laporan gravity peta

Upload: andreza17

Post on 06-Jul-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 LAPORAN Gravity Peta

    1/20

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1. Latar Belakang

    Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi  yang mempelajari   bumi

    menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip fisika. Di dalamnya termasuk juga

    meteorologi, elektrisitas atmosferis dan fisika ionosfer. Penelitian geofisika untuk 

    mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi melibatkan pengukuran di atas

     permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di

    dalam bumi.

    Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel

    yang memiliki massa di alam semesta. Gravitasi matahari yang dihasilkan benda-

     benda langit dalam setiap orbit mengelilingi matahari. Fisika modern menjelaskan

    gravitasi menggunakan Teori instein !elativitas "mum, tapi #ukum gravitasi

    universal $ewton yang lebih mendekati sederhana %ukup akurat dalam

    kebanyakan kasus.&ebagai %ontoh, bumi yang memiliki massa sangat besar dapat

    menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar pula untuk menarik benda-benda

    di sekitarnya, termasuk makhluk hidup, dan benda-benda yang ada di bumi. Gaya

    gravitasi ini juga menarik benda-benda di luar angkasa, seperti bulan, meteor, dan

     benda langit lainnya, termasuk satelit buatan manusia.

    &edangkan metode  gravity adalah salah satu metode eksplorasi dalam

    geofisika yang memenfaatkan perbedaan gravitasi bumi yang bervariasi akibat

    dari gaya lain yang banyak pengaruh. 'alu dalam eksplorasi gravitasi yang di%ari

    adalah suatu anomali gravitasi yang dapat men%irikan suatu tempat.

    I.2. Maksud dan Tujuan

    (aksud dari praktikum gravity ini adalah agar kita dapat memahami teori

    dasar perhitungan metode  gravity, sedangkan tujuannya adalah men%ari nilai

    anomali gravitasi lalu membuat peta G  rata-rata, peta G  terkoreksi, peta G

    1

    http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Fisikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Fisikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_bumi

  • 8/16/2019 LAPORAN Gravity Peta

    2/20

    observasi, dan peta G  obs vs elevasi, dimana software yang digunakan adalah

    &urfer )).

    2

  • 8/16/2019 LAPORAN Gravity Peta

    3/20

    BAB II

    DASAR TEORI

    II.1. Metde Gravity

    (etode gravitasi adalah suatu metode eksplorasi yang mengukuran medan

    gravitasi pada kelompok-kelompok titik pada lokasi yang berbeda dalam suatu

    area tertentu. Tujuan dari eksplorasi ini adalah untuk mengasosiakan variasi dari

     perbedaan distribusi rapat massa dan juga jenis batuan.

    Tujuan utama dari studi mendetail data gravitasi adalah untuk memberikan

    suatu pemahaman yang lebih baik mengenai lapisan bawah geologi. (etodegravitasi ini se%ara relatif lebih murah, tidak men%emari dan tidak merusak *uji

    tidak merusak+ dan termasuk dalam metode jarak jauh yang sudah pula digunakan

    untuk mengamati permukaan bulan. uga metoda ini tergolong pasif, dalam arti

    tidak perlu ada energi yang dimasukkan ke dalam tanah untuk mendapatkan data

    sebagaimana umumnya pengukuran.

    Pengukuran per%epatan gravitasi memberikan informasi mengenai densitas

     batuan bawah tanah. Terdapat rentang densitas yang amat lebar di antara berbagai

     jenis batuan bawah tanah, oleh karena itu seorang ahli geologi dapat melakukan

    inferensi atau deduksi mengenai strata atau lapisan-lapisan batuan berdasarkan

    data yang diperoleh. Patahan yang umumnya membuat terjadinya lompatan pada

     penyebaran densitas batuan, dapat teramati dengan metode ini.

    II.2. Huku! Dasar Metde Gravity 

    nteraksi antara dua benda yang berjarak r ialah timbulnya gaya tarik 

    menarik antar kedua benda tersebut. ila perbandingan massa kedua benda

     bernilai sangat besar, maka benda yang mempunyai massa lebih besar akan

    menimbulkan medan gravitasi terhadap benda yang massanya jauh lebih ke%il.

    &ehingga benda yang mempunyai massa jauh lebih ke%il tersebut akan mengalami

    medan gravitasi oleh benda bermassa besar. ika kita analogikan pada massa

     benda m dipermukaan bumi dengan massa bumi (, maka dapat kita katakan

    3

  • 8/16/2019 LAPORAN Gravity Peta

    4/20

     bahwa massa bumi ( sebagai sumber medan gravitasi terhadap benda m.Fisisnya

     benda m akan mengalami per%epatan gravitasi bumi yang besarnya /

    *0.)+

    r diukur sebagi jarak benda m terhadap pusat massa bumi. Dimensi medan

    gravitasi ialah $1kg atau m1s0. (edan atau per%epatan gravitasi sebenarnya tidak 

    tepat mengarah ke pusat bumi, karena efek rotasi bumi akan menimbulkan

     per%epatan sentripetal. Dalam hal ini pusat lingkaran bukanlah pusat bumi karena

    lingkaran tersebut adalah lingkaran garis bujur, yaitu lingkaran yang sejajar garis

    khatulistiwa. $amun efek ini sangat ke%il dibanding per%epatan tarikan bumi, oleh

    karena itu dapat diabaikan, dan dianggap bahwa g vertikal ke bawah. Persebaran

     benda atau batuan pada lapisan bumi ialah tidak homogen, oleh karena itu antara

     batuan yang satu terhadap yang lainnya saling berpengaruh. 2etidak homogenan

    ini dikarenakan adanya perbedaan densitas atau distribusi rapat massa. &ehingga

    setiap batuan atau material memberikan harga respon gravitasi yang berbeda-

     beda. Perbedaan respon gravitasi tersebut sangatlah ke%il, maka dibutuhkan satuan

    yang berorder mikro. Dalam satuan &, satuan dasar g ialah m1s 0, bila dalamsatuan %gs ialah %m1s0 atau gal, maka perbedaan g sering juga ditulis dalam satuan

    mgal *mili gal+.

    ) gal 3 ) %m1s0 3 )444 mgal 3 )4.444 gu 3 ).444.444 5gal

    6gu 3gravity unit

     

    4

  • 8/16/2019 LAPORAN Gravity Peta

    5/20

    7ara melakukan konversi adalah sebagai berikut/

    (isal hasil pemba%aan gravity meter )8)9,:;4. $ilai ini diambil nilai

     bulat sampai ratusan yaitu )844. Dalam tabel konversi nilai )844 sama dengan

    )8:4, mGal.

    2edua perhitungan diatas dijumlahkan, hasilnya adalah *)8:4,+ = 77F 3 )89;.000 mGal. Dimana 77F *7alibration 7orre%tion Fa%tor+

    merupakan nilai kalibrasi alat Gravity meter 'a7oste @ !omberg type G.>0>

    sebesar ).4449:80;).

    II.". #aktr $ang Me!%engaru&' (ra)'tas'

    Gravitasi merupakan sifat per%epatan pada bumi yang menghasilkan benda

     jatuh se%arabebas. Per%epatan gravitasi pada setiap tempat di permukaan bumi

    tidaklah sama. Di eAuatorper%epatan gravitasi sekitar B,8< m1s, sedangkan di

    daerah kutub sekitar B,

  • 8/16/2019 LAPORAN Gravity Peta

    6/20

    yangtinggi sehingga gravitasinya lebih ke%il daripada wilayah lautan *Daryono,

    )BB0/ )9-)>+.

    II.*. Ta&a%an Pengla&an Data (ra)'t+

    a. Pengukuran 'apangan

    Pengukuran metoda gayaberat dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu/

     penentuan titik ikat dan pengukuran titik-titik gayaberat. &ebelum survei

    dilakukan perlu menentukan terlebih dahulu base station, biasanya dipilih pada

    lokasi yang %ukup stabil, mudah dikenal dan dijangkau.  Base station jumlahnya

     bisa lebih dari satu tergantung dari keadaan lapangan. (asing-masing base

     station sebaiknya dijelaskan se%ara %ermat dan terperin%i meliputi posisi, nama

    tempat, skala dan petunjuk arah.  Base station yang baru akan diturunkan dari

    nilai gayaberat gobs yang menga%u dan terikat pada Titik Tinggi Geodesi *TTG+

    yang terletak di daerah penelitian. TTG tersebut pada dasarnya telah terikat

    dengan jaringan Gayaberat nternasional atau E International Gravity

    Standardization Net”, *G&$ 8)+. Pengukuran data lapangan meliputi pemba%aan

    gravity meter juga penentuan posisi, waktu dan pemba%aan barometer serta suhu.

    Pengukuran gayaberat pada penelitian ini menggunakan alat gravity

    meter LaCoste & Romberg   type G.>0> berketelitian 4,4: mGal1hari atau 4,)

    mGal1bulan. Penentuan posisi dan waktu menggunakan Global Positioning 

    System *GP&+ Garmin, sedangkan pengukuran ketinggian menggunakan

    arometer Aneroid Precission dan termometer. Pengukuran pada titik-titik survei

    dilakukan dengan metode kitaran1looing  dengan pola C--7-D-C, dengan CH

    adalah salah satu cell center  *77+ yang merupakan base station setempat. arak 

    antar titik pengukuran pada keadaan normal > km, tergantung dari medan yangakan diukur dengan pertimbangan berdasarkan pada ke%enderungan *trend +

    geologi di daerah survei.(etode kitaran1looing  diharapkan untuk menghilangkan

    kesalahan yang disebabkan oleh pergeseran pemba%aan gravity meter. (etode ini

    mun%ul dikarenakan alat yang digunakan selama melakukan pengukuran akan

    mengalami gun%angan, sehingga menyebabkan bergesernya pemba%aan titik nol

     pada alat tersebut.

    6

  • 8/16/2019 LAPORAN Gravity Peta

    7/20

     b.Pemrosesan Data

    Pemrosesan data gayaberat yang sering disebut juga dengan reduksi data

    gayaberat, se%ara umum dapat dipisahkan menjadi dua ma%am, yaitu/ proses dasar dan proses lanjutan. Proses dasar men%akup seluruh proses berawal dari nilai

     pemba%aan alat di lapangan sampai diperoleh nilai anomali ouguer di setiap titik 

    amat. Proses tersebut meliputi tahap-tahap sebagai berikut/ konversi pemba%aan

    gravity meter ke nilai milligal, koreksi apungan *dri!t correction", koreksi pasang

    surut *tidal correction+, koreksi lintang *latit#de correction+, koreksi udara bebas

    * !ree$air correction", koreksi ouguer *sampai pada tahap ini diperoleh nilai

    anomali ouguer &ederhana *C&+ pada topografi.+, dan koreksi medan *terrain

    correction"% Pemrosesan data tersebut menggunakan komputer  

    dengan so!tare (&. =%el. Proses lanjutan merupakan proses untuk 

    mempertajam kenampakan1gejala geologi pada daerah penyelidikan yaitu

     pemodelan dengan menggunakan so!tare &urfer < dan G!CI0D7. eberapa

    koreksi dan konversi yang dilakukan dalam pemrosesan data metoda gayaberat,

    dapat dinyatakan sebagai berikut /

    a. ,n)ers' Pe!-aaan Gravity MeterProses data gaya berat dilakukan terhadap nilai pemba%aan gravity meter

    untuk mendapatkan nilai anomaly Bo#g#er . "ntuk memperoleh nilai

    anomaly Bo#g#er   dalam setiap titik amat, maka dilakukan pemba%aan

     gravity  meter menjadi nilai gaya berat dalam satuan miligal, "ntuk 

    memperoleh nilai anomaly bo#g#er   harus melakukan konversi dari alat

    gravity meter menjadi nilai gaya berat dalam *mgal+. Dengan beredarnya

     berbagai ma%am alat  gravity meter, maka berma%amJma%am pula metode

    konversi untuk masingJmasing alat. Pada praktikum ini akan dilakukan

    konversi untuk alat yang sering digunakan dalam eksplorasi. Dalam hal ini

    alat yang sering digunakan dalam eksplorasi *Gmgal+, yaitu  Lacoste &

     Ronberg  tipe G-)))< digunakan rumus/

    -. ,n)ers' Feedback  ke!'ll'gal /#!gal0

    7

    Gmgal 3 skala ba%aan = konstanta konversi *0.0+

  • 8/16/2019 LAPORAN Gravity Peta

    8/20

     'onstanta (onversi ) *+m ) !eedbac( *0.:+ 

    . ,n)ers' T'ngg' Alat /,TA0

    Tinggi alat merupakan jarak antara permukaan atas  gravity  meter 

    dengan titik ukur GP&. Tujuannya agar pemba%aan gravitasi disetiap

     pengukuran mempunyai posisi ketinggian yang sama dengan pengukuran

    hasil data GP&. 2onversi tinggi alat ini mengurangi besar harga g sehingga

    harus ditambahkan.

      'A - .,/.01 2 3% *0.9+

    d. ,reks' Pasang Surut

    erdasarkan hukum $ewton yang melandasi konsep gravitasi

    maka kedudukan bintang dan planet yang pada system tata surya akan

    mempengaruhi besar ke%ilnya gaya gravitasi. enda J benda langit

    tersebut yang paling dominan pengaruhnya adalah bulan dan matahari.

    Dengan pengetahuan astronomi pada saat ini, kedudukan bulan dan

    matahari terhadap bumi dapat diketahui untuk setiap waktu. Dari

     pengetahuan itu se%ara teoritis kita dapat mengetahui besar ke%ilnya

     pasang surut bumi pada waktu dan tempat tertentu. Pada umumnya

     besar koreksi pasang surut telah dilabelkan, dan telah ada banyak sekali

    software untuk menghitung koreksi tersebut. &alah satunya dengan

    memasukkan data lintang dan bujur ke dalam derajat dan menit, tinggi titik 

    ukur dalam meter, selang waktu pen%uplikan, tanggal mulai dan akhir.

    2oreksi Pasut menambah harga g, sehingga harus dikurangi/

    2oreksi pasut

      4 t * jam +

    8

    G 3 Gmgal ? Fmgal ? 2TC J Pasut *0.>+

  • 8/16/2019 LAPORAN Gravity Peta

    9/20

    mgal

    (a!-ar II.1.Grafik 2oreksi Pasut

    Tanda *?+ menunjukan bumi mengalami tarikan dari posisi

    normalnya. &edangkan tanda J menunjukan bumi mengalami dorongan

    dari posisi normalnya. Dengan koreksi pasut ini bumi disetimbangkan

     pada posisi normalnya.

    e. ,reks' drift 

    Pengukuran gravitasi berulang pada suatu tempat akan

    memberikan hasil yang berbeda, meskipun se%ara teoritis harga gravitasi

    suatu tempat dianggap konstan. Perbedaan tersebut selain disebabkan

    fa%tor pasang surut yang lebih penting adalah faktorJfaktor kelelahan

     pegas, efek gon%angan, dan perubahan suhu yang sering disebut dri!t 

    *apungan+. &ebagaimana telah diketahui bahwa alat gravimeter terdiri dari

    komponen mekanis yang bersifat elastis *pegas+, sehingga sangat

     berpengaruh oleh adanya gon%angan, perubahan suhu.

    Tahap pelaksanaan koreksi  dri!t   adalah dengan membuat suatulooping pada waktu pengamatan. Pengukuran awal dilakukan pada Base

     station local  *&T+, kemudian dilanjutkan dengan pengukuran titik J titik 

    amat sesuai ren%ana. Ckhir pengukuran dalam suatu hari kerja tersebut

    ditutup dengan pengukuran kembali &T.

    adi koreksi dri!t   yaitu pergeseran pemba%aan reading liner  pada

    gravity meter karena gon%angan dalam pengukuran dan suhu lingkungan.

    * gravitymeter sangat sensitif+. esarnya yaitu dapat dirumuskan se%ara

    matematis sebagai berikut /

     

    *0.;+

    Dengan/

    D7 *a+ /koreksiapungan di titikamat a

      g)   / pemba%aan di titikawalsaat t)

      gHn / pemba%aan di titikawalsaattn

      t) / waktupengamatan di titikawal

    9

  • 8/16/2019 LAPORAN Gravity Peta

    10/20

      tn / waktupengamatansaatmenutup loop

      ta / waktupengamatan di titik a

    2oreksi apungan dilakukan setelah koreksi pasang surut sehingga

     besarnya g terkoreksi *g+

      *0.8+

     f. Menar' N'la' (

     4G - G terkoreksi dri!t 5 G terkoreksi base awal  *0.

  • 8/16/2019 LAPORAN Gravity Peta

    11/20

     

    (a!-ar II.". 2onsep Dasar Pengukuran Looing 

    &eperti yang dilihat pada gambar pengukuran pertama dilakukan di titk 

    base kemudian baru dilanjutkan ke lintasan dan pengukuran tersebut diakhiri pada

    titk base  tadi yang disebut sebagai titik  Looing . Pada pengukuran ini akan

    terdapat variasi harian yang terjadi selama pengukuran dengan kondisi matahari

     pada saat pengukuran dilakukan dan diakhir adalah berbeda yang mengikatkan

    intensitas dari daerah pengukuran juga bervariasi.

    11

    ase

    lintasan

    'ooping

  • 8/16/2019 LAPORAN Gravity Peta

    12/20

    BAB III

    METODOLO(I PENELITIAN

    III.1. D'agra! Al'r Pengla&an Data

    (a!-ar III.1 Diagram Clir Pengolahan Data

    III.2. Pe!-a&asan D'agra! Al'r Pengla&an Data

    12

    (ulai

     

    2onversi skala  2onversi F

     

    &urfer #ubunga

     

    &elesai

  • 8/16/2019 LAPORAN Gravity Peta

    13/20

    Pertama-tama data yang didapat dari lapangan dikonversi skala

     pemba%aannya dan  !eedbac($nya, setelah itu koreksi tinggi alat dan juga pasang

    surut. 2emudian didapat G rerata dan dri!t dikoreksi sehingga didapat G dengan

    dri!t terkoreksi. 'alu dari G terkoreksi dri!t didapat ∆G dan G observasi yang

    kemudian diolah dengan aplikasi &urfer )) untuk mendapatkan peta elevasi, G

    rerata, G terkoreksi dri!t , dan G observasi. 2emudian dari peta tadi di analisis

    sehingga dapat ditarik kesimpulan.

     

    13

  • 8/16/2019 LAPORAN Gravity Peta

    14/20

    BAB I3

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    I3.1. Has'l dan Pe!-a&asan

    I3.1.1. Peta Ele)as'

    (a!

    -ar I3.1 Peta levasi

      Pada peta levasi ketika titik pada = 3 9;9948,< dan y 3 B)9)>40

    mempunyai nilai levasi )8; m dan mempunyai indeks warna merah yang

    menandakan tingkat levasi pada daerah tersebut tinggi. ketika lokasi berada pada

    = 3 9;9)B9,; dan y 3 B)9)>84 mempunyai nilai levasi )9< m dan mempunyai

    14

  • 8/16/2019 LAPORAN Gravity Peta

    15/20

    indeks warna hijau yang menandakan tingkat levasi pada daerah tersebut sedang.

    Dan ketika lokasi berada pada = 3 9;9;)>,89 dan y 3 B)9)8B8 mempunyai nilai

    levasi )0) m dan mempunyai indeks warna ungu yang menandakan tingkat

    levasi pada daerah tersebut rendah pada daerah itu.

    I3.1.2 Peta ( Rerata

      (a!-ar I3.".1. Peta G !erata

    Pada Peta G rerata ketika lokasi berada pada = 3 9;:

  • 8/16/2019 LAPORAN Gravity Peta

    16/20

    )8;9,0)> mgal dan mempunyai indeks warna kuning yang menandakan tingkat G

    rerata pada daerah tersebut sedang. Dan ketika lokasi berada pada = 3 9;99>:,89

    dan y 3 B)9)B4) mempunyai nilai G rerata )8>;,:)>) mgal dan mempunyai

    indeks warna ungu yang menandakan tingkat G rerata pada daerah tersebut rendah

    ada daerah itu.

    I3.".". Peta ( Terkreks'

    (a!-ar I3.".2. Peta 2oreksi 6ri!t 

    Pada Peta 2oreksi dri!t  ketika lokasi berada pada = 3 9;94>),0 dan y 3

    B)9)BB9 mempunyai nilai 2oreksi dri!t  )88>,:08 mgal dan mempunyai indeks

    warna merah yang menandakan tingkat 2oreksi dri!t  pada daerah tersebut tinggi.

    16

  • 8/16/2019 LAPORAN Gravity Peta

    17/20

    ketika lokasi berada pada = 3 9;94;9,; dan y 3 B)9)0B4 mempunyai nilai G

    rerata )8;8,0)> mgal dan mempunyai indeks warna hijau yang menandakan

    tingkat 2oreksi dri!t  pada daerah tersebut sedang. Dan ketika lokasi berada pada =

    3 9;9;B:,89 dan y 3 B)9)>B8 mempunyai nilai G rerata )8>B,:)>) mgal dan

    mempunyai indeks warna ungu yang menandakan tingkat 2oreksi dri!t   pada

    daerah tersebut rendah ada daerah itu.

    I3.".* Peta ( O-ser)as'

    (a!

    -ar I3.".". Peta G observasi

    Pada peta G observasi pada titik line < yang di lingkari pada peta terdapat

     beberapa perbedaan G observasi yang sangat men%olok yaitu pada = 3 9;948:,0

    dan y 3 B)9)>4 mempunyai nilai G observasi B8

  • 8/16/2019 LAPORAN Gravity Peta

    18/20

    indeks warna kuning yang menandakan tingkat 2oreksi dri!t  pada daerah tersebut

    sedang. ketika lokasi berada pada = 3 9;9004,; dan y 3 B)9)9B> mempunyai nilai

    G observasi B8)),89 dan y 3 B)9)>4B mempunyai nilai G observasi B8 mgal dan

    mempunyai indeks warna ungu yang menandakan tingkat 2oreksi dri!t   pada

    daerah tersebut rendah pada daerah itu.

    I3. Peta ( -s 3S Ele)as'

    (a!-ar I3.".*. Peta G observasi Is levasi

    18

  • 8/16/2019 LAPORAN Gravity Peta

    19/20

      Pada peta G obs I& levasi pada titik pada = 3 9;9948,< dan y 3

    B)9)>40 mempunyai nilai levasi )8; m namun nilai G obs pada titik tersebut

    hanya benilai B8 mgal dengan kata lain G observasi benilai ke%il. Dan ketika

    lokasi berada pada = 3 9;9;)>,89 dan y 3 B)9)8B8 mempunyai nilai levasi )0)

    m dan mempunyai indeks warna ungu yang menandakan tingkat levasi pada

    daerah tersebut rendah pada daerah itu namu berbeda dengan nilai G observasi

    yang didapat yaitu B8

  • 8/16/2019 LAPORAN Gravity Peta

    20/20

    BAB 3

    PENUTUP

    3.1. ,es'!%ulan

    Pada peta G obs I& levasi pada titik pada = 3 9;9948,< dan y 3 B)9)>40

    mempunyai nilai levasi )8; m namun nilai G obs pada titik tersebut hanya

     benilai B8 mgal dengan kata lain G observasi benilai ke%il. Dan ketika lokasi

     berada pada = 3 9;9;)>,89 dan y 3 B)9)8B8 mempunyai nilai levasi )0) m dan

    mempunyai indeks warna ungu yang menandakan tingkat levasi pada daerah

    tersebut rendah pada daerah itu namu berbeda dengan nilai G observasi yang

    didapat yaitu B8