laporan kasus dub - tinjauan pustaka
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Laporan Kasus DUB - Tinjauan Pustaka
1/15
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Definisi
Dysfunctional uterine bleeding (DUB) atau perdarahan uterus
disfungsional (PUD) adalah perdarahan abnormal dari uterus baik dalam jumlah,
frekuensi maupun lamanya, yang terjadi didalam atau diluar haid sebagai wujud
klinis gangguan fungsional mekanisme kerja poros hipotalamus-hipofisis-
oarium, endometrium tanpa kelainan organik alat reproduksi, seperti radang,
tumor, keganasan, kehamilan atau gangguan sistemik lain!",#,$,%,&
'angguan perdarahan pada perdarahan uterus disfungsional dapat
berupa gangguan panjang siklus, gangguan jumlah dan lamanya
perdarahan berlangsung, dan gangguan keteraturan!%,&
'angguan panjang siklus umumnya akibat disfungsi hipotalamus
dan dapat berupa %,&
) *ligomenorrhoe, yaitu haid jarang, siklus panjang, siklus haid lebih
dari #% hari!
") Polymenorrhoe, yaitu haid sering datang, siklus pendek, kurang dari
" hari!
#) +menorrhea perdarahan uterus yang tidak terjadi selama & bulan atau lebih
pada wanita nonmenopause
'angguan jumlah dan lama perdarahan dapat berupa %,&
) ypomenorrhoe, yaitu haid yang disertai perdarahan yang ringan dan
berlangsung hanya beberapa jam sampai - " hari saja!
") ypermenorrhoe (menorrhoe), yaitu haid yang teratur tetapi jumlah
darahnya banyak!
#) etrorrhagi, yaitu perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada
hubungan dengan haid!
$) enometorrhagi, yaitu perdarahan yang berlangsung lebih lama dari
$ hari!
9
-
8/18/2019 Laporan Kasus DUB - Tinjauan Pustaka
2/15
3.2. Etiologi
.nteraksi antara hipotalamus, hipofisis anterior, oarium, dan lapisan
endometrium dirahim menciptakan sebuah siklus menstruasi! Disfungsi atau
gangguan di dalam salah satu sistem ini dapat menyebabkan anoulasi (tidak
terdapatnya sel telur) atau perdarahan abnormal! /iklus menstruasi normal
berlangsung selama "-#% hari, "-0 hari adalah waktu keluarnya darah haid yang
berkisar "1-&1 ml per hari, dengan rata-rata $1ml2hari dan perdarahan terbanyak
berlangsung pada " hari pertama! Perdarahan rahim abnormal umumnya
disebabkan oleh hormon eksogen (dari luar), sedangkan perdarahan uterus
disfungsional disebabkan oleh gangguan hormonal endogen (dari dalam)!
3elainan hormonal adalah penyebab tersering perdarahan rahim disfungsional!$,%,
ingga saat ini penyebab pasti perdarahan rahim disfungsional (DUB)
belum diketahui secara pasti! Beberapa kondisi yang dikaitkan dengan perdarahan
uterus disfungsional, antara lain %
) 3egemukan (obesitas)
") 4aktor kejiwaan#) +lat kontrasepsi hormonal
$) +lat kontrasepsi dalam rahim (intra uterine deices)
%) Beberapa penyakit dihubungkan dengan perdarahan rahim (DUB),
misalnya trombositopenia (kekurangan trombosit atau faktor pembekuan
darah), 3encing anis (diabetus mellitus), dan lain-lain
&) 5alaupun jarang, perdarahan rahim dapat terjadi karena tumor organ
reproduksi, kista oarium (polycystic oary disease), infeksi agina, dan
lain-lain!
3.3. Patofisiologi
Pada siklus haid yang normal atau yang beroulasi, perubahan yang
dialami kelenjar-kelenjar, pembuluh darah, dan komponen stroma dari
endometrium berturut-turut terjadi sesuai dengan pengaruh estrogen dan
progesteron yang secara teratur dan bergiliran dihasilkan oleh folikel dan
10
-
8/18/2019 Laporan Kasus DUB - Tinjauan Pustaka
3/15
korpus luteum atas pengaruh gonadotropin (4/ dan 6) yang dihasilkan
hipofisis setelah menerima rangsangan faktor-faktor pelepas gonadotropin
dari hipotalamus! Perubahan anatomi dan fungsional dari endometrium ini
berulang kembali setiap "0 hari yang secara berurutan dapat dibagi ke
dalam % fase ) fase menstruasi, ") fase proliferasi, #) fase sekresi, $)
fase persiapan untuk implantasi, dan %) fase kehancuran! Pada perdarahan
uterus disfungsional tidak ditemukan kelima fase ini secara baik dan
teratur pada endometrium!&,7
a! Pada siklus oulasi
Perdarahan rahim yang bisa terjadi pada pertengahan menstruasi maupun
bersamaan dengan waktu menstruasi! Perdarahan ini terjadi karena rendahnya
kadar hormon estrogen, sementara hormon progesteron tetap terbentuk!
*ulasi abnormal ( DUB oulatori ) terjadi pada % 8 "1 9 pasien DUB dan
mereka memiliki endometrium sekretori yang menunjukkan adanya oulasi
setidaknya intermitten jika tidak reguler! Pasien oulatori dengan perdarahan
abnormal lebih sering memiliki patologi organik yang mendasari, dengan
demikian mereka bukan pasien DUB sejati menurut definisi tersebut! /ecara
umum, DUB oulatori sulit untuk diobati secara medis!#,&,7
Perdarahan yang terjadi pada siklus oulatoar berbeda dari
perarahan pada suatu haid yang normal, dan hal ini dapat dibedakan dalam
tiga jenis, yaitu &,7
) Perdarahan pada pertengahan siklus
Perdarahan yang terjadi biasanya sedikit, singkat dan dijumpai pada pertengahan siklus! Penyebabnya adalah rendahnya kadar estrogen!
") Perdarahan akibat gangguan pelepasan endometrium!
Perdarahan yang terjadi biasanya banyak dan memanjang! 3eadaan
ini disebabkan oleh adanya korpus luteum persisten dan kadar
estrogen yang rendah sedangkan progesteron terus terbentuk!
#) Perdarahan bercak (spotting) pra haid dan pasca haid!
11
-
8/18/2019 Laporan Kasus DUB - Tinjauan Pustaka
4/15
Perdarahan ini disebabkan oleh insufisiensi korpus luteum,
sedangkan pada masa pasca haid disebabkan oleh defisiensi estrogen,
sehingga regenerasi endometrium terganggu!
b! Pada siklus tanpa oulasi (anoulation)
Perdarahan rahim yang sering terjadi pada masa pre-menopause dan masa
reproduksi! al ini karena tidak terjadi oulasi, sehingga kadar hormon estrogen
berlebihan sedangkan hormon progesteron rendah! +kibatnya dinding rahim
(endometrium) mengalami penebalan berlebihan (hiperplasi) tanpa diikuti
penyangga (kaya pembuluh darah dan kelenjar) yang memadai! 3ondisi inilah
penyebab terjadinya perdarahan rahim karena dinding rahim yang rapuh!#
Pada keadaan anoulasi korpus luteum tidak terbentuk, akibatnya
siklus haid dipengaruhi oleh hormon estrogen yang berlebihan dan
kurangnya hormon progesteron! Penyebab pasti dari perdarahan dengan
siklus anoulatoar ini belum diketahui, beberapa kemungkinan yang
terjadi bila #,&,7
) Perdarahan pada masa menarche biasanya keadaan ini dihubungkan
dengan belum matangnya fungsi hipotalamus dan hipofisis!
") Perdarahan pada masa reproduksi sering disebabkan karena
gangguan di hipotalamus sehingga terjadi lonjakan kadar 6
sehingga tidak terjadi oulasi!
#) Perdarahan yang terjadi pada masa premenopause sering disebabkan
karena kegagalan oarium dalam menerima rangsangan hormon
gonadotropin!+noulasi kronik adalah penyebab DUB yang paling sering! 3eadaan
anoulasi kronik akibat stimulasi esterogen terhadap endometrium terus menerus
yang menimbulkan pelepasan irreguler dan perdarahan! +noulasi sering terjadi
pada gadis perimenarche! /timulasi esterogen yang lama dapat menimbulkan
pertumbuhan endometrium yang melebihi suplai darahnya dan terjadi
perkembangan kelenjar, stroma, dan pembuluh darah endometrium yang tidak
sinkron! /etiap kegagalan produksi progesteron juga dapat mempengaruhi
12
-
8/18/2019 Laporan Kasus DUB - Tinjauan Pustaka
5/15
kelenjar, stroma, dan pembuluh darah endometrium! 3egagalan produksi
progesteron disebabkan berbagai etiologi endokrin seperti penyakit thiroid,
hiperprolaktinemia, dan tumor oarium yang menghasilkan hormon, penyakit
:ushing, dan yang paling penting adalah sindroma oarium polikistik atau
sindroma /tein 8 6eenthal!0
3.4. Gejala Klinis
Perdarahan rahim dapat terjadi tiap saat dalam siklus menstruasi! ;umlah
perdarahan bisa sedikit-sedikit dan terus menerus atau banyak dan berulang!
3ejadian tersering pada menarche (atau menarke masa awal seorang wanita
mengalami menstruasi) atau masa pre-menopause!#
a! Pada siklus oulasi
3arakteristik DUB berariasi, mulai dari perdarahan banyak tapi jarang,
hingga spotting atau perdarahan yang terus menerus! Perdarahan ini merupakan
kurang lebih 19 dari perdarahan disfungsional dengan siklus pendek
(polimenorea) atau panjang (oligomenorea)! Untuk menegakan diagnosis perludilakukan kerokan pada masa mendekati haid! ;ika karena perdarahan yang lama
dan tidak teratur sehingga siklus haid tidak lagi dikenali maka kadang-kadang
bentuk kure suhu badan basal dapat menolong!#,%,&
;ika sudah dipastikan bahwa perdarahan berasal dari endometrium tipe
sekresi tanpa ada sebab organik, maka harus dipikirkan sebagai etiologi
) 3orpus luteum persistens dalam hal ini dijumpai perdarahan kadang-
kadang bersamaan dengan oarium membesar! Dapat juga menyebabkan
pelepasan endometrium tidak teratur!
") .nsufisiensi korpus luteum dapat menyebabkan premenstrual spotting,
menoragia atau polimenorea! Dasarnya ialah kurangnya produksi
progesteron disebabkan oleh gangguan 6 releasing faktor! Diagnosis
dibuat, apabila hasil biopsi endometrial dalam fase luteal tidak cocok
dengan gambaran endometrium yang seharusnya didapat pada hari siklus
yang bersangkutan!
13
-
8/18/2019 Laporan Kasus DUB - Tinjauan Pustaka
6/15
#) +popleksia uteri pada wanita dengan hipertensi dapat terjadi pecahnya
pembuluh darah dalam uterus
$) 3elainan darah seperti anemia, purpura trombositopenik dan gangguan
dalam mekanisme pembekuan darah!
b! Pada siklus tanpa oulasi (anoulation)
Perdarahan tidak terjadi bersamaan! Permukaan dinding rahim di satu
bagian baru sembuh lantas diikuti perdarahan di permukaan lainnya! ;adilah
perdarahan rahim berkepanjangan! Pada tipe ini berhubungan dengan fluktuasi
kadar estrogen dan jumlah folikel yang pada suatu waktu fungsional aktif! 4olikel-
folike ini mengeluarkan estrogen sebelum mengalami atresia dan kemudian
diganti oleh folikel-folikel baru !
-
8/18/2019 Laporan Kasus DUB - Tinjauan Pustaka
7/15
6angkah pertama adalah menyingkirkan kelainan organik! Pada anamnesis, perlu
diketahui usia menarche, siklus haid setelah menarche, lama dan jumlah darah
haid, serta latar belakang kehidupan keluarga dan latar belakang emosional!%!0
Pada pemeriksaan fisik dinilai adanya hipo2hipertiroid dan gangguan
hemostatis seperti petekie! Pemeriksaan ginekologi dilakukan untuk
menyingkirkan adanya kelainan organik seperti perlukaan genitalia, erosi 2 radang
atau polip seriks maupun mioma uteri!%!0
Diagnosis ditegakkan berdasarkan pengukuran suhu basal badan atau
pemeriksaan hormon 4/ dan 6!%!0
) Penyebab organik
Penyakit traktus reproduktif
3omplikasi kehamilan
3eganasan
.nfeksi
6esi pada pelik yang jinak
") Penyakit sistemik
'angguan pembekuan
ipotiroid
/irosis hepatis
#) Penyakit iatrogenik
/teroid
+3D=
$) *bat-obat penenang!
+bnormalitas pada pemeriksaan pelis harus diperiksa dengan U/' dan
laparoskopi jika diperlukan! Perdarahan siklik (reguler) didahului oleh tanda
premenstruasi (mastalgia, kenaikan berat badan karena meningkatnya cairan
tubuh, perubahan mood, atau kram abdomen ) lebih cenderung bersifat oulatori!
/edangkan, perdarahan lama yang terjadi dengan interal tidak teratur setelah
mengalami amenore berbulan 8 bulan, kemungkinan bersifat anoulatori!#
15
-
8/18/2019 Laporan Kasus DUB - Tinjauan Pustaka
8/15
Peningkatan suhu basal tubuh (1,#-1,& o:), peningkatan kadar progesteron
serum (> # ng2ml) dan atau perubahan sekretorik pada endometrium yang terlihat
pada biopsi yang dilakukan saat onset perdarahan, semuannya merupakan bukti
oulasi! Diagnosis DUB setelah eksklusi penyakit organik traktus genitalia,
terkadang menimbulkan kesulitan karena tergantung pada apa yang dianggap
sebagai penyakit organik, dan tergantung pada sejauh mana penyelidikan
dilakukan untuk menyingkirkan penyakit traktus genitalia!#
Pasien berusia dibawah $1 tahun memiliki resiko yang sangat rendah
mengalami karsinoma endometrium, jadi pemeriksaan patologi endometrium
tidaklah merupakan keharusan! Pengobatan medis dapat digunakan sebagai
pengobatan lini pertama dimana penyelidikan secara inasif dilakukan hanya jika
simptom menetap! =esiko karsinoma endometerium pada pasien DUB
perimenopause adalah sekitar persen! ;adi, pengambilan sampel endometrium
penting dilakukan!#,%,0
Beberapa pemeriksaan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut
) Pemeriksaan darah emoglobin, uji fungsi thiroid , dan kadar :', 4/,
6, Prolaktin dan androgen serum jika ada indikasi atau skrining gangguan
perdarahan jika ada tampilan yang mengarah kesana!
") U/'
#) Deteksi patologi endometrium melalui (a) dilatasi dan kuretase dan (b)
histeroskopi! 5anita tua dengan gangguan menstruasi, wanita muda dengan
perdarahan tidak teratur atau wanita muda ( ? $1 tahun ) yang gagal
berespon terhadap pengobatan harus menjalani sejumlah pemeriksaan
endometrium! Penyakit organik traktus genitalia mungkin terlewatkan
bahkan saat kuretase! aka penting untuk melakukan kuretase ulang dan
inestigasi lain yang sesuai pada seluruh kasus perdarahan uterus abnormal
berulang atau berat! Pada wanita yang memerlukan inestigasi, histeroskopi
lebih sensitif dibandingkan dilatasi dan kuretase dalam mendeteksi
abnormalitas endometrium!
16
-
8/18/2019 Laporan Kasus DUB - Tinjauan Pustaka
9/15
3.. Penatala!sanaan
/etelah menegakkan diagnosa dan setelah menyingkirkan berbagai
kemungkinan kelainan organ, teryata tidak ditemukan penyakit lainnya, maka
langkah selanjutnya adalah melakukan prinsip-prinsip pengobatan sebagai
berikut%
) enghentikan perdarahan!
") engatur menstruasi agar kembali normal
#) @ransfusi jika kadar hemoglobin (b) kurang dari 0 gr9!
! enghentikan perdarahan!
6angkah-langkah upaya menghentikan perdarahan adalah sebagai berikut
a! *bat (medikamentosa)
) 'olongan estrogen!
Pada umumnya dipakai estrogen alamiah, misalnya estradiol alerat (nama
generik) yang relatif menguntungkan karena tidak membebani kinerja lier
dan tidak menimbulkan gangguan pembekuan darah! ;enis lain, misalnya
etinil estradiol, tapi obat ini dapat menimbulkan gangguan fungsi lier!Dosis dan cara pemberian
-
8/18/2019 Laporan Kasus DUB - Tinjauan Pustaka
10/15
kasus DUB sekunder akibat depot progestogen (Depo Proera)!" 3eberatan
terapi ini ialah bahwa setelah suntikan dihentikan, perdarahan timbul lagi!",#
") *bat 3ombinasi
@erapi siklik merupakan terapi yang paling banyak digunakan dan paling
efektif! Pengobatan medis ditujukan pada pasien dengan perdarahan yang
banyak atau perdarahan yang terjadi setelah beberapa bulan amenore! :ara
terbaik adalah memberikan kontrasepsi oral obat ini dapat dihentikan
setelah # 8 & bulan dan dilakukan obserasi untuk melihat apakah telah
timbul pola menstruasi yang normal! Banyak pasien yang mengalami
anoulasi kronik dan pengobatan berkelanjutan diperlukan! Paparan
estrogen kronik dapat menimbulkan endometrium yang berdarah banyak
selama penarikan progestin ! /peroff menganjurkan pengobatan dengan
menggunakan kombinasi kontrasepsi oral dengan regimen menurun secara
bertahap! Dua hingga empat pil diberikan setiap hari setiap enam hingga
duabelas jam , selama % sampai 7 hari untuk mengontrol perdarahan akut!
4ormula ini biasanya mengontrol perdarahan akut dalam "$ hingga $0 jam
penghentian obat akan menimbulkan perdarahan berat! Pada hari ke %
perdarahan ini, mulai diberikan kontrasepsi oral siklik dosis rendah dan
diulangi selama # siklus agar terjadi regresi teratur endometrium yang
berproliferasi berlebihan!#,%
:ara lain, dosis pil kombinasi dapat diturunkan bertahap ( $ kali sehari,
kemudian # kali sehari, kemudian " kali sehari ) selama # hingga & hari, dan
kemudian dilanjutkan sekali setiap hari! 3ombinasi kontrasepsi oral
menginduksi atrofi endometrium, karena paparan estrogen progestin kronik
akan menekan gonadotropin pituitari dan menghambat steroidogenesis
endogen! 3ombinasi ini berguna untuk tatalaksana DUB jangka panjang
pada pasien tanpa kontraindikasi dengan manfaat tambahan yaitu mencegah
kehamilan! 3hususnya untuk pasien perimenarche, perdarahan berat yang
lama dapat mengelupaskan endometrium basal, sehingga tidak responsif
terhadap progestin!#,%
18
-
8/18/2019 Laporan Kasus DUB - Tinjauan Pustaka
11/15
3uretase untuk mengontrol perdarahan dikontraindikasikan karena
tingginya resiko terjadinya sinekia intrauterin ( sindroma +sherman ) jika
endometrium basal dikuret! D: aman pada wanita hingga usia $1 dan
diatasnya yang tidak obes, tidak merokok, dan tidak hipertensi!#,%
#) 'olongan progesterone
Pertimbangan di sini ialah bahwa sebagian besar perdarahan fungsional
bersifat anoulatoar, sehingga pemberian obat progesterone mengimbangi
pengaruh estrogen terhadap endometrium!
*bat untuk jenis ini, antara lain
a) edroksi progesteron asetat (P+) 1-"1 mg per hari, diminum selama
7-1 hari!
b) Corethisteron # tablet, diminum selama 7-1 hari!
c) 3aproas hidroksi-progesteron "% mg secara intramuskular!
$) C/+.D
Prostaglandin endometrium meningkat pada wanita dengan perdarahan
menstrual berat! Con steroid anti inflammatory drugs (C/+.D)
menginhibisi cyclo oEygenase dan mengurangi leel prostaglandin! Pada
laporan " percobaan acak dengan kontrol, C/+.D yang digunakan pada
saat menstruasi menurunkan kehilangan darah menstrual hingga "18%19!
C/+.D memperbaiki keadaan dismenorhea pada 719 pasien!
Penatalaksanaan ini seharusnya dimulai saat hari pertama menstruasi dan
dilanjutkan samapi % hari atau sampai berhentinya masa menstruasi! #,0
Pada peristiwa perdarahan, prostaglandin penting peranannya pada
askularisasi endometrium! Dalam hal ini Pg
-
8/18/2019 Laporan Kasus DUB - Tinjauan Pustaka
12/15
%) +ntifibrinolitik
/istem pembekuan darah juga ikut berperan secara local pada
Dysfunctional Uterine Bleeding! Peran ini tampil melalui aktiitas
fibrinolitik yang diakibatkan oleh kerja enAimatik! Proses ini berfungsi
sebagai mekanisme perdarahan dasar untuk mengatasi penumpukan fibrin!
Unsur utama pada sistem fibrinolotik tersebut adalah plasminogen, yang
bila diaktifkan akan mengeluarkan protease plasmin!
-
8/18/2019 Laporan Kasus DUB - Tinjauan Pustaka
13/15
menghilangkan daerah nekrotik pada endometrium! @ernyata dengan
cara tersebut perdarahan akut berhasil dihentikan pada $1- &1 9
kasus!0,G
Camun demikian tindakan kuretase pada perdarahan uterus
disfungsional masih diperdebatkan, karena yang diselesaikan hanyalah
masalah pada organ sasaran tanpa menghilangkan kausa! *leh karena
itu kemungkinan tingkat kekambuhannya masih tinggi (#1-$19
sehingga acap kali diperlukan kuretase yang berulang)! Beberapa ahli
bahkan tidak menganjurkan kuretase sebagai pilihan utama unyuk
menghentikan perdarahan pada DUB, kecuali jika pengobatan hormonal
gagal dalam menghentikan perdarahan!0,G
b) Destruksi endometrial
+blasi endometrium histeroskopi adalah terapi efektif untuk
penatalaksanaan menorrhagia kronik yang tidak merespon terapi medis,
dengan tingkat komplikasi yang rendah dan tingkat kepuasan pasien
yang tinggi saat dilakukan penilaian follow up jangka panjang! @ingkat
operatif ulang yang dilakukan dalam % tahun dapat meningkat pada
tekhnik ablasi roller ball! +blasi endometrial dibandingkan dengan baik
terhadap histerektomi pada percobaan acak dalam membandingkan
efikasi dan biaya yang dikeluarkan, walaupun pada analisis jangka
panjang seharusnya termasuk biaya dari terapi selanjutnya yang dialami
pada wanita yang membutuhkan prosedur tambahan! ,"
Pada ablasi endometrium menggunakan laser ketiga lapisan
endometrium diablasikan dengan cara aporasi neodymium H+' laser!
-
8/18/2019 Laporan Kasus DUB - Tinjauan Pustaka
14/15
ini merupakan pilihan terakhir! /ebaiknya pada penderita perimenopause
atau menopause, histerektomi harus dipertimbangkan bagi semua kasus
perdarahan yang menetapa atau berulang! /elain itu histerektomi juga
dilakukan untuk perdarahan uterus disfungsional dengan gambaran
histologist endometrium hiperplastik atipik dan kegagalan pengobatan
hormonal maupun dilatase dan kuretase! isterektomi menjamin untuk
menjadi amenorea namun tidak mengurangi tingkat morbiditas secara
signifikan! Bagaimanapun juga tingkat komplikasi histerektomi
dapatmenurun sesuai keterampilan dari operator! @erdapat # tipe
histerektomi yaitu asistensi laparoskopi, secara aginal, dan abdominal!
isterektomi dengan asistensi laparoskopi oleh operator yang kompeten
dan berpengalaman adalah tekhnik yang paling sesuai untuk mengurangi
tingkat morbiditas!#
3eputusan untuk melakukan tindakan operatif dalam
penatalaksanaan perdarahan uterus disfungsional bergantung kepada
jumlah beberapa faktor seperti kegagalan terapi medis, gejala lain yang
berhubungan seperti nyeri yang berat atau penderita meminta tindakan
operatif! $
"! engatur menstruasi agar kembali normal
/etelah perdarahan berhenti, langkah selanjutnya adalah pengobatan untuk
mengatur siklus menstruasi, misalnya dengan pemberian 'olongan progesteron
" tablet diminum selama 1 hari! inum obat dimulai pada hari ke $-%menstruasi!#,%
#! @ransfusi jika kadar hemoglobin kurang dari 0 gr9!
@erapi yang ini diharuskan pasiennya untuk menginap di =umah /akit atau
klinik! /ekantong darah ("%1 cc) diperkirakan dapat menaikkan kadar hemoglobin
(b) 1,7% gr9! .ni berarti, jika kadar b ingin dinaikkan menjadi 1 gr9 maka
kira-kira perlu sekitar $ kantong darah!#,%
22
-
8/18/2019 Laporan Kasus DUB - Tinjauan Pustaka
15/15
3.". P#ognosis
Prognosis dari kasus-kasus PUD belum jelas dapat dikemukakan
karena informasi yang jelas mengenai hal tersebut masih sangat sedikit
dan belum didasarkan pada penilaian jumlah keluarnya perdarahan secara
objektif! /uatu PUD yang terjadi satu periode pada masa remaja mungkin
mempunyai prognosis yang lebib baik dibandingkan dengan PUD dengan
beberapa episoda, terutama dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya
perubahan pola haid yang persisten (#1-019), seringnya dilakukan
kuretase ($1-%%9), anemi (#19), perlunya terapi hormonal ($19),
kemungkinan terjadinya infertilitas ($%-%%9), laparotomi untuk kista
oarium (1-#19) atau bahkan terjadinya karsinoma endometrium jika
keadaan PUD tersebut tidak ditangani secara adeIuat (-"9) (/outham,
G%GB /outham J =ichart, G&&)! Prognosis ini jelas akan sangat buruk
jika terjadi hipertropi glandular kistik, sehingga jika seorang remaja datang
dengan PUD yang berulang,kuretase merupakan suatu indikasi atau
tindakan yang dapat dipertanggungjawabkan!%
Prognosis PUD pada kelompok usia pertengahan reproduksi cukup
baik walaupun belum ada bukti-bukti yang akurat! Di beberapa negara
banyak wanita dalam usia ini menjalani tindakan histerektomi! Dari data
yang dilaporkan tampak bahwa prognosis jangka panjang PUD
anoulatoar pada masa akhir reproduksi kurang baik2buruk sebagai akibat
sering terjadinya rekurensi!%
23