laporan pencapaian tujuan pembangunan milenium di indonesia 2011

Upload: hekter-gunting-kursi

Post on 07-Aug-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    1/144

     

    REPUBLIK INDONESIA

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    2/144

    LAPORAN PENCAPAIAN

    TUJUAN PEMBANGUNAN MILENIUM

    DI INDONESIA

    2011

    ©2012 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/

    Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

    ISBN 978-979-3764-79-5

    Diterbitkan oleh:Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/

    Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

    Tim Penyusun:Penanggung Jawab : Prof. Dr. Armida S. Alisjahbana, SE, MA

    Ketua Tim Pengarah : Dr. Ir. Lukita Dinarsyah Tuwo, MA

    Sekretaris : Dra. Nina Sardjunani, MA

    Anggota : Ir. Rudy Soeprihadi Prawiradinata, MCRP, Ph.D; Dr. Ir. Subandi, MSc;

    Dr. Sanjoyo, M.Ec; Dr. Hadiat, MA; Ir. Wahyuningsih Darajati, MSc;

    Dra. Tuti Riyati, MA; Dra. Rahma Iryanti, MT; Dadang Rizki Ratman, SH, MPA;

    Prof. Dr. Fasli Jalal, Ph.D.; Dr. Arum Atmawikarta, MPH; Dedi Darmadji, SE, MSc;Mukhlis Hanif Nurdin, SKM; Aisyah Putri Mayangsari, SKM

    Mitra Pendukung : United Nations Development Programme (UNDP) 

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    3/144

     

    LAPORAN PENCAPAIAN

    TUJUAN PEMBANGUNAN MILENIUM

    DI INDONESIA

    2011

    Diterbitkan Oleh:

    Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    4/144

     

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011

    | ii 

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    5/144

     

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011

    | iii 

    Kata Pengantar

    Keikutsertaan Indonesia dalam menyepakati Deklarasi Milenium bersama dengan 189 negara lain

    pada tahun 2000 bukan semata-mata untuk memenuhi tujuan dan sasaran Millenium Development

    Goals (MDGs), namun keikutsertaan itu ditetapkan dengan pertimbangan bahwa tujuan dan sasaran

    MDGs sejalan dengan tujuan dan sasaran pembangunan Indonesia. Konsisten dengan itu,

    Pemerintah Indonesia telah mengarusutamakan MDGs dalam pembangunan sejak tahap

    perencanaan sampai pelaksanaannya sebagaimana dinyatakan dalam Rencana Pembangunan Jangka

    Panjang 2005-2025, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2004-2009 dan 2010-2014

    serta Rencana Kerja Tahunan berikut dokumen penganggarannya. Berdasarkan strategi pro-growth,

     pro-job, pro-poor, dan  pro-environment   alokasi dana dalam anggaran pusat dan daerah untuk

    mendukung pencapaian berbagai sasaran MDGs terus meningkat setiap tahunnya. Kemitraan

    produktif dengan masyarakat madani dan sektor swasta berkontribusi terhadap percepatan

    pencapaian MDGs.

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011   ini merupakan laporan ke

    tujuh yang bersifat nasional sejak pertama kali diterbitkan pada tahun 2004. Penerbitan laporan ini

    bertujuan untuk melaporkan berbagai keberhasilan yang telah kita capai sebagai perwujudan dari

    komitmen dan kerja keras Pemerintah dan segenap komponen masyarakat untuk menuju Indonesia

    yang lebih sejahtera. Disamping itu, laporan ini bertujuan untuk menunjukkan komitmen Indonesia

    sebagai bagian dari Masyarakat bangsa-bangsa dalam mewujudkan cita-cita Deklarasi Milenium

    Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 2000. Laporan ini secara ringkas menguraikan keadaan dan

    kecenderungan serta upaya penting untuk percepatan pencapaian MDGs sampai dengan posisi

    tahun 2011, sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam menyusun kegiatan yang diperlukan

    agar sasaran MDGs tahun 2015 dapat dicapai.

    Laporan ini  disusun oleh Tim yang terdiri dari Tim Pengarah dan Tim Teknis/Kelompok Kerja yang

    bertanggungjawab kepada Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS.

    Kepada seluruh anggota Tim Penyusun disampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih setinggi-

    tingginya atas kerja keras dan kontribusinya sehingga Laporan Pencapaian MDGs ini tersusun dengan

    baik.

    Penghargaan dan ucapan terima kasih secara khusus disampaikan kepada:

     

    Dr. Ir. Lukita Dinarsyah Tuwo, MA, Wakil Menteri Negara PPN/Wakil Kepala Bappenas dan Dra.

    Nina Sardjunani, MA, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan Bappenas yang telah

    mengkoordinasikan penyusunan dan sekaligus melakukan quality assurance  atas substansi

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Indonesia 2011.

      Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Pendidikan dan

    Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

    Anak, Kementerian Kesehatan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Badan

    Pengawas Obat dan Makanan, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Energi dan Sumber

    Daya Mineral, Kementerian Kehutanan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perumahan

    Rakyat, Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Keuangan,

    Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Luar Negeri, Bank Indonesia, Komisi

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    6/144

     

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011

    | iv 

    Pemilihan Umum, dan Badan Pusat Statistik yang telah memberikan kontribusi dalam penyediaan

    data, informasi, dan penyiapan naskah.

      Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada mitra pembangunan dari United Nations

    Development Programme (UNDP) yang telah membantu penyusunan Laporan Pencapaian MDGs

    ini, serta semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

    Semoga laporan ini menjadi kontribusi berharga bagi bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita

    pembangunan manusia yang lebih baik dan masyarakat yang lebih sejahtera di masa yang akan

    datang.

    Prof. Dr. Armida S. Alisjahbana, SE, MAMenteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/

    Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    7/144

     

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011

    | v 

    Daftar Isi

    Kata Pengantar iiiDaftar Isi v

    Daftar Gambar vi

    Daftar Tabel vii

    Daftar Kotak Viii

    Daftar Foto Viii

    Daftar Singkatan ix

    Pendahuluan 1

    Ringkasan Status Pencapaian MDGs di Indonesia 5

    Tinjauan Status Pencapaian MDGs di Indonesia 9

    TUJUAN 1: MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN  15Target 1A: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan tingkat

    pendapatan kurang dari USD 1,00 (PPP) per hari dalam kurun waktu

    1990-2015

    17

    Target 1B: Menciptakan kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan

    yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda

    24

    Target 1C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita

    kelaparan dalam kurun waktu 1990-2015

    27

    TUJUAN 2: MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA  29

    Target 2A: Menjamin pada 2015 semua anak, laki-laki maupun perempuan

    dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar

    31

    TUJUAN 3: MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN 37

    Target 3A: Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan

    lanjutan pada tahun 2005, dan di semua jenjang pendidikan tidak lebih

    dari tahun 2015

    39

    TUJUAN 4: MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK  45

    Target 4A: Menurunkan Angka Kematian Balita (AKBA) hingga dua-pertiga dalam

    kurun waktu 1990-2015

    47

    TUJUAN 5: MENINGKATKAN KESEHATAN IBU  53Target 5A: Menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga-perempat dalam kurun

    waktu 1990 - 2015

    55

    Target 5B: Mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun 2015 55

    TUJUAN 6: MEMERANGI HIV DAN AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA  67

    Target 6A: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru

    HIV dan AIDS hingga tahun 2015

    69

    Target 6B: Mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV dan AIDS bagi semua

    yang membutuhkan sampai dengan tahun 2010

    69

    Target 6C: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru

    Malaria dan penyakit utama lainnya hingga tahun 2015

    74

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    8/144

     

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011

    | vi 

    TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP  83

    Target 7A: Memadukan prinsip-prinsip pembangunan yang berkesinambungan

    dengan kebijakan dan program nasional serta mengembalikan

    sumberdaya lingkungan yang hilang

    85

    Target 7C: Menurunkan hingga separuhnya proporsi penduduk tanpa akses

    terhadap sumber air minum layak dan fasilitasi sanitasi dasar layakpada 2015

    93

    Target 7D: Mencapai peningkatan yang signifikan dalam kehidupan penduduk

    miskin di permukiman kumuh pada tahun 2020

    102

    TUJUAN 8: MEMBANGUN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN  107

    Target 8A: Mengembangkan sistem keuangan dan perdagangan yang terbuka,

    berbasis peraturan, dapat diprediksi, dan tidak diskriminatif

    109

    Target 8D: Menangani utang negara berkembang melalui upaya nasional maupun

    internasional untuk dapat mengelola utang dalam jangka panjang

    114

    Target 8F: Bekerjasama dengan swasta dalam memanfaatkan teknologi baru,

    terutama teknologi informasi dan komunikasi

    117

    Daftar Gambar

    Gambar 1.1. Persentase Penduduk Yang Hidup di Bawah Garis Kemiskinan Nasional Tahun

    2011 

    17

    Gambar 1.2. Indeks Kedalaman Kemiskinan Tahun 2000-2011 17

    Gambar 1.3.  Proporsi Penduduk Miskin di Perdesaan dan Perkotaan, Menurut Provinsi

    Tahun 2011 

    18

    Gambar 1.4. Pencapaian Target Penyaluran KUR (Rp Miliar) 20

    Gambar 1.5. 

    Laju Pertumbuhan PDB Per Tenaga Kerja Tahun 2011  24

    Gambar 1.6. Rasio Kesempatan Kerja Terhadap Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Tahun

    2011

    25

    Gambar 1.7. Proporsi Tenaga Kerja yang Berusaha Sendiri dan Pekerja Bebas Keluarga

    Terhadap Total Kesempatan Kerja

    26

    Gambar 1.8.  Prevalensi Kekurangan Gizi pada Balita 27

    Gambar 1.9.  Proporsi Penduduk dengan Asupan Kalori < 1.400 Kkal dan < 2.000 Kkal  28

    Gambar 2.1. 

    Perkembangan APM dan APK Jenjang SD/MI dan SMP/MTs tahun 1992-2011  32

    Gambar 2.2. 

    Proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan sekolah dasar, Tahun 2011  33

    Gambar 2.3.

    Gambar 2.4. 

    Perkembangan Proporsi Melek Huruf Perempuan dan Laki-Laki Umur

    15-24 Tahun, 2000-2011

    Angka Melek Huruf Penduduk Berusia 15-24 Tahun Menurut Provinsi, 2011

    33

    34

    Gambar 3.1. 

    IPG/Rasio APM Perempuan Terhadap Laki-Laki, 2000-2011  40

    Gambar 3.2. 

    Keragaman Tingkat Keaksaraan Laki-Laki dan Perempuan, 2011  40

    Gambar 3.3.  Keragaman Kontribusi Perempuan dalam Pekerjaan Upahan di Sektor

    Nonpertanian Antarprovinsi, 2011 

    41

    Gambar 4.1.  Penurunan Angka Kematian Balita, Bayi, dan Neonatal, 1991-2007 47

    Gambar 4.2. 

    Keragaman Pemberian Imunisasi Dasar Bagi Anak Usia 12-23 bulan, 2010  48

    Gambar 4.3. 

    Persentase anak usia 1 tahun yang pernah mendapatkan imunisasi campak,

    2011 

    49

    Gambar 5.1. 

    Angka Kematian Ibu dari Tahun 1991-2007 dan Target MDG tahun 2015  56

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    9/144

     

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011

    | vii 

    Gambar 5.2.  Kemajuan dalam penolong kelahiran oleh tenaga medis, 1995-2011 56

    Gambar 5.3.  Penolong Kelahiran di Perdesaan dan Perkotaan, 2011 57

    Gambar 5.4.  Penolong Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Terlatih dan Bukan-Tenaga

    Kesehatan, 2011 

    58

    Gambar 5.5. 

    Pemakaian Kontrasepsi pada Perempuan Menikah Usia 15-49 tahun,

    1991-2007 

    58

    Gambar 5.6.  Disparitas Angka Pemakaian dan Cara Kontrasepsi Antarprovinsi, 2011  59

    Gambar 5.7.  Keragaman Layanan Antenatal K1 dan K4 Antarprovinsi, 2010  60

    Gambar 5.8. Data Cakupan K1, K4, dan Pn tahun 2009, 2010, 2011 Puskesmas Jembatan

    Kembar

    64

    Gambar 6.1.  Jumlah Kumulatif Kasus HIV, Desember 2011 70

    Gambar 6.2.  Jumlah Kumulatif Kasus AIDS, Desember 2011  70

    Gambar 6.3.   AIDS Case Rate Provinsi dan Nasional sampai dengan 2011 71

    Gambar 6.4 Keragaman Angka Kejadian Malaria, 2011 74

    Gambar 6.5. 

    Kemajuan Penemuan Kasus dan Pengobatan 1996-2011  78

    Gambar 6.6.  Keragaman Angka Penemuan Kasus Baru Tuberkulosis, Keberhasilan

    Pengobatan dan Kesembuhan, 2011. 

    78

    Gambar 7.1. 

    Persentase Tutupan Hutan dari Luas Daratan  86

    Gambar 7.2. Proporsi Rumah Tangga dengan Akses Terhadap Sumber Air Minum dan

    Fasilitasi Sanitasi Dasar Layak

    93

    Gambar 7.3.  Proporsi Rumah Tangga dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum

    Layak, Perkotaan, Perdesaan, serta perkotaan dan Perdesaan, 2011 

    95

    Gambar 7.4. 

    Proporsi Rumah Tangga dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Sanitasi Layak,

    Perkotaan, Perdesaan, serta Perkotaan Dan Perdesaan, 2011 

    95

    Gambar 7.5.  Proporsi Rumah Tangga Kumuh Perkotaan, 1993-2011 102

    Gambar 7.6.  Proporsi Rumah Tangga Kumuh Perkotaan Per Provinsi, 2011  106Gambar 7.7. Target Rencana Dan Alokasi PLP2K-BK Tahun 2010-2014 104

    Gambar 8.1. 

    Perkembangan Tingkat Keterbukaan Ekonomi, Ekspor dan Impor, serta GDPHarga Berlaku, 1990-2011  110

    Gambar 8.2.  Model Kerjasama Apex-BPR  113

    Gambar 8.3.  Perkembangan Total Utang, Rasio Total Utang Terhadap PDB (Debt to GDP

    Ratio), dan Rasio Pembayaran Pokok Utang dan Bunga Utang Luar Negeri

    Terhadap Penerimaan Hasil Ekspor (DSR) 

    115

    Daftar Tabel

    Tabel 1.1. Lokasi Pelaksanaan Program Keluarga Harapan 21

    Tabel 1.2. Perkembangan Program Raskin 2004-2011 22

    Tabel 7.1. Ringkasan Emisi GRK Nasional Tahun 2000 (dalam Gg CO2e)  87

    Tabel 7.2. Ringkasan Emisi GRK Tahun 2000-2005 untuk Semua Sektor (dalam

    Gg CO2e) 

    87

    Tabel 7.3. Kawasan Konservasi Perairan Tahun 2011 89

    Tabel 7.4. Capaian Pelaksanaan Program Penanganan Kawasan Permukiman

    Kumuh

    104

    Tabel 7.5. Pembangunan dan Rehabilitasi Infrastruktur Permukiman 105

    Tabel 8.1.  Beberapa Indikator Terpilih Kondisi Bank Umum di Indonesia,

    2010-2011 

    110

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    10/144

     

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011

    | viii 

    Daftar KotakKotak 1.1. Program Keluarga Harapan (PKH)  21

    Kotak 1.2. Program Subsidi Beras untuk Masyarakat Miskin (Raskin)  22

    Kotak 1.3. Pelaksanaan Program Raskin oleh Pemerintah Kab. Boalemo, Provinsi

    Gorontalo

    23

    Kotak 2.1.  SIPBM, Pendataan Berbasis Masyarakat di Kabupaten Polewali

    Mandar 

    36

    Kotak 3.1. 

    Upaya percepatan Penerapan Pengarusutamaan Gender (PUG) di

    Indonesia 

    42

    Kotak 4.1.  Pelaksanaan MTBS di Puskesmas Sei Malang, Kab. Hulu Sungai Utara,

    Provinsi Kalimantan Selatan 

    51

    Kotak 5.1.  Kelas Ibu Hamil Puskesmas Jembatan Kembar, Lombok Barat, NTB  64

    Kotak 5.2.  Rumah Tunggu Kelahiran ‘Mitra Sehat’ Desa Nilo Dingin, KecamatanLembah Masurai, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi

    65

    Kotak 5.3. Kesuksesan Pemerintah Kabupaten Situbondo dalam Meningkatkan

    Peserta KB Pria

    65

    Kotak 6.1 Desentralisasi Obat Antiretroviral (ARV) 73

    Kotak 6.2.  Upaya Malaria Center  di Maluku Utara Memerangi Malaria dalam

    Rangka Percepatan Pencapaian Goal 6 MDG dan Menuju Eliminasi

    2020

    75

    Kotak 6.3. 

    Peran serta Masyarakat dalam Pengendalian TB melalui Pos TB Desa  81

    Kotak 7.1.  Indonesia HCFC Phase-Out Management Plan (HPMP) 90

    Kotak 7.2. Terobosan Pendanaan bagi Penyediaan Air Minum  97

    Kotak 7.3.  Pelaksanaan STBM di Kabupaten Sumedang untuk Mencapai Target

    MDGs 7C

    99

    Kotak 7.4. Upaya Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman

    Kotak 7.5. Kontribusi PNPM Perkotaan dalam Pencapaian MDGs 105Kotak 7.6. Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh

    Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)

    106

    Kotak 8.1. Generic Model Apex-BPR untuk Mengoptimalkan Peran BPR dalam

    Pembiayaan UMKM 

    112

    Kotak 8.2. 

    Desa Berdering dan Desa Pinter  119

    Daftar FotoFoto 4.1. Kegiatan Puskesmas Sei Malang  52

    Foto 5.1. Kelas Ibu Hamil di Puskesmas Jembatan Kembar, Lombok Barat, NTB  62Foto 5.2. Rumah Tunggu Kelahiran ‘Mitra Sehat’, Desa Nilo Dingin, Kec. Lembah

    Masurai, Kab. Merangin, Provinsi Jambi

    63

    Foto 5.3. Pelayanan KB di Kabupaten Situbondo 66

    Foto 6.1.  Kegiatan Pencidukan Larva Anopheles (PLA) 76

    Foto 6.2. Kader kesehatan di Kabupaten Maumere (Provinsi NTT) dan

    Kabupaten Sentani (Provinsi Papua) sedang Berdiskusi dengan Petugas

    Kesehatan untuk Kegiatan Layanan TB Desa yang Merupakan Bagian

    Kegiatan UKBM 

    81

    Foto 7.1. Berbagai Kegiatan STBM dan Penandatanganan Deklarasi Stop BABS

    oleh Bupati Sumedang 

    99

    Foto 7.2. Kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan 105Foto 8.1. Pusat Pelayanan Telekomunikasi dan Informasi Perdesaan  119

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    11/144

     

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011

    | ix 

    Daftar Singkatan

    ABAT Aku Bangga Aku Tahu

    AKBA Angka Kematian Balita

    APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional

    APK Angka Partisipasi Kasar

    APM Angka Partisipasi Murni

    APS

    ARG

    Angka Partisipasi Sekolah

    Anggaran Responsif Gender

    ART  Antiretroviral Treatment  

    ARV Antiretroviral

    ASEAN

    ASFR

    ASI

     Association of South-East Asia Nations

     Age Specific Fertility Rate 

    Air Susu Ibu

    Balita Bawah Lima TahunBappenas

    BBLR

    BBM

    BCG

    BKKBN

    BLM

    Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

    Berat Badan Lahir Rendah

    Bahan Bakar Minyak

    Bacillus Calmette Guerin 

    Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

    Bantuan Langsung Masyarakat

    BOK Bantuan Operasional Kesehatan 

    BOS Bantuan Operasional Sekolah

    BP3AKB Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana

    BPD

    BPO

    Bank Pembangunan Daerah

    Bahan Perusak Ozon BPR Bank Perkreditan Rakyat

    BPS Badan Pusat Statistik

    Perum Bulog

    BUMN

    Perusahaan Umum Bulog (Badan Urusan Logistik)

    Badan Usaha Milik Negara

    CAR Capital Adequacy Ratio 

    CBEIS

    CDR 

    Community-Based Education Information System

    Case Detection Rate 

    CFCD

    CFCs

    Corporate Forum for Community Development

    Clorofluorocarbons

    CLTS

    CO2 CPE

    CPR

    Comunity Led Total Sanitation

    Carbon dioxideCustomer Premises Equipment

    Contraceptive Prevalence Rate

    CSR Corporate Social Responsibility

    CTU Contraceptive Technology Update 

    DAD Dana Alokasi Desa

    DAK Dana Alokasi Khusus

    Desa Pinter

    DO

    Desa Punya Internet

    Definisi Operasional 

    DOTS

    DPR

    DPT-HBDSR

    Directly Observed Treatment Shortcourse

    Dewan Perwakilan Rakyat

    Diphteria-Pertusis-Tetanus– 

     Hepatitis BDebt Service Ratio 

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    12/144

     

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011

    | x 

    Fasyankes

    FWT

    Fasilitas pelayanan kesehatan

    Fixed Wireless Telephone 

    GBS

    GPI

    GRK

    GWM LDR

    Gender Budget Statement

    Gender Parity Index

    Gas Rumah Kaca

    Giro Wajib Minimum Loan to Deposit ratio HCFCs Hydrochlorofluorocarbons

    HIV dan AIDs

    HPB

    Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome

    Harga pembelian beras

    HPMP HCFC Phase-Out Management Plan

    IIX

    IPG

    Indonesia Internet Exchange

    Indeks Paritas Gender

    Jamkesda Jaminan kesehatan daerah

    Jamkesmas Jaminan kesehatan masyarakat

    Jampersal Jaminan Persalinan

    JPS Jaring Pengaman Sosial

    K1 Kunjungan Kehamilan ke-1K4 Kunjungan Kehamilan ke-4

    KB

    Kemendagri

    Kemdikbud

    Kemenhut

    Kemenkes

    Kemenkeu

    Kemenkokesra

    Kemen PPN

    Kemen PU

    KementanKominfo

    KH

    KIA

    Keluarga Berencana

    Kementerian Dalam Negeri

    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

    Kementerian Kehutanan

    Kementerian Kesehatan

    Kementerian Keuangan

    Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan rakyat

    Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional

    Kementerian Pekerjaan Umum

    Kementerian PertanianKementerian Komunikasi dan Informasi

    Kelahiran Hidup

    Kesehatan Ibu dan Anak 

    KIE

    KKP

    KLB

    KLH

    KPP&PA

    KPU

    KRR

    Komunikasi, Informasi dan Edukasi

    Kementerian Kelautan dan Perikanan

    Kejadian Luar Biasa

    Kementerian Lingkungan Hidup

    Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

    Komisi Pemilihan Umum

    Kesehatan Reproduksi Remaja

    KS-1 Keluarga Sejahtera I

    KUR Kredit Usaha Rakyat

    LDR Loan to Deposit Ratio 

    LPA Line Probe Assay  

    LSM

    LULUCF

    Lembaga Swadaya Masyarakat

    Land Use, Land Use Change and Forestry  

    MDGs

    MDR-TB

    MI

    Millennium Development Goals (Tujuan Pembangunan Milenium)

    Multi-Drug Resistant Tuberculosis

    Madrasah Ibtidaiyah

    MKJP

    MOP

    MOW

    MP3EI

    Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

    Medis Operasi Pria

    Medis Operasi Wanita

    Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    13/144

     

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011

    | xi 

    MRV  Measurable, Reportable dan Verifiable 

    MTBS

    MTs

    Manajemen Terpadu Balita Sakit

    Madrasah Tsanawiyah

    NPL  Non-Performing Loans 

    NTRL

    NUSSP 

    National Tuberculosis Referral Laboratory

    Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project  OJK Otoritas Jasa Keuangan

    Opsus Operasi Pasar Khusus

    P2DTK PNPM Pengembangan Daerah Tertinggal dan Khusus

    PAMSIMAS

    PAUD

    Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat

    Pendidikan Anak Usia Dini

    PBB

    PDB

    Perda

    Perserikatan Bangsa-Bangsa

    Produk Domestik Bruto

    Peraturan Daerah

    PISEW PNPM Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah

    PKBR Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja

    PKH Program Keluarga Harapan PKK Pembinaan Kesejahteraan Keluarga

    PLIK Pusat Layanan Internet Kecamatan

    PLP2K-BK Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan

    PMK

    PMT

    PMT-AS

    Peraturan Menteri Keuangan

    Pemberian Makanan Tambahan

    Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah

    PNPM Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat 

    PNPM-KP PNPM Kelautan dan Perikanan

    PONED Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar

    PONEK Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Komprehensif

    Poskesdes Pos Kesehatan DesaPosyandu Pos Pelayanan Terpadu

    PPIP PNPM Infrastruktur Perdesaan 

    PPN

    PPP

    PPP

    PPRG

    Perencanaan Pembangunan Nasional

    Public-Private Partnership

    Purchasing Power Parity

    Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender

    Pra-KS Pra- Keluarga Sejahtera

    PSK

    PT

    PUAP

    Pekerja Seks Komersial

    Perguruan TInggi

    Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan 

    PUG Pengarus-utamaan Gender

    PUGAR Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat

    Puskesmas

    PUS

    Pusat Kesehatan Masyarakat

    Pasangan Usia Subur

    PUMP Pengembangan Usaha Mina Perdesaan

    Pustu Puskesmas Pembantu

    RA Raudlatul Afthal

    RAD Rencana Aksi Daerah

    Raskinda Beras Miskin Daerah

    Raskindes Program Beras Miskin Desa

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    14/144

     

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011

    | xii 

    RDT

    Renstra

    Riskesdas

    Risti

    Rapid Diagnostic Test

    Rencana Strategis

    Riset Kesehatan Dasar

    Resiko Tinggi

    RK Ruang Kelas

    RKB Ruang Kelas BaruROA Return on Assets

    RPJMN

    RPJPN

    RPJMD

    RS

    RTS

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

    Rumah Sakit

    Rumah Tangga Sasaran

    RTSM Rumah Tangga Sangat Miskin

    Sakernas

    SBI

    SBN

    Survei Angkatan Kerja Nasional

    Sertifikat Bank Indonesia

    Surat Berharga Negara

    SDSDKI

    SDLB

    Sekolah DasarSurvei Demografi dan Kesehatan Indonesia

    Sekolah Dasar Luar Biasa

    SDM

    SIP

    Sumber Daya Manusia

    Surat Ijin Praktek

    SIPBM Sistem Informasi Pendidikan Berbasis Masyarakat

    SKRRI

    SMA

    SMP

    SMPLB

    Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia

    Sekolah Menengah Atas

    Sekolah Menengah Pertama

    Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa

    SPAM Sistem Penyediaan Air Minum

    SR Succes RateSSL Satuan Sambungan Layanan

    STBM Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

    STBP Surveilans Terpadu Biologis dan Perilaku

    STR

    Susenas

    Surat Tanda Register

    Survei Sosial Ekonomi Nasional

    TAC   Total Allowable Catch

    TB

    TPA

    TOMA

    TOGA

    Tuberkulosis

    Tempat Pembuangan Akhir

    Tokoh Masyarakat

    Tokoh Agama

    UKBMULN Upaya Kesehatan Berbasis MasyarakatUtang Luar Negeri

    UMKM

    UNDP

    UNESCO

    UNFCCC

    UNICEF

    Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

    United Nations Development Programme

    United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization

    United Nations Framework Convention on Climate Change

    United Nations Children’s Fund  

    USO Universal Service Obligation 

    Valas

    VCT

    Wajar Dikdas

    WHO

    Valuta Asing

    Voluntary Counseling and Testing 

    Wajib belajar pendidikan dasar

    World Health Organization

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    15/144

     

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011

    | 1 

    Pendahuluan

    Komitmen Indonesia untuk mencapai tujuan MDGs mencerminkan komitmen negara untuk

    menyejahterakan rakyatnya sekaligus menyumbang pada kesejahteraan masyarakat dunia.

    Berkenaan dengan itu maka MDGs merupakan acuan penting dalam penyusunan dokumen Rencana

    Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, Rencana Pembangunan Jangka

    Menengah Nasional (RPJMN) 2004-2009 dan 2010-2014, Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahunan,

    dan dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

    Dalam memenuhi komitmen tersebut Indonesia menghadapi tantangan global yang tidak ringan.

    Perdagangan bebas, harga minyak yang masih meningkat yang diikuti oleh subsidi BBM yang

    semakin membengkak, perubahan iklim dan pemanasan global dan dampaknya pada harga pangan

    yang semakin mahal, mewarnai dinamika sosial dan ekonomi pembangunan nasional.

    Capaian Tujuan MDGs 2011 

    Capaian tujuan MDGs dapat dikelompokkan menjadi tiga. Pertama, tujuan yang telah berhasil

    dicapai. Kedua, tujuan yang menunjukkan kemajuan bermakna dan diharapkan dapat dicapai pada

    atau sebelum tahun 2015. Ketiga, tujuan yang masih memerlukan upaya keras untuk mencapainya.

    Tujuan-tujuan MDGs yang telah tercapai adalah:

      MDG 1, yaitu proporsi penduduk dengan pendapatan kurang dari USD 1,00 (PPP) per kapita per

    hari.

     

    MDG 3, yaitu rasio APM perempuan terhadap laki-laki SMA/MA/Paket C dan rasio angka melekhuruf perempuan terhadap laki-laki umur 15-24 tahun.

      MDG 6, yaitu pengendalian penyebaran dan penurunan jumlah kasus baru tuberkulosis (TB).

    Pencapaian ini diindikasikan oleh angka kejadian dan tingkat kematian, serta proporsi

    tuberkulosis yang ditemukan, diobati dan disembuhkan dalam program DOTS.

    Tujuan-tujuan MDGs yang telah menunjukkan kemajuan signifikan dan diharapkan dapat tercapai

    pada tahun 2015 (on-track) adalah:

      MDG 1, yaitu terdapat kemajuan yang sangat besar dari indeks kedalaman kemiskinan, proporsi

    tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja bebas keluarga terhadap total kesempatan kerja,

    dan prevalensi balita dengan berat badan rendah/kekurangan gizi.

     

    MDG 2, yaitu APM SD, proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan sekolah dasar, sertaangka melek huruf penduduk usia 15-24 tahun, perempuan dan laki-laki yang semuanya sudah

    mendekati 100 persen.

      MDG 3, yaitu rasio APM perempuan/laki-laki di tingkat SD/MI/Paket A, SMP/MTs/Paket B, dan

    pendidikan tinggi yang hampir mendekati 100 persen serta kontribusi perempuan dalam

    pekerjaan upahan di sektor nonpertanian, dan proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPR

    yang meningkat.

      MDG 4, yaitu penurunan yang sudah mendekati dua pertiga angka kematian neonatal, bayi, dan

    balita serta proporsi anak usia 1 tahun yang mendapat imunisasi campak yang meningkat pesat.

      MDG 5, yaitu berupa peningkatan angka pemakaian kontrasepsi bagi perempuan menikah

    dengan menggunakan cara modern, penurunan angka kelahiran remaja perempuan umur 15-19

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    16/144

     

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011

    | 2

    tahun, peningkatan cakupan pelayanan antenatal baik 1 maupun 4 kali kunjungan, dan

    penurunan kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (unmet need).

      MDG 6, yaitu mengendalikan penyebaran dan penurunan jumlah kasus baru HIV dan AIDS berupa

    peningkatan proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat-obatan

    Antiretroviral (ARV). Selain itu, pengendalian penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus

    baru malaria yang diindikasikan oleh peningkatan proporsi anak balita yang tidur dengan kelambuberinsektisida belum memadai dalam rangka menurunkan jumlah kasus baru malaria.

      MDG 7, yaitu berupa penurunan konsumsi bahan perusak ozon, proporsi tangkapan ikan yang

    tidak melebihi batas biologis yang aman, serta rasio luas kawasan lindung untuk menjaga

    kelestarian keanekaragaman hayati terhadap total luas kawasan hutan dan rasio rasio kawasan

    lindung perairan terhadap total luas perairan teritorial yang keduanya meningkat.

      MDG 8, yaitu berupa keberhasilan pengembangan sistem keuangan dan perdagangan yang

    terbuka, berbasis peraturan, dapat diprediksi dan tidak diskriminatif yang diindikasikan oleh rasio

    ekspor dan impor terhadap PDB, rasio pinjaman terhadap simpanan di bank umum, dan rasio

    pinjaman terhadap simpanan di BPR yang semuanya meningkat pesat. Selain itu juga

    keberhasilan dalam menangani utang untuk dapat mengelola utang dalam jangka panjang yang

    diindikasikan oleh rasio pinjaman luar negeri terhadap PDB dan rasio pembayaran pokok utangdan bunga utang luar negeri terhadap penerimaan hasil ekspor yang menurun tajam.

    Keberhasilan selanjutnya adalah dalam hal pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi,

    yang diindikasikan oleh peningkatan proporsi penduduk yang memiliki jaringan telepon tetap dan

    telepon seluler.

    Tujuan-tujuan MDGs yang telah menunjukkan kemajuan namun masih diperlukan kerja keras  

    untuk mencapainya adalah:

      MDG 1, yaitu berupa penurunan hingga setengahnya persentase penduduk yang hidup di bawah

    garis kemiskinan nasional.

      MDG 5, yaitu berupa penurunan hingga tiga perempatnya angka kematian ibu per 100.000

    kelahiran hidup.  MDG 6, yaitu mengendalikan penyebaran dan penurunan jumlah kasus baru HIV dan AIDS berupa

    penurunan prevalensi HIV dan AIDS, penggunaan kondom pada hubungan seks berisiko tinggi,

    dan peningkatan proporsi penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif

    tentang HIV dan AIDS, baik laki-laki maupun perempuan menikah dan belum menikah.

      MDG 7, yaitu berupa rasio luas kawasan tertutup pepohonan, jumlah emisi CO2, konsumsi energi

    primer per kapita, elastisitas energi, serta proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan

    terhadap sumber air minum layak dan fasilitasi sanitasi dasar layak di perkotaan dan perdesaan.

      MDG 8, yaitu berupa peningkatan proporsi rumah tangga dengan akses internet dan kepemilikan

    komputer pribadi yang belum memadai.

    Prestasi pembangunan kesejahteraan yang dicapai oleh Indonesia telah berhasil memperolehberbagai penghargaan global. Indonesia diundang oleh negara-negara maju yang tergabung dalam

    Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) untuk masuk dalam kelompok

    negara-negara yang makin ditingkatkan keterlibatannya (enhanced engagement countries) dengan

    negara-negara maju. Bersama-sama dengan keterlibatan internasional dengan negara-negara maju,

    Indonesia telah masuk pada forum G-20, yaitu kelompok 20 negara yang menguasai 85 persen dari

    pendapatan domestik bruto (PDB) dunia, peran serta Indonesia dalam penetapan kebijakan global

    menjadi sangat penting.

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    17/144

     

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011

    | 3 

    Upaya-Upaya Penting dalam Percepatan Pencapaian MDGs di Indonesia

    Untuk mempercepat pencapaian sasaran MDGs, Presiden telah menetapkan Instruksi Presiden No. 3

    Tahun 2010 Tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan. Salah satu amanat yang tercantum

    dalam Inpres tersebut adalah agar setiap Kementerian/Lembaga, Gubernur, dan Para

    Bupati/Walikota mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi, dan kewenanganmasing-masing dalam rangka pelaksanaan program-program pembangunan yang berkeadilan, antara

    lain meliputi program pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals-

    MDGs).

    Implementasi dari Inpres No. 3 Tahun 2010 adalah sebagai berikut:

    1.  Pengintegrasian tujuan, target, dan indikator MDGs ke dalam sistem perencanaan dan

    penganggaran Pemerintah baik di tingkat Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten/Kota baik jangka

    menengah (5 tahunan) maupun jangka pendek (tahunan);

    2. 

    Penyusunan Peta Jalan Percepatan Pencapaian MDGs di Indonesia 2010  – 2015 yang digunakan

    sebagai acuan bagi seluruh pemangku kepentingan dalam merencanakan, melaksanakan,

    memantau, dan mengevaluasi berbagai program dan kegiatan dalam rangka percepatanpencapaian MDGs;

    3.  Pembentukan Tim Koordinasi MDGs Nasional di bawah koordinasi Kementerian Perencanaan

    Pembangunan Nasional/Bappenas dengan beranggotakan seluruh Kementerian/Lembaga yang

    terkait dalam upaya percepatan pencapaian MDGs. Tugas pokok dari tim tersebut adalah

    bertanggung jawab dalam koordinasi perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring-evaluasi

    pencapaian sasaran MDGs;

    4.  Penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) percepatan pencapaian MDGs di 33 Provinsi dengan

    rangkaian kegiatan sebagai berikut:

    a.  Penyusunan pedoman teknis Rencana Aksi Daerah (RAD) Provinsi tentang percepatan

    pencapaian tujuan MDGs untuk memberikan panduan bagi daerah, khususnya provinsi

    dalam menyusun dokumen rencana aksi percepatan pencapaian target MDGs di daerah,sehingga dapat dihasilkan dokumen rencana aksi yang jelas, operasional dan selaras

    dengan kebijakan nasional;

    b.  Pelaksanaan fasilitasi penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Provinsi oleh Tim Koordinasi

    MDGs Nasional kepada Tim Koordinasi MDGs Provinsi untuk menyamakan persepsi dalam

    penyusunan target dan indikator MDGs di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, menyusun

    langkah-langkah penyusunan RAD MDGs Provinsi, dan melakukan exercise penyusunan

    draft RAD Percepatan Pencapaian Target MDGs di Provinsi termasuk penyusunan target,

    sasaran dan indikator;

    c.  Penyusunan pedoman teknis Definisi Operasional Indikator MDGs yang berisikan tentang

    daftar tujuan, target, dan indikator MDGs, konsep definisi, manfaat, metode perhitungan,

    dan sumber data yang digunakan untuk menyamakan persepsi sehingga data daninformasi MDGs dapat dibandingkan antarprovinsi;

    d.  Penyusunan pedoman teknis Review RAD MDGs Provinsi sebagai acuan dalam mereview

    RAD MDGs Provinsi yang sejalan dengan kebijakan program, dan sasaran MDGs Nasional;

    e.  Penyusunan pedoman teknis Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan RAD MDGs Provinsi

    untuk memastikan pelaksanaan program dan kegiatan MDGs yang tertuang didalam RAD

    MDGs Provinsi sesuai dengan rencana yang ditetapkan, mengidentifikasi dan

    mengantisipasi permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program percepatan

    pencapaian MDGs sehingga dapat diatasi, dan merumuskan langkah tindak lanjut

    percepatan pencapaian target MDGs;

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    18/144

     

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011

    | 4

    5.  Penetapan Surat Edaran Kementerian PPN dan Kemendagri Nomor: 0068/M.PPN/02/2012 dan

    Nomor: 050/583/SJ tentang Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium

    (Millennium Development Goals) Tahun 2011-2015 antara lain untuk mendorong agar daerah

    menyusun program dan kegiatan serta pengalokasian anggaran dalam Rencana Kerja

    Pembangunan Daerah (RKPD), Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan

    Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah agar mengacu pada RAD MDGs dimasing-masing provinsi untuk percepatan pencapaian tujuan target dan indikator MDGs.

    6.  Peningkatan dukungan pembiayaan untuk percepatan pencapaian MDGs, yaitu :

    a.  Penyusunan kerangka kebijakan pendanaan percepatan sasaran MDGs melalui Public

    Private Partnership  (PPP) untuk mendorong pihak swasta bermitra dengan Pemerintah

    dalam upaya percepatan pencapaian MDGs;

    b.  Penyusunan pedoman harmonisasi Pelaksanaan Corporate Social Responsibilities  (CSR)

    untuk mensinergikan pelaksanaan kegiatan CSR dengan program dan kegiatan dalam

    rangka pencapaian MDG yang mencakup upaya (i) pencapaian keselarasan antara tujuan

    pelaksanaan CSR dengan MDG, (ii) keselarasan targeting atau sasaran kelompok

    masyarakat, (iii) keselarasan lokasi pelaksanaan CSR dengan lokasi target pencapaian

    MDG; dan, (iv) keselarasan indikator kinerja yang dipakai dalam pencapaian MDG dengankegiatan CSR;

    7.  Penyusunan pedoman pemberian insentif bagi daerah untuk mendukung percepatan

    pencapaian MDGs sebagai panduan dalam penetapan, pelaksanaan dan pemantauan

    pemberian insentif daerah yang memiliki kinerja baik dalam upaya pencapaian tujuan MDGs.

    8. 

    Pelaksanaan diseminasi dan advokasi percepatan pencapaian MDGs kepada seluruh

    stakeholders meliputi DPR, organisasi profesi, perguruan tinggi, media masa, lembaga swadaya

    masyarakat, Kementerian/Lembaga di tingkat Pusat, dan SKPD;

    9.  Pemberian MDGs  Award   dengan tujuan memberikan apresiasi kepada para pemangku

    kepentingan dan pelaku pembangunan yang telah menghasilkan prestasi terbaik dalam upaya

    mendorong percepatan pencapaian MDGs di Indonesia dan membangun sistem insentif dan

    disinsentif berkesinambungan yang dapat menjadi katalis bagi upaya percepatan pencapaianMDGs di Indonesia. Kegiatan ini dikoordinasikan oleh Kantor Utusan Khusus Presiden (KUKP) RI

    untuk Millennium Development Goals; 

    10.  Penguatan ketersediaan data dan informasi mengenai indikator-indikator MDGs untuk

    memperkuat sistem perencanaan, monitoring, dan evaluasi kinerja pencapaian MDGs.

    Kegiatannya merupakan kerjasama antara Badan Pusat Statistik (BPS) dengan

    KemenPPN/Bappenas.

    11.  Dalam lingkup regional, khususnya ASEAN, Indonesia juga berperan aktif dalam mendukung

    upaya peningkatan kerjasama MDGs dalam rangka mengurangi kesenjangan pembangunan di

    kawasan. Diadopsinya ASEAN  Roadmap for the Attainment of the Millennium Development

    Goals  selama Keketuaan Indonesia untuk untuk ASEAN pada tahun 2011 mencerminkan

    komitmen dan kontribusi signifikan Indonesia untuk turut mendukung penetapan kebijakan

    regional terkait dengan upaya percepatan pencapaian MDGs.

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    19/144

     

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011

    | 5 

    Ringkasan Pencapaian Status MDGs Di Indonesia

    TUJUAN 1: MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN 

    Upaya penanggulangan kemiskinan di Indonesia menunjukkan kemajuan yang berarti dan ini sudah

    sesuai dengan target MDGs yang ditunjukkan dengan menurunnya proporsi penduduk yang hidup di

    bawah garis kemiskinan nasional dari 15,10 persen (tahun 1990) menjadi 12,49 persen (2011) dan

    Indeks Kedalaman Kemiskinan dari 2,70 menjadi 2,08 pada periode yang sama. Laju pertumbuhan

    PDB per tenaga kerja meningkat dari 3,52 persen (tahun 1990) menjadi 5,04 persen (tahun 2011). Di

    samping itu, terjadi penurunan proporsi penduduk yang menderita kelaparan dari tahun 1989 ke

    tahun 2010 yang ditunjukkan dengan prevalensi balita dengan berat badan rendah dari 31,00 persen

    menjadi 17,91 persen, serta proporsi penduduk dengan asupan kalori kurang dari 1400Kkal/kapita/hari dari 17,00 persen (tahun 1990) menjadi 14,65 persen (tahun 2011).

    TUJUAN 2: MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA 

    Upaya pencapaian pendidikan dasar untuk semua telah sejalan dengan sasaran MDGs, hal ini

    ditunjukkan dengan sudah diterapkannya pendidikan dasar 9 tahun di Indonesia. Pada tahun 2011,

    angka partisipasi murni SD telah mencapai 95,55 persen; proporsi murid kelas I yang berhasilmencapai kelas VI adalah 96,58 persen; dan angka melek huruf penduduk usia 15-24 tahun,

    perempuan sudah mencapai 98,75 persen dan laki-laki mencapai 98,80 persen.

    TUJUAN 3: MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN

    PEMBERDAYAAN PEREMPUAN 

    Upaya untuk mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan sebagian besar telah

    mencapai sasaran MDGs tahun 2015. Pada tahun 2011, Rasio APM perempuan/laki-laki di tingkat SD

    adalah 98,80; di tingkat SMP adalah 103,45; dan di tingkat pendidikan tinggi adalah 97,82. Rasio

    melek huruf perempuan terhadap laki-laki pada kelompok usia 15-24 telah mencapai 99,95 persen

    pada tahun yang sama.

    Sementara sasaran yang sejalan dengan target MDGs adalah untuk rasio APM perempuan/laki-laki di

    SMA telah mencapai 101,40 pada tahun 2011. Di bidang ketenagakerjaan, terlihat adanya

    peningkatan kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan di sektor nonpertanian, yaitu 36,67

    persen pada tahun 2011. Di samping itu, proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPR juga

    mengalami peningkatan, menjadi 18,4 persen (2011).

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    20/144

     

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011

    | 6

    TUJUAN 4: MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK 

    Upaya untuk menurunkan angka kematian anak sudah sejalan dengan sasaran MDGs. Hal ini

    ditunjukkan dengan penurunan angka kematian balita dari 97 (tahun 1991) menjadi 44 per seribu

    kelahiran hidup (tahun 2007); penurunan angka kematian bayi dari 68 menjadi 34 per seribu

    kelahiran; dan neonatal dari 32 menjadi 19 per seribu kelahiran. Sedangkan proporsi anak usia 1

    tahun yang diimunisasi campak meningkat dari 44,50 persen (tahun 1991) menjadi 87,30 persen

    (tahun 2011).

    TUJUAN 5: MENINGKATKAN KESEHATAN IBU

    Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih telah berhasil ditingkatkan dari 40,70

    persen (tahun 1992) menjadi 81,25 persen (tahun 2011), namun di sisi lain angka kematian ibu baru

    dapat ditekan dari 390 (tahun 1991) menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup (tahun 2007).

    Sementara itu angka pemakaian kontrasepsi bagi perempuan menikah usia 15-49 tahun dengan cara

    modern meningkat dari 47,10 persen (tahun 1991) menjadi 60,42 persen (tahun 2011).

    TUJUAN 6: MEMERANGI HIV DAN AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR

    LAINNYA

    Upaya mengendalikan penyebaran, menurunkan jumlah kasus baru dan mewujudkan akses

    terhadap pengobatan HIV dan AIDS masih memerlukan upaya keras, inovatif, dan kreatif untuk

    mencapainya. Prevalensi HIV dan AIDS masih cukup tinggi yaitu 0,30 persen pada tahun 2011, selain

    itu akses terhadap ARV sudah mencapai 84,10 persen dari penduduk terinfeksi HIV dan AIDs lanjut.Angka kejadian malaria menurun pesat dari 4,68 (tahun 1990) menjadi 1,75 per 1.000 penduduk

    (tahun 2011). Sementara itu, angka kejadian Tuberkulosis sudah berhasil mencapai target MDGs

    2015 pada tahun 2011 yaitu dari 343 (1990) menjadi 189 kasus per 100.000 penduduk/tahun.

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    21/144

     

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011

    | 7 

    TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP 

    Sebagian besar sasaran untuk memastikan kelestarian lingkungan hidup masih memerlukan upaya

    keras untuk mencapainya. Rasio luas kawasan tertutup pepohonan terhadap luas daratan menurun

    dari 59,97 persen pada tahun 1990 menjadi 52,52 persen pada 2010, sedangkan jumlah emisi CO2 meningkat dari 1.377.983 Gg CO2e (2000) menjadi 1.791.372 GgCO2e (2005). Lebih lanjut, proporsi

    rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sumber air minum layak meningkat dari 37,73

    persen (1993) menjadi 42,76 persen (2011), sedangkan untuk fasilitasi sanitasi dasar layak dari

    24,81 persen (1993) menjadi 55,60 persen (2011).

    TUJUAN 8: MEMBANGUN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN 

    Sistem keuangan dan perdagangan Indonesia kini semakin terbuka, berbasis peraturan, dapat

    diprediksi dan tidak diskriminatif. Hal ini diukur dari indikator keterbukaan ekonomi yang

    ditunjukkan dengan peningkatan rasio ekspor dan impor terhadap PDB dari 41,60 persen tahun 1990

    menjadi 45,00 persen tahun 2011. Sedangkan rasio pinjaman luar negeri terhadap PDB menurun dari

    24,59 persen pada tahun 1996 menjadi 8,28 persen pada tahun 2011.

    Proporsi penduduk yang memiliki telepon seluler meningkat dari 14,79 persen pada tahun 2004

    menjadi 103,90 persen pada tahun 2010. Namun pada tahun 2011 proporsi rumah tangga dengan

    akses internet baru mencapai 26,21 persen dan proporsi rumah tangga yang memiliki komputerpribadi baru mencapai 12,30 persen pada tahun 2011.

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    22/144

     

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011

    | 8

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    23/144

     

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011

    | 9 

    Tinjauan Status Pencapaian MDGs di Indonesia

    Status : ● Sudah Tercapai►Akan Tercapai▼Perlu Perhatian Khusus

    Indikator Acuan Dasar Saat IniTarget

    MDGs 2015Status Sumber

    TUJUAN 1. MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN

    Target 1A: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan tingkat pendapatan kurang dari USD 1 (PPP) per hari dalam

    kurun waktu 1990-2015

    1.1

    Proporsi penduduk dengan pendapatan

    kurang dari USD 1,00 (PPP) per kapita per

    hari

    20,60%

    (1990)5,90% (2008) 10,30% ● 

    Bank Dunia

    dan BPS

    1.1aPersentase penduduk yang hidup di bawah

    garis kemiskinan nasional

    15,10%

    (1990)12,49% (2011) 7,55% ▼

     BPS, Susenas

    1.2 Indeks Kedalaman Kemiskinan 2,70% (1990) 2,08% (2011) Berkurang ►  BPS, Susenas

    Target 1B: Mewujudkan kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum

    muda

    1.4 Laju pertumbuhan PDB per tenaga kerja 3,52% (1990) 5,04% (2011) -PDB Nasional

    dan Sakernas 

    1.5Rasio kesempatan kerja terhadap penduduk

    usia 15 tahun ke atas65% (1990) 63,85% (2011) -

    BPS, Sakernas

    1.7

    Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri

    dan pekerja bebas keluarga terhadap total

    kesempatan kerja

    71% (1990) 44,24% (2011) Menurun ► 

    Target 1C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan dalam kurun waktu 1990-2015

    1.8 Prevalensi balita dengan berat badan rendah/ kekurangan gizi

    31,00%(1989)*

    17,90% (2010)** 15,50% ► *BPS, Susenas

    **Kemenkes

    Riskesdas

    1.8a Prevalensi balita gizi buruk7,20%

    (1989)*4,90% (2010)** 3,60% ► 

    1.8b Prevalensi balita gizi kurang23,80%

    (1989)*13,00% (2010)** 11,90% ► 

    1.9Proporsi penduduk dengan asupan kalori di

    bawah tingkat konsumsi minimum: ▼ 

    BPS, Susenas-  1400 Kkal/kapita/hari17,00%

    (1990)14,65 % (2011) 8,50%

    -  2000 Kkal/kapita/hari64,21%

    (1990)60,03 % (2011) 35,32%

    TUJUAN 2: MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA

    Target 2A: Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan di manapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar

    2.1 Angka Partisipasi Murni (APM) sekolah dasar88,70%

    (1992)*95,55 % (2011)** 100,00% ► 

    *BPS, Susenas

    **Kemdikbud

    2.2.Proporsi murid kelas 1 yang berhasil

    menamatkan sekolah dasar

    62,00%

    (1990)96,58 % (2011) 100,00% ►  Kemdikbud

    2.3Angka melek huruf penduduk usia 15-24

    tahun, perempuan dan laki-laki

    96,60%

    (1990)

    98,78 % (2011)

    Perempuan: 98,75 %

    Laki-laki: 98,80 %

    100,00% ►  BPS, Susenas

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    24/144

     

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011

    | 10

    Indikator Acuan Dasar Saat IniTarget

    MDGs 2015Status Sumber

    TUJUAN 3: MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

    Target 3A: Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada tahun 2005, dan di semua jenjang

    pendidikan tidak lebih dari tahun 2015

    3.1Rasio perempuan terhadap laki-laki di tingkat

    pendidikan dasar, menengah dan tinggi

    - Rasio APM perempuan/laki-laki di SD100,27%

    (1993)98,80% (2011) 100,00 ► 

    BPS, Susenas

    - Rasio APM perempuan/laki-laki di SMP99,86%

    (1993)103,45% (2011) 100,00 ► 

    - Rasio APM perempuan/laki-laki di SMA93,67%

    (1993)101,40% (2011) 100,00 ● 

    -  Rasio APM perempuan/laki-laki di

    Perguruan Tinggi

    74,06%

    (1993)97,82% (2011) 100,00 ► 

    3.1aRasio melek huruf perempuan terhadap laki-

    laki pada kelompok usia 15-24 tahun

    98,44%

    (1993)99,95% (2011) 100,00 ● 

    3.2 Kontribusi perempuan dalam pekerjaanupahan di sektor nonpertanian

    29,24%(1990)

    36,67% (2011) Meningkat ►  BPS, Sakernas

    3.3Proporsi kursi yang diduduki perempuan di

    DPR

    12,50%

    (1990)18,40% (2011) Meningkat ►  KPU

    TUJUAN 4: MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK

    Target 4A: Menurunkan Angka Kematian Balita (AKBA) hingga dua per tiga dalam kurun waktu 1990-2015

    4.1Angka Kematian Balita per 1000 kelahiran

    hidup97 (1991) 44 (2007) 32 ► 

    BPS, SDKI

    1991, 2007;

    *BPS, Susenas

    2011

    4.2Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000

    kelahiran hidup68 (1991) 34 (2007) 23 ► 

    4.2aAngka Kematian Neonatal per 1000 kelahiran

    hidup32 (1991) 19 (2007) Menurun ► 

    4.3 Persentase anak usia 1 tahun yangdiimunisasi campak

    44,50%(1991)

    87,30% (2011)* Meningkat ► 

    TUJUAN 5: MENINGKATKAN KESEHATAN IBU

    Target 5A: Menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga per empat dalam kurun waktu 1990-2015

    5.1Angka Kematian Ibu per 100,000 kelahiran

    hidup390 (1991) 228 (2007) 102 ▼  BPS, SDKI

    5.2Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga

    kesehatan terlatih

    40,70%

    (1992)81,25% (2011) Meningkat ►  BPS, Susenas

    Target 5B: Mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun 2015

    5.3Angka pemakaian kontrasepsi (CPR) bagi

    perempuan menikah usia 15-49, semua cara

    49,70%

    (1991)61,34% (2011)* Meningkat ► 

    BPS, SDKI

    1991, 2007

    *BPS, Susenas

    2011

    **Kemenkes

    Riskesdas

    2010

    5.3a

    Angka pemakaian kontrasepsi (CPR) pada

    perempuan menikah usia 15-49 tahun, caramodern

    47,10%(1991) 60,42% (2011)* Meningkat ► 

    5.4

    Angka kelahiran remaja (perempuan usia 15-

    19 tahun) per 1000 perempuan usia 15-19

    tahun

    67 (1991) 35 (2007) Menurun ► 

    5.5

    Cakupan pelayanan Antenatal (sedikitnya

    satu kali kunjungan dan empat kali

    kunjungan)

    -  1 kunjungan: 75,00% 92,70% (2010)**

    Meningkat

    ► 

    -  4 kunjungan:56,00%

    (1991)61,40% (2010)** ► 

    5.6

    Unmet Need (kebutuhan keluarga

    berencana/KB yang tidak terpenuhi)

    12,70%

    (1991)

    9,10% (2007) Menurun ► 

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    25/144

     

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011

    | 11 

    Indikator Acuan Dasar Saat IniTarget

    MDGs 2015Status Sumber

    TUJUAN 6: MEMERANGI HIV dan AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA

    Target 6A: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru HIV dan AIDS hingga tahun 2015

    6.1Prevalensi HIV dan AIDS (persen) dari total

    populasi- 0,30% (2011) Menurun ▼ 

    Kemenkes

    2011

    6.2Penggunaan kondom pada hubungan seks

    berisiko tinggi terakhir

    12,80%

    (2002/03)*

    Perempuan :

    35,00% (2011)**

    Meningkat

    ▼ *BPS,

    SKRRI

    2002/2003

    **STBP,

    Kemenkes

    2011

    Laki-laki: 14,00%

    (2011)** ▼ 

    6.3

    Proporsi jumlah penduduk usia 15-24 tahun

    yang memiliki pengetahuan komprehensif

    tentang HIV dan AIDS

    - 11,40% (2010) Meningkat ▼ Kemenkes,

    Riskesdas

    2010

    Target 6B: Mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV dan AIDs bagi semua yang membutuhkan sampai dengan tahun 2010

    6.5

    Proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang

    memiliki akses pada obat-obatan

    antiretroviral

    - 84,10% (2011) Meningkat ► Kemenkes,

    2011

    Target 6C: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan penyakit utama lainnya hingga tahun

    2015

    6.6Angka kejadian dan tingkat kematian akibat

    Malaria

    66.aAngka kejadian Malaria (per 1,000

    penduduk):4,68 (1990) 1,75% (2010) Menurun ► 

    Kemenkes,

    2010

    6.7Proporsi anak balita yang tidur dengan

    kelambu berinsektisida-

    16,50% (2010)

    Rural: 13.5%

    Urban: 11.4% 

    Meningkat ► Kemenkes,

    Riskesdas

    2010

    6.8Proporsi anak balita dengan demam yang

    diobati dengan obat anti malaria yang tepat- 34,70% (2010)

    Kemenkes,

    Riskesdas

    2010

    Target 6C: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan penyakit utama lainnya hingga tahun

    2015

    6.9Angka kejadian, prevalensi dan tingkat

    kematian akibat Tuberkulosis

    6.9aAngka kejadian Tuberkulosis (semua

    kasus/100,000 penduduk/tahun)343 (1990) 189 (2011)

    Dihentikan,

    mulai

    berkurang

    ● Laporan TB

    Global WHO,

    2011

    6.9bTingkat prevalensi Tuberkulosis (per 100,000

    penduduk)443 (1990) 289 (2011) ● 

    6.9cTingkat kematian karena Tuberkulosis (per

    100,000 penduduk)92 (1990) 27 (2011) ● 

    6.10Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis yang

    terdeteksi dan diobati dalam program DOTS

    6.10aProporsi jumlah kasus Tuberkulosis yang

    terdeteksi dalam program DOTS

    20,00%

    (2000)*83.48% (2011)** 70,00% ● 

    *Laporan TB

    Global WHO

    **Laporan

    Kemenkes,

    20116.10b

    Proporsi kasus Tuberkulosis yang diobati dan

    sembuh dalam program DOTS

    87,00%

    (2000)*90,30% (2011)** 85,00% ● 

    TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

    Target 7A: Memadukan prinsip-prinsip pembangunan yang berkesinambungan dengan kebijakan dan program nasional serta

    mengembalikan sumberdaya lingkungan yang hilang

    7.1

    Rasio luas kawasan tertutup pepohonan

    berdasarkan hasil pemotretan citra satelit

    dan survei foto udara terhadap luas daratan

    59,97%

    (1990)52,52% (2010) Meningkat ▼ 

    Kementerian

    Kehutanan

    7.2 Jumlah emisi karbon dioksida (CO2)

    1.377.983

    Gg CO2e(2000)

    1.791.372 Gg CO2e

    (2005)

    Berkurang

    26% pada2020 ▼ 

    Kementerian

    LingkunganHidup

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    26/144

     

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011

    | 12

    Indikator Acuan Dasar Saat IniTarget

    MDGs 2015Status Sumber

    7.2a. Jumlah konsumsi energi primer (per kapita)2,64 BOE

    (1991)4,95 BOE (2010)

    Menurun

    dari kondisi

    BAU 6,99Kementerian

    Energi dan

    Sumber Daya

    Mineral

    7.2b. Intensitas Energi

    5,28 SBM/

    USD 1,000(1990)

    4,61 SBM/USD

    1,000 (2010) Menurun

    7.2c. Elastisitas Energi 0,98 (1991) 1,6 (2010) Menurun

    7.2d. Bauran energi untuk energi terbarukan 3,50% (2000) 5,00% (2010) -

    7.3Jumlah konsumsi bahan perusak ozon (BPO)

    dalam metrik ton

    8.332,7

    metric tons

    (1992)

    0 CFC, Halon, CTC,

    TCA, metil bromida

    6.689,21 metrik ton

    HCFC (2010)

    0 CFCs

    denganmengurangi 

    HCFCs

    ► Kementerian

    Lingkungan

    Hidup

    7.4Proporsi tangkapan ikan yang berada dalam

    batasan biologis yang aman

    66,08%

    (1998)96,86% (2011)

    tidak

    melebihi

    batas► 

    Kementerian

    Kelautan &

    Perikanan

    7.5

    Rasio luas kawasan lindung untuk menjaga

    kelestarian keanekaragaman hayati terhadap

    total luas kawasan hutan

    26,40%

    (1990)27,54% (2010) Meningkat ► 

    Kementerian

    Kehutanan

    7.6Rasio kawasan lindung perairan terhadap

    total luas perairan teritorial

    0,14%

    (1990)*

    4,97%

    (2011)**Meningkat ► 

    *Kementerian

    Kehutanan

    **

    Kementerian

    Kelautan &

    Perikanan

    Target 7C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap sumber layak dan fasilitasi

    sanitasi dasar layak hingga tahun 2015

    7.8

    Proporsi rumah tangga dengan akses

    berkelanjutan terhadap air minum layak,

    perkotaan dan perdesaan

    37,73%

    (1993)42,76% (2011) 68,87% ▼ 

    BPS, Susenas

    7.8a Perkotaan50,58%

    (1993)40,52% (2011) 75,29% ▼ 

    7.8b Perdesaan31,61%

    (1993)44,96% (2011) 65,81% ▼ 

    7.9

    Proporsi rumah tangga dengan akses

    berkelanjutan terhadap sanitasi layak,

    perkotaan dan perdesaan

    24,81%

    (1993)55,60% (2011) 62,41% ▼ 

    7.9a Perkotaan53,64%

    (1993)72,54% (2011) 76,82% ► 

    7.9b Perdesaan11,10%

    (1993)38,97% (2011) 55,55% ▼ 

    Target 7D:Mencapai peningkatan yang signifikan dalam kehidupan penduduk miskin di permukiman kumuh (minimal 100 juta) pada

    tahun 2020

    7.10 Proporsi rumah tangga kumuh perkotaan20,75%

    (1993)12,57% (2011) 6% (2020) ▼  BPS, Susenas

    TUJUAN 8: MENGEMBANGKAN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN

    Target 8A: Mengembangan sistem keuangan dan perdagangan yang terbuka, berbasis peraturan, dapat diprediksi dan tidak

    diskriminatif

    8.6aRasio Ekspor + Impor terhadap PDB

    (indikator keterbukaan ekonomi)

    41,60%

    (1990)*45,00% (2011)** Meningkat ► 

    *BPS dan

    Bank Dunia

    **BPS dan

    Kemendag

    8.6bRasio pinjaman terhadap simpanan di bank

    umum

    45,80%

    (2000)*78,80% (2010)** Meningkat ► 

    *Laporan

    Perekonomian

    BI 2008, 2009

    **Statistik

    Perbankan

    Indonesia, BI

    (2011)

    8.6c Rasio pinjaman terhadap simpanan di BPR101,30%

    (2003)*107,60% (2011)** Meningkat ► 

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    27/144

     

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011

    | 13 

    Indikator Acuan Dasar Saat IniTarget

    MDGs 2015Status Sumber

    Target 8D: Menangani utang negara berkembang melalui upaya nasional maupun internasional untuk dapat mengelola utang dalam

     jangka panjang

    8.12 Rasio pinjaman luar negeri terhadap PDB24,59%

    (1996)8,28% (2011) Berkurang ► 

    Kementerian

    Keuangan

    8.12a

    Rasio pembayaran pokok utang dan bunga

    utang luar negeri terhadap penerimaan hasil

    ekspor (DSR)

    51,00%

    (1996)*

    21,10%

    (2011)**Berkurang ► 

    *Laporan

    Tahunan BI

    2009

    **Statistik

    Utang Luar

    Negeri, BI

    (2011)

    Target 8F: Bekerja sama dengan swasta dalam memanfaatkan teknologi baru, terutama teknologi informasi dan komunikasi

    8.14

    Proporsi penduduk yang memiliki jaringan

    PSTN (kepadatan fasilitas telepon per jumlah

    penduduk)

    4,02%

    (2004)3,60% (2010) Meningkat  ► 

    Kementerian

    Komunikasi

    dan

    Informatika

    20108.15Proporsi penduduk yang memiliki telepon

    seluler

    14,79%

    (2004)103,90% (2010) 100,00% ► 

    8.16 Proporsi rumah tangga dengan akses internet - 26,21% (2011) 50,00% ▼ BPS, Susenas

    20118.16a

    Proporsi rumah tangga yang memiliki

    komputer pribadi- 12.30% (2011) Meningkat ▼ 

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    28/144

     

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011

    | 14

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    29/144

     

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011

    | 15

    TUJUAN 1:

    MENANGGULANGI

    KEMISKINAN

    DAN KELAPARAN 

    Sumber : PNPM Support Facility

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    30/144

     

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011

    | 16

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    31/144

     

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011

    | 17

    TUJUAN 1:

    MENANGGULANGI KEMISKINAN

    DAN KELAPARAN 

    TARGET 1A MENURUNKAN HINGGA SETENGAHNYA PROPORSI PENDUDUK DENGAN

    TINGKAT PENDAPATAN KURANG DARI USD 1,00 (PPP) PER HARI DALAM

    KURUN WAKTU 1990-2015

    IndikatorAcuan

    dasarSaat ini

    Target

    MDGs 2015Status Sumber

    1.1

    Proporsi penduduk dengan pendapatan

    kurang dari USD 1,00 (PPP) per kapita per

    hari

    20,60%

    (1990)

    5,90%

    (2008)10,30% ● 

    Bank Dunia

    dan BPS

    1.1aPersentase penduduk yang hidup di bawah

    garis kemiskinan nasional

    15,10%

    (1990)

    12,49

    (2011)7,55% ▼  BPS, Susenas

    1.2 Indeks Kedalaman Kemiskinan2,70%

    (1990)

    2,08

    (2011)Berkurang ►  BPS, Susenas

    Status : ● Sudah Tercapai ► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus 

    KEADAAN DAN KECENDERUNGAN

    Gambar 1.1. Persentase penduduk yang hidup Gambar 1.2 Indeks Kedalaman Kemiskinan

    di bawah garis kemiskinan nasional Sumber: BPS, Susenas berbagai tahun Sumber: BPS, Susenas berbagai tahun

    Upaya penanggulangan kemiskinan di Indonesia menunjukkan kemajuan yang berarti. Kemajuan ini

    ditunjukkan oleh dua indikator, yaitu persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinannasional dan Indeks Kedalaman Kemiskinan.

    Proporsi penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional terus berkurang, yaitu dari 13,33

    persen pada tahun 2010 menurun menjadi 12,49 persen pada tahun 2011. Tingkat kesejahteraan

    penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan mengalami perbaikan. Hal ini ditunjukkan oleh

    adanya penurunan indeks kedalaman kemiskinan nasional pada tahun 2010, yaitu dari 2,21 persen

    menurun menjadi 2,08 persen pada tahun 2011. Namun demikian, tingkat kemiskinan di daerah

    perdesaan masih lebih tinggi dibandingkan di daerah perkotaan sehingga memerlukan peningkatan

    pembangunan perdesaan. Tingkat kemiskinan di daerah perdesaan Indonesia adalah 15,72 persen

    pada tahun 2011 sedangkan di wilayah perkotaan hanya 9,23 persen (Gambar 1.1.).

    2.992.77

    2.5

    2.212.08

    0

    0.5

    1

    1.5

    2

    2.5

    3

    3.5

    2007 2008 2009 2010 2011

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    32/144

     

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011

    | 18

    Proporsi penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan masih beragam, baik antarprovinsi

    maupun antarperdesaan dan perkotaan di dalam provinsi (Gambar 1.2). Papua, Papua Barat,

    Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat merupakan lima provinsi dengan tingkat

    kemiskinan tertinggi. Namun demikian, tingginya tingkat kemiskinan di Papua, Papua Barat, Maluku,

    dan NTT hanya terjadi di perdesaan. Proporsi penduduk miskin perkotaan di Papua dan Papua Barat

    lebih rendah dan di Maluku kurang lebih sama dengan nilai rata-rata nasional, namun di NTTproporsi penduduk miskin perkotaan justru lebih besar dibandingkan dengan perdesaan. Papua,

    Papua Barat, Maluku, dan Gorontalo memang merupakan provinsi tertinggi dalam kesenjangan

    proporsi penduduk di bawah garis kemiskinan di perdesaan dan perkotaan. Selanjutnya, keragaman

    proporsi kemiskinan perdesaan antarprovinsi juga sangat besar, yaitu dari 4,65 sampai 41,58 persen.

    Proporsi tertinggi penduduk perdesaan yang hidup dibawah garis kemiskinan berada di Papua,

    Papua Barat, Maluku, dan Gorontalo.

    Gambar 1.3. Proporsi Penduduk Miskin di Perdesaan dan Perkotaan, Menurut Provinsi Tahun 2011

    Sumber : BPS, Susenas 2011

    UPAYA PENTING UNTUK PERCEPATAN PENCAPAIAN TUJUAN

    Upaya-upaya affirmative  telah dilakukan pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan,

    sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden No. 13 Tahun 2009 tentang Koordinasi

    Penanggulangan Kemiskinan yang dilanjutkan dengan Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2010

    tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. Program penanggulangan Kemiskinan dilakukan

    melalui empat klaster program penanggulangan kemiskinan, yaitu klaster (1) kegiatan yang bersifat

    bantuan dan perlindungan sosial (Jamkesmas, bantuan siswa miskin, Program Keluarga Harapan,

    dan Raskin); klaster (2) pemberdayaan masyarakat miskin (PNPM Mandiri); klaster (3)

    pemberdayaan usaha kecil dan menengah (KUR dan program UKM lainnya; serta klaster (4)

    program-program pro rakyat yang diarahkan untuk memberikan subsidi dalam pemenuhan

    kebutuhan fasilitas dasar pada wilayah-wilayah khusus (masyarakat nelayan di Pangkalan

    Pendaratan Ikan/PPI, masyarakat miskin perkotaan dan masyarakat daerah tertinggal).

            2        3  ,

            0        0

            2        1  ,

            2        3

            1        9  ,

            7        3

            1        9  ,

            5        7

            1        8  ,

            7        5

            1        7  ,

            5        0

            1        6  ,

            9        3

            1        6  ,

            0        8

            1        5  ,

            8        3

            1        5  ,

            7        6

            1        4  ,

            5        6

            1        4  ,

            2        4

            1        4  ,

            2        3

            1        3  ,

            8        9

            1        1  ,

            3        3

            1        0  ,

            6        5

            1        0  ,

            2        9

            9  ,

            1        8

            9  ,

            0        4

            8  ,

            6        5

            8  ,

            6        0

            8  ,

            5        1

            8  ,

            4        7

            7  ,

            4        0

            6  ,

            7        7

            6  ,

            5        6

            6  ,

            3        2

            5  ,

            7        5

            5  ,

            2        9

            4  ,

            2        0

            3  ,

            7        5

            3        1  ,

            9        2

            3        1  ,

            9        8

            1        2  ,

            4        9

       4   1 ,   5   8

       3   9 ,   5   6

       3   0 ,   5   4

       2   3 ,   3   6

       2   1 ,   8   7   2

       5 ,   6   5

       1   7 ,   3   9

       1   8 ,   5   4   2

       1 ,   8   2

       1   7 ,   8   9

       1   8 ,   2   4

       1   8 ,   1   9

       1   5 ,   7   2

       1   3 ,   5   7

       1   1 ,   5   8

       1   6 ,   9   0

       1   3 ,   3   2

       9 ,   5   9

       9 ,   3   7

       9 ,   8   3

       7 ,   6   5

       1   1 ,   2   1

       7 ,   8   9

       9 ,   7   5

       7 ,   3   5

       6 ,   3   4

       4 ,   6   5

       0 ,   0   0

       7 ,   5   3

       1   0 ,   0   7

       1   1 ,   8   9

       1   4 ,   8   3

       1   3 ,   7   3

       1   7 ,   1   4

            6  ,

            0        5

            1        0  ,

            2        4

            1        2  ,

            5        0

            1        3  ,

            6        9

            1        2  ,

            2        7

            1        3  ,

            1        6

            9  ,

            4        6

            9  ,

            8        7

            9  ,

            2        3

            1        0  ,

            7        5

            4  ,

            6        1

            4  ,

            6        0

            2  ,

            8        0

            4  ,

            8        0

            5  ,

            3        7

            2        3  ,

            6        7

            9  ,

            2        6

            6  ,

            3        3

            7  ,

            4        6

            6  ,

            3        7

            7  ,

            3        5         4

      ,        0        6

            3  ,

            9        1

            4  ,

            6        1

            4  ,

            1        1

            3  ,

            8        4

            3  ,

            9        1

            3  ,

            7        5

            1        1  ,

            1        9

            7  ,

            4        2

            1        0  ,

            7        7

            1        5  ,

            1        5

            1        4  ,

            1        2

            1        7  ,

            7        4

    0

    10

    20

    30

    40

    50

       P   a   p   u   a

       P   a   p   u   a

       B   a   r   a   t

       M

       a    l   u    k   u

       N   T   T

       N   T   B

       N   A   D

       G   o   r   o   n   t   a    l   o

       B   e   n   g    k   u    l   u

       L   a   m

       p   u   n   g

       D   I   Y   o   g   y   a    k   a   r   t   a

       S   u    l   a   w   e   s   i   T   e   n   g   a    h

       J   a   w   a   T   e   n   g   a    h

       S   u    l   a   w   e   s   i   T   e   n

       g   g   a   r   a

       S   u   m   a   t   e   r   a   S   e

        l   a   t   a   n

       J   a   w   a

       T   i   m   u   r

       S   u    l   a   w   e   s   i

       B   a   r   a   t

       I   N   D   O

       N   E   S   I   A

       S   u   m   a   t   e   r   a

       U   t   a   r   a

       J   a   w   a

       B   a   r   a   t

       S   u    l   a   w   e   s   i   S   e

        l   a   t   a   n

       M   a    l   u    k   u

       U   t   a   r   a

       S   u   m   a   t   e   r   a

       B   a   r   a   t

       J   a   m    b   i

       K   a    l   i   m   a   n   t   a   n

       B   a   r   a   t

       S   u    l   a   w   e   s   i

       U   t   a   r   a

       R   i   a   u

       K   e   p   u    l   a   u   a   n   R   i   a   u

       K   a    l   i   m   a   n   t   a   n

       T   i   m   u   r

       K   a    l   i   m   a   n   t   a   n   T   e   n   g   a    h

       B

       a   n   t   e   n

       B   a   n   g    k   a   B   e

        l   i   t   u   n   g

       K   a    l   i   m   a   n   t   a   n   s   e

        l   a   t   a   n

       B   a    l   i

       D   K   I   J   a    k   a   r   t   a

    Perkotaan & perdesaan

    Perdesaan

    Perkotaan

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    33/144

     

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011

    | 19

    Pada tahun 2011 telah diberikan bantuan siswa miskin untuk 4.666.220 siswa SD/MI/SDLB,

    1.995.100 siswa SMP/MTs/SMPLB, 1.292.374 siswa SMA/SMK/MA, dan 126.538 mahasiswa PT/PTA.

    Selanjutnya, pada tahun 2012 akan diberikan bantuan siswa miskin untuk 4.390.780 siswa

    SD/MI/SDLB, 1.946.020 siswa SMP/MTs/SMPLB, 1.489.813 siswa SMA/SMK/MA, dan 303.856

    mahasiswa PT/PTA.

    Selanjutnya, hasil pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) telah mencakup sebesar

    59,1 persen penduduk miskin pada tahun 2010 dan meningkat menjadi 63,1 persen pada tahun

    2011. Jamkesmas dasar dan rujukan telah meningkatkan cakupan rawat jalan tingkat pertama (RJTP)dari 34.397.878 pasien tahun 2010 menjadi 61.790.618 pasien pada tahun 2011. Sementara itu,

    cakupan rawat inap tingkat pertama (RITP) meningkat dari 1.268.294 pasien tahun 2010 menjadi

    1.690.618 tahun 2011. Untuk cakupan rawat jalan tingkat lanjut (RJTL) meningkat dari 4.743.591

    pasien tahun 2010 menjadi 5.244.215 pasien tahun 2011. Cakupan rawat inap tingkat lanjut (RITL)

    meningkat dari 1.189.885 pasien tahun 2010 menjadi 1.194.419 tahun 2011. Selain itu, cakupan

     jaminan persalinan (Jampersal) sebanyak 1.572.751 Persalinan (496 kabupaten/kota dari 497

    kabupaten/kota) pada tahun 2011.

    Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri inti telah dilaksanakan di 6.622

    kecamatan yang terdiri dari 5.020 kecamatan PNPM Perdesaan, 1.153 kecamatan PNPM Perkotaan,

    215 kecamatan PNPM Infrastruktur Perdesaan (PPIP/RIS), 237 kecamatan PNPM PengembanganInfrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) dan 7 kabupaten untuk Program Pengembangan

    Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK). Total alokasi dana PNPM Mandiri Inti yang bersumber dari

    APBN dan APBD untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp13,14 triliun dengan proporsi Rp9,58 triliun

    untuk PNPM Perdesaan, Rp1,67 triliun untuk PNPM Perkotaan, Rp1,01 miliar untuk PPIP/RIS,

    Rp527,8 miliar untuk PISEW dan Rp345,9 miliar untuk P2DTK. Pada tahun 2011 juga telah disetujui

    untuk penambahan dana PNPM melalui dana APBN-P sebesar Rp1,82 triliun yang ditujukan untuk

    PNPM perdesaan sebesar Rp1,29 triliun dan PNPM perkotaan sebesar Rp524 miliar. Anggaran ini

    dialokasikan sebagai penambahan untuk memenuhi Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) bagi

    lokasi-lokasi PNPM Perkotaan dan Perdesaan, serta untuk meningkatkan kesempatan kerja melalui

    usaha ekonomi produktif terutama di kecamatan-kecamatan dengan tenaga kerja Indonesia yang

    tinggi. Sedangkan pada tahun 2012, PNPM Mandiri inti dilaksanakan di 6.680 kecamatan yang terdiridari 5.100 kecamatan PNPM Perdesaan, 1.151 kecamatan PNPM Perkotaan, 187 kecamatan PNPM

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    34/144

     

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011

    | 20

    Infrastruktur Perdesaan (PPIP/RIS), dan 237 kecamatan PNPM Pengembangan Infrastruktur Sosial

    Ekonomi Wilayah (PISEW). Total alokasi dana PNPM Mandiri Inti yang bersumber dari APBN dan

    APBD untuk tahun 2012 adalah sebesar Rp13,60 triliun dengan proporsi Rp10,49 triliun untuk PNPM

    Perdesaan, Rp1,71 triliun untuk PNPM Perkotaan, Rp862,5 miliar untuk PPIP/RIS, dan Rp536,5 miliar

    untuk PISEW.

    Pelaksanaan PNPM Mandiri juga didukung oleh pelaksanaan PNPM Penguatan (pendukung) yaitudiantaranya: (i) PNPM Generasi sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan

    kesehatan generasi penerus, yang pada tahun 2011 dilakukan di 120 kecamatan di 25 kabupaten

    pada 5 provinsi; (ii) PNPM Kelautan dan Perikanan (PNPM-KP) pada tahun 2011 telah dilaksanakan di

    KP 351 kabupaten/kota melalui pemberian BLM dengan capaian 1.106 kelompok nelayan di 132

    kabupaten/kota, 2.070 kelompok pembudidaya di 300 kabupaten/kota, 408 kelompok pengolah di

    53 kabupaten/kota, dan 1.670 kelompok usaha garam rakyat di 40 kabupaten/kota; (iii)

    Pengembangan Usaha Agribisnis Pertanian (PUAP) yang pada tahun 2011 dilaksanakan di 10.000

    gapoktan (gabungan kelompok tani), ditujukan agar usaha agribisnis berkembang dan meningkat

    kualitasnya; (iv) PNPM Pariwisata dengan tujuan mengembangkan kapasitas masyarakat dan

    memperluas kesempatan berusaha dalam kegiatan kepariwisataan, pada tahun 2011 telah

    melaksanakan kegiatannya di 569 desa pada 83 kabupaten/kota.

    Pelaksanaan program-program pemberdayaan koperasi dan UMKM pada klaster 3 program

    penanggulangan kemiskinan untuk tahun 2011 menunjukkan pencapaian target yang cukup

    signifikan. Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk UMKM dan koperasi selama tahun 2011 dapat

    disalurkan sebesar Rp 29,0 triliun dengan jumlah nasabah lebih dari 1,9 juta serta rata-rata kredit

    pembiayaan sebesar Rp 15,12 juta. Sebagian besar KUR merupakan KUR mikro, yaitu sebesar 47,3

    persen dan diterima oleh usaha skala mikro sebesar 89,1 persen dari debitur KUR yang pada

    umumnya tergolong kelompok masyarakat miskin. Sementara itu, tingkat pengembalian KUR juga

    cukup baik dengan non performing loan (NPL) hanya sebesar 2,1 persen.

    Program KUR ini ditujukan untuk memfasilitasi masyarakat yang sudah dapat memenuhi kebutuhan

    dasar, namun masih memerlukan bantuan untuk akses permodalan dalam rangka mendukungstabilitas tingkat pendapatan dan peningkatan kesejahteraannya melalui pengembangan usaha-

    usaha produktif skala mikro dan kecil. Kelompok sasarannya yaitu usaha-usaha masyarakat yang

    layak namun belum bankable, serta Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

    Gambar 1.4. Pencapaian Target Penyaluran KUR (Rp Miliar)

    Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

  • 8/20/2019 Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011

    35/144

     

    Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011

    | 21

    Selain itu, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden No. 65 Tahun 2011 tentang Percepatan

    Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat, yang kemudian dijabarkan dalam Rencana Aksi

    Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat tahun 2011-2014. Kebijakan

    pembangunan sosial ekonomi yang diambil, antara lain meliputi: (a) Program penanggulangan

    kemiskinan, dengan memprioritaskan pada pemberian bantuan jaminan sosial, pengembangan

    kapasitas dan pemberian modal usaha bagi masyarakat tertinggal; (b) Program pelayananpendidikan, dengan memprioritaskan pada peningkatan pelayanan pendidikan dasar terutama untuk

    memastikan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan di seluruh kampung dengan fasilitas dan

     jumlah guru yang memadai, serta menyiapkan pendidikan kejuruan; (c) Program pelayanan

    kesehatan, dengan memprioritaskan pada peningkatan pelayanan pos pelayanan terpadu, pusat

    kesehatan masyarakat pembantu, dan pusat kesehatan masyarakat dalam peningkatan pelayanan

    pos kesehatan di tingkat kampung.

    Kotak 1.1. Program Keluarga Harapan (PKH) 

    PKH adalah program perlindungan sosial yang memberikan bantuan tunai kepada Rumah Tangga

    Sangat Miskin (RTSM) dengan kewajiban melaksanakan persyaratan dan ketentuan yang telah

    ditetapkan. Program ini, dalam jangka pendek bertujuan mengurangi beban RTSM dan dalam

     jangka panjang diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan antargenerasi, sehingga

    generasi berikutnya dapat keluar dari perangkap kemiskinan. Persyaratan yang harus dipenuhi

    berupa kewajiban dalam bidang kesehatan dan pendidikan. RTSM merupakan penduduk dengan

    berpendapatan terendah yang diperoleh melalui pendataan Program Perlindungan Sosial tahun

    2008 oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Pelaksanaan PKH diharapkan juga mampu mengurangi

    kemiskinan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Terdapat lima komponen MDGs

    yang secara tidak langsung terbantu pencapaiannya jika PKH dilaksanakan optimal, yaitu:

    pengurangan penduduk miskin dan kelaparan, peningkatan akses pendidikan dasar, kesetaraan

    gender, pengurangan angka kematian bayi dan balita, dan pengurangan kematian ibu karena

    melahirkan. Pada awal pelaksanaan, tahun 2007, program PKH hanya dicakup 387.928 RTSM di 7

    provinsi, 48 kabupaten/ kota, dan 337 kecamatan. Untuk tahun 2011 direncanakan dicakup

    1.116.000 RTSM di 25 provinsi, 119 kabupaten/kota dan 1.379 kecamatan.

    Tabel 1.1. Lokasi Pelaksanaan Program Keluarga Harapan

    Tahun

    2007

    Pelaksanaan awal di 7 provinsi (DKI, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Barat, Gorontalo,

    Sulawesi Utara, NTT), 48 kabupaten/kota, dan 337 kecamatan. Jumlah penerima sebanyak

    387.928 RTSM

    Tahun

    2008

    Dikembangkan di 6 provinsi (Banten, Aceh, Sumatera Utara, D.I. Yogyakarta, Kalimantan

    Selatan, dan NTB) sehingga menjadi 13 provinsi, 70 kabupaten/kota, dan 629 kecamatan.Jumlah penerima sebanyak 620.484 RTSM

    Tahun

    2009

    Pengembangan di 150 kecamatan di 12 provinsi dan 43 kabupaten/kota (lokasi PKH 2007-

    2008) dengan tambahan penerima sebanyak 105.892 RTSM, sehingga menjadi 726.376 RTSM

    Tahun

    2010

    Dikembangkan di 7 Provinsi (Bengkulu, Kep. Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Te-ngah,

    Bali, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan), sehingga menjadi 20 Provinsi, 88 kabupaten/kota,

    954 kecamatan, sebanyak 816.376 RTSM

    Tahun

    2011

    Dikembangkan di 5 Provinsi (Riau, Lampung, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Maluku Utara),

    sehingga menjadi 25 Provinsi, 119 Kabupaten/Kota, 1.379 kecamatan. Jumlah penerima

    sebanyak 1.116.000 RTSM