laporan kasus dub - tinjauan pustaka

Upload: putri-yekti

Post on 06-Jul-2018

236 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Laporan Kasus DUB - Tinjauan Pustaka

    1/15

    BAB III

    TINJAUAN PUSTAKA

    3.1. Definisi

    Dysfunctional uterine bleeding (DUB) atau perdarahan uterus

    disfungsional (PUD) adalah perdarahan abnormal dari uterus baik dalam jumlah,

    frekuensi maupun lamanya, yang terjadi didalam atau diluar haid sebagai wujud

    klinis gangguan fungsional mekanisme kerja poros hipotalamus-hipofisis-

    oarium, endometrium tanpa kelainan organik alat reproduksi, seperti radang,

    tumor, keganasan, kehamilan atau gangguan sistemik lain!",#,$,%,&

    'angguan perdarahan pada perdarahan uterus disfungsional dapat

     berupa gangguan panjang siklus, gangguan jumlah dan lamanya

     perdarahan berlangsung, dan gangguan keteraturan!%,&

    'angguan panjang siklus umumnya akibat disfungsi hipotalamus

    dan dapat berupa %,&

    ) *ligomenorrhoe, yaitu haid jarang, siklus panjang, siklus haid lebih

    dari #% hari!

    ") Polymenorrhoe, yaitu haid sering datang, siklus pendek, kurang dari

    " hari!

    #) +menorrhea perdarahan uterus yang tidak terjadi selama & bulan atau lebih

     pada wanita nonmenopause

    'angguan jumlah dan lama perdarahan dapat berupa %,&

    ) ypomenorrhoe, yaitu haid yang disertai perdarahan yang ringan dan

     berlangsung hanya beberapa jam sampai - " hari saja!

    ") ypermenorrhoe (menorrhoe), yaitu haid yang teratur tetapi jumlah

    darahnya banyak!

    #) etrorrhagi, yaitu perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada

    hubungan dengan haid!

    $) enometorrhagi, yaitu perdarahan yang berlangsung lebih lama dari

    $ hari!

    9

  • 8/18/2019 Laporan Kasus DUB - Tinjauan Pustaka

    2/15

    3.2. Etiologi

    .nteraksi antara hipotalamus, hipofisis anterior, oarium, dan lapisan

    endometrium dirahim menciptakan sebuah siklus menstruasi! Disfungsi atau

    gangguan di dalam salah satu sistem ini dapat menyebabkan anoulasi (tidak 

    terdapatnya sel telur) atau perdarahan abnormal! /iklus menstruasi normal

     berlangsung selama "-#% hari, "-0 hari adalah waktu keluarnya darah haid yang

     berkisar "1-&1 ml per hari, dengan rata-rata $1ml2hari dan perdarahan terbanyak 

     berlangsung pada " hari pertama! Perdarahan rahim abnormal umumnya

    disebabkan oleh hormon eksogen (dari luar), sedangkan perdarahan uterus

    disfungsional disebabkan oleh gangguan hormonal endogen (dari dalam)!

    3elainan hormonal adalah penyebab tersering perdarahan rahim disfungsional!$,%, 

    ingga saat ini penyebab pasti perdarahan rahim disfungsional (DUB)

     belum diketahui secara pasti! Beberapa kondisi yang dikaitkan dengan perdarahan

    uterus disfungsional, antara lain %

    ) 3egemukan (obesitas)

    ") 4aktor kejiwaan#) +lat kontrasepsi hormonal

    $) +lat kontrasepsi dalam rahim (intra uterine deices)

    %) Beberapa penyakit dihubungkan dengan perdarahan rahim (DUB),

    misalnya trombositopenia (kekurangan trombosit atau faktor pembekuan

    darah), 3encing anis (diabetus mellitus), dan lain-lain

    &) 5alaupun jarang, perdarahan rahim dapat terjadi karena tumor organ

    reproduksi, kista oarium (polycystic oary disease), infeksi agina, dan

    lain-lain!

    3.3. Patofisiologi

    Pada siklus haid yang normal atau yang beroulasi, perubahan yang

    dialami kelenjar-kelenjar, pembuluh darah, dan komponen stroma dari

    endometrium berturut-turut terjadi sesuai dengan pengaruh estrogen dan

     progesteron yang secara teratur dan bergiliran dihasilkan oleh folikel dan

    10

  • 8/18/2019 Laporan Kasus DUB - Tinjauan Pustaka

    3/15

    korpus luteum atas pengaruh gonadotropin (4/ dan 6) yang dihasilkan

    hipofisis setelah menerima rangsangan faktor-faktor pelepas gonadotropin

    dari hipotalamus! Perubahan anatomi dan fungsional dari endometrium ini

     berulang kembali setiap "0 hari yang secara berurutan dapat dibagi ke

    dalam % fase ) fase menstruasi, ") fase proliferasi, #) fase sekresi, $)

    fase persiapan untuk implantasi, dan %) fase kehancuran! Pada perdarahan

    uterus disfungsional tidak ditemukan kelima fase ini secara baik dan

    teratur pada endometrium!&,7

    a! Pada siklus oulasi

    Perdarahan rahim yang bisa terjadi pada pertengahan menstruasi maupun

     bersamaan dengan waktu menstruasi! Perdarahan ini terjadi karena rendahnya

    kadar hormon estrogen, sementara hormon progesteron tetap terbentuk!

    *ulasi abnormal ( DUB oulatori ) terjadi pada % 8 "1 9 pasien DUB dan

    mereka memiliki endometrium sekretori yang menunjukkan adanya oulasi

    setidaknya intermitten jika tidak reguler! Pasien oulatori dengan perdarahan

    abnormal lebih sering memiliki patologi organik yang mendasari, dengan

    demikian mereka bukan pasien DUB sejati menurut definisi tersebut! /ecara

    umum, DUB oulatori sulit untuk diobati secara medis!#,&,7

    Perdarahan yang terjadi pada siklus oulatoar berbeda dari

     perarahan pada suatu haid yang normal, dan hal ini dapat dibedakan dalam

    tiga jenis, yaitu &,7

    ) Perdarahan pada pertengahan siklus

    Perdarahan yang terjadi biasanya sedikit, singkat dan dijumpai pada pertengahan siklus! Penyebabnya adalah rendahnya kadar estrogen!

    ") Perdarahan akibat gangguan pelepasan endometrium!

    Perdarahan yang terjadi biasanya banyak dan memanjang! 3eadaan

    ini disebabkan oleh adanya korpus luteum persisten dan kadar 

    estrogen yang rendah sedangkan progesteron terus terbentuk!

    #) Perdarahan bercak (spotting) pra haid dan pasca haid!

    11

  • 8/18/2019 Laporan Kasus DUB - Tinjauan Pustaka

    4/15

    Perdarahan ini disebabkan oleh insufisiensi korpus luteum,

    sedangkan pada masa pasca haid disebabkan oleh defisiensi estrogen,

    sehingga regenerasi endometrium terganggu!

     b! Pada siklus tanpa oulasi (anoulation)

    Perdarahan rahim yang sering terjadi pada masa pre-menopause dan masa

    reproduksi! al ini karena tidak terjadi oulasi, sehingga kadar hormon estrogen

     berlebihan sedangkan hormon progesteron rendah! +kibatnya dinding rahim

    (endometrium) mengalami penebalan berlebihan (hiperplasi) tanpa diikuti

     penyangga (kaya pembuluh darah dan kelenjar) yang memadai! 3ondisi inilah

     penyebab terjadinya perdarahan rahim karena dinding rahim yang rapuh!#

    Pada keadaan anoulasi korpus luteum tidak terbentuk, akibatnya

    siklus haid dipengaruhi oleh hormon estrogen yang berlebihan dan

    kurangnya hormon progesteron! Penyebab pasti dari perdarahan dengan

    siklus anoulatoar ini belum diketahui, beberapa kemungkinan yang

    terjadi bila #,&,7

    ) Perdarahan pada masa menarche biasanya keadaan ini dihubungkan

    dengan belum matangnya fungsi hipotalamus dan hipofisis!

    ") Perdarahan pada masa reproduksi sering disebabkan karena

    gangguan di hipotalamus sehingga terjadi lonjakan kadar 6

    sehingga tidak terjadi oulasi!

    #) Perdarahan yang terjadi pada masa premenopause sering disebabkan

    karena kegagalan oarium dalam menerima rangsangan hormon

    gonadotropin!+noulasi kronik adalah penyebab DUB yang paling sering! 3eadaan

    anoulasi kronik akibat stimulasi esterogen terhadap endometrium terus menerus

    yang menimbulkan pelepasan irreguler dan perdarahan! +noulasi sering terjadi

     pada gadis perimenarche! /timulasi esterogen yang lama dapat menimbulkan

     pertumbuhan endometrium yang melebihi suplai darahnya dan terjadi

     perkembangan kelenjar, stroma, dan pembuluh darah endometrium yang tidak 

    sinkron! /etiap kegagalan produksi progesteron juga dapat mempengaruhi

    12

  • 8/18/2019 Laporan Kasus DUB - Tinjauan Pustaka

    5/15

    kelenjar, stroma, dan pembuluh darah endometrium! 3egagalan produksi

     progesteron disebabkan berbagai etiologi endokrin seperti penyakit thiroid,

    hiperprolaktinemia, dan tumor oarium yang menghasilkan hormon, penyakit

    :ushing, dan yang paling penting adalah sindroma oarium polikistik atau

    sindroma /tein 8 6eenthal!0

    3.4. Gejala Klinis

    Perdarahan rahim dapat terjadi tiap saat dalam siklus menstruasi! ;umlah

     perdarahan bisa sedikit-sedikit dan terus menerus atau banyak dan berulang!

    3ejadian tersering pada menarche (atau menarke masa awal seorang wanita

    mengalami menstruasi) atau masa pre-menopause!#

    a! Pada siklus oulasi

    3arakteristik DUB berariasi, mulai dari perdarahan banyak tapi jarang,

    hingga spotting atau perdarahan yang terus menerus! Perdarahan ini merupakan

    kurang lebih 19 dari perdarahan disfungsional dengan siklus pendek 

    (polimenorea) atau panjang (oligomenorea)! Untuk menegakan diagnosis perludilakukan kerokan pada masa mendekati haid! ;ika karena perdarahan yang lama

    dan tidak teratur sehingga siklus haid tidak lagi dikenali maka kadang-kadang

     bentuk kure suhu badan basal dapat menolong!#,%,&

    ;ika sudah dipastikan bahwa perdarahan berasal dari endometrium tipe

    sekresi tanpa ada sebab organik, maka harus dipikirkan sebagai etiologi

    ) 3orpus luteum persistens dalam hal ini dijumpai perdarahan kadang-

    kadang bersamaan dengan oarium membesar! Dapat juga menyebabkan

     pelepasan endometrium tidak teratur!

    ") .nsufisiensi korpus luteum dapat menyebabkan premenstrual spotting,

    menoragia atau polimenorea! Dasarnya ialah kurangnya produksi

     progesteron disebabkan oleh gangguan 6 releasing faktor! Diagnosis

    dibuat, apabila hasil biopsi endometrial dalam fase luteal tidak cocok 

    dengan gambaran endometrium yang seharusnya didapat pada hari siklus

    yang bersangkutan!

    13

  • 8/18/2019 Laporan Kasus DUB - Tinjauan Pustaka

    6/15

    #) +popleksia uteri pada wanita dengan hipertensi dapat terjadi pecahnya

     pembuluh darah dalam uterus

    $) 3elainan darah seperti anemia, purpura trombositopenik dan gangguan

    dalam mekanisme pembekuan darah!

     b! Pada siklus tanpa oulasi (anoulation)

    Perdarahan tidak terjadi bersamaan! Permukaan dinding rahim di satu

     bagian baru sembuh lantas diikuti perdarahan di permukaan lainnya! ;adilah

     perdarahan rahim berkepanjangan! Pada tipe ini berhubungan dengan fluktuasi

    kadar estrogen dan jumlah folikel yang pada suatu waktu fungsional aktif! 4olikel-

    folike ini mengeluarkan estrogen sebelum mengalami atresia dan kemudian

    diganti oleh folikel-folikel baru !

  • 8/18/2019 Laporan Kasus DUB - Tinjauan Pustaka

    7/15

    6angkah pertama adalah menyingkirkan kelainan organik! Pada anamnesis, perlu

    diketahui usia menarche, siklus haid setelah menarche, lama dan jumlah darah

    haid, serta latar belakang kehidupan keluarga dan latar belakang emosional!%!0

    Pada pemeriksaan fisik dinilai adanya hipo2hipertiroid dan gangguan

    hemostatis seperti petekie! Pemeriksaan ginekologi dilakukan untuk 

    menyingkirkan adanya kelainan organik seperti perlukaan genitalia, erosi 2 radang

    atau polip seriks maupun mioma uteri!%!0

    Diagnosis ditegakkan berdasarkan pengukuran suhu basal badan atau

     pemeriksaan hormon 4/ dan 6!%!0

    ) Penyebab organik 

    Penyakit traktus reproduktif 

    3omplikasi kehamilan

    3eganasan

    .nfeksi

    6esi pada pelik yang jinak 

    ") Penyakit sistemik 

    'angguan pembekuan

    ipotiroid

    /irosis hepatis

    #) Penyakit iatrogenik 

    /teroid

    +3D= 

    $) *bat-obat penenang!

    +bnormalitas pada pemeriksaan pelis harus diperiksa dengan U/' dan

    laparoskopi jika diperlukan! Perdarahan siklik (reguler) didahului oleh tanda

     premenstruasi (mastalgia, kenaikan berat badan karena meningkatnya cairan

    tubuh, perubahan mood, atau kram abdomen ) lebih cenderung bersifat oulatori!

    /edangkan, perdarahan lama yang terjadi dengan interal tidak teratur setelah

    mengalami amenore berbulan 8 bulan, kemungkinan bersifat anoulatori!#

    15

  • 8/18/2019 Laporan Kasus DUB - Tinjauan Pustaka

    8/15

    Peningkatan suhu basal tubuh (1,#-1,& o:), peningkatan kadar progesteron

    serum (> # ng2ml) dan atau perubahan sekretorik pada endometrium yang terlihat

     pada biopsi yang dilakukan saat onset perdarahan, semuannya merupakan bukti

    oulasi! Diagnosis DUB setelah eksklusi penyakit organik traktus genitalia,

    terkadang menimbulkan kesulitan karena tergantung pada apa yang dianggap

    sebagai penyakit organik, dan tergantung pada sejauh mana penyelidikan

    dilakukan untuk menyingkirkan penyakit traktus genitalia!#

    Pasien berusia dibawah $1 tahun memiliki resiko yang sangat rendah

    mengalami karsinoma endometrium, jadi pemeriksaan patologi endometrium

    tidaklah merupakan keharusan! Pengobatan medis dapat digunakan sebagai

     pengobatan lini pertama dimana penyelidikan secara inasif dilakukan hanya jika

    simptom menetap! =esiko karsinoma endometerium pada pasien DUB

     perimenopause adalah sekitar persen! ;adi, pengambilan sampel endometrium

     penting dilakukan!#,%,0

    Beberapa pemeriksaan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut

    ) Pemeriksaan darah emoglobin, uji fungsi thiroid , dan kadar :', 4/,

    6, Prolaktin dan androgen serum jika ada indikasi atau skrining gangguan

     perdarahan jika ada tampilan yang mengarah kesana!

    ") U/'

    #) Deteksi patologi endometrium melalui (a) dilatasi dan kuretase dan (b)

    histeroskopi! 5anita tua dengan gangguan menstruasi, wanita muda dengan

     perdarahan tidak teratur atau wanita muda ( ? $1 tahun ) yang gagal

     berespon terhadap pengobatan harus menjalani sejumlah pemeriksaan

    endometrium! Penyakit organik traktus genitalia mungkin terlewatkan

     bahkan saat kuretase! aka penting untuk melakukan kuretase ulang dan

    inestigasi lain yang sesuai pada seluruh kasus perdarahan uterus abnormal

     berulang atau berat! Pada wanita yang memerlukan inestigasi, histeroskopi

    lebih sensitif dibandingkan dilatasi dan kuretase dalam mendeteksi

    abnormalitas endometrium!

    16

  • 8/18/2019 Laporan Kasus DUB - Tinjauan Pustaka

    9/15

    3.. Penatala!sanaan

    /etelah menegakkan diagnosa dan setelah menyingkirkan berbagai

    kemungkinan kelainan organ, teryata tidak ditemukan penyakit lainnya, maka

    langkah selanjutnya adalah melakukan prinsip-prinsip pengobatan sebagai

     berikut%

    ) enghentikan perdarahan!

    ") engatur menstruasi agar kembali normal

    #) @ransfusi jika kadar hemoglobin (b) kurang dari 0 gr9!

    ! enghentikan perdarahan!

    6angkah-langkah upaya menghentikan perdarahan adalah sebagai berikut

    a! *bat (medikamentosa)

    ) 'olongan estrogen!

    Pada umumnya dipakai estrogen alamiah, misalnya estradiol alerat (nama

    generik) yang relatif menguntungkan karena tidak membebani kinerja lier 

    dan tidak menimbulkan gangguan pembekuan darah! ;enis lain, misalnya

    etinil estradiol, tapi obat ini dapat menimbulkan gangguan fungsi lier!Dosis dan cara pemberian

  • 8/18/2019 Laporan Kasus DUB - Tinjauan Pustaka

    10/15

    kasus DUB sekunder akibat depot progestogen (Depo Proera)!" 3eberatan

    terapi ini ialah bahwa setelah suntikan dihentikan, perdarahan timbul lagi!",#

    ") *bat 3ombinasi

    @erapi siklik merupakan terapi yang paling banyak digunakan dan paling

    efektif! Pengobatan medis ditujukan pada pasien dengan perdarahan yang

     banyak atau perdarahan yang terjadi setelah beberapa bulan amenore! :ara

    terbaik adalah memberikan kontrasepsi oral obat ini dapat dihentikan

    setelah # 8 & bulan dan dilakukan obserasi untuk melihat apakah telah

    timbul pola menstruasi yang normal! Banyak pasien yang mengalami

    anoulasi kronik dan pengobatan berkelanjutan diperlukan! Paparan

    estrogen kronik dapat menimbulkan endometrium yang berdarah banyak 

    selama penarikan progestin ! /peroff menganjurkan pengobatan dengan

    menggunakan kombinasi kontrasepsi oral dengan regimen menurun secara

     bertahap! Dua hingga empat pil diberikan setiap hari setiap enam hingga

    duabelas jam , selama % sampai 7 hari untuk mengontrol perdarahan akut!

    4ormula ini biasanya mengontrol perdarahan akut dalam "$ hingga $0 jam

     penghentian obat akan menimbulkan perdarahan berat! Pada hari ke %

     perdarahan ini, mulai diberikan kontrasepsi oral siklik dosis rendah dan

    diulangi selama # siklus agar terjadi regresi teratur endometrium yang

     berproliferasi berlebihan!#,%

    :ara lain, dosis pil kombinasi dapat diturunkan bertahap ( $ kali sehari,

    kemudian # kali sehari, kemudian " kali sehari ) selama # hingga & hari, dan

    kemudian dilanjutkan sekali setiap hari! 3ombinasi kontrasepsi oral

    menginduksi atrofi endometrium, karena paparan estrogen progestin kronik 

    akan menekan gonadotropin pituitari dan menghambat steroidogenesis

    endogen! 3ombinasi ini berguna untuk tatalaksana DUB jangka panjang

     pada pasien tanpa kontraindikasi dengan manfaat tambahan yaitu mencegah

    kehamilan! 3hususnya untuk pasien perimenarche, perdarahan berat yang

    lama dapat mengelupaskan endometrium basal, sehingga tidak responsif 

    terhadap progestin!#,%

    18

  • 8/18/2019 Laporan Kasus DUB - Tinjauan Pustaka

    11/15

    3uretase untuk mengontrol perdarahan dikontraindikasikan karena

    tingginya resiko terjadinya sinekia intrauterin ( sindroma +sherman ) jika

    endometrium basal dikuret! D: aman pada wanita hingga usia $1 dan

    diatasnya yang tidak obes, tidak merokok, dan tidak hipertensi!#,%

    #) 'olongan progesterone

    Pertimbangan di sini ialah bahwa sebagian besar perdarahan fungsional

     bersifat anoulatoar, sehingga pemberian obat progesterone mengimbangi

     pengaruh estrogen terhadap endometrium!

    *bat untuk jenis ini, antara lain

    a) edroksi progesteron asetat (P+) 1-"1 mg per hari, diminum selama

    7-1 hari!

     b) Corethisteron # tablet, diminum selama 7-1 hari!

    c) 3aproas hidroksi-progesteron "% mg secara intramuskular!

    $) C/+.D

    Prostaglandin endometrium meningkat pada wanita dengan perdarahan

    menstrual berat! Con steroid anti inflammatory drugs (C/+.D)

    menginhibisi cyclo oEygenase dan mengurangi leel prostaglandin! Pada

    laporan " percobaan acak dengan kontrol, C/+.D yang digunakan pada

    saat menstruasi menurunkan kehilangan darah menstrual hingga "18%19!

     C/+.D memperbaiki keadaan dismenorhea pada 719 pasien!

    Penatalaksanaan ini seharusnya dimulai saat hari pertama menstruasi dan

    dilanjutkan samapi % hari atau sampai berhentinya masa menstruasi! #,0

    Pada peristiwa perdarahan, prostaglandin penting peranannya pada

    askularisasi endometrium! Dalam hal ini Pg

  • 8/18/2019 Laporan Kasus DUB - Tinjauan Pustaka

    12/15

    %) +ntifibrinolitik 

    /istem pembekuan darah juga ikut berperan secara local pada

    Dysfunctional Uterine Bleeding! Peran ini tampil melalui aktiitas

    fibrinolitik yang diakibatkan oleh kerja enAimatik! Proses ini berfungsi

    sebagai mekanisme perdarahan dasar untuk mengatasi penumpukan fibrin!

    Unsur utama pada sistem fibrinolotik tersebut adalah plasminogen, yang

     bila diaktifkan akan mengeluarkan protease plasmin!

  • 8/18/2019 Laporan Kasus DUB - Tinjauan Pustaka

    13/15

    menghilangkan daerah nekrotik pada endometrium! @ernyata dengan

    cara tersebut perdarahan akut berhasil dihentikan pada $1- &1 9

    kasus!0,G

     Camun demikian tindakan kuretase pada perdarahan uterus

    disfungsional masih diperdebatkan, karena yang diselesaikan hanyalah

    masalah pada organ sasaran tanpa menghilangkan kausa! *leh karena

    itu kemungkinan tingkat kekambuhannya masih tinggi (#1-$19

    sehingga acap kali diperlukan kuretase yang berulang)! Beberapa ahli

     bahkan tidak menganjurkan kuretase sebagai pilihan utama unyuk 

    menghentikan perdarahan pada DUB, kecuali jika pengobatan hormonal

    gagal dalam menghentikan perdarahan!0,G

     b) Destruksi endometrial

    +blasi endometrium histeroskopi adalah terapi efektif untuk 

     penatalaksanaan menorrhagia kronik yang tidak merespon terapi medis,

    dengan tingkat komplikasi yang rendah dan tingkat kepuasan pasien

    yang tinggi saat dilakukan penilaian follow up jangka panjang! @ingkat

    operatif ulang yang dilakukan dalam % tahun dapat meningkat pada

    tekhnik ablasi roller ball! +blasi endometrial dibandingkan dengan baik 

    terhadap histerektomi pada percobaan acak dalam membandingkan

    efikasi dan biaya yang dikeluarkan, walaupun pada analisis jangka

     panjang seharusnya termasuk biaya dari terapi selanjutnya yang dialami

     pada wanita yang membutuhkan prosedur tambahan! ,"

    Pada ablasi endometrium menggunakan laser ketiga lapisan

    endometrium diablasikan dengan cara aporasi neodymium H+' laser!

  • 8/18/2019 Laporan Kasus DUB - Tinjauan Pustaka

    14/15

    ini merupakan pilihan terakhir! /ebaiknya pada penderita perimenopause

    atau menopause, histerektomi harus dipertimbangkan bagi semua kasus

     perdarahan yang menetapa atau berulang! /elain itu histerektomi juga

    dilakukan untuk perdarahan uterus disfungsional dengan gambaran

    histologist endometrium hiperplastik atipik dan kegagalan pengobatan

    hormonal maupun dilatase dan kuretase! isterektomi menjamin untuk 

    menjadi amenorea namun tidak mengurangi tingkat morbiditas secara

    signifikan! Bagaimanapun juga tingkat komplikasi histerektomi

    dapatmenurun sesuai keterampilan dari operator! @erdapat # tipe

    histerektomi yaitu asistensi laparoskopi, secara aginal, dan abdominal!

    isterektomi dengan asistensi laparoskopi oleh operator yang kompeten

    dan berpengalaman adalah tekhnik yang paling sesuai untuk mengurangi

    tingkat morbiditas!#

    3eputusan untuk melakukan tindakan operatif dalam

     penatalaksanaan perdarahan uterus disfungsional bergantung kepada

     jumlah beberapa faktor seperti kegagalan terapi medis, gejala lain yang

     berhubungan seperti nyeri yang berat atau penderita meminta tindakan

    operatif! $

    "! engatur menstruasi agar kembali normal

    /etelah perdarahan berhenti, langkah selanjutnya adalah pengobatan untuk 

    mengatur siklus menstruasi, misalnya dengan pemberian 'olongan progesteron

    " tablet diminum selama 1 hari! inum obat dimulai pada hari ke $-%menstruasi!#,%

    #! @ransfusi jika kadar hemoglobin kurang dari 0 gr9!

    @erapi yang ini diharuskan pasiennya untuk menginap di =umah /akit atau

    klinik! /ekantong darah ("%1 cc) diperkirakan dapat menaikkan kadar hemoglobin

    (b) 1,7% gr9! .ni berarti, jika kadar b ingin dinaikkan menjadi 1 gr9 maka

    kira-kira perlu sekitar $ kantong darah!#,%

    22

  • 8/18/2019 Laporan Kasus DUB - Tinjauan Pustaka

    15/15

    3.". P#ognosis

    Prognosis dari kasus-kasus PUD belum jelas dapat dikemukakan

    karena informasi yang jelas mengenai hal tersebut masih sangat sedikit

    dan belum didasarkan pada penilaian jumlah keluarnya perdarahan secara

    objektif! /uatu PUD yang terjadi satu periode pada masa remaja mungkin

    mempunyai prognosis yang lebib baik dibandingkan dengan PUD dengan

     beberapa episoda, terutama dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya

     perubahan pola haid yang persisten (#1-019), seringnya dilakukan

    kuretase ($1-%%9), anemi (#19), perlunya terapi hormonal ($19),

    kemungkinan terjadinya infertilitas ($%-%%9), laparotomi untuk kista

    oarium (1-#19) atau bahkan terjadinya karsinoma endometrium jika

    keadaan PUD tersebut tidak ditangani secara adeIuat (-"9) (/outham,

    G%GB /outham J =ichart, G&&)! Prognosis ini jelas akan sangat buruk 

     jika terjadi hipertropi glandular kistik, sehingga jika seorang remaja datang

    dengan PUD yang berulang,kuretase merupakan suatu indikasi atau

    tindakan yang dapat dipertanggungjawabkan!%

    Prognosis PUD pada kelompok usia pertengahan reproduksi cukup

     baik walaupun belum ada bukti-bukti yang akurat! Di beberapa negara

     banyak wanita dalam usia ini menjalani tindakan histerektomi! Dari data

    yang dilaporkan tampak bahwa prognosis jangka panjang PUD

    anoulatoar pada masa akhir reproduksi kurang baik2buruk sebagai akibat

    sering terjadinya rekurensi!%

    23