laporan kontur, tracing jalan, kelerengan, luas, volum

17
LAPORAN PEMBUATAN PETA KONTUR, PETA LERENG, TRACING JALAN, LUAS KONTUR DAN VOLUM KONTUR Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Interpretasi Ruang TKP 256 Dosen Pengampu : Dra. Bitta Pigawati, MT. Disusun oleh: Dea Zahara Lutviana 21040114130110 Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Upload: dea-zahara

Post on 15-Nov-2015

57 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Interpretasi Ruang

TRANSCRIPT

LAPORAN PEMBUATAN PETA KONTUR, PETA LERENG, TRACING JALAN, LUAS KONTUR DAN VOLUM KONTUR

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Interpretasi Ruang TKP 256

Dosen Pengampu : Dra. Bitta Pigawati, MT.

Disusun oleh:Dea Zahara Lutviana21040114130110

Jurusan Perencanaan Wilayah dan KotaFakultas Teknik Universitas DiponegoroSemarang2014

2

Tujuan pembelajaran :1. Mahasiswa dapat mengerti tentang definisi dan sifat-sifat garis kontur.2. Mahasiswa dapat menghitung titik-titik tinggi untuk selanjutnya digambar menjadi garis-garis kontur.3. Mahasiswa mampu menghitung serta menggambar garis kontur dengan metode interpolasi dan grafis.4. Mahasiswa mampu menghitung lereng.5. Mahasiswa mampu menggambar peta lereng.6. Mahasiswa mampu menghitung luasan daerah yang dibatasi garis kontur tertentu dan menghitung volume kontur.7. Mahasiswa dapat membuat tracing jalan pada peta kontur tersebut.

Alat dan Bahan :1. 12

2. Peta titik tinggi3. Penggaris4. Kertas kalkir5. Milipen6. Kalkulator

Pendahuluan

PengertianPeta kontur adalah peta yang menunjukkan lokasi titik yang sama tinggi yang digambarkan dalam garis khayal / garis-garis kontur. Salah satu fungsi peta kontur adalah untuk menggambarkan relief muka bumi. Untuk dapat menggambarkan peta kontur terlebih dulu dapat dilakukan dengan pengukuran ketinggian suatu lokasi. Metode untuk pengukuran titik tinggi tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain pengukuran lapangan dengan survey Theodolite, GPS, Water pass, penghitungan denga citra satelit, penghitungan dengan foto udara stereo.Gambar Contoh Peta Kontur

Sumber: sekolahmandiri.blogspot.com

Sifat-sifat Garis Kontura. Tidak bercabang/berpotongan ; b. Merupakan garis tertutupArtinya garis pantai adalah juga termasuk garis kontur 0 (nol), jika terbuka maka akan terhubung dengan garis kontur lembar selanjutnya ;c. Garis kontur yang lebih rapat lerengnya akan lebih curamIni dapat dibuktikan dengan memproyeksikan garis kontur tersebut menjadi bentuk 3 dimensi ;d. Selalu membelok mengikuti lereng dari lembah ke arah hulu ; dan e. Selalu tegak lurus jurusan/ arah air yang mengalir di permukaan.

Metode pembuatan garis kontura. Metode Interpolasi linearDigunakan dengan menghitung titik tinggi yang akan mewakili garis kontur dengan cara membandingkan antara jarak pada peta dengan jarak sebenarnya. Setelah titik-titik tinggi yang akan mewakili garis kontur tersebut diperoleh, maka selanjutnya adalah menghubungkan titik-titik tersebut menjadi sebuah garis. Setelah didapat titik dengan jarak seperti yang dihitung di atas, selanjutnya dapat dicari titik-titik lainnya sesuai kontur interval dengan membagi garis sama besar.

b. Metode GrafisMetode ini pada dasarnya membagi garis dengan garis-garis bantu.Jika terdapat dua titik yang masing-masing merepresentasikan ketinggian 17 m dan 39 m, maka untuk mendapatkan posisi titik yang menunjukkan ketinggian dengan interval 5 : menghubungkan kedua titik tersebut dengan sebuah garis menghitung selisih ketinggian yang diketahui, yaitu 35 m-17 m = 18 m. Membuat garis bantu sembarang yang ditarik dari titik 39 m yang memiliki 18 titik (sebagai proyeksi dari garis bantu pertama) dengan skala sembarang, semisal jarak tiap titik merepresentasikan 1 m dan digambar dengan jarak 0,5 cm atau 0,25 cm. Sehingga pada garis bantu kedua, tiap turun satu titik, ketinggian yang direpresentasikan ialah 18 m 1 m =17 m. menghubungkan titik ketinggian 17 m dengan titik di garis bantu kedua yang merepresentasikan ketinggian 17 m (garis sejajar I) menentukan titik pada garis bantu kedua yang merepresantasikan ketinggian 20 m, 25 m, dan 30 m. Membuat garis lurus sejajar dengan garis sejajar I dengan acuan titik ketinggian 20 m, 25 m, dan 30 m tersebut.

Menghitung Luas Kontur dan Volumea. Menghitung luas kontur menggunakan square methodDilakukan dengan membagi luasan yang dibatasi oleh garis kontur tertentu dengan segi empat yang sama besar dan kemudian semua segi empat tersebut dihitung dan dikalikan dengan skala penyebut peta.Karena pada dasarnya luas ialah sisi x sisi, dan sisi yang dihitung ini harus dikalikan dengan skala agar didapat luas yang sesungguhnya, sehingga satuannya bukan lagi cm x cm, melainkan meter x meter.Cara untuk menghitung luas kontur di ialah: Membuat segi empat dengan panjang sisi kotak = 2 cm, jadi luas satu kotak ialah 4 cm2. Luas 1 kotak sebenarnya = (2 x 100.000) x (2 x 100.000) = 400.000.000 cm2. Cara menghitung jumlah kotak ialah kotak yang terisi penuh dihitung 1, yang tidak terisi penuh diperkirakan besarnya dan digabungkan dengan kotak lain yang juga tidak terisi penuh.

Sumber: geomasyhudiyah.blogspot.com

b. Menghitung luas kontur menggunakan stripped methodMetode ini hampir sama dengan square method, yang membedakan adalah kotak yang dibuat bukan segi empat, melainkan kotak persegi panjang. Prinsip perhitungannya juga sama dengan mengalikan jumlah kotak dengan luas kotak sebenarnya.

Cara untuk menghitung luas kontur di atas adalah sebagai berikut:1. Membuat persegi panjang yang membagi kontur menjadi beberapa bagian misalnya 3, dengan ukuran lebar 2 cm dan panjang menyesuaikan kontur yang terpotong.2. Luas 1 kotak persegi panjang sebenarnya = (panjang kotak x 10000) x (2 x 10000= n cm2, jadi untuk luas kotak satu dengan lainnya tidak sama.Luas daerah = luas kotak I + luas kotak II + luas kotak III3. Cara menghitung jumlah kotak adalah kotak yang terisi penuh dihitung 1, yang tidak terisipenuh diperkirakan besarnya dan digabungkan degann kotak lain yang juga tidak terisi penuh.

c. Menghitung volume konturPerhitungan dilakukan untuk mengetahui isi baik dari kontur berupa cekungan maupun berupa bukit. Dengan perhitungan kontur ini dapat untuk melakukan beberapa perhitungan volume waduk, volume bukit untuk mengetahui seberapa besar isi bukit tersebut jika akan melakukan pengurukan dan lain sebagainya. Berikut contoh perhitungan volume kontur, diketahui kontur dengan interval (KI) 5 meter, berapakah volume dari kontur tersebut.

Volume = Volume I + Volume II + Volume III

Volume I = x KI

Volume II= x KI

Volume III= x KIDari kontur, dapat dilihat apakah permukaan bumi tersebut berbentuk cekungan atau bukit. Sumber: 110.138.206.53Membuat tracking jalan dengan pertimbanganBerbagai pertimbangan dalam pembangunan jalan salah satunya adalah pertimbangan dengan garis kontur. Pertimbangan ini, mempertimbangkan tingkat kelerengan/ tanjakan seta panjang jalan yang akan dibangun supaya lebih aman dan ekonomis. Untuk membuat tracking jalan perlu diperhatikan ketentuan sebagai berikut:1. Tracking jalan maksimal melewati lereng 10% artinya dibutuhkan jarak 100 meter untuk naik 10 m2. Jika kontur interval (sisi tegak) 20 m, maka dibutuhkan jarak maksimal 200 m.= , x = 200 m.3. Jarak maksimal untuk tracking jalan 200 m, dengan skala 1:10.000 atau 100 meter, maka jarak maksimal yang digambar di peta ialah . 1 cm = 2 cm.Jadi, untuk membuat tracking jalan dari kontur bawah ke kontur di atasnya maksimal yang tergambar di peta ialah 2 cm.

Langkah Kerja

1. Membuat Garis Kontur dengan Metode Grafis1) Misal untuk permulaan, menghubungkan titik 250 dengan titik 100 dengan sebuah garis. Karena kontur intervalnya 20m, maka titik tinggi yang dipergunakan ialah titik tinggi 100, 120, 140, 160, 180, 200, 240, dan 250.2) Menghitung selisihnya, yaitu 250m100m =150m. Agar jarak antara dua titik merepresentasikan 20 meter, maka dibuat garis bantu dengan interval 1 cm dan memiliki 15 titik.3) Dengan begitu, tiap turun satu titik, maka ketinggian yang direpresentasikan pada garis bantu tersebut ialah 240m-20m=220m, dst.4) Titik ke-15 pada garis bantu ini merepresentasikan ketinggian yang sama dengan titik tinggi 100. Karena itu, kedua titik ini dihubungkan dengan sebuah garis.5) Setelah didapat titik-titik pada garis bantu yang merepresentasikan ketinggian 100, maka selanjutnya untuk menentukan titik ketinggian diatas 100, membuat garis yang sejajar dengan garis ketinggian 100 tadi.6) Begitu seterusnya dengan titik-titik tinggi yang lain.7) Setelah mendapat titik-titik tinggi pada garis di antara titik 250 dan tiap titik tinggi, menghubungkan titik-titik dengan ketinggian yang sama hingga membentuk garis kontur yang tertutup dan sesuai dengan sifat-sifatnya.

2. Menentukan Tracking Jalan pada Peta Kelerengan1) Sebelum menentukan tracking jalan, ditentukan terlebih dulu prosentase kelerengan. Prosentase kelerengan yang dipakai ialah maksimal 10%.

2) Artinya, sisi tegak dibagi dengan sisi mendatar = . Atau dengan kata lain, tiap kenaikan 10 meter, diperlukan jarak mendatar maksimal 100 meter.

Jika kontur interval (sisi tegak)-nya ialah 20 meter, maka jarak mendatar maksimal yang dibutuhkan agar kelerengannya tetap 10% ialah :Kelerengan= kelerengan = , x = 200 m.Jadi, jarak mendatar maksimal yang diperlukan untuk naik 20 meter agar kelerengannya tetap 10% ialah 200 meter.3) 200 meter ini kemudian digambarkan pada peta. Skala peta ialah 1 : 10.000 (1 cm pada peta merepresentasikan 10.000 cm atau 100 meter pada kenyataan), dan kelerengan maksimal 10%. Jika lebih dari 10%, maka jalan akan menjadi semakin curam.4) Jika digambarkan pada peta, maka 500 meter akan tergambar dengan jarak:Skala= = , = , x = 2 cmJadi, jarak maksimal yang dapat tergambar pada peta ialah 2 cm. Maka ketika membuat tracking jalan, jarak maksimal yang digambar pada peta ialah 2 cm. Jika kurang dari 2 cm, maka jalan akan menjadi semakin curam. Untuk itu, jalan dibuat menyusuri garis kontur baru kembali naik ketika bisa tergambar 2 cm lagi.5) Tracking jalan dibuat dari pojok kiri bawah hingga pojok kanan atas dengan melewati setiap kontur dan titik puncak. Dari pojok kiri bawah di kontur 40 ke kontur 60, diambil garis dengan panjang 2 cm dengan tidak menabrak kontur apapun, sehingga tidak boleh ada penghalang apapun antar kontur ketika akan ditarik garis.6) Begitu pula dari kontur 60 ke kontur 80. Jika jarak antar kontur tidak sampai 2 cm, diambil garis yang memiliki jarak paling jauh.

3. Menghitung luas konturLuas kontur dihitung menggunakan square method, didapat data:Luas = jumlah kotak x (sisi x skala) x (sisi x skala)

4. Menghitung volume kontur

Hasil dan Pembahasan

Peta yang dikerjakan merupakan peta titik tinggi, dari titik-titik tinggi itu dicari titik-titik untuk ketinggian dengan interval kontur 20 m. Dari gambar, dapat dilihat bahwa peta tersebut menunjukkan bentuk bukit, dimana kontur dengan ketinggian paling rendah memiliki luas dan volume paling besar dan kontur dengan ketinggian paling tinggi memiliki luas dan volume paling kecil. Berikut ialah tabel luas dan volume kontur:Kontur ketinggianLuas daerahLuas sebenarnya (jumlah kotak x s x skala)

Luas I2400.25 kotak0.25 x (2 cm x 10.000 cm) x (2 cm x 10.000 cm) = 100.000.000 cm2 = 0.01 km2

Luas II2201 kotak1 x (2 cm x 10.000 cm)2 = 400.000.000 cm2 = 0.04 km2

Luas III 2003 kotak0.12 km2

Luas IV18040.16 km2

Luas V16080.32 km2

Luas VI14090.36 km2

Luas VII120120.48 km2

Luas VIII100150.6 km2

Luas IX80210.84 km2

Luas X60261.04 km2

Luas XI40331.32 km2

Total luas4.92 km2

Volume

Volume I (0,01) x 20 = 0.1 km3

Volume II (0,01 + 0,04) x 20 = 0.5 km3

Volume III (0,04 + 0,12) x 20 = 1.8 km3

Volume IV (0,12 + 0,16) x 20 = 2.8 km3

Volume V (0,16 + 0,36) x 20 = 4.8 km3

Volume VI (0,32 + 0,36) x 20 = 6.8 km3

Volume VII (0,36 + 0,48) x 20 = 8.4 km3

Volume VIII (0,48 + 0,6) x 20 = 10.8 km3

Volume IX (0,6 + 0,84) x 20 = 14.4 km3

Volume X (0,84 + 1.04) x 20 = 18.8 km3

Volume XI (1.04+ 1.32) x 20 = 23.6 km3

TOTAL = 92.8 km2

Pada peta lereng yang menunjukkan kelerengan kontur. Perhitungan kelerengan tergantung pada berapa nilai N atau jumlah kontur yang terpotong diagonal kotak. Perhitungannya sebagai berikut :

N=1 (1-1) x 20 x 100% 2,8= 0%N=2 7,07 %N=3 14.14 %N=4 21.21 %N=5 28.28 %N=6 35.35 %N=8 56.56 %

Lalu untuk kotak yang masuk dalam kategori kelerengan diatas yaitu : 0 2 % termasuk kelerengan datar warna : hijau tua 2- 7 % termasuk dalam kalerengan miring warna : hijau muda 8 15 % termasuk dalam kelerengan agak curam warna : kuning 16 30 % termasuk dalam kelerengan agak curam warna : oranye 30 70 % termasuk dalam kelerengan curam warna : pink 70 140 % termasuk dalam kelerengan curam warna : merah.

Semakin mendekati puncak, tracking jalan yang dibuat semakin curam karena jarak garis/jalan yang digambar kurang dari 2 cm, karena jarak antara kontur 150 dan 200 tidak mencapai 5 cm. Pada kenyataan, memang pada umumnya semakin tinggi suatu bukit/gunung, jalan yang dibangun juga semakin curam.

Daftar pustaka

Pigawati, Bitta dan Pangi. 2010. Buku Petunjuk Praktikum Kartografi. Semarang: Biro Penerbit Planologi Undip.

Putri, Laras. 2014. "Menghitung dan Menggambar Peta Kontur" dalam http://www.slideshare.net/LarasAyass/laporan-interpret-kontur-tracking-jalan-volume-luas. Diakses pada tanggal 5 April 2015.