langkah praktis : mengolah video dengan windows movie · pdf filegambar 1.3 sinyal video dan...

12
Belajar Gratis di BelajarSendiri.Com - © HakCipta 2006 BelajarSendiri.Com Langkah Praktis : Mengolah Video dengan Windows Movie Maker 2.0 Winastwan Gora S. [email protected] BAB I. DASAR DIGITAL VIDEO Lisensi Dokumen : © Hak Cipta 2006 BelajarSendiri.Com Seluruh dokumen ini dapat digunakan, dirubah dan disebarluaskan secara bebas untuk tujuan pendidikan dan non-komersil. Diperkenankan untuk melakukan penulisan ulang tanpa seijin BelajarSendiri.Com Langkah Praktis : Mengolah Video dengan Windows Movie Maker 2.0

Upload: lydien

Post on 05-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Belajar Gratis di BelajarSendiri.Com - © HakCipta 2006 BelajarSendiri.Com

Langkah Praktis : Mengolah Video dengan Windows

Movie Maker 2.0

Winastwan Gora S. [email protected]

BAB I. DASAR DIGITAL VIDEO

Lisensi Dokumen : © Hak Cipta 2006 BelajarSendiri.Com

Seluruh dokumen ini dapat digunakan, dirubah dan disebarluaskan secara bebas untuk

tujuan pendidikan dan non-komersil. Diperkenankan untuk melakukan penulisan ulang

tanpa seijin BelajarSendiri.Com

Langkah Praktis : Mengolah Video dengan Windows Movie Maker 2.0

Belajar Gratis di BelajarSendiri.Com - © HakCipta 2006 BelajarSendiri.Com

Sebelum kita mempelajari lebih lanjut tentang pengolahan video digital, terdapat

beberapa pengertian dan istilah dasar yang perlu dipahami terlebih dahulu tentang digital

video.

Tentang Video

Video merupakan gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu

waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan

frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps

(frame per second). Karena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi

gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan

yang ditampilkan.

Gambar 1.1 Single frame yang dirangkai menjadi video

Gambar 1.2 Berbagai format video dan perbedaan frame rate

Langkah Praktis : Mengolah Video dengan Windows Movie Maker 2.0

Belajar Gratis di BelajarSendiri.Com - © HakCipta 2006 BelajarSendiri.Com

Antara Analog dan Digital Video

Analog video tersusun dari gelombang bersambung yang bervariasi, dengan kata lain nilai

sinyal akan memiliki angka yang beragam tetapi terbatas pada batas maksimum dan

minimum yang diijinkan. Sedangkan digital video ditransmisikan hanya berupa titik

presisi yang dipilih pada interval dalam kurva. Tipe sinyal digital yang dapat dipakai oleh

komputer kita adalah tipe binary. Data binary diwakili dengan angka 1 dan 0, angka 1

mewakili nilai maksimum dan angka 0 mewakili nilai minimum.

Digital video memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan analog video, yang paling

penting adalah ketepatan yang tinggi dalam proses transmisi (high fidelity) dibandingkan

dengan sinyal analog. Pada sinyal analog, saat penerimaan akhir transmisi akan sulit

membedakan antara sinyal asli dan noise yang mungkin diperkenalkan selama transmisi.

Dengan transmisi yang diulang-ulang maka akumulasi noise tidak dapat dihindari. Lain

halnya dengan sinyal digital yang dapat membedakan antara sinyal asli dengan noise.

Sinyal digital juga dapat ditransmisikan berulang-ulang sebanyak yang kita inginkan

tanpa mempengaruhi kualitasnya.

Dunia video kini telah mengalami perubahan dari analog ke digital. Perubahan ini terjadi

pada setiap tingkatan industri. Pada konsumen rumahan dan perkantoran kita dapat

menikmati kualitas video digital yang prima lewat hadirnya teknologi VCD dan DVD

(Digital Versatile Disc), sedangkan dunia broadcasting kini juga lambat laun

mengalihkan teknologinya kearah DTV (Digital Television). Sebagian besar rumah

tangga di Amerika Serikat telah menggunakan penerimaan sinyal kabel digital dan sinyal

satelit digital untuk menikmati siaran televisi digital.

Langkah Praktis : Mengolah Video dengan Windows Movie Maker 2.0

Belajar Gratis di BelajarSendiri.Com - © HakCipta 2006 BelajarSendiri.Com

Gambar 1.3 Sinyal video dan noise

Lebih Jauh Mengenal Frame Rate

Ketika serangkaian gambar mati yang bersambung dilihat oleh mata manusia, maka suatu

keajaiban terjadi. Jika gambar-gambar tersebut dimainkan dengan cepat maka akan

terlihat sebuah pergerakan yang halus, inilah prinsip dasar film, video dan animasi.

Jumlah gambar yang terlihat setiap detik disebut dengan frame rate. Diperlukan frame

rate minimal sebesar 10 fps (frame rate per second) untuk menghasilkan gambar

pergerakan yang halus. Film-film yang kita lihat di gedung bioskop adalah film yang

diproyeksikan dengan frame rate sebesar 24 fps, sedangkan video yang kita lihat di

televisi kira-kira memiliki frame rate sebesar 30 fps (tepatnya 29.97 fps) untuk negara

yang memakai format standar NTSC (National Television Standards Comitte) yaitu

Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Meksiko dan Korea. Untuk negara Indonesia, Inggris,

Australia, Eropa dan China format video standar yang digunakan adalah format PAL

(Phase Alternate Line) dengan frame rate sebesar 25 fps. Sedangkan negara Perancis,

Timur Tengah dan Afrika menggunakan format video standar SECAM (Sequential

Couleur Avec Memoire) dengan frame rate sebesar 25 fps.

Langkah Praktis : Mengolah Video dengan Windows Movie Maker 2.0

Belajar Gratis di BelajarSendiri.Com - © HakCipta 2006 BelajarSendiri.Com

Format Standar Negara Frame Rate

NTSC USA, Jepang, Kanada, Meksiko

dan Korea

29,97

PAL Indonesia, Inggris, Australia,

Eropa dan China

25

SECAM Perancis, Timur Tengah dan

Afrika

25

Sekilas Tentang Pixel Aspect Ratio

Pixel aspect ratio menjelaskan tentang rasio perbandingan lebar dengan tinggi dari

sebuah pixel dalam sebuah gambar. Frame aspect ratio menggambarkan perbandingan

lebar dengan tinggi pada dimensi frame dari sebuah gambar. Sebagai contoh, D1 NTSC

memiliki pixel aspect ratio 0.9 (0.9 lebar dari 1 unit tinggi) dan memiliki pula frame

aspect ratio 4:3 (4 unit lebar dari 3 unit tinggi).

Gambar 1.4 4:3 frame aspect ratio (kiri), dan 16:9 frame aspect ratio (kanan)

Beberapa format video keluaran menggunakan frame aspect ratio yang sama tetapi

memakai pixel aspect ratio yang berbeda. Sebagai contoh, beberapa format NTSC digital

menghasilkan sebuah 4:3 frame aspect ratio, dengan square pixel (1.0 pixel aspect ratio)

dan dengan resolusi 640 X 480. Sedangkan D1 NTSC menghasilkan frame aspect ratio

yang sama yaitu 4:3 tetapi menggunakan rectangular pixel (0.9 pixel aspect ratio) dengan

resolusi 720 X 486. Pixel yang dihasilkan oleh format D1 akan selalu bersifat

rectangular/bidang persegi, akan berorientasi vertical dalam format NTSC, dan akan

berorientasi horizontal dalam format PAL. Jika kita menampilkan rectangular pixel dalam

sebuah monitor square pixel tanpa alterasi maka gambar yang bergerak akan berubah

bentuk atau mengalami distorsi. Contohnya lingkaran akan berubah menjadi oval. Tetapi

bagaimanapun juga apabila ditampilkan pada monitor broadcast gambar gerak akan

ditampilkan secara benar.

Langkah Praktis : Mengolah Video dengan Windows Movie Maker 2.0

Belajar Gratis di BelajarSendiri.Com - © HakCipta 2006 BelajarSendiri.Com

Gambar 1.5 A. Square pixels dan 4:3 frame aspect ratio B. Nonsquare pixels dan 4:3 frame aspect ratio C. Nonsquare pixels yang ditampilkan pada monitor square-pixel

Tentang Resolusi dan Frame Size

Lebar dan tinggi frame video disebut dengan frame size, yang menggunakan satuan pixel,

misalnya video dengan frame size 640x480 pixel. Dalam dunia digital video, frame size

disebut juga dengan resolusi. Semakin tinggi resolusi gambar maka semakin besar pula

informasi yang dimuat, berarti akan semakin besar pula kebutuhan memory untuk

membaca informasi tersebut. Misalnya untuk format PAL D1/DV berukuran 720x576

pixel, format NTSC DV 720x480 pixel dan format PAL VCD/VHS (MPEG-1) berukuran

352x288 pixel sedangkan format NTSC VCD berukuran 320x240 pixel.

Sekilas Tentang Bit Depth

Dalam dunia computer, satuan bit merupakan unit terkecil dalam penyimpanan informasi.

Bit depth menyatakan jumlah/banyaknya bit yang disimpan untuk mendeskripsikan warna

suatu pixel. Sebuah gambar yang memiliki 8 bit per pixel dapat menampilkan 256 warna,

sedangkan gambar dengan 24 bit dapat menampilkan warna sebanyak 16 juta warna.

Komputer (PC) menggunakan 24 bit RGB (Red Green Blue) sedang sinyal video

menggunakan standar 16 bit YUV sehingga memiliki jangkauan warna yang terbatas.

Untuk itu kita perlu berhati-hati apabila membuat video untuk ditayangkan di TV, karena

tampilan warna di layar monitor PC berbeda dengan tampilan di layar TV.

Mengenal Bit Rate

Bit rate disebut juga dengan nama data rate. Bit rate menentukan jumlah data yang

ditampilkan saat video dimainkan. Data rate ini dinyatakan dalam satuan bps (bit per

second). Data rate berkaitan erat dengan pemakaian dan pemilihan codec (metode

kompresi video). Beberapa codec menghendaki data rate tertentu, misalnya MPEG-2

Langkah Praktis : Mengolah Video dengan Windows Movie Maker 2.0

Belajar Gratis di BelajarSendiri.Com - © HakCipta 2006 BelajarSendiri.Com

yang digunakan dalam format DVD dapat menggunakan bit rate maksimum 9800 kbps

atau 9,8 Mbps, sedangkan format VCD hanya mampu menggunakan bit rate 1,15 Mbps.

Mengenal Kompresi Video

Ketika kita memakai sebuah digital camcorder dan video capture card lalu hasil video

tersebut kita capture/digitized maka berarti kita telah melakukan proses kompresi video.

Proses kompresi sangat penting mengingat penanganan data digital video membutuhkan

tempat penyimpanan data (harddisk) yang sangat besar. Jika sebuah frame membutuhkan

1 Mb, dan apabila menggunakan standar format NTSC (30 fps), maka dibutuhkan ruang

penyimpanan sebesar 30 Mb untuk tiap detiknya dan sebesar 1,5 Gb untuk tiap menitnya,

apabila video digital tidak mengalami kompresi.

Kompresi digunakan untuk mereduksi/mengurangi besarnya data video. Untuk mengatur

kompresi digunakan codec (compressor-decompressor). Codec adalah program yang

digunakan untuk menganalisa video dan membuang data yang tidak diperlukan. Misalnya

apabila di dalam video terdapat obyek yang muncul terus menerus maka informasi yang

sama dapat diulang untuk memperkecil ukuran file.

Kompresi DV25

DV25 merupakan format standar kompresi digital video yang dipakai pada banyak

camcorder pada kelas consumer (pengguna rumahan dan hobbies) maupun prosumer

(professional dan broadcasting). DV25 menggunakan rasio kompresi 5:1, dengan bit rate

data video sebesar 25 Mbps. Untuk durasi 1 jam, video dengan kompresi DV25

membutuhkan media penyimpanan sebesar 13 Gb.

Kompresi MPEG-2

MPEG merupakan singkatan dari Motion Pictures Expert Group, sebuah organisasi para

professional dalam bidang film dan video yang menentukan peraturan standar industri

dalam bidang ini, sedangkan angka 2 menyatakan versi dari standar ini (versi 2). MPEG-

2 dapat menyajikan video dengan kualitas yang tinggi, mendukung kecepatan transfer

lebih dari 8 Mbps. MPEG-2 ideal untuk DVD yang memiliki data rate sebesar 9,8 Mbps.

Kompresi MPEG-2 ditujukan untuk distribusi video bukan untuk konsumsi editing video.

Langkah Praktis : Mengolah Video dengan Windows Movie Maker 2.0

Belajar Gratis di BelajarSendiri.Com - © HakCipta 2006 BelajarSendiri.Com

Jadi dalam proses editing video kita menggunakan kompresi DV25, untuk kemudian

dikompresi menggunakan MPEG-2 untuk menghasilkan media DVD.

Kompresi MPEG-1

Seperti halnya kompresi MPEG-2, kompresi MPEG-1 merupakan metode kompresi yang

diperuntukkan bagi distribusi video dan merupakan standar MPEG versi pertama.

Kompresi ini memiliki ukuran frame size 352x240 pixel. Kompresi ini masih dipakai

sebagai acuan standar untuk VCD, CD-ROM dan web video.

Proses Digitized/Capturing Video

Digitized atau capturing adalah proses memindahkan video dari sumber media ke dalam

harddisk, karena komputer hanya mengenali informasi digital (biner) saja, sehingga data

video harus dikonversi dalam format digital melalui berbagai koneksi.

Koneksi Video Analog

Dalam format video analog, secara garis besar terdapat 3 macam koneksi yang biasa

dipakai, yaitu :

• Composite (RCA) 

Composite adalah tipe koneksi analog paling sederhana, karena menggunakan satu buah

kabel. Sinyal luminance (terang-gelap) disatukan (dicomposite) dengan sinyal warna.

Konektor jenis ini memiliki tiga warna yang khas, kuning untuk video sedangkan warna

merah dan putih untuk audio. Biasanya dipakai oleh perangkat video VHS.

• S‐Video 

Koneksi ini memiliki kualitas yang lebih baik daripada composite. Kabel ini membagi

sinyal luminance dan warna dalam kabel yang berbeda. Biasanya dipakai oleh perangkat

video SVHS

• Component 

Koneksi ini adalah koneksi yang paling baik, koneksi ini memisahkan setiap komponen

warna YCC. Dipakai pada perangkat video Betacam (Beta-SP).

Langkah Praktis : Mengolah Video dengan Windows Movie Maker 2.0

Belajar Gratis di BelajarSendiri.Com - © HakCipta 2006 BelajarSendiri.Com

Gambar 1.6 Berbagai macam konektor audio dan video

Koneksi Video Digital

Dalam format video digital dikenal 2 jenis koneksi, yaitu :

• IEEE 1394 

Koneksi ini umum disebut dengan koneksi FireWire (Apple Computer) atau i-Link (Sony

Corporation). Koneksi ini merupakan standar koneksi yang memiliki kecepatan transfer

data sangat tinggi, karena mampu mentransfer data hingga 400 Mbps. Konektor jenis ini

sering dipakai pula untuk koneksi hardware lain seperti scanner, harddisk eksternal serta

koneksi jaringan komputer berkecepatan tinggi.

• Serial Digital Interface (SDI) 

Koneksi ini dipakai untuk konsumen High-End Professional untuk mengolah digital

video format HD (High Definition) dan SD (Standard Definition), perangkat yang

menggunakan koneksi jenis ini biasanya berharga sangat mahal dan hanya dipakai pada

industri film dan video yang besar saja.

Dengan berkembangnya digital video, bukan berarti kualitas video analog lebih rendah

dari format digital. Para prosumer (pengguna professional dan broadcasting) masih

menggunakan format Betacam (Beta-SP) sebagai standar.

DV adalah singkatan dari Digital Video, DV hanya salah satu format dalam digital video,

banyak variasi format berbasis DV lainnya selain DV25 (MiniDV) yaitu Digital8,

Langkah Praktis : Mengolah Video dengan Windows Movie Maker 2.0

Belajar Gratis di BelajarSendiri.Com - © HakCipta 2006 BelajarSendiri.Com

DVCAM, DVPRO atau DVCPRO, DVCPRO50, D-9(Digital-S), DV100, DVPROHD,

DigiBeta (Betacam SX).

Video Capture Card

Untuk mentransfer/mengcapture video dari media analog ke harddisk dibutuhkan video

capture card. Ada berbagai jenis video capture card, yang dapat dibedakan dari fasilitas

koneksi yang ada :

IEEE 1394 Standar Capture Card

Video capture card inilah yang paling sederhana, karena hanya mendukung koneksi IEEE

1394. Kebanyakan PC belum memiliki koneksi ini, sehingga card ini sebenarnya hanya

berfungsi untuk menambah konektor saja. Konektor ini digunakan untuk mengcapture

format DV (Digital Video). Format ini sebenarnya sudah merupakan format digital dan

dapat langsung disimpan di komputer lewat koneksi IEEE 1394.

Gambar 1.7 Standard FireWire / IEEE 1394 Capture Card

Video Capture Card Kelas Menengah

Biasanya pada video capture card jenis ini terdapat koneksi tambahan berupa koneksi

analog, bisa berupa S-Video atau Composite. Dengan video capture card ini kita dapat

mengcapture video dari VCR. Beberapa video capture juga dilengkapi dengan input dari

TV-Tuner sehingga kita bisa langsung mengcapture acara TV.

Langkah Praktis : Mengolah Video dengan Windows Movie Maker 2.0

Belajar Gratis di BelajarSendiri.Com - © HakCipta 2006 BelajarSendiri.Com

Real Time Video Capture Card

Merupakan video capture card yang ditujukan untuk kalangan professional. Video

capture card jenis ini memiliki kemampuan untuk mendukung software video editing,

sehingga transisi dan efek yang dibuat bisa dipreview secara real time. Hal ini disebabkan

adanya perhitungan kompresi dan efek video dalam microchip yang terdapat di dalam

piranti keras ini. Biasanya berharga mahal dan disertai pula dengan berbagai koneksi baik

analog maupun digital. Kita juga dapat melihat hasil preview video menggunakan layar

TV.

Tentang Digital Video Editing

Sebelum muncul teknologi digital editing, semua proses penyuntingan dilakukan dengan

menggunakan 1 player video dan 1 recorder video. Cara ini hanya mengijinkan transisi

cut to cut saja. Lalu muncul penggunaan 2 player dan 1 recorder yang dilengkapi mixer,

teknik penyuntingan ini menyediakan transisi dissolve. Teknologi editing seperti ini

disebut A/B roll editing atau Linear Editing. Dengan teknologi editing yang lama,

akibat sifat video yang linier, jika pada saat editing ada satu segmen di tengah cerita yang

ingin diperpanjang atau diperpendek maka seluruh rangkaian editing dibelakangnya harus

diulang kembali. Dengan hadirnya teknologi digital video editing, maka persoalan ini

bisa diatasi dengan Non-Linear Editing (NLE). Dengan metode editing ini video

disimpan dalam harddisk terlebih dahulu sehingga bisa dilakukan proses editing yang

lebih fleksibel. Satu segmen video bisa dipindahkan atau bisa dipakai secara berulang-

ulang. Kita tinggal melakukan drag and drop klip video, gambar, dan audio. Selain video

capture card, maka kita membutuhkan perangkat komputer yang memiliki spesifikasi

yang cukup untuk melakukan proses capturing dan editing. Pemilihan processor (CPU),

RAM (Random Access Memory), dan harddisk sebagai media penyimpanan perlu

diperhatikan sesuai dengan kebutuhan kita. Untuk processor sangat dianjurkan untuk

menggunakan processor yang memiliki kecepatan diatas 1 Ghz dan memiliki cache

memory sebesar 512Kb. Demikian juga dengan memory atau RAM, sangat dianjurkan

untuk melengkapi komputer kita dengan RAM bekapasitas minimal 256 Mb. Sedangkan

kebutuhan media penyimpanan disesuaikan dengan durasi dari proyek video digital kita.

Untuk format video NTSC (29.97 fps) dengan durasi 1 menit video dibutuhkan 1,5 GB,

Langkah Praktis : Mengolah Video dengan Windows Movie Maker 2.0

Belajar Gratis di BelajarSendiri.Com - © HakCipta 2006 BelajarSendiri.Com

maka untuk durasi 1 jam kita membutuhkan penyimpanan sebesar 90 GB. Teknologi

Non-Linear Editing (NLE) menggunakan software/aplikasi untuk melakukan proses

capture dan editing. Di pasaran terdapat banyak pilihan software NLE, tergantung pada

OS (Operating System) yang kita gunakan, diantaranya Avid|Express DV, Final Cut Pro

(MacOS), Adobe Premiere Pro, Ulead Video Studio, Vegas Video, Canopus EDIUS dan

Pinnacle Liquid Edition. Masing-masing menawarkan fasilitas-fasilitas yang beragam,

seperti tersedianya berbagai jenis kompresi video (codec) untuk proses capturing, fasilitas

transisi dan efek video real-time, keyframing/animasi, color correction, fasilitas titling,

print to tape serta fasilitas kompresi ke dalam berbagai format distribusi seperti VCD dan

DVD.

Langkah Produksi Video CD

Video CD atau VCD merupakan salah satu format distribusi dari media digital dalam

bentuk CD (Compact Disc). Media CD dipilih sebagai media distribusi karena media ini

memiliki kapasitas yang besar ( >720Mb). Sebelum dimasukkan ke dalam media CD, file

video harus mengalami proses kompresi dengan tujuan memperkecil ukuran file. Untuk

format distribusi Video CD (VCD) format kompresi yang dipakai adalah MPEG-1.

Setelah dikompresi menjadi file MPEG-1 maka file video siap untuk dibakar

menggunakan software burning CD seperti Nero, Easy CD Creator maupun InCD. Secara

garis besar langkah produksi Video CD yang akan dipelajari adalah seperti berikut :

1.  Proses digitalisasi video / proses capture video dari Camera Video 

2.  Proses editing video 

3.  Proses render untuk menghasilkan movie 

4.  Proses kompresi video untuk menghasilkan file MPEG‐1 

5.  Proses burning CD untuk membuat Video CD (VCD) 

Langkah Praktis : Mengolah Video dengan Windows Movie Maker 2.0