential by facilitating educational and training programs.

Business Prospect 2016

National economic situation in 2016 is predicted to be far from recovery. For that matter, the Company has prepared set of strategies and actions to anticipate the worst situation that may occur.

The Company will implement a selective and prudential financing. Besides, the Company will also intensify the implementation of risk management. Those efforts are few of actions that will be taken to overcome the business prospect in 2016.

The Company keeps looking for other business opportunities which is in line with prevailing FSA regulation.

Good Corporate Governance

Considering a great complexity of business, the Company always maintains to uphold prudential principles through the specifically created functions to facilitate the implementation of Good Corporate Governance.

We totally aware that the Company is engaged in high-risk industry. For that specific reason, the implementation of good corporate governance should always be evaluated regularly so the Company is able to comply with the regulations besides to mitigate potential damage that could happen because of dis-functional control system.

Changes In The Board Of Directors Composition

During 2015, the composition of the Board of Directors has changed. Effective on 29 May 2015, Mr Harly Setiabudi have been appointed as the new Director of the Company respectively to replace Mr Taketsugu Hori.

We express our gratitude to Mr. Taketsugu Hori for his contribution, dedication, and hard work he had given to the Company’s growth and we would like to welcome Mr Harly Setiabudi to the Company. Thus, the composition of the Board of Directors of the Company as of 31 December 2015 is as follows:

Presiden Director : Bugie LaksmanaDirector : AndrijantoDirector : Naga SujadyDirector : Yasuaki YoshinoDirector : Harly Setiabudi

Page 20: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 19

Tanggung Jawab Sosial Perseroan

Di luar kegiatan rutin yang dilakukan selama ini, seperti donasi yang disalurkan kepada kalangan yang kurang mampu dan masyarakat yang tertimpa musibah bencana, Perseroan melanjutkan penyelenggaraan program edukatif terkait literasi keuangan kepada konsumen dan masyarakat, selaras dengan program yang direkomendasikan oleh OJK.

Perseroan juga senantiasa menjalin komunikasi yang intens dan aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) sebagai wujud komitmen Perseroan sebagai anggota asosiasi. Dengan kerja sama dan komunikasi di antara perusahaan-perusahaan pembiayaan yang tergabung di APPI, Perseroan yakin bahwa kerja sama ini akan berdampak positif.

Apresiasi

Akhir kata, atas nama jajaran Direksi, saya menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tulus bagi seluruh Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Komite Audit, dan seluruh karyawan Perseroan atas segala dukungan dan kerja sama yang luar biasa yang telah diberikan sehingga Perseroan dapat mencapai kinerja yang cukup baik pada tahun ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih bagi seluruh pemasok, pelanggan, dan rekan usaha yang senantiasa mendukung kinerja Perseroan.

Perseroan menyambut tahun 2016 dengan rasa optimis namun tetap berhati-hati dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul di tahun 2016 ini. Kami percaya bahwa dengan sinergi yang harmonis dengan para pemangku kepentingan, Pemegang Saham, serta pihak regulator, Perseroan dapat terus meningkatkan kinerja di tahun-tahun mendatang dan sekaligus memberi makna pada kehidupan masyarakat secara berkesinambungan.

Jakarta, Maret | March 2016Atas nama Direksi PT Surya Artha Nusantara Finance

On behalf of the Board of Directors of PT Surya Artha Nusantara Finance

Bugie LaksmanaPresiden Direktur President Director

Corporate Social Responsibility

Aside from the routine activities such as donation to the unprivileged society; the Company continue to organize educational program related to financial literacy to the consumers and society, in line with FSA program recommendation.

The Company also maintain good communication in the events held by Indonesian Financial Services Association as the Company’s commitment as a member of this association. With cooperation and communication among financial companies in APPI, the Company believes that this cooperation will give positive impact.

Appreciation

Finally, on behalf of the Boards of Directors, I would like to express a sincere gratitude to all Shareholders, the Boards of Commissioners, Audit Committee and all of the employee of the Company for the extraordinary support and teamwork given which leads to the good performance of the Company this year.

We would also like to thank the suppliers, customers and business partners especially Financial institution who constantly support our performance.

The Company greets 2016 in optimism but remain cautious through the challenges in 2016. We believe that with a harmonious synergy with the stakeholders, shareholders and regulators, the Company will continue to improve its performance years ahead while contributing a valuable purpose to the society.

Page 21: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

20PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

Profil Dewan KomisarisBoard of the Commissioners Profiles

Warga Negara Indonesia, 61 tahun.

Menyelesaikan pendidikan terakhir di bidang Teknik Mesin dari Universitas Trisakti tahun 1978.

Menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2013 berdasarkan Akta No. 04, tertanggal 1 Mei 2013, dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, setelah sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2006.

Mengawali karir di Grup Astra pada PT United Tractors Tbk tahun 1991 sebagai General Manager Divisi Marketing. Kemudian pada 1997 sampai tahun 2000 diangkat sebagai Direktur PT United Tractors Tbk. Tahun 1998 sampai dengan tahun 2001 menjabat sebagai Komisaris di PT Komatsu Indonesia dan kemudian dipercaya sebagai Wakil Presiden Komisaris sampai tahun 2007. Di saat yang bersamaan juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT United Tractors Tbk sebelum kemudian diangkat menjadi Presiden Direktur sejak tahun 2007 hingga tahun 2015. Beliau juga diangkat sebagai Komisaris PT United Tractors Semen Gresik pada tahun 2008 dan Direktur PT Sedaya Multi Investama pada tahun 2013-2015.

Pada saat ini selain menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan, beliau juga menjabat sebagai Direktur UT Heavy Industry (S) Pte. Ltd Singapura sejak tahun 1995, Presiden Komisaris PT United Tractors Pandu Engineering sejak tahun 2007, sebagai Direktur PT Astra International Tbk sejak tahun 2008, sebagai Komisaris PT Astra Multi Trucks Indonesia sejak tahun 2008, sebagai Presiden Komisaris PT Pamapersada Nusantara sejak tahun 2009, Presiden Komisaris PT Tuah Turangga Agung sejak tahun 2010, sebagai Komisaris PT Astratel Nusantara sejak tahun 2015, sebagai Komisaris PT United Tractors Tbk. sejak tahun 2015, sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Toyota-Astra Motor dan PT Interpel Nusaperdana keduanya sejak tahun 2015, sebagai Presiden Komisaris PT Karya Supra Perkasa dan PT Tambang Karya Supra keduanya sejak tahun 2015, dan sebagai Direktur PT Sedaya Multi Investama sejak tahun 2015.

Indonesian Citizen, 61 years.

Graduated from Trisakti University majoring in engineering in 1978.

Appointed as President Commissioner of the Company since 2013 pursuant to the deed No. 04 dated 1 May 2013, drawn up by Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn, after previously served as the Company’s Commissioner since 2006.

Began his career at PT United Tractors Tbk in 1991 as General Manager in marketing division. From 1997 until 2000, was appointed as Commissioner at PT Komatsu Indonesia and later was trusted as Vice President Commissioner until 2007. In the same time, he also served as President Director of PT United Tractors Tbk before later appointed as President Director from 2007 until 2015. He also served as Commissioner of PT United Tractors Semen Gresik in 2008 and Director of PT Sedaya Multi Investama from 2013 until 2015.

Serves as the Company President Commissioner, and as Director of UT Heavy Industry (S) Pte. LTD Singapore since 1995, President Commissioner of PT United Tractors Pandu Engineering since 2007, as Director of P T Astra International Tbk since 2008, as Commissioner of PT Astra Multi Trucks Indonesia since 2008, as President Commissioner PT Pamapersada Nusantara since 2009, President Commissioner PT Tuah Turangga Agung since 2010, as Commissioner of PT Astratel Nusantara since 2015, as Commissioner of PT United Tractors Tbk since 2015, as Vice President Commissioner of both PT Toyota-Astra Motor and PT Interpel Nusaperdana since 2015, as President Commissioner of both PT Karya Supra Perkasa and PT Tambang Karya Supra since 2015 and as Director of PT Sedaya Multi Investama since 2015.

Djoko Pranoto SantosoPresiden Komisaris I President Commissioner

Page 22: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 21

Diana MakmurKomisaris I Commissioner

Warga Negara Indonesia, 58 tahun.

Menyelesaikan pendidikan terakhir di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan pada tahun 1981.

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2014 berdasarkan Akta No. 36 tertanggal 14 Mei 2014, yang dibuat dihadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, setelah sebelumnya menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2011.

Mengawali karir selama 26 tahun di PT United Tractors Tbk, dan menduduki berbagai jabatan pada beberapa departemen, yaitu Accounting, Budget, Treasury hingga jabatan terakhir di tahun 2008 menjabat sebagai Kepala Divisi Corporate Finance. Sejak tahun 2008 hingga tahun 2011 menjabat sebagai Direktur PT Astra Graphia Tbk dan merangkap sebagai Komisaris PT Astra Graphia Information Technology.

Dalam kurun waktu dari tahun 2000 sampai dengan 2008, menjabat sebagai Komisaris pada beberapa anak perusahaan PT United Tractors Tbk yaitu sebagai Komisaris di PT Bina Pertiwi sejak tahun 2000 hingga tahun 2008, menjadi Komisaris pada PT United Tractor Pandu Engineering sejak tahun 2005 hingga tahun 2008 dan menjadi Komisaris di PT Multi Prima Universal sejak bulan Februari hingga Mei tahun 2008.

Di tahun 2015 mengikuti Seminar Internasional “New Opportunities Welcoming 2016” yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) pada tanggal 22 September 2015 di Jakarta, Indonesia.

Indonesian citizen, 58 years.

She was graduated from Katolik Parahyangan University majoring in Economy in 1981.

Pursuant to the appointed as Commissioner of Company since 2014 pursuant to the deed No. 36 dated 14 May 2014 drawn up by Notary Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., after previously served as President Director of the Company since 2011.

Began her career for 26 years in PT United Tractor Tbk, and served in various departments, such as Accounting, Budget, Treasury to the last position in 2008 as Head of Division of Corporate Finance. Since 2008 until 2011, she served as Director of PT Astra Graphia Tbk and concurrently as Commissioner of PT Astra Graphia Information Technology.

From 2000 until 2008, she served as Commissioner for several subsidiaries of PT United Tractors Tbk, such as as Commissioner of PT Bina Pertiwi since 2000 to 2008, as Commissioner of PT United Tractor Pandu Engineering since 2005 to 2008 and Commissioner of PT Multi Prima Universal since February until May 2008.

She attended International Seminar “New Opportunities Welcoming 2016” which was held by Indonesian Finance Company Association (APPI) on 22 September 2015 in Jakarta, Indonesia.

Page 23: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

22PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

Warga Negara Jepang, 51 tahun.

Menyelesaikan pendidikan terakhir di Seikei University, Jepang dengan jurusan Ilmu Hukum pada tahun 1987.

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2013 berdasarkan Akta No. 65 tertanggal 20 September 2013, yang dibuat dihadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., notaris di Jakarta.

Mengawali karier dengan Marubeni Corporation, Tokyo pada tahun 1987 di Construction Machinery Dept.-I. Pada tahun 1992 sampai 1995 menjabat sebagai General Manager Marubeni Corporation Ghana, Africa. Pada tahun 1995, beliau menjadi Staff Construction Machinery Sec.-I, Construction Machinery Dept. di Marubeni Corporation, Tokyo, kemudian pada tahun 1996, nama perusahaan berubah menjadi Marubeni C.A.M Corporation. Selanjutnya pada tahun 1999 sampai 2004 menjabat sebagai General Manager Marubeni Construction Machinery, Europe N. V./S. A., Brussels, Belgium, dan kemudian pada periode tahun 2004 sampai tahun 2008 menjabat sebagai General Manager - Middle East Sec, Construction & Machinery Dept. Marubeni Corporation, Tokyo. Pada periode tahun 2008 sampai 2009 menjabat sebagai Assistant General Manager - Construction Machinery Dept. Marubeni Corporation, Tokyo. Selanjutnya pada tahun 2009 sampai 2013 menjabat sebagai Deputy General Manager - Construction Machinery Dept Marubeni Corporation, Tokyo.

Pada saat ini selain menjabat sebagai Komisaris Perseroan, juga aktif menjabat sebagai General Manager - Construction Machinery Dept Marubeni Corporation, Tokyo.

Di tahun 2015, beliau mengikuti Seminar Internasional “Indonesian Economic and Multifinance Industry Review” yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) pada 15 Mei 2015 di Tokyo, Jepang dan Seminar Internasional “New Opportunities Welcoming 2016” yang diselenggarakan oleh APPI pada 22 September 2015 di Jakarta, Indonesia.

Japanese Citizen, 51 years.

Graduated from Seikei University, Japan, Faculty of Law in 1987.

Appointed as Commissioner of the Company since 2013 pursuant to the Deed No. 65 dated 20 September 2013, drawn up by Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., a notary in Jakarta.

Began his career in Marubeni Corporation Tokyo in 1987 at Construction Machinery Dept.-I. From 1992 to 1995 served as General Manager of Marubeni Corporation Ghana, Africa. In 1995 became staff Construction Machinery Sec.-I, Construction Machinery Dept. of Marubeni Corporation, Tokyo, then in 1996 alter the corporate name to Marubeni C.A.M. Corporation. Subsequently, from 1999 to 2004 served as General Manager of Marubeni Construction Machinery, Europe N. V./S. A., Brussels, Belgium, and since 2004 to 2008 appointed as General Manager-Middle East Team, Construction & Machinery Dept. Marubeni Corporation, Tokyo. From 2008 to 2009 served as Assistant General Manager-Construction Machinery Dept. Marubeni Corporation, Tokyo. Then from 2009 to 2013 appointed as Deputy General Manager-Construction Machinery Dept Marubeni Corporation, Tokyo. Currently, served as General Manager-Construction Machinery Dept Marubeni Corporation, Tokyo.

Besides serving as Commissioner of Company, he also actively serves as General Manager-Construction Machinery Dept of Marubeni Corporation, Tokyo.

In 2015, he attended International Seminar “Indonesian Economic and Multifinance Industry Review” held by Indonesian Financial Services Association on 15 May 2015 in Tokyo, Japan and International Seminar “New Opportunities Welcoming 2016” held by Indonesian Financial Services Association on 22 September 2015, in Jakarta, Indonesia.

Jiro ItaiKomisaris I Commissioner

Page 24: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 23

Warga Negara Indonesia, 59 tahun.

Menyelesaikan pendidikan S1 Studi Pembangunan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1982, dan S2 Magister Manajemen Sumber Daya Manusia di Universitas Persada Indonesia - YAI pada tahun 2007.

Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2014 berdasarkan Akta No. 36 tertanggal 14 Mei 2014 yang dibuat dihadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn Notaris di Jakarta.

Sebelumnya, menjabat beberapa posisi pada berbagai perusahaan atau Institusi, seperti anggota Komisaris pada PT Balai Pustaka Teknologi (2010–2014), anggota Komisi E DPRD Tingkat I DKI Jakarta (2004-2009), Komisaris Perdagangan di Kedutaan Kanada di Jakarta (1987-2004), Asisten Ekonomi di Sekretariat ASEAN Jakarta (1984-1987), Sales Promoter di Sumitomo Corporation, Jakarta (1980-1984), dan Dosen Luar Biasa di Fakultas Ekonomi, Universitas Trisakti (1984-2002).

Pada saat ini selain menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan, beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit Perseroan sejak tahun 2014, Ketua Perwakilan Indonesia di Consortium for International Development in Education (CIDE), Kanada, dan Komisaris Independen PT Astra Sedaya Finance sejak tahun 2015.

Di tahun 2015 beliau mengikuti Seminar Internasional “Welcoming The Risk Management in Multifinance Industry” yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) pada tanggal 27 Maret 2015 di Bandung, Indonesia dan Seminar Internasional “New Opportunities Welcoming 2016” yang diselenggarakan oleh APPI pada tanggal 22 September 2015 di Jakarta, Indonesia.

Indonesian Citizen, 59 years.

Graduated from Faculty of Economics (Development Study), University of Indonesia in 1982, and obtained a Magister Management degree in Human Resources Development from Indonesia Persada University – YAI, in 2007.

Appointed as Independent Commissioner of the Company since year 2014 pursuant to the Deed No. 36 dated 14 May 2014 drawn up by Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., Notary in Jakarta.

Previously, appointed for several positions in many Company or Institutions, such as member of Commissioner of PT Balai Pustaka Teknologi (2010–2014), member of Komisi E DPRD Tingkat I DKI Jakarta (2004–2009), Trade Commissioner of Canada Embassy (1987–2004), Economic Assistant of the ASEAN Secretariat Jakarta (1984-1987), Sales Promoter of Sumitomo Corporation, Jakarta (1980–1984), and Extraordinary Lecturer in Faculty of Economy, University of Trisakti (1984–2002).

Besides serving as Independent Commissioner of Company, he also serves as Chairman of Audit Committee since 2014, as Chief of Indonesian Representative in Consortium for International Development in Education (CIDE), Canada and Independent Commissioner of PT Astra Sedaya Finance since 2015

In 2015, he attended International Seminar “Welcoming The Risk Management in Multifinance Industry” held by Indonesian Financial Services Association on 27 March 2015 in Bandung, Indonesia and International Seminar “New Opportunities Welcoming 2016” held by APPI on 22 September 2015, in Jakarta, Indonesia.

Drs. H. Mohammad Husni, MMKomisaris Independen I Independent Commissioner

Page 25: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

24PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

Warga Negara Indonesia, 60 tahun.

Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1983 dan Sertifikasi Risk & Insurance di Glasgow Caledonian University, Skotlandia pada tahun 1986.

Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2015, berdasarkan Akta No. 79 tertanggal 29 Mei 2015, dibuat di hadapan Kumala Tjahjani, S.H., M.H., M.Kn., notaris di Jakarta.

Mengawali karir di Commodity Future Trading/Shopping Mall pada tahun 1980, dan sebagai Auditor pada Price Waterhouse Coopers, Jakarta pada tahun 1981 hingga tahun 1982, kemudian sebagai Chief of Accounting & Administration pada Arge Indoc Consultant, Jakarta untuk 1 tahun berikutnya.

Selanjutnya karir di grup Astra dimulai dengan menjadi Management Trainee pada tahun 1983 hingga tahun 1986 di PT Asuransi Astra Buana. Pada tahun 1986, beliau diangkat menjadi Kepala Dept. UW dan Klaim untuk kemudian selanjutnya secara berturut-turut menjadi Kepala Dept. Marketing dan Teknik, Kepala Divisi Keuangan dan HRD, hingga akhirnya diangkat sebagai Direktur Keuangan dan HRD PT Asuransi Astra Buana pada tahun 1991. Kemudian diangkat sebagai Presiden Direktur pada PT Asuransi Jiwa Astra (1991-1992) dan PT Astra Jardine CMG Life (1992-1994). Sejak tahun 1995 hingga 2010 dipercaya sebagai Wakil Presiden Direktur PT Asuransi Astra Buana sebelum diangkat menjadi Presiden Direktur PT Asuransi Astra Buana periode tahun 2010 hingga 2014. Pada tahun 2008 hingga 2015, beliau menjabat selaku Komisaris PT Samadista Karya. Selanjutnya menjabat sebagai Komisaris PT Astra Aviva Life pada tahun 2014 sampai 2015.

Pada saat ini selain menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan, beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan sejak tahun 2015 serta anggota Komite Audit pada PT Astra Aviva Life terhitung sejak tahun 2014.

Hardi Montana Komisaris Independen I Independent Commissioner

Indonesia Citizen, 60 years.

Graduated from Faculty of Economy, University of Indonesia in 1983 and obtained Risk & Insurance certification in Glasgow Caledonian University, Scotland in 1986.

Appointed as Independent Commissioner of the Company since year 2015 pursuant to the Deed No. 79 dated 29 May 2015 drawn up by Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., notary in Jakarta.

He began his career at Commodity Future Trading/Shopping Mall in 1980 and as Auditor of Price Waterhouse, Jakarta from 1981 to 1982, then as Chief of Accounting & Administration of Arge Indoc Consultant, Jakarta for the next 1 year.

Subsequently, his career in Astra Group started as Management Trainee of PT Asuransi Astra Buana from 1983 until 1986. In 1986, he was appointed as head Department of UW and klaim, afterwards consecutively as Head Department of Marketing and Technic, Head Division of Finance and HRD, until later he was appointed as Finance and HRD Director of PT Asuransi Astra Buana in 1991. Then he was appointed as President Director of PT Asuransi Jiwa Astra (1991 – 1992) and PT Astra Jardine CMG Life (1992-1994). Since 1995 until 2010, he was trusted to serve as Vice President Director of PT Asuransi Astra Buana before appointed as President Director of PT Asuransi Astra Buana from 2010 to 2014. From 2008 to 2015, he served as Commissioner of PT Samadista Karya, furthermore, he served as Commissioner of PT Astra Aviva Life from 2014 to 2015.

Besides serving as Independent Commissioner of Company, he also serves as Chairman of Nomination and remuneration Committee of Company since 2015 and member of audit Committee of PT astra Aviva Life since 2014.

Page 26: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 25

Bugie LaksmanaPresiden Direktur I President Director

Profil DireksiBoard of Directors Profiles

Warga Negara Indonesia, 50 tahun.

Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Teknik Sipil/Perhubungan, Institut Teknologi 10 November, Surabaya pada tahun 1989 dan memperoleh gelar Magister Manajemen Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung pada tahun 2009.

Menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2014 berdasarkan Akta No. 36 tertanggal 14 Mei 2014, yang dibuat dihadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., notaris di Jakarta, setelah sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2013.

Mengawali karir di PT Astra Internasional Motor Vehicle Division Head Office sebagai Junior Account Officer pada tahun 1989, lalu di tahun 1990 menjabat sebagai Deputy Credit Officer di PT Astra Internasional Motor Vehicle Division cabang Bandar Lampung dan di tahun 1991 menjabat sebagai Credit Officer di PT Astra Internasional Motor Vehicle Division cabang Jakarta. Kemudian menjabat sebagai Kepala Cabang Astra Credit Companies Jakarta Barat pada tahun 1992 sampai 1994. Pada tahun 1994 sampai 1995 ditunjuk sebagai Kepala Cabang Astra Credit Companies Surabaya. Selama masa bakti di Astra Credit Companies, pernah menjabat sebagai Marketing Head – Brand Daihatsu Area Jatim Indonesia Timur pada tahun 1995 sampai 1996, Marketing Head – Brand Toyota Area Jatim Indonesia Timur pada tahun 1996 sampai 1997, Operation Manager Area Sumatra, Medan pada tahun 1998 sampai 2001, National Marketing Head Brand Daihatsu dan Nissan Diesel pada tahun 2001 sampai 2002, Retail Division Head Region I pada tahun 2002 sampai 2004, dan Collection Division Head pada tahun 2004 sampai 2005. Dalam grup Astra Financial Services, pada tahun 2005 sampai 2010 menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT Komatsu Astra Finance. Pada tahun 2007 sampai 2012 menjabat sebagai Komisaris pada PT Staco Estika Sedaya Finance. Di tahun 2010 sampai 2014 menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bina Pertiwi.

Di tahun 2015, beliau mengikuti Seminar Internasional “Welcoming The Risk Management in Multifinance Industry” yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) pada 27 Maret 2015 di Bandung, Indonesia dan Seminar Nasional “Peluang dan Tantangan Tahun 2016” yang diselenggarakan oleh APPI pada 8 Desember 2015 di Jakarta, Indonesia.

Indonesian citizen, 50 years.

Graduated from Faculty of Engineering of Sepuluh November Technology Institute of Surabaya in 1989 and Business and Management School, Institut Teknologi Bandung in 2009.

Appointed as President Director of the Company since 2014 pursuant to the deed No. 36 dated 14 May 2014 drawn up by Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., a notary in Jakarta, after previously served as the Company’s Commisioner since 2013.

Began his career in PT Astra International MVD Head Office as Junior Account Officer in 1989, and then in 1990 served as Deputy Credit Officer in PT Astra International MVD in Bandar Lampung, in 1991 served as Credit Officer in PT Astra International MVD in Jakarta. Moreover, became Branch Manager of Astra Credit Companies in West Jakarta from 1992 to 1994. From 1994 to 1995, he appointed as Branch Manager Astra Credit Companies in Surabaya. During his time in Astra Credit Companies, he also served as Marketing Area Head Daihatsu Brand from 1995 to 1996, Marketing Area Head Toyota Brand from 1996 to 1997, Operation Manager Sumatra Area, Medan from 1998 to 2001, National Marketing Head Daihatsu and Nissan Diesel Brand from 2001 to 2002, Retail Division Head Region I from 2002 to 2004, and Collection Division Head from 2004 to 2005. In Astra Financial Services group, he served as Vice President Director of PT Komatsu Astra Finance from 2005 to 2010. From 2007 to 2012, he became Commissioner of PT Staco Estika Sedaya Finance. From 2010 to 2014 appointed as President Director of PT Bina Pertiwi.

In 2015, he attended International Seminar “Welcoming The Risk Management in Multifinance Industry” held by Indonesian Finance Company Association on 27 March 2015 in Bandung, Indonesia and National Seminar “Opportunities and challenges in 2016” held by APPI on 8 December 2015 in Jakarta, Indonesia.

Page 27: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

26PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

AndrijantoDirektur Keuangan I Finance Director

Warga Negara Indonesia, 44 tahun.

Menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia, Fakultas Teknik jurusan Teknik Mesin pada tahun 1994 dan memperoleh gelar Magister dari Prasetiya Mulya Business School, jurusan Bisnis Internasional pada tahun 2006.

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2005, berdasarkan Akta No. 27 tertanggal 21 November 2005, dibuat dihadapan Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta.

Mengawali karir pada Grup Astra di PT Astra Internasional Tbk sebagai Finance Officer pada tahun 1994. Kemudian bergabung di Astra Credit Companies sebagai Treasury Officer pada tahun 1996 dan kemudian menjabat sebagai Kepala Bagian Analisis dan Perencanaan Keuangan pada tahun 2000. Pada tahun 2002 sampai 2003 diangkat sebagai Kepala Cabang Pembiayaan Mobil. Terakhir, pada tahun 2004 sampai 2005 menjabat sebagai Kepala Pemasaran dan Penjualan Pembiayaan Alat Berat. Saat ini juga aktif sebagai pengajar di Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia sejak tahun 2004. Sebelum menjadi Direktur Keuangan Perseroan sejak tahun 2014, Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Pemasaran pada tahun 2005-2006 dan Direktur Keuangan dan Operasional pada tahun 2006–2014.

Di tahun 2015 beliau mengikuti Seminar Internasional “Welcoming The Risk Management in Multifinance Industry” yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia pada 27 Maret 2015 di Bandung, Indonesia.

Indonesian citizen, 44 years.

Graduated from Mechanical Engineering in University of Indonesia in 1994, and attained his Master Degree in International Business from Prasetiya Mulya Business School in 2006.

Appointed as Director since 2005 pursuant to the Deed No. 27 dated 21 November 2005 drawn up by Benny Kristianto, S.H., a notary in Jakarta.

Began his career in Astra Group in PT Astra Internasional Tbk, as Finance Officer in 1994. Subsequently, joined Astra Credit Companies as Treasury Officer in 1996 and became Head of Financial Analysis and Planning Department in 2000. From 2002 to 2003 appointed as Car Financing Branch Manager. Lastly, from 2004 to 2005 held position as Marketing and Financing heavy equipment division head. Currently also active as lecturer in Indonesian Financial Services Association since 2004. Before serves as Finance Director, he also served as Marketing Director from 2005-2006 and Finance and Operational Director from 2006-2014.

In 2005, he attended International Seminar “Welcoming The Risk Management in Multifinance Industry” held by Indonesian Finance Company Association on 27 March in Bandung, Indonesia.

Page 28: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 27

Naga SujadyDirektur Operasional I Operational Director

Warga Negara Indonesia, 39 tahun

Menyelesaikan pendidikan di Universitas Katolik Indonesia Atmajaya, Fakultas Ekonomi pada tahun 1997.

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2014 berdasarkan Akta No. 36 tertanggal 14 Mei 2014 yang dibuat dihadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H, M.H., M.Kn., notaris di Jakarta.

Mengawali karir pada tahun 1997 di Perseroan sebagai Accounting Officer. Kemudian, beliau bergabung di Astra Credit Companies sebagai staf Departemen Analisis dan Perencanaan Keuangan pada tahun 1998-2003. Pada tahun 2004, menjadi Operation Risk Department Head di Astra Credit Companies. Pada tahun 2006, kembali ke Perseroan dan menjabat sebagai Kepala Divisi Keuangan Perseroan dan menjadi Sales & Marketing Division Head Perseroan pada tahun 2011 sampai 2012. Pada tahun 2011 hingga 2014 juga menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan. Di tahun 2013 hingga 2014 diangkat sebagai Deputy Director of Sales & Marketing Perseroan.

Di tahun 2015 beliau mengikuti Seminar Internasional “Welcoming The Risk Management in Multifinance Industry” yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia pada tanggal 27 Maret 2015 di Bandung, Indonesia.

Indonesian citizen, 39 years.

Graduated from Atmajaya Catholic Univeristy of Indonesia, Faculty of Economics, in 1997.

Appointed as Director of the Company since 2014 pursuant to the Deed No. 36 dated 14 May 2014 drawn up by Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., notary in Jakarta.

Began his career in 1997 in the Company as Accounting Officer. Then from 1998 to 2003, joined Astra Credit Companies as Staff of Finance Analysis and Planning Department. In 2004, appointed as Operation Risk Department Head in Astra Credit Companies. In 2006, returned to the Company and served as Finance Division Head of the Company, and from 2011–2012, appointed as Sales & Marketing Division Head. From 2011 to 2014 also served as Corporate Secretary. From 2013 to 2014 appointed as Deputy Director of Sales and Marketing of the Company.

In 2015, he attended International Seminar “Welcoming The Risk Management in Multifinance Industry” held by Indonesian Finance Company Association on 27 March 2015 in Bandung, Indonesia.

Page 29: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

28PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

Warga Negara Jepang, 46 tahun.

Menyelesaikan pendidikan terakhir di Keio University, Jepang, Ilmu Hukum pada tahun 1992.

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2011 berdasarkan Akta No. 31 tertanggal 14 Desember 2011 yang dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., notaris di Jakarta.

Mengawali karir dengan bergabung dengan Marubeni Corporation di tahun 1992 sebagai Staff Member of Overseas Tax Accounting Sec., Corporate Tax Accounting Dept. Kemudian pada tahun 1994 menjabat sebagai Staff Member of Development & Construction Sec., Overseas Development & Construction Dept. Selanjutnya pada tahun 1996 menjabat sebagai Staff Member of Overseas Sec-II, Overseas Development & Construction Dept., dan kemudian pada periode tahun 1997 sampai tahun 1999 menjalani Business Trainee di Marubeni Corporation Jakarta. Pada tahun 1999 ditransfer/ditempatkan sementara di PT Megalopolis Manunggal Industrial Development di Jakarta. Setelah tiga tahun lebih di Jakarta, kembali ke Jepang di tahun 2002 sebagai Staff Member of Overseas Development & Construction Sec., Overseas Development & Construction Dept. di Head Office Marubeni Corporation. Pada tahun 2003 menjabat sebagai Manager of Urban Development Sec-I, Urban Development Dept. di Marubeni Corporation. Pada tahun 2006 hingga tahun 2007 menjabat sebagai Manager of Investment Planning Sec. dan kemudian menjabat sebagai Manager of Osaka Urban Development Sec., Osaka Development & Construction Dept. Pada tahun 2007 hingga 2009 dan Manager of Osaka Urban Development Sec. Urban Development Dept. pada tahun 2009 hingga 2011 untuk Marubeni Corporation Cabang Osaka, Jepang. Sebelum bergabung dengan Perseroan pada tahun 2011, beliau menjabat sebagai Manager of Construction Machinery Sec.-1, Construction Machinery Dept. di Marubeni Corporation, Tokyo.

Di tahun 2015 beliau mengikuti Seminar Internasional “New Opportunities Welcoming 2016” yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia pada tanggal 22 September 2015 di Jakarta, Indonesia.

Yasuaki YoshinoDirektur Pengembangan Bisnis I Business Development Director

Japanese citizen, 46 years.

Graduated from Keio University, Japan, Faculty of Law in 1992.

Appointed as Director since 2011 pursuant to the deed No. 31 dated 14 December 2011 drawn up by Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., a notary in Jakarta.

Before serving as Business Development Director, he began his career joining in Marubeni Corporation in 1992 as Staff Member of Overseas Tax Accounting Sec., Corporate Tax Accounting Dept. Later in 1994, served as Staff Member of Development & Construction Sec., Overseas Development & Construction Dept, as Staff Member of Overseas Sec-II, Overseas Development & Construction Dept. 1996, and since 1997 to 1999 underwent Business Trainee in Marubeni Corporation Jakarta. In 1999, transferred/ temporarily placed to PT Megalopolis Manunggal Industrial Development in Jakarta. After more than three years in Jakarta, he returned to Japan in 2002 as Staff Member of Overseas Development & Construction Sec., Overseas Development & Construction Dept in Marubeni Corporation Head Office. In 2003 appointed as Manager of Urban Development Sec-I, Urban Development Dept in Marubeni Corporation. From 2006 to 2007 appointed as Manager of Investment Planning Sec. and later as Manager of Osaka Urban Development Sec, Osaka Development & Construction Dept. From 2007 to 2009 and Manager of Osaka Urban Development Sec. Urban Development Dept. from 2009 to 2011 for Marubeni Corporation Osaka Branch, Japan. Before joining in the Company in 2011, he served as Manager of Construction Machinery Sec.-1, Construction Machinery Dept. in Marubeni Corporation, Tokyo.

In 2015, he attended International Seminar “New Opportunities Welcoming 2016” held by Indonesian Finance Company Association on 22 September 2015 in Jakarta, Indonesia.

Page 30: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 29

Warga Negara Indonesia, 50 tahun.

Menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia, Fakultas Sastra pada tahun 1988 dan Fakultas Ekonomi pada tahun 2010 dan memperoleh gelar Magister Manajemen dari Bina Nusantara School of Business pada tahun 2014.

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2015 berdasarkan Akta No. 79 tertanggal 29 Mei 2015 yang dibuat dihadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., notaris di Jakarta.

Mengawali karir sebagai Senior Staff Marubeni Corporation, Jakarta Representative Office pada tahun 1990 hingga 1995 dan dilanjutkan sebagai Assistant Manager hingga tahun 2000. Kemudian beliau menjabat sebagai Manager PT Marubeni Indonesia pada tahun 2000 hingga 2004 sebelum kemudian dipercaya sebagai Deputy General Manager Personnel & Administration Dept. pada tahun 2004 sampai tahun 2015.

Pada saat ini, selain menjabat selaku Direktur Perseroan, beliau juga menjabat selaku General Manager PT Marubeni Indonesia sejak 2015.

Di tahun 2015 beliau mengikuti Seminar Internasional “New Opportunities Welcoming 2016” yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia pada tanggal 22 September 2015 di Jakarta, Indonesia.

Indonesia citizen, 50 years.

Graduated from Faculty of Literature of Indonesian University in 1988 and Faculty of Economy in 2010 and acquired magister management degree of Bina Nusantara School of Business in 2014.

Appointed as Director since 2015 pursuant to the deed No. 79 dated 29 May 2011 drawn up by Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., a notary in Jakarta.

Began his career as Senior Staff of Marubeni Corporation, Jakarta Representative Office from 1990 to 1995 and resumed as Assistant Manager to 2000. Then served as Manager of PT Marubeni Indonesia from 2000 to 2004 before later trusted as Deputy General Manager Personnel & Administration Dept. from 2004 to 2015.

Currently, serving as Director of Company, and as General Manager of PT Marubeni Indonesia since 2015.

In 2015, he attended International Seminar “New Opportunities Welcoming 2016” held by Indonesian Finance Company Association on September 22, 2015 in Jakarta, Indonesia.

Harly Setiabudi Direktur Hubungan Pemasok | Supplier Relationships Director

Page 31: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

30PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

Peristiwa Penting 20152015 Event Highlights

15 September 2015 Penandatanganan BONDS PUB SAN Finance I Tahap III sebesar Rp 500 miliar.

15 September 2015Signing of BONDS PUB SAN Finance I Phase III amounting to Rp500 billion.

18 Maret 2015Account Receivable Officer Annual Meeting tahun 2015.

18 March 2015Account Receivable Officer Annual Meeting year 2015.

27 Maret 2015Penandatanganan pinjaman dengan MG Leasing Corporation dengan fasilitas sebesar 20 juta US dolar.

27 March 2015Signing for loan facility from MG Leasing Corporation amounting to US$20 million.

1 April 2015 Penandatanganan MTN SAN Finance VII Tahun 2015 sebesar Rp 700 miliar.

1 April 2015Signing of MTN SAN Finance VII Year 2015 amounting to IDR 700 billion.

6 Mei 2015 Account Executive Annual Meeting Tahun 2015

6 May 2015Account Executive Annual Meeting Year 2015.

25 Agustus 2015 Perayaan Ulang tahun Perseroan ke-32.

25 August 201532nd Anniversary of the Company.

17 Juni 2015Penandatanganan Fasilitas Kredit Jangka Pendek antara Perseroan dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 150 miliar.

17 June 2015 Signing of Short-Term Credit Facility between the Company with PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. amounting to IDR 150 billion.

Page 32: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 31

Pembahasan dan Analisa ManajemenManagement Discussion and Analysis

Kondisi Makro Ekonomi

Selama tahun 2015, kondisi ekonomi Indonesia maupun kondisi ekonomi global masih mengalami sejumlah tekanan. Harga komoditas, terutama batubara, yang masih rendah, nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar AS, kenaikan suku bunga oleh The Fed menjadi beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja Perseroan di tahun 2015. Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2015 sebesar 4,79%, lebih rendah dari angka pada tahun 2014 yaitu 5,00%.

Harga Batu bara Acuan (HBA) rata-rata selama tahun 2015 terus turun menjadi 60,13 dolar AS/ton, dari rata-rata tahun 2014 sebesar 72,62 dolar AS/ton dan 2013 sebesar 82,92 dolar AS/ton (Sumber: www.minerba.esdm.go.id). Bahkan di awal tahun 2016, HBA kembali turun menjadi 53,20 dolar AS/ton. Selain itu turunnya permintaan beberapa negara yang selama ini menjadi konsumen terbesar juga turut berpengaruh. Tiongkok sebagai importir terbesar komoditas Indonesia, misalnya mulai menekan konsumsi batu bara dan memberhentikan beberapa pembangkit batu bara karena persoalan polusi udara (Sumber: www.tambang.co.id).

Pertumbuhan justru terjadi dari sektor konstruksi, dimana di bawah pemerintahan saat ini, sejumlah proyek-proyek infrastruktur mulai digarap. Menurut rencana, pemerintah mengalokasikan anggaran infrastruktur untuk tahun 2016 sebesar Rp 313,5 triliun (Sumber: Sekretariat Kabinet Republik Indonesia).

Dari sisi pendanaan, data perekonomian Amerika Serikat (AS) mulai membaik, dimana jumlah pengangguran menurun di angka 5%. Data ini meyakinkan bank sentral AS atau Federal Reserve AS (The Fed) untuk menaikkan suku bunga sebesar seperempat persentase poin menjadi 0,25%-0,5% di pertengahan Desember 2015. Kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS berdampak ke ekonomi Indonesia. Sementara itu, Bank Indonesia (BI) menjaga suku bunga di kisaran 7,25% di bulan Desember 2015.

Tahun 2015 masih menjadi tahun yang cukup menantang bagi Perseroan. Bisnis komoditas secara global yang masih belum mengalami perubahan dan turunnya permintaan alat berat pada sektor pertambangan, yang sudah terjadi sejak tahun lalu sangat berpengaruh terhadap kinerja Perseroan. Namun melalui strategi bisnis serta dukungan dari para pemegang saham melalui sinergi bisnis dengan afiliasi, Perseroan tetap mampu menunjukkan kinerja yang baik di tahun 2015.

Macroeconomic Condition

During 2015, global and Indonesia’s economic condition still experiencing some challenges. Commodity prices, particularly decreasing coals price, Rupiah depreciation against US Dollar, and interest rates increase by The Fed, become some factors that affect the Company’s performance in 2015. Domestic economic growth in 2015 amounted to 4.79%, lower than 2014 level of 5.00%.

The average of Coal Reference Price (HBA) continues to drop to US$ 60.13/ton from 2014 average of US$ 72.62/ton and 2013 average of US$ 82.92/ton (Source: www.minerba.esdm.go.id). Even earlier in 2016, HBA to US$ 53.20/ton. In addition, the decreasing demand from some biggest consumers also has taken effect. China as the biggest importer of Indonesia commodities, for example, began to reduce coals consumption and ceased its coal-fired power stations because of air pollution problems (Source: www.tambang.co.id).

Nonetheless, growth occurs in the construction sector, in which many infrastructure projects were started under the new government. Strategically, the budget allocated for infrastructure development in 2016 is IDR 313.5 trillion (Source: Cabinet Secretary of Republic of Indonesia).

In terms of funding, United States (USA) economy began to improve, where the number of decreased 5%. This data convinced U.S. central bank or U.S. Federal Reserve (The Fed) to raise interest rates by a quarter of percentage point to be 0.25-0.5% in mid-December 2015. The rise in U.S. Central Bank’s preferred interest rates will impact the Indonesia’s economy. Meanwhile, Bank Indonesia(BI) maintained interest rates at approximately 7.25% in December 2015.

2015 is challenging year for the Company. Global commodity business and of heavy equipment demand in mining sector, which has been going on since last year, are affected the Company’s performance. However, under proper business strategy as well as support from Shareholders through business synergy with affiliates, the Company remains able to show good performance in 2015.

Page 33: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

32PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

Aspek Keuangan

Aset

Aset digunakan Perseroan sebagai sumber daya untuk menjalankan usahanya. Aset Perseroan terdiri dari kas dan setara kas, piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, piutang pembiayaan modal usaha, tagihan anjak piutang, piutang lain-lain, biaya dibayar dimuka, aset derivatif, aset tetap, aset pajak tangguhan dan aset lain-lain.

Aspek Pemasaran

Medan

Pekanbaru

Jambi

Palembang

Pontianak

Banjarmasin

Balikpapan

Samarinda

JakartaSurabaya

Makassar

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan maka sebaran jaringan pemasaran yang strategis merupakan salah satu hal yang mendukung optimalnya kinerja operasional Perseroan. Perseroan memiliki 11 Kantor Selain Kantor Cabang yang berfungsi sebagai jaringan pemasaran Perseroan yang tersebar di DKI Jakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, serta Sulawesi Selatan.

Kantor selain kantor cabang ini berfungsi untuk menyerap kebutuhan pembiayaan di daerah-daerah yang telah ditentukan dengan mempromosikan produk pembiayaan yang disediakan oleh Perseroan. Kantor selain kantor cabang yang dimiliki Perseroan berfungsi sebagai titik penghubung (point of contact) antara Perseroan yang berkantor pusat di Jakarta dengan nasabah-nasabahnya yang berada di luar Jakarta. Dengan demikian Perseroan berharap melalui kantor selain kantor cabangnya yang tersebar di daerah-daerah, komunikasi dengan customer dapat terjalin dengan baik dan tentunya dapat memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pihak.

Untuk proses pemasaran dan penjualan, Perseroan menyediakan fasilitas pembiayaan baik untuk nasabah korporasi maupun perorangan melalui program-program pembiayaan yang kompetitif, kemudahan dalam pembiayaan, layanan yang berkualitas, tenaga kerja profesional yang terampil dan responsif, penanganan purna jual yang terpadu serta hubungan yang erat dengan pihak pemasok. Selain itu, salah satu keunggulan Perseroan dapat dinilai dari produk-produk berkualitas tinggi serta merek-merek ternama yang dibiayai oleh Perseroan.

Sepanjang 2015, Perseroan membukukan jumlah pembiayaan baru sebesar Rp 3,09 triliun. Angka ini naik 7% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dimana Perseroan membukukan sebesar Rp 2,8 triliun. Peningkatan ini merupakan hasil dari dari pembiayaan yang diberikan Perseroan terhadap 1.799 unit alat berat serta melalui program kerja sama lainnya dengan perusahaan Afiliasi.

Marketing Aspect

As a company engaged in financial services, strategic marketing network is one of important things to support the Company’s optimum operational performance. Marketing network, known as representative offices is the center of the Company’s attention which is spread across DKI Jakarta, East Java, North Sumatra, Riau, South Sumatra, Jambi, West Borneo, East Borneo, South Borneo and South Sulawesi.

These representative offices serves to absorb the financing needs on the designated areas by promoting the financing product provided by the Company. In addition, this also become the connecting point (point of contact) between the Company with customers and suppliers whether it is headquartered in Jakarta or outside Jakarta. This representative offices is expected to be a good communication medium with the existing clients and provide best services for all parties.

Marketing and sales process, the Company provides various financing facility both targeted to the corporate and individual clients by providing competitive financing programs, easy financing process, high quality services, skilled and responsive professionals, integrated after-sales management and close relationship with the suppliers. The Company’s excellence can be from its high quality products and the famous brands which are financed by the Company.

Throughout 2015, the Company has managed to book new financing worthed IDR 3,09 trillion. This has increased 7% compared to the previous year where the Company had booked IDR 2.8 trillion. It was resulted from financing over 1,799 heavy equipment unit and the other joint program with Affiliated companies.

Financial Aspect

Assets

The Company uses assets as its business resources. The Company’s assets consist of cash and cash equivalents, financal lease receivables, consumer finance receivables, working capital facility, factoring receivables, other receivables, prepaid expenses, derivative assets, fixed assets, deferred tax assets, and other assets.

Page 34: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 33

Details of the Company’s assets as of 31 December 2015 and 2014 are as follows:

The total of Company’s asset as of 31 December 2015 was IDR 6,692 billion; which had decreased 4% since 31 December 2014 from IDR 7,002 billion.

Liabilities

On 31 December 2015, the Company’s total liabilities was IDR 5,285 billion, decreased IDR 331 billion or 6% from IDR 5,616 billion on 31 December 2014. This was due to several matured borrowings as well as issuance of bonds and Medium Term Notes in order to fulfill the Company’s needs of funds to perform new financing activities.

Rincian jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan rupiah) (in million IDR)

Aset 2015 2014 % Asset

Kas dan setara kas 1.249.562 1.703.196 -27% Cash and cash equivalents

Piutang sewa pembiayaan setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 296.318 pada 31 Des 2015 dan Rp 296.614 pada 31 Des 2014 3.479.034 4.889.753 -29%

Finance Lease receivables - net of allowance for Impairment

losses of IDR 296,318 as of 31 Dec 2015 and IDR 296,614 as

of 31 Dec 2014

Piutang pembiayaan konsumen setelah dikurangi penyisihankerugian penurunan nilaisebesar Rp 580 pada 31 Des 2015dan Rp 198 pada 31 Des 2014 834.858 93.678 791%

Consumer Finance receivables - net of allowance for

Impairment lossesof IDR 580 as of 31 Dec 2015and IDR 198 as of 31 Dec 2014

Tagihan anjak piutang - bersih 25.524 202.145 -87% Factoring receivables - net

Pembiayaan modal usaha 920.529 - - Working capital facility

Biaya dibayar dimuka 2.992 2.254 33% Prepaid expenses

Piutang lain-lain 42.462 47.824 -11% Other receivables

Aset derivatif 26.582 15.381 73% Derivative asset

Aset tetapsetelah dikurangi penyusutansebesar Rp 8.957 pada 31 Des 2015dan Rp 6.799 pada 31 Des 2014 57.970 4.768 1.116%

Fixed asset - net of accumulated depreci-ationof IDR 8,957 as of 31 Dec

2015 and IDR 6,799 as of 31 Dec 2014

Aset pajak tangguhan 52.031 41.698 25% Deferred tax asset

Aset lain-lain 1.440 1.316 9% Other asset

JUMLAH ASET 6.692.984 7.002.013 -4% TOTAL ASSETS

Jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 6.692 miliar; angka ini mengalami penurunan sebesar 4% dari tanggal 31 Desember 2014 yaitu Rp 7.002 miliar.

Liabilitas

Pada tanggal 31 Desember 2015, total liabilitas Perseroan adalah sebesar Rp 5.285 miliar, menurun sebesar Rp 331 miliar atau 6% dari Rp 5.616 miliar pada tanggal 31 Desember 2014. Hal ini disebabkan oleh pelunasan beberapa pinjaman serta adanya obligasi dan Medium Term Notes yang diterbitkan Perseroan dalam rangka memenuhi kebutuhan dana Perseroan untuk dapat melakukan pembiayaan baru.

(dalam jutaan rupiah) (in million IDR)

Liabilitas 2015 2014 % Liabilities

Utang kepada pemasok - 5.637 -100% Account payables to suppliers

Pinjaman yang diterima – bersih 1.439.770 1.733.278 -17% Borrowing – net

Utang obligasi – bersih 1.884.709 2.192.043 -14% Bonds payable – net

Medium Term Notes – bersih 1.649.992 1.499.901 10% Medium Term Notes – net

Liabilitas Pajak 5.581 7.440 -25% Tax liabilities

Biaya akrual 47.029 35.525 32% Accrued expenses

Utang lain-lain 234.253 123.384 90% Other payables

Liabilitas derivative 1.922 2.423 -21% Derivative liabilities

Liabilitas imbalan kerja 21.650 16.203 34% Employee benefits obligation

JUMLAH LIABILITAS 5.284.906 5.615.834 -6% TOTAL LIABILITIES

Page 35: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

34PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

Ekuitas

Ekuitas Perseroan terdiri dari jumlah modal awal pada saat Perseroan didirikan dan modal tambahan (bila ada) serta saldo laba yang dihasilkan oleh Perseroan.

Jumlah ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 1.408 miliar, hanya meningkat sebesar Rp 22 miliar atau 2% dari Rp 1.386 miliar pada tanggal 31 Desember 2014. Peningkatan ini disebabkan karena adanya peningkatan pada saldo laba ditahan Perseroan sebesar 2% atau Rp 19 miliar, dari Rp 764 miliar pada tanggal 31 Desember 2014 menjadi Rp 783 miliar pada tanggal 31 Desember 2015.

Berikut jumlah ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan rupiah) (in million IDR)

Ekuitas 2015 2014 % Equity

Modal saham – nilai nominal Rp 1.000 (ru-piah penuh) per sahamModal dasar – 2.000.000.000 sahamModal ditempatkan dan disetor penuh – 574.885.067 saham 574.885 574.885 -

Share capital – par value IDR 1,000 (full amount) per share

Authorized – 2,000,000,000 sharesIssued and fully paid – 574,885,067

shares

Agio Saham 49.367 49.367 - Capital paid in excess of par value

Cadangan lindung nilai arus kas 1.151 (1.959) -159% Cash flow hedging reserve

Saldo laba ditahan 782.675 763.886 2% Retained earnings

JUMLAH EKUITAS 1.408.078 1.386.179 2% TOTAL EQUITY

Laba Bersih

(dalam jutaan rupiah) (in million IDR)

Laba Bersih 2015 2014 % Net Income

Pendapatan 676.736 764.851 -12% Income

Beban 535.822 475.372 13% Expenses

Laba sebelum pajak penghasilan 124.120 277.667 -55% Income before tax

Beban pajak penghasilan 13.672 65.307 -79% Income tax expense

Laba bersih 110.450 212.360 -48% Net income

Pendapatan komprehensif lain setelah pajak 2.760 (1.295) -313%

Other comprehensive income net of tax

Jumlah pendapatan komprehensif 113.210 211.065 -46% Total comprehensive income

Laba bersih per saham dasar(rupiah penuh) 192 369 -48%

Basic earnings per share(full amount)

Pendapatan

(dalam jutaan rupiah) (in million IDR)

Pendapatan 2015 2014 % Revenue

Sewa pembiayaan 449.173 606.513 -26% Direct financing leases

Pembiayaan konsumen 73.976 16.312 354% Consumer financing

Anjak piutang 10.733 14.855 -28% Factoring

Pembiayaan modal usaha 7.927 - Working capital facility

Pendapatan bunga dan lain-lain 134.927 127.171 60% Interest and other income

JUMLAH PENDAPATAN 676.736 764.851 -12% TOTAL REVENUE

Equity

The Company’s equity consists of total authorized capital when the Company’s was established plus additional capital (if any) and retained earnings acquired by the Company.

The Company’s total equity as of 31 December 2015 was amounted to IDR 1,408 billion, increasing only IDR 22 billion or 2% from IDR 1,386 billion on 31 December 2014. The growth came from increasing retained earnings by 2% or IDR 19 billion from IDR 764 billion on 31 December 2014 to be IDR 783 billion on 31 December 2015.

Details of Company’s equity as of 31 December 2015 and 2014 are as follows:

Net Income

Revenue

Page 36: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 35

Pendapatan Perseroan diperoleh dari pendapatan sewa pembiayaan, pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan pembiayaan modal usaha, pendapatan anjak piutang serta pendapatan bunga dan lain-lain. Total pendapatan Perseroan pada tahun 2015 sebesar Rp 677 miliar, dimana angka ini mengalami penurunan sebesar Rp 88 miliar atau 12% dibandingkan tahun 2014 dimana total pendapatan sebesar Rp 765 miliar. Penurunan pendapatan ini merupakan dampak dari penurunan pada segmen pertambangan yang merupakan penyumbang terbesar bagi industri alat berat.

Pendapatan sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen, pembiayaan modal usaha serta anjak piutang merupakan penghasilan bunga yang diterima dari konsumen sesuai dengan perjanjian pembiayaan yang disepakati. Jumlah pendapatan ini merupakan total pendapatan bunga setelah dikurangi dengan beban bunga.

Pendapatan bunga dan lain-lain terdiri dari tingkat bunga yang diberikan oleh bank atas penempatan dana di rekening pada bank bersangkutan, selain itu juga terdapat pendapatan atas keterlambatan pembayaran angsuran pembiayaan oleh nasabah maupun administrasi yang dicatat pada saat realisasi.

Beban

Beban Perseroan terdiri atas beban bunga dan keuangan, beban usaha serta penyisihan kerugian penurunan nilai.

(dalam jutaan rupiah) (in million IDR)

Beban 2015 2014 % Expenses

Beban bunga dan keuangan 340.236 316.255 8% Interest and financing charges

Beban usaha 74.422 75.930 -2% Operating expenses

Penyisihan kerugian penurunan nilai 121.164 83.187 46% Allowance for impairment losses

JUMLAH BEBAN 535.822 475.372 13% TOTAL EXPENSES

Total beban Perseroan untuk tahun 2015 adalah Rp 536 miliar, meningkat sebesar Rp 60 miliar atau 13% dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebesar Rp 475 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya penyisihan kerugian penurunan nilai karena adanya realisasi kerugian.

Beban bunga dan keuangan terdiri atas beban bunga dan biaya-biaya terkait pinjaman, obligasi dan MTN serta biaya-biaya lainnya.

Nilai beban bunga dan keuangan tahun 2015 adalah sebesar Rp 340 miliar. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar Rp 24 miliar atau 8% dari tahun 2014 yaitu sebesar Rp 316 miliar.

Total beban usaha Perseroan untuk tahun 2015 adalah sebesar Rp 74 miliar di mana angka ini menurun sebesar Rp 2 miliar atau 2% dibandingkan tahun 2014 yang berjumlah sebesar Rp 76 miliar.

Penyisihan kerugian penurunan nilai oleh Perseroan dilakukan berdasarkan penelaahan terhadap kerugian serta tingkat kolektabilitas piutang secara historis.

Arus Kas

Jumlah kas dan setara kas Perseroan akhir tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 27% dari Rp 1.703 miliar di tahun 2014 menjadi Rp 1.250 miliar di tahun 2015. Penurunan kas dan setara kas terutama disebabkan oleh pelunasan Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 seri C pada tanggal 20 Januari 2015 sebesar Rp 807 miliar dan pembayaran beberapa pinjaman.

The Company’s revenue is acquired from the direct financial lease, consumer financing, working capital facility, factoring as well as the interest and other income. The Company’s total income in 2015 was IDR 677 billion, which is slightly decreased by IDR 88 billion or 12% from the total income in 2014 that amounted to IDR 765 billion. This decreased revenue was the impact of decrement in mining segment, which is the biggest contributor of heavy equipment industry.

Income from the direct financial leasing, consumer financing, working capital facility and factoring are the interest income acquired from the customer based on the financing agreement. These incomes are calculated from total interest income and interest expense.

Interest and other income consist of interest rate of the placement fund given by the related bank, and penalty income from the delayed customer payment as well as the administration fee recorded on realization period.

Expenses

The Company’s expenses consist of interest and financing charges, operating expenses and allowance for impairment losses.

The Company’s total expenses in 2015 was IDR 536 billion, increased by IDR 60 billion or 13% compared to 2014 in total amount of IDR 475 billion. This was caused by the increased allowance for impairment losses due to losses realization.

Interest and financing charges consist of interest and the other fee related to loan, bonds and MTN.

Interest and financial charges in 2015 was IDR 340 billion. This amount had increased as much as IDR 24 billion or 8% from 2014 in total amount of IDR 316 billion.

Total of the Company’s operating expense in 2015 was IDR 74 billion in which this amount was decreased by IDR 2 billion or 2% compared to the operating expense in 2014 in total amount of IDR 76 billion.

The Company determines its allowance for impairment losses based on historical review of losses and receivable collectability.

Cash Flows

Net cash and cash equivalent at the end of 2015 had decreased 27% from IDR 1,703 billion in 2014 to IDR 1,250 billion in 2015. The decrement occured due to payment of SAN Finance Bond II Year 2012 Series C on 20 January 2015, in amount of IDR 807 billion and several matured borrowings.

Page 37: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

36PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

Berikut tabel arus kas Perseroan tahun 2014–2015 yang disusun menggunakan metode langsung yaitu dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan:

dalam jutaan rupiah in million IDR

Arus Kas 2015 2014 % Cash Flow

Arus kas bersih diperoleh dariaktivitas operasi 327.506 900.112 -64%

Net cash flows provided from operating activities

Arus kas bersih digunakanuntuk aktivitas investasi (55.360) (1.740) 3082%

Net cash flows used in investing activities

Arus kas bersih untuk aktivitas pendanaan (762.649) (121.222) 529% Net cash flows used in financing activities

Kenaikan bersih kas dan setara kas (490.503) 777.150 -163% Net increase cash and cash equivalents

Penyesuaian atas selisih kursDari saldo kas dan setara kas 36.869 10.356 256%

Foreign exchanges adjustmentin cash and cash equivalents

Kas dan setara kas awal tahun 1.703.196 915.690 86%Cash and cash equivalents

at beginning of year

Kas dan setara kas akhir tahun 1.249.562 1.703.196 -27% Cash and cash equivalents at end of year

Rasio-Rasio Dan Kolektabilitas Piutang

Rasio Keuangan 2015 2014 Financial Ratio

Pinjaman Terhadap Ekuitas (x) 3.53 3.91 Debt to Equity Ratio (x)

Pengembalian Terhadap Ekuitas (%) 8% 15% Return On Equity (%)

Pengembalian Terhadap Aset (%) 2% 3% Return On Asset (%)

Kemampuan perusahaan untuk membayar kembali kewajibannya dapat diukur melalui rasio antara pinjaman terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio). Posisi Debt to Equity ratio Perseroan masih berada di bawah ketentuan maksimal berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.29/POJK.05/2014 tanggal 19 November 2014 tentang Perusahaan Pembiayaan yang ditetapkan sebesar maksimal 10 kali. Perseroan memiliki Debt to Equity ratio sebesar 3,53 kali pada akhir tahun 2015.

Tingkat profitabilitas Perseroan dapat diukur melalui rasio antara pengembalian terhadap ekuitas serta rasio antara pengembalian terhadap aset. Rasio ini menunjukan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari modal yang ditanamkan dan dari aset yang dimiliki oleh Perseroan.

Pengembalian terhadap ekuitas Perseroan pada 2015 adalah sebesar 8%, mengalami sedikit penurunan dari tahun sebelumnya yaitu 15%. Sedangkan pengembalian terhadap aset secara berturut-turut pada tahun 2015 dan 2014 adalah sebesar 2% dan 3%.

Dengan melemahnya sektor pertambangan yang menyumbang bagian terbesar dari portofolio Perseroan, tingkat kolektabilitas Perseroan mengalami sedikit penurunan. Piutang tertunggak lebih dari 90 hari menurun dari 1,99% di tahun 2014, menjadi 1,44% di tahun 2015. Meskipun demikian, Perseroan telah menyiapkan penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar 5,43% yang dianggap cukup untuk mengantisipasi kerugian yang mungkin terjadi di masa datang.

Below is the Company’s cash flows in 2014–2015 compiled by using direct method of categorizing cash flows into operating, investing and funding activities:

Ratios And Receivable Collectibility

A company’s ability to repay its liability can be measured from its Debt to Equity Ratio. The Company’s Debt to Equity ratio remained below the allowed maximum provision stipulated by Financial Services Authorization Regulation No. 29/POJK.05/2014 dated on 19 November 2014, regarding the Financing Company which maximum level was set to 10 times. In the end of 2015, the Company’s Debt to Equity ratio was 3.53 times.

The Company’s profitability can be measured through its ratio of return on equity and return on assets. This ratio indicates the Company’s ability to generate net income from the capital invested and the assets owned by the Company.

In 2015, the Company’s return on equity was 8%, slightly decreased from the previous year which was 15%. Whereas the, return on assets in 2015 and 2014 were 2% and 3% consecutively.

As the mining sector that mostly contributes to the Company’s portfolio is weakened, the collectability rate has slightly decreased. Receivables overdue more than 90 days had decreased from 1.99% in 2014 to 1.44% in 2015. However, the Company had put sufficient for impairment losses amounted to 5.43% to anticipate any future losses that may occurs.

Page 38: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 37

Struktur Permodalan

Pemegang Saham Jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh

PersentaseKepemilikan (%) Jumlah (Rp000)

Shareholders Number of shares issued and fully paid

OwnershipPercentage (%) Total (Rp000)

PT Sedaya Multi Investama 344.931.040 60% 344.931.040

Marubeni Corporation 201.209.774 35% 201.209.774

PT Marubeni Indonesia 28.744.253 5% 28.744.253

Total 574.885.067 100% 574.885.067

Tertunggak 61-90 hari / Overdue 61-90 days

Piutang Pembiayaan Kotor (dalam miliar rupiah) / Gross Receivable (in billion IDR)

Tertunggak >90 hari / Overdue >90 days

Gross Account Receivable CollectabilityKolektabilitas Piutang Pembiayaan Kotor

2011 2012 2013 2014 2015

1.44%1.99%

0.61%

6,256

7,2796,892

6,197 6,337

1.63%1.52%1.78%0.86%

0.17%

302315314275

123

2011 2012 2013 2014 2015

Anjak Piutang (dalam miliar rupiah) / Factoring (in billion IDR)

Fasilitas Modal Usaha (dalam miliar rupiah) / Working Capital Facility (in billion IDR)

Pembiayaan Konsumen (dalam miliar rupiah) / Consumer Finance (in billion IDR)

Sewa Pembiayaan (dalam miliar rupiah) / Financial Lease (in billion IDR)

Allowance for Impairment LossessPenyisihan Kerugian Penurunan Nilai

Capital Structure

Page 39: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

38PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

Kebijakan Struktur Modal

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 28/POJK.05/2014 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Pembiayaan mengatur ketentuan modal minimal Perusahaan Pembiayaan. Anggaran Dasar Perseroan mengatur jumlah modal dasar Perusahaan sebesar Rp 2 triliun yang terbagi atas 2 miliar lembar saham dengan nominal Rp 1.000 untuk setiap lembar saham. Dari modal dasar tersebut, sebanyak 574.885.067 lembar saham telah ditempatkan oleh para pemegang saham, sehingga modal ditempatkan Perseroan berjumlah Rp 574.885.067.000, jumlah tersebut telah memenuhi ketentuan modal minimal Perusahaan Pembiayaan pada peraturan di atas.

Perbandingan Struktur Permodalan Tahun 2014 dan 2015

Struktur permodalan Perseroan pada tahun 2015 telah mengalami perubahan jika dibandingkan dengan tahun 2014. Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh tercatat sebesar Rp 574,9 miliar dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dan jumlah agio saham Perseroan pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp 49,4 miliar, dimana keduanya tidak mengalami perubahan dari tahun 2014.

Jumlah cadangan lindung nilai arus kas pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar Rp 3,1 miliar dibandingkan dengan tahun 2014. Kenaikan cadangan lindung nilai arus kas disebabkan karena naiknya nilai tukar dolar AS terhadap mata uang Rupiah pada tahun 2015. Jumlah saldo laba Perseroan pada tahun 2015 mengalami kenaikan menjadi sebesar Rp 783 miliar dari angka Rp 764 miliar pada tahun 2014. Kenaikan saldo laba karena penambahan laba bersih pada tahun 2015 sebesar Rp 111 miliar. Disamping itu pada tahun 2015 Perseroan memberikan dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp 55 miliar.

(dalam jutaan rupiah) (in million IDR)

Perbandingan Struktur Permodalan 2015 2014 Capital Structure Comparison

Modal Saham 574.885 574.885 Capital issued and fully paid

Agio Saham 49.637 49.637 Capital paid in excess of par value

Cadangan lindung nilai arus kas 1.151 (1.959) Cash flow hedging reserve

Saldo Laba 782.675 763.886 Income Balance

JUMLAH 1.408.348 1.386.449 TOTAL

Perbandingan Target Awal Tahun Dan Realisasi Tahun 2015, serta Proyeksi 2016

Di awal 2016, Perseroan menetapkan target angka pembiayaan baru sebesar Rp 3.25 triliun. Dengan kondisi harga komoditas yang belum kondusif, terutama harga batubara yang terus menurun hingga cukup memberi dampak pada jumlah pembiayaan baru diakhir tahun 2015. Namun demikian, dengan adanya kerjasama dengan perusahaan afiliasi baik dalam bentuk pembiayaan bersama maupun program-program pembiayaan dengan struktur yang menarik dapat membantu Perseroan untuk mencapai angka pembiayaan baru yang cukup baik. Realisasi jumlah pembiayaan baru Perseroan pada tahun 2015 sebesar Rp 3.09 triliun yaitu 95,1% dari target awal.

Capital Structure Policy

Regulation of Financial Services Authority (FSA) No. 28/POJK.05/2014 regarding Licensing on Business and Institutional Finance Companies regulating the minimum capital requirement of Financial Companies. The Company’s Articles of Association regulating the Company’s authorized capital amounting IDR 2 trillion, which is divided to 2 billion shares valued IDR 1,000 per share 574,885,067 shares of the authorized capital of the authorized capital have been issued by Shareholders, thus the Company’s issued capital is amounted to IDR 574.885.067.000, which has fulfilled the required minimum capital of Financial Company.

2014 and 2015 Capital Structure Comparison

In 2015, the capital structure of the Company has slightly changed compared to the 2014. The number of issued and fully paid shares was booked at IDR 574.9 billion, with a nominal value of IDR 1,000 per share and the amount of premium shares of the Company was booked at IDR 49.4 billion, both of which were unchanged since 2014.

Total cash flow hedging reserved in 2015 has increased by IDR 3.1 billion compared to 2014. The increment was due to the hike of US Dollar exchange rate against Indonesian Rupiah in 2015. Total retained earnings of the Company in 2015 have increased to IDR 783 billion from IDR 764 billion in 2014. This increment was due to the addition of 2015’s net income that amounted to IDR 111 billion, In addition, the Company has the Shareholders’ dividend amounted to IDR 55 billion in 2015.

2015 Fiscal Year Target and Realization Comparison and 2016 Projection

At the beginning of 2016, the Company set a sum of IDR 3,25 trillion target of new financing. However, the unfavorable circumstances of the commodity prices, especially coal prices that continue to decline until the end of 2015 gave a huge impact on the new financing amount. Nevertheless, the Company managed to achieve sufficient new financing by cooperating with affiliated companies through joint financing and other attractive programs.. Realization of the Company’s new financing in 2015 is amounted to IDR 3.09 trillion or 95.1% from initial target.

Page 40: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 39

Pada awal tahun 2015, Perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp 592 miliar dengan target laba bersih sebesar Rp 150 miliar. Pada akhir tahun 2015 pendapatan Peseroan mencapai Rp 677 miliar dengan laba bersih Rp 110 miliar. Realisasi angka pendapatan berada 14% di atas target namun untuk laba bersih berada 27% di bawah target yang dicanangkan hal ini untuk menjaga angka penyisihan kerugian penurunan nilai yang cukup sesuai dengan kondisi Perseroan.

Total aset yang ditargetkan Perseroan pada awal tahun 2015 sebesar Rp 4,7 triliun. Pada akhir tahun 2015, Perseroan telah berhasil mencapai target yang dicanangkan.

(dalam jutaan rupiah) (in million IDR)

Perbandingan Target Awal Tahun dan Realisasi Tahun 2015 Proyeksi 20162015 Fiscal Year Target and Realization Comparison and 2016 Projection

RealisasiRealization

2015

Target 2015

Pencapaian Realization

(%)

Target 2016

Penghasilan 676.736 591.604 14.4% 556.145 Income

Beban 535.822 391.046 37.0% 449.158 Expense

Laba Sebelum Pajak Penghasilan 124.122 200.558 -38.1% 106.987 Net Income Before Income Tax

Beban Pajak Penghasilan 13.672 50.140 -72.7% 26.747 Income Tax

Laba Tahun Berjalan 110.450 150.418 -26.6% 80.240 Net Income

Prospek Bisnis 2016

Dalam jangka pendek, prospek pertumbuhan pembiayaan alat berat diperkirakan akan hadir seiring dengan tekad pemerintah dalam membenahi sektor infrastruktur dasar di Indonesia seperti sarana jalan, pelabuhan, irigasi dan ketenagalistrikan.

Berdasarkan kondisi tersebut, diperkirakan permintaan alat berat di Indonesia tahun 2016 masih relatif sama seperti tahun 2015. Untuk itu, selain memperkuat fokus bisnis pembiayaan alat berat, Perseroan juga melakukan sejumlah diversifikasi yang dilakukan sejalan dengan diberlakukannya peraturan OJK yang memperluas usaha jasa pembiayaan hingga mencakup pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna, serta kegiatan pembiayaan lainnya seperti operating lease/rental.

Perseroan juga akan terus meningkatkan fungsi manajemen risiko serta pengendalian internal untuk memastikan kegiatan usaha yang dilakukan Perseroan akan selalu sesuai dengan pedoman dan peraturan-peraturan yang berlaku, serta mengurangi dan memitigasi risiko-risiko bisnis yang mungkin dihadapi.

Kebijakan Dividen

Pembagian dividen untuk para pemegang saham Perseroan merupakan suatu kewajiban dalam laporan keuangan pada periode ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perseroan. Pembagian dividen interim merupakan suatu kewajiban ketika dividen disetujui berdasarkan keputusan rapat Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan.

In early 2015, the Company was targeting IDR 592 billion revenue with net profit of IDR 150 billion. At the end of 2015, the Company’s revenue reached IDR 677 billion with a net profit of IDR 110 billion. The achieved revenue was 14% above the target, although the net profit achieved was 27% below the target to maintain sufficient allowance for impairment losses in line with the Company’s condition

In the beginning of 2015, the Company had targeted IDR 4,7 trillion of total assets. By the end of 2015 the Company’s had reached the target successfully.

2016 Business Prospect

In the near future, the heavy equipment development are expected to arise in accordance to, the government determination to fix the basic infrastructure sectors in Indonesia such as the roads, ports, irrigations, and electricities.

Based on the above conditions, demands on the heavy equipment in Indonesia in 2016 is estimated relatively stagnant as in 2015. Not only strengthening its business focus, the Company also arranges a number of diversification. This diversification will be performed in accordance to the implementation of FSA’s regulation to expand the financial services such as investment financing, working capital financing, multi-purpose financing, and the other financing, including operating lease/rental.

The Company will also continue to improve the risk management and internal control functions to ensure the compliance with the current guidelines and regulations, as well as reduce and mitigate the business risks the Company may encounter.

Dividend Policy

The dividend shared to the Company’s shareholders is a liability in financial statements in the same period when it was approved by the Company’s shareholders. Interim dividend is a liability at the same time the dividends are approved on the Board of Directors’ decree in accordance to the Company’s Articles of Association.

Page 41: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

40PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 15 April 2015 memutuskan pembagian dividen final sebesar 50% dari laba bersih Perseroan tahun 2014 yaitu sebesar Rp 106,2 miliar. Dengan dikurangi dividen interim yang telah dibagikan pada bulan Oktober 2014 sebesar Rp 35,1 miliar, Perseroan telah membayar sisa dividen sejumlah Rp 71,1 miliar pada bulan Mei 2015.

Atas laba bersih hasil operasi tahun 2015, Perseroan juga telah membagikan dividen interim tunai senilai Rp 20,2 miliar yang telah dibayar pada bulan Oktober 2015. Keputusan pembagian dividen interim ini diambil berdasarkan Keputusan Sirkuler Direksi Perseroan tanggal 18 September 2015 dan Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris Perseroan tanggal 22 September 2015.

(dalam jutaan rupiah) (in million IDR)

Kebijakan Dividen Dividend Policy

Uraian 2015 2014 Description

Laba Bersih setelah Pajak 110.450 212.303 Net Income after Tax

Persentase Dividen 50% 50% Percentage of Dividend

Dividen yang Dibagikan 55.225 106.151 Dividend Distributed

Dividen per Lembar Saham(dalam Rupiah penuh) 96 192 Dividend per share

(in full amount Rupiah)

Informasi Material Investasi, Ekspansi, Merger, Akuisisi, dan Restrukturisasi Hutang/Modal

Sepanjang tahun 2015 Perseroan tidak melakukan kegiatan material mengenai Investasi, Ekspansi, Merger, Akuisisi serta Restrukturisasi baik hutang ataupun modal.

Informasi Material Transaksi Afiliasi

Transaksi dengan pihak terafiliasi yang dilakukan Perseroan sepanjang tahun 2015 adalah sebagai berikut:

- PT United Tractors, Tbk (UT) Pada tanggal 11 Mei 2015, 16 September 2015 dan

23 Oktober 2015, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT United Tractors Tbk (UT) untuk memberikan fasilitas pembiayaan yang menarik dan kompetitif kepada pelanggan.

- PT Federal International Finance (FIF) Pada tanggal 31 Oktober 2013, Perseroan mengadakan

perjanjian pembiayaan bersama dengan PT Federal International Finance (FIF) dan atas perjanjian itu telah dilakukan perubahan pertama pada tanggal 24 Februari 2015.

Perubahan Peraturan dan Dampaknya Terhadap Kinerja Perusahaan

Pada penghujung tahun 2015, baik Bank Indonesia maupun Otoritas Jasa Keuangan mengeluarkan seperangkat peraturan yang memiliki dampak langsung bagi Perseroan. Berikut peraturan yang dikeluarkan serta dampaknya bagi Perseroan:

1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 30/POJK.04/2015 Tanggal 22 Desember 2015, tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

The Annual General Meeting of Shareholders on 15 April 2015 resolved that the dividend was 50% of net income in 2014 in the amount of IDR 106.2 billion. After the interim dividend of IDR 35.1 billion was shared in October 2014, the Company paid the remaining dividend amounted at IDR 71.1 billion on May 2015.

As for the operational net income in 2015, the Company has shared interim dividend amounted to IDR 20.2 billion, which was paid in October 2015. This decision is based on the Circular Decree of the Board of Directors dated 18 September 2015, and Circular Decree of the Board of Commissioners dated 22 September 2015.

Information on Material Investment, Expansion, Merger, Acquisition, and Capital/Debt Restructuring

Throughout 2015, the Company did not perform any material activity related to Investment, Expansion, Mergers, Acquisition, and capital or debt Restructuring.

Information on Material Affiliate Transaction

Affiliated party transaction that the Company perform throughout 2015, as follow:

- PT United Tractors, Tbk (UT) On 111 May 2015, 16 September 2015, and

23 October 2015, the Company signed a cooperation agreement with PT United Tractors (UT) to provide a competitive financing facility of heavy equipments to its customers.

- PT Federal International Finance (FIF) On 31 October 2013, the Company signed a joint

financing agreement with PT Federal International Finance (FIF) which had its first amendment on 24 February 2015.

Changes in Regulation and Its Impact Towards the Company’s Performance

At the end of 2015, Indonesia Central Bank and Financial Services Authority released sets of new regulation that affected the Company. The rules and its effects are as follows:

1. Financial Services Authority (FSA) Regulation No. 30/POJK.04/2015 dated 22 December 2015, regarding Realization Report of Proceeds from Public Offering.

Page 42: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 41

Peraturan OJK ini mengatur kebijakan pelaporan mengenai Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum yang khususnya bagi Perseroan adalah Hasil Penawaran Umum Obligasi.

2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 55/POJK.04/2015 tanggal 29 Desember 2015, tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 56/POJK.04/2015 tanggal 29 Desember 2015, Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.

4. Peraturan Bank Indonesia No.17/23/PBI/2015 Tanggal 23 Desember 2015, Tentang Penerimaan Devisa Hasil Ekspor dan Penarikan Devisa Utang Luar Negeri.

Bank Indonesia menerbitkan peraturan ini menimbang bahwa dalam rangka meningkatkan pemanfaatan devisa utang luar negeri sebagai sumber dana yang berkesinambungan bagi pembangunan ekonomi nasional diperlukan penguatan pemantauan atas kegiatan penarikan devisa utang luar negeri.

Dengan memiliki utang luar negeri maka Perseroan diharuskan memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan dalam peraturan. Beberapa hal yang harus dilakukan oleh Perseroan dalam rangka pemenuhan atas peraturan ini antara lain, setiap penarikan devisa utang luar negeri wajib disampaikan kepada Bank Devisa secara akurat dan dilaporkan kepada Bank Indonesia.

Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan dan Dampaknya Terhadap Laporan Keuangan

Standar baru, revisi dan intepretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut:

- PSAK 1 (revisi 2015) “Penyajian laporan keuangan”

- PSAK 4 (revisi 2015) “Laporan keuangan tersendiri”- PSAK 5 (revisi 2015) “Segmen operasi”- PSAK 7 (revisi 2015) “Pengungkapan pihak-pihak

berelasi”- PSAK 13 (revisi 2015) “Properti investasi”- PSAK 15 (revisi 2015) “Investasi pada entitas asosiasi

dan ventura bersama”- PSAK 16 (revisi 2015) “Aset tetap”- PSAK 19 (revisi 2015) “Aset tak berwujud”- PSAK 22 (revisi 2015) “Kombinasi bisnis”- PSAK 24 (revisi 2015) “Imbalan kerja”- PSAK 25 (revisi 2015) “Kebijakan akuntansi, perubahan

estimasi akuntansi dan kesalahan”- PSAK 53 (revisi 2015) “Pembayaran berbasis saham”- PSAK 65 (revisi 2015) “Laporan keuangan konsolidasian”- PSAK 66 (revisi 2015) “Pengaturan bersama”- PSAK 67 (revisi 2015) “Pengungkapan kepentingan

dalam entitas lain”- PSAK 68 (revisi 2015) “Pengukuran nilai wajar”- PSAK 110 (revisi 2015) “Akuntansi sukuk”- ISAK 30 (revisi 2015) “Pungutan”- ISAK 31 (revisi 2015) “Interpretasi atas ruang lingkup

PSAK 13: Properti investasi”

The FSA regulation controls reporting policy on Realization of Proceeds from Public Offering in which for the Company was Proceeds from Bond Offering.

2. Financial Services Authority (FSA) Regulation No. 55/POJK.04/2015 dated 29 December 2015, regarding the Formation and Guideline of Audit Committee Implementation.

3. Financial Services Authority (FSA) Regulation No. 56/POJK.04/2015 dated 29 December 2015, regarding the Formation and Guideline to Preparation of Internal Audit Unit Charter.

4. Indonesia Central Bank Regulation No. 17/23/PBI/2015 dated 23 December 2015, regarding the Export Results Net Revenue and Net Foreign Debt Withdrawal.

Indonesia Central Bank has issued the regulation to improve utilization of net foreign debt as a sustainable source of funding for national economic development, which is required intense monitoring over activities of net foreign debt withdrawal.

By having foreign debt, the Company is required to meet the conditions specified by regulation. In order to comply with the regulation, the Company is required to disclose the information of foreign debt exchange to Foreign Exchange Bank and report to Indonesia Central Bank accurately.

Recent Update on the Financial Accounting Standards and Its Impact Towards Financial Statements

New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective for the fiscal year started on or after 1 January 2015, are as follows:

- SFAS 1 (revised 2015) “Presentation of financial statements”

- SFAS 4 (revised 2015) “Separate financial statements”- SFAS 5 (revised 2015) “Operation segments”- SFAS 7 (revised 2015) “Related party disclosure”

- SFAS 13 (revised 2015) “Investment property”- SFAS 15 (revised 2015) “Investment in associates and

joint ventures”- SFAS 16 (revised 2015) “Fixed assets”- SFAS 19 (revised 2015) “Intangible assets”- SFAS 22 (revised 2015) “Business combination”- SFAS 24 (revised 2015) “Employee benefits”- SFAS 25 (revised 2015) “Accounting policies, changes

in accounting estimates and errors”- SFAS 53 (revised 2015) “Share based payments”- SFAS 65 (revised 2015) “Consolidated financial

statements”- SFAS 66 (revised 2015) “Joint arrangements”- SFAS 67 (revised 2015) “Disclosure of interests in other

entities”- SFAS 68 (revised 2015) “Fair value measurement”- SFAS 110 (revised 2015) “Accounting for sukuk”- IFAS 30 (revised 2015) “Levies”- IFAS 31 (revised 2015) “Interpretation of the scope of

SFAS 13: Investment property”

Page 43: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

42PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

PSAK 1 dan ISAK 31 akan berlaku untuk tahun buku yang dimulai sejak 1 Januari 2017 dan penerapan dini diperkenankan, sedangkan revisi dan standar baru lainnya akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2016.

Pada saat penerbitan laporan tahunan ini, Manajemen masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Perseroan.

Informasi Dan Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan

Perubahan Alamat Kantor Pusat dan Kantor Selain Kantor Cabang DKI Jakarta.

Terhitung sejak tanggal 28 Januari 2016, alamat Kantor Pusat dan Kantor Selain Kantor Cabang DKI Jakarta berubah menjadi:

PT Surya Artha Nusantara Finance18 Office Park 23rd FloorJl. T.B. Simatupang No.18 Jakarta 12520Tel. (021) 7817555 (H)Fax. (021) 7819111; (021) 78847224 (H)

Semenjak tanggal tersebut, seluruh kegiatan operasional dijalankan dan berpusat pada alamat baru tersebut.

SFAS 1 and IFAS 31 become effective for annual period beginning 1 January 2017, and early implementation is permitted, while other new and revised standards will become effective for the annual period beginning 1 January 2016.

As at the authorization date of this annual report, the Management is still evaluating the potential impact that might occur of these new and revised SFAS to the financial statements.

Subsequent Information & Material Facts

Change of Addresses of Head Office and Representative Office DKI Jakarta.

Since 28 January 2016, addresses of Head Office and Representative Office DKI Jakarta changed to:

PT Surya Artha Nusantara Finance18 Office Park 23rd FloorJl. T.B. Simatupang No.18 Jakarta 12520Tel. (021) 7817555 (H)Fax. (021) 7819111; (021) 78847224 (H)

Ever since, the entire operational activities are conducted and centralized from the new address.

Page 44: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 43

Tinjauan Operasional

Penjelasan kinerja operasional Perseroan meliputi jenis pembiayaan, segmen usaha serta wilayah operasional. Berikut perkembangan operasional Perseroan sepanjang tahun 2015.

Jenis Pembiayaan

Perseroan menyelenggarakan pembiayaan dalam bentuk sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen, fasilitas modal usaha serta anjak piutang. Sepanjang tahun 2015, Perseroan mencatat pembiayaan baru sebesar Rp 3.090 miliar, angka ini mengalami kenaikan sebesar 14% dari angka pembiayaan baru tahun 2014 (Rp 2.803 miliar). Kenaikan terjadi pada pembiayaan konsumen yaitu sebesar Rp 1.208 miliar (2014: Rp 7 miliar).

Jumlah pendapatan dari kegiatan pembiayaan yang dilakukan Perseroan selama tahun 2015 berjumlah Rp 542 miliar, lebih rendah 15% dibandingkan dengan pendapatan Perseroan di tahun sebelumnya. Pertumbuhan pendapatan pembiayaan berasal dari kegiatan pembiayaan konsumen yaitu sebesar 354% dari tahun 2014.

(dalam jutaan rupiah) (in million IDR)

Pendapatan Pembiayaan Financing Income

Uraian 2015 2014 Description

Sewa Pembiayaan 449.173 606.513 Financial Lease

Pembiayaan Konsumen 73.976 16.312 Consumer Finance

Anjak Piutang 10.733 14.855 Factoring

Pembiayaan Modal Usaha 7.927 - Working Capital Facility

Total 541.809 637.680 Total

Anjak Piutang (dalam miliar rupiah) / Factoring (in billion IDR)

Fasilitas Modal Usaha (dalam miliar rupiah) / Working Capital Facility (in billion IDR)

Pembiayaan Konsumen (dalam miliar rupiah) / Consumer Finance (in billion IDR)

Sewa Pembiayaan (dalam miliar rupiah) / Financial Lease (in billion IDR)

2,8033,090

2014 2015

New Financing in 2014 & 2015Pembiayaan Baru Tahun 2014 & 2015

Description of Company’s operational performance includes types of financing, business segments and operational area. Below is Company’s operational update throughout 2015.

Financing Types

The Company provides financing services in the form of financial lease, consumer financing, working capital facility, and factoring. Throughout 2015, the Company has been able to booked new financing of IDR 3,090 billion, increased by 14% from last year’s IDR 2,803 billion. This increment came from consumer financing of IDR 1,208 billion (2014: IDR 7 billion).

Total income from the Company’s financing activities during 2015 is amounted to IDR 542 billion, 15% lower compared to the previous year. The income growth derived from the consumer financing in total of 354% higher than 2014.

Operational Review

Page 45: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

44PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

Portofolio Nasabah

Portofolio nasabah merupakan salah satu faktor penentu strategi pemasaran dan penjualan, ekspektasi pasar, dan evaluasi kinerja Perseroan. Portofolio nasabah Perseroan dapat diklasifikasikan berdasarkan segmen, wilayah, merek, dan mata uang pembiayaan.

Berdasarkan segmen, portofolio nasabah pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan dibagi berdasarkan segmen agro, konstruksi, kehutanan, industri dan pertambangan. Portofolio nasabah Perseroan terbesar saat ini adalah segmen pertambangan, yaitu sebesar 54% dari seluruh total portofolio nasabah. Namun portfolio ini telah turun dari 62% di tahun sebelumnya seiring dengan strategi Perseroan untuk melakukan diversifikasi dari segmen pertambangan yang belum mengalami perubahan yang lebih baik.

Segmen terbesar kedua adalah segmen kehutanan sebesar 16%, diikuti segmen kehutanan, agro, konstruksi dan industri. Perseroan terus melakukan diversifkasi di segmen-segmen yang dinilai masih cukup baik untuk mengurangi dampak perlambatan dari segmen pertambangan.

Dalam hal merek unit yang dibiayai, portfolio Perseroan masih didominasi oleh merek-merek yang didistribusikan oleh PT United Tractors, Tbk. seperti Komatsu, UD Truck, Scania dan Bomag, yang menyumbang sekitar 80% dari total portfolio alat berat Perseroan.

Berdasarkan wilayah, 58% nasabah Perseroan berdomisili di Jabodetabek meskipun proyek-proyek nasabah terletak di luar Jawa, seperti Kalimantan dan Sumatera. Hal ini untuk memudahkan proses transaksi bisnis yang dilakukan nasabah yang memang berdomisili di daerah Jabodetabek. Selain di Jabodetabek, nasabah Perseroan juga berada di Kalimantan sebesar 22%, dan 14% di Sumatera.

Perseroan melakukan pembiayaan dalam dua mata uang, yaitu dalam mata uang rupiah dan dolar AS. Pembiayaan dalam mata uang dolar AS menyumbang sekitar 23% dari total portfolio pembiayaan Perseroan. Pembiayaan dalam mata uang dolar AS ini dilakukan Perseroan untuk mengakomodir kebutuhan nasabah yang memiliki pendapatan dalam mata uang tersebut.

Keuangan Dan Pendanaan

Mining (Coal & Non Coal) JabodetabekKomatsu IDR

SumateraUD Truck USD

Industrial

SulawesiScania & BomagForestry

KalimantanOthersConstruction

Jawa

Agriculture

73% 77%

58%

14%

22%

3%

3%23%54%

7%9%

16%

14%

3%4%

20%

Customer Portfolio

Customer portfolio is one of the determinants of marketing and sales strategies, market expectations and evaluation of the Company’s performance. Customer portfolio of the Company can be classified by segment, brand, region, and financing currency.

By segment, Consumer Finance and Financial Lease customer portfolio are divided into agro, construction, forestry, industrial and mining. The Company’s largest customer portfolio is in mining segment, which contributes 54% of total customer portfolio. However, it had reduced by 62% from previous year along with the Company’s strategy to diversify from unfavorable mining segment.

The second largest segment is forestry, which amounted to 16%, followed by agro, construction and industrial. The Company continues to diversify the promising segments to reduce the impact of the downturn in mining segment.

In terms of brand unit financed, the Company’s porfolio is still dominated by the brands distributed by PT United Tractors, Tbk., such as Komatsu, UD Truck, Scania and Bomag, which contributes up to 80% of Company’s total heavy equipment’s portfolio.

By region, 58% of the customers are domiciled in Jabodetabek, although the projects are located in outside Java, such as Borneo and Sumatera, in order to make the business transaction process easier. Beside Jadebotabek, 22% of the Company’s customer also domiciled in Borneo, and 14% in Sumatera.

The Company provides financing in two currencies, IDR and USD. The USD financing contributes approximately 23% of total portfolio. Financing in USD was provided to accommodate customers whose incomes in abovementioned currency.

Financial and Funding

Page 46: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 45

Keuangan dan pendanaan memiliki peranan penting bagi Perseroan untuk mendukung pembiayaan yang kompetitif. Oleh sebab itu, Perseroan melakukan diversifikasi mata uang, sumber dan tipe pendanaan. Strategi ini juga digunakan Perseroan untuk menjamin ketersediaan pendanaan apabila akses atas suatu sumber pendanaan tertentu menjadi terbatas. Komposisi pendanaan Perseroan pada akhir tahun 2015 dalam mata uang rupiah adalah sebesar 72%, sedangkan 28% dalam mata uang USD. Pendanaan Perseroan diperoleh melalui fasilitas pinjaman bilateral, sindikasi atau club deal, Medium Term Notes dan obligasi.

Kebijakan matching policy antara pendanaan terhadap pembiayaan dilakukan Perseroan untuk menghindari risiko kerugian akibat fluktuasi nilai tukar mata uang dan suku bunga. Perseroan akan melakukan cross currency swap terhadap fasilitas pendanaan dalam mata uang asing jika akan digunakan untuk pembiayaan dalam mata uang rupiah, sedangkan untuk fasilitas dengan bunga mengambang akan dilakukan lindung nilai melalui interest rate swap.

Struktur Pendanaan Funding Structure

Jenis Pendanaan USD IDR Type of Loan

Bilateral 0.28% 0.90% Bilateral

Sindikasi atau club deal 27.87% - Syndicated or Club Deal

Medium Term Notes - 33.06% Medium Term Notes

Obligasi - 37.89% Bond

Total 28.15% 71.85% Total

Diversifikasi sumber pendanaan dilakukan Perseroan untuk menghindari risiko terbatasnya likuiditas dari sumber pendanaan tertentu. Sumber pendanaan dapat berasal dari pinjaman offshore dan onshore. Sampai dengan akhir tahun 2015, pendanaan onshore masih mendominasi sumber pendanaan Perseroan sebesar 72%, sedangkan sumber pendanaan offshore sebesar 28%.

Pada bulan Oktober 2015, Perseroan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III dengan total dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp 500 miliar. Pada bulan Oktober 2015, Pefindo kembali menegaskan rating idAA- (Double A Minus) untuk Perseroan, dan rating AA(idn) dari Fitch Ratings pada bulan Desember 2015. Pada bulan April Perseroan juga menerbitkan Medium Term Notes-nya yang ke VII senilai Rp 700 miliar yang terdiri atas seri A dan B.

Di bulan Maret 2015, Perseroan memperoleh pinjaman bilateral dengan MG Leasing, Jepang sebesar 20 juta Dolar. DI bulan Juni 2015 Perseroan kembali memperoleh pinjaman dengan PT Bank Mandiri Tbk, yaitu berupa pinjaman kredit jangka pendek sebesar Rp 150 miliar.

Sumber Daya Manusia

Sepanjang 2015, Perseroan secara terus-menerus berkomitmen untuk meningkatkan daya saing dan kemampuan sumber daya manusia di tengah tantangan bisnis alat berat yang masih belum berjalan normal. Program pengembangan dirancang untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan, bisnis dan teknis yang diselaraskan dengan kultur dan budaya kerja fast, fine, fun bagi seluruh fungsi dalam organisasi rangka memastikan kelangsungan bisnis Perseroan jangka panjang.

Finance and funding activities play an important role for the Company to conduct competitive financing. Therefore, the Company diversify its currency, source and type of funding. This strategy is adopted to ensure the funding availability in case of a particular funding source is limited. The composition of the Company funding at the end of 2015 was 72% in IDR, while 28% in USD. The Company obtains funding through bilateral loans, syndicated or club deal, Medium Term Notes and bonds.

Matching policy between funding and financing is adopted by the Company to avoid the risk of losses due to fluctuations in currency exchange rates and interest rates. The Company will conduct a cross currency swap toward funding in foreign currency if used for financing in IDR, while the floating facility will be hedged through interest rate swap.

The Company diversify its funding sources to avoid the risk of the Company’s limited liquidity of particular funding sources. Funding sources might be attained through onshore and offshore loans. Until the end of 2015, onshore funding still dominated the Company’s funding sources by 72%, while offshore funding sources by 28%.

In October 2015, the Company issued SAN Finance Shelf Registration Bond I with Fixed Rate Phase III and collected funds amounting to IDR 500 billion. In October 2015, Pefindo reaffirmed the Company’s rating at idAA- (Double A Minus) and AA(idn) by Fitch Ratings on December 2015. On April 2015, the Company also issued Medium Term Notes (MTN) VII worthed IDR 700 billion divided to Series A and B.

In March 2015, the Company acquired bilateral loans from MG Leasing, Japan, amounting to USD 20 million. On June 2015, the Company obtained from PT Bank Mandiri Tbk., short-term credit loan amounting IDR 150 billion.

Human Capital

Throughout 2015, the Company is committed to continuously improve the human resources’ competitiveness and ability amidst the unstable heavy equipment business challenges. Development programs was designed to improve the leadership, business and technical skill in accordance with the fast, fine, fun culture and work ethics to all functions in the organization in order to ensure long-term business continuity of the Company.

Page 47: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

46PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

Program Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan

Program pengembangan untuk pemimpin di masa mendatang merupakan kunci strategi inisiatif yang direalisasikan pada tahun ini. Perseroan telah melengkapi pemimpin Perusahaan dengan konsep dan sistem dari Astra Human Capital Management yang bertujuan untuk membantu setiap pemimpin agar dapat memiliki kemampuan yang memadai di bidang pengelolaan sumber daya manusia. Perseroan mengikutsertakan karyawan yang terpilih dalam program pengembangan kompetensi kepemimpinan yang diselenggarakan oleh Astra Management Development Institute (AMDI) sebagai institusi pencetak pemimpin masa depan berdasarkan standar kompetensi pemimpin Astra Group. Program pengembangan dimulai dari tingkat self-leadership sampai dengan tingkat bisnis yang komprehensif terbukti telah mampu menghasilkan kader pemimpin bisnis masa depan terbaik.

Program Pengembangan Kompetensi Teknis

Melihat pertumbuhan bisnis pembiayaan yang semakin berkembang melalui pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Perseroan terus melakukan banyak pelatihan dan berbagai kegiatan sharing knowledge untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan karyawan khususnya pada fungsi operation. Bekerja sama dengan salah satu institusi pendidikan, Perseroan telah menyelenggarakan program pelatihan pengetahuan kredit mulai dari tingkat dasar sampai dengan tingkat advance khususnya bagi fungsi kredit, sales, dan pengelolaan account. Diharapkan dengan semakin baiknya pemahaman, karyawan Perseroan mampu untuk memberikan solusi terbaik bagi seluruh rekan kerja serta customer Perseroan.

Pelatihan / Training Anggaran / Budget (IDR)

Program Pengembangan Kepemimpinan / Leadership Development Program 197,986,877

Program Pengembangan Teknis / Technical Development Program 1,051,431,726

Total 1.249.418.603

Pengelolaan Kinerja

Proses pengelolaan kinerja meliputi prosedur penyusunan Performance Plan yang meliputi penyusunan target berdasarkan pada strategi dan tujuan Perseroan yang dituangkan ke dalam Individual Development Plan (IDP), Individual Performance Plan (IPP), dan Individual Activity Plan (IAP). Pelaksanaan dan Peninjauan meliputi identifikasi masalah dan langkah perbaikan, penilaian kinerja dan pemberian penghargaan serta timbal balik terhadap Karyawan.

- Individual Development Plan, berisi rencana aktivitas pengembangan karyawan yang merupakan follow up atas hasil Performance & Development Feedback berdasarkan kinerja periode sebelumnya dan kekuatan & area pengembangan karyawan dalam satu tahun ke depan.

- Individual Performance Plan, berisi indikator/parameter performa yang menjadi dasar penilaian kinerja karyawan dalan satu tahun ke depan.

- Individual Activity Plan, berisi seluruh aktivitas (project atau tugas rutin) yang akan dikerjakan dalan satu tahun ke depan.

Leadership Competency Development Program

Development program for future leaders is an initiative key strategy in this year. The Company has completed corporate leaders under the concept and system of Astra Human Capital Management aiming at encouraging every employer in order to have adequate capability in the field of human resources management. The Company engages the chosen employee to participate in the leadership competency development program held by Astra Management Development Institute (AMDI) as a future leader maker institution based on Astra Group’s leadership competency standards. The development program which started from self-leadership level up to the comprehensive business level are proven to have been able to produce the best business leader candidates.

Technical Competency Development Program

Seeing the growth of evolving financial business through the supervision of Financing Services Authority (FSA), the Company keeps carrying out trainings and various sharing knowledge activities to improve the employees’ understanding and knowledge, especially in operational function. Working with one of the educational institutions, the Company has organized training programs on credit knowledge starting from basic level up to advanced level, especially for the functions of credit, sales, and account management. It is expected that by better understanding, the Company’s employees are able to provide best solution for all co-workers and customers of the Company.

Performance Management

Performance management process includes preparation procedure of Performance Plan, which consists of the preparation of the target based on the Company strategy and objectives that set forth in the Individual Development Plan (IDP), Individual Performance Plan (IPP), and Individual Activity Plan (IAP). Implementation and Review of the employees include the problem identification and corrective steps, Performance Assessment and reward.

- Individual Development Plan refers to the employee development plan, which is a follow up on the results of Performance & Development Feedback based on the performance of the previous period and the strength and area development of employees within the next year.

- Individual Performance Plan includes indicators/performance parameters on which the performance appraisal for the year ahead.

- Individual Activity Plan contains the entire activity (project or routine tasks) that will be done for the year ahead.

Page 48: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 47

Pada setiap awal tahun, karyawan dan atasan secara dua arah menyusun rencana kinerja yang terdiri dari IAP, IPP, dan IDP. Ketiga perencanaan tersebut disusun secara komprehensif untuk bersama-sama mencapai tujuan Perseroan.

Pelaksanaan dan Peninjauan atas rencana kinerja ditunjang melalui dua mekanisme yaitu review dan coaching & counseling. Review terhadap aktivitas dan kinerja karyawan (IAP dan IPP) secara formal dilakukan setiap bulan. Adapun proses review terhadap rencana pengembangan karyawan (IDP) dilakukan dua kali dalam setahun bersamaan dengan mekanisme coaching & counseling pada setiap karyawan oleh atasannya.

Coaching & counseling dilakukan dua kali dalam setahun untuk memaksimalkan kinerja dan mengoptimalkan potensi serta kompetensi karyawan. Di akhir periode pengelolaan kinerja, yaitu di bulan Desember, dilakukan proses penilaian karya setiap karyawan. Proses diawali dengan mekanisme self-appraisal, yang dilanjutkan dengan mekanisme komite penilaian karya secara berjenjang. Penilaian karya mengacu kepada pencapaian result (KPI) setiap individu, penilaian atas proses kerja, dan penerapan nilai-nilai inti (core values) Perseroan dalam perilaku keseharian karyawan. Hasil dari penilaian karya akan menjadi salah satu pertimbangan bagi Perseroan dalam pemberian penghargaan, pengelolaan karir (promosi golongan/sub golongan dan jabatan), dan pengelolaan talenta Perusahaan (Talent Management), serta menjadi pertimbangan dalam pemberian sanksi apabila diperlukan.

Kesejahteraan Karyawan

Dari segi kompensasi, Perseroan memberikan gaji dan tunjangan yang adil dan kompetitif serta berdasarkan prinsip-prinsip komparabilitas antara dua posisi yang setara di Perseroan dan rata-rata industri, serta sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang mengatur tentang ketenagakerjaan. Gaji karyawan serta tunjangan-tunjangan dievaluasi secara berkala dan disesuaikan dengan inflasi dan rata-rata industri.

Perseroan menerapkan keseimbangan internal (internal equitability) dan daya saing pasar (external competitiveness) dalam mengelola sistem balas jasa. Perseroan menerapkan sistem reward sesuai dengan kontribusi karyawan dan dalam bentuk yang atraktif demi mendorong peningkatan produktivitas. Karyawan juga dapat memperoleh insentif atau bonus sesuai dengan kinerja masing-masing. Dengan demikian mereka yang berprestasi akan termotivasi dan mendorong rekan-rekannya untuk meningkatkan kinerjanya.

Budaya SANF – Fast Fine Fun

Kami percaya akan budaya 3F (Fast, Fine, Fun) yang diadaptasi oleh Perseroan akan membimbing karyawan ke arah yang lebih gemilang. Budaya 3F juga diimplementasikan dalam memberikan pelayanan yang cepat terhadap pelanggan, serta analisa kredit yang tepat & tajam. Dalam rangka mencapai strategi tersebut, Perseroan akan terus mengembangkan sumber daya manusia melalui program internal dan berbagai kegiatan karyawan. Sosialisasi budaya kerja juga terus dilakukan agar menjadi perilaku yang diharapkan dalam lingkungan kerja yang kondusif. Dengan demikian seluruh karyawan terpacu untuk meningkatkan kontribusinya.

At the beginning of each year, employees and their superior planning their performances which consist of IAP, IPP, and IDP. All three are arranged in a comprehensive plan to jointly achieve the objectives of the Company.

Implementation and Review of the performance plan is conducted through two mechanisms: a review as well as coaching & counseling. Review of the activities and performance of employees (IAP and IPP) is formally conducted every month. The review process of employee development plan (IDP) is conducted twice a year in paralleled with the mechanism of coaching & counseling by their superiors.

Coaching & counseling is conducted twice a year to maximize the employees performance and optimize potential and competence. At the end of the performance’s management period, in December, the work of each employee was appraised. The process begins with a mechanism of self-appraisal, which is followed by the stages assessment of committee mechanism. Work assessment refers to individual result (KPI) attainment, work process assessment, and the application of the Company’s core values in employee’s daily behavior. The results of the assessment will become one of the Company’s consideration for the award, career management (promotion groups/sub-groups and positions), and talent management, as well as considering imposing sanctions, if necessary.

Employee Welfare

In terms of compensation, the Company provides wages and benefits that fair and competitive also based on the principles of comparability between the equivalent positions in the Company and the industry average, and in accordance with the rules and regulations of governing employment. Employee salaries and benefits are periodically evaluated and adjusted for inflation as well as the industry’s average.

The Company implements internal equitability and external competitiveness in managing system of retribution. The Company also implements attractive reward system in accordance with employees’ contribution to encourage increasing productivity. Employees could earn incentive or bonus in accordance to their performance. Thus, those who excel will be motivated and encourage his colleagues to improve their performance.

SANF Culture – Fast Fine Fun

We believe in the culture of 3F (Fast, Fine, Fun) the Company has adopted the employees’ guidance toward brighter prospect. 3F Culture is also implemented to provide fast service towards the customers, as well as proper & accurate credit analysis. In order to achieve the strategy, the Company will continue to develop human resources through internal programs and employee activities. The socialization of the work culture shall be gradually improved in order to get the expected behavior in a conducive working environment. Thus, all employees will be encouraged to increase their contribution.

Page 49: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

48PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

Efektivitas Organisasi

Upaya meningkatkan kinerja dan produktifitas karyawan di bagian operation khususnya para frontliners yaitu Account Executive (AE) dan Account Relationship Officer (ARO) terus dilakukan baik melalui sumber internal dan eksternal. Konsep Free-flow competencies pada kedua fungsi tersebut telah dijalankan dan membuat Perseroan lebih fleksibel untuk memfokuskan strateginya baik pada fungsi sales maupun pengelolaan account sehingga tingkat produktivitas lebih optimal.

Profil Sumber Daya Manusia

Statistik Karyawan berdasarkan Jenjang Pendidikan / Employees’ Statistics based on the Educational Level :

Jenjang Pendidikan / Educational Level

31 Desember / December

2012 2013 2014 2015

SD / Elementary School 1 1 1 1

SLTP / Junior High School - - - -

SMU / Senior High School 7 5 4 4

Diploma (D3) / Diploma 14 10 11 11

Sarjana (S1) / Bachelor Degree 118 133 128 118

Pasca Sarjana (S2) / Master Degree 7 7 6 4

Jumlah / Total 147 156 150 138

Statistik Karyawan berdasarkan Jenjang Manajemen / Employees’ Statistics based on Management Level :

Jenjang Manajemen / Management Level

31 Desember / December

2012 2013 2014 2015

Director 5 5 5 5

Division head 3 2 2 2

Departement Head 10 11 13 15

Business Operation Head 10 9 12 10

Officer 81 93 79 68

Staff 38 36 39 38

Jumlah / Total 147 156 150 138

Statistik Karyawan berdasarkan Jenjang Usia / Employees’ Statistics based on Age :

Jenjang Usia / Age Level

31 Desember / December

2012 2013 2014 2015

18 – 25 tahun / Years 42 47 33 20

26 – 35 tahun / Years 77 80 88 84

36 – 45 tahun / Years 21 21 20 24

> 45 tahun / Years 7 8 9 10

Jumlah / Total 147 156 150 138

Statistik Karyawan berdasarkan Lama Bekerja /Employees’ Statistics based on Working Period :

Lama Bekerja / Working Period

31 Desember / December

2012 2013 2014 2015

< 5 tahun / Years 92 94 89 67

5-10 tahun / Years 44 52 53 62

> 10 tahun / Years 11 10 8 9

Jumlah / Total 147 156 150 138

Organization Effectiveness

Efforts to improve employees’ performance and productivity at operational function, especially frontliners such as Account Executive (AE) and Account Relationship Officer (ARO), are gradually developed both through internal and external sources. The concept of Free-flow competencies on both functions have been applied and made the Company more flexible to focus its strategy at both sales function and account management in order to optimize the productivity.

Human Capital Profile

Page 50: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 49

Teknologi Informasi

Perseroan telah mengembangkan dan menerapkan suatu sistem teknologi informasi yang efektif dan efisien yang dinamakan SISCA (SANFinance Integrated System for Credit Application) untuk mengelola database Perseroan. SISCA mengakomodasi kebutuhan seluruh lini bisnis internal Perseroan dari front liner hingga ke back office. SISCA didesain sebagai centralized system yang dapat diakses oleh seluruh jaringan pemasaran Perseroan secara online dan real time. Sistem ini terus disempurnakan dari waktu ke waktu seiring kebutuhan penggunanya dan perkembangan usaha Perseroan. SISCA terus diperbaharui dengan sistem terintegrasi yang user-friendly guna menunjang pertumbuhan usaha berkelanjutan Perseroan.

Saat ini Perseroan masih terus mengembangkan apllikasi SISCA yang dapat diakses pada perangkat smartphone android yang disebut SISCA mobile. Fitur-fitur pada SISCA mobile masih terus dikembangkan dan disempurnakan untuk menunjang proses bisnis yang ada pada Perseroan seiring dengan perkembangan bisnis Perseroan.

Selain SISCA dan SISCA mobile, Perseroan juga masih terus mengembangkan dashboard system dan Business Intelligence System sebagai salah satu alat pendukung untuk meningkatkan analisis kredit yang prudent dan suatu panduan bagi komite kredit Perseroan untuk menyetujui suatu fasilitas pembiayaan kepada nasabah Perseroan serta memantau kondisi bisnis Perseroan seperti nilai penjualan, kualitas piutang, dan lain-lain, untuk kemudian melakukan analisis dan mengambil tindakan yang tepat sejak dini apabila dibutuhkan secara real time.

Perseroan memiliki ESS (Employee Self Service) yaitu sistem yang diperuntukkan bagi karyawan internal Perseroan. Perseroan telah memperbaharui sistem tersebut dengan mengintegrasikan sistem untuk transaksi-transaksi sehubungan dengan sumber daya manusia (seperti: pengajuan dan persetujuan cuti, lembur, klaim kesehatan, dan lain-lain) dengan sistem payroll dalam suatu sistem yang dinamakan Employee Dashboard untuk memudahkan karyawan dan meningkatkan efektifitas proses pengelolaan. ESS akan terus dikembangkan seiring dengan kondisi dan kebutuhan karyawan Perseroan.

Dalam upaya mendukung kegiatan sehubungan dengan manajemen risiko, perseroan telah memiliki DRC (Disaster Recovery Center) yang merupakan backup sistem utama Perseroan yang dapat digunakan apabila terjadi suatu bencana. DRC ditempatkan jauh dari kantor pusat sebagai tindakan preventif apabila server utama tidak dapat diakses. DRC ini juga selalu dilakukan testing setiap tahunnya sesuai dengan policy Perseroan.

Perseroan dengan beberapa rekan usaha Perseroan dalam bidang perasuransian tengah terus meningkatkan dan mengembangkan business to business (b2b) system yang telah dibangun sejak tahun 2013 lalu.

Information Technology

The Company has developed and implemented an effective and efficient information technology system called SISCA (SANFinance Integrated System for Credit Application) to manage the Company’s database. SISCA accommodates the needs of every internal business lines from frontliner to back office. SISCA is designed as a centralized system that can be accessed by all of the Company’s marketing representatives online and real time basis. This system is gradually improved from time to time following the need of users and the Company’s business development. SISCA is continuously renewed under user-friendly integrated system in order to sustain Company’s business growth.

Currently, the Company still continues to develop SISCA application that is available for android smartphones named SISCA mobile. The features on SISCA mobile will be continuously improved and developed to support the Company’s business process along with the Company’s business development.

Besides SISCA and SISCA mobile, the Company also develops dashboard system and Business Intelligence System as one of supporting tools to increase prudent credit analysis and as guideline for the Company’s credit committee to provide approval on financial facility and monitor business condition of the Company, such as selling value, account receivable quality, and others, to be analyzed and followed up by real-time necessary actions if needed.

The Company has ESS (Employee Self Service) which is a system designed for the Company’s employees. The Company has renewed the system by integrating the system for transaction related with human resources (such as leave, over time, medical claim application and approval and others) equipped with payroll system named Employee Dashboard to assist employees and boost process management effectiveness. ESS will be gradually developed along with the conditions and needs of the Company’s employees.

In order to support the risk management related activities, the Company already has DRC (Disaster Recovery Center), which is the backup of main system of the Company that can be used in time of disaster. DRC is placed far away from the head office as preventive measure in case the main server cannot be accessed. DRC is also annually tested in accordance to the Company’s policy.

Along with several insurance business partners, the Company is continuously improving and developing business-to-business (b2b) system started from 2013.

Page 51: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

50PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

Pernyataan Dan Tujuan Penerapan Tata Kelola Perusahaan

Tata Kelola Perusahaan (“Tata Kelola”) merupakan pedoman utama bagi Perseroan dalam mengambil keputusan yang dilandasi nilai-nilai moral yang tinggi, patuh terhadap peraturan perundang-undangan dan kesadaran akan tanggung jawab sosial Perseroan terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.

Penerapan Tata Kelola yang baik selain memberikan nilai tambah dan meningkatkan kepercayaan masyarakat juga merupakan salah satu faktor utama bagi Perseroan untuk mencapai kinerja jangka panjang dan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Tata Kelola adalah mekanisme yang mengatur pengelolaan Perseroan sehingga menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun pemangku kepentingan. Penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik dapat berkontribusi dalam peningkatan kinerja Perseroan. Pemahaman ini mendasari komitmen Perseroan untuk senantiasa menegakkan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik dalam setiap jenjang organisasi dan kegiatan operasionalnya.

Perseroan senantiasa berkomitmen untuk menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik yang ditempuh melalui pedoman etika bisnis, etika kerja, pengelolaan sumber daya dan risiko yang lebih efisien dan efektif, penyediaan sarana informasi melalui website Perseroan, kepatuhan atas peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundangan lainnya yang berlaku di Indonesia.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi, dengan batasan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau Anggaran Dasar Perseroan. Wewenang tersebut antara lain membuat keputusan atas hal-hal sebagai berikut:

- Persetujuan atas laporan tahunan dan pengesahan laporan Dewan Komisaris dan laporan keuangan Perusahaan;

- Penggunaaan laba bersih Perusahaan;

- Pengangkatan dan pemberhentian anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi;

- Penggabungan, peleburan atau pemisahan Perusahaan;

- Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan; dan

- Rencana Perusahaan melakukan transaksi yang melebihi nilai tertentu dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan.

RUPS dibedakan menjadi 2 (dua) yakni Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilaksanakan apabila diperlukan.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) diselenggarakan dengan tujuan untuk menyetujui Laporan Tahunan, yang antara lain terdiri dari Laporan Keuangan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris. RUPST memiliki hak-hak khusus, yang tidak dimiliki baik oleh Dewan Komisaris maupun Direksi.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Good Governance Commitment and Objectives

Good Corporate Governance (“Governance”) is the main guideline for the Company in making decisions based on high moral values, obeys the legislation and having awareness of the company’s social responsibility to the concerned parties.

Implementation of Good Corporate Governance not only gives added value and increasing public confidence but also is one of the Company’s main factors to achieve long-term performance and sustained growth.

Corporate Governance is a mechanism that controls the company management to generate sustainable long-term economic values for shareholders or stakeholders. Principles application of Good Corporate Governance may improves the Company’s performance. The Company commits to uphold the Good Corporate Governance implementation in every level of organization and its operational activities.

The Company is committed to implement the principles of Good Corporate Governance pursued through business ethics guidelines, work ethics, more efficient and effective resources and risk management, providing information through the Company’s website, compliance to Financial Services Authority’s regulations and other laws and regulations in Indonesia.

General Meeting of Shareholders (GMS)

General Meeting of Shareholders (GMS) has a privilege which is not given to the Board of Commissioners and Board of Directors, under the specified regulations and/or Company’s Articles of Association. The privilege includes making following decisions:

- Approval of annual report and ratification of the Company’s Board of Commissioners report and financial report;

- Company’s net income utilization;

- The member of Board of Commissioners and Directors appointment and dismissal as well as determining their remuneration.

- Merger, acquisition or spin-off of the Company;

- Changes of Company’s Articles of Association; and

- Corporate plans of making transactions exceeding a certain value and transactions indicating any conflicts of interest.

GMS are distinguished into 2 (two) types, Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of Shareholders which was held if necessary.

Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) is held in order to approve the Annual Reports, which is consist of Financial Statements and Supervisory Duties reports of Board of Commissioners. AGMS has privilege which is not given by either the Board of Commissioners or Directors.

Page 52: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 51

Pada tanggal 15 April 2015, Perseroan telah mengadakan RUPST yang dihadiri oleh seluruh pemegang saham yang memiliki suara yang sah, serta anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. RUPST mengadopsi resolusi sebagai berikut:

1. a. Menyetujui Laporan Tahunan untuk tahun buku 2014, termasuk Laporan Tugas Pengawasan oleh Dewan Komisaris Perseroan.

b. Mengesahkan Laporan Keuangan Tahunan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan seperti yang dinyatakan pada laporan tertanggal 17 Februari 2015 yang disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Perseroan per 31 Desember 2014, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun buku berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Dengan disetujuinya Laporan Tahunan dan disahkannya Laporan Keuangan, demikian memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan untuk Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan yang telah dilakukan selama tahun 2014, sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan.

2. Menyetujui penetapan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku 2014 sebagai berikut :

a. Mengalokasikan sebesar Rp 25.000.000,00 sebagai dana cadangan Perseroan;

b. Membagikan sekitar 50% dari pendapatan bersih Perseroan atau sebesar Rp 106.151.948.583,00 sebagai dividen, dengan rincian:

• Rp 35.071.051.021,00 telah dibagikan sebagaidividen interim pada tanggal 24 Oktober 2014; dan

• sisa dividen sejumlah Rp 71.080.897.562,00akan dibayarkan paling lambat pada tanggal 31 Mei 2015.

c. Membukukan sejumlah sebesar Rp 106.126.948.582,00 sebagai Laba Ditahan Perseroan.

3. a. Mengangkat Bapak Hardi Montana sebagai Komisaris Independen Perseroan untuk masa jabatan efektif sejak penutupan RUPST tergantung dari keberhasilannya menyelesaikan Fit and Proper Test yang diwajibkan oleh Otoritas Jasa Keuangan hingga penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tahun 2016 dan tanpa mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikannya sewaktu-waktu;

b. Menerima pengunduran diri Bapak Susilo Sudjono dan Bapak Akinobu Mizumoto sebagai Komisaris Perseroan yang efektif sejak penutupan RUPST dan menyampaikan apresiasi atas segala tindakan pengawasan yang dilakukan selama masa jabatan mereka dan memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) atas tindakan pengawasan yang dilakukan selama masa jabatan mereka, sejauh

On 15 April 2015, the Company has held AGMS that was attended by all shareholders who have legal vote, as well as members of the Company’s Board of Commissioners and Directors. AGMS has adopted the following resolutions:

1. a. Approve the Annual Report for fiscal year 2014 including the report of the Company’s Board of Commissioners Supervisory Duties.

b. Ratify Financial Statements for fiscal year ended on 31 December 2014, audited by Public Accountant Tanudiredja, Wibisana & Rekan as stated in the report dated 17 February 2015, with fair opinion in all material matters, the Company’s financial position as of 31 December 2014 as well as financial performance and cash flows for the year ended on the mentioned date in accordance with the Accounting Standards in Indonesia.

Once the Annual Report has been approved and the Financial Statements has been ratified, AGMS grants full release and discharge to all members of the Board of Directors for their management responsibilities and all members of Board of Commissioners for their supervisory duties performed in 2014, to the extent that such actions were reflected in the Company’s Annual Report and Financial Statements.

2. Approve the use of the Company’s net income for the fiscal year 2014 as follows:

a. Allocate the Company’s reserve fund in total amount IDR 25,000,000.00;

b. Distribute about 50% of Company’s net income in total amount of IDR 106.151.948.583,00 as dividends, with details:

• IDR35,071,051,021.00wasdistributedasinterimdividend on 24 October 2014; and

• TheremainingdividendofIDR71,080,897,562.00should be paid at the latest on 31 May 2015.

c. Book IDR 106,126,948,582.00 as the Company’s Retained Earnings.

3. a. Appointed Mr. Hardi Montana as the Company’s Independent Commissioner effective since the closing of AGMS depending on his accomplishment over Fit and Proper Test conducted by Financial Services Authority, until the closing of the Company’s Annual General Meeting of Shareholders in 2016 without lessening the rights of General Meeting of Shareholders to dismiss him at any time;

b. Accepted the resignation of Mr. Susilo Sudjono and Mr. Akinobu Mizumoto as Company’s Commissioners effectively since the closure of AGMS and conveyed appreciation for their supervisory actions conducted during their service period, and granted full acquittal and discharge (acquit et de charge) for all supervisory actions conducted during their term of service, to the extent that such actions were reflected in the books and records of the Company,

Page 53: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

52PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam buku-buku dan catatan-catatan Perseroan, dengan ketentuan buku-buku dan catatan-catatan tersebut disetujui oleh RUPST;

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, komposisi anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk masa jabatan sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tahun 2016 dan tanpa mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikannya sewaktu-waktu, adalah sebagai berikut:

Presiden Komisaris : Bapak Djoko Pranoto Santoso

Komisaris : Ibu Diana Makmur Komisaris : Bapak Jiro Itai Komisaris

Independen : Bapak Drs. H. Mohammad Husni, MM Komisaris

Independen : Bapak Hardi Montana

Dengan ketentuan bahwa seluruh tanggung jawab dan wewenang sebagai Komisaris Independen untuk Bapak Hardi Montana efektif sejak tanggal keberhasilannya menyelesaikan Fit and Proper Test yang diwajibkan oleh Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 4/POJK.05/2013 hingga penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tahun 2016;

c. Menyetujui dan mengesahkan tindakan Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan (dalam bentuk honorarium dan/atau tunjangan) untuk masa jabatannya berdasarkan pengaturan/kebijakan yang ditetapkan oleh Pemegang Saham hingga Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berikutnya.

4. Memberi wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan, dengan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk salah satu akuntan publik terdaftar di Indonesia yang berafiliasi dengan salah satu dari empat besar akuntan publik internasional, untuk melakukan audit terhadap laporan/catatan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2015 serta untuk menetapkan jumlah honorarium, persyaratan dan ketentuan lainnya sehubungan dengan penunjukkan tersebut.

Dewan Komisaris Dan Direksi

Per 31 Desember 2015, seluruh anggota Dewan Komisaris telah memenuhi perannya dalam melakukan pengawasan, supervisi dan rekomendasi kepada Direksi Perseroan dalam menjalankan Perseroan. Begitu pula peran Direksi Perseroan dalam pelaksanaan pengelolaan Perseroan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dewan Komisaris

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

a. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi.

b. Memberikan masukan / nasihat kepada Direksi dalam rangka pengambilan keputusan bagi kepentingan Perseroan.

under the condition it was approved by the relevant AGMS.

Based on the above description, the composition of members of the Company’s Board of Commissioners for the term of service until the closing of Company’s Annual General Meeting of Shareholders in 2016 and without lessening the rights of General Meeting of Shareholders to dismiss them at any time, is as follows:

President Commissioner : Bapak Djoko Pranoto Santoso

Commissioner : Ibu Diana Makmur Commissioner : Bapak Jiro Itai Independent

Commissioner : Bapak Drs. H. Mohammad Husni, MM Independent

Commissioner : Bapak Hardi Montana

Under conditions that all responsibilities and authorities for Mr. Hardi Montana as the Company’s Independent Commissioner effectively since the date of his accomplishment over Fit and Proper Test required by Financial Services Authority Number 4/POJK.05/2013 until the closing of the Company’s Annual General Meeting of Shareholders in 2016;

c. Approved and ratified the Company’s Board of Commissioners’ actions to determine remuneration for members of the Company’s Boards of Directors and Commissioners (in the form of honorarium and/or allowances) for the term of service based on the arrangement/policies specified by Shareholders until the next Annual General Meeting of Shareholders.

4. Granted authority to the Company’s Board of Directors, under written consent of the Company’s Board of Commissioners to appoint one of registered public accountants in Indonesia who is affiliated with one of the big four international public accountants, to audit the Company’s financial statements/records for the fiscal year 31 December 2015 as well as to determine the amount of honorarium, and other terms and conditions related to the appointment.

Board of Commissioners and Board of Directors

As of 31 December 2015, the Board of Commissioners has fulfilled its role in monitoring, supervising and recommendations to the Board of Directors in managing the Company. Similarly, role of the Company Board of Directors in the implementation of the Company management has achieved its intended purposes.

Board of Commissioners

Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners:

a. To supervise the implementation of the duties and responsibilities of the Board of Directors.

b. To provide input/advice to the Board of Directors in making decisions for the benefit of the Company.

Page 54: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 53

c. Memberikan arahan, tanggapan, rekomendasi serta persetujuan, jika diperlukan, terhadap usulan dan rencana yang diajukan Direksi untuk melaksanakan strategi dan rencana pengembangan Perseroan.

d. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dalam kegiatan usaha Perseroan.

Dewan Komisaris melaksanakan tugas dengan didasari itikad baik, kehati-hatian dan tanggung jawab serta sesuai kewenangan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip GCG.

Dewan Komisaris merupakan suatu majelis dimana setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri. Presiden Komisaris bertugas mengkoordinasikan berbagai kegiatan Dewan Komisaris.

Ketentuan Komisaris Independen

Peraturan OJK mensyaratkan jumlah minimal Komisaris Independen pada perusahaan dengan status Emiten adalah sebesar 30% dari seluruh anggota Dewan Komisaris. Keberadaaan Komisaris Independen di Perseroan dimaksudkan untuk mendorong terciptanya iklim dan lingkungan kerja yang lebih objektif dan menempatkan kewajaran (fairness) dengan memperhatikan berbagai kepentingan para pemangku kepentingan.

Struktur Dewan Komisaris

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan Nomor 78 tanggal 29 Mei 2015 yang dibuat dihadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., notaris di Jakarta jumlah anggota Dewan Komisaris Perseroan mengalami perubahan dari sebelumnya berjumlah 6 orang dengan komposisi 1 orang Presiden Komisaris, 4 orang Anggota Komisaris dan 1 orang Komisaris Independen, menjadi 5 orang dengan komposisi 1 orang Presiden Komisaris, 2 orang anggota Komisaris dan 2 orang Komisaris Independen.

Adapun pada tahun 2015, telah terjadi perubahan anggota Dewan Komisaris Perseroan sehingga komposisi Dewan Komisaris Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Komposisi Dewan Komisaris

Jabatan Nama / Name Position

Presiden Komisaris Djoko Pranoto Santoso President Commissioner

Komisaris Diana Makmur Commissioner

Komisaris Jiro Itai Commissioner

Komisaris Independen Drs. H. Mohammad Husni, MM Independent Commissioner

Komisaris Independen Hardi Montana Independent Commissioner

Masing-masing anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga dengan Komisaris lainnya dan/ atau Direktur Perusahaan.

Kebijakan Remunerasi

Kebijakan untuk menetapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi didasarkan pada pertimbangan evaluasi hasil kinerja dan tanggung jawab pekerjaan serta standar domestik yang berlaku. Sebagai bagian dari Grup Astra, kebijakan pemberian remunerasi di setiap level dirancang dalam rangka pemberian penghargaan sesuai dengan jabatannya. Dengan adanya kebijakan remunerasi, diharapkan dapat memberikan semangat dan motivasi untuk mencapai kinerja yang terbaik.

c. To provide guidances, responses, recommendations, and approval, if necessary, toward the proposed suggestions and plans from the Board of Directors to execute the Company’s strategies and development plans.

d. To supervise the implementation of GCG principles in the Company’s business activities.

The Board of Commissioners conducts its duties based on goodwill, prudence and responsibility in accordance with its authority as provided in the Company’s Articles of Association, applicable legislation and GCG principles.

The Board of Commissioners is a board where each member cannot act individually. President Commissioner is in charge of coordinating various activities of the Board of Commissioners.

Independent Commissioner Requirements

FSA regulations require a minimum number of Independent Commissioners of issuers company 30% from all members of the Board of Commissioners. The existence of the Company’s Independent Commissioner is intended to create objective atmosphere and work environment as well as its fairness by considering various stakeholders’ interest.

Board of Commissioner Structure

Based on Declaration Deed of the Company’s Shareholders Number 78 dated 29 Mei 2015 drawn up by Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., Notary in Jakarta (Deed No. 78/2015), the number of members of the Company’s Board of Commissioners changed from 6 persons consist of 1 President Commissioner, 4 Commissioners and 1 Independent Commissioner, become 5 persons consist of 1 President Commissioner, 2 Commissioners and 2 Independent Commissioners.

There has been a change of members of the Company’s Board of Commissioners in 2015, thus the composition of Company’s Board of Commissioners on 31 December 2015, is as follows:

Each members of the Board of Commissioners has no family connections with other Commissioners and/or Directors of the Company.

Remuneration Policy

The Board of Commissioners’ remuneration policy is enacted based on the performance evaluation results and job responsibilities as well as the prevailing domestic standard. As part of the Astra Group, the remuneration policy is designated for certain positions in the Company. The remuneration policy is expected to encourage and motivate to achieve the best performance.

Page 55: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

54PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

Remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan ditetapkan oleh pemegang saham melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan berdasarkan pada hasil evaluasi dan kinerja anggota Dewan Komisaris. Berdasarkan salah satu keputusan dalam RUPS Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 15 April 2015 telah ditetapkan besaran remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris pada tahun buku 2015.

Besarnya gaji dan tunjangan untuk Dewan Komisaris pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 849 Juta.

Berdasarkan Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris No. 021/SANF/CIR/XI/2015 tanggal 24 November 2015, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi yang bertugas membantu Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan atas pengelolaan sistem nominasi dan remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris.

Di tahun 2015, Dewan Komisaris telah:

1. Melakukan penelaahan dan memberikan persetujuan atas rencana kerja Perusahaan tahun 2015 yang telah disampaikan Direksi.

2. Melakukan penelaahan secara berkala dan memberikan rekomendasi dan nasihat kepada Direksi atas kinerja Perseroan.

3. Melakukan penelaahan secara berkala dan memberikan arahan kepada komite-komite yang berada di bawahnya atas laporan yang disampaikan oleh komite-komite tersebut.

4. Memberikan nasihat kepada Direksi mengenai isu-isu penting yang mempengaruhi atau dapat mempengaruhi Perseroan.

Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris telah melakukan rapat termasuk rapat gabungan dengan Direksi sebanyak 2 (dua) kali dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota Dewan Komisaris dalam Rapat sebesar 100%, dan telah menerbitkan beberapa keputusan Dewan Komisioner secara tertulis yang dibuat secara sirkular guna memberikan persetujuan kepada Direksi atas tindakan korporasi tertentu, antara lain :

1. Memberi persetujuan atas pembagian dividen interim Perseroan tahun 2015;

2. Memberi persetujuan atas penerbitan Obligasi Berkelanjutan SANF Tahap III Tahun 2015 dengan jumlah pokok sampai dengan Rp 500.000.000.000,00.

3. Memberi persetujuan atas penerbitan Medium Term Notes VII dalam jumlah pokok sampai dengan Rp 700.000.000.000,00.

4. Memberi persetujuan atas pembelian gedung kantor yang terletak di 18 Office Park, Lantai 23, Jl. TB. Simatupang Nomor 18, Jakarta Selatan.

Pelatihan Dewan Komisaris

Guna menunjang tugas dan tanggung jawab yang diemban Dewan Komisaris, para anggota Dewan Komisaris juga mengikuti seminar atau pelatihan yang diselenggarakan baik di dalam maupun luar negeri.

The Board of Commissioners remuneration is established by the shareholders through a resolution of the Annual General Meeting of Shareholders of the Company based on the evaluation and performance of the Board of Commissioners. Based on one of the Company’s resolution of the AGMS held on 15 April 2015, the amount of remuneration of the members of the Board of Commissioners has been set in fiscal year 2015.

The salaries and benefit for the Board of Commissioners in 2015 amounted to IDR 849 million.

Based on Circular Decision of the Board of Commissioners No. 021/SANF/CIR/XI/2015 on 24 November 2015, the Board of Commissioners has formed Remuneration and Nomination Committee to assist the Board of Commissioners and Directors in carrying out the duties and function of nomination and remuneration management systems.

In 2015, Board of Commissioners has:

1. Reviewed and approved the 2015 Company’s work plan presented by the Board of Directors;

2. Periodically reviewed and provided recommendations and advices to the Board of Directors over the Company’s performance;

3. Periodically reviewed and guided their subordinate for the submitted reports;

4. Provided advices to the Board of Directors regarding important issues that affect or may affect the Company.

The Board of Commissioners has held several meetings in 2015, including joint meeting with the Board of Directors twice with 100% attendance rate, and has issued several decisions written circulate in order to give approval to the Directors to perform certain corporate actions, such as:

1. Approve the Company’s interim dividend distribution in 2015;

2. Approve the issuance of SAN Finance Shelf Registration Bond Phase III with the principal amount up to IDR 500,000,000,000.

3. Approve the issuance of Medium Term Notes VII with the principal amount up to IDR 700,000,000,000.00.

4. Approve the purchasing of an office building located at 18 Office Park, 23rd Floor, Jl. TB Simatupang No. 18, South Jakarta.

The Board of Commissioners Training

To support the Board of Commissioners’ duties and responsibilities, members of the Board of Commissioners has attended seminars or training conducted both in Indonesia or overseas.

Page 56: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 55

Direksi

Direksi bertanggung jawab untuk memimpin dan mengurus Perseroan untuk kepentingan Perseroan. Direksi wajib melaksanakan tugas pokoknya dengan itikad baik, hati-hati dan penuh tanggung jawab sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip GCG.

Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

Tugas Direksi secara kolektif antara lain:

a. Menyusun visi, misi, dan nilai-nilai serta rencana strategis Perseroan dalam bentuk rencana korporasi (corporate plan) dan rencana bisnis (work plan);

b. Menetapkan struktur organisasi Perseroan, lengkap dengan rincian tugas dari setiap divisi dan unit usaha;

c. Mengendalikan dan mengembangkan sumber daya yang dimiliki Perseroan secara efektif dan efisien;

d. Membentuk sistem pengendalian internal dan manajemen risiko Perseroan;

e. Melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan Perseroan;

f. Mengelola daftar pemegang saham dan daftar khusus Perseroan;

g. Menyusun dan menyediakan laporan keuangan berkala dan laporan tahunan Perseroan;

h. Menyusun dan menyampaikan informasi material kepada masyarakat sesuai dengan peraturan yang berlaku;

i. Memperhatikan kepentingan dari pemangku kepentingan Perseroan.

Struktur Direksi

Adapun pada tahun 2015, telah terjadi perubahan susunan anggota Direksi Perseroan, dimana Bapak Taketsugu Hori telah mengundurkan diri dari jabatannya selaku Direktur Perseroan efektif per tanggal 25 Mei 2015 dan kemudian digantikan dengan Bapak Harly Setiabudi untuk sisa masa jabatannya sehingga komposisi Direksi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Jabatan Nama / Name Position

Presiden Direktur Bugie Laksmana President Director

Direktur Andrijanto Director

Direktur Naga Sujady Director

Direktur Yasuaki Yoshino Director

Direktur Harly Setiabudi Director

Remunerasi

Pemberian remunerasi bagi Direksi di Perseroan bertujuan untuk memberikan penghargaan sesuai dengan jabatannya dan memotivasi Direksi untuk memberikan kinerja yang terbaik bagi Perseroan. Jumlah remunerasi untuk Direksi ditetapkan dalam RUPST. Perumusan sistem remunerasi bagi Direksi didasarkan pada evaluasi kinerja dan kontribusi yang diberikan kepada Perseroan.

Board Of Directors

The Board of Directors is responsible to lead and manage the Company. The Board of Directors is obligated to carry out its duty with goodwill, prudence and responsible in accordance to the Company’s Articles of Association, prevailing regulations and GCG principles.

Board of Directors’ Duties and Responsibilities

Collective duties of the Board of Directors are:

a. Prepare the Company’s vision, mission, and values as well as strategic plans in the form of corporate plan and work plan;

b. Set the Company’s organization structure, completed with details of tasks of each divisions and business units;

c. Control and develop the Company’s resources effectively and efficiently;

d. Develop the Company’s internal control system and risk management;

e. Carry out corporate social and environmental responsibility;

f. Manage the Company’s list of shareholders and registered list;

g. Prepare and provide the Company’s financial statements and annual reports periodically;

h. Prepare and submit material information to the public in accordance to prevailing regulations;

i. Pay attention to the interests of the Company’s stakeholders.

Board of Directors’ Structure

There has been a change of the composition of the Company’s Board of Directors in 2015, as Mr. Taketsugu Hori had resigned as the Company’s Director effectively on 25 May 2015, replaced by Mr. Harly Setiabudi for the remaining service period so that the composition of the Company’s Board of Directors on 31 December 2015, is as follows:

Remuneration

The remuneration given to the Board of Directors is the Company’s appreciation according to the positions and to motivate the Directors to give their best. Total remuneration for the Board of Directors is set out in the AGMS. The remuneration system for the Board of Directors is based on the performance evaluation and contribution given to the Company.

Page 57: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

56PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

Penentuan besaran remunerasi bagi anggota Direksi ditetapkan melalui RUPST. RUPST yang diselenggarakan pada tanggal 15 April 2015 telah memutuskan untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menentukan remunerasi bagi anggota Direksi untuk tahun buku 2015.

Besarnya remunerasi untuk Direksi pada tahun 2015 adalah dengan rincian sebagai berikut:

(dalam jutaan rupiah) (in millions IDR)

Imbalan Jangka Pendek 9.586 Short-term employee benefits

Imbalan pascakerja dan Imbalan jangka panjang lainnya

764 Post-employee Benefits and other long-term benefit

Jumlah 10.350 Total

Frekuensi Rapat

Direksi bertanggung jawab penuh atas pengelolaan Perseroan sesuai dengan kepentingan terbaik, maksud dan tujuan Perseroan. Direksi bersikap sebagai wakil Perseroan baik di dalam maupun luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.

Selama tahun 2015, Direksi telah mengadakan rapat dalam rangka memutuskan berbagai kebijakan maupun strategi terkait kinerja Perseroan. Direksi juga mengadakan pertemuan berkala dengan Dewan Komisaris, Komite Audit maupun eksternal auditor. Setiap tahun Direksi menetapkan kebijakan strategis sebagai arahan dan pedoman bagi seluruh karyawan.

Sepanjang tahun 2015, Direksi telah mengadakan 12 (dua belas) kali rapat dan telah menerbitkan beberapa keputusan direksi secara sirkuler. Tingkat kehadiran masing-masing anggota Direksi dalam rapat Direksi adalah 100%.

Pelatihan Direksi

Guna menunjang tugas dan tanggung jawab yang diemban Direksi, para anggota Direksi juga mengikuti seminar atau pelatihan yang diselenggarakan baik di dalam maupun luar negeri

Komite Audit

Komite Audit Perseroan dibentuk melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris SANF No. 014/SANF/CIR/VI/2011, yang dikeluarkan pada tanggal 1 Juni 2011. Komite Audit dibentuk dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsi Dewan Komisaris. Pembentukan Komite Audit juga merujuk kepada peraturan Bapepam No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

Komite Audit bertanggung jawab membantu tugas Dewan Komisaris terkait pengawasan atas proses pelaporan keuangan, manajemen risiko, audit internal maupun eksternal dan Tata Kelola Perusahaan yang baik serta kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundangan yang berlaku.

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Audit Perseroan berpedoman pada Piagam Komite Audit yang telah disusun pada tanggal 30 Juni 2011 dan kemudian diperbaharui kembali pada tanggal 30 September 2013 sesuai dengan Peraturan No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan

The amount of remuneration for the members of the Board of Directors is determined on the Annual General Meeting. AGMS held on 15 April 2015 has authorized the Board of Commissioners to determine the remuneration for the members of the Board of Directors for the financial year 2015.

The amount of remuneration for the Board of Directors in 2015 is as follows:

Meeting Frequency

Board of Directors are fully responsible for the Company’s management in accordance to the Company’s best interests, aims and objectives. The Board of Directors act as representatives of the Company both inside and outside the court in accordance to the articles of association.

In 2015, the Board of Directors has held several meetings in order to determine the policies and strategies related to the Company’s performance. Board of Directors also held a meeting with the Board of Commissioners, Audit Committee and external auditors. Each year the Board of Directors establishes a strategic policy direction and guidance for all employees.

Throughout 2015, the Board of Directors has held 12 (twelve) meetings and published some of Board of Directors’ circular decisions. The level of attendance of each member was 100%.

Board of Directors’ Training

To support the Board of Directors’ duties and responsibilities, members of the Board of Directors have attended seminars or training conducted both in Indonesia and overseas.

Audit Committee

Audit Committee of the Company was established through SANF Board of Commissioner Decree No. 014/SANF/CIR/VI/2011, dated 1 June 2011. The Audit Committee was formed to assist the Board of Commissioners’ duties and functions. The establishment of Audit Committee also refers to Bapepam’s regulation No. IX.I.5 about Formation and Guideline of Work Implementation of Audit Committee.

Audit Committee is responsible to assist Board of Commissioners’ duties related to the supervision on financial reporting process, risk management, both internal and external audit and Good Corporate Governance as well as the Company’s compliance to the applicable regulations.

In carrying their duties and responsibilities, Audit Committee is oriented to the Audit Committee Charter established on 30 June 2011 which is revised on 30 September 2013 corresponding to the regulation No. IX.I.5 about The Establishment and Guidelines of

Page 58: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 57

Kerja Komite Audit Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 (“Peraturan No. IX.I.5”) yang berlaku mulai tahun 2013, dimana Komite Audit bertugas melaksanakan fungsi pengawasan terhadap:

1. Laporan Keuangan – Kredibilitas dan objektivitas Laporan Keuangan Perseroan sebelum dipublikasikan kepada publik.

2. Audit Internal – Perencanaan dan pelaksanaan Audit Internal serta tindak lanjut temuan. Selain itu, Komite memastikan objektivitas dan independensi fungsi Audit Internal.

3. Manajemen Risiko – Kecukupan proses pengidentifikasian dan mitigasi risiko serta memantau profil risiko Perseroan yang berisiko tinggi.

4. Hukum – Isu dan masalah hukum yang signifikan yang dihadapi oleh Perseroan serta ketaatan terhadap peraturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.

5. Audit Eksternal - Objektivitas dan Independensi Audit Eksternal.

Independensi Komite Audit

Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk mendukung tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 yang mengatur bahwa Emiten atau Perusahaan Publik wajib memiliki Komite Audit.

Sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No: KEP-643/BL/2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit di Perseroan, Komite Audit terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang independen dan diketuai oleh seorang Komisaris Independen. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris. Seluruh anggota Komite Audit tidak berafiliasi kepada salah satu anggota Direksi, Dewan Komisaris atau pemegang saham pengendali Perseroan.

Susunan Anggota Komite Audit

Komite Audit harus terdiri dari sekurang-kurangnya 1 (satu) orang Ketua dan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota lainnya yang berasal dari luar Perseroan. Mengacu kepada ketentuan tersebut, Komite Audit Perseroan berjumlah 3 (tiga) orang, dengan latar belakang di bidang keuangan dan pembukuan yang kompeten serta memiliki pengalaman yang luas dari berbagai organisasi.

Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 007/SANF/CIR/IV/2014, susunan Komite Audit Perseroan dengan masa tugas sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tahun 2016 (untuk tahun buku 2015) adalah sebagai berikut:

No. Nama Anggota Komite Audit / Name of Audit Committee Member Jabatan/Position

1 Drs. H. Mohammad Husni, MM Ketua/Chairman

2 Lindawati Gani Anggota/Member

3 Budy Kurniawan Ratulangi Anggota/Member

Seluruh anggota Komite Audit Perseroan merupakan pihak independen dan bebas dari benturan kepentingan, dipilih berdasarkan latar belakang kemampuan dan pendidikan yang sesuai, serta telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5.

Audit Committee’s Work Implementation Attachment of Bapepam Chairman’s Decision and Financial Institution Number: KEP-643/BL/2012 dated 7 December 2012 (“Regulation No. IX.I.5”) effective on 2013, in which Audit Committee is assigned to perform supervision functions of:

1. Financial Statements - The credibility and objectivity of the Financial Statements of the Company prior to its public release.

2. Internal Audit - Internal Audit planning and implementing as well as following-up the findings. Moreover, the Committee ensures the objectivity and independence of the Internal Audit function.

3. Risk Management - The adequacy of the risk identification and mitigation process and monitoring the Company’s high-risk profiles.

4. Legal - Issues and significant legal issues faced by the Company and compliance to the prevailing laws and regulations.

5. External Audit - The Objectivity and Independency of External Audit.

Audit Committee Independency

Audit committee is formed by the Board of Commissioner to support their duties and responsibilities corresponding to the regulation of Bapepam-LK No. IX.I.5, which stated that Issuers or Public Companies must have an Audit Committee.

As stated in the regulation of Bapepam-LK No: KEP-643/BL/2012 regarding the Audit Committee’s Establishment and Working Guideline in the Company, Audit Committee consist of 3 (three) independent members and led by an Independent Commissioner. Audit Committee member are appointed and discharged by the Board of Commissioner. Audit Committee activity must be reported in General Meeting of Shareholders.

Audit Committee Composition

Audit Committee shall consist of at least 1 (one) Chairman and at least 2 (two) members from the outside of the Company. Referring to the aforementioned condition, Audit Committee consists of 3 (three) persons, with the Chairman of Audit Committee whom concurrently serves as Independent Commissioner of the Company.

In accordance to the Board of Commissioner Decree No. 007/SANF/CIR/IV/2014, Audit Committee’s composition with term of service Annual General Meeting of Shareholders in 2016 (for 2015 fiscal year) is as follows:

All of the Company’s Audit Committee members are independent party and free from any conflict of interest, chosen based on appropriate competency and educational background, and also has fulfilled all requirements set in Bapepam-LK’s Regulation No. IX.I.5.

Page 59: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

58PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran

Selama tahun 2015, Komite Audit telah menyelenggarakan 8 (delapan) kali pertemuan rapat, antara lain dengan Dewan Komisaris, Direksi, Kepala Divisi, Auditor Internal, Akuntan Publik Perseroan, termasuk pertemuan internal Komite Audit, dengan rincian sebagai berikut:

No. Nama Anggota Komite Audit/ Name of Audit Committee Member

Frekuensi Pertemuan/Meeting Frequency

Tingkat Kehadiran/ Attendance Rate

1 Drs. H. Mohammad Husni, MM 7/8 88%

2 Lindawati Gani 8/8 100%

3 Budy Kurniawan Ratulangi 8/8 100%

Komite Nominasi dan Remunerasi

Berdasarkan Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris No. 021/SANF/CIR/XI/2015 tanggal 24 November 2015, Dewan Komisaris membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi yang bertugas membantu Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan atas pengelolaan sistem nominasi dan remunerasi bagi calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi efektif diangkat untuk masa jabatan terhitung sejak tanggal 24 November 2015 hingga penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan tahun 2016 (untuk tahun buku 2015).

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Nominasi dan Remunerasi

Komite Nominasi dan Remunerasi menjalankan tugas dan tanggung jawabnya berdasarkan 2 (dua) fungsi, yaitu fungsi Nominasi dan fungsi Remunerasi. Adapun tugas dan tanggung jawab Komite Nominasi dan Remunerasi adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Nominasi

Dalam menjalankan fungsi Nominasi, Komite Nominasi dan Remunerasi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:

(i) komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;

(ii) kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses nominasi; dan

(iii) kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;

b. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris berdasarkan tolak ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi;

c. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; dan

Meeting Frequency and Attendance Rate

In 2015, Audit Committee has held 8 (eight) meetings, includiing meeting with the Board of Commissioners, Board of Directors, Division Head, Internal Audit, Public Accountant of the Company, and also internal meeting of Audit Committee, with details as follow:

Remuneration and Nomination Committee

Based on circular decision of the Board of Commissioners No. 021/SANF/CIR/XI/2015 on 24 November 2015, the Board of Commissioners has formed Remuneration and Nomination Committee in charge of assisting the Board of Commissioners in performing supervisory duties and functions over the system management of nomination and remuneration for the next members of the Board of Directors and Board of Commissioners. Remuneration and Nomination Committee was established effectively on 24 November 2015, until the closure of the Company’s General Meeting of Shareholders year 2016 (for fiscal year 2015).

Duties and Responsibilities of Remuneration and Nomination Committee

Remuneration and Nomination Committee performs its duties and responsibilities based on 2 (two) functions, i.e. Nomination function and Remuneration function. The duties and responsibilities of Remuneration and Nomination Committee are as follows:

1. Nomination Functions

In carrying out Nomination functions, Nomination and Remuneration Committee has duties and responsibilities as follows:

a. Provide recommendation to the Board of Commissioners regarding:

(i) members composition of the Board of Directors and/or Board of Commissioners;

(ii) policies and criteria required in nomination process; and

(iii) performance evaluation policy for members of Board of Directors and/or members of the Board of Commissioners;

b. Assist the Board of Commissioners to assess performance of members of Board of Directors and/or Board of Commissioners based on prepared benchmark as evaluation basis;

c. Give recommendations to the Board of Commissioners regarding development program for members of Board of Directors and/or Board of Commissioners; and

Page 60: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 59

d. Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.

2. Fungsi Remunerasi

Dalam menjalankan fungsi Remunerasi, Komite Nominasi dan Remunerasi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:

(i) struktur remunerasi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;

(ii) kebijakan atas remunerasi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; dan

(iii) besaran atas remunerasi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;

b. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian remunerasi yang diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

Komposisi, tugas dan fungsi Komite Nominasi dan Remunerasi sebagaimana dimuat dalam Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan tertanggal 24 November 2015.

Struktur Komite Nominasi dan Remunerasi

Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi berjumlah 3 orang dengan komposisi 1 orang Ketua dan 2 orang anggota.

Komposisi Komite Nominasi dan Remunerasi

Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan diangkat untuk masa jabatan efektif terhitung sejak tanggal 24 November 2015 hingga penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan tahun 2016 (untuk tahun buku 2015) adalah sebagai berikut :

Jabatan Nama / Name Position

Ketua Hardi Montana Chairman

Anggota Djoko Pranoto Santoso Member

Anggota Theresia S. Nayuti Member

Sepanjang tahun 2015, Komite Nominasi dan Remunerasi yang dibentuk sejak 24 November 2015 belum melakukan rapat.

d. Suggest qualified candidates as members of Board of Directors and/or Board of Commissioners to the Board of Commissioners to be presented to GMS.

2. Remuneration Functions

In carrying out Remuneration functions, Nomination and Remuneration Committee has duties and responsibilities as follows:

a. Provide recommendation to the Board of Commissioners regarding:

(i) remuneration structure of members of Board of Directors and/or members of Board of Commissioners;

(ii) remuneration policy of members of Board of Directors and/or members of the Board of Commissioners; and

(iii) the amount of remuneration of members of Board of Directors and/or members of Board of Commissioners;

b. Assist the Board of Commissioners to assess performance with adjusted remuneration received by each member of Board of Directors and/or members of the Board of Commissioners.

Composition, duties and functions of Nomination and Remuneration Committee as stated in the Company’s Charter of Nomination and Remuneration Committee dated 24 November 2015.

Nomination and Remuneration Committee Structure

Nomination and Remuneration Committee members consist of 3 people with 1 Chairman and 2 members.

Nomination and Remuneration Committee Composition

Members of Company’s Nomination and Remuneration Committee who have been effectively appointed on 24 November 2015, until the closure of the Company’s General Meeting of Shareholders in 2016 (for fiscal year 2015), are as follows:

Throughout 2015, the Nomination and Remuneration has established on 24 November 2015 has not yet held a meeting.

Page 61: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

60PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan pada saat ini dijabat oleh Tiur Tamara Kardinal, warga Negara Indonesia, yang menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tanggal 10 Februari 2014, Pengangkatan Tiur Tamara Kardinal selaku Sekretaris Perusahaan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 065/LSANF/BOD/II/2014 tertanggal 10 Februari 2014.

Menyelesaikan pendidikan Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 2005 dan kemudian meraih gelar Magister Kenotariatan dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 2008.

Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 2010 dan sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Departemen Legal & UKPN Perseroan.

Dalam menjalankan fungsinya, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab secara langsung kepada Presiden Direktur dan selama tahun 2015, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan tugas dan fungsinya, antara lain sebagai berikut:

a. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal;

b. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan lainnya;

c. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi:

1. keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik;

2. penyampaian laporan kepada OJK tepat waktu;

3. penyelenggaraan dan dokumentasi RUPS; penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dan

4. pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

d. Sebagai penghubung antara Perseroan dengan pemegang saham, OJK, dan pemangku kepentingan lainnya.

Pada tahun 2015, Sekretaris Perusahaan mengikuti berbagai seminar dan pelatihan pasar modal antara lain Comprehension Workshop for Corporate Secretary.

Seluruh kegiatan Sekretaris Perusahaan telah dijalankan sesuai dengan rencana kerja Sekretaris Perusahaan untuk tahun 2015 dimana seluruh laporan pelaksanaan kegiatan, fungsi dan tanggung jawab dilakukan secara berkala kepada Presiden Direktur.

Corporate Secretary

Corporate Secretary of the Company is held by Tiur Tamara Kardinal, Indonesian citizen, since 10 February 2014, Appointment of Tiur Tamara Kardinal as Corporate Secretary is based on the Company’s Board of Directors’ Appointment Letter No. 065/LSANF/BOD/II/2014 dated 10 February 2014.

Graduated from the Faculty of Law at University of Indonesia in 2005 dan earned master degree of Notary from Faculty of Law at University of Indonesia in 2008.

Joined the Company since 2010 and previously served as Corporate Legal & UKPN Department Head.

In carrying out its duty, Corporate Secretary is directly responsible to President Director of the Company and throughout 2015, Corporate Secretay has conducted her jobdesks and functions, covering the following activities:

a. Follow the development of Capital Market, particularly applicable regulations in Capital Market sector;

b. Provide input to the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners to comply with existing regulation in Capital Market sector and other regulations;

c. Assist Board of Directors and Board of Commissioners in implementing corporate governance including:

1. disclosure of information to the society, including information availability on Issuer’s or Public Company’s Website;

2. report to Financial Services Authority on time;

3. convene and record General Meeting of Shareholder; convene and record Board of Directors and/or Board of Commissioners; and

4. conduct orientation program on the Company for Board of Directors and/or Board of Commissioners.

d. As liaison between the Company and the Shareholders, Financial Services Authority, and other stakeholders.

In 2015, Corporate Secretary participated in various seminars and training of capital market such as Comprehension Workshop for Corporate Secretary.

All activities of Corporate Secretary have been conducted properly based on Corporate Secretary’s Working Plan in 2015 which all reports on activities, functions, and responsibilities are delivered periodically to the President Director.

Page 62: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 61

Audit Internal

Peranan Unit Audit Internal dalam perusahaan sangat penting mengingat fungsinya membantu semua tingkatan manajemen dalam mengamankan kegiatan operasional perusahaan dan secara optimal menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

Unit Audit Internal bertugas membantu Presiden Direktur dan Dewan Komisaris untuk melakukan pengawasan atas kegiatan operasional Perseroan. Unit Audit Internal berperan secara independen dan obyektif dalam memberikan layanan keyakinan dan konsultasi dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional Perseroan. Dalam menjalankan fungsinya, audit internal melakukan pendekatan yang sistematis, objektif dan berbasis risiko dalam rangka meningkatkan efektifitas dari aktivitas manajemen risiko, pengendalian, dan tata kelola perusahaan, mendorong kesadaran organisasi untuk menjalankan pengendalian internal serta pengelolaan risiko secara efektif.

Menyadari pentingnya fungsi pengawasan internal dan untuk mencapai efektivitas fungsi audit, maka perlu diciptakan adanya kejelasan dan kesamaan pemahaman mengenai struktur dan kedudukan, fungsi, tanggung jawab, wewenang serta persyaratan dan kode etik auditor internal. Piagam Unit Audit Internal merupakan dasar pelaksanaan fungsi dari Unit Audit Internal serta penegasan komitmen dari manajemen di Perseroan terhadap arti pentingnya fungsi pengawasan internal.

Audit Internal bertanggung jawab penuh atas kesesuaian kegiatan operasional Perseroan sesuai dengan standar dan prosedur yang telah ditetapkan oleh Perseroan secara berkala. Selain melakukan evaluasi, Audit Internal juga memberikan saran atau rekomendasi kepada Perseroan untuk memperbaiki dan menyempurnakan kebijakan dan prosedur operasional Perseroan.

Hasil dari kegiatan audit, implementasi rekomendasi serta kegiatan lainnya terkait dengan aktivitas audit internal dilaporkan dalam rapat triwulanan kepada kepada pihak Direksi, Komite Audit dan Dewan Komisaris.

Riwayat Hidup Singkat Ketua Unit Audit Internal

Kepala unit Audit Internal Perseroan saat ini adalah Christine Sanjaya, warga Negara Indonesia yang diangkat sejak tahun 2011 hingga saat ini. Memulai karir di Kantor Akuntan Publik Ernst&Young Indonesia sejak sejak tahun 2009, kemudian bergabung dengan Perseroan pada tahun 2011 sebagai Audit Internal. Meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Katholik Atma Jaya Jakarta pada tahun 2009 dan telah memiliki sertifikasi Certified Fraud Examiner (CFE) dari Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) Global Headquarters dan QIA (Qualified Internal Audit) dari YPIA (Yayasan Pendidikan Internal Audit) pada tahun 2014.

Dalam menjalankan fungsinya, unit Audit Internal bertanggung jawab secara langsung kepada Presiden Direktur. Kepala Audit Internal diangkat oleh Presiden Direktur setelah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris melalui Surat Keputusan Direksi No. 700/LSANF/BOD/XII/2011. Dalam menjalankan fungsinya, Audit Internal berpedoman kepada Piagam Audit Internal yang sesuai dengan peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7. Piagam Unit Audit Internal ini disusun dengan mengacu pada Peraturan No. IX.I.7 Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Audit Internal (“Peraturan No. IX.I.7”).

Internal Audit

Internal Audit Unit plays an important role in the Company as its function to help all managements level securing the Company’s operational activities and optimally applying the principles of good corporate governance.

Internal Audit Unit is in charge of helping President Director and Board of Commissioners to supervise the Company’s operational activities. Internal Audit Unit acts independently and objectively in providing trusted services and consultation with the purpose to increase values and improve the Company’s operations. In carrying out its function, internal audit took a systematic, objective and risk-based approach in order to improve the effectiveness of risk management activities, control, and corporate governance, encouraging the Company’s awareness to carry out the internal control and manage the risk effectively.

Realizing the importance of internal control function in order to achieve effective audit function, it is necessary to have clear understanding about the structure and position, function, responsibility, authority as well as requirements and code of conduct. Charter of Internal Audit Unit is the basic implementation of Internal Audit Unit functions as well as an affirmation of commitment from the management of the Company toward the importance of internal control function.

Internal Audit has a full responsibility to the congeniality of the Company’s operational activity in accordance to the standard and procedure set by the Company periodically. Not only evaluating, but Internal Audit also should give some suggestions or recommendations to the Company in order to improve and perfecting the Company’s operational policies and procedures.

The audit’s activity results, implementations, recommendations and the other related activities are reported to the Directors, Audit Committee and Board of Commissioners in quarterly meetings.

Biography Head of Internal Audit Unit

The Head of Internal Audit unit of the Company is held by Christine Sanjaya, citizen of Indonesia, appointed since 2011 until present. Started her career in Indonesia’s Ernst&Young Public Accounting Firm since 2009, later joined the Company in 2011 as Internal Audit. Hold Accounting degree from Catholic University of Atma Jaya in 2009 and Certified Fraud Examiner (CFE) from the Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) Global Headquarters and QIA (Qualified Internal Audit from YPIA (Yayasan Pendidikan Internal Audit) in 2014.

Directly report to Internal Audit unit has a responsibility to the President Director. Internal Audit Head was appointed by the President Director which was approved by the Board of Commissioner in Decree of Board of Directors No. 700/LSANF/BOD/XII/2011. In carrying out its function, Internal Audit oriented to Internal Audit Charter in accordance with Bapepam-LK’s regulation No. IX.I.7. Internal Audit Unit Charter is prepared with reference to Regulation No. IX.I.7 Decision of Chairman of Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution Number: Kep-496/BL/2008 dated 28 November 2008 stated in the Establishment of Guidelines and Preparation of Internal Audit Charter (“Regulation No. IX.I.7”).

Page 63: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

62PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

Unit Audit Internal berperan sebagai mitra strategis bagi Manajemen dalam mencapai tujuan Perseroan. Dalam menjalankan fungsinya, Internal Audit bekerja sama dengan departemen Manajemen Risiko melalui pendekatan yang sistematis, objektif dan berbasis risiko.

Kode Etik

Auditor Internal diharapkan menerapkan dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:

1. Integritas Auditor Internal harus menguatkan kepercayaan dan

karenanya menjadi dasar bagi pengandalan atas pengambilan keputusan.

2. Obyektif Auditor internal menunjukkan objektivitas profesional

pada tingkat yang tertinggi ketika mengumpulkan, mengevaluasi, dan melaporkan informasi kegiatan atau proses yang sedang diuji. Auditor internal melakukan penilaian yang seimbang atas semua kondisi yang relevan dan tidak terpengaruh oleh kepentingannya sendiri atau kepentingan orang lain dalam membuat keputusannya.

3. Kerahasiaan Auditor internal menghargai nilai dan pemilikan

informasi yang mereka terima dan tidak memaparkan informasi tersebut tanpa persetujuan yang berwenang, kecuali bila diwajibkan untuk melakukan itu berdasarkan tuntutan hukum atau profesi.

4. Kompetensi Auditor internal menerapkan pengetahuan, keahlian,

dan pengalaman yang diperlukan dalam pelaksanaan layanan audit internal.

Laporan Pelaksanaan Tugas

Audit Internal merupakan unit independen yang berperan sebagai partner bagi manajemen dalam melakukan pengawasan atas berbagai aktivitas yang dijalankan oleh Perseroan melalui evaluasi pengelolaan risiko dan efektivitas internal control melalui Standar Operating Procedure (“SOP”). Kegiatan Audit Internal telah dijalankan sesuai dengan rencana kerja Audit Internal tahun 2015 di antaranya:

1. Merencanakan dan melaksanakan strategi audit 2015 berdasarkan target Perseroan dan mempertimbangkan seluruh masukan dari Dewan Direksi, Dewan Komisaris dan Komite Audit.

2. Melakukan pemeriksaan atas departemen sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan dan hasilnya telah disampaikan dalam Laporan Hasil Audit kepada Manajemen untuk ditindaklanjuti.

3. Melaksanakan kerjasama dengan unit Manajemen Risiko untuk mengembangkan Risk Based Audit yaitu proses audit yang berlandaskan kepada risiko yang ada dalam Perseroan sehingga proses audit dapat dilaksanakan secara tepat sasaran.

Pada tahun 2015, Audit Internal antara lain telah melaksanakan audit atas area Finance, Service dan business operation Perseroan serta mengawasi proses pengkinian atas SOP (Standard Operating Procedure) Perseroan.

Internal Audit Unit acts as strategic partner to the Management in order to accomplish the Company’s goal. Internal Audit collaborates with Risk Management through systematic, objective and risk-based approach.

Code of Conduct

Internal auditor is expected to implements and uphold the basic principles as follows:

1. Integrity Internal Auditor should strengthen conviction in which

is the foundation of their decision making

2. Objective Internal auditors exhibit the highest level of professional

objectivity in gathering, evaluating, and reporting the information about the activity or process which being examined. In making judgments, internal auditors conduct a balanced assessment of all the relevant circumstances and not influenced by their own or any other interest.

3. Confidentiality Internal auditors respect the value and ownership of

information they received and do not disclose those information without the authority’s consent unless there is a legal or professional obligation to do so.

4. Competency Internal auditors apply the knowledge, skills, and

experience needed in the implementation of internal audit services.

Tasks Execution Report

Internal Audit is an independent unit, which acts as the partner of management in supervising various activities conducted by the Company trough risk management evaluation and internal control effectiveness stated in Standard Operating Procedure (“SOP”). Internal Audit activity had been carried out in accordance to the 2015 Internal Audit work plan includes:

1. Planning and executing 2015 audit strategy based on the Company’s target while considering all of the input from Board of Director, Board of Commissioner and Audit Committee.

2. Examining the departments in accordance to the work plan, which has been set and its findings has been reported to the Management in the Audit Report to be followed up.

3. Collaborating with Risk Management unit in developing Risk Based Audit i.e. audit process based on the existing risk in the Company so that the audit process could be carried out accurately.

In 2015, Internal Audit had audited the process in the treasury, acquisition, account receivable and finance department as well as improving the Company’s SOP.

Page 64: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 63

Seluruh Laporan hasil audit dan laporan status hasil implementasi rekomendasi audit serta laporan kegiatan lainnya telah disampaikan kepada pihak Direksi, Komite Audit dan Dewan Komisaris melalui laporan triwulanan.

Sistem Pengendalian Internal

Sistem pengendalian internal Perseroan yang diterapkan Perseroan antara lain meliputi:

1. Pengkajian dan pengendalian internal dalam Perseroan yang terstruktur dan dipantau oleh seluruh jajaran Manajemen termasuk didalamnya pengendalian atas keuangan dan operasional Perseroan.

2. Pengkajian dan pemantauan atas peraturan perundang-undangan terbaru oleh unit hukum Perseroan termasuk kepatuhan Perseroan terhadap peraturan yang ada.

3. Pengkajian dan pengelolaan risiko usaha oleh unit Manajemen Risiko.

4. Pengkajian dan pengelolaan risiko operasional dan penanganan / tindak lanjut hasil pemeriksaan audit oleh unit Audit Internal.

Evaluasi terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Internal

Evaluasi terhadap efektivitas sistem pengendalian internal dilaksanakan secara berkala guna menyempurnakan sistem dan kebijakan yang telah ada menjadi lebih efektif dalam mendukung kegiatan operasional Perseoran.

Evaluasi ini juga bertujuan untuk menilai efektivitas pelaksanaan pengawasan dan tindakan penanggulangannya atas sistem pengendalian internal Perseroan guna memberikan keyakinan kepada pemegang saham bahwa penerapan pengendalian internal telah cukup memadai dalam mendukung pencapaian tujuan dan sasaran Perseroan.

Manajemen Risiko

Sebagai perusahaan pembiayaan, Perseroan secara berkesinambungan melakukan proses manajemen risiko yang sistematis berupa penilaian risiko terhadap Perseroan, dan pengendalian serta mitigasi dari risiko yang telah dinilai. Pada tahun 2015 Perseroan sudah mulai menyiapkan tatanan manajemen risiko terkait dengan diwajibkannya penerapan manajemen risiko terintegrasi yang tergabung dalam konglomerasi keuangan Astra.

Tipe risiko yang dikelola dalam manajemen risiko terintegrasi sesuai dengan tipe risiko yang telah dijabarkan dalam kebijakan manajemen risiko terintegrasi adalah:

- Risiko Kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lainnya dalam memenuhi kewajiban kepada konglomerasi keuangan.

- Risiko Pasar adalah risiko akibat adanya pergerakan variabel pasar dari portofolio yang dimiliki konglomerasi keuangan. Yang dimaksud dengan “variabel pasar” adalah suku bunga.

- Risiko Pendanaan dan Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan konglomerasi keuangan untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan dari konglomerasi keuangan tersebut.

All of the Audit Report and Status Report of the audit’s recommendation implementation and other activities report are submitted to the Directors, Audit Committee and Board of Commissioner trough the quarterly report.

Internal Control System

Internal control system implemented on the Company including:

1. Assessment and internal control in an established Company and monitored by all managements including the Company’s cost and operational control.

2. Assessment and monitoring of the latest legislations by the legal unit of the Company including the Company’s compliance to the current regulations.

3. Assessment and business risk management by the Risk Management unit.

4. Assessment and operational risk management and handling / follow up of the audit findings by Internal Audit unit.

Evaluation of the Internal Control System Effectiveness

Evaluation of the Internal Control System effectiveness is conducted in a regular basis in order to improve the existing system and policies to be more effective to support the Company’s operational activities.

This evaluation also aims to assess the supervision and mitigation action effectiveness in the Company’s internal control system in order to convince the shareholders that the implementation of internal control is sufficient to achieve the Company’s goals and objectives.

Risk Management

As a heavy equipment financial company, the Company continuously conducts a systematic risk management in the form of controlling a company risks, controlling and mitigating the measured risks. By 2015, the Company has already started to prepare the order of risk management related to integrated risk management implementation under the Astra’s financial conglomeration.

Risk types managed the integrated risk management are in accordance with risk types that have been described in the policy of integrated risk management, including:

- Credit Risk is the risk caused by the failure of debtor and/or other parties in meeting their obligation to the financial conglomeration.

- Market Risk is the risk caused by the movement of market variables from the financial conglomeration’s owned portfolios. “market variable” means interest rates.

- Funding and Liquidity Risk is the risk caused by the inability of the financial conglomeration to meet its dued obligation from funding sources of cash flows and/or from high-quality liquid assets as collaterals, without affecting the financial conglomeration’s activities and financial conditions.

Page 65: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

64PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

- Risiko Operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional konglomerasi keuangan.

- Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya perjanjian dan pengikatan agunan yang tidak sempurna

- Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif baik terhadap Perseroan sebagai anggota konglomerasi keuangan maupun terhadap konglomerasi keuangan secara keseluruhan.

- Risiko Strategis adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan strategis serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

- Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang – undangan dan ketentuan yang berlaku.

- Risiko Transaksi Intra-Grup adalah risiko akibat ketergantungan suatu entitas baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap entitas lainnya dalam satu konglomerasi tidak tertulis baik yang diikuti perpindahan dana dan/atau tidak diikuti perpindahan dana. Risiko transaksi intra-grup antara lain dapat timbul dari:

- Kepemilikan silang antar Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dalam konglomerasi keuangan

- Sentralisasi manajemen likuiditas jangka pendek- Jaminan, pinjaman, dan komitmen yang diberikan

atau diperoleh suatu LJK dari LJK lain dalam konglomerasi keuangan

- Eksposur kepada pemegang saham pengendali, termasuk eksposur pinjaman dan off-balance sheet seperti jaminan dan komitmen

- Pembelian atau penjualan aset kepada LJK lain dalam satu konglomerasi keuangan

- Transfer risiko melalui reasuransi- Transaksi untuk mengalihkan risiko pihak ketiga di

antara LJK dalam satu konglomerasi keuangan

Selain itu, OJK juga telah melakukan pengawasan berbasis pelaksanaan manajemen risiko (Risk Based Supervision) di Perseroan pembiayaan non-bank dengan adanya self-assessment yang sudah dilakukan sejak tahun 2014. Penilaian risiko meliputi beberapa risiko yang dibagi kedalam 7 risiko utama yaitu Risiko Kepengurusan, Tata kelola, Strategi, Operasional, Pembiayaan, Aset & Liabilitas dan Dukungan dana. Pelaporan hasil self-assessment ini dilakukan setiap satu tahun sekali di akhir periode. Mulai tahun 2016 pelaporan RBS dilakukan melalui Sistem Informasi Risk Based Supervision (SIRIBAS) yang dilakukan secara on-line pada website OJK.

- Operational Risk is the risk caused by insufficiency and/or disfunction of internal process, human error, system failure, and/or occurrence of external events that affect the financial conglomeration’s operations.

- Legal Risk is the risk of lawsuits and/or weakness of juridical aspects. The weaknesses of juridical aspect, among others, are due to lawsuits, the absence of supportive legislation, or the weakness of commitment such as unqualified agreement inquiries and insufficient collateral’s binding.

- Reputation Risk is the risk caused by the decrement in the level of stakeholder confidence from negative perception toward the Company as a member of financial conglomeration as well as toward overall financial conglomeration.

- Strategic Risk is the risk caused by inaccuracy in taking and/or implementing a strategic decision as well as failure in anticipating changes in the business environment.

- Compliance Risk is the risk caused by the inability to comply with and/or implement the prevailing laws and regulations.

- Intra-Group Transaction Risk is the risk caused by the dependence of an entity directly or indirectly toward other entities within unwritten conglomeration, both followed and/or not followed by funds transfer. Intra-Group Transaction Risk can arise from:

- Cross-ownership between Financial Services Institutions (FSI) in the financial conglomeration

- Centralised management of short-term liquidity

- Guarantees, loans, and commitments that are provided or obtained by an FSI from other FSI in the financial conglomeration

- Exposure to controlling shareholders, including exposure of loans and off-balance sheets such as guarantee and commitment

- Purchase or sale of assets to other FSI under the same financial conglomeration

- Risk transfering through reinsurance

- Transaction to divert third party risk among FSI under the same financial conglomeration

In addition, FSA has also conducted Risk Based Supervision (RBS) in non-bank finance company using self-assessment method from 2014. Risk assessment includes some risks divided into 7 major risks such as Management Risk, Governance Risk, Strategy Risk, Operational Risk, Financing Risk, Assets & Liabilities Risk, and Funding Risk. Self-assessment results will be reported once a year at the end of each period. Starting from 2016, RBS reporting will be conducted through Risk Based Supervision Information System (SIRIBAS) by online at FSA website.

Page 66: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 65

Whistleblowing System

Penerapan Kebijakan Pelaporan Pelanggaran merupakan upaya peningkatan kualitas pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan. Kebijakan ini memfasilitasi semua pihak baik pimpinan maupun karyawan untuk melakukan pelaporan pelanggaran.

Pelanggaran tersebut meliputi penyimpangan atas etika bisnis, etika kerja, kebijakan perusahaan, peraturan perundangan yang berlaku, Anggaran Dasar Perusahaan, perjanjian kontrak perusahaan dengan pihak luar, rahasia perusahaan, atau perbuatan lainnya yang dapat merugikan perusahaan maupun pemangku kepentingan yang dilakukan oleh karyawan atau pimpinan perusahaan.

Sampai dengan akhir tahun 2015, untuk setiap indikasi pelanggaran yang dapat merugikan Perseroan, karyawan dapat langsung melaporkan kepada pimpinan Perseroan atau unit Audit Internal yang dapat mengambil tindakan atas pelanggaran tersebut.

Penanganan Pengaduan

Laporan pelanggaran yang diterima oleh Direksi atau unit Audit Internal akan segera ditindaklanjuti dengan proses penyidikan dan pengumpulan barang bukti. Pelaku pelanggaran yang telah terbukti berdasarkan hasil investigasi, akan diproses melalui sanksi sesuai dengan peraturan Perseroan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kode Etik Perusahaan

Sebagai bagian dari Grup Astra, Kode Etik Perusahaan (Code of Conduct) Perseroan merujuk pada Pedoman Code of Conduct Astra Group. Kode Etik tersebut berisikan Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja yang menjadi landasan serta pedoman karyawan dalam melaksanakan pekerjaan di Perseroan.

Implementasi Kode etik

Kode Etik Perseroan berlaku untuk seluruh karyawan Perseroan di semua level manajemen dan organisasi. Penerapan Kode Etik tersebut merupakan bagian dari internalisasi budaya Perseroan dan budaya kerja sesuai dengan Pedoman Code of Conduct Astra Group.

Etika bisnis

Merupakan sistem nilai yang dijabarkan dari Filosofi Perseroan dan Prinsip-Prinsip Dasar Astra, dan dianut oleh organisasi usaha atau kelompok organisasi usaha, sebagai acuan untuk berhubungan dengan lingkungannya, baik lingkungan internal maupun eksternal.

Etika Bisnis berisikan tentang:

- Ketentuan Umum - Good Corporate Citizen, - Good Corporate Governance, - Kemitraan, - Karyawan.

Whistleblowing System

The application of Violation Reporting Policy is an attempt to improve the quality of corporate governance implementation. The policy facilitates all parties for managerial level as well as employees to report violations.

These violations include deviations over business ethics, work ethics, company policy, applicable legislations, regulations, company’s articles of association, company’s contractual agreements with outside parties, company confidences, or any other actions that may harm the Company as well as stakeholders carried out by employees or company’s management.

Until the end of 2015, for any indication of violations considered detrimental to the Company, the employees can directly report to the Company’s management or Internal Audit unit who can take actions against the violations.

Complaints Handling

Laporan pelanggaran yang diterima oleh Direksi atau unit Audit Internal akan segera ditindaklanjuti dengan proses penyidikan dan pengumpulan barang bukti. Pelaku pelanggaran yang telah terbukti berdasarkan hasil investigasi, akan diproses melalui sanksi sesuai dengan peraturan Perseroan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Code of Conduct

As a part of Astra Group, the Company’s Code of Conduct refers to Astra Group’s Handbook of Code of Conduct. The Code of Conduct contains Code of Business Ethics and Work Ethics, which underlies and guides the employees in carrying out all the work in the Company.

Code of Conduct’s Implementation

The Company’s Code of Conduct applies to Board of Commissioners, Director, and employees. The application of the code of conduct is a part of company’s culture internalization and work culture in accordance with Astra Group’s Handbook of Code of Conduct.

Business Ethics

A value system that is derived from the Company’s Philosophy and Astra’s Basic Principles, and adopted by the business organization or group of business organizations, as a reference in dealing with the environment, both internally and externally.

Business Ethics contains of:

- General Requirements- Good Corporate Citizen, - Good Corporate Governance, - Partnership- Employee

Page 67: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

66PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

- Hubungan Dengan Publik - Pelanggan - Pesaing - Pemasok- Pemegang Saham - Penyelenggara Negara - Masyarakat - Media Massa

Etika Kerja

Merupakan sistem nilai yang dianut secara perorangan yang termasuk etika hubungan antar karyawan dan Perseroan. Etika kerja mengatur hubungan yang lebih bersifat ke dalam (Perseroan) yakni antara karyawan dan Perseroan secara umum.

Etika Kerja berisikan tentang:- Hubungan Perusahaan dengan Karyawan- Hubungan Karyawan dengan Perusahaan- Hubungan antar Karyawan

Perkara Penting Yang Sedang Dihadapi

Sepanjang tahun 2015, tidak ada perkara penting dan material yang dapat mempengaruhi kondisi dan kegiatan usaha Perseroan, serta anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris Perseroan.

Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan atau Manajemen

Sepanjang tahun 2015, Perseroan tidak memiliki program kepemilikan saham oleh karyawan atau manajemen Perseroan.

Entitas Anak, Perusahaan Asosiasi dan Perusahaan Ventura

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, Perseroan tidak memiliki entitas anak, perusahaan asosiasi dan/atau perusahaan Ventura bersama dimana Perseroan memiliki pengendalian bersama atas entitas anak, perusahaan asosiasi dan/atau perusahaan ventura bersama tersebut.

Kronologis pencatatan saham dan bursa efek tempat dicatat

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, Perseroan tidak mencatatkan saham di PT Bursa Efek Indonesia ataupun di bursa efek lainnya.

Sanksi Administratif Yang Dikenakan Kepada Perseroan, Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Oleh Otoritas Jasa Keuangan Dan Otoritas Lain

Sepanjang tahun 2015, Perseroan menerima Surat Teguran Tertulis Pertama dari Otoritas Jasa Keuangan Nomor S-185/NB.221/2015 tanggal 11 Februari 2015 terkait keterlambatan penyampaian Laporan Analisis Kesesuaian Aset dan Liabilitas sebagai bagian dari Laporan Bulanan Perusahaan Pembiayaan periode bulan Januari 2015 secara on-line melalui email.

- Public Relations- Customer- Competitor- Supplier- Shareholder- Government Officials- Society- Mass Media

Work Ethics

A system of values held by individuals in which includes the ethical relationships between employees and the Company. Work ethics manages more of internal (the Company) affairs between the employee and the Company in general.

Work Ethic contains of:- Relationship between the Company and Employee- Relationship between the Employee and Company- Relationship among employees

Important Cases

Throughout 2015, there were no important and material cases that affect the Company’s conditions and business activities, and members of the Company’s Board of Directors and/or Board of Commissioners.

Share Ownership Program

Throughout 2015, the Company does not have any share ownership program for employees or management.

Subsidiaries, Associated Companies and Venture Companies

Until 31 December 2015, the Company does not have any subsidiaries, associated companies, and/or venture companies in which the company held any cooperation in the form of subsidiaries, associated companies, and/or venture companies.

Share Listing and Stock Exchange Chronology

Until 31 December 2015, the Company does not list its shares in PT Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange) or other stock exchanges.

Administration Charge imposed by the Financial Service Authorities to the Company, Board of Commissioner and Director members

Throughout 2015, the Company received First Written Warning Letter from Financial Services Authority Number S-185/NB. 221/2015 dated 11 February 2015, regarding late submission of Analysis Report of Assets and Liabilities Conformity as part of Monthly Report of Financial Companies for the period of January 2015 via email.

Page 68: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 67

Komite Audit adalah Komite yang dibentuk dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris, seluruh anggota Komite Audit merupakan pihak independen dan memenuhi kualifikasi sebagaimana telah ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”).

Komite Audit Perseroan berjumlah 3 (tiga) orang, termasuk seorang Komisaris Independen dari Perseroan yang sekaligus diangkat sebagai Ketua Komite Audit, susunan Komite Audit per tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Ketua : Drs. H. Mohammad Husni, MMAnggota : Lindawati GaniAnggota : Budy K. Ratulangi

Seluruh tugas dan tanggung jawab Komite Audit telah diatur dalam piagam kerja Komite Audit. Pada tahun 2015, Komite Audit telah melaksanakan 8 (delapan) kali pertemuan dengan Manajemen Perseroan, Dewan Komisaris dan independent auditor sesuai dengan rencana kerja tahun 2015. Pertemuan dengan Manajemen dilaksanakan dalam rangka menelaah dan mendiskusikan laporan keuangan serta temuan-temuan utama Audit Internal dan juga aktivitas yang dijalankan oleh fungsi manajemen risiko dan hukum Perseroan

Komite Audit telah menyampaikan laporan hasil kegiatannya kepada Dewan Komisaris melalui laporan tertulis dan lisan pada rapat Dewan Komisaris.

Pertemuan dengan Auditor Eksternal dilaksanakan dalam rangka menetapkan rencana audit, mengikuti pelaksanaannya, membicarakan metode audit yang dipergunakan, dan menyampaikan clearance sebagai bagian dari proses audit. Komite Audit juga telah menelaah Laporan Keuangan sebelum dipublikasikan kepada umum dan diserahkan kepada OJK.

Seluruh masukan dan rekomendasi yang disampaikan oleh Komite Audit telah diterima dan diimplementasikan dengan baik oleh Manajemen Perseroan. Seluruh kegiatan yang dijalankan oleh Perusahaan telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik.

Audit Committee is a Committee that was established and is responsible to Board of Commissioners; all members of the Audit Committee are independent and fulfill the requirements set by Financial Services Authority (“FSA”).

Audit Committee of the Company consists of 3 (three) persons, including the Independent Commissioner of the Company who concurrently appointed as Chairman of Audit Committee, as of 31 December 2015 of Audit Committee is as follow:

Chairman : Drs. H. Mohammad Husni, MMMember : Lindawati GaniMember : Budy K. Ratulangi

All of Audit Committee’s duties and responsibilities have been set up in Audit Committee Work Charter. By 2015, Audit Committee has conducted 8 (eight) meetings with the Company’s Management, Board of Commissioners and independent auditor in accordance to its 2015 work plan. The management meeting was held in order to review and discuss financial statements and major findings of Internal Auditor, as well as risk and legal management’s activity of the Company.

Audit Committee has reported its activities to the Board of Commissioners through written and verbal reports in the Board of Commissioners’ meeting.

Meeting with External Auditor in order to set audit plan, follow the conduct, discuss audit method that will be used, and convey clearance as part of audit process. In the meeting, the transparency of the Company, independency of External Auditor, fraud possibility, and posts in financial statement such as bad debt allowance are also discussed. Audit Committee has reviewed Financial Statement before it is published to public and submitted to FSA.

Audit Committee has submitted inputs and recommendations to the Company’s management which have been fully considered, accepted, and followed up by the Company according to the rules and regulations as wel as Good Corporate Governance principles.

Laporan Komite AuditAudit Committee Report

Page 69: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

68PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

Drs. H. Muhammad Husni, MMKetua Komite Audit I Head of Audit Committe

Warga Negara Indonesia, 59 tahun

Menjabat sebagai Ketua Komite Audit Perseroan sejak April 2014. Menyelesaikan pendidikan S1 Studi Pembangunan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1982, dan S2 Magister Manajemen Sumber Daya Manusia di Universitas Persada Indonesia - YAI pada tahun 2007.

Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2014 berdasarkan Akta No. 36 tertanggal 14 Mei 2014 yang dibuat dihadapan Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn., Notaris di Jakarta.

Saat ini beliau juga menjabat sebagai Ketua Perwakilan Indonesia di Consortium for International Development in Education (CIDE), Kanada, dan Komisaris Independen PT Astra Sedaya Finance sejak tahun 2015. Sebelumnya, menjabat beberapa posisi pada berbagai perusahaan atau Institusi, seperti anggota Komisaris pada PT Balai Pustaka Teknologi (2010–2014), anggota Komisi E DPRD Tingkat I DKI Jakarta (2004-2009), Komisaris Perdagangan di Kedutaan Kanada di Jakarta (1987-2004), Asisten Ekonomi di Sekretariat ASEAN Jakarta (1984-1987), Sales Promoter di Sumitomo Corporation, Jakarta (1980-1984), dan Dosen Luar Biasa di Fakultas Ekonomi, Universitas Trisakti (1984-2002).

Di tahun 2015 Beliau mengikuti Seminar Internasional “Welcoming The Risk Management in Multifinance Industry” yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) pada tanggal 27 Maret 2015 di Bandung, Indonesia dan Seminar Internasional “New Opportunities Welcoming 2016” yang diselenggarakan oleh APPI pada tanggal 22 September 2015 di Jakarta, Indonesia.

Indonesia citizen, 59 years.

Served as the Company’s Chairman of Audit Committee since April 2014. Completed his Bachelor degree of Development Study at Faculty of Economics, University of Indonesia, in 1982, and his Master’s Degree in Human Resource Management at University of Persada Indonesia-YAI, 2007.

He also serves as the Company’s Independent Commissioner since 2014 based on Deed No. 36 dated 14 May 2014 made in the presence of Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn., Notary in Jakarta.

Currently, he also serves as Chairman of Indonesia’s Representative on Consortium for International Development in Education (CIDE), Canada, and the independent Commissioner PT Astra Sedaya Finance since 2015. Previously held several positions in different companies or institutions, such as member of the Board of Commissioners in PT Balai Pustaka Teknologi (2010–2014), member of Commission E - DPRD DKI Jakarta of Provincial Level I (2004-2009), Trading Commissioner at Canada’s Embassy in Jakarta (1987-2004), Assistant for Economics, ASEAN Secretariat, Jakarta (1984-1987), Sales Promoter in Sumitomo Corporation, Jakarta (1980-1984), and Extraordinary Lecturer at Faculty of Economics, Trisakti University (1984-2002).

In 2015, he attended International Seminar “Welcoming The Risk Management in Multifinance Industry” held by Indonesian Financial Services Association on 27 March 2015 in Bandung, Indonesia and International Seminar “New Opportunities Welcoming 2016” held by APPI on 22 September 2015, in Jakarta, Indonesia.

Profil Komite AuditAudit Committe Profiles

Page 70: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 69

Lindawati GaniAnggota Komite Audit I Member of Audit Committe

Warga Negara Indonesia, 53 Tahun.

Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2014. Menyelesaikan pendidikan Master of Business Administration (MBA) di Institut Pengembangan Manajemen Indonesia pada tahun 1986, Magister Manajemen (MM) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia pada tahun 1994 dan memperoleh gelar Doktor dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia pada tahun 2002.

Saat ini sebagai Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (2011-sekarang), Dewan Pengurus Nasional Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) (2014-sekarang), Wakil Ketua Dewan Pengurus Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) (2015-sekarang), Panel Riset Centre of Excellence Southeast Asia, Chartered Institute of Management Accountant (CIMA) (2012-sekarang), Komisaris Independen PT. Hero Supermarket Tbk (2012-sekarang) dan Staf Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (1995-sekarang).

Sebelumnya pernah menduduki beberapa jabatan di berbagai institusi atau perusahaan yaitu Senior Auditor dan Konsultan Manajemen Kantor Akuntan Publik Johan, Malonda dan Rekan (1987 - 1993), Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga (1987 - 1995), Staf Ahli Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) (1996-1998), Sekretaris Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (2003-2008), Ketua Program Studi Magister Akuntansi dan Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (2008-2013), dan Dewan Sertifikasi Akuntan Profesional (DSAP) Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) (2013-2015).

Indonesian citizen, 53 years.

Serves as Audit Committee of the Company since 2014. Graduated from Master of Business Administration (MBA) degree from Institut Pengembangan Manajemen Indonesia in 1986, Magister of Management (MM) in Faculty of Economy and Business on University of Indonesia in 1994 and acquired a Doctor degree from Faculty of Economy and Business, University of Indonesia in 2002.

Currently, she serves as a Professor of Faculty of Economy and Business at University of Indonesia (2011–present), Board of Trustee in Ikatan Akutansi Indonesia (IAI) (2004-present), Board of Trustee in Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) (2012–present), Riset Centre Panel of Excellence Southeast Asia, Chartered Institute of Management Accountant (CIMA) (2012–present), Board of Examineers of Indonesian Certified Professional Management Accountant (CPMA) (2006–present), Independent Commisioner of PT Hero Supermarket Tbk (2012–present) and Lecturer in Faculty of Economy and Business at University of Indonesia (1995–present).

Previously had held several positions in various institutions or companies such as Senior Auditor and Management Consultant of Johan, Malonda, and Partner Public Accounting Firm (1987-1993), Lecturer in Economy Faculty of Airlangga University (1987-1995), Staff Data Expert in Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) (1996-1998), Secretary of Magister of Accounting Program in Faculty of Economy and Business in University of Indonesia (2003-2008), Chairman of Accounting Magister and Education Profession Program on Economy Faculty in University of Indonesia (2008-2013), and Professional Accountant Certification Board Member (DSAP) Institute of Indonesia Chartered Accountants (IAI).

Page 71: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

70PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

Budi Kurniawan RatulangiAnggota Komite Audit I Member of Audit Committe

Warga Negara Indonesia, 60 tahun.

Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2014. Menyelesaikan pendidikan di University of Toronto jurusan akuntansi dan keuangan dengan gelar Bachelor of Commerce tahun 1977 dan kemudian memperoleh Certified Management Accountant (CMA)/Registered Industrial Accountant (RIA) dari The Society of Management Accountant of Alberta, Canada tahun 1982 .

Sebelumnya pernah menduduki beberapa jabatan di berbagai institusi atau perusahaan yaitu Tim dari Proyek Cost and Billing di Flour Canada-International Engineering Procurement and Construction, Calgary-Alberta, Canada (1978-1981), Memimpin pengembangan bagian perencanaan, penganggaran dan sistem kontrol biaya di Petro Canada Resources International Oil and Gas, Calgary-Alberta (1981-1985), Analis Kredit di Chase Manhattan Bank International Financial Institution, Jakarta (1985-1986), menangani bidang keuangan dan administrasi di Merchantile Club-Prestigius Private Business Club, Jakarta (1986-1989), Product Manager di Citibank Jakarta International Financial Institution, Jakarta (1989-1991), General Manager di Dayak Besar Group Forest dan Wood Industry (1991-1993). Selain itu juga menjabat sebagai Komite Audit di beberapa anak Perusahaan Astra antara lain PT Astra Otoparts (2003-2007), PT Astra Sedaya Finance (2008-2012), PT Federal International Finance (FIF) (2007-2011) kemudian dilanjutkan pada tahun 2013-sekarang. Beliau juga menjabat sebagai Komite Audit PT Lautan Luas Tbk (2004-2011) kemudian dilanjutkan pada tahun 2014-sekarang. Konsultan Manajemen, PT Niagatama Semesta Indonesia yang menyediakan jasa konsultan administrasi, akuntansi dan perpajakan (1994-sekarang).

Indonesian citizen, 60 years.

Serves as an Audit Committee member since 2014. Graduated from accounting major and business at University of Toronto with Bachelor of Commerce degree in 1977 and later achieved the title of Certified Management Accountant (CMA)/Registered Industrial Accountant (RIA) from The Society of Management Accountant of Alberta, Canada in 1982.

Had several positions in various institutions or company such as Team of Cost and Billing Project in Flour Canada-International Engineering Procurement and Construction, Calgary-Alberta, Canada (1978-1981), Led the development of planning, budgeting and cost control system in Petro Canada Resources International Oil and Gas, Calgary-Alberta (1981-1985), Credit Analyst in Chase Manhattan Bank International Financial Institution, Jakarta (1985-1986), handled the finance and administration in Mercantile Club – Prestigious Private Business Club, Jakarta (1986-1989), Product Manager in Citibank Jakarta International Financial Institution, Jakarta (1989-1991), General Manager in Dayak Besar Group of Forest and Wood Industry (1991-1993). Furthermore, he also served as Audit Committee in several subsidiary Astra Group namely PT Astra Otoparts (2003-2007), PT Astra Sedaya Finance (2008-2012), PT Federal International Finance (FIF) (2007-2011) which later be continued in 2013-present. He also served as Audit Committee of PT Lautan Luas Tbk (2004-2011) which later be continued in 2014-present. Management Consultant in PT Niagatama Semesta Indonesia, which provides administration, accounting and tax consultant services (1994-present).

Page 72: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 71

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Perseroan merupakan bagian dari masyarakat, untuk itu Perseroan berkomitmen untuk menjadi perusahaan yang dikagumi serta memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan sekitar dengan cara:

1. Menciptakan image perusahaan yang positif bagi masyarakat

2. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar lingkungan kantor

3. Membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar lingkungan kantor sehingga keberlanjutan dan operasional bisnis perusahaan dapat terus terjaga.

4. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, aman, dan sehat bagi karyawan sehingga dapat meningkatkan kebanggaan karyawan terhadap perusahaan

Menjalankan kegiatan Corporate Social Responsibility, Perseroan berpedoman kepada 4 pilar, yaitu pilar pendidikan, lingkungan, kesehatan dan pengembangan UKM, dengan masing-masing kegiatannya sebagai berikut:

Pilar Pendidikan

Yaitu mencakup kegiatan yang mendukung kegiatan pendidikan, dengan kegiatan yang sudah dilaksanakan yaitu:

1 Sinergi kegiatan dengan Grup Astra Financial Services, seperti:

a. “Astra Berbagi Ilmu”, merupakan kegiatan mengajar bersama di beberapa sekolah Menegah Umum dan Kejuruan.

b. “Pembangunan Rumah Pintar” di Mataram Nusa Tenggara Barat, yaitu kegiatan pendidikan dengan menyediakan berbagai sentra pendidikan antara lain; sentra buku, sentra bermain, sentra komputer, sentra audio-visual dan sentra kriya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan pendidikan non-formal.

2. “Perseroan Berbagi Ilmu”, merupakan kegiatan yang dilakukan dalam bentuk sharing knowledge kepada:

a. Universitas Prasetiya Mulya dengan materi pengetahuan mengenai Lembaga Keuangan Non Bank (Leasing)

b. Sekolah Menengah Kejuruan Bina Banua, Banjarmasin dengan materi Literasi Keuangan dan lembaga Keuangan non-bank (Leasing).

The Company is part of the community, thus the Company is committed to be a company that is admired as well as to providing added values to the community and environment by:

1. Creating a positive corporate image to the community

2. Improving life quality of community around office environments

3. Building harmonious relationship with the community around the office environment so that Company’s sustainability and business operation can be maintained

4. Creating comfortable, safe, and healthy work environment in order to improve the pride of employees towards the Company

Through Corporate Social Responsibility activities, the Company on 4 pillars of education, environment, health and SMEs development, with following activities:

Education Pillar

Activities that support educational cause that have been conducted as follows:

1. Synergic activities with Astra Financial Services Group, such as:

a. “Astra Berbagi Ilmu”, is a group learning activity in several Junior High and Vocational Schools

b. “Pembangunan Rumah Pintar” in Mataram, West Nusa Tenggara, as an educational activity by providing various education centers, such as book center, play center, computer center, audio-visual center and craft center to build intellectual life of the nation by non-formal education.

2. “Perseroan Berbagi Ilmu”, is an activity conducted in the form of sharing knowledge to:

a. Prasetiya Mulya University with the material of Non-Bank Financial Institution (Leasing)

b. Vocational High School of Bina Banua, Banjarmasin, with the materials of Financial Literacy and Non-Bank Financial Institution (Leasing)

Page 73: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

72PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

c. Pondok Pesantren As-Syifa, Balikpapan dengan materi Literasi Keuangan dan lembaga Keuangan non-bank (Leasing).

d. Pemberian bantuan peralatan sekolah kepada beberapa masyarakat kurang mampu.

Pilar Lingkungan

Yaitu bentuk kepedulian Perseroan terhadap lingkungan sekitar dengan kegiatan yang sudah dilaksanakan yaitu:

1. Pemberian Hewan Kurban kepada masyarakat yang membutuhkan

2. Donasi kepada beberapa Panti Asuhan dan masyarakat kurang mampu

Pilar Kesehatan

Yaitu bentuk kepedulian Perseroan terhadap bidang kesehatan dengan melalui kegiatan donor darah.

Pilar Pengembangan UKM

Yaitu bentuk kepedulian Perseroan terhadap pemberdayaan masyarakat khususnya dalam bidang usaha kecil menengah: Income Generating Activity, bekerja sama dengan PT Asuransi Astra dan FIF Group, yaitu kegiatan memberikan bantuan modal usaha dengan pendampingan serta pembinaan kepada UKM yang bergerak dalam usaha jasa boga Menora Senori agar dapat meningkat taraf hidupnya secara berkelanjutan.

(dalam jutaan rupiah) (in million IDR)Anggaran Program Tanggung Jawab Sosial / CSR Program Budget

Nama Program Anggaran / Budget Program NamePilar Pendidikan 30 Education PillarPilar Lingkungan 60 Environment PillarPilar Kesehatan 6 Health PillarPilar Pengembangan UKM 10 SMEs Development PillarTOTAL 106 TOTAL

c. Pondok Pesantren As-Syifa, Balikpapan, with the materials of Financial Literacy and Non-Bank Financial Institution (Leasing)

d. Provision of school supplies to some underprivileged communities.

Environment Pillar

This is a form of the Company’s concern for surrounding environment through conducting activities as follows:

1. Contributing sacrificial animals to the people in need

2. Providing donation for several orphanages and underprivileged communities

Health Pillar

This is a form of the Company’s concern toward health sector through blood donor activities.

SMEs Development Pillar

This is a form of the Company’s concern toward community empowerment, especially in small and medium businesses: Income Generating Activity, in cooperation with PT Asuransi Astra and FIF Group, namely provision of business capital by assisting and mentoring to SMEs engaged in the business of catering of Menora Senori in order to increase sustainable standard of living.

Page 74: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 73

2014Multifinance dengan Kinerja Keuangan 2013 “Sangat Bagus” dari majalah “INFO BANK”

Multifinance with “Excellent” Financial Performance in 2013 from “INFO BANK” magazine

PenghargaanAwards

2015Multifinance dengan Kinerja Keuangan 2014 “Sangat Bagus” dari majalah “INFO BANK”

Multifinance with “Excellent” Financial Performance in 2014 from “INFO BANK” magazine

2013 Perusahaan pembiayaan Terbaik 2012 dari “Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia” kategori Total Aset diatas Rp 500 Miliar

Best Multifinance Company in 2012 from “Indonesian Financial Services Association” with Category of Assets above IDR 500 Billion

2012 Multifinance dengan Kinerja Keuangan 2011 “Sangat Bagus” dari majalah “INFO BANK”

Multifinance with “Excellent” Financial Performance in 2011 from “INFO BANK” magazine

2011 Multifinance dengan Kinerja Keuangan 2010 “Sangat Bagus” dari majalah “INFO BANK”

Multifinance with ”Excellent” Financial Performance in 2010 from “INFO BANK” magazine

2010 Multifinance Terbaik 2009 dari majalah “INVESTOR” kategori Aset Rp 2 Triliun-5 Triliun

Best Multifinance in 2009 from “INVESTOR” magazine with Category of Assets IDR 2 Trillion-5 Trillion

2009 Multifinance dengan Kinerja Keuangan 2008 “Sangat Bagus” dari majalah “INFO BANK”

Multifinance with “Excellent” Financial Performance in 2008 from “INFO BANK” magazine

2008 Multifinance dengan Kinerja Keuangan 2007 “Sangat Bagus” dari majalah “INFO BANK”

Multifinance with “Excellent” Financial Performance in 2007 from “INFO BANK” magazine

2007 Multifinance dengan Kinerja Keuangan 2006 “Sangat Bagus” dari majalah “INFO BANK”

Multifinance with “Excellent” Financial Performance in 2006 from “INFO BANK” magazine

2006Multifinance Terbaik 2005 dari majalah “INVESTOR” Kategori : Aset di bawah Rp 250 Miliar

Best Multifinance 2005 from “INVESTOR” magazine Category: Assets below IDR 250 Billion

2013 Multifinance dengan Kinerja Keuangan 2012 “Sangat Bagus” dari majalah “INFO BANK”

Multifinance with “Excellent” Financial Performance in 2012 from “INFO BANK” magazine

Page 75: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

74PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page has been intentionally left blank

Page 76: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 75

Perkantoran Hijau Arkadia, 11th Floor Tower BJl. T.B. Simatupang Kav.88 Jakarta 12520

Tel. (021) 7817555 (H)Fax. (021) 7819111; (021) 78847224 (H)

www. sanfinance.comemail : [email protected]

DKI JakartaGedung Graha Simatupang, 8th Floor Tower 1D

Jl. T.B. Simatupang Kav. 38 Jakarta 12540Tel. (021) 7828868Fax. (021) 7828022

MedanMandiri Building, 5th FloorJl. Imam Bonjol No. 16 D

Medan 20112Tel. (061) 4519555

Fax. (061) 4536696

PekanbaruKomp. Perkantoran Grand Sudirman Blok A7

Jl. Datuk SetiamaharajaPekanbaru 28282Tel. (0761) 39447Fax. (0761) 39447

PalembangPapandayan Room

Horison Ultima Palembang HotelJl. Jend. Sudirman No. 57

PalembangTel. (0711) 388000Fax. (0711) 388000

JambiJl. Hayam Wuruk No. 211

Kelurahan JelutungJambi 36136

Tel. (0741) 27520Fax. (0741) 7555724

PontianakKomp. Ruko Mega Mall Blok C

Jl. Ahmad Yani No. 12 APontianak 78122

Tel. (0561) 760063Fax. (0561) 736103

BanjarmasinGedung UTP

Jl. Ahmad Yani KM. 11,3, Kel. Mekar RayaKec. Kertak Manyar, Kab.Banjar, Banjarmasin

Tel. (0511) 4220410Fax. (0511) 4221014

BalikpapanKomplek Ruko Little China Blok AB 6 No.3

Balikpapan Baru - BalikpapanTel. (0542) 5650060Fax. (0542) 5650060

SamarindaHotel Bumi Senyiur Ground Floor

Jl. P. Diponegoro No. 17 - 19Samarinda 75111

Tel. (0541) 748755Fax. (0541) 748754

MakassarGrand Clarion Hotel Blok A

Jl. Andi Pangeran Pettarani No. 3Makassar 90222

Tel. (0411) 833888 ext 2229Fax. (0441) 854107

SurabayaGedung Kompas Gramedia, Lantai 1

Jl. Raya Jemursari 64Surabaya 60237

Tel. (031) 8471431

Alamat Kantor Pusat

Alamat Kantor Selain Kantor Cabang

Head Office Address

Representative Offices Address

Page 77: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

76PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page has been intentionally left blank

Page 78: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 77

Pernyataan Dewan Komisaris dan DireksiStatement of the Board of Commissioners and the Board of Directors

Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini yang ditandatangani pada bulan Maret 2016.

The Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company are fully responsible for the content of this Annual Report that was signed in March 2016.

Dewan Komisaris / Board of Commissioners

DJOKO PRANOTO SANTOSOPresiden Komisaris/President Commissioner

DIANA MAKMURKomisaris/Commissioner

JIRO ITAIKomisaris/Commissioner

HARDI MONTANAKomisaris Independen/Independent Commissioner

DRS. H. MOHAMMAD HUSNI, MM.Komisaris Independen/Independent Commissioner

Direksi / Board of Directors

BUGIE LAKSMANAPresiden Direktur/President Director

ANDRIJANTODirektur/Director

NAGA SUJADYDirektur/Director

YASUAKI YOSHINODirektur/Director

HARLY SETIABUDIDirektur/Director

Page 79: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

78PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page has been intentionally left blank

Page 80: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 79

Laporan Keuangan

2015Financial Statements

A New Beginning

Page 81: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

80PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page has been intentionally left blank

Page 82: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 81

Page 83: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

82PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page has been intentionally left blank

Page 84: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 83

Page 85: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

84PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

The accompanying notes form an integral part of these all financial statements

Halaman - 1 - Page

LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/

Notes 2015 2014*)

2013*) ASET ASSETS Kas dan setara kas Cash and cash equivalents - Pihak berelasi 2c,2e,2s,4,20 42,891 412,177 426,563 Related parties - - Pihak ketiga 2c,2e,4 1,206,671 1,291,019 489,127 Third parties - Piutang sewa pembiayaan Finance lease receivables setelah dikurangi penyisihan net of allowance for impairment kerugian penurunan nilai losses of Rp 269,318 sebesar Rp 269.318 pada at 31 December 2015, 31 Desember 2015, Rp 296.614 Rp 296,614 pada 31 Desember 2014 at 31 December 2014 dan Rp 325.256 pada and Rp 325,256 31 Desember 2013 2c,2f,5 3,479,034 4,889,753 5,508,860 at 31 December 2013 Piutang pembiayaan konsumen bersih setelah dikurangi penyisihan Consumer financing kerugian penurunan nilai receivables net of allowance sebesar Rp 580 pada for impairment losses of Rp 580 31 Desember 2015, Rp 198 at 31 December 2015, Rp 198 pada 31 Desember 2014 at 31 December 2014 dan Rp 5.584 pada and Rp 5,584 31 Desember 2013 2c,2g,6 834,858 93,678 180,976 at 31 December 2013 Piutang pembiayaan modal usaha Working capital financing setelah dikurangi penyisihan receivable net of allowance for kerugian penurunan nilai impairment losses of Rp 31,087 sebesar Rp 31,087 pada at 31 December 2015, 31 Desember 2015 2c,2i,8 920,529 - - Tagihan anjak piutang bersih Factoring receivables net setelah dikurangi penyisihan of allowance for impairment kerugian penurunan nilai losses of Rp 989 at sebesar Rp 989 pada 31 December 2015 31 Desember 2015, Rp 18.433 and Rp 18,433 at pada 31 Desember 2014 31 December 2014 dan Rp nihil pada and Rp nil at 31 Desember 2013 2c, 2h,7 25,524 202,145 95,902 31 December 2013 Beban dibayar dimuka 2k,9 2,992 2,254 1,018 Prepaid expenses Piutang lain-lain 2c,2j,9,20 42,462 47,824 34,232 Other receivables Aset derivatif 2c,2d,10 26,582 15,381 78,690 Derivative assets Aset tetap - setelah Fixed assets dikurangi akumulasi penyusutan - net of accumulated sebesar Rp 8.957 pada depreciation of Rp 8,957 31 Desember 2015, Rp 6.799 31 December 2015, Rp 6,799 pada 31 Desember 2014 at 31 December 2014 dan Rp 8.581 pada and Rp 8,581 31 Desember 2013 2k,11 57,970 4,768 4,972 at 31 December 2013 Aset pajak tangguhan 2p,14c 52,031 41,698 54,379 Deferred tax assets Aset lain-lain 2c 1,440 1,316 993 Other assets JUMLAH ASET 6,692,984 7,002,013 6,875,712 TOTAL ASSETS

*) Disajikan kembali, lihat catatan 28 Restated, see note 28 *)

Page 86: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 85

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

The accompanying notes form an integral part of these all financial statements

Halaman - 1 - Page

LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/

Notes 2015 2014*)

2013*) ASET ASSETS Kas dan setara kas Cash and cash equivalents - Pihak berelasi 2c,2e,2s,4,20 42,891 412,177 426,563 Related parties - - Pihak ketiga 2c,2e,4 1,206,671 1,291,019 489,127 Third parties - Piutang sewa pembiayaan Finance lease receivables setelah dikurangi penyisihan net of allowance for impairment kerugian penurunan nilai losses of Rp 269,318 sebesar Rp 269.318 pada at 31 December 2015, 31 Desember 2015, Rp 296.614 Rp 296,614 pada 31 Desember 2014 at 31 December 2014 dan Rp 325.256 pada and Rp 325,256 31 Desember 2013 2c,2f,5 3,479,034 4,889,753 5,508,860 at 31 December 2013 Piutang pembiayaan konsumen bersih setelah dikurangi penyisihan Consumer financing kerugian penurunan nilai receivables net of allowance sebesar Rp 580 pada for impairment losses of Rp 580 31 Desember 2015, Rp 198 at 31 December 2015, Rp 198 pada 31 Desember 2014 at 31 December 2014 dan Rp 5.584 pada and Rp 5,584 31 Desember 2013 2c,2g,6 834,858 93,678 180,976 at 31 December 2013 Piutang pembiayaan modal usaha Working capital financing setelah dikurangi penyisihan receivable net of allowance for kerugian penurunan nilai impairment losses of Rp 31,087 sebesar Rp 31,087 pada at 31 December 2015, 31 Desember 2015 2c,2i,8 920,529 - - Tagihan anjak piutang bersih Factoring receivables net setelah dikurangi penyisihan of allowance for impairment kerugian penurunan nilai losses of Rp 989 at sebesar Rp 989 pada 31 December 2015 31 Desember 2015, Rp 18.433 and Rp 18,433 at pada 31 Desember 2014 31 December 2014 dan Rp nihil pada and Rp nil at 31 Desember 2013 2c, 2h,7 25,524 202,145 95,902 31 December 2013 Beban dibayar dimuka 2k,9 2,992 2,254 1,018 Prepaid expenses Piutang lain-lain 2c,2j,9,20 42,462 47,824 34,232 Other receivables Aset derivatif 2c,2d,10 26,582 15,381 78,690 Derivative assets Aset tetap - setelah Fixed assets dikurangi akumulasi penyusutan - net of accumulated sebesar Rp 8.957 pada depreciation of Rp 8,957 31 Desember 2015, Rp 6.799 31 December 2015, Rp 6,799 pada 31 Desember 2014 at 31 December 2014 dan Rp 8.581 pada and Rp 8,581 31 Desember 2013 2k,11 57,970 4,768 4,972 at 31 December 2013 Aset pajak tangguhan 2p,14c 52,031 41,698 54,379 Deferred tax assets Aset lain-lain 2c 1,440 1,316 993 Other assets JUMLAH ASET 6,692,984 7,002,013 6,875,712 TOTAL ASSETS

*) Disajikan kembali, lihat catatan 28 Restated, see note 28 *)

Page 87: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 86

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

The accompanying notes form an integral part of these all financial statements

Halaman - 2 - Page

LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/

Notes 2015 2014*)

2013*) LIABILITAS LIABILITIES Utang kepada pemasok Account payables to suppliers - Pihak ketiga - - 2,306 Third parties - - Pihak berelasi 2c,2s,20 - 5,637 11,102 Related parties - Pinjaman yang diterima - bersih 2c,2l,12 1,439,770 1,733,278 2,549,341 Borrowings - net Utang obligasi - bersih 2c,2q,13a 1,884,709 2,192,043 1,835,444 Bonds payable - net Medium Term Notes - bersih Medium Term Notes - net - Pihak ketiga - - 199,861 Third Parties - - Pihak berelasi 2c,2q,2s,13b,20 1,649,992 1,499,901 800,000 Related Parties - Liabilitas pajak Taxes liabilities

- Pajak penghasilan badan 2p,14a 2,020 3,111 9,033 Corporate income tax - - Pajak lainnya 2p,14a 3,561 4,329 4,515 Other taxes -

Biaya akrual Accrued expenses - Pihak ketiga 2c,15 31,603 27,422 38,820 Third parties - - Pihak berelasi 2c,2s,15,20 15,426 8,103 3,467 Related parties -

Utang lain-lain Other payables - Pihak ketiga 2c,15 213,808 97,111 72,304 Third parties - - Pihak berelasi 2c,2s,15,20 20,445 26,273 34,202 Related parties - Liabilitas derivatif 2c,2d,10 1,922 2,423 4,757 Derivative liabilities Liabilitas imbalan kerja 2m,21 21,650 16,203 14,442 Employee benefits obligation Jumlah liabilitas 5,284,906 5,615,834 5,579,594 Total liabilities EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Share capital - par value Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham Rp 1,000 (full amount) per Modal dasar - 2.000.000.000 share Authorised - saham 2,000,000,000 shares Modal ditempatkan dan Issued and fully disetor penuh – 574.885.067 paid - 574,885,067 shares saham pada 31 Desember 2015, at 31 December 2015, 2014 dan 2013 16 574,885 574,885 574,885 2014 and 2013 Capital paid in excess of Agio saham 49,367 49,367 49,367 par value Cadangan lindung nilai arus kas 2d,10 1,151 (1,959) (790) Cash flow hedging reserve Saldo laba Retained earnings - Dicadangkan 250 225 200 Appropriated -

- Belum dicadangkan 782,425 763,661 672,456 Unappropriated - Jumlah ekuitas 1,408,078 1,386,179 1,296,118 Total equity JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES AND DAN EKUITAS 6,692,984 7,002,013 6,875,712 EQUITY *) Disajikan kembali, lihat catatan 28 Restated, see note 28 *)

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

The accompanying notes form an integral part of these all financial statements

Halaman - 3 - Page

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/

Notes 2015 2014*)

2013*) PENDAPATAN INCOME Sewa pembiayaan 2f,17a 449,173 606,513 744,413 Direct financing leases Pembiayaan konsumen 2g,17b 73,976 16,312 23,061 Consumer financing Anjak piutang 2h,17c 10,733 14,855 7,394 Factoring Pembiayaan modal usaha 17d 7,927 - - Working capital financing Pendapatan bunga dan lain-lain 2n,17e,20 134,927 127,171 92,993 Interest and other income Jumlah pendapatan 676,736 764,851 867,861 Total income BEBAN EXPENSES Interest and financing Beban bunga dan keuangan 2n,18 340,236 316,255 344,349 charges Beban usaha 19 74,422 75,930 69,252 Operating expenses Penyisihan kerugian Allowance for penurunan nilai 2c,5,6,7,8 121,164 83,187 127,601 impairment losses Beban pajak final 16,792 11,812 5,846 Final tax expenses Jumlah beban 552,614 487,184 547,048 Total expenses LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 124,122 277,667 320,813 INCOME BEFORE TAX BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2p,14b 13,672 65,307 78,325 INCOME TAX EXPENSE LABA BERSIH 110,450 212,360 242,488 NET INCOME Penghasilan/(rugi) Other comprehensive komprehensif lain: income/(loss): Pos yang tidak akan direklasifikasi Item that will not be ke laba rugi reclassified to profit or loss Keuntungan/(kerugian) aktuarial Actuarial gain/(loss of aktuarial program pensiun 2m,21 (466) (168) 1,072 pension program Beban pajak penghasilan terkait dengan aktuarial Income tax relating to program pensiun 116 42 (268) actuarial of pension program Pos yang akan direklasifikasi Item that will be reclassified ke laba rugi to profit or loss Lindung nilai arus kas 2d 4,147 (1,559) 8,839 Cash flow hedging Beban pajak penghasilan terkait dengan lindung Income tax relating nilai arus kas (1,037) 390 (2,210) to cash flow hedging

PENGHASILAN/(RUGI) OTHER COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF LAIN INCOME/(LOSS) SETELAH PAJAK 2,760 (1,295) 7,433 NET OF TAX JUMLAH PENDAPATAN TOTAL COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF INCOME FOR TAHUN BERJALAN 113,210 211,065 249,921 THE YEAR LABA DASAR/DILUSIAN BASIC DILUTED EARNING PER SAHAM PER SHARE (Rupiah penuh) 2r,24 192 369 422 (in Rupiah full amount)

*) Disajikan kembali dan telah direklasifikasi, Restated and has been reclassed, *) lihat catatan 27 dan 28 see note 27 and 28

Page 88: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 87

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

The accompanying notes form an integral part of these all financial statements

Halaman - 3 - Page

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/

Notes 2015 2014*)

2013*) PENDAPATAN INCOME Sewa pembiayaan 2f,17a 449,173 606,513 744,413 Direct financing leases Pembiayaan konsumen 2g,17b 73,976 16,312 23,061 Consumer financing Anjak piutang 2h,17c 10,733 14,855 7,394 Factoring Pembiayaan modal usaha 17d 7,927 - - Working capital financing Pendapatan bunga dan lain-lain 2n,17e,20 134,927 127,171 92,993 Interest and other income Jumlah pendapatan 676,736 764,851 867,861 Total income BEBAN EXPENSES Interest and financing Beban bunga dan keuangan 2n,18 340,236 316,255 344,349 charges Beban usaha 19 74,422 75,930 69,252 Operating expenses Penyisihan kerugian Allowance for penurunan nilai 2c,5,6,7,8 121,164 83,187 127,601 impairment losses Beban pajak final 16,792 11,812 5,846 Final tax expenses Jumlah beban 552,614 487,184 547,048 Total expenses LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 124,122 277,667 320,813 INCOME BEFORE TAX BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2p,14b 13,672 65,307 78,325 INCOME TAX EXPENSE LABA BERSIH 110,450 212,360 242,488 NET INCOME Penghasilan/(rugi) Other comprehensive komprehensif lain: income/(loss): Pos yang tidak akan direklasifikasi Item that will not be ke laba rugi reclassified to profit or loss Keuntungan/(kerugian) aktuarial Actuarial gain/(loss of aktuarial program pensiun 2m,21 (466) (168) 1,072 pension program Beban pajak penghasilan terkait dengan aktuarial Income tax relating to program pensiun 116 42 (268) actuarial of pension program Pos yang akan direklasifikasi Item that will be reclassified ke laba rugi to profit or loss Lindung nilai arus kas 2d 4,147 (1,559) 8,839 Cash flow hedging Beban pajak penghasilan terkait dengan lindung Income tax relating nilai arus kas (1,037) 390 (2,210) to cash flow hedging

PENGHASILAN/(RUGI) OTHER COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF LAIN INCOME/(LOSS) SETELAH PAJAK 2,760 (1,295) 7,433 NET OF TAX JUMLAH PENDAPATAN TOTAL COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF INCOME FOR TAHUN BERJALAN 113,210 211,065 249,921 THE YEAR LABA DASAR/DILUSIAN BASIC DILUTED EARNING PER SAHAM PER SHARE (Rupiah penuh) 2r,24 192 369 422 (in Rupiah full amount)

*) Disajikan kembali dan telah direklasifikasi, Restated and has been reclassed, *) lihat catatan 27 dan 28 see note 27 and 28

Page 89: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 88

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

The accompanying notes form an integral part of these all financial statements

Halaman - 4 - Page

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR YEARS ENDED

31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes

Modal saham/ Share capital

Agio saham/ Capital paid in excess of par

value

Saldo laba/ Retained earning

Cadangan lindung nilai

arus kas/ Cash flow hedging reserve

Jumlah/ Total

Dicadangkan/ Appropriated

Belum dicadangkan/

Unappropriated Saldo 1 Januari 2013 (sebelum Balance as at 1 January 2013

Disajikan kembali) 574,885 49,367 175 540,112 (7,419) 1,157,120 (as previously reported) Efek perubahan kebijakan Effect of changes in

akuntansi - - - (313) - (313) accounting policies Saldo 1 Januari 2013 (disajikan Balance as at 1 January 2013

kembali) 2b,28 574,885 49,367 175 539,799 (7,419) 1,156,807 (restated)

Jumlah pendapatan komprehensif Total comprehensive income tahun berjalan setelah pajak: for the year after tax:

- Laba bersih - - - 242,488 - 242,488 Net Income - - Keuntungan aktuarial Actuarial gain of - program pensiun 2m,21 - - - 804 - 804 pension program - Keuntungan penyesuaian nilai Gain on fair value adjustment - wajar-lindung nilai arus kas - - - - 6,629 6,629 cash flow hedge - - - 243,292 6,629 249,921

Dividen final 2012 2t,16 - - - (75.309) - (75,309) 2012 Final dividend Dividen interim 2013 2t,16 - - - (35.301) - (35.301) 2013 Interim dividend Allocation to Pencadangan wajib - - 25 (25) - - statutory reserves Saldo 31 Desember 2013 Balance as at 31 December 2013 (disajikan kembali) 574,885 49,367 200 672,456 (790) 1,296,118 (restated) Jumlah pendapatan komprehensif Total comprehensive income

tahun berjalan setelah pajak: for the year after tax:

- Laba bersih - - - 212,360 - 212,360 Net Income - - Keuntungan aktuarial Actuarial gain of - program pensiun 2m,21 - - - (126) - (126) pension program - Kerugian penyesuaian nilai Loss on fair value adjustment - wajar-lindung nilai arus kas - - - - (1,169) (1,169) cash flow hedge - - - 212,234 (1,169) 211,065

Dividen 2013 2t,16 - - - (85,933) - (85,933) 2013 dividend Dividen 2014 2t,16 - - - (35,071) - (35,071) 2014 dividend Allocation to Pencadangan wajib - - 25 (25) - - statutory reserves Saldo 31 Desember 2014 Balance as at 31 December 2014 (disajikan kembali) 574,885 49,367 225 763,661 (1,959) 1,386,179 (restated) Jumlah pendapatan komprehensif Total comprehensive income

tahun berjalan setelah pajak: for the year after tax:

- Laba bersih - - - 110,450 - 110,450 Net Income - - Keuntungan aktuarial Actuarial gain of - program pensiun 2m,21 - - - (350) - (350) pension program - Keuntungan penyesuaian nilai Gain on fair value adjustment - wajar-lindung nilai arus kas - - - - 3,110 3,110 cash flow hedge - - - 110,100 3,110 113,210

Dividen 2014 2t,16 - - - (71,081) - (71,081) 2014 dividend Dividen 2015 2t,16 - - - (20,230) - (20,230) 2015 dividend Allocation to Pencadangan wajib - - 25 (25) - - statutory reserves Saldo pada tanggal Balance as at 31 Desember 2015 574,885 49,367 250 782,425 1,151 1,408,078 31 December 2015

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

The accompanying notes form an integral part of these all financial statements

Halaman - 5 - Page

LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/

Notes 2015 2014

2013 Cash flows from operating Arus kas dari aktivitas operasi activities Penerimaan kas dari: Cash received from: - Pelanggan 3,741,319 3,732,500 4,314,705 Customers - - Bunga bank 89,138 47,202 23,383 Interest income - - Lain-lain - 1,806 14,537 Others - Jumlah penerimaan kas 3,830,457 3,781,508 4,352,625 Total cash receipts Pengeluaran kas untuk: Cash disbursements for: Interest and financing - - Beban bunga dan keuangan (362,466) (391,671) (348,809) charges - Pembayaran ke pemasok (3,027,494) (2,358,691) (2,852,755) Payment to suppliers - - Beban usaha (86,973) (72,925) (68,203) Operating expenses - Jumlah pengeluaran kas (3,476,933) (2,823,287) (3,269,767) Total cash disbursements Beban pajak penghasilan (26,018) (58,109) (117,174) Income tax expense

Net cash flows Arus kas bersih diperoleh dari provided from aktivitas operasi 327,506 900,112 965,684 operating activities Cash flows from Arus kas dari aktivitas investasi investing activities Pembelian aset tetap 11 (55,360) (2,153) (1,400) Purchase of fixed assets Penjualan aset tetap 11 - 413 - Sale of fixed assets Net cash flows Arus kas bersih digunakan untuk used in aktivitas investasi (55,360) (1,740) (1,400) investing activities Cash flows from Arus kas dari aktivitas pendanaan financing activities Penerimaan pinjaman 578,835 840,040 1,042,468 Receipts from borrowings Penerimaan obligasi 500,000 995,923 500,000 Receipts from bonds Receipts from Medium Penerimaan Medium Term Notes 700,000 999,865 600,000 Term Notes Pembayaran pinjaman (1,093,173) (1,698,188) (1,755,394) Payments of borrowings Pembayaran obligasi (807,000) (643,000) (654,000) Payments of bonds Payment of Medium Pembayaran Medium Term Notes (550,000) (500,000) (100,000) Term Notes Pembayaran dividen - bersih 16 (91,311) (115,862) (110,610) Payment of dividend - net Net cash flows Arus kas bersih digunakan untuk used in financing aktivitas pendanaan (762,649) (121,222) (477,536) activities Net increase (Penurunan)/Kenaikan bersih kas cash and cash dan setara kas (490,503) 777,150 486,748 equivalents Adjustments of foreign exchange differences Penyesuaian atas selisih kurs in cash and cash dari saldo kas dan setara kas 36,869 10,356 21,940 equivalents Kas dan setara kas Cash and cash equivalents awal tahun 1,703,196 915,690 407,002 at beginning of year Kas dan setara kas akhir Cash and cash equivalents tahun 1,249,562 1,703,196 915,690 at end of year Kas dan setara kas Cash and cash equivalents terdiri dari: consist of: - Pihak ketiga 4 1,206,671 1,291,019 489,127 Third parties - - Pihak berelasi 4,20 42,891 412,177 426,563 Related parties - Jumlah kas Total cash and dan setara kas 1,249,562 1,703,196 915,690 cash equivalent

Page 90: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 89

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

The accompanying notes form an integral part of these all financial statements

Halaman - 5 - Page

LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/

Notes 2015 2014

2013 Cash flows from operating Arus kas dari aktivitas operasi activities Penerimaan kas dari: Cash received from: - Pelanggan 3,741,319 3,732,500 4,314,705 Customers - - Bunga bank 89,138 47,202 23,383 Interest income - - Lain-lain - 1,806 14,537 Others - Jumlah penerimaan kas 3,830,457 3,781,508 4,352,625 Total cash receipts Pengeluaran kas untuk: Cash disbursements for: Interest and financing - - Beban bunga dan keuangan (362,466) (391,671) (348,809) charges - Pembayaran ke pemasok (3,027,494) (2,358,691) (2,852,755) Payment to suppliers - - Beban usaha (86,973) (72,925) (68,203) Operating expenses - Jumlah pengeluaran kas (3,476,933) (2,823,287) (3,269,767) Total cash disbursements Beban pajak penghasilan (26,018) (58,109) (117,174) Income tax expense

Net cash flows Arus kas bersih diperoleh dari provided from aktivitas operasi 327,506 900,112 965,684 operating activities Cash flows from Arus kas dari aktivitas investasi investing activities Pembelian aset tetap 11 (55,360) (2,153) (1,400) Purchase of fixed assets Penjualan aset tetap 11 - 413 - Sale of fixed assets Net cash flows Arus kas bersih digunakan untuk used in aktivitas investasi (55,360) (1,740) (1,400) investing activities Cash flows from Arus kas dari aktivitas pendanaan financing activities Penerimaan pinjaman 578,835 840,040 1,042,468 Receipts from borrowings Penerimaan obligasi 500,000 995,923 500,000 Receipts from bonds Receipts from Medium Penerimaan Medium Term Notes 700,000 999,865 600,000 Term Notes Pembayaran pinjaman (1,093,173) (1,698,188) (1,755,394) Payments of borrowings Pembayaran obligasi (807,000) (643,000) (654,000) Payments of bonds Payment of Medium Pembayaran Medium Term Notes (550,000) (500,000) (100,000) Term Notes Pembayaran dividen - bersih 16 (91,311) (115,862) (110,610) Payment of dividend - net Net cash flows Arus kas bersih digunakan untuk used in financing aktivitas pendanaan (762,649) (121,222) (477,536) activities Net increase (Penurunan)/Kenaikan bersih kas cash and cash dan setara kas (490,503) 777,150 486,748 equivalents Adjustments of foreign exchange differences Penyesuaian atas selisih kurs in cash and cash dari saldo kas dan setara kas 36,869 10,356 21,940 equivalents Kas dan setara kas Cash and cash equivalents awal tahun 1,703,196 915,690 407,002 at beginning of year Kas dan setara kas akhir Cash and cash equivalents tahun 1,249,562 1,703,196 915,690 at end of year Kas dan setara kas Cash and cash equivalents terdiri dari: consist of: - Pihak ketiga 4 1,206,671 1,291,019 489,127 Third parties - - Pihak berelasi 4,20 42,891 412,177 426,563 Related parties - Jumlah kas Total cash and dan setara kas 1,249,562 1,703,196 915,690 cash equivalent

Page 91: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 90

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 6 - Page

1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION

PT Surya Artha Nusantara Finance (“Perseroan”) didirikan dengan nama PT Sangga Loka Subur berdasarkan Akta Notaris Nyonya Rukmasanti Hardjasatya, S.H., No. 58, tanggal 25 Agustus 1983. Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 19 Januari 1984 melalui Surat Keputusan No. C2-423 HT01.01-Th84, dan didaftarkan dalam Buku Register di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.697/1984 tanggal 6 Maret 1984, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 38 tanggal 15 Mei 1984, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 484.

PT Surya Artha Nusantara Finance (the “Company”) was established with the name of PT Sangga Loka Subur based on Notarial Deed of Mrs. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., No. 58 dated 25 August 1983. The Company’s Articles of Association were approved by the Minister of Justice of Republic of Indonesia on 19 January 1984 based on its Decision Letter No. C2-423 HT01.01-Th84, and registered in Register Book at Central District Court No.697/1984 dated 6 March 1984, and also published in State of Gazette No. 38, dated 15 May 1984, Supplement No. 484.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami perubahan yang dimuat dalam Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 81 tanggal 13 Agustus 2008 mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseoan Terbatas. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. AHU-62964.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 15 September 2008, dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Jakarta Selatan No.2531/RUB 09.03/XII/2008 tanggal 23 Desember 2008, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 89 tanggal 4 November 2008, Tambahan No. 22169.

The Articles of Association have since been amended by Notarial Deed of Benny Kristianto, S.H., No. 81 dated 13 August 2008 concerning the adjustment of the Articles of Association of the Company regarding to Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company. The changes had been approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia through its Decision Letter No. AHU-62964.AH.01.02. Year 2008, dated 15 September 2008, and registered in Company Registration Office of South Jakarta No.2531/ RUB 09.03/XII/2008 dated 23 December 2008, and also published in State of Gazette No. 89 dated 4 November 2008, Supplement No. 22169.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan yang terakhir berdasarkan Akta Notaris Kumala Tjahjani Widodo, S.H, M.H., M.Kn., No. 78 tanggal 29 Mei 2015 tentang perubahan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan, komposisi dan jumlah anggota dewan komisaris Perseroan, serta kuorum rapat dewan komisaris Perseroan. Perubahan ini telah disetujui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. AHU-0937214. AH.01.02.TAHUN 2015 tanggal 12 Juni 2015 serta telah diberitahukan dan telah diterima serta telah dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0940743 tertanggal 12 Juni 2015.

The Articles of Association have since been amended several times and the latest by Notarial Deed of Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., No. 78 dated 29 May 2015 regarding changes in the aims, objectives, and business activities of the Company, composition and number of the Board of Commissioners of the Company as well as quorum meeting of the Board of Commissioners of the Company. The changes had been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through its Decision Letter No. AHU-0937214.AH.01.02.TAHUN 2015 dated 12 June 2015 and has been notified and have received along been recorded in the database of Legal Entity Administration System of the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.03-0940743 dated 12 June 2015.

Perseroan memperoleh izin usaha dalam bidang usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. 1660/KMK.013/1990 tanggal 31 Desember 1990. Perseroan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1985.

The Company obtained a license to operate as a financing company from the Minister of Finance of Republic of Indonesia based on its Decision Letter No. 1660/KMK.013/1990 dated 31 December 1990. The Company commenced its commercial operations since 1985.

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 7 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan)

Perseroan menjalankan kegiatan usaha di bidang sewa pembiayaan, jasa pembiayaan konsumen, anjak piutang, dan pembiayaan modal kerja.

1. GENERAL INFORMATION (continued) The Company is engaged in leasing, customer financing, factoring, and working capital financing.

Perseroan berdomisili di Jalan T.B. Simatupang Kav. 88, Perkantoran Hijau Arkadia Tower B Lantai 11, Jakarta 12520. Perseroan mempunyai 11 kantor selain kantor cabang yang berlokasi di Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak.

The Company’s head office is located at Jalan T.B. Simatupang Kav. 88, Perkantoran Hijau Arkadia Tower B 11th Floor, Jakarta 12520. The Company has 11 marketing representative offices located in Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, and Pontianak.

Efektif pada tanggal 28 Januari 2016, kantor pusat Perseroan telah dipindahkan ke 18 Office Park, di Jalan T.B. Simatupang No. 18 Lantai 23, Jakarta 12520.

Effecticve dated 28 January 2016 The Company’s head office is relocated at 18 Office Park Jalan T.B. Simatupang No. 18, Perkantoran Hijau Arkadia Tower B 23rd Floor, Jakarta 12520.

Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 Pada bulan Januari 2011, Perseroan telah menerbitkan Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi SAN Finance I Tahun 2011”) sebesar Rp 600.000. Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (“BEI”) dan dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM & LK”) (efektif per tanggal 1 Januari 2013 merupakan bagian dari Otoritas Jasa Keuangan, “OJK”) berdasarkan Surat Keputusan No. S-480/BL/2011 tanggal 17 Januari 2011.

SAN Finance Bond I Year 2011 In January 2011 The Company issued SAN Finance Bond I Year 2011 with Fixed Interest Rate (“SAN Finance Bond I Year 2011”) in the amount of Rp 600,000. It was listed in Indonesian Stock Exchange (“BEI”) and was declared effective by Capital Market and Financial Intitutions Supervisory Body (“BAPEPAM & LK”) (effective per 1 January 2013 is part of Financial Services Authority / Otoritas Jasa Keuangan, “OJK”) based on the Decision Letter No. S-480/BL/2011 dated 17 January 2011.

Penerbitan Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 dilakukan sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan No. 52 tanggal 25 Oktober 2010 (sebagaimana telah diubah terakhir melalui Adendum II Perjanjian Perwaliamanatan No. 02 tanggal 6 Januari 2011) yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang bertindak selaku Wali Amanat pemegang obligasi. Hasil penerbitan Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 tersebut di atas setelah dikurangi biaya-biaya emisi dipergunakan oleh Perseroan sebagai modal kerja. Obligasi ini dijual dengan harga nominal pada pasar perdana. Obligasi ini telah jatuh tempo dan dibayar penuh di Januari 2014.

The issuance of SAN Finance Bond I Year 2011 was based on the Trustee Agreement No. 52 dated 25 October 2010 (as last amended by the Addendum II of the Trustee Agreement No. 02 dated 6 January 2011) between the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as the Trustee for the bond holders. The proceeds from SAN Finance Bond I Year 2011 the of issuance costs was used by the Company for working capital. The bond was offered at par value in the primary market. The bond already matured and fully paid in January 2014.

Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 Pada bulan Januari 2012, Perseroan menerbitkan Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi SAN Finance II Tahun 2012”) sebesar Rp 1.500.000. Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 dicatatkan di BEI dan dinyatakan efektif oleh BAPEPAM & LK (efektif per tanggal 1 Januari 2013 merupakan bagian dari Otoritas Jasa Keuangan, “OJK”) berdasarkan Surat Keputusan No. S-404/BL/2012 tanggal 13 Januari 2012.

SAN Finance Bond II Year 2012 In January 2012, The Company issued SAN Finance Bond II Year 2012 with Fixed Interest Rate (’’SAN Finance Bond II Year 2012”) in the amount of Rp 1,500,000. It was listed in BEI and was declared effective by BAPEPAM & LK (effective per 1 January 2013 is part of Financial Services Authority/Otoritas Jasa Keuangan, “OJK”) based on the Decision Letter No. S-404/BL/2012 dated 13 January 2012.

Page 92: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 91

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 7 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan)

Perseroan menjalankan kegiatan usaha di bidang sewa pembiayaan, jasa pembiayaan konsumen, anjak piutang, dan pembiayaan modal kerja.

1. GENERAL INFORMATION (continued) The Company is engaged in leasing, customer financing, factoring, and working capital financing.

Perseroan berdomisili di Jalan T.B. Simatupang Kav. 88, Perkantoran Hijau Arkadia Tower B Lantai 11, Jakarta 12520. Perseroan mempunyai 11 kantor selain kantor cabang yang berlokasi di Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak.

The Company’s head office is located at Jalan T.B. Simatupang Kav. 88, Perkantoran Hijau Arkadia Tower B 11th Floor, Jakarta 12520. The Company has 11 marketing representative offices located in Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, and Pontianak.

Efektif pada tanggal 28 Januari 2016, kantor pusat Perseroan telah dipindahkan ke 18 Office Park, di Jalan T.B. Simatupang No. 18 Lantai 23, Jakarta 12520.

Effecticve dated 28 January 2016 The Company’s head office is relocated at 18 Office Park Jalan T.B. Simatupang No. 18, Perkantoran Hijau Arkadia Tower B 23rd Floor, Jakarta 12520.

Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 Pada bulan Januari 2011, Perseroan telah menerbitkan Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi SAN Finance I Tahun 2011”) sebesar Rp 600.000. Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (“BEI”) dan dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM & LK”) (efektif per tanggal 1 Januari 2013 merupakan bagian dari Otoritas Jasa Keuangan, “OJK”) berdasarkan Surat Keputusan No. S-480/BL/2011 tanggal 17 Januari 2011.

SAN Finance Bond I Year 2011 In January 2011 The Company issued SAN Finance Bond I Year 2011 with Fixed Interest Rate (“SAN Finance Bond I Year 2011”) in the amount of Rp 600,000. It was listed in Indonesian Stock Exchange (“BEI”) and was declared effective by Capital Market and Financial Intitutions Supervisory Body (“BAPEPAM & LK”) (effective per 1 January 2013 is part of Financial Services Authority / Otoritas Jasa Keuangan, “OJK”) based on the Decision Letter No. S-480/BL/2011 dated 17 January 2011.

Penerbitan Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 dilakukan sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan No. 52 tanggal 25 Oktober 2010 (sebagaimana telah diubah terakhir melalui Adendum II Perjanjian Perwaliamanatan No. 02 tanggal 6 Januari 2011) yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang bertindak selaku Wali Amanat pemegang obligasi. Hasil penerbitan Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 tersebut di atas setelah dikurangi biaya-biaya emisi dipergunakan oleh Perseroan sebagai modal kerja. Obligasi ini dijual dengan harga nominal pada pasar perdana. Obligasi ini telah jatuh tempo dan dibayar penuh di Januari 2014.

The issuance of SAN Finance Bond I Year 2011 was based on the Trustee Agreement No. 52 dated 25 October 2010 (as last amended by the Addendum II of the Trustee Agreement No. 02 dated 6 January 2011) between the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as the Trustee for the bond holders. The proceeds from SAN Finance Bond I Year 2011 the of issuance costs was used by the Company for working capital. The bond was offered at par value in the primary market. The bond already matured and fully paid in January 2014.

Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 Pada bulan Januari 2012, Perseroan menerbitkan Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi SAN Finance II Tahun 2012”) sebesar Rp 1.500.000. Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 dicatatkan di BEI dan dinyatakan efektif oleh BAPEPAM & LK (efektif per tanggal 1 Januari 2013 merupakan bagian dari Otoritas Jasa Keuangan, “OJK”) berdasarkan Surat Keputusan No. S-404/BL/2012 tanggal 13 Januari 2012.

SAN Finance Bond II Year 2012 In January 2012, The Company issued SAN Finance Bond II Year 2012 with Fixed Interest Rate (’’SAN Finance Bond II Year 2012”) in the amount of Rp 1,500,000. It was listed in BEI and was declared effective by BAPEPAM & LK (effective per 1 January 2013 is part of Financial Services Authority/Otoritas Jasa Keuangan, “OJK”) based on the Decision Letter No. S-404/BL/2012 dated 13 January 2012.

Page 93: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 92

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 8 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 (lanjutan) SAN Finance Bond II Year 2012 (continued) Penerbitan Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 dilakukan sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan No. 70 tanggal 27 Oktober 2011 (sebagaimana telah diubah terakhir melalui Adendum II Perjanjian Perwaliamanatan No. 02 tanggal 9 Januari 2012) yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang bertindak selaku Wali Amanat pemegang obligasi. Hasil penerbitan Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 tersebut di atas setelah dikurangi biaya-biaya emisi dipergunakan oleh Perseroan sebagai modal kerja. Obligasi ini dijual dengan harga nominal pada pasar perdana. Obligasi ini telah jatuh tempo dan dibayar penuh di Januari 2015.

The issuance of SAN Finance Bond II Year 2012 was based on the Trustee Agreement No. 70 dated 27 October 2011 (as last amended by the Addendum II of the Trustee Agreement No. 02 dated 9 January 2012) between the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as the Trustee for the bond holders. The proceeds from SAN Finance Bond II Year 2012 net the issuance costs was used by the Company for working capital. The bonds was offered at par value in the primary market.The bond was already matured and fully paid in January 2015.

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap I Tahun 2013, Tahap II Tahun 2014 dan Tahap III Tahun 2015 Pada bulan September 2013, Perseroan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap I Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap I Tahun 2013”) sebesar Rp 500.000. Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap I Tahun 2013 dicatatkan di BEI dan dinyatakan efektif oleh BAPEPAM & LK (efektif per tanggal 1 Januari 2013 merupakan bagian dari Otoritas Jasa Keuangan, “OJK”) berdasarkan Surat Keputusan No. S-268/D.04/ 2013 tanggal 20 September 2013. Penerbitan Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap I Tahun 2013 dilakukan sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan No. 20 tanggal 10 Juli 2013 (sebagaimana telah diubah terakhir melalui Adendum II Perjanjian Perwaliamanatan No. 21 tanggal 10 September 2013) dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang bertindak selaku Wali Amanat pemegang obligasi. Hasil penerbitan Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap I Tahun 2013 tersebut di atas setelah dikurangi biaya-biaya emisi dipergunakan oleh Perseroan sebagai modal kerja. Obligasi ini dijual dengan harga nominal pada pasar perdana.

SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase I Year 2013, Phase II Year 2014, and Phase III Year 2015 In September 2013, The Company issued SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase I Year 2013 with Fixed Interest Rate (“SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase I Year 2013”) in the amount of Rp 500,000. It was listed in BEI and was declared effective by BAPEPAM & LK (effective per 1 January 2013 is part of Financial Services Authority / Otoritas Jasa Keuangan, “OJK”) based on the Decision Letter No. S-268/D.04/ 2013 dated 20 September 2013. The issuance of SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase I Year 2013 was based on the Trustee Agreement No. 20 dated 10 July 2013 (as last amended by the Addendum II of the Trustee Agreement No. 21 dated 10 September 2013) between the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as the Trustee for the bond holders. The proceeds from SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase I Year 2013 net the issuance costs was used by the Company for working capital. The bonds was offered at par value in the primary market.

Pada bulan Desember 2014, Perseroan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap II Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap II Tahun 2014”) sebesar Rp 1.000.000. Obligasi SAN Finance I Tahap II Tahun 2014 dicatatkan di BEI pada tanggal 17 Desember 2014.

In December 2014, The Company issued SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase II Year 2014 with Fixed Interest Rate (“SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase II Year 2014”) in the amount of Rp 1,000,000. It was listed in BEI on 17 December 2014.

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 9 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap I Tahun 2013, Tahap II Tahun 2014 dan Tahap III Tahun 2015 (lanjutan)

SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase I Year 2013, Phase II Year 2014, and Phase III Year 2015 (continued)

Penerbitan Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap II Tahun 2014 dilakukan sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan No. 40 tanggal 26 November 2014 dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang bertindak selaku Wali Amanat pemegang obligasi. Hasil Penerbitan Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap II Tahun 2014 tersebut diatas setelah dikurangi biaya-biaya emisi dipergunakan oleh Perseroan sebagai modal kerja. Obligasi ini dijual dengan harga nominal pada pasar perdana. Pada bulan Oktober 2015, Perseroan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap III Tahun 2015 dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap III Tahun 2015”) sebesar Rp 500.000. Obligasi SAN Finance I Tahap III Tahun 2015 dicatatkan di BEI pada tanggal 7 Oktober 2015.

The issuance of SAN Finance Shelf Registation Bond I Phase II Year 2014 was based on the Trustee Agreement No. 40 dated 26 November 2014 between the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as the Trustee for the bond holders. The proceeds from SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase II Year 2014 net the issuance costs was used by the Company for working capital. The bonds was offered at par value in the primary market. In October 2015, The Company issued SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase III Year 2015 with Fixed Interest Rate (“SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase III Year 2015”) in the amount of Rp 500,000. It was listed in BEI on 7 October 2015.

Penerbitan Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap III Tahun 2015 dilakukan sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan No. 40 tanggal 26 November 2015 dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang bertindak selaku Wali Amanat pemegang obligasi. Hasil Penerbitan Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap III Tahun 2015 tersebut diatas setelah dikurangi biaya-biaya emisi dipergunakan oleh Perseroan sebagai modal kerja. Obligasi ini dijual dengan harga nominal pada pasar perdana.

The issuance of SAN Finance Shelf Registation Bond I Phase III Year 2015 was based on the Trustee Agreement No. 45 dated 15 September 2015 between the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as the Trustee for the bond holders. The proceeds from SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase III Year 2015 net the issuance costs was used by the Company for working capital. The bonds was offered at par value in the primary market.

MTN SAN Finance II Tahun 2012 Perseroan menerbitkan MTN SAN Finance II Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap (“MTN SAN Finance II Tahun 2012”), Seri A sebesar Rp 100.000 dan Seri B sebesar Rp 100.000, masing-masing pada tanggal 28 Maret 2012 dan 27 April 2012, di mana PT NISP Sekuritas bertindak sebagai Mandated Lead Arranger.

SAN Finance MTN II Year 2012 The Company issued SAN Finance MTN II Year 2012 with Fixed Interest Rate (“SAN Finance MTN II Year 2012”), Series A amounted to Rp 100,000 and Series B amounted to Rp 100,000 on 28 March 2012 and 27 April 2012 respectively, with PT NISP Sekuritas acting as Mandated Lead Arranger.

MTN SAN Finance II Tahun 2012 Seri A dan Seri B telah didaftarkan di KSEI pada tanggal 27 Maret 2012. Penerbitan MTN SAN Finance II Tahun 2012 Seri A dan Seri B dilakukan sesuai dengan Perjanjian Penerbitan No. 73 tanggal 27 Maret 2012 yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang bertindak sebagai Wali Amanat Pemegang MTN (lihat Catatan 13). MTN SAN Finance II telah jatuh tempo dan dibayar penuh di Maret 2014.

SAN Finance MTN II Year 2012 Series A and Series B were registered in KSEI on 27 March 2012. The issuance of SAN Finance MTN II Year 2012 Series A and Series B were based on the Issuance Agreement No. 73 dated 27 March 2012, signed by the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as the Trustee for the MTN holders (refer to Note 13). MTN SAN Finance II already matured and fully paid in March 2014.

Page 94: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 93

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 9 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap I Tahun 2013, Tahap II Tahun 2014 dan Tahap III Tahun 2015 (lanjutan)

SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase I Year 2013, Phase II Year 2014, and Phase III Year 2015 (continued)

Penerbitan Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap II Tahun 2014 dilakukan sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan No. 40 tanggal 26 November 2014 dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang bertindak selaku Wali Amanat pemegang obligasi. Hasil Penerbitan Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap II Tahun 2014 tersebut diatas setelah dikurangi biaya-biaya emisi dipergunakan oleh Perseroan sebagai modal kerja. Obligasi ini dijual dengan harga nominal pada pasar perdana. Pada bulan Oktober 2015, Perseroan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap III Tahun 2015 dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap III Tahun 2015”) sebesar Rp 500.000. Obligasi SAN Finance I Tahap III Tahun 2015 dicatatkan di BEI pada tanggal 7 Oktober 2015.

The issuance of SAN Finance Shelf Registation Bond I Phase II Year 2014 was based on the Trustee Agreement No. 40 dated 26 November 2014 between the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as the Trustee for the bond holders. The proceeds from SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase II Year 2014 net the issuance costs was used by the Company for working capital. The bonds was offered at par value in the primary market. In October 2015, The Company issued SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase III Year 2015 with Fixed Interest Rate (“SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase III Year 2015”) in the amount of Rp 500,000. It was listed in BEI on 7 October 2015.

Penerbitan Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap III Tahun 2015 dilakukan sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan No. 40 tanggal 26 November 2015 dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang bertindak selaku Wali Amanat pemegang obligasi. Hasil Penerbitan Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap III Tahun 2015 tersebut diatas setelah dikurangi biaya-biaya emisi dipergunakan oleh Perseroan sebagai modal kerja. Obligasi ini dijual dengan harga nominal pada pasar perdana.

The issuance of SAN Finance Shelf Registation Bond I Phase III Year 2015 was based on the Trustee Agreement No. 45 dated 15 September 2015 between the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as the Trustee for the bond holders. The proceeds from SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase III Year 2015 net the issuance costs was used by the Company for working capital. The bonds was offered at par value in the primary market.

MTN SAN Finance II Tahun 2012 Perseroan menerbitkan MTN SAN Finance II Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap (“MTN SAN Finance II Tahun 2012”), Seri A sebesar Rp 100.000 dan Seri B sebesar Rp 100.000, masing-masing pada tanggal 28 Maret 2012 dan 27 April 2012, di mana PT NISP Sekuritas bertindak sebagai Mandated Lead Arranger.

SAN Finance MTN II Year 2012 The Company issued SAN Finance MTN II Year 2012 with Fixed Interest Rate (“SAN Finance MTN II Year 2012”), Series A amounted to Rp 100,000 and Series B amounted to Rp 100,000 on 28 March 2012 and 27 April 2012 respectively, with PT NISP Sekuritas acting as Mandated Lead Arranger.

MTN SAN Finance II Tahun 2012 Seri A dan Seri B telah didaftarkan di KSEI pada tanggal 27 Maret 2012. Penerbitan MTN SAN Finance II Tahun 2012 Seri A dan Seri B dilakukan sesuai dengan Perjanjian Penerbitan No. 73 tanggal 27 Maret 2012 yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang bertindak sebagai Wali Amanat Pemegang MTN (lihat Catatan 13). MTN SAN Finance II telah jatuh tempo dan dibayar penuh di Maret 2014.

SAN Finance MTN II Year 2012 Series A and Series B were registered in KSEI on 27 March 2012. The issuance of SAN Finance MTN II Year 2012 Series A and Series B were based on the Issuance Agreement No. 73 dated 27 March 2012, signed by the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as the Trustee for the MTN holders (refer to Note 13). MTN SAN Finance II already matured and fully paid in March 2014.

Page 95: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 94

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 10 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

MTN SAN Finance III Tahun 2012 Perseroan telah menerbitkan MTN SAN Finance III Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap (“MTN SAN Finance III Tahun 2012”), Seri A sebesar Rp 100.000, Seri B sebesar Rp 100.000, dan Seri C sebesar Rp 100.000, masing-masing pada tanggal 5 Juli 2012, 6 Agustus 2012, dan 5 Desember 2012, di mana PT NISP Sekuritas bertindak sebagai Mandated Lead Arranger. MTN SAN Finance III Tahun 2012 Seri A, Seri B dan Seri C telah didaftarkan di KSEI pada tanggal 4 Juli 2012. Penerbitan MTN SAN Finance III Tahun 2012 Seri A, Seri B, dan Seri C dilakukan sesuai dengan Perjanjian Penerbitan No. 05 tanggal 4 Juli 2012 yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang bertindak sebagai Wali Amanat Pemegang MTN (lihat Catatan 13).

SAN Finance MTN III Year 2012 The Company issued SAN Finance MTN III Year 2012 with Fixed Interest Rate (“SAN Finance MTN III Year 2012”), Series A amounted to Rp 100,000, Series B amounted to Rp 100,000, and Series C amounted to 100,000 on 5 July 2012, 6 August 2012, and 5 December 2012 respectively, where PT NISP Sekuritas acted as Mandated Lead Arranger. SAN Finance MTN III Year 2012 Series A, Series B dan Series C were registered with the KSEI on 4 July 2012. The issuance of MTN SAN Finance III Year 2012 Series A, Series B and Series C were based on the Issuance Agreement No. 05 dated 4 July 2012, signed by the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as the Trustee for the MTN holders (refer to Note 13).

MTN SAN Finance IV Tahun 2013

SAN Finance MTN IV Year 2013

Perseroan telah menerbitkan MTN SAN Finance IV Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap (“MTN SAN Finance IV Tahun 2013”) Seri A sebesar Rp 100.000, Seri B sebesar Rp 100.000, dan Seri C sebesar Rp 100.000, pada tanggal 18 Maret 2013, dimana PT Ciptadana Sekuritas bertindak sebagai Mandated Lead Arranger.

The Company issued MTN SAN Finance IV Year 2013 with Fixed Interest Rate (“SAN Finance MTN IV Year 2013”), Series A amounted to Rp 100,000, Series B amounted to Rp 100,000, and Series C amounted to Rp 100,000 on 18 March 2013, where PT Ciptadana Sekuritas acted as Mandated Lead Arranger.

MTN SAN Finance IV Tahun 2013 Seri A, Seri B dan Seri C telah didaftarkan di KSEI pada tanggal 29 Januari 2013. Penerbitan MTN SAN Finance IV Tahun 2013 Seri A, Seri B, dan Seri C dilakukan sesuai dengan Perjanjian Penerbitan No. 05 tanggal 29 Januari 2013 yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang bertindak sebagai Wali Amanat Pemegang MTN (lihat Catatan 13).

SAN Finance MTN IV Year 2013 Series A, Series B and Series C were registered with KSEI on 29 January 2013. The issuance of SAN Finance MTN IV Year 2013 Series A, Series B, and Series C were based on the Issuance Agreement No. 05 dated 29 January 2013, signed by the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as the Trustee for the MTN holders (refer to Note 13).

MTN SAN Finance V Tahun 2013 SAN Finance MTN V Year 2013

Perseroan telah menerbitkan MTN SAN Finance V Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap (“MTN SAN Finance V Tahun 2013”) dengan Seri A sebesar Rp 100.000, Seri B sebesar Rp 100.000, dan Seri C sebesar Rp 100.000, masing-masing pada tanggal 10 Oktober 2013, 11 November 2013, dan 10 Desember 2013, dimana PT Ciptadana Sekuritas bertindak sebagai Arranger.

The Company issued MTN SAN Finance V Year 2013 with Fixed Interest Rate (“SAN Finance MTN V Year 2013”) with Series A amounted to Rp 100,000, Series B amounted Rp 100,000, and Series C amounted Rp 100,000, each on 10 October 2013, 11 November 2013, and 10 December 2013, where PT Ciptadana Sekuritas acted as Arranger.

MTN SAN Finance V Tahun 2013 Seri A, Seri B, dan Seri C telah didaftarkan di KSEI pada tanggal 4 Oktober 2013. Penerbitan MTN SAN Finance V Tahun 2013 Seri A, Seri B, dan Seri C dilakukan sesuai dengan Akta Perjanjian Penerbitan No. 16 tanggal 4 Oktober 2013, yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang bertindak sebagai Wali Amanat Pemegang MTN (lihat Catatan 13).

SAN Finance MTN V Year 2013 Series A, Series B, and Series C were registered in the KSEI on 4 October 2013. The issuance of SAN Finance MTN V Year 2013 Series A, Series B, and Series C were based on the Issuance Agreement Deed No. 16 dated 4 October 2013, signed by the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as the Trustee for the MTN holders (refer to Note 13).

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 11 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

MTN SAN Finance VI Tahun 2014 SAN Finance MTN VI Year 2014 Perseroan telah menerbitkan MTN SAN Finance VI Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga Tetap (“MTN SAN Finance VI Tahun 2014”) dengan Seri A sebesar Rp 250.000, Seri B sebesar Rp 250.000, Seri C sebesar Rp 250.000, dan Seri D sebesar Rp 250.000, masing-masing pada tanggal 24 Maret 2014, 24 April 2014, 23 Mei 2014, dan 24 Juni 2014, dimana PT Ciptadana Sekuritas bertindak sebagai Arranger. MTN SAN Finance VI Tahun 2014 Seri A, Seri B, Seri C dan Seri D telah didaftarkan di KSEI pada tanggal 18 Maret 2014. Penerbitan MTN SAN Finance VI Tahun 2014 Seri A, Seri B, Seri C dan Seri D dilakukan sesuai dengan Akta Perjanjian Penerbitan No. 27 tanggal 18 Maret 2014, yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang bertindak sebagai Wali Amanat Pemegang MTN (lihat Catatan 13).

The Company issued MTN SAN Finance VI Year 2014 with Fixed Interest Rate (“SAN Finance MTN VI Year 2014”) with Series A amounted to Rp 250,000, Series B amounted to Rp 250,000, Series C amounted to Rp 250,000 and Series D amounted to Rp 250,000, each on 24 March 2014, 24 April 2014, 23 May 2014, and 24 June 2014, where PT Ciptadana Sekuritas acted as Arranger. SAN Finance MTN VI Year 2014 Series A, Series B, Series C and Series D were registered in the KSEI on 18 March 2014. The issuance of SAN Finance MTN VI Year 2014 Series A, Series B, Series C and Series D were based on the Issuance Agreement Deed No. 27 dated 18 March 2014, signed by the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as the Trustee for the MTN holders (refer to Note 13).

MTN SAN Finance VII Tahun 2015 Perseroan telah menerbitkan MTN SAN Finance VII Tahun 2015 dengan Tingkat Bunga Tetap (“MTN SAN Finance VII Tahun 2015”) dengan Seri A sebesar Rp 400.000 dan Seri B sebesar Rp 300.000, masing-masing pada tanggal 8 April 2015 dan 8 Mei 2015, dimana PT Ciptadana Sekuritas bertindak sebagai Arranger.

SAN Finance MTN VII Year 2015 The Company issued MTN SAN Finance VII Year 2015 with Fixed Interest Rate (“SAN Finance MTN VII Year 2015”) with Series A amounted to Rp 400,000 and Series B amounted to Rp 300,000, each on 8 April 2015 and 8 May 2015, where PT Ciptadana Sekuritas acted as Arranger.

MTN SAN Finance VI Tahun 2014 Seri A dan Seri B telah didaftarkan di KSEI pada tanggal 1 April 2015. Penerbitan MTN SAN Finance VII Tahun 2015 Seri A dan Seri B dilakukan sesuai dengan Akta Perjanjian Penerbitan No. 1 tanggal 1 April 2015, yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang bertindak sebagai Wali Amanat Pemegang MTN (lihat Catatan 13).

SAN Finance MTN VII Year 2015 Series A and Series B were registered in the KSEI on 1 April 2015. The issuance of SAN Finance MTN VII Year 2015 Series A and Series B were based on the Issuance Agreement Deed No. 1 dated 1 April 2015, signed by the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as the Trustee for the MTN holders (refer to Note 13).

Perseroan dikendalikan oleh PT Astra International Tbk, induk perusahaan yang berdomisili di Indonesia. Pemegang saham terbesar PT Astra Internasional Tbk adalah Jardine Cycle & Carriage, perusahaan yang berdomisili di Singapura. Jardine Cycle and Carriage adalah anak perusahaan dari Jardine Matheson Holding Limited, perusahaan yang berdomisili di Bermuda.

The Company is controlled by its immediate parent Company PT Astra International Tbk, a company incorporated in Indonesia. PT Astra International Tbk’s largest shareholder is Jardine Cycle & Carriage, a company incorporated in Singapore. Jardine Cycle and Carriage is a subsidiary of Jardine Matheson Holding Limited, a company incorporated in Bermuda.

Page 96: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 95

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 11 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

MTN SAN Finance VI Tahun 2014 SAN Finance MTN VI Year 2014 Perseroan telah menerbitkan MTN SAN Finance VI Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga Tetap (“MTN SAN Finance VI Tahun 2014”) dengan Seri A sebesar Rp 250.000, Seri B sebesar Rp 250.000, Seri C sebesar Rp 250.000, dan Seri D sebesar Rp 250.000, masing-masing pada tanggal 24 Maret 2014, 24 April 2014, 23 Mei 2014, dan 24 Juni 2014, dimana PT Ciptadana Sekuritas bertindak sebagai Arranger. MTN SAN Finance VI Tahun 2014 Seri A, Seri B, Seri C dan Seri D telah didaftarkan di KSEI pada tanggal 18 Maret 2014. Penerbitan MTN SAN Finance VI Tahun 2014 Seri A, Seri B, Seri C dan Seri D dilakukan sesuai dengan Akta Perjanjian Penerbitan No. 27 tanggal 18 Maret 2014, yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang bertindak sebagai Wali Amanat Pemegang MTN (lihat Catatan 13).

The Company issued MTN SAN Finance VI Year 2014 with Fixed Interest Rate (“SAN Finance MTN VI Year 2014”) with Series A amounted to Rp 250,000, Series B amounted to Rp 250,000, Series C amounted to Rp 250,000 and Series D amounted to Rp 250,000, each on 24 March 2014, 24 April 2014, 23 May 2014, and 24 June 2014, where PT Ciptadana Sekuritas acted as Arranger. SAN Finance MTN VI Year 2014 Series A, Series B, Series C and Series D were registered in the KSEI on 18 March 2014. The issuance of SAN Finance MTN VI Year 2014 Series A, Series B, Series C and Series D were based on the Issuance Agreement Deed No. 27 dated 18 March 2014, signed by the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as the Trustee for the MTN holders (refer to Note 13).

MTN SAN Finance VII Tahun 2015 Perseroan telah menerbitkan MTN SAN Finance VII Tahun 2015 dengan Tingkat Bunga Tetap (“MTN SAN Finance VII Tahun 2015”) dengan Seri A sebesar Rp 400.000 dan Seri B sebesar Rp 300.000, masing-masing pada tanggal 8 April 2015 dan 8 Mei 2015, dimana PT Ciptadana Sekuritas bertindak sebagai Arranger.

SAN Finance MTN VII Year 2015 The Company issued MTN SAN Finance VII Year 2015 with Fixed Interest Rate (“SAN Finance MTN VII Year 2015”) with Series A amounted to Rp 400,000 and Series B amounted to Rp 300,000, each on 8 April 2015 and 8 May 2015, where PT Ciptadana Sekuritas acted as Arranger.

MTN SAN Finance VI Tahun 2014 Seri A dan Seri B telah didaftarkan di KSEI pada tanggal 1 April 2015. Penerbitan MTN SAN Finance VII Tahun 2015 Seri A dan Seri B dilakukan sesuai dengan Akta Perjanjian Penerbitan No. 1 tanggal 1 April 2015, yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang bertindak sebagai Wali Amanat Pemegang MTN (lihat Catatan 13).

SAN Finance MTN VII Year 2015 Series A and Series B were registered in the KSEI on 1 April 2015. The issuance of SAN Finance MTN VII Year 2015 Series A and Series B were based on the Issuance Agreement Deed No. 1 dated 1 April 2015, signed by the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as the Trustee for the MTN holders (refer to Note 13).

Perseroan dikendalikan oleh PT Astra International Tbk, induk perusahaan yang berdomisili di Indonesia. Pemegang saham terbesar PT Astra Internasional Tbk adalah Jardine Cycle & Carriage, perusahaan yang berdomisili di Singapura. Jardine Cycle and Carriage adalah anak perusahaan dari Jardine Matheson Holding Limited, perusahaan yang berdomisili di Bermuda.

The Company is controlled by its immediate parent Company PT Astra International Tbk, a company incorporated in Indonesia. PT Astra International Tbk’s largest shareholder is Jardine Cycle & Carriage, a company incorporated in Singapore. Jardine Cycle and Carriage is a subsidiary of Jardine Matheson Holding Limited, a company incorporated in Bermuda.

Page 97: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 96

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 12 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015:

The Company's Boards of Commissioners and Board of Directors as at 31 Desember 2015:

Dewan Komisaris: Board of Commissioners: Presiden Komisaris Djoko Pranoto Santoso President Commissioner Komisaris Diana Makmur Commissioner Komisaris Jiro Itai Commissioner Komisaris Independen Drs. H. Mohammad Husni, MM Independent Commissioner Komisaris Independen Hardi Montana ***) Independent Commissioner Direksi: Board of Directors: Presiden Direktur Bugie Laksmana President Director Direktur Keuangan Andrijanto Finance Director Direktur Operasi Naga Sujady Operation Director Direktur Pengembangan Bisnis Direktur Hubungan Pemasok

Yasuaki Yoshino Harly Setiabudi ***)

Business Development Director Supplier Relations Director

Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014

The Company's Boards of Commissioners and Directors as at 31 December 2014

Dewan Komisaris: Board of Commissioners: Presiden Komisaris Djoko Pranoto Santoso President Commissioner Komisaris Susilo Sudjono Commissioner Komisaris Diana Makmur *) Commissioner Komisaris Jiro Itai Commissioner Komisaris Naoto Itakura ****) Commissioner Komisaris Independen Drs. H. Mohammad Husni, MM *) Independent Commissioner Direksi: Directors: Presiden Direktur Bugie Laksmana *) President Director Direktur Keuangan Andrijanto Finance Director Direktur Operasi Naga Sujady *) Operation Director Direktur Pengembangan Bisnis Direktur Hubungan Pemasok

Yasuaki Yoshino Taketsugu Hori ****)

Business Development Director Supplier Relations Director

*) Efektif setelah mendapatkan persetujuan oleh Rapat Umum

Pemegang Saham tanggal 15 April 2014 ***) Efektif setelah mendapatkan persetujuan oleh Rapat Umum

Pemegang Saham tanggal 29 Mei 2015 ****) Efektif mengundurkan diri setelah mendapatkan persetujuan

oleh Rapat Pemegang Saham tanggal 29 Mei 2015

*) Effective after the approval from Annual General Shareholders Meeting dated 15 April 2014

***) Effective after the approval from Annual General Shareholders Meeting dated 29 May 2015

****) Effective resigned after the approval from Annual General Shareholders Meeting dated 29 May 2015

Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013

The Company's Boards of Commissioners and Directors as at 31 December 2013

Dewan Komisaris: Board of Commissioners: Presiden Komisaris Djoko Pranoto Santoso President Commissioner Komisaris Susilo Sudjono Commissioner Komisaris Bugie Laksmana **) Commissioner Komisaris Jiro Itai Commissioner Komisaris Naoto Itakura Commissioner Komisaris Independen Inget Sembiring **) Independent Commissioner Direksi: Directors: Presiden Direktur Diana Makmur **) President Director Direktur Keuangan dan Operasi Andrijanto Finance and Operation Director Direktur Penjualan dan

Pemasaran Keke Hadi **) Sales and Marketing Director

Direktur Risiko Yasuaki Yoshino Risk Director Direktur Hubungan Pemasok Taketsugu Hori Supplier Relations Director

**) Efektif mengundurkan diri setelah mendapatkan persetujuan

oleh Rapat Pemegang Saham tanggal 15 April 2014 **) Effective resigned after the approval from Annual General

Shareholders Meeting dated 15 April 2014

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 13 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

Berdasarkan Keputusan Tertulis Sirkuler Dewan Komisaris No. 014/SANF/CIR/VI/2011 tanggal 1 Juni 2011, Dewan Komisaris Perseroan telah membentuk Komite Audit Perseroan.

Based on Circular Written Resolutions of the Board of Commissioners No. 014/SANF/CIR/VI/2011 dated 1 June 2011, the Board of Commissioners has established the Company’s Audit Committee.

Berdasarkan Keputusan Tertulis Sirkuler Dewan Komisaris No. 007/SANF/CIR/IV/2014 tanggal 15 April 2014, Dewan Komisaris Perseroan telah mengangkat anggota Komite Audit Perseroan untuk masa jabatan sejak tanggal 15 April 2014 sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan di tahun 2016.

Based on Circular Written Resolutions of the Board of Commissioners No. 007/SANF/CIR/IV/2014 dated 15 April 2014, the Board of Commissioners has appointed the members of the Company’s Audit Committee for their effective term of office dated 15 April 2014 until the closing of the Annual General Meeting of Shareholders of the Company in 2016.

Susunan Komite Audit Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :

The Company’s Audit Committee as at 31 December 2015 and 31 December 2014 are as follows :

Ketua Drs. H. Mohammad Husni, MM Chairman Anggota Lindawati Gani Member Anggota Budy Kurniawan Ratulangi Member

Susunan Komite Audit Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

The Company’s Audit Committee as at 31 December 2013 are as follows:

Ketua Anggota Anggota

Inget Sembiring Kanaka Puradiredja

Thomas H. Secokusumo

Chairman Member Member

Pembentukan Komite Audit Perseroan telah sesuai dengan Peraturan BAPEPAM - LK Nomor IX.I.5. Berdasarkan Keputusan Tertulis Sirkuler Dewan Komisaris No. 021/SANF/CIR/XI/2015 tanggal 24 November 2015, Dewan Komisaris Perseroan telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan dengan efektif masa jabatan sejak tanggal 24 November 2015 sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan di tahun 2016. Susunan Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

The establishment of the Company’s Audit Committee is in compliance with BAPEPAM - LK regulation Number IX.I.5. Based on Circular Written Resolutions of the Board of Commissioners No. 021/SANF/CIR/XI/2015 dated 24 November 2015, the Board of Commissioners has established the Company’s Nomination and Remuneration Committee to serve for the period effective 24 November 2015 until the closing of the Annual General Meeting of Shareholders of the Company in 2016. The Company’s Nomination and Remuneration Committee as at 31 December 2015 are as follow:

Ketua Hardi Montana Chairman Anggota Djoko Pranoto Santoso Member Anggota Theresia S. Nayuti Member

Page 98: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 97

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 13 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

Berdasarkan Keputusan Tertulis Sirkuler Dewan Komisaris No. 014/SANF/CIR/VI/2011 tanggal 1 Juni 2011, Dewan Komisaris Perseroan telah membentuk Komite Audit Perseroan.

Based on Circular Written Resolutions of the Board of Commissioners No. 014/SANF/CIR/VI/2011 dated 1 June 2011, the Board of Commissioners has established the Company’s Audit Committee.

Berdasarkan Keputusan Tertulis Sirkuler Dewan Komisaris No. 007/SANF/CIR/IV/2014 tanggal 15 April 2014, Dewan Komisaris Perseroan telah mengangkat anggota Komite Audit Perseroan untuk masa jabatan sejak tanggal 15 April 2014 sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan di tahun 2016.

Based on Circular Written Resolutions of the Board of Commissioners No. 007/SANF/CIR/IV/2014 dated 15 April 2014, the Board of Commissioners has appointed the members of the Company’s Audit Committee for their effective term of office dated 15 April 2014 until the closing of the Annual General Meeting of Shareholders of the Company in 2016.

Susunan Komite Audit Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :

The Company’s Audit Committee as at 31 December 2015 and 31 December 2014 are as follows :

Ketua Drs. H. Mohammad Husni, MM Chairman Anggota Lindawati Gani Member Anggota Budy Kurniawan Ratulangi Member

Susunan Komite Audit Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

The Company’s Audit Committee as at 31 December 2013 are as follows:

Ketua Anggota Anggota

Inget Sembiring Kanaka Puradiredja

Thomas H. Secokusumo

Chairman Member Member

Pembentukan Komite Audit Perseroan telah sesuai dengan Peraturan BAPEPAM - LK Nomor IX.I.5. Berdasarkan Keputusan Tertulis Sirkuler Dewan Komisaris No. 021/SANF/CIR/XI/2015 tanggal 24 November 2015, Dewan Komisaris Perseroan telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan dengan efektif masa jabatan sejak tanggal 24 November 2015 sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan di tahun 2016. Susunan Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

The establishment of the Company’s Audit Committee is in compliance with BAPEPAM - LK regulation Number IX.I.5. Based on Circular Written Resolutions of the Board of Commissioners No. 021/SANF/CIR/XI/2015 dated 24 November 2015, the Board of Commissioners has established the Company’s Nomination and Remuneration Committee to serve for the period effective 24 November 2015 until the closing of the Annual General Meeting of Shareholders of the Company in 2016. The Company’s Nomination and Remuneration Committee as at 31 December 2015 are as follow:

Ketua Hardi Montana Chairman Anggota Djoko Pranoto Santoso Member Anggota Theresia S. Nayuti Member

Page 99: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 98

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 14 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan telah sesuai dengan Peraturan OJK Nomor 34/POJK.04/2014. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 065/LSANF/BOD/II/2014 tanggal 10 Februari 2014, Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah Tiur Tamara Kardinal.

The establishment of the Company’s Audit Committee is in compliance with OJK regulation Number 34/POJK.04/2014. Based on Decision Letter of the Company’s Board of Directors No. 065/LSANF/BOD/II/2014 dated 10 February 2014, the Corporate Secretary as at 31 December 2015 and 31 December 2014 is Tiur Tamara Kardinal.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 580/LSANF/SK-BOD/III/2011 tanggal 3 Maret 2011, Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah Naga Sujady.

Based on Decision Letter of the Company’s Board of Directors No. 580/LSANF/SK-BOD/III/2011 dated 3 March 2011, the Corporate Secretary as at 31 December 2013 is Naga Sujady.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 700/LSANF/BOD/XII/2011 tanggal 1 Desember 2011, Kepala Satuan Kerja Audit Internal pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 adalah Christine Sanjaya.

Based on Decision Letter of the Company’s Board of Directors No. 700/LSANF/BOD/XII/2011 dated 1 December 2011, the Head of Internal Audit as at 31 December 2015, 2014, and 2013 is Christine Sanjaya.

Pembayaran kompensasi Dewan Direksi, Dewan Komisaris, dan Komite Audit adalah sebagai berikut:

The compensation payments for Boards of Directors, Boards of Commissioners and Audit Committees are as follows:

2015 2014 2013

Dewan Direksi 10,350 10,952 10,591 Boards of Directors Dewan Komisaris 849 708 491 Boards of Commissioners Komite Audit 577 577 560 Audit Committee

Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan mempunyai 138 karyawan (tidak diaudit) (2014: 150 karyawan (tidak diaudit) dan 2013: 156 karyawan (tidak diaudit).

As at 31 December 2015, the Company has 138 employees (unaudited) (2014: 150 employees (unaudited) and 2013: 156 employees (unaudited).

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. ACCOUNTING POLICIES

Laporan keuangan Perseroan diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi tanggal 18 Februari 2016.

The Company’s financial statements were completed and authorised for issuance by the Directors on 18 February 2016.

Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah seperti yang dijabarkan di bawah ini:

The principal accounting policies adopted in the preparation of these financial statements are set out below:

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 15 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan (lanjutan)

a. Basis of preparation of the financial statements (continued)

Laporan keuangan pada tanggal 31

Desember 2015, 2014, dan 2013 telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Bapepam dan LK No. VIII.G.7. Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK (sejak 1 Januari 2013, OJK telah mengambil alih fungsi dari Bapepam-LK) No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.

The financial statements as at 31 December 2015, 2014, and 2013 have been prepared and presented in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards issued by the Indonesian Institute of Accountants and Bapepam and LK Regulation No.VIII.G.7. Attachment of the Chairman of Bapepam-LK degree (since 1 January 2013, OJK takes over the function of Bapepam-LK) No. KEP-347/BL/2012 dated 25 June 2012 regarding “Guidelines for Financial Statements Presentation and Disclosures for Issuers or Public Entities”.

Laporan keuangan disusun berdasarkan konvensi harga perolehan, kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan seluruh instrumen derivatif yang diukur berdasarkan nilai wajar. Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual, kecuali laporan arus kas.

The Company’s financial statements have been prepared under the historical cost convention, except for financial assets classified as available-for-sale, financial assets and liabilities held at fair value through profit and loss and all derivative contracts which have been measured at fair value. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting, except for the statements of cash flows.

Laporan arus kas disusun dengan

menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank, dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman.

The statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows as operating, investing, and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalent include cash on hand, cash in banks, and time deposits with maturity of three months or less, which are not restricted and pledged as collateral for any borrowings.

Seluruh angka dalam laporan keuangan ini,

kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat.

Amounts in the financial statements are rounded to and expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated.

b. Perubahan pada pernyataan standar

akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan

b. Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations of statements of financial accounting standards

Kecuali dinyatakan di bawah ini, kebijakan

akuntansi telah diterapkan secara konsisten dengan laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, yang telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Except as described below, the accounting policies applied are consistent with those of the financial statements as at 31 Desember 2015, 2014 and 2013, which conform to the Indonesian Financial Accounting Standards.

Sepanjang tahun 2015, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menetapkan PSAK dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) sebagai berikut:

During 2015, Financial Accounting Standard Board of Indonesia Institute of Accountants (DSAK-IAI) has set SFAS and Interpretation of SFAS (IFAS) as follows:

Page 100: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 99

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 15 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan (lanjutan)

a. Basis of preparation of the financial statements (continued)

Laporan keuangan pada tanggal 31

Desember 2015, 2014, dan 2013 telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Bapepam dan LK No. VIII.G.7. Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK (sejak 1 Januari 2013, OJK telah mengambil alih fungsi dari Bapepam-LK) No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.

The financial statements as at 31 December 2015, 2014, and 2013 have been prepared and presented in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards issued by the Indonesian Institute of Accountants and Bapepam and LK Regulation No.VIII.G.7. Attachment of the Chairman of Bapepam-LK degree (since 1 January 2013, OJK takes over the function of Bapepam-LK) No. KEP-347/BL/2012 dated 25 June 2012 regarding “Guidelines for Financial Statements Presentation and Disclosures for Issuers or Public Entities”.

Laporan keuangan disusun berdasarkan konvensi harga perolehan, kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan seluruh instrumen derivatif yang diukur berdasarkan nilai wajar. Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual, kecuali laporan arus kas.

The Company’s financial statements have been prepared under the historical cost convention, except for financial assets classified as available-for-sale, financial assets and liabilities held at fair value through profit and loss and all derivative contracts which have been measured at fair value. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting, except for the statements of cash flows.

Laporan arus kas disusun dengan

menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank, dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman.

The statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows as operating, investing, and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalent include cash on hand, cash in banks, and time deposits with maturity of three months or less, which are not restricted and pledged as collateral for any borrowings.

Seluruh angka dalam laporan keuangan ini,

kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat.

Amounts in the financial statements are rounded to and expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated.

b. Perubahan pada pernyataan standar

akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan

b. Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations of statements of financial accounting standards

Kecuali dinyatakan di bawah ini, kebijakan

akuntansi telah diterapkan secara konsisten dengan laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, yang telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Except as described below, the accounting policies applied are consistent with those of the financial statements as at 31 Desember 2015, 2014 and 2013, which conform to the Indonesian Financial Accounting Standards.

Sepanjang tahun 2015, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menetapkan PSAK dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) sebagai berikut:

During 2015, Financial Accounting Standard Board of Indonesia Institute of Accountants (DSAK-IAI) has set SFAS and Interpretation of SFAS (IFAS) as follows:

Page 101: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 100

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 16 - Page

- PSAK 1 (revisi 2013) tentang Penyajian laporan keuangan;

- PSAK 4 (revisi 2013) tentang Laporan keuangan tersendiri;

- PSAK 15 (revisi 2013) tentang Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama;

- PSAK 24 (revisi 2013) tentang Imbalan kerja;

- PSAK 46 (revisi 2014) tentang Pajak penghasilan;

- PSAK 48 (revisi 2014) tentang Penurunan nilai aset;

- PSAK 50 (revisi 2014) tentang Instrumen keuangan : penyajian;

- PSAK 55 (revisi 2014) tentang Instrumen keuangan : pengakuan dan pengukuran;

- PSAK 60 (revisi (2014) tentang Instrumen

keuangan : pengungkapan; - PSAK 65 (revisi 2013) tentang Laporan

keuangan konsolidasian; - PSAK 66 (revisi 2013) tentang Pengaturan

bersama; - PSAK 67 (revisi 2013) tentang

Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain;

- PSAK 68 (revisi 2013) tentang Pengukuran nilai wajar;

- ISAK 26 (revisi 2014) tentang Penilaian ulang derivatif melekat;

- ISAK 15 (revisi 2015) tentang Batas asset

imbalan pasti.

- SFAS 1 (revised 2013) about Presentation financial statements;

- SFAS 4 (revised 2013) about Separate financial statements;

- SFAS 15 (revised 2013) about Investment in associates and joint ventures;

- SFAS 24 (revised 2013) about Employee benefits;

- SFAS 46 (revised 2014) about Income taxes;

- SFAS 48 (revised 2014) about Impairment of the assets;

- SFAS 50 (revised 2014) about Financial instrument: presentation;

- SFAS 55 (revised 2014) about Financial instrument: recognition and measurement;

- SFAS 60 (revised 2014) about Financial instrument: disclosures;

- SFAS 65 (revised 2013) about Consolidate financial statements;

- SFAS 66 (revised 2013) about Joint arrangements;

- SFAS 67 (revised 2013) about Disclosure of interests in other entities;

- SFAS 68 (revised 2013) about Fair

value measurement; - IFAS 26 (revised 2014) about

Reassessment of embedded derivatives.

- IFAS 15 (revised 2015) about The limit on a defined benefit asset.

PSAK dan ISAK tersebut di atas berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2015. Berikut ini adalah dampak atas penerapan standar akuntansi di atas yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan Perseroan:

SFAS and IFAS are effective since 1 January 2015.

The following are the impacts of the implementation of the accounting standards which are relevant and significant to the Company’s financial statements:

There is no impact to the Company’s financial statements on the implementation of the above interpretation and accounting standards above.

For new standards, amendments and interpretations issued but not yet effective for the financial year ended 31 December 2015 refer to Note 27.

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan (lanjutan)

b. Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations of statements of financial accounting standards (continued)

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 17 - Page

b. Perubahan pada pernyataan standar

akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan (lanjutan)

b. Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations of statements of financial accounting standards (continued)

- PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian

Laporan Keuangan”

Terkait dengan penerapan PSAK No. 1 (revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, Perseroan telah memodifikasi penyajian pos-pos dalam penghasilan komprehensif lain dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, untuk menyajikan pos-pos yang akan direklasifikasikan ke laba rugi pada masa yang akan datang terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi. Informasi komparatif telah disajikan kembali dengan menggunakan basis yang sama.

- SFAS 1 (revised 2013) “Presentation of financial statements”

In relation with the adoption of SFAS No. 1 (revised 2013), “Presentation of Financial Statements”, the Company has modified the presentation of items of other comprehensive income in its statements of profit or loss and other comprehensive income, to present items that would be reclassified to profit or loss in the future separately from those that would never be reclassified to profit or loss. Comparative information has been re-presented on the same basis.

- PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan Kerja”

PSAK 24 (revisi 2013) memberikan penyesuaian dalam perhitungan dan pengungkapan imbalan kerja. Perubahannya adalah: i. biaya jasa lalu diakui segera di

laporan laba rugi pada tanggal yang lebih awal antara: ketika amandemen atau kurtailmen terjadi, dan ketika entitas mengakui biaya restrukturisasi terkait atau pesangon, serta;

ii. penggunaan implied return atas plan assets (yaitu tingkat diskonto) untuk estimasi return on plan assets;

iii. keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial langsung diakui seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lainnya pada saat terjadinya.

- SFAS 24 (revised 2013) “Employee Benefits”

SFAS 24 (revised 2013) provides the adjustment for calculation and disclosure for employee benefits. The changes are: i. past service costs are recognized

immediately in the statement of profit or loss at the earlier of the following dates: when the plan is amended or curtailment occur, and when the entity recognises related restructuring cost or termination benefits and;

ii. the uses of implied return on plan assets (i.e. discount rate) to estimate return on plan assets;

iii. actuarial gain and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumption charged or credited to equity in other comprehensive income in the period in which they arise.

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

Page 102: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 101

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 17 - Page

b. Perubahan pada pernyataan standar

akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan (lanjutan)

b. Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations of statements of financial accounting standards (continued)

- PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian

Laporan Keuangan”

Terkait dengan penerapan PSAK No. 1 (revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, Perseroan telah memodifikasi penyajian pos-pos dalam penghasilan komprehensif lain dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, untuk menyajikan pos-pos yang akan direklasifikasikan ke laba rugi pada masa yang akan datang terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi. Informasi komparatif telah disajikan kembali dengan menggunakan basis yang sama.

- SFAS 1 (revised 2013) “Presentation of financial statements”

In relation with the adoption of SFAS No. 1 (revised 2013), “Presentation of Financial Statements”, the Company has modified the presentation of items of other comprehensive income in its statements of profit or loss and other comprehensive income, to present items that would be reclassified to profit or loss in the future separately from those that would never be reclassified to profit or loss. Comparative information has been re-presented on the same basis.

- PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan Kerja”

PSAK 24 (revisi 2013) memberikan penyesuaian dalam perhitungan dan pengungkapan imbalan kerja. Perubahannya adalah: i. biaya jasa lalu diakui segera di

laporan laba rugi pada tanggal yang lebih awal antara: ketika amandemen atau kurtailmen terjadi, dan ketika entitas mengakui biaya restrukturisasi terkait atau pesangon, serta;

ii. penggunaan implied return atas plan assets (yaitu tingkat diskonto) untuk estimasi return on plan assets;

iii. keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial langsung diakui seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lainnya pada saat terjadinya.

- SFAS 24 (revised 2013) “Employee Benefits”

SFAS 24 (revised 2013) provides the adjustment for calculation and disclosure for employee benefits. The changes are: i. past service costs are recognized

immediately in the statement of profit or loss at the earlier of the following dates: when the plan is amended or curtailment occur, and when the entity recognises related restructuring cost or termination benefits and;

ii. the uses of implied return on plan assets (i.e. discount rate) to estimate return on plan assets;

iii. actuarial gain and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumption charged or credited to equity in other comprehensive income in the period in which they arise.

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

Page 103: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 102

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 18 - Page

b. Perubahan pada pernyataan standar

akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan (lanjutan)

b. Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations of statements of financial accounting standards (continued)

Sesuai dengan ketentuan transisi PSAK

24 (revisi 2013) Imbalan Kerja serta sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Keuangan dan Kesalahan, perubahan-perubahan tersebut dipertimbangkan sebagai perubahan kebijakan akuntansi dan diterapkan secara retrospektif. Oleh karena itu, Perseroan telah membukukan dampak atas perubahan (i) tersebut secara retrospektif pada saldo laba (lihat Catatan 28). Lebih lanjut, untuk dampak atas perubahan (ii), Perseroan telah membukukannya pada laporan laba rugi tahun berjalan. Manajemen berpendapat bahwa penyesuaian (ii) ini tidak material terhadap laporan keuangan Perseroan. Untuk perubahan (iii), Perseroan telah merubah kebijakan akuntansinya sejak tanggal 1 Januari 2012.

In accordance with transitional provision of SFAS 24 (revised 2013) Employee benefit and also in accordance with SFAS 25: Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors, the above change are considered as changes in accounting policies and thus should be applied retrospectively. As such, the Company has recognised the impact of changes in item (i) restropectively through retained earnings (refer to Notes 28). For impact from change (ii), the Company has recorded the impact to current year profit or loss as management is of the view that the adjustment is not material to the Company’s financial statement. For change item (iii), the Company has previously changed its accounting policies since 1 January 2012.

- PSAK No. 46 (Revisi 2014): “Pajak

Penghasilan”

PSAK No. 46 (Revisi 2014) memberikan penyesuaian panduan dalam perhitungan dan pengungkapan pajak penghasilan dengan menghilangkan beban pajak final dalam ruang lingkupnya. Sesuai dengan PSAK 25 dan ketentuan transisi PSAK 46, perubahan akuntansi ini diterapkan retrospektif. Oleh karena itu, Perseroan melakukan reklasifikasi beban pajak final tahun 2014 sebesar Rp 11.182 dan 2013 sebesar Rp 5.846 dari beban pajak penghasilan ke beban pajak final (lihat catatan 27).

- PSAK No. 46 (Revised 2014): “Income Taxes”

PSAK No. 46 (Revised 2014) provides the adjustment guidance for calculation and disclosure for income taxes by eliminates the final tax expense from scope. In accordance with SFAS 25 and SFAS 46, this change in accounting policy is applied retrospectively. Therefore, the Company’s has reclassified the final tax expense in 2014 amounted to Rp 11,182 and 2013 amounted to Rp 5,846 from income tax expense to final tax expenses (refer to Note 27).

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 19 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan (lanjutan)

b. Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations of statements of financial accounting standards (continued)

- PSAK 68 (revisi 2013) “Pengukuran

nilai wajar”

PSAK 68 menyediakan satu sumber panduan tentang bagaimana nilai wajar diukur tetapi tidak menetapkan persyaratan baru mengenai kapan nilai wajar diperlukan. Standar ini menyediakan kerangka untuk menentukan nilai wajar dan menjelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengestimasi nilai wajar. PSAK ini mengatur penggunaan harga keluar (exit price) dalam pengukuran nilai wajar dan persyaratan pengungkapan yang lebih ekstensif, khususnya dengan memasukkan instrumen non-keuangan ke dalam pengungkapan hierarki nilai wajar. PSAK 68 diterapkan secara prospektif. Perubahan ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap pengukuran aset dan liabilitas Perseroan. Pengungkapan tambahan sesuai PSAK 68 telah dibuat pada Catatan 23e.

- SFAS 68 (revised 2013) “Fair value measurement”

SFAS 68 provides a single source of guidance on how fair value is measured but does not establish new requirements for when fair value is required. This standard provides a framework for determining fair value and clarifies the factors to be considered in estimating fair value. It introduces the use of an exit price in fair value measurement, as well as extensive disclosure requirements, particulary the inclusion of non-financial instruments into the fair value hierarchy disclosure. PSAK 68 is applied prospectively. The change had no significant impact on the measurements of the Company’s assets and liabilities. Additional disclosures in accordance with SFAS 68 have been made in Note 23e.

c. Aset dan liabilitas keuangan c. Financial assets and liabilities Perseroan mengklasifikasikan instrumen

keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan.

The company classified its financial instruments into financial assets and liabilities.

(i) Aset keuangan (i) Financial assets

Perseroan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; pinjaman yang diberikan dan piutang; aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.

The Company classifies its financial assets in the following categories of financial assets at fair value through profit and loss; loans and receivables; held-to-maturity financial assets, and available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.

Page 104: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 103

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 19 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan (lanjutan)

b. Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations of statements of financial accounting standards (continued)

- PSAK 68 (revisi 2013) “Pengukuran

nilai wajar”

PSAK 68 menyediakan satu sumber panduan tentang bagaimana nilai wajar diukur tetapi tidak menetapkan persyaratan baru mengenai kapan nilai wajar diperlukan. Standar ini menyediakan kerangka untuk menentukan nilai wajar dan menjelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengestimasi nilai wajar. PSAK ini mengatur penggunaan harga keluar (exit price) dalam pengukuran nilai wajar dan persyaratan pengungkapan yang lebih ekstensif, khususnya dengan memasukkan instrumen non-keuangan ke dalam pengungkapan hierarki nilai wajar. PSAK 68 diterapkan secara prospektif. Perubahan ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap pengukuran aset dan liabilitas Perseroan. Pengungkapan tambahan sesuai PSAK 68 telah dibuat pada Catatan 23e.

- SFAS 68 (revised 2013) “Fair value measurement”

SFAS 68 provides a single source of guidance on how fair value is measured but does not establish new requirements for when fair value is required. This standard provides a framework for determining fair value and clarifies the factors to be considered in estimating fair value. It introduces the use of an exit price in fair value measurement, as well as extensive disclosure requirements, particulary the inclusion of non-financial instruments into the fair value hierarchy disclosure. PSAK 68 is applied prospectively. The change had no significant impact on the measurements of the Company’s assets and liabilities. Additional disclosures in accordance with SFAS 68 have been made in Note 23e.

c. Aset dan liabilitas keuangan c. Financial assets and liabilities Perseroan mengklasifikasikan instrumen

keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan.

The company classified its financial instruments into financial assets and liabilities.

(i) Aset keuangan (i) Financial assets

Perseroan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; pinjaman yang diberikan dan piutang; aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.

The Company classifies its financial assets in the following categories of financial assets at fair value through profit and loss; loans and receivables; held-to-maturity financial assets, and available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.

Page 105: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 104

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 20 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities

(continued) (i) Aset keuangan (lanjutan) (i) Financial assets (continued)

Perseroan tidak memiliki aset keuangan dalam kategori yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual, sehingga kebijakan akuntansi untuk aset tersebut tidak diungkapkan.

The Company has no financial assets categorised as fair value through profit or loss, held-to-maturity and available-for-sale, hence the accounting policies relating to such assets have not been disclosed.

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:

- yang dimaksudkan oleh Perseroan untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif;

- those that the Company intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the entity upon initial recognition designate as at fair value through profit or loss;

- yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau

- dalam hal Perseroan mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.

- those that the Company upon initial recognition designate as available for sale; or

- those for which the Company may not recover substantially all of its initial investment, other than because of loan and receivables deterioration.

Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi sebagai pendapatan sewa pembiayaan, pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan anjak piutang, dan pendapatan pembiayaan modal usaha.

Loans and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method. Income on financial assets classified as loans and receivables is included in the profit or loss as direct financing lease income, consumer financing income, factoring income, and working capital financing income.

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 21 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities

(continued)

(i) Aset keuangan (lanjutan) (i) Financial assets (continued) Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan setara kas, piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang, piutang pembiayaan modal usaha, piutang lain-lain, dan aset lain-lain.

Loans and receivables consist of cash and cash equivalents, net investment in finance leases, consumer financing receivable, factoring receivable, working capital financing receivable, other receivables, and other assets.

(ii) Liabilitas keuangan (ii) Financial liabilities

Pengakuan Perseroan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk kontrak regular ketika mencatat transaksi aset keuangan.

Recognition The Company uses settlement date accounting for regular way contract when recording financial assets transactions.

Perseroan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Perseroan tidak memiliki liabilitas keuangan dalam kategori yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, sehingga kebijakan akuntansinya tidak diungkapkan. Perseroan memiliki instrumen lindung nilai atas arus kas (lihat Catatan 2d).

The Company classified its financial liabilities in the category of financial liabilities at fair value through profit or loss and financial liabilities measured at amortised cost. The Company has no financial liabilities categorised as fair value through profit or loss, hence the related accounting policy has not been disclosed. The Company has hedging instruments in cash flow hedges (refer to Note d).

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan ke dalam liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Financial liabilities at amortised cost Financial liabilities that are not classified as fair value through profit and loss are categorised into financial liabilities measured at amortised cost.

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi (jika ada) yang dapat diatribusikan secara langsung dengan liabilitas keuangan tersebut dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Amortisasi suku bunga efektif diakui di dalam laporan laba rugi sebagai “Beban bunga dan keuangan”.

Financial liabilities measured at amortised cost are initially recognised at fair value plus transaction cost (if any) that are directly attributable to the financial liabilities and subsequently measured at amortised cost using effective interest rate. Effective interest rate amortization is recognised in the profit and loss as “Interest and financing charges”.

Page 106: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 105

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 21 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities

(continued)

(i) Aset keuangan (lanjutan) (i) Financial assets (continued) Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan setara kas, piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang, piutang pembiayaan modal usaha, piutang lain-lain, dan aset lain-lain.

Loans and receivables consist of cash and cash equivalents, net investment in finance leases, consumer financing receivable, factoring receivable, working capital financing receivable, other receivables, and other assets.

(ii) Liabilitas keuangan (ii) Financial liabilities

Pengakuan Perseroan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk kontrak regular ketika mencatat transaksi aset keuangan.

Recognition The Company uses settlement date accounting for regular way contract when recording financial assets transactions.

Perseroan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Perseroan tidak memiliki liabilitas keuangan dalam kategori yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, sehingga kebijakan akuntansinya tidak diungkapkan. Perseroan memiliki instrumen lindung nilai atas arus kas (lihat Catatan 2d).

The Company classified its financial liabilities in the category of financial liabilities at fair value through profit or loss and financial liabilities measured at amortised cost. The Company has no financial liabilities categorised as fair value through profit or loss, hence the related accounting policy has not been disclosed. The Company has hedging instruments in cash flow hedges (refer to Note d).

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan ke dalam liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Financial liabilities at amortised cost Financial liabilities that are not classified as fair value through profit and loss are categorised into financial liabilities measured at amortised cost.

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi (jika ada) yang dapat diatribusikan secara langsung dengan liabilitas keuangan tersebut dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Amortisasi suku bunga efektif diakui di dalam laporan laba rugi sebagai “Beban bunga dan keuangan”.

Financial liabilities measured at amortised cost are initially recognised at fair value plus transaction cost (if any) that are directly attributable to the financial liabilities and subsequently measured at amortised cost using effective interest rate. Effective interest rate amortization is recognised in the profit and loss as “Interest and financing charges”.

Page 107: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 106

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 22 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities (continued)

(ii) Liabilitas keuangan (lanjutan) (ii) Financial liabilities (continued)

Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain utang ke pemasok, utang lain-lain dan akrual, pinjaman yang diterima, utang obligasi, dan Medium Term Notes.

Financial liabilities measured at amortised cost are payables to supplier, other payables and accrued expenses, borrowings, bonds payable, and Medium Term Notes.

(iii) Penentuan nilai wajar (iii) Determination of fair value

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transaction) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran di pasar utama atau, jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan dimana Perseroan memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya.

Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date in the principal market or, in its absence, the most advantageous market to which the Company has access at that date. The fair value of a liability reflects its non-performance risk.

Sebelum 1 Januari 2015, prinsip umum dari nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi sesuai dengan kesepakatan antara kedua belah pihak pada tanggal pelaporan.

Prior to 1 January 2015, the general principle is that fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable, in accordance with the agreement between both parties on the measurement date.

Jika tersedia, Perseroan mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut.

When available, the Company measures the fair value of a financial instrument using the quoted price in an active market for that instrument.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya, seperti quoted market price atau broker’s quoted price dari Bloomberg dan Reuters.

The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the statements of financial position date and based on routinely published and reputable sources such as quoted market prices or broker’s quoted price from Bloomberg and Reuters.

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 23 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities (continued)

(iii) Penentuan nilai wajar (lanjutan) (iii) Determination of fair value

(continued)

Nilai pasar yang digunakan Perseroan untuk aset keuangan adalah harga bid price. Sedangkan untuk liabilitas keuangan, menggunakan ask price.

The quoted market price used for financial assets held by the Company is the bid price. While for financial liabilities, it uses ask price.

Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service atau regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini.

A financial instrument is considered has quoted in an active market, if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency, and those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis. If the above criteria are not met, the market is regarded as being inactive. Indications that a market is inactive are when there is a wide bid-offer spread or significant increase in the bid-offer spread or there are few recent transactions.

Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang secara substansi memiliki karakteristik yang sama atau dihitung berdasarkan ekspektasi arus kas yang didiskonto dengan tingkat suku bunga pasar yang relevan.

For financial instruments with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially have the same characteristic or calculated based on the expected cash flows discounted by relevant market rates.

Nilai wajar atas piutang pembiayaan, serta pinjaman kepada bank ditentukan menggunakan nilai kini berdasarkan arus kas kontraktual dengan mempertimbangkan kualitas kredit, likuiditas, dan biaya.

The fair value for financing and receivables as well as borrowings are determined using a present value model on the basis of contractually agreed cash flows, taking into account credit quality, liquidity, and costs.

Bukti terbaik dari nilai wajar pada saat pengakuan awal adalah harga transaksinya (yaitu nilai wajar pembayaran yang diserahkan atau diterima), kecuali nilai wajar dari instrumen tersebut dapat dibuktikan dengan perbandingan transaksi untuk instrumen yang sama di pasar terkini yang dapat diobservasi (yaitu yang tanpa modifikasi atau re-packaging) atau berdasarkan teknik penilaian dimana variabelnya hanya data dari pasar yang dapat diobservasi.

The best evidence of fair value at initial recognition is the transaction price (that is, the fair value of the consideration given or received), unless the fair value of that instrument is evidenced by comparison with other observable current market transactions in the same instrument (that is, without modification or re-packaging) or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets.

Page 108: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 107

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 23 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities (continued)

(iii) Penentuan nilai wajar (lanjutan) (iii) Determination of fair value

(continued)

Nilai pasar yang digunakan Perseroan untuk aset keuangan adalah harga bid price. Sedangkan untuk liabilitas keuangan, menggunakan ask price.

The quoted market price used for financial assets held by the Company is the bid price. While for financial liabilities, it uses ask price.

Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service atau regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini.

A financial instrument is considered has quoted in an active market, if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency, and those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis. If the above criteria are not met, the market is regarded as being inactive. Indications that a market is inactive are when there is a wide bid-offer spread or significant increase in the bid-offer spread or there are few recent transactions.

Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang secara substansi memiliki karakteristik yang sama atau dihitung berdasarkan ekspektasi arus kas yang didiskonto dengan tingkat suku bunga pasar yang relevan.

For financial instruments with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially have the same characteristic or calculated based on the expected cash flows discounted by relevant market rates.

Nilai wajar atas piutang pembiayaan, serta pinjaman kepada bank ditentukan menggunakan nilai kini berdasarkan arus kas kontraktual dengan mempertimbangkan kualitas kredit, likuiditas, dan biaya.

The fair value for financing and receivables as well as borrowings are determined using a present value model on the basis of contractually agreed cash flows, taking into account credit quality, liquidity, and costs.

Bukti terbaik dari nilai wajar pada saat pengakuan awal adalah harga transaksinya (yaitu nilai wajar pembayaran yang diserahkan atau diterima), kecuali nilai wajar dari instrumen tersebut dapat dibuktikan dengan perbandingan transaksi untuk instrumen yang sama di pasar terkini yang dapat diobservasi (yaitu yang tanpa modifikasi atau re-packaging) atau berdasarkan teknik penilaian dimana variabelnya hanya data dari pasar yang dapat diobservasi.

The best evidence of fair value at initial recognition is the transaction price (that is, the fair value of the consideration given or received), unless the fair value of that instrument is evidenced by comparison with other observable current market transactions in the same instrument (that is, without modification or re-packaging) or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets.

Page 109: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 108

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 24 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities

(continued)

(iii) Penentuan nilai wajar (lanjutan) (iii) Determination of fair value (continued)

Untuk instrumen keuangan yang diukur menggunakan nilai wajar, Bank menggunakan hierarki nilai wajar yang mencerminkan signifikansi input yang digunakan dalam melakukan pengukuran (tingkat 1, 2, dan 3) seperti dijelaskan pada Catatan 23e.

For financial instruments that measured at fair value, the Bank use the fair value hierarchy which reflect the significance of input used in the measurement (level 1, 2, and 3) as explained in Notes 23e.

(iv) Penghentian pengakuan (iv) Derecognition

Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perseroan melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

Financial assets are derecognised when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exist or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (if substantially all the risks and rewards are not transferred, hence the Company evaluates to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition). Financial liabilities are derecognised when they have been redeemed or otherwise extinguished.

Piutang pembiayaan konsumen, investasi bersih dalam sewa pembiayaan, tagihan pembiayaan anjak piutang, dan pembiayaan modal kerja dihentikan pengakuannya ketika piutang tersebut telah dihapusbukukan.

Consumer financing receivables, net investment in finance leases, factoring financing receivables, and working capital financing are derecognised when the receivables have been written-off.

(v) Saling hapus (v) Offsetting

Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan jumlah netonya disajikan pada laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika Perseroan memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Financial assets and liabilities are offset and the net amount is presented in the statements of financial position when, and only when the Company has a legal enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis, or realise the assets and settle the liabilities simultaneously.

Hak berkekuatan hukum tersebut haruslah tidak bergantung pada kondisi masa depan dan hak tersebut harus dapat tetap didapatkan dalam kondisi bisnis normal dan dalam hal terjadinya kegagalan, ketidakmampuan membayar maupun kebangkrutan dari perseroan ataupun pihak rekanan.

The legally enforceable right must not be contingent on future events and must be enforceable in the normal course of business and in the event of default, insolvency or bankruptcy of the company or the counterparty.

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 25 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities (continued)

(vi) Klasifikasi aset dan liabilitas

keuangan (vi) Classification of financial assets and

liabilities

Perseroan mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:

The Company classifies the financial instruments into classes that reflect the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below:

Kategori berdasarkan PSAK 55/

Category based on SFAS 55 Golongan/Class Sub-golongan/

Sub-classes

Aset keuangan/ Financial assets

Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables

Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents

Piutang sewa pembiayaan/Finance lease receivables

Piutang pembiayaan konsumen/Consumer financing receivables

Tagihan anjak piutang/Factoring receivables

Pembiayaan modal usaha/Working capital financing

Piutang lain-lain/Other receivables

Aset lain-lain/Other assets

Derivatif lindung nilai/Hedging derivatives

Lindung nilai atas arus kas/ Hedging instruments in cash flow hedges

Aset derivatif/Derivative assets

Liabilitas keuangan/ Financial liabilities

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/Financial liabilities at amortised cost

Utang kepada pemasok/Account payables to suppliers

Utang lain-lain dan biaya akrual/Other payables and accrued expenses

Pinjaman yang diterima/Borrowings

Utang obligasi/Bonds payable

Medium Term Notes/Medium Term Notes

Derivatif lindung nilai/Hedging derivatives

Lindung nilai atas arus kas/Hedging instruments in cash flow hedges

Liabilitas derivatif/Derivative liabilities

(vii) Penurunan nilai dari aset keuangan (vii) Impairment of financial assets

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

The Company assesses at each reporting date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.

Page 110: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 109

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 25 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities (continued)

(vi) Klasifikasi aset dan liabilitas

keuangan (vi) Classification of financial assets and

liabilities

Perseroan mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:

The Company classifies the financial instruments into classes that reflect the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below:

Kategori berdasarkan PSAK 55/

Category based on SFAS 55 Golongan/Class Sub-golongan/

Sub-classes

Aset keuangan/ Financial assets

Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables

Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents

Piutang sewa pembiayaan/Finance lease receivables

Piutang pembiayaan konsumen/Consumer financing receivables

Tagihan anjak piutang/Factoring receivables

Pembiayaan modal usaha/Working capital financing

Piutang lain-lain/Other receivables

Aset lain-lain/Other assets

Derivatif lindung nilai/Hedging derivatives

Lindung nilai atas arus kas/ Hedging instruments in cash flow hedges

Aset derivatif/Derivative assets

Liabilitas keuangan/ Financial liabilities

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/Financial liabilities at amortised cost

Utang kepada pemasok/Account payables to suppliers

Utang lain-lain dan biaya akrual/Other payables and accrued expenses

Pinjaman yang diterima/Borrowings

Utang obligasi/Bonds payable

Medium Term Notes/Medium Term Notes

Derivatif lindung nilai/Hedging derivatives

Lindung nilai atas arus kas/Hedging instruments in cash flow hedges

Liabilitas derivatif/Derivative liabilities

(vii) Penurunan nilai dari aset keuangan (vii) Impairment of financial assets

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

The Company assesses at each reporting date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.

Page 111: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 110

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 26 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities

(continued)

(vii) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)

(vii) Impairment of financial assets (continued)

Kesulitan keuangan yang dialami debitur, kemungkinan debitur akan bangkrut, atau kegagalan atau penundaan pembayaran angsuran dapat dipertimbangkan sebagai indikasi adanya penurunan nilai atas piutang tersebut.

Significant financial difficulties of the debtors, probability that the debtors will enter into bankruptcy and default or delinquency in payments can be considered as indicators that the receivable is impaired.

Perseroan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas piutang yang diberikan. Penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang yang diberikan yang mengalami penurunan nilai dihitung secara individual dengan menggunakan estimasi harga jual agunan.

The Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for receivables. Allowance for impairment losses on impaired receivables are individually assessed using estimated resale value of the collateral.

Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat piutang yang diberikan dengan nilai kini dari estimasi harga jual agunan termasuk biaya pengambilalihan. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun penyisihan kerugian penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi.

The amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the estimated resale value of the collaterall including repossession cost. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance for impairment losses and the amount of the loss is recognised in the profit or loss.

Untuk piutang yang diberikan yang tidak mengalami penurunan nilai, penyisihan kerugian penurunan nilai dinilai secara kolektif berdasarkan data kerugian historis.

For receivables which have no objective evidence of impairment, the allowance for impairment losses is assesed collectively based on historical loss experience.

Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit dengan mempertimbangkan status ketertunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.

For the purpose of collective assessment, financial assets are grouped on the basis of similar credit risk characteristics by considering past due status. Those characteristics are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such assets which indicate debtors or counterparties’ ability to pay all amounts due according to the contractual terms of the assets being evaluated.

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 27 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities (continued)

(vii) Penurunan nilai dari aset keuangan

(lanjutan) (vii) Impairment of financial assets

(continued) Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut di dalam Perseroan. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.

Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience of the Company. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period on which the historical loss experience is based and to remove the effects of conditions in the historical period that do not currently exist.

Dalam hal terjadi penurunan nilai, penyisihan kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Penyisihan kerugian penurunan nilai”.

In the case of impairment, allowance for impairment losses is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables recognised in the income statement as “Allowance for impairment losses”.

Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dengan menyesuaikan penyisihan piutang ragu-ragu. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi.

If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognised impairment loss is reversed by adjusting the allowance account. The amount of the reversal is recognised in the profit or loss.

Ketika suatu piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Piutang tersebut dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.

When a receivable is uncollectible, it is written off against the related allowance for receivable impairment. Such receivables are written off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined.

Penerimaan kemudian atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya, diakui sebagai pendapatan lain-lain, sedangkan penerimaan kemudian atas aset keuangan yang dihapusbukukan pada periode berjalan, dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan kerugian penurunan nilai.

Subsequent recoveries of financial assets written-off in the previous period are recognised as other income, whilst subsequent recoveries of financial assets written-off in the current period, are credited to the allowance for impairment losses.

Page 112: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 111

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 27 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities (continued)

(vii) Penurunan nilai dari aset keuangan

(lanjutan) (vii) Impairment of financial assets

(continued) Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut di dalam Perseroan. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.

Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience of the Company. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period on which the historical loss experience is based and to remove the effects of conditions in the historical period that do not currently exist.

Dalam hal terjadi penurunan nilai, penyisihan kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Penyisihan kerugian penurunan nilai”.

In the case of impairment, allowance for impairment losses is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables recognised in the income statement as “Allowance for impairment losses”.

Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dengan menyesuaikan penyisihan piutang ragu-ragu. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi.

If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognised impairment loss is reversed by adjusting the allowance account. The amount of the reversal is recognised in the profit or loss.

Ketika suatu piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Piutang tersebut dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.

When a receivable is uncollectible, it is written off against the related allowance for receivable impairment. Such receivables are written off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined.

Penerimaan kemudian atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya, diakui sebagai pendapatan lain-lain, sedangkan penerimaan kemudian atas aset keuangan yang dihapusbukukan pada periode berjalan, dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan kerugian penurunan nilai.

Subsequent recoveries of financial assets written-off in the previous period are recognised as other income, whilst subsequent recoveries of financial assets written-off in the current period, are credited to the allowance for impairment losses.

Page 113: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 112

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 28 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities

(continued)

(vii) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)

(vii) Impairment of financial assets (continued)

Skema restrukturisasi yang dilakukan oleh Perseroan meliputi penyesuaian kembali jangka waktu pembayaran piutang dan tidak terdapat laba/(rugi) yang diakui Perseroan. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan dicatat sebagai pengembalian pokok piutang dan pendapatan bunga sesuai dengan syarat-syarat restrukturisasi.

Restructuring schemes entered into by the Company include adjustments of financing tenor and there are no gains/(losses) which are recognised by the Company. Thereafter, all cash receipts under the new terms shall be accounted for as the recovery of principal and interest income, in accordance with the restructuring schemes.

d. Instrumen keuangan derivatif dan

akuntansi lindung nilai d. Derivative financial instruments and

hedge accounting

Instrumen derivatif diakui pertama-tama pada nilai wajar pada saat kontrak tersebut dilakukan dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas apabila memiliki nilai wajar negatif.

Derivative instruments are initially recognised at fair value on the date the contracts are entered into and are subsequently remeasured at their fair values. Derivatives are carried as assets when the fair value is positive and as liabilities when the fair value is negative.

Metode pengakuan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar tergantung pada apakah derivatif tersebut adalah instrumen lindung nilai dan sifat dari unsur yang dilindungi nilainya.

The method of recognising the result of fair value gain or loss depends on whether the derivative is designated as a hedging instrument and the nature of the item being hedged.

Perseroan menggunakan instrumen keuangan derivatif, cross currency, dan interest rate swap, sebagai bagian dari aktivitas manajemen aset dan liabilitas untuk melindungi dampak risiko tingkat suku bunga dan risiko mata uang asing. Perseroan menerapkan akuntansi lindung nilai arus kas pada saat transaksi tersebut memenuhi kriteria perlakuan akuntansi lindung nilai.

The Company uses derivative instruments, cross currency, and interest rate swap as part of its asset and liability management activities to manage exposures to interest rate and foreign currency. The Company applies cash flow hedge accounting when transactions meet the specified criteria for hedge accounting treatment.

Pada saat terjadinya transaksi, Perseroan membuat dokumentasi mengenai hubungan antara instrumen lindung nilai dan unsur yang dilindungi nilainya, juga tujuan manajemen risiko dan strategi yang diterapkan dalam melakukan berbagai macam transaksi lindung nilai. Proses dokumentasi ini menghubungkan derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai dengan aset dan liabilitas tertentu atau dengan komitmen penuh tertentu atau transaksi yang diperkirakan. Pada saat terjadinya transaksi lindung nilai dan pada periode berikutnya, Perseroan juga membuat dokumentasi atas penilaian apakah derivatif yang digunakan sebagai transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas dari unsur yang dilindungi nilainya.

The Company documents, at the inception of the transaction, the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as its risk management objective and strategy for undertaking various hedge transactions. This process includes linking all derivatives designated as hedges to specific assets and liabilities or to specific firm commitments or forecast transactions. The Company also documents its assessment, both at the hedge inception and on an ongoing basis, as to whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in fair values or cash flows of hedged items.

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 29 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Instrumen keuangan derivatif dan akuntansi lindung nilai (lanjutan)

d. Derivative financial instruments and hedge accounting (continued)

Lindung nilai dinyatakan efektif oleh Perseroan hanya jika memenuhi kriteria sebagai berikut: i) pada saat terjadinya dan sepanjang umur transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas yang melekat pada risiko-risiko yang dilindungi nilainya dan ii) tingkat efektivitas lindung nilai berkisar antara 80% - 125%. Perseroan akan menghentikan penerapan akuntansi lindung nilai ketika derivatif tersebut tidak atau tidak lagi efektif; ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual, dihentikan atau dibayar atau ketika transaksi yang diperkirakan akan terjadi tidak lagi diperkirakan akan terjadi.

The Company regards a hedge as highly effective only if the following criteria are met: i) at inception of the hedge and throughouts its life, the hedge is expected to be highly effective in achieving offsetting changes in fair value or cash flows attributable to the hedged risks, and ii) actual results of the hedge are within a range of 80% to 125%. The Company discontinues hedge accounting when it determines that a derivative is not, or has ceased to be, highly effective as a hedge; when the derivative expires or is sold, terminated or exercised or when a forecast transactions is no longer deemed highly probable.

Lindung nilai arus kas Cash flow hedges

Bagian yang efektif atas perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai arus kas, diakui sebagai cadangan lindung nilai arus kas pada bagian penghasilan/rugi komprehensif lain. Keuntungan atau kerugian atas bagian yang tidak efektif (jika ada) diakui langsung pada laporan laba rugi. Jumlah akumulasi dalam ekuitas dibebankan ke laporan laba rugi ketika unsur yang dilindungi nilainya mempengaruhi laba bersih. Ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual atau ketika suatu lindung nilai tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai, akumulasi penghasilan/(rugi) komprehensif lain yang ada diakui pada laporan laba rugi.

The effective portion of changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges are recognised in other comprehensive income/(loss) under cash flow hedge reserves. The gain or loss relating to the ineffective portion (if any) is recognised immediately in the profit and loss. Amounts accumulated in equity are recycled to the profit and loss in the periods in which the hedged item will affect net income. When a hedging instrument expires or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in the other comprehensive income/(loss) at that time is recognised in the profit or loss.

Lihat Catatan 2c untuk perlakuan akuntansi aset dan liabilitas keuangan.

Refer to Note 2c for the accounting policy of financial assets and liabilities.

e. Kas dan setara kas e. Cash and cash equivalents Kas dan setara kas mencakup kas, kas di

bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman.

Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and time deposits with maturity of three months or less, which are not restricted and pledged as collateral for any borrowing.

f. Piutang sewa pembiayaan f. Finance lease receivables Piutang sewa pembiayaan pada awalnya

diakui sebesar nilai wajar dikurangi pendapatan administrasi dan ditambah biaya-biaya transaksi (jika ada) yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif.

Finance lease receivables are recognised initially at fair value, deducted by administration income and plus directly attributable transactions costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method.

Page 114: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 113

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 29 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Instrumen keuangan derivatif dan akuntansi lindung nilai (lanjutan)

d. Derivative financial instruments and hedge accounting (continued)

Lindung nilai dinyatakan efektif oleh Perseroan hanya jika memenuhi kriteria sebagai berikut: i) pada saat terjadinya dan sepanjang umur transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas yang melekat pada risiko-risiko yang dilindungi nilainya dan ii) tingkat efektivitas lindung nilai berkisar antara 80% - 125%. Perseroan akan menghentikan penerapan akuntansi lindung nilai ketika derivatif tersebut tidak atau tidak lagi efektif; ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual, dihentikan atau dibayar atau ketika transaksi yang diperkirakan akan terjadi tidak lagi diperkirakan akan terjadi.

The Company regards a hedge as highly effective only if the following criteria are met: i) at inception of the hedge and throughouts its life, the hedge is expected to be highly effective in achieving offsetting changes in fair value or cash flows attributable to the hedged risks, and ii) actual results of the hedge are within a range of 80% to 125%. The Company discontinues hedge accounting when it determines that a derivative is not, or has ceased to be, highly effective as a hedge; when the derivative expires or is sold, terminated or exercised or when a forecast transactions is no longer deemed highly probable.

Lindung nilai arus kas Cash flow hedges

Bagian yang efektif atas perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai arus kas, diakui sebagai cadangan lindung nilai arus kas pada bagian penghasilan/rugi komprehensif lain. Keuntungan atau kerugian atas bagian yang tidak efektif (jika ada) diakui langsung pada laporan laba rugi. Jumlah akumulasi dalam ekuitas dibebankan ke laporan laba rugi ketika unsur yang dilindungi nilainya mempengaruhi laba bersih. Ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual atau ketika suatu lindung nilai tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai, akumulasi penghasilan/(rugi) komprehensif lain yang ada diakui pada laporan laba rugi.

The effective portion of changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges are recognised in other comprehensive income/(loss) under cash flow hedge reserves. The gain or loss relating to the ineffective portion (if any) is recognised immediately in the profit and loss. Amounts accumulated in equity are recycled to the profit and loss in the periods in which the hedged item will affect net income. When a hedging instrument expires or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in the other comprehensive income/(loss) at that time is recognised in the profit or loss.

Lihat Catatan 2c untuk perlakuan akuntansi aset dan liabilitas keuangan.

Refer to Note 2c for the accounting policy of financial assets and liabilities.

e. Kas dan setara kas e. Cash and cash equivalents Kas dan setara kas mencakup kas, kas di

bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman.

Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and time deposits with maturity of three months or less, which are not restricted and pledged as collateral for any borrowing.

f. Piutang sewa pembiayaan f. Finance lease receivables Piutang sewa pembiayaan pada awalnya

diakui sebesar nilai wajar dikurangi pendapatan administrasi dan ditambah biaya-biaya transaksi (jika ada) yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif.

Finance lease receivables are recognised initially at fair value, deducted by administration income and plus directly attributable transactions costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method.

Page 115: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 114

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 30 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Piutang sewa pembiayaan (lanjutan) f. Finance lease receivables (continued) Pada saat pengakuan awal, nilai wajar

piutang sewa pembiayaan merupakan jumlah piutang sewa pembiayaan ditambah nilai sisa yang akan diterima oleh perusahaan sewa pada akhir masa sewa pembiayaan dikurangi dengan pendapatan sewa pembiayaan yang ditangguhkan dan simpanan jaminan. Selisih antara nilai piutang bruto dan nilai kini piutang diakui sebagai pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui. Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui dialokasikan sebagai pendapatan tahun berjalan menggunakan metode tingkat suku bunga efektif. Piutang sewa pembiayaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.

At initial recognition, the fair value of net investment in direct finance lease represents lease financing receivables plus the residual value at the end of the lease period deducted by unearned lease income and security deposits. The difference between the gross lease receivables and the present value of the lease receivables is recognised as unearned lease income. Unearned lease income is allocated to the current year statement of income using the effective interest rate. Net investment in finance lease are classified as loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and receivables.

Penyewa memiliki hak opsi untuk membeli

aset yang disewa-pembiayaankan pada akhir masa sewa pembiayaan dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa pembiayaan.

The lessee has the option to purchase the leased asset at the end of the lease period at a price mutually agreed at the commencement of the agreement.

Penyelesaian kontrak sebelum masa sewa pembiayaan berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak sewa dan laba atau rugi yang timbul dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan pada tanggal terjadinya transaksi.

Early termination is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is credited or charged to the current year profit or loss at the transaction date.

Sesuai dengan PSAK 30 (Revisi 2011), klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee. Pembiayaan bersama Piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai bersama pihak lain, di mana masing-masing pihak menanggung risiko kredit sesuai dengan porsinya (without recourse) disajikan di laporan posisi keuangan secara bersih. Pendapatan sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen serta beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama without recourse disajikan secara bersih di laporan laba rugi. Dalam pembiayaan bersama without recourse, Perseroan berhak menentukan tingkat bunga yang lebih tinggi kepada pelanggan dari tingkat bunga yang ditetapkan dalam perjanjian dengan pemberi pembiayaan bersama. Selisihnya merupakan pendapatan bagi Perseroan dan disajikan sebagai “Pendapatan Sewa Pembiayaan/ Pendapatan Pembiayaan Konsumen”.

Under SFAS 30 (Revised 2011), the classification of leases is based on the extent to which risks and rewards incidental to ownership of a leased asset lie with the lessor or the lessee.

Joint financing

Joint financing receivables where the Company and joint financing providers bear credit risk in accordance with their portion (without recourse) are presented on a net basis in the statement of financial position.

Direct financing leases income and consumer financing income as well as interest expenses related to joint financing without recourse are presented on a net basis in the profit or loss.

For joint financing without recourse, the Company has the right to set higher interest rates to customers than those as stated in the joint financing agreements with joint financing providers. The difference is recognised as the Company’s revenue and recorded as “Direct Financing Leases Income/ Consumer Financing Income”.

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 31 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Pembiayaan konsumen g. Consumer financing Piutang pembiayaan konsumen diakui pada

awalnya dengan nilai wajar dikurangi pendapatan administrasi dan ditambah biaya-biaya transaksi (jika ada) yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat suku bunga efektif setelah dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, penyisihan kerugian penurunan nilai, dan jumlah yang dibiayai bersama pihak-pihak lain.

Consumer financing receivables are recognised initially at fair value, deducted by administration income and plus directly attributable transactions costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method net of unearned income on consumer financing, allowance for impairment losses, and amount jointly financed by other parties.

Piutang pembiayaan konsumen merupakan

jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian pembiayaan bersama dimana risiko kredit ditanggung oleh pemberi pembiayaan bersama sesuai dengan porsinya (without recourse), pendapatan pembiayaan yang belum diakui, dan penyisihan kerugian penurunan nilai.

Consumer financing receivables are stated net of joint financing receivables where joint financing providers bear credit risk in accordance with its portion (without recourse), unearned consumer financing income, and allowance for impairment losses.

Pendapatan pembiayaan konsumen yang

belum diakui merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan, yang akan diakui sebagai penghasilan sesuai dengan jangka waktu kontrak dengan menggunakan metode tingkat suku bunga efektif. Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk perlakuan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.

Unearned consumer financing income is the difference between total installments to be received from customers and the total financing which is recognised as income over the term of the contract using the effective interest rate. Consumer financing receivables are classified as financial assets in loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and receivables.

Penyelesaian kontrak sebelum masa

pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang terjadi pada saat transaksi timbul diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan pada tanggal terjadinya transaksi.

Early termination is treated as cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is credited or charged to the current year statement of profit or loss at the transaction date.

Pembiayaan bersama Joint financing Lihat Catatan 2f untuk kebijakan akuntansi

terkait dengan pembiayaan bersama.

Refer to Note 2f for the accounting policy of joint financing.

h. Tagihan anjak piutang h. Factoring receivables

Tagihan anjak piutang without recourse merupakan jumlah piutang setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.

Factoring receivables acquired without recourse are stated at the outstanding balance less the allowance for impairment losses.

Page 116: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 115

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 31 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Pembiayaan konsumen g. Consumer financing Piutang pembiayaan konsumen diakui pada

awalnya dengan nilai wajar dikurangi pendapatan administrasi dan ditambah biaya-biaya transaksi (jika ada) yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat suku bunga efektif setelah dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, penyisihan kerugian penurunan nilai, dan jumlah yang dibiayai bersama pihak-pihak lain.

Consumer financing receivables are recognised initially at fair value, deducted by administration income and plus directly attributable transactions costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method net of unearned income on consumer financing, allowance for impairment losses, and amount jointly financed by other parties.

Piutang pembiayaan konsumen merupakan

jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian pembiayaan bersama dimana risiko kredit ditanggung oleh pemberi pembiayaan bersama sesuai dengan porsinya (without recourse), pendapatan pembiayaan yang belum diakui, dan penyisihan kerugian penurunan nilai.

Consumer financing receivables are stated net of joint financing receivables where joint financing providers bear credit risk in accordance with its portion (without recourse), unearned consumer financing income, and allowance for impairment losses.

Pendapatan pembiayaan konsumen yang

belum diakui merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan, yang akan diakui sebagai penghasilan sesuai dengan jangka waktu kontrak dengan menggunakan metode tingkat suku bunga efektif. Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk perlakuan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.

Unearned consumer financing income is the difference between total installments to be received from customers and the total financing which is recognised as income over the term of the contract using the effective interest rate. Consumer financing receivables are classified as financial assets in loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and receivables.

Penyelesaian kontrak sebelum masa

pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang terjadi pada saat transaksi timbul diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan pada tanggal terjadinya transaksi.

Early termination is treated as cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is credited or charged to the current year statement of profit or loss at the transaction date.

Pembiayaan bersama Joint financing Lihat Catatan 2f untuk kebijakan akuntansi

terkait dengan pembiayaan bersama.

Refer to Note 2f for the accounting policy of joint financing.

h. Tagihan anjak piutang h. Factoring receivables

Tagihan anjak piutang without recourse merupakan jumlah piutang setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.

Factoring receivables acquired without recourse are stated at the outstanding balance less the allowance for impairment losses.

Page 117: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 116

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 30 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Piutang sewa pembiayaan (lanjutan) f. Finance lease receivables (continued) Pada saat pengakuan awal, nilai wajar

piutang sewa pembiayaan merupakan jumlah piutang sewa pembiayaan ditambah nilai sisa yang akan diterima oleh perusahaan sewa pada akhir masa sewa pembiayaan dikurangi dengan pendapatan sewa pembiayaan yang ditangguhkan dan simpanan jaminan. Selisih antara nilai piutang bruto dan nilai kini piutang diakui sebagai pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui. Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui dialokasikan sebagai pendapatan tahun berjalan menggunakan metode tingkat suku bunga efektif. Piutang sewa pembiayaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.

At initial recognition, the fair value of net investment in direct finance lease represents lease financing receivables plus the residual value at the end of the lease period deducted by unearned lease income and security deposits. The difference between the gross lease receivables and the present value of the lease receivables is recognised as unearned lease income. Unearned lease income is allocated to the current year statement of income using the effective interest rate. Net investment in finance lease are classified as loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and receivables.

Penyewa memiliki hak opsi untuk membeli

aset yang disewa-pembiayaankan pada akhir masa sewa pembiayaan dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa pembiayaan.

The lessee has the option to purchase the leased asset at the end of the lease period at a price mutually agreed at the commencement of the agreement.

Penyelesaian kontrak sebelum masa sewa pembiayaan berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak sewa dan laba atau rugi yang timbul dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan pada tanggal terjadinya transaksi.

Early termination is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is credited or charged to the current year profit or loss at the transaction date.

Sesuai dengan PSAK 30 (Revisi 2011), klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee. Pembiayaan bersama Piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai bersama pihak lain, di mana masing-masing pihak menanggung risiko kredit sesuai dengan porsinya (without recourse) disajikan di laporan posisi keuangan secara bersih. Pendapatan sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen serta beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama without recourse disajikan secara bersih di laporan laba rugi. Dalam pembiayaan bersama without recourse, Perseroan berhak menentukan tingkat bunga yang lebih tinggi kepada pelanggan dari tingkat bunga yang ditetapkan dalam perjanjian dengan pemberi pembiayaan bersama. Selisihnya merupakan pendapatan bagi Perseroan dan disajikan sebagai “Pendapatan Sewa Pembiayaan/ Pendapatan Pembiayaan Konsumen”.

Under SFAS 30 (Revised 2011), the classification of leases is based on the extent to which risks and rewards incidental to ownership of a leased asset lie with the lessor or the lessee.

Joint financing

Joint financing receivables where the Company and joint financing providers bear credit risk in accordance with their portion (without recourse) are presented on a net basis in the statement of financial position.

Direct financing leases income and consumer financing income as well as interest expenses related to joint financing without recourse are presented on a net basis in the profit or loss.

For joint financing without recourse, the Company has the right to set higher interest rates to customers than those as stated in the joint financing agreements with joint financing providers. The difference is recognised as the Company’s revenue and recorded as “Direct Financing Leases Income/ Consumer Financing Income”.

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 31 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Pembiayaan konsumen g. Consumer financing Piutang pembiayaan konsumen diakui pada

awalnya dengan nilai wajar dikurangi pendapatan administrasi dan ditambah biaya-biaya transaksi (jika ada) yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat suku bunga efektif setelah dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, penyisihan kerugian penurunan nilai, dan jumlah yang dibiayai bersama pihak-pihak lain.

Consumer financing receivables are recognised initially at fair value, deducted by administration income and plus directly attributable transactions costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method net of unearned income on consumer financing, allowance for impairment losses, and amount jointly financed by other parties.

Piutang pembiayaan konsumen merupakan

jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian pembiayaan bersama dimana risiko kredit ditanggung oleh pemberi pembiayaan bersama sesuai dengan porsinya (without recourse), pendapatan pembiayaan yang belum diakui, dan penyisihan kerugian penurunan nilai.

Consumer financing receivables are stated net of joint financing receivables where joint financing providers bear credit risk in accordance with its portion (without recourse), unearned consumer financing income, and allowance for impairment losses.

Pendapatan pembiayaan konsumen yang

belum diakui merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan, yang akan diakui sebagai penghasilan sesuai dengan jangka waktu kontrak dengan menggunakan metode tingkat suku bunga efektif. Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk perlakuan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.

Unearned consumer financing income is the difference between total installments to be received from customers and the total financing which is recognised as income over the term of the contract using the effective interest rate. Consumer financing receivables are classified as financial assets in loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and receivables.

Penyelesaian kontrak sebelum masa

pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang terjadi pada saat transaksi timbul diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan pada tanggal terjadinya transaksi.

Early termination is treated as cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is credited or charged to the current year statement of profit or loss at the transaction date.

Pembiayaan bersama Joint financing Lihat Catatan 2f untuk kebijakan akuntansi

terkait dengan pembiayaan bersama.

Refer to Note 2f for the accounting policy of joint financing.

h. Tagihan anjak piutang h. Factoring receivables

Tagihan anjak piutang without recourse merupakan jumlah piutang setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.

Factoring receivables acquired without recourse are stated at the outstanding balance less the allowance for impairment losses.

Page 118: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 117

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 31 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Pembiayaan konsumen g. Consumer financing Piutang pembiayaan konsumen diakui pada

awalnya dengan nilai wajar dikurangi pendapatan administrasi dan ditambah biaya-biaya transaksi (jika ada) yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat suku bunga efektif setelah dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, penyisihan kerugian penurunan nilai, dan jumlah yang dibiayai bersama pihak-pihak lain.

Consumer financing receivables are recognised initially at fair value, deducted by administration income and plus directly attributable transactions costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method net of unearned income on consumer financing, allowance for impairment losses, and amount jointly financed by other parties.

Piutang pembiayaan konsumen merupakan

jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian pembiayaan bersama dimana risiko kredit ditanggung oleh pemberi pembiayaan bersama sesuai dengan porsinya (without recourse), pendapatan pembiayaan yang belum diakui, dan penyisihan kerugian penurunan nilai.

Consumer financing receivables are stated net of joint financing receivables where joint financing providers bear credit risk in accordance with its portion (without recourse), unearned consumer financing income, and allowance for impairment losses.

Pendapatan pembiayaan konsumen yang

belum diakui merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan, yang akan diakui sebagai penghasilan sesuai dengan jangka waktu kontrak dengan menggunakan metode tingkat suku bunga efektif. Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk perlakuan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.

Unearned consumer financing income is the difference between total installments to be received from customers and the total financing which is recognised as income over the term of the contract using the effective interest rate. Consumer financing receivables are classified as financial assets in loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and receivables.

Penyelesaian kontrak sebelum masa

pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang terjadi pada saat transaksi timbul diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan pada tanggal terjadinya transaksi.

Early termination is treated as cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is credited or charged to the current year statement of profit or loss at the transaction date.

Pembiayaan bersama Joint financing Lihat Catatan 2f untuk kebijakan akuntansi

terkait dengan pembiayaan bersama.

Refer to Note 2f for the accounting policy of joint financing.

h. Tagihan anjak piutang h. Factoring receivables

Tagihan anjak piutang without recourse merupakan jumlah piutang setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.

Factoring receivables acquired without recourse are stated at the outstanding balance less the allowance for impairment losses.

Page 119: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 118

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 32 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Tagihan anjak piutang (lanjutan) h. Factoring receivables (continued) Tagihan anjak piutang without recourse

diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk perlakuan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.

Factoring receivables without recourse are classified as financial assets in loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and receivables.

i. Piutang pembiayaan modal usaha i. Working capital financing receivables

Piutang pembiayaan modal usaha merupakan jumlah piutang setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.

Working capital financing receivables are stated at the outstanding balance less the allowance for impairment losses.

Tagihan pembiayaan modal usaha

diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.

Working capital financing receivables are classified as loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and receivables.

j. Piutang dari jaminan yang dikuasai

kembali j. Receivables from collateral

Piutang dari jaminan yang dikuasai kembali

dinyatakan berdasarkan nilai realisasi bersih yaitu nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen atau piutang sewa pembiayaan dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang tersebut. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.

Receivables from collateral are stated at net realizable value which is carrying value of related consumer financing receivables or net investment in finance leases which deducted with allowance for impairment losses of receivables from collateral. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and receivables.

Selisih antara nilai tercatat piutang terkait dengan nilai realisasi bersih dicatat sebagai “penyisihan kerugian penurunan nilai”.

Difference between carrying value of related receivables with net realizable value is recorded as “allowance for impairment losses”.

Konsumen memberi kuasa kepada Perseroan

untuk menjual ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian pinjaman konsumen bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan. Konsumen berhak atas selisih lebih antara nilai penjualan dengan liabilitas bersih konsumen. Jika terjadi selisih kurang, Perseroan akan mencatat sebagai kerugian atas penjualan piutang dari jaminan yang dikuasai kembali.

In case of default, the consumer gives the right to the Company to sell the receivables from collateral or take any other actions to settle the outstanding receivables. Consumers are entitled to the positive differences between the proceeds from the sales of receivables from collateral and the outstanding loans. If there are negative differences, the Company will record these as losses from disposal of receivables from collateral.

k. Beban dibayar dimuka dan piutang lain-

lain k. Prepaid expenses and other receivables

Beban dibayar dimuka dibebankan selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortised over the periods of benefit using the straight line method.

Piutang lain-lain terdiri dari piutang premi asuransi, pinjaman karyawan, uang muka pembayaran, dan piutang pelunasan dipercepat.

Other receivables consist of insurance premium receivable, employee loan, advance payment, and early termination receivable.

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 33 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

k. Beban dibayar dimuka dan piutang lain-

lain (lanjutan) k. Prepaid expenses and other receivables

(continued) Beban dibayar dimuka dan piutang lain-lain merupakan instrumen aset keuangan yang termasuk dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk perlakuan pengukuran dan pengakuan.

Prepaid expenses and other receivables are the financial assets instruments which categorised as loan and receivables. Refer to Note 2c for the measurement and recognition method.

l. Aset tetap dan penyusutan l. Fixed assets and depreciation

Pada saat pengakuan awal, aset tetap diakui sebesar harga perolehan, dan selanjutnya dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai (jika ada), sesuai dengan PSAK 16 (Revisi 2011) – Aset Tetap.

Fixed assets are initially stated at cost, and subsequently stated at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment (if any), in accordance with SFAS 16 (Revised 2011) – Fixed Assets.

Semua aset tetap disusutkan sampai nilai

sisanya berdasarkan metode garis lurus selama estimasi masa manfaat aset sebagai berikut:

Fixed assets are depreciated to its residual value using the straight line method over their expected useful lives which are as follows:

Tahun/Years Tarif/Rate Gedung 20 5% Buildings Kendaraan 5 20% Motor vehicles Peralatan kantor dan perabot 5 20% Office equipment and fixtures Prasarana 5 20% Leasehold improvements

Nilai sisa adalah estimasi jumlah yang dapat diperoleh saat ini dari pelepasan aset tetap, setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan, jika aset telah mencapai kondisi yang diperkirakan pada akhir umur manfaatnya.

Residual value is the estimated amount that the entity would currently obtain from disposal of the asset, after deducting the estimated costs of disposal, if the asset were already of the age and in the condition expected at the end of its useful life.

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset atau yang memberikan tambahan manfaat ekonomis dikapitalisasi dan disusutkan.

Repairs and maintenance are charged to the profit or loss during the financial period in which they are incurred. Expenditures which extend the future life of assets or provide further economic benefits are capitalised and depreciated.

Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai

yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan berdasarkan nilai tertinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai.

When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined based on the higher of net selling price or value in use.

Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau

dijual, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi.

When fixed assets are retired or disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are eliminated from the financial statements and the resulting gains or losses are recognised in the profit or loss.

Page 120: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 119

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 33 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

k. Beban dibayar dimuka dan piutang lain-

lain (lanjutan) k. Prepaid expenses and other receivables

(continued) Beban dibayar dimuka dan piutang lain-lain merupakan instrumen aset keuangan yang termasuk dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk perlakuan pengukuran dan pengakuan.

Prepaid expenses and other receivables are the financial assets instruments which categorised as loan and receivables. Refer to Note 2c for the measurement and recognition method.

l. Aset tetap dan penyusutan l. Fixed assets and depreciation

Pada saat pengakuan awal, aset tetap diakui sebesar harga perolehan, dan selanjutnya dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai (jika ada), sesuai dengan PSAK 16 (Revisi 2011) – Aset Tetap.

Fixed assets are initially stated at cost, and subsequently stated at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment (if any), in accordance with SFAS 16 (Revised 2011) – Fixed Assets.

Semua aset tetap disusutkan sampai nilai

sisanya berdasarkan metode garis lurus selama estimasi masa manfaat aset sebagai berikut:

Fixed assets are depreciated to its residual value using the straight line method over their expected useful lives which are as follows:

Tahun/Years Tarif/Rate Gedung 20 5% Buildings Kendaraan 5 20% Motor vehicles Peralatan kantor dan perabot 5 20% Office equipment and fixtures Prasarana 5 20% Leasehold improvements

Nilai sisa adalah estimasi jumlah yang dapat diperoleh saat ini dari pelepasan aset tetap, setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan, jika aset telah mencapai kondisi yang diperkirakan pada akhir umur manfaatnya.

Residual value is the estimated amount that the entity would currently obtain from disposal of the asset, after deducting the estimated costs of disposal, if the asset were already of the age and in the condition expected at the end of its useful life.

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset atau yang memberikan tambahan manfaat ekonomis dikapitalisasi dan disusutkan.

Repairs and maintenance are charged to the profit or loss during the financial period in which they are incurred. Expenditures which extend the future life of assets or provide further economic benefits are capitalised and depreciated.

Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai

yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan berdasarkan nilai tertinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai.

When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined based on the higher of net selling price or value in use.

Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau

dijual, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi.

When fixed assets are retired or disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are eliminated from the financial statements and the resulting gains or losses are recognised in the profit or loss.

Page 121: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 120

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 34 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Pinjaman yang diterima m. Borrowings Pinjaman yang diterima pada awalnya diakui

sebesar nilai wajar setelah dikurangi biaya-biaya transaksi (jika ada) yang dapat diatribusikan secara langsung. Pinjaman yang diterima selanjutnya dicatat menggunakan biaya perolehan diamortisasi, selisih antara jumlah yang diterima (bersih setelah dikurangi biaya-biaya transaksi) dan nilai penyelesaian pinjaman yang diterima tersebut diakui dalam laporan laba rugi sepanjang masa pinjaman dengan menggunakan metode bunga efektif. Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Borrowings are recognised initially at fair value, net of directly attributable transaction costs (if any). Borrowings are subsequently stated at amortised cost, any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognised in the profit or loss over the period of the borrowings using the effective interest method. Borrowings are classified as financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2c for the accounting policy of financial liabilities at amortised cost.

n. Imbalan kerja n. Employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits Imbalan kerja jangka pendek diakui pada

saat terutang kepada karyawan. Short-term employee benefits are

recognised when they accrue to the employees.

Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja

lainnya Pension benefits and other post-

employment benefits

Perseroan memiliki program pensiun imbalan pasti dan iuran pasti. Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih, seperti umur, masa kerja, dan jumlah kompensasi.

The Company has defined benefit and defined contribution pension plans. A defined benefit pension plan is a pension plan that defines an amount of pension that will be received by the employees when becoming entitled to a pension, which usually depends on one or more factors such as age, years of service and compensation.

Program pensiun iuran pasti adalah program

pensiun di mana Perseroan akan membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah (dana pensiun) dan tidak memiliki liabilitas hukum atau konstruktif untuk membayar kontribusi lebih lanjut.

A defined contribution plan is a pension plan under which the Company pays fixed contributions into a separate entity (pension fund) and has no legal or constructive obligation to pay further contributions.

Perseroan diharuskan menyediakan imbalan

pensiun minimum yang diatur dalam UU No. 13/2003, yang merupakan liabilitas imbalan pasti. Jika imbalan pensiun sesuai dengan UU No. 13/2003 lebih besar, selisih tersebut diakui sebagai bagian dari liabilitas imbalan pensiun. Karena UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program manfaat pasti.

The Company is required to provide minimum pension benefits as stipulated in the Law No. 13/2003 which represents an underlying defined benefit obligation. If the pension benefits based on Law No. 13/2003 are higher, the difference is recorded as part of the overall pension benefits obligation. Since the Labor Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under the Labor Law represent defined benefit plans.

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 35 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Imbalan kerja (lanjutan) n. Employee benefits (continued)

Imbalan pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya (lanjutan)

Pension benefits and other post-employment benefits (continued)

Program pensiun imbalan pasti ditujukan untuk karyawan yang telah menjadi peserta Dana Pensiun Astra sebelum atau pada tanggal 20 April 1992. Sedangkan program pensiun iuran pasti ditujukan untuk karyawan yang menjadi peserta Dana Pensiun Astra sesudah tanggal 20 April 1992.

Defined benefit pension plan is designated for all employees who became member of Dana Pension Astra on or before 20 April 1992. Hence, defined contribution pension plan is designated for employees who become a member of Dana Pensiun Astra after 20 April 1992.

Liabilitas program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi nilai wajar aset program. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar di masa yang akan datang dengan menggunakan tingkat bunga Obligasi Pemerintah dalam mata uang yang sama dengan mata uang pensiun yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo pensiun yang bersangkutan.

The liability recognised in the statement of financial position in respect of defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the statement of financial position’s date less the fair value of plan assets. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the Projected Unit Credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of Government Bonds that are denominated in the currency in which the pension will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.

Keuntungan dan kerugian aktuarial yang

timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial langsung diakui seluruhnya melalui penghasilan komprehensif lainnya pada saat terjadinya.

Actuarial gain and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumption charged or credited to equity in other comprehensive income in the period in which they arise.

Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi.

Past-service cost are recognised immediately in profit or loss.

Keuntungan dan kerugian dari kurtailmen atau penyelesaian program manfaat pasti diakui di laba rugi ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi.

Gains or losses on the curtailment or settlement of a defined benefit plan are recognised in profit or loss when the curtailment or settlement occurs.

Perseroan juga memberikan imbalan pasca-kerja lainnya, seperti uang penghargaan dan uang pisah. Imbalan berupa uang penghargaan diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun. Sedangkan imbalan berupa uang pisah, dibayarkan kepada karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela, setelah memenuhi minimal masa kerja tertentu. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti.

The Company also provide other post-employment benefits, service pay and separation pay. The service pay benefit vests when the employees reach their retirement age. The separation pay benefit is paid to employees in the case of voluntary resignation, subject to a minimum number of years of service. These benefits have been accounted for using the same methodology as for the defined benefit pension plan.

Page 122: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 121

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 35 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Imbalan kerja (lanjutan) n. Employee benefits (continued)

Imbalan pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya (lanjutan)

Pension benefits and other post-employment benefits (continued)

Program pensiun imbalan pasti ditujukan untuk karyawan yang telah menjadi peserta Dana Pensiun Astra sebelum atau pada tanggal 20 April 1992. Sedangkan program pensiun iuran pasti ditujukan untuk karyawan yang menjadi peserta Dana Pensiun Astra sesudah tanggal 20 April 1992.

Defined benefit pension plan is designated for all employees who became member of Dana Pension Astra on or before 20 April 1992. Hence, defined contribution pension plan is designated for employees who become a member of Dana Pensiun Astra after 20 April 1992.

Liabilitas program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi nilai wajar aset program. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar di masa yang akan datang dengan menggunakan tingkat bunga Obligasi Pemerintah dalam mata uang yang sama dengan mata uang pensiun yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo pensiun yang bersangkutan.

The liability recognised in the statement of financial position in respect of defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the statement of financial position’s date less the fair value of plan assets. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the Projected Unit Credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of Government Bonds that are denominated in the currency in which the pension will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.

Keuntungan dan kerugian aktuarial yang

timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial langsung diakui seluruhnya melalui penghasilan komprehensif lainnya pada saat terjadinya.

Actuarial gain and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumption charged or credited to equity in other comprehensive income in the period in which they arise.

Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi.

Past-service cost are recognised immediately in profit or loss.

Keuntungan dan kerugian dari kurtailmen atau penyelesaian program manfaat pasti diakui di laba rugi ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi.

Gains or losses on the curtailment or settlement of a defined benefit plan are recognised in profit or loss when the curtailment or settlement occurs.

Perseroan juga memberikan imbalan pasca-kerja lainnya, seperti uang penghargaan dan uang pisah. Imbalan berupa uang penghargaan diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun. Sedangkan imbalan berupa uang pisah, dibayarkan kepada karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela, setelah memenuhi minimal masa kerja tertentu. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti.

The Company also provide other post-employment benefits, service pay and separation pay. The service pay benefit vests when the employees reach their retirement age. The separation pay benefit is paid to employees in the case of voluntary resignation, subject to a minimum number of years of service. These benefits have been accounted for using the same methodology as for the defined benefit pension plan.

Page 123: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 122

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 36 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Imbalan kerja (lanjutan) n. Employee benefits (continued)

Imbalan jangka panjang lainnya Other long-term benefits

Imbalan jangka panjang lainnya seperti cuti

berimbalan jangka panjang dan penghargaan jubilee dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit dan didiskontokan ke nilai kini. Kewajiban in dinilai setiap tahun oleh aktuaris independen yang memenuhi syarat.

Other long-term employee benefits such as long service leave and jubilee awards are calculated using the projected unit credit method and discounted to present value.These obligations are valued annually by independent qualified actuaries.

o. Pengakuan pendapatan dan beban o. Income and expense recognition Pendapatan dari pembiayaan konsumen

(lihat Catatan 2g) dan sewa pembiayaan (lihat Catatan 2f) diakui sesuai dengan jangka waktu kontrak berdasarkan metode suku bunga efektif.

Income from consumer financing (refer to Note 2g) and financing leases (refer to Note 2f) is recognised over the term of the respective contracts using the effective interest method.

Metode suku bunga efektif adalah metode

yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perseroan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup biaya transaksi (jika ada).

The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial asset or a financial liability and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Company estimates cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but does not consider future credit losses. These calculations include transaction costs (if any).

Pendapatan dan beban lainnya diakui pada

saat terjadinya, dengan menggunakan dasar akrual.

Pendapatan dan beban dicatat sesuai dengan PSAK 23 (Revisi 2010) – Pendapatan dan PSAK 55 (Revisi 2011) – Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.

Other income and expenses are recognised as incurred on an accruals basis.

Income and expense are recorded in accordance with SFAS 23 (Revised 2010) – Revenue and SFAS 55 (Revised 2011) – Financial Instrument: Recognition and Measurement.

p. Penjabaran mata uang asing p. Foreign currency translation

Laporan keuangan disajikan dalam mata

uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perseroan.

The financial statements are presented in Rupiah, which is the functional currency of the Company.

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan

ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.

Transactions denominated in a foreign currency are translated into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transactions. At the financial position date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated at the exchange rates prevailing at that date.

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 37 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) p. Foreign currency translation (continued) Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs

yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi.

Exchange gains and losses arising from transactions in foreign currency and from the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the profit or loss.

Kurs nilai tukar yang digunakan adalah kurs

tengah Bank Indonesia. Berikut ini adalah kurs nilai tukar yang digunakan (Rupiah penuh):

The exchange rates used are the Bank Indonesia middle rate. Below are the exchange rate used (full amount):

2015 2014 2013

1 Dolar Amerika Serikat 13,795 12,440 12,189 1 United States Dollar

q. Perpajakan q. Taxation Pajak penghasilan terdiri dari pajak

penghasilan kini dan tangguhan. Pajak penghasilan ini diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui ke penghasilan komprehensif lainnya. Dalam hal ini pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.

The income tax comprises current and deferred tax. Tax is recognised in profit and loss, except to the extent that it relates to items recognised directly in other comprehensive income. In this case, the tax is also recognised in other comprehensive income or equity.

Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan, di negara di mana Perseroan beroperasi dan menghasilkan pendapatan kena pajak.

The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted or substantively enacted at the reporting date.

Manajemen melakukan evaluasi secara periodik atas posisi yang diambil sehubungan dengan pemahaman peraturan perpajakan. Dimana dapat memberikan dasar yang memadai untuk menghitung jumlah yang harus dibayar ke kantor pajak.

Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect situation in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provisions where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.

Pajak penghasilan tangguhan disajikan dengan menggunakan metode balance sheet liability, untuk semua perbedaan temporer yang muncul akibat perbedaan perhitungan tarif dasar pajak untuk asset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya dalam rangka kebutuhan laporan keuangan per tanggal pelaporan. Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak penghasilan tangguhan.

Deferred income tax is determined using the balance sheet liability method, for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes at each reporting date. Currently enacted tax rates are used to determine deferred income tax.

Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi aset pajak tangguhan yang muncul akibat perbedaan temporer tersebut.

A deferred tax asset is recognised to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the deferred tax asset arising from temporary differences can be utilised.

Page 124: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 123

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 37 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) p. Foreign currency translation (continued) Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs

yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi.

Exchange gains and losses arising from transactions in foreign currency and from the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the profit or loss.

Kurs nilai tukar yang digunakan adalah kurs

tengah Bank Indonesia. Berikut ini adalah kurs nilai tukar yang digunakan (Rupiah penuh):

The exchange rates used are the Bank Indonesia middle rate. Below are the exchange rate used (full amount):

2015 2014 2013

1 Dolar Amerika Serikat 13,795 12,440 12,189 1 United States Dollar

q. Perpajakan q. Taxation Pajak penghasilan terdiri dari pajak

penghasilan kini dan tangguhan. Pajak penghasilan ini diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui ke penghasilan komprehensif lainnya. Dalam hal ini pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.

The income tax comprises current and deferred tax. Tax is recognised in profit and loss, except to the extent that it relates to items recognised directly in other comprehensive income. In this case, the tax is also recognised in other comprehensive income or equity.

Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan, di negara di mana Perseroan beroperasi dan menghasilkan pendapatan kena pajak.

The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted or substantively enacted at the reporting date.

Manajemen melakukan evaluasi secara periodik atas posisi yang diambil sehubungan dengan pemahaman peraturan perpajakan. Dimana dapat memberikan dasar yang memadai untuk menghitung jumlah yang harus dibayar ke kantor pajak.

Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect situation in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provisions where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.

Pajak penghasilan tangguhan disajikan dengan menggunakan metode balance sheet liability, untuk semua perbedaan temporer yang muncul akibat perbedaan perhitungan tarif dasar pajak untuk asset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya dalam rangka kebutuhan laporan keuangan per tanggal pelaporan. Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak penghasilan tangguhan.

Deferred income tax is determined using the balance sheet liability method, for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes at each reporting date. Currently enacted tax rates are used to determine deferred income tax.

Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi aset pajak tangguhan yang muncul akibat perbedaan temporer tersebut.

A deferred tax asset is recognised to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the deferred tax asset arising from temporary differences can be utilised.

Page 125: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 124

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 38 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Perpajakan (lanjutan) q. Taxation (continued)

Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.

Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income taxes assets and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity or different taxable entities where there is an intention to settle the balances on a net basis.

Perpajakan dicatat sesuai dengan PSAK 46 (Revisi 2013) – Pajak Penghasilan.

Taxation is in accordance with SFAS 46 (Revised 2013) – Income Taxes.

r. Surat berharga yang diterbitkan r. Securities issued Surat berharga yang diterbitkan dicatat

sebesar nilai nominal dikurangi dengan biaya emisi yang belum diamortisasi. Biaya emisi adalah biaya yang terjadi sehubungan dengan surat berharga yang diterbitkan, diakui sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil emisi dan diamortisasi selama jangka waktu surat berharga yang diterbitkan tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Surat berharga yang diterbitkan adalah utang obligasi dan Medium Term Notes. Surat berharga yang diterbitkan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Securities issued are presented at nominal value net of unamortised securities issuance cost. Costs incurred in connection with securities issuance are recognised as a discount and offset directly from the proceeds derived from such offerings and amortised over the period of the securities issued using effective interest rate method. Securities issued are bonds payable and Medium Term Notes. Securities issued are classified as financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2c for the accounting policy of financial liabilities at amortised cost.

s. Laba per saham s. Earnings per share Laba per saham dasar dihitung dengan

membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar sepanjang tahun.

Basic earning per share is calculated by dividing net income in the year by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.

Laba bersih per saham dilusian dihitung

dengan menyesuaikan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dengan asumsi bahwa semua efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif dikonversi.

Diluted earnings per share is calculated by adjusting the weighted average number of ordinary shares outstanding to assume conversion of all dilutive potential ordinary shares.

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 39 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Transaksi dengan pihak berelasi t. Transaction with related parties

Perseroan melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Sesuai dengan PSAK No. 7 (revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Berelasi”, yang dimaksud dengan pihak yang berelasi adalah orang atau entitas yang berelasi dengan entitas pelapor sebagai berikut: a. Orang atau anggota keluarga

terdekatnya berelasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau

pengendalian bersama terhadap entitas pelapor;

ii. memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor; atau

iii. personal manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk pelapor.

The Company has transactions with related parties. In accordance with SFAS No. 7 (revised 2010) regarding “Related Party Disclosure”, the meaning of a related party is a person or entity that is related to a reporting entity as follow: a. A person or a close member of that

person’s family is related to a reporting entity if that person: i. has control or joint control over the

reporting entity;

ii. has significant influence over the reporting entity; or

iii. is member of the key management personel of the reporting entity of a parent of the reporting entity.

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas

pelapor jika memenuhi hal-hal sebagai berikut:

i. entitas dan entitas pelapor adalah

anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain);

ii. suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya);

iii. kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;

iv. suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;

v. entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari suatu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor;

vi. entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a);

vii. orang yang diidentifikasi, dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas atau anggota manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

b. An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:

i. the entity and the reporting entity

are members of the same the Company (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others);

ii. one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of member of a company of which the other entity is a member);

iii. both entities are joint ventures of

the same third party; iv. one entity is a joint venture of a

third entity and the other entity is an associate of the third entity;

v. the entity is a post-employment

benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity;

vi. the entity controlled or jointly controlled by a person identified in (a);

vii. a person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personel of the entity (or of a parent of the entity).

Jenis transaksi dan saldo dengan pihak

berelasi, diungkapkan dalam Catatan 20. The nature of transactions and balances of

accounts with related parties, are disclosed in the Note 20.

Page 126: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 125

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 39 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Transaksi dengan pihak berelasi t. Transaction with related parties

Perseroan melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Sesuai dengan PSAK No. 7 (revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Berelasi”, yang dimaksud dengan pihak yang berelasi adalah orang atau entitas yang berelasi dengan entitas pelapor sebagai berikut: a. Orang atau anggota keluarga

terdekatnya berelasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau

pengendalian bersama terhadap entitas pelapor;

ii. memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor; atau

iii. personal manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk pelapor.

The Company has transactions with related parties. In accordance with SFAS No. 7 (revised 2010) regarding “Related Party Disclosure”, the meaning of a related party is a person or entity that is related to a reporting entity as follow: a. A person or a close member of that

person’s family is related to a reporting entity if that person: i. has control or joint control over the

reporting entity;

ii. has significant influence over the reporting entity; or

iii. is member of the key management personel of the reporting entity of a parent of the reporting entity.

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas

pelapor jika memenuhi hal-hal sebagai berikut:

i. entitas dan entitas pelapor adalah

anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain);

ii. suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya);

iii. kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;

iv. suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;

v. entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari suatu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor;

vi. entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a);

vii. orang yang diidentifikasi, dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas atau anggota manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

b. An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:

i. the entity and the reporting entity

are members of the same the Company (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others);

ii. one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of member of a company of which the other entity is a member);

iii. both entities are joint ventures of

the same third party; iv. one entity is a joint venture of a

third entity and the other entity is an associate of the third entity;

v. the entity is a post-employment

benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity;

vi. the entity controlled or jointly controlled by a person identified in (a);

vii. a person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personel of the entity (or of a parent of the entity).

Jenis transaksi dan saldo dengan pihak

berelasi, diungkapkan dalam Catatan 20. The nature of transactions and balances of

accounts with related parties, are disclosed in the Note 20.

Page 127: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 126

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 40 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

u. Dividen u. Dividends Pembagian dividen kepada para pemegang

saham Perseroan diakui sebagai sebuah liabilitas dalam laporan keuangan pada periode ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perseroan. Pembagian dividen interim diakui sebagai liabilitas ketika dividen disetujui berdasarkan keputusan rapat Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.

Dividend distribution to the Company’s shareholders is recognised as a liability in the financial statements in the period which the dividends are approved by the Company’s shareholders. Interim dividend distributions are recognised as a liability when the dividends are approved based on a Board of Directors’ resolution in accordance with the Company’s Articles of Association.

v. Informasi segmen v. Segment information Sebuah segmen operasi adalah suatu

komponen dari entitas: i. yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang

memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

An operating segment is a component of entity which: i. involves with business activities to

generate income and expenses (include income and expenses relating to the transactions with other components with the same entity);

ii. hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

iii. tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

ii. operations result is observed regularly by chief decision maker to make decisions regarding the allocation of resources and to evaluate the works; and

iii. separate financial information is available.

Berdasarkan PSAK 5 (Revisi 2009), sebuah segmen usaha adalah sekelompok aset dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya, sementara segmen geografis berkaitan dengan penyediaan jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain.

Based on SFAS 5 (Revised 2009), a business segment is a group of assets and operations engaged in providing products or services that are subject to risks and returns that are different from those of other business segments, while geographical segment is engaged in providing services within a particular economic environment that are subject to risks and returns that are different from those of segments operating in other economic environments.

Segmen operasi Perseroan disajikan berdasarkan segmen bisnis yang terdiri dari sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen, anjak piutang, pembiayaan modal kerja dan lain-lain (lihat Catatan 22).

The Company discloses the operating segment based on business segments that consists of: finance leases, consumer financing, factoring, working capital financing and others (refer to Note 22).

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 41 - Page

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI

YANG PENTING 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND

JUDGEMENTS Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam

rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.

Certain estimates and assumptions are made in the preparation of the financial statements. These often require management judgement in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.

Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang

berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.

Management makes estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required in conformity with SFAS are best estimates undertaken in accordance with the applicable standard. Estimates and judgements are evaluated on a continuous basis, and are based on past experience and other factors, including expectations with regard to future events.

Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat

berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.

Although these estimates and assumption are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates and assumption.

Sumber utama ketidakpastian estimasi: Key sources of estimation uncertainty:

a. Nilai wajar dari instrumen keuangan a. Fair value of financial instruments

Dalam menentukan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas yang tidak mempunyai harga pasar, Perseroan menggunakan teknik penilaian seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2c.iii. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan memiliki informasi harga yang terbatas, nilai wajar menjadi kurang obyektif dan membutuhkan berbagai tingkat penilaian tergantung pada likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko lainnya.

In determining the fair value for financial assets and financial liabilities for which there is no observable market price, the Company uses the valuation techniques as described in Note 2c.iii. For financial instruments that are traded infrequently and lack of price transparency, fair value is less objective and requires varying degrees of judgement depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.

b. Penyisihan kerugian penurunan nilai aset

keuangan b. Allowance for impairment losses of

financial assets

Perseroan melakukan review atas aset keuangan pada setiap tanggal laporan untuk melakukan penilaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang telah dicatat. Pertimbangan manajemen diperlukan dalam menentukan estimasi yang digunakan untuk menentukan tingkat penyisihan yang dibutuhkan.

The Company reviews its financial assets at reporting date to evaluate the allowance for impairment losses. Management’s judgement is applied in the estimation when determining the level of allowance required.

Page 128: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 127

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 41 - Page

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI

YANG PENTING 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND

JUDGEMENTS Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam

rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.

Certain estimates and assumptions are made in the preparation of the financial statements. These often require management judgement in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.

Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang

berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.

Management makes estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required in conformity with SFAS are best estimates undertaken in accordance with the applicable standard. Estimates and judgements are evaluated on a continuous basis, and are based on past experience and other factors, including expectations with regard to future events.

Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat

berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.

Although these estimates and assumption are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates and assumption.

Sumber utama ketidakpastian estimasi: Key sources of estimation uncertainty:

a. Nilai wajar dari instrumen keuangan a. Fair value of financial instruments

Dalam menentukan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas yang tidak mempunyai harga pasar, Perseroan menggunakan teknik penilaian seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2c.iii. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan memiliki informasi harga yang terbatas, nilai wajar menjadi kurang obyektif dan membutuhkan berbagai tingkat penilaian tergantung pada likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko lainnya.

In determining the fair value for financial assets and financial liabilities for which there is no observable market price, the Company uses the valuation techniques as described in Note 2c.iii. For financial instruments that are traded infrequently and lack of price transparency, fair value is less objective and requires varying degrees of judgement depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.

b. Penyisihan kerugian penurunan nilai aset

keuangan b. Allowance for impairment losses of

financial assets

Perseroan melakukan review atas aset keuangan pada setiap tanggal laporan untuk melakukan penilaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang telah dicatat. Pertimbangan manajemen diperlukan dalam menentukan estimasi yang digunakan untuk menentukan tingkat penyisihan yang dibutuhkan.

The Company reviews its financial assets at reporting date to evaluate the allowance for impairment losses. Management’s judgement is applied in the estimation when determining the level of allowance required.

Page 129: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 128

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 42 - Page

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI

YANG PENTING (lanjutan) 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND

JUDGEMENTS (continued)

Sumber utama ketidakpastian estimasi: (lanjutan)

Key sources of estimation uncertainty: (continued)

b. Penyisihan kerugian penurunan nilai aset

keuangan (lanjutan) b. Allowance for impairment losses of

financial assets (continued)

Kondisi spesifik penurunan nilai debitur dalam pembentukan penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan debitur dan nilai realisasi bersih dari setiap agunan. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dinilai sesuai dengan manfaat yang ada dan strategi penyelesaian serta estimasi arus kas yang diperkirakan dapat diterima disetujui secara independen oleh Manajemen Risiko.

The specific debtors' conditions in determining allowance for impairment amount of the financial assets is evaluated individually and is based upon management's best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management makes judgements about the debtors' financial situation and the net realizable value of any underlying collateral. Each impaired asset is assessed on its merits and the workout strategy and estimated cash flows considered recoverable are independently approved by the Risk Management.

Perseroan juga membentuk penyisihan penurunan nilai kolektif atas eksposur piutang yang diberikan, dimana evaluasi dilakukan berdasarkan data kerugian historis (lihat Catatan 2c.vii).

The Company also estimates the collective impairment allowance for its receivables portfolio, where evaluation is performed based on historical data (refer to Note 2c.vii).

Perhitungan penyisihan penurunan nilai kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam portofolio aset keuangan dengan karakteristik ekonomi yang sama. Dalam menilai kebutuhan untuk penyisihan penurunan nilai kolektif, Manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti antara lain kualitas kredit dan jenis produk. Guna membuat estimasi penyisihan yang diperlukan, manajemen membuat asumsi untuk menentukan kerugian yang melekat, dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman masa lalu dan kondisi ekonomi saat ini.

Collectively assessed impairment allowances cover credit losses inherent in portfolios of financial assets with similar economic characteristics. In assessing the need for collective impairment allowances, management considers factors such as credit quality and type of product, among others. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modelled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions.

Keakuratan penyisihan tergantung pada seberapa baik estimasi arus kas masa depan untuk cadangan counterparty tertentu dan asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan penyisihan penurunan nilai kolektif.

The accuracy of the allowances depends on how well these estimate future cash flows for specific counterparty allowances and the model assumptions and parameters used in determining collective impairment allowances.

c. Imbalan kerja c. Employee benefits

Nilai kini imbalan kerja karyawan tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan atas asumsi-asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat atas imbalan kerja karyawan.

The present value of the employee benefit obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of employee benefit obligations.

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 43 - Page

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI

YANG PENTING (lanjutan) 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND

JUDGEMENTS (continued)

Sumber utama ketidakpastian estimasi: (lanjutan)

Key sources of estimation uncertainty: (continued)

c. Imbalan kerja (lanjutan) c. Employee benefits (continued)

Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya/(pendapatan) untuk imbalan kerja karyawan antara lain tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji di masa datang, usia pensiun normal, tingkat mortalita, dan lain-lain.

The assumptions used in determining the net cost/(income) for employee’s benefit included the discount rate, salary increment rate, normal pension age, mortality rate, and others.

Perseroan menentukan tingkat diskonto yang tepat pada setiap akhir periode pelaporan. Ini merupakan tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini atas arus kas keluar masa depan yang diestimasi dan akan digunakan untuk membayar imbalan kerja karyawan. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, Peseroan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang mempunyai jangka waktu yang menyerupai jangka waktu imbalan kerja karyawan.

The Company determines the appropriate discount rate at the end of each reporting period. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the employee’s benefit obligations. In determining the appropriate discount rate, the Company considers the interest rates of government bonds that have terms to maturity approximating the terms of the related employee’s benefit liability.

Tingkat kenaikan gaji per tahun didasarkan pada informasi historis atas tingkat kenaikan gaji sebelumnya, tingkat inflasi, dan masa kerja.

Annual salary increment rate is determined based on historical information of previous salary increment rate, inflation rate, and length of service.

Asumsi tingkat mortalita telah didasarkan pada tabel mortalita terbaru yang dihitung dengan menggunakan metode aktuaria yang diterima secara umum.

Mortality rate assumption is based on the latest mortality table which is calculated using actuarial method generally accepted.

Tingkat pengembalian investasi didasarkan pada informasi historis dan proyeksi pasar ke depan.

Expected rate of return on investment is based on historical information and future market projections.

Asumsi tingkat pengunduran diri didasarkan pada informasi historis dan disesuaikan dengan kondisi saat ini.

Resignation rate assumption is based on historical information and adjusted for current condition.

Page 130: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 129

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 43 - Page

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI

YANG PENTING (lanjutan) 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND

JUDGEMENTS (continued)

Sumber utama ketidakpastian estimasi: (lanjutan)

Key sources of estimation uncertainty: (continued)

c. Imbalan kerja (lanjutan) c. Employee benefits (continued)

Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya/(pendapatan) untuk imbalan kerja karyawan antara lain tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji di masa datang, usia pensiun normal, tingkat mortalita, dan lain-lain.

The assumptions used in determining the net cost/(income) for employee’s benefit included the discount rate, salary increment rate, normal pension age, mortality rate, and others.

Perseroan menentukan tingkat diskonto yang tepat pada setiap akhir periode pelaporan. Ini merupakan tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini atas arus kas keluar masa depan yang diestimasi dan akan digunakan untuk membayar imbalan kerja karyawan. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, Peseroan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang mempunyai jangka waktu yang menyerupai jangka waktu imbalan kerja karyawan.

The Company determines the appropriate discount rate at the end of each reporting period. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the employee’s benefit obligations. In determining the appropriate discount rate, the Company considers the interest rates of government bonds that have terms to maturity approximating the terms of the related employee’s benefit liability.

Tingkat kenaikan gaji per tahun didasarkan pada informasi historis atas tingkat kenaikan gaji sebelumnya, tingkat inflasi, dan masa kerja.

Annual salary increment rate is determined based on historical information of previous salary increment rate, inflation rate, and length of service.

Asumsi tingkat mortalita telah didasarkan pada tabel mortalita terbaru yang dihitung dengan menggunakan metode aktuaria yang diterima secara umum.

Mortality rate assumption is based on the latest mortality table which is calculated using actuarial method generally accepted.

Tingkat pengembalian investasi didasarkan pada informasi historis dan proyeksi pasar ke depan.

Expected rate of return on investment is based on historical information and future market projections.

Asumsi tingkat pengunduran diri didasarkan pada informasi historis dan disesuaikan dengan kondisi saat ini.

Resignation rate assumption is based on historical information and adjusted for current condition.

Page 131: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 130

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 44 - Page

4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS 2015 2014 2013

Kas 125 125 120 Cash on hand Bank Cash in banks Pihak ketiga: Third parties:

Rupiah Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 302,629 323,719 4,682 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank QNB Kesawan Tbk 288,643 56,891 102,463 PT Bank QNB Kesawan Tbk PT Bank Bukopin Tbk 202,644 - - PT Bank Bukopin Tbk

PT Bank Tabungan Pensiun PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk (BTPN) 127,227 257,802 51,588 Nasional Tbk (BTPN)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk 103,460 355 582 PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank ICB Bumiputera PT Bank ICB Bumiputera Indonesia Tbk 51,723 5,659 53,018 Indonesia Tbk PT Bank CIMB Tbk 20,077 - - PT Bank CIMB Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 5,007 306,524 - (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk 1,729 1,508 2,357 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 565 2,191 418 (Persero) Tbk PT Bank UOB Indonesia 75 254,524 101,883 PT Bank UOB Indonesia Standard Chartered Bank 51 1,505 544 Standard Chartered Bank PT Bank Mizuho Indonesia Tbk 20 20 20 PT Bank Mizuho Indonesia Tbk Indonesia Tbk 10 230 120,688 Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk 3 10,140 - PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank KEB Hana Indonesia - 36,234 - PT Bank KEB Hana Indonesia PT Bank Pan Indonesia Tbk - 590 590 PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank International PT Bank International

PT Bank Muamalat - 104 104 PT Bank Muamalat PT Bank Mega Tbk - 93 93 PT Bank Mega Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 2 - 202 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk Lain-lain 17 18 18 Others Dolar AS US Dollar PT Bank QNB Kesawan Tbk 61,323 - - PT Bank QNB Kesawan Tbk PT Bank ICB Bumiputera PT Bank ICB Bumiputera Indonesia Tbk 27,856 228 319 Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 10,616 1,938 42,194 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk 1,254 4,386 6,261 PT Bank Central Asia Tbk Standard Chartered Bank 877 792 776 Standard Chartered Bank The Hongkong Shanghai Banking The Hongkong Shanghai Banking - Corporation Limited 392 353 - Corporation Limited PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 195 24,922 68 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Mizuho Indonesia Tbk 82 74 73 PT Bank Mizuho Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk 51 47 46 PT Bank Danamon Indonesia Tbk Deutsche Bank AG, Deutsche Bank AG, Cabang Jakarta - 4 4 Jakarta Branch Lain-lain 18 43 16 Others

1,206,546 1,290,894 489,007

1,206,671 1,291,019 489,127 Pihak berelasi: Related parties:

Rupiah Rupiah PT Bank Permata Tbk 26,749 387,413 406,793 PT Bank Permata Tbk

Dolar AS US Dollar PT Bank Permata Tbk 16,142 24,764 19,770 PT Bank Permata Tbk

42,891 412,177 426,563

1,249,562 1,703,196 915,690

Suku bunga rekening bank per tahun berkisar antara 0% - 4% pada 31 Desember 2015 untuk mata uang Rupiah (2014: 0,5% - 8% dan 2013: 1,5% - 6,5%) dan 0% - 2,25% untuk mata uang Dolar AS (2014: 0,5% - 2% dan 2013: 0,1% - 0,2%).

The bank accounts earned annual interest at rates ranging between 0% - 4% for the year ended 31 December 2015 for Rupiah currency (2014: 0.5% - 8% and 2013: 1.5% - 6.5%) and 0% - 2,25% for US Dollars currency (2014: 0.5% - 2% and 2013: 0.1% - 0.2%).

Lihat Catatan 20 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.

Refer to Note 20 for details of related parties balances and transactions.

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 45 - Page

5. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN 5. FINANCE LEASE RECEIVABLES 2015 2014 2013

Piutang sewa pembiayaan - kotor Direct finance lease receivables - gross

- Pembiayaan sendiri 4,209,869 5,827,987 6,527,318 Direct financing - - Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain 119,505 132,232 240,090 Joint financing without recourse -

4,329,374 5,960,219 6,767,408 Dikurangi: pembiayaan bersama without recourse bagian yang Less: joint financing without recourse dibiayai pihak lain (96,122) (112,097) (196,540) amount financed by other party Piutang sewa pembiayaan Direct finance lease receivables - kotor 4,233,252 5,848,122 6,570,868 - gross

Nilai sisa 1,780,167 1,869,775 2,386,841 Residual value Pendapatan sewa pembiayaan Unearned income on direct finance yang belum diakui: lease:

- Pembiayaan sendiri (488,486) (659,727) (723,786) Direct financing - - Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain (1,123) (8,698) (28,502) Joint financing without recourse -

(489,609) (668,425) (752,288) Dikurangi: pembiayaan bersama without recourse bagian yang Less: joint financing without recourse dibiayai pihak lain 4,709 6,670 15,536 amount financed by other party

Pendapatan sewa pembiayaan Unearned income on direct yang belum diakui (484,900) (661,755) (736,752) finance lease

Simpanan jaminan (1,780,167) (1,869,775) (2,386,841) Security deposits 3,748,352 5,186,367 5,834,116 Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian

penurunan nilai (269,318) (296,614) (325,256) Allowance for impairment losses Bersih 3,479,034 4,889,753 5,508,860 Net

Piutang sewa pembiayaan - kotor pada tanggal 31 Desember 2015 dalam Dolar AS adalah sebesar Rp 1.086.289 (2014: Rp 1.820.322 dan 2013: Rp 2.188.842).

Direct finance lease receivables gross as at 31 December 2015 denominated in US Dollar amounted to Rp 1,086,289 (2014: Rp 1,820,322 and 2013: Rp 2,188,842).

Cicilan piutang sewa pembiayaan - bersih yang akan diterima dari konsumen sesuai dengan tanggal jatuh temponya:

The above direct finance lease receivables - net have the following maturity profile:

2015 2014 2013

< 1 tahun 2,071,119 3,032,038 3,377,733 < 1 year 1 - 2 tahun 1,196,037 1,391,113 1,623,163 1 - 2 years > 2 tahun 211,878 466,602 507,964 > 2 years 3,479,034 4,889,753 5,508,860

Page 132: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 131

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 45 - Page

5. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN 5. FINANCE LEASE RECEIVABLES 2015 2014 2013

Piutang sewa pembiayaan - kotor Direct finance lease receivables - gross

- Pembiayaan sendiri 4,209,869 5,827,987 6,527,318 Direct financing - - Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain 119,505 132,232 240,090 Joint financing without recourse -

4,329,374 5,960,219 6,767,408 Dikurangi: pembiayaan bersama without recourse bagian yang Less: joint financing without recourse dibiayai pihak lain (96,122) (112,097) (196,540) amount financed by other party Piutang sewa pembiayaan Direct finance lease receivables - kotor 4,233,252 5,848,122 6,570,868 - gross

Nilai sisa 1,780,167 1,869,775 2,386,841 Residual value Pendapatan sewa pembiayaan Unearned income on direct finance yang belum diakui: lease:

- Pembiayaan sendiri (488,486) (659,727) (723,786) Direct financing - - Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain (1,123) (8,698) (28,502) Joint financing without recourse -

(489,609) (668,425) (752,288) Dikurangi: pembiayaan bersama without recourse bagian yang Less: joint financing without recourse dibiayai pihak lain 4,709 6,670 15,536 amount financed by other party

Pendapatan sewa pembiayaan Unearned income on direct yang belum diakui (484,900) (661,755) (736,752) finance lease

Simpanan jaminan (1,780,167) (1,869,775) (2,386,841) Security deposits 3,748,352 5,186,367 5,834,116 Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian

penurunan nilai (269,318) (296,614) (325,256) Allowance for impairment losses Bersih 3,479,034 4,889,753 5,508,860 Net

Piutang sewa pembiayaan - kotor pada tanggal 31 Desember 2015 dalam Dolar AS adalah sebesar Rp 1.086.289 (2014: Rp 1.820.322 dan 2013: Rp 2.188.842).

Direct finance lease receivables gross as at 31 December 2015 denominated in US Dollar amounted to Rp 1,086,289 (2014: Rp 1,820,322 and 2013: Rp 2,188,842).

Cicilan piutang sewa pembiayaan - bersih yang akan diterima dari konsumen sesuai dengan tanggal jatuh temponya:

The above direct finance lease receivables - net have the following maturity profile:

2015 2014 2013

< 1 tahun 2,071,119 3,032,038 3,377,733 < 1 year 1 - 2 tahun 1,196,037 1,391,113 1,623,163 1 - 2 years > 2 tahun 211,878 466,602 507,964 > 2 years 3,479,034 4,889,753 5,508,860

Page 133: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 132

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 46 - Page

5. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan) 5. FINANCE LEASE RECEIVABLES (continued)

Jangka waktu kontrak sewa pembiayaan alat-alat berat yang disalurkan oleh Perseroan berkisar antara 36 - 48 bulan.

The period of finance leases contracts for heavy equipment contracts ranged from 36 - 48 months.

Analisis umur piutang sewa pembiayaan - kotor adalah sebagai berikut:

Aging analysis of direct finance lease receivables - gross is as follows:

2015 2014 2013

Belum jatuh tempo: Current: Jatuh tempo 2014 - - 2,653,182 Maturity 2014 Jatuh tempo 2015 - 2,412,247 1,500,356 Maturity 2015 Jatuh tempo 2016 1,566,063 1,305,904 425,515 Maturity 2016 Jatuh tempo 2017 1,297,744 387,942 21,757 Maturity 2017 Jatuh tempo 2018 221,207 27,736 - Maturity 2018 Lewat jatuh tempo: Overdue: 1 - 30 hari 436,238 671,353 917,000 1 - 30 days 31 - 60 hari 520,672 825,976 890,737 31 - 60 days >60 hari 191,328 216,964 162,321 >60 days 4,233,252 5,848,122 6,570,868 Perubahan pada penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Movements of the allowance for impairment losses are as follows:

2015 2014 2013

Saldo awal 296,614 325,256 268,705 Beginning balance Penambahan 108,963 46,056 147,645 Additions Penghapusan (136,259) (74,698) (91,094) Write off Saldo akhir 269,318 296,614 325,256 Ending balance Analisis saldo dan jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Analysis of total balance and allowance for impairment losses are as follows:

2015 2014 2013

Penilaian secara individual: Individual assessments: Saldo piutang sewa Balance of direct finance lease pembiayaan - kotor 869,183 1,200,753 870,627 receivables - gross Penyisihan kerugian penurunan nilai (233,143) (251,643) (236,590) Allowance for impairment losses Penilaian secara kolektif: Collective assessments: Saldo piutang sewa Balance of direct finance lease pembiayaan - kotor 3,364,069 4,647,369 5,700,241 receivables - gross Penyisihan kerugian penurunan nilai (36,175) (44,971) (88,666) Allowance for impairment losses Jumlah penyisihan kerugian Total allowance for penurunan nilai (269,318) (296,614) (325,256) impairment losses

Suku bunga efektif portofolio sewa pembiayaan per tahun berkisar sebagai berikut:

Effective annual interest rates of direct finance lease portfolio ranged as follows:

2015 2014 2013

Rupiah 9.00% - 17.00% 9.0% - 18.0% 9.0% - 19.0% Rupiah Dolar AS 9.25% - 10.40% 8.0% - 12.0% 8.0% - 12.0% US Dollar

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 47 - Page

5. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan) 5. FINANCE LEASE RECEIVABLES (continued)

Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut di atas cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan.

The Directors believe that the above allowance for impairment losses is adequate to cover incurred losses arising from uncollectible direct finance lease receivable accounts.

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 piutang sewa pembiayaan - kotor yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman masing-masing sebesar Rp 3.235.093, Rp 3.439.541, dan Rp 3.411.997 (lihat Catatan 12).

As at 31 December 2015, 2014 and 2013 direct finance lease receivables - gross amounting to Rp 3,235,093, Rp 3,439,541, and Rp 3,411,997 respectively are used as collateral for borrowings (refer to Note 12).

Tidak terdapat piutang sewa pembiayaan dengan pihak berelasi.

There are no direct finance lease receivables with related parties.

6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH 6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES - NET

2015 2014 2013

Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - kotor: receivables - gross: - Pembiayaan sendiri 18,916 40,997 94,917 Direct financing - - Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain 976,495 64,281 117,048 Joint financing without recourse - 995,411 105,278 211,965 Dikurangi: pembiayaan bersama Less: joint financing without recourse bagian yang without recourse amount dibiayai pihak lain - - - financed by other party Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - kotor 995,411 105,278 211,965 receivables - gross

Dikurangi: Less: Pendapatan pembiayaan Unearned income konsumen yang belum diakui: on consumer financing: - Pembiayaan sendiri (2,655) (5,061) (7,334) Direct financing - - Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain without recourse (157,318) (6,341) (18,071) Joint financing without recourse - (159,973) (11,402) (25,405) Dikurangi: pembiayaan bersama Less: joint financing without recourse bagian yang without recourse amount dibiayai pihak lain - - - financed by other party Pendapatan pembiayaan Unearned income konsumen yang belum diakui (159,973) (11,402) (25,405) on consumer financing 835,438 93,876 186,560 Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian penurunan nilai (580) (198) (5,584) Allowance for impairment losses Bersih 834,858 93,678 180,976 Net Piutang pembiayaan konsumen kotor pada tanggal 31 Desember 2015 dalam Dolar AS adalah sebesar Rp nihil (2014: Rp nihil dan 2013: Rp 3.880).

Consumer financing receivables gross as at 31 December 2015 denominated in US Dollar amounted to Rp nil (2014: Rp nil and 2013: Rp 3,880).

Page 134: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 133

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 47 - Page

5. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan) 5. FINANCE LEASE RECEIVABLES (continued)

Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut di atas cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan.

The Directors believe that the above allowance for impairment losses is adequate to cover incurred losses arising from uncollectible direct finance lease receivable accounts.

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 piutang sewa pembiayaan - kotor yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman masing-masing sebesar Rp 3.235.093, Rp 3.439.541, dan Rp 3.411.997 (lihat Catatan 12).

As at 31 December 2015, 2014 and 2013 direct finance lease receivables - gross amounting to Rp 3,235,093, Rp 3,439,541, and Rp 3,411,997 respectively are used as collateral for borrowings (refer to Note 12).

Tidak terdapat piutang sewa pembiayaan dengan pihak berelasi.

There are no direct finance lease receivables with related parties.

6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH 6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES - NET

2015 2014 2013

Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - kotor: receivables - gross: - Pembiayaan sendiri 18,916 40,997 94,917 Direct financing - - Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain 976,495 64,281 117,048 Joint financing without recourse - 995,411 105,278 211,965 Dikurangi: pembiayaan bersama Less: joint financing without recourse bagian yang without recourse amount dibiayai pihak lain - - - financed by other party Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - kotor 995,411 105,278 211,965 receivables - gross

Dikurangi: Less: Pendapatan pembiayaan Unearned income konsumen yang belum diakui: on consumer financing: - Pembiayaan sendiri (2,655) (5,061) (7,334) Direct financing - - Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain without recourse (157,318) (6,341) (18,071) Joint financing without recourse - (159,973) (11,402) (25,405) Dikurangi: pembiayaan bersama Less: joint financing without recourse bagian yang without recourse amount dibiayai pihak lain - - - financed by other party Pendapatan pembiayaan Unearned income konsumen yang belum diakui (159,973) (11,402) (25,405) on consumer financing 835,438 93,876 186,560 Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian penurunan nilai (580) (198) (5,584) Allowance for impairment losses Bersih 834,858 93,678 180,976 Net Piutang pembiayaan konsumen kotor pada tanggal 31 Desember 2015 dalam Dolar AS adalah sebesar Rp nihil (2014: Rp nihil dan 2013: Rp 3.880).

Consumer financing receivables gross as at 31 December 2015 denominated in US Dollar amounted to Rp nil (2014: Rp nil and 2013: Rp 3,880).

Page 135: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 134

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 48 - Page

6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH

(lanjutan) 6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES -

NET (continued) Cicilan piutang pembiayaan konsumen - bersih yang akan diterima dari konsumen sesuai dengan tanggal jatuh temponya:

The above consumer financing receivables - net have the following maturity profile:

2015 2014 2013

< 1 tahun 441,996 61,465 169,247 < 1 year 1 - 2 tahun 364,478 31,487 11,106 1 - 2 years > 2 tahun 28,384 726 623 > 2 years 834,858 93,678 180,976

Jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen kendaraan roda empat atau lebih dan alat-alat berat yang disalurkan oleh Perseroan berkisar antara 24 - 36 bulan.

The period of consumer financing contracts for vehicles and heavy equipment contracts ranged from 24 - 36 months.

Analisis umur piutang pembiayaan konsumen - kotor adalah sebagai berikut:

Aging analysis of consumer financing receivables - gross is as follows:

2015 2014 2013

Belum jatuh tempo: Current: Jatuh tempo 2014 - - 166,571 Maturity 2014 Jatuh tempo 2015 - 60,838 12,571 Maturity 2015 Jatuh tempo 2016 558,362 29,182 653 Maturity 2016 Jatuh tempo 2017 433,574 669 - Maturity 2017 Lewat jatuh tempo: Overdue: 1 - 30 hari - 9,999 16,684 1 - 30 days 31 - 60 hari 3,475 3,800 12,956 31 - 60 days >60 hari - 790 2,530 >60 days 995,411 105,278 211,965

Perubahan pada penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Movements of the allowance for impairment losses are as follows:

2015 2014 2013

Saldo awal 198 5,584 6,766 Beginning balance Penambahan 955 616 1,988 Additions Penghapusan (573) (6,002) (3,170) Write off Saldo akhir 580 198 5,584 Ending balance Analisis saldo dan jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Analysis of total balance and allowance for impairment losses are as follows:

2015 2014 2013

Penilaian secara individual: Individual assessments: Saldo piutang pembiayaan Balance of consumer financing konsumen - kotor 81,087 8,576 16,086 receivables - gross Penyisihan kerugian penurunan nilai (568) (195) (2,537) Allowance for impairment losses Penilaian secara kolektif: Collective assessments: Saldo piutang pembiayaan Balance of consumer financing konsumen - kotor 914,324 96,702 195,879 receivables - gross Penyisihan kerugian penurunan nilai (12) (3) (3,047) Allowance for impairment losses Jumlah penyisihan kerugian Total allowance for penurunan nilai (580) (198) (5,584) impairment losses

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 49 - Page

6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH

(lanjutan) 6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES -

NET (continued)

Suku bunga efektif portofolio per tahun berkisar sebagai berikut:

Effective annual interest rates portfolio ranged are as follows:

2015 2014 2013

Rupiah 14.50% - 14.70% 9.0% - 17.0% 9.0% - 18.0% Rupiah Dolar AS - 9.0% 9.0% - 10.0% US Dollar

Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut di atas cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.

The Directors believe that the above allowance for impairment losses is adequate to cover incurred losses arising from uncollectible consumer financing receivable accounts.

Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen, Perseroan menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor dari kendaraan bermotor yang dibiayai Perseroan.

The consumer financing receivables are mainly secured by fiduciary on vehicles subject to finance whereby the Company receives Motor Vehicle Ownership Certificates.

7. TAGIHAN ANJAK PIUTANG – BERSIH 7. FACTORING RECEIVABLES - NET

2015 2014 2013

Tagihan anjak piutang - bruto 26,513 220,578 95,902 Factoring receivables – gross Penyisihan kerugian penurunan nilai (989) (18,433) - Allowance for impairment losses Bersih 25,524 202,145 95,902 Net Tagihan anjak piutang - bersih yang akan diterima dari konsumen sesuai dengan tanggal jatuh temponya:

The above factoring receivables - net have the following maturity profile:

2015 2014 2013

< 1 tahun 6,490 202,145 95,902 < 1 year 1 – 2 tahun 19,034 - - 1 – 2 year 25,524 202,145 95,902

Jangka waktu kontrak anjak piutang berkisar antara 1 - 24 bulan.

The period of factoring contracts ranged from 1 - 24 months.

Analisa umur tagihan anjak piutang - kotor adalah sebagai berikut:

Aging analysis of the gross factoring receivables is as follows:

2015 2014 2013

Belum jatuh tempo 22,890 209,053 95,902 Current Lewat jatuh tempo: Overdue: 1 - 30 hari - 1,401 - 1 - 30 days >30 hari 3,623 10,124 - >30 days 26,513 220,578 95,902

Page 136: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 135

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 49 - Page

6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH

(lanjutan) 6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES -

NET (continued)

Suku bunga efektif portofolio per tahun berkisar sebagai berikut:

Effective annual interest rates portfolio ranged are as follows:

2015 2014 2013

Rupiah 14.50% - 14.70% 9.0% - 17.0% 9.0% - 18.0% Rupiah Dolar AS - 9.0% 9.0% - 10.0% US Dollar

Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut di atas cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.

The Directors believe that the above allowance for impairment losses is adequate to cover incurred losses arising from uncollectible consumer financing receivable accounts.

Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen, Perseroan menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor dari kendaraan bermotor yang dibiayai Perseroan.

The consumer financing receivables are mainly secured by fiduciary on vehicles subject to finance whereby the Company receives Motor Vehicle Ownership Certificates.

7. TAGIHAN ANJAK PIUTANG – BERSIH 7. FACTORING RECEIVABLES - NET

2015 2014 2013

Tagihan anjak piutang - bruto 26,513 220,578 95,902 Factoring receivables – gross Penyisihan kerugian penurunan nilai (989) (18,433) - Allowance for impairment losses Bersih 25,524 202,145 95,902 Net Tagihan anjak piutang - bersih yang akan diterima dari konsumen sesuai dengan tanggal jatuh temponya:

The above factoring receivables - net have the following maturity profile:

2015 2014 2013

< 1 tahun 6,490 202,145 95,902 < 1 year 1 – 2 tahun 19,034 - - 1 – 2 year 25,524 202,145 95,902

Jangka waktu kontrak anjak piutang berkisar antara 1 - 24 bulan.

The period of factoring contracts ranged from 1 - 24 months.

Analisa umur tagihan anjak piutang - kotor adalah sebagai berikut:

Aging analysis of the gross factoring receivables is as follows:

2015 2014 2013

Belum jatuh tempo 22,890 209,053 95,902 Current Lewat jatuh tempo: Overdue: 1 - 30 hari - 1,401 - 1 - 30 days >30 hari 3,623 10,124 - >30 days 26,513 220,578 95,902

Page 137: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 136

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 50 - Page

7. TAGIHAN ANJAK PIUTANG - BERSIH (lanjutan) 7. FACTORING RECEIVABLES - NET

(continued)

Perubahan pada penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Movements of the allowance for impairment losses are as follows:

2015 2014 2013

Saldo awal 18,433 - - Beginning balance Penambahan/(pembalikan) (17,444) 37,726 - Additions/(reversal) Penghapusan - (19,293) - Write off Saldo akhir 989 18,433 - Ending balance Analisis saldo dan jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Analysis of total balance and allowance for impairment losses are as follows:

2015 2014 2013

Penilaian secara individual: Individual assessments: Saldo anjak piutang Balance of factorinhg - kotor 22,890 210,454 - receivables - gross Penyisihan kerugian penurunan nilai 616 8,309 - Allowance for impairment losses

Penilaian secara kolektif: Collective assessments: Saldo anjak piutang Balance of factoring - kotor 3,623 10,124 - receivables - gross Penyisihan kerugian penurunan nilai 373 10,124 - Allowance for impairment losses Jumlah penyisihan kerugian Total allowance for penurunan nilai 989 18,433 - impairment losses Tagihan anjak piutang - kotor pada tanggal 31 Desember 2015 dalam Dolar AS adalah sebesar Rp nihil (2014: Rp 145.064 dan 2013: Rp 64.070).

Factoring receivables gross as at 31 December 2015 denominated in US Dollar amounted to Rp nil (2014: Rp 145,064 and 2013: Rp 64,070).

Suku bunga efektif portofolio per tahun berkisar sebagai berikut:

Effective annual interest rates portfolio ranged are as follows:

2015 2014 2013

Rupiah 20.0% - 23.0% 20.0% - 23.0% 15.0% -25.0% Rupiah Dollar AS 9.0% - 10.0% 9.0% - 10.0% 5.0% - 19.0% US Dollar

Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut di atas cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya anjak piutang.

The Directors believe that the above allowance for impairment losses is adequate to cover incurred losses arising from uncollectible factoring.

8. PEMBIAYAAN MODAL USAHA – BERSIH 8. WORKING CAPITAL FINANCING

RECEIVABLES - NET

2015 2014 2013

Pembiayaan Modal Usaha Working Capital Financing 951,616 - - Receivables Penyisihan piutang bermasalah Allowance for bad debt

Modal Usaha (31,087) - - on working capital

Bersih 920,529 - - Net

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 51 - Page

8. PEMBIAYAAN MODAL USAHA – BERSIH

(lanjutan) 8. WORKING CAPITAL FINANCING

RECEIVABLES – NET (continued) Pembiayaan Modal Usaha adalah fasilitas pemberian kredit yang dilakukan oleh Perseroan untuk para nasabah dalam rangka pembiayaan terhadap proyek yang dianggap layak dan menghasilkan. Perseroan mensyaratkan jaminan yang cukup untuk menutupi risiko kredit.

Working Capital Financing Receivables is a credit facility which the Company gave to customers who have proper and profitable project based on company’s assessment. The Company requires collateral as part of its credit requirement.

Analisis saldo dan jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Analysis of total balance and allowance for impairment losses are as follows:

2015 2014 2013

Penilaian secara individual: Individual assessments: Saldo pembiayaan modal Balance of working capital usaha - kotor 722,265 - - financing receivables - gross Penyisihan kerugian penurunan nilai 7,287 - - Allowance for impairment losses

Penilaian secara kolektif: Collective assessments: Saldo pembiayaan modal Balance of working capital usaha - kotor 229,351 - - financing receivables - gross Penyisihan kerugian penurunan nilai 23,800 - - Allowance for impairment losses Jumlah penyisihan kerugian Total allowance for penurunan nilai 31,087 - - impairment losses

Tagihan pembiayaan modal usaha kotor pada tanggal 31 Desember 2015 dalam Dolar AS adalah sebesar Rp 462.429 (2014: Rp nihil dan 2013: Rp nihil).

Working capital financing receivables gross as at 31 December 2015 denominated in US Dollar amounted to Rp 462,429 (2014: Rp nil and 2013: Rp nil).

Suku bunga efektif portofolio per tahun berkisar sebagai berikut:

Effective annual interest rates portfolio ranged are as follows:

2015 2014 2013

Rupiah 8.00% - 17.00% - - Rupiah Dollar AS 9.00% - 10.40% - - US Dollar

9. BEBAN DIBAYAR DIMUKA DAN PIUTANG

LAIN - LAIN 9. PREPAID EXPENSES AND OTHER

RECEIVABLES

2015 2014 2013 Beban dibayar dimuka Prepaid expenses

- Sewa 2,938 2,198 958 Rental - - Asuransi 54 56 60 Insurance -

2,992 2,254 1,018

Piutang lain-lain Other receivables Pihak ketiga: Third parties - Piutang premi asuransi 15,985 13,950 8,370 Insurance premium receivable - - Uang muka pembayaran 6,137 9,493 5,170 Advance payment - - Lain-lain 11,207 21,390 17,836 Others - 33,329 44,833 31,376

Pihak berelasi: Related party - Personil manajemen kunci 9,133 2,991 2,856 Key management personnel - 42,462 47,824 34,232

Piutang premi asuransi merupakan piutang pembayaran asuransi dari nasabah untuk biaya asuransi yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perseroan.

Insurance premium receivable represents receivables from customer for insurance cost which is paid in advance by the Company.

Page 138: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 137

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 51 - Page

8. PEMBIAYAAN MODAL USAHA – BERSIH

(lanjutan) 8. WORKING CAPITAL FINANCING

RECEIVABLES – NET (continued) Pembiayaan Modal Usaha adalah fasilitas pemberian kredit yang dilakukan oleh Perseroan untuk para nasabah dalam rangka pembiayaan terhadap proyek yang dianggap layak dan menghasilkan. Perseroan mensyaratkan jaminan yang cukup untuk menutupi risiko kredit.

Working Capital Financing Receivables is a credit facility which the Company gave to customers who have proper and profitable project based on company’s assessment. The Company requires collateral as part of its credit requirement.

Analisis saldo dan jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Analysis of total balance and allowance for impairment losses are as follows:

2015 2014 2013

Penilaian secara individual: Individual assessments: Saldo pembiayaan modal Balance of working capital usaha - kotor 722,265 - - financing receivables - gross Penyisihan kerugian penurunan nilai 7,287 - - Allowance for impairment losses

Penilaian secara kolektif: Collective assessments: Saldo pembiayaan modal Balance of working capital usaha - kotor 229,351 - - financing receivables - gross Penyisihan kerugian penurunan nilai 23,800 - - Allowance for impairment losses Jumlah penyisihan kerugian Total allowance for penurunan nilai 31,087 - - impairment losses

Tagihan pembiayaan modal usaha kotor pada tanggal 31 Desember 2015 dalam Dolar AS adalah sebesar Rp 462.429 (2014: Rp nihil dan 2013: Rp nihil).

Working capital financing receivables gross as at 31 December 2015 denominated in US Dollar amounted to Rp 462,429 (2014: Rp nil and 2013: Rp nil).

Suku bunga efektif portofolio per tahun berkisar sebagai berikut:

Effective annual interest rates portfolio ranged are as follows:

2015 2014 2013

Rupiah 8.00% - 17.00% - - Rupiah Dollar AS 9.00% - 10.40% - - US Dollar

9. BEBAN DIBAYAR DIMUKA DAN PIUTANG

LAIN - LAIN 9. PREPAID EXPENSES AND OTHER

RECEIVABLES

2015 2014 2013 Beban dibayar dimuka Prepaid expenses

- Sewa 2,938 2,198 958 Rental - - Asuransi 54 56 60 Insurance -

2,992 2,254 1,018

Piutang lain-lain Other receivables Pihak ketiga: Third parties - Piutang premi asuransi 15,985 13,950 8,370 Insurance premium receivable - - Uang muka pembayaran 6,137 9,493 5,170 Advance payment - - Lain-lain 11,207 21,390 17,836 Others - 33,329 44,833 31,376

Pihak berelasi: Related party - Personil manajemen kunci 9,133 2,991 2,856 Key management personnel - 42,462 47,824 34,232

Piutang premi asuransi merupakan piutang pembayaran asuransi dari nasabah untuk biaya asuransi yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perseroan.

Insurance premium receivable represents receivables from customer for insurance cost which is paid in advance by the Company.

Page 139: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 138

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 52 - Page

9. BEBAN DIBAYAR DIMUKA DAN PIUTANG

LAIN – LAIN (lanjutan) 9. PREPAID EXPENSES AND OTHER

RECEIVABLES (continued) Pinjaman karyawan terdiri dari pinjaman untuk pembelian kendaraan dengan berbagai jangka waktu yang pelunasannya dilakukan melalui pemotongan gaji setiap bulan.

Employee loans consist of vehicle loans with various loan terms, repayment of which will be effected through monthly salary deductions.

Uang muka pembayaran merupakan uang muka yang digunakan untuk keperluan perjalanan dinas dan keperluan operasional lain.

Advance payment represents the advance provided for business travel and other operational purposes.

10. ASET DAN LIABILITAS DERIVATIF 10. DERIVATIVE ASSETS AND LIABILITIES

Perseroan melakukan kontrak cross currency swap dan interest rate swap dalam rangka mengantisipasi risiko fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar atas pinjaman bank dalam mata uang asing. Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013, nilai wajar dari kontrak cross currency swap dan interest rate swap yang masih berjalan adalah sebagai berikut:

The Company entered into cross currency swap and interest rate swap contracts in order to mitigate the risk of fluctuations in exchange rates and interest rate from bank loans in foreign currency. The fair value of the outstanding cross currency swap contracts and interest rate swap contracts as at 31 December 2015, 2014, and 2013 are as follows:

31 Desember/December 2015 Nilai wajar/Fair values

Instrumen/

Instruments

Jumlah nosional/ Notional amount

(“000”)

Tanggal perjanjian/ Agreement

date

Tanggal jatuh tempo/

Maturity date

Tagihan derivatif/

Derivatives assets

Liabilitas derivatif/

Derivatives liabilities

Cross currency swaps (USD - Rp)

- PT Bank ANZ Indonesia USD 22,500

02-03-2015

28-03-2018

23,666

- - PT Bank ANZ Indonesia USD 2,500 02-03-2015 28-03-2018 2,628 - Interest rate swaps - PT Bank ANZ Indonesia USD 1,667 13-07-2013 01-10-2015 - (4) - PT Bank CIMB Niaga Tbk USD 1,000 07-03-2013 07-03-2016 1 - - PT Bank CIMB Niaga Tbk USD 1,095 17-06-2013 17-06-2016 - (1) - PT Bank CIMB Niaga Tbk USD 571 17-06-2013 17-06-2016 - (0) - JP. Morgan Chase Bank

N.A

USD 3,357

25-09-2013

26-09-2016

-

(30) - JP. Morgan Chase Bank

N.A

USD 1,643

25-09-2013

26-09-2016

-

(15) - PT Bank ANZ Indonesia USD 4,167 25-03-2014 27-03-2017 53 - - PT Bank OCBC NISP

Tbk

USD 60

25-03-2014

27-03-2017

1 - - PT Bank OCBC NISP

Tbk

USD 4,107

25-03-2014

27-03-2017

55 - - CTBC Bank Co., Ltd. USD 4,167 25-03-2014 27-03-2017 178 - - JP. Morgan Chase Bank

N.A

USD 20,000

27-02-2015

28-03-2018

-

(6) - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited

USD 17,500

12-09-2014

28-03-2018

-

(933) - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited

USD 17,500

12-09-2014

28-03-2018

-

(933)

26,582 (1,922)

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 53 - Page

10. ASET DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan) 10. DERIVATIVE ASSETS AND LIABILITIES

(continued)

31 Desember/December 2014 Nilai wajar/Fair values

Instrumen/

Instruments

Jumlah nosional/ Notional amount

(“000”)

Tanggal perjanjian/ Agreement

date

Tanggal jatuh tempo/

Maturity date

Tagihan derivatif/

Derivatives assets

Liabilitas derivatif/

Derivatives liabilities

Cross currency swaps (USD - Rp)

- Standard Chartered Bank USD 3,000

18-01-2013

01-10-2015

7,657

- - Standard Chartered Bank USD 3,000 18-01-2013 01-10-2015 7,676 - Interest rate swaps - CTBC Bank Co., Ltd. USD 7,500 27-03-2014 27-03-2017 46 - - PT Bank ANZ Indonesia USD 7,500 25-03-2014 26-09-2016 1 - - PT Bank OCBC NISP

Tbk

USD 7,393

25-03-2014

27-03-2017

1

- - PT Bank ANZ Indonesia USD 625 13-02-2012 13-02-2015 - (9) - PT Bank OCBC NISP

Tbk

USD 1,250

13-02-2012

13-02-2015

-

(9) - Standard Chartered Bank USD 833 07-03-2012 09-03-2015 - (12) - JP. Morgan Chase Bank

N.A

USD 3,833

25-09-2013

26-09-2016

-

(14) - PT Bank OCBC NISP

Tbk

USD 833

10-05-2012

11-05-2015

- (18) - JP. Morgan Chase Bank

N.A

USD 1,333

29-10-2012

01-10-2015

-

(26) - JP. Morgan Chase Bank

N.A

USD 1,333

29-10-2012

01-10-2015

-

(26) - JP. Morgan Chase Bank

N.A

USD 7,833

25-09-2013

26-09-2016

-

(28) - PT Bank CIMB Niaga Tbk USD 5,000 07-03-2013 07-03-2016 - (30) - JP. Morgan Chase Bank

N.A

USD 2,000

06-06-2012

08-06-2015

-

(31) - PT Bank ANZ Indonesia USD 1,667 30-05-2012 29-05-2015 - (33) - PT Bank CIMB Niaga Tbk USD 1,667 10-05-2012 11-05-2015 - (35) - PT Bank CIMB Niaga Tbk USD 2,000 13-07-2013 17-06-2016 - (35) - PT Bank ANZ Indonesia USD 2,667 24-09-2013 01-10-2015 - (61) - PT Bank ANZ Indonesia USD 2,667 24-09-2013 01-10-2015 - (61) - PT Bank CIMB Niaga Tbk

USD 3,833

13-07-2013

17-06-2016

- (68)

- PT Bank ANZ Indonesia USD 5,000 13-07-2013 17-06-2016 - (103) - PT Bank ANZ Indonesia USD 4,000 03-07-2012 01-10-2015 - (138) - PT Bank ANZ Indonesia USD 4,000 03-07-2012 01-10-2015 - (138) - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited

USD 5,000

03-08-2012

01-10-2015

-

(138) - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited

USD 5,000

03-08-2012

01-10-2015

-

(138) - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited

USD 17,500

12-09-2014

28-03-2018

-

(636) - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited

USD 17,500

12-09-2014

28-03-2018

-

(636)

15,381 (2,423)

Page 140: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 139

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 53 - Page

10. ASET DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan) 10. DERIVATIVE ASSETS AND LIABILITIES

(continued)

31 Desember/December 2014 Nilai wajar/Fair values

Instrumen/

Instruments

Jumlah nosional/ Notional amount

(“000”)

Tanggal perjanjian/ Agreement

date

Tanggal jatuh tempo/

Maturity date

Tagihan derivatif/

Derivatives assets

Liabilitas derivatif/

Derivatives liabilities

Cross currency swaps (USD - Rp)

- Standard Chartered Bank USD 3,000

18-01-2013

01-10-2015

7,657

- - Standard Chartered Bank USD 3,000 18-01-2013 01-10-2015 7,676 - Interest rate swaps - CTBC Bank Co., Ltd. USD 7,500 27-03-2014 27-03-2017 46 - - PT Bank ANZ Indonesia USD 7,500 25-03-2014 26-09-2016 1 - - PT Bank OCBC NISP

Tbk

USD 7,393

25-03-2014

27-03-2017

1

- - PT Bank ANZ Indonesia USD 625 13-02-2012 13-02-2015 - (9) - PT Bank OCBC NISP

Tbk

USD 1,250

13-02-2012

13-02-2015

-

(9) - Standard Chartered Bank USD 833 07-03-2012 09-03-2015 - (12) - JP. Morgan Chase Bank

N.A

USD 3,833

25-09-2013

26-09-2016

-

(14) - PT Bank OCBC NISP

Tbk

USD 833

10-05-2012

11-05-2015

- (18) - JP. Morgan Chase Bank

N.A

USD 1,333

29-10-2012

01-10-2015

-

(26) - JP. Morgan Chase Bank

N.A

USD 1,333

29-10-2012

01-10-2015

-

(26) - JP. Morgan Chase Bank

N.A

USD 7,833

25-09-2013

26-09-2016

-

(28) - PT Bank CIMB Niaga Tbk USD 5,000 07-03-2013 07-03-2016 - (30) - JP. Morgan Chase Bank

N.A

USD 2,000

06-06-2012

08-06-2015

-

(31) - PT Bank ANZ Indonesia USD 1,667 30-05-2012 29-05-2015 - (33) - PT Bank CIMB Niaga Tbk USD 1,667 10-05-2012 11-05-2015 - (35) - PT Bank CIMB Niaga Tbk USD 2,000 13-07-2013 17-06-2016 - (35) - PT Bank ANZ Indonesia USD 2,667 24-09-2013 01-10-2015 - (61) - PT Bank ANZ Indonesia USD 2,667 24-09-2013 01-10-2015 - (61) - PT Bank CIMB Niaga Tbk

USD 3,833

13-07-2013

17-06-2016

- (68)

- PT Bank ANZ Indonesia USD 5,000 13-07-2013 17-06-2016 - (103) - PT Bank ANZ Indonesia USD 4,000 03-07-2012 01-10-2015 - (138) - PT Bank ANZ Indonesia USD 4,000 03-07-2012 01-10-2015 - (138) - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited

USD 5,000

03-08-2012

01-10-2015

-

(138) - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited

USD 5,000

03-08-2012

01-10-2015

-

(138) - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited

USD 17,500

12-09-2014

28-03-2018

-

(636) - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited

USD 17,500

12-09-2014

28-03-2018

-

(636)

15,381 (2,423)

Page 141: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 140

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 54 - Page

10. ASET DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan)

10. DERIVATIVE ASSETS AND LIABILITIES (continued)

31 Desember/December 2013 Nilai wajar/Fair values

Instrumen/

Instruments

Jumlah nosional/ Notional amount

(“000”)

Tanggal perjanjian/ Agreement

date

Tanggal jatuh tempo/

Maturity date

Tagihan derivatif/

Derivatives assets

Liabilitas derivatif/

Derivatives liabilities

Cross currency swaps (USD - Rp)

- Standard Chartered Bank

USD 6,000

21-12-2012

01-10-2015

15,768

-

- Standard Chartered Bank

USD 6,000

21-12-2012

01-10-2015

15,700

-

- PT Bank Danamon Indonesia Tbk

USD 2,931

18-07-2011

18-07-2014

10,816

-

- PT Bank OCBC NISP Tbk

USD 2,069

18-07-2011

18-07-2014

7,571

-

- The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited

USD 1,954

25-04-2011

25-04-2014

6,880

- - PT Bank OCBC NISP Tbk

USD 1,667

15-06-2011

16-06-2014

6,188

-

- PT Bank Danamon Indonesia Tbk

USD 1,379

25-04-2011

25-04-2014

4,880

-

- PT Bank Danamon Indonesia Tbk

USD 1,250

08-09-2011

08-09-2014

4,748

-

- PT Bank ANZ Indonesia USD 1,264 15-06-2011 16-06-2014 4,658 - - PT Bank ANZ Indonesia USD 402 15-06-2011 16-06-2014 1,481 - Interest rate swaps - PT Bank ANZ Indonesia USD 8,000 25-07-2012 01-10-2015 - (380) - PT Bank ANZ Indonesia USD 8,000 25-07-2012 01-10-2015 - (380) - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited

USD 10,000

03-08-2012

01-10-2015

-

(353) - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited

USD 10,000

03-08-2012

01-10-2015

-

(353) - PT Bank CIMB Niaga Tbk

USD 5,000

10-05-2012

11-05-2015

-

(216) - PT Bank ANZ Indonesia USD 1,853 08-09-2011 08-09-2014 - (200) - PT Bank ANZ Indonesia USD 5,000 30-05-2012 29-05-2015 - (197) - JP. Morgan Chase Bank, N.A

USD 12,310

25-09-2013

26-09-2016

-

(189)

- PT Bank CIMB Niaga Tbk USD 5,476 13-07-2013 17-06-2016 - (188) - JP. Morgan Chase Bank, N.A

USD 6,000

06-06-2012

08-06-2015

-

(178) - PT Bank OCBC NISP Tbk USD 3,333 14-12-2011 15-03-2014 - (159) - Standard Chartered Bank

USD 4,167

07-03-2012

09-03-2015

-

(157) - PT Bank ANZ Indonesia USD 3,333 07-12-2011 08-12-2014 - (156) - PT Bank ANZ Indonesia USD 5,333 24-09-2013 01-10-2015 - (150) - PT Bank ANZ Indonesia USD 5,333 24-09-2013 01-10-2015 - (150) - PT Bank ANZ Indonesia USD 8,333 09-07-2013 17-06-2016 - (141) - PT Bank OCBC NISP Tbk USD 2,500 10-05-2012 11-05-2015 - (126) - PT Bank ANZ Indonesia USD 3,125 13-02-2012 13-02-2015 - (120) - PT Bank OCBC NISP Tbk USD 3,125 13-02-2012 13-02-2015 - (120) - PT Bank CIMB Niaga Tbk USD 2,857 13-07-2013 17-06-2016 - (98) - JP. Morgan Chase Bank, N.A

USD 6,024

25-09-2013

26-09-2016

-

(92)

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 55 - Page

10. ASET DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan)

10. DERIVATIVE ASSETS AND LIABILITIES (continued)

Interest rate swaps (lanjutan/continued)

- PT Bank CIMB Niaga Tbk USD 9,000 07-03-2013 07-03-2016 - (79) - PT Bank ANZ Indonesia USD 1,667 10-10-2011 10-10-2014 - (64) - JP. Morgan Chase Bank, N.A

USD 2,667

03-08-2012

01-10-2015

-

(62) - JP. Morgan Chase Bank, N.A

USD 2,667

03-08-2012

01-10-2015

-

(62) - PT Bank OCBC NISP Tbk USD 2,198 20-09-2011 19-09-2014 - (52) - PT Bank Mizuho Indonesia

USD 2,500

08-09-2011

08-09-2014

-

(43) - PT Bank OCBC NISP Tbk USD 1,552 20-09-2011 19-09-2014 - (37) - PT Bank Danamon Indonesia Tbk

USD 1,667

15-06-2011

16-06-2014

-

(36) - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited

USD 1,250

08-09-2011

08-09-2014

-

(29) - PT Bank ANZ Indonesia USD 833 04-05-2011 04-05-2014 - (27) - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited

USD 1,250

10-03-2011

17-03-2014

-

(26) - PT Bank ANZ Indonesia USD 833 04-03-2011 04-03-2014 - (20) - PT Bank ANZ Indonesia USD 583 27-05-2011 27-05-2014 - (16) - PT Bank ANZ Indonesia USD 647 08-09-2011 08-09-2014 - (15) - PT Bank ANZ Indonesia USD 500 10-06-2011 10-06-2014 - (14) - PT Bank ANZ Indonesia USD 618 17-03-2011 10-03-2014 - (13) - PT Bank OCBC NISP Tbk USD 417 25-02-2011 25-02-2014 - (11) - PT Bank OCBC NISP Tbk USD 417 07-03-2011 07-03-2014 - (10) - NATIXIS USD 417 17-03-2011 10-03-2014 - (9) - PT Bank ANZ Indonesia USD 417 31-01-2011 28-01-2014 - (8) - PT Bank ANZ Indonesia USD 216 17-03-2011 10-03-2014 - (5) - PT Bank ANZ Indonesia USD 583 27-05-2011 27-05-2014 - (16)

78,690 (4,757) Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013, transaksi derivatif tersebut memiliki efektivitas yang tinggi dalam melindungi (offsetting) perubahan arus kas yang dilindungi nilainya, oleh karena itu selisih nilai wajar dari transaksi derivatif dengan keuntungan/(kerugian) selisih kurs yang belum terealisasi atas pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013, masing-masing sebesar Rp 1.151, Rp (1.959), dan Rp (790), dicatat di ekuitas setelah memperhitungkan perubahan kurs pinjaman bank dan pajak tangguhan.

As at 31 December 2015, 2014, and 2013, these derivative transactions are highly effective in achieving offsetting changes in cash flows attributable to the hedged item, hence, as at 31 December 2015, 2014, and 2013, the difference between mark to market from derivative transactions and unrealised gains/(losses) on foreign exchange on its US Dollar loans are recorded in the equity amounting to Rp 1,151, Rp (1,959), and Rp (790), respectively, after considering the foreign exchange translation of related hedged bank loans and deferred tax.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah sebesar Rp 10,911 (kredit) telah direklasifikasikan dari ekuitas ke laporan laba rugi tahun berjalan (2014: Rp 23,636 (debit) dan 2013: Rp 68,102 (kredit)). Jumlah tersebut terdiri dari Rp 39,869 yang dikredit pada rugi selisih kurs-bersih dan Rp 28,958 yang didebet pada beban bunga dan keuangan di laba rugi (2014: masing-masing Rp 52,173 (kredit) dan Rp 75,809 (debit) dan 2013: masing-masing Rp 95,165 (kredit) dan Rp 27,063 (debet). Jumlah laba rugi selisih kurs yang di reklasifikasi dari ekuitas di kompensasikan di laporan laba rugi terhadap laba rugi selisih kurs dari pinjaman dan surat berharga yang diterbitkan, yang terkait dengan lindung nilai. Dampak dari beban bunga dan keuangan yang di reklasifikasi dari ekuitas adalah untuk mengubah bunga mengambang menjadi bunga tetap.

For the year ended 31 December 2015, the total amount of Rp 10,911 (credit) has been reclassified from equity to the current year profit and loss (2014: Rp 23,636 (debit) and 2013: Rp 68,102 (credit)). The amount consist of Rp 39,869 credited to loss on foreign exchange - net and Rp 28,958 debitted to interest and financing charges in profit and loss (2014: Rp 52,173 (credit) and Rp 75,809 (debit) and 2013: Rp 95,165 (credit) and Rp 27,063 (debit) respectively). The foreign exchange gain or loss reclassified from equity is offset in the profit and loss against the foreign exchange gain or loss from related hedged borrowings and securities issued. The impact of interest and financing charges reclassified from equity is to convert the floating-rate interest into fixed-rate interest financing charges.

Page 142: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 141

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 55 - Page

10. ASET DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan)

10. DERIVATIVE ASSETS AND LIABILITIES (continued)

Interest rate swaps (lanjutan/continued)

- PT Bank CIMB Niaga Tbk USD 9,000 07-03-2013 07-03-2016 - (79) - PT Bank ANZ Indonesia USD 1,667 10-10-2011 10-10-2014 - (64) - JP. Morgan Chase Bank, N.A

USD 2,667

03-08-2012

01-10-2015

-

(62) - JP. Morgan Chase Bank, N.A

USD 2,667

03-08-2012

01-10-2015

-

(62) - PT Bank OCBC NISP Tbk USD 2,198 20-09-2011 19-09-2014 - (52) - PT Bank Mizuho Indonesia

USD 2,500

08-09-2011

08-09-2014

-

(43) - PT Bank OCBC NISP Tbk USD 1,552 20-09-2011 19-09-2014 - (37) - PT Bank Danamon Indonesia Tbk

USD 1,667

15-06-2011

16-06-2014

-

(36) - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited

USD 1,250

08-09-2011

08-09-2014

-

(29) - PT Bank ANZ Indonesia USD 833 04-05-2011 04-05-2014 - (27) - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited

USD 1,250

10-03-2011

17-03-2014

-

(26) - PT Bank ANZ Indonesia USD 833 04-03-2011 04-03-2014 - (20) - PT Bank ANZ Indonesia USD 583 27-05-2011 27-05-2014 - (16) - PT Bank ANZ Indonesia USD 647 08-09-2011 08-09-2014 - (15) - PT Bank ANZ Indonesia USD 500 10-06-2011 10-06-2014 - (14) - PT Bank ANZ Indonesia USD 618 17-03-2011 10-03-2014 - (13) - PT Bank OCBC NISP Tbk USD 417 25-02-2011 25-02-2014 - (11) - PT Bank OCBC NISP Tbk USD 417 07-03-2011 07-03-2014 - (10) - NATIXIS USD 417 17-03-2011 10-03-2014 - (9) - PT Bank ANZ Indonesia USD 417 31-01-2011 28-01-2014 - (8) - PT Bank ANZ Indonesia USD 216 17-03-2011 10-03-2014 - (5) - PT Bank ANZ Indonesia USD 583 27-05-2011 27-05-2014 - (16)

78,690 (4,757) Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013, transaksi derivatif tersebut memiliki efektivitas yang tinggi dalam melindungi (offsetting) perubahan arus kas yang dilindungi nilainya, oleh karena itu selisih nilai wajar dari transaksi derivatif dengan keuntungan/(kerugian) selisih kurs yang belum terealisasi atas pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013, masing-masing sebesar Rp 1.151, Rp (1.959), dan Rp (790), dicatat di ekuitas setelah memperhitungkan perubahan kurs pinjaman bank dan pajak tangguhan.

As at 31 December 2015, 2014, and 2013, these derivative transactions are highly effective in achieving offsetting changes in cash flows attributable to the hedged item, hence, as at 31 December 2015, 2014, and 2013, the difference between mark to market from derivative transactions and unrealised gains/(losses) on foreign exchange on its US Dollar loans are recorded in the equity amounting to Rp 1,151, Rp (1,959), and Rp (790), respectively, after considering the foreign exchange translation of related hedged bank loans and deferred tax.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah sebesar Rp 10,911 (kredit) telah direklasifikasikan dari ekuitas ke laporan laba rugi tahun berjalan (2014: Rp 23,636 (debit) dan 2013: Rp 68,102 (kredit)). Jumlah tersebut terdiri dari Rp 39,869 yang dikredit pada rugi selisih kurs-bersih dan Rp 28,958 yang didebet pada beban bunga dan keuangan di laba rugi (2014: masing-masing Rp 52,173 (kredit) dan Rp 75,809 (debit) dan 2013: masing-masing Rp 95,165 (kredit) dan Rp 27,063 (debet). Jumlah laba rugi selisih kurs yang di reklasifikasi dari ekuitas di kompensasikan di laporan laba rugi terhadap laba rugi selisih kurs dari pinjaman dan surat berharga yang diterbitkan, yang terkait dengan lindung nilai. Dampak dari beban bunga dan keuangan yang di reklasifikasi dari ekuitas adalah untuk mengubah bunga mengambang menjadi bunga tetap.

For the year ended 31 December 2015, the total amount of Rp 10,911 (credit) has been reclassified from equity to the current year profit and loss (2014: Rp 23,636 (debit) and 2013: Rp 68,102 (credit)). The amount consist of Rp 39,869 credited to loss on foreign exchange - net and Rp 28,958 debitted to interest and financing charges in profit and loss (2014: Rp 52,173 (credit) and Rp 75,809 (debit) and 2013: Rp 95,165 (credit) and Rp 27,063 (debit) respectively). The foreign exchange gain or loss reclassified from equity is offset in the profit and loss against the foreign exchange gain or loss from related hedged borrowings and securities issued. The impact of interest and financing charges reclassified from equity is to convert the floating-rate interest into fixed-rate interest financing charges.

Page 143: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 142

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 56 - Page

11. ASET TETAP 11. FIXED ASSETS

31 Desember/December 2015

Saldo awal/ Beginning

balance Penambahan/

Additions Pengurangan/

Disposals Saldo akhir/

Ending balance Harga perolehan Cost Bangunan - 52,567 - 52,567 Building Kendaraan 2,851 - - 2,851 Motor vehicles Peralatan dan Office equipment perabot kantor 6,591 2,793 - 9,384 and fixtures Leasehold Prasarana 2,125 - - 2,125 improvements 11,567 55,360 - 66,927 Accumulated Akumulasi penyusutan depreciation Kendaraan 1,186 570 - 1,756 Motor vehicles Perlengkapan dan Office equipment peralatan kantor 4,429 1,206 - 5,635 and fixtures Leasehold Prasarana 1,184 382 - 1,566 improvements 6,799 2,158 - 8,957 Nilai buku bersih 4,768 57,970 Net book value

31 Desember/December 2014

Saldo awal/ Beginning

balance Penambahan/

Additions Pengurangan/

Disposals Saldo akhir/

Ending balance Harga perolehan Cost Kendaraan 2,307 1,324 (780) 2,851 Motor vehicles Peralatan dan Office equipment perabot kantor 7,440 638 (1,487) 6,591 and fixtures Leasehold Prasarana 3,806 191 (1,872) 2,125 improvements 13,553 2,153 (4,139) 11,567 Accumulated Akumulasi penyusutan depreciation Kendaraan 1,071 557 (442) 1,186 Motor vehicles Perlengkapan dan Office equipment peralatan kantor 4,892 933 (1,396) 4,429 and fixtures Leasehold Prasarana 2,618 419 (1,853) 1,184 improvements 8,581 1,909 (3,691) 6,799 Nilai buku bersih 4,972 4,768 Net book value

31 Desember/December 2013

Saldo awal/ Beginning

balance Penambahan/

Additions Pengurangan/

Disposals Saldo akhir/

Ending balance Harga perolehan Cost Pemilikan langsung Direct ownership Kendaraan 2,307 - - 2,307 Motor vehicles Peralatan dan - Office equipment perabot kantor 6,662 778 - 7,440 and fixtures Leasehold Prasarana 3,184 622 - 3,806 improvements 12,153 1,400 - 13,553 Accumulated Akumulasi penyusutan depreciation Kendaraan 610 461 - 1,071 Motor vehicles Perlengkapan dan Office equipment peralatan kantor 4,020 872 - 4,892 and fixtures Leasehold Prasarana 2,293 325 - 2,618 improvements 6,923 1,658 - 8,581 Nilai buku bersih 5,230 4,972 Net book value

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 57 - Page

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)

Perseroan berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai yang permanen atas aset tetap pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013. Perseroan melakukan peninjauan atas masa manfaat aset tetap. Berdasarkan hasil telaah, tidak terdapat perubahan atas masa manfaat aset tetap perseroan. Pada tanggal 31 Desember 2015, harga perolehan aset tetap yang telah disusutkan secara penuh adalah Rp 1.713 (2014: Rp 2.097 dan 2013: Rp 4.578).

The Company believe that there is no impairment in fixed assets as at 31 December 2015, 2014, and 2013. The Company performed a review on useful lives of fixed assets. Based on the review result, there was no changes in the Company’s useful lives of fixed assets. As at 31 December 2015, cost of fixed assets which are fully depreciated amounted to Rp 1,713 (2014: Rp 2,097 and 2013: Rp 4,578).

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013, semua aset tetap perseroan digunakan untuk kegiatan operasi perseroan.

As at 31 December 2015, 2014, and 2013, all of the fixed assets were used for the Company’s operating activities.

Selama tahun 2015, tidak terdapat penjualan aset tetap. Selama tahun 2014, Perseroan menjual aset tetap dengan harga perolehan, akumulasi penyusutan, harga jual, dan keuntungan atas penjualan aset tetap masing-masing sebesar Rp 4.139, Rp 3.691, Rp 413, dan Rp 35. Selama tahun 2013, tidak terdapat penjualan aset tetap.

During the year 2015, there was no disposal of fixed assets. During the year 2014, the Company sold the fixed assets with cost, accumulated depreciation, proceeds, and gain on sale of fixed assets amounted to Rp 4,139, Rp 3,691, Rp 413, and Rp 35, respectively. During the year 2013, there was no disposal of fixed assets.

Untuk aset tetap, tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai wajar dengan nilai tercatatnya.

For fixed assets, there is no significant difference between the fair values and carrying values.

Estimasi nilai bangunan berdasarkan akta perjanjian jual beli adalah sebesar Rp 47.788 (sebelum pajak) pada tanggal 31 Desember 2015 (level 3 – hierarki nilai wajar).

The estimated fair value of building based on sales and purchases agreement is Rp 47,788 (before tax) as at 31 December 2015 (level 3 – fair value hierarchy).

Pada tanggal 31 Desember 2015, seluruh aset Perseroan diasuransikan kepada PT Asuransi Astra Buana, pihak berelasi, terhadap seluruh resiko termasuk risiko pemogokan, huru-hara dan kerusuhan sipil berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 7.287 (2014: Rp 7.223 dan 2013: Rp 4.954).

As at 31 December 2015, the Company’s assets are insured with PT Asuransi Astra Buana, a related party, against all risk insurance cover including losses arising from strikes, riots and civil unrest based on certain policy package with sum insured of Rp 7,287 (2014: Rp 7,223 and 2013: Rp 4,954).

Direksi berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

The directors believe that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.

Page 144: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 143

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 57 - Page

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)

Perseroan berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai yang permanen atas aset tetap pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013. Perseroan melakukan peninjauan atas masa manfaat aset tetap. Berdasarkan hasil telaah, tidak terdapat perubahan atas masa manfaat aset tetap perseroan. Pada tanggal 31 Desember 2015, harga perolehan aset tetap yang telah disusutkan secara penuh adalah Rp 1.713 (2014: Rp 2.097 dan 2013: Rp 4.578).

The Company believe that there is no impairment in fixed assets as at 31 December 2015, 2014, and 2013. The Company performed a review on useful lives of fixed assets. Based on the review result, there was no changes in the Company’s useful lives of fixed assets. As at 31 December 2015, cost of fixed assets which are fully depreciated amounted to Rp 1,713 (2014: Rp 2,097 and 2013: Rp 4,578).

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013, semua aset tetap perseroan digunakan untuk kegiatan operasi perseroan.

As at 31 December 2015, 2014, and 2013, all of the fixed assets were used for the Company’s operating activities.

Selama tahun 2015, tidak terdapat penjualan aset tetap. Selama tahun 2014, Perseroan menjual aset tetap dengan harga perolehan, akumulasi penyusutan, harga jual, dan keuntungan atas penjualan aset tetap masing-masing sebesar Rp 4.139, Rp 3.691, Rp 413, dan Rp 35. Selama tahun 2013, tidak terdapat penjualan aset tetap.

During the year 2015, there was no disposal of fixed assets. During the year 2014, the Company sold the fixed assets with cost, accumulated depreciation, proceeds, and gain on sale of fixed assets amounted to Rp 4,139, Rp 3,691, Rp 413, and Rp 35, respectively. During the year 2013, there was no disposal of fixed assets.

Untuk aset tetap, tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai wajar dengan nilai tercatatnya.

For fixed assets, there is no significant difference between the fair values and carrying values.

Estimasi nilai bangunan berdasarkan akta perjanjian jual beli adalah sebesar Rp 47.788 (sebelum pajak) pada tanggal 31 Desember 2015 (level 3 – hierarki nilai wajar).

The estimated fair value of building based on sales and purchases agreement is Rp 47,788 (before tax) as at 31 December 2015 (level 3 – fair value hierarchy).

Pada tanggal 31 Desember 2015, seluruh aset Perseroan diasuransikan kepada PT Asuransi Astra Buana, pihak berelasi, terhadap seluruh resiko termasuk risiko pemogokan, huru-hara dan kerusuhan sipil berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 7.287 (2014: Rp 7.223 dan 2013: Rp 4.954).

As at 31 December 2015, the Company’s assets are insured with PT Asuransi Astra Buana, a related party, against all risk insurance cover including losses arising from strikes, riots and civil unrest based on certain policy package with sum insured of Rp 7,287 (2014: Rp 7,223 and 2013: Rp 4,954).

Direksi berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

The directors believe that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.

Page 145: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 144

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 58 - Page

12. PINJAMAN YANG DITERIMA 12. BORROWINGS

2015 2014 2013

Bank Banks Pihak ketiga: Third parties: Rupiah Rupiah Bilateral Bilateral PT Bank Central Asia Tbk 16,667 83,333 158,333 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank DKI 8,333 41,667 75,000 PT Bank DKI Dolar AS US Dollar Bilateral Bilateral Bank of China - - 50,787 Bank of China Deutsche Bank - - 2 Deutsche Bank Sindikasi/Club Deal Syndicated/Club Deal Japan Bank for Int. Cooperation - 398,080 780,096 Japan Bank for Int. Cooperation Mizuho Corporate Bank, Ltd 1,103,600 502,783 639,923 Mizuho Corporate Bank, Ltd

OCBC Ltd 287,396 549,433 426,616 OCBC Ltd 1,415,996 1,575,296 2,130,757 Bukan bank Non banks Pihak ketiga: Third parties: Rupiah Rupiah Lembaga Pembiayaan Ekspor Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 20,000 86,667 195,000 Indonesia Dolar AS US Dollar JA Mitsui Leasing, Ltd 13,795 87,080 198,071 JA Mitsui Leasing, Ltd MG Leasing, Corp - 10,367 60,945 MG Leasing,Corp 33,795 184,114 454,016 1,449,791 1,759,410 2,584,773 Dikurangi: Less: Biaya provisi dan administrasi (10,021) (26,132) (35,432) Provision and administration fees 1,439,770 1,733,278 2,549,341

Cicilan pinjaman sesuai dengan tanggal jatuh temponya:

Borrowings have the following maturity profile:

2015 2014 2013

Jatuh tempo: Maturity: < 1 tahun 743,123 989,700 1,533,217 < 1 year 1 - 2 tahun 475,927 453,932 858,219 1 - 2 years 2 - 3 tahun 220,720 202,865 157,905 2 - 3 years > 3 tahun - 86,781 - > 3 years

1,439,770 1,733,278 2,549,341 Sepanjang Januari 2015 sampai dengan Desember 2015 Perseroan tidak melakukan penarikan pinjaman baru dalam mata uang Rupiah, namun Perseroan melakukan penarikan pinjaman baru dalam mata uang Dolar AS dengan tingkat bunga sebesar 2,69% - 3,1% (31 Desember 2014: 2,6% - 3,3% dan 31 Desember 2013: 2,7% - 3,8%).

During January 2015 until December 2015 the Company did not make a withdrawal of new loans in Rupiah, but the Company has drawdowns in US Dollar with interest rate of 2.69% - 3.1% (31 December 2014: 2.6% - 3.3% and 31 December 2013: 2.7% - 3.8%).

Perseroan telah melakukan kontrak cross currency swap untuk mengantisipasi risiko fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar atas pinjaman dalam mata uang Dolar AS dari semua pinjaman di atas (lihat Catatan 10).

The Company has entered into cross currency swap contracts in order to mitigate the risk of fluctuation in interest rate and exchange rate from its borrowings in US Dollar (refer to Note 10).

Fasilitas pinjaman yang diterima tersebut di atas dijamin dengan piutang sewa pembiayaan (lihat Catatan 5), sedangkan untuk pinjaman yang diterima dari Deutsche Bank AG Jakarta tidak menggunakan jaminan.

Borrowings facilities are collateralised by financing lease receivables (refer to Note 5), while there is no collateral pledged for borrowing facilities from Deutsche Bank AG Jakarta.

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 59 - Page

12. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 12. BORROWINGS (continued)

Fasilitas pinjaman dari beberapa bank mensyaratkan Perseroan untuk memberikan pemberitahuan tertulis dalam hal perubahan modal dan pemegang saham, perubahan susunan direksi dan komisaris serta perubahan bisnis utama. Dalam perjanjian pinjaman tersebut, Perseroan diwajibkan untuk menjaga rasio keuangan tertentu dan liabilitas penyampaian laporan lainnya.

The loan facilities from those banks require the Company to provide written notice in respect of changes of capital and shareholders, changes of directors and commissioners, and changes of main business activities. Under the loan agreements, the Company is also obliged to maintain certain financial ratio and other reporting obligations.

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013, Perseroan telah memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman yang diterima di atas.

As at 31 December 2015, 2014, and 2013, the Company has fulfilled all covenants requirements stipulated in all of the above borrowing agreements.

Semua pinjaman yang diterima Perseroan digunakan untuk modal kerja.

All Company’s borrowings are used for working capital.

Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai tercatat pinjaman yang diterima adalah Rp 1.453.612 (2014: Rp 1.741.876 dan 2013: Rp 2.563.885) yang mencakup nilai nominal pinjaman, biaya provisi yang belum diamortisasi, dan utang bunga.

As at 31 December 2015, the carrying value of borrowing is Rp 1,453,612 (2014: Rp 1,741,876 and 2013: Rp 2,563,885) which includes the nominal amount of the borrowing, unamortised provision costs, and interest payable.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Pada tanggal 4 November 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BCA dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 200.000 dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 4 Mei 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan.

On 4 November 2010, the Company obtained a working capital loan facility with a maximum credit limit amounting to Rp 200,000 from BCA with availability period until 4 May 2011. The facility will mature in 3 (three) years after the drawdown date.

Pada tanggal 4 November 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BCA dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 200.000 dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 4 Mei 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan.

On 4 November 2010, the Company obtained a working capital loan facility with a maximum credit limit amounting to Rp 200,000 from BCA with availability period until 4 May 2011. The facility will mature in 3 (three) years after the drawdown date.

Pada tanggal 8 September 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BCA dalam bentuk term loan dan overdraft dengan jumlah maksimum penarikan masing-masing sebesar Rp 200.000 dan Rp 50.000. Jangka waktu penarikan masing-masing sampai dengan tanggal 8 Maret 2012 dan 8 September 2012.

On 8 September 2011, the Company obtained a working capital loan facility in the form of term loan and overdraft with a maximum credit limit amounting to Rp 200,000 and Rp 50,000, respectively, from BCA. Availability period for these loans were until 8 March 2012 and 8 September 2012, respectively.

Pada tanggal 13 April 2012, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas term loan dan overdraft sampai dengan tanggal 8 September 2012. Pada tanggal 12 November 2012, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas term loan sampai dengan 8 September 2013 dan fasilitas overdraft sampai 8 Desember 2012. Pada tanggal 7 Desember 2012, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas overdraft sampai dengan 8 Maret 2013.

On 13 April 2012, the Company has been granted extension of the availability period of the term loan and overdraft facility until 8 September 2012. On 12 November 2012, the Company has been granted extension of the availability period of the term loan facility until 8 September 2013 and overdraft facility until 8 December 2012. On 7 December 2012, the Company has been granted extension of the overdraft facility until 8 March 2013.

Page 146: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 145

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 59 - Page

12. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 12. BORROWINGS (continued)

Fasilitas pinjaman dari beberapa bank mensyaratkan Perseroan untuk memberikan pemberitahuan tertulis dalam hal perubahan modal dan pemegang saham, perubahan susunan direksi dan komisaris serta perubahan bisnis utama. Dalam perjanjian pinjaman tersebut, Perseroan diwajibkan untuk menjaga rasio keuangan tertentu dan liabilitas penyampaian laporan lainnya.

The loan facilities from those banks require the Company to provide written notice in respect of changes of capital and shareholders, changes of directors and commissioners, and changes of main business activities. Under the loan agreements, the Company is also obliged to maintain certain financial ratio and other reporting obligations.

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013, Perseroan telah memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman yang diterima di atas.

As at 31 December 2015, 2014, and 2013, the Company has fulfilled all covenants requirements stipulated in all of the above borrowing agreements.

Semua pinjaman yang diterima Perseroan digunakan untuk modal kerja.

All Company’s borrowings are used for working capital.

Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai tercatat pinjaman yang diterima adalah Rp 1.453.612 (2014: Rp 1.741.876 dan 2013: Rp 2.563.885) yang mencakup nilai nominal pinjaman, biaya provisi yang belum diamortisasi, dan utang bunga.

As at 31 December 2015, the carrying value of borrowing is Rp 1,453,612 (2014: Rp 1,741,876 and 2013: Rp 2,563,885) which includes the nominal amount of the borrowing, unamortised provision costs, and interest payable.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Pada tanggal 4 November 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BCA dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 200.000 dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 4 Mei 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan.

On 4 November 2010, the Company obtained a working capital loan facility with a maximum credit limit amounting to Rp 200,000 from BCA with availability period until 4 May 2011. The facility will mature in 3 (three) years after the drawdown date.

Pada tanggal 4 November 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BCA dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 200.000 dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 4 Mei 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan.

On 4 November 2010, the Company obtained a working capital loan facility with a maximum credit limit amounting to Rp 200,000 from BCA with availability period until 4 May 2011. The facility will mature in 3 (three) years after the drawdown date.

Pada tanggal 8 September 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BCA dalam bentuk term loan dan overdraft dengan jumlah maksimum penarikan masing-masing sebesar Rp 200.000 dan Rp 50.000. Jangka waktu penarikan masing-masing sampai dengan tanggal 8 Maret 2012 dan 8 September 2012.

On 8 September 2011, the Company obtained a working capital loan facility in the form of term loan and overdraft with a maximum credit limit amounting to Rp 200,000 and Rp 50,000, respectively, from BCA. Availability period for these loans were until 8 March 2012 and 8 September 2012, respectively.

Pada tanggal 13 April 2012, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas term loan dan overdraft sampai dengan tanggal 8 September 2012. Pada tanggal 12 November 2012, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas term loan sampai dengan 8 September 2013 dan fasilitas overdraft sampai 8 Desember 2012. Pada tanggal 7 Desember 2012, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas overdraft sampai dengan 8 Maret 2013.

On 13 April 2012, the Company has been granted extension of the availability period of the term loan and overdraft facility until 8 September 2012. On 12 November 2012, the Company has been granted extension of the availability period of the term loan facility until 8 September 2013 and overdraft facility until 8 December 2012. On 7 December 2012, the Company has been granted extension of the overdraft facility until 8 March 2013.

Page 147: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 146

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 60 - Page

12. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 12. BORROWINGS (continued)

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (continued) Pada tanggal 20 Februari 2013, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas overdraft menjadi 8 September 2013. Pada tanggal 4 September 2013, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas overdraft menjadi 8 Desember 2013. Pada tanggal 3 Desember 2013, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas overdraft menjadi 8 Maret 2014. Fasilitas pinjaman untuk term loan dan overdraft ini masing-masing akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan dan 8 Maret 2014.

On 20 February 2013, the Company has been granted extension of the availability period of overdraft facility until 8 September 2013. On 4 September 2013, the Company has been granted extension of the availability period of overdraft facility until 8 December 2013. On 3 December 2013, the Company has been granted extension of the availability period of overdraft facility until 8 March 2014. The term loan and overdraft facility will mature in 3 (three) years after the drawdown date and 8 March 2014, respectively.

Selama tahun 2015, Perseroan telah melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia (BCA) sebesar Rp 66.666.

During 2015, Company has paid loan facilities from PT Bank Central Asia (BCA) amounting to Rp 66,666.

PT Bank DKI (DKI) PT Bank DKI (DKI)

Pada tanggal 27 Juni 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari DKI dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 225.000 dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 27 Desember 2011. Pada tanggal 30 Desember 2011, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas term loan menjadi 27 Maret 2012. Pada tanggal 29 Mei 2012, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas term loan menjadi 27 Juni 2012. Pada tanggal 29 Juni 2012, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas term loan menjadi 27 Desember 2012.

On 27 June 2011, the Company obtained a working capital loan facility with a maximum credit limit amounting to Rp 225,000 from DKI with availability period until 27 December 2011. On 30 December 2011, the Company has been granted extension of the availability period of the term loan facility until 27 March 2012. On 29 May 2012, the Company has been granted extension of the availability period of the term loan facility until 27 June 2012. On 29 June 2012, the Company has been granted extension of the availability period of the term loan facility until 27 December 2012.

Pada tanggal 18 Januari 2013, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas kredit term loan menjadi 27 Januari 2013. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan. Selama tahun 2015, Perseroan telah melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman dari PT Bank DKI sebesar Rp 33.333.

On 18 January 2013, the Company has been granted extension of the availability period of the term loan facility until 27 January 2013. This facility will mature in 3 (three) years after the drawdown date. During 2015, Company has paid loan facilities from PT Bank DKI amounting to Rp 33,333.

Bank of China (BOC) Bank of China (BOC) Pada tanggal 20 April 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 20.000.000 (nilai penuh) dengan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 11 November 2011. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal 10 Oktober 2014 dan tidak diperpanjang. Sampai dengan Desember 2014, Perseroan telah melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman dari BOC secara penuh.

On 20 April 2011, the Company obtained a working capital loan facility with maximum credit limit amounting to US Dollar 20,000,000 (full amount) with availability period until 11 November 2011. This working capital loan facility will mature on 10 October 2014 and not renewal. Until December 2014, Company has fully paid off loan facilities from BOC.

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 61 - Page

12. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 12. BORROWINGS (continued)

Deutsche Bank AG jakarta Deutsche Bank AG Jakarta Pada tanggal 4 Juni 2012, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dalam bentuk overdraft dari Deutsche Bank AG Jakarta dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 5.000.000 (nilai penuh) dengan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 4 Juni 2013. Pada tanggal 20 Mei 2013 Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 20 Mei 2014.

On 4 June 2012, the Company obtained a working capital loan in the form of overdraft from Deutsche Bank AG Jakarta with a maximum credit limit amounting to US Dollar 5,000,000 (full amount) and with availability period until 4 June 2013. On 20 May 2013, the Company extend the drawdown period until 20 May 2014.

Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Pada tanggal 30 Maret 2012, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman sindikasi sebesar Dolar AS 80.000.000 (nilai penuh) dari Japan Bank for International Cooperation, the international arm of Japan Finance Cooperation, dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Cabang Tokyo dan Mizuho Corporate Bank, Ltd sebagai arranger, Mizuho Corporate Bank, Ltd sebagai facility agent, dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Cabang Jakarta sebagai security agent. Pada tanggal 30 Agustus 2012, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas term loan menjadi 21 Desember 2012. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal 1 Oktober 2015.

Japan Bank for International Cooperation (JBIC) On 30 March 2012, the Company obtained a syndicated loan facility amounting of US Dollar 80,000,000 (full amount), from Japan Bank for International Cooperation, the international arm of Japan Finance Cooperation, with The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Tokyo Branch and Mizuho Corporate Bank, Ltd as arranger, Mizuho Corporate Bank, Ltd as facility agent, and The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Branch as security agent. On 30 August 2012, the Company has been granted extension of the availability period of the term loan facility until 21 December 2012. This facility have matured on 1 October 2015.

Pada tanggal 28 Maret 2014, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman sindikasi sebesar Dolar AS 80.000.000 (nilai penuh) dari Japan Bank for International Cooperation, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Cabang Tokyo, Mizuho Bank, Ltd, dan Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited dengan Mizuho Bank, Ltd sebagai facility agent, dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Cabang Jakarta sebagai security agent. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 28 Maret 2018.

On 28 March 2014, the Company obtained a syndicated loan facility amounting of US Dollar 80,000,000 (full amount), from Japan Bank for International Cooperation, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Tokyo Branch, Mizuho Bank, Ltd, and Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited with Mizuho Bank, Ltd as facility agent, and The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Branch as security agent. This facility will mature on 28 March 2018.

Selama tahun 2015, Perseroan telah melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sebesar Dolar AS 32.000.000 (nilai penuh).

During 2015, Company has paid loan facilities from Japan Bank for International Cooperation (JBIC) amounting to US Dollar 32,000,000 (full amount).

Page 148: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 147

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 61 - Page

12. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 12. BORROWINGS (continued)

Deutsche Bank AG jakarta Deutsche Bank AG Jakarta Pada tanggal 4 Juni 2012, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dalam bentuk overdraft dari Deutsche Bank AG Jakarta dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 5.000.000 (nilai penuh) dengan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 4 Juni 2013. Pada tanggal 20 Mei 2013 Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 20 Mei 2014.

On 4 June 2012, the Company obtained a working capital loan in the form of overdraft from Deutsche Bank AG Jakarta with a maximum credit limit amounting to US Dollar 5,000,000 (full amount) and with availability period until 4 June 2013. On 20 May 2013, the Company extend the drawdown period until 20 May 2014.

Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Pada tanggal 30 Maret 2012, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman sindikasi sebesar Dolar AS 80.000.000 (nilai penuh) dari Japan Bank for International Cooperation, the international arm of Japan Finance Cooperation, dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Cabang Tokyo dan Mizuho Corporate Bank, Ltd sebagai arranger, Mizuho Corporate Bank, Ltd sebagai facility agent, dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Cabang Jakarta sebagai security agent. Pada tanggal 30 Agustus 2012, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas term loan menjadi 21 Desember 2012. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal 1 Oktober 2015.

Japan Bank for International Cooperation (JBIC) On 30 March 2012, the Company obtained a syndicated loan facility amounting of US Dollar 80,000,000 (full amount), from Japan Bank for International Cooperation, the international arm of Japan Finance Cooperation, with The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Tokyo Branch and Mizuho Corporate Bank, Ltd as arranger, Mizuho Corporate Bank, Ltd as facility agent, and The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Branch as security agent. On 30 August 2012, the Company has been granted extension of the availability period of the term loan facility until 21 December 2012. This facility have matured on 1 October 2015.

Pada tanggal 28 Maret 2014, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman sindikasi sebesar Dolar AS 80.000.000 (nilai penuh) dari Japan Bank for International Cooperation, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Cabang Tokyo, Mizuho Bank, Ltd, dan Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited dengan Mizuho Bank, Ltd sebagai facility agent, dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Cabang Jakarta sebagai security agent. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 28 Maret 2018.

On 28 March 2014, the Company obtained a syndicated loan facility amounting of US Dollar 80,000,000 (full amount), from Japan Bank for International Cooperation, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Tokyo Branch, Mizuho Bank, Ltd, and Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited with Mizuho Bank, Ltd as facility agent, and The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Branch as security agent. This facility will mature on 28 March 2018.

Selama tahun 2015, Perseroan telah melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sebesar Dolar AS 32.000.000 (nilai penuh).

During 2015, Company has paid loan facilities from Japan Bank for International Cooperation (JBIC) amounting to US Dollar 32,000,000 (full amount).

Page 149: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 148

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 62 - Page

12. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 12. BORROWINGS (continued)

Mizuho Corporate Bank, Ltd Pada tanggal 24 Februari 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman berupa modal kerja dalam bentuk club deal sebesar Dolar AS 145.000.000 (nilai penuh) dari PT ANZ Panin Bank, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Cabang Jakarta, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Cabang Singapura, Mizuho Corporate Bank, Ltd, Natixis, Oversea-Chinese Banking Corporation Limited dan PT Bank Ekonomi Raharja Tbk dengan Mizuho Corporate Bank, Ltd bertindak sebagai facility agent dan PT Bank Mizuho Indonesia bertindak sebagai security agent. Fasilitas akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan terakhir.

Mizuho Corporate Bank, Ltd On 24 February 2011, the Company obtained a working capital loan facility as club deal amounting to US Dollar 145,000,000 (full amount). The facility received from PT ANZ Panin Bank, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Branch, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Singapore Branch, Mizuho Corporate Bank, Ltd, Natixis, Oversea-Chinese Banking Corporation Limited and PT Bank Ekonomi Raharja Tbk with Mizuho Corporate Bank, Ltd acting as facility agent and PT Bank Mizuho Indonesia acting as security agent. This facility will mature in 3 (three) years after the last drawdown date.

Pada tanggal 2 Desember 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman berupa term loan dari Mizuho Corporate Bank, Ltd, dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 30.000.000 (nilai penuh). Fasilitas ini lalu diamandemen pada tanggal 2 Februari 2012 dengan penambahan jumlah fasilitas menjadi Dolar AS 60.000.000 (nilai penuh), serta anggota sindikasi menjadi Mizuho Corporate Bank, Ltd, Aozora Bank, Ltd, The Bank of East Asia, Limited, Krung Thai Bank Public Company Limited, Mega International Commercial Bank, Co., Ltd, dan Chang Hwa Commercial Bank Ltd. Fasilitas ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan.

On 2 December 2011, the Company obtained term loan facility from Mizuho Corporate Bank, Ltd with maximum credit limit amounting to US Dollar 30,000,000 (full amount). The facility was amended on 2 February 2012 and the total facility amount became US Dollar 60,000,000 (full amount), and the syndication member became Mizuho Corporate Bank, Ltd, Aozora Bank, Ltd, The Bank of East Asia, Limited, Krung Thai Bank Public Company Limited, Mega International Commercial Bank, Co., Ltd, and Chang Hwa Commercial Bank Ltd. This facility will mature in 3 (three) years after the drawdown date.

Sampai dengan Desember 2015, Perseroan telah melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman berupa modal kerja dalam bentuk sindikasi ini secara penuh.

Until December 2015, Company has fully paid off the working capital loan facility as syndication.

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia

(LPEI)

Pada tanggal 27 Juni 2012, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari LPEI dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 200.000 dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 27 Desember 2012. Pada tanggal 16 Januari 2013, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas pinjaman term loan sampai dengan tanggal 27 Juni 2013. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan.

On 27 June 2012, the Company obtained a loan facility from LPEI with a maximum credit limit amounting to Rp 200,000 and availability period until 27 December 2012. On 16 January 2013, the Company has been granted extension of the availability period of the term loan facility until 27 June 2013. This facility will mature in 3 (three) years after the drawdown date.

Selama tahun 2015, Perseroan telah melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebesar Rp 66.666.

During 2015, Company has paid loan facilities from Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) amounting to Rp 66,666.

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 63 - Page

12. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 12. BORROWINGS (continued)

JA Mitsui Leasing, Ltd JA Mitsui Leasing, Ltd Pada tanggal 19 Oktober 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja sejumlah Dolar AS 30.000.000 (nilai penuh) dari JA Mitsui Leasing, Ltd dengan jangka waktu penarikan sampai dengan 19 April 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan. Pada tanggal 12 April 2012, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja sejumlah Dolar AS 24.000.000 (nilai penuh) dari JA Mitsui Leasing, Ltd dengan jangka waktu penarikan sampai dengan 12 Oktober 2012. Pada tanggal 11 Oktober 2012, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas term loan menjadi 31 Maret 2013. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan.

On 19 October 2010, the Company obtained a working capital loan facility amounting to US Dollar 30,000,000 (full amount) from JA Mitsui Leasing, Ltd with availability period until 19 April 2011. The facility will mature in 3 (three) years after the drawdown date. On 12 April 2012, the Company obtained a working capital loan facility amounting to US Dollar 24,000,000 (full amount) from JA Mitsui Leasing, Ltd with availability period until 12 October 2012. On 11 October 2012, the Company has been granted extension of the availability period of the term loan facility until 31 March 2013. The facility will mature in 3 (three) years after the drawdown date.

Selama tahun 2015, Perseroan telah melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman dari JA Mitsui Leasing, Ltd sebesar Dolar AS 6.000.000 (nilai penuh).

During 2015, Company has paid loan facilities from JA Mitsui Leasing amounting to US Dollar 6,000,000 (full amount).

MG Leasing Corporation (MGL)

Pada tanggal 15 Februari 2012, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 10.000.000 (nilai penuh) dengan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 15 Agustus 2012. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan. Pada tanggal 27 Maret 2015, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 20.000.000 (nilai penuh) dengan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 27 Maret 2016. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan.

MG Leasing Corporation (MGL) On 15 February 2012, the Company obtained a working capital loan facility with maximum credit limit amounting to US Dollar 10,000,000 (full amount) with availability period until 15 August 2012. This loan facility will mature 3 (three) years after drawdown date. On 27 March 2015, the Company obtained a working capital loan facility with maximum credit limit amounting to US Dollar 20,000,000 (full amount) with availability period until 27 March 2016. This loan facility will mature 3 (three) years after drawdown date.

Sampai dengan Desember 2015, Perseroan telah melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman dari MG Leasing Corporation (MGL) secara penuh.

Until December 2015, Company has fully paid off the loan facilities from MG Leasing Corporation (MGL).

Page 150: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 149

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 63 - Page

12. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 12. BORROWINGS (continued)

JA Mitsui Leasing, Ltd JA Mitsui Leasing, Ltd Pada tanggal 19 Oktober 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja sejumlah Dolar AS 30.000.000 (nilai penuh) dari JA Mitsui Leasing, Ltd dengan jangka waktu penarikan sampai dengan 19 April 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan. Pada tanggal 12 April 2012, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja sejumlah Dolar AS 24.000.000 (nilai penuh) dari JA Mitsui Leasing, Ltd dengan jangka waktu penarikan sampai dengan 12 Oktober 2012. Pada tanggal 11 Oktober 2012, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas term loan menjadi 31 Maret 2013. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan.

On 19 October 2010, the Company obtained a working capital loan facility amounting to US Dollar 30,000,000 (full amount) from JA Mitsui Leasing, Ltd with availability period until 19 April 2011. The facility will mature in 3 (three) years after the drawdown date. On 12 April 2012, the Company obtained a working capital loan facility amounting to US Dollar 24,000,000 (full amount) from JA Mitsui Leasing, Ltd with availability period until 12 October 2012. On 11 October 2012, the Company has been granted extension of the availability period of the term loan facility until 31 March 2013. The facility will mature in 3 (three) years after the drawdown date.

Selama tahun 2015, Perseroan telah melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman dari JA Mitsui Leasing, Ltd sebesar Dolar AS 6.000.000 (nilai penuh).

During 2015, Company has paid loan facilities from JA Mitsui Leasing amounting to US Dollar 6,000,000 (full amount).

MG Leasing Corporation (MGL)

Pada tanggal 15 Februari 2012, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 10.000.000 (nilai penuh) dengan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 15 Agustus 2012. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan. Pada tanggal 27 Maret 2015, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 20.000.000 (nilai penuh) dengan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 27 Maret 2016. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan.

MG Leasing Corporation (MGL) On 15 February 2012, the Company obtained a working capital loan facility with maximum credit limit amounting to US Dollar 10,000,000 (full amount) with availability period until 15 August 2012. This loan facility will mature 3 (three) years after drawdown date. On 27 March 2015, the Company obtained a working capital loan facility with maximum credit limit amounting to US Dollar 20,000,000 (full amount) with availability period until 27 March 2016. This loan facility will mature 3 (three) years after drawdown date.

Sampai dengan Desember 2015, Perseroan telah melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman dari MG Leasing Corporation (MGL) secara penuh.

Until December 2015, Company has fully paid off the loan facilities from MG Leasing Corporation (MGL).

Page 151: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 150

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 64 - Page

13. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN 13. SECURITIES ISSUED

a. Utang obligasi a. Bonds payable 2015 2014 2013

Nilai nominal Par value - Obligasi SAN Finance I 2011 - - 394,000 SAN Finance Bonds I 2011 - - Obligasi SAN Finance II 2012 - 807,000 947,000 SAN Finance Bonds II 2012 - - Obligasi berkelanjutan SAN SAN Finance shelf Registration - Finance I Tahap I tahun 2013 391,000 391,000 500,000 Bonds I Phase I year 2013 - Obligasi berkelanjutan SAN SAN Finance shelf Registration - Finance I Tahap II tahun 2014 1,000,000 1,000,000 - Bonds I Phase II year 2014 - Obligasi berkelanjutan SAN SAN Finance shelf Registration - Finance I Tahap III tahun 2015 500,000 - - Bonds I Phase III year 2015 1,891,000 2,198,000 1,841,000 Dikurangi: Less: Biaya emisi obligasi yang belum Unamortised diamortisasi (6,291) (5,957) (5,556) bonds issuance costs Bersih 1,884,709 2,192,043 1,835,444 Net Amortisation of bonds Beban amortisasi emisi obligasi 3,403 3,921 4,428 issuance costs 1.) Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 1.) SAN Finance Bond I Year 2011

Seri/Series

Nilai

nominal/ Par value

Tingkat bunga

tahunan/ Annual Interest

Rate

Jatuh

tempo/ Due date

Status saldo/

Balance status

Cicilan/ Installment

Seri/Series C 394,000 9.3% Januari/

January 2014

Telah jatuh tempo dan dibayar penuh/ Already matured and fully paid

Pembayaran pokok obligasi secara penuh telah dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The bond’s principal amount was paid in a lump sum on the due date. Interest was paid on a quarterly basis.

Seri/Series Peringkat/ Rating

Tanggal/ Date

Sumber/ Source

Obligasi SAN Finance I Tahun 2011/ SAN Finance Bond I Year 2011

idAA- (Double A

minus)

4 Oktober/October 2013 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/with letter No. 1725/PEF-Dir/X/2013

2.) Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 2.) SAN Finance Bond II Year 2012

Seri/Series

Nilai

nominal/ Par value

Tingkat bunga

tahunan/ Annual Interest

Rate

Jatuh

tempo/ Due date

Status saldo/

Balance status

Cicilan/ Installment

Seri/Series B 140,000 7.7% Januari/

January 2014

Telah jatuh tempo dan dibayar penuh/ Already matured and fully paid

Pembayaran pokok obligasi secara penuh telah dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The bond’s principal amount was paid in a lump sum amount on the due date. Interest was paid on a quarterly basis.

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 65 - Page

13. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)

13. SECURITIES ISSUED (continued)

a. Utang obligasi (lanjutan) a. Bonds payable (continued)

2.) Obligasi SAN Finance II Tahun 2012

(lanjutan) 2.) SAN Finance Bond II Year 2012

(continued)

Seri/Series C 807,000 8.4% Januari/ January 2015

Telah jatuh tempo dan dibayar penuh/ Already matured and fully paid

Pembayaran pokok obligasi secara penuh telah dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The bond’s principal amount was paid in a lump sum amount on the due date. Interest was paid on a quarterly basis.

Seri/Series Peringkat/

Rating Tanggal/

Date Sumber/

Source

Obligasi SAN Finance II Tahun 2012/ SAN Finance Bond II Year 2012

AA(idn)

19 Februari/February 2013 PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat/with letter No. RC19/DIR/II/2013

idAA- (Double A minus)

4 Oktober/October 2013

PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/with letter No. 1725/PEF-Dir/X/2013

Obligasi SAN Finance II Tahun 2012/ SAN Finance Bond II Year 2012

idAA- (Double A minus)

3 Oktober/October 2014 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/with letter No. 1625/PEF-Dir/X/2014

AA(idn)

15 Desember/December 2014 PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat/with letter No. RC128/DIR/XII/2014

3.) Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I

Tahap I Tahun 2013, Tahap II Tahun 2014 dan Tahap III Tahun 2015

3.) SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase I Year 2013, Phase II Year 2014 and Phase III year 2015

Seri/Series

Nilai

nominal/ Par value

Tingkat bunga

tahunan/ Annual Interest

Rate

Jatuh

tempo/ Due date

Status saldo/

Balance status

Cicilan/ Installment

Seri/Series A 109,000 8.8%

Oktober/ October 2014

Telah jatuh tempo dan dibayar penuh/ Already matured and fully paid

Pembayaran pokok obligasi secara penuh telah dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The bond’s principal amount was paid in a lump sum amount on the due date. Interest was paid on a quarterly basis.

Seri/Series B 391,000 9.75% September/ September 2016

Belum jatuh tempo/Not yet due

Pembayaran pokok obligasi secara penuh akan dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The bond’s principal amount will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.

-

1,000,000 10.5% Desember/ December 2017

Belum jatuh tempo/Not yet due

Pembayaran pokok obligasi secara penuh akan dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The bond’s principal amount will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.

-

500,000 9.4% Oktober/ October 2018

Belum jatuh tempo/Not yet due

Pembayaran pokok obligasi secara penuh akan dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The bond’s principal amount will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.

Page 152: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 151

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 65 - Page

13. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)

13. SECURITIES ISSUED (continued)

a. Utang obligasi (lanjutan) a. Bonds payable (continued)

2.) Obligasi SAN Finance II Tahun 2012

(lanjutan) 2.) SAN Finance Bond II Year 2012

(continued)

Seri/Series C 807,000 8.4% Januari/ January 2015

Telah jatuh tempo dan dibayar penuh/ Already matured and fully paid

Pembayaran pokok obligasi secara penuh telah dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The bond’s principal amount was paid in a lump sum amount on the due date. Interest was paid on a quarterly basis.

Seri/Series Peringkat/

Rating Tanggal/

Date Sumber/

Source

Obligasi SAN Finance II Tahun 2012/ SAN Finance Bond II Year 2012

AA(idn)

19 Februari/February 2013 PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat/with letter No. RC19/DIR/II/2013

idAA- (Double A minus)

4 Oktober/October 2013

PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/with letter No. 1725/PEF-Dir/X/2013

Obligasi SAN Finance II Tahun 2012/ SAN Finance Bond II Year 2012

idAA- (Double A minus)

3 Oktober/October 2014 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/with letter No. 1625/PEF-Dir/X/2014

AA(idn)

15 Desember/December 2014 PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat/with letter No. RC128/DIR/XII/2014

3.) Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I

Tahap I Tahun 2013, Tahap II Tahun 2014 dan Tahap III Tahun 2015

3.) SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase I Year 2013, Phase II Year 2014 and Phase III year 2015

Seri/Series

Nilai

nominal/ Par value

Tingkat bunga

tahunan/ Annual Interest

Rate

Jatuh

tempo/ Due date

Status saldo/

Balance status

Cicilan/ Installment

Seri/Series A 109,000 8.8%

Oktober/ October 2014

Telah jatuh tempo dan dibayar penuh/ Already matured and fully paid

Pembayaran pokok obligasi secara penuh telah dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The bond’s principal amount was paid in a lump sum amount on the due date. Interest was paid on a quarterly basis.

Seri/Series B 391,000 9.75% September/ September 2016

Belum jatuh tempo/Not yet due

Pembayaran pokok obligasi secara penuh akan dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The bond’s principal amount will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.

-

1,000,000 10.5% Desember/ December 2017

Belum jatuh tempo/Not yet due

Pembayaran pokok obligasi secara penuh akan dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The bond’s principal amount will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.

-

500,000 9.4% Oktober/ October 2018

Belum jatuh tempo/Not yet due

Pembayaran pokok obligasi secara penuh akan dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The bond’s principal amount will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.

Page 153: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 152

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 66 - Page

13. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)

13. SECURITIES ISSUED (continued)

a. Utang obligasi (lanjutan) a. Bonds payable (continued)

3.) Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I

Tahap I Tahun 2013, Tahap II Tahun 2014 dan Tahap III Tahun 2015 (lanjutan)

3.) SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase I Year 2013, Phase II Year 2014 and Phase III year 2015 (continued)

Seri/Series Peringkat/

Rating Tanggal/

Date Sumber/

Source

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap I Tahun 2013/ SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase I Year 2013

AA(idn)

idAA- (Double A minus)

28 Agustus/August 2013

4 Oktober/October 2013

PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat/with letter No. RC105/DIR/VIII/2013 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/with letter No. 1724/PEF-Dir/X/2013

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap I Tahun 2013/ SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase I Year 2013

idAA- (Double A minus)

3 Oktober/October 2014 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/with letter No. 1625/PEF-Dir/X/2014

AA(idn)

15 Desember/December 2014 PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat/with letter No. RC128/DIR/XII/2014

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap II Tahun 2014/ SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase II Year 2014

idAA- (Double A minus)

3 Oktober/October 2014 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/with letter No. 1624/PEF-Dir/X/2014

AA(idn)

15 Desember/December 2014 PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat/with letter No. RC128/DIR/XII/2014

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap I Tahun 2013/ SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase I Year 2013

idAA- (Double A minus)

24 Maret/March 2015 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/with letter No. 451/PEF-Dir/III/2015

AA(idn)

11 Desember/December 2015 PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat/with letter No. 149/DIR/RAT/XII/2015

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap II Tahun 2014/ SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase II Year 2014

idAA- (Double A minus)

24 Maret/March 2015 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/with letter No. 451/PEF-Dir/III/2015

AA(idn)

11 Desember/December 2015 PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat/with letter No. 149/DIR/RAT/XII/2015

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap III Tahun 2015/ SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase III Year 2015

idAA- (Double A minus)

24 Maret/March 2015 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/with letter No. 451/PEF-Dir/III/2015

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 67 - Page

13. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)

13. SECURITIES ISSUED (continued)

a. Utang obligasi (lanjutan) a. Bonds payable (continued)

3.) Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I

Tahap I Tahun 2013, Tahap II Tahun 2014 dan Tahap III Tahun 2015 (lanjutan)

3.) SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase I Year 2013, Phase II Year 2014 and Phase III year 2015 (continued)

Dalam perjanjian perwaliamanatan obligasi juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan antara lain rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1 dan selama pokok utang obligasi belum dilunasi, Perseroan tidak diperkenankan, antara lain, membagi dividen atau distribusi pembayaran lain kepada pemegang saham Perseroan apabila Perseroan lalai dalam membayar jumlah terhutang obligasi. Perseroan juga tidak diperkenankan menjual, menyewakan, mentransfer atau mengalihkan baik melalui jual beli maupun jual sewa atau cara lainnya, yang nilai transaksinya lebih dari 40% total aset Perseroan kecuali pengalihan yang disetujui oleh wali amanat atau pengalihan dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari. Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.

The bonds trustee agreements require several negative covenants to the Company, among others, debt to equity ratio at the maximum 10:1 and on the condition that the payment for bonds payable are still not yet paid on the due date, the Company is not allowed to, among others, declare dividends or other payment distributions to the Company shareholders in the event the Company defaults on its bonds obligations. The Company is not allowed to sell, rent, transfer or hands over through purchase sale or lease sale or otherwise more than 40% of the the Company’s total assets unless the transfer is approved by the trustee or on the ordinary course of business. The Company has complied with the covenants requirements stipulated in the trustee agreements.

Utang Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang yang nilai objek jaminannya tidak kurang 60% dari jumlah pokok yang terhutang, dengan ketentuan piutang tersebut tidak melewati jangka waktu 90 hari kalender sejak berakhirnya penagihan dan tetap tidak dibayar oleh nasabah Perseroan.

The Bonds payable are secured by the fiduciary receivables which the secured object value of not less 60% of the outstanding principal amount, provided that the receivables do not exceed a period of 90 calendar days from the end of the billing and still not paid by the customers of the Company.

Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai tercatat utang obligasi adalah Rp 1.901.363 (2014: Rp 2.210.128 dan 2013: Rp 1.858.719) yang mencakup nilai nominal utang obligasi, biaya provisi yang belum diamortisasi dan utang bunga.

As at 31 December 2015, the carrying value of bonds payable is Rp 1,901,363 (2014: Rp 2,210,128 and 2013: Rp 1,858,719) which includes the nominal amount of the bonds payable, unamortised provision costs, and interest payable.

b. Medium Term Notes (MTN) b. Medium Term Notes (MTN)

2015 2014 2013

Nilai nominal Par value Pihak ketiga: Third parties: - MTN II - - 200,000 MTN II - Pihak berelasi: Related parties: - MTN III - - 200,000 MTN III - - MTN IV 100,000 200,000 300,000 MTN IV - - MTN V 100,000 300,000 300,000 MTN V - - MTN VI 750,000 1,000,000 - MTN VI - - MTN VII 700,000 - - MTN VII - 1,650,000 1,500,000 1,000,000 Dikurangi: Less: Biaya emisi MTN Unamortised MTN yang belum diamortisasi (8) (99) (139) issuance costs

Bersih 1,649,992 1,499,901 999,861 Net

Beban amortisasi biaya Amortisation of MTN emisi MTN 772 595 734 issuance costs

Page 154: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 153

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 67 - Page

13. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)

13. SECURITIES ISSUED (continued)

a. Utang obligasi (lanjutan) a. Bonds payable (continued)

3.) Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I

Tahap I Tahun 2013, Tahap II Tahun 2014 dan Tahap III Tahun 2015 (lanjutan)

3.) SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase I Year 2013, Phase II Year 2014 and Phase III year 2015 (continued)

Dalam perjanjian perwaliamanatan obligasi juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan antara lain rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1 dan selama pokok utang obligasi belum dilunasi, Perseroan tidak diperkenankan, antara lain, membagi dividen atau distribusi pembayaran lain kepada pemegang saham Perseroan apabila Perseroan lalai dalam membayar jumlah terhutang obligasi. Perseroan juga tidak diperkenankan menjual, menyewakan, mentransfer atau mengalihkan baik melalui jual beli maupun jual sewa atau cara lainnya, yang nilai transaksinya lebih dari 40% total aset Perseroan kecuali pengalihan yang disetujui oleh wali amanat atau pengalihan dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari. Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.

The bonds trustee agreements require several negative covenants to the Company, among others, debt to equity ratio at the maximum 10:1 and on the condition that the payment for bonds payable are still not yet paid on the due date, the Company is not allowed to, among others, declare dividends or other payment distributions to the Company shareholders in the event the Company defaults on its bonds obligations. The Company is not allowed to sell, rent, transfer or hands over through purchase sale or lease sale or otherwise more than 40% of the the Company’s total assets unless the transfer is approved by the trustee or on the ordinary course of business. The Company has complied with the covenants requirements stipulated in the trustee agreements.

Utang Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang yang nilai objek jaminannya tidak kurang 60% dari jumlah pokok yang terhutang, dengan ketentuan piutang tersebut tidak melewati jangka waktu 90 hari kalender sejak berakhirnya penagihan dan tetap tidak dibayar oleh nasabah Perseroan.

The Bonds payable are secured by the fiduciary receivables which the secured object value of not less 60% of the outstanding principal amount, provided that the receivables do not exceed a period of 90 calendar days from the end of the billing and still not paid by the customers of the Company.

Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai tercatat utang obligasi adalah Rp 1.901.363 (2014: Rp 2.210.128 dan 2013: Rp 1.858.719) yang mencakup nilai nominal utang obligasi, biaya provisi yang belum diamortisasi dan utang bunga.

As at 31 December 2015, the carrying value of bonds payable is Rp 1,901,363 (2014: Rp 2,210,128 and 2013: Rp 1,858,719) which includes the nominal amount of the bonds payable, unamortised provision costs, and interest payable.

b. Medium Term Notes (MTN) b. Medium Term Notes (MTN)

2015 2014 2013

Nilai nominal Par value Pihak ketiga: Third parties: - MTN II - - 200,000 MTN II - Pihak berelasi: Related parties: - MTN III - - 200,000 MTN III - - MTN IV 100,000 200,000 300,000 MTN IV - - MTN V 100,000 300,000 300,000 MTN V - - MTN VI 750,000 1,000,000 - MTN VI - - MTN VII 700,000 - - MTN VII - 1,650,000 1,500,000 1,000,000 Dikurangi: Less: Biaya emisi MTN Unamortised MTN yang belum diamortisasi (8) (99) (139) issuance costs

Bersih 1,649,992 1,499,901 999,861 Net

Beban amortisasi biaya Amortisation of MTN emisi MTN 772 595 734 issuance costs

Page 155: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 154

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 68 - Page

13. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)

13. SECURITIES ISSUED (continued)

b. Medium Term Notes (MTN) (lanjutan) b. Medium Term Notes (MTN) (continued)

Seri/ Series

Nilai nominal/

Par value

Tingkat bunga

tahunan/ Annual Interest

Rate

Jatuh

tempo/ Due date

Status saldo/ Balance status

Cicilan/ Installment

MTN II

200,000 8.350% Maret/March

2014 Telah jatuh

tempo dan dibayar penuh/ Already matured and fully paid

Pembayaran pokok MTN secara penuh telah dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The MTN principal was paid in a lump sum amount on the due date. Interest was paid on a quarterly basis.

MTN III

300,000 5.250% Juli/ July 2015

Telah jatuh tempo dan dibayar penuh/ Already matured and fully paid

Pembayaran pokok MTN secara penuh telah dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The MTN principal was paid in a lump sum amount on the due date. Interest was paid on a quarterly basis.

MTN III

300,000 5.250% Juli/

July 2015 Telah jatuh

tempo dan dibayar penuh/ Already matured and fully paid

Pembayaran pokok MTN secara penuh telah dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The MTN principal was paid in a lump sum amount on the due date. Interest was paid on a quarterly basis.

MTN IV

MTN V

300,000

300,000

5.250%

6.500%

Maret/ March 2016 Desember/ December 2016

Belum jatuh tempo/Not yet due Belum jatuh tempo/Not yet due

Pembayaran pokok MTN secara penuh akan dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The MTN principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis. Pembayaran pokok MTN secara penuh akan dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The MTN principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.

MTN VI 1,000,000 6.500%

Maret/ March 2017

Belum jatuh tempo/Not yet due

Pembayaran pokok MTN secara penuh akan dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The MTN principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.

MTN VII 700,000 6.500%

Mei/ May 2018

Belum jatuh tempo/Not yet due

Pembayaran pokok MTN secara penuh akan dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The MTN principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.

Seri/ Series

Peringkat/ Rating

Tanggal/ Date

Sumber/ Source

MTN III idAA-

(Double A minus) 4 Oktober/October 2013 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/

with letter No. 1726/PEF-Dir/X/2013

idAA- (Double A minus)

3 Oktober/October 2014 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/ with letter No. 1625/PEF-Dir/X/2014

MTN IV AA(idn) 19 Februari/February 2013 PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat/with letter No. RC19/DIR/II/2013

AA(idn)

15 Desember/December 2014

PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat/with letter No. RC128/DIR/XII/2014

AA(idn)

11 Desember/December 2015

PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat/with letter No. 149/DIR/RAT/XII/2015

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 69 - Page

13. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)

13. SECURITIES ISSUED (continued)

b. Medium Term Notes (MTN) (lanjutan) b. Medium Term Notes (MTN) (continued)

Seri/ Series

Peringkat/ Rating

Tanggal/ Date

Sumber/ Source

MTN V idAA- (Double A minus)

4 Oktober/October 2013

PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/ with letter No. 1723/PEF-Dir/X/2013

idAA- (Double A minus)

3 Oktober/October 2014 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/ with letter No. 1625/PEF-Dir/X/2014

idAA- (Double A minus)

12 Oktober/October 2015 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/ with letter No. 1304/PEF-Dir/X/2015

MTN VI

AA(idn)

15 Desember/December 2014

PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat/with letter No. RC128/DIR/XII/2014

AA(idn)

11 Desember/December 2015

PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat/with letter No. 149/DIR/RAT/XII/2015

MTN VII

idAA- (Double A minus)

24 Maret/March 2015 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/ with letter No. 450/PEF-Dir/III/2015

idAA- (Double A minus)

12 Oktober/October 2015 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/ with letter No. 1304/PEF-Dir/X/2015

Dalam perjanjian perwaliamanatan MTN juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan antara lain rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1 dan selama pokok MTN belum dilunasi, Perseroan tidak diperkenankan, antara lain, membagi dividen selama Perseroan lalai dalam membayar jumlah terhutang MTN dan menjual atau mengalihkan lebih dari 40% aset Perseroan yang bukan piutang pembiayaan. Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.

The MTN trustee agreements requires several negative covenants to the Company, among others, debt to equity ratio at the maximum 10:1 and on the condition that the payment for MTN payable are still not yet paid on the due date, the Company is not allowed to, among others, declare dividends or other payment distributions to the Company shareholders. In the event the Company defaults on its MTN obligations, the Company is not allowed to sells, rent, transfer or hands over more than 40% of the Company’s non financing receivables. The Company has complied with the covenants requirements stipulated in the trustee agreements.

MTN ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang yang nilai objek jaminannya tidak kurang 60% dari jumlah pokok yang terhutang, dengan ketentuan piutang tersebut tidak melewati jangka waktu 90 hari kalender sejak berakhirnya penagihan dan tetap tidak dibayar oleh nasabah Perseroan.

The MTN are secured by the fiduciary receivables which the secured object valued of not less 60% of the outstanding principal amount, provided that the receivables do not exceed a period of 90 calendar days from the end of the billing and still not paid by the customers of the Company.

Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai tercatat MTN adalah Rp 1.665.418 (2014: Rp 1.508.004 dan 2013: Rp 1.003.726) yang mencakup nilai nominal MTN, biaya provisi yang belum diamortisasi, dan utang bunga.

As at 31 December 2015, the carrying value of MTN is Rp 1,665,418 (2014: Rp 1,508,004 and 2013: Rp 1,003,726) which includes the nominal amount of the MTN, unamortised provision costs, and interest payable.

Page 156: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 155

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 69 - Page

13. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)

13. SECURITIES ISSUED (continued)

b. Medium Term Notes (MTN) (lanjutan) b. Medium Term Notes (MTN) (continued)

Seri/ Series

Peringkat/ Rating

Tanggal/ Date

Sumber/ Source

MTN V idAA- (Double A minus)

4 Oktober/October 2013

PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/ with letter No. 1723/PEF-Dir/X/2013

idAA- (Double A minus)

3 Oktober/October 2014 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/ with letter No. 1625/PEF-Dir/X/2014

idAA- (Double A minus)

12 Oktober/October 2015 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/ with letter No. 1304/PEF-Dir/X/2015

MTN VI

AA(idn)

15 Desember/December 2014

PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat/with letter No. RC128/DIR/XII/2014

AA(idn)

11 Desember/December 2015

PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat/with letter No. 149/DIR/RAT/XII/2015

MTN VII

idAA- (Double A minus)

24 Maret/March 2015 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/ with letter No. 450/PEF-Dir/III/2015

idAA- (Double A minus)

12 Oktober/October 2015 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/ with letter No. 1304/PEF-Dir/X/2015

Dalam perjanjian perwaliamanatan MTN juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan antara lain rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1 dan selama pokok MTN belum dilunasi, Perseroan tidak diperkenankan, antara lain, membagi dividen selama Perseroan lalai dalam membayar jumlah terhutang MTN dan menjual atau mengalihkan lebih dari 40% aset Perseroan yang bukan piutang pembiayaan. Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.

The MTN trustee agreements requires several negative covenants to the Company, among others, debt to equity ratio at the maximum 10:1 and on the condition that the payment for MTN payable are still not yet paid on the due date, the Company is not allowed to, among others, declare dividends or other payment distributions to the Company shareholders. In the event the Company defaults on its MTN obligations, the Company is not allowed to sells, rent, transfer or hands over more than 40% of the Company’s non financing receivables. The Company has complied with the covenants requirements stipulated in the trustee agreements.

MTN ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang yang nilai objek jaminannya tidak kurang 60% dari jumlah pokok yang terhutang, dengan ketentuan piutang tersebut tidak melewati jangka waktu 90 hari kalender sejak berakhirnya penagihan dan tetap tidak dibayar oleh nasabah Perseroan.

The MTN are secured by the fiduciary receivables which the secured object valued of not less 60% of the outstanding principal amount, provided that the receivables do not exceed a period of 90 calendar days from the end of the billing and still not paid by the customers of the Company.

Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai tercatat MTN adalah Rp 1.665.418 (2014: Rp 1.508.004 dan 2013: Rp 1.003.726) yang mencakup nilai nominal MTN, biaya provisi yang belum diamortisasi, dan utang bunga.

As at 31 December 2015, the carrying value of MTN is Rp 1,665,418 (2014: Rp 1,508,004 and 2013: Rp 1,003,726) which includes the nominal amount of the MTN, unamortised provision costs, and interest payable.

Page 157: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 156

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 70 - Page

14. PERPAJAKAN 14. TAXATION

a. Liabilitas pajak a. Taxes liabilities

2015 2014 2013

Pajak penghasilan badan: Corporate income tax: - Pasal 29 14 11 7 Article 29 - - Pasal 25 2,006 3,100 9,026 Article 25 - 2,020 3,111 9,033 Pajak lainnya: Other taxes: - Pasal 21, 23 dan 26 3,533 4,319 4,503 Article 21, 23 and 26 - - Pasal 4 (2) 28 10 12 Article 4 (2) - 3,561 4,329 4,515

5,581 7,440 13,548

b. Beban pajak penghasilan b. Income tax expense

2015 2014 2013

Pajak penghasilan kini 24,926 52,188 101,139 Current income tax Pajak tangguhan (11,254) 13,119 (22,814) Deferred tax 13,672 65,307 78,325 Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the Company’s profit before income tax are as follows:

2015 2014 2013

Laba sebelum pajak penghasilan 124,122 277,667 320,813 Income before tax Pajak dihitung menggunakan tarif pajak 31,030 69,416 80,203 Tax calculated at tax rates Penghasilan yang dikenakan pajak final (20,990) (14,764) (7,307) Income subject to final tax Biaya/(pendapatan) yang tidak diperkenankan 3,632 10,655 5,429 Non deductible expenses/(income) 13,672 65,307 78,325 Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan estimasi penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income before tax, as shown in the profit or loss, and estimated taxable income is as follows:

2015 2014 2013

Laba sebelum pajak penghasilan 124,122 277,667 320,813 Income before tax Beda waktu: Timing differences: - Penyisihan kerugian penurunan nilai 39,352 (53,788) 92,728 Allowance for impairment losses - - Beban imbalan pasca kerja 1,084 1,816 1,702 Post employee benefits expense - - Selisih antara penyusutan Difference between commercial - komersial dan fiskal 5 (384) 16 and tax depreciation - Lain-lain - bersih 4,574 (120) (3,184) Others - net - Beda tetap: Permanent differences: - Biaya/(pendapatan) yang tidak diperkenankan 14,528 42,618 21,712 Non deductible expenses/(income) - - Penghasilan yang dikenakan pajak final: Income subject to final tax: - - Pendapatan bunga (83,960) (59,057) (29,229) Interest income - Penghasilan kena pajak 99,705 208,752 404,558 Taxable income

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 71 - Page

14. PERPAJAKAN (lanjutan) 14. TAXATION (continued)

b. Beban pajak penghasilan (lanjutan) b. Income tax expense (continued)

Estimasi beban pajak penghasilan 24,926 52,188 101,139 Estimated income tax expense Dikurangi: Less: Pajak dibayar dimuka (24,912) (52,177) (101,132) Prepaid taxes Estimasi liabilitas pajak kini 14 11 7 Estimated current tax liabilities

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada saat Perseroan menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya. Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 adalah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Perseroan.

The corporate income tax calculation for the year ended 31 December 2015 is a preliminary estimate made for accounting purposes and is subject to revision when the Company lodges its Annual Corporate Tax Return. The calculation of income tax for the year ended 31 December 2014 conform to the Company’s annual tax return.

c. Aset pajak tangguhan c. Deferred tax assets

31 Desember/December 2015

Saldo awal/ Beginning

balance

Dikreditkan/ (dibebankan) ke

laporan laba rugi/

Credit/(charged) to profit or loss

Dikreditkan/ (dibebankan) ke ekuitas/

Credit/ (charged) to

equity

Saldo akhir/ Ending balance

Penyisihan kerugian Allowance for impairment penurunan nilai 36,984 9,838 - 46,822 losses Penyisihan imbalan kerja 2,538 271 116 2,925 Provision for employee benefits Aset tetap (57) 1 - (56) Fixed assets Lain-lain 1,580 1,144 - 2,724 Others Beban komprehensif Other comprehensive lainnya 653 - (1,037) (384) expenses

41,698 11,254 (921) 52,031

31 Desember/December 2014

Saldo awal/ Beginning

balance

Dikreditkan/ (dibebankan) ke

laporan laba rugi/

Credit/(charged) to profit or loss

Dikreditkan/ (dibebankan) ke ekuitas/

Credit/ (charged) to

equity

Saldo akhir/ Ending balance

Penyisihan kerugian Allowance for impairment penurunan nilai 50,431 (13,447) - 36,984 losses Penyisihan imbalan kerja 2,042 454 42 2,538 Provision for employee benefits Aset tetap 39 (96) - (57) Fixed assets Lain-lain 1,610 (30) - 1,580 Others Beban komprehensif Other comprehensive lainnya 257 - 396 653 expenses

54,379 (13,119) 438 41,698

31 Desember/December 2013

Saldo awal/ Beginning

balance

Dikreditkan/ (dibebankan) ke

laporan laba rugi/

Credit/(charged) to profit or loss

Dikreditkan/ (dibebankan) ke ekuitas/

Credit/ (charged) to

equity

Saldo akhir/ Ending balance

Penyisihan kerugian Allowance for impairment penurunan nilai 27,250 23,181 - 50,431 losses Penyisihan imbalan kerja 1,885 425 (268) 2,042 Provision for employee benefits Aset tetap 35 4 - 39 Fixed assets Lain-lain 2,406 (796) - 1,610 Others Beban komprehensif Other comprehensive lainnya 2,473 - (2,216) 257 expenses

34,049 22,814 (2,484) 54,379

Page 158: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 157

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 71 - Page

14. PERPAJAKAN (lanjutan) 14. TAXATION (continued)

b. Beban pajak penghasilan (lanjutan) b. Income tax expense (continued)

Estimasi beban pajak penghasilan 24,926 52,188 101,139 Estimated income tax expense Dikurangi: Less: Pajak dibayar dimuka (24,912) (52,177) (101,132) Prepaid taxes Estimasi liabilitas pajak kini 14 11 7 Estimated current tax liabilities

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada saat Perseroan menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya. Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 adalah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Perseroan.

The corporate income tax calculation for the year ended 31 December 2015 is a preliminary estimate made for accounting purposes and is subject to revision when the Company lodges its Annual Corporate Tax Return. The calculation of income tax for the year ended 31 December 2014 conform to the Company’s annual tax return.

c. Aset pajak tangguhan c. Deferred tax assets

31 Desember/December 2015

Saldo awal/ Beginning

balance

Dikreditkan/ (dibebankan) ke

laporan laba rugi/

Credit/(charged) to profit or loss

Dikreditkan/ (dibebankan) ke ekuitas/

Credit/ (charged) to

equity

Saldo akhir/ Ending balance

Penyisihan kerugian Allowance for impairment penurunan nilai 36,984 9,838 - 46,822 losses Penyisihan imbalan kerja 2,538 271 116 2,925 Provision for employee benefits Aset tetap (57) 1 - (56) Fixed assets Lain-lain 1,580 1,144 - 2,724 Others Beban komprehensif Other comprehensive lainnya 653 - (1,037) (384) expenses

41,698 11,254 (921) 52,031

31 Desember/December 2014

Saldo awal/ Beginning

balance

Dikreditkan/ (dibebankan) ke

laporan laba rugi/

Credit/(charged) to profit or loss

Dikreditkan/ (dibebankan) ke ekuitas/

Credit/ (charged) to

equity

Saldo akhir/ Ending balance

Penyisihan kerugian Allowance for impairment penurunan nilai 50,431 (13,447) - 36,984 losses Penyisihan imbalan kerja 2,042 454 42 2,538 Provision for employee benefits Aset tetap 39 (96) - (57) Fixed assets Lain-lain 1,610 (30) - 1,580 Others Beban komprehensif Other comprehensive lainnya 257 - 396 653 expenses

54,379 (13,119) 438 41,698

31 Desember/December 2013

Saldo awal/ Beginning

balance

Dikreditkan/ (dibebankan) ke

laporan laba rugi/

Credit/(charged) to profit or loss

Dikreditkan/ (dibebankan) ke ekuitas/

Credit/ (charged) to

equity

Saldo akhir/ Ending balance

Penyisihan kerugian Allowance for impairment penurunan nilai 27,250 23,181 - 50,431 losses Penyisihan imbalan kerja 1,885 425 (268) 2,042 Provision for employee benefits Aset tetap 35 4 - 39 Fixed assets Lain-lain 2,406 (796) - 1,610 Others Beban komprehensif Other comprehensive lainnya 2,473 - (2,216) 257 expenses

34,049 22,814 (2,484) 54,379

Page 159: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 158

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 72 - Page

14. PERPAJAKAN (lanjutan) 14. TAXATION (continued)

d. Administrasi d. Administration

Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perseroan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2014, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.

Under the Taxation Laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self assessment. The Director General of Tax (DGT) may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2014, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.

15. UTANG LAIN-LAIN DAN AKRUAL 15. OTHER PAYABLES AND ACCRUED

EXPENSES 2015 2014 2013

Biaya akrual Accrued expenses Pihak ketiga: Third parties:

- Bunga 30,496 26,684 38,218 Interest - - Tenaga ahli 167 316 436 Professional fees - - Lain-lain 940 422 166 Others -

31,603 27,422 38,820

Pihak Berelasi: Related parties:

- Bunga 15,426 8,103 3,467 Interest - 47,029 35,525 42,287

2015 2014 2013 Utang lain-lain Other payables Pihak ketiga: Third parties:

- Uang muka pelanggan 200,669 90,248 64,086 Advance from customers - - Utang asuransi 7,291 5,078 5,925 Insurance payable - - Utang fidusia 1,687 1,648 1,655 Fiducia payables - - Pendapatan yang ditangguhkan - - 283 Deferred income - - Lain-lain 4,161 137 355 Others -

213,808 97,111 72,304 Pihak Berelasi : Related Parties:

- Utang asuransi 20,445 26,273 34,202 Insurance payable - 234,253 123,384 106,506

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 73 - Page

16. MODAL SAHAM 16. SHARE CAPITAL

Komposisi para pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 adalah sebagai berikut:

The Company’s shareholders composition as at 31 December 2015, 2014, and 2013 are as follow:

Pemegang saham/ Shareholders

Jumlah saham yang ditempatkan dan

disetor penuh (nilai penuh)/

Number of shares issued and

fully paid (full amount)

Persentase pemilikan/

Percentage of ownership

Jumlah/ Amount

PT Sedaya Multi Investama 344,931,040 60% 344,931 Marubeni Corporation, Japan 201,209,774 35% 201,210 PT Marubeni Indonesia 28,744,253 5% 28,744 574,885,067 100% 574,885

Dividen Dividends Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 15 April 2015, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen final sejumlah Rp 71.081 dari laba bersih tahun 2014.

At the Annual General Meeting of Shareholders on 15 April 2015, the shareholders approved final dividend of Rp 71,081 to be paid from 2014 net profit.

Berdasarkan Keputusan Sirkuler Direksi Perseroan No. 019/LSANF/CIR/IX/2015 tanggal 18 September 2015 dan Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris Perseroan No. 020/LSANF/ CIR/IX/2015 tanggal 22 September 2015, Direksi dengan persetujuan dari Dewan Komisaris telah menyetujui pembagian dividen interim tunai sebesar Rp 20.230 dari hasil operasi tahun 2015 (Rp 35 per saham, dalam Rupiah penuh).

Based on Circular Resolutions of The Board of Directors of the Company No. 019/LSANF/CIR/IX/2015 dated 18 September 2015 and Circular Resolutions of The Board of Commissioners of the Company No. 020/LSANF/CIR/IX/2015 dated 22 September 2015, The Board of Directors with approval from the Board of Commissioners agreed to distribute interim cash dividend amounting to Rp 20,230 from operating result of year ending 2015 (Rp 35 per share, in Rupiah full amount).

Dividen Interim tersebut telah dibayar pada 16 Oktober 2015.

The interim dividend has been paid on 16 October 2015.

Berdasarkan Keputusan Sirkuler Direksi Perseroan No.010/LSANF/CIR/IX/2014 tanggal 15 September 2014 dan Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris Perseroan No.011/LSANF/ CIR/IX/2014 tanggal 18 September 2014, Direksi dengan persetujuan dari Dewan Komisaris telah menyetujui pembagian dividen interim tunai sebesar Rp 35.071 dari hasil operasi tahun 2014 (Rp 61 per saham, dalam Rupiah penuh). Dividen interim tersebut telah dibayar pada bulan Oktober 2014.

Based on Circular Resolutions of The Board of Directors of the Company No. 010/LSANF/CIR/IX/2014 dated 15 September 2014, and Circular Resolutions of the Board of Commissioners of the Company 011/LSANF/ CIR/IX/2014 dated 18 September 2014, the Board of Directors with approval from the Board of Commissioners agreed to distribute interim cash dividend amounting to Rp 35,071 from operating result of year ended 2014 (Rp 61 per share, in Rupiah full amount). The interim dividend has been paid in October 2014.

Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 15 April 2014, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen final sejumlah Rp 85.933 dari laba bersih tahun 2013. Dividen tersebut telah dibayar pada bulan Mei 2014.

At the Annual General Meeting of Shareholders on 15 April 2014, the shareholders approved final dividend of Rp 85,933 to be paid from 2013 net profit. The dividend was paid in May 2014.

Page 160: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 159

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 73 - Page

16. MODAL SAHAM 16. SHARE CAPITAL

Komposisi para pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 adalah sebagai berikut:

The Company’s shareholders composition as at 31 December 2015, 2014, and 2013 are as follow:

Pemegang saham/ Shareholders

Jumlah saham yang ditempatkan dan

disetor penuh (nilai penuh)/

Number of shares issued and

fully paid (full amount)

Persentase pemilikan/

Percentage of ownership

Jumlah/ Amount

PT Sedaya Multi Investama 344,931,040 60% 344,931 Marubeni Corporation, Japan 201,209,774 35% 201,210 PT Marubeni Indonesia 28,744,253 5% 28,744 574,885,067 100% 574,885

Dividen Dividends Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 15 April 2015, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen final sejumlah Rp 71.081 dari laba bersih tahun 2014.

At the Annual General Meeting of Shareholders on 15 April 2015, the shareholders approved final dividend of Rp 71,081 to be paid from 2014 net profit.

Berdasarkan Keputusan Sirkuler Direksi Perseroan No. 019/LSANF/CIR/IX/2015 tanggal 18 September 2015 dan Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris Perseroan No. 020/LSANF/ CIR/IX/2015 tanggal 22 September 2015, Direksi dengan persetujuan dari Dewan Komisaris telah menyetujui pembagian dividen interim tunai sebesar Rp 20.230 dari hasil operasi tahun 2015 (Rp 35 per saham, dalam Rupiah penuh).

Based on Circular Resolutions of The Board of Directors of the Company No. 019/LSANF/CIR/IX/2015 dated 18 September 2015 and Circular Resolutions of The Board of Commissioners of the Company No. 020/LSANF/CIR/IX/2015 dated 22 September 2015, The Board of Directors with approval from the Board of Commissioners agreed to distribute interim cash dividend amounting to Rp 20,230 from operating result of year ending 2015 (Rp 35 per share, in Rupiah full amount).

Dividen Interim tersebut telah dibayar pada 16 Oktober 2015.

The interim dividend has been paid on 16 October 2015.

Berdasarkan Keputusan Sirkuler Direksi Perseroan No.010/LSANF/CIR/IX/2014 tanggal 15 September 2014 dan Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris Perseroan No.011/LSANF/ CIR/IX/2014 tanggal 18 September 2014, Direksi dengan persetujuan dari Dewan Komisaris telah menyetujui pembagian dividen interim tunai sebesar Rp 35.071 dari hasil operasi tahun 2014 (Rp 61 per saham, dalam Rupiah penuh). Dividen interim tersebut telah dibayar pada bulan Oktober 2014.

Based on Circular Resolutions of The Board of Directors of the Company No. 010/LSANF/CIR/IX/2014 dated 15 September 2014, and Circular Resolutions of the Board of Commissioners of the Company 011/LSANF/ CIR/IX/2014 dated 18 September 2014, the Board of Directors with approval from the Board of Commissioners agreed to distribute interim cash dividend amounting to Rp 35,071 from operating result of year ended 2014 (Rp 61 per share, in Rupiah full amount). The interim dividend has been paid in October 2014.

Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 15 April 2014, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen final sejumlah Rp 85.933 dari laba bersih tahun 2013. Dividen tersebut telah dibayar pada bulan Mei 2014.

At the Annual General Meeting of Shareholders on 15 April 2014, the shareholders approved final dividend of Rp 85,933 to be paid from 2013 net profit. The dividend was paid in May 2014.

Page 161: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 160

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 74 - Page

16. MODAL SAHAM (lanjutan) 16. SHARE CAPITAL (continued)

Dividen (lanjutan) Dividends (continued) Berdasarkan Keputusan Sirkuler Direksi Perseroan No.014/LSANF/CIR/IX/2013 tanggal 9 September 2013 dan Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris Perseroan No.015/LSANF/ CIR/IX/2013 tanggal 12 September 2013, Direksi dengan persetujuan dari Dewan Komisaris telah menyetujui pembagian dividen interim tunai sebesar Rp 35.301 dari hasil operasi tahun 2013. Dividen tersebut telah dibayar pada bulan Oktober 2013.

Based on Circular Resolutions of The Board of Directors of the Company No. 014/LSANF/CIR/IX/2013 dated 9 September 2013, and Circular Resolutions of the Board of Commissioners of the Company 015/LSANF/ CIR/IX/2013 dated 12 September 2013, the Board of Directors with approval from the Board of Commissioners agreed to distribute interim cash dividend amounting to Rp 35,301 from operating result of year ended 2013. The dividend was paid in October 2013.

Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 11 April 2013, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen final sejumlah Rp 75.309 dari laba bersih tahun 2012. Dividen tersebut telah dibayar pada bulan Mei 2013.

At the Annual General Meeting of Shareholders on 11 April 2013, the shareholders approved final dividend of Rp 75,309 to be paid from 2012 net profit. The dividend was paid in May 2013.

17. PENDAPATAN BUNGA DAN LAIN-LAIN 17. INTEREST AND OTHER INCOME

a. Sewa pembiayaan a. Direct financing leases

2015 2014 2013

- Pendapatan Direct financing- sewa pembiayaan 443,537 601,605 737,292 leases income

- Pendapatan dari pembiayaan bersama Interest from joint financing - without recourse 5,636 4,908 7,121 without recourse

Jumlah 449,173 606,513 744,413 Total

Tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi.

There is no transaction with related party.

b. Pembiayaan konsumen b. Consumer financing

2015 2014 2013 - Pendapatan Consumer- pembiayaan konsumen 3,078 6,145 22,655 financing income

- Pendapatan dari pembiayaan bersama Interest from joint financing - without recourse 70,898 10,167 406 without recourse

Jumlah 73,976 16,312 23,061 Total

Tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi. There is no transaction with related party.

c. Anjak piutang c. Factoring

2015 2014 2013 - Pendapatan anjak piutang 10,733 14,855 7,394 Factoring income -

Jumlah 10,733 14,855 7,394 Total Tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi. There is no transaction with related party.

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 75 - Page

17. PENDAPATAN BUNGA DAN LAIN-LAIN (lanjutan) 17. INTEREST AND OTHER INCOME (continued)

d. Pembiayaan modal usaha d. Working capital financing

2015 2014 2013 - Pendapatan pembiayaan working capital 7,927 - - Working Capital income

Jumlah 7,927 - - Total Tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi. There is no transaction with related party.

e. Pendapatan bunga dan lain-lain e. Interest and other income

2015 2014 2013 Pihak ketiga: Third parties: - Bunga 79,781 44,998 19,645 Interest - - Pendapatan administrasi dan Administration and penalty - penalti 44,581 44,942 59,375 income - Lain-lain 6,386 23,172 4,389 Others -

130,748 113,112 83,409 Pihak berelasi: Related parties: - Bunga 4,179 14,059 9,584 Interest -

Jumlah 134,927 127,171 92,993 Total

Lihat Catatan 20 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.

Refer to Note 20 for details of balances and transactions with related parties.

18. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN 18. INTEREST AND FINANCING CHARGES

2015 2014 2013 Pihak ketiga: Third parties: - Bunga Obligasi 158,639 120,036 130,889 Interest for Bonds - - Bunga pinjaman 82,441 86,308 154,917 Interest for borrowings -

- Bunga Medium Term Notes - - 13,057 Interest for Medium Term Notes - - Amortisasi beban dibayar dimuka pinjaman, obligasi Amortisation of upfront charges - dan MTN 22,216 33,995 36,382 of borrowings, bonds and MTN - Keuntungan selisih kurs - bersih (36,869) (10,356) (22,787) Gain on foreign exchange - net - - Lain-lain 2,558 496 129 Others -

228,985 230,479 312,587 Pihak berelasi: Related parties: - Bunga Medium Term Notes 110,479 85,257 31,331 Interest for Medium Term Notes - - Amortisasi beban dibayar Amortisation of -

dimuka MTN 772 519 431 upfront charges of MTN

111,251 85,776 31,762

340,236 316,255 344,349 Lihat Catatan 20 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.

Refer to Note 20 for details of balances and transactions with related parties.

Page 162: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 161

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 75 - Page

17. PENDAPATAN BUNGA DAN LAIN-LAIN (lanjutan) 17. INTEREST AND OTHER INCOME (continued)

d. Pembiayaan modal usaha d. Working capital financing

2015 2014 2013 - Pendapatan pembiayaan working capital 7,927 - - Working Capital income

Jumlah 7,927 - - Total Tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi. There is no transaction with related party.

e. Pendapatan bunga dan lain-lain e. Interest and other income

2015 2014 2013 Pihak ketiga: Third parties: - Bunga 79,781 44,998 19,645 Interest - - Pendapatan administrasi dan Administration and penalty - penalti 44,581 44,942 59,375 income - Lain-lain 6,386 23,172 4,389 Others -

130,748 113,112 83,409 Pihak berelasi: Related parties: - Bunga 4,179 14,059 9,584 Interest -

Jumlah 134,927 127,171 92,993 Total

Lihat Catatan 20 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.

Refer to Note 20 for details of balances and transactions with related parties.

18. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN 18. INTEREST AND FINANCING CHARGES

2015 2014 2013 Pihak ketiga: Third parties: - Bunga Obligasi 158,639 120,036 130,889 Interest for Bonds - - Bunga pinjaman 82,441 86,308 154,917 Interest for borrowings -

- Bunga Medium Term Notes - - 13,057 Interest for Medium Term Notes - - Amortisasi beban dibayar dimuka pinjaman, obligasi Amortisation of upfront charges - dan MTN 22,216 33,995 36,382 of borrowings, bonds and MTN - Keuntungan selisih kurs - bersih (36,869) (10,356) (22,787) Gain on foreign exchange - net - - Lain-lain 2,558 496 129 Others -

228,985 230,479 312,587 Pihak berelasi: Related parties: - Bunga Medium Term Notes 110,479 85,257 31,331 Interest for Medium Term Notes - - Amortisasi beban dibayar Amortisation of -

dimuka MTN 772 519 431 upfront charges of MTN

111,251 85,776 31,762

340,236 316,255 344,349 Lihat Catatan 20 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.

Refer to Note 20 for details of balances and transactions with related parties.

Page 163: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 162

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 76 - Page

19. BEBAN USAHA 19. OPERATING EXPENSES

2015 2014 2013

Pihak ketiga: Third parties: - Gaji, tunjangan dan Salaries, allowance and -

imbalan kerja 50,551 51,100 46,612 employee benefits - Sewa 6,008 5,548 6,100 Rental - - Transportasi dan perjalanan 4,168 4,296 4,317 Travelling and accomodation - - Keperluan kantor 1,926 2,153 1,381 Office expenses - - Penyusutan 2,158 1,909 1,658 Depreciation - - Biaya Otoritas Jasa Keuangan 843 1,823 - Financial Services Authority fees - - Pensiun dan Jamsostek 756 1,268 996 Pension and Jamsostek - - Rekrutmen dan pelatihan 1,423 1,093 1,190 Recruitment and training - - Telekomunikasi 625 706 735 Telecommunication - - Utiliti 638 618 549 Utilities - - Jasa ahli 999 589 1,133 Professional fees - - Iklan, pemasaran Advertising, marketing - dan promosi 214 548 438 and promotion - Perbaikan dan pemeliharaan 508 418 418 Repairs and maintenance - - Lain-lain 1,047 1,333 1,286 Others -

71,864 73,402 66,813

Pihak berelasi: Related parties: - Sewa 1,487 1,584 1,350 Rental - - Administrasi Bank 118 175 208 Bank charges - - Tunjangan dan imbalan kerja 953 769 881 Allowance and employee benefits -

2,558 2,528 2,439

74,422 75,930 69,252 Lihat Catatan 20 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.

Refer to Note 20 for details of balances and transactions with related parties.

20. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 20. RELATED PARTIES TRANSACTIONS Perseroan dikendalikan oleh PT Astra

International Tbk (AI) Group. Kepemilikan minoritas dipegang dan dimiliki oleh Marubeni Group.

The Company is controlled by PT Astra International Tbk (AI) Group. The remaining minority shares are held by the Marubeni Group.

Sifat Hubungan Berelasi Nature of Relationship Pihak berelasi adalah perusahaan dan

perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan.

Related parties are companies and individuals who directly or indirectly have relationships with the Company ownership or management.

Pihak berelasi/ Related parties

Sifat dari hubungan/ Nature of relationship

Sifat dari transaksi/ Nature of transactions

PT Astra Internasional Tbk (AI)

Perseroan dikendalikan oleh PT Astra

International Tbk, induk perusahaan, yang berdomisili di Indonesia. Pemegang saham terbesar PT Astra International Tbk adalah Jardine Cycle & Carriage, perusahaan yang berdomisili di Singapura. Jardine Cycle and Carriage adalah anak perusahaan dari Jardine Matheson Holdings Limited, perusahaan yang berdomisili di Bermuda/The Company is controlled by its immediate parent company PT Astra International Tbk, a company incorporated in Indonesia. PT Astra International Tbk's largest shareholder is Jardine Cycle & Carriage, a company incorporated in Singapore. Jardine Cycle and Carriage is a subsidiary of Jardine Matheson Holdings Limited, a company incorporated in Bermuda.

-

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 77 - Page

20. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

(lanjutan) 20. RELATED PARTIES TRANSACTIONS

(continued) Sifat Hubungan Berelasi (lanjutan) Nature of Relationship (continued)

Pihak berelasi/ Related parties

Sifat dari hubungan/ Nature of relationship

Sifat dari transaksi/ Nature of transactions

PT Sedaya Multi Investama (SMI) SMI merupakan pemegang saham

mayoritas/SMI is the majority shareholder.

-

Marubeni Corporation, Japan (Marubeni)

Marubeni merupakan pemegang saham minoritas/Marubeni is a minority shareholder.

-

PT Marubeni Indonesia (Marubeni Indonesia)

Marubeni Indonesia merupakan pemegang saham minoritas/Marubeni Indonesia is a minority shareholder.

-

PT Bank Permata Tbk (Permata) AI yang merupakan pemegang saham Permata/AI is the shareholder of Permata.

Perseroan memiliki rekening di bank Permata, kontrak derivatif, dan mengadakan perjanjian pembiayaan bersama dengan Bank Permata. Transaksi dengan pihak berelasi terutama berhubungan dengan pinjam-meminjam dana dalam kegiatan normal usaha/The Company has bank accounts in Bank Permata, derivative contracts, and joint financing agreements with Bank Permata. The related party transactions primarily relate to lending and borrowing of funds in the normal course of their business.

PT Asuransi Astra Buana (AAB) PT Sedaya Multi Investama (“SMI”)

merupakan pemegang saham utama dari AAB. Kepemilikan SMI di AAB sebesar 92,06%/PT Sedaya Multi Investama (“SMI”) is the majority shareholder of AAB. Ownership at AAB is 92.06%.

Sebagian besar unit yang dibiayai oleh Perseroan diasuransikan melalui AAB/Most of the financed vehicles are insured through AAB.

PT United Tractors Tbk (UT) AI merupakan pemegang saham utama

dari UT. Sebagian besar unit yang dibiayai oleh Perseroan adalah unit dari UT/AI is the majority shareholder of UT. Most of the financed units are sold by UT.

UT adalah pemasok utama unit yang dibiayai oleh Perseroan dan juga pemegang dari sebagian besar Medium Term Notes Perseroan/UT is the main supplier of units financed by the Company and also the holder of most Medium Term Notes issued by the Company.

Dana Pensiun Astra (DPA) DPA adalah program imbalan pasca

kerja perusahaan/ DPA is pension benefit plan.

DPA mengelola program pensiun untuk karyawan yang telah menjadi peserta DPA/DPA is managing pension benefit plan for employees who became members of “Dana Pensiun Astra”.

Page 164: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 163

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 77 - Page

20. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

(lanjutan) 20. RELATED PARTIES TRANSACTIONS

(continued) Sifat Hubungan Berelasi (lanjutan) Nature of Relationship (continued)

Pihak berelasi/ Related parties

Sifat dari hubungan/ Nature of relationship

Sifat dari transaksi/ Nature of transactions

PT Sedaya Multi Investama (SMI) SMI merupakan pemegang saham

mayoritas/SMI is the majority shareholder.

-

Marubeni Corporation, Japan (Marubeni)

Marubeni merupakan pemegang saham minoritas/Marubeni is a minority shareholder.

-

PT Marubeni Indonesia (Marubeni Indonesia)

Marubeni Indonesia merupakan pemegang saham minoritas/Marubeni Indonesia is a minority shareholder.

-

PT Bank Permata Tbk (Permata) AI yang merupakan pemegang saham Permata/AI is the shareholder of Permata.

Perseroan memiliki rekening di bank Permata, kontrak derivatif, dan mengadakan perjanjian pembiayaan bersama dengan Bank Permata. Transaksi dengan pihak berelasi terutama berhubungan dengan pinjam-meminjam dana dalam kegiatan normal usaha/The Company has bank accounts in Bank Permata, derivative contracts, and joint financing agreements with Bank Permata. The related party transactions primarily relate to lending and borrowing of funds in the normal course of their business.

PT Asuransi Astra Buana (AAB) PT Sedaya Multi Investama (“SMI”)

merupakan pemegang saham utama dari AAB. Kepemilikan SMI di AAB sebesar 92,06%/PT Sedaya Multi Investama (“SMI”) is the majority shareholder of AAB. Ownership at AAB is 92.06%.

Sebagian besar unit yang dibiayai oleh Perseroan diasuransikan melalui AAB/Most of the financed vehicles are insured through AAB.

PT United Tractors Tbk (UT) AI merupakan pemegang saham utama

dari UT. Sebagian besar unit yang dibiayai oleh Perseroan adalah unit dari UT/AI is the majority shareholder of UT. Most of the financed units are sold by UT.

UT adalah pemasok utama unit yang dibiayai oleh Perseroan dan juga pemegang dari sebagian besar Medium Term Notes Perseroan/UT is the main supplier of units financed by the Company and also the holder of most Medium Term Notes issued by the Company.

Dana Pensiun Astra (DPA) DPA adalah program imbalan pasca

kerja perusahaan/ DPA is pension benefit plan.

DPA mengelola program pensiun untuk karyawan yang telah menjadi peserta DPA/DPA is managing pension benefit plan for employees who became members of “Dana Pensiun Astra”.

Page 165: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 164

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 78 - Page

20. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

(lanjutan) 20. RELATED PARTIES TRANSACTIONS

(continued) Sifat Hubungan Berelasi (lanjutan) Nature of Relationship (continued)

Pihak berelasi/ Related parties

Sifat dari hubungan/ Nature of relationship

Sifat dari transaksi/ Nature of transactions

PT Federal International Finance (FIF)

AI yang merupakan pemegang saham FIF/AI is the shareholder of FIF.

AI merupakan pihak pengendali langsung dari FIF. Sejak bulan Oktober 2013, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan FIF dalam rangka pembiayaan bersama kendaraan bermotor roda dua/AI is the direct controlling shareholder of FIF. Since October 2013, the Company has entered into cooperation with FIF to provide joint financings for motorcycles.

PT Komatsu Astra Finance (KAF) AI yang merupakan pemegang saham

KAF/AI is the shareholder of KAF. Sejak bulan Juli 2010, Perseroan

mengadakan perjanjian kerjasama dengan KAF dalam rangka pembiayaan bersama alat berat/Since July 2010, the Company has entered into cooperation with KAF to provide joint financings for heavy equipmets.

PT Serasi Autoraya (TRAC – Astra Rent a Car)

AI yang merupakan pemegang saham PT Serasi Autoraya/AI is the shareholder of PT Serasi Autoraya.

Sejak bulan Januari 2010, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Serasi Autoraya dalam rangka pengadaan sejumlah mobil untuk kebutuhan operasional maupun karyawan perseroan/Since January 2010, the Company has entered into cooperation with PT Serasi Autoraya to provide procurement of cars for operational and employee needs.

Ringkasan saldo dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The summary of balances and transactions with related parties are as follows:

2015 2014 2013

Aset Assets Kas dan setara kas: Cash and cash equivalents: - Permata 42,891 412,177 426,563 Permata - Piutang lain-lain: Other receivables: - Personil manajemen kunci 9,133 2,991 2,856 Key management personnel - Jumlah aset yang terkait Total assets with dengan pihak berelasi 52,024 415,168 429,419 related parties Persentase terhadap total aset 0,78% 5.93% 6.25% Percentage of total assets

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 79 - Page

20. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

(lanjutan) 20. RELATED PARTIES TRANSACTIONS

(continued)

Sifat Hubungan Berelasi (lanjutan) Nature of Relationship (continued)

2015 2014 2013

Liabilitas Liabilities Utang kepada pemasok: Account payable to supplier: - UT - 5,637 11,102 UT -

Medium Term Notes: Medium Term Notes: - UT 1,649,992 1,499,901 800,000 UT -

Utang lain-lain: Other payables: - AAB 20,445 26,273 34,202 AAB -

Biaya akrual: Accrued expenses: - UT 15,426 8,103 3,467 UT -

Jumlah liabilitas yang terkait Total liabilities due to dengan pihak berelasi 1,685,863 1,539,914 848,771 related parties Persentase terhadap total liabilitas 31.90% 27.42% 15.21% Percentage of total liabilities

Pendapatan Income Pendapatan bunga: Interest income: - Permata 4,179 14,059 9,584 Permata -

Jumlah pendapatan yang terkait Total income derived from dengan pihak berelasi 4,179 14,059 9,584 related parties

Persentase terhadap total pendapatan 0.62% 1,84% 1.10% Percentage of total income

Beban Expenses Beban bunga dan keuangan: Interest and financing charges: - UT 110,570 85,776 31,762 UT - Beban usaha: Operating expenses: - PT Serasi Autoraya 1,487 1,584 1,350 PT Serasi Autoraya - - Permata 118 175 208 Permata - - DPA 953 769 881 DPA -

Total beban usaha 2,558 2,528 2,439 Total operating expenses

Jumlah beban yang terkait Total expenses incurred dengan pihak berelasi 113,128 88,304 34,201 with related parties Persentase terhadap total beban 21,11% 18.57% 6,32% Percentage of total expenses Kompensasi manajemen kunci Key management compensation

Personil manajemen kunci adalah orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas Perseroan, secara langsung atau tidak langsung, yaitu Direktur dan Komisaris dari Perseroan.

Key management personnel are those people whom have the authority and responsibility to plan, lead, and control activities of the Company, directly or indirectly, are the Directors and Commissioners of the Company.

2015 2014 2013

Imbalan jangka pendek Short-term employee benefits - Dewan Direksi 9,586 10,115 10,489 Board of Directors - - Dewan Komisaris 849 708 491 Board of Commissioners -

Imbalan pascakerja dan imbalan Post-employment benefits and jangka panjang lainnya other long-term benefit - Dewan Direksi 764 837 102 Board of Directors -

Jumlah 11,199 11,660 11,082 Total

Page 166: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 165

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 79 - Page

20. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

(lanjutan) 20. RELATED PARTIES TRANSACTIONS

(continued)

Sifat Hubungan Berelasi (lanjutan) Nature of Relationship (continued)

2015 2014 2013

Liabilitas Liabilities Utang kepada pemasok: Account payable to supplier: - UT - 5,637 11,102 UT -

Medium Term Notes: Medium Term Notes: - UT 1,649,992 1,499,901 800,000 UT -

Utang lain-lain: Other payables: - AAB 20,445 26,273 34,202 AAB -

Biaya akrual: Accrued expenses: - UT 15,426 8,103 3,467 UT -

Jumlah liabilitas yang terkait Total liabilities due to dengan pihak berelasi 1,685,863 1,539,914 848,771 related parties Persentase terhadap total liabilitas 31.90% 27.42% 15.21% Percentage of total liabilities

Pendapatan Income Pendapatan bunga: Interest income: - Permata 4,179 14,059 9,584 Permata -

Jumlah pendapatan yang terkait Total income derived from dengan pihak berelasi 4,179 14,059 9,584 related parties

Persentase terhadap total pendapatan 0.62% 1,84% 1.10% Percentage of total income

Beban Expenses Beban bunga dan keuangan: Interest and financing charges: - UT 110,570 85,776 31,762 UT - Beban usaha: Operating expenses: - PT Serasi Autoraya 1,487 1,584 1,350 PT Serasi Autoraya - - Permata 118 175 208 Permata - - DPA 953 769 881 DPA -

Total beban usaha 2,558 2,528 2,439 Total operating expenses

Jumlah beban yang terkait Total expenses incurred dengan pihak berelasi 113,128 88,304 34,201 with related parties Persentase terhadap total beban 21,11% 18.57% 6,32% Percentage of total expenses Kompensasi manajemen kunci Key management compensation

Personil manajemen kunci adalah orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas Perseroan, secara langsung atau tidak langsung, yaitu Direktur dan Komisaris dari Perseroan.

Key management personnel are those people whom have the authority and responsibility to plan, lead, and control activities of the Company, directly or indirectly, are the Directors and Commissioners of the Company.

2015 2014 2013

Imbalan jangka pendek Short-term employee benefits - Dewan Direksi 9,586 10,115 10,489 Board of Directors - - Dewan Komisaris 849 708 491 Board of Commissioners -

Imbalan pascakerja dan imbalan Post-employment benefits and jangka panjang lainnya other long-term benefit - Dewan Direksi 764 837 102 Board of Directors -

Jumlah 11,199 11,660 11,082 Total

Page 167: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 166

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 80 - Page

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

Liabilitas imbalan kerja yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The employee benefits obligation recognised in the statements of financial position is determined as follows:

2015

2014 disajikan kembali/ (restated)

2013 disajikan kembali/ (restated)

Imbalan kerja jangka pendek 9,950 6,054 6,274 Short-term employee benefits Imbalan pensiun 9,080 7,801 6,102 Pension benefits

Imbalan jangka panjang lainnya 2,620 2,348 2,066 Other long-term benefits 21,650 16,203 14,442

Liabilitas imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 dihitung oleh aktuaris independen PT Milliman Indonesia dengan menggunakan metode projected unit credit. Berikut ini adalah hal-hal penting yang diungkapkan dalam laporan aktuaria:

The liability for employee benefits for the years ended 31 December 2015, 2014, and 2013, is calculated by an independent actuary PT Milliman Indonesia which used the projected unit credit method. The following are significant matters disclosed in the actuarial report:

2015 2014 2013 Asumsi keuangan: Financial assumptions: - Tingkat diskonto 8.5% - 9.5% 8 - 9% 7 - 8% Discount rate - - Tingkat kenaikan gaji masa datang 8% 8% 7.5%

Future salary increase - Asumsi lainnya: Other assumptions: - Tingkat kematian TMI (Tabel Mortalitas Indonesia) III tahun 2011/

(Indonesian Mortality Table III) Year 2011

Mortality rate -

- Tingkat cacat 5% dari tingkat mortalitas/ 5% of mortality rate

Disability rate -

- Tingkat pengunduran diri

peserta 5% per tahun untuk peserta berusia 25 tahun dan

berkurang sampai 1% pada usia 45 tahun/ 5% per annum at age 25 and reducing linearly to 1% per

annum at age 45 and thereafter

Withdrawal rate -

- Usia pensiun normal 55 Normal retirement age -

Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya Pension and other post-employment benefits

Sebelum tanggal 6 September 2005, Perseroan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk seluruh karyawan tetapnya yang dikelola oleh Dana Pensiun Astra. Sejak tanggal 6 September 2005, Perseroan memiliki dua jenis program pensiun, yaitu program pensiun imbalan pasti dan program pensiun iuran pasti.

Prior to 6 September 2005, the Company had a defined benefit pension plan covering all permanent employees which was managed by “Dana Pensiun Astra”. Since 6 September 2005, the Company’s pension arrangements were reorganised to include both defined benefit pension plan and defined contribution plan.

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 81 - Page

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya (lanjutan)

Pension and other post-employment benefits (lanjutan)

Sejak tanggal 6 September 2005, Dana Pensiun Astra dilanjutkan menjadi “Dana Pensiun Astra Satu (DPA 1)”, yang khusus menangani program pensiun imbalan pasti, yang ditujukan untuk karyawan yang telah menjadi peserta Dana Pensiun Astra sebelum atau pada tanggal 20 April 1992. Sedangkan program pensiun iuran pasti dikelola oleh “Dana Pensiun Astra Dua (DPA 2)” ditujukan untuk karyawan yang menjadi peserta Dana Pensiun Astra sesudah tanggal 20 April 1992.

Effective from 6 September 2005, Dana Pensiun Astra was continued under a new scheme called “Dana Pensiun Astra Satu (DPA 1)”, specifically designed for the defined benefit pension plan, which is designated for all employees who became member of Dana Pensiun Astra on or before 20 April 1992. The defined contribution pension plan “Dana Pensiun Astra Dua (DPA 2)” is designated for employees who became members of Dana Pensiun Astra after 20 April 1992.

Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah peserta DPA 1 dan DPA 2 masing-masing adalah 5 dan 104 orang (2014: 6 dan 115 orang; dan 2013: 6 dan 110 orang).

As at 31 December 2015, DPA 1 and DPA 2 have 5 and 104 participants, respectively (2014: 6 and 115 participants; and 2013: 6 and 110 participants).

Liabilitas imbalan pensiun pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The pension benefit recognised in the statements of financial position are determined as follows:

2015 2014*) 2013*) Nilai kini liabilitas 13,363 12,278 9,978 Present value of obligations Nilai wajar aset program (4,283) (4,477) (3,876) Fair value of plan assets 9,080 7,801 6,102

Mutasi liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The movement in the liability recognised in the statements of financial position are as follows:

2015 2014*) 2013*)

Awal tahun 7,801 6,102 5,912 Beginning of the year Jumlah yang dibebankan Total expense charged in the pada laporan laba rugi 1,530 1,826 1,262 profit or loss Jumlah beban/(pendapatan) yang Total expense/(income) dibebankan pada pendapatan charged in the komprehensif lainnya 466 168 (1,072) other comprehensive income Imbalan/iuran yang dibayarkan (717) (288) - Contributions/benefit paid Transfer asset untuk perpindahan Transferred asset due to employees pekerja - (7) - movement Pada akhir tahun 9,080 7,801 6,102 At the end of year *) Disajikan kembali, lihat Catatan 28 *) Restated, refer to Note 28

Page 168: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 167

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 81 - Page

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya (lanjutan)

Pension and other post-employment benefits (lanjutan)

Sejak tanggal 6 September 2005, Dana Pensiun Astra dilanjutkan menjadi “Dana Pensiun Astra Satu (DPA 1)”, yang khusus menangani program pensiun imbalan pasti, yang ditujukan untuk karyawan yang telah menjadi peserta Dana Pensiun Astra sebelum atau pada tanggal 20 April 1992. Sedangkan program pensiun iuran pasti dikelola oleh “Dana Pensiun Astra Dua (DPA 2)” ditujukan untuk karyawan yang menjadi peserta Dana Pensiun Astra sesudah tanggal 20 April 1992.

Effective from 6 September 2005, Dana Pensiun Astra was continued under a new scheme called “Dana Pensiun Astra Satu (DPA 1)”, specifically designed for the defined benefit pension plan, which is designated for all employees who became member of Dana Pensiun Astra on or before 20 April 1992. The defined contribution pension plan “Dana Pensiun Astra Dua (DPA 2)” is designated for employees who became members of Dana Pensiun Astra after 20 April 1992.

Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah peserta DPA 1 dan DPA 2 masing-masing adalah 5 dan 104 orang (2014: 6 dan 115 orang; dan 2013: 6 dan 110 orang).

As at 31 December 2015, DPA 1 and DPA 2 have 5 and 104 participants, respectively (2014: 6 and 115 participants; and 2013: 6 and 110 participants).

Liabilitas imbalan pensiun pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The pension benefit recognised in the statements of financial position are determined as follows:

2015 2014*) 2013*) Nilai kini liabilitas 13,363 12,278 9,978 Present value of obligations Nilai wajar aset program (4,283) (4,477) (3,876) Fair value of plan assets 9,080 7,801 6,102

Mutasi liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The movement in the liability recognised in the statements of financial position are as follows:

2015 2014*) 2013*)

Awal tahun 7,801 6,102 5,912 Beginning of the year Jumlah yang dibebankan Total expense charged in the pada laporan laba rugi 1,530 1,826 1,262 profit or loss Jumlah beban/(pendapatan) yang Total expense/(income) dibebankan pada pendapatan charged in the komprehensif lainnya 466 168 (1,072) other comprehensive income Imbalan/iuran yang dibayarkan (717) (288) - Contributions/benefit paid Transfer asset untuk perpindahan Transferred asset due to employees pekerja - (7) - movement Pada akhir tahun 9,080 7,801 6,102 At the end of year *) Disajikan kembali, lihat Catatan 28 *) Restated, refer to Note 28

Page 169: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 168

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 82 - Page

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

(continued) Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya (lanjutan)

Pension and other post-employment benefits (continued)

Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut:

The amounts recognised in the profit or loss are as follows:

2015 2014*) 2013*)

Biaya jasa kini 882 1,445 973 Current service cost Biaya bunga 648 739 625 Interest cost Hasil aset program yang diharapkan - (358) (336) Expected return on plan assets Biaya jasa lalu - - - Past service cost 1,530 1,826 1,262 *) Disajikan kembali, lihat Catatan 28 *) Restated, refer to Note 28

Biaya ini dibukukan sebagai biaya gaji dan imbalan kerja dalam laporan laba rugi.

The expense is accounted for as salaries and employee benefits in the profit or loss.

Mutasi liabilitas imbalan pascakerja adalah sebagai berikut:

The movement of post-employment benefit liabilities are as follow:

2015

Present value of obligation

Fair value of plan assets

Post-employment

benefit obligations

Pada awal tahun 12,278 (4,477) 7,801 At the beginning of year Selisih kurs karena penjabaran Exchange difference on

laporan keuangan dalam translation of financial mata uang asing - - - statements in foreign

Biaya jasa kini 882 - 882 Current service cost Beban/(penghasilan) bunga 992 (344) 648 Interest expense/(income) Pengukuran kembali: Remeasurement:

- Imbal hasil atas aset - Return on plan assets, program, tidak termasuk excluding amounts jumlah dalam beban/ included in interest (penghasilan) bunga - 196 196 expense/(income) - Perubahan dalam asumsi - Change in financial keuangan (751) - (751) assumptions - Penyesuaian pengalaman - Experience adjustment kewajiban 1,021 - 1,021 on obigation - Perubahan dampak batas - Change in asset ceiling atas asset, tidak termasuk excluding amounts jumlah dalam beban bunga - - - included in interest expense

Iuran pemberi kerja - (276) (276) Employeer’s contributions Iuran pekerja 60 (60) - Employee’s contributions Imbalan yang dibayar (1,119) 678 (441) Benefits paid Pindahan (ke)/dari entitas Transfer to/(from) affiliated

afiliasi - - - companies Pada akhir tahun 13,363 (4,283) 9,080 At end of year Bagian jangka pendek 451 Current portion Biaya jangka panjang 8,629 Non-current portion

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 83 - Page

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

(continued)

Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya (lanjutan)

Pension and other post-employment benefits (continued)

2014

Present value of obligation

Fair value of plan assets

Post-employment

benefit obligations

Pada awal tahun 9,978 (3,876) 6,102 At the beginning of year Selisih kurs karena penjabaran Exchange difference on

laporan keuangan dalam translation of financial mata uang asing - - - statements in foreign

Biaya jasa kini 962 - 962 Current service cost Beban/(penghasilan) bunga 739 - 739 Interest expense/(income) Pengukuran kembali: Remeasurement:

- Imbal hasil atas aset - Return on plan assets, program, tidak termasuk excluding amounts jumlah dalam beban/ included in interest (penghasilan) bunga - (358) (358) expense/(income) - Perubahan dalam asumsi - Change in financial keuangan (467) - (467) assumptions - Penyesuaian pengalaman - Experience adjustment kewajiban 673 (37) 636 on obigation - Perubahan dampak batas - Change in asset ceiling atas asset, tidak termasuk excluding amounts jumlah dalam beban bunga - - - included in interest expense

Iuran pemberi kerja - (146) (146) Employeer’s contributions Iuran pekerja 53 (53) - Employee’s contributions Imbalan yang dibayar (143) - (143) Benefits paid Pindahan (ke)/dari entitas Transfer to/(from) affiliated

afiliasi 483 (7) 476 companies Pada akhir tahun 12,278 (4,477) 7,801 At end of year Bagian jangka pendek 462 Current portion Biaya jangka panjang 7,339 Non-current portion

2013

Present value of obligation

Fair value of plan assets

Post-employment

benefit obligations

Pada awal tahun 9,621 (3,708) 5,913 At the beginning of year Selisih kurs karena penjabaran Exchange difference on

laporan keuangan dalam translation of financial mata uang asing - - - statements in foreign

Biaya jasa kini 973 - 973 Current service cost Beban/(penghasilan) bunga 625 - 625 Interest expense/(income) Pengukuran kembali: Remeasurement:

- Imbal hasil atas aset - Return on plan assets, program, tidak termasuk excluding amounts jumlah dalam beban/ included in interest (penghasilan) bunga - (336) (336) expense/(income) - Perubahan dalam asumsi - Change in financial keuangan (1,201) - (1,201) assumptions - Penyesuaian pengalaman - Experience adjustment kewajiban (85) 213 128 on obigation - Perubahan dampak batas - Change in asset ceiling atas asset, tidak termasuk excluding amounts jumlah dalam beban bunga - - - included in interest expense

Iuran pemberi kerja - (45) (45) Employeer’s contributions Iuran pekerja 45 - 45 Employee’s contributions Imbalan yang dibayar - - - Benefits paid Pindahan (ke)/dari entitas Transfer to/(from) affiliated

afiliasi - - - companies Pada akhir tahun 9,978 (3,876) 6,102 At end of year Bagian jangka pendek 235 Current portion Biaya jangka panjang 5,867 Non-current portion

Durasi rata-rata tertimbang dari liabilitas program pensiun imbalan pasti pada tanggal 31 Desember 2015 adalah 24 tahun.

The weighted average duration of the defined benefit pension obligation at 31 December 2015 is 24 years.

Page 170: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 169

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 83 - Page

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

(continued)

Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya (lanjutan)

Pension and other post-employment benefits (continued)

2014

Present value of obligation

Fair value of plan assets

Post-employment

benefit obligations

Pada awal tahun 9,978 (3,876) 6,102 At the beginning of year Selisih kurs karena penjabaran Exchange difference on

laporan keuangan dalam translation of financial mata uang asing - - - statements in foreign

Biaya jasa kini 962 - 962 Current service cost Beban/(penghasilan) bunga 739 - 739 Interest expense/(income) Pengukuran kembali: Remeasurement:

- Imbal hasil atas aset - Return on plan assets, program, tidak termasuk excluding amounts jumlah dalam beban/ included in interest (penghasilan) bunga - (358) (358) expense/(income) - Perubahan dalam asumsi - Change in financial keuangan (467) - (467) assumptions - Penyesuaian pengalaman - Experience adjustment kewajiban 673 (37) 636 on obigation - Perubahan dampak batas - Change in asset ceiling atas asset, tidak termasuk excluding amounts jumlah dalam beban bunga - - - included in interest expense

Iuran pemberi kerja - (146) (146) Employeer’s contributions Iuran pekerja 53 (53) - Employee’s contributions Imbalan yang dibayar (143) - (143) Benefits paid Pindahan (ke)/dari entitas Transfer to/(from) affiliated

afiliasi 483 (7) 476 companies Pada akhir tahun 12,278 (4,477) 7,801 At end of year Bagian jangka pendek 462 Current portion Biaya jangka panjang 7,339 Non-current portion

2013

Present value of obligation

Fair value of plan assets

Post-employment

benefit obligations

Pada awal tahun 9,621 (3,708) 5,913 At the beginning of year Selisih kurs karena penjabaran Exchange difference on

laporan keuangan dalam translation of financial mata uang asing - - - statements in foreign

Biaya jasa kini 973 - 973 Current service cost Beban/(penghasilan) bunga 625 - 625 Interest expense/(income) Pengukuran kembali: Remeasurement:

- Imbal hasil atas aset - Return on plan assets, program, tidak termasuk excluding amounts jumlah dalam beban/ included in interest (penghasilan) bunga - (336) (336) expense/(income) - Perubahan dalam asumsi - Change in financial keuangan (1,201) - (1,201) assumptions - Penyesuaian pengalaman - Experience adjustment kewajiban (85) 213 128 on obigation - Perubahan dampak batas - Change in asset ceiling atas asset, tidak termasuk excluding amounts jumlah dalam beban bunga - - - included in interest expense

Iuran pemberi kerja - (45) (45) Employeer’s contributions Iuran pekerja 45 - 45 Employee’s contributions Imbalan yang dibayar - - - Benefits paid Pindahan (ke)/dari entitas Transfer to/(from) affiliated

afiliasi - - - companies Pada akhir tahun 9,978 (3,876) 6,102 At end of year Bagian jangka pendek 235 Current portion Biaya jangka panjang 5,867 Non-current portion

Durasi rata-rata tertimbang dari liabilitas program pensiun imbalan pasti pada tanggal 31 Desember 2015 adalah 24 tahun.

The weighted average duration of the defined benefit pension obligation at 31 December 2015 is 24 years.

Page 171: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 170

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 84 - Page

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

(continued)

Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya (lanjutan)

Pension and other post-employment benefits (continued)

Keuntungan aktual aset program pensiun imbalan pasti adalah Rp 148 (2014: Rp 395 dan 2013: Rp 123).

The actual gain on plan assets of the defined benefit pension plan was Rp 148 (2014: Rp 395 and 2013: Rp 123).

Analisis jatuh tempo yang diharapkan dari manfaat pensiun tidak didiskontokan adalah sebagai berikut:

Expected maturity analysis of undiscounted pension benefits are as follows:

Kurang dari 1 tahun/Less than a year

1 sampai 2 tahun/Between

1-2 years

2 sampai 5 tahun/Between

2-5 years

Lebih dari 5 tahun/Over 5

years Total

Imbalan pensiun 2015 254 303 6,044 128,851 135,452 Pension benefits 2015 Imbalan pensiun 2014 987 250 3,539 130,144 134,920 Pension benefits 2014 Imbalan pensiun 2013 196 1,022 3,480 92,303 97,001 Pension benefits 2013

Sensitivitas dari kewajiban imbalan pasti terhadap perubahan asumsi aktuarial utama adalah sebagai berikut:

The sensitivity of the defined benefit obligation to changes in the weighted principal assumptions are as follows:

31 Desember/December 2015

(Tidak diaudit/Unaudited)

Dampak atas kewajiban imbalan pasti/ Impact on defined benefit obligation

Perubahan asumsi/

Changed in assumption

Kenaikan asumsi/

Increase in assumption

Penurunan asumsi/

Decrease in assumption

Tingkat diskonto 1% (1,352) 1,565 Discount rate Tingkat kenaikan gaji di masa depan 1% 1,639 (1,433) Salary growth rate

31 Desember/December 2014

(Tidak diaudit/Unaudited)

Dampak atas kewajiban imbalan pasti/ Impact on defined benefit obligation

Perubahan asumsi/

Changed in assumption

Kenaikan asumsi/

Increase in assumption

Penurunan asumsi/

Decrease in assumption

Tingkat diskonto 1% (1,255) 1,473 Discount rate Tingkat kenaikan gaji di masa depan 1% 1,515 (1,322) Salary growth rate

31 Desember/December 2013

(Tidak diaudit/Unaudited)

Dampak atas kewajiban imbalan pasti/ Impact on defined benefit obligation

Perubahan asumsi/

Changed in assumption

Kenaikan asumsi/

Increase in assumption

Penurunan asumsi/

Decrease in assumption

Tingkat diskonto 1% (942) 1,200 Discount rate Tingkat kenaikan gaji di masa depan 1% 1,282 (1,022) Salary growth rate

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 85 - Page

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

(continued)

Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya (lanjutan)

Pension and other post-employment benefits (continued)

Analisa sensitivitas didasarkan pada perubahan atas satu asumsi aktuarial dimana asumsi lainnya dianggap konstan. Dalam prakteknya, hal ini jarang terjadi dan perubahan beberapa asumsi mungkin saling berkorelasi. Dalam perhitungan sensitivitas kewajiban imbalan pasti atas asumsi aktuarial utama, metode yang sama (perhitungan nilai kini kewajiban imbalan pasti dengan menggunakan metode projected unit credit di akhir periode) telah diterapkan seperti dalam penghitungan kewajiban pensiun yang diakui dalam laporan posisi keuangan.

The sensitivity analyses are based on a change in an assumption while holding all other assumptions constant. In practice, this is unlikely to occur, and changes in some of the assumptions may be correlated. When calculating the sensitivity of the defined benefit obligation to significant actuarial assumptions the same method (present value of the defined benefit obligation calculated with the projected unit credit method at the end of the reporting period) has been applied as when calculating the pension liability recognised within the statements of financial position.

Aset program terdiri dari: Plan assets comprise the following:

2015 2014 2013

Instrumen ekuitas 43% 41% 44% Equity instruments Instrumen utang 53% 49% 52% Government bonds Lain-lain 4% 9% 4% Others

Aset program termasuk saham dan obligasi PT Astra International Tbk (AI) (entitas pengendali perseroan), beberapa entitas anak AI dan entitas yang dikendalikan bersama oleh AI, beberapa entitas anak dan pengendalian bersama entitas, dengan nilai wajar sejumlah Rp 714 (2014: Rp 760 dan 2013: Rp 739). Termasuk di dalam aset program adalah obligasi Perseroan dengan nilai wajar sejumlah Rp 150 (2014: Rp 117 dan 2013: Rp 111). Hasil yang diharapkan dari aset program ditentukan atas dasar rata-rata pengembalian jangka panjang ekuitas sebesar 9% per tahun dan obligasi sebesar 9% per tahun dan alokasi jangka panjang antara ekuitas dan obligasi pada setiap program.

Plan assets include shares and bonds of PT Astra International (AI) (controlling entity of the company), certain subsidiaries of AI and jointly controlled entities by AI, with a fair value of Rp 714 (2014: Rp 760 and 2013: Rp 739). Included in the plan assets are Company’s bonds with fair value of Rp 150 (2014: Rp 117 and 2013: Rp 111). The expected return on plan assets is determined on the basis of long-term average returns on equities of 9% per annum and bonds of 9% per annum and the long-term benchmark allocation of assets between equities and bond in each plan.

Melalui program pensiun imbalan pasti, Perseroan terekspos beberapa risiko seperti volatilitas aset dan perubahan imbal hasil obligasi, sebagai berikut:

Through its defined benefits pension plans, the Company is exposed to a number of risk such as assets volatility and changes in bonds yields, as follows:

Volatilitas asset Asset volatility Liabilitas program dihitung menggunakan tingkat diskonto yang merujuk kepada tingkat imbal hasil obligasi pemerintah, jika imbal hasil aset program lebih rendah, maka akan menghasilkan defisit program. Program pensiun imbalan pasti Perseroan memiliki porsi ekuitas yang signifikan, yang diharapkan untuk menghasilkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan obligasi pemerintah dan perusahaan jangka panjang sementara memberikan volatilitas dan risiko dalam jangka pendek.

The plan liabilities are calculated using a discount rate set with reference to government bond yields, if plan assets underperform this yield, this will create a deficit. The Company’s defined benefit pension plans hold a significant proportion of equities, which are expected to outperform government and corporate bonds in the long-term while providing volatility and risk in the short-term.

Page 172: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 171

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 85 - Page

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

(continued)

Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya (lanjutan)

Pension and other post-employment benefits (continued)

Analisa sensitivitas didasarkan pada perubahan atas satu asumsi aktuarial dimana asumsi lainnya dianggap konstan. Dalam prakteknya, hal ini jarang terjadi dan perubahan beberapa asumsi mungkin saling berkorelasi. Dalam perhitungan sensitivitas kewajiban imbalan pasti atas asumsi aktuarial utama, metode yang sama (perhitungan nilai kini kewajiban imbalan pasti dengan menggunakan metode projected unit credit di akhir periode) telah diterapkan seperti dalam penghitungan kewajiban pensiun yang diakui dalam laporan posisi keuangan.

The sensitivity analyses are based on a change in an assumption while holding all other assumptions constant. In practice, this is unlikely to occur, and changes in some of the assumptions may be correlated. When calculating the sensitivity of the defined benefit obligation to significant actuarial assumptions the same method (present value of the defined benefit obligation calculated with the projected unit credit method at the end of the reporting period) has been applied as when calculating the pension liability recognised within the statements of financial position.

Aset program terdiri dari: Plan assets comprise the following:

2015 2014 2013

Instrumen ekuitas 43% 41% 44% Equity instruments Instrumen utang 53% 49% 52% Government bonds Lain-lain 4% 9% 4% Others

Aset program termasuk saham dan obligasi PT Astra International Tbk (AI) (entitas pengendali perseroan), beberapa entitas anak AI dan entitas yang dikendalikan bersama oleh AI, beberapa entitas anak dan pengendalian bersama entitas, dengan nilai wajar sejumlah Rp 714 (2014: Rp 760 dan 2013: Rp 739). Termasuk di dalam aset program adalah obligasi Perseroan dengan nilai wajar sejumlah Rp 150 (2014: Rp 117 dan 2013: Rp 111). Hasil yang diharapkan dari aset program ditentukan atas dasar rata-rata pengembalian jangka panjang ekuitas sebesar 9% per tahun dan obligasi sebesar 9% per tahun dan alokasi jangka panjang antara ekuitas dan obligasi pada setiap program.

Plan assets include shares and bonds of PT Astra International (AI) (controlling entity of the company), certain subsidiaries of AI and jointly controlled entities by AI, with a fair value of Rp 714 (2014: Rp 760 and 2013: Rp 739). Included in the plan assets are Company’s bonds with fair value of Rp 150 (2014: Rp 117 and 2013: Rp 111). The expected return on plan assets is determined on the basis of long-term average returns on equities of 9% per annum and bonds of 9% per annum and the long-term benchmark allocation of assets between equities and bond in each plan.

Melalui program pensiun imbalan pasti, Perseroan terekspos beberapa risiko seperti volatilitas aset dan perubahan imbal hasil obligasi, sebagai berikut:

Through its defined benefits pension plans, the Company is exposed to a number of risk such as assets volatility and changes in bonds yields, as follows:

Volatilitas asset Asset volatility Liabilitas program dihitung menggunakan tingkat diskonto yang merujuk kepada tingkat imbal hasil obligasi pemerintah, jika imbal hasil aset program lebih rendah, maka akan menghasilkan defisit program. Program pensiun imbalan pasti Perseroan memiliki porsi ekuitas yang signifikan, yang diharapkan untuk menghasilkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan obligasi pemerintah dan perusahaan jangka panjang sementara memberikan volatilitas dan risiko dalam jangka pendek.

The plan liabilities are calculated using a discount rate set with reference to government bond yields, if plan assets underperform this yield, this will create a deficit. The Company’s defined benefit pension plans hold a significant proportion of equities, which are expected to outperform government and corporate bonds in the long-term while providing volatility and risk in the short-term.

Page 173: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 172

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 86 - Page

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

(continued)

Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya (lanjutan)

Pension and other post-employment benefits (continued)

Perubahan imbal hasil obligasi Changes in bond yields Penurunan imbal hasil obligasi pemerintah akan meningkatkan liabilitas program, walaupun hal ini akan saling hapus secara sebagian dengan kenaikan dari nilai obligasi program yang dimiliki.

A decrease in government bond yields will increase plan liabilities, although this will be partially offset by an increase in the value of the plan’s bond holdings.

PT Astra International Tbk. (AI) selaku pendiri Dana Pensiun Astra memastikan bahwa posisi investasi telah diatur dalam kerangka asset-liability matching (“ALM”) yang telah dibentuk untuk mencapai hasil jangka panjang yang sejalan dengan liabilitas pada program pensiun imbalan pasti. Dalam kerangka ALM, tujuan AI adalah untuk menyesuaikan aset-aset dan liabilitas pensiun dengan berinvestasi pada portofolio yang terdiversifikasi dengan baik dalam menghasilkan tingkat pengembalian yang cukup, disesuaikan dengan risiko yang ada, untuk disesuaikan dengan pembayaran imbalan. AI juga secara aktif memantau durasi dan imbal hasil investasi yang diharapkan untuk memastikan bahwa telah sesuai dengan arus kas keluar yang diharapkan timbul dari kewajiban pensiun.

PT Astra International Tbk. (AI) as the founder of Dana Pensiun Astra ensures that the investment positions are managed within an asset-liability matching (“ALM”) framework that is developed to achieve long-term returns that are in line with the obligation in defined benefit pension plans. Within this ALM framework, AI’s objective is to match assets and the pension obligations by investing in a well-diversified portfolio the generates sufficient risk-adjusted returns the match the benefit payments. AI also actively monitors the duration and the expected yield of the investments to ensure it matches the expected cash outflows arising from the pension obligations.

Investasi pada program telah terdiversifikasi dengan baik, sehingga kinerja buruk satu investasi tidak akan memberikan dampak material bagi seluruh kelompok aset.

Investment across the plans are well diversified, such that the failure of any single investment would not have a material impact on the overall level of assets.

Imbalan jangka panjang lainnya Other long-term benefits Liabilitas imbalan pensiun yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The pension benefit recognised in the statements of financial position are determined as follows:

2015 2014 2013

Nilai kini liabilitas 2,620 2,348 2,066 Present value of obligations

Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut:

The amounts recognised in the profit or loss are as follows:

2015 2014 2013

Biaya jasa kini 689 799 639 Current service cost Biaya bunga 177 138 98 Interest cost Keuntungan aktuarial bersih yang diakui selama Net actuarial gains tahun berjalan (174) (240) (161) recognised during the year Biaya transfer pekerja - bersih - (74) - Net cost of transferred employees 692 623 576 Biaya ini dibukukan sebagai biaya gaji dan imbalan kerja dalam laporan laba rugi.

The expense is accounted for salaries and employee benefits in the profit or loss.

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 87 - Page

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

(continued)

Imbalan jangka panjang lainnya (lanjutan) Other long-term benefits (continued)

Mutasi liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The movement in the liability recognised in the statements of financial position is as follows:

2015 2014 2013

Awal tahun 2,348 2,066 1,627 Beginning of the year Jumlah yang dibebankan Total expense charged in the pada laporan laba rugi 866 623 576 profit or loss Imbalan/iuran yang dibayarkan (420) (341) (137) Contributions/benefit paid Pengukuran kembali: Remeasurement: (Keuntungan)/kerugian dari Experience (gain)/loss penyesuaian atas pengalaman from adjustment obligation kewajiban (142) - - (Keuntungan)/kerugian yang (Gain)/loss from change in timbul dari perubahan asumsi (32) - - assumptions Saldo akhir 2,620 2,348 2,066 Ending balance

22. SEGMEN OPERASI 22. OPERATING SEGMENT Bentuk pelaporan berdasarkan segmen usaha Reporting format based on business

segments Segmen operasi Perseroan dibagi berdasarkan produk usaha, sebagai berikut: sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen, anjak piutang, pembiayaan modal kerja, dan lain-lain. Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan laporan internal yang disiapkan untuk pengambil keputusan operasional yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya ke segmen tertentu dan melakukan penilaian atas performanya.

The Company’s operating segments represent the product, as follows: finance leases, consumer financing, factoring, working capital financing, and others. Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to the chief operating decision maker, which is responsible for allocating resources to the reportable segments and assesses its performance.

Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan laporan internal yang disiapkan untuk Direksi yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya ke segmen dan melakukan penilaian atas performanya. Seluruh segmen operasi yang digunakan oleh Perseroan telah memenuhi kriteria pelaporan berdasarkan PSAK 5 (revisi 2009), “Segmen Operasi”.

Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to The Directors, which is responsible for allocating resources to the reportable segments and assesses its performance. All operating segments used by the Company meet the definition of a reportable segment under SFAS 5 (revised 2009), “Operating Segment”.

Informasi mengenai hasil dari masing-masing pelaporan segmen disajikan di bawah ini sebagaimana dilaporkan dalam laporan internal manajemen yang direview oleh Manajemen Perseroan. Keuntungan segmen digunakan untuk mengukur kinerja dimana manajemen berkeyakinan bahwa informasi tersebut paling relevan dalam mengevaluasi hasil segmen tersebut relatif terhadap entitas lain yang beroperasi dalam industri tersebut, sebagaimana disajikan dalam tabel di bawah ini:

Information regarding the results of each reportable segment is included below as included in the internal management reports that are reviewed by the Company's Management. Segment profit is used to measure performance of that business segment as management believes that such information is the most relevant in evaluating the results of those segments relative to other entities that operate within these industries, as set out in the table below:

Page 174: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 173

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 87 - Page

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

(continued)

Imbalan jangka panjang lainnya (lanjutan) Other long-term benefits (continued)

Mutasi liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The movement in the liability recognised in the statements of financial position is as follows:

2015 2014 2013

Awal tahun 2,348 2,066 1,627 Beginning of the year Jumlah yang dibebankan Total expense charged in the pada laporan laba rugi 866 623 576 profit or loss Imbalan/iuran yang dibayarkan (420) (341) (137) Contributions/benefit paid Pengukuran kembali: Remeasurement: (Keuntungan)/kerugian dari Experience (gain)/loss penyesuaian atas pengalaman from adjustment obligation kewajiban (142) - - (Keuntungan)/kerugian yang (Gain)/loss from change in timbul dari perubahan asumsi (32) - - assumptions Saldo akhir 2,620 2,348 2,066 Ending balance

22. SEGMEN OPERASI 22. OPERATING SEGMENT Bentuk pelaporan berdasarkan segmen usaha Reporting format based on business

segments Segmen operasi Perseroan dibagi berdasarkan produk usaha, sebagai berikut: sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen, anjak piutang, pembiayaan modal kerja, dan lain-lain. Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan laporan internal yang disiapkan untuk pengambil keputusan operasional yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya ke segmen tertentu dan melakukan penilaian atas performanya.

The Company’s operating segments represent the product, as follows: finance leases, consumer financing, factoring, working capital financing, and others. Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to the chief operating decision maker, which is responsible for allocating resources to the reportable segments and assesses its performance.

Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan laporan internal yang disiapkan untuk Direksi yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya ke segmen dan melakukan penilaian atas performanya. Seluruh segmen operasi yang digunakan oleh Perseroan telah memenuhi kriteria pelaporan berdasarkan PSAK 5 (revisi 2009), “Segmen Operasi”.

Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to The Directors, which is responsible for allocating resources to the reportable segments and assesses its performance. All operating segments used by the Company meet the definition of a reportable segment under SFAS 5 (revised 2009), “Operating Segment”.

Informasi mengenai hasil dari masing-masing pelaporan segmen disajikan di bawah ini sebagaimana dilaporkan dalam laporan internal manajemen yang direview oleh Manajemen Perseroan. Keuntungan segmen digunakan untuk mengukur kinerja dimana manajemen berkeyakinan bahwa informasi tersebut paling relevan dalam mengevaluasi hasil segmen tersebut relatif terhadap entitas lain yang beroperasi dalam industri tersebut, sebagaimana disajikan dalam tabel di bawah ini:

Information regarding the results of each reportable segment is included below as included in the internal management reports that are reviewed by the Company's Management. Segment profit is used to measure performance of that business segment as management believes that such information is the most relevant in evaluating the results of those segments relative to other entities that operate within these industries, as set out in the table below:

Page 175: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 174

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 88 - Page

22. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 22. OPERATING SEGMENT (continued)

Bentuk pelaporan berdasarkan segmen usaha (lanjutan)

Reporting format based on business segments (continued)

31 Desember/December 2015 (Tidak diaudit/Unaudited) Sewa

pembiayaan/ Finance leases

Pembiayaan konsumen/ Consumer financing

Tagihan anjak piutang/

Factoring

Pembiayaan modal

kerja/Working capital

financing

Lain-lain/ Others

Jumlah/Total

Eksternal: External: Statements of

Laporan laba rugi comprehensive komprehensif income Pendapatan Income Pendapatan bunga 455,559 73,976 10,733 7,927 83,960 632,155 Interest income Lain-lain 31,477 4,452 8,632 20 - 44,581 Others Jumlah pendapatan 487,036 78,428 19,365 7,947 83,960 676,736 Total income Beban Expenses

Beban usaha - - - - 72,264 72,264 Operating expenses Beban penyusutan - - - - 2,158 2,158 Depreciation expense

Beban bunga dan Interest and financing keuangan - - - - 340,236 340,236 charges Penyisihan kerugian Allowance for penurunan nilai 106,565 955 (17,443) 31,087 - 121,164 impairment losses Beban pajak final - - - - 16,792 16,792 Final tax expenses Jumlah beban 106,565 955 (17,443) 31,087 431,450 552,614 Total expense Laba sebelum pajak penghasilan 380,471 77,473 36,808 (23,140) (347,490) 124,122 Income before tax

Beban pajak penghasilan - - - - (13,672) (13,672) Income tax expense Laba bersih 380,471 77,473 36,808 (23,140) (361,162) 110,450 Net income

Jumlah aset 3,479,034 834,858 25,524 920,529 1,433,039 6,692,984 Total assets Jumlah liabilitas - - - - 5,284,906 5,284,906 Total liabilities

31 Desember/December 2014 (Tidak diaudit/Unaudited)

Sewa pembiayaan/

Finance leases

Pembiayaan konsumen/ Consumer financing

Tagihan anjak piutang/

Factoring Lain-lain/

Others

Jumlah/Total

Eksternal: External: Statements of

Laporan laba rugi comprehensive komprehensif income Pendapatan Income Pendapatan bunga 622,177 16,312 14,855 59,057 712,401 Interest income Lain-lain 39,697 1,088 2,126 9,539 52,450 Others Jumlah pendapatan 661,874 17,400 16,981 68,596 764,851 Total income Beban Expenses

Beban usaha - - - 74,021 74,021 Operating expenses Beban penyusutan - - - 1,909 1,909 Depreciation expense

Beban bunga dan Interest and financing

keuangan - - - 316,255 316,255 charges Penyisihan kerugian Allowance for penurunan nilai 41,798 3,663 37,726 - 83,187 impairment losses Beban pajak final - - - 11,812 11,812 Final tax expenses Jumlah beban 41,798 3,663 37,726 403,997 487,184 Total expense Laba sebelum pajak penghasilan 620,076 13,737 (20,745) (335,401) 277,667 Income before tax

Beban pajak penghasilan - - (65,307) (65,307) Income tax expense Laba bersih 620,076 13,737 (20,745) (400,708) 212,360 Net income

Jumlah aset 4,889,753 93,678 202,145 1,816,437 7,002,013 Total assets Jumlah liabilitas - - - 5,615,834 5,615,834 Total liabilities

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 89 - Page

22. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 22. OPERATING SEGMENT (continued)

Bentuk pelaporan berdasarkan segmen usaha (lanjutan)

Reporting format based on business segments (continued)

31 Desember/December 2013 (Tidak diaudit/Unaudited)

Sewa pembiayaan/

Finance leases

Pembiayaan konsumen/ Consumer financing

Tagihan anjak piutang/

Factoring Lain-lain/

Others

Jumlah/Total

Eksternal: External:

Statements of Laporan laba rugi comprehensive komprehensif income Pendapatan Income Pendapatan bunga 744,413 23,061 7,394 30,991 805,859 Interest income Lain-lain 54,487 3,125 1,762 2,628 62,002 Others Jumlah pendapatan 798,900 26,186 9,156 33,619 867,861 Total income Beban Expenses

Beban usaha - - - 73,440 73,440 Operating expenses Beban penyusutan - - - 1,658 1,658 Depreciation expense Beban bunga dan Interest and financing

keuangan - - - 344,349 344,349 charges Penyisihan kerugian Allowance for penurunan nilai 125,613 1,988 - - 127,601 impairment losses Jumlah beban 125,613 1,988 - 419,447 547,048 Total expense Laba sebelum pajak penghasilan 673,287 24,198 9,156 (385,828) 320,813 Income before tax

Beban pajak penghasilan - - - (78,325) (78,325) Income tax expense Laba bersih 673,287 24,198 9,156 (464,153) 242,488 Net income

Jumlah aset 5,508,860 180,976 95,902 1,089,974 6,875,712 Total assets Jumlah liabilitas - - - 5,579,594 5,579,594 Total liabilities Bentuk pelaporan berdasarkan segmen geografis

Reporting format based on geographical segments

Segmen berdasarkan geografis terdiri dari 12 jaringan pemasaran yang terbagi menjadi 5 area yaitu DKI Jakarta, Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi.

Geographical segment consists of 12 marketing networks that are divided into 5 areas, namely DKI Jakarta, Java, Kalimantan, Sumatera, and Sulawesi.

Segmen informasi berdasarkan geografis adalah sebagai berikut:

Segment information based on geographical segments is as follows:

2015 2014 2013

Pendapatan Income - Area DKI Jakarta 371,271 362,170 384,135 DKI Jakarta area - - Area Kalimantan 168,814 234,551 290,376 Kalimantan area - - Area Sumatera 73,505 70,387 89,254 Sumatera area - - Area Jawa 27,369 34,313 49,451 Java area - - Area Sulawesi 15,759 20,277 19,570 Sulawesi area - 656,718 721,698 832,786 Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan 20,018 43,153 35,075 Unallocated income Jumlah pendapatan 676,736 764,851 867,861 Total income

Page 176: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 175

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 89 - Page

22. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 22. OPERATING SEGMENT (continued)

Bentuk pelaporan berdasarkan segmen usaha (lanjutan)

Reporting format based on business segments (continued)

31 Desember/December 2013 (Tidak diaudit/Unaudited)

Sewa pembiayaan/

Finance leases

Pembiayaan konsumen/ Consumer financing

Tagihan anjak piutang/

Factoring Lain-lain/

Others

Jumlah/Total

Eksternal: External:

Statements of Laporan laba rugi comprehensive komprehensif income Pendapatan Income Pendapatan bunga 744,413 23,061 7,394 30,991 805,859 Interest income Lain-lain 54,487 3,125 1,762 2,628 62,002 Others Jumlah pendapatan 798,900 26,186 9,156 33,619 867,861 Total income Beban Expenses

Beban usaha - - - 73,440 73,440 Operating expenses Beban penyusutan - - - 1,658 1,658 Depreciation expense Beban bunga dan Interest and financing

keuangan - - - 344,349 344,349 charges Penyisihan kerugian Allowance for penurunan nilai 125,613 1,988 - - 127,601 impairment losses Jumlah beban 125,613 1,988 - 419,447 547,048 Total expense Laba sebelum pajak penghasilan 673,287 24,198 9,156 (385,828) 320,813 Income before tax

Beban pajak penghasilan - - - (78,325) (78,325) Income tax expense Laba bersih 673,287 24,198 9,156 (464,153) 242,488 Net income

Jumlah aset 5,508,860 180,976 95,902 1,089,974 6,875,712 Total assets Jumlah liabilitas - - - 5,579,594 5,579,594 Total liabilities Bentuk pelaporan berdasarkan segmen geografis

Reporting format based on geographical segments

Segmen berdasarkan geografis terdiri dari 12 jaringan pemasaran yang terbagi menjadi 5 area yaitu DKI Jakarta, Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi.

Geographical segment consists of 12 marketing networks that are divided into 5 areas, namely DKI Jakarta, Java, Kalimantan, Sumatera, and Sulawesi.

Segmen informasi berdasarkan geografis adalah sebagai berikut:

Segment information based on geographical segments is as follows:

2015 2014 2013

Pendapatan Income - Area DKI Jakarta 371,271 362,170 384,135 DKI Jakarta area - - Area Kalimantan 168,814 234,551 290,376 Kalimantan area - - Area Sumatera 73,505 70,387 89,254 Sumatera area - - Area Jawa 27,369 34,313 49,451 Java area - - Area Sulawesi 15,759 20,277 19,570 Sulawesi area - 656,718 721,698 832,786 Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan 20,018 43,153 35,075 Unallocated income Jumlah pendapatan 676,736 764,851 867,861 Total income

Page 177: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 176

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 90 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Aktivitas Perseroan mengandung berbagai macam risiko-risiko keuangan: risiko nilai tukar mata uang asing dan suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perseroan terfokus pada ketidakpastian pasar keuangan dan meminimalisasi potensi kerugian yang berdampak pada kinerja keuangan Perseroan. Perseroan menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin terjadi.

The Company’s activities expose it to a variety of financial risks: foreign exchange risk and interest rate, credit risk and liquidity risk. The Company’s overall risk management program focuses on the unpredictability of financial markets and seeks to minimise potential adverse effects on the Company’s financial performance. The Company uses derivative financial instrument to hedge certain risk exposures.

Manajemen risiko dilaksanakan dengan kebijakan-kebijakan yang disetujui oleh Direksi. Direksi memberikan kebijakan atas manajemen risiko secara keseluruhan, termasuk kebijakan yang mencakup area khusus, seperti risiko nilai tukar, risiko suku bunga, risiko kredit, dan pemanfaatan instrumen keuangan. Risiko yang berasal dari instrumen keuangan yang dihadapi oleh Perseroan mengandung risiko keuangan, termasuk juga risiko pasar, risiko kredit, dan risiko likuiditas.

Risk management is carried out under policies approved by Directors. The Directors provides principles for overall risk management, as well as policies covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk, and use of financial instrument. The risk arising from financial instruments to which the Company is exposed are financial risks, which includes market risk, credit risk, and liquidity risk.

a. Risiko pasar a. Market risk

Perseroan menghadapi eksposur terhadap risiko pasar, yaitu risiko dimana nilai wajar atas arus kas masa depan atas suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan pada harga pasar. Risiko pasar berasal dari posisi terbuka yang terkait dengan produk-produk suku bunga, mata uang dan ekuitas, yang seluruhnya dipengaruhi oleh pergerakan pasar baik secara spesifik maupun umum, dan perubahan volatilitas tingkat suku bunga pasar atau harga seperti suku bunga, nilai tukar dan produk ekuitas.

The Company is exposed to market risks which are the risks that the fair value of future cash flows of financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. Market risks arise from open positions in interest rate, currency and equity products, all of which are exposed to the general and specific market movements and changes in the level of volatility or market rates or prices such as interest rates, foreign exchange rates, and equity products.

Risiko tingkat bunga Interest rate risk Perseroan menyadari adanya perubahan risiko nilai tukar mata uang asing dan suku bunga yang terjadi akibat fluktuasi mata uang Rupiah terhadap Dolar AS, dan suku bunga sehingga Perseroan melakukan transaksi cross currency swap dan interest rate swap dari suku bunga mengambang menjadi suku bunga tetap dengan tujuan melakukan aktivitas lindung nilai atas ketidakpastian suku bunga dan mata uang asing yang timbul dari ketidakpastian arus kas atas pokok dan bunga pinjaman dalam mata uang asing.

The Company is aware of the foreign exchange and interest rate risk due to foreign exchange and interest rate fluctuations, therefore the Company entered into cross currency swap and interest rate swap contracts from US Dollar floating rate to Rupiah fixed rate in order to hedge the interest rate and foreign exchange uncertainty that will arise from the variability in cash flows arising from principal and interest on the foreign currencies borrowings.

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 91 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

a. Risiko pasar (lanjutan) a. Market risk (continued)

Risiko tingkat bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued)

Perseroan terekspos risiko tingkat suku bunga yang berasal dari perubahan tingkat bunga atas aset dan liabilitas yang dikenakan bunga. Risiko ini dikelola pada umumnya dengan menggunakan interest rate swaps untuk mengkonversi pinjaman dengan tingkat bunga mengambang menjadi tingkat bunga tetap.

The Company is exposed to interest rate risk through the impact of rate changes on interest bearing assets and liabilities. These exposures are managed mainly through the use of interest rate swaps, which have the economic effect of converting borrowings from floating rate to fixed rate.

Perseroan meminimalisasi eksposur tingkat bunga dengan mengutamakan ketersediaan dana yang berimbang sesuai dengan Panduan Transaksi/Kontrak Derivatif.

The Company minimalises interest rate exposure with priotizing on matching funding availability in compliance with Transactions Guidelines/Derivative Contract.

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan aset dan liabilitas keuangan berbunga Perseroan pada nilai tercatat, yang dikategorikan menurut mana yang terlebih dahulu antara tanggal repricing secara kontraktual (contractual repricing) atau tanggal jatuh tempo.

The table below summarise the Company’s interest earning financial assets and interest bearing financial liabilities at carrying amounts, categorised by the earlier of contractual repricing or maturity dates.

31 Desember/December 2015

Variabel/Variable

Bunga tetap/ Fixed interest rate

Tidak dikenakan

bunga/ Non

interest bearing

Jumlah/ Total

Kurang dari

satu tahun/ Less than

one year

1 - 2 tahun/ years

2 - 3 tahun/ years

Lebih dari

3 tahun/ Over than

3 years

Kurang dari

satu tahun/ Less than

one year

1 - 2 tahun/ years

2 - 3 tahun/ years

Lebih dari

3 tahun/ Over than

3 years

ASET ASSETS Cash and cash Kas dan setara kas 1,249,437 - - - - - - - 125 1,249,562 equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan - - - - 2,071,119 1,196,037 205,127 6,751 - 3,479,034 receivables Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - - - - 441,996 364,478 28,384 - - 834,858 receivables Anjak piutang - bersih - - - - 6,490 19,034 - - - 25,524 Factoring – net Pembiayaan modal usaha Working Capital Financing - - - - 852,285 68,244 - - - 920,529 receivables

Piutang lain-lain - - - - - - - - 36,325 36,325 Other receivables Aset lain-lain - - - - - - - - 1,440 1,440 Other assets

Jumlah aset 1,249,437 - - - 3,371,890 1,647,793 233,511 6,751 37,890 6,547,272 Total assets LIABILITAS LIABILITIES Pinjaman yang diterima: Borrowings: - Rupiah - - - - 45,000 - - - - 45,000 Rupiah - - Dolar AS 698,123 475,927 220,720 - - - - - - 1,394,770 US Dollar - Utang Obligasi - bersih - - - - 384,709 1,000,000 500,000 - - 1,884,709 Bonds payables - net Medium Term Notes - - - - 699,992 650,000 300,000 - - 1,649,992 Medium Term Notes Utang kepada Account payable

pemasok - - - - - - - - - - to supllier Utang lain-lain dan Other payables and akrual - - - - - - - - 281,282 281,282 accrued expenses Jumlah liabilitas 698,123 475,927 220,720 - 1,129,701 1,650,000 800,000 - 281,282 5,255,753 Total liabilities Jumlah selisih penilaian Total interest repricing bunga sebelum derivative 551,314 (475,927) (220,720) - 2,242,189 (2,207) (566,489) 6,751 (243,392) 1,291,519 gap before derivative Derivatif: Derivatives:

- Cross currency swap 344,875 - - - (344,875) - - - - - Cross currency swap - - Interest rate swap 567,947 - - - (170,138) (276,237) (121,133) (439) - - Interest rate swap -

Jumlah selisih bunga Total interest repricing setelah derivatif 1,464,136 (475,927) (220,720) - 1,727,176 (278,444) (687,622) 6,312 (243,392) 1,291,519 gap after derivative

Page 178: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 177

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 91 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

a. Risiko pasar (lanjutan) a. Market risk (continued)

Risiko tingkat bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued)

Perseroan terekspos risiko tingkat suku bunga yang berasal dari perubahan tingkat bunga atas aset dan liabilitas yang dikenakan bunga. Risiko ini dikelola pada umumnya dengan menggunakan interest rate swaps untuk mengkonversi pinjaman dengan tingkat bunga mengambang menjadi tingkat bunga tetap.

The Company is exposed to interest rate risk through the impact of rate changes on interest bearing assets and liabilities. These exposures are managed mainly through the use of interest rate swaps, which have the economic effect of converting borrowings from floating rate to fixed rate.

Perseroan meminimalisasi eksposur tingkat bunga dengan mengutamakan ketersediaan dana yang berimbang sesuai dengan Panduan Transaksi/Kontrak Derivatif.

The Company minimalises interest rate exposure with priotizing on matching funding availability in compliance with Transactions Guidelines/Derivative Contract.

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan aset dan liabilitas keuangan berbunga Perseroan pada nilai tercatat, yang dikategorikan menurut mana yang terlebih dahulu antara tanggal repricing secara kontraktual (contractual repricing) atau tanggal jatuh tempo.

The table below summarise the Company’s interest earning financial assets and interest bearing financial liabilities at carrying amounts, categorised by the earlier of contractual repricing or maturity dates.

31 Desember/December 2015

Variabel/Variable

Bunga tetap/ Fixed interest rate

Tidak dikenakan

bunga/ Non

interest bearing

Jumlah/ Total

Kurang dari

satu tahun/ Less than

one year

1 - 2 tahun/ years

2 - 3 tahun/ years

Lebih dari

3 tahun/ Over than

3 years

Kurang dari

satu tahun/ Less than

one year

1 - 2 tahun/ years

2 - 3 tahun/ years

Lebih dari

3 tahun/ Over than

3 years

ASET ASSETS Cash and cash Kas dan setara kas 1,249,437 - - - - - - - 125 1,249,562 equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan - - - - 2,071,119 1,196,037 205,127 6,751 - 3,479,034 receivables Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - - - - 441,996 364,478 28,384 - - 834,858 receivables Anjak piutang - bersih - - - - 6,490 19,034 - - - 25,524 Factoring – net Pembiayaan modal usaha Working Capital Financing - - - - 852,285 68,244 - - - 920,529 receivables

Piutang lain-lain - - - - - - - - 36,325 36,325 Other receivables Aset lain-lain - - - - - - - - 1,440 1,440 Other assets

Jumlah aset 1,249,437 - - - 3,371,890 1,647,793 233,511 6,751 37,890 6,547,272 Total assets LIABILITAS LIABILITIES Pinjaman yang diterima: Borrowings: - Rupiah - - - - 45,000 - - - - 45,000 Rupiah - - Dolar AS 698,123 475,927 220,720 - - - - - - 1,394,770 US Dollar - Utang Obligasi - bersih - - - - 384,709 1,000,000 500,000 - - 1,884,709 Bonds payables - net Medium Term Notes - - - - 699,992 650,000 300,000 - - 1,649,992 Medium Term Notes Utang kepada Account payable

pemasok - - - - - - - - - - to supllier Utang lain-lain dan Other payables and akrual - - - - - - - - 281,282 281,282 accrued expenses Jumlah liabilitas 698,123 475,927 220,720 - 1,129,701 1,650,000 800,000 - 281,282 5,255,753 Total liabilities Jumlah selisih penilaian Total interest repricing bunga sebelum derivative 551,314 (475,927) (220,720) - 2,242,189 (2,207) (566,489) 6,751 (243,392) 1,291,519 gap before derivative Derivatif: Derivatives:

- Cross currency swap 344,875 - - - (344,875) - - - - - Cross currency swap - - Interest rate swap 567,947 - - - (170,138) (276,237) (121,133) (439) - - Interest rate swap -

Jumlah selisih bunga Total interest repricing setelah derivatif 1,464,136 (475,927) (220,720) - 1,727,176 (278,444) (687,622) 6,312 (243,392) 1,291,519 gap after derivative

Page 179: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 178

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 92 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

a. Risiko pasar (lanjutan) a. Market risk (continued)

Risiko tingkat bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued)

31 Desember/December 2014

Variabel/Variable Bunga tetap/

Fixed interest rate

Tidak dikenakan

bunga/ Non

interest bearing

Jumlah/ Total

Kurang dari

satu tahun/ Less than

one year

1 - 2 tahun/ years

2 - 3 tahun/ years

Lebih dari

3 tahun/ Over than

3 years

Kurang dari

satu tahun/ Less than

one year

1 - 2 tahun/ years

2 - 3 tahun/ years

Lebih dari

3 tahun/ Over than

3 years

ASET ASSETS Cash and cash Kas dan setara kas 1,703,071 - - - - - - - 125 1,703,196 equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan - - - - 3,032,038 1,391,113 435,258 31,344 - 4,889,753 receivables Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - - - - 61,465 31,487 726 - - 93,678 receivables Anjak piutang - bersih - - - - 202,145 - - - - 202,145 Factoring - net Piutang lain-lain - - - - - - - - 38,331 38,331 Other receivables

Aset lain-lain - - - - - - - - 1,316 1,316 Other assets Jumlah aset 1,703,071 - - - 3,295,648 1,422,600 435,984 31,344 39,772 6,928,419 Total assets LIABILITAS LIABILITIES Pinjaman yang diterima: Borrowings: - Rupiah - - - - 166,667 45,000 - - - 211,667 Rupiah - - Dolar AS 1,521,611 - - - - - - - - 1,521,611 US Dollar - Utang Obligasi - bersih - - - - 804,323 388,898 998,822 - - 2,192,043 Bonds payables - net Medium Term Notes - - - - 549,909 699,992 250,000 - - 1,499,901 Medium Term Notes Utang kepada Account payable

pemasok - - - - - - - - 5,637 5,637 to supllier Utang lain-lain dan Other payables and akrual - - - - - - - - 158,909 158,909 accrued expenses Jumlah liabilitas 1,521,611 1,520,899 1,133,890 1,248,822 - 164,546 5,589,768 Total liabilities Jumlah selisih penilaian Total interest repricing bunga sebelum derivative 181,460 - - - 1,774,749 288,710 (812,838) 31,344 (124,773) 1,338,652 gap before derivative Derivatif: Derivatives:

- Cross currency swap 74,640 - - - (74,640) - - - - - Cross currency swap - - Interest rate swap 1,446,971 - - - (748,393) (408,932) (202,865) (86,781) - - Interest rate swap -

Jumlah selisih bunga Total interest repricing setelah derivatif 1,703,071 - - - 951,716 (120,222) (1,015,703) (55,437) (124,773) 1,338,652 gap after derivative

31 Desember/December 2013

Variabel/Variable Bunga tetap/

Fixed interest rate

Tidak dikenakan

bunga/ Non

interest bearing

Jumlah/ Total

Kurang dari

satu tahun/ Less than

one year

1 - 2 tahun/ years

2 - 3 tahun/ years

Lebih dari

3 tahun/ Over than

3 years

Kurang dari

satu tahun/ Less than

one year

1 - 2 tahun/ years

2 - 3 tahun/ years

Lebih dari

3 tahun/ Over than

3 years

ASET ASSETS Cash and cash Kas dan setara kas 915,570 - - - - - - - 120 915,690 equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan - - - - 3,377,733 1,623,163 483,303 24,661 - 5,508,860 receivables Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - - - - 169,247 11,106 623 - - 180,976 receivables Anjak piutang – bersih - - - - 95,902 - - - - 95,902 Factoring - net Piutang lain-lain - - - - - - - - 29,062 29,062 Other receivables Aset lain-lain - - - - - - - - 993 993 Other assets Jumlah aset 915,570 - - - 3,642,882 1,634,269 483,926 24,661 30,175 6,731,483 Total assets LIABILITAS LIABILITIES Pinjaman yang diterima: Borrowings: - Rupiah - - - - 216,667 166,666 45,000 - - 428,333 Rupiah - - Dolar AS 2,121,008 - - - - - - - - 2,121,008 US Dollar - Utang Obligasi - bersih - - - - 639,508 805,695 390,241 - - 1,835,444 Bonds payables - net Medium Term Notes - - - - 499,862 299,999 200,000 - - 999,861 Medium Term Notes Utang kepada Account payable

pemasok - - - - - - - - 13,408 13,408 to suplier Utang lain-lain dan Other payables and akrual - - - - - - - - 148,793 148,793 accrued expenses Jumlah liabilitas 2,121,008 - - - 1,356,037 1,272,360 635,241 - 162,201 5,546,847 Total liabilities Jumlah selisih penilaian Total interest repricing bunga sebelum derivatif (1,205,438) - - - 2,286,845 361,909 (151,315) 24,661 (132,026) 1,184,636 gap before derivative Derivatif: Derivatives

- Cross currency swap 303,709 - - - (230,575) (73,134) - - - - Cross currency swap - - Interest rate swap 1,817,297 - - - (1,085,973) (618,419) (112,905) - - - Interest rate swap -

Jumlah selisih bunga Total interest repricing setelah derivatif 915,568 - - - 970,297 (329,644) (264,220) 24,661 (132,026) 1,184,636 gap after derivative

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas laba bersih Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 atas perubahan tingkat suku bunga yaitu:

The table below shows the sensitivity of the Company’s net income to movement of interest rates on 31 December 2015, 2014, and 2013:

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 93 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

a. Risiko pasar (lanjutan) a. Market risk (continued)

Risiko tingkat bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued)

Pengaruh terhadap laba bersih/

Impact to net income

Peningkatan/ Increase by

1%

Penurunan/ Decrease by

1% 31 Desember 2015 9,995 (9,995) 31 Desember 2015 31 Desember 2014 13,625 (13,625) 31 Desember 2014 31 Desember 2013 7,325 (7,325) 31 Desember 2013

Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa perubahan tingkat suku bunga telah terjadi pada tanggal posisi keuangan dan telah diperhitungkan dalam perhitungan eksposur atas risiko tingkat suku bunga baik untuk instrumen keuangan derivatif maupun non-derivatif yang dimiliki pada tanggal tersebut.

The projection assumes that the change in interest rate had accured at the balance sheet date and had been applied to the exposure to interest rate risk for both derivative and non-derivative financial instruments.

Risiko nilai tukar mata uang asing Foreign exchange risk Tabel dibawah ini mengikhtisarkan aset keuangan dan liabilitas keuangan Perseroan terhadap risiko nilai tukar mata uang asing.

The table below summarises the Company’s financial assets and liabilities exposure to foreign exchange rate risk.

Dolar AS/US Dollar

(dalam ribuan/in thousand) 2015 2014 2013

ASET ASSETS Kas dan setara kas 8,612 4,626 5,704 Cash and cash equivalents Piutang sewa pembiayaan - bersih 56,938 132,023 148,787 Finance leases receivables- net Piutang pembiayaan konsumen - bersih - - 308 Consumer financing - net Tagihan anjak piutang - bersih - 11,661 5,256 Factoring receivables - net Pembiayaan modal bersih 33,521 - - Net working capital Beban dibayar dimuka Prepaid expenses dan piutang lain-lain 2,090 1,850 880 and other receivables Aset lain-lain 36 40 33 Other assets Jumlah aset 101,197 150,200 160,968 Total assets LIABILITAS LIABILITIES Pinjaman yang diterima Borrowings

- Pinjaman yang diterima - kotor 101,833 124,417 176,917 Borrowings - gross -

- Pinjaman yang di hedge (25,000) (6,000) (24,917) Hedged borrowings - Pinjaman yang diterima - bersih 76,833 118,417 152,000 Borrowings - net Utang lain - lain Other payables and dan akrual 6,197 5,159 3,073 accrued expenses Jumlah liabilitas 83,030 123,576 155,073 Total liabilities

Bersih 18,167 26,624 5,895 Net Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas laba bersih Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 atas perubahan nilai tukar mata uang asing yaitu:

The table below shows the sensitivity of Company’s net income to movement of foreign exchange rates on 31 December 2015, 2014, and 2013:

Page 180: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 179

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 93 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

a. Risiko pasar (lanjutan) a. Market risk (continued)

Risiko tingkat bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued)

Pengaruh terhadap laba bersih/

Impact to net income

Peningkatan/ Increase by

1%

Penurunan/ Decrease by

1% 31 Desember 2015 9,995 (9,995) 31 Desember 2015 31 Desember 2014 13,625 (13,625) 31 Desember 2014 31 Desember 2013 7,325 (7,325) 31 Desember 2013

Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa perubahan tingkat suku bunga telah terjadi pada tanggal posisi keuangan dan telah diperhitungkan dalam perhitungan eksposur atas risiko tingkat suku bunga baik untuk instrumen keuangan derivatif maupun non-derivatif yang dimiliki pada tanggal tersebut.

The projection assumes that the change in interest rate had accured at the balance sheet date and had been applied to the exposure to interest rate risk for both derivative and non-derivative financial instruments.

Risiko nilai tukar mata uang asing Foreign exchange risk Tabel dibawah ini mengikhtisarkan aset keuangan dan liabilitas keuangan Perseroan terhadap risiko nilai tukar mata uang asing.

The table below summarises the Company’s financial assets and liabilities exposure to foreign exchange rate risk.

Dolar AS/US Dollar

(dalam ribuan/in thousand) 2015 2014 2013

ASET ASSETS Kas dan setara kas 8,612 4,626 5,704 Cash and cash equivalents Piutang sewa pembiayaan - bersih 56,938 132,023 148,787 Finance leases receivables- net Piutang pembiayaan konsumen - bersih - - 308 Consumer financing - net Tagihan anjak piutang - bersih - 11,661 5,256 Factoring receivables - net Pembiayaan modal bersih 33,521 - - Net working capital Beban dibayar dimuka Prepaid expenses dan piutang lain-lain 2,090 1,850 880 and other receivables Aset lain-lain 36 40 33 Other assets Jumlah aset 101,197 150,200 160,968 Total assets LIABILITAS LIABILITIES Pinjaman yang diterima Borrowings

- Pinjaman yang diterima - kotor 101,833 124,417 176,917 Borrowings - gross -

- Pinjaman yang di hedge (25,000) (6,000) (24,917) Hedged borrowings - Pinjaman yang diterima - bersih 76,833 118,417 152,000 Borrowings - net Utang lain - lain Other payables and dan akrual 6,197 5,159 3,073 accrued expenses Jumlah liabilitas 83,030 123,576 155,073 Total liabilities

Bersih 18,167 26,624 5,895 Net Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas laba bersih Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 atas perubahan nilai tukar mata uang asing yaitu:

The table below shows the sensitivity of Company’s net income to movement of foreign exchange rates on 31 December 2015, 2014, and 2013:

Page 181: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 180

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 94 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

a. Risiko pasar (lanjutan) a. Market risk (continued)

Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan)

Foreign exchange risk (continued)

Pengaruh terhadap laba bersih/

Impact to net income

Peningkatan/ Increase by

1%

Penurunan/ Decrease by

1% 31 Desember 2015 2,506 (2,506) 31 Desember 2015 31 Desember 2014 3,312 (3,312) 31 Desember 2014 31 Desember 2013 719 (719) 31 Desember 2013

Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa perubahan nilai tukar mata uang asing bergerak pada jumlah yang sama sehingga tidak mencerminkan perubahan potensial kepada laba atas perubahan beberapa nilai tukar mata uang asing sementara lainnya tidak berubah. Proyeksi juga mengasumsikan bahwa seluruh variabel lainnya adalah konstan dan berdasarkan tanggal pelaporan yang konstan serta seluruh posisi hingga jatuh tempo.

The projection assumes that foreign exchange rates move by the same amount and, therefore, do not reflect the potential impact on profit of some rates changing while others remain unchanged. The projections also assume that all other variables are held constant and are based on a constant reporting date position and that all positions run to maturity.

b. Risiko kredit b. Credit risk

Perseroan menghadapi risiko pembiayaan, terutama berasal dari ketidakmampuan nasabah untuk membayar kembali pembiayaan yang diberikan. Risiko ini terjadi jika kelayakan nasabah dan piutang pembiayaan tidak dikelola dengan baik. Perseroan menerapkan kebijakan pemberian kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan pengawasan portofolio kredit secara berkesinambungan dan melakukan pengelolaan atas penagihan angsuran untuk meminimalisasi risiko kredit.

The Company is exposed to credit risk mainly from the defaulting customers. Improper assessment on customer’s credit worthiness and collection management will trigger the credit risk. The Company applies prudent credit acceptance policies, perform ongoing credit portfolio monitoring as well as managing the collection of customer financing receivables in order to minimise the credit risk exposure.

Pengukuran risiko kredit Credit risk measurement

Estimasi terhadap eksposur kredit adalah proses yang kompleks dan memerlukan penggunaan model, dimana nilai dari suatu produk bervariasi tergantung dengan perubahan pada variabel-variabel pasar, arus kas masa depan dan rentang waktu. Penilaian risiko kredit atas suatu portofolio aset memerlukan estimasi-estimasi, seperti kemungkinan terjadinya wanprestasi, rasio kerugian dan korelasi wanprestasi antar rekanan.

The estimation of credit exposure is complex and requires the use of models, as the value of a product varies with changes in market variables, expected cash flows and the passage of time. The assessment of credit risk of a portfolio of assets entails further estimations as to the likelihood of defaults occurring, of the associated loss ratios and of default correlations between counterparties.

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 95 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

Pengukuran risiko kredit (lanjutan) Credit risk measurement (continued)

Perseroan telah mengembangkan model untuk mendukung kuantifikasi dari risiko kredit. Model peringkat dan skor ini digunakan untuk keseluruhan portofolio kredit utama dan membentuk basis untuk mengukur risiko wanprestasi. Dalam mengukur risiko kredit untuk kredit yang diberikan, Perseroan mempertimbangkan tiga komponen: (i) ‘probability of default’ (PD) klien atau counterpart atas liabilitas kontraktualnya; (ii) eksposur terkini pada rekanan dan kemungkinan perkembangan masa depan, yang akan digunakan Perseroan untuk mendapatkan ‘exposure at default’ (EAD) dan (iii) kemungkinan rasio pemulihan atas liabilitas yang telah wanprestasi (‘loss given default’) (LGD). Model ini ditelaah secara rutin untuk memonitor tingkat akurasi model, relatif terhadap kinerja aktual dan diubah jika diperlukan untuk mengoptimalisasi keefektivitasannya.

The Company has developed models to support the quantification of the credit risk. These rating and scoring models are in use for all key credit portfolios and form the basis for measuring default risks. In measuring credit risk of loans, the Company considers three components: (i) the ‘probability of default’ (PD) by the client or counterparty on its contractual obligations; (ii) current exposures to the counterparty and its likely future development, from which the Company derive the ‘exposure at default’ (EAD); and (iii) the likely recovery ratio on the defaulted obligations (the ‘loss given default’) (LGD). The models are reviewed regularly to monitor their robustness relative to actual performance and amended as necessary to optimise their effectiveness.

EAD dihitung berdasarkan jumlah terhutang yang Perseroan harapkan pada saat wanprestasi terjadi. LGD merupakan ekspektasi Perseroan atas besarnya kerugian dari suatu klaim pada saat wanprestasi terjadi. Hal ini dinyatakan dalam persentase kerugian per unit dari suatu eksposur. Loss given default biasanya bervariasi sesuai dengan tipe counterpart, jenis dan senioritas dari klaim dan ketersediaan agunan atau pendukung kredit lainnya.

EAD is based on the amounts the Company expect to be owed at the time of the default occur. LGD represents the Company’s expectation of the extent of loss on a claim should default occur. It is expressed as percentage loss per unit of exposure. Loss given default typically varies by the type of counterparty, type and seniority of claim and availability of collateral or other credit support.

Konsentrasi risiko asset keuangan Perseroan menerapkan berbagai kebijakan dan praktik untuk memitigasi risiko kredit. Praktik yang umum dilakukan adalah dengan meminta agunan sebagai uang muka jaminan. Perseroan menerapkan berbagai panduan atas jenis-jenis agunan yang dapat diterima dalam rangka memitigasi risiko kredit.

Risk concentrating of financial assets The Company employs a range of policies and practices to mitigate credit risk. The most traditional of these is the taking of security for funds advances, which is common practice. The Company implements guidelines on the acceptability of specific classes of collateral or credit risk mitigation.

Tabel berikut adalah eksposur maksimum terhadap risiko kredit untuk instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan, tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau pengembangan kredit lainnya dan konsentrasi risiko kredit yang dimiliki Perseroan:

The following table presents the Company’s maximum exposure to credit risk of on balance sheet financial instrument, without taking into account of any collateral held or other credit enhancement and risk concentration of the Company:

Page 182: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 181

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 95 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

Pengukuran risiko kredit (lanjutan) Credit risk measurement (continued)

Perseroan telah mengembangkan model untuk mendukung kuantifikasi dari risiko kredit. Model peringkat dan skor ini digunakan untuk keseluruhan portofolio kredit utama dan membentuk basis untuk mengukur risiko wanprestasi. Dalam mengukur risiko kredit untuk kredit yang diberikan, Perseroan mempertimbangkan tiga komponen: (i) ‘probability of default’ (PD) klien atau counterpart atas liabilitas kontraktualnya; (ii) eksposur terkini pada rekanan dan kemungkinan perkembangan masa depan, yang akan digunakan Perseroan untuk mendapatkan ‘exposure at default’ (EAD) dan (iii) kemungkinan rasio pemulihan atas liabilitas yang telah wanprestasi (‘loss given default’) (LGD). Model ini ditelaah secara rutin untuk memonitor tingkat akurasi model, relatif terhadap kinerja aktual dan diubah jika diperlukan untuk mengoptimalisasi keefektivitasannya.

The Company has developed models to support the quantification of the credit risk. These rating and scoring models are in use for all key credit portfolios and form the basis for measuring default risks. In measuring credit risk of loans, the Company considers three components: (i) the ‘probability of default’ (PD) by the client or counterparty on its contractual obligations; (ii) current exposures to the counterparty and its likely future development, from which the Company derive the ‘exposure at default’ (EAD); and (iii) the likely recovery ratio on the defaulted obligations (the ‘loss given default’) (LGD). The models are reviewed regularly to monitor their robustness relative to actual performance and amended as necessary to optimise their effectiveness.

EAD dihitung berdasarkan jumlah terhutang yang Perseroan harapkan pada saat wanprestasi terjadi. LGD merupakan ekspektasi Perseroan atas besarnya kerugian dari suatu klaim pada saat wanprestasi terjadi. Hal ini dinyatakan dalam persentase kerugian per unit dari suatu eksposur. Loss given default biasanya bervariasi sesuai dengan tipe counterpart, jenis dan senioritas dari klaim dan ketersediaan agunan atau pendukung kredit lainnya.

EAD is based on the amounts the Company expect to be owed at the time of the default occur. LGD represents the Company’s expectation of the extent of loss on a claim should default occur. It is expressed as percentage loss per unit of exposure. Loss given default typically varies by the type of counterparty, type and seniority of claim and availability of collateral or other credit support.

Konsentrasi risiko asset keuangan Perseroan menerapkan berbagai kebijakan dan praktik untuk memitigasi risiko kredit. Praktik yang umum dilakukan adalah dengan meminta agunan sebagai uang muka jaminan. Perseroan menerapkan berbagai panduan atas jenis-jenis agunan yang dapat diterima dalam rangka memitigasi risiko kredit.

Risk concentrating of financial assets The Company employs a range of policies and practices to mitigate credit risk. The most traditional of these is the taking of security for funds advances, which is common practice. The Company implements guidelines on the acceptability of specific classes of collateral or credit risk mitigation.

Tabel berikut adalah eksposur maksimum terhadap risiko kredit untuk instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan, tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau pengembangan kredit lainnya dan konsentrasi risiko kredit yang dimiliki Perseroan:

The following table presents the Company’s maximum exposure to credit risk of on balance sheet financial instrument, without taking into account of any collateral held or other credit enhancement and risk concentration of the Company:

Page 183: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 182

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 96 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

Konsentrasi risiko aset keuangan (lanjutan) Risk concentrating of financial assets (continued)

31 Desember/December 2015

Konsentrasi risiko kredit/Credit risk concentration

Maksimum eksposur/ Maximum exposure

Pertambangan/ Mining

Perkebunan/ Agro

Kehutanan/ Forestry

Konstruksi/ Construction

Lain-lain/ Others

Cash and Kas dan setara kas - - - - 1,249,562 1,249,562 cash equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan 1,950,945 674,016 629,608 331,354 162,429 3,748,352 receivables Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen 5,009 107 519 2,525 827,278 835,438 receivables Tagihan anjak piutang 3,623 - 7,480 - 15,410 26,513 Factoring receivables Pembiayaan Modal Usaha 610,497 1,880 5,247 47,328 286,664 951,616 Working capital facility Piutang lain-lain - - - - 36,325 36,325 Other receivables Aset derivatif - - - - 26,582 26,582 Derivative assets Aset lain-lain - - - - 1,440 1,440 Other assets Jumlah 2,570,074 676,003 642,854 381,207 2,605,690 6,875,828 Total Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai (301,974) impairment losses Jumlah – bersih 6,573,854 Total - net

31 Desember/December 2014

Konsentrasi risiko kredit/Credit risk concentration

Maksimum eksposur/ Maximum exposure

Pertambangan/ Mining

Perkebunan/ Agro

Kehutanan/ Forestry

Konstruksi/ Construction

Lain-lain/ Others

Cash and Kas dan setara kas 1,703,196 1,703,196 cash equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan 3,270,854 909,864 524,780 298,238 182,631 5,186,367 receivables Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen 11,495 4,954 3,774 7,437 66,216 93,876 receivables Tagihan anjak piutang 174,207 - - - 46,371 220,578 Factoring receivables Piutang lain-lain - - - - 38,331 38,331 Other receivables Aset derivatif - - - - 15,381 15,381 Derivative assets Aset lain-lain - - - - 1,316 1,316 Other assets Jumlah 3,456,556 914,818 528,554 305,675 2,053,442 7,259,045 Total Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai (315,245) impairment losses Jumlah – bersih 6,943,800 Total - net

31 Desember/December 2013

Konsentrasi risiko kredit/Credit risk concentration

Maksimum eksposur/ Maximum exposure

Pertambangan/ Mining

Perkebunan/ Agro

Kehutanan/ Forestry

Konstruksi/ Construction

Lain-lain/ Others

Cash and Kas dan setara kas - - - - 915,690 915,690 cash equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan 4,007,938 939,698 492,394 224,989 169,097 5,834,116 receivables Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen 38,762 18,412 7,812 18,435 103,139 186,560 receivables Tagihan anjak piutang 95,902 - - - - 95,902 Factoring receivables Piutang lain-lain - - - - 29,062 29,062 Other receivables Aset derivatif - - - - 78,690 78,690 Derivative assets Aset lain-lain - - - - 993 993 Other assets Jumlah 4,142,602 958,110 500,206 243,424 1,296,671 7,141,013 Total Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai (330,840) impairment losses Jumlah – bersih 6,810,173 Total - net

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 97 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

Konsentrasi risiko aset keuangan (lanjutan) Risk concentrating of financial assets

(continued)

Manajemen percaya akan kemampuannya untuk mengendalikan dan memelihara eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimum berdasarkan hal-hal sebagai berikut: - Perseroan telah membentuk penyisihan

kerugian penurunan nilai yang memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut berdasarkan data historis kerugian yang ada.

- Sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen, yang merupakan portofolio terbesar dilindungi dengan jaminan yang mencukupi.

Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimal exposure of credit risk to the Company based on the following: - The Company have provided sufficient

allowance for impairment losses to cover incurred losses arising from uncollectible receivables based on existing historical loss.

- Direct finance leases and consumer financing, which represent the biggest portfolio, are secured by sufficient collaterals.

Berdasarkan kualitas aset keuangan Termasuk dalam sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen adalah pembiayaan berdasarkan perjanjian dengan PT United Tractors Tbk (“UT”) (lihat Catatan 26). Fasilitas tersebut terbagi atas risiko yang ditanggung oleh masing-masing pihak dengan kesepakatan bersama apabila pelanggan mengalami gagal bayar. Per 31 Desember 2015, total pembiayaan dimana UT akan menanggung seluruh risiko kerugian dari kewajiban pelanggan adalah Rp 1.136.112 (2014: Rp 777.488 dan 2013: Rp nihil).

Based on quality of financial assets Included in direct finance leases and consumer financing are financing based on agreement with PT United Tractors Tbk (“UT”) (see Note 26). Those facilities are divided into risk that will be addressed by each party in the event the customer become default. As at 31 December 2014, total financing for facility where UT will bear the whole risk of loss from unpaid customer obligation are Rp 1,136,112 (2014: Rp 777,488 and 2013: Rp nil).

31 Desember/December 2015 Belum jatuh Telah jatuh tempo atau tempo tidak mengalami tetapi tidak penurunan nilai/ mengalami Neither past penurunan nilai/ Mengalami due nor Past due but penurunan nilai/ Jumlah/ Impaired not impaired Impaired Total

Kas dan setara kas 1,249,562 - - 1,249,562 Cash and cash equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan - bersih receivables - net - Pertambangan 944,333 554,710 451,902 1,950,945 Mining - - Bukan pertambangan 1,241,071 457,452 98,884 1,797,407 Non Mining - Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - bersih receivables - net - Pertambangan 1,449 2,804 756 5,009 Mining - - Bukan pertambangan 830,143 286 - 830,429 Non Mining - Tagihan anjak piutang - bersih Factoring receivables - net - Pertambangan - 3,623 - 3,623 Mining - - Bukan pertambangan 22,890 - - 22,890 Non Mining – Pembiayaan modal usaha - bersih Working Capital Facility - net - Pertambangan 610,497 - - 610,497 Mining - - Bukan pertambangan 341,119 - - 341,119 Non Mining – Piutang lain-lain 36,324 - - 36,324 Other receivables Aset derivatif 26,582 - - 26,582 Derivative assets Aset lain-lain 1,440 - - 1,440 Other assets Jumlah 5,305,410 1,018,875 551,542 6,875,827 Total Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian Allowance for penurunan nilai (301,974) impairment losses Jumlah bersih 6,573,853 Derivative assets

Page 184: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 183

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 97 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

Konsentrasi risiko aset keuangan (lanjutan) Risk concentrating of financial assets

(continued)

Manajemen percaya akan kemampuannya untuk mengendalikan dan memelihara eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimum berdasarkan hal-hal sebagai berikut: - Perseroan telah membentuk penyisihan

kerugian penurunan nilai yang memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut berdasarkan data historis kerugian yang ada.

- Sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen, yang merupakan portofolio terbesar dilindungi dengan jaminan yang mencukupi.

Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimal exposure of credit risk to the Company based on the following: - The Company have provided sufficient

allowance for impairment losses to cover incurred losses arising from uncollectible receivables based on existing historical loss.

- Direct finance leases and consumer financing, which represent the biggest portfolio, are secured by sufficient collaterals.

Berdasarkan kualitas aset keuangan Termasuk dalam sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen adalah pembiayaan berdasarkan perjanjian dengan PT United Tractors Tbk (“UT”) (lihat Catatan 26). Fasilitas tersebut terbagi atas risiko yang ditanggung oleh masing-masing pihak dengan kesepakatan bersama apabila pelanggan mengalami gagal bayar. Per 31 Desember 2015, total pembiayaan dimana UT akan menanggung seluruh risiko kerugian dari kewajiban pelanggan adalah Rp 1.136.112 (2014: Rp 777.488 dan 2013: Rp nihil).

Based on quality of financial assets Included in direct finance leases and consumer financing are financing based on agreement with PT United Tractors Tbk (“UT”) (see Note 26). Those facilities are divided into risk that will be addressed by each party in the event the customer become default. As at 31 December 2014, total financing for facility where UT will bear the whole risk of loss from unpaid customer obligation are Rp 1,136,112 (2014: Rp 777,488 and 2013: Rp nil).

31 Desember/December 2015 Belum jatuh Telah jatuh tempo atau tempo tidak mengalami tetapi tidak penurunan nilai/ mengalami Neither past penurunan nilai/ Mengalami due nor Past due but penurunan nilai/ Jumlah/ Impaired not impaired Impaired Total

Kas dan setara kas 1,249,562 - - 1,249,562 Cash and cash equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan - bersih receivables - net - Pertambangan 944,333 554,710 451,902 1,950,945 Mining - - Bukan pertambangan 1,241,071 457,452 98,884 1,797,407 Non Mining - Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - bersih receivables - net - Pertambangan 1,449 2,804 756 5,009 Mining - - Bukan pertambangan 830,143 286 - 830,429 Non Mining - Tagihan anjak piutang - bersih Factoring receivables - net - Pertambangan - 3,623 - 3,623 Mining - - Bukan pertambangan 22,890 - - 22,890 Non Mining – Pembiayaan modal usaha - bersih Working Capital Facility - net - Pertambangan 610,497 - - 610,497 Mining - - Bukan pertambangan 341,119 - - 341,119 Non Mining – Piutang lain-lain 36,324 - - 36,324 Other receivables Aset derivatif 26,582 - - 26,582 Derivative assets Aset lain-lain 1,440 - - 1,440 Other assets Jumlah 5,305,410 1,018,875 551,542 6,875,827 Total Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian Allowance for penurunan nilai (301,974) impairment losses Jumlah bersih 6,573,853 Derivative assets

Page 185: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 184

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 98 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

Berdasarkan kualitas aset keuangan (lanjutan)

Based on quality of financial assets (continued)

31 Desember/December 2014 Belum jatuh Telah jatuh tempo atau tempo tidak mengalami tetapi tidak penurunan nilai/ mengalami Neither past penurunan nilai/ Mengalami due nor Past due but penurunan nilai/ Jumlah/ Impaired not impaired Impaired Total

Kas dan setara kas 1,703,196 - - 1,703,196 Cash and cash equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan - bersih receivables - net - Pertambangan 2,075,731 614,893 580,230 3,270,854 Mining - - Bukan pertambangan 1,455,947 232,895 226,671 1,915,513 Non Mining - Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - bersih receivables - net - Pertambangan 187 8,787 2,521 11,495 Mining - - Bukan pertambangan 78,311 4,070 - 82,381 Non Mining - Tagihan anjak piutang - bersih Factoring receivables - net - Pertambangan 162,682 11,525 - 174,207 Mining - - Bukan pertambangan 46,371 - - 46,371 Non Mining - Piutang lain-lain 38,331 - - 38,331 Other receivables Aset derivatif 15,381 - - 15,381 Derivative assets Aset lain-lain 1,316 - - 1,316 Other assets Jumlah 5,577,453 872,170 809,422 7,259,045 Total Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian Allowance for penurunan nilai (315,245) impairment losses Jumlah bersih 6,943,800 Derivative assets

31 Desember/December 2013 Belum jatuh Telah jatuh tempo atau tempo tidak mengalami tetapi tidak penurunan nilai/ mengalami Neither past penurunan nilai/ Mengalami due nor Past due but penurunan nilai/ Jumlah/ Impaired not impaired Impaired Total

Kas dan setara kas 915,690 - - 915,690 Cash and cash equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan - bersih receivables - net - Pertambangan 2,604,994 1,239,772 163,172 4,007,938 Mining - - Bukan pertambangan 1,428,046 359,590 38,542 1,826,178 Non Mining - Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - bersih receivables - net - Pertambangan 20,118 15,464 3,180 38,762 Mining - - Bukan pertambangan 134,565 13,233 - 147,798 Non Mining - Tagihan anjak piutang - bersih Factoring receivables - net - Pertambangan 95,902 - - 95,902 Mining- Piutang lain-lain 29,062 - - 29,062 Other receivables Aset derivatif 78,690 - - 78,690 Derivative assets Aset lain-lain 993 - - 993 Other assets Jumlah 5,308,060 1,628,059 204,894 7,141,013 Total Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian Allowance for penurunan nilai (330,840) impairment losses Jumlah bersih 6,810,173 Derivative assets Pada tanggal 31 Desember 2015, rincian kualitas aset keuangan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai berdasarkan pengelolaan internal sebagai berikut:

The quality of financial assets that are “neither past due nor impaired” as at 31 December 2015 can be assessed by reference to the internal monitoring as follows:

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 99 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

Berdasarkan kualitas aset keuangan (lanjutan)

Based on quality of financial assets (continued)

31 Desember/December 2015 Pernah mengalami tunggakan/ Baik/ Has overdue Jumlah/ Good history Total

Kas dan setara kas 1,249,562 - 1,249,562 Cash and cash equivalents Piutang sewa Finance lease

pembiayaan - bersih receivables - net - Pertambangan 204,023 740,310 944,333 Mining - - Bukan Pertambangan 591,150 649,921 1,241,071 Non Mining - Piutang pembiayaan Consumer financing

konsumen - bersih receivables - net - Pertambangan - 1,449 1,449 Mining - - Bukan Pertambangan 829,397 746 830,143 Non Mining - Tagihan anjak piutang Factoring receivables - net - Bukan Pertambangan 22,890 - 22,890 Non Mining – Pembiayaan modal usaha - bersih Working Capital Facility - net - Pertambangan 610,497 - 610,497 Mining - - Bukan Pertambangan 341,119 - 341,119 Non Mining – Piutang lain-lain 36,325 - 36,325 Other receivables Aset derivatif 26,582 - 26,582 Derivative assets Aset lain-lain 1,440 - 1,440 Other assets

3,912,985 1,392,426 5,305,411 31 Desember/December 2014 Pernah mengalami tunggakan/ Baik/ Has overdue Jumlah/ Good history Total

Kas dan setara kas 1,703,196 - 1,703,196 Cash and cash equivalents Piutang sewa Finance lease

pembiayaan - bersih receivables - net - Pertambangan 676,395 1,399,336 2,075,731 Mining - - Bukan Pertambangan 823,234 632,713 1,455,947 Non Mining - Piutang pembiayaan Consumer financing

konsumen - bersih receivables - net - Pertambangan - 187 187 Mining - - Bukan Pertambangan 6,121 72,190 78,311 Non Mining - Tagihan anjak piutang Factoring receivables - net - Pertambangan 41,540 121,142 162,682 Mining - - Bukan Pertambangan 30,724 15,647 46,371 Non Mining - Piutang lain-lain 16,941 21,390 38,331 Other receivables Aset derivatif 15,381 - 15,381 Derivative assets Aset lain-lain 1,316 - 1,316 Other assets

3,314,848 2,262,605 5,577,453

31 Desember/December 2013 Pernah mengalami tunggakan/ Baik/ Has overdue Jumlah/ Good history Total

Kas dan setara kas 915,690 - 915,690 Cash and cash equivalents Piutang sewa Finance lease

pembiayaan-bersih receivables - net - Pertambangan 687,688 1,917,306 2,604,994 Mining - - Bukan Pertambangan 539,800 888,246 1,428,046 Non Mining - Piutang pembiayaan Consumer financing

konsumen - bersih receivables - net - Pertambangan 2,230 17,888 20,118 Mining - - Bukan Pertambangan 125,466 9,099 134,565 Non Mining - Tagihan anjak piutang - bersih Factoring receivables - net - Pertambangan 95,902 - 95,902 Mining - Piutang lain-lain 11,226 17,836 29,062 Other receivables Aset derivatif 78,690 - 78,690 Derivative assets Aset lain-lain 993 - 993 Other assets

2,457,685 2,850,375 5,308,060

Page 186: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 185

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 99 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

Berdasarkan kualitas aset keuangan (lanjutan)

Based on quality of financial assets (continued)

31 Desember/December 2015 Pernah mengalami tunggakan/ Baik/ Has overdue Jumlah/ Good history Total

Kas dan setara kas 1,249,562 - 1,249,562 Cash and cash equivalents Piutang sewa Finance lease

pembiayaan - bersih receivables - net - Pertambangan 204,023 740,310 944,333 Mining - - Bukan Pertambangan 591,150 649,921 1,241,071 Non Mining - Piutang pembiayaan Consumer financing

konsumen - bersih receivables - net - Pertambangan - 1,449 1,449 Mining - - Bukan Pertambangan 829,397 746 830,143 Non Mining - Tagihan anjak piutang Factoring receivables - net - Bukan Pertambangan 22,890 - 22,890 Non Mining – Pembiayaan modal usaha - bersih Working Capital Facility - net - Pertambangan 610,497 - 610,497 Mining - - Bukan Pertambangan 341,119 - 341,119 Non Mining – Piutang lain-lain 36,325 - 36,325 Other receivables Aset derivatif 26,582 - 26,582 Derivative assets Aset lain-lain 1,440 - 1,440 Other assets

3,912,985 1,392,426 5,305,411 31 Desember/December 2014 Pernah mengalami tunggakan/ Baik/ Has overdue Jumlah/ Good history Total

Kas dan setara kas 1,703,196 - 1,703,196 Cash and cash equivalents Piutang sewa Finance lease

pembiayaan - bersih receivables - net - Pertambangan 676,395 1,399,336 2,075,731 Mining - - Bukan Pertambangan 823,234 632,713 1,455,947 Non Mining - Piutang pembiayaan Consumer financing

konsumen - bersih receivables - net - Pertambangan - 187 187 Mining - - Bukan Pertambangan 6,121 72,190 78,311 Non Mining - Tagihan anjak piutang Factoring receivables - net - Pertambangan 41,540 121,142 162,682 Mining - - Bukan Pertambangan 30,724 15,647 46,371 Non Mining - Piutang lain-lain 16,941 21,390 38,331 Other receivables Aset derivatif 15,381 - 15,381 Derivative assets Aset lain-lain 1,316 - 1,316 Other assets

3,314,848 2,262,605 5,577,453

31 Desember/December 2013 Pernah mengalami tunggakan/ Baik/ Has overdue Jumlah/ Good history Total

Kas dan setara kas 915,690 - 915,690 Cash and cash equivalents Piutang sewa Finance lease

pembiayaan-bersih receivables - net - Pertambangan 687,688 1,917,306 2,604,994 Mining - - Bukan Pertambangan 539,800 888,246 1,428,046 Non Mining - Piutang pembiayaan Consumer financing

konsumen - bersih receivables - net - Pertambangan 2,230 17,888 20,118 Mining - - Bukan Pertambangan 125,466 9,099 134,565 Non Mining - Tagihan anjak piutang - bersih Factoring receivables - net - Pertambangan 95,902 - 95,902 Mining - Piutang lain-lain 11,226 17,836 29,062 Other receivables Aset derivatif 78,690 - 78,690 Derivative assets Aset lain-lain 993 - 993 Other assets

2,457,685 2,850,375 5,308,060

Page 187: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 186

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 100 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

Berdasarkan kualitas aset keuangan (lanjutan)

Based on quality of financial assets (continued)

- Baik Terdapat keyakinan tinggi bahwa aset

seluruhnya dapat diterima kembali berdasarkan kondisi saat ini dan tidak terdapat permasalahan saat ini;

- Good There is a high likelihood of the assets

being recovered in full based on current conditions and there is no immediate concern;

- Pernah mengalami tunggakan Terdapat indikasi kemungkinan bahwa

counterparty tidak dapat melakukan pembayaran ketika jatuh tempo karena adanya pengalaman tunggakan di masa lalu. Hal ini dimonitor oleh manajemen.

- Has overdue history There is some indication of possibility of

counterparty not being able to make payments when due because there was a history of late payments in the past. This is being monitored by management.

Analisis umur piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan yang diberikan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

An aging analysis of consumer financing and financing lease receivable that are “past due but not impaired” on 31 December 2015 is set out below:

31 Desember/December 2015

Piutang sewa pembiayaan -

bersih/ Finance lease receivables - net

Piutang pembiayaan konsumen – bersih/

Consumer financing receivables - net Maksimum

eksposur/ Maximum exposure

Pertambangan/

Mining

Bukan Pertambangan/

Non mining Pertambangan/

Mining

Bukan Pertambangan

/Non mining

1 - 30 hari 240,363 138,862 - - 379,225 1 - 30 days 31 - 60 hari 216,742 258,844 2,804 286 478,676 31 - 60 days 61 - 90 hari 45,366 46,598 - - 91,964 61 - 90 days > 90 hari 52,239 13,148 - - 65,387 > 90 days

Jumlah 554,710 457,452 2,804 286 1,015,252 Total

31 Desember/December 2014

Piutang sewa pembiayaan -

bersih/ Finance lease receivables - net

Piutang pembiayaan konsumen – bersih/

Consumer financing receivables - net Maksimum

eksposur/ Maximum exposure

Pertambangan/

Mining

Bukan Pertambangan/

Non mining Pertambangan/

Mining

Bukan Pertambangan

/Non mining

1 - 30 hari 424,587 166,836 7,698 930 600,051 1 - 30 days 31 - 60 hari 113,462 41,416 1,089 2,399 158,366 31 - 60 days 61 - 90 hari 26,736 14,245 - 741 41,722 61 - 90 days > 90 hari 50,108 10,398 - - 60,506 > 90 days

Jumlah 614,893 232,895 8,787 4,070 860,645 Total

31 Desember/December 2013

Piutang sewa pembiayaan -

bersih/ Finance lease receivables - net

Piutang pembiayaan konsumen – bersih/

Consumer financing receivables - net Maksimum

eksposur/ Maximum exposure

Pertambangan/

Mining

Bukan Pertambangan/

Non mining Pertambangan/

Mining

Bukan Pertambangan

/Non mining

1 - 30 hari 593,701 217,150 5,807 9,137 825,795 1 - 30 days 31 - 60 hari 541,439 121,681 9,657 1,838 674,615 31 - 60 days 61 - 90 hari 87,431 17,619 - - 105,050 61 - 90 days > 90 hari 17,201 3,140 - 2,258 22,599 > 90 days

Jumlah 1,239,772 359,590 15,464 13,233 1,628,059 Total

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 101 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

Berdasarkan kualitas aset keuangan (lanjutan)

Based on quality of financial assets (continued)

Berikut ini merupakan analisis jumlah bruto dan kerugian penurunan nilai terkait atas aset yang mengalami penurunan nilai:

Set out below is an analysis of the gross and related allowance for impairment losses around of impaired assets:

31 Desember/December 2015

Investasi bersih dalam sewa pembiayaan - bersih/

Net investment in direct finance leases - net

Piutang pembiayaan konsumen – bersih/

Consumer financing receivables - net Maksimum

eksposur/ Maximum exposure

Pertambangan/

Mining

Bukan Pertambangan/

Non mining Pertambangan/

Mining

Bukan Pertambangan

/Non mining

31 - 60 hari 449,563 84,698 756 - 535,017 31 - 60 days lebih dari 60 hari 2,339 14,186 - - 16,525 over 60 days

Jumlah 451,902 98,884 756 - 551,542 Total Dikurangi: Less: Allowance for Penyisihan kerugian Impairment penurunan nilai (269,898) losses Jumlah bersih 281,644 Total

31 Desember/December 2014

Investasi bersih dalam sewa pembiayaan - bersih/

Net investment in direct finance leases - net

Piutang pembiayaan konsumen – bersih/

Consumer financing receivables - net Maksimum

eksposur/ Maximum exposure

Pertambangan/

Mining

Bukan Pertambangan/

Non mining Pertambangan/

Mining

Bukan Pertambangan

/Non mining

31 - 60 hari 384,658 184,391 - - 569,049 31 - 60 days lebih dari 60 hari 195,572 42,280 2,521 - 240,373 over 60 days

Jumlah 580,230 226,671 2,521 - 809,422 Total Dikurangi: Less: Allowance for Penyisihan kerugian Impairment penurunan nilai (251,838) losses Jumlah bersih 557,584 Total

31 Desember/December 2013

Piutang sewa pembiayaan -

bersih/ Finance lease receivables - net

Piutang pembiayaan konsumen – bersih/

Consumer financing receivables - net Maksimum

eksposur/ Maximum exposure

Pertambangan/

Mining

Bukan Pertambangan/

Non mining Pertambangan/

Mining

Bukan Pertambangan

/Non mining

31 - 60 hari 96,790 28,734 - - 125,524 31 - 60 days lebih dari 60 hari 66,382 9,808 3,180 - 79,370 over 60 days

Jumlah 163,172 38,542 3,180 - 204,894 Total Dikurangi: Less: Allowance for Penyisihan kerugian Impairment penurunan nilai (51,391) losses Jumlah bersih 153,503 Total

Page 188: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 187

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 101 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

Berdasarkan kualitas aset keuangan (lanjutan)

Based on quality of financial assets (continued)

Berikut ini merupakan analisis jumlah bruto dan kerugian penurunan nilai terkait atas aset yang mengalami penurunan nilai:

Set out below is an analysis of the gross and related allowance for impairment losses around of impaired assets:

31 Desember/December 2015

Investasi bersih dalam sewa pembiayaan - bersih/

Net investment in direct finance leases - net

Piutang pembiayaan konsumen – bersih/

Consumer financing receivables - net Maksimum

eksposur/ Maximum exposure

Pertambangan/

Mining

Bukan Pertambangan/

Non mining Pertambangan/

Mining

Bukan Pertambangan

/Non mining

31 - 60 hari 449,563 84,698 756 - 535,017 31 - 60 days lebih dari 60 hari 2,339 14,186 - - 16,525 over 60 days

Jumlah 451,902 98,884 756 - 551,542 Total Dikurangi: Less: Allowance for Penyisihan kerugian Impairment penurunan nilai (269,898) losses Jumlah bersih 281,644 Total

31 Desember/December 2014

Investasi bersih dalam sewa pembiayaan - bersih/

Net investment in direct finance leases - net

Piutang pembiayaan konsumen – bersih/

Consumer financing receivables - net Maksimum

eksposur/ Maximum exposure

Pertambangan/

Mining

Bukan Pertambangan/

Non mining Pertambangan/

Mining

Bukan Pertambangan

/Non mining

31 - 60 hari 384,658 184,391 - - 569,049 31 - 60 days lebih dari 60 hari 195,572 42,280 2,521 - 240,373 over 60 days

Jumlah 580,230 226,671 2,521 - 809,422 Total Dikurangi: Less: Allowance for Penyisihan kerugian Impairment penurunan nilai (251,838) losses Jumlah bersih 557,584 Total

31 Desember/December 2013

Piutang sewa pembiayaan -

bersih/ Finance lease receivables - net

Piutang pembiayaan konsumen – bersih/

Consumer financing receivables - net Maksimum

eksposur/ Maximum exposure

Pertambangan/

Mining

Bukan Pertambangan/

Non mining Pertambangan/

Mining

Bukan Pertambangan

/Non mining

31 - 60 hari 96,790 28,734 - - 125,524 31 - 60 days lebih dari 60 hari 66,382 9,808 3,180 - 79,370 over 60 days

Jumlah 163,172 38,542 3,180 - 204,894 Total Dikurangi: Less: Allowance for Penyisihan kerugian Impairment penurunan nilai (51,391) losses Jumlah bersih 153,503 Total

Page 189: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 188

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 102 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

Berdasarkan kualitas aset keuangan (lanjutan)

Based on quality of financial assets (continued)

Berikut ini merupakan perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai secara individual:

Set out below is movements of the allowance for individual impairment losses are as follows:

31 Desember/December 2015

Piutang sewa pembiayaan/ Finance lease

receivables

Piutang pembiayaan konsumen/ Consumer financing

receivables

Saldo awal 296,614 198 Beginning balance Penambahan 108,963 955 Additions Penghapusan (136,259) (573) Write off

269,318 580 31 Desember/December 2014

Piutang sewa pembiayaan/ Finance lease

receivables

Piutang pembiayaan konsumen/ Consumer financing

receivables

Saldo awal 328,303 2,537 Beginning balance Penambahan 43,009 3,663 Additions Penghapusan (74,698) (6,002) Write off

296,614 198 31 Desember/December 2013

Piutang sewa pembiayaan/ Finance lease

receivables

Piutang pembiayaan konsumen/ Consumer financing

receivables

Saldo awal 231,210 6,766 Beginning balance Penambahan/(pemulihan) 96,474 (1,059) Additions/(reversal) Penghapusan (91,094) (3,170) Write off

236,590 2,537

c. Risiko likuiditas c. Liquidity risk

Risiko likuiditas timbul jika Perseroan mengalami kesulitan dalam mendapatkan sumber pendanaan. Risiko likuiditas dapat juga berupa ketidaksesuaian atas jangka waktu sumber dana yang dimiliki dengan jangka waktu pembiayaan. Perseroan melakukan evaluasi dan menelaah struktur laporan posisi keuangan dan melakukan analisis serta pengukuran risiko likuiditas.

Liquidity risk arises in situations where the Company has difficulties in obtaining funding. Liquidity risk also arises from situations in which the Company has a mismatch between the maturity of its funding and the maturity of its consumer financing receivables. The Company evaluates and reviews its balance sheet structure, by analysing and measuring liquidity risk.

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 103 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

c. Risiko likuiditas (lanjutan) c. Liquidity risk (continued)

Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari liabilitas sesuai kontrak menjadi arus kas yang undiscounted pada tanggal 31 Desember 2015.

The maturity table below provide information about maturities on a contractual undiscounted cash flows of liabilities on 31 December 2015.

31 Desember/December 2015

Kurang dari satu tahun/ Less than one year

1 - 2 tahun/years

2 - 3 tahun/ years

Lebih dari 3

tahun/ Over than 3

years

Jumlah/

Total LIABILITAS LIABILITIES Pinjaman bank 741,269 519,361 222,385 - 1,483,015 Bank loans

Utang obligasi 571,592 1,178,250 547,000 - 2,296,842 Bonds Medium Term Notes 785,813 686,563 309,750 - 1,782,126 Medium Term Notes Jumlah liabilitas 2,098,674 2,384,174 1,079,135 - 5,561,983 Total liabilities

Instrumen derivatif (19,419) (7,661) 1,277 - (25,803) Derivative instrument

31 Desember/December 2014

Kurang dari satu tahun/ Less than one year

1 - 2 tahun/years

2 - 3 tahun/ years

Lebih dari 3

tahun/ Over than 3

years

Jumlah/

Total LIABILITAS LIABILITIES Pinjaman bank 1,045,259 470,138 208,733 87,737 1,811,867 Bank loans

Utang obligasi 967,070 524,592 1,105,000 - 2,596,662 Bonds Medium Term Notes 630,375 740,313 254,063 - 1,624,751 Medium Term Notes Jumlah liabilitas 2,642,704 1,735,043 1,567,796 87,737 6,033,280 Total liabilities

Instrumen derivatif 14,881 3,286 2,372 481 21,020 Derivative instrument

31 Desember/December 2013

Kurang dari satu tahun/ Less than one year

1 - 2 tahun/years

2 - 3 tahun/ years

Lebih dari 3

tahun/ Over than 3

years

Jumlah/

Total LIABILITAS LIABILITIES Pinjaman bank 1,643,630 900,139 161,142 - 2,704,911 Bank loans

Utang obligasi 768,226 862,070 419,592 - 2,049,888 Bonds Medium Term Notes 545,001 323,063 207,813 - 1,075,877 Medium Term Notes Jumlah liabilitas 2,956,857 2,085,272 788,547 - 5,830,676 Total liabilities Instrumen derivatif (64,540) (14,869) - - (79,409) Derivative instrument

Page 190: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 189

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 103 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

c. Risiko likuiditas (lanjutan) c. Liquidity risk (continued)

Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari liabilitas sesuai kontrak menjadi arus kas yang undiscounted pada tanggal 31 Desember 2015.

The maturity table below provide information about maturities on a contractual undiscounted cash flows of liabilities on 31 December 2015.

31 Desember/December 2015

Kurang dari satu tahun/ Less than one year

1 - 2 tahun/years

2 - 3 tahun/ years

Lebih dari 3

tahun/ Over than 3

years

Jumlah/

Total LIABILITAS LIABILITIES Pinjaman bank 741,269 519,361 222,385 - 1,483,015 Bank loans

Utang obligasi 571,592 1,178,250 547,000 - 2,296,842 Bonds Medium Term Notes 785,813 686,563 309,750 - 1,782,126 Medium Term Notes Jumlah liabilitas 2,098,674 2,384,174 1,079,135 - 5,561,983 Total liabilities

Instrumen derivatif (19,419) (7,661) 1,277 - (25,803) Derivative instrument

31 Desember/December 2014

Kurang dari satu tahun/ Less than one year

1 - 2 tahun/years

2 - 3 tahun/ years

Lebih dari 3

tahun/ Over than 3

years

Jumlah/

Total LIABILITAS LIABILITIES Pinjaman bank 1,045,259 470,138 208,733 87,737 1,811,867 Bank loans

Utang obligasi 967,070 524,592 1,105,000 - 2,596,662 Bonds Medium Term Notes 630,375 740,313 254,063 - 1,624,751 Medium Term Notes Jumlah liabilitas 2,642,704 1,735,043 1,567,796 87,737 6,033,280 Total liabilities

Instrumen derivatif 14,881 3,286 2,372 481 21,020 Derivative instrument

31 Desember/December 2013

Kurang dari satu tahun/ Less than one year

1 - 2 tahun/years

2 - 3 tahun/ years

Lebih dari 3

tahun/ Over than 3

years

Jumlah/

Total LIABILITAS LIABILITIES Pinjaman bank 1,643,630 900,139 161,142 - 2,704,911 Bank loans

Utang obligasi 768,226 862,070 419,592 - 2,049,888 Bonds Medium Term Notes 545,001 323,063 207,813 - 1,075,877 Medium Term Notes Jumlah liabilitas 2,956,857 2,085,272 788,547 - 5,830,676 Total liabilities Instrumen derivatif (64,540) (14,869) - - (79,409) Derivative instrument

Page 191: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 190

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 104 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

d. Risiko permodalan d. Capital risk

Tujuan Perseroan dalam mengelola permodalannya adalah untuk menjaga kelangsungan usaha Perseroan untuk dapat memberikan hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada stakeholders lainnya dan memelihara optimalisasi struktur permodalan untuk mengurangi biaya modal (cost of capital).

The Company’s objectives when managing capital are to safeguard the Company’s ability to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.

Dalam rangka memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, imbal hasil modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru untuk mengurangi pinjaman.

In order to maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the amount of dividends paid to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares to reduce debt.

Konsisten dengan pelaku industri lainnya, Perseroan memonitor permodalan berdasarkan gearing ratio. Ratio ini dihitung dari pinjaman (termasuk liabilitas obligasi dan Medium Term Notes) dibagi dengan jumlah modal (setelah dikurangi dengan cadangan lindung nilai arus kas). Jumlah modal diambil dari ekuitas yang tercantum dalam laporan posisi keuangan.

Consistent with others in the industry, the Company monitors capital on the basis of the gearing ratio. This ratio is calculated as debt (including bonds payable and Medium Term Notes) divided by total capital (after deducted by cash flows hedge reserves). Total capital is calculated as ‘equity’ as shown in the statements of financial position.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.84/PMK.012/2006 tanggal 26 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan, jumlah maksimum gearing ratio adalah sebesar 10 kali dari total modal.

Based on Minister of Finance of the Republic of Indonesia Regulation No. 84/PMK.012/2006 dated 26 September 2006 regarding multi finance company, the maximum gearing ratio is 10 times of the total capital.

2015 2014 2013

Pinjaman Debt: - Pinjaman yang diterima 1,449,791 1,759,410 2,584,773 Borrowings - - Utang obligasi 1,891,000 2,198,000 1,841,000 Bonds payable - - Medium Term Notes 1,650,000 1,500,000 1,000,000 Medium Term Notes - Jumlah pinjaman 4,990,791 5,457,410 5,425,773 Total debt Jumlah modal 1,408,076 1,386,179 1,296,118 Total capital Gearing ratio 3,5 kali/times 3,9 kali/times 4,1 kali/times Gearing ratio

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 105 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

e. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan e. Fair value of financial assets and liabilities

Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar menggunakan hierarki nilai wajar sebagai berikut:

Financial assets and liabilities measured at fair value using the fair value hierarchy as follows:

a. Tingkat 1 Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam

pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;

a. Level 1 Quoted prices (unadjusted) in active

markets for identical assets or liabilities;

b. Tingkat 2 Input selain harga kuotasian yang

termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) maupun tidak langsung (misalnya derivasi harga); dan

b. Level 2 Inputs other than quoted prices included

within level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices); and

c. Tingkat 3 Input untuk aset atau liabilitas yang bukan

berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

c. Level 3 Inputs for the assets or liabilities that are

not based on observable market data (unobservable inputs).

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013, aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar diukur dengan menggunakan hierarki nilai wajar sebagai berikut:

As at 31 December 2015, 2014, and 2013, financial assets and liabilities measured at fair value based on the following fair value hierarchy:

31 Desember/December 2015 Nilai tercatat/ Carrying Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Nilai wajar/ Value Level1 Level 2 Level 3 Fair value Aset Assets Aset derivatif 26,582 - 26,582 - 26,582 Derivative assets Liabilitas Liabilities Liabilitas derivatif 1,922 - 1,922 - 1,922 Derivative liabilities

31 Desember/December 2014 Nilai tercatat/ Carrying Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Nilai wajar/ Value Level1 Level 2 Level 3 Fair value Aset Assets Aset derivatif 15,381 - 15,381 - 15,381 Derivative assets Liabilitas Liabilities Liabilitas derivatif 2,423 - 2,423 - 2,423 Derivative liabilities

31 Desember/December 2013 Nilai tercatat/ Carrying Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Nilai wajar/ Value Level1 Level 2 Level 3 Fair value Aset Assets Aset derivatif 78,690 - 78,690 - 78,690 Derivative assets Liabilitas Liabilities Liabilitas derivatif 4,757 - 4,757 - 4,757 Derivative liabilities

Page 192: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 191

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 105 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

e. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan e. Fair value of financial assets and liabilities

Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar menggunakan hierarki nilai wajar sebagai berikut:

Financial assets and liabilities measured at fair value using the fair value hierarchy as follows:

a. Tingkat 1 Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam

pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;

a. Level 1 Quoted prices (unadjusted) in active

markets for identical assets or liabilities;

b. Tingkat 2 Input selain harga kuotasian yang

termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) maupun tidak langsung (misalnya derivasi harga); dan

b. Level 2 Inputs other than quoted prices included

within level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices); and

c. Tingkat 3 Input untuk aset atau liabilitas yang bukan

berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

c. Level 3 Inputs for the assets or liabilities that are

not based on observable market data (unobservable inputs).

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013, aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar diukur dengan menggunakan hierarki nilai wajar sebagai berikut:

As at 31 December 2015, 2014, and 2013, financial assets and liabilities measured at fair value based on the following fair value hierarchy:

31 Desember/December 2015 Nilai tercatat/ Carrying Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Nilai wajar/ Value Level1 Level 2 Level 3 Fair value Aset Assets Aset derivatif 26,582 - 26,582 - 26,582 Derivative assets Liabilitas Liabilities Liabilitas derivatif 1,922 - 1,922 - 1,922 Derivative liabilities

31 Desember/December 2014 Nilai tercatat/ Carrying Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Nilai wajar/ Value Level1 Level 2 Level 3 Fair value Aset Assets Aset derivatif 15,381 - 15,381 - 15,381 Derivative assets Liabilitas Liabilities Liabilitas derivatif 2,423 - 2,423 - 2,423 Derivative liabilities

31 Desember/December 2013 Nilai tercatat/ Carrying Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Nilai wajar/ Value Level1 Level 2 Level 3 Fair value Aset Assets Aset derivatif 78,690 - 78,690 - 78,690 Derivative assets Liabilitas Liabilities Liabilitas derivatif 4,757 - 4,757 - 4,757 Derivative liabilities

Page 193: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 192

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 106 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

e. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

e. Fair value of financial assets and liabilities (continued)

Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari instrumen keuangan yang tidak diukur dalam nilai wajar yang tersaji di laporan posisi keuangan Perseroan:

The table below sets out the carrying amounts and fair value of those financial instruments which are not measured at fair value on the Company’s statements of financial positions:

31 Desember/December 2015

Nilai tercatat/

Carrying value Nilai wajar/ Fair value

Aset keuangan: Financial assets: Kas dan setara kas 1,249,562 1,249,562 Cash and cash equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan - bersih 3,479,034 3,246,586 receivables - net Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - bersih 834,858 758,884 receivables – net Anjak piutang - bersih 25,524 19,445 Factoring – net Fasilitas modal usaha – bersih 920,529 907,709 Working capital - net Piutang lain-lain 42,462 41,349 Other receivables Liabilitas keuangan: Financial liabilities: Pinjaman yang diterima - bersih 1,439,770 1,438,848 Borrowings - net Utang Obligasi - bersih 1,884,709 1,870,609 Bonds payable - net Medium Term Notes Medium Term Notes - - bersih 1,649,992 1,641,043 net Biaya akrual dan Accrued expenses utang lain-lain 281,282 281,282 and other liabilities 31 Desember/December 2014

Nilai tercatat/

Carrying value Nilai wajar/ Fair value

Aset keuangan: Financial assets: Kas dan setara kas 1,703,196 1,703,196 Cash and cash equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan - bersih 4,889,753 4,459,465 receivables - net Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - bersih 93,678 86,749 receivables – net Anjak piutang - bersih 202,145 190,689 Factoring – net Fasilitas modal usaha – bersih - - Working capital - net Piutang lain-lain 47,824 47,289 Other receivables Liabilitas keuangan: Financial liabilities: Pinjaman yang diterima - bersih 1,733,278 1,728,086 Borrowings - net Utang Obligasi - bersih 2,192,043 2,198,474 Bonds payable - net Medium Term Notes Medium Term Notes - - bersih 1,499,901 1,499,901 net Biaya akrual dan Accrued expenses utang lain-lain 158,908 158,908 and other liabilities

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 107 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

e. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

e. Fair value of financial assets and liabilities (continued)

31 Desember/December 2013

Nilai tercatat/

Carrying value Nilai wajar/ Fair value

Aset keuangan: Financial assets: Kas dan setara kas 915,690 915,690 Cash and cash equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan - bersih 5,508,860 4,926,697 receivables - net Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - bersih 180,976 167,134 receivables – net Anjak piutang - bersih 95,902 87,546 Factoring – net Fasilitas modal usaha – bersih - - Working capital - net Piutang lain-lain 29,062 28,547 Other receivables Liabilitas keuangan: Financial liabilities: Pinjaman yang diterima - bersih 2,549,341 2,548,704 Borrowings - net Utang Obligasi - bersih 1,835,444 1,839,764 Bonds payable - net Medium Term Notes Medium Term Notes - - bersih 999,861 818,114 net Biaya akrual dan Accrued expenses utang lain-lain 148,793 148,793 and other liabilities

Kas dan setara kas Cash & cash equivalents

Estimasi nilai wajar dari kas dan setara kas dikarenakan jatuh temponya di bawah satu tahun, nilai tercatat merupakan perkiraan yang layak atas nilai wajarnya.

For estimated fair value of cash and cash equivalent, since the maturity is below one year, the carrying value is a reasonable approximation of fair value.

Piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, anjak piutang, dan pembiayaan modal usaha

Direct financing lease receivables, consumer financing receivables, factoring, and working capital financing receivables

Nilai wajar dari piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, anjak piutang, dan pembiayaan modal usaha diestimasi menggunakan diskonto arus kas, dengan mengacu pada rata-rata tertimbang dari tingkat suku bunga pasar yang diberikan Perseroan untuk aset keuangan yang memiliki karakteristik yang sama dengan aset keuangan tersebut pada tanggal laporan posisi keuangan (tingkat 3 – hierarki nilai wajar).

The fair value of direct financing receivables, consumer financing receivables, factoring, and working capital financing receivables are estimated by using discounted cash flows applying weighted average market rates offered by the Company at statements of financial position date for financial assets that have similar characteristics with the above mentioned financial assets (level 3 – fair value hierarchy).

Piutang lain-lain Other receivables

Termasuk di dalam piutang lain-lain adalah piutang karyawan yang nilai wajarnya dinilai menggunakan tingkat suku bunga untuk aset keuangan yang memiliki karakteristik yang sama pada tanggal laporan posisi keuangan (level 3 – hierarki nilai wajar).

Including into other receivables is employee loans which the fair value is estimated by using interest rate at statements of financial position date for financial assets that have similar characteristics (level 3 – fair value hierarchy).

Page 194: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 193

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 107 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

e. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

e. Fair value of financial assets and liabilities (continued)

31 Desember/December 2013

Nilai tercatat/

Carrying value Nilai wajar/ Fair value

Aset keuangan: Financial assets: Kas dan setara kas 915,690 915,690 Cash and cash equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan - bersih 5,508,860 4,926,697 receivables - net Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - bersih 180,976 167,134 receivables – net Anjak piutang - bersih 95,902 87,546 Factoring – net Fasilitas modal usaha – bersih - - Working capital - net Piutang lain-lain 29,062 28,547 Other receivables Liabilitas keuangan: Financial liabilities: Pinjaman yang diterima - bersih 2,549,341 2,548,704 Borrowings - net Utang Obligasi - bersih 1,835,444 1,839,764 Bonds payable - net Medium Term Notes Medium Term Notes - - bersih 999,861 818,114 net Biaya akrual dan Accrued expenses utang lain-lain 148,793 148,793 and other liabilities

Kas dan setara kas Cash & cash equivalents

Estimasi nilai wajar dari kas dan setara kas dikarenakan jatuh temponya di bawah satu tahun, nilai tercatat merupakan perkiraan yang layak atas nilai wajarnya.

For estimated fair value of cash and cash equivalent, since the maturity is below one year, the carrying value is a reasonable approximation of fair value.

Piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, anjak piutang, dan pembiayaan modal usaha

Direct financing lease receivables, consumer financing receivables, factoring, and working capital financing receivables

Nilai wajar dari piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, anjak piutang, dan pembiayaan modal usaha diestimasi menggunakan diskonto arus kas, dengan mengacu pada rata-rata tertimbang dari tingkat suku bunga pasar yang diberikan Perseroan untuk aset keuangan yang memiliki karakteristik yang sama dengan aset keuangan tersebut pada tanggal laporan posisi keuangan (tingkat 3 – hierarki nilai wajar).

The fair value of direct financing receivables, consumer financing receivables, factoring, and working capital financing receivables are estimated by using discounted cash flows applying weighted average market rates offered by the Company at statements of financial position date for financial assets that have similar characteristics with the above mentioned financial assets (level 3 – fair value hierarchy).

Piutang lain-lain Other receivables

Termasuk di dalam piutang lain-lain adalah piutang karyawan yang nilai wajarnya dinilai menggunakan tingkat suku bunga untuk aset keuangan yang memiliki karakteristik yang sama pada tanggal laporan posisi keuangan (level 3 – hierarki nilai wajar).

Including into other receivables is employee loans which the fair value is estimated by using interest rate at statements of financial position date for financial assets that have similar characteristics (level 3 – fair value hierarchy).

Page 195: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 194

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 108 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

e. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

e. Fair value of financial assets and liabilities (continued)

Pinjaman yang diterima dan Medium Term Notes

Borrowings and Medium Term Notes

Nilai wajar dari pinjaman dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga efektif yang dikenakan pada pemakaian terakhir dalam mata uang masing-masing pinjaman (level 2 – hierarki nilai wajar).

The fair value of loans are estimated by using discounted cash flows applying the effective interest rate charged by the lenders for the last utilisation in each currency borrowings (level 2 – fair value hierarchy).

Hutang obligasi Bond payable Nilai wajar utang obligasi diestimasi menggunakan nilai kuotasi pasar terakhir (level 1 – hierarki nilai wajar).

The fair value of bonds is estimated by using the last quoted market price (level 1 – fair value hierarchy).

Biaya akrual dan utang lain-lain Accrued expenses and other liabilities Estimasi nilai wajar dari biaya akrual dan utang lain-lain dikarenakan jatuh temponya di bawah satu tahun, nilai tercatat merupakan perkiraan yang layak atas nilai wajarnya.

For estimated fair value of accrued expenses and other payables, since the maturity is below one year, the carrying value is a reasonable approximation of fair value.

24. LABA PER SAHAM DASAR DAN DILUSIAN 24. BASIC AND DILUTIVE EARNINGS PER

SHARE

Laba per saham dasar

Basic earnings per share

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih pemegang saham dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share is calculated by dividing the net profit attributable to shareholders by the weighted average number of ordinary shares on issue during the year.

2015 2014 2013

Laba bersih yang tersedia Net profit attributable to bagi pemegang saham 110,450 212,360 242,488 shareholders

Rata-rata tertimbang saham Weighted average number biasa yang beredar(dalam of ordinary share on jutaan) (termasuk dana issue (in million) (including setoran modal)* 575 575 575 capital paid in advance)* Laba per saham dasar Basic earnings per share (nilai penuh) 192 369 422 (full amount)

* Rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dihitung

berdasarkan jumlah saham biasa yang beredar pada posisi tiap akhir bulan sesuai dengan data dari Biro Administrasi Efek

* The weighted average number of ordinary shares on issue is calculated based on the number of ordinary shares on issue at end of month based on the data from Securities Administration Bureau.

Laba per saham dilusian Diluted earnings per share

Dalam perhitungan laba bersih per saham dilusian jumlah rata-rata tertimbang jumlah yang beredar disesuaikan dengan asumsi bahwa semua efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif dikonversi.

Diluted earnings per share is calculated by adjusting the weighted average number of ordinary shares outstanding to assume conversion of all potential dilutive ordinary shares.

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013, Perseroan tidak memiliki potensi saham yang bersifat dilutif.

As at 31 December 2015, 2014, and 2013, the Company has no dilutive potential shares.

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 109 - Page

25. IKATAN DAN LIABILITAS KONTINJENSI 25. COMMITMENTS AND CONTINGENT

LIABILITIES

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013, Perseroan memiliki komitmen sewa kantor dengan PT Loka Mampang Indah Realty dan PT Raja Tangguh Semesta sebagai berikut:

As at 31 December 2015, 2014, and 2013, the Company has an office rental commitment with PT Loka Mampang Indah Realty and PT Raja Tangguh Semesta as follows:

2015 2014 2013

Komitmen sewa Rental commitment - 2014 - - 2,758 2014 - - 2015 - 514 802 2015 - - 514 3,560

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013, Perseroan tidak memiliki liabilitas kontinjensi yang signifikan.

As at 31 December 2015, 2014, and 2013, the Company has no significant contingent liabilities.

26. PERJANJIAN KERJASAMA 26. COOPERATION AGREEMENTS

PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk

Pada tanggal 25 Maret 2009, Perseroan mengadakan perjanjian Pelaksanaan Jasa Layanan Pengambilan Post and Dated Cheque (PDC) dengan PT Bank Permata Tbk. Perjanjian ini akan berakhir apabila terdapat penghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

On 25 March 2009, the Company entered into a Post Date Cheque (PDC) Intake Service Agreement with PT Bank Permata Tbk. This agreement will be expired if one of the party terminate this agreement through a written notification.

Pada tanggal 28 Mei 2009, Perseroan mengadakan perjanjian pembiayaan bersama without recourse dengan PT Bank Permata Tbk dan telah dilakukan perubahan pada tanggal 27 April 2012. Perjanjian ini akan berakhir apabila terdapat penghentian dari salah satu pihak secara tertulis. Pada tanggal 28 Juni 2010, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama layanan produk perbankan berupa Virtual Account dengan PT Bank Permata, Tbk. Perjanjian ini akan berakhir apabila terdapat penghentian dari salah satu pihak secara tertulis. Pada tanggal 01 Mei 2013, Perseroan mengadakan Perjanjian Kerjasama Penggunaan Layanan Bank untuk melakukan Transaksi Pembayaran Masal dengan PT Bank Permata, Tbk. Perjanjian ini akan berakhir apabila terdapat penghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

On 28 May 2009, the Company entered into a without recourse joint financing agreement with PT Bank Permata Tbk and amended on 27 April 2012. This agreement will be expired if one of the party terminate this agreement through a written notification. On 28 June 2010, the Company entered into Virtual Account Services agreement with PT Bank Permata, Tbk. This agreement will be expired if one of the party terminate this agreement through a written notification.

On 01 May 2013, the Company entered into Mass Payment Transactions with PT Bank Permata, Tbk. This agreement will be expired if one of the party terminate this agreement through a written notification.

PT Komatsu Astra Finance (KAF) PT Komatsu Astra Finance (KAF) Pada tanggal 20 Juli 2010, Perseroan mengadakan perjanjian pembiayaan bersama without recourse dengan PT Komatsu Astra Finance (KAF) dan telah dilakukan perubahan perjanjian pada tanggal 19 Agustus 2011 dan kemudian diubah kembali pada tanggal 15 Mei 2012. Perjanjian ini akan berakhir sampai jika ada penghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

On 20 July 2010, the Company entered into a without recourse joint financing agreement with PT Komatsu Astra Finance (KAF) and amended on 19 August 2011 and 15 May 2012. This agreement will be expired if one of the party terminate this agreement through a written notification.

Page 196: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 195

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 109 - Page

25. IKATAN DAN LIABILITAS KONTINJENSI 25. COMMITMENTS AND CONTINGENT

LIABILITIES

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013, Perseroan memiliki komitmen sewa kantor dengan PT Loka Mampang Indah Realty dan PT Raja Tangguh Semesta sebagai berikut:

As at 31 December 2015, 2014, and 2013, the Company has an office rental commitment with PT Loka Mampang Indah Realty and PT Raja Tangguh Semesta as follows:

2015 2014 2013

Komitmen sewa Rental commitment - 2014 - - 2,758 2014 - - 2015 - 514 802 2015 - - 514 3,560

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013, Perseroan tidak memiliki liabilitas kontinjensi yang signifikan.

As at 31 December 2015, 2014, and 2013, the Company has no significant contingent liabilities.

26. PERJANJIAN KERJASAMA 26. COOPERATION AGREEMENTS

PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk

Pada tanggal 25 Maret 2009, Perseroan mengadakan perjanjian Pelaksanaan Jasa Layanan Pengambilan Post and Dated Cheque (PDC) dengan PT Bank Permata Tbk. Perjanjian ini akan berakhir apabila terdapat penghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

On 25 March 2009, the Company entered into a Post Date Cheque (PDC) Intake Service Agreement with PT Bank Permata Tbk. This agreement will be expired if one of the party terminate this agreement through a written notification.

Pada tanggal 28 Mei 2009, Perseroan mengadakan perjanjian pembiayaan bersama without recourse dengan PT Bank Permata Tbk dan telah dilakukan perubahan pada tanggal 27 April 2012. Perjanjian ini akan berakhir apabila terdapat penghentian dari salah satu pihak secara tertulis. Pada tanggal 28 Juni 2010, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama layanan produk perbankan berupa Virtual Account dengan PT Bank Permata, Tbk. Perjanjian ini akan berakhir apabila terdapat penghentian dari salah satu pihak secara tertulis. Pada tanggal 01 Mei 2013, Perseroan mengadakan Perjanjian Kerjasama Penggunaan Layanan Bank untuk melakukan Transaksi Pembayaran Masal dengan PT Bank Permata, Tbk. Perjanjian ini akan berakhir apabila terdapat penghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

On 28 May 2009, the Company entered into a without recourse joint financing agreement with PT Bank Permata Tbk and amended on 27 April 2012. This agreement will be expired if one of the party terminate this agreement through a written notification. On 28 June 2010, the Company entered into Virtual Account Services agreement with PT Bank Permata, Tbk. This agreement will be expired if one of the party terminate this agreement through a written notification.

On 01 May 2013, the Company entered into Mass Payment Transactions with PT Bank Permata, Tbk. This agreement will be expired if one of the party terminate this agreement through a written notification.

PT Komatsu Astra Finance (KAF) PT Komatsu Astra Finance (KAF) Pada tanggal 20 Juli 2010, Perseroan mengadakan perjanjian pembiayaan bersama without recourse dengan PT Komatsu Astra Finance (KAF) dan telah dilakukan perubahan perjanjian pada tanggal 19 Agustus 2011 dan kemudian diubah kembali pada tanggal 15 Mei 2012. Perjanjian ini akan berakhir sampai jika ada penghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

On 20 July 2010, the Company entered into a without recourse joint financing agreement with PT Komatsu Astra Finance (KAF) and amended on 19 August 2011 and 15 May 2012. This agreement will be expired if one of the party terminate this agreement through a written notification.

Page 197: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 196

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 110 - Page

26. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan) 26. COOPERATION AGREEMENTS (continued)

PT United Tractors Tbk Pada tanggal 7 Oktober 2013, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT United Tractors (UT) untuk memberikan fasilitas pembiayaan kepada pelanggan mereka dalam bentuk Fasilitas G-Libas. Perjanjian ini akan berakhir sampai jika ada penghentian dari salah satu pihak secara tertulis. Pada tanggal 11 April 2014, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT United Tractors (UT) untuk memberikan fasilitas pembiayaan yang menarik dan kompetitif kepada pelanggan dalam bentuk Fasilitas NG dan telah dilakukan perubahan perjanjian pada tanggal 2 Juni 2014. Perjanjian ini akan berakhir sampai jika ada penghentian dari salah satu pihak secara tertulis. Pada tanggal 11 Mei 2015, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT United Tractors Tbk (UT) untuk memberikan fasilitas pembiayaan yang menarik dan kompetitif kepada pelanggan dalam bentuk Fasilitas G 500. Perjanjian ini akan berakhir sampai jika ada penghentian dari salah satu pihak secara tertulis. Pada tanggal 16 September 2015, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT United Tractors Tbk (UT) untuk memberikan fasilitas pembiayaan yang menarik dan kompetitif kepada pelanggan dalam bentuk Fasilitas G 75. Perjanjian ini akan berakhir sampai jika ada penghentian dari salah satu pihak secara tertulis. Pada tanggal 23 October 2015, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT United Tractors Tbk (UT) untuk memberikan fasilitas pembiayaan yang menarik dan kompetitif kepada pelanggan dalam bentuk Fasilitas G 10. Perjanjian ini akan berakhir sampai jika ada penghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

PT United Tractors Tbk

On 7 October 2013, the Company entered into a cooperation agreement with PT United Tractor (UT) to provide a financing facility to their customers in the form of G-Libas Facility. This agreement will be expired if one of the party terminate this agreement through a written notification. On 11 April 2014, the Company entered into a cooperation agreement with PT United Tractors (UT) to provide a financing facility of heavy equipments in the form of NG Facility and amended on 2 June 2014. This agreement will be expired if one of the party terminate this agreement through a written notification. On 11 May 2015, the Company entered into a cooperation agreement with PT United Tractors Tbk (UT) to provide a financing facility of heavy equipments in the form of G 500 Facility. This agreement will be expired if one of the party terminate this agreement through a written notification. On 16 September 2015, the Company entered into a cooperation agreement with PT United Tractors Tbk (UT) to provide a financing facility of heavy equipments in the form of G 75 Facility. This agreement will be expired if one of the party terminate this agreement through a written notification. On 23 October 2015, the Company entered into a cooperation agreement with PT United Tractors Tbk (UT) to provide a financing facility of heavy equipments in the form of G 10 Facility. This agreement will be expired if one of the party terminate this agreement through a written notification.

PT Federal International Finance (FIF) PT Federal International Finance (FIF) Pada tanggal 31 Oktober 2013, Perseroan mengadakan perjanjian pembiayaan bersama without recourse dengan PT Federal International Finance (FIF) dan telah dilakukan perubahan pertama pada tanggal 24 Februari 2015. Perjanjian ini akan berakhir jika ada penghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

PT Serasi Autoraya (TRAC – Astra Rent a Car) Pada tanggal 26 Januari 2010, Perseroan mengadakan kerjasama pengadaan sejumlah mobil untuk kebutuhan operasional maupun karyawan Perseroan dengan PT. Serasi Autoraya (TRAC – Astra Rent a Car). Perjanjian ini akan berakhir sesuai tanggal periode sewa yang tercantum dalam Lampiran Perjanjian.

On 31 October 2013, the Company entered into a without recourse joint financing agreement with PT Federal International Finance (FIF) and its first amended on 24 February 2015. This agreement will be expired if one of the party terminate this agreement through a written notification.

PT Serasi Autoraya (TRAC – Astra Rent a Car) On 26 January 2010, the Company entered into a procurement of cars for pperational and employee needs with PT Serasi Autoraya (TRAC – Astra Rent a Car). This agreement will be expired if one of the party terminate this agreement through a written notification.

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 111 - Page

27. REKLASIFIKASI 27. RECLASSIFICATION

Akun dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.

Accounts in the financial statements for the year ended 31 December 2014 and 2013 have been reclassified to conform the presentation of financial statements for the year ended 31 December 2015.

31 Desember/December 2014

Sebelum reklasifikasi/

Before reclassification

Reklasifikasi/ Reclassification

Setelah reklasifikasi/

After reclassification

Laporan laba rugi Statement of comprehensive komprehensif income Beban pajak final - 11,812 11,812 Final tax expenses Beban pajak penghasilan 77,100 11,812 65,288 Income tax expenses

31 Desember/December 2013

Sebelum reklasifikasi/

Before reclassification

Reklasifikasi/ Reclassification

Setelah reklasifikasi/

After reclassification

Laporan laba rugi Statement of comprehensive komprehensif income Beban pajak final - 5,846 5,846 Final tax expenses Beban pajak penghasilan 84,164 5,846 78,318 Income tax expenses

28. PENYAJIAN KEMBALI 28. RESTATEMENT

Sejak tanggal 1 Januari 2015, Perseroan menerapkan PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan Kerja” (“PSAK 24”), PSAK 24 ini menyebabkan Perseroan mengubah kebijakan akuntansi terkait pengakuan imbalan kerja (lihat Catatan 2b). PSAK 24 mengharuskan biaya jasa lalu dibebankan ke laporan laba rugi di tahun dimana terjadi perubahan skema imbalan. Penerapan PSAK 24 menyebabkan biaya jasa lalu sebesar Rp 58 (setelah pajak) dibukukan sebagai pendapatan di tahun 2014 dan sebesar Rp 20 (setelah pajak) dibebankan sebagai biaya pada tahun 2013.

Since 1 January 2015, the Company adopted SFAS 24 (revised 2013) “Employee Benefit” (“SFAS 24”). This new revised SFAS 24 resulted in change in accounting policy regarding recognition of employee benefits (see Note 2b). SFAS 24 require past service costs to be immediately charge to profit and loss in the year where there were change in benefits scheme. The implementation of SFAS 24 resulted in past service costs of Rp 58 (after tax) recorded as income in year 2014 and amount of Rp 20 (after tax) charges as expense in year 2013.

Oleh karena itu, Perseroan menyajikan kembali laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013. Dampak dari penyajian kembali laporan keuangan tersebut adalah sebagai berikut:

As a result, the Company restated the financial statements as at and for the year ended 31 December 2014 and 31 Decmber 2013. The impact of the restatement are as follows:

Page 198: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 197

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 111 - Page

27. REKLASIFIKASI 27. RECLASSIFICATION

Akun dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.

Accounts in the financial statements for the year ended 31 December 2014 and 2013 have been reclassified to conform the presentation of financial statements for the year ended 31 December 2015.

31 Desember/December 2014

Sebelum reklasifikasi/

Before reclassification

Reklasifikasi/ Reclassification

Setelah reklasifikasi/

After reclassification

Laporan laba rugi Statement of comprehensive komprehensif income Beban pajak final - 11,812 11,812 Final tax expenses Beban pajak penghasilan 77,100 11,812 65,288 Income tax expenses

31 Desember/December 2013

Sebelum reklasifikasi/

Before reclassification

Reklasifikasi/ Reclassification

Setelah reklasifikasi/

After reclassification

Laporan laba rugi Statement of comprehensive komprehensif income Beban pajak final - 5,846 5,846 Final tax expenses Beban pajak penghasilan 84,164 5,846 78,318 Income tax expenses

28. PENYAJIAN KEMBALI 28. RESTATEMENT

Sejak tanggal 1 Januari 2015, Perseroan menerapkan PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan Kerja” (“PSAK 24”), PSAK 24 ini menyebabkan Perseroan mengubah kebijakan akuntansi terkait pengakuan imbalan kerja (lihat Catatan 2b). PSAK 24 mengharuskan biaya jasa lalu dibebankan ke laporan laba rugi di tahun dimana terjadi perubahan skema imbalan. Penerapan PSAK 24 menyebabkan biaya jasa lalu sebesar Rp 58 (setelah pajak) dibukukan sebagai pendapatan di tahun 2014 dan sebesar Rp 20 (setelah pajak) dibebankan sebagai biaya pada tahun 2013.

Since 1 January 2015, the Company adopted SFAS 24 (revised 2013) “Employee Benefit” (“SFAS 24”). This new revised SFAS 24 resulted in change in accounting policy regarding recognition of employee benefits (see Note 2b). SFAS 24 require past service costs to be immediately charge to profit and loss in the year where there were change in benefits scheme. The implementation of SFAS 24 resulted in past service costs of Rp 58 (after tax) recorded as income in year 2014 and amount of Rp 20 (after tax) charges as expense in year 2013.

Oleh karena itu, Perseroan menyajikan kembali laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013. Dampak dari penyajian kembali laporan keuangan tersebut adalah sebagai berikut:

As a result, the Company restated the financial statements as at and for the year ended 31 December 2014 and 31 Decmber 2013. The impact of the restatement are as follows:

Page 199: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 198

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 112 - Page

28. PENYAJIAN KEMBALI (lanjutan) 28. RESTATEMENT (continued)

31 Desember/December 2014

Sebelum penyajian kembali/ Before

restatement

Penyajian kembali/

Restatement

Setelah penyajian kembali/

After restatement

Aset Assets Aset pajak tangguhan - bersih 41,619 79 41,698 Deferred tax assets - net Liabilitas Liabilities Kewajiban imbalan pascakerja 15,888 315 16,203 Post employment benefit obligation Ekuitas Liabilities Saldo laba Retained earnings - Belum ditentukan

penggunaannya 763,898 (237) 763,661 Unappropriated - Laporan laba rugi Statement of profit or loss and

penghasilan other comprehensive komprehensif lain income

Beban pajak penghasilan 65,288*) 19 65,307 Income tax expense

31 Desember/December 2013

Sebelum penyajian kembali/ Before

restatement

Penyajian kembali/

Restatement

Setelah penyajian kembali/

After restatement

Aset Assets Aset pajak tangguhan - bersih 54,281 98 54,379 Deferred tax assets - net Liabilitas Liabilities Kewajiban imbalan pascakerja 14,050 392 14,442 Post employment benefit obligation Ekuitas Liabilities Saldo laba Retained earnings - Belum ditentukan

penggunaannya 672,750 (294) 672,456 Unappropriated - Laporan laba rugi Statement of profit or loss and

penghasilan other comprehensive komprehensif lain income

Beban pajak penghasilan 78,318*) 7 78,325 Income tax expense *) Setelah reklasifikasi, lihat catatan 27 Reclassfied, see note 27 *)

29. INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN 29. SUPPLEMENTARY FINANCIAL

INFORMATION

Saling hapus Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013, tidak terhadap aset dan liabilitas keuangan yang saling hapus pada laporan keuangan.

Offsetting As at 31 December 2015, 2014, and 2013, there is no financial assets and liabilities that are subject to offsetting in the statement of financial position.

Perseroan memiliki pinjaman dan surat berharga yang diterbitkan yang dijamin dengan fidusia atas piutang sewa pembiayaan (Catatan 5), yang menjadi subyek untuk memenuhi netting arrangements dan perjanjian serupa, yang tidak saling hapus pada laporan posisi keuangan.

The Company has borrowing and securities issued collateralised by fiduciary of finance lease receivable (Note 5), which are subject to enforceable netting arrangements and similar agreements that are not set off in the statements of financial position.

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 113 - Page

30. STANDAR AKUNTANSI BARU 30. NEW ACCOUNTING PRONOUNCEMENT

Standar baru, revisi dan intepretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut:

New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective for the financial year beginning 1 January 2015 are as follows:

- PSAK 1 (revisi 2015) “Penyajian laporan

keuangan” - PSAK 4 (revisi 2015) “Laporan keuangan

tersendiri” - PSAK 5 (revisi 2015) “Segmen operasi” - PSAK 7 (revisi 2015) “Pengungkapan pihak-

pihak berelasi” - PSAK 13 (revisi 2015) “Properti investasi” - PSAK 15 (revisi 2015) “Investasi pada entitas

asosiasi dan ventura bersama” - PSAK 16 (revisi 2015) “Aset tetap” - PSAK 19 (revisi 2015) “Aset tak berwujud” - PSAK 22 (revisi 2015) “Kombinasi bisnis” - PSAK 24 (revisi 2015) “Imbalan kerja” - PSAK 25 (revisi 2015) “Kebijakan akuntansi.

perubahan estimasi akuntansi dan kesalahan” - PSAK 53 (revisi 2015) “Pembayaran berbasis

saham” - PSAK 65 (revisi 2015) “Laporan keuangan

konsolidasian” - PSAK 66 (revisi 2015) “Pengaturan bersama” - PSAK 67 (revisi 2015) “Pengungkapan

kepentingan dalam entitas lain” - PSAK 68 (revisi 2015) “Pengukuran nilai wajar” - PSAK 110 (revisi 2015) “Akuntansi sukuk” - ISAK 30 (revisi 2015) “Pungutan” - ISAK 31 (revisi 2015) “Interpretasi atas ruang

lingkup PSAK 13: Properti investasi”

- SFAS 1 (revised 2015) “Presentation of financial statements”

- SFAS 4 (revised 2015) “Separate financial statements”

- SFAS 5 (revised 2015) “Operating segment” - SFAS 7 (revised 2015) “Related party

disclosures” - SFAS 13 (revised 2015) “Investment property” - SFAS 15 (revised 2015) “Investment in

associates and joint ventures” - SFAS 16 (revised 2015) “Fixed asset” - SFAS 19 (revised 2015) “Intangible asset” - SFAS 22 (revised 2015) “Business

combination” - SFAS 24 (revised 2015) “Employee benefit” - SFAS 25 (revised 2015) “Accounting policies,

changes in accounting estimates and errors” - SFAS 53 (revised 2015) “Share based

payment” - SFAS 65 (revised 2015) “Consolidated

financial statements” - SFAS 66 (revised 2015) “Joint arrangements” - SFAS 67 (revised 2015) “Disclosure of

interests in other entities” - SFAS 68 (revised 2015) “Fair value

measurement” - SFAS 110 (revised 2015) “Accounting for

sukuk” - IFAS 30 (revised 2015) “Levies” - IFAS 31 (revised 2015) “Interpretation of

scope SFAS 13: Investment property”

PSAK 1 dan ISAK 31 akan berlaku untuk tahun buku yang dimulai sejak 1 Januari 2017 dan penerapan dini diperkenankan, sedangkan revisi dan standar baru lainnya akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2016.

SFAS 1 and IFAS 31 will become effective for annual period beginning 1 January 2017 and early implementation is permitted, while the other new and revised standards will become effective for the annual period beginning 1 January 2016.

Pada saat penerbitan laporan keuangan ini, Manajemen masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan.

As at the authorisation date of this financial statements, the Management is still evaluating the potential impact of these new and revised SFAS to the financial statements.

Page 200: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 199

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 113 - Page

30. STANDAR AKUNTANSI BARU 30. NEW ACCOUNTING PRONOUNCEMENT

Standar baru, revisi dan intepretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut:

New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective for the financial year beginning 1 January 2015 are as follows:

- PSAK 1 (revisi 2015) “Penyajian laporan

keuangan” - PSAK 4 (revisi 2015) “Laporan keuangan

tersendiri” - PSAK 5 (revisi 2015) “Segmen operasi” - PSAK 7 (revisi 2015) “Pengungkapan pihak-

pihak berelasi” - PSAK 13 (revisi 2015) “Properti investasi” - PSAK 15 (revisi 2015) “Investasi pada entitas

asosiasi dan ventura bersama” - PSAK 16 (revisi 2015) “Aset tetap” - PSAK 19 (revisi 2015) “Aset tak berwujud” - PSAK 22 (revisi 2015) “Kombinasi bisnis” - PSAK 24 (revisi 2015) “Imbalan kerja” - PSAK 25 (revisi 2015) “Kebijakan akuntansi.

perubahan estimasi akuntansi dan kesalahan” - PSAK 53 (revisi 2015) “Pembayaran berbasis

saham” - PSAK 65 (revisi 2015) “Laporan keuangan

konsolidasian” - PSAK 66 (revisi 2015) “Pengaturan bersama” - PSAK 67 (revisi 2015) “Pengungkapan

kepentingan dalam entitas lain” - PSAK 68 (revisi 2015) “Pengukuran nilai wajar” - PSAK 110 (revisi 2015) “Akuntansi sukuk” - ISAK 30 (revisi 2015) “Pungutan” - ISAK 31 (revisi 2015) “Interpretasi atas ruang

lingkup PSAK 13: Properti investasi”

- SFAS 1 (revised 2015) “Presentation of financial statements”

- SFAS 4 (revised 2015) “Separate financial statements”

- SFAS 5 (revised 2015) “Operating segment” - SFAS 7 (revised 2015) “Related party

disclosures” - SFAS 13 (revised 2015) “Investment property” - SFAS 15 (revised 2015) “Investment in

associates and joint ventures” - SFAS 16 (revised 2015) “Fixed asset” - SFAS 19 (revised 2015) “Intangible asset” - SFAS 22 (revised 2015) “Business

combination” - SFAS 24 (revised 2015) “Employee benefit” - SFAS 25 (revised 2015) “Accounting policies,

changes in accounting estimates and errors” - SFAS 53 (revised 2015) “Share based

payment” - SFAS 65 (revised 2015) “Consolidated

financial statements” - SFAS 66 (revised 2015) “Joint arrangements” - SFAS 67 (revised 2015) “Disclosure of

interests in other entities” - SFAS 68 (revised 2015) “Fair value

measurement” - SFAS 110 (revised 2015) “Accounting for

sukuk” - IFAS 30 (revised 2015) “Levies” - IFAS 31 (revised 2015) “Interpretation of

scope SFAS 13: Investment property”

PSAK 1 dan ISAK 31 akan berlaku untuk tahun buku yang dimulai sejak 1 Januari 2017 dan penerapan dini diperkenankan, sedangkan revisi dan standar baru lainnya akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2016.

SFAS 1 and IFAS 31 will become effective for annual period beginning 1 January 2017 and early implementation is permitted, while the other new and revised standards will become effective for the annual period beginning 1 January 2016.

Pada saat penerbitan laporan keuangan ini, Manajemen masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan.

As at the authorisation date of this financial statements, the Management is still evaluating the potential impact of these new and revised SFAS to the financial statements.

Page 201: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 200

Referensi Otoritas Jasa KeuanganFinancial Services Authorities References

No. Kriteria / Kriteria

Penjelasan / Description

Halaman / Page

I. Umum / General1 Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang

baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris.

The Annual Report is presented in good and correct Indonesian and is recommended to provide the English version as well.

V

2 Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca.

The Annual Report is printed on the light-colored paper and the text should be clear and easy to read.

V

3 Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas.

The Annual Report should clearly stated the identity of the company.

Nama perusahaan dan tahun Annual Report ditampilkan di:

1.      Sampul muka;

2.      Samping;

3.      Sampul belakang; dan

4.      Setiap halaman.

Name of the Company and year of the Annual Report is written on:

1.      The front cover;

2.      Sides;

3.      Back cover; and

4.      Each page.

V

4 Laporan tahunan ditampilkan di website perusahaan.

The Annual Report is displayed in the Company’s website.V

II. Ikhtisar Data Keuangan / Financial Highlights1 Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk

perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun.

Information of the Company’s business result in comparative form within the last 3 (three) fiscal years period or since the Company commenced its business if less than 3 (three) years.

Informasi memuat antara lain:

1.      Penjualan/pendapatan usaha

2.      Laba (rugi)

3.      Total laba (rugi) komprehensif

4.      Laba (rugi) per saham

The information obtained:

1.      Sales/operating revenue.

2.      Income (loss).

3.      Comprehensive Income (loss)

4.      Earning (loss) per share.

9

2 Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun.

Financial information of the Company in comparative form within the last 3 (three) fiscal years period or since the Company commenced its business if less than 3 (three) years.

Informasi memuat antara lain:

1.       Modal kerja bersih

2.      Jumlah investasi pada entitas asosiasi dan/atau joint venture

3.      Jumlah aset

4.      Jumlah liabilitas

5.      Jumlah ekuitas

The Information contains:

1.      Net working capital

2.      Total investment with associated entities

3.      Total asset

4.      Total liabilities

5.      Total equity

9-10

3 Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun.

Financial Ratio in comparative form in comparative form within the last 3 (three) fiscal years period or since the Company commenced its business if less than 3 (three) years.

Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan.

The information contained 5 (five) general financial ratios that are relevant with the Company’s industry. 10

Page 202: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 201

Referensi Otoritas Jasa KeuanganNo. Kriteria /

KriteriaPenjelasan / Description

Halaman / Page

4 Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik.

Share price information in form of table and graph.

Informasi dalam bentuk tabel dan grafik yang memuat:

1.      Harga Saham Tertinggi;

2.      Harga Saham Terendah;

3.      Harga saham penutupan;

4.      Volume Saham yang diperdagangkan untuk setiap masa triwulan

dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada).

The Information in the table and graph contains:

1.      Highest shares price;

2.      Lowest shares price

3.      Closing shares price

4.      Shares trading volume for every quarter within the last 2 (two)

fiscal years (if any)

-

5 Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir.

Information about bonds, sukuk (islamic bonds) or converted bonds issued within the last 2 (two) fiscal years

Informasi memuat:

1.      Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar

2.      Tingkat bunga/imbalan

3.      Tanggal jatuh tempo

4.      Peringkat obligasi/sukuk

The information contains:

1.      Number of outstanding bonds/convertible bonds

2.      Interest/yield rate

3.      Maturity date

4.      Bonds/sukuk rating

11-12

III. Laporan Kepada Pemangku Kepentingan / Reports to the Stakeholders1 Laporan Dewan Komisaris

Report of the Board of Commissioners

Memuat hal-hal sebagai berikut:

1.      Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan

2.      Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh

Direksi

3. Komite-komite yang berada di bawah pengawasan Dewan

Komisaris

4.      Perubahan komposisi Dewan Komisaris dan alasan perubahannya

(jika ada)

The information contains:

1.      Evaluation of the Board of Directors performance regarding

the Company’s management

2.      Evaluation on the Company’s business prospect prepared by

the Board of Directors

3.      Committees under the Board of Commissioners supervision

4.      Changes in the Board of Commissioners composition altogether

with its reason (if any)

14-16

2 Laporan Direksi

Report of the Board of Directors

Memuat hal-hal sebagai berikut:

1.      Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain

kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai

dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang

dihadapi perusahaan

2.      Prospek usaha

3.      Penerapan tata kelola perusahaan yang baik yang telah

dilaksanakan oleh perusahaan

4.      Perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya

(jika ada)

Consist of the following aspects:

1.      Analysis on the Company’s performance, including the strategic

policy, comparison between achieved result and target

implemented and any constrain faced by the Company

2.      Business prospect

3.      Good corporate governance implementatation carried out

the Company

4.      Changes on the Board of Directors composition and its reason

(if any)

17-19

Page 203: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 202

No. Kriteria / Kriteria

Penjelasan / Description

Halaman / Page

3 Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris

Signature of the Board of Directors and Board of Commissioners members

Memuat hal-hal sebagai berikut:

1.      Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri

2.      Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung

jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan

3.      Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota

Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya

4.      Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan

dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang

tidak menandatangani laporan tahunan, atau: penjelasan tertulis

dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak

terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan

Consist of the following informations:

1.      Signatures on a separated page.

2.      Statement that the Board of Directors and the

Board of Commissioners are fully responsible on the annual

report accountability.

3.      Signed by all of the Board of Commissioners and

Board of Directors members, also stating their names and

titles/positions.

4.      Written explanation in separated letter from espective party if

any Board of Commissioners or Board of Directors member

refuses to sign the annual report, or written statement in

separate d letter from other members if there is no written

statement addressed by the respective member.

77

IV. Profil Perusahaan / Company Profile

1 Nama dan alamat lengkap perusahaan

Name and address of the Company

Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, nomor telp, nomor fax, dan website.

The information consist of name and address, zip code, telephone and/or facsimile, email, website.

75

2 Riwayat singkat perusahaan

Brief history of the Company

Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada).

Includes among others: establishment date/year, name and changes in name of the Company (f any).

5

3 Bidang usaha

Business Field

Uraian mengenai antara lain:

1.      Bidang usaha yang dijalankan sesuai dengan anggaran dasar yang

telah ditetapkan; dan

2.      Penjelasan mengenai produk dan/atau jasa yang dihasilkan

The details are, as follows:

1.      Business filed operated referring to recently implemented

Article of Association; and

2.      Description of products and or services types produced

5-6

4 Struktur organisasi

Organizational structure

Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah direksi.

In chart form, including the name and position of at least one position structure/position below the Board of Directors.

8

5 Visi dan misi perusahaan

Vision and Mission of the Company

Mencakup:

1.      Visi perusahaan;

2.      Misi perusahaan; dan

3.      Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh

Direksi/Dewan Komisaris

Includes:

1.      Company vision;

2.      Company mission; and

3.      Statement that the vision and mission had been approved by

the Board of Directors or Board of Commissioners

4

Page 204: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 203

No. Kriteria / Kriteria

Penjelasan / Description

Halaman / Page

6 Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris

Identity, and brief profile of the Board of Commissioners members

Informasi memuat antara lain:

1.      Nama

2.      Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain)

3.      Umur

4.      Pendidikan

5.      Pengalaman kerja

6.      Tanggal penunjukkan pertama kali sebagai anggota

Dewan Komisaris

The information discloses, as follows:

1.      Name

2.      Position (including in other companies or institutions)

3.      Age

4.      Educational Background

5.      Employment History

6.      First appointment date as Board of Commissioners member

20-24

7 Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi

Name, title, and brief profile of the Board of Directors members

Informasi memuat antara lain:

1.       Nama

2.      Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain)

3.      Umur

4.      Pendidikan

5.      Pengalaman kerja

6.      Tanggal penunjukkan pertama kali sebagai anggota

Dewan Direktur

The information consist of:

1.      Name

2.      Position (including in other companies or institutions)

3.      Age

4.      Educational Background

5.      Employement History

6.      First appointment date as Board of Directors member

25-29

8 Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misalnya: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan)

The number of employees (two years comparative) and competency development description (for example: employees education and training program)

Informasi memuat antara lain:

1.      Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi

2.      Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan

3.      Pelatihan karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan

adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan

4.      Biaya yang telah dikeluarkan

The information consist of:

1.       Number of employees based on organization level

2.      Number of employees based on education level

3.      Employees training program that had been carried out by

promoting the equal opportunity for all employees.

4.      Expenses incurred.

45-48

9 Komposisi pemegang saham

Shareholders Composition

Mencakup antara lain:

1.      Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham

2.      Nama direktur dan komisaris yang memiliki saham

3.      Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan

saham masing-masing kurang dari 5%, dan persentase

kepemilikannya

The Information consist of:

1.      Names of shareholders who was having 5% or more shares.

2.      Directors and Commissioners names who own shares.

3.      Public shareholders that holds less than 5% shares ownership

and its shares ownership percentages.

7

Page 205: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 204

No. Kriteria / Kriteria

Penjelasan / Description

Halaman / Page

10 Daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasi

List of subsidiary and/or associated entity

Informasi memuat antara lain:

1.      Nama entitas anak dan/atau asosiasi

2.      Persentase kepemilikan saham

3.      Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/atau entitas

asosiasi

4.      Keterangan status operasi entitas anak dan/atau entitas asosiasi

(telah beroperasi atau belum beroperasi).

The Information consist of:

1.      Name of the subsidiary/associated entity

2.      Sharehownership composition

3.      Information regarding subsidiary/associated entity business field

4.      Information regarding subsidiary and/or associated entity

operational status (has been operated or has not ben operated).

-

11 Struktur grup perusahaan

The Company’s Group Structure

Struktur grup perusahaan yang menggambarkan entitas anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle (SPV), atau pernyataan tidak memiliki grup.

The Company’s group structure illustrating its subsidiaries, associated entity, joint venture and special purpose vehicle (SPV) or statement of not holding any group.

66

12 Kronologis pencatatan saham

Shares listing History

Mencakup antara lain:

1.       Kronologis pencatatan saham

2.      Jenis tindakan korporasiyang menyebabkan perubahan jumlah

saham

3.      Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan

akhir tahun buku

4.      Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan

Includes among others:

1.      Shares listing history

2.      Types of the corporate action that caused changes in the shares

volume.

3.      Changes in the shares volume from the initial shares listing to the

end of recent financial year period

4.      Name of Stock Exchange where the Company shares are listed

-

13 Kronologis pencatatan efek lainnya

Other Securities Listing History

Mencakup antara lain:

1.      Kronologis pencatatan efek lainnya

2.      Jenis tindakan korporasiyang menyebabkan perubahan jumlah

efek lainnya

3.      Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai

dengan akhir tahun buku

4.      Nama Bursa dimana efek lainnya dicatatkan

5.      Peringkat efek

Includes among others:

1.      Other securities listing history

2.      Types of corporate action that caused changes in the securities

volume.

3.      Changes in the securities volume from the initial listing to the

end of current financial year period.

4.      Name of Stock Exchange where the Company’s other securities

are listed.

5.      Securities rating

-

14 Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal

Name and address of stock exchange supporting institutions and or professions.

Informasi memuat antara lain:

1.      Nama dan alamat BAE

2.      Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik

3.      Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek

The information contains of:

1.      Name and address of Shares Register Agency.

2.      Name and address of Public Accountants’ Office.

3.      Name and address of the securities rating company.

13

Page 206: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 205

No. Kriteria / Kriteria

Penjelasan / Description

Halaman / Page

15 Penghargaan dan/atau sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional

Reward and certification received by the Company, both on national or international scale

Informasi memuat antara lain:

1.      Nama penghargaan dan/atau sertifikasi

2.      Tahun perolehan

3.      Badan pemberi penghargaan dan/atau sertifikasi

4.      Masa berlaku (untuk sertifikasi)

The information contains of:

1.       Name of The Award and/or certification

2.      Awarding year

3.      Awarding and/or certification institutions

4.      Validity Period (for certification)

73

16 Nama dan alamat entitas anak dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada)

Name and address of subsidiaries and/ or branch or representative office (if any)

75

V. Analisa dan Pembahasan Manajemen / Management Discussion and Analysis

1 Tinjauan operasi per segmen usaha

Operational review per business segment

Memuat uraian mengenai:

1.       Produksi/kegiatan usaha;

2.      Peningkatan/penurunan kapasitas produksi;

3.      Penjualan/pendapatan usaha;

4.      Profitabilitas;

Untuk masing-masing segmen usaha yang diungkapkan dalam laporan

keuangan (jika ada)

The details are, as follows:

1.      Production/business activity

2.      Increase/decrease in production capacity.

3.      Sales/operating income.

4.      Profitability.

For each business segment mentioned in the financial statement

(if any)

43-44

2 Uraian atas kinerja keuangan perusahaan

Description of company’s financial performance

Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai:

1.      Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset

2.      Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang dan

total liabilitas

3.      Ekuitas

4.      Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi), pendapatan

komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif

5.      Arus kas

Financial performance analysis including the comparison between current year with previous year financial performance (in naration and table forms),as follows:

1.      Current asset, non-current asset and total asset

2.      Short-term liabilities, long-term liabilities and total liabilities

3.      Equity

4.      Operating revenue/cost of sales, income (loss) and expense,

other comprehensive income and total comprehensive

income (loss)

5.      Cash Flow

32 - 36

3 Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan, dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan

Discussion and analysis regarding the Company’s solvability and collectibility by presenting relevant ratio calculation

Penjelasan tentang:

1.      Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun

jangka panjang

2.      Tingkat kolektibilitas piutang

Explanation on:

1.      Solvability, both short or long term

2.      Accounts receivable collectability ratio

36-37

4 Bahasan tentang struktur modal dan kebijakan manajemen atas struktur modal

Discussion on the capital structure and capital structure policy

Penjelasan atas:

1.      Struktur modaldan

2.      Kebijakan manajemen atas struktur modal

(capital structure policy)

Explanation on:

1.      Capital structure

2.      Capital structure policy

37-38

Page 207: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 206

No. Kriteria / Kriteria

Penjelasan / Description

Halaman / Page

5 Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal

Discussion on the capital goods investment material commitment

Penjelasan tentang:

1.      Tujuan dari ikatan tersebut

2.      Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi

ikatan-ikatan tersebut

3.      Mata uang yang menjadi denominasi

4.      Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk

melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.

Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal, agar diungkapkan

Explanation on:

1.      The purpose of the commitment

2.      Expected fund source to fulfil the respective commitment

3.      Currency of denomination.

4.      Steps taken by the Company to protect the risk against related

foreign currency position.

Note: Should be stated if the Company has no material ties in investments in capital goods

-

6 Jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau penurunan yang material dari penjualan/pendapatan bersih, maka berikan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan/atau adanya produk atau jasa baru

If the financial statement discloses material increase or decrease in the sales or net income, then an explanation should be disclosed regarding the extent of such changes can be linked to, among others, the amount of goods or services sold, and or the existence of new products or services

Penjelasan mengenai:

1.      Besaran peningkatan/penurunan penjualan atau

pendapatan bersih

2.      Faktor penyebab peningkatan/penurunan material dari penjualan

atau pendapatan bersih yang dikaitkan dengan jumlah barang

atau jasa yang dijual, dan/atau adanya produk atau jasa baru

Explanation on:

1.      Amount of increase/decrease in sales or net income

2.      Increase/decrease in material of the sales or net income

causative factors related to the amount of goods or services sold

and or any new products or services

-

7 Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan

Comparative information between target at the beginning of fiscal year with realization, and target or projection for next one year regarding revenue, income, capital structure, or other aspects considered significant for the Company

Informasi memuat antara lain:

1.      Perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan

hasil yang dicapai (realisasi)

2.      Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam

satu tahun mendatang

Information consist of:

1.      Comparison between target at the beginning of fiscal year with

the realization

2.      Implemented target or projection in next one year

38-39

8 Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan

Material Information and facts subsequent to the accountant’s reporting date

Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.

Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan

Description regarding significant events subsequent to the accountant’s reporting date including their impact on future business performance and risks.

Note: Should be stated if there is no significant subsequent events after accountant reporting date.

42

9 Uraian tentang prospek usaha perusahaan

Company’s Business Prospect Description

Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industry dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya

Company’s prospects description related with industry and economy in general, accompanied with supporting quantitative data from accountable data source.

39

10 Uraian tentang aspek pemasaran

Marketing Aspect Description

Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar

Information regarding the marketing aspect of the Company’s products and services, namely marketing and market share strategy.

32

11 Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir

Description regarding the dividend policy as well as date and amount of cash dividend per share and amount of dividend per year as announced or paid during the past two (2) years

Memuat uraian mengenai:

1.      Jumlah dividen

2.      Jumlah dividen per saham

3.      Payout ratio

Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya.

Contains information on:

1.      Amount of dividend

2.      Amount of dividend per share

3.      Pay-out ratio

Note: if there is no dividend payment, the reasons shall be disclosed

39-40

Page 208: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 207

No. Kriteria / Kriteria

Penjelasan / Description

Halaman / Page

12 Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana)

IPO Proceeds realization (regarding the Company is obligated to disclose IPO proceeds realization report)

Memuat uraian mengenai:

1.      Total perolehan dana,

2.      Rencana penggunaan dana,

3.      Rincian penggunaan dana,

4.      Saldo dana, dan

5.      Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan dana

(jika ada)

Contains information on:

1.      Total funds acquired.

2.      IPOProceeds plan.

3.      Details of IPO Proceeds

4.      Outstanding Proceeds.

5.      Date of GMS Approval on IPO Proceeds amendment (if any).

12

13 Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi atau restrukturisasi utang/modal

Material information, regarding investment, expansion, divestment, acquisition, debt/capital restructuring

Memuat uraian mengenai:

1.      Tujuan dilakukannya transaksi;

2.      Nilai transaksi atau jumlah yang direstrukturisasi;

3.      Sumber dana.

Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan

Contains information on:

1.       The purpose of respective transaction;

2.      The transactions value or amount of fund restructurized;

3.      Source of funds

Note: shall be disclosed if there are no such transaction.

40

14 Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi

Information on material transactions with conflict of interest and/or transactions with related parties

Memuat uraian mengenai:

1.       Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi;

2.      Penjelasan mengenai kewajaran transaksi;

3.      Alasan dilakukannya transaksi;

4.      Realisasi transaksi pada periode berjalan;

5.      Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review

atas transaksi; dan

6.      Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait.

Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan

Contains information on:

1.       Name of person performed and nature of affiliated transaction;

2.      Transaction fairness statement

3.      Reason of the transaction

4.      Transaction realization in current period

5.      Company’s policy related with transaction review mechanism;

6.      Compliance with regulation and related provision

Note: shall be disclosed if there is no respective transaction.

40

15 Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan

Explanation regarding changes in regulation that holds significant impact to the Company

Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundangundangan dan dampaknya terhadap perusahaan

Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan

Description should contain among others: any changes in regulation and its impact on the Company

Note: shall be disclosed if there is no change in regulation which have a significant effect.

40-41

16 Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi

Explanation regarding changes in accounting policy

Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alas an dan dampaknya terhadap laporan keuangan

Description should contain: the changes in accounting policy as well as its reason and impact to the financial statement

41-42

Page 209: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 208

No. Kriteria / Kriteria

Penjelasan / Description

Halaman / Page

VI. TATA KELOLA PERUSAHAAN

1 Uraian Dewan Komisaris

Board of Commissioners Description

Uraian memuat antara lain:

1.      Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris

2.      Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi

3.      Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi

dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota

Dewan Komisaris

4.      Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris

dalam pertemuan

5.      Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi

Dewan Komisaris

6.      Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata

tertib kerja Dewan Komisaris)

Descrption includes, as follows:

1.      Board of Directors duties description

2.      Remuneration policy disclosure

3.      Remuneration structure indicating remuneration component

for every Board of Commissioners member and per component

nominal value for each Board of Commissioners member

4.      Board of Commissioners meeting frequency and attendance

level in the meeting

5.      Training program to enhance Board of Commissioners

competency

6.      Board Charter (Board of Commissioners Manual) disclosure

52-54

2 Uraian Direksi

Board of Directors Description

Uraian memuat antara lain:

1.      Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab

masing-masing anggota Direksi

2.      Frekuensi pertemuan

3.      Tingkat kehadiran anggota direksi dalam pertemuan

4.      Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi

direksi

5.      Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan

tata tertib kerja Direksi)

Descrption includes, as of:

1.      Working Scope and responsibility of each Board of Directors

member

2.      Meeting frequency

3.      Board of Directors attendance level in the meeting

4.      Training program to enhance Board of Directors competency

5.      Board Charter disclosure (Board of Directors Manual)

55-56

3 Assessment terhadap anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi

Board of Commissioners and/or Board of Directors members assessment

Mencakup antara lain:

1.      Proses pelaksanaan assessment atas kinerja anggota

Dewan Komisaris dan/atau Direksi

2.      Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment

atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi

3.      Pihak yang melakukan assessment

The information should include:

1.      Board of Commissioners and/or Board of Directors members’

performance assessment implementation process.

2.      Criteria used in implementing the assessment of Board of

Commissioners and/or Board of Directors’ members’

performance.

3.      Related party who performed the assessment

53-54

4 Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Direksi

Board of Directors remuneration policy description

Mencakup antara lain:

1.      Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi

2.      Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah

imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang

lainnya untuk setiap anggota Direksi

3.      Pengungkapan indikator kinerja untuk mengukur

performance Direksi

Including:

1.       Remuneration policy disclosure

2.      Remuneration structure indicating short-term remuneration, post

employment and/other long term Remuneration type and

amount for every Board of Directors member

3.      Key performance indicators disclosure to assess

Board of Directors performance

55 - 56

Page 210: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 209

No. Kriteria / Kriteria

Penjelasan / Description

Halaman / Page

5 Informasi mengenai Pemegang Saham Utama dan Pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu

Information regarding majority and controlling shareholders both directly or indirecty to personal owner

Dalam bentuk skema atau diagram

In the form of scheme or chart-

6 Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali

Disclosure of affiliated Relationship between Board of Directors members, Board of Commissiones members and/or Majority/ Controlling Shareholders

Mencakup antara lain:

1.      Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota

Direksi lainnya

2.      Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota

Dewan Komisaris

3.      Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan

Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali

4.      Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris

dengan anggota Dewan Komisaris lainnya

5.      Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris

dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali

Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar diungkapkan

Includes among others:

1.      Affiliated relationship between the Board of Directors and

Board of Commissioners members

2.      Affiliated relationship between the Board of Directors members

with Majority and/or Controlling Shareholders

3.      Affiliated relationship between the Borad of Commissioners

members

4.      Affiliated relationship between Board of Commissioners

members with Majority/Controlling Shareholders

Note: shall be disclosed if do not have respective affiliated relationship.

-

7 Komite Audit

Audit Committee

Mencakup antara lain:

1.     Nama dan jabatan anggota komite audit

2.      Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit

3.      Independensi anggota komite audit

4.      Uraian tugas dan tanggung jawab

5.      Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit

6.      Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit

Includes:

1.      Name and position of Audit Committee members.

2.      Educational qualification and employment history of

Audit Committee members

3.      Audit committee members independency

4.      Duties and responsibilities description

5.      Brief report of Audit committee activity

6.      Audit committee meeting frequency and attendance level

56 - 58

8 Komite Nominasi dan Remunerasi

Remuneration and Nomination Committee

Mencakup antara lain:

1.      Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite

nominasi dan/atau remunerasi

2.      Independensi anggota komite nominasi dan/atau remunerasi

3.      Uraian tugas dan tanggung jawab

4.      Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi dan/atau

remunerasi

5.      Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite nominasi

dan/atau remunerasi

Including:

1.      Name, position and brief profile of Nomination and/or

Remuneration Committee members

2.      Nomination and/or remuneration committee

members independency

3.      Duties and responsibilities description

4.      Nomination and/or remuneration committee duties

implementation report

5.      Nomination and/or remuneration committee meeting

frequency and attendance level

58 - 59

Page 211: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 210

No. Kriteria / Kriteria

Penjelasan / Description

Halaman / Page

9 Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan

Other committees under the Board of Commissioners

Mencakup antara lain:

1.      Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain

2.      Independensi anggota komite lain

3.      Uraian tugas dan tanggung jawab

4.      Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain

5.      Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain

Includes:

1.      Name, title, and biography of the members of the committees

2.      Other committees members independency

3.      Duties and responsibilities description

4.      Other committees duties implementation report

5.      Other committees meeting frequency of meetings and

the attendance level.

-

10 Uraian tugas dan fungsi sekretaris perusahaan

Description of the Corporate Secretary duties and function description

Mencakup antara lain:

1.      Nama dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan

2.      Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan

Includes:

1.      Name and biography of Corporate Secretary officer

2.      Corporate Secretary duties implementation report

60

11 Uraian mengenai unit audit internal

Description regarding internal audit unit in the Company

Mencakup antara lain:

1.      Nama ketua unit audit internal

2.      Jumlah pegawai pada unit audit internal

3.      Kualifikasi/sertifikasi sebagai profesi audit internal

4.      Struktur atau kedudukan unit audit internal

5.      Uraian pelaksanaan tugas

6.      Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit

audit internal

Includes:

1.      Name of the Head of internal audit unit

2.      Number of internal audit unit employees

3.      Internal audit qualification/certification as

an internal audit profession

4.      Organizational structure or position of the internal audit unit

5.      Duties implementation report

6.      Respective party that appoints or dismisses

the Head of Internal Audit Unit

61 - 63

12 Akuntan Perusahaan

Corporate Accountant

Informasi memuat antara lain:

1.      Jumlah periode akuntan telah melakukan audit

laporan keuangan tahunan perusahaan

2.      Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan

audit laporan keuangan tahunan perusahaan besarnya

fee audit dan jasa atestasi lainnya (dalam hal akuntan

memberikan jasa atestasi lainnya bersamaan dengan audit)

3.      Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa financial audit

Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan

The information includes:

1.      Number of audit periods that the accountant audited

the Company’s financial statements

2.      Number of audit periods that the public accountant office

audited the Company’s financial statements

3.      The Amount of Audit or other attestation fee

4.      Other service provided by the accountant besides financial

audit service

Notes: shall be disclosed if there is no other service.

13

13 Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan

Description regarding Risk Management in the Company

Mencakup antara lain:

1.      Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko

2.      Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas

sistem manajemen risiko

3.      Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan

4.      Upaya untuk mengelola risiko tersebut

Includes:

1.       Explanation on Risk Management System.

2.      Explanation on Evaluation of Risk Management Activity.

3.      Explanation of the risks faced by the Company

4.      Efforts to manage those risks.

63-64

Page 212: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 211

No. Kriteria / Kriteria

Penjelasan / Description

Halaman / Page

14 Uraian mengenai sistem pengendalian intern

Explanation on Internal Controlling System

Mencakup antara lain:

1.      Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern,

antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional

2.      Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan

kerangka yang diakui secara internasional/COSO

3.      Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas

efektivitas sistem pengendalian intern

Includes:

1.      Brief explanation regarding internal audit system, including

the operational and financial audit

2.      Explanation of internal audit system conformity with

international recognized framework/COSO (control environment,

risk assessment, control activities, information and

communication, and monitoring activities)

3.      Explanation regarding evaluation on internal audit system

effectiveness

63

15 Uraian mengenai yang terkait dengan lingkungan hidup

Description regarding corporate social responsibility on environmental activities.

Mencakup antara lain informasi tentang:

1.      Kebijakan,

2.      Kegiatan yang dilakukan, dan

3.      Dampak keuangan dari kegiatan terkait program lingkungan

hidup yang berhubungan dengan kegiatan operasional

perusahaan, seperti penggunaan material dan energi

yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang,

sistem pengolahan limbah perusahaan, dan lain-lain

4.      Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki

The information should include:

1.      Policy

2.      Activities performed

3.      Financial impact regarding the environmental program related

with Company’s operational, among others environmental

friendly and recyclable material and energy utilization,

Company’s waste management system and so forth.

4.      Certification on Environmental sector (if any)

72

16 Uraian mengenai yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja

Description regarding corporate social responsibility on occupational health and safety activities.

Mencakup antara lain informasi tentang:

1.      Kebijakan,

2.      Kegiatan yang dilakukan, dan

3.      Dampak keuangan dari kegiatan terkait praktik ketenagakerjaan,

kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender

dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja,

tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, dan lain-lain

Information should include:

1.       Policy

2.      Activities carried out

3.      Financial impact regarding employment practice,

occupational health and safety such as gender equity and

job opportunity, occupational infrastructure and safety,

employee turnover rate, occupational accident rate and so forth

-

17 Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan

Description regarding corporate social responsibility on social and community empowerment activities.

Mencakup antara lain informasi tentang:

1.      Kebijakan,

2.      Kegiatan yang dilakukan, dan

3.      Dampak keuangan dari kegiatan

4.      Terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan,

seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan

masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana

dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain

Information should include:

1.      Policy

2.      Activities carried out

3.      Financial impact regarding the social empowerment activity

among others indigeneous manpowers, surrounding community

empowerment, social infrastructure improvement, other

donations and so forth

71-72

Page 213: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 212

No. Kriteria / Kriteria

Penjelasan / Description

Halaman / Page

18 Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen

Description regarding corporate social responsibility on customers care activities.

Mencakup antara lain:

1.       Kebijakan,

2.      Kegiatan yang dilakukan, dan

3.      Dampak keuangan dari kegiatan terkait tanggung jawab produk,

seperti kesehatan dan keselamatan konsumen,

informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan

atas pengaduan konsumen, dan lain-lain

The information should include:

1.      Policy

2.      Activities carried out

3.      Financial impact regarding the product responsibility, customer’s

health and safety, product information, facility, numbers and

response to customer’s complaint and so forth.

-

19 Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, anggota Direksi dan/ atau anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan

Litigation or legal cases faced by the Company, subsidiaries, members of Board of Directors and/or Board of Commissioners serving on the Annual Report period

Mencakup antara lain:

1.      Pokok perkara/gugatan

2.      Status penyelesaian perkara/gugatan

3.      Pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan

Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan.

Information includes:

1.      Case/litigation decsription

2.      Case/litigation settlement status

3.      Impacts on the Company’s financial condition

Notes: shall be disclosed if there is no case/claim

66

20 Akses informasi dan data perusahaan

Information Access and Corporate Data

Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), media massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya.

Description on available access to corporate information and data to the public, for example through website, mass media, mailing list, bulletin etc.

-

21 Bahasan mengenai kode etik

Discussion on Code of Conduct

Memuat uraian antara lain:

1.      Isi kode etik

2.    Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level

organisasi

3.     Upaya dalam penerapan dan penegakannya

4.     Pernyataan mengenai budaya perusahaan yang dimiliki

perusahaan

Containing descriptions, as follows:

1.      Code of Conduct Content

2.      Code of Conduct is applicable for all organizational

level disclosure

3.      Code of Conduct implementation and enforcement effort

4.      Corporate Culture statement

65-66

22 Pengungkapan mengenai whistleblowing system

Disclosures of the whistleblowing system

Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain:

1.      Penyampaian laporan pelanggaran

2.      Perlindungan bagi whistleblower

3.      Penanganan pengaduan

4.      Pihak yang mengelola pengaduan

5.      Hasil dari penanganan pengaduan

The details of whistleblowing system mechanism:

1.      Violation reporting

2.      Protection for the whistleblower

3.      Report handling

4.      Report management party

5.      Result of report handling

65

VI. INFORMASI KEUANGAN

1 Surat pernyataan direksi dan/atau dewan komisaris tentang tanggung jawab atas laporan keuangan

Board of Directors statement regarding the Responsibility of the financial statement

Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang tanggung jawab atas laporan keuangan

Financial Statement compliance with related regulation responsibility.81

2 Opini auditor independen atas laporan keuangan

Independent auditor’s opinion on the financial statement.

Keuangan Kesesuaian dengan SPAP-IAI

Financial Compliance with SPAP-IAI83-84

Page 214: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 213

No. Kriteria / Kriteria

Penjelasan / Description

Halaman / Page

3 Deskripsi opini auditor independen di Laporan keuangan

Independent auditor’s opinion on the financial statement

Deskripsi memuat tentang:

1.      Nama & tanda tangan

2.      Tanggal Laporan Audit

3.      Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik

The description contains:

1.      Name and signature.

2.      Audit Report Date

3.      Public Accountant Office and Individual Public Accountant

license number.

83-84

4 Laporan keuangan yang lengkap

Comprehensive financial statement

Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan:

1.      Laporan posisi keuangan (neraca)

2.      Laporan laba rugi komprehensif

3.      Laporan perubahan ekuitas

4.      Laporan arus kas

5.      Catatan atas laporan keuangan

6.    Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang

disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi

secara retrospektif atau membuat penyajian kembali

pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi

pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan)

Comprehensively stated all of the financial statement elements:

1.      Financial position (balance sheet) report

2.      Comprehensive income loss statement

3.      Equity Changing Report

4.      Cash Flow Report

5. Notes on Financial Statement

5.      Comparative Financial Position report at the beginning of period

persented when respective entity implements particular

accounting policy retrospectively or restating financial report

posts, or when the entity reclassified the posts in their financial

statement (if considered relevant)

85-199

5 Pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya

Disclosure on information regarding financial statement when the entity implemented retrospective accounting policy or restating some financial posts or clarifying posts in the financial statements

Ada atau tidak ada pengungkapan sesuai dengan PSAK

Any disclosure or not are referring to SFAS regulations

199

6 Perbandingan tingkat profitabilitas

Profitability ratio comparison

Uraian mengenai perbandingan laba/ rugi usaha tahun berjalan

dengan tahun sebelumnya

The description of the comparison of profit / loss for the current and previous year

87

7 Laporan arus kas

Cash Flow Report

Memenuhi ketentuan sebagai berikut:

1.      Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi,

dan pendanaan

2.     Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan

3.     Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan/atau

pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi,

investasi dan pendanaan

4.     Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam

catatan atas laporan keuangan

Should meet the Following Provisions:

1.      Categorization of three activities: operating, investing, and

financing activities.

2.     Using direct method to present cash flow from operating

activity.

3.     Separating the presentation between cash acquisition and or

cash expenses on operating, investing and financing activities in

current year.

4.      Non-cash activity disclosure has to be presented in financial

statement notes.

89

Page 215: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 214

No. Kriteria / Kriteria

Penjelasan / Description

Halaman / Page

8 Ikhtisar kebijakan akuntansi

Accounting policy highlights

Meliputi sekurang-kurangnya:

1.      Pernyataan kepatuhan terhadap SAK

2.      Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan

3.      Pengakuan pendapatan dan beban

4.      Aset tetap

5.      Instrumen keuangan

Includes at least:

1.      Compliance with FAS.

2.      Financial statement measurement and preparation foundation

3.      Income and expense recognition

4.      Fixed Asset

5.      Financial Instrument

98-126

9 Pengungkapan transaksi pihak berelasi

Affiliated Party transaction disclosure

Hal-hal yang diungkapkan antara lain:

1.      Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak

berelasi;

2.     Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan

dan beban terkait; dan

3.   Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau

liabilitas.

Several aspects disclosed, as follows:

1.      Name of the affiliated parties, as well as the nature and

relationship with the affiliated parties.

2.     Value of the transaction and the percentage on total related

income or expense.

3.     Outstanding and the percentage towards total asset or liabilities.

125

10 Pengungkapan yang berhubungan dengan perpajakan

Disclosure on any taxes related aspects

Hal-hal yang harus diungkapkan:

1.      Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini;

2.     Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba

akuntansi;

3.    Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil

rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan

PPh Badan;

4.     Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui

pada laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan

jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada

laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah

aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan

posisi keuangan; dan

5.     Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.

Several aspects that shall be disclosed, as follows:

1.      Fiscal reconciliation and calculation of current tax.

2.     Tax expense (income) and accounting income relation statement.

3.     Taxable Profit as calculated through reconciliation is in

accordance with the Tax Return statement.

4.     Details of deferred tax assets and liabilities presented in the

balance sheet in each period of presentation, and amount of

deferred tax expense (income) recognized in the profit loss

statement if the said amount is not evident in the asset or liability

of deferred tax recognized in the financial position report.

5.     Tax dispute disclosure, whether is there any or not.

123-124

Page 216: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 215

No. Kriteria / Kriteria

Penjelasan / Description

Halaman / Page

11 Pengungkapan yang berhubungan dengan aset tetap

Disclosure related to fixed assets

Hal-hal yang harus diungkapkan:

1.      Metode penyusutan yang digunakan;

2.    Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model

revaluasi dan model biaya;

3.     Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam

mengestimasi nilai wajar aset tetap (untuk model revaluasi) atau

pengungkapan nilai wajar aset tetap (untuk model biaya); dan

4.     Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan

aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan:

penambahan, pengurangan dan reklasifikasi

The information should disclose:

1.      Depreciation method used.

2.     Disclosure on selected accounting policy between fair value and

cost models.

3.     Significant assumption method used on estimating fixed asset

fair value (revaluation model) or fixed asset fair value disclosure

(cost model).

4.     Reconciliation on noted gross and accumulation of fixed asset

depreciation at the beginning and the end of period presenting

subtraction, depreciation and reclassification

119

12 Kebijakan akuntansi yang berhubungan dengan imbalan kerja

Accounting Policy related with employment benefits

Hal-hal yang harus diungkapkan:

1.      Jenis imbalan kerja yang diberikan kepada karyawan;

2.      Deskripsi umum mengenai jenis program imbalan pascakerja yang

diselenggarakan oleh perusahaan;

3.      Kebijakan akuntansi perusahaan dalam mengakui keuntungan dan

kerugian aktuarial; dan

4.  Pengakuan keuntungan dan kerugian untuk kurtailmen dan

penyelesaian.

Several aspects shall be disclosed:

1.      Type of employment benefit provided to employees

2.      General description regarding post employment benefit program

held by the Company

3.      Accounting policy in the Company to recognize actuarial Income

and loss; and

4.      Income and loss recognition for curtailment and settlement

120-122

13 Pengungkapan yang berhubungan dengan instrumen keuangan

Disclosure regarding the Financial Instruments

Hal-hal yang harus diungkapkan:

1.      Persyaratan, kondisi dan kebijakan akuntansi untuk setiap

kelompok instrumen keuangan;

2.      Klasifikasi instrumen keuangan;

3.      Nilai wajar tiap kelompok instrumen keuangan;

4.      Tujuan dan kebijakan manajemen risiko;

5.      Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan:

risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; dan

6.     Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara

kuantitatif.

Shall be disclosing:

1.      Accounting policy, requirement and condition for every financial

instrument group;

2.      Financial instrument classification;

3.      Fair value for every financial instrument group risk management

policy and objectives;

4.      Risk Management policy and objectives;

5.      Explanation of financial instrument inherent risk: market risk,

credit risk and liquidity risk’ and

6.      Quantitative analysis on every risk related to financial instrument

176-194

14 Penerbitan laporan keuangan

Issuance of Financial Statements

Hal-hal yang diungkapkan antara lain:

1.      Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan

2.      Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan.

Several aspects that shall be disclosed, as follows:

1.      Date of authorized financial statements issuance; and

2.      Responsible parties in authorizing financial statements.

83-84

Page 217: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

PT Surya Artha Nusantara Finance

2015 Laporan Tahunan Annual Report 216

PT Surya Artha Nusantara Finance

Perkantoran Hijau Arkadia, 11th Floor Tower BJl. T.B. Simatupang Kav. 88 Jakarta 12520

Tel. (021) 7817555 (H)Fax. (021) 7819111; (021) 78847224 (H)

www.sanfinance.com

Page 218: Laporan Tahunan A New Beginning · Tinjauan Operasional ... Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 50 ... PT Astra International Tbk through its subsidiary,

A New Beginning

2015

Lap

oran

Tahu

nan

An

nu

al Rep

ort

PT Surya Artha Nusantara Finance2015

Laporan TahunanAnnual Report

2015Laporan Tahunan

Annual Report

PT Surya A

rtha Nusantara Finance

PT Surya Artha Nusantara Finance18 Office Park 23rd FloorJl. T.B. Simatupang No.18 Jakarta 12520Tel. (021) 7817555 (H)Fax. (021) 7819111; (021) 78847224 (H)www.sanfinance.com