laporan praktikum sistem saraf pusat 2

Upload: ayu-melinda

Post on 05-Jul-2018

428 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 2

    1/29

    SSP IIBAB I PENDAHULUAN

    A. Latar belakangSistem saraf manusia adalah suatu jalinan jaringan saraf yang kompleks ,

    sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain. sistem saraf 

    mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu dengan

    lingkungan sekitarnya. sistem tubuh yang penting ini juga mengatur 

    kebanyakan aktivitas sistem-sistem tubuh lainnya. karena pengaturan saraf 

    tersebut maka terjalin komunikasi antara berbagai sistem tubuh hingga

    menyebabkan tubuh berfungsi sebagai unit yang harmonis. dalam sistem inilah

     berasal segala fenomena kesadaran ,pikiran,ingatan,bahasa,sensasi, dan

    gerakan.

    Analgetik merupakan obat yang mengurangi bahkan mungkin

    menghilangkan rasa sakit tanpa diikuti hilangnya kesadaran. Antipireutik 

    adalah obat yang digunakan untuk menurunkan demam. Antiinflamasi adalah

    obat yang dapat menghilangkan radang yang disebabkan bukan karena

    mikroorganisme.

    Obat golongan ini merupakan salah satu kelompok obat yang banyak 

    diresepkan dan juga digunakan tanpa resep dokter. obat anti-inflamasi

    nonsteroid (OAIS! merupakan suatu kelompok obat yang heterogen ,bahkan

     beberapa obat sangat berbeda se"ara kimia. #alaupun demikian, obat-obatini

    mempunyai banyak persamaan dalam efek terapi maupun efek samping. untuk 

    itu dilakukan per"obaan ini dengan tujuan menentukan efek farmakologi dari

    obat-obat analgetik , antipiretik dan anti inflamasi terhadap tubuh.

    Obat yang bekerja pada susunan saraf pusat (SSP! memperlihatkan efek 

    yang sangat luas. obat tersebut mungkin merangsang atau menghambat

    A$% &'I)A

    *+*/*

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 2

    2/29

    SSP IIaktivitas SSP se"ara spesifik atau se"ara umum, oleh karena itu perlu dilakukan

     per"obaan ini.B. Tujuan Praktikum

    1. %ntuk menentukan efektivitas dari obat analgetik yaitu obat piro0i"am dan

    obat asam mefenamat berdasarkan jumlah geliat he#an "oba men"it ( Mus

    muculus! yang diinduksi dengan asam asetat glasial.

    2. %ntuk menentukan efektivitas dari obat antipiretik yaitu obat sanmol dan

    obat ibuprofen berdasarkan parameter pengukuran suhu tubuh rektal pada

    he#an "oba tikus ( Rattus norvegicus! yang diinduksi dengan pepton.a. %ntuk menentukan efektivitas dari obat antiinflamasi yaitu obat

    de0amethasone dan klotaren berdasarkan pengukuran volume kaki pada

    he#an "oba men"it ( Mus musculus! yang diinduksi dengan karagen * 1.

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A. TE!I U"U"

    Sistem saraf adalah salah satu organ yang berfungsi untuk 

    menyelenggarakan kerja sama yang rapih dalam organisasi dan koordinasi

    kegiatan tubuh (Setiadi, 2!.

    Sel saraf adalah suatu unit anatomi yang jelas dan tidak ada kontinuitas

    struktur antara kebanyakan sel saraf. 3omunikasi antar sel saraf dan antara sel

    A$% &'I)A

    *+*/*

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 2

    3/29

    SSP IIsaraf dengan organ efektor terjadi melalui pelepasan subtansi kimia#i khusus

    yang dinamakan neurotransmitter (4arvey, *5!.

    3emampuan khusus seperti iritabilitas, atau sensitivitas terhadap

    stimulus, dan konduktivitas, atau kemampuan untuk mentransmisi suatu

    respons terhadap stimulasi, diatur oleh sistem saraf dalam tiga "ara utama6

    Input sensorik, Aktivitas integratif, Output motorik (Sloane, !.

    Sistem saraf dibedakan atas divisi anatomi yaitu sistem saraf pusat

    (SSP! yang terdiri dari otak dan medulla spinalis, serta sistem saraf tepi yang

    merupakan sel-sel saraf yang terletak di luar otak dan medulla spinalis yaitu

    saraf-saraf yang masuk dan keluar SSP. Sistem saraf tepi selanjutnya dibagi

    dalam divisi eferen yaitu neuron yang memba#a sinyal dari otak dan medulla

    spinalis ke jaringan tepi, serta divisi aferen yang memba#a informasi dari

     perifer ke SSP (4arvey, *5!.

    Se"ara fungsional, sistem saraf perifer terbagi menjadi sistem aferen dan

    sistem eferen (Sloane, ! 6

    *. Saraf aferen (sensorik! mentransmisi informasi dari reseptor sensorik ke

    SSP.

    . Saraf eferen (motorik! mentransmisi informasi dari SSP ke otot dan kelenjar.

    Sistem eferen dari sistem saraf perifer memiliki dua subdivisi.a. )ivisi somatik (volunter! berkaitan dengan perubahan lingkungan

    eksternal dan pembentukan respons motorik volunter pada otot rangka.

     b. )ivisi otonom (involunter! mengendalikan seluruh respons involunter 

     pada otot polos, otot jantung, dan kelenjar dengan "ara mentransmisi

    impuls saraf melalui dua jalur 

    *! Saraf simpatis berasal dari area toraks dan lumbal pada medulla

    spinalis.

    A$% &'I)A

    *+*/*

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 2

    4/29

    SSP II! Saraf parasimpatis berasal dari area otak dan sakral pada medulla

    spinalis.

    Ski7ofernia adalah suatu sidrom yang ditandai oleh manisfestasi

     psikologis spesifik. &anisfestasi ini meliputi halusinasi auditorik, #aham,

    gangguan pikiran dan gangguan perilaku. 8ukti-bukti baru menunjukkan

     bah#a ski7ofremia disebabkan oleh kelainan perkembangan yang melibatkan

    lobus temporalis medial (girus parahipokamus, hipokamus, dan amigdala!,

    korteks llobus temporalis dan frontalis (eal, 9!.

    Al7heimer meruapakn penyakit neurogeneratif yang di tandai dengan

    kehilangan neuro kolinergik pada nu"leus basal &aynert. Interverensi

    farmakologis penyakit al7heimer hanya bersifat paliatif dan menguntungkan

    dalam jangka pendek (4arvey, *5!.

    Parkinson merupakan gangguan neurologis gerakan otot yang bersifat

     progresif yang ditandai dengan tremor, rigiditas otot, bradikinesia (kelambatan

    dalam memulai dan melakukan gerakan yang disadari!, kelainan posisi tubuh

    dan "ara jalan. Parkinson merupakan penyakit yang berhubungan dekstruksi

    dopaminergik dalam substansia nigra sehingga menyebabkan penurunan kerja

    dopamine pada korpus striatum (4arvey, *5!.

    Obat-obat anti Parkinson yaitu amantadine, apomorphine,ben7tropine,

     biperiden, bromo"riptine, "ardidopa, lavadopa, tal"apone (4arvey, *5!.

    Obat-obat neuroleptika dapat dibagi menjadi + kelompok utama

     berdasarkan struktur obat. Pemggolongan ini sangat penting karena dalam tiapa

    grup kimia#i. :ara kerja obat-obat neuroleptika yaitu (4arvey, *5!6

    A$% &'I)A

    *+*/*

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 2

    5/29

    SSP II5. &enghambat reseptor dopamin dalam otak6 semua obat neuroleptika

    menghambat reseptor dopamin dalam otak dan perifer . &enghambat reseptor serotonin dalam otak.

    'pilepsi menyatakan suatu serangan berulapa kejang se"ara periodi"

    dengan atau tanpa kejang. Serangan tersebut disebabkan oleh kelebiha muatan

    neuron kortikal dan ditandai dengan perubahan aktivitas listrik seperti yang

    diukur dengan elektro-ensefalogram ('';! (&argono, !.

    &ekanisme kerja obat-obat anti epilepsi. Obat-obat yang efektif dalam

    mengurangi serangan epilepsi dapat bekerja atau yang lebih sering men"egah

    meluasnya lepasan listrik abnormal ke daerah-daerah otak. Obat-obat anti

    epilepsi yaitu karbama7epin, klona7epam, klora7epat, dia7epam ,etoksuksimid,

    gabapentin lamotrigin, fenibarbital, fenitoin, pirimidon dan asam valporat

    (4arvey, *5!.

    &ekanisme kerja obat-obat anti epilepsi. Obat-obat yang efektif dalam

    mengurangi serangan epilepsi dapat bekerja atau yang lebih sering men"egah

    meluasnya lepasan listrik abnormal ke daerah-daerah otak. Obat-obat anti

    epilepsi yaitu karbama7epin, klona7epam, klora7epat, dia7epam ,etoksuksimid,

    gabapentin lamotrigin, fenibarbital, fenitoin, pirimidon dan asam valporat

    (4arvey, *5!.

    Inflamasi merupakan suatu respons protektif normal terhadap luka

     jaringan yang disebabkan oleh trauma fisik, 7at kimia yang merusak, atau 7at-

    7at mikrobiologik. Inflamasi adalah usaha tubuh untuk menginaktivasi atau

    merusak organisme yang mnyerang, menghilangkan 7at iritan, dan mengatur 

    derajat perbaikan jaringan.

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 2

    6/29

    SSP IIsuatu 7at yang tidak berbahanya seperti tepung sari, atau oleh suatu respons

    imuns seperti asama atau arthritis rematoid (4arvey, *5!.

    Inflamasi bertujuan untuk menyekat serta mengisolasi jejas,

    menghan"urkan mikroorganisme yang menginvasi tubuh serta menghilangkan

    aktivitas toksinnya, dan mempersiapkan jaringan bagi kesembuhan serta

     perbaikan ( &it"hell, =!.

    Inflamasi terjadi dalam 5 fase dan diperantarai mekanisme yang

     berbeda 6 (*! fase akut, dengan "irri vasodilatasi lo"al dan peningkatan

     permeabilitas kapiler, (! reaksi lambat, tahap subakut dengan "irri infiltrasi sel

    leukosit dan fagosit, dan (5! fase poliferatif kronik, saat degenerasi dan fibrosis

    terjadi (;anis#ara,*!.

    Obat-obat anti-inflamasi nonsteroid (AIS! merupakan suatu grup obat

    yang se"ara kimia#i tidak sama, yang berbeda aktivitas antipiretik,

    analgesik,dan anti-inflamasinya, obat-obat ini bekerja dengan jalan

    menghambat en7im siklo-oksigenase tetapi tidak en7im lipoksigase. &isalnya

    aspirinyang paling umum digunakan dalam sebagai obat anti-inflamasi.

    &ekanisme anti-inflamasi adalah menghambat aktivitas siklooksigenase dan

     juga memodulasi bebberapa aspek inflamasi dan prostaglandin yang bertindak 

    sebagai mediator (Anief, +!.

    Prostaglandin dan senya#a yang berkaitan diproduksi dalam jumlah ke"il

    oleh semua jaringan. %mumnya bekerja lo"al pada jaringan tempat

     prostaglandin tersebut disintesis, dan "epat dimetabolisme menjadi produk 

    inaktif pada tempat kerjanya. 3arena itu, prostaglandin tidak bersikulasi

    dengan konsentrasi bermakna dalam darah. >romboksan, leukotrien, dan asam

    A$% &'I)A

    *+*/*

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 2

    7/29

    SSP IIhidroperoksieikosatetraenoat dan asam hidroksieikosatetraenoat (4P'>'s dan

    4'>'s! merupakan lipid yang berkaitan, disintesis dari pre"ursor yang sama

    sebagai prostaglandin, memakai jalan yang berhubungan (4arvey, *5!.

    Adapun mekanisme pembentukan prostaglandin sebagai berikut

    (;anis#ara, *!6

    >rauma?luka pada sel

    ;angguan pada membrane sel

    @osfolipid

    )ihambat kortikosteroid 'n7im fosfolipase

    Asam arakidonat

    'n7im ipoksigenase 'n7im siklooksigenase

      )ihambat obat

    OAIS

      4idroperoksid endoperoksid

    P;;?P;4

     eukotrien P;', P;@, P;)  Prostaksiklin

      >romboksan A

    A$% &'I)A

    *+*/*

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 2

    8/29

    SSP IIAnalgetika adalah senya#a yang dalam dosis terauperik meringankan

    atau menekan rasa nyeri tanpa memiliki kerja anastesi umum. 8erdasarkan

     potensi kerja, mekanisme kerja dan efek samping analgetika dibedakan dalam

    dua kelompok yaitu (&argono, !6

    *. analkgetika yang bersifat kuat, bekerja pada pusat (hipoanalgetika,

    kelompok opiat!

    . analgetika yang berkhasiat lemah (sampai sedang!, bekerja terutama pada

     perifer dengan sifat anti piretika dan kebanyakan juga mempunyai sifat

    antiinflamasi dan anti reumatik 

    asa nyeri adalah perasaan sensoris dan emosional,yang tidak enak dan

    yang berkaitan dengan ( an"aman ! kerusakan jaringan. 3eadaan psikis sangat

    mempengaruhi nyeri, misalnya emosi dapat menimbulkan sakit (kepala! atau

    memperhebat, tetapi dapat pula menghindarkan sensasi rangsang nyeri. yeri

    merupakan suatu perasaan pribadi dan ambang toleransi nyeri berbeda-beda

     bagi setiap orang. 8atas nyeri untuk suhu adalah konstan, yakni pada -+B:.

    rasa nyeri dalam kebanyakan hal hanya merupakan suatu gejala, yang bersifat

     bahaya tentang adanya ganguan dijaringan seperti peradangam (rema,en"ok!,

    infeksi jasad renik atau kejang otot (>jay dan ahardja , 2!.

    asa nyeri hanya merupakan suatu gejala, fungsinya memberi tanda

    tentang adanya gangguan-gangguan dalam tubuh seperti peradangan, infeksi

    kuman atau atau kejang otot. asa nyeri disebabkan rangsangan mekanis atau

    kimia#i, kalaor atau listrik, yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan dan

    melepaskan 7at yang disebut mediator nyeri (pengantara! (Anief, !.

    A$% &'I)A

    *+*/*

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 2

    9/29

    SSP II8erdasarkan proses terjadinya, rasa nyeri dapat dila#an dengan beberapa

    "ara yakni (Anief, !6

    *. &enghalangi terbentuknya rangsangan pada reseptor nyeri perimer dengan

    analgetika lokal

    . &erintangi penyaluran rangsangan disaraf-saraf sensoris, misalnya dengan

    anastetika lokal

    5. 8lokade pusat nyeri disistem saraf pusat dengan obat analgetika sentral

    (narkotika! atau dengan anastetika umum.

    1. Analgetik 

    Analgetik adalah obat yang mengurangi atau melenyapkan rasa nyeri

    tanpa menghilangkan kesadaran (Anief, 2!.

    Analgesik Opioid (eal, 9!6

    *! 3uat

    - &orfin

    - )iamorfin (4eroin!

    - @ena7osin

    - )ekstromoramid

    - &etadon

    - Petidin

    - 8uprenorfin

    - @entanil

    ! Sedang?emah

    - 3odein

    - )ihidrokodein

    - )ekstropropoksifen

    'fek analgesik OAIS digunakan baik di perifer maupun disentral,

    tetapi efek perifernya lebih banyak. 'fek analgesiknya biasanya

     berhubungan dengan efek antiinflamsinya dan diakibatkan sintesis

     prostaglandin sedikit nyeri, tetapi mempotensiasi nyeri yang disebabkan

    oleh mediator inflamasi lain ( misalnya histamin, bradikinin! (eal, 9!.

    A$% &'I)A

    *+*/*

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 2

    10/29

    SSP IIOpioid berinteraksi se"ara stereospesifik dengan reseptor protein pada

    membran sel-sel saluran "erna. 'fek utama opioid diperantarai oleh famili

    reseptor, yang ditunjukkan dengan huruf $unani, C, D, E dan F, setiap

    reseptor menunjukkan spesifisitas yang berbeda untuk obatGobat yang

    diikatnya (4arvey, *5!.

    2. Anti#iretik 

    Antipiretik adalah obat-obat atau 7at-7at yang dapat menurunkan suhu

     badan pada keadaan demam. Suhu badan diatur oleh keseimbangna antara

     produksi dan hilangnya panas. Alat pengatur suhu tubuh berada di

    hipothalamus. Pada keadaan demam keseimbangna ini terganggu tetapi

    dapat dikembalikan ke normal oleh obat mirip aspirin. Ada bukit bah#a

     peningkatan suhu tubuh pada keadaan patologik dia#ali pelepasan suatu 7at

     pirogen atau sitokinin seperti interleukin-* (I-*! yang mema"u pelepasan

     prostaglandin yang berlebihan di daerah preoptik hypothalamus. Selain itu

    P;' terbukti menimbulkan demam setelah diinfuskan ke ventrikel serebral

    atau disuntikkan ke daerah hypothalamus. Obat mirip aspirin menekan efek 

    7at piorgen endogen dengan menghambat sintesis P; (>jay dan ahardja,

    2!. 

    B. Uraian Ba$an

    1. %raian bahan

    a. AHuadest ()itjen PO&, *=2=6 =9!

    A$% &'I)A

    *+*/*

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 2

    11/29

    SSP II ama resmi 6 A%A )'S>IA>A

     ama lain 6 Air suling, aHuadest

    & 6 4O8& 6 */,

    Pemerian 6 :airan jernih, tidak ber#arna, tidak

     berasa, tidak berbau

    Penyimpanan 6 )alam #adah tertutup baik  

     b. Asam asetat glasial ()itjen PO&, *=2=6 !

     ama resmi 6 A:I)%& A:'>I:%& ;A:IA'

     ama lain 6 Asam asetat gla"ial

    & 6 :4O

    8& 6 9,+Pemerian 6 :airan jernih, tidak ber#arnaJ bau

    khas, tajamJ jika dien"erkan dengan air,

    rasa asam.

    3elarutan 6 )apat "ampur dengan air, dengan etanol

    (=+1!P dan dengan gliserol P

    Penyimpanan 6 )alam #adah tertutup rapat.

    3egunaan 6 Kat tambahan.

    ". a-:&: ()irjen PO&, *=2=6 *!

     ama esmi 6 A>II

    :A8OL$&'>4$:'%OS%&

     ama ain 6 atrium karboksilmetilselulosa

    Pemerian 6 Serbuk atau butiran, putih atau kuning

    gading, tidak berbau dan hampir tidak

     berbau,higroskopik.

    3elarutan 6 &udah mendispersi dalam air,

    membentuksuspensi koloidal, tidak larut

    dalam etanol (=+1! P, dalam eter P,dalam

     pelarut organiklain.

    d. Pepton ()irjen PO&, *=2=6 2*!

    A$% &'I)A

    *+*/*

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 2

    12/29

    SSP II ama resmi 6 P'P>O

     ama lain 6 Pepton

    Pemerian 6 Serbuk, kuning kemerahan sampai "oklatJ

     bau khas tidak busuk.

    3elarutan 6 arut dalam airJ larutan yang ber#arna

    "oklat kekuningan yang bereaksi agak

    asamJ praktis tidak larut dalam etanol

    (=+1! P dan dalam eter P.

    Penyimpanan 6 )alam #adah tertutup rapat.

    e. 3aragen (albumin! ()itjen PO&J*=2=!

      ama esmi 6 A8%&I%&

     ama ain 6 Albumin

    Pemerian 6 "airan jernih #arna "oklat merah sampai

    "oklat jingga tua tergantung pada kadar 

     protein.

      3elarutan 6 larut sempurna dalam air pada suhu B

    sampai +B

    Penyimpanan 6 dalam #adah tertutup rapat, pada suhu antara

    B sampai +B: , terlindung dari "ahaya

    3egunaan 6 sebagai penginduksi radang

    . %raian Obat

    a. Asam &efenamat (;una#an, 2!

    A$% &'I)A

    *+*/*

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 2

    13/29

    SSP IIIndikasi 6 &en"egah terjadinya nyeri ringan

    sampai sedang seperti sakit kepala, sakit

    gigi, dismenore, nyeri reumatik, nyeri

     pas"a operasi dan nyeri otot

    3ontraindikasi 6 8ronkospasme, dan alergi rhinitis serta

    urtikuria setelah pemakaian asetosal

    'fek samping 6 &ual-mual, muntah, diare, nyeri

     perut, dan leukopenia, pusing,

     penglihatan kabur, dan insomnia.

    )osis 6 )e#asa dan anak M * tahun.

    )ia#ali + mg selanjutnya dengan +

    mg tiap 9 jam.

    @armakokinetik 6 )iabsorbsi "epat dan sempurna melalui

    saluran "erna. 3onsentrasi tertinggi

    dalam plasma di"apai dalam #aktu N jam

    dan masa paruh plasma antara *-5 jam.

    @armakodinamik 6 'fek analgesik serupa dengan salisilat

    yaitu menghilangkan atau mengurangi

    nyeri ringan sampai sedang.

     b. SA&O (&argono, !

    Indikasi &eredakan nyeri termasuk sakit kepala,

    sakit gigi, demam yang menyertai flu dan

    setelah imunisasi

    3ontraindikasi 6 )isfungsi hati dan ginjal

    'fek samping 6 eaksi hematologi, reaksi kulit dan reaksi

    alergi lainnya

    )osis 6 )e#asa 6 *-tab, anak N-* tab.

    ". )'LA&'>4ASO' (&argono, !

    A$% &'I)A

    *+*/*

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 2

    14/29

    SSP IIIndikasi 6 anti inflamasi kostoeroid,menekan reaksi

    radang dan reaksi alergi3ontra indikasi 6 infeksi sistemik , ke"uali bila diperlukan

    antibiotika hindari vaksibnasi dengan

    virus atif pada pasien yang menerima

    dosis imunsupresive.

    'fek samping ulkus peptikum, osteporosis dan faktur

    vertebrata.

    @armkodinamik 6 kostikosteroid mempengaruhi

    metabolisme karbohidat, protein dan

    lemakJ dan juga mempengaruhi juga

    fungsi sistem kardiovaskular ginjal.

    &empertahan kan otot rangka agar

     berungsi dengan baik dan antiinflamasi.

    @armakokinetik 6 pemberian oral "ukup baik diabsorbsi dan

    dapat diabsorbsi melalui kulit,

     biotransformasi terjadi didalam dan diluar 

    hati.

    )osis 6 oral ,+ -* mg ?hari

    Sediaan tablet

    d. PIO3SI:A& (;una#an, 2!

    Indikasi 6 inflamasi sendi seperti arthritis

    rheumatoid, osteoartristis, spondilitis

    ankilosa.

    3ontraindikasi 6 pasien tukak lambung dan pasien yang

    mengkonsumsi antikoagulan.

    'fek samping 6 gangguan saluran "erna, tukank lambung,

     pusing, tinnitus, nyeri kepala dan aritmia

    A$% &'I)A

    *+*/*

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 2

    15/29

    SSP IIkulit.

    @armakokinetik 6 absorbsi berlangsung "epat dilambung,

    terikat ==1 pada protein plasma. Obat ini

    menjalani siklus enterohepatik. 3adar taraf 

    mantap di"apai sekitar 2-* hari dan kadar 

    dalam plasma kira-kira sama dengan kadar 

    di"airan sinovia.

    )osis 6 *- mg sehari diberikan pada pasien

    yang tidak member respons "ukup dengan

    AIS yang labih aman.

    ". 3O>A' (;una#an, 2!

    Indikasi 6 &embantu mengurangi nyeri, gangguan

    inflamasi (radang!, dismenore, nyeri

    ringan sampai sedang pas"a operasi

    khususnya ketika juga pasien mengalami

     peradangan.

    3ontraindikasi 6

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 2

    16/29

    SSP IImg?kgbb ?hari dibagi dalam -5 kali

    dosis.@armakokinetik 6 ;angguan pada saluran gastrointestinal

    seperti mual, muntah, sembelit, nyeri

     perut, diare, kembung. )alam pemakaian

     jangka panjang pasien biasanya diberikan

    obat seperti misoprostol.

    @armakodinamik 6 'fek analgesik serupa dengan salisilat

    yaitu menghilangkan atau mengurangi

    nyeri ringan sampai sedang.

    d. I8%PO@' (;una#an, 2!

    Kat aktif 6 Ibuprofen

    ;olongan 6 Antiinflamasi non- steroid

    )osis 6 * mg

    Indikasi 6 &enurunkan demam.

    3ontraindikasi 6 Penderita hipersensitifitas, ukus peptikum

    kehamilan trimester ketiga

    'fek samping 6 ;angguan saluran pen"ernan termasuk mual

    muntah diare kostipasi nyeri

    @armakokinetik 6 Aktivitas anti inflamasi, antipiretik dan

    analgetik 

    @armakodinamik 6 &enghambat sintesis Prostaglandin.

    BAB III "ETDE KE!JAA. Alat %ang &igunakan

    Adapun alat yang digunakan dalam per"obaan ini adalah benang godam,

    gelas kimia, kanula, penggaris, spoit injeksi, stop#at"h, dan termometer rektal.

    B. Ba$an %ang &igunakan

    A$% &'I)A

    *+*/*

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 2

    17/29

    SSP IIAdapun bahan yang digunakan dalam per"obaan ini adalah Asam asetat

    glasial *1, Asam &efenamat, )e0amethason, Ibuprofen, 3aragen *1,

    3lotaren, a-:&:, Pepton *1 , Piro0ikam dan Sanmol.

    '. He(an %ang &igunakan

    Adapun he#an yang digunakan dalam per"obaan ini adalahmen"it ( Mus

    musculus! dan tikus (Rattus norvegicus).

    D. Pembuatan ba$an

    a. Pembuatan a-:&: *11. )itimbang a-:&: sebanyak * gr 

    2. )ipanaskan * ml air suling hingga suhu 2:

    ). )ilarutkan a-:&: dengan air suling yang telah dipanaskan sedikit

    demi sedikit sambil di aduk.

    *. arutan a-:&: di masukkan dalam #adah dan di simpan dalam

    lemari pendingin.

     b. Pembuatan pepton *1

    *. )itimbang pepton sebanyak ,* gram diatas "a#an porselen

    . )ilarutkan dengan aHuadest, dan di"ukupkan hingga * ml

    5. arutan pepton dimasukkan dalam #adah dan diberi etiket

    ". Pembuatan karagen *1

    a. )itimbang karagen sebanyak ,* gram diatas "a#an porselen

     b. )ilarutkan dengan aHuadest, dan di"ukukpkan volume hingga * ml

    ". arutan karagen dimasukkan dalam #adah dan diberi etiket

    d. Pembuatan asam asetat glasial *1

    *. )itimbang karagen sebanyak ,* gram diatas "a#an porselen

    . )ilarutkan dengan aHuadest, dan di"ukupkan volume hingga * ml

    5. arutan karagen dimasukkan dalam #adah dan diberi etiket

    E. Pembuatan bata Asam mefenamat

    * )isiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

    )itimbang asam mefenamat sebanyak ,*=/ g

    5 )imasukkan ke dalam labu ukur + ml

    )ilarutkan dengan + ml a-:&: *1

    + )ihomogenkan lalu diberi etiket.

     b Piro0i"am

    * )isiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

    )itimbang piro0i"am sebanyak ,2 g

    5 )imasukkan ke dalam labu ukur + ml

    )ilarutkan dengan + ml a-:&: *1

    A$% &'I)A

    *+*/*

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 2

    18/29

    SSP II+ )ihomogenkan lalu diberi etiket.

    " Ibuprofen

    * )isiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. )itimbang ibuprofen sebanyak ,592/ g

    5 )imasukkan ke dalam labu ukur * ml

    )ilarutkan dengan * ml a-:&: *1

    + )ihomogenkan lalu diberi etiket.

    d 3lotaren

    * )isiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

    )itimbang klotaren sebanyak ,2 g

    5 )imasukkan ke dalam labu ukur + ml

    )ilarutkan dengan + ml a-:&: *1

    + )ihomogenkan lalu diberi etiket.

    e )e0amethason* )isiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

    )itimbang )e0amethason sebanyak ,++= g

    5 )imasukkan ke dalam labu ukur + ml

    )ilarutkan dengan + ml a-:&: *1

    + )ihomogenkan lalu diberi etiket.

    f Sanmol

    *. )isiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

    . )itimbang sanmol sebanyak ,29+ g

    5. )imasukkan ke dalam labu ukur * ml

    . )ilarutkan dengan * ml a-:&: *1

    +. )ihomogenkan lalu diberi etiket.

    +. Perlakuan $e(an ,-ba

    a Analgetik

    * )isiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

    4e#an uji diberikan obat piro0i"am dan Asam &efenamat, setelah 5

    menit disuntikkan asam asetat glasial *1 sebanyak , ml.

    5 4itung frekuensi geliatnya pada menit ke *+, 5 dan 9.

     b Antipiretik

    * )isiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. )iukur suhu tubuh a#al.

    5 )iinduksi dengan pepton *1 sebanyak ,* ml

    )iukur suhu tubuh demam

    + )iberi obat Sanmol dan Ibuprofen.

    9 )iukur suhu rektal setiap menit *+, 5 dan 9.

    " Antiinflamasi

    *. )isiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

    . )iukur lingkar kaki kiri he#an "oba.

    5. )iinduksi dengan karagen *1.

    . )iukur lingkar kaki kiri he#an "oba

    +. )iberi obat )e0amethason dan klotaren

    A$% &'I)A

    *+*/*

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 2

    19/29

    SSP II9. )iukur lingkar kaki pada menit ke *+, 5 dan 9.

    BAB I "ETDE KE!JA

    Tabel Pengamatan

    *. Analgetik 

    Obat 88 P

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 2

    20/29

    SSP IISistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan

    serta terdiri terutama dari jaringan saraf, dalam mekanisme sistem saraf,

    lingkungan internal dan stimulus eksternal dipantau dan diatur. 3emampuan

    khusus seperti iritabilitas, atau sensivitas terhadap stimulus dan konduktivitas,

    atau kemampuan untuk mentransmisi suatu respons terhadap stimulasi, diatur oleh

    sistem saraf dalam tiga "ara utama.

    Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sum-sum tulang belakang. 'fek 

     perangsangan sistem saraf pusat (SSP! baik oleh obat yang berasal dari alam atau

    sintetik dapat diperlihatkan pada he#an dan manusia. 8eberapa obat memperlihat

    efek perangsangan SSP yang nyata dan dosis toksik, sedangkan obat lain

    memperlihatkan efek rangsangan SSP sebagai efek samping.

    Pada per"obaan ini digunakan men"it ( Mus musculus! atau tikus ( Rattus

    norvegicus). Alasan mengapa digunakannya men"it ( Mus musculus)  dan tikus

    ( Rattus norvegicus) yaitu, karena sebagian besar men"it atau tikus adalah he#an

    laboratorium yang digunakan dalam penelitian biomedis, pengujian, dan

     pendidikan. 4al ini dilakukan karena men"it dan tikus memiliki struktur organ

    yang hampir sama dengan manusia. )alam hal genetika, men"it atau tikus ini

    adalah mamalia yang di"irikan paling lengkap.

    )alam praktikum ini digunakan asam asetat glasial sebagai bahan

     penginduksi analgetik. Asam asetat glasial merupakan asam lemah yang tidak 

     berkonjugasi dalam tubuh, pemberian asam asetat glasial terhadap he#an

     per"obaan akan merangsang prostaglandin untuk menimbulkan rasa nyeri akibat

    adanya kerusakan jaringan atau inflamasi. Pepton sebagai bahan penginduksi

    antipiretik. Pepton merupakan suatu protein yang dimana biasanya dibentuk 

     pirogen yaitu suatu 7at yang meneyebabkan demam. Serta keragen sebagai bahan

    A$% &'I)A

    *+*/*

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 2

    21/29

    SSP II penginduksi antiinflamasi, karagen merupakan suatu 7at asing (antigen! yang bila

    masuk kedalam tubuh akan merangsang pelepasan mediator radang seperti

    histamin sebagai menimbulkan radang akibat antibodi tubuh bereaksi terhadap

    antigen tersebut untuk mela#an pengaruhnya.

    Pada per"obaan menetukan efek farmakologi analgetik menggunakan

    Pero0i"am dan Asam &efenamat. &ekanisme karja untuk obat analgetik, yaitu

    dangan "ara menghalangi terbentuknya rangsangan pada reseptor nyeri perifer,

     baik analgetik maupun antipiretik pada dasarnya melakukan fungsi yang sama

    yaitu menghalangi terbentuknya rangsangan pada reseptor. 4anya saja, analgetik 

    menghalangi terbentuknya rangsangan nyeri, sedangkan antipiretik menghalangi

    terbentuknya rangsangan pada panas. amun, kedua rangsangan itu di atur oleh

    hipotalamus.

    Pada per"obaan penentuan efek farmakologi antipiretik menggunakan Ibu

    Profen dan Sanmol. &ekanisme karja untuk obat antipiretik, yaitu sama halnya

    dangan mekanisme kerja untuk obat analgetik.

    Pada per"obaan menetukan efek anti inflamasi, menggunakan 3lotaren dan

    )e0amethasone. &ekanisme kerja dari aniinflamasi steroid yaitu menginaktivasi

    en7im fosfolipase untuk tidak mengubah fosfilipid yang dibentuk karena adanya

    gangguan pada membrane sel menjadi asam arakidonat. Sedangkan obat

    nonsteroid memilki kerja yang sama baik dalam bentuk paten maupun generik,

    yaitu bahan aktifnya mempenetrasi ke dalam kulit, ke daerah yang mengalami

    inflamasi seperti peradangan akibat trauma dan rematik dan menghambat en7im

    A$% &'I)A

    *+*/*

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 2

    22/29

    SSP IIsiklooksigenase untuk mengubah asam arakidonat menjadi 7at G7at

     prostaglandin.

    4asil yang diperoleh dari per"obaan antiinflamasi pada men"it kelompok *

    volume a#al *,5 "m, kemudian setelah diberikan obat klotaren, volume bengkak 

    *,2 "m dan pada saat *+ menit *, "m, 5 menit *,5 "m, dan 9 menit *,5 "m, jadi

    1 penurunannya yaitu 5,+. Sedangkan pada men"it kelompok volume a#al *

    "m, kemudian setelah diberikan obat de0amethasone, volume bengkak *, "m dan

     pada saat *+ menit *,* "m, 5 menit * "m, dan 9 menit * "m, jadi 1

     penurunannya yaitu *9,9. 4al ini menunjukkan bah#a de0amethasone lebih

    efektif sebagai antiinflamasi dibandingkan dengan klotaren. Pada literatur 

    diperoleh pula efek obat anti-inflamasi yaitu klotaren dan de0amethasone dapat

    mengurangi bengkak pada kaki men"it setelah diinduksi dengan karagen.

    Alasan dilakukan per"obaan ini, untuk mengetahui efek farmakologi dari

    setiap obat, yaitu obat analgetik menghalangi terrbentuknya rangsangan pada

    reseptor nyeri perifer. %ntuk obat antiinflamasi bagian tubuh misalnya kulit yang

    mengalami peradangan akibat trauma dan rematik. Sedangkan obat antipiretik 

    menghalangi terbentuknya rangsangan panas.

    A$% &'I)A

    *+*/*

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 2

    23/29

    SSP II

    BAB KESI"PULAN DAN SA!AN

    A. Ke/im#ulan

    8erdasarkan per"obaan yang dilakukan pada per"obaan antiinflamasi

    dapat disimpulkan bah#a 1 penurunan obat klotaren lebih besar yaitu 5,+1

    dibanding dengan 1 penurunan obat de0amethasone yaitu *9,91.

    B. Saran

    )iharapkan pada per"obaan selanjutnya praktikum lebih teliti dalam

    melakukan per"obaan demi kelan"aran praktikum.

    DA+TA! PUSTAKA

    Anief, , Penggolongan Obat Berdasarkan Khasiat dan Penggunaan , ;adjah

    &ada %niversity Press, $ogyakarta.

    Anonim, *+, Penuntun Farmakologi Praktikum dan Toksikologi II, %niversitas

    &uslim Indonesia, &akassar.

    A$% &'I)A

    *+*/*

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 2

    24/29

    SSP II)itjen PO&, *=2=, Farmakoe Indonesia !disi III , )epartemen 3esehatan I,

    an 4oan, 2, Obat Obat Penting , P> 'le0 &edia 3omputindo,

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 2

    25/29

    SSP II

    8$) R20,544 mg

    500mg  ×673,1mg

    R 2,9+ mg R 27,65mg1000g

      =0 ,02765 g

    2. Ibu#r-7en * mg Berat etiket rata 3 rata 4 06500 g 4 06500 mg

    )osis manusia R400mg

    60 kgBB=6,66mg/kgBB

    )osis tikus R 6,66mg/kgBB×37

    6

    R *,2 mg?kg88

    )osis maksimal R41,07mg

    1000 g  ×200 g

    R /,* mg

    arutan sto"k R10mL

    5mL ×8,214mg

    R *9,/ mg

    8$) R16,428mg

    400mg  ×576,55mg

    R 5,92/ mg R23,678mg

    1000g  =0 ,023678 g

    ). Pir-8i,am 2 mg Berat etiket rata 3 rata 4 2*2060 g 4 2*2060 mg

    )osis manusia R20mg

    60 kgBB=0,33mg/kgBB

    )osis men"it R 0,33mg/kgBB×37

    3

    R ,2 mg?kg88

    )osis maksimal R4,07mg

    1000 g ×30 g

    R ,** mg

    A$% &'I)A

    *+*/*

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 2

    26/29

    SSP II

    arutan sto"k R5mL

    1mL×0,1221mg

    R ,9*+ mg

    8$) R0.6105mg

    20mg  ×242,575mg

    R 2, mg R7,40mg

    1000g =0 ,0074 g

    *. A/am me7enamat 0 mgBerat etiket rata 3 rata 45*665 g45*665

    mg

    )osis manusia R500mg

    60 kgBB=8,3mg /kgBB

    )osis men"it R 8,3mg/kgBB×37

    3

    R *,59 mg?kg88

    )osis maksimal R102,36mg

    1000g  ×30g

    R 5,2/ mg

    arutan sto"k R5mL

    1mL ×3,0708mg

    R *+,5+ mg

    8$) R 15,354 mg500mg

      ×647,76mg

    R *=,/= mg R19,89mg

    1000g  =0 ,0198 g

    0. De8amet$a/-ne 0 mg Berat etiket rata 3 rata 4 19) g 4 19) mg

    )osis manusia R0,5mg

    60 kgBB=0,0083mg/kgBB

    A$% &'I)A

    *+*/*

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 2

    27/29

    SSP II

    )osis men"it R 0,0083mg /kgBB×37

    3

    R ,* mg?kg88

    )osis maksimal R0,102mg

    1000g  ×30g

    R ,59 mg

    arutan sto"k R5mL

    1mL × 0,00306mg

    R ,*+5 mg

    8$) R0,0153mg

    0,5mg  ×183mg

    R +,+= mg R5,59mg

    1000g =0 ,0559 g

    5. Kl-taren 0 mg Berat etiket rata 3 rata 4 22:2 g 4 22:2 mg

    )osis manusia R50mg

    60 kgBB=0,83mg/kgBB

    )osis men"it R 0,83mg/kgBB×37

    3

    R *,5 mg?kg88

    )osis maksimal R10,23mg

    1000g  ×30g

    R ,59 mg

    arutan sto"k R5mL

    1mL × 0,306mg

    R *,+5 mg

    8$) R1,53mg

    50mg  ×229,2mg

    A$% &'I)A

    *+*/*

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 2

    28/29

    SSP II

    R2,*5+ mg R7,01352mg

    1000g

    ¿0 ,00701352 g

    B. Skema Kerja

    1. Analgetik 

    )isiapkan alat dan bahan

    )isiapkan he#an "oba men"it

    )iberikan obat sesuai dengan P

    &en"it * &en"it

      Piro*icam 'sam me+enamat  

    Setelah 5 menit diberi asam asetat glasial *1 , ml

    )ihitung frekuensi geliatnya pada menit *+, 5 dan 9

    2. Anti#iretik 

    )isiapkan alat dan bahan

    )isiapkan he#an "oba tikus

    diukur suhu rektal (a#al!

    )iinduksi dengan pepton *1 sebanyak ,* m

    )iukur suhu rektal setelah *+ menit penyuntikan

    )iberikan obat pada tikus sesuai dengan P

    >ikus * >ikus

    anmol Iburoven

    Setelah 5 menit diberi asam asetat glasial *1 , ml

    )ihitung frekuensi geliatnya pada menit *+, 5 dan 9

    A$% &'I)A

    *+*/*

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum Sistem Saraf Pusat 2

    29/29

    SSP II

    ). Antiin7lama/i

    )isiapkan alat dan bahan

    )isiapkan he#an "oba men"it

    )iukur lingkar kaki kiri he#an "oba men"it

    )iinduksi dengan karagen *1

    )iukur lingkar kaki kiri

    )iberikan obat pada men"it sesuai dengan P

    &en"it * &en"it

     #e*amethason Klotaren

    )iukur lingkar kaki setelah menit *+,5, 9

    A$% &'I)A