laporan akhir berat jenis dan komposisi sampah ratna

25
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN BERAT JENIS DAN KOMPOSISI SAMPAH OLEH: NAMA : DESI RATNA KOMALA NO.BP : 0910941014 HARI/TGL PRAKTIKUM : MINGGU/1 MEI 2011 KELOMPOK : IV (EMPAT) REKAN KERJA : 1. SYIFFA RAHMANIA (0910942018) 2. ADITIA RAHMAN (0910942030) ASISTEN: JUWITA ZURIENRA LABORATORIUM BUANGAN PADAT

Upload: desiratnakomala

Post on 05-Jul-2015

1.753 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Akhir Berat Jenis Dan Komposisi Sampah Ratna

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN

BERAT JENIS DAN KOMPOSISI SAMPAH

OLEH:

NAMA : DESI RATNA KOMALA

NO.BP : 0910941014

HARI/TGL PRAKTIKUM : MINGGU/1 MEI 2011

KELOMPOK : IV (EMPAT)

REKAN KERJA : 1. SYIFFA RAHMANIA (0910942018)

2. ADITIA RAHMAN (0910942030)

ASISTEN:

JUWITA ZURIENRA

LABORATORIUM BUANGAN PADAT

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2011

Page 2: Laporan Akhir Berat Jenis Dan Komposisi Sampah Ratna

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan

Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah:

1. Mengetahui berat jenis sampah dari suatu sumber domestik, komersil,

institusi dan industri;

2. Mengetahui komposisi sampel sampah dari sumber domestik, komersil,

institusi dan industri;

1.2 Prinsip Percobaan

Adapun prinsip dari percobaan ini adalah:

1. Sampah diukur berat dan volumenya dalam suatu wadah yang diketahui

volumenya;

2. Sampah dipilah-pilah berdasarkan komponennya.

Page 3: Laporan Akhir Berat Jenis Dan Komposisi Sampah Ratna

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Setiap manusia menghasilkan sampah, dengan bertambahnya jumlah penduduk

mengakibatkan sampah yang dihasilkan semakin besar. Hal ini menyebabkan

maslah sampah mulai mengganggu baik terhadap kesehatan manusia maupun

terhadap lingkungan yang menyebabkan tercemarnya tanah, air dan udara. Maka

dari itu, sampah tersebut perlu pengelolaan khusus agar tidak membahayakan

kesehatan manusia, lingkungan dan melindungi investasi pembangunan

(Tchobanoglous, 1993).

Pengelolaan persampahan dapat diartikan sebagai suatu usaha atau kegiatan yang

mengontrol jumlah timbulan sampah, pewadahan, pengumpulan, transfer dan tran

spor, daur ulang serta pembuangan sampah dengan memperhatikan faktor

kesehatan masyarakat, ekonomi, teknik, konservasi lingkungan, estetika, dan

pertimbangan lingkungan lainnya (Tchobanoglous, 1993).

Timbulan sampah adalah volume sampah atau berat sampah yang dihasilkan dari

jenis sumber sampah di wilayah tertentu per satuan waktu. Timbulan sampah

sangat diperlukan untuk menentukan dan mendesain peralatan yang digunakan

dalam transportasi sampah, fasilitas recovery material dan fasilitas lokasi

pembuangan akhir sampah (Zet, 2011).

Data mengenai timbulan sampah, komposisi, dan karakteristik sampah merupakan

hal yang sangat menunjang dalam menyusun sistem pengelolaan persampahan

disuatu wilayah. Data tersebut harus tersedia agar dapat disusun suatu alternatif

sistem pengelolaan sampah yang baik. Jumlah timbulan sampah ini biasanya akan

berhubungan dengan elemen-elemen pengelolaan sampah antara lain (Damanhuri,

2004):

1. Pemilihan peralatan, misalnya wadah, alat pengumpulan, dan pengangkutan;

2. Perencanaan rute pengangkutan;

3. Fasilitas untuk daur ulang;

4. Luas dan jenis TPA.

Page 4: Laporan Akhir Berat Jenis Dan Komposisi Sampah Ratna

Bagi negara berkembang dan beriklim tropis seperti Indonesia, faktor musim

sangat besar pengaruhnya terhadap berat sampah. Dalam hal ini, musim yang

dimaksud adalah musim hujan dan kemarau, tetapi dapat juga berarti musim buah-

buahan tertentu. Di samping itu berat sampah sangat dipengaruhi oleh faktor

sosial budaya lainnya. Oleh karena itu, sebaiknya evaluasi timbulan sampah

dilakukan beberapa kali dalam satu tahun. Timbulan sampah bisa dinyatakan

dengan satuan volume atau satuan berat. Jika digunakan satuan volume, derajat

pewadahan (densitas sampah) harus dicantumkan. Untuk itu lebih baik digunakan

satuan berat karena ketelitiannya lebih tinggi dan tidak perlu memperhatikan

derajat pemadatan. Timbulan sampah dinyatakan sebagai (Damanhuri, 2004):

1. Satuan berat : kg/o/hari, kg/m2/hari, kg/bed/hari, dsb;

2. Satuan volume : l/o/hari, l/m2/hari, l/bed/hari, dsb;

Rata-rata timbulan sampah biasanya akan bervariasi dari hari ke hari antara satu

daerah dengan daerah lainnya, dan diantara satu negara dengan negara lainnya.

Variasi ini terutama disebabkan oleh perbedan antara lain (Damanhuri, 2004):

1. Jumlah penduduk dan tingkat pertumbuhannya;

2. Tingkat hidup;

3. Musim;

4. Cara hidup;

5. Iklim;

6. Cara penangan makanannya.

Tujuan diketahuinya timbulan sampah adalah sebagai perkiraan timbulan sampah

dihasilkan untuk masa sekarang maupun pada masa yang akan datang yang

berguna untuk (Tchobanoglous, 1993):

1. Dasar dari perencanaan dan perancangan sistem pengelolaan sampah;

2. Menentukan jumlah sampah yang harus dikelola;

3. Perencanaan sistem pengumpulan (penentuan macam dan jumlah kendaraan

yang dipilih, jumlah pekerjaan yang dibutuhkan, jumlah dan bentuk TPS yang

diperlukan).

Besarnya timbulan sampah berdasarkan masing-masing sumber bervariasi satu

dengan yang lain sesuai dengan tabel berikut:

Page 5: Laporan Akhir Berat Jenis Dan Komposisi Sampah Ratna

No Komponen Sumber Sampah

Satuan Berat (kg) Volume (Liter)

1 Rumah permanen /org/hari/ 0,350-0,400 2,25-2,50

2 Rumah semi permanen /org/hari 0,300-0,350 2,00-2,25

3 Rumah non permenen /org/hari 0,250-0,300 1,75-2,00

4 Kantor /pegawai/hari 0,025-0,100 0,50-0,75

5 Toko/ Ruko /petugas/hari 0,150-0,350 2,50-3,00

6 Sekolah /murid/hari 0,010-0,020 0,10-0,15

7 Jalan arteri sekunder /m/hari 0,020-0,100 0,10-0,15

8 Jalan kolektor /m/hari 0,010-0,050 0,10-0,15

9 Jalan lokal /m/hari 0,005-0,025 0,05-0,10

10 Pasar /m2/hari 0,350-0,400 0,20-0,60

Sumber: Damanhuri, 2004

Menurut SNI 19-3964-1994, bila data pengamatan lapangan belum tersedia maka

untuk menghitung besaran timbulan sampah dapat digunakan nilai timbulan

sampah sebagai berikut:

1. Satuan timbulan sampah kota besar = 2-2,5 l/org/hari atau 0,4-0,5 kg/org/hari;

2. Satuan timbulan sampah kota sedang/ kecil = 1,5-2 l/org/hari atau 0,3-0,4

kg/org/hari.

Berat jenis merupakan berat material per unit volume dengan satuan lb/ft3, lb/yd3,

atau kg/m3. Berat jenis ini diperlukan untuk menghitung beban massa dan volume

dan volume total sampah yang harus dikelola. Berat jenis ini dapat dipengaruhi

oleh komposisi, geografi, musim dan lamanya penyimpanan (Thcobanoglous,

1993)

Komposisi sampah merupakan penggambaran dan masing-masing komponen

yang terdapat pada sampah dan distribusinya. Data ini penting untuk

mengevaluasi peralatan yang diperlukan, sistem, pengolahan sampah, dan rencana

manajemen persampahan suatu kota. Pengelompokkan sampah yang paling sering

dilakukan adalah berdasarkan komposisinya, misalnya dinyatakan sebagai % berat

atau % volume dan kertas, kayu, karet, plastik, logam, kaca, kain, makanan dan

sampah-sampah lain (Damanhuri, 2004).

Page 6: Laporan Akhir Berat Jenis Dan Komposisi Sampah Ratna

BAB III

PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan untuk praktikum ini adalah:

1. Sampel sampah basah;

2. Wadah yang sudah diketahui volumenya;

3. Timbangan;

4. Penggaris;

5. Sarung tangan;

6. Masker.

3.2 Cara Kerja

3.2.1 Berat Jenis Sampah

1. Diambil samel sampah dan suatu lokasi yang sudah ditentukan. Dicatat

kondisi lingkungan dan cuaca;

2. Dihitung volume wadah yang ada;

3. Diaduk sampel tersebut masukkan dalam wadah yang ada sampai penuh

(tanpa pemadatan);

4. Diketukkan wadah tersebut 3 kali ke lantai;

5. Dihitung volume sampah tersebut setelah diketuk (dalam satuan liter);

6. Ditimbang berat sampel dalam wadah (dalam satuan kg).

3.2.2 Komposisi Sampah

1. Sampel sampah dan penetapan berat jenis sampah dipilah-pilah berdasarkan

komponennya (misal: plastic, bahan organic, karet, kayu, logam dan

sebagainya);

2. Setiap komponen hasil pemilahan ditimbang.

3.3 Rumus

1. Berat Jenis Sampah

Page 7: Laporan Akhir Berat Jenis Dan Komposisi Sampah Ratna

Berat Jenis ¿ massa sampelvolume setelahkompaksi

2. Komposisi Sampah

Komponen Sampah ¿ Berat Komponen SampahBerat Total Sampah

x 100%

Page 8: Laporan Akhir Berat Jenis Dan Komposisi Sampah Ratna

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perhitungan Berat Jenis Sampah

Diameter wadah = 30 cm

Jari-jari wadah = 15 cm

Tinggi wadah kosong = 34 cm

1. Sampah domestik

a. High Income

T sebelum kompaksi = 34 cm – 8 cm = 26 cm

T setelah kompaksi = 34 cm – 13 cm = 21 cm

Massa sampel = 1,375 kg

Volume setelah kompaksi =π r2t=3,14 × 152× 21=14836,5 cm3

¿14,8365 L

Berat Jenis ¿ massa sampelvolume setelahkompaksi

¿ 1,375 kg14,8365 L

=¿ 0,093 kg/L

b. Medium Income 1

T sebelum kompaksi = 34 cm – 4 cm = 30 cm

T setelah kompaksi = 34 cm – 10 cm = 24 cm

Massa sampel = 1,65 kg

Volume setelah kompaksi =π r2t=3,14 × 152× 24=16956 cm3

¿16,956 L

Berat Jenis ¿ massa sampelvolume setelahkompaksi

¿ 1,65 kg16,956 L

=¿ 0, 097 kg/L

c. Medium Income 2

T sebelum kompaksi = 34 cm – 10 cm = 24 cm

T setelah kompaksi = 34 cm – 19 cm = 15 cm

Page 9: Laporan Akhir Berat Jenis Dan Komposisi Sampah Ratna

Massa sampel = 0,25 kg

Volume setelah kompaksi =π r2t=3,14 × 152× 15=10597,5 cm3

¿10,5975 L

Berat Jenis ¿ massa sampelvolume setelahkompaksi

¿ 0,25 kg10,5975 L

=¿ 0, 023 kg/L

d. Low Income 1

T sebelum kompaksi = 34 cm – 17 cm = 17 cm

T setelah kompaksi = 34 cm – 20 cm = 14 cm

Massa sampel = 1,45 kg

Volume setelah kompaksi =π r2t=3,14 × 152× 14=9891 cm3

¿9,891 L

Berat Jenis ¿ massa sampelvolume setelahkompaksi

¿ 1,45kg9,891 L

=¿ 0,146 kg/L

e. Low Income 2

T sebelum kompaksi = 34 cm – 15 cm = 19 cm

T setelah kompaksi = 34 cm – 24 cm = 10 cm

Massa sampel = 0,5 kg

Volume setelah kompaksi =π r2t=3,14 × 152× 10=7065 cm3

¿7,065 L

Berat Jenis ¿ massa sampelvolume setelahkompaksi

¿ 0,5 kg7,065L

=¿ 0,071 kg/L

f. Low Income 3

T sebelum kompaksi = 34 cm + 17cm = 51 cm

T setelah kompaksi = 34 cm + 15 cm = 49 cm

Massa sampel = 2,1 kg

Page 10: Laporan Akhir Berat Jenis Dan Komposisi Sampah Ratna

Volume setelah kompaksi =π r2t=3,14 × 152× 49=34618,5 cm3

¿34,6185 L

Berat Jenis ¿ massa sampelvolume setelahkompaksi

¿ 2,1 kg34,6185 L

=¿ 0,061 kg/L

2. Non Domestik

2.1 Komersil (warung)

a. Komersil 1

T sebelum kompaksi = 34 cm – 17 cm = 17 cm

T setelah kompaksi = 34 cm – 16 cm = 18 cm

Massa sampel = 1,3 kg

Volume setelah kompaksi =π r2t=3,14 × 152× 18=12717 cm3

¿12,717 L

Berat Jenis ¿ massa sampelvolume setelahkompaksi

¿ 1,3 kg12,717 L

=¿ 0,102 kg/L

b. Komersil 2 (warung)

T sebelum kompaksi = 34 cm – 7 cm = 27 cm

T setelah kompaksi = 34 cm – 11 cm = 23 cm

Massa sampel = 0,5 kg

Volume setelah kompaksi =π r2t=3,14 × 152× 23=16249,5 cm3

¿16,2495 L

Berat Jenis ¿ massa sampelvolume setelahkompaksi

¿ 0,5 kg16,2495 L

=¿ 0,031 kg/L

Page 11: Laporan Akhir Berat Jenis Dan Komposisi Sampah Ratna

2.2 Institusi

a. Institusi 1 (kantor)

T sebelum kompaksi = 34 cm – 4 cm = 30 cm

T setelah kompaksi = 34 cm – 8 cm = 26 cm

Massa sampel = 1,1 kg

Volume setelah kompaksi =π r2t=3,14 × 152× 26=18369 cm3

¿18,369 L

Berat Jenis ¿ massa sampelvolume setelahkompaksi

¿ 1,1 kg18,369 L

=¿ 0,06 kg/L

b. Institusi 2 (TK)

T sebelum kompaksi = 34 cm + 8 cm = 42 cm

T setelah kompaksi = 34 cm – 2 cm = 32 cm

Massa sampel = 1,49 kg

Volume setelah kompaksi =π r2t=3,14 × 152× 32=22608 cm3

¿22,608 L

Berat Jenis ¿ massa sampelvolume setelahkompaksi

¿ 1,49 kg22,608 L

=¿ 0,066 kg/L

c. Institusi (kantor)

T sebelum kompaksi = 34 cm + 2 cm = 36 cm

T setelah kompaksi = 34 cm – 7 cm = 27 cm

Massa sampel = 2,1 kg

Volume setelah kompaksi =π r2t=3,14 × 152× 27=19075,5 cm3

¿19,0755 L

Berat Jenis ¿ massa sampelvolume setelahkompaksi

¿ 2,1 kg19,0755 L

=¿ 0,11 kg/L

Page 12: Laporan Akhir Berat Jenis Dan Komposisi Sampah Ratna

2.3 Industri

a. Industri 1 (industri tahu)

T sebelum kompaksi = 34 cm - 11 cm = 23 cm

T setelah kompaksi = 34 cm – 20 cm = 14 cm

Massa sampel = 0,15 kg

Volume setelah kompaksi =π r2t=3,14 × 152× 14=9891 cm3

¿9,891 L

Berat Jenis ¿ massa sampelvolume setelahkompaksi

¿ 0,15 kg9,891 L

=¿ 0,015 kg/L

Timbulan sampah ¿ volume sampahluaslahan

¿ 9,891 L

100 m2 = 0,098 L/ m2/h

b. Industri 2 (industri batu bara)

T sebelum kompaksi = 34 cm + 15 cm = 49 cm

T setelah kompaksi = 34 cm + 8 cm = 42 cm

Massa sampel = 0,65 kg

Volume setelah kompaksi =π r2t=3,14 × 152× 42=29673 cm3

¿29,673 L

Berat Jenis ¿ massa sampelvolume setelahkompaksi

¿ 0,65 kg29,673 L

=¿ 0,022 kg/L

Tabel Rekapitulasi Timbulan Sampah Kelurahan Koto Pulai Tahun 2010

Kawasan Sumber Sampah Berat Jenis (Kg/L)

Domestik

High Income 0,093Medium Income 1 0,097Medium Income 2 0 023

Page 13: Laporan Akhir Berat Jenis Dan Komposisi Sampah Ratna

Kawasan Sumber Sampah Berat Jenis (Kg/L)

Low Income 1 0,146Low Income 2 0,071Low Income 3 0,061Rata-rata 0,082

Non Domestik

Komersil (warung) 0,102Komersil (warung) 0,031Rata-rata 0,066Institusi (kantor) 0,060Institusi (sekolah) 0,066Institusi (kantor) 0,110Rata-rata 0.079Industri (tahu) 0,098Industri (batu bara) 0,022Rata-rata 0,060

Sumber: Perhitungan dan Data Praktikum Laboratorium Buangan Padat, 2011

4.2 Perhitungan Komposisi Sampah

1. Domestik

Berat total ¿7,25 kg

Plastik ¿ 1,3 kg7,25 kg

x 100% = 17,93%

Kertas ¿ 0,6 kg7,25 kg

x 100% = 8,27%

Tekstil ¿ 0,1 kg7,25 kg

x 100% = 1,38%

Logam ¿ 0,05kg7,25kg

x 100% = 0,69%

Kaca ¿ 0,3 kg7,25 kg

x 100% = 4,14%

Organik ¿ 4,9 kg7,25 kg

x 100% = 67,59%

2. Non Domestik

a. Komersil

Berat total ¿1,81 kg

Plastik ¿ 0,2 kg1,81kg

x 100% = 11,05%

Page 14: Laporan Akhir Berat Jenis Dan Komposisi Sampah Ratna

Kertas ¿ 0,5 kg1,81kg

x 100% = 27,63%

Logam ¿ 0,01 kg1,81 kg

x 100% = 0,55%

Organik ¿ 1,1kg1,81kg

x 100% = 60,77%

b. Institusi

Berat total ¿4,92kg

Plastik ¿ 0,4 kg4,92 kg

x 100% = 8,13%

Kertas ¿ 0,35 kg4,92 kg

x 100% = 7,11%

Tekstil ¿ 0,02 kg4,92 kg

x 100% = 0,41%

Logam ¿ 0,1 kg4,92 kg

x 100% = 2,03%

Kaca ¿ 0,3 kg4,92 kg

x 100% = 6,1%

Organik ¿ 3,75 kg4,92 kg

x 100% = 76,22%

c. Industri

Berat total ¿0,87 kg

Plastik ¿ 0,3 kg0,87 kg

x 100% = 34,48%

Kertas ¿ 0,2 kg0,87 kg

x 100% = 22,99%

Tekstil ¿ 0,02 kg0,87 kg

x 100% = 2,3%

Organik ¿ 0,35 kg0,87 kg

x 100% = 40,23%

Page 15: Laporan Akhir Berat Jenis Dan Komposisi Sampah Ratna

Tabel Rekapitulasi Komposisi Sampah Kelurahan Teluk Bayur 2011 (%)

N

oKomposisi Domestik (%) Komersil (%) Institusi (%)

Industri (%)

1 Organik 67,59 60,77 76,22 40,23

2 Plastik 17,93 11,05 8,13 34,48

3 Kertas 8,27 27,63 7,11 22,99

4 Tekstil 1,38 - 0,41 2,3

5 Logam 0,69 0,55 2,03 -

6 Kaca 4,14 - 6,1 -

Total 100 100 100 100

Sumber: Perhitungan dan Data Praktikum Laboratorium Buangan Padat, 2011

4.3 Pembahasan

Pada praktikum kali ini praktikan dan rekan kerja melakukan percobaan

mengenai berat jenis dan komposisi sampah. Sampel yang digunakan berasal

dari sampah Kelurahan Teluk Bayur, Padang. Jenis sampah yang diambil,

yaitu sampah domestik dengan 6 sampel, komersil dengan 2 sampel, institusi

dengan 3 sampel, dan industri dengan 2 sampel.

Setelah dilakukan perhitungan didapatkan rata-rata berat jenis untuk daerah

domestik 0,082 kg/l dengan komposisi sampah yang terbanyak adalah

sampah organik sebesar 67,59%. Hal ini bersumber dari sisa makanan dan

sisa dari bahan-bahan masakan yang dilakukan pada sore dan pagi hari oleh

setiap rumah. Sampah organik yang paling banyak dihasilkan oleh daerah

domestik adalah sampah dapur.

Berdasarkan penghasilan atau pendapatan penduduk, sampah domestik

terbagi atas sampah dari high income (HI), medium income (MI) dan low

income (LI). Dari perhitungan di dapatkan rata-rata berat jenis sampah untuk

HI adalah 0,093 kg/l, MI 0,06 kg/l dan LI 0,092 kg/l. Dari hasil tersebut dapat

kita ketahui bahwa berat jenis sampah yang paling banyak berasal dari

sampah high income (HI). Berdasarkan komposisinya sampah yang

dihasilkan oleh HI cukup kompleks karena komposisinya terdiri dari organik,

Page 16: Laporan Akhir Berat Jenis Dan Komposisi Sampah Ratna

kaca, tekstil, kertas, logam, dan lain-lain. Sedangkan untuk LI hanya terdiri

beberapa komposisi sampah saja. Sampah kertas dan logam tergolong sedikit

dihasilkan oleh LI. Berat jenis sampah dari HI lebih besar disebabkan karena

sampah organik yang dihasilkan cukup banyak. Sampah organik yang

mengandung lindi mengakibatkan massa dari sampah tersebut bertambah

sehingga pada saat penimbangan massa dari keseluruhan sampah menjadi

besar. Sampah organik tersebut terdiri dari sampah sisa roti yang telah

kadaluarsa dan sisa bahan masakan

Untuk daerah komersil rata-rata berat jenis sampah yang dihasilkan selama

satu hari adalah 0,066 kg/l dengan komposisi sampah yang terbanyak adalah

sampah organik sebesar 60,77%. Sampah ini berasal dari sisa jualan yang

sudah kadaluarsa dan sisa makanan dari penghuni atau pemilik warung.

Daerah institusi mempunyai rata-rata berat jenis sampah sebesar 0,079 kg/l

dengan komposisi sampah yang terbanyak adalah sampah organik sebanyak

76,22%. Hal ini disebabkan karena sampah tersebut dicampur dengan sampah

halaman yang terdiri dari daun-daunan di sekitar gedung kantor.

Kemudian untuk daerah industri rata-rata berat jenis sampah yang dihasilkan

adalah 0,060 kg/l dengan komposisi sampah yang paling banyak adalah

sampah organik sebesar 40,23%. Sampah ini berasal dari sisa makanan nasi

bungkus yang dikonsumsi oleh pekerja industri saat jam istirahat. Selain itu

nilai persentase sampah plastik juga hampir sama banyak dengan nilai

persentase sampah organik. Sampah plastik ini dihasilkan dari sisa-sisa

plastik makanan ringan.

Page 17: Laporan Akhir Berat Jenis Dan Komposisi Sampah Ratna

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.1.1 Berat Jenis Sampah

Kawasan Sumber Sampah Berat Jenis (Kg/L)

Domestik

High Income 0,093Medium Income 1 0,097Medium Income 2 0 023Low Income 1 0,146Low Income 2 0,071Low Income 3 0,061Rata-rata 0,082

Non Domestik

Komersil (warung) 0,102Komersil (warung) 0,031Rata-rata 0,066Institusi (kantor) 0,060Institusi (sekolah) 0,066Institusi (kantor) 0,110Rata-rata 0.079Industri (tahu) 0,098Industri (batu bara) 0,022Rata-rata 0,060

5.1.2 Komposisi Sampah

N

oKomposisi Domestik (%) Komersil (%) Institusi (%)

Industri (%)

1 Organik 67,59 60,77 76,22 40,23

2 Plastik 17,93 11,05 8,13 34,48

3 Kertas 8,27 27,63 7,11 22,99

4 Tekstil 1,38 - 0,41 2,3

5 Logam 0,69 0,55 2,03 -

6 Kaca 4,14 - 6,1 -

Total 100 100 100 100

5.2 Saran

Page 18: Laporan Akhir Berat Jenis Dan Komposisi Sampah Ratna

Setelah melakukan praktikum, saran yang dapat praktikan berikan untuk

praktikan selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Gunakan label untuk menentukan jenis sampah domestik, komersil, institusi

dan industri agar tidak kesulitan dalam pengerjaannya;

2. Jangan mengangkat wadah terlalu tinggi karena dapat menyebabkan sampah

menjadi berserakan dan wadah pun bisa pecah;

3. Teliti dalam membaca massa sampah pada timbangan.

Page 19: Laporan Akhir Berat Jenis Dan Komposisi Sampah Ratna

DAFTAR PUSTAKA

Damanhuri, Enri. 2004. Diktat Kuliah Pengelolaan Sampah TL-3150. Teknik Lingkungan ITB Edisi Semester 2004/2005

Tchobanoglous, George. 1993 Integrated Solid Waste Management. New York: Mc. Graw Hill Inc

Zet. 2011. Timbulan, Komposisi, dan Kareakteristik Sampah. http://myopera.com/Marph0amat0nte/blog/timbulan-komposisi-karakteris tik-sampah. Tanggal akses: 28 April 2011